HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Monika Istiana Dewi
NIM: 132114170
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Monika Istiana Dewi
NIM: 132114170
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUS10NAL DANUKURAN PERUSAⅡAAN DENGAN MANttMEN LABA
(Studi Empi五s pada Pertls激騒m MaJllufaktur yang Terda■ ar
di Bursa Efek lndollcsia Tahun 2013‐ 2015)
Pembimbing
M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., CA Tanggal: 7 lum2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“Wait on Me, My princess. My timing is always perfect. Don’t run ahead of Me or try
to fly before My plans are complete. Your strength will fail you, and your dreams will
wither away. Trust Me that My dreams for you are far greater than you can dream on
your own. Draw close to Me now, and I promise that this season of waiting will bring
you sweetest of rewards”
“If you have worry, you don’t have faith, and if you have faith, you don’t have worry”
(Jack Coe)
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu,
maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6)
“Tidak ada satu halpun yang kebetulan dalam hidupku”
“ ORA ET LABORA “
“ OJO DUMEH”
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santa Monika
serta orang-orang terkasih dalam hidup :
Bapak, Ibu, Mas Thian, Mas Win,
dan Mbak Priska
Keluarga besarku dan sahabat-sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DANUKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndoensia Tahun 2013-2015)
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsiini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambildengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atausimbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulislain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidakterdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang sayaambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisaslinya.
Apabila saya me1akukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak,dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasiltulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukantindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiransaya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batalsaya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Monika Istiana Dewi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUANPUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monika Istiana Dewi
Nomor Mahasiswa : 132114170
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2013-2015
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan,
Monika Istiana Dewi
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas S anata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dai berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Sanata Dhdi,ma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto. SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen
Pembimbing Akademik.
5. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt., QIA., CA. selaku dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan,
masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
Vll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc. dan Dra. YFM. Gien
Agustinawansari, MM., Ak., CA. selaku dosen penguji yang
memberikan masukan pada penulisan skripsi ini.
7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
8. Bapak, Ibu, Mas Thian, Mas .Win, dan Mbak Priska yang selalu
memberikan doa, motivasi dan semangat dalam benfuk apapun selama
proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.
9. Sahabat-sahabatku Ketunjel, 8E, Stedil, Surya 24, Arek-Arek Babebo,
Para Pejuang, dan Cetar Membahanayang selalu ada dan setia.
10. Sahabat-sahabatku Ariska, Yuli, Fitari, Widi, Agnes, Pitados, Evi,
Ganis, Meg?, Naning, Novi, Heni, Michelle, dan Vhica yang terkasih.
11. Teman-teman MPAT Kelas G, Akuntansi Kelas D dan seperjuangan
Akuntansi 2013 yangsaling mem-bantu dan berbagi ide.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 3 I Juli 2017
Vlll
Monika Istiana Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ..................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiv
ABSTRAK .................................................................................................... xv
ABSTRACT .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan ........................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 7
A. Teori Keagenan .................................................................... 7
B. Kepemilikan Intitusional…………………………………... 9
C. Ukuran Perusahaan................................................................ 10
D. Manajemen Laba .................................................................. 11
E. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Manajemen Laba .................................................................. 20
F. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba .... 21
G. Kerangka Konseptual ........................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 25
A. Jenis Penelitian .................................................................... 25
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 25
C. Populasi Sasaran .................................................................. 25
D. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
F. Teknik Analisis Data .......................................................... 26
1. Mengumpulkan Data .................................................... 27
2. Menghitung Kepemilikan Institsuional ........................ 27
3. Menghitung Ukuran Perusahaan .................................. 27
4. Menghitung Manajemen Laba....................................... 28
5. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif ....................... 31
6. Mengklasifikasikan Data .............................................. 32
7. Melakukan Analisi Tabulasi Silang ............................. 34
8. Menarik Kesimpulan .................................................... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 36
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 40
A. Analisis Data ...................................................................... 40
1. Pengumpulan Data ....................................................... 40
2. Perhitungan Kepemilikan Institusional ........................ 40
3. Perhitungan Ukuran Perusahaan .................................. 43
4. Perhitungan Manajemen Laba....................................... 47
5. Analisis Statistik Deskriptif ......................................... 50
6. Pengklasifikasian Data ................................................. 62
7. Analisis Tabulasi Silang ............................................... 78
B. Pembahasan ......................................................................... 94
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 99
A. Kesimpulan ......................................................................... 99
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 99
C. Saran ................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 101
LAMPIRAN ................................................................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran .......................................... 37
Tabel 5.1 Perhitungan Kepemilikan Institusional ....................................... 40
Tabel 5.2. Perhitungan Ukuran Perusahaan ................................................ 43
Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba .................................................... 47
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional ............................ 50
Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan ...................................... 52
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Minimization Income ................................. 56
Tabel 5.7 Klasifikasi Minimization Income ............................................... 58
Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Maximization Income ................................. 59
Tabel 5.9. Klasifikasi Maximization Income ............................................... 61
Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional .................... 62
Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan ................................ 65
Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan Maximization
Income ........................................................................................ 68
Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income .................................... 71
Tabel 5.14. Pengklasifikasian Maximization Income .................................... 75
Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen
Laba (Minimization Income dan Maximization Income) ........... 79
Tabel 5.16 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 80
Tabel 5.17 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan
Minimization Income ................................................................ 81
Tabel 5.18 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Minimization Income ................................................................ 82
Tabel 5.19 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan
Maximization Income ................................................................ 83
Tabel 5.20. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Maximization Income .................................................................. 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Tabel 5.21 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 86
Tabel 5.22 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
(Minimization Income dan Maximization Income) .................... 87
Tabel 5.23 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan
Minimization Income ................................................................. 88
Tabel 5.24 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Minimization Income .. 90
Tabel 5.25 Tabulasi Ukuran Perusahaan Institusional dengan
Maximization Income ................................................................. 91
Tabel 5.26 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Maximization Income.... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... 23
Gambar 5.1. Histogram Data Kepemilikan Institusional .......................... 51
Gambar 5.2 Histogram Data Ukuran Perusahaan .................................... 53
Gambar 5.3 Histogram Data Manajemen Laba ....................................... 54
Gambar 5.4 Histogram Minimization Income ........................................... 57
Gambar 5.4 Histogram Maximization Income .......................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ................................. 114
Lampiran 2. Data Perhitungan Kepemilikan Institusional ............................. 126
Lampiran 3. Data Perhitungan Ukuran Perusahaan ...................................... 132
Lampiran 4. Data Perhitungan Manajemen Laba ......................................... 136
Lampiran 5. Hasil Olah Data SPSS................................................................ 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)
Monika Istiana Dewi
NIM : 132114170
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepemilikan
institusional dengan manajemen laba. Penelitian ini juga dilakukan untuk
menganalisis hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
Populasi sasaran dalam penelitian ini berjumlah 90 perusahaan yang ditentukan oleh
berdasarkan kriteria tertentu, yaitu (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2015, (2) perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan
laporan keuangan tahun 2013-2015, (3) perusahaan manufaktur yang menggunakan
mata uang rupiah, dan (4) perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data.
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah
deskriptif kuantitatif dengan alat statistik: crosstabs dan korelasi gamma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional mempunyai
hubungan yang sangat lemah dan negatif dengan manajemen laba. Ukuran
Perusahaan mempunyai hubungan yang lemah dan positif dengan manajemen laba.
Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN INSTITUTIONAL OWNERSHIP
AND THE COMPANY SIZE WITH EARNINGS MANAGEMENT
(Empirical Study in Manufacture Companies Listed in the Indonesia
Stock Exchange on 2013-2015)
Monika Istiana Dewi
NIM : 132114170
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
This research aimed to analyze the relationship between institutional with
earnings management. This research also aimed to analyze the relationship between
the company size with earnings the management.
The type of the research was an empirical study. The population used in this
research was manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the
year of 2013-2015. The total of targeted population was 90 companies which were
determined based on certain criteria, were (1) manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange in the year of 2013-2015, (2) manufacturing companies
were financial report consistent published in the year of 2013-2015, (3)
manufacturing companies was used rupiah, and (4) which had complete data.
Analysis technique used was quantitative descriptive with statistical tools: crosstabs
and gamma correlation.
The result of this research showed that institutional ownership had a very
weak and negative relationship with earnings management. The company size had a
weak and positive relationship with earnings management.
Keywords: institutional ownership, the company size, earnings management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai
kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan sebagai sarana informasi
untuk mendukung keputusan yang akan dibuat. Salah satu pihak yang
menggunakan laporan keuangan adalah pemegang saham. Pemegang saham
menggunakan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen. Informasi
laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau prestasi
manajemen. Berdasarkan kenyataan yang ada, seringkali perhatian pengguna
laporan keuangan hanya ditujukan kepada informasi laba, tanpa
memperhatikan bagaimana laba tersebut dihasilkan. Hal ini mendorong
manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa tindakan yang disebut
manajemen laba (earning management) (Irawan, 2013).
Menurut Nariastiti dan Ratnadi (2014) earning management atau
manajemen laba ialah perilaku manajer dalam menaikkan atau menurunkan
laba yang akan disampaikan kepada pemilik perusahaan dengan tidak
meningkatkan atau menurunkan profitabilitas ekonomis jangka panjang
perusahaan tersebut. Kondisi ini memberi peluang manajer melakukan
pengelolaan laba untuk kepentingan pribadi. Dalam praktik manajemen laba,
manajer yang berkewajiban untuk menyampaikan kondisi perusahaan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pemegang saham terkadang tidak menyampaikan informasi sesuai dengan
kondisi perusahaan yang sebenarnya (Rinesti, 2016).
Perilaku manajer dalam melakukan manajemen laba untuk kepentingan
pribadi dapat diminimalisir dengan menerapkan good corporate governance.
Good Corporate Governance mendorong tercapainya kesinambungan
perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparasi,
akuntabilitas, responsibilitas, indepndensi, kewajaran, dan kesetaraan
(Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006:5). Penerapan good
corporate governance dapat dilakukan melalui mekanisme monitoring untuk
menyelaraskan berbagai kepentingan yaitu kepemilikan institusional.
Keberadaan kepemilikan institusional dipandang mampu menjadi alat
monitoring efektif bagi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Adisti
(2013) dalam Putri (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang
negatif antara kepemilikan institusional dan manajemen laba. Pemilik
institusi memiliki pengalaman dan pengetahuan yang profesional terkait
fungsi pengawasan dan pengelolaan organisasi sehingga menyadari
kemungkinan perilaku manajemen laba. keberadaan dari pemilik institusi
dalam perusahaan dapat mencegah pemborosan yang dilakukan pihak
manajemen. Penelitian Kurnia (2016) menemukan pula bahwa terdapat
korelasi negatif antara kepemilikan institusional terhadap manajemen laba,
semakin kecil proporsi kepemilikan saham oleh institusional, maka semakin
besar kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba. Berbeda dengan
penelitan Alves (2012) yang menemukan bahwa kepemilikan institusional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya kepemilikan
institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba. Hasil
tersebut didukung oleh penelitian Porter (1992) dalam Suriana (2014) yang
menyebutkan bahwa saham institutional adalah pemilik yang memfokuskan
pada laba jangka pendek, sehingga manajer terpaksa untuk melakukan
tindakan pengelolaan laba yang dapat meningkatkan laba jangka pendek
tersebut misalnya dengan manipulasi laba.
Faktor lain yang berhubungan dengan manajemen laba adalah ukuran
perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukan besar
kecilnya perusahaan. Investor dalam menanamkan sahamnya tentunya
memilih perusahaan yang mampu menunjukkan kinerja yang baik. Hal
tersebut bisa dibedakan dari ukuran perusahaan. Menurut Nuryaman (2008)
yang menggunakan data sampel perusahaan publik sektor manufaktur tahun
2005 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa ukuran
perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba. Perusahaan
besar memiliki basis investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan
yang lebih kuat untuk menyajikan laporan keuangan yang kredibel. Hasil
serupa juga dilakukan oleh Cithouru et al. (2011) dalam Suriana (2014) yang
menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan yang negatif
dengan manajemen laba. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rinesti
(2016) dan Novianus (2016) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan
memiliki hubungan yang positif dengan manajemen laba. Hasil serupa juga
dilakukan oleh Moses (1987) dalam Suriana (2014) menemukan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ukuran perusahan memiliki hubungan positif. Perusahaan-perusahaan yang
lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan
laba dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih banyak
menjadi subjek perhatian (sorotan) dari masyarakat dan pemerintah.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan kepemilikan
institusional dan ukuran perusahaan dengan manajemen laba karena adanya
perbedaan hasil penelitian pada penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti
mengambil populasi sasaran pada perusahaan manufaktur yang tercatat pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) karena perusahaan manufaktur termasuk
perusahaan besar yang menyokong perekonomian Indonesia. Persaingan
perusahaan manufaktur juga semkain meningkat, dengan demikian
kemungkinan untuk melakukan aktivitas manajemen laba sangat besar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Hubungan Kepemilikan Institusional dan Ukuran
Perusahaan dengan Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”.
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen
laba ?
2. Bagaimana hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memperoleh bukti secara empiris hubungan
kepemilikan institusional dengan manajemen laba.
2. Untuk mengetahui dan memperoleh bukti secara empiris hubungan ukuran
perusahaan dengan manajemen laba.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
informasi yang berkaitan dengan kepemilikan institusional, ukuran
perusahaan, dengan manajemen laba.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru untuk penulis dan
menerapkan ilmu yang selama ini telah dipelajari terutama berkaitan
dengan manajemen laba.
3. Bagi Investor
Penelitian ini dapat menjadi acuan penting bagi investor dalam
mengambil keputusan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, referensi, atau
perbandingan bagi peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Sistematika Penulisan
Pembahasan mengenai hubungan kepemilikan institusional dan ukuran
perusahaan dengan manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia ini akan dibagi dalam enam bab dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang akan digunakan untuk
mendukung proses penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi objek penelitian, metode dan desain penelitian,
teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel
penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Organisasi
Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yang dijadikan objek
penelitian.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan deskripsi data, analisis data, dan hasil
penelitian.
Bab VI Penutup
Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran dari penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Keagenan (Agency Theory)
Jensen dan Meckling (1976) dalam Irawan (2013), mendefinisikan
hubungan keagenan (agency relationship) sebagai suatu kontrak antara
pemilik perusahaan (principal) dengan manajer (agent) untuk menjalankan
suatu tugas demi kepentingan pemilik (principal) dengan mendelegasikan
wewenang pengambilan keputusan kepada manajer (agent). Pada perusahaan
yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai
principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka.
Pemegang saham memperkerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan
kepentingan principal.
Eisenhardt (1989) dalam Kurnia (2016) mengemukakan bahwa teori
keagenan dilandasi oleh beberapa asumsi. Asumsi-asumsi tersebut dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang sifat manusia, asumsi keorganisasian
dan asumsi informasi. Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia
memiliki sifat mementingkan diri sendiri (self-interest), manusia memiliki
daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality),
dan manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat
dasar manusia dijelaskan bahwa masing-masing individu semata-mata
termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik
kepentingan antara principal dan agent. Pihak pemilik (principal) termotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas
yang selalu meningkat. Sedangkan manajer (agent) termotivasi untuk
memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan psikologinya antara lain dalam hal
memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Dengan
demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan yang
masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat
kemakmuran yang dikehendaki.
Permasalahan yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan
principal dan agent disebut dengan agency problems. Salah satu penyebab
agency problems adalah adanya asymmetric information. Asymmetric
Information adalah ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal
dan agent. Principal atau pemilik tidak memiliki informasi yang cukup
tentang kinerja agent. Agent atau manajer memiliki lebih banyak informasi
mengenai kapasitas diri, lingkungan, dan perusahaan secara keseluruhan
(Widyaningdyah, 2001). Dalam praktiknya manajer sebagai pengelola
perusahaan tentunya mengetahui lebih banyak informasi internal dan prospek
perusahaan di waktu mendatang dibandingkan pemilik modal atau pemegang
saham. Sebagai pengelola, manajer memiliki kewajiban memberikan
informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Asimetris informasi
dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent mendorong
agent untuk untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada
principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengkuran
kinerja agent. Hal ini memacu agent untuk melakukan perilaku yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
semestinya (disfunctional behavior). Salah satu disfunctional behavior yang
dilakukan agent adalah pemanipulasian data dalam laporan keuangan agar
sesuai dengan harapan principal meskipun laporan tersebut tidak
menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya (Kurnia, 2016).
Pemanipulasian data dalam laporan keuangan tersebut dapat berupa praktik
manajemen laba (earning management).
B. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan presentase jumlah saham yang
dimiliki oleh pemilik institusi dari seluruh jumlah saham perusahaan yang
beredar. Pemilik institusi diantaranya perusahaan asuransi, bank, perusahaan
investasi dan kepemilikan institusi-institusi lain kecuali pemerintah
(Brillianti, 2013). Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam
memonitori manajemen karena dengan adanya kepemilikan oleh institusional
akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring
tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham.
Pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui
investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Tingkat kepemilikan
yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh
pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik
manajer. Cornet et al (2006) dalam Kurnia (2016) menyimpulkan bahwa
tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat
mendorong manajer untuk lebih menfokuskan perhatiannya terhadap kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perusahaan. Hal ini akan mengurangi perilaku mementingkan diri sendiri
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan pihak manajemen akan lebih
berintegritas.
C. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukan besarnya skala perusahaan. Ukuran
perusahaan dapat diklasifikasikan besar dan kecilnya dengan berbagai cara,
antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Irawan,
2013). Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator yang digunakan
investor untuk menilai asset dalam melakukan investasi. Selain itu, ukuran
perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung bertindak hati-hati
dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan cenderung melakukan
pengelolaan laba secara efisien. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan
oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan
pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan
kondisinya lebih akurat (Restuwulan, 2013). Perusahaan yang berukuran
besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga
berbagai kebijakan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan
publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi inventor, kebijakan
perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang akan
datang, sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
besarnya pajak yang akan diterima, serta efektivitas peran pemberian
perlindungan terhadap masyarakat secara umum.
Menurut Irawan (2013), ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur
pendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan
memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.
Kebutuhan dana yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan
menginginkan pertumbuhan laba dan juga pertumbuhan tingkat pengembalian
saham. Hal tersebut menyebabkan faktor ukuran perusahaan yang
menunjukkan besar kecilnya perusahaan merupakan faktor penting dalam
pembentukan manajemen laba.
D. Manajemen Laba
1. Pengertian Manajemen Laba
Menurut Schipper (1989) dalam Sulistyanto (2008), manajemen laba
merupakan suatu tindakan intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses
pelaporan keuangan eksternal untuk mendapatkan seberapa keuntungan
privat. Menurut Sulistyanto (2008), manajemen laba secara umum
didefinisikan sebagai upaya manajer suatu perusahaan untuk
mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan
keuangan dengan suatu tujuan untuk mengelabui stakeholder ingin
mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Manajer melakukan
manajemen laba dengan memilih metoda atau kebijakan akuntansi
terlebih dahulu untuk menaikkan laba atau menurunkkan laba. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Primanita dan Setiono (2006) dalam Irawan (2013) manajemen laba
biasanya terjadi ketika manajer menggunakan kebijakan dalam pelaporan
keuangan untuk mengaburkan sebagian stakeholder tenang kinerja
ekonomis perusahaan atau untuk mempengaruhi kontrak yang
bergantung atas angka akuntansi yang dilaporkan. Sedangkan menurut
Setiawati dan Na‟im (2000), manajemen laba adalah campur tangan
manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan
untuk menguntungkan dirinya sendiri.
Pengertian manajemen laba menurut Scott (2000) adalah sebagai
pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer. Cara pemahaman atas
manajemen laba menurut Scott (2000) dibagi menjadi dua. Pertama,
melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk
memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi,
kontrak utang, dan political costs (opportunistic earnings manajement).
Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif efficient
contracting (Efficient Earnings Manajement), dimana manajemen laba
memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan
kelompok, perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak
terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak.
Apabila manajemen laba bersifat oportunis, maka informasi laba
tersebut dapat menyebabkan pengambilan keputusan investasi yang salah
bagi investor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan penjelasan dari beberapa peneliti, maka dapat
disimpulkan manajemen laba merupakan suatu tindakan intervensi
manajemen terhadap laporan keuangan yang berupa pemilihan kebijakan
akuntansi yang diperkenankan dalam proses pelaporan keuangan
eksternal untuk mendapatkan atau mencapai tujuan tertentu, sehingga
dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan.
2. Faktor-faktor Pendorong Manajemen Laba
Terdapat tiga hipotesis utama dalam teori akuntansi positive (positive
accounting theory), yang menjadi dasar pengembangan pengujian
hipotesis untuk mendeteksi manajemen laba menurut Watts dan
Zimmerman (1986) dalam Sulistyanto (2011), yaitu:
a. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)
Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan
utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang
memberikan bonus besar berdasarkan laba lebih banyak menggunakan
akutansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.
b. Hipotesis Rencana Utang (Debt Covenant Hypothesis)
Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaraan perjanjian kredit
cenderung memilih metode akuntansi yang memilki dampak
meningkatkan laba (Sweenty, 1994). Hal ini untuk menjaga reputasi
mereka dalam pandangan pihak eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis)
Semakin besar perusahaan semakin besar pula kemungkinan
perusahaan tersebut memilih metode akutansi yang menurunkan laba.
Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah akan
segera mengambil tindakan, misalnya: mengenakan peraturan
antitrust, menaikkan pajak, pendapatan perusahaan, dan lain – lain.
Sulistyawan (2011:31-37), mengatakan secara umum terdapat
beberapa hal yang memotivasi individu atau badan usaha melakukan
tindakan manajemen laba, diantaranya adalah:
1) Motivasi Bonus
Dalam sebuah perjanjian bisnis, pemegang saham akan memberikan
sejumlah insentif dan bonus sebgai feedback atau evaluasi atas kinerja
manajer dalam menjalankan operasional perusahaan. Insentif ini
diberikan dalam jumlah relatif tetap dan rutin. Sementara bonus yang
relatif besar nilainya hanya akan diberikan ketika kinerja manajer
berada di area pencapaian bonus yang telah ditetapkan oleh pemegang
saham. Kinerja manajemen salah satunya diukur dari pencapaian laba
usaha. Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut
memotivasi para manajer untuk memberikan performa terbaiknya
sehingga tidak menutup kemungkinan mereka melakukan tindakan
creative accounting agar dapat menampilkan kinerja yang baik demi
mendapatkan bonus maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2) Motivasi Utang
Selain melakukan kontrak bisnis dengan pemegang saham, untuk
kepentingan ekspansi perusahaan, manajer seringkali melakukan
beberapa kontrak bisnis dengan pihak ketiga, dalam hal ini adalah
kreditor. Agar kreditor mau menginvestasikan dananya
diperusahaannya, tentunya manajer harus menunjukan performa yang
baik dari perusahaannya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal
atau pinjaman dalam jumlah besar, perilaku kreatif dari manajer untuk
menampilkan performa yang baik dari laporan keuagannya pun
seringkali muncul.
3) Motivasi Pajak
Tindakan creative accounting tidak hanya terjadi pada perusahaan go
public dan selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk
kepentingan perpajakan. Kepentingan ini didominasi oleh perusahaan
go public. Perusahaan yang belum go public cenderung melaporkan
dan menginginkan untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih
rendah dari nilai sebenarnya. Kecenderungan ini memotivasi manajer
untuk bertindak kreatif melakukan tindakan manajemen laba agar
seolah-olah laba fiskal yang dilaporkan memang lebih rendah tanpa
melanggar aturan dan kebijakan akuntansi perpajakan.
4) Motivasi Penjualan Saham
Proses penjulan saham perusahaan ke publik akan direspon positif
oleh pasar ketika perusahaan penerbit saham (emiten) dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
“menjual” kinerja yang baik. Salah satu ukuran kinerja yang dapat
dilihat oleh calon investor adalah penyajian laba pada laporan
keuangan perusahaan. Kondisi ini seringkali memotivasi manajer
untuk berperilaku kreatif dengan berusaha menampilkan yang lebih
baik dari biasanya.
5) Motivasi Pergantian Direksi
Praktik manajemen laba biasanya terjadi pada sekitar periode
pergantian direksi atau chief executive officer (CEO). Menjelang
berakhirnya jabatan, direksi cenderung bertindak kreatif dengan
memaksimalkan laba agar performa kerjanya tetap terlihat baik pada
tahun tekahir ia menjabat. Motivasi utama yang mendorong perilakuk
kreatif tersebut adalah untuk memperoleh bonus yang maksimal pada
akhir masa jabatannya.
6) Motivasi Politis
Pada apek politis ini, manajer cenderung melakukan kreatif akuntansi
untuk menyajikan laba yang lebih rendah dari nilai sebenarnya,
terutama selama periode kemakmuran tertinggi. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi visibilitas perusahaan sehingga tidak menarik
perhatian pemerintah, media, atau konsumen yang dapat
menyebabkan meningkatkan biaya politisi perusahaan. Rendahnya
biaya politisi akan menguntungkan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Teknik Manajemen Laba
Teknik manajemen laba menurut Setiawati dan Nai’im (2000) dapat
dilakukan dengan tiga cara antara lain:
a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgment (perkiraan)
terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak
tertagih, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
b. Mengubah metode akuntansi
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu
transaksi, contoh: merubah deperesiasi angka tahun ke metode
depresiasi garis lurus.
c. Menggeser periode biaya atau pendapatan
Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan lain antara lain:
mempercepat/menunda pengeluaran promosi sampai periode
berikutnya, menunda/mempercepat pengiriman produk ke pelanggan.
4. Pola Manajemen Laba
Menurut Scoot (2000) dalam Irawan (2013), terdapat empat pola yang
dilakukan manajemen untuk melakukan pengelolaan atas laba, yaitu:
a. Cuci Bersih (Taking a Bath)
Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO
baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini
diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang. Manajemen
mencoba mengalihkan expected future cost ke masa kini, agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
memiliki peluang yang lebih besar mendapatkan laba di masa yang
akan datang.
b. Menurunkan Laba (Income Minimization)
Pola ini dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat laba yang
tinggi, sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun
drastis dapat diatasi dengan mengambil simpanan laba periode
berjalan. Manajemen mencoba memindahkan beban ke masa kini agar
memiliki peluang yang lebih mendapatkan laba di masa yang akan
datang.
c. Menaikan Laba (Income Maximization)
Dilakukan pada saat laba menurun dengan cara memindahkan beban
ke masa mendatang. Tindakan atas income maximization bertujuan
untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang
lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan
pelanggaran perjanjian hutang.
d. Perataan Laba (Income Smoothing)
Perataan laba dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang
dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu
besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif
stabil.
5. Pengukuran Manajemen Laba
Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
discretionary accruals yaitu bagian dari akrual yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
manipulasi data akuntansi dan dihitung dengan cara meyelisihkan total
akrual dan nondiscretionary accruals. Akrual merupakan basis akuntansi
yang digunakan sekarang ini. Menurut PSAK No. 01, “Dalam akuntansi
akrual, aktiva, kewajiban, ekuiti, penghasilan dan beban diakui pada saat
kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta disajikan
dalam laporan keuangan pada periode terjadinya”. Basis akuntansi yang
digunakan saat ini membuat perusahaan dapat mengakui biaya pada periode
tertentu, walaupun kas telah dikeluarkan. Perusahaan juga dapat mengakui
pendapatan pada periode tertentu, walaupun kas belum diterima perusahaan.
Hal tersebut dapat mengakibatkan munculnya akun akrual seperti kas,
piutang dagang, pendapatan diterima dimuka, hutang biaya, biaya
depresiasi, dan biaya dikeluarkan dimuka, biaya cadangan, biaya dan lain-
lain (Sulistyanto, 2008: 161).
Total akrual merupakan selisih antara laba bersih dan arus kas
operasi. Menurut Sulistyanto (2008: 164), total akrual merupakan
penjumlahan discretionary accrual dan nondiscretionary accrual. Menurut
Sulistiawan, et al (2011:51) akrual diskresioner dan akrual nondiskresioner
adalah sebagai berikut:
Akrual diskresioner (discretionary accruals) adalah akrual yang dapat
berubah sesuai dengan kebijakan manajemen, seperti pertimbangan
tentang penentuan umur ekonomis asset tetap atau pertimbangan
pemilihan metode depresiasi. Akrual nondiskresioner
(nondiscretionary accruals) adalah akrual yang dapat berubah bukan
karena kebijakan atau pertimbangan pihak manajemen, seperti
perubahan piutang yang besar karena adanya tambahan penjualan
yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dalam mengaplikasikan kebijakan accrual, deferral, dan prosedur
alokasi yang memiliki tujuan untuk menyesuaikan biaya dan pendapatan
berdasarkan pengeluaran dengan periode terjadinya, bukan mengaitkan biaya
dan pendapatan berdasarkan kas basis maka dapat dimengerti apabila
kebijakan akrual ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan manajemen laba
(Sulistyanto, 2008:182).
E. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
Kepemilikan institusional dapat membantu menciptakan tata kelola
perusahaan yang baik. Cornet et al., (2006) dalam Kurnia (2016),
menemukan adanya bukti yang menyatakan bahwa tindakan pengawasan
yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan pihak investor insitusional dapat
membatasi perilaku para manajer. Semakin kuatnya pengawasan akan
mempersempit kesempatan pihak manajemen untuk melakukan kecurangan.
Investor institusional dengan kepemilikan saham dalam jumlah besar
akan mempunyai dorongan yang cukup kuat untuk mengumpulkan informasi,
mengawasi tindakan-tindakan manajemen dan mendorong kinerja yang lebih
baik. Bilamana investor institusional mempunyai kepemilikan saham dalam
jumlah yang relatif rendah, maka para investor institusional hanya memiliki
sedikit dorongan untuk melakukan pengawasan terhadap tindakan oportunistik
manajer. Keberadaan investor institusi ini dipandang mampu menjadi alat
monitoring efektif bagi perusahaan (Irawan, 2013).
Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai hasil penelitian
kepemilikan instituisonal terhadap manajemen laba. Pandangan pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dinyatakan oleh Alves (2012) yang menemukan bahwa kepemilikan
institusional memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya
kepemilikan institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba.
Pandangan kedua menyatakan kepemilikan institutional mempunyai
hubungan negatif dengan manajemen laba. Penelitian tersebut dilakukan oleh
Adisti (2013) dalam Putri (2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang
negatif antara kepemilikan institusional dan manajemen laba.
F. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian besar
atau kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan adalah suatu skala di
mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara,
antara lain total aktiva, log size, penjualan dan nilai pasar saham. Perusahaan
yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas,
sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar
terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini
sesaui dengan Political Cost Hypothesis. Perusahaan yang lebih besar kurang
memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan
perusahaan-perusahaan kecil karena perusahaan besar dipandang lebih kritis
oleh pihak luar, baik oleh investor, kreditor, pemerintah maupun masyarakat
(Restuwulan, 2013).
Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai hasil penelitian ukuran
perusahaan terhadap manajemen laba. Pandangan pertama menyatakan bahwa
ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan manajemen laba. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
ini bisa dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Rinesti (2016) dan
Novianus (2016) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki
hubungan yang positif dengan manajemen laba. Hasil serupa juga dilakukan
oleh Moses (1987) dalam Suriana (2014) menemukan bahwa ukuran
perusahan memiliki hubungan positif. Perusahaan-perusahaan yang lebih
besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba
dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih banyak menjadi
subjek perhatian (sorotan) dari masyarakat dan pemerintah.
Pandangan kedua menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif
terhadap manajemen laba. Penelitian Nuryaman (2008) menggunakan data
sampel perusahaan publik sektor manufaktur tahun 2005 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki
hubungan negatif dengan manajemen laba. Ini mengidentifikasikan bahwa
perusahaan besar kecenderungan melakukan tindakan manajemen labanya
lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang ukurannya lebih kecil.
G. Kerangka Konseptual Penelitian
Penelitian ini ingin meneliti hubungan antara variabel kepemilikan
institusional dengan manajemen laba, dan variabel ukuran perusahaan dengan
manajemen laba. Penelitian ini meneliti hubungan antara variabel sehingga
tidak ada perumusan hipotesis, karena kesimpulan yang akan ditarik hanya
terbatas pada populasi sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Cara pemahaman atas manajemen laba menurut Scott (2000) dalam
Kurnia (2015) dibagi menjadi dua, salah satunya memandang manajemen laba
sebagai perilaku oportunistik manajer. Apabila manajemen laba bersifat
oportunistik, maka informasi laba tersebut dapat menyebabkan pengambilan
keputusan investasi yang salah bagi investor. Keberadaan kepemilikan
institusional dianggap mampu mengendalikan adanya tujuan oportunistik dari
manajer. Hal tersebut karena pemilik saham institusi memiliki keahlian lebih
dibidang keuangan dan memiliki pengalaman yang lebih banyak
dibandingkan pemegang saham lain. Pemilik saham institusi dengan
kepemilikan saham dalam jumlah besar akan mempunyai dorongan yang
cukup kuat untuk mengumpulkan informasi, mengawasi tindakan-tindakan
manajemen dan mendorong kinerja yang lebih baik. Bila pemilik saham
institusi mempunyai kepemilikan saham dalam jumlah yang relatif rendah,
maka para pemilik saham institusi hanya memiliki sedikit dorongan untuk
melakukan pengawasan terhadap tindakan oportunistik manajer. Tindakan
pengawasan tersebut dapat membatasi perilaku para manajer. Semakin
Kepemilikan
Institusional
Ukuran
Perusahaan
Manajemen Laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kuatnya pengawasan akan mempersempit kesempatan pihak manajemen
untuk melakukan kecurangan (Cornet et al., 2006 dalam Kurnia, 2015).
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berhubungan
dengan manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar cenderung akan
memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang
lebih kecil. Salah satu alasan utamanya adalah karena perusahaan besar harus
mampu untuk memenuhi ekspektasi dari investor atau pemegang sahamnya
(Desmiyawati dan Yessi, 2009). Tambahan dana tersebut bisa diperoleh dari
penerbitan saham baru atau penambahan hutang. Motivasi untuk
mendapatkan dana tersebut akan mendorong pihak manajemen untuk
melakukan praktik manajemen laba, sehingga dengan pelaporan laba yang
tinggi maka calon investor maupun kreditur akan tertarik untuk menanamkan
dananya (Agustia dalam Novianus, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi empiris.
Studi empiris adalah penelitian dengan menggunakan data sekunder yang
kemudian diolah dan dianalisis secara menyeluruh. Variabel yang diteliti
dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan
manajemen laba. Jenis perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.
2. Objek penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015.
C. Populasi Sasaran
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Populasi sasaran
ini memiliki kriteria-kriteria tertentu sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015
2. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan laporan
keuangan di BEI secara berturut-turut tahun 2013-2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam
publikasi laporan keuangan selama tahun 2013-2015.
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai data
yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa
laporan tahunan perusahaan manufaktur yang tercatat pada tahun 2013-2015.
Data-data tersebut diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, yaitu
www.idx.co.id.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan,
menganalisis, dan mempelajari data sekunder berupa laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2013-2015.
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langakh analisis data yang yang dilakukan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1 Mengumpulkan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2015 yang telah memenuhi kriteria tertentu. Mengumpulkan
data untuk menghitung tingkat kepemilikan institusional yaitu jumlah
saham yang dimiliki institusional dan jumlah saham yang beredar.
Mengumpulkan data untuk menghitung tingkat ukuran perusahaan yaitu
total aset. Terakhir, mengumpulkan data untuk menghitung tingkat
manajemen laba yaitu total piutang, total asset, total pendapatan, EXBI,
total arus kas operasi, dan property, plant, and equipment (PPE).
2 Menghitung Kepemilikan Institsusional
Kepemilikan institusional dalam penelitian ini diukur dengan rasio
jumlah saham yang dimiliki institusional nonpemerintah dibandingkan
dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan (Saputro, 2016).
Jumlah saham yang dimiliki institusi nonpemerintah
KI = X 100%
Jumlah saham yang beredar keseluruhan
3 Menghitung Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat menggambarkan
besar kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan pada penelitian ini dinilai
menggunakan proksi logaritma natural total aset (Halim, dkk.2005)
Ukuran perusahaan = Ln total aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4 Menghitung Manajemen Laba
Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
Modified Jones Model (MJM) melalui discretionary accruals (DA) yang
dihitung dengan cara total accrual (TA) dikurangi dengan non
discretionary accruals (NDA) (Sulistiawan, 2011). Pengukuran
manajemen laba menggunakan model modified Jones Model dalam
penelitian ini karena mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan
oleh Dechow et al, (1995). Penelitian yang dilakukan oleh Dechow et al,
(1995), menyatakan bahwa versi modifikasi dari model yang
dikembangkan oleh Jones (1991) memberikan tes kekuatan yang paling
kuat untuk manajemen laba.
Konsep discretionary accruals memberi pengertian bahwa pihak
manajemen dapat memanipulasi pendapatan akrual dan biasanya
digunakan untuk mencapai pendapatan yang diinginkan. Langkah-
langkah untuk menghitung discretionary accruals adalah sebagai
berikut:
a. Menghitung nilai total akrual (TA)
TAit = EXBIit - CFOit
Total akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang
berasal dari aktivitas operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu bagian akrual yang memang sewajarnya ada
dalam proses penyususnan laporan keuangan, disebut dengan non
discretionary accruals, dan bagian akrual yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
manipulasi data akuntansi yang disebut dengan discretionary
accruals.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menghitung
manajemen laba adalah menentukan nilai total akrual perusahaan i
pada periode t (TAit). Nilai tersebut diperoleh dari selisih antara
laba perusahaan i pada periode t (EXBIit ) dan arus kas operasi
perusahaan i pada periode t (CFOit).
b. Menentukan nilai parameter α1, α2, α3
Tujuan dari regresi tersebut adalah untuk menentukan nilai dari
koefisien α1, α2, α3 setiap perusahaan dalam masing-masing tahun
dengan persamaaan regresi sebagai berikut:
TAit = α1 + α2 ΔRevit + α3 PPEit + ԑit
Lalu semua variabel tersebut dibagi dengan asset tahun
sebelumnya (Ait-1), sehingga formulasinya menjadi:
TAit /Ait-1 = α1(1 / Ait-1 ) + α2(ΔRevit / Ait-1) + α3( PPEit / Ait-1) + ԑit
Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan nilai
parameter α1, α2, α3. Nilai tersebut dapat ditentukan dengan
melakukan regresi. Untuk melakukan regresi, Anda harus
menentukan variabel yang berlaku sebagai variabel Y dan variabel
X (Sulistiawan, et al 2011:L-3). Dengan demikian ditentukan
bahwa:
TAit / Ait-1 = variabel Y
(Total akrual dibagi asset awal tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1 / Ait-1 = variabel X1
(Nilai 1 dibagi asset awal tahun)
ΔRevit / Ait-1 = variabel X2
(Kenaikan atau penurunan penjualan tahun ini dibagi asset awal
tahun. Perubahan. Perubahan penjualan adalah selisih penjualan
tahun ini dengan tahun lalu)
PPEit / Ait-1 = variabel X3
(Total aktiva tetap tahun ini dibagi dengan asset awal tahun)
c. Menentukan nilai non discretionary accrual (NDA)
Setelah diketahui nilai dari α1, α2, α3 dari masing-masing
perusahaan dalam setiap tahunnya, selanjutnya nilai koefisien
tersebut digunakan untuk menentukan nilai non discretionary
accrual, dengan menggunakan rumus:
NDAit = α1(1/Ait-1) + α2(ΔRevit /Ait-1 - ΔRecit /Ait-1 ) + α3(PPEit /Ait-1)
Nilai parameter α1, α2, dan α3 adalah hasil perhitungan pada
langkah ke-2. Isikan semua nilai yang ada dalam formula sehingga
nilai NDA bisa didapatkan.
d. Menentukan nilai Discretionary Accruals (DA)
Discretionary Accruals merupakan indikator manajemen laba
akrual yang didapatkan dengan cara mengurangi total akrual yang
dibagi dengan total aset tahun sebelumnya dengan NDA, dengan
formulasi:
DAit = TAit/Ait-1 - NDAit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Keterangan:
TAit : Total akrual perusahaan i pada periode t.
EXBIit : Earnings before extraordinary items.
CFOit : Arus kas operasi perusahaan i pada periode t.
NDAit : Akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t.
DAit : Akrual diskresioner perusahaan i pada periode t.
Ait-1 : Total asset total perusahaan i pada periode t-1.
ΔRevit : Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t.
ΔRecit : Perubahan piutang perusahaan i pada periode t.
PPEit : Property, Plant, Equipment perusahaan i pada periode t.
α1, α2, α3 : Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.
ԑit : Error term perusahaan i pada periode t.
5 Melakukan Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data populasi
sasaran, yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah
penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rat-rata, standar
deviasi, dan perhitungan persentase (Sugiyono, 2009). Deskripsi variabel
dilakukan dengan menganalisis histogram untuk mengetahui sebaran
data, serta sebagai dasar klasifikasi data. Histogram adalah grafik yang
berbentuk batang yang menggambarkan niali data, dimana tiap nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menempati suatu jumlah area yang sama dalam area yang tertutup
(Cooper and Schindler, 2006).
6 Mengklasifikasikan Data
a. Mengklasifikasikan Data Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional dibagi menjadi beberapa kategori yang
berbeda dengan memperhatikan urutan. Pembagian kategori tersebut
didasarkan pada jumlah saham yang dimiliki oleh institusi sesuai
dengan PSAK 15 tahun 2015 dan PSAK 65 tahun 2015 sehingga
pembagian kategori menjadi seperti berikut:
Tidak Signifikan (1) = X ≤ 20%
Signifikan (2) = 20% < X ≤50%
Pengendali (3) = X > 50%
b. Mengklasifikasikan Data Ukuran Perusahaan
Klasifikasi data ukuran perusahaan dilakukan berdasarkan distribusi
frekuensi dengan melihat pola persebaran data dari histogram yang
telah dibuat, kemudian mengkategorikannya menjadi seperti berikut:
Total Aset Rendah (1) = 0 < X ≤ 26.00
Total Aset Sedang (2) = 26.00 < X ≤ 28.00
Total Aset Tinggi (3) = 28.00 < X ≤ 30.00
Total Aset Paling Tinggi (4) = X > 24.00
c. Mengklasifikasikan Data Manajemen Laba
Tujuan dari klasifikasi data ini supaya data ukuran data
menjadi kategori. Data yang bernilai negatif berarti perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
cenderung melakukan manajemen laba dengan cara minimization
income, sedangkan data yang bernilai positif berarti perusahaan
cenderung melakukan manajemen laba dengan cara maximization
income. Menurut Sulistiawan et al (2011: L-12), semakin besar
nilai NDA menunjukkan perusahaan cenderung menggunakan
strategi peningkatan laba, sedangkan semakin negatif nilai NDA
menunjukkan perusahaan cenderung menggunakan strategi
penurunan laba. Hal tersebut berarti bahwa nilai discretionary
accruals positif menunjukan manajemen laba dilakukan dengan
maximization income, sedangkan nilai discretionary accruals
negatif menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan
minimization income. Berdasarkan nilai negatif dan positif tersebut,
maka klasifikasi manajemen laba dibagi menjadi 2 kategori seperti
berikut ini:
0 = nilai discretionary accruals negatif (minimization income)
1 = nilai discretionary accruals positif (maximization income )
Setelah manajemen laba diklasifikasikan menjadi dua kategori,
kemudian dari masing-masing kategori tersebut diklasifikasikan lagi
untuk mengetahui tingkatan manajemen laba.
Minimization Income
Sangat Rendah (1) = 0.100 ≤ X < 0
Rendah (2) = -0.200 ≤ X < -0.100
Tinggi (3) = -0.300 ≤ X < -0.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sangat Tinggi (4) = X < -0.300
Maximization Income
Sangat Rendah (1) = 0 < X ≤ 0.200
Rendah (2) = 0.200 < X ≤ 0.400
Tinggi (3) = 0.400 < X ≤ 0.600
Sangat Tinggi (4) = X > 0.600
7 Melakukan Analisis Tabulasi Silang
Tabel silang merupakan tabel yang berfungsi untuk menjelaskan
hubungan antar dua variabel atau lebih. Crosstabs menyajikan data
dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom. Data untuk
penyajian crosstabs adalah data berskala ordinal dan nominal. Data yang
digunakan pada analisis tabulasi silang dalam penelitian ini adalah data
skala rasio yang telah diklasifikasikan dan diubah menjadi skala ordinal.
8 Menarik Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan hasil analisis dari tabel
tabulasi silang antar variabel dengan melihat kekuatan hubungan dan
arah hubungan melalui nilai gamma. Menurut Hasan (2008), nilai
koefisien korelasi (KK) dibagi menjadi beberapa kategori:
a. KK = 0 : Tidak ada hubungan
b. 0.00 <KK≤ 0.20 : Sangat Lemah
c. 0.20 <KK≤ 0.40 : Lemah
d. 0.40 <KK≤ 0.70 : Cukup Kuat
e. 0.70 <KK≤ 0.90 : Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
f. 0.99 <KK≤ 1.00 : Sangat Kuat
g. KK = 1 : Sempurna
Koefisien korelasi menunjukan kekuatan hubungan linear dan
arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka
kedua variabel mempunyai hubungan positif atau searah. Artinya jika
nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.
Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel
mempunyai hubungan negatif atau berlawanan. Artinya jika nilai
varaibel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan
berlaku sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan manufaktur yang
terdaftar di situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) tahun 2013 sampai
2015. Populasi sasaran ditentukan dengan membuat kriteria-kriteria tertentu yang
sesuai dengan penelitian untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Kriteria
pemilihan perusahaan yang menjadi populasi sasaran dijabarkan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran
Kriteria Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015 142
Perusahaan manufaktur yang tidak secara konsisten mempublikasikan
laporan keuangan secara berturut-turut tahun 2013-2015 (10)
Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah (28)
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data (14)
Perusahaan yang terpilih menjadi populasi sasaran 90
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, terdapat 90 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berikut daftar perusahaan manufaktur
yang menjadi populasi sasaran:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran
No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA
1 ADES Akasha Wira International Tbk Tbk Minuman dan Makanan
2 AKPI Argha Karya Prima Ind, Tbk Plastik dan Kemasan
3 ALDO Alkindo Naratama Tbk Kertas dan Pulp
4 ALKA Alakasa Industrindo Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
6 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk Minuman dan Makanan
7 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk Kaca dan Porselin
8 APLI Asiaplast Industries Tbk Platik dan Porselin
9 ARNA Arwana Citramulia Tbk Kaca dan Porselin
10 ASII Astra International Tbk Otomotif dan Komponen
11 AUTO Astra Otoparts Tbk Otomotif dan Komponen
12 BATA Sepatu Bata Tbk Sepatu dan Sandal
13 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk Alas Kaki
14 BRNA Berlina Tbk Plastik dan Kemasan
15 BTON Betonjaya Manunggal Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
16 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk, Kimia
17 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, Minuman dan Makanan
18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Pakan Ternak
19 DLTA Delta Djakarta Tbk Minuman dan Makanan
20 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk Kimia
21 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk Farmasi
22 EKAD Ekadharma International Tbk Kimia
23 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk Kertas dan Pulp
24 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
25 GGRM Gudang Garam Tbk Rokok
26 GJTL Gajah Tunggal Tbk Otomotif dan Komponen
27 HDTX Panasia Indo Resources Tbk Garmen dan Tekstil
28 HMSP HM Sampoerna Tbk Rokok
29 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Minuman dan Makanan
30 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk Plastik dan Kemasan
31 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk Kaca dan Porselin
32 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk Otomotif dan Komponen
33 INAI Indal Aluminium Industry Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
34 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Minuman dan Makanan
35 INDS Indospring Tbk Otomotif dan Komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran (Lanjutan)
No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA
36 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Semen
37 JECC Jembo Cable Company Tbk Kabel
38 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
39 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Pakan Ternak
40 JPRS Jaya Pari Steel Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
41 KBLI KMI Wire and Cable Tbk Kabel
42 KBLM Kabelindo Murni Tbk Kabel
43 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Kertas dan Pulp
44 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk Peralatan Rumah Tangga
45 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Kaca dan Porselin
46 KICI Kedaung Indah Can Tbk Peralatan Rumah Tangga
47 KLBF Kalbe Farma Tbk Farmasi
48 LION Lion Metal Works Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
49 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk Peralatan Rumah Tangga
50 LMSH Lionmesh Prima Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
51 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk Otomotif dan Komponen
52 MAIN Malindo Feedmill Tbk Pakan Ternak
53 MBTO Martina Berto Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT
54 MERK Merck Tbk Farmasi
55 MLIA Mulia Industrindo Tbk Kaca dan Porselin
56 MRAT Mustika Ratu Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT
57 MYOR Mayora Indah Tbk Minuman dan Makanan
58 MYTX APAC Citra Centertex Tbk Garmen dan Tekstil
59 NIPS Nipress Tbk Otomotif dan Komponen
60 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk Logam, Besi atau sejenisnya
61 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk Otomotif dan Komponen
62 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk Minuman dan Makanan
63 PYFA Pyridam Farma Tbk Farmasi
64 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk Garmen dan Tekstil
65 RMBA Bentoel International Investama Tbk Rokok
66 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk Minuman dan Makanan
67 SCCO Supreme Cable Manufacturing
Corporation Tbk Kabel
68 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk Farmasi
69 SIAP Sekawan Intipratama Tbk Plastik dan Kemasan
70 SIPD Sierad Produce Tbk Pakan Ternak
71 SKBM Sekar Bumi Tbk Minuman dan Makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Populasi Sasaran (Lanjutan)
No KODE NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA
72 SKLT Sekar Laut Tbk Minuman dan Makanan
73 SMCB Holcim Indonesia Tbk Semen
74 SMSM Selamat Sempurna Tbk Otomotif dan Komponen
75 SPMA Suparma Tbk Kertas dan Pulp
76 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Farmasi
77 SRSN Indo Acidatama Tbk Kimia
78 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk Garmen dan Tekstil
79 STAR Star Petrcohem Tbk Garmen dan Tekstil
80 STTP Siantar Top Tbk Minuman dan Makanan
81 TCID Mandom Indonesia Tbk Kosmetik & Kebutuhan RT
82 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk Kayu dan Pengolahannya
83 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk Plastik dan Kemasan
84 TRST Trias Sentosa Tbk Plastik dan Kemasan
85 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk Farmasi
86 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk Minuman dan Makanan
87 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk Garmen dan Tekstil
88 UNVR Unilever Indonesia Tbk Kosmetik dan Kebutuhan RT
89 VOKS Voksel Electric Tbk kabel
90 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk plastik dan Kemasan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Data mengenai perusahaan yang menjadi populasi sasaran yang telah
ditentukan berdasarkan kriteria tertentu dapat dilihat pada bagian
lampiran 1. Data mengenai kepemilikan institusional yang diukur dengan
persentase jumlah institusi pemegang saham sebagai investor
dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan dapat
dilihat pada bagian lampiran 2. Data mengenai ukuran perusahaan
dengan proksi logaritma natural total aset dapat dilihat pada bagian
lampiran 3. Data mengenai manajemen laba berupa total piutang, total
asset, total pendapatan, EXBI, total arus kas operasi, dan property, plant,
and equipment (PPE) dapat dilihat pada bagian lampiran 4.
2. Perhitungan Kepemilikan Institusional
Hasil perhitungan kepemilikan institusional dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional
NO KODE Kepemilikan Institusional (%)
2013 2014 2015
1 ADES 91.94 91.94 91.94
2 AKPI 65.13 65.13 65.13
3 ALDO 62.28 62.55 62.85
4 ALKA 94.91 94.91 94.91
5 ALMI 75.97 82.13 76.48
6 ALTO 80.73 80.73 81.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)
NO KODE Kepemilikan Institusional (%)
2013 2014 2015
7 AMFG 84.70 84.73 84.82
8 APLI 80.65 84.65 84.93
9 ARNA 61.37 50.46 48.08
10 ASII 50.11 50.11 50.11
11 AUTO 80.00 80.00 80.00
12 BATA 87.15 87.15 87.11
13 BIMA 88.96 88.96 88.96
14 BRNA 51.42 51.42 53.02
15 BTON 81.54 81.83 81.83
16 BUDI 52.68 52.68 50.07
17 CEKA 87.02 87.02 87.02
18 CPIN 55.53 55.53 55.53
19 DLTA 84.58 84.58 84.59
20 DPNS 66.42 59.64 59.87
21 DVLA 92.66 92.66 92.66
22 EKAD 75.45 75.45 75.45
23 FASW 75.70 74.74 74.73
24 GDST 97.98 97.99 97.99
25 GGRM 75.55 75.55 75.55
26 GJTL 59.70 59.50 59.50
27 HDTX 92.29 91.04 91.04
28 HMSP 98.18 98.18 92.18
29 ICBP 80.53 80.53 80.53
30 IGAR 84.82 84.82 84.82
31 IKAI 78.74 77.45 77.43
32 IMAS 89.54 89.54 89.65
33 INAI 77.93 77.98 77.99
34 INDF 50.07 50.07 50.07
35 INDS 88.11 88.11 88.11
36 INTP 64.08 64.08 64.08
37 JECC 90.15 90.15 90.15
38 JKSW 60.56 60.56 60.56
39 JPFA 57.51 57.51 57.95
40 JPRS 68.42 68.42 68.42
41 KBLI 73.74 54.28 57.52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)
NO KODE Kepemilikan Institusional (%)
2013 2014 2015
42 KBLM 89.25 89.25 90.36
43 KBRI 28.51 75.20 75.00
44 KDSI 75.68 75.68 75.68
45 KIAS 98.24 98.24 98.24
46 KICI 74.02 74.02 74.02
47 KLBF 56.71 56.71 56.71
48 LION 71.11 71.11 71.03
49 LMPI 83.27 83.27 83.27
50 LMSH 32.21 32.21 32.21
51 LPIN 39.45 44.27 49.02
52 MAIN 50.10 51.48 57.09
53 MBTO 56.92 56.92 56.92
54 MERK 86.65 86.65 86.65
55 MLIA 68.19 69.69 73.44
56 MRAT 80.22 80.22 80.22
57 MYOR 32.93 32.93 32.93
58 MYTX 79.72 79.72 79.72
59 NIPS 37.11 62.90 62.90
60 PICO 94.01 94.01 94.01
61 PRAS 54.06 54.07 54.07
62 PSDN 72.10 72.10 73.58
63 PYFA 53.85 53.85 53.85
64 RICY 48.04 48.04 48.04
65 RMBA 98.96 98.96 98.96
66 ROTI 70.75 70.75 70.76
67 SCCO 67.26 67.26 71.15
68 SCPI 89.19 98.31 98.40
69 SIAP 72.83 82.40 38.13
70 SIPD 41.47 41.47 41.47
71 SKBM 80.82 88.82 80.48
72 SKLT 96.00 96.00 96.00
73 SMCB 80.65 80.65 80.65
74 SMSM 58.13 58.13 58.13
75 SPMA 74.20 74.20 78.13
76 SQBB 98.00 98.00 98.00
77 SRSN 95.00 95.00 95.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5.1 Perhitungan tingkat Kepemilikan Intitusional (Lanjutan)
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
3. Perhitungan Ukuran Perusahaan
Hasil perhitungan tingkat ukuran perusahaan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.2 Perhitungan Ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset
No Kode Ukuran Perusahaan
2013 2014 2015
1 ADES 26.81 26.95 27.21
2 AKPI 28.37 28.43 28.69
3 ALDO 26.43 26.6 26.63
4 ALKA 26.21 26.22 25.70
5 ALMI 28.64 28.80 28.41
6 ALTO 28.04 27.85 27.8
7 AMFG 28.89 29.00 29.08
8 APLI 26.44 26.33 26.46
NO KODE Kepemilikan Institusional (%)
2013 2014 2015
78 SSTM 70.00 70.00 70.00
79 STAR 62.75 55.42 48.19
80 STTP 59.86 59.86 59.86
81 TCID 72.10 72.10 72.10
82 TIRT 79.10 79.32 79.32
83 TOTO 96.20 96.20 92.45
84 TRST 59.71 59.71 56.68
85 TSPC 77.52 77.52 78.16
86 ULTJ 44.60 44.60 44.51
87 UNIT 54.79 54.79 54.79
88 UNVR 85.00 85.00 85.00
89 VOKS 53.46 53.46 33.01
90 YPAS 89.47 89.47 89.47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset
(Lanjutan)
No Kode Ukuran Perusahaan
2013 2014 2015
9 ARNA 26.76 27.86 27.99
10 ASII 33.00 33.09 33.13
11 AUTO 26.17 30.3 23.39
12 BATA 27.25 27.38 27.40
13 BIMA 25.49 25.37 25.32
14 BRNA 27.75 27.92 28.23
15 BTON 25.89 25.88 25.93
16 BUDI 26.50 28.54 28.81
17 CEKA 27.70 27.88 28.03
18 CPIN 30.39 30.67 30.84
19 DLTA 27.49 27.62 27.67
20 DPNS 26.27 26.32 26.34
21 DVLA 27.81 26.46 27.95
22 EKAD 26.56 26.74 26.69
23 FASW 29.37 29.35 29.58
24 GDST 27.81 27.93 27.92
25 GGRM 31.56 31.70 31.78
26 GJTL 30.36 30.41 30.49
27 HDTX 28.50 29.07 29.22
28 HMSP 30.94 30.98 31.27
29 ICBP 30.69 30.85 30.91
30 IGAR 26.48 26.58 26.67
31 IKAI 26.90 26.97 26.69
32 IMAS 30.74 30.79 30.84
33 INAI 27.36 27.52 27.92
34 INDF 31.99 32.08 32.15
35 INDS 28.42 28.46 28.57
36 INTP 30.91 30.99 30.95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset
(Lanjutan)
No Kode Ukuran Perusahaan
2013 2014 2015
37 JECC 27.85 27.69 27.94
38 JKSW 26.29 26.44 26.3
39 JPFA 30.33 30.39 30.47
40 JPRS 26.65 26.64 26.62
41 KBLI 27.92 27.92 28.07
42 KBLM 27.21 27.20 27.21
43 KBRI 27.39 27.89 28.01
44 KDSI 27.47 27.58 27.79
45 KIAS 28.45 28.49 28.38
46 KICI 25.30 25.30 25.62
47 KLBF 30.06 30.15 30.25
48 LION 26.94 27.12 27.18
49 LMPI 27.44 27.42 27.4
50 LMSH 25.68 27.16 27.62
51 LPIN 26.00 25.95 26.50
52 MAIN 28.43 28.89 29.01
53 MBTO 27.14 27.15 27.20
54 MERK 27.27 27.3 27.19
55 MLIA 29.60 29.61 29.59
56 MRAT 26.81 26.94 26.93
57 MYOR 29.90 29.96 30.06
58 MYTX 28.37 28.35 28.30
59 NIPS 27.41 27.54 28.07
60 PICO 27.16 27.16 27.13
61 PRAS 27.40 27.88 28.06
62 PSDN 27.25 27.15 27.15
63 PYFA 25.89 25.88 25.80
64 RICY 27.74 27.79 27.81
65 RMBA 29.85 29.96 30.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.2 Perhitungan ukuran perusahaan dengan proksi Ln Total Aset
(Lanjutan)
No Kode Ukuran Perusahaan
2013 2014 2015
66 ROTI 28.23 28.17 28.63
67 SCCO 28.20 28.14 28.20
68 SCPI 27.32 27.91 28.04
69 SIAP 26.33 29.24 26.35
70 SIPD 28.78 28.66 30.44
71 SKBM 26.93 27.20 27.36
72 SKLT 26.43 26.53 26.66
73 SMCB 27.33 30.48 30.48
74 SMSM 28.16 28.19 28.43
75 SPMA 28.20 28.37 28.41
76 SQBB 26.77 26.85 26.86
77 SRSN 26.77 26.86 27.08
78 SSTM 27.41 27.37 27.31
79 STAR 27.34 27.38 27.31
80 STTP 28.02 28.16 28.28
81 TCID 28.01 28.25 28.36
82 TOTO 28.19 28.34 28.52
83 TRST 28.81 28.81 28.84
84 TSPC 29.32 29.35 29.47
85 ULTJ 28.66 28.70 28.90
86 UNIT 26.85 26.81 26.86
87 UNVR 30.22 30.29 30.39
89 VOKS 28.30 28.07 28.06
90 YPAS 27.14 26.49 26.36
Sumber: data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. Perhitungan Tingkat Manajemen Laba
Hasil perhitungan tingkat manajemen laba dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary
Accruals (DA)
NO KODE Manajemen Laba (DA)
2013 2014 2015
1 ADES 0.02356 -0.09429 0.13813
2 AKPI 0.06072 -0.09918 0.16442
3 ALDO -0.12237 0.11845 0.16699
4 ALKA -0.40003 -0.00878 -0.14213
5 ALMI 0.47107 0.37384 -0.50868
6 ALTO 0.87026 0.05565 0.07398
7 AMFG -0.06344 0.02118 0.07673
8 APLI -0.14577 0.04061 -0.00026
9 ARNA -0.01899 0.15753 0.05009
10 ASII -0.01544 0.04277 -0.02384
11 AUTO -0.04737 0.02324 0.00989
12 BATA -0.03182 0.06961 0.26917
13 BIMA -0.00718 0.07342 -0.22822
14 BRNA -0.1333 -0.02301 -0.00394
15 BTON 0.19623 0.02824 0.02429
16 BUDI -0.04259 0.11437 0.08603
17 CEKA -0.27525 0.02833 0.00527
18 CPIN 0.04286 0.1697 0.16353
19 DLTA -0.09891 0.2589 -0.02559
20 DPNS 0.25562 0.05058 0.02509
21 DVLA 0.04804 0.01357 -0.10439
22 EKAD 0.11418 0.15144 -0.02438
23 FASW 0.04947 -0.1547 0.12299
24 GDST 0.0115 -0.08849 -0.16286
25 GGRM 0.06435 0.13766 0.17558
26 GJTL 0.01065 0.1156 0.08681
27 HDTX -0.3269 0.07559 0.04212
28 HMSP 0.05764 0.07798 0.5181
29 ICBP 0.02856 -0.04709 0.06205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary
Accruals (DA) (Lanjutan)
NO KODE Manajemen Laba (DA)
2013 2014 2015
30 IGAR -0.00689 0.1305 -0.03383
31 IKAI -0.01708 0.0937 0.02316
32 IMAS 0.19896 0.06646 0.0258
33 INAI -0.0752 -0.11446 0.09111
34 INDF -0.02487 -0.01505 0.07501
35 INDS -0.05705 0.10818 0.04382
36 INTP 0.01183 0.06928 0.05434
37 JECC 0.37196 0.04396 0.15705
38 JKSW 0.02232 -0.04081 -0.05532
39 JPFA 0.06578 -0.01099 0.08032
40 JPRS -0.05122 0.15927 -0.11512
41 KBLI 0.13917 0.02471 0.16908
42 KBLM 0.22247 0.15551 0.12713
43 KBRI 0.01716 0.22003 0.20721
44 KDSI -0.0872 0.13716 0.16058
45 KIAS -0.07248 0.10318 0.01216
46 KICI 0.07181 0.05469 0.12402
47 KLBF 0.12719 0.06607 0.07647
48 LION 0.05031 -0.00558 -0.00779
49 LMPI 0.06062 0.1191 0.06742
50 LMSH 0.49927 -0.35721 -0.10689
51 LPIN 0.06517 0.11029 -0.16641
52 MAIN 0.03104 0.20008 0.11423
53 MBTO 0.06901 0.03674 0.00891
54 MERK 0.07636 0.07023 0.0739
55 MLIA -0.04722 0.08368 0.05334
56 MRAT -0.00798 0.09377 0.03998
57 MYOR 0.0133 0.09506 0.0072
58 MYTX -0.01512 0.19936 0.12274
59 NIPS 0.23017 0.38183 0.42721
60 PICO 0.07601 0.07871 0.0245
61 PRAS 0.04589 0.12695 0.13207
62 PSDN 0.0087 0.11059 0.06333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.3 Perhitungan Manajemen Laba berdasarkan Discretionary
Accruals (DA) (Lanjutan)
NO KODE Manajemen Laba (DA)
2013 2014 2015
63 PYFA 0.08148 0.07183 0.03635
64 RICY 0.07288 0.00817 0.00155
65 RMBA -0.07591 0.0412 0.28523
66 ROTI -0.13019 0.03414 0.10135
67 SCCO 0.07008 0.1244 0.03827
68 SCPI 0.33772 0.29557 0.41283
69 SIAP 0.17266 -0.52449 -0.00488
70 SIPD 0.04023 0.13279 -0.14563
71 SKBM -0.28707 0.11402 0.06315
72 SKLT -0.1866 -0.01032 0.09316
73 SMCB -0.04633 0.07905 0.14092
74 SMSM 0.01255 0.07245 0.10253
75 SPMA 0.01995 0.13528 0.11279
76 SQBB 0.04927 0.1155 0.11421
77 SRSN 0.00904 0.07269 0.28874
78 SSTM -0.10424 -0.01246 -0.01052
79 STAR 0.02381 0.16123 0.04497
80 STTP 0.01685 0.02535 0.16495
81 TCID -0.0611 0.12879 0.10607
82 TIRT -0.16642 0.00194 0.10598
83 TOTO -0.00874 0.07181 0.14874
84 TRST -0.01197 0.00249 0.07172
85 TSPC 0.06574 0.03454 0.03689
86 ULTJ 0.02812 0.09785 0.0795
87 UNIT 0.05776 0.1069 0.22882
88 UNVR 0.01123 0.09785 0.20415
89 VOKS -0.09298 0.05368 0.05243
90 YPAS 0.08777 -0.03388 -0.08621
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
5. Analisis Statistik Deskriptif
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS
Statistics 17. Hasil Pengujian statistik deskriptif variabel kepemilikan
intitusional, ukuran perusahaan, dan manajemen laba dijabarkan sebagai
berikut:
a. Analisis Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional
Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif
variabel kepemilikan institusional
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Kepemilikan Institusional.
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.4, terdapat 270 data valid dan tidak ada data
missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang
terlewatkan (hilang). Nilai rata-rata (mean) tingkat kepemilikan
institusional pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2013-2015 sebesar 72.05 (72.05%). Nilai tersebut
menunjukan bahwa rata-rata tingkat kepemilikan intitusional dalam
populasi sasaran termasuk kategori pengendali. Nilai maksimum dari
tingkat kepemilikan yaitu sebesar 98.96 (98.96%) terdapat di PT.
Bentoel International Investama Tbk. (RMBA). Nilai minumum dari
Kepemilikan Institusional
N Valid 270
Missing 0
Mean 72.05
Minimum 28.51
Maximum 98.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
tingkat kepemilikan yaitu sebesar 28.51 (28.51%) terdapat di PT.
Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Tbk. (KBRI) pada tahun
2013.
Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data kepemilikan
institusional.
Gambar 5.1 Histogram Data Kepemilikan Institusional
Berdasarkan gambar 5.1, sebaran angka kepemilikan
institusional berada diantara 20 hingga 100. Sumbu horizontal
menunjukan tingkat kepemilikan institusional yang diukur dengan
persentase jumlah institusi pemegang saham sebagai investor
dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan,
sedangkan sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Analisis Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan
Tabel berikut ini merupakan hasil pengujian statistik deskriptif
variabel ukuran perusahaan.
Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan
N Valid 270
Missing 0
Mean 28.11
Minimum 25.30
Maximum 33.13
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.5, terdapat 270 data valid dan tidak ada data
missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang
terlewatkan (hilang). Nilai rata-rata (mean) ukuran sebesar 28.11
atau sekitar Rp 1.611.103.000.000,00 yang dilihat dari total aset.
Nilai rata-rata yang dilihat dari total aset tersebut dapat diartikan
bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur merupakan
perusahaan besar karena mempunyai nilai ukuran perusahaan yang
tinggi berkisar 1 triliun rupiah, karena berdasarkan Undang-Undang
No 20 Tahun 2008, perusahaaan besar mempunyai total aset di atas
10 milyar rupiah. Nilai minimum dan maksimum dari ukuran
perusahaan adalah 25.30 dan 33.13. PT Kedaung Indah Can Tbk.
(KICI) tahun 2014 memiliki nilai total aset terendah diantara
perusahaan yang menjadi populasi sasaran, sedangkan PT Astra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Internastional Tbk. (ASII) tahun 2015 memiliki total aset tertinggi
diantara perusahaan yang menjadi populasi sasaran.
Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data ukuran perusahaan:
Gambar 5.2 Histogram Data Ukuran Perusahaan
Berdasarkan gambar 5.2, sebaran angka ukuran perusahaan
berada diantara 24.00 hingga 34.00. Sumbu horizontal menunjukan
tingkat ukuran perusahaan yang diproksikan dengan logaritma
natural total aset, sedangkan sumbu vertikal menunjukan frekuensi
jumlah perusahaan.
Berdasarkan distribusi frekuensi dari hasil statistik deskriptif pada
gambar 5.2, data ukuran perusahaan dikategorikan sebagai berikut:
0 < X ≤ 26.00 = dikategorikan total aset rendah : 1
26.00 < X ≤ 28.00 = dikategorikan total aset sedang : 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
28.00 < X ≤ 30.00 = dikategorikan total aset tinggi : 3
X > 30.00 = dikategorikan total aset paling tinggi : 4
c. Analisis Statistik Deskriptif Manajemen Laba
Data pada manajemen laba berskala rasio. Data manajemen laba
yang bernilai negatif pada populasi sasaran berarti bahwa data
perusahaan tersebut diindikasi melakukan manajemen laba dengan
cara menurunkan laba (minimization income), sedangkan manajemen
laba yang yang bernilai positif pada populasi sasaran berarti bahwa
data perusahaan tersebut diindikasikan melakukan manajemen laba
dengan cara meningkatkan laba (maximization income). Berikut ini
merupakan gambar histogram dari manajemen laba:
Gambar 5.3 Histogram Data Manajemen Laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan gambar 5.3, dari 270 data perusahaan terdapat 73
data perusahaan memiliki manajemen laba bernilai negatif dan
sebanyak 197 data perusahaan memiliki manajemen laba bernilai
positif. Sumbu horizontal pada gambar 5.3 merupakan tingkat
manajemen laba yang diproksikan dengan discretionary accruals.
Sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah perusahaan.
Manajemen laba minimization income dan maximization
income memiliki arah yang berbeda dalam mengukur tingkat
manajemen laba, semakin menjauhi 0 berarti tingkat manajemen laba
semakin tinggi. Minimization income terletak pada sisi sebelah kiri
(-) pada garis bilangan, maka semakin kecil angka manajemen laba
tingkat manajemen laba semakin tinggi. Maximization income
terletak pada sisi sebelah kanan (+) pada garis bilangan, maka
semakin besar angka manajemen laba tingkat manajemen laba
semakin tinggi.
Deskripsi data minimization income dan maximization income akan
dijelaskan dalam pembahasan berikut.
1) Minimization Income
Deskripsi data minimization income disajikan dalam tabel dan
histogram. Berikut ini tabel yang menunjukan nilai mean,
minimum, dan maximum dari minimization income.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Minimization Income
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.6, sebanyak 73 data perusahaan dari
total 270 data perusahaan memiliki nilai manajamen laba
negatif. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data
yang hilang. Minimization income dikatakan semakin tinggi
apabila angka discretionary accruals semakin negatif menjauhi
0. Nilai terendah menjadi nilai tertinggi dalam minimization
income. Nilai rata-rata dalam minimization income yaitu sebesar
-0.0953548. Nilai terendah dalam minimization income
diperoleh oleh PT Sekawan Intipratama Tbk. (SIAP) yaitu
sebesar -0.52449 pada tahun 2014. Nilai tertinggi dalam
minimization income diperoleh oleh PT Asiaplast Industries Tbk.
(APLI) pada tahun 2015 yaitu -0.00026, nilai tersebut
merupakan tingkat manajemen laba terendah dalam
minimization income.
Berikut ini histogram untuk melihat sebaran data minimization
income.
Minimization Income
N Valid 73
Missing 0
Mean -.0953548
Minimum -.52449
Maximum -.00026
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 5.4 Histogram Minimization Income
Berdasarkan gambar 5.4, sebaran angka manajemen laba
terletak diantara 0 hingga -0.6. Sumbu horizontal menunjukan
tingkat manajemen laba yang diproksikan dengan discretionary
accruals. Sumbu vertikal menunjukan frekuensi jumlah
perusahaan. Berdasarkan gambar 5.4, minimization income
diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut:
- -0.100 ≤ X < 0 = dikategorikan sangat rendah : 1
- -0.200 ≤ X < -0.100 = dikategorikan rendah : 2
- -0.300 ≤ X < -0.200 = dikategorikan tinggi : 3
- X < -0.300 = dikategorikan sangat tinggi : 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berikut ini adalah tabel klasifikasi minimization income.
Tabel 5.7 Klasifikasi Minimization Income
Minimization Income
Frequency Percent
Sangat Rendah 49 67.12
Rendah 16 21.92
Tinggi 3 4.11
Sangat Tinggi 5 6.85
Total 73 100
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.7, data perusahaan yang memiliki
kategori minimization income sangat rendah yaitu sebanyak 49
data perusahaan atau sebesar 67.12% dari total 73 data
perusahaan. Perusahaan yang memiliki kategori minimization
income rendah yaitu sebanyak 16 data perusahaan atau sebesar
21.92% dari total 73 data perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kategori minimization income tinggi yaitu sebanyak 3 data
perusahaan atau sebesar 4.11% dari total 73 data perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kategori minimization income sangat
tinggi yaitu sebanyak 5 data perusahaan atau sebesar 6.85% dari
total 73 data perusahaan. Berdasarkan tabel 5.7, kategori
minimization income terbanyak terdapat pada kategori sangat
rendah, sedangkan kategori minimization income paling sedikit
terdapat pada kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Maximization Income
Deskripsi data maximization income disajikan dalam tabel dan
histogram. Berikut ini tabel yang menunjukan nilai mean,
minimum, dan maximum dari minimization income.
Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Maximization Income
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.8, sebanyak 197 data perusahaan dari
total 270 data perusahaan memiliki nilai manajamen laba positif.
Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang hilang.
Nilai rata-rata dalam maximization income yaitu sebesar
0.1076745. Berbeda dengan minimization income, dalam
maximization income semakin positif menjauhi 0 berarti tingkat
manajemen laba dikatakan semakin tinggi. Nilai terendah tingkat
manajemen laba dengan maximization income sebesar 0.00155,
angka tersebut diperoleh dari PT Ricky Putra Globalindo Tbk.
(RICY) pada tahun 2015. Nilai tertinggi tingkat manajemen laba
dengan maximization income sebesar 0.87026, angka tersebut
diperoleh dari perhitungan data manajemen laba PT Tri Banyan
Maximization Income
N Valid 197
Missing 0
Mean .1076745
Minimum .00155
Maximum .87026
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tirta Tbk. (ALTO) pada tahun 2013. Berikut ini histogram untuk
melihat sebaran data maximization income.
Gambar 5.5 Histogram Maximization Income
Berdasarkan gambar 5.5 sebaran angka manajemen laba
maximization income terletak diantara 0 hingga 1. Sumbu
horizontal menunjukkan tingkat manajemen laba yang
diproksikan dengan discretionary accruals. Sumbu vertikal
menunjukkan frekuensi jumlah perusahaan. Berdasarkan gambar
di atas, data maximization income tidak terdistribusi normal
karena masih terdapat data yang bernilai besar yang selisihnya
sangat banyak dengan data yang lain.
Berdasarkan gambar 5.5, minimization income
diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut:
- 0 < X ≤ 0.200 = dikategorikan sangat rendah : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
- 0.200 < X ≤ 0.400 = dikategorikan rendah : 2
- 0.400 < X ≤ 0.600 = dikategorikan tinggi : 3
- X > 0.600 = dikategorikan sangat tinggi : 4
Berikut ini adalah tabel klasifikasi maximization income.
Tabel 5.9 Klasifikasi Maximization Income
Maximization Income
Frequency Percent
Sangat Rendah 174 88.32
Rendah 17 8.63
Tinggi 5 2.54
Sangat Tinggi 1 0.51
Total 197 100
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.9, data perusahaan yang memiliki
kategori maximization income sangat rendah yaitu sebanyak 174
data perusahaan atau sebesar 88.32% dari total 197 data
perusahaan. Perusahaan yang memiliki kategori maximization
income rendah yaitu sebanyak 17 data perusahaan atau sebesar
8.63% dari total 197 data perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kategori maximization income tinggi yaitu sebanyak 5 data
perusahaan atau sebesar 2.54% dari total 197 data perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kategori minimization income sangat
tinggi yaitu sebanyak 1 data perusahaan atau sebesar 0.51% dari
total 197 data perusahaan. Berdasarkan tabel 5.9, kategori
maximization income terbanyak terdapat pada kategori sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
rendah, sedangkan kategori maximization income paling sedikit
terdapat pada kategori sangat tinggi.
6. Pengklasifikasian Data
a. Data Kepemilikan Institusional
Table di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data
kepemilikan institusional.
Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional
No KODE Kepemilikan Institusional
2013 2014 2015
1 ADES 3 3 3
2 AKPI 3 3 3
3 ALDO 3 3 3
4 ALKA 3 3 3
5 ALMI 3 3 3
6 ALTO 3 3 3
7 AMFG 3 3 3
8 APLI 3 3 3
9 ARNA 3 3 2
10 ASII 3 3 3
11 AUTO 3 3 3
12 BATA 3 3 3
13 BIMA 3 3 3
14 BRNA 3 3 3
15 BTON 3 3 3
16 BUDI 3 3 3
17 CEKA 3 3 3
18 CPIN 3 3 3
19 DLTA 3 3 3
20 DPNS 3 3 3
21 DVLA 3 3 3
22 EKAD 3 3 3
23 FASW 3 3 3
24 GDST 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional
(Lanjutan)
No KODE Kepemilikan Institusional
2013 2014 2015
25 GGRM 3 3 3
26 GJTL 3 3 3
27 HDTX 3 3 3
28 HMSP 3 3 3
29 ICBP 3 3 3
30 IGAR 3 3 3
31 IKAI 3 3 3
32 IMAS 3 3 3
33 INAI 3 3 3
34 INDF 3 3 3
35 INDS 3 3 3
36 INTP 3 3 3
37 JECC 3 3 3
38 JKSW 3 3 3
39 JPFA 3 3 3
40 JPRS 3 3 3
41 KBLI 3 3 3
42 KBLM 3 3 3
43 KBRI 2 3 3
44 KDSI 3 3 3
45 KIAS 3 3 3
46 KICI 3 3 3
47 KLBF 3 3 3
48 LION 3 3 3
49 LMPI 3 3 3
50 LMSH 2 2 2
51 LPIN 2 2 2
52 MAIN 3 3 3
53 MBTO 3 3 3
54 MERK 3 3 3
55 MLIA 3 3 3
56 MRAT 3 3 3
57 MYOR 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.10 Pengklasifikasian Data Kepemilikan Institusional
(Lanjutan)
No KODE Kepemilikan Institusional
2014 2015 2013
58 MYTX 3 3 3
59 NIPS 2 3 3
60 PICO 3 3 3
61 PRAS 3 3 3
62 PSDN 3 3 3
63 PYFA 3 3 3
64 RICY 2 2 2
65 RMBA 3 3 3
66 ROTI 3 3 3
67 SCCO 3 3 3
68 SCPI 3 3 3
69 SIAP 3 3 2
70 SIPD 2 2 2
71 SKBM 3 3 3
72 SKLT 3 3 3
73 SMCB 3 3 3
74 SMSM 3 3 3
75 SPMA 3 3 3
76 SQBB 3 3 3
77 SRSN 3 3 3
78 SSTM 3 3 3
79 STAR 3 3 2
80 STTP 3 3 3
81 TCID 3 3 3
82 TIRT 2 2 2
83 TOTO 3 3 3
84 TRST 3 3 3
85 TSPC 3 3 3
86 ULTJ 2 2 2
87 UNIT 3 3 3
88 UNVR 3 3 3
89 VOKS 3 3 2
90 YPAS 3 3 3
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Keterangan:
1 = Tidak Signifikan (X ≤ 20%)
2 = Signifikan (20% < X ≤50%)
3 = Pengendalian (X > 50%)
b. Data Ukuran Perusahaan
Table di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data ukuran
perusahaan dengan proksi Ln Total Aset
Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan
No KODE Ukuran Perusahaan
2013 2014 2015
1 ADES 2 2 2
2 AKPI 3 3 3
3 ALDO 2 2 2
4 ALKA 2 2 1
5 ALMI 3 3 3
6 ALTO 3 2 2
7 AMFG 3 3 3
8 APLI 2 2 2
9 ARNA 2 2 2
10 ASII 4 4 4
11 AUTO 4 4 4
12 BATA 2 2 2
13 BIMA 1 1 1
14 BRNA 2 2 3
15 BTON 1 1 1
16 BUDI 3 3 3
17 CEKA 2 2 3
18 CPIN 4 4 4
19 DLTA 2 2 2
20 DPNS 2 2 2
21 DVLA 2 2 2
22 EKAD 2 2 2
23 FASW 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan (Lanjutan)
No KODE Ukuran Perusahaan
2013 2014 2015
24 GDST 2 2 2
25 GGRM 4 4 4
26 GJTL 4 4 4
27 HDTX 3 3 3
28 HMSP 4 4 4
29 ICBP 4 4 4
30 IGAR 2 2 2
31 IKAI 2 2 2
32 IMAS 4 4 4
33 INAI 2 2 2
34 INDF 4 4 4
35 INDS 3 3 3
36 INTP 4 4 4
37 JECC 2 2 2
38 JKSW 2 2 2
39 JPFA 4 4 4
40 JPRS 2 2 2
41 KBLI 2 2 3
42 KBLM 2 2 2
43 KBRI 2 2 3
44 KDSI 2 2 2
45 KIAS 3 3 3
46 KICI 1 1 1
47 KLBF 4 4 4
48 LION 2 2 2
49 LMPI 2 2 2
50 LMSH 1 1 1
51 LPIN 1 1 2
52 MAIN 3 3 3
53 MBTO 2 2 2
54 MERK 2 2 2
55 MLIA 3 3 3
56 MRAT 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 5.11 Pengklasifikasian Data Ukuran Perusahaan (Lanjutan)
No KODE Ukuran Perusahaan
2013 2014 2015
57 MYOR 3 3 4
58 MYTX 3 3 3
59 NIPS 2 2 3
60 PICO 2 2 2
61 PRAS 2 2 3
62 PSDN 2 2 2
63 PYFA 1 1 1
64 RICY 2 2 2
65 RMBA 3 3 4
66 ROTI 3 3 3
67 SCCO 3 3 3
68 SCPI 2 2 3
69 SIAP 2 3 2
70 SIPD 3 3 3
71 SKBM 2 2 2
72 SKLT 2 2 2
73 SMCB 4 4 4
74 SMSM 3 3 3
75 SPMA 3 3 3
76 SQBB 2 2 2
77 SRSN 2 2 2
78 SSTM 2 2 2
79 STAR 2 2 2
80 STTP 3 3 3
81 TCID 3 3 3
82 TIRT 2 2 2
83 TOTO 3 3 3
84 TRST 3 3 3
85 TSPC 3 3 3
86 ULTJ 3 3 3
87 UNIT 2 2 2
88 UNVR 4 4 4
89 VOKS 3 3 3
90 YPAS 2 2 2
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan:
1 = Total Aset Rendah (0 <X ≤ 26.00)
2 = Total Aset Sedang (26.00 < X ≤ 28.00)
3 = Total Aset Tinggi (28.00 < X ≤ 30.00)
4 = Total Aset Paling Tinggi (X > 30.00)
c. Pengklasifikasian Data Manajemen Laba
Tabel di bawah ini merupakan hasil pengklasifikasian data
manajemen laba menjadi 2 kategori, yaitu minimization income dan
maximization income.
Table 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan Maximization
Income.
NO KODE Manajemen Laba (DA)
2013 2014 2015
1 ADES 1 0 1
2 AKPI 1 0 1
3 ALDO 0 1 1
4 ALKA 0 0 0
5 ALMI 1 1 0
6 ALTO 1 1 1
7 AMFG 0 1 1
8 APLI 0 1 0
9 ARNA 0 1 1
10 ASII 0 1 0
11 AUTO 0 1 1
12 BATA 0 1 1
13 BIMA 0 1 0
14 BRNA 0 0 0
15 BTON 1 1 1
16 BUDI 0 1 1
17 CEKA 0 1 1
18 CPIN 1 1 1
19 DLTA 0 1 0
20 DPNS 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Table 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan
Maximization Income (Lanjutan)
NO KODE Manajemen Laba (DA)
2013 2014 2015
21 DVLA 1 1 0
22 EKAD 1 1 0
23 FASW 1 0 1
24 GDST 1 0 0
25 GGRM 1 1 1
26 GJTL 1 1 1
27 HDTX 0 1 1
28 HMSP 1 1 1
29 ICBP 1 0 1
30 IGAR 0 1 0
31 IKAI 0 1 1
32 IMAS 1 1 1
33 INAI 0 0 1
34 INDF 0 0 1
35 INDS 0 1 1
36 INTP 1 1 1
37 JECC 1 1 1
38 JKSW 1 0 0
39 JPFA 1 0 1
40 JPRS 0 1 0
41 KBLI 1 1 1
42 KBLM 1 1 1
43 KBRI 1 1 1
44 KDSI 0 1 1
45 KIAS 0 1 1
46 KICI 1 1 1
47 KLBF 1 1 1
48 LION 1 0 0
49 LMPI 1 1 1
50 LMSH 1 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan
Maximization Income (Lanjutan)
NO KODE Manajemen Laba (DA)
2013 2014 2015
51 LPIN 1 1 0
52 MAIN 1 1 1
53 MBTO 1 1 1
54 MERK 1 1 1
55 MLIA 0 1 1
56 MRAT 0 1 1
57 MYOR 1 1 1
58 MYTX 0 1 1
59 NIPS 1 1 1
60 PICO 1 1 1
61 PRAS 1 1 1
62 PSDN 1 1 1
63 PYFA 1 1 1
64 RICY 1 1 1
65 RMBA 0 1 1
66 ROTI 0 1 1
67 SCCO 1 1 1
68 SCPI 1 1 1
69 SIAP 1 0 0
70 SIPD 1 1 0
71 SKBM 0 1 1
72 SKLT 0 0 1
73 SMCB 0 1 1
74 SMSM 1 1 1
75 SPMA 1 1 1
76 SQBB 1 1 1
77 SRSN 1 1 1
78 SSTM 0 0 0
79 STAR 1 1 1
80 STTP 1 1 1
81 TCID 0 1 1
82 TIRT 0 1 1
83 TOTO 0 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.12 Pengklasifikasian Minimization Income dan
Maximization Income (Lanjutan)
NO KODE Manajemen Laba (DA)
2013 2014 2015
84 TRST 0 1 1
85 TSPC 1 1 1
86 ULTJ 1 1 1
87 UNIT 1 1 1
88 UNVR 1 1 1
89 VOKS 0 1 1
90 YPAS 1 0 0
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Keterangan:
0 = Minimization Income
1 = Maximization Income
Data manajemen laba diklasifikasikan lagi untuk mengukur
tinggi rendahnya tingkat manajemen laba dalam suatu perusahaan.
Tabel dibawah ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba
dengan minimization income.
Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income
No KODE Minimization Income
2013 2014 2015
1 ADES - 1 -
2 AKPI - 1 -
3 ALDO 2 - -
4 ALKA 4 1 2
5 ALMI - - 4
6 ALTO - - -
7 AMFG 1 - -
8 APLI 2 - 1
9 ARNA 1 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)
No KODE Minimization Income
2013 2014 2015
10 ASII 1 - 1
11 AUTO 1 - -
12 BATA 1 - -
13 BIMA 1 - 3
14 BRNA 2 1 1
15 BTON - - -
16 BUDI 1 - -
17 CEKA 3 - -
18 CPIN - - -
19 DLTA 1 - 1
20 DPNS - - -
21 DVLA - - 2
22 EKAD - - 1
23 FASW - 2 -
24 GDST - 1 2
25 GGRM - - -
26 GJTL - - -
27 HDTX 4 - -
28 HMSP - - -
29 ICBP - 1 -
30 IGAR 1 - 1
31 IKAI 1 - -
32 IMAS - - -
33 INAI 1 2 -
34 INDF 1 1 -
35 INDS 1 - -
36 INTP - - -
37 JECC - - -
38 JKSW - 1 1
39 JPFA - 1 -
40 JPRS 1 - 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)
No KODE Minimization Income
2013 2014 2015
41 KBLI - - -
42 KBLM - - -
43 KBRI - - -
44 KDSI 1 - -
45 KIAS 1 - -
46 KICI - - -
47 KLBF - - -
48 LION - 1 1
49 LMPI - - -
50 LMSH - 4 2
51 LPIN - - 2
52 MAIN - - -
53 MBTO - - -
54 MERK - - -
55 MLIA 1 - -
56 MRAT 1 -
57 MYOR - - -
58 MYTX 1 - -
59 NIPS - - -
60 PICO - - -
61 PRAS - - -
62 PSDN - - -
63 PYFA - - -
64 RICY - - -
65 RMBA 1 - -
66 ROTI 2 - -
67 SCCO - - -
68 SCPI - - -
69 SIAP - 4 1
70 SIPD - - 2
71 SKBM 3 - -
72 SKLT 2 1 -
73 SMCB 1 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 5.13 Pengklasifikasian Minimization Income (Lanjutan)
No KODE Minimization Income
2013 2014 2015
74 SMSM - - -
75 SPMA - - -
76 SQBB - - -
77 SRSN - - -
78 SSTM 2 1 1
79 STAR - - -
80 STTP - - -
81 TCID 1 - -
82 TIRT 2 - -
83 TOTO 1 - -
84 TRST 1 - -
85 TSPC - - -
86 ULTJ - - -
87 UNIT - - -
88 UNVR - - -
89 VOKS 1 - -
90 YPAS - 1 1
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Keterangan:
1 = Sangat Rendah ( 0 > X ≥ -0.100)
2 = Rendah ( -0.100 > X ≥ -0.200)
3 = Tinggi ( -0.200 > X ≥ -0.300)
4 = Sangat Tinggi ( X < -0.300)
Tabel berikut ini merupakan hasil klasifikasi manajemen laba dengan
maximization income.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income
No KODE Maximization Income
2013 2014 2015
1 ADES 1 - 1
2 AKPI 1 - 1
3 ALDO - 1 1
4 ALKA - - -
5 ALMI 3 2 -
6 ALTO 4 1 1
7 AMFG - 1 1
8 APLI - 1 -
9 ARNA - 1 1
10 ASII - 1 -
11 AUTO - 1 1
12 BATA - 1 2
13 BIMA - 1 -
14 BRNA - - -
15 BTON 1 1 1
16 BUDI - 1 1
17 CEKA - 1 1
18 CPIN 1 1 1
19 DLTA - 2 -
20 DPNS 2 1 1
21 DVLA 1 1 -
22 EKAD 1 1 -
23 FASW 1 - 1
24 GDST 1 - -
25 GGRM 1 1 1
26 GJTL 1 1 1
27 HDTX - 1 1
28 HMSP 1 1 3
29 ICBP 1 - 1
30 IGAR - 1 -
31 IKAI - 1 1
32 IMAS 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income (Lanjutan)
No KODE Maximization Income
2013 2014 2015
33 INAI - - 1
34 INDF - - 1
35 INDS - 1 1
36 INTP 1 1 1
37 JECC 2 1 1
38 JKSW 1 - -
39 JPFA 1 - 1
40 JPRS - 1 -
41 KBLI 1 1 1
42 KBLM 2 1 1
43 KBRI 1 2 2
44 KDSI - 1 1
45 KIAS - 1 1
46 KICI 1 1 1
47 KLBF 1 1 1
48 LION 1 - -
49 LMPI 1 1 1
50 LMSH 3 - -
51 LPIN 1 1 -
52 MAIN 1 2 1
53 MBTO 1 1 1
54 MERK 1 1 1
55 MLIA - 1 1
56 MRAT - 1 1
57 MYOR 1 1 1
58 MYTX - 1 1
59 NIPS 2 2 3
60 PICO 1 1 1
61 PRAS 1 1 1
62 PSDN 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.14 Pengklasifikasian Maximization Income (Lanjutan)
No KODE Maximization Income
2013 2014 2015
63 PYFA 1 1 1
64 RICY 1 1 1
65 RMBA - 1 2
66 ROTI - 1 1
67 SCCO 1 1 1
68 SCPI 2 2 3
69 SIAP 1 - -
70 SIPD 1 1 -
71 SKBM - 1 1
72 SKLT - - 1
73 SMCB - 1 1
74 SMSM 1 1 1
75 SPMA 1 1 1
76 SQBB 1 1 1
77 SRSN 1 1 2
78 SSTM - - -
79 STAR 1 1 1
80 STTP 1 1 1
81 TCID - 1 1
82 TIRT - 1 1
83 TOTO - 1 1
84 TRST - 1 1
85 TSPC 1 1 1
86 ULTJ 1 1 1
87 UNIT 1 1 2
88 UNVR 1 1 2
89 VOKS - 1 1
90 YPAS 1 - -
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Keterangan:
1 = Sangat Rendah (0 < X ≤ 0.200)
2 = Rendah (0.200 < X ≤ 0.400)
3 = Tinggi (0.400 < X ≤ 0.600)
4 = Sangat Tinggi (0 > 0.600)
7. Analisis Tabulasi Silang
Analisis tabulasi silang (crosstabs) menyajikan:
a. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
Analisis tabulasi silang pertama dilakukan untuk menentukan
hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen laba.
Hubungan antara kepemilikan institusional dengan manajemen laba
dilakukan dengan menguji tiga hubungan. Pertama antara
kepemilikan institusional dengan manajemen laba (minimization
income dan maximization income). Kedua hubungan antara
kepemilikan institusional dengan minimization income. Ketiga
hubungan antara kepemilikan institusional dengan maximization
income.
1) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
(Minimization Income dan Maximization Income)
Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang
kepemilikan institusional dan manajemen laba (minimization
income dan maximization income) pada tabel 5.15, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
koefisien hubungan kepemilikan institusional dan manajemen
laba pada tabel 5.16.
Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan
Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization
Income)
Manajemen Laba
Total Minimization
Income
Maximization
Income
Kepemilikan
Intitusional
Tidak Signifikan 0 0 0
Signifikan 6 21 27
Pengendali 67 176 243
Total 73 197 270
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.15, menunjukan bahwa perusahaan yang
menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini lebih didominasi
oleh kepemilikan institusional dengan kategori pengendali. Dari
jumlah tersebut, 67 data perusahaan melakukan manajemen laba
dengan minimization income dan 176 data perusahaan melakukan
manajemen laba dengan maximization income. Sedangkan
kepemilikan institusional dengan kategori tidak signifikan tidak
terdapat data perusahaan. Dapat diketahui pula bahwa
perusahaan lebih didominasi melakukan manajemen laba dengan
maximization income yaitu terdapat 197 data perusahaan
dibandingkan melakukan manajemen laba dengan minimization
income yaitu terdapat 73 data perusahaan. Hal ini berarti
perusahaan cenderung melakukan manajemen laba dengan pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
meningkatkan labanya (maximization income) daripada
menurunkan labanya (maximization income), karena dengan
meningkatkan labanya kemungkinan nilai perusahaan akan
meningkat dimata investor.
Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan
institusional dengan manajemen laba (minimization income dan
maximization income) diukur dengan koefisien Gamma. Berikut
ini hasil perhitungan koefisien Gamma pada tabel 5.16.
Table 5.16 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization
Income)
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 5.16 menunjukan hubungan kepemilikan institusional
dengan manajemen laba dapat dilihat dari besarnya nilai gamma.
Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar -0.143
yang berarti hubungan kepemilikan institusional dengan
manajemen laba adalah sangat lemah. Nilai gamma yang negatif
menunjukan bahwa kepemilikan institusional dengan manajemen
laba memiliki arah hubungan yang berlawanan. Arah hubungan
yang berlawanan (negatif) memiliki arti jika kepemilikan
institusional meningkat, maka manajemen laba akan menurun,
Value
Ordinal by Ordinal Gamma -0.143
N of Valid Cases 270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
berlaku juga sebaliknya jika kepemilikan institusional menurun,
maka manajemen laba akan meningkat.
2) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Minimization
Income
Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang
kepemilikan institusional dengan minimization income pada tabel
5.17, serta koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan
minimization income pada tabel 5.18.
Tabel 5.17 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan
Minimization Income
Manajemen Laba
Minimization Income
Total
Sangat
Rendah Rendah Tinggi
Sangat
Tinggi
Kepemilikan
Institusional
Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Signifikan 1 4 0 1 6
Pengendali 48 12 3 4 67
Total 49 16 3 5 73
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.17 ketika kepemilikan institusional
pada kategori tidak signifikan jumlah perusahaan yang
melakukan minimization income pada kategori sangat rendah,
rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu
sebanyak 0, 0, 0, dan 0 data perusahaan. Pada kategori
kepemilikan institusional tidak signifikan tidak ada data
perusahaan yang melakukan minimization income pada semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kategori. Pada kategori kepemilikan institusional signifikan
jumlah perusahaan yang melakukan minimization income pada
kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara
berturut-turut yaitu sebanyak 1, 4, 0, dan 1 data perusahaan. Pada
kategori kepemilikan institusional signifikan tidak ada
perusahaan yang melakukan minimization income pada kategori
tinggi. Pada kategori kepemilikan institusional pengendali jumlah
perusahaan yang melakukan minimization income pada kategori
sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-
turut yaitu sebanyak 48, 12, 3, dan 4 data perusahaan. Pada
kategori kepemilikan institusional pengendali, perusahaan
banyak melakukan minimization income pada kategori sangat
rendah yaitu sebanyak 48 data perusahaan.
Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan
institusional dengan minimization income yang dikur dengan
koefisien Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 5.18 Hubungan Kepemilikan Institusional dengan
Minimization Income
Value
Ordinal by Ordinal Gamma -0.689
N of Valid Cases 73
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 5.18 menunjukan hubungan kepemilikan institusional
dan minimization income yang dapat dilihat dari besarnya nilai
gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar
-0.689. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa
kepemilikan institusional dengan minimization income memiliki
hubungan yang berlawanan, yaitu ketika kepemilikan
institusional meningkat maka tingkat minimization income akan
menurun dan sebaliknya. Besarnya nilai tersebut menunjukan
bahwa kepemilikan institusional dan minimization income
memiliki hubungan yang cukup kuat.
3) Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Maximization
Income
Hasil tabulasi silang antara kepemilikan institusional
dengan maximization income dapat dilihat pada tabel 5.19, dan
koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan
maximization income dapat dilihat pada tabel 5.20.
Tabel 5.19 Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dan
Maximization Income
Manajemen Laba
Maximization Income
Total
Sangat
Rendah Rendah Tinggi
Sangat
Tinggi
Kepemilikan
Institusional
Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Signifikan 19 1 1 1 21
Pengendali 155 16 4 1 176
Total 174 17 5 1 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan tabel 5.19, menunjukan terdapat 0 data
perusahaan dari kepemilikan institusional kategori tidak
signifikan yang berarti tidak terdapat perusahaan yang
melakukan maximization income dengan semua kategori. Pada
kategori kepemilikan institusional signifikan jumlah perusahaan
yang melakukan maximization income pada kategori sangat
rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut
yaitu sebanyak 19, 1, 1, 1 data perusahaan. Pada kategori
kepemilikan institusional signifikan perusahaan banyak
melakukan maximization income pada kategori sangat rendah,
yaitu 19 data perusahaan. Pada kategori kepemilikan institusional
pengendali jumlah perusahaan yang melakukan maximization
income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat
tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 155, 16, 4, dan 1 data
perusahaan. Pada kategori kepemilikan institusional pengendali
perusahaan banyak melakukan maximization income pada
kategori sangat rendah yaitu sebanyak 155 data perusahaan.
Kekuatan dan arah hubungan hubungan kepemilikan
institusional dengan maximization income yang diukur dengan
koefisien Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 5.20 Hubungan Kepemilikan Institusional dan
Maximization Income
Value
Ordinal by Ordinal Gamma 0.108
N of Valid Cases 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 5.20 menunjukan hubungan kepemilikan institusional
dan maximization income yang dapat dilihat dari besarnya nilai
gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma
sebesar 0.108. Nilai gamma yang positif menunjukan bahwa
kepemilikan institusional dengan maximization income memiliki
hubungan yang searah. Arti hubungan yang searah yaitu ketika
kepemilikan institusional meningkat maka tingkat maximization
income juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Besarnya
nilai tersebut menunjukan bahwa kepemilikan institusional
dengan maximization income memiliki hubungan yang sangat
lemah.
b. Hubungan Ukuran dengan Manajemen Laba
Analisis tabulasi silang pertama dilakukan untuk menentukan
hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba.
Hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba
dilakukan dengan menguji tiga hubungan. Pertama antara ukuran
perusahaan dengan manajemen laba (minimization income dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
maximization income). Kedua hubungan antara ukuran perusahaan
dengan minimization income. Ketiga hubungan antara ukuran
perusahaan dengan maximization income.
1) Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
(Minimization Income dan Maximization Income)
Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang
ukuran perusahaan dengan manajemen laba (minimization
income dan maximization income) pada tabel 5.21, serta
koefisien hubungan kepemilikan institusional dengan manajemen
laba pada tabel 5.22.
Tabel 5.21 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan
Manajemen Laba (Minimization Income dan Maximization
Income)
Manajemen Laba
Total Minimization
Income
Maximization
Income
Ukuran
Perusahaan
Total Aset Rendah 5 13 18
Total Aset Sedang 41 85 126
Total Aset Tinggi 19 63 82
Total Aset Paling Tinggi 8 36 44
Total 73 197 270
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 5.21 menunjukan bahwa populasi sasaran dalam
penelitian ini lebih didominasi oleh ukuran perusahaan dengan
kategori total aset sedang yaitu terdapat 126 data perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Dari jumlah tersebut, 41 data perusahaan melakukan manajemen
laba minimization income, dan sebanyak 85 data perusahaan
melakukan manajemen maximization income. Sedangkan ukuran
perusahaan dengan kategori total aset rendah memiliki jumlah
perusahaan paling sedikit dibandingkan dengan kategori lainnya
yaitu terdapat 18 data perusahaan. Dari jumlah tersebut, 5 data
perusahaan melakukan manajemen laba minimization income,
dan sebanyak 13 data perusahaan melakukan manajemen
maximization income. Berdasarkan tabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa populasi sasaran lebih banyak melakukan
manajemen laba dengan maximization income yaitu sebanyak
197 data perusahaan.
Kekuatan dan arah hubungan ukuran perusahaan dengan
manajemen laba (minimization income dan maximization income)
yang dukur dengan koefisien Gamma dapat di lihat pada tabel
berikut:
Table 5.22 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen
Laba (Minimization Income dan Maximization Income)
Value
Ordinal by Ordinal Gamma 0.212
N of Valid Cases 270
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.22 menunjukan hubungan ukuran perusahaan
dengan manajemen laba yang dapat dilihat dari besarnya nilai
gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma sebesar
0.212 yang berarti hubungan ukuran perusahaan dengan
manajemen laba adalah lemah. Nilai gamma yang positif
menunjukan bahwa ukuran perusahaan dengan manajemen laba
memiliki arah hubungan yang searah. Arah hubungan yang
searah (positif) memiliki arti jika ukuran perusahaan meningkat,
maka manajemen laba juga akan meningkat, berlaku juga
sebaliknya jika ukuran perusahaan menurun, maka manajemen
laba juga akan menurun.
2) Hubungan Ukuran Perusahan dengan Minimization Income
Berikut ini akan disajikan hasil analisis tabulasi silang
ukuran perusahaan dengan minimization income pada tabel 5.23,
serta koefisien hubungan ukuran perusahaan dengan
minimization income pada tabel 5.24.
Tabel 5.23 Tabulasi Silang Ukuran Perusahan dengan
Minimization Income
Minimization Income
Total
Sangat
Rendah Rendah Tinggi
Sangat
Tinggi
Ukuran
Perusahaan
Total Aset Rendah 1 2 1 1 5
Total Aset Sedang 27 11 2 1 41
Total Aset Tinggi 13 3 0 3 19
Total Aset Paling Tinggi 8 0 0 0 8
Total 49 16 3 5 73
Sumber: Data sekunder yang dilah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan tabel 5.23 ketika ukuran perusahaan pada
kategori total aset rendah jumlah perusahaan yang melakukan
minimization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,
dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 1, 2, 1, dan
1 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total aset
sedang jumlah perusahaan yang melakukan minimization income
pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi
secara berturut-turut yaitu sebanyak 27, 11, 2, dan 1 data
perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total aset tinggi
jumlah perusahaan yang melakukan minimization income pada
kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara
berturut-turut yaitu sebanyak 13, 3, 0, dan 3 data perusahaan.
Pada kategori ukuran perusahaan total aset tinggi, perusahaan
banyak melakukan minimization income pada kategori sangat
rendah yaitu sebanyak 13 data perusahaan. Pada ukuran
perusahaan kategori total aset paling tinggi jumlah perusahaan
yang melakukan minimization income pada kategori sangat
rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut
yaitu sebanyak 8, 0, 0, dan 0 data perusahaan. Pada kategori
ukuran perusahaan total aset paling tinggi, perusahaan banyak
melakukan minimization income pada kategori sangat rendah
yaitu sebanyak 8 data perusahaan. Pada kategori ukuran
perusahaan dari total aset rendah hingga total aset paling tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
perusahaan banyak melakukan minimization income dengan
kategori sangat rendah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
tingkat ukuran perusahaan belum tentu tingkat minimization
income semakin tinggi pula.
Kekuatan dan arah hubungan hubungan ukuran perusahaan
dengan minimization income yang dukur dengan koefisien
Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Table 5.24 Hubungan Ukuran Perusahaan dan Minimization
Income
Value
Ordinal by Ordinal Gamma -0.415
N of Valid Cases 73
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 5.24 menunjukan hubungan ukuran perusahaan
dengan minimization income yang dapat dilihat dari besarnya
nilai gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma
sebesar -0.415. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa
ukuran perusahaan dengan minimization income memiliki
hubungan yang berlawanan. Arah hubungan berlawanan
memiliki arti ketika ketika ukuran perusahaan meingkat maka
tingkat minimization income akan menurun, dan sebaliknya.
Besarnya nilai tersebut menunjukan bahwa ukuran perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dengan minimization income memiliki hubungan yang cukup
kuat.
3) Hubungan Ukuran Perusahan dengan Maximization Income
Hasil tabulasi silang antara ukuran perusahaan dan
maximization income dapat dilihat pada tabel 5.25, dan koefisien
hubungan kepemilikan institusional dengan maximization income
dapat dilihat pada tabel 5.26.
Table 5.25 Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan
Maximization Income
Maximization Income
Total
Sangat
Rendah Rendah Tinggi
Sangat
Tinggi
Ukuran
Perusahaan
Total Aset Rendah 12 0 1 0 13
Total aset Sedang 73 12 0 0 85
Total Aset Tinggi 56 3 3 1 63
Total Aset Paling Tinggi 33 2 1 0 36
Total 174 17 5 1 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 5.25 ketika ukuran perusahaan pada
kategori total aset rendah jumlah perusahaan yang melakukan
maximization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,
dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 12, 0, 1,
dan 0 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total
aset rendah, perusahaan banyak melakukan maximization income
pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 12 data perusahaan.
Pada kategori ukuran perusahaan total aset sedang jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
perusahaan yang melakukan maximization income pada kategori
sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-
turut yaitu sebanyak 73, 12, 0, dan 0 data perusahaan. Pada
kategori ukuran perusahaan total aset sedang, perusahaan banyak
melakukan maximization income pada kategori sangat rendah
yaitu sebanyak 73 data perusahaan. Pada kategori ukuran
perusahaan total aset tinggi jumlah perusahaan yang melakukan
maximization income pada kategori sangat rendah, rendah, tinggi,
dan sangat tinggi secara berturut-turut yaitu sebanyak 56, 2, 3,
dan 1 data perusahaan. Pada kategori ukuran perusahaan total
aset tinggi, perusahaan banyak melakukan maximization income
pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 56 data perusahaan.
Pada ukuran perusahaan kategori total aset paling tinggi jumlah
perusahaan yang melakukan maximization income pada kategori
sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-
turut yaitu sebanyak 33, 2, 1, dan 0 data perusahaan. Pada
kategori ukuran perusahaan total aset paling tinggi, perusahaan
banyak melakukan maximization income pada kategori sangat
rendah yaitu sebanyak 33 data perusahaan. Pada kategori ukuran
perusahaan dari total aset rendah hingga total aset paling tinggi
perusahaan banyak melakukan maximization income dengan
kategori sangat rendah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
tingkat ukuran perusahaan belum tentu tingkat maximization
income semakin tinggi pula.
Kekuatan dan arah hubungan hubungan ukuran perusahaan
dengan maximization income yang diukur dengan koefisien
Gamma dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Table 5.26 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Maximization
Income
Value
Ordinal by Ordinal Gamma -0.096
N of Valid Cases 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 5.26 menunjukan hubungan ukuran perusahaan
dengan maximization income yang dapat dilihat dari besarnya
nilai gamma. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai gamma
sebesar -0.096. Nilai gamma yang negatif menunjukan bahwa
ukuran perusahaan dengan maximization income memiliki
hubungan yang berlawanan. Arah hubungan berlawanan
memiliki arti ketika ketika ukuran perusahaan meingkat maka
tingkat maximization income akan menurun, dan sebaliknya.
Besarnya nilai tersebut menunjukan bahwa ukuran perusahaan
dengan maximization income memiliki hubungan yang sangat
lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
B. Pembahasan
1. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
Analisis data kepemilikan institutional terbagi menjadi tiga bagian
untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik mengenai hubungan
kepemilikan institusional dengan manajemen laba. Berdasarkan analisis
data yang pertama diketahui bahwa hubungan antara kepemilikan
institusional dengan manajemen laba (minimization income dan
maximization income) adalah sangat lemah dengan arah hubungan
negatif. Hubungan yang sangat lemah kemungkinan disebabkan karena
ada faktor lain yang memiliki hubungan dengan manajemen laba.
Hubungan yang negatif berarti bahwa apabila kepemilikan institusional
meningkat, maka manajemen laba akan menurun, begitu pula sebaliknya
apabila kepemililikan institusional menurun maka manajemen laba juga
akan meningkat. Hal ini kemungkinan terjadi karena kepemilikan
institusional menjalankan mekanisme pengawasan yang baik sehingga
mengurangi tindakan oportunistik manajer yang akan merugikan
perusahaan. Hal ini disebabkan oleh pemilik institusional memiliki akses
informasi dan kemampuan yang lebih besar dalam mendeteksi
penyimpangan dalam pelaporan keuangan.
Analisis data yang kedua antara kepemilikan institusional dan
minimization income diketahui bahwa terdapat hubungan yang cukup
kuat dengan arah hubungan negatif. Hubungan yang cukup kuat
menjelaskan kepemilikan institusional mempunyai kecenderungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
kuat dalam manajemen laba minimization income. Arah hubungan negatif
berarti apabila kepemilikan institusional meningkat, maka tingkat
minimization income akan menurun, dan apabila kepemilikan
institusional menurun maka tingkat minimization income akan
meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan karena dengan laba
perusahaan yang besar akan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan
tersebut baik, sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan
sahamnya di perusahaan tersebut.
Analisis data yang ketiga diketahui bahwa terdapat hubungan yang
dangat lemah dengan arah hubungan positif antara kepemilikan
institusional dengan maximization income. Hubungan yang sangat lemah
menunjukan kepemilikan institutional mempunyai kecenderungan yang
sangat lemah dalam manajemen laba maximization income. Arah
hubungan positif menjelaskan bahwa apabila kepemilikan institusional
meningkat, maka tingkat maximization income akan meningkat, begitu
pula sebaliknya apabila kepemilikan institusional menurun maka maka
tingkat maximization income akan menurun. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena kepemilikan institusional bersifat kurang aktif dan
cenderung akan menjual kepemilikannya apabila perusahaan memiliki
kinerja buruk daripada mencurahkan sumberdayanya untuk mengawasi
dan memperbaiki kinerja perusahaan. Kepemilikan institusional bisa jadi
tidak dapat menjalankan perannya untuk mengawasi dan memberikan
suaranya melawan manajer karena hal tersebut dapat memperburuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
hubungan bisnisnya dengan perusahaan. Selain itu, hal ini kemungkinan
disebabkan juga karena pemegang saham institusional adalah pemilik
yang memfokuskan pada laba jangka pendek.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Adisti dalam Putri (2014) serta Kurnia (2016) yang bahwa
menyatakan kepemilikan institusional berhubungan negatif dengan
manajemen laba, yang artinya semakin besar proporsi kepemilikan saham
oleh institusional, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan
melakukan manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Alves (2012) dan Porter (1992) dalam
Suriana (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional
memiliki koefisien positif terhadap manajemen laba, artinya kepemilikan
institusional tidak mampu mengurangi aktivitas manajemen laba
2. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
Analisis data ukuran perusahaan terbagi menjadi tiga bagian untuk
mendapatkan hasil lebih spesifik mengenai hubungan ukuran perusahaan
dengan manajemen laba. Berdasarkan analisis data yang pertama
diketahui bahwa hubungan kedua variabel lemah dengan arah hubungan
positif. Hubungan yang positif menunjukan bahwa apabila ukuran
perusahaan meningkat maka manajemen laba meningkat, dan sebaliknya
apabila ukuran perusahaan menurun maka manajemen laba akan
menurun. Hubungan yang lemah kemungkinan disebabkan adanya faktor
lain yang berhubungan dengan manajemen laba. Hal ini kemungkinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
disebabkan karena investor atau kreditur dalam mengalirkan dananya
tidak menjadikan satu-satunya ukuran perusahaan sebagai
pertimbangannya. Selain ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari
aktiva, terdapat pengukuran lainnya yang menggambarkan kinerja
perusahaan seperti cash flow serta rasio-rasio lainnya.
Analisis data kedua antara ukuran perusahaan dan minimization
income diketahui bahwa hubungan kedua variabel cukup kuat dengan
arah hubungan negatif. Hubungan yang negatif menunjukan bahwa
apabila ukuran perusahaan meningkat maka tingkat minimization income
menurun, dan sebaliknya apabila ukuran perusahaan menurun maka
tingkat minimization income meningkat. Hal ini kemungkinan terjadi
karena perusahaan besar cenderung memerlukan dan yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Motivasi untuk
mendapatkan dana tersebut akan mendorong pihak manajemen untuk
melakukan praktik manajemen laba, sehingga dengan pelaporan laba
yang tinggi maka calon insvestor maupun kreditur akan tertaik
menanamkan dananya.
Berdasarkan analisis data ketiga antara ukuran perusahaan dengan
maximization income diketahui bahwa hubungan kedua variabel sangat
lemah dengan arah hubungan negatif. Hubungan yang negatif
menunjukan apabila ukuran perusahaan meningkat, maka tingkat
maximization income pada suatu perusahaan menurun, dan sebaliknya
apabila ukuran perusahaan menurun, maka tingkat maximization income
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
pada suatu perusahaan meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan
karena perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk
melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil
karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak luar, baik oleh
investor, kreditor, pemerintah maupun masyarakat
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rinesti (2016), Novianus (2016), dan Moses (1987) dalam Suriana
(2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan
positif dengan manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
temuan yang dilakukan oleh Guenther (1994) serta Nuryaman (2008)
yang menemukan hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan
manajemen laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data pada populasi sasaran perusahaan manufaktur
tahun 2013-2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Diketahui bahwa hubungan antara kepemilikan institusional dengan
manajemen laba yaitu sangat lemah dengan arah hubungan negatif.
2. Diketahui bahwa hubungan antara ukuran perusahaan dengan manajemen
laba yaitu lemah dengan arah hubungan positif.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Terdapat beberapa laporan keuangan yang tidak ditemukan di
www.idx.co.id karena tidak semua perusahaan manufaktur melaporkan
laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia sehingga
mempengaruhi jumlah sampel.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur tanpa
membedakan sub sektor perusahaan tersebut, sehingga terdapat nilai
ekstrim pada data penelitian yang kemungkinan dipengaruhi oleh sub
sektor yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
C. Saran
1. Dalam penelitian ini terdapat data ekstrim yang kemungkinan disebabkan
karena sub sektor yang berbeda sebagai populasi sasaran, oleh sebab itu
bagi peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan menggunakan
perusahaan manufaktur dengan sub sektor yang sama sebagai populasi
sasaran, misalnya sub sektor makanan dan minuman, sub sektor kimia, sub
sektor rokok, dan sub sektor lainnya yang termasuk dalam sektor
manufaktur.
2. Bagi investor disarankan untuk lebih cermat dalam menganalisis informasi
yang disajikan oleh pihak penerbit saham sehingga keputusan yang diambil
untuk berinvestasi tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Alves, S. 2012. “Ownership Structure and Earnings Management: Evidence from .
Portugal”. Australasian Accounting Business and Finance Journal,Vol 6,
No 1, hlmn 57-74.
Anggreni, Riske Meitha. 2013. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial,
Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance terhadap
Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Ariesta, Ita Alfi. 2012. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kualitas
Auditor Eksternal, dan Komite Audit terhadap Manajerial Laba Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 s/d
2011 ”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Astari, Genis. 2015. “Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun
2013-2014”. Jurnal. Universitas Negri Surabaya.
Baker, Richard, et al. 2010. “Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif
Indonesia)”. Jilid Pertama. Salemba Empat, Jakarta.
Brilianti, Dinny Prastiwi. 2013. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Leverage, dan komite Audit terhadap Konservatisme
Akuntansi”. Skripsi. Universitas Negri Semarang.
Cooper, Donald R and Pamela S. Schindler. 2006. Business Research Methods,
Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Education.
Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan, dan Amy P. Sweeney. 1995. “Detecting
Earnings Management”. The Accounting Review, Vol. 70, No. 2, pp 193-
225.
Desmiyawati, Nasrizal dan Yessy. 2009. “Pengaruh Asimetris Informasi dan
Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan
Mnaufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Pekbis Jurnal Vol
No.3.
Dinni Reviani dan Djoko Sudantoko. 2012. “Pengaruh Struktur Kepemilikan,
Ukuran Perusahaan, dan Corporate Goverrnance terhadap Manajemen Laba
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun
2008-2010”. Jurnal. STIE Bank Jateng.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19 Edisi 5”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, J, Meiden, C dan Tobing. 2005. “Pengaruh Manajemen Laba pada
Tingakt Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur
yang Termasuk dalam Indeks LQ-45” Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Hasan, Iqbal. 2006. “Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
I Dewa dan I wayan. 2014. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional pada Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. Jurnal. Universitas
Udayana Bali.
Irawan, Wisnu Arwindo. 2013. “Analsis Pengaruh Kepemilikan Institusional,
Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Prifitabilitas terhadap Manajemen Laba
Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-
2011). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Joe dan Pagalung. 2011. “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan
Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia
Periode 2006-2009”. Jurnal. Universitas Hassanuddin.
Kriatianto, Yudha. 2012. “Hubungan Manajemen Laba Setelah Initial Public
Offering dan Return Saham dengan Kepemilikan Institusional sebagai
Variabel Pemoderasi Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan IPO
Periode 2004-2008” . Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
KNKG. (2006). Komite Nasional Kebijakan Governance. Jakarta: KNKG.
Kurnia, Pascalia April Dwi. 2016. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen,
Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dewan Komisaris, dan
Komite Audit terhadap Manajemen Laba Studi pada Semua Perusahaan
yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014”. Skripsi. Universitas Semarang.
Nariastititi, Ni Wayan dan Dwi Ratnadi, Ni Made. 2014. “Pengaruh Asimetris
Informasi, Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan pada
Manajemen Laba”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3.
Novianus. 2016. “Hubungan Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dengan
Manajemen Laba”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Nuryaman. 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan , Ukuran Perusahaan, dan
Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba”. Simposium
Nasional Akuntansi. Pontianak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PSAK 15 tahun 2015 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama.
PSAK 65 tahun 2015 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian.
Putri, Oktarina Ratna. 2014. “Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional,
Kepemilikan Publik, Index Disclosure terhadap Manajemen Laba”. Skripsi.
Universitas Gajah Mada.
Putu Putri dan Gede Adi. 2015. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen
Laba”. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
Restuwulan. 2013. “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan
terhadap Manajemen Laba”. Skripsi. Universitas Widyatama.
Rinesti, Annamaria. 2016. “Hubungan antara Asimetris Informasi dan Ukuran
Perusahaan dengan Praktik Manajemen Laba Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014”. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma.
Riske Meitha Anggraeni dan P. Basuki Hadiprajitno. 2013. “Pengaruh Struktur
Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate
Governance terhadap Manajemen Laba”. Jurnal. Universitas Diponegoro, Volume
2, Nomor 3, Hal 1-13 ISSN 2337 : 3806.
Scott, William R. (2013). “Financial Accounting Theory, 3rd edition”. Prentice Hall,
United States of America.
Setiawati, L. dan Na’im. 2000. “Manajemen Laba”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Vol.15, No. 4, h. 424-441
Singgih, Santoso. 2015. “Menguasai SPSS 22”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sri Handayani dan Agus. 2009.“Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Manajemen Laba Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEJ Tahun 2003-2006”. Jurnal. Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. CV Alfabeta,
Bandung.
Sulistyanto, Sri. 2008. “Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris”. Jakarta: PT
Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Sulistyawan, D., Y. Januarsi dan L. Alvia. 2011. Creative Accounting:
Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Salemba Empat,
Jakarta.
Suriana. 2014. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Afiliasi
Group Bisnis terhadap Manajeme Laba Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur BEI 2008-2012”. Tesis. Universitas Gajah Mada.
Sutikno, Frendy. 2014. “Pengaruh Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan
terhadap Manajamen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Jurnal. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Undang-undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Widyanindyah, Agnes Utari. 2001. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Earning Management pada Perusahaan di Indonesia”. Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol 3, No. 2, November.
www.idx.co.id , diakses Februari 2017.
Zeptian, Andra. 2013. “Analisis Pengaruh Penerapan Corporate Governance,
Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun
2009-2010”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
Menghitung discretionary accrual GGRM 2015
Langkah-Langkah dalam menghitung discretionary accrual adalah
sebagai berikut.
1. Menghitung nilai total akrual
TAit = EXBIit - CFOit
TAit = 10,064,867,000,000 - 3,200,820,000,000
= 6,864,047,000,000
2. Menentukan nilai parameter α1, α2, α3
TAit / Ait-1 = α1(1 / Ait-1 ) + α2 (ΔRevit / Ait-1) + α3( PPEit / Ait-1) + ԑit
Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan nilai
parameter α1, α2, α3. Nilai tersebut dapat ditentukan dengan melakukan
regresi. Untuk melakukan regresi, Anda harus menentukan variabel
yang berlaku sebagai variabel Y dan variabel X (Sulistiawan, et al
2011:L-3). Nilai Y, X1, X2, X3 kemudian di olah menggunakan SPSS
dengan hasil α1, α2, α3 secara berturut-turut yaitu sebesar -0.132, 0.225,
-0.133.
Dengan demikian ditentukan bahwa:
Variabel Y = TAit / Ait-1
Variabel Y = 6,864,047,000,000 / 58,220,600,000,000
Variabel Y = 0.117897222
Variabel X1 = 1 / Ait-1
Variabel X1 = 1 / 58,220,600,000,000
Variabel X1 = 0.000000000000017
Variabel X2 = ΔRevit / Ait-1
Variabel X2 = (70,365,573,000,000 – 65,185,850,000,000) /
58,220,600,000,000
Variabel X2 = 0.088967187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
Variabel X3 = PPEit / Ait-1
Variabel X3 = 20,106,488,000,000 / 58,220,600,000,000
Variabel X3 = 0.345350065097234
3. Menentukan nilai non discretionary accrual (NDA)
NDAit = α1 (1/ Ait-1) + α2 (ΔRevit / Ait-1 - ΔRecit / Ait-1 ) + α3 (PPEit / Ait-1)
NDAit = -0.132 (0.000000000000017) + 0.225 (0.088967187 -
0.000615298) + -0.133 (0.345350065097234)
NDAit = -0.057682359920718
Keterangan:
ΔRecit = 1,568,098,000,000 – 1,532,275,000,000
= 35,823,000,000
4. Menentukan nilai discretionary accruals (DA)
DAit = TAit /Ait-1 - NDAit
DAit = 0.117897 – (-0.057682)
DAit = 0.17558
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
114
Lampiran 1
Data mengenai perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran dan
telah memenuhi kriteria tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
115
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran
No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
1 ADES √ √ √ √
2 ADMG √ √ - -
3 AISA √ √ √ -
4 AKKU √ - - -
5 AKPI √ √ √ √
6 ALDO √ √ √ √
7 ALKA √ √ √ √
8 ALMI √ √ √ √
9 ALTO √ √ √ √
10 AMFG √ √ √ √
11 APLI √ √ √ √
12 ARGO √ √ - -
13 ARNA √ √ √ √
14 ASII √ √ √ √
15 AUTO √ √ √ √
16 BAJA √ √ √ -
17 BATA √ √ √ √
18 BIMA √ √ √ √
19 BRAM √ √ - -
20 BRNA √ √ √ √
21 BRPT √ √ - -
22 BTON √ √ √ √
23 BUDI √ √ √ √
24 CEKA √ √ √ √
25 CINT √ - - -
26 CNTX √ √ - -
27 CPIN √ √ √ √
28 CTBN √ √ - -
29 DAJK √ - - -
30 DAVO √ - - -
31 DLTA √ √ √ √
32 DPNS √ √ √ √
33 DVLA √ √ √ √
34 EKAD √ √ √ √
35 ERTX √ √ - -
36 ESTI √ √ - -
37 ETWA √ - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
116
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)
No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
38 FASW √ √ √ √
39 FPNI √ √ - -
40 GDST √ √ √ √
41 GDYR √ √ - -
42 GGRM √ √ √ √
43 GJTL √ √ √ √
44 HDTX √ √ √ √
45 HMSP √ √ √ √
46 ICBP √ √ √ √
47 IGAR √ √ √ √
48 IKAI √ √ √ √
49 IKBI √ √ - -
50 IMAS √ √ √ √
51 IMPC √ - - -
52 INAF √ √ √ -
53 INAI √ √ √ √
54 INCI √ √ √ -
55 INDF √ √ √ √
56 INDR √ √ - -
57 INDS √ √ √ √
58 INKP √ √ - -
59 INRU √ √ - -
60 INTP √ √ √ √
61 IPOL √ √ - -
62 ISSP √ √ √ -
63 JECC √ √ √ √
64 JKSW √ √ √ √
65 JPFA √ √ √ √
66 JPRS √ √ √ √
67 KAEF √ √ √ -
68 KBLI √ √ √ √
69 KBLM √ √ √ √
70 KBRI √ √ √ √
71 KDSI √ √ √ √
72 KIAS √ √ √ √
73 KICI √ √ √ √
74 KLBF √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
117
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)
No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
75 KRAH √ √ √ -
76 KRAS √ √ - -
77 LION √ √ √ √
78 LMPI √ √ √ √
79 LMSH √ √ √ √
80 LPIN √ √ √ √
81 MAIN √ √ √ √
82 MASA √ √ - -
83 MBTO √ √ √ √
84 MERK √ √ √ √
85 MLBI √ √ √ -
86 MLIA √ √ √ √
87 MRAT √ √ √ √
88 MYOR √ √ √ √
89 MYTX √ √ √ √
90 NIKL √ √ - -
91 NIPS √ √ √ √
92 PBRX √ √ - -
93 PICO √ √ √ √
94 POLY √ √ - -
95 PRAS √ √ √ √
96 PSDN √ √ √ √
97 PTSN √ √ - -
98 PYFA √ √ √ √
99 RICY √ √ √ √
100 RMBA √ √ √ √
101 ROTI √ √ √ √
102 SCCO √ √ √ √
103 SCPI √ √ √ √
104 SIAP √ √ √ √
105 SIDO √ √ √ -
106 SIMA √ - - -
107 SIPD √ √ √ √
108 SKBM √ √ √ √
109 SKLT √ √ √ √
110 SMBR √ √ √ -
111 SMCB √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
118
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran (Lanjutan)
No KODE Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4
112 SMGR √ √ √ -
113 SMSM √ √ √ √
114 SOBI √ √ √ -
115 SPMA √ √ √ √
116 SQBB √ √ √ √
117 SRIL √ √ - -
118 SRSN √ √ √ √
119 SSTM √ √ √ √
120 STAR √ √ √ √
121 STTP √ √ √ √
122 SULI √ √ - -
123 TALF √ - - -
124 TBMS √ √ - -
125 TCID √ √ √ √
126 TFCO √ √ - -
127 TIRT √ √ √ √
128 TKIM √ √ - -
129 TOTO √ √ √ √
130 TPIA √ √ - -
131 TRIS √ √ √ -
132 TRST √ √ √ √
133 TSPC √ √ √ √
134 ULTJ √ √ √ √
135 UNIC √ √ - -
136 UNIT √ √ √ √
137 UNTX √ - - -
138 UNVR √ √ √ √
139 VOKS √ √ √ √
140 WIIM √ √ √ -
141 WTON √ - - -
142 YPAS √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
119
Keterangan:
√ = memenuhi syarat kriteria pemilihan populasi sasaran
- = tidak memenuhi syarat kriteria pemilihan populasi sasaran
Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
2. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten mempublikasikan laporan
keuangan di BEI secara berturut-turut tahun 2013-2015.
3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam
publikasi laporan keuangan selama tahun 2013-2015.
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan lengkap sesuai data
yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
120
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015
No. Kode Nama Perusahaan
1 ADES Akasha Wira International Tbk Tbk
2 ADMG Polychem Indonesia Tbk
3 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
4 AKKU PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk
5 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk
6 ALDO Alkindo Naratama Tbk
7 ALKA Alakasa Industrindo Tbk
8 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
9 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
10 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
11 APLI Asiaplast Industries Tbk
12 ARGO Argo Pantes Tbk
13 ARNA Arwana Citramulia Tbk
14 ASII Astra International Tbk
15 AUTO Astra Otoparts Tbk
16 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk
17 BATA Sepatu Bata Tbk
18 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk
19 BRAM Indo Kordsa Tbk
20 BRNA Berlina Tbk
21 BRPT Barito Pacific Tbk
22 BTON Betonjaya Manunggal Tbk
23 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk.
24 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
25 CINT PT Chitose Internasional Tbk
26 CNTX Centex Tbk
27 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
28 CTBN Citra Tubindo Tbk
29 DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.
30 DAVO Davomas Abadi Tbk
31 DLTA Delta Djakarta Tbk
32 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
33 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
34 EKAD Ekadharma International Tbk
35 ERTX Eratex Djaja Tbk
36 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
121
No. Kode Nama Perusahaan
37 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
38 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
39 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk.
40 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
41 GDYR Goodyear Indonesia Tbk
42 GGRM Gudang Garam Tbk
43 GJTL Gajah Tunggal Tbk
44 HDTX Panasia Indo Resources Tbk
45 HMSP HM Sampoerna Tbk
46 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
47 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
48 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk
49 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
50 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
51 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
52 INAF Indofarma Tbk
53 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
54 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
55 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
56 INDR Indorama Synthetics Tbk
57 INDS Indospring Tbk
58 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
59 INRU Toba Pulp Lestari Tbk
60 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
61 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
62 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
63 JECC Jembo Cable Company Tbk
64 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk
65 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
66 JPRS Jaya Pari Steel Tbk
67 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
68 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
69 KBLM Kabelindo Murni Tbk
70 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
71 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
72 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
73 KICI Kedaung Indah Can Tbk
74 KLBF Kalbe Farma Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
No. Kode Nama Perusahaan
75 KRAH PT Grand Kartech Tbk
76 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk
77 LION Lion Metal Works Tbk
78 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
79 LMSH Lionmesh Prima Tbk
80 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
81 MAIN Malindo Feedmill Tbk
82 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
83 MBTO Martina Berto Tbk
84 MERK Merck Tbk
85 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
86 MLIA Mulia Industrindo Tbk
87 MRAT Mustika Ratu Tbk
88 MYOR Mayora Indah Tbk
89 MYTX APAC Citra Centertex Tbk
90 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
91 NIPS Nipress Tbk
92 PBRX Pan Brothers Tbk
93 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
94 POLY Asia Pacific Fibers Tbk
95 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk
96 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
97 PTSN Sat Nusapersada Tbk
98 PYFA Pyridam Farma Tbk
99 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
100 RMBA Bentoel International Investama Tbk
101 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
102 SCCO Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk
103 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
104 SIAP Sekawan Intipratama Tbk
105 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
106 SIMA Siwani Makmur Tbk
107 SIPD Sierad Produce Tbk
108 SKBM Sekar Bumi Tbk
109 SKLT Sekar Laut Tbk
110 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
111 SMCB Holcim Indonesia Tbk
112 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
No. Kode Nama Perusahaan
113 SMSM Selamat Sempurna Tbk
114 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
115 SPMA Suparma Tbk
116 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
117 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk
118 SRSN Indo Acidatama Tbk
119 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk
120 STAR Star Petrcohem Tbk
121 STTP Siantar Top Tbk
122 SULI PT SLJ Global Tbk
123 TALF PT Tunas Alfin Tbk
124 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
125 TCID Mandom Indonesia Tbk
126 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
127 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
128 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
129 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
130 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
131 TRIS Trisula International Tbk
132 TRST Trias Sentosa Tbk
133 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
134 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk
135 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk
136 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
137 UNTX Unitex Tbk
138 UNVR Unilever Indonesia Tbk
139 VOKS Voksel Electric Tbk
140 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
141 WTON Wijaya Karya Beton
142 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
Perusahaan manufaktur yang tidak secara konsisten mempublikasikan
laporan keuangan secara berturut-turut tahun 2013-2015
No. Kode Nama Perusahaan
1 AKKU PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk
2 CINT PT Chitose Internasional Tbk
3 DAJK PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.
4 DAVO Davomas Abadi Tbk
5 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk
6 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
7 SIMA Siwani Makmur Tbk
8 TALF PT Tunas Alfin Tbk
9 UNTX Unitex Tbk
10 WTON Wijaya Karya Beton
Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang Rupiah
No KODE Nama Perusahaan
1 ADMG Polychem Indonesia Tbk
2 ARGO Argo Pantes Tbk
3 BRAM Indo Kordsa Tbk
4 BRPT Barito Pacific Tbk
5 CNTX Centex Tbk
6 CTBN Citra Tubindo Tbk
7 ERTX Eratex Djaja Tbk
8 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk
9 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk.
10 GDYR Goodyear Indonesia Tbk
11 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk
12 INDR Indorama Synthetics Tbk
13 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
14 INRU Toba Pulp Lestari Tbk
15 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
16 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk
17 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
18 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
19 PBRX Pan Brothers Tbk
20 POLY Asia Pacific Fibers Tbk
21 PTSN Sat Nusapersada Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
No KODE Nama Perusahaan
22 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk
23 SULI PT SLJ Global Tbk
24 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
25 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
27 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
28 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kelengkapan data
No KODE Nama Perusahaan
1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk
3 INAF Indofarma Tbk
4 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
5 ISSP PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
6 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
7 KRAH PT Grand Kartech Tbk
8 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
9 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
10 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
12 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
13 TRIS Trisula International Tbk
14 WIMM Wismilak Inti Makmur Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
Lampiran 2
Data saham yang dimiliki Institusi dan Jumlah Saham Beredar
Untuk Perhitungan Kepemilikan Institusional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional
No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar
2013 2014 2015 2013 2014 2015
1 ADES 54,235,111,792 54,235,111,792 54,235,111,792 589,896,800 589,896,800 589,896,800
2 AKPI 44,288,400,000 44,288,400,000 44,288,400,000 680,000,000 680,000,000 680,000,000
3 ALDO 34,254,000,000 34,402,500,000 34,567,500,000 550,000,000 550,000,000 550,000,000
4 ALKA 9,636,498,074 9,636,498,074 9,636,498,074 101,533,011 101,533,011 101,533,011
5 ALMI 23,398,760,000 50,592,080,000 47,111,680,000 308,000,000 616,000,000 616,000,000
6 ALTO 176,367,863,930 176,367,863,930 177,239,941,604 2,184,663,247 2,184,663,247 2,186,527,777
7 AMFG 36,759,800,000 36,772,820,000 36,811,880,000 434,000,000 434,000,000 434,000,000
8 APLI 120,975,000,000 126,975,000,000 127,395,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000 1,500,000,000
9 ARNA 450,543,618,997 370,448,607,049 352,976,001,326 7,341,430,976 7,341,430,976 7,341,430,976
10 ASII 2,028,630,847,845 2,028,630,847,845 2,028,630,847,845 40,483,553,140 40,483,553,140 40,483,553,140
11 AUTO 385,578,640,000 385,578,640,000 385,578,640,000 4,819,733,000 4,819,733,000 4,819,733,000
12 BATA 113,295,000,000 113,295,000,000 113,230,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000
13 BIMA 7,650,560,000 7,650,560,000 7,650,560,000 86,000,000 86,000,000 86,000,000
14 BRNA 35,479,800,000 35,479,800,000 40,242,180,000 690,000,000 690,000,000 759,000,000
15 BTON 14,677,200,000 14,729,400,000 14,729,400,000 180,000,000 180,000,000 180,000,000
16 BUDI 215,935,181,030 215,935,181,030 225,264,797,915 4,098,997,362 4,098,997,362 4,498,997,362
17 CEKA 51,776,900,261 51,776,900,348 51,776,900,435 595,000,003 595,000,004 595,000,005
18 CPIN 911,958,474,931 911,958,474,931 911,958,474,931 16,422,807,040 16,422,807,040 16,422,807,040
19 DLTA 67,719,742,449 67,719,742,449 67,727,749,040 800,659,050 800,659,050 800,659,050
20 DPNS 21,993,651,412 19,745,279,038 19,821,438,927 331,129,952 331,129,952 331,129,952
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)
No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar
2013 2014 2015 2013 2014 2015
21 DVLA 103,779,200,000 103,779,200,000 103,779,200,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000
22 EKAD 52,722,573,750 52,722,573,750 52,722,573,750 698,775,000 698,775,000 698,775,000
23 FASW 187,576,181,176 185,197,407,940 185,172,629,053 2,477,888,787 2,477,888,787 2,477,888,787
24 GDST 803,436,000,000 803,518,000,000 803,518,000,000 8,200,000,000 8,200,000,000 8,200,000,000
25 GGRM 145,364,848,400 145,364,848,400 145,364,848,400 1,924,088,000 1,924,088,000 1,924,088,000
26 GJTL 208,042,560,000 207,345,600,000 207,345,600,000 3,484,800,000 3,484,800,000 3,484,800,000
27 HDTX 141,440,977,590 139,525,263,840 327,877,173,312 1,532,571,000 1,532,571,000 3,601,462,800
28 HMSP 456,778,703,844 456,778,703,844 456,804,351,602 4,652,461,844 4,652,461,844 4,652,723,076
29 ICBP 939,133,451,240 939,133,451,240 939,133,451,240 11,661,908,000 11,661,908,000 11,661,908,000
30 IGAR 82,462,385,690 82,462,385,690 82,462,385,690 972,204,500 972,204,500 972,204,500
31 IKAI 62,313,559,310 61,292,674,226 61,268,932,712 791,383,786 791,383,786 791,383,786
32 IMAS 247,603,029,010 247,603,029,010 247,907,209,636 2,765,278,412 2,765,278,412 2,765,278,412
33 INAI 12,344,112,000 24,704,064,000 24,707,232,000 158,400,000 316,800,000 316,800,000
34 INDF 439,635,954,855 439,635,954,855 439,635,954,855 8,780,426,500 8,780,426,500 8,780,426,500
35 INDS 57,822,161,948 57,822,161,948 57,822,161,948 656,249,710 656,249,710 656,249,710
36 INTP 235,893,327,272 235,893,327,272 235,893,327,272 3,681,231,699 3,681,231,699 3,681,231,699
37 JECC 13,630,680,000 13,630,680,000 13,630,680,000 151,200,000 151,200,000 151,200,000
38 JKSW 9,084,000,000 9,084,000,000 9,084,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000
39 JPFA 613,086,672,554 613,086,672,554 617,777,302,635 10,660,522,910 10,660,522,910 10,660,522,910
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
129
Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)
No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar
2013 2014 2015 2013 2014 2015
40 JPRS 51,315,000,000 51,315,000,000 51,315,000,000 750,000,000 750,000,000 750,000,000
41 KBLI 295,493,516,790 217,512,721,608 230,496,163,355 4,007,235,107 4,007,235,107 4,007,235,107
42 KBLM 99,960,000,000 99,960,000,000 101,203,200,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000
43 KBRI 247,694,751,705 653,337,261,600 651,599,662,500 8,687,995,500 8,687,995,500 8,687,995,500
44 KDSI 30,650,400,000 30,650,400,000 30,650,400,000 405,000,000 405,000,000 405,000,000
45 KIAS 14,666,347,840 14,666,347,840 14,666,347,840 149,291,000 149,291,000 149,291,000
46 KICI 10,214,760,000 10,214,760,000 10,214,760,000 138,000,000 138,000,000 138,000,000
47 KLBF 2,658,288,174,858 2,658,288,174,858 2,658,288,174,858 46,875,122,110 46,875,122,110 46,875,122,110
48 LION 36,988,577,600 36,988,577,600 36,946,964,800 520,160,000 520,160,000 520,160,000
49 LMPI 83,979,266,298 83,979,266,298 83,979,266,298 1,008,517,669 1,008,517,669 1,008,517,669
50 LMSH 3,093,120,000 3,093,120,000 3,093,120,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
51 LPIN 838,312,500 940,737,500 1,041,675,000 21,250,000 21,250,000 21,250,000
52 MAIN 84,919,500,000 92,200,680,000 127,810,237,500 1,695,000,000 1,791,000,000 2,238,750,000
53 MBTO 60,904,400,000 60,904,400,000 60,904,400,000 1,070,000,000 1,070,000,000 1,070,000,000
54 MERK 38,819,200,000 38,819,200,000 38,819,200,000 448,000,000 448,000,000 448,000,000
55 MLIA 176,492,767,500 180,375,142,500 190,081,080,000 2,588,250,000 2,588,250,000 2,588,250,000
56 MRAT 34,334,160,000 34,334,160,000 34,334,160,000 428,000,000 428,000,000 428,000,000
57 MYOR 29,451,768,388 29,451,768,388 29,451,768,388 894,374,989 894,374,989 894,374,989
58 MYTX 116,922,659,518 116,922,659,518 116,922,659,518 1,466,666,577 1,466,666,577 1,466,666,577
59 NIPS 26,719,200,000 93,511,333,291 93,511,333,291 720,000,000 1,486,666,666 1,486,666,666
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
130
Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)
No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar
2013 2014 2015 2013 2014 2015
60 PICO 53,432,933,750 53,432,933,750 53,432,933,750 568,375,000 568,375,000 568,375,000
61 PRAS 37,898,410,421 37,905,420,855 37,905,420,855 701,043,478 701,043,478 701,043,478
62 PSDN 103,824,000,000 103,824,000,000 105,955,200,000 1,440,000,000 1,440,000,000 1,440,000,000
63 PYFA 28,814,058,000 28,814,058,000 28,803,356,400 535,080,000 535,080,000 535,080,000
64 RICY 30,828,109,180 30,828,109,180 30,828,109,180 641,717,510 641,717,510 641,717,510
65 RMBA 716,470,894,800 716,470,894,800 716,470,894,800 7,240,005,000 7,240,005,000 7,240,005,000
66 ROTI 358,122,350,000 358,122,350,000 358,122,350,000 5,061,800,000 5,061,800,000 5,061,800,000
67 SCCO 13,827,539,484 13,827,539,484 14,627,258,910 205,583,400 205,583,400 205,583,400
68 SCPI 321,084,000 353,916,000 354,240,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
69 SIAP 1,747,920,000,000 1,977,600,000,000 915,120,000,000 24,000,000,000 24,000,000,000 24,000,000,000
70 SIPD 38,944,899,994 38,944,899,994 38,944,899,994 939,110,200 939,110,200 939,110,200
71 SKBM 69,968,815,363 75,690,426,853 75,372,006,349 865,736,394 936,530,894 936,530,894
72 SKLT 66,311,088,000 66,311,088,000 66,311,088,000 690,740,500 690,740,500 690,740,500
73 SMCB 618,012,885,000 618,012,885,000 618,012,885,000 7,662,900,000 7,662,900,000 7,662,900,000
74 SMSM 83,687,904,328 83,687,904,328 83,687,904,328 1,439,668,060 1,439,668,060 1,439,668,060
75 SPMA 110,709,862,024 110,709,862,024 116,573,605,390 1,492,046,658 1,492,046,658 1,492,046,658
76 SQBB 908,264,000 908,264,000 908,264,000 9,268,000 9,268,000 9,268,000
77 SRSN 571,900,000,000 571,900,000,000 571,900,000,000 6,020,000,000 6,020,000,000 6,020,000,000
78 SSTM 81,963,642,670 81,963,642,670 81,963,642,670 1,170,909,181 1,170,909,181 1,170,909,181
79 STAR 301,200,000,000 261,216,000,000 231,312,000,000 4,800,000,000 4,800,000,000 4,800,000,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
131
Tabel 1 Perhitungan Kepemilikan Institusional (Lanjutan)
No KODE Saham yang dimiliki Institusi Jumlah Saham Beredar
2013 2014 2015 2013 2014 2015
80 STTP 78,416,600,000 78,416,600,000 78,416,600,000 1,310,000,000 1,310,000,000 1,310,000,000
81 TCID 14,496,906,691 14,496,906,691 14,496,906,691 201,066,667 201,066,667 201,066,667
82 TIRT 41,958,298,883 41,958,298,883 41,958,298,883 1,011,774,750 1,011,774,750 1,011,774,750
83 TOTO 47,653,632,000 85,400,064,000 95,408,400,000 495,360,000 990,720,000 1,032,000,000
84 TRST 167,721,840,000 167,665,680,000 159,185,520,000 2,808,000,000 2,808,000,000 2,808,000,000
85 TSPC 348,840,000,000 348,840,000,000 351,720,000,000 4,500,000,000 4,500,000,000 4,500,000,000
86 ULTJ 128,821,837,200 128,821,837,200 128,561,882,820 2,888,382,000 2,888,382,000 2,888,382,000
87 UNIT 4,132,382,338 4,132,382,338 4,132,382,338 75,422,200 75,422,200 75,422,200
88 UNVR 648,550,000,000 648,550,000,000 648,550,000,000 7,630,000,000 7,630,000,000 7,630,000,000
89 VOKS 44,431,708,292 44,431,708,292 27,435,291,633 831,120,619 831,120,619 831,120,619
90 YPAS 59,765,967,963 59,765,967,963 59,765,967,963 668,000,089 668,000,089 668,000,089
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 3
Data Total Aset untuk Perhitungan Ukuran Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma
Total Aset
No KODE Total Aset (Rupiah)
2013 2014 2015
1 ADES 441,064,000,000 504,865,000,000 653,224,000,000
2 AKPI 2,084,567,189,000 2,227,042,590,000 2,883,143,132,000
3 ALDO 301,479,232,220 356,814,265,670 366,010,819,200
4 ALKA 241,912,806,000 244,879,397,000 144,628,405,000
5 ALMI 2,752,078,229,710 3,212,438,981,220 2,189,037,586,060
6 ALTO 1,502,519,389,760 1,239,053,626,860 1,180,228,072,160
7 AMFG 3,539,393,000,000 3,918,391,000,000 4,270,275,000,000
8 APLI 303,594,490,550 273,126,657,790 308,620,387,250
9 ARNA 1,135,244,802,060 1,259,175,442,880 1,430,779,475,450
10 ASII 213,994,000,000,000 236,029,000,000,000 245,435,000,000,000
11 AUTO 12,617,678,000,000 14,380,926,000,000 14,339,110,000,000
12 BATA 680,685,060,000 774,891,087,000 795,257,974,000
13 BIMA 118,007,059,090 104,058,578,350 99,558,394,760
14 BRNA 1,125,132,715,000 1,334,085,916,000 1,820,783,911,000
15 BTON 176,136,296,410 174,157,547,020 183,116,245,290
16 BUDI 2,382,875,000,000 2,476,982,000,000 3,265,953,000,000
17 CEKA 1,069,627,299,750 1,284,150,037,340 1,485,826,210,020
18 CPIN 15,722,197,000,000 20,862,439,000,000 24,684,915,000,000
19 DLTA 867,040,802,000 991,947,134,000 1,038,321,916,000
20 DPNS 256,372,669,050 268,877,322,940 274,483,110,370
21 DVLA 1,190,054,288,000 310,953,804,000 1,376,278,237,000
22 EKAD 343,601,504,090 411,348,790,570 389,691,595,500
23 FASW 5,692,060,407,680 5,581,000,723,350 6,993,634,266,970
24 GDST 1,191,496,619,150 1,354,622,569,950 1,336,562,720,360
25 GGRM 50,770,251,000,000 58,220,600,000,000 63,505,413,000,000
26 GJTL 15,350,754,000,000 16,042,897,000,000 17,509,505,000,000
27 HDTX 2,378,728,273,720 4,221,696,886,910 4,878,367,904,000
28 HMSP 27,404,594,000,000 28,380,630,000,000 38,010,724,000,000
29 ICBP 21,267,470,000,000 24,910,211,000,000 26,560,624,000,000
30 IGAR 314,746,644,500 349,894,783,580 383,936,040,590
31 IKAI 482,057,048,870 518,546,655,130 390,042,617,780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
134
Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma
Total Aset (Lanjutan)
No KODE Total Aset (Rupiah)
2013 2014 2015
32 IMAS 22,315,022,507,630 23,471,397,834,920 24,860,957,839,500
33 INAI 765,881,409,380 897,281,657,710 1,330,259,296,540
34 INDF 78,092,789,000,000 85,938,885,000,000 91,831,526,000,000
35 INDS 2,196,518,364,470 2,282,666,078,490 2,553,928,346,220
36 INTP 26,607,241,000,000 28,884,973,000,000 27,638,360,000,000
37 JECC 1,239,821,716,000 1,062,476,023,000 1,358,464,081,000
38 JKSW 262,386,019,470 302,951,001,730 265,280,458,590
39 JPFA 14,917,590,000,000 15,730,435,000,000 17,159,466,000,000
40 JPRS 376,540,741,940 370,967,708,750 363,265,042,160
41 KBLI 1,337,022,291,950 1,337,351,473,760 1,551,799,840,980
42 KBLM 654,296,256,940 647,696,854,300 654,385,717,060
43 KBRI 788,749,190,750 1,299,315,036,740 1,455,931,208,460
44 KDSI 850,233,842,190 952,177,443,050 1,177,093,668,870
45 KIAS 2,270,904,910,520 2,352,542,603,070 2,124,390,696,520
46 KICI 99,295,722,100 96,745,744,220 133,831,888,820
47 KLBF 11,315,061,275,030 12,425,032,367,730 13,696,417,381,440
48 LION 498,567,897,160 600,102,716,320 639,330,150,370
49 LMPI 822,189,506,880 808,892,238,340 793,093,512,600
50 LMSH 141,697,598,710 139,915,598,260 133,782,751,040
51 LPIN 196,390,816,220 185,595,748,330 324,054,785,280
52 MAIN 2,214,398,692,000 3,531,219,815,000 3,962,068,064,000
53 MBTO 611,769,745,330 619,383,082,070 648,899,377,240
54 MERK 696,946,318,000 716,599,526,000 641,646,818,000
55 MLIA 7,189,899,445,000 7,215,152,320,000 7,125,800,277,000
56 MRAT 439,583,727,200 498,786,376,750 497,090,038,110
57 MYOR 9,709,838,250,470 10,291,108,029,330 11,342,715,686,220
58 MYTX 2,095,467,423,420 2,049,312,456,870 1,944,326,000,000
59 NIPS 798,407,625,000 916,195,838,000 1,547,720,090,000
60 PICO 621,400,236,630 626,626,507,160 605,788,310,440
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
135
Tabel 1. Perhitungan Ukuran Perusahaan yang di Proksikan dengan Logaritma
Total Aset (Lanjutan)
No KODE
Total Aset (Rupiah)
2013 2014 2015
61 PRAS 795,630,254,210 1,286,827,899,810 1,531,742,052,160
62 PSDN 681,832,333,140 620,928,440,330 620,398,854,180
63 PYFA 175,118,921,410 172,736,624,690 159,951,537,230
64 RICY 1,109,865,329,760 1,170,752,424,110 1,198,193,867,890
65 RMBA 9,232,016,000,000 10,250,546,000,000 12,667,314,000,000
66 ROTI 1,822,689,047,110 1,722,577,887,680 2,706,323,637,030
67 SCCO 1,762,032,300,120 1,656,007,190,010 1,773,144,328,630
68 SCPI 734,333,086,000 1,317,314,767,000 1,510,747,778,000
69 SIAP 272,597,818,160 4,979,635,925,000 277,982,362,220
70 SIPD 3,155,680,394,480 2,800,914,553,880 2,246,770,000,000
71 SKBM 497,652,557,670 649,534,031,110 764,484,248,710
72 SKLT 301,989,488,700 331,574,891,640 377,110,748,360
73 SMCB 14,894,990,000,000 17,195,352,000,000 17,321,565,000,000
74 SMSM 1,701,103,245,180 1,749,395,000,000 2,220,108,000,000
75 SPMA 1,767,105,818,950 2,091,957,078,670 2,185,464,365,770
76 SQBB 421,187,982,000 459,352,720,000 464,027,522,000
77 SRSN 420,782,548,000 463,347,124,000 574,073,314,000
78 SSTM 801,866,397,040 773,663,346,930 721,884,167,680
79 STAR 749,402,740,230 775,917,827,930 729,020,553,280
80 STTP 1,470,059,394,890 1,700,204,093,890 1,919,568,037,170
81 TCID 1,465,952,460,750 1,853,235,343,640 2,082,096,848,700
82 TIRT 723,177,125,790 713,714,873,920 763,168,027,180
83 TOTO 1,746,177,682,570 2,027,288,693,680 2,439,540,859,210
84 TRST 3,260,919,505,190 3,261,285,495,050 3,357,359,499,950
85 TSPC 5,407,957,915,810 5,592,730,492,960 6,284,729,099,200
86 ULTJ 2,811,620,982,140 2,917,083,567,360 3,539,995,910,250
87 UNIT 459,118,935,530 440,727,374,150 460,539,382,210
88 UNVR 13,348,188,000,000 14,280,670,000,000 15,729,945,000,000
89 VOKS 1,955,830,321,070 1,553,904,599,140 1,536,244,634,560
90 YPAS 613,878,797,680 320,494,592,960 279,189,768,590
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
136
Lampiran 4
Data Perhitungan Manajemen Laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Tabel 1. Perhitungan Total Akrual
NO KODE TOTAL AKRUAL
2013 2014 2015
1 ADES 14,375,000,000 -51,587,000,000 22,651,000,000
2 AKPI 115,098,450,000 -270,820,417,000 140,605,727,000
3 ALDO -1,797,067,799 35,863,193,254 40,020,939,526
4 ALKA 1,769,464,000 20,737,121,000 9,309,099,000
5 ALMI 807,137,267,684 1,009,652,096,730 -1,749,527,172,918
6 ALTO 195,838,248,873 109,817,758,780 21,337,461,578
7 AMFG -122,496,000,000 -8,612,000,000 61,855,000,000
8 APLI -58,887,002,616 -5,999,151,039 -20,435,145,918
9 ARNA 42,418,880,241 112,888,220,993 -9,535,890,086
10 ASII -2,647,000,000,000 5,200,000,000,000 -9,078,000,000,000
11 AUTO 120,043,000,000 197,443,000,000 -490,686,000,000
12 BATA 20,710,922,000 41,033,360,000 174,526,665,000
13 BIMA 7,763,155,360 9,340,423,673 -16,659,086,112
14 BRNA -71,899,059,000 -64,416,622,000 -165,585,784,000
15 BTON 18,090,328,539 -126,913,036 6,128,573,608
16 BUDI -66,130,000,000 64,174,000,000 25,477,000,000
17 CEKA 71,301,771,175 245,163,358,470 -1,068,918,635
18 CPIN 1,517,024,000,000 2,128,527,000,000 1,780,635,000,000
19 DLTA -12,307,162,000 192,839,344,000 -20,367,515,000
20 DPNS 43,297,615,885 11,305,239,085 6,726,032,630
21 DVLA 60,147,995,000 -9,965,792,000 -87,428,465,000
22 EKAD 37,050,050,774 59,889,461,060 -23,895,075,793
23 FASW 279,793,027,627 -1,003,812,762,026 80,654,507,434
24 GDST -40,795,680,076 -224,261,226,693 -91,125,191,559
25 GGRM 4,218,751,000,000 6,919,880,000,000 6,864,047,000,000
26 GJTL 66,200,000,000 1,001,590,000,000 316,696,000,000
27 HDTX -677,531,937,556 20,204,613,707 -397,079,520,000
28 HMSP 3,798,077,000,000 2,702,224,000,000 13,236,908,000,000
29 ICBP 778,428,000,000 -732,150,000,000 506,599,000,000
30 IGAR 18,064,495,381 51,481,478,448 -15,550,820,038
31 IKAI -178,314,196 11,954,916,869 -6,020,335,595
32 IMAS 3,305,545,031,936 484,076,835,005 243,889,310,058
33 INAI -43,194,991,340 -51,362,159,755 25,264,197,778
34 INDF -210,809,000,000 -2,060,586,000,000 3,149,282,000,000
35 INDS -51,329,678,073 116,553,386,213 -68,581,295,507
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
138
Tabel 1. Perhitungan Total Akrual (Lanjutan)
NO KODE TOTAL AKRUAL
2013 2014 2015
36 INTP 644,832,000,000 630,386,000,000 7,813,000,000
37 JECC 253,194,869,000 48,960,296,000 90,880,776,000
38 JKSW 8,228,614,490 -19,059,014,480 -31,602,355,219
39 JPFA 1,626,816,000,000 -294,768,000,000 275,019,000,000
40 JPRS -67,444,893,096 67,693,597,051 -21,798,798,265
41 KBLI 203,017,174,062 -54,089,833,818 124,888,880,055
42 KBLM 170,089,053,831 43,487,270,133 33,146,645,583
43 KBRI -3,634,858,835 39,726,417,044 99,312,845,411
44 KDSI -33,541,048,611 109,548,161,291 92,377,831,135
45 KIAS -107,920,312,952 38,677,237,006 -132,762,185,468
46 KICI 8,978,491,482 5,173,065,927 6,883,573,407
47 KLBF 1,757,143,633,274 588,093,898,057 353,172,907,006
48 LION 21,918,055,216 -9,570,644,749 -9,305,445,192
49 LMPI 63,689,044,808 27,324,889,487 26,705,633,635
50 LMSH 4,230,338,363 -1,369,015,989 -9,178,107,477
51 LPIN 14,224,250,657 18,672,018,336 -41,191,928,211
52 MAIN 267,152,139,000 284,090,714,000 120,662,004,000
53 MBTO 24,398,785,802 5,577,520,806 -12,465,719,131
54 MERK 96,926,449,000 -32,390,905,000 25,813,634,000
55 MLIA -156,535,508,000 23,812,408,000 -377,277,451,656
56 MRAT -18,349,180,325 34,416,742,308 13,511,643,870
57 MYOR 317,786,066,169 892,159,697,142 -474,164,664,973
58 MYTX -41,916,706,736 -151,703,330,160 -157,118,000,000
59 NIPS 151,925,696,000 129,713,657,000 221,619,837,000
60 PICO 64,722,325,508 30,586,047,346 -4,623,794,668
61 PRAS 22,267,361,149 37,240,486,196 48,245,959,736
62 PSDN -2,400,243,483 -28,081,410,730 2,687,901,699
63 PYFA 15,583,593,813 5,902,390,079 -5,564,401,208
64 RICY 98,841,129,257 15,410,637,316 -34,081,773,152
65 RMBA 117,682,000,000 209,818,000,000 1,966,768,000,000
66 ROTI -82,196,281,559 -66,346,926,553 -101,853,350,609
67 SCCO 139,258,869,798 164,915,539,903 26,870,538,636
68 SCPI 134,444,522,000 240,405,116,000 283,809,863,000
69 SIAP 38,074,913,517 -121,017,709,000 -13,769,399,864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
139
Tabel 1. Perhitungan Total Akrual (Lanjutan)
NO KODE TOTAL AKRUAL
2013 2014 2015
70 SIPD 53,053,164,572 23,327,106,594 -494,875,436,100
71 SKBM 44,668,540,367 71,317,093,687 2,058,622,920
72 SKLT -7,202,378,456 3,172,225,146 3,919,398,147
73 SMCB -413,579,000,000 -417,473,000,000 680,135,000,000
74 SMSM 40,202,180,432 116,301,000,000 66,886,000,000
75 SPMA 64,316,467,935 108,225,584,525 31,481,106,390
76 SQBB 31,069,076,000 47,265,198,000 39,804,938,000
77 SRSN 2,050,013,000 30,204,088,000 112,253,783,000
78 SSTM -86,982,652,870 -62,195,623,336 -51,650,267,028
79 STAR 32,545,656,266 67,080,059,467 3,389,072,915
80 STTP 124,899,486,719 24,828,418,144 101,365,790,296
81 TCID -27,962,922,286 130,945,293,499 97,898,604,138
82 TIRT -87,508,523,008 -9,556,823,130 43,426,503,203
83 TOTO 12,188,860,891 83,224,580,589 155,089,911,665
84 TRST -38,414,792,901 -130,969,977,443 -46,274,105,977
85 TSPC 308,876,177,220 165,295,273,601 -86,567,196,381
86 ULTJ 227,205,759,475 246,103,897,595 23,402,373,246
87 UNIT 24,438,149,992 7,943,456,197 56,104,326,268
88 UNVR 922,766,000,000 1,299,606,000,000 1,640,350,000,000
89 VOKS -185,976,077,304 48,287,182,194 93,495,090,340
90 YPAS 42,260,039,562 -47,036,079,668 -32,638,038,160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
140
Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals
NO KODE NDA
2013 2014 2015
1 ADES 0.013387289 -0.022666806 -0.093259774
2 AKPI 0.006402789 -0.030739157 -0.101288013
3 ALDO 0.112654194 0.000508811 -0.054832561
4 ALKA 0.411990932 0.094503514 0.180143162
5 ALMI -0.042097292 -0.006974791 -0.035933544
6 ALTO -0.270664577 0.017438871 -0.056759008
7 AMFG 0.024119005 -0.023610065 -0.060946752
8 APLI -0.030613118 -0.060374437 -0.074559279
9 ARNA 0.064243605 -0.058091905 -0.0576595
10 ASII 0.000918749 -0.01846835 -0.014623131
11 AUTO 0.060881282 -0.007587378 -0.044005944
12 BATA 0.067890875 -0.009328209 -0.043946114
13 BIMA 0.084731166 0.005729778 0.068128643
14 BRNA 0.039968694 -0.034240018 -0.120180629
15 BTON -0.071559173 -0.028962897 0.010900954
16 BUDI 0.013836069 -0.08743711 -0.075742681
17 CEKA 0.344629246 0.200869673 -0.006104059
18 CPIN 0.079990547 -0.034321358 -0.078179538
19 DLTA 0.082398658 -0.036488076 0.005056804
20 DPNS -0.021119842 -0.006484584 -7.29522E-05
21 DVLA 0.007928904 -0.021944568 -0.176776775
22 EKAD 0.021092647 0.022861567 -0.033711545
23 FASW 0.00069126 -0.021650705 -0.108541627
24 GDST -0.046549271 -0.099731697 0.095592396
25 GGRM 0.037286555 -0.001364948 -0.05768236
26 GJTL -0.0055055 -0.050356305 -0.067068932
27 HDTX -0.170356972 -0.06709519 -0.136181706
28 HMSP 0.087057698 0.020621705 -0.051696641
29 ICBP 0.015287185 0.012659605 -0.041713893
30 IGAR 0.064721209 0.033063389 -0.010611536
31 IKAI 0.01673339 -0.068897076 -0.034765348
32 IMAS -0.010903737 -0.044770303 -0.01540623
33 INAI 0.004647108 0.047395714 -0.062958168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
141
Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals (Lanjutan)
NO KODE NDA
2013 2014 2015
34 INDF 0.021314965 -0.011339743 -0.038360485
35 INDS 0.026216061 -0.055121745 -0.073868867
36 INTP 0.016510191 -0.045584973 -0.054067606
37 JECC -0.014826608 -0.004470417 -0.071517753
38 JKSW 0.007205894 -0.031825108 -0.048994032
39 JPFA 0.082634221 -0.008769787 -0.062836306
40 JPRS -0.117981306 0.020510078 0.056353688
41 KBLI 0.035587998 -0.065168217 -0.07569071
42 KBLM 0.012798754 -0.089049909 -0.075952141
43 KBRI -0.022066206 -0.169660387 -0.130778942
44 KDSI 0.028412903 -0.008312485 -0.063559431
45 KIAS 0.022143403 -0.086147639 -0.068596976
46 KICI 0.022747293 -0.00206095 -0.052868044
47 KLBF 0.059384777 -0.01409277 -0.048043066
48 LION 0.000248179 -0.01361437 -0.007719478
49 LMPI 0.017515845 -0.085861732 -0.034400868
50 LMSH -0.466364369 0.347552507 0.041296904
51 LPIN 0.017395517 -0.015212355 -0.05553127
52 MAIN 0.117385031 -0.071790322 -0.080064368
53 MBTO -0.028978913 -0.02762056 -0.029036829
54 MERK 0.093860439 -0.11670386 -0.037874927
55 MLIA 0.023357949 -0.080366108 -0.105626463
56 MRAT -0.03230649 -0.015478575 -0.012888162
57 MYOR 0.02497525 -0.003181037 -0.053270963
58 MYTX -0.008122951 -0.271760789 -0.199410756
59 NIPS 0.058869639 -0.219361374 -0.185322085
60 PICO 0.032839582 -0.029489172 -0.031874293
61 PRAS -0.007325243 -0.080145029 -0.094580147
62 PSDN -0.012219473 -0.151780077 -0.059001553
63 PYFA 0.033229694 -0.038123502 -0.06856095
64 RICY 0.044435029 0.005718499 -0.030658259
65 RMBA 0.092873272 -0.018472798 -0.093360547
66 ROTI 0.061969884 -0.070543952 -0.160479117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
142
Tabel 2. Perhitungan Non Discretionary Accruals (Lanjutan)
NO KODE NDA
2013 2014 2015
67 SCCO 0.023575447 -0.030807848 -0.022043194
68 SCPI -0.032506629 0.031808317 -0.197379503
69 SIAP 0.033856967 0.080549362 0.002112235
70 SIPD -0.024143785 -0.125395497 -0.031051637
71 SKBM 0.441650501 0.02929086 -0.059979065
72 SKLT 0.157758077 0.020827261 -0.081340821
73 SMCB 0.012340672 -0.107076425 -0.101369767
74 SMSM 0.015345958 -0.004082311 -0.064292235
75 SPMA 0.018696987 -0.074036104 -0.097738974
76 SQBB 0.028957478 -0.00328268 -0.027553111
77 SRSN -0.003946195 -0.00091325 -0.046474157
78 SSTM -0.003112572 -0.065107362 -0.05624382
79 STAR 0.019487475 -0.071721941 -0.040601059
80 STTP 0.083080466 -0.00846347 -0.105330367
81 TCID 0.038939617 -0.039461251 -0.053245099
82 TIRT 0.037661156 -0.015156242 -0.045133283
83 TOTO 0.016745699 -0.024153 -0.072236954
84 TRST -0.005581859 -0.042652078 -0.085904154
85 TSPC 0.000928068 -0.003975938 -0.052373192
86 ULTJ 0.065732961 -0.010315214 -0.071475843
87 UNIT 0.006566078 -0.089602219 -0.101519261
88 UNVR 0.065761401 -0.000492057 -0.089283293
89 VOKS -0.01653956 -0.02899466 0.007733832
90 YPAS 0.033163317 -0.042736767 -0.015623131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
143
Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals
NO
KODE
TA/At-1 NDA DAit (TA/At-1) - (NDA)
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
1 ADES 0.036945 -0.11696 0.0448655 0.0133873 -0.022667 -0.09326 0.02356 -0.09429 0.13813
2 AKPI 0.067119 -0.129917 0.0631356 0.0064028 -0.030739 -0.101288 0.06072 -0.09918 0.16442
3 ALDO -0.009719 0.118957 0.1121618 0.1126542 0.0005088 -0.054833 -0.12237 0.11845 0.16699
4 ALKA 0.011965 0.085721 0.038015 0.4119909 0.0945035 0.1801432 -0.40003 -0.00878 -0.14213
5 ALMI 0.42897 0.366869 -0.54461 -0.042097 -0.006975 -0.035934 0.47107 0.37384 -0.50868
6 ALTO 0.599591 0.073089 0.0172208 -0.270665 0.0174389 -0.056759 0.87026 0.05565 0.07398
7 AMFG -0.039319 -0.002433 0.0157858 0.024119 -0.02361 -0.060947 -0.06344 0.02118 0.07673
8 APLI -0.176378 -0.01976 -0.074819 -0.030613 -0.060374 -0.074559 -0.14577 0.04061 -0.00026
9 ARNA 0.045254 0.09944 -0.007573 0.0642436 -0.058092 -0.05766 -0.01899 0.15753 0.05009
10 ASII -0.014522 0.0243 -0.038461 0.0009187 -0.018468 -0.014623 -0.01544 0.04277 -0.02384
11 AUTO 0.013516 0.015648 -0.034121 0.0608813 -0.007587 -0.044006 -0.04737 0.02324 0.00989
12 BATA 0.036075 0.060282 0.2252273 0.0678909 -0.009328 -0.043946 -0.03182 0.06961 0.26917
13 BIMA 0.077553 0.079151 -0.160093 0.0847312 0.0057298 0.0681286 -0.00718 0.07342 -0.22822
14 BRNA -0.093329 -0.057252 -0.124119 0.0399687 -0.03424 -0.120181 -0.1333 -0.02301 -0.00394
15 BTON 0.124674 -0.000721 0.0351898 -0.071559 -0.028963 0.010901 0.19623 0.02824 0.02429
16 BUDI -0.028756 0.026931 0.0102855 0.0138361 -0.087437 -0.075743 -0.04259 0.11437 0.08603
17 CEKA 0.06938 0.229204 -0.000832 0.3446292 0.2008697 -0.006104 -0.27525 0.02833 0.00527
18 CPIN 0.12285 0.135384 0.0853512 0.0799905 -0.034321 -0.07818 0.04286 0.1697 0.16353
19 DLTA -0.016513 0.222411 -0.020533 0.0823987 -0.036488 0.0050568 -0.09891 0.2589 -0.02559
20 DPNS 0.234502 0.044097 0.0250152 -0.02112 -0.006485 -7.3E-05 0.25562 0.05058 0.02509
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
144
Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)
NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
21 DVLA 0.055968 -0.008374 -0.281162 0.0079289 -0.021945 -0.176777 0.04804 0.01357 -0.10439
22 EKAD 0.135272 0.174299 -0.05809 0.0210926 0.0228616 -0.033712 0.11418 0.15144 -0.02438
23 FASW 0.050157 -0.176353 0.0144516 0.0006913 -0.021651 -0.108542 0.04947 -0.1547 0.12299
24 GDST -0.035049 -0.188218 -0.06727 -0.046549 -0.099732 0.0955924 0.0115 -0.08849 -0.16286
25 GGRM 0.101634 0.136298 0.1178972 0.0372866 -0.001365 -0.057682 0.06435 0.13766 0.17558
26 GJTL 0.005144 0.065247 0.0197406 -0.005506 -0.050356 -0.067069 0.01065 0.1156 0.08681
27 HDTX -0.497254 0.008494 -0.094057 -0.170357 -0.067095 -0.136182 -0.3269 0.07559 0.04212
28 HMSP 0.144702 0.098605 0.4664064 0.0870577 0.0206217 -0.051697 0.05764 0.07798 0.5181
29 ICBP 0.043847 -0.034426 0.020337 0.0152872 0.0126596 -0.041714 0.02856 -0.04709 0.06205
30 IGAR 0.057835 0.163565 -0.044444 0.0647212 0.0330634 -0.010612 -0.00689 0.1305 -0.03383
31 IKAI -0.000351 0.0248 -0.01161 0.0167334 -0.068897 -0.034765 -0.01708 0.0937 0.02316
32 IMAS 0.188054 0.021693 0.0103909 -0.010904 -0.04477 -0.015406 0.19896 0.06646 0.0258
33 INAI -0.070554 -0.067063 0.0281564 0.0046471 0.0473957 -0.062958 -0.0752 -0.11446 0.09111
34 INDF -0.003554 -0.026386 0.0366456 0.021315 -0.01134 -0.03836 -0.02487 -0.01505 0.07501
35 INDS -0.030833 0.053063 -0.030044 0.0262161 -0.055122 -0.073869 -0.05705 0.10818 0.04382
36 INTP 0.028338 0.023692 0.0002705 0.0165102 -0.045585 -0.054068 0.01183 0.06928 0.05434
37 JECC 0.357138 0.03949 0.0855368 -0.014827 -0.00447 -0.071518 0.37196 0.04396 0.15705
38 JKSW 0.029523 -0.072637 -0.104315 0.0072059 -0.031825 -0.048994 0.02232 -0.04081 -0.05532
39 JPFA 0.148412 -0.01976 0.0174832 0.0826342 -0.00877 -0.062836 0.06578 -0.01099 0.08032
40 JPRS -0.169202 0.179778 -0.058762 -0.117981 0.0205101 0.0563537 -0.05122 0.15927 -0.11512
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
145
Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)
NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
41 KBLI 0.174759 -0.040455 0.0933852 0.035588 -0.065168 -0.075691 0.13917 0.02471 0.16908
42 KBLM 0.235274 0.066464 0.0511762 0.0127988 -0.08905 -0.075952 0.22247 0.15551 0.12713
43 KBRI -0.004907 0.050366 0.0764348 -0.022066 -0.16966 -0.130779 0.01716 0.22003 0.20721
44 KDSI -0.058786 0.128845 0.0970175 0.0284129 -0.008312 -0.063559 -0.0872 0.13716 0.16058
45 KIAS -0.05034 0.017032 -0.056433 0.0221434 -0.086148 -0.068597 -0.07248 0.10318 0.01216
46 KICI 0.094554 0.052628 0.0711512 0.0227473 -0.002061 -0.052868 0.07181 0.05469 0.12402
47 KLBF 0.186574 0.051974 0.0284243 0.0593848 -0.014093 -0.048043 0.12719 0.06607 0.07647
48 LION 0.050561 -0.019196 -0.015506 0.0002482 -0.013614 -0.007719 0.05031 -0.00558 -0.00779
49 LMPI 0.078131 0.033234 0.0330151 0.0175158 -0.085862 -0.034401 0.06062 0.1191 0.06742
50 LMSH 0.032909 -0.009662 -0.065597 -0.466364 0.3475525 0.0412969 0.49927 -0.35721 -0.10689
51 LPIN 0.08257 0.095076 -0.221944 0.0173955 -0.015212 -0.055531 0.06517 0.11029 -0.16641
52 MAIN 0.148428 0.128292 0.0341701 0.117385 -0.07179 -0.080064 0.03104 0.20008 0.11423
53 MBTO 0.040031 0.009117 -0.020126 -0.028979 -0.027621 -0.029037 0.06901 0.03674 0.00891
54 MERK 0.170216 -0.046475 0.0360224 0.0938604 -0.116704 -0.037875 0.07636 0.07023 0.0739
55 MLIA -0.023866 0.003312 -0.05229 0.0233579 -0.080366 -0.105626 -0.04722 0.08368 0.05334
56 MRAT -0.040286 0.078294 0.027089 -0.032306 -0.015479 -0.012888 -0.00798 0.09377 0.03998
57 MYOR 0.038276 0.091882 -0.046075 0.0249752 -0.003181 -0.053271 0.0133 0.09506 0.0072
58 MYTX -0.023244 -0.072396 -0.076669 -0.008123 -0.271761 -0.199411 -0.01512 0.19936 0.12274
59 NIPS 0.289036 0.162465 0.2418913 0.0588696 -0.219361 -0.185322 0.23017 0.38183 0.42721
60 PICO 0.108847 0.049221 -0.007379 0.0328396 -0.029489 -0.031874 0.07601 0.07871 0.0245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
146
Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)
NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
61 PRAS 0.038568 0.046806 0.0374922 -0.007325 -0.080145 -0.09458 0.04589 0.12695 0.13207
62 PSDN -0.003516 -0.041185 0.0043288 -0.012219 -0.15178 -0.059002 0.0087 0.11059 0.06333
63 PYFA 0.114712 0.033705 -0.032213 0.0332297 -0.038124 -0.068561 0.08148 0.07183 0.03635
64 RICY 0.117319 0.013885 -0.029111 0.044435 0.0057185 -0.030658 0.07288 0.00817 0.00155
65 RMBA 0.016968 0.022727 0.1918696 0.0928733 -0.018473 -0.093361 -0.07591 0.0412 0.28523
66 ROTI -0.068216 -0.036401 -0.059128 0.0619699 -0.070544 -0.160479 -0.13019 0.03414 0.10135
67 SCCO 0.093656 0.093594 0.0162261 0.0235754 -0.030808 -0.022043 0.07008 0.1244 0.03827
68 SCPI 0.30521 0.327379 0.2154457 -0.032507 0.0318083 -0.19738 0.33772 0.29557 0.41283
69 SIAP 0.206517 -0.443942 -0.002765 0.033857 0.0805494 0.0021122 0.17266 -0.52449 -0.00488
70 SIPD 0.016086 0.007392 -0.176684 -0.024144 -0.125395 -0.031052 0.04023 0.13279 -0.14563
71 SKBM 0.154583 0.143307 0.0031694 0.4416505 0.0292909 -0.059979 -0.28707 0.11402 0.06315
72 SKLT -0.028839 0.010504 0.0118206 0.1577581 0.0208273 -0.081341 -0.1866 -0.01032 0.09316
73 SMCB -0.033988 -0.028028 0.0395534 0.0123407 -0.107076 -0.10137 -0.04633 0.07905 0.14092
74 SMSM 0.027895 0.068368 0.0382338 0.015346 -0.004082 -0.064292 0.01255 0.07245 0.10253
75 SPMA 0.038644 0.061245 0.0150486 0.018697 -0.074036 -0.097739 0.01995 0.13528 0.11279
76 SQBB 0.078231 0.112219 0.0866544 0.0289575 -0.003283 -0.027553 0.04927 0.1155 0.11421
77 SRSN 0.005098 0.071781 0.2422671 -0.003946 -0.000913 -0.046474 0.00904 0.07269 0.28874
78 SSTM -0.107349 -0.077564 -0.066761 -0.003113 -0.065107 -0.056244 -0.10424 -0.01246 -0.01052
79 STAR 0.043295 0.089511 0.0043678 0.0194875 -0.071722 -0.040601 0.02381 0.16123 0.04497
80 STTP 0.099932 0.016889 0.0596198 0.0830805 -0.008463 -0.10533 0.01685 0.02535 0.16495
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
147
Tabel 3. Penghitungan Discretionary Accruals (Lanjutan)
NO KODE TA/At-1 NDA DAit = (TA/At-1) - (NDA)
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
81 TCID -0.022165 0.089324 0.0528258 0.0389396 -0.039461 -0.053245 -0.0611 0.12879 0.10607
82 TIRT -0.128755 -0.013215 0.0608457 0.0376612 -0.015156 -0.045133 -0.16642 0.00194 0.10598
83 TOTO 0.008005 0.047661 0.0765011 0.0167457 -0.024153 -0.072237 -0.00874 0.07181 0.14874
84 TRST -0.017556 -0.040164 -0.014189 -0.005582 -0.042652 -0.085904 -0.01197 0.00249 0.07172
85 TSPC 0.066669 0.030565 -0.015479 0.0009281 -0.003976 -0.052373 0.06574 0.03454 0.03689
86 ULTJ 0.093856 0.087531 0.0080225 0.065733 -0.010315 -0.071476 0.02812 0.09785 0.0795
87 UNIT 0.064328 0.017302 0.1272994 0.0065661 -0.089602 -0.101519 0.05776 0.1069 0.22882
88 UNVR 0.076994 0.097362 0.1148651 0.0657614 -0.000492 -0.089283 0.01123 0.09785 0.20415
89 VOKS -0.109521 0.024689 0.0601678 -0.01654 -0.028995 0.0077338 -0.09298 0.05368 0.05243
90 YPAS 0.120937 -0.076621 -0.101836 0.0331633 -0.042737 -0.015623 0.08777 -0.03388 -0.08621
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 5
Hasil Olah Data SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
149
Tabel 1. Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
Kepemilikan Intitusional * Manajemen Laba Crosstabulation
Count
Manajemen Laba
Total Minimization
Income
Maximization
Income
Kepemilikan Intitusional Tidak Signifikan 0 0 0
Signifikan 6 21 27
Pengendali 67 176 243
Total 73 197 270
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 2. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma -.143 .237 .626 .531
N of Valid Cases 270
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Tabel 3. Tabulasi Silang Kepemilikan Institusional dengan Manajemen Laba
(Minimization Income)
Kepemilikan Institusional * Minimization Income Crosstabulation
Count
Minimization Income
Total Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
Kepemilikan
Institusional
Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Signifikan 1 4 0 1 6
Pengendali 48 12 3 4 67
Total 49 16 3 5 73
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
150
Tabel 4. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba
(Minimization Income)
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma -.689 .151 -.2.077 .038
N of Valid Cases 73
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Tabel 5. Tabulasi Silang Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba
(Maximization Income)
Kepemilikan Institusional * Maximization Income Crosstabulation
Count
Maximization Income
Total Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
Kepemilikan
Institusional
Tidak Signifikan 0 0 0 0 0
Signifikan 19 1 1 1 21
Pengendali 155 16 4 1 176
Total 174 17 5 1 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 6. Hubungan Kepemilikan Instutusional dengan Manajemen Laba
(Maximization Income)
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma .108 .379 .304 .761
N of Valid Cases 197
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
151
Tabel 7. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
Ukuran Perusahaan * Manajemen Laba Crosstabulation
Count
Manajemen Laba
Total Minimization
Income
Maximization
Income
Ukuran Perusahaan Total Aset Rendah 5 13 18
Total Aset Sedang 41 85 126
Total Aset Tinggi 19 63 82
Total Aset Paling Tinggi 8 36 44
Total 73 197 270
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 8. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma .212 .108 1.942 .052
N of Valid Cases 270
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Tabel 9. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
(Minimization Income)
Ukuran Perusahaan * Minimation Income Crosstabulation
Count
Minimation Income
Total Sangat
Rendah Rendah Tinggi
Sangat
Tinggi
Ukuran
Perusahaan
Total Aset Rendah 1 2 1 1 9
Total Aset Sedang 27 11 2 1 41
Total Aset Tinggi 13 3 0 3 19
Total Aset Paling Tinggi 8 1 0 0 8
Total 49 16 3 5 73
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
152
Tabel 10. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba (Minimization
Income)
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma -.415 .182 -2.179 .029
N of Valid Cases 73
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Tabel 11. Tabulasi Silang Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
(Maximization Income)
Ukuran Perusahaan * Maximinimation Income Crosstabulation
Count
Maximinimation Income
Total Sangat
Rendah Rendah Tinggi
Sangat
Tinggi
Ukuran
Perusahaan
Total Aset Rendah 12 0 1 0 13
Total Aset Sedang 73 12 0 0 85
Total Aset Tinggi 56 3 3 1 63
Total Aset Paling Tinggi 33 2 1 0 36
Total 174 17 5 1 197
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017
Tabel 12. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba (Maximization
Income)
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Gamma -.096 .169 -.571 .568
N of Valid Cases 197
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI