Download - Hernia Diafragmatika Traumatika
HERNIA DIAFRAGMATIKA TRAUMATIKABTKV
Mikarina Handayani Asali (MHA)
PENDAHULUAN
Hernia diafragmatika adalah penonjolan organ intra abdomen ke dalam rongga cavum pleura melalui suatu lubang pada diafragma Laporan kasus oleh Ambroise Pare 1579 prajurit Perancis yang selamat dari luka tembak tetapi meninggal 8 bulan setelahnya karena robekan diafragma (hasil otopsi) Sering terlewatkan atau terlambat didiagnosa Sering bersamaan dengan trauma organ lain, curiga jika terdapat fraktur costae multipel + unstable pelvis
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Insiden : 0,8 1,6% pasien yang mengalami trauma tumpul abdomen mengalami ruptur diafragma Pada dewasa 75% ruptur diafragma terjadi pada sisi kiri Pada anak-anak kemungkinan terjadi pada sisi manapun sama besar
ETIOLOGI DAN MEKANISME TRAUMA
Trauma tumpul : kecelakaan, jatuh dari ketinggian Patofisiologi : perbedaan tekanan negatif intra pleura dan tekanan positif intra abdomen
GEJALA KLINIK
Fase akut Sering
tertutupi trauma lain, kondisi shock, gejala gangguan pernafasan timbul keluhan non spesifik di daerah dada dan abdomen, atau timbul gejala akut abdomen karena strangulasi maupun perforasi organ yang mengalami herniasi
Fase lanjut Sering
GEJALA KLINIK (cont)
Pemeriksaan fisik Distress
nafas Immobilitas hemidiafragma kiri Suara pernafasan menurun atau hilang Bising usus di rongga dada Nyeri abdomen yang tidak khas
KLASIFIKASIBerdasarkan Waktu Mendiagnosa Early diagnosis Diagnosis
biasanya tidak tampak jelas dan hampir 50% pasien ruptur diafragma tidak terdiagnosis dalam 24 jam pertama Gejala awal yang muncul biasanya gangguan nafas Pemeriksaan fisik yang menunjang : adanya bising usus di dinding thoraks dan perkusi redup di hemithorax yang terkena
Delayed diagnosis Bila
tidak terdiagnosa dalam 4 jam pertama
KLASIFIKASI (cont)Pembagian Menurut Grimes, dkk Fase akut Sesaat
setelah trauma
Fase laten Tidak
terdiagnosa pada saat awal trauma, biasanya asimptomatik namun setelah sekian lama baru muncul herniasi dan segala komplikasinya herniasi, obstruksi, strangulasi bahkan ruptur gaster atau colon
Fase obstruktif Visceral
DIAGNOSTIK PENUNJANG1.
2.3. 4. 5. 6.
Foto thoraks Foto thoraks + NGT Barium enema / Upper GI Ultrasonografi MRI CT Scan
Hernia Diafragmatika Kanan
Hernia Diafragmatika Kiri
CT Scan : Tampak gaster mengisi hemithorax kiri (collar sign)
PENATALAKSANAAN
Urutan penanganannya tergantung kegawatan yang dijumpai pada primary survey Terapi dengan penjahitan langsung Surgical approach : Torakotomi Laparotomi Torako-laparotomi
PENATALAKSANAAN (cont)
Pemilihan surgical approach tergantung pada Adanya
cedera organ lain Surgeon preference
Laparotomi dapat dilakukan pada pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil dan kecurigaan cedera organ intra abdomen Insisi laparotomi dapat diperluas menjadi torako-laparotomi apabila dibutuhkan
PENATALAKSANAAN (cont)
Torakotomi dilakukan pada pasien dengan hemodinamik stabil dan dipastikan tidak ada cedera organ intra abdomen lainnya Torakotomi memberikan surgical point of view yang lebih baik dibandingkan dengan laparotomi Note : untuk pendekatan torakotomi dibutuhkan faal paru yang baik
PROGNOSIS
Tergantung dari kecepatan dalam mendiagnosis dan pemilihan terapi yang tepat Mortalitas 5,5 51% Prognosis memburuk apabila didapatkan adanya tanda-tanda shock pada saat pasien datang
KOMPLIKASI
Kematian pada saat awal trauma biasanya disebabkan oleh trauma di tempat lain, bukan karena ruptur diafragmanya Morbiditas serius dapat terjadi karena reexpansion pulmonary edema Paralisa atau inkoordinasi gerakan diafragma sering terjadi, tetapi >50% membaik Komplikasi lanjut : herniasi usus, inkarserata, strangulasi, pericardial tamponade, bahkan kematian