-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
1/20
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes
1. teknik non tes meliputi skala bertingkat, kuesioner, daftar
cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup.
a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka.
Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling
tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan
perbandingan terhadap angka yang lain.
b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi
yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner
tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh
orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung dijawab oleh
secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti
contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf maka
dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi
cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner
terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih
jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek () pada awaban
yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si
penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci
sesuai dengan apa yang ia ketahui.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolompilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek ()
pada awaban yang ia anggap sesuai.
d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi
dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden)
diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia
diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara
terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahuluyang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang diperlukan
saja.
e. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati
dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan
atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat
terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat
tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor
yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat
dalam obejek pengamatan.
f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
2/20
mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
2. Teknik tes. Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam tes yaitu :
a. tes diagnostik
b. tes formatif
c. tes sumatif
PROSEDUR MELAKSANAKAN EVALUASI
Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara sistematis danterstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan
secara garis besar melibatkan 3 unsur yaitu input, proses dan out put. Apabila
prosesdur yang dilakukan tidak bercermin pada 3 unsur tersebut maka dikhawatirkan
hasil yang digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu menggambarkan gambaran
yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah dalam
melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan secara umum adalah sebagai berikut :
a. perencanaan (mengapa perlu evaluasi, apa saja yang hendak dievaluasi, tujuan
evaluasi, teknikapa yang hendak dipakai, siapa yang hendak dievaluasi, kapan, dimana,
penyusunan instrument, indikator, data apa saja yang hendak digali, dsb)
b. pengumpulan data ( tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya sesuai dengan tujuan)
c. verifiksi data (uji instrument, uji validitas, uji reliabilitas, dsb)
d. pengolahan data ( memaknai data yang terkumpul, kualitatif atau kuantitatif, apakah
hendak di olah dengan statistikatau non statistik, apakah dengan parametrik atau non
parametrik, apakah dengan manual atau dengan software (misal : SAS, SPSS )
e. penafsiran data, ( ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri dengan ujihipotesis ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima mengapa? Berapa
taraf signifikannya?) interpretasikan data tersebut secara berkesinambungan dengan
tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab akibat. Apabila hubungan sebab
akibat tersebut muncul maka akan lahir alternatif yang ditimbulkan oleh evaluasi itu.
Penyusunan Instrumen Nontes
Teknis nontes adalah suatu alat penilaian yang biasanya dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta tes (Inggris: testee) dengan
tidak menggunakan tes. Hal ini berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh peserta testidak bisa dikategorikan sebagai jawaban benar atau salah sebagaimana interpretasi
jawaban tes. Dengan teknik nontes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan dengan cara
tertentu.
Penilaian yang dilakukan dengan teknis nontes terutama bertujuan untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan evaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah
sikap hidup (affective domain) dan ranah ketrampilan (psychomotoric domain). David
Krathwohl (1974), sebagaimana dikutip Anas Sudijono (2005 : 54) mengembangkantaksonomi mengenai ranah afektif ini dengan membaginya kedalam lima jenjang yaitu :
(1) receiving (menerima) (2) responding (merespon) (3) valuing (menilai atau
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
3/20
memaknai), (4) organization (mengorganisasi) dan (5) characterization by a value or
value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau nilai yang kompleks).
Kemampuan psikomotor (psychomotoric domain) adalah kemampuan yang berhubungan
dengan gerak yaitu kemampuan dalam menggunakan otot-otot seperti berjalan, lari,
melompat, berenang, melukis, membongkar dan memasang peralatan dan lain
sebagainya. Dalam dunia psikologi, kemampuan psikomotor dibagi kedalam lima
tingkatan yaitu gerak refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik,gerakan trampil dan komunikasi nondiskursip (Sax, 1980: 76).
Gerak reflek adalah gerakan yang muncul tanpa sadar. Gerakan dasar adalah gerakan
yang mengarah pada ketrampilan kompleks yang khusus seperti berlari dan berjalan.
Kemampuan perseptual merupakan kombinasi kemampuan kognitif dan kemampuan
motor, kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan yang
paling terampil seperti gerakan tari ataupun olahrega ekstrim tertentu. Sedangkan
komunikasi nondiskursip adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa gerakan. Kemampuan terakhir ini berhubungan dengan kemampuan
mengucapkan kata-kata berbahasa asing.
Dalam dunia pendidikan teknik nontes yang sering digunakan adalah pengamatan
(observasi), dan terkadang, seorang guru juga menggunakan wawancara. Dalam
penelitian-penelitian sosial, teknik nontes biasanya juga digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai keadaan obyek penelitian. Teknik nontes yang sering digunakan
dalam penelitian-penelitian sosial penelitian adalah kuesioner.
Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontes yangbiasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya
secara langsung, seksama dan sistematis. Pengamatan memungkinkan untuk melihat
dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada
keadaan sebenarnya.
Menurut Moleong pengamatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan
berperanserta dan tidak berperanserta. Dalam pengamatan yang tidak berperanserta,
seseorang hanya melakukan satu[11] fungsi yaitu mengamati tetapi pada pengamatan
berperanserta seseorang disamping mengamati juga menjadi anggota dari obyek yangdiamati .
Pengamatan dapat pula dibagi atas pengamatan terbuka dan tertutup. Terbuka jika
obyek yang diamati mengetahui bahwa mereka sedang diamati dan sebaliknya. Selain
itu pengamatan juga dibagi pada latar alamiah (pengamatan tak terstruktur) dan latar
buatan (pengamatan terstruktur). Pengamatan ini biasanya dapat dilakukan pada
eksperimen. Dalam pengamatan berstruktur, kegiatan pengamatan itu telah diatur
sebelumnya. Isi, maksud, objek yang diamati, kerangka kerja, dan lain-lain, telah
ditetapkan sebelum kegiatan pengamatan dilaksanakan. Oleh karena itu, kegiatanpencatatan hanya dilakukan terhadap data-data yang sesuai dengan cakupan bidang
kebutuhan seperti yang telah ditetapkan sejak semula.
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
4/20
Lain halnya dengan pengamatan tak berstrukur, dalam melakukan pengamatannya, si
pengamat tidak dibatasi oleh kerangka kerja yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Setiap data yang muncul yang dianggap relevan dengan tujuan pengamatannya
langsung dicatat. Dengan demikian, data yang diperoleh lebih mencerminkan keadaan
yang sesungguhnya. Perilaku siswa dalam keadaan seperti itu bersifat wajar, apa
adanya dan tidak dibuat-buat.
Teknik pengamatan jika dilakukan untuk melihat apakah perbuatan siswa sudah benaratau tidak dapat dikategorikan sebagai teknik tes. Misalnya jika dalam praktek olahraga
seorang guru akan melihat apakah cara melempar lembing seseorang sudah sesuai
dengan teori atau tidak, maka pengamatan jenis ini terkategori sebagai teknik tes.
Tetapi jika pengamatan dilakukan terhadap aspek afektif seperti cara seorang siswa
bersikap terhadap guru, menjaga kebersihan, perhatian terhadap tugas-tugas sekolah
dan sebagainya, maka teknik ini termasuk teknik nontes.
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang
dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan
jalan tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dalam kegiatan wawancara itu hanya berasal dari pihak pewawancara saja,
sementara responden hanya bertugas sebagai penjawab. Maksud diadakan wawancara
sebagaimana dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba (1985 : 266) antara lain
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian dan lain sebagainya.
Ada banyak pembagian wawancara yang dilakukan para ahli. salah satu diantaranyaadalah membagi wawancara kedalam dua bentuk yaitu wawancara bebas dan wawancara
terpimpin. Yang dimaksud wawancara terpimpin adalah suatu kegiatan wawancara yang
pertanyaan-pertanyaan serta kemungkinan-kemungkinan jawabannya itu telah
dipersiapkan pihak pewawancara, responden tinggal memilih jawaban yang sudah
dipersiapkan pewawancara. Sebaliknya dalam wawancara bebas, responden diberi
kebebasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara sesuai dengan
pendapatnya tanpa terikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah dibuat pewawancaranya.
Kuesioner merupakan bentuk lain dari teknik nontes. Secara umum, ada dua jeniskuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup adalah kuesioner
yang telah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih yang
sesuai dengan keadaan dirinya. Sedangkan kuesioner terbuka adalah kuesioner yang
jawabannya belum disediakan sehingga responden bebas menuliskan apa yang dia
rasakan. Satu hal yang menjadi ciri utama kuesioner adalah dalam kuesioner tidak ada
jawaban benar atau salah.
Salah satu contoh kuesioner tertutup adalah :Umur anda saat ini adalah :
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
5/20
a. 15 20 tahun
b. 20 25 tahun
c. 25 30 tahun
d. 35 35 tahun
Adapun contoh kuesioner terbuka adalah :
Setiap idul fitri tiba tiba, ribuan orang seperti digerakkan untuk beridulfitri di kampunghalamannya. Uraikanlah menurut pendapat anda apa yang menjadi penyebab
pulangkampungnya orang yang ada diperantauan ketika Idul Fitri.
Ada beberapa alasan kenapa kuesioner sering dipergunakan orang dalam
mengumpulkan informasi tertentu yaitu : (1) butir-butir kuesioner dapat diberikan
kepada responden secara serentak sehingga lebih efektif, (2) butir-butir dalam
kuesioner lebih menjamin keseragaman baik perumusan kata, isi maupun urutannya
serta kuesioner lebih memudahkan dalam memberikan jawaban, (3) kuesioner
memudahkan sumber data dalam memberikan jawaban serta kepraktisan serta relative
lebih murah dibandingkan metode nontes yang lain.
DESAIN EVALUASI
Sebelum melakukan desain evaluasi maka terlebih dahulu harus dilakukan fokus
evaluasi yaitu mengkhususkan apa dan bagaimana evaluasi akan dilakukan. Bila
evaluasi sudah terfokus, maka ini berarti proses dan desain dimulai. Ada tiga elernen
dalam proses pemfokusan, yaitu : mempertemukan pengetahuan dan harapan,mengumpulkan informasi, dan merumuskan rencana evaluasi.
Penyusunan desain evaluasi program merupakan langkah pertama dan menyangkut
aspek perencanaan. Di dalam tahap perencanaan ini diuraikan garis garis besar
mengenai hal hal lain yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi tersebut. Evaluasi
program merupakan pelayanan bantuan kepada pelaksana program untuk memberikan
input bagi pengambilan keputusan tentang kelangsungan program tersebut. Oleh karena
itu, maka pelaksana evaluasi program harus memahami seluk beluk program yang
dinilai.
1. Pengambilan keputusan mengeluarkan kebijakan mengenai pelaksanaan suatu
program.
2. Kepala Sekolah menunjuk evaluator program (dapat dari bagian dalam pengelola
ataupun orang luar dari program) untuk melaksanakan evaluasi program setelah
melaksanakan selama jangka waktu tertentu.
3. Penilai program melaksanakan kegiatan penilaiannya, mengumpulkan data,
menganalisis dan menyusun laporan.4. Penilai program menyampaikan penernuannya kepada pengelola program.
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
6/20
Adapun komponen komponen evaluasi program, sebagai berikut:
1. Tujuan yang ditetapkan oleh pengambil keputusan dan diberitahukan kepada
pelaksana program.
2. Kegiatan semua aktifitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,
kegiatan harus relevan benar dengan tujuan
3. Sarana fasilitas penunjang kegiatan4. Person pelaksana kegiatan
5. Hasil keluaran sebagai akibat dari kegiatan,
Efektifitas program ditentukan oleh sejauh mana hasil ini telah mendekati tujuan. Oleh
karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seorang evaluator dalam
penyusunan desain evaluasi program. Sebelum evaluator menyusun desain terlebih
dahulu harus mengetahui betul apa tugasnya. Secara garis besar terdapat tiga hal yang
harus ditangani oleh seorang evaluator, yaitu :
1. Keberhasilan pencapaian tujuan:
Hubungan antara tujuan dengan hasil merupakan hal utama yang harus ditangani oleh
seorang evaluator. Mereka harus memusatkan perhatiannya terhadap keberhasilan ini.
Namun, evaluator tidak boleh terpaku terlalu erat dengan tujuan. Hal ini disebabkan,
ada beberapa program mencanturnkan dengan jelas apa yang ingin dicapai dengan
kegiatannya akan tetapi ada pula yang ticlak merumuskannya sama sekali. Pada kondisi
ini, evaluator harus mencari informasi mengenai tujuan program tersebut karena ticlakmungkin seorang evaluator bekerja tanpa mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai.
2. Tujuan program, yang dirumuskan oleh pengembang program.
Tujuan umum suatu program akan dijadikan titik awal kegiatan evaluator dalam
menyusun desain evaluasi.
3. Proses yang terjadi dalam program, meliputi kegiatan, sarana penunjang dan personil
pelaksana program.
Dalam hal ini, kegiatan merupakan aktualisasi yang ditentukan oleh para pengembang
program. Kegiatan menunjukkan pada aktivitas yang diperhitungkan dari prosedur,
teknik dan proses lain yang berkaitan dengan sumber pencapaian tujuan. Banyak
evaluator program hanya terpaku pada hasil pencapaian dan kurang memperhatikan
kegiatan yang menghasilkan pencapaian tujuan tersebut. Sarana biasanya terwujud pada
peralatan, ruangan, biaya dan hal hal lain yang diperhitungkan antara lain: Apakah
sarana yang digunakan sudah tepat ? Apakah program itu mahal ? Apakah ada biayayang belum diperhitungkan ? sedangkan Person adalah pelaksana program baik yang
tergolong sebagai tenaga edukatif, administratif maupun pengelola.
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
7/20
Langkah Penyusunan Desain
Sesudah memahami tentang isi yang terdapat di dalam program yang merupakan objek
evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan desain. Adapun hal
hal yang perlu dilaksanakan, antara lain:
1 . Latar belakang.2. Problematika (yang akan dicari jawabannya).
3. Tujuan evaluasi.
4. Populasi dan sampel
5. Instrumen dan sumber data
6.Teknik analisis data.
Langkah Penyusunan Instrumen
Adapun langkah langkah yang harus dilalui dalam menyusun instrumen, adalah :
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun. Bagi
para peneliti pemula, merumuskan tujuan seperti ini tidak lazim. Padahal sebenarnya
langkah ini sangat perlu. Ticlak mungkin kiranya, atau apabila mungkin akan sukar
sekali dilakukan, menyusun instrumen tanpa tahu untuk apa data terkumpul, apa yang
harus dilakukan sesudah itu, apa fungsi setiap jawab dalam setiap butir bagi jawaban
problematika dan sebagainya.2. Membuat kisi kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis
instrumen yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan.
3. Membuat butir butir instrumen.
Sesudah memiliki kisi kisi seperti contoh di atas, langkah penilai berikutnya adalah
membuat butir butir instrumen.
Menyusun instrumen bukanlah pekerjaan yang mudah. Bagi peneliti pemula atau orang
yang kurang tertarik pada pekerjaan evaluasi, tugas menyusun instrumen merupakanpekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.
Kriteria Evaluator
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang akurat, maka diperlukan kriteria keberhasilan
dan kriteria tertentu terutama bagi evaluator program, di bawah ini diuraikan kriteria
tersebut
Memahami matedMemahami mated yaitu memahami tentang seluk beluk program yang dievaluasi, antara
lain :
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
8/20
1 . Tujuan program yang telah ditentukan sebelum dimulai kegiatan
2. Komponen komponen program
3. Variabel yang akan diujicobakan atau dilaksanakan
4. Jangka waktu dan penjadualan kegiatan
5. Mekanisme pelaksanaan program
6. Pelaksanaan program7. Sistem monitoring kegiatan program
Kriteria keberhasilan yang ditetapkan adalah dilihat dari mated, maka Evaluator
membuat format pencapaian materi program yang direncanakan
dibandingkan dengan yang telah digapai berdasarkan penjabaran point 1 sampai dengan
7.
Menguasai Teknik
Menguasai teknik yaitu menguasai cara cara atau teknik yang digunakan di dalarn
melaksanakan evaluasi program. Karena kegiatan evaluasi program mengenai sejumlah
evaluasi, maka evaluator program dituntut agar menguasai metodologi evaluasi, yang
meliputi
1. Cara membuat perencanaan evaluasi
2. Teknik menentukan populasi dan sampel3. Teknik menyusun instrumen
4. Prosedur dan teknik pengumpulan data
5. Penguasaan teknik pengolahan data
6. Cara menyusun laporan evaluasi
Untuk metodologi yang terakhir ini evaluator program harus menguasai sesuatu yang
lebih dibandingkan dengan peneliti karena apa yang disampaikan akan sangat
menentukan kebijaksanaan yang terkadang memiliki resiko lebih besar.
Kriteria keberhasilannya adalah seorang evaluator harus dapat membuat point 1 sampai
dengan 6 secara opersional.
Objektif dan Cermat
Tim evaluator adalah sekelompok orang yang mengemban tugas mengevaluasi program
serta ditopang oleh data yang dikumpulkan secara cermat dan objektif. Atas dasar
tersebut mereka diharapkan, mengklasifikasikan, mentabulasikan, mengolah dansebagainya secara cermat dan objektif pula. Khususnya di dalam menentukan
pengambilan strategi penyusunan laporan, evaluator tidak boleh memandang satu atau
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
9/20
dua aspek sebagai hal yang istimewa dan tidak boleh pula memihak. Kriteria
keberhasilan yang dipakai adalah apabila hasil penilaian dari evaluator dapat
menunjukkan hasil yang objektif dengan alasan rasional dan didukung oleh data data
yang akurat.
Jujur dan Dapat Dipercaya
Evaluator adalah orang yang dipercaya oleh pengelola dan pengambil keputusan, oleh
karena itu mereka harus jujur dan dapat dipercaya. Mereka harus dapat memberikan
penilaian yang jujur, tidak membuat baik dan jelek, menyajikan data apa adanya.
Dengan demikian pengelola dan pengambil keputusan tidalk salah membuat treatment
akan programnya.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang evaluator agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat, yaitu
1. Evaluator hendaknya merupakan evaluator yang otonom artinya orang luar yang
sama sekali tidak ada ikatan dengan pengambilan kebijaksanaan maupun pengelola dan
pelaksanaan program.
2. Ada hubungan baik dengan responden dalam arti dapat memahami sedalam
dalamnya watak, kebiasaan dan cara hidup klien yang akan dijadikan sumber data
evaluasi.
3. Tanggap akan masalah politik dan sosial karena tujuan evaluasi adalahpengembangan program.
4. Evaluator berkualitas tinggi, dalarn arti jauh dari biasa. Evaluator adalah orang
yang mempunyai self concept yang tinggi, tidak mudah terombang-ambing.
5. Menguasai teknik untuk membuat desain dan metodologi penelitian yang tepat
untuk program yang dievaluasi.
6. Bersikap terbuka terhadap kritik. Untuk mengurangi dan menahan diri dari bias,
maka evaluator memberi peluang kepada orang luar untuk melihat apa yang sedang dan
telah dilakukan7. Menyadari kekurangan dan keterbatas annya serta bersikap jujur, menyampaikan
(menerangkan) kelemahan dan keterbatasan tentang evaluasi yang dilakukan.
8. Bersikap pasrah kepada umum mengenai penemuan positif dan negatif. Evaluator
harus berpandangan luas dan bersikap tenang apabila menemukan data yang tidak
mendukung program dan berpendapat bahwa penemuan negatif sama pentingnya dengan
penemuan positif.
9. Bersedia menyebarluaska n hasil evaluasi. Untuk program kegiatain yang penting
dan menentukan, hasil evaluasi hanya pantas dilaporkan kepada pengambil keputusandalam sidang tertutup atau pertemuan khusus. Namun untuk program yang biasa dan
dipandang bahwa masyarakat dapat menarik manfaat dari evailuasinya, sebaiknya hasil
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
10/20
evaluasi disebarluaskan, khususnya bagi pihak pihak yang membutuhkan.
10. Tidak mudah membuat kontrak. Evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan
persyaratan yang telah disebutkan sebaiknya tidak dengan mudah menyanggupi
menerima tugas karena secara etis dan moral akan merupakan sesuatu yang kurang
dapat dibenarkan.
B.4. KETERKAITAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DENGAN
POLITIK DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN (DISERTAI CONTOH)CONTOH DESAIN EVALUASI
Latar belakang :
Dari pengamatan beberapa tahun diketahui bahwa program program peningkatan
pendapatan dan ketrampilan ternyata kurang berhasil dari yang diharapkan. Dit.
Diktentis sebagai lembaga yang menangani pembinaan teknis edukatif ingin mencoba
program baru EMP E di SKB. Pedoman disusun oleh tim Dit. Diktentis yang
dikoordinasikan oleh Direktur Diktentis dan dikirim langsung ke SKB dalam bentuk
jadi, disertai dengan biaya penunjang.
Setelah program tersebut berlangsung beberapa bulan, Balitbang Dikbud ingin
mengetahui efektifitas modul, untuk menentulkan kebijaksanaan selanjutnya: karena
dipikirkan kelangsungan dan penyebarannya untuk sekolah sekolah lain.
Problematika :
Sebagai problematika umum yang akan dicari jawabannya adalah "apakah program
EMPE dapat meningkatkan ketrampilan dan pendapatan anggotanya dalarn kurun waktu
tertentu ? untuk mempermudah mencari jawaban, maka dirinci sebagai berikut:1. Aspek Warga Belajar, antara lain
a. Apakah warga belajar aktif dalam kegiatan EMPE ?
b, Apakah tiap warga belajar mempunyai peran aktif ?
2. Aspek kegiatan EMPE, antara lain :
a. Apakah kegiatan EMPE berjalan sesuai rencana ?
b. Apakah fasilita tor dan pengelola aktif dalam kegiatan EMPE ?
c. Apakah kegiatan EMPE dapat dilaksanakan secara lancar ? Bila tidak
apa sebabnya ? d. Bagaimanakah kegiatan pemasaran hasil EMPE ?
e. Bagaimanakah manajemen EMPE ?
f. Hambatan apa dalam kegiatan EMPE ?
3. Aspek sarana, antara lain :
a. Sesuaikah dan kurangkah sarana/ala t yang disediakan untuk
keperluan kegiatan EMPE ?
b. Apakah warga belajar tidak mengalami kesulitan dalam menggunakansarana / alat tersebut ?
4. Aspek Fasilitator dan pengelola, antara lain
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
11/20
a. Apakah fasilitat or dan pengelola, tidak mengalami kesulitan dalam
membina dan mengelola EMPE ?
b. Bagaimana hubungan antara Fasilitator dan Pengelola dengan warga
belajar dalam kegiatan EMPE ?
5. Aspek Hasil Belajar, antara lain :
a. Secara keseluruhan apakah kegiatan EMPE dapat meningkatkan
ketrampilan dan pendapatan warga belajar ? b. Kalau dapat berapa prosen kenaikan tersebut ? dan kalau tidak apa
sebabnya ?
berapa prosen ketidakmeningka tan tersebut ?
6. Aspek Tujuan Evaluasi :
Tujuan umum: tujuan evaluasi program adalah mengumpulkan informasi mengenai
efektifitas pelaksanaan kegiatan EMPE.
Tujuan khusus : dari tujuan umum tersebut dapat dirinci atas tujuan-tujuan khusus
sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui tanggapan warga belajar, pengelola, tutor, fasilitator dan
penanggung jawab program terhadap kegiatan EM PE.
b) Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan EMPE.
c) Untuk mengetahui ketepatan sarana dalam menunjang pelaksanaan kegiatan EMPE.
d) Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi pengelola, fasilitat or, penanggung
jawab dan orang yang terlibat dalam kegiatan EMPE.e) Untuk mengetahui prosentase peningkatan ketrampila n dan pendapat warga belajar.
7. Populasi dan sampel
Evaluasi dilakukan pada SKB yang dilaksanakan EMPE. SKB yang akan dijadikan
tempat evaluasi dilakukan terhadap populasi maupun sampel, menurut variabel yang
dinilai.
8. Instrumen dan sumber data :
Khusus evalusi program ini cukup banyak dan komprehensif, oleh karena itu instrumenuntuk rnengumpulkan data perlu bervariasi.
a. Untuk rnengetahui tanggapan warga belajar tentang kegiatan EMPE dengan modul
digunakan wawancara dan pengamatan dengan sumber data para warga belajar yang
aktif dalam kelompok.
b. Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan pengelola digunakan
:
1. Pengamatan di dalam kelompok dengan sumber data kegiatan langsung dari
aktifitas yang diamati.2. Wawancara dengan sumber data yaitu : pengelola, tutor dan orang orang yang
terlibat aktif.
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
12/20
3. Dokumentasi tentang pelaksanaan kegiatan EMPE dengan sumber data buku
pengelolaan, buku kerja, buku laporan tugas, dan catatan catatan lain (paper).
4. Angket tentang pengelolaan sarana / alat kepada pengelola.
5. Untuk mengetahui ketetapan sarana yang digunakan dalam kegiatan, data
dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, sumber data dapat
laboratorium, kegiatan praktikum warga belajar dan pengelola.
6. Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem EMPE datadikumpulkan melalui wawancara dengan fasilitator, warga belajar pengelola dan
tanggung jawab.
7. Untuk mengetahui peningkatan ketrampila n dan pendapatan warga belajar, datanya
dikumpulkan melalui : dokumentasi pembukuan, pengamatan terhadap kegiatan warga
belajar, wawancara kepada warga belajar mengenai hasilnya. Sedangkan untuk
mengetahui pengelolaan sistem EMPE, datanya dikumpulkan melalui wawancara
dengan para pengelola kelompok.
9. Teknik analisis data
Teknik yang digunakan untuk menganafisis data disesuaikan dengan bentuk
problematika dan jenis data.
a. Problematika yang mengandung variabel tunggal, dianalisis secara diskriptif
kualitatif.
b. Problematika komparasi atau korelasi dijawab dengan jawaban dari data yang diolah
dengan teknik statistik korelasi, t-test, ANAVA.
BENEFIT MONITORING AND EVALUATION (BME)
Sistem Evaluasi dan Monitoring Benefit atau biasa disebut sebagai Benefit Monitoring
and Evaluation (BME) adalah kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap suatu program
atau proyek dalarn rangka mengetahui sejauh mana program atau proyek tersebut
memberikan manfaat sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.
Salah satu pihak yang mempromosikannya adalah ADB (ASIAN DEVELOPMENT
BANK). BME dirnaksudkan untuk menghimpun berbagai informasi berkaitan dengan
impact sebuah proyek dan atau nilai guna (benefit).
Pengertian tentang benefit ini sendiri sangat beragam, ada yang mengartikannya
sebagai keuntungan/laba/profit (berkaitan dengan uang), ada pula yang memberi arti
lebih fieksibel yaitu nilai manibatinilai guna (tidak harus berupa uang), dari sebuah
hasil produksi (barang, jasa, tenaga manusia). Kegunaannya antara lain, untuk
meningkatkan kebijakan tentang efektifitas dari sebuah proses produksi.Monitoring dan evaluasi dinilai sebagai himpunan kegiatan penting yang
memungkinkan para pihak (stakeholders) untuk mernperkirakan perkembangan sebuah
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
13/20
proyek selarna kegiatannya termasuk di dalarnnya adalah intervensi intervensi tentang
keberhasilan atau kegagalan. Monitoring meliputi pengurnpulan data selarna
pengernbangan bila intervensi diberlakukan. Adapun evaluasi biasanya terkait dengan
impact yang meliputi lingkungan hidup, misalnya peningkatan akses kepada sumber
daya dan asset untuk kelornpok khusus kaum miskin, perubahan tentang kerniskinan
dan kesejahteraan atau tentang kapasitas tertentu (latihan, skill, pengetahuan). Evaluasi
biasanya dilakukan pada pertengahan proyek berjalan (melalui intervensi), pada akhirproyek, ataupun setelah proyek dinyatakan selesai. Evaluasi yang dilakukan dapat
berbentuk formative atau summative.
Evaluasi formative digunakan untuk membantu peserta dalam belajar dari pengalaman
dan perubahan tindakan yang terjadi. Adapun evaluasi summative digunakan untuk
mengembangkan gagasan dari keseluruhan impact yang timbul dalam mencapai
keputusan tertentu.
Evaluasi yang dilakukan juga dapat dipandang secara subyektif atau obyektif, dapat
pula menggunakan indikator kualitatif atau kuantitatif. Indikator kualitatif misalnya
persepsi tentang inequality, derajat ketidakamanan pangan/food insecurity, persepsi
tentang kekuatan dan kelemahan. Adapun Indikator kuantitatif misalnya pendapatan,
belanja dan tabungan, tingkat produksi pertanian, stok populasi ternak.
Dengan kata lain, kegiatan evaluasi dan monitoring benefit terhadap suatu program
atau proyek dilakukan secara komprehensif dan dinamis, mencakup pengkajian
berbagai komponen input, process, output (hasil) dan outcome (dampak) dari program
atau proyek yang dilaksanakan. Dari hasil pengkajian terhadap seluruh kornponentersebut diharapkan dapat diketahui seberapa jauh manfaat suatu program atau proyek,
dibandingkan dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Namun, terdapat tiga area kesulitan yang menurut Eric Diggest sering terjadi dalam
supervisi dan pengendalian pada pendidikan tinggi, yaitu :
1. Ukuran, pengalaman inventory, chek list, hasil riset yang tak sepadan dapat
melernahkan reliabilitas dan validitas.
2. Trainee bidang konseling bebas untuk mengembangkan kernampuan konseling
tetapi tidak mendapat gelar akadernik.3. Para supervisor tidak dapat mengartikulas ikan sasaran supervisi yang diinginkan
oleh administratur pendidikan tinggi karena kurang menguasai teori supervisi.
Hal yang menjadi penyebab di atas, dikarenakan BME itu sendiri terdiri dari tiga
kegiatan yang berbeda, yaitu:
1. Persiapan dan analisis benchmark (baseline) informasi. Benchmark informasi
meliputi info yang bersifat kualitatif dan kuantitatif tentang arti pentingnya karaktersosial ekonomi individu dan atau kelompok yang terkait dengan proyek. Informasi ini
bermanfaat untuk merancang sebuah proyek agar sesuai dengan kebutuhan dan
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
14/20
kemanfatannya bagi user/customer.
2. Monitoring benefit rneliputi penyampaian pelayanan, kapan dan bagaimana
pelanggan memanfaatkannya, efek segera dari pelayanan yang disediakan melalui
proyek.
3. Tiga Iangkah utama evaluasi benefit meliputi penyiapan TOR (terms of reference)untuk organisasi evaluasi, seleksi organisasi dan supervisi selama evaluasi
beriangsung.
Dalam bidang pendidikan, kegiatan benefit monitoring and evaluating telah banyak
dilakukan di Indonesia, terutama terhadap program atau proyek yang selama ini sudah
dilaksanakan seperti proyek pendidikan dasar atau Basic Education Project (BEP), baik
di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional untuk tingkat sekolah dasar dan
sekolah menengah, dan di Iingkungan Departemen Agama untuk tingkat madrasah
lbtidaiyah dan Tsanawiyah.
Sebagai contoh, untuk kegiatan BME BEP di Iingkungan Departemen Agama telah
dilakukan sejak tahun 2000 sampai tahun 2002 untuk mengkaji proyek BEP yang sudah
dijalankan pada madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Proyek BEP itu sendiri telah
berlangsung mulai tahun 1995/1996 sampai tahun 2001. Melalui kegiatan BME,
dilakukan pengkajian apakah proyek BEP di Departemen Agama tersebut dapat
memberikan manfaat bagi peningkatan mutu pendidikan dasar khususnya di madrasahIbtidaiyah dan Tsanawiyah. Pengkajian dalam hal ini mencakup kelancaran distribusi
bantuan yang disampaikan dan manfaat bantuan proyek BEP bagi sekolah, pembelajar,
tenaga pendidik, kepala madrasah, pengelola madrasah, yayasan, pengelola proyek,
lembaga pelatihan, dan masyarakat pada umumnya.
Daftar Pustaka
Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test,measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store
Djemari Mardapi. ( 2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta:
Mitra cendekia
Griffin, P. & Nix, P. (1991). Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout
Brace Javanovich, Publisher.
Ebel, R.L. & Frisbie, D.A. (1986). Essentials of educational measurement. Englewood
Cliffs: Prentice- Hall, Inc.
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
15/20
Popham, W. J. (1995). Classroom assessment. Boston: Allyn and Bacon.
Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test,
measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Stark, J.S. & Thomas, A. (1994). Assessment and program evaluation. Needham
Heights: Simon & Schuster Custom Publishing.
Stufflebeam, D.L. & Shinkfield, A.J. (1985). Systematic evaluation. Boston: Kluwer
Nijhof Publishing.
Evaluasi pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu
1. Fungsi selektif
2. Fungsi diagnostik
3. Fungsi penempatan
4. Fungsi keberhasilan
Maksud dari dilakukannya evaluasi adalah
1. Perbaikan sistem
2. Pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat3. Penentuan tindak lanjut pengembangan
PRINSIP PRINSIP EVALUASI
1. Keterpaduan
2. evauasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan intrusional
pengajaran, materi pembelajaran dan metode pengjaran.
3. Keterlibatan peserta didik
4. prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan peserta didik dalam
evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak.5. Koherensi
6. evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai
dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.
7. 4. Pedagogis
8. Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan
perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri
siswa.
9. Akuntabel10. Hasil evaluasi haruslah menjadi aalat akuntabilitas atau bahan pertnggungjawaban
bagi pihak yang berkepentingan seeprti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
16/20
TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI
segala sesuatu yang di lakukan pasti mempunyai tujuan dan fungsi yang akan di capai,
pastinya semua aktifitas tidak ingin hasilnya sia-sia, begitupun dengan evaluasi, ada
tujuan dan fungsi yang ingin di capai, Evaluasi telah memegang peranan penting dalampendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
Membuat kebijaksanaan dan keputusan
Menilai hasil yang dicapai para pelajar
Menilai kurikulum
Memberi kepercayaan kepada sekolah
Memonitor dana yang telah diberikan
Memperbaiki materi dan program pendidikan
Dr.muchtar buchori Med. Mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikan ada
2 yaitu :
Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah ia mengalami pendidikan selam
jangka waktu tertentu
Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan
pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.
Maju dan mundurnya belajar peserta didik, dapat diketahui pula kedudukan mereka
dalam kelompoknya dan juga dapat dipakai pula untuk mengadakan perencanaan yangrealistik dalam mengarahkan dan mengembangkan masa depan mereka. Selanjutnya
dengan diketahuinya efektifitas dan efisiensi metode-metode yang digunakan dalam
pendidikan, guru telah mendapatkan pelajaran yang cukup berharga untuk
menyempurnakan metode-metode yang sudah baik, dan memperbaiki kekurangan-
kekurangan metode yang tidak efektif.
FUNGSI EVALUASI BERSIFAT EVALUATIF
Fungsi prognostik yaitu meramalkan sesuatu dalam menghadapi langkah selanjutnya
Fungsi diagnostik yaitu evaluasi yang bertujuan yang untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta penyebabnya
Fungsi judgement yaitu evaluasi yang dilakukan untuk menetukan keberhasilan
siswa atau tes penentuan akhir.
Fungsi evaluasi bagi siswa
Bagi siswa, evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian keberhasilannya dalam
mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Dalam hal ini ada dua
kemungkinan :bagi siswa yang memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang emuaskan, tentunya kepuasan ini ingin diperolehnya
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
17/20
kembali pada waktu yang akan datang. Untuk ini siswa akan termotifasi untuk belajar
lebih giat agar perolehannya sama bahkan meningkat pada masa yang akan datang.
Namun, dapat pula terjadi sebaliknya, setelah memperoleh hasil yang memuaskan siswa
tidak rajin belajar sehingga pada waktu berikutnya hasilnya menurun.
Hasil bagi siswa yang tidak memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang tidak memuaskan, maka pada kesempatan yang akan
datang dia akan berusaha memperbaikinya. Oleh karena itu, siswa akan giat belajar.Tetapi bagi siswa yang kurang motivasi atau lemah kemauannya akan menjadi putus
asa
Fungsi evaluasi bagi guru
Dapat mengetahui siswa manakah yang menguasai pelajran dan siswa mana pula yang
belum. Dalam hal ini hendaknya guru memberikan perhatian kepada siswa yang belum
berhasil sehingga pada akhirnya siswa mencapai keberhasilan yang diharapkan.
Dapat mengetahui apakah tujuan dan materi pelajaran yang telah disampaikan itu
dikuasai oleh siswa atau belum.
Dapat mengetahui ketepatan metode yang digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran
tersebut.
Bila dari hasil evaluasi itu tidak berhasil, maka dapat dijadikan bahan remidial. Jadi,
evaluasi dapat dijadikan umpan balik pengajaran.
Fungsi evaluasi bagi sekolah
Untuk mengukur ketepatan kurikulum atau silabus. Melalui evaluasi terhadap
pengajaran yang dilakukan oleh guru, maka akan dapat diketahui apakah ketepatankurikulum telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan atau belum. Dari
hasil penilaian tersebut juga sekolah dapat menetapkan langkah-langkah untuk
perencanaan program berikutnya yang lebih baik.
Untuk mengukur tingkat kemajuan sekolah. Sudah barang tentu jika hasil penilaian
yang dilakukan menunjukkan tanda-tanda telah terlaksananya kurikulum sekolah
dengan baik, maka berarti tingkat ketepatan dan kemajuan telah tercapai sebagaimana
yang diharapkan. Akan tetapi sebaliknya jika tand-tanda itu menunjukkan tidak
tercapainya sasaran yang diharapkan, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ketepatandan kemajuan sekolah perlu ditingkatkan.
Mengukur keberhasilan guru dalam mengajar. Melalui evaluasi yang telh dilaksanakan
dalam pengajaran merupakan bahan informasi bagi guru untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan pengajaran.
Untuk meningkatkan prestasi kerja. Keberhasilan dan kemajuan yang dicapai dalm
pengajaran akan mendorong bagi sekolah atau guru untuk terus meningkatkan prestasi
kerja yang telah dicapai dan berusaha memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang
mungkin terjadi.Dalam evaluasi semua komponen dalam pendidikan layak dan harus dijadikan sebagai
objek dan subjek evaluasi pendidikan, yaitu :
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
18/20
Siswa, dapat menjadi subjek evaluasi bagi dirinya sendiri dan bagi guru serta
sekolahnya dan dapat juga menjadi bagian dari objek evaluasi yang dilakukan oleh guru
dan sekolahnya.
Guru, dapat menjadi subjek evaluasi bagi program dan cara-cara dia mengajar,
keberhasilannya dan juga dpat menjadi objek evaluasi oleh siswa dan sekolahnya.
Sekolah, dapat menjadi subjek evaluasi bagi siswa dan guru-guru yang ada didalamnya
serta dapat juga menjadi sasaran atau objek evaluasi dari siswa dan guru yangbernaung didalamnya.
Setelah semua tugas evaluasi kita lakukan kita akan banyak memetik manfaat dari
evaluasi itu, baik bagi siswa, guru maupun sekolah yang seandainya kita mengambil
benang merah dari nya kita akan mengetahui apa-apa yanga harus dan yang tidak harus
lagi kita lakukan untuk kedepannya.
Perbedaan Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Evaluasi formatif
Evaluasi Sumatif
Tujuannya untuk memperbaiki
Tujuannya untuk mengetahui PBM atau hasil kemajuan belajar siswa
Dilaksanakan setelah
Evaluasi Formatif
Evaluasi Sumatif
Tujuannya untuk memperbaiki Tujuannya untuk mengetahui
PBM.hasil atau tingkat kemajuan
belajar siswa.
1. Dilaksanakan setelah
1. Dilaksanakan setelah selesai
mengajarkan seluruh unit
mengajarkan suatu unit
pengajaran, yang menjadi
pengajaran tertentu.forsi sesuatu semester.
2. Frekuensinya 1 x dalam satu
2. Frekuensi 2 4 kali dalam
semester.
satu semester.
3. Lingkup atau scope
3. Lingkup atau scope
bahannya luas.bahannya sempit.
4. Obyeknya meliputi berbagai
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
19/20
4. Obyeknya hanya terdapat
aspek perilaku.
suatu aspek perilaku.
Bobot atau kadar nilainya
5. Bobot atau kadar nilainya
tinggi.
rendah.
TEKNIK EVALUASI
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes
1. teknik non tes meliputi skala bertingkat, kuesioner,daftar cocok, wawancara,
pengamatan, riwayat hidup.
a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka.
Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling
tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan
perbandingan terhadap angka yang lain.
b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi
yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner
tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh
orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung dijawab oleh
secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti
contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf makadapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi
cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner
terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih
jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek () pada awaban
yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si
penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci
sesuai dengan apa yang ia ketahui.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolompilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek ()
pada awaban yang ia anggap sesuai.
d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi
dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden)
diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia
diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara
terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahuluyang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang diperlukan
saja.
-
7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot
20/20
e. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati
dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan
atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat
terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat
tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor
yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat
dalam obejek pengamatan.f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi
mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
2. Teknik tes. Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam tes yaitu :
a. tes diagnostik
b. tes formatif
c. tes sumatif
Dirangkum dari berbagai sumber Copyright 2008 Mixing Blogging
[1] Djemari Mardapi, 2008,Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta:
Mitra
Cendekia, hal 67.
[2] Oriondo, Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. 1998, Evaluating educational
outcomes (Test,
measurement and evaluation) . Manila: Rex Book Store hal.2
[3] Griffin, P. & Nix, 1991. Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout
Brace Javanovich, Publisher. Hal. 3.
[4] Ebel, R.L. & Frisbie, D.A.1986. Essentials of educational measurement. Englewood
Cliffs:
Prentice- Hall, Inc. hal. 14
[5] Djemari Mardapi, 2000: 1
[6] Popham, W. J. 1995. Classroom assessment. Boston: Allyn and Bacon.
Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test,
measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store hal.3[7] Stark, J.S. & Thomas, A. 1994. Assessment and program evaluation. Needham
Heights: Simon
& Schuster Custom Publishing. Hal. 46.
[8] Ibid. Hal. 159
[9] Op.Cit. hal. 12
[10] Wirawan,2008. Pengantar Evaluasi program (Modul Kuliah), PPS Uhamka, hal 38
[11] Moleong, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
hal 176.