KONSEP PENATAAN PKL SIDANG TESIS
DI KORIDOR JALAN KEDUNGDORO
SURABAYASURABAYA
Mahasiswa:
Atika Febriani - 3208.203004
Pembimbing:
Dr. Ing. Ir. Bambang Soemardiono
Ir Sardjito MT 1Ir. Sardjito, MT
2012
1
Bab I - Latar Belakang
Suyanto,B (2003 ) Perkembangan sektor ekonomi informal khususnyapedagang kaki lima (PKL) di kota Surabaya pasca krisis ekonomi tahun 1997, berlangsung cukup pesat.
Alisjahbana (2004) pandangan negatif tentang keberadaan PKL semakin kentalj ( ) p g g gketika muncul wacana ’keindahan kota’.
PKL merusak keindahan kota : Penyebaran PKL memanjang disepanjangPKL merusak keindahan kota : Penyebaran PKL memanjang disepanjang jalan Kedungdoro dan tidak mengikuti pola tertentu. PKL makanan dan minuman disepanjang jalan ini beroperasi hanya pada malam hari yaitu pk 19 00 24 00hari, yaitu pk. 19.00- 24.00.
22
Rumusan Masalah
Pertanyaan Penelitian :e ta yaa e e t a :
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi citra kawasan dijalan Kedongdoroterkait dengan keberadaan PKL?terkait dengan keberadaan PKL?
1. Bagaimana konsep yang tepat untuk menciptakan kesinambunganantara potensi PKL dengan lingk ngann a sehingga menghilangkanantara potensi PKL dengan lingkungannya, sehingga menghilangkankesan kumuh dan dapat meningkatkan citra kawasan?
33
Tujuan dan Sasaran Penelitian
Tujuan Penelitian:Merumuskan konsep penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dikoridor jalanKedungdoro. Dengan mengoptimalkan potensi PKL dari aspek perkotaan,ekonomi dan sosial sehingga dapat membentuk citra perkotaan yang positifdan harmonis.
Sasaran Penelitian:1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai terhadap citra1. Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi nilai terhadap citra
kawasan terkait dengan keberadaan PKL.2. Mengembangkan konsep penataan yang tepat untuk meningkatkan citra
kawasan disesuaikan dengan karakteristik dan potensi PKLkawasan disesuaikan dengan karakteristik dan potensi PKLdilingkungannya.
44
Kontribusi PenelitianDari hasil penelitian didapatkan pengembangan solusi dari masalah penataan PKL yang banyak terdapat di Indonesia. Khususnya penataan PKL dikawasan kota besar seperti Surabaya.
Batasan PenelitianBatas WilayahDifokuskan untuk dapat meneliti penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) diDifokuskan untuk dapat meneliti penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dikota Surabaya. Khususnya PKL disepanjang koridor jalan Kedungdoro.Batas SubtansiPerumusan konsep penataan PKL dikoridor jalan Kedungdoro melalui telaahPerumusan konsep penataan PKL dikoridor jalan Kedungdoro melalui telaah terhadap faktor yang mempengaruhi citra kawasan untuk mengembangkan konsep penataan guna meningkatkan citra kawasan Kedungdoro yang sesuai d k k d PKL
5
dengan karakter dan PKL. Untuk aspek terkait lainnya seperti infrastruktur, utilitas, dll diasumsikan dalam kondisi baik dan tidak memerlukan penataan lebih lanjut.
5
NO Faktor Indikator Variabel
Bab II - Sintesa Kajian Teori
1 Definisi Sektor Formal dan Sektor Informal dalam Perkotaan
Nilai penting sektor informal dalam ruang kota.
Latar belakang pendidikan, kemampuan SDM, aset, modal PKL, status kepemilikan, nilai sosial.
2 Definisi dan karakter PKL diIndonesia.
Identifikasi karakter dasar PKL.
Jenis dagangan, sarana usaha, pola penyebaran PKL, pola pelayanan PKL, fungsi pelayanan, , p p y , g p y ,pengguna, skala, waktu, sifat, pola pengelolaan.
3 Kajian Arsitektur dan Perilaku Manusia
Karakter dasar manusia. Kepribadian, stimulus, respon.
4 Perilaku Manusia dengan Sikap dan perilaku manusia terhadap lingkungan
Perilaku, interaksi sosial
Lingkungannyaterhadap lingkungan
6 Kajian Teori Perancangan Kota Identifikasi elemen pembentuk citra kota.
Elemen Fisik pembentuk kota
7 Tinjauan Aspek Koridor Jalan Identifikasi komposisi elemen fi ik b k k
Bangunan sebagai elemen dinding, vegetasi sebagai l di di d j l i k l i b ifisik pembentuk ruang kota. elemen dinding dan atap, jalur sirkulasi sebagai
elemen lantai, street furniture sebagai obyek dalam ruang.
8Tinjauan Aspek Image
Meningkatkan image dan daya tarik kota
Bentuk, susunan lingkungan dan warna.Persepsi, kesan, pemaknaan, eksperiensi ruang kota.y p , , p , p gPengaruh perancangan kota terhadap citra kawasan. Kebersihan, ketertiban, kemudahan akses.
9 Kajian Aspek Legal Bentuk pelegalan lokasi dan jenis perdagangan
Bentuk pelegalan yang diharapkan.
6
j p g ginformal
10 Kajian Aspek Sosial Ekonomi Identifikasi potensi PKL Model pengelompokan, mobilitas, waktu operasi
11Contoh Permasalahan dan
Okupasi ruang publik oleh PKL dikota-kota
Bentuk okupasi, pencegahan terjadinya okupasi, penanganan.
6Penataan PKL di Indonesia.
metropolitan
Bab III – Metodologi PenelitianJenis Penelitian :penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistic.
Variabel Definisi Operasional
Variabel
Penyebabkekumuhandankarakteristik
• jenis dagangan Berkaitan dengan barang yang dijual belikan padakawasan yang terdapat PKL.
• sarana usaha Tempat PKL berdagang yaitu kios, warung semipermanen gerobak meja alas gelar atau pikulankarakteristik
PKLpermanen, gerobak, meja, alas gelar atau pikulan
• pola penyebaran PKL Memanjang atau mengelompok
• fungsi pelayanan Menyediakan pelayanan perdagangan barang & jasa,pelayanan rekreasi, pelayanan sosial ekonomi,
• pengguna Pengguna dari golongan masyarakat ekonomi atas,menengah dan rendahmenengah dan rendah.
• Skala Skala perdagangan kecil, menengah atau besar.• Waktu Waktu berlangsungnya aktivitas jual-beli.
Sif t B if t d t i t k lili
7
• Sifat Bersifat pedagang menetap, semi menetap, keliling.• pola pengelolaan Berkaitan dengan pembinaan dan pengelolaan yang
dilakukan oleh pemerintah atau paguyuban. Meliputirelokasi stabilisasi open market penutupan jalan tertentu7relokasi, stabilisasi, open market, penutupan jalan tertentu,pemanfaatan trotoar.
• interaksi sosial Berkaitan dengan perijinan, pemberian bantuan ataupinjaman modal.
Populasi & Sampel PenelitianPopulasiPopulasi pada penelitian ini bersifat heterogen, yaitu masing-masing unsur memiliki sifatyang bervariasi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengambilan sampling, yang memberikany g p p g p g, y gkemungkinan yang sama bagi tiap unsur populasi untuk dipilih.
Sampel Penelitian•Pedagang kaki lima :disurvei secara keseluruhan. Hal ini dilakukan karena populasidianggap kecil atau kurang dari 100. Jumlah PKL adalah 127 unit dihitung berdasarjumlah sarana usaha yang berada disepanjang jalan Kedungdoro. Jumlah toko adalah 58unit.•Pengunjung :30 orang.
Teknik Penentuan Responden•Pemilihan responden untuk analisa deskriptif kualitatif dilakukan dengan cara
i li
8
purposive sampling,•Sedangkan untuk analisa delphi, responden ditentukan dengan analisa Stakeholderyang berdasarkan pada interest, tingkat pengaruh (influence), dan tingkat kepentingan(importance) stakeholders terhadap penataan PKL 8(importance) stakeholders terhadap penataan PKL.
Teknik Pengumpulan DataData primer terdiri dari:•Gambar / foto terhadap seluruh elemen lingkungan di lokasi PKL•Eksisting lokasi penelitian berupa potensi dan permasalahan yang ada.•Keadaan sosial budaya•Keterangan pihak-pihak terkait yang dapat dipertanggungjawabkan melalui wawancara.Pengumpulan data primer dilakukan dengan:•Metode ObservasiT k ik W•Teknik Wawancara
•Kuesioner atau angket
Data sekunder terdiri dari:Data sekunder terdiri dari:•Dokumen pemerintah mengenai rencana penataan terkait keberadaan PKL kawasanterkait seperti RTRW,RDRTK, dlsb.•Literatur atau artikel pada buku dan majalah
9
•Literatur atau artikel pada buku dan majalah.Pengumpulan data dilakukan dengan cara:•Studi Kepustakaan•Data instansi 9Data instansi.
Teknik Analisa
Analisa identifikasi faktor-faktor yangAnalisa identifikasi faktor faktor yang mempengaruhi nilai terhadap citra kawasan terkait dengan keberadaan PKL.
Metode Analisa desktiptif kualitatif digunakan b. Analisa Triangulasip guntuk merumuskan faktor penyebab kekumuhan dari keberadaan PKL terhadap lingkungannya.
Analisa merumuskan kriteria penataan yang tepat untuk meningkatkan citra kawasan
Referensi berupa teori citra kawasan,
penelitian sejenis, regulasi
disesuaikan dengan karakteristik dan potensi PKL dilingkungannya.
a. Analisa DelphiM k A li D l hi k j i
Stakeholderyang kompeten
Pengamatan fakta empiris dilapanganMenggunakan Analisa Delphi untuk menjaring
pendapat dan pandangan para stakeholders yang terpilih melalui analisa stakeholders. Pada analisa ini h il dih k d l h t k f kt
yang kompetenempiris dilapangan.
10
hasil yang diharapkan adalah terumuskannya faktor yang mempengaruhi citra kawasan didasarkan pada stakeholder yang ahli dibidang perancangan kota.
Konsep Penataan PKL untuk Meningkatkan
Citra Kawasan
10Gambar 3.1 TriangulasiSumber: Hasil Analisa, 2010
Bab IV - Analisa
Gambaran MakroPKL yang dibahas pada penelitian ini adalah PKL yang
menempati koridor jalan Kedungdoro Surabaya Secara makromenempati koridor jalan Kedungdoro Surabaya. Secara makrodijalan Kedungdoro banyak terdapat fasilitas perdagangan dan jasayang berupa ruko dan kompleks pertokoan, showroom, bank,restoran/ kafe serta depot.restoran/ kafe serta depot.
Letak Geogratif dan Administratif.Daerah studi dibatasi pada PKL yang ada dikoridor jalanKedungdoro dengan batas wilayah sebagai berikut:Sebelah utara : Jalan Embong MalangSebelah barat : Jalan Kedung AnyarSebelah selatan : Jalan Pasar Kembang
11
Sebelah timur :Jalan Kedung Rukem,
11
Keterangan Gambar: Batas Kawasan Penelitian Gambar.4.1 Peta Lokasi StudiSumber: RTRW Surabaya, 2013
Gambaran Wilayah Studi
1212Gambar 4.2 Sebagian besar PKL dijalan Kedungdoroberjualan makanan dan minuman. Hanya sebagiankecil PKL yang berjualan rokok .Sumber: Dokumentasi pribadi, 2010
Gambar 4.3 . Sarana usaha yang digunakan PKL dijalan Kedungdoro adalah kios semi permanen dengan tenda, atau gerobak kayu.Sumber: Dokumentasi pribadi, 2010
Gambaran Wilayah Studi
1313
Gambar 4.4 Penyebaran PKL memanjang sepanjang jalan Kedungdoro tanpa adanya pola tertentu. Sumber: Dokumentasi pribadi, 2010
Gambar 4.5 PKL makanan dan minuman berjualan hanya diwaktu malam hari. Sumber: Dokumentasi pribadi, 2010
Karakter PKL di koridor jalan KedungdoroTabel 4 1 Jumlah PKL
Lokasi tahun jumlah
Jl. Kedungdoro 2000 99
Tabel 4.1 Jumlah PKL
2010 127
Tabel 4.2 Latar Belakang Pelaku Usaha
Sumber : Paguyuban PKL Surabaya tahun 2010
No Latar Belakang Jumlah Persentase1 Jenis Kelamin Laki-laki 67 52%
Perempuan 60 47%Jumlah 127 100%
2 Usia 15-20th 7 5%21-30th 38 30%31-40th 55 44%41-50th 23 18%>50th 4 3%
Jumlah 127 100%3 Jenjang Pendidikan Tidak Sekolah 17 13%
SD/sederajat 22 17%
14
SMP/sederajat
29 22%
SMA/sederajat
70 55%
14Diploma/Sarjana
2 1%
Jumlah 127 100%
Karakter PKL di koridor jalan KedungdoroKarakter PKL di koridor jalan Kedungdoro (l j t )
Tabel 4 3 Jenis Barang Dagangan
(lanjutan)
No Jenis barang
dagangan
Jumlah Persentase
Tabel 4.3 Jenis Barang Dagangan
dagangan
1 Makanan dan
minuman
105 82%
2 Rokok dan permen 16 13%
3 Servis tambal ban 6 5%
Jumlah 127 100%
Dari hasil survey, PKL di Kedungdoro dapat dikelompokkan
15
Dari hasil survey, PKL di Kedungdoro dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasar jenis barang dagangannya.•Tipe A: Makanan dan Minuman•Tipe B: Rokok dan Permen 15p•Tipe C: Servis tambal ban
Karakter PKL di koridor jalan KedungdoroKarakter PKL di koridor jalan Kedungdoro (l j t )
N J i B S J l h P t
Tabel.4.4 Sarana Usaha(lanjutan)
Tabel 4.4 Sarana Usaha
No Jenis Barang Dagangan
Sarana Usaha
Jumlah Persentase
1 Makanan dan GerobakGerobak
2877
22%60%
minumanGerobak, meja, kursi, tenda
77 60%
2 R k k d Gerobak 16 13%2 Rokok dan permen Gerobak 16 13%
3 Servis tambal ban Kios semi permanen
6 5%
Jumlah 127 100%Berdasar hasil survey dapat terlihat bahwa jenis barang dagangan juga mempengaruhisarana usaha yang digunakan. Terdapat 3 (tiga) model sarana usaha PKL yaitu:1 G b k j k i d dil k i t d /t l di k l h PKL
16
1.Gerobak, meja, kursi dan dilengkapi tenda/terpal : digunakan oleh PKL yangberjualan makanan dan minuman. Rata-rata menggunakan terpal untuk melindungidagangan dan konsumen yang makan ditempat.2.Gerobak: digunakan oleh PKL rokok. Gerobak ini biasanya juga berfungsi sebagai 16g y j g g gtempat berteduh si pedagang.3. Kios semi permanen: digunakan oleh para tukang servis tambal ban.
Karakter PKL di koridor jalan Kedungdoro (l j t )(lanjutan)
Tabel 4.5. Luasan Sarana Usaha PKL
No Jenis Barang Dagangan
Sarana Usaha
Luasan Jumlah Persentase
1 Makanan dan GerobakGerobak
2x1m=2m²3x2m=6m²
287
22%5%
minumanGerobak, meja, kursi, tenda
3x2m 6m3x3m=9m²
770
5%55%
2 Rokok dan permen Gerobak 2x1m=2m² 16 12%
3 Servis tambal ban Kios semi permanen
3x2m=6m22x1m=2m²
15
1%3%
Jumlah 127 100%
Sarana usaha PKL mempunyai luasan berkisar 2m² sampai dengan 9m². Padatabel diatas terlihat bahwa selain mempengaruhi bentuk sarana usaha, jenisdagangan ternyata juga mempengaruhi luasannya. Luasan terbesar adalah sarana
17
usaha milik PKL makanan dan minuman, yaitu 9m².
17
Latar BelakangKarakter PKL di koridor jalan Kedungdoro (l j t )(lanjutan)
No Jenis Barang Dagangan Sarana Usaha Cara Jumlah Persentase
Tabel. 4.6 Cara Penyimpanan Sarana Usaha
No Jenis Barang Dagangan Sarana Usaha Cara Penyimpanan
Jumlah Persentase
1 Makanan dan minuman Gerobak, meja, kursi, tenda
Dibawa pulang 105 82%
2 R k k d Gerobak Ditinggal 16 13%2 Rokok dan permen Gerobak Ditinggal dilokasi
16 13%
3 Servis tambal ban Kios semi permanen
Ditinggal dilokasi
6 5%
Jumlah 127 100%Jumlah 127 100%
Sarana usaha PKL penjual makanan dan minuman selaluSarana usaha PKL penjual makanan dan minuman selalu dibongkar dan dibawa pulang secara keseluruhan. Sarana usaha yang tidak dibawa pulang adalah gerobak dan kios
18
milik PKL penjual rokok dan servis tambal ban
18
Latar BelakangKarakter PKL di koridor jalan Kedungdoro (l j t )(lanjutan)
Tabel 4 7 Tempat Usaha PKL
No Jenis Barang Dagangan
Sarana Usaha Tempat Usaha Jumlah Persentase
1 M k d i Gerobak Trotoar dan 105 82%
Tabel. 4.7 Tempat Usaha PKL
1 Makanan dan minuman Gerobak, meja, kursi, tenda
Trotoar dan sebagian badan
jalan
105 82%
2 Rokok dan permen Gerobak Trotoar 16 13%p
3 Servis tambal ban Kios semi permanen
Trotoar dan Sebagian badan
jalan
6 5%
Jumlah 127 100%
Menurut hasil survey, tempat usaha PKL dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
19
y p p j y1.Trotoar dan sebagian badan jalan: Ditempati PKL makanan minuman dengan sarana usahagerobak, meja, kursi dan serta. Juga PKL servis tambal ban dengan sarana kios semi permanen.2.Trotoar: Ditempati PKL rokok dan permen dengan sarana usaha gerobak.
19
Latar BelakangKarakter PKL di koridor jalan Kedungdoro (l j t )(lanjutan)
No Jenis Sarana Waktu Jumlah Persentase
Tabel 4.12. Waktu Operasional
Barang Dagangan
Usaha Operasional
1 Makanan danMinuman
Gerobak, meja kursi
10.00-17.0018 00-24 00
5108
4%85%Minuman meja, kursi,
tenda18.00 24.00 108 85%
2 Rokok danpermen
Gerobak 10.00-17.0018.00-24.00
37
2%6%
3 Servistambal ban
Gerobak, kios semi permanen
10.00-17.00 4 3%
Jumlah 127 100%Jumlah 127 100%Menurut waktu operasional menjalankan usahanya, ada dua tipe waktu yaitu pk. 10-00-17.00 WIB, pk. 18.00-24.00 WIB. Sebagian besar PKL berjualan pada tipe waktukedua yaitu pk. 18.00-24.00. Karena pada waktu-waktu tersebut tidak mengganggu
20
kegiatan perdagangan formal yang berlangsung pada pagi sampai sore hari.
20
Latar BelakangAnalisa Deskriptif KualitatifA li K kt El P b t k K id J lAnalisa Karakter Elemen Pembentuk Koridor Jalan. Analisa dilakukan untuk memperoleh karakter dari bentuk fisik dan visual elemen-elemen yang ada dikoridor jalan Kedungdoro
ElemenFisik
Kriteria PenilaianYa/
T
PKL Pembeli Pendapat Responden
Tabel.4.15 Analisa Karakter Elemen Pembentuk Koridor Jalan.Sumber: Analisa, 2011
Tdk
J % J %
Vegetasi Memenuhi fungsi ekologis, Ya 22 18 3 10 Bentuk pohon yang ada dianggap belum memberi kesang g g ,fungsi teknis, fungsi arsitektural.
p y g gg pmenari secara estetis pada koridor jalan. Vegetasi yang adatidak memiliki pola teratur sehingga ada pohon-pohonyang akarnya merusak torotar.
Tdk
105 82 27 90%
kJalurPejalanKaki
Memenuhi nilai Kenyamanan Kesesuaian Kejelasan Keramahan
Ya
7 6% 1 4% Dimensi trotoar saat ini dianggap kurang memadai untukpara pejalan kaki karena hampir semua ruas trotoardikuasai PKL. Kondisi fisik trotoar juga banyakmengalami penurunan
Td
120 94 29 96%
21
mengalami penurunan.dk
Street
Furniture
Memenuhi nilai Kenyamanan KesesuaianKejelasan
Ya
7 6% 1 4% Jumlah perabot jalan dianggap kurang memadai.Responden meraas penempatan perabot jalan tidak teratursehingga fungsinya tidak maksimal Perlu ditambahT 120 94 29 96% 21j
Keramahan KejelasanKeramahan
sehingga fungsinya tidak maksimal. Perlu ditambahbeberapa perabot jalan seperti tempat sampah, lampupenerangan.
Tdk
120 94 29 96%
Latar BelakangAnalisa Deskriptif Kualitatifa Analisa Tingkat Kepentingan Variabela. Analisa Tingkat Kepentingan Variabel
Dengan mengetahui manakah variabel yang paling menimbulkankesan kumuh, maka nantinya akan dapat dilakukan analisa lebih lanjut
t k d tk k it i t t t d l t i k
Tabel. 4.15 Hasil Analisa tingkat kepentingan variable( d d PKL)
untuk mendapatkan kriteria penataan yang tepat dalam mengatasi kesankumuh tersebut. Hasil lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
(pada responden PKL)
Faktor Peringkat Variabel
Penyebabkekumuhan dan
1 sarana usaha2 jenis dagangankekumuhan dan
karakteristik PKL2 jenis dagangan3 pola pengelolaan4 Sifat5 Waktu
22
5 Waktu6 pola penyebaran7 Fungsi pelayanan8 Pengguna 22gg9 Skala
10 interaksi sosial
Analisa Deskriptif Kualitatif (lanjutan)b Analisa Tingkat Kepentingan Sub Variabelb. Analisa Tingkat Kepentingan Sub Variabel
Faktor No Variable Peringkat Sub Variabel Penyebab 1 sarana usaha 1 warung non permanen
Tabel 4.17 Analisa subvariabel pembuat kumuh kawasan pada reponden PKL
PenyebabkekumuhandankarakteristikPKL
1 sarana usaha 1. warung non permanen2. gerobak3. gelaran
2 jenisdagangan
1. makanan saji2. servis3 k3. non makanan
3 polapengelolaan
1. pemanfaatan trotoar2. open market3. penutupan jalan
4 Sifat 1. menetap2. semi menetap3. keliling
5 Waktu 1. malam2. siang3. sore3. sore4. pagi
6 polapenyebaran
1. memanjang2. mengelompok
7 fungsipelayanan
1. fungsi barang dan jasa2 fungsi sosial ekonomi
23
pelayanan 2. fungsi sosial ekonomi3. fungsi rekreasi
8 Pengguna 1. warga menengah kebawah2. warga menengah keatas
9 Skala 1. besar 239 Skala2. kecil
10 interaksi sosial
1. belum mendapat pembinaan2. sudah mendapat pembinaan
Analisa Delphi
No Variabel Keterangan1 Jenis dagangan Makin banyak jenis dagangan yang dijual maka akan makin kumuh.
Tabel 4.19. Analisa subvariabel pembuat kumuh kawasan
Dalam hal ini yang dinilai paling menyebabkan kekumuhan adalahPKL yang berjualan makanan.Jenis dagangan yang dijual PKL juga berkaitan erat dengan kebersihan.Kebersihan merupakan aspek penting dalam usaha meningkatkan citra
k b ih li i k b ih hsuatu kawasan. Kebersihan meliputi kebersihan sarana usaha PKL,kebersihan barang dagangan dan kebersihan dalam hal pengelolaanlimbah
2 Sarana Usaha Sarana usaha dianggap mempengaruhi kekumuhan baik itu warungi b k lpermanen, warung semi permanen, gerobak maupun gelaran. Karena
sarana usaha ini biasanya hanya mengutamakan fungsi untuk berjualandan tidak memperhatikan estetikadari bentuknya.Sarana usaha ini harus memperhatikan aspek bentuk secara fisik. Jikab k PKL d hi b ik d i f ibentuk sarana PKL tertata dan memenuhi baik dari fungsi maupunestetika. Maka akan dapat memberikan support positif terhadappeningkatan citra kawasan.
3 Pola Penyebaran Makin tersebar pola keberadaan PKL maka akan menyebabkank id k d d b bk k k h
24
ketidakteraturan dan dapat menyebabkan kekumuhan.Maka susunan yang baik dari penyebaran PKL dianggap dapatmeningkatkan citra kawasan dimana PKL tersebut berada. PKL yangpenyebarannya teratur dapat memudahkan pengelolaan dan dapat
b ik i if h d i k i k 24memberikan support positif terhadap peningkatan citra kawasan
Analisa delphi (lanjutan)
Tabel 4.20 Potensi PKL yang Terdapat Dikoridor Jalan KedungdoroSumber: Hasil Survey primer, 2010
No Variabel Keterangan
1 Kesamaan jenis Dengan adanya kesamaan variasi dagangan1 Kesamaan jenisdagangan
Dengan adanya kesamaan variasi dagangan,PKL dikoridor jalan ini memiliki ciri khas yangdapat menarik pembeli. Jenis dagangan PKLyang menjadi ciri khas adalah makanan jadi.y g j j
2 Lokasi Lokasi PKL dijalan Kedungdoro mudah dicapaikarena terletak dijalan kolektor daerah pusatkota yang banyak dilalui warga kota.y g y g
Pada tahap ini dilakukan penggalian pendapat dari para responden tentang faktor-faktor penyebab kekumuhan pada lingkungan PKL
25
tentang faktor-faktor penyebab kekumuhan pada lingkungan PKL. Metode yang dilakukan untuk mendapatkan komponen tersebut adalah wawancara semi terstruktur.
25
Analisa Fasade
EKSISTINGSarana Usaha PKL menutupi sebagian
d b hiarea depan bangunan sehinggamengganggu fasade bangunandisepanjang koridor jalan.
ARAHAN
Sarana Usaha PKL diarahkan memilikib t k fi ikbentukan fisik yang berkesan transparan, sehingga tidakmengganggu fasadebangunan.
Analisa Fasade (lanjutan) Sarana Usaha PKL menutupi sebagianarea depan bangunansehingga mengganggu
27EKSISTING
fasade bangunandisepanjang koridorjalan.
Kondisi fisik Sarana Usaha PKL tidakterawat, terbuat dari bahan seadanya(kayu bekas/terpal bekas/triplek) danbentuk yang tidak memenuhi nilaibentuk yang tidak memenuhi nilaiestetika sehingga menimbulkan kesankumuh.
Sarana Usaha PKLSarana Usaha PKL diarahkan memilikibentukan fisik yang berkesan transparan, sehingga tidakmengganggu fasade
27
mengganggu fasadebangunan.
ARAHAN 27Sarana Usaha PKL didesain denganbentuk fisik dan warna yang disesuaikan dengan tampilanbangunan disekitarnya.
ARAHAN
Analisa Fasade (lanjutan)
Deretan PKL memiliki pola peletakandengan jarak yang tidak teratur dan terlalu
EKSISTING
dengan jarak yang tidak teratur dan terlalu berdekatan satu sama lain
ARAHANDeretan PKL memiliki pola peletakandengan jarak yang teratur dan posisinyasejajar satu sama lainsejajar satu sama lain.
Analisa Fasade (lanjutan)
EKSISTING29
EKSISTINGDeretan PKL tidak memiliki polapenataan tertentu sehinggamenimbulkan kesan tidakteratur.
ARAHAN
29
Sarana Usaha PKL didesain memiliki luasan kapling dan ketinggian yang sama untuk menampilkan kesan teratur.
ARAHAN
29
Hasil Analisa TriangulasiBentuk Fisik Koridor Sarana Usaha PKLKriteria 1:Bentuk Sarana Usaha PKL harus mempunyai keserasian dengan fasade bangunan dan berkesan transparan sehingga tidak mengganggu estetika visual koridor jalan Kedungdoro
Bentuk Fisik Koridor Sarana Usaha PKL
transparan sehingga tidak mengganggu estetika visual koridor jalan Kedungdoro.Kriteria 2:Keberadaan PKL harus memiliki pola yang disesuaikan dengan keberadaan bangunan dikoridor jalan Kedungdoro. Ide Konsep:Bentuk sarana usaha PKL didesain memiliki kesamaan bentuk dasar geometris dengan bangunan disepanjang koridor Kedungdoro. Lapak PKL didesain memiliki elemen atap berbentuk segitiga (perisai) seperti mayoritas bangunanLapak PKL didesain memiliki elemen atap berbentuk segitiga (perisai) seperti mayoritas bangunan sekitarnya.Kesan transparan dimunculkan dengan cara memaksimalkan bukaan atau meniadakan elemen dinding pada sarana usaha PKL. Sarana usaha PKL menggunakan warna yang senada dengan komposisi warna bangunan sekitar.
3030
Hasil Analisa TriangulasiBentuk Fisik Koridor Sarana Usaha PKLBentuk Fisik Koridor Sarana Usaha PKL
Kriteria :Kriteria :Trotoar harus memiliki luas yang cukup untuk digunakan para pejalan kaki.Ide Konsep:Trotoar didesain dengan dimensi yang sesuai dengan ruang pejalan kaki meliputi kebutuhan visual dan kebutuhan gerak. Dimensi trotoar yang ada dapat diperlebar dengan cara memanfaatkan selokan tertutup.
a b
ebutu a ge a . e s t otoa ya g ada dapat d pe eba de ga ca a e a aat a se o a te tutup.Saat PKL beraktivitas dapat menggunakan ruang pada trotoar sebelah dalam, sedangkan pejalan kaki disediakan ruang di trotoar sebelah luar selebar minimal 1.5m.
c Keterangan:
31
a
b a: Ruang pejalan kakib: Ruang untuk PKLc: Bangunan
a b 31a b
Hasil Analisa Triangulasi
Kriteria 4:Street furniture harus disediakan untuk melengkapi fasilitas, sekaligus untuk mencegah PKLmemakai seluruh trotoar untuk berjualan
Ide Konsep:•Trotoar dilengkapi dengan street furniture, seperti bangku, lampu jalan, box telepon dan tempat sampah permanen Hal ini mencegah PKL menempati seluruh bagian trotoar Street furnituresampah permanen. Hal ini mencegah PKL menempati seluruh bagian trotoar. Street furniturediletakkan pada lokasi yang mudah terlihat oleh pengguna jalan.
Bangku Tempat h
Tempat sampah
sampah
Lampu jalan
32
Bangku
32
Hasil Analisa Triangulasi
Kriteria 5:Penanaman vegetasi harus disesuaikan dengan karakter tempat dan fungsinya. Dalam hal ini vegetasi akan difungsikan sebagai tanaman pembatas.
Ide Konsep:Menggunakan jenis vegetasi yang memiliki tinggi <5m agar tidak menghalangi pandangan ke bangunan. Jenis vegetasi yang digunakan antara lain tanaman perdu, semak seperti bougenvil, bunga sepatu. Vegetasi disusun dengan konsep terbuka pada jarak 15-20m untuk membentuk pandangan dan sebagai akses dari jalan menuju trotoarsebagai akses dari jalan menuju trotoar.
3315-20m 15-20m 15-20m 15-20m
33
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)Sarana UsahaKriteria :Sarana usaha PKL harus bisa dibongkar pasang.Ide Konsep:
Sarana Usaha
Ide Konsep:•Sarana usaha PKL yang diperbolehkan dipakai hanya berupa warung non permanen/gerobak yangbisa dibongkar pasang. Gerobak harus dikemasi dan dibawa pulang setelah usai kegiatan jual-beli.•Gerobak PKL dilengkapi dengan roda agar mudah dikemasi saat selesai berjualan. Tenda peneduhmemakai sistem bongkar pasang.
Sarana usaha berbentuk gerobak. Cocok untuk PKL penjual makanan . Bagian atas gerobak didesain sebagai tempat penyimpanan barang
Alternatif Desain Sarana Usaha 1
didesain sebagai tempat penyimpanan barang. Gerobak PKL tidak memiliki peneduh, sehingga masih diperlukan tenda.
Etalase gerobak dilengkapi kaca untuk menjaga agar makanan yang dijual higinis.
34
Gerobak sederhana dilengkapi roda untuk memudahkan membawa dan mengemasi sarana
h t l i kti it b j l 34usaha saat selesai aktivitas berjualan.
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)Sarana Usaha
Kriteria :Sarana usaha PKL harus bisa dibongkar pasang.
Sarana Usaha
Sarana usaha PKL harus bisa dibongkar pasang.Ide Konsep:•Sarana usaha PKL yang diperbolehkan dipakai hanya berupa warung non permanen/gerobak yang bisa dibongkarpasang. Gerobak harus dikemasi dan dibawa pulang setelah usai kegiatan jual-beli.•Gerobak PKL dilengkapi dengan roda agar mudah dikemasi saat selesai berjualan. Tenda peneduh memakai sistemGerobak PKL dilengkapi dengan roda agar mudah dikemasi saat selesai berjualan. Tenda peneduh memakai sistembongkar pasang.
Sarana usaha berbentuk kios, cocok untuk PKL penjual makanan yang perlu menyediakan tempat duduk untuk
Alternatif Desain Sarana Usaha 2
menyediakan tempat duduk untuk pengujnjung makan.Didesain memiliki peneduh yang menyatu dengan badan gerobak. Peneduh mudah dibuka tutup sehingga tidak memerlukan tendasehingga tidak memerlukan tenda tambahan.
Etalase kios berfungsi juga untuk tempat penyimpanan, dilengkapi kaca
35
untuk menjaga agar makanan yang dijual higinis.
Kios PKL dilengkapi dengan roda dan 35g p gmotor.
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)Sarana Usaha
Kriteria :Sarana usaha PKL harus bisa dibongkar pasang.
Sarana Usaha
Sarana usaha PKL harus bisa dibongkar pasang.Ide Konsep:•Sarana usaha PKL yang diperbolehkan dipakai hanya berupa warung non permanen/gerobak yang bisa dibongkarpasang. Gerobak harus dikemasi dan dibawa pulang setelah usai kegiatan jual-beli.•Gerobak PKL dilengkapi dengan roda agar mudah dikemasi saat selesai berjualan. Tenda peneduh memakai sistemGerobak PKL dilengkapi dengan roda agar mudah dikemasi saat selesai berjualan. Tenda peneduh memakai sistembongkar pasang.
Alternatif Desain Sarana Usaha 3
Sarana usaha berbentuk kios PKL berukuran kecil. Cocok untuk PKL penjual rokok. Dilengkapi peneduh pada satu sisi untuk melindungi pembeli dari panas dan hujan.
Kios terbuat dari material yang ringan seperti aluminium, galvalum. Memiliki tempat penyimpanan yang tertutup.
36
Kios dilengkapi roda dan mudah didorong. Tidak perlu dibongkar pasang karena berukuran kecil.
p p y p y g p
36
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)Sarana Usaha
Kriteria :Sarana usaha PKL harus memiliki tampilan fisik yang serupa.Ide Konsep:
Sarana Usaha
•Warung non permanen/gerobak PKL harus berbentuk serupa sama lain untuk memenuhi azas keharmonisandan keselarasan.•Warung non permanen yang dipakai PKL harus memiliki tempat penyimpanan sarana berdagang.•Tenda untuk warung PKL terbuat dari rangka galvalum/aluminium. Bentuk disesuaikan dengan bentukangedung disekitarnya agar dapat membentuk citra kawasan yang serasi. Bagian atas warung diberi bentukanperisai yang menyerupai atap bangunan yang ada disepanjang koridor jalan Kedungdoro.•Warung PKL dibuat terbuka tanpa spanduk yang menutupi badan warung.
Atap tenda PKL berbentuk perisaiAtap tenda PKL berbentuk perisai.
Rangka tenda dari galvalum atau aluminium.
3737
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)Sarana Usaha
Kriteria :Sarana usaha PKL harus memiliki tampilan fisik yang serupa.Ide Konsep:
Sarana Usaha
•Warung non permanen/gerobak PKL harus berbentuk serupa sama lain untuk memenuhi azas keharmonisandan keselarasan.•Warung non permanen yang dipakai PKL harus memiliki tempat penyimpanan sarana berdagang.•Tenda untuk warung PKL terbuat dari rangka galvalum/aluminium. Bentuk disesuaikan dengan bentukangedung disekitarnya agar dapat membentuk citra kawasan yang serasi. Bagian atas warung diberi bentukanperisai yang menyerupai atap bangunan yang ada disepanjang koridor jalan Kedungdoro.•Warung PKL dibuat terbuka tanpa spanduk yang menutupi badan warung.
Tenda yang terbuka dan tanpa spanduk.
Selama ini spanduk penutup justru menimbulkan kesan kumuh karena terlihat tidak serasi satu sama lain.
Dengan warung yang terbuka
38
Dengan warung yang terbuka diharapkan dapat menghilangkan kesan kumuh dan meningkatkan citra kawasan Kedungdoro.
38
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)Kriteria :Kriteria :Luasan sarana usaha PKL perkapling tidak boleh melebihi 2x2mIde Konsep:•Sarana usaha 1 unit PKL berukuran paling besar 2x2 m, sesuai dengan kalping yang telah ditentukan sesuai dengan pola trotoar.pola trotoar.•PKL diperbolehkan memiliki lebih dari 1 kapling dengan tetap mengikuti aturan ukuran perkapling.
2.00 m
Luasan kapling PKL masing masing 2x2masing‐masing 2x2 meter.Luasan disesuaikan dengan desain pola trotoar agar mudah penataannyapenataannya
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
3939
Gerobak PKL dan tenda peneduh luasannya 2x2 meter.
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)Jenis Dagangan
Kriteria :PKL harus dikelompokkan sesuai jenis daganganPKL harus dikelompokkan sesuai jenis daganganIde Konsep:•Makanan saji merupakan jenis dagangan yang paling banyak dijual oleh PKL disepanjang jalan Kedungdoro.Maka semua PKL makanan saji diatur terletak berderet dalam jajaran yang sama. Sedangkan beberapa PKL yangberjualan rokok dan menyediakan servis tambal ban diletakkan pada bagian awal dan akhir dari jajaran PKLberjualan rokok dan menyediakan servis tambal ban diletakkan pada bagian awal dan akhir dari jajaran PKLtersebut.•PKL yang berdagang makanan saji dikelompokkan untuk memudahkan organisir sampah dan distribusi bahanmentah•Makanan saji merupakan jenis dagangan yang paling banyak dijual oleh PKL disepanjang jalan Kedungdoro.Makanan saji merupakan jenis dagangan yang paling banyak dijual oleh PKL disepanjang jalan Kedungdoro.Maka semua PKL makanan saji diatur terletak berderet dalam jajaran yang sama. Sedangkan beberapa PKL yangberjualan rokok dan menyediakan servis tambal ban diletakkan pada bagian awal dan akhir dari jajaran PKLtersebut.
40
PKL MakananPKL Berjualan rokokPKL Servis Tambal Ban
Gb. Susunan PKL berdasar jenis dagangannya
40
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)P l P bKriteria:Sebaran PKL harus berjejer disepanjang koridor jalan Kedungdoro.
Pola Penyebaran
Ide Konsep:•Letak kios/warung PKL teratur berderet memanjang ditepian koridor jalan. Waktu operasionalhanya diperbolehkan pada pk. 18.00-24.00•Digunakan prinsip Sharing Time Yaitu PKL diperbolehkan memakai sebagian badan jalan jalanDigunakan prinsip Sharing Time. Yaitu PKL diperbolehkan memakai sebagian badan jalan jalanhanya pada waktu malam hari saat pertokoan formal sudah tutup.
41
Gb. Pola penyebaran PKL memanjang disepanjang koridor jalan
Gb. Penataan PKL menggunakan prinsip sharing time. Yaitu PKL beraktivitas saat
41pertokoan formal sudah tutup.
Hasil Analisa Triangulasi (lanjutan)P l P b
Kriteria1:Sebaran PKL harus berjejer disepanjang koridor jalan Kedungdoro.Ide Konsep:
Pola Penyebaran
Ide Konsep:Luasan kapling ditentukan dengan standar seluas 2x2m. Maksimal kapling yang boleh ditempati adalah 2kapling.Luasan kapling disesuaikan dengan pola yang sudah ditentukan pada pola trotoar..
Kapling PKL 2x2m
2.00 m
2 00m2.00 m
4242
Kesimpulan
•Dari analisa yang dilakukan maka diketahui ada beberapa faktor yangmenjadi penyebab kekumuhan akibat adanya PKL dikoridor jalanj p y y jKedungdoro. Faktor-faktor utama penyebab kekumuhan adalah saranausaha PKL, jenis dagangan PKL dan pola penyebaran PKL.
•PKL yang ada disepanjang koridor jalan Kedungdoro telah membuatfasade bangunan disepanjang jalan terganggu karena sarana usaha PKLyang umumnya menutupi fasade dengan kondisi lapak tidak terawatyang umumnya menutupi fasade dengan kondisi lapak tidak terawat.Konsep penataan PKL diharapkan dapat mengubah kondisi tersebutmenjadi lebih teratur dan mengedepankan sisi estetika visual.
4343
Kesimpulan (lanjutan)
1. Konsep Non Fisika. Konsep Peningkatan Daya Tarik Kawasan•Menggunakan konsep penataan sharing time . Siang hari bangunan disepanjang jalan koridor Kedungdoro khusus untukperdagangan formal, malam hari PKL diperbolehkan berjualan saat perdagangan formal telah selesai beraktivitas.Sehingga kegiatan perdagangan oleh para PKL menjadi salah satu daya tarik kegiatan dimalam hari.b. Konsep Penanganan Kebersihan, Keamanan dan Kenyamanan.•Pengadaan tempat sampah pribadi di masing-masing PKL.•Penjagaan dan pengawasan dibawah aparat yang bekerja sama dengan paguyuban setempat.•Dilakukan penataan tempat membeli makanan, kemudahan akses, kemudahan sirkulasi.c. Konsep Legalitas PKL.•Pelegalan kawasan Kedungdoro sebagai kawasan PKL dan pembinaan status para PKL menjadi pedagang terdaftar.
2. Konsep Fisika. Konsep Penataan PKL berdasar sarana usaha•Sarana usaha PKL bisa dibongkar pasang dan harus dibawa pulang seusai jam operasional.•Sarana usaha semi permanen yang diperbolehkan meliputi tenda, gerobak beroda, dan perlengkapan meja-kursi.•Sarana usaha harus memiliki fungsi tempat berjualan, sarana penyimpanan dan sarana pengangkutan barang.•Sarana usaha ditata menempati kapling-kapling yang telah ditentukan sebelumnya.b. Konsep Penataan PKL berdasar jenis barang dagangan
44
•Jenis barang dagangan yang boleh dijual PKL di kawasan Kedungdoro adalah makanan, minuman, jasa servis tambalban dan rokok.PKL makanan, minuman, jasa servis tambal ban dan rokok hanya boleh berjualan pada malam hari.c. Konsep Penataan PKL berdasar pola penyebaran•PKL ditata linier sepanjang jalan Kedungdoro sesuai dengan jenis barang dagangannya.
44•Lokasi usaha PKL tidak bercampur dengan alur lalu lintas•Parkir kendaraan pengunjung dilokalisir hanya dititik-titik yang telah ditentukan.
SEKIAN & TERIMAKASIHSEKIAN & TERIMAKASIH
4545