HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS
BERDASARKAN BODY FAT PERCENTAGE DI DUSUN TANJUNG, DESA
BANJAROYO, KALIBAWANG, KULON PROGO, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Sesilia Effendy
NIM : 148114011
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS
BERDASARKAN BODY FAT PERCENTAGE DI DUSUN TANJUNG, DESA
BANJAROYO, KALIBAWANG, KULON PROGO, YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Sesilia Effendy
NIM : 148114011
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Bapak, Ibu dan Adik ku Tercinta
Sahabat-Sahabat tersayang
Teman-teman Angkatan 2014
Almamater Ku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat, kasih, dan bimbingan-Nya yang sangat luar biasa kepada penulis sehingga dapat
menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik
terhadap Kejadian Obesitas berdasarkan Body Fat Percentage di Dusun Tanjung, Desa
Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta” untuk dapat memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian paying dari dr.Fenty,M.Kes., Sp.PK.
dengan nomor SK 075/penel.LPPM USD/IV/2017 yang berjudul “Intervensi Edukasi
Berbasis Pedagogi Reflektif pada Masyarakat Pedesaan dengan Sindrom Metabolik
(SM) sebagai Prevensi Reflektif Penyakit Kardiovaskular. Keberhasilan dalam
penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan pelbagai pihak. Oleh karena
itu dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan arahan kepada
peneliti.
2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
mendampingi penulis, menyediakan waktu untuk berdiskusi, selalu
memberikan dukungan dan doa serta memberi masukkan yang sangat berarti
bagi penulis dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi.
3. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. dan Ibu Dita Maria Virginia,S. Farm.,
M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas semua saran, dan dukungan yang
membangun.
4. Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan dukungan dan ilmu yang membantu penulis selama
proses penyusunan skripsi.
5. Masyarakat Desa Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta yang telah
bersedia terlibat dalam penelitian sebagai responden.
6. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses
perkuliahan.
7. Keluargaku Papa, Mama, dan adik yang selalu memberikan semangat, nasihat,
dan dukungan selama proses penyelesaian skripsi ini, serta doa yang senantiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vi
PRAKATA ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................. 3
Desain dan Subjek Penelitian ................................................................. 3
Pengumpulan data ................................................................................... 4
Pengukuran Body Fat Percentage……………………………………... 5
Penilaian Aktivitas Fisik ......................................................................... 6
Analisis Statistik ..................................................................................... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7
KESIMPULAN ................................................................................................ 14
SARAN ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
LAMPIRAN ..................................................................................................... 19
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Karakteristik responden penelitian ..................................................... 7
Tabel II. Hubungan antara aktivitas fisik dan obesitas .................................... 9
Tabel III. Faktor lain yang mempengaruhi obesitas......................................... 11
Tabel IV. Hasil analisis uji chi square pada responden wanita ....................... 12
Tabel V. Hasil analisis uji t tidak berpasangan pada responden wanita .......... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I. Proses pengambilan data ................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian BAPPEDA ................................................. 20
Lampiran 2. Etical Clearance .......................................................................... 21
Lampiran 3. BIA,Pengukur tinggi badan, dan Skinfold Thicknesses ............... 22
Lampiran 4. Validasi BIA ................................................................................ 23
Lampiran 5. Validasi Skinfold Thicknesses ..................................................... 26
Lampiran 6. Validasi pengukur tinggi badan .................................................. 28
Lampiran 7. Uji Pemahaman Bahasa ............................................................... 30
Lampiran 8. Informed Consent ........................................................................ 32
Lampiran 9. Pedoman Wawancara .................................................................. 33
Lampiran 10. IPAQ .......................................................................................... 35
Lampiran 11. Hasil Analisis Statisitik CE&BU ............................................... 37
Lampiran 12. Pengambilan Data ...................................................................... 38
Lampiran 13. Uji Statistik….. ………………………………………………... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Obesitas telah menjadi masalah global di seluruh dunia. Obesitas merupakan
penyakit metabolik yang ditandai dengan akumulasi lemak yang berlebihan dan
menjadi faktor risiko utama meningkatnya penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan
hipertensi. Aktivitas fisik yang rendah menjadi salah satu penyebab terjadinya obesitas.
Keadaan obesitas dapat diukur dengan menggunakan persentase lemak tubuh yang
didefinisikan sebagai proporsi dari massa lemak dalam tubuh seseorang. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dengan
kejadian obesitas berdasarkan Body Fat Percentage (BFP) pada warga di Dusun
Tanjung, Desa Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. Metode yang
digunakan adalah observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Jumlah
sampel penelitian sebanyak 69 orang (19 pria dan 50 wanita) dengan rentang usia 18-
65 tahun. Data aktivitas fisik diambil dengan menggunakan panduan wawancara
terstruktur International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), sedangkan
persentase lemak tubuh diperoleh dari alat Bioelectircal Impedance Analysis (BIA).
Teknik analisis data menggunakan uji komparatif chi square dengan taraf kepercayaan
95%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
aktivitas fisik terhadap obesitas berdasarkan body fat percentage (p=0,792; CI 95%:
0,254-2,843). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara aktivitas fisik terhadap obesitas berdasarkan body fat percentage pada
warga di Dusun Tanjung, Desa Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.
Kata kunci: Aktivitas fisik, Obesitas, Body fat percentage
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Obesity has become a global problem worldwide. Obesity, a metabolic disorder
characterized by the accumulation of excessive body fat, is closely associated with
metabolic derangement-related disease, and may also lead to cardiovascular disease,
diabetes type 2, and hypertension. Obesity can caused by low physical activity. Obesity
can be assessed by using body fat percentage. Body fat percentage is defined as the
proportion of individual fat mass over body weight. The purpose of this study was to
identify the relationship between physical activity and obesity based on body fat
percentage in Dusun Tanjung, Banjaroyo village, Kalibawang, Kulon Progo,
Yogyakarta. This study was an observational-analytic study with cross sectional
design. Total sample were 69 people (19 male and 50 female) with age range between
18-65 years old. Physical activity data were taken using a structured interview
International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), while body fat percentage were
taken using Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Data were analyzed by using
comparative chi square test with the level of significance was 95%. The results of the
study showed that there is no significant relationship between physical activity and
obesity based on body fat percentage (p=0,792; CI 95%: 0,254-2,843). In conclusion
there is no significant relationship between physical activity and obesity based on body
fat percentage in Dusun Tanjung, Banjaroyo village, Kalibawang, Kulon Progo,
Yogyakarta.
Keywords: Physical activity, Obesity, Body fat percentage
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan
lemak berlebih yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, diabetes, dan
penyakit sendi (Zeng et al., 2012) Berdasarkan data WHO (World Health
Organization), obesitas yang terjadi di seluruh dunia telah meningkat menjadi dua kali
lipat sejak 1980. Di tahun 2014, terdapat sebanyak 600 juta orang di dunia (13%)
mengalami obesitas. Obesitas menyebabkan lebih banyak kematian dibandingkan
dengan berat badan yang terlalu rendah (underweight) (WHO, 2016). Sindroma
metabolik seperti obesitas tidak hanya terjadi pada usia anak dan remaja, tetapi juga
pada usia dewasa (Nurzakiah et al., 2010).
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi
nasional obesitas pada kelompok umur dewasa sebanyak 14,76%. Prevalensi obesitas
pada laki-laki dewasa sebanyak 19,7% pada tahun 2013, lebih tinggi dari tahun 2007
(13,9%) dan 2010 (7,8%). Prevalensi obesitas pada wanita dewasa sebanyak 32,9%
pada than 2013, meningkat sebanyak 18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan 17,5% dari
tahun 2010 (15,5%). Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk dalam 16
provinsi dengan prevalensi obesitas teratas dalam skala nasional (Kementrian
Kesehatan RI,2016).
Kejadian obesitas tidak hanya menjadi masalah kesehatan di wilayah
perkotaan saja, namun kecenderungan peningkatan kasus obesitas di pedesaan juga
perlu menjadi masukan dalam membuat kebijakan dan perencanaan program gizi dan
kesehatan (Sudikno et al., 2010). Prevalensi obesitas tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan antara daerah pedesaan and perkotaan di Malaysia (Tan and Yim,
2010). Prevalensi obesitas berdasarkan persentase lemak tubuh di daerah pedesaan di
D.I. Yogyakarta adalah 19,6% yang lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan
laki-laki (Fenty et al., 2016). Prevalensi kejadian obesitas di Kabupaten Kulon Progo
terjadi sebanyak 6,3% (Departemen Kesehatan RI, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu pengukuran antropometri yang dapat digunakan untuk mengukur
persentase lemak tubuh sehingga dapat mengetahui keadaan obesitas setiap individu
adalah body fat percentage. Persentase lemak tubuh (body fat percentage) didefinisikan
sebagai proporsi dari massa lemak dalam tubuh seseorang. Persentase lemak tubuh
yang dinilai menggunakan body fat percentage (BFP) memiliki hubungan signifikan
secara langsung terhadap peningkatan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular,
yang meliputi: total cholesterol, trygliceride, low-density lipoprotein cholesterol, dan
fasting plasma glucose. Penelitian juga menunjukkan bahwa body fat percentage (BFP)
merupakan prediktor terjadinya penyakit kardiovaskular yang lebih berhubungan
dibandingkan body mass index (BMI) (Zeng et al., 2012).
Penelitian ini menggunakan bioelectrical impedance analysis (BIA) dalam
mengukur body fat percentage (BFP), dengan prinsip kerja bahwa massa tubuh yang
tidak berlemak (lean mass) mengandung ion yang terdapat dalam larutan air yang lebih
dapat menghantarkan sinyal listrik dibandingkan dengan massa tubuh berlemak (fat
mass) (Goonasegaran et al., 2012). Alat bioelectrical impedance analysis (BIA)
banyak digunakan dalam pengukuran komposisi tubuh dalam berbagai situasi klinis.
Hal tersebut karena BIA memiliki beberapa keuntungan, antara lain: mudah digunakan,
non-invasif, kesalahan teknis yang kecil, relatif murah, memiliki tingkat
reprodusibilitas yang bagus, dan proses pengoperasian yang aman (Gonzalez-Correa
and Caicedo-Eraso, 2012).
Studi epidemiologi menyatakan bahwa aktivitas fisik yang rendah erat
kaitannya dengan peningkatan berat badan (Donelly et al., 2009; Lee et al., 2010).
Aktivitas fisik yang rendah juga diasosiasikan dengan peningkatan risiko 3 kali lipat
berupa penambahan berat badan pada pria dan hampir 4 kali lipat pada wanita (Swift
et al., 2014). Salah satu instrumen pengukuran aktivitas fisik adalah keusioner
International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF) yang dirancang
untuk mengukur aktivitas fisik seseorang berdasarkan Metabolic Equivalent Task
(MET) yang digunakan selama 7 hari terakhir. Kuesioner tersebut dapat diuji pada
populasi dewasa dengan rentang usia 15-69 tahun (IPAQ,2005). Studi penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dilakukan oleh Hastuti (2013) yang menggunakan keusioner IPAQ yang telah
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menunjukkan bahwa IPAQ memiliki
reliabilitas yang baik pada subjek wanita (r=0,950) maupun laki-laki (0,952). Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian
obesitas berdasarkan Body Fat Percentage (BFP) pada warga di Dusun Tanjung, Desa
Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Desain dan subjek penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional
analitik dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Responden dalam
penelitian ini adalah pria dan wanita dewasa umur 18-65 tahun warga Dusun Tanjung,
Desa Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta. Jumlah sampel berjumlah
sebanyak 69 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria
inklusi meliputi pria dan wanita sehat berusia 18-65 tahun, bersedia menandatangani
informed consent, tidak konsumsi alkohol, dan tidak melakukan aktivitas fisik tinggi
≥12 jam sebelumnya. Kriteria eksklusi yaitu cacat fisik (tidak dapat melakukan
aktivitas fisik), hamil, serta tidak hadir dalam pengambilan data. Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan cara non random sampling dengan jenis purposive sampling.
Penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan Ethical Clearance dari Komisi Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dengan nomor KE/FK/0837/2017 dan surat izin penelitian dari Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
No.070.2/00550/V/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengukur berat
badan, tinggi badan, body fat percentage dan informasi aktivitas fisik responden yang
diukur dengan metode wawancara terstruktur menggunakan panduan International
Physical Activity Questionnaire versi Short-Form (IPAQ-SF) yang telah diterjemahkan
ke dalam Bahasa Indonesia (Chan et al.,2017;Harikedua and Tano, 2012). Sebelum
dilakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan IPAQ versi Short-Form,
terlebih dahulu dilakukan professional judgement dan uji pemahaman bahasa. Peneliti
melibatkan satu pihak sebagai professional judgement atau ahli yang berkompeten
untuk melakukan analisis rasional sebagai upaya pengujian terhadap kelayakan atau
relevansi isi dari panduan wawancara IPAQ (Azwar, 2015). Uji pemahaman bahasa
panduan wawancara IPAQ dilakukan terhadap 12 responden di Dusun Duren Sawit
yang merupakan salah satu dusun di Desa Banjaroyo dengan daerah dan karakteristik
yang sama. Pedoman wawancara aktivitas fisik yang digunakan tidak dilakukan uji
validitas dan reliabilitas karena pedoman wawancara kuesioner IPAQ-SF sudah pernah
digunakan oleh institusi lain dan dianggap valid (Wibowo, 2014).
Untuk mendapatkan nilai persentase lemak tubuh dari responden, digunakan
alat bioelectrical impedance analysis (BIA) merek OMRON®. Pengukuran tinggi
badan digunakan stature meter dengan merek Height® yang telah divalidasi di UPT
(Unit Pelaksana Teknis) Metrologi Legal Yogyakarta. Alat bioelectrical impedance
analysis (BIA) telah teruji validitasnya dengan menggunakan validasi sekunder. Dari
hasil pengujian didapatkan hasil yang menunjukkan adanya perbedaan namun tidak
signifikan secara statistik antara body fat percentage yang diukur menggunakan
Bioelectrical Impedance OMRON® dengan skinfold thickness (Lampiran 4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Proses pengambilan responden dapat dilihat pada Bagan 1.
Bagan 1. Proses pengambilan responden penelitian (N=69)
Pengukuran body fat percentage
Persentase lemak tubuh diukur dengan menggunakan BIA merek OMRON®
HBF-212 dengan prinsip kerja mengalirkan arus listrik yang sangat lemah melalui
tubuh sebesar 50 kHz dan kurang dari 500µA untuk menentukan jumlah dari jaringan
lemak. Pengukuran body fat percentage paling baik dilakukan 2 jam sebelum atau
sesudah sarapan/makan siang (OMRON Instruction Manual, 2016). Responden
dianjurkan untuk berpuasa selama 12 jam sebelum dilakukan pengukuran dan tidak
melakukan olahraga berat 8 jam sebelum pengukuran. Posisi tubuh responden tegak,
menghadap ke depan, kaki responden harus menginjak elektroda yang terletak di
timbangan BIA, tidak bergerak hingga proses pengukuran selesai, serta aksesoris dan
pakaian luar seperti jaket harus dilepaskan ketika pengukuran dengan BIA sedang
berlangsung (Gonzalez-Correa and Caicedo-Eraso, 2012). Pengukuran tinggi badan
dilakukan dengan menggunakan stature meter yang telah dilekatkan ke dinding yang
rata. Responden penelitian melepaskan segala aksesoris di kepala sebelum dilakukan
pengukuran tinggi badan. Posisi badan reponden penelitian tegak, menghadap lurus ke
depan dengan kedua lengan berdiri di samping. Responden penelitian diinstruksikan
agar berdiri dengan tumit yang didekatkan dan jari jempol dibuka dengan sudut kira-
kira 600 (NHANES, 2012). Pengukuran tinggi badan digunakan sebagai data yang akan
di-input ke BIA. Data yang di-input ke BIA antara lain jenis kelamin, umur, dan tinggi
badan. Responden kemudian dapat menginjak BIA di bagian foot electrode setelah
semua data responden telah di-input (OMRON Instruction Manual, 2016). Seseorang
104 Responden Penelitian
69 Responden Penelitian
Analisis Statistik
35 Responden dieksklusi:
Usia > 65 tahun (25)
Usia < 18 tahun (1)
Memiliki riwayat penyakit (9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dinilai mengalami obesitas apabila memiliki persentase lemak tubuh >25% pada laki-
laki dan >32% pada wanita (American Council on Exercise, 2010).
Penilaian Aktivitas Fisik
Panduan International Physical Activity Questionnaire versi Short-Form
(IPAQ-SF) adalah salah satu jenis kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur
aktivitas fisik seseorang. Reliabilitas dan validitas dari IPAQ telah diuji di 12 negara
berbeda (Craig et al., 2003). Keusioner ini terdiri dari 7 pertanyaan berdasarkan
aktivitas fisik yang dilakukan oleh responden selama 7 hari terakhir. Hasil wawancara
yang sudah didapatkan selanjutnya diolah menggunakan panduan IPAQ scoring
protocol dengan bantuan IPAQ automatic report sehingga didapat data aktivitas fisik.
IPAQ menggunakan MET (metabolic equivalents of task) sebagai satuan. Skor MET
yang digunakan untuk perhitungan sebagai berikut: Berjalan= 3.3 MET, Aktivitas
sedang= 4.0 MET dan Aktivitas tinggi= 8.0 MET; yang dikalikan dengan intensitas
dalam menit dan hari, lalu dijumlahkan sehingga didapatkan skor akhir untuk aktivitas
fisik. Kategori aktivitas fisik menurut IPAQ, antara lain:
1. Aktivitas ringan jika tidak melakukan aktivitas fisik tingkat sedang-tinggi <10
menit/hari atau <600 METs-menit/minggu
2. Aktivitas sedang yang terdiri dari 3 kategori:
a) ≥3 hari melakukan aktivitas fisik tinggi >20 menit/hari
b) ≥5 hari melakukan aktivitas fisik sedang/berjalan >30 menit/hari
c) ≥5 hari kombinasi dari aktivitas berjalan dengan aktivitas intensitas sedang
hingga tinggi dengan total METs minimal >600 METs-menit/minggu
3. Aktivitas tinggi yang terdiri dari 2 kategori:
a) Aktivitas intensitas tinggi >3 hari dengan total METs minimal 1500 METs-
menit/minggu
b) ≥7 hari kombinasi dari aktivitas berjalan dengan aktivitas intensitas sedang
hingga tinggi dengan total METs >3000 METs-menit/minggu.
(IPAQ Research Committee, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Analisis Statistik
Analisis data statistik dilakukan di Clinical Epidemiology and Biostatic Unit
(CE&BU) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang diolah
dengan program IBM SPSS 22 dengan taraf kepercayaan 95%. Data diolah dengan cara
univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan distribusi
frekuensi jenis kelamin, usia, dan jumlah subjek berdasarkan tingkat aktivitas fisik dan
obesitas. Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisa hubungan variabel bebas
dengan variabel tergantung menggunakan uji statistik Chi-Square.
Uji signifikansi antara data yang diobservasi dengan data yang diharapkan
dilakukan dalam batas kepercayaan (p=0,05) yang artinya apabila diperoleh nilai
p<0,05 berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel
tergantung, dan bila nilai p>0,05 berarti ada hubungan yang tidak bermakna (Dahlan,
2014). Besarnya kekuatan hubungan pada penelitian ini dapat diketahui melalui ukuran
Odds Ratio (OR).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian.
Variabel Laki-laki
(n=19)
n (%)
Wanita
(n=50)
n (%)
Total
(n=69)
n (%)
Rentang Umur
(tahun)
18-39 5(7,2) 16 (23,2) 21 (30,4)
40-65 14(20,3) 34 (49,3) 48 (69,6)
Aktivitas Fisik
(METs-
menit/minggu)
Rendah 1(1,4) 3(4,3) 4(5,8)
Sedang 1(1,4) 10(14,5) 11(15,9)
Tinggi 17 (24,6) 37(53,6) 54(78,3)
BFP (%) Obesitas 3(4,3) 22(31,9) 25(36,2)
Tidak
Obesitas
16 (23,2) 28(40,6) 44(63,8)
Aktivitas Merokok Merokok 8 (11,6) 0 (0) 8 (11,6)
(Aktif) Tidak
Merokok
11(15,9) 50 (72,5) 61 (88,4)
Pekerjaan Tidak Bekerja 1 (1,4) 20 (29) 21 (30,4)
Bekerja 18 (26,1) 30 (43,5) 48(69,6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Total responden pada penelitian ini sebanyak 69 yang terdiri dari 50 wanita
(72,5%) dan 19 laki-laki (27,5%) dengan rentang usia 18-65 tahun di Dusun Tanjung,
Desa Banjaroyo, Kulon Progo, Yogyakarta yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Dari 69 responden, ada 25 responden (36,2%) mengalami obesitas yang terdiri
dari 22 wanita (31,9%) dan 3 laki-laki (4,3%). Responden penelitian yang tidak
mengalami obesitas sejumlah 44 orang (63,8%) yang terdiri dari 28 wanita (40,6%)
dan laki-laki 16 orang (23,2%). Hal ini sesuai dengan penelitian Fenty et al., (2017)
yang menyebutkan bahwa prevalensi obesitas berdasarkan body fat percentage di area
pedesaan Yogyakarta terjadi sebanyak 19,6% dengan proporsi wanita yang mengalami
obesitas lebih banyak dibandingkan laki-laki. Penelitian yang dilakukan oleh Suastika
et al., (2011) juga memaparkan bahwa prevalensi obesitas lebih banyak terjadi pada
wanita di beberapa desa di Bali.
Populasi umur terbanyak pada responden dalam penelitian ini berkisar antara
rentang umur 40-65 tahun yang berjumlah sebanyak 48 (69,6%). Responden penelitian
memiliki pekerjaan utama sebagai petani. Responden yang memiliki pekerjaan sebagai
petani, pedagang dan buruh dikelompokkan sebagai kelompok yang bekerja dengan
jumlah sebanyak 48 orang (69,6%), sedangkan sebanyak 21 (30,4%) responden
merupakan kelompok yang tidak bekerja. Kelompok yang tidak bekerja terdiri dari ibu
rumah tangga pada wanita yaitu sejumah 20 orang (29%) dan responden yang tidak
bekerja yaitu satu responden laki-laki (1,4%). Status ibu rumah tangga dimasukkan ke
dalam kelompok yang tidak bekerja dan pekerjaan rumah tangga bisa ringan hingga
berat; tergantung jenis dan frekuensi pekerjaan yang harus dikerjakan (Isnaini et al.,
2012; Sudikno et al., 2010; Chan et al., 2014).
Tuntutan pekerjaan menyebabkan responden memiliki tingkat aktivitas berat
yang cukup tinggi. Tabel 1 menunjukkan bahwa 78,3% responden memiliki aktivitas
fisik yang berat dengan proporsi pada wanita sebanyak 37 (53,6%) dan laki-laki
sebanyak 17 (24,6). Hal ini berbeda dengan penelitian yang menyatakan bahwa
berdasarkan jenis kelamin persentase aktivitas fisik yang ringan lebih banyak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
wanita dibandingkan laki-laki (Chan et al., 2017;Sudikno et al., 2010). Novitasary et
al.,(2013) yang meneliti hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada wanita
usia subur, mendapatkan bahwa sebanyak 81,8% wanita melakukan aktivitas fisik
sedang hingga berat. Karakteristik dari penelitian tersebut adalah hampir 80,5%
responden merupakan ibu rumah tangga. Penelitian yang dilakukan pada responden ibu
rumah tangga di Kampung Chengkau Ulu, Negeri Sembilan, Malaysia juga
menunjukkan hampir 49,6% ibu rumah tangga melakukan aktivitas fisik sedang (Tan
and Yim, 2010). Responden yang merokok terdiri dari 8 (11,6%) laki-laki dan yang
tidak merokok terdiri dari 61 responden (88,4%) dengan proporsi pada wanita
sebanyak 50 orang (72,5%) dan laki-laki sebanyak 11 orang(15,9%). Karakteristik
merokok pada penelitian ini didominasi oleh laki-laki dan tidak ada responden wanita
yang merokok. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada masyarakat
dewasa di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali dimana kebiasaan
merokok didominasi pada kaum laki-laki (Narayana dan Sudhana, 2015).
Tabel II. Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Obesitas.
Aktivitas
fisik
Obesitas
Tidak
Obesitas
Total p OR CI 95%
Bawah Atas
Ringan
–
sedang
5 10 15 0,792 0,85 0,254 2,843
Berat 20 34 54
Total 25 44 69
Uji statistik Chi-Square digunakan untuk menganalisa hubungan antara
variabel bebas (aktivitas fisik) terhadap variabel terganting (obesitas). Aktivitas fisik
dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan IPAQ (2005) yaitu ringan, sedang dan tinggi.
Namun, pada penelitian ini aktivitas fisik dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu
aktivitas fisik ringan-sedang dan tinggi. Alasan pengelompokkan ini adalah karena
jumlah responden yang melakukan aktivitas fisik ringan sangat sedikit yaitu berjumlah
sebanyak 4 orang dari total 69 responden. Berdasarkan Tabel II, hasil penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan yang tidak bermakna antara aktivitas fisik terhadap
obesitas berdasarkan body fat percentage (p=0,792; nilai CI 95%= 0,254-2,843). Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ini sejalan dengan beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan obesitas (Dewi dan Mahmudiono,
2010; Joh et al., 2013; Lita, 2016; Novitasary et al., 2013; Utari et al., 2015; Veghari
et al., 2010; Tan and Yim, 2010). Hasil yang didapatkan berbeda yang dilakukan oleh
beberapa penelitian lainnya yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara aktivitas fisik yang kurang dengan tingkat obesitas (Hastuti, 2013;
Harikedua and Tano, 2012; Rachmi and Allison, 2017). Chan et al.,(2017)
mengemukakan bahwa tingkat aktivitas fisik yang rendah memiliki risiko yang tinggi
untuk mengalami obesitas pada kaum laki-laki. Pengaruh dari aktivitas fisik terhadap
obesitas merupakan sesuatu yang kompleks. Aktivitas fisik telah menjadi rekomendasi
umum untuk mengendalikan berat badan. Cook and Schoeller (2011) menyebutkan
bahwa bukti dari aktivitas fisik terhadap pengendalian berat badan masih tidak
meyakinkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui bahwa obesitas
merupakan masalah kompleks yang merupakan hasil dari masalah perilaku, psikologis,
lingkungan, ataupun faktor genetik (Chan et al., 2017).
Total pengeluaran energi (total energy expenditure/TEE) terdiri dari beberapa
komponen antara lain pengeluaran energi saat istirahat (resting energy
expenditure/REE) yang memiliki proporsi terbesar dari TEE yaitu sebanyak 70%;
pengeluaran energi saat melakukan aktivitas fisik (physical-activity induced energy
expenditure/AEE) yang memiliki proporsi sebanyak 20% dari dari TEE; dan efek
termal dari asupan makanan (thermal effect of food/TEF) yang memiliki proporsi
sebesar 10% dari TEE. REE merupakan energi yang dibutuhkan oleh sel dan organ
dalam proses absorpsi dalam kondisi istirahat. Energi yang dikeluarkan saat melakukan
aktivitas fisik meliputi energi yang dikeluarkan saat melakukan aktivitas yang sesuai
kehendak seperti olahraga, dan aktivitias yang tidak sesuai kehendak seperti tindakan
spontan, menjaga postur tubuh, gerakan yang dilakukan saat gelisah. TEF merupakan
energi yang dikeluarkan saat proses pencernaan, absorpsi, dan aktivitas sistem saraf
simpatis setelah makan (Kronenberg et al., 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Obesitas tidak selalu dikaitkan dengan rendahnya aktivitas fisik. Pengeluaran
energi saat melakukan aktivitas fisik menunjukkan tidak adanya perbedaan pada subjek
yang memiliki berat badan normal dan subjek yang mengalami obesitas. Individu yang
mengalami obesitas memang kurang aktif secara fisik dibandingkan individu yang
memiliki berat badan normal, namun pengeluaran energinya tidak selalu lebih rendah
(Westerterp, 2013). Obesitas dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk berupa
makanan lebih besar dibandingkan jumlah energi yang dikeluarkan. Oleh karena itu,
jika pengeluaran energi tetap rendah disertai tingkat konsumsi makanan yang berlebih,
maka akan terjadi peningkatan berat badan (Swift et al., 2014). Individu yang memiliki
aktivitas fisik yang rendah cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk makan
(craving) dibandingkan individu yang memiliki aktivitas fisik tinggi (Shook et al.,
2015).
Tabel III. Faktor lain yang mempengaruhi obesitas
% Body Fat p OR 95% CI
Obesitas
n (%)
Tidak
Obesitas
n (%)
Jenis
Kelamin
Wanita 22(31,9) 28(40,6) 0,029*(S) 4,19 1,082-
16,224 Pria 3(4,3) 16(23,2)
Umur
18-39 8(11,6) 13(18,8) 0,831** 0,891 0,308-2,575
40-65 17(24,6) 31
(44,9)
Merokok Merokok 2(2,9) 6(8,7) 0,701** 0,551 0,102-2,961
Tidak
merokok
23(33,3) 38(55,1)
Keterangan: *uji Chi Square, **uji Fisher, SSignifikan (p<0,05).
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya obesitas antara lain
jenis kelamin, umur, dan merokok. Tabel III menjelaskan hubungan antara jenis
kelamin dengan obesitas, umur dengan obesitas, serta merokok dengan obesitas yang
dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dan Fisher dengan taraf
kepercayaan 95%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara jenis kelamin terhadap kejadian obesitas dengan nilai p sebesar 0,029
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
(p<0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fenty et al., (2017)
yang menyebutkan prevalensi obesitas pada wanita lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Hasil dari odds ratio menunjukkan bahwa responden wanita memiliki kemungkinan
4,19 kali untuk mengalami obesitas dibandingkan dengan responden laki-laki.
Tabel IV. Hasil analisis uji chi square pada respoden wanita
% Body Fat p OR 95% CI
Obesitas
n (%)
Tidak
Obesitas
n (%)
Aktivitas
Fisik
Rendah-
sedang
4(8) 9(18) 0,264 0,469 0,123-1,796
Berat 18(36) 19(38)
Tabel V. Hasil analisis uji t tidak berpasangan pada responden wanita
Aktivitas Fisik
Rendah-sedang Tinggi
Rerata ± SD Rerata ± SD p
BFP(%) 31,22±4,83 29,85±4,25 0,755
Tabel IV menunjukkan hasil analisis uji chi square untuk mengetahui
hubungan antara aktivitas fisik terhadap obesitas pada responden wanita berdasarkan
body fat percentage. Berdasarkan Tabel IV, hasil penelitian ini menunjukkan tidak
terdapatnya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap obesitas pada
responden wanita berdasarkan body fat percentage (p=0,264; nilai CI= 0,123-1,769).
Data body fat percentage (BFP) pada responden wanita diuji normalitas data
menggunakan uji Shapiro-Wilk yang akan dilanjutkan menggunakan uji t tidak
berpasangan jika sebaran data normal dan uji Mann-Whitney jika sebaran data tidak
normal. Tabel V merupakan hasil analisis uji t tidak berpasangan yang menunjukkan
tidak terdapat perbedaan bermakna antara body fat percentage (BFP) pada kelompok
aktivitas fisik ringan hingga sedang dengan body fat percentage (BFP) pada kelompok
aktivitas fisik tinggi (p=0,755). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Chan et al. (2017) yang menyatakan bahwa tingkatan aktivitas fisik yang rendah dapat
meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada laki-laki, namun hal tersebut tidak
berlaku untuk wanita. Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita lebih berisiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengalami obesitas dan tingkat aktivitas fisik tidak berpengaruh terhadap risiko
terjadinya obesitas pada wanita.
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara
risiko umur dan obesitas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisna
dan Hamid (2009), yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara risiko umur dengan obesitas sentral. Riebe et al., (2009) menunjukkan bahwa
obesitas yang terjadi pada populasi yang lebih tua memiliki hubungan yang bermakna
terhadap aktivitas fisik yang kurang. Pada kelompok umur ≥40 tahun, Resting
Metabolic Rate (RMR) mengalami penurunan sehingga otot akan mengecil dan akan
terjadi penumpukan lemak bila tidak diikuti dengan aktivitas fisik yang cukup (Ferruci
et al., 2016).
Dalam penelitian ini juga tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna
antara aktivitas merokok dengan obesitas. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Purnamasari ,(2013) yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan
bermakna antara status perokok aktif terhadap obesitas sentral pada pegawai
pemerintahan di kantor bupati Kabupaten Jeneponto. Menurut Chiolero et al., (2008),
sebagian besar efek merokok pada penurunan berat badan pada orang yang memiliki
status perokok aktif dimediasi oleh nikotin yang dihirup dari asap rokok. Nikotin dapat
meningkatan pengeluaran energi dan menurunkan nafsu makan yang menjadi
penyebab perokok memiliki berat badan lebih rendah dibandingkan yang bukan
perokok. Penelitian yang dilakulan oleh Clair et al., (2011), menyatakan bahwa
kandungan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan resistensi insulin, akumulasi
lemak, serta dapat meningkatkan tingkat hormone stress seperti kortisol. Hasil dari
penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa individu yang tidak merokok memiliki
body fat percentage lelih tinggi dibandingkan dengan individu yang merokok.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, jumlah responden
penelitian yang sedikit dengan jenis penelitian cross-sectional yang belum mampu
memberikan korelasi yang kuat dan signifikan. Kedua, penggunan keusioner IPAQ-SF
yang menyebabkan responden kesulitan mengingat aktivitas fisik yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
selama 7 hari terakhir.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada warga Dusun Tanjung, Desa
Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta, diketahui terdapat kejadian
obesitas sebesar 36,2 % yang didominasi oleh warga rentang usia 31-65 tahun berjenis
kelamin perempuan. Hasil analisis uji Chi-Square (p>0,05; p=0,792) menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap kejadian
obesitas berdasarkan Body Fat Percentage (BFP).
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran pada penelitian
selanjutnya, yaitu dapat dilakukan wawancara yang lebih mendalam dan dengan waktu
yang lebih banyak agar responden dapat mengingat aktivitas fisik yang dilakukan
selama 7 hari terakhir. Jika memungkinkan, saran dari penulis adalah menggunakan
kuesioner IPAQ versi short form yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan
karakteristik aktivitas fisik responden penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
DAFTAR PUSTAKA
American Council on Exercise, 2010. ACE Perconal Trainer Manual : The Ultimate
Tresource for Fitness Professionals. Fourth Edition. United States of America
Azwar,S., 2015. Reliabilitas dan Validitas, Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Chan, Y.Y., Lim, K.K., Lim, K.H., Teh, C.H., Kee, C.C., and Cheong, S.M., 2014.
Prevalence and Factors Associated With Physical Inactivity Among Malaysian
Adults. Southeast Asian J Trop Med Public Health, 45(2), 467-480.
Chan, Y.Y., Lim, K.K., Lim, K.H., Teh, C.H., Kee, C.C., and Cheong, S.M., 2017.
Physical activity and overweight/obesity among Malaysian adults: findings
from the 2015 National Health and morbidity survey (NHMS). BMC Public
Health, 17(1), 733.
Chiolero,A., Faeh, D., Paccaud, F., and Cornuz, J., 2008. Consequences of smoking
for body weight, body fat distribution, and insulin resistance. The American
Journal of Clinical Nutrition, 87, 1-9.
Clair, C., Chiolero, A., Faeh, D., Cornuz, J., Marques-Vidal, P., and Paccaud, F., 2011.
Dose-dependent positive association between cigarette smoking, abdominal
obesity and body fatL cross-sectional data from population-based survey. BMC
Public Health, 11(23),3-10.
Cook,C., and Schoeller, D., 2011. Physical activity and weight control. Current
Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, 14(5), 419-424.
Craig, C. L., Marshall, A. L., Sjostrom, M., Bauman, A., Booth, M. L., Ainsworth, B.
E.,et al., 2003, International Physical Activity Questionnare: 12-Country
reliability and validity. Medicine & Science in Sports & Exercise,3(1), 1381-
1395.
Dahlan, S.M., 2016. Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi
4. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.
Dancause, K.N., Vilar, M., DeHuff,C., Wilson, M., Soloway, L.E., et al., 2010. Short
Communication relationships between body size and percent body fat among
Melanesians in Vanuatu. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 19(3),425-
431.
Depkes RI, 2009, Riset Kesehatan Dasar 2007, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, hal. 36.
Dewi, A.C.N. dan Mahmudiono, T. 2013. Hubungan pola makan, aktivitas fisik, sikap,
dan pengetahuan tentang obesitas dengan status gizi pegawai negeri sipil di
kantor dinas kesehatan provinsi jawa timur. Media Gizi Indonesia, 9(1), 42-48.
Donnelly, J.E., Blair, S.N., and Jackicic, J.M., 2009. Appropriate Physical Activity
Intervention Strategies for Weight Loss and Prevention of Weight Regain for
Adults. Medical Science Sports, 41, 459-471.
Fenty, Widayati, A. and Hendra, P., 2016. Relationship of Body Fat Percentage and
APO B/ APO A-1 Ratio as Cardiovascular Risk Marker in Rural Adults of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Yogyakarta. Indonesia. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences., 9(2), 155.
Ferruci, L., Cooper, R., and Shardell, M., 2016. Age-related change in mobility:
Perspectives from life course epidemiology and geroscience. Journal of
Gerantology,1-11.
Ghee, L.K., 2016. A Review of Adult Obesity Research in Malaysia. Med J Malaysia.,
71(1), 7.
Gonzalez-Correa, C.H., and Caicedo-Eraso, J.C., 2012. Bioelectrical Impedance
Analysis (BIA): a Proposal for Standardization of the Classical Method in Adults.
Journal of Physics:Conference Series, 407,1-10.
Goonasegaran, A.R., Mat Nawi, F.N.B, and Abdul Wahab, N.S.B., 2012. Comparison
of the Effectiveness of Body Mass Index and Body Fat Percentage in Defining
Body Composition. Singapore Med J, 53(6), 403-407.
Harikedua,V., dan Tando, N., 2012. Aktivitas Fisik dan Pola Makan Dengan Obesitas
Sentral Pada Tokoh Agama Di Kota Manado. Gizido,4(1), 289-298.
Hastuti, J., 2013. Anthropometry and Body Composition of Indonesian Adult: An
Evaluation of Body Image, Eating Behavior, and Physical Activity.
Queensland University of Technology, 170- 264.
International Physical Activity Questionnaire, 2005. Guidelines for Data Processing
and Analysis of the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ)
Short and Long Forms: Geneva.
Isnaini,A., Sartono, E., dan Winaryati, E., 2012. Hubungan Pengetahuan Obesitas
dengan Rasio Lingkar Pinggang Panggul pada Ibu Rumah Tangga di Desa Pepe
Krajan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Jurnal Gizi Universitas
Muhammadiyah Semarang, 1(11), 1-9.
Joh, HK., Oh, J., and Kawachi, I., 2013. Gender and socioeconomic status in relation
to weight perception and weight control behavior in Korean adults. Obes Facts,
6, 17-27.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2013, http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil kesehatan-indonesia-2013.pdf, diakses pada tanggal 5 September
2017.
Kroneneberg et al., 2008. Williams textbook of endocrinology. Philadhelpia: Saunders,
Elsevier.
Lee, I., Dhousse, L., and Sesso, H.D., 2010. Physical Activity and Weight Gain
Prevention. JAMA, 303, 1173-1179.
Lita, 2016, Hubungan antara aktivitas fisik terhadap obesitas sentral pada orang dewasa
sehat di desa kepuharjo, kecamatan cangkringan, Yogyakarta, Skripsi.
Narayana, I.P., dan Sudhana, I.W., 2015. Gambaran kebiasaan merokok dan kejadian
hipertensi pada masyarakat dewasa di wilayah kerja puskesmas perkutatan I
Tahun 2013. E-Journal Medika Udayana, 1(2),1-11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), 2011. Antropometry
Procedures Manual. U.S., CDC, 1-1, 1-2.
Novitasary, M.D., Mayulu, N., dan Kawengian, S.E.S., 2013. Hubungan Antara
Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Wanita Usia Subur Peserta Jamkesmas
di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado. Jurnal e-Biomedik, 1(2),
1043-1044.
Nurzakiah, Achadi, E., dan Sartika, R.A.D., 2010. Faktor risiko obesitas pada orang
dewasa urban dan rural. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 29-34.
OMRON Healthcare Asia, 2016. Body Composition Monitor HBF-212.
http://www.omronhealthcare-ap.com/wm_bcm_hbf-212.html diakses pada 8
Oktober 2017 pukul 23.00.
Peltz,G., Aguirre, M.T., Sanderson,M., and Fadden, M.K., 2010. The role of fat mass
index in determining obesity. American Journal of Human Biology, 22(5), 639-
647.
Rachmi, C.N., Li, M., and Alison, B.L., 2017. Overweight and obesity in Indonesia:
prevalence and risk factors—a literature review. Public Health, 147, 20-29.
Rita Purnamasari., 2013, Hubungan pengetahuan, status merokok dan gejala stress
dengan kejadian obesitas sentral pada pegawai pemerintahan di Kantor Bupati
Kabupaten Jeneponto, Makassar, Skripsi.
Shook R.P., Hand, G.A., Drenowatz, C., Hebert,J.R., Paluch, J.E., and Blundel, J.E,
2015, Low levels of physical activity are associated with dysregulation of energy
intake and fat mass gain over 1 year. Am J Clin Nutr, 102, 1322-8.
Suastika, K., Dwipayana, P., dan Saraswati, I., 2011. Prevalence of obesity, metabolic
syndrome, impaired fasting glycaemia, and diabetes in selected villages of Bali,
Indonesia. Jafes, 26(2), 159-162.
Sudikno, Herdayati, M., dan Besral, 2010. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian
Obesitas Pada Orang Dewasa Di Indonesia. Bogor, Gizi Indonesia, 33(1), 37-
49.
Swift, D.L., Johannsen, N.M., Lavie, C.J., Earnest, C.P., and Chruch, T.S., 2014. The
Role of Exercise and Physical Activity in Weight Loss and Maintenance. Progress
in Cardiovascular Diseases, 56(4), 441-447.
Tan, Z.Y., and Yim, H.S., 2010. Weight Status , Body Image Perception and Physical
Activity of Malay Housewives in. International journal for the advancement of
science and arts, 1(1), 35-43.
Trisna, I., dan Hamid, S., 2009. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan obesitas
sentral pada wanita dewasa (30-50 tahun) di kecamatan lubuk sikaping tahun
2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2),68-71.
Utami, T.W., Bebasari, E., Ernalia, Y., 2015. Relationship of physical activity Leveles
with genesis obesity in faculty of medicine university of Riau Generation 2012
&2013. JOM FK, 2(2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Veghari, G., Sedaghat, M., Joshaghani, H., Hoseini, A., Niknajad, F., and Angizeh, A.,
2010. The prevalence and associated factors of central obesity in Northern Iran.
Iranian Cardiovascular Research Journal., 4(4). 164-168.
Westerterp, K.R., 2013. Physical activity and physical activity induced energy
expenditure in humans : measurement, determinants, and effects. Frontiers in
Physiology, 90(4), 1-11.
Wibowo, 2014. Metodologi Penelitian Praktif Bidang Kesehatan.Edisi 1 cetakan 1,
Jakarta: Rajawali Pers.
World Health Organization, 2016,
Obesity,http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/,
diakses pada tanggal 2 September 2017.
Zeng, Q.,Dong, S.Y., Sun, X.N., Xie, J., and Cui,Y., 2012. Percent Body Fat is a Better
Predictor of Cardiovascular Risk Factors than Body Mass Index. Brazilian
Journal of Medical and Biological Research., 45(7), 591-600.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian BAPPEDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 2. Etical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 3. BIA dan Pengukur Tinggi Badan
BIA (Bioelectrical Impedance Analysis)
Pengukur Tinggi Badan (Stature meter)
Skinfold Thickness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 4. Validasi BIA
Validasi Alat
Bioelectrical Impedance OMRON®
Dilakukan validasi sekunder dengan membandingkan body fat percentage
yang diukur menggunakan Bioelectrical Impedance bermerk OMRON® dengan
skinfold thickness. Terdapat 2 alat Bioelecrical Impedance OMRON®. Hasil
pengukuran skinfold thicknesses berupa ketebalan kulit (mm) kemudian dikonversi
menjadi nilai body fat. Didapatkan hasil sebagai berikut:
Pengukuran body fat menggunakan skinfold thickness vs BIA OMRON® 1
Subjek Jenis
Kelamin
Skinfold thickness (%) Bioelectrical Impedance
OMRON® (%)
1 2 3 1 2 3
I Laki-laki 29,2 30,0 30,2 28,8 29,0 28,9
II Perempuan 19,2 22,9 19,9 19,8 20,0 20,6
III Laki- laki 26,2 27,9 26,4 25,1 25,7 25,5
IV Perempuan 18,3 18,8 18,7 18,0 18,4 18,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dilakukan uji T tidak berpasangan dengan QuickCalcs dengan hasil sebagai
berikut:
Hasil: Nilai p = 0,6704 yang berarti terdapat perbedaan namun tidak
signifikan secara statistik antara body fat perncetage yang diukur menggunakan
Bioelectrical Impedance OMRON dengan skinfold thicknesses
Pengukuran body fat menggunakan skinfold thickness vs BIA OMRON® 2
Subjek Jenis
Kelamin
Skinfold thickness (%) Bioelectrical Impedance
OMRON® (%)
1 2 3 1 2 3
I Laki-laki 25,7 26,2 25,9 26,0 26,0 26,2
II Perempuan 21,1 20,8 21,5 21,2 21,3 21,3
III Laki- laki 27,5 27,7 28,0 27,7 27,5 27,6
IV Perempuan 22,6 23,1 22,7 22,4 22,5 22,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hasil: Nilai p = 0,9583 yang berarti terdapat perbedaan namun tidak
signifikan secara statistik antara body fat perncetage yang diukur menggunakan
Bioelectrical Impedance OMRON dengan skinfold thicknesses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 5. Validasi Skinfold Thicknesses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 6. Validasi Pengukur Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 7. Uji Pemahaman Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 8. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 9. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 10. IPAQ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 11. Analisis CE&BU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran 12. Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 13. Uji Statistik
Karakteristik Responden Penelitian
Umur*Jenis Kelamin
Umur * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin Total
wanita laki-laki
Umu
r
40-
65
Count 34 14 48
Expected
Count
34.8 13.2 48.0
% of Total 49.3% 20.3% 69.6%
18-
39
Count 16 5 21
Expected
Count
15.2 5.8 21.0
% of Total 23.2% 7.2% 30.4%
Total Count 50 19 69
Expected
Count
50.0 19.0 69.0
% of Total 72.5% 27.5% 100.0%
Aktivitas Fisik*Jenis Kelamin
Aktivitas Fisik * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin Total
Laki-Laki Perempuan
Aktivitas Fisik low-moderate Count 2 13 15
Expected Count 4.1 10.9 15.0
% of Total 2.9% 18.8% 21.7%
high Count 17 37 54
Expected Count 14.9 39.1 54.0
% of Total 24.6% 53.6% 78.3%
Total Count 19 50 69
Expected Count 19.0 50.0 69.0
% of Total 27.5% 72.5% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BFP*Jenis Kelamin
% Body Fat * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin Total
Laki-Laki Perempuan
% Body Fat obesitas Count 3 22 25
Expected Count 6.9 18.1 25.0
% of Total 4.3% 31.9% 36.2%
non obese Count 16 28 44
Expected Count 12.1 31.9 44.0
% of Total 23.2% 40.6% 63.8%
Total Count 19 50 69
Expected Count 19.0 50.0 69.0
% of Total 27.5% 72.5% 100.0%
Merokok*Jenis Kelamin
status merokok * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin Total
Laki-Laki Perempuan
status merokok merokok Count 8 0 8
Expected Count 2.2 5.8 8.0
% of Total 11.6% 0.0% 11.6%
tidak merokok Count 11 50 61
Expected Count 16.8 44.2 61.0
% of Total 15.9% 72.5% 88.4%
Total Count 19 50 69
Expected Count 19.0 50.0 69.0
% of Total 27.5% 72.5% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pekerjaan*Jenis Kelamin
pekerjaan * Jenis Kelamin Crosstabulation
Jenis Kelamin Total
Laki-Laki Perempuan
pekerjaan tidak bekerja Count 1 20 21
Expected Count 5.8 15.2 21.0
% of Total 1.4% 29.0% 30.4%
bekerja Count 18 30 48
Expected Count 13.2 34.8 48.0
% of Total 26.1% 43.5% 69.6%
Total Count 19 50 69
Expected Count 19.0 50.0 69.0
% of Total 27.5% 72.5% 100.0%
Uji Bivariat:
Aktivitas Fisik*BFP
Uji Chi-Square dan Uji Fisher
Chi-Square Testsc
Value df Asymptoti
c
Significan
ce (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probabilit
y
Pearson Chi-
Square
.070a 1 .792 1.000 .522
Continuity
Correctionb
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .070 1 .791 1.000 .522
Fisher's Exact Test 1.000 .522
Linear-by-Linear
Association
.069d 1 .793 1.000 .522 .233
N of Valid Cases 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.43.
b. Computed only for a 2x2 table
c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
d. The standardized statistic is -.262.
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Aktivitas
Fisik (low-moderate /
high)
.850 .254 2.843
For cohort Obesitas =
obese
.900 .406 1.994
For cohort Obesitas =
non-obese
1.059 .701 1.599
N of Valid Cases 69
Jenis Kelamin*BFP
Chi-Square Testsc
Value df Asymptoti
c
Significan
ce (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probabilit
y
Pearson Chi-
Square
4.742
a
1 .029 .048 .026
Continuity
Correctionb
3.600 1 .058
Likelihood Ratio 5.187 1 .023 .048 .026
Fisher's Exact Test .048 .026
Linear-by-Linear
Association
4.674
d
1 .031 .048 .026 .021
N of Valid Cases 69
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.88.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
d. The standardized statistic is 2.162.
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Jenis
Kelamin (wanita / laki-laki)
4.190 1.082 16.224
For cohort % Body Fat =
obesitas
2.787 .942 8.243
For cohort % Body Fat =
non obese
.665 .486 .910
N of Valid Cases 69
Umur*BFP
Chi-Square Testsc
Value df Asymptoti
c
Significan
ce (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probabilit
y
Pearson Chi-
Square
.045a 1 .831 1.000 .520
Continuity
Correctionb
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .045 1 .832 1.000 .520
Fisher's Exact Test 1.000 .520
Linear-by-Linear
Association
.045d 1 .833 1.000 .520 .208
N of Valid Cases 69
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.61.
b. Computed only for a 2x2 table
c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
d. The standardized statistic is -.211.
Risk Estimate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Umur (40-65 / 18-
39)
.891 .308 2.575
For cohort % Body Fat =
obesitas
.930 .478 1.809
For cohort % Body Fat = non
obese
1.043 .702 1.549
N of Valid Cases 69
Merokok*BFP
Chi-Square Testsc
Valu
e
df Asympto
tic
Significa
nce (2-
sided)
Exact
Sig. (2-
sided)
Exact
Sig. (1-
sided)
Point
Probabili
ty
Pearson Chi-
Square
.494
a
1 .482 .701 .389
Continuity
Correctionb
.097 1 .755
Likelihood Ratio .520 1 .471 .701 .389
Fisher's Exact
Test
.701 .389
Linear-by-Linear
Association
.487
d
1 .485 .701 .389 .253
N of Valid Cases 69
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.90.
b. Computed only for a 2x2 table
c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.
d. The standardized statistic is -.698.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Risk Estimate
Value 95% Confidence
Interval
Lower Upper
Odds Ratio for status
merokok (merokok /
tidak merokok)
.551 .102 2.961
For cohort % Body Fat
= obesitas
.663 .191 2.298
For cohort % Body Fat
= non obese
1.204 .771 1.879
N of Valid Cases 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “ Hubungan Aktivitas Fisik
terhadap Kejadian Obesitas berdasarkan Body Fat
Percentage di Dusun Tanjung, Desa Banjaroyo,
Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta” bernama Sesilia
Effendy. Penulis merupakan anak pertama dari 2
bersaudara pasangan Effendy dan Gek Huang. Penulis
lahir di Palembang, 23 Oktober 1995. Penulis menempuh
jenjang pendidikan dimulai dari TK Agape Batam (2000-
2001) , kemudian dilanjutkan di SD Ananda (2001-2007),
selanjutnya SMP Ananda (2007-2010), dan SMA Katholik
Yos Sudarso (2010-2013). Pada tahun 2014 penulis
melanjutkan kuliah di Universitas Sanata Dharma prodi
Farmasi. Selama masa kuliah, penulis terlibat dalam acara kepanitiaan, perlombaan,
asisten praktikum dan kegiatan bakti sosial, antara lain menjadi wakil dari Herbal
Garden Team periode 2015/2016, menjadi koordinator LO PEPTIDA (2016),
sekretaris kegiatan KIO(2016), asisten praktikum farmakologi toksikologi (2017),
asisten praktikum komunikasi Farmasi (2017), baksos YPMJ Gunung Kidul, dan
Poskes St.Antonius Kobar Yogyakarta. Penulis juga pernah menjadi peserta di APPS
IPSF Thailand 2015 dan mengikuti ajang perlombaan patient counseling event di WC
IPSF Taiwan 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI