Download - Hukum dalam islam
D I S A J I K A N O L E H :
A F A R H A N S Y A D D A D
P T . K E S A T U A N B O G O R
K E N T A K A D E M I B O G O R
HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMMAT ISLAM
SUMBER :1. Yusuf Hanafi, 2006 Reorientasi Pddk Islam, Malang, Hilal Pusta2. Nabil Fuad, 2005, PAI Untuk PT, Bandung, Syamil cipta Media3. Abdul Wahab Khalaf, 1985, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Jakarta,
Rajawali Pers.
Standar Kompetensi
Menjelaskan konsep hukum Islam
Menjelaskan Kontribusi Ummat Islam dalam peremusan Sistem Hukum di Indonesia.
HUKUM ISLAM
Pengertian :
Hukum Islam Adalah hukum yangditetapkan oleh Allah swt melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam Al Qur’an dandijelaskan oleh Nabi Muhammad sawsebagai Rasul-Nya melalui sunnah beliauyang kini terhimpun dengan baik dalamkitab-kitab hadits.
Istilah Yang digunakan untuk Hukum Islam
Syari’at Islam (Islamic Yurisprudence) : dalambahasa Indonesia sering diterjemahkan denganhukum syari’at atau hukum syara.
Fikih Islam : istilah lain yang sering dipergunakanadalah hukum fikih
Dalam praktiknya kedua istilah sering dirangkumdalam kata hukum Islam.
Kedua Istilah tersebut dapat dibedakan tapi tidakdapat dipisahkan.
Perbedaan Syariah dengan Fiqh
Syariat terdapat dalam Al Qur’an dan Kitab-Kitabhadits. Bicara syari’ah berarti bicara ttg wahyu dansunnah. Sedangkan fiqh terdapat dalam kitab-kitabfiqh. Bicara fiqh berarti bicara ttg pemahamanmanusia yang memenuhi syarat tentang syariat danhasil pemahamannya itu.
Syariat bersifat fundamental dan RL nya luas.Sedangkan fiqh bersifat instrumental RL terbataspada hukum yang mengatur perbuatan manusiayang disebut perbuatan hukum.
Lanjutan ….
Syari’at adalah ketetapan Allah dan Rasul-Nya,berlaku abadi. Sedangkan Fiqh adalah karyamanusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubahdari masa kemasa.
Syaria’at hanya satu. Sedangkan fiqh mungkin lebihdari satu, hal ini dapat terlihat dengan adanyaberbagai madzhab.
Syari’at menunjukan kesatuan dalam Islam,sedangkan fiqh menunjukan keberagamannya.
Tujuan Hukum Islam
Secara Umum Tujuan Hukum Islam adalah untukmencegah keruksakan pada manusia danmendatangkan kemaslahatan bagi mereka,mengarahkan mereka kepada kebenaran untukmencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhiratkelak dengan jalan akhdzu al mashalih wa dar-u almafasid (mengambil segala manfaat dan menolaksegala yang tidak bermanfaat bagi hidup dankehidupan manusia). Tujuan Pokok Syariat disebutdengan al-mabadi al-khamsah yang meliputilima hal pokok
Al Mabadi al-khamsah
Hifdz al-din, yaitu memelihara, mengembangkan danmengamalkan agama Islam
Hifdz al-’aql, yaitu memelihara rasio danmengembangkan cakrawalanya untuk kepentinganummat
Hifdz al-nafs, yaitu memelihara jiwa raga dari bahayadan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang primer,sekunder, maupun suplementer.
Hifdz al-maal, yaitu memelihara harta denganmengembangkan usaha dan menggunkannya tanpamelampaui batas.
Hifdz al-nasl, yaitu memelihara keturunan denganmenjaga kebutuhan jasmani dan rohani.
SUMBER HUKUM ISLAM
Sumber Hukum Islam secara keseluruhan ada tiga,yaitu :
1. AL QUR’AN
2. SUNNAH
3. IJTIHAD
Al Qur’an dan Sunnah sebagai sumber pokok hukumIslam mengatur secara tegas aspek ibadah, namununtuk aspek di luar ibadah keduanya hanyamemberikan rambu-rambunya saja, kapan hal ituboleh dilakukan dan kapan tidak.
1. Al QUR’AN
Menurut bahasa artinya bacaan atau yangdibaca. Sedangkan menurut istilah : KalamAllah SWT yang merupakan mukjizatyang diwahyukan kepada NabiMuhammad SAW, yang dapatmelemahkan dengan sependek-pendeknyaayat dan menjadi ibadah bagi yangmembacanya.
Pokok-Pokok Kandungan Al Qur’an
Tentang Tauhid atau keimanan
Tentang tata cara berubadah kepada Allah
Tentang Muamalah (hubungan dengan sesama manusia)
Tentang hukum
Tentang Janji dan Ancaman
Tentang sejarah umat manusia masa lalu
Tentang Ilmu Pengaetahuan
Kehebatan Al Qur’an
Isi dan bahasanya sangat luar biasa
Membicarakan peristiwa yang belum terjadi
Diturunkan untuk semua ummat bahkan jin
Naskah aslinya tetap terpelihara
Mencakup isi kitab yang diturunkan sebelumnya
Tidak satupun ayat yang bertentangan dengan akalatau keyakinan alamiah
Banyak membicarakan tentang alam dan fenomenanya
Bahasa yang dipergunakan terus berjaya
2. SUNNAH
Menurut Bahasa Sunnah berarti jalan. Sedangkanmenurut istilah Segala sesuatu yang disandarkankepada Nabi saw baik yang berupa ucapan,perbuatan dan pengakuan (taqrir).
Dari Pengertian di atas dapat diketahui bahwaSunnah/hadits dibagi menjadi tiga bagian yaitu :Sunnah Qauli, Sunnah Fi’li dan sunnah taqriri.Bahkan ada lagi yang disebut dengan SunnahHammiyah (Yang dicita-citakan Nabi).
Kaitan Sunnah dengan Al Qur’an.
1. Sunnah Menguatkan Hukum Yang Telah ditetapkan Al Qur’an
Contoh :
Hukum haramnya menyekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua, dan
berkata dusta/jelek, yang ditetapkan melalui ayat-ayat berikut :
وإذقال لقمان البنه وهو يعظه يابني التشرك باهلل إن الشرك لظلم عظيم
Artinya :
Dan ketika Luqman berkata pada anaknya pada waktu ia mengajarnya : Hai
anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
Mempersekutukan Allah itu adalah kezaliman yang besar sekali (Luqman : 13)
Lanjutan ….
مايتلى إال األوعام لكم وأحلت ربه عىد له خير فهى اهلل حرمات يعظم ومه ذلك
الزور قىل واجتىبىا األوثان مه الرجس فاجتىبىا عليكم
Artinya :Demikianlah (perintah Allah). Barang siapamengagungkan apa-apa yang patut dihormati di sisiAllah maka itu adalah lebih baik baginya disisiTuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semuabinatang ternak kecuali yang diterangkan kepadamuharamnya maka jauhilah olehmu berhala-berhala najisitu dan jauhkanlah perkataan dusta (Al Haj : 30)
Lanjutan …
Larangan-larangan tersebut dikuatkan oleh sunnah,yaitu sabda Rasul sebagai berikut :
Perhatikanlah ! Saya akan menerangkan kepadamusekalian sebesar-besar dosa besar (diulang tiga kali).Baiklah Hai Rasulullah, sahut Kami semua [parasahabat]. Mempersekutukan Allah, menyakiti keduaorang tua. Konon Rasulullah disaat itu sedangbersandar, lalu duduk dan seraya berkata : Ingat !perkataan dusta dan persaksian palsu. Rasulullahterus-menerus mengulang-ngulanginya sampai Kamiberkata : “Mudah – mudahan beliau menghentikan-nya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Lanjutan …
2. Sunah memberi penjelasan terhadap ayat ayat Al – qur’an.
Dalam hal ini ada tiga cara, yaitu :
a) Memerinci Ayat yang masih Global.
Contoh : Ayat tentang perintah Shalat.
فأقيمىا الصالة إن الصالة كاوت على المؤمىيه كتابا مىقىتا Artinya :….. maka dirikanlah shalat, sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang telahditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman. (An Nisa : 103)
Ayat di atas masih bersifat global karena tidak ada penjelasan tentang bagaimana tatacara pelaksanaan shalat dan berpa jumlah raakaatnya, kemudian ayat tersebut dirincidengan bunyi hadits :
“Salatlah engkau seperti yang engkau lihat bagaimana akumengerjakan shalat” (H.R. Bukhari).
Lanjutan …
b) Membatasi kemutlakan
yakni sunnah memberikan penjelasan denganmembatasi kemutlakan pengertian yang terkandungdalam redaksi ayat, Misalnya ketetapan Al Qur’anmengenai wasiat yang masih bersifat mutlaq dibatasioleh hadits Nabi ketika Saad bin Abi waqash hendakberwasiat dengan 2/3 hartanya tapi Nabi tidaksetuju, dan ketika Saad berkata 1/3 nya Nabi barumenyetujuinya.
Lanjutan …
c) Memberikan Pengecualiaan
Yakni Sunnah mengecualikan sebagian yangtercakup dalam pengertian ayat yang bersifat umum
Contoh :
Ayat yang menghalalkan semua perhiasan dari Allahdalam surat Al Araf : 32. Ayat tersebut masih bersifatumum karena pada suatu kesempatan Rasulullahmelarang seorang sahabat (laki-laki) memakai cincinemas.
Lanjutan …
3) Sunnah Menetapkan hukum baru yangtidak ada dalam Al Qur’an.
Misalnya dalam Al Qur’an Surat Al Maidah : 3 yangdiharamkan itu hanya bangkai, darah, dagingbabi dan binatang yang disembelih tidakkarena Allah.
Dan tatkala kita melihat Sunnah kita mendapatkanjuga binatang-binatang lain yang diharamkan Allahseperti binatang buas, binatang bertaring, binatangyang hidup di dua alam, dan lain-lain.
3. IJTIHAD
Menurut Bahasa berarti sungguh-sungguh. MenurutIstilah “mencurahkan segala kemampuanuntuk memperoleh hukum syar’I yangbersifat operasional dengan cara istinbath.
Lapangan ijtihad mencakup dua hal, yaitu : 1. Amali(cakupan pembahasannya bersifat operasional,sementara hal-hal yang bersifat teoritis tidaktermasuk lapangan ijtihad). 2. Zhanni (persoalanijtihad masih memungkinkan untuk dilakukaninterprestasi, bukan suatu yang pasti (qath’i)
Syarat-syarat Ijtihad
Memahami Al Qur’an dan Hadits
Menguasai hukum yang telah ditunjukan Ijma
Menguasai bahasa Arab secara komprehensif
Menguasai ilmu ushul al-fiqh
Memiliki pengetahuan di bidang nasikh dan mansukh
PRINSIP HUKUM ISLAM
1. Persamaan
Prinsif dimaksudkan bahwa hukum Islam berlaku sama bagi semua orang, tidak pandang bulu dan status sosial tertentu.
2. Kemaslahatan
Hukum Islam memiliki orientasi menciptakan kemaslahatan, baik untuk pribadi, orang lain dan masyarakat luas, dunia dan akhirat
Lanjutan ….
3. Keadilan
Hukum Islam harus mampu mewujudkan keadilanbagi semua orang, keadilan ekonomi maupunkeadilan sosial.
4. Tidak Memberatkan.
Hukum Islam diciptakan bukan untuk membanimanusia.
5. Tanggung Jawab
Islam mengajarkan agar setiap gerak dan langkahharus diikuti tanggung jawab
Kontribusi Umat Islam dalam PerumusanSistem hukum Nasional
Lahirnya UUD 1945
Lahirnya seperangkat peraturan perundang-undangan, diantaranya.
1. UU No. 14 th 1970 ttg kewenangan PA = PN
2. UU No. 14 th 1974 ttg Perkawinan
3. Inpres No. 1 tahun 1991 ttg KHI (memuat sistem
waris, perkawinan dan wakaf)
4. UU Perbangkan No. 7 th 1992, mengatur masalah
bagi hasil.
5. dll.