Hubungan antara Penduduk, Industri dan Sumberdaya AlamMengukur Kelangkaan Sumberdaya Alam Konservasi Sumberdaya AlamIndikator Kelangkaan Sumber Daya AlamSadar LingkunganHubungan antara Penduduk, Industri dan Sumberdaya Alam
P03
Hubungan antaraPenduduk, Industri danSumberdaya Alam
Sumber : Baso, Ari >
Ada dua hal penting yang dapat dikemukakan dalam kaitannya dengan penggunaan sumberdaya alam yaitu : apakah sumberdaya alam itu membatsi pertumbuhan ekonomi dan berapakah tingkat penggunaan sumberdaya alam yang optimal.
Pertanyaan yang pertama hubungannya dengan berapa cepat sumberdaya alam itu dimanfaatkan/dihabiskan dan bagaimana akibat bila terdapat sektor industri, pertanian dan jasa. Sesungguhnya tidak mudah untuk mengatakan apakah pengambilan sumberdaya alam kita selama ini terlalu cepat atau terlalu lamban.
Sedangkan pertanyaan yang kedua lebih bersifat teoritis. Ramalan yang mungkin paling pesimis mengenai masa depan masyarakat industri adalah komitmen yang berlanjut terhadap pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang mengakibatkan rusaknya ekologi yang penting bagi adanya kehidupan manusia.
“
“
Permasalahanya adalah : bagi para pecinta lingkungan (environmentalist) satu-satunya jalan untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran adalah hanya dengan menekan laju pertumbuhan ekonomi.
Sedangan bagi mereka yang mendukung pertumbuhan ekonomi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang (growthist), berpendapat bahwa gerakan menuju pada perekonomian yang mapan (steady state economy) justru akan menghambat investasi dalam bidang perkembangan teknologi yang diperlukan untuk memecahkan masalah lingkungan.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara-negara yang sedang berkembang merupakan akibat dari penerunan tingkat kematian dan masih tetap tingginya tingkat kelahiran dan ini terjadi terutama di luar sektor industri.
Pengambilan Sumberdaya Alam dalam Masyarakat IndustriBanyak sumberdaya alam yang diperlukan oleh masyarakat industri yang sudah hampir habis dalam arti bahwa tingkat penggunaan sekarang terlalu tinggi dalam kaitannya dengan jumlah persediaan sumberdaya alam yang diketahui.
Semua pihak menyetujui pernyataan ini, namun ada perbedaan pendapat mengenai implikasi kebajikan dan cara penanggulangan masalah yang ditimbulkan.
Bagi mereka yang mendukung pertumbuhan ekonomi masalah kekeurangan sumberdaya alam hanya sementara sifatnya karena masalah tersebut dapat diatasi dengan kemajuan teknologi yang dikaitkan dengan penemuan baru, eksplorasi, pengambilan baru, dan pengolahan sumberdaya alam.
Maka dari itu kekurangan sumberdaya alam dalam arti absolut jarang sekali terjadi.
Apakah masalah pengambilan sumberdaya alam itu bersifat temporer atau permanen, tetapi yang jelas adalah bahwa persoalan itu ada dan sesungguhnya hanya ada tiga kemungkinan cara pemecahannya :
1. Meningkatkan tersedianya sumberdaya alam pada laju yang paling tidak sama dengan laju penggunaan sumberdaya alam.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam yang sekarang ini sudah kita kuasai dan kita ketahui persediaannya.
“
Memburuknya lingkungan dan terkurasnya sumberdaya alam sangat dipengaruhi oleh perkembangan sektor industri.
Misalnya pengurasan sumberdaya energi sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, kemudian dengan semakin cepatnya pertumbuhan ekonomi akan mempercepat pengurasan sumberdaya tersebut.
Proses ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Jadi karena sumberdaya alam tersebut dibutuhkan untuk pembangunan, suatu kekurangan dalam sumberdaya energi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pertanyaan pertama memang berkaitan dengan masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh industrialisasi. Ancaman terhadap ekosistem dunia disebabkan oleh adanya negara industri, terutama negara industri maju seperti Amerika Serikat.
Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa memburuknya lingkungan bukan merupakan akibat dari industrialisasi melainkan karena kapitalisme dalam industrialisasi tersebut.
3. Penekanan permintaan terhadap sumberdaya alam.
Masing-masing dari ketiga cara di atas tidak berarti harus saling meniadakan satu sama lain, melainkan ketiga cara tersebut justru dapat dipakai secara bersama-sama.
Beberapa tindakan konservasi sumberdaya alam dapat digunakan secara bersama-sama dengan tindakan untuk menemukan sumberdaya alam baru guna menunjung pertumbuhan permintaan akan sumberdaya alam.
Sumberdaya Alam dan Pencemaran dalam MasyarakatIndustri
Apakah pencemaran lingkungan dan pengurasan sumberdaya alam selalu terjadi dalam masyarakat industri?apabila memang demikian maka :
1. Mungkin tidak ada cara untuk menghindari pencemaran dan pengurasan sumberdaya alam kalau tingkat perkembangan ekonomi tertentu harus dicapai.
2. Perubahan sosial yang cepat dan struktur masyarakat yang kompleks akan tidak memungkinkan untuk menemukan dan melaksanakan pemecahan terhadap masalah tersebut.
“
Pemilikan swasta terhadap alat-alat produksi, perekonomian pasar, dan motof mencari laba telah menyebabkan perekonomian menjadi terikat pada tujuan demi untuk pertumbuhan ekonomi.
Salah satu alasannya adalah untuk mempertahankan keseimbangan antara kelestarian lingkungan dengan pembangunan yang sering dilakukan.
Sebaliknya adalah manfaat yang berkelanjutan untuk kesejahteraan, sehingga pengelolaan sumberdaya alam dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan tidak hanya mempertimbangkan manfaat kekayaan alam itu dalam sesaat dengan keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi yang diperlukan adalah pengelolaan yang tepat demi kelestarian pembangunan dalam jangka yang panjang.
Suatu contoh untuk keserasian guna pemeliharaan lingkungan dan pembangunan apabila kita mengadakan intervensi terhadap alam, misalnya pembuatan waduk, terlebih dahulu harus kita perhatikan dampak positif dan negatifnya.
Sebagai kesimpulan bahwa ada hubungan yang jelas antara industrialisasi dan memburuknya kualitas lingkungan serta berkurangnya sumberdaya alam.
Pembangunan dan Lingkungan Hidup di IndonesiaPada tahun 1982, undang-undang lingkungan hidup untuk Indonesia dipersiapkan.
Maksudnya adalah pengembangan industri di suatu wilayah perlu memperhatikan lingkungan.
Cara yang sering digunakan dalam pengelolaan lingkungan ini ialah dengan menginternalisasikan eksternalitas negatif yang disebabkan oleh pembangunan ekonomi.
Untuk itulah dikembangkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL merupakan suatu instrumen yang memungkinkan untuk melakukan pelestarian lingkungan yang serasi dan seimbang.
Para ahli dengan ilmu dan alat yang mereka miliki lebih mampu mengukur kuantitas atau volume suatu sumberdaya alam yang tersedia di dalam bumi atau di permukaan bumi.
Namum demikian ahli ekonomi dengan peralatan analisis yang mereka miliki juga harus dapat mengetahui masih banyak atau tinggal sedikit sumberdaya alam tertentu itu tersedia di dalam bumi atau di permukaan bumi, walaupun tidak dapat menentukan volume atau jumlahnya secara pasti dalam ukuran tertentu.
Seringkali ahli ekonomi hanya menyatakan sumberdaya alam itu langka atau tidak; dan kelangkaan ini lebih berarti kelangkaan ekonomi dan bukan kelangkaan fisik.
Dalam kaitannya dengan sumberdaya alam, persediaan itu dihadapkan pada tingkat konsumen sumberdaya alam, per tahun untuk memperkirakan berapa lama lagi jumlah persediaan tersebut akan dapat dikonsumsi untuk menopang kehidupan manusia.
Mengukur Kelangkaan Sumberdaya Alam
Sumber : Baso, Ari >
Mengukur Kelangkaan Sumberdaya Alam
Apakah yang dimaksud dengan kata "langka" itu ?
Para ekonom sudah terbiasa mengartikan kata langka dengan keadaan di mana jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada jumlah barang yang ditawarkan atau yang tersedia, dan dalam pasar persaingan sempurna kelangkaan ini akan menyebabkan harga barang yang bersangkutan naik.
“
Persediaan sumberdaya alam kita artikan sebagai volume sumberdaya alam yang sudah diketahui dan dapat diambil dengan mendatangkan keuntungan pada tingkat biaya produksi dan tingkat harga tertentu.
misal :sejak Indonesia baru merdeka sudah diketahui bahwa Indonesia memiliki pasir besi di pantat selatan Jawa Tengah, namun statistik mengenai pasir besi belum sempurna dan kita tidak mengetahui berapa persediaan (stock) pasir besi tersebut, baru setelah tahun 1970-an dengan adanya nilai ekonomi karena Jepang sanggup membeli pasir besi tersebut. maka
Demikian pula batu dan pasir sebelum digunakan sebagai bahan bangunan belum mempunyai nilai dan jumlah yang ada belum diketahui persediaannya.
Selanjutnya persediaan dapat ditingkatkan baik dengan penemuan deposit baru ataupun dengan teknologi baru yang dapat mengubah sumberdaya alam yang tidak ekonomis menjadi sumberdaya alam yang ekonomis.
Sayangnya memang sulit untuk mengetahui volume fisik. lokasi. maupun kualitas sumberdaya alam secara tepat, sehingga sulit pula untuk menentukan derajat kelangkaan sumberdaya alam tersebut.
Baik ekonom klasik (Ricardo) maupun Neo Klasik (Jevons) melihat bahwa peningkatan biaya produksi berhubungan dengan semakin berkurangnya persediaan sumberdaya alam. Memang barang sumberdaya alam sudah terus menerus diambil dari bumi ini. Barnett dan Morse telah
pasir besi itu bemilai sebagai sumberdaya alam dan perlu diperhitungkan persediaannya.
Untuk mengetahui langka tidaknya sumberdaya alam di bumi ini, para ahli ekonomi menggunakan berbagai cara atau alat pengukur dalam bidang ilmunya, yaitu dengan
melihat harga barang sumberdaya alam dan nilai sewa ekonomis atau economic rent (Fisher), atau melihat satuan biaya produksi barang sumberdaya alam itu (Barnett dan Morse), dan dapat pula dengan melihat royalty (economic rent) maupun elastisitas substitusi. .
“
Barnett dan Morse setuju dengan pendapat Malthus dan Ricardo bahwa peningkatan produksi pertanian akan memerlukan dosis kapital dan tenaga kerja yang lebih banyak, kemudian mereka menerapkannya pada sumberdaya mineral.
Fisher mengetengahkan "scarcity rent atau economic rent" yaitu nilai satu satuan sumberdaya alam yang masih ada di dalam bumi, sebagai alat pengukur kelangkaan yang lain. Hipotesis yang dikemukakan ialah :
apabila ketiga alat pengukur itu (harga kornoditi, biaya produksi dan rent) menjadi Iebih tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tersedianya sumberdaya alam sudah menjadi semakin langka.
Pengukuran Ekonomi Terhadap Kelangkaan Biaya Produksi.
meneliti pola perkembangan biaya produksi untuk komoditi ekstraktif sepanjang sejarah perkembangan industri di Amerika Serikat.
Barnett dan Morse memulai studinya dengan melihat doktrin Klasik tentang meningkatnya kelangkaan ekonomis akan sumberdaya alam. Pada umumnya orang percaya bahwa sumberdaya alam secara ekonomis memang langka, dan dengan berkembangnya waktu sumberdaya alam itu menjadi semakin langka, dan ini akan mengganggu kehidupan manusia dan pertumbuhan ekonomi.
Barnett dan Morse membuat hipotesis tentang kelangkaan sumberdaya alam yaitu bahwa Sumberaaya alam itu semakin langka bila:
Ada beberapa alasan mengapa sumberdaya aiam tidak menjadi semakin langka ialah:
Namun dalam studi Barnett dan Morse itu, dikemukakan bahwa teori Klasik mengenai meningkatnya kelangkaan sumberdaya alam itu tidak dapat diterima, kecuali dalam hal yang sangat terbatas atau tertutup.
“
a). Biaya riil persatuan output meningkat terus se!ama periode pengambilan.
b). Biaya kornoditi yang diambil relatif lebih tinggi daripada biaya produksi kornoditi lain.
c). Harga kornoditi yang diambil relatif lebih tinggi daripada harga komoditi lain.
a). Karena adanya barang substitusi bagi sumberdaya alam yang terus menerus diambil dan semakin sedikit jumlahnya dengan sumberdaya alam yang masih berlimpah adanya. Sebagai contoh adalah alumunium menggantikan copper, biji-bijian menggantikan daging, plastik menggantikan kulit, dan serat sintetis menggantikan serat alami.
b) Karena adanya penernuan baru dengan dipakainya metode ekspiorasi baru, seperti metode geofisik, geokemis dan satelit.
c) Karena ada peningkatan dalam impor mineral dan metal dari negara lain. Dengan adanya perbaikan di bidang transportasi telah rnemungkinkan daerah-daerah yang jauh dari lokasi sumberdaya aiam mampu bersaing secara ekonomis.
Di samping itu Barnett dan Morse juga menyatakan bahwa dalam sejarah Amerika Serikat, setiap generasi selalu meninggalkan warisan untuk generasi berikutnya yaitu keadaan tersedianya sumberdaya alam dengan kemampuan produksi yang semakin baik.
Hal ini memang dthasiikan oleh adanya akumulasi pengetahuan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dapat mengimbangi peningkatan biaya produksi karena semakin berkurangnya sumberdaya alam. Namun itu semua bukan karena kebetulan, tetapi karena adanya desakan untuk kemajuan pengetahuan, campur tangan pemerintah, serta perubahan mekanisme yang sifatnya menempel dalam sistim perekonomian dan masyarakat yang ada.
Sebenarnya Barnett dan Morse rnengajukan dua macam hipotesis, yaitu hipotesis kuat dan hipotesis lemah.
Kelangkaan sumberdaya alam dapat dilihat dari harga barang sumberdaya yang semakin meningkat maupun dilihat dari "royalty" atau "rent". Rent adalah harga bayangan satu satuan barang sumberdaya dalam persediaan (stock).
Bila seseorang tertarik pada "kelangkaan" maka "rent" lebih tepat sebagai alat pengukurnya. Namun bila seseorang berminat untuk mengetahui banyaknya pengorbanan dalam memperoleh barang sumberdaya alam, maka harga lebih tepat sebagai indikatornya karena harga sudah mencakup biaya? produksi dan rent..
Selanjutnya karena rent sulit untuk diamati maka "harga" lebih banyak dipakai sebagai indikator baik untuk melihat kelangkaan maupun pengorbanan guna menghasilkan barang sumberdaya
d) Karena ada peningkatan pengetahuan teknik yang berguna bagi ekspiorasi, pengambilan dan pengangkutan sumberdaya aiam, sehingga produksi dapat bersifat besar-besaran dan biaya produksi persatuan dapat ditekan.
e) Adanya kemungkinan pemakaian ulang (recycling). Sebagai misal konsumsi Amerika Serikat yang berasal dari barang bekas adalah: besi 37%, tembaga 20%, aluminium 10%, nikel 35%.
Hipotesis kuat meyatakan bahwa biaya riil per satuan barang-barang ekstraktif akan meningkat dengan berkembangnya waktu karena adanya keterbatasan dalam jumlah maupun kualitas sumberdaya alam.
hipotesis lemah menyatakan bahwa meningkatnya kelangkaan sumberdaya alam cenderung meningkatkan biaya produksi riil, tetapi peningkatan ini lebih cepat daripada kekuatan yang akan menekan kenaikan biaya karena adanya perubahan teknik dan kekuatan ekonomi lainnya.
Harga Barang Sumberdaya Alam.
alam.
Hal ini memberikan pengertian kepada kita bahwa keadaan sumberdaya alam menjadi semakin langka. Bagaimana dengan perkembangan harga minyak antara tahun 1970 dan tahun 1980-an. Harga minyak yang melonjak tinggi adalah karena kekuatan pasar dan sisi proa'usen (OPEC).
Namun bila sumberdaya alam non minyak saja yang diperhatikan masih juga dapat disimpulkan adanya kelangkaan sumberdaya alam antara tahun 1969 - 1979.
Jadi tampaknya harga-harga barang sumberdaya mineral memiliki pola perkembangan harga seperti huruf "U”, yaitu mula-mula tinggi kemudian menurun lalu naik lagi. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya penemuan baru dan kemajuan teknologi yang berakibat menekan biaya produksi dan royalty. Setelah itu penemuan baru semakin sulit dan biaya produksi juga tidak dapat turun terus, sehingga harga-harga akan naik kembali.
Karena penemuan baru dan perkembangan teknoiogi mempengaruhi tingkat harga, maka kedua hal tersebut juga mempengaruhi royalty secara tidak langsung. Tetapi harga atau rent selalu mengalami penyimpangan karena harga-harga yang diharapkan di masa datang sangat mempengaruhi harga saat ini.
Seperti halnya dengan pakar lain, Brown dan Field juga mencoba mempeiajari dan membandingkan alat analisis tersebut dan mencari mana yang terbaik di antara ketiganya untuk mengetahui langka tidaknya persediaan sumberdaya alam itu, diantaranya :
Biaya rata-rata atau biaya persatuan yang dipakai oleh Barnett dan Morse daiam mengukur kelangkaan sumberdaya alam merupakan indikator yang meragukan karena hal-ha! berikut:
Daiam dunia yang berkembang terus, biaya rata-rata tidak tepat digunakan untuk mengukur kelangkaan yang semakin meningkat karena tingkat teknologi berkembang terus.
Bahwa biaya persatuan tidak memperhitungkan biaya-biaya peng ambilan sumberdaya di masa datang sebagai akibat dari meningkatnya kelangkaan itu sendiri.
Biaya persatuan tidak dapat rnenjadi indeks pengukur yang tepat, karena biaya pengambilan di masa datang tidak dapat diperhitungkan di sini.
Kemajuan teknologi mengalihkan tanda-tanda keiangkaan sumber daya alam yang ditunjukkan oleh harga riil barang sumberdaya. Sebagai misal pada akhir abad ke XIX kayu menjadi langka, tetapi kemajuan teknologi telah dapat menjamin kestabilan harga barang.
Namun demikian ada beberapa keberatan terhadap alat pengukur ini, di antaranya yaitu:
Selanjutnya rnasih ada kelemahan lain yang dimiiiki oleh harga barang sumberdaya alam danscarcity rent sebagai berikut:
Harga riii tidak menunjukkan adanya kecende-rungan semakin langkanya sumberdaya afam yang memiliki sumberdaya pengganti (subtitusi).
Harga riil sumberdaya dapat meningkat ataupun menurun, yang berarti menunjukkan adanya kelangkaan atau berkurangnya kelangkaan, tergantung pada harga mana yang dipakai untuk membuat angka indeks (price deflator). Oleh karena itu harga barang sumberdaya aiam juga merupakan alat pengukur yang kurang jelas.
Nilai sewa dari sumberdaya alam (rental rate) atau nilai sumberdaya alam di tempatnya (in situ resources), merupakan alat pengukur yang ketiga terhadap kelangkaan sumberdaya alam. Nilai sewa ini lebih tepat menggambarkan kelangkaan sumberdaya alam daripada dua cara yang disebut sebelumnya. Nilai sewa (economic rent) sumberdaya alam pada umumnya meningkat dalam beberapa puluh tahun yang terakhir, tetapi biaya produksi dan harga barang justru menurun, khususnya untuk kayu.
a) Sulit untuk mendapatkan data nilai sewa ekonomis dari sumberdaya alam, karena nilai sewa sumberdaya alam itu tidak praktis dalam jangka pendek.
b) Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan sumberdaya alam yang semakin meningkat dalam arti ekonomi, tetapi berkurangnya sumberdaya alam secara fisik belum tentu sejalan dengan kenaikan nilai sewa sumberdaya alam sebagai cermin dari kelangkaan ekonomis.
Sebagian sumberdaya alam diusahakan untuk memenuhi kepentingan umum, sehingga harga pasar tia'ak mencerminkan penilaian yang sesungguhnya terhadap sumberdaya alam itu.
Tidak ada "future market" untuk sumberdaya alam, sehingga tingkat harga dimasa yang akan datang har.ya ditentukan oleh harapan saja (expectation).
Sebagai upaya selanjutnya, Brown dan Field mengajukan sebuah alat lagi yaitu dengan melihat elastisitas subtitusi antara faktor-faktor produksi khususnya kapital dan tenaga kerja apabiia terciapat kelangkaan sumberdaya aiam.
Jadi dengan melihat kemudahan bagi faktor produksi lain dalam menggantikan sumberdaya alam yang relatif semakin langka. Semakin berkurangnya sumberdaya alam sebenarnya tidak perlu ditakutkan asalkan ada kemudahan untuk menggantikan sumberdaya yang semakin langka itu dengan sumberdaya lain yang lebih banyak jumlahnya.
Jadi dalam hal ini sumberdaya alam itu tidak langka selama mudah dalam mencarikan penggantinya.
Oleh karena itu tampaknya ukuran kelangkaan itu dapat dilihat dari elastisitas substitusinya yang mencerminkan tanggapan daiam perubahan penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya penggantinya terhadap perubahan harga.
Sebagai kesimpulan mengenai kebenaran dari alat pe-ngukur ini perlu dikaji bagaimana ketelitian dari alat pengukur tersebut. Pendekatan dengan biaya produksi, maupun scarcity rent harus mengingat kondisi pasar yang ada; khususnya apakah mekanisme pasar dapat bekerja secara sempurna, tidak ada eksternalitas (externality), dan tidak ada campur tangan pemerintah.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa pendekatan secara fisik maupun secara ekonomis sama-sama memiliki kelemahan.
Sumberdaya alam mempunyai aspek barang publik, yang peng konsumsiannya tidak harus mengeluarkan orang yang tidak sanggup membayar (exclusion principle tidak berlaku), dan kalau barang itu dikon-sumsi tidak mengurangi yang tersedia untuk dikonsumsi orang lain (rivalry in consumption tidak berlaku), sehingga harga pasar kurang dapat mewakili.
Pendekatan secara fisik tidak memiliki kepastian mengenai besarnya persediaan, sedangkan pendekatan secara ekonomis memiliki kelemahan yaitu bila mekanisme pasar tidak dapat bekerja secara sempurna. Oleh karena itu masih sulit unluk memastikan kondisi dari sumberdaya alam itu, apakah masih melimpah aiau sudah langka adanya.
“
Konservasi dimaksudkan sebagai penggunaan yang bijaksana sepanjang waktu. Hal ini berbeda-beda bagi masing-masing tipe sumberdaya.
Perencana harus melakukan pilihan antara pengambilan sumberdaya pada waktu sekarang atau sumberdaya disimpan dahulu untuk penggunaan di masa yang akan datang. .
Konservasi SumberdayaAlam
Sumber : Baso, Ari >
Keputusan konservasi merupakan kegiatan mempertimbangkan penggunaan sumberdaya alam antara penggunaan saat ini dan penggunaan pada masa yang akan datang.
“
Untuk sumberdaya yang tak pulih (exhaustible resources), konservasi dimaksudkan agar dapat mengembangkan. Penggunaan sumberdaya itu untuk memenuhi kebutuhan dalam angka waktu yang lebih lama, misalnya untuk mengurangi tingkat konsumsi, atau menggunakan teknologi baru yang menghemat penggunaan sumberdaya alam seperti beralihnya penggunaan dari minyak ke energi surya.
Bagi sumberdaya alam yang dapat diper-baharui (renewable resources), dimaksudkan untuk mengurangi pemborosan baik yang bersifat ekonomi maupun sosial, dan sekaligus memaksimumkan penggunaan secara ekonomis.
Untuk sumberdaya biologis, konservasi dimaksudkan sebagai penggunaan yang meng-hasilkan penerimaan bersih yang maksimum, dan sekaligus dapat memperbaiki kapasitas produksinya. Apabila kita berusaha menentukan tingkat optimum penggunaan sumberdaya alam, maka masalah-masalah penting akan timbul untuk masing-masing jenis sumberdaya itu.
Setiap pengelola sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui (exhaustible resources) pasti mengetahui bahwa sumberdaya alam yang ada di bawah kekuasaannya tidak akan selamanya berada dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga pengambilan sumberdaya alam ini tidak akan memberikan penawaran yang cukup.
Oleh karena itu harus dipikirkan agar dengan sumberdaya alam yang terbatas itu dapat diciptakan kegunaan yarig tinggi. Perencanaan untuk pengambilan yang lebih awal memang lebih mudah dan biaya peng-ambilannya tidak terlalu tinggi.
Konservasi dan penggunaan sumberdaya biologis secara bijaksana ditujukan untuk pelaksanaan pengaturan yang memaksimumkan penerimaan bersih pengelola, yaitu bahwa dalam waktu yang bersamaan dapat memelihara dan memperbaiki kapasitas sumberdaya tersebut untuk masa mendatang.
Konservasi sumberdaya tanah merupakan suatu sistem peng gunaan dan pengolahan tanah yang udidasarkan atas pembawaan atau keadaan tanah itu sendiri, yang meliputi penerapan cara-cara atau praktik-praktik terbaik yang diketahui yang ditujukan untuk memperoleh produksi tertinggi tanpa merusak tanah yang bersang-kutan.
Yang menjadi masalah ialah bagaimana memaksimumkan nilai sekarang (present value) sesuai dengan skala dan waktu yang optimum.
Yang diharapkan oleh pengelola dalam menentukan skala waktu yang optimum ialah bahwa skala pengambilan sumberdaya tersebut akan dapat mendatangkan keuntungan yang maksimum dan dalam waktu yang selama mungkin.
Masalah ekonomi yang perlu diperhatikan di sini adalah Waktu yang optimum bagi pelaksanaan usahanya. Oleh karenanya perlu diperhatikan tingkat diskonto yang akan dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari investasi dalam bidang sumberdaya alam. Tingkat diskonto yang rendah akan menghasilkan nilai sekarang yang tinggi.
“
“
Ada tiga pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam mengadakan konservasi sumberdaya alam yaitu:
Pertanyaan ini penting bagi pengusaha. Sebagai warga negara yang baik ia hams menyetujui prinsip-prinsip konservasi dan menyokong tujuan konservasi pada umumnya.
Sebagai pengusaha ia akan selalu memperhitungkan untung dan ruginya. la akan bersedia menanam modal hanya bila yakin bahwa ia akan mendapatkan keuntungan dari hasil investasinya itu.
Pengalaman menunjukkan bahwa investasi itu akan benar-benar menguntungkan bila unsur waktu benar-benar diperhitungkan. Namun sering terjadi pula konservasi sumberdaya alam tidak menguntungkan si pengelola, dan bahkan tidak diinginkan oleh masyarakat.
Terdapat perbedaan antara hasrat masyarakat dan hasrat perorangan dalam konservasi. Pada umumnya pengelola pribadi menginginkan derajat preferensi waktu (time preference rate) yang tinggi dan pendek dalam jangka waktunya. Sebaliknya, masyarakat menghendaki adanya derajat preferensi waktu yang panjang jangka waktunya dan tingkat diskonto yang lebih rendah. Hal ini
Oleh karena itu konservasi tanah lebih diartikan sebagai penggunaan tanah yang tepat, melindungi tanah dari erosi, memperbaiki tanah yang buruk mutunya, melindungi kelembaban untuk kebutuhan tanaman, kombinasi pertanian kering dan pengairan sesuai dengan kebutuhan, yang semuanya dimaksudkan untuk mendapatkan nilai maksimum. Dengan definisi yang luas ini, maka konservasi tanah hendaknya merupakan suatu alat untuk penataan penggunaan tanah yang baik. Pengelola selamanya dapat memilih di antara berbagai alternatif praktik pengaturan.
Beberapa Masalah Konsevasi
1.Apakah konservasi itu akan menguntungkan.
Menguntungkan atau tidaknya konservasi sumberdaya alam tergantung pada beberapa faktor berikut:
1. Jangka waktu yang direncanakan seorang pengelola. 2. Aspek-aspek investasi dari konservasi.3. Kemampuan pelaksana dalam memilih altematif cara konservasi. 4. Adanya dampak konservasi sumberdaya tertentu terhadap konservasi
sumberdaya lain.
“
2. Hasrat masyarakat untuk konservasi
karena masyarakat atau publik menginginkan kesejahteraan bagi generasi yang akan datang.
Dalam pelaksanaan konservasi sering ditemui hambatan-hambatan yang dapat kita bedakan menjadi hambatan-hambatan fisik, hambatan-hambatan ekonomi, hambatan-hambatan kelembagaan dan hambatan-hambatan teknologi.
Sesungguhnya konservasi berhubungan dengan alokasi sumberdaya alam antar waktu. Tidak ada alasan untuk menganggap bahwa alokasi sumberdaya alam yang efisien antar waktu akan menjamin adanya keadilan antar generasi dalam hal alokasi sumberdaya alam.
Ada beberapa permasalahan dalam hal pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya alam antar waktu karena sangat lamanya periode waktu perencanaan, adanya risiko dan ketidakpastian, serta tidak dapat dikembalikannya kepada bentuk asal suatu jenis sumberdaya.
Periode waktu perencanaan yang sangat panjang
Risiko dan ketidakpastian
Tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula (irreversibility)
3. Penanggulangan hambatan konservasi.
Alokasi Sumberdaya Alam Antar Waktu
Indikator KelangkaanSumber Daya Alam
Sumber : ardra.biz >
Pengertian Kelangkaan Sumber Daya .
Kelangkaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat terbatas jumlahnya
“
Beberapa Sumber daya diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan serta wirausaha (entrepreneur).
Kelangkaan Sumber Daya AlamKelangkaan sumber daya alam dapat diartikan terbatasnya persediaan sumber daya yang terkandung di alam, baik sumber daya biotik(hewan dan tumbuhan) maupun sumber daya abiotik (tanah, udara, barang tambang, air,dan iklim).
Contoh Sumber Daya Alam adalah Barang tambang, batubara, perak, emas, minyak, kayu, rempah, dan sebagainya
Kelangkaan Sumber Daya ManusiaKelangkaan sumber daya manusia adalah sulitnya ditemukan manusia yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan maupun keahlian yang mampu menjalankan kegiatan ekonomi.
Contoh Sumber Daya Manusia
Sumber daya modal adalah segala sumber daya hasil buatan manusia yang dapat digunakanuntuk mempermudah terlaksananya proses produksi. Jadi
Kelangkaan sumber daya modal berarti langkanya sumber sumber modal seperti langkanyakemampuan membuat sumber yang dapat digunakan untuk produksi seperti mesin, Gedung tanahdan sebagainya.
Pada dasarnya sumber daya ekonomi yang terdapat dimuka bumi sangat beragam atau memilikibanyak jenisnya. Namun demikian, Sumber daya ekonomi tersebut bersifat langka atau terbatas.Selain itu tiap daerah mungkin memiliki jenis dan jumlah yang tidak sama.
adalah Manusia yang memiliki keahlian, keterampilan, akhlak baik, kekuatan fisik baik.
Kelangkaan Sumber Daya Modal
Modal adalah segala yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Modal dapat meliputi uang,teknologi, peralatan, mesin-mesin, tanah, informasi, dan sebagainya.
Contoh Sumber Daya Modal adalah geding, mesin, saham, hak cipta, dana uang,
Kelangkaan Sumber Daya WirausahaSumber daya kewirausahaan (entrepreneurship) adalah factor produksi yang tugas danfungsinya mengelola dan menggabungkan faktor produksi (alam, tenaga kerja, dan modal)untuk menghasilkan barang dan jasa kebutuhan manusia.
Kelangkaan sumber daya wirausaha merupakan sedikitnya orang yang berpikir kreatif daninovatif. Akibatnya sumber daya-sumber daya ekonomi yang ada tidak dapat dikelola secaramaksimal karena kurangnya kemampuan menjalankan gagasan kreatif tersebut.
Contoh Sumber Daya Wirausaha adalah seorang wirausaha yang berhasil adalah Bill Gates penemu DOS (Disc Operating System) dan pendiri Microsoft, perusahaan perangkatlunak komputer yang sangat terkenal. Di Indonesia sendiri banyak ditemukan wirausahasukses, seperti Bob Sadino (Pengusaha Retail).
Penyebab Terjadinya Kelangkaan Sumber Daya Alam
Yang menjadi perhatian dalam memenuhi kebutuhan adalah bahwa manusia memiliki kebutuhanyang tidak terbatas, sedangkan barang untuk pemenuhan kebutuhan terbatas. Keadaan ini akanmenjadi sebuah keadaan yang dinamakan dengan kelangkaan.
Dari kenyataan tersebut, munculah inti persoalan ekonomi, yaitu bagaimana sumber daya yangjumlahnya terbatas tersebut dapat memenihi kebutuhan manusia yang beraneka ragam.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sumber daya menjadi langka atau terbatas. Sebab– sebabnya antara lain adalah:
Faktor Penyebab Kelangkaan Sumber Daya
Perbedaan Letak GeografisSebenarnya, Sumber daya alam yang ada tidak tersebar secara merata di muka bumi. Adadaerah yang memiliki minyak berlimpah, namun daerah lainnya tidak.
Ada daerah yang sangat subur, di daerah lainnya begitu gersang.
Perbedaan kondisi ini dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya alam. Sehingga,masyarakat perlu pengorbanan yang lebih besar untuk mendapatkan sumber daya yangtidak terdapat di daerahnya.
Misalnya, di daerah pegunungan berkapur sumber daya air sulit ditemukan. Pada musimkemarau, penduduknya harus mencari atau membeli air. Hal ini Berbeda denganmasyarakat di dataran rendah yang dengan mudah memperoleh air dari sumur.
Pertumbuhan Penduduk Terlalu CepatPertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksibarang dan jasa akan menyebabkan terjadinya kesenjangan antara kebutuhandibandingkan persediaan barang dan jasa.
Gejala ini sudah lama menjadi perhatian seorang ekonom bernama Thomas Robert Malthus.T. R. Malthus mengamati bahwa pertumbuhan manusia jauh lebih cepat jika dibandingkanlaju pertumbuhan produksi pertanian.
Kemampuan Faktor ProduksiKemampuan faktor produksi untuk proses pembuatan barang dan jasa memiliki beberapahambatan dan keterbatasan.
Misalnya, tenaga kerja memerlukan waktu untuk istirahat, terkadang sakit, ataupunsesekali harus cuti. Selain itu, kerja mesin produksi memiliki keterbatasan dari desain baikkapasitas maupun daya tahan operasionalnya.
Kemajuan Teknologi yang Tidak Sama
Indikator kelangkaan bisa berwujud fisik misalnya melalui konsep cadangan, maupun indikatorekonomi seperti harga, sewa dan biaya produksi.
Kelangkaan yang semakin mengancam yang dibuktikan dengan indikator kelangkaa memaksaorang untuk menghindari atau paling tidak memperlambat terjadinya kelangkaan. Berbagaiinovasi teknologi dipergunakan untuk maksud tersebut dan terbukti cukup berhasil
Kemajuan dan Perkembangan teknologi di berbagai negara tidak selalu sama. Di negara – negara maju, perkembangan teknologi terjadi cukup cepat. Sedangkan di negara berkembang, perubahan kebutuhan akan barang dan jasa jauh lebihcepat dibandingkan dengan perkembangan teknologinya. Hal ini diduga akibat adanya kecenderungan masyarakat yang suka menyontek gaya hidupdari negara maju.
Bencana AlamWalaupun bencana alam merupakan faktor yang berada di luar perkiraan manusia. Namun, demikian, bencana alam sering terjadi karena ulah manusia yang kurangmemperhatikan keseimbangan alam.Manusia eksploitasi kekayaan alam tanpamengindahkan masalah kelestariannya. Bencana alam cenderung rusak sumber daya yang ada. Terjadi korban jiwa dan rusaknya berbagai sumber daya ekonomi seperti bangunan usahadan mesin – mesin produksi.Untuk membangun atau mengadakan kembali sumber daya yang rusak akibat bencanaalam, membutuhkan waktu yang relatif lama dengan modal yang cukup besar.
Eksplorasi Sumber Daya Alam BerlebihanAdanya eksploitasi manusia terhadap sumber daya alam yang meng akibatkan kerusakan. Misalnya, penebangan hutan yang tidak disertai dengan upaya-upaya perbaikan ataupenanaman kembali
Indikator-Indikator Kelangkaan Sumber Daya Alam danEnergi.[3]
Sumber : sucisulastri96 >
Indikator Fisik Kelangkaan Sumber Daya Alam dan EnergiPengetahuan tentang cadangan belum memungkinkan kita mengetahui apakah cadangantersebut banyak atau sedikit, makin langka atau tidak. Untuk itu cadangan lebih sring dibandingkan dengan tingkat penggunaan seperti produksi
indeks yang termasuk ke dalam indikator ekonomi kelangkaan sumber daya alam dan energi, yaitu:
Isu penting yang menyangkut penggunaan harga sebagai indikator kelangkaan sumber daya alamdan energi antara lain:
pertama, perubahan yang terukur melalui harga merupakan konsep ekonomi bukan konsep fisik. Kadang-kadang harga tidak mengalami kenaikan dengan langkanya suatu sumber dadya alam dan energi secara fisik, misalnya saja pada kasus sumber daya dan energi milik bersama, adanya substitusi hampir sempurna, dan mungkin juga disebabkan perbaikan teknologi pemetikan hasil.
Kedua, menyangkut pada tahap proses pemanfaatan sumber daya alam dan energi diukur kelangkaannya melalui gerakan harga, terutama dalam kaitannya dengan kemungkinan substitusi antar faktor produksi. Misalnya pada tahap penambangan, substitusi modal dan tenaga kerja berakibat lebih banyak bahan tambang bisa diangkat termasukbahan tambang kelas di bawahnya. Sedangakan pada tahap pengolahan, substitusi tersebut terjadipada fase transportasi, peletisasi, pembakaranbahan tambang dan lainnya. Ketiga, berkaitan dengan indeks harga sebagai ukuran kelangkaaan; kadang-kadang perubahan harga tidak mencerminkan kelangkaan disebabkan perubahan tersebut muncul karena adanya peraturan-peraturan baru dari penguasa.
Dari sudut empiris beberapa model ekonometri dan trend telah digunakan VK Smith (1976),Barnet (1979) dan lainnya, untuk melihat kelangkaan dari segi harga.
Dari berbagai pengamatan tersebut Fisher (1981) menyimpulkan bahwa harga sumber daya alamdan energi, paling tidak untuk sumber daya alam dan energi yang habis nampanya mengikuti pola bentuk U. >> Pada mulanya harga turun dengan adnya penemuan-penemuan baru danpenambahan teknologi mampu mengurangi biaya. Namun setelah itu penemuan-penemuan makinjarang dan biaya tidak bisa terus ditekan dan harga mulai naik lagi setelah mencapai titikterendah sebelumnya.
Sewa adalah harga bayangan dari setiap unit sumber daya alam dan energi dalam bentuk stokatau besarnya nilai sekarang stok yang berkurang pada setiap unit pengammbilan sumber dayaalam dan energi. Sayang sewa sangat sulit diperoleh. Kalaupun terlebih mencerminkan sewa Ricardian atau sewa berdasar perbedaan kulaitas tanah. Disamping itu, sewa kurang bisa mencerminkan kelangkaan karena tidak adanya “future market” dan sifat milik umum berbagai jenis
tahunan atau tingkat konsumsi sehingga bisa dihitung berapa lama cadangan akan mampumemberikan pasokan kebutuhan sumber daya alam dan energi. Cadangan bersifat dinamis sebagai jumlah tertentu jumlah sumber daya alam dan energiyang bisa di produksi secara menguntungkan pada harga sekarangdan tingkat teknologisekarang.
Indikator Ekonomi Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Energi
1. Harga Komoditi Sumber Daya Alam dan Energi
2. Sewa
sumber daya alam dan energi.
Biaya produksi merupakan salah satu bagian dari keseluruhan biaya dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan energi. Barnett dan Morse (1963) menggunakan biaya produksi per unit untukperumusan hipotesis kelangkaan dan
hipotesis kelangkaan lemah untuk melihat apakah memang telah terjadi kelangkaan sumber daya alam dan energi.
Hipotesis kelangkaan kuat menyatakan telah terjadi kenaikan biaya per unit ril hasil ekstraktif .Sedangkan hipotesis kelangkaan lemah menyatakan telah terjadi kenaikan biaya per unit hasilekstraktif dibanding biaya per unit hasil bukan ekstraktif.
3. Biaya Produksi
Sektor ekstraktif yang dimaksudkan adlaah penjumlahan sektor-sektorpertanian, kehutanan, mineral dan perikanan. Hasil pengamatan Barnett danMorse menunjukkan hanya sektor kehutanan yang nyata-nyata menunjukkankenaikan biaya atau hipotesis kelangkaan kuat dan hipotesis kelangkaan lemahuntuk sektor kehutanan tidak ditolak.
“
Menjadi ramah lingkungan >> memiliki gaya hidup yang lebih baik bagi lingkungan.
mengambil langkah kecil >> menjaga / menjadikan planet ini tempat yang lebih baik bagikomunitas dan generasi >> yang akan datang.
Cara yang baik >> menghemat air, mengurangi mengemudi dan lebih banyak berjalan kaki,mengonsumsi lebih sedikit energi, membeli produk daur ulang, makan sayuran lokal, bergabungdengan kelompok lingkungan untuk memerangi polusi udara , mengurangi limbah, menanamlebih banyak pohon, dan banyak lagi.
Menurut Wikipedia ,
Semakin banyak >> melakukan >> semakin cepat >> menciptakan seluruh ekologikehidupan yang mempromosikan keberlanjutan.Langkah pertama >> mulai memahami dasar-dasar tentang apa yang dapat dilakukansetiap bagian kehidupan untuk menjadi lebih ramah lingkungan.Langkah selanjutnya >> mulai belajar membuat pilihan berbeda pada tingkat pribadi yangmembantu mengubah kesadaran dan konsumsi sumber daya >>> perubahan ini mudahdilakukan>>banyak cara >>>mulai mempraktikkan konservasi.
>>bisnis yang ramah lingkungan lebih rumit dari sekedar menandatangani perjanjian >> Segala
Sadar LingkunganSumber : Conserve Energy Future >>
“Proses ramah lingkungan adalah keberlanjutan dan istilah pemasaran yang mengacu pada barang dan jasa, undang-undang, pedoman dan kebijakan yang mengklaim pengurangan, minimal, atau tidak membahayakan ekosistem atau lingkungan. "
“
Mengapa Penting Menjadi Ramah Lingkungan?
Tiga Kategori Ramah Lingkungan yang Khas1. Bisnis Ramah Lingkungan
sesuatu mulai dari cara produk ditampilkan dan diiklankan, bagaimana limbah didaur ulang,apakah perubahan dapat dilakukan pada operasi dasar bisnis atau tidak, semuanya akan bekerjauntuk menjadikannya lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan .
>> Penekanan besar pada bisnis non-produksi dapat ditempatkan pada manajemen persediaan.
>> .Bagaimana sebuah bisnis bekerja untuk mendukung komunitasnya dalam upaya pelestarianlingkungan juga merupakan tugas penting lainnya dari bisnis ramah lingkungan.
komunitas yang ramah lingkungan>> ebih dari sekedar program daur ulang
Komunitas yang berkomitmen untuk konservasi dan pelestarian sumber daya bekerja untukmendorong pilihan seperti taman bermain komunitas, transportasi umum , konstruksi ramah lingkungan , dan juga untuk mengubah cara penggunaan bahan bakar fosil dan sumber dayalainnya untuk mendukung layanan masyarakat.
Orang yang ramah lingkungan adalah orang yang menjalani kehidupan dengan kesadaranbagaimana sumber daya alam digunakan untuk menciptakan dan menunjang kehidupan yangdijalaninya.>>>mendaur ulang, menghemat air dan bahan bakar, dan membuat pilihan lain yangtidak hanya mengurangi dampaknya terhadap lingkungan tetapi juga mendukung industri yangberupaya menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan .
Berikut adalah Ragam cara >> menjadi lebih ramah lingkungan.
Mulailah dengan hidup dengan kesadaran yang lebih besar akan sumber daya yang >> gunakandalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan bagaimana >> memilih untuk memanaskan, bepergian,menggunakan air, dan menggunakan produk yang dibuat oleh praktik manufaktur.
Kesadaran inilah yang akan memungkinkan >> untuk memulai kemudian membuat pilihan yang ramah lingkungan .
Dengan kesadaran baru >> tentang bagaimana sumber daya alam digunakan dalam hidup >> ,mulailah mempraktikkan konservasi. Ini bisa sesederhana mematikan lampu saat >>meninggalkan ruangan dan serumit membuat pilihan berbeda saat membangun rumah. Pelajari
2. Komunitas Ramah Lingkungan
3. Orang Yang Ramah Lingkungan
Ragam Cara Mudah Menjadi Lebih Ramah Lingkungan
1. Menjadi Lebih Sadar akan Sumber Daya
2. Praktek Konservasi
lebih lanjut di sini tentang 15 teknik membangun rumah hijau .
Pohon dibutuhkan bagi >> untuk bertahan hidup. Mereka memberi oksigen, buah-buahan,membersihkan udara, memberi perlindungan bagi satwa liar , mencegah erosi tanah. Pem >>ngan yang teduh di se >>r rumah dapat membantu >> mengurangi konsumsi energi danmenjaga rumah tetap sejuk bahkan selama musim panas.
Tanam pohon kecil >> dan jangan menebang pohon kecuali jika diperlukan; bekerja dengan kelompok lingkungan lokal untuk menanam lebih banyak pohon dan mendidik orang lain tentangaspek positifnya.
Air perlu dihemat karena banyak energi yang dibutuhkan untuk memompa air dari sungai ataudanau ke rumah >> . Menghemat air mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untukmenyaringnya.
Beberapa cara untuk menghemat air adalah - mandi sebentar, memperbaiki pipa yang bocor,menutup keran yang mengalir saat >> menyikat gigi, mendaur ulang air di rumah >> ,menggunakan peralatan hemat air, mengumpulkan air hujan dalam tong hujan untuk menyiramihalaman rumput >> .
Rooftop Solar Photovoltaic (PV) mempercepat akses listrik yang terjangkau dan bersih. Modul atapmenyebar ke seluruh dunia karena harganya yang terjangkau. Solar PV telah mendapatkankeuntungan dari siklus baik penurunan biaya yang murah, dan >> dapat dengan mudahmemasangnya agar ramah lingkungan.
Hitung bohlam yang >> miliki di rumah. Ubah menjadi bohlam LED yang tahan lebih lama daribohlam konvensional dan jauh lebih efisien. Tidak hanya itu! Mereka tersedia dalam berbagaikecerahan dan desain yang dapat >> sesuaikan pencahayaannya dengan ruangan >> . Dengancara ini, >> akan menggunakan lebih sedikit daya.
Jika >> ingin ramah lingkungan, cukup kurangi jumlah daging yang >> konsumsi, dan itu akanberdampak besar pada lingkungan. Jika >> bisa menghindarinya hanya selama 2-3 hari seminggu,itu bahkan akan berdampak cukup signifikan pada pengurangan jejak karbon >> .
Saat milyaran orang makan beberapa kali sehari, jika mereka menerapkan ini, bayangkan berapa
3. Tanam Pohon
4. Menghemat Air
5. Coba Energi Terbarukan, Go Rooftop Solar
6. Beralih ke Lampu LED
7. Kurangi Daging di Piring >>
banyak peluang yang ada untuk membalikkan keadaan. Tentu saja, dimungkinkan untuk makandengan baik dengan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, baik dari segi nutrisimaupun kesenangan dan dengan demikian membantu menurunkan emisi.
>> terkadang menyia-nyiakan makanan dengan sengaja dan terkadang tidak sengaja. Terlepasdari alasannya, memproduksi makanan yang tidak dimakan adalah pemborosan banyak sumberdaya seperti benih, air, energi, tanah, pupuk, jam kerja, dan modal yang diinvestasikan.
Ini juga menghasilkan gas rumah kaca di setiap tahap, termasuk metana, saat >> membuangnyadan bahan organik mendarat di tempat sampah global.
>> dapat membuat perbedaan besar dengan memasak, menyajikan, atau memesan jumlah yangbenar-benar dapat dikonsumsi dan memastikan tidak ada limbah.
Mengemudi dan terbang adalah dua area di mana >> dapat membuat dampak nyata melalui praktik ramah lingkungan . Pilih opsi perjalanan hemat bahan bakar, lebih hemat perjalanan, dancoba pilih rute yang lebih langsung untuk menghemat bahan bakar. Jika kantor >> berada didekat rumah, cobalah naik sepeda daripada mobil.
Cari tahu produk dan bahan habis pakai apa yang >> gunakan yang dibuat denganmenggunakan produk dan proses berbahan bakar fosil dan kurangi gunakan atau gantikan dalamhidup >> .
Cara mudah untuk mengurangi jejak karbon >> adalah dengan membeli produk yang ditanamsecara lokal. Saat >> berbelanja secara lokal alih-alih membeli produk yang dikirim dari jauh, >>sebenarnya mendukung perusahaan susu dan peternakan lokal.
Selain itu, >> dapat mengikuti praktik pertanian organik dan dapat menanam makanan,termasuk herba dan sayuran, di halaman belakang rumah >> , kotak jendela, dan atap dan dapatmenjual kelebihannya kepada teman >> .
Bahan kimia seperti cat, minyak, amonia, dan larutan kimia lainnya berbahaya dan, jika dibuang ditempat terbuka, dapat menyebabkan polusi di udara dan air.
Bahan kimia ini bisa meresap ke dalam air tanah . Udara dan air yang tercemar dapat
8. Hentikan Pemborosan Makanan
9. Ubah Kebiasaan Perjalanan
10. Kurangi Penggunaan Produk Berbasis Bahan Bakar Fosil
11. Beli Produk Lokal
12. Kurangi Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
menyebabkan konsekuensi yang parah bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, mereka harusdibuang ke tempat limbah beracun untuk pembuangan yang aman.
>> menggunakan banyak produk pembersih setiap hari yang mengandung banyak bahan kimiaberbahaya yang tidak ramah lingkungan untuk dibuat atau dibuang.
Paparan berulang terhadap produk pembersih ini memengaruhi kesehatan >> sertalingkungan. Gunakan produk pembersih ramah lingkungan dengan menggunakan metode yanglebih alami dan organik.
Pengomposan adalah proses alami yang mengambil sisa-sisa tanaman dan limbah dapur danmengubahnya menjadi makanan yang kaya nutrisi untuk tanaman >> yang membantunyatumbuh. Ini mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah , yangmencemari udara. Dengan cara ini, terbukti aman bagi lingkungan.
The 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) hierarki sampah adalah urutan prioritas tindakan yang harusdiambil untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan untuk meningkatkan keseluruhan pengelolaan sampah proses dan program.
Mengurangi berarti mengurangi apa yang diproduksi dan apa yang dikonsumsi. Gunakan kembalibarang-barang untuk tujuan yang berbeda daripada mengirimnya ke tempat pembuangansampah. Mendaur ulang sesuatu berarti akan diubah lagi menjadi bahan mentah yang dapatdibentuk menjadi barang baru.
Baik itu pasta gigi, sabun mandi, scrub wajah, dan produk lainnya, pastikan tidak mengandungmicrobeads yang merupakan potongan kecil plastik padat yang masuk ke aliran air dan padaakhirnya merusak lingkungan dengan memasuki rantai makanan.
Selain itu, hindari juga bahan kimia dan pilihlah produk pembersih alami untuk menjagakebersihan diri dan lingkungan.
13. Gunakan Produk Pembersih Ramah Lingkungan
14. Pengomposan
15. 3 R tentang Hirarki Limbah
16. Pilih Item Personal Hygiene Hati-hati
17. Beli Produk Daur Ulang
Ketika >> pergi berbelanja, usahakan untuk membeli produk dari pasar yang terbuat dari bahandaur ulang dengan kemasan minimal, yaitu produk tersebut harus ramah lingkungan . Cari tahuproses manufaktur untuk memeriksa apakah itu terbuat dari bahan daur ulang atau penggunaanplastik atau bahan kimia terlibat dalam produksinya.
>> dapat meningkatkan keterampilan mendaur ulang atau memperbaiki karena internetmemberikan akses ke alat dan informasi yang >> butuhkan untuk memperbaiki apa saja danmendaur ulang hampir semuanya, mulai dari baterai hingga kertas hingga mobil. Sebelummelempar apa pun, cobalah mengubahnya menjadi benda lain yang bisa >> gunakan.
>> mungkin merasa sulit untuk pergi tanpa menggunakan plastik karena tampaknya ada di setiapaspek kehidupan >>. Namun, itu tidak sesulit yang >> pikirkan.
Membawa tas kanvas saat >> pergi berbelanja, membeli buah-buahan dan sayuran secara lepas,dan tidak membeli air kemasan bahkan dapat membuat banyak perbedaan. Jika >> mencoba, >>dapat menemukan alternatif.
>> mungkin menemukan berbagai kelompok lingkungan di kota >> yang dapat bekerja samauntuk melindungi ibu pertiwi dan membuat lingkungan bersih. Pencarian Google cepat dapatmembantu >> menemukan grup semacam itu. >> juga dapat menarik teman dan kerabat >>dan meminta bantuan mereka.
Salah satu pem >> ngan yang biasa >> lihat setiap hari di jalanan adalah melihat orang-orang membuang sampah sembarangan di jalan.
Cara terbaik untuk menjaga kebersihan lingkungan dan se >>rnya di se >>r >> adalah denganmencegah orang membuang sampah sembarangan di jalan raya . Sebaliknya, didik mereka untukmembuang sampah dan sampah ke tong sampah. Tumpukan sampah di pinggir jalanmenghambat keindahan kota dan juga mencemari udara.
Aktivitas manusia mengarah pada kepunahan spesies dan habitat yang terancam punah . Lindungi tempat-tempat seperti pantai dan hutan yang menjadi habitat hewan. Bergabunglahdengan departemen kehutanan setempat untuk melindungi habitat hewan.
Mendidik orang lain tentang pentingnya menjalani kehidupan yang ramah lingkungan . Semakin
18. Coba Tanpa Plastik
19. Bergabunglah dengan Kelompok Lingkungan
20. Berhenti Mengotori
21. Lindungi Satwa Liar
22. Mendidik Orang Lain
banyak orang yang berbagi kesadaran akan pentingnya lingkungan, semakin banyak yang bisa>> lakukan bersama untuk melestarikannya.
Hubungan antaraPenduduk, Industri danSumberdaya Alam
Sumber : Baso, Ari >
Ada dua hal penting yang dapat dikemukakan dalam kaitannya dengan penggunaan sumberdaya alam yaitu : apakah sumberdaya alam itu membatsi pertumbuhan ekonomi dan berapakah tingkat penggunaan sumberdaya alam yang optimal.
Pertanyaan yang pertama hubungannya dengan berapa cepat sumberdaya alam itu dimanfaatkan/dihabiskan dan bagaimana akibat bila terdapat sektor industri, pertanian dan jasa. Sesungguhnya tidak mudah untuk mengatakan apakah pengambilan sumberdaya alam kita selama ini terlalu cepat atau terlalu lamban.
Sedangkan pertanyaan yang kedua lebih bersifat teoritis. Ramalan yang mungkin paling pesimis mengenai masa depan masyarakat industri adalah komitmen yang berlanjut terhadap pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang mengakibatkan rusaknya ekologi yang penting bagi adanya kehidupan manusia.
“
“
Permasalahanya adalah : bagi para pecinta lingkungan (environmentalist) satu-satunya jalan untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran adalah hanya dengan menekan laju pertumbuhan ekonomi.
Sedangan bagi mereka yang mendukung pertumbuhan ekonomi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang (growthist), berpendapat bahwa gerakan menuju pada perekonomian yang mapan (steady state economy) justru akan menghambat investasi dalam bidang perkembangan teknologi yang diperlukan untuk memecahkan masalah lingkungan.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara-negara yang sedang berkembang merupakan akibat dari penerunan tingkat kematian dan masih tetap tingginya tingkat kelahiran dan ini terjadi terutama di luar sektor industri.
Pengambilan Sumberdaya Alam dalam Masyarakat IndustriBanyak sumberdaya alam yang diperlukan oleh masyarakat industri yang sudah hampir habis dalam arti bahwa tingkat penggunaan sekarang terlalu tinggi dalam kaitannya dengan jumlah persediaan sumberdaya alam yang diketahui.
Semua pihak menyetujui pernyataan ini, namun ada perbedaan pendapat mengenai implikasi kebajikan dan cara penanggulangan masalah yang ditimbulkan.
Bagi mereka yang mendukung pertumbuhan ekonomi masalah kekeurangan sumberdaya alam hanya sementara sifatnya karena masalah tersebut dapat diatasi dengan kemajuan teknologi yang dikaitkan dengan penemuan baru, eksplorasi, pengambilan baru, dan pengolahan sumberdaya alam.
Maka dari itu kekurangan sumberdaya alam dalam arti absolut jarang sekali terjadi.
Apakah masalah pengambilan sumberdaya alam itu bersifat temporer atau permanen, tetapi yang jelas adalah bahwa persoalan itu ada dan sesungguhnya hanya ada tiga kemungkinan cara pemecahannya :
1. Meningkatkan tersedianya sumberdaya alam pada laju yang paling tidak sama dengan laju penggunaan sumberdaya alam.
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam yang sekarang ini sudah kita kuasai dan kita ketahui persediaannya.
“
Memburuknya lingkungan dan terkurasnya sumberdaya alam sangat dipengaruhi oleh perkembangan sektor industri.
Misalnya pengurasan sumberdaya energi sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, kemudian dengan semakin cepatnya pertumbuhan ekonomi akan mempercepat pengurasan sumberdaya tersebut.
Proses ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Jadi karena sumberdaya alam tersebut dibutuhkan untuk pembangunan, suatu kekurangan dalam sumberdaya energi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pertanyaan pertama memang berkaitan dengan masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh industrialisasi. Ancaman terhadap ekosistem dunia disebabkan oleh adanya negara industri, terutama negara industri maju seperti Amerika Serikat.
Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa memburuknya lingkungan bukan merupakan akibat dari industrialisasi melainkan karena kapitalisme dalam industrialisasi tersebut.
3. Penekanan permintaan terhadap sumberdaya alam.
Masing-masing dari ketiga cara di atas tidak berarti harus saling meniadakan satu sama lain, melainkan ketiga cara tersebut justru dapat dipakai secara bersama-sama.
Beberapa tindakan konservasi sumberdaya alam dapat digunakan secara bersama-sama dengan tindakan untuk menemukan sumberdaya alam baru guna menunjung pertumbuhan permintaan akan sumberdaya alam.
Sumberdaya Alam dan Pencemaran dalam MasyarakatIndustri
Apakah pencemaran lingkungan dan pengurasan sumberdaya alam selalu terjadi dalam masyarakat industri?apabila memang demikian maka :
1. Mungkin tidak ada cara untuk menghindari pencemaran dan pengurasan sumberdaya alam kalau tingkat perkembangan ekonomi tertentu harus dicapai.
2. Perubahan sosial yang cepat dan struktur masyarakat yang kompleks akan tidak memungkinkan untuk menemukan dan melaksanakan pemecahan terhadap masalah tersebut.
“
Pemilikan swasta terhadap alat-alat produksi, perekonomian pasar, dan motof mencari laba telah menyebabkan perekonomian menjadi terikat pada tujuan demi untuk pertumbuhan ekonomi.
Salah satu alasannya adalah untuk mempertahankan keseimbangan antara kelestarian lingkungan dengan pembangunan yang sering dilakukan.
Sebaliknya adalah manfaat yang berkelanjutan untuk kesejahteraan, sehingga pengelolaan sumberdaya alam dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan tidak hanya mempertimbangkan manfaat kekayaan alam itu dalam sesaat dengan keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi yang diperlukan adalah pengelolaan yang tepat demi kelestarian pembangunan dalam jangka yang panjang.
Suatu contoh untuk keserasian guna pemeliharaan lingkungan dan pembangunan apabila kita mengadakan intervensi terhadap alam, misalnya pembuatan waduk, terlebih dahulu harus kita perhatikan dampak positif dan negatifnya.
Sebagai kesimpulan bahwa ada hubungan yang jelas antara industrialisasi dan memburuknya kualitas lingkungan serta berkurangnya sumberdaya alam.
Pembangunan dan Lingkungan Hidup di IndonesiaPada tahun 1982, undang-undang lingkungan hidup untuk Indonesia dipersiapkan.
Maksudnya adalah pengembangan industri di suatu wilayah perlu memperhatikan lingkungan.
Cara yang sering digunakan dalam pengelolaan lingkungan ini ialah dengan menginternalisasikan eksternalitas negatif yang disebabkan oleh pembangunan ekonomi.
Untuk itulah dikembangkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL merupakan suatu instrumen yang memungkinkan untuk melakukan pelestarian lingkungan yang serasi dan seimbang.