-
EXPERIMENTAL STARCH
Kemasan Makanan (Foam) Biodegradable Berbahan Dasar Starch Based-Polypropylene
Nature Conservation
-
Kemasan Makanan (Foam) Biodegradable Berbahan Dasar
Starch Based-Polypropylene
Biodata Anggota
Nama : Harish Ghani Izzatullah
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 29 Agustus 1992
NIM : 10510023
Institusi : Institut Teknologi Bandung
Nama : Tanjungsewu Paribhasagita
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 16 April 1992
NIM : 1001799
Institusi : Universitas Pendidikan Indonesia
Nama : Fikri Triputera
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Mei 1992
NIM : 1001209
Institusi : Universitas Pendidikan Indonesia
Alamat Korespondensi
Komplek Puri Cipageran Indah 1 Blok A-171 RT02/RW26, Kota Cimahi, 40511
Telepon
Harish (085659180256)
Tanjungsewu (081220301881)
Fikri (083890763897)
Email
-
EXECUTIVE SUMMARY
Experimental Starch adalah tim yang dibentuk untuk menciptakan produk berupa
kemasan makanan yang bersifat biodegradable. Produk kemasan makanan kami berbentuk
foam namun berbahan dasar Starch Based-Polypropylene yang dapat terurai secara alami
oleh mikroorganisme, sehingga produk kami tergolong ramah lingkungan. Starch Based-
Polypropylene ini terbuat dari pati jagung yang mudah diperoleh khususnya di Indonesia.
Pasar yang menjadi target kami adalah pasar industri makanan di Indonesia. Produk
kemasan biodegradable ini dibuat untuk pasar business-to-business (B2B) yang akan dapat
dipakai oleh masayarakat di perkotaan. Target kami yaitu perusahaan-perusahan makanan
siap saji dan restoran siap saji yang berbentuk franchise dan juga perusahaan catering.
Produk yang kami tawarkan yaitu biodegradable foam yang dapat terurai dan ramah
lingkungan dengan nama merek Maize-pack. Maize-pack adalah produk peralatan
makan/kemasan (tableware) yang ingin kami ciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
juga sebagai solusi pelestarian lingkungan hidup. Jenis dari maize-pack ini meliputi plate,
bowls, cups, clamshell. Kelebihan dari produk kemasan biodegradable foam ini yang menjadi
salah satu kekuatan kami. Seperti yang telah diketahui kemasan biodegradable ini merupakan
kemasan foam yang mudah terurai dan dapat didaur ulang sehingga dapat dikategorikan
sebagai kemasan yang ramah lingkungan.
Harga yang ditawarkan termasuk harga premium, mengingat biaya untuk proses
produksi dan harga bahan baku yang tergolong lebih mahal daripada bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi kemasan foam konvensional. Harga jual yang ditawarkan
berkisar antara Rp 500,00 Rp 1.000,00/piece Promosi yang kami lakukan mengacu pada metode komunikasi, dengan komunikasi
yang baik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan akan masalah
penumpukan sampah kemasan petroleum based yang sulit terurai. Keuntungan lainnya bagi
perusahaan adalah meningkatkan penjualan dan akhirnya menghasilkan laba. Kami akan
mempromosikan Experimental Starch melalui business meeting (direct socialization), email,
web, social media dan mengikuti pameran dagang untuk menarik konsumen sekaligus klien
untuk bekerja sama dengan perusahaan. Total modal awal yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah Rp. 3.108.050.000,-
dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan Biaya
Fasilitas dan Mesin Produksi
EPS Vacuum Forming Machine---Sunshine Brand
Rp. 2.744.000.000
Kendaraan
1 Unit Kendaraan Mitsubishi Colt T 120 SS Box
Rp. 90.750.000
Biaya Produksi
300 Liter Gliserin (Rp. 55.000/liter) = Rp. 16.500.000
700 Kg Tepung Jagung (Rp. 5000/kg) = Rp. 3.500.000
300 Kg Biji Plastik Polypropylene (Rp. 11.000/kg) = Rp. 3.300.000
Rp. 23.300.000
Sewa Gedung
Penyewaan gedung pabrik dengan luas 1.000 m2 selama 1 tahun
Rp. 250.000.000
Total Rp. 3.108.050.000
Bagi investor, profit sharing dibagi dari profit investasi (80 % dari laba bersih). Dari
keuntungan tersebut, ditentukan persentase bagi hasil untuk pihak manajemen dan investor.
Jika terdapat lebih dari satu investor, maka persentase bagi hasil untuk investor ditentukan
berdasarkan modal yang diberikan relatif terhadap total kebutuhan investasi.
-
Problem
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan utama
dalam bisnis pangan. Namun, Divisi Keamanan Pangan pemerintah Jepang mengungkapkan
bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan
endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada
sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan
(Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia). Selain itu, styrofoam tidak
direkomendasikan untuk digunakan sebagai wadah makanan, karena stirena sebagai
pembentuk polistirena dalam styrofoam dikategorikan oleh EPA (Environmental Protection
Agency) dan IARC (International Agency for Research on Cancer) sebagai bahan yang
dianggap bisa menyebabkan kanker.
Styrofoam juga berdampak buruk bagi lingkungan karena butuh waktu 1000 tahun
untuk dapat terurai, sehingga semakin banyak penggunaannya akan menambah banyak
tumpukan sampah di bumi yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Sampah dan
limbah yang menumpuk di daratan masuk ke laut dan merusak ekosistem pesisir dan laut.
Salah satu jenis limbah yang masuk ke perairan sebagian besar berupa limbah padat seperti
busa, plastik, styrofoam yang akan memakan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai.
Dalam proses pembuatan styrofoam juga dapat mencemari lingkungan, data EPA
(Environmental Protection Agency) menyebutkan bahwa proses pembuatan styrofoam
menghasilkan limbah berbahaya terbesar ke-5 di dunia. Selain itu, proses pembuatan
styrofoam dapat mengganggu pernapasan yang melepaskan 57 zat berbahaya ke udara. Oleh
karena itu, kami memiliki visi untuk menjadi produsen kemasan makanan berbahan dasar
Starch Based yang ramah lingkungan dan aman bagi rantai nilai dari supplier, pelanggan, konsumen hingga masyarakat luas.
Solution
Kami melakukan studi literatur dan penelitian laboratorium untuk pembuatan
bioplastik sebagai kemasan makanan ramah lingkungan berbahan dasar starch (pati) dengan
referensi jurnal sains internasional, sehingga data yang kami peroleh sudah tervalidasi.
Bioplastik merupakan jenis plastik atau polimer yang dibuat dari bahan-bahan biotik seperti
jagung, jagung ataupun mikroba. Bioplastik yang tersusun atas komponen-komponen alam
lebih mudah didegradasi oleh bakteri-bakteri pengurai karena senyawa penyusunnya sudah
dikenal oleh bakteri-bakteri pengurai. Bioplastik ini sering disebut juga dengan plastik
biodegradable, karena sifatnya yang dapat diuraikan.
Starch (pati) adalah polisakarida yang merupakan rantai panjang glukosa. Ada 2 jenis
pati yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa adalah rantai linier glukosa yang dihubungkan
oleh ikatan glikosidik D(1,4). Amilopektin adalah rantai glukosa bercabang, dimana tiap cabang dihubungkan oleh ikatan glikosidik D(1,6). Tiap cabang terdiri dari sekitar 2030 unit glukosa.
Pati dapat dimodifikasi menjadi termoplastik melalui proses polimerisasi
konvensional seperti injection, extrusion, dan blow moulding. Proses polimerisasi ini akan
merusak struktur pati, sehingga dibutuhkan tambahan plasticizer untuk meningkatkan
elongasi material. Termoplastik yang dihasilkan memiliki kekurangan yaitu rendahnya
ketahanan terhadap air dan rendahnya tingkat kekuatan material. Solusinya adalah dengan
melakukan pencampuran termoplastik dengan polimer yang tidak larut dalam air, yaitu
polypropylene.
Starch-based polypropylene merupakan termoplastik yang dihasilkan dari pati yang
dicampurkan dengan plasticizer sebagai zat aditif dan polypropylene. Kami berencana untuk
melakukan riset lebih lanjut untuk menciptakan produk kemasan makanan yang bersifat
biodegradable dengan menggunakan bahan dasar pati, sehingga produk kami dapat diuraikan
-
secara enzimatis oleh mikroorganisme yang ada ditanah dan juga melalui proses hidrolisis.
Produk ini kami buat sebagai solusi atas permasalahan lingkungan yang disebabkan
penumpukan sampah kemasan plastik petroleum-based sulit terurai yang laju konsumsinya
meningkat dari tahun ke tahun.
Produk yang akan kami buat berbahan dasar pati jagung. Jagung segar mempunyai
komposisi kimiawi terdiri dari kadar kalori 355 kal, kadar pati 71,3%, kadar serat kasar
86,7%, kadar protein 3,78%, kadar lemak 1,0%, dan kadar abu 0,80%, karenanya merupakan
sumber karbohidrat dan serat makanan, namun sedikit kandungan zat gizi seperti protein.
(Suarni,2011:42)
Adapun kelebihan produk biodegradable foam ini dibandingkan dengan plastik dan
material konvensional dapat dilihat dari tabel berikut:
Polylactic Acid (PLA) Starch Based Biodegradable
Plastics (Polypropylene)
Oxo-biodegradable
plastics
Conventional Plastics Paper
Made from 100% plant based
material
Made from 90% plant based material such
as corn and yam.
10% fossil fuel additives such as polypropylene plastic
Made from 100% fossil fuel (plastics)
Trace amounts of metal
salt.
Made from 100% fossil fuel
(plastics).
Made from Trees
Completely
biodegradable.
Biodegradable and
compostable
Biodegradable Not biodegradable. Partially
biodegradable
and compostable
Non-toxic waste produced
Non-toxic waste produced Toxic waste produced. Toxic waste produced. Toxic waste produced during
production.
Carbon neutral up to
68%
Carbon neutral up to 68% Not carbon neutral Not carbon neutral Carbon neutral
Expensive Low price. Comparable to conventional plastics.
Low price. Comparable to conventional plastics.
Price dependent on oil prices.
Varies in prices depending on
type of paper.
Sumber: http://www.olivegreen.com.sg/environment_green-packaging.php, Akses 04 Juni
2013, Pukul 23:59 WIB.
Marketing
Pasar yang dituju
Pasar yang menjadi target kami adalah pasar industri makanan di Indonesia. Produk
kemasan biodegradable ini dibuat untuk pasar business-to-business (B2B) yang akan dapat
dipakai oleh masayarakat di perkotaan. Target kami yaitu perusahaan-perusahan makanan
siap saji dan restoran siap saji yang berbentuk franchise dan juga perusahaan catering.
Adapun deskripsi mengenai segmentasi pasar, target pasar dan positioning perusahaan
sebagai berikut:
Segmenting, Targetting, Positioning (STP)
Segmentasi Pasar
Industri Makanan
Perusahaan Makanan Siap Saji
Franchise
Restoran
Restoran Siap Saji
Franchise
Cafetaria Bistro Restoran
Family-Style
Franchise
Restoran Fast-Casual
Dining
Perusahaan Makanan Ringan
Perusahaan Catering
-
Target Pasar
Targetting dari segementasi yang kami lakukan yaitu selective specialization, dimana
kami hanya memilih beberapa perusahaan dari berbagai perusahaan dalam industri. Kami
memilih perusahaan makanan siap saji dan restoran siap saji yang berbentuk franchise dan
juga perusahaan catering. Karena seperti yang kita ketahui perusahaan-perusahaan ini masih
menggunakan foam konvensial yang berbahaya bagi kesehatan dan merugikan lingkungan,
juga karena penggunaan kemasan foam oleh konsumen biasanya hanya dalam jangka pendek,
yaitu penggunaan sekali pakai. Dan produk kemasan biodegradable foam ini adalah sebuah
solusi yang menjawab permasalahan tentang styrofoam dan ini berpotensi besar untuk
menggantikan semua kemasan styrofoam di masa depan.
Positioning Filosofi kami adalah bahwa setiap orang, sebagai penghuni yang seharusnya
memiliki rasa tanggung jawab menjaga bumi, harus hidup dalam harmoni dengan lingkungan
secara berkelanjutan. Tujuan kami adalah mampu memposisikan diri untuk meningkatkan
kesadaran konservasi lingkungan melalui pendidikan dan dengan membuat kemasan
biodegradable foam ini mudah diakses sehingga kebiasaan ramah lingkungan dapat menjadi
bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Selain mengedukasi masyarakat untuk selalu hemat
energi, kami juga harus mampu melakukan penetrasi pasar secara cepat. Kemudian tentu saja
sekaligus hal ini semakin memperkuat awareness masyarakat terhadap positioning kami
sebagai produk yang berkontribusi terhadap pencapaian kesehatan maupun pelestarian
lingkungan. Kami percaya bahwa kami dapat memenuhi tuntutan saat ini tanpa harus
mengorbankan sumber daya bumi jika produk kami tetap didedikasikan untuk tujuan yang
benar dan memiliki keberlanjutan.
Dalam menciptakan citra terhadap produk kami, tentu saja kami juga harus mampu
menciptakan positioning dengan baik. Hal ini menjadi strategi kami untuk memenangi dan
menguasai benak para produsen makanan khususnya produsen dari pihak restoran siap saji
maupun masyarakat melalui kemasan biodegradable foam yang akan kami tawarkan. Dengan
menggunakan persepsi Green Product for Green Consumer kami harap dapat menciptakan positioning yang baik serta memberi pesan yang positif dari kemasan biodegradable foam ini
kepada konsumen bahwa produk kami benar-benar menguntungkan bagi mereka dan menjadi
alasan bagi mereka untuk membeli. Selain itu untuk membangun prinsip dalam melakukan
proses bisnis yang akan kami lakukan pada produk kami, tentunya kami mencoba
menanamkan nilai 3S yaitu sincere dimana Experimental Starch dalam menjalankan
usahanya selalu bertindak jujur dan bersih dari konflik kepentingan, strong dimana
Experimental Starch melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara mandiri, kukuh, dan
kompeten serta sensible dimana Experimental Starch senantiasa berwawasan luas dan peduli
pada lingkungan dalam menjalankan operasinya.
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Strength
Kelebihan dari produk kemasan biodegradable foam ini yang menjadi salah satu
kekuatan kami. Seperti yang telah diketahui kemasan biodegradable ini merupakan kemasan
foam yang mudah terurai dan dapat didaur ulang sehingga dapat dikategorikan sebagai
kemasan yang ramah lingkungan. Bahan dasar dari kemasan biodegradable foam ini yaitu
jagung/jagung sehingga jika terdegradasi oleh tanah dapat menjadi sumber karbohidrat bagi
tanah. Bahan-bahan lain yang dipakai untuk membuat kemasan ini safe combustion dimana
jika dibakar tidak akan menimbulkan asap dan polusi yang dapat mencemarkan lingkungan.
Kelebihan lain dari produk ini yaitu tidak mengandung toxic yang dapat membahayakan
kesehatan pemakai kemasan.
-
Weakness
Kelemahan kami yaitu masyarakat belum aware terhadap merk perusahaan, sehingga
belum adanya kepercayaan masyarakat akan perusahaan. Selain itu, Experimental Starch
termasuk ke dalam perusahaan baru dengan kondisi finansial dan organisasional masih baru
dan belum matang. Harga jual biodegradable foam yang ditawarkan lebih mahal daripada
foam konvensional, mengingat biaya untuk proses produksi dan harga bahan baku yang
tergolong lebih mahal daripada bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kemasan
foam konvensional.
Opportunity
Menurut penelitian AC Nielsen di Indonesia mengenai green lifestyle didapatkan dari
hasil sebanyak 66% responden penelitian sangat peduli akan lingkungan hidup, 69% sangat
peduli soal global warming, 72% sangat peduli soal kelangkaan air, dan 80% sangat peduli
akan polusi air (Sumber: Majalah Marketing, Mei 2011). Selain itu berdasarkan Plastics
News Graphic by Anetta Mirous bahwa terjadi peningkatan 15% konsumsi plastik
biodegradable tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia
mengenai isu lingkungan sudah tinggi dan ini yang dapat menjadi peluang bagi kami. Dengan
demikian jika tingkat kepedulian tinggi, masyarakat akan cenderung untuk membeli dan
mengkonsumsi produk-produk yang aman dan ramah lingkungan.
Threat
Pemahaman masyarakat terhadap produk ramah lingkungan masih kurang dan hal ini
yang menjadi tantangan kami, apakah produk ini akan mudah diterima oleh masyarakat atau
tidak. Selain itu, daya beli masyarakat Indonesia dewasa ini sudah meningkat namun masih
sangat sensitif terhadap harga dari suatu produk. Masyarakat Indonesia cenderung lebih
membeli produk dengan harga yang murah namun masih membahayakan kesehatan. Hal ini
yang menjadi kekhawatiran kami, meningat harga kemasan biodegradable foam ditawarkan
pada harga premium.
Strategi Pemasaran
Green Marketing: Integrated Marketing Communication for Green Product
Persaingan dunia usaha dewasa ini menuntut perusahaan membuat strategi pemasaran
yang tepat dan mengembangkan keunggulan bersaing untuk menjaga kelangsungan hidup
perusahaan. Kami menggunakan strategi Integrated Marketing Communication for Green
Product yang merupakan bagian dari Green Marketing
Green marketing merupakan konsep pemasaran yang sedang berkembang saat ini,
seiring dengan semakin maraknya isu pemanasan global. Green marketing adalah strategi
untuk mempromosikan produk dengan menggunakan klaim lingkungan tentang atribut
mereka atau tentang sistem, kebijakan dan proses dari perusahaan yang memproduksi atau
menjual green product. (Prakash,2002:285 dalam Sentot Suciarto A.:2012).
Secara garis besar green marketing membahas mengenai green products, green
packaging, green prices dan green communication (Khan and Khan,2012:3 dalam Sentot
Suciarto A.:2012). Dewasa ini green product menarik minat berbagai pihak diantaranya
perusahaan, konsumen, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi karena memang isu
global warming yang dapat merusak lingkungan hidup saat ini. Green product adalah produk
yang desain dan menggunakan sumber daya yang dapat didaur ulang (terbarukan/toxic-free/
biodegradable) dan yang meningkatkan dampak lingkungan atau mengurangi kerusakan
lingkungan selama seluruh siklus hidup (Durif, 2010: 31; Ottman,1998: 89 dalam Sentot
Suciarto A.:2012). Dan kemasan biodegradable foam ini dapat terurai oleh mikroorganisme
-
(biodegradable), dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan karena bahan dasar yang
dipakai renewable sehingga produk kami termasuk ke dalam green product.
Perusahaan memerlukan strategi pemasaran yang efektif untuk dapat bersaing di
pasar. Dalam strategi pemasaran dibutuhkan tools, tools tersebut diantaranya yang tergabung
dalam marketing mix yaitu Product, Price, Promotion, Place atau biasa disebut (4P). Berikut
marketing mix dari Experimental Starch:
Product
Produk yang kami tawarkan yaitu biodegradable foam yang dapat terurai dan ramah
lingkungan dengan nama merek Maize-pack. Maize-pack adalah produk peralatan
makan/kemasan (tableware) yang ingin kami ciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
juga sebagai solusi pelestarian lingkungan hidup. Jenis dari maize-pack ini meliputi plate,
bowls, cups, clamshell.
Price
Harga yang ditawarkan termasuk harga premium, mengingat biaya untuk proses
produksi dan harga bahan baku yang tergolong lebih mahal daripada bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi kemasan foam konvensional. Harga jual yang ditawarkan
berkisar antara Rp 500,00 Rp 1.000,00/piece
Place
Lokasi target pasar kami untuk saat ini yaitu Indonesia, karena di Indonesia produk
kemasan biodegradable yang berbahan dasar pati belum ada di pasaran mengingat pesatnya
pertumbuhan bisnis franchise di Indonesia yang menjadi basis bisnis produk kami. Untuk
lokasi produksi sendiri yaitu berada di Bandung, karena kami sendiri bertempat tinggal di
Bandung. Untuk saluran distribusi kami akan menyalurkan produk kepada klien kami dengan
menggunakan perusahaan perantara, karena pada umumnya para perantara sudah mempunyai
pengalaman, sehingga kami dapat mengambil pelajaran dari mereka. Pertimbangan lain kami
menggunakan perantara dikarenakan penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek
biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar sedangkan perusahaan kami tergolong
baru dan finansial masih lemah.
Promotion
Untuk mengkomunikasikan nilai dari produk ini kepada konsumen kami
menggunakan strategi Integrated Marketing Communication for Green Product yang
merupakan serangkaian proses yang menambah kontinuitas strategi promosi. IMC atau
Integrated Marketing Communication adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran
yang mengakui nilai tambah dari rencana komprehensif (Kotler, 2006:518 dalam Sentot
Suciarto A.:2012). IMC atau komunikasi campuran dapat digunakan sebagai mendapatkan
dan mempertahankan ekuitas merek. Rencana ini mengevaluasi dan membuat kombinasi
-
untuk pesan yang efektif melalui iklan, respon langsung, promosi penjualan dan public
relation.
Promosi yang kami lakukan mengacu pada metode komunikasi, dengan komunikasi
yang baik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan akan masalah
penumpukan sampah kemasan petroleum based yang sulit terurai. Keuntungan lainnya bagi
perusahaan adalah meningkatkan penjualan dan akhirnya menghasilkan laba. Kami akan
mempromosikan Experimental Starch melalui business meeting (direct socialization), email,
web, social media dan mengikuti pameran dagang untuk menarik konsumen sekaligus klien
untuk bekerja sama dengan perusahaan.
Financial
Total modal awal yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah Rp. 3.108.050.000,-
dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan Biaya
Fasilitas dan Mesin Produksi
EPS Vacuum Forming Machine---Sunshine Brand
Rp. 2.744.000.000
Kendaraan
1 Unit Kendaraan Mitsubishi Colt T 120 SS Box
Rp. 90.750.000
Biaya Produksi
300 Liter Gliserin (Rp. 55.000/liter) = Rp. 16.500.000
700 Kg Tepung Jagung (Rp. 5000/kg) = Rp. 3.500.000
300 Kg Biji Plastik Polypropylene (Rp. 11.000/kg) = Rp. 3.300.000
Rp. 23.300.000
Sewa Gedung
Penyewaan gedung pabrik dengan luas 1.000 m2 selama 1 tahun
Rp. 250.000.000
Total Rp. 3.108.050.000
Bagi investor, profit sharing dibagi dari profit investasi (80 % dari laba bersih). Dari
keuntungan tersebut, ditentukan persentase bagi hasil untuk pihak manajemen dan investor.
Jika terdapat lebih dari satu investor, maka persentase bagi hasil untuk investor ditentukan
berdasarkan modal yang diberikan relatif terhadap total kebutuhan investasi.
-
DAFTAR PUSTAKA
Sentot Suciarto A., Berta Bekti Retnowati. 2012. Green Marketing: Integrated Marketing
Communication for Green Product. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata
Suarni, S. 2012. Widowati. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung. Balai Penelitian
Tanaman Serealia, Maros
Media Cetak:
Majalah Marketing 01/XI/Mei 2011
Internet:
http://www.olivegreen.com.sg/environment_green-packaging.php, Akses 04 Juni 2013, Pukul
23:59 WIB.
http://cnyangguang.en.alibaba.com/product/717781927-214032319/
CE_Approved_fully_automatic_vacuum_forming_machine.html, Akses 04 Juni 2013, Pukul
23:59 WIB
-
LAMPIRAN
EPS Vacuum Forming Machine---Sunshine Brand