Download - Instrumentasi Ekstraksi Gigi Dewasa
Instrumentasi Ekstraksi Gigi Dewasa
1. Armamentarium Untuk Bedah Mulut Dasar
1.1. Instrumen Untuk Insisi Jaringan
Scalpel terdiri dari handle dan disposable mata pisau steril yang
tajam. Paling banyak digunakan handle scalpel no. 3 handle dan no. 7
handle yang lebih besar dan tipis.
Gambar 1. Scalpel dengan handle no. 3
Gambar 2. Scalple handle no.7
Mata pisau scalpel yang untuk bedah intraoral: pisau no. 15 (relatif
kecil dan dapat digunakan untuk membuat insisi di sekitar gigi terus ke
mukoperiosteum). Selain itu, mata pisau no. 11 dan 12 juga sering
digunakan untuk intraoral. Mata pisau no. 11 memiliki ujung yang tajam
yang biasa digunakan untuk membuat tusukan kecil insisi seperti pada
insisi abses. Mata pisau no. 12 yang bengkok berguna untuk prosedur
mukogingival dimana insisi harus dibuat dari aspek posterior gigi atau di
area tuberositas maksila.
Gambar 3. Blade no. 11
Gambar 4. Blade no. 12
Gambar 5. Blade no. 15
Mata pisau scalpel dipasang dengan hati-hati ke pegangannya
dengan needle holder untuk mencegah sayatan pada jari operator. Mata
pisau dipegang di tepi superior dan dipasang dengan bagian penahan pada
handle mengarah ke atas. Mata pisau digeser pada handle sampai ke posisi
klik. Cara melepaskan mata pisaunya pun demikian.
Mata pisau scalpel dirancang untuk penggunaan satu pasien. Mata
pisau ini akan menjadi tumpul dengan mudah ketika dia berkontak dengan
jaringan keras seperti tulang dan gigi. Jika beberapa insisi dari
mukoperiosteum sampai ke tulang diperlukan, dibutuhkan mata pisau
kedua selama operasi tersebut. Mata pisau yang tumpul tidak akan
membuat insisi yang bersih dan tajam pada jaringan lunak, oleh karena itu
harus diganti ketika mata pisau sudah menjadi tumpul.
1.2. Instrumen Untuk Mengangkat Mukoperiosteum
Setelah insisi melewati mukoperiosteum sudah dibuat, mukosa dan
periosteum harus di refleksikan dari tulang dibawahnya dengan periosteal
elevator. Instrumen yang umum digunakan adalah Molt periosteal elevator
no. 9. Instrumen ini memiliki ujung yang tajam-lancip dan rata-lebar.
Periosteal elevator dapat digunakan untuk mereflek jaringan lunak
dengan 3 cara: Pertama, ujung lancip digunakan pada gerakan
membongkar untuk mengangkat jaringan lunak. Ini paling sering
digunakan untuk mengangkat papila dental. Metode kedua adalah gaya
dorongan, dimana ujung yang lebar meluncur dibawah flap, memisahkan
periosteum dari tulang di bawahnya. Ini lebih efisien dan menghasilkan
refleksi paling bersih dari periosteum. Metode ketiga adalah gaya tarikan,
atau mengikis. Ini kadang berguna pada beberapa area tapi lebih ke
menyobek atau menoreh periosteum jika tidak digunakan hati-hati.
Periosteal elevator juga dapat digunakan sebagai retraktor.
Ketika gigi sudah diekstraksi, jaringan lunak yang menempel
disekeliling gigi harus dilepaskan. Instrumen yang sering digunakan
adalah Woodson periosteal elevator no.1. Instrumen ini relatif kecil dan
lembut dan dapat digunakan untuk menghilangkan jaringan lunak
melewati sulkus gingival.
1.3. Instrumen untuk Meretraksi Jaringan Lunak
Sangat dibutuhkan sekali pengelihatan dan akses yang baik untuk
melakukan pembedahan yang baik. Oleh karena itu, terdapat bermacam
retraktor untuk menarik pipi, lidah, dan flap mukoperiosteal.
Retraktor pipi:
1) right-angle Austin retractor dan
2) offset broad Minnesota retractor
Kedua retraktor ini dapat menarik pipi dan flap
mukoperiosteal secara stimultan. Sebelum flap dibuat, retraktor menahan
pada pipi dan ketika akan menyentuh flap, retraktor ditempatkan pada
tulang dan selanjutnya digunakan untuk menarik flap.
Retraktor lidah: Kaca mulut,
Weider tongue retractor
(retraktor yang lebar,
berbentuk hati yang bergigi tajam pada satu sisi sehingga
dapat melawan lidah lebih kuat serta menarik secara medial dan anterior),
towel clip (biasa digunakan saat biopsi, memerlukan anestesi lokal
1.4. Instrumen untuk Mengatur Hemorragi
Hemostat memiliki bermacam
bentuk, dapat berupa relatif kecil, dan
halus (delicate) atau lebih besar, dan
bisa lurus atau melengkung. Hemostat
yang biasa digunakan pada bedah mulut adalah hemostat lengkung.
Hemostat memiliki sebuah paruh yang panjang dan halus,
digunakan untuk menggenggam jaringan, dan sebuah pegangan yang
mengunci. Hemostat juga sangat berguna pada bedah mulut untuk
menghilangkan jaringan granulasi pada soket gigi dan untuk mengambil
ujung akar yang kecil, serpihan kalkulus, fragmen restorasi amalgam, dan
partikel kecil lainnya yang jatuh ke area mulut atau luka.
1.5. Instrumen untuk Menggenggam Jaringan
Dalam melakukan pembedahan jaringan lunak operator harus
menstabilkan flap jaringan lunak untuk melewatkan jarum jahit bedah.
1) Adson forceps
tang yang lembut (delicate) dengan geligi yang kecil yang dapat
digunakan untuk memegang jaringan dengan hati-hati dengan cara
menstabilkannya.
2) Stillies forceps
Tang ini 7-9 inci lebih panjang dan dapat dengan mudah
menggenggam jaringan pada bagian posterior mulut.
3) Allis forceps yang memiliki pegangan yang dapat mengunci, yang
biasanya digunakan untuk mengambil jaringan yang lebih besar seperti
epulis fissuratum.
4) Tang jaringan Russian memiliki bentuk besar dan berujung bundar
yang sangat berguna untuk mengambil gigi yang sudah diangkat dari
soketnya. Ujungnya yang bundar ini mencegah tergelincirnya benda
yang dipegang.
1.6. Instrumen untuk Mengambil Tulang
1) Rongeur forcep
Memiliki pegas diantara pegangannya sehingga ketika tekanan tangan
dilepaskan, instrumen akan terbuka. Terdiri dari side-cutting forceps, side-
cutting and end-cutting forceps.
2) Blumenthal rongeurs
Memiliki kedua ujung side-cutting and end-cutting. Tang ini tidak boleh
digunakan untuk mengambil gigi karena dapat menumpulkan dan
merusaknya
3) Surgical chisel dan mallet
Tulang biasanya diambil dengan monobevel chisel, dan gigi biasanya
dipotong dengan bibeveled chisel. Penting untuk menajamkan dan
sterilkan chisel sebelum digunakan untuk pasien selanjutnya
4) Bone file
Digunakan untuk menghaluskan permukaan tulang sebelum menutup
kembali flap mukoperiosteal. Hindari menekan bone file ini karena akan
menyebabkan kerusakan pada tulangnya.
5) Bur dan Handpiece
Digunakan handpiece high-speed dengan carbide bur fissure no.557 atau
no.703 atau bur bundar no.8 untuk mengambil tulang kortikal. Untuk
mengangkat tulang yang besar seperti pengurangan torus, digunakan bur
akrilik. Handpiece harus di strelilisasi di dalam autoclave, dan tidak boleh
membuang udara ke daera operatif seperti bor dental.
1.7. Instrumen untuk Mengambil jaringan lunak dari
Kerusakan Tulang
Kuret periapikal memiliki bentuk bersudut, berujung ganda, dan
digunakan untuk mengambil jaringan lunak dari kerusakan tulang.
Kegunaan utamanya untuk mengangkat granuloma atau kista kecil dari lesi
periapikal, dapat juga untuk mengambil jaringan granulasi debris kecil dari
soket gigi.
1.8. Instrumen untuk Menjahit Mukosa
1) Needle Holder
Pengangannya mengunci, berparuh pendek dan kuat. Untuk penjahitan
intraoral digunakan needle holder 6 inci (15 cm). Paruh dari needle holder
lebih pendek dan kuat daripada hemostat. Needle holder dipegang dengan
ibu jari dan jari manis. Jari telunjuk dan jari tengah untuk mengontrol
pergerakan.
2) Needle
Untuk menutup mukosa insisi -> jarum kecil setengah bulat atau three
eights – circle. Jarum dipegang pada 2/3 jarak antara ujung depan dan
akhir jarum.
3) Suture Material
(1) Ukuran untuk mukosa oral: 3.0, (2.0 > 3.0), 6.0 biasanya digunakan untuk
penjahitan kulit muka
(2) Resorbabilitas: Resorbable (Catgut: <5hari; Chromic gut: 10-12 hari; asam
poligilokolik dan poliaktitik: 4 mg); Nonresorbable ( sutra, nilon, dan
stainless steel)
(3) Mono/polifilamen: Monofilamen (Gut atau chromic gut, nilon, dan
stanless steel); Polifilamen (Sutra, asam poligilokolik dan poliaktitik)
Karena berupa multipel filamen, cairan oral dapat terjebak diantaranya dan
menyimpan bakteri yang ada pada saliva. Benang monofilamen tidak
menyebabkan hal seperti pada polifilamen ini, tetapi dia lebih sulit untuk
diikat dan lebih mengiritasi lidah dan jaringan lunak.
Benang jahit yang umum untuk kavitas oral adalah sutra hitam no.3-0.
Ukuran ini sangat pas untuk kekuatannya, bahan dari sutra alami
membuatnya mudah untuk diikat dan ditoleransi oleh jaringan lunak
sekitarnya
1.9. Gunting
1) Dean Scissor
Gunting benang jahit yang memiliki tepi pemotong yang pendek dan
bergerigi tajam, pegangannya yang cukup panjang dan meliku
2) Iris Scissor
Gunting jaringan lunak yang berbentuk kecil, berujung lancip dan tajam,
merupakan alat yang lembut (delicate) untuk pekerjaan yang halus
3) Metzembaum Scissor
Gunting jaringan lunak yang kasar, digunakan untuk menggali jaringan
lunak dan juga memotong-motong benang.
1.10. Instrument Untuk Menahan Mulut Tetap Terbuka
1) Bite block
Digunakan untuk menahan rahang pasien saat akan mengekstraksi
gigi, mencegah terjadinya stress pada TMJ. Terbuat dari karet
2) Molt mouth prop
Digunakan apabila operator membutuhkan mulut untuk dibuka
lebih lebar, terutama pada pasien yang diberi sedasi kuat. Harus
digunakan hati-hati karena dapat memberikan tekanan yang besar
pada gigi dan TMJ.
1.11. Instrument Untuk Penghisapan
Untuk memberikan pengelihatan yang cukup, darah, saliva, dan
larutan irigasi harus dihisap dari daerah operasi. Kebanyakan alat
penghisap didesain dengan beberapa jenis lubang sehingga jaringan lunak
tidak akan terhisap dan menyebabkan kerusakan jaringan. Alat penghisap
Fraser memiliki lubang pada bagian gagang yang dapat ditutup sesuai
dengan keperluan. Saat jaringan keras dipotong dengan larutan irigasi
yang banyak, lubang ditutup sehingga larutan dapat dibuang dengan cepat.
Ketika melakukan penghisapan pada jaringan lunak, lubang tidak ditutup
untuk menghindari terjadinya cedera jaringan.
1.12. Instrument Untuk Memindahkan Instrument Steril
Transfer forceps adalah tang yang digunakan untuk memindahkan
instrument dari satu area steril ke area steril lainnya. Tang ini biasanya
memiliki jepitan yang berat dan membelok ke kanan, sehingga instrument
lain seperti tang ekstraksi dapat dipindahkan dari satu area ke area lainnya
dan alat-alat yang kecil dapat dipindahkan tanpa menjatuhkannya. Tang ini
disimpan dalam wadah yang berisi larutan antibakteri, seperti
glutaraldehide. Wadahnya harus dikosongkan dan diisi dengan larutan
yang baru tiap harinya. Dan wadahnya harus dicuci dan diautoklaf paling
tidak seminggu sekali.
1.13. Instrument Untuk Irigasi
Ketika handpiece dan bur sedang digunakan pada tulang, penting
untuk mengirigasi area tersebut dengan aliran larutan irigasi terus-
menerus. Irigasi akan mendinginkan bur dan mencegah kerusakan pada
tulang karena panas yang tinggi. Sebagai tambahan, saat prosedur bedah
selesai dan sebelum flap mukoperiosteal dijahit kemballi ke posisinya,
daerah pembedahan sebaiknya diirigasi dengan saline steril. Syringe
plastik yang besar dengan jarum 18-gauge tumpul biasanya digunakan
untuk irigasi. Jarumnya harus tumpul dan halus sehingga tidak melukai
jaringan lunak, serta memiliki sudut untuk mengarahkan aliran irigasi
supaya lebih efisien.
1.14. Dental Elevator
Instrument ini digunakan untuk meluksasi gigi (melonggarkan)
dari tulang di sekelilingnya. Dengan meluksasikan gigi sebelum
penggunaan tang dapat meminimalisir insidensi dari patahnya akar atau
gigi dan juga memfasilitasi pengangkatan patahan akar jika terjadi, karena
akar yang tertinggal sudah longgar dalam soket gigi. Sebagai tambahan
dalam perannya untuk melonggarkan gigi dari tulang diisekitarnya, dental
elevator juga digunakan untuk melebarkan tulang alveolar. Dengan
memperluas lempeng tulang bucocortical, operator memfasilitasi
pengangkatan gigi yang memiliki jalur pengangkatan yang terbatas.
Elevator didesain dengan bentuk yang spesifik untuk memfasilitasi
pengambilan akar dari soketnya.
1.14.1. Komponen
Tiga komponen utama dari elevator adalah pegangan (handle),
shank, mata pisau (blade). Pegangan ini memiliki ukuran yang bermacam-
macam, terdapat juga bentuk cross-bar atau T-shaped. Penggunaannya
harus hati-hati agar tidak menghasilkan tenaga yang berlebih. Shank
menghubungkan gagang dengan blade, secara umum memiliki ukuran
yang cukup besar dan kuat untuk mentransmisikan gaya dari gagang
menuju blade. Blade merupakan ujung yang bekerja untuk
mentransmisikan gaya ke gigi, tulang, atau keduanya.
1.14.2. Tipe
Tiga tipe dasar dari elevator adalah (1) tipe lurus atau gouge type
(mencungkil); (2) tipe triangle atau pennant-shape type; (3) pick-type.
Tipe lurus merupakan elevator yang paling sering digunakan untuk
meluksasi gigi, mata pisaunya memiliki permukaan yang cekung pada
satu sisi. Elevator lurus berukuran kecil, no. 301, seringkali digunakan
untuk meluksasi gigi yang sudah erupsi. Elevator lurus yang lebih besar
digunakan untuk memindahkan akar dari soketnya dan juga digunakan
untuk meluksasi gigi yang memiliki ruang yang lebar (ukuran: No. 34S,
no. 46 dan no. 77R).
A. Straight elevator, B&C. Mata pisau dari straight elevator
yang konkaf
Elevator kedua yang paling banyak digunakan adalah elevator
triangular atau pennent-shape. Elevator triangular berguna ketika patahan
akar gigi tertinggal dalam soket. Contohnya adalah ketika molar pertama
mandibula mengalami fraktur dan meninggalkan akar distal dalam soket
tetapi akar mesial ikut lepas bersama mahkota, Ujung dari elevator
triangular ditempatkan dalam soket, dengan bagian shank bersandar pada
lempeng tulang bagian bukal. Kemudian diputar dengan tipe rotasi wheel-
and-axle, dengan ujung elevator yang tajam meengikat sementum dari
akar distal yang tersisa; kemudian elevator diputar dan akar dikeluarkan.
Elevator triangular memiliki banyak tipe dan angulasi, tetapi tipe yang
paling sering digunakan adalah Cryer.
Elevator tipe
ketiga yang jarang
digunakan adalah pick-type. Elevator tipe ini digunakan untuk
memindahkan akar. Elevator pick-type yang berat adalah Crane pick.
Biasanya dibutuhkan pengeboran untuk membuat lubang, kira-kira dengan
kedalaman 3mm menuju akar. Ujung dari elevator pick dimasukkan ke
dalam lubang, dengan lempeng tulang bukal dianggap sebagai titik tumpu,
akar diangkat dari soket gigi
Tipe kedua dari pick adalah root tip pick, atau elevator apeks.
Elevator apeks adalah instrument yang sulit karena digunakan untuk
mengeluarkan ujung akar yang kecil dari soketnya.
Ditekankan bahwa instrument ini merupakan instrument yang tipis
dan tidak dapat digunakan sebagai elevator tipe wheel-and-axle atau
pengungkit seperti elevator Cryer atau Crane pick.
1.15. Tang Ekstraksi
Instrument ini digunakan untuk mengeluarkan gigi dari tulang
alveolar. Instrument ini didesain dalam berbagai macam gaya dan bentuk
untuk beradaptasi pada berbagai macam gigi saat digunakan.
1.15.1. Komponen
Komponen dasar dari tang ekstraksi adalah:
1) Gagang
- cara genggam yang berbeda, tergantung pada posisi gigi yang akan
dicabut. Tang untuk maksila digenggam dengan telapak tangan
berada di bawah tang sehingga paruh diarahkan menuju superior.
Tang yang digunakan untuk geligi mandibula digenggam dengan
telapak tangan berada di atas tang sehingga paruh ditujukan ke
bawah menuju gigi.
2) Engsel
mekanisme untuk menghubungkan gagang dengan paruh. Terdapat
satu perbedaan style yang jelas pada tang: tang tipe Amerika yang
biasa adalah engsel berada pada arah horizontal dan penggunaannya
sesuai dengan yang telah dijelaskan. Sedangkan tang Inggris lebih
memilih engsel vertical dan tangan menggenggam dalam arah vertical.
3) Paruh
didesain untuk beradaptasi dengan akar gigi pada hubungan antara
mahkota dengan akar. Untuk itu, paruh yang berbeda-beda didesain
untuk gigi berakar satu, gigi berakar dua, dan gigi berakar tiga. Paruh
dari tang membelok sehingga dapat ditempatkan sejajar dengan sumbu
panjang gigi, dengan gagang pada posisi yang nyaman. Paruh dari tang
mandibula tegak lurus dengan gagang, sehingga operator dapaat
mencapai gigi rahang bawah dan mempertahankan posisi yang nyaman
dan terkontrol.
Beberapa tang memiliki ukuran yang sempit, karena kegunaan
utamanya adalah untuk mencabut gigi dengan ukuran kecil, contohnya
incisivus. Tang lainnya berukuran lebih lebar, karena di desain untuk
mencabut gigi yang lebih besar, contohnya gigi molar.
1.15.2. Tang Maksila
Pencabutan gigi maksila membutuhkan instrument yang didesain
untuk gigi berakar satu dan gigi berakar tiga. Gigi incisivus, caninus, dan
premolar rahang atas dianggap sebagai gigi berakar satu.
1) Gigi maksila berakar satu, gunakan tang universal maksila,
biasanya no. 150.
terlihat sedikit melengkung bila dilihat dari samping dan terlihat
lurus ketika dilihat dari atas. Paruh dari tang melengkung dan
bertemu hanya pada bagian ujungnya. Tang no. 150 yang sedikit
melengkung mempermudah operator mencapai tidak hanya
incisivus tetapi juga premolar. Sebagai tambahan terhadap tang
no.150, tang lurus juga tersedia. Tang no. 1, yang dapat digunakan
untuk gigi incisivus dan caninus maksila, lebih mudah digunakan
daripada tang no. 150 untuk incisivus.
2) Gigi molar maksila merupakan gigi berakar tiga dengan
satu akar palatal dan bifurkasi bukal, gunakan tang no. 53 kanan
dan kiri.
Oleh karena itu tang yang dapat beradaptasi dengan molar maksila
harus memiliki permukaan yang halus dan cekung untuk akar
palatal dan paruh dengan desain pointed yang akan sesuai dengan
bifurkasi bukal pada paruh bukal. Sehingga tang molar ada
sepasang: kiri dan kanan
3) Variasi desain terdapat pada tang no. 88 kanan dan kiri, yang
memiliki bentuk paruh yang lebih panjang, menonjol, dan
pointed. Tang ini dekenal sebagai tang upper cowhorn.
Berguna untuk molar maksila yang mahkotanya sudah
mengalami kerusakan yang parah.
Tang no.88
4) molar kedua dan ketiga maksila hanya memiliki satu akar yang
berbentuk kerucut. Pada situasi ini, tang dengan paruh yang
halus dan lebar yang offset dari gagangnya dapat berguna.
Tang no. 210S menunjukkan desain ini.
1.15.3. Tang Mandibula
Ekstraksi pada gigi mandibula membutuhkan tang yang dapat
digunakan untuk gigi berakar satu untuk incisivus, caninus, dan premolar,
dan juga gigi berakar dua untuk molar.
1) gigi berakar satu, gunakan tang universal rahang bawah, atau
tang no. 151
Memiliki gagang mirip tang no. 150, tetapi paruhnya menuju ke
bawah untuk gigi mandibula. Paruhnya halus dan sempit dan
bertemu hanya pada ujungnya. Sehingga paruh dapat beradaptassi
dengan cervical line dari gigi dan mencengkram akar.
tang no 151
2) English style dari tang berengsel-vertikal terkadang digunakan
untuk gigi berakar satu di mandibula. Kekuatan yang besar
dapat dihasilkan dengan tang ini, jika tidak digunakan dengan
hati-hati insidensi terjadinya fraktur akar tinggi dengan
menggunakan instrument ini. Oleh karena itu tang ini jarang
digunakan.
3) Molar mandibula, gigi berakar dua, gunakan tang no. 17
Karena bifurkasi terdapat pada kedua sisi lingual dan bukal,
hanya satu macam tang molar yang dibutuhkan untuk kanan
dan kiri.
tang no. 17
Tang ini biasanya memiliki gagang yang lurus, dan paruhnya
mengarah secara oblik ke bawah. Paruh memiliki ujung bilateral
tajam pada pusatnya untuk beradaptasi ke dalam bifurkasi dari gigi
molar
4) gigi molar, dengan akar yang bergabung membentuk akar
kerucut tang no. 222 dapat digunakan. Mirip dengan desain
tang no. 17, tetapi paruhnya lebih pendek dan tidak memiliki
ujung yang tajam. Gigi yang paling sering menggunakan tang
no.222 adalah molar ketiga mandibula yang telah erupsi.
Tang no. 222
5) Variasi desain utama dari tang molar mandibula adalah no. 23,
yang juga disebut tang cowhorn. Instrument ini didesain
dengan dua paruh yang tajam dan berat yang akan masuk ke
dalam bifurkasi dari molar rahang bawah.
tang no.23 Cowhorn
6) Upper universal dapat digunakan untuk ekstraksi gigi rahang
atas dan bayonet rahang atas mungkin diperlukan untuk
ekstraksi untuk gigi yang kecil atau sisa akar.
7) Untuk gigi sulung rahang bawah, kita memilih menggunakan
tang tipe Ash yang kurang besar daripada kebanyakan untuk
mengurangi ketidaknyamanan pada pasien muda. Tang ash
anterior secara relatif mempunyai paruh yang sempit yang
sangat cocok untuk akar yang kecil pada gigi sulung caninus
dan incisivus. Sementara itu tang ash molar memiliki suatu
tonjolan pada paruh untuk menarik bifurkasi molar gigi sulung
rahang bawah, tapi tidak akan memasuki area bifurkasi yang
lebih jauh yang dapat melukai bicuspid gigi permanen di
bawahnya.
8) tang lower universal dan tang lower cowhorn untuk ekstraksi
bicuspid gigi permanan rahang bawah dan juga molar. Tang
upper dan lower universal seperti pada lower cowhorn juga
tersedia untuk ukuran anak-aanak.
9) Dental elevator tersedia dalam banyak pilihan. Dasar peralatan
untuk operator adalah straight bladed elevator dan crane pic.
1.16. Instrument Tray System
Banyak operator menggunakan metode “tray” untuk menyusun
instrument. Standar set dari instrument adalah dikemas bersama,
sterilisasi, dan dibuka saat melakukan operasi.
1) Alat-alat ekstraksi dasar antara lain syringe lokal anastesi, jarum,
cartridge lokal anastesi, elevator Woodson, kuret periapikal, elevator
lurus yang kecil dan besar, sepasang college pliers, curved hemostat,
penjepit handuk, retractor Austin, suction, gauze. Tang yang
dibutuhkan akan ditambahkan pada tray ini.
2) Tray yang digunakan untuk pembedahan ekstraksi termasuk
instrument-instrumen dalam basic extraction tray ditambah needle
holder dan suture, sepasang suture scissors, elevator periosteal, blade
handle dan blade, tang jaringan Adson, bone file, retractor lidah, root
tip pick, tang jaringan Rusia, sepasang elevator Cryer, rongeur,
handpiece dan bur. Instrument-instrumen ini dapat digunakan untuk
insisi dan refleksi jaringan lunak, pengangkatan tulang, membelah
gigi, pengangkatan akar, debridement luka, dan penjahitan jaringan
lunak.
3) Instrument dapat diletakkan pada nampan datar, dikemas dengan kertas
sterilisasi, dan disterilisasi. Ketika siap digunakan, tray dibawa ke
ruang operasi, dibuka, dan instrument dapat digunakan.