Download - Isi
BAB II
ISI
A. Pengertian Statistik dan Biostatistik
Kata statistik berasal dari bahasa latin yaitu status dan dalam bahasa Inggris yaitu
state yang berarti negara atau untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan
ketatanegaraan. Pada awalnya statistik hanya berkaitan dengan sekumpulan angka
mengenai penduduk suatu daerah atau negara dan pendapatan masyarakat termasuk pula
kumpulan angka yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam menyelesaikan beberapa
masalah. Namun seiring perkembangan zaman, statistik berkembang ke seluruh aspek
kehidupan misalnya produk industri, teknologi, informasi hukum, bisnis dan termasuk
penelitian pada hampir seluruh cabang ilmu.
Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai data tetapi dalam arti luas
statistik dapat diartikan sebagai alat. Statistik adalah sekumpulan konsep dan metode
yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan
tertentu dan mengambil kesimpulan dalamsituasi dimana ada ketidakpastian dan variasi.
Metode statistika sebagai alat bantu untuk menembangkan ilmu pengetahuan dapat
diterapkan pada berbagai disiplin ilmu seperti pertanian, industri, psikologi, ekonomi,
manajemen, termasuk bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Biostatistik merupakan cabang ilmu dari statistik yang berhubungan dengan cara
pengumpulan, kompilasi, pengolahan, dan interpretasi fakta-fakta numeric yang
berhubungan dengan kehidupan manusia yaitu mulai dari kelahiran, sehat, sakit sampai
kematian. Biostatistik atau istilah lainnya statistik kesehatan adalah data atau informasi
yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
B. Jenis Biostatistik (RIZQI)
C. Pengertian Biostatistik Kesehatan
D. Perann Biostatistik Kesehatan
Masalah medis yang ada di Indonesia saat ini diantaranya: keluarga berencana,
demografi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan vital event yaitu kelahiran,
kematian, kesakitan, harapan hidup, dan fertilitas. Peranan biostatistik dalam mengatasi
masalah kesehatan tersebut diantaranya :
1. Mengukur peristiwa penting yang terjadi dalam masysrakat, seperti menghitung
Angka kematian bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI), CBR, CDR, dll. Dengan
menggunakan pendekatan biostatistik Angka kejadian kematian dapat dihitung
secara tepat sehingga dapat diobservasi penyebab dan cara pencegahannya.
2. Mengukur status kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan dalam kelompok
masyarakat. Angka kejadian malaria, kejadian diare, dll. Dengan mengatahui status
kesehatan masyarakat di wilayah tertentu, petugas kesehatan bisa memberikan
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan di wilayah itu
3. Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu wilayah dengan wilayah lain,
seperti misalnya Kejadian Penyakit Diabetes Melitus penduduk perkotaan dan
penduduk pedesaan, Kejadian penyakit Stroke antara wilayah Desa satu dengan desa
yang lain. Dengan membandingkan status kesehatan masayarakat di wilayah tertentu,
maka petugas kesehatan dapat memberikan edukasi kepada mayarakah untuk
meningkatkan status kesehatan serta mepertahankan satus kesehatan yang sudah baik
di wilayah tersebut.
4. Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa mendatang seperti misalnya Angka
kejadian penyakit degeneratif masa mendatang, ini diperlukan pengumpulan data dan
analisa yang nantinya akan diproses terlebih dahulu menjadi sebuah data yang dapat
disajikan dan disimpulan secara tepat. Observasi ini melihat dari aspek demografis,
aspek sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.
5. Evaluasi tentang keberhasilan dan kegagalan suatu program kesehatan yang
diharapkan bisa dijadikan koreksi bagi petugas kesehatan untuk memperbaikinya.
Misalnya, evaluasi dalam pemberian penyuluhan imunisasi.
6. Keperluan masyarakat terhadap tempat pelayanan kesehatan. , seperti misalnya,
kebuituhan akan rumah sakit, puskesmas, dll. Karena dengan itu, masyarakat sadar
betapa pentingnya tempat pelayanan kesehatan masayarakat untuk mengurangi angka
kejadian penyakit serta memperbaiki status kesehatan masyarakat di masa kini dan
masa yang akan datang.