Download - Jenis Reaksi Kimia

Transcript
Page 1: Jenis Reaksi Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Reaksi kimia merupakan kunci utama ilmu kimia. Dengan mereaksikan

suatu zat,berarti kita merubah zat lain baik sifat maupun wujudnya. Reaksi

kimia adalah suatu proses perubahan kimia yang terjadi pada suatu materi

yang menghasilkan zat baru. Persamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif

peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergabung dengan secara

kuantitatif menyatakan jumlah zat yang bereaksi,serta jumlah produk

pereaksi. Persamaan kimia menggunakan kimia untuk menunjukkan apa yang

terjadi saat reaksi kimia berlangsung.

Reaksi-reaksi kimia dapat diamati dari perubahan yang terjadi.

Diantaranya perubahan warna,perubahan wujud dan yang paling utama

adalah perubahan zat yang disertai perubahan energi dalam bentuk kalor.

Hampir sebagian besar reaksi kimia dilakukan dalam larutan. ada 3 macam

reaksi yang berlangsung dalam larutan,yaitu reaksi pengendapan,reaksi

netralisi,dan reaksi pembentukan gas.

Dalam bidang farmasi,reaksi kimia merupakan konsep dasar yang paling

penting. Prinsip kerja reaksi kimia banyak digunakan dalam mencampur

senyawa-senyawa yang hendak dijadikan sebagai obat. Sehingga dapat

diketahui reaksi apa saja yang terjadiapabila kita mencampur senyawa yang

satu dan lainnya dan menjadi dasar untuk berbagai praktikan.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud percobaan

Mengetahui dan memahami jenis-jenis dan terjadinya reaksi kimia

Page 2: Jenis Reaksi Kimia

2. Tujuan percobaan

a. Untuk menunjukkan berbagai jenis reaksi kimia.

b. Untuk dapat mengamati terjadi atau tidaknya reaksi kimia.

c. Untuk menggunakan persamaan kimia dalam menggambarkan reaksi

kimia.

C. Prinsip percobaan

Penentuan reaksi kombinasi pada sampel (aluminium foil) yang diamati

perubahan warna pada aluminium foil pada saat pembakaran.

Penentuan reaksi dekomposisi pada sampel (KBr dan KBrO3) yang

dipanaskan dengan indikator korek api serta (NH4)2SO4 yang dipanaskan

dengan indikator kertas lakmus.

Penentuan reaksi subtitusi pada sampel (Fe + NaOH, Fe + H2SO4, Fe +

HCl, Al + NaOH, Al + H2SO4, Al + HCl) yang dihomogenkan dalam tabung

reaksi.

Penentuan reaksi metatesis pada sampel (HCl + NaOH, FeCl3 + NaOH,

KBr + AgNO3, KBrO3 +AgNO3, CaCl2 + H2SO4, HCl + AgNO3, dan AgNO3

+ NaCl) yang dihomogenkan dalam tabung reaksi.

Page 3: Jenis Reaksi Kimia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori umum

Reaksi kimia adalah suatu perubahan dari satu senyawa atau molekul

menjadi senyawa lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik. Biasanya

merupakan reaksi antara ion , sedangkan reaksi yang terjadi pada senyawa

organik biasanya dalm bentuk molekul.

Struktur organik ditandai dengan adanya ikatan kovalen antara atom-

atom molekulnya. Oleh karena itu, reaksi kimia pada senyawa organik

dengan adanya pemutusan ikatan kovalen dan pembentukan ikatan kovalen

yang baru.

Proses pemutusan ikatan kovalen dan pembentukan ikatan kovalen yang

baru membutuhkan waktu yang sangat tergantung pada kondisi saat

berlangsungnya suatu reaksi. Proses ini mungkin terjadi secara berpisah,

seperti pada reaksi yang berlangsung secara bertahap dimana pemutusan

ikatan mungkin mendahului pembentukan ikatan baru atau dapat berlangsung

secara serentak. (Riswujanto,1996 : 83)

Dengan mengetahui beberapa sifat-sifet jenis reaksi, kita dapat

menerangkan reaksi-reaksi kimia lebih mudah dan mungkin reaksi itu terjadi

lebih mudah dipahami. Satu skema klasifikasi yang menerangkan semua

reaksi kimia.

1. Pembakaran

Pembakaran adalah suatu reaksi dimanasuatu unsur atau senyawa

bergabung denga oksigen dengan membentuk senyawa yang

mengandung oksigen sederhana, misalnya CO2, H2O, dan SO2. Reaksi

propana dengan oksigen merupakan eaksi pembakaran.

Page 4: Jenis Reaksi Kimia

2. Penggabungan

Penggabungan adalah suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih

kompleks terbentuk dari dua/lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur

maupun senyawa). Reaksi merupakan sintesis dari unsur-unsurnya,

metanol dari CO dan H2.

3. Penguraian

Penguraian adalah suatu reaksi kimia dimana suatu zat dipecah

menjadi zat yang leih sederhana.

4. Penggantian

Penggantian adalah suatu reaksi dimana sebuah unsur memindahkan

unsur lain daam suatu senyawa.

5. Metatesis

Metatesis adalah suatu reaksi kimia dimana terjadi pertukaran antara

2 reaksi. Dalam reaksi NO3- dan C- ditukar tempatnya sehingga NO3-

bergabung dengan Na+ dan Cl- bergabung dengan Ag+ membentuk AgCl

yang tidak larut. (Petrucci, 1989 : 96)

Kriteria yang pasti untuk mengenali suatu perubahan kimia didasarkan

pada pemahaman mendalam dan informasi yang diperoleh dalam

perkembangan ilmu kimia deksriptif. Tiga macam perubahan selalu menyertai

reaksi kimia. Ketika reaksi kimia berlangsung, pereaksi berubah menjadi hasil

reaaksi yang mempunyai ( I ) sulfat, ( 2 ) susunan dan ( 3 ) energi dalam yang

berlainan. (Putjaatmaka, 2001 : 88)

Reaksi kimia menunjukkan kesetimbangan dinamis, di mana terdapat

reaktan dan produk tetapi keduanya tidak lagi mempunyai kecenderungan

unutk berubah. Kadang-kadang konsentrasi produk jauh lebih besar daripada

konentrasi reaktan yangbelum bereaksi dalam campuran kesetimbangan

Page 5: Jenis Reaksi Kimia

sehingga untuk tujuan praktisnya reaksi dikatakan “sempurna”. (Afkins, 2003

: 226)

Secara umum kita dapat menyetarakan persamaan kimia molekul

beberapa tahap sebagai berikut (Raymond Chang, 2004 : 71) :

a. Identifikasi semua reaktan dan produk, kemudian tulis rumus molekul

yang benar, masing-masing dari sisi kiri dan kanan dari persamaan.

b. Setarakan persamaan tersebut dengan mencoba berbagai koefisien yang

berbeda jumlah atom dari tiap unsur pada kedua sisi persamaan agar kita

dapat mengubah koefisien tetapi subksripnya tidak boleh diubah.

Permukaan subksrip ( angka dalam rumus molekul ) akan mengubah

identitas dari senyawa misalnya 2NO2 berarti dua molekul nitrogan

dioksida. Tetapi nilai kita lipatduakan subksripnya. Kita memperoleh

N2O4 yaitu dinitrogen tetra oksida, senyawa yang jauh berbeda.

Persamaan reaksi adalah persamaan yang menyatakan perubahan materi

dalam suatu reaksi kimia. Contohnya C + O2 CO2. Zat-zat yang ada

disebelah kiri tanda panah adalah hasil reaksi ( produk ). Apabila persamaan

reaksinya belum setara antar jumlah disebelah kiri dan kanan tanda panah

belum sama. Maka persamaan reaksi harus disetarakan dengan menambahkan

angka koefisien didepan rumus kimia zat-zat. (Jamal, 2003 : 24)

Studi tentang reaksi kimia dan mekanisme reaksi dipelajari dalm kinetika

kimia. Pengetauan tentang kinetika kimia sangat penting untuk penerapan

kimia dalam skala industri. Rancangan industri kimia seringkali didasarkan

pada kecepatan reaksi dan perubahan kecepatan reaksi akibat perubahan suhu,

tekanan dan konsentrasi. Rumus kimia ada yang berjalan sangat cepat, tetapi

ada yang sangat lambat. Peluruhan radioaktif misalnya ada yang berjalan

sangat cepat (dalam orde detik) namun ada yang berjalan sangat lambat

(dalam orde tahun). (Laboratorium Kimia FMIPA UNM, 2010 : 28)

Page 6: Jenis Reaksi Kimia

B. Uraian Bahan

1. Air suling (Dirjen POM, 1979 : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Berat molekul : 18,02 gr/mol

Pemerian : cairan jernih,tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebagai zat pelarut

2. NaOH (Dirjen POM, 1979 : 412)

Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM

Nama lain : natrium hidroksida

Rumus molekul : NaOH

Berat molekul : 40, 60 gr/mol

Pemerian : bentuk batang, butiran, massa hblur atau keping,

kering keras, rapuh dan menunjukkan susunan

hablur : putih,mudah meleleh basah, sangat

alkalif dan korolif, segera menyerap karbon

dioksida.

Page 7: Jenis Reaksi Kimia

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air,etanol (95%)P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : reaktan dalam proses metatesis

3. Asam klorida ( Dirjen POM, 1979 : 649 )

Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama lain : asam klorida

Rumus molekul : HCl

Berat molekul : 36,46

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, berasap, bau

merangsang, jika diencerkan denagn dua bagian

air, asap dan bau hilang

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : reaktan dalam proses subtitusi

4. Kalium iodida (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : KALII IODIDUM

Nama lain : kalium iodida

Rumus molekul : KI

Berat molekul : 166,0 gr/mol

Pemerian : hablur, heksa hidral, transparan atau tidak

berwarna, opak dan putih, atau serbuk putih,

higroskopik

Page 8: Jenis Reaksi Kimia

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebagai pembanding dalam reaksi dekomposisi

KIO3

5. Besi (III) Nitrat (Dirjen POM, 1979 : 763)

Nama resmi : FERROSI NITRAT

Nama lain : Besi ( III ) Nitrat

Rumus molekul : Fe(NO3)2

Berat molekul : 404,0 gr/mol

Pemerian : serbuk putih

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : reaktan dalam proses metatesis

6. Natrium karbonat (Dirjen POM, 1979 : 400)

Nama resmi : NATRII CARBONAS

Nama lain : natrium karbonat

Rumus molekul : Na2CO3

Berat molekul : 124,00 gr/mol

Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : reaktan dalam proses metatesis

7. Perak nitrat (Dirjen POM, 1979 : 97)

Page 9: Jenis Reaksi Kimia

Nama resmi : ARGENTI NITRAS

Nama lain : perak nitrat

Rumus molekul : AgNO3

Berat molekul : 169, 87 gr/mol

Pemerian : hablur transparan atau serbuk hablur berwarna

putih, tidak berbau, menjadi gelap jika kena

cahaya

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam etanol

(95%)P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : pereaksi

8. Barium klorida (Dirjen POM, 1979 : 656)

Nama resmi : BARII CHLORIDUM

Nama lain : barium klorida

Rumus molekul : BaCl2

Berat molekul : 208,336 gr/mol

Pemerian : hablur tidak berwarna

Kelarutan : larut dalam 5 bagian air

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : pereaksi

9. Asam sulfat (Dirjen POM,1979 : 794)

Page 10: Jenis Reaksi Kimia

Nama lain : ACIDUM SULFARIUM

Nama lain : asam sulfat

Rumus molekul : H2SO4

Berat molekul : 98,07 gr/mol

Pemerian : cairan kental seperti minyak, korosif, tidak

berwarna, jika ditambahkan air menimbulkan

panas

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : pereaksi

10. Kalium iodat (Dirjen POM, 1979 : 689)

Nama lain : KALII IODAT

Nama lain : kalium iodat

Rumus molekul : KIO3

Berat molekul : 213,998gr/mol

Pemerian : serbuk hablur putih

Kelarutan : larut dalam air

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebagai reaktan

11. Kalium nitrat (Dirjen POM, 1979 : 691)

Nama lain : KALIUM NITRAS

Page 11: Jenis Reaksi Kimia

Nama lain : kalium nitrat

Rumus molekul : KNO3

Berat molekul : 101,1032 gr/mol

Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk habur putih

Kelarutan : larut dalam 3,3 bagian air

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : reaktan dalam metatesis

12. Kalium kromat (Dirjen POM, 1979 : 690)

Nama lain : KALIUM KROMAT

Nama lain : kalium kromat

Rumus molekul : K2CrO4

Berat molekul : 194,1902 gr/mol

Pemerian : massa hablur kuning

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air jernih

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : reaktan dalam metatesis

13. Natrium klorida (Dirjen POM, 1979 : 403)

Nama lain : NATRII CHLORIDUM

Nama lain : natrium klorida

Rumus molekul : NaCl

Page 12: Jenis Reaksi Kimia

Berat molekul : 54,44 gr/mol

Pemerian : hablur heksahedral, tidak berwarna atau serbuk

hablur putih, tidak berbau, rasa asin.

Kelarutan : larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air

mendidih, dan dalam lebih 10 bagian gliserol,

sukar larut dalam etanol (95%) P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : reaktan dalam metatesis

14. Aluminium foil (Dirjen POM,1979 : 639)

Nama lain : ALUMINII

Nama lain : aluminium foil

Rumus molekul : Al

Berat molekul : 26,92 gr/mol

Pemerian : warna keperakan, tidak berbau, tidak berasa

Kelarutan : tidak larut dalam

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : reaktan

C. Prosedur kerja

1. Reaksi kombinasi

Page 13: Jenis Reaksi Kimia

a. Ambil sepotong aluminium foil sekitar 2 0,5 inc. pegang salah satu

ujungnya dengan pinset atau penjepit tabung dan ujung lainnya di

bagian terpanas nyala api bunsen. Amati apa yang terjadi dan catat

hasil pengamatan anda dan selesaikan persamaan reaksi

keseimbangan jika anda melihat bahwa terjadi reaksi. Simpan

aluminium foil pada sebuah kawat kasa untuk mendinginkannya.

b. Ambil sepotong kawat tembaga, pegang disalah satu ujung dengan

sepasang pinset atau penepit dan ujung lainnya di bagian terpanas

dari nyala api bunsen. Amati apa yang terjadi dengan logam. Catat

pengamatan anda dan selesaikan persamaan keseibangan jika anda

melihat bahwa reaksi telah terjadi. Dinginkan kawat pada kawat

kasa.

c. Korek yang bagian abu-abu dari permukaan aluminium yang

diperoleh pada langkah no.1 ka dalam tabung reaksi. Tambahkan 1

ml air dan kocok. Apakah padatan terlarut? Catat pengamatan anda.

d. Korek bagian yang hitam dari permukaan tembaga yang diperoleh

pada langkah no.2 ke tabung reaksi. Tambah 1 ml air dan kocok.

Apakah padatan terlarut? Catat pengamatan anda.

2. Reaksi dekomposisi

a. Dekomposisi amonium karbonat. Masukkan 0,5 g amonium karbonat

ke dalam tabung reaksi kering dan bersih. Panaskan tabung reaksi

pada nyala api bunsen. Letakkan selembar kertas lakmus merah yang

basah pada mulut tabung reaksi. Apa yang terjadi? Apakah ada gas

yang dihasilkan ? apa yang terjadi padawarna kertas lakmus? Gas

amonia bersifat basa dan ternyata kertas lakmus merah basah

berubah menjadi biru. Catat pengamatan anda dan selesaikan

persamaan jika anda melihat bahwa reaksi telah terjadi

b. Dekomposisi kalium iodat

Page 14: Jenis Reaksi Kimia

1) Ambil 3 tabung reaksi yang kering dan bersih. Berikan label dan

tambahkan 0,5 g senyawa dibawah ini :

a) KIO3 2) KIO3 3) KI

2) Panaskan tabung reaksi no.1 dengan api terpanas dari bunsen.

Jauhkan penjepit tabung reaksi dibagian ujung atas tabung

tersebut. Sementara tabung 1 dipanaskan, ambil kayu belat yang

manyala, taruh dekat mulut tabung reaksi. Oksigen

menyebabkan pembakaran korek bersinar lebih cerah atau

mungkin mejadi api dengan khadiran oksigen. Catat apa yang

terjadi pada korek dan tuliskan persamaan reaksi.

3) Keluarkan tabung reaksi dari api dan biarkan hingga dingin.

Tambahkan 5 ml air suling untuk masing-masing dari tiga

tabung tes dan aduk secara menyeluruh untuk memastikan

bahwa padatab benar-benar terlarut. Tambahkan 10 tetes larutan

AgNO3 0,1 M untuk setiap tabung uji. Amata apa yang terjadi

pada setiap larutan. Catat warna psipitat dan seimbangkan

persamaan untuk reaksi ini. (KIO3 dan padatan KI dapat

dibedakan oleh hasil uji dengan AgNO3.Agl adalah endapan

kuning,AgIO3 adalah endapan putih). Senyawa apa yang terjadi

dalam tabung 1 setelah dipanaskan?

3. Reaksi subtitusi

a. Dalam rak tabung reaksi, aturlah tabung reaksi berlabel dari 1

samapai 9. Masukkan 1 ml (sekitar 20 tetes) dari laruan dibawah ini

denagn sepotong logam.

1) H2O Ca

2) H2O Fe

Page 15: Jenis Reaksi Kimia

3) H2O Cu

4) HCl 3 M Zn

5) HCl 6 M Pb

6) HCl 6 M Cu

7) NaNO3 0,1 M Al

8) CuCl2 0,1 M Al

9) AgNO3 0,1 M Cu

b. Amati campuran selama 20 menit. Perhatikan setiap perubahan

warna, evolusi gas, setiap pembentukan presipitat, atau perubahan

energi ( pegang setiap tabung reaksi dan perhatikan apakah tabung

menjadi lebih hangat atau dingin ) yang terjadi selama reaksi : catat

observasi anda pada tempat yang sesuai pada lembar laporan (9).

Tulis persamaaan reaksi yang trjadi secara lengkap. Untuk kasus-

kasus dimana tidak ada reaksi yang terjadi,tulis “ tidak breaksi “.

c. Buang logam yang tidak bereaksi seperti yang diarahkan oleh

instruktur anda.

4. Reaksi metatesis

a. Setiap percobaan pada bagian membutuhkan pencampuran volume

yang sama dari dua larutan dalam tabung reaksi. Gunakan sekitar 10

tetes setiap larutan. Catat pengamatan anda pada saat pencampuran

(10). Ketika timbul tanda- tanda adanya reaksi, pgang abung reaksi

untuk mengetahui adanya perubahan energi (eksotermik atau

endotermik). Larutan untuk dicampur diuraikan dalam tabel di

bawah ini.

Page 16: Jenis Reaksi Kimia

NaCl 0,1 M KNO3 0,1 M

NaCl 0,1 M AgNO3 0,1 M

Na2CO3 0,1 M HCl 3 M

NaOH 3 M HCl 3 M

BaCl2 0,1 M H2SO4 3 M

Pb(NO3)2 0,1 M K2CrO4 0,1 M

Fe(NO3) 0,1 M NaOH 3 M

Cu(NO3)2 0,1 M NaOH 3 M

b. Bila terjadi reaksi tulis persamaan keseimbangan reaksinya, tandai

bila terjadi endapan, gas, atau perubahan warna.

c. Buang larutan sesuai petunjuk instruktur anda

Beberapa endapan yang tidak larut

AgCl Putih

Ag2CrO4 Merah

AgIO3 Putih

Agl Kuning

BaSO4 Putih

Cu(OH)2 Biru

Fe(OH3) Merah

PbCrO4 Kuning

PbI2 Kuning

PbSO4 Putih

Page 17: Jenis Reaksi Kimia

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

Alat- alat yang digunakan dalam percoaan ini: batang pengaduk

1 buah, botol semprot 1 buah, spiritus 1 buah, gelas ukur 2 buah, kawat

kasa, penjepit tabung 2 buah, pinset 1 buah, pipet tetes 6 buah, rak tabung

reaksi 2 buah, sendok porselin 1 buah, dan tabung reaksi 14 buah, kawat

tembaga, kayu bulat, korek api, aluminium foil.

2. Bahan yang digunakan

Bahan-bahan yang digunakan adalah air suling, AgNO3 0,1 M, BaCl

0,1 M, CaCl 0,1 M, Cu(NO3)2 0,1 M, Fe(NO3)2 0,1 M, HCl 3 M dan 6 M,

H2O, H2SO4 3 M, ICIO3 0,1 M, K2CrO4 0,1 M, kertas lakmus merah,

KNO3 0,1 M, NaCl 0,1 M, NaCO3 0,1 M, Na2CO3 0,1 M, NaOH 3 M,

NaNO3 0,1 M, dan Pb(NO3)2 0,1 M.

B. Cara kerja

1. Reaksi kombinasi

a. Disiapkan alat dan bahan;

Page 18: Jenis Reaksi Kimia

b. Diambil aluminium foil (alfol) kemudian dibakar menggunakan

spiritus;

c. Diamati perubahan yang terjadi;

2. Reaksi dekomposisi

a. Dekomposisi kalium bromat dan kalium bromida

1) Disiapkan alat dan bahan;

2) Dimasukkan KBrO3 dan KBr pada tabung reaksi yang berbeda;

3) Dipanaskan diatas spiritus sambil tabung digoyangkan;

4) Dinyalakan korek api diatas mulut tabung;

5) Diamati perubahan nyala api.

b. Dekomposisi amonium kromat

1) Disiapkan alat dan bahan;

2) Dimasukkan (NH4)2CO3 ke dalam tabung reaksi;

3) Dipanaskan diatas spiritus dan ditambahkan kertas lakmus

merah;

4) Diamati perubahan kertas lakmus;

3. Reaksi subtitusi

a. Disiapkan alat dan bahan;

b. Diambil 6 buah tabung reaksi, diisikan 2 tabung untuk H2SO4, 2

tabung untuk NaOH, dan dua tabung untuk HCl;

Page 19: Jenis Reaksi Kimia

c. Ditambahkan masing- masing Fe (besi) dan Al (aluminium) pada

setiap tabung reaksi;

d. Didiamkan ± 20 menit;

e. Diamati perubahn yang terjadi.

4. Reaksi metatesis

a. Disiapkan alat dan bahan;

b. Diambil 6 tabung reaksi dan masing-masing tabung

diisi HCl+NaOH, FeCl+NaOH, KBr+AgNO3, CaCl2+H2SO4,

AgNO3+HCl, dan AgNO3+NaCl;

c. Dihomogenkan;

d. Diamati perubahan yang terjadi.

BAB IV

Page 20: Jenis Reaksi Kimia

HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan

1. Reaksi Kombinasi

Perlakuan Hasil Pengamatan

Aluminium Foil dipanaskan

Terjadi perubahan warna menjadi abu-abu dan bentuk agak megkerut

2. Reaksi Dekomposisi KBrO3 dan KBr

No. Perlakuan Hasil Pengamatan

1. KBrO3 dipanaskan, kemudian dinyalakan korek api di atas mulut tabung.

Nyala api membesar

2. KBr dipanaskan, kemudian dinyalakan korek api di atas mulut tabung.

Nyala api tetap

3. Reaksi Dekomposisi (NH4)2CO3

Perlakuan Hasil Pengamatan

(NH4)2CO3 dipanaskan di atas pembakar bunsen lalu dimasukkan kertas lakmus merah ke dalam tabung

Kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru (basa)

4. Reaksi Substitusi

No. Perlakuan Hasil Reaksi

1. Fe + H2SO4 Sedikit gelembung

2. Fe + NaOH Tidak terjadi reaksi

3. Fe + HCl Ada gelembung, warna abu-abu

Page 21: Jenis Reaksi Kimia

4. Al + H2SO4 Tidak terjadi reaksi, warna jernih

5. Al + NAOH Bereaksi, sedikit gelembung

6. Al+HCl Terapung, tidak terjadi reaksi

5. Reaksi Metatesis

No. Perlakuan Hasil Reaksi

1. HCl+NaOH Panas (eksoterm); bening

2. FeCl+NaOH Panas (eksoterm); orange

3. KBrO3+AgNO3 Kuning kehijauan dan ada endapan

4. CaCl2+ H2SO4 Tidak terjadi reaksi/perubahan

5. AgNO3+HCl Endoterm; bening

6. AgNO3+NaCl Endapan putih dan keruh.

B. Reaksi Kimia

1. Reaksi Kombinasi

2Al + 3O2 Al2(O2)3

2. Reaksi Dekomposisi

a. 2KBrO3 2KBr + 3O2

b. (NH4)2CO3 2NH4 + CO3

3. Reaksi Substitusi

a. Fe + H2SO4 Fe2( SO4)3 + 2H+

b. Fe + 3HCl FeCl3 + 3H+

c. Al + 3H2SO4 Al2 (SO4)3 + 6H+

Page 22: Jenis Reaksi Kimia

d. Al + 3HCl Al Cl3 + 3H+

4. Reaksi Metatesis

a. HCl + NaOH NaCl + H2O

b. FeCl3 + 3NaOH 3NaCl + Fe(OH)3

c. KBrO3 + AgNO3 AgBrO3 + KNO3

d. AgNO3 + HCl AgCl + HNO3

e. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

5. Reaksi Pada Penuntun

a. H2O + Ca CaOH + H+

b. 3H2O + Fe Fe(OH)3 + 3H+

c. 2H2O + Cu Cu(OH)2 + 2H+

d. 2HCl + Zn ZnCl2 + 2H+

e. 2HCl + Pb PbCl2 + 2H+

f. 2HCl + Cu CuCl2 + 2H+

g. 3NaNO3 + Al Al(NO3)3 + 3Na+

h. 3CuCl2 + 2Al 2AlCl3 + 3Cu2+ (tidak terjadi reaksi)

i. 2AgNO3 + Cu Cu(NO3)2 + 2Ag+

Page 23: Jenis Reaksi Kimia

j. NaCl + KNO3 NaNO3 + KCl

k. NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3

l. Na2CO3 + 2HCl H2 CO3 + 2NaCl

m. NaOH + HCl NaCl + H2O

n. BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl

o. Pb(NO3)2 + K2CrO4 2KNO3 + PbCrO4

p. Fe(NO3)2 + 2NaOH Fe(OH)3 + 2NaNO3

q. Cu(NO3)2 + 2NaOH 2NaNO3 + Cu(OH)2

BAB V

PEMBAHASAN

Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia ataupun unsur kimia

yang melibatkan perubahan struktur dari molekul yang umumnya berkaitan

dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia,

terjadi proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi

menghasilkan produk.

Ada empat jenis reaksi kimia yang mendasari semua reaksi, yaitu :

1. Reaksi Kombinasi

Page 24: Jenis Reaksi Kimia

Reaksi kombinasi disebut juga reaksi penggabungan, yaitu senyawa-

senyawa yang lebih sederhana bergabung atau berikatan membentuk senyawa

baru yang lebih kompleks.

A + B AB

2. Reaksi Dekomposisi

Reaksi dekomposisi atau reaksi penguraian adalah reeaksi yang

menguraikan senyawa yang kompleks menjadi senyawa yamg lebih

sederhana.

AB A + B

3. Reaksi Substitusi

Reaksi substitusi disebut juga reaksi penggantian tunggal di mana satu

komponen menggantikan komponen lainnya dalam suatu senyawa.

AB + C CB + A

4. Reaksi Metatesis

Reaksi metatesis atau reaksi penggantian ganda merupakan reaksi yang

melibatkan pertukaran bagian pereaksi dan membentuk senyawa baru.

Dalam reaksi kimia melibatkan juga deret volta, yaitu urutan logam-logam

(ditambah hidrogen) berdasarkan kenaikan potensial elektroda standarnya. Urutan

deret volta, yaitu :

Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au

Pada deret volta, unsur logam dengan potensial elektroda lebih negatif

ditempatkan di bagian kiri, sedangkan dengan potensial elektroda yang positif

diletakkan di bagian kanan, semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret

tersebut, maka logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron) dan

logam logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami

oksidasi). Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret

tersebut, maka logam semakin kurang reaktif (semakin sulit melepas elektron) dan

logam merupakan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah mengalami

reduksi).

Dapat diketahui bahwa terjadinya reaksi kimia jika terdapat tanda-tanda

sebagai berikut :

Page 25: Jenis Reaksi Kimia

1. Perubahan Warna

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Contohnya pada

fosfat putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala

putih dan menghasilkan asap putih campuran Fosfor (III) Oksida dan Fosfor

(V) Oksida.

2. Perubahan Suhu

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang

terjadi disebabkan adanya pemutusan ikatan antar atom pereaksi dan

pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk

memutuskan ikatan, diperlukan energi. Untuk pembentukan ikatan yang baru,

dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.

Reaksi yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut reaksi

eksotermis, dan reaksi yang menyerap energi disebut reaksi endotermis.

3. Pembentukan Endapan

Ketika mereaksikan 2 larutan dalam tabung reaksi, kadang terbentuk

senyawa yang tidak larut, berbentuk padatan, dan terpisah dari larutannya

yang disebut dengan endapan.

4. Pembentukan Gas

Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk

ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang

direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dengan baunya yang khas sepereti

asam sulfida (H2S) dan Amonia (NH3) yang berbau busuk atau tajam.

Pada percobaan jenis reaksi kimia ini, ada empat jenis reaksi yang ingin

diketahui, yaitu reaksi kombinasi, dekomposisi, subttitusi, dan metatesis. Jenis

reaksi yang pertama dicobakan adalah reaksi kombinasi. Pada percobaan reaksi

ini, sampel yang digunakan adalah alumunium foil. Alumunium foil dipotong

dengan ukuran sekitar 4 x 10 cm kemudian dijepit salah satu ujung alumunium

Page 26: Jenis Reaksi Kimia

foil dengan penjepit dan dibakar di atas nyala api spiritus. Setelah kurang lebih 5

menit dibakar, alumunium foil dijauhkan dari api dan diamati perubahan yang

terjadi pada alumunium foil.

Dari hasil pembakaran alumunium foil, sampel yang awalnya berwarna silver,

elastis, dan tidak mudah sobek berubahh menjadu warna keabu-abuan, agak

rapuh, dan mudah sobek. Perubahan perubahan tersebut menunjukkan bahwa

alumunium foil mengalami reaksi saat pembakaran dan bereaksi dengan oksigen

(O2). Alumunium foil berkombinasi dengan oksigen sehingga membentuk

senyawa yang lebih kompleks, yaitu alumunium oksida.

Reaksi yang kedua, yaitu rekasi kombinasi. Pada percobaan ini dilakukan dua

jenis rekasi dekomposisi, yaitu dekomposisi kalium bromat dan dekomposisi

ammonium karbonat. Pada dekomposisi kalium bromat, sampel yang digunakan

adalah kalium bromat (KBrO3) dan kalium bromida (KBr). Dimasukkan kalium

bromida secukupnya ke dalam tabung reaksi, dipanaskan di atas api spiritus

kemudian didekatkan nyala korek api di dekat mulut tabung dan diperhatikan

nyala apinya. Selanjutnya, dimasukkan kalium bromat secukupnya ke dalam

tabung reaksi, dipanaskan di atas api spiritus kemudian didekatkan didekatkan

nyala korek api ke mulut tabung dan diperhatikan nyala korek api tersebut.

Dibandingkan besar nyala korek api yang pertama dengan nyala korek api yang

kedua, dicatat hasil yang diperoleh. Kemudian dilakukan percobaan dekomposisi

amonium karbonat ((NH4)2CO3). Amonium karbonat dimasukkan ke dalam tabung

reaksi secukupnya, diletakkan kertas lakmus merah pada mulut tabung dan tabung

reaksi tersebut dipanaskan. Diamati perubahan-perubahan yang terjadi pada

sampel.

Pada dekomposisi kalium bromat diperoleh hasil bahwa nyala korek api yang

didekatkan pada mulut tabung reaksi yang berisi kalium bromat lebih besar

daripada nyala korek api yang didekatkan pada tabung reaksi yang berisi kalium

bromida. Hal ini terjadi karena kalium bromat mengalami dekomposisi atau

penguraian menjadi kalium bromida dan oksigen. Seperti yang diketahui secara

Page 27: Jenis Reaksi Kimia

umum bahwa oksigen akan semakin memperbesar nyala api. Sedangkan pada

sampel kalium bromida, nyala api konstan. Hal ini terjadi karena kalium bromida

tidak bereaksi saat dipanaskan. Kemudian pada dekomposisi amonium sulfat, saat

pembakaran kertas lakmus yang awalnya berwarna merah berubah menjadi warna

biru, yang menunjukkan adanya reaksi pada amonium sulfat dan hasil reaksi

tersebut ada yang bersifat basa. Selain itu tercium bau menyengat saat sampel

dipanaskan, yaitu seperti bau pesing. Berarti hal ini menunjukkan bahwa

amonium sulfat terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu amonia,

oksigen, dan air. Amonia bersifat basa sehingga mengubah lakmus merah menjadi

biru dan amonia memiliki pemerian yaitu berbau menyengat atau pesing.

Reaksi selanjutnya adalah reaksi substitusi. Pada reaksi ini digunakan enam

tabung reaksi dengan larutan asam sulfat, natrium hidroksida, dan asam klorida

serta digunakan dua jenis logam, yaitu besi dan alumunium foil. Tabung pertama

dimasukkan serbuk besi dengan asam sulfat, tabung kedua diisi dengan

alumunium foil dan asam sulfat, tabung ketiga diisi alumunium dan natrium

hidroksida, tabung keempat diisi serbuk besi dan natrium hidroksida, tabung

kelima diisi alumunium foil dan asam klorida, dan tabung reaksi keenam diisi

serbuk besi dan asam klorida. Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi, disimpan tabung-tabung tersebut ke rak tabung reaksi dan diamati

perubahan atau reaksi yang terjadi.

Hasil percobaan dari keenam tabung reaksi tersebut, hanya sampel

alumunium foil dengan natrium hidroksida dan sampel besi dengan asam klorida

yang bereaksi, ditandai dengan adanya gelembung-gelembung gas. Alumunium

foil dan natrium hidroksida bereaksi membentuk logam natrium dan alumunium

hidroksida, besi dan asam klorida bereaksi membentuk hidrogen dan besi klorida.

Sedangkan keempat sampel lainnya tidak mengalami reaksi. Konsep bereaksi atau

tidaknya suatu larutan yang ditambahkan dengan logam bergantung pada

kereaktifannya. Secara sederhana, hal ini dapat dijelaskan dengan konsep deret

Volta (telah dijelaskan pada awal pembahasan), yaitu urutan logam-logam yang

disusun berdasarkan kereaktifannya. Logam-logam yang berada di sebelah kanan

Page 28: Jenis Reaksi Kimia

dapat mereduksi logam yang berada di sebelah kirinya, tetapi logam di sebelah

kiri tidak dapat mereduksi logam di sebelah kanannya. Namun pada percobaan ini,

berdasarkan teori, sampel yang seharusnya bereaksi (alumunium dan asam sulfat,

besi dan asam sulfat, alumunium dan asam klorida) tidak bereaksi, dan yang

seharusnya tidak bereaksi (alumunium dan natrium hidroksida), sampel tersebut

bereaksi. Berdasarkan teori atau literature, dari hasil percobaan ini sampel yang

benar bereaksi hanyalah besi dengan asam klorida.

Reaksi yang terakhir adalah reaksi metatesis. Pada percobaan ini disiapkan

lima tabung reaksi. Dimasukkan asam klorida, besi klorida, kalsium klorida,

natrium klorida, dan kalium bromida ke dalam tabung reaksi secara tepisah.

Selanjutnya, ditambahkan natrium hidroksida pada tabung reaksi yang berisi asam

klorida, besi klorida, dan kalsium klorida. Kemudian ditambahkan perak nitrat

pada tabung reaksi yang berisi natrium klorida dan kalium bromat. Campuran-

campuran di dalam tabung reaksi tersebut disimpan pad arak tabung reaksi dan

diamati perubahan yang terjadi.

Ternyata, pada campuran besi klorida dan natrium hdroksida terjadi rekasi

dengan adanya sedikit gelembung gas dalam sampel. Reaksi ini menghasilkan

natrium klorida dan besi hidroksida. Pada campuran kalsium klorida dan natrium

hidroksida terbentuk endapan putih yang menunjukkan adanya reaksi dan

menghasilkan natrium klorida dengan kalsium hdroksida. Kemudian pada

campuran natrium klorida dan perak nitrat terjadi perubahan warna menjadi putih

dan terbentuk endapan putih. Reaksi ini menghasilkan perak klorida dan natrium

nitrat. Campuran kalium bromat dan perak nitrat terjadi perubahan warna menjadi

hijau muda dan terbentuk padatan pada permukaan campuran. Reaksi ini

menghasilkan perak bromida dan kalium nitrat. Sedangkan pada campuran asam

klorida dan natrium hidroksida tidak terjadi perubahan atau reaksi, tetapi

berdasarkan teori campuran tersebut harusnya bereaksi.

Page 29: Jenis Reaksi Kimia

Adapun faktor-faktor kesalahan yang terjadi yaitu kurang cermat dalam

melihat perubahan pada setiap reaksi, serta kurang tepat dalam melakukan

prosedur kerjanya.

Hubungan jenis-jenis reaksi dalam dunia farmasi yaitu dalam pembuatan

sediaan-sediaan farmasi dimana komposis atau zat-zat yang menyusun suatu

komponen obat harus saling bereaksi untuk mendapatkan khasiat dari sediaan-

sediaan tersebut. Selain itu, untuk mengetahui waktu paruh dari suatu obat.

Page 30: Jenis Reaksi Kimia

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jenis-jenis reaksi kimia yaitu reaksi kombinasi, reaksi dekompoposisi,

reaksi substitusi, dan reaksi metatesis. Adapun tanda-tanda terjadinya reaksi

yaitu adanya perubahan suhu, perubahan warna, terjadi endapan, dan timbul

gas.

B. Saran

1. Laboratorium

Agar dijaga kebersihannya, serta sarana dan prasarananya dilengkapi.

2. Asisten

Agar lebih ditingkatkan pengawasan terhadap praktikan.

Page 31: Jenis Reaksi Kimia

SKEMA KERJA

1. Reaksi Kombinasi

Disiapkan alat dan bahan

Dijepit Aluminium foil dengan

pinset

Dibakar pada spiritus

Diamati perubahan yang terjadi

Page 32: Jenis Reaksi Kimia

2. Reaksi Dekomposisi

Dipanaskan dengan

pembakar bunsen

Dipanaskan diatas

pembakar bunsen

Dinyalakan api diatas

kesua mulut tabung

Diamati perubahan

pada nyala api

Dicatat hasil

pengamatan

Diamati perubahan

warna pada kertas

lakmus

Dimasukkan kertas

lakmus merah dalam

tabung reaksi

Sampel

Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

Dimasukkan ke dalam

2 Tabung Reaksi

(NH4)

2CO

3KBrO

3 + KBr

Page 33: Jenis Reaksi Kimia

3. Reaksi Substitusi

H

Didiamkan ± 20 menit

Diamati perubahan yang terjadi

Sampel

Fe + H2SO

4, Fe + NaOH, Fe + HCl,

Al + 3H2SO

4, Al + NaOH, Al + HCl

Dimasukkan dalam 6 tabung reaksi

Page 34: Jenis Reaksi Kimia

4. Reaksi Metatesis

H

Diamati perubahan yang terjadi

HCl + NaOH FeCl3 + 3NaOH

KBrO3 + AgNO

3 CaCl

2 + H

2SO

4

AgNO3

+ HCl AgNO3 + NaCl

Dimasukkan dalam 6 tabung reaksi

Dihomogenkan

Sampel

Page 35: Jenis Reaksi Kimia

Dicatat hasil

pengamatan

Diamati perubahan

warna pada kertas

lakmus

Page 36: Jenis Reaksi Kimia

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Hiskia. Kimia Larutan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 1996

Chang, Raymond. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid II Edisi III.

Jakarta: Erlangga. 2005

Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DEPKES RI. 1979

Martin. Kimia. Jakarta: Erlangga. 1993.

Tim Dosen Kimia Dasar. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Makassa: UIN

Alauddin. 2011

Tim Dosen Kimia Unhas. KIMIA DASAR. Makassar: UNHAS. 2003

Yazid, Estien. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta : ANDI. 2005


Top Related