ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013
Account Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset
terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan
Analisis Implementasi Akuntansi pada Usaha Simping di Kabupaten Purwakarta, Hal 1-8, Atyanto Mahatmyo.
Kajian aspek Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi Pegawai Negeri Sipil Dalam Pemenuhan Kewajiban Self Assesment, Hal 9-15, Hayati Fatimah, Herbirowo Nugroho, Agus Purwaji.
Manajemen Barang Milik Negara yang Akuntabel Untuk Menunjang Good Governance di Dunia Pendidikan, Hal 16-22, Ali Masjono, Yusep Friya.
Pengaruh Modal Kerja terhadap Return on Invesment, Studi Kasus pada PT Mutiara Kencana Murni, Hal 23-27, Indianik Aminah.
Hubungan antara Tingkat Suku Bunga Tabungan dan Kualitas Pelayanan Nasabah Dengan Jumlah Pada BPR Nusamba di Indramayu, Hal 28-34, Ahmad Abror.
Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa Menyewa Safe Deposit Box pada PT Bank Negera Indonesia, Tbk (Persero) Kantor Cabang Utama Melawai Jakarta Selatan, Hal 35-39, Ida Nurhayati.
Sosialisasi dan Edukasi Publik Perbankan Syariah di Indonesia, Hal 40-49, Bambang Waluyo, Sujarwo.
Perilaku Konsumen dalam Membeli Handphone, Hal 50-55, Rodiana Listiawati, Tetty Rimenda, Utami Puji Lestari.
Pengaruh Diskon dan Penggunaan Kartu Kredit Terhadap “Compulsive Buying”, Hal 56-60, Tetty Rimenda.
Hubungan antara Penetapan Harga dan Strategi Promosi dengan Perilaku Konsumen pada Perumahan Taman Yasmin, Hal 61-72, R. Elly Mirati.
Implementasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pada Politeknik Negeri Jakarta (Suatu Aplikasi dalam HRD), Hal 73-80. Elizabeth Yansye Matekohy.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bentara Sinergies Multifinance Cabang Plered Purwakarta. Hal 81-90, Agus Buntoro.
Redaksi Account menerima artikel
penelitian untuk dimuat pada terbitan berikunya
yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal
account. Kirim artikel anda ke
om.
Sesuaikan format tulisan anda dengan format
yang tersedia di halaman belakang, atau kirim
email dengan isi request for format ke email
diatas
Susunan Redaksi:
Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin
Penangung Jawab :
Elly Mirati
Pimpinan Redaksi Ali Masjono
Tim Redaksi:
Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ahmad Abror, Bambang Waluyo , Chaterina Somangungsong, Silvia Roza, Supriatnoko
Mira Bestari: Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. MMSI (Universitas Gunadharma)
Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya
Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi, mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.
Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.
ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013
Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.
Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537 [email protected]
Dari Redaksi
Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat menerbitkan jurnal ilmiah yang diberi nama Account dan No ISSN 2338-9753. Dalam kesempatan terbitan perdana (No 1 Vol 1 Desember 2013) diturunkan tulisan hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan dan perbankan konvensional dan syariah.
Pada edisi pertama ini diturunkan tulisan mengenai implementasi akuntansi pada usaha Simping, perpajakan dengan focus bahasan pada self assesment dan aktiva tetap dengan focus bahasan akuntabilitas asset pada good governance. serta masalah modal kerja yang ditulis oleh dosen program studi akuntansi. Sedangkan untuk program studi keuangan dan perbankan dirutunkan tulisan mengenai tabungan, safe Deposit Box dan masalah perbankan syariah.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama dalam menyukseskan terbitan perdana ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.
Semoga bermanfaat
Depok 1 Desember 2013
Pimpinan Redaksi
ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account: Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 73
Implementasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pada Politeknik Negeri Jakarta (Suatu APlikasi Dalam HRD)
Elisabeth Yansye Metekohy
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta E mail [email protected]
Abstract Performance of State Polytechnic of Jakarta (PNJ) is determined by the human resources that reside in. When its human resources have high motivation, creative, and are able to develop innovation, the performance of PNJ will be better. To fulfill the needs, then it requires the efforts to increase the ability of human resources through the process of empowerment. Human empowerment is a process to make people become more capable or more able to solve their own problems by giving trust and authority so as to foster a sense of responsibility. From the research result, it is found out that what are expected by PNJ is not materialized because it is faced by barriers towards human resource changes. Changes in empowerment and the management of human resources at PNJ are important, but the problem is that not all PNJ human resources have yet understood the meaning of doing the changes. To do the changes must be preceded by preparing human resources to accept the changes. It should be understood that human being is the subject as well as the object and has resistance to changes.
Key words: human resources, empowerment, performance, change
Abstrak Kinerja Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif, dan mampu mengembangkan inovasi, kinerja Politeknik Negeri Jakarta akan menjadi semakin baik. Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui proses pemberdayaan. Pemberdayaan manusia adalah suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya dan atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dengan memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa apa yang diharapkan PNJ tidak terwujud karena menghadapi hambatan-hambatan sumber daya manusianya menuju sebuah perubahan. Perubahan pemberdayaan dan pengelolaan sumber daya manusia PNJ sangat penting, persoalannya adalah belum semua sumber daya manusia PNJ memahami arti pentingnya melakukan perubahan. Melakukan perubahan harus diawali dengan mempersiapkan sumber daya manusia untuk menerima perubahan karena manusia menjadi subjek dan objek perubahan serta memiliki sifat resistensi terhadap perubahan.
Kata kunci: sumber daya manusia, pemberdayaan, kinerja, perubahan Pendahuluan Politeknik Negeri Jakarta (P N J) sebagai sebuah Institusi Public, sejarahnya bermula dari Fakultas Non Gelar Teknologi Universitas Indonesia (FNGT‐UI), yang kemudian menjadi Politeknik Universitas Indonesia, didirikan pada 20 September 1982, dan sejak 25 Agustus 1998 menjadi mandiri dengan nama Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). P N J merupakan salah satu Institusi Pendidikan Tinggi Negeri yang berorientasi pada pendidikan
Vokasional. Pendidikan apapun orientasinya baik keilmuan maupun kemahiran / ketrampilan tidak dapat disangkal adalah merupakan investasi sumber daya manusia yang sangat penting. Daya saing bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan perkembangan dunia pendidikan tinggi yang terasa sangat competitive serta kebijakan pemerintah Indonesia dalam
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 74
pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia khususnya pendidikan vokasional yang berorientasi pada keahlian terapan untuk mendukung kebutuhan industri,dan yang memiliki akuntabilitas yang lebih tinggi kepada stakeholders, maka PNJ perlu melakukan pemberdayaan sumber daya manusia untuk menghasilkan perbaikan kinerjanya. Sejak kemandiriannya pada tanggal 25 Agustus 1998, maka Politeknik Negeri Jakarta (P N J) memiliki 6 Jurusan ( Tehnik Mesin, Sipil, Elektro, Akuntansi, Administrasi Niaga, Tehnik Grafika dan Penerbit ) dengan 21 Program Study yang terdiri dari Program Diploma III (D III) yang lulusannya bergelar Ahli Madya (A.Md), serta Program Sarjana Terapan (S1 Terapan/ Diploma IV / D IV), dan lulusannya bergelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) dengan jumlah mahasiswa sekitar 6000 mahasiswa.. Politeknik Negeri Jakarta memiliki sumber daya manusia ( Pimpinan dan karyawan ) berjumlah 516 orang dengan status PNS yang terdiri dari tenaga dosen 303 dan 213 karyawan administrasi. Selain itu terdapat 72 karyawan kontrak dan 14 tenaga outsourcing khusus untuk pelayanan Rest Room. Dari penjelasan tersebut diatas maka terlihat bahwa PNJ memiliki potensi yang sangat besar dari aspek kepemilikan sumber daya manusianya. Dengan demikian maka tuntutan terhadap profesionalisme sumber daya manusia yang berkualitas perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak pimpinan PNJ untuk bagaiman mempersiapkan dan menghasilkan sdmnya melalui berbagai program pemberdayaan. Sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Negeri yang berorientasi pada pendidikan Vokasional Untuk menghasilkan dan mengembangkan sumber daya manusia profesional yang bermutu beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dalam bidang rekayasa dan bisnis, maka sangat dipastikan bahwa pihak PNJ membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas baik tenaga Dosen, tenaga kependidikan, laboran , pustakawan, teknisi, dll, dapat memberikan pelayanan yang optimal, serta didukung dengan fasilitas pendidikan yang memadai.
Berbicara tentang pemberdayaan dan pengelolaan sumberdaya manusia dari sebuah Intitusi Pendidikan Tinggi Negeri yang berorientasi pada pendidikan vokasional adalah meliputi : Dosen,
Pustakawan, Laboran, Teknisi, Tenaga kependidikan / Administrasi dan Tenaga Pendukung, yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan program Tri Darma Perguruan Tinggi, maupun Rencana Strateginya, dalam rangka mencapai Visi dan Misinya. Dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan perkembangan dunia pendidikan tinggi yang terasa sangat competitive, maka PNJ dengan kapasitas sumber daya manusia yang begitu besar perlu membenahi diri secara kwalitas kinerja melalui pemberdayaan sumber daya manusianya sehingga dapat beradaptasi dan mampu bersaing serta menghasilkan outcomes yang potensial.
Tujuan utama penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang bagaimana Implementasi Pemberdayaan Sumber Daya manusia Pada Politeknik Negeri Jakarta (Suatu Aplikasi Dalam HRD). Berdasarkan tujuan utama tersebut, maka dirumuskan rincian tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Menjelaskan pentingnya pelak‐sanakan
pemberdayaan SDM di Politeknik Negeri Jakarta 2. Menjelaskan pengelolaan sumber daya manusia
Di Politeknik Negeri Jakarta 3. Menjelaskn faktor ‐ Faktor yang berpengaruh
untuk perubahan Di Politeknik Negeri Jakarta 4. Mengidentifikasi hambatan ‐hambatan
pemberdayaan SDM Di Politeknik Negeri Jakarta 5. Menjelaskan cara mengatasi Resistensi
perubahan SDM Di Politeknik Negeri Jakarta
Berangkat dari latar belakang dan alasan yang kuat terhadap judul yang di angkat untuk diteliti, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa pentingnya pelaksanakan pemberdayan
SDM di Politeknik Negeri Jakarta 2. Bagaimana pengelolaan Sumber Daya Manusia
Di Politeknik Negeri Jakarta 3. Apa yang menjadi Faktor Berpengaruh Untuk
Perubahan Di Politeknik Negeri Jakarta 4. Apa yang menjadi hambatan pemberdayaan
SDM Di Politeknik Negeri Jakarta 5. Bagaimana mengatasi Resistensi perubahan SDM
Di Politeknik Negeri Jakarta
Tinjauan Pustaka
Perubahan pemberdayaan dan pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat penting, persoalannya adalah belum semua sumber daya manusia memahami akan arti pentingnya melakukan perubahan. Perubahan harus diawali
dengan mempersiapkan sumber daya manusia untuk menerima perubahan, karena manusia menjadi subyek dan obyek perubahan serta mempunya sifat resistensi terhadap perubahan. Manusia perlu menyadari dan memahami arti pentingnya perubahan, serta bersedia untuk berubah. Sumber daya manusia perlu semakin diberdayakan.
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 75
Pemberdayaan sumber daya manusia perlu diarahkan pada terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengadakan perubahan. (Wibowo, 2009; 292) Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan menjadi semakin baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Pada masa yang lalu, untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan atau disebut pula sebagai pembinaan sumber daya manusia. Cara tersebut secara bertahap mulai ditinggalkan karena dinilai terlalu bersifat top‐down sehingga kurang mampu mengambangkan kreativitas dan inovasi sumber daya manusia. Cara pendekatan baru yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan sumber daya manusia tersebut, sekarang ini lebih dikenal sebagai pemberdayaan sumber daya manusia, suatu pendekatan yang lebih bersifat bottom‐up. 1. Pengertian Pemberdayaan SDM Memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang memengaruhi pekerjaan mereka (Smith, 2001;1). Dengan demikian, berarti memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan gagasan baik dan mempunyai keterampilan mewujudkan gagasannya menjadi realisitis. Pemberdayaan merupakan perubahan yang terjadi pada falsafah manajemen yang dapat membantu menciptakan suatu lingkungan di mana setiap individu dapat menggunakan kemampuan dan energinya untuk meraih tujuan organisasi. Seorang karyawan memiliki wewenang dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang dipandang perlu, jauh melebihi tugasnya sehari‐hari (Cook dan Macaulay, 1997;2). Pemberdayaan adalah suatu proses dimana pekerja diberi peningkatan sejumlah otonomi dan keleluasaan dalam hubungannya dengan pekerjaan mereka (Greenberg dan Baron, 2003; 448). Pemberdayaan merupakan kontinum antara keadaan pekerja yang tidak mempunyai kekuatan untuk mempertimbangkan bagaimana mengerjakan pekerjaan, sampai pada keadaan di mana pekerja memiliki control sepenuhnya atas apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Dengan pemberdayaan, telah terjadi pergeseran kekuasaan kepada tim pekerja yang diperbolehkan membuat keputusan sendiri.
Dengan demikian, pemberdayaan adalah suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih berdaya atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dengan cara memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawabnya. Rentang pemberdayaan sangat luas dan bervariasi. Pemberdayaan dapat diawali dengan hanya sekadar memberikan dorongan kepada orang agar mau memainkan peran lebih aktif dalam pekerjaanya, sampai pada melibatkan mereka dalam megambil tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 2. Perlunya Pemberdayaan SDM Smith (2000; 5) memandang ada dua hal yang menyebabkan perlunya pemberdayaan. Pertama, adalah karena lingkungan eksternal telah berubah sehingga mengalihkan cara bekerja dengan orang di dalam organisasi bisnis. Organisasi bisnis di abad 21 bekerja dalam dunia yang penuh ketidak pastian, kompleks, dan perubahan yang tidak dapat diduga. Terdapat empat faktor yang menyebabkannya, yaitu: (1) semakin intensifnya kompetisi; (2) inovasi teknologi yang sangat cepat; (3) permintaan yang tetap atas kualiitas yang lebih tinggi dan nilai yang lebih baik; dan (4) tumbuhnya masalah ekologi. Kedua adalah karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manajer memandang orang sebagai sumber daya yang paling berharga. Akhirnya, keamanan dan sukses ke depan suatu organisasi lebih tergantung pada bakat dan kecerdasan orangnya daripada pada faktor tanah, bangunan, pabrik, dan mesin. Pekerja benar‐benar menjadi intellectual capital organisasi. 3. Hambatan terhadap Pemberdayaan SDM
Banyak organisasi gagal memperbaiki diri karena manajer yang mempunyai kekuasaan untuk melakukan perubahan tidak peduli atas masalah yang dihadapi. Sementara itu, orang yang berada di garis depan, yang memahami persoalannya, tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sesuatu. Sering kali suatu organisasi membayar konsultan dengan mahal untuk memberitahu mereka bagaimana memperbaiki proses pekerjaan, padahal bawahannya dapat melakukannya. Untuk memberdayakan bawahannya, manajer harus mencapai kemampuan dan komitment orangnya, sebaliknya, bawahan harus dapat mempercayai manajer dan menghargai manajernya.(smith,2000:15)
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 76
Metodologi Untuk dapat menjawab perumusan masalah maka digunakan Pendekatan Kualitatif dengan jenis metode penelitiannya adalah studi kasus. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah: Pihak PNJ dan secara khusus adalah kasub kepegawaian, dan pegawai personalia/ pegawai administrasi. Sumber data sekunder adalah : diperoleh dengan menggandakan dokumen‐dokumen terkait dari objek penelitian serta referensi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara / interview, observasi / pengamatan, dan studi dokumentasi. ‐ In‐depth Interview (wawancara mendalam, semi terstruktur). Teknik ini digunakan untuk menggali atau memperoleh data dan informasi berkaitan dengan pemahaman atau pengalaman dari informan (Pihak PNJ) yang mengetahui tentang informasi sumber daya manusia serta bagaimana sumber daya manusia direncanakan, dilaksanakan serta di evaluasi. Sasaran utama informan kunci adalah pihak bagian personalia atau kepegawaian yang berkaitan langsung dengan aktivitas sumber daya manusia atau mengenai permasalahan yang diteliti. ‐ Observasi tidak terstruktur. Teknik ini digunakan untuk menghimpun data dan informasi tentang aktivitas, kejadian, peristiwa, obyek, kondisi atau suasana, serta emosi individu dan organisasi yang berkaitan berkaita pemberdayaan sumber daya manusia. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata peristiwa‐peristiwa atau kejadian ‐ kejadian untuk menjawab permasalahan penelitian. Observasi tidak terstruktur dimaksudkan sebagai teknik penetili yang untuk mengembangkan pengamatan berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. Sasaran utama teknik ini adalah institusi PNJ sebagai obyek penelitian, dan khususnya dalam menjawab permasalahan penelitian. ‐ Studi Dokumentasi. Teknik ini digunakan untuk penelitian yang sumber informasinya adalah data sekunder. Data berupa dokumen ‐ dokumen yang dipakai untuk menggali informasi dan memberikan data yang sasarannya berkaitan dengan pemberdayaan SDM di P N J. Pembahasan 1. Pentingnya Pemberdayaan SDM Di PNJ
Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau Institusi dan yang harus diperhatikan dalam manajemen adalah sumber daya manusia.
Terminologi sumber daya manusia (Human resources) merujuk kepada orang‐orang yang bekerja didalam organisasi. Signifikansi upaya sumber daya manusia bermuara pada kenyataan bahwa manusia merupakan elemen yang senantiasa ada sebagai bagian dari pekerjaannya di dalam setiap organisasi. Mereka inilah yang bekerja membuat tujuan, mengadakan inovasi, dan mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang membuat sumber daya lainnya dapat berjalan.
Pendidikan Politeknik diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional pada level supervisi di industri. Pendidikan politeknik adalah pendidikan tinggi vokasi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahliaan terapan tertentu. Oleh sebab itu dalam mempersiapkan para mahasiswa untuk dapat bersaing dengan para lulusan dari perguruan tinggi lainnya dalam kerja, serta tuntutan dunia industri akan SDM yang dapat memenuhi kebutuhannya dengan standart kerja dari masing‐masing industri, maka PNJ perlu membenahi diri khususnya SDM, yang meliputi para pimpinan sebagai pengelola, staf akademik yang mengajar serta staf administrasi / tenaga kependidikan yang memberikan pelayanan yang optimal dan memuaskan untuk proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil tracer study yang dilakukan oleh bidang kerja sama dan humas PNJ, terungkap bahwa 4,9 % lulusan langsung diterima pada top level, 89 % diterima pada posisi middle level,dan hanya 5,2 % ditawarkan pada posisi low level di Industri, dengan rata‐rata waktu tunggu 3‐6 bulan. Melihat pada kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi pada SDM dan sistim pengelolaan sangat membantu OUT PUT dalam menghadapi persaingan serta kebutuhan pasar, walaupun dirasakan masih banyak yang harus di perbaiki khususnya pengembangan SDM serta teknologi yang selalu mengalami Inovasi. Pengembangan sumber daya manusia di Politeknik Negeri Jakarta, diarahkan pada dua sasran strategi yakni pada pengembangan dan pendidikan untuk staf pengajar dan staf kependidikan. Walaupun pada lima tahun terakhir pengembangan sumber daya manusia dirasakan terlalu lambat sebagai akibat dari proses perencanaan yang kurang terarah dan didukung dengan dana yang kurang memadai, namun pada kondisi sekarang dengan kepemimpinan yang baru yang dinilai cukup terbuka, maka perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia mengalami peningkatan yang cukup significant. Untuk itu PNJ membuat strategi pengembangan sumber daya manusia dengan
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 77
prioritasnya yaitu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sesuai bidang keahliannya, dengan sasaran pada: proses belajar mengajar yang berkualitas, staf akademik/dosen dan kependidikan dengan dedikasi dan motivasi yang tinggi, manajemen institusi yang efektif dan efisien, maka langkah‐langkah yang dilakukan adalah: a. Untuk sasaran: Dukungan proaktif terhadap
pengembangan sumber daya manusia dan budaya kerja. Maka programnya: Pengembangan sistim control terintegrasi dan peningkatan kualitas SDM, serta pengembangan penjenjangan sistim karier staf akademik/dosen dan staf kependidikan.
b. Untuk sasaran: Peningkatan kemampuan pengkaderan dan kepemimpinan. Maka programnya: Pengembangan diri staf akademik dan kependidikan.
c. Untuk sasaran: Pemberian penghargaan terkait proses belajar mengajar serta motivasi kerja. Maka programnya: Pengembangan program layanan komprehensif melalui mekanisme penghargaan.
Penetapan dan implementasi sasaran dan program pengembangan sumber daya manusia sebagai kegiatan prioritas utama, merupakan langkah tepat yang diambil PNJ, agar dapat mempercepat proses pencapaian visi dan misi PNJ serta implementasi dari Renstra PNJ 2012 – 2017. 2. Pengelolaan Sumber Daya manusia Di PNJ 2.1 Perencanaan Sumberdaya Manusia
Sebagai Pegawai Negeri Sipil/PNS, setiap tahun membuat perencanaan Kebutuhan/formasi pegawai yang didasarkan dari kebutuhan berbagai Faktor: mengisi lowongan pensiun, meninggal dunia, pindah tugas, penambahan jumlah mahasiswa, penambahan jurusan, penambahan program studi dan konsentrasi baru. Berdasarkan pengalaman biasanya setiap usulan yang diajukan oleh PNJ, oleh Biro Kepegawaian Dep Diknas menyetujui hanya sekitar 70%‐80% dari yang diusulkan oleh PNJ, dan yang diprioritaskan adalah tenaga dosen dan Instruktur/teknisi dengan jumlah setiap tahunnya bervariasi. Selain formasi untuk PNS, secara internal PNJ membuat formasi setiap tahun untuk tenaga kontrak, dimana setiap tahun dapat dievaluasi sistim kontrak tersebut, apakah dilanjutkan atau diputuskan, dan ada kemungkinan dalam kurun waktu tertentu, tenaga kontrak tersebut dengan kinerja yang baik dapat diusulkan untuk mengikuti tes calon PNS. PNS selama ini memiliki naskah uraian tugas yang tertulis secara formal untuk setiap job titles yang ada pada struktur organisasi PNJ.
2.2 Rekruitmen
Prediksi jumlah rekruitmen sumberdaya manusia (khususnya dosen PNJ), mengikuti rasio dosen tetap disbanding dengan jumlah mahasiswa yang ideal pada saat ini, yaitu 1: 10. Dalam perhitungan ini telah menggunakan perangkat lunak yang didesain oleh Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Proses rekruitmen yang dilakukan oleh PNJ, untuk calon PNS adalah bedasarkan formasi yang telah diputuskan oleh Biro Kepegawaian Diknas, melakukan aktivitas rekruitmen, melalui media‐media: Koran, internet, Lembaga Pendidikan Tinggi, perusahaan, lembaga‐lembaga kerja sama, jaringan alumni, secara internal melalui Bulletin Board. Dimana proses pendaftaran CPNS mulai tahun ini telah dilkukan secara on line. 2.3 Proses Seleksi
PNJ sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Negeri memiliki proses penyeleksian pegawai yang berbeda dengan organisasi/perusahaan lain, khususnya menyangkut keputusan pada setiap tahap penyeleksian, yang antara lain: 1.Test yang bersifat umum, menjadi tanggung jawab Dep Diknas, baik persiapan pembuatan soal sampai pada penilaiannya. Lokasi pelaksanaannya dilaksanakan di PNJ. 2.Test Substansi, merupakan tanggung jawab PNJ. 3.Pengumuman kelulusan, selanjutnya kelengkapan persyaratan, usulan kepada Dep Diknas, dan seterusnya sampai dikeluarkannya SK CPNS dan PNS, berlangsung sama seperti semua PNS lainnya. 2.4 Orientasi Dan Penempatan Pegawai
Penempatan selalu diawali dengan masa orientasi kerja yang merupakan kegiatan untuk memperkenalkan para pegawai baru kepada jajaran pimpinan PNJ, dan langkah awal ini merupakan penciptaan kondisi yang nyaman bagi karyawan baru tersebut dan dapat mengenal dan beradaptasi dengan situasi lingkungan kerja di PNJ. Untuk mengenal tugas‐tugas pokok dan aturan‐aturan normative PNJ, akan dijelaskan langsung oleh pimpinan yang membawahinya secara langsung. Dalam aktivitas ini PNJ memiliki wewenang penuh, walaupun disadari perlu dilakukan perubahan dan peningkatan kualitas program ini. 2.5 Pengembangan Karir
Program pengembangan karir di PNJ, tidak bisa terlepas dari aktivitas pengajaran, penelitian dan
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 78
pengabdian pada masyarakat. Ada beberapa hal yang menjadi dasar pengembangan dalam menyusun strategi pengembangan karir, (khusus untuk dosen) yaitu: Kebutuhan jurusan akan dosen baru ditentukan oleh kebutuhan tenaga pengajar yang mata kuliahnya kekurangan dosen. Pengalaman yang dimiliki PNJ bahwa studi lanjut banyak yang tidak sesuai dengan bidang ilmu yang digeluti, sehingga banyak ketidak sesuaian. Untuk program perkembangan penelitian, sampai saat ini penelitian individual maupun kelompok yang sudah pernah dicapai adalah Penelitian Dosen Muda, Hibah Bersaing, dan Strategi Nasional. Sedangkan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat oleh Institusi yang sudah pernah diraih adalah DUE‐LIKE, Sibermas, I‐M HERE dan PHKI. Dan dalam beberapa tahun terakhir ini semua penelitian yang dilakukan oleh PNJ diarahkan pada penelitian terapan, dimana manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat luas. Pengembangan karir khusus bagi jabatan structural non‐dosen, harus mengikuti Pelatihan Pimpinan (Diklat Pim), bagi Kabag dan Kasub Bag. Sedangkan untuk kenaikkan golongan dan fungsional, berdasarkan persyaratan pemenuhan angka kredit yang harus dipenuhi, walaupun dirasakan ada waktu tunggu yang terlalu lama dalam pengusulan kenaikan fungsional dan golongan IV. 2.6 Penghargaan Dan Sangsi
Penghargaan adalah nilai tertinggi dari sebuah prestasi yang dicapai seseorang. Dalam sebuah instansi, penghargaan yang diberikan kepada pegawai merupakan salah satu unsure yang sangat penting guna mendorong produktivitas kerja. PNJ telah melakukan pemilihan karyawan berprestasi, baik untuk dosen (bidang akademik), laboran, pustakawan, administrasi. Proses penilaian didasarkan pada sudut pandang pengabdian di PNJ dan seleksi dokumen (porto folio). Tetapi untuk lebih berkualitas dibutuhkan sebuah perencanaan yang lebih baik dan waktu pelaksanaan yang berkelanjutan (tidak sesaat/pada event tertentu). Sangsi bagi pegawai PNJ yang berstatus PNS, sangat membutuhkan proses yang memakan waktu cukup panjang. Tetapi secara internal bagi karyawan yang tidak disiplin dan melakukan pelanggaran, dapat dilakukan pembinaan melalui rotasi pekerjaan, penurunan jabatan, yang walaupun secara organisasi dirasakan belum memadai. 2.7 Remunerasi
Pemberian gaji bagi PNS jelas sudah tersistim. Bagi PNJ selain gaji PNS, PNJ memberikan
juga berbagai jenis kompensasi sebagai hasil dari pengelolaan Institusi yang memiliki nilai produktif serta hasil dari produk‐produk kerja sama dengan dunia industri, pemerintah daerah, asosiasi, hibah kompetisi, dll. Pemberian kompensasi tersebut merupakan bagian dari program kesejahteraan karyawan dan pimpinan, dan bagi PNJ sementara dibuat sistim pembayaran reward yang terencana.
2.8 Pemberhentian Karyawan
Kegiatan ini dapat meliputi pengunduran diri, meninggal dunia, pension. Bagi PNS untuk tenaga dosen, usia pension adalah 65 tahun dan bagi karyawan administrasi usia pensiun adalah 56 tahun. Jadi masa berakhirnya tugas dan pengabdian seorang pegawai PNS, telah diatur oleh UU dan tersistim.
3. Faktor Berpengaruh Untuk Perubahan
Faktor yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan adalah: a. Implementasi sistim penjaminan mutu internal
(SPMI) di PNJ, yang implementasinya meliputi aspek akademik dan aspek non akademik yang mengacu pada standart nasional pendidikan (SNP). Pelaksanan SpmI di Politeknik Negeri Jakarta dapat dilakukan secara bertahap, karena melalui berbagai proses perbaikan di setiap unit kegiatan.
b. Faktor Internal, yang antara lain menyangkut: Sistim manajemen vocational belum optimal, Sebagian staf pengajar kurang mempunyai pengalaman dalam lapangan kerja yang sesuai dengan bidang studinya, Kemampuan dosen untuk meneliti dan memperoleh hibah penelitian masih kurang, Beban mengajar dosen masih tinggi, Pengelolaan dana masih terdapat inefisiensi, Tenaga non akademik sudah berlebih (over staf), Fasilitas teknologi informasi masih perlu peningkatan.
c. Faktor Eksternal (Competitive Market): Yang membutuhkan out put yang berkualitas yang siap kerja yang memiliki kompetensi yang memenuhi kualifiksi industri sebagai user. Selain itu juga persaingan datang dari Institusi Pendidikan Tinggi lainnya. Untuk itu melalui visi, misi, dan penjabarannya melalui Renstra (rencana Strategi) lima tahun kedepan (2009 – 2014), perubahan budaya organisasai dapat mencapai tujuan / sasaran Intitusi (PNJ). Berdasarkan pembahasan yang memuat faktor‐faktor yang yang menyebabkan perlunya melakukan perubahan, maka dapat disimpulkan bahwa, ada dua faktor utama yang mendorong untuk dilakukan peruhahan, yaitu :
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 79
1. Faktor Eksternal: kemampuan bersaing, pelayanan yang memuaskan kepada public Eksternal, menciptakan hubungan yang baik (dengan Pemerintah, Industri, Masyarakat, Asosiasi, Jaringan Alumni, dll).
2. Faktor Internal (menyangkut kesehatan organisasi): Mencapai kemajuan organisasi, kenyamanan lingkungan kerja, pelayanan kepada mahasiswa, keberhasilan proses belajar mengajar, peningkatan kwalitas dosen dan admistrasi, peningkatan fasilitas, kesejahteraan karyawan, prestasi dan produktivitas kerja, serta pengeloaan yang efisiensi.
d. Rencana Tindakan Isu penting yang menjadi kunci sukses implementasi Rencana strategi P N J, serta persiapan memperbaiki manajement mutu, maka dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia adalah: 1. Penerapan kurikulum pendidikan berbasis
kompetensi. 2. Mengembangkan soft skill secara serius dan
Intitusional wide. 3. Memiliki staf pengajar yang kompeten dan
diakui reputasinya oleh dunia industri dan internasional.
4. Dikenal banyak melakukan penelitian terapan yang digunakan industri dan diakui ditingkat internasinal.
5. Memiliki banyak kerja sama stratejik dengan dunia usaha / industri.
6. Lulusan diterima dan berprestasi di perusahaan.
7. Memiliki sarana dan prasarana terkini yang memudahkan proses belajar mengajar.
8. Membekali lulusan dengan sertifikasi keahlian yang diakui oleh industri bertaraf internasional.
9. Reputasi yang membanggakan stakeholder. Di dalam menunjang isu‐isu tersebut
diperlukan kesiapan dosen (juga administrasi), bukan saja pada jumlah yang ada, tetapi juga pada komposisi keahlian, kompetensi, dan pengalaman di lapangan. Jumlah dosen yang ada harus mempunyai sebaran kemampuan, keahlian dan usia yang memadai. Update pengetahuan formal diperlukan dalam melayani seluruh kegiatan yang menyangkut Tri Darma Perguruan Tinggi
4. Hambatan Pemberdayaan SDM Di PNJ
Dalam suatu organisasi yang paling menentukan adalah kinerja SDM. Jika SDM nya memiliki motivasi tinggi, kreativitas dan mampu
mengembangkan inovasi, maka kinerjanya akan semakin baik. Pada kenyataanya seringkali apa yang diharapkan organisasi tidak terwujud karena menghadapi hambatan‐hambatan SDMnya menuju sebuah perubahan. Bagi PNJ dalam perjalannya terlihat semakin meminimalkan hambatan –hambatan yang terjadi, hal ini didorong oleh peran pimpinan, khususnya pimpinan puncak sebagai pengambil kebijakan, yang dapat mengatasi area blind spot dan area hidden menuju open minded. Tetapi hal tersebut harus didukung oleh jajaran pimpinan lainnya yang akan menghandle bawahan untuk dapat merubah mind setnya terhadap sebuah perubahan. Secara rielnya dapat dijelaskan bahwa hambatan‐hambatan yang ada pada Intitusi PNJ dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya manusia menuju sebuah perubahan adalah: mengubah budaya SDM yang telah senior yang merasa pengetahuan, pengalaman serta kemampuannya sudah cukup, sehingga sulit untuk berubah. Penggunaan para konsultan kadang‐kadang tidak dirasakan sebagi sebuah proses pembelajaran.
5. Resistensi dan Cara Mengatasinya
Resistensi sering terjadi karena eksekutif dan pekerja melihat perubahan dari sudut pandang berbeda. Bagi pimpinan perubahan artinya peluang, tetapi bagi karyawan perubahan artinya sebuah gangguan. Tetapi sebaliknya para pimpinan senang dengan keadaan status qua, sedangkan bawahannya menginginkan sebuah perubahan. Dalam sebuah organisasi resistensi terhadap perubahan pada prinsipnya datang dari pihak Individual maupun pihak Organisasional. Tetapi secara Individual resistensi terhadap perubahan sangat terasa,antara lain disebabkan karena : a. Ketakutan Atas hal yang tidak diketahui.
Suatu perubahan merupakan gangguan atas pola yang sudah mampan dan menciptakan kondisi yang tidak biasa. Cara mengatasinya: Diperlukan sebuah Job Discription yang jelas.
b. Ketidak amanan Ekonomis. Setiap perubahan memiliki potensi bagi seseorang untuk kehilangan pekerjaan atau penurunan upah, serta meraka yang memiliki kinerja rendah dan tidak kompetitif cendrung menolak perubahan. Cara mengatasinya: Peningkatan kualitas kerja melalui program pengembangan dan pelatihan karyawan.
c. Ancaman terhadap hubungan sosial.
Account; Elizabeth Yansye Metekohy
Account:Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta 80
Banyak perubahan organisasi mengancam integritas persahabatan, karena ada yang memilih perubahan dan lain memilih status quo. Cara mengatasinya: Pimpinan menciptakan sebuah kondisi yang harmonis,serta implementasi dari sebuah program perubahan menjamin keberhasilan organisasi.
d. Kebiasaan. Perubahan dalam cara mengerjakan pekerjaan sering berakibat pada keharusan untuk mengubah kebiasaan. Merubah kebiasaan dirasakan sebagai ketidak nyamanan. Cara mengatasinya : Perlu memberikan motivasi, serta melibatkan mereka secara akrif sehingga merasa bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap perubahan, tetapi pada tingkat tertentu perlu diberikan sangsi atas suatu pelanggaran karena kurang disiplin dalam pekerjaan.
KESIMPULAN 1. Pemberdayaan Sumber daya manusia di Intitusi P
N J, telah dilaksanakan dengan baik dan terencana, hal tersebut terlihat dari perencanaannya melalui rencana strategi, dan implementasinya telah terwujud melalui adanya pengembangan staf akademik untuk pendidikan lanjut, dan juga bagi tenaga administrasi. Pemberian apresiasi kepada pegawai baik untuk dosen, administrasi, pustakawan, laboran yang berprestasi. Penyerapan lulusan yang memiliki waktu tunggu yang tidak terlalu lama, serta dapat terserap dan bermanfaat bagi dunia indutri.
2. Walaupun disadari bahwa pengelolaan sumber daya manusia PNJ,telah dilaksanakan dengan baik dan terencana namun dapat dikatakan bahwa hanya berada pada Prosentasi 67 % dari nilai ideal, dimana penilaian tersebut mempunyai isu‐isu kritis yang meliputi : kemampuan tenaga pengajar, kemampuan tenaga pendukung, pangkat akademik, regenerasi pengajar, wawasan
karyawan “wirausaha”, pengalaman industri staf pengajar, flexibilitas waktu mengajar, dan kepedulian terhdap kepribadian mahasiswa.
3. Faktor hambatan memang terlihat, tapi tidak terlalu mempengaruhi, karena peranan atasan dalam menciptakan komunikasi dan public area yang baik dengan public internal organisasi. Memang disadari bahwa sebagai Institusi Negeri, secara kebijakan tidak dapat terlepas dari kebijakan pemerintah pusat atau Depertemen.
4. Jenis perubahan terencana sangat penting karena terukur, sedangkan perencana tidak terencana dibutuhkan, karena organisasi secara tiba‐tiba di pengaruhi oleh faktor eksternal, serta perubahan radikal dapat terlihat dari bagaimana pemimpin memberi contoh, dan karyawanpun dapat memberi contoh untuk sebuah perubahan, melalui sikap dan penguasaan emosi, memberi kesempatan kepada bawahan untuk menunjukan tanggung jawabnya, serta komunikasi yang efektif baik secara up, down dan lateral.
SARAN 1. Setiap butir‐butir rencana strategi, sasaran dan
program kerja, dibutuhkan suatu control dan evaluasi yang bertahap, serta di publikasikan.
2. Pimpinan secara intensif melakukan peman‐tauan dan tetap menjaga hubungan baik dengan lingkungan kerja.
3. Kesempatan yang sama tetap di berikan kepa‐da setiap karyawan
4. Peningkatan anggaran untuk program pelati‐han, pendidikan dan perbaikan fasilitas yang berteknologi inovatif
5. Perbaikan kurikulum yang disesuaikan dengan dunia kerja.
6. Tetap membina hubungan dengan pihak public eksternal.
DAFTAR PUSTAKA 1. Amstrong, machael (1994). Manajemen Sumber
Daya Manusia, terj.sofyan cikmat, cet. Kedua, Jakarta : PT. Gramedia
2. Dessler Gary, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, jilid 1 dan 2, ter. Paramita Rahayu,ed.Kesepuluh,Jakarta : PT Index.
3. Keputusan Direktur Politeknik Negeri Jakarta nomor 288/PL3/SK/2011 tentang kebijakan Sistim
Penjamin Mutu Internal PNJ. 2011. Depok : Politeknik Negeri Jakarta.
4. Siagian Sondang P (2008). Manajemen Sumber Daya manusia,Jakarta : PT Bumi Aksara.
5. Wibowo. (2006). Manajemen Perubahan, ed, kedua, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
6. Wijatno Serian (2009).Pengelolaan Perguruan Tinggi secara efisien efektif dan ekonomis, Jakarta : selemba Empat
Petunjuk Umum Setiap artikel yang dikirmkan dapat berupa 'laporan' suatu penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya atau review literatur yang memberikan gagasan baru. Format umum penulisan artikel adalah sebagai berikut: 1) judul artikel dalam bahasa Indonesia 2) nama pengarang, lembaga, dan alamat serta alamat email; 3) abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; 4) pendahuluan; 5) metodologi; 6. Pembahasan; 7) Kesimpulan dan atau rekomendasi; 8) dan 9) kepustakaan. Artikel menggunakan bahasa ilmiah baku, baik dalam bahasa Inggris atau Indonesia. Petunjuk Penulisan Naskah diketik dalam satu spasi, menggunakan font Arial; ukuran 10 inch; dan menggunakan program Word for Windows, maksimal 10 halaman A4 atau dengan ukuran kertas (210 x 297 mm). Judul Judul artikel ditulis dengan huruf regular rata tengah, menggunakan font Arial ukuran 13 pt bold. Judul dirangkai dalam 13 kata dalam bahasa Indonesia. Nama penulis ditulis di bawah judul dengan format font arial ukuran 12 pt. Cantumkan nama program studi dan instansi penulis. Penulis kedua, ketiga dst dicantukkan dibawah dengan tetap menyebutkan nama program studi, nama instansi dan email masing masing masing. Abstrak Di dalam abstrak harus tercantum secara jelas latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan analisis, serta kesimpulan akhir. Abstrak dan keywords ditulis dengan spasi tunggal, huruf yang digunakan adalah arial, ukuran huruf 10 pt dan ditulis miring atau dengan format Italic dan ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak maksimum 250 kata. Isi Artikel ditulis dengan format justify menggunakan font Arial ukuran 10 pt. Dibuat 2 kolom dengan ada garis ditengah pemisah kolom. (line in bewtween). Sub Judul Sub judul ditulis dengan format title case, yaitu huruf awal pada sauatu kata diawali huruf besar, menggunakan font Arial ukuran 11 pt. Ditulis huruf tebal tanpa garis bawah. Gambar dan Tabel Judul tabel/ gambar harus lengkap tetapi tidak boleh terlalu panjang, maksimal 13 kata. Judul tabel/gambar harus mengandung beberapa unsur, yaitu: jenis, letak/ lokasi, dimensi waktu, serta rincian mengenai satuan, wilayah, serta keterangan lain. Penulisan judul tabel/gambar menggunakan huruf tebal dan besar, dengan alignmen rata tengah. Judul tabel diletakkan di atas tabel, sedangkan Judul Gambar diletakkan di bawah gambar. Jarak antara tabel/ gambar dengan paragraf sebelumnya maupun sesudahnya adalah 1 spasi. Huruf di dalam tabel/gambar berukuran lebih kecil yaitu 10 pt. Penulisan sumber pada tabel/gambar menggunakan ukuran huruf yang sama yaitu 10 pt diletakkan di bawah tabel pada tepi batas kiri tabel, sedangkan untuk gambar diletakkan dibawah gambar sebelum judul gambar dengan alinemen tengah. Jenis font yang digunakan tetap sama yaitu Arial. Daftar Pustaka Ketentuan umum yang harus diperhatikan adalah Daftar pustaka ditulis dengan spasi tunggal menggunakan font Arial dengan ukuran 10 pt. Jarak antara pustaka yang satu dengan lainnya adalah 1 spasi. Jika satu judul buku penulisannya lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya penulisannya masuk ke dalam (indent) sebesar 1 centimeter serta diharapkan daftar pustaka tidak hanya bersumber dari buku, namun juga beberapa jurnal yang sesuai.
Untuk memudahkan dan memandu anda dalam penulisan artikel silahkan kirim email ke
[email protected] dengan subject Format
ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013
Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.
Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537 [email protected]
ISSN 2338-9753 Volume 1 No 1 Desember 2013