1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah kebutuhan primer bagi setiap manusia. Pendidikan
merupakan suatu proses yang menjadikan manusia yang mampu berpikir dewasa
dan mandiri sehingga dapat menjalani kehidupan dengan rasa tanggung jawab.
Tanggungjawab tersebut dinyatakan dengan keberanian mengambil keputusan dan
tindakan yang bijaksana, serta berani menanggung segala konsekuensi atas
tindakan yang diambil.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) terus berusaha melaksanakan
pendidikan untuk membekali mahasiswanya dengan kemampuan dalam
mengembangkan lingkungan sekitar dan dapat berguna bagi lingkungannya,
memiliki kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan kecintaan dengan lingkungan
sekitarnya.
Peran perguruan tinggi sangat besar dimana selain menyiapkan generasi
muda untuk bisa mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(IPTEKS) sesuai dengan kebutuhan masyarakat, juga harus memastikan bahwa
kebutuhan IPTEKS tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat,
sehingga dapat diterima dan mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Unnes terus berinovasi untuk mengembangkan IPTEKS yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang berlandaskan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Kemampuan mahasiswa tidak hanya dibentuk dari kegiatan-kegiatan di dalam
kampus, namun juga di luar kampus, seperti di lingkungan masyarakat. Salah satu
kegiatan belajar mahasiswa yang berkaitan langsung dengan lingkungan
masyarakat adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN merupakan suatu kegiatan
yang memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk bisa mengaplikasikan
dan mengembangkan ilmu yang telah diperolehnya selama di kampus. Mahasiswa
KKN akan berperan secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi
2
di masyarakat, sehingga mahasiswa mampu mengamati, menganalisis, menarik
kesimpulan, dan memberikan tanggapan berupa tindakan yang sesuai dengan
kondisi yang terjadi di masyarakat, sehingga mampu memberikan berbagai
alternatif solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat
serta dapat melakukan pemberdayaan terhadap sumber daya yang telah ada di
masyarakat.
KKN Lokasi adalah KKN yang dilakukan dalam jangka waktu dan
mekanisme tertentu dengan memperhatikan berbagai permasalahan yang ada,
sehingga akan dibentuk berbagai program yang menjadi solusi atas permasalahn-
permasalahan tersebut. Bidang-bidang yang menjadi pokok kajian dalam KKN
Lokasi adalah bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan serta
infrastruktur.
B. Deskripsi Situasi dan Kondisi Desa Kebondalem
Sejalan dengan perkembangan pembangunan Indonesia, masyarakat
pedesaan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan melakukan
pembangunan baik dalam bidang fisik maupun non fisik, dengan memanfaatkan
dan mengembangkan potensi-potensi alam serta SDM.
Desa Kebondalem merupakan desa yang tergolong masih merintis menjadi
desa yang lebih maju, sehingga tidak menutup kemungkinan masih menghadapi
banyak permasalahan untuk mencapai sebuah usaha pembangunan desa. Masalah
yang ada di daerah pedesaan pada dasarnya merupakan masalah mendasar yang
mungkin dialami oleh desa-desa pada umumnya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh tim KKN 2017 di Desa
Kebondalem diperoleh informasi mengenai kondisi masyarakat, kegiatan-
kegiatan yang sedang berjalan, dan permasalahan-permasalahan pokok yang ada
di masyarakat yang terbagi menjadi empat bidang yaitu bidang pendidikan,
ekonomi, kesehatan, dan lingkungan/infrastruktur.
1. Dalam bidang pendidikan, beberapa keterbatasan yang ada di desa
Kebondalem adalah sebagai berikut.
3
a. Terdapat fasilitas pendidikan berupa 1 SD, 1 TK (besar dan kecil), dan
Playgroup untuk pendidikan formal namun belum ada kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan komputer bagi anak-anak sekolah dasar,
selain itu juga terdapat kendala berupa kekurangan materi belajar bagi
anak usia dini.
b. Minat belajar anak-anak di desa Kebondalem sangat tinggi, namun
terdapat keterbatasan sarana pendampingan belajar dan dari sisi orang
tua tidak memiliki waktu untuk memberikan pendampingan belajar
dikarenakan kesibukan mereka dalam bertani kopi.
c. Minat belajar ilmu agama dari anak-anak yang tinggi dan telah
memiliki 1 TPQ yang aktif namun masih kekurangan tenaga pengajar.
d. Belum ada pusat informasi terpadu bagi kegiatan-kegiatan
kepemudaan di Desa kebondalem.
2. Dalam bidang ekonomi, beberapa keterbatasan yang ada di desa
Kebondalem adalah sebagai berikut.
a. Fokus pada home industry yang sudah ada di desa Kebondalem, belum
memiliki buku profil sebagai identitas kelompok.
b. Terdapat dua kelompok tani yang belum memiliki kelengkapan
administrasi, baik buku administrasi umum maupun keuangan.
c. Upaya pemerintah untuk menggerakkan masyarakat menjadi lebih
mandiri dengan melakukan budidaya tanaman holtikultura untuk
memenuhi kebutuhan pangan pribadi.
d. Masih diperlukan pengenalan usaha pengolahan hasil/makanan lainnya
untuk lebih memanfaatkan potensi alam yang ada di Desa
Kebondalem.
3. Dalam bidang kesehatan, beberapa keterbatasan yang ada di desa
Kebondalem adalah sebagai berikut.
a. Kurangnya pengetahuan anak mengenai cara sikat gigi dan cuci tangan
yang baik dan benar.
b. Kurang adanya kesadaran kaum lansia untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh.
4
4. Dalam bidang lingkungan dan infrastruktur, beberapa keterbatasan yang
ada di desa Kebondalem adalah sebagai berikut.
a. Belum ada plang yang menunjukkan arah menuju Desa Kebondalem
dari jalan raya.
b. Gapura perbatasan Desa Kebondalem dengan desa lainnya kurang
terawat dan menarik.
5
A. SOLUSI
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
Untuk memecahkan permasalahan di atas, kami Tim KKN Unnes Desa Kebondalem melakukan pendekatan sosial kepada
kepala desa, perangkat desa, ketua RW, ketua RT, guru sekolah dasar, guru TK, kader Posyandu, ibu-ibu PKK, kepala TPQ, ketua
kelompok tani, karang taruna, dan masyarakat secara langsung melalui silaturahmi dan mengkonsultasikan kegiatan yang
bersangkutan. Kegiatan yang diikuti berupa acara-acara rutin yang dilakukan oleh warga seperti yasinan rutin, rapat karang taruna,
RT, kelompok tani, ibu-ibu PKK, dan kader Posyandu.
B. LUARAN
Berikut ini klasifikasi program kerja secara lebih rinci berdasarkan 4 bidang:
1. Bidang Pendidikan
Tabel 1.1 Program Kerja Bidang Pendidikan
No Faktor Pendukung Tujuan Sasaran Output
1. Kekurangan tenaga pendidikdengan jenis ketrampilan
Menumbuhkan jiwa seni danmengembangkan kreatifitas anak dengan finger painting dan meronce.
Siswa TK kecil danbesar
a. Gambar dengan metodeFinger painting.
b. Meronce.
2. Minat belajar siswa SD didesa Kebondalem sangat
Mengatasi ketidakmampuan siswadalam memahami mata pelajaran di
Siswa SD kelas 1sampai 6.
Mampu mengerjakan tugassekolah dengan jawaban
6
tinggi, dukungan, danpermintaan dari kepala sekolah SD N 1 Kebondalem khususnya untuk membantu meluluskan siswa kelas 6 SD.
sekolah dan memotivasi untuk rajinbelajar.
benar.
3. Terdapat 1 TPQ yang aktifnamun kekurangan pengajar.
Memberikan pendampingan lebihintensif dalam pengenalan agamaislam dan cara membaca Al Qur’an.
Seluruh peserta TPQdi desa Kebondalem.
Tes tajwid dibaca denganbenar.
4. Masih minim dalampemanfaatan teknologi dan memperoleh dukungan dari kepala sekolah.
Memperkenalkan pemanfaatanteknologi dalam bidang pendidikan
Siswa SD kelas 4-6 Mengetik cerita denganbeberapa aturan text formatting.
5. Banyak kegiatan yang telahdilakukan oleh karang taruna, namun kurang terdokumentasi dengan baik serta masih minim dalam pemanfaatan teknologi.
Meningkatkan kemampuan karangtaruna dalam memanfaatkan IT untuk mendokumentasikan seluruh kegiatannya.
Pengurus karangtaruna DesaKebondalem.
Website karang taruna DesaKebondalem.
6. Program kerja perpisahanKuliah Kerja Nyata UNNES2017 Kecamatan Bejen.
Meningkatkan solidaritas sportifitas dalam permainan olahraga yang jauh lebih baik.
Untuk mempererat tali silahtuhrami antar warga dalam bidang olahraga.
Pemuda desa se-Kecamatan Bejen
Terlaksananyapertandingan yang aman tanpa adanya perkelahian atau keributan
Terciptanya masyarakat yang solid, kompak, rukun, dan mengedepankan kerjasama dalam tim.
72. Bidang Ekonomi
Tabel 1.2 Program Kerja Bidang Ekonomi
1. Permintaan pembuatan bukuprofil Kelompok Wanita Tani(KWT) “Wanita Utama”.
Buku profil menjadi bahan pertimbanganbagi pihak lain untuk bekerjasama (misalnya perbankan untuk pemberian kredit), selain itu sebagai sarana pertanggungjawaban segala kegiatan yang ada di KWT.
Pengurus dan anggotaKWT “Wanita Utama”.
Buku profil KWT“Wanita Utama”
2. Kelompok Tani Maju (RT 08)dan Kelompok Tani Ngudi Mulyo (RT 02) belum memiliki kelengkapan administrasi.
Memberikan pelatihan manajemenadministrasi bagi pengurus kelompok tani“Maju” dan “Ngudi Mulyo”
Pengurus KelompokTani “Maju” dan“Ngudi Mulyo”
Buku administrasiumum dan keuangan.
3. Pemberdayaan kelompok wanitatani “Wanita Utama” dari UPTPertanian Kecamatan Bejen.
Anggota KWT “Wanita Utama” dapatmenanam dan merawat tanaman cabai sendiri, sehingga mengurangi pembelian cabai untuk konsumsi pribadi dan dapat menghindari gejolak harga cabai di pasaran.
Seluruh anggota KWT“Wanita Utama”.
Tanaman cabai untuktiap anggota KWT.
4. Pengolahan komoditas unggulankopi menjadi produk konsumsi lain yaitu pelatihan pembuatan selai kopi.
Masyarakat dapat memanfaatkan komoditasunggulan desa menjadi produk konsumsi lainnya, selain diolah menjadi bubuk kopi.
Seluruh anggota KWT“Wanita Utama”.
Selai kopi.
3. Bidang KesehatanTabel 1.3 Program Kerja Bidang Kesehatan
1. Kesadaran untuk hidup bersih(cuci tangan dan sikat gigi) masih
Meningkatkan kesehatan masyarakat,memberi pengetahuan anak-anak
Siswa SD N 1Kebondalem.
Perilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS) berupa tata
8
kurang. tingkat SD agar mau dan mampumenerapkan PHBS.
cara sikat gigi dan cucitangan.
2. Pentingnya kegiatan posyandubalita untuk peningkatan kesehatan balita.
Membantu keberlangsunganpeningkatan fungsi Posyandu
Balita DesaKebondalem.
Partisipasi masyarakat yangmemiliki balita datang ke posyandu.
3. Kurangnya kesadaran masyarakatdalam berolahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Menjaga tubuh dalam keadaan sehatdan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani.
Masyarakat DesaKebondalem (ibu-ibu).
Peningkatan kebugaranjasmani dan kondisi fisik.
4. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Tabel 1.4 Program Kerja Bidang Lingkungan dan Infrastruktur1. Plang nama desa sudah tidak
layak dan gapura masuk desa perlu di cat ulang.
Membantu memberikan petunjuk arahmenuju ke desa Kebondalem dan renovasi gapura masuk desa.
Pengunjung DesaKebondalem.
Petunjuk arah menuju desaKebondalem dan cat ulang gapura desa.
2.Kesadaran masyarakat untukmenciptakan lingkungan tempat ibadah yang bersih masih rendah.
Meningkatkan kesadaran akanlingkungan tempat ibadah yang bersih, sehat, dan rapi.
Seluruh masyarakatDesa Kebondalem.
Mushola, masjid, dan gerejabersih dari sampah.
3. Dukungan dari kecamatan Bejendan ketersediaan bibit tanaman diDesa Kebondalem.
Meningkatkan kesadaran konservasitaruna muda Desa Kebondalem.
Masyarakat DesaKebondalem.
Heterogenitas jenis tanamandi desa Kebondalem.
4. Partisipasi masyarakat dalammenyambut hari kemerdekaan RIsangat tinggi.
Meningkatkan partisipasi dansemangat kemerdekaan bagi masyarakat Desa Kebondalem.
Seluruh masyarakatDesa Kebondalem.
Partisipasi mengikuti seluruhperlombaan.
9
BAB III PROGRAM
KERJA
A. URAIAN TEMATIK YANG DIKERJAKAN
1. KARTEL (Karang Taruna Berteknologi)
KARTEL merupakan program dimana tim KKN memberikan
pelatihan pembuatan dan manajemen website bagi pengurus karang taruna
sebagai administrator website. Pembentukan website ini dapat
memberikan manfaat berkesinambungan karena dapat dikelola secara
terus-menerus. Salah satu manfaat adanya website ini adalah sebagai
sarana menampilkan berbagai kegiatan karang taruna baik kesenian,
budaya, dan lain-lain yang dapat dilihat oleh seluruh masyarakat, apabila
kesenian tersebut diminta untuk tampil di daerah lain maka dapat menjadi
sarana peningkatan income bagi masyarakat Desa Kebondalem.
2. MANIS (Manajemen Administrasi)
MANIS merupakan program dimana tim KKN berpartisipasi dalam
usaha memenuhi kelengkapan administrasi bagi suatu kelompok tani di
Desa Kebondalem yaitu kelompok tani “Maju” yang berada di RT 09 dan
kelompok tani “Ngudi Mulyo” yang beradi di RT 02. Buku administrasi
yang dibuat meliputi buku administrasi umum dan keuangan. Buku
administrasi ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi pihak
eksternal dalam hal pemberian kredit usaha, bantuan dalam rangka
peningkatan usaha produksi, maupun kerjasama dalam hal pemasaran
produk.
3. PELDIPRO (Pelatihan Diversifikasi Produk)
PELDIPRO merupakan program dimana tim KKN berusaha
memberikan pelatihan pengolahan komoditas ungulan Desa Kebondalem
yaitu kopi. Diversifikasi produk yang akan didemonstrasi yaitu selai kopi.
Sasaran dari program ini adalah KWT “Wanita Utama” sebagai wadah
perkumpulan wanita-wanita tani di Desa Kebondalem.
1B. ROADMAP PROGRAM KERJA
Tabel 1.5 Roadmap Program Kerja
Kode Nama Program PJ Lokasi WaktuPelaksanaan
Sasaran
1 2 3 4 5 6A1 KREGAS Dita Playgroup, TK kecil dan besar Siswa playgroup dan TK kecil
dan besar.A2 Bimbel ASIK Tasyia Posko KKN Anak-anak Desa KebondalemA3 GENTA QUR’AN Tika TPQ Al Hidayah Anak-anak TPQ Al HidayahA4 BERKOBAR Abi SDN 1 Kebondalem Siswa kelas 4-6 SDA5 KARTEL Abi SD N 1 Kebondalem Pengurus Karang Taruna PrasetyaA6 Vollydaritas Abi dan Tasya Kecamatan Bejen Seluruh masyarakat Kecamatan
BejenB1 BUFIl Dian Sekretariat KWT “Wanita
Utama” KWT “Wanita Utama”
B2 MANIS Dian Rumah Pengurus kelompok tani“Maju” dan “Ngudi Mulyo”
Pengurus Kelompok Tani “Maju”dan “Ngudi Mulyo”
B3 GERCAM Farida Sekretariat KWT “WanitaUtama”
K.W.T Wanita Utama
B4 PELDIPRO Dian dan Tasyia Sekretariat KWT “WanitaUtama”
K.W.T Wanita Utama
C1 SIGI & CITA Adit SD N 1 Kebondalem Siswa kelas 3 SD N 1Kebondalem
C2 POSTA Ardha Balai Desa Balita
1
C3 SEGAR Ardha Balai Desa LansiaD1 PLASA Willas Jalan masuk desa dari jalan raya
dan Gapura desa Warga
D2 BERPAEDAH Kadek Masjid Syuhada, Mushola RT01, dan Gereja St. Mikael.
Warga
D3 KODE Abi Tanah Karang Taruna Karang TarunaD4 PODES Kadek dan Dian SDN 1 Kebondalem Perangkat DesaD5 LORI Tika dan Kadek Desa Kebondalem Masyarakat Desa KebondalemD6 Mural Dita Kecamatan Bejen Masyarakat Kecamatan Bejen
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Pembahasan Program Tematik (Unggulan)
1. KARTEL (Karang Taruna Berteknologi)
a. Latar Belakang
Dewasa ini, tak dapat dipungkiri bahwa teknologi menjadi salah satu
kebutuhan penting bagi manusia. Banyak aktivitas yang membutuhkan
teknologi sebagai sarana komunikasi. Semakin berkembangnya zaman,
penggunaan teknologi tidak hanya terbatas sebagai sarana komunikasi
saja, tetapi juga merambah pada area lain yaitu sebagai sarana
dokumentasi. Setiap hal yang didokumentasikan dengan baik akan dapat
bermanfaat bagi dimasa mendatang.
Karang taruna “Prasetya” Desa Kebondalem hingga saat ini telah
banyak menyelenggarakan acara kepemudaan, namun belum
didokumentasikan dengan baik sehingga tidak banyak masyarakat dari
dalam maupun luar desa yang mengetahuinya. Hal tersebut dipengaruhi
oleh kurangnya kemampuan SDM dalam membuat dan mengelola
website.
KARTEL merupakan program dimana tim KKN memberikan
pelatihan pembuatan dan manajemen website bagi pengurus karang taruna
sebagai administrator website. Diharapkan dengan adanya website ini,
pemuda karang taruna Desa Kebondalem dapat mengasah ketrampilannya
dalam memanfaatkan IT dan dapat mempromosikan kegiatan-kegiatan
kepemudaan yang diselenggarakan dengan menginformasikan secara luas
kegiatan tersebut.
b. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemuda
karang taruna dalam memanfaatkan IT untuk mendokumentasikan seluruh
kegiatannya.
1
c. Deskripsi Kegiatan
1) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan kartel ini
adalah membeli paket hosting dan domain, dilanjutkan dengan
pembuatan web berbasis Wordpress.
2) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5-8 September 2017 setiap
pukul 16.00 - 18.00 WIB berlokasi di posko KKN dengan sasaran
yaitu pengurus karang taruna “Prasetya” yang akan menjadi
administrator website. Tim KKN membimbing pengurus karang taruna
dalam membuat post dan mengedit layout web. Output yang dihasilkan
dari program kerja ini adalah web dengan domain
www.pemudakebondalem.com.
3) Pengevaluasian
Dalam kegiatan ini, penanggungjawab memiliki beberapa hal
sebagai evaluasi, yaitu:
a) Fasilitas kurang memadai, dimana komputer milik administrator
kurang mampu mendukung akses terhadap website.
b) Masih perlunya peningkatan kemampuan jurnalistik, terutama
dalam hal menulis redaksi artikel kegiatan.
4) Dampak Jangka Panjang
Kegiatan KARTEL yang telah dilaksanakan dengan maksimal ini
diharapkan memiliki dampak jangka panjang, khususnya bagi seluruh
anggota karang taruna “Prasetya” dan seluruh masyarakat Desa
Kebondalem pada umumnya. Dokumentasi kegiatan dapat menjadi
sarana promosi, utamanya kesenian yang ada di Desa Kebondalem
sehingga dapat dilihat oleh masyarakat luar desa dan dapat memicu
minat untuk menyewa kesenian tersebut dan dapat meningkatkan
income bagi kelompok kesenian Desa Kebondalem.
1
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem), tindak lanjut atas kegiatan KARTEL dilaksanakan oleh
pengurus karang taruna “Prasetya” Desa Kebondalem sebagai
administrator website.
6) Dokumentasi kegiatan
2. MANIS (Manajemen Administrasi)
a. Latar Belakang
Buku administrasi merupakan syarat kelengkapan suatu organisasi,
biasanya dalam hal pengajuan kredit ke pihak swasta atau bantuan ke
pemerintah. Kelancaran seluruh kegiatan organsisasi juga didukung
dengan adanya buku administrasi. Misalnya buku daftar hadir dapat
digunakan untuk menilai tingkat partisipasi anggota dan menjadi
sarana evaluasi bagi anggota dan pengurus. Terdapat dua kelompok
tani yang belum memiliki kelengkapan administrasi, baik buku
administrasi umum maupun keuangan yaitu kelompok tani “MAJU”
yang berada di RT 08 dan kelompok tani “NGUDI MULYO” yang
berada di RT 02.
b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan MANIS adalah memberikan pelatihan
manajemen administrasi bagi pengurus kelompok tani.
c. Deskripsi Kegiatan
1
1) Persiapan
Hal-hal yang perlu disiapakan dalam pelaksanaan kegiatan
manajemen administrasi adalah penyiapan format buku-buku
administrasi yang tepat dan mudah digunakan oleh pengurus.
2) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada 1 September 2017 pukul 14.00
WIB berlokasi di rumah pengurus Kelompok Tani “MAJU” yaitu
Bapak M. Aminudin di RT 08 dan pada tanggal 18 September
2017 di rumah pengurus kelompok tani “NGUDI MULYO” yaitu
di rumah Bapak Sukandar di RT 02 Desa Kebondalem. Output
yang dihasilkan yaitu terbitnya buku-buku administrasi baik umum
maupun keuangan sejumlah 8 jenis buku sebagai berikut.
a) Buku Administrasi Umum
(1) Buku anjuran instansi lain
(2) Buku Daftar Anggota
(3) Buku Daftar Hadir
(4) Buku Inventaris
(5) Buku Notulen Rapat
(6) Buku Tamu
b) Buku Administrasi Keuangan
(1) Buku Simpan Pinjam
(2) Buku Kas Umum
3) Pengevaluasian
Pengurus kelompok tani “NGUDI MULYO” tidak
menyampaikan dari awal permasalahan buku administrasi ke tim
KKN, sehingga kegiatan baru terlaksana pada akhir KKN.
4) Dokumentasi Kegiatan
d. Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
1) Buku-buku administrasi dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani
yang bersangkutan untuk lebih dapat mengelola organisasi dengan
baik.
1
2) Buku-buku administrasi dapat digunakan sebagai syarat
kelengkapan administrasi kelompok dalam mengajukan kredit ke
pihak swasta, bantuan dari pemerintah, maupun pelatihan bagi
anggota kelompok.
e. Tindak lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem), tindak lanjut atas kegiatan MANIS dilaksanakan oleh
pengurus kelompok tani “MAJU” dan “NGUDI MULYO” Desa
Kebondalem.
f. Dokumentasi Kegiatan
3. PELDIPRO (Pelatihan Diversifikasi Produk)
a. Latar Belakang
Pemanfaatan komoditas unggul dari suatu desa perlu
dikembangkan, agar masyarakat mendapat nilai tambah dari produk
tersebut. Kopi merupakan komoditas unggulan di Desa Kebondalem
dan saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Pengolahan kopi saat
ini hanya terbatas pada pengolahan menjadi bubuk kopi, sehingga
diperlukan pengenalan pengolahan kopi menjadi jenis produk
konsumsi lainnya, salah satunya adalah pelatihan pembuatan selai
kopi.
1
b. Tujuan
Tujuan dari diadakannya pelatihan pembuatan selai kopi ini adalah
untuk mengenalkan pengolahan kopi sebagai upaya diversifikasi
produk olahan kopi selain bubuk kopi.
c. Deskripsi Kegiatan
1) Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan pelatian
pembuatan selai kopi adalah persiapan bahan, peralatan pembuatan
selai kopi, dan perizinan tempat untuk praktik.
2) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 10 September 2017,
pukul 14.00-selesai berlokasi di Sekretariat KWT “Wanita Utama”
dengan sasaran perngurus dan anggota KWT “Wanita Utama”.
3) Pengevaluasian
Pelatihan pembuatan selai kopi masih perlu dikembangkan
tidak hanya ditujukan kepada anggota KWT “Wanita Utama”
namun juga ke seluruh masyarakat Desa Kebondalem.
d. Dampak Jangka Panjang
Dari kegiatan pelatihan pembuatan selai kopi ini, diharapkan
masyarakat mampu mengembangkan produk olahan kopi lainnya,
tidak hanya menjadi selai kopi yang dapat dikonsumsi secara pribadi
namun dapat dipasarkan secara luas.
e. Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem), tindak lanjut atas kegiatan PELDIPRO dilaksanakan
oleh pengurus KWT “Wanita Utama”, diharapkan selai kopi ini dapat
diuji dari segi kualitas, kehalalan, dan daya simpannya agar selai yang
dihasilkan tidak hanya dapat dikonsumsi secara pribadi namun juga
dapat dipasarkan.
1
f. Dokumentasi Kegiatan
B. Pembahasan Program Pendukung
1. Program Bidang Pendidikan
a) KREGAS (Kreativitas, Gambar, dan Seni)
1) Latar Belakang
Setiap anak memiliki potensi dalam berkreasi di bidang
kesenirupaan dan hal itu harus dimunculkan dengan cara
pengenalan dan pembinaan tentang seni rupa. KREGAS adalah
wadah untuk mengembangkan jiwa-jiwa seni dan kreativitas
terutama di bidang kesenirupaan di kalangan anak-anak. Berikut
ini adalah kegiatan dalam pelaksanaan KREGAS:
a) Finger Painting
Kreasi lukisan tematik dengan jari sebagai alatnya dengan
bahan pewarna yang aman bagi anak. Bertujuan untuk melatih
daya kreativitas anak dalam memvisualisasikan ide dengan
mengkomposisikan bentuk yang serupa.
b) Meronce
Bertujuan untuk melatih kesabaran anak. Hasil kreasinya
dapat digunakan untuk menghias ruang kelas.
1
2) Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah untuk
menumbuhkan jiwa seni dan mengembangkan kreatifitas anak
dengan finger painting dan meronce.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan
KREGAS adalah persiapan bahan-bahan meronce, alat finger
painting yaitu pelepah pisang dan pepaya serta pewarna, dan
gambar untuk mewarnai.
b) Pelaksanaan
Kegiatan meronce dilaksanakan hari Rabu, 23 Agustus
2017 pukul 09.00 – 11.00 berlokasi di TK Masyitoh dengan
sasaran siswa TK kecil.
Kegiatan finger painting dilaksanakan hari Rabu, 30
Agustus 2017 pukul 08.00 – 11.00 berlokasi di TK Masyitoh
dengan sasaran siswa TK besar.
Kegiatan mewarnai dilaksanakan hari Selasa, 4 September
2017 pukul 08.00 – 10.00 berlokasi di Playgroup Desa
Kebondalem dengan sasaran siswa playgroup.
Metode dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan KREGAS
adalah dengan membuat kelompok-kelompok kecil yang terdiri
dari 4-5 orang dan tim KKN memberikan bimbingan dalam
kelompok tersebut. Output dari program ini adalah hasil kreasi
meronce, hasil kreasi finger painting, dan hasil mewarnai.
c) Pengevaluasian
Evaluasi dari program ini adalah kesulitan anak-anak dalam
mengikuti arahan dari tim KKN, selain itu adalah kemampuan
memvisualisasikan ide-ide mereka masih kurang, sehingga
2
kegiatan ini sebaiknya dapat dilanjutkan untuk materi bagi
pihak sekolah.
4) Dampak Jangka Panjang
Kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan KREGAS dapat
dilanjutkan sebagai materi pembelajaran khususnya untuk melatih
kreativitas anak-anak.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem), tindak lanjut atas kegiatan-kegiatan KREGAS dapat
dilaksanakan oleh pengurus TK Masyitoh.
6) Dokumentasi Kegiatan
b) Bimbel ASIK
1) Latar Belakang
Semangat belajar siswa di desa Kebondalem sangat tinggi,
sehingga selain pendidikan formal di dalam kelas diperlukan pula
pendampingan belajar di luar jam sekolah untuk meningkatkan
semangat belajar siswa dan membantu anak-anak yang mengalami
kesulitan dalam memahami mata pelajaran di sekolah mereka.
Selain itu juga mendapat dukungan dan permintaan dari kepala
sekolah SD N 1 Kebondalem khususnya untuk membantu
meluluskan siswa kelas 6 SD.
2
2) Tujuan
Tujuan diadakan Bimbel ASIK adalah untuk mengatasi
ketidakmampuan siswa dalam memahami mata pelajaran di
sekolah dan memotivasi untuk rajin belajar.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan Bimbel
ASIK secara umum tidak ada. Anak-anak hanya perlu datang ke
posko KKN pada jam 13.00-15.00 WIB.
b) Pelaksanaan
Kegiatan bimbel dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 9
Agustus - 2 September 2017 pukul 13.00 – 15.00 berlokasi di
posko KKN dengan sasaran seluruh pelajar SD di Desa
Kebondalem.
c) Pengevaluasian
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Bimbel ASIK
adalah mayoritas siswa yang datang hanya pada saat mereka
memiliki tugas sekolah atau pada saat ada ujian dihari
berikutnya. Hal ini sebenarnya sudah diatasi dengan tim KKN
menginformasikan ulang adanya kegiatan bimbel pada setiap
awal minggu dan telah dibantu penyebaran informasi oleh guru
dari SD N 1 Kebondalem.
4) Dampak Jangka Panjang
Kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan Bimbel ASIK dapat
dilanjutkan sebagai program bimbingan belajar yang nantinya
diselenggarakan oleh SD N 1 Kebondalem untuk siswa-siswanya.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem), tindak lanjut atas kegiatan Bimbel ASIK dapat
dilaksanakan oleh guru-guru SD N 1 Kebondalem.
2
6) Dokumentasi Kegiatan
c) Genta Qur’an (Gerakan Cinta Al-Qur’an)
1) Latar Belakang
Mayoritas warga Desa Kebondalem menganut agama islam dan
terdapat 1 TPQ yaitu TPQ Al Hidayah. Kegiatan TPQ dibagi menjadi
dua waktu yaitu sore hari untuk anak-anak yang masih membaca iqro
dan malam hari (setelah Maghrib) untuk anak-anak yang telah lulus
iqro. Namun untuk TPQ sore hari terdapat masalah yaitu kekurangan
pengajar, sehingga kegiatan belajar iqro menjadi tidak kondusif.
Genta Qur’an merupakan program dimana tim KKN ikut serta
dalam membantu pelaksanaan TPQ di desa Kebondalem, sebagai
bentuk kontribusi kerja nyata dalam rangka optimalisasi pelaksanaan
TPQ. Selain mengajarkan membaca Al-Qur’an akan ditambah juga
dengan memberikan pelajaran agama islam seperti kisah nabi-nabi,
membaca doa sehari-hari, dan tata cara wudhu dan sholat.
2) Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan Genta Qur’an adalah
memberikan pendampingan lebih intensif dalam pengenalan agama
islam dan cara membaca Al Qur’an.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan Genta
Qur’an secara umum tidak ada, tim KKN hanya perlu datang ke
2
TPQ dan membantu memberikan pendampingan baca tulis Al-
Qur’an kepada peserta didik.
b) Pelaksanaan
Kegiatan pendampingan TPQ dilaksanakan setiap hari mulai
tanggal 10-20 Agustus 2017, pukul 16.00 - 17.30 WIB berlokasi di
TPQ Al Hidayah Desa Kebondalem dengan sasarannya yaitu
seluruh anak-anak TPQ.
c) Pengevaluasian
Dalam pelaksanaan Genta Qur’an, evaluasi oleh tim KKN
difokuskan pada kendala yang dihadapi yaitu mayoritas anak-anak
TPQ tidak datang pada saat ada acara-acara tertentu di Desa
Kebondalem. Selain itu, jumlah tenaga pengajar masih kurang jika
dibandingkan dengan jumlah anak-anak, sehingga walaupun sudah
naik kelas namun kemampuan baca huruf hijaiyah anak-anak
masih kurang lancar. Dalam hal ini, tim KKN telah berusaha untuk
terus mengajak anak-anak datang ke TPQ untuk mengaji.
4) Dampak Jangka Panjang
Kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan Genta Qur’an dapat
dikembangkan. seperti tata cara wudhu dan shalat, kisah-kisah nabi,
dan materi-materi lainnya.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem), tindak lanjut atas kegiatan-kegiatan Genta Qur’an dapat
dilanjutkan oleh pengurus TPQ Al-Hidayah.
6) Dokumentasi Kegiatan
2
d) BERKOBAR (Belajar Komputer Bersama)
1) Latar Belakang
Teknologi sudah menjadi hal yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Desa Kebondalem merupakan salah satu desa yang masih
minim dalam hal pemanfaatan teknologi, baik dikalangan anak-anak,
remaja, bahkan orang tua. Oleh sebab itu, tim KKN merancang
kegiatan pelatihan komputer untuk siswa SD yang meliputi:
1) Mengenal bagian-bagian komputer.
2) Cara menghidupkan dan mematikan komputer.
3) Cara menggunakan mouse dan keyboard.
4) Mengoperasikan computer: mengetik dengan Ms. Word dengan
berbagai aturan text formatting.
2) Tujuan
Tujuan dari diselenggarakannya program ini adalah untuk
memperkenalkan pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
BERKOBAR adalah materi, komputer, dan hadiah.
b) Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan komputer dilaksanakan pada tanggal 19
Agustus 2017, pukul 11.00 – 13.00 WIB berlokasi di SD N 1
Kebondalem dengan sasarannya yaitu siswa kelas 4. Pelatihan
komputer yang kedua dilaksanakan pada tanggal 7 September
2017, pukul 11.00-13.00 WIB berlokasi di SD N 1 Kebondalem
dengan sasarannya yaitu siswa kelas 5 dan 6.
Teknis pelaksanaan pada pelatihan yang pertama yaitu diawali
dengan penayampaian materi dan dilanjutkan dengan praktik. Pada
pelatihan yang kedua yaitu dengan menggambar di papan tulis
materi-materi yang akan disampaikan sambil berpraktik langsung
di komputer per materi. Output yang dihasilkan dalam pelatihan
2
komputer ini adalah cetakan hasil ketikan dengan berbagai text
formatting bagi masing-masing siswa.
c) Pengevaluasian
Evaluasi terhadap pelaksanaan BERKOBAR adalah terhadap
kendala yang dihadapi yaitu proyektor yang digunakan kurang
memadai (sering mati) sehingga memperlambat pelaksanaan
pelatihan. Kendala ini diatasi dengan pada saat pelatihan yang
kedua tidak lagi menggunakan proyektor, tetapi pemateri
menggambar perangkat-perangkat komputer dipapan tulis dan
langsung dilanjutkan dengan praktik di komputer. Hal ini justru
lebih efisien, karena anak-anak lebih mudah mengingat dan
memahami beberapa fungsi dari ikon-ikon yang diajarkan.
4) Dampak Jangka Panjang
Dengan adanya pelatihan komputer ini siswa-siswa mendapat
pengetahuan mendasar tentang fungsi-fungsi perangkat komputer.
Sehingga diharapkan dapat menjadi bekal bagi siswa untuk tidak
gagap terhadap teknologi.
5) Tindak lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem), tindak lanjut atas kegiatan-kegiatan BERKOBAR dapat
dijadikan program pelatihan komputer yang nantinya dapat
diselenggarakan oleh SD N 1 Kebondalem.
6) Dokumentasi Kegiatan
2
e) Vollydaritas
1) Latar Belakang
Bola voli merupakan salah satu olahraga yang populer baik
ditingkat internasioanl dan nasional, dalam perkembangannya saat ini
banyak digemari oleh masyarakat Indonesia baik masyarakat umum
maupun dikalangan mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan makin
banyaknya kejuaraan bola voli yang diadakan baik ditingkat daerah
maupun tingkat nasional.
Dalam hal ini untuk program kerja perpisahan Kuliah Kerja Nyata
UNNES 2017 Kecamatan Bejen bermaksud menyelenggarakan
turnamen bola voli se-Kecamatan Bejen yang diikuti oleh masing-
masing pemuda di desa se-Kecamatan Bejen. Kegiatan ini diharapkan
mampu menumbuhkan kekompakan serta sportivitas pemuda
khususnya dibidang olahraga voli.
2) Tujuan
a) Meningkatkan solidaritas sportifitas dalam permainan olahraga
yang jauh lebih baik.
b) Untuk mempererat tali silahtuhrami antar warga dalam bidang
olahraga.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
Vollydaritas adalah sebagai berikut.
(1) Koordinasi dengan pihak kecamatan dan pihak keamanan
setempat (Polsek).
(2) Perizinan peminjaman lapangan.
(3) Koordinasi dengan seluruh pemuda di semua desa di
Kecamatan Bejen.
2
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16-17 September 2017 di
lapangan Kecamatan Bejen dengan sasaran yaitu Pemuda desa se
Kecamatan Bejen.
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas pelaksanaan turnamen bola voli ini adalah pada
kendala yang dihadapi yaitu defisit dana dalam penyelenggaraan
acara ini. Usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut adalah dengan melakukan silaturahmi ke seluruh kepala
desa se-Kecamatan Bejen dan mengajukan bantuan berupa donasi.
Kendala kedua adalah kesulitan kerjasama dengan wasit,
sehingga rencana awal untuk membagi menjadi dua lapangan tidak
terlaksana. Usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut adalah dengan menggunakan satu lapangan dengan
rundown acara dimajukan.
4) Dampak Jangka Panjang
Dengan adanya turnamen bola voli ini seluruh pemuda desadi
Kecamatan Bejen dapat mempererat tali silaturahmi baik dengan
anggota satu tim maupun dengan tim dari desa lainnya. Hal ini akan
berdampak pada terciptanya kerukunan dan solidaritas antar pemuda di
Kecamatan Bejen.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Kecamatan
Bejen), tindak lanjut atas kegiatan-kegiatan Vollydaritas dapat
dijadikan program kecamatan sebagai acara peringatan hari-hari besar
yang dapat menyatukan seluruh masyarakat Kecamatan Bejen.
2
6) Dokumentasi Kegiatan
2. Program Bidang Ekonomi
a. BUFIL (Buku Profil)
1) Latar Belakang
Buku profil kelompok merupakan kumpulan identitas,
kegiatan, keuangan, dan informasi-informasi penting lainnya
mengenai kelompok tersebut. Kelompok Wanita Tani “Wanita
Utama” sebagai salah satu usaha home industry di Desa
Kebondalem telah berdiri sejak lama, namun hingga saat ini belum
memiliki buku profil sebagai kumpulan identitas kelompok.
BUFIL merupakan program dimana tim KKN berpartisipasi dalam
memajukan kelompok tani tersebut dengan membantu
membuatkan buku profil. Permintaan pembuatan buku profil
Kelompok Wanita Tani (KWT) “Wanita Utama” berasal dari
pendamping KWT tersebut.
2) Tujuan
Tujuan dari diadakannya program BUFIL ini adalah untuk
membantu membuatkan buku profil bagi KWT tersebut.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan BUFIL
adalah materi buku profil yang meliputi sejarah, logo, visi dan
2
misi,keadaan umum, inventaris, AD/ART kegiatan, pemasaran,
kelengkapan administrasi, keuangan, pemasaran, dan mars
KWT.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada Minggu, 10 September 2017
pukul 14.00 – 16.00 WIB berlokasi di Sekretariat KWT
“Wanita Utama” dengan sasaran yaitu pengurus dan anggota
KWT “Wanita Utama”.
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas pelaksanaan program BUFIL ini berfokus
pada kendala yang dihadapi yaitu kesulitan dalam
pengumpulan data-data BUFIL dimana beberapa buku-buku
administrasi, AD/ART dan sertifikasi pangan sebagai sumber
data tersebar di beberapa pengurus. Dalam mengatasi kendala
ini tim KKN bekerjasama dengan pengurus KWT “Wanita
Utama” untuk saling membantu melengkapi data-data bagi
buku profil tersebut. Selain itu, dalam penyusunan buku profil
harus terus berkonsultasi dengan PPL KWT “Wanita Utama”.
Upaya untuk mengatasi kendala ini adalah dengan konsultai
baik secara langsung (face to face) dan tidak langsung (melalui
media sosial) sehingga mempercepat pembuatan buku profil.
4) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Buku profil ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
lain untuk bekerjasama (misalnya perbankan untuk pemberian
kredit), selain itu sebagai sarana pertanggungjawaban segala
kegiatan yang ada di KWT.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan pembuatan buku profil ini
diserahkan kepada pengurus KWT “Wanita Utama” untuk direvisi
3
pada tahun-tahun yang akan datang apabila terdapat perubahan
dalam kontennya.
6) Dokumentasi Kegiatan
b. GERCAM (Gerakan Tanam Cabai Mandiri)
1) Latar Belakang
Cabai termasuk salah satu kebutuhan pangan pokok, khususya
bagi orang Indonesia. Namun harga cabai sering kali berfluktuasi,
sehingga pada saat harga cabai tinggi masyarakat sulit untuk
membeli cabai.
Pemerintah telah berupaya untuk mengantisipasi kenaikan
harga cabai dengan mengadakan program Gertam (Gerakan
Tanam) cabai secara serentak, dalam hal ini se-Kecamatan Bejen.
Pemberdayaan anggota KWT “Wanita Utama” dalam program
pemerintah ini mendapat pendampingan dari UPT Pertanian
Kecamatan Bejen.
2) Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya GERTAM adalah membantu anggota
KWT “Wanita Utama” dalam menanam dan merawat tanaman
cabai sendiri, sehingga dapat mengurangi pembelian cabai untuk
konsumsi pribadi dan dapat menghindari gejolak harga cabai di
pasaran.
3
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan gerakan tanam (GERTAM)
cabai adalah koordinasi dengan pihak sekretariat dan PPL
KWT “Wanita Utama” dalam hal waktu dan tempat
pelaksanaan serta teknis pelaksanaan penananaman.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 11 September
2017, pukul 08.00-selesai berlokasi di Sekretariat KWT
“Wanita Utama” dengan sasaran perngurus dan anggota KWT
“Wanita Utama”. Output yang dihasilkan yaitu terlaksananya
program UPT Pertanian Kecamatan Bejen yaitu Gertam.
c) Pengevaluasian
Evaluasi terhadap pelaksanaan GERCAM berfokus pada
kendala yang dihadapi yaitu kesulitan koordinasi dengan PPL
KWT “Wanita Utama” dan penyediaan media tanam dimana
pencampuran tanah, pupuk, dan sekam dilakukan secara
mandiri dan banyak anggota KWT yang belum paham
pengaturan komposisi media tanam. Upaya untuk mengatasi
kendala adalah dengan turut serta dalam membuat media
tanam, sehingga anggota KWT dapat memperhatikan proporsi
dari masing-masing komponen media tanam.
4) Dampak Jangka Panjang
Upaya pemerintah dalam mengatasi gejolak harga cabai dengan
memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, dan polybag akan dapat
terealisasi apabila program ini berhasil.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan penanaman cabai secara
mandiri ini diserahkan kepada anggota KWT “Wanita Utama”
yaitu untuk dapat merawat tanaman cabai tersebut dan dapat
3
menanam tanaman lainnya dengan metode yang sama dengan
tanaman cabai ini.
6) Dokumentasi Kegiatan
3. Program Bidang Kesehatan
a. SIGI & CITA (Sikat Gigi dan Cuci Tangan)
1) Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia.
Dengan tubuh yang sehat maka manusia akan dapat melakukan
segala aktivitas dengan baik. Menjaga kebersihan merupakan
faktor penting agar tubuh tetap sehat. Penyebaran penyakit perlu
dicegah sedini mungkin dengan menjaga kebersihan diri. Bakteri
dan kuman sering tersebar melalui tangan dan mulut. Apalagi bagi
anak-anak yang aktif, penyebaran bakteri dan kuman dapat
menjadi lebih cepat. Berawal dari kesadaran anak-anak di Desa
Kebondalem untuk hidup bersih melalui kebiasaan cuci tangan dan
sikat gigi masih kurang, tim KKN mengadakan sosialisasi dan
praktik mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui
program SIGI & CITA (Sikat Gigi dan Cuci Tangan).
2) Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan program ini yaitu untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat, memberi pengetahuan anak-anak tingkat SD
agar mau dan mampu menerapkan PHBS.
3
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan program ini adalah persiapan
materi (video dan slide presentasi), persiapan peraga (replika
gigi), persiapan bahan (sabun cair, sikat gigi, dan pasta gigi),
dan persiapan hadiah.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Agustus 2017,
pukul 11.00–12.30 WIB berlokasi di SD N 1 Kebondalem
dengan sasaran siswa kelas 3 SD N 1 Kebondalem. Output
yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah siswa dapat
mengetahui dan melakukan sikat gigi dan cuci tangan yang
benar dalam kehidupan sehari-hari.
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas pelaksanaan program SIGI & CITA berfokus
pada kendala yang dihadapi yaitu kendala yang dihadapi yaitu
siswa sulit dikendalikan dan mengikuti arahan dari tim KKN.
Pada pelaksanaan praktik sikat gigi dan cuci tangan, siswa
dibagi menjadi 2 kelompok agar mudah untuk diajari cara sikat
gigi dan cuci tangan yang benar.
4) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Setelah dilakukan sosialisasi dan praktik bersama, siswa
diharapkan mampu mempraktikkan kembali apa yang telah
dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan sosialisasi tata cara sikat
gigi dan cuci tangan ini diserahkan kepada pihak SD N 1
Kebondalem untuk dapat dijadikan program rutin dari pihak
sekolah yang dilaksanakan setiap minggu atau setiap bulannya.
3
6) Dokumentasi Kegiatan
b. POSTA (Posyandu Balita)
1) Latar Belakang
Tingkat kesadaran terhadap kesehatan di Desa Kebondalem
sudah baik ditandai dengan ketika masyarakat sakit segera
ditujukan ke fasilitas sarana kesehatan yang ada (Puskesmas Bejen,
posyandu, atau bidan desa). Posyandu merupakan salah satu
program dari pemerintah yang berkaitan dengan masalah kesehatan
masyarakat, terutama kesehatan ibu, balita, dan lansia.
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang
dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibimbing
petugas terkait. Di Desa Kebondalem terdapat posyandu balita dan
untuk membantu keberlangsungan peningkatan fungsi Posyandu,
maka tim KKN mengadakan program POSTA, dimana tim KKN
membantu mendampingi pelaksanaan Posyandu yang diadakan
setiap hari kamis pada minggu pertama di balai Desa Kebondalem.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama dengan masyarakat dan
upaya pencegahan terhadap penyakit.
2) Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya program POSTA adalah untuk
membantu keberlangsungan peningkatan fungsi dari Posyandu
balita di Desa Kebondalem.
3
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam program ini secara
umum tidak ada. Tim KKN hanya membantu mendampingi tim
kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Bejen dan kader
Posyandu dalam melaksanakan Posyandu bagi balita dan ibu
hamil.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 07 September
2017, pukul 09.00-10.30 WIB berlokasi di balaidesa dengan
sasaran semua balita dan ibu hamil yang ada di Desa
Kebondalem. Output yang dihasilkan adalah partisipasi dari
semua masyarakat Desa Kebondalem dalam kegiatan
Posyandu.
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas pelaksanaan program POSTA berfokus pada
kendala yang dihadapi yaitu peserta terlambat hadir, dimana
masyarakat tidak datang secara serentak dan beberapa
masyarakat datang pada saat kegiatan sudah akan berakhir,
sehingga menjadi tidak efektif.
4) Dampak Jangka Panjang
Dengan adanya program POSTA, diharapkan dapat membantu
terselenggaranya kegiatan Posyandu balita dengan lancar. Kader
Posyandu dapat terbantu dan masyarakat yang memiliki balita
secara aktif mengikuti kegiatan Posyandu secara tepat waktu.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan pendampingan Posyandu
balita ini diserahkan kepada pihak kader Posyandu Desa
Kebondalem agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
balita-balita di Desa Kebondalem.
3
6) Dokumentasi Kegiatan
4. Program Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
a. PLASA (Plangisasi Desa)
1) Latar Belakang
Plangisasi merupakan hal yang harus ada di suatu desa sebagai
sebuah petunjuk mengenai jalan atau lokasi agar dapat dijangkau
oleh masyarakat dari dalam maupun luar desa. Program plangisasi
sangat diperlukan karena plang di desa tersebut sudah tidak layak,
seperti tulisan petunjuk arah menuju ke Desa Kebondalem. Dengan
adanya program plagisasi ini diharapkan dapat memudahkan warga
dalam menemukan lokasi Desa Kebondalem.
2) Tujuan
Tujuan dari program PLASA adalah untuk membantu
memberikan petunjuk arah menuju ke desa Kebondalem dan
renovasi gapura masuk desa.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Pemasangan papan penunjuk arah menuju posko KKN
(1) Persiapan
3
Persiapan dalam pelaksanaan program ini adalah
pembelian alat dan bahan, pengukuran papan penunjuk
arah, pembuatan pola tulisan, dan pengecatan.
(2) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Agustus
2017 pukul 14.00 – 17.00 WIB berlokasi mulai dari jalan
masuk desa dari jalan raya hingga ke posko KKN dengan
sasaran warga desa dalam dan luar Kebodalem. Output
yang dihasilkan adalah papan penunjuk arah menuju posko
KKN.
(3) Pengevaluasian
Evaluasi terhadap program pemasangan penunjuk arah
menuju posko KKN berfokus pada kendala yang dihadapi
yaitu biaya pembuatan tinggi. Upaya untuk mengatasi
kendala tersebut adalah dengan menyiasati dengan
membuat sendiri plang penunjuk arah menuju posko KKN.
Hal ini dipilih untuk menghindari biaya pemesanan plang
yang mahal.
b) Pengecatan infrastruktur desa
(1) Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan program ini adalah
pengukuran daerah pengecatan, pembelian bahan dan
peralatan, pembersihan daerah pengecatan, dan pembuatan
pola tulisan.
(2) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 5 September
2017 pukul 09.00 – 17.00 WIB berlokasi di gapura masuk
desa dengan sasaran warga desa dalam dan luar
Kebodalem. Output yang dihasilkan adalah gapura masuk
desa terenovasi.
3
(3) Pengevaluasian
Evaluasi yang dilakukan atas terlaksananya program
pengecatan infrastruktur desa berfokus pada kendala yang
dihadapi yaitu biaya pengecatan (alat dan bahan) tinggi dan
pembelian bahan pengecatan jauh. Upaya untuk mengatasi
kendala tersebut adalah dengan menyiasati dengan
memainkan warna cat dengan membuat gradasi warna,
sehingga dihasilkan warna yang bervariasi meskipun hanya
berasal dari satu warna.
c) Pendirian plang penunjuk arah masuk desa
(1) Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan program ini adalah
observasi tempat pemasangan, survei tempat pemesanan
plang, pengecatan, dan pemasangan.
(2) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 6 September
2017 pukul 14.00 – 17.00 WIB berlokasi di depan jalan
raya (jalan masuk desa) dengan sasaran warga desa dalam
dan luar Kebondalem.
(3) Pengevaluasian
Evaluasi yang dilakukan atas terlaksananya program
pendirian plang penunjuk arah masuk desa berfokus pada
kendala yang dihadapi yaitu biaya plang (alat dan bahan)
tinggi dan pembelian bahan plang jauh. Upaya untuk
mengatasi hal ini yaitu dengan mengajukan permohonan
bantuan ke Perhutani dan mendapatkan dana sebesar Rp
100.000,00 kemudian tim KKN melakukan survei harga
dari beberapa tempat pembuatan plang dan memilih
memesan di tempat yang menawarkan harga terendah.
4) Dampak Jangka Panjang
3
Dengan adanya program PLASA, diharapkan dapat
membantu masyarakat, khususnya dari luar Desa Kebondalem
dalam menemukan lokasi Desa Kebondalem.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan plangisasi ini
diserahkan kepada masyarakat Desa Kebondalem agar dapat
merawat plang dan gapura desa agar tetap indah dan dapat
dibaca secara jelas.
6) Dokumentasi Kegiatan
b. BERPAEDAH (Kebersihan Tempat Ibadah)
1) Latar Belakang
Kebersihan tempat ibadah merupakan salah satu hal yang dapat
menunjang kualitas ibadah. Hal ini dikarenakan tempat yang bersih
dan rapi dapat menciptakan rasa nyaman dan khusyuk dalam
beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa. Namun kesadaran
masyarakat Desa Kebondalem untuk menciptakan lingkungan
tempat ibadah yang bersih masih rendah. Untuk menciptakan
kesadaran masyarakat, tim KKN melaksanakan program
kebersihan tempat ibadah, agar masyarakat mengetahui dan
mencontoh kegiatan tersebut.
4
2) Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya program BERPAEDAH adalah
untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan tempat ibadah
yang bersih, sehat, dan rapi.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan program meliputi perizinan
untuk membersihkan area dalam dan luar tempat ibadah dan
persiapan peralatan kebersihan.
b) Pelaksanaan
(1) Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 13 Agustus 2017,
pukul 09.00 – 11.00 WIB berlokasi di mushola RT 01.
(2) Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Agustus 2017,
pukul 09.00 – 11.00 WIB berlokasi di gereja St. Mikael
(3) Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Agustus 2017,
pukul 09.00 – 11.00 WIB berlokasi di majid Syuhada.
Output yang dihasilkan yaitu kebersihan tempat ibadah.
terutama untuk gereja dilakukan sebelum ibadah, sehingga
manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Begitu juga dengan kebersihan masjid Syuhada dilakukan
sehari sebelum ibadah Idul Adha.
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas terlaksananya program BERPAEDAH
berfokus pada kendala yang dihadapi yaitu:
(1) Mushola RT 01: saluran pembuangan air mampet, sehingga
memperlambat pembersihan area wudhu.
(2) Gereja St. Mikael: tidak ada sumber air sehingga harus
mencari air ke rumah warga untuk membersihkan area
dalam gereja.
4
(3) Masjid Syuhada: tempat wudhu sangat kotor dan berkerak,
sehingga memeperlambat pembersihan area wudhu.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi Kendal atersebut
adalah dengan bekerjasama dengan warga sekitar untuk turut
membantu dalam hal penyediaan sumber air pada saat
membersihkan gereja dan bekerjasama dengan takmir masjid
pada saat membersihkan area masjid.
4) Dampak Jangka Panjang
Dengan adanya program BERPAEDAH, diharapkan agar
masyarakat dapat mengetahui dan mencontoh kegiatan tersebut
untuk kegiatan baik rutin atau incidental di masa depan.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan BERPAEDAH ini
diserahkan kepada masyarakat Desa Kebondalem agar dapat
meneruskan kegiatan tersebut.
6) Dokumentasi Kegiatan
c. PODES (Profil Desa)
1) Latar Belakang
Desa Kebondalem merupakan desa yang memiliki potensi yang
besar baik potensi sumber daya alam, manusia, dan sosial budaya
sehingga kondisi ini harus diketahui oleh masyarakat luas.
Gambaran mengenai kondisi desa saat ini belum banyak diketahui
4
oleh masyarakat umum sehingga pemanfaatan apa yang ada di
dalam desa belum maksimal.
Saat ini, belum banyak warga yang mengetahui mengenai
potensi apa saja yang ada di Desa Kebondalem karena minimnya
informasi yang bisa di akses. Dalam buku profil desa yang dibuat
berisi gambaran apa saja yang ada di Desa Kebondalem seperti visi
dan misi desa, kondisi geografis, kondisi demografi, pemerintahan,
dan kesenian yang diharapkan mampu memberikan keterbukaan
informasi bagi masyarakat umum. Hal ini juga bertujuan untuk
mempromosikan potensi desa yang ada, seperti dalam bidang
perkebunan, pertanian, peternakan dan kesenian.
2) Tujuan
Tujuan disusunnya buku profil desa antara lain:
a) Meningkatkan pemahaman dan ketertarikan masyarakat, baik
dari dalam maupun luar Desa Kebondalem tentang potensi
desa.
b) Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan di Desa
Kebondalem.
c) Membantu memperbarui data profil Desa Kebondalem.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam pelasksanaan
program yaitu pengumpulan data-data riil desa yaitu melalui
website Prodeskel Bina Pemkab serta konsultasi dengan
perangkat desa dan dosen pembimbing lapangan.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 11 September
2017, pukul 08.00 – 16.00 WIB berlokasi di balai desa dengan
sasaran perangkat desa. Output yang dihasilkan yaitu terbitnya
buku profil Desa Kebondalem.
c) Pengevaluasian
4
Evaluasi atas terlaksananya program PODES berfokus pada
kendala yang dihadapi yaitu kesulitan pengumpulan data-data
desa. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
adalah dengan bekerjasama dengan perangkat Desa
Kebondalem untuk memperbarui data desa di Prodeskel Bina
Pemkab agar diperoleh data yang relevan bagi penyusunan
buku profil.
4) Dampak Jangka Panjang dan Tindak Lanjut
Terbitnya buku profil diharapkan dapat menjadi referensi bagi
gambaran desa yang ada serta diharapkan dapat terus diperbarui
untuk tahun-tahun selanjutnya dengan data yang sudah
diperbaharui. Selain itu juga diharapkan dapat dibaca oleh
masyarakat Desa Kebondalem khususnya dan masyarakat luas
pada umumnya, dapat tercipta dalam bentuk elektronik, dan
diunggah di website desa yang aktif agar dapat dibaca oleh
masyarakat secara umum dari berbagai wilayah.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan PODES ini diserahkan
kepada perangkat Desa Kebondalem agar dapat terus memperbarui
data-data dalam buku profil dan dapat mengkonversi ke bentuk
digital agar tampilan menjadi lebih baik.
6) Dokumentasi Kegiatan
4
d. LORI (Lomba HUT RI)
1) Latar Belakang
Pelaksanaan program KKN yang bertepatan dengan hari ulang
tahun RI yang ke 72 dan melihat antusias masyarakat dalam
menyambut hari kemerdekaan RI yang sangat tinggi, sehingga tim
KKN bekerjasama dengan pemuda karang taruna Desa
Kebondalem menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka
memeriahkan acara perayaan HUT RI. Lomba-lomba yang digelar
tidak hanya ditujukan untuk anak-anak, tetapi juga untuk ibu-ibu
yaitu lomba futsal antar RT.
2) Tujuan
Tujuan diselenggarakannya kegiatan LORI adalah untuk
meningkatkan partisipasi dan semangat kemerdekaan bagi
masyarakat Desa Kebondalem.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan program
yaitu koordinasi dengan karang taruna dan penyiapan hadiah-
hadiah lomba sebelum acara puncak.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017,
pukul 10.00-12.00 WIB untuk persiapan panggung dilanjut
pada pukul 14.00-16.00 acara dangdut dan dilanjutkan dengan
tarian topeng ireng yang berlokasi di lapangan Kalimining
Desa Kebondalem. Output yang dihasilkan adalah
terlaksananya acara puncak perayaan HUT RI ke 72.
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas terlaksananya program LORI berfokus pada
kendala yang dihadapi yaitu kesulitan dalam koordinasi dengan
pemuda karang taruna Desa Kebondalem. Hal ini disebabkan
4
oleh masih kurang akrabnya tim KKN dengan anggota karang
taruna, sehingga upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan melakukan pendekatan dengan anggota-anggota karang
taruna agar tercipta suasana kakraban dan dapat menjalin
kerjasama yang kompak demi suksesnya acara.
4) Dampak Jangka Panjang
Dengan adanya program LORI, diharapkan agar masyarakat
dapat lebih berpartisipasi dan terjalin kerukunan diantara seluruh
warga Desa Kebondalem.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan LORI ini diserahkan
kepada pemuda karang taruna Desa Kebondalem agar dapat terus
dijaga dan dikembangkan terus-menerus sehingga terjalin
kekompakan dan kerukunan diantara seluruh warga Desa
Kebondalem.
6) Dokumentasi Kegiatan
e. Mural
1) Latar Belakang
Mural merupakan program kerja yang diselenggarakan oleh
Kecamatan Bejen yaitu kegiatan menggambar atau melukis bersifat
permanen pada media dinding utamanya halaman belakang
Kecamatan Bejen. Pelaksanaan mural merupakan repon terhadap
4
permintaan pihak kecamatan untuk membantu memperindah
lingkungan kecamatan.
2) Tujuan
Tujuan dari diadakannya program Mural adalah untuk
membantu pihak kecamatan dalam menciptakan lingkungan
kecamatan yang indah. Selain itu juga sebagai sarana
memperkenalkan potensi yang ada di Kecamatan Bejen yang
direpresentasikan melalui gambar-gambar dalamkegiatan mural,
seperti gambar tarian Ndayakan yang merupakan kesenian lokal
Kecamatan Bejen.
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan program
mural adalah persiapan alat dan bahan, pengajuan konsep
gambar, permohonan biaya mural, dan pembelian alat dan
bahan.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 12 September 2017
hingga 19 September 2017 yang berlokasi di lapangan
Kecamatan Bejen. Output yang dihasilkan yaitu terciptanya
hasil mural berupa gambar kekhasan dari Kecamatan Bejen.
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas terlaksananya kegiatan mural berfokus pada
kendala yang dihadapi yaitu luasnya media dinding yang akan
di mural.
4) Dampak jangka Panjang
Dengan adanya program Mural, diharapkan agar masyarakat
dapat menikmati keindahan area belakang Kecamatan Bejen.
Diharapkan, pihak kecamatan dapat terus merawat dan menjaga
keindahan lukisan mural tersebut.
5) Tindak Lanjut
4
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Kecamatan
Bejen) tindak lanjut atas kegiatan Mural ini diserahkan kepada
pihak kecamatan utnuk selanjutnya dapat dirawat dan diperbarui
untuk masa yang akan datang, sehingga kekhasan yang
ditampilkan semakin banyak dan semakin merepresentasikan
potensi yang ada di Kecamatan Bejen.
6) Dokumentasi Kegiatan
C. Program Konservasi
Program konservasi yang dipilih yaitu konservasi lingkungan dengan
nama program “KODE (Konservasi Desa)”.
a. KODE (Konservasi Desa)
1) Latar Belakang
Unnes merupakan universitas yang menjadikan konservasi sebagai
program unggulan, sehingga pada KKN Unnes 2017 ini setiap tim
KKN diwajibkan untuk melakukan aksi konservasi, salah satunya
dengan penanaman pohon. Selain itu homogenitas jenis tanaman di
Desa Kebondalem dan kesuburan tanah masih tinggi. KODE
(Konservasi Desa) merupakan program penanaman pohon dimana tim
KKN beserta pemuda karang taruna Desa Kebondalem mengadakan
kegiatan penanaman bibit pohon.
2) Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya program konservasi desa adalah
untuk meningkatkan kesadaran konservasi taruna muda Desa
Kebondalem.
4
3) Deskripsi Kegiatan
a) Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan program adalah pengajuan
proposal permohonan bantuan bibit pohon (ditolak), pembelian
bibit pohon secara kolektif se-Kecamatan Bejen, dan penyiapan
media tanam.
b) Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 10 September 2017
pukul 17.00–18.00 WIB dan Senin, 11 September 2017 pukul
09.00-12.00 WIB berlokasi di lahan karang taruna Prasetya Desa
Kebondalem. Output yang dihasilkan yaitu terlaksananya
penanaman pohon.
Tabel 1.6 Penanaman Pohon
NoJenis
PohonJumlahPohon
LokasiPenanaman
SumberPohon
Harga PerBatang
Total
1 Jambu 10 DesaKebondalem
SwadayaMahasiswa
Rp 6.000,00 Rp 60.000,00
2 Jati 10 DesaKebondalem
SwadayaMahasiswa
Rp 3.000,00 Rp 30.000,00
3 Sengon 10 DesaKebondalem
SwadayaMahasiswa
Rp 2.000,00 Rp 20.000,00
Total Rp 110.000,00
c) Pengevaluasian
Evaluasi atas terlaksananya program KODE berfokus pada
kendala yang dihadapi yaitu penolakan pengajuan permohonan
bantuan bibit pohon dan kondisi tanah yang keras karena musim
kemarau. Upaya untuk mengatasi kendala yang pertama yaitu
dengan melakukan pembelian secara kolektif se-Kecamatan Bejen
dengan sebelumnya melakukan survei harga.
4
4) Dampak Jangka Panjang
Dengan adanya program KODE, diharapkan agar masyarakat dapat
mengetahui dan mencontoh kegiatan tersebut untuk kegiatan baik rutin
atau insidental di masa depan.
5) Tindak Lanjut
Setelah mahasiswa KKN tidak berada ditempat (Desa
Kebondalem) tindak lanjut atas kegiatan KODE ini diserahkan kepada
masyarakat Desa Kebondalem agar dapat meneruskan kegiatan
tersebut.
5
A. Simpulan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
KKN Unnes 2017 di Desa Kebondalem, Kecamatan Bejen, Kabupaten
Temanggung memiliki program kerja yang dapat dikelompokkan dalam 4
bidang kegiatan. Keempat bidang tersebut antara lain adalah bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, serta lingkungan dan infrastruktur. Semua
program kerja yang direncanakan telah terlaksana dan dapat dirasakan
manfaatnya bagi masyarakat secara langsung (jangka pendek) dan tidak
langsung (jangka panjang).
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan KKN Unnes 2017 di Desa Kebondalem,
Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, penulis ingin memberikan saran
agar program kerja yang telah dilaksanakan tim KKN dapat terus berlanjut
seperti KREGAS dan BERKOBAR agar dapat menjadi materi pembelajaran
di sekolah; SIGI & CITA dapat dipraktikkan oleh anak-anak sebagai upaya
menjaga kebersihan diri; BUFIL dan PODES dapat digunakan sebagai
kelengkapan identitas kelompok, khususnya PODES agar dapat diperbarui
setiap tahun untuk menjaga kebaruan data; PELDIPRO dapat dipraktikkan
sebagai alternatif pengolahan bubuk kopi untuk konsumsi pribadi atau dijual;
SEGAR dapat dilakukan secara rutin kembali; BERPAEDAH dapat
dilanjutkan untuk menjaga kebersihan tempat ibadah; KARTEL dapat
dilanjutkan agar segala kegiatan-kegiatan baik yang dilakukan karang taruna
maupun acara desa dapat didokumentasikan dengan baik; KODE dapat
dilanjutkan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Secara umum, masyarakat Desa Kebondalem juga perlu untuk
melakukan hal-hal berikut.
a. Masyarakat hendaknya mau menerima kegiatan-kegiatan yang
diusulkan tim KKN, selama itu baik, dan dapat membuat masyarakat
semakin berkembang ke arah yang lebih baik.
5
b. Mampu bekerja sama dengan tim KKN dan mau melanjutkan program
–program yang diciptakan oleh tim KKN dengan baik.