FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT
MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA:
STUDI DI PRESIDENT UNIVERSITY
Oleh:
Werry Permatasari
014201305021
Skripsi diajukan untuk :
Fakultas Bisnis, President University
Dalam memenuhi persyaratan untuk
Gelar Sarjana Manajemen
Januari 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Bersama dengan ini, Lembar Pengesahan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang
berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP
MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA: STUDI DI
PRESIDENT UNIVERSITY” yang diserahkan oleh Werry Permatasari,
Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis, telah dinilai dan terbukti lulus ujian
lisan pada Februari 2017.
(Ono Supriadi, Ph.D)
Ketua Panel Penguji
(Purwanto, S.T, M.M)
Penguji 1
(Dr.Ir. B.M.A.S. Anaconda Bangkara, MT, MSM)
Penguji 2
ii
SURAT REKOMENDASI PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi ini yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG
BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT MAHASISWA
UNTUK BERWIRAUSAHA: STUDI DI PRESIDENT
UNIVERSITY” disusun dan diajukan oleh Werry Permatasari untuk
memenuhi persyaratan gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Bisnis
telah ditinjau dan dianggap memenuhi persyaratan sebuah skripsi.
Oleh karena itu penulis merekomendarikan skripsi ini untuk maju
sidang.
Cikarang, Indonesia, 25 Januari 2017
Diketahui oleh, Direkomendasikan oleh,
Dr. Dra. Genoveva, M.M. Dr. Ir. B.M.A.S. Anaconda B, M.T, MSM. Ketua Program Studi Pembimbing Manajemen
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Penulis menyatakan bahwa skripsi, yang berjudul “Faktor-faktor Yang
Berkontribusi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha: Studi
di President University” yang disusun untuk melengkapi persyaratan
menjadi Sarjana Manajemen pada Program Studi S1 Manajemen,
President University Cikarang, Bekasi. Sejauh yang penulis ketahui,
skripsi ini bukan merupakan tiruan dan belum pernah diajukan ke
Univeristas lain manapun diterbitkan baik sebagian maupun secara
keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 25 Januari 2017
Werry Permatasari 014201305021
iv
ABSTRACT This research was motivated by the low level of entrepreneurship in Indonesia. Online news (tempo.com) explained that based on a survey, the number of entrepreneurs in Indonesia reached 1.56 percent is far below the number of entrepreneurship in developing countries that already above 2%. It is automatic impact on graduate students (college graduates) who want to find work. This research aims to identify the dominant factors that contributing to the interest of students to entrepreneurship. The methodology used in this research is the methodology of quantitative. The population in this research were 856 students of President University, a regular morning class, batch on 2014, and who has the nationality of Indonesia. The samples used by formula Slovin with a tolerance level of 10% that produces a minimum sample value of 90. Questionnaires were distributed to the total of 100 questionnaires and only 123 questionnaires can be processed further. This research uses a multivariate analysis, in this case is used Factor Analysis. The results showed that there are two dominant factors that contribute to the interest of students to entrepreneurship. Two factors are called the "Entrepreneurship Motivation" and "Self-efficacy". Keywords: Entrepreneur, Interest, Students
ABSTRAK
Penelitan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kewirausahaan di Indonesia. Berita online (tempo.com) menjelaskan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan, jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai 1,56 persen jauh dibawah jumlah kewirausahaan Negara-negara berkembang lainnya yang sudah berada diatas 2%. Hal ini otomatis bedampak pada lulusan mahasiswa yang ingin mencari kerja. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mencari faktor dominan yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Metodologi yang digunakan dalam penelitan ini adalah metodologi kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 856 mahasiswa President University reguler pagi angkatan 2014 yang berkerwarganegaraan Indonesia. Sampel digunakan berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat toleransi sebesar 10% yang menghasilkan nilai sampel minimum sebesar 90. Kuesioner disebarkan sebanyak 150 dan hanya 123 kuesioner yang dapat diproses lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan analisis multivariat, dalam hal ini digunakan Analisis Faktor. Hasil menunjukan bahwa terdapat dua faktor yang paling dominan yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Dua faktor tersebut dinamakan dengan “Motivasi Kewirausahaan” dan “Self-efficacy”.
Kata Kunci : Kewirausahaan, Minat, Mahasiswa
v
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin..
Sujud syukur peneliti persembahkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang atas segala nikmat yang diberikan kepada peneliti, yang
telah menjadikan peneliti sebagai manusia yang senantiasa berpikir, berilmu,
beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Tidak henti-hentinya peneliti
mengucapkan Puji dan Syukur atas rahmat dan nikmat Allah SWT yang diberikan
kepada peneliti sampai detik ini.
Terimakasih kenapa Nabi Besar Muhammad SAW yang memberikan teladan
kepada seluruh umatnya. Termasuk bagi peneliti, dimana mendorong peneliti
untuk selalu ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Meskipun beberapa
kendala yang ditemui selama proses penyelesaian penelitian ini, tetapi dengan
keberanian, motivasi dan tekad yang kuat, akhirnya penelitian ini bisa dilakukan
dan diselesaikan dengan baik.
1. Terimakasih sebesar-besarnya kepada Mama, Papa dan Abang, yang
selalu memberi dukungan, semangat dan doa kepada peneliti dan
meyakinkan peneliti bahwa penelitian ini pasti akan selesai dengan baik
dan memuaskan.
2. Terimakasih yang paling mendalam kepada teman-teman seperjuangan
khususnya kepada Muh. Alief Syahru Ramdhani yang senantiasa
membantu peneliti dalam mengerjakan penelitian ini. Juga kepada Janet
Thurai dan lainnya yang tidak dapat peneliti ucapkan satu persatu.
Terimakasih untuk canda tawa, dan perjuangan yang kita lewati bersama
dan terimakasih untuk kenangan manis yang peneliti rasakan selama ini.
vi
3. Terimakasih juga kepada sahabat dan kumpulan “genk” yang selalu
memberikan semangat dan dukungannya kepada peneliti. Tanpa semangat,
dan dukungan kalian semua tidak akan mungkin peneliti sampai pada
tahap ini.
4. Dan terimakasih yang mendalam kepada Dosen Pembimbing Dr. Ir.
B.M.A.S. Anaconda B, M.T, MSM (sir Inyo) atas sejuta ilmu yang
diberikan kepada peneliti selama ini. Terimakasih atas dukungan,
dorongan, pembelajaran, dan kasih sayang yang diberikan kepada peneliti
tanpa kenal lelah. Berkat beliau, akhirnya penelitian ini bisa diselesaikan
dengan baik.
5. Untuk semua dosen dan teman-teman mahasiswa, terima kasih untuk
semua pengalaman yang luar biasa yang peneliti rasakan selama belajar di
President University. Tiga setengah tahun menjadi mahasiswa President
University adalah suatu pengalaman yang tak ternilai bagi peneliti dan
tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun.
Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagi peneliti untuk meraih
cita-cita dimasa yang akan datang. Peneliti percaya bahwa “Perjuangan
merupakan pengalaman berharga yang dapat menjadikan kita sebagai manusia
yang berkualitas”.
Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua. Akhir kata peneliti
persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang peneliti sayangi.
Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiin Ya Rabbal’allamiin.
Cikarang, 25 Januari 2017
Werry Permatasari
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................................... i
SURAT REKOMENDASI PEMBIMBING SKRIPSI ............................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... iii
ABSTRAK..................................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... x
DAFTAR RUMUS ....................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................................... 1 1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................................................... 5 1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5 1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 5 1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................................................... 6 1.6. Signifikansi Penelitian .............................................................................................................. 6 1.7. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ........................................................................ 7 1.8. Sistematika Penulisan ............................................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 10 2.1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 10 2.2. Pengertian Kewirausahaan ................................................................................................... 10
2.2.1. Kewirausahaan Dari Berbagai Sudut Pandang ......................................................... 12 2.3. Minat Berwirausaha ................................................................................................................ 14 2.4. Pembahasan Teori .................................................................................................................... 15
2.4.1. Pengalaman Sebelumnya ................................................................................................. 17 2.4.2. Pendidikan ........................................................................................................................... 19 2.4.3. Sikap ...................................................................................................................................... 21 2.4.4. Norma Subjektif ................................................................................................................. 24 2.4.5. Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali ...................................................................... 25 2.4.6. Usia ........................................................................................................................................ 27
2.5. Penelitian Sebelumnya ........................................................................................................... 29 2.6. SOTA (Statement Of The Art) ................................................................................................ 32 2.7. Kerangka Teori .......................................................................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 38 3.1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 38 3.2. Kerangka Penelitian ................................................................................................................. 38 3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................................................... 40 3.4. Populasi dan Sampel ............................................................................................................... 42
3.4.1. Populasi ................................................................................................................................. 42 3.4.2. Sampel ................................................................................................................................... 42
3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................................................... 43 3.5.1. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................................................... 43
viii
3.5.2. Uji Validitas ........................................................................................................................ 44 3.5.3. Uji Reliabilitas .................................................................................................................... 46
3.6. Normalitas ................................................................................................................................... 47 3.7. Langkah Penelitian Analisis Faktor ................................................................................... 48 3.8. Korelasi Matriks ........................................................................................................................ 48
3.8.1. Mengekstrak Faktor .......................................................................................................... 50 3.8.2. Rotating the Factors ......................................................................................................... 51 3.8.3. Interpretasi Hasil ................................................................................................................ 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 53 4.1. Pre-Test ......................................................................................................................................... 53
4.1.1. Uji Validitas ........................................................................................................................ 53 4.2. Uji Normalitas ............................................................................................................................ 56
4.2.1. Pengujian Reliabilitas ....................................................................................................... 57 4.3. Analisis Faktor ........................................................................................................................... 58
4.3.1. Analisis Awal ...................................................................................................................... 58 4.3.2. Factor Extraction .............................................................................................................. 60 4.3.3. Rotated Factor Matrix...................................................................................................... 64 4.3.4. Dominan Faktor ................................................................................................................. 66
4.4. Diskusi ........................................................................................................................................... 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 71
5.1. Kesimpulan .................................................................................................................................. 71 5.2. Saran .............................................................................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 73
SUMBER INTERNET ............................................................................................................. 80
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 82 Lampiran A – Kuesioner ................................................................................................................. 82 Lampiran B – Raw Data .................................................................................................................. 87
Ordinal Data .................................................................................................................................... 87 Data Interval .................................................................................................................................... 92
Lampiran C – Analisis Faktor .................................................................................................... 106 Correlation Matrix ...................................................................................................................... 106 Anti-image Matrices .................................................................................................................. 112
ix
DAFTAR TABEL Table 2.1 SOTA (Statement Of The Art) ............................................................. 33 Tabel 3.1 Contoh Kuesioner Skala Likert ........................................................... 44 Table 3.2. Interval of Reliability .......................................................................... 47 Table 3.3. Loading Factor .................................................................................... 51 Tabel 4.1 Hasil Uji Keandalan ............................................................................ 53 Table 4.2. Nilai Validitas 1 ................................................................................... 53 Table 4.3. Nilai Validitas 2 ................................................................................... 54 Table 4.4. Nilai Validitas 3 ................................................................................... 54 Table 4.5. Nilai Validitas 4 ................................................................................... 55 Table 4.6. Nilai Validitas 5 ................................................................................... 55 Table 4.7. Nilai Validitas 6 .................................................................................. 56 Tabel 4.8. KMO & Bartlett’ ................................................................................ 58 Tabel 4.9. KMO & Bartlett’ ................................................................................ 58 Table 4.10. Matriks Anti-Image .......................................................................... 59 Table 4.11. Communalities ................................................................................. 60 Table 4.12. Total Variance Explained ................................................................. 61 Table 4.13. Components, Eigen Value ................................................................ 64 Table 4.14. Rotated Factor Matrix ...................................................................... 64 Table 4.15. Component Transformation Matrix .................................................. 65 Table 4.16. Factor Manifest ................................................................................ 65 Table 4.17. Faktor Baru Pertama ......................................................................... 66 Table 4.18. Faktor Baru Kedua ........................................................................... 67
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Tingkat Pengagguran Terbuka ......................................................... 1 Gambar 1.2. Tingkat Pengangguran Terbuka ........................................................ 2 Gambar 2.1. Kerangka Teori ............................................................................... 37 Gambar 3.1. Kerangka Penelitian ....................................................................... 39 Gambar 4.1. Q-Q Plot ......................................................................................... 57 Gambar 4.2. Scree Plot ......................................................................................... 62
xi
DAFTAR RUMUS Rumus Sikap (Ajzen) ............................................................................................ 23 Rumus Norma Subjektif (Ajzen) ......................................................................... 25 Rumus Kontrol Perilaku (Ajzen) ......................................................................... 27 Rumus Sampel (Slovin) ........................................................................................ 42 Rumus uji validitas (Korelasi Pearson) ................................................................. 45 Rumus uji reliabilitas (Cronbach) ......................................................................... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2016), Indonesia saat ini memiliki
jumlah penduduk mencapai 258,705 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat dan pesat setiap tahunnya secara otomatis menambah jumlah
tenaga kerja yang ada, sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang tersediapun
harus terus ditingkatkan. Indonesia sebagai negara berkembang sangat
membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kualitas kerja yang tinggi dalam segala
bidang untuk mencapai kesuksesan pembangunan bangsa. Akan tetapi saat ini
salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan Indonesia adalah masalah
ketenagakerjaan, yaitu berupa ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan
dengan jumlah pencari kerja. Dengan masalah tersebut mengakibatkan
pengangguran yang menjadi salah satu masalah penting di suatu negara, terutama
di Indonesia.
Gambar 1.1. Tingkat Pengagguran Terbuka
Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)
2
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) di Indonesia pada Agustus 2016 mencapai 5,61 persen. Dengan rendahnya
ketenagakerjaan di Indonesia, berdampak pada lulusan perguruan tinggi yang
ingin mencari kerja, sehingga tidak semua lulusan perguruan tinggi dapat
langsung bekerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2016,
jumlah pengagguran menurut pendidikan tertinggi Universitas mencapai 695,304
jiwa. Jika dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja dengan pendidikan
Universitas hanya sebesar 4,87%, menurun dari bulan-bulan sebelumnya. (BPS,
2016)
Gambar 1.2. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan sebuah hasil
penelitian yang dimana apabila sebuah negara ingin menjadi sukses dan makmur,
minimal prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut ada sebanyak 2%
yang menjadi wirausahawan. Berdasarkan data BPS Februari 2014, jumlah
wirausaha di Indonesia mencapai 44,2 juta orang dari 118, 17 juta orang yang
bekerja.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan “Index Daya Saing
Global di 10 negara Asean yang mencatat bahwa Singapura berada di peringkat
pertama dengan 5,68 persen, Malaysia 5,23 persen, Thailand 4,64 persen, dan
3
Indonesia 4,52 persen. Artinya, menurut Presiden Jokowi, masih banyak yang
perlu diperbaiki di negeri ini” (http://m.tempo.com).
Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya
perekonomian. Terciptanya pengusaha baru akan menciptakan lebih banyak lagi
lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja, meningkatkan daya beli
masyarakat, serta menciptakan kepastian pendapatan. Menjadi pengusaha
merupakan pilihan alternatif yang baik dan tepat, paling tidak dengan
berwirausaha berarti menyediakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan justru
dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain (Herdani, 2010).
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP
HIPMI) Bahlil Lahadalia mengatakan, tak hanya sekedar melipatgandakan jumlah
pengusaha, Indonesia juga perlu menciptakan pengusaha baru yang berkualitas
dan terdidik yakni dari kalangan mahasiswa. Pengusaha berlatarbelakang sarjana
inilah yang akan memiliki kemampuan meningkatkan kapasitas usahanya serta
akan kuat menghadapi persaingan yang semakin ketat di era masyarakat ekonomi
Asean (MEA) (http://www.suara.com).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan Indonesia membutuhkan
5,8 juta pengusaha muda baru apabila ingin memenangkan kompetisi di era pasar
tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Berdasarkan survei yang
dilakukannya, jumlah pengusaha Indonesia baru mencapai 1,56 persen. Padahal
Singapura sudah 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen dan Vietnam
3,6 persen. Untuk memenuhi angka minimal 2 persen Indonesia butuh 1,7 juta
pengusaha muda (https://m.tempo.com).
Fenomena di atas seharusnya dapat dijadikan bahan pemikiran untuk kita semua,
bagaimana kita bisa menciptakan lapangan kerja baru yang dapat menyerap
tenaga kerja, tidak lagi berpikir untuk mempersiapkan diri menjadi calon
karyawan yang mencari pekerjaan, terutama bagi individu yang terdidik, misalnya
Mahasiswa. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi penggerak dan penyelamat
perekonomian dengan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Indonesia
4
butuh pengusaha muda seperti dari kalangan mahasiswa yang cerdas, tentunya
harus ada sinergi antara kampus dan perguruan tinggi. Menumbuhkan jiwa
kewirausahaan pada mahasiswa perguruan tinggi adalah cara alternatif untuk
mengurangi tingkat pengangguran, karena para sarjana diharapkan dapat menjadi
wirausahawan muda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri dan dapat
membantu membangun keberhasilan suatu bangsa.
Kondisi perekonomian suatu negara dapat dipengaruhi oleh banyaknya wirausaha
dalam negara itu sendiri. Di Indonesia, sangat sedikit yang ingin menjadi pencipta
lapangan kerja, justru mereka cenderung terbiasa untuk menjadi pencari kerja. Hal
ini mengakibatkan rendahnya wirausaha muda yang ada sehingga perlu
ditumbuhkan minat pada seorang mahasiswa untuk menjadi seorang wirausaha.
Minat wirausaha adalah dorongan yang ada pada hati dalam diri seseorang untuk
tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian dapat diorganisir, diatur,
menanggung risiko dan diharapkan mampu mengembangkan usaha yang
diciptakannya tersebut (Subandono, 2007). Jadi yang dimaksud minat
berwirausaha adalah adanya rasa ketertarikan dan keinginan yang kuat serta
kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau
berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan risiko yang
akan terjadi, serta belajar dari kegagalan.
Davidsson, (1995); Shapero & Sokol (1982) dalam Yaghmaei dan Ghasemi
(2015) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap minat
berwirausaha, yaitu pengalaman sebelumnya (previous experience), pendidikan
(education), sikap (attitude), norma-norma subjektif (subjective norms), kendali
perilaku yang dapat dikenali (perceived behavioral control), dan usia (age).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI
TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA: STUDI DI
PRESIDENT UNIVERSITY”
5
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam sebuah negara, hal-hal yang mempengaruhi kondisi perekonomian dapat
dilihat dari banyaknya wirausaha. Jika kita bandingkan dengan negara-negara
berkembang lainnya, perkembangan kewirausahaan di Indonesia masih sangat
kurang yaitu dibawah 2%. Di Indonesia, tingkat kewirausahaan belum
sepenuhnya memberikan dampak yang positif terhadap kemakmuran dan
kesejahteraan bangsa, padahal tanpa kita sadari bangsa Indonesia adalah bangsa
yang berpotensi besar untuk berwirausaha. Di Indonesia, lulusan perguruan tinggi
cenderung menjadi pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta
lapangan kerja. Hal inilah yang mengakibatkan rendahnya wirausaha muda yang
muncul khususnya bagi mahasiswa sehingga perlu ditumbuhkan minat untuk
menjadi seorang wirausaha.
1.3. Rumusan Masalah
Di Indonesia, jumlah wirausaha sangatlah sedikit padahal kewirausahaan itu
sendiri sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu
bangsa. Dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, tingkat
perkembangan kewirausahaan di Indonesia masih sangatlah kurang. Bangsa
Indonesia membutuhkan wirausahawan muda yang diharapkan akan memperbaiki
ekonomi bangsa, dengan demikian Indonesia juga perlu menciptakan pengusaha
baru yang terdidik dan berkualitas yakni dari kalangan mahasiswa.
Untuk itu, masalah penelitian yang akan dikembangkan adalah “faktor dominan
apa saja yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha?”.
Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai
berikut: Apa saja faktor dominan yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa
untuk berwirausaha?
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor dominan yang
berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha.
6
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi pihak Universitas:
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak Universitas,
dalam mengembangkan kurikulum atau mata kuliah yang lebih baik
seperti mengadakan seminar-seminar mengenai kewirausahaan yang
berhubungan dengan kewirausahaan di masa yang akan datang.
2. Bagi penulis:
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-
penelitian selanjutnya, serta memberikan informasi mengenai apa saja
faktor yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berirausaha,
khususnya pada mahasiswa President University.
1.6. Signifikansi Penelitian
1. Masyarakat: Untuk masyarakat, penelitian ini dapat berkontribusi untuk
memberikan beberapa pengetahuan tentang faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Alasan
utama bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah agar peneliti
dapat memberikan informasi khususnya masyarakat Cikarang Utara,
karena peneliti melakukan penelitian dikampus President University
bahwa mahasiswa memiliki alasan-alasan kuat untuk menjadi seorang
wirausaha ataupun tidak.
2. Pendidikan: Untuk Pendidikan, penelitian ini dapat memberikan beberapa
kontribusi kepada masyarakat dengan memperluas gambaran pengetahuan
baru dari situasi dan kondisi saat ini dan masukan edukatif tentang
bagaimana faktor-faktor tertentu dapat memiliki hubungan yang signifikan
dengan niat mahasiswa untuk berwirausaha. Dengan membaca penelitian
7
ini, peneliti berharap akan memberikan beberapa kontribusi dalam proses
pembelajaran dalam menggunakan analisis faktor dalam penelitian.
3. Penelitian Selanjutnya: Selain faktor-faktor yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini, masih terdapat banyak faktor lainnya yang mempengaruhi
minat berwirausaha pada mahasiswa. Diharapkan peneliti di masa
mendatang hendaknya dapat mengembangkan penelitian tentang minat
wirausaha pada aspek atau faktor-faktor yang lainnya.
1.7. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari:
1. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah faktor pengalaman sebelumnya, faktor
pendidikan, faktor sikap, faktor norma subjektif, faktor kendali perilaku
yang dapat dikenali dan faktor usia.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa reguler pagi angkatan 2014
President University yang berstatus Warga Negara Indonesia.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikampus President University.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai Januari
2017.
5. Ruang Lingkup Ilmu
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu berlandaskan pada teori
kewirausahaan.
8
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa peneliti tidak
mempertimbangkan tentang latar belakang demografi seperti usia, tingkat
pendapatan, dan jenis kelamin responden. Untuk usia sendiri, dikarenakan
peneliti hanya berfokus pada jenis usia yang bersifat homogen yang tercantum
dalam pernyataan yang peneliti berikan untuk responden, maka pembatasan
pada penelitian ini berdasarkan usia adalah tidak mengukur angka dari usia itu
sendiri. Peneliti hanya berfokus pada mahasiswa reguler pagi President
University angkatan 2014 yang berkewarganegaraan Indonesia.
1.8. Sistematika Penulisan
Terdapat beberapa materi yang ada pada laporan ini. Pengelompokan beberapa
materi tersebut dilakukan menjadi beberapa sub agar laporan dapat dipahami lebih
jelas dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diisi dengan latar belakang dari pelaksanaan penelitian, identifikasi
masalah, apa saja rumusan masalah yang dibuat, tertera juga tujuan dan manfaat
dari penelitian, terdapat lingkup batasan, waktu dan tempat penelitian
dilaksanakan, sistematika penulisan dan definisi dari beberapa istilah yang ada
pada laporan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi definisi atau pengertian dari masing-masing variabel yang
digunakan secara teoritis serta beberapa penelitian terdahulu dicantumkan agar
menjadi referensi penelitian. Terdapat pula riset “gap” dari penelitian saat ini
dengan penelitian yang dilakukan terdahulu. Pada bab ini pun terdapat kerangka
berpikir serta hipotesis penelitian.
9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memaparkan metode apa yang digunakan pada penelitian. Mulai dari
rancangan penelitian, penetapan populasi dan sampel, penjelasan mengenai teknik
pada pengambilan sampel penelitian, metode pada pengumpulan data
menggunakan instrumentasi, mejelaskan definisi operasional dan memberikan
gambaran metode analisis pada penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan mengenai analisa hasil dari pengolahan data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diisi dengan kesimpulan keseluruhan penelitian, peneliti juga
memberikan saran yang berkaitan dengan penelitian agar dapat berguna bagi
setiap pembaca laporan skripsi ini.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendahuluan Dalam bab tinjauan pustaka ini dibahas mengenai variabel-variabel yang menjadi
acuan penelitian. Bab ini berisi sastra dan teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian.
2.2. Pengertian Kewirausahaan
Salah satu penyebab maju mundurnya perekonomian adalah dengan bewirausaha,
karena bidang wirausaha itu sendiri memberikan individu kebebasan untuk
berkarya dan mandiri. Wirausaha inilah yang mampu menciptakan lapangan kerja
baru dan mampu menyerap tenaga kerja. Terlebih jika usaha yang ditekuni
menjadi sukses dan besar, itu berarti tidak hanya membangun pekerjaan untuk diri
sendiri, melainkan dapat membantu atau membuka lapangan kerja bagi orang lain
(Herdani, 2010).
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu
(https://www.wattpad.com). Kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan
istilah yang berasal dari bahasa Perancis entreprende, artinya yaitu menjalankan,
melakukan dan berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard
Cantillon dan semakin popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Jean Baptise Say
dalam Riyanti (2003) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu
memindahkan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke
tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau
lebih produktif. Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menjalani atau
11
menghadapi tantangan hidup dengan siapnya berbagai risiko yang ada untuk
memperoleh peluang yang mungkin akan dihadapinya.
Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam menangani usaha dengan
melibatkan semangat, sikap, perilaku dengan kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, membangun atau menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi untuk memperoleh keuntungan yang
lebih besar dengan memberikan pelayanan yang lebih baik (Inpres No. 4 tahun
1995).
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat
diartikan sebagai “the backbone of economy‟, yaitu syaraf pusat perekonomian
atau sebagai “tailbone of economy‟, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa
(Wirakusumo, 1997). Secara etimologi, kewirausahaan dapat disebut sebagai nilai
yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau suatu proses
dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan sesuatu yang berbeda
(innovative).
Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap
dan perilaku individu dalam menangani suatu usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk
baru untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik. Hisrich dan Brush
(dalam Winardi, 2003) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan cara mengorbankan waktu dan
upaya yang diperlukan untuk menanggung risiko finansial, psikologikal serta
sosial dan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi
sebagai dampak dari kegiatan tersebut.
Kao (1997) mendefinisikan kewirausahaan sebagai suatu proses penciptaan
sesuatu yang baru (kreasi) dan atau membuat sesuatu yang berbeda (inovasi),
yang tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
12
masyarakat. Hal senada disampaikan oleh Schumpeter (dalam Winardi, 2003)
dengan menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan sebuah proses dan para
wirausahawan adalah seorang inovator yang memanfaatkan proses tersebut.
Leibenstein, 1979 (dalam kompasiana.com) mengemukakan kewirausahaan
mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya. Penrose, 1963 (dalam kompasiana.com) : Kegiatan kewirausahaan
mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau
kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan. Knight, 1921
(dalam kompasiana.com) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan
menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan
dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan
disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti
pengarahan dan pengawasan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah semangat, kemampuan dan perilaku individu yang berani
menanggung risiko, baik itu risiko finansial, psikologikal, maupun sosial dalam
melakukan suatu proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat
sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi) dengan menerima hasil
berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi.
2.2.1. Kewirausahaan Dari Berbagai Sudut Pandang Terlepas dari apa yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi
kewirausahaan, kewirausahaan itu sendiri dapat dipandang dari berbagai sudut
dan konteks, yaitu ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog dan
pemodal.
13
1. Pandangan Ahli Ekonomi
Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-
faktor produksi seperti sumber daya alam, material, tenaga kerja, dan peralatan
lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha
juga merupakan orang yang memperkenalkan inovasi dan perbaikan produksi
lainnya dengan adanya perubahan-perubahan. Dengan kata lain, wirausaha adalah
seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi,
sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang
dan jasa.
2. Pandangan Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki pandangan pada unsur-unsur internal
yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimism, dorongan, semangat dan
kemampuan memanfaatkan peluang usaha dengan menggunakan dan
mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, tenaga kerja, material,
keterampilan untuk menghasilkan suatu produk, bagaimana proses produksi,
bisnis dan organisasi usaha baru lainnya (Usman, 1997 dalam
samsudin1712.wordpress, 2015).
3. Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer, 1993 (dalam samsudin1712.wordpress,
2015), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dan siap untuk
menghadapi risiko dan ketidakpastian dan pertumbuhan dengan cara mengenali
peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.
Menurut Steinhoff dan Burgess, 1993 (dalam samsudin1712.wordpress, 2015),
pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola dan berani
menanggung risiko pada sebuah usaha atau perusahaan. Sedangkan wirausaha
adalah orang yang berani menanggung risiko keuangan, material, dan sumber
daya manusia, juga dapat menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang
dalam perusahaan yang sudah ada. Dalam konteks bisnis menurut Swasono, 1978
(dalam samsudin1712.wordpress, 2015), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak
14
semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis,
inovator dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha dan dapat
menjadi penanggung risiko yang mempunyai visi ke depannya.
4. Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan dan kekuatan dari dalam dirinya
untuk mencapai suatu tujuan serta gemar untuk bereksperimen untuk
menampilkan kebebasan yang ada pada dirinya di luar kekuasaan orang lain.
5. Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang dapat mengurangi pemborosan dan membuka
lapangan kerja yang disenangi masyarakat, serta menciptakan kesejahteraan untuk
orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya yang
ada.
2.3. Minat Berwirausaha
Minat (interest) merupakan tingkat kegairahan seorang individu yang menyertai
perhatian khusus maupun terus menerus kepada suatu objek, peristiwa atau topik
tertentu. Minat sangat dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu: variabel sikap dan
norma subjektif. Dengan kata lain, gabungan dari variabel sikap dan norma
subjektif tidak akan langsung mempengaruhi perilaku, melainkan beroperasi
terlebih dahulu melalui minat, dan minat inilah yang akan berpengaruh langsung
pada perilaku (Setiawan, 2001 dalam Mahanani, 2014).
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada dorongan atau suruhan dari siapapun. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar
minatnya (Djaali, 2008 dalam Mahanani, 2014). Minat akan menuntun seseorang
untuk memperhatikan lebih rinci dan mempunyai keinginan untuk ikut atau
memiliki objek pada seseorang yang telah melaksanakan kesungguhannya kepada
suatu objek tersebut. Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia untuk
15
mencapai suatu tujuan, sehingga minat mengandung unsur keinginan dan
mendorongnya untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya tersebut. Minat
merupakan suatu keinginan yang cenderung menetap pada diri seseorang untuk
mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya, kemudian ada
hasrat untuk melanjutkan atau melakukannya, dalam tindakan nyata dengan
adanya perhatian pada objek yang diinginkannya itu untuk mencari informasi
sebagai wawasan bagi dirinya (Febri, 2012 dalam Mahanani, 2014). Minat
merupakan keadaan psikis yang timbul dari dalam diri seseorang dimana
cenderung lebih suka dan lebih tertarik oleh suatu objek, serta menginginkan
objek tersebut tanpa adanya keterpaksaan atau paksaan dari siapapun. Minat
menimbulkan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari suatu objek tertentu
dengan perasaan senang dan berniat untuk mewujudkannya sebagai pilihan hidup.
Menurut Fuadi (2009) dalam Mahanani (2014) minat berwirausaha adalah
keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan
keras dengan berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
tanpa merasa takut dengan risiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk
belajar dari kegagalan. Minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan
perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang
karena membawa manfaat bagi dirinya. Santoso (1939) dalam Mahanani (2014)
menegaskan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan
untuk bekerja keras atau berkemauan keras.
2.4. Pembahasan Teori
Shapero dan Sokol, 1982 dalam Sundjaja, 1990 (dalam
http://adesyams.blogspot.co.id, 2009) menyatakan bahwa tidak semua wirausaha
lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Antara lain
disebabkan oleh:
16
1. Negative displacement
Seseorang bisa saja tertarik untuk menjadi wirausaha karena dikeluarkan dari
tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selama bekerja,
dipaksa atau terpaksa pindah dari daerah asal mereka. Atau bisa juga karena sudah
memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.
2. Being between things
Orang-orang yang baru keluar dari sekolah, atau penjara, kadangkala merasa
seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Keadaan
ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yang berbeda,
namun mereka tetap harus berjuang menjaga kelangsungan hidupnya. Di sinilah
biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan menjadi wirausaha
mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
3. Having positive pull
Terdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari mitra
kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka dalam
mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko
usaha.
Penelitian yang dilakukan oleh Yaghmaei dan Ghasemi yang berjudul “Effects of
Influential Factors on Entrepreneurial Intention of Postgraduate Students in
Malaysia” menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang berkontribusi terhadap
minat mahasiswa dalam berwirausaha yaitu menggunakan teori dari Davidsson,
1995; Shapero & Sokol, 1982.
Davidsson, 1995; Shapero & Sokol, 1982 menyatakan bahwa ada beberapa faktor
yang berkontribusi terhadap minat sesorang berwirausaha, yaitu pengalaman
sebelumnya (previous experience), pendidikan (education), sikap (attitude),
norma-norma subjektif (subjective norms), kendali perilaku yang dikenali
(perceived behavioral control), dan usia (age).
17
2.4.1. Pengalaman Sebelumnya Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai,
ditanggung) (KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori
episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang terjadi
atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai
referensi otobiografi (Daehler & Bukatko, 1985 dalam Syah, 2003). Johnson,
2007 (dalam e-jurnal.com) menyatakan bahwa pengalaman memunculkan potensi
seseorang. Potensi penuh akan muncul bertahap seiring berjalannya waktu
sebagai tanggapan terhadap bermacam-macam pengalaman. Jadi sesungguhnya
yang penting diperhatikan dalam hubungan tersebut adalah kemampuan
seseorang untuk belajar dari pengalamannya, baik pegalaman manis maupun
pahit. Maka pada hakikatnya pengalaman adalah pemahaman terhadap
sesuatu yang dihayati dan dengan penghayatan serta mengalami sesuatu
tersebut diperoleh pengalaman, keterampilan ataupun nilai yang menyatu
pada potensi diri.
Dengan pengalaman yang didapat seseorang akan lebih cakap dan terampil serta
mampu melaksanakan tugas pekerjaannya. Sejalan dengan hal tersebut, menurut
hukum (law of exercise) dalam Mustaqim (2004) diungkapkan bahwa dalam law
of exercise atau the law disuse (hukum penggunaan) dinyatakan bahwa
“Hubungan antara stimulus dan respon akan bertambah kuat atau erat bila sering
digunakan (use) atau sering dilatih (exercise) dan akan berkurang, bahkan lenyap
sama sekali jika jarang digunakan atau tidak pernah sama sekali”.
Menurut Hitzman (dalam Syah, 1995) mengatakan “pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme dapat dianggap sebagai kesempatan
belajar”. Hasil belajar dari pengalaman kerja akan membuat orang tersebut kerja
lebih efektif dan efisien. Pengalaman akan membentuk pengetahuan dan
keterampilan serta sikap yang lebih menyatu pada diri seseorang, jika bidang
pekerjaan yang ditangani selama masih bekerja merupakan bidang yang sejenis
yang pada akhirnya akan membentuk spesialisasi pengalaman kerja diperoleh
18
selama seseorang bekerja pada suatu perusahaan dari mulai masuk hingga saat ini.
Selain itu pengalaman dapat diperoleh dari tempat kerja sebelumnya yang
memiliki bidang pekerjaan yang sama dengan yang sedang dihadapi.
Banyak sedikitnya pengalaman kerja akan menentukan atau menunjukan
bagaimana kualitas dan produktivitas seseorang dalam bekerja, artinya mudah
sukarnya atau cepat lambatnya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan
akan dipengaruhi oleh seberapa banyak orang tersebut telah memiliki pengalaman
kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Ini berarti pengalaman akan juga
mempengaruhi kemampuan dalam bekerja. Kinerja individu bukan hanya sebagai
alat yang diperlukan dalam seluruh aspek peran mereka namun lebih berdasarkan
pada situasional dan pengalaman. Kinerja dalam area tertentu akan diperlukan
pada jenjang berbeda tergantung dari pengetahuan teoritis dan pengalaman
sebelumnya dari seorang individu (Howard, 2009).
Staw, 1991 (dalam Riyanti 2003) berpendapat bahwa pengalaman dalam
menjalankan usaha merupakan predictor terbaik bagi keberhasilan, terutama bila
bisnis baru itu berkaitan dengan pengalaman bisnis sebelumya. Menurut Hisrich
& Brush (dalam Staw, 1991) wirausaha yang memiliki usaha maju saat ini
bukanlah usaha pertama kali yang dimiliki. Pengalaman mengelola usaha bisa
diperoleh sejak kecil karena pengasuhan yang diberikan oleh orang tua yang
berprofesi sebagai wirausaha.
Et al dalam Zimmerer & Scarborough, 1998 menyatakan bahwa alasan utama
kegagalan usaha adalah kurangnya kemampuan manajerial dan pengalaman.
Wood dalam Zimmerer & Scarborough, 1998 juga menyatakan bahwa kurangnya
pengalaman adalah salah satu penyebab kegagalan usaha. Kolvereid (1996),
Indira dan Soenhadji (2010), dan Khan et. al. (2011) menemukan seseorang yang
memiliki pengalaman bekerja mempunyai intensi kewirausahaan yang lebih tinggi
dibandingkan mereka yang tidak pernah bekerja sebelumnya. Plant dan Ren
(2010) juga menemukan bahwa intensionalitas kewirausahaan yang kuat pada
kelompok studi Amerika Serikat dibandingkan pada kelompok Cina bagi mereka
19
yang memiliki pengalaman wirausaha, serta ketika mereka memiliki latar
belakang yang meliputi riwayat keluarga wirausaha.
Dari pendapat dan penemuan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengalaman adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang
dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat
pengetahuan serta ketrampilan yang dimilikinya.
2.4.2. Pendidikan Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara terletak
pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan pendidikan
kewirausahaan (Suharti & Sirine, 2011). Pihak perguruan tinggi bertanggung
jawab dalam mendidik mahasiswanya serta memberikan motivasi sehingga
mereka berani untuk berwirausaha. Perguruan tinggi sebagai penyedia fasilitas
kewirausahaan, tidak akan mencapai tujuannya dalam menghasilkan lulusan yang
berwirausaha bila tidak disertai dengan minat yang timbul dalam diri mahasiswa.
Dengan demikian persoalan yang dihadapi perguruan tinggi adalah bagaimana
cara menumbuhkan minat berwirausaha pada mahasiswa sehingga pilihan karir
yang mereka pilih setelah lulus adalah sebagai wirausahawan.
Pendidikan kewirausahaan yang berorientasi pada mengubah mindset
berwirausaha dan memberikan pengalaman berbisnis secara nyata, dinilai lebih
efektif untuk menumbuhkan jiwa dan kemampuan berwirausaha di kalangan
mahasiswa. Menurut Nabi (2010), untuk mendorong niat wirausaha di kalangan
mahasiswa dapat terlihat dari besarnya inisiatif berwirausaha. Adapun asumsi
yang mendasari ketentuan ini. Asumsi pertama adalah bahwa niat kewirausahaan
yang dipelajari. Harris dan Gibson (2008) berpendapat bahwa sikap yang
mendukung niat kewirausahaan dapat diukur dan berubah, sehingga
memungkinkan untuk kemungkinan mengubah sikap dan membentuk melalui
paparan program pendidikan. Asumsi kedua adalah bahwa intensionalitas
diterjemahkan menjadi perilaku kewirausahaan. Asumsi ketiga adalah bahwa
pendidikan dan pelatihan menghasilkan peningkatan kemampuan wirausaha
20
selanjutnya mampu meningkatkan kemungkinan keberhasilan wirausaha. Oleh
karena itu berbagai inisiatif yang ada yang dirancang untuk membekali mahasiswa
dan lulusan dengan keterampilan untuk menghasilkan dan mengembangkan ide
wirausaha. Ada beberapa bukti untuk mendukung asumsi pertama, yaitu bahwa
pendidikan kewirausahaan memiliki peran positif untuk bermain pada
intensionalitas kewirausahaan mahasiswa (Pittaway dan Cope, 2007 dalam
Waluyo & Adi, 2013). Asumsi kedua dan ketiga secara empiris belum terbukti
kuat dalam mendukung wirausaha.
Berdasarkan studi terhadap dari 35 calon wirausahawan selama periode tiga
tahun, Henry dkk. (2003), menyimpulkan bahwa program pendidikan dan
pelatihan dapat menjadi efektif dan menghasilkan manfaat yang signifikan bagi
calon wirausahawan. Dampak pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi telah
dipertanyakan, khususnya yang berkaitan dengan dampak pada transisi dari
intensionalitas perilaku kewirausahaan atau keberhasilan wirausaha (Galloway
dan Brown, 2002; Pittaway dan Cope, 2007) dalam Waluyo & Adi (2013).
Pendidikan mengenai kewirausahawan juga berdasarkan oleh adanya
pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan ini diartikan sebagai
proses mentransferkan ilmu kewirausahaan kepada peserta didik dengan tujuan
tertentu yaitu untuk menumbuhkan minat wirausaha serta mencetak wirausaha
baru (Suherman, 2010 dan Supriatna, 2012 dalam Fathonah, 2013). Merujuk pada
pendapat Suherman (2010) dan Supriatna (2012) yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka indikator-indikator pembelajaran kewirausahaan yang akan
dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Materi pembelajaran kewirausahaan yang dapat memotivasi untuk
berwirausaha.
2. Metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat wirausaha
3. Kemampuan guru yang dapat menumbuhkan minat wirausaha
4. Pengalaman langsung yang dapat menumbuhkan minat berwirausaha.
21
2.4.3. Sikap Sikap merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam mengkaji atau
membahas tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang ada
pada seseorang akan membawa warna dan corak pada tindakan, baik menerima
maupun menolak dalam menanggapi sesuatu hal yang ada diluar dirinya. Ajzen
(2005) menyatakan sebuah sikap adalah sebuah kecenderungan untuk merespon
secara suka atau tidak suka kepada sebuah objek, orang, lembaga atau kejadian.
Sikap merupakan suatu disposisi untuk merespon secara positif atau negatif suatu
perilaku. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh belief tentang konsekuensi dari
sebuah perilaku, yang disebut sebagai behavioral beliefs (Ajzen, 2005). Menurut
Ajzen (2005) setiap behavioral beliefs menghubungkan perilaku dengan hasil
yang bisa didapat dari perilaku tersebut. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh
evaluasi individu mengenai hasil yang berhubungan dengan perilaku dan dengan
kekuatan hubungan dari kedua hal tersebut (Ajzen, 2005).
Secara umum, semakin individu memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan
menghasilkan konsekuensi positif maka individu akan cenderung bersikap
favorable terhadap perilaku tersebut; sebaliknya, semakin individu memiliki
evaluasi negatif maka individu akan cenderung bersikap unfavorable terhadap
perilaku tersebut (Ajzen, 2005). Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000)
merupakan suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan
untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang
dihadapinya. Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam tingkah
laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu, orang yang memiliki sikap positif
terhadap suatu objek atau situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan atau
kesenangan (like), sebaliknya orang yang memiliki sikap negatif ia akan
memperlihatkan ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).
Sementara itu menurut Krech dan Crutchfield yang dikutip oleh Ahmadi (2007)
sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi atau pengamatan
atas suatu aspek dari kehidupan individu. Pendapat ini mempertegas hubungan
22
antara sikap dengan motivasi maupun persepsi. Hubungan ini dapat berlangsung
dua arah atau saling mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi dan
persepsi seseorang terhadap suatu objek atau keadaan tertentu atau sebaliknya
motivasi dan persepsi seseorang dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap suatu
objek atau keadaan tertentu. Sikap yang diambil nantinya harus tepat dan tidak
merugikan orang lain. Slameto (2010) menyatakan bahwa sikap merupakan
sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi
terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan.
Menurut Mappiare (1982) berpendapat bahwa sikap adalah kecenderungan yang
relatif stabil yang dimiliki seseorang dalam beraeksi (baik reaksi yang positif
maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau kondisi
sekitarnya. Sikap ditentukan oleh evaluasi seesorang terhadap hasil yang
diasosiasikan dengan tingkah laku dan seberapa kuat asosiasi tersebut. Bahwa
sikap sebagai suatu kesiapan untuk selalu menanggapi dengan cara tertentu dan
menekankan implikasi perilakunya (Riyanti, 2009).
Menurut Alport dalam (Widayatun, 1999) sikap adalah kesiapan seseorang untuk
bertindak. Seiring dengan pendapat Alport di atas Widayatun memberikan
pengertian bahwa sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang
diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah
terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan
dengannya. Newcomb dalam Notoatmodjo (1993), menyatakan bahwa definisi
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak. Sikap itu
masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah
laku yang terbuka. Dan sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek.
Sedangkan Rakhmat (1992) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu:
Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa
dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Kedua, sikap mempunyai daya
penolong atau motivasi. Ketiga, sikap lebih menetap. Keempat, sikap
mengandung aspek evaluative, artinya mengandung nilai menyenangkan atau
tidak menyenangkan. Kelima, sikap timbul dari pengalaman, artinya tidak dibawa
23
sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau
diubah.
Dari pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah
perilaku individu yang mampu melakukan sesuatu dengan sendiri tanpa perlu
adanya bantuan orang lain dan memiliki rasa percaya diri dalam dirinya untuk
melakukan apa yang sedang dibutuhkan dalam kehidupan.
2.4.3.1. Unsur-unsur Sikap Ahmadi (2007) mengungkapkan ada tiga unsur yang terdapat dalam sikap, yaitu:
1. Komponen cognitive, berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang
didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek.
2. Komponen affective, menunjuk pada dimensi emosionalem osi yang berhubungan dengan objek. O bjek di sini
dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan. 3. Komponen behavior atau conative, melibatkan salah satu predisposisi
(keadaan mudah terpengaruh) untuk bertindak terhadap objek.
2.4.3.2. Rumus Sikap
Ajzen berpendapat bahwa : “Seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif, akan mempunyai sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan orang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan mempunyai sikap unfavorable”. Hal tersebut juga dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝐀𝐁 ∞∑ 𝐛𝐢 𝐞𝐢
Keterangan :
AB = sikap terhadap perilaku B
bi = belief bahwa menampilkan perilaku B akan menghasilkan i
ei = evaluasi terhadap i
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menggunakan metode skala Likert.
24
Skala Likert ini dirancang untuk mengukur sikap, walaupun kadang – kadang penerapannya juga dilakukan terhadap hal – hal lain selain sikap. Alat ukur ini terdiri dari 2 skala yaitu :
1. Skala untuk mengukur salient belief yang dimiliki subjek tentang konsekuensi melakukan perilaku tertentu.
2. Skala untuk mengukur evaluasi subjek terhadap konsekuensi melakukan perilaku tertentu.
2.4.4. Norma Subjektif Norma Subjektif merupakan persepsi individu mengenai pengaruh sosial dalam
membentuk perilaku tertentu (Ajzen, 1988 dalam Mustikasari, 2007). Norma
subjektif dapat dikatakan sebagai fungsi dari harapan yang dipersepsikan individu
dimana adanya satu atau beberapa orang disekitarnya (misalnya saudara, teman,
kerabat) untuk setuju atau tidak setuju terhadap suatu perilaku tertentu dan
memotivasi individu tersebut untuk mematuhi mereka (Ajzen, 1991 dalam
Mustikasari, 2007).
Ajzen (2005) mengatakan bahwa norma subjektif adalah fungsi yang didasarkan
pada belief yang disebut normative belief, yaitu belief mengenai kesetujuan dan
atau ketidaksetujuan yang berasal dari orang dan kelompok yang berpengaruh
bagi individu tersebut (significant others) seperti orang tua, pasangan, kerabat,
teman dekat, rekan kerja atau lainnya terhadap suatu perilaku. Norma subjektif
merupakan persepsi individu mengenai tekanan sosial untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005).
Norma subjektif tidak hanya ditentukan referent tersebut melainkan juga
ditentukan oleh “motivation to comply”. Secara umum individu yang yakin bahwa
kebanyakan referent akan menyetujui dirinya menampilkan perilaku tertentu, dan
terdapat motivasi yang membuat mereka yakin terhadap suatu keputusan.
Sebaliknya individu yang yakin bahwa kebanyakan referent tidak menyetujui
dirinya menampilkan perilaku tertentu, dan tidak adanya motivasi untuk
mengikuti perilaku tertentu, maka hal ini akan menyebabkan seseorang memiliki
25
norma subyektif yang menempatkan tekanan pada dirinya untuk menghindari
melakukan suatu perilaku tersebut (Ajzen, 2005).
2.4.4.1 Peran Norma Subjektif Untuk melakukan sesuatu yang penting, biasanya seseorang mempertimbangkan
apa harapan orang lain (orang-orang terdekat, masyarakat) terhadap dirinya.
Namun, harapan orang-orang lain tersebut tidak sama pengaruhnya. Ada yang
berpengaruh sangat kuat dan ada yang cenderung diabaikan.
Harapan dari orang lain yang berpengaruh lebih kuat, lebih memotivasi orang
yang bersangkutan untuk memenuhi harapan tersebut, akan lebih menyokong
kemungkinan seseorang bertingkah laku sesuai dengan harapan.
2.4.4.2 Pengukuran Norma Subjektif Menurut Ajzen norma subjektif dapat dirumuskan :
𝐒𝐍 ∞ ∑ 𝐧𝐢 𝐦𝐢
Keterangan :
SN = subjective norms
ni = belief normative (belief seseorang bahwa seseorang atau kelompok yang
menjadi referensi berpikir bahwa ia seharusnya menampilkan atau tidak
menampilkan perilaku).
mi = motivasi seseorang untuk mengikuti seseorang atau kelompok yang menjadi
referensi.
2.4.5. Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali Ajzen (2005) menjelaskan perceived behavioral control sebagai fungsi yang
didasarkan oleh belief yang disebut sebagai control beliefs, yaitu belief individu
mengenai ada atau tidak adanya faktor yang mendukung atau menghalangi
individu tersebut untuk melakukan sebuah perilaku. Belief ini didasarkan pada
pengalaman terdahulu individu tersebut tentang suatu perilaku dan informasi yang
dimiliki individu tentang suatu perilaku. Kontrol perilaku persepsian didefinisikan
oleh Ajzen (1991) sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan
26
perilaku. Kontrol perilaku persepsian seringkali diukur dengan merujuk kepada
mudah atau sulitnya suatu perilaku ditampilkan atau sejauh mana seseorang
percaya terhadap kemampuannya untuk menampilkan suatu perilaku (Ajzen,
2002). Kontrol perilaku persepsian adalah persepsi individu terkait dengan mudah
dan sulitnya sebuah perilaku ditampilkan (Ajzen, 1991).
Ajzen (2001) mengatakan bahwa kontrol keperilakuan mempengaruhi niat
didasarkan atas asumsi bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan oleh
individu akan memberikan implikasi motivasi pada orang tersebut. Kontrol
perilaku persepsian mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung
(melalui niat) terhadap perilaku (Ajzen, 1988). Kontrol perilaku persepsian
ditentukan oleh kombinasi antara keyakinan individu mengenai faktor pendukung
atau penghambat untuk melakukan suatu perilaku (control beliefs), dengan
kekuatan perasaan individu akan setiap faktor pendukung atau penghambat
tersebut (perceived power control). Keyakinan kontrol (control beliefs) yang
kemudian melahirkan kontrol perilaku yang dipersepsikan adalah keyakinan
tentang keberadaan hal-hal yang mendukung atau menghambat perilaku yang
akan ditampilkan dan persepsinya seberapa kuat hal-hal yang mendukung dan
menghambat perilakunya tersebut (perceived power) (Ajzen 2005).
Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) didefinisikan oleh
Ajzen (1991) sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan
perilaku. Kontrol perilaku persepsian ini merefleksikan pengalaman masa lalu dan
mengantisipasi halangan-halangan yang ada sehingga semakin menarik sikap dan
norma subjektif terhadap perilaku, semakin besar kontrol perilaku persepsian,
semakin kuat pula niat seseorang untuk melakukan perilaku yang sedang
dipertimbangkan. Semakin individu merasakan terdapat banyak faktor pendukung
dan sedikit faktor penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka akan
lebih besar kontrol yang mereka rasakan atas perilaku tersebut dan begitu juga
sebaliknya, semakin sedikit individu merasakan faktor pendukung dan banyak
faktor penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka individu akan
27
lebih cenderung mempersepsikan diri mereka sulit untuk melakukan suatu
perilaku (Ajzen, 2005).
Menurut Ajzen (2005), kontrol perilaku yang dirasakan ini dapat diukur secara
langsung dengan memberikan pertanyaan pada individu apakah ia mampu
menampilkan suatu tingkah laku yang diinginkannya atau apakah individu
tersebut percaya bahwa ia dapat melakukannya dengan sepenuhnya di bawah
kontrol mereka.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa control belief mengacu pada persepsi
seseorang apakah ia mempunyai atau tidak mempunyai kapasitas untuk
menunjukkan perilaku. Berdasarkan hal itu, control perilaku yang dirasakan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
𝐏𝐁𝐂 ∞∑ 𝐂𝐢 𝐏𝐢
Keterangan :
PBC = Kontrol perilaku yang dirasakan
Ci = Kontrol belief
Pi = Kekuatan faktor i untuk mempermudah atau menghambat dalam
menampilkan perilaku.
Kontrol perilaku yang dirasakan diukur dengan menggunakan 2 skala yaitu :
1. Skala yang mengukur control belief subjek yaitu mengenai ada tidaknya faktor
yang menghambat atau mendorong untuk menampilkan perilaku.
2. Skala yang mengukur perceived power yaitu mengenai persepsi individu
terhadap kekuatan faktor-faktor yang ada dalam mendorong atau menghambat
ditampilkannya perilaku.
2.4.6. Usia Roe, 1964 (dalam repository.ipb.ac.id) mengatakan bahwa minat terhadap
pekerjaan mengalami perubahan sejalan dengan usia tetapi menjadi relatif stabil
pada post abdolence. Peneltian Strong dalam Hartini, 2002 (dalam
repository.ipb.ac.id) terhadap sebuah pria berusia 15-25 tentang minat terhadap
28
pekerjaan menunjukan bahwa minat berubah secara sedang dan cepat pada usia
15-25 tahun dan sesudahnya sangat sedikit perubahannya.
Sinha, 1996 (dalam repository.ipb.ac.id) membuktikan bahwa para calon
wirausahawan yang berusia muda, cenderung lebih sukses dibanding mereka yang
berusia tua. Staw dalam Riyanti (2003) menunjukan bahwa keberhasilan
seseorang dapat dilihat dari usia si calon wirausahawan di saat awal mereka
melakukan usahanya. Umumnya usia yang produktif untuk berusaha adalah di
sekitar 25 hingga 44 tahun (et.al., 2000). Dari pendapat di atas peneliti
menyimpulkan bahwa faktor umur mempunyai peran dalam keberhasilan
berwirausaha.
Hurlock (1991) berpendapat bahwa perkembangan karier berjalan seiring dengan
perkembangan manusia. Ciri khas perkembangan karier menurut Hurlock adalah
sebagai berikut:
1. Usia dewasa awal (18 tahun sampai 40 tahun) Ketika seseorang masuk
dalam masa dewasa awal yang memiliki tugas pokok yaitu memilih
bidang pekerjaan yang cocok dalam bakat, minat dan faktor psikologis
yang dimilikinya. Masih banyak orang dewasa muda yang bingung dengan
pilihan kariernya, situasi seperti ini bisa juga terjadi dalam wirausaha.
Masa dewasa awal itu coba-coba untuk berkarir. Itulah sebabnya usia bisa
berpengaruh pada tinggi rendahnya prestasi kerja mereka.
2. Usia dewasa madya (usia 40 tahun sampai 60 tahun) masa dewasa madya
bercirikan keberhasilan dalam pekerjaan. Prestasi puncak pada usia ini
juga bisa berlaku bagi wirausaha.
3. Usia dewasa akhir (usia di atas 60 tahun) pada masa ini orang mulai
mengurangi kegiatan kariernya atau berhenti sama sekali. Mereka tinggal
menikmati jerih payahnya selama bekerja dan mencurahkan perhatian
pada kehidupan spiritual dan sosial.
Pendapat Hurlock senada dengan pendapat Staw (1991) bahwa usia bisa terkait
dengan keberhasilan. Bedanya, Hurlock menekankan pada kemantapan karier,
29
sedangkan Staw (1991) menekankan bertambahnya pengalaman. Menurut Staw
(1991), usia bisa terkait dengan keberhasilan bila dihubungkan dengan lamanya
seseorang menjadi wirausaha. Dengan bertambahnya pengalaman ketika usia
seseorang bertambah maka usia memang terkait dengan keberhasilan.
Usia seseorang untuk memulai usaha sulit ditentukan karena rentangnya terlalu
jauh, ada yang sudah memulai sejak masih dalam pendidikan atau justru setelah
pensiun dari pekerjaannya. Bagaimanapun mengenai usia ini, Bird (dalam
Sjabadyni, 2001) memberikan beberapa pendapat antara lain:
1. Dipandang dari segi energi yang dimiliki manusia, masa muda memiliki
energi yang paling tinggi, dorongan serta daya tahan fisik kuat sehingga
jika ingin menekuni bidang wirausaha, ia harus memulai pada masa ini.
2. Wirausaha yang memulai pada usia tua tidak memiliki rentang masa yang
panjang sebagai wirausaha sebagaimana orang yang memulai di usia
muda. Mereka biasanya lebih cepat berhasil karena faktor pengalaman
yang mereka miliki.
Studi penelitian telah menunjukkan bahwa usia dapat berdampak pada
kewirausahaan. Orang yang lebih tua memiliki kecenderungan kurang untuk
memulai sebuah usaha dibandingkan dengan yang lebih muda (Levesque &
Minniti, 2006). Reynolds (1987) juga menunjukkan bahwa mereka yang lebih
muda cenderung lebih untuk menjadi seorang pengusaha. Namun, hasil dari
beberapa penelitian lain ada pula yang bertentangan. Misalnya, telah ditemukan
suatu penelitian bahwa orang yang lebih tua menunjukkan kecenderungan lebih
untuk menjadi seorang pengusaha.
2.5. Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian yang dilakukan Dogan (2015) yang berjudul The Effect Of
Entrepreneuship Education On Entrepreneurial Intentions Of University Student
In Turkey menyatakan bahwa banyak penelitian telah membahas topik
menentukan faktor yang mempengaruhi niat kewirausahaan individu dan
hubungan antara pendidikan kewirausahaan dan niat kewirausahaan. Penelitian
tersebut meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi niat kewirausahaan
30
mahasiswa tahun sarjana akhir administrasi bisnis di sebuah universitas Turki dan
hubungan antara tingkat keberhasilan siswa di kelas kewirausahaan dan niat
kewirausahaan mereka. Studi tersebut menemukan korelasi positif yang signifikan
antara tingkat keberhasilan siswa dalam kelas kewirausahaan dan niat
kewirausahaan mereka. Selain itu, ditemukan hasil bahwa para siswa dengan ayah
wiraswasta memiliki niat kewirausahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
mereka yang tidak memiliki seorang ayah yang berwiraswasta.
Peng, Lu, Kang (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Entrepreneurial
Intentions and Its Influencing Factors: A Survey Of the University Student In
Xian’an China menyatakan bahwa berdasarkan survei dari 2.010 mahasiswa
senior dari sembilan universitas di Xi'an, menyatakan adanya hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa norma subjektif dan self-efficacy yang dirasakan mahasiswa
berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap kewirausahaan mereka dan
mempengaruhi niat kewirausahaan mereka. Penelitian tersebut juga membahas
pengaruh faktor lain seperti faktor individu / psikologis, faktor latar belakang
keluarga dan faktor lingkungan sosial.
Yaghmaei dan Ghasemi (2015) di Malaysia melakukan sebuah penelitian yang
berjudul Effects of Influential Factors on Entrepreneurial Intention of
Postgraduate Students in Malaysia. Tujuan dari penelitian tersebut ada dua yaitu
yang pertama, untuk mengetahui hubungan antara sikap responden, norma
subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, pendidikan, pengalaman sebelumnya
dan usia dengan niat untuk memiliki bisnis atau usaha. Yang kedua, untuk
mengetahui apa saja faktor-faktor tertentu yang lebih berpengaruh pada niat
kewirausahaan mahasiswa pascasarjana di Malaysia. Populasi penelitian tersebut
adalah mahasiswa dengan predikat Master. Data dikumpulkan dari 380 mahasiswa
Master pria dan wanita di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang berada di
tahun terakhir studi mereka dan dianggap sesuai untuk keputusan dalam
berwirausaha. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, sikap
memiliki pengaruh langsung terhadap niat kewirausahaan tetapi umur memiliki
efek terbalik. Kedua, disimpulkan bahwa dua variabel ini lebih penting daripada
31
yang lain dalam pemodelan dan memprediksi niat kewirausahaan di kalangan
mahasiswa pascasarjana di Malaysia.
Penelitian yang dilakukan oleh Fa Tong, Kin Tong & Loy (2011) yang berjudul
Factors Influencing Entrepreneurial Intention Among University Students
menjelaskan bahwa banyak universitas yang telah memperkenalkan pendidikan
kewirausahaan untuk memotivasi mahasiswa agar menjadi pengusaha di masa
depan. Dalam penelitian tersebut, mereka mencari persepsi mahasiswa pada
faktor-faktor yang mempengaruhi niat mereka untuk berwirausaha. Berdasarkan
penelusuran literatur, mereka mengidentifikasi faktor divalidasi yang digunakan
untuk memprediksi niat kewirausahaan. Faktor-faktor tersebut diadaptasi untuk
mengeksplorasi persepsi siswa. Kuesioner dibagikan kepada empat universitas
lokal. Sebanyak 196 data yang valid dianalisis menggunakan beberapa regresi.
Hasil penelitian menunjukkan niat kewirausahaan berkontribusi terhadap
kebutuhan untuk berprestasi, latar belakang bisnis keluarga, dan norma-norma
subjektif, kecuali keinginan untuk merdeka atau mandiri.
Ghazali, Ibrahim & Zainol (2013) melakukan penelitian dengan judul Factors
Affecting Entrepreneurial Intention among UniSZA Students. Tujuan dari
penelitian tersebut adalah untuk menentukan dan mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi persepsi siswa tentang niat kewirausahaan, untuk menghadirkan
pengusaha muda generasi bangsa yang dapat membentuk ekonomi yang lebih
baik untuk masa depan negara. Komponen penelitian tersebut meliputi profil
demografi, faktor sikap dan perilaku, dan bagaimana hal tersebut dapat
mempengaruhi niat mahasiswa untuk berwirausaha. Penemuan ini menunjukkan
bahwa siswa perempuan memiliki sikap secara signifikan lebih tinggi dalam
keterampilan sosial dan keinginan untuk berhasil dibandingkan dengan siswa laki-
laki. Tidak ada perbedaan yang signifikan berkaitan dengan ras, usia, latar
belakang pekerjaan orangtua, keluarga dan kerabat yang terlibat dalam bisnis.
Temuan lain menunjukkan bahwa mereka yang telah mengikuti kursus
kewirausahaan atau pelatihan memiliki sikap secara signifikan lebih tinggi dalam
keterampilan sosial. Yang paling penting, keterampilan pemasaran, keinginan
32
untuk sukses, keterampilan kepemimpinan, dan inovasi dan kreativitas
menginspirasi mereka dalam memilih berwirausaha.
Iwu, Ezeuduji, Eresia-Eke & Tengeh (2016) melakukan penelitian dengan judul
The Entrepreneurial Intention of University Students: The Case of a University of
Technology in South Africa. Penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan
keberadaan atau niat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Penekanan yang
cukup perlu ditempatkan pada pendidikan kewirausahaan dan skema
kewirausahaan (seperti program mentorship). Studi tersebut mengumpulkan data
dengan cara cross-sectional dengan sampel acak dari 150 mahasiswa South
African University of Technology. Menariknya, hasil menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan secara statistik antara niat kewirausahaan siswa pada
variabel sosio-demografis seperti umur, jenis kelamin, budaya, dll.
2.6. SOTA (Statement Of The Art)
Peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berdasarkan pada
penelitian sebelumnya. Dari penelitian yang sudah ada, dapat dijadikan acuan
untuk membuat penelitian ini. Peneliti menggambarkan kumpulan dari beberapa
penelitian terdahulu pada tabel 2.1 dibawah ini yang dinamakan dengan SOTA
(Statement Of The Art).
33
Table 2.1 SOTA (Statement Of The Art)
Penulis & Tahun
Judul Sampel Variabel Teori Metodologi Hasil
1. Dogan
2015
The Effect Of
Entrepreneuship
Education On
Entrepreneurial
Intentions Of
University Student
In Turkey
83 mahasiswa tingkat akhir Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi di Universitas Istanbul yang mengambil kursus kewirausahaan.
Pendidikan, Latar belakang keluarga
Teori Psikologis
Kuantitatif Studi tersebut menemukan korelasi
positif yang signifikan antara tingkat
keberhasilan siswa dalam kelas
kewirausahaan dan niat kewirausahaan
mereka. Selain itu, ditemukan hasil
bahwa para siswa dengan ayah
wiraswasta memiliki niat
kewirausahaan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan mereka yang
tidak memiliki seorang ayah yang
berwiraswasta.
34
2. Peng, Lu, Kang 2012
Entrepreneurial Intentions and Its Influencing Factors: A Survey Of the University Student In Xian’an China
2.010 mahasiswa senior di Sembilan universitas di Xi'an, Cina
Faktor psikologis, latar belakang keluarga dan lingkungan sosial
Teori Psikologis
Kuantitatif Penelitian menunjukkan bahwa norma
subjektif dan self-efficacy yang
dirasakan mahasiswa berpengaruh
positif secara signifikan terhadap sikap
kewirausahaan mereka dan
mempengaruhi niat kewirausahaan
mereka.
3. Yaghmaei dan Ghasemi 2015
Effects of Influential Factors on Entrepreneurial Intention of Postgraduate Students in Malaysia
380 mahaiswa di Universiti Teknologi Malaysia (UTM)
Pengalaman Sebelumnya, Pendidikan, Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku dan Usia
Teori Kewirausahaan
Kuantitatif Analisis hasil penelitian menunjukkan
bahwa, pertama, sikap memiliki
pengaruh langsung terhadap niat
kewirausahaan tetapi umur memiliki
efek terbalik. Kedua, disimpulkan
bahwa dua variabel ini lebih penting
daripada yang lain dalam pemodelan
dan memprediksi niat kewirausahaan
di kalangan mahasiswa pascasarjana di
Malaysia.
4. Fa Tong, Kin Tong, Loy
Factors Influencing Entrepreneurial Intention Among
380 mahasiswa Master pria dan wanita di
Membutuhkan prestasi, keinginan
Teori Psikologis
Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan niat
kewirausahaan berkontribusi terhadap
35
2011 University Students Universiti Teknologi Malaysia (UTM)
untuk merdeka, berlatar belakang keluarga berbisnis, Norma Subjektif.
kebutuhan untuk berprestasi, latar
belakang bisnis keluarga, dan norma-
norma subjektif, kecuali keinginan
untuk merdeka.
5. Ghazali, Ibrahim & Zainol 2013
Factors Affecting Entrepreneurial Intention among UniSZA Students
Mahasiswa program kewirausahaan di tingkat sarjana terdaftar akademik 2010-2011 di UniSZA
Profil demografi, faktor sikap dan perilaku
Teori Perilaku Terencana
Kuantitatif Penemuan menunjukkan bahwa siswa
perempuan memiliki sikap secara
signifikan lebih tinggi dalam
keterampilan sosial dan keinginan
untuk berhasil dibandingkan dengan
siswa laki-laki. Tidak ada perbedaan
yang signifikan berkaitan dengan ras,
usia, latar belakang pekerjaan
orangtua, keluarga dan kerabat yang
terlibat dalam bisnis.
6. Iwu, Ezeuduji, Eresia-Eke & Tengeh 2016
The Entrepreneurial Intention of University Students: The Case of a University of
150 mahasiswa South African University of Technology
Makna wirausaha, motivasi, hambatan, maksud, profil.
Teori perilaku terencana
Kuantitaif Hasil menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan secara
statistik antara niat kewirausahaan
siswa pada variabel sosio-demografis
36
Technology in South Africa
seperti umur, jenis kelamin, budaya,
dll
37
2.7. Kerangka Teori Kerangka teori berisi uraian tentang telahaan teori dan hasil penelitian terdahulu
yang terkait. Telaahan ini bisa dalam arti membandingkan, mengkontraskan atau
meletakan kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan
pada akhirnya menyatakan posisi atau pendirian peneliti disertai dengan alasan-
alasannya. Dan bukan bermaksud untuk memamerkan teori dan hasil penelitian
ilmiah para pakar terdahulu dalam satu adegan verbal sehingga pembaca
“diberitahu” mengenai sumber tertulis yang telah dipilih oleh peneliti (Nawawi
2001).
Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber: Dikembangkan oleh peneliti (2016)
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendahuluan Bab III menjelaskan mengenai metodologi dan prosedur yang digunakan dalam
penelitian ini. Pada bagian berikut, peneliti menguraikan desain penelitian,
langkah-langkah yang digunakan untuk mengeksekusi desain, pengumpulan data,
dan analisis statistik. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Semua
data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dicetak. Analisis statistik akhir
dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences
(SPSS) versi 20, dan hasilnya ditampilkan pada Bab IV.
3.2. Kerangka Penelitian
Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam (Sugiyono, 2010)
mengemukakan bahwa, kerangka penelitian atau kerangka berfikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir dalam
suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan
dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau
lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan
deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi
besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999, dalam Sugiyono, 2010).
39
Gambar 3.1. Kerangka Penelitian Sumber : Dikembangkan oleh peneliti (2016)
40
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2012), definisi operasional adalah penentuan konstrak atau
sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi
operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan
mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk
melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan
cara pengukuran konstrak yang lebih baik.
Variabel Definisi Indikator
Pengalaman
Sebelumnya
(Syah, 1995)
Pengalaman adalah sesuatu
yang dapat mempengaruhi
tingkah laku organisme yang
dapat dianggap sebagai
kesempatan belajar.
1. Adanya pengetahuan
2. Adanya keterampilan
Pendidikan
(Suherman
2010 dan
Supriatna
2012)
Proses mentransferkan ilmu
kewirausahaan kepada peserta
didik dengan tujuan tertentu
yaitu untuk menumbuhkan
minat wirausaha.
1. Materi
pembelajaran
kewirausahaan
2. Metode
pembelajaran
3. Kemampuan guru
atau dosen
4. Pengalaman
langsung
Sikap
(Ajzen 2005)
Sikap adalah sebuah
kecenderungan untuk merespon
secara suka atau tidak suka
kepada sebuah objek, orang,
lembaga atau kejadian.
1. Belief tentang
konsekuensi
sebuah perilaku
2. Evaluasi individu
3. Pola pikir kreatif
dan inovatif
Norma Persepsi individu mengenai 1. Tekanan sosial
41
Subjektif
(Ajzen 2005)
tekanan sosial untuk melakukan
atau tidak melakukan suatu
perilaku.
2. Keyakinan
dukungan dari
orang yang
dianggap penting
Kendali
Perilaku Yang
Dikenali
(Ajzen 2005)
Belief individu mengenai ada
atau tidak adanya faktor yang
mendukung atau menghalangi
individu tersebut untuk
melakukan sebuah perilaku.
1. Control Belief
(dukungan atau
halangan untuk
melakukan suatu
perilaku)
2. Perceived power
control (kekuatan
perasaan individu
akan setiap faktor
pendukung dan
penghambat)
Usia Hurlock (1991)
Usia adalah perkembangan
yang terjadi pada manusia. Usia
berpengaruh pada
perkembangan karir berjalan
seiring dengan perkembangan
manusia.
1. Usia dewasa awal
2. Usia dewasa
madya
3. Usia dewasa akhir
Sumber: Dikembangkan oleh peneliti (2016)
42
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1997).
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa reguler pagi angkatan 2014
President University yang berkewarganegaraan Indonesia yang berjumlah 856
orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel dengan kriteria atau syarat tertentu (Sugiyono, 2008).
Adapun kriteria pada penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa aktif reguler pagi President University angkatan 2014
2. Mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia
3.4.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili) (Sugiyono, 2013).
Penentuan jumlah responden yang akan dibagikan kuesioner dengan
menggunakan rumus Slovin, yaitu:
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kesalahan yang diinginkan/ditolerir.
43
Sampel pada penelitian ini digunakan dengan tingkat toleransi sebesar 10% yang
menghasilkan nilai sampel minimum sebesar 90. Sampel pada penelitian ini
adalah 123 mahasiswa reguler pagi angkatan 2014 President University yang
berkewarganegaraan Indonesia.
3.5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian yang dinyatakan dalam bab sebelumnya, yang juga
digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki masalah atau
pengumpulan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan masalah atau untuk menguji hipotesis. Niat peneliti
adalah untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai
sumber.
3.5.1. Prosedur Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013), “Metode pengumpulan data adalah berkenaan
ketepatan cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-
data”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu perorangan atau
organisasi langsung dari obyeknya (Santoso dan Tjiptono, 2001).
3.5.1.1. Kuesioner
Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner. Kuesiner atau sering disebut angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan
tertulis kepada narasumber untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).
Sasaran dari kuesioner penelitian ini adalah Mahasiswa reguler pagi angkatan
2014 President University yang berkewarganegaraan Indonesia. Teknik kuesioner
digunakan untuk memperoleh data mengenai faktor apa saja yang berkontribusi
terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Teknik kuesioner digunakan
untuk memperoleh data mengenai kontribusi terhadap variabel pengalaman
44
sebelumnya, pendidikan, sikap, norma subjektif, kendali perilaku yang dapat
dikenali, usia dan minat berwirausaha pada mahasiswa dalam berwirausaha
khususnya mahasiswa President University. Dalam penelitian ini digunakan
kuesioner tertutup dengan skala Likert, yaitu dengan cara menyediakan sejumlah
alternatif jawaban 5-1 pada setiap pernyataan.
Tabel 3.1. Contoh Kuesioner Skala Likert
No. Pernyataan Skala
STS TS N S SS
1
2
3
4
5
Dimana :
STS : Sangat Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
TS : Tidak Setuju S : Setuju
N : Netral
3.5.2. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2009) tentang validitas adalah :
“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur”. Jadi suatu penelitian dikatakan valid apabila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti. Sedangkan uji validitas adalah test atau pengujian yang
dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil
data yang valid. Maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari
ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam
mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.
45
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (r
hitung) dengan nilai r table untuk meguji derajat kebebasan (df = degree of
freedom) dimana df = n (Triola, 2006), pada tingkat signifikansi 5% (α = 0,05).
Apabila nilai r hitung (dalam output SPSS dinotasikan sebagai corrected item
total correlation) hasilnya positif dan r hitung > r tabel, maka dapat dinyatakan
bahwa item pernyataan tersebut valid.
Dalam Korelasi Pearson, hasilnya antara -1 dan 1. Hasil -1 berarti bahwa ada
korelasi negatif sempurna antara dua variabel, sementara hasil dari 1 berarti
bahwa ada korelasi positif sempurna antara dua variabel. Di sisi lain, hasil 0
berarti bahwa tidak ada hubungan linear antara dua variabel. Semakin dekat nilai r
sampai ke nol, semakin besar variasi titik data di sekitar garis yang paling cocok.
Untuk melakukan uji validitas, peneliti mendistribusikan 16 kuesioner kepada 16
responden sampel. Menggunakan SPSS versi 20.0. Untuk melihat r untuk
menyimpulkan baik pernyataan valid atau tidak valid. Menurut Pearson, jika df =
16 dan alpha = 0,05 diperoleh r tabel 0,468 dianggap sebagai valid. Jika r <0,468,
laporan tidak akan dianggap sebagai valid. Variabel akan berlaku jika total
korelasi lebih tinggi dari nilai r. Adapun rumus yang digunakan peneliti untuk uji
validitas adalah menggunakan teknik analisis Korelasi Pearson dengan rumus
sebagai berikut:
Dimana :
r = Nilai Korelasi Pearson
ΣXi = Jumlah Hasil Pengamatan Variabel X
ΣYi = Jumlah Hasil Pengamatan Variabel Y
ΣXiYi = Jumlah dari Hasil Kali Pengamatan Variabel X dan Variabel Y
ΣX² = Jumlah dari Hasil Pengamatan Variabel X yang Telah Dikuadratkan
ΣY² = Jumlah dari Hasil Pengamatan Variabel Y yang Telah Dikuadratkan
n = Jumlah responden dalam uji coba instrument
46
3.5.3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2006). Suatu kuesioner dikatakan
handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Variabel akan dikatakan reliabel apabila hasil
(cronbach alpha) > 0,60 adalah reliabel (Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2006).
Konstruk dapat dikatakan handal jika menghasilkan hasil yang sama pada uji coba
berulang (Carmines dan Zeller, 1979). Hal ini didukung oleh Hair dan Black
(2009), yang menyatakan bahwa reliabilitas adalah kajian dari sejauh mana
pengukuran beberapa variabel dapat konsisten. Menurut Sekaran (2009),
kehandalan dianggap kurang jika nilai Cronbach Alpha adalah di bawah 0,60,
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan > 0,70, dan jika lebih
dari 0,80 dianggap sangat handal.
Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
𝛼 = 𝑁.𝜌
1 + 𝜌(𝑁 − 1)
Sumber: Cronbach (1951) dalam Carmines and Zeller (1979) Dimana:
α = Instrumen Koefisien Reliabilitas
𝜌 = Rata-rata Korelasi Item
N = Nomor Item
47
Table 3.2. Interval pada Reliabilitas
0,00 – 0,30 Tidak Andal
0,31 – 0,50 Kurang Andal
0,51 – 0,70 Cukup Andal
0,71 – 0,90 Andal
0,91 – 1,00 Sangat Andal
Sumber: Hair, Black, Babin and Anderson (2010)
Sebelum instrumen penelitian didistribusikan dengan benar kepada responden,
peneliti perlu untuk menguji keandalan setiap pernyataan dalam kuesioner. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menghitung statistik data dalam SPSS dan data
diatur dari Microsoft Excel untuk tabulasi Cronbach Alpha dari instrumen
penelitian.
3.6. Normalitas Menurut Santoso (2010) dalam bukunya yang berjudul “Statistik Multivariat”
mengatakan bahwa “tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah
distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data
yang “baik” adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan”.
Uji normlitas pada multivariat sebenarnya sangat kompleks, karena harus
dilakukan pada seluruh variabel secara bersama-sama. Namun, uji ini bisa juga
dilakukan pada setiap masing-masing variabel, dengan logika bahwa jika secara
individual masing-masing variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara
bersama-sama (multivariat) variabel-variabel tersebut juga bisa dianggap
memenuhi asumsi normalitas.
48
3.7. Langkah Penelitian Analisis Faktor Menurut Santoso (2010) dalam bukunya yang berjudul “Statistik Multivariat”
menjelaskan bahwa proses analisis faktor yaitu mencoba menemukan hubungan
(interrelationship) antara jumlah variabel-variabel yang saling independen satu
dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang
lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Sebagai contoh, jika ada 10 variabel yang
independen satu dengan yang lain, dengan analisis faktor mungkin bisa diringkas
hanya menjadi 3 kumpulan variabel baru (new set of variables). Kumpulan
variabel tersebut disebut faktor, dimana faktor tersebut tetap mencerminkan
variabel-variabel aslinya.
Melihat pada contoh diatas, pada dasarnya tujuan analisis faktor ini adalah :
1. Data summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar
variabel dengan melakukan uji korelasi.
2. Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses
membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk
menggantikan sejumlah variabel tertentu.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menggunakan metode analisis faktor dan
analisis hasilnya:
3.8. Korelasi Matriks Karena prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi terkait
dengan korelasi akan digunakan, yakni:
1. Korelasi antar variabel Independen. Besar korelasi atau korelasi antar
independen variabel harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5.
2. Korelasi Parsial. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan
menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Pada SPSS
deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan Anti-Image
Correlation.
3. Pengujian seluruh matriks korelasi (korelasi antar variabel), yang diukur
dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau Measure Sampling
49
Adequacy (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi yang
signifikan di antara paling sedikit beberapa variabel.
4. Pada beberapa kasus, asumsi Normalitas dari variabel-variabel atau faktor
yang terjadi sebaiknya dipenuhi.
Setelah membuat Korelasi Matriks, peneliti perlu melakukan KMO dan Bartlett
Test. Langkah yang dilakukan setelah setiap variabel awal yang akan dimasukan
dalam analisis diperoleh, yaitu pengujian kecukupan sampel melalui indeks
Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy. Indeks ini
digunakan untuk meneliti ketepatan penggunaan analisis faktor. Apabila nilai
KMO antara 0,5 sampai 1 maka dapat disimpulkan analisis faktor tepat digunakan
(Bilson, 2005).
Uji Bartlett bertujuan untuk mengetahui apakah matriks korelasi yang terbentuk
tersebut berbentuk matriks identitas atau bukan. Dalam analisis faktor, keterkaitan
antar variabel sangat amat diperlukan, karena tujuan dari analisis ini adalah
menghubungkan suatu kumpulan variabel agar menjadi satu faktor saja. Bila
matriks korelasi yang terbentuk adalah matriks identitas, itu berarti tidak ada
korelasi antar variabel, sehingga analisis faktor tidak dapat dilakukan.
Ada beberapa tingkatan KMO:
1. Nilai KMO antara 0,5 - 0,7 adalah biasa-biasa saja
2. Nilai KMO antara 0,7 - 0,8 adalah baik
3. Nilai KMO antara 0,8 - 0,9 adalah besar
4. Nilai KMO di atas 0,9 adalah sangat baik
Sumber: Child (2006)
50
3.8.1. Mengekstrak Faktor
1. Eigen Value
Eigenvalue merupakan jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor dari
matriks identitas. Persamaan nilai eigen dan vektor eigen adalah:
keterangan:
A = Matriks yang akan kita cari nilai eigen dan vektor eigennya
x = Vektor eigen dalam bentuk matriks
= Nilai eigen dalam bentuk skala
2. Percentage of Variance
Persentase Variance adalah penjelasan tentang persentase masing-masing faktor
yang terbentuk dari semua variabel manifes. Total varians sama dengan total
variabel manifes. Jadi, masing-masing variabel memiliki 1 varian, dan akumulasi
dari semua varians biasanya disebut sebagai persentase kumulatif.
Rumusnya adalah (Eigen Value / Jumlah Variance) X 100%.
3. Communality
Communalities (komunalitas) merupakan ukuran persentase variansi variabel
yang dijelaskan oleh faktor-faktor. Nilai esktrim komunalitas antara 0,00 sampai
dengan 1,00. Estimasi 0,00 berarti suatu variable tidak berkorelasi dengan
variable lain, sementara estimasi 1,00 berarti variansi variabel secara sempurna
disebabkan oleh sejumlah faktor bersama.
4. Loading Factor
Loading Factor adalah korelasi antara faktor dan variabel. Besarnya tingkatan
loading faktor dijelaskan pada tabel 3.3 dibawah ini.
51
3.3. Tabel Loading Factor
Loading Factor Amount of Minimum Sample
0,30 350 0,35 250 0,40 200 0,45 150 0,50 120 0,55 100 0,60 85 0,65 70 0,70 60 0,75 50
Sumber: Hair, Black, Babin and Anderson (2009)
3.8.2. Rotating the Factors
Menururt Santoso (2010) mengatakan bahwa setelah satu atau lebih dari faktor
terbentuk, dengan sebuah faktor berisi sejumlah variabel, mungkin saja sebuah
variabel sulit untuk ditentukan akan masuk ke dalam faktor yang mana. Atau, jika
yang terbentuk dari proses factoring hanya ada satu faktor, bisa saja sebuah
variabel diragukan apakah layak dimasukkan dalam faktor yang terbentuk atau
tidak. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dilakukan proses rotasi (Rotation) pada
faktor yang terbentuk, sehingga memperjelas posisi sebuah variabel, akankah
dimasukkan pada faktor yang satu ataukah ke faktor yang lain.
Sama dengan proses factoring, proses rotasi juga ada berbagai macam cara.
Beberapa metode Rotasi yang populer dilakukan adalah :
1. Orthogonal Rotation
Orthogonal Rotation yakni memutar sumbu 90 derajat. Proses rotasi
dengan metode Orthogonal masih bisa dibedakan menjadi Quartmiax,
Varimax dan Equimax.
Biasanya, rotasi orthogonal yang digunakan dalam penelitian adalah
varimax, yang berfokus pada menyederhanakan kolom dalam matriks
faktor. (Hair dan Black 2009).
52
2. Oblique Rotation
Oblique Rotation yakni memutar sumbu ke kanan, namun tidak harus 90
derajat. Proses rotasi dengan metode Oblique masih bisa dibedakan
menjadi Oblimin, Promax, Orthoblique, dan lainnya.
3.8.3. Interpretasi Hasil
Interpretasi adalah proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang
dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan
antar deskripsi-deskripsi data yang ada (Barnsley & Ellis, 1992 dalam
Wiratmanto, 2014). Ini adalah langkah terakhir dari analisis faktor, menganalisis
faktor-faktor yang diekstrak dan penamaan atau label faktor-faktor berdasarkan
karakteristik.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pre-Test
4.1.1. Uji Validitas
Peneliti menggunakan SPSS versi 20.0 untuk menguji validitas setiap pernyataan
pada masing-masing variabel. Berdasarkan tabel R, jika df = 16 dengan tingkat
signifikansi alpha 0,05, signifikansi setiap pernyataan kebutuhan untuk mencapai
kebutuhan adalah 0,468. Peneliti mendistribusikan pre-test untuk 16 responden,
sehingga variabel akan berlaku jika hanya korelasi di atas r tabel > 0,468. Dan
jika korelasi berada di bawah atau kurang dari 0,468, peneliti perlu untuk
menghilangkan variabel tersebut.
Hasil validitas adalah sebagai berikut: 1. Pengalaman Sebelumnya
Table 4.2. Nilai Validitas
pada Variabel Pengalaman Sebelumnya
Pernyataan R Table
R Hitung Hasil
Pengalaman Sebelumnya 1 0,468 0,447 Tidak Valid Pengalaman Sebelumnya 2 0,468 0,534* Valid Pengalaman Sebelumnya 3 0,468 0,706** Valid Pengalaman Sebelumnya 4 0,468 0,720** Valid Pengalaman Sebelumnya 5 0,468 0,506* Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Tabel 4.2 menunjukan bahwa diantara 5 pernyataan pada variabel Pengalaman
Sebelumnya (Previous Experience) 4 pernyataan memiliki r hitung yang valid,
namun terdapat satu pernyataan yang tidak valid, yaitu pernyataan nomer 1. Oleh
54
karena itu, peneliti hanya dapat menggunakan 4 pernyataan yang valid tersebut
untuk kebutuhan penelitian selanjutnya.
2. Pendidikan
Table 4.3. Nilai Validitas
pada Variabel Pendidikan
Pernyataan R Tabel
R Hitung Hasil
Pendidikan 1 0,468 0,356 Tidak Valid Pendidikan 2 0,468 0,560* Valid Pendidikan 3 0,468 0,478* Valid Pendidikan 4 0,468 0,320 Tidak Valid Pendidikan 5 0,468 0,535* Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Pada tabel 4.3 di atas, terdapat 3 pernyataan yang valid dari total 5 pernyataan
pada variabel Pendidikan (Education). Untuk kebutuhan penilitian selanjutnya, 2
pernyataan yang tidak valid tidak dapat digunakan melainkan 3 pernyataan yang
telah dinyatakan valid, yaitu Pendidikan 2, pendidikan 3 dan Pendidikan 5, yang
memiliki r hitung diatas 0,468.
3. Sikap
Table 4.4. Nilai Validitas
pada Variabel Sikap
Pernyataan R Tabel
R Hitung Hasil
Sikap 1 0,468 0,619* Valid Sikap 2 0,468 0,536* Valid Sikap 3 0,468 0,708** Valid Sikap 4 0,468 0,422 Tidak
Valid Sikap 5 0,468 0,675** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
55
Tabel 4.4 menunjukan bahwa diantara 5 pernyataan pada variabel Sikap (Attitude)
4 pernyataan memiliki r hitung yang valid, namun terdapat satu pernyataan yang
tidak valid, yaitu pernyataan pada variabel sikap 4. Oleh karena itu, peneliti hanya
dapat menggunakan 4 pernyataan yang valid tersebut untuk kebutuhan penelitian
selanjutnya.
4. Norma Subjektif
Table 4.5. Nilai Validitas
pada Variabel Norma Subjektif
Pernyataan R Table
R Hitung Hasil
Norma Subjektif 1 0,468 0,781** Valid Norma Subjektif 2 0,468 0,789** Valid Norma Subjektif 3 0,468 0,837** Valid Norma Subjektif 4 0,468 0,759** Valid Norma Subjektif 5 0,468 0,735** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Tabel 4.5 menunjukan bahwa semua pernyataan memiliki r hitung yang valid
yaitu diatas 0,468. Dengan demikian, peneliti dapat menggunakan semua variabel
Norma-norma Subjektif (Subjective Norms) ini untuk kebutuhan penelitian
selanjutnya.
5. Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali
Table 4.6. Nilai Validitas
pada Variabel Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali
Pernyataan R Table
R Hitung Hasil
Kendali Perilaku 1 0,468 0,642** Valid Kendali Perilaku 2 0,468 0,767** Valid Kendali Perilaku 3 0,468 0,843** Valid Kendali Perilaku 4 0,468 0,856** Valid Kendali Perilaku 5 0,468 0,640** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
56
Tabel 4.6 menunjukan bahwa semua pernyataan mulai dari Kendali perilaku Yang
Dapat Dikenali (Perceived Behavioral Control) 1 sampai dengan Kendali Perilaku
Yang Dapat Dikenali 5 memiliki r hitung yang valid yaitu diatas 0,468. Dengan
demikian, peneliti dapat menggunakan semua variabel ini untuk kebutuhan
penelitian selanjutnya.
6. Usia
Table 4.7. Nilai Validitas
pada Variabel Usia
Pernyataan R Tabel
R Hitung Hasil
Usia 1 0,468 0,640** Valid Usia 2 0,468 0,888** Valid Usia 3 0,468 0,625** Valid Usia 4 0,468 0,328 Tidak
Valid Usia 5 0,468 0,584* Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
Tabel 4.7 menunjukan bahwa diantara 5 pernyataan pada variabel Usia (Age) 4
pernyataan memiliki r hitung yang valid, namun terdapat satu pernyataan yang
tidak valid, yaitu pernyataan pada variabel usia 4. Oleh karena itu, peneliti hanya
dapat menggunakan 4 pernyataan yang valid untuk kebutuhan penelitian
selanjutnya.
4.2. Uji Normalitas Tes diagnostik yang paling sederhana pada normalitas adalah pemeriksaan visual
dari histogram yang membandingkan nilai data yang diamati dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal membentuk garis diagonal
lurus dan plot nilai data dibandingkan dengan diagonal. Seperti yang terlihat pada
gambar 4.1, plot yang tersebar di garis diagonal membentuk puncak pada
beberapa koordinat di atas dan di bawah garis diagonal, menunjukkan berbentuk
lonceng dimana distribusi memuncak. Distribusi ini bisa dikatakan biasa yang
berarti desain variabel melalui kuesioner dapat dilanjutkan ke langkah berikutnya.
57
Dengan demikian, penelitian ini dapat menggunakan analisis multivariat dan
peneliti memilih analisis faktor.
Gambar 4.1. Q-Q Plot
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
4.2.1. Pengujian Reliabilitas
Keandalan diterima jika nilai Alpha dari semua variabel harus lebih besar dari
0.700. Menurut Sekaran & Bougie (2010) jika Alpha lebih besar dari 0.800 dapat
dikatakan baik. Hasil pengujian reliabilitas untuk semua variabel dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Uji Keandalan
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
58
4.3. Analisis Faktor Analisis faktor adalah metode analisis data yang dipilih oleh peneliti. Penjelasan
mengenai metode ini dapat dibaca pada Bab III.
4.3.1. Analisis Awal 1. Korelasi Matriks
Tabel lengkap korelasi matriks ada pada Lampiran Hal. 106. Dari korelasi matriks
ini, nilai determinan yang mendekati nol adalah 1.447E-005. Nilai ini
menunjukkan bahwa adanya korelasi yang tinggi antara variabel. Jadi, salah satu
syarat untuk menggunakan analisis faktor telah terpenuhi.
2. KMO & Bartlett's the Sphericity
Tabel 4.8. KMO & Bartlett’
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
Tabel 4.9. KMO & Bartlett’
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah terambil
telah cukup untuk difaktorkan. Pada tabel 4.8 menunjukkan KMO MSA lebih
besar dari 0,5. Ini berarti peneliti dapat melanjutkan analisis dan juga teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dapat diterapkan. Tapi ketika
menghitung Anti-Image Matrices peneliti menemukan 2 variabel manifes yang
berada di bawah 0,5. Jadi, peneliti perlu menghilangkan variabel-variabel manifes
dan menghitung KMO MSA lagi. Pada perhitungan ulang selanjutnya yaitu pada
59
tabel 4.9, menunjukkan bahwa angka KMO MSA adalah 0,667 dan signifikansi
jauh dibawah 0,05 (0,001 < 0,05), maka variabel dan sampel yang ada sudah bisa
dianalisis lebih lanjut.
3. Matriks Anti-Image
Matriks Anti-Image membuatnya lebih mudah untuk membaca MSA dari setiap
variabel manifes. Untuk detail dari matriks anti-image terlampir dalam Lampiran
Hal. 112. Jika MSA lebih besar dari 0,5 berarti variabel manifes dari penelitian ini
dapat diprediksi dengan menggunakan analisis faktor. Dari tabel 4.10
menunjukkan bahwa semua variabel MSA di atas 0,5. Ini berarti semua variabel
manifes dari penelitian ini dapat diprediksi dengan menggunakan analisis faktor.
Table 4.10. Matriks Anti-Image
Variable MSA Variable MSA
Pengalaman Sebelumnya 1
0,722a
Norma Subjektif 4
0,524a
Pengalaman Sebelumnya 2
0,737a
Norma Subjektif 5
0,501a
Pengalaman Sebelumnya 3
0,818a
Kendali Perilaku 1
0,653a
Pengalaman Sebelumnya 4
0,823a
Kendali Perilaku 2
0,611a
Pendidikan 1 0,765a
Kendali Perilaku 3
0,717a
Pendidikan 2 0,695a
Kendali Perilaku 4
0,786a
Sikap 1 0,532a
Kendali Perilaku 5
0,749a
Sikap 2 0,699a
Usia 1 0,631a
Sikap 3 0,581a
Usia 2 0,578a
Norma Subjektif 1 0,697a
Usia 3 0,599a
Norma Subjektif 2 0,600a
Usia 4 0,610a
Norma Subjektif 3 0,729a
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
60
4.3.2. Factor Extraction
1. Communalities
Hasil analisis communalities yang telah dilakukan sebagai berikut :
Table 4.11. Communalities
Communalities Communalities Initial Extraction Initial Extraction Pengalaman Sebelumnya 1
1,000
0,362
Norma Subjektif 4
1,000
0,364
Pengalaman Sebelumnya 2
1,000
0,447
Norma Subjektif 5
1,000
0,322
Pengalaman Sebelumnya 3
1,000
0,533
Kendali Perilaku 1
1,000
0,458
Pengalaman Sebelumnya 4
1,000
0,424
Kendali Perilaku 2
1,000
0,417
Pendidikan 1 1,000
0,284
Kendali Perilaku 3
1,000
0,390
Pendidikan 2 1,000
0,127
Kendali Perilaku 4
1,000
0,419
Sikap 1 1,000
0,006
Kendali Perilaku 5
1,000
0,193
Sikap 2 1,000
0,036
Usia 1 1,000
0,354
Sikap 3 1,000
0,072
Usia 2 1,000
0,466
Norma Subjektif 1
1,000
0,447
Usia 3 1,000
0,423
Norma Subjektif 2
1,000
0,579
Usia 4 1,000
0,220
Norma Subjektif 3
1,000
0,429
Sumber: Data Primer yang diolah (2016)
61
Nilai esktrim komunalitas antara 0,00 sampai dengan 1,00. Estimasi 0,00 berarti
suatu variabel tidak berkorelasi dengan variabel lain, sementara estimasi 1,00
berarti variansi variabel baik secara sempurna disebabkan oleh sejumlah faktor
bersama. Hasil analisis data tabel communalities seperti yang tersaji pada tabel
4.11 diatas, dapat disimpulkan bahwa proporsi varian Pengalaman Sebelumnya
terhadap jumlah seluruh varians adalah sebesar 0,362. Demikian halnya dengan
variabel lainnya.
2. Total Variance Explained
Table 4.12. Total Variance Explained Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of Variance
Cumulative % Total
% of Variance
Cumulative % Total
% of Variance
Cumulative %
1 5,345 23,237 23,237 5,345 23,237 23,237 4,311 18,745 18,745 2 2,428 10,558 33,795 2,428 10,558 33,795 3,461 15,050 33,795 3 2,056 8,940 42,735 4 1,623 7,058 49,793 5 1,405 6,107 55,900 6 1,386 6,027 61,928 7 1,150 4,999 66,927 8 ,976 4,245 71,171 9 ,876 3,810 74,981 10 ,822 3,576 78,557 11 ,711 3,093 81,650 12 ,615 2,674 84,324 13 ,577 2,507 86,831 14 ,558 2,428 89,259 15 ,479 2,084 91,343 16 ,413 1,797 93,141 17 ,361 1,572 94,712 18 ,317 1,378 96,090 19 ,264 1,149 97,239 20 ,222 ,965 98,204 21 ,197 ,857 99,061 22 ,146 ,636 99,697 23 ,070 ,303 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
62
Pada tabel 4.12 menunjukan Total Variance Explained sebesar 33,795%. Peneliti
berusaha untuk mencari faktor yang lebih dominan, karena jika mengikuti hasil
yang ada, faktor yang berada pada nilai diatas 1 terdapat 7 faktor dan peneliti rasa
hasil tersebut masih terlalu banyak untuk dikatakan dominan. Maka peneliti
menggunakan eigenvalue sebesar 2,4 untuk mendapatkan hasil yang optimal
sesuai dengan tujuan peneliti. Dengan menggunakan eigenvalue sebesar 2,4 hasil
menunjukan bahwa terdapat 2 faktor yang lebih dominan.
Oleh karena itu, % dari varians dapat dihitung sebagai berikut:
Varians untuk Faktor 1 = (5,345 / 23) X 100% = 23,237%
Varians untuk Faktor 2 = (2,428 / 23) X 100% = 10,558%
Gambar 4.2. Scree Plot
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
Scree plot menggambarkan jumlah faktor dalam grafik, untuk menentukan
banyaknya faktor yang bisa ditarik (factor extraction). Terlihat bahwa dari satu ke
dua faktor (garis dari sumbu Component Number = 1 ke 2) arah garis menurun
63
dengan tajam. Kemudian garis dari faktor 2 ke 3 dan faktor 4 sedikit menurun.
Jalur ini terus menurun sedikit hingga faktor terakhir. Itu berarti terlihat bahwa
hanya ada 2 faktor yang paling “baik”.
3. Nilai Eigen
Jika Nilai Eigen lebih dari 1, berarti dianggap signifikan. Kisaran komunalitas
variabel adalah antara 0 dan 1. Nilai yang lebih besar adalah lebih baik. Hal ini
karena variabel menjadi lebih mudah untuk dijelaskan oleh faktor yang
dihasilkan.
Table 4.13. Components, Eigen Value
, %Variance, and Cumulative %
Component Initial Eigenvalues
Total % of Variance
Cumulative %
1 5,345
23,237
23,237
2 2,428
10,58
33,795
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
Seperti yang ditunjukkan pada tabel di atas, total nilai eigen awal komponen 1
adalah 5.345. Total % dari varians menjelaskan berapa banyak komponen
mengambil bagian dalam seluruh varian. Pada % varians dari komponen 1 berasal
dari total komponen 1 dibagi dengan jumlah total komponen. Dengan demikian,
% dari varians dari komponen 1 adalah 5,345 / 23 X 100% = 23,237 %. Jumlah
tersebut menunjukkan bahwa komponen 1 memiliki 23,237% bagian dari
variabel.
Komponen 2 memiliki nilai eigen awal 2,428. Bagian % varians dari komponen 2
adalah 2,428 / 23 X 100% = 10,558%. Dengan demikian, komponen 2 memiliki
10,558% bagian dari variabel.
64
4.3.3. Rotated Factor Matrix Metode rotasi faktor dalam penelitian ini menggunakan metode rotasi Varimax
dimana semua variabel akan dirotasi sampai mengelompok pada component atau
faktor yang memiliki hubungan antar variabel yang kuat. Hasil analisis faktor
pada tahap ini adalah sebagai beirkut :
Table 4.14. Rotated Factor Matrix Rotated Component Matrixa
Component
1 2 PS 1 0,591 0,116 PS 2 0,648 0,164 PS 3 0,668 0,294 PS 4 0,616 0,211 PD 1 0,260 0,465 PD 2 0,242 0,262 SKP 1 0,080 -0,010 SKP 2 0,184 0,047 SKP 3 0,268 0,012 NS 1 0,666 -0,055 NS 2 0,759 -0,058 NS 3 0,654 -0,024 NS 4 0,332 0,503 NS 5 0,281 0,493 KP 1 0,442 0,512 KP 2 0,331 0,555 KP 3 0,366 0,506 KP 4 0,410 0,501 KP 5 0,323 0,297 USIA 1 -0,192 0,563 USIA 2 -0,174 0,660 USIA 3 -0,168 0,628 USIA 4 -0,182 0,432 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations.
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
65
Table 4.15. Component Transformation Matrix
Component Transformation Matrix
Component 1 2 1 ,804 ,595 2 -,595 ,804
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
Tabel Component Transformation Matrix berfungsi untuk menunjukkan apakah
faktor-faktor yang terbentuk sudah tidak memiliki korelasi lagi satu sama lain atau
orthogonal. Bila dilihat dari tabel Component Transformation Matrix, nilai-nilai
korelasi yang terdapat pada diagonal utama berada di atas 0,5 yaitu 0,804 pada
komponen 1 dan 0,804 pula pada komponen 2. Hal ini menunjukkan bahwa kedua
faktor yang terbentuk sudah tepat karena memiliki korelasi yang tinggi pada
diagonal – diagonal utamanya.
Klasifikasi akan diringkas dalam tabel 4.16 di bawah ini.
Table 4.16. Factor Manifest
Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)
66
Dimana:
PS = Pengalaman Sebelumnya NS = Norma Subjektif
KP = Kendali Perilaku Usia = Usia
4.3.4. Dominan Faktor
Dari proses analisis faktor terdapat 2 faktor yg terbentuk dari proses ekstraksi dari
23 faktor. 2 faktor tersebut menunjukan nilai kumulatif sebesar 33,795%.
1. Faktor Baru Pertama
Faktor pertama memiliki 23,237% dari varians setelah rotasi. Berdasarkan
variabel manifes yang membangun faktor ini, maka dapat diartikan faktor ini
menjelaskan tentang hubungan antara pengalaman sebelumnya dengan norma
subjektif. Tabel menunjukkan bahwa faktor pertama dibangun oleh 7 variabel
manifes yaitu:
Table 4.17. Faktor Baru Pertama
No. Variabel Pernyataan
1 Pengalaman Sebelumnya 1
Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, menambah minat saya untuk menjadi seorang wirausaha.
2 Pengalaman Sebelumnya 2
Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, membuat saya tertantang untuk menjadi seorang wirausaha.
3 Pengalaman Sebelumnya 3
Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, membuat saya lebih percaya diri untuk membuka suatu usaha.
4 Pengalaman Sebelumnya 4
Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, membuat saya tertarik untuk berinovasi membuat suatu usaha.
5 Norma Subjektif 1
Keluarga selalu mendukung semangat saya untuk menjadi seorang wirausaha.
6 Norma Subjektif 2
Keluarga selalu mendukung minat saya untuk menjadi seorang wirausaha.
7 Norma Subjektif 3
Keluarga selalu mendukung cita-cita saya untuk menjadi seorang wirausaha.
Sumber: Data Primer yang dikembangkan oleh peneliti (2016)
67
Pada tabel 4.17 tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang terbentuk tersebut
dapat dinamkan dengan “Motivasi Kewirausahaan”. “Dorongan berbentuk
motivasi yang kuat untuk maju dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk
menjadi wirausaha”. (Kasmir, 2007 dalam http://eprints.ums.ac.id). Dengan
gabungan antara faktor pengalaman dan norma subjektif dapat menjadi sebuah
motivasi dan acuan seseorang untuk menjalankan sebuah usaha terlebih karena
adanya pengalaman dan dukungan dari keluarga.
2. Faktor Baru Kedua
Faktor kedua ini memiliki 33,795% dari varians setelah rotasi. Berdasarkan
variabel manifes yang membangun faktor ini, maka dapat diartikan faktor ini
menjelaskan tentang hubungan antara kendali perilaku dengan usia. Tabel
menunjukkan bahwa faktor ini dibangun oleh 8 variabel manifest yaitu:
Table 4.18. Faktor Baru Kedua
No. Variabel Pernyataan
1 Norma Subjektif 4
Teman-teman selalu mendukung semangat saya untuk menjadi seorang wirausaha.
2 Kendali Perilaku 1
Kedisiplinan saya dalam mengontrol keuangan, membuat saya yakin untuk membuka suatu usaha.
3 Kendali Perilaku 2
Kedisiplinan saya dalam mengontrol keuangan, mempermudah saya mengatur pemasukan dan pengeluaran usaha saya.
4 Kendali Perilaku 3
Kedisiplinan saya dalam mengatur perencanaan, memudahkan saya membuka suatu usaha.
5 Kendali Perilaku 4
Kedisiplinan saya dalam mengatur perencanaan, meyakinkan saya untuk membuka usaha dengan konsep yang baik.
6 Usia 1 Usia sangat menentukan minat seseorang dalam menjadi seorang wirausaha.
7 Usia 2 Semakin matang usia seseorang, semakin tingginya minat seseorang dalam membuka suatu usaha.
8 Usia 3 Semakin matang usia seseorang, semakin mempermudah sesorang dalam membuka suatu usaha karena banyaknya pengalaman.
Sumber: Data Primer yang dikembangkan oleh peneliti (2016)
68
Pada tabel 4.18 tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang terbentuk tersebut
dapat dinamkan dengan “ Self-Efficacy”. Self-efficacy adalah keyakinan terhadap
kemampuan pribadi untuk merencanakan atau mengorganisasi dan menyelesaikan
atau mengimplementasi suatu tindakan yang penting untuk mencapai tujuan dan
hasil tertentu (Bandura, 1994). Sengat cocok untuk faktor kedua ini karena dengan
keyakinan bahwa adanya kesiapan diri dalam perilaku dan dukungan kesiapan
usia terlebih lagi adanya dukungan dari orang lain membuat seseorang semakin
yakin untuk berwirausaha.
4.4. Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 pernyataan dari seluruh variabel
pada uji validitas, hanya dapat dilanjutkan dengan memakai 25 pernyataan dari
seluruh variabel. Hal ini menunjukan bahwa 5 pernyataan yang peneliti buat
mungkin kurang tepat untuk dijadikan suatu pernyataan kepada responden.
Pada Uji KMO, perhitungan pertama menunjukkan KMO MSA lebih besar dari
0,5, namun ketika menghitung Anti-Image Matrices peneliti menemukan 2
variabel yang berada di bawah 0,5. Jadi, peneliti perlu menghilangkan variabel-
variabel dan menghitung KMO MSA kembali. Pada perhitungan selanjutnya hasil
KMO MSA adalah 0,667 dan signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,001 < 0,05),
maka variabel dan sampel bisa dianalisis lebih lanjut.
Berdasarkan hasil dari proses-proses perhitungan selanjutnya, hasil menunjukan
bahwa terdapat 2 faktor yang lebih dominan diantara faktor-faktor yang lainnya.
Faktor pertama memiliki nilai sebesar 23,237% sedangkan faktor kedua memiliki
nilai sebesar 33,795%. Faktor pertama mengahasilkan 7 variabel diantaranya
yaitu pengalaman sebelumnya 1 sampai pengalaman sebelumnya 4 dan norma
subjektif 1 sampai norma subjektif 3. Jika dilihat dari hasil tersebut, ada
kemungkinan pernyataan-pernyataan tersebut memang cocok untuk dijadikan
suatu kumpulan faktor baru dan menghilangkan variabel-variabel yang tidak
masuk kedalam faktor baru tersebut. Lain halnya dengan hasil perhitungan faktor
baru kedua. Hasil menunjukan bahwa kendali perilaku adalah variabel paling
69
dominan diantara variabel-variabel yang lainnya yaitu variabel usia dan terdapat 1
variabel yg seharusnya bisa masuk dalam faktor baru pertama, yaitu norma
subjektif 4. Mengapa norma subjektif 4 masuk dalam faktor baru kedua bukan
masuk dalam faktor baru pertama? Sedangkan kumpulan norma subjektif 1
sampai 3 ada dalam faktor baru pertama. Ini menjadi suatu perhatian karena
variabel tersebut memisah dari kumpulan varibel atau “kelompoknya”. Untuk
variabel usia sendiri, mengapa hanya 3 variabel yang masuk dalam faktor baru?
Mengapa variabel usia 4 tidak masuk dalam faktor baru? Jika dilihat dari
pernyataan yang ada, bisa dikatakan dari pernyataan usia 1 sampai pernyataan
usia 3 ada kemiripan pernyataan, mungkin itu yang menyebabkan ketiga variabel
tersebut masuk dalam faktor baru dan variabel usia 4 tidak masuk dikarenakan
kata-kata atau pernyataan yang diberikan pada pernyataan usia 4 berbeda dari
variabel usia 1 sampai 3. Dengan hasil yang ada, mengapa hanya ada 3 variabel
usia yang masuk, dapat disimpulkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa,
karena pada kelompok usia ini sendiri relatif homogen, jadi temuan yang
diperoleh untuk kelompok usia adalah demikian.
Dan pada penamaan faktor baru pertama, mengapa dinamakan “motivasi
kewirausahaan” karena peneliti rasa jika dilihat dari pernyataan atau variabel yang
masuk dalam faktor baru pertama tersebut sangat cocok untuk dikatakan motivasi
kewirausahaan dengan adanya gabungan antara variabel pengalaman dan
dukungan keluarga. Hal tersebut juga dibenarkan oleh para ahli yang mengatakan
bahwa salah satu indikator motivasi kewirausahaan adalah adanya pengalaman
dan dukungan dari keluarga.
Pada penamaan faktor baru kedua, mengapa dinamakan “self-efficacy” atau
efikasi diri, karena peneliti rasa jika dilihat dari pernyataan yang masuk dalam
kategori faktor baru kedua tersebut sangat cocok untuk dikatakan efikasi diri,
dilihat dari pernyataan paling dominan pada faktor tersebut adalah adanya
kepercayaan pada diri seorang individu untuk melakukan suatu tindakan, dan hal
tersebut sangat cocok untuk variabel kendali perilaku yaitu kepercayaan pada
kedisiplinan dan variabel usia pada kepercayaan kemantapan usia dan juga
70
ditambah adanya 1 variabel dukungan dari teman yaitu pada variabel norma
subjektif 4. Mungkin faktor kedua ini bisa dinamakan dengan yang lain, namun
peneliti rasa self-efficacy atau efikasi diri lah yang lebih tepat untuk digunakan.
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab terakhir pada penelitian ini, peneliti memberikan kesimpulan dan
rekomendasi atau saran yang dikembangkan dari semua integrasi analisis
kuantitatif, khususnya analisis faktor tentang faktor dominan yang berkontribusi
terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha.
5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi faktor-faktor dominan
yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Peneliti
menggunakan 6 variabel diantaranya adalah Pengalaman Sebelumnya,
Pendidikan, Sikap, Norma Subjektif, Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali dan
Usia. Penelitian ini dilakukan terhadap 123 responden mahasiswa reguler pagi
President University angkatan 2014 yang berkewarganegaraan Indonesia.
Peneliti menggunakan analisis multivariat yaitu dengan Analisis Faktor. Hasil
menunjukan bahwa terdapat dua faktor paling dominan yang berkontribusi
terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Dua faktor tersebut peneliti
namakan dengan “Motivasi Kewiraushaaan” dan “Self-efficacy”. Hal ini sesuai
dengan tujuan peneliti yaitu mencari faktor yang paling dominan.
5.2. Saran Minat mahasiswa dalam berwirausaha masih rendah. Rendahnya mahasiswa
dalam berwirausaha, sebaiknya menjadi perhatian utama. Merubah mindset bahwa
wirausaha merupakan suatu pilihan pekerjaan yang terhormat dengan memberi
contoh pengusaha yang berhasil. Pemupukan jiwa kewirausahaan dengan latihan
awal praktek kewirausahaan bagi mahasiswa, misalnya mahasiswa diwajibkan
untuk menjual sesuatu untuk jangka waktu tertentu dengan target tertentu. Hal ini
72
akan menjadikan pengalaman bagi mahasiswa dan akan melatih kepercayaan diri
mahasiswa dan diharapkan akan mengubah pendapat bahwa menjadi wirausaha
akan dapat menjanjikan kehidupan yang lebih baik.
Sebagian besar mahasiswa tidak menyukai tantangan dan tidak berani mengambil
risiko. Berkaitan dengan toleransi akan risiko, mahasiswa harus dilatih untuk
membuat perencanaan usaha secara matang, seberapa besar keuntungan dan
kerugiannya, sehingga akan dapat mengurangi risiko. Mahasiswa dilatih untuk
mencari informasi yang relevan yang mendukung usahanya mengambil keputusan
secara cepat dan penuh keyakinan atas dasar perencanaan usaha yang matang.
Untuk meningkatkan kemampuan bernegosiasi, kemampuan menjual, dan bekerja
sama dengan orang lain, mahasiswa perlu dilatih untuk beberapa ketrampilan
misalnya melatih untuk kemampuan manajerial, bisnis, menjalin relasi yang baik
dalam mengembangkan usahanya melalui pengembangan, berorganisasi di
lingkungan kampus dan melatih soft skill agar mahasiswa tidak hanya menguasai
teori saja. Untuk menumbuhkan minat berwirausaha, mahasiswa dapat magang
kepada pengusaha yang sukses, sehingga mahasiswa dapat langsung melihat
contoh bagaimana tindakan, keputusan, dan keterampilan apa saja yang digunakan
dan mempraktekkan keseluruhan faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam
berwirausaha.
Pihak Universitas juga seharusnya mendukung dan “memberi wadah” kepada
mahasiswa dengan berbagai cara. Misalnya dengan diadakannya seminar
mengenai kewirausahaan, memberi informasi mengenai bidang kewirausahaan
dan mendukung mahasiswa-mahasiswa yang tertarik untuk berwirausaha.
73
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Dion Mahesa, Edy Rahardja. 2012. Analisis Faktor-faktor Motivasi Yang
Mempengaruhi Minat Berwirausaha. Diponegoro Journal Of Management
Volume 1, Nomor 1, Halaman 130-137.
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.
Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior
And Human Decision Processes, 50, pp:179-211.
Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality, and Behavior. 2nd Edition. New York:
Open University Press.
Andi, Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Aris Subandono. 2007. Pengaruh Life Skill Diklat Kimia Produktif dan Prestasi
Belajar Diklat Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa
SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. Skripsi. FMIPA-UNES.
Bandura, Albert. 1994. Self Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral
Change. Psychological Review, 84(2), pp: 191-215.
Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang.
Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.
Bilson, Simamora. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum
Carmines, Edward G., and Richard A. Zeller. 1979. Reliability and Validity
Assessment. Newbury Park, CA: Sage Publications.
Child, D. 2006. The essentials of factor analysis. (3rd ed.). New York, NY:
Continuum International Publishing Group.
74
Cronbach, L. J. 1951. Coefficient alpha and the internal structure of tests.
Psychometrika, 16, 297–334.
Davidsson, P. 1995. Determinants of entrepreneurial intentions.
Duygu Turker, Senem Sonmez Selcuk. 2008. Which factors affect entrepreneurial
intention of university students?. Journal of European Industrial Training.
Vol. 33 No. 2, 2009.
Ebru DOĞAN. 2015. The Effect of Entrepreneurship Education on
Entrepreneurial Intentions of Univerity Student in Turkey. Ekonometri ve
İstatistik Sayı:23 2015 79-93.
Falih M. Alsaaty, David Abrahams and Ella Carter. 2014. Business Students’
Interests in Entrepreneurship and Social Entrepreneurship at a
Historically Black Institution. Journal of Small Business and
Entrepreneurship Development March 2014, Vol. 2, No. 1, pp. 01–30.
Galloway, L. and Brown, W. 2002. Entrepreneurship education at university: a
driver in the creation of high growth firms. Education þ Training, Vol. 44
Nos 8/9, pp. 398-405.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2004. Analisis Multivariate dengan menggunakan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Tatham, R. L. 2009.
Multivariate data analysis (7th ed.). NJ: Pearson Prentice Hall Upper
Saddle River.
Hanum Mahanani. 2014. Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor
Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha.
75
Harris, M.L. and Gibson, S.G. 2008. Examining the entrepreneurial attitudes of
US businessstudent. Education þ Training, Vol. 50 No. 7, pp. 568-81.
Henry, C., Hill, F. and Leitch, C. 2003. Entrepreneurship Education and
Training. Ashgate, mAldershot.
Howard, J. 2009. Competent to Innovate: An Approach to Personal Development
to Improve Innovation Competency in SME's. Knowledge to Innovate
Initiative (K2i) .
Hurlock, E. B. 1991. (a.b Istiwidayanti & Soedjarwo). Psikologi Perkembangan
suatu Pendidikan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi kelima). Jakarta:
Erlangga
I Putu Bayu Adi Jaya1 Ni Ketut Seminari. 2016. Pengaruh Norma Subjektif,
Efikasi Diri Dan Sikap Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa SMKN Di
Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 3, 2016: 1713-1741.
Lalit Sharma and Pankaj Madan. 2014. Effect of individual factors on youth
entrepreneurship – a study of Uttarakhand state, India. Journal of Global
Entrepreneurship Research20144:3.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Balai Pustaka.
Mai Ngoc Khuong and Nguyen Huu An. 2016. The Factors Affecting
Entrepreneurial Intention of the Students of Vietnam National University,
Vol. 4, No. 2, February.
Mbayak Ginting, Eko Yuliawan. 2015. Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus Pada
STMIK Mikroskil Medan). Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 5,
Nomor 01, April 2015.
Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
76
Muhibbin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Mustaqim. 2004. Psikologi Pendidikan. Fakultas Tarbiah IAIN Walisongo.
Pustaka Belajar.
Mustikasari, Elia, 2007. Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di
Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional
Akuntansi X:1-42
Nabi, G., Holden, R. dan Walmsley, A. 2010. Niat Wirausaha di kalangan siswa:
menuju agenda penelitian ulang fokus. Jurnal Bisnis Kecil dan Enterprise
Pembangunan, Vol. 17 No 4, hal 537-551.
Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Omid Yaghmaei and Iman Ghasemi. 2015. Effects of Influential Factors on
Entrepreneurial Intention of Postgraduate Students in Malaysia.
International Letters of Social and Humanistic Sciences, Vol. 51, pp 115-
124.
Paulus Patria Adhitama. 2014. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Undip, Semarang).
Pemerintah R.I. 1995. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 Tentang Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
(GNMMK). Jakarta: Pemerintah R.I.
Pittaway, L. and Cope, J. 2007. Entrepreneurship education – a systematic review
of theevidence. International Small Business Journal, Vol. 25 No. 5, pp.
479-510.
Purwanto, M. Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja
77
Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaludin. 1992. Psikologi komunikasi. Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya.
Rosinta Romauli Situmeang and Nurmaidah Ginting. 2016. Pengaruh Konsep
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Se-Kabupaten
Toba Samosir. AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship,
Vol. 01, No. 01, January 2016.
Rosmiati, Donny Teguh Santosa Junias, Munawar. 2015. Sikap, Motivasi dan
Minat Berwirausaha Mahasiswa. JMK,Vol.17, NO.1, Maret 2015, 21–30.
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Santoso dan Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sekaran, U., & Bougie, R. 2013. Research Methods for Business.UK:Wiley.
Sekaran, U. 2000. Research Methods for Business. 3rd editions. New York: John
Wiley and Sons.
Shapero,A., & Sokol,L. 1982. The social dimensions of entrepreneurship.
Encyclopediaof entrepreneurship, 72-90.
Sjabadyni, Bertina; Graito, Indarwahyanti; Wutun, Rufus Patty. 2001
Pengembangan Kualitas SDM dari Perspektif PIO. Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia: Depok
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Staw, B. M. 1991. Psychological dimensions of organizational behavior. Sydney:
MacMillan.
78
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono, 1997, Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suharti, L & Sirine, H. 2011. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Niat
Kewirausahaan (Studi terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2. September
2012.
Suharto Wirakusumo, 1997. Peranan perguruan tinggi dalam menciptakan
wirausaha-wirausaha tangguh. Makalah Seminar. Jatinangor: PIBI-
IKOPIN.
Susetyo Darmanto. 2013. Pengaruh Perceived Desirability, Perceived feasibility,
Propensity To Act Terhadap Intensi Berwirausaha. Jurnal Ilmiah
Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol 1 No. 2 Oktober 2013.
Triola, M. F. 2006. Elementary statistics 10th ed. Boston: Pearson Addison
Wesley.
Umi Mardliyah, Maria Magdalena Minarsih, Moh Mukeri Warso. 2016. The
Effect Of Attitude , Subjevtive Standard And Self Afication To Intention Of
Entrepreneur To The Teenagers High. Journal Of Management, Volume 2
No.2 Maret 2016.
Widayatun, T. R. 1999. Ilmu Prilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto
79
Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Kencana Prenada Media
Group.
Wiratmanto. 2014. Analisis Faktor Dan Penerapannya Dalam Mengidentifikasi
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap
Penjualan Media Pembelajaran.
Wiwit Waluyo, Pramono Hari Adi. 2013. Inisiatif Diri Sebagai Kotak Hitam
Penghubung Perilaku Berrwirausaha Mahasiswa.
Xue Fa Tong, David Yoon Kin Tong, Liang Chen Loy. 2011. Factors Influencing
Entrepreneurial Intention Among University Students. International
Journal Of Social Sciences And Humanity Studies Vol 3, No 1, 2011.
Zaharah Ghazali1, Nor Asmahani Ibrahim1 & Fakhrul Anwar Zainol1. 2013.
Factors Affecting Entrepreneurial Intention among UniSZA Students.
Asian Social Science; Vol. 9, No. 1; 2013.
Zhengxia Peng, Genshu Lu, Hui Kang. 2012. Entrepreneurial Intentions and Its
Influencing Factors: A Survey of the University Students in Xi’an China.
Creative Education, Vol.3, Supplement, 95-100.
Zimmerer et al. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5,
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (1998). Essentials of entrepreneurship
and small business management (2nd ed.). New York: Prentice Hall.
80
SUMBER INTERNET
Adhe Octavionica. 2016. Pengaruh Motivasi Berwirausaha Serta Lingkungan
Internal Dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas. Tersedia:
http://digilib.unila.ac.id/21902/15/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PE
MBAHASAN.pdf. (18 November 2016).
Badan Pusat Statistik. 2016. Tingkat Pengagguran Terbuka di Indonesia.
Tersedia: https://www.bps.go.id/index.php/Brs. (2 November 2016).
Badan Pusat Statistik. 2016. Tingkat Pengangguran Tertinggi Menurut
Pendidikan Yang Ditamatkan. Tersedia:
https://www.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20161107121150.pdf. (3
November 2016).
Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Wirausaha di Indonesia. Tersedia:
https://www.bps.go.id/index.php. (3 November 2016).
Basri, S. 2012. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik-teknik
Desain Penelitian. [Online]. Tersedia:
http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/metode-penelitian.html. (7
Desember 2016).
Yogi Herdani. 2010. Kewirausahaan Sebagai Solusi Pengangguran Pemuda di
Indonesia. Artikel Diakses dari
http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=
1 549:kewirausahaan-sebagai-solusi-pengangguran-pemuda-di-indonesia-
&catid=159:artikel-kontributor. (7 November 2016).
http://www.suara.com/bisnis/2016/05/09/133306/jumlah-pengusaha-di-indonesia-baru-15-persen-dari-total-penduduk) https://m.tempo.com/read/news/2016/05/23/092773404/menangkan-mea-jokowi-ri-perlu-5-8-juta-pengusaha-muda-baru
81
http://fiasya-batikduniaku.blogspot.co.id/2014/01/teori-teori-kewirausahaan.html http://hanajadeh.blogspot.co.id/2013/04/teori-sikap.html http://www.e-jurnal.com/2014/03/pengertian-pengalaman-kerja.html http://digilib.unila.ac.id/16152/16/BAB%20II.pdf http://eprints.undip.ac.id/43626/1/12_MAHANANI.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/48632/3/Chapter%20II.pdf http://statistikceria.blogspot.co.id/2013/03/tutorial-contoh-kasus-analisis-faktor.html http://www.slideshare.net/Mayanisaa/metode-analisis-faktor https://factoryspell.wordpress.com/2015/06/24/ternyata-faktor-usia-dan-tingkat-pendidikan-berpengaruh-terhadap-tingkat-keberhasilan-berwirausaha/ https://samsudin1712.wordpress.com/2013/09/01/ruang-lingkup-dan-proses-terbentuknya-kewirausahaan/ http://www.eurekapendidikan.com/2015/10/pengertian-uji-validitas-dan-reliabilitas-empirik-teoritik.html http://dir.unikom.ac.id/s1-final-project/fakultas-ekonomi/manajemen/2010/jbptunikompp-gdl-hendrikhad-21880/4-babiii.pdf/pdf/4-babiii.pdf http://adesyams.blogspot.co.id/2009/09/ruang-lingkup-dan-proses-terbentuknya.html http://repository.upi.edu/9764/4/s_pea_0804196_chapter3.pdf http://eprints.ums.ac.id/33076/2/BAB%20I.pdf https://www.academia.edu/23555566/Faktor-faktor_Yang_Dapat_Mempengaruhi_Keberhasilan_Usaha http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/60464/5/BAB%20III%20Kerangka%20Pemikiran.pdf http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d http://sutanali.blogspot.co.id/2010/12/pengertian-enterpreneurship.html http://lukmancoroners.blogspot.co.id/2010/05/sikap-dan-kepuasan-kerja.html
82
LAMPIRAN
Lampiran A – Kuesioner Apakah teman-teman angkatan 2014?
(jika Ya, silahkan lanjutkan)
Ya Tidak
Apakah teman-teman mempunyai minat
berwirausaha?
(jika Ya, silahkan lanjutkan)
Petunjuk Pengisian :
Isi pernyataan sistem Skala Likert berikut, dengan konten :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Dengan memberikan tanda ( ) pada masing-masing kolom yang
dipilih.
PENGALAMAN SEBELUMNYA (PREVIOUS EXPERIENCE)
No.
Pernyataan
Skala
STS TS N S SS
1. Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, menambah minat saya untuk menjadi seorang wirausaha
2. Pengalaman yang saya dapatkan
ketika saya praktek
83
Entrepreneurship dikampus,
membuat saya tertantang untuk
menjadi seorang wirausaha
3. Pengalaman yang saya dapatkan
ketika saya praktek
Entrepreneurship dikampus,
membuat saya lebih percaya diri
untuk membuka suatu usaha
4. Pengalaman yang saya dapatkan
ketika saya praktek
Entrepreneurship dikampus,
membuat saya tertarik untuk
berinovasi membuat suatu usaha
PENDIDIKAN (EDUCATION)
No.
Pernyataan
Skala
STS TS N S SS
1. Pengetahuan yang saya dapat dari
prodi kuliah saya, menambah minat
saya dalam berwirausaha
2. Universitas saya selalu mengadakan
seminar mengenai kewirausahaan,
sehingga saya tertarik untuk
berwirausaha
3. Pendidikan sangat berkontribusi bagi
seseorang untuk membangun minat
suatu usaha
84
SIKAP (ATTITUDE)
No.
Pernyataan
Skala
STS TS N S SS
1. Optimisme adalah salah satu syarat utama
dalam membuka suatu usaha
2. Kejujuran adalah modal utama dalam
memulai suatu usaha
3. Saya percaya bahwa keberanian
mengambil risiko merupakan salah satu
bekal saya dalam memulai suatu usaha
4. Mau belajar adalah hal yang paling
penting dalam membangun suatu usaha
NORMA SUBJEKTIF (SUBJECTIVE NORMS)
No.
Pernyataan
Skala
STS TS N S SS
1. Keluarga selalu mendukung semangat
saya untuk menjadi seorang wirausaha
2. Keluarga selalu mendukung minat saya
untuk menjadi seorang wirausaha
3. Keluarga selalu mendukung cita-cita saya
untuk menjadi seorang wirausaha
4. Teman-teman selalu mendukung
semangat saya untuk menjadi seorang
wirausaha
5. Teman-teman selalu mendukung minat
saya untuk menjadi seorang wirausaha
85
KENDALI PERILAKU (PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL)
No.
Pernyataan
Skala
STS TS N S SS
1. Kedisiplinan saya dalam mengontrol keuangan, membuat saya yakin untuk membuka suatu usaha
2. Kedisiplinan saya dalam mengontrol
keuangan, mempermudah saya
mengatur pemasukan dan
pengeluaran usaha saya
3. Kemampuan saya dalam mengatur
perencanaan, memudahkan saya
membuka suatu usaha
4. Kemampuan saya dalam mengatur
perencanaan, meyakinkan saya untuk
membuka usaha dengan konsep yang
baik
5. Mudah bersosialisasi akan
memudahkan saya dalam membuka
suatu usaha karena banyaknya relasi
USIA (AGE)
No.
Pernyataan
Skala
STS TS N S SS
1. Usia sangat menentukan minat
seseorang dalam menjadi seorang
wirausaha
2. Semakin matang usia seseorang,
semakin tingginya minat seseorang
86
dalam membuka suatu usaha
3. Semakin matang usia seseorang,
semakin mempermudah seseorang
dalam membuka suatu usaha karena
banyaknya pengalaman
4. Seseorang yang berusia muda
memiliki pemikiran yang baru,
inovatif, dan kreatif untuk membuka
suatu usaha
87
Lampiran B – Raw Data
Ordinal Data P. Sebelumnya Pendidikan Sikap Norma Subjektif Kendali Perilaku Usia 4 4 4 5 3 2 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 1 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 3 2 4 5 4 2 4 4 1 3 5 5 4 5 2 3 3 4 3 2 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 2 3 3 4 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 5 4 4 4 3 2 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 5 2 2 3 3 3 3 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 2 2 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 5 4 2 3 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 2 2 3 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 1 3 3 4 4 4 4 5 3 3 2 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 3 3 4 5 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 1 2 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 5 2 2 3 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 2 2 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 5 2 3 2 4 4 4 4 5 4 5 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 2 2 3 3 5 2 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 2 3 3 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 2 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 2 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 3 4 4 5
88
4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 2 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 5 4 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 4 5 3 3 3 4 5 1 4 5 4 4 5 2 2 1 1 1 2 2 5 5 5 1 1 1 5 2 4 4 5 3 2 1 5 5 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 3 2 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 5 1 5 5 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 5 3 4 4 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 3 3 4 4 2 3 5 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5 5 5 3 4 2 3 3 4 4 2 3 4 4 5 5 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 5 5 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 5 4 2 2 5 4 3 4 5 4 4 5 4 2 3 2 4 5 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 5 5 5 5 4 5 5 2 3 2 4 5 5 3 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 2 4 5 4 4 3 4 4 5 5 2 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 2 4 3 5 4 4 5 5 2 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 5 3 3 2 3 2 3 4 5 3 5 5 4 4 4 3 3 2 2 3 2 5 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 5 5 5 5 3 5 3 3 2 3 2 3 3 5 3 2 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
89
4 3 3 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 2 2 4 3 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 1 2 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 3 3 1 1 1 2 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 5 3 3 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 5 2 2 2 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3 3 5 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 3 2 4 3 5 2 4 2 4 2 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 3 3 3 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 4 3 2 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 3 2 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 2 2 1 3 3 3 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 2 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 2 3 3 3 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 1 1 2 3 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 2 1 1 1 5 4 4 4 5 5 3 1 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 5 5 3 3 3 2 2 4 4 4 4 5 2 2 2 5
90
5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 3 2 3 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 5 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 1 3 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 3 3 2 3 4 4 5 2 2 3 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 2 2 3 5 4 3 4 1 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 1 2 5 5 4 4 5 2 3 4 4 3 5 5 3 4 4 5 4 4 3 5 4 5 2 2 5 3 3 3 4 3 3 3 5 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 2 2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 2 2 4 4 5 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 2 2 2 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 2 1 3 4 4 3 3 4 4 4 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 2 3 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 4 5 5 5 5 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5
91
3 3 3 3 2 3 3 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 1 1 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 3 2 3 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 5 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 2 2 4 3 3 3 3 2 5 2 5 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 5 2 2 3 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 2 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 1 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5
92
Data Interval P. Sebelumnya Pendidikan Sikap Norma Subjektif Kendali Perilaku Usia 3.084
3.129
3.240
4.982
2.248
2.241
3.664
1.709
1.000
3.091
4.425
4.236
5.103
5.040
3.138
3.133
3.175
2.741
2.777
3.888
2.648
2.208
2.232
1.933
3.105
4.320
4.399
3.240
4.982
4.665
4.185
4.982
4.001
2.187
4.513
4.425
4.236
5.103
3.832
5.743
4.493
4.111
3.855
5.103
5.125
3.990
1.000
2.232
2.774
3.105
3.084
3.129
2.075
3.713
2.248
3.228
3.664
2.617
2.187
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
3.232
1.933
3.105
4.320
3.129
1.000
3.713
3.422
1.000
2.563
4.001
3.625
3.091
4.425
1.000
2.601
2.723
4.480
3.133
2.287
3.855
5.103
5.125
2.648
4.021
5.221
4.971
3.105
3.084
3.129
1.000
1.794
2.248
3.228
3.664
4.001
2.187
3.091
4.425
2.883
2.601
2.723
3.138
4.493
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
3.223
3.232
4.971
4.394
4.320
3.129
3.240
3.713
2.248
2.241
3.664
4.001
3.625
4.513
2.931
4.236
5.103
2.723
4.480
3.133
3.175
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
2.774
2.007
2.032
2.035
4.591
3.713
3.422
3.228
3.664
4.001
3.625
3.091
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
3.175
2.741
5.103
3.888
2.648
4.021
5.221
3.759
4.394
1.000
1.000
2.075
2.646
3.422
3.228
3.664
2.617
2.187
4.513
4.425
2.883
2.601
2.723
4.480
3.133
4.111
3.855
2.777
3.888
3.990
4.021
2.232
2.774
4.394
3. 4. 3. 3. 3. 4. 2. 4. 3. 4. 2. 4. 5. 5. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 3.
93
084
399
240
713
422
185
563
001
625
513
931
236
103
040
480
493
111
855
812
888
990
208
232
774
105
3.084
4.399
3.240
3.713
2.248
3.228
3.664
4.001
3.625
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
5.103
5.125
3.990
1.000
3.232
2.774
3.105
3.084
3.129
3.240
4.982
2.248
3.228
1.768
4.001
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
3.232
2.774
3.105
4.320
3.129
3.240
4.982
2.248
4.185
2.563
4.001
2.187
4.513
2.931
4.236
5.103
5.040
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
1.000
2.232
2.774
3.105
4.320
4.399
3.240
3.713
3.422
3.228
3.664
4.001
2.187
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
5.302
5.123
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
2.774
3.105
4.320
4.399
3.240
3.713
2.248
4.185
3.664
4.001
2.187
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
5.103
5.125
3.990
2.208
2.232
3.759
3.105
3.084
4.399
3.240
3.713
2.248
3.228
3.664
1.709
1.000
3.091
4.425
1.000
2.601
1.664
4.480
4.493
4.111
3.855
5.103
3.888
3.990
2.208
2.232
1.933
2.007
2.032
2.035
3.240
3.713
2.248
2.241
4.982
4.001
3.625
1.896
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
1.806
2.777
1.848
1.000
3.223
3.232
3.759
3.105
3.084
2.035
2.075
3.713
1.000
2.241
3.664
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
2.287
1.806
2.777
2.805
3.990
2.208
3.232
2.774
2.007
3.08
3.12
3.24
2.64
3.42
5.30
3.66
1.00
1.00
1.89
4.42
2.88
2.60
3.83
4.48
5.88
4.11
2.74
3.81
3.88
3.99
4.02
3.23
1.93
4.39
94
4 9 0 6 2 3 4 0 0 6 5 3 1 2 0 2 1 1 2 8 0 1 2 3 4 3.084
3.129
3.240
4.982
4.665
5.303
3.664
4.001
3.625
4.513
2.931
1.805
2.601
2.723
5.743
5.882
5.302
3.855
3.812
5.125
3.990
4.802
5.221
3.759
4.394
3.084
3.129
3.240
4.982
4.665
5.303
3.664
2.617
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
2.723
3.138
3.133
5.302
3.855
5.103
3.888
2.648
4.021
4.153
3.759
4.394
3.084
2.035
3.240
4.982
3.422
4.185
4.982
4.001
2.187
3.091
4.425
2.883
5.103
5.040
4.480
4.493
5.302
5.123
3.812
3.888
3.990
2.208
4.153
3.759
2.007
3.084
3.129
3.240
4.982
4.665
5.303
3.664
2.617
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
2.723
3.138
3.133
5.302
3.855
5.103
3.888
2.648
3.223
4.153
3.759
4.394
3.084
2.035
2.075
2.646
2.248
2.241
2.563
2.617
2.187
3.091
4.425
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
3.175
3.855
3.812
1.848
2.648
2.208
3.232
2.774
2.007
2.032
1.000
1.000
2.646
2.248
3.228
3.664
4.001
2.187
4.513
4.425
2.883
2.601
2.723
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
2.805
2.648
2.208
2.232
3.759
4.394
3.084
3.129
2.075
2.646
3.422
3.228
3.664
2.617
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
3.855
3.812
3.888
2.648
2.208
3.232
3.759
3.105
3.084
3.129
4.591
3.713
2.248
5.303
3.664
2.617
1.000
3.091
2.931
2.883
3.801
2.723
4.480
3.133
4.111
5.123
3.812
3.888
2.648
3.223
4.153
3.759
4.394
3.084
3.129
4.591
3.713
2.248
2.241
2.563
2.617
2.187
4.513
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
3.175
3.855
3.812
3.888
3.990
4.802
3.232
2.774
2.007
95
3.084
3.129
1.000
1.794
1.000
2.241
3.664
2.617
2.187
4.513
2.931
1.000
1.581
1.664
3.138
3.133
1.000
1.000
1.982
1.848
1.000
2.208
2.232
3.759
4.394
2.032
2.035
2.075
3.713
4.665
1.000
3.664
4.001
2.187
3.091
4.425
1.000
1.581
1.000
1.000
1.000
2.287
1.806
5.103
5.125
3.990
1.000
1.000
1.000
4.394
1.000
3.129
3.240
4.982
2.248
2.241
1.000
4.001
3.625
1.896
2.931
1.000
3.801
3.832
4.480
4.493
3.175
2.741
3.812
2.805
3.990
3.223
4.153
4.971
4.394
3.084
3.129
4.591
3.713
3.422
2.241
3.664
1.000
3.625
4.513
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
5.302
5.123
3.812
5.125
3.990
3.223
4.153
3.759
4.394
4.320
4.399
3.240
3.713
3.422
4.185
4.982
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
2.741
3.812
5.125
3.990
3.223
2.232
3.759
4.394
3.084
2.035
3.240
4.982
2.248
4.185
4.982
4.001
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
2.723
3.138
3.133
5.302
5.123
3.812
5.125
3.990
1.000
5.221
4.971
2.007
1.000
3.129
3.240
2.646
2.248
4.185
3.664
1.709
2.187
4.513
4.425
2.883
3.801
5.040
3.138
4.493
4.111
2.741
5.103
2.805
2.648
3.223
3.232
3.759
3.105
3.084
3.129
2.075
2.646
3.422
4.185
2.563
2.617
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
2.723
3.138
3.133
4.111
3.855
2.777
2.805
3.990
3.223
4.153
3.759
3.105
2.032
3.129
3.240
3.713
3.422
4.185
2.563
4.001
3.625
3.091
4.425
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
2.287
2.741
5.103
3.888
1.734
3.223
3.232
3.759
3.105
2. 3. 2. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 1. 2. 1. 2. 2. 4. 4. 2. 2. 3. 3. 3. 4. 2. 2. 3.
96
032
129
075
713
422
228
982
001
625
896
931
000
601
723
480
493
287
741
812
888
990
802
232
774
105
1.000
2.035
2.075
2.646
1.000
3.228
3.664
2.617
3.625
4.513
2.931
1.805
2.601
2.723
1.664
1.733
2.287
1.806
1.982
2.805
2.648
2.208
2.232
3.759
3.105
4.320
3.129
2.075
3.713
3.422
3.228
2.563
2.617
3.625
3.091
4.425
4.236
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
5.123
3.812
2.805
2.648
2.208
3.232
2.774
2.007
3.084
2.035
3.240
4.982
3.422
2.241
1.768
4.001
2.187
1.896
2.931
4.236
3.801
3.832
5.743
4.493
2.287
2.741
1.982
3.888
3.990
4.021
3.232
1.933
3.105
3.084
3.129
2.075
3.713
3.422
2.241
4.982
4.001
3.625
4.513
2.931
4.236
5.103
1.664
3.138
1.733
4.111
5.123
5.103
2.805
2.648
3.223
3.232
3.759
4.394
4.320
4.399
3.240
3.713
4.665
3.228
3.664
4.001
2.187
4.513
2.931
1.000
3.801
5.040
4.480
4.493
3.175
3.855
3.812
5.125
3.990
2.208
4.153
4.971
4.394
3.084
3.129
2.075
3.713
2.248
3.228
3.664
4.001
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
4.493
4.111
3.855
3.812
2.805
3.990
3.223
4.153
3.759
3.105
4.320
3.129
3.240
3.713
3.422
3.228
4.982
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
2.723
3.138
3.133
3.175
2.741
3.812
3.888
3.990
2.208
4.153
2.774
4.394
3.084
3.129
4.591
4.982
1.000
5.303
3.664
4.001
3.625
3.091
2.931
4.236
3.801
3.832
4.480
4.493
5.302
3.855
2.777
2.805
2.648
3.223
3.232
3.759
3.105
2.03
3.12
2.07
2.64
3.42
5.30
3.66
4.00
3.62
3.09
2.93
2.88
2.60
2.72
3.13
3.13
2.28
3.85
2.77
2.80
1.73
2.20
4.15
3.75
4.39
97
2 9 5 6 2 3 4 1 5 1 1 3 1 3 8 3 7 5 7 5 4 8 3 9 4 2.032
2.035
1.000
2.646
1.000
3.228
3.664
4.001
1.000
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
2.287
1.806
2.777
1.848
3.990
2.208
3.232
3.759
2.007
2.032
2.035
3.240
3.713
2.248
3.228
3.664
4.001
2.187
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
5.125
3.990
2.208
3.232
2.774
2.007
1.000
1.000
1.000
2.646
2.248
2.241
3.664
1.709
3.625
4.513
4.425
4.236
2.601
5.040
3.138
3.133
2.287
2.741
1.982
2.805
1.734
4.802
3.232
1.933
3.105
4.320
3.129
3.240
3.713
3.422
3.228
4.982
2.617
3.625
4.513
4.425
4.236
5.103
5.040
5.743
4.493
3.175
3.855
3.812
3.888
2.648
4.021
3.232
3.759
3.105
3.084
2.035
2.075
3.713
3.422
3.228
4.982
2.617
3.625
3.091
4.425
2.883
2.601
2.723
3.138
4.493
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
3.759
2.007
3.084
3.129
3.240
4.982
3.422
4.185
2.563
4.001
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
5.103
5.125
3.990
1.000
2.232
2.774
3.105
4.320
3.129
3.240
3.713
2.248
4.185
3.664
4.001
2.187
4.513
4.425
1.805
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
2.741
3.812
3.888
3.990
3.223
3.232
3.759
3.105
4.320
3.129
3.240
4.982
2.248
4.185
3.664
1.709
1.000
3.091
2.931
2.883
2.601
3.832
3.138
4.493
4.111
3.855
2.777
3.888
1.734
4.021
4.153
2.774
3.105
3.084
3.129
2.075
2.646
2.248
3.228
3.664
4.001
3.625
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
2.287
1.000
1.982
2.805
1.734
1.000
1.000
1.000
1.000
98
4.320
3.129
3.240
3.713
3.422
3.228
3.664
2.617
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
3.223
3.232
2.774
3.105
4.320
4.399
3.240
3.713
3.422
4.185
2.563
2.617
2.187
4.513
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
3.759
4.394
2.032
2.035
2.075
3.713
2.248
3.228
3.664
4.001
2.187
4.513
2.931
2.883
3.801
2.723
3.138
3.133
2.287
1.806
2.777
2.805
3.990
2.208
2.232
1.933
2.007
4.320
3.129
4.591
4.982
4.665
4.185
4.982
4.001
3.625
4.513
2.931
1.805
2.601
2.723
5.743
4.493
4.111
5.123
5.103
5.125
3.990
3.223
3.232
2.774
4.394
2.032
1.000
3.240
2.646
4.665
2.241
3.664
1.000
2.187
1.000
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
4.493
4.111
2.741
3.812
5.125
3.990
4.802
4.153
2.774
2.007
4.320
4.399
4.591
3.713
2.248
3.228
3.664
2.617
3.625
4.513
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
4.111
2.741
3.812
5.125
3.990
4.021
4.153
4.971
4.394
2.032
2.035
2.075
3.713
3.422
2.241
2.563
4.001
2.187
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
2.287
2.741
2.777
1.848
1.000
3.223
4.153
3.759
3.105
4.320
4.399
3.240
3.713
2.248
3.228
2.563
4.001
3.625
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
2.741
2.777
2.805
2.648
3.223
3.232
2.774
4.394
3.084
2.035
2.075
3.713
2.248
2.241
3.664
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
2.287
2.741
2.777
2.805
2.648
2.208
2.232
1.933
3.105
3. 4. 3. 3. 3. 5. 3. 4. 3. 4. 2. 2. 3. 5. 4. 4. 5. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3.
99
084
399
240
713
422
303
664
001
625
513
931
883
801
040
480
493
302
855
812
805
648
223
232
759
105
3.084
3.129
2.075
3.713
2.248
3.228
3.664
2.617
2.187
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
3.855
3.812
3.888
2.648
3.223
3.232
2.774
3.105
3.084
3.129
4.591
4.982
3.422
3.228
1.768
2.617
3.625
3.091
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
4.111
2.741
3.812
3.888
2.648
2.208
2.232
1.000
2.007
2.032
2.035
3.240
3.713
3.422
3.228
4.982
2.617
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
2.741
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
1.933
3.105
2.032
3.129
3.240
3.713
2.248
3.228
3.664
2.617
3.625
3.091
4.425
2.883
5.103
2.723
3.138
3.133
3.175
2.741
3.812
3.888
2.648
2.208
4.153
3.759
3.105
3.084
2.035
2.075
2.646
2.248
2.241
3.664
4.001
3.625
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
3.223
4.153
3.759
3.105
3.084
3.129
3.240
4.982
3.422
2.241
2.563
2.617
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
5.040
4.480
4.493
4.111
3.855
5.103
2.805
3.990
2.208
3.232
2.774
2.007
3.084
4.399
3.240
3.713
2.248
3.228
4.982
4.001
3.625
4.513
2.931
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
3.223
2.232
3.759
3.105
3.084
4.399
3.240
3.713
2.248
4.185
2.563
2.617
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
2.741
3.812
3.888
2.648
1.000
1.000
1.000
1.000
2.03
2.03
3.24
3.71
3.42
2.24
2.56
2.61
3.62
3.09
2.93
2.88
3.80
3.83
3.13
3.13
3.17
2.74
3.81
2.80
2.64
4.02
4.15
3.75
2.00
100
2 5 0 3 2 1 3 7 5 1 1 3 1 2 8 3 5 1 2 5 8 1 3 9 7 3.084
3.129
2.075
2.646
3.422
3.228
3.664
1.709
3.625
3.091
2.931
2.883
3.801
5.040
4.480
4.493
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
3.232
3.759
2.007
3.084
1.000
1.000
1.794
2.248
4.185
3.664
2.617
2.187
1.896
1.000
1.805
2.601
2.723
1.664
1.733
3.175
2.741
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
4.394
3.084
3.129
3.240
4.982
4.665
3.228
1.000
4.001
3.625
4.513
2.931
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
5.302
5.123
5.103
5.125
2.648
2.208
2.232
1.933
3.105
2.032
1.000
2.075
2.646
2.248
2.241
2.563
2.617
2.187
4.513
4.425
1.805
2.601
2.723
1.664
1.733
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
1.933
4.394
4.320
3.129
3.240
4.982
2.248
4.185
3.664
4.001
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
3.855
3.812
3.888
3.990
3.223
4.153
3.759
3.105
4.320
4.399
4.591
3.713
2.248
2.241
2.563
4.001
2.187
4.513
2.931
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
5.302
3.855
2.777
2.805
3.990
2.208
2.232
1.933
3.105
2.032
3.129
2.075
3.713
2.248
4.185
3.664
4.001
2.187
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
2.777
2.805
2.648
2.208
2.232
3.759
3.105
3.084
3.129
2.075
4.982
2.248
4.185
3.664
4.001
2.187
4.513
4.425
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
3.175
2.741
3.812
3.888
3.990
1.000
3.232
2.774
3.105
3.084
3.129
2.075
4.982
3.422
3.228
2.563
2.617
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
5.040
4.480
5.882
5.302
3.855
3.812
2.805
2.648
3.223
3.232
2.774
4.394
101
4.320
4.399
3.240
4.982
3.422
4.185
2.563
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
5.103
5.125
3.990
3.223
4.153
3.759
4.394
4.320
3.129
4.591
3.713
3.422
4.185
2.563
4.001
3.625
4.513
1.664
2.883
3.801
2.723
3.138
3.133
4.111
2.741
1.982
2.805
1.734
3.223
3.232
3.759
3.105
4.320
4.399
3.240
3.713
2.248
3.228
3.664
4.001
3.625
3.091
4.425
4.236
5.103
5.040
3.138
3.133
2.287
2.741
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
2.774
4.394
3.084
4.399
3.240
3.713
3.422
3.228
4.982
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
5.040
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
2.774
4.394
3.084
2.035
3.240
1.000
3.422
4.185
4.982
4.001
2.187
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
5.743
4.493
5.302
5.123
5.103
5.125
2.648
3.223
4.153
3.759
4.394
3.084
3.129
3.240
4.982
2.248
4.185
3.664
2.617
3.625
3.091
4.425
2.883
5.103
3.832
4.480
4.493
3.175
2.741
3.812
3.888
2.648
1.000
2.232
1.000
1.000
4.320
4.399
3.240
3.713
4.665
2.241
2.563
2.617
2.187
1.896
4.425
4.236
2.601
3.832
4.480
5.882
4.111
3.855
2.777
5.125
2.648
4.802
2.232
1.933
4.394
2.032
2.035
2.075
3.713
2.248
3.228
2.563
4.001
2.187
4.513
2.931
2.883
2.601
2.723
4.480
4.493
5.302
5.123
3.812
3.888
3.990
4.021
5.221
4.971
3.105
3.084
3.129
3.240
3.713
2.248
4.185
3.664
4.001
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
2.741
2.777
2.805
1.734
3.223
4.153
2.774
3.105
3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 2. 3. 4. 4. 4. 5. 5. 4. 4. 4. 5. 5. 3. 3. 2. 2. 3. 4.
102
084
129
240
982
422
185
664
617
625
513
425
236
103
040
480
493
111
123
103
888
990
208
232
759
394
3.084
3.129
3.240
3.713
3.422
3.228
3.664
4.001
2.187
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
3.855
3.812
3.888
2.648
3.223
2.232
1.933
2.007
4.320
4.399
4.591
4.982
4.665
4.185
4.982
4.001
3.625
4.513
2.931
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
4.111
3.855
5.103
5.125
3.990
3.223
3.232
4.971
3.105
3.084
2.035
3.240
3.713
3.422
4.185
3.664
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
3.223
3.232
2.774
3.105
2.032
2.035
2.075
2.646
3.422
4.185
4.982
2.617
3.625
4.513
4.425
4.236
5.103
5.040
3.138
3.133
2.287
1.806
3.812
3.888
3.990
2.208
3.232
3.759
3.105
2.032
2.035
2.075
2.646
3.422
4.185
3.664
4.001
3.625
4.513
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
5.302
3.855
3.812
3.888
2.648
2.208
2.232
1.933
3.105
3.084
4.399
3.240
4.982
3.422
4.185
3.664
4.001
2.187
4.513
2.931
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
3.175
2.741
3.812
2.805
2.648
2.208
4.153
1.933
2.007
3.084
3.129
3.240
3.713
2.248
4.185
3.664
4.001
1.000
3.091
4.425
1.000
1.000
2.723
4.480
4.493
3.175
2.741
3.812
3.888
2.648
2.208
1.000
1.933
3.105
3.084
3.129
3.240
3.713
3.422
4.185
2.563
2.617
2.187
3.091
4.425
4.236
3.801
3.832
4.480
4.493
3.175
2.741
1.982
2.805
3.990
2.208
4.153
4.971
4.394
3.08
3.12
3.24
3.71
3.42
4.18
3.66
2.61
3.62
3.09
4.42
2.88
3.80
3.83
4.48
4.49
4.11
3.85
3.81
3.88
3.99
3.22
4.15
3.75
3.10
103
4 9 0 3 2 5 4 7 5 1 5 3 1 2 0 3 1 5 2 8 0 3 3 9 5 2.032
1.000
1.000
1.794
1.000
2.241
1.768
2.617
3.625
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
2.287
3.855
1.982
1.848
2.648
2.208
3.232
1.933
3.105
3.084
3.129
3.240
1.794
3.422
4.185
3.664
2.617
2.187
3.091
2.931
1.805
2.601
3.832
3.138
3.133
3.175
2.741
2.777
3.888
2.648
3.223
3.232
2.774
3.105
3.084
3.129
2.075
3.713
3.422
4.185
3.664
4.001
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
2.741
3.812
3.888
2.648
2.208
2.232
1.933
3.105
1.000
2.035
1.000
2.646
2.248
2.241
3.664
4.001
3.625
4.513
4.425
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
2.287
3.855
3.812
3.888
2.648
3.223
4.153
3.759
4.394
2.032
2.035
2.075
2.646
1.000
3.228
2.563
2.617
3.625
4.513
4.425
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
4.111
3.855
3.812
2.805
1.734
2.208
2.232
3.759
3.105
2.032
3.129
3.240
4.982
2.248
3.228
2.563
2.617
3.625
3.091
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
5.302
5.123
5.103
5.125
3.990
4.021
3.232
2.774
4.394
4.320
4.399
4.591
4.982
2.248
3.228
3.664
4.001
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
5.743
5.882
5.302
5.123
5.103
5.125
2.648
1.000
1.000
2.774
2.007
3.084
3.129
2.075
2.646
2.248
3.228
3.664
2.617
2.187
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
5.123
5.103
3.888
2.648
3.223
2.232
2.774
1.000
4.320
4.399
4.591
4.982
3.422
5.303
4.982
4.001
3.625
4.513
4.425
4.236
3.801
3.832
4.480
4.493
4.111
3.855
3.812
5.125
3.990
3.223
3.232
2.774
4.394
104
4.320
3.129
3.240
3.713
3.422
3.228
3.664
4.001
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
3.175
2.741
2.777
2.805
2.648
2.208
2.232
1.933
4.394
4.320
3.129
3.240
4.982
3.422
3.228
2.563
4.001
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
3.888
3.990
2.208
2.232
1.933
3.105
2.032
2.035
2.075
2.646
1.000
5.303
1.768
4.001
3.625
4.513
1.664
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
3.175
2.741
1.982
2.805
3.990
2.208
2.232
2.774
3.105
4.320
2.035
4.591
4.982
4.665
4.185
4.982
4.001
3.625
4.513
4.425
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
3.175
2.741
2.777
2.805
3.990
2.208
3.232
2.774
3.105
4.320
4.399
3.240
3.713
3.422
4.185
3.664
1.709
2.187
3.091
4.425
4.236
5.103
5.040
4.480
4.493
5.302
5.123
5.103
3.888
2.648
4.021
3.232
2.774
2.007
2.032
2.035
2.075
2.646
2.248
2.241
1.768
4.001
2.187
3.091
4.425
1.805
2.601
2.723
4.480
4.493
4.111
3.855
3.812
2.805
2.648
3.223
3.232
3.759
3.105
2.032
3.129
3.240
3.713
3.422
4.185
3.664
2.617
2.187
3.091
1.664
1.805
2.601
2.723
3.138
3.133
4.111
3.855
3.812
5.125
3.990
1.000
3.232
2.774
3.105
3.084
3.129
2.075
3.713
3.422
2.241
3.664
2.617
2.187
3.091
2.931
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
2.287
1.806
2.777
2.805
1.734
3.223
3.232
2.774
3.105
3.084
3.129
3.240
3.713
1.000
3.228
4.982
4.001
3.625
4.513
4.425
2.883
2.601
2.723
3.138
3.133
3.175
2.741
2.777
3.888
2.648
2.208
2.232
2.774
3.105
3. 3. 3. 3. 3. 5. 4. 4. 3. 3. 4. 2. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 5. 3. 2. 3. 3. 3. 3.
105
084
129
240
713
422
303
982
001
625
091
425
883
801
832
138
133
111
855
103
888
648
223
232
759
105
2.032
2.035
2.075
2.646
2.248
4.185
1.768
4.001
3.625
4.513
4.425
2.883
3.801
3.832
4.480
4.493
3.175
2.741
2.777
3.888
2.648
2.208
2.232
2.774
3.105
4.320
4.399
3.240
4.982
3.422
4.185
2.563
4.001
3.625
3.091
4.425
2.883
3.801
3.832
3.138
3.133
4.111
3.855
5.103
5.125
3.990
3.223
4.153
3.759
4.394
106
Lampiran C – Analisis Faktor
Correlation Matrix Correlation Matrixa
PS1
PS 2
PS3 PS4 PD1 PD2 PD3 SKP1
SKP2
SKP3
SKP4
NS1 NS2 NS3 NS4 NS5 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 AGE1
AGE2
AGE3
AGE4
Correlation
PS1
1.000
.629
.438 .385 .272 .164 .133 .154 .038 .107 .049 .245 .270 .192 .175 .114 .227 .246 .166 .302 .196 -.055
-.030
-.004
.049
PS 2
.629
1.000
.478 .395 .198 .270 .053 .115 .053 .127 .003 .237 .339 .320 .243 .256 .246 .182 .347 .357 .177 -.052
-.079
.081
.080
PS3
.438
.478
1.000
.555 .302 .307 .101 .024 .095 .047 .028 .342 .423 .341 .378 .327 .395 .200 .278 .414 .230 .109 .101 .019
.030
PS4
.385
.395
.555 1.000
.297 .186 -.034
.204 .180 .114 -.012
.248 .346 .225 .262 .230 .297 .214 .337 .338 .267 -.053
.116 -.028
-.033
PD1
.272
.198
.302 .297 1.000
.162 .157 -.031
.110 -.068
.067 .107 .117 .111 .210 .177 .266 .221 .386 .427 .167 .213 .175 .022
.232
PD2
.164
.270
.307 .186 .162 1.000
.202 .084 .039 .196 -.146
.058 .031 .039 .146 .182 .366 .154 .105 .136 .047 -.065
.079 .123
.123
P .13 .05 .101 - .157 .202 1.00 .060 .030 .057 .121 .023 .019 - - - .014 - .126 .175 .081 - .002 . .043
107
D3
3 3 .034 0 .074 .046 .107 .008 .012 126
SKP1
.154
.115
.024 .204 -.031
.084 .060 1.000
.241 .209 -.200
-.119
-.018
-.147
.038 -.127
-.057
-.022
.045 .045 .098 -.210
-.032
.128
.086
SKP2
.038
.053
.095 .180 .110 .039 .030 .241 1.000
.154 -.015
.136 .220 .107 .003 -.048
.034 .017 .103 .050 .006 .001 .104 .134
.043
SKP3
.107
.127
.047 .114 -.068
.196 .057 .209 .154 1.000
-.041
.137 .160 .088 .114 -.003
.213 .187 .124 .049 .101 -.217
-.072
.140
.052
SKP4
.049
.003
.028 -.012
.067 -.146
.121 -.200
-.015
-.041
1.000
.116 .056 .118 .115 .148 -.060
-.016
.259 .200 .151 .080 -.028
-.058
.015
NS1
.245
.237
.342 .248 .107 .058 .023 -.119
.136 .137 .116 1.000
.760 .629 .185 .151 .259 .225 .040 .101 .095 .119 .017 -.041
-.041
NS2
.270
.339
.423 .346 .117 .031 .019 -.018
.220 .160 .056 .760 1.000
.697 .190 .083 .242 .201 .228 .142 .188 -.034
.086 .044
-.152
NS3
.192
.320
.341 .225 .111 .039 -.074
-.147
.107 .088 .118 .629 .697 1.000
.240 .328 .219 .126 .100 .112 .127 .112 .033 -.013
-.111
NS4
.175
.243
.378 .262 .210 .146 -.046
.038 .003 .114 .115 .185 .190 .240 1.000
.826 .255 .329 .222 .249 .153 .248 .171 .169
.011
108
NS5
.114
.256
.327 .230 .177 .182 -.107
-.127
-.048
-.003
.148 .151 .083 .328 .826 1.000
.328 .232 .164 .192 .149 .294 .166 .147
-.015
KP1
.227
.246
.395 .297 .266 .366 .014 -.057
.034 .213 -.060
.259 .242 .219 .255 .328 1.000
.721 .428 .375 .248 .096 .141 .147
.080
KP2
.246
.182
.200 .214 .221 .154 -.008
-.022
.017 .187 -.016
.225 .201 .126 .329 .232 .721 1.000
.509 .395 .238 .107 .204 .228
.075
KP3
.166
.347
.278 .337 .386 .105 .126 .045 .103 .124 .259 .040 .228 .100 .222 .164 .428 .509 1.000
.603 .301 .038 .135 .193
.033
KP4
.302
.357
.414 .338 .427 .136 .175 .045 .050 .049 .200 .101 .142 .112 .249 .192 .375 .395 .603 1.000
.492 .068 .094 .092
.136
KP5
.196
.177
.230 .267 .167 .047 .081 .098 .006 .101 .151 .095 .188 .127 .153 .149 .248 .238 .301 .492 1.000
-.056
.083 .125
.060
AGE1
-.055
-.052
.109 -.053
.213 -.065
-.012
-.210
.001 -.217
.080 .119 -.034
.112 .248 .294 .096 .107 .038 .068 -.056
1.000
.491 .308
.246
AGE2
-.030
-.079
.101 .116 .175 .079 .002 -.032
.104 -.072
-.028
.017 .086 .033 .171 .166 .141 .204 .135 .094 .083 .491 1.000
.621
.196
AGE3
-.004
.081
.019 -.028
.022 .123 .126 .128 .134 .140 -.058
-.041
.044 -.013
.169 .147 .147 .228 .193 .092 .125 .308 .621 1.000
.291
109
AGE4
.049
.080
.030 -.033
.232 .123 .043 .086 .043 .052 .015 -.041
-.152
-.111
.011 -.015
.080 .075 .033 .136 .060 .246 .196 .291
1.000
Sig. (1-tailed)
PS1
.000
.000 .000 .001 .035 .072 .045 .339 .119 .294 .003 .001 .017 .026 .104 .006 .003 .033 .000 .015 .273 .372 .483
.296
PS 2
.000
.000 .000 .014 .001 .282 .102 .281 .080 .485 .004 .000 .000 .003 .002 .003 .022 .000 .000 .025 .284 .192 .186
.191
PS3
.000
.000
.000 .000 .000 .134 .396 .149 .303 .381 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .013 .001 .000 .005 .114 .133 .416
.369
PS4
.000
.000
.000 .000 .020 .354 .012 .023 .105 .449 .003 .000 .006 .002 .005 .000 .009 .000 .000 .001 .280 .100 .381
.360
PD1
.001
.014
.000 .000 .037 .041 .365 .113 .229 .232 .119 .098 .110 .010 .025 .001 .007 .000 .000 .032 .009 .027 .406
.005
PD2
.035
.001
.000 .020 .037 .012 .178 .333 .015 .054 .261 .368 .333 .053 .022 .000 .044 .125 .067 .304 .237 .191 .088
.088
PD3
.072
.282
.134 .354 .041 .012 .254 .369 .265 .091 .402 .417 .209 .307 .120 .440 .466 .083 .026 .187 .447 .491 .083
.316
SKP1
.045
.102
.396 .012 .365 .178 .254 .004 .010 .013 .096 .422 .052 .339 .081 .265 .405 .312 .312 .142 .010 .362 .079
.173
110
SKP2
.339
.281
.149 .023 .113 .333 .369 .004 .045 .434 .068 .007 .120 .487 .301 .354 .426 .127 .293 .473 .497 .126 .070
.318
SKP3
.119
.080
.303 .105 .229 .015 .265 .010 .045 .327 .066 .039 .166 .104 .485 .009 .019 .086 .295 .133 .008 .214 .061
.283
SKP4
.294
.485
.381 .449 .232 .054 .091 .013 .434 .327 .100 .270 .096 .103 .051 .256 .428 .002 .013 .047 .188 .381 .262
.433
NS1
.003
.004
.000 .003 .119 .261 .402 .096 .068 .066 .100 .000 .000 .020 .048 .002 .006 .329 .134 .148 .096 .425 .328
.324
NS2
.001
.000
.000 .000 .098 .368 .417 .422 .007 .039 .270 .000 .000 .018 .181 .004 .013 .006 .059 .019 .355 .172 .313
.047
NS3
.017
.000
.000 .006 .110 .333 .209 .052 .120 .166 .096 .000 .000 .004 .000 .007 .082 .136 .108 .080 .109 .358 .445
.111
NS4
.026
.003
.000 .002 .010 .053 .307 .339 .487 .104 .103 .020 .018 .004 .000 .002 .000 .007 .003 .046 .003 .029 .031
.452
NS5
.104
.002
.000 .005 .025 .022 .120 .081 .301 .485 .051 .048 .181 .000 .000 .000 .005 .035 .017 .050 .000 .033 .052
.434
KP1
.006
.003
.000 .000 .001 .000 .440 .265 .354 .009 .256 .002 .004 .007 .002 .000 .000 .000 .000 .003 .145 .060 .053
.188
111
KP2
.003
.022
.013 .009 .007 .044 .466 .405 .426 .019 .428 .006 .013 .082 .000 .005 .000 .000 .000 .004 .119 .012 .006
.205
KP3
.033
.000
.001 .000 .000 .125 .083 .312 .127 .086 .002 .329 .006 .136 .007 .035 .000 .000 .000 .000 .337 .069 .016
.359
KP4
.000
.000
.000 .000 .000 .067 .026 .312 .293 .295 .013 .134 .059 .108 .003 .017 .000 .000 .000 .000 .227 .150 .156
.067
KP5
.015
.025
.005 .001 .032 .304 .187 .142 .473 .133 .047 .148 .019 .080 .046 .050 .003 .004 .000 .000 .271 .179 .084
.255
AGE1
.273
.284
.114 .280 .009 .237 .447 .010 .497 .008 .188 .096 .355 .109 .003 .000 .145 .119 .337 .227 .271 .000 .000
.003
AGE2
.372
.192
.133 .100 .027 .191 .491 .362 .126 .214 .381 .425 .172 .358 .029 .033 .060 .012 .069 .150 .179 .000 .000
.015
AGE3
.483
.186
.416 .381 .406 .088 .083 .079 .070 .061 .262 .328 .313 .445 .031 .052 .053 .006 .016 .156 .084 .000 .000 .001
AGE4
.296
.191
.369 .360 .005 .088 .316 .173 .318 .283 .433 .324 .047 .111 .452 .434 .188 .205 .359 .067 .255 .003 .015 .001
a. Determinant = 1.447E-005
112
Anti-image Matrices
Anti-image Matrices
PS1 PS2 PS3 PS4 PD1 PD2 SK
P1 SKP2
SKP3
NS1 NS2 NS3 NS4 NS5 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 AGE1
AGE2
AGE3
AGE4
Anti-image Covariance
PS1
.475 -.237
-.068
-.033
-.119
.045 -.058
.028 -.025
-.023
.006 .024 .003 .014 .025 -.080
.110 -.012
-.034
.017 -.014
.019
.039
PS2
-.237
.400 -.038
-.036
.065 -.096
-.012
.028 .008 .028 -.035
-.036
.028 -.044
.025 .023 -.095
-.038
.056 -.003
.094 -.065
-.075
PS3
-.068
-.038
.419 -.152
.021 -.089
.046 -.001
.063 .010 -.041
-.005
-.063
.032 -.096
.090 .023 -.087
.015 -.052
.002 .013
-.007
PS4
-.033
-.036
-.152
.527 -.054
.022 -.131
-.057
-.032
-.022
-.011
.029 .022 -.036
.003 -.003
-.059
.019 -.054
.067 -.106
.105
.028
PD1
-.119
.065 .021 -.054
.622 -.070
.050 -.070
.083 .001 .006 -.023
-.032
.017 -.034
.049 -.119
-.082
.024 -.058
-.043
.081
-.154
PD2
.045 -.096
-.089
.022 -.070
.702 -.029
.002 -.081
-.034
.047 .013 -.005
-.004
-.122
.051 .036 .019 .043 .116 -.061
-.027
-.022
SKP1
-.058
-.012
.046 -.131
.050 -.029
.709 -.164
-.038
.032 .016 .009 -.087
.080 -.012
.040 .008 .008 -.048
.065 .037 -.084
-.044
SKP2
.028 .028 -.001
-.057
-.070
.002 -.164
.836 -.081
.001 -.050
.006 .027 -.011
.012 .010 -.009
-.014
.068 -.020
-.002
-.045
-.008
SKP
-.025
.008 .063 -.032
.083 -.081
-.038
-.081
.737 -.046
.027 -.051
-.086
.071 -.082
.032 -.040
.031 -.029
.108 .054 -.093
-.046
113
3 NS1
-.023
.028 .010 -.022
.001 -.034
.032 .001 -.046
.311 -.152
-.024
.025 -.025
.012 -.057
.096 -.039
.035 -.100
.056 .030
-.054
NS2
.006 -.035
-.041
-.011
.006 .047 .016 -.050
.027 -.152
.196 -.134
-.062
.074 -.031
.038 -.072
.059 -.051
.082 -.053
-.025
.067
NS3
.024 -.036
-.005
.029 -.023
.013 .009 .006 -.051
-.024
-.134
.364 .073 -.100
.024 -.018
.043 -.024
.009 -.051
.019 .027
.004
NS4
.003 .028 -.063
.022 -.032
-.005
-.087
.027 -.086
.025 -.062
.073 .188 -.153
.096 -.095
.020 -.026
.033 -.033
.016 .011
-.012
NS5
.014 -.044
.032 -.036
.017 -.004
.080 -.011
.071 -.025
.074 -.100
-.153
.172 -.088
.071 -.013
.028 -.044
-.001
-.012
-.024
.040
KP1
.025 .025 -.096
.003 -.034
-.122
-.012
.012 -.082
.012 -.031
.024 .096 -.088
.295 -.204
.000 -.005
-.010
-.024
.024 .015
-.018
KP2
-.080
.023 .090 -.003
.049 .051 .040 .010 .032 -.057
.038 -.018
-.095
.071 -.204
.300 -.103
-.014
-.004
.025 -.036
-.030
.006
KP3
.110 -.095
.023 -.059
-.119
.036 .008 -.009
-.040
.096 -.072
.043 .020 -.013
.000 -.103
.404 -.165
.026 -.022
.030 -.042
.057
KP4
-.012
-.038
-.087
.019 -.082
.019 .008 -.014
.031 -.039
.059 -.024
-.026
.028 -.005
-.014
-.165
.425 -.217
.010 -.009
.020
-.025
KP5
-.034
.056 .015 -.054
.024 .043 -.048
.068 -.029
.035 -.051
.009 .033 -.044
-.010
-.004
.026 -.217
.681 .055 .004 -.047
-.037
AGE1
.017 -.003
-.052
.067 -.058
.116 .065 -.020
.108 -.100
.082 -.051
-.033
-.001
-.024
.025 -.022
.010 .055 .527 -.172
-.033
-.091
AGE
-.014
.094 .002 -.106
-.043
-.061
.037 -.002
.054 .056 -.053
.019 .016 -.012
.024 -.036
.030 -.009
.004 -.172
.423 -.243
.006
114
2 AGE3
.019 -.065
.013 .105 .081 -.027
-.084
-.045
-.093
.030 -.025
.027 .011 -.024
.015 -.030
-.042
.020 -.047
-.033
-.243
.456
-.118
AGE4
.039 -.075
-.007
.028 -.154
-.022
-.044
-.008
-.046
-.054
.067 .004 -.012
.040 -.018
.006 .057 -.025
-.037
-.091
.006 -.118
.741
Anti-image Correlation
PS1
.722a
-.543
-.153
-.066
-.218
.078 -.099
.045 -.041
-.059
.019 .059 .012 .049 .068 -.213
.252 -.026
-.059
.034 -.032
.041
.065
PS2
-.543
.737a
-.092
-.078
.131 -.180
-.023
.048 .014 .080 -.126
-.095
.102 -.167
.073 .067 -.237
-.091
.108 -.008
.229 -.153
-.137
PS3
-.153
-.092
.818a
-.323
.040 -.163
.085 -.002
.113 .028 -.143
-.012
-.223
.118 -.274
.255 .055 -.207
.029 -.110
.004 .030
-.013
PS4
-.066
-.078
-.323
.823a
-.094
.036 -.214
-.086
-.052
-.055
-.036
.065 .071 -.119
.007 -.008
-.128
.041 -.090
.127 -.224
.214
.045
PD1
-.218
.131 .040 -.094
.765a
-.106
.075 -.097
.122 .002 .016 -.048
-.094
.052 -.079
.113 -.237
-.159
.037 -.100
-.084
.153
-.226
PD2
.078 -.180
-.163
.036 -.106
.695a
-.042
.003 -.113
-.074
.127 .026 -.013
-.011
-.268
.112 .068 .034 .062 .190 -.112
-.047
-.031
SKP1
-.099
-.023
.085 -.214
.075 -.042
.532a
-.213
-.052
.067 .044 .017 -.237
.229 -.026
.088 .015 .014 -.069
.106 .067 -.147
-.060
SKP2
.045 .048 -.002
-.086
-.097
.003 -.213
.699a
-.103
.002 -.123
.012 .069 -.030
.024 .021 -.016
-.023
.090 -.030
-.004
-.073
-.010
S - .014 .113 - .122 - - - .581 - .071 - - .199 - .068 - .055 - .174 .097 - -
115
KP3
.041 .052 .113 .052 .103 a .097 .098 .230 .176 .073 .041 .160
.062
NS1
-.059
.080 .028 -.055
.002 -.074
.067 .002 -.097
.697a
-.617
-.071
.104 -.110
.039 -.185
.271 -.107
.075 -.247
.155 .079
-.113
NS2
.019 -.126
-.143
-.036
.016 .127 .044 -.123
.071 -.617
.600a
-.503
-.322
.404 -.127
.157 -.256
.203 -.140
.254 -.185
-.084
.177
NS3
.059 -.095
-.012
.065 -.048
.026 .017 .012 -.098
-.071
-.503
.729a
.281 -.398
.074 -.054
.112 -.061
.017 -.117
.050 .065
.007
NS4
.012 .102 -.223
.071 -.094
-.013
-.237
.069 -.230
.104 -.322
.281 .524a
-.852
.407 -.401
.071 -.091
.093 -.103
.057 .038
-.033
NS5
.049 -.167
.118 -.119
.052 -.011
.229 -.030
.199 -.110
.404 -.398
-.852
.501a
-.391
.314 -.048
.104 -.128
-.005
-.045
-.087
.113
KP1
.068 .073 -.274
.007 -.079
-.268
-.026
.024 -.176
.039 -.127
.074 .407 -.391
.653a
-.686
.000 -.013
-.022
-.060
.069 .041
-.039
KP2
-.213
.067 .255 -.008
.113 .112 .088 .021 .068 -.185
.157 -.054
-.401
.314 -.686
.611a
-.295
-.040
-.009
.063 -.100
-.081
.013
KP3
.252 -.237
.055 -.128
-.237
.068 .015 -.016
-.073
.271 -.256
.112 .071 -.048
.000 -.295
.717a
-.399
.050 -.047
.073 -.098
.104
KP4
-.026
-.091
-.207
.041 -.159
.034 .014 -.023
.055 -.107
.203 -.061
-.091
.104 -.013
-.040
-.399
.786a
-.403
.022 -.022
.046
-.045
KP5
-.059
.108 .029 -.090
.037 .062 -.069
.090 -.041
.075 -.140
.017 .093 -.128
-.022
-.009
.050 -.403
.749a
.092 .007 -.084
-.052
AGE
.034 -.008
-.110
.127 -.100
.190 .106 -.030
.174 -.247
.254 -.117
-.103
-.005
-.060
.063 -.047
.022 .092 .631a
-.365
-.066
-.145
116
1 AGE2
-.032
.229 .004 -.224
-.084
-.112
.067 -.004
.097 .155 -.185
.050 .057 -.045
.069 -.100
.073 -.022
.007 -.365
.578a
-.555
.010
AGE3
.041 -.153
.030 .214 .153 -.047
-.147
-.073
-.160
.079 -.084
.065 .038 -.087
.041 -.081
-.098
.046 -.084
-.066
-.555
.599a
-.203
AGE4
.065 -.137
-.013
.045 -.226
-.031
-.060
-.010
-.062
-.113
.177 .007 -.033
.113 -.039
.013 .104 -.045
-.052
-.145
.010 -.203
.610a