Jurusan Kimia, FMIPA, ITS Surabaya
2012
1
2
Kata Pengantar Matakuliah Kolokium (SK09-1205), Rancangan Tugas Akhir (SK09-1303) dan Tugas Akhir (SK09-1304) adalah matakuliah tingkat akhir di jurusan Kimia FMIPA ITS. Berbeda dengan matakuliah lainnya, ketiga matakuliah melatih kemampuan menulis secara ilmiah dan menuntut aktivitas mandiri dari mahasiswa di bawah bimbingan seorang atau tim dosen. Hal ini tercermin pada tujuan dari asing-masing matakuliah yang diuraikan sebagai berikut: 1. Kolokium: Melatih mahasiswa mempunyai kemampuan/kompetensi dalam
menulis artikel/makalah ilmiah berdasarkan artikel ilmiah (full article) yang telah dimuat dalam jurnal ilmiah internasional berbahasa Inggris, dan mempunyai kemampuan/kompetensi dalam mempresentasikan di depan kelas
2. RTA: Melatih mahasiswa mempunyai kemampuan/kompetensi dalam merumuskan masalah, membuat hipotesa, menyusun metoda dalam menyelesaikan permasalahan kimia, dan menuliskannya dalam bentuk proposal penelitian
3. TA: Melatih mahasiswa mempunyai kemampuan/kompetensi dalam membuktikan hipotesa, melaksanakan metoda pemecahan masalah kimia, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, dan menulis laporan dalam bentuk skripsi.
Dalam melaksanakan ketiga matakuliah ini maka sangat diperlukan acuan yang baku. Buku ini disusun oleh satu tim yang diketuai oleh Prof. Dr. R.Y. Perry Burhan untuk digunakan sebagai acuan baku di Jurusan Kimia FMIPA ITS dalam pelaksanaan matakuliah Kolokium, Rancangan Tugas Akhir dan Tugas Akhir. Surabaya, Maret 2012 Ketua Jurusan Kimia
3
Daftar Isi
KOLOKIUM .............................................................................................. 5
RANCANGAN TUGAS AKHIR .................................................................. 20
TUGAS AKHIR ........................................................................................ 24
4
Bagian I: Kolokium
5
KOLOKIUM
1. Pengertian
Kolokium dalam kurikulum Jurusan Kimia FMIPA ITS tahun 2010 – 2014 adalah suatu kegiatan kurikuler keahlian/profesi oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing berupa seminar ilmiah. Aktifitas kolokium adalah penelusuran literatur, pengumpulan data langsung dan penerapan cara penyusunan laporan ilmiah dalam bentuk makalah serta mempresentasikan dan mempertahankan makalah tersebut dalam suatu seminar. Pada akhir seminar pembimbing dan penguji dapat memberikan penjelasan dan rangkuman terhadap subjek kolokium yang berlangsung.
2. Makalah kolokium
Makalah kolokium disusun berdasarkan artikel dalam majalah ilmiah berbahasa asing (bahasa resmi PBB), yang harus didukung dengan referensi terkait (bukan merupakan terjemahan satu artikel ilmiah) dan ditulis dalam bentuk makalah berbahasa Indonesia. Makalah agar dilengkapi dengan data dan informasi yang kurang dari makalah asli dengan referensi yang lain sehingga menjadi makalah yang sempurna. Konvensi makalah kolokium (mengacu ke pedoman penulisan karya ilmiah Jurusan Kimia, FMIPA, ITS), terdiri atas : halaman awal (halaman judul, halaman pengesahan, pengantar, daftar isi, daftar lampiran), batang tubuh (pendahuluan, tinjauan pustaka, protokol analitik, hasil dan bahasan, kesimpulan) dan penutup (daftar pustaka) Topik yang dibahas dalam kolokium ini sebaiknya merupakan topik-topik yang baru.
3. Beban Kredit. Kolokium berbobot 2 (dua) SKS dengan lama kegiatan 1 (satu) semester. 4. Pembimbing
Pembimbing Kolokium adalah staf pengajar di Jurusan Kimia MIPA – ITS. Untuk satu judul kolokium hanya ada 1 (satu) pembimbing.Seluruh staf pengajar di Jurusan Kimia ITS berkewajiban membimbing kolokium dengan batasan maksimum 3 (tiga) judul untuk tiap staf pengajar per semester.
6
5. Penguji
Penguji Kolokium adalah staf pengajar di Jurusan Kimia MIPA – ITS yang dilaksanakan dalam suatu seminar. Seminar dilakukan secara terbuka dan dinilai oleh tim penguji kolokium. Tim penguji kolokium ini berjumlah 3 (tiga) orang staf pengajar dengan susunan :
- Ketua Tim merangkap anggota - Pembimbing merangkap anggota - Anggota
Ketua Tim bukan pembimbing. Seminar dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh seluruh tim penguji kolokium.
6. Persyaratan
Mahasiswa dapat mengambil kolokium setelah lulus matakuliah Literatur Kimia dan sudah menempuh 73 sks (ini disyaratkan di sistem kurikulum)
7. Tatacara Pengambilan Kolokium
a. Mahasiswa dapat mengambil kolokium pada tiap awal semester dengan mendaftarkan diri pada koordinator kolokium pada minggu pengisian FRS berlangsung (pendaftaran ditutup pada jam kerja hari terakhir pelaksanaan pengisian FRS) dengan membawa formulir KOL 01 yang sudah diisi dan ditandatangani oleh pembimbing (formulir disediakan di TU Kimia).
b. Koordinator Kolokium selanjutnya menyusun jadwal seminar Kolokium dan mengumumkannya pada minggu pertama perkuliahan.
c. Mahasiswa peserta kolokium harus mengikuti seminar kolokium yang diadakan dan mengisi daftar kehadiran. Dosen penguji Kolokium (Ketua Sidang) berkewajiban mengontrol daftar hadir.
d. Makalah kolokium ditulis dalam bentuk makalah (lihat konvensi makalah) yang telah disetujui dan ditandatangani oleh pembimbing selanjutnya diserahkan rangkap 3 (tiga) kepada koordinator kolokium (paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan seminar yang telah ditetapkan oleh Koordinator Kolokium).Penyerahan makalah ke koordinator kolokium disertai dengan nilai bimbingan dari pembimbing (tanpa lampiran nilai, undangan seminar tidak dapat diproses).
e. Seminar dilakukan secara terbuka dan dinilai oleh tim penguji kolokium. Seminar dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh seluruh tim penguji kolokium. Seminar dikelola sebagai : presentasi 15 menit, diskusi masing-masing penguji 15 menit.
f. Selama menyampaikan makalahnya dalam seminar, mahasiswa berpakaian rapi, berbaju putih dengan pakaian bawah berwarna gelap.
7
g. Selama seminar berlangsung, peserta seminar (pembicara maupun pendengar) tidak diperkenankan meninggalkan ruang seminar sampai seminar dinyatakan selesai.
h. Format penulisan makalah kolokium harus mengacu ke format penulisan skripsi dan karya ilmiah yang dikeluarkan oleh Jurusan Kimia FMIPA ITS.
i. Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kolokium, evaluasi akhirnya dinyatakan sah apabila kehadiran dalam kegiatan kolokium dan seminar adalah minimal 90 %.
j. Di akhir seminar semua peserta kolokium yang hadir harus menulis rangkuman seminar dan dikumpulkan kepada Ketua Penguji.
k. Nilai kolokium dikeluarkan di akhir semester, apabila mahasiswa peserta kolokium telah menyerahkan makalah yang sudah direvisi dan ditandatangani oleh pembimbing dan tim penguji ke Koordinator Kolokium.
8. Evaluasi Kolokium
Kolokium dievaluasi berdasarkan kecakapan mahasiswa menyusun makalah dan mempresentasikan dan mendiskusikannya di depan penguji.
a. Kolokium dievaluasi dengan formula :
N = 0,4 A + 0,6 (0,7 B + 0,3 C)
dimana: N = nilai akhir kolokium A = nilai makalah hanya diberikan oleh dosen pembimbing B = nilai rata-rata dari seluruh nilai diskusi/tanya jawab yang diberikan
oleh tim penguji C = nilai rata-rata dari seluruh nilai presentasi/tata krama yang
diberikan oleh tim penguji
b. Kriteria penilaian diskusi/tanya jawab adalah :
Dengan distribusi nilai : 81 – 100 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara
langsung dan mampu menjawab pertanyaan yang bersifat lanjutan dari pertanyaan awal.
71 – 80 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung.
66 – 70 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar dengan arahan penanya atau penguji lain.
61 - 65 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian besar jawaban baik dan benar.
8
56 – 60 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian kecil jawaban baik dan benar.
< 55 : bila pertanyaan dijawab dengan salah atau tidak terjawab.
c. Kriteria penilaian presentasi/tatakrama adalah :
Presentasi dinilai berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam teknik presentasi, penggunaan waktu, penggunaan bahasa, tatakarama dan etika selama presentasi. Kriteria penilaian diatur sebagai berikut :
1. Sistematika dalam presentasi (30) 2. Slide presentasi (30) 3. Penggunaan bahasa (15) 4. Pemanfaatan waktu (10) 5. Sikap dan etika (15)
d. Nilai diskusi/tanya jawab dan presentasi/tata krama diberikan oleh
seluruh tim penilai sesaat setelah seminar berlangsung sedangkan nilai makalah hanya diberikan oleh pembimbing dan disampaikan sesaat seminar akan dimulai.
e. Kriteria penilaian makalah mengikuti UU Dosen f. Kolokium dinyatakan lulus bila harga N ≥ 56
Kriteria kelulusan kolokium ini dibagi atas 2 golongan yaitu : 1. Lulus 2. Tidak Lulus. Bila terdapat perbaikan makalah, maka perbaikan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembimbing. Mahasiswa yang tidak lulus kolokium harus mengulang kembali kolokium denganjudul dan pembimbing yang berbeda pada semester berikutnya. Ditetapkan di : Surabaya Pada tanggal :14 Oktober 2010
9
FORM : KOL 01
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN PEMBIMBING
10
FORM : KOL 02
JADWAL SEMINAR KOLOKIUM SEMESTER ……………….
No. NRP NAMA
MAHASISWA PEMBIMBING PENGUJI TGL. SEMINAR
Surabaya, ………………………..
Koordiantor Kolokium, Dr. Omega Platinum NIP. : 19650918 199003 2 003
11
FORM : KOL 03
DAFTAR HADIR SEMINAR KOLOKIUM SEMESTER ……………….
No. NRP NAMA MAHASISWA TGL. SEMINAR TGL. SEMINAR TGL. SEMINAR
12
FORM : KOL 04
FORMAT UNDANGAN
Perihal : UNDANGAN Lampiran : 1 berkas Kepada Yth, Ibu / Bapak : Ir. Endang Purwanti, MT. Di, Surabaya Dengan hormat, Bersama ini dimohon kehadiran Ibu / Bapak pada, Hari / Tgl. / Jam : Kamis / 30 Desember 2010 / 11.00 Tempat : J-113 Sebagai Dosen Pembahas pada Seminar / Ujian : KOLOKIUM (SK-1503), dari mahasiswa :
Nama : Muhibbudin Abbas
NRP. : 1407 100 046
Judul : Produksi Biodesel Dari Minyak Karanja (Pongamia pinnata)
FFA Tinggi
Dosen Pembahas / Penguji :
No N a m a Jabatan
1 Ir. Endang Purwanti, MT. Ketua
2 Dra. Harmami, MS. Penguji/Pembimbing
3 Drs. M. Suud Gani Penguji
Surabaya, ………………………..
Koordiantor Kolokium, Dr. Omega Platinum NIP. : 19650918 199003 2 003
13
FORM : KOL 05
EVALUASI MAKALAH KOLOKIUM
Nama :
NRP. :
Judul :
No. Objek penilaian Bobot Nilai Bobot x Nilai
1 Aktifitas dan kemampuan menyusun makalah
0.6
2 Nilai makalah 0.4
Jumlah
Surabaya, Pembimbing,
__________________________ NIP.
14
FORM : KOL 06
EVALUASI SEMINAR KOLOKIUM
Nama :
NRP. :
Judul :
No. Objek penilaian Nilai
1 Nilai diskusi / tanya jawab
2
Nilai presentasi / tata krama : - sistematika (30) - slide/diapostif (30) - penggunaan bahasa (15) - penggunaan waktu (10) - sikap dan etika (15)
Surabaya, Dosen Penilai,
__________________________
NIP.
15
FORM : KOL 07
RANGKUMAN EVALUASI KOLOKIUM
Nama :
NRP. :
Judul :
No. Objek penilaian Nilai
A Nilai makalah dan bimbingan
Seminar Penguji Rata-rata
B Nilai diskusi / tanya jawab
C Nilai diskusi / tanya jawab
Nilai akhir kolokium : N = 0,4 A + 0,6 (0,7 B + 0,3 C)
Surabaya, Ketua Sidang,
___________________________ NIP.
= {(0.4 x ) + 0.6 ( 0.7 x + 0.3 x )}
= 0.4 x + 0.6 x
= +
=
16
FORM : KOL 08
BERITA ACARA K O L O K I U M
Pada hari ini : Kamis, 30 Desember 2010 Mahasiswa,
Nama : Muhibbudin Abbas
NRP. : 1407 100 046
Judul : Produksi Biodesel Dari Minyak Karanja (Pongamia pinnata)
FFA Tinggi
Di muka sidang Dewan Dosen / Pembimbing, dinyatakan lulus lengkap / tidak lulus ujian :
KOLOKIUM (SK-1503), dengan nilai (___________)
(____________________________________________________________________)
Dewan Dosen / Pembimbing :
N
o
N a m a Jabatan Tandatangan
1 Ir. Endang Purwanti, MT. Ketua 1
2 2 Dra. Harmami, MS. Penguji/pembimbing
3 Drs. Agus Wahyudi, MS Penguji 3
4 4
d:\data\koord-ta\borang
Surabaya, 30 Desember 2010
Ketua Sidang,
Ir. Endang Purwanti, MT.
17
FORM : KOL 09
RANGKUMAN SEMINAR KOLOKIUM
Nama peserta : Pesertina
NRP. : 1408100009
Rangkuman : Tanda tangan peserta kolokium, ___________________________
18
Bagian II: Rancangan Tugas Akhir
19
20
RANCANGAN TUGAS AKHIR 1. Pengertian Rancangan Tugas Akhir adalah tugas yang diberikan kepada mahasiswa sebagai kegiatan keahlian profesi agar mahasiswa mempunyai kemampuan / kompetensi dalammenguji suatu konsep, memecahkan masalah kimia sederhana, mengupas suatu fenomena kimia yang meliputi aktifitas penetapan topik, perencanaan dan penulisan proposal. 2. Tujuan Rancangan Tugas Akhir bertujuan untuk melatih mahasiswa mempunyai kemampuan / kompetensi dalam merumuskan masalah, membuat hipotesa, menyusun metoda dalam merencanakan penerapan prinsip-prinsip kimia dalam menyelesaikan permasalahan kimia dan menuliskannya dalam bentuk proposal. 3. Beban sks Rancangan Tugas Akhir mempunyai beban sebanyak 2 sks 4. Pembimbing
1. Rancangan Tugas Akhir mahasiswa dapat dibimbing maksimal oleh 2 (dua) orang pembimbing : Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping (sekaligus menjadi pembimbing Tugas Akhir). Pembimbing utama disyaratkan harus dosen tetap Jurusan Kimia.
2. Syarat pembimbing utama adalah dosen berkualifikasi S-2 dengan jabatan akademik minimal Lektor, atau dosen berkualifikasi S-3 dengan jabatan akademik minimal Asisten Ahli.
3. Pembimbing pendamping disyaratkan minimal berkualifikasi S-1. 4. Setiap staf pengajar Jurusan Kimia yang memenuhi kriteria sebagai
pembimbing, dapat menjadi pembimbing utama dan pembimbing pendamping maksimal 6 (enam) orang mahasiswa bimbingan.
5. Persyaratan Mahasiswa yang berhak mengambil matakuliah Rancangan Tugas Akhir adalah mahasiswa yang sudah lulus 90 sks mata kuliah semester pertama sampai semester ke 5 (lima). 6. Prosedur Pelaksanaan Rancangan Tugas Akhir
1. Mahasiswa yang mengambil Rancangan Tugas Akhir pada awal semester mendaftarkan diri kepada Koordinator Tugas Akhir dengan menunjukkan Formulir Rencana Studi (FRS) yang berlaku.
2. Pada awal semester, staf pengajar Calon Pembimbing Jurusan Kimia berkewajiban menyampaikan topik-topik yang tersedia untuk Tugas Akhir kepada Koordinator Tugas Akhir, selanjutnya untuk diumumkan.
21
3. Jurusan Kimia melalui Koordinator Tugas Akhir mengumumkan topik-topik penelitian yang ditawarkan kepada mahasiswa pada setiap awal semester. Mahasiswa bisa memilih topik yang diinginkan dari yang ditawarkan tersebut atau mengajukan topik lain.
4. Koordinator Tugas Akhir memberikan formulir surat pernyataan kesediaan membimbing kepada dosen pembimbing dari topik yang dipilih sebanyak 3 (tiga) rangkap
5. Mahasiswa yang sudah mendapat surat pernyataan persetujuan pembimbingan (sudah ditandatangani pembimbing) menyerahkan kembali kepada Koordinator Tugas Akhir.
6. Jurusan Kimia mengumumkan daftar peserta Rancangan Tugas Akhir disertai pembimbingnya pada semester yang bersangkutan.
7. Pembimbing melakukan pembimbingan untuk penyusunan Rancangan Tugas Akhir berupa Proposal (format penulisan Rancangan Tugas Akhir menggunakan Pedoman Penulisan Tugas Akhir).
8. Setiap dosen yang sudah menjadi pembimbing wajib melakukan tugas pembimbingan dan bertanggung jawab sepenuhnya sampai selesai pelaksanaan perioda Tugas Akhir.
9. Kemajuan pembimbingan dicatat pada Kartu Bimbingan dan disahkan oleh Pembimbing. Jumlah frekuensi pembimbingan minimal 16 kali per semester.
10. Kartu Bimbingan dikumpulkan kepada Koordinator Tugas Akhir pada setiap akhir minggu ke 9 dan minggu ke 18.
11. Selambat-lambatnya pada minggu ke 18, proposal yang sudah disetujui dan ditandatangani pembimbing diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir sejumlah 1 (satu) eksemplar, sebagai indikator aktifitas Rancangan Tugas Akhir sudah selesai.
12. Nilai Rancangan Tugas Akhir dari pembimbing diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir paling lambat pada hari Jumat jam 11.00 minggu terakhir kuliah berlangsung.
13. Bila pembimbing utama berhalangan tetap, maka penggantian pembimbing tersebut ditunjuk oleh pimpinan Jurusan sesuai dengan usulan kelompok peneliti yang sesuai.
7. Evaluasi Rancangan Tugas Akhir Rancangan Tugas Akhir dinilai sepenuhnya oleh Pembimbing mengikuti distribusi berikut :
a. Aktifitas penelusuran literatur 20 % b. Aktifitas konsultasi dan Diskusi 20 % c. Penulisan rancangan Tugas Akhir 40 % d. Penguasaan metoda Penelitian 20 %
22
Pedoman deskripsi penilaian bagi dosen pembimbing dinyatakan dengan komponen isi, bentuk dan pembagian (format) dan penggunaan bahasa, yang dirumuskan sebagai berikut :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. ISI Nilai max
Nilai
1. Apakah masalah telah ditulis sedemikian rupa sehingga pernyataan-pernyataan dapat dibuktikan kebenarannya (tidak perduli betul atau tidak)
10
2. Apakah metoda pengukuran yang diterapkan dapat diuji kebenarannya?
10
3. Apakah literatur yang dibaca telah dilaporkan dan diungkapkan kembali dengan benar ?
8
4. Apakah pengerjaan dan pengamatan dilaporkan sehingga dapat diperiksa ?
6
5. Apakah hasil-hasil (jumlah desimal dan sebagainya) dinyatakan dan dibahas dengan betul
7
6. Apakah hasil-hasil yang menyimpang dinyatakan dan dijelaskan ? 5 7. Apakah kesimpulan telah tepat dan lengkap ?
5
8. Apakah hasil-hasil dibandingkan dengan apa yang diharapkan ? 5
9. Apakah diberikan informasi berlebihan ? - 4 Sub-total 56
B. BENTUK DAN PEMBAGIAN 10. Apakah pembagian ke dalam bab-bab benar dan masuk akal ? 10 11. Apakah memuat pendahuluan yang benar ? 6 12. Apakah memuat abstrak yang benar ? 6 13. Apakah hasil-hasil disajikan sedemikian sehingga mudah dilihat
(tabel) ? 4
14. Apakah grafik-grafik yang diberikan tidak benar ? - 4 15. Apakah penulisan literatur tidak menurut aturan ? - 4
Sub-total 26 C. PENGGUNAAN BAHASA 16. Apakah ejaan betul(titik/koma,kalimat lengkap, konsekwen dan
betul penggunaan kata kerja) ? 10
17. Apakah tata bahasanya benar ? 8 18. Apakah karena penggunaan bahasa yang kurang tepat,
laporan/Skripsi menjadi sukar dimengerti atau dapat mempunyai keterangan lebih dari satu bagi yang lain ?
- 8
Sub-total 18 TOTAL 100
23
Bagian III: Tugas Akhir
24
TUGAS AKHIR Pengertian : Tugas Akhir adalah tugas yang diberikan kepada mahasiswa untuk menguji suatu konsep, memecahkan masalah kimia sederhana, mengupas suatu fenomena kimia, dan/atau melakukan survey/screening bahan-bahan kimia dengan metode-metode kimia yang lazim (eksperimen dan modeling), menulis laporan dalam bentuk skripsi, mempresentasikan dan mempertahankannya secara lisan di depan penguji. Tujuan : Tugas Akhir bertujuan untuk melatih mahasiswa mempunyai kemampuan / kompetensi dalam menerapkan prinsip-prinsip kimia (penggunaan peralatan dan bahan kimia) untuk mengerjakan dan membuat laporan TA (skripsi) Tahapan pelaksanaan : Tugas Akhir dilaksanakan 1 (satu) semester Beban sks : Tugas Akhir mempunyai beban sebanyak 7 sks Kegiatan Tugas Akhir(7 sks): Perkiraan pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir meliputi :
a. Persiapan alat dan bahan :1-2 minggu (catatan : studi literatur dan metoda sudah ada pada kolokium dan rancangan TA)
b. Eksperimen, studi kasus, dan survei :5- 6 minggu c. Analisis data dan pembuatan laporan :4-5 minggu d. Ujian TA :5-6 minggu
Pembimbing
6. Tugas Akhir mahasiswa dapat dibimbing maksimal oleh 2 (dua) orang pembimbing : Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping. Pembimbing utama disyaratkan harus dosen tetap Jurusan Kimia.
7. Syarat pembimbing utama adalah dosen berkualifikasi S-2 dan S-3 yang pernah menjadi pembimbing pendamping paling sedikit selama dua periode bimbingan.
8. Pembimbing pendamping disyaratkan minimal berkualifikasi S-1. 9. Setiap staf pengajar Jurusan Kimia yang memenuhi kriteria sebagai
pembimbing, dapat menjadi pembimbing (utama + pendamping) untuk Rancangan Tugas Akhir dan Tugas Akhir maksimum 7 (tujuh) mahasiswa per semester.
25
10. Setiap dosen yang sudah menjadi pembimbing wajib melakukan tugas pembimbingan dan bertanggung jawab sepenuhnya sampai selesai pelaksanaan Tugas Akhir.
11. Bila pembimbing utama berhalangan tetap, maka digantikan oleh pembimbing pendamping. Jika kedua pembimbing berhalangan tetap, maka penggantian pembimbing dilakukan atas usulan kelompok bidang penelitian oleh pimpinan Jurusan.
Penguji
1. Penguji kelayakan skripsi adalah 3 (tiga) orang, terdiri atas 1 (orang) dari kelompok keilmuan yang sama dengan topik skripsi, 1 (satu) orang dari kelompok keilmuan yang berkaitan dengan topik skripsi ditambah 1 (satu) orang pembimbing (pembimbing utama atau pendamping).
2. Di samping menilai aspek keilmuan, Penguji kelayakan juga berkewajiban memberikan masukan perbaikan skripsi.
3. Penguji ujian skripsi berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari 1 (satu) orang pembimbing TA, 2 (dua) dosen penguji kelayakan dan 2 (dua) dosen lain dari kelompok keilmuan yang berbeda. Kecuali pembimbing TA, seluruh penguji ditetapkan oleh Koordinator TA.
4. Kriteria tim penguji kelayakan sama dengan kriteria pembimbing utama dan penguji skripsi sama dengan kriteria pembimbing pendamping.
5. Bila penguji berhalangan, maka penguji pengganti ditunjuk oleh pimpinan Jurusan
Persyaratan
1. Mahasiswa yang akan melaksanakan Tugas Akhir harus sudah pernah mengambil semua mata kuliah wajib sampai semester 6.
2. Mahasiswa yang akan melaksanakan Tugas Akhir harus memenuhi persyaratan telah membuat Rancangan Tugas Akhir yang disetujui oleh pembimbing dan diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir.
3. Kegiatan Tugas Akhir dapat dilaksanakan setelah Rancangan Tugas Akhir mendapat tanda pengesahan dari Koordinator Tugas Akhir dan telah menyelesaikan urusan surat izin kerja di laboratorium yang dituju.
4. Mahasiswa yang melakukan Tugas Akhir di luar ITS, harus memenuhi syarat tambahan sebagai berikut : a) Telah lulus semua mata kuliah (termasuk Kolokium). b) Mendapatkan surat izin dari Dekan FMIPA-ITS.
Ujian Skripsi
1. Mahasiswa dapat melakukan ujian skripsi jika sudah lulus seluruh
mata kuliah. 2. Ujian Skripsi meliputi uji kelayakan naskah skripsi (isi dan substansi)
dan ujian lisan yang meliputi presentasi dan ujian komprehensif berdasarkan bahan skripsi di depan penguji.
3. Mahasiswa yang mengajukan ujian skripsi adalah mahasiswa yang telah selesai melaksanakan TA dan membuat skripsi serta telah menyelesaikan seluruh matakuliah.
26
4. Ujian skripsi lisan dilaksanakan setelah skripsinya dinyatakan layak oleh tim penilai, dengan persyaratan mempunyai surat tanda bebas pinjam peralatan laboratorium, buku dan berbagai fasilitas jurusan Kimia lainnya dari pejabat yang berwenang serta nilai pembimbingan dari pembimbing. Semua persyaratan tersebut didaftarkan kepada Koordinator Tugas Akhir.
5. Ujian skripsi hanya dapat dilaksanakan pada jadwal yang ditetapkan oleh Koordinator Tugas Akhir, apabila dihadiri oleh dosen pembimbing dan seluruh dosen penguji.
Prosedur Pelaksanaan Tugas Akhir
1. Mahasiswa yang mengambil Tugas Akhir pada awal semester mendaftarkan diri pada Koordinator Tugas Akhir dengan menunjukkan FRS yang berlaku dan menyerahkan surat kesediaan membimbing yang sudah ditandatangani oleh pembimbing.
2. Tahap berikutnya mahasiswa mengajukan izin penggunaan laboratorium untuk pelaksanaan Tugas Akhir dan izin bekerja di laboratorium di luar jam kerja kepada Ketua Jurusan Kimia.
3. Mahasiswa mempersiapkan bahan dan alat laboratorium untuk pelaksanaan Tugas Akhir.
4. Mahasiswa dalam melaksanakan Tugas Akhir harus mencatat aktifitas penelitiannya dalam buku log sebagai laporan kemajuan Tugas Akhir yang dipantau dan disahkan oleh Pembimbing.
5. Pembimbing menyatakan Tugas Akhir mahasiswa selesai apabila mahasiswa sudah melaksanakan Tugas Akhir sesuai dengan Rancangan Tugas Akhir yang direncanakan.
6. Pelaksanaan Tugas Akhir maksimal 2 semester terhitung mulai mahasiswa yang bersangkutan terdaftar pada Koordinator Tugas Akhir. Pengecualian dari ketentuan ini diatur dalam pasal Ketentuan Lain.
7. Laporan Tugas Akhir ditulis dalam bentuk skripsi. Tata cara penulisan Skripsi diatur dalam panduan tersendiri.
8. Skripsi yang disetujui oleh pembimbing diserahkan ke Koordinator Tugas Akhir sebanyak 3 (tiga) eksemplar untuk ujian kelayakan.
9. Koordinator Tugas Akhir menerima skripsi yang telah siap diuji kelayakan sebagai indikator selesainya aktifitas Tugas Akhir.
10. Uji kelayakan skripsi dipimpin oleh Pembimbing yang bertugas membuka, mengendalikan, menutup dan menanda tangani berita acara uji kelayakan skripsi. Penguji kelayakan bertugas menilai skripsi. Semua dokumen uji kelayakan diserahkan kepada Koordinator TA oleh pembimbing.
11. Kriteria hasil uji kelayakan adalah layak tanpa perbaikan, layak dengan perbaikan atau tidak layak.
12. Apabila skripsi dinyatakan layak tanpa perbaikan, Pembimbing agar langsung menyerahkan nilai pembimbingan (dengan mengisi formulir nilai pembimbingan) kepada Koordinator TA, dan mahasiswa menyerahkan tambahan naskah skripsi sebanyak 2 (dua) eksemplar dan
27
membawa seluruh persyaratan untuk selanjutnya mendapatkan penjadwalan ujian skripsi.
13. Apabila skripsi dinyatakan layak dengan perbaikan, Pembimbing bersama mahasiswanya agar melaksanakan perbaikan sesuai dengan saran tim penguji kelayakan. Setelah perbaikan skripsi dan mendapatkan persetujuan dari tim uji kelayakan, pembimbing menyerahkan nilai pembimbingan kepada Koordinator TA dan mahasiswa menyerahkan naskah skripsi sebanyak 5 (lima) eksemplar yang telah diperbaiki dan membawa seluruh persyaratan untuk mendapatkan penjadwalan ujian skripsi.
14. Apabila skripsi dinyatakan tidak layak, Pembimbing bersama mahasiswanya agar melaksanakan perbaikan sesuai dengan saran tim penguji kelayakan, jika perlu kembali ke laboratorium. Setelah perbaikan skripsi dan mendapatkan persetujuan dari pembimbing, mahasiswa mengajukan uji kelayakan ulang. Tim penguji kelayakan ulang harus sama dengan tim penguji kelayakan sebelumnya. Prosedur selanjutnya sama dengan urutan pengajuan ujian skripsi.
15. Jadwal ujian skripsi diatur oleh Koordinator TA. 16. Ujian skripsi dipimpin oleh seorang Ketua Sidang (ditetapkan oleh
Koordinator TA dari salah satu penguji kelayakan) yang bertugas membuka, mengendalikan, menutup dan menandatatangani berita acara ujian serta menyerahkannya kepada Koordinator TA.
17. Peserta dan seluruh penguji ujian skripsi berpakaian sipil lengkap (perempuan : jas / blazer; laki-laki : dasi dan jas; mahasiswa memakai kemeja / pakaian atas : putih).
18. Selama ujian berlangsung, baik penguji maupun peserta ujian diharuskan tetap berada dalam ruangan.
19. Ujian skripsi meliputi presentasi dan ujian lisan. 20. Presentasi skripsi berlangsung selama 15 menit. Ujian lisan
dilaksanakan selama 90 menit. Setiap penguji memiliki waktu lebih-kurang 15 menit, sehingga waktu total untuk ujian adalah 75 menit. Sisa waktu 15 menit digunakan untuk membahas, menentukan dan menetapkan nilai ujian.
21. Penguji bertugas memberikan penilaian presentasi (C1) dan ujian lisan (C2) sesuai dengan format nilai yang berlaku.
22. Kriteria hasil ujian skripsi adalah lulus atau tidak lulus. 23. Ujian skripsi dinyatakan lulus apabila nilainya > 44.8 24. Pengulangan ujian skripsi dilaksanakan paling cepat 7 (tujuh) hari
setelah ujian sebelumnya. 25. Hasil ujian skripsi ditulis dalam berita acara ujian yang ditandatangani
oleh Ketua sidang dan disampaikan kepada peserta ujian, sebelum ujian dinyatakan selesai. Seluruh dokumen ujian skripsi diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir.
26. Mahasiswa dinyatakan lulus Tugas Akhir apabila skripsi telah selesai
diperbaiki, digandakan, dijilid sesuai dengan aturan yang berlaku dan
diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir.
28
Siklus Pelaksanaan Ujian Skripsi Evaluasi Tugas Akhir
Evaluasi TA merupakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan TA. a. Persiapan dan pelaksanaan eksperimen dinilai oleh pembimbing
b. Laporan skripsi dinilai oleh tim penguji TA dalam ujian TA/skripsi.
Kisi-kisi materi yang diujikan dapat merujuk pada format yang dibuat
oleh Tim untuk ujian kelayakan skripsi.
c. Kompetensi akhir mahasiswa dinilai oleh tim penguji dalam TA Ujian
TA/Skripsi.
Evaluasi Pembimbingan Tugas Akhir(40 %) Tugas Akhir dinilai sepenuhnya oleh Pembimbing mengikuti distribusi berikut :
a. Aktivitas penelusuran literatur / persiapan penelitian 25 % b. Aktivitas di laboratorium/setara, konsultasi dan Diskusi 40 % c. Penulisan skripsi 35 %
Bobot nilai = 40 % Evaluasi Ujian Kelayakan dan Skripsi (60%)
a. Ujian kelayakan (B)
Naskah skripsi dinilai oleh tim penilai kelayakan yang terdiri dari 2 (dua) dosen penguji, yang salah satunya adalah dosen yang mempunyai kompetensi yang sama dengan topik skripsi. Kelayakan skripsi akan menentukan diizinkannya seorang mahasiswa melaksanakan Ujian Skripsi. Deskripsi penilaian dinyatakan dengan komponen isi, bentuk dan pembagian (format) dan penggunaan bahasa, yang dirumuskan sebagai berikut :
A. ISI Nilai max
Nilai
1. Apakah masalah telah ditulis sedemikian rupa sehingga pernyataan-pernyataan dapat dibuktikan kebenarannya (tidak perduli betul atau tidak)
10
2. Apakah metoda pengukuran yang diterapkan dapat diuji kebenarannya?
10
3. Apakah literatur yang dibaca telah dilaporkan dan diungkapkan kembali dengan benar ?
8
4. Apakah pengerjaan dan pengamatan dilaporkan sehingga dapat diperiksa ?
6
5. Apakah hasil-hasil (jumlah desimal dan sebagainya) dinyatakan dan dibahas dengan betul
7
6. Apakah hasil-hasil yang menyimpang dinyatakan dan dijelaskan ? 5
29
7. Apakah kesimpulan telah tepat dan lengkap ?
5
8. Apakah hasil-hasil dibandingkan dengan apa yang diharapkan ? 5
9. Apakah diberikan informasi berlebihan ? - 4 Sub-total 56
B. BENTUK DAN PEMBAGIAN 10. Apakah pembagian ke dalam bab-bab benar dan masuk akal ? 10 11. Apakah memuat pendahuluan yang benar ? 6 12. Apakah memuat abstrak yang benar ? 6 13. Apakah hasil-hasil disajikan sedemikian sehingga mudah dilihat
(tabel) ? 4
14. Apakah grafik-grafik yang diberikan tidak benar ? - 4 15. Apakah penulisan literatur tidak menurut aturan ? - 4
Sub-total 26 C. PENGGUNAAN BAHASA 16. Apakah ejaan betul(titik/koma,kalimat lengkap, konsekwen dan
betul penggunaan kata kerja) ? 10
17. Apakah tata bahasanya benar ? 8 18. Apakah karena penggunaan bahasa yang kurang tepat,
laporan/Skripsi menjadi sukar dimengerti atau dapat mempunyai keterangan lebih dari satu bagi yang lain ?
- 8
Sub-total 18 TOTAL 100
30
Bobot nilai = (0.2 x 60 %) Kriteria kelulusan dinyatakan sebagai layak tanpa perbaikan, layak dengan perbaikan atau tidak layak. Kriteria ”layak tanpa perbaikan” adalah apabila nilai skripsi > 56 dan tidak ada saran perbaikan dari tim penguji kelayakan. Kriteria ”layak dengan perbaikan” adalah apabila nilai skripsi > 56 dan ada saran perbaikan kecil pada naskah. Kriteria ”tidak layak” adalah apabila nilai skripsi <56 dan/atau ada saran perbaikan dari tim uji kelayakan.
b. Presentasi Skripsi (C1) Presentasi dinilai berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam teknik presentasi, penggunaan waktu, penggunaan bahasa, tatakarama dan etika selama presentasi. Kriteria penilaian diatur sebagai berikut :
6. Sistematika dalam presentasi (30) 7. Slide presentasi (30) 8. Penggunaan bahasa (15) 9. Pemanfaatan waktu (10) 10. Sikap dan etika (15)
Bobot nilai = (0.15 x 60 %)
Catatan : Presentasi 15 menit Perbedaan nilai presentasi antar penguji > 30 harus didiskusikan.
c. Ujian Akhir Tugas Akhir / Skripsi (C2) Ujian akhir Tugas Akhir adalah ujian komprehensif berdasarkan materi skripsi, dinilai berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai prinsip-prinsip kimia yang diterapkan pada pengerjaan Tugas Akhir. Kriteria penilaian terhadap kompetensi dasar ilmu kimia (60), meliputi :
1. menuliskan persamaan reaksi kimia 2. menghitung perubahan reaktan dan produk reaksi
kimia (stoikhiometri) 3. menghitung perubahan energi yang terjadi selama
reaksi kimia 4. menggambarkan struktur dan mengenali karakter
molekul utama yang ditulis dalam skripsi 5. mengenali karakter kimiawi unsur-unsur penyusun
molekul 6. menuliskan hukum laju dan menghitung laju reaksi
serta menjelaskan mekanisme reaksi 7. menjelaskan metoda-metoda pengukuran 8. mengolah data eksperimen
31
Dengan distribusi nilai :
81 – 100 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung dan mampu menjawab pertanyaan yang bersifat lanjutan dari pertanyaan awal
71 – 80 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung
66 – 70 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar dengan arahan penanya atau penguji lain
61 - 65 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian besar jawaban baik dan benar
56 – 60 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian kecil jawaban baik dan benar
< 55 : bila pertanyaan dijawab dengan salah atau tidak terjawab
Bobot nilai = 60% dari C2 Kriteria penilaian terhadap kompetensi penguasaan skripsi (40), meliputi :
1. kemampuan analisa data 2. kemampuan membandingkan hasil dengan hasil
penelitian terdahulu 3. kemampuan untuk meramalkan hasil-hasil yang
baru 4. kemampuan menerapkan metoda ilmiah
Dengan distribusi nilai :
81 – 100 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung dan mampu menjawab pertanyaan yang bersifat lanjutan dari pertanyaan awal
71 – 80 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung
66 – 70 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar dengan arahan penanya atau penguji lain
61 - 65 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian besar jawaban baik dan benar
56 – 60 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian kecil jawaban baik dan benar
< 55 : bila pertanyaan dijawab dengan salah atau tidak terjawab
Bobot nilai = 40% dari C2 Nilai ujian skripsi = (0.15xC1) + (0.65 x C2)
Kriteria kelulusan ujian skripsi dinyatakan sebagai lulus lengkap, lulus dengan perbaikan kecilpada naskah dan tidak lulus.
Kriteria ”lulus lengkap” adalah apabila nilai ujian skripsi >44,4dan tidak ada saran perbaikan dari tim penguji kelayakan.
32
Kriteria ”lulus dengan perbaikan” adalah apabila nilai ujian skripsi >44,4 dan ada saran perbaikan kecil pada naskah.
Kriteria ”tidak lulus” adalah apabila nilai skripsi < 44,4.
Nilai Tugas Akhir = (0.4 x A) + 0.6 [(0.2xB) + (0.15xC1) + (0.65 x C2)] A = nilai pembimbingan B = nilai kelayakan C1 = nilai presentasi C2 = nilai ujian lisan skripsi ----------------------------------------------------------------------------
33
Lampiran-lampiran
34
2011
35
PEDOMAN PENULISAN TESIS, SKRIPSI DAN KARYA ILMIAH
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
36
37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Pedoman Format Penulisan Skripsi atau Tesis, dan Karya Ilmiah
sejenis (makalah kolokium) ini, bertujuan memudahkan penulis untuk
menulis skripsi atau tesis, atau karya ilmiah sejenis lainnya. Buku Pedoman
ini hanyalah mengatur “cara” penulisan skripsi, tesis atau karya ilmiah
sejenis lainnya dan berlaku di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jika setelah
penulisan skripsi atau tesis, penulis ingin mempublikasikan skripsi atau tesis
atau sebagian dari skripsi atau tesisnya dalam suatu majalah ilmiah, maka
pedoman beserta ketentuan-ketentuan dari majalah ilmiah itulah yang harus
diikuti.
Pedoman ini berusaha mencakup semua segi yang berkaitan dengan
penulisan skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis lainnya.
1.2. Kertas
Skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis (kolokium) diketik pada
kertas HVS 80 gram berukuran masing-masing A5 (210 x 148 mm) untuk
skripsi dan A4 (297 x 210 mm) untuk tesis dan karya ilmiah sejenis
(kolokium). Bagian dari kertas yang memuat naskah ketikan, untuk skripsi
mempunyai batas 30 mm dari tepi kiri kertas (batas kiri), 25 mm dari tepi
atas (batas atas), 25 mm dari tepi bawah (batas bawah) dan 20 mm dari tepi
kanan kertas (batas kanan), sedangkan untuk tesis dan karya ilmiah sejenis
38
(kolokium) mempunyai batas 35 mm dari tepi kiri kertas (batas kiri), 30 mm
dari tepi atas (batas atas), 25 mm dari tepi bawah (batas bawah) dan 25 mm
dari tepi kanan kertas (batas kanan).
Naskah asli skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis lainnya dapat
diperbanyak dengan membuat fotokopi pada kertas HVS berukuran sama.
1.3. Pengetikan
Naskah skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis lainnya diketik
dengan huruf jenis Trebuchet MS ukuran 11 normal untuk skripsi dan ukuran
12 normal untuk tesis dan karya ilmiah sejenis (kolokium).
Naskah diketik pada kedua muka halaman. Naskah asli harus
diperlakukan dengan baik dan jangan sampai terlipat atau tergulung.
Baris-baris kalimat naskah skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis
lainnya berjarak satu setengah spasi untuk skripsi dan dua spasi untuk tesis
dan karya ilmiah sejenis (kolokium). Penyimpangan dari ketentuan jarak
spasi tersebut diterangkan pada bab-bab yang memerlukannya. Jarak satu
spasi dipergunakan untuk keterangan diagram, tabel, gambar, catatan kaki,
abstrak.
Jarak spasi untuk daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran
dan daftar pustaka dibahas di bab tersendiri.
Baris pertama paragraf baru juga berjarak satu setengah spasi untuk
skripsi dan dua spasi untuk tesis dan karya ilmiah sejenis (kolokium) dari
baris terakhir paragraf yang mendahuluinya. Huruf pertama paragraf baru
dimulai enam ketukan ketik dari batas kiri. Memulai paragraf baru tidak
boleh pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya
39
dua baris. Baris terakhir suatu paragraf tidak dibenarkan diketik pada
halaman baru berikutnya, harus ditinggalkan baris terakhir tersebut pada
dasar halaman atau dibawa satu baris sebelumnya ke halaman baru.
Huruf pertama sesudah tanda baca koma, titik koma, titik ganda, dan
titik diketik satu ketukan dibelakang tanda baca tersebut.
Cara pengetikan catatan kaki, catatan kaki, pengutipan, judul bab,
judul tabel dan judul gambar dijelaskan tersendiri.
1.4. Perbaikan Kesalahan
Naskah skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis lainnya yang
dipersiapkan dengan baik tidak mengandung kesalahan, baik kesalahan
naskah maupun kesalahan ketik. Sebagai pedoman, maka pada satu halaman
tidak boleh terdapat kesalahan ketik melebihi empat buah.
1.5. Pemakaian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam naskah skripsi atau tesis
atau karya ilmiah sejenis lainnya harus Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Kaidah tata bahasa haruslah ditaati, kalimat harus utuh dan lengkap.
Tanda baca dipergunakan seperlunya dan secukupnya agar dapat dibedakan
anak kalimat dari kalimat induknya, kalimat keterangan dari kalimat yang
diterangkan, dan sebagainya.
Kata ganti orang, terutama kata ganti orang yang pertama (saya dan
kami), tidak boleh dipergunakan dalam kalimat naskah skripsi atau tesis
atau karya ilmiah sejenis lainnya, kecuali dalam kalimat kutipan. Kalimat
40
disusun sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu memakai
kata ganti orang.
Kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Kata terakhir
pada dasar halaman tidak boleh dipotong. Pemisahan kata asing harus
mengikuti cara yang ditunjukan dalam kamus bahasa asing tersebut.
Buku-buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan”, “Pedoman Umum Pembentukan Istilah”, dan “Kamus Besar
Bahasa Indonesia” dapat digunakan sebagai pedoman pemakaian bahasa
Indonesia yang baku.
41
BAB II
BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH
2.1. Pendahuluan
Pada buku pedoman ini naskah karya ilmiah dibagi menjadi empat
bagian, yaitu :
1. Bagian persiapan
2. Tubuh utama karya ilmiah
3. Daftar pustaka
4. Lampiran
Kesimpulan dianggap sebagai bagian dari tubuh utama karya ilmiah.
2.2. Bagian Persiapan Karya Ilmiah
Bagian persiapan karya ilmiah terdiri dari :
1. Sampul
2. Halaman awal karya ilmiah
3. Halaman judul karya ilmiah (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
4. Halaman persetujuan dari pembimbing dan ketua jurusan
5. Halaman pengesahan dari tim penguji (setelah naskah diujikan dan
diperbaiki, jika ada saran perbaikan dari tim penguji)
6. Halaman peruntukan
7. Halaman abstrak (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
8. Halaman ucapan terima kasih atau pengantar
9. Halaman daftar isi
10. Halaman daftar lampiran
42
11. Halaman daftar gambar dan ilustrasi
12. Halaman daftar tabel
13. Halaman daftar lambang dan singkatan (kalau diperlukan)
2.3. Tubuh Utama Karya Ilmiah
Tubuh utama karya ilmiah terdiri dari :
1. Pendahuluan, yang merupakan bab pertama
2. Beberapa bab yang menyusul
3. Kesimpulan, yang merupakan bab penutup
2.4. Daftar Pustaka
Daftar pustaka akan diuraikan pada bab tersendiri
2.5. Lampiran
Lampiran dapat terdiri dari beberapa buah. Lampiran dapat memuat
keterangan tambahan, penurunan rumus, contoh perhitungan, cara
penelitian dan sebagainya, yang kalau dimasukkan kedalam tubuh utama
karya ilmiah akan mengganggu kelancaran pengutaraan karya ilmiah
tersebut. Setiap lampiran diberi tanda berupa huruf besar abjad Latin.
Lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat kata
LAMPIRAN di tengah halaman. Halaman ini tidak diberi nomor.
Lampiran dapat pula memuat tabel, gambar dan sebagainya yang
dianggap tidak merupakan bagian dari tubuh utama karya ilmiah.
43
2.6. Penomoran
Halaman-halaman bagian persiapan karya ilmiah diberi nomor yang
terpisah dari nomor halaman tubuh utama karya ilmiah. Halaman-halaman
bagian persiapan diberi nomor i, ii, iii, iv … ix, x … untuk membedakan
halaman tubuh utama yang berupa angka Arab. Halaman i dimulai pada
halaman awal karya ilmiah/skripsi atau tesis. Nomor halaman ditulis di
tengah 1,5 cm di atas tepi bawah kertas.
Halaman tubuh utama karya ilmiah diberi nomor halaman dengan
angka Arab, 1, 2, 3, 4, … Nomor halaman dituliskan di tengah 15 mm di atas
tepi bawah kertas. Nomor halaman lampiran adalah kelanjutan dari nomor
halaman tubuh utama karya ilmiah. Cara menuliskan nomor halaman sama
dengan cara menuliskan nomor halaman tubuh utama.
44
BAB III
BAGIAN PERSIAPAN SKRIPSI ATAU TESIS/KARYA ILMIAH
3.1. Sampul
Sampul skripsi atau tesis/karya ilmiah berwarna biru dan putih untuk
skripsi, berwarna hijau dan putih untuk tesis dan berwarna merah dan putih
untuk kolokium, dibuat sampul keras (hardcover) (untuk Perpustakaan)
(merujuk kepada “Manual Standar Grafis Identitas ITS”). Pada sampul
tersebut dicetak logo ITS, judul karya ilmiah, skripsi atau tesis dan karya
ilmiah sejenis (kolokium), nama lengkap dan nrp. penulis, nama
pembimbing, Jurusan Kimia FMIPA, INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER dan tahun skripsi atau tesis/karya ilmiah. Semua ditulis sesuai
dengan petunjuk “Manual Standar Grafis Identitas ITS”.
Pada punggung sampul ditulis nama penulis, judul skripsi atau
tesis/karya ilmiah dan tahun skripsi atau tesis/karya ilmiah dan tahun karya.
Contoh sampul pada lampiran A
3.2. Halaman Awal Karya Ilmiah
Halaman awal tesis/skripsi /karya ilmiah diketik pada halaman baru.
Halaman ini memuat
1. Logo ITS (sesuai standard Manual Standar Grafis Identitas ITS)
2. Tulisan “skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis (kolokium)”
3. Judul skripsi atau tesis /karya ilmiah yang ditulis dengan huruf
kapital.
4. Nama lengkap dan nrp. penulis, ditulis dengan huruf kapital
45
5. Tulisan “Dosen Pembiming” dan diikuti di bawahnya dengan nama
pembimbing lengkap dengan gelar akademisnya.
6. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (published held)
7. Tahun skripsi atau tesis/karya ilmiah.
Halaman awal skripsi atau tesis dan karya ilmiah sejenis (kolokium)
/karya ilmiah ini versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggeris lalu diberi
nomor halaman i dan ii, tetapi tidak dicantumkan pada halaman tersebut.
Format susunan dan cara penulisan halaman awal skripsi atau
tesis/karya ilmiah dapat dilihat pada contoh (lampiran B dan C).
3.3. Halaman Judul Karya Ilmiah
Halaman judul skripsi atau tesis/karya ilmiah diketik pada halaman
baru. Halaman ini antara lain memuat logo ITS, judul skripsi atau
tesis/karya ilmiah yang ditulis dengan huruf kapital, tulisan “skripsi atau
tesis atau karya ilmiah sejenis (kolokium)”, nama penulis dan nrp. di kiri
(rata kiri), nama pembimbing serta Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (published
held), tahun skripsi atau tesis/karya ilmiah. Pada prinsipnya halaman judul
ini sama dengan kulit luar. Baris kata-kata pada halaman judul skripsi atau
tesis/karya ilmiah harus diletakkan rata kiri kertas.
Isi lengkap, format susunan dan cara penulisan halaman judul dapat
dilihat pada contoh (lampiran D).
3.4. Halaman Persetujuan
46
Halaman persetujuan diketik pada halaman baru. Halaman ini antara
lain memuat judul skripsi atau tesis/karya ilmiah, nama dan nrp. penulis,
nama dan tanda tangan pembimbing dan Ketua Jurusan Kimia, tanggal
persetujuan skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis (kolokium).
Isi lengkap lihat contoh (lampiran E).
3.5. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan diketik pada halaman baru. Halaman ini antara
lain memuat judul skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis (kolokium),
nama dan nrp. penulis, nama dan tanda tangan tim penguji sidang/seminar,
tanggal pengesahan skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis (kolokium).
Halaman ini baru ditanda tangani oleh tim penguji setelah naskah selesai
diuji/diseminarkan dihadapan tim penguji dan telah selesai direvisi sesuai
dengan saran tim penguji.
Isi lengkap lihat contoh (lampiran F).
3.6. Halaman Peruntukan
Halaman peruntukan bukan merupakan halaman yang harus diadakan.
Pada halaman tersebut dituliskan untuk siapa skripsi atau tesis atau karya
ilmiah sejenis (kolokium) tersebut didedikasikan. Contoh halaman
peruntukan dapat dilihat pada contoh (lampiran G).
3.7. Halaman Abstrak Skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis
(kolokium)
47
Halaman abstrak skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis
(kolokium) diketik pada halaman baru, antara lain memuat kata ABSTRAK
sebagai judul halaman dan isi abstrak skripsi atau tesis atau karya ilmiah
sejenis (kolokium). Untuk abstrak dalam bahasa Inggeris ditulis dengan cara
yang sama, tetapi diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris. Contoh halaman
abstrak lihat lampiran H dan I.
3.8. Ucapan Terima Kasih atau Pengantar
Halaman ucapan terima kasih diketik pada halaman baru. Pada
halaman ini penulis berkesempatan untuk mengucapkan terima kasih secara
tertulis kepada pembimbing dan perorangan lain yang telah memberi
bimbingan, nasehat, saran dan kritik, kepada mereka yang telah membantu
melakukan penelitian, kepada perorangan atau badan yang telah membantu
dan sebagainya.
Cara penulisan ucapan terima kasih sangat beranekaragam, tetapi
semuanya hendaknya dinyatakan secara jujur dan wajar. Halaman contoh
yang tercantum pada buku ini (lampiran J) hanyalah merupakan contoh saja.
3.9. Halaman Daftar Isi
Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul
“DAFTAR ISI” yang ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan
sebuah titik.
48
Halaman ini memuat nomor bab, nomor sub bab, judul bab dan judul
sub bab dan nomor halaman tempat judul bab dan judul sub bab dimuat,
ketiganya masing-masing dituliskan pada tiga kolom yang berurutan.
Nomor bab ditulis dengan angka Rumawi kapital, sedang nomor sub
bab ditulis dengan angka Arab. Nomor dan judul sub dari sub bab, jika ada,
tidak perlu dimuat pada halaman daftar isi. Nomor sub bab ditulis dengan
dua angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik ; angka Arab pertama
menunjukkan nomor urut bab, sedangkan angka Arab yang kedua
menunjukkan nomor urut sub bab.
Judul bab ditulis dengan huruf kapital, sedang judul sub bab ditulis
dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yang ditulis
dengan huruf kapital. Judul bab dan judul sub bab tidak diakhiri dengan
titik, sebab judul bukan sebuah kalimat.
Halaman daftar isi dapat terdiri dari satu halaman atau lebih. Contoh
halaman daftar isi, format susunan dan cara penulisan halaman daftar isi
dapat dilihat pada lampiran contoh (lampiran K)
3.10. Halaman Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran diketik pada halaman baru. Halaman ini
memuat nomor lampiran dan anak-lampiran judul lampiran dan judul anak-
lampiran dan nomor halaman tempat judul lampiran dan judul anak-
lampiran dimuat.
Nomor lampiran dapat dituliskan dengan huruf kapital abjad Latin A,
B, .. dan seterusnya. Jika nomor lampiran adalah huruf kapital abjad Latin,
maka nomor anak-lampiran dituliskan dengan angka Arab. Nomor anak-
lampiran tersebut menunjukkan nomor urut dalam lampiran.
49
Contoh halaman daftar lampiran, format susunan dan cara penulisan
halaman lampiran lihat halaman … (lampiran L).
3.11. Halaman Daftar Gambar dan Ilustrasi
Halaman daftar gambar dan ilustrasi diketik pada halaman baru.
Halaman ini memuat nomor gambar/ilustrasi, judul gambar/ilsutrasi dan
nomor halaman tempat gambar/ilustrasi dimuat.
Nomor gambar/ilustrasi ditulis dengan dua angka yang dipisahkan
oleh sebuah titik. Angka pertama yang ditulis dengan angka Arab,
menunjukkan nomor bab tempat gambar tersebut terdapat, sedangkan
angka kedua yang ditulis dengan angka Arab menunjukkan nomor urut
gambar/ilustrasi dalam bab.
Judul atau nama gambar/ilustrasi ditulis dengan huruf kecil, kecuali
huruf pertama kata pertama yang ditulis dengan huruf besar.
Nomor halaman yang dituliskan dengan angka Arab menunjukkan
nomor halaman tempat gambar/ilustrasi dimuat.
Contoh halaman gambar/ilustrasi dapat dilihat pada lampiran M buku
pedoman ini.
3.12. Halaman Daftar Tabel
50
Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Halaman ini
memuat nomor tabel, judul atau nama tabel, dan nomor halaman tempat
tabel dimuat.
Penulisan nomor tabel sama dengan penulisan nomor
gambar/ilustrasi; penulisan judul atau nama tabel juga sama dengan
penulisan judul gambar/ilustrasi.
Contoh halaman daftar tabel, format dan susunan dan cara penulisan
halaman daftar tabel dapat dilihat pada lampiran N buku pedoman ini.
3.13. Halaman Daftar Lambang dan Singkatan
Halaman daftar lambang dan singkatan ditulis pada halaman baru.
Halaman ini memuat lambang, nama, pemakaian pertama kali. Lambang,
variabel/besaran dan variabel dan nama istilah lengkap yang ditulis
dibelakang lambang dan singkatannya ditulis di kolom kedua. Nomor
persamaan (disingkat pers.). Bab tempat dan singkatan muncul untuk
pertama kali (ditulis di kolom ketiga).
Lambang dan singkatan di kolom pertama diurut menurut abjad Latin,
huruf besar dahulu kemudian langsung disusul oleh huruf kecilnya, kemudian
disusul oleh lambang yang ditulis dengan huruf Yunani yang juga diurut
sesuai dengan abjad Yunani.
Nama variabel/besaran atau nama istilah yang disingkat di kolom
kedua ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama kata pertama yang
ditulis dengan huruf kapital.
Nomor persamaan di kolom ketiga dituliskan dengan dua angka Arab
yang dipisahkan oleh sebuah titik dan yang terdapat diantara dua tanda
kurung yang didahului oleh pers.
51
Contoh halaman daftar lambang dan singkatan format susunan dan
cara penulisan dapat dilihat pada lampiran O buku pedoman ini.
52
BAB IV
TUBUH UTAMA SKRIPSI ATAU TESIS ATAU KOLOKIUM / KARYA ILMIAH
4.1. Bagian Tubuh Utama
Dalam tubuh utama skripsi atau tesis atau karya ilmiah sejenis
(kolokium) dimuat skripsi atau tesis atau karya ilmiah penulis.
Tubuh utama dibagi menjadi beberapa bab, diawali dengan bab
pendahuluan dan diakhiri dengan bab simpulan. Jumlah bab tidak
distandarkan, melainkan menurut keperluan yang wajar dari penulis dalam
mengemukakan skripsi atau tesis atau karya ilmiahnya.
4.2. Bab Pendahuluan
Bab pendahuluan sedikitnya memuat : latar belakang, permasalahan,
tujuan penelitian.
Persoalan atau problema yang hendak dipecahkan dalam skripsi atau
tesis/karya ilmiah hendaknya dinyatakan dengan jelas, tegas dan terinci.
Bab pendahuluan diketik pada halaman baru. Baris pertama bab
pendahuluan, yaitu BAB I, diketik rata kiri terhadap bagian halaman yang
boleh diketik. Baris pertama tersebut diketik dengan huruf kapital satu
setengah spasi untuk skripsi dan dua spasi untuk tesis dan karya ilmiah
sejenis (kolokium) di bawah batas tepi atas tanpa diakhiri titik di
belakang/angka terakhir.
Judul bab, yaitu PENDAHULUAN, yang ditulis dengan huruf kapital
diketik satu setengah spasi untuk skripsi dan dua spasi untuk tesis dan karya
53
ilmiah sejenis (kolokium) di bawah BAB I tanpa titik di belakang huruf
terakhir dan diletakkan rata kiri terhadap bagian kertas yang boleh diketik.
Pemberian nomor dan cara penulisan judul sub bab diuraikan juga
pada buku pedoman ini.
4.3. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka harus tercantum dalam skripsi atau tesis atau karya
ilmiah sejenis (kolokium) penulis, baik dalam sebuah bab tersendiri ataupun
dalam suatu sub-bab dari salah satu bab awal skripsi atau tesis/karya ilmiah.
Tinjauan pustaka berisi rangkuman yang terdapat dalam setiap judul
dalam daftar pustaka dan dalam hubungan ini penulis menunjukkan arah
yang akan ditempuhnya sendiri dalam memecahkan persoalan.
Pada hakekatnya, isi ilmu yang terkandung dalam daftar pustaka
beserta semua ilmu pengetahuan yang mendukungnya adalah cabang ilmu
pengetahuan dimana persoalan atau masalah yang akan dipecahkan penulis
diletakkan. Sumbangan baru penulis bukan suatu penemuan baru yang
berdiri sendiri, tetapi sesuatu yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan
yang sudah ada.
4.4. Bab-bab Dalam Tubuh Utama Skripsi atau tesis
Jumlah bab adalah sesuai dengan keperluan. Dalam bab-bab tersebut
diuraikan secara terinci metoda penelitian, hasil pengamatan percobaan
laboratorium atau percobaan lapangan, jika dilakukan, analisis dan
pembahasan hasil, serta simpulan.
54
Setiap bab dimulai pada halaman baru. Cara penulisan dan
meletakkan bab dan judul bab juga diterangkan pada buku pedoman ini.
4.5. Simpulan
Bab simpulan adalah salah satu bab utama skripsi atau tesis atau
karya ilmiah/lainnya. Disini dimuat kesimpulan skripsi atau tesis atau karya
ilmiah lain dan sumbangan pada perkembangan ilmu atau penemuan baru
penulis. Pada bab ini penulis dapat pula menyarankan hal-hal yang dapat
diteliti lebih lanjut.
55
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka bukan bab tersendiri, karena itu tidak diberi nomor
bab. Daftar pustaka ditulis di halaman baru dan judul DAFTAR PUSTAKA
diketik tiga spasi di bawah batas atas, dengan huruf kapital tanpa titik di
belakang huruf terakhir.
Ada beberapa cara untuk menuliskan daftar pustaka, tetapi cara yang
diusulkan untuk dijadikan format adalah cara yang akan diuraikan berikut.
Daftar pustaka berisi semua pustaka yang dipergunakan oleh penulis
dalam menyiapkan dan menyelesaikan skripsi atau tesisnya. Daftar pustaka
terdiri dari artikel ilmiah yang ditulis pada jurnal, prosiding, majalah ilmiah,
atau terbitan berkala ilmiah, dan buku yang diterbitkan dan lazimnya dapat
ditemukan di perpustakaan. Skripsi, tesis dan disertasi termasuk dalam
daftar pustaka, sebab meskipun tidak diterbitkan, pada umumnya dapat
ditemukan di perpustakaan.
5.1. pedoman Penyusunan Daftar Pustaka
1. Untuk referensi yang berupa artikel ilmiah yang ditulis pada jurnal,
proceedings, majalah ilmiah, atau terbitan berkala ilmiah, informasi
yang perlu dicantumkan beserta urutan penulisannya adalah : nama
pengarang (-pengarang), tahun publikasi (diakhiri titik), dibaris
berikutnya mundur enam ketukan ditulis judul artikel (diakhiri titik),
nama jurnal/proceedings/majalah berkala yang digarisbawahi atau
56
dicetak miring, volume (dicetak tebal) dan nomor terbitan (kalau ada,
diantara tanda kurung ( ) ), dan nomor halaman dimana artikel berada.
Contoh :
Mastalerz, M., Drobniak, A., Strąpoć, D., Solano Acosta, W., and Rupp, J., 2008b.
Variations in pore characteristics in high volatile bituminous coals; Implications for coalbed gas content. International Journal of Coal Geology, 76, 205−216.
Pekot, L. J., and Reeves, S. R., 2003. Modeling the effects of matrix shrinkage and differential swelling on coalbed methane recovery and carbon sequestration. Paper 0328, Proceedings of the International coalbed Methane Symposium, Tuscaloosa, Alabama, May 5-7, 2003.
2. Untuk referensi yang berupa tesis, disertasi, atau laporan ilmiah,
informasi yang perlu dicantumkan beserta urutan penulisannya adalah :
nama pengarang (-pengarang), tahun publikasi (diakhiri titik), dibaris
berikutnya mundur enam ketukan ditulis judul artikel (diakhiri titik),
judul karya ilmiah, keterangan tentang karya ilmiah (tesis, disertasi,
laporan penelitian, dsb), nama institusi kemana karya ilmiah tersebut
diserahkan.
Contoh: Smith, A. C., 2004.
The impacts of macrobenthos on the rates and pathways of organic matter mineralization in two coastal marine ecosystems of the southeastern United States. PhD Dissertation, Florida State University (USA).
McLennan, J. D., Schafer, P. S., and Pratt, T. J., 1995.
A Guide to Determining Coalbed Gas Content. Gas Research Institute Report GRI-94/0396, 181 p.
Morse, D. G. and Demir, I., 2007. Resource assessment and production testing for coalbed methane in Illinois. Illinois State Geological Survey Open File Report. 2007-8, 165 p.
57
3. Untuk referensi yang berupa buku (textbook), informasi yang perlu
dicantumkan beserta urutan penulisannya adalah : nama pengarang (-
pengarang), tahun publikasi (diakhiri titik), dibaris berikutnya mundur
enam ketukan ditulis judul artikel (diakhiri titik), judul buku yang digaris
bawahi atau dicetak miring, nama penerbit, dan lokasi penerbitan.
Apabila buku tersebut merupakan edisi tertentu dari sebuah judul, maka
sesudah judul buku perlu dicantumkan nomor edisinya (edisi yang ke
berapa).
Untuk referensi yang berasal dari tulisan dalam suatu buku, informasi
yang perlu ditulis adalah: nama pengarang (-pengarang), tahun publikasi
(diakhiri titik), dibaris berikutnya mundur enam ketukan ditulis judul
artikel (diakhiri titik), ditulis “dalam” atau “in” diikuti nama editor (-
editor), diikuti kata “(ed.)” atau “(eds.)”, judul buku, nama penerbit,
lokasi penerbitan, dan nomor halaman dimana artikel berada.
Contoh: Gregg, S. J., and Sing, K. S. W., 1982.
Adsorption, Surface Area and Porosity. Second Edition, Academic Press, New York, 303 p.
Jacobson, R. J. and Korose, C. P., 2007.
Coal Geology of Illinois, in S. Fiscor (ed.) Keystone Coal Industry Manual. Mining Media International, Jacksonville, Florida, p. 568−580.
4. Untuk referensi yang diunduh dari internet, informasi yang perlu
dicantumkan sama dengan versi cetaknya. Untuk informasi yang berasal
dari tulisan bebas pada situs seseorang belum dapat dijadikan sumber
informasi dan tidak perlu dicantumkan.
58
4. Nama Pengarang
a. Pengarang yang memiliki nama keluarga atau nama belakang (family
name).
Penulisan nama dimulai dari nama keluarga, diikuti dengan nama
depan/nama diri (first name/given name) atau inisialnya dan insial
nama (-nama) tengah (kalau ada).
b. Pengarang yang tidak memiliki nama keluarga
Apabila pengarang memiliki nama ganda atau jamak, penulisan nama
dimulai dari nama akhir, diikuti dengan nama depan atau inisialnya
dan inisial nama (-nama) tengah (kalau ada).
Nama pengarang yang merupakan nama tunggal ditulis sebagaimana
adanya.
5. Untuk referensi yang ditulis oleh dua atau tiga pengarang, masing-masing
pengarang disebut namanya secara berurutan. Cara penulisan nama
pengarang dapat mengikuti salah satu dari cara berikut : Masing-masing
pengarang ditulis namanya mengikuti aturan sebagaimana disebutkan
dalam butir 4 di atas.
Contoh :
Chen, R. F., Bissett, P., Coble, P., Conmy, R., Gardner, G. B., Moran, M. A., Wang, X., Wells, M. L., Whelan, P., Zepp, R. G., 2004.
Chromophoric dissolved organic matter (CDOM) source Characterization in the Louisiana Bight. Marine Chemistry, 89, 257–272.
6. Untuk referensi yang ditulis oleh lebih dari tiga pengarang, semua
pengarang disebut namanya, dengan aturan penulisan nama seperti
disebutkan butir 4 di atas.
59
7. Apabila pengarang (-pengarang) bertindak sebagai editor publikasi, maka
sesudah nama pengarang(-pengarang) dicantumkan ed(s), atau editor(s)
yang ditulis diantara tanda kurung kecil ( ).
8. Gelar akademik atau gelar administratif (termasuk pangkat), tidak
dicantumkan dalam menulis nama seorang pengarang. Gelar keagamaan,
kebangsawanan, atau adat bisa dicantumkan atau bisa tidak
dicantumkan.
9. Untuk referensi yang tidak menyebut nama seorang pengarang secara
spesifik, maka nama lembaga/institusi/badan dapat disebut sebagai
pengganti nama pengarang.
Daftar pustaka disusun berurutan menurut abjad sesuai dengan nama
keluarga penulis pertama dan tidak diberi nomor. Kutipan pada isi skripsi
atau tesis dilakukan dengan menuliskan di antara dua tanda kurung berupa
nama keluarga penulis pertama daftar pustaka diakhiri tanda koma, disusul
oleh tahun penerbitan. Jika perujukan untuk satu paragraf lebih dari satu
daftar pustaka, sesudah daftar pustaka pertama diakhiri dengan tanda titik
koma.
Baris-baris dari setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi, sedang
baris pertama dari pustaka berikutnya diketik satu setengah spasi dibawah
garis terakhir pustaka yang mendahuluinya. Baris kedua dan seterusnya pada
setiap pustaka diketik menjorok ke dalam sebanyak enam ketukan.
Hal-hal yang tidak tercantum pada pedoman ini akan diatur pada saat
sidang/ujian Tugas Akhir.
60
BAB VI
CARA MEMBUAT GAMBAR DAN TABEL
6.1. Gambar
Pada buku pedoman ini istilah gambar mencakup gambar, ilsutrasi,
grafik, diagram, denah, peta, bagan, monogram, diagram alir termasuk
potret.
Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah skripsi
atau tesis, kecuali foto. Huruf, angka dan tanda baca lain yang dipakai pada
gambar harus jelas.
6.2. Cara Meletakkan Gambar
Garis batas empat persegi panjang dari gambar, diagram atau
ilsutrasi (garis batas tersebut dapat berupa garis semu) diletakkan
sedemikian rupa sehingga garis batas tidak melampaui batas kertas yang
boleh diketik. Gambar diletakkan simetrik terhadap batas kertas yang boleh
diketik.
Sisi terpanjang dari garis batas gambar dapat diletakkan sejajar lebar
kertas atau sejajar panjang kertas. Untuk hal yang disebut terakhir, maka
gambar sebaiknya dibuat pada halaman tersendiri tanpa teks naskah untuk
memudahkan pembacaan. Lihat lampiran O buku pedoman ini.
Gambar dengan sisi terpanjang sejajar lebar kertas boleh diletakkan
di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks. Dalam hal ini maka
garis batas atas gambar harus terletak satu setengah spasi dibawah garis
batas bawah.
61
Kalimat pertama keterangan gambar adalah nomor dan judul gambar.
Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang tercantum pada
halaman daftar gambar dan ilustrasi. Lihat lampiran O dan P. Gambar yang
memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah dapat diterima.
Gambar yang memerlukan satu lipatan untuk mencapai ukuran halaman
naskah dapat dimasukkan ke dalam teks batang tubuh skripsi atau tesis.
Gambar yang lebih besar dari itu sebaiknya dimasukkan ke dalam lampiran
gambar.
6.3. Penomoran Gambar dan Pemberian Judul Gambar
Setiap gambar dalam naskah skripsi atau tesis diberi nomor. Nomor
gambar terdiri dari dua angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik. Angka
pertama menunjukkan nomor bab tempat gambar tersebut dimuat,
sedangkan angka kedua menunjukkan nomor urut gambar dalam bab.
Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf
pertama kata pertama yang ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris judul
gambar dipisahkan oleh jarak satu spasi.
6.4. Potret
Potret hitam putih dan potret warna yang dicetak pada kertas
mengkilat dapat diterima. Potret ditempatkan pada kertas naskah dengan
lem yang tidak mudah terlepas. Potret dianggap gambar, karena itu diberi
nomor dan judul seperti halnya gambar.
6.5. Sumber Gambar
62
Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan
mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan di belakang atau
dibawah judul.
6.6. Tabel
Tabel dibuat pada kertas naskah
Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel disusun
sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca. Jarak suatu angka dengan
angka di bawah atau di atasnya boleh satu atau dua spasi. Yang penting
adalah agar tabel mudah dibaca.
Seperti pada gambar, maka tabel juga mempunyai garis batas yang
pada umumnya berupa garis semu. Tabel diletakkan pada halaman naskah
sedemikian rupa sehingga garis batas tidak melampaui batas kertas yang
boleh diketik dan tabel terletak simetrik di dalamnya.
Kolom tabel dapat diletakkan sejajar dengan panjang kertas, atau
sejajar dengan lebar kertas. Dalam hal terakhir ini sebaiknya seluruh
halaman diisi dengan tabel tanpa teks naskah. Lihat lampiran P dan Q.
Tabel boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat
teks tubuh utama skripsi atau tesis. Dalam hal ini maka garis batas bawah
tabel harus terletak satu setengah spasi di atas kalimat teratas di bawah
tabel.
Di atas garis batas atas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Jika
judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut
dipisahkan dengan satu spasi. Cara menuliskan nomor dan judul tabel sudah
diterangkan dalam buku pedoman ini.
63
Baris pertama judul tabel harus terletak dua spasi di bawah garis
terakhir teks, sedang baris terakhir judul harus terletak satu setangah spasi
di atas garus batas atas tabel.
Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah
dapat diterima. Tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali
sudah mencapai ukuran halaman naskah saja yang dimasukkan dalam teks
tubuh utama. Tabel yang lebih besar diletakkan pada lampiran tabel.
6.7. Tabel Data Sekunder
Pada data sekunder yang berbentuk tabel dan berasal dari satu
sumber dicantumkan nama penulis dan tahun penerbitan (seperti menulis
kutipan) di belakang atau di bawah judul tabel.
Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap
kumpulan data dari satu sumber diberi superskrip, dan superskrip tersebut
dijelaskan pada catatan kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula
dituliskan pada satu kolom khusus pada tabel; dalam hal ini tidak perlu
superksrip. Contoh lihat lampiran O dan P.
64
BAB VII
PEDOMAN LAIN
7.1. Lambang
Lambang variabel dipergunakan untuk memudahkan penulisan
variabel tersebut dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainnya.
Semua huruf dalam abjad Latin dan abjad Yunani, baik huruf kapital maupun
huruf kecil, dapat dipergunakan sebagai lambang variabel. Lambang dapat
terdiri dari satu atau dua huruf. Lambang dapat diberi subskrip atau
superskrip atau keduanya.
Subskrip dapat berupa huruf atau angka atau keduanya, demikian
juga superskrip. Beberapa lambang ditulis dengan cetak miring.
Sebagai petunjuk umum, dapat dipilih lambang yang sudah lazim
dipergunakan.
Awal kalimat tidak dibenarkan dimulai dengan lambang variabel.
Kalimat dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perlu diawali dengan sebuah
lambang variabel.
Beberapa contoh lambang variabel dapat dilihat pada lampiran K
pada buku pedoman ini.
7.2. Satuan dan Singkatan
Satuan yang dipergunakan dalam skripsi atau tesis adalah satuan S.I.
Singkatan satuan yang dipergunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh S.I.
Singkatan satuan ditulis dengan huruf kecil tanpa titik di belakangnya.
Singkatan satuan tidak dituliskan dengan huruf Italic (cetak miring).
65
Singkatan satuan dapat terdiri dari satu, dua atau sebanyak-banyaknya
empat huruf Latin.
Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal yang menyatakan
(/mikro), m (mili), c (centi), d (deci), h (hekto), k (kilo) atau M (mega).
Satuan sebagai kata-benda ditulis lengkap. Demikian juga satuan yang
terdapat pada awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan
jumlah dan ditulis di belakang bilangan ditulis dengan singkatannya.
7.3. Angka
Yang dimaksud dengan angka pada sub-bab ini adalah angka Arab.
Angka dipergunakan untuk menyatakan :
1. Besar tertentu dari ukuran (misalnya, 176 cm), massa (81,0 kg), suhu
(32o), prosentase (95,2 %) dan lain-lain.
2. Nomor halaman
3. Tanggal (11 September 1979)
4. Waktu (pukul 12.20 WIB)
5. Bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus, termasuk bilangan
pecahan.
6. Lain-lain
Tanda desimal dinyatakan dengan koma.
Bilangan lebih kecil dari sepuluh dapat ditulis dengan kata-kata,
misalnya enam perguruan tinggi; tetapi lebih besar dari sepuluh
dipergunakan angka, misalnya 17 buah mangga.
Besar tak tentu dan bilangan yang dipergunakan untuk menyatakan
besar secara umum ditulis dengan kata-kata, misalnya sepuluh tahun yang
66
lalu, usia empat belas tahun, setengah jam yang akan datang, lima kali
sehari, beberapa puluh sentimeter dan lain-lain.
Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika
awal kalimat memerlukan bilangan atau angka, bilangan tersebut ditulis
dengan kata-kata, atau susunan kalimat diubah sedemikian rupa sehingga
bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal kalimat.
Penggunaan angka Rumawi untuk menyatakan bilangan sebaiknya
dihindarkan karena tidak segera dapat dimengerti dengan mudah.
7.4. Cetak Miring (Italic)
Huruf yang dipakai untuk cetak miring sama besar dengan huruf untuk
naskah.
Pada umumnya cetak miring dipergunakan pada kata atau istilah
untuk memberi penekanan khusus, dan menarik perhatian. Dalam hal ini,
maka cetak miring pada suatu istilah hanya dipakai pada waktu istilah itu
muncul untuk pertamakali dalam naskah. Perlu ditambahkan, bahwa
penggunaan cetak miring seperti ini jangan terlalu sering dipakai sebab akan
menghilangkan arti penekanan khusus tadi.
Di bidang ilmu seperti botani, biologi dan zoologi pada umumnya,
geologi dan lain-lain, perlu dibuat pedoman khusus tentang pemakaian cetak
miring untuk nama tumbuh-tumbuhan, nama binatang, nama batu-batuan
dan lain-lain.
7.5. Penulisan Rumus dan Perhitungan Numerik
Sebuah rumus diletakkan simetrik dalam batas kertas yang boleh
diketik. Rumus yang panjang dapat ditulis dalam dua baris atau lebih.
67
Pemotongan rumus panjang dilakukan pada tanda operasi aritmatik, yaitu
tanda tambah, tanda kurung, tanda kali dan tanda bagi (bukan garis miring).
Tanda operasi aritmatik tersebut didahului dan diikuti oleh sedikitnya satu
spasi ketik.
Pangkat dituliskan setengah spasi di atas lambang variabel.
Pemakaian lambang akar sedapat mungkin dihindarkan ( dsb.) dan sebagai
gantinya digunakan pangkat pecahan. Penulisan bilangan pecahan sebaiknya
tidak dilakukan dengan menggunakan garis miring. Tanda kurung digunakan
dalam pasangan-pasangan secukupnya untuk menunjukkan hirarki operasi
aritmatik dengan jelas. Hirarki tanda kurung dalam buku pedoman ini
ditentukan sebagai berikut :
[{( )}]
Setiap rumus diberi nomor yang dituliskan diantara dua tanda kurung.
Nomor rumus terdiri dari dua angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik.
Angka pertama, menunjukkan bab tempat rumus tersebut terletak. Angka
kedua, menunjukkan nomor urut rumus dalam bab.
Substitusi variabel dengan harganya untuk operasi aritmatik dituliskan
seperti pada penulisan rumus. Dalam hal ini, pemakaian titik sebagai tanda
kali sedapat mungkin dihindarkan.
7.6. Cara Penulisan Judul Bab dan Judul Sub Bab
Sebagian dari cara penulisan judul bab dan judul sub-bab sudah
diterangkan dalam buku pedoman ini.
Judul bab didahului oleh bab yang ditulis dengan huruf kapital diikuti
oleh nomor bab yang ditulis dengan angka Romawi, seperti misalnya BAB IV.
Bab dan nomornya tersebut diketik satu setangah spasi di bawah batas tepi
atas tanpa diakhiri titik di belakang angka Romawi dan diletakkan secara
68
simetrik dalam batas kertas yang boleh diketik. Bab baru ditulis pada
halaman baru.
Judul bab diketik satu setengah spasi di bawah nomor bab. Judul bab
ditulis dengan huruf kapital tanpa titik di belakang huruf terakhir. Jika judul
bab terdiri dari dua baris, maka baris kedua dimulai dengan garis baru.
Judul bab diletakkan secara simetrik dalam batas kertas yang boleh diketik.
Judul sub-bab diketik tiga spasi di bawah garis terakhir judul bab atau
baris terakhir dari sub-bab yang mendahuluinya. Judul sub-bab dicetak tebal
dan ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari tiap kata yang
ditulis dengan huruf kapital. Nomor sub-bab diketik pada batas kiri. Judul
sub-bab tidak diakhiri dengan sebuah titik.
7.7. Kutipan
Rumus, kalimat, paragraf atau inti pengertian yang dikutip dari salah
satu artikel atau buku dalam daftar pustaka ditunjukkan dengan menuliskan
nama keluarga penulis pertama diikuti dengan tanda koma, kemudian diikuti
tahun publikasi. Kesemuanya ini ditulis dalam tanda kurung seperti misalnya
(… , …, 19..). Jika yang dikutip lebih dari satu kepustakaan, diantara dua
atau lebih kutipan kepustakaan tersebut dibatasi dengan tanda titik koma ( ;
). Contoh dapat dilihat pada lampiran M.
69
SKRIPSI
DISTRIBUSI BIOPOLIMER ALIFATIK PADA MIKROALGA LAUT
PEBRIA CENDEKIAWATI NRP 1411 100 005 Dosen Pembimbing DR. ZIRKON AL PARADISI
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
LAMPIRAN A
70
SKRIPSI
DISTRIBUSI BIOPOLIMER ALIFATIK PADA MIKROALGA LAUT
PEBRIA CENDEKIAWATI NRP 1411 100 005 Dosen Pembimbing DR. ZIRKON AL PARADISI
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
LAMPIRAN B
71
SKRIPSI
DISTRIBUTON OF ALIPHATIC BIOPOLYMERS IN MARINE MICROALGEA
PEBRIA CENDEKIAWATI NRP 1411 100 005 Supervisor DR. ZIRKON AL PARADISI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
LAMPIRAN C
72
DISTRIBUSI BIOPOLIMER ALIFATIK PADA MIKROALGA LAUT
SKRIPSI
Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan program S-1
di Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
PEBRIA CENDEKIAWATI NRP 1411 100 005 Dosen Pembimbing DR. ZIRKON AL PARADISI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
LAMPIRAN D
73
DISTRIBUSI BIOPOLIMER ALIFATIK PADA MIKROALGA LAUT
SKRIPSI
Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan program S-1
di Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
PEBRIA CENDEKIAWATI NRP 1411 100 005 Surabaya, ----------------- 2006 Dosen Pembimbing, DR. ZIRKON AL PARADISI NIP. 19600229 198803 1 007 Mengetahui : Ketua Jurusan Kimia, DR. ALGFA MANGOSTINA NIP. 19621230 199003 2 002
LAMPIRAN E
74
SURAT PENGESAHAN
Dosen penguji yang bertandatangan di bawah ini, adalah Dosen Penguji pada
ujian tesis/skripsi/kolokium dari mahasiswa :
Nama : PEBRIA CENDEKIAWATI
NRP : 1411 100 005
Judul tulisan : Distribusi Biopolimer Alifatik pada Mikroalga Laut
Dengan ini menyatakan bahwa naskah tesis/skripsi/kolokium tersebut telah
diperbaiki sesuai hasil sidang Ujian tesis/skripsi/kolokium pada hari
___________ tanggal ___________________
DOSEN PENGUJI
No. N A M A JABATAN TANDATANGAN
1 Prof. Dr. Albumin Indigo Ketua
2 Dr. Zirkon Al Paradisi Sekretaris
3 Dr. Prasantalina Gadain Anggota
4 Dr. Jatropatrion Piranoid Anggota
5 Dr. Riolozatriona Sikonin Anggota
LAMPIRAN F
75
Karya ini kupersembahkan untuk Ibu dan Bapak tercinta
Kakak dan Adik tersayang
LAMPIRAN G
76
ABSTRAK
Mikroalga laut merupakan salah satu penghuni lautan yang dapat
memberikan kontribusi makanan alternatif bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Penelitian ini menyusun distribusi biopolimer alifatik pembangun mikroalga
laut yang diperkirakan memenuhi syarat untuk pakan ikan dan ternak air
lainnya. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan pemisahan
kromatografi gel filtrasi dan analisa melalui kromatografi cair kinerja tinggi
yang tergabung dengan spektrometer massa dapat menyusun kandungan
alifatik biopolimer pembangun mikroalga laut.
LAMPIRAN H
77
ABSTRACT
Mikroalga laut merupakan salah satu penghuni lautan yang dapat
memberikan kontribusi makanan alternatif bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Penelitian ini menyusun distribusi biopolimer alifatik pembangun mikroalga
laut yang diperkirakan memenuhi syarat untuk pakan ikan dan ternak air
lainnya. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan pemisahan
kromatografi gel filtrasi dan analisa melalui kromatografi cair kinerja tinggi
yang tergabung dengan spektrometer massa dapat menyusun kandungan
alifatik biopolimer pembangun mikroalga laut.
LAMPIRAN I
78
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga Rancangan Tugas Akhir yang berjudul
“DISTRIBUSI BIOPOLIMER ALIFATIKPADA MIKROALGA LAUT”
dapat diselesaikan dengan baik.
Tulisan ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan, dukungan dan
dorongan dari semua pihak, untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada
:
1. Dr. Zirkon Al Paradisi, MSc selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan.
2. Dr. Alfa Mangostina selaku Ketua Jurusan Kimia yang telah
memberikan izin untuk menggunakan fasilitas laboratorium.
3. Dr. Zymomona Alumina Koordinator Tugas Akhir yang telah membantu
secara administrasi dalam penyusunan proposal ini.
4. Dr. Membrano Zeolita, selaku dosen wali atas semua pengarahannya.
5. Teman-teman yag telah memberikan bantuannya selama penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih sangat jauh
dari sempurna.Oleh karena itu saran dan kritik amat dibutuhkan penulis
untuk dapat meningkatkan kualitas dan perbaikan lebih lanjut.
Surabaya, Januari 2011
LAMPIRAN J
79
Penulis
80
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang
1.2. Permasalahan
1.3. Tujuan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mikro algae laut
2.2. Biopolimer
BAB III PERCOBAAN 1
3.1. Alat dan Bahan
3.2. Ekstraksi biopolimer dari Mikroalgae
dan seterusnya………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN K
LAMPIRAN L
81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Lampiran Halaman
A Biosintesis biopolimer pada makhluk hidup perairan
laut dan air tawar
50
B Daftar susunan senyawa pembangun biopolimer pada
perairan laut
52
LAMPIRAN M
82
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Halaman
II.1. Profil melintang mikroalga laut 15
II.2. Skema pembangun biopolimer pada perairan laut 17
IV.1. Profil pemisahan gel permeasi gel sel mikroalga laut 34
IV.2. Struktur biopolimer alifatik 42
83
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
II.1. Perkembangan mikroalga laut per koloni 12
IV.2. Replikasi penyusunan kulit sel mikroalga laut 33
IV.2. Uji pemisahan gel permeasi gel sel mikroalga laut 35
IV.3. Kesetimbangan biopolimer dalam perubahan suhu 41
LAMPIRAN N
84
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
Lambang Arti lambangan / singkatan Halaman
Putaran optik 9
Derajat perkembangan miroalga laut 13
KPG Kromatografi Permeasi Gel 25
KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 26
LAMPIRAN O
85
LAMPIRAN
1
TUGAS AKHIR PENELITIAN Usul : panduan dipisahkan antara Ran Tugas Akhir dengan Tugas Akhir Pengertian : Tugas Akhir adalah suatu kegiatan keahlian profesi agar mahasiswa mempunyai kemampuan / kompetensi dalam hal menerapkan metoda penelitian kimia yang meliputi penetapan topik, perencanaan dan penulisan proposal, melaksanakan metoda pemecahan masalah kimia dan membuktikan hipotesa, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, menulis laporan dalam bentuk skripsi, mempresentasikan dan mempertahankannya secara lisan di depan penguji. Usul : disesuaikan dengan kurikulum baru atau dievaluasi secara keseluruhan Tujuan : Tugas Akhir bertujuan untuk melatih mahasiswa mempunyai kemampuan / kompetensi dalam merumuskan masalah, membuat hipotesa, menyusun metoda dalam menyelesaikan permasalahan kimia dan menuliskannya dalam bentuk proposal, lalu menerapkan metoda pemecahan masalah kimia dan membuktikan hipotesasecara ilmiah yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis data, penafsiran hasil, penulisan laporan berupa skripsi, mempunyai kemampuan menyampaikan secara lisan dan mempertahankan hasil tugas akhirnya di depan dewan penguji. Tahapan pelaksanaan : Tugas Akhir dilaksanakan dalam tahapan 2 (dua) semester berupa Rancangan Tugas Akhir dan Tugas Akhir. Beban sks : Tugas Akhir mempunyai beban sebanyak 9 sks yang dibagi menjadi Rancangan Tugas Akhir 2 sks dan Tugas Akhir 7 sks Komposisi : Rancangan Tugas Akhir (2 sks) adalah kegiatan menerapkan cara menyusun metoda penelitian kimia. Rancangan Tugas Akhir meliputi penetapan topik, perencanaan dan penulisan proposal. Tugas Akhir (7 sks) adalah kegiatan menerapkan metoda pemecahan masalah kimia dan membuktikan hipotesa secara ilmiah (usul) melalui penyelesaian teoritis atau laboratorium/eksperimental. Hasil akhirnya dilaporkan secara oral
2
dan tertulis dalam bentuk skripsi. Aktivitas Tugas Akhir meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis data, pembahasan hasil, penulisan laporan berupa skripsi, presentasi dan mempertahankan skripsi seorang mahasiswa dalam suatu forum tertutup yang dihadiri oleh dosen pembimbing TA, dan dosen penguji. Usul : mempertahankan diganti dengan diuji Pembimbing Usul : setiap poin dimulai dengan kata pembimbing
1. Tugas Akhir mahasiswa dapat dibimbing maksimal oleh 2 (dua) orang pembimbing : Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping. Pembimbing utama disyaratkan harus dosen tetap Jurusan Kimia.
2. Syarat pembimbing utama adalah dosen berkualifikasi S-‐2 dengan jabatan akademik minimal Lektor, atau dosen berkualifikasi S-‐3 dengan jabatan akademik minimal Asisten Ahli.
Usul: disamakan dengan aturan yang berlaku 3. Pembimbing pendamping disyaratkan minimal berkualifikasi S-‐1. 4. Setiap staf pengajar Jurusan Kimia yang memenuhi kriteria sebagai
pembimbing, dapat menjadi pembimbing utama disesuaikan dengan kepatutan EWMP/Petunjuk Dikti.
Usul: jumlah mahasiswa maksimum yang dapat dibimbing oleh seorang pembimbing utama disesuaikan dengan pedoman beban dosen 5. Pada awal semester, staf pengajar Calon Pembimbing Jurusan Kimia
berkewajiban menyampaikan topik-‐topik yang tersedia untuk Tugas Akhir kepada Koordinator Tugas Akhir, selanjutnya untuk diumumkan. Jurusan Kimia FMIPA ITS melalui Koordinator Tugas Akhir berkewajiban memberikan informasi pada tiap awal semester tentang dosen yang dapat menjadi pembimbing dan topik penelitian yang tersedia, sehingga penyebaran pembimbingan menjadi proporsional.
Usul : Mekanisme dipindah ke tata cara 6. Setiap dosen yang sudah menjadi pembimbing wajib melakukan tugas
pembimbingan dan bertanggung jawab sepenuhnya sampai selesai pelaksanaan perioda Tugas Akhir.
Usul : periode dicoret 7. Bila pembimbing utama berhalangan tetap, maka penggantian
pembimbing tersebut ditunjuk oleh pimpinan Jurusan. Usul: penggantian oleh kelompok penelitian Penguji
1. Penguji kelayakan skripsi adalah 3 (tiga) orang, terdiri atas 1 (orang) dari kelompok keilmuan yang sama dengan topik skripsi, 1( satu) orang dari kelompok keilmuan yang berkaitan dengan topik skripsi ditambah 1 (satu) orang pembimbing.
2. Penguji ujian skripsi berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari 1 (satu) orangpembimbing TA, 2 (dua) dosen penguji kelayakan dan 2 (dua) dosen lain dari kelompok keilmuan yang berbeda. Kecuali pembimbing TA, seluruh penguji ditetapkan oleh Koordinator TA.
Usul: penguji skripsi hanya 3 (tiga) orang atau satu orang saja.
3
3. Kriteria tim penguji kelayakan sama dengan kriteria pembimbing utama dan penguji skripsi sama dengan kriteria pembimbing pendamping.
4. Bila penguji berhalangan, maka penguji pengganti ditunjuk oleh pimpinan Jurusan
Usul: Persyaratan (sesuaikan dengan aturan kurikulum baru)
1. Mahasiswa yang berhak mengambil matakuliah Rancangan Tugas Akhir adalah mahasiswa yang sudah lulus 90 sks mata kuliah semester 1 sampai semester ke 5.
2. Mahasiswa yang akan melaksanakan Tugas Akhir harus sudah lulus semua matakuliah wajib sampai semester 6.
3. Mahasiswa yang akan melaksanakan Tugas Akhir harus memenuhi persyaratan telah membuat Rancangan Tugas Akhir yang disetujui oleh pembimbing dan diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir.
4. Kegiatan Tugas Akhir dapat dilaksanakan setelah Rancangan Tugas Akhir mendapat tanda pengesahan dari Koordinator Tugas Akhir dan telah menyelesaikan urusan surat izin kerja di laboratorium yang dituju.
5. Mahasiswa yang melakukan Tugas Akhir di luar ITS, harus memenuhi syarat tambahan sebagai berikut : a) Telah lulus semua mata kuliah (termasuk Kolokium) b) Mendapatkan surat izin dari Dekan FMIPA-‐ITS.
Ujian Skripsi
1. Ujian Skripsi meliputi uji kelayakan naskah skripsi (isi dan substansi)
dan ujian lisan yang meliputi presentasi dan ”pertahanan” skripsi di depan penguji
2. Mahasiswa yang mengajukan ujian skripsi adalah mahasiswa yang telah selesai melaksanakan TA dan membuat skripsi serta telah menyelesaikan seluruh matakuliah.
3. Ujian skripsi lisan dilaksanakan setelah skripsinya dinyatakan layak oleh tim penilai, dengan persyaratan mempunyai surat tanda bebas pinjam peralatan laboratorium, buku dan berbagai fasilitas jurusan Kimia lainnya dari pejabat yang berwenang serta nilai pembimbingan dari pembimbing
4. Ujian skripsi hanya dapat dilaksanakan pada jadwal yang ditetapkan bila dihadiri oleh dosen pembimbing dan seluruh dosen penguji.
Prosedur Pelaksanaan Rancangan Tugas Akhir
1. Mahasiswa yang mengambil Rancangan Tugas Akhir pada awal semester mendaftarkan diri kepada Koordinator Tugas Akhir dengan menunjukkan Formulir Rencana Studi (FRS) yang berlaku.
2. Jurusan Kimia melalui Koordinator Tugas Akhir mengumumkan topik-‐topik penelitian yang ditawarkan kepada mahasiswa pada setiap awal
4
semester. Mahasiswa bisa memilih topik yang diinginkan dari yang ditawarkan tersebut atau mengajukan topik lain.
3. Koordinator Tugas Akhir memberikan formulir surat pernyataan kesediaan membimbing kepada dosen pembimbing dari topik yang dipilih sebanyak 3 (tiga) rangkap
4. Mahasiswa yang sudah mendapat surat pernyataan persetujuan pembimbingan (sudah ditandatangani pembimbing) menyerahkan kembali kepada Koordinator Tugas Akhir.
5. Jurusan Kimia mengumumkan daftar peserta Rancangan Tugas Akhir dan Tugas Akhir disertai pembimbingnya pada semester yang bersangkutan.
6. Pembimbing melakukan pembimbingan untuk penyusunan Rancangan Tugas Akhir berupa Proposal (format penulisan Rancangan Tugas Akhir menggunakan Pedoman Penulisan Tugas Akhir).
7. Kemajuan pembimbingan dicatat pada Kartu Bimbingan dan disahkan oleh Pembimbing. Jumlah frekuensi pembimbingan minimal 16 kali per semester.
8. Kartu Bimbingan dikumpulkan kepada Koordinator Tugas Akhir pada setiap akhir minggu ke 9 dan minggu ke 18.
9. Selambat-‐lambatnya pada minggu ke 18, proposal yang sudah disetujui dan ditandatangani pembimbing diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir sejumlah 1 (satu) eksemplar, sebagai indikator aktifitas Rancangan Tugas Akhir sudah selesai.
10. Nilai Rancangan Tugas Akhir dari pembimbing diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir paling lambat pada hari Jumat jam 11.00 minggu terakhir kuliah berlangsung.
Prosedur Pelaksanaan Tugas Akhir
1. Mahasiswa yang mengambil Tugas Akhir pada awal semester mendaftarkan diri pada Koordinator Tugas Akhir dengan menunjukkan FRS yang berlaku dan menerima Kartu Bimbingan
2. Tahap berikutnya mahasiswa mengajukan izin penggunaan laboratorium untuk pelaksanaan Tugas Akhir dan izin bekerja di laboratorium di luar jam kerja kepada Ketua Jurusan Kimia.
3. Mahasiswa mempersiapkan bahan dan alat laboratorium untuk pelaksanaan Tugas Akhir.
4. Mahasiswa dalam melaksanakan Tugas Akhir harus mencatat aktifitas penelitiannya dalam buku log sebagai laporan kemajuan Tugas Akhir yang dipantau dan disahkan oleh Pembimbing.
5. Pembimbing menyatakan Tugas Akhir mahasiswa selesai apabila mahasiswa sudah melaksanakan Tugas Akhir sesuai dengan Rancangan Tugas Akhir yang direncanakan.
6. Pelaksanaan Tugas Akhir maksimal 2 semester terhitung mulai mahasiswa yang bersangkutan terdaftar pada Koordinator Tugas Akhir. Pengecualian dari ketentuan ini diatur dalam pasal Ketentuan Lain.
7. Laporan Tugas Akhir ditulis dalam bentuk skripsi. Tata cara penulisan Skripsi diatur dalam panduan tersendiri
8. Skripsi yang disetujui oleh pembimbing diserahkan ke Koordinator Tugas Akhir sebanyak 3 (tiga) eksemplar untuk ujian kelayakan.
5
9. Koordinator Tugas Akhir menerima skripsi yang telah siap diuji kelayakan sebagai indikator selesainya aktifitas Tugas Akhir.
10. Uji kelayakan skripsi dipimpin oleh Pembimbing yang bertugas membuka, mengendalikan, menutup dan menandatatangani berita acara uji kelayakan skripsi. Penguji kelayakan bertugas menilai skripsi.Semua dokumen uji kelayakan diserahkan kepada Koordinator TA oleh pembimbing.
11. Kriteria hasil uji kelayakan adalah layak tanpa perbaikan, layak dengan perbaikan atau tidak layak.
12. Apabila skripsi dinyatakan layak tanpa perbaikan, Pembimbing agar langsung menyerahkan nilai pembimbingan (dengan mengisi formulir nilai pembimbingan) kepada Koordinator TA, dan mahasiswa menyerahkan tambahan naskah skripsi sebanyak 2 (dua) eksemplar dan membawa seluruh persyaratan untuk selanjutnya mendapatkan penjadwalan ujian skripsi.
13. Apabila skripsi dinyatakan layak dengan perbaikan, Pembimbing bersama mahasiswanya agar melaksanakan perbaikan sesuai dengan saran tim penguji kelayakan. Setelah perbaikan skripsi dan mendapatkan persetujuan dari tim uji kelayakan, pembimbing menyerahkan nilai pembimbingan kepada Koordinator TA dan mahasiswa menyerahkan naskah skripsi sebanyak 5 (lima) eksemplar yang telah diperbaiki dan membawa seluruh persyaratan untuk mendapatkan penjadwalan ujian skripsi.
14. Apabila skripsi dinyatakan tidak layak, Pembimbing bersama mahasiswanya agar melaksanakan perbaikan sesuai dengan saran tim penguji kelayakan, jika perlu kembali ke laboratorium. Setelah perbaikan skripsi dan mendapatkan persetujuan dari pembimbing, mahasiswa mengajukan uji kelayakan ulang. Tim penguji kelayakan ulang harus sama dengan tim penguji kelayakan sebelumnya. Prosedur selanjutnya sama dengan urutan pengajuan ujian skripsi.
15. Jadwal ujian skripsi diatur oleh Koordinator TA. 16. Ujian skripsi dipimpin oleh seorang Ketua Sidang (ditetapkan oleh
Koordinator TA dari salah satu penguji kelayakan) yang bertugas membuka, mengendalikan, menutup dan menandatatangani berita acara ujian serta menyerahkannya kepada Koordinator TA.
17. Peserta dan seluruh penguji ujian skripsi berpakaian sipil lengkap (perempuan : jas / blazer; laki-‐laki : dasi dan jas; mahasiswa memakai kemeja / pakaian atas : putih).
18. Selama ujian berlangsung, baik penguji maupun peserta ujian diharuskan tetap berada dalam ruangan.
19. Ujian skripsi meliputi presentasi dan ujian lisan. 20. Presentasi skripsi berlangsung selama 15 menit. Ujian lisan
dilaksanakan selama 90 menit. Setiap penguji memiliki waktu lebih-‐kurang 15 menit, sehingga waktu total untuk ujian adalah 75 menit. Sisa waktu 15 menit digunakan untuk membahas, menentukan dan menetapkan nilai ujian.
21. Penguji bertugas memberikan penilaian presentasi (C1) dan ujian lisan (C2) sesuai dengan format nilai yang berlaku.
22. Kriteria hasil ujian skripsi adalah lulus atau tidak lulus. 23. Ujian skripsi dinyatakan lulus apabila nilainya > 44.8
6
24. Pengulangan ujian skripsi dilaksanakan paling cepat 7 (tujuh) hari setelah ujian sebelumnya.
25. Hasil ujian skripsi ditulis dalam berita acara ujian yang ditandatangani oleh Ketua sidang dan disampaikan kepada peserta ujian, sebelum ujian dinyatakan selesai. Seluruh dokumen ujian skripsi diserahkan kepada Koordinator Tugas Akhir.
7
Siklus Pelaksanaan Ujian Skripsi 1. Buatkan siklusnya… Evaluasi Rancangan Tugas Akhir Rancangan Tugas Akhir dinilai sepenuhnya oleh Pembimbing mengikuti distribusi berikut :
a. Aktifitas penelusuran literatur 25 % b. Aktifitas konsultasi dan Diskusi 30 % c. Penulisan rancangan Tugas Akhir 45 %
Evaluasi Pembimbingan Tugas Akhir(40 %) Tugas Akhir dinilai sepenuhnya oleh Pembimbing mengikuti distribusi berikut :
a. Aktifitas penelusuran literatur / persiapan penelitian 25 % b. Aktifitas di laboratorium/setara, konsultasi dan Diskusi 40 % c. Penulisan skripsi 35 %
Bobot nilai = 40 % Evaluasi Ujian Kelayakan dan Skripsi (60%)
a. Ujian kelayakan (B) Naskah skripsi dinilai oleh tim penilai kelayakan yang terdiri dari 2 (dua) dosen penguji, yang salah satunya adalah dosen yang mempunyai kompetensi yang sama dengan topik skripsi. Kelayakan skripsi akan menentukan diizinkannya seorang mahasiswa melaksanakan Ujian Skripsi. Deskripsi penilaian dinyatakan dengan komponen isi, bentuk dan pembagian (format) dan penggunaan bahasa, yang dirumuskan sebagai berikut :
8
A. ISI Bobot Nilai 1. Apakah masalah telah ditulis sedemikian rupa sehingga
pernyataan-‐pernyataan dapat dibuktikan kebenarannya (tidak perduli betul atau tidak)
10
2. Apakah metoda pengukuran yang diterapkan dapat diuji kebenarannya?
10
3. Apakah literatur yang dibaca telah dilaporkan dan diungkapkan kembali dengan benar ?
8
4. Apakah pengerjaan dan pengamatan dilaporkan sehingga dapat diperiksa ?
6
5. Apkah hasil-‐hasil dinyatakan dengan betul(jumlah desimal dan sebagainya)
5
6. Apakah hasil-‐hasil (yang menyimpang) dijelaskan ? 5 7. Apakah pernyataan-‐pernyataan, keterangan-‐
keterangan,kesimpulan telah tepat dan lengkap ?
7
8. Apakah hasil-‐hasil dibandingkan dengan apa yang diharapkan ?
5
9. Apakah diberikan informasi berlebihan ? -‐ 4 Sub-‐total 56
B. BENTUK DAN PEMBAGIAN 10. Apakah pembagian ke dalam bab-‐bab benar dan masuk
akal ? 10
11. Apakah memuat pendahuluan yang benar ? 6 12. Apakah memuat ringkasan yang benar ? 6 13. Apakah hasil-‐hasil diberikan sedemikian sehingga
mudah dilihat (tabel) ? 4
14. Apakah grafik-‐grafik yang diberikan tidak benar ? -‐ 4 15. Apakah penulisan literatur tidak menurut aturan ? -‐ 4
Sub-‐total 26 C. PENGGUNAAN BAHASA 16. Apakah ejaan betul(titik/koma,kalimat lengkap,
konsekwen dan betul penggunaan kata kerja) ? 10
17. Apakah pengulangan-‐pengulangan yang tidak diperlukan, basa-‐basi, omong kosong dan kalimat yang tidak terarah ?
-‐ 5
18. Apakah tata bahasanya benar ? 8 19. Apakah karena penggunaan bahasa laporan/Skripsi
menjadi sukar dimengerti atau dapat mempunyai keterangan lebih dari satu bagi orang dalam (nilai bila belum dikurangi sebelumnya ) ?
-‐ 8
Ssub-‐total 18 TOTAL 100
9
Bobot nilai = (0.2 * 60 %) Kriteria kelulusan dinyatakan sebagai layak tanpa perbaikan, layak dengan perbaikan atau tidak layak. Kriteria ”layak tanpa perbaikan” adalah apabila nilai skripsi > 56 dan tidak ada saran perbaikan dari tim penguji kelayakan. Kriteria ”layak dengan perbaikan” adalah apabila nilai skripsi > 56 dan ada saran perbaikan kecil pada naskah. Kriteria ”tidak layak” adalah apabila nilai skripsi <56 dan/atau ada saran perbaikan dari tim uji kelayakan.
b. Presentasi Skripsi (C1) Presentasi dinilai berdasarkan kemampuan mahasiswa dalamteknik presentasi, penggunaan waktu, penggunaan bahasa, tatakarama dan etika selama presentasi. Kriteria penilaian diatur sebagai berikut :
1. Sistematika dalam presentasi (30) 2. Slide presentasi (30) 3. Penggunaan bahasa (15) 4. Pemanfaatan waktu (10) 5. Sikap dan etika (15)
Bobot nilai = (0.15 * 60 %)
Catatan : Presentasi 15 menit Perbedaan nilai presentasi antar penguji > 30 harus didiskusikan.
c. Ujian mempertahankan Skripsi (C2) Ujian mempertahankan skripsi dinilai berdasarkan kemampuan mahasiswa dalamkompetensi dasar ilmu kimia, kompetensi penguasaan skripsi dan meramalkan hasil-‐hasil yang baru. Kriteria penilaian terhadap kompetensi dasar ilmu kimia (60), menyangkut :
c.1.1. menuliskan persamaan reaksi kimia c.1.2. menghitung perubahan reaktan dan produk reaksi kimia
(stoikhiometri) c.1.3. menghitung perubahan energi yang terjadi selama reaksi
kimia c.1.4. menggambarkan struktur dan mengenali karakter molekul
utama yang ditulis dalam skripsi c.1.5. mengenali karakter kimiawi unsur-‐unsur penyusun
molekul c.1.6. menuliskan hukum laju dan menghitung laju reaksi serta
menjelaskan mekanisme reaksi c.1.7. menjelaskan metoda-‐metoda pengukuran c.1.8. mengolah data eksperimen
10
Dengan distribusi nilai : 81 – 100 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara
langsung dan mampu menjawab pertanyaan yang bersifat lanjutan dari pertanyaan awal
71 – 80 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung
66 – 70 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar dengan arahan penanya atau penguji lain
61 -‐ 65 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian besar jawaban baik dan benar
56 – 60 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian kecil jawaban baik dan benar
< 55 : bila pertanyaan dijawab dengan salah atau tidak terjawab
Bobot nilai = 60% C2 Kriteria penilaian terhadap kompetensi penguasaan skripsi (40), menyangkut :
c.2.1. kemampuan analisa data c.2.2. kemampuan membandingkan hasil dengan hasil penelitian
terdahulu c.2.3. kemampuan untuk meramalkan hasil-‐hasil yang baru c.2.4. kemampuan menerapkan metoda ilmiah
Dengan distribusi nilai :
81 – 100 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung dan mampu menjawab pertanyaan yang bersifat lanjutan dari pertanyaan awal
71 – 80 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar secara langsung
66 – 70 : bila pertanyaan dijawab dengan baik dan benar dengan arahan penanya atau penguji lain
61 -‐ 65 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian besar jawaban baik dan benar
56 – 60 : bila pertanyaan dijawab dan sebagian kecil jawaban baik dan benar
< 55 : bila pertanyaan dijawab dengan salah atau tidak terjawab
Bobot nilai = 40% C2 Nilai ujian skripsi = (0.15xC1) + (0.65 x C2)
Kriteria kelulusan ujian skripsi dinyatakan sebagai lulus lengkap, lulus dengan perbaikan kecilpada naskah dan tidak lulus.
• Kriteria ”lulus lengkap” adalah apabila nilai ujian skripsi >44,4dan tidak ada saran perbaikan dari tim penguji kelayakan.
• Kriteria ”lulus dengan perbaikan” adalah apabila nilai ujian skripsi >44,4 dan ada saran perbaikan kecil pada naskah.
• Kriteria ”tidak lulus” adalah apabila nilai skripsi < 44,4.
11
Nilai Tugas Akhir = (0.4 x A) + 0.6 [(0.2xB) + (0.15xC1) + (0.65 x C2)] A = nilai pembimbingan B = nilai kelayakan C1 = nilai presentasi C2 = nilai mempertahankan skripsi