Jika anda bertanya, dimanakah
letak kebahagiaan dan kesengsaraan
hidup itu? Maka jawabannya adalah di
dalam hati. Manusia hanya akan bias
merasakan bahwa hidupnya bahagia
apabila dalam hatinya merasakan
perasaan itu. Sebaliknya, manusia akan
merasakan betapa sengsara dan
pedihnya kehidupan ini jikalau dalam
hati mereka merasakan duka dan lara.
Apakah anda tahu arti dari hati?
Hati adalah motor penggerak hidup jika
hatinya jernih dan bersih, maka
kehidupan akan tunduk di bawah
kekuasaanya. Hati juga termasuk organ
utama yang sangat berperan penting di
dalam kehidupan manusia, karena hati
adalah tempat dimana ada perasaan
bahagia, sedih, senang, dan sengsara.
Namun, bahagia dan sengsara juga
terletak pada penyikapan kita terhadap
masalah itu sendiri, karena yang
menjadi penentu dalam hal ini adalah
persoalan penyikapan, maka sekali lagi
bisa disimpulkan bahwa “hati” lah yang
memegang peranan utama, apakah
orang itu bisa merasakan kebahagiaan
atau sebaliknya, merasakan keseng-
saraan hidup. Mengapa demikian?
Sebab faktor yang banyak berperan
dalam penyikapan hidup sesungguhnya
adalah hati, bukan yang lain.
Dalam kajian ilmu tasawwuf
dijelaskan bahwa definisi hati manusia
terbagi menjadi 3 macam, yang
membawa konsekuensi masing-masing
dalam wujud perilaku maupun dalam
hal ketentraman dan kegelisahan hidup
mereka. Ketiga definisi tersebut
dijelaskan oleh Dr. Ahmad Farid
sebagai berikut:
Pertama, hati yang sehat. Ialah
hati yang bebas dari segala sesuatu yang
bertentangan dengan perintah Allah
subhanahuwata‟ala. Hati ini juga yang
akan menyelamatkan seorang hamba
kelak dihari kiamat. Allah berfirman
dalam Al- Qur’an surah AsySyu’ara
ayat 88-89 yang artinya:
“88. (yaitu) di hari harta dan anak-
anak laki-laki tidak berguna 89. kecuali
orang-orang yang menghadap Allah
dengan hati yang bersih”
Kedua, hati yang mati. Hati ini
tidak mengenal Allah subhanahu
wata‟ala, tidak menyembah-Nya, tidak
menjalankan perintah-perintah-Nya,
serta tidak mencintai hal-hal yang
dicintai dan diridhai-Nya. Oleh karena
itu, hati yang mati tidak akan bernah
bersentuhan dengan ketenangan,
kedamaian, dan kebahagiaan.
Ketiga, hati yang sakit. Ya, setiap
manusia mempunyai kehidupan dan
juga bisa terserang penyakit yang
terkadang mengganggunya, karena ia
tidak mampu untuk mengalahkan 2
penyeru hati, yaitu: 1) Penyeru yang
mengajaknya kepada Allah dan Rasul-
Nya, dan 2) Penyeru yang mengajaknya
kepada dunia.
Dari ketiga definisi diatas, dapat
diketahui bahwa latar belakang dari
amal shaleh dan kebahagiaan seluruh
ummat manusia adalah memiliki hati
yang bersih dan sehat. Karena, jika hati
yang bersih dan sehat di bujuk untuk
melakukan hal-hal yang menuju pada
maksiat, seketika itu pulalah ia akan lari
dan membencinya. Sebaliknya, hati
yang mati, yang tidak dapat
membedakan yang baik dan buruk,
seperti yang diungkapkan Abdullah bin
Mas’udR.a.
“Sungguh celaka orang yang tidak
mempunyai hati untuk mengetahui
kebaikan dan mengingkari yang
mungkar”.
Dan jagalah hati kita dari penyakit
hati, seperti marah, riya‟, sombong, dan
berbuat dzalim. Rasulullah salallahu
„alaihi wasallam dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Bukhori dan
Muslim bersabda:
وحرص عىل حفظ القلوب من الأذى
ذا تنافر ودُّها ّن القلوب ا فرجوعها تنافر يعصب ا
جاجة كرسها ال يصعب ش به اذلُّ
“Dan jagalah hatimu dari
penyakit-penyakit. Sulit mengembalikan
hati yang sudah jauh dari kebenaran,
sesungguhnya hati jika sudah kotor
membersihkannya seperti mengumpul-
kan kaca pecah yang berserakan”
Selalu yakin kita bisa menjaga hati
kita dengan banyak berdzikir,
beristigfar, shalat malam, berdo’a,
selain juga dengan bertaubat kepada
Allah subhanahu wata‟ala, serta
melalui usaha dan bertawakkal.
Karena selalu ada harapan bagi
mereka yang berdo’a, selalu ada
pertolongan dan terkabulnya impian-
impian bagi mereka yang berusaha, dan
selalu ada yang terbaik bagi mereka
yang bertawakkal. Oleh Windy
Lastika Putri siswi kelas 4C KMI
(06/04/2018).
HATI/LIVER Adalah organ terbesar kedua
setelah kulit. Terletak dibawah tulang rusuk. Hati orang dewasa kurang lebih seberat 3kg
http://www.hellosehat.com
كن حذراCaution Hati-hati
DIAM Kadang hanya perlu DIAM dalam berkomentar Kadang hanya perlu DIAM dalam menegur Kadang hanya perlu DIAM dalam menasehati Kadang hanya perlu DIAM dalam memprotes Kadang hanya perlu DIAM dalam persetujuan Biarlah DIAM kita mereka faham artinya Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya Biarlah DIAM kita mereka maklumi maksudnya Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya Jika DIAM itu terbaik maka seharusnya kita DIAM Jika DIAM bukanlah yang paling bijak berkatalah sehingga mereka DIAM
Buletin
Ibadurrahman
Pembimbing DR. KH. Elwansyah Elham
Penanggung Jawab
Wiwin Fathurrahman
Tim Redaksi
Ahmad Nurcholish
M. Jumianto
Muhammad Syahroji
M. Eko Wahyu R.
Triaswuri Hadi W.
Widiyono
Penerbit Tim Media Divisi Buletin Mingguan Pondok Modern Ibadurrahman. Alamat Balai Pendidikan Pondok Modern Ibadurrahman Bangun Rejo Kec. Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Hp.081347293016
Salam Redaksi
“Dan jagalah hatimu dari penyakit-penyakit. Sulit mengembalikan hati yang sudah jauh
dari kebenaran, sesungguhnya hati jika sudah kotor membersihkannya seperti mengumpul-
kan kaca pecah yang berserakan”(Bukhori dan Muslim) „
Prosesi lamaran ustadz Ardiansyah kepada calon mempelai berjalan
lancar. Separe 3. 04/04/2018.
DOELOE
UAMBN MA Ibadurrahman. 27/03/2018
SEKARANG
GAMBAR PILIHAN
SEKILAS INFO
Silakan kirim karya
tulis anda ke tim
redaksi Buletin Iba-
durrahman berbaha
sa Indonesia yang
tidak menyinggung
perdebatan dan
perselisihan. Minimal
2 halaman f4 font 12
diketik dan 3 halaman
folio tulis tangan.
Alhamdulillah ibu-ibu jamaah umroh telah
kembali kepondok. 01/04/2018