IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Disusun oleh:
Maria Elvera Prapmawati
172114002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
Disusun oleh:
Maria Elvera Prapmawati
172114002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Mei 2021 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas
batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2021
Maria Elvera Prapmawati
NIM: 172114002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Elvera Prapmawati
Nomor Mahasiswa : 172114002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Studi Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademik
tanpa perlu meminta izin ataupun memberikan royalti kepada saya selama masih
menyantumkan saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.
Yogyakarta, 31 Mei 2021
Maria Elvera Prapmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“No man can win every battle, but no man should fall without a struggle.”
(Film Spiderman)
“Semua akan baik-baik saja, asalkan kamu menjalani dan memperlakukan masa
sekarang dengan bijak.”
(Ria SW)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Kedua orangtua saya Bapak Sadiman dan Ibu Yuliana Waliyem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Implementasi Manajemen Risiko di Tengah Pandemi COVID-19 (Studi kasus
pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman Yogyakarta).” Penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini tidak akan
terlaksana dengan baik apabila tidak ada bantuan, arahan, serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengembangkan diri dan belajar lewat program pembelajaran yang
diberikan oleh universitas.
2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.
3. Dr. Francisca Reni Retno Anggraini, Akt. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis selama masa kuliah.
4. Dr. Firma Sulistiyowati, Akt. selaku Ketua Ketua Prodi Akuntansi yang
telah mendukung selama proses perkuliahan berlangsung.
5. Seluruh dosen dan staf pengajar Progam Studi Akuntansi Universitas Sanata
Dharma yang telah membimbing saya selama masa kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. Kedua orangtua saya Bapak Sadiman dan Ibu Yuliana Waliyem serta kedua
kakak saya Agnes Rinawati dan Antonius Wicaksono yang senantiasa selalu
memberikan dukungan serta doa bagi penulis.
7. Dionisius Gilang Reformarusdi yang selalu setia menemani serta
memberikan semangat bagi penulis.
8. Teman seperjuangan Ketut Kartika Sari, Clarita Cindy, Cindy Anggraeni,
Alfonsa Sarotari, Natalia Yudita, dan Benedictus Hermasto yang selalu
memberikan semangat dan dukungan selama penyelesaian skripsi ini.
9. Teman-teman kelas Akuntansi A angkatan 2017 yang menjadi teman
seperjuangan selama masa kuliah.
10. Teman-teman kelas MPAT yang senantiasa memberikan dukungan,
semangat, serta masukan.
11. Seluruh pihak yang telah berkontribusi yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis berharap adanya kritik maupun saran yang dapat bermanfaat serta
membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.
Yogyakarta, 31 Mei 2021
Penulis
Maria Elvera Prapmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
ABSTRAK ........................................................................................................... xv
ABSTRACT ......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
A. Corona Virus Disease (COVID-19) ........................................................................ 7
B. Risiko ...................................................................................................................... 8
C. Risiko Operasional .................................................................................................. 9
D. Manajemen Risiko ................................................................................................ 12
E. International Organization for Standardization (ISO 31000:2018) ....................... 15
F. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 28
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................. 29
D. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................................. 29
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 31
F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 34
A. Identitas Perusahaan .............................................................................................. 34
B. Latar Belakang Berdiri dan Profil Singkat Perusahaan ......................................... 35
C. Target Pasar .......................................................................................................... 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 43
A. Identitas Responden .............................................................................................. 43
B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................................. 45
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 81
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 81
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 82
C. Saran ..................................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN ......................................................................................................... 86
BIODATA PENULIS ........................................................................................ 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identitas Perusahaan ................................................................................ 35
Tabel 2. Identitas Responden ................................................................................ 43
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................. 44
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................. 44
Tabel 5. Hasil Identifikasi Risiko Proses .............................................................. 46
Tabel 6. Hasil Identifikasi Risiko SDM ................................................................ 52
Tabel 7. Deskripsi Probabilitas Risiko .................................................................. 55
Tabel 8. Deskripsi Probabilitas Risiko .................................................................. 56
Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses ................................................................... 56
Tabel 10. Hasil Analisis Risiko SDM ................................................................... 61
Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses ................................................................ 64
Tabel 12. Tabel Evaluasi Risiko SDM .................................................................. 69
Tabel 13. Hasil Perlakuan Risiko Proses .............................................................. 73
Tabel 14. Hasil Perlakuan Risiko SDM ................................................................ 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Prinsip dan Tujuan Manajemen Risiko ................................................ 16
Gambar 2 Matriks Risiko ...................................................................................... 22
Gambar 3. Hasil Matriks Risiko Proses ................................................................ 67
Gambar 4. Hasil Matriks Risiko SDM .................................................................. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Identitas Responden ........................................................................... 87
Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara .......................................................... 88
Lampiran 3 Checklist Identifikasi Risiko .............................................................. 89
Lampiran 4 Checklist Analisis Risiko ................................................................... 91
Lampiran 5 Checklist Perlakuan Risiko ................................................................ 95
Lampiran 6 Hasil Identifikasi Risiko .................................................................... 99
Lampiran 7 Hasil Analisis dan Evaluasi Risiko .................................................. 100
Lampiran 8 Hasil Perlakuan Risiko .................................................................... 104
Lampiran 9 Hasil Dokumentasi .......................................................................... 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Studi Kasus Pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman
Maria Elvera Prapmawati
NIM: 172114002
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi
manajemen risiko khususnya pada risiko operasional yang dilakukan pada
industri kafe pada saat pandemi COVID-19. Penelitian ini akan menjelaskan
bagaimana pihak industri kafe mengidentifikasi risiko, menganalisis dan
mengevaluasi risiko, serta bagaimana pihak industri kafe memperlakukan
risiko selama pandemi COVID-19.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan meneliti 10
kafe yang berada di Kabupaten Sleman, DIY. Peneliti mendapatkan data
melalu metode checklist dan wawancara. Data tersebut selanjutnya
dianalisis berdasarkan proses manajemen risiko berdasaran ISO
31000:2018, yaitu identifikasi risiko, analisis dan evaluasi risiko, serta
perlakuan risiko.
Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil
bahwa implementasi manajemen risiko pada industri kafe di Kabupaten
Sleman, DIY menunjukkan hasil sebagai berikut: 1) Sebagian besar
responden tidak mengidentifikasi risiko. 2) Hasil analisis dan evaluasi risiko
menunjukkan bahwa risiko yang telah diidentifikasi masuk ke dalam zona
hijau, zona kuning, dan zona merah. 3) Seluruh jenis perlakuan risiko
digunakan oleh para responden, namun sebagian besar memilih untuk
mengubah risiko dan mempertahankan risiko.
Kata kunci: Corona Virus Disease (COVID-19), manajemen risiko, risiko,
risiko operasional, ISO 31000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
DURING THE COVID-19 PANDEMIC
Case Study on the Cafe Industry in Sleman Regency
Maria Elvera Prapmawati
NIM: 172114002
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2021
This study aims to determine how risk management is implemented,
especially in the operational risks carried out in the cafe industry during the
COVID-19 pandemic. This research explains how the cafe industry
identifies, analyzes and evaluates, as well as treats risks that occur during
the COVID-19 pandemic.
The type of this research is a case study research by examining 10
cafes located in Sleman Regency, DIY. Data obtained through checklist and
interview methods and analyzed using the risk management process based
on ISO 31000: 2018, which includes risk identification, risk analysis and
evaluation, as well as risk treatment.
The results showed that the implementation of risk management in
the cafe industry in Sleman Regency, DIY were as follow: 1) Most
respondents did not identify the risks. 2) The results of risk analysis and
evaluation showed that the risks were categorized at the green zone, yellow
zone, and red zone. 3) All types of risk treatment are used by the
respondents, but they prefer to change the risk and maintain the risk.
Keywords: Corona Virus Disease (COVID-19), risk management, risk,
operational risk, ISO 31000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak tanggal 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia melaporkan kasus positif
COVID-19 pertama kali di Indonesia. Corona Virus Disease atau COVID-19
merupakan virus yang menyerang pernapasan manusia. Virus COVID-19
menyebar begitu cepat dan kasusnya semakin hari semakin bertambah dan
sudah menginfeksi lebih dari ratusan ribu jiwa di Indonesia dan jutaan jiwa di
dunia dalam waktu yang singkat, sehingga WHO (World Health Organization)
menetapkan bahwa wabah COVID-19 ini menjadi pandemi. Banyak cara yang
dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisir penyebaran penyakit ini seperti
menerapkan protokol kesehatan yang ketat, jaga jarak, memberlakukan WFH
(work from home) bagi karyawan dan pekerja, serta pembelajaran daring (dalam
jaringan) bagi pelajar dan mahasiswa.
Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development (2020)
menyebutkan bahwa “Pandemi COVID-19 berimplikasi terhadap ancaman
krisis ekonomi besar yang ditandai dengan terhentinya aktivitas produksi di
banyak negara, jatuhnya tingkat konsumsi masyarakat, hilangnya kepercayaan
konsumen, jatuhnya bursa saham yang pada akhirnya mengarah kepada
ketidakpastian.” Keadaan yang harus memaksakan masyarakat melakukan
semua hal untuk dilakukan di dalam rumah tentunya membawa dampak negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terhadap perekonomian di berbagai sektor seperti salah satunya adalah industri
kafe.
Industri kafe belakangan ini tengah menjamur di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pada tahun 2017 jumlah kafe di DIY berjumlah lebih dari 1.200
tempat (https://jogya.com/pengin-tahu-berapa-jumlah-warung-kopi-di-jogja).
Dalam keberadaannya tentu terdapat risiko-risiko yang melekat dengan usaha
tersebut, terlebih dalam keadaan pandemi COVID-19 saat ini.
Dalam meminimalisir risiko yang muncul umumnya para pelaku usaha
melakukan manajemen risiko di dalam operasional perusahaan. Manajemen
risiko dapat mengarahkan dan mengendalikan organisasi yang berkaitan dengan
risiko yang mungkin akan timbul di masa mendatang sehingga perusahaan
mampu menangani atau mengantisipasi risiko tersebut. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Poppy dan Yenny (2013), Risk Management dapat
membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja non-finansial yang
bertujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap
risiko ditangani dengan respon yang berbeda. Ada 4 cara yang digunakan yaitu
menolak (avoid), mengurangi (reduce), menerima (accept), dan membagi
(share).
Penelitian yang membahas mengenai implementasi manajemen risiko pada
industri kafe telah dikaji sebelumnya oleh Robin (2018). Dalam penelitian
tersebut mengungkapkan bahwa dari 17 jenis risiko operasional terdapat 86%
risiko yang telah diidentifikasi oleh responden. Hal tersebut menandakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
secara keseluruhan para responden telah mengetahui risiko-risiko potensial
tersebut. Terdapat tiga jenis perlakuan yang umumnya dilakukan oleh
responden yaitu berbagi, mitigasi, dan menerima risiko.
Risiko yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 tidak diidentifikasi dan
dianalisis sebelumnya, sehingga dampak yang muncul sekarang tidak mampu
untuk diminimalisir atau diantisipasi karena tidak adanya kesiapan dari para
pelaku usaha khususnya pihak pengelola kafe. Namun pengelola kafe dapat
menetapkan manajemen risiko yang timbul saat masa pandemi COVID-19 demi
mengurangi dampak dampak yang lebih parah.
Penelitian Safi’i, et al. (2020) menunjukkan bahwa kondisi pandemi
COVID-19 ini memberikan beberapa risiko utama yang mempengaruhi
keberlanjutan usaha UKM tahu Takwa di Kediri. Risiko yang muncul
memiliki berbagai level dampak yaitu tinggi, sedang, hingga rendah. Semua
risiko harus dikelola agar ditemukan solusi jangka pendek bagi permasalahan
UKM. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa munculnya pandemi
COVID-19 membawa risiko-risiko baru yang harus dianalisis dan dikelola agar
risiko-risiko yang timbul mampu diatasi.
Dari beberapa uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
implementasi manajemen risiko yang dilakukan pada pelaku usaha khususnya
di dalam keadaan pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini pada industri
kafe di Kabupaten Sleman, DIY. Peneliti tertarik untuk mengetahui apakah
pihak kafe telah mengidentifikasi risiko yang mungkin saja terjadi di masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
depan, bagaimana pihak kafe menganalisis dan mengevaluasi risiko, serta
bagaimana pihak kafe memperlakukan risiko selama pandemi COVID-19.
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan ISO 31000 sebagai pedoman.
Susilo dan Kaho (2008) dalam Robin (2018) menjelaskan bahwa standar ISO
31000 memiliki prespektif yang jauh lebih luas (dapat diterapkan dalam
berbagai lingkungan dan kegiatan) dan lebih konseptual dibanding lainnya. Hal
tersebut ditandai dengan adanya prinsip-prinsip yang secara eksplisit
dinyatakan dan adanya kerangka kerja manajemen risiko. Oleh karena itu,
penelitian ini akan dimuat dalam sebuah karya tulis yang berjudul
“Implementasi Manajemen Risiko di Tengah Pandemi COVID-19” (Studi
Kasus pada Industri Kafe di Kabupaten Sleman, DIY).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana implementasi manajemen risiko yang dilakukan pada
industri kafe di Kabupaten Sleman DIY pada saat pandemi COVID-19?
C. Batasan Masalah
Dalam rangka memfokuskan penelitian, peneliti membatasi ruang
lingkup risiko yang akan diteliti yaitu hanya pada risiko operasional
khususnya pada risiko proses dan risiko sumber daya manusia. Menurut
Lam (2014), risiko operasional mencakup risiko proses, risiko sumber daya
manusia, risiko insidental, risiko sistem, dan risiko bisnis. Alasan peneliti
hanya memilih risiko proses dan risiko sumber daya manusia adalah karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kedua risiko tersebut memiliki dampak yang dinilai cukup tinggi pada saat
pandemi COVID-19.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi
manajemen risiko yang dilakukan pada industri kafe di Kabupaten Sleman
DIY pada saat pandemi COVID-19.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas:
Penelitian ini dapat digunakan oleh pihak universitas untuk menambah
referensi bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan manajemen
risiko.
2. Bagi pemilik atau pihak manajemen kafe:
Pemilik dan pihak manajemen kafe dapat mengetahui mengenai
pentingnya pengimplementasian manajemen risiko terhadap usaha yang
dijalankan terutama pada saat pandemi COVID-19.
3. Bagi penulis:
Penulis dapat mengetahui mengenai bagaimana implementasi
manajemen risiko pada perusahaan yang sedang berjalan pada saat
pandemi COVID-19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari penjelasan mengenai tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian
yang dilakukan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, jenis
dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik
analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan tentang gambaran 10 kafe yang dijadikan objek
penelitian oleh peneliti.
Bab V Analisis dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan hasil dari penelitian.
Bab VI Penutup
Pada bab ini menjelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Corona Virus Disease (COVID-19)
Menurut WHO, COVID-19 merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh jenis Coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru
dan penyakit ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, bulan
Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang
terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk
kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin
dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat,
sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera
rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan
atau kaki.
Penyebaran virus COVID-19 dapat diminimalisir dengan beberapa
langkah, yaitu:
1. Sering mencuci tangan.
2. Jaga jarak minimal 1 meter.
3. Menghindari keramaian.
4. Menghindari menyentuh daerah muka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
5. Menjalankan etika batuk dan bersin dengan cara menutup
mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau
bersin.
B. Risiko
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016) dalam Rustam (2017), risiko
adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Menurut
Hubbard (2009) dalam Rustam (2017), risiko didefinisikan sebagai the
probability and magnitude of a loss, disaster, or other undersirable event.
Artinya, risiko adalah probabilitas, kerugian, bencana atau peristiwa yang
tidak diharapkan. Dalam bahasa singkat dapat dikatakan sebagai sesuatu
yang buruk yang mungkin terjadi.
Menurut Vaughan (1978), risiko didefinisikan sebagai berikut:
1. Risk is the chance of loss. Artinya, Risiko adalah kans kerugian.
kans kerugian berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan)
terhadap kemungkinan kerugian.
2. Risk is the possibility of loss. Artinya, risiko adalah kemungkinan
kerugian.
3. Risk is uncertainty. Artinya, risiko adalah ketidakpastian.
Ketidakpastian dapat bersifat subjektif dan objektif.
4. Risk is the dispersion of actual from expected results. Artinya,
risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang
diharapkan. Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di
sekitar titik rata-rata.
5. Risk is the probability of any outcome different from the one
expected. Artinya, risiko adalah probabilitas sesuatu outcome
berbeda dengan outcome yang diharapkan.
Menurut ISO 31000:2018, risiko didefinisikan sebagai effect of
uncertainty on objectives. Artinya efek atau dampak ketidakpastian
pada tujuan. Terdapat beberapa catatan dari definisi tersebut, yaitu:
1. Dampak merupakan penyimpangan dari yang diharapkan, dapat
bersifat positif maupun negatif.
2. Tujuan dapat memiliki aspek yang berbeda (seperti keuangan,
kesehatan dan keselamatan, dan tujuan lingkungan) dan dapat
berlaku di berbagai tingkatan (seperti strategis, organisasi-lebar,
proyek, produk dan proses).
3. Risiko seringkali dicirikan dengan mengacu pada peristiwa dan
konsekuensi potensial, atau kombinasi dari keduanya.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa risiko
merupakan suatu potensi kerugian yang dihasilkan dari suatu peristiwa,
sehingga diperlukan antisipasi untuk meminimalisir kerugian tersebut.
C. Risiko Operasional
Menurut Rustam (2017) risiko operasional merupakan risiko akibat
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal
yang mempengaruhi operasional perusahaan. Tujuan utama manajemen
risiko operasional adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak
negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
Menurut Lam (2014) risiko operasional didefinisikan sebagai risiko
kerugian yang diakibatkan oleh proses internal, orang, dan sistem yang tidak
memadai/gagal atau dari peristiwa eksternal.
Ruang lingkup risiko operasional mencakup:
1. Risiko Proses
Menurut Lam (2014) proses yang tidak efektif dan/atau tidak
efisien dapat menyebabkan risiko operasional terjadi. Proses
yang tidak efektif dapat didefinisikan sebagai proses yang gagal
mencapai tujuannya, sedangkan proses yang tidak efisien
adalah proses yang mencapai tujuannya tetapi menggunakan
biaya tambahan.
Pada umumnya risiko proses dikaitkan dengan pemrosesan
transaksi, termasuk potensi kesalahan dalam setiap tahap
transaksi bisnis, termasuk penjualan, penetapan harga,
dominasi, konfirmasi, dan pemenuhan. Elemen penting lainnya
dari risiko operasional dapat dihasilkan dari proses
dokumentasi. Dokumentasi yang tidak memadai dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menyebabkan miskomunikasi antara pihak-pihak di dalam
kontrak serta dapat menciptakan risiko tambahan lainnya.
Rustam (2017:70-71) mengemukakan bahwa risiko proses
adalah risiko yang terkait dengan kegagalan proses atau
prosedur yang terdapat pada suatu perusahaan. Contoh kejadian
yang berasal dari risiko proses yaitu kelalaian marketing,
pengendalian tidak memadai, kesalahan pemasaran produk,
pencucian uang, kesalahan transaksi, dan dokumentasi yang
tidak memadai.
2. Risiko Sumber Daya Manusia (SDM)
Risiko SDM biasanya diakibatkan oleh kendala yang berasal
dari karyawan atau staf, ketidakmampuan, ketidakjujuran, atau
budaya perusahaan yang tidak menumbuhkan kesadaran risiko.
Keterbatasan staf terjadi ketika perusahaan tidak dapat mengisi
posisi kritis terbuka karena kekurangan tenaga kerja atau karena
kompensasi dan insentif lain tidak menarik bagi calon karyawan
baru. Ketidakmampuan menjadi masalah ketika karyawan tidak
memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan benar.
Menurut Rustam (2017:70-71), risiko manusia atau risiko
SDM merupakan risiko yang terkait dengan karyawan suatu
perusahaan. Contoh kejadian risiko yang berasal dari risiko ini
yaitu terlalu bergantung pada karyawan tertentu, kecurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
internal, pelatihan karyawan tidak bermutu, tingginya tingkat
perputaran karyawan, sengketa pekerja, dan praktik manajemen
yang buruk.
D. Manajemen Risiko
1. Definisi
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO) manajemen risiko didefinisikan sebagai berikut:
“Enterprise risk management is a process, effected by an entity’s board of
directors, management and other personnel, applied in strategy setting and
across the enterprise, designed to identify potential events that may affect
the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide
reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.”
Artinya, manajemen risiko perusahaan merupakan suatu proses, yang
dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel entitas lainnya,
yang diterapkan dalam penetapan strategi dan di seluruh perusahaan,
dirancang untuk mengidentifikasi peristiwa potensial yang dapat
memengaruhi entitas, dan mengelola risiko agar sesuai dengan selera
risikonya, untuk memberikan jaminan yang wajar tentang pencapaian tujuan
entitas.
Definisi tersebut mencerminkan konsep dasar tertentu. Manajemen
risiko perusahaan adalah:
a. Sebuah proses, berkelanjutan dan mengalir melalui suatu entitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Dipengaruhi oleh orang-orang di setiap tingkat organisasi.
c. Diterapkan dalam pengaturan strategi.
d. Diterapkan di seluruh perusahaan, termasuk setiap tingkat dan unit.
e. Dirancang untuk mengidentifikasi peristiwa potensial yang jika terjadi
akan memengaruhi entitas dan untuk mengelola risiko sesuai selera
risikonya.
f. Mampu memberikan jaminan yang wajar kepada manajemen dan
dewan entitas direktur.
g. Ditujukan untuk pencapaian tujuan dalam satu atau lebih yang terpisah
tetapi tumpang tindih kategori.
Menurut ISO 31000:2018, manajemen risiko didefinisikan sebagai
“coordinated activities to direct and control an organization with regard
to risk.” Artinya, kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi yang berkaitan dengan risiko.
Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen
risiko merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi dalam
mengelola risiko yang berguna untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Komponen Manajemen Risiko
COSO (2004) menyatakan bahwa manajemen risiko memiliki delapan
komponen. Komponen tersebut yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Lingkungan Internal
Lingkungan internal mencakup instrumen organisasi dan
menetapkan dasar untuk menentuksn bagaimana risiko dipandang
dan ditangani oleh entitas.
b. Pengaturan Tujuan
Tujuan harus ada sebelum manajemen mengidentifikasi
potensi peristiwa yang mempengaruhi pencapaian. Manajemen
risiko memastikan bahwa manajemen memiliki proses untuk
menetapkan tujuan, dan tujuan yang dipilih mendukung dan
menyelaraskan dengan misi entitas dan konsisten dengan selera
risikonya.
c. Identifikasi Peristiwa
Peristiwa internal dan eksternal yang memengaruhi pencapaian
tujuan entitas harus diidentifikasi untuk membedakan antara risiko
dan peluang.
d. Penilaian Risiko
Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan kemungkinan dan
dampak sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko tersebut
harus dikelola. Risiko dinilai secara inheren dan residual.
e. Respon Risiko
Manajemen memilih respon risiko dengan cara menghindari,
menerima, mengurangi, atau berbagi risiko. Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengembangkan serangkaian tindakan untuk menyelaraskan risiko
dengan toleransi risiko entitas dan selera risiko.
f. Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur ditetapkan dan diterapkan untuk
membantu manajemen dalam memastikan respon risiko agar dapat
dilakukan secara efektif.
g. Informasi dan Komunikasi
Informasi yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan
dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang
memungkinkan orang untuk melaksanakan tanggung jawab.
h. Pemantauan
Keseluruhan manajemen risiko perusahaan dipantau serta
dimodifikasi seperlunya. Pemantauan dilakukan melalui aktivitas
manajemen yang sedang berlangsung, evaluasi terpisah, atau
keduanya.
E. International Organization for Standardization (ISO 31000:2018)
1. Definisi
ISO 31000:2018 merupakan pedoman standar yang dikeluarkan
oleh organisasi internasional yang dapat memberikan instruksi, dan
tuntunan bagi sebuah organisasi untuk membangun sebuah pondasi dan
kerangka kerja bagi suatu program manajemen risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Prinsip dan Tujuan Manajemen Risiko
Menurut ISO 31000:2018 (2018) terdapat delapan prinsip dan satu
tujuan manajemen risiko.
Gambar 1 Prinsip dan Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan manajemen risiko adalah menciptakan dan melindungi nilai.
Hal tersebut meningkatkan kinerja, mendorong inovasi dan mendukung
pencapaian tujuan. Sedangkan delapan prinsip manajemen risiko
meliputi:
a. Manajemen risiko terintegrasi
Manajemen risiko merupakan kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan dengan aktivitas organisasi yang lain.
b. Manajemen risiko menggunakan pendekatan terstruktur dan
komprehensif.
Sumber: ISO 31000:2018 (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pendekatan terstruktur dan komprehensif yang digunakan
dalam manajemen risiko dapat memberikan hasil yang
konsisten dan dapat dibandingkan (comparable)
c. Manajemen risiko dapat disesuaikan.
Kerangka manajemen risiko dapat disesuaikan pada konteks
eksternal dan internal organisasi dengan porsi yang
proposional.
d. Manajemen risiko bersifat inklusif.
Manajemen risiko bersifat inklusif karena adanya keterlibatan
pemangku kepentingan yang sesuai dan tepat waktu sehingga
dapat memungkinkan munculnya pengetahuan, pandangan,
dan presepsi dari mereka yang dapat meningkatkan manajemen
risiko yang terinformasi.
e. Manajemen risiko bersifat dinamis
Manajemen risiko bersifat dinamis karena risiko yang muncul
dapat sewaktu-waktu berubah sesuai dengan konteks eksternal
atau internal organisasi. Manajemen risiko harus
mengantisipasi, mendeteksi, mengakui, dan menanggapi
perubahan tersebut dengan tepat dan tepat waktu.
f. Manajemen risiko didasarkan pada informasi terbaik yang
tersedia
Input atau masukan yang digunakan dalam manajemen risiko
didasarkan pada informasi historis, terkini, serta ekspetasi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi yang dipilih
harus tepat waktu, jelas dan tersedia untuk pemangku
kepentingan yang terkait.
g. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia dan
budaya.
Perilaku dan budaya manusia secara signifikan mempengaruhi
semua aspek manajemen risiko pada setiap level dan tahapan.
h. Manajemen risiko memfasilitasi perbaikan organisasi yang
berkelanjutan.
Manajemen risiko harus terus ditingkatkan melalui
pembelajaran serta pengalaman.
3. Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Menurut ISO 31000:2018 (2018), Kerangka kerja manajemen risiko
bertujuan untuk membantu organisasi dalam mengintegrasikan manajemen
risiko ke dalam aktivitas dan fungsi yang signifikan. Efektivitas manajemen
risiko akan bergantung pada integrasinya ke dalam tata kelola organisasi,
termasuk pengambilan keputusan serta membutuhkan dukungan dari para
pemangku kepentingan, terutama manajemen puncak.
Pengembangan kerangka kerja manajemen risiko mencakup
kepemimpinan dan komitmen, mengintegrasikan, merancang, menerapkan,
mengevaluasi, dan meningkatkan manajemen risiko di seluruh organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Proses Manajemen Risiko
Menurut ISO 31000:2018 (2018), proses manajemen risiko harus
menjadi bagian integral dari manajemen, tertanam dalam budaya dan
praktik, dan disesuaikan dengan proses bisnis organisasi. Proses manajemen
risiko mencakup:
a. Komunikasi dan Konsultasi
Tujuan komunikasi dan konsultasi adalah untuk membantu
pemangku kepentingan memahami risiko, dasar pengambilan
keputusan, dan alasan mengapa tindakan tertentu diperlukan.
Komunikasi berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman
tentang risiko, sedangkan konsultasi melibatkan perolehan umpan balik
dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Koordinasi
yang erat antara keduanya harus memfasilitasi pertukaran informasi
yang faktual, tepat waktu, relevan, akurat dan dapat dimengerti, dengan
mempertimbangkan kerahasiaan dan integritas informasi serta hak
privasi individu.
b. Ruang lingkup, konteks dan kriteria
1) Ruang lingkup
Organisasi harus menentukan ruang lingkup aktivitas
manajemen risikonya. Proses manajemen risiko dapat
diterapkan pada tingkat yang berbeda sehingga penting untuk
memperjelas ruang lingkup yang dipertimbangkan, tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
relevan untuk dipertimbangkan, dan keselarasannya dengan
tujuan organisasi.
2) Konteks Internal dan Eksternal
Konteks eksternal dan internal merupakan
lingkungan organisasi yang berusaha untuk mendefinisikan
dan mencapai tujuannya. Konteks proses manajemen risiko
harus ditetapkan dari pemahaman tentang lingkungan
eksternal dan internal di tempat organisasi beroperasi dan
harus mencerminkan lingkungan spesifik dari aktivitas dari
proses manajemen risiko akan diterapkan.
3) Mendefinisikan Kriteria Risiko
Terdapat beberapa hal yang dalam menetapkan risiko, yaitu:
a) Sifat dan jenis ketidakpastian yang dapat
mempengaruhi hasil dan tujuan.
b) Bagaimana konsekuensinya dan kemungkinan apa
yang akan didefinisikan dan diukur.
c) Waktu.
d) Konsistensi dalam pengukuran.
e) Bagaimana menentukan tingkat risiko.
f) Bagaimana kombinasi dan urutan dari berbagai risiko
akan diperhitungkan.
g) Kapasitas organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kriteria risiko ditentukan dengan
mempertimbangkan kemungkinan/probabilitas (likelihood)
dan dampak (consequence) dari risiko yang ditimbulkan.
Kriteria probabilitas terdiri dari:
(1) High (tinggi) yang terjadi pada tingkat persentasi di
atas 60%.
(2) Medium (sedang) yang terjadi pada tingkat persentasi
antara 30% hingga 60%.
(3) Low (rendah) yang terjadi pada tingkat persentasi di
bawah 30%.
Kriteria dampak terdiri dari:
(1) Major, yaitu dampak yang ditimbulkan luas.
(2) Moderate, yaitu dampak yang ditimbulkan cukup
luas.
(3) Minor, yaitu dampak yang ditimbulkan kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 2 Matriks Risiko
Sumber: Bahrudin (2016)
Keterangan warna:
(1) Merah (high risk), pada warna ini risiko dinilai
memiliki tingkat yang tinggi. Pada level ini
diperlukan mitigasi atau tindakan untuk
megurangi risiko yang ada.
(2) Kuning (medium risk), pada warna ini risiko
dinilai memiliki tingkat yang sedang. Pada level
ini harus telah dipastikan bahwa tindakan
antisipasi risiko sudah ada.
(3) Hijau (low risk), pada warna ini risiko dinilai
memiliki tingkat yang rendah. Pada level ini
mitigasi tidak perlu dilakukan.
Major Risiko kecil
dan dampak
luas
Risiko
sedang dan
dampak luas
Risiko tinggi
dan dampak
luas
Moderate Risiko kecil
dan dampak
cukup luas
Risiko
sedang dan
cukup luas
Risiko tinggi
dan dampak
cukup luas
Minor Risiko kecil
dan dampak
kecil
Risiko
sedang dan
dampak
kecil
Risiko tinggi
dan dampak
kecil
rendah sedang tinggi
Dam
pak
Probabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Penilaian Risiko
Menurut ISO 31000:2018 penilaian risiko didefinisikan sebagai
keseluruhan proses identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi
risiko.
1) Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko memiliki tujuan untuk menemukan,
mengenali dan mendeskripsikan risiko yang mungkin terjadi
yang dapat membantu atau mencegah organisasi mencapai
tujuannya. Dalam mengidentifikasi risiko terdapat beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan hal sebagai berikut:
a) Sumber risiko baik yang berwujud maupun yang
tidak berwujud.
b) Penyebab dan peristiwa.
c) Ancaman dan peluang.
d) Kerentanan dan kemampuan.
e) Perubahan dalam konteks eksternal dan internal.
f) Indikator risiko.
g) Sifat serta nilai dari sumber daya.
h) Konsekuensi serta dampak risiko terhadap tujuan.
i) Keterbatasan pengetahuan dan keandalan informasi.
j) Waktu.
k) Bias, asusmsi, dan keyakinan dari individu atau
kelompok yang terlibat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Analisis Risiko
Analisis risiko bertujuan untuk memahami sifat dan
karakterisitik risiko termasuk tingkat risikonya. Analisis
risiko melibatkan pertimbangan rinci tentang ketidakpastian,
sumber risiko, konsekuensi, kemungkinan, peristiwa,
skenario, pengendalian, dan keefektifannya.
3) Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko memiliki peran untuk membantu
para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
Evaluasi risiko melibatkan perbandingan hasil analisis
risiko dengan kriteria risiko yang ditetapkan untuk
menentukan tindakan tambahan yang diperlukan.
5. Perlakuan Risiko
Perlakuan risiko memiliki tujuan untuk memilih dan menerapkan
opsi untuk menangani risiko. Terdapat beberapa pilihan dalam
memperlakukan risiko, yaitu:
a. Menghindari risiko
Menghindari risiko dilakukan dengan cara menghentikan atau
tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan risiko.
b. Mengambil atau meningkatkan risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Keputusan ini biasanya diambil beberapa perusahaan dengan
alasan bahwa semakin tingginya risiko maka semakin tinggi
pula ketercapaian tujuan dari strategi yang diambil.
c. Menghilangkan sumber risiko
Menghilangkan sumber risiko dapat dilakukan dengan cara
menghapus atau mengganti strategi kegiatan yang berdampak
risiko.
d. Mengubah kemungkinan konsekuensi risiko
Kegiatan ini merupakan cara perusahaan untuk mengurangi
dampak dari risiko yang ditimbulkan, contohnya memasang
alat pendeteksi kebakaran pada sebuah restoran.
e. Berbagi risiko
Berbagi risiko merupakan cara mengurangi dampak risiko
dengan membaginya dengan pihak lain, contohnya seperti
asuransi,outsourcing, subcontracting, dan tindak lindung
transaksi nilai mata uang asing.
f. Mempertahankan risiko dengan keputusan yang tepat
Perusahaan mempertahankan dan mengelola risiko dengan
cara yang tepat agar dampak risiko yang ditimbulkan
berkurang.
F. Penelitian Terdahulu
Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang peneliti cantumkan
di dalam penelitian ini yang peneliti gunakan sebagai acuan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Penelitian Menurut Bahrudin (2016)
Menurut Bahdrudin (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul “Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Panduan
Manajemen Risiko di Unit Dokumentasi dan Data Standardisasi
PUSIDO BSN.” Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat 5
risiko memiliki level tinggi, 6 risiko memiliki level medium dan 2
risiko memliki level rendah. Secara umum perlakuan risiko yang
dilakukan adalah mitigasi risiko.
2. Penelitian Menurut Robin (2018)
Penelitian yang dilakukan oleh Innosensius Robin (2018)
dituliskan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Manajemen
Risiko Berbasis ISO 31000 pasa Aspek Operasional Perusahaan (Studi
kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY).” Penelitian tersebut
dilakukan pada 20 kafe yang berada di wilayah Kabupaten Sleman,
DIY. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden (86% pernyataan) telah mengidentifikasi risiko. Terdapat
59% risiko masuk ke dalam level tinggi, 27% masuk ke dalam level
menengah, dan 14% risiko masuk ke dalam level rendah. Terdapat 3
jenis perlakuan risiko yang paling banyak dilakukan oleh para
responden yaitu berbagi, mitigasi, dan menerima risiko.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Robin (2018)
adalah penelitian ini dilakukan pada saat pandemi COVID-19 yang belum pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
terjadi sebelumnya. Selain itu, peneliti hanya tertuju pada risiko proses dan risiko
SDM saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada 10 kafe yang
ada di Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini mengamati dan
mendeskripsikan bagaimana implementasi manajemen risiko operasional
khususnya risiko proses dan risiko SDM yang diterapkan oleh 10 kafe di
Kabupaten Sleman DIY pada saat pandemi COVID-19.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dari penelitian ini yaitu sepuluh kafe atau
coffeeshop yang berada di Kabupaten Sleman, DIY. Alasan peneliti
hanya memilih 10 kafe sebagai tempat penelitian karena kondisi
pandemi COVID-19 menyebabkan keterbatasan aktivitas serta banyak
kafe atau coffeeshop yang kurang berkenan untuk dijadikan tempat
penelitian. Peneliti telah menghubungi sekitar 30 kafe untuk dijadikan
sebagai tempat penelitian, namun hanya 12 kafe saja yang bersedia
untuk diteliti. Peneliti memilih 10 kafe saja untuk diteliti karna 2 kafe
sisanya dirasa masih tergolong sangat kecil dan tingkat aktivitasnya
kurang. Namun hal tersebut menjadikan penelitian ini memiliki
pembahasan lebih dalam mengenai implementasi manajemen risiko dari
10 kafe atau coffeeshop yang akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga bulan
Februari 2021.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pemilik, manajer, atau
pihak yang mampu mewakili pemilik atau manajer kafe.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah implementasi manajemen
risiko yang dilakukan pihak pengelola kafe saat pandemi COVID-19.
D. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan peneliti merupakan data kualitatif. Menurut
Sekaran dan Bougie (2017), data kualitatif merupakan data dalam bentuk
kata-kata. Data kualitatif dapat berasal dari berbagai macam sumber primer
dan/atau sumber sekunder. Penelitian ini menggunakan data kualtitatif
karena menggunakan hasil dari checklist tentang identifikasi risiko, analisis
risiko, dan perlakuan risiko akan dianalisis serta wawancara yang dilakukan
untuk menambah penjelasan yang dari hasil checklist yang dianalisis.
Checklist yang akan dianalisis terdiri dari checklist identifikasi risiko,
checklist analisis risiko, dan checklist perlakuan risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Sumber Data
Sumber data dari penilitian ini berupa:
a. Data primer
Menurut Sekaran dan Bougie (2016), data primer
mengacu pada informasi yang diperoleh langsung (dari tangan
pertama) oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan
untuk tujuan tertentu dari studi. Data primer dalam penelitian
ini diambil dengan cara checklist mencakup checklist
identifikasi risiko, checklist analisis risiko, dan checklist
perlakuan risiko serta wawancara yang dilakukan dengan
subjek penelitian serta observasi yang dilakukan oleh peneliti
sendiri. Data primer yang diperlukan mencakup:
1) Profil dan gambaran umum dari 10 kafe yang akan
diteliti.
2) Identifikasi risiko berupa checklist yang terlampir
pada halaman 91-92.
3) Analisis risiko berupa checklist yang terlampir pada
halaman 93-96.
4) Perlakuan risiko berupa checklist. yang terlampir pada
halaman 97-100.
b. Data sekunder
Menurut Sekaran dan Bougie (2017), data sekunder
mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sudah ada. Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini
yaitu informasi mengenai profil kafe secara lebih lengkap yang
diambil dari internet.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Cheklist
Menurut Herdiansyah (2019), checklist merupakan suatu metode
dalam observasi yang mampu memberikan keterangan mengenai
muncul atau tidaknya perilaku yang diobservasi dengan memberikan
tanda cek (√) jika perilaku yang diobservasi muncul. Teknik checklist
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
implementasi manajemen risiko operasional pada risiko proses dan
risiko SDM yang dilakukan oleh pihak manajemen kafe di tengah
pandemi COVID-19. Checklist diisi oleh pihak pemilik, manajer, atau
pihak yang mampu untuk mewakilkan. Checklist terdiri dari tiga bagian
yaitu checklist untuk identifikasi risiko, checklist untuk analisis dan
evaluasi risiko, serta checklist untuk pengelolaan risiko. Checklist
terlampir pada halaman 34 hingga 41.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2011), wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenna sedikit/kecil.
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur
atau terbuka. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Wawancara dilakukan dengan pihak pemilik, manajer, atau
pihak yang mampu untuk mewakilkan untuk menjadi narasumber
wawancara. Wawancara bertujuan mendapatkan pengetahuan
mengetahui gambaran umum perusahaan serta untuk mengetahui lebih
dalam sejauh mana pihak kafe mengimplementasikan manajemen risiko
di tengah pandemi COVID-19 yang dilihat dari daftar checklist yang
diisi oleh responden.
Panduan wawancara terlampir pada halaman 84.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti melakukan teknik analisis data.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis dan penyajian studi kasus menurut Creswell (2014:292), analisisnya
berupa pembuatan deskripsi detail tentang kasus atau peristiwa dari hal yang
akan diteliti. Oleh karena itu maka peneliti melakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan mengenai profil dan gambaran umum tempat
penelitian yang didapat dari hasil wawancara dan pencarian dari
internet.
2. Mendeskripsikan identifikasi risiko saat pandemi COVID-19 yang
didasarkan pada hasil checklist dan hasil wawancara yang dilakukan
dengan narasumber terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana responden menganalisis
risiko yang telah diidentifikasi. Terdapat dua kriteria risiko yang akan
dianalisis, yaitu probabilitas risiko dan dampak risiko. Analisis yang
dilakukan didasarkan pada hasil checklist dan hasil wawancara yang
dilakukan dengan narasumber terkait.
4. Mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana responden
memperlakukan serta menghadapi risiko yang telah diidentifikasi dan
dianalisis dengan cara menganalisis hasil checklist perlakuan risiko dan
hasil wawancara yang dilakukan dengan narasumber terkait.
5. Menarik kesimpulan terkait implementasi manajemen risiko saat
pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh sepuluh kafe yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Identitas Perusahaan
Terdapat 10 perusahaan yang menjadi objek penelitian. Seluruh objek
penelitian berada di kabupaten Sleman, DIY. Sebagian besar kafe yang
diteliti berada di Kecamatan Depok yaitu sebanyak 7 kafe dan sisanya
berada di Kecamatan Mlati sebanyak 1 kafe dan Ngaglik sebanyak 2 kafe.
Kesepuluh kafe memiliki tahun berdiri yang beragam dan paling banyak
kafe berdiri pada tahun 2017 ke atas sehingga dapat diketahui bahwa bisnis
kafe semakin lama semakin meningkat. Jumlah karyawan dari tiap-tiap kafe
juga beragam mulai dari 4 orang hingga 40 orang, namun dari kesepuluh
kafe yang diteliti paling banyak memiliki jumlah karyawan dari rentang 10-
20 orang. Alamat dan tahun berdiri dari masing-masing kafe dapat dilihat
pada tabel 1 (halaman 35).
Tabel 1. Identitas Perusahaan
No Nama
Perusahaan Alamat
Tahun
Berdiri
1 Lagani Coffee
& Co
Jl. Komp. Colombo No.45, Mrican,
Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
2008
2 Melipir Coffee
& Space
Jl. Amarta No.1, Kledokan,
Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
2019
3 English Ivy
Coffee
Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur,
Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
2017
4 Bjongngopi
Nologaten
Jl. Nologaten, Nologaten, Caturtunggal,
Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 1. Identitas Perusahaan (Lanjutan)
No Nama
Perusahaan Alamat
Tahun
Berdiri
5 Kedai Oak
Jl. Wahid Hasyim No.50, Ngropoh,
Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
2014
6
Konogawa
Coffee &
Culture
Jl. Jati Mataram No.277, Kutu Dukuh,
Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
2020
7 Café Brick
Jl. Damai No.8, Tambakan, Sinduharjo,
Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta
2017
8 Konkrite Coffee
and Place
Jatempanol, Tempel, Caturtunggal,
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
2018
9 Kait Energi
Jl. Pandean Sari III No.10 A,
Kentungan, Condongcatur, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta
2020
10 Habitat
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.2-33,
Karang Moko, Sariharjo, Kec. Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta
2018
Sumber: Data Primer Diolah,2021
B. Latar Belakang Berdiri dan Profil Singkat Perusahaan
Berikut merupakan latar belakang berdiri serta profil singkat dari masing-
masing kafe yang diteliti:
1. Lagani Coffee & Co.
Lagani Coffe & Co. berdiri karena impian pemilik untuk mendirikan
sebuah coffeeshop dan ingin merambah ke dalam dunia coffeshop. Lagani
Coffee & Co memiliki tempat yang tidak terlalu luas namun banyak
pelanggan yang menghabiskan waktu di tempat ini. Jam operasional Lagani
Coffee & Co sebelum terjadinya pandemi COVID-19 yaitu mulai pukul
10:00 pagi hingga 00:00 setiap harinya. Namun setelah terjadinya pandemi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
COVID-19 jam operasional diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga 21:00
malam. Lagani Coffee & Co menyediakan berbagai varian menu minuman
serta kudapan khususnya kopi, untuk harga yang dibanderol mulai dari
Rp20.000 hingga Rp30.000.
2. Melipir Coffee & Space
Melipir Coffee & Space berdiri karena pemilik melihat sebuah ruko
yang kosong yang berpotensi untuk diubah menjadi sebuah usaha dan
memutuskan untuk membangun sebuah kafe di daerah tersebut. Melipir
Coffee & Space terletak pada sebuah salah satu ruko yang tergabung ke
dalam bangunan apartemen Indoluxe Jogja. Kafe ini memiliki interior yang
minimalis. Ukuran luas kafe ini cukup luas, untuk layanan di tempat
disediakan dua ruangan bagi pengunjung yaitu bagian smoking room dan
non smoking room. Sebelum terjadi pandemi COVID-19, jam operasional
kafe dimulai dari pukul 08:00 pagi hingga pukul 02:00 dini hari. Namun
setelah terjadi pandemi COVID-19 pada masa pemberlakuan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) jam operasional diubah menjadi pukul
08:00 pagi hingga 19:00 malam, dan setelah adanya sedikit pelonggaran
kebijakan PSBB yang diubah menjadi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat) jam operasional ditambah sehingga jam buka diubah
menjadi 10:00 pagi hingga 00:00 malam. Terdapat berbagai varian menu
dari berbagai jenis kopi,kudapan hingga makanan berat. Harga yang
dibanderol mulai dari Rp20.000 hingga Rp32.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. English Ivy Coffee
English Ivy Coffee didirikan karena pemilik berkeinginan untuk
membuat sebuah tempat bekerja (working space) yang berbeda dari kafe
yang lainnya, yaitu kafe yang bertemakan alam sehingga dapat menjadi
tempat penyegaran (refreshing) bagi pengunjungnya untuk melepas penat
dari pekerjaan atau keramaian. English Ivy Coffee menyediakan 3 tempat
untuk menghabiskan waktu di kafe ini, yaitu indoor, semi outdoor, dan
outdoor. Jam operasional kafe sebelum pandemi COVID-19 dimulai dari
pukul 10:00 hingga 01:00. Namun setelah terjadi pandemi COVID-19 pada
masa pemberlakuan PSBB jam operasional diubah menjadi pukul 10:00
pagi hingga 19:00 malam, dan setelah adanya sedikit pelonggaran kebijakan
PSBB yang diubah menjadi PPKM jam operasional ditambah sehingga jam
buka diubah menjadi 08:30 pagi hingga 22:30 malam. English Ivy Coffe
menyediakan berbagai menu mulai dari kopi hingga kudapan. Kafe ini
menentukan harga flat untuk menu yang dijual, yaitu untuk varian kopi,
coklat, dan buah, harga flat Rp 25.000, sedangkan untuk varian teh dan
pastry,harga nya flat Rp 15.000.
4. Bjongngopi Nologaten
Bjongngopi didirikan karena pemilik melihat peluang usaha tempat
nongkrong, karena pada tahun 2014 belum banyak tempat nongkrong atau
kafe yang berdiri, sehingga pemilik ingin menjadi salah satu pelopor kafe
yang ada di Yogyakarta. Bjongngopi memiliki konsep serta interior yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sederhana didominasi dengan kayu serta berdinding semen tanpa cat. Selain
menyediakan menu makan dan minum, kafe ini juga menyediakan tempat
untuk NoBar (Nonton Bareng) sepakbola. Pengunjung kafe ini didominasi
oleh kalangan muda seperti mahasiswa dan pelajar. Jam operasional kafe
Bjongngopi sebelum terjadinya pandemi COVID-19 yaitu 24 jam. Selama
pemberlakuan PSBB diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga 19:00 malam
dan selama pemberlakuan PPKM diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga
22:00 malam. Bjongnopi menyediakan berbagai menu mulai dari minuman,
kudapan, hingga makanan berat. Harga yang ditetapkan mulai dari Rp3.000
hingga Rp16.000.
5. KONKRITE Coffee & Place
Adanya peningkatan terhadap minat kopi di Indonesia dan
khususnya Jogjakarta menjadi latar belakang pemilik mendirikan
KONKRITE Coffee & Place, selain itu masih sangat terbuka nya peluang
coffeeshop/workingspace di Yogjakarta juga menjadi salah satu faktor lain
sebagai pendukung dalam mendirikan KONKRITE Coffee & Place. Kafe
ini memiliki luas kafe yang cukup luas, memiliki 2 lantai dan berkonsep
indoor dan outdoor. Konsep interior kafe terlihat minimalis namun
memiliki kesan estetik. Jam operasional kafe KONKRITE Coffee & Place
sebelum terjadinya pandemi COVID-19 yaitu mulai pukul 10:00 pagi
hingga 00:00 malam. Selama pemberlakuan PSBB diubah menjadi pukul
10:00 pagi hingga 19:00 malam dan selama pemberlakuan PPKM diubah
menjadi pukul 10:00 pagi hingga 21:00 malam. Menu yang disediakan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
cukup bervariasi, mulai dari es kopi hingga menu ricebowl (menu nasi
beserta lauk yang disajikan ke dalam mangkuk). Harga yang ditetapkan
untuk menu yang disajikan mulai dari Rp15.000 hingga Rp28.000.
6. Kedai Oak
Kedai Oak berdiri karena keinginan pemilik sebagai salah satu
pelopor pendiri kafe yang ada di Yogyakarta karena pada tahun 2014 belum
banyak kafe pada tahun tersebut. Kedai Oak memiliki konsep dan interior
yang sederhana namun menyediakan tempat yang luas karena tujuan utama
dari kafe ini yaitu untuk menyediakan tempat bagi pengunjung untuk
mengerjakan tugas maupun hanya sekedar berkumpul bersama teman. Jam
operasional Kedai Oak sebelum dan selama terjadinya pandemi COVID-19
tetap sama yaitu mulai pukul 10:00 pagi hingga 02:00 dini hari. Menu yang
ditawarkan juga bervariasi dengan harga yang ditetapkan mulai dari
Rp8.000 hingga Rp25.000.
7. Konogawa Coffee & Culture
Konogawa Coffee & Culture didirikan karena pemilik melihat
sebuah peluang usaha baru di tengah banyaknya kafe yang lain tutup selama
pandemi COVID-19. Pemilik Konogawa Coffee & Culture mengusung
tema budaya Jepang sebagai konsep interior dan menunya sehingga dapat
juga sebagai salah satu pembeda dari kafe-kafe yang lain. Luas kafe
Konogawa Coffee & Culture tidak memiliki tempat yang cukup luas, namun
pemiliknya memaksimalkan tempat yang ada dengan menyediakan rooftop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan bagian outdoor. Menu yang ditawarkan cukup bervariasi yaitu mulai
dari menu kopi hingga katsu dengan harga mulai dari Rp15.000 hingga
Rp40.000. Jam operasional kafe selama pemberlakuan PSBB yaitu pukul
10:00 pagi hingga 19:00 malam dan selama pemberlakuan PPKM diubah
menjadi pukul 08:00 pagi hingga 22:00 malam.
8. Cafe Brick
Café Brick didirikan oleh pemilik kafe yang kebetulan juga bekerja
sebagai arsitek. Pemilik berkeinginan untuk membuat suatu inovasi baru
sebagai kafe yang memiliki konsep interior bergaya British, sehingga
menjadi salah satu pembeda dengan kafe-kafe yang lainnya. Luas kafe ini
cukup luas dan disediakan juga lantai 2 untuk menambah tempat. Umumnya
pelanggan datang untuk berfoto-foto atau hanya bersantai menghabiskan
waktu. Menu yang ditawarkan cukup beragam mulai dari minuman kopi dan
non kopi, kudapan hingga makanan berat seperti steak dengan harga mulai
Rp15.000 hingga Rp90.000. Jam operasional sebelum terjadinya pandemi
COVID-19 yaitu mulai pukul 09:00 pagi hingga 01:00 malam. Selama
pemberlakuan PSBB diubah menjadi pukul 10:00 pagi hingga 19:00 malam
dan selama pemberlakuan PPKM diubah menjadi pukul 09:00 pagi hingga
00:00 malam.
9. Kait Energi
Awal mula Kait Energi berdiri yaitu sebagai kantin bagi kantor-
kantor yang berada di kawasan Condong Catur. Pemilik melihat sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
peluang lebih besar dan memutuskan untuk meningkatkan kantin tersebut
menjadi sebuah Kafe sehingga mayoritas pengunjung berasal dari
karyawan-karyawan yang bekerja di sekitar kafe berdiri. Interior kafe cukup
sederhana dengan bertemakan semi outdoor. Menu yang ditawarkan
bervariatif dengan harga mulai dari Rp15.000 hingga Rp30.000. Jam
operasional selama pemberlakuan PSBB yaitu pukul 10:00 pagi hingga
19:00 malam dan selama pemberlakuan PPKM diubah menjadi pukul 10:00
pagi hingga 23:00 malam.
10. Habitat
Kafe habitat didirikan karena pemilik yang berkeinginan untuk
memiliki usaha di bidang kafe karena kafe dirasa menjadi suatu peluang
usaha yang menjanjikan bagi pemilik. Kafe Habitat memiliki tempat yang
cukup luas dengan berkonsep semi outdoor. Kafe ini juga dilengkapi dengan
panggung yang biasanya digunakan untuk pertunjukkan live music.
Sebelum adanya pandemi COVID-19, kafe Habitat memiliki jam
operasional selama 24 jam, namun setelah adanya kebijakan jam
operasional dari pemerintah terkait jam operasional, kafe Habitat hanya
beroperasional mulai dari pukul 10:00 hingga pukul 22:00.
C. Target Pasar
Seluruh kafe yang telah diteliti mengungkapkan bahwa target pasar
yang dituju sama yaitu mahasiswa. Hal tersebut didasari oleh banyaknya
universitas/perguruan tinggi yang ada di provinsi Daerah Istimewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Yogyakarta. Umumnya kafe-kafe yang berdiri bertujuan menyediakan
tempat yang nyaman bagi para mahasiswa untuk mengerjakan tugas atau
sekedar bersantai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Responden
Terdapat 10 responden dalam penelitian ini. Tabel di bawah (tabel
2) menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang bersedia menjadi
subjek penelitian memiliki jabatan sebagai manajer dan jabatan yang setara
dengan manajer (bussines development dan supervisor) yaitu sebanyak 4
responden. Dua responden memiliki jabatan sebagai pemilik, satu
responden memiliki jabatan sebagai kepala pemasaran (Chief Marketing
Officer), satu responden memiliki jabatan sebagai HRD (Human Resource
Development) dan 2 sisanya memiliki jabatan sebagai barista dan waiters.
Tabel 2. Identitas Responden
No Nama Perusahaan Nama Responden Jenis
kelamin* Jabatan
1 Lagani Coffee & Co Fahmi L Barista
2 Melipir Coffee &
Space Nur Chomimah P Manajer
3 English Ivy Coffee C. Yonathan L Pemilik
4 Bjongngopi
Nologaten Ronny Matuda L Pemilik
5 KONKRITE Coffee
& Place Hafidh L
Business
Development
(Manajemen)
6 Kedai Oak Refina Marsheila P Waiters
7 Konogawa Coffee
& Culture El Kei L
Chief Marketing
Officer
8 Café Brick Gareni
Ayuningtyas P HRD
9 Kait Energi Ronald
Sitangnga L Manajer
10 Kafe Habitat Bagus Sawiji
Pamungkas L Supervisor
Sumber: data primer diolah, 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
*Keterangan:
L = Laki-laki
P = Perempuan
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 3 berikut menunjukkan karakterisitik responden berdasarkan usia:
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah %
17-20 1 10%
21-24 4 40%
25-28 2 20%
>28 3 30%
Sumber: data primer diolah, 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang
berusia 21-24 tahun yaitu sebanyak 4 orang atau 40%, sedangkan
sisanya berusia 17-20 tahun sebanyak 1 orang atau 10%, 2 orang atau
20% berusia 25-28 tahun dan 3 orang atau 30% berusia di atas 28 tahun.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4 berikut menunjukkan karakterisitik responden berdasarkan
pendidikan terakhir:
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Pendidikan terakhir Jumlah %
SMA/K 4 40%
S1 4 40%
S2 2 20%
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 4 orang atau 40%
memiliki tingkat pendidikan akhir SMA/K yaitu Fahmi, Refina Marsheila,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
El Kei, dan Ronald Sitangnga, sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan
terakhir sarjana strata satu (S1) juga sebanyak 4 orang yaitu Nur
Chomimah, Hafidh, Gareni Ayuningtyas, dan Bagus Sawiji Pamungkas.
Dua dari responden yang tersisa memiliki tingkat pendidikan akhir pasca
sarjana (S2) yaitu C. Yonathan dan Ronny Matuda.
B. Analisis Data dan Pembahasan
Dalam menganalisis manajemen risiko, hal yang akan dilakukan
yaitu dengan mengidentifikasi risiko. Identifikasi risiko dilakukan untuk
mengetahui apakah responden telah menemukan, mengenali dan
mendeskripsikan risiko yang mungkin terjadi terhadap kafe. Setelah
melakukan identifikasi risiko, selanjutnya melakukan analisis dan evaluasi
risiko. Analisis risiko dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
responden memahami sifat dan karakterisitik risiko termasuk tingkat risiko
yang telah diidentifikasi sebelumnya, sedangkan evaluasi risiko dilakukan
untuk mengelompokkan risiko sesuai dengan kriteria risiko. Langkah
terakhir dalam menganalisis manajemen risiko yaitu menganalisis
perlakuan risiko. Perlakuan risiko dilakukan untuk mengetahui bagaimana
pihak kafe memilih dan menerapkan opsi untuk menangani risiko.
1. Hasil Identifikasi Risiko
Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menggunakan teknik
checklist. Checklist yang diberikan kepada responden berisi sebanyak
10 pertanyaan beserta dengan deskripsi dari risiko operasional beserta
alasan responden mengapa memilih “YA” atau “TIDAK”. Adapun hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dari identifikasi risiko ini diklasifikasikan ke dalam dua ruang lingkup
yaitu:
a. Risiko Proses
Risiko proses merupakan salah satu bagian dari risiko
operasional yang umumnya dikaitkan dengan pemrosesan
transaksi, termasuk potensi kesalahan dalam setiap tahap
transaksi bisnis, termasuk penjualan, penetapan harga, dominasi,
konfirmasi, dan pemenuhan Tabel 5 (hal. 46) menunjukkan
menunjukkan responden mengidentifikasi risiko-risiko yang
termasuk ke dalam risiko proses.
Tabel 5. Hasil Identifikasi Risiko Proses
Tabel 5 menunjukkan hasil jawaban dari seluruh
responden yang terkait dengan identifikasi risiko pada ruang
lingkup proses. Berikut merupakan penjelasan dari masing-
masing risiko yang bersumber dari checklist dan wawancara
yang dilakukan kepada responden:
No Macam-macam risiko Ya Tidak
1 Pendapatan 10 0
2 Reputasi 0 10
3 Bahan Baku 4 6
4 Prosedur kerja 8 2
5 Biaya 6 4
6 Cluster baru penyebaran COVID-19 0 10
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1) Risiko pendapatan
Risiko pendapatan merupakan risiko yang timbul
karena menurunnya pelanggan yang datang karena
kebijakan pemerintah yang meminimalisir kegiatan di
luar rumah sehingga menyebabkan pendapatan kafe ikut
menurun. Seluruh responden menjawab YA pada risiko
tersebut. Pemerintah memberlakukan sistem PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) di kabupaten
Sleman karena jumlah kenaikan kasus penyebaran
COVID-19 yang masih tinggi. Dengan adanya kebijakan
tersebut, para responden memprediksi bahwa penurunan
omzet atau pendapatan akan semakin menurun karena
menurunnya pelanggan yang datang.
2) Risiko reputasi
Risiko reputasi merupakan risiko yang timbul
karena kualitas produk dan pelayanan yang menurun,
tempat yang kurang bersih, serta perilaku tidak patuh
terhadap peraturan pemerintah maupun masyarakat
setempat sehingga menyebabkan kafe dapat memiliki
citra buruk bagi pelanggan maupun masyarakat. Seluruh
responden menjawab “TIDAK” pada risiko reputasi ini.
Mereka beranggapan bahwa kualitas produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
disajikan serta pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan tetap sama walaupun omzet yang didapatkan
menurun. Selain itu mereka juga merasa telah patuh
terhadap aturan-aturan yang berlaku selama masa
pandemi COVID-19 seperti harus mengurangi jam
operasional, sehingga dapat meminimalisir kafe ditutup
secara paksa oleh petugas atau masyarakat.
3) Risiko bahan baku
Empat responden memberikan jawaban “YA” dan
delapan responden memberikan jawaban “TIDAK” pada
risiko bahan baku yaitu risiko yang timbul karena
kenaikan harga serta kelangkaan bahan baku akibat
pandemi COVID-19. Empat responden yang
mengidentifikasi risiko ini yaitu KONKRITE Coffee &
Place, Bjongngopi Nologaten, Kedai Oak, dan Café
Brick. Menurut keempat responden tersebut,
berkurangnya mobilitas atau pergerakan transportasi
yang menyebabkan kenaikan ongkos berimbas juga pada
kenaikan harga bahan baku sehingga harus menyiapkan
strategi yang tepat untuk menghadapi keadaan tersebut.
Enam responden tidak mengidentifikasi risiko bahan
baku, yaitu Lagani Coffee & Co, Melipir Coffee &
Space, English Ivy Coffee, Konogawa Coffe & Culture,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kait Energi, dan Habitat. Alasan mengapa mereka tidak
mengidentifikasi risiko tersebut yaitu karena bahan baku
yang digunakan oleh keenam kafe tersebut memiliki
jangka waktu simpan yang lama dan masih didapatkan
dengan mudah, sehingga risiko bahan baku meningkat
tidak akan terjadi.
4) Risiko prosedur kerja
Risiko prosedur kerja yaitu risiko yang timbul
karena adanya pemberlakuan pembatasan jarak dan
kontak fisik sehingga menyebabkan adanya keterbatasan
prosedur kerja karyawan dan berdampak pada penurunan
kualitas pelayanan kafe. 8 dari 10 responden yang
menyatakan telah mengidentifikasi risiko prosedur kerja.
Hal tersebut dikarenakan pengurangan karyawan yang
terjadi pada kedelapan kafe tersebut untuk meminimalisir
biaya yang timbul sehingga karyawan yang tersisa merasa
harus bekerja ekstra. Adanya pengurangan karyawan
tersebut memaksa kafe mengubah sistem pelayanan kafe
menjadi self service. Sisanya yaitu sebanyak 2 responden
(Melipir Coffee & Space dan KONKRITE Coffee and
Place) tidak mengidentifikasi risiko tersebut karena tidak
mengurangi karyawan dan menganggap bahwa prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kerja akan tetap sama seperti sebelum pandemi COVID-
19.
5) Risiko biaya
Enam responden menyatakan “YA” dan empat
lainnya menyatakan “TIDAK” dalam mengidentifikasi
risiko biaya yaitu risiko yang timbul karena biaya yang
timbul tidak dapat dikendalikan. Salah satu responden
yang menyatakan “YA” yaitu Pak Ronny Matuda
(Bjongngopi). Beliau mengatakan bahwa dengan
diberlakukannya PSBB yang belum pasti kapan berakhir
berdampak pada biaya yang dikeluarkan karena harus
tetap mengeluarkan biaya-biaya seperti biaya listrik, WI-
FI dan perawatan namun pendapatan yang didapatkan
tidak mampu menutupi biaya yang telah dikeluarkan.
Salah satu responden yang menyatakan tidak
mengidentifikasi yaitu Mas El Kai (Konogawa Coffee &
Culture). Kafe Konogawa Coffee & Culture baru berdiri
selama pandemi COVID-19 sehingga pihak manajemen
kafe belum merasa perlu mengidentifikasi risiko ini serta
merasa bahwa jika biaya yang dikeluarkan lebih besar
dari pendapatan masih dalam kategori yang wajar pada
masa pandemi COVID-19, terlebih belum banyak yang
mengetahui keberadaan kafe ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
6) Risiko cluster baru penyebaran COVID-19
Risiko terakhir dalam risiko proses yaitu risiko
cluster baru penyebaran COVID-19. Risiko ini
merupakan Risiko yang timbul karena perusahaan tidak
menerapkan protokol kesehatan dengan baik seperti
melakukan pembatasan jarak, kewajiban memakai
masker, menyediakan tempat cuci tangan, melakukan
pembersihan secara berkala, dan mengukur suhu badan.
Seluruh responden menyatakan “TIDAK”
mengidentifikasi risiko cluster baru penyebaran COVID-
19. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena kafe
merupakan salah satu tempat anak muda atau masyarakat
berkumpul. Menurut peneliti, penerapan protokol
kesehatan pada kesepuluh kafe hanya sebatas jaga jarak,
himbauan memakai masker, dan menyediakan tempat
cuci tangan. Beberapa kafe (seperti Bjongngopi
Nologaten dan Kafe Habitat) mengaku telah
menyediakan alat pengukur suhu namun tidak
digunakan, serta kesepuluh responden menyatakan
bahwa pengurus kafe masih sungkan dalam menghimbau
pelanggan untuk menjaga jarak antara satu dengan yang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Risiko SDM
Risiko SDM merupakan salah satu bagian dari risiko
operasional yang biasanya timbul karena diakibatkan oleh
kendala yang berasal dari karyawan atau staf. Tabel 6 (hal. 52)
menunjukkan hasil dari identifikasi risiko SDM yang didapatkan
dari hasil checklist serta wawancara yang telah dilakukan.
Tabel 6. Hasil Identifikasi Risiko SDM
No Macam-macam risiko Ya Tidak
1 Produktivitas 7 3
2 Integritas 0 10
3 Konflik kepentingan 2 8
4 Penyebaran COVID-19 0 10
Berikut merupakan penjelasan umum dari hasil jawaban
responden mengenai identifikasi risiko SDM pada tabel 6 (Hal.
53) yang dihasilkan melalui hasil checklist dan wawancara:
1) Risiko produktivitas
Risiko produktivitas merupakan risiko yang
timbul karena penurunan produktivitas karyawan
yang disebabkan karena menurunnya
pembeli/pelanggan. Tujuh responden menyatakan
“YA” dengan alasan bahwa pelanggan yang terus
menurun selama COVID-19 berlangsung. Tiga
lainnya yaitu Melipir Coffee & Space, English Ivy
Coffee, dan Lagani Coffee & Co menyatakan
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
“TIDAK” dengan alasan bahwa antusias pelanggan
yang datang akan tetap sama dan kinerja karyawan
tetap maksimal.
2) Risiko integritas
Risiko integritas merupakan risiko yang
disebabkan karena sikap dan perilaku karyawan yang
tidak jujur pada saat bekerja. Seluruh responden
menyatakan “TIDAK” mengidentifikasi risiko
integritas. Masing-masing responden menyatakan
bahwa karyawan-karyawan yang berada di bawah
naungan masing-masing kafe memiliki tingkat
loyalitas yang tinggi dan akan selalu berperilaku
jujur sehingga risiko tersebut tidak pernah dan tidak
akan terjadi.
3) Risiko konflik kepentingan
Risiko konflik kepentingan merupakan risiko
yang timbul karena karyawan merasa upah yang
diberikan tidak sesuai, dua responden menyatakan
“YA” (Konogawa Coffee & Culture dan Kait Energi)
dan sisanya menyatakan “TIDAK” mengidentifikasi.
Ronald Sitangnga (Kait Energi) mengatakan bahwa
jumlah shift yang sama antar karyawan dapat
menyebabkan adanya ketidakpuasan bagi karyawan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sedangkan menurut Mas Bagus Sawiji Pamungkas
(Kafe Habitat) sebagai salah satu responden yang
menyatakan tidak mengidentifikasi mengatakan
bahwa seluruh karyawan memiliki loyalitas yang
tinggi sehingga dapat mengerti dan memahami
mengenai situasi yang sedang terjadi jika upah yang
diberikan tidak sesuai seperti sebelum terjadi
pandemi.
4) Risiko penyebaran COVID-19
Risiko penyebaran COVID-19 merupakan
peningkatan penularan COVID-19 yang berasal dari
karyawan karena tidak menerapkan protokol
kesehatan dengan baik. Seluruh responden
menyatakan “TIDAK” mengidentifikasi risiko ini.
Seluruh responden memiliki alasan yang sama untuk
menyatakan tidak mengidentifikasi risiko tersebut
karena seluruh responden meyakini bahwa seluruh
karyawan telah menerapkan protokol kesehatan
dengan baik seperti selalu memakai masker pada saat
bekerja dan melayani pelanggan.
2. Hasil Analisis dan Evaluasi Risiko
Analisis risiko dilakukan dengan tujuan untuk memahami sifat
dan karakterisitik risiko termasuk tingkat risikonya, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
evaluasi risiko dilakukan untuk membantu para pemangku
kepentingan dalam pengambilan keputusan yang tepat sesuai
dengan analisis risiko yang telah dilakukan.
a. Analisis Risiko
Proses analisis risiko dilakukan dengan menggunakan
teknik checklist. Proses analisis risiko merupakan lanjutan dari
proses hasil identifikasi risiko yang telah dibahas pada halaman
43 hingga 49. Terdapat dua kriteria dalam menganalisis risiko
yaitu:
a. Probabilitas (likelihood) yang merupakan seberapa sering
risiko terjadi.
b. Dampak (consequence) yang merupakan seberapa besar
akibat yang ditimbulkan dari risiko yang terjadi.
Masing-masing kriteria akan dinilai dengan indeks 1-3. Kriteria
probabilitas memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai berikut:
Tabel 7. Deskripsi Probabilitas Risiko
Indeks Deskripsi Persentase
3 Risiko sangat mungkin terjadi
(High) >60%
2
Risiko sama kemungkinannya
antara terjadi dan tidak terjadi
(Medium)
>30% sampai
≤60%
1 Risiko sangat kecil terjadi (Low) ≤ 30%
Sumber: Bahrudin (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kriteria dampak memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai
berikut:
Tabel 8. Deskripsi Probabilitas Risiko
Indeks Deskripsi
3 Dampak yang ditimbulkan luas (major)
2 Dampak yang ditimbulkan sedang (moderate)
1 Dampak yang ditimbulkan sempit (minor)
Sumber: Bahrudin (2016)
Adapun hasil dari analisis dan evaluasi risiko ini
diklasifikasikan ke dalam dua ruang lingkup yaitu:
1) Risiko Proses
Dari hasil identifikasi risiko proses sebelumnya (hal. 43-
49) selanjutnya dilakukan analisis risiko. Sesuai dengan hasil
identifikasi risiko, risiko proses yang dianalisis yaitu risiko
pendapatan, bahan baku, prosedur kerja, dan biaya. Tabel 9
menunjukkan hasil dari analisis risiko proses (hal. 56-58).
Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses
No
Macam-
macam risiko
proses
Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe
1 Pendapatan Rendah
rendah
sedang
tinggi
Sedang rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses (Lanjutan)
No
Macam-
macam risiko
proses
Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe
tinggi 2
Melipir
Coffe &
Space dan
Kait Energi
Tinggi
rendah
sedang 2
Café Brick
dan Kafe
Habitat
tinggi 4
Bjongngopi
Nologaten,
KONKRIRE
Coffee &
Place, Kedai
Oak, dan
Konogawa
Coffee &
Culture
2 Bahan Baku
Rendah
rendah
sedang
tinggi
Sedang
rendah
sedang 3
KONKRITE
Coffee &
Place, Kedai
Oak, dan
Café Brick
tinggi
Tinggi
rendah
sedang 1 Bjongngopi
Nologaten
tinggi
3 Prosedur
kerja
rendah rendah 2
Lagani
Coffee & Co
dan Kedai
Oak
sedang
tinggi
sedang rendah 2
Kait Energi
dan Kafe
Habitat
sedang 1 Café Brick
tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 9. Hasil Analisis Risiko Proses (Lanjutan)
No
Macam-
macam risiko
proses
Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe
4 Biaya
rendah
rendah
sedang
tinggi
sedang
rendah
sedang 4
Lagani
Coffee & Co,
English Ivy
Coffee,
Kedai Oak,
dan Kafe
Habitat
tinggi
tinggi
rendah
sedang 2
Bjongngopi
Nologaten
dan Café
Brick
tinggi
Dari hasil analisis risiko proses pada tabel 9 (hal. 53-55) dapat
diuraikan sebagai berikut:
a) Risiko pendapatan
Sebagian besar responden (sebanyak 6 responden)
menyatakan bahwa tingkat probabilitas untuk terjadinya risiko
pendapatan tinggi dan empat diantaranya menyatakan bahwa
dampak yang mungkin saja timbul juga tinggi. Menurut Pak
Ronny Matuda (Bjongngopi Nologaten), jika keadaan tidak
kunjung membaik atau aturan pembatasan semakin bertambah
ketat dapat menyebabkan kafe ditutup karena sudah tidak
mampu mengimbangi antara pendapatan dengan pengeluaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b) Risiko bahan baku
Terdapat 4 responden yang telah mengidentifikasi risiko
bahan baku, 3 diantaranya menyatakan bahwa risiko bahan
baku memiliki tingkat probabiltas yang sedang dan dampak
yang mungkin ditimbulkan juga sedang. Mas Hafidh
(Konkrite Coffee & Place) memutuskan memilih tingkat
probabilitas yang sedang karena hal tersebut telah terjadi
pada kafe Konkrite dan hal tersebut masih dapat diatasi
dengan mengganti beberapa bahan baku yang memiliki
kualitas dan nilai yang sama namun dengan harga yang lebih
murah, contohnya mengganti selada dengan timun sebagai
hiasan.
c) Risiko prosedur kerja
Terdapat 8 responden yang mengidentifikasi risiko
prosedur kerja. Hasil dari analisis risiko yang ditunjukkan
pada tabel 9 (hal. 53-55) menunjukkan hasil yang beragam
pada risiko prosedur kerja. Tiga responden (English Ivy
Coffee, Bjongngopi Nologaten, dan Konogawa Coffee &
Culture) menyatakan bahwa risiko ini memiliki tingkat
probablitas yang tinggi dengan dampak yang mungkin timbul
sedang. Menurut Mas El Kai (Konogawa Coffee & Culture),
hal tersebut didasari karena kasus COVID-19 yang semakin
bertambah menyebabkan aturan pembatasan akan semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
ketat, sehingga berdampak pada risiko prosedur kerja.
Berkurangnya jam operasional kafe menyebabkan
pengurangan terhadap jam kerja dan jumlah karyawan yang
bekerja setiap harinya. Namun dampak yang timbul masih
dapat dikendalikan karena jumlah pengunjung yang datang
tidak banyak sehingga menyebabkan prosedur kerja tidak
terlalu terbatas.
d) Risiko biaya
4 dari 6 responden yang mengidentifikasi risiko biaya
menyatakan bahwa risiko biaya memiliki tingkat
probabilitas sedang dan dampak yang mungkin ditimbulkan
juga sedang. Menurut Mbak Refina Marsheila (Kedai Oak),
biaya tetap maupun biaya bahan baku yang timbul selama
pandemi tidak mampu ditutup dengan pendapatan per hari
karena tingkat pengunjung yang menurun drastis, sehingga
hal yang dilakukan yaitu dengan mengosongkan menu-menu
yang biasanya jarang dipesan oleh pelanggan untuk
meminimalisir pengeluaran biaya bahan baku serta
mengurangi tenaga kerja untuk mengurangi biaya tenaga
kerja.
2) Risiko SDM
Dari hasil identifikasi risiko SDM sebelumnya (hal. 49), selanjutnya
dilakukan analisis risiko. Sesuai dengan hasil identifikasi risiko,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
risiko proses yang dianalisis yaitu risiko pendapatan, bahan baku,
prosedur kerja, dan biaya. Tabel 10 (hal. 61) menunjukkan hasil dari
analisis risiko.
Tabel 10. Hasil Analisis Risiko SDM
No
Macam-
macam risiko
SDM
Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe
1 Produktivitas
rendah
rendah 1
KONKRITE
Coffee &
Place
sedang
tinggi
sedang
rendah 3
Kedai Oak,
Café Brick,
dan Kait
Energi
sedang 1
Konogawa
Coffee &
Culture
tinggi
tinggi
rendah 2
Bjongngopo
Nologaten
dan Kafe
Habitat
sedang
tinggi
2 Konflik
Kepentingan
rendah
rendah
sedang 1 Kait Energi
tinggi
sedang
rendah
sedang 1
Konogawa
Coffee &
Culture
tinggi
tinggi
rendah
sedang
tinggi
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dari data di atas (tabel 10), dapat diketahui seberapa besar
kemungkinan risiko terjadi dan seberapa besar dampak yang timbul jika
risiko terjadi. Secara keseluruhan, analisis risiko didasarkan pada
keadaan yang telah terjadi dan pandangan responden terhadap keadaan
perusahaan kedepannya. Data yang dihasilkan dari 10 kafe cukup
bervariasi. Berikut merupakan penjelasan dari analisis risiko:
a) Risiko produktivitas
Tiga kafe (Kedai Oak, Café Brick, dan Kait Energi)
menyatakan bahwa risiko produktivitas memiliki tingkat
probabiltas sedang dengan dampak yang timbul rendah. Menurut
Mas Ronald Sitangnga (Kait Energi), hal tersebut pasti terjadi
selama pandemi COVID-19 ini karena sudah dipastikan bahwa
pengunjung yang datang menurun dan tingkat produktivitas juga
ikut menurun. Beliau juga menuturkan bahwa walaupun tingkat
produktivitas menurun, kualitas pelayanan yang diberikan oleh
karyawan tetap baik.
b) Risiko konflik kepentingan
Analisis risiko konflik kepentingan hanya dilakukan oleh
kedua responden saja yaitu Kait Energi dan Konogawa Coffee &
Culture, karna hanya kedua kafe tersebut yang mengidentifikasi
risiko konflik kepentingan. Kait Energi menganalisis risiko
konflik kepentingan dengan memiliki tingkat probabilitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
rendah namun memiliki dampak yang sedang. Hal tersebut
didasari oleh sikap karyawan yang masih mampu mengerti
keadaan jika shift dan gaji yang diterima tidak sesuai dengan
sebelum terjadi pandemi COVID-19, selain itu alasan mengapa
memilih dampak yang sedang karena jika konflik kepentingan
terjadi dapat mempengaruhi kualitas pelayanan karyawan
terhadap pelanggan sehingga berdampak buruk terhadap citra
kafe. Di sisi lain, Konogawa Coffee & Culture menganalisis
risiko konflik kepentingan dengan memiliki tingkat probabilitas
yang sedang namun memiliki tingkat dampak yang rendah. Mas
El Kai (Konogawa Coffee & Culture) menuturkan bahwa
menjadi hal yang wajar jika karyawan merasa tidak puas jika gaji
yang diberikan tidak sebanyak dengan hari biasa namun dampak
yang timbul masih dapat dikendalikan karena itu hanya menjadi
masalah internal saja sehingga tidak mempengaruhi kualitas
pelayanan karyawan terhadap pelanggan.
b. Evaluasi Risiko
Dari hasil analisis risiko yang telah dipaparkan pada tabel 9
dan 10, maka hasil analisis risiko tersebut dapat disimpulkan ke
dalam matriks risiko sesuai dengan tingkat probabilitas dan
dampaknya. Secara berurutan risiko yang digambarkan dimulai dari
yang paling tinggi/high risk (zona merah), sedang/medium (zona
kuning), dan rendah/low (zona hijau).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1) Risiko Proses
Berikut merupakan hasil evaluasi risiko proses dari masing-masing
risiko yang telah dianalisis:
Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses
No
Macam-
macam
risiko proses
Probabilitas Dampak Jumlah Nama
kafe
Evaluasi
risiko
1 Pendapatan
rendah
rendah
sedang
tinggi
sedang
rendah
sedang 2
Lagani
Coffee &
Co. dan
English
Ivy
Coffee
Medium
risk
tinggi 2
Melipir
Coffe &
Space dan
Kait
Energi
High risk
Rendah 2
Café
Brick dan
Kafe
Habitat
Medium
risk
Sedang 4
Bjongngo
pi
Nologate
n,
KONKRI
RE
Coffee &
Place,
Kedai
Oak, dan
Konogaw
a Coffee
& Culture
High risk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses (Lanjutan)
No
Macam-
macam
risiko proses
Probabilitas Dampak Jumlah Nama
kafe
Evaluasi
risiko
Tinggi 2
Café
Brick dan
Kafe
Habitat
High risk
2 Bahan Baku
rendah
rendah
sedang
tinggi
sedang
rendah
sedang 3
KONKRI
TE
Coffee &
Place,
Kedai
Oak, dan
Café
Brick
Medium
risk
tinggi
tinggi
rendah
sedang 1
Bjongngo
pi
Nologate
n
High risk
tinggi
3 Prosedur
kerja
rendah rendah 2
Lagani
Coffee &
Co dan
Kedai
Oak
Low risk
sedang
tinggi
sedang rendah 2
Kait
Energi
dan Kafe
Habitat
Low risk
sedang 1 Café
Brick
Medium
risk
tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 11. Tabel Evaluasi Risiko Proses (Lanjutan)
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
Hasil evaluasi risiko proses yang telah ditunjukkan ke dalam tabel
11 (hal. 64-66) digambarkan ke dalam matriks risiko sebagai berikut:
No
Macam-
macam
risiko proses
Probabilitas Dampak Jumlah Nama
kafe
Evaluasi
risiko
tinggi
rendah
sedang 3
English
Ivy
Coffee,
Bjongngo
pi
Nologate
n, dan
Konogaw
a Coffee
& Culture
High risk
tinggi
4 Biaya
rendah
rendah
sedang
tinggi
sedang
rendah
sedang 4
Lagani
Coffee &
Co,
English
Ivy
Coffee,
Kedai
Oak, dan
Kafe
Habitat
Medium
risk
tinggi
tinggi rendah
sedang 2
Bjongngo
pi
Nologate
n dan
Café
Brick
High risk
tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 3. Hasil Matriks Risiko Proses
Dam
pak
major Pendapatan (2) Pendapatan (4)
moderate Bahan baku (2)
Pendapatan (2),
bahan baku (3),
prosedur kerja
(1), dan biaya
(4)
Pendapatan (2),
bahan baku (1),
dan biaya (2)
minor Prosedur kerja
(2)
Prosedur kerja
(2)
rendah sedang Tinggi
Probabilitas
Dari matriks tersebut dapat diketahui bahwa risiko proses yang
diteliti yang masuk ke dalam zona hijau yakni sebanyak 6 pernyataan
atau sebanyak 21,43% , lalu sisanya yang masuk ke dalam zona kuning
sebanyak 10 pernyataan (35,71%) dan 11 pernyataan (39,29%) masuk
ke dalam zona merah. Dari hasil matrix di atas hal yang dapat dilakukan
oleh narasumber yaitu:
a) Low risk atau risiko rendah (zona hijau)
Jika risiko termasuk ke dalam zona hijau, manajemen tidak
perlu melakukan mitigasi namun dapat ditetapkan antisipasi
untuk menghindari risiko yang timbul.
b) Medium risk atau risiko sedang (zona kuning)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Zona kuning memberikan pertanda untuk manajemen harus
mulai mengontrol dan melakukan mitigasi agar risiko yang
ditimbulkan tidak semakin tinggi (berubah menjadi risiko
tinggi).
c) High risk atau risiko tinggi (zona merah)
Jika risiko sudah termasuk ke dalam zona merah, maka
manajemen harus bertindak dengan melakukan mitigasi risiko
agar risiko yang ditimbulkan dapat berkurang dan harus
dilakukan secepat mungkin.
Hasil dari matrix risiko yang telah ditampilkan pada gambar 3
(hal. 67), dapat disimpulkan bahwa pada risiko-risiko yang telah
dianalisis dominan masih memiliki tingkat risiko yang tinggi sehingga
perlu dilakukan mitigasi dengan cepat dan tepat agar dapat berkurang.
Setelah dianalisis dan dievaluasi, selanjutnya dapat dilanjutkan untuk
menentukan perlakuan risiko yang sesuai yang ditunjukkan pada tabel
12 (hal. 69).
2) Risiko SDM
Berikut merupakan hasil evaluasi risiko proses dari masing-masing
risiko yang telah dianalisis pada tabel 10 (hal. 61):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 12. Tabel Evaluasi Risiko SDM
No
Macam-
macam
risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah Nama kafe Evaluasi
risiko
1 Produktivitas
rendah
rendah 1
KONKRITE
Coffee &
Place
Low
risk
sedang
tinggi
sedang
rendah 3
Kedai Oak,
Café Brick,
dan Kait
Energi
Low
risk
sedang 1
Konogawa
Coffee &
Culture
Medium
risk
tinggi
tinggi
rendah 2
Bjongngopo
Nologaten
dan Kafe
Habitat
Medium
risk
sedang
tinggi
2 Konflik
Kepentingan
rendah
rendah
sedang 1 Kait Energi Low
risk
tinggi
sedang
rendah
sedang 1
Konogawa
Coffee &
Culture
Medium
risk
tinggi
tinggi
rendah
sedang
tinggi
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
Hasil evaluasi risiko proses yang telah ditunjukkan pada
tabel 12 (hal. 69) selanjutnya dapat digambarkan ke dalam matriks
risiko sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4. Hasil Matriks Risiko SDM
Dam
pak
major
moderate Produktivitas (1),
dan konflik
kepentingan (1)
minor
Produktivitas
(1), konflik
kepentingan (1)
Produktivitas (3), Produktivitas (2)
rendah sedang tinggi
Probabilitas
Dari matriks tersebut dapat diketahui bahwa risiko proses yang
diteliti yang masuk ke dalam zona hijau yakni sebanyak 5 pernyataan
(55,56%), lalu sisanya yang masuk ke dalam zona kuning sebanyak 4
pernyataan (44,44%). Dari hasil matrix di atas hal yang dapat dilakukan
oleh narasumber yaitu:
a) Low risk atau risiko rendah (zona hijau)
Jika risiko termasuk ke dalam zona hijau, manajemen tidak
perlu melakukan mitigasi namun dapat ditetapkan antisipasi
untuk menghindari risiko yang timbul.
b) Medium risk atau risiko sedang (zona kuning)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Zona kuning memberikan pertanda untuk manajemen harus
mulai mengontrol dan melakukan mitigasi agar risiko yang
ditimbulkan tidak semakin tinggi (berubah menjadi risiko
tinggi).
c) High risk atau risiko tinggi (zona merah)
Jika risiko sudah termasuk ke dalam zona merah, maka
manajemen harus bertindak dengan melakukan mitigasi risiko
agar risiko yang ditimbulkan dapat berkurang dan harus
dilakukan secepat mungkin.
Hasil dari matrix risiko yang telah ditampilkan pada gambar
3 (hal. 65), dapat disimpulkan bahwa pada risiko-risiko yang telah
dianalisis dominan masih memiliki tingkat risiko yang rendah
sehingga belum terlalu membutuhkan mitigasi. Setelah dianalisis
dan dievaluasi, selanjutnya dapat dilanjutkan untuk menentukan
perlakuan risiko yang sesuai yang ditunjukkan pada tabel 14 (hal.
78).
3. Hasil Perlakuan Risiko
Hasil perlakuan risiko dilakukan dengan mengisi daftar checklist yang
tersedia. Perilaku risiko merupakan bagaimana cara perusahaan mengelola
dan memperlakukan risiko. Di dalam daftar checklist terdapat enam risiko
yang diambil dari ISO 31000:2018 yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
a. Menghindari risiko artinya dilakukan dengan cara menghentikan
atau tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan risiko.
b. Mengambil atau meningkatkan risiko, keputusan ini biasanya
diambil beberapa perusahaan dengan alasan bahwa semakin
tingginya risiko maka semakin tinggi pula ketercapaian tujuan dari
strategi yang diambil.
c. Menghilangkan sumber risiko, yang dapat dilakukan dengan cara
menghapus atau mengganti strategi kegiatan yang berdampak
risiko.
d. Mengubah kemungkinan konsekuensi risiko merupakan cara
perusahaan untuk mengurangi dampak dari risiko yang
ditimbulkan.
e. Berbagi risiko merupakan cara mengurangi dampak risiko dengan
membaginya dengan pihak lain.
f. Mempertahankan risiko dengan keputusan yang tepat, yaitu
perusahaan mempertahankan dan mengelola risiko dengan cara
yang tepat agar dampak risiko yang ditimbulkan berkurang.
Berdasarkan penjelasan di atas, berikut merupakan hasil perlakuan
risiko dari 10 responden:
1) Risiko proses
Tabel 13 (hal. 73-74) menunjukkan hasil dari hasil
perlakuan risiko proses yang diterapkan responden yang risikonya
telah diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 13. Hasil Perlakuan Risiko Proses
No Macam-
macam risiko Perilaku risiko Jumlah Nama kafe
1 Pendapatan
Menghindari
Mengambil/me-
ningkatkan
Menghilangkan
Mengubah 2
Konogawa Coffee &
Culture dan Kait
Energi
Berbagi
Mempertahan-
kan 8
Lagani Coffe & Co,
Melipir Coffee &
Space, English Ivy
Coffee, Bjongngopi
Nologaten,
KONKRITE Coffee
& Space, Kedai Oak,
Café Brick, dan Kafe
Habitat
2 Bahan baku
Menghindari 1 Konogawa Coffee &
Culture
Mengambil/me-
ningkatkan
Menghilangkan
Mengubah 1 Kedai Oak
Berbagi 1 Café Brick
Mempertahan-
kan 1
Bjongngopi
Nologaten
3 Prosedur kerja
Menghindari
Mengambil/me-
ningkatkan
Menghilangkan
Mengubah 6
Lagani Coffe & Co,
Konogawa Coffee &
Culture, English Ivy
Coffee, Kedai Oak,
Café Brick, dan Kait
Energi
Berbagi
Mempertahan-
kan 2
Bjongngopi
Nologaten, dan Kafe
Habitat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 13. Hasil Perlakuan Risiko Proses (Lanjutan)
No Macam-
macam risiko Perilaku risiko Jumlah Nama kafe
4 Biaya
Menghindari
Mengambil/me-
ningkatkan 1 Lagani Coffe & Co.
Menghilangkan
Mengubah 2 English Ivy Coffee
dan Kedai Oak
Berbagi 1 Café Brick
Mempertahan-
kan 2
Bjongngopi
Nologaten dan Kafe
Habitat
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan risiko yang
dilakukan pada tiap kafe bervariasi, namun sebagian besar perlakuan
yang dipilih yaitu mempertahankan. Berikut merupakan penjelasan
perlakuan risiko dari masing-masing risiko proses:
a) Risiko pendapatan
Dua responden (Konogawa Coffee & Culture dan Kait
Energi) memilih mengubah risiko pada risiko pendapatan.
Hal yang dilakukan oleh kedua kafe tersebut yaitu dengan
melakukan inovasi baru dalam interior dan menu untuk
menarik pelanggan lebih banyak. Sisanya, sebanyak delapan
responden (Lagani Coffee & Co, Melipir Coffee & Space,
English Ivy Coffee, Bjongngopi Nologaten, KONKRITE
Coffee & Space, Kedai Oak, Café Brick, dan Kafe Habitat)
memilih perlakuan risiko dengan mempertahankan.
Kebijakan-kebijakan dan inovasi yang dilakukan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
berubah atau sama seperti sebelum terjadinya pandemi
COVID-19 karena menyadari bahwa sebanyak apapun
inovasi yang dilakukan dan faktor adanya kebijakan PSSB
yang ditetapkan oleh Pemerintah tetap menyebabkan
pendapatan yang didapatkan akan tetap menurun. Dengan
memilih opsi perlakuan risiko mempertahankan, kafe yang
memilih opsi perlakuan tersebut bersiap untuk tutup jika
merasa sudah tidak kuat lagi untuk menutupi biaya yang
timbul dengan pendapatan yang minim.
b) Risiko bahan baku
Satu kafe (Konogawa Coffee & Culture) memilih
menghindari risiko bahan baku. Hal yang dilakukan oleh
kafe tersebut yaitu dengan menyediakan bahan baku sesuai
dengan jumlah pelanggan yang datang pada hari sebelumnya
dan akan melakukan pembelian mendadak pada saat bahan
baku dirasa kurang. Satu lainnya (Kedai Oak) memilih untuk
mengubah risiko yaitu dengan mengosongkan menu-menu
yang peminatnya sedikit. Café Brick memperlakukan risiko
bahan baku dengan membagi risiko tersebut dengan cabang
Café Brick yaitu Brick Burger. Bahan baku yang dibeli tidak
hanya untuk Café Brick saja tetapi juga cabangnya, sehingga
bahan baku akan cepat habis dan terpakai tanpa terbuang sia-
sia. Sisanya (Bjongngopi Nologaten) memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mempertahankan risiko. Hal yang dilakukan oleh ketiga kafe
yaitu dengan melakukan pembelian rutin bahan baku dengan
kuantitas yang sama seperti sebelum terjadinya pandemi
COVID-19 dengan konsekuensi rugi karena bahan baku
tidak terpakai. Walaupun terdapat konsekuensi rugi, ketiga
kafe merasa optimis bahwa penjualan semakin hari akan
semakin membaik sehingga tidak ada bahan baku yang
terbuang sia-sia.
c) Risiko prosedur kerja
Enam responden (Lagani Coffe & Co, Konogawa
Coffee & Culture, English Ivy Coffee, Kedai Oak, Café
Brick, dan Kait Energi) menyatakan bahwa memperlakukan
risiko prosedur kerja dengan mengubah risiko. Hal yang
dilakukan dari keenam kafe tersebut yaitu dengan
melakukan pengurangan jumlah shift karyawan dan tetap
menerapkan protokol kesehatan. Sisanya (Bjongngopi
Nologaten dan Kafe Habitat) memilih untuk mempertahakan
risiko tersebut.
d) Risiko biaya
Kafe Lagani Coffe & Co memilih untuk
mengambil/meningkatkan risiko biaya. Lagani Coffee & Co
tetap beroperasi hingga pukul 21:00 tetapi kafe tersebut
memberlakukan pembatasan jarak pada tiap pelanggan agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
tidak meningkatkan risiko penyebaran COVID-19. Selain itu
Kedai Oak dan English Ivy Coffee memilih untuk mengubah
risiko. Kedai Oak tetap membuka kafe di atas pukul 19:00
namun hanya memberlakukan wajib take away dan lebih
mempromosikan menu melalui online yaitu dengan
menggunakan jasa ojek online. English Ivy Coffee juga
mengubah jam operasional kafe yang pada sebelum pandemi
pukul 10:00 pagi diubah menjadi lebih pagi yaitu pukul
08:00. Café Brick memilih untuk berbagi risiko. Café Brick
membagikan risiko tersebut kepada cabang-cabang café
brick seperti Burger Brick yang bertempat pada daerah yang
sama dengan Café Brick. Sisanya (Bjongngopi Nologaten
dan Kafe Habitat) memilih untuk mempertahankan risiko
karena merasa tidak ada yang dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko biaya.
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 13 (hal. 73-74) dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar perlakuan risiko didominasi oleh
mempertahankan risiko sebanyak 13 pernyataan (46,43%) dan
mengubah risiko sebanyak 11 pernyataan (39,29%). Sisanya 1
pernyataan (3,57%) memilih menghindari risiko, 1 pernyataan (3,57%)
memilih mengambil/meningkatkan risiko, dan 2 pernyataan (7,14%)
memilih berbagi risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2) Risiko SDM
Tabel 14 (hal. 78) menunjukkan hasil perlakuan risiko SDM
yang diterapkan responden yang risikonya telah diidentifikasi,
dianalisis dan dievaluasi sebelumnya.
Tabel 14. Hasil Perlakuan Risiko SDM
No Macam-
macam risiko Perilaku risiko Jumlah Nama kafe
1 Produktivitas
Menghindari
Mengambil/me-
ningkatkan
Menghilangkan
Mengubah 3
Konogawa Coffee
& Culture, Kedai
Oak, dan Kait
Energi
Berbagi
Mempertahan-
kan 4
Bjongngopi
Nologaten,
KONKRITE
Coffee & Space,
Café Brick, dan
Kafe Habitat
2 Konflik
Kepentingan
Menghindari 1 Kait Energi
Mengambil/me-
ningkatkan
Menghilangkan 1 Konogawa Coffee
& Culture
Mengubah
Berbagi
Mempertahan-
kan
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
Data dari tabel 14 menunjukkan perlakuan risiko terhadap
risiko SDM dari sepuluh kafe. Berikut merupakan penjelasan
perlakuan risiko dari masing-masing risiko SDM:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a) Risiko produktivitas
Tiga responden (Konogawa Coffee & Culture , Kedai
Oak, dan Kait Energi) menyatakan memperlakukan risiko
produktivitas dengan mengambil/meningkatkan risiko. Hal
yang dilakukan yaitu dengan mengurangi jumlah shift atau
jam kerja karyawan. Selain bertujuan untuk mengurangi
biaya tenaga kerja, hal tersebut dilakukan agar tingkat
produktivitas karyawan tetap sama. Sisanya, yaitu sebanyak
empat responden (Bjongngopi Nologaten, KONKRITE
Coffee & Space, Café Brick, dan Kafe Habitat) memilih
untuk mempertahankan risiko karena merasa produktivitas
karyawan menyesuaikan banyaknya pengunjung yang
datang dan merasa tidak memberikan dampak yang besar
bagi kafe.
b) Risiko konflik kepentingan
Responden dari kafe Kait yaitu Mas Ronald
menyatakan bahwa akan memperlakukan risiko dengan
menghindari risiko. Mas Ronald mengatakan bahwa untuk
menghindari risiko, pihak manajemen menjaga keakraban
antar karyawan dan memberi pengertian terhadap karyawan
mengenai keadaan yang tidak memungkinkan untuk
memberikan gaji karyawan sama seperti sebelum terjadinya
pandemi COVID-19, sedangkan kafe Konogawa Coffee &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Culture memilih untuk menghilangkan risiko dengan
menetapkan standar kerja dan pengertian kepada karyawan
agar tidak terjadi konflik antar karyawan.
Dari kedua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada risiko
SDM, sebagian besar respoden memilih untuk mempertahankan risiko,
yaitu sebanyak 4 pernyataan (44,44%). Sisanya 3 pernyataan (33,33%)
memilih untuk mengubah risiko, 1 pernyataan (11,11%) memilih
menghindari risiko, dan 1 pernyataan (11,11%) memilih menghilangkan
risiko.
Dari hasil temuan serta analisis yang telah dilakukan, implementasi
manajemen risiko yang dilakukan oleh kesepuluh kafe masih tergolong kurang
karena sebagian besar responden tidak mengidentifikasi risiko yang mungkin saja
timbul di kemudian hari. Hasil analisis dan evaluasi risiko yang telah dilakukan
oleh responden menunjukkan bahwa sebagian besar risiko masih berada pada zona
hijau dan zona kuning, sehingga risiko-risiko tersebut masih dapat ditangani dan
dikontrol dengan baik. Perlakuan risiko yang paling banyak dipilih yaitu
mempertahankan risiko. para responden cenderung kurang melakukan inovasi dan
lebih menerima risiko yang ada karena beralasan bahwa pandemi COVID-19 terjadi
di luar dugaan dan sulit untuk meminimalisirnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab V, peneliti
menyimpulkan bahwa implementasi manajemen risiko yang telah dilakukan
oleh sepuluh kafe di Kabupaten Sleman, DIY adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi risiko
63 pernyataan (63%) dari 100 pernyataan menyatakan tidak
mengidentifikasi risiko. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden tidak mengidentifikasi risiko atau tidak
mempertimbangkan risiko-risiko operasional yang mungkin saja timbul
di kemudian hari.
2. Analisis dan evaluasi risiko
Hasil dari analisis dan evaluasi risiko yang telah diidentifikasi
sebelumnya menunjukkan bahwa di dalam risiko proses sebanyak
22,22% pernyataan masuk ke dalam zona hijau (low risk), 37,04%
pernyataan masuk ke dalam zona kuning (medium risk), dan 40,74%
pernyataan masuk ke dalam zona merah (high risk), sedangkan untuk
risiko SDM menunjukkan bahwa sebanyak 55,56% pernyataan masuk
ke dalam zona hijau (low risk) dan sisanya 44,44% pernyataan masuk
ke dalam zona kuning (medium risk). Jika digabungkan, maka hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
analisis dan evaluasi risiko dari risiko proses dan risiko SDM yaitu
30,56% pernyataan masuk ke dalam zona hijau, 38,89% pernyataan
masuk ke dalam zona kuning, dan 30,56% masuk ke dalam zona merah.
3. Perlakuan risiko
Perlakuan risiko yang dilakukan oleh responden baik dalam
risiko proses maupun risiko SDM memiliki hasil yang bervariasi yaitu
menghindari risiko sebanyak 2 pernyataan (5,41%),
mengambil/meningkatkan risiko sebanyak 1 pernyataan (2,70%)
menghilangkan risiko sebanyak 1 pernyataan (2,70%), mengubah risiko
sebanyak 14 pernyataan (37,84%), berbagi risiko sebanyak 2
pernyataan (5,41%), dan mempertahankan risiko sebanyak 17
pernyataan (45,95%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari
sebagian besar responden memilih untuk mempertahankan risiko.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti mengalami sedikit hambatan dalam mendapatkan informasi
yang luas dan mendetail. Hal tersebut disebabkan karena waktu responden
cukup terbatas untuk meluangkan waktu dalam melakukan wawancara.
C. Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya
Meneliti mengenai implementasi manajemen risiko pada
saat pandemi COVID-19 telah berakhir untuk mengetahui mengenai
bagaimana perbedaan implementasi manajemen risiko selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pandemi COVID-19 dan setelah pandemi COVID-19 dengan
memilih risiko-risiko operasional yang relevan dengan keadaan
tersebut agar mendapatkan hasil yang mendalam dan akurat.
2. Bagi kafe yang dijadikan sebagai objek penelitian
Hal yang perlu ditingkatkan bagi kesepuluh kafe adalah
melakukan identifikasi risiko secara lebih mendalam. Contohnya,
pada saat pandemi ini kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-
19 di lingkungan kafe sangat mungkin terjadi. Jika risiko tersebut
terjadi maka dapat menyebabkan kafe ditutup paksa dan
menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar di kemudian hari. Oleh
karena itu kafe perlu mengidentifikasi, analisis dan evaluasi risiko
tersebut sehingga dapat memperlakukan risiko agar kemungkinan
terjadinya risiko penyebaran COVID-19 dapat diminimalisir atau
diantisipasi. Perlakuan risiko lebih ditingkatkan lagi dengan cara
melakukan inovasi-inovasi yang baru seperti menambah kreasi
dalam menu,merubah interior tempat, serta mempromosikan kafe
melalui media sosial agar dapat meningkatkan minat pengunjung
yang datang dan mampu meningkatkan pendapatan. Manajemen
risiko yang dilakukan harus dilakukan dengan baik dan benar agar
dapat memberikan dampak baik dan terhindar dari risiko-risiko yang
mungkin saja timbul di kemudian hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
DAFTAR PUSTAKA
Robin,Innosensius. (2018). Analisis Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 Pada
Aspek Operasional Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Sanata Dharma: Yogyakarta
Bahrudin, M. (2016). Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Panduan
Manajemen Risiko di Unit Dokumentasi dan Data Standarisasi Busindo
BSN. Researchgate, 19.
COSO. (2017). Enterprise Risk Management Integrating with Strategy and
Performance. (Vol. 1, pp. 1-32, Publication)
Creswell, J. W. (2014). Analisis dan Penyajian Studi Kasus. In J. W. Creswell,
Penelitian Kualitatif & Desain Riset (p. 292). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Herdiansyah, H. (2019). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
ISO. (2018, february). ISO 31000:2018 Risk Management. Diakses pada 5 Oktober
2020 dari https://www.iso.org/standard/65694.html
KNKG. (2012). Pedoman Manajemen Risiko Berbasis Governance. KOMITE
NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE.
Lam, J. (2014). Enterprise Risk Management. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
OECD. (2020, Juli 15). COVID-19virus (COVID-19): SME Policy Responses.
Diakses pada 1 Oktober dari OECD: https://read.oecd-
ilibrary.org/view/?ref=119_119680-di6h3qgi4x&title=Covid-
19_SME_Policy_Responses
Pakpahan, A. K. (2020). COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Universitas Katolik Parahyangan, 6.
Rustam, B. R. (2017). Manajemen Risiko: Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Empat.
Safi’i, I., Widodo, S. R., & Pangastuti, R. L. (2020). Analisis Risiko pada UKM
Tahu Takwa Kediri terhadap Dampak Pandemi COVID-19. researchgate,
8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
WHO. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait Coronavirus. Diakses pada 10
Oktober dari World Health Organization:
https://www.who.int/indonesia/news/novel-COVID-19virus/qa-for-public
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………………………………………………………….
Jenis kelamin : Pria
Wanita
Usia : ……………………………………………………... tahun
Pendidikan terakhir : ……………………………………………………………..
Nama usaha : ……………………………………………………………..
Tanggal berdiri : ……………………………………………………………..
Alamat usaha : ……………………………………………………………..
Jumlah karyawan : ……………………………………………………………..
Jabatan : ……………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Apa yang melatarbelakangi saudara/ pendiri untuk mendirikan kafe ini?
2. Siapa saja yang menjadi target pasar kafe ini?
3. Apakah COVID-19 memberikan dampak besar bagi kafe ini?
4. Seberapa besar dampak yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 ini?
5. Sebelum adanya pandemi COVID-19, apakah pihak pengelola kafe telah
menerapkan manajemen risiko pada operasional kafe? Jika ya apa saja yang
dilakukan dalam penerapan manajemen risiko?
6. Dari daftar checklist yang diberikan, apakah terdapat hal yang
membingungkan bagi Anda?
7. Menurut Anda apakah dampak yang muncul masih bisa dikendalikan?
8. Bagaimana penanganan atau solusi yang Anda atau pihak manajemen kafe
lakukan demi menangani risiko yang timbul?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 3
CHECKLIST IDENTIFIKASI RISIKO
Petunjuk pengisian:
Daftar checklist berikut merupakan daftar risiko-risiko yang mungkin terjadi pada
usaha yang Bapak/Ibu kelola. Bapak/Ibu diharapkan untuk memilih tanda checklist
(√) pada setiap jenis risiko yang ada, dengan ketentuan:
1. “YA” (apabila sesuai)
2. “TIDAK” (apabila tidak sesuai atau tidak relevan)
A. Risiko Proses
No Macam-macam
Risiko Deskripsi YA TIDAK Alasan
1 Pendapatan Risiko yang timbul karena
menurunnya pelanggan yang
datang.
2 Reputasi Risiko yang timbul karena
kualitas produk yang disajikan
menurun.
3 Bahan baku Risiko yang timbul karena
kenaikan bahan baku akibat
pandemi COVID-19.
4 Prosedur kerja Risiko yang timbul karena
prosedur kerja terbatas.
5 Biaya Risiko yang timbul karena biaya
yang timbul tidak dapat
dikendalikan.
6 Cluster baru
penyebaran
COVID-19
Risiko yang timbul karena
perusahaan tidak menerapkan
protokol kesehatan dengan baik
seperti melakukan pembatasan
jarak, kewajiban memakai
masker, menyediakan tempat cuci
tangan, melakukan pembersihan
secara berkala, dan mengukur
suhu badan.
Sumber: Lam (2014) dan diolah oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
B. Risiko SDM
No Macam-macam
Risiko Deskripsi YA TIDAK Alasan
1. Produktivitas Risiko yang timbul karena
penurunan produktivitas
karyawan yang disebabkan
karena menurunnya
pembeli/pelanggan.
2. Integritas Risiko yang timbul karena
karyawan tidak bersikap jujur.
3. Konflik
kepentingan
Risiko yang timbul karena
karyawan merasa upah yang
diberikan tidak sesuai.
4. Penyebaran
COVID-19
Risiko yang timbul karena
karyawan tidak tertib dalam
melaksanakan protokol
kesehatan.
Sumber: Lam (2014) dan diolah oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 4
CHECKLIST ANALISIS RISIKO
Petunjuk pengisian:
Daftar checklist berikut merupakan bagaimana perusahaan menganalisis risiko-
risiko yang telah diidentifikasi, terdapat dua kriteria yaitu:
1. Probabilitas (likelihood) yang merupakan seberapa sering risiko
terjadi.
2. Dampak (consequence) yang merupakan seberapa besar akibat yang
ditimbulkan dari risiko yang terjadi.
Masing-masing kriteria akan dinilai dengan indeks 1-3. Kriteria probabilitas
memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai berikut:
Indeks Deskripsi Persentase
3 Risiko sangat mungkin terjadi (High) >60%
2 Risiko sama kemungkinannya antara
terjadi dan tidak terjadi (Medium) >30% sampai ≤60%
1 Risiko sangat kecil terjadi (Low) ≤ 30%
Sumber: Bahrudin (2016)
Kriteria dampak memiliki indeks 1-3 dengan arti sebagai berikut:
Indeks Deskripsi
3 Dampak yang ditimbulkan luas (major)
2 Dampak yang ditimbulkan sedang (moderate)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Indeks Deskripsi
1 Dampak yang ditimbulkan sempit (minor)
Sumber: Bahrudin (2016)
Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberikan tanda
checklist (√) pada kriteria probabilitas dan dampak berikut:
A. Kriteria Probabilitas
1. Risiko Proses
Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti
No Risiko yang Timbul
Probabilitas Alasan
1 2 3
1 Pendapatan
2 Reputasi
3 Bahan baku
4 Prosedur kerja
5 Biaya
6 Cluster baru penyebaran
COVID-19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Risiko SDM
No Risiko yang Timbul
Probabilitas Alasan
1 2 3
1. Produktivitas
2. Integritas
3. Konflik kepentingan
4. Penyebaran COVID-19
Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
B. Kriteria Dampak
1. Risiko Proses
Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti
2. Risiko SDM
No Risiko yang Timbul
Dampak
Alasan
1 2 3
1. Produktivitas
2. Integritas
3. Konflik kepentingan
4. Penyebaran COVID-19
Sumber: Bahrudin (2016) dan diolah oleh peneliti
No Risiko yang Timbul
Dampak
Alasan
1 2 3
1. Pendapatan
2. Reputasi
3. Bahan baku
4. Prosedur kerja
5. Biaya
6. Cluster baru penyebaran
COVID-19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 5
CHECKLIST PERLAKUAN RISIKO
Petunjuk pengisian:
Daftar checklist perilaku risiko terdiri dari bagaimana perusahaan mengelola dan
memperlakukan risiko. Di dalam daftar checklist ini terdapat enam risiko yang
diambil dari ISO 31000:2018 yaitu:
g. Menghindari risiko artinya dilakukan dengan cara menghentikan
atau tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan risiko.
h. Mengambil atau meningkatkan risiko, keputusan ini biasanya
diambil beberapa perusahaan dengan alasan bahwa semakin
tingginya risiko maka semakin tinggi pula ketercapaian tujuan dari
strategi yang diambil.
i. Menghilangkan sumber risiko, yang dapat dilakukan dengan cara
menghapus atau mengganti strategi kegiatan yang berdampak
risiko.
j. Mengubah kemungkinan konsekuensi risiko merupakan cara
perusahaan untuk mengurangi dampak dari risiko yang
ditimbulkan.
k. Berbagi risiko merupakan cara mengurangi dampak risiko dengan
membaginya dengan pihak lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
l. Mempertahankan risiko dengan keputusan yang tepat, yaitu
perusahaan mempertahankan dan mengelola risiko dengan cara
yang tepat agar dampak risiko yang ditimbulkan berkurang.
Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberikan tanda
checklist (√) pada penanganan risiko yang dianggap paling tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
A. Risiko Proses
No Risiko yang
timbul
Perlakuan Risiko
Alasan
Menghindari
Mengambil/
Meningkatka
n
Menghilang-
kan Mengubah Berbagi
Memperta-
hankan
1 Pendapatan
2 Reputasi
3 Bahan baku
4 Prosedur kerja
5 Biaya
6 Cluster baru
penyebaran
COVID-19
Sumber: ISO 31000:2018 dan diolah oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
B. Risiko SDM
No Risiko yang
timbul
Perlakuan Risiko
Alasan
Menghindari
Mengambil/
Meningkatka
n
Menghilang-
kan Mengubah Berbagi
Memperta-
hankan
1. Produktivitas
2. Integritas
3. Konflik
kepentingan
4. Penyebaran
COVID-19
Sumber: ISO 31000:2018 dan diolah oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 6
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO
RISIKO PROSES
No Macam-macam risiko Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Pendapatan 10 0
2 Reputasi 0 10
3 Bahan Baku 4 6
4 Prosedur kerja 8 2
5 Biaya 6 4
6 Cluster Baru penyebaran
COVID-19
0 10
Jumlah jawaban 28 32
Persentase 47% 53%
RISIKO SDM
No Macam-macam risiko Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Produktivitas 7 3
2 Integritas 0 10
3 Konflik Kepentingan 2 8
4 Penyebaran COVID-19 0 10
Jumlah jawaban 9 31
Persentase 23% 78%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 7
HASIL ANALISIS DAN EVALUASI RISIKO
A. Risiko Proses
No Nama perusahaan Macam-macam risiko P D
1 Lagani Coffee &
Co
Pendapatan 2 2
Reputasi - -
Bahan Baku - -
Prosedur kerja 1 1
Biaya 2 2
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
2 Melipir Coffee &
Space
Pendapatan 2 3
Reputasi - -
Bahan Baku - -
Prosedur kerja - -
Biaya - -
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
3 English Ivy Coffee
Pendapatan 2 2
Reputasi - -
Bahan Baku - -
Prosedur kerja - -
Biaya 2 2
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
4 Bjongngopi
Nologaten
Pendapatan 3 3
Reputasi - -
Bahan Baku 3 2
Prosedur kerja 3 2
Biaya 3 2
Cluster Baru
penyebaran COVID-19
5 KONKRITE
Coffee & Place
Pendapatan 3 3
Reputasi - -
Bahan Baku 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No Nama perusahaan Macam-macam risiko P D
Prosedur kerja 1 1
Biaya - -
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
6 Kedai Oak
Pendapatan 3 3
Reputasi - -
Bahan Baku 2 2
Prosedur kerja 1 1
Biaya 2 2
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
7 Konogawa Coffee
& Culture
Pendapatan 3 3
Reputasi - -
Bahan Baku - -
Prosedur kerja 3 2
Biaya - -
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
8 Café Brick
Pendapatan 3 2
Reputasi - -
Bahan Baku 2 2
Prosedur kerja 2 2
Biaya 3 2
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
9 Kait Energi
Pendapatan 2 3
Reputasi - -
Bahan Baku - -
Prosedur kerja 2 1
Biaya - -
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
10 Kafe Habitat
Pendapatan 3 2
Reputasi - -
Bahan Baku - -
Prosedur kerja 2 1
Biaya 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No Nama perusahaan Macam-macam risiko P D
Cluster Baru
penyebaran COVID-19 - -
B. Risiko SDM
No Nama Kafe Macam-macam risiko P D
1 Lagani Coffee &
Co
Produktivitas - -
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
2 Melipir Coffee &
Space
Produktivitas 2 1
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
3 English Ivy Coffee
Produktivitas 2 2
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
4 Bjongngopi
Nologaten
Produktivitas 3 1
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
5 KONKRITE
Coffee & Place
Produktivitas 1 1
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
6 Kedai Oak
Produktivitas 2 1
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
7 Konogawa Coffee
& Culture
Produktivitas 2 2
Integritas - -
Konflik Kepentingan 2 2
Penyebaran COVID-19 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No Nama Kafe Macam-macam risiko P D
8 Café Brick
Produktivitas 2 1
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
9 Kait Energi
Produktivitas 2 1
Integritas - -
Konflik Kepentingan 1 2
Penyebaran COVID-19 - -
10 Kafe Habitat
Produktivitas 3 1
Integritas - -
Konflik Kepentingan - -
Penyebaran COVID-19 - -
KETERANGAN
P = Probabilitas
D = Dampak
INDEKS PROBABILITAS DAN DAMPAK
1 = Low risk (risiko rendah)
2 = Medium risk (risiko sedang)
3 = High risk (risiko tinggi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 8
HASIL PERLAKUAN RISIKO
RISIKO PROSES
No Macam-macam
risiko
Responden
Lagani
Coffee
& Co
Melipir
Coffee
&
Space
English
Ivy
Coffee
Bjongngopi
Nologaten
KONKRITE
Coffee &
Place
Kedai
Oak
Konogawa
Coffee &
Culture
Café
Brick
Kait
Energi
Kafe
Habitat
1 Pendapatan 6 6 6 6 6 6 4 6 4 6
2 Reputasi - - - - - - - - - -
3 Bahan Baku - - 4 6 - 4 1 5 - -
4 Prosedur kerja 4 - 4 6 - 4 4 4 4 6
5 Biaya 2 - - 6 - 4 - 5 - 6
6
Cluster Baru
penyebaran
COVID-19
- - - - - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
RISIKO SDM
No Macam-macam
risiko
Responden
Lagani
Coffee
& Co
Melipir
Coffee
&
Space
English
Ivy
Coffee
Bjongngopi
Nologaten
KONKRITE
Coffee &
Place
Kedai
Oak
Konogawa
Coffee &
Culture
Café
Brick
Kait
Energi
Kafe
Habitat
1 Produktivitas - - - 6 6 4 4 6 4 6
2 Integritas - - - - - - - - - -
3 Konflik
Kepentingan - - - - - - 3 - 1 -
4 Penyebaran
COVID-19 - - - - - - - - - -
KETERANGAN
1 = Menghindari
2 = Mengambil/meningkatkan
3 = Menghilangkan
4 = Mengubah
5 = Berbagi
6 = Mempertahankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 9
HASIL DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BIODATA PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Maria Elvera Prapmawati.
Lahir di Baturaja pada tanggal 7 Mei 1999. Penulis
merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasangan dari
Bapak Sadiman dan Ibu Yuliana Waliyem.
Penulis mulai menempuh pendidikan Sekolah Dasar pada
tahun 2005 di SDN 26 OKU dan lulus pada tahun 2011.
Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama pada tahun 2011 di SMP Xaverius Baturaja dan
lulus pada tahun 2014. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan Sekolah
Menengah Atas pada tahun 2014 di SMA Santa Maria Yogyakarta dan lulus pada
tahun 2017.
Penulis kemudian melanjutkan pendidikan program Sarjana pada tahun 2017 di
Universitas Sanata Dharma dan mengambil Program Studi Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI