Transcript

magazine

Sharing Empowering Changing Life

www.tanganpengharapan.org

ChildrenDay

Juli 2018

betterlifeInspiring

Helping People Live a Better Life

OUR VISION“Membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi bangsa Indonesia”

OUR MISSION“Membantu setiap orang menemukan potensi diri mereka dan mengeluarkan mereka

dari kemiskinan dengan memberikan solusi praktis”

OUR PROGRAM

Makan untuk Belajar (Feeding and Learning Centre) •

Sekolah Keterampilan (Life Skill Training) •

Pelatihan Guru-guru Pedalaman (Training for Teacher) •Rumah Perlindungan bagi Anak (Children Rescue Home) •

Sekolah Penjara (Prison School) •

• Pendidikan Anak Usia Dini (Early Age Education)• Sponsor Guru Pedalaman (Rural Teacher Sponsorship)• Fasilitas Pendidikan (Educational Support)• Klinik Berjalan (Mobile Clinic)• Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Life Training Center)

YAYASAN TANGAN PENGHARAPANTanda Daftar Yayasan: 014.31.75.1005.12185

NPWP: 02.676-070.2 - 003.000SK Nomor: AHU-2473.AH01.02 Tahun 2008

Dukung kami dengan menjadi volunteer atau melalui doa dan

donasi a.n.

Yayasan Tangan Pengharapan

Banking Details:

BCA Kelapa Gading 065 30 900 96

BNI Kelapa Gading 030 900 96 06

Mandiri Kelapa Gading 125 0011 260924

AN. House of Blessing

Commonwealth Bank (Australia Only) 06 2271 - 1011 4849

(+6221) 452 8511(+62) 813 143 333 41

Jl. Banyo Raya B1 / 28, Kelapa GadingJakarta Utara - 14250

@ytp_indonesia

@tangan_pengharapan

Yayasan Tangan Pengharapan

[email protected]

www.tanganpengharapan.org

About Us

2 betterlifeJuli 2018

3betterlifeJuli 2018

ED

ITO

RIA

L

CHIEF EDITOR

Denny Lim

EDITOR

Lestari

JOURNALIST

Centre Coordinator

GRAPHIC DESIGNER

Tim Media YTPPHOTOGRAPHER

Centre Coordinator

Contents

Project YTP

Children Program

Life Training Center

News Update

Mobile Clinic

Children Testimony

Field Hero

Partner Appreciation

About YTP Welcome Note Editorial

16

06

0810

12

14

18

19

02 04 05

IN Peresmian

Rumah Belajar

Gentari

IN Wisuda PAUD

YTP

IN Mimpi Untuk

Sebuah Kebun WisataIN Survei Ke Pulau

Yapen

IN "KESEHATAN" Jauh dari Mereka

IN Pak, Ayo Kita Belajar Komputer

IN Melayani

Sepenuh Hati

IN Terima Kasih

Kepada Tracker Group

IN Visi, Misi dan Program Tangan

Pengharapan.

IN Terima kasih atas dukungan para Partners dalam memperbaiki taraf hidup masyarakat pedalaman Indonesia.

IN Children day

EN The Inauguration of the New School Building Gentari

EN Kindegarten Graduation YTP

EN Dream Of a Tourism

FarmEN Survey to Yapen Island

EN "GOOD HEALTH" Out of Reach

EN Sir, Let's Learn Computers

EN Serving Whole

Heartedly

EN Thanks to Tracker Group

EN Tangan Pengharapan's Vision, Mision and Program. EN Thank you for our supporting

Partners in improving the living standards of rural Indonesians.

EN Children Day

4 betterlifeJuli 2018

WELCOME NOTE

Dear Partners

Tangan Pengharapan yang terkasih

Dear Tangan Pengharapan's beloved partners

Together

we make Indonesia

a betterplace!

Many Bl ess ings .Yoanes

& Henny Kristianus

EN Spontaneously we say that

we have concluded the middle of this year with joy and gratitude to the Lord for still providing for us an opportunity to serve the

rural children of Indonesia.In July we took the theme "Chil-dren's Day" which coincides with National Children's Day on July 23rd. As a report form, we will briefly describe the activities we have done over the past June. Early June 2018, Mrs. Henny vis-ited Timor NTT Island to attend the inauguration of Gentari Ele-mentary School Home. The ones also present were Mr. Kuswandi and Ibu Suprati as the donors of this Learning House develop-ment.In mid-June, Kindergarten and Early Age School held a gradu-ation ceremony. Some centers such as Taehue center in NTT and FLC Sidas in West Kaliman-tan children have graduated 78 children for the School year of

IN Tanpa terasa kita sudah

melewati pertengahan tahun dengan penuh sukacita. Syukur kepada Tuhan karena masih

memberikan kesempatan untuk

melayani anak-anak pedalaman Indonesia. Bulan Juli kami mengangkat tema "Children

Day" yang bertepatan dengan

Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli. Sebagai bentuk laporan, kami akan menjelaskan secara singkat kegiatan yang sudah kami

lakukan sepanjang bulan Juni

lalu.Awal Juni 2018, Ibu Henny mengunjungi Pulau Timor NTT

untuk menghadiri peresmian

Rumah Belajar SD Gentari.

Hadir juga Bapak Kuswandi dan Ibu Suprati sebagai donatur pembangunan Rumah Belajar

ini. Pada pertengahan Juni, TK dan PAUD Tangan Pengharapan

mengadakan acara wisuda. Beberapa center seperti center Taehue di NTT dan FLC Sidas

di Kalimantan Barat telah

meluluskan 78 anak untuk tahun ajaran 2017/2018. Kegiatan Mobile Clinic sebagai program rutin dalam bidang kesehatan sudah berjalan selama bulan

Juni. Kegiatan ini menjangkau 507 orang pasien, Mobile Clinic memfokuskan kegiatan pelayanan kesehatan di daerah

pelosok Pulau Timor. Pada bulan

2017/2018.During the month of June on

the field of health we had run-ning Mobile Clinic activities as a routine program. This activity

yang sama, Koordinator Tangan Pengharapan melakukan survey

ke Pulau Yapen, Papua. Survey dilakukan untuk melihat dan

mencari desa atau lokasi yang memerlukan bantuan. Dari hasil survey Tangan Pengharapan

akan membuka center baru pada Juli 2018 ini di dua sekolah. Terima kasih atas dukungan para

Partners dalam memperbaiki

taraf hidup masyarakat

pedalaman Indonesia. Kiranya Tuhan membalas berlipat kali

ganda apa yang telah para

Partners tabur melalui Tangan

Pengharapan.

reaches 507 patients in need of health care in remote areas of Timor Island.In the same month, the Tangan Pengharapan Coordinator passed

a survey to Yapen Island, Papua. Surveys are conducted to see and search for villages or locations that require assistance. The results of the Tangan Pengharapan survey

has identify the need and will open a center in July 2018 at two schools.Thank you for our supporting Part-ners in improving the living stan-dards of rural Indonesians. May God reply much more in return of what our Partners have sown

through Tangan Pengharpan.

5betterlifeJuli 2018

IN Hari Anak Nasional pertama kali diperingati pada tahun 1984 dengan gagasan ingin melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa yang bergembira bermain dan ceria. Sebagai aset kemajuan bangsa, tentu saja pendidikan menjadi sesuatu yang

penting untuk didapatkan oleh anak-anak. Dukungan dari sisi pendidikan sudah memberikan kesempatan

kepada mereka untuk memiliki masa

depan yang baik. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2015, jumlah anak pedesaan yang tidak lagi sekolah sekitar 225.000 jiwa atau sekitar 90% dari seluruh anak pedesaan. Alasan anak-anak tidak ke sekolah karena mereka tidak memiliki biaya dan harus bekerja membantu ekonomi keluarga mereka. Hal ini banyak juga terjadi di pedalaman wilayah Indonesia Timur,

EN National Children's Day was first commemorated in 1984 with the idea of seeing children as an asset of the progress of

a happy and cheerful nation. As an asset of the progress of

the nation, of course education becomes a priority to be given to the children. By prioritizing and supporting and providing education for the children, consequently they have been given a chance to have a good future. According from the data of the Central Bureau of

Statistics 2015, the number of rural children who are not able to study are 225,000 or about 90% of all rural children. The

EDITORIAL

di center-center Tangan Pengharapan. Anak-anak pedalaman khususnya di NTT dan Papua,

lebih banyak membantu orang tua mereka

berkerja di kebun ataupun mencari ikan di laut. Hal ini membuat anak-

anak kurang mendapatkan pendidikan.Melalui Program Children Rescue Home dan Feeding and Learning

Program, Tangan Pengharapan berupaya untuk membantu anak-anak

pedalaman untuk menggapai cita-cita mereka dengan memberikan pendidikan dan makanan gratis serta beasiswa bagi anak pedalaman yang berprestasi melalui Program

Children Rescue Home. Mari kita dukung anak-anak untuk dipersiapkan menjadi generasi

penerus bangsa!

reason children do not go to school is because they have no finance and have to work to help their family's economy. This is also happening in the

depths of Eastern Indonesia

Region, in the centers of Hope Hand. Inland children, especially NTT and Papua, are more likely to help their

parents to work in the garden

or to fish in the sea. Due to this condition children has become less educated. Through the Children's Rescue Home Program and the Feeding and

Learning Program, Tangan Pengharapan strives to help

inland children to achieve their goals by providing

free education, food and scholarships to outstanding rural children through the Children Rescue Home Program. Let's support the children to be equipped to be the next generation of the nation!

Day

CHILDREN

6 betterlifeJuli 2018

CHILDREN PROGRAM

IN “Kita semua tahu bahwa pendidikan anak usia dini

itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia emas, 0-5 tahun anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa diberikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia

dini,” terang Byrnes, seorang pengamat PAUD Indonesia dari Australia (paud.kemdikbud.go.id, 2016). Tangan Pengharapan memahami urgensi hal ini, itulah sebabnya Tangan Pengharapan mendirikan PAUD

di daerah-daerah pedalaman di Indonesia. Terdapat 15 PAUD Tangan Pengharapan

yang tersebar di beberapa

pulau di Indonesia. Setiap akhir tahun ajaran, PAUD Yayasan Tangan Pengharapan meluluskan

anak-anak yang sudah dididik selama kurang lebih selama 2 tahun. Bulan Juni lalu, 7 anak

Wisuda

Yayasan Tangan Pengharapan

PAUD Pabulu, Kalimantan Barat

PAUD

PAUD Kampet, 10 anak PAUD Sidas dan 10 anak PAUD PA Bulu yang ada di Kalimantan Barat, 21 anak di Halmahera Utara serta 30 anak PAUD dari Timor Tengah Selatan, NTT mengadakan wisuda kelulusan PAUD. Acara ini juga diikuti oleh orang tua siswa masing-masing. 78 anak ini siap menghadapi masa sekolah dan

masa depan.

7betterlifeJuli 2018

EN "We all know that early

childhood education plays an important role in the overall

development of a child. It is a key factor in the welfare of children. The golden years 0-5, is a window of opportunity

for learning and preparing

children to face the future. The best investment to

ensure the future success of a child is to invest in the early years of their lives, through education said "Frank Byrnes, a bystander from Australia (paud.

Kindegarten

kemdikbud.go.id, 2016). Tangan Pengharapan understands the

urgency of the matter, hence has invested in 15 Kindergatens in rural areas spread across several islands in Indonesia. At the end of each academic year, several children graduate from these Kindergartens after having attended preschool for a little over two years. Last June, 7 students from Kampet, 10 students from Sidas, 10 students from PA Bulu in West

Kalimantan, 21 students from

North Halmahera as well as 30 students from South Central

Timor, NTT graduated from Kindergarten. The graduation ceremony was attended by the proud parents of the graduating students. A total number of 78 students are all set to face the next phase of their lives.

Tangan Pengharapan Foundation

PAUD Timor Tengah Selatan

PAUD Kai Atas dan Soamaetek,Halmahera Utara

Graduation

8 betterlifeJuli 2018

LIFE TRAINING CENTER

IN Yayasan Tangan Pengharapan memiliki Misi

“Membantu setiap orang menemukan potensi diri

mereka dan mengeluarkan

mereka dari kemiskinan dengan

memberikan solusi praktis”. Life Training Center merupakan

bagian dari perwujudan misi

yang Tangan Pengharapan

lakukan untuk Indonesia. Tidak hanya sebagai pusat pelatihan (diantaranya: pertanian, perairan dan peternakan) bagi

masyarakat, kebun percontohan Life Training Center (LTC) di

Kupang, NTT juga dimanfaatkan sebagai kebun wisata. Setiap orang boleh datang dan belajar

Untuk Sebuah Kebun Wisata

tentang teknologi sederhana

yang ada sekaligus bisa berfoto

dan membeli hasil kebun

dengan harga yang sangat

terjangkau. Sejak diresmikan November 2016, banyak pengunjung yang datang, baik masyarakat sekitar dan bahkan

dari luar daerah Kupang. Selain mengambil beberapa

foto, pengunjung juga melakukan diskusi bersama

team mengenai penerapan

teknik pertanian seperti

MIMPI

pengembangan tanaman cabai, tomat, melon batang hijau, bawang merah serta beberapa

tanaman lain. Rasa antusias dan tawaran kerja sama banyak

disampaikan oleh pengunjung. Mereka berkeinginan untuk

dapat panen dari kebun sendiri

di atas lahan yang gersang dan

kering.

of A Tourism Farm

9betterlifeJuli 2018

DREAM

EN The mission of Tangan

Pengharapan is to help every

individual discover his/her potential by providing practical solutions to help reduce poverty. The Life Skill Training Center (LTC) in Kupang, NTT, is part of the realization of the mission Tangan Pengharapan

has for Indonesia. The Life Skill Training Center not only

serves as a training center (including: agriculture, water harvesting, poultry and aqua farming) for the community, but is also utilized as a tourism farm where everyone is

welcome to come and learn about the simple technologies that exists, as well as have the opportunity to take pictures and buy garden products at a very affordable price. Since it’s inauguration in November 2016, many visitors, both local as well as people from outside

the area of Kupang have visited

the center. In addition to taking some pictures, visitors also conducted discussions with the training team regarding the

application of agricultural plant development such as chillies, tomatoes, melons, green onion

stalks as well as some other

plants. A sense of enthusiasm and cooperation offers were submitted by many visitors. They desire is to be able to

harvest from their own farms

that exists on barren and arid

land.

10 betterlifeJuli 2018

NEWS UPDATE

IN Provinsi Papua, provinsi terbesar di Indonesia termasuk

wilayah Indonesia yang nyaris

tidak tersentuh pendidikan. Awal Juni lalu, staff Yayasan Tangan Pengharapan di Papua, Wensi Pongkorung melakukan survei

ke Pulau Yapen, Papua untuk melihat kondisi pendidikan dan

taraf hidup masyarakat disana. Seperti wilayah pedalaman Papua kebanyakan, masyarakat pulau ini bermatapencaharian sebagai petani atau nelayan. Dua desa yang disurvei memiliki

kondisi pendidikan yang

memprihatinkan.Desa Kaonda dapat diakses

menggunakan perahu motor

selama 3 jam dari Kota Biak dan 12 jam dari Kota Serui. Desa ini memiliki sekitar 97 kepala keluarga. Sebanyak 130 anak Desa Kaonda harus putus

sekolah karena sekolah mereka,

Survei ke

a p e nYSD YPK Mesias Kaonda sudah tidak beroperasi selama 5 tahun terakhir.Tidak jauh berbeda dengan

Desa Kaonda, Desa Karawi yang terletak di tengah Pulau Yapen, Distrik Windesi memiliki sekitar

150-200 kepala keluarga. 110 anak tidak dapat bersekolah karena guru mereka tidak pernah mendapatkan gaji

kemudian pindah ke kota. Hal ini berlangsung sejak 3 tahun lalu. Gedung sekolah yang sudah lama tidak digunakan dan dirawat akhirnya rusak. Masyarakat di kedua desa ini

sangat berharap anak-anak mereka dapat bersekolah

kembali. 240 anak ini masih berhak mendapatkan

pendidikan yang layak.

Pulau

11betterlifeJuli 2018

EN A Papua, the largest province in Indonesia, is an area that is almost untouched by education. In early June, Wensi Pongkorung, a staff of Tangan Pengharapan

based in Papua, conducted a survey of Kaonda and Karawi

villages in Yapen, Papua, to observe the education and living standards of the people

there. Like most of the interior regions of Papua, fishing and farming are the main sources of livelihood of the island’s

communities. During the visit it was observed, that education conditions in these two villages were of grave concern.

Kaonda village can be accessed by motorboat. ( a 3 hours ride from the town of Biak

and 12 hours from Serui City). The village consists of approximately 97 families. As many as 130 children of Kaonda Village were forced to discontinue schooling because their school, YPK Elementary School of Kaonda has not been operational for the past 5 years.The fate of the people of

Karawi Village located in the

SurveytoYapen Island

middle of Yapen Island, Windesi District is no different from that of Kaonda Village. It consists of approximately 150-200 families. Since the past three years, 110 children have been unable to attend school because their teachers have migrated to other towns due to non payment of

salaries. The school buildings have been abandoned and left in ruins. 240 children are still eligible for a proper school education. Communities in these two villages dream of seeing their

children return to school.

12 betterlifeJuli 2018

d a r i

o f

Mereka

Reach

IN Bulan Juni lalu, Tim Mobile Clinic Tangan Pengharapan mengadakan kunjungan ke

6 desa di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Desa-desa tersebut adalah Desa Oenbit, Desa Oabikase, Desa Humusu Sainiup, Desa Fafinesu, Desa Tliu dan desa Fatumtasa. Ketiadaan fasilitas kesehatan di masing-masing desa merupakan salah satu alasan

kunjungan ke enam desa ini. Sebanyak 507 total pasien datang berkonsultasi dan

berobat secara gratis di masing-masing desa. Berdasarkan penyakit yang diderita oleh

pasien, obat-obatan yang

EN Last June, Tangan Pengharapan Mobile Clinic Team visited a total of 6 villages in Timor Tengah Utara

District, NTT. These villages are Oenbit Village, Oabikase Village, Humusu Sainiup Village, Fafinesu Village, Tliu Village and Fatumtasa Village. The absence of health facilities in each village is one of the reasons for

the visit to these six villages.A total of 507 patients came

diberikan berkisar 1.521 pak. Dalam setiap kunjungan yang dilakukan, pasien selalu meminta agar

dapat dikunjungi

kembali diwaktu

ke depan karena

sarana kesehatan

sangat jauh dari

desa mereka.

to consult and seek treatment for free in each village. The medication given ranges from 1,521 packs, based on the illness suffered by the patient. Every time they come to be consulted by us, patients always request to be visited in

the future and the reasonble

reason is because the health facilities are very far from their village.

Ja u h

Ou t

KESEHATAN

GOOD HEALTH

13betterlifeJuni 2018

14 betterlifeJuli 2018

CHILDREN TESTIMONY

IN Sambil menyeka keringat

di dahi, Melan berkata pada gurunya, “Pak, ayo kita les komputer.” Guru Melan lantas menyuruhnya pulang ke rumah

terlebih dahulu dan makan

siang. “Saya sudah makan Pak, tadi saya bawa bekal. Kita sudah bisa belajar komputer

belum Pak?” sambung Melan sambil tersenyum lebar. Bagi siswa daerah pedalaman, belajar komputer adalah

sebuah hal baru yang membuat

mereka sangat penasaran. Daerah pedalaman yang belum

terjamah oleh teknologi dan

informasi ini masih ada di Pulau

Jawa. Meylani Larasati atau sering disapa Melan tinggal di pedalaman Dusun Kedung

Udal, Desa Padas, Jawa Tengah. Dia termasuk anak yang paling

tertarik belajar komputer.Saat ini Melan duduk di kelas

VIII SMP di Kedung Udal. Pelajaran komputer yang

diterimanya di sekolah hanya

sebatas teori saja tanpa ada

praktik, hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas komputer

di daerah itu. Life Skill Training Yayasan Tangan Pengharapan di Kedung Udal memberikan

peluang bagi Melan untuk

belajar lebih banyak dan dia

menangkap peluang ini dengan

antusias.

Pak, Ayo Kita Belajar

KOMPUTER"

"

15betterlifeJuli 2018

EN While wiping the sweat off her forehead, Melan said to her teacher, "Sir, come, let’s learn about Computers." The teacher then asked her to go home and

eat her lunch first. "I have eaten my lunch Sir. I carried some packed lunch” said Melan. Now can we begin our lesson in computers, Sir?" asked Melan with a charming smile. For students living in the

hinterland, learning computers is something out of this world

and it has aroused their

curiosity to a great extent. There are many areas on

the island of Java that are

untouched by technology. Meylani Larasati or Melan as

she is often called, lives in the interiors of one such village in Kedung Udal Padas, Central Java. She is among one of the most interested students in

learning computers.Melan is currently studying at grade VIII, Junior High School level in Kedung Udal. The Computer lessons that

she usually receives at school is in theory only with no

hands-on experiences due to the limitations of computer

Sir, Let's Learn

Computers"

"

facilities in the area. The Life Skill Training Programme

by Tangan Pengharapan in

Kedung Udal provides this

opportunities for Melan to learn more and she has

seized this opportunity with enthusiasm.

EN The construction of the Tangan Pengharapan Learning

House at Gentari Elementary School, Nifutasi Village, Kec. Biboki Anleu, North Central Timor, NTT has been complet-ed. This building is ready to be used by the students of Gentari Elementary School for the new school year in July. The YTP Learning House was inaugu-rated on June 4, 2018 by the Founder of Tangan Penghara-pan, Mrs. Henny Kristianus and

16 betterlifeJuli 2018

PROJECT YTP

Peresmian Rumah Belajar

one of the donors of this build-ing construction, Mr. Kuswandi & Mrs. Suprati. The ceremony was attended by the children and teachers of the Feeding and Learning Center at SD Gentari, the village community, the prin-cipal, and representatives of the village head. Mrs. Henny Kris-tianus and entourage were greet-ed with a traditional reception, songs and dance. The students of SD Gentari elementary school ex-pressed their gratitude through

kepala desa. Ibu Henny dan rombongan disambut dengan

penerimaan adat, tarian dan kata sambutan. Anak-anak SD Gentari mempersembahkan nyanyian, puisi dan memberikan kartu

ucapan sebagai ungkapan terima kasih mereka. Pengguntingan pita menjadi acara penutup acara menandakan gedung ini siap

digunakan. Selain meresmikan rumah belajar, Ibu Henny juga membagikan makanan bergizi, donasi berupa kaos dan susu

kepada anak-anak. Satu langkah menuju pendidikan SD Gentari yang lebih baik, satu langkah menuju generasi masa depan

yang lebih baik.

SDN Gentari

The Inaugurationof the new school building

songs, poetry and greeting cards. The ceremony concluded with the cutting of the Ribbon to symbolize that the building was ready for use. In addition to inaugurating the new School Building, Mrs. Henny Kristianus also distributed nutritious food, donation of t-shirts and milk to the children. One step forward towards better education for students of Gentari Elementary School. One step forward for a better future generation.

IN Pembangunan Rumah Belajar

Yayasan Tangan Pengharapan di SD Gentari, Desa Nifutasi, Kec. Biboki Anleu, Timor Tengah Utara, NTT sudah rampung. Gedung ini sudah dapat digunakan oleh anak-anak sekolah filial SD Gentari pada tahun ajaran baru di bulan Juli. Rumah Belajar ini kemudian

diresmikan pada tanggal 4 Juni 2018 lalu oleh Founder Yayasan Tangan Pengharapan, Ibu Henny Kristianus dan salah satu donatur pembangunan

gedung ini, Pak Kuswandi & Ibu Suprati. Acara peresmian ini dihadiri oleh anak-anak binaan Feeding and Learning Center

SD Gentari, masyarakat desa, kepala sekolah, dan perwakilan

S D N G e n t a r i

18 betterlifeJuli 2018

FIELD HERO

IN Selama 6 tahun, Alpon Sukandi sudah mengabdikan

dirinya bagi masyarakat

pedalaman bersama Yayasan Tangan Pengharapan (YTP). Alpon sendiri sudah mengenal

pelayanan YTP sejak orang tua asuhnya ikut bergabung

dengan YTP pada tahun 2008. Ketika Alpon memutuskan untuk mengikuti pelayanan ini, dia dipercayakan menjadi guru sekaligus koordinator

Feeding and Learning Center

di Desa Oenif, Kec. Nekamese, Kab. Kupang, NTT. Pada masa pengabdiannya di FLC Oenif, Alpon tidak hanya berperan sebagai pengajar dalam kelas, dia melihat akar masalah yang

dihadapi oleh masyarakat,

EN Since the past 6 years, Alpon Sukandi has devoted himself

to serving people living in the

interiors of Indonesia along with

Tangan Pengarapan. Alpon him-self is familiar with the services provided by Tangan Pengharapan

as his foster parents too worked

with the foundation in 2008. When Alpon decided to join the service, he was entrusted the job of a teacher and coordinator of the Feeding and Learning Center

in Oenif Village, Kec. Nekamese, Kab. Kupang, NTT. During his service at FLC Oenif,

Alpon not only acted as a teach-er in the classroom, he saw the root of the problems faced by the community, and the reasons they were entangled in poverty. He tried to think of practical solutions for the people there. He was struck by the idea of providing training in Holticulture farming, poultary farming and catfish farming. With hands-on experience and knowledge gained through reading books

and articles, Alpon managed to provide some practical tips to farmers. Upon seeing this

mengapa mereka terjerat

dalam lubang kemiskinan. Alpon mencoba memikirkan solusi praktis bagi masyarakat disana. Muncullah ide untuk memberikan pelatihan pertanian Holtikultura, peternakan ayam broiler dan budidaya ikan lele. Bermodalkan pengalaman dan

buku atau artikel, Alpon berhasil menunjukkan beberapa tips praktis bagi para petani. Melihat potensi ini, Alpon kemudian diangkat menjadi koordinator Life

Skill Training yang menyediakan

pelatihan gratis bagi masyarakat pedalaman. Alpon sangat bersyukur atas kesempatan

melayani masyarakat dan 8 orang anak-anak unggul dari beberapa daerah di Indonesia

yang diasuh di CRH. Rasa syukur itu ditunjukkan dengan selalu

melakukan tanggung jawabnya

dengan sepenuh hati.

potential, he was later appointed coordinator of the Life Skill Training Center and the Children Rescue Home (CRH) in Kupang, providing free training for rural communities.Alpon is very grateful for the

opportunity to serve the commu-nity and the 8 foster children from several areas in Indonesia raised in

the CRH. He demostrates his heart-felt gratitude by carrying out his responsibilities wholeheartedly.

LOGO YANG DICANTUMKAN ADALAH LOGO PARTNERS YANG MENGADOPSI SALAH SATU PROGRAM TANGAN PENGHARAPAN

EN A big ‘Thank You” to the Tracker Group for donating 125 school bags for children in rural Indonesia. Later, at the beginning of the new academic year, children living in the Children Rescue Homes will have the opportunity to wear their new bags to school.

IN Terima kasih kepada Tracker Group atas donasi 125 pcs tas sekolah yang diberikan kepada anak-anak pedalaman. Semester baru nanti anak-anak Children Rescue Home Tangan Pengharapan sudah menggunakan tas sekolah baru.

Thanks for


Top Related