Download - Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen
-
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik
Oleh: SITI JAMYAMAH
NIM. 06501241031
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010
-
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Dengan judul
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011
Dipersiapkan dan disusun oleh
SITI JAMYAMAH 06501241031
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diujikan
Pembimbing,
Zamtinah,M.Pd NIP. 19620217 198903 2 002
-
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN
DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011
Telah dipertahankan di depan dewan penguji Tugas AkhirFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
dan dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Jabatan
Ketua Penguji
Sekretaris Penguji
Penguji Utama
Nama Lengkap dan Gelar
: Zamtinah M.Pd
: Nur Kholis M.Pd
: Dr. Samsul Hadi M.Pd, M.T
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011
Dipersiapkan dan disusun oleh :
SITI JAMYAMAH NIM.06501241031
Telah dipertahankan di depan dewan penguji Tugas Akhir SkripsiFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Pada tanggal : 15 Oktober 2010
an dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelarSTRATA I
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap dan Gelar
Zamtinah M.Pd
Nur Kholis M.Pd
Dr. Samsul Hadi M.Pd, M.T
Tanda Tangan
.........................
.........................
.........................
Yogyakarta,Dekan FT UNY
Wardan Suyanto,Ed.DNIP. 19540810 197803 1 001
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011
Skripsi FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
an dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Tanda Tangan
.........................
.........................
.........................
Tanggal
.........................
.........................
.........................
Yogyakarta, Oktober 2010 Dekan FT UNY
Wardan Suyanto,Ed.D 19540810 197803 1 001
-
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : SITI JAMYAMAH
NIM : 06501241031
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro (S1)
Judul Tugas Akhir : Studi Komparasi Implementasi Metode
Pembelajaran Eksperimen Dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar
Kelistrikan Di SMK N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2010 / 2011
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang
pengetahuan saya, tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain sebagai
persyaratan penyelesaian studi di Universitas Negeri Yogyakarta atau perguruan
tinggi lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan
mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah yang benar. Jika ternyata terbukti
pernyatan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta, Oktober 2010
Yang Menyatakan,
Siti Jamyamah NIM. 06501241031
-
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Ayah dan Ibu tercinta yang telah merawat, bekerja keras menafkahiku
untuk studyku, menjaga serta mendidiku dengan penuh kasih sayang serta
selalu berdoa untuk keselamatan dan kebahagianku.
Kakak - kakakku. Aku bangga menjadi bagian dari kalian
Teman teman seperjuangan yang telah banyak membantuku (ota, agu
fondra, agung, desi, hera, susilo, resti, vio)
Siswa - siswi kelas L1, L2, L3 dan L4 SMK N 2 Yogyakarta terimakasih
atas kerjasama yang baik selama ini, I love U all
Teman teman seperjuangan di kelas A PT. Elektro 06 terimakasih atas
hari hari menjadi mahasiswa terasa seru bersama kalian, kapan liburan
lagi
Teman teman satu angkatan di jurusan PT Elektro 06
Teman teman satu jurusan, semua angkatan
UNY ku
-
MOTTO
jika kamu berjalan pada lorong yang gelap, kamu pasti akan
selalu melihat cahaya di ujung lorong, itulah harapan ( general
iroh :avatar last air bender)
ingatlah Allah saat kau suka, maka Allah akan mengingatmu
saat kau duka
orang yang tidak mengamalkan ilmunya, bagai sebatang pohon
yang tak menghasilkan apa - apa
syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah. tetap jalani hidup
ini, melakukan yang terbaik (dmasiv jangan menyerah)
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasa- Nya, bagi
hambanya yang sabar dan tak pernah putus asa (dmasiv jangan
menyerah)
jangan marahi satu satunya orang yang bisa menolongmu
-
Studi Komparasi Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen Dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan Di SMK N 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2010 / 2011
ABSTRAK
Penulis : Siti Jamyamah/NIM. 06501241031 Dosen Pembimbing : Zamtinah, M.Pd/NIP. 19620217 198903 2 002
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PMDK pokok bahasan identifikasi peralatan dan pengukuran dengan jangka sorong antara metode pembelajaran demonstrasi dan metode pembelajaran eksperimen pada siswa kelas X SMK N 2 Yogyakarta Jurusan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Sampel yang digunakan adalah kelas X TPTL 2 sebagai kelompok demonstrasi dan kelas X TPTL 3 sebagai kelompok eksperimen. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari metode pembelajaran demonstrasi dan model pembelajaran eksperimen sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Analisis data menggunakan t test dengan bantuan software aplikasi SPSS 17.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata - rata hasil pre test kelompok demonstrasi sebesar 14,4722 dan kelompok eksperimen sebesar 14,5278. Hasil uji t nilai pre test didapat t tabel(-1,994) < -t hitung(-1,11)< t tabel ( yaitu 1,994 untuk derajat kebebasan n=70) dan p value > 0,05 sehingga Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang berarti kedua kelompok tersebut ekuivalen. Rata-rata hasil post test kelompok demonstrasi sebesar 17,1667 dan kelompok eksperimen sebesar 18,5. Hasil uji t data post test diperoleh dapat dilihat bahwa nilai t hitung (-2,277)
-
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat bimbingan dan karunia-nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Studi Komparasi Implementasi Metode Pembelajaran
Eksperimen Dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan Di
SMK N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011 ini dengan lancar.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan
bimbingan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini
berjalan dengan lancar. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Rochmad Wahab, DR. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Wardan Suyanto, Ed.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
3. Bapak Mutaqin, M.Pd. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Ibu Zamtinah, M.Pd selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk selama penyusunan
skripsi.
5. Ayah dan Ibu tercinta yang telah banyak membimbing dan segala
pengorbanannya serta doanya dalam studi saya.
6. Teman-teman Mahasiswa UNY yang telah memberi ruang
persaudaraan bagi saya.
-
7. Teman-teman Electrical Engineering06 UNY yang telah memberi
motivasi dan jangan pernah lupa cerita kita di UNY ini serta
ingatlah disaat kita lanjut usia.
8. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya
Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan selanjutnya.
Yogyakarta, Oktober 2010
Penulis
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
MOTTO ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 9
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 13
A. Deskripsi Teori ................................................................................... 13
-
1. Pendidikan Kejuruan....................................... ................................ 13
2. Tinjauan Tentang Belajar .............................................................. 16
2.1. Pengertian Belajar ................................................................... 16
2.2. Hakekat Hasil Belajar .............................................................. 19
3. Hakekat Metode Demonstrasi ........................................................ 20
4. Hakekat Metode Eksperimen ......................................................... 23
5. Hakekat Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan .............................. 25
B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 27
C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 28
D. Hipotesis ............................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32
A. Populasi dan Sampel ........................................................................... 32
B. Definisi Opeasional Variabel .............................................................. 33
C. Desain Penelitian .............................................................................. 34
D. Variabel Penelitian ............................................................................. 36
1. Variabel Terikat ........................................................................... 36
2. Variabel Bebas ............................................................................ 36
3. Variabel Yang Dikendalikan ........................................................ 36
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 38
F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 39
1. Pengembangan Instrumen ............................................................ 39
2. Uji Validitas ................................................................................ 40
3. Uji Reliabilitas ............................................................................. 42
-
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 43
1. Uji Persyaratan Analisis....................................... ......................... 44
a. Uji Normalitas ...................................................................... 44
b. Uji Homogenitas ................................................................... 44
2. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 47
A. Profil SMK Negeri 2 Yogyakarta ....................................................... 47
B. Pengumpulan Data .............................................................................. 48
1. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen......................... .. 48
2. Proses Pembelajaran pada Kelas Demonstrasi......................... . 51
C. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 52
1. Analisis Validitas Instrumen .................................................... 52
2. Reliabilitas Instrumen .............................................................. 53
D. Deskripsi Data ................................................................................... 54
1. Implementasi Metode Demonstrasi dalam Proses
Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan................. 54
2. Implementasi Metode Eksperimen dalam Proses
Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan ................ 59
3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Demonstrasi
dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen............ ............. 63
E. Uji Persyaratan Analisis ................................................................ 65
1. Uji Normalitas......................... ................................................. 65
2. Uji Homogenitas........ .............................................................. 67
-
F. Uji Hipotesis ................................................................................. 67
G. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 71
1. Implementasi Metode Demonstrasi dalam Proses
Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan ................ 71
2. Implementasi Metode Eksperimen dalam Proses
Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan ................ 72
3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Demonstrasi
dengan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ........................ 74
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 75
A. Kesimpulan ................................................................................... 75
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 75
C. Saran-saran .................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 77
LAMPIRAN ................................................................................................ 80
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ................................... 50
Gambar 2. Kegiatan Pembelajaran di Kelas Demonsrasi ................................... 51
Gambar 3. Kegiatan Pre Test Kelas Demonstrasi .............................................. 54
Gambar 4. Histrogram distribusi frekuensi hasil pre-test kelas demonstrasi....... 56
Gambar 5. Histrogram distribusi frekuensi hasil post-test kelas demonstrasi ..... 57
Gambar 6. Kegiatan Pre Test Kelas Eksperimen ............................................... 59
Gambar 7. Histrogram Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test kelas eksperimen ..... 60
Gambar 8. Histrogram Distribusi Frekuensi Hasil Post-test kelas eksperimen ... 62
Gambar 9. Histrogram nilai rata rata (mean) kelas demonstrasi dan
eksperimen ...................................................................................... 64
Gambar 10. Histrogram rata rata (mean) nilai keseluruhan kelas
demonstrasi dan eksperimen ............................................................ 65
-
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen untuk variabel hasil belajar ............................ 40
Tabel 2. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ............................................ 42
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 53
Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil pre-test kelas demonstrasi ..................... 55
Tabel 5. Distribusi frekuensi hasil post-test kelas demonstrasi ................... 57
Tabel 6. Distribusi frekuensi hasil pre-test kelas eksperimen ...................... 60
Tabel 7. Distribusi frekuensi hasil post-test kelas eksperimen .................... 61
Tabel 8. Nilai rata rata kelas demonstrasi dan eksperimen ....................... 63
Tabel 9. Rata rata nilai keseluruhan kelas demonstrasi dan eksperimen ... 64
Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................. 66
Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ............................................. 67
Tabel 12. Rangkuman Hasil T-Test Pre-test ................................................. 68
Tabel 12. Rangkuman Hasil T-Test Post-test ................................................ 70
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 2. Lembar Jawaban
Lampiran 3. Validasi Instrumen
Lampiran 4. Analisis Instrumen
Lampiran 5. Pengujian Persyaratan Analisis
Lampiran 6. Pengujian Hipotesis
Lampiran 7. Program Tahunan
Lampiarn 8. RPP Job Pengenalan Alat Ukur Kelas Demonstrasi
Lampiran 9. RPP Job Pengenalan Alat Ukur Kelas Eksperimen
Lampiran 10. RPP Job Pengukuran dengan Jangka Sorong Kelas Demonstrasi
Lampiran 11. RPP Job Pengukuran dengan Jangka Sorong Kelas Eksperimen
Lampiran 12. Job sheet Pengenalan dan Identifikasi Alat Ukur
Lampiran 13. Job sheet Pengukuran dengan Jangka Sorong
Lampiran 14. Instrumen Evaluasi Peneliti oleh Observer
Lampiran 15. Daftar Hadir Siswa
Lampiran 16. Surat-surat
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam
mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Hal ini tertuang dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang mengamanatkan upaya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa membedakan suku, ras, dan
agama sesuai pasal 31 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa (1) tiap-tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran,dan (2) pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan
Undang-Undang (1996: 7).
Berkaitan dengan pasal di atas maka perlu diperhatikan kondisi saat ini
sehingga pendidikan sesuai kondisi sekarang untuk menghadapi
kecenderungan dan tantangan di masa mendatang. Mutu pendidikan masih
merupakan salah satu permasalahan yang kurang diperhatikan di beberapa
negara, tidak terkecuali di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk
Indonesia. Padahal, melalui pendidikan dapat diciptakan tenaga-tenaga kerja
berkualitas yang mampu bekerja dan dapat menunjang pelaksanaan
pembangunan bangsa dan negara. Sebaliknya mutu pendidikan yang rendah
akan mengakibatkan kualitas tenaga kerja juga rendah, dan sekaligus dapat
-
mempengaruhi produktivitas kerja, dengan demikian akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan (Hary:2007).
Pembangunan akan terlaksana dengan lancar apabila di dukung oleh
tenaga kerja yang bermutu. Dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang
bermutu dan meningkatkan kemampuan angkatan kerja, pemerintah telah
menyediakan berbagai fasilitas untuk memberikan keterampilan yang sesuai
dengan kebutuhan kerja, salah satunya adalah melalui pendidikan formal.
Program pendidikan formal tersebut adalah sekolah, jenjang pendidikan
sekolah yang ada di Indonesia dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK,
dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan formal yang dibekali dengan
berbagai keterampilan langsung melalui praktek adalah pada tingkatan SMK.
Departemen Pendidikan Nasional melalui Pendidikan Menengah dan
Kejuruan telah melakukan berbagai upaya penyiapan lulusan yang berkualitas
dan dapat bersaing dalam memasuki lapangan kerja. Pendidikan menengah
kejuruan adalah salah satu alternatif upaya pemenuhan tenaga terdidik yang
siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk
lembaga pendidikan menengah yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga
menengah yang terampil dan siap pakai. Tujuan dari SMK adalah
menyiapkan siswa atau tamatan untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesionalisme, mampu memilih karir, mampu
berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, menjadi tenaga kerja
tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri pada
saat ini maupun masa yang akan datang, serta menjadi warga negara yang
-
adaptif, produktif dan kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka siswa
SMK dibekali dengan keterampilan - keterampilan yang sesuai dengan
kompetensi dalam dunia kerja, baik di bidang pendidikan, dunia usaha,
maupun dunia industri. Dalam pelaksanaannya, SMK harus mampu
mengembangkan kemampuan dan keterampilan setiap peserta didiknya yang
sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk itu perlu adanya kesesuaian antara
keterampilan yang dipelajari di SMK dengan keterampilan yang ada di
industri. Dengan kata lain diperlukan suatu sistem pembelajaran yang mampu
mengakomodasikan kegiatan program pendidikan yang bermutu, baik dari
segi kualitas maupun kuantitasnya.
Empat kompetensi dari aspek kualitas lulusan SMK meliputi:
kompetensi profesi, kompetensi adaptif, kompetensi kepedulian dan
kompetensi nilai (Supriyoko 1993: 15-16). Keempat kompetensi tersebut
bertujuan agar siswa mampu menguasai iptek secara mandiri, mampu
memahami dan mengantisipasi perubahan, peka dan peduli terhadap sesama
makhluk sosial serta memiliki kesadaran hidup berbudaya. Jika keempat
kompetensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa secara simultan, maka
akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sehingga dapat mengisi peluang
tenaga kerja yang diperlukan dunia kerja.
Pemerintah telah mengembangan kurikulum 1999 menjadi KTSP untuk
menindaklanjuti kebijakan tersebut. Mata pelajaran dalam KTSP
dikelompokkan menjadi 3 program pendidikan dan pelatihan yaitu program
-
mata pelajaran normatif, program mata pelajaran adaptif, dan program mata
pelajaran produktif.
Program mata pelajaran normatif terdiri dari mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra
Indenesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Sejarah Nasional dan Sejarah
umum. Sedangkan program mata pelajaran adaptif terdiri dari mata pelajaran
Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Komputer dan Kewirausahaan.
Untuk program mata pelajaran produktif bidang keahlian pemanfaatan tenaga
listrik terdiri dari mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika, Menggambar Teknik, Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan,
Penggunaan Alat Ukur Listrik, Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan dan
Tenaga, Mesin Listrik, Rangkaian Pengendali Dasar, Pengkajian Sumber-
Sumber Tenaga Listrik Alternatif.
Pembelajaran berbasis normatif dan adaptif merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang memandang peserta didik sebagai pribadi
yang utuh, yang memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial (anggota
masyarakat) dan memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri.
Wawasan ini sangat penting dalam mengarahkan agar proses pembelajaran
tidak hanya dipandang sebagai proses transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi, tetapi juga merupakan proses pembentukan watak, kepribadian,
sikap dan kemandirian peserta. Sedangkan pembelajaran berbasis produktif
merupakan proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang
dan dilaksanakan, berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
-
sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai tuntutan
pasar atau komsumen. Mata pelajaran satu dengan yang lainnya harus
mempunyai hubungan untuk saling mendukung dan mempunyai keterkaitan
yang erat.
Program pembelajaran normatif bertujuan agar peserta didik bisa hidup
dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara,
disamping content pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya.
Program pembelajaran adaptif mempunyai tujuan membentuk peserta didik
menjadi individu yang memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk
dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan
sosial, kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Program pembelajaran produktif berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai dengan
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Proses belajar mengajar merupakan bagian terpenting dalam proses
pendidikan yang didalamnya terdapat guru sebagai pengajar dan siswa yang
sedang belajar. Tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar - mengajar
membutuhkan berbagai komponen meliputi materi, metode, sarana dan
prasarana serta evaluasi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti
dalam proses pembelajaran sering kali terlihat siswa pasif dengan adanya
kecenderungan siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya
belum mengerti materi yang diajarkan. Dalam proses belajar mengajar terlihat
bahwa banyak siswa yang hanya mendengarkan pada waktu guru
-
menerangkan, banyak siswa berdiskusi tentang hal-hal diluar materi
pembelajaran, sehingga siswa tidak segera tanggap ketika guru mengajukan
pertanyaan. Hal ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar, siswa hanya
menerima materi pelajaran dari guru saja. Tentu hal tersebut mempengaruhi
kondisi siswa dalam menanggapi permasalahan - permasalahan yang
diberikan oleh guru.
Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa
adalah melibatkannya dalam diskusi. Tetapi strategi ini tidak terlalu efektif
karena sebagian siswa terpaku menjadi penonton, sementara arena diskusi
hanya dikuasai segelintir siswa. Suasana kelas perlu direncanakan dan
dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk
berinteraksi satu sama lain. Pengajar perlu menciptakan suasana belajar
dimana siswa bekerja secara gotong royong.
Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi hasil belajar mengajar. Metode pembelajaran harus
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan
kecerdasan secara optimal. Metode pembelajaran yang sering dipakai dalam
proses pembelajaran di sekolah-sekolah sangat mempengaruhi kondisi siswa.
Hal ini juga berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Pembelajaran yang inovatif dan kreatif dapat menumbuhkan semangat
belajar dan memperkuat daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari.
Usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran antara lain memilih metode
yang tepat, sesuai materinya dan menunjang terciptanya kegiatan belajar
-
mengajar yang kondusif. Dari berbagai macam metode mengajar yang ada,
tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode
yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala
kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin baik untuk
suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu,
tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu
metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan
oleh guru tertentu, terkadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain
(Deddy Krishannanto:2008).
Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam
bidang pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan
tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang
dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil
belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan
faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar.
Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok produktif
adalah mata pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan. Dalam mata
pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan, beberapa topik yang dikuasai
antara lain penggunaan mesin bor, mesin potong, mesin lipat, mesin gerinda,
solder, palu, ragum, alat alat tangan (tang, obeng, kikir, kunci pas, dan
sebagainya).
-
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk meneliti
seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran tertentu. Sehingga peneliti tertarik mengadakan penelitian
dengan memilih judul :
Studi Komparasi Implementasi Metode Pembelajaran Eksperimen dan
Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
Mata Pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan di SMK N 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2010 / 2011 .
B. Identifikasi Masalah
Masalah - masalah yang mempengaruhi sekaligus mendukung hasil
pembelajaran antara lain, proses komunikasi, strategi pembelajaran, suasana
kelas, metode pembelajaran dan lain lain. Permasalahan yang terkait dalam
judul penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran dengan tidak mau
bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang
diajarkan.
2. Siswa sibuk dengan urusan masing masing yang bukan merupakan
bagian dari proses pembelajaran.
3. Strategi yang sering digunakan guru yaitu melibatkan siswa dalam
diskusi masih belum tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
-
4. Dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif saat proses
pembelajaran.
5. Dibutuhkan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
terlibat secara langsung sehingga memberi kemungkinan yang benar bagi
peserta didik memperoleh pengalaman langsung.
6. Dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat memusatkan perhatian
siswa terhadap kegiatan pembelajaran sehingga tidak ada waktu bagi
siswa untuk sibuk dengan urusan masing masing.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, maka perlu adanya
pembatasan masalah sehingga ruang lingkup permasalahannya jelas.
Penelitian ini dibatasi pada perbandingan efektifitas metode pembelajaran
eksperimen dan demonstrasi terhadap hasil pembelajaran pada mata diklat
Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan siswa kelas X jurusan Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta.
-
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran
Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode pembelajaran
eksperimen dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran
Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode demonstrasi ?
2. Seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti
pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode
pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar siswa yang mengikuti
pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode
demonstrasi ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang
mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan
metode pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar siswa yang
mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan
metode demonstrasi.
-
2. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa yang
mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan
metode pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar siswa yang
mengikuti pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan
metode demonstrasi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat terutama:
1. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Pihak sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengadakan variasi
metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi Pihak Lembaga Terkait
Sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijaksanaan -
kebijaksanaan baru tentang pendidikan.
2. Manfaat Secara Teoritis
1. Pembaca
Menambah pengetahuan pembaca.
2. Peneliti Berikutnya
Dapat dijadikan masukan bagi peneliti-peneliti lain yang melakukan
penelitian serupa di masa yang akan datang.
-
3. Peneliti yang Bersangkutan
Menambah ilmu pengetahuan yang telah dimiliki peneliti dan
merupakan wahana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
didapat di bangku kuliah.
-
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh
manusia untuk memperoleh ilmu, pengetahuan dan ketrampilan yang
berguna bagi pengembangan potensi dirinya dan kelangsungan hidupnya,
baik untuk saat ini maupun di masa mendatang. Hal ini sebagaimana
dinyatakan dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1)
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia
yang unggul, kompeten, kreatif, tanggung jawab disertai dengan
kepribadian dan akhlak mulia. Pendidikan tidak hanya mengajar peserta
didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga
mengajarkan bagaimana peserta didik dapat memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut dengan baik tanpa merugikan
kepentingan orang lain. Berdasarkan penjelasan umum UU Nomor 20
-
Tahun 2003, pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan produktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.
Beberapa pendapat ahli pendidikan dalam Thompson (1973: 105-
115) menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan program
pendidikan yang dirancang oleh pemerintah untuk menghasilkan bekerja
di segala jenis pekerjaan berdasarkan kesesuaian kebutuhan masyarakat
dan mempersiapkan siswa untuk menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan para siswa. Program pendidikan dirancang berbeda
oleh pendidikan formal lainnya yang terfokus dari pendidikan umum yang
berada dibawah tingkat akademik.
Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15, pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan
berperan menyiapkan peserta didiknya untuk siap memasuki dunia kerja
dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian serta dapat
mengembangkan diri dan kemampuannya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi.
Pendidikan Menengah Kejuruan bertujuaan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
-
kejuruannya (Dirjenmandikdasmen, 2006: 2). Pendidikan menengah
kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja
serta mengembangkan sikap profesional serta membentuk dan
mengembangkan kemampuan dan kompetensi siswa yang meliputi
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan
siswa untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi
di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan pengembangan diri di
kemudian hari. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang
mempersiapkan siswa menjadi manusia yang produktif yang dapat
langsung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan latihan
berbasis kompetensi (Direktorat PSMK, 2004: 3).
Bentuk satuan pendidikan menengah kejuruan yang dimaksud adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), selain beberapa tujuan yang telah
diungkapkan di atas pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan siswa untuk hidup mandiri dan mengikut pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan program kejuruannya (Mulyasa, 2007: 62).
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan
pendidikan kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang
mempersiapkan, mengutamakan pengembangan kemampuan dan
kompetensi siswa yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan
-
psikomotorik dalam bidang tertentu yang bertujuan untuk mencerdasakan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan pada diri siswa.
2. Tinjauan Tentang Belajar
2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan. Tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto,2003:2).
Menurut Winkel (dalam Darsono, dkk. 2000) belajar adalah aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Jadi belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan
perubahan, dimana perubahan ini tidak lepas dari peran guru sebagai
pengajar.
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Sunarto (2009) mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar dan mengklasifikasikannya menjadi
dua bagian, yaitu: 1) faktor-faktor intern; dan 2) faktor-faktor ekstern.
1) Faktor-faktor Intern
-
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri individu
yang sedang mengalami proses belajar. Faktor intern di sini
meliputi :
a. Faktor jasmani : kesehatan tubuh dalam kesiapan
menerima pelajaran, cacat tubuh yang mempengaruhi
secara langsung atau tidaknya dalam proses belajar
b. Faktor psikologis : intelegesi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, kesiapan
c. Faktor kelelahan : Kelelahan itu mempengaruhi belajar,
agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah
menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajar, dan diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.
2) Faktor-faktor Ekstern
Faktor - faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar
terdiri dari :
a. Faktor Keluarga
Cara orang tua mendidik anaknya, relasi antar anak
dan anggota keluarga yang lain, kemudian suasana rumah
terkait dengan kejadian yang sering terjadi di dalam
keluarga di mana anak berada dan belajar, serta keadaan
ekonomi keluarga.
b. Faktor Sekolah
1) Kurikulum,
-
2) Relasi siswa dengan guru dan siswa lain
3) Disiplin sekolah
4) Kondisi dan fasilitas belajar
5) Metode adalah cara yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode mengajar sangat mempengaruhi
belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik
akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik
pula.
c. Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ektern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi
karena keberadaanya siswa dalam masyarakat, dan
pergaulan siswa dalam masyarakat. Selain faktor - faktor
diatas, menurut Sudjana (2000: 67) ada tiga unsur dalam
kualitas pengajaran yang berpengaruh pada hasil belajar
siswa, yakni kompetensi guru, karakteristik kelas dan
karakteristik sekolah. Berkaitan dengan kompetensi guru,
yang merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi
kualitas belajar, maka dalam pembelajaran guru harus
pandai-pandai memilih pendekatan dan metode mengajar
yang sesuai dengan isi materi pelajaran. Metode tersebut
harus benar - benar sesuai dengan materi, efektif dan
-
efisien. Terkait dengan masalah ini peneliti akan mengkaji
lebih jauh tentang metode dalam mengajar.
2.2 Hakekat Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil
belajar dapat memberikan informasi kepada
guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-
tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi
tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa
lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004:22) hasil belajar
dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan
kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita,
yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada
pada kurikulum sekolah.
3. Hakekat Metode Demonstrasi
Guru dalam kegiatan mengajar seringkali harus menunjukkan dan
memperagakan keterampilan fisik atau kegiatan lainnya. Untuk melakukan
-
hal tersebut guru harus dapat memilih atau mencari metode yang dapat
digunakan untuk memudahkan penyampaian maksud dan tujuan yang akan
dicapai.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang paling
sederhana, namun untuk menggunakannya seorang guru harus paham
benar terhadap pengertian dari metode demonstrasi tersebut. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997:102) demonstrasi adalah
suatu penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan. Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang hal hal yang berhubungan dengan
proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya
sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen
komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan
cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
Dalam pelaksanaanya demonstrasi sebagai metode mengajar tidak
harus dilaksanakan oleh seorang guru. Hal ini ditegaskan oleh J.J Hasibuan
dan Moedjiono (1986 : 29) bahwa untuk mendemonstrasikan atau
memperagakan tidak harus dilakukan oleh guru sendiri, orang luar yang
sengaja diminta atau seorang siswa pun dapat melaksanakan demonstrasi
tersebut untuk memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses.
-
Kesimpulan yang didapatkan bahwa metode demonstrasi merupakan
format interaksi belajar mengajar yang sengaja memperlihatkan atau
memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru
atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagian siswa. Dengan
mempertunjukkan atau memperagakan suatu tindakan, proses atau
prosedur, tentunya metode demonstrasi memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Menurut Mudjiono dan J.J Hasibuan (1986 : 30) kelebihan
kelebihan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
a. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal hal yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan tidak tertuju kepada hal lain.
b. Dapat mengurangi kesalahan kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru. Sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.
c. Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktik untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan
d. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi
Sedangkan kekurangan yang terdapat dalam metode demonstrasi
adalah :
a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat atau benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa. Misalnya alat terlalu kecil atau penjelasan tidak terlalu jelas
b. Demonstrasi tidak efektif bila tidak diikuti kegiatan yang memungkinkan siswa ikut mencoba, yang merupakan pengalaman yang berharga bagi siswa
-
c. Kadang kadang suatu demonstrasi menjadi kurang bermakna bila tidak dilakukan di tempat yang sebenarnya
E. Mulyasa (2006 : 108) mengungkapkan bahwa langkah langkah
yang dapat ditempuh dalam merencanakan suatu demonstrasi yang efektif
adalah sebagai berikut :
a. Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.
b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan
c. Buatlah garis besar langkah langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru
d. Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan oleh guru atau oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik
e. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik, dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan
f. Upayakanlah agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
g. Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektifitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik
h. Untuk memantapkan hasil pembelajaran melalui metode demonstrasi, pada akhir pertemuan dapat diberikan tugas tugas yang sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan
4. Hakekat Metode Eksperimen
E.Mulyono (2006 : 110) menyatakan bahwa metode eksperimen
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik
bekerja dengan benda benda, bahan bahan dan peralatan laboratorium,
baik secara perorangan maupun kelompok. Eksperimen merupakan situasi
pemecahan masalah yang variabel variabel yang dikontrol secara ketat.
Hal yang diteliti dalam suatu eksperimen adalah pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel lain.
-
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997:95) metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini
siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu obyek,
keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu
hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya.
Keunggulan metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain (1997:95) yaitu :
1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
2. Dalam membina siswa untuk membuat terobosan terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaanya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
3. Hasil hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia
Kekurangan atau kelemahan dari metode eksperimen adalah :
1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang bidang sains dan teknologi 2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang
tidak selalu mudah diperoleh dan mahal 3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan 4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian
Prosedur pemakaian metode eksperimen oleh E. Mulyasa (2006 :
110) diungkap bahwa langkah yang harus ditempuh adalah:
-
1) Tetapkan tujuan eksperimen 2) Persiapkan alat dan atau bahan yang diperlukan 3) Persiapkan tempat eksperimen 4) Pertimbangkan jumlah peserta didik sesuai dengan alat alat
yang tersedia 5) Perhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil
atau menghindarkan resiko yang merugikan atau berbahaya 6) Perhatikan disiplin atau tata tertib, terutama dalam menjaga
peralatan dan bahan yang akan digunakan 7) Berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan
tahapan tahapan yang harus dilakukan peserta didik, termasuk yang dilarang dan membahayakan
8) Bila perlu menyediakan lembar kerja
Hal terpenting dari ketiga langkah ini adalah peran guru sebagai
fasilitator dan motivator, serta metode ini menekankan pada keaktifan
siswa untuk memproses sendiri.
5. Hakekat Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan
Kegiatan Praktik Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan meliputi
pembahasan tentang peralatan tangan meliputi kikir, gergaji tangan, tap
dan ulir, alat ukur, solder dan penggunaannya, pembahasan tentang
peralatan mesin meliputi mesin gerinda, mesin bor, mesin gergaji, dan
mesin pengerjaan plat. Hasil belajar yang akan dicapai setelah selesai
mempelajari materi ini adalah siswa mampu menggunakan peralatan
bengkel sesuai dengan fungsi dan prosedur yang berlaku dan penggunaan
perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengn prosedur yang
berlaku.
-
Langkah - langkah yang perlu dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran, untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal antara
lain:
a) Bagi Siswa
1) Mempersiapkan mental dan fisik secara baik.
2) Menggunakan sistem keselamatan kerja yang benar.
3) Bekerja secara kelompok untuk pekerjaan yang komplek.
4) Melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam
mempraktikkan materi materi dengan instruktur.
5) Menyiapkan segala bahan dan perlengkapan yang diperlukan.
b) Bagi Guru
1) Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
2) Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar
3) Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
4) Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
5) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
6) Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja
untuk membantu jika diperlukan
-
Setelah mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan
belajar dan lembar kerja yang ada pada materi, diharapkan siswa mampu
menggunakan peralatan bengkel proyek sesuai dengan fungsi dan prosedur
yang berlaku dan penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Negeri 2
Yogyakarta materi pokok bahasan jenis jenis peralatan bengkel dan
proyek pada siswa kelas X teknik pemanfaatan tenaga listrik meliputi
ketelitian dan keselamatan kerja tentang penggunan mesin bor, mesin
potong, mesin lipat, mesin gerinda, solder, palu, ragum alat alat tangan
(tang, obeng, kikir, kunci pas dan sebagainya).
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Setyo Warjanto (1996) berjudul
Remediasi Dengan Metode Demonstrasi Dan Eksperimen Untuk Mengurangi
Salah Konsepsi Tentang Gaya Pada Siswa Kelas I MAN Yogyakarta I.
Bertujuan untuk (1) mengetahui salah konsepsi tentang gaya pada siswa kelas
I MAN Yogyakarta I, (2) mengungkap metode demonstrasi dan eksperimen
dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam usaha perbaikan (remediasi)
salah konsepsi berdasarkan pemahaman konsep sebelum dan setelah
mendapatkan perlakuan, (3) mengetahui perbedaan efektifitas remediasi
dengan metode eksperimen dan demonstrasi.
Subyek penilitian ini adalah siswa kelas 1 MAN Yogyakarta I tahun
ajaran 1995/1996. Sampel penelitian dipilih dengan cara random dan
-
diperoleh jumlah sampel sebesar 72 peserta didik. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan uji-t dan anakova.
Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) terdapat salah konsepsi dalam
memahami gaya. Disamping itu diperoleh kesimpulan bahwa salah konsepsi
dalam memahami gaya dapat dikurangi dengan metode demonstrasi dan
eksperimen yaitu dengan nilai t hitung > t t,5 %. Diperoleh kesimpulan pula
bahwa pemahaman konsep gaya melalui metode eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan metode demonstrasi dengan nilai F hitung > F t,5 %.
C. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan yang sangat
penting untuk menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan penerapan
konsep diri. Keberhasilan proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat
tercermin dari peningkatan mutu lulusan yang dihasilkannya. Untuk itu perlu
adanya peran aktif seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang
berfungsi sebagai input sekaligus calon output dan juga guru sebagai
fasilitator. Guru yang berfungsi sebagai fasilitator diharapkan mampu
memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh siswa untuk dapat digunakan dalam
belajar. Fungsi fasilitator akan berhasil jika dalam merancang proses belajar
mengajar dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang sistimatis dan luwes,
yang memungkinkan terjadinya revisi terhadap tujuan, bahan, ataupun
-
strategi belajar mengajar melalui proses umpan balik yang diperoleh dari
hasil evaluasi.
Metode mengajar adalah sebuah teknik yang digunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat proses belajar mengajar.
Dengan pemilihan metode pembelajaran yang baik akan muncul interaksi
edukatif. Interaksi edukatif ini timbul bila aktivitas siswa lebih besar
dibandingkan dengan aktivitas guru. Untuk mencapai proses belajar yang
ideal, hendaknya digunakan variasi dalam mengunakan metode pembelajaran.
Mata pelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan di SMK jurusan
Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah bersifat dasar. Ruang lingkup
Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan meliputi menguasai peraturan, norma,
standar, dari sistem keselamatan kerja, menggunakan dan merawat peralatan
tangan dan mesin, menggunakan peralatan tangan dan mesin untuk membuat
alat-alat dari logam dan non logam untuk keperluan teknik elektro,
merencanakan tata letak komponen dan membuat jalur sambungan,
menguasai teknik pembuatan peralatan rumah tangga, merakit komponen dan
menguji coba hasil rakitan, memahami penanggulangan dan daur ulang
limbah, memahami cara-cara melindungi alam sekitar dan lain sebagainya
merupakan bagian yang sangat penting yang harus dipahami oleh siswa. Hal
ini disebabkan mata pelajaran ini adalah dasar sebelum siswa SMK
melanjutkan ke jenjang berikutnya (kelas XI dan XII) atau bahkan sampai
-
kuliah sekalipun. Jadi materi dan praktek pelajaran mata diklat PMDK
(Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan), adalah pondasi awal dari siswa SMK.
Pemilihan metode pembelajaran yang dianggap baik diharapkan mampu
meningkatkan prestasi belajar yang baik pada siswa. Peningkatan hasil belajar
ini dilihat dari kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah
diajarkan dengan menggunakan alat ukur berupa tes.
Pembelajaran Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan (PMDK) sangat
cocok bila diterapkan dengan metode pembelajaran eksperimen dan
demonstrasi. Melalui pembelajaraan eksperimen dan demonstrasi, diharapkan
dapat membuat siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari sehingga siswa dapat
berpartisipasi serta dapat memusatkan perhatian siswa terhadap kegiatan
pembelajaran.
Dari uraian di atas untuk mempermudah pemikiran tersebut digunakan
skema sebagai berikut :
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenaranya masih harus di uji secara empiris (Maman Rachman, 1988:36).
Jadi suatu hipotesis masih merupakan jawaban sementara terhadap suatu
Siswa Metode eksperimen
Metode demonstrasi
Hasil belajar
Hasil belajar
Dibandingkan
-
permasalahan yang kebenarannya masih perlu adanya pembuktian lebih
lanjut. Hipotesis ada dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang benar dan
kemungkinan yang salah. Untuk mengetahui suatu itu benar atau salah, maka
harus melalui penelitian atau penyelidikan.
Penelitian tersebut haruslah mengenai sasaran terhadap masalah yang
akan dihadapi berkaitan dengan hipotesis. Apakah penelitian memperoleh
hasil yang nyata sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka hipotesis
tersebut diterima. Sebaliknya kalau penelitian tersebut tidak memperoleh
kebenaran, maka hipotesis tersebut ditolak.
Dari kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas maka dapat
dikemukakan hipotesis sebagai jawaban sementara atas permasalahan
penelitian sebagai berikut :
Ada perbedaan hasil belajar siswa mata diklat Pekerjaan Mekanik Dasar
Kelistrikan dengan metode pembelajaran eksperimen dengan hasil belajar
siswa mata diklat Pekerjaan Mekanik Dasar Kelistrikan dengan metode
demonstrasi.
-
BAB III
METODE PENELITIAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode penelitian yaitu, cara
ilmiah yang dapat diartikan bahwa kegiatan penelitian itu bercirikan keilmuan,
yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional dapat diartikan masuk akal,
sehingga penelitian yang dilakukan harus dapat dicerna oleh penalaran manusia.
Sistematis adalah langkah-langkah penelitian yang digunakan tersusun secara
logis. Metode penelitian dapat juga diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data pengetahuan yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan sehingga dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
A. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan TPTL
SMKN 2 Yogyakarta yang berjumlah 4 kelas. Jumlah siswa masing masing
kelas adalah 36 siswa. Jadi jumlah keseluruhan siswa SMK N 2 Yogyakarta
kelas X jurusan TPTL adalah 144 siswa. Pengambilan populasi dilaksanakan
pada kelas X disebabkan mata diklat PMDK merupakan mata pelajaran dasar
dan disampaikan pada level kelas X .
-
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Random
Sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan cirri - ciri antara lain :
1. Siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama
2. Siswa diampu oleh guru yang sama
3. Siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang
sama dan pembagian kelas tidak ada yang kelas unggulan.
Dari penentuan kelompk secara acak ini diperoleh bahwa kelas X TPTL
3 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 1 yaitu kelas yang
diberi perlakuan dengan metode ( eksperimen ) dan kelas X TPTL 2 dengan
jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 2 yaitu kelas yang diberi
perlakuan dengan metode demonstrasi.
B. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak menimbulkan interpretasi yang menyimpang dari maksud
penelitian maka peneliti perlu memberikan definisi operasional variabel yang
akan diteliti. Definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan operasional
peneliti dalam mengukur suatu variabel yang merupakan suatu pegangan
yang berisi petunjuk-petunjuk bagi peneliti.
Definisi operasional variabel ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran eksperimen : adalah cara penyajian dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari
atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,
keadaan atau proses tertentu.
-
2. Metode pembelajaran demonstrasi : adalah metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses
atau langkah langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu
kepada siswa.
3. Hasil belajar adalah : Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
C. Desain Penelitian
Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit,
desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Desain
pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran pengukuran variabel, memilih
prosedur dan teknik sampling, alat alat untuk mengumpulkan data
kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang dikumpulkan.
Dalam pelaksanaan penelitian termasuk juga proses analisa data serta
membuat pelaporan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang melibatkan dua
kelompok yaitu kelompk eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kedua
kelompok ini diasumsikan sama karena siswa telah mendapat materi yang
-
sama dan diberikan oleh guru yang sama pula. Pada penelitian ini yang
berbeda hanya perlakuan yang diberikan terhadap kedua kelompok tersebut.
Berdasarkan tujuan penelitian serta memperhatikan bahwa data yang
digunakan adalah tes awal dan tes akhir maka penelitian ini menggunakan
random group pre-test post test design yang secara skematis desain tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut :
Kelompok Variabel bebas (Perlakuan)
Varibel terikat (hasil belajar)
KE 1 KE 2
X1 X2
Y1 Y2
Keterangan :
KE 1 : Randomisasi kelompok siswa yang diberi perlakuan melalui
metode pembelajaran eksperimen ( praktikum )
KE 2 : Randomisasi kelompok siswa yang diberi perlakuan melalui metode
demontrasi
X1 : Perlakuan berupa pengajaran dengan metode pengajaran eksperimen
X2 : Perlakuan berupa pengajaran dengan metode demonstrasi
Y1 : hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode
eksperimen
Y2 : hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode
demonstrasi
-
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
setelah kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 mendapat
perlakuan. Hasil belajar siswa tersebut dicerminkan oleh skor tes akhir
dengan pokok bahasan identifikasi pengenalan alat ukur dan pengukuran
dengan jangka sorong .
2. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini variabel yang menjadi variabel bebas adalah
model pembelajaran eksperimen (eksperimen) dan model pembelajaran
demonstrasi (kontrol).
3. Variabel yang Dikendalikan
Sebelum eksperimen dilaksanakan ada berbagai faktor, variabel,
serta kondisi apa saja yang berkaitan dengan kegiatan eksperimen perlu
diperhatikan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya perbedaan sesudah
eksperimen itu benar-benar disebabkan oleh metode bukan karena faktor
lain. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :
a. Karakteristik Siswa
Setiap siswa mempunyai sifat dan kebiasaan yang berbeda.
Untuk itu perlu diperhatian agar adanya perbedaan hasil belajar
bukan karena faktor ini tetapi faktor metode mengajarnya.
-
b. Kemampuan Awal Siswa
Sebelum eksperimen dimulai siswa masing-masing
kelas/kelompok perlu diseimbangkan agar tidak terjadi salah satu
kelas terdiri atas siswa yang pandai sedang lainnya terdiri atas siswa
yang sedang dan kurang pandai, sehingga adanya perbedaan hasil
akhir eksperimen bukan disebabkan oleh metode mengajar tetapi
oleh kondisi siswa yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan
melakukan pre tes.
c. Waktu Pembelajaran
Perlu diperhatikan waktu berlangsungnya jam pelajaran, tidak
diperkenankan kelompok eksperimen (E) masuk pagi kelompok
kontrol (K) masuk sore atau sebaliknya. Jika kelas E masuk pagi,
kelas K harus masuk pagi. Jumlah jam kedua kelas/kelompok juga
harus sama. Kegiatan pembelajaran kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan menurut jadwal yang sudah ada, yaitu hari Rabu
dan hari Sabtu. Waktu pembelajarannya dimulai pada pagi hari
untuk kedua kelas yaitu jam 06.45 WIB
d. Lingkungan Pembelajaran
Ruangan kelas elompok eksperimen dan kontrol harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak ada perbedaan kebisingan,
kepengapan, ventilasi, serta tata ruang lainnya. Berhubung
pembelajaran PMDK merupakan mata pelajaran praktik dan kedua
-
kelas memiliki jadwal yang berbeda, maka ruangan yang digunakan
sama antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
e. Kelengkapan peralatan
Peralatan pembelajaran masing masing kelas harus sama agar
perbedaan hasil eksperimen disebabkan oleh metode mengajar bukan
karena peralatan pembelajaran yang digunakan tidak sama.
Berhubung ruangan yang digunakan antar kedua kelompok sama,
maka peralatan yang digunakan juga sama.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian dapat digunakan berbagai macam
cara misalnya metode angket (kuesioner), tes, dokumentasi. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Metode tes
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel hasil belajar. Tes
yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut menggunakan tes
obyektif (pilihan ganda) dengan jumlah soal tertentu. Materi yang digunakan
untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar ini disesuaikan dengan
materi yang telah diterima oleh siswa pada mata pelajaran yang tercantum
dalam silabus mata pelajaran yang bersangkutan. Selain melalui metode tes,
data penilaian hasil belajar juga diperoleh dari penilaian proses dan laporan
kerja praktik yang dibuat siswa sebagai subjek penelitian.
Selain dengan metode tes, peneliti juga menggunakan penilaian proses
dan penilaian laporan yang dibuat siswa untuk mendapatkan hasil belajar
-
yang akan dibandingkan. Nilai nilai tersebut akan dihitung sesuai rumus
dan proporsinya sehingga didapatkan nilai akhir atau nilai keseluruhan.
F. Instrumen Penelitian
1) Pengembangan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes yang
dapat digunakan untuk mengukur pemahaman PMDK mengenai
penggunaan peralatan bengkel proyek serta peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja sesuai prosedur yang diberlakukan.
Bentuk tes ini adalah pilihan ganda. Alternatif pilihan jawaban ada
2 pilihan. Penskoran disesuaikan dengan kunci jawaban yang telah
disediakan. Rentang penilaiannya 0 sampai 1 dengan perincian sebagai
berikut :
a. Jawaban benar nilainya 1
b. Jawaban salah atau tidak menjawab nilainya 0
Pembuatan instrumen dalam penelitian ini disusun atas inisiatif
penulis sendiri dengan berpedoman pada dimensi-dimensi atau indikator-
indikator yang dijadikan sebagai konsep dasar teori pada penyusunan
butir-butir setiap perubahan. Dimensi ini dijabarkan menjadi beberapa
bentuk butir-butir pertanyaan yang disusun sesuai dengan keperluan.
Sedangkan pengumpulan data dari jawaban responden dilakukan
dengan memberi angka atau skor nilai terhadap keseluruhan jawaban
yang telah diberikan oleh responden.
-
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen untuk Variabel Hasil Belajar No. Materi pokok Butir item Jumlah 1. Siswa dapat mengidentifikasi
dan memahami cara penggunaan peralatan tangan dan peralatan mesin sesuai prosedur
1,2,3,4,5,6,10,11, 12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,23,24,25,26,27
24
2. Siswa dapat memahami dan melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
28,29,30 3
3. Siswa dapat memahami dan melaksanakan teknik pengukuran menggunakan jangka sorong
7,8,9 3
Jumlah 30
2) Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument ( Arikunto, 2006 : 168). Instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, lebih lanjut menyatakan
bahwa instrumen yang berbentuk tes harus memenuhi validitas
konstruksi dan validitas isi.
Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan penilaian dari
para ahli. Sedangkan untuk validitas isi, dalam hal ini untuk instrumen
yang berbentuk tes pengujian instrumen dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan (Sugiyono, 2007: 137).
-
Setelah pengujian konstruksi dan pengujian isi, maka diteruskan
dengan dengan uji coba instrumen. Hal tersebut untuk mengetahui
validitas, dan reliabilitas soal. Uji coba soal dilakukan di kelas X TPTL 1
SMK N 2 Yogyakarta dengan asumsi siswa di kelas tersebut sama
sama belum mendapat materi seperti kelas sampel sehingga pengukuran
dan penelitian dapat menghasilkan data yang benar - benar
mencerminkan keadaan yang diukur.
Selanjutnya dari hasil uji coba dilakukan analisis butir. Menurut
Arikunto (2002: 14), untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor
yang ada butir yang dimaksud, dikorelasikan dengan skor total. Skor
butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y.
Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir, maka dapat diketahui
dengan pasti butir yang memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.
Adapun untuk mengkorelasikan skor tiap-tiap butir dengan skor
totalnya digunakan korelasi product moment yang di kemukakan oleh
Karl Pearson sebagai berikut:
( )( )( ){ } ( ){ }2222 yyNxxN
yxxyNrXY
=
Keterangan:
= Koefisien korelasi product moment
= Skor butir pertanyaan
= Skor total
xyr
x
y
-
= Skor pertanyaan dikalikan dengan skor total
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N = Jumlah responden
Setelah didapat perhitungannya, maka dikonsultasikan atau
dibandingkan dengan tabel r, dengan taraf signifikani 5% untuk
mengetahui valid tidaknya instrumen. Kriteria valid adalah apabila harga
xyr setelah dibandingkan dengan tabel, hasilnya sama atau lebih besar.
Sedangkan bila harga xyr setelah dibandingkan dengan tabel, harganya
lebih kecil, maka butir tersebut tidak valid atau gugur. Namun ada cara
lain yang lebih sederhana dan mudah yaitu menggunakan interpretasi
terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r (Arikunto,
2006:276). Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Tabel Interpretasi Nilai r Besarny nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (Tak berkorelasi)
3) Uji Reliabilitas
Instrumen reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2007: 137). Untuk menguji reliabilitas dari instrumen
xy
2y
2x
-
penelitian yang berupa tes serta skor dengan variabel diskrit ini
digunakan rumus K-R 20.
Adapun rumus K-R 20 adalah:
( )
=
t
t
VpqV
kk
r111
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyakanya butir pertanyaan atau soal
Vt = Varians total
p =
q = 1 - p
Sebagai pedoman untuk menentukan tingkat kehandalan instrumen
penelitian, penelitian ini menggunakan interprestasi nilai r yang
dikemukakan oleh Arikunto (2006: 276) seperti yang tertera pada tabel 2
diatas.
G. Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan analisa data untuk menguji hipotesis akan dilakukan
uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji
homogenitas. Keseluruhan perhitungan dalam pengujian ini akan dilakukan
dengan paket komputer SPSS 17. Pengujian hipoteis penelitian baru
dilaksankan setelah data yang dikumpulkan memenuhi persyaratan dalam uji
normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas.
-
1. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum diadakan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan
dilakukan pengujian persyarata analisis uji t dan analisis kovarian yang
meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas varians.
Apabila keseluruhan persyaratan analisis itu terpenuhi, maka analisis
untuk pengujian hipotesis baru dapat dilaksanakan.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel dalam penelitian ini datanya berdistribusi
normal atau tidak sebagai persyaratan pengujian hipotesis,
normalitas untuk data penelitian ini menggunakan bantuan program
komputer SPSS versi 17.0 dengan teknik analisis Kolmogorov-
Smirnov. Dasar pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah
jika Asymp Sig ( 2-tailed) > (p-value ( 2-tailed) lebih besar 0,05)
maka sebarannya dinyatakan normal.
2) Uji Homogenitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Varians dapat
menjelaskan homogenitas suatu kelompok. Semakin kecil varians
maka semakin homogen data dalam kelompok tersebut. Sebaliknya,
semakin besar varians maka maka makin heterogen data dalam
-
kelompok tersebut. Menurut Sugiyono (2009:276) untuk menguji
kesamaan dua varians data dari kelompok rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
F =
Nilai F yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan
dengan F tabel yang mempunyai taraf signifikansi = 5%. Ho diterima
jika F hitung < F tabel dan Ho ditolak jika F hitung > F tabel.
2. Pengujian Hipotesis
Penelitian kuantitatif pada umumnya diarahkan untuk menguji
hipotesis. Kebenaran hipotesis penelitian harus dibuktikan berdasarkan
data yang telah dikumpulkan. Hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian
kuantitatif. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis komparatif yang
diajukan sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian yang
menanyakan tentang ada atau tidaknya perbedaan keberadaan variabel
dari dua kelompok data atau lebih.
Hipotesis statistik (yang akan diuji):
Ho : 1 = 2 (Hipotesis Nol)
Pernyataan diatas berarti tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara
siswa kelas eksperimen dan kelas demonstrasi.
H1 : 1 2 (Hipotesis alternatif = Hipotesis penelitian)
-
Pernyataan diatas berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas demonstrasi.
Pengujian hipotesis data penilitian ini menggunakan bantuan
program SPSS versi 17.0 dengan teknik analisis independent - sample T
Test yaitu untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel
yang berbeda. Prinsip dari pengujian ini yaitu untuk mengetahui apakah
ada perbedaan mean antara dua populasi, dengan membandingkan dua
mean sampelnya.
Rumus dari independent sampel t-test adalah:
t =
!"#"
Keterangan :
t : nilai t hitung
$ : rata rata kelompok 1 $% : rata rata kelompok 2 & : standar error kedua kelompok
Dasar pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika t
hitung > t tabel maka berbeda secara signifikan. Jika t hitung < t tabel
maka tidak berbeda secara signifikan.
-
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMK Negeri 2 Yogyakarta SMKN 2 Yogyakarta mempunyai beberapa bidang keahlian antara lain
Teknik Bangunan dengan program keahlian teknik gambar bangunan, teknik
bangunan gedung sederhana, teknik konstruksi kayu, teknik survei dan
pemetaan dan teknik konstruksi bangunan. Teknik Elektro dengan program
keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik dan teknik listrik pemakian.
Teknik Elektronika dengan program keahlian teknik audio video dan teknik
elektronika komunikasi. Teknik Informatika dengan program keahlian teknik
komputer dan jaringan. Teknik Mesin dengan program keahlian teknik
permesinan dan teknik mesin perkakas dan Teknik Otomotif dengan program
keahlian teknik mekanik otomotif. SMK Negeri 2 Yogyakarta ini memiliki
fasilitas ruang kelas dan ruang bengkel yang memadai dengan kegiatan
belajar meliputi kegiatan belajar mengajar kurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMKN 2
Yogyakarta adalah masuk sekolah/ jam efektif dimulai pukul 06.45 WIB. Dan
tiap jurusan menyelenggarakan KBM dengan sistem blok maka terdapat
penyesuaian terhadap jam masuk dan jam pulang sekolah. Kedisiplinan siswa
masih perlu ditingkatkan ada sebagian kecil siswa yang masih terlambat
masuk sekolah dan tidak rapi dalam berpenampilan sebagai siswa yang tertib.
-
B. Pengumpulan Data Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu dua variabel bebas
(independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Lebih
lanjut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. X1 = variabel bebas metode ekperimen
2. X2 = variabel bebas metode demonstrasi
3. Y = variabel terikat hasil belajar
Dari penentuan kelompok secara acak diperoleh bahwa kelas X TPTL 3
dengan jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 1 yaitu kelas yang
diberi perlakuan dengan metode ( eksperimen ) dan kelas X TPTL 2 dengan
jumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen 2 yaitu kelas yang diberi
perlakuan dengan metode demonstrasi.
Pada prinsipnya, kepada kedua kelompok dilaksanakan tiga tahap
kegiatan yaitu pre test, pembelajaran, dan post test. Pre test digunakan untuk
mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum diadakan pembelajaran dan
post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran.
1. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
Semua kegiatan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan
setiap kali pertemuan adalah satu job praktikum. Job I dilaksanakan
selama 4 x 45 menit, begitu pula dengan Job II dilaksanakan selama 4 x
45 menit. Kegiatan yang dilakukan guru sebelum memulai pelajaran
adalah menyiapkan dan menata ruang kelas, 15 menit sebelum kegiatan
-
pembelajaran dimulai untuk menyediakan kondisi ruangan kelas yang
kondusif, setelah keadaan kelas kondusif untuk diadakannya proses
pembelajaran, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan
mempresensi dan menanyakan kondisi fisik siswa, guru memberikan
motifasi agar siswa benar-benar siap fisik dan mental sehingga dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Sebagai kegiatan motivasi
guru menyampaikan indikator atau tujuan yang hendak dicapai dari
pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan apersepsi yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang akan dikerjakan.
Untuk membantu siswa dalam melakukan eksperimen dalam kelas
eksperimen guru membuat dan menyediakan alat bantu yang berupa
meteri yang akan disampaikan, jobsheet, dan langkah-langkah pengerjaan
jobshet. Job sheet yang dibuat adalah pengenalan dan identifikasi
peralatan di bengkel PMDK sebagai job I dan jobsheet pengukuran
menggunakan jangka sorong sebagai job II. Sebagai persiapan dalam
kegiatan evaluasi guru membuat pedoman observasi siswa dan guru
untuk menganalisis kegiatan pembelajaran ketika pembelajaran
eksperimen dilaksanakan.
Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan guru membagi siswa
menjadi 12 kelompok dengan masing masing anggota 3 orang tiap 1
kelompok kemudian guru memberikan materi dan jobsheet kepada setiap
kelompok. Setelah siswa mendapatkan kelompok siswa mengidentifikasi
peralatan yang ada di bengkel, mencatat nama, fungsi dan cara kerja
-
dengan berpedoman pada materi dan jobsheet yang diberikan. Namun
pada kenyataannya, kegiatan pada kelas eksperimen tidaklah murni
pembelajaran eksperimen. Selama kegiatan identifikasi berlangsung guru
mengamati dan memberikan bimbingan dengan mendemonstrasikan
secara langsung kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan jobsheet. Siswa yang sudah selesai mengidentifikasi
peralatan bengkel kemudian membuat hasil pengamatan sebagai laporan
sementara.
Sebagai kegiatan penutup, guru memberikan laporan sesungguhnya
dibuat dirumah dan dikumpulkan minggu berikutnya sebelum memasuki
job II, disusun dengan format laporan yang tertera seperti pada jobsheet.
Sebagai kegiatan penutup guru memberikan penguatan, penegasan
tentang konsep dan simpulan atau rangkuman.
( a ) ( b ) Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen (a) Siswa
Mempelajari Modul (b) Siswa Melaksankan Praktik Berdasarkan Petunjuk pada Modul
-
2. Proses Pembelajaran pada Kelas Demonstrasi
Pada prinsipnya, pembelajaran pada kelas demonstrasi relatif sama
dengan pembelajaran pada kelas eksperimen. Yang membedakan antara
kedua kelompok tersebut adalah cara mempelajari materi. Pada kelas
demonstrasi pembelajaran dilakukan secara konvensional berupa transfer
informasi dari guru kepada siswa melalui demonstrasi dan peragaan oleh
guru. Penjel