Peran International Civil Aviation Organization dalam
Penanganan Kasus Penembakan Penerbangan Sipil Internasional
Studi Kasus: Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17
Tahun 2014
Skripsi
Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Pendidikan Strata 1
Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro
Penyusun
Nama: Arland Yoga Nugraha Sitorus
NIM: 14010413120006
DEPARTEMEN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
i
Peran International Civil Aviation Organization dalam
Penanganan Kasus Penembakan Penerbangan Sipil Internasional
Studi Kasus: Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17
Tahun 2014
Skripsi
Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Pendidikan Strata 1
Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Diponegoro
Penyusun
Nama: Arland Yoga Nugraha Sitorus
NIM: 14010413120006
DEPARTEMEN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Arland Yoga Nugraha Sitorus
Nomor Induk Mahasiswa : 14010413120006
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Departemen : Hubungan Internasional
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul:
Peran International Civil Aviation Organization dalam Penanganan Kasus
Penembakan Penerbangan Sipil Internasional, Studi Kasus: Penembakan
Pesawat Malaysia Airlines MH17 Tahun 2014
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
skripsi oran lain. Apabila dikemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan
gelar kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan
bilamana diperlukan.
Semarang, 28 Maret 2018
Pembuat Pernyataan,
Arland Yoga N. S.
NIM. 14010413120006
iv
PERSEMBAHAN
Untuk Keluargaku Tercinta, Ir. Albert Sitorus G. Siwi Rudatin
Andhi Yoga Pratama Sitorus Novi Halimi
Adrian Yoga Wardhana Sitorus Chitra Intansari
Serta 298 korban kecelakaan pesawat MH17
vi
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas kesempatan serta kemudahan
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peran
Internasional Civil Aviation Organization dalam Penanganan Kasus Penembakan
Penerbangan Sipil Internasional, Studi Kasus: Penembakan Pesawat Malaysia
Airlines MH17 ini dengan lancer.
Penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan mendukung penulis secara moril dan materil
selama ini:
1. Kedua orang tua penulis, Ir. Albert Sitorus dan G. Siwi Rudatin, yang sudah
memberikan dukungan semangat, doa, serta nasihat-nasihat dalam
menyelesaikan masa studi Strata-1 departemen Hubungan Internasional
Universitas Diponegoro;
2. Kakak-kakak penulis, Andhi Yoga Pratama Sitorus S.T., Adrian Yoga
Wardhana Sitorus S.Kom, Novi Halimi A.Md. Keb, dan Chitra Intansari
S.H., yang sudah memberikan semangat dan nasihat selama proses
penyusunan skripsi dan masa kuliah;
3. Ibu Ika Riswanti Putrantim Ph.D, selaku Kepala Departemen Hubungan
Internasional FISIP UNDIP sekaligus sebagai dosen pembimbing penulis;
4. Mas Marten Hanura S.IP, MPS, selaku Dosen Pembimbing pada saat
pengajuan proposal penelitian sampai skripsi;
vii
5. Seluruh dosen yang ada di departemen Hubungan Internasional, yang sudah
memberikan banyak ilmu yang sangat bermanfaat dalam proses masa studi
penulis. Semoga kebaikan dari bapak, ibu, mas, dan mbak sekalian dibalas
dengan setimpal oleh Allah SWT;
6. Pimpinan dan seluruh jajaran staf yang terdapat dalam Divisi Hubungan
Internasional Kepolisian Republik Indonesia, terutama di bagian kejahatan
internasional, yang sudah memberikan kesempatan dan pengalaman kepada
penulis selama melaksanakan kegiatan magang;
7. Sahabat-Sahabat penulis di Kosan Griya Asah, yang sudah menemani
keseharian penulis selama melakukan masa studi di Undip;
8. Sahabat-Sahabat Organisasi dan kepanitiaan, Terutama Mas Adun, Kak
Sarah, Andro, Humam, Faza, Farah, Nadia, Angel, Dimas, Sidiq, Amir, Lila
dan sahabat-sahabat di Mikat BEM Undip tahun 2014 dan 2016 serta
seluruh panitia yang tergabung dalam Olimpiade Diponegoro 2016, yang
sudah memberikan pengalaman yang menyenangkan selama berorganisasi
pada masa kuliah;
9. Teman-teman tim I KKN desa Rowobelang, Dhio, Ojan, Alfa, Dino, Sasa,
Melly, Adek, Dea, Ummi, yang sudah bahu-membahu mensukseskan KKN
serta menemani selama masa KKN;
10. Sahabat-sahabat Klub Malam, terutama Mustofa, Adam, Audi, Jasuma,
Nehru, Fahri, Jasmin, Yudhis, Rizal, Syahrial, Kristian dan teman-teman
lainnya, atas hiburan-hiburan yang telah diberikan selama masa kuliah;
viii
11. Teman-teman HI UNDIP 2013, HI, Ride!, Himmaka Undip, BEMKM
Undip 2014, BEM Undip 2016 dan Divisi Badminton Olimpiade
Diponegoro 2014 dan 2015
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan.
Akan tetapi penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti-
peneliti berikutnya maupun pembaca sekalian dalam menambah referensi serta
khazanah pengetahuan
Semarang, 28 Maret 2018
Arland Yoga
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………… iv
MOTTO…………………………………………………………………………. v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xiii
DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………….. xiv
ABSTRAKSI……………………………………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah.……………………………………………………..6
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………... 7
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………. 7
1.5 Kerangka Teori..…………………………………………………........ 8
1.6 Metode Penelitian…………………………………………………….. 10
1.6.1 Definisi Konseptual ………………………………………………… 10
1.6.1.1 Kecelakaan Pesawat………………………………………… 10
1.6.1.2 Organisasi Internasional…………………………………….. 11
x
1.6.2 Operasionalisasi Konsep……………………………………………. 13
1.6.2.1 Kecelakaan Pesawat ………………………………………... 13
1.6.2.2 Organisasi Internasional ……………………………………. 13
1.6.3 Tipe Penelitian ……………………………………………………… 14
1.6.4 Jangkauan Penelitian ……………………………………………….. 14
1.6.5 Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 15
1.6.6 Teknik Analisis Data ……………………………………………….. 16
1.6.7 Sistematika Penulisan ………………………………………………. 17
BAB II Kronologi dan Proses Investigasi Penembakan Pesawat Malaysia
Airlines MH17 serta Sejarah dan Penjelasan ICAO
2.1 Kronologi Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17 …………. 20
2.2 Konflik Ukraina-Rusia di Crimea, Ukraina ………………………….. 24
2.3 Investigasi Kecelakaan Pesawat Malaysia Airlines MH17 …………... 28
2.4 Sejarah dan Penjelasan ICAO ………………………………………... 32
BAB III Analisis Peran ICAO dalam Penanganan Kasus Penembakan Pesawat
Malaysia Airlines MH17 dan Peran ICAO Ditinjau dari Hukum Internasional
Penerbangan
3.1 Penanganan Kasus Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17…. 37
3.2 Hukum Penerbangan Internasional …………………………………... 43
3.2.1 Convention on International Civil Aviation ……………………. 44
3.2.2 International Civil Aviation Organization Annex ……………… 48
xi
3.2.3 Convention for the Suppression of Unlawful Acts Against the Safety
of Civil Aviation ………………………………………………… 50
3.3 Peran ICAO dalam Penanganan Kasus Penembakan Pesawat Malaysia
Airlines MH17………………………………………………………… 53
3.3.1 Peran ICAO Sebelum Penembakan Pesawat MH17……………. 54
3.3.2 Peran ICAO Setelah Kecelakaan Pesawat MH17………………. 56
3.3.3 Upaya ICAO Berkaitan dengan Ancaman Bahaya Terhadap
Penerbangan diatas Zona Konflik………………………………. 58
3.4 Analisa Teori Neoliberalisme Institusionalisme akan Peran ICAO…... 60
3.4.1 Instrumen ……………………………………………………….. 61
3.4.2 Arena …………………………………………………………… 63
3.4.3 Pelaku …………………………………………………………... 64
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………… 66
4.2 Saran…………………………………………………………………... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lokasi Terakhir Pesawat MH17 ………………………………… 3
Gambar 2.1 Rute Penerbangan Peswat Malaysia Airlines MH17 …………….. 20
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AAIB : United Kingdom Air Accidents Investigation Branch
ACI : Airports Council International
ANSV : Agenzia Nazionale per la Sicurezza del Volo
ATC : Air Traffic Control
ATSB : Australian Transport Safety Bureau
BEA : Bureau d’Enquetes et d’Analyses pour la Securite de
l’Aviation Civile
BFU : Bundesstelle fur Flugunfalluntersuchung
BUK : Sistem Rudal
CANSO : Civil Air Navigation Services Organisation
DCA : Deparment of Civil Aviation Malaysia
DK-PBB : Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
DSB : Dutch Safety Board
EASA : European Aviation Safety Agency
EUROCONTROL : European Organisation for the Safety of Air Navigation
FIR : Flight Information Region
FL : Flight Level
IAC : Interstate Aviation Committee
IATA : International Air Traffic Association
ICAO : International Civil Aviation Organization
MH17 : Kode Penerbangan komersil pesawat Malaysia Airlines
xv
NATO : North Atlantic Treaty Organization
NBAAI : Ukrainian National Bureau of Air Accident Investigation
NTSC : National Transportation Safety Committee Indonesia
OSCE : Organisation for Security and Cooperation in Europe
PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa
SES : State Emergency Service
UKSATSE : Ukrainian State Air Traffic Service Enterprice
UN : United Nation
UNSC : United Nation Security Council
UTC : Coordinated Universal Time
WTC : World Trade Center
xvi
ABSTRAKSI
Kecelakaan pesawat memiliki kemungkinan yang cukup kecil jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Akan tetapi ketika terjadi, dampak yang ditimbulkan lebih terasa. Seperti kecelakaan pesawat yang terjadi pada Malaysia Airlines penerbangan MH17. Pesawat tersebut dinyatakan hilang ketika berada di wilayah udara Dnipropetrovsk, Ukraina. Dan setelah dilakukan pencarian pesawat tersebut hancur total dan menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat yang ada didalamnya. Berkaca pada Annex 13 Konvensi penerbangan sipil internasional, hak dan tanggung jawab negara ketika terjadi kecelakaan pesawat dan investigasi dapat dimiliki oleh berbagai negara terutama pada penerbangan internasional. Maka dari itu, dibutuhkan peran dari suatu organisasi internasional untuk menengahi dan mengkordinasi berbagai negara yang terlibat didalamnya. ICAO adalah organisasi internasional yang secara khusus menangani aspek penerbangan. Seharusnya ICAO memiliki peran pada penanganan kasus penembakan pesawat tersebut. Penelitian ini akan membahas mengenai peran ICAO dalam penanganan kasus penembakan penerbangan MH17. Dengan menggunakan perspektif neoliberilsme institusianonalisme, akan diketahui seperti apa peran ICAO dalam menangani kasus tersebut. Baik peran yang dilakukan sebelum dan sesudah penembakan terjadi serta setelah laporan investigasi dikeluarkan. Dalam penelitian ini juga akan dibahas peran ICAO menurut hukum internasional penerbangan yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah peran dari ICAO dapat dikategorikan dalam peran instrumen, wadah, dan pelaku. Kata Kunci : ICAO, Penembakan Pesawat, Peran, Konvensi Penerbangan Sipil Internasional
xvii
ABSTRACT
Aircraft incident has a less probability than other transportation. However, it has greater impact when it is occured. Like aircraft incident that happen to Malaysia Airlines flight MH17. That aircraft had been declared missing when flight toward Dnipropetrovsk airspace in Ukraina. After the search, the aircraft went completely dispatch and all the passenger and flight crew had lost their life. Looking through the Annex 13 of Convention on International Civil Aviation, rights and responsibility of state when the aircraft incident happen and the invistigetion can be held by several different country particularly the aircraft is on international flight. Therefore, role of international organization is needed to intercede and coordinate states that involved. ICAO is an international organization specialized on aviation aspect. ICAO necessarily have a role on the case handle of MH17 shootdown. This research have a purpoce to seek the role of ICAO on the case handle of MH17 shootdown. With the perspective of Neoliberalism Institutionalism, will be known the role of ICAO on handling the case. Both the roles performed before and after the shootdown occurred as well as after the investigation report was issued. On this research also describe the role of ICAO according to the international law of aviation. Methodological of this research is qualitative and with the descriptive type of the research. Result of the research identified the roles of ICAO as instrument, arena, and actor. Keyword : ICAO, Aircraft Shootdown, Role, Convention on Civil Aviation Organization