Transcript
Page 1: Fraktura Pada Lansia

Fraktura pada lansiaFraktura pada lansia

Oleh:Oleh:Dr. Santyowibowo SpBDr. Santyowibowo SpB

Page 2: Fraktura Pada Lansia

Fraktur atau patah tulang adalah Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawantulang dan atau tulang rawan

Page 3: Fraktura Pada Lansia

Pembagian tulangPembagian tulang Epifisis.Epifisis. Metafisis.Metafisis. Diafisis.Diafisis.

Page 4: Fraktura Pada Lansia
Page 5: Fraktura Pada Lansia

Tulang rawan : cartigoTulang rawan : cartigo Tulang berongga : cancellousTulang berongga : cancellous Tulang padat : corticalTulang padat : cortical

Page 6: Fraktura Pada Lansia
Page 7: Fraktura Pada Lansia
Page 8: Fraktura Pada Lansia

Pembagian patah tulangPembagian patah tulang Menurut penyebab:Menurut penyebab:

Trauma.Trauma. Patologis:Patologis:

Tumor.Tumor. Infeksi.Infeksi. OsteoporosisOsteoporosis..

Page 9: Fraktura Pada Lansia

Pembagian patah tulangPembagian patah tulang Menurut usia:Menurut usia:

Anak:Anak: Fraktura epifisis.Fraktura epifisis.

Dewasa: Tulang panjang.Dewasa: Tulang panjang. Tua: Berhubungan dengan Tua: Berhubungan dengan osteoporosis:osteoporosis:

Antebrachii distal (colles’).Antebrachii distal (colles’). Collum femorisCollum femoris Collum humeri.Collum humeri. Vertebra.Vertebra.

Page 10: Fraktura Pada Lansia

Hubungan lansia dg frakturaHubungan lansia dg fraktura Lansia Lansia osteoporosis osteoporosis fraktura fraktura

Page 11: Fraktura Pada Lansia

OsteoporosisOsteoporosis

Page 12: Fraktura Pada Lansia

OsteoporosisOsteoporosis Definisi:Definisi:

Penyakit tulang berupa massa tulang Penyakit tulang berupa massa tulang yang rendah disertai mikro arsitektur yang rendah disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas tulang tulang dan penurunan kualitas tulang yang akhirnya jadi rapuh.yang akhirnya jadi rapuh.

Tulang yang “porous” (keropos).Tulang yang “porous” (keropos).

Page 13: Fraktura Pada Lansia

OsteoporosisOsteoporosis Bisa mengenai seluruh tulang2.Bisa mengenai seluruh tulang2. Ciri khasnya (Patogenesisnya): Ciri khasnya (Patogenesisnya):

Pembentukan tulang baru (osteoblast) Pembentukan tulang baru (osteoblast) menurun, penyerapan (osteoclast) menurun, penyerapan (osteoclast) meningkat meningkat “too little bone”. “too little bone”.

Tetapi kalsifikasinya normal. Berbeda Tetapi kalsifikasinya normal. Berbeda dengan ostemalacia.dengan ostemalacia.

Page 14: Fraktura Pada Lansia

OsteoporosisOsteoporosis Patologi:Patologi:

Perubahan awal terjadi pada “cancellous bone”, Perubahan awal terjadi pada “cancellous bone”, kalsifikasi dari trabekulanya menjadi tipis dan kalsifikasi dari trabekulanya menjadi tipis dan jarang.jarang.

Banyak pada body vertebra dan metafisis tulang Banyak pada body vertebra dan metafisis tulang panjang.panjang.

““Cortical bone” juga tipis dan keropos sehingga Cortical bone” juga tipis dan keropos sehingga mudah fraktura. Sering pada:mudah fraktura. Sering pada:

Vertebra.Vertebra. Collum humerus.Collum humerus. Ujung radiusUjung radius Collum femorisCollum femoris

Page 15: Fraktura Pada Lansia

OsteoporosisOsteoporosis Klasifikasi:Klasifikasi:

Osteoporosis primerOsteoporosis primer:: Post menopausePost menopause: Wanita (Menopause s.d umur 65 : Wanita (Menopause s.d umur 65

tahun).tahun). SenileSenile: Pria dan wanita diatas umur 65 tahun.: Pria dan wanita diatas umur 65 tahun.

Osteoporosis sekunder ( 5% ): Osteoporosis sekunder ( 5% ): Berhubungan dengan penyakit:Berhubungan dengan penyakit:

Cushing’s.Cushing’s. Hipertiroid.Hipertiroid. Hiperparatiroid.Hiperparatiroid. Hipogonadisme.Hipogonadisme. Kelainan heparKelainan hepar

Page 16: Fraktura Pada Lansia

OsteoporosisOsteoporosis Gagal ginjal kronik.Gagal ginjal kronik. Kurang gerakKurang gerak.. Minum alkohol.Minum alkohol. Obat2an/Kortikosteroid.Obat2an/Kortikosteroid. Kelebihan kafein.Kelebihan kafein. MerokokMerokok

Osteoporosis pada anak:Osteoporosis pada anak: Juvenile Idiopathic osteoporosis.Juvenile Idiopathic osteoporosis.

Page 17: Fraktura Pada Lansia

Osteoporosis primerOsteoporosis primer Postmenopausal dan Senile Osteoporosis:Postmenopausal dan Senile Osteoporosis:

Dibicarakan ber sama2 karena banyak Dibicarakan ber sama2 karena banyak kesamaannya:kesamaannya:

Wanita: Postmenopausal.Wanita: Postmenopausal. Laki2 maupun wanita usia diatas 65 tahun: Senile.Laki2 maupun wanita usia diatas 65 tahun: Senile.

Diperkirakan orang2 yang usianya diatas 65 tahun, Diperkirakan orang2 yang usianya diatas 65 tahun, 50% sudah mengalami osteoporosis secara 50% sudah mengalami osteoporosis secara radiologi.radiologi.

Sebenarnya 2/3 dari populasi itu sudah mengalami Sebenarnya 2/3 dari populasi itu sudah mengalami osteoporosis walau secara radiologi belum osteoporosis walau secara radiologi belum terdeteksi.terdeteksi.

Page 18: Fraktura Pada Lansia

Osteoporosis primerOsteoporosis primer Penyebab:Penyebab:

Osteoporosis post menopause, karena Osteoporosis post menopause, karena kekurangan estrogen yang berfungsi kekurangan estrogen yang berfungsi untuk mengangkut Kalsium kedalam untuk mengangkut Kalsium kedalam tulang. Usia 51-75 tahuntulang. Usia 51-75 tahun

Osteoporosis Senilis: Kekurangan Osteoporosis Senilis: Kekurangan Kalsium karena usia lanjut, diatas 70 Kalsium karena usia lanjut, diatas 70 tahun. Wanita 2x pria.tahun. Wanita 2x pria.

Page 19: Fraktura Pada Lansia

Fraktura pada lansiaFraktura pada lansia

Page 20: Fraktura Pada Lansia

Fraktura pada lansiaFraktura pada lansia Fraktura colles’Fraktura colles’ Fraktura collum femoris.Fraktura collum femoris. Fraktura collum humeri.Fraktura collum humeri. Vertebra.Vertebra.

Page 21: Fraktura Pada Lansia

Fraktura colles’Fraktura colles’

Page 22: Fraktura Pada Lansia

Fraktura colles’Fraktura colles’ Terdiri dari: Terdiri dari:

Fraktura radius 1/3 distal.Fraktura radius 1/3 distal. Dislokasi ke posterior.Dislokasi ke posterior. Fraktura prosessus styloideus ulna.Fraktura prosessus styloideus ulna. Subluksasi sendi radio ulna distal.Subluksasi sendi radio ulna distal.

Dapat direposisi secara tertutup dan Dapat direposisi secara tertutup dan difiksasi dalam posisi fleksi dan pronasi.difiksasi dalam posisi fleksi dan pronasi.

Pada orang muda disebut Colles’ type. Pada orang muda disebut Colles’ type. Karena tidak lengkap.Karena tidak lengkap.

Page 23: Fraktura Pada Lansia
Page 24: Fraktura Pada Lansia
Page 25: Fraktura Pada Lansia

Fraktura collum femorisFraktura collum femoris

Page 26: Fraktura Pada Lansia

Fraktura collum femorisFraktura collum femoris Biasanya terjadi nekrosis avaskuler. Karena Biasanya terjadi nekrosis avaskuler. Karena

pembuluh darah yang mendarahinya cidera.pembuluh darah yang mendarahinya cidera. Akibatnya harus diganti kaput femorisnya.Akibatnya harus diganti kaput femorisnya. Pilihan lain: Dibiarkan saja. Tapi penderita Pilihan lain: Dibiarkan saja. Tapi penderita

harus memakai kursi roda atau tongkat harus memakai kursi roda atau tongkat penyangga seumur hidup.penyangga seumur hidup.

Disimpulkan:Disimpulkan: Do something atauDo something atau Do nothing.Do nothing.

Page 27: Fraktura Pada Lansia
Page 28: Fraktura Pada Lansia
Page 29: Fraktura Pada Lansia

Fraktura collum humeriFraktura collum humeri

Page 30: Fraktura Pada Lansia

Fraktura collum humeriFraktura collum humeri Berupa fraktura kompresi impaksi.Berupa fraktura kompresi impaksi. Terapi: Imobilisasi dalam sling.Terapi: Imobilisasi dalam sling.

Page 31: Fraktura Pada Lansia
Page 32: Fraktura Pada Lansia

VertebraVertebra

Page 33: Fraktura Pada Lansia

VertebraVertebra Pada vertebra terjadi “wedge shaped Pada vertebra terjadi “wedge shaped

deformity” secara per lahan2 deformity” secara per lahan2 dorsal dorsal kyphosiskyphosis pendek. pendek.

Karena penekanan:Karena penekanan: Corpus vertebra jadi biconcave.Corpus vertebra jadi biconcave. Discusnya jadi biconvex.Discusnya jadi biconvex.

Page 34: Fraktura Pada Lansia
Page 35: Fraktura Pada Lansia
Page 36: Fraktura Pada Lansia

VertebraVertebra Gejala:Gejala:

Awalnya tidak ada.Awalnya tidak ada. Bila kepadatan tulang sdh sangat Bila kepadatan tulang sdh sangat

berkurangberkurang kolap kolap hancur hancur nyeri dan nyeri dan kelainan bentuk.kelainan bentuk.

Vertebra: nyeri menahun, tambah nyeri saat Vertebra: nyeri menahun, tambah nyeri saat berdiri/berjalan. Disentuh, nyeri.berdiri/berjalan. Disentuh, nyeri.

Nyeri menghilang ssdh bbrp minggu/bln.Nyeri menghilang ssdh bbrp minggu/bln. Bila vertebra hancurBila vertebra hancur melengkung melengkung punuk punuk

DowagerDowager otot2 tegang dan nyeri. otot2 tegang dan nyeri.

Page 37: Fraktura Pada Lansia

VertebraVertebra Terapi:Terapi:

Tidak ada obat khusus.Tidak ada obat khusus. Macam2 hormon, strontium, fluoride dan Macam2 hormon, strontium, fluoride dan

macam2 obat macam2 obat manfaatnya sulit dinilai. manfaatnya sulit dinilai. Diit tinggi Kalsium, vit D secukupnya, gerak Diit tinggi Kalsium, vit D secukupnya, gerak

badan yg aktif memberikan hasil yg badan yg aktif memberikan hasil yg lumayan.lumayan.

““Spinal brace” yg cukup ketat untuk Spinal brace” yg cukup ketat untuk mengurangi rasa nyeri.mengurangi rasa nyeri.

Page 38: Fraktura Pada Lansia

Bila terjadi frakturaBila terjadi fraktura

Page 39: Fraktura Pada Lansia

4R4R

Page 40: Fraktura Pada Lansia

4R4R Recognition.Recognition. Reposition (Reduction).Reposition (Reduction). Retention (Fixation).Retention (Fixation). Rehabilitation.Rehabilitation.

++ DEBRIDEMENT untuk fraktur terbuka. DEBRIDEMENT untuk fraktur terbuka.

Untuk mencegah infeksi banal dan Untuk mencegah infeksi banal dan tetanus.tetanus.

Page 41: Fraktura Pada Lansia

RecognitionRecognition Look.Look. Feel.Feel. Move.Move.

Page 42: Fraktura Pada Lansia

LookLook Tampak kesakitan.Tampak kesakitan. BengkakBengkak Deformitas:Deformitas:

Angulasi.Angulasi. Descrepancy (Shortening).Descrepancy (Shortening). Rotasi.Rotasi.

Gerakan abnormal.Gerakan abnormal. Bandingkan kanan dan kiri.Bandingkan kanan dan kiri.

Page 43: Fraktura Pada Lansia
Page 44: Fraktura Pada Lansia

FeelFeel Hangat.Hangat. Nyeri tekan.Nyeri tekan. Nyeri sumbuNyeri sumbu Hindari melakukan pemeriksaan Hindari melakukan pemeriksaan

krepitasikrepitasi..

Page 45: Fraktura Pada Lansia

MoveMove Keterbatasan gerak (sendi). Aktif Keterbatasan gerak (sendi). Aktif

maupun pasif.maupun pasif.

Page 46: Fraktura Pada Lansia

Ro fotoRo foto Untuk melihat jenis dan kedudukan Untuk melihat jenis dan kedudukan

fraktura.fraktura. Untuk penatalaksanaan.Untuk penatalaksanaan.

Page 47: Fraktura Pada Lansia

RepositionReposition Displace.Displace. Undisplace.Undisplace.

Page 48: Fraktura Pada Lansia

RetentionRetention Fiksasi eksterna.Fiksasi eksterna. Fiksasi interna.Fiksasi interna.

Kadang2 diperlukan bone graft Kadang2 diperlukan bone graft = cangkok tulang, untuk membantu = cangkok tulang, untuk membantu pertumbuhan tulangnya.pertumbuhan tulangnya.

Page 49: Fraktura Pada Lansia

RehabilitationRehabilitation Fisioterapi.Fisioterapi.

Page 50: Fraktura Pada Lansia
Page 51: Fraktura Pada Lansia

Kesegarisan : alignmentKesegarisan : alignment Bengkok : angulasiBengkok : angulasi Pemendekan : shortening = Pemendekan : shortening =

discrepancydiscrepancy Pemutaran : rotasi Pemutaran : rotasi

Page 52: Fraktura Pada Lansia

Infeksi:Infeksi: SistemisSistemis Lokal : osteomyelitisLokal : osteomyelitis

Perlu debridementPerlu debridement AntibiotikAntibiotik Pencegah tetanusPencegah tetanus Reposisi & fiksasi (eksternal lebih baik Reposisi & fiksasi (eksternal lebih baik

dari internal)dari internal)

Page 53: Fraktura Pada Lansia

Luka sterilLuka steril Luka terkontaminasiLuka terkontaminasi Luka infeksiLuka infeksi

Golden period : 6 – 8 jamGolden period : 6 – 8 jam

Page 54: Fraktura Pada Lansia

Gangguan penyembuhan Gangguan penyembuhan tulangtulang

Delayed union.Delayed union. Non union.Non union. Mal unionMal union

Penyebab:Penyebab: Imobilisasi tidak adequat.Imobilisasi tidak adequat. Infeksi.Infeksi. Interposisi.Interposisi. Gangguan vaskularisasi.Gangguan vaskularisasi. Distraksi.Distraksi.

Page 55: Fraktura Pada Lansia

SEKIANSEKIAN


Top Related