Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
1
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita karena Kumpulan Karya Tulis Ilmiah hasil dari
Perlombaan Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 dapat terlaksana
dengan baik.
Karya-karya tulis ilmiah ini berasal dari peserta dari
Kategori Pelajar, Mahasiswa dan Umum dengan Tema perlombaan
yaitu “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam
Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City).” Perlombaan
Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan untuk memperingati Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-20.
Dengan adanya kumpulan karya tulis ini dapat dilihat
bahwa anak bangsa dalam hal ini pelajar, mahasiswa dan
masyarakat umum yaitu masyarakat Kota Medan mempunyai
inovasi dan kreatifitas dalam mebuat sebuah karya tulis untuk
pembangunan Kota Medan.
Semoga kumpulan karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan
untuk pembangunan Kota Medan yang kita cintai.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, Oktober 2015
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KOTA MEDAN
Drs. HASAN BASRI, MM
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19580801 198103 1 007,-
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
ii
KATA SAMBUTAN
Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025 dilaksanakan
dengan visi untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil
dan makmur. Karenanya kebujakan pemerintah harus diarahkan
untuk membangun kemandirian bangsa dalam mewujudkan
kehidupan yang sejajar dengan bangsa lain yang telah maju. Kunci
yang utama adalah membangun daya saing Nasional agar dapat
bertahan dan bersaing di tengah arus globalisasi. Untuk itu
diperlukan strategi yang menutamakan penciptaan keunggulan
kompetitif melalui penciptaan nilai tambah yang tinggi dalam
pengelolaan sumber daya alam.
Dengan masih rendahnya kontribusi Iptek terhadap ekonomi
ditenggarai oleh 3 (tiga) hal, yaitu masih lemahnya sisi penghasil
Iptek, masih lemahnya sektor pengguna Iptek, serta masih lemahnya
interaksi antara penghasil dan pengguna Iptek. Karenanya untuk
meningkatkan kontribusi Iptek dalam ekonomi diperlukan aliansi
strategis antara penghasil dan pengguna Iptek. Untuk itu perlu
dibangun suatu jaringan yang saling memperkuat antara
penghasil dan pengguna Iptek sehingga terjadi aliran sumber daya
Iptek secara optimal. Paradigma ini mengantarkan pada
pendekatan sitematik yang dikenal sebagai Sistem Inovasi Nasional
(SINas).
Pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-20,
Pemerintah Kota Medan turut serta memberikan kontribusi yang
nyata dengan salah satu kegiatan melaksanakan Perlombaan
Karya Tulis Ilmiah dari segala lapisan/elemen masyarakat. Hal ini
bertujuan untuk membangkitkan semangat bagi masyarakat Kota
Medan khususnya generasi muda agar dapat menuangkan
kreatifitas, inspirasi dan inovasi dalam suatu tulisan Ilmiah,
dengan Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam
Mewijudkan Medan Sebagai Kota Cerdas (Smart City)”. Pemerintah
Kota Medan sangat mengharapkan masukan yang nyata dari
masyarakat bagi kemajuan Kota Medan.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
iii
Semoga ditahun-tahun mendatang kegiatan perlombaan
karya tulis ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi,
dengan tema untuk membangun Kota Medan menjadi Kota
Metropolitan.
Medan, Oktober 2015
Plt. WALIKOTA MEDAN
Ir. SYAIFUL BAHRI
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
iv
DAFTAR ISI
Jalanku.go.id, Aplikasi Perbaikan Jalan
Menuju Medan Smart City
(Nur’afifah Hasbi Nasution ) (1)
Dosen UIN dan Univ. Potensi Utama
Potensi Tanaman Akar Wangi (vetiver zizanioides)
dalam Fitoremediasi Logam Berat untuk
Mewujudkan Medan Cerdas (smart city)
(Koko Tampubolon, S.P.) (8)
Penyuluh Pertanian
Pemanfaatan Destilasi Air Minum Tenaga Surya
sebagai Sumber Air Bersih Alternatif Menuju
Medan Kota Cerdas (Smart City)
(Agus Oloan Naibaho) (30)
Guru SMA 13 Negeri Medan
Dari Cash Ke E-Money melalui National Payment
Gateway (NPG) Menghadapi Free Trade Dan Terciptanya
Medan Less Cash Society (MlCS)
(Julia R.S. Banurea) (41)
Guru PPG UNIMED ditugaskan di SMA Negeri 5 Medan
Kombinasi Inovasi CCTV Ddngan Sistem Electronic
Traffic Law Enforcement(E-TLE) Atau Tilang Elektronik
dalam Tertib Lalu Lintas demi Mewujudkan Medan
sebagai Kota Cerdas
(Hantono, SE, S.Pd, M.Si) (63)
Dosen UNPRI dan Guru di SMP Methodist 3 Medan
Atatis (Air Kita Otomatis), Prototype Gerakan
Hemat Listrik dalam Mewujudkan Medan
Smart City
(Muhammad Fachri Zahari) (76)
Mahasiswa Institut Teknologi Medan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
v
Optimalisasi Peran Pemerintah Kota Medan Melalui
Inovasi Teknologi “Medan Command Center” sebagai
Upaya Strategis Mewujudkan Medan Smart City
(Hasnatul Dina) (91)
Mahasiswi Universitas Sumatera Utara
Pengendalian Kontrol PC Jarak Jauh Via Android
dengan Memanfaatkan Media Internet untuk
Mengoptimalkan Pengawasan/Monitoring Kerja
Pegawai di Instansi Pemerintahan
(Hermanto) (104)
Mahasiswa STIP-AP
Barangan (Briket Arang Ramah Lingkungan);
Solusi Aplikatif Energi Terbarukan dari Limbah
Tongkol Jagung
(Saipul Sihotang) (112)
Mahasiswa Universitas Medan Area
Penerapan Medan City History (MECIH) Berbasis
Android menuju Kota Cerdas (Smart City)
(Andiva Liesty Amelia) (130)
Siswi SMA Harapan I Medan
Membangun Kawasan Mantragi (Permainan
Tradisonal Berteknologi) untuk Mewujudkan
Kota Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)
(Faisal Rais) (137)
Siswa SMA Negeri 15 Medan
Inovasi Pemanfaatan Potensi Pekarangan Rumah
sebagai Bank Sayur Organik Menggunakan Metode
Tanam Vertikultur di Kota Medan
(Fadillah Hamid Damanik) (147)
Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
vi
Sintesis Zeolit 4A dari Limbah Abu Sekam
Padi sebagai Inovasi untuk Menghasilkan Air
Bersih di Kota Medan
(Sari Dewi Surabina) (163)
Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN
Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
sebagai Sarana Media Massa Masyarakat Kota Medan
(Frenky Wijaya Sitorus) (181)
Siswa SMA Negeri 5 Medan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
1
JALANKU.GO.ID, APLIKASI PERBAIKAN JALAN
MENUJU MEDAN SMART CITY
Oleh : Nur’afifah Hasbi Nasution
(Dosen UIN dan Universitas Potensi Utama)
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan merupakan kebutuhan
utama masyarakat dimana infrastruktur
tersebut berperan penting menunjang
aktivitas masyarakat. Tidak hanya
menjadi akses bagi warga kota, namun
juga berpengaruh terhadap distribusi
logistik yang keluar masuk kota. Jalan
yang baik akan melancarkan distribusi
hingga dapat menekan harga komoditi.
Selain itu, infrastruktur jalan yang baik
juga dapat memuluskan jalan para
investor menanamkan modalnya. Lebih
lanjut, hal tersebut berdampak pada
perkembangan kota yang semakin baik,
dimana akan banyak lowongan
pekerjaan yang tercipta dan
meningkatkan perekonomian warga.
Secara khusus dapat pula dibayangkan
urgensi jalan yang baik untuk
memudahkan jalannya ambulans demi
menyelamatkan nyawa orang.
Keadaan jalan yang tidak baik
dapat diuraikan menjadi beberapa
masalah yang ditemui di jalan-jalan
Kota Medan. Mulai dari kemacetan,
rambu lalu lintas yang tidak tertata,
lampu lalu lintas yang tidak berfungsi,
jalan berlubang, jalan sempit, jalan
berdebu dan panas, perbaikan jalan,
pembangunan drainase, pedagang kaki
lima, parkir liar di badan jalan, hingga
angkutan kota yang menaik-turunkan
penumpang seenaknya. Masalah-
masalah tersebut tentu saja
menimbulkan ketidaknyamanan bagi
pengguna jalan. Namun warga hanya
bisa menggerutu menyikapinya karena
tak tahu harus lapor kemana.
Penggunaan internet yang
semakin luas telah menghadirkan
beragam aplikasi sosial media yang
menghubungkan masyarakat untuk
berinteraksi secara aktif meski tidak
saling bertatap muka. Banyak
perbincangan yang mengudara, banyak
diskusi yang ramai di dunia maya
untuk menyelesaikan masalah atau
justru menimbulkan masalah.
Eksistensi aplikasi sosial media yang
semakin menjamur dan melibatkan
semakin banyak orang merupakan
peluang besar yang dapat dimanfaatkan
untuk pembangunan kota. Interaksi dan
komunikasi di dunia maya yang
dioptimalkan pemanfaatannya
merupakan alternatif strategi
pembangunan di era modern.
Bila dikaitkan dengan
perwujudan Medan sebagai kota cerdas
(smart city), maka keadaan warga dan
pemerintah yang dapat selalu
terhubung menjadi hal penting yang
perlu dicarikan solusinya. Untuk itu,
dibutuhkan aplikasi berbasis internet
yang selain berfungsi menghubungkan
antar warga kota dan pemerintah, juga
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2
memudahkan pemerintah
mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah warganya dengan bantuan
teknologi. Tulisan ini menawarkan
penerapan aplikasi jalan.ku.go.id
sebagai solusi alternatif bagi perbaikan
jalan di Kota Medan sekaligus sebagai
langkah mewujudkan Medan Smart
City.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang menjadi
pembahasan dalam tulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi dan
permasalahan yang ditemukan di
jalan-jalan di Kota Medan?
2. Bagaimana pemanfaatan aplikasi
jalanku.go.id terhadap perbaikan
jalan menuju Medan Smart City?
C. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah
yang telah dikemukakan, tulisan ini
bertujuan
1. mengurai masalah-masalah yang
ditemukan di jalan-jalan di Kota
Medan, dan
2. menggambarkan manfaat aplikasi
jalanku.go.id sebagai solusi
terhadap perbaikan jalan menuju
Medan Smart City.
D. Kerangka Teori
Kota cerdas (smart city) adalah
kota yang menggunakan teknologi
digital atau teknologi informasi
komunikasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik, mengurangi
biaya dan konsumsi, dan
menghubungkan antar masyarakat dan
pemerintah secara efektif dan aktif
(https://en.wikipedia.org/wiki/Smart_ci
ty). Senada dengan penjelasan tersebut,
Harout Chitilian mendefenisikan smart
city sebagai pelayanan yang lebih baik
bagi warga kota, standar hidup yang
lebih tinggi, pemanfaatan aset yang
dimiliki sebagai kota metropolitan
untuk menjamin pembangunan kota
yang sejalan dengan kebutuhan warga
(http://www.slideshare.net/MTLVille/p
resentation-2014-2017-montral-
stategy-smart-and-digital-city-
an?related=2).
Smart city yang juga biasa
disebut digital city erat kaitannya
dengan kota berbasis internet. Internet
atau interconnected network adalah
sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan komputer-komputer
dan jaringan-jaringan komputer di
seluruh dunia. Dengan memanfaatkan
teknologi internet, pembangunan kota
akan bisa dipercepat dan ditingkatkan
dengan menghubungkan seluruh
masyarakat dan pemerintah untuk
sama-sama ambil bagian dalam
pembangunan kota. Sinergi antara
masyarakat dan pemerintah kota
dengan bantuan teknologi merupakan
inti dari konsep kota cerdas.
Gencarnya penggunaan internet
belakangan ini telah menghadirkan
banyak aplikasi yang semakin
memudahkan penggunanya. Mulai dari
urusan pribadi hingga urusan publik
yang menghubungkan orang-orang
seluruh dunia telah banyak tersedia.
Aplikasi dengan tujuan-tujuan serupa
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
3
pun bermunculan, memberi alternatif
pilihan bagi para pengunjung dunia
maya. Tentu ada saja hal negatif yang
bisa menimpa penggunanya, namun
dengan penggunaan yang bijak, banyak
hal baik yang bisa didapatkan dari
jaringan penghubung dunia itu.
Sebagai media massa, sistem
komunikasi yang dihadirkan internet
telah mengubah gaya hidup
penggunanya. Media tidak sekedar
mekanisme yang sederhana untuk
menyebarluaskan informasi, tetapi
merupakan organisasi yang kompleks
dan menjadi suatu institusi sosial yang
penting (Hasrullah, 2013:44-45).
William L. Rivers, dkk (2003:38)
menyebut sistem komunikasi sebagai
sebuah institusi yang memiliki
kekuatan besar yang mampu membuat
institusi lain menjadi lebih kuat. Paul
Lazarsfeld dan Robert K. Merton
melihat media dapat menghaluskan
paksaan sehingga tampak sebagai
bujukan. Itulah mengapa kelompok-
kelompok kuat kian mengandalkan
teknik manipulasi melalui media agar
bisa mengontrol secara lebih halus
(Rivers, 2003:39).
Selain itu, sebagai ruang publik,
aplikasi sosial media memiliki peran
sosial yang lebih besar dari sekedar
menciptakan sebuah interaksi. Di ruang
publik lah masalah warga kota dapat
diutarakan, dimana semua orang
berkedudukan sama dan tidak ada
perbedaan sosial. Ruang publik juga
bersifat demoktratis karena terbuka
bagi semua orang dan tidak ada
seorangpun boleh menutup akses ke
ruang publik. Oleh karena itu, ruang
publik memiliki aturan-aturan yang
dibuat oleh para pejabat publik untuk
melayani kepentingan publik (Halim,
2008:64-65).
Bicara soal pelayanan publik,
perbaikan jalan yang dimaksud dalam
tulisan ini tidak terbatas pada jalan-
jalan kota yang merupakan lintas
provinsi atau yang padanya terdapat
gedung-gedung mewah. Melainkan
semua jalan yang ada di Kota Medan
hingga menyentuh gang-gang kecil
tempat hidup warga kota. Hal tersebut
karena perbaikan jalan bukan semata
dimaksudkan untuk sekedar
memperindah wajah tengah kota.
Namun yang lebih penting adalah
memberi kenyamanan hidup bagi
segenap warga kota. Karena hak atas
kota atau hak masyarakat untuk
mendapatkan peningkatan kualitas
hidup di kotanya berlaku horizontal
sesama warga dan berhubungan
vertikal dengan pemerintah kota
(Verdiansyah, 2006:100).
E. Metode Penulisan
Tulisan ini terdiri dari 3 bab yang
dimulai dengan bab 1 yaitu
pendahuluan yang berisi latar belakang
dan rumusan masalah terkait jalan-jalan
di Kota Medan dan teori-teori seputar
smart city dan aplikasi media sosial.
Kemudian bab 2 adalah identifikasi dan
analisis masalah yang mengulas
tentang penerapan aplikasi
jalanku.go.id sebagai solusi alternatif
bagi perbaikan jalan menuju Medan
Smart City. Selanjutnya bab 3 berisi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
4
penutup yang akan memaparkan
kesimpulan tulisan dan kemungkinan
penerapan aplikasi jalanku.go.id oleh
Pemko Medan.
BAB II. PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah
Permasalahan jalan yang ditemui
di Kota Medan antara lain adalah
kemacetan, rambu lalu lintas yang tidak
tertata, lampu lalu lintas yang tidak
berfungsi, jalan berlubang, jalan
sempit, jalan berdebu dan panas,
perbaikan jalan, pembangunan
drainase, pedagang kaki lima, parkir
liar di badan jalan, hingga angkutan
kota yang menaik-turunkan penumpang
seenaknya. Kondisi jalan yang tidak
baik tersebut menimbulkan masalah-
masalah baru di masyarakat. Mulai dari
terganggunya aktivitas warga hingga
tingginya harga barang akibat biaya
distribusi yang meningkat. Hal lain
yang juga menjadi masalah adalah
terkait upaya menarik investor untuk
berinvestasi di Kota Medan.
Tidak adanya media yang
mewadahi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan seputar
permasalahan jalan membuat masalah-
masalah tersebut tak kunjung selesai.
Pada beberapa titik jalan, pemerintah
memperbaiki jalan dengan menambal
jalan, melebarkan jalan, menanam
pohon atau merapikan pedagang kaki
lima. Namun selalu ada jalan-jalan
yang terlewat dari pandangan
pemerintah sehingga tidak tersentuh
perbaikan. Di sinilah urgensi media
berbasis internet yang mampu
menghubungkan pemerintah dengan
warganya secara real time. Lebih lanjut
hal tersebut juga akan menjadi modal
untuk mewujudkan Medan sebagai kota
cerdas.
Perwujudan kota cerdas erat
kaitannya dengan pemanfaatan internet
sebagai media komunikasi antar warga
dan pemerintah. Warga dan pemerintah
dapat saling memantau dimana
keterbukaan tersebut memotivasi
semua pihak menjadi lebih baik.
Winarso (2005:171) menyebutkan
bahwa dengan semakin majunya
perkembangan teknologi komunikasi
massa dan media massa dengan pesat,
media bukan sekedar mengubah atau
memperkuat opini, sikap dan perilaku,
melainkan telah menjadi salah satu
agen sosialisasi dalam menciptakan dan
membentuk sikap, nilai, perilaku, dan
persepsi kita mengenai realitas sosial.
Hal itu mengantarkan penulis pada ide
penerapan aplikasi jalanku.go.id untuk
memenuhi kebutuhan warga Kota
Medan akan jalan yang baik menuju
Medan Smart City.
B. Analisis Masalah
Sebelum istilah smart city, istilah
e-government (electronic government)
telah lebih dulu menjadi perbincangan
dunia. Kota-kota di Indonesia juga
berlomba-lomba melabeli diri sebagai
kota yang memiliki pemerintahan
berbasis internet. Namun walaupun
namanya e-government, sistem
pemerintahan yang dijalankan tidak
sepenuhnya berbasis internet. E-
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
5
government di Indonesia masih
diartikan secara sempit sebagai sebuah
sistem di internet (web, alamat email,
atau milis) yang hanya sebagai etalase
yang memajang data statistik, potensi
wisata, dan kekayaan alam suatu
daerah, serta „undangan‟ kepada para
investor untuk menanamkan modal di
daerah bersangkutan (Iskandar,
2009:12).
Dalam pemanfaatan internet,
Pemerintah Kota Medan telah memiliki
website resmi bertajuk
www.pemkomedan.go.id yang
menyajikan beragam informasi seputar
Kota Medan. Website induk milik
pemerintah Kota Medan itu juga
mewadahi kepentingan instansi di
lingkungannya dengan website
tersendiri, seperti website yang dimiliki
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kota Medan, yakni
balitbang.pemkomedan.go.id.
Keberadaan website Pemko Medan ini
menjadi peluang bagi hadirnya website-
website „kecil‟ atau aplikasi-aplikasi
pendukung pembangunan kota menuju
Medan Smart City. Oleh karena itu,
aplikasi jalanku.go.id direncanakan
menjadi bagian dari website
pemkomedan.go.id dengan tajuk
jalanku.pemkomedan.go.id.
Sehubungan dengan kemajuan
teknologi informasi komunikasi yang
menyentuh seluruh lapisan masyarakat,
penerapan teknologi merupakan hal
penting yang dapat dijadikan solusi.
Banyaknya pengguna smartphone di
Kota Medan menjadi peluang bagi
suksesnya penerapan aplikasi ini.
Aplikasi ini akan menarik perhatian
warga Kota Medan untuk terlibat
dalam pembangunan kota.
Penggunaannya akan membantu warga
mengetahui kondisi jalan sekaligus
memberi masukan tentang
permasalahan yang mereka temui di
jalan untuk kemudian pemerintah
menindaklanjutinya dengan perbaikan.
C. Penerapan Aplikasi jalanku.go.id
Aplikasi jalanku.go.id berfungsi
menghimpun data tentang jalan untuk
memandu pemerintah dalam
mengambil kebijakan. Tugas
pemerintah adalah menindaklanjuti
info yang ada untuk memastikan
kebenarannya dan memperbaiki jalan
yang dimaksud. Sementara itu, dengan
memasang aplikasi tersebut di
smartphone, warga Kota Medan bisa
memperoleh dan menyampaikan info
tentang jalan. Berdasarkan info yang
ada, warga bisa memilih jalan yang
paling baik untuk dilaluinya. Progress
dari perbaikan jalan pun bisa terus
diinfokan dan dipantau hingga benar-
benar dibenahi dengan baik.
Pada tampilan awal (home)
aplikasi ini akan terlihat tulisan
“kecamatan” dan “nama jalan”.
Pengguna bisa langsung mengetikkan
nama jalan yang dimaksud dan
mengklik tulisan “cari”. Kemudian
akan tampil beberapa foto jalan yang
dicari berikut deskripsi yang telah
dibuat admin. Untuk memasukkan info
jalan berupa foto dan deskripsi singkat,
pengguna bisa mengklik tulisan
“tambahkan info”. Selanjutnya admin
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
6
akan meletakkan info tersebut pada
foto jalan yang bersangkutan dan
melengkapi deskripsinya. Pada tahap
selanjutnya, aplikasi ini juga akan
menampilkan “sketsa jalan” yang bisa
diakses untuk mengetahui ikon jalan.
Tujuan dari penerapan aplikasi
jalanku.go.id adalah menghubungkan
antar warga kota dan pemerintah dalam
rangka pembenahan jalan-jalan di Kota
Medan. Tidak hanya memberi dan
menerima informasi tentang kondisi
jalan, pada tahap selanjutnya pengguna
aplikasi dapat pula mengetahui ikon
tiap jalan di Kota Medan. Sebagai
proyek berkelanjutan yang berorientasi
jangka panjang, aplikasi ini juga
bertujuan mempromosikan kekayaan
atau aset kota, seperti bangunan-
bangunan bersejarah dan wisata
kuliner.
Pemerintah kecamatan dan
kelurahan bertugas menindaklanjuti
laporan warga tentang jalan-jalan di
lingkungannya sekaligus membuat
sketsa jalan berisi ikon jalan. Secara
tidak langsung, aplikasi ini berfungsi
mempromosikan pariwisata di Kota
Medan. Hal ini akan menjadi semacam
„tour guide‟ bagi warga kota dan
pengunjung dari luar kota. Selain itu,
aplikasi ini akan meningkatkan kinerja
pemerintah karena secara tidak
langsung publik dapat memantau
kinerja pemerintah kota hingga
kecamatan. Berikut adalah beberapa
manfaat penerapan aplikasi
jalanku.go.id:
A. Bagi Warga Kota Medan
1. Mendapatkan info tentang
jalan sehingga bisa memilih
jalan yang paling baik
2. Menyampaikan keluhan
tentang jalan yang perlu
diperbaiki
3. Mengetahui ikon jalan
(terutama warga luar Kota
Medan)
B. Bagi Pemerintah Kota Medan
1. Mendapatkan info tentang
jalan yang perlu diperbaiki
2. Memotivasi untuk bekerja
lebih baik
3. Membantu mempromosikan
pariwisata di Kota Medan
BAB III. PENUTUP
Perbaikan jalan merupakan
tujuan utama dari tulisan ini dalam
rangka mewujudkan Medan Smart
City. Permasalahan seputar jalan-jalan
di Kota Medan meliputi kemacetan,
rambu lalu lintas yang tidak tertata,
lampu lalu lintas yang tidak berfungsi,
jalan berlubang, jalan sempit, jalan
berdebu dan panas, perbaikan jalan,
pedagang kaki lima, parkir liar di
badan jalan, dan angkutan kota yang
menaik-turunkan penumpang
seenaknya. Untuk mengatasinya,
penulis menawarkan solusi alternatif
berupa penerapan aplikasi
jalanku.go.id yang akan menjadi
langkah besar menuju Medan Smart
City. Tidak hanya perbaikan jalan,
pengembangan aplikasi ini pun akan
menjadi ajang promosi Kota Medan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
7
untuk memajukan perekonomian warga
dan pariwisata kota.
Sebagai bagian dari website
Pemerintah Kota Medan, ide kreatif ini
sangat mengandalkan komitmen
pemerintah dalam penerapannya.
Dengan memanfaatkan website
pemkomedan.go.id yang telah ada, ide
pembuatan aplikasi ini akan sangat
mudah direalisasikan. Hal tersebut
cukup dengan meningkatkan peran
praktisi teknologi informasi
komunikasi yang dimiliki Pemko
Medan atau bila dibutuhkan dapat pula
melibatkan pihak swasta. Komitmen
penuh pemerintah dalam mengelola
aplikasi ini dan keterlibatan aktif
masyarakat akan merubah wajah Kota
Medan menjadi kota cerdas, dimana
warga dan pemerintahnya bersinergi
memajukan kota.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Deddy Kurniawan, 2008,
Psikologi Lingkungan
Perkotaan, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Hasrullah, Dr., M.A., Beragam
Perspektif Ilmu Komunikasi,
2013, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
Iskandar, 2009, Panduan Lengkap
Internet, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Rivers, William L., Jay W. Jensen and
Theodore Peterson, penterj.
Haris Munandar dan Dudy
Priatna, 2003, Media Massa &
Masyarakat Modern, edisi
kedua, Prenada Media, Jakarta.
Verdiansyah, Chris (ed), 2006, Politik
Kota dan Hak Warga Kota;
Masalah Keseharian Kota Kita,
Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Winarso, Heru Puji, 2005, Sosiologi
Komunikasi Massa, Prestasi Pustaka,
Jakarta.
https://en.wikipedia.org/wiki/
Smart_city, diakses 13 Agustus
2015.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
8
POTENSI TANAMAN AKAR WANGI (Vetiver zizanioides)
DALAM FITOREMEDIASI LOGAM BERAT
UNTUK MEWUJUDKAN MEDAN CERDAS (SMART CITY)
Oleh : Koko Tampubolon, S.P.
(Penyuluh Pertanian)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dari sekian banyak sumber
energi, baterai termasuk bagian yang
memiliki peranan sangat besar bagi
kebutuhan manusia. Baterai merupakan
salah satu sumber energi listrik yang
sangat diandalkan untuk
mengoperasikan peralatan elektronik
yang bersifat portabel atau dapat
dibawa kemana-mana.Sebuah baterai
primer tersusun atas tiga komponen
penting, yaitu batang karbon sebagai
anoda (kutub positif baterai), seng (Zn)
sebagai katoda (kutub negatif baterai)
dan pasta sebagai elektrolit
(penghantar). Baterai memiliki sifat
mengubah energi kimia menjadi energi
listrik.
Komponen-komponen penting
penyusun suatu baterai ternyata
memiliki unsur kimia yang dapat
membahayakan dan mencemari
lingkungan dan termasuk dalam
kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun). Baterai bekas
merupakan baterai yang sudah tidak
digunakan lagi. Baterai mengandung
berbagai macam bahan kimia seperti
merkuri, mangan, timbal, nikel,
lithium, dan kadmium. Merkuri, timbal,
nikel, lithium dan kadmium sering
ditemukan dalam baterai sekunder,
sedangkan mangan sering ditemukan
dalam baterai primer. Jika baterai
dibuang sembarangan maka bahan
kimia yang terkandung di dalamnya
akan mencemari air tanah dan
membahayakan kesehatan. Secara
umum Banyak dari masyarakat
membuang baterai di sembarang
tempat tanpa memperhatikan bahaya
dan dampak dari limbah baterai
tersebut terhadap lingkungan dan diri
sendiri. Sangat sulit untuk
menyadarkan masyarakat bagaimana
cara membuang limbah berbahaya yang
tepat.
Unsur logam berat adalah unsur
yang mempunyai densitas lebih dari
5 gr/cm3
(Fardiaz, 1992). Hg
mempunyai densitas 13,55
gr/cm3.
Diantara semua unsur logam
berat, Hg menduduki urutan pertama
dalam hal sifat
racunnya, dibandingkan dengan logam
berat lainnya, kemudian
diikuti oleh logam berat antara lain Cd,
Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn (Fardiaz,
1992 dalam Sudarmaji, dkk., 2006).
Di alam, merkuri terdapat dalam
bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri
monovalen (Hg1+
), dan bivalen (Hg2+
).
Toksisitas merkuri di dalam tanah
untuk tanaman sebesar 0,05 ppm (Gosh
dan Singh, 2005). Dalam rantai
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
9
makanan, logam berat dapat
mengancam kehidupan manusia karena
jika terakumulasi di dalam tubuh dapat
mengakibatkan kelumpuhan bahkan
kematian (Palar, 1994)
Diantara semua logam berat,
kadmium (Cd) merupakan logam yang
lebih mudah diakumulasi oleh tanaman
dibandingkan dengan ion logam berat
lainnya (Nopriani, 2011). Pengaruh
logam berat kadmium terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman sudah
banyak diteliti. Penelitian yang
dilakukan Khatimah (2006)
menunjukkan serapan logam kadmium
sekitar 0,31 ppm sampai 0,61 ppm pada
tanaman tomat akibat penambahan
enam macam pupuk organik. Penelitian
yang dilakukan Kholidiyah (2010)
menunjukkan adanya respon biologis
dari tanaman eceng gondok meliputi
tingkat nekrosis daun, penurunan
panjang akar, berat kering akar, nisbah
tajuk akar, berat kering batang, dan
kadar klorofil daun akibat adanya
akumulasi logam berat Cd dan Pb pada
tanaman tersebut. Selain itu penelitian
yang dilakukan oleh Susana dan
Suswati (2011) menunjukan gejala
klorosis dan kerdil (stunting) pada
pemberian dosis kadmium sebesar 32
mg/kg pada sawi hijau dan sawi putih.
Tindakan pemulihan perlu
dilakukan agar tanah yang tercemar
dapat digunakan kembali dengan aman.
Banyak teknologi yang digunakan
untuk remediasi tanah yang tercemar
logam berat. Salah satunya adalah
fitoremediasi, yaitu penggunaan
tumbuhan untuk menghilangkan
polutan dari tanah atau perairan yang
terkontaminasi (Alam, 2009 dalam
Triastuti, 2010).
Fitoremediasi adalah upaya
penggunaan tanaman dan bagian-
bagiannya untuk dekontaminasi limbah
dan masalah-masalah pencemaran
lingkungan baik secara ex-situ
menggunakan kolam buatan atau
reactor maupun in-situ (langsung di
lapangan) pada tanah atau daerah yang
terkontaminasi limbah
(Subroto, 1996 dalam Hardyanti dan
Rahayu, 2007).
Pada penelitian fitoremediasi di
lapangan ada beberapa persyaratan bagi
tanaman yang akan digunakan dalam
penelitian tersebut. Menurut
Youngman, 1999 dalam Sutomo
(2009) untuk menentukan tanaman
yang dapat digunakan pada penelitian
fitoremediasi dipilih tanaman yang
mempunyai sifat: Cepat tumbuh,
mampu mengkonsumsi air dalam
jumlah yang banyak pada waktu yang
singkat, mampu meremediasi lebih dari
satu polutan, toleransi yang tinggi
terhadap polutan.
Ada penelitian yang sudah
pernah dilakukan menunjukkan
kemampuan tanaman akar wangi dalam
mengurangi beban pencemar logam
berat merkuri. Menurut Triastuti
(2010), menyatakan tanaman akar
wangi (Vetiveria zizanioides)
mempunyai kemampuan dalam
memulihkan tanah tercemar merkuri
(Hg2+
) pada lahan eks-TPA Keputih,
Surabaya dengan cara menyerap dan
mengakumulasikan pada bagian
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
10
tanaman. Akumulasi logam merkuri
(Hg2+
) tertinggi di bagian akar terjadi
pada konsentrasi 6 mg/kg sebesar 0,698
mg/kg untuk media 100% tanah
tercemar dan 0,822 mg/kg untuk media
90% tanah tercemar + 10% kompos.
Nilai laju serapan konsentrasi Hg yang
paling tepat pada tanaman akar wangi
(Vetiveria zizanioides) dalam
memulihkan tanah tercemar merkuri ini
adalah sebesar 5,08536 g/m2/ tahun
pada konsentrasi 10 mg/Hg/kg.
Gambar 1. Tanaman Akar Wangi
(Vetiveria zizanioides)
(Sumber foto : Koko Tampubolon)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka dapat diajukan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh logam berat
Cd2+
dan Hg2+
dari baterai bekas
terhadap daya tumbuh, tinggi
tanaman, jumlah daun, berat basah
dan kering akar, berat basah dan
kering tajuk, serta pH tanah?
2. Bagaimana kemampuan tanaman
akar wangi (Vetiveria zizanioides)
terhadap penyerapan logam berat
cadmium (Cd2+
) dan merkuri
(Hg2+
) ?
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan Tujuan penelitian ini
bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh logam
berat Cd2+
dan Hg2+
dari baterai
bekas terhadap daya tumbuh,
tinggi tanaman, jumlah daun, berat
basah dan kering akar, berat basah
dan kering tajuk, serta pH tanah
2. Memberikan informasi kepada
masyarakat dan pengusaha baterai
Kota Medan tentang potensi
pemanfaatan akar wangi (Vetiveria
zizanioides) sebagai tanaman
alternatif dalam meremediasi tanah
yang tercemar logam berat
cadmium (Cd2+
) dan merkuri
(Hg2+
)
KERANGKA TEORI
Sumber Logam Berat Cadmium
(Cd2+
)
Terdapat dua sumber utama
kontaminasi logam berat kadmium
pada lingkungan yaitu melalui lapisan
bumi dan aktivitas manusia
(antropogenik) (Nordic, 2003). Secara
alami, kadmium merupakan unsur
utama fosfat bebatuan dan terdeposit
dalam lapisan bumi. Selain merupakan
komponen utama dari lapisan kulit
bumi, sumber utama kadmium lainnya
adalah industri panas bumi, industri
bahan bangunan, areal pertambangan,
industri logam dan lain-lain (Maanan,
2007; Schutzendubel et al., 2001).
Logam berat kadmium sering
digunakan sebagai pewarna cat dan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
11
plastik, sebagai katoda nikel, baterai
dan alat elektronik lainnya (Yon et al.,
2008) sehingga disimpulkan oleh Ruso
et al. (2003) bahwa sumber utama
kontaminasi logam berat jenis
kadmium adalah daerah industri.
Peningkatan produksi atau emisi logam
berat kadmium pada lingkungan
disebabkan karena tingkat
penggunaannya yang luas pada
berbagai jenis industri modern seperti
elektronik, komunikasi, pembangkit
energi dan industri luar angkasa
(Ololade dan Ologundudu, 2007).
Kadmiun atau Cd dan bentuk
garamnya banyak digunakan pada
beberapa jenis pabrik untuk proses
produksinya. Industri pelapisan logam
adalah pabrik yang paling banyak
menggunakan kadmium murni sebagai
pelapis, begitu juga pabrik yang
membuat Ni-Cd bateri. Bentuk garam
Cd banyak digunakan dalam proses
fotografi, gelas dan campuran perak,
produksi foto-elektrik, foto-konduktor,
dan fosforus. Kadmium asetat banyak
digunakan pada proses industri
porselen dan keramik (Fitriyah, 2007).
Dampak Logam Berat Cadmium
(Cd2+
)
Menurut penelitian Suryati dan
Priyanto, (2003) yang menguji tanaman
kayu apu, eceng gondok, dan
kayambang dalam eliminasi logam
berat kadmium menyatakan bahwa
pada hari ke 10 semua tanaman
mengalami penambahan berat
biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa
semua tanaman dapat tumbuh pada
larutan yang mengandung Cd pada
konsentrasi awal 0,2 ppm, meskipun
mungkin pertumbuhannya terhambat,
karena dari literatur Cd yang diketahui
dapat terakumulasi dalam berbagai
bagian tanaman dapat menurunkan
pertumbuhan, menghambat fotosintesis
dan karena itu sangat mempengaruhi
produksi biomassa. Dari hasil
penelitian ini kecepatan pertumbuhan
tertinggi sampai hari ke 10 dicapai oleh
kayu apu sebesar 186,075%, kedua
eceng gondok sebesar 159,427% dan
kayambang sebesar 86,577%.
Rasio nilai konsentrasi Cd dalam
akar/daun pada tanaman eceng gondok
yaitu sebesar 36 lebih besar daripada
tanaman kayu apu yang nilainya 10.
Hal ini berarti eceng gondok lebih
banyak mengakumulasi Cd dalam
jaringan akarnya sedangkan kayu apu
lebih mampu untuk mentranslokasikan
Cd dari akar ke daun (Suryati dan
Priyanto, 2003).
Penyerapan logam kadmium oleh
tanaman dapat dipengaruhi oleh pH
tanah. Bahan organik dalam tanah
dapat menurunkan pH tanah. Jika
logam kadmium terdapat dalam jumlah
banyak maka pH akan berpengaruh
terhadap absorpsi kadmium oleh
tanaman. Menurut Lepp (1981) dalam
Wiguna et al., (2007) konsentrasi dan
pH adalah dua faktor yang
mempengaruhi akumulasi kadmium.
Pengaturan pH ke arah kisaran masam
akan meningkatkan serapan kadmium
oleh tanaman.
Menurut penelitian Tresnawati,
dkk., (2014) yang menguji tanaman
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
12
kentang pada tanah terakumulasi logam
berat cadmium menyatakan bahwa
adanya logam kadmium yang diserap
oleh tanaman kentang dapat
menghambat pembentukan klorofil
pada daun tanaman kentang.
Pembentukan klorofil yang terhambat
dapat mempengaruhi biomassa
tanaman. Gejala toksisitas kadmium
diperlihatkan oleh ukuran daun yang
menjadi lebih kecil dan warna daun
menjadi kuning yang menunjukkan
adanya penghambatan terhadap
pembentukkan klorofil. Hal ini sama
dengan yang ditunjukkan oleh beberapa
peneliti lain, yang menyatakan bahwa
konsentrasi Cd yang tinggi biasanya
menyebabkan pertumbuhan terhambat,
daun menjadi kecil, keriting/ melipat,
pembentukan klorofil terhambat, tepi
daun dan uratnya memperlihatkan
warna coklat kemerahan.
Sumber Logam Berat Merkuri
(Hg2+
)
Logam merkuri (Hg),
mempunyai nama kimia hydragyrum
yang berarti cair. Logam merkuri
dilambangkan dengan Hg. Pada
periodika unsur kimia Hg menempati
urutan (NA) 80 dan mempunyai bobot
atom (BA 200,59). Merkuri telah
dikenal manusia sejak manusia
mengenal peradapan. Logam ini
dihasilkan dari bijih sinabar, HgS, yang
mengandung unsur merkuri antara
0,1% - 4%. Merkuri yang telah
dilepaskan kemudian dikondensasi,
sehingga diperoleh logam cair murni.
Logam cair inilah yang kemudian
digunakan oleh manusia untuk
bermacam-macam keperluan
HgS + O2 Hg + SO2
(Subanri, 2008).
Merkuri berwujud cair pada
temperatur kamar, mudah menguap
(tekanan gas/uapnya adalah 0,0018 mm
Hg pada 25°C), terjadi pemuaian secara
menyeluruh pada temperatur 396°C,
dapat melarutkan berbagai logam untuk
membentuk alloy yang disebut juga
amalgam (Palar, 1994)
Sebagai unsur, merkuri (Hg)
berbentuk cair keperakan pada suhu
kamar. Merkuri membentuk berbagai
persenyawaan baik anorganik (seperti
oksida, klorida, dan nitrat) maupun
organik. Merkuri dapat menjadi
senyawa anorganik melalui oksidasi
dan kembali menjadi unsur merkuri
(Hg) melalui reduksi. Merkuri
anorganik menjadi merkuri organik
melalui kerja bakteri anaerobic tertentu
dan senyawa ini secara lambat
berdegredasi menjadi merkuri
anorganik. Merkuri mempunyai titik
leleh -38,87 dan titik didih 35,00C.
Produksi air raksa diperoleh terutama
dari biji sinabar (86,2 % air raksa).
Salah satu cara melalui pemanasan biji
dengan suhu 8000C dengan
menggunakan O2 (Subanri, 2008).
Sulfur yang dikombinasi dengan
gas O2, melepaskan merkuri sebagai
uap air yang mudah terkosentrasi.
Sinabar juga dapat dipanaskan dengan
kapur dan belerang bercampur kalsium,
dan akan melepaskan uap logam
merkuri. Hal yang tersebut diatas
merupakan cara lain, tetapi merkuri
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
13
umumnya dimurnikan melalui proses
destilasi. Bijih merkuri juga ditemukan
pada batu dan bercampur dengan bijih
lain seperti tembaga, emas, timah, seng
dan perak. Toksisitas merkuri
inorganik terjadi dalam beberapa
bentuk Merkuri metalik (Hg), merkuri
merkurous (Hg1+
), atau meruri merkuri
(Hg2+
). Toksisitas dari merkuri
inorganik dapat terjadi dari kontak
langsung melalui kulit atau saluran
gastrointestinal atau melalui uap air
merkuri. Uap air merkuri berdifusi
melalui alveoli, terionisasi di darah,
dan akhirnya disimpan di sistem saraf
pusat (Subanri, 2008).
Dampak Logam Berat Merkuri
(Hg2+
)
Merkuri, ditulis dengan simbol
kimia Hg yang berarti “perak cair”
(liquid silver) adalah jenis logam
sangat berat yang berbentuk cair pada
temperatur kamar, berwarna putih-
keperakan, memiliki sifat konduktor
listrik yang cukup baik, tetapi
sebaliknya memiliki sifat konduktor
panas yang kurang baik. Merkuri
membeku pada temperatur –38,90C dan
mendidih pada temperatur 3570C.
Merkuri adalah unsur kimia sangat
beracun (toxic), dapat bercampur
dengan enzim didalam tubuh manusia
menyebabkan hilangnya kemampuan
enzim untuk bertindak sebagai
katalisator untuk fungsi tubuh yang
penting. Logam Hg ini dapat terserap
kedalam tubuh melalui saluran
pencernaan dan kulit. Karena sifat
beracun dan cukup volatil, maka uap
merkuri sangat berbahaya jika terhisap,
meskipun dalam jumlah yang sangat
kecil. Merkuri bersifat racun yang
komulatif, dalam arti sejumlah kecil
merkuri yang terserap dalam tubuh
dalam jangka waktu lama akan
menimbulkan bahaya. Bahaya penyakit
yang ditimbulkan oleh senyawa
merkuri diantaranya adalah kerusakan
rambut dan gigi, hilang daya ingat dan
terganggunya sistem syaraf (Setiabudi,
2005).
Toksisitas merkuri inorganic
terjadi dalam beberapa bentuk. Merkuri
metalik (Hg), merkuri merkorous
(Hg1+
), atau merkuri (Hg2+
). Merkuri
dilingkungan terdapat dalam bentuk
ikatan organik dan anorganik. Merkuri
anorganik dalam bentuk Hg+ dan
garam merkuri (Hg3+
). Hg+ dapat
menguap dan secara sempurna diserap
oleh saluran pernapasan. Melalui
saluran pernapasan partikel Hg+ tidak
diabsorbsi secara sempurna. Hg
anorganik menembus sawar darah otak
menuju ke sistem saraf. Racun akibat
Hg anorganik biasanya bersumber dari
lingkungan kerja. Merkuri organic
adalah senyawa merkuri yag terikat
dengan satu logam karbon, contohnya
metal merkuri. Merkuri anorganik
dapat dirubah menjadi merkuri organik
dengan bantuan bakteri anorganik,
khususnya untuk memproduksi logam
merkuri suatu bentuk merkuri yang
mudah masuk kedalam sel dalam tubuh
(Subanri, 2008).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
14
Fitoremediasi
Fitoremediasi adalah
pemanfaatan tumbuhan,
mikroorganisme untuk meminimalisasi
dan mendetoksifikasi bahan pencemar,
karena tanaman mempunyai
kemampuan menyerap logam-logam
berat dan mineral yang tinggi atau
sebagai fitoakumulator dan
fotochelator (Udiharto, 1992). Konsep
pemanfaatan tumbuhan dan
mikroorganisme untuk meremediasi
tanah terkontaminasi bahan pencemar
adalah pengembangan terbaru dalam
teknik pengolahan limbah.
Fitoremediasi dapat diaplikasikan pada
limbah organik maupun anorganik juga
unsur logam (As, Cd, Cr, Hg, Pb, Zn,
Ni dan Cu) dalam bentuk padat, cair
dan gas (Salt et al., 1998 dalam
Darliana, 2012).
Tanaman yang ideal untuk
fitoremediasi harus memiliki
produktivitas biomassa yang tinggi,
harapan hidup pendek, dan toleransi
yang tinggi dan kapasitas akumulasi
konsentrasi tinggi dari kontaminan
(Raskin et al., 1997; Tlustos et al.,
1998). V. zizanioides, sejenis rumput
abadi dengan kemampuan adaptasi
ekologis yang kuat dan produktivitas
biomassa yang besar, mudah untuk
mengelola dan dapat tumbuh pada
berbagai kondisi tanah yang berbeda,
yang membuatnya calon fitoremediator
ideal untuk mengendalikan pencemaran
lingkungan. Dengan dukungan Bank
Dunia, V. zizanioides telah digunakan
untuk konservasi tanah dan air di India.
Telah dilaporkan bahwa total bobot
kering V.zizanioides tumbuh pada
tanah dengan konsentrasi As 250
mg/kg berkurang secara signifikan
akibat akumulasi tingginya arsenik
dalam bagian-bagian yang berbeda,
terutama di daun (Truong dan Baker,
1998). Tanaman akar wangi yang dapat
tumbuh pada media dengan kadar Pb
hingga 300 ppm biasa digunakan untuk
rehabilitasi lahan tercemar logam berat
(Triastuti, 2010).
Menurut Corseuil & Moreno
(2000) dalam Onrizal (2005)
mekanisme tumbuhan dalam
menghadapi bahan pencemar beracun
adalah :
1. Penghindaran (escape) fenologis.
Apabila pengaruh yang terjadi
pada tanaman musiman, tanaman
dapat menyelesaikan siklus
hidupnya pada musim yang cocok.
2. Ekslusi, yaitu tanaman dapat
mengenal ion yang bersifat toksik
dan mencegah penyerapan
sehingga tidak mengalami
keracunan.
3. Penanggulangan (ameliorasi).
Tanaman mengabsorpsi ion
tersebut, tetapi berusaha
meminimumkan pengaruhnya.
Jenisnya meliputi pembentukan
khelat (chelation), pengenceran,
lokalisasi atau bahkan ekskresi.
4. Toleransi. Tanaman dapat
mengembangkan sistem metabolit
yang dapat berfungsi pada
konsentrasi toksik tertentu dengan
bantuan enzim.
Mekanisme kerja fitoremediasi
terdiri dari beberapa konsep dasar
10
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
15
yaitu: fitoekstraksi, fitovolatilisasi,
fitodegradasi, fitostabilisasi,
rhizofiltrasi dan interaksi
dengan mikroorganisme pendegradasi
polutan (Kelly,
1997 dalam Darliana, 2012).
1. Fitoekstraksi merupakan
penyerapan polutan oleh tanaman
dari air atau tanah dan kemudian
diakumulasi/disimpan didalam
tanaman (daun atau batang),
tanaman seperti itu disebut dengan
hiperakumulator. Setelah polutan
terakumulasi, tanaman bisa
dipanen dan tanaman tersebut tidak
boleh dikonsumsi tetapi harus di
musnahkan dengan insinerator
kemudian di landfiling.
2. Fitovolatilisasi merupakan proses
penyerapan polutan oleh tanaman
dan polutan tersebut dirubah
menjadi bersifat volatil dan
kemudian ditranspirasikan oleh
tanaman. Polutan yang di lepaskan
oleh tanaman keudara bisa sama
seperti bentuk senyawa awal
polutan, bisa juga menjadi
senyawa yang berbeda dari
senyawa awal.
3. Fitodegradasi adalah proses
penyerapan polutan oleh tanaman
dan kemudian polutan tersebut
mengalami metabolisme didalam
tanaman. Metabolisme polutan
didalam tanaman melibatkan
enzim antara lain nitrodictase,
laccase, dehalogenase dan
nitrilase.
4. Fitostabilisasi merupakan proses
yang dilakukan oleh tanaman
untuk mentransformasi polutan
didalam tanah menjadi senyawa
yang non toksik tanpa menyerap
terlebih dahulu polutan tersebut
kedalam tubuh tanaman. Hasil
transformasi dari polutan tersebut
tetap berada didalam tanah.
5. Rhizofiltrasi adalah proses
penyerapan polutan oleh tanaman
tetapi biasanya konsep dasar ini
berlaku apabila medium yang
tercemarnya adalah badan
perairan.
Gambar 2. Mekanisme Fitoremediasi
Tanaman Akar Wangi
Akar wangi (V. zizanioides L.
atau Andropogon murica) merupakan
tanaman perennial berbentuk rumpun
dengan perakaran yang rimbun dan
tumbuh lurus ke dalam tanah, termasuk
golongan rumput dengan tinggi 0,5-1,5
m. Tanaman akar wangi tahan terhadap
logam berat, salinitas dan dapat tumbuh
pada pH antara 3–11,5 sehingga dapat
digunakan untuk merehabilitasi kondisi
fisik dan kimia tanah yang rusak.
Akarnya menghasilkan minyak esensial
fiksatif yang digunakan sebagai bahan
untuk sabun, kosmetik dan parfum.
Akar juga digunakan untuk keranjang,
tikar, kipas angin, layar, tenda, kantong
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
16
sachet, dan kerajinan anyaman lainnya.
Rumput vetiveira ditanam sebagai
tanaman pagar, digunakan untuk
penanaman kontur, seperti
pengendalian erosi di perbatasan dan
jalan-jalan, untuk reklamasi tanah,
pengendalian banjir dan produksi
biomassa. Temperatur yang dapat
menyebabkan tanaman ini mati
berkisar antara -15° C hingga -20°C.
Akar siap untuk dipanen setelah 12-24
bulan (Purwani, 2009).
Rumput V. zizanioides baik
xerophyte atau tumbuhan air tidak
terpengaruh oleh kekeringan atau banjir
(Greenfield, 1988). Tanaman ini sangat
toleran terhadap kekeringan dan banjir,
embun beku, panas, pH tanah yang
ekstrim, toksisitas Al dan Mn, serta
sangat toleran untuk berbagai macam
logam seperti As, Cd, Cu, Cr, dan Ni.
Pemanfaatan tanaman ini ini cocok
untuk stabilisasi, rehabilitasi dan
reklamasi tanah sulfat masam dan yang
terkontaminasi logam berat (Truong,
1999).
Setiap tanaman memiliki
perbedaan sensivitas terhadap logam
berat dan memperlihatkan kemampuan
yang berbeda dalam mengakumulasi
logam berat. Kemampuan penyerapan
dan akumulasi logam berat oleh
tumbuhan dibagi menjadi tiga proses,
yaitu:
1. Penyerapan presipitat logam berat
oleh akar. Presipitat polutan
merkuri (Hg2+
) dalam tanah
diimobilisasi oleh akar tanaman
dengan cara diakumulasi,
diadsorpsi pada permukaan akar
dan diendapkan dalam zona akar.
Proses inilah yang kemudian
disebut fitostabilisasi.
2. Dari akar ini, merkuri (Hg2+
)
ditranslokasikan menuju ke arah
organ-organ lain seperti batang dan
daun yang disebut proses
fitoekstrasi
3. Lokalisasi logam berat pada bagian
jaringan tertentu untuk menjaga
agar tidak menghambat
metaboolisme tumbuhan tersebut.
Pada masing-masing organ,
polutan yang diserap segera
diuraikan melalui proses
metabolisme tumbuhan secara
enzimatik. Proses ini disebut
fitodegradasi. Enzim yang
berperan pada proses ini biasanya
adalah dehaloganases, oxygenases,
dan reductases
(Mangkoedihardjo, 2005).
Dalam menyerap logam berat,
tumbuhan membentuk suatu enzim
reduktase di membran akarnya yang
berfungsi mereduksi logam. Dari akar
kemudian merkuri (Hg2+
) harus
diangkat melalui jaringan pengangkut,
yaitu xilem dan floem, ke bagian lain
tumbuhan. Untuk meningkatkan
efisiensi pengangkutan, logam diikat
oleh molekul khelat (molekul
pengikat). Setelah itu, merkuri
diakumulasikan di seluruh bagian
tanaman akar wangi (Vetiveria
zizanioides) pada bagian akar, batang,
dan daun (Gosh dan Singh, 2005).
Menurut penelitian Triastuti
(2010) yang menguji kemampuan
tanaman akar wangi (Vetiveria
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
17
zizanioides) dalam mereduksi kadar
merkuri dalam tanah. Untuk
meningkatkan potensi tanaman tersebut
meremediasi merkuri, maka tanah
tempat tumbuh tanaman akan dicampur
dengan kompos. Media tanam yang
digunakan adalah tanah murni TPA
Keputih, kompos, dan limbah buatan
merkuri (Hg2+
). Hasil penelitian ini
sebagai berikut :
Tabel 1. Akumulasi Logam Berat Merkuri (Hg2+
) dalam Tanaman Akar Wangi
Hg yang
ditambahkan
(mg/kg)
Akumulasi Logam Merkuri (mg Hg/kg)
Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21 Hari ke-28
Media 100 % Tanah Tercemar
1 0,085 0,097 0,177 0,282
3 0,521 0,422 0,482 0,499
6 0,844 0,937 1,032 1,037
10 0,933 1,028 1,056 1,145
Media 90 % Tanah Tercemar + 10 % Kompos
1 0,088 0,114 0,192 0,273
3 0,546 0,589 0,597 0,602
6 0,755 0,912 1,166 1,184
10 0,967 1,129 1,202 1,208
1. Akumulasi logam merkuri (Hg2+
)
tertinggi di bagian akar terjadi
pada konsentrasi 6 mg/kg sebesar
0,698 mg/kg untuk media 100%
tanah tercemar dan 0,822 mg/kg
untuk media 90% tanah tercemar +
10% kompos.
2. Nilai laju serapan konsentrasi Hg
yang paling tepat pada tanaman
akar wangi (Vetiveria zizanioides)
dalam memulihkan tanah tercemar
merkuri ini adalah sebesar 5,08536
g/m2/ tahun pada konsentrasi 10
mg Hg/kg.
3. Persentase penurunan konsentrasi
merkuri (Hg2+
) mencapai 55,752
% pada media 100% tanah
tercemar dan 65,252% pada media
90% tanah tercemar + 10%
kompos. Penambahan kompos
sebagai stimulan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap
penurunan konsentrasi merkuri
(Hg2+
) dalam tanah.
Menurut penelitian Mirdat, dkk.,
(2013) bertujuan untuk mengetahui
kandungan merkuri dalam tanah di
sekitar kawasan tambang emas Poboya.
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
survey yang
menggambarkan/menguraikan sifat dari
suatu keadaan lokasi secara aktual dan
mengkaji penyebab dari gejala-gejala
tertentu. Hasil penelitian ini sebagai
berikut :
1. Penggunaan merkuri (Hg) pada
penambangan emas rakyat di
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
18
Poboya telah mencemari
lingkungan terutama tanah, hal ini
ditunjukan oleh kadar merkuri
pada semua sampel tanah yang
diambil dari lokasi penelitian.
2. Kandungan merkuri Hg yang
terdapat pada beberapa sampel
yang jauh dari lokasi/pusat
penambangan menunjukan
kandungan merkurinya rendah.
3. Konsentrasi merkuri (Hg) dalam
tanah berkisar 0,57 ppm- 8,19 ppm
sedangkan pada limbah berkisar
84,15 ppm sampai 575,16 ppm.
Kandungan logam berat merkuri
(Hg) dalam tanah di areal
kelurahan Poboya sudah melewati
ambang yang bisa di toleransi.
Beberapa hasil penelitian
menyatakan bahwa teknik remediasi
tanah dan air yang tercemar limbah
logam berat memerlukan biaya yang
mahal, memakan waktu dan bahkan
merusak lingkungan. Logam tidak
dapat didegradasi, karena itu
membersihkannya dengan cara
memobilisasi untuk mengurangi atau
menghilangkan racun. Beberapa
penelitian untuk membersihkan logam
pencemar diantaranya dengan
menggunakan tanaman hidup sebagai
akumulator logam berat dan juga
penggunaan mikroorganisme.
Dengan adanya penelitian
Triastuti (2010) dan Mirdat, dkk.,
(2013) tersebut dapat dilakukan upaya-
upaya perbaikan lahan yang tercemar
logam berat khususnya logam berat
merkuri (Hg2+
). Pemanfaatan tanaman
akumulator logam berat sebagai
fitoremediator sangat bermanfaat untuk
mengurangi toksisitas kontaminan
lebih cepat pada konsentrasi
kontaminan tinggi. Penyerapan dan
akumulasi logam kontaminan
tergantung pada sifat dan jenis
tanaman, sehingga untuk
penggunaannya penting dilakukan
seleksi terhadap tanaman yang sesuai.
Tanaman yang ideal untuk
fitoremediasi adalah harus memiliki
produktivitas biomassa yang tinggi,
harapan hidup pendek, dan toleransi
tinggi terhadap kapasitas akumulasi
konsentrasi logam yang tinggi, mudah
dikelola, dan dapat tumbuh pada
berbagai lokasi. Pemanfaatan vetiver
sebagai fitoremediator logam berat
mempunyai prospek yang baik, karena
disamping mampu mengakumulasi
logam pada jaringan tanaman juga
mempunyai daya adaptasi yang luas
dan mampu tumbuh pada berbagai
lokasi.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
pekarangan rumah Jl. Jamin Ginting
Gang Kamboja No. 16 Padang Bulan,
Medan dan Laboratorium Ekologi dan
Biologi Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan
pada bulan Juni 2014 sampai dengan
September 2014.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah tanaman akar
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
19
wangi (Vetiver zizanioides) sebagai
bahan pengamatan, topsoil sebagai
media tanam, cadmium dan merkuri
dari baterai bekas sebagai perlakuan
yang diberikan dan air untuk menyiram
media.
Alat yang digunakan dalam
percobaan ini adalah polybag 5 kg
sebagai tempat tanah, timbangan untuk
menimbang bahan dan perlakuan, pH
meter untuk mengukur pH tanah, oven
untuk mengeringkan tanaman dan
meteran untuk mengukur parameter,
serta alat dan bahan lainnya.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode Rancangan Acak Kelompok
(RAK) Non Faktorial yang terdiri dari
1 perlakuan yaitu perlakuan logam
berat (cadmium dan merkuri) dengan
taraf dosis yang berbeda tanpa ulangan.
V0 = 0 gram
V1 = 0,80 gram
V2 = 1,60 gram
V3 = 2,40 gram
V4 = 3,20 gram
Prosedur percobaan yaitu :
o Disiapkan polybag ukuran 5 kg
sebanyak 5 buah
o Disiapkan topsoil dan
dimasukkan kedalam polybag
o Diukur pH tanah setiap polybag
o Ditimbang berat cadmium dan
merkuri dari baterai bekas sesuai
dosis
o Dicampurkan cadmium dan
merkuri dengan topsoil
o Ditanam tanaman akar wangi ke
setiap polybag
o Dilakukan pengamatan parameter
setiap minggunya.
o Pada 7 MST dilakukan
pengukuran pH tanah awal, daya
tumbuh, tinggi tanaman, jumlah
daun, berat basah akar, berat
kering akar, berat basah tajuk,
berat kering tajuk, dan pH tanah
akhir.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan pengamatan
dilapangan diketahui daya tumbuh
tanaman akar wangi pada setiap dosis
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Daya Tumbuh Tanaman Akar
Wangi
Tanggal
Tanam
Tanggal Tumbuh Tanaman Akar Wangi
V0 V1 V2 V3 V4
19 Juni
2014
29 Juni
2014
04 Juli
2014
10 Juli
2014
12 Juli
2014
13 Juli
2014
Dari tabel 2 diatas dapat
diketahui bahwa daya tumbuh pada
perlakuan kontrol (V0) lebih cepat
tumbuh dari pada perlakuan dosis
lainnya. Semakin tinggi dosis
pemberian Cd2+
dan Hg2+
yang
diberikan maka tanaman akar wangi
semakin lama tumbuh.
Berdasarkan pengamatan
dilapangan diketahui tinggi tanaman
akar wangi pada setiap dosis dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
20
Tabel 3. Tinggi Tanaman Akar Wangi (cm)
Perlaku
an
Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke-
Tot
al
Rataa
n
I
(26/0
6)
II
(03/0
7)
III
(10/0
7)
IV
(17/0
7)
V
(24/0
7)
VI
(31/0
7)
VII
(07/08
)
V0 - 3,6 17,8 30,3 47,1 67,6 73,4 239
,8 34,26
V1 - - 12,6 24,0 38,9 49,8 53,6 178
,9 25,56
V2 - - 0,3 14,1 30,5 42,8 49,7 137
,4 19,63
V3 - - - 15,6 29,3 41,5 55,9 142
,3 20,33
V4 - - - 7,4 28,6 47,9 60,7 144
,6 20,66
Dari tabel 3 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam)
bahwa rataan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (V0)
sebesar 34,26 cm sedangkan rataan tinggi tanaman terendah terdapat pada
perlakuan V2 sebesar 19,63 cm.
Tabel 4. Tabel Anova (Sidik Ragam) Tinggi Tanaman Akar Wangi
SK db JK KT F hitung F 5% F 1%
Perlakuan 4 9605,03 0,51 1,03 tn
2,69 4,02
Galat 30 9346,91 0,49
Total 34 18951,94
Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa F hitung < F 5% terima H0, artinya
perlakuan yang diberikan tidak ada memberikan perbedaan yang nyata terhadap
tinggi tanaman akar wangi.
Gambar 3. Grafik Tinggi Tanaman Akar Wangi
y = -3.243x + 33.817 R² = 0.6947
0.002.004.006.008.00
10.0012.0014.0016.0018.0020.0022.0024.0026.0028.0030.0032.0034.0036.00
0 1 2 3 4 5 6
Tin
ggi T
anam
an (c
m)
Perlakuan
Rataan Tinggi Tanaman
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
21
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui jumlah daun tanaman akar
wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5. Jumlah Daun Tanaman Akar Wangi (Helai)
Perlaku
an
Pengamatan Jumlah Daun (Helai) Minggu ke-
Tot
al
Rataa
n
I
(26/0
6)
II
(03/0
7)
III
(10/0
7)
IV
(17/0
7)
V
(24/0
7)
VI
(31/0
7)
VII
(07/08
)
V0 - 3 4 5 6 8 9 35 5,00
V1 - - 4 5 6 7 9 31 4,43
V2 - - - 5 6 7 9 27 3,86
V3 - - - 5 5 6 8 24 3,43
V4 - - - 4 5 6 8 23 3,29
Dari tabel 5 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam)
bahwa rataan jumlah daun tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (V0)
sebesar 5 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman terendah terdapat pada
perlakuan V4 sebesar 3,29 helai.
Tabel 6. Tabel Anova (Sidik Ragam) Jumlah Daun Tanaman Akar Wangi
SK db JK KT F hitung F 5% F 1%
Perlakuan 4 244,00 0,68 2,10 tn
2,69 4,02
Galat 30 116,00 0,32
Total 34 360,00
Dari tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa F hitung < F 5% terima H0, artinya
perlakuan yang diberikan tidak ada memberikan perbedaan yang nyata terhadap
jumlah daun tanaman akar wangi.
Gambar 4. Grafik Jumlah Daun Tanaman Akar Wangi (helai)
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat basah akar tanaman
akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
y = -0.442x + 5.328 R² = 0.9607
0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.505.005.50
0 1 2 3 4 5 6
hela
i
Perlakuan
Rataan Jumlah Daun
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
22
Tabel 7. Berat Basah Akar Tanaman Akar Wangi (gram)
Perlakuan Berat Basah Akar (gram)
V0 3,37
V1 2,72
V2 4,10
V3 2,74
V4 3,03
Dari tabel 7 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam)
bahwa berat basah akar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V2 sebesar
4,10 gram sedangkan berat basah akar tanaman terendah terdapat pada perlakuan
V1 sebesar 2,72 gram.
Gambar 5. Grafik Berat Basah Akar Tanaman Akar Wangi (gram)
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat kering akar tanaman
akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 8. Berat Kering Akar Tanaman Akar Wangi (gram)
Perlakuan Berat Kering Akar (gram)
V0 1,08
V1 1,01
V2 1,37
V3 0,92
V4 1,06
Dari tabel 8 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam)
bahwa berat kering akar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V2 sebesar
1,37 gram sedangkan berat kering akar tanaman terendah terdapat pada perlakuan
V3 sebesar 0,92 gram.
y = -0.066x + 3.39 R² = 0.0333
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
0 1 2 3 4 5 6
(g
ra
m)
Perlakuan
Berat Basah Akar (gram)
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
23
Gambar 6. Grafik Berat Kering Akar Tanaman Akar Wangi (gram)
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat basah tajuk tanaman
akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 9. Berat Basah Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram)
Perlakuan Berat Basah Tajuk (gram)
V0 3,79
V1 4,66
V2 4,07
V3 4,18
V4 4,57
Dari tabel 9 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam)
bahwa berat basah tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar
4,66 gram sedangkan berat basah tajuk tanaman terendah terdapat pada perlakuan
kontrol (V0) sebesar 3,79 gram.
Gambar 7. Grafik Berat Basah Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram)
y = -0.013x + 1.127 R² = 0.0147
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
0 1 2 3 4 5 6
(gram
)
Perlakuan
Berat Kering Akar (gram)
y = 0.108x + 3.93 R² = 0.2246
0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.505.00
0 1 2 3 4 5 6
(g
ra
m)
Perlakuan
Berat Basah Tajuk (gram)
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
24
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat kering tajuk tanaman
akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 10. Berat Kering Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram)
Perlakuan Berat Kering Tajuk (gram)
V0 0,76
V1 0,88
V2 0,72
V3 0,75
V4 0,83
Dari tabel 10 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam)
bahwa berat kering tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar
0,88 gram sedangkan berat kering tajuk tanaman terendah terdapat pada perlakuan
V2 sebesar 0,72 gram.
Gambar 8. Grafik Berat Kering Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram)
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui pH tanah awal dan pH
tanah akhir pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 11. pH Tanah Awal dan Akhir
Perlakuan pH Tanah Awal pH Tanah Akhir
V0 5,49 5,27
V1 5,52 5,13
V2 5,40 5,08
V3 5,58 5,15
V4 5,74 5,39
y = 0.001x + 0.785 R² = 0.0006
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
0 1 2 3 4 5 6
(g
ra
m)
Perlakuan
Berat Kering Tajuk (gram)
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
25
Dari table 11 diatas dapat
diketahui pada 7 MST (minggu setelah
tanam) bahwa pH tanah semua
perlakuan mengalami penurunan dan
pH tanah tertinggi terdapat pada
perlakuan V4 sebesar 5,39 sedangkan
pH tanah terendah terdapat pada
perlakuan V2 sebesar 5,08.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa daya tumbuh
pada perlakuan kontrol (V0) lebih cepat
tumbuh dari pada perlakuan lainnya.
Semakin tinggi dosis pemberian Cd2+
dan Hg2+
yang diberikan maka tanaman
akar wangi semakin lama tumbuh. Hal
ini disebabkan logam berat kadmium
yang terakumulasi dalam berbagai
bagian tanaman dapat menghambat
pertumbuhan dan menghambat
fotosintesis tetapi mengalami
penambahan berat biomassa. Hal ini
sesuai dengan penelitian Suryati dan
Priyanto, (2003) yang menguji tanaman
kayu apu, eceng gondok, dan
kayambang dalam eliminasi logam
berat kadmium menyatakan bahwa
pada hari ke 10 semua tanaman
mengalami penambahan berat
biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa
semua tanaman dapat tumbuh pada
larutan yang mengandung Cd pada
konsentrasi awal 0,2 ppm, meskipun
mungkin pertumbuhannya terhambat,
karena dari literatur Cd yang diketahui
dapat terakumulasi dalam berbagai
bagian tanaman dapat menurunkan
pertumbuhan, menghambat fotosintesis
dan karena itu sangat mempengaruhi
produksi biomassa.
Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa pada 7 MST
(minggu setelah tanam) bahwa rataan
tinggi tanaman tertinggi terdapat pada
perlakuan kontrol (V0) sebesar 34,26
cm sedangkan rataan tinggi tanaman
terendah terdapat pada perlakuan V2
sebesar 19,63 cm. Hal ini disebabkan
tingkat penyerapan logam berat (Cd2+
dan Hg2+
) yang terdapat pada baterai
bekas lebih tinggi pada dosis 1,60 g
sehingga menghambat fotosintesis dan
pertumbuhan tanaman. Hal ini
dikarenakan pH tanah awal pada dosis
1,60 g tergolong asam (5,40) dimana
pH kisaran masam akan meningkatkan
serapan logam berat oleh tanaman. Hal
ini sesuai dengan literatur Lepp (1981)
dalam Wiguna et al., (2007)
konsentrasi dan pH adalah dua faktor
yang mempengaruhi akumulasi
kadmium. Penyerapan logam kadmium
oleh tanaman dapat dipengaruhi oleh
pH tanah. Konsentrasi dan pH adalah
dua faktor yang mempengaruhi
akumulasi kadmium. Pengaturan pH ke
arah kisaran masam akan
meningkatkan serapan kadmium oleh
tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa pada 7 MST
(minggu setelah tanam) bahwa rataan
jumlah daun tanaman tertinggi terdapat
pada perlakuan kontrol (V0) sebesar 5
helai sedangkan rataan jumlah daun
tanaman terendah terdapat pada
perlakuan V4 sebesar 3,29 helai. Hal ini
disebabkan konsentrasi Cd2+
yang
23
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
26
tinggi pada perlakuan V4 (3,2 g)
menyebabkan pertumbuhan terhambat,
daun menjadi kecil, keriting/ melipat,
pembentukan klorofil terhambat, tepi
daun dan uratnya memperlihatkan
warna coklat kemerahan. Hal ini sesuai
dengan penelitian Tresnawati, dkk.,
(2014) yang menguji tanaman kentang
pada tanah terakumulasi logam berat
cadmium menyatakan bahwa adanya
logam kadmium yang diserap oleh
tanaman kentang dapat menghambat
pembentukan klorofil pada daun
tanaman kentang. Pembentukan
klorofil yang terhambat dapat
mempengaruhi biomassa tanaman.
Gejala toksisitas kadmium
diperlihatkan oleh ukuran daun yang
menjadi lebih kecil dan warna daun
menjadi kuning yang menunjukkan
adanya penghambatan terhadap
pembentukkan klorofil. Hal ini sama
dengan yang ditunjukkan oleh beberapa
peneliti lain, yang menyatakan bahwa
konsentrasi Cd yang tinggi biasanya
menyebabkan pertumbuhan terhambat,
daun menjadi kecil, keriting/ melipat,
pembentukan klorofil terhambat, tepi
daun dan uratnya memperlihatkan
warna coklat kemerahan
Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa pada 7 MST
(minggu setelah tanam) bahwa berat
basah akar tanaman tertinggi terdapat
pada perlakuan V2 sebesar 4,10 gram
sedangkan berat basah akar tanaman
terendah terdapat pada perlakuan V1
sebesar 2,72 gram. Berat kering akar
tanaman tertinggi terdapat pada
perlakuan V2 sebesar 1,37 gram
sedangkan berat kering akar tanaman
terendah terdapat pada perlakuan V3
sebesar 0,92 gram. Hal ini disebabkan
logam berat (Cd2+
dan Hg2+
) yang
berasal dari baterai bekas lebih banyak
diserap di bagian akar tanaman pada
taraf dosis 1,6 g. Hal ini dikarenakan
juga pH tanah awal pada dosis 1,60 g
tergolong asam (5,40) dimana pH
kisaran masam akan meningkatkan
serapan logam berat oleh tanaman. Hal
ini sesuai dengan penelitian Triastuti
(2010), yang menguji kemampuan
tanaman akar wangi (Vetiveria
zizanioides) dalam mereduksi kadar
merkuri dalam tanah. Akumulasi logam
merkuri (Hg2+
) tertinggi di bagian akar
terjadi pada konsentrasi 6 mg/kg
sebesar 0,698 mg/kg untuk media
100% tanah tercemar dan 0,822 mg/kg
untuk media 90% tanah tercemar +
10% kompos.
Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat diketahui pada 7 MST (minggu
setelah tanam) bahwa berat basah tajuk
tanaman tertinggi terdapat pada
perlakuan V1 sebesar 4,66 gram
sedangkan berat basah tajuk tanaman
terendah terdapat pada perlakuan
kontrol (V0) sebesar 3,79 gram. Berat
kering tajuk tanaman tertinggi terdapat
pada perlakuan V1 sebesar 0,88 gram
sedangkan berat kering tajuk tanaman
terendah terdapat pada perlakuan V2
sebesar 0,72 gram. Hal ini disebabkan
logam berat (Cd2+
dan Hg2+
) yang
berasal dari baterai bekas lebih banyak
diserap di bagian tajuk tanaman pada
taraf dosis 0,8 g. Hal ini disebabkan
logam berat yang terakumulasi dalam
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
27
berbagai bagian tajuk mengalami
penambahan berat biomassa. Hal ini
sesuai dengan penelitian Suryati dan
Priyanto, (2003) yang menguji tanaman
kayu apu, eceng gondok, dan
kayambang dalam eliminasi logam
berat kadmium menyatakan bahwa
pada hari ke 10 semua tanaman
mengalami penambahan berat
biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa
semua tanaman dapat tumbuh pada
larutan yang mengandung Cd pada
konsentrasi awal 0,2 ppm, meskipun
mungkin pertumbuhannya terhambat,
karena dari literatur Cd yang diketahui
dapat terakumulasi dalam berbagai
bagian tanaman dapat menurunkan
pertumbuhan, menghambat fotosintesis
dan karena itu sangat mempengaruhi
produksi biomassa.
Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat diketahui pada 7 MST (minggu
setelah tanam) bahwa pH tanah semua
perlakuan mengalami penurunan dan
pH tanah tertinggi terdapat pada
perlakuan V4 sebesar 5,39 sedangkan
pH tanah terendah terdapat pada
perlakuan V2 sebesar 5,08. Hal ini
disebabkan ion hidrogen (H+) dalam
dalam meningkat akibat air hujan.
Dengan meningkatnya H+ didalam
tanah maka pH tanah semakin masam.
Semakin masam tanah maka akan
meningkatkan serapan logam berat oleh
tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur
Lepp (1981) dalam Wiguna et al.,
(2007) konsentrasi dan pH adalah dua
faktor yang mempengaruhi akumulasi
kadmium. Penyerapan logam kadmium
oleh tanaman dapat dipengaruhi oleh
pH tanah. Konsentrasi dan pH adalah
dua faktor yang mempengaruhi
akumulasi kadmium. Pengaturan pH ke
arah kisaran masam akan
meningkatkan serapan kadmium oleh
tanaman.
Penerapan tanaman akar wangi
(Vetiveria zizanioides) di areal parit
permukiman dan areal pabrik baterai di
Kota Medan merupakan suatu alternatif
cerdas dalam menurunkan kadar logam
berat dalam tanah dan air. Dengan
demikian maka terjagalah kesehatan
lingkungan. Dengan lingkungan sehat
maka terciptalah masyarakat yang sehat
juga. Sehingga dapat meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi dan menciptakan masyarakat
Kota Medan yang Cerdas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Semakin tinggi dosis pemberian
logam berat (Cd2+
dan Hg2+
) dari
baterai bekas yang diberikan maka
tanaman akar wangi semakin lama
tumbuh.
2. Tinggi tanaman terendah terdapat
pada perlakuan V2 sebesar 19,63
cm pada 7 MST (minggu setelah
tanam).
3. Jumlah daun terendah terdapat
pada perlakuan V4 sebesar 3,29
helai pada 7 MST (minggu
setelah tanam).
4. Berat basah akar tanaman tertinggi
terdapat pada perlakuan V2 sebesar
4,10 gram dan berat kering akar
tanaman tertinggi terdapat pada
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
28
perlakuan V2 sebesar 1,37
gram pada 7 MST (minggu setelah
tanam).
5. Berat basah tajuk tanaman
tertinggi terdapat pada perlakuan
V1 sebesar 4,66 gram dan berat
kering tajuk tanaman tertinggi
terdapat pada perlakuan V1
sebesar 0,88 gram pada 7 MST
(minggu setelah tanam).
6. pH tanah akhir semua perlakuan
mengalami penurunan dan pH
tanah terendah terdapat pada
perlakuan V2 sebesar 5,08 pada 7
MST (minggu setelah tanam)
Saran
Perlu dilakukan penanaman
tanaman akar wangi (Vetiveria
zizanioides) disetiap parit permukiman
dan areal pabrik baterai di Kota Medan
agar terjaganya kesehatan lingkungan
yang bebas dari logam berat cadmium
dan merkuri.
DAFTAR PUSTAKA
Darliana, I. 2012. Fitoremediasi
Sebagai Teknologi Alternatif
Perbaikan Lingkungan.
Proposal Universitas Bandung
Raya, Bandung
Fitriyah, K. R. 2007. Studi Pencemaran
Logam Berat Kadmium (Cd),
Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb)
Pada Air Laut, Sedimen dan
Kerang Bulu
(Anadara antiquata) Di
Perairan Pantai Lekok
Pasuruan. Skripsi Universitas
Islam Negeri Malang, Malang
Ghosh, M., dan S. P. Singh. 2005. A
Review on Phytoremediation of
Heavy Metal and Utilization of
Its By Product. Applied
Ecology and Environmental
Research. 3 (2) : 1-18
Hardyanti, N dan S. S. Rahayu. 2007.
Fitoremediasi Phospat Dengan
Pemanfaatan Enceng Gondok
(Eichhornia crassipes) (Studi
Kasus Pada Limbah Cair
Industri Kecil Laundry). Jurnal
Presipitasi, vol. 2 (1) : 28-33
Mangkoedihardjo, S. 2005.
Fitoteknologi dan
Ekotoksikologi dalam Desain
Operasi Pengomposan. Seminar
Nasional Manajemen
Penanganan Limbah Padat dan
Cair Berkelanjutan. ITS, 27
September 2005.
Mirdat, Y. S. Patadungan, dan Isrun.
2013. Status Logam Berat
Merkuri (Hg) Dalam Tanah
Pada Kawasan Pengolahan
Tambang Emas Di Kelurahan
Poboya Kota Palu. Jurnal
Agrotekbis vol. 1 (2) : 127-134
Onrizal. 2005. Restorasi Lahan
Terkontaminasi Logam Berat.
Universitas Sumatera Utara,
Medan
Ololade, I. A dan Olongundudu, A.
2007. Concentration and
Bioavailability of Cadmium by
Some Plants. African Journal of
Biotechnology, Vol 6
(16) : 1916-1921
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
29
Palar, H. 1994. Pencemaran dan
Toksikologi Logam Berat.
Jakarta: Rineka Cipta
Puwarni, J. 2009. Remediasi Tanah
Dengan Menggunakan
Tanaman Akumulator Logam
Berat Akar Wangi (Vetiveria
zizanioides L.). Balai Penelitian
Tanah, Bogor
Setiabudi, B. T., 2005. Penyebaran
Merkuri Akibat Usaha
Pertambangan Emas Di Daerah
Sangon, Kabupaten Kulon
Progo, D.I. Yogyakarta
Subanri. 2008. Kajian Beban
Pencemaran Merkuri (Hg)
Terhadap Air Sungai Menyuke
dan Gangguan Kesehatan Pada
Penambang Sebagai Akibat
Penambangan Emas Tanpa Izin
(PETI) Di Kecamtan Menyuke
Kabupaten Landak Kalimantan
Barat. Tesis, Universitas
Dipenogoro
Sudarmaji., J. Mukono, dan Corie. I. P.
2006. Toksikologi Logam Berat
B3 dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, vol.
2 (2) : 129-142
Susana, R., dan Suswati, D. 2011. ”
Ketersediaan Cd, Gejala
Toksisitas dan Pertumbuhan 3
Spesies Brassicaceae pada
Media Gambut yang
Dikontaminasi Kadmium (Cd)”.
Jurnal Perkebunan dan Lahan
Tropika, vol. 1 (1) : 9-16
Suryati, T dan B. Priyanto. 2003.
Eliminasi Logam Berat
Kadmium Dalam Air Limbah
Menggunakan Tanaman Air.
Jurnal Teknik Lingkungan
P3TL-BPPT, vol. 4 (3) :143-
147
Sutomo, R. 2009. Reklamasi Lahan
Bergaram Secara Fitoremediasi
Menggunakan Bunga Matahari.
Skripsi Universitas Sumatera
Utara, Medan
Tresnawati, E., R. Kusdianti dan R.
Solihat. 2014. Kandungan
Klorofil Dan Biomassa
Tanaman Kentang (Solanum
tuberosum L) Pada Tanah
Yang Terakumulasi Logam
Berat Cd. Jurnal Formica
Online, vol. 1 (1) : 12-19
Triastuti, Y. 2010. Fitoremediasi Tanah
Tercemar Merkuri (Hg2+
)
Menggunakan Tanaman Akar
Wangi (Vetiver zizanioides)
Pada Lahan Eks-TPA Keputih,
Surabaya. Skripsi Institut
Teknologi Surabaya
Truong P. 1999. Vetiver grass
technology for mine
rehabilitation. Tech. Bull.
No.1999/2. Bangkok, Thailand:
Office of the Royal
Development Project Board,
Bangkok
Wiguna., Adin Z dan Hindersah, R.
2007. ”Pengaruh Lumpur
Instalasi Pengolahan Air
Limbah dan Pupuk Kotoran
Sapi Terhadap Pb dan Cd Tanah
Serta Akumulasinya pada Biji
Jagung Manis”. Jurnal Biologi
Vol. 6 (2)
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
30
PEMANFAATAN DESTILASI AIR MINUM TENAGA SURYA SEBAGAI
SUMBER AIR BERSIH ALTERNATIF MENUJU MEDAN KOTA
CERDAS (SMART CITY)
Oleh : Agus Oloan Naibaho
(Guru SMA Negeri 13 Mean)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota Medan dengan sebutan
“Bandar Melayu”, adalah kota
Metropolitan terbesar nomor tiga di
Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Sebagai kota Metropolitan, kota Medan
tidak lepas dari pesatnya
perkembangan dan pembangunan di
segala bidang, seperti perkembangan di
bidang pendidikan, ilmu pengetahuan
dan teknologi, kebudayaan, ekonomi,
serta pemerintahan. Adipura tahun
2014 adalah bukti bahwa pemerintah
kota multietnis ini dinilai telah berhasil
mengelola Kota Medan menjadi bersih,
teduh dan mampu mengatasi segala
persoalan-persoalan dalam lingkungan
perkotaannya. Demikian juga dengan
pembangunan di sektor fisik, baik
barang atau jasa yang diikuti oleh
kegiatan Perdagangan serta Industri
yang berkembang dengan pesat,
sehingga dapat diprediksi Kota Medan
menjadi Kota Perdagangan
(BAPPENAS, 2008).
Namun, apakah itu semua benar?
Apakah memang Pemerintahan di Kota
Medan sudah mampu menjawab dan
memenuhi segala kebutuhan warga
kota Medan? Apakah pelayanan publik
Pemerintah Kota Medan dalam
mengatasi persoalan yang meliputi:
Ketersediaan Air Bersih, Jalan, Sungai,
Pasar, Rumah Sakit, Sekolah,
Terminal, Tempat Pembuangan
Sampah, hingga melakukan sosialisasi-
sosialisasi untuk menyadarkan warga
Kota Medan agar peduli akan
lingkungan sekitar telah dilaksanakan
dengan baik?
Seiring dengan pembangunan dan
perkembangan yang pesat di Kota
Medan, maka beragam aktivitas yang
dilakukan oleh seluruh warga Kota
Medan sangat membutuhkan
ketersediaan air bersih dalam
mendukung segala kegiatan para
warga, maupun program-program
pembangunan Kota Medan yang
berkelanjutan. Air, adalah sumber
kehidupan. Dalam tubuh kita dan
dalam beraktifitas, air menjadi
komponen penting kehidupan yang
memiliki multi manfaat. Sekitar 70%
sampai dengan 80% dari berat tubuh
kita terdiri dari air dan 71% muka bumi
ini diisi oleh air.
Namun, persoalannya sekarang
adalah bahwa umat manusia
dihadapkan pada kondisi kesulitan
dalam mendapatkan air bersih untuk
dikonsumsi sehari-hari dan diprediksi
masalah air bersih menjadi masalah
utama dalam kehidupan yang akan
datang. Begitu juga dengan kondisi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
31
yang dialami oleh Pemerintahan Kota
Medan, masalah air bersih sekarang
sudah menjadi masalah serius yang
harus dicari solusinya. Walau Pemko
Medan telah memiliki PDAM
Tirtanadi, sebagai lembaga resmi
dalam penyelenggaraan distribusi air
bersih, juga Pemko Medan telah
mengendalikan pemanfaatan air bawah
tanah dengan Perda Kota Medan
Nomor 27 Tahun 2002 Tentang
Retribusi Izin Pengelolaan
Pengeboran, Pengambilan dan
Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Kota
Medan, namun tetaplah masalah
kebutuhan air bersih masih menjadi
masalah pertama dan utama di Kota
Medan karena faktanya pengerukan
dan pemanfaatan sumber air tanah
dengan sumur bor tanpa
memperhitungkan daya dukung dan
daya tampung lingkungan akan dapat
mengubah kondisi hidrolika,
memunculkan dampak negatif terhadap
kualitas dan kuantitas air bawah tanah
dan dampak buruk bagi lingkungan
fisik di sekitarnya.
Menurut Badan Lingkungan
Hidup Kota Medan, dampak buruk dari
penggunaan air bawah tanah secara
berlebihan, adalah :
a. Terjadinya degradasi air tanah, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
b. Menurunnya permukaan air tanah.
c. Meningkatkan salinitas air bawah
tanah, karena terjadinya peristiwa
intrusi air laut.
d. Dampak negatif terhadap
lingkungan fisik, ditandai dengan
gejala amblesan tanah (Land
Subsidence) di sekitar lokasi
pengambilan air tanah yang sangat
insentif.
Yang lebih mengkawatirkan lagi,
daerah Utara Kota Medan tepatnya
pada daerah Belawan sebahagian besar
daerahnya terdiri dari daerah pantai,
kemungkinan terjadinya intrusi air laut
sangat besar apabila masyarakat sekitar
tidak bisa mengendalikan penggunaan
air bawah tanah secara efektif dan
efisien.
Seperti yang sering kita alami
dan lihat di berita koran, warga kota
Medan disuguhi kenyataan bahwa
kondisi air yang diproduksi oleh
Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirtanadi tergolong kotor dan
bau (Media Sumut, 04/03/2015). Oleh
karena itu sangat dibutuhkan kreativitas
dan inovasi ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memanfaatkan sumber
daya alam lainnya dalam menciptakan
sumber air bersih terbarukan sebagai
alternatif sumber air yang aman,
nyaman dan sehat dikonsumsi oleh
seluruh masyarakat Kota Medan
khususnya dan Sumatera Utara pada
umumnya, sehingga masalah air bersih
bisa diatasi oleh Pemerintah Kota
Medan maupun seluruh masyarakatnya
tanpa harus bergantung pada PDAM
Tirtanadi.
Sebab, Pemerintah Kota Medan
dan seluruh lapisan masyarakat
dihadapkan pada kenyataan konsep
menuju Kota Cerdas (Smart City) yang
sedang digenjot pelaksanaannya oleh
Pemerintah Pusat. Kota Medan sebagai
salah satu kota terbesar di Indonesia
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
32
sangat diharapkan mampu menjadi
bagian dari Kota Cerdas (Smart City)
yang telah dideklarasikan di Kota
Bandung, 23 April 2015 dengan tajuk
acara Asia Africa Smart City Summit
(AASCS) sebagai bagian dari
rangkaian acara Peringatan ke – 60
tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Pada dasarnya, Kota Cerdas
(Smart City) adalah sebuah kota yang
sudah tertata rapi, yang cerdas secara
ekonomi, lingkungan, pemerintahan,
pola hidup, cerdas mobilitas kotanya,
dan cerdas masyarakatnya. Melalui
Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015
dari Kompas bekerjasama dengan ITB,
membuat indikator untuk menilai kota-
kota yang berhasil menerapakan
konsep kota cerdas untuk menjawab
masalah perkotaan serta mendorong
daerah lain menerapkan konsep kota
cerdas untuk meningkatkan kualitas
hidup warganya (Kompas, 24 Maret
2015), hasilnya Kota Medan belum
masuk nominasi dan masih jauh dari
harapan Kota Cerdas.
Hal ini diakui langsung oleh
Sekda Kota Medan, Ir. Syaiful Bahri,
M. Si “Kita rencanakan tahun 2020
nanti Medan akan menjadi kota Smart
City, yang mana setiap SKPD dalam
bekerja sudah sepenuhnya
menggunakan teknologi.” Namun,
apakah indikator Kota Cerdas (Smart
City) hanya pada kecakapan
menggunakan teknologi? Tentu tidak,
tetapi mampu menciptakan Kota
Medan yang ramah lingkungan dan
pelayanan publik yang cerdas, mampu
menciptakan sumber energi yang
terbarukan untuk kesejahteraan warga
Kota Medan.
Oleh karena itu, dalam Karya
Tulis Ilmiah ini penulis ingin membuat
sebuah konsep Inovasi menghasilkan
air minum bersih yang sehat, higienis,
bersih dan aman untuk diminum
dengan memanfaatkan Sinar Matahari
(Tenaga Surya) untuk mendukung
terwujudnya program Medan sebagai
Kota Cerdas (Smart City). Air hasil
penyulingan ini nantinya akan mampu
menghasilkan air bersih yang aman
dikonsumsi untuk menjawab kebutuhan
akan sumber air tanpa harus
bergantung kepada Pemerintah lewat
PDAM Tirtanadi. Konsep ini dibuat
dengan sederhana, dibuat wadah untuk
menampung air sumur, air PDAM, air
laut, lalu dipanaskan atau dihangatkan
dengan memanfaatkan sinar matahari
dan uapan air dari hasil pemanasan
sinar matahari yang akan menjadi air
minum bersih, higienis dan dijamin
kesehatannya. Nama hasil Inovasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang
penulis sertakan dalam Mewujudkan
Medan sebagai Kota Cerdas (Smart
City), adalah “Pemanfaatan Destilasi
Air Minum Tenaga Surya Sebagai
Sumber Air Bersih Alternatif Menuju
Medan Kota Cerdas (Smart City)”.
B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang yang telah
penulis sampaikan di atas, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Air bersih di Kota Medan sudah
menjadi barang yang mulai langka
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
33
dan menjadi komoditas pasar yang
mahal harganya. Untuk
memperoleh air bersih, warga Kota
Medan harus mengeluarkan waktu
dan biaya yang mahal.
Penyerobotan lahan hutan menjadi
kawasan industri atau kawasan
pemukiman penduduk, juga
kebijakan privatisasi sumber (daya)
air untuk kepentingan komersil
(dikemas dalam bentuk kemasan)
menjadi dasar ide inovatif Destilasi
Air Minum Tenaga Surya ini.
2. Apakah kondisi air sungai di Kota
Medan, seperti : Air Sungai Deli,
Sungai Belawan, Sungai Badera,
Sungai Sikambing, Sungai Putih,
Sungai Babura, Sungai Sulang-
Saling, Sungai Kera, dan Sungai
Tuntungan masih layak minum?
Apakah sungai-sungai di Kota
Medan masih layak untuk
keperluan masyarakat sekitarnya,
khususnya sebagai sarana Air
Bersih? Sebab, menurut penelitian
yang kami lakukan terhadap air
Sungai Deli yang melintas di
belakang SMA Negeri 13 Medan,
ternyata kualitas air sungai Deli
sudah mengalami penurunan
kualitas dan sudah tergolong
tercemar, walau masih tercemar
ringan.
3. Air dari PDAM Tirtanadi sering
mengecawakan warga Kota Medan,
oleh karena itu sudah saatnya
warga Kota Medan mencoba
inovasi baru dengan mencoba
membuat sumber air bersih yang
dapat langsung di minum dengan
menggunakan tenaga sinar matahari
(tenaga surya). Air penyulingan ini
cocok digunakan langsung oleh
masyarakat di daerah pesisir,
seperti Belawan yang sudah terkena
intrusi air laut karena terjangkau,
murah, ramah lingkungan, dan
teknologi yang mudah
dioperasikan.
4. Apa itu Destilasi?, Seberapa
bermanfaatnya Destilasi Air
Minum Tenaga Surya ini bagi
masyarakat Kota Medan dan bagi
Pemerintah Kota Medan dalam
mewujudkan Medan sebagai Kota
Cerdas (Smart City)? Mengingat
untuk menciptakan alat Destilasi
Air Minum Tenaga Surya ini
tidaklah sulit dan tidak
membutuhkan biaya yang mahal.
Malah dapat diciptakan dari bahan-
bahan habis pakai (Reuse) dalam
pembuatan alat Destilasi ini, karena
dapat dibuat dari kayu, aluminium,
untuk atap dan dinding terbuat dari
kaca atau plastik.
C. Maksud dan Tujuan
Secara umum Karya Tulis Ilmiah
ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian Destilasi
dan manfaat dari Destilasi dengan
menggunakan sinar matahari
(tenaga surya) untuk menghasilkan
air bersih yang sehat dan higienis
dan dapat langsung di minum tanpa
proses yang lain.
2. Mengetahui konsep Medan menuju
Kota Cerdas (Smart City) dan
memberikan pemahaman kepada
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
34
seluruh masyarakat Kota Medan
juga Pemerintah Kota Medan
bahwa untuk mewujudkan Medan
Kota Cerdas (Smart City) harus
dimulai dari hal-hal yang terkecil,
dimana seluruh warga kotanya
mampu berkontribusi menciptakan
lingkungan yang sehat, ramah dan
mampu memecahkan permasahalan
mereka sendiri untuk peningkatan
kesejahteraan mereka juga.
3. Mengetahui sampai dimana
kesiapan Kota Medan menuju Kota
Cerdas (Smart City) dan
memberikan gambaran umum
bahwa ketersediaan Air Bersih
adalah salah satu indikator Medan
disebut Kota Cerdas. Dengan
teknologi yang sederhana, murah,
ramah lingkungan, maka Destilasi
Air Bersih dengan memanfaatkan
Sinar Matahari ini mampu menjadi
inovasi dan solusi keterbatasan air
bersih yang akan kita hadapi.
D. Kerangka Teori
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini,
penulis ingin memaparkan bagaimana
penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta inovasi untuk
menghasilkan alat penyulingan yang
mampu mengubah air laut menjadi air
tawar, air sumur menjadi air siap
minum yang higienis, bahkan air dari
PDAM Tirtanadi bisa diminum
langsung dengan memanfaatkan
penguapan oleh panasnya sinar
matahari (tenaga surya). Dalam
beberapa sumber ilmiah mengatakan
bahwa air jenis apapun itu, jika
dilakukan penguapan akan jadi air
putih dan sangat higienis, tergantung
bersihnya tempat penampungan air
hasil penguapan.
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh sekelompok mahasiswa UNY
yang menelurkan gagasan untuk dapat
menyediakan air minum bagi
masyarakat dengan menggunakan
Hybrid Energy System, menjadi
landasan penulis untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dan berusaha
menciptakan alat penyulingan air
dengan menggunakan tenaga surya
untuk menghasilkan air bersih siap
minum.
Kerangka teori yang penulis
buat dalam mendukung Karya Tulis
Ilmiah penyulingan air dengan
menggunakan sinar matahari (tenaga
surya), adalah seperti gambar dibawah
ini.
Gambar 1: Kerangka Teori Proses Penguapan Air
Menjadi Air Bersih Memanfaatkan Sinar
Matahari (Tenaga Surya).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
35
E. Metode Penulisan
Aspek temuan dari suatu
penelitian dalam bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi secara
umum dapat dikelompokkan menjadi
dua kelompok besar, yaitu sebagai hasil
“menemukan” dan “mengembangkan”
(Mukhadis, 2013:70). Hasil penelitian
dikelompokkan ke dalam kategori
menemukan apabila dari masalah,
metode dan hasil penelitian tersebut
memenuhi indikator aspek kebaruan
dan belum pernah diteliti oleh peneliti
lain sebelumnya. Sedangkan hasil
penelitian dikatakan mengembangkan
apabila temuan tersebut berupa
penyempurnaan atau modifikasi dari
berbagai hasil penelitian sebelumnya
yang berorientasi menghasilkan
produk, yang memiliki nilai tambah
yang signifikan terhadap produk yang
telah ada sebelumnya.
Metode penulisan dalam Karya
Tulis Ilmiah yang penulis ajukan
bersifat Penulisan Deskriptif. Dimana
Penulisan Deskriptif adalah suatu
metode penulisan yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena
yang sudah ada, yang masih
berlangsung saat ini atau saat yang
lampau dan dikembangkan menjadi
metode penulisan yang lengkap
mendeskripsikan bagaimana solusi
untuk mendapatkan air jernis dan
bersih, siap diminum dengan
menggunakan sinar matahari (tenaga
surya).
Penulisan Deskriptif, bisa
mendeskripsikan suatu keadaan saja,
tetapi bisa juga mendeskripsikan
keadaan dalam tahapan-tahapan
perkembangan dari Pemanfaatan
Destilasi Air Minum Tenaga Surya
Untuk Sumber Air Bersih Alternatif
Menuju Medan Kota Cerdas (Smart
City).
BAGIAN ISI
2.1. Identifikasi Masalah
Menurut Psikologi, Identifikasi
merupakan sebuah istilah
dikembangkan oleh Sigmund Freud
yang artinya, adanya dorongan untuk
menjadi identik dengan orang lain.
Identifikasi dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain yang dianggapnya
ideal dalam suatu segi, untuk
memperoleh sistem norma, sikap dan
nilai yang dianggapnya ideal dan masih
merupakan kekurangan pada dirinya,
sehingga dia perlu untuk mengikuti
orang lain.
Demikian juga dalam melakukan
penulisan Karya Ilmiah ini, penulis
mengidentifikasikan bahwa Kota
Medan memiliki Sumber Daya Alam
yang banyak, sinar matahari yang terik
sangat sayang untuk di sia-siakan tanpa
dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena
itu penulis berpikir untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dengan
memanfaatkan sumber sinar matahari
untuk mendapatkan air bersih sebagai
alternatif sumber air bersih yang siap di
minum tanpa harus melalui proses yang
lama. Destilasi adalah cara yang mudah
untuk menghasilkan air bersih yang
digunakan untuk keperluan di minum
tanpa harus melakukan proses lebih
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
36
lanjut demi mengatasi krisis air bersih
yang mulai kita rasakan sekarang
maupun di masa yang akan datang.
Sementara, di sisi lain, kita
dihadapkan pada permasalahan Medan
sebagai kota megametropolitan harus
siap bersaing dengan daerah-daerah
lain yang sudah sukses menerapkan
konsep Kota Cerdas (Smart City),
dimana Kota Cerdas dikatakan Cerdas
apabila seluruh warga masyarakatnya
sudah cerdas ekonomi, cerdas sosial,
dan cerdas lingkungan.
Kota Cerdas adalah kota yang
menggunakan teknologi digital untuk
meningkatkan performance-nya,
mengurangi biaya dan pemakaian
konsumsi, serta untuk terlibat lebih
aktif dan efektif dengan warganya.
Sehingga dalam identifikasi masalah
ini, penulis ingin menyampaikan
bahwa jika Medan ingin menjadi
bagian dari Kota Cerdas (Smart City)
maka Pemerintah dan Warga Kota
Medan harus saling bahu membahu
bekerjasama dan sama-sama bekerja
untuk menciptakan Kota Medan yang
lebih sehat dan nyaman. Juga harus
memiliki tempat tinggal yang layak
huni, hemat dalam penggunaan energi
serta pengelolaan energi dengan
dukungan layanan Teknologi Informasi
dan Komunikasi, pengelolaan dan
peran Sumber Daya Manusia yang
baik.
2.2. Analisis Masalah
Kota Medan dengan luas
265,10 km2 adalah kota metropolitan
yang membutuhkan banyak inovasi
dengan teknologi untuk dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Masalah air bersih sudah menjadi
masalah utama di kota Medan, oleh
karena itu penulis menyodorkan Karya
Tulis Ilmiah ini sebagai solusi
sederhana untuk mengatasi
permasalahan Kota Medan akan
ketersediaan air bersih dengan
menggunakan Destilasi Air Minum
Tenaga Surya. Inovasi memanfaatkan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
penulis pelajari dan kembangkan
dengan nama Teknologi Rekayasa
Siklus Air dengan memanfaatkan
Tenaga Surya.
Teknologi rekayasa siklus air ini
biasanya digunakan untuk mengubah
air laut menjadi air tawar dengan
menerapkan teknik Destilasi.
Metodenya, air akan diuapkan,
kemudian uap akan ditangkap oleh
piranti uap lalu disalurkan ke pipa,
kemudian ditampung ke tabung besar.
Air tersebut sudah menjadi tawar.
(sumber : Mahasiswa UNY : 2014).
Gambar 2 : Siklus Air Memanfaatkan Panasnya Sinar
Matahari, Dasar Ide Memanfaatkan Destilasi Air
Minum Memanfaatkan Sinar Matahari.
Sumber gambar : http://netsains.net/2013/02/orasi-
ilmiah-rekayasa-siklus-biologi-untuk-kesejahteraan-
manusia/
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
37
Destilasi merupakan teknik
pemisahan yang didasari atas
perbedaan-perbedaan titik didih atau
titik cair dari masing-masing zat
penyusun dari campuran homogen.
Sehingga Destilasi sering juga disebut
Penyulingan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga
menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan. Metode ini termasuk sebagai
unit operasi kimia jenis perpindahan
massa. Penerapan proses ini didasarkan
pada teori bahwa suatu larutan, masing-
masing komponen akan menguap pada
titik didihnya. Model ideal destilasi
atau penyulingan didasarkan pada
Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Dalam proses destilasi terdapat dua
tahap proses, yaitu tahap penguapan
dan dilanjutkan dengan tahap
pengembangan kembali uap menjadi
cair atau padatan.
Proses destilasi diawali dengan
pemanasan, sehingga zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap. Uap tersebut bergerak
menuju area pendingin. Proses
pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air ke dalam dinding,
sehingga uap yang dihasilkan kembali
cair. Proses ini berjalan terus menerus
hingga menghasilkan air yang banyak
yang dapat diminum langsung.
Seperti gambar diatas, inti dari
penyulingan adalah memanfaatkan
panasnya sinar matahari yang
ditampung oleh kaca atau plastik tebal
yang di buat diatas sebuah wadah yang
didalamnya telah di isi oleh air. Hasil
penyulingan ini nantinya akan berupa
uap dan embun yang akan mengalir
lewat pipa saluran hasil penguapan dan
ditampung dalam ember atau gelas
yang siap untuk di minum.
Khususnya di Kota Medan, sinar
matahari sangat panas menyengat yang
puncaknya pada pukul 12.00 siang
sampai dengan pukul 14.00 Wib panas
matahari bisa sampai 360C yang
apabila dimanfaatkan secara maksimal
untuk melakukan Destilasi, maka
sangat dipastikan akan mampu
menghasilkan air minum yang banyak
yang dapat dikonsumsi oleh seluruh
masyarkat untuk mengurangi
ketergantungan air minum dari galon
atau dari PDAM Tirtanadi.
2.3. Data Penunjang
Untuk mendukung Karya Tulis
Ilmiah Destilasi Air Minum Tenaga
Gambar 3 : Contoh Penyulingan Air Dengan
Tenaga Matahari.
Sumber:
http://pbmagoes.blogspot.com/2015/08/sumber-
air-baru-penyulingan-air-tenaga.html
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
38
Surya ini, penulis menyertakan data-
data pendukung penelitian ini, yaitu :
1. Alat-alat yang dibutuhkan untuk
menciptakan wadah atau tempat
Destilasi Air Minum Tenaga Surya
ini dapat dibuat dengan
menggunakan kayu dan plastik.
Namun boleh juga dengan stainless
dan kaca, tapi membutuhkan biaya
yang lebih mahal untuk
membuatnya. Alat-alat yang
digunakan adalah: palu, obeng,
gunting (cutter), gergaji, bor,
penggaris (rule), busur derajat,
termometer, stopwatch,
refraktometer, turbidimeter,
spektrofotometer, pH-meter, dan
gelas ukur, dan batu sungai untuk
menyerap air.
2. Bahan yang digunakan dalam
membuat Wadah Destilasi Air
Minum Tenaga Surya ini, adalah :
acrylic (fiberglass) tebal 3 mm,
kaca tebal 3 mm, aluminium
lembaran, plastik transparan, kayu,
paku, baut, styrofoam, selang, pipa,
pylox hitam, dan lem sylicon.
3. Bahan yang digunakan dalam
proses pengujian alat adalah air
laut, air minum kemasan komersil,
air sumur, ataupun air bor.
4. Apabila alat ini ingin dapat
penghasilkan air dengan volume
yang lebih banyak saat matahari
memancarkan sinarnya, maka dapat
di modifikasi lagi dengan
menggunakan Panel Surya (Solar
Cell) yang berfungsi untuk
menyimpan energi matahari
cadangan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi alternatif
untuk meningkatkan penyulingan
air bersih ini.
5. Menurut sumber data di
Yogyakarta, hasil penyulingan air
dengan menggunakan alat ini telah
sukses dan telah banyak membantu
masyarakat dalam penyediaan air
bersih di daerah pesisir pantai,
melalui pembuatan Rumah Suling
Tenaga Hibrid (Ringgid).
Komponen yang dibuat meliputi,
turbin angin, generator, solar cell,
regulator, baterai, pipa dan
kolektor surya. Air laut disedot dari
laut menggunakan pompa dan
disalurkan ke kolektor surya.
Radiasi sinar matahari memanaskan
kolektor surya yang berisi air laut.
Setelah suhu air mencapai 700 –
900 0 C kemudian dialirkan ke bak
penampungan air. Bersamaan
dengan proses tersebut, panas
matahari juga menembus kaca
penutup dan mengenai permukaan
plat penyerap dalam bak
penampungan, maka plat penyerap
akan panas, dan energi panas dari
plat penyerap akan menjaga air
tetap dalam keadaan panas. Air
akan menguap dan berkumpul
dibawah permukaan kaca / plastik
penutup. Karena suhu udara di
dalam bak penampungan lebih
tinggi dari pada suhu lingkungan,
maka terjadi kondensasi yaitu uap
berubah menjadi cair dan melekat
pada kaca penutup bagian dalam.
Cairan tersebut akan mengalir
mengikuti kemiringan kaca / plastik
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
39
penutup dan masuk ke dalam pipa,
dan mengalir ke tempat
penampungan air bersih untuk
selanjutnya diproses dengan
penyaringan atau penyulingan agar
air yang dihasilkan benar-benar
bersih dan tidak asam.
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Desain alat Destilasi Air Minum
Memanfaatkan Tenaga Surya untuk
Menghasilkan Sumber Air Minum
Bersih alternatif demi Medan menjadi
Kota Cerdas (Smart City) ini
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi ini dengan bahan yang
terbuat dari stainless, kayu atau
aluminium, talang air, kaca, dan batu
sungai untuk menyerap air dan
memudahkan penguapan dengan
memanfaatkan sinar matahari (tenaga
surya) yang melimpah ruah di Medan
ternyata memiliki tingkat produktivitas
yang tinggi dan sangat bermanfaat
untuk menghasilkan air bersih yang
higienis, bersih dan siap untuk
diminum.
Air yang dihasilkan alat ini
sangatlah bersih, dan tidak asam. Dapat
langsung diminum tanpa proses lebih
lanjut. Jika masih perlu uji coba, hasil
penyulingan air minum bersih dari
pemanfaatan tenaga matahari (tenaga
surya) ini dapat diperiksa di
Laboratorium lebih lanjut, bagaimana
hasil air dari penelitian ini.
Produktivitas kerja alat Destilasi Air
Minum Tenaga Surya ini pada
penelitian ini dipengaruhi oleh suhu
evaporator, suhu kondensor, suhu
lingkungan, kelembapan udara, dan
jenis kolektor yang digunakan.
Alat ini diyakini mampu menjadi
solusi yang paling praktis untuk
menghadapi permasalahan ketersediaan
air bersih yang sudah mulai melanda
kota Medan, dan juga sebagai ide
cerdas yang dapat diterapkan dan
disosialisasikan bagi seluruh warga
masyarakat Kota Medan agar
mempunyai alat ini yang dapat
dijadikan solusi dan salah satu ide
inovatif dan kreatif dalam mewujudkan
Kota Medan, Kota Cerdas (Smart City)
yang sedang kita genjot
pelaksanaannya.
Dari proses yang sederhana,
praktis dan memanfaatkan Energi
Matahari (Tenaga Surya) yang tidak
habis dan dapat kita manfaatkan, alat
Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini
seharusnya dapat menjawab persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh warga
masyarakat yang memiliki ekonomi
rendah yang tidak dapat membeli air
galon (Aqua) yang mahal, juga cocok
untuk warga di sekitar Belawan, pesisir
pantai yang dilimpahi air laut, dapat
melakukan penyulingan dengan alat
Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arie Herlambang, Kelompok
Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan
Limbah Cair.
20012. Pengolahan Air Asin
Atau Payau Dengan Sistem
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
40
Osmosis Balik. Direktorat
Teknologi Lingkungan
Kedeputian Bidang Teknologi
Informasi, Energi dan Material
Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi.
Anhalt, Jorg-Dieter. 2003. The
Destillation in The Production Of
Goods. Institute
de Deselvolvimento
Sustentavel de Energias Renovavies,
Brazil, Ceara
Sudjito dan P. Rahardja. 1993.
Prospek aplikasi teknologi destilasi air
laut tenaga
matahari. Jurnal Ilmu-Ilmu
Teknik (Engineering). Vol. 13.
No. 2. Hlm. 150 – 155
irawan B. 2001. Penyerapan energi
matahari dengan kolektor pelat datar.
Jurnal
Bisnis dan Teknologi Vol. 9.
No. 2. Hlm 314 – 319
http://lipsus.kompas.com/kotacerdas
(diakses tanggal 10 Agustus 2015,
Pukul
20:00 Wib) tentang Indeks Kota
Cerdas 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_su
rya (diakses tanggal 09 Agustus 2015,
Pukul 20:00 Wib) tentang
pengertian Energi Surya
http://nanosmartfilter.com/air-laut-
menjadi-air-minum/ (diakses tanggal
12
Agustus 2015) tentang
Penyulingan air laut menjadi air
minum bersih siap di minum
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
41
DARI CASH KE E-MONEY MELALUI NATIONAL PAYMENT GATEWAY
(NPG) MENGHADAPI FREE TRADE DAN TERCIPTANYA
MEDAN LESS CASH SOCIETY (MLCS)
Oleh : Julia R.S. Banurea
Guru Profesi Pendidikan Guru UNIMED ditugaskan di SMAN 5 Medan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Transaksi yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat tidak lepas dari
adanya sistem pembayaran yang
berlaku. Pola ini sangat urgent,
mengingat alat transaksi pembayaran
adalah instrumen yang vital untuk
dikelola dengan praktis dan aman.
Transaksi dalam pembayaran segala
jenis aktivitas ekonomi menyangkut
bagaimana sistem pembayaran terjadi.
Sistem pembayaran adalah sistem yang
mencakup seperangkat aturan,
lembaga, dan mekanisme yang dipakai
untuk melaksanakan pemindahan dana
guna memenuhi suatu kewajiban yang
timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Pembayaran atas segala jenis
transaksi di Kota Medan masih
didominasi oleh penggunaan alat
pembayaran tunai (cash). Sedangkan
untuk tranksaksi nontunai masih
sedikit. Terdapat sejumlah kelemahan
yang terjadi dalam pembayaran
transaksi tunai (cash). Sehingga
problema akan penggunaaan alat
pembayaran tunai merupakan salah
satu hal yang krusial untuk dikaji
kembali. Ketidakefisienan pengunaan
alat pembayaran tunai ini meliputi hal-
hal berikut dibawah ini:
1. Pengadaan dan pengelolaan
(handling cash) mahal.
Gambar 1. Percetakan Uang yang Mahal di Bank
Indonesia
2. Inefisiensi dalam waktu
pembayaran. Contoh: ketika
melakukan pembayaran di SPBU
dan loket pembayaran yang relatif
lama karena antrian yang panjang.
Gambar 2. Antrian Panjang di SPBU (Jalan Putri
Hijau, Medan)
Gambar 3. Antri Membeli Tiket (Loket Kereta Api
Medan)
3. Melakukan transaksi dalam jumlah
yang besar mengundang resiko:
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
42
pencurian, perampokan dan
pemalsuan uang.
Gambar 4. Pencurian Uang Rp.174.000.000,00
Gambar 5. Polresta Medan Sita Ratusan Lembar Uang
Palsu (Jalan Medan-Binjai, Kecamatan Sunggal, Kota
Medan)
4. Uang kartal (Kertas dan Uang
Logam Mengandung Bakteri)
Gambar 6. Uang Kartal Mengandung Bakteri dari Satu
Tangan ke Tangan Lain (Menyebabkan Penyakit)
5. Kesiapan Menghadapi Persaingan
Free Trade
Gambar 7. Persaingan Menghadapi Free Trade di AEC
Akhir Desember 2015 dalam Lintas Pembayaran yang
Praktis
Permasalahan diatas merupakan
contoh konkret yang terjadi di Kota
Medan. Berdasarkan fenomena tersebut
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
alat transaksi tunai berupa uang kas
memiliki kelemahan yang cukup
banyak. Bahkan Bank Indonesia
sebagai Bank Sentral yang memiliki
hak oktroi dalam mencetak uang,
memiliki data bahwa mencetak uang
kartal berupa uang kertas dan logam
memiki ketidakefisienan.
Pertama dalam percetakan yang
membutuhkan banyak biaya (cost) dan
kedua adalah biaya pengelolaan
(handling cash) yang mahal.
Masyarakat juga merasa bahwa
penggunanaa uang kartal (yakni uang
kertas dan logam) dalam jumlah yang
banyak mengundang aksi pencurian
dan perampokan. Ketidakefektivan dan
ketidakefisienan tersebut perlu dikelola
secara terpadu, agar permasalahan yang
dihadapi masyarakat dalam
menjalankan aktivitas transaksi sehari-
hari dapat berjalan praktis dan aman.
Penulis merangkum sebuah
gagasan yang diajukan kepada Pemko
Medan agar mau menerapkan ide
berupa penggunaan alat transaksi
nontunai yang dapat bekerja lebih
cepat, aman, serta terhindar dari resiko
kejahatan. Penggunaan alat
pembayaran tunai (cash) masih banyak
digunakan. Sementara bila digunakan
alat transaksi pembayaran nontunai
maka akan diperoleh keuntungan dari
segi efisiensi kepraktisan dan
keamanan dalam bertransksi
dimanapun dan kapanpun. Pembayaran
yang selama ini menggunakan uang
kartal (kertas dan logam) sebaiknya di
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
43
alihkan ke e-money atau uang
elektronik.
Penggunaan uang elektronik
sudah ada di Indonesia, akan tetapi
penggunaannya masih minim. Dilihat
dari kepraktisan dan keamanan
penggunaan alat transaksi nontunai
seperti e-money akan lebih bermanfaat,
sebab perubahan arus globalisasi
semakin cepat. Perubahan secara
makro maupun mikro dalam aktivitas
transaksi di masyarakat sangat
signifikan. Dibutuhkan metode yang
cepat, tepat dan aman agar
permasalahan yang muncul dalam
transaksi pembayaran dapat diatasi.
Kota Medan adalah salah satu
kota metropolitan di Indonesia. Kota
Medan merupakan salah satu pintu
gerbang arus perdagangan bebas. Kota
Medan juga merupakan pusat segala
sektor yang dinamis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
Kota Medan ikut terimbas oleh
kemajuan teknologi dan akselerasi di
segala bidang. Free trade yang akan
dimulai Desember 2015 ini berupa
ASEAN Economic Community (AEC)
atau Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) juga merupakan salah satu
tantangan yang akan di dihadapi oleh
masyarakat Kota Medan. Masyarakat
harus siap bersaing dengan negara
ASEAN lainnya baik dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan
penggunaan teknologi seperti
penggunaan alat transaksi pembayaran
nontunai seperti e-money. Sehingga
transaksi dapat berjalan lancar, aman
dan praktis dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat dan dalam
menghadapi free trade di Kota Medan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengalihan alat
transaksi pembayaran tunai (cash)
ke nontunai (e-money) dapat
mempermudah masyarakat Kota
Medan dalam melakukan tranksasi
pembayaran di segala jenis aktivitas
2 Bagaimanakah efektivitas dan
efisiensi penggunaan e-money dapat
menghandel problema masyarakat di
bidang alat transaksi pembayaran
modern berbasis teknologi.
3 Bagaimanakah Pemko Medan dapat
menciptakan Medan less cash
society dan membantu berkurangnya
peredaran uang tunai (cash) di Kota
Medan.
4 Bagaimanakah Pemko Medan
melayani masyarakat menggunakan
transaksi nontunai e-money sehingga
mengetahui perkembangan ilmu dan
teknologi yang mempermudah
pembayaran dalam transaksi ragam
jenis.
5 Bagaimanakah e-money dapat
melayani masyarakat Kota Medan
menghadapi transaksi permbayaran
dan perdagangan dalam free trade
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mempermudah masyarakat
Kota Medan dalam melakukan
transaksi di berbagai jenis aktivitas
kehidupan sehari-hari (contoh: saat
berbelanja, membayar tagihan listrik
dan telepon, pembayaran di SPBU,
pembayaran uang berobat di rumah
sakit dan lainnya)
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
44
2. Untuk menciptakan efektivitas dan
efisienssi pembayaran secara
praktis, mudah dan bebas dari
tindakan kejahatan.
3. Menciptakan Kota Medan yang less
cash society dan membantu
pemerintah mengurangi jumlah uang
tunai (cash) beredar.
4. Mempermudah masyarakat dalam
penguasaan ilmu dan teknologi
dalam bertransaksi secara praktis
dengan alat pembayaran modern.
5. Membantu masyarakat Kota Medan
dalam menghadapi free trade dan
dapat bersaing dengan negara
ASEAN lainnya dalam
memperlancar transaksi pembayaran
dan perdagangan.
1.4 Kerangka Teori
1.4.1 Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran merupakan
tata-cara atau prosedur yang saling
berkaitan dalam pemindahan sejumlah
nilai uang (alat pembayaran) dari satu
pihak (pembayar) ke pihak lain
(penerima dana) yang terjadi karena
adanya transaksi ekonomi. Secara
sederhana diilustrasikan dalam gambar
berikut.
Bagan 1. Alur Sistem Pembayaran secara Sederhana
Dari ilustrasi diatas tampak
bahwasanya pada saat pembeli
membelajakan uangnya untuk membeli
barang ataupun jasa kepada penjual
terjadi perpindahan nilai uang dari
pembeli kepada penjual karena adanya
transaksi jual beli.
Menurut UU No.23/1999 tentang
Bank Indonesia pasal 1 ayat 6,
menyatakan bahwa sistem pembayaran
adalah “Sistem yang mencakup
seperangkat aturan, lembaga dan
mekanisme yang digunakan untuk
melaksanakan pemindahan dana guna
memenuhi suatu kewajiban yang
timbul dari suatu kegiatan ekonomi ”.
Berdasarkan pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa sistem
pembayaran adalah tata-cara atau
prosedur yang mencakup seperangkat
aturan, lembaga dan mekanisme saling
berkaitan dalam pemindahan sejumlah
nilai uang (alat pembayaran) dari satu
pihak ke pihak lain yang terjadi karena
adanya transaksi ekonomi. Media yang
digunakan untuk pemindahan nilai
uang tersebut sangat beragam, mulai
dari penggunaan alat pembayaran yang
sederhana sampai pada penggunaan
Pembeli Penjual
Aliran nilai pembayaran
Aliran barang dan jasa
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
45
sistem yang kompleks. Kewenangan
mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran di Indonesia
dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang
dituangkan dalam Undang Undang
Bank Indonesia.
Gambar 8. Bank Indonesia sebagai Pengatur dan
Penjaga Kelancaran Sistem Pembayaran di Indonesia
Dalam menjalankan mandat
tersebut, Bank Indonesia mengacu pada
empat prinsip kebijakan sistem
pembayaran, yakni keamanan,
efisiensi, kesetaraan akses dan
perlindungan konsumen.
Bagan 2. Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran
Aman berarti segala risiko dalam
sistem pembayaran seperti risiko
likuiditas, risiko kredit, risiko fraud
harus dapat dikelola dan dimitigasi
dengan baik oleh setiap
penyelenggaraan sistem
pembayaran.
Prinsip efisiensi menekankan bahwa
penyelanggaran sistem pembayaran
harus dapat digunakan secara luas
sehingga biaya yang ditanggung
masyarakat akan lebih murah karena
meningkatnya skala ekonomi.
Kewajiban Efisiensi
Aman
4 Prinsip
Kebijakan
Sistem
Kesetaraan
Akses
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
46
Kemudian prinsip kesetaraan akses
yang mengandung arti bahwa Bank
Indonesia tidak menginginkan
adanya praktek monopoli pada
penyelenggaraan suatu sistem yang
dapat menghambat pemain lain
untuk masuk.
Terakhir adalah kewajiban seluruh
penyelenggara sistem pembayaran
untuk memperhatikan aspek-aspek
perlindungan konsumen.
Sementara itu dalam kaitannya
sebagai lembaga yang melakukan
pengedaran uang, kelancaran sistem
pembayaran diejawantahkan dengan
terjaganya jumlah uang tunai yang
beredar di masyarakat dan dalam
kondisi yang layak edar atau biasa
disebut clean money policy.
Berikut ini di jelaskan tentang
komponen dalam sistem pembayaran
Bagan 3. Komponen Sistem Pembayaran
Regulator berwenang mengatur
aturan main, ketentuan, dan
kebijakan yang mengikat seluruh
komponen sistem pembayaran.
Penyelenggara adalah lembaga yang
memastikan penyelesaian akhir dari
seluruh transaksi yang terjadi di
penggunanya.
Infrastruktur adalah sarana fisik
yang mendukung operasional sistem
pembayaran.
Instrumen adalah alat pembayaran
baik tunai maupun non-tunai yang
disepakati oleh para pengguna
dalam melakukan transaksi.
Pengguna adalah konsumen yang
memanfaatkan sistem pembayaran.
1.4.2 Sistem Pembayaran Tunai
Pembayaran tunai atau yang
biasa disebut dengan pembayaran cash,
merupakan pembayaran atas harga
barang atau jasa secara tunai, dimana
pihak pembeli menyerahkan uang
sebagai bukti pembayaran sebesar
harga barang yang dibeli bersamaan
dengan surat pesanan.
Pembayaran tunai ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan uang
tunai (cash). Instrumen pembayaran
tunai adalah uang kartal yang terdiri
dari uang kertas dan uang logam. Uang
kartal masih memainkan peran penting
khususnya untuk transaksi bernilai
kecil.
Gambar 9. Uang Kertas
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
47
Gambar 10. Uang Logam
Namun patut diketahui bahwa
pemakaian uang kartal memiliki
kendala dalam hal efisiensi. Hal itu
bisa terjadi karena biaya pengadaan
dan pengelolaan (cash handling)
terbilang mahal. Hal itu belum lagi
memperhitungkan inefisiensi dalam
waktu pembayaran. Misalnya, ketika
kita menunggu melakukan pembayaran
di loket pembayaran yang relatif
memakan waktu cukup lama karena
antrian yang panjang .Melakukan
transaksi dalam jumlah besar juga
mengundang risiko seperti pencurian,
perampokan dan pemalsuan uang.
1.4.3 Sistem Pembayaran Nontunai
Instrumen yang digunakan
berupa alat pembayaran menggunakan
kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota
Debet, maupun uang elektronik (e-
money). Pembayaran non tunai adalah
pembayaran yang dilakukan dengan
cara:
1. Bayar dimuka yaitu pembayaran
harga sebelum barang diterima atau
sebelum barang ada.
2. Bayar dibelakang, yaitu
pembayaran yang dilakukan dalam
jangka waktu tertentu setelah barang
diterima.
3. COD (cash on delivery), dimana
pembayaran dilakukan pada waktu
barang diserahkan pada pembeli,
dan ada pula yang pembayaran
dilakukan pada waktu dokumen tiba.
Instrumen pembayaran non tunai
dapat dibagi atas alat pembayaran non
tunai dengan media kertas, seperti cek,
bilyet giro, wesel, serta alat
pembayaran non tunai dengan media
kartu (plastic money) seperti: kartu
kredit, kartu debit, kartu ATM, e-
money (uang elektronik) dan lainnya.
Transaksi pembayaran nontunai
dengan nilai besar diselenggarakan
Bank Indonesia melalui sistem BI-
RTGS (Real Time Gross Settlement)
dan Sistem Kliring. Sebagai informasi,
sistem BI-RTGS adalah muara seluruh
penyelesaian transaksi keuangan di
Indonesia. Hampir 95 persen transaksi
keuangan nasional bernilai besar dan
bersifat urgent seperti transaksi di
Pasar Uang AntarBank (PUAB),
transaksi di bursa saham, transaksi
pemerintah, transaksi valuta asing
(valas) serta settlement hasil kliring
dilakukan melalui sistem BI-RTGS.
Gambar 11. Kartu Kredit
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
48
Gambar 12. Kartu ATM
Gambar 13. Cek
Gambar 14. Bilyet Giro
Gambar 15. Uang Elektronik (E-Money)
Keterlibatan fungsi uang
hampir menguasai semua segi
kehidupan manusia. Pemenuhan
kebutuhan serta keinginan manusia
tidak bisa lepas dari peranan uang
sebagai alat tukar yang kemudian
membuat nilai uang itu sendiri lebih
besar dibanding nilai nominal
yang tertera diatasnya.
Alasan inilah yang mungkin
menjadi latar belakang maraknya
tindak pencurian uang baik itu yang
sifatnya konvensional (pencopetan,
perampokan nasabah, pembobolan
mesin ATM) maupun digital
(scamming, carding, freud, tele-
phising). Untuk itu pemerintah maupun
lembaga-lembaga keuangan lain
melakukan berbagai usaha untuk
menghindari terjadinya tindak kriminal
tersebut salah satunya adalah
dengan menawarkan kemudahan
transaksi melalui internet atau biasa
kita kenal dengan istilah e-banking. E-
banking adalah:Electronic money is a
digital equivalent of cash, stored on an
electronic device or remotely at a
server. One common type of e-money is
the „electronic purse‟, where
users store relatively small amounts of
money on their payment card or other
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
49
smart card, to use for making small
payments.
(sumber: http://ec.europa.eu/finance/pa
yments/emoney/index_en.htm)
1.4.4 National Payment Gateway
(NPG)
National payment gateway
(NPG) atau gerbang pembayaran
nasional adalah sistem di bawah
pengelolaan Bank Indonesia yang
menyatukan dan mendukung pelayanan
nasabah bank-bank nasional, termasuk
pelayanan e-commerce.
Implementasi dari national
payment gateway (NPG) adalah
pembayaran baik antar nasabah di
dalam negeri maupun dengan nasabah
luar negeri melalui ATM, mobile
phone, maupun internet di semua bank
yang menjadi anggota NPG dapat
dilakukan secara real time. Regulasi
dalam penggunaan sistem ini diatur
oleh Asosiasi Sistem Pembayaran
Indonesia (ASPI).
Gambar 16. Bank
NPG merupakan salah satu
strategi Bank Indonesia sebagai bank
sentral dalam menghadapi krisis global
yang berasal dari negara-negara Uni
Eropa. Salah satu strategi yang
dimaksud yaitu Bank Indonesia akan
meningkatkan efisiensi, intermediasi,
dan menyiapkan ketahanan perbankan
nasional dalam menghadapi persaingan
bebas sehingga bisa meningkatkan
daya saing.
Upaya meningkatkan daya saing
juga dilakukan dengan meningkatkan
efisiensi pembayaran. Pemerintah
melalui NPG akan menggabungkan
pembayaran baik yang nasional
maupun luar negeri dimana semua
pembayaran baik ATM, mobile phone,
maupun internet akan menjadi satu.
NPG juga direalisasikan dalam upaya
menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) pada tahun 2015, dimana
kegiatan pembayaran antar negara Asia
lebih terjangkau.
Bank Indonesia akan menunjuk
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia
(ASPI) sebagai Self Regulatory
Organization (SRO) industri
pembayaran untuk melakukan kajian.
Aturan NPG di Indonesia akan
mengikuti aturan secara global dengan
melihat bentuk NPG di negara-negara
lain seperti Malaysia, Singapura dan
Thailand. Pembentukan NPG
diharapkan agar transaksi menjadi lebih
mudah, aman, dan biaya yang lebih
murah.
Menurut pejabat ASPI, NPG di
Indonesia akan meniru konsep China
UnionPay. NPG bisa dijalankan oleh
semua perusahaan switching ATM di
Indonesia. Ada 3 (tiga) fungsi yang
harus dimiliki perusahaan switching,
yaitu Pertama, sebagai principal yang
bertugas menentukan aturan main
seperti standar layanan, model bisnis
dan sistem. Kedua, menjalankan fungsi
kliring atau pertukaran informasi.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
50
Ketiga, fungsi settlement atau bisa
menangani penyelesaian pembayaran.
Principal baru akan dibentuk
untuk menjalankan NPG ini,
kemungkinan di bawah BI atau ASPI.
Ada 2 (dua) cara pembentukan
principal, pertama melebur semua
perusahaan switching menjadi 1 (satu)
perusahaan saja seperti Malaysian
Electronic Payment System Sdn Bhd.
Kedua, membentuk principal baru
tanpa melebur semua perusahaan
switching seperti China UnionPay.
Cara terakhir inilah yang dipilih.
Seperti layaknya Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia (BRTI),
principal ini akan menyatukan semua
standar yang saat ini dimiliki masing-
masing oleh perusahaan switching di
Indonesia.
Bagan 4. Payment Gateway Flow
Payment gateway yang sukses
harus ada kerjasama antara pihak
telekomunikasi dan perbankan. Uang
nasabah yang ditempatkan di bank pun
harus atas nama pribadi nasabah
tersebut, tidak bisa atas nama
perusahaan telekomunikasi. Di
Indonesia, hal itu bisa dilihat dari
adanya Giro Wajib Minimum (GWM)
dan Lembaga Penjaminan Simpanan
(LPS).
1.4.5 E-Money
E-Money atau Uang elektronik
(atau uang digital) adalah uang yang
digunakan dalam transaksi Internet
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
51
dengan cara elektronik. Atau alat
pembayaran dalam bentuk elektronik
dimana nilai uangnya disimpan dalam
media elektronik tertentu. Biasanya,
transaksi ini melibatkan penggunaan
jaringan komputer (seperti internet dan
sistem penyimpanan harga digital).
Electronic funds transfer (EFT) adalah
sebuah contoh uang elektronik.
Menurut Bank Indonesia e-money
adalah segala bentuk jenis uang yang
dapat diakses secara online dan
tersimpan di sebuah server atau kartu
chip (microchip di dalam kartu ATM,
kartu kredit dan lain sebagainya).
Benda yang masuk dalam kategori
"uang modern" ini dapat dipergunakan
untuk segala macam kebutuhan
transaksi termasuk pembayaran,
tagihan kartu kredit, pembayaran
asuransi hingga penarikan uang secara
tunai.
Uang elektronik memiliki nilai
tersimpan (stored-value) atau prabayar
(prepaid) dimana sejumlah nilai uang
disimpan dalam suatu media elektronis
yang dimiliki seseorang. Nilai uang
dalam e-money akan berkurang pada
saat konsumen menggunakannya untuk
pembayaran. E-money dapat digunakan
untuk berbagai macam jenis
pembayaran (multi purpose) dan
berbeda dengan instrumen single
purpose seperti kartu telepon.
Uang elektronik merupakan
bidang yang menarik dalam kriptografi
(lihat, hasil kerja David Chaum),
penggunaan uang digital sampai
sekarang masih dalam skala-kecil. Satu
kesuksesan yang jarang adalah kartu
Octopus Hong Kong, yang dimulai
sebagai sistem pembayaran transit dan
telah tumbuh menjadi sistem uang kas
yang banyak digunakan umum. Sukses
lainnya adalah jaringan Interac Kanada,
yang pada tahun 2000, telah melewati
pembayaran uang tunai dalam bidang
retail di Kanada.
Kriteria E-Money (Uang Elektronik)
Sebagai instrumen pembayaran, uang
elektronik memiliki kriteria sebagai
berikut:
1. Diterbitkan atas dasar nilai uang
yang disetor terlebih dahulu oleh
pemegang kepada penerbit;
2. Nilai uang disimpan secara
elektronik dalam suatu media seperti
server atau chip;
3. Digunakan sebagai alat pembayaran
kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektronik
tersebut; dan
4. Nilai uang elektronik yang disetor
oleh pemegang dan dikelola oleh
penerbit bukan merupakan simpanan
sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur
mengenai perbankan.
Secara teknis, e-money (uang
elektronik) dapat menjadi sebuah mata
uang yang independen, seperti e-gold
atau seperti Euro sebelum tender legal
Eura diperkenalkan pada 2002. Sistem
moneter Ripple adalah sebuah projek
terdistribusi uang elektronik yang
bebas dari mata uang.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
52
Perbedaan dengan APMK
Perbedaan mendasar antara e-
money (uang elektronik) dengan Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK) adalah uang elektronik
bersifat prabayar (prepaid) sedangkan
APMK bersifat akses.
Prabayar / prepaid:
Nilai uang telah tercatat dalam
instrumen e-money atau sering
disebut stored value
Dana yang tercatat dalam e-money
sepenuhnya berada dalam
penguasaan konsumen
Pada saat transaksi, perpindahan
dana dalam bentuk electronic value
dari kartu e-money milik konsumen
kepada terminal merchant dapat
dilakukan secara off-line, dalam hal
verifikasi cukup dilakukan pada
level merchant (point of sale) tanpa
harus on-line ke komputer issuer
Akses (APMK):
Tidak ada pencatatan dana pada
instrumen kartu
Dana sepenuhnya berada dalam
pengelolaan bank sepanjang belum
ada otorisasi dari nasabah untuk
melakukan pembayaran
Pada saat transaksi, instrumen kartu
digunakan untuk melakukan akses
secara on-line ke komputer issuer
untuk mendapatkan otorisasi
melakukan pembayaran atas beban
rekening nasabah, baik berupa
rekening simpanan (kartu debet)
maupun rekening pinjaman (kartu
kredit). Setelah di-otorisasi oleh
issuer, rekening nasabah kemudian
akan langsung di debet. Dengan
demikian pembayaran menggunakan
kartu kredit dan kartu debet
mensyaratkan adanya komunikasi
on-line ke komputer issuer
Berikut ini adalah contoh dari produk E-Money
Gambar 17. Ragam Produk E-Money di Indonesia
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
53
Dengan menggunakan uang elektronik,
maka baik konsumen maupun merchant
akan semakin dimudahkan karena
selain transaksi keuangan dapat
dilakukan dengan cepat dan efisien,
juga dapat membantu merchant untuk
mengatur uang tunai yang tersedia di
outletnya. Dengan penggunaan uang
elektronik, maka resiko terjadinya
tindak kejahatan juga akan semakin
kecil karena jumlah uang tunai yang
terbatas.
Pelaku bisnis keuangan banyak
yang telah meluncurkan berbagai
macam aplikasi berbasis mobile e-
money guna memberikan kemudahan
bagi masyarakat saat melakukan
transaksi dengan hanya menggunakan
perangkat selulernya.
Beberapa provider yang telah
mengeluarkan aplikasi ini diantaranya
adalah Doku Wallet, Paypal, Tmoney,
TapCash dari BNI, Mega Cash dari
Bank Mega, BRIZZI dari BRI, BBM
Money dari Bank Permata, Rekening
Ponsel dari CIMB Niaga, Nobu e-
Money dari Bank Nobu, Dompetku
dari Indosat, XL Tunai dari XL Axiata,
Flexy Cash dari Telkom, Skye Card
dari Sky Mobile Money, FinChannel
dari Finnet Indonesia, MYNT dari
Artajasa, Flazz dari BCA dan banyak
lagi lainnya.
Bank Indonesia memang pada
saat ini masih terus mensosialisasikan
penggunaan uang elektronik nontunai
di masyarakat. Selain memudahkan
dalam melakukan setiap transaksi
perbankan, penggunaan uang
elektronik untuk transaksi juga dinilai
jauh lebih aman daripada dengan
menggunakan uang tunai.
Manfaat dari e-money di era
digital ini sangat kompleks, dimana
hampir semua kegiatan bisnis maupun
transaksi dapat dilakukan secara online.
Dengan menggunakan uang elektronik
tentu apa pun jenis transaksi yang
dilakukan akan jauh lebih mudah dan
cepat. Seperti kartu ATM yang sering
kita pergunakan untuk menarik dana
tunai atau pun kartu kredit untuk
berbelanja, kartu-kartu tersebut
merupakan bagian dari produk e-
money atau produk uang elektronik
yang secara legalitas diakui oleh BI
untuk dipergunakan di masyarakat luas.
1.4.6 Free Trade
Perdagangan bebas adalah
kebijakan di mana pemerintah tidak
melakukan diskriminasi terhadap impor
atau ekspor. AFTA yang merupakan
akronim dari ASEAN Free Trade Area
sejatinya merupakan kesepakatan dari
negara – negara di ASEAN untuk
membentuk sebuah kawasan bebas
perdagangan. Tujuannya agar bisa
meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan ASEAN di dunia.
Harapannya, jika AFTA ini sukses,
ASEAN bisa menjadi kawasan basis
produksi di dunia seperti yang sudah
ada sekarang ini yaitu China. Perjanjian
perdagangan bebas AFTA dicetuskan
ketika terjadi pertemuan tingkat Kepala
Negara ASEAN atau SEAN summit
ke-4, yang dilakukan pada tahun 1992.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
54
Pada pertemuan itu kemudian
para kepala negara mengumumkan
akan membentuk sebuah kawasan
perdagangan bebas di ASEAN dalam
jangka waktu 15 Tahun. Jika dihitung
seharusnya akan efektif berjalan secara
penuh pada tahun 2007. Namun
kenyataanya, AFTA ini akan aktif pada
tahun 2015, 22 tahun kemudian.
Gambar 18. MEA Sudah di Depan Kita
ASEAN Free Trade Agreement
(AFTA), yang telah dirajut oleh
sepuluh negara ASEAN untuk
meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan dan menjadikan ASEAN
sebagai basis produksi dunia melalui
ASEAN Economic Community (AEC).
Gambarannya adalah AEC akan lebih
bicara tentang orang-orangnya,
termasuk sumber daya manusia dan
layanannya, sedangkan AFTA lebih
pada produk-produk dalam kawasan.
Mewujudkan AFTA disepakatilah
skema Common Effective Preferential
Tarif Scheme – CEPT) yakni melalui
penurunan tarif hingga menjadi 0-5
persen, penghapusan pembatasan
kuantitatif dan hambatan non tarif
lainnya.
Gambar 19. Masyarakat Ekonomi Asean
ASEAN Economic Community
(AEC) akan dimulai pada tanggal 31
Desember 2015 nanti, yang berarti kita
akan segera memasuki pasar tunggal
dan basis produksi regional. Penerapan
AFTA guna meningkatkan
perdagangan antar anggota memiliki
persyaratan produk yang harus
dipenuhi yaitu:
a) Produk yang bersangkutan harus
sudah masuk dalam Inclusion List
(IL) dari negara eksportir maupun
importir.
b) Produk tersebut harus mempunyai
program penurunan tarif yang
disetujui oleh Dewan AFTA (AFTA
Council);
c) Produk tersebut harus memenuhi
persyaratan kandungan lokal 40%.
Suatu produk dianggap berasal
dari negara anggota ASEAN apabila
paling sedikit 40% dari kandungan
bahan didalamnya berasal dari negara
anggota ASEAN. AFTA diberlakukan
secara penuh untuk negara ASEAN-6
sejak 1 Januari 2002 dengan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
55
fleksibilitas (terhadap produk-produk
tertentu tarifnya masih diperkenankan
lebih dari 0-5%). Target tersebut
diterapkan untuk negara ASEAN-6
sedangkan untuk negara baru : Vietnam
(2006); Laos dan Myanmar (2008); dan
Kamboja (2010). Empat pilar dari
ASEAN Economic Community yang
akan dihadapi oleh masyarakat ASEAN
termasuk Indonesia, yaitu:
Bagan 5. 4 Pilar Asean Economic Community (AEC)
Visi dari Masyarakat Ekonomi
ASEAN adalah realisasi tujuan akhir
dari integrasi ekonomi yang dianut
dalam ASEAN Vision 2020 yaitu untuk
mengubah ASEAN menjadi daerah
dengan perdagangan bebas barang,
jasa, investasi, tenaga kerja terampil
dan aliran modal yang lebih bebas.
Karateristik utama Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) adalah pasar
dan basis produksi tunggal, kawasan
ekonomi yang kompetitif, wilayah
pembangunan ekonomi yang merata,
daerah terintegrasi penuh dalam
ekonomi global.
1. 5 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam
menyusun karya ilmiah ini adalah
observasi langsung (penelitian secara
langsung) di lapangan (Kota Medan)
dan telaah pustaka dari berbagai
sumber. Sumber tersebut meliputi
media cetak dan elektronik seperti
buku, koran, internet, televisi.
Pengumpulan data dilakukan
secara terpadu dan sistematis serta
berisikan penjelasan faktual berupa
data-data permasalahan yang terdapat
lansung di lapangan. Penulisan
dilakukan secara rinci beserta dengan
gambar aktual yang berada di
masyarakat. Penelitian juga dilakukan
berdasarkan pengamatan sehari-hari
oleh penulis kepada sejumlah sampel.
Penjelasan tentang latar
belakang masalah yang yakni mahalnya
cost dalam mencetak uang dibutuhkan
oleh Bank Indonesia (BI), inefisiensi
dalam waktu pembayaran transaksi
tertentu. Contoh: ketika melakukan
pembayaran di SPBU dan loket
pembayaran yang relatif lama karena
antrian yang panjang, Melakukan
transaksi dalam jumlah yang besar
mengundang resiko: pencurian,
perampokan dan pemalsuan uang, uang
kertas dan logam (kartal) yang
mengandung bakteri dan menimbulkan
penyakit, kesiapan Kota Medan
menghadapi persaingan dalam free
trade. Pengelolaan data yang sudah ada
tersebut diklasifikasikan ke dalam data
matang yang merupakan data yang
bersumber dari penelitian dan observasi
langsung di lapangan.
Berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan, dianalisis secara tepat
sesuai dengan urutan sistematis dan
diuraikan mulai dari pemaparan latar
belakang masalah, rumusan masalah,
maksud dan tujuan, kerangka teori,
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
56
metode penulisan, identifikasi
masalah, analisis masalah, data
penunjang, kesimpulan dan
rekomendasi. Pengumpulan data dan
informasi juga diperoleh dari berbagai
sumber yang bisa dipercaya dan teruji
kebenarannya secara faktual
berdasarkan data dilapangan.
Permasalahan juga merupakan
permasalah yang dialami oleh penulis.
Sehingga dapat mengambarkan situasi
yang benar-benar rill di lapangan. Serta
menganalisis dan menarik kesimpulan
dan memberi solusi atau alternatif
dalam menghadapinya.
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang dipaparkan diatas, maka
penulis mengidentifikasi beberapa
masalah yang dihadapi antara lain
sebagai berikut:
1. Ditemukannya kelemahan
melakukan transaksi pembayaran
tunai yang jumlahnya besar tidak
praktis, mudah dan
aman/mengundang kejahatan (tidak
efisien dan efektif).
2. Belum maksimalnya penciptaan less
cash society untuk mengurangi
peredaran uang tunai (cash) di Kota
Medan.
3. Masyarakat belum maksimal
menggunakan alat pembayaran
nontunai seperti e-money dalam
perkembangan ilmu dan teknologi
yang mempermudah pembayaran
dalam transaksi segala jenis.
4. Timbulnya penyakit dari uang kertas
dan logam akibat perputaran uang
dari tangan ke tangan lain.
5. Kesulitan dalam pengembalian uang
yang nominalnya kecil/pecahan.
6. Kelemahan dalam menghadapi
transaksi permbayaran dan
perdagangan dalam free trade
seperti ASEAN Economic
Community akhir desember 2015
dibanding dengan negara ASEAN
lainya.
2.2 Analisis Masalah
Berdasarkan data-data dan
observasi/penelitian yang dilakukan,
maka ditemukan kelemahan-kelemahan
yang merupakan sumber permasalahan
yakni:
1. Problema yang muncul adalah
ditemukannya ketidakefisienan dan
ketidakefektivan dalam melakukan
transaksi tunai yang jumlahnya
besar sehingga setelah dianalisis,
pengalihan dari alat transaksi tunai
(cash) ke alat transaksi nontunai (e-
money) dapat dijadikan solusi yang
praktis, mudah dan aman.
2. Fenomena belum masksimalnya
penciptaan less cash society untuk
mengurangi peredaran uang tunai
(cash) di Kota Medan dapat diatasi
dengan membuat kebijakan
penciptaan uang nontunai (e-money)
dan memberikan sosialisasi
penggunaan uang tersebut kepada
masyarakat.
3. Masalah penarikan uang kas yang
beredar, Pemko Medan dapat
bekerja sama dengan Bank
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
57
Indonesia, bank komersial agar
dapat tercipta Medan less cash
society serta adanya kontrol dari
seluruh komponen
4. Adanya kerjasama dari seluruh
komponen dan instansi terkait
dengan pengeluaran e-money, maka
permerintah dapat mempermudah
akses untuk masyarakat untuk
mengetahui dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam transaksi pembayaran.
5. Pemerintah melakukan negosiasi
dengan pemeritah pusat, BI dan
National Payment Gateway (NPG)
sebagai sistem di bawah
pengelolaan Bank Indonesia yang
menyatukan dan mendukung
pelayanan nasabah bank-bank
nasional, termasuk pelayanan e-
commerce serta pembayaran baik
antar nasabah di dalam negeri
maupun dengan luar negeri.
6. Adanya penciptaan alat transaksi
nontunai (e-money) yang praktis,
masyarakat Kota Medan akan
mampu bersaing dengan anggota
negara ASEAN lainnya dalam
melakukan transaksi pembayaran
dan perdagangan menghadapi
ASEAN Economic Community.
7. Konversi cash ke e-money akan
mengurangi penyebaran bakteri
pada uang dan proses pengembalian
uang pecahan akan sesuai
nominalnya.
8. Pengalihan cash ke e-money dapat
dijadikan dasar dalam menciptakan
keamanan dan kepraktisan dalam
bertransaksi di manapun dan
kapanpun sehingga dapat
mengurangi tindak kejahatan dan
dapat mengefisienkan waktu bagi
pengguna.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan ditemukan permasalahan
yang rill di lapangan sehingga
penggagas menawarkan alternatif
pemecahan berupa pengalihan/konversi
dari cash ke e–money sebagai solusi
cerdas dalam menciptakan Kota Medan
yang mengetahui ilmu dan teknologi
dalam bertransaksi dan siap
menyongsong perdagangan bebas serta
demi terciptanya Medan Less Cash
Society.
Bagan 6. Tahapan Program Pengalihan Cash Ke E-
Money
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
58
2.3 Data Penunjang
Data penunjang dalam
implementasi dari gagasan tersebut
diatas, yakni pengkonversian dari cash
ke e-money sebagai alat pembayaran
yang paktis dan aman bagi masyarakat
Kota Medan adalah meliputi
keuntungan yang didapat dari hal-hal
berikut ini:
Seiring dengan perkembangan
zaman, uang tunai mulai semakin
berkurang penggunaannya.
Pengenalan internet, bank online,
kartu debit, dan pembayaran
online, dan bisnis internet, uang
kertas menjadi sebuah barang
masa lalu.
Bank-bank sekarang menawarkan
jasa di mana customer dapat
mentransfer dana, saham yang
dibeli, menyumbang ke rencana
pensiun mereka (seperti RRSP
Kanada) dan menawarkan
berbagai variasi jasa lainnya tanpa
harus menggunakan uang tunai
atau cek. Pelanggan tidak harus
menunggu barisan, dan ini
menciptakan linkungan yang
bebas-repot.
Kartu debit dan pembayaran
online membuat transfer dana
secara langsung dari seorang
individu ke account bisnis, tanpa
uang kertas. Ini memberikan
kepraktisan yang besar bagi
banyak orang dan juga bisnis.
Penggunaan uang elektronik
sebagai alat pembayaran dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan kemudahan dan
kecepatan dalam melakukan
transaksi transaksi pembayaran
tanpa perlu membawa uang tunai.
2. Tidak lagi menerima uang
kembalian dalam bentuk barang
(seperti permen) akibat padagang
tidak mempunyai uang kembalian
bernilai kecil (receh).
3. Sangat applicable untuk transaksi
massal yang nilainya kecil namun
frekuensinya tinggi, seperti:
transportasi, parkir, tol, fast food,
dan lainnya.
Uang tunai yang selama ini kita
pakai sebagai alat pembayaran
sebenarnya memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya adalah :
1. Biaya yang besar
Pengelolaan uang rupiah meliputi
perencanaan, pencetakan, pengeluaran,
peredaran, pencabutan dan penarikan,
serta pemusnahan oleh BI. Semua itu
membutuhkan biaya yang sangat besar.
2. Kerepotan dalam bertransaksi
Harus menyediakan uang untuk
kembalian
Harus antri karena waktu transaksi
lama dan tidak bisa sama
3. Tidak tercatat
Memberi peluang kepada
penggunaan untuk tindakan kriminal
(pencurian, perampokan, dan
pencucian uang)
Perencanaan ekonomi kurang akurat
karena ada banyak transaksi yang
tidak tercatat (shadow economy).
Sebagai alat tukar baru, uang
jenis ini memiliki beberapa kelebihan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
59
dibandingkan dengan uang kertas
konvensional. Pemerintah mempunyai
tujuan mengapa kita disarankan untuk
menggunakan e-money (uang
elektronik) adalah :
1. Efisiensi transaksi dan cash
handling cost
Efesiensi yang di maksud adalah
berupa kemudahan dalam bertransaksi.
Soalnya, jual-beli dengan uang tunai
sering ribet apalagi jika berhubungan
dengan uang kembali.
2. Meminimalisasi fraud uang palsu
E-Money dapat meminimalisasi
peredaran uang palsu, juga bisa
menekan angka kriminalitas karena kita
tidak perlu kemana-mana membawa
uang tunai.
3. Aspek kesehatan
Dengan kata lain bahwa uang
elektronik lebih “sehat”. Ini satu hal
yang sering disepelekan dan juga tidak
pernah kita sadari kalau banyak bakteri
yang tertinggal di uang tunai. Terutama
uang yang berbentuk kertas. Sedangkan
kalau kita menggunakan uang
elektronik, biasanya jarang berpindah-
pindah tangan.
Sejak diresmikan pada 14
Agustus 2014 lalu, Pemerintah lewat
Bank Indonesia sedang gencar
mensosialisasikan Gerakan Nasional
Non Tunai (GNNT). Definisi dari
GNNT adalah gerakan nasional
mendorong masyarakat menggunakan
sistem pembayaran dan instrumen
pembayaran nontunai dalam
melakukan transaksi pembayaran.
Adapun salah satu upayanya
adalah mendorong masyarakat untuk
menggunakan alat transaksi nontunai
seperti kartu kredit/debit dan uang
elektronik pada saat berbelanja ataupun
melakukan transaksi lewat mesin
ATM. Program ini diluncurkan karena
melihat bahwa transaksi notunai masih
rendah di Indonesia. Padahal transaksi
non tunai lebih praktis, efisien, mudah,
bahkan mendukung perekonomian
melalui peningkatan kecepatan
peredaran uang (velocity of money).
Selain juga lebih aman dan
meminimalisir angka kriminalitas
karena masyarakat tidak lagi
bertransaksi dengan uang tunai dalam
beraktivitas sehari-hari.
Gambar 20. Gerakan Nasional Nontunai
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
60
Gambar 21, 22, 23:Perampokan akibat banyaknya uang tunai, Pengembalian uang yang membuat rugi dan Antrian
panjang yang menghabiskan waktu
Gambar 24, 25, 26: Uang yang mengandung bakteri, Konversi cash ke e-money dalam bertransaksi yang aman dan
praktis, Contoh e-money dalam bentuk kartu
Gambar 27,28: Pembayaran e-toll yang praktis, Konsumen menggunakan e-money dalam berbelanja secara aman.
Bagan 7. Contoh Implementasi di Kota Medan
Pemko Medan bekerja sama dengan
Bank Indonesia dan bank komersial
dan melalui National Payment
Gateway untuk menerbitkan
penggunaan e-money (melakukan
transaksi pembayaran di Kota Medan,
nasional dan luar negeri)
Konversi dari
Cash ke
E-Money
Masyarakat Memperoleh
sosialisasi langsung dari
Pemko Medan maupun dari
media cetak ataupun
elektronik tentang masalah
dan kelemahan pengunaan
cash. Keuntungan serta
manfaat dari penggunaan
dari e-money
CONTOH PENGAPLIKASIAN DI KOTA MEDAN
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
61
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penemuan fenomena
dan kelemahan serta hasil analisis,
maka dapat disimpulkan bahwa
konversi (pengalihan) dari uang tunai
(cash) ke alat transaksi nontunai (e-
money) adalah program yang tepat
sasaran dan mendatangkan banyak
manfaat untuk diimplementasikan
secara rill di Pemko Medan.
Kelemahan-kelemahan dalam
bertransaksi tunai (cash) dapat diatasi
seefektif dan seefisien mungkin dengan
gagasan ini, sehingga seluruh
permasalahan dapat diatasi secara
terintegrasi.
3.2 Rekomendasi
1. Agar Pemko Medan
mempertimbangkan gagasan ini
sehingga pengalihan dalam dari alat
transaksi tunai (cash) ke e-money
berjalan aman, efektif dan efisien.
Mengkonversi segala jenis aktivitas
transaksi yang berhubungan dengan
transaksi keuangan menjadi ke
pembayaran nontunai e-money,
seperti membayar listik dan telepon,
membayar bbm di SPBU, membayar
biaya rumah sakit, berbelanja,
membayar uang kuliah, dan lainya.
2. Agar seluruh kalangan ikut
berpartisipasi menggalakkan Medan
less cash society (transaksi
nontunai) sehingga dapat membantu
pemerintah mengendalikan
peredaran uang tunai (kertas dan
logam).
3. Memvariasikan e- money menjadi e-
wallet. Perusahaan di Indonesia
yang menawarkan jasa e-wallet
sudah cukup banyak
bermunculan, salah satunya adalah
FasaPay yang menawarkan
kemudahan dan keamanan serta fee
transaksi yang rendah dibanding
perusahaan sejenis.
4. Konversi pembayaran transaksi di
SPBU dapat di ganti dengan nama
e-bbm (nama lain dari e-money
untuk bbm, contoh lain adalah e-toll
untuk transaksi pembayaran di toll)
dan disesuaikan dengan keperluan
tanpa mengurangi makna yang
sebenarnya dari e-money.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media
Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta:
Raja Grafindo
Persada.
Munadi, Yudhi. 2008. Media
Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Rahardja Prathama dan Mandala
Manurung. 2008. Pengantar Ilmu
Ekonomi. (Edisi Tiga). Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Sukirno, Sadono dkk. 2004. Pengantar
Bisnis. (Edisi Pertama). Jakarta:
Prenada Media.
----------------------------. 2010. Makro
Ekonomi. Teori Pengantar. (Edisi
Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
62
http://mamatumorang.blogspot.com/20
14/03/alat-pembayaran-
nontunai_19.html
http://www.berjibaku.com/2014/12/uan
g-elektronik-bank-indonesia-emoney-
sistem-pembayaran-nontunai-era-
digital.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pe
mbayaran
http://blog.cctvgaruda.com/berbekal-
rekaman-cctv-pencuri-rp-174juta-
tertangkap/
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
63
KOMBINASI INOVASI CCTV DENGAN SISTEM ELECTRONIC
TRAFFIC LAW ENFORCEMENT
(E-TLE) ATAU TILANG ELEKTRONIK DALAM TERTIB LALU
LINTAS DEMI MEWUJUDKAN MEDAN SEBAGAI KOTA CERDAS
Oleh : Hantono, SE, S.Pd, M.Si
(Dosen UNPRI dan Guru di SMP Methodist 3 Medan)
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Lalu lintas di dalam Undang-
undang No 22 tahun 2009 didefinisikan
sebagai gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang
dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas
Jalan adalah prasarana yang
diperuntukkan bagi gerak pindah
Kendaraan, orang, dan/atau barang
yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan
untuk mewujudkan lalu lintas dan
angkutan jalan yang selamat, aman,
cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman
dan efisien melalui manajemen lalu
lintas dan rekayasa lalu lintas.
Kegiatan perencanaan lalu lintas
meliputi inventarisasi dan evaluasi
tingkat pelayanan. Maksud
inventarisasi antara lain untuk
mengetahui tingkat pelayanan pada
setiap ruas jalan dan persimpangan.
Maksud tingkat pelayanan dalam
ketentuan ini adalah merupakan
kemampuan ruas jalan dan
persimpangan untuk menampung lalu
lintas dengan tetap memperhatikan
faktor kecepatan dan keselamatan
penetapan tingkat pelayanan yang
diinginkan. Dalam menentukan tingkat
pelayanan yang diinginkan dilakukan
antara lain dengan memperhatikan :
rencana umum jaringan transportasi
jalan; peranan, kapasitas, dan
karakteristik jalan, kelas jalan,
karakteristik lalu lintas, aspek
lingkungan, aspek sosial dan
ekonomi.penetapan pemecahan
permasalahan lalu lintas, penyusunan
rencana dan program pelaksanaan
perwujudannya. Maksud rencana dan
program perwujudan dalam ketentuan
ini antara lain meliputi: penentuan
tingkat pelayanan yang diinginkan pada
setiap ruas jalan dan persimpangan,
usulan aturan-aturan lalu lintas yang
akan ditetapkan pada setiap ruas jalan
dan persimpangan, usulan pengadaan
dan pemasangan serta pemeliharaan
rambu rambu lalu lintas marka jalan,
alat pemberi isyarat lalu lintas, dan alat
pengendali dan pengaman pemakai
jalan; usulan kegiatan atau tindakan
baik untuk keperluan penyusunan
usulan maupun penyuluhan kepada
masyarakat.
Untuk mengatasi masalah
tersebut, pengadaan CCTV dengan
sistem e-tilang adalah solusi yang tepat
untuk melakukan penindakan dalam
menegakkan tertib lalu lintas. Dari
permasalahan yang ada, menurut
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
64
penulis yang paling dibutuhkan
sekarang adalah meningkatkan
kesadaran tertib lalu lintas masyarakat
khusus pengendara kenderaan bermotor
di Kota Medan untuk mewujudkan
Medan Sebagai Kota Cerdas.
Metode ini yang penulis ingin
aplikasikan kepada pengendara
kenderaan bermotor sehingga nantinya
dapat meningkatkan kesadaran
pengendara bermotor dalam tertib lalu
lintas.
I.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara untuk mengatasi
tertib lalu lintas dengan
menggunakan CCTV dengan
menggunakan sistem Electronic
Traffic Law Enforcement (E-TLE)
atau tilang elektronik ?
2. Seberapa besar pengaruh CCTV
dengan menggunakan sistem
Electronic Traffic Law Enforcement
(E-TLE) atau tilang elektronik bagi
pengendera bermotor ?
3. Manfaat apa yang bisa didapatkan
dari CCTV dengan menggunakan
sistem Electronic Traffic Law
Enforcement (E-TLE) atau tilang
elektronik ?
I.3. Tujuan dan Manfaat penulisan
1.3.1. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum karya ilmiah ini
adalah memberikan gambaran
mengenai penerapan CCTV dengan
menggunakan sistem Electronic
Traffic Law Enforcement (E-TLE)
atau tilang elektronik pada
pengguna kenderaan bermotor.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara kerja CCTV
dengan menggunakan sistem
Electronic Traffic Law
Enforcement (E-TLE) atau
tilang elektronik.
2. Mengetahui pemanfaatan CCTV
dengan menggunakan sistem
Electronic Traffic Law
Enforcement (E-TLE) atau
tilang elektronik bagi
pengendara kenderaan
bermotor.
1.3.2 Manfaat Penulisan
a. Manfaat Teoritis
Karya ilmiah ini diharapkan
memiliki manfaat teoritis bagi
para pembaca, dengan membaca
karya ilmiah ini diharapkan para
pembaca mendapatkan
pengetahuan tentang CCTV
dengan menggunakan sistem
Electronic Traffic Law
Enforcement (E-TLE) atau tilang
elektronik dan manfaatnya serta
sebagai inspirasi bagi pihak
kepolisian untuk mewujudkan
tertib lalu lintas.
b. Manfaat Praktis
Karya ilmiah ini selain
diharapkan memiliki manfaat
teoritis juga diharapkan dapat
memiliki manfaat praktis dalam
upaya mengurangi pelanggaran
berlalu lintas dan mewujudkan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
65
keinginan Pemerintah Kota
Medan untuk menjadikan Kota
Medan Sebagai Kota Cerdas.
I.4 Landasan Teori
Kegiatan berlalu lintas adalah hal
yang sangat penting dalam menjalani
kehidupan sosial, dimana pemerintah
bagaimana seharusnya kehidupan
tersebut dilakukan. Sebagai negara
hukum, Indonesia mempunyai Undang-
undang yang mengatur setiap aspek
kehidupan bernegara.
Lalu lintas di dalam Undang-
undang No 22 tahun 2009 didefinisikan
sebagai gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang
dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas
Jalan adalah prasarana yang
diperuntukkan bagi gerak pindah
Kendaraan, orang, dan/atau barang
yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.Permasalahan lalu lintas di
kota besar salah satunya Kota Medan
cukup memprihatinkan. Pertumbuhan
jumlah penduduk setiap tahunnya,
secara tidak langsung membuat
permintaan akan kebutuhan
transportasi meningkat.
I.5 Tinjauan Pustaka
Diketahui bahwa pelanggaran
terhadap aturan lalu lintas butuh
perhatian banyak oleh segenap lapisan
masyarakat karena dapat merugikan si
pengendara bermotor dan pejalan kaki.
Data-data statistik yang ada sungguh
mengkhawatirkan. Di sini penulis
mengambil contoh data kecelakaan
akibat pelanggaran aturan lalu lintas
berdasarkan data yang dimiliki pihak
kepolisian, tercatat 1.239 kasus
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di
Sumut pada Januari hingga Maret
2015. Jumlah kecelakaan lalu lintas
tersebut menimbulkan korban sebanyak
2.265 orang dengan perincian 360
orang tewas, 516 orang luka berat, dan
1.389 orang luka ringan.
Tabel I
Data Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
66
Data statistik pada tabel 1
menunjukkan angka kecelakaan lalu
lintas dari tahun ke tahun cenderung
meningkat. Peningkatan jumlah
kecelakaan secara drastis terjadi pada
periode 2004-2005 dan periode 2010-
2012. Pada periode 2004-2005
meningkat tajam dari 17.732 kasus
pada 2004 menjadi 91.623 kasus pada
2005 atau meningkat 5 kali lipat,
sedangkan periode 2010-2012
meningkat tajam dari 66.488 kasus
pada 2010 menjadi 109.776 kasus pada
2011 dan 117.949 kasus pada 2012.
Namun pada tahun 2013, tingkat
kecelakaan mengalami penurunan
menjadi 93.578 kasus atau menurun
sekitar 21% dibanding tahun
sebelumnya. Sedangkan berdasarkan
jumlah korban meninggal dunia terjadi
peningkatan tajam pada periode 2010-
2011, yakni meningkat dari 19.873
jiwa menjadi 31.185 jiwa atau
meningkat sekitar 36%. Meskipun
tingkat kecelakaan periode 2012-1013
mengalami penurunan sekitar 21%,
namun tingkat kematian akibat
kecelakaan masih tergolong tinggi,
yakni sekitar 25% atau sama dengan
tahun sebelumnya.
1.6 Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan yang
digunakan penulis sebagai acuan dalam
penyusunan pembahasan karya ilmiah
ini akan langsung menuju mengenai
teknis tentang penerapan CCTV
dengan menggunakan sistem
Electronic Traffic Law Enforcement
(E-TLE) atau tilang elektronik bagi
pengendara kenderaan bermotor.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu
Lintas
Pelanggaran lalulintas adalah
suatu pelanggaran yang dilakukan oleh
pengemudi kendaraan yang tidak
mematuhi peraturan lalu lintas. Untuk
mengatasi pelanggaran lalu lintas,
maka dibuatlah suatu peraturan lalu
lintas.
Pelanggaran lalu lintas tertentu
atau yang sering disebut dengan tilang
merupakan kasus dalam ruang lingkup
hukum pidana yang diatur dalam UU
Nomor 14 Tahun 1992 (www.
transparansi. or. id, 2009).
Pengertian mengenai pelanggran
lalu lintasdapat disimak dalam brosur
penyuluhan hukumVIII tentang
pelaksanaan lalu lintas yang diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Pembinaan
Badan Peradilan Umum Departemen
Kehakiman edisi 1 Tahun 1993
yangselengkapnya berbunyi: “
Pelanggaran lalu lintas adalah
setiap pelanggaran yang dilakukan
oleh pemakai jalan baik terhadap
rambu-rambu lalulintas maupun dalam
cara mengemudi jalan, orang yang
menggunakan kendaraan bermotor
maupun pejalan kaki”.
2.2 Jenis-Jenis Pelanggaran Lalu
Lintas
Setiap pengendara kendaraan
bermotor, baik mobil maupun sepeda
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
67
motor harus mengikuti peraturan yang
telah ditetapkan oleh
pemerintah. Semua pengendara motor
harus mempelajari dan memahami
peraturan lalu-lintas, karena polisi akan
memberikan sanksi kepada orang-
orang yang melanggar peraturan lalu-
lintas di jalan raya
(www.organisasi.org).
Adapun pelanggaran lalu lintas
yang sering dilakukan oleh pengendara
kenderaan bermotor yaitu :
a. Menerobos Lampu Merah
Lampu lalu lintas atau traffic light
merupakan sebuah komponen
vital pengaturan lalu lintas.
Namun ironisnya, pelanggaran
terhadap lampu lintas ini justru
menempati urutan pertama
sebagai jenis pelanggaran yang
paling sering dilakukan pengguna
kendaraan bermotor. Sedang
terburu-buru serta tidak melihat
lampu sudah berganti warna,
adalah beberapa alasan yang
sering terlontar dari si pelanggar.
b. Tidak Menggunakan Helm
UU No 22 Tahun 2009 tentang
lalu lintas dan angkutan jalan
sudah mengatur mengenai
kewajiban pengendara untuk
penggunaan helm berstandar
Nasional Indonesia (SNI).
Bahkan dalam UU tersebut
dengan jelas tertera pula sanksi
jika pengemudi tidak mengenai
helm, maka ia bisa dipidana
dengan pidana kurungan paling
lama satu bulan atau denda paling
banyak Rp250.000. Namun, pada
prakteknya, lagi-lagi aturan ini
sering diabaikan. Rata-rata
beralasan, mereka enggan
menggunakan helm karena jarak
tempuh yang dekat serta merasa
tidak nyaman.
c. Tidak Menyalakan Lampu
Kenderaan
Pasal 107 Undang-Undang No.
22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan
menyatakan bahwa Pengemudi
Kendaraan Bermotor wajib
menyalakan lampu utama
Kendaraan Bermotor yang
digunakan di Jalan pada malam
hari dan pada kondisi tertentu.
Kemudian pada ayat kedua
dinyatakan Pengemudi Sepeda
Motor selain mematuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib menyalakan lampu
utama pada siang hari.
Pelanggaran sering terjadi,
terutama untuk kewajiban
menyalakan lampu di siang hari.
Rendahnya tingkat kedisiplinan
pengguna jalan atau mungkin
kurangnya sosialisasi khususnya
untuk lampu di siang hari bisa
menjadi penyebab seringnya
aturan ini dilanggar.
d. Tidak Membawa Surat
Kelengkapan Berkendara
Aksi tilang yang dilakukan pihak
kepolisian juga sering terjadi
terhadap pengendara yang tidak
membawa surat-surat berkendara
seperti Surat Izin Mengemudi
(SIM) serta Surat Tanda Nomor
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
68
Kendaraan (STNK). Berbagai
operasi yang tengah gencar
dilakukan aparat acapkali
mendapati pelanggaran semacam
itu. Banyak diantara mereka yang
belum memiliki SIM karena
belum cukup usia, namun
memaksakan diri untuk
mengendarai sepeda motor. Hal
ini tentunya bisa membahayakan
keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
e. Melawan Arus (Contra Flow)
Di kota-kota besar seperti Jakarta,
para pengendara sepeda motor
acapkali bersikap seenaknya di
jalanan dengan “melawan arus”.
Mereka seolah tutup mata dengan
adanya pengendara lain yang
berjalan berlawanan arah dengan
mereka. Kasus kecelakaan di
jalan layang non tol Kampung
Melayu-Tanah Abang yang
terjadi 27 Januari 2014, tak
membuat jera para pengendara
motor lainnya. Pada saat itu,
seorang pengendara motor nekad
untuk melawan arus akibat
menghindari razia. Akibatnya,
istrinya tewas karena jatuh
terpental. Di beberapa titik jalan
lainnya di Ibukota, aksi nekad ini
juga seringkali terjadi.
f. Melanggar Rambu-Rambu Lalu
Lintas Pelanggaran terhadap
rambu-rambu lalu lintas acapkali
terjadi. Parkir di bawah rambu
dilarang parkir serta berhenti di
depan tanda larangan stop sudah
menjadi aktivitas yang sering
dilakukan. Padahal menurut
ketentuan pasal 287 ayat (1) UU
No.22 tahun 2009, jenis
pelanggaran tersebut bisa
terancam hukuman pidana
kurungan paling lama 2 bulan
atau denda paling banyak
Rp500.000.
g. Penggunaan Kendaraan yang
Tidak Memperhatikan Aspek
Keselamatan
Saat ini banyak sekali pengendara
yang memodifikasikan
kendaraannya namun tidak sesuai
dengan standar keamanan.
Misalnya saja odongodong.
Kendaraan ini awalnya adalah
minibus. Namun kendaraan ini
kemudian dimodifikasi menjadi
odongodong yang
penggunaannya juga tidak sesuai
peruntukan sehingga
membahayakan keselamatan.
Mengendarai motor dengan
muatan lebih juga masuk dalam
kategori ini. Banyak peristiwa
kecelakaan karena pengemudi
memaksakan kendaraannya
dijejali dengan jumlah
penumpang yang tidak sesuai
kapasitas.
h. Tidak Menggunakan Spion
Pentingnya kesadaran
menggunakan kaca spion saat
berkendara seringkali diabaikan.
Padahal kaca spion dapat
membantu pengemudi untuk
memastikan bahwa kondisi saat
itu kondusif untuk membelokkan
kendaraan. Hal ini juga berguna
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
69
untuk meminimalisir terjadinya
kecelakaan. Berdasarkan Undang-
Undang No. 2 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, Pasal 285
ayat 1, pengendara akan ditilang
atau didenda sebesar Rp250.000
jika kendaraannya tidak
dilengkapi dengan kaca spion.
i. Berkendara Melewati Trotoar
Seyogyanya trotoar merupakan
tempat bagi pejalan kaki. Namun
nyatanya, hak pejalan kaki juga
diserobot oleh para pengendara
motor. Dengan tanpa merasa
bersalah, mereka mengendarai
kendaraannya diatas trotoar
sehingga memaksa pejalan kaki
untuk mengalah dengan alasan
menghindari kemacetan. Untuk
mengantispasi hal tersebut, saat
ini banyak kampanye yang
menyerukan pengembalian
trotoar sebagai sarana bagi para
pejalan kaki.
2.3 Faktor Pelanggaran Lalu
Lintas
Terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi terjadinya pelanggaran
lalu lintas dijalan setiap tahunnya.
Faktor tersebut antara lain adanya
paradigma berpikir masyarakat instan
di zaman modern, mulai lunturnya
sensitivitas dalam berkendara, dan
minimnya etika berkendara untuk
tertib, saling menghormati, saling
menghargai, sehingga mengakibatkan
semakin tergerusnya rasa kepemilikan
akan sesuatu.
Faktor utama penyabab
pelanggaran lalu lintas yaitu :
a. Faktor Manusia
Menurut Suwardjoko (2002: 108)
pencatatan data pelanggaran lalu
lintas dan kecelakaan di
Indonesia belum cukup lengkap
untuk bisa dianalisis guna
menemukan sebab musabab
kecelakaan lalu lintas sehingga
dengan tepat bisa diupayakan
penanggulangannya. Penyebab
kecelakaan dapat dikelompokan
dalam tiga unsur yaitu manusia,
jalan, dan kendaraan.
Faktor manusia ini ditentukan
oleh beberapa indikator yang
membentuk sikap dan
perilakunya di jalan raya (Ikhsan,
2009:02), diantaranya :
- Mental
Mental dan perilaku yang
membudaya dari pengguna
jalan merupakan salah satu
faktor utama yang sangat
berpengaruh terhadap situasi
lalu lintas. Etika, sopan -
santun, toleransi antar
pengguna jalan, kematangan
dalam pengendalian emosi
serta kepedulian pengguna
jalan di jalan raya akan
menimbulkan sebuah iteraksi
yang dapat mewarnai situasi
lalu lintas berupa hasil yang
positif seperti terciptanya
keamanan,keselamatan dan
kelancaran lalu lintas maupun
dampak negatif yang dapat
menimbulkan kesemrawutan,
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
70
kemacetan, pelanggaran dan
kecelakaan lalu lintas,
sehingga mentalitas pengguna
jalan merupakan suatu hal
yang pondamental dalam
mewujudkan situasi lalu lintas
yang baik. Mental dan
perilaku pengguna jalan
merupakan suatu cerminan
budaya berlalulintas, hal ini
tidak dapat dibentuk secara
instant oleh suatu lembaga
tertentu, baik itu lembaga
pendidikan maupun lembaga
lainnya, tetapi terbentuk
secara berkesinambungan
mulai kehidupan sehari-hari
dalam keluarga, lingkungan
dan situasi lalu lintas yang
kasat mata secara keseharian
selalu terlihat oleh pengguna
jalan sehingga membentuk
kultur mentalitas berlalu lintas
seseorang.
- Pengetahuan
Dalam menciptakan dan
memelihara Keamanan,
Keselamatan, Ketertiban serta
Kelancaran Lalu lintas, telah
dilakukan pengaturan yang
disesuaikan dengan
perkembangan situasi lalu
lintas yang ada dengan
mempertimbangkan
perkembangan teknologi di
bidang transportasi baik yang
berhubungan dengan
kendaraan, sarana dan
prasarana jalan serta dampak
lingkungan lainnya dalam
bentuk suatu aturan yang
tegas dan jelas serta telah
melalui proses sosialisasi
secara bertahap sehingga
dapat dijadikan pedoman
dalam berinteraksi di jalan
raya.
- Keterampilan
Kemampuan dalam
mengendalikan(Mengendarai/
Mengemudi) Kendaraan baik
kendaraan bermotor maupun
kendaraan tidak bermotor di
jalan raya akan berpengaruh
besar terhadap situasi lalu
lintas, keterampilan
mengendalikan kendaraan
merupakan suatu keharusan
yang mutlak demi keamanan,
keselamatan, ketertiban dan
kelancaraan lalu lintas baik
bagi pengemudi/-pengendara
kendaraan tersebut maupun
pengguna jalan
lainnya.Lisensi terhadap
kemampuan dalam
mengendalikan kendaraan
diwujudkan secara formal
melalui Surat Izin
Mengemudi yang dikeluarkan
oleh SATPAS Polri sesuai
dengan peruntukan kendaraan
bermotor yang
dikemudikan/dikendarai oleh
pengguna jalan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor
44 tahun 1993 tentang
Kendaraan dan Pengemudi
Bab VII tentang Pengemudi
b. Faktor Kenderaan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
71
Kendaraan merupakan salah satu
faktor utama yang secara
langsung terlibat dalam dinamika
lalu lintas jalan raya dengan
dikendalikan oleh manusia,
interaksi antara manusia dan
kendaraan dalam satu kesatuan
gerak di jalan raya memerlukan
penanganan khusus baik terhadap
mental, pengetahuan dan
keterampilan pengemudi maupun
kesiapan (layak jalan) kendaraan
tersebut untuk dioperasionalkan
di jalan raya.
c. Faktor Jalan
Faktor terakhir adalah faktor
jalan, hal ini berhubungan dengan
kecepatan rencana jalan, pagar
pengaman di daerah pegunungan,
ada tidaknya media jalan, dan
jarak pandang serta kondisi
permukaan jalan. Jalan yang
rusak atau berlubang sangat
membahayakan pemakai jalan
terutama pemakai sepeda motor.
Hujan juga mempengaruhi kinerja
kendaraan seperti jarak
pengereman menjadi lebih jauh
dan jalan menjadi lebih licin.
Selain itu, jarak pandang juga
terganggu dengan adanya asap
dan kabut, terutama di daerah
pegunungan. Hal ini
mengakibatkan jarak pandang
menjadi lebih pendek. Faktor
jalan juga dipertegas oleh
pernyataan (Suwardjoko 2002:
144) kondisi jalan dapat menjadi
salah satu sebab terjadinya
pelanggaran dan kecelakaan lalu
lintas seperti jalan rusak, tikungan
jalan yang tajam, tetapi faktor
jalan dapat dikurangi dengan
rekayasa jalan dengan sedemikian
rupa sehingga dapat
mempengaruhi tingkah laku para
pengguna jalan dan mengurangi
atau mencegah tindakan yang
membahayakan keselamatan
dalam berlalu lintas.
2.4 Sanksi Pelanggaran Lalu Lintas
Berdasarkan Undang-Undang No.
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009,
terdapat beberapa sanksi yang
dikenakan bagi pelanggaran lalu lintas,
sebagai berikut:
- Setiap pengendara kendaraan
bermotor yang tidak memiliki
SIM dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 4 bulan
atau denda paling banyak Rp 1
juta (Pasal 281).
- Setiap pengendara kendaraan
bermotor yang memiliki SIM
namun tak dapat
menunjukkannya saat razia
dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 bulan atau denda
paling banyak Rp 250 ribu (Pasal
288 ayat 2).
- Setiap pengendara kendaraan
bermotor yang tak dipasangi
Tanda Nomor Kendaraan
dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 2 bulan atau denda
paling banyak Rp 500 ribu (Pasal
282).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
72
- Setiap pengendara sepeda motor
yang tak dilengkapi kelayakan
kendaraan seperti spion, lampu
utama, lampu rem, klakson,
pengukur kecepatan, dan knalpot
dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 bulan atau denda
paling banyak Rp 250 ribu (Pasal
285 ayat 1).
- Setiap pengendara mobil yang tak
dilengkapi kelayakan kendaraan
seperti spion, klakson, lampu
utama, lampu mundur, lampu
rem, kaca depan, bumper,
penghapus kaca dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 2
bulan atau denda paling banyak
Rp 500 ribu (Pasal 285 ayat 2).
- Setiap pengendara mobil yang
tidak dilengkapi dengan
perlengkapan berupa ban
cadangan, segitiga pengaman,
dongkrak, pembuka roda, dan
peralatan pertolongan pertama
pada kecelakaan dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1
bulan atau denda paling banyak
Rp 250 ribu (Pasal 278).
- Setiap pengendara yang
melanggar rambu lalu lintas
dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 2 bulan atau denda
paling banyak Rp 500 ribu (Pasal
287 ayat 1).
- Setiap pengendara yang
melanggar aturan batas kecepatan
paling tinggi atau paling rendah
dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 2 bulan atau denda
paling banyak Rp 500 ribu (Pasal
287 ayat 5).
- Setiap pengendara yang tak
memiliki Surat Tanda Nomor
Kendaraan atau STNK dipidana
dengan pidana kurungan paling
lama 2 bulan atau denda paling
banyak Rp 500 ribu (Pasal 288
ayat 1).
- Setiap pengemudi atau
penumpang yang duduk di
samping pengemudi mobil tak
mengenakan sabuk keselamatan
dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 bulan atau denda
paling banyak Rp 250 ribu (Pasal
289).
2.5 Mengatasi Tertib Lalu Lintas
Menggunakan CCTV melalui
sistem Electronic Traffic Law
Enforcement (E-TLE) atau
tilang elektronik
Tilang elektronik memang hal
baru bagi Indonesia dan mudah-
mudahan Kota Medan sebagai Kota
Smart dapat menjadi pelopor dari
Sistem tilang elektronik. Namun, bagi
negara-negara maju, seperti Singapura,
sudah lebih dulu diimplementasikan.
Nah. Sekarang sudah sulit mungkir lagi
jika melakukan pelanggaran aturan lalu
lintas jalan di kawasan yang disebutkan
di atas. Semoga semakin memperkecil
perilaku melabrak aturan lalu lintas
jalan. Maklum, kita semua memahami
bahwa pelanggaran aturan lalu lintas
jalan bakal membuka potensi
kecelakaan lalu lintas jalan.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
73
Untuk mendeteksinya adanya
pelanggaran lalu lintas ini maka pihak
kepolisian Khususnya di Kota Medan
ini harus membangun sistem IT yang
lebih baik seperti :
- Pendataan Kembali untuk pemilik
kenderaan bermotor yang
bersumber dari buku pemilikan
kendaraan bermotor (BPKB) dan
pembuatan foto si pemilik
sebagai kepemilikan kenderaan
yang sudah terdaftar secara
lengkap di Pusat Data Khusus
Penanganan Sistem Tilang
Elektronik agar dapat segera
dicari datanya apabila si
pengendara melakukan
pelanggaran.
- Dibangunnya sistem data jika
kendaraan yang dipakai bukan
milik nama yang tertera di buku
pemilikan kendaraan bermotor
(BPKB).
Hal ini perlu dipikirkan, karena
bisa saja kenderaan yang
digunakan si pengendara
bukanlah kenderaan miliknya dan
bahkan pinjaman dari pihak
keluarga,kerabat atau bisa jadi
kenderaan hasil curian. Jadi pada
saat si pengendara yang
menggunakan bukan
kenderaannya bisa terdeteksi di
sistem data yang telah dibuat dan
datanya ini tidak akan diketahui
oleh si pengendara.
- Dibangunnya sistem data jika
kenderaannya dijual dan
dilanjutkan dengan pengurusan
balik nama.
Hal ini harus dilakukan dengan
sistem yang lebih baik agar saat
sanksi akan diberikan tidak
merugikan pemilik kenderaan
yang telah menjualnya kepada
yang lain.
- Dibangunnya sistem pembayaran
untuk tilang elektronik
Dalam hal ini kepolisian
bekerjasama dengan pihak
perbankan yang ditunjuk sebagai
media tempat pembayaran bagi
pengendara yang melakukan
pelanggaran lalu lintas.
2.6 Mekanisme CCTV dengan
sistem Electronic Traffic Law
Enforcement (E-TLE) atau
tilang elektronik
Kamera perekam yang dipasang
di setiap traffic light yang selalu
mengalami kemacetan yang akan
membuat di pengendara mencari
kesempatan untuk menerobos rambu
lalu lintas dan Kamera ini akan
merekam kejadian di sekitar lokasi
tersebut. Jika terjadi pelanggaran oleh
pengguna jalan, selanjutnya data nomor
polisi atau plat nomor kendaraan
tersebut akan dicocokan di Pusat Data
Khusus Penanganan Sistem Tilang
Elektronik. Kamera perekam ini
dilengkapi dengan resolusi gambar
yang tinggi agar nomor plat dan
pengendara terlihat dengan jelas.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
74
Saat pengendara melakukan
pelanggaran, kamera perekam akan
melakukan perekaman dan operator
bagian monitoring akan segera
memproses data perekaman sehingga
dapat mencetak nama plat, atau
identitas lainnya yang telah terhubung
dengan sistem data dan pihak
berwenang segera memproses
pengiriman foto rekaman data pada
alamat yang telah ada pada pihak
berwenang serta memberikan tilang
elektronik kepada si pelanggar tersebut
dan nantinya di surat tilang itu,
pelanggar akan diarahkan apakah
langsung membayar denda melalui
bank atau mengikuti sidang di waktu
dan tempat sidang yang telah
ditentukan dan juga surat tilang yang
akan dikirim yakni berupa selembar
kertas berisi foto kendaraan yang
melanggar, nama pemilik serta jenis
pelanggaran.
Di sana tertera pula dimana lokasi
kita melanggar, termasuk apa pasal
yang dikenakan oleh petugas. Apabila
si pemilik tidak menghiraukan atau
tidak melakukan pembayaran atas
peringatan tilang elektronik ini maka
pihak berwenang akan menindaklanjuti
STNK akan diblokir.
Penulis akan memberikan
gambaran mengenai pelanggaran yang
terekam oleh CCTV traffic light dan
pada traffic light terpasang Electronic
Traffic Law Enforcement (E-TLE).
Foto yang telah terekam tersebut akan
dikirimkan pada alamat sesuai dengan
data yang telah ada pada pihak
kepolisian.
Data pelanggaran terkirim
pada operator electronic
traffic law enforcement
ANDA TELAH MELEWATI GARIS PEMBATAS
Sensor akan memberikan
peringatan apabila pengendara
telah melewati garis pembatas
traffic light
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
75
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelanggaran lalulintas di Kota
Medan masih meningkat.
Meningkatnya pelanggaran lalulintas di
Kota Medan diduga karena kurangnya
kesadaran masyarakat berlalu lintas di
jalan. Pelanggaran didominasi tidak
lengkapnya administrasi kendaraan dan
kelengkapan kendaraan saat
berlalulintas, serta rendahnya
kesadaran akan keselamatan
berlalulintas.
3.2. Saran
Mengingat masih tingginya angka
kecelakaan lalu lintas yang terjadi di
Kota Medan, maka hendaknya semua
perlu untuk lebih peduli terhadap
keselamatan lalu lintas, sebagaimana
yang telah diinstruksikan Presiden
melalui Instruksi Presiden Nomor 4
tahun 2013, tentang Program Dekade
Aksi Keselamatan Jalan,
menginstruksikan kepada semua untuk
mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi
dan kewenangan masing-masing untuk
melaksanakan program tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No44 Tahun 1993
Tentang Kendaraan Dan
Pengemudi
Warpani, Suwardjoko P. Pengelolaan
Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Bandung: ITB,2002.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
www. transparansi. or. Id
www.organisasi.org
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
76
“ATATIS (Air Kita Otomatis),
PROTOTYPE GERAKAN HEMAT LISTRIK
DALAM MEWUJUDKAN MEDAN SMART CITY ”
Oleh : Muhammad Fachri Zahari
(Mahasiswa Institut Teknologi Medan)
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Merujuk pada berbagai macam
masalah lingkungan di era globalisasi
ini, masyarakat dituntut untuk berfikir
cepat untuk meredam perkembangan
masalah-masalah lingkungan tersebut.
Hal-hal sederhana dalam mengatasi
masalah tersebut dapat dimulai dari
elemen terkecil dimasyarakat yaitu
rumah tangga, masyarakat tidak
dituntut untuk melakukan sesuatu yang
bersifat global namun cukup dengan
sebuah terobosan yang mampu
berkontribusi untuk meredam berbagai
masalah Lingkungan dimana hal
tersebut sudah sangat membantu.
Melakukan penghematan energi,
mendaur ulang barang bekas,
menggunakan peralatan rumah tangga
yang Ecosave dan lainnya adalah salah
satu langkah konkrit yang dapat
dilakukan berbagai elemen masyarakat
untuk mengurai berbagai masalah
lingkungan.
Dalam menciptakan sebuah Kota
Pintar, Pemerintah haruslah
menghadirkan berbagai kebijakan yang
dapat mengurai berbagai permasalahan
lingkungan dengan konsep pintar dan
cepat. Penggunaan bermacam
Teknologi juga harus dikombinasikan
agar tercipta sebuah teknologi yang
bermanfaat dan berdaya guna demi
terwujudnya Kota Pintar yang
sesungguhnya. Namun selain
teknologi, kota Pintar juga dapat
diwujudkan dengan berbagai wujud
Inovasi Inovasi cemerlang yang
kemudian dapat disandingkan dengan
Teknologi yang ramah Lingkungan.
Krisis Listrik dan sulitnya
sumber daya air menjadi beberapa
permasalahan yang harus dihapuskan
dalam mewujudkan sebuah Kota
Pintar. Kedua Hal diatas adalah
kebutuhan pokok yang paling
dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan,
namun dalam realisasinya terjadi
banyak permasalahan. Seperti beban
Listrik yang terlalu besar sehingga
pihak pengelola kelistrikan harus
melakukan pemadaman Bergilir untuk
menstabilkan penggunaan listrik di
masyarakat, beberapa daerah yang sulit
mendapatkan akses air bersih yang
memadai dikarenakan pasokan Air dari
PDAM yang sering mati dan lainnya.
Sejalan dengan akan
diwujudkannya Kota Medan menjadi
Kota Pintar dengan berbagai program
yang akan terus dicanangkan untuk
mengrealisasikan perwujudan itu maka
permasalahan permasalahan seperti
diatas haruslah terlebih dahulu
dituntaskan, karena konsep kota pintar
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
77
bukan hanya sekedar pemakaian
teknologi disegala lini kehidupan
namun melakukan Inovasi dalam
penghematan Listrik dan
memaksimalkan ketersediaan sumber
air bersih juga dapat dikategorikan
sebagai langkah perwujudan kota
Pintar.
Merujuk kepada beberapa Kota
Pintar yang telah tersohor di Dunia
seperti Tokyo di Jepang, Seattle di
USA dan lainnya, kota – kota ini
mampu melakukan penghematan listrik
dengan memaksimalkan inovasi yang
selaras dengan tujuan kota pintar.
Memaksimalkan pemakaian Solar
Panel, membangun Sky garden,dan
beberapa bentuk inovasi lain adalah
sebuah perwujudan nyata dari Kota
tersebut untuk mengrealisasikan kota
Pintar Sesungguhnya.
Oleh sebab itu kota Medan saat
ini harus memanfaatkan Inovasi –
Inovasi yang mampu memberdayakan
penghematan listrik dan juga berguna
mengatasi permasalahan ketersediaan
air bersih untuk masyarakat dalam
menunjang akan terciptanya Kota
Pintar di wilayah tersebut. Melihat
kecendrungan masyarakat Kota yang
saat ini selalu menggunakan Pompa Air
untuk mengambil air baik dari dalam
sumur maupun pipa PDAM untuk
memenuhi kebutuhan air nya setiap
hari dimana tindakan ini sangatlah
merugikan mereka terutama pelanggan
PDAM karena harus mengeluarkan
biaya dua kali lipat yaitu biaya Air dan
Listrik untuk daya pompanya.
Pemakaian pompa yang terus menerus
setiap harinya sangat boros memakan
daya Listrik, hal ini dikarenakan rata-
rata pompa air untuk Rumah Tangga
berdaya ± 300 W.
Jikalau kita mampu mengurangi
pemakaian pompa air maka kita telah
berkontribusi dalam penghematan
listrik dan juga telah ikut berswadaya
dalam mewujudkan Medan Kota
Pintar. Penghematan Listrik adalah
salah satu bentuk terwujudnya kota
Pintar, oleh sebab itu kita
membutuhkan Inovasi yang mampu
mengurangi pemakaian Pompa Air
sehingga permasalahan Ketersediaan
air akan teratasi sejalan dengan
penghematan listrik yang dilaksanakan.
Menggunakan prinsip – prinsip
yang bekerja pada pompa air seperti
gaya Sentrivulgar, maka yang kita
butuhkan pada saat ini adalah sebuah
Inovasi berbasis prinsip Gaya
sentrivulgar namun tidak menggunakan
listrik agar menghemat pemakaian daya
listrik.
Oleh karena itu penulis telah
menemukan sebuah prototype yang
akan digunakan sebagai pengganti
mesin pompa air dimana mesin ini
diberi nama mesin ATATIS (Air Kita
Otomatis), prinsip sederhana yang
digunakan oleh mesin ini adalah
dengan memanfaatkan tenaga tekanan
air yang didapatkan dari arus air yang
diletakkan lebih tinggi. Dimana air
tersebut akan mengalir ke pipa yang
lebih rendah dan memberikan tenaga
putaran pada baling baling yang
kemudian menghasilkan gaya
sentrivulgar, dimana gaya ini dapat
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
78
menyedot air dibawah tanah (baik
sumur maupun air PDAM ) yang
kemudian diteruskan melalui pipa dan
dialirkan ke wadah air pertama dan air
pada wadah ini akan terus mengalir
pada pipa yang akan memberikan
tenaga tekanan air untuk memutar
baling baling secara rotari.
Mesin prototype ini dirancang
untuk kebutuhan rumah tangga yang
tidak memiliki mobilitas tinggi, namun
pada pengembangannya diharapkan
mesin ini mampu diberdaya gunakan
untuk mobilitas pabrik yang
mengunakan banyak Air dalam proses
produksinya. Karena tidak
menggunakan listrik sama sekali dalam
proses kerjanya, maka mesin ini
mampu mengurangi beban listrik
rumah tangga yang kemudian menjadi
mengurangi beban listrik Kota dan
Wilayah. Dimana hal tersebut
merupakan salah satu bentuk
mewujudkan Medan sebagai Kota
Pintar.
Berdasarkan uraian di atas dan
mengingat pada kesesuaian Tema pada
Lomba Karya Tulis Ilmiah se – Kota
Medan dalam rangka Hari Teknologi
Nasional yang diselenggarakan Oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kota Medan yaitu “Inovasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Dalam
Mewujudkan Medan Sebagai Kota
Cerdas (Smart City)” maka penulis
tertarik untuk membahas permasalahan
Inovasi hemat Listrik untuk
mewujudkan Kota Pintar dalam bentuk
Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“ATATIS (Air Kita Otomatis)
Prototype Gerakan Hemat Listrik
Dalam Mewujudkan Medan Smart
City”.
b. Rumusan Masalah
Untuk dapat mengarahkan dan
memudahkan pembahasan yang lebih
sistematis, maka penulis mencoba
untuk merumuskan masalah yang akan
dibahas pada karya tulis ilmiah ini.
Adapun rumusan masalahnya yaitu :
1. Permasalahan apa sajakah yang
dapat menghambat terciptanya
Medan Kota Pintar ?
2. Bagaimana caranya untuk
mengatasi permasalahan yang
dapat menghambat terciptanya
Medan Kota Pintar ?
3. Inovasi apakah yang diperlukan
dalam mengatasi permasalahan
dalam mewujudkan Medan Kota
Pintar ?
4. Bagaimanakah konsep kerja
Inovasi yang harus diciptakan agar
mampu mendorong percepatan
Medan menuju Kota Pintar?
5. Apakah dengan ATATIS
masyarakat dan pemerintah Kota
Medan mampu mempercepat
terwujudnya Medan Kota Pintar ?
c. Maksud dan Tujuan Penelitian
Terdapat berbagai macam hal yang
melatar belakangi dilakukannya
penelitian ini, namun secara ringkas
maksud dan tujuan dari dilakukannya
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui permasalahan
apa sajakah yang dapat
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
79
menghambat terciptanya Medan
Kota Pintar.
2. Untuk mengetahui cara – cara
untuk mengatasi permasalahan
yang dapat menghambat
terciptanya Medan Kota Pintar.
3. Untuk mengetahui inovasi apakah
yang diperlukan dalam mengatasi
permasalahan dalam mewujudkan
Medan Kota Pintar.
4. Untuk mengetahui konsep kerja
Inovasi yang harus diciptakan agar
mampu mendorong percepatan
Medan menuju Kota Pintar.
5. Untuk mengetahui apakah dengan
ATATIS masyarakat dan
pemerintah Kota Medan mampu
mempercepat terwujudnya Medan
Kota Pintar.
d. Kerangka Teori
1. Teknologi
Teknologi menurut kamus besar
bahasa indonesia adalah kemampuan
teknik berlandaskan pengetahuan ilmu
eksakta yang berdasarkan proses
teknis. Sesuai dengan perkembangan
zaman dewasa ini masyarakat awam
lebih mengenal teknologi dengan arti
sebuah penemuan yang diciptakan
demi membantu kehidupan manusia.
Namun pengertian teknologi
menurut Prayitno (2001:95)
adalah“ilmu terapan dari rekayasa
yang diwujudkan dalam bentuk
karya cipta manusia yang
didasarkan pada prinsip ilmu
pengetahuan dengan seluruh
perangkat ide, metode, teknik
benda-benda material yang
digunakan dalam waktu dan tempat
tertentu maupun untuk memenuhi
kebutuhan manusia.”
Berdasarkan pengertian diatas,
maka masyarakat harus lebih berani
menjabarkan teknologi dalam arti yang
lebih luas agar penggunaan teknologi
dapat lebih bermanfaat baik bagi
masyarakat itu sendiri maupun
lingkungan sekitarnya.
2. Inovasi
Jikalau kita mendengar kata
Inovasi pasti akan selalu terlintas
pemikiran bahwasanya ada sesuatu
yang baru, memiliki ciri khas
tersendiri, dan lainnya. Pada dasaranya
inovasi ada karena tuntutan manusia
yang haus akan sesuatu hal baru, oleh
karena itu kita dituntut untuk selalu
menginovasikan apapun agar terlihat
lebih menarik dan memiliki ciri khas
tersendiri.
Menurut Stephen Robins arti dari
Inovasi adalah :
“Suatu gagasan baru yang
diterapkan untuk memprakarsai atau
memperbaiki suatu produk atau
prose dan jasa.”
Pengertian lain dari inovasi juga
muncul dalam UU No.18 tahun
2002 adalah :
“Kegiatan penelitian,
pengembangan, dan/atau
perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
80
teknologi yang telah ada ke dalam
produk atau proses produksi.”
Dalam proses lahirnya sebuah
Inovasi haruslah melewati bermacam
tahapan yang dimulai dari penelitian,
dilanjutkan ke pengembangan dan
akhirnya pada penerapan.
Penggabungan teknologi, inovasi, dan
pola hidup masyarakat yang teratur
dapat mewujudkan sebuah cita-cita
dalam mencapai Medan kota Pintar.
3. Kota Pintar
Menarik garis besar dari arti Kota
Pintar dengan memenggal kata per kata
seperti Kota dan Pintar, maka akan
terlintas di masyarakat bahwa defenisi
dari Kota Pintar itu sendiri adalah
sebuah permukiman yang cepat
berkembang. Namun pada dasarnya
dalam perkembangannya kota pintar
sendiri memiliki beberapa aspek antara
lain Sumber Daya Manusia,
Lingkungan Sosial Budaya, dan model
Pembangunan. Beberapa Ahli memiliki
pemahaman tersendiri terhadap definisi
Kota Pintar, antara lain seperti berikut :
Kota Pintar Menurut Kourtit dan
Nijkamp (2012) adalah :
“ Kota Pintar merupakan hasil dari
pengembangan pengetahuan yang
intensif dari strategi kreatif dalam
peningkatan kualitas sosisal-
ekonomi, ekologi, dyaa kompetitif
kota.”
Sedangkan Ahmad Nurman dalam
Buku Manajemen Perkotaan karyanya
menuturkan bahwa Smart City adalah :
“Kota Cerdas pada umumnya
adalah Kota yang dikembangkan
dengan didasarkan pada 3 hal,
pertama faktor manusia, kota
dengan manusia-manusia yang
kreatif dalam pekerjaan, jejaring
pengetahuan, lingkungan yang
bebas kriminal. Kedua Faktor
Teknologi komunikasi dan
informasi. Terakhir faktor
Kelembagaan, masyarakat Kota
(pemerintah, Kalangan Bisnis dan
penduduk) yang memahami
teknologi Informasi serta membuat
keputusan berdasarkan pada
teknologi.”
Menghadirkan sebuah kota Pintar
bukan hanya sekedar meletakan seluruh
teknologi masuk kedalam sendi sendi
pembangunan, namun pemerintah dan
masyarakat juga dituntut untuk
merubah pola berpikir dan cara kerja
yang mampu mendukung realisasi kota
Pintar itu sendiri.
e. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
dengan metode Research and
Development. Metode ini digunakan
sebagai kegiatan menguji teknologi
yang sudah ada dan
mengembangkannya dengan konsep
kehidupan saat ini.
Dalam hal ini penelitian
dilakukan dengan meneliti data-data
yang diperoleh dari literatur kemudian
mengembangkannya dalam wujud
inovasi baru yang ditujukan dapat
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
81
mempermudah objek pengguna
penelitian.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian pada karya tulis
ilmiah ini adalah masyarakat Kota
Medan yang merupakan bagian atau
elemen utama dalam merujuk dan
mewujudkan Medan Smart City.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah :
- Teknik Observasi, yaitu dengan
mengadakan penelitian langsung
terhadap perilaku dan pola Hidup
masyarakat kota Medan yang
selama ini membutuhkan mobilitas
tinggi akan kebutuhan Listrik dan
Sumber Air Bersih.
- Teknik Kualitatit, yaitu dengan
mengumpulkan data-data mengenai
permasalahan apa sajakah yang
muncul terhadap proses
mewujudkan Medan sebagai kota
Pintar.
4. Teknik Analisa Data Penelitian
Analisis data yang dilakukan
adalah dengan menggunakan metode
deskriptif yaitu metode yang
mengumpulkan, menyusun,
mengelompokkan, menginterpretasikan
dan menganalisa data untuk memberi
gambaran dan jawaban yang jelas dan
akurat dari perumusan masalah.
II. PEMBAHASAN
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang penulis
dapatkan sesuai dengan uraian latar
belakang masalah yang dapat di
identifikasikan antara lain adalah :
1. Permasalahan yang menghambat
terciptanya Medan Kota Pintar.
2. Cara mengatasi permasalahan yang
dapat menghambat terciptanya
Medan Kota Pintar.
3. Inovasi yang diperlukan dalam
mengatasi permasalahan dalam
mewujudkan Medan Kota Pintar
adalah Inovasi yang mampu
mengakomodir permasalahan yang
dapat menghambat realisasi Medan
Kota Pintar seperti krisis Listrik dan
Ketersediaan Sumber Daya Air
Bersih yang memadai.
4. Konsep kerja Inovasi yang harus
diciptakan agar mampu mendorong
percepatan Medan menuju Kota
Pintar adalah sebuah Konsep kerja
sederhana yang mampu mengurangi
beban listrik Kota Medan sekaligus
mampu menyediakan ketersediaan
air bersih bagi masyarakat.
5. Dengan ATATIS masyarakat dan
pemerintah Kota Medan mampu
mempercepat terwujudnya Medan
Kota Pintar karena Konsep Kerja
yang dimiliki oleh ATATIS adalah
sebuah mesin Pompa Air yang tidak
menggunakan energi listrik,
sehingga beban listrik rumah tangga
yang selama ini terbeban oleh
penggunaan pompa listrik akan
berkurang namun kebutuhan akan
ketersediaan air tetap terpenuhi.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
82
b. Analisis Masalah
Analisis yang penulis dapatkan
dalam permasalahan – permasalahan
pada karya tulis ilmiah ini yang sesuai
dengan identifikasi masalah yang ada
antara lain adalah :
1. Permasalahan yang menghambat
terciptanya Medan Kota Pintar
antara lain adalah :
- Melihat masih banyaknya
masyarakat dengan latar
pendidikan rendah di daerah
pinggiran kota Medan sehingga
membuat banyak program
program Pemerintah yang
membutuhkan sinergi masyarakat
tidak berjalan dengan baik. Hal
ini terjadi karena kurang
pahamnya masyarakat marginal
dengan konsep pembangunan
yang diinginkan oleh pemerintah,
oleh sebab itu pemerintah harus
melakukan penyuluhan maupun
edukasi terhadap masyarakat
mengenai berbagai program kerja
yang akan dijalankan untuk
mewujudkan Medan Kota Pintar.
- Belum terbentuknya pola
Lingkungan yang tepat di daerah
kota Medan merupakan salah
satu permasalahan yang cukup
crowded saat ini, seperti penataan
daerah Pusat Pasar yang sangat
jauh dari Harapan, masih
banyaknya permukiman Kumuh
di daerah perkotaan, dan daerah
daerah pinggiran seperti
kampung nelayan belawan yang
sangat jauh dari kesan kata
daerah Kota. Oleh sebab itu
pemerintah harus melakukan
Penataan Wilayah dan
perencanaan Ulang dengan
metode zoning fungsi lingkungan
tersebut, sebagai contoh
melakukan pengelompokkan
wilayah bisnis, wilayah
pendidikan, wilayah tempat
tinggal dan sebagainya. Hal ini
dibutuhkan untuk membantu
pemerintah dalam
mengrealisasikan berbagai
program kerja dalam
menciptakan Medan Kota Pintar.
- Faktor kehidupan masyarakat
daerah pinggir kota maupun
daerah kumuh di perkotaan yang
belum menjalani atau
menerapkan pola kehidupan yang
baik dan benar seperti pemakaian
sanitasi yang baik, masyarakat
yang sadar kebersihan, dan
lainnya. Memadukan konsep
hidup modern yang baik dengan
nilai – nilai kearifan lokal dalam
menjunjung masyarakat Kota
yang dapat berbaur sangat
dibutuhkan, hal ini menjadi salah
satu keseragaman masyarakat
dalam memajukan kota. Bila
masyarakat sudah dapat
memahami konsep hidup yang
baik, maka pemerintah dapat
bersinergi dengan cepat dalam
menampung permasalahan
masyarakat serta mencari jalan
keluarnya dalam program kerja
pemerintah yang dapat
dilaksanakan juga oleh
masyarakat tersebut. Dan pada
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
83
akhirnya Medan Kota Pintar
dapat terwujud dengan dukungan
dan sinergi bersama antara
masyarakat dan pemerintah.
- Dewasa ini masyarakat kota
Medan masih banyak yang belum
memaksimalkan mobilitas
aktifitasnya sehari-hari, hal ini
juga dikarenakan faktor-faktor
sarana fasilitas umum yang
belum banyak disediakan oleh
pemerintah. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya masyarakat yang
menghabiskan waktu di jalan saat
hendak pergi dan pulang dari
tempat kerja, beberapa faktor
seperti kemacetan dan jarak
antara kantor dan rumah yang
jauh menjadi alasan
permasalahan ini. Untuk
menciptakan konsep mobilitas
pintar yang sehat, maka
pemerintah haruslah
menyediakan angkutan umum
kota yang nyaman sehingga
masyarakat mau beralih
menggunakan angkutan umum
sehingga mengurangi jumlah
kendaraan di jalan saat jam
macet. Selain itu mendirikan
hunian vertikal seperti rumah
susun yang dekat dengan pusat
perkantoran maupun
perdagangan dapat menciptakan
mobilitas yang baik karena
masyarakat dapat tinggal dekat
dengan tempat kerja sehingga
tidak perlu banyak menghabiskan
waktu di jalan.
- Medan sebagai kota yang dikenal
mengandalkan perdagangannya
dalam sirkulasi ekonomi masih
memiliki beberapa kendala
seperti persaingan yang kurang
sehat, faktor pendukung
pergerakan ekonomi yang juga
belum tersedia, serta beberapa
permasalahan lainnya. Dalam
menciptakan kota Pintar, maka
kota Medan harus menglahirkan
sirkulasi ekonomi yang baik bagi
pemerintah, masyarakat ekonomi
lemah dan pengusaha sendiri
selaku pelaku ekonomi terbesar.
Lingkaran daur ulang ekonomi
harus dapat berjalan sehingga
tidak ada perilaku diskriminan
dalam sirkulasi ekonomi di Kota
Medan, dengan melakukan hal-
hal tersebut diharapkan
perekonomian kota Medan dapat
tumbuh maksimal sehingga
membantu realisasi Medan Kota
Pintar.
- Setelah berbagai permasalahan
dalam elemen masyarakat telah
diselesaikan, maka permasalahan
pada intern pemerintahan juga
harus diselesaikan. Berbagai
masalah seperti kinerja yang
masih belum maksimal, tindakan
atau respon terhadap suatu
permasalahan di masyarakat yang
tidak cepat diselesaikan dan
berbagai pokok masalah lainnya.
Dalam kasus menciptakan Medan
Smart City pemerintah menjadi
tiang pertama dalam
mensukseskannya disusul oleh
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
84
pelaku bisnis, organisasi dan
terakhir masyarakat. Maka
pemerintah harus menciptakan
Good Governance terlebih
dahulu sebelum mengeluarkan
kebijakan yang berimplementasi
terhadap kota Pintar, dimana
kebijakan ini nantinya akan
berlaku bagi masyarakat serta
dampaknya akan mendukung
Medan menjadi Smart City.
Permasalahan – permasalahan diatas
merupakan sebuah intisari dari
berbagai permasalahan lainnya, dengan
menelaah hal-hal diatas diharapkan
masyarakat dan pemerintah mampu
bersinergi bersama demi mewujudkan
Medan Smart City.
2. Cara mengatasi permasalahan yang
dapat menghambat terciptanya
Medan Kota Pintar adalah dengan
menciptakan berbagai Inovasi dan
pemikiran yang mampu
mengakomodir permasalahan
masyarakat dan pemerintah seperti,
peningkatan mutu sumber daya
manusia, perbaikan kualitas
lingkungan tempat tinggal dan
penghijauan, meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dengan
mengurangi kesenjangan sosial
antara kaum kota dengan kaum
marginal pinggiran, merencanakan
sebuah sistem mobilitas yang
mampu mengurangi permasahalan
masyarakat dalam aktifitas sehari-
harinya, menrestruktur sistem
perekonomian yang lebih baik
dalam sirkulasinya sehingga
berpihak kepada semua pihak, serta
menciptakan pemerintahan yang
baik (good governance) karena
jikalau pemerintah sudah berbenah
maka masyarakat akan cepat
memahami dan melaksanakan
berbagai kebijakan pemerintah
sebagai bentuk sinergi yang
berkelanjutan.
3. Inovasi yang diperlukan dalam
mengatasi permasalahan dalam
mewujudkan Medan Kota Pintar
adalah Inovasi yang mampu
mengakomodir berbagai
permasalahan diatas, namun dalam
ruang lingkup penelitian ini maka
akan dirangkum beberapa masalah
kedalam suatu pokok utama masalah
antara lain seperti pemanfaatan
teknologi sebagai inovasi
peningkatan mutu Sumber daya
manusia, perbaikan lingkungan,
peningkatan kualitas hidup,
mempermudah mobilitas serta
penghematan dalam segi
perekonomian. Dalam konteks
tersebut beban biaya listrik dan
ketersediaan air dapat menjadi
rangkuman kecil atas segala
permasalahan tersebut, jikalau
pemakaian listrik berlebihan maka
akan menimbulkan kerusakan
lingkungan, biaya listrik yang naik
akan berpengaruh terhadap
perekonomian, dan berujung pada
kualitas hidup yang susah untuk
berkembang. Begitu juga dengan
ketersediaan air, dapat dibayangkan
jikalau masyarakat perkotaan yang
memiliki mobilitas tinggi harus
terganggu dengan masalah air yang
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
85
susah didapat. Oleh karena itu
inovasi yang akan diciptakan adalah
sebuah inovasi hemat energi yang
mampu menyediakan atau
memfasilitasi ketersediaan air
masyarakat perkotaan.
4. Konsep kerja Inovasi yang harus
diciptakan agar mampu mendorong
percepatan Medan menuju Kota
Pintar adalah dengan menghadirkan
sebuah konsep kerja yang mampu
mengakomodir berbagai
permasalahan yang telah terjabar
diatas. Sebuah konsep sederhana
yang mampu membantu masyarakat
perkotaan dalam mengatasi
permasalahan beban listrik yang
memuncak sehingga berdampak
terhadap terpuruknya keuangan dan
lainnya. Serta mengenai
ketersediaan air yang menjadi
perhatian utam, karena dengan
mobilitas tinggi masyarakat
perkotaan membutuhkan sebuah
konsep kerja yang mampu
menyediakan air 24 jam. Oleh sebab
itu secara ringkas konsep kerja yang
dibutuhkan adalah konsep kerja
yang dapat menghemat listrik dan
menyediakan ketersediaan air bagi
masyarkaat kota Medan.
5. Dengan ATATIS masyarakat dan
pemerintah Kota Medan mampu
mempercepat terwujudnya Medan
Kota Pintar karena Konsep Kerja
yang dimiliki oleh ATATIS sesuai
dengan konsep kerja yang mampu
atau yang dibutuhkan untuk
percepatan realisasi Medan sebagai
Kota Pintar. ATATIS adalah sebuah
mesin sederhana yang
memanfaatkan daya tekanan air
untuk memutar kumparan pada
baling-baling sehingga
menghasilkan daya sentrivulgar
yang mampu menyedot air dari
sumber air terdekat untuk
ditampung dan dialirkan menuju
keran. Tanpa menggunakan listrik
maka ATATIS mampu mengurai
beban listrik rumah tangga yang
akan berdampak pada beban total
listrik Kota Medan. Secara ekonomi
maka keuangan rumah tangga juga
akan berkurang karena mampu
mengurangi biaya listrik yang harus
dikeluarkan. Walaupun konsep pada
ATATIS sangat sederhana, namun
dalam proses kerjanya mesin ini
mampu mengurai permasalahan
pokok pada pengembangan kota
Pintar seperti permasalahan
lingkungan, pola kehidupan,
mobilitas, dan stabilitas
perekonomian masyarakat.
Penggunaan ATATIS yang
sementara ini hanya diperuntukkan
untuk konsumen rumah tangga
sahaja sudah dapat membantu
kontribusi percepatan Medan
menjadi kota Pintar. Untuk
pengembangan selanjutnya
diharapkan masyarakat dan
pemerintah mampu menciptakan
ATATIS dengan skala penggunaan
yang lebih besar seperti Perkantoran
maupun Pabrik.
Oleh karena itu, dalam proses
realisasi penggunaan ATATIS atau
dalam tahap produksi ATATIS
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
86
diperlukan kesepakatan bersama
antara Pemerintah maupun
Masyarakat. Apakah masyarakat
akan membuat atau membeli mesin
ini secara perseorangan atau akan
mendapat bantuan dari pemerintah
dalam kendala pengadaaannya, hal
ini akan kembali kepada
kesanggupan pemerintah dan
masyarakat sebagai bentuk sinergi
dalam melakukan perwujudan
terhadap hadirnya Medan Smart
City.
c. Data Penunjang
Data penunjang yang akan
disajikan dalam karya tulis ilmiah ini
adalah sebuah skema kerja maupun
proses penggunaan Mesin ATATIS
yang masih dalam tahap Prototype atau
perancanaan yang belum dilakukan
percobaan sehingga kemungkinan
diperlukan beberapa perbaikan maupun
perubahan jikalau terjadi kegagalan
pada mesin ini. Namun penulis
memiliki keyakinan mesin ini dapat
berjalan sesuai dengan konsep dan
perencanaan karena mesin ini hanya
menggunakan konsep kerja yang
sederhana.
Kendala utama dalam
melakukan percobaan pada mesin ini
adalah pembuatan baling baling yang
akan menjadi turbin penyedot air,
dikarenakan membutuhkan biaya yang
cukup besar untuk produksinya. Maka
penulis hanya akan menyajikan
ilustrasi sistem kerja secara terperinci
sehingga memudahkan pembaca dalam
memahami prinsip kerja pada Mesin
ATATIS ini.
Untuk proses penyusunan mesin
ini hanya membutuhkan rangkaian pipa
air seperti biasa pada permukiman
masyarakat umum, yang kemudian
disambungkan ke tangki penampung.
Namun pada pipa yang mengalirkan air
keluar harus dimodifikasi, yaitu dengan
meletakkan sebuah turbin rancangan
untuk menyedot air. Maka saat air diisi
pada tangki penampungan, dan air
tersebut keluar melalui pipa
pembuangan menuju keran maka
tekanan air akan memutar baling-baling
turbin secara terus menerus yang akan
menyedot air selama 24 jam tanpa mati
atau selama air dipakai oleh
masyarakat.
Berikut bagian-bagian atau
komponen yang dibutuhkan dalam
memproduksi ATATIS, antara lain
adalah :
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
87
Tabel 1.1 Nama Komponen ATATIS (Air Kita Otomatis)
No. Nama Komponen Gambar ( Ilustrasi )
1 Pipa Paralon ½ Inch
2 Tangki Penampungan Air
3 Valve / katup air (jikalau sumber
air diambil dari sumur)
4
Baling Baling Khusus ( Yang
Dirancang Sendiri, Mesin inilah
yang Disebut ATATIS. Mesin
ini juga berfungsi sebagai
pengganti Pompa Air)
5 Elbow Pipa
6 Keran Air
7 Tabung Pompa Air
( Sumber Data : Google.com )
Komponen – komponen yang
telah disebutkan diatas ekmudain
dirakit sesuai dengan perencanaan,
dimana untuk ukuran dan total
penggunaan di sesuaikan dengan
kondisi objek pemakai.
Untuk sumber air sendiri akan
terbagi menjadi dua jenis yaitu sumber
air dari PDAM dan sumber air dari
sumur (baik sumur galian maupun
Sumur Bor), beberapa kendala nanti
akan muncul dalam penggunaan baik
pada sumber air PDAM maupun
sumber Air sumur. Namun kendala itu
bersifat sementara atau hanya terjadi
pada awal proses mesin beroperasi,
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
88
untuk selanjutnya mesin akan berjalan
normal. Adapun rangkaian komponen-
komponen tersebut akan dibentuk
seperti gambar Ilustrasi Berikut ini :
Gambar 1.1 Desain ATATIS (Air Kita Otomatis)
( Sumber : Dokumen Pribadi )
Cara mengoperasikan mesin ATATIS :
1. Kita harus mengisi terlebih dahulu
Tangki Penampungan dengan air
sebanyak mungkin hingga seluruh
raung hampa pada pipa sampai
dengan ke kran terpenuhi. Proses
pengisian harus dilakukan secara
manual.
2. Kedua buka kran air yang berada
pada instalasi pipa.
3. Saat keran air dibuka dan air keluar
disaat itu juga gaya tekanan air pada
pipa yang berada dalam ruang turbin
akan memutar baling baling pertama
yang kemudian gaya tersebut akan
diteruskan ke baling baling kedua
yang akan berputar lebih cepat dan
menarik air dari sumber air.
4. Untuk mengetahui apakah air sudah
disedot oleh mesin atau tidak dapat
dicek pada tabung kontrol yang
terletak dekat dengan turbin kedua.
Jikalau air sudah tersedot maka akan
keluar air melalui tabung tersebut,
kemudian tutup tabung tersebut agar
air dialirkan menuju tangki.
5. Setelah air yang ditarik menuju
tangki dan akan terus mengisi tangki
penampungan maka alat ini sudah
bekerja dengan seharusnya.
Konsumen tidak perlu melakukan
pengisian ulang secara manual ke
dalam tangki lagi, karena gaya
tekanan air yang terus memutar
baling baling akan menarik air
selama konsumen menggunakan air
atau membuka kran air.
Dengan mengoperasikan Mesin
ATATIS ini maka konsumen yaitu
masyarakat akan menghemat konsumsi
listrik yang selama ini digunakan untuk
mesin pompa air listrik. Setelah daya
konsumsi listrik berkurang maka
pengeluaran keuangan pun akan lebih
hemat, mobilitas sehari-hari pun akan
berjalan lancar demi menciptakan
Medan Smart City.
III. PENUTUP
a. Kesimpulan
Setelah apa yang penulis lakukan
dalam penelitian ini, penulis
mendapatkan banyak kesimpulan. Dari
banyak kesimpulan itu, penulis
mencoba untuk menyimpulkannya lagi.
Dan hasil dari penyimpulan penulis
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
89
adalah sebagai mana yang tertera di
bawah ini :
1. Permasalahan kesiapan Sumber
Daya Manusia yang kompetitif,
Lingkungan yang belum tertata, pola
kehidupan yang belum baik,
pergerakan Mobilitas masyarakat
yang belum maksimal, Ekonomi
yang tidak stabil dan tidak merata,
serta Good Governance yang belum
tercipta seutuhnya adalah masalah
utama yang dapat menghambat
realisasi Medan menjadi Kota Pintar
dan mampu bersaing dengan Kota-
Kota Besar lainnya di Indonesia.
2. Menghadirkan Inovasi yang mampu
mengakomodir berbagai
permasalahan masyarakat dan
pemerintah sehingga terwujud
bentuk sinergi utuh dalam
menciptakan Medan Kota Pintar
adalah salah satu cara mengatasi
permasalahan yang dapat
menghambat realisasi terciptanya
Medan Smart City.
3. Suatu Inovasi berdaya guna serta
mampu menjawab berbagai
permasalahan seperti krisis listrik
dikarenakan beban daya listrik Kota
Medan yang sering berlebih dan
kemudian Inovasi tersebut dapat
sejalan dalam menyediakan
ketersediaan air bersih sebagai suatu
komoditi wajib bagi masyarakat.
Inovasi tersebut harus berdampak
juga terhadap pengaruh ekonomi
masyarakat serta kondisi
lingkungan, terlebih dalam
menciptakan kehidupan masyarakat
yang lebih harmoni. Inovasi seperti
tersebut diataslah yang dibutuhkan
dalam menjawab berbagai
permasalahan yang dapat
menghambat terciptanya Medan
Kota Pintar.
4. Konsep kerja sederhana seperti
mampu mengurangi beban listrik
rumah tangga di masyarakat
kemudian berdampak terhadap
beban listrik total Kota Medan serta
mampu menjamin ketersediaan air
bagi masyarakat merupakan konsep
kerja yang harus terdapat dalam
inovasi yang akan digunakan dalam
mengrealisasikan Medan kota
Pintar.
5. ATATIS adalah suatu Inovasi yang
mampu mengakomodir berbagai
masalah yang dapat menghambat
percepatan Medan menjadi Kota
Pintar karena ATATIS adalah mesin
pompa air tanpa listrik yang dapat
digunakan oleh masyarakat
perkotaan sehingga mampu
menolong masyarakat dari segi
pengematan listrik dan ketersediaan
air dan berdampak juga pada
lancarnya mobilitas masyarakat
serta keuangan dikarenakan biaya
listrik masyarakat berkurang. Hal-
hal merupakan suatu perubahan
kecil yang akan berdampak besar
pada kota Medan sendiri, dan pokok
pemikiran pada penyelesaian
masalah tersebut akan berlanjut
dalam proses percepatan Medan
menjadi Smart City.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
90
b. Pengembangan Inovasi
Melihat dan menelaah akan
penelitian yang ada pada karya tulis
ilmiah ini, maka penulis telah
menyatakan dari awal bahwa desain
ATATIS hanyala sebuah Prototype
yang harus dikembangkan lagi sebelum
digunakan. Dikarenakan keterbatasan
dana dalam melakukan percobaan dan
memproduksi mesin ini, maka penulis
hanya menyajikan ilustrasi sederhana
yang dilengkapi dengan berbagai
proses sistem kerjanya.
Dalam mewujudkan Kota Pintar,
pemerintah dan masyarakat harus
serius dan turun langsung untuk
mempercepat proses realisasinya. Maka
dengan itu penggunaan ATATIS ini
sangatlah dapat membantu, mengingat
Impact nya yang tidak hanya
berpengaruh terhadap satu sektor
namun pada beberapa sektor yang
keseluruhannya mendukung percepatan
Medan menjadi Kota Pintar.
Oleh Karena itu, besar harapan
penulis untuk mengrealisasikan
ATATIS dalam bentuk nyata bukan
hanya sebagai Prototype. Dukungan
besar dari masyarakat dan publikasi
dibutuhkan untuk mewujudkan
ATATIS sebagai Inovasi yang
mendukung Medan Smart City,begitu
juga mengenai pendanaan untuk
percobaan mesin ini.
Dengan segala kekurangan yang
penulis miliki, maka penulis berharap
dapat berbagi Ilmu dengan peneliti
lainnya dalam proses mewujudkan dan
mengembangkan Inovasi ATATIS ini.
Untuk Masyarakat yang ramah
lingkungan, hemat listrik, dan
bermobilitas tinggi, mari kita Hadirkan
ATATIS sebagai wujud nyata dan
penataan awal Medan sebagai Smart
City.
DAFTAR PUSTAKA
Dani K. ,Drs., 2002. Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia Dilengkapi
Dengan EYD, Putra Harsa,
Surabaya.
Prayitno. 2001. Ilmu Teknologi Dasar
Dan Penerapannya, Andi, Yogyakarta.
S.J. Mc Naughton dan Larry L. Wolf
(1996). Lingkungan Hidup Elemen
Teratas Manusia. Alih Bahasa Moh.
Kurdi. Jakarta.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
91
OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH KOTA MEDAN MELALUI
INOVASI TEKNOLOGI “MEDAN COMMAND CENTER” SEBAGAI
UPAYA STRATEGIS MEWUJUDKAN MEDAN SMART CITY
Oleh : Hasnatul Dina
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Medan merupakan kota
terbesar keempat di Indonesia dari segi
jumlah penduduk. Dari segi ekonomi,
total nilai PRDB atas dasar harga
berlaku pada tahun 2012 sebesar
351.136.156 (dalam rupiah), sedangkan
atas dasar harga konstan sebesar
38.576.234,25 (dalam rupiah) dengan
kontribusi terbesar datang dari sektor
industri (22.07%) disusul pertanian
sebesar 21.58%. Struktur
perekonomian Kota Medan tahun 2012
secara lengkap dapat dilihat melalui
tabel berikut:
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB 2008 - 2012
Atas Dasar Harga Berlaku
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012 (data diolah)
Keterangan: *) angka sementara, **) angka sangat sementara
Pertumbuhan perekonomian Kota
Medan ke depan akan semakin baik
bila diimbangi dengan peningkatan
performa kinerja Pemerintah Kota
Medan dalam hal pelayanan pada
masyarakat. Peningkatan layanan
umum yang dilakukan Pemerintah Kota
Medan haruslah mencakup dimensi
smart economy (ekonomi pintar), smart
mobility (mobilitas pintar), smart
environment (lingkungan pintar), smart
people (masyarakat pintar), smart life
(kehidupan cerdas), dan smart
governance (pemerintahan pintar).
Keenam dimensi ini merupakan unsur
dari smart city.
Smart city adalah sebuah konsep
kota cerdas untuk membantu
masyarakat yang berada didalamnya
dengan mengelola sumber daya yang
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
92
ada secara efisien dan memberikan
informasi yang tepat kepada
masyarakat atau lembaga dalam
melakukan kegiatannya atau pun
mengantisipasi kejadian yang tak
terduga sebelumnya. Smart city
cenderung mengintegrasikan informasi
di dalam kehidupan masyarakat kota.
Definisi lain dari smart city adalah kota
yang mampu menggunakan SDM,
modal sosial, dan infrastruktur
telekomunikasi modern untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dan kualitas kehidupan
yang tinggi, dengan manajemen
sumber daya yang bijaksana melalui
pemerintahan berbasis partisipasi
masyarakat (Caragliu, A., dkk. dalam
Schaffers, 2010:3).
Kourtit & Nijkamp (2012)
mengungkapkan bahwa smart city telah
menjadi landmark dalam perencanaan
kota. Smart city merupakan hasil dari
pengembangan pengetahuan yang
intensif dan strategi kreatif dalam
peningkatan kualitas sosial-ekonomi,
ekologi, dan daya kompetitif kota.
Kemunculan smart city merupakan
hasil dari gabungan modal sumber daya
manusia (contohnya angkatan kerja
terdidik), modal infrastruktur
(contohnya fasilitas komunikasi yang
berteknologi tinggi), modal sosial
(contohnya jaringan komunitas yang
terbuka) dan modal entrepreuneurial
(contohnya aktifitas bisnis kreatif).
Pemerintahan yang kuat dan dapat
dipercaya disertai dengan orang-orang
yang kreatif dan berpikiran terbuka
akan meningkatkan produktifitas lokal
dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi suatu kota. Berdasarkan latar
belakang pemikiran diatas, penulis
mendapat gagasan untuk membuat
karya tulis ilmiah berjudul
OPTIMALISASI PERAN
PEMERINTAH KOTA MEDAN
MELALUI INOVASI TEKNOLOGI
“MEDAN COMMAND CENTER”
SEBAGAI UPAYA STRATEGIS
MEWUJUDKAN MEDAN SMART
CITY.
1.2. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang
diatas dapat dirumuskan masalah yang
akan menjadi kajian utama dalam karya
tulis ilmiah ini adalah: bagaimana
implementasi teknologi Medan
Command Center dalam upaya
mengoptimalkan peran Pemerintah
Kota Medan guna mewujudkan Kota
Medan sebagai smart city?
1.3. Maksud dan Tujuan
Karya tulis ilmiah ini diharapkan
mampu menjadi sumbangan pemikiran
bagi pemerintah daerah dalam rangka
mewujudkan Kota Medan sebagai
smart city.
1.4. Kerangka Teori
1.4.1. Pengertian Smart City
Smart city merupakan sebuah
konsep kota cerdas yang dapat
membantu masyarakat mengelola
sumber daya yang ada dengan efisien
dan memberikan informasi yang tepat
kepada masyarakat atau lembaga dalam
melakukan kegiatannya atau pun
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
93
mengantisipasi kejadian yang tak
terduga sebelumnya.
Smart city merupakan sebuah
impian dari hampir semua negara di
dunia. Dengan smart city, berbagai
macam data dan informasi yang berada
di setiap sudut kota dapat dikumpulkan
melalui sensor yang terpasang di setiap
sudut kota, dianalisis dengan aplikasi
cerdas, selanjutnya disajikan sesuai
dengan kebutuhan pengguna melalui
aplikasi yang dapat diakses oleh
berbagai jenis gadget. Melalui
gadgetnya, secara interaktif pengguna
juga dapat menjadi sumber data dengan
mengirim informasi ke pusat data
untuk dikonsumsi oleh pengguna yang
lain.
1.4.2. Konsep Smart City
a) Sebuah kota berkinerja baik
dengan berpandangan pada sektor
ekonomi, penduduk, pemerintahan,
mobilitas, dan lingkungan hidup;
b) Sebuah kota yang mengontrol dan
mengintegrasi semua infrastruktur
termasuk jalan, jembatan,
terowongan, rel, kereta bawah
tanah, bandara, pelabuhan,
komunikasi, air, listrik, dan
pengelolaan gedung. Dengan
begitu dapat mengoptimalkan
sumber daya yang dimilikinya
serta merencanakan
pencegahannya. Kegiatan
pemeliharaan dan keamanan
dipercayakan kepada
penduduknya;
c) Smart city dapat menghubungkan
infrastuktur fisik, infrastruktur IT,
infrastruktur sosial, dan
infrastruktur bisnis untuk
meningkatkan kecerdasan kota;
d) Smart city membuat kota lebih
efisien dan layak huni;
e) Penggunaan smart computing
untuk membuat smart city dan
fasilitasnya meliputi pendidikan,
kesehatan, keselamatan umum,
transportasi yang lebih cerdas,
saling berhubungan, dan efisien.
1.4.3. Dimensi Smart City
a) Smart Economy, smart economy
atau ekonomi cerdas mencakup
inovasi dan persaingan. Semakin
banyak inovasi-inovasi baru yang
dikembangkan maka akan
menambah peluang usaha baru dan
meningkatkan persaingan pasar
usaha dan modal. Meningkatnya
jumlah pelaku usaha
mengakibatkan persaingan pasar
menjadi semakin ketat. Sehingga
inovasi-inovasi baru perlu
diciptakan untuk mempertahankan
eksistensi bisnis pelaku usaha
tersebut;
b) Smart Mobility, smart mobility
termasuk pada transportasi dan
pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur
diwujudkan melalui penguatan
sistem perencanaan infrastruktur
kota, pengembangan aliran sungai,
peningkatan kualitas dan kuantitas
air bersih, pengembangan sistem
transportasi, pengembangan
perumahan dan pemukiman, dan
peningkatan konsistensi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
94
pengendalian pembangunan
infrastruktur. Dengan ketersediaan
sarana/prasarana transportasi dan
infrastruktur yang memadai akan
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat;
c) Smart Environment, lingkungan
pintar berarti lingkungan yang bisa
memberikan kenyamanan,
keberlanjutan sumber daya,
keindahan fisik maupun non fisik,
visual maupun tidak, bagi
masyarakat. Undang-undang
tentang penataan ruang
mensyaratkan 30% lahan
perkotaan harus difungsikan untuk
ruang terbuka hijau baik privat
maupun public. Lingkungan yang
bersih tertata merupakan contoh
dari penerapan lingkungan yang
pintar;
d) Smart People, pembangunan
senantiasa membutuhkan modal,
baik modal ekonomi (economic
capital), modal manusia (human
capital) maupun modal sosial
(social capital). Modal sosial
termasuk seperti kepercayaan,
gotong royong, toleransi,
penghargaan, saling memberi dan
saling menerima serta kolaborasi
sosial memiliki pengaruh yang
besar terhadap pertumbuhan
ekonomi melalui berbagai
mekanisme seperti meningkatnya
rasa tanggung jawab terhadap
kepentingan publik, meluasnya
partisipasi dalam proses
demokrasi, menguatnya keserasian
masyarakat dan menurunnya
tingkat kejahatan. Tata nilai ini
perlu dipertahankan dalam
kehidupan sosial masyarakat smart
city;
e) Smart Living, berbudaya berarti
bahwa manusia memiliki kualitas
hidup yang terukur (budaya).
Kualitas hidup tersebut bersifat
dinamis, dalam artian selalu
berusaha memperbaiki dirinya
sendiri. Pencapaian budaya pada
manusia, secara langsung maupun
tidak langsung merupakan hasil
dari pendidikan. Maka kualitas
pendidikan yang baik adalah
jaminan atas kualitas budaya,
dan/atau budaya yang berkualitas
merupakan hasil dari pendidikan
yang berkualitas;
f) Smart Governance, kunci utama
keberhasilan penyelengaraan
pemerintahan adalah good
governance. Yaitu paradigma,
sistem dan proses penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan
yang mengindahkan prinsip-
prinsip supremasi hukum,
kemanusiaan, keadilan, demokrasi,
partisipasi, transparansi,
profesionalitas, dan akuntabilitas
ditambah dengan komitmen
terhadap tegaknya nilai dan prinsip
desentralisasi, daya guna, hasil
guna, pemerintahan yang bersih,
bertanggungjawab, dan berdaya
saing. Keberpihakan pemerintah
daerah perlu ditingkatkan untuk
mengembangkan wilayah-wilayah
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
95
tertinggal sehingga wilayah-
wilayah tersebut dapat tumbuh dan
berkembang secara lebih cepat dan
dapat mengejar ketinggalan
pembangunan. Hal yang dapat
dilakukan adalah membangun
wilayah-wilayah tertinggal melalui
peningkatan produktivitas dan
pemberdayaan masyarakat,
meningkatkan keterkaitan antara
wilayah tertinggal dengan wilayah-
wilayah pusat kota serta mengelola
dan mengendalikan pemanfaatan
sumber daya yang ada.
1.4.4. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Terwujudnya Smart
City
Banyak faktor yang membuat
konsep smart city ini sukses di
beberapa negara berkembang. Selain
inisiatif yang membuat smart city ini
berhasil, faktor lain yang
mempengaruhi yaitu :
a) Manajemen dan Organisasi, suatu
organisasi harus memiliki
manajemen yang terstruktur agar
organisasi tersebut berjalan baik,
seimbang, dan lancar. Dalam hal
ini faktor organisasi dan
manajemen merupakan faktor yang
menentukan kemajuan terciptanya
smart city, karena manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula
yang melakukan proses untuk
mencapai tujuan;
b) Teknologi, sebuah smart city
sangat bergantung pada smart
computing. Smart computing
mengacu pada generasi baru
hardware, software, dan jaringan
teknologi yang menyediakan
sistem IT yang real-time. Analisis
yang baik dan mendalam dapat
membantu penduduk membuat
keputusan lebih pintar yang
diiringi dengan tindakan yang
dapat mengoptimalkan proses
bisnis. Teknologi informasi
merupakan sebuah pendorong
utama bagi inisiatif smart city.
Proyek pembangunan smart city
dengan mengacu pada teknologi
informasi dapat mengubah
sejumlah peluang yang potensial,
mereka dapat meningkatkan
manajemen dan fungsi kota.
Namun, meskipun banyak manfaat
dari teknologi tersebut dampaknya
masih belum terlihat jelas, karena
terdapat kesenjangan sosial bagi
penduduk yang tinggal di pedesaan
yang belum mendapatkan fasilitas
tersebut. Maka dari itu pemerintah
kota harus banyak
mempertimbangkan faktor-faktor
tertentu ketika
mengimplementasikan teknologi
informasi yang berkaitan dengan
sumber daya, kapasitas, dan hal-
hal yang berkaitan dengan
kesenjangan sosial nantinya;
c) Pemerintahan, beberapa kota di
negara berkembang sudah
memulai proyek pembangunan
smart city yang inisiatif. Proyek ini
disebut inisiatif smart city untuk
melayani warga dan untuk
meningkatkan kualitas hidup
mereka. Dengan demikian,
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
96
beberapa kota telah merasakan
peningkatan kebutuhan
pemerintahan untuk mengelola
proyek. Dukungan dari pemerintah
juga merupakan salah satu faktor
yang penting untuk kemajuan
smart city. Karena tanpa dukungan
pemerintah impian untuk
mewujudkan smart city akan sulit
untuk diwujudkan;
d) Kebijakan, perpindahan dari
sebuah kota biasa menjadi smart
city memerlukan interaksi
komponen teknologi dengan
politik dan kelembagaan.
Komponen politik mewakili
berbagai elemen dan tekanan
eksternal, seperti kebijakan politik
yang mungkin mempengaruhi ide
dari pembuatan smart city.
Konteks kebijakan sangat penting
bagi pemahaman dari penggunaan
sistem informasi. Pemerintah yang
inovatif yang ikut serta dalam
membangun smart city
menekankan perubahan dalam
suatu kebijakan;
e) Masyarakat, masyarakat dituntut
untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan
kota serta menjadi pengguna kota
yang aktif. Masyarakat adalah
faktor yang paling menentukan
keberhasilan atau kegagalan
terciptanya smart city;
f) Ekonomi, faktor ekonomi
merupakan pendorong utama
terwujudnya smart city. Sebuah
kota dengan daya saing ekonomi
yang tinggi dianggap memiliki
salah satu sifat smart city. Faktor
ekonomi termasuk salah satu daya
saing inovasi, kewirausahaan, dan
produktivitas dari kota tersebut;
g) Infrastruktur, infrastruktur
memegang peranan penting dalam
membuat smart city. Karena smart
city dibangun berdasarkan
infrastruktur ICT seperti wi-fi dan
hot-spot. Pembangunan
infrastuktur ICT merupakan hal
yang mendasar dalam melakukan
pembangunan smart city.
Pembangunan infrastruktur
tergantung pada beberapa faktor
yang terkait untuk kinerja dan
ketersediannya;
h) Lingkungan, faktor lingkungan
dianggap sebagai faktor yang
mempengaruhi kemajuan smart
city karena nantinya lingkungan
sebuah kota menggunakan
teknologi dalam menjalani
kelangsungan hidup
masyarakatnya.
1.4.5. Contoh Fasilitas Kota
Berkonsep Smart City
Teknologi modern serta
perencanaan kota yang ramah
lingkungan telah menghasilkan
sejumlah inovasi baru. Banyak kota
besar di dunia berusaha meningkatkan
keseimbangan secara berkelanjutan,
yang akan menjadi daya tarik kota itu
sendiri. Berbagai macam inovasi
berkembang ke berbagai unsur layanan
kota pintar. Berikut adalah contoh dari
fasilitas kota dengan konsep smart city:
a) Perumahan dan Gedung
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
97
Perkantoran, untuk mengurangi
dampak negatif terhadap
lingkungan dalam pengoperasian
bangunan dan konstruksi, di
beberapa kota telah dilakukan
perbaikan pada infrastruktur serta
sertifikasi bangunan untuk
mengurangi penggunaan listrik dan
air. Penggunaan teknologi smart
metering dan smart building
membantu maksimalisasi kontrol
penggunaan. Pengaturan kode etik
dalam proses pembangunan,
standardisasi dan sertifikasi adalah
salah satu cara penting untuk
menciptakan bangunan yang
ramah lingkungan. Banyak kota
telah menjalankan program
pengawasan kode etik dan standar
dalam proses pembangunan dan
renovasi gedung.
b) Pengelolaan Sumber Daya Alam,
dalam hal pasokan dasar sumber
daya alam, banyak kota yang
bekerja keras untuk mengurangi
intensitas karbon dari energi yang
digunakan masyarakat serta
meningkatkan efektifitas, efisiensi
pasokan, dan jaringan distribusi.
Berbagai sumber energi terbarukan
seperti energi tenaga air, angin,
sampah, ombak, matahari, dan
panas bumi akan menjadi sumber
energi penting. Pada tahun 2010,
lebih dari 100 negara telah
menetapkan target untuk energi
terbarukan, naik dari hanya 55
negara pada tahun 2005. Sampai
tahun 2020 penggunaan energi
terbarukan ditargetkan sekitar 15%
hingga 25%, tetapi ada beberapa
negara sudah melampaui target ini.
c) Kesehatan dan Keselamatan,
teknologi informasi dan
telekomunikasi secara inovatif
telah mengubah kemampuan kota
untuk menyediakan pelayanan
kesehatan jarak jauh kepada
masyarakat, terutama masyarakat
yang tinggal di panti jompo dan
daerah terpencil. Penerapan
teknologi modern merupakan
bagian terpenting dari proyek ini.
Beberapa pasien dilengkapi
dengan perangkat yang dapat
mengukur tekanan darah dan
glukosa darah secara otomatis,
menggunakan sebuah televisi set-
top box yang berfungsi sebagai
komputer yang mampu meng-
upload hasil tes ke Service Center
Telecare. Para perawat kemudian
menganalisa hasil diagnosa
tersebut dan merekomendasikan
perawatan yang diperlukan. Salah
satu manfaat dari program ini
adalah bahwa pasien tidak harus
meninggalkan tempat tinggalnya
untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar.
d) Pendidikan dan Budaya, model
pelayanan pendidikan pada kota
pintar baik negeri maupun swasta
diterapkan terutama menggunakan
teknologi modern. Termasuk
penyediaan fasilitas untuk kegiatan
rekreasi dan kebudayaan seperti
musik, teater, olahraga dan
kegiatan rekreasi lainnya. Tidak
kalah pentingnya, pendidikan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
98
dalam konteks kota pintar adalah
kebutuhan untuk melibatkan
masyarakat dalam proses
pendidikan, dimana akan terjadi
perubahan perilaku untuk menjadi
lebih baik sehingga dapat
meningkatkan keseluruhan aspek
keberlanjutan dan kesehatan
lingkungan kota.
1.5. Metode Penulisan
1.5.1. Jenis Penulisan
Karya tulis ilmiah ini
menggunakan jenis penulisan
deskriptif-kualitatif. Dengan jenis
penulisan ini, karya tulis ilmiah yang
dihasilkan akan dapat memberi
gambaran menyeluruh tentang masalah
yang diangkat serta gagasan kreatif
yang akan dijadikan sebagai solusi
inovatif melalui kebijakan yang efektif.
1.5.2. Sumber Data
Data-data yang diperlukan dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
hal-hal yang berkaitan dengan
pemikiran tentang konsep smart city
dan masalah-masalah yang dialami
Pemerintah Kota Medan dalam
mengelola daerah. Penulis
menggunakan metode library research
(studi pustaka) untuk mengumpulkan
data-data tersebut. Pengumpulan data
melalui metode ini dilakukan dengan
membaca dan menelaah literatur-
literatur yang berhubungan dengan
masalah yang diangkat. Data-data
tersebut dijadikan sebagai bahan untuk
melengkapi karya tulis ilmiah agar
mampu memberi kajian yang lebih
dalam dan objektif.
1.5.3. Analisis Data
Pada tahap ini data yang telah
dikumpulkan akan diolah dengan
teknik deskriptif-kualitatif. Teknik ini
digunakan untuk membuat gambaran
secara sistematis mengenai masalah
yang diangkat berdasarkan sumber-
sumber data yang relevan. Analisis data
dengan teknik ini terbagi menjadi tiga
tahapan, yaitu:
a) Reduksi Data, pada tahap ini
penulis akan melakukan pemilihan
pemusatan perhatian dengan
melakukan penyederhanaan,
pengabstrakan, dan
pentransformasian data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis
di lapangan;
b) Penyajian Data, pada tahap ini
informasi yang telah terkumpul
akan disusun untuk membantu
dalam melakukan penarikan
kesimpulan dan pengambilan
tindakan;
c) Penarikan Kesimpulan, dalam
tahap ini kategori-kategori data
yang telah direduksi akan disajikan
untuk menuju pada kesimpulan
akhir yang mampu menjawab
permasalahan penelitian.
(Sugiyono, 2012:247).
1.5.4. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri dari tiga
bab dan setiap bab memiliki sub
pembahasan dengan sistematika
sebagai berikut:
a) BAB I (PENDAHULUAN), dalam
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
99
bab ini akan diuraikan latar
belakang masalah, rumusan
masalah, maksud dan tujuan
penulisan, kerangka teori yang
digunakan, serta metode penulisan
yang dipakai dalam penulisan
karya ilmiah.
b) BAB II (PEMBAHASAN), bab ini
menguraikan hasil kajian dari
masalah yang dibahas. Dalam bab
ini akan dikemukakan masalah
yang telah diidentifikasi, analisis
masalah yang telah dilakukan,
serta akan ditampilkan pula data-
data penunjang yang digunakan.
c) BAB III (PENUTUP), dalam bab
ini disajikan kesimpulan dari karya
ilmiah yang ditulis. Bab ini juga
mengemukakan saran atau
rekomendasi yang sejalan dengan
gagasan atau kebijakan yang
diusulkan.
II. PEMBAHASAN
2.1. Menuju Medan Smart City
Melalui Inovasi Teknologi Command
Center
Kompleksitas permasalahan
pembangunan yang dihadapi Kota
Medan saat ini menuntut kehadiran
sistem perkotaan yang lebih mumpuni.
Apalagi di zaman serba digital saat ini.
Kemampuan pengawasan dari pihak
Pemerintah Kota Medan perlu di up-
grade. Salah satunya dengan adanya
pengawasan kota secara real-time dan
mampu memecahkan masalah secara
efektif dan efisien.
Konsep tersebut dapat
diwujudkan melalui inovasi teknologi
command center. Command center
adalah bagian dari upaya menuju
Medan Smart City. Medan sebagai kota
cerdas tentunya menuntut pengawasan
yang tidak melulu harus dilakukan
secara manual. Apalagi di zaman serba
canggih saat ini, penggunaan mesin
komputer beserta alat-alat
pendukungnya bisa diberdayakan untuk
fungsi monitoring di Kota Medan.
Terdapat dua fungsi utama
command center ini, yaitu
menyempurnakan pelayanan publik
keluar, dan mempermudah pelayanan
ke dalam yakni manajemen
pengambilan keputusan cepat. Untuk
pelayanan publik, seluruh pelayanan
publik di Kota Medan dapat diakses
dengan mudah melalui teknologi yang
canggih. Dengan teknologi ini
pelayanan publik Kota Medan dapat
dilakukan secara on-line. Manfaat dari
adanya command center ini, dari
mengurus KTP, mengecek perizinan,
hingga memonitor kemacetan atau
banjir bisa dilakukan pengawasan dan
penyebaran informasi secara real-time.
Command center akan menjadi pusat
data informasi dari seluruh instansi di
lingkungan Pemerintah Kota Medan.
Untuk memperoleh gambaran
konkrit dari command center dapat
dengan membayangkan adegan di film-
film Hollywood dimana pengawasan
kota cukup hanya dengan menatap
layar komputer dan pengoperasiannya
dilakukan oleh ahli-ahli teknologi
komputer. Sementara untuk mengakses
info kota, user atau masyarakat cukup
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
100
menggunakan komputer atau gadget
yang terintegrasi ke internet.
Dalam command center tersebut
terdapat banyak aplikasi yang bisa
memonitor keadaan Kota Medan.
Didalamnya ada data cuaca, peta, video
feed, special vehicles location, video
analysis, dan sebagainya. Contoh
spesifiknya adalah penggunaan closed
circuit television (CCTV) di jalan-jalan
yang ada di Kota Medan, lewat
pengawasan kamera tersebut bisa
diketahui pelanggaran lalu lintas yang
terjadi dan terekam oleh CCTV. Satuan
polisi lalu lintas yang mengawasi
situasi lalu lintas di sejumlah titik di
Kota Medan yang rawan pelanggaran
lalu lintas, kriminalitas, dan bencana
melalui layar yang terpasang di ruang
pusat kendali (command center) dapat
langsung memberi teguran melalui
pengeras suara yang dipasang di sekitar
lokasi tersebut.
Dibutuhkan sejumlah CCTV
analitik untuk membangun command
center tersebut. Selain CCTV,
digunakan pula sejumlah global
positioning system (GPS) yang akan
dipasang di mobil pemadam kebakaran,
ambulans, bus sekolah, dan mobil
pengangkut sampah.
Selain memantau kondisi di
lapangan melalui layar monitor,
Walikota Medan juga bisa mengakses
data di Medan Command Center yang
juga difungsikan sebagai bank data
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kota Medan.
Walikota, Wakil Walikota, dan
Sekretaris Daerah Kota Medan dapat
melakukan rapat di ruang command
center untuk melihat permasalahan dan
mencari informasi yang dibutuhkan
secara langsung, kemudian mengambil
keputusan secara cepat sehingga
masyarakat Kota Medan bisa terlayani
dengan baik.
Pemantauan oleh sejumlah
CCTV canggih di Medan Command
Center didukung oleh sistem yang
disebut Intelligent Operations Center
(IOC), yang memudahkan operator
dalam mengawasi kondisi kota.
IOC adalah sebuah sistem yang
secara otomatis akan memberi
notifikasi apabila melihat terjadi
pelanggaran. Misalnya, ada pedagang
kaki lima di daerah terlarang, IOC
dapat memberi notifikasi secara
otomatis sehingga operator tidak harus
memelototi terus CCTV. Pada layar
akan muncul allert berwarna merah
bertuliskan „ADA PKL‟.
Setelah muncul notifikasi, SKPD
terkait akan menindaklanjuti untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi.
Sistem juga akan didukung dengan
GPS Tracking yang dipasang di mobil-
mobil operasional Pemerintah Kota
Medan, sehingga dapat dipantau
apakah mereka sudah bergerak ke
lokasi, kapan mereka bergerak, dan
apakah dari laporan itu petugas
bergerak terlalu lama atau tidak.
Melalui metode ini juga bisa dilihat
track record petugas. Software GPS
Tracking dirancang sedemikian rupa
sehingga bisa diakses oleh seluruh
lapisan mayarakat. Command center
akan dikelola oleh beberapa orang
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
101
operator. Tugas operator adalah
memantau situasi dan kondisi Kota
Medan, tidak hanya melalui CCTV tapi
juga social media. Di era smartphone
ini, tentunya masyarakat sudah terbiasa
melaporkan setiap kejadian yang
dialami atau ditemui setiap harinya.
Dengan mention ke akun Twitter
Medan Command Center, Pemerintah
Kota Medan dapat mengetahui apa saja
kejadian dan keluhan yang dialami
warga. Pemerintah Kota Medan juga
bisa melihat keluhan apa yang paling
banyak di setiap kecamatan. Pegawai di
SKPD terkait juga ikut memantau
kondisi kota seperti anggota kepolisian,
petugas pemadam kebakaran, dan dinas
perhubungan.
Kedepannya, Pemerintah Kota
Medan juga dapat membuat fasilitas
command center di setiap kecamatan.
Camat-camat bisa memantau di layar
kemudian mengkoneksikannya ke
CCTV yang ada di wilayahnya
sehingga membuat keputusan jadi
cepat. Inilah konsep desentralisasi
dalam smart city. Melalui inovasi
teknologi command center nantinya
masyarakat bisa mengakses layanan
publik cukup melalui telepon selular
tidak perlu datang ke tempat
pengaduan masyarakat.
2.2. Analisis SWOT
Analisis SWOT Medan Command Center
ST
RE
NG
TH
S
Pengawasan kota
dapat dilakukan
secara real-time.
Menghemat
dana blusukan
Mempermudah
masyarakat
mengakses layanan
publik
Dapat menjadi
pusat data
informasi bagi
SKPD Kota
Medan
WE
AK
NE
SS
Diperlukan dana yang besar untuk membangun jaringan sebuah command
center
OP
PO
RT
UN
ITIE
S
Kota Medan merupakan daerah yang
memiliki angka PDRB tertinggi di
Sumatera Utara
Jumlah pengguna seluler, pc, internet,
dan pelanggan broadband internet di
Kota Medan cukup tinggi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
102
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan dan Saran
Teknologi memegang peranan
penting dalam mewujudkan kota
cerdas. Penulis percaya bahwa
teknologi dapat membantu kita semua
untuk membangun pemerintahan yang
lebih baik. Teknologi dapat membantu
pemerintah untuk berinteraksi dengan
masyarakatnya tanpa batas. Teknologi
juga dapat membantu pemerintah
mengontrol jalannya birokrasi.
Negara-negara berkembang
melakukan investasi besar-besaran
pada bidang research and development
sehingga Kota Medan harus mulai
melakukan investasi serius pada bidang
pengembangan teknologi. Dengan terus
meningkatkan kualitas pelayanan
publik, salah satunya melalui
pemanfaatan teknologi Medan
Command Center, Kota Medan siap
menjadi smart city.
DAFTAR PUSTAKA
A. Mohammad BS. 2012. Cara
Jembrana menjadi Digital City.
Diunggah di
http://chinmi.wordpress.com/2010/
07/13/cara-jembrana-menjadi-
digital-city tanggal 5 Juli 2010.
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam
PDRB
2008 - 2012 Atas Dasar Harga
Berlaku. Diakses pada 10 Agustus
2015 pukul 14:00WIB
Cahiya. 2013. Empat Kota Pintar di
Dunia. Diunggah di
http://cahiya.com/empat-kota-
pintar-di-dunia-bagian-1/
tanggal 14 Pebruari 2013.
Deakin M (2007). "From City of Bits to
E-topia: Taking the Thesis on
Digitally-Inclusive Regeneration
Full Circle". Journal of Urban
Technology 14 (3): 131–143
Florida R.L.(2009). "Class and Well-
Being". Retrieved 17 March
2009,7:38am
EDT.
Hollands, R. G (2008). "Will The Real
Smart City Please Stand Up?". City 12
(3):
303–320.
Miles, M. B. dan Huberman, M. 1992.
Analisis Data Kualitatif. Terjemahan
oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta:
UI Press.
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja
Rosda karya.
Nijkamp. P (2008). "E pluribus unum".
TH
RE
AT
Pembangunan command center dapat dilakukan bertahap
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
103
Research Memorandum, Faculty of
Economics (Amsterdam: VU
University Amsterdam).
Paskaleva, K (25 January 2009).
"Enabling the Smart City: The
Progress of E-city
Governance in Europe".
International Journal of
Innovation and Regional
Development.
Rachmatunisa. 2012. Smart City di
Indonesia? Bukan mengawang-awang.
Detikinet.
Diunggah tanggal 20 Nopember
2012.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:
ALFABETA.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
104
“PENGENDALIAN KONTROL PC JARAK JAUH VIA ANDROID
DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA INTERNET UNTUK
MENGOPTIMALKAN PENGAWASAN/ MONITORING KERJA
PEGAWAI DI INSTANSI PEMERINTAHAN”
Oleh : Hermanto
(Mahasiswa STIP-AP)
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang, model
sistem pengendali jarak jauh tidak
asing lagi, karena model sistem
sekarang sudah melakukan proses
penyempitan ruang. Maksudnya tidak
ada batas waktu dan jarak lagi antara
daerah yang satu dengan daerah yang
lainnya. Dengan konsep inilah sistem
jarak jauh juga terjadi untuk
mempermudah kehidupan sehari-hari.
Konsep pengendalian ini paling
banyak beredar pada saat ditemukan
remote control. Model pengendalian ini
dari awal berbatas pada cakupan ruang
yang terbatas karena media yang
dipakai masih menggunakan kabel
yang sangat panjang, sampai sekarang
prosesnya sudah jauh berkembang,
karena tidak lagi berbatas ruang yang
sempit tapi sudah mencakupi areal
dunia dengan fasiltas internet.
Sehingga model pengendali ini sudah
sangat memudahkan kerja dan kinerja
manusia dalam proses pengontrolan,
adapun cakupan yang dibahas dalam
karya tulis ini adalah pengontrolan PC
via android. Dimana perkembangan
android pada masa sekarang sudah
berkembang pesat. Sudah hampir
semua handphone dan smart phone
pada sekarang ini berbasis android.
Pengendali kontrol jarak jauh
juga dapat dimanfaatkan untuk
mengoptimalkan pengawasan kerja
seorang pimpinan kepada pegawai atau
bawahannya. Sebagai contoh seorang
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dari suatu tempat atau daerah
ingin melihat pekerjaan pegawainya
yang menggunakan komputer atau PC,
cukup tinggal mencek PC atau android
dari daerah tempat Kepala SKPD
berada. Dengan hal tersebut pegawai
yang kurang serius dan tidak
profesional dalam bekerja, misalnya
bermain facebook saat bekerja,
menonton youtube, bermain game dan
lain sebagainya dapat dimonitoring
atau dikontrol.
Berdasarkan uraian diatas dan
mengingat akan kesesuaian tema pada
lomba karya tulis ilmiah se-Kota
Medan dalam rangka peringatan Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional
(Hakteknas) yang diselenggarakan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kota Medan yaitu “Inovasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Dalam
Mewujudkan Medan Sebagai Kota
Cerdas (Smart City)” maka penulis
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
105
tertarik untuk memecahkan
permasalahan pengawasan atau
monitoring kerja pegawai dalam bentuk
Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Pengendalian Kontrol PC Jarak
Jauh Via Android Dengan
Memanfaatkan Media Internet
Untuk Mengoptimalkan
Pengawasan/ Monitoring Kerja
Pegawai di Instansi Pemerintahan”.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan
masalah dalam tulisan ini, yaitu :
1. Bagaimana cara mengendalikan
kontrol PC jarak jauh via android
dengan menggunakan media internet
untuk mengoptimalkan
pengawasan/monitoring kerja
pegawai di instansi pemerintahan ?
2. Aplikasi apa yang dipakai untuk
mengendalikan kontrol PC jarak
jauh via android dengan
menggunakan media internet
internet untuk mengoptimalkan
pengawasan/monitoring kerja
pegawai di instansi pemerintahan ?
3. Apa kelebihan mengendalikan
kontrol PC jarak jauh via android
dengan menggunakan media
internet?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari
tulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara
mengendalikan kontrol PC jarak
jauh via android dengan
menggunakan media internet guna
mengoptimalkan
pengawasan/monitoring kerja
pegawai di instansi pemerintahan.
2. Untuk mengetahui Aplikasi yang
dipakai untuk mengendalikan
kontrol PC jarak jauh via android
dengan menggunakan media internet
guna mengoptimalkan
pengawasan/monitoring kerja
pegawai di instansi pemerintahan.
3. Untuk mengetahui kelebihan
mengendalikan kontrol PC jarak
jauh via android dengan
menggunakan media internet.
D. KERANGKA TEORITIS
1. Kontrol PC (Remote PC)
Meremote PC (mengendalikan
PC jarak jauh) sering dianggap
melakukan tindakan illegal. Karena
banyak disalah gunakan untuk proses
pencurian data dan sebagainya yang
sering disebut dengan istilah cracker.
Cracker sebenarnya berbeda
dengan hacker, karena cracker sifatya
cenderung lebih merusak sistem target
apabila terdapat kelemahan pada sistem
tersebut. (Wiharsono Kurniawan,
2007).
Gambaran umum dari bentuk
model hubungan kontrol pc jarak jauh
seperti bentuk gambar di bawah ini.
Gambar 1 : Model hubungan kontrol PC jarak
jauh
Hal yang lazim digunakan untuk
remote pc (kontrol pc jarak jauh)
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
106
adalah sebagai berikut : (Yoga
Nurjaman, dkk, 2012)
a. Mengendalikan komputer lain dari
lokasi yang diremote, misalkan
untuk mengakses software yang ada
di divisi atau dibagian lain di
perusahaan oleh pengguna teknical
support perusahaan di ruang
kerjanya.
b. Mematikan komputer jarak jauh.
c. Menghidupkan ulang
komputer/restart dari jarak jauh.
d. Mengawasi penggunaan komputer
dari jarak jauh.
e. Mengawasi penggunaan program
berjalan / internet dari jarak jauh.
f. Pemeliharaan (maintenance)
komputer dari jarak jauh.
g. Sharing resource dari jarak jauh.
Ada beberapa jenis software atau
aplikasi yang sering digunakan untuk
meremote atau melakukan kontrol jarak
jauh pada PC, diantaranya adalah :
Teamviewer
Radmin
Anyplace Control
Remote Computer Access
GoToMyPC
LogMeIn
2. Android
Android adalah sebuah sistem
operasi yang berbasis Linux untuk
telepon seluler seperti telepon pintar
(smartphone) dan komputer tablet.
Android menyediakan platform terbuka
bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka sendiri
untuk digunakan oleh bermacam
peranti bergerak.
Perkembangan android dari awal hingga sekarang ini sudah mencapai 19
kali, yaitu :
1. Android 1.0 6. Android 2.0.1 Eclair
2. Android 1.1 7. Android 2.1 Eclair
3. Android 1.5 Cupcake 8. Android 2.2–2.2.3 Froyo
4. Android 1.6 Donut 9. Android 2.3–2.3.2 Gingerbread
5. Android 2.0 Eclair 10. Android 2.3.3–2.3.7 Gingerbread
11. Android 3.0 Honeycomb 16. Android 4.1 Jelly Bean
12. Android 3.1 Honeycomb 17. Android 4.2 Jelly Bean
13. Android 3.2 Honeycomb 18. Android 4.3 Jelly Bean
14. Android 4.0–4.0.2 Ice Cream
Sandwich
19. Android 4.4 KitKat
15. Android 4.0.3–4.0.4 Ice Cream
Sandwich
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
107
Android mempunyai beberapa
keunggulan diantaranya :
a. User Friendly
Kita dengan sangat mudah
mengoprasikan komputer hanya
dengan belajar beberapa hari bahkan
beberapa jam saja, dan ini juga
melekat pada Android yang berjalan
pada Smartphone.
b. Notifications
Kita dengan sangat mudah
mendapatkan notifikasi dari
smartphone android dengan
mengatur beberapa akun Email,
SMS , Voice Dial, Update dan lain
sebagainya.
c. Tampilan
Dari segi tampilan, Android tidak
kalah bagusnya dari iOs milik
Apple, karena memang dari awal
android hampir mengusung
teknologi iOs, hanya saja ini versi
murahnya.
d. Aplikasi
Untuk Aplikasi disajikan jutaan
pilihan aplikasi yang menarik dari
yang gratis hingga berbayar, dan
bisa didownloadnya di Google Play.
3. Internet
Penggunan internet sungguh tak
asing lagi dikalangan masyarakat, baik
yang menggunakan internet untuk
proses pencarian informasi, bertukar
data, main games, sampai proses jual
beli. Sehingga media internet ini sudah
sangant mewabah, terutama dikalangan
remaja.
Menurut Wiharsono (2007),
internet adalah gabungan dari berbagai
LAN dan WAN yang berada di seluruh
jaringan komputer di dunia, sehingga
terbentuk jaringan skala yang lebih luas
dan global. Nia Sutisna (2008),
mengartikan Internet adalah kumpulan
luas jaringan komputer yang saling
terhubung di seluruh dunia. Sehingga
dapat disimpulkan bahwasanya Internet
adalah gabungan dari berbagai macam
model jaringan di seluruh dunia,
sehingga antara device yang satu
dengan yang lain bisa saling terhubung.
Model jaringan ini ada yang bersifat
LAN, MAN, WAN, dan Intranet, atau
sering yang disebut dengan topologi
jaringan.
4. Proses Instalasi Software
Remote Access
Untuk karya tulis ilmiah ini
penulis menggunaka software atau
aplikasi Teamviewer untuk melakukan
pengendalian kontrol jarak jauh.
Berikut cara installasi aplikasi
Teamviewer pada PC dan Android :
a. Cara Install di PC/Komputer
1. Download aplikasi Teamviewer,
kemudian lanjutkan dengan
menginstal unduhan Teamviewer
tersebut.
2. Pada How do you want to
procced ?, pilih Basic
installation. Pada How do you
want to use Teamviewer pilih
Personal/Non-commercial use.
Kemudian klik Accept – next.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
108
Gambar 2: Tampilan saat Setup.exe dijalankan
3. Tunggu sampai proses instalasi
TeamViewer selesai.
Gambar 3 : Tampilan proses instalasi
4. Setelah instalasi selesai maka
TeamViewer sudah siap untuk
digunakan, perhatikan YourID
dan Password.
Gambar 4 : Tampilan setelah proses instalasi
selesai
5. Pada saat komputer anda direstart
ulang kembali maka Password
TeamViewer akan berubah-
ubah, untuk itu klik Personal
Password dan buat Password
agar Password tersebut dapat
digunakan untuk seterusnya.
Gambar 5 : Tampilan untuk merubah
Password agar tidak berubah-ubah
b. Cara Install di Android
1. Install aplikasi TeamViewer
dari Play Store.
2. Tunggu proses download dan
install sampai selesai.
Berbeda dengan versi PC, untuk
Android tidak ada opsi yang harus
dipilih saat melakukan proses instalasi
tetapi saat pertama kali dijalankan akan
terlihat tampilan seperti dibawah ini.
Gambar 6 : Tampilan saat instalasi TeamViewer di
android.
3. Pilih Next, beberapa kali
sampai terlihat tombol Done
lalu pilih dan TeamViewer di
Android sudah siap
digunakan.
c. Cara Penggunaan Aplikasi
TeamViewer
Untuk mengontrol PC dari
Android, kita hanya perlu masukan
ID TeamViewer PC yang akan
dikontrol kemudian pilih Remote
Control, setelah terhubung
masukan Password TeamViewer
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
109
PC yang dikontrol untuk bisa
mengakses PC tersebut. Jika
sukses maka kita akan melihat
tampilan seperti dibawah ini.
Gambar 7: Tampilan saat PC di Remote dengan
Android
E. METODE PENULISAN
Untuk metodologi penulisan,
penulis mengawali dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi,
yakni mengendalikan PC dari jarak
jauh via android dengan media internet
sampai pada proses pengujian software,
dimana dari tulisan ini, penulis
melakukan pengujian dengan software
TeamViewer.
II. ISI DAN PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Pengawasan merupakan salah
satu hal yang sangat penting dalam
mencapai suatu tujuan
instansi/perusahaan. Tanpa
pengawasan yang optimal, tujuan
instansi/perusahaan tidak akan tercapai
sesuai dengan yang diharapkan karena
masih banyak pegawai yang bekerja
kurang serius dan tidak profesional.
Ketidak seriusan dan kurang
profesionalnya pegawai dalam
pekerjaan masih sering terlihat diwaktu
mereka bermain facebook saat jam
kerja, bermain game atau melihat
youtube saat jam kerja. Hal itu tentu
saja dapat mengganggu kinerja
pegawai terutama yang bekerja
menggunakan komputer atau laptop
sehingga tujuan instansi/perusahaan
tidak tercapai secara optimal.
Seiring dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat dan
menjamurnya smartphone yang
berbasis android, penulis ingin
memanfaatkan hal tersebut untuk
mengoptimalkan pengawasan kerja
pegawai di instansi pemerintahan
khususnya kepada pegawai yang
bekerja dengan menggunakan
komputer agar kepala SKPD/pimpinan
instansi dapat memonitoring pekerjaan
yang dilakukan pegawainya sehingga
pegawai yang bekerja kurang serius
dapat di kontrol dan dapat
ditindaklanjuti.
B. ANALISIS MASALAH
Berdasarkan pemaparan masalah
di atas, penulis bermaksud memberikan
saran dan masukan kepada Pemerintah
Kota Medan untuk memanfaatkan
media internet dengan cara
mengendalikan PC dari jarak jauh via
android agar Kepala SKPD atau Kepala
Bidang dapat melakukan pengawasan
atau monitoring pegawai/stafnya secara
optimal.
Kelebihan cara mengendalikan
PC dari jarak jauh dengan media
internet tidak memerlukan biaya yang
begitu besar dibanding dengan
memasang CCTV pada setiap ruangan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
110
untuk mengawasi atau memonitoring
para pegawai. Cara kerja kontrol PC
dari jarak jauh dengan media internet
yaitu orang yang mengendalikan PC
akan dapat melihat tampilan PC
Pegawai yang di remot atau
dikendalikan, sehingga apa yang
dikerjakan para pegawai menggunakan
komputer/PC dapat terlihat oleh
pimpinan, apakah dia bekerja atau
bermain game, bermain facebook,
menonton youtube dan lain sebagainya.
Mengingat sudah banyaknya
orang yang menggunakan smartphone
yang berbasis android, hal itu tentu saja
lebih memudahkan pimpinan untuk
memonitoring pegawainya dari mana
saja, misalnya di rumah sehingga
pegawai yang tidak bekerja secara
serius dapat diketahui dan ditindak atau
diberikan peringatan.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari
pembahasan, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Cara mengendalikan kontrol PC
jarak jauh via android dengan media
internet dapat dilakukan dengan
menggunakan software Remote
Access. Dengan Remote Access, PC
yang digunakan pegawai untuk
bekerja akan dapat dikendalikan
dengan android atau PC yang
dimiliki pimpinan, sehingga apa
yang dikerjakan pegawai tersebut
dapat terlihat oleh pimpinan.
2. Salah satu aplikasi Remote Access
untuk mengendalikan kontrol PC
jarak jauh via android dengan media
internet adalah TeamViewer.
3. Kelebihan mengendalikan kontrol
PC jarak jauh via android dengan
media internet yaitu tidak
memerlukan biaya yang terlalu
besar karena kita menggunakan
jaringan internet, seperti Wi-Fi
maupun paket data yang terdapat di
Smartphone android. Aplikasi
TeamViewer juga dapat di download
secara gratis di internet maupun di
Play Store Smartphone android.
Cara melakukan pengendalian juga
relatif mudah karena dapat
dilakukan dimana saja dengan syarat
Smartphone terhubung dengan
internet.
B. SARAN
Dalam kesempatan ini penulis
menawarkan pemanfaatan media
internet dan Smartphone android untuk
melakukan pengawasan/monitoring
kerja pegawai khususnya pegawai yang
menggunakan komputer/PC. Ide kreatif
ini sangat sederhana dalam
pelaksanaannya dan sangat mungkin
untuk diterapkan. Biaya murah karena
aplikasi dapat di download secara
gratis melalui internet dan Play Store di
android. Pengawasan/monitoring juga
dapat dilakukan dimana saja dengan
syarat terhubung dengan internet.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
111
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Wiharsono, Jaringan
Komputer. 2007. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Nurjaman, Yoga. Pengembangan
Sistem Remote Access Jaringan
Berbasis Client Server. 2012.
Jurnal Algoritma, Sekolah Tinggi
Teknologi Garut, ISSN : 2302-
7339 Vol. 09 No. 07.
Tittel, Ed. 2004. Computer Networking.
Jakarta : Erlangga.
http//www.google.com
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
112
BARANGAN (BRIKET ARANG RAMAH LINGKUNGAN); SOLUSI
APLIKATIF ENERGI TERBARUKAN DARI LIMBAH
TONGKOL JAGUNG)
Oleh : Saipul Sihotang
(Mahasiswa Universitas Medan Area)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Medan merupakan ibu kota
provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Kota ini merupakan kota metropolitan
terbesar di luar Pulau Jawa dan kota
terbesar ketiga di Indonesia setelah
Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 2012,
kota ini memiliki luas daratan
71.680,68 km2 dan berpenduduk
sebanyak 2.122.804 jiwa. Kota medan
berada pada ketinggian 2,5 sampai 40
meter di atas permukaan laut. Secara
geografis kota Medan terletak pada
koordinat 3° 30'-3° 43' Lintang Utara
dan 98° 35'-98° 44' Bujur Timur. Kota
ini merupakan pintu gerbang wilayah
Indonesia bagian barat dan juga
sebagai pintu gerbang bagi para
wisatawan untuk menuju objek wisata
Brastagi di daerah dataran tinggi Karo,
objek wisata penangkaran orangutan di
Bukit Lawang, serta kawasan Danau
Toba (Sumatera Utara dalam Angka,
2013).
Kondisi perekonomian kota
medan provinsi Sumatera Utara bisa
dikatakan cukup baik, tetapi masih
banyak terdapat rumah tangga yang
tergolong miskin. Hal ini dapat dilihat
dari persentase jumlah rumah tangga
yang miskin yang ada. Pada tahun 2007
jumlah penduduk miskin sebanyak 1,77
juta atau 13,90 persen, angka ini
menurun pada tahun 2008 menjadi 1,61
juta jiwa atau 12,55 persen dan pada
tahun 2012 jumlah rumah tangga
miskin Sumatera Utara menjadi 1,38
juta jiwa atau 10,41 persen. Penurunan
persentase kemiskinan disebabkan
karena adanya aksi nyata dari
pemerintah dalam hal penyediaan
lapangan pekerjaan atau yang disebut
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) bagi masyarakat mengingat
tingkat pendidikan yang dimiliki
berbeda yaitu SD, SMP,
SMEA/SMA/SMK, dan Sarjana
(Sumatera Utara dalam Angka, 2013).
Jagung merupakan salah satu
komoditi unggulan provinsi Sumatera
Utara, dimana produksi jagung dari
tahun ketahun terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2012, provinsi
Sumatera Utara memproduksi jagung
sebesar 1.347.718 ton dengan hasil
sampingan berupa kulit, batang, daun,
dan tongkol jagung yang tidak
termanfaatkan sekitar 20-30% atau
sebanyak 162.206,43 ton pertahun
(Sumatera Utara dalam Angka, 2013).
Dari pengamatan lapangan ditemukan
bahwa hasil sampingan berupa kulit,
batang, daun, dan tongkol jagung
belum termanfaatkan dengan baik dan
dibuang atau dibakar, sementara daun
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
113
dan batang dijadikan sebagai pakan
ternak. Diketahui bahwa dari tongkol
jagung terkandung sangat kaya akan
karbohidrat yang dapat digunakan atau
diolah menjadi produk yang lebih
berdayaguna. Dengan pemanfaatan
teknologi, limbah tongkol jagung dapat
dikembangkan menjadi suatu produk
yang lebih bernilai ekonomi,
diantaranya dijadikan sebagai briket
arang dan bahan baku pembuatan arang
aktif (Ishak, 2012; Haris, 2012; Rizal et
al, 2014).
Briket arang dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif untuk
menggantikan bahan bakar minyak dan
gas dalam kegiatan industri dan rumah
tangga. Briket arang merupakan bentuk
energi terbarukan dari biomassa yang
berasal dari tumbuhan atau tanaman
yang saat ini sangat banyak tersedia di
lingkungan. Dilain pihak, Indonesia
sebagai negara agraris banyak
menghasilkan limbah pertanian yang
kurang termanfaatkan. Limbah
pertanian yang merupakan biomassa
tersebut merupakan sumber energi
alternatif yang melimpah dengan
kandungan energi yang relatif besar.
Limbah pertanian tersebut dapat diolah
menjadi suatu bahan bakar padat
buatan atau bahan bakar alternatif yang
disebut briket arang. Hampir di seluruh
wilayah Indonesia terdapat lahan
pertanian jagung, karena tanaman ini
dapat tumbuh di seluruh wilayah
Indonesia baik dataran tinggi maupun
rendah termasuk di Provinsi Sumatera
Utara (Isa, 2012).
Arang aktif (bahan briket arang)
merupakan bahan yang banyak
digunakan di industri farmasi sebagai
bahan absorben dan sebagai bahan
pemucat (bleaching) di depot-depot
pengisian air mineral. Arang aktif dapat
dibuat dari arang hasil pembakaran
biomassa dari tanaman seperti
tempurung kelapa, kayu, sekam padi,
serbuk kayu gergaji, dan tongkol
jagung. Ditinjau dari sisi ekonomi
arang aktif dapat dijadikan menjadi
suatu usaha menambah pendapatan
ekonomi keluarga.
Dengan memperhatikan prospek
briket arang yang cukup cerah yang
benilai ekonomi yang cukup tinggi dari
limbah tongkol jagung maka sangatlah
perlu dilakukan kegiatan tentang
pemanfaatan limbah tongkol jagung
menjadi briket pengganti bahan bakar
minyak dan gas. Dari setiap 6 kg
limbah tongkol jagung diperoleh
produk briket sebanyak 1 kg yang
sudah siap dipasarkan. Dari data badan
pusat statistik, produksi jagung dari
tahun ketahun terus mengalami
fluktuasi tetapi limbah kurang
dimanfaatkan. Kendala utama
disebabkan karena belum diketahuinya
teknologi pembuatan briket dan tidak
adanya informasi mengenai pengolahan
briket dari pemerintah setempat.
Dengan pemanfaatan limbah tongkol
jagung menjadi sumber energi
alternatif bahan bakar pengganti
minyak dan gas diharapkan masyarakat
yang termasuk berada pada garis
kemiskinan sangat terbantu (Sihotang,
2015).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
114
Dalam rangka meningkatkan
pendapatan kota medan melalui
pengolahan limbah jagung menjadi
briket arang. Kegiatan ini diharapkan
dapat digunakan sebagai acuan dan
pedoman dalam program transfer ilmu
dan teknologi berbasis masyarakat
dengan menerapkan teknologi
pengolahan limbah jagung menjadi
briket arang dengan metode pirolisis
(pengarangan), pencetakan briket dan
pengemasan. Kegiatan ini dapat
dijadikan sebagai wirausaha baru
berbasis ekonomi kreatif bagi
kelompok tani jagung di kota Medan.
Dengan adanya kegiatan tersebut,
pembuatan briket jagung diharapkan
dapat memecahkan permasalahan
limbah jagung yang jumlahnya sangat
banyak pada saat panen raya. Dengan
dikuasai cara pengolahan limbah
jagung serta tersedianya alat cetak
manual yang diberikan kepada
kelompok tani diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan petani dan
menumbuhkan industri rumah tangga
dengan bahan baku limbah jagung
sehingga memberikan kesempatan
kerja baru bagi masyarakat.
Dengan termanfaatkannya limbah
tongkol jagung menjadi produk yang
dapat dijual (briket arang) diharapkan
berkurangnya limbah yang tidak
termanfaatkan serta kerusakan
lingkungan dapat dicegah yaitu
berkurangnya penebangan pohon di
hutan dimana kayunya digunakan
sebagai bahan bakar. Padahal briket
arang limbah tongkol jagung memiliki
banyak kelebihan dibandingkan kayu,
minyak, dan gas, diantaranya: sebagai
bahan bakar alternatif yang berkualitas,
dapat dimanfaatkan dengan teknologi
sederhana, nyala api dapat bertahan 2-3
jam, aman, cocok untuk pedagang
(jagung, sate, mie balap), biaya murah,
alat yang digunakan untuk pembuatan
briket sangat sederhana, tidak
menimbulkan polusi, hemat energi dan
kita telah berpartisipasi dalam
penyelamatan Bumi.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang sangat
spesifik yaitu tingginya jumlah limbah
jagung karena tertumpuknya limbah di
ladang-ladang, tempat penggilingan,
dan dihalaman rumah. Limbah tersebut
belum dimanfaatkan secara maksimal.
Disamping itu ilmu pengetahuan dan
keterampilan kelompok tani dalam
rangka pengolahan limbah jagung
menjadi briket arang masih tergolong
rendah dan tidak adanya informasi
tentang peralatan cetak briket. Selain
itu, ketergantungan masyarakat pada
penggunaan bahan bakar minyak dan
gas semakin tinggi, disisi lain makin
langka dan menipisnya persediaan
bahan bakar minyak dan gas.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam karya ilmiah dapat diuraikan
sebagai berikut;
1. Model dan teknologi tepat guna
yang dapat dikembangkan dan
diterapkan oleh petani dalam
pemanfaatan tongkol jagung
menjadi briket arang.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
115
2. Dihasilkan briket arang yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar
alternatif pengganti bahan bakar
minyak dan gas untuk keperluan
rumah tangga.
3. Terbangunnya industri briket limbah
jagung dimana kelompok tani
merupakan ujung tombak industri
tersebut. Pusat industri briket dapat
digunakan sebagai lokasi
pendidikan, pelatihan, sumber
informasi, dan distribusi teknologi
pembriketan limbah tongkol jagung.
1.4 Manfaat
Bagi khalayak masyarakat pada
umumnya dan lebih khusus para petani
jagung diharapkan kegiatan ini dapat
dirasakan langsung dan dapat berguna
untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam membuat briket
arang dan dapat menambah
penghasilan dan meningkatkan
kesejahteraan. Selanjutnya bagi
pemerintah daerah dan instansi terkait
kegiatan ini merupakan bentuk
pembinaan secara tidak langsung dapat
meringankan beban tugas dan
fungsinya dalam meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat petani
khususnya petani jagung. Bagi
pelaksana kegiatan ini berguna bagi
pengembangan ilmu terapan di
masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ketersediaan Bahan Baku
Limbah Tongkol Jagung
Jagung merupakan kebutuhan
yang cukup penting bagi kehidupan
manusia dan merupakan komoditi
tanaman pangan kedua setelah padi.
Akhir-akhir ini tanaman jagung
semakin meningkat penggunaannya,
sebab hampir seluruh bagian tanaman
dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan seperti pembuatan
pupuk kompos, kayu bakar, turus
(lanjaran), bahan kertas, dan sayur
(Aziz, 2014).
Kepala Dinas Pertanian Sumatera
Utara (2013) mengatakan produksi
jagung Sumut mencapai 1.183.011 ton
dan menjadi peringkat lima nasional
atau memberi kontribusi sebesar 6,39
persen nasional. Limbah jagung berupa
jerami, tongkol, dan klobot jagung
merupakan limbah pertanaman jagung
yang jumlahnya cukup banyak.
Sebanyak 20-30% dari setiap 100 kg
jagung yang dihasilkan adalah limbah
jagung. Limbah ini belum
dimanfaatkan secara optimal
diperkirakan dengan jumlah limbah
jagung yang sangat banyak akan
berdampak pada pencemaran
lingkungan.
Pemanfatan limbah jagung
sebagai sumber energi alternatif berupa
briket arang disamping memberikan
keuntungan secara finansial, juga akan
membantu di dalam pelestarian
lingkungan. Sebagai biomassa
lignoselulosik, limbah jagung dapat
dibuat briket arang dengan proses yang
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
116
relatif sederhana. Di samping itu
sumber energi biomassa mempunyai
keuntungan pemanfaatan antara lain:
dapat dimanfaatkan secara lestari
karena sifatnya yang renewable
resources, tidak mengandung unsur
sulfur yang menyebabkan polusi udara
pada pengunaan bahan bakar fosil, dan
meningkatkan efisiensi pemanfaatan
limbah pertanian (Isa, 2012; Aziz,
2014).
2.2 Briket Arang
Briket arang merupakan bahan
bakar padat yang mengandung karbon,
mempunyai nilai kalori yang tinggi,
dan dapat menyala dalam waktu yang
lama. Bioarang nama lain dari briket
arang adalah arang yang diperoleh
dengan membakar biomassa kering
tanpa udara (pirolisis). Sedangkan
biomassa adalah bahan organik yang
berasal dari jasad hidup. Biomassa
sebenarnya dapat digunakan secara
langsung sebagai sumber energi panas
untuk bahan bakar, tetapi kurang
efisien. Nilai bakar biomassa hanya
sekitar 3000 kal, sedangkan bioarang
mampu menghasilkan 5000 kal (Seran,
1990; Isa, 2012).
Pirolisis adalah proses
dekomposisi kimia dengan
meggunakan pemanasan tanpa adanya
oksigen. Proses ini atau disebut juga
proses karbonasi atau yaitu proses
untuk memperoleh karbon atau arang,
disebut juga ”High Temperature
carbonization” pada suhu 4500C –
5000C. Dalam proses pirolisis
dihasilkan gas-gas, seperti CO, CO2,
CH4, H2, dan hidrokarbon ringan. Jenis
gas yang dihasilkan bermacam-macam
tergantung dari bahan baku. Salah satu
contoh pada pirolisis dengan bahan
baku batubara menghasilkan gas seperti
CO, CO2, NOx, dan SOx. Yang dalam
jumlah besar, gas-gas tersebut dapat
mencemari lingkungan dan
membahayakan kesehatan manusia
baik secara langsung maupun tidak
langsung. Proses pirolisis dipengaruhi
faktor-faktor antara lain: ukuran dan
distribusi partikel, suhu, ketinggian
tumpukan bahan, dan kadar air (Isa,
2012).
Briket bioarang mempunyai
beberapa kelebihan dibandingkan arang
biasa (konvensional), antara lain: a.
Panas yang dihasilkan oleh briket
bioarang relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan kayu biasa dan
nilai kalor dapat mencapai 5.000 kalori
(Soeyanto, 1982). b. Briket bioarang
bila dibakar tidak menimbulkan asap
maupun bau, sehingga bagi masyarakat
ekonomi lemah yang tinggal di kota-
kota dengan ventilasi perumahannya
kurang mencukupi, sangat praktis
menggunakan briket bioarang. c.
Setelah briket bioarang terbakar
(menjadi bara) tidak perlu dilakukan
pengipasan atau diberi udara. d.
Teknologi pembuatan briket bioarang
sederhana dan tidak memerlukan bahan
kimia lain kecuali yang terdapat dalam
bahan briket itu sendiri. e. Peralatan
yang digunakan juga sederhana, cukup
dengan alat yang ada dibentuk sesuai
kebutuhan (Soeyanto, 1982).
Oleh karena itu perlu
dikembangkan pembuatan briket
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
117
bioarang dalam upaya pemanfaatan
limbah tongkol jagung. Untuk
mencapai hal tersebut dilakukan
penelitian untuk menghasilkan briket
bioarang yang berkualitas baik, ramah
lingkungan, dan memiliki nilai
ekonomis tinggi. Dengan manfaatkan
limbah tongkol jagung menjadi briket
bioarang, maka diharapkan dapat
mengurangi pencemaran lingkungan,
memberikan alternatif sumber bahan
bakar yang dapat diperbarui dan
bermanfaat untuk masyarakat.
2.3 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Sifat Briket Arang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi sifat briket arang adalah
berat jenis bahan bakar atau berat jenis
serbuk arang, kehalusan serbuk, suhu
karbonisasi, dan tekanan pada saat
dilakukan pencetakan. Selain itu,
pencampuran formula dengan briket
juga mempengaruhi sifat briket
(Erikson 2011). Adapun faktor- faktor
yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan briket atara lain:
1. Bahan baku
Briket dapat dibuat dari
bermacam–macam bahan baku, seperti
ampas tebu, sekam padi, serbuk gergaji
kayu, dan bahan limbah pertanian.
Bahan utama yang terdapat bahan baku
adalah selulosa. Semakin tinggi
kandungan selulosa maka semakin baik
kualitas briket, briket yang
mengandung zat terbuang terlalu tinggi
cenderung mengeluarkan asap dan bau
tidak sedap.
2. Bahan perekat
Untuk merekatkan partikel-
partikel zat bahan baku pada proses
pembuatan briket maka diperlukan zat
perekat sehingga dihasilkan briket yang
kompak. Bahan perekat dapat
dibedakan atas 3 jenis:
A. Perekat organik
Perekat organik yang termaksud
jenis ini adalah sodium silika,
magnesium, semen dan sulfit.
Kerugian dari pengunaan perekat ini
adalah sifatnya meninggalkan abu
sekam pembakaran.
B. Bahan perekat tumbuh-tumbuhan
Jumlah bahan perekat yang
dibutuhkan untuk jenis ini jauh lebih
sedikit bila dibandingkan dengan
perekat hidrokarbon. Kerugian yang
dapat ditimbul-kan adalah arang
cetak (briket) yang dihasilkan
kurang tahan kelembaban.
c. Hidrokarbon dengan berat molekul
besar
Bahan perekat jenis ini seringkali
dipergunakan sebagai bahan perekat
untuk pembuatan arang cetak batu
bara. Dengan pemakaian bahan
perekat maka tekanan akan jauh
lebih kecil bila dibandingkan
dengan briket tanpa memakai
perekat (Josep dan Hislop dalam
Noldi, 2009). Dengan adanya
penggunaan bahan perekat maka
ikatan antar partikel semakin kuat,
butiran-butiran arang akan saling
mengikat yang menyebabkan air
terikat pada pori-pori arang
(Komarayati dan Gusmailian dalam
Noldi, 2009).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
118
Penggunaan bahan perekat
dimaksudkan untuk menahan air dan
mem-bentuk tekstur yang padat atau
mengikat dua substrat yang
direkatkan. Dengan adanya bahan
perekat maka susunan partikel
makin baik, teratur dan lebih padat
sehingga dalam proses pengempaan
keteguhan tekanan briket arang akan
semakin baik. Dalam penggunaan
bahan perekat harus memperhatikan
faktor ekonomi maupun non-
ekonominya (Silalahi dalam Noldi,
2009).
2.4 Syarat dan Kriteria Briket yang
Baik
Syarat briket yang baik menurut
Nursyiwan dan Nuryeti dalam Erikson
(2011) adalah briket yang
permukaannya halus dan tidak
meninggalkan bekas hitam ditangan.
Selain itu, sebagai bahan bakar, briket
juga harus memenuhi kriteria sebagai
berikut: mudah dinyalakan, tidak
mengeluarkan asap, emisi gas hasil
pembakaran tidak mengandung racun,
kedap air dan hasil pembakaran tidak
berjamur bila disimpan pada waktu
lama, dan menunjukkan upaya laju
pembakaran (waktu, laju pembakaran,
dan suhu pembakaran) yang baik.
Briket adalah bahan bakar padat
yang dapat digunakan sebagai sumber
energi alternatif yang mempunyai
bentuk tertentu. Kandungan air pada
pembriket-an antara (10-20)% berat.
Pemilihan proses pembriketan tentunya
mengacu pada segmen pasar agar
memperoleh nilai ekonomi, teknis
lingkungan yang optimal. Pembriketan
bertujuan untuk memperoleh suata
bahan bakar yang berkualiatas yang
dapat digunakan untuk semua sektor
sebagai sumber energi pengganti
minyak dan gas (Isa, 2012).
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemecahan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil uraian latar
belakang dan pengamatan lapangan
teridentifikasi masalah sebagai berikut;
Produksi jagung di provinsi Sumatera
Utara dari tahun ketahun terus
mengalami peningkatan.
1. Limbah tongkol jagung yang
dihasilkan tidak dimanfaatkan dan
hanya dibakar sehingga dapat
menimbulkan permasalahan
lingkungan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pemanfaatan limbah tongkol
jagung untuk dibuat menjadi bahan
yang lebih bernilai ekonomi.
3. Ketergantungan masyarakat pada
penggunaan bahan bakar minyak
dan gas semakin tinggi, disisi lain
makin langka dan menipisnya
persediaan bahan bakar minyak dan
gas.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pembuatan briket arang.
2. Analisis Kebutuhan
Pertanaman jagung merupakan
komoditi utama provinsi Sumatera
Utara. Pada tahun 2013 produksi
jagung Sumatera Utara menduduki
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
119
peringkat 5 nasional. Berdasarkan hasil
pengamatan, limbah hasil pertanaman
jagung dibuang begitu saja, dibakar,
atau dibiarkan menumpuk tanpa ada
pengolahan yang lebih lanjut atau
dimanfaatkan sedikit saja yakni sebagai
pakan ternak. Sebesar 20-30% limbah
yang dihasilkan apabila dibiarkan
menumpuk akan menyebabkan
pencemaran lingkungan. Analisis
kebutuhan yang ingin dicapai meliputi;
1. Pengetahuan tentang limbah tongkol
jagung dan keterampilan
pengolahannya menjadi briket
arang.
2. Model dan teknologi tepat guna
yang dapat dikembangkan dan
diterapkan dalam pembuatan briket
arang.
3. Pengetahuan pengemasan,
pelabelan, teknik pemasaran dan
pembukuan sederhana.
4. Pengetahuan publikasi dan promosi
produk melalui media sosial
5. Pendampingan mulai dari awal
sampai ahir kegiatan Program.
6.
3.2 Penyusunan Program
Berikut adalah bagan aliran rencana kegiatan yang dilakukan:
Penyuluhan dan Pelatihan
Pemanfaatan Limbah
Jagung Kepada
Kelompok Tani Mitra :
Peningkatan
pengetahuan
Praktek
Alat Bantu :
1. Poster yang terdiri dari Prospek
jagung
2. Poster Potensi Limbah Jagung
3. Poster Pembuatan Briket dan
Manfaat Briket sebagai Bahan
bakar Alternatif
Motivasi dan
Keterampilan
Bimbingan Pengarahan/
Pelatihan pada Mitra
Kelompok tani
Evaluasi dan Monitoring
Perkembangan Hasil dari
Metode yang diterapkan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
120
3.3 Pelaksanaan Program
Metode pendekatan pada
program yang akan dilaksanakan
adalah:
1. Desk study dan Survey
Desk study adalah menelusuri
dan mengevaluasi data sekunder dan
studi yang terkait selanjutnya dilakukan
survey lapangan untuk memperoleh
data kondisi kelimpahan bahan baku.
Untuk melengkapi data yang
dibutuhkan, maka dilakukan
pendokumentasian ketersediaan bahan
baku, kondisi pertanaman jagung, dan
limbahnya dilakukan pengambilan
foto/gambar. Disamping itu juga
dilakukan wawancara langsung kepada
petani jagung dan petugas penyuluhan
pertanian.
2. Pelatihan dan Pendampingan
Petani
Kegiatan yang dilakukan adalah
pelatihan petani yang meliputi:
1. Penyuluhan atau sosialisai
merupakan cara yang paling tepat
dalam memberikan pengetahuan
kepada masyarakat untuk
memantapkan pelaksanaan kegiatan
dan hasil penyuluhan. Materi
pelatihan tentang metoda sederhana
cara pembuatan briket arang dan
dibagikan kepada peserta sebelum
pelaksanaan penyuluhan
berlangsung juga membuat poster
pembuatan briket dan manfaat briket
sebagai bahan bakar alternatif.
2. Pelatihan
Memperagakan atau
mempercontohkan bagaimana cara
pembuatan briket sekaligus
mendesain pengemasan briket serta
strategi pemasaran sekaligus
memfasilitasi dibentuknya unit
wirausaha produksi briket yang
dikelolah oleh kelompok tani.
3. Bimbingan dan Pembinaan
Petani yang telah mulai menerapkan
teknologi ini akan dibimbing dengan
pembinaan yang akan dilakukan
secara periodik melalui koordinasi
dengan ketua kelompok tani.
4. Diskusi dan Konsultasi
Pada saat sosilisasi/penyuluhan dan
pembinaan selalu diadakan diskusi
dan konsultasi untuk memantapkan
kegiatan Program yang akan
dilaksanakan.
5. Evaluasi dan Monitoring
Memantapkan kegiatan Program
pada kelompok tani dan
keberlanjutan Program kepada
kelompok masyarakat Desa Binaan.
3.4 Pelaksanaan
a. Peserta sekitar 20 orang, berasal dari
1 kelompok tani
b. Pelatihan dibagi dalam 5 tahap yaitu
penjelasan teori, latihan, aplikasi,
demonstrasi pembuatan arang
tongkol jagung, pembuatan briket,
pengemasan dan pelabelan.
c. Penjelasan teori akan diberikan oleh
2 orang instruktur. Teori
menyangkut: 1. Bahan dan peralatan
yang digunakan. 2. Metode
pembuatan briket dengan metode
karbonasi (pengarangan). 3.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
121
Penghalusan arang, pengayakan,
pencampuran bahan briket,
pencetakan, pengeringan,
pengemasan briket (arang) serta
pelabelan. 4. Uji daya bakar briket
dan 5. pengujian penggunakan
briket.
d. Praktek pembuatan briket
selanjutnya dilakukan oleh masing-
masing kelompok. Setiap kelompok
dibagi menjadi 4 kelompok kecil
(beranggotan 5 orang) yang dibagi
kedalam kegiatan untuk membuat
briket karbonasi, penghalusan,
pencetakan, dan pengemasan serta
pelabelan.
Adapun prosedur pelaksanaan
pembuatan briket
adalah sebagai
berikut :
a. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan
adalah dalam kondisi kadar air
sebaiknya kurang dari 15ºC, jika
tongkol masih basah sebaiknya
dikeringkan terlebih dahulu.
b. Pengarangan/karbonisasi
Proses karbonisasi merupakan
suatu proses dimana bahan dipanaskan
dalam ruangan tanpa kontak dengan
oksigen. Pada umumnya suhu yang
digunakan sekitar 200-400ºC. Dengan
proses karbonisasi zat-zat terbang yang
terkandung dalam briket tersebut
diturunkan serendah mungkin sehingga
produk tersebut tidak berbau dan
berasap. Pengarangan dilakukan
dengan tunggu pembakaran.
c. Penggilingan dan Penyaringan
Penggilingan diperlukan untuk
menghancurkan bahan–bahan
berukuran besar seperti tongkol jagung
selanjutnya bahan digiling. Setelah itu
dilakukan penyaringan 20-80 mesh
yang berfungsi untuk menyeragamkan
bahan.
d. Pencampuran dengan bahan
perekat
Bahan perekat yang biasa
digunakan adalah tepung tapioka.
Perbandingan antara bahan perekat
tapioka dengan air adalah 1:3 atau
1:10.
e. Pengempaan
Pengempaan dilakukan
untuk membantu proses pengikatan
dan pengisian ruang-ruang yang
kosong dilakukan baik dengan alat
sederhana seperti alat pencetak dari
paralon maupun kempa dengan sistem
hidrolik.
f. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan
menjemur briket arang selama sehari
atau dioven pada suhu 40-60ºC. Setelah
pengeringan briket arang siap untuk
dikemas dan digunakan. Pengemasan
diperlukan untuk menjaga agar beriket
tetap kering dan terhindar dari jamur.
Briket arang dapat digunakan dengan
menggunakan tungku atau kompor
briket yang kini telah dijual bebas di
pasaran.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
122
Tahapan Pembuatan Briket arang limbah jagung
Lem kanji
Pencetakan Briket arang Pengeringan selama 12 jam Gambar 3.1. Tahapan Pembuatan Briket limbah jagung
g. Pengemasan dan pelabelan
Pengemasan diperlukan untuk menjaga agar briket tetap kering dan
terhindar dari jamur. Briket dapat digunakan dengan mengunakan tungku atau
kompor briket yang kini telah dijual bebas dipasaran. Label briket dan kemasan
briket tongkol jagung produksi kelompok tani dan tahapan pengemasan dapat
dilihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2. Kemasan Briket arang
A B
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
123
Gambar 3.3. Tahapan pengemasan briket arang. Keterangan; A. Penimbangan briket. B. Penutupan/sealing kemasan briket.
C dan D. Tumpukan kemasan briket.
3.5 Monitoring dan Evaluasi
Keberadaan dan peran mitra
kelompok tani jagung sangat
menentukan dalam memenuhi
kebutuhan jagung di Sumatera Utara.
Sumatera Utara merupakan salah satu
sentra pertanaman jagung di Indonesia.
Namun demikian petani secara
signifikan belum mendapatkan
keuntungan yang maksimal karena
limbah belum termanfaatkan dengan
maksimal.
Evaluasi dan monitoring
diperlukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan yang meliputi
tingkat kekurangan dan proses
keberlanjutan kelompok mitra dalam
pembuatan briket arang. Dalam hal ini
melibatkan Tim peneliti (Mahasiswa
dan dosen) dan partisipasi petani
sebagai mitra dalam penerapan metode
pengelohan limbah jagung menjadi
briket dan keberlanjutan wirausaha
briket arang. Adapun aspek monitoring
dan evaluasi adalah memantau
perkembangan kegiatan, kendala yang
dihadapi, dan mencari solusi yang
efektif guna memaksimalkan kinerja
dan produksi briket arang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan tersebut dihasilkan
briket arang tongkol jagung pengganti
minyak dan gas. Briket arang tongkol
jagung hasil karbonasi dihaluskan
kemudian dicampur dengan lem
perekat yang dibuat dari tepung kanji
dengan perbandingan: 1 : 3 dan ukuran
3 cm x 10 cm dan diameter 2,5-4 cm
menggunakan alat cetak manual. Briket
arang dijemur selama 12 jam di bawah
sinar matahari (Gambar 4.1). Briket
kering dikemas setiap 1 kg dalam
plastik kemasan dan diberi label. Hasil
akhir diperoleh briket tongkol jagung
yang siap dipasarkan (Gambar 4.2).
C D
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
124
Gambar 4.1. Briket arang (Foto : Sumber Pribadi)
Gambar 4.2. Kemasan briket arang
4.2 Pembahasan
Briket arang merupakan bahan
bakar padat yang mengandung karbon,
mempunyai nilai kalori yang tinggi,
dan dapat menyala dalam waktu yang
lama. Berdasarkan hasil penelitian Isa
(2012), bahwa briket arang tongkol
jagung dikatakan berkualitas apabila
memenuhi persyaratan pengukuran
sifat fisika dan kimia briket arang,
diantaranya; kadar air, kadar abu,
dekomposisi volatil, kadar karbon
terikat, kerapatan, dan nilai kalor.
1. Kadar air
Kadar air dapat berpengaruh pada
kualitas briket arang, semakin rendah
kadar air semakin tinggi nilai kalor dan
daya pembakarannya. Arang
mempunyai kemamapuan menyerap air
yang sangat besar dari udara
disekelilingnya. Kemamapuan
menyerap air dipengaruhi oleh luas
permukaan dan pori-pori arang dan
dipengaruhi oleh kadar karbon terikat
yang terdapat pada briket tersebut.
Dengan demikian semakin kecil kadar
karbon terikat pada briket arang,
kemampuan briket arang menyerap air
dari udara sekililingnya semakin besar
(Earl,1974 dalam Rustini, 2004 ).
Dalam penelitian Isa (2012) nilai
kadar air rata-rata dalam briket arang
tongkol jagung adalah 6,66 % yaitu
kombinasi tepung arang dan perekat
1:3 dan 1:4, harga ini memperlihatkan
bahwa kandungan air dalam briket
arang tongkol lebih rendah briket
impor (6-8)%, briket Jepang (6-8)%
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
125
dan lebih tinggi dari briket USA (6)%,
dan briket Inggris (3-4)%.
Kandungan air berhubungan
dengan penyalaan awal bahan bakar,
makin tinggi air makin sulit penyalaan
bahan bakar tersebut, karena
diperlukan energi untuk menguapkan
air dari bahan bakar. Untuk itu untuk
menguapkan air dari briket arang
maka perlu dilakukan teknik
pengeringan 9-12 jam dalam sehari,
sehingga selain mengurangi kadar air
juga mengurangi retakan-retakan pada
briket.
2. Kadar Abu
Kadar abu merupakan bagian
tersisa dari proses pembakaran yang
sudah tidak memiliki unsur karbon lagi.
Unsur utama abu adalah silika dan
pengaruhnya kurang baik terhadap nilai
kalor yang dihasilkan. Semakin tinggi
kadar abu maka semakin rendak
kualitas briket Karena kandungan abu
yang tinggi dapat menurunkan nilai
kalor briket arang.
Kadar abu rata terendah sebesar
3,11%, diperoleh dengan perbandingan
varuiasi 1 : 4 sedangkan kadar abu
tertinggi sebesar 3,50% dengan
perbandingan perbandingan 2 : 3.
Kandungan kadar abu dalam briket
arang tongkol jagung tertinggi adalah
(3,50) %, nilai kandungan ash (kadar
abu) rata-rata ini lebih rendah dari
standar Briket Komersial yaitu
(5,26)%, dan rendah dengan Briket
Impor (5-6) % dan Briket Jepang (5-
7)%, tetapi lebih rendah dari Briket
USA (16)% dan Briket Inggris (8-10)
%. Semakin banyak perekat maka
kandungan abu semakain tinggi dan
memilik kalor yang rendah.
3. Dekomposisi Senyawa Volatile
Senyawa volatile adalah zat yang
dapat menguap sebagai hasil dekom-
posisi senyawa–senyawa didalam arang
selain air. Kandungan kadar zat
menguap yang tinggi didalam briket
arang akan menimbulkan asap yang
lebih banyak pada saat briket
dinyalakan, hal ini disebabkan oleh
adanya reaksi antara karbon monoksida
(CO) (Hendra dan Pari, 2002., Rustini,
2004).
Kandungan rata-rata dekomposisi
senyawa volatile dalam briket tongkol
jagung adalah 54,96% (nilai rata-rata
pada setiap bahan) berat, kandungan
dekomposisi senyawa volatil ini
melebihi standar Briket Komersial,
Briket Impor, Briket Inggris, dan
Briket USA.
Semakin tinggi kandungan
dekomposisi senyawa volatile pada
briket maka briket tersebut akan
semakin mudah untuk terbakar dan
menyala (Samsul, 2004 dalam Erikson
2011). Dekomposisi senyawa volatil
dalam bahan bakar berfungsi untuk
menstabilkan nyala dan percepatan
pembakaran arang.
Kadar dekomposisi senayawa
volatil tertinggi sebesar 64,85 %
diperoleh pada briket arang dengan
perbandingan perbandingan perekat
sagu dan bubuk arang tongkol jagung
(1 : 3). sedangkan kadar dekomposisi
senyawa volatil terendah sebesar
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
126
44,72% diperoleh pada briket dengan
perbandingan dengan perbandingan
pereket sagu dan bubuk arang tongkol
jagung (2: 3) (Isa, 2012).
Penambahan perbandingan antara
sagu dan arang tongkol jagung 1:3
maka briket tongkol jagung mengalami
dekomposisi senyawa volatile dengan
rata penguapan tertinggi 64,85 % ini
pengaruhi campuran perekat sagu maka
kadar dekomposisi senayawa volatile
ditentukan oleh kesempurnaan proses
karbonasi. Kadar dekomposisi senyawa
volatile yang tertinggi disebabkan tidak
sempurnanya proses karbonasi.
Kadar dekomposisi senyawa
volatil dipengaruhi oleh suhu dan
waktu pengarangan, semakin besar
suhu dan waktu maka semakin banyak
dekomposisi senyawa volatile yang
terbuang selama proses pengarangan
sehingga kandungan dekomposisi
senyawa volatil akan semakin kecil
(Gafar et al., 1999 dalam Rustini,
2004 ).
Menurut Hendra dalam Erikson
(2011), tinggi rendahnya dekomposisi
senyawa volatil yang dihasilkan
dipengaruhi oleh jenis bahan baku,
sehingga perbedaan jenis bahan baku
berpengaruh nyala pada nilai
dekomposisi senyawa volatil tiap briket
arang.
4. Kadar Karbon Terikat
Kandungan karbon terikat pada
briket arang dipengaruhi oleh nilai
kadar abu dan kadar dekomposisi
senyawa volatil. Kadar karbon terikat
akan bernilai tinggi apabila nilai kadar
abu dan kadar dekomposisi senyawa
volatil rendah. Briket yang baik
memiliki kadar karbon tinggi.
Kandungan karbon terikat rata-
rata briket tongkol jagung dengan
perekat sagu adalah 34,18 %, harga ini
menunjukkan bahwa nilai kabon terikat
briket tongkol jagung berada dibawah
standar briket komersial, briket impor,
briket jepang, briket inggris, briket
USA, dan SNI.
5. Nilai Kalor (HV)
Nilai kalor menjadi parameter
mutu paling penting bagi briket arang
sebagai bahan bakar sehingga nilai
kalor sangat menentukan kualitas briket
arang. Semakin tinggi nilai kalor bakar
briket arang, semakin tinggi pula
kualitas briket yang dihasilkan.
Perbandingan perekat sangat
berpengaruh terhadap nilai kalor. Isa
(2012) mengatakan bahwa
perbandingan 1:3 memilik nilai kalor
tertinggi yaitu 6757 kal/gram.
Parameter pengujian nilai kalor ini di
sebabkan penggunaaan bahan perekat
yang digunakan dalam menghasilkan
briket arang yang berkualitas baik.
Semakin banyak perekat maka semakin
banyak abu yang di hasilkan, nilai
kalor sangat dipengaruhi oleh kadar
abu briket arang. Semakin rendah kadar
abu briket arang maka akan
meningkatkan nilai kalor bakar briket
arang yang dihasilkan.
Nilai kalor untuk perbandingan
1:3 dengan nilai 6757 kal/gram dan
perbandingan 1:4 dengan nilai 6150
kal/gram nilanya lebih tinggi dari
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
127
standar nilai briket SNI, dan standar
nilai impor, lebih tinggi dengan standar
nilai kalor briket Inggris, standar nilai
kalor briket Jepang dan nilai kalor
briket Amerika (Isa, 2012).
Nurhayati (1974) dalam Erikson
(2011) nilai kalor dipengaruhi oleh
kadar air dan kadar abu briket arang,
semakin tinggi kadar abu dan kadar air
briket arang maka akan menurunkan
nilai kalor bahan briket arang yang
dihasilkan.
6. Uji Kerapatan briket
Kerapatan berpengaruh terhadap
kualitas briket arang, briket arang
dengan kerapatan yang tinggi dapat
meningkatakan nilai kalor bakar briket
arang. Besar kecilnya kerapatan
dipengaruhi oleh ukuran dan
kehomogenan arang penyusun briket
arang tersebut. Semakin tinggi
keseragaman ukuran serbuk arang
maka akan menghasilkan briket arang
dengan kerapatan dengan keteguhan
yang semakin tinggi pula (Nurhayati,
1983 dalam Rustini, 2004 ).
Kombinasi bahan perekat dengan
tepung sangatlah berpengaruh terhadap
kualitas briket arang yang baik. Uji
kerapatan briket arang yang dilakukan
oleh Isa (2012), kerapatan terendah
sebesar 0,55 g/cm3 diperoleh pada
briket dengan perbandingan perekat 2 :
5 sedangkan kerapatan tertinggi sebesar
0,63 g/cm3 dengan perbandingan 1 : 3
semakin banyak perekat yang
digunakan maka semakin baik kerapat
briket, tetapi tergantung tekstur dari
sampel yang digunakan, tongkol
jangung memiliki bahan tekstur
kerapatan yang rendah maka
pengunakan petekat yang baik sesuai
berat sampel yang digunakan.
Uji kerapatan briket tongkol
jagung lebih tinggi dengan kerapatan
rata-rata sebesar 0,57 g/cm3 dari
standar briket kemersial dengan
kerpatan 0,4 g/cm3, standar briket
impor dengan kerapat 0,53 g / cm3 ,
tapi lebih rendah dari mutu standar
briket jepang dengan kerapat 1- 1,2
g/cm3 dan inggris dengan kerapat 1,0-
1,2 g/cm3 (Isa, 2012).
Menurut Adan (1998) dalam
Noldi, (2009), jumlah perekat yang
digunakan dalam pembuatan briket
arang 10% dari berat arang yang
digunakan dalam pembuatan beriket
tersebut.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Limbah tongkol jagung dapat dibuat
menjadi briket arang.
Briket bioarang mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan arang biasa
(konvensional), antara lain: a. Panas
yang dihasilkan oleh briket bioarang
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
kayu biasa dan nilai kalor dapat
mencapai 5.000 kalori (Soeyanto,
1982).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
128
2. Briket bioarang bila dibakar tidak
menimbulkan asap maupun bau,
sehingga bagi masyarakat ekonomi
lemah yang tinggal di kota-kota
dengan ventilasi perumahannya
kurang mencukupi, sangat praktis
menggunakan briket bioarang. c.
Setelah briket bioarang terbakar
(menjadi bara) tidak perlu dilakukan
pengipasan atau diberi udara. d.
Teknologi pembuatan briket
bioarang sederhana dan tidak
memerlukan bahan kimia lain
kecuali yang terdapat dalam bahan
briket itu sendiri. e. Peralatan yang
digunakan juga sederhana, cukup
dengan alat yang ada dibentuk
sesuai kebutuhan (Soeyanto, 1982).
3. Briket arang yang dibuat dari limbah
tongkol jagung dapat digunakan
sebagai energi alternatif pengganti
bahan bakar minyak dan gas. Kalor
yang dihasilkan dari briket arang
cukup tinggi berkisar 2912 kal/gram
– 6757 kal/gram (Isa, 2012).
4. Dengan termanfaatkannya limbah
tongkol jagung menjadi produk
berupa briket arang diharapkan
terbangunnya wirausaha baru
sehingga dapat menambah
penghasilan.
5.2 Saran
1. Diharapkan program kegiatan
berupa transfer ilmu dalam
pengolahan limbah jagung ini dapat
diterapkan mengingat produksi
jagung dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
mengenai pengolahan limbah jagung
menjadi briket arang tanpa
karbonasi, selain itu perlu adanya
berupa dukungan dari pemerintah
setempat dalam hal pemanfaatan
biomassa yang dianggap selama ini
limbah menjadi produk yang lebih
berdayaguna.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Rizal, dkk. 2014. Pelatihan
Pembuatan Arang Aktif Pada
Masyarakat Di Desa Simolap
Kecamatan Tiga Binanga
Kabupaten Tanah Karo.
Laporan IbM UMA.
Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Utara. 2007.
Sumatera Utara Dalam Angka
2007.
Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Utara. 2010.
Sumatera Utara Dalam Angka
2010.
Badan Pusat Statistik Provinsi
Sumatera Utara. 2012.
Sumatera Utara Dalam Angka
2012.
Erikson, Sinurat. 2011. Studi
Pemanfaatan Briket Kulit
Jamu Mente dan Tongkol
Jagung Sebagai Bahan Bakar
Alternatif. Tugas Akhir
Fakultas Teknik Universitas
Hasanudin.
Hendra dan Pari, G, 2002, Teknologi
Alternatif Pemanfaatan
Limbah Industri Pengolahan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
129
Kayu. Makalah M.K. Falsafah
Sains, Program Pascasarjana
IPB, Bogor.
Isa, Ishak. 2007. Pelatihan Pembuatan
Arang Aktif Pada Masyarakat
Di Desa Batulayar
Kecamatan Bongomeme
Kabupaten Gorontalo.
Laporan PPM UNG
Laporan Tahunan 2010. Dinas
Pertanian Provinsi Sumatera Utara.
Makasar. Mursalim, W. A. 2014.
Pemanfaatan Kulit kakao
sebagai briket arang, Laporan
Penerapan Ipteks Lembaga
Pengapdian Pada Masyarakat.
Universitas Hasanuddin.
Noldi, N. 2009. Uji Komposisi Bahan
Pembuat Briket Biorang
Tempurung Kelapa dan
Serbuk Kayu Terhadap Mutu
yang Dihasilkan. Skripsi
Pertanian Fakultas pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
Rustini, 2004. Pembutan Briket Arang
Dari Serbuk Gergaji Kayu
Pinus Dengan Penambahan
Tempurung Kelapa, Skripsi,
Jurusan Teknologi Hasil
Hutan, Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.
Soeyanto, T. 1982. Cara Membuat
Sampah jadi Arang dan
Kompos.Yudhistira; Jakarta
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
130
PENERAPAN MEDAN CITY HISTORY (MECIH) BERBASIS ANDROID
MENUJU KOTA CERDAS (SMART CITY)
Oleh : Andiva Liesty Amelia
(Siswi SMA Harapan I Medan)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Medan didirikan oleh Guru
Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun
1590. John Anderson, orang Eropa
pertama yang mengunjungi Deli pada
tahun 1833 menemukan sebuah
kampung yang bernama Medan.
Kampung ini berpenduduk 200 orang
dan seorang pemimpin bernama
Tuanku Pulau Berayan sudah sejak
beberapa tahun bermukim disana untuk
menarik pajak dari sampan-sampan
pengangkut lada yang menuruni
sungai. Pada tahun 1886, Medan secara
resmi memperoleh status sebagai kota,
dan tahun berikutnya menjadi ibukota
Karesidenan Sumatera Timur sekaligus
ibukota Kesultanan Deli. Tahun 1909,
Medan menjadi kota yang penting di
luar Jawa, terutama setelah pemerintah
kolonial membuka perusahaan
perkebunan secara besar-besaran.
Dewan kota yang pertama terdiri dari
12 anggota orang Eropa, dua orang
bumiputra, dan seorang Tionghoa
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Me
dan).
Pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20 terdapat dua gelombang
migrasi besar ke Medan. Gelombang
pertama berupa kedatangan orang
Tionghoa dan Jawa sebagai kuli
kontrak perkebunan. Tetapi setelah
tahun 1880 perusahaan perkebunan
berhenti mendatangkan orang
Tionghoa, karena sebagian besar dari
mereka lari meninggalkan kebun dan
sering melakukan kerusuhan.
Perusahaan kemudian sepenuhnya
mendatangkan orang Jawa sebagai kuli
perkebunan. Orang-orang Tionghoa
bekas buruh perkebunan kemudian
didorong untuk mengembangkan sektor
perdagangan. Gelombang kedua ialah
kedatangan orang Minangkabau,
Mandailing dan Aceh. Mereka datang
ke Medan bukan untuk bekerja sebagai
buruh perkebunan, tetapi untuk
berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah
beberapa kali melakukan perluasan
areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha
pada tahun 1974. Dengan demikian
dalam tempo 25 tahun setelah
penyerahan kedaulatan, kota Medan
telah bertambah luas hampir delapan
belas kali lipat.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Me
dan).
Sejarah di atas merupakan bagian
yang sangat penting terutama bagi Kota
Medan. Namun saat ini banyak tempat
bersejarah di Kota Medan yang
dilupakan. Padahal, tempat bersejarah
ini bisa menjadi bahan pembelajaran
untuk anak-anak muda asli ataupun
pendatang karena keberadaanya mulai
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
131
berkurang. Apalagi bagi pendatang
atau wisatawan akan kesulitan mencari
jejak-jejaknya karena kesulitan
informasi tentang peninggalan sejarah
terutama pada bangunan-bangunannya.
Begitu pula, fasilitas di internet juga
kurang memberikan referensi tempat
bersejarah yang dapat kita kunjungi
jika datang ke Kota Medan secara
mudah. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat kecerdasan suatu kota masih
rendah.
Untuk itu, penulis akan mengkaji
bagaimana menerapkan suatu aplikasi
di yang terhubung di internet yang
berisi khusus sejarah kota medan
sehingga menjadi daya tarik sendiri
bagi masyarakat Kota Medan dan bagi
pendatang. Aplikasi yang diinternet
yang disebut dengan Medan City
History (Mecih) bersitem Android
menuju kota cerdas (smart city) sesuai
konsep yang ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam karya tulis ini yaitu
bagaimana penerapan Medan City
History (Mecih) Berbasis Android
menuju kota cerdas (smart city).
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah kota
medan yang terhubung dengan
internet menuju kota cerdas
2. Untuk mengetahui bagaimana
penerapan Medan City History
(Mecih) Berbasis Android menuju
kota cerdas
D. Manfaat Penulisan
Sedangkan manfaat yang akan
diperoleh dari penulisan karya tulis ini
adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan
tentang sejarah kota medan yang
terhubung dengan internet menuju
kota cerdas
2. Untuk meningkatkan pengetahuan
tentang penerapan Mecih Berbasis
Android menuju kota cerdas
3. Sebagai bahan kebijakan bagi
pemerintah dan pihak terkait
sebagai upaya untuk mencapai kota
cerdas (smart city)
E. Kerangka Teori
1. Aplikasi Medan City History
(Mecih) Berbasis Android
Aplikasi software memiliki sifat
yang mudah dan cepat untuk
dipergunakan pada gawai, smartphone
atau laptop. Peran yang sangat penting
bagi suatu kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, masyarakat bisa
mendapatkannya melalui google
playstore dengan cara mengunduhnya.
Dengan demikian aplikasi ini bisa
bermanfaat bagi masyarakat yang ingin
mencari refrensi tertentu. Peran
aplikasi ini juga bisa membantu agar
lebih mudah masyarakat, pelajar,
mahasiswa atau wisatawan. Sistem
kerja aplikasi ini berupa mengupload,
memperbaharui, dan informasi tentang
kesejarahan suatu kota. Keunggulan
aplikasi yaitu masyarakat dapat
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
132
mengakses dimana, kapan dan
siapapun dapat melakukannya.
Sehingga memudahkan untuk mencari
informasi yang dibutuhkan.
2. Kota Cerdas (Smart City)
Kota Cerdas (Smart city)
merupakan sebuah konsep kota cerdas
yang dapat membantu masyarakat
mengelola sumber daya yang ada
dengan effisien dan memberikan
informasi yang tepat kepada
masyarakat atau lembaga dalam
melakukan kegiatannya atau pun
mengantisipasi kejadian yang tek
terduga sebelumnya.
Sedangkan konsep smart city
yaitu:
a. Kota berkinerja baik dengan
berpandangan ke dalam ekonomi,
penduduk, pemerintahan, mobilitas,
lingkungan hidup;
b. Sebuah kota yang mengontrol dan
mengintegrasi semua infrastruktur
termasuk jalan, jembatan,
terowongan, rel, kereta bawah tanah,
bandara,
pelabuhan, komunikasi, air, listrik,
dan pengelolaan gedung;
c. Dapat menghubungkan infrastuktur
fisik, IT,social, dan bisnis infras
truktur untuk meningkatkan
kecerdasan kota;
d. Membuat kota lebih efisien dan
layak huni;
e. Penggunaan smart computing untuk
membuat smart city dan
fasilitasnya meliputi pendidikan, k
esehatan, keselamatan umum, tran
sporti yang lebih cerdas, saling
berhubungan dan efisien.
Sedangkan ada 6 dimensi smart
city, yaitu Smart Economy (cerdas
ekonimi), Smart Mobility (cerdas
transportasi dan pembangunan),
Smart Environment (lingkungan),
Smart People (kreativitas dan modal),
Smart Living (kualitas hidup), Smart
Governance (pemberdayaan dan
partisipasi).
Berdasarkan uraian di atas, maka
kerangka teorinya seperti bagan
dibawah ini:
Gambar 1. Bagan Penerapan Mecih menuju Kota Cerdas
KOTA MEDAN
SEJARAH
MEDAN CITY HISTORY
(MECIH) BERBASIS ANDOID
KOTA CERDAS
(SMART CITY)
MASYARAKAT PENDATANG MASYARAKAT KOTA MEDAN
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
133
Kota Medan sebagai Ibu Kota
Propinsi Sumatera Utara memiliki letak
yang strategis dan sebagai kota terbesar
ke 3 di Indonesia. Begitu pula dengan
sejarah perkembangan masa lalu
sampai saat ini sebagai bagian tak
terpisahkan dari kemajuan Kota Medan
saat ini. Untuk melihat secara lengkap
maka masyarakat Kota Medan ataupun
pendatang dapat memanfaatkan
aplikasi di internet yang bebasis
android untuk melihat sejarah Kota
Medan yang dikenal dengan Mecih
(Medan City History). Dengan adanya
Mecih Berbasis Android maka
masyarakat diajak untuk menjadi
cerdas dimanapun dengan
memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahun dan teknologi.
F. Metode Penulisan
Metode penulisan ini berdasarkan
literatur kepustakaan dari buku, jurnal,
internet. Sedangkan untuk menguraikan
penulisan ini dengan analisis deskripsi
untuk menjelaskan masalah dan
pemecahannya. Penyusunan karya tulis
ini pada bulan Agustus 2015.
II. PEMBAHASAN
A. Medan City History (Mecih)
Berbasis Android
Tempat-tempat dan bangunan
bersejarah yang memiliki cerita yang
berbeda setiap tempatnya. Namun kita
tidak mengetahuinya dan tidak tau dari
sumber mana kita mendapatkan
informasinya. Internet dapa
memberikan informasi lengkap
mengenai tempat bersejarah namun
terkadang informasi yang dibutuhkan
sulit untuk memperolehnya. Sulit
apabila kita tidak dapat menemukannya
di internet karena kita sangat
bergantung pada informasi melalui
internet.
Contoh dari tempat bersejarah
yang belum banyak mengetahuinya
adalah Kota Cina di Kecamatan Medan
Marelan yang memiliki sejarah awal
perkembangan Kota Medan.
Keberadaan Kota Cina tersebut kurang
mendapat perhatian dari masyarakat
termasuk Pemerintah Kota sebagai
bagian penting dari perkembangan
Kota Medan. Selain itu jauh dari
informasi, maka masyarakat banyak
yang tidak mengetahui secara persis
dimana lokasi dan sejarah perjalanan
dan perkembangan Kota Cina Medan
Marelan tersebut.
Apalagi saat ini banyak
masyarakat sudah banyak
menggunakan smartphone atau gawai
yang dapat dibawah kemana saja oleh
masyarakat Kota Medan atau
pendatang yang mengunjungi kota ini.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu
media dan alat bantu bagi masyarakat
untuk mempermudah mendapatkan
informasi secara cepat dan akurat.
Apalagi ketersediaan fasilitas internet
akan dapat membantu mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
Untuk meningkatkan kecerdasan
masyarakat yang cepat dan akurat
tentang tempat bersejarah sehingga
mendapatkan informasi maka
diwujudkan melalui Medan City
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
134
History (Mecih) Berbasis Android. Ide
untuk membuat aplikasi yang
memberikan informasi lengkap
mengenai tempat dan bangunan
bersejarah yang ada di Kota Medan.
Dengan basis yang sederhana dan
mudah digunakan seperti aplikasi-
aplikasi lainnya. Aplikasi ini memiliki
fitur daftar atau sign in. Namun,
pembaca yang tidak mendaftar pun
dapat membaca. Hanya saja para tamu
atau guest tidak mendapat keuntungan
yang dimiliki para pengguna yang
mendaftar seperti memberi komentar
pada suatu artikel, menambah artikel
dan mendownload suatu artikel pada
aplikasi tersebut.
Untuk membuat aplikasi ini, kita
dapat menggunakan pembuat aplikasi
untuk pemula seperti Android Apps
Maker. Karena sudah disediakan
template untuk e-book app, kita dapat
dengan mudah membuat aplikasi ini.
Mesjid Raya Medan
Kantor Pos Medan
Sumber www.initempatwisata.com
Gambar 2. Ilustrasi Mecih Berbasis Android
Basis simple, mudah digunakan
dan dimengerti, sistem menambah atau
mengupload artikel seperti Blog, setiap
artikel dilengkapi dengan gambar serta
informasi mengenai tempat bersejarah
dan aplikasi yang mudah diunduh.
Mecih menjadi teman penuh ilmu yang
dapat dibaca kapan saja dan dimana
saja. Apalagi bagi yang belum pernah
datang ke Kota Medan.
Aplikasi Miceh Berbasis Android
ini dapat membantu pelajar,
mahasiswa, masyarakat untuk
mengenal daerah Kota Medan dari segi
sejarahnya. Dengan adanya aplikasi ini
memungkinkan kota Medan untuk
dikenal lebih luas dan menjadi kota
cerdas karena informasinya dapat
diakses melalui aplikasi berbasis
internet/android yang murah, mudah
dan cepat.
B. Penerapan Mecih Berbasis
Android Menuju Kota Cerdas
Aplikasi Mecih Berbasis Android
ini dapat terwujud dan menjadi bagian
SELAMAT
DATANG
DI MECIH
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
135
perting dari pertumbuhan dan
perkembangan Kota Medan sebagai
Kota Cerdas ialah dengan
meningkatkan partisipasi masyarakat
dan kualitas hidup masyarakatnya.
Seperti pada 6 konsep kota cerdas
bahwa masyarakat juga harus
memanfaatkan teknologi dan informasi
untuk membantu kehidupan sehari-
harinya. Maka Mecih sebagai media ini
akan memberikan sumbangsi untuk
ikut serta dalam mencerdaskan
masyarakat di Kota Medan.
Aplikasi Mecih Berbasis Android
menuju Kota Cerdas ini memiliki
keunggulan jika diterapkan antara lain:
1. Aplikasi ini lebih mudah untuk
diakses melalui smartphone atau
gawai dibandingkan pelayanan
pada website yang selama ini ada
karena dapat diakses jika dapat
terhubung di internet ataupun tidak
terhubung
2. Mecih dapat diakses dimanapun
dan kapanpun untuk membantu
menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan guru/dosen kepada
siswa/mahasiswa
3. Mecih dapat diperbaharui secara
sistem dan isinya sehingga menjadi
daya tarik sendiri
4. Mecih menjadi bagian penting
dalam memberikan pendidikan
kepada masyarakat untuk menjadi
masyarakat yang cerdas dalam
mendapatkan informasi yang cepat
dan akurat
Sedangkan kelemahannya dari
aplikasi ini yaitu:
1. Hanya dapat digunakan di
smartphone/gawai saja yang
memiliki sistem android
2. Membutuhkan pihak yang
mengelola aplikasi secara
profesional untuk memperbaharui
sistem dan isinya secara kontiniu
Sebagai media teknologi dan
informasi, maka keberadaan mecih
berbasis android akan menjadikan
bagian penting dan tidak terpisahkan
untuk menunjang kehidupan
masyarakatnya untuk berkehidupan
cerdas terhadap perkembangan
informasi yang dibutuhkan secara cepat
dan akurat. Selain itu akan
memperkenalkan pentingnya
mengenalkan sejarah dan
perkembangan kotanya sendiri sebagai
tempat tinggal dan juga bagian dari
promosi untuk kepentingan bersama
seperti meningkatkan perkenomian,
kesejahteraan dan hidup sesuai dengan
lingkungan yang nyaman dan bersih.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada Bab I
dan II di atas, maka disimpulankan
antara lain:
1. Sejarah perkembangan dan
pertumbuhan Kota Medan dari
masa lalu sampai saat ini harus
diketahui oleh masyarakat secara
luas karena sejarah menjadi dasar
untuk berubah menjadi lebih baik
2. Penerapan Medan City History
(Mecih) Berbasis Android memiliki
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
136
beberapa keunggulan namun juga
tidak terlepas dari kekuranganya
3. Mecih Berbasis Android dapat
mendukung Kota Medan sebagai
Kota Cerdas (smart city) sesuai
beberapa konsep smart city yang
ada
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, maka
saran dari penulisan karya ini yaitu:
1. Pemerintah Kota Medan atau Pihak
Swasta dapat mewujudkan Aplikasi
Mecih Berbasis Android untuk
kepentingan dan kemajuan bersama
2. Adanya pihak yang mengelola
bangunan bersejarah dan dokumen
kesejarahan Kota Medan secara
prosfesional untuk mendukung
terciptanya Kota Cerdas yang
diharapkan masyarakat secara luas
DAFTAR PUSTAKA
Ambary, H. Muarif, 1984. Further
Notes On Classification Of
Ceramics From The Excavation
Of Kota Cina, dalam Studies
On Ceramics, Jakarta: Pusat
Penelitian Arkeologi Nasional,
hal. 63–72
Bungin, Burhan. 2008. Metode
Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Kencana.
Kartodirijo, Sartono. 1975. Sejarah
Nasional. Jakarta: Depdikbud
Milner, A. C., dkk., 1978. A Note On
Aru And Kota Cina. Indonesia,
October, 26
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor
13 tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Medan
Tahun 2011-2031
Soekmono, R. 1985. Sejarah
Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta:
Kanisius
www.balitbang.pemkomedan.go.id
www.pemkomedan.go.id
Blog Komunitas Anak Negeri
Pemerhati Sejarah dan
Sosial,
https://ipie3.wordpress.com/2010/01/24
/bangunan-tua-miliki-nilai-
ekonomis-bisa-jadi-wisata-
budaya-kembali-ke-badan-
warisan-sumatra/
http://id.wikipedia.org/istana-maimun
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
137
MEMBANGUN KAWASAN MANTRAGI (PERMAINAN TRADISONAL
BERTEKNOLOGI) UNTUK MEWUJUDKAN KOTA MEDAN SEBAGAI
KOTA CERDAS (SMART CITY)
Oleh : Faisal Rais
(Siswa SMA Negeri 15 Medan)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekarang banyak anak-anak yang
tidak mengenal lagi permainan
tradisional asal Indonesia, padahal
Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki suku, budaya, dan adat
istiadat yang beragam terutama
permainan tradisionalnya. Anak-anak
jaman sekarang lebih mengenal
permainan modern seperti permainan di
komputer, handphone, gawai maupun
games di playstation.
Ditinjau dari segi kesehatan,
permainan teknologi tersebut dapat
merusak penglihatan anak, apalagi
anak terkadang sampai berjam-jam
untuk berada di depan komputer
memainkan permaianan tersebut.
Berbeda dengan permainan tradisional
justru lebih menyehatkan dan membina
kerukunan dengan teman-teman sebaya
disekelilingnya.
Begitu pula di Kota Medan
seperti di taman-tamannya terdapat
alat-alat olahraga modern dari
besi/metal saja. Sampai sekarang kita
belum melihat peralatan permainan
tradisional yang ada di kawasan
teretntu di kota Medan. Padahal
tentunya peralatan permainan tersebut
bisa menjadikan cara memperkenalkan
permainan khas indonesia kepada anak-
anak dan jelas memberikan manfaat
lebih besar terhadap perkembangan dan
kecerdasan anak-anak.
Begitu pula, Kota-kota besar di
Indonesia seperti Surabaya, Bandung,
Semarang, Surakarta, saat ini sudah
mencapai indikator sebagai kota cerdas
(smart city). Namun berbeda dengan
Kota Medan sebagai Ibu Kota Propinsi
Sumatera Utara yang merupakan kota
besar ke 3 di Indonesia belum
mencapai indikator smart city dari
pendidikan, lingkungan, ekonomi,
kualitas kehidupan, partisipasi
masyarakat dan lain-lainnya.
Untuk itulah, penulis ini
mengkaji bagaimana upaya
pembangunan kawasan Permainan
Tradisional (Petra) menjadikan Kota
Medan sebagai Kota Cerdas (Smart
City). Karena dengan meningkatkan
kecerdasan anak-anak dengan
permainan tradisional berteknologi
akan dapat meningkatkan kualitas
masyarakat Kota Medan dan kualitas
kehidupan sehari-harinya.
1.2. Perumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian adalah yaitu
Bagaimana upaya pembangunan
kawasan Permainan Tradisional
Berteknologi (mantragi) untuk
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
138
mewujudkan Kota Medan sebagai kota
cerdas.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah :
a. Untuk menjelaskan permainanan
tradisional berteknologi
b. Untuk menguraikan bagaimana
pembangunan kawasan permainan
tradisional berteknologi (mantragi)
untuk mewujudkan Kota Medan
sebagai kota cerdas (smart city)
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian
ini adalah :
a. Bagi peneliti untuk meningkatkan
pengetahuan tentang pembangunan
kawasan permainan tradisional
berteknologi Kota Medan sebagai
kota cerdas
b. Bagi masyarakat untuk
menumbuhkan rasa tanggung jawab
melestarikan permainan tradisional
berteknologi untuk mewujudkan
kota cerdas
c. Bagi Pemerintah, sebagai landasan
dalam pengambilan keputusan untuk
pembangunan kawasan permainan
tradisional berteknologi untuk
mewujudkan Kota Medan menjadi
kota cerdas
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Permainan Tradisional
Permainan adalah sebuah
aktivitas rekreasi dengan tujuan
bersenang-senang, mengisi waktu
luang, atau berolahraga ringan.
Permainan biasanya dilakukan sendiri
atau bersama-sama (kelompok).
Menurut Hans Daeng (dalam Andang
Ismail, 2009: 17) permainan adalah
bagian mutlak dari kehidupan anak dan
permainan merupakan bagian integral
dari proses pembentukan kepribadian
anak.
Selanjutnya Andang Ismail
(2009; 26) menuturkan bahwa
permainan ada dua pengertian
Pertama, permainan adalah sebuah
aktifitas bermain yang murni mencari
kesenangan tanpa mencai menang atau
kalah. Kedua, permainan diartikan
sebagai aktifitas bermain yang
dilakukan dalam rangka mencari
kesenangan dan kepuasan, namun
ditandai dengan pencarian menang-
kalah. Permainan dapat membentuk
proses kepribadian anak dan membantu
anak mencapai perkembangan fisik
,intelektual, sosial, moral dan
emosional.
Kata Tradisional berasal dari kata
tradisi yang secara etimologis istilah ini
berasal dari kata latin „‟traditum‟‟ yang
artinya diteruskan (transmitted) dari
masa lalu ke masa sekarang. Menurut
KBBI, Tradisional adalah sikap dan
cara berpikir serta bertindak yang
selalu berpegangan teguh pada norma
dan adat kebiasaan yang ada secara
turun-temurun.
Permainan tradisional adalah
permainan yang dimainkan oleh anak-
anak jaman dahulu yang sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai
kebersamaan. Kebanyakan permainan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
139
ini dilakukan dengan cara kelompok.
Kehidupan masyarakat di masa lalu
telah mengarahkan dan menuntun
mereka pada kegiatan sosial dan
kebersamaan yang tinggi. Terlebih
kebudayaan Indonesia pada umumnya
sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
kebersamaan. Hal ini yang kemudian
mendorong terciptanya jenis permainan
tradisional.
Sayangnya perkembangan jaman
khususnya perkembangan teknologi
yang semakin pesat membuat jenis
permainan ini perlahan mulai
menghilang. Berbagai Jenis permainan
tradisional yang ada di Indonesia
Permainan Tradisional dari
Jogjakarta Gobag Sodor, Petak
Umpet/ Delikan, Ingkling, Neker/
Kelereng, Benthik, Dakon,
Enggrang, Bekhel, Cublak-cublak
Suweng
Permainan Tradisional dari Jawa
Barat (Sunda ): Ngadu Muncang,
Congklak, Bebentengan, Sunda
Manda, Patok Lele
Permainan Tradisional dari
Sulawesi: Maqgalaceng, Allogo,
Ceklen, Lompat Tali, Lari
Tampurung, Paka-paka Dusu,
Kokotrek, Tali Tanah, Kanikir,
Benteng-benteng, Paka-paka
sembunyi, Cenge-cenge, Dodorobe
Permainan Tradisional dari
Kalimantan: Bateweh, Sepak Sawut,
Balogo, Bagasing, Isutan Jarat,
Batungkau
Permainan Tradisional dari Papua:
Kayu Malele, Patah Kaleng,
Inkaropianik, Tok Asya, Gulat
Bob
Permainan Tradisional dari
Sumatera: Gala Hambek, Iye-iye,
Taratintin, Piccek Baju, Terompa
galuak
Permainan Tradisional dari Bali:
Meong-meongan, Colek Nadi,
Metajog
2.2. Kota Cerdas (Smart City)
Kota Cerdas (Smart city)
merupakan sebuah konsep kota cerdas
yang dapat membantu masyarakat
mengelola sumber daya yang ada
dengan effisien dan memberikan
informasi yang tepat kepada
masyarakat atau lembaga dalam
melakukan kegiatannya atau pun
mengantisipasi kejadian yang tidak
terduga sebelumnya. Smart city
merupakan sebuah impian dari hampir
semua Negara di dunia. Berbagai
macam data dan informasi yang berada
di setiap sudut kota dapat dikumpulkan
melalui sensor yang terpasang di setiap
sudut kota, dianalisis dengan aplikasi
cerdas, selanjutnya disajikan sesuai
dengan kebutuhan pengguna melalui
aplikasi yang dapat diakses oleh
berbagai jenis gadget. Melalui
gadgetnya,secara interaktif pengguna
juga dapat menjadi sumber data,
mereka mengirim informasi ke pusat
data untuk dikonsumsi oleh pengguna
yang lain.
Sedangkan Konsep smart city
yaitu:
a. Sebuah kota berkinerja baik dengan
berpandangan ke dalam ekonomi,
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
140
penduduk, pemerintahan, mobilitas,
lingkungan hidup
b. Sebuah kota yang mengontrol dan
mengintegrasi semua infrastruktur
termasuk jalan,
jembatan, terowongan, rel, kereta
bawah tanah, bandara, pelabuhan,
komunikasi, air, listrik, dan
pengelolaan gedung. Dengan begitu
dapat mengoptomalkan sumber
daya yang dimilikinya serta
merencanakan pencegahannya.
Kegiatan pemeliharaan dan
keamanan dipercayakan kepada
penduduknya.
c. Dapat menghubungkan infrastuktur
fisik, IT, social, dan bisnis
infrastruktur untuk meningkatkan
kecerdasan kota.
d. Membuat kota lebih efisien dan
layak huni
e. Penggunaan smart computing untuk
membuat smart city dan fasilitasnya
meliputi pendidikan, kesehatan,
keselamatan umum, transporti yang
lebih cerdas, saling berhubungan
dan efisien.
Ada 6 dimensi smart city, yaitu
a. Smart Economy
Smart Economy atau ekonomi
cerdas mencakup inovasi dan
persaingan, jika semakin banyak
inovasi-inovasi baru yang
dikembangkan maka akan
menambah peluang usaha baru dan
meningkatkan persaingan pasar
usaha/modal. Meningkatnya jumlah
pelaku usaha mengakibatkan
persaingan pasar menjadi semakin
ketat. Sehingga inovasi-inovasi
baru perlu diciptakan untuk
mempertahankan eksistensi bisnis
pelaku usaha tersebut.
b. Smart Mobility
Smart mobility termasuk pada
transportasi dan pembangunan
infrastruktur. Pembangunan
infrastruktur diwujudkan melalui
penguatan system perencanaan
infrastruktur kota, pengembangan
aliran sungai, peningkatan kualitas
dan kuantitas air bersih,
pengembangan system transportasi,
pengembangan perumahan dan
permukiman, dan peningkatan
konsistensi pengendalian
pembangunan infrastruktur.
Dengan ketersediaan
sarana/prasarana transportasi dan
infrastruktur yang memadai akan
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
c. Smart Environment (lingkungan)
Lingkungan pintar berarti
lingkungan yang bisa memberikan
kenyamanan, keberlanjutan sumber
daya, keindahan fisik maupun non
fisik, visual maupun
tidak,bagi masyarakat dan public.
Menurut undang-undang tentang
penataan ruang, mensyaratkan 30
% lahan perkotaan harus
difungsikan untuk ruang terbuka
hijau baik privat maupun public.
Lingkungan yang bersih tertata
merupakan contoh dari penerapan
lingkungan yang pintar.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
141
d. Smart People (kreativitas dan
modal)
Pembangunan senantiasa
membutuhkan modal, baik modal
ekonomi (economic capital), modal
manusia (human capital) maupun
modal sosial (social capital).
Kemudahan akses modal dan
pelatihan-pelatihan bagi UMKM
dapat meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan mereka dalam
mengembangkan usahanya. Modal
sosial termasuk seperti
kepercayaan, gotong royong,
toleransi, penghargaan, saling
memberi dan saling menerima serta
kolaborasi sosial memiliki
pengaruh yang besar terhadap
pertumbuhan ekonomi melalui
berbagai mekanisme seperti
meningkatnya rasa tanggungjawab
terhadap kepentingan publik,
meluasnya partisipasi dalam proses
demokrasi, menguatnya keserasian
masyarakat dan menurunnya
tingkat kejahatan. Tata nilai ini
perlu dipertahankan dalam
kehidupan sosial masyarakat smart
city.
e. Smart Living (kualitas hidup)
Berbudaya, berarti bahwa manusia
memiliki kualitas hidup yang
terukur (budaya). Kualitas hidup
tersebut bersifat dinamis, dalam
artian selalu berusaha memperbaiki
dirinya sendiri. Pencapaian budaya
pada manusia, secara langsung
maupun tidak langsung merupakan
hasil dari pendidikan. Maka
kualitas pendidikan yang baik
adalah jaminan atas kualitas
budaya, dan atau budaya yang
berkualitas merupakan hasil dari
pendidikan yang berkualitas.
f. Smart Governance (pemberdayaan
dan partisipasi)
Kunci utama keberhasilan
penyelengaraan pemerintahan
adalah Good Governance. Yaitu
paradigma, sistem dan proses
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang mengindahkan
prinsip-prinsip supremasi hukum,
kemanusiaan, keadilan, demokrasi,
partisipasi, transparansi,
profesionalitas, dan akuntabilitas
ditambah dengan komitmen
terhadap tegaknya nilai dan prinsip
“desentralisasi, daya guna, hasil
guna, pemerintahan yang bersih,
bertanggung jawab, dan berdaya
saing”. Keberpihakan pemerintah
daerah perlu ditingkatkan untuk
mengembangkan wilayah-wilayah
tertinggal
sehingga wilayah-wilayah tersebut
dapat tumbuh dan berkembang
secara lebih cepat dan dapat
mengejar ketinggalan
pembangunan. Hal yang dapat
dilakukan adalah membangun
wilayah-wilayah tertinggal melalui
peningkatan produktivitas dan
pemberdayaan masyarakat,
meningkatkan keterkaitan antara
wilayah tertinggal dengan wilayah-
wilayah pusat kota serta mengelola
dan mengendalikan pemanfaatan
sumber daya yang ada.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
142
2.3. Kota Medan
Kota Medan sebagai Ibu kota
Propinsi Sumatera Utara dengan
koordinat 3°35′LU 98°40′BT, luasny
265,10 km2 (10,240 mil²),
berpenduduk 3.418.645 jiwa dan
kepadatannya 8.008/km2 (20,740/sq
mi). Sedangkan suku yang tinggal di
Kota medan yaitu, Melayu, Batak,
Jawa, Tionghoa, Aceh, Mandaling,
Minangkabau, Tamil, Karo dengan
semua agama ada seperti Islam,
Protestan, Budha, Katolik, Hindu. Kota
Medan merupakan pintu gerbang
wilayah Indonesia bagian barat dan
juga sebagai pintu gerbang bagi para
wisatawan untuk menuju objek wisata
Brastagi di daerah dataran tinggi Karo,
objek wisata penangkaran orangutan di
Bukit Lawang, serta kawasan Danau
Toba (www.id.wikipedia.co.id)
Taman merupakan sebuah areal
yang berisikan komponen material
keras dan lunak yang saling
mendukung satu sama lainnya yang
sengaja direncanakan dan dibuat oleh
manusia dalam kegunaannyasebagai
tempat penyegar dalam dan luar
ruangan. Taman dapat dibagi dalam
taman alami dan taman buatan.Taman
yang sering dijumpai adalah taman
rumah tinggal, taman lingkungan,
taman bermain, taman rekreasi, taman
kota dan taman botani. Penataan taman
menyangkut penyesuaian dengan ruang
di sekitarnya, seperti : Taman rumah
tinggal, Taman perkantoran, Taman
lingkungan pemukiman, Taman kota,
Taman sekolah, Taman Kawasan
industri, Taman Wisata/
Banyak taman khususnya di kota
medan yang berada di pusat-pusat kota
sebagai tempat rekreasi dan bermain
anak-anak, contohnya yaitu: Taman
Ahmad Yani, Taman Gajah Madan,
Taman Makam Pahlawan, Taman
Teladan Medan, Taman Beringin, dan
lain-lain.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juli-Agustus 2015 di Kota
Medan.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Jenis sumber data dalam
penelitian ini berdasarkan data primer
sekunder. Data primer di peroleh dari
pengolahan data sekunder sehingga
menjadi ide gagasan yang dituangkan.
Teknik pengumpulan data primer
dilakukan dari berbagai sumber bacaan
buku, jurnal, internet dan lain-lain.
3.3. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan
ekploratif dari berbagai sumber yang
diolah menjadi ide gagasan yang
menjadi konsep baru.
IV. PEMBAHASAN
4.1. Permainan Tradisional
Berteknologi (Mantragi)
Permainan Tradisional
Berteknologi (Mantragi) yang dapat
dilaksanakan di Kota Medan dengan
berbagai perubahan. Di bawah ini akan
diurakan beberapa permaian mantragi
yang dapat dilaksanakan yaitu:
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
143
a. Engrang
Perimanan engrang hampir semua
ada di semua daerah sebagai
permainan tradisional. Jika Kota
Medan melakukan perubahan
dalam alat dan bahan engrang
dengan penambahan waktu/arloji
sebagai alat hitung pada
engrangnya.
Gambar. Anak-anak bermain engrang
Bahan pembuatan engrang dapat
dimodifikasi dengan berbahan
metal baja atau aluminium sehingga
ringan untuk digunakan. Selama ini
bahan pembuatannya dari bambu.
Untuk itu dengan berbahan metal
baja atau alumunium akan bisa
diterapkan dengan memasangkan
alat penghitung kecepatan dan
hentakan yang dilakukan oleh
setiap penggunanya.
b. Trompa
Begitu pula dengan permainan
trompa yang dapat dilakukan secara
berkelompok sama juga dapat
dibuat berbahan metal dan
alumunium dan dipasang waktu
berbentuk arloji untuk menghitung
kecepatan berjalannya
c. Congklak
Congklak merupakan permainan
yang dapat dilakukan untuk
mencari lawan. Oleh karena itu
digunakan alat dan bahan yang
ramah terhadap anak-anak. Selain
itu juga congklak dapat diletakan
dimanapun karena mudah untuk
memainkannya. Oleh karena itu
konsep mantragi pada congklak
dapat menghitung jumlah secara
otomatis bahan yang dimasukan ke
lubang-lubang yang ada.
Gambar. Bermain congklak berbahan kayu
d. Engklek
Engklek sebagai permainanan
tradisional yang membuat emosi
dan kemampuan otot yang harus
digunakan setiap gerakan. Oleh
karena itu setiap garis dalam
permainan engklek dapat dimuat
melalui sensor dalam konsep
mantragi. Jadi setiap koin yang
dilemparkan maka akan berbunyi
jika mengenai garis pada arena
engklek itu. Ini dapat dibuat secara
digital pada halaman pada suatu
taman
Gambar. Bermain engklek di tanah
e. Lompat Tali
Permainan lompat tali dapat dibuat
dari berbahan plastik bercampur
karet dan diletakan sensor sehingga
jika mengenai badan salah seorang
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
144
pemain maka akan berbunyi. Inilah
konsep mandaragi pada permainan
lompat tali sehingga semakin baik
dalam pengukuran kena atau
tidaknya mengenai badan pemain.
Selama ini permainan
menggunakan rangkaian karet yang
diikat satu sama lainnya.
Gambar. Bermain Lompat Tali
Dengan mantragi anak-anak akan
lebih menyenangkan dan
berteknologi sehingga filosofi
permainan seperti nama, manfaat
permainan ini, asalnya, bagaimana
cara memainkannya dan apa
manfaatnya secara langsung.
4.2. Membudayakan Mantragi
Membudayakan mantragi dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara
lain:
a. Media Pendidikan
Guru sangat berperan dalam
memperkenalkan dan mengajak
siswa/siswi tentang mantragi yang
ada di Indonesia, selain itu sekolah
juga menyediakan peralatan yang
mendukung proses pengenalan dan
pelestarian madragi bagi siswa-
siswinya .
b. Melalui Media Jejaring Sosial dan
Internet
Melalui cara ini kemungkinan besar
bisa berhasil dengan cara mengajak
bergabung melalui grup seperti grup
Pecinta mantragi, dan grup grup
lainnya. Cara tersebut akan
memungkinkan banyaknya anggota
yang bergabung dari berbagai
nusantara yang ingin melestarikan
mantragi. Grup juga bisa dibuat
melalui media sosial seperti,
Facebook, BBM, Line, dan lain-lain.
Cara lainnya juga bisa seperti
membuat blog yang berhubungan
tentang mantragi sehingga
masyarakat umum bisa mengetahui
informasi dan sosialisasi tentang
mantragi dan ikut melestarikannya
sebagai bagian dari upaya menjaga
keberadaan permainan tradisional.
c. Perlombaan mantragi
Melakukan perlombaan mantragi
maka semakin banyak pembinaan-
pembinaan kepada peserta yang
akan mengikuti perlombaan ini.
Dengan demikian akan semakin
populer dan mengalahkan
permainan modern yang banyak
merusak generasi anak-anak karena
bersifat individual. Untuk itu
perlombaan secara
berkesinambungan harus tetap
berjalan dan berjenjang dari
berbagai tingkat dan usia. Maka
mandaragi akan semakin baik untuk
dikembangkan.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
145
4.4. Membangun Kawasan
Permainanan Tradisional
Berteknologi (Mantragi )
Membangun kawasan Mantragi
dapat dianalisis dari berbagai sumber
daya yang dimiliki oleh Kota Medan
misalnya dari Sumber daya manusia,
modal, ketersediaan lahan. Untuk itu
diperlukan sumber daya manusia yang
mampu mengelola, menciptakan ide-
ide baru yang dimodifikasi untuk
menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Sedangkan untuk modal dapat
diperoleh dari anggaran pendapatan
belanja daerah (APBD) dengan
bersinergi dengan swasta untuk
pembangunan kawasan mantragi.
Kawasan mantragi membutuhkan
modal yang besar terutama pengadaan
alat dan bahan pembuatan mantragi.
Selain itu juga untuk biaya operasional
pengelolaannya serta pengadaan lahan
untuk lokasi kawasan tersebut.
Sedangkan untuk lahan dapat
diperoleh dari tanah yang dimiliki
pemerintah daerah seperti
pemberdayaan taman yang sudah ada
atau peralihan dari lahan-lahan kosong
yang belum dikelola oleh milik
pemerintah Kota Medan.
Gambar. Taman Gajah Mada yang dapat
dimanfaatkan untuk kawasan Mantragi
Dengan memanfaatkan lokasi
tersebut kita bisa membuat lokasi yang
nantinya dapat berfungsi sebagai
pelestarian Mantragi, di tempat itulah
kita bisa memperkenalkan Mantragi
kepada pengunjung ataupun
masyarakat sekitar tentang Petra yang
ada di Indonesia.
Peralatan peralatan tentu
merupakan hal yang penting, peralatan
mandaragi pun jauh lebih murah
daripada peralatan Permainan Modern.
Selain itu peralatan mandaragi
tersebutlah yang memungkinkan
masyarakat ingin tahu apa
namanya,asal dan cara memainkannya,
dengan menyediakan berbagai macam
Peralatan mantragi di lokasi tertentu.
Dengan demikian membangun
kawasan mantragi dapat mewujudkan
Kota Medan menjadi kota cerdas
sehingga akan layak bagi
masyarakatnya menikmati kehidupan
di Kota Medan.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Permainan tradisional berteknologi
(mantragi) di Kota Medan akan
memberikan pengaruh pada
kecerdasan bagi masyarakat yang
menggunakannya. Mantragi dapat
dilaksanakan di beberapa kawasan
Kota Medan dengan berbagai
perubahan. Mantragi yang dapat
dimodifikasi seperti engrang,
trompa, congklak, engklek, lompat
tali.
b. Menbudayakan mandragi dapat
dilakukan melalui bidang
pendidikan, media jejaring sosial
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
146
dan internet, serta melalui
perlombaan mantragi
c. Membangun kawasan di beberapa
lokasi di Kota Medan harus
didukung ketersediaan sumber daya
manusia, modal, dan lahan yang
akan digunakan sehingga akan
dapat mewujudkan Kota Medan
sebagai kota cerdas (smart city)
5.2. Saran
a. Pemerintah Kota Medan dapat
mewujudkan kawasan Mantragi
untuk pembangunan masyarakat
yang cerdas dan bermartabat
b. Masyarakat juga harus berperan
aktif dalam melaksanakan Mantragi
di lingkungannya
c. Pihak swasta untuk membantu
dalam pengelolaan dan pengadaan
Mantragi bagi masyarakat Kota
Medan
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2008. Metode
Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Kencana.
M. Nazir. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta, Ghalia Indonesia, cet.ke-5. Hal
27
Mestika zed. 2008. Metodo Penelitian
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor
13 tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Medan Tahun
2011-2031
http://balitbang.pemkomedan.go.id
http://pemkomedan.go.id
http://kamusbahasaindonesia.org/
http://smartcityindonesia.blogspot.com/
https://id.m.wikipedia.org
http:/Belajarpsikolog.com/metode-
permainan-dalam-pembelajaran/
http:/Visiuniversal.blogspot.com/
http://Kamusbahasaindonesia.org/
www.berjibaku.com
http:/antoksoesanto.blogspot.com/
http:/daniarwikan.blogspt.com/
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
147
“INOVASI PEMANFAATAN POTENSI PEKARANGAN RUMAH
SEBAGAI BANK SAYUR ORGANIK MENGGUNAKAN METODE
TANAM VERTIKULTUR DI KOTA MEDAN”
Oleh : Fadillah Hamid Damanik
(Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekarangan adalah sebidang
tanah disekitar rumah yang dikelilingi
pagar bila dimanfaatkan secara
maksimal dapat berperan sebagai
pemberi keindahan dan keasrian,
sekaligus taman hidup dan warung
hidup yang memudahkan kita
memperoleh beberapa kebutuhan
sehari-hari dan bumbu dapur yang
masih segar. Jika dimanfaatkan secara
maksimal dapat meningkatkan
pemenuhan gizi mikro melalui
perbaikan menu keluarg. Potensi
pekarangan rumah sesungguhnya dapat
jauh lebih besar dari itu, bergantung
pada kemampuan dalam menatanya
dan kemampuan dalam memilih jenis
tumbuhan yang fungsional serta sesuai
jika di tanam di area pekarangan
rumah. (Suharti, 2012).
Pekarangan dapat diberdayakan
untuk berbagai komoditas tanaman
ataupun yang lainnya. Budaya
memanfaatkan pekarangan sebenarnya
telah lama dilakukan oleh beberapa
masyarakat, sehingga masih banyak
yang belum memahami konsep dan
penataannya, terutama di peKota an
seperti Kota Medan, sehingga perlu
digalakkan kembali mengingat kondisi
saat ini kurang mendapat perhatian
Indonesia memiliki kekayaan aneka
sumber daya alam yang berlimpah.
Dari sumber daya tersebut tersedia
sumber daya pangan yang beraneka
ragam sesuai dengan potensi
wilayahnya, baik sebagai sumber
karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
maupun mineral. Sumber daya pangan
tersebut antara lain berasal dari
kelompok tanaman padi-padian, umbi-
umbian, kacang-kacangan, sayuran,
hingga buah.
Namun dengan kekayaan tersebut
Masyarakat Indonesia masih
mengalami kekurangan serat,
Konsumsi serat masyarakat Sumut
tergolong rendah dan secara
keseluruhan hanya 5,5 persen warga
Sumatera Utara usia diatas 10 tahun
yang mengonsumsi buah dan sayur
sesuai dengan anjuran WHO
(Waspada, 2012). Berdasarkan hasil
Survey Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) tahun 2011 dan Triwulan
I tahun 2012, bahwa selama tahun
2011-2012 terjadi penurunan kuantitas
konsumsi energi sebesar 99
kkal/kapita/hari (dari 1952
kkal/kap/hari menjadi 1853
kkal/kap/hari). Penurunan hampir
diseluruh kelompok pangan kecuali
kelompok minyak dan lemak. Proporsi
penurunan konsumsi terbesar tahun
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
148
2012 terhadap tahun 2011 terdapat
pada komoditas beras (2,3%), terigu
(1,3%) dan umbi-umbian (0,6 %).
Penurunan konsumsi energi selama
tahun 2011-2012, menyebabkan
penurunan kualitas konsumsi (skor
PPH) sebesar 1,9 poin (dari 77,3
menjadi 75,4). (Mentan RI, 2013)
Untuk meningkatkan kuantitas
konsumsi sayuran masyarakat, dapat
dilakukan dengan membudidayakan
sayuran organik berbasis pekarangan
rumah. Dengan memanfaatkan
Peekarangan sebagai Bank Sayuran, di
samping nilai estetika, hasil penen
sayur organik ini juga dapat digunakan
sebagai konsumsi yang baik dan
bergizi. Sayuran organik itu sendiri
adalah sayuran yang proses
pembudidayaannya memenuhi kaidah
pertanian organik, diantaranya tidak
menggunakan pestisida sintetis, pupuk
kimia sintetis, zat pengatur tumbuh dan
rekayasa genetika melainkan hanya
menggunakan pupuk kandang atau
kompos sehingga sangat mengandalkan
kualitas tanah yang baik (Maftu‟ah,
2005). Agar pekarangan tersebut tetap
memberikan nilai estetika meskipun
ditanam dengan sayuran organik, kita
dapat membuat tataan yang indah,
seperti dengan menggunakan metode
tanam vertikal-horizontal. Metode
tanam vertikal (vertikultur) merupakan
upaya pemanfaatan ruang ke arah
vertikal (Nitisapto, 1993). Selain
menghasilkan tataan yang indah, juga
berperan untuk memaksimalkan
pemanfaatan pekarangan, terlebih jika
luas pekarangan relatif sempit.
Berdasarkan hasil survey
lapangan yang dilakukan di sekitaran
kota Medan, dapat disimpulkan bahwa
itu belum ada pemanfaatan pekarangan
rumah secara maksimal, yakni
pekarangan mereka hanya didominasi
oleh tanaman hias. Bahkan pekarangan
di beberapa rumah masih terlihat
kosong. Dari hasil wawancara dengan
salah seorang warga masyarakat Kota ,
dikatakan bahwa mereka tidak paham
bagaimana cara memanfaatkan potensi
pekarangan yang ada secara maksimal,
padahal jika mereka mengetahui
metode/cara pemanfaatannya mereka
akan melakukannya. Pada kesempatan
itu beliau juga menyampaikan harapan
beliau pribadi, bahwa suatu saat nanti
akan ada tim yang mensosialisasikan
cara pemanfaatan pekarangan tersebut
sehingga pekarangan rumah di Kota
ini termanfaatkan secara maksimal
disamping memberikan nilai estetika
layaknya seperti yang mereka saksikan
di perkotaan.
Disamping potensi pekarangan
yang belum termanfaatkan, di Kota
Medan ini juga terdapat limbah kelapa
(Cocos nucifera) berupa sabut kelapa,
yang dapat dijadikan sebagai media
tanam. Adapun bagian sabut yang akan
digunakan dalam membuat media
tanam ini adalah serbuk halus sabut
atau dikenal dengan istilah coco peat.
Berdasarkan Observasi bahwa Kota
Singgalima dapat menghasilkan 80.000
butir kelapa/Bulan. Penjual hasil bumi
dari Kota ini umumnya menjual kelapa
dalam bentuk batok kelapa dan isinya,
sedang sabut kelapa dikupas dan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
149
ditinggalkan ditempat-tempat di mana
kelapa di turunkan. Dari asumsi
perhitungan rata-rata produksi buah
kelapa tersebut, mengacu pada laporan
BPP-AISKI bahwa Coco peat sangat
bagus digunakan sebagai media tanam
karena dapat menyerap air dan
menggemburkan tanah (Anonim 2,
2013). Ihsan (2013) menyatakan bahwa
kandungan hara yang terkandung
dalam cocopeat diantaranya adalah
kalium, fosfor, kalsium, magnesium
dan natrium. Karena budidaya sayuran
organik ini membutuhkan tanah dengan
kualitas baik, maka kami akan
memanfaatkan coco peat sabut kelapa
ini sebagai pelengkap tanah untuk
media tanam.
Berdasarkan analisis tersebut,
penulis merasa pentingnya melakukan
pengkajian mengenai inovasi
pemanfaatan potensi pekarangan rumah
untuk membudidayakan sayuran
organik dengan memanfaatkan serbuk
halus sabut kelapa (coco peat) sebagai
pelengkap media tanam menggunakan
metode penanaman vertikal
(vertikultur) dan horizontal.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya
tulis ini adalah :
a. Bagaimana memanfaatkan
pekarangan rumah untuk
membudidayakan sayuran organik
dengan model vertikal dan
horizontal sebagai sumber sayuran ?
b. Bagaimana memanfaatkan serbuk
halus sabut (coco peat) sebagai
pelengkap media tanam efektif
inovasi pekarangan rumah untuk
membudidayakan sayuran?
c. Bagaimana cara pengolahan pupuk
cair organik sebagai sumber nutrisi
bagi budidaya sayuran?
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui bagaimana cara
memanfaatkan pekarangan rumah
untuk membudidayakan sayuran
organik dengan model vertikal dan
horizontal sebagai sumber sayuran
b. Untuk mengetahui bagaimana cara
memanfaatkan serbuk halus sabut
(coco peat) sebagai media tanam
efektif inovasi pekarangan rumah
untuk membudidayakan sayuran
c. Untuk mengetahui bagaimana cara
pengolahan pupuk cair organik
sebagai sumber nutrisi bagi
budidaya sayuran.
1.4 Kajian Teoritis
1.4.1 Pemanfaatan Lahan
Perkarangan Rumah
Menurut Soetomo (2008: 168)
tujuan pembangunan adalah
peningkatan kesejahteraan atau
peningkatan taraf hidup
masyarakat.Kesejahteraan dan taraf
hidup masyarakat akan meningkat
apabila semakin banyak kebutuhan
dapat dipenuhi dan akhirnya mampu
meningkatkan dan memperbaiki
kondisi rakyat kearah yang lebih baik.
Dalam hal ini masyarakat dituntut agar
dapat memanfaatkan potensi-potensi
yang ada di sekitar mereka untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka
sendiri, minimal berkaitan dengan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
150
kebutuhan pokok mereka sehari-hari.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan
oleh masyarakat dalam memanfaatkan
potensi Kota tersebut adalah
memanfaatkan lahan-lahan yang
dimiliki secara optimal guna
memperoleh hasil yang cukup baik
secara kualitas maupun kuantitas,
lahan-lahan tersebut adalah lahan
pekarangan.
Sajogyo (1994) mendefinisikan
perkarangan sebagai sebidang tanah
disekitar rumah yang masih bisa
diusahakan secara sambilan. Pengertian
lain tentang perkarangan dikemukakan
oleh Novitasari (2011) yang melihat
perkarangan sebagai tata guna lahan
yang merupakan sistem produksi
bahan pangan tambahan dalam skala
kecil untuk dan oleh anggota keluarga
rumah tangga dan merupakan
ekosistem tajuk berlapis.
Pemanfaatan lahan pekarangan
untuk menghasilkan bahan pangan,
pekarangan memegang peranan yang
penting dan dapat menciptakan
pekarangan yang rindang. Oleh karena
itu pekarangan dapat dijadikan sebagai
lumbung hidup, apotik hidup, warung
hidup, dan pagar hidup (Soetomo.
2008).
Berdasarakan UU No.7 Tahun
1996 tentang Pangan, dinyatakan
bahwa, “ketahanan pangan adalah
terpenuhinya pangan bagi setiap rumah
tangga yang tercermin dari
ketersediaan pangan yang cukup baik
jumlah, mutu, aman, merata dan
terjangkau”. Berdasarkan hal tersebut
setiap anggota masyarakat di kota
maupun di Kota dapat membantu
mewujudkan ketahanan pangan antara
lain melalui pemanfaatan pekarangan
dengan tanaman sayuran.
1.4.2 Sayuran Organik
Sayur organik adalah hasil
pertanian khususnya sayuran yang
memenuhi kaidah kaidah pertanian
organik, diantaranya tidak
menggunakan pestisida sintetis, pupuk
kimia sintetis, zat pengatur tumbuh,
dan rekayasa genetika melainkan hanya
menggunakan pupuk kandang atau
kompos sehingga sangat mengandalkan
kualitas tanah yang baik (Maftu‟ah,
2005). Sistem pertanian organik
didefinisikan sebagai kegiatan
usahatani secara menyeluruh sejak
proses produksi (prapanen) sampai
proses pengolahan hasil (pascapanen)
yang bersifat ramah lingkungan dan
dikelola secara alami (tanpa
penggunaan bahan kimia sintetis dan
rekayasa genetika), sehingga
menghasilkan produk yang sehat dan
bergizi (SNI No. 01-6729-, 2002).
Sayur organik memiliki beberapa
manfaat antara lain menjadikan tubuh
lebih sehat karena sayur organik
mengandung 40% antioksidan yang
sangat baik bagi tubuh. Selain itu,
dengan mengkonsumsi sayur organik
akan menjadikan tubuh terhindar dari
berbagai macam penyakit, seperti
kolesterol, kanker, diabetes, stroke, dan
lain sebagainya (Prapanca, 2005).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
151
1.4.3 Penggunaan Pupuk Organik
dan Pestisida Organik
Pemupukan bertujuan untuk
menambah unsure hara yang
dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur
hara yang terdapat di dalam tanah tidak
selalu mencukupi untuk memacu
pertumbuhan tanaman secara optimal
(Salikin, 2003). Penggunaan pupuk
kimia secara terus menerus
menyebabkan peranan pupuk kimia
tersebut menjadi tidak efektif. Kurang
efektifnya peranan pupuk kimia
dikarenakan tanah pertanian yang
sudah jenuh oleh residu sisa bahan
kimia. Astiningrum (2005) menyatakan
bahwa pemakaian pupuk kimia secara
berlebihan dapat menyebabkan residu
yang berasal dari zat pembawa (carier)
pupuk nitrogen tertinggal dalam tanah
sehingga akan menurunkan kualitas
dan kuantitas hasil pertanian. Menurut
Sutanto (2006) pemakaian pupuk kimia
yang terus menerus menyebabkan
ekosistem biologi tanah menjadi tidak
seimbang, sehingga tujuan pemupukan
untuk mencukupkan unsur hara di
dalam tanah tidak tercapai. Potensi
genetis tanaman pun tidak dapat
dicapai mendekati maksimal.
Selama ini petani cenderung
menggunakan pupuk anorganik secara
terus menerus. Pemakaian pupuk
anorganik yang relatif tinggi dan terus-
menerus dapat menyebabkan dampak
negatif terhadap lingkungan tanah,
sehingga menurunkan produktivitas
lahan pertanian. Kondisi ersebut
menimbulkan pemikiran untuk kembali
menggunakan bahan organik sebagai
sumber pupuk organik. Penggunaan
pupuk organik mampu menjaga
keseimbangan lahan dan meningkatkan
produktivitas lahan serta mengurangi
dampak lingkungan tanah. Pupuk
organic merupakan hasil dekomposisi
bahan-bahan organik yang diurai
(dirombak) oleh mikroba, yang hasil
akhirnya dapat menyediakan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Pupuk organik sangat penting
artinya sebagai penyangga sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah sehingga dapat
meningkatkan efisiensi pupuk dan
produktivitas lahan (I Nyoman.2012).
Pestisida adalah substansi kimia
dan bahan lain yang digunakan untuk
mengendalikan berbagai hama. Bagi
petani jenis hama yaitu tungau,
tumbuhan pengganggu, penyakit
tanaman yang disebabkan oleh fungi
(jamur), bakteria, dan virus, nematoda
(cacing yang merusak akar), siput,
tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan (Djojosumarto,
2008). Penggunaan pestisida sintetik
perlu diatur agar tidak digunakan
sebagai satu-satunya alternatif
pengendalian hama. Pemakaian bahan
nabati merupakan salah satu alternatif
untuk mengatasi masalah hama.
Insektisida nabati yang dibuat dari
bahan alami akan mudah terurai dan
tidak mencemari lingkungan, serta
relatif aman bagi manusia dan ternak
(Kardinan, 1999 cit. Supriyatin dan
Marwoto, 2000).
Pestisida organik (nabati)
merupakan produk alam dari tumbuhan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
152
seperti daun, bunga, buah, biji, kulit,
dan batang yang mempunyai kelompok
metabolit sekunder atau senyawa
bioaktif (Anonim, 1994). Beberapa
tanaman telah diketahui mengandung
bahan-bahan kimia yang dapat
membunuh, menarik, atau menolak
serangga. Beberapa tumbuhan
menghasilkan racun, ada juga yang
mengandung senyawa-senyawa
kompleks yang dapat mengganggu
siklus pertumbuhan serangga, sistem
pencernaan, atau mengubah perilaku
serangga (Supriyatin dan Marwoto,
2000). Utami (2003) melaporkan
bahwa ekstrak daun dan batang
C.odorata bersifat toksik terhadap
Spodoptera litura. Pada konsentrasi
tertinggi (100 %) kematian larva S.
litura pada masing-masing ekstrak
mencapai 92,5 dan 75 %.
1.4.4 Metode Menanam Secara
Vertikal (Vertikultur)
Vertikultur adalah istilah
Indonesia yang diambil dari istilah
verticulture dalam bahasa Inggris.
Istilah ini berasal dari dua kata yaitu
vertical dan culture. Makna vertikultur
adalah sistem budidaya pertanian yang
dilakukan secara vertikal dan
bertingkat. Sistem ini sangat cocok
diterapkan khususnya bagi para petani
atau pengusaha yang memiliki lahan
sempit. Vertikultur dapat pula
diterapkan pada bangunan-bangunan
bertingkat, perumahan umum, atau
bahkan pada pemukiman di daerah
padat yang tidak punya halaman sama
sekali. Dengan metode vertikultur ini,
kita dapat memanfaatkan lahan
semaksimal mungkin (Widarto, 1997).
Ada beberapa kelebihan dan
kelemahan dari teknik vertikultur,
adapun kelebihannya diantaranya
sebagai berikut : a) populasi tanaman
per satuan luas lebih banyak karena
tanaman disusun ke atas dengan tingkat
kerapatan yang dapat diatur sesuai
keperluan, b) media tanam yang
disterilisasi meminimalkan resiko
serangan hama dan penyakit sehingga
mengurangi biaya untuk pengendalian
hama dan penyakit, c) kehilangan
pupuk oleh guyuran air hujan dapat
dikurangi karena jumlah media tanam
yang sudah ditentukan hanya berada di
sekitar perakaran tanaman di dalam
wadah terbatas, d) perlakuan
penyiangan gulma sangat berkurang
atau bahkan tidak ada sama sekali
karena sedikit media tanam terbuka
yang memungkinkan media tanam
tersebut ditumbuhi gulma, e) berbagai
bahan di sekitar rumah seperti karung
bekas, batang bambu, pipa paralon, dan
bekas air mineral dapat dimanfaatkan
sebagai wadah budidaya vertikultur, f)
tempat dibangunnya bangunan
vertikultur menampilkan nilai estetika,
atau dapat dikataka sebagai tanaman
hias, g) bangunan vertikultur dapat
dipindah-tempatkan ke tempat yang
diinginkan, terutama untuk vertikultur
dengan konstruksi yang dapat
dipindah-pindahkan. Di samping
kelebihannya, budidaya vertikultur pun
memiliki beberapa kelemahan
diantaranya : a) investasi biaya awal
yang diperlukan cukup tinggi karena
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
153
harus membuat struktur bangunan
khusus dan penyiapan media tanama,
b) oleh karena jarak tanamnya rapat,
tercipta suatu kondisi kelembaban
udara yang tinggi. Hal ini
menyebabkan tanaman rentan terhadap
serangan penyakit akibat cendawan
(Andoko, 2004).
1.4.5 Pemanfaatan Sabut Kelapa
Sebagai Media Tanam
Tanaman kelapa disebut juga
tanaman serbaguna, karena dari akar
sampai ke daun kelapa bermanfaat,
demikian juga dengan buahnya. Buah
adalah bagian utama dari tanaman
kelapa yang berperan sebagai bahan
baku industri. Buah kelapa terdiri dari
beberapa komponen yaitu sabut kelapa,
tempurung kelapa, daging buah kelapa,
dan air kelapa. Daging buah adalah
komponen utama, sedangkan air,
tempurung, dan sabut sebagai hasil
samping (by product ) dari buah
kelapa. Buah kelapa mempunyai
diameter 15 – 20 cm berwarna hijau,
coklat, atau kuning (Mahmud Zainal,
2005).
Limbah sabut kelapa
merupakan sisa buah kelapa yang
sudah tidak terpakai yaitu bagian
terluar buah kelapa yang membungkus
tempurung kelapa. Ketebalan sabut
kelapa berkisar 5-6 cm yang terdiri
atas lapisan terluar (exocarpium) dan
lapisan dalam (endocarpium). Satu
butir buah kelapa menghasilkan 0,4 kg
sabut yang mengandung 30 % serat.
Dengan komposisi kimia sabut kelapa
terdiri atas selulosa, lignin,
pyroligneous acid, gas, arang, ter,
tannin, dan potassium (Rindengan et
al., 1995). Menurut Prawoso, 2001:
kandungan unsur hara dan air dalam
sabut kelapa adalah sebagai berikut: air
53,83%, N: 0,28% ppm, P:0 ppm, K:
6,726 ppm, Ca: 140 ppm, Mg: 170
ppm.
Cocopeat adalah serbuk halus
sabut kelapa yang dihasilkan dari
proses penghancuran sabut kelapa.
Dalam proses penghancuran sabut
dihasilkan serat yang lebih dikenal
dengan nama fiber, serta serbuk halus
yang dikenal dengan cocopeat. Serbuk
tersebut sangat bagus digunakan
sebagai media tanam karena dapat
menyerap air dan menggemburkan
tanah (Anonim 2, 2013). Ihsan (2013)
menyatakan bahwa kandungan hara
yang terkandung dalam cocopeat yaitu
unsur hara makro dan mikro yang
dibutuhkan tanaman diantaranya adalah
kalium, fosfor, kalsium, magnesium
dan natrium. Cocopeat dapat menahan
kandungan air dan unsur kimia pupuk
serta menetralkan kemasaman tanah.
Karena sifat tersebut, sehingga
cocopeat dapat digunakan sebagai
media yang baik untuk pertumbuhan
tanaman dan media tanaman rumah
kaca (Anonim 2, 2013).
Keunggulan cocopeat sebagai
media tanam antara lain yaitu : dapat
menyimpan air yang mengandung
unsur hara, sifat cocopeat yang senang
menampung air dalam pori-pori
menguntungkan karena akan
menyimpan pupuk cair sehingga
frekuensi pemupukan dapat dikurangi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
154
dan di dalam cocopeat juga terkandung
unsur hara dari alam yang sangat
dibutuhkan tanaman, daya serap air
tinggi, menggemburkan tanah dengan
pH netral, dan menunjang pertumbuhan
akar dengan cepat sehingga baik untuk
pembibitan (Anonim 3, 2013).
Kekurangan cocopeat adalah banyak
mengandung tanin. Zat tanin diketahui
sebagai zat yang menghambat
pertumbuhan tanaman. Untuk
menghilangkan zat tanin yang
berlebihan maka bisa dilakukan dengan
cara merendam cocopeat di dalam air
bersih selama beberapa jam, lalu
diaduk sampai air berbusa putih.
Selanjutnya buang air rendaman dan
diganti dengan air bersih yang baru, hal
ini dilakukan beberapa kali sampai
busa tidak keluar lagi (Anonim 4,
2013).
1.4.6 Pembuatan Pupuk air dari
Sampah Rumah Tangga
Sampah adalah sisa-sisa bahan
yang telah mengalami perlakuan, telah
diambil bagian utamanya, telah
mengalami pengolahan, dan sudah
tidak bermanfaat, dari segi ekonomi
sudah tidak ada harganya lagi dan dari
segi lingkungan dapat menyebabkan
pencemaran atau gangguan kelestarian
alam (Amurwaraharja, 2006). Sumber
sampah yang terbanyak berasal dari
pemukiman dan pasar tradisional.
Sampah pasar khususnya, seperti pasar
sayur mayur, pasar buah, atau pasar
ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian
besar (95 %) berupa sampah organik,
sehingga lebih mudah ditangani.
Sampah yang berasal dari pemukiman
umumnya sangat beragam, tetapi
secara umum minimal 75 % terdiri dari
sampah organik dan sisanya anorganik
(Sudradjat, 2006).
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Pendekatan Penulisan
Kegiatan penulisan ini ditujukan
untuk mengikuti kompetisi Lomba
Karya Tulis Ilmiah Kota Medan dalam
Rangka Hari Peringatan Teknologi
Nasional 2015 yang dibuat dalam
bentuk tulisan paper/makalah, berupa
kajian literatur.
1.5.2 Sumber Penulisan
Sumber literatur dari karya tulis
ini di ambil dari beberapa sumber,
berupa artikel, jurnal penelitian, buku–
buku, dan sumber lainnya yang
mendukung tema dan judul makalah
ini.
1.5.3 Sasaran Penulisan
Penulisan ini ditujukan kepada
beberapa objek pembaca, terutama
kepada pemerintah kota medan sebagai
stakeholder dalam pembangunan
masyarakat, kepada komunitas peduli
lingkungan, dan masyarakat secara
umum, sehingga terbangun sinergi agar
lebih terampil dan mampu mengelola
dan memanfaatkan limbah untuk
lingkungan yang lebih baik.
1.5.4 Tahapan penulisan
1. Pengumpulan data.
Dalam tahapan ini, penulis
mengumpulkan data tentang limbah
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
155
abu sekam padi, kemudian kerusakan
lingkungan karena zat dari deterjen,
dan bagaimana pengelolaan limbah
sekam padi sebagai zat pembangun
deterjen yang ekonomis, dan ramah
lingkungan.
2. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan
bagaiman proses link and match antara
adanya limbah abu sekam dan limbah
deterjen sintesis yang memberikan
kerusakan pada lingkungan hidup,
dengan pengolahan limbah abu sekam
sebagai deterjen yang ramah
lingkungan, dan memiliki nilai tambah
secara kimia, ekosistedan ekonomis.
II. PEMBAHASAN
2.1. Identifikasi Masalah
2.1.1. Pekarangan Kota Medan
Kota Medan berada pada garis
lintang 3°58'18.95"U dan garis bujur
98°24'56.98"T (sumber: google earth).
Terletak di sebelah Barat Laut kota
Medan dengan jarak ± 80 km (2 jam
perjalanan dengan mobil), ± 35 km dari
kota Stabat, dan ± 10 km dari jalan
raya lintas sumatera menuju Aceh dan
tidak ada akses angkutan peKota an,
hanya dapat ditempuh dengan
tumpangan sepeda motor (ojek) dan
atau dengan kenderaan pribadi. Kota
Medan berada di wilayah kecamatan
Gebang kabupaten Langkat, berbatasan
langsung dengan Kota Pulau Banyak
Kecamatan Tanjung Pura di sebelah
Timur, Kota Dogang Kecamatan
Gebang di sebelah Selatan, Kota Pasar
Rawa/Kelurahan Pekan Gebang
Kecamatan Gebang di sebelah Barat,
dan Kota Kwala Gebang Kecamatan
Gebang di sebelah Utara. Kota ini
memiliki luas wilayah 2.525 Ha dengan
jumlah penduduk 2630 jiwa. Kota
Medan mempunyai potensi alam yang
beragam seperti Kelapa, Kelapa Sawit ,
Cokelat, Karet, Pertambakan Udang,
Peternakan (kambing, lembu, ayam,
itik). Bahkan sebagian besar luas
wilayahnya merupakan lahan
perkebunan dan hutan rakyat. Luas
wilayah yang dimiliki oleh satu rumah
rata-rata 2.400m2. Dari luas 2.400m
2
itu, 80m2 merupakan area pekarangan
yang tidak dimanfaatkan.
2.1.2. Rendahnya Konsumsi Serat
Berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh Puslitbang Kesehatan
RI menunjukkan bahwa konsumsi serat
masyarakat Indonesia rata-rata hanya
10,5 gram perhari. Angka tersebut
masih rendah jika dibandingkan dengan
standar minimal konsumsi serat yang
dianjurkan oleh Badan POM RI sebesar
30 gram perharinya. “Sumber makanan
berserat sebenarnya sangat mudah
didapatkan di Medan, bahkan hampir
disetiap daerah di
Indonesia,” Demikian diungkapkan
Divisi Gastro Entero Hepatologi RSUP
Gambar 1. Pekarangan Rumah yang tidak termanfaatkan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
156
H. Adam Malik Medan Masrul Lubis
SP. Menurutnya, sumber makanan
kaya serat seperti sayur mayur, buah-
buahan, kacang-kacangan serta sumber
makanan alternatif seperti olahan
gandum merupakan sumber makanan
berserat yang dapat diperoleh di
Indonesia. (dnaberita.com, 2012).
Rendahnya konsumsi didorong oleh
beberapa faktor penyebabnya, salah
satunya adalah sulitnya mendapatkan
sayuran yang masih baik, yang sering
disebut dengan sayuran Organik. Hal
ini sangat disayangkan karena
seharusnya budaya konsumsi sayuran
dan serat harus dimiliki oleh
masyarakat. Antioksidan dalam sayur
dan buah bekerja dengan cara mengikat
lalu menghancurkan radikal bebas dan
mampu melindungi tubuh dari reaksi
oksidatif yang menghasilkan racun.
(Ida Ayu, 2010).
2.2. Analisis Masalah
2.2.1. Sabut Kelapa Sebagai
Pelengkap Media Tanam
Sesuai dengan data yang telah
tertera di bagian pendahuluan, bahwa
di Kota ini dihasilkan ± 80.000 butir
kelapa perbulannya dengan luas total
kebun ± 500 ha terdiri dari pertanian
kelapa rakyat. Penjual hasil bumi dari
Kota ini umumnya menjual kelapa
dalam bentuk batok kelapa dan isinya,
sedang sabut kelapa dikupas dan
ditinggalkan ditempat-tempat di mana
kelapa di turunkan. Dalam hal ini,
sabut kelapa sama sekali tdak
dimanfaatkan. Padahal sabut kelapa
dapat diberdayagunakan, salah satunya
dengan menjadikan serbuk sabut kelapa
sebagai pelengkap media tanam.
Jika diuraikan, sabut kelapa
terdiri dari serat sabut (dikenal dengan
istilah coco fiber) dan serbuk halus
sabut (coco peat). Seperti yang tertera
pada bagian pendahuluan, bahwa dari
satu buah sabut kelapa dapat dihasilkan
0,39 kg coco peat. Dan dari hasil panen
yang diperkirakan mencapai 80.000
butir per bulannya, maka dapat
diperhitungkan banyaknya coco peat
yang dihasilkan perbulannya yakni
mencapai 31.200 kg (31,2 ton). Jumlah
coco peat yang dibutuhkan per potnya
adalah 0,5 kg. Karena dalam satu
pekarangan rumah menggunakan 300
buah pot, sementara per potnya
dibutuhkan coco peat sebanyak 0,5 kg,
maka total coco peat yang diperlukan
untuk satu pekarangan adalah 150 kg.
Dibandingkan dengan jumlah coco peat
yang dihasilkan per bulannya (31,2
ton), maka jumlah pekarangan yang
memungkinkan untuk diaplikasikannya
kebun sayur organik ini adalah
mencapai 208 pekarangan.
2.2.2. Analisis Sampah Plastik
Sesuai dengan data yang telah
tertera dalam pendahuluan, bahwa
terdapat sebanyak 208 KA di Kota ini.
Setiap harinya setiap rumah tangga
menghasilkan sampah plastik kategori
kemasan dan kantong plastik sebanyak
± 20 kemasan dan kantong plastik.
Maka setiap harinya terdapat 4160
kemasan dan kantong plastik yang
dihasilkan Kota tersebut. Pemanfaatan
sampah plastik tersebut tidak sebanding
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
157
dengan jumlah sampah plastik yang
dihasilkan, yang merupakan limbah
anorganik yang sulit terurai. Maka,
dapat dilakukan pemanfaatan sampah
plastik di Kota ini menjadi wadah
tanam (pot) dalam inovasi pembuatan
bank sayur.
2.3. Data Penunjang
2.3.1. Pemanfaatan Limbah
Organik Rumah Tangga
Sesuai dengan data yang telah
tertera dalam analisis sebelumnya,
bahwa akan ada 208 pekarangan yang
dijadikan kebun sayur organik di Kota
ini. Setiap harinya setiap rumah tangga
akan menghasilkan sampah organik
yang dapat berupa sisa makanan, kulit
buah ataupun bagian sayuran yang
tidak digunakan. Jika diakumulasikan
untuk satu Kota , akan terdapat banyak
sekali limbah organik rumah tangga
yang dihasilkan di Kota ini. Padahal
limbah organik rumah tangga ini dapat
dioptimalkan pemanfaatannya dengan
menjadikannya sebagai pupuk cair
yang dapat digunakan untuk
mendukung pertumbuhan sayuran
dalam inovasi pembuatan bank sayur.
Dalam pembuatan pupuk cair
dari limbah organik rumah tangga,
bahan yang di perlukan adalah Biang
Bakteri atau EM 4 (1/2 liter), limbah
organik rumah tangga , air (10 liter)
lebih baik menggunakan air tanah, gula
Pasir (1/2 kg), ember/ tong dilengkapi
keran di bagian bawah dan Karung
Goni Plastik. Dengan prosedur
pembuatan : menenmpatkan karung
goni pada ember atau tong;
memasukkan air yang sudah dilarutkan
dengan gula; memasukkan biang
bakteri; membuang sampah organik ke
dalam ember atau tong, dan menutup
tong atau ember dengan rapat. Setelah
3 – 7 hari, dan larutan sudah beraroma
asam, pupuk cair dapat digunakan.
Pemberian pupuk cair dapat dilakukan
dengan dosis 100 ml per tanaman,
dengan konsentrasi pupuk cair 50 %.
2.3.2. Inovasi Pekarangan Sebagai
Bank Sayur Organik
Kota Medan berada di ketinggian
2-4 mdpl atau dapat dikatan berada di
daerah pesisir, sehingga pada saat
musim kemarau Kota ini mengalami
kekeringan dan kekurangan air
sehingga menjadi salah satu faktor
terhambatnya potensi Kota ini.
Berkaitan dengan itu, maka adalah
merupakan suatu langkah yang bijak
jika lahan pekarangan rumah yang ada
dapat dimanfaatkan untuk berkebun
sayur organik dengan metode tanam
vertikultur dan horizontal. Hal ini
bertujuan untuk memaksimalkan
kemampuan area pekarangan dalam
menampung jumlah tanaman yang akan
di tanam serta untuk menghindari
penggunaan tanah pekarangan sebagai
media tanam mengingat kondisi tanah
yang kering sehingga tidak baik bagi
perkembangan tumbuhan. Untuk itu,
budidaya sayuran tersebut akan
menggunakan wadah tanam, sehingga
media tanam dapat diolah sendiri dan
bukan berasal dari tanah pekarangan.
Dalam hal ini akan dilakukan
pengolahan pupuk cair organik yang
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
158
berasal dari limbah organik rumah
tangga sebagai sumber nutrisi bagi
sayuran, dan pengolahan media tanam
dengan menggunakan tekstur tanah
yang sesuai dipadu dengan serbuk
halus sabut kelapa (coco peat).
Tujuannya untuk mendapatkan sayuran
dengan kualitas yang baik sehingga
berdampak positif bagi kesehatan.
Rata-rata rumah di Kota Medan
memiliki lahan pekarangan seluas
80m2, dapat diambil lahan seluas 25m
2
sebagai area kebun sayur organik, dan
lahan seluas 55m2 lagi dapat digunakan
untuk kepentingan lainnya seperti lahan
untuk budidaya tanaman hias, sehingga
fungsi dasar pekarangan dalam aspek
estetika masih dapat diperoleh. Dari
luas pekarangan sebesar 25m2
itu,
diperkirakan dapat menampung wadah
media tanam sebanyak 300 buah jika
ditanam secara vertikal-horizontal
(sebanyak tiga tangga) dengan jarak
antar polybag sejauh 0,5m, dan bobot
media tanam sebesar 2 kg per polybag
(terdiri dari 1,5 kg tanah dan 0,5 kg
coco peat). Proses pengambilan coco
peat sendiri dikondisionalkan, dapat
dilakukan secara manual atau dengan
menggunakan alat jika dana memadai.
Untuk wadah tanam, digunakan limbah
plastik rumah tangga, seperti plastik
detergen. Dengan demikian, disamping
memaksimalkan potensi pekarangan
rumah, juga dapat memanfaatkan
limbah rumah tangga baik organik
maupun anorganik sehingga
berkontribusi dalam perbaikan kualitas
lingkungan dan memperkecil dampak
pencemaran limbah.
2.3.3. Analisis Metode
Tanam Vertikulture
Vertikultur adalah sistem tanam
di dalam pot yang disusun/dirakit
horisontal dan vertikal atau bertingkat
pada lahan terbatas atau halaman
rumah. Untuk media tanam vertikultur
ini gunakan campuran tanah, dengan
pembantu dari sabut kelapa. Pupuk dan
pestisida yang biasa digunakan bahan
dan pola organik. Kelebihan sistem
pertanian vertikultur:
1. efisiensi penggunaan lahan karena
yang ditanam jumlahnya lebih
banyak dibandingkan sistem
konvensional,
2. penghematan pemakaian pupuk dan
pestisida,
3. kemungkinan tumbuhnya rumput
dan gulma lebih kecil,
4. dapat dipindahkan dengan mudah
karena tanaman diletakkan dalam
wadah tertentu,
5. mempermudah monitoring tanaman,
dan
6. adanya atap plastik memberikan
keuntungan (a) mencegah kerusakan
karena hujan, (b) menghemat biaya
penyiraman karena atap plastik
Gambar 2. Skema Penanaman vertikular
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
159
mengurangi penguapan. (Yenisbar
dan Wayan, 2012)
Dengan Konsep Penanaman ini,
akan mampu memanfaatkan
pekarangan rumah yang minimalis
sebagai sumber penghasil sayuran
organik. Konsep ini memanfaatkan
limbah plastik sebagai tempat
penanaman sayuran organik, sehingga
bermanfaat dari sisi lingkungan
mengurangi sampah plastik yang ada di
daerah Kota Medan. Dalam
aplikasinya, beberapa bibit sayuran
organik akan dipersiapkan terlebih
dahulu, kemudian ketika memasuki
usia tanam benih tersebut di masukkan
ke wadah tanam plastik bekas, dengan
memanfaatkan sabut kelapa sebagai
pelengkap media tanam. Dalam Inovasi
ini akan digunakan sabut sebagai
pembantu dalam media tanam sayuran
organik, disamping itu prinsip dalam
sayuran organik yang berbasis pupuk
organik juga.
Tahapan dalam proses aplikasi
ide dalam inovasi pekarangan sebagai
bank sayur ada beberapa tahapan,
sebagai berikut :
Pembuatan Instalasi Vertikultur
Membuat instalasi vertikultur
hidroponik untuk ukuran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan
bahan yang tersedia, alat dan bahan
primer yang diperlukan
diantaranya: Plastik Detergen, Paku 2
inch, Kawat dan Tali, Pompa air 125
W, Broti, Sabut Kelapa, Papan, Bibit
tanaman, Pupuk Organik, Meteran.
Pertama-tama menyiapkan plastik
bekas (seperti plastik detergen) untuk
wadah tanam, diberikan pori-pori di
bagian samping dan bawah, agar jika
mendapat kelebihan pasokan air dapat
dikeluarkan melalui pori yang ada.
Selanjutnya memasukkan media tanam
ke dalam wadah yang telah dibuat dan
kemudian diletak pada rak tanam (rak
tanam dibuat sebanyak tiga tingkatan)
Persiapan Bibit Sayuran Organik
Bibit yang digunakan adalah bibit
jenis tanaman yang memiliki perakaran
yang dangkal dan memiliki berat yang
relatif ringan yang telah cukup umur
setelah semai dengan ukuran dan tinggi
yang seragam, merupakan sayuran
organik bayam, sawi dan sebagainya.
Penanaman
Penanaman dilakukan serempak
untuk mendapat pertumbuhan tanaman
yang seragam. Penanaman pada teknik
vertikultur disesuaikan dengan lubang
tanam yang telah dibuat. Benih yang
telah diseleksi diambil dan dimasukan
pada lubang bangunan vertikultur yang
telah disiapkan berukuran ½ inci.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dimulai
dengan dilakukannya penyulaman bibit
Gambar 3. Pemanfaatan Limbah Botol
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
160
yang tumbuhnya terlambat atau mati.
Penyulaman dilakukan pada umur 5
hari setelah tanam sampai 7 hari setelah
tanam. Penyulaman ini dilakukan agar
mendapatkan keseragaman tumbuh
tanaman. Pemeliharaan selanjutnya
yaitu pemupukan dan
penyiraman dengan pupuk organik
sebagai nutrisi tanaman. Selain itu,
dilanjutkan dengan pengendalian hama
dan penyakit sebagai langkah untuk
melindungi keberlangsungan
pertumbuhan tanaman. Pengendalian
hama dan penyakit dapat dilakukan
dengan cara mekanis yaitu dengan
membuang hama atau tanaman yang
terkena penyakit.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bagian
pendahuluan terkait perlunya inovasi
pemanfaatan potensi pekaranngan di
Kota Sangga lima dipadu hasil analisis
dan sintesis, maka ditemukanlah salah
satu hal yang berpotensi untuk
membangun Kota ini, yakni dengan
memanfaatkan seluruh potensi Kota
berkaitan dengan kegiatan
mamaksimalkan pemanfaatan lahan
pekarangan, dengan tujuan akhir akan
memberikan dampak yang positif bagi
kualitas lingkungan di Kota ini. Dalam
hal ini, kegiatan yang akan
memberikan dampak positif terhadap
lingkungan itu sendiri adalah
digunakannya lahan pekarangan secara
maksimal, dimanfaatkannya sabut
kelapa, dan limbah organik maupun
anorganik rumah tangga.
Adapun cara memanfaatkan
pekarangan secara maksimal
berdasarkan ide ini adalah dengan
memanfaatkan lahan pekarangan seluas
25m2 ini sebagai kebun sayur organik
menggunakan metode tanam
vertikultur. Gambaran mengenai
instalasi vertikulturnya adalah dengan
membuat rak bertingkat. Pada rak
inilah pot yang sudah diisi media tanam
akan di tempatkan dengan jarak antar
pot 0,5m (ke arah samping/horizontal
dan untuk jarak antar tingkatan dapat
dikondisionalkan. Yang terpenting,
semua sayuran dapat mendapat suplai
cahaya matahari yang cukup.
Adapun tanaman yang akan
dibudidayakan adalah jenis tumbuhan
yang memiliki perakaran relatif pendek
(seperti sawi, seledri, bawang, dll).
Sayuran ini akan tumbuh secara
alami/tanpa pestisida dan tanpa
pemberian pupuk anorganik. Untuk itu,
diperlukan pengolahan pupuk sendiri.
Dalam hal ini akan dimanfaatkan
limbah organik rumah tangga yang
akan diolah menjadi pupuk organik.
Sebagai konsekuensi tidak
diberikannya pestisida, maka pemilik
sayur harus rajin melakuan
pembuangan daun yang rusak (jika
tidak, dikhawatirkan akan memberikan
pengaruh buruk bagi sayuran lain baik
dalam satu pot maupun ke pot lain).
Karena merupakan sayuran organik
yang hanya mengandalkan pupuk
buatan sendiri, maka perlu diperhatikan
kualitas media tanam yang dapat
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
161
melengkapi nutrisi bagi sayuran.
Dalam hal ini, akan dimanfaatkan
serbuk sabut kelapa yang diketahui
berdasarkan riset terdahulu bahwa
serbuk sabut ini mengandung nutrisi
yang baik bagi perkenmbangan
tumbuhan.
1.2. Saran
Berdasarkan jumlah sabut kelapa
yang terkumpul setiap bulannya, maka
lahan pekarangan yang akan dijadikan
kebun sayur seluas 25m2, hanya
mungkin dilakukan pada 208
pekarangan untuk tahap pemula. Ini
berkaitan dengan kemampuan sabut
untuk memenuhi kebutuhan akan
media tanam. 208 pekarangan ini
nantinya akan menjadi model
pekarangan di Kota Sangga lima ini.
Harapannya, lingkungan yang nantinya
menjadi model pekarangan ini dapat
memberikan pengaruh yang baik bagi
warga masyarakat Kota Sangga lima
itu sendiri, maupun Kota tetangga
(dalam arti wrga masyarakat setempat
akan melakukan hal yang sama pada
pekarangannya, sedangkan warga
masyarakat Kota lain dapat mencontoh
Kota ini disesuaikan dengan potensi
Kota nya masing-masing). Akhirnya
out put dari program ini adalah
terciptanya kualitas lingkungan yang
baik secara global.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Andoko, 2004. Budidaya
Cabai Merah Secara Vertikultur
Organik. Jakarta : Penebar Swadaya,
Andoko, A. (2004). Budi Daya
Cabai Merah Secara Vertikultur
Organik. Cetakan I. Jakarta:Penebar
swadaya: 1-3,5.
Anonim 1. 1994. Pedoman
Pengenalan Pestisida Botani.
Departemen Pertanian. Dirjen
Perkebunan. Direktorat Bina
Perlindungan Tanaman Perkebunan.
27p.
Anonim 2.2013.Cocopeat
(Serbuk Sabut Kelapa) Balok Ukuran
Skala Rumah Tangga.
http://produkkelapa.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014.
Anonim 3. 2013. Cocopeat untuk
Media Talampot (Tanaman Dalam
Pot). http:// agrolink. wordpress.com.
Diakses pada tanggal 8 Oktober 2013.
Anonim 4. 2013. Tentang
Cocopeat.
http://agroklinik.wordpress.com/media-
tanam/cocopeat- Diakses pada tanggal
8 Oktober 2013.
Astiningrum, M. 2005.
Manajemen Persampahan. Majalah
Ilmiah Dinamika Universitas Tidar
Magelang 15 Agustus 2005. Magelang
8 hal.
Djojosumarto, P. 2008. Pestisida
dan Aplikasinya, , Jakarta. Agromedia
pustaka
Ida Ayu Eka. 2010. Manfaat
Buah-Buahan dan Sayur-sayuran.
Poltekes Depkes RI
Ihsan, M. 2013. Manfaat Serbuk
Cocopeat / Serbuk Sabut Kelapa
.http://ceritanurmanadi.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
162
wordpress.com. Diakses pada tanggal
23 Oktober 2013.
Liferdi Lukman. 2012. Balai
Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang
Bandung
Mahmud Zainal, Yulius Ferry.
2005. Prospek Pengolahan Hasil
Samping Buah Kelapa.Bogor:
Perspektiv
Marwoto. 1992.Masalah
Pengendalian Hama Kedelai di Tingkat
Petani. Risalah Lokakarya
Pengendalian Hama Terpadu Tanaman
Kedelai. Balai Penelitian Tanaman
Pangan. Malang. 183p
Maftu‟ah, E. 2005. Potensi
Makrofauna Tanah Sebagai
Bioindikator Kualitas Tanah Gambut.
http://biosciantiae.tripod.com diakses
tanggal 8 Oktober 2014.
Nyoman, I. 2012. Aplikasi Jenis
Pupuk Organik pada Tanaman Padi
Sistem Pertanian Organik. E-Jurnal
Agroekoteknologi Tropika ISSN:
2301-6515 Vol. 1, No. 2.
Prapanca. 2005. Bertanam
Sayuran Organik di Kebun, pot dan
Polibag.Jakarta: Penebar Swadaya.
Salikin, K. A. 2003. Sistem
Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta. .
Penerbit Kanisius.
Saifudin Sarief, 1986. Ilmu
Tanah Pertanian. Bandung : . Pustaka
Buana
Soetomo. 2008. Strategi-strategi
Pembangunan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Supriyatin dan Marwoto. 2000.
Efektivitas Beberapa Bahan Nabati
terhadap Hama Perusak Daun Kedelai.
PPTP. Malang.458p.
Sutanto, R. 2006. Penerapan
Pertanian Organik (Pemasyarakatan
dan Pengembangannya).
Yogyakarta.Penerbit Kanisius.
Utami, N.R. 2003. Uji Toksisitas
Ekstrak Daun dan Batang C. odorata
terhadap S. litura Skripsi Fak. PN.
UGM (tidak dipublikasikan).
Widarto, L. 1997. Vertikultur
Bercocok Tanam secara Bertingkat.
Jakarta. Penebar Swadaya
Zulkarnain, 2009. Dasar-Dasar
Hortikultura. Jakarta : Bumi Aksara
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
163
“SINTESIS ZEOLIT 4A DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI SEBAGAI
INOVASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DI KOTA MEDAN”
Oleh : Sari Dewi Surabina
(Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu sumber daya alam
yang paling penting bagi hidup
manusia adalah sumber daya air. Air
merupakan kebutuhan pokok manusia
sehari-hari, sehingga dapat dikatakan
manusia tidak dapat hidup tanpa air.
Oleh karena itu perlu dipelihara
kualitasnya agar tetap bermanfaat bagi
hidup dan kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Diperkirakan
dari tahun ke tahun kebutuhan akan air
semakin meningkat, bukan hanya
disebabkan oleh peningkatan jumlah
penduduk akan tetapi disebabkan oleh
kebutuhan per kapita yang meningkat
sesuai dengan perkembangan pola
hidup manusia (Mahida, U.N. 1986).
Pencemaran air yang disebabkan
oleh komponen – komponen anorganik
dan organik yang berasal dari kegiatan
manusia seperti industri maupun
buangan domestik diantaranya berbagai
logam berat berbahaya. Beberapa
logam tersebut banyak digunakan
dalam berbagai keperluan, karena
diproduksi secara rutin dalam skala
industri. Penggunaan logam – logam
berat tersebut ternyata langsung
maupun tidak langsung telah
mencemari lingkungan melebihi batas
yang berbahaya jika ditemukan dalam
konsentrasi tinggi dalam lingkungan,
karena logam tersebut mempunyai sifat
merusak tubuh makhluk hidup. Logam
– logam tersebut diketahui dapat
mengumpul di dalam tubuh suatu
organisme dan tetap tinggal dalam
tubuh untuk jangka waktu yang lama
sebagai racun yang terakumulasi. Telah
diketahui bahwa persediaan air dari
berbagai sumber air sangat terbatas
dengan distribusi yang tidak merata,
sehingga perlu dicari upaya-upaya
untuk mengatasi kelangkaan air bagi
generasi yang akan datang.
Kelangkaan air akan merangsang
pemanfaatan air dari berbagai sumber
air (Hefni dalam Fakhreni, 2003).
Sumur telah lama digunakan sebagai
sumber air untuk berbagai kebutuhan
rumah tangga dan industri kecil,
menengah dan besar. Penggunaan
sumur merupakan suatu alternatif bagi
daerah yang tidak mendapat pelayanan
atau tidak terjangkau pelayanan
Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM). Pada air yang kelihatan
jernih, misalnya yang berasal dari
sumur biasa, sumur pompa, sumber
mata air dan sebagainya di dalamnya
kemungkinan besar mengandung
mikroorganisme seperti kelompok
bakteri besi yang mampu mengoksidasi
senyawa fero menjadi feri, akibatnya
air sering berubah warnanya kalau
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
164
disimpan lama yaitu warna kehitaman,
kecoklat-coklatan dan sebagainya.
Kehadiran unsur besi (Fe) dalam
air bersih menyebabkan timbulnya rasa
dan bau logam, menimbulkan warna
koloid merah (karat) dalam air akibat
oksidasi oleh oksigen terlarut dan dapat
merupakan racum bagi manusia.
Demikian juga kehadiran unsur nikel
(Ni) pada dosis yang rendah sudah
merupakan racun pada manusia
sehingga perlu pembatasan yang ketat.
Banyak cara dan metode yang
digunakan pada pengolahan air sumur
agar dapat digunakan sebagai air
minum dalam kehidupan sehari–hari,
dimana dengan cara menambahkan
adsorben yang berfungsi untuk
menurunkan beberapa kadar parameter
air. Adsorben yang digunakan adalah
arang aktif, dan zeolit 4A yang
memiliki kandungan karbon yang
cukup tinggi sehingga dapat menyerap
atau mengikat zat– zat pencemar yang
terdapat dalam air sumur. Tempurung
kelapa, cangkang kelapa sawit, dan abu
sekam padi memiliki potensi sebagai
bahan baku dari arang aktif, dimana
mempunyai daya adsorpsi yang tinggi
terhadap bahan yang berbentuk larutan
atau uap (Ari Budiono, 2008).
Batubara muda (lignit) memiliki
kandungan karbon, kadar air dan
mineral anorganik yang tinggi namun
memiliki energi yang rendah, sehingga
pemanfaatannya sebagai sumber energi
menjadi tidak menguntungkan. Salah
satu pemanfaatan batubara muda
(lignit) adalah sebagai adsorben arang
aktif pada pengolahan limbah cair.
Adsorben dari batubara muda ini
mampu menyerap logam besi (Fe) dan
logam arsen (As) sekitar 92,08%
(Damris, M. 2003). Konsumsi zeolit di
dunia semakin meningkat setiap
tahunnya, misalkan pada tahun 2007
mencapai 300.000 ton/tahun.
Sedangkan negara besar seperti
Amerika kebutuhan perkapitanya
mencapai 0,4 kg per tahun dan Jepang
berkisar 0,2 kg per tahun (Chand dkk,
2005). Hal ini berdampak pada harga
zeolit yang semakin kompetitif. Di
pasaran dalam negeri harga zeolit
antara Rp 6.500/kg sampai Rp
15.000/kg tergantung pada kualitasnya
(Pari,2002). Bahkan di pasaran
internasional zeolit dengan bilangan
iodine lebih besar 1.000 m2/gram dapat
mencapai 20 dolar Amerika per kilonya
(Suzuki,2007).
Zeolit mempunyai sifat dehidrasi
(melepaskan molekul H20) apabila
dipanaskan. Pada umumnya struktur
kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi
kerangka dasarnya tidak mengalami
perubahan secara nyata. Disini molekul
H2O seolah-olah mempunyai posisi
yang spesifik dan dapat dikeluarkan
secara reversibel. Sifat zeolit sebagai
adsorben dan penyaring molekul,
dimungkinkan karena struktur zeolit
yang berongga, sehingga zeolit mampu
menyerap sejumlah besar molekul yang
berukuran lebih kecil atau sesuai
dengan ukuran rongganya. Selain itu
kristal zeolit yang telah terdehidrasi
merupakan adsorben yang selektif dan
mempunyai efektivitas adsorpsi yang
tinggi. (Rini Pujiarti, 2005).
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
165
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pencemaran air
yang ada di kota medan ?
2. Bagaimana pengolahan limbah
sekam padi menjadi zeolit 4A ?
3. Bagaimana cara kerja zeolit sebagai
adsorben untuk menjernihkan air ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kondisi
pencemaran air di kota medan
2. Untuk mengetahui cara pengolahan
limbah sekam padi menjadi zeolit
4A
3. Untuk mengetahui cara kerja zeolit
untuk menjernihkan air
1.4 Kerangka Teori
1.4.1 Sekam Padi
Diluar sekali biji beras diliputi
oleh kulit padi yang disebut dengan
sekam. Sekam merupakan 20% dari
berat seluruh butir, nama ilmiahnya
adalah erpicarp. Dibawah epicarp ada
lapisan kulit dalam yang disebut
dengan pericarp, terdiri atas 2-3 lapis
sel-sel dan lapisan ini dibatasi oleh
aleuron. Bagian dalam biji disebut
dengan endosperm yang merupakan
bagian terbesar dari seluruh biji yaitu
sekitar 80%. Pada bagian pangkal biji
melekat lembaga, yaitu bakal benih
tanaman. Limbah ini juga sangat kaya
akan protein, lemak dan berbagai
vitamin (Hendrio, 2011).
Padi memiliki bagian terluar
yang disebut dengan sekam. Sekam
padi merupakan bahan alami yang
banyak mengandung lignoselulosa.
Bahkan selulosa terdiri dari serat-serat
selulosa yang diselaputi oleh matrik
yang disebut lignin, bahan ligniselulosa
yang menebabkan timbulnya sifat kuat
dan kaku. Sekam padi memiliki massa
jenis rata-rata 0,67 – 0,74 g/cm3.
Adanya kandungan silika yang tinggi
menunjukkan bahwa lapisan luar dari
sekam menghasilakan kekerasan ± 5,5
= 6,5 skala mohs.
Gambar 1. Sekam Padi
Sekam padi merupakan lapisan
keras yang membungkus kariopsis butir
gabah, terdiri atas dua belahan yang
disebut dengan lemma dan palea yang
saling bertautan (Aina, 2007:2). Pada
proses penggilingan gabah, sekam akan
terpisah dari butiran beras dan menjadi
bahan sisa atau limbah penggilingan.
Dari proses penggilingan gabah akan
menghasilkan 16,3 – 28% sekam. Dari
proses penggilingan padi biasanya
diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak
antara 8-12 %, dan beras giling antara
50-63,5% dari bobot awal gabah.
Sekam dengan persentase tinggi
tersebut dapat menimbulkan problem
lingkungan.
1.4.2 Abu Sekam Padi
Pembakaran sekam padi pada
suhu dibawah 5000C, dapat berubah
menjadi abu yang merupakan sumber
silica dalam bentuk amorf. Sesuai
dengan sifat senyawa silikat, perubahan
suhu dapat mengakibatkan perubahan
bentuk senyawa silikatnya. Untuk hasil
pembakaran yang dilakukan pada suhu
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
166
<5000C selama ± 5 jam dihasilkan ±
20% abu dari berat sekam yang dibakar
dan mengandung silika (SiO2) sebagai
komponen utamanya sekitar 96,6%
(Astriningsih dan Wijayanti 1998
dalam Supriyanto, 2002).
(Na2O)m(SiO2)x adalah polimer silikat
dalam bentuk amorf. Bentuk ini dapat
berfungsi sebagai penukar kation yang
aktif sehingga dapat juga digunakan
untuk memurnikan komponen-
komponen logam antara lain yang
terkandung dalam air limbah industri
logam. Proses pertukaran ionnya dapat
dilihat pada reaksi sebagai berikut :
(Na2O)m(SiO2)x + Cu2+
→
(CuO)m(SiO2)n + Na+
Proses regenerasi dapat dilakukan
karena ada endapan dan isisnya :
(CuO)m(SiO2)n + 2 NaCl →
(Na2O)m(SiO2)n + CuCl2
1.4.3 Kandungan Kimia Sekam Padi
Sifat kimia yang unik tentang
sekam padi ialah kandungan silika
selulosa yang ada pada sekam padi
amat berbeda-beda dengan hasil
sampingan tumbuhan lainnya.
Kandungan silika yang tinggi tidak
akan terurai walaupun melalui
pembakaran sempurnat (Beagle, 1978
dalam Rahmatunisa, 2009).
Pembakaran yang sempurna akan
menghasilkan abu sekam padi putih.
Komponen utama sekam padi adalah
selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Sekitar 20% dari bobot padi
adalah sekam padi dan kurang dari
15% dari komposisi sekam adalah abu
sekam yang selalu dihasilkan setiap
kali sekam dibakar (Hara, 1986 dalam
Ummah,2010). Menurut Sarkawi
(2003: 136) sekam padi terdiri dari 34-
44% selulosa, 25-30% lignin, 15-39%
abu dan 8-15% air.
No Komponen Jumlah (% berat kering)
1 Air 0,00 – 11,00
2 Protein 1,75 – 6,39
3 Lemak 0,38 – 3,50
4 Nitrogen 25,80 – 37,84
5 Serat Kasar 31,30 – 49.92
6 Abu 14,50 – 29,09
7 Pentosa 19,80 – 26,00
8 Selulosa 31,20 – 42,20
9 Lignin 19,20 – 32,88
Sumber : Soenadjo, Karakteristik Sekam Padi, 1991 ;
2010
1.4.4 Konversi Sekam Padi Menjadi
Zeolit
Zeolit pada dasarnya merupakan
padatan aluminium silikat yang
memiliki struktur berpori. Zeolit alam
biasanya terbentuk dari batu dan abu
gunung berapi yang bereaksi dengan
logam alkali tanah pada air tanah.
Zeolit murni hampir tidak dapat
ditemukan di alam. Biasanya terdapat
pengotor seperti logam natrium dan
kalsium. Zeolit memiliki beberapa
aplikasi industrial, yaitu :
- Pertukaran ion : Penukaran ion
Na+/K
+/Ca
2+
- Adsorpsi pengotor gas : Adsorpsi
reversibel air tanpa ada perubahan
sifat fisik dan kimia dari zeolit itu
sendiri.
Metode yang umum digunakan
dalam untuk sintesis zeolit dari sekam
padi adalah hydrothermal alkali
treatment yaitu memanaskan campuran
abu dengan larutan alkali (KOH,
NaOH, dst) dalam variasi waktu reksi,
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
167
suhu, dan tekanan tertentu. (Sutarti,
dkk 1994)
1.4.5 Zeolit
Mineral zeolit sudah diketahui
sejak tahun 1755 oleh seorang ahli
mineralogi. Nama zeolit sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yaitu zeo
(mendidih) dan lithos (batuan). Jadi
zeolit artinya batuan yang mendidih
dan mengeluarkan uap jika dipanaskan.
Meskipun demikian, penggunaan zeolit
untuk industri dimulai tahun 1940 dan
1973. Tahun 1940 adalah penggunaan
mineral zeolit sintesis, sedangkan tahun
1973 adalah permulaan penggunaan
mineral zeolit alam. Dikarenakan
mineral zeolit akan sulit dipisahkan
dari batuan induknya maka ini menjadi
alasan dibuatnya zeolit sintesis.
Mineral zeolit sintesis yang dibuat
tidak dapat persis sama dengan mineral
zeolit alam, walaupun zeolit sintesis
mempunyai sifat fisik yang jauh lebih
baik. Pada tahun tersebut merupakan
titik awal penggunaan nyata bagi
mineral zeolit alam untuk keperluan
berbagai industri. Diharapkan dengan
adanya berbagai penelitian mengenai
zeolit alam diharapkan dapat
meningkatkan nilai tambah.
Zeolit didefenisikan sebagai
kristal alumina silika yang mempunyai
struktur kerangka tiga dimensi yang
terbentuk dari tetrahedral silika dan
alumina dengan rongga-rongga tiga
dimensi yang didalamnya terisi ion-ion
logam penyeimbang muatan kerangka
zeolit dan molekul air yang dapat
bergerak bebas. Kandungan air yang
terperangkap dalam rongga tersebut
akan terselubungi molekul air, yang
sifatnya labil atau mudah terlepas. Sifat
umum zeolit antara lain mempunyai
susunan kristal yang agak lunak, berat
jenis 2-2,4 berwarna kebiru-biruan,
putih dan coklat (Eddy.H.R.,2007).
Secara umum rumus kimia zeolit
dituliskan sebagai berikut :
Mx/n {(AlO2)x(SiO2)y} ZH2O
Mx/n = kation bervalensi n yang
berada di luar kerangka zeolit
{ } = kerangka zeolit
aluminasilika
ZH2O = air kristal di luar kerangka
zeolit
Rasio Si/Al (y/x) di dalam
kerangka zeolit menentukan struktur
dan sifat-sifat zeolit. Sebagai contoh di
dalam zeolit A yang memiliki rasio
molar Si/Al = 1, maka setiap atom Si
terikat dengan 4 atom Al melalui atom
oksigen, begitu sebaliknya. Aturan
Lowenstein (yang menolak hubungan
Al-O-Al) mengemukakan bahwa secara
umum di dalam zeolit A terdapat rasio
Si/Al sama dengan 1, tetapi
dimungkinkan rasio lebih tinggi atau
Si/Al ≥ 1 (Putra, 2009)
1.4.6 Zeolit 4A
Zeolit A adalah zeolit sintesis
yang memiliki muatan penukar
kationnya adalah Na, untuk
memperoleh zeolit A diperlukan
perbandingan Na2SiO3/NaAlO2 – 1:2.
Perbandingan oksidasi Si dan Oksida
Al dalam bahan dasar serata suhu
reaksi akan mempengaruhi jenis zeolit
yang dihasilakan.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
168
Zeolit A terasuk dalam kategori
zeolit kadar Si rendah atau kaya Al,
mempunyai pori-pori, komposisi dan
saluran rongga optimum sehingga
mempunyai nilai ekonomi tinggi,
karena sangat efektif dipakai untuk
perusahaan dan pemurnian dengan
kapasitas besar. Volume pori-pori
dapat mencapai 0,5 cm3/ cm
3 volume
zeolit. Kadar maksimum Al dalam
zeolit dicapai bila perbandingan Si/Al
mendekati 1 dan keadaan ini
menyeyebabkan daya penukar ion
zeolit maksimum (Sutari, M.
Dkk,1994).
Penggunaan STPP pada deterjen
sabun cuci sebagai builder diketahui
sebagai salah satu sumber utama
pengendapan fosfat didalam air (Rhatt,
1995) Siklus fosfat melepaskan
kalsium dan magnesium ke air dengan
tujuan pelarutan, pengemulsian,
pelarutannya ramah terhadap
lingkungan dan berperan sebagai
surfaktan. Karena STPP berdampak
membahayakan lingkungan, maka
zeolit A digunakan sebagai alternatif
builder deterjen untuk mengganti
STPP. Dibandingkan dengan fosfat,
zeolit A dapat ditambahkan untuk
mencegah pembentukan kelarutan
garam anorganik yang sangat sedikit,
ini adalah faktor utama dalam
pembentukan lapisan kotor pada bahan
tekstil (Chemistry Information Centre,
2008)
1.4.7 Adsorben Limbah.
Aplikasi zeolit untuk pertukaran
ion dihasilkan dari konversi abu sekam
menjadi arang aktif, dan disintesis
menjadi zeolit. Penggunaan utama dari
zeolit sebagai penukar ion adalah untuk
pelunakan air dalam industri deterjen
dan penggunaan pengganti fosfat.
Zeolit mampu menggantikan peran
fosfat sebagai pembentuk (builders)
dalam detergen. Penggunaan zeolit
sebagai pembentuk memiliki beberapa
keunggulan antara lain: (1) zeolit
menurunkan ongkos produksi detergen
(low cost), (2) menurunkan kesadahan
air, dan (3) menghilangkan logam-
logam berat seperti besi, mangan, dan
tembaga. Selektivitas zeolit A untuk
Ca2+ menghasilkan keuntungan yang
unik. Zeolit alam penggunaannya
cukup baik untuk membersihkan
radioisotop Cs+ dan Sr2+ dengan
pertukaran ion dari aliran limbah
radioaktif.
1.5. Metode Penulisan
1.5.1 Pendekatan Penulisan
Kegiatan penulisan ini ditujukan
untuk mengikuti kompetisi Lomba
Karya Tulis Ilmiah Kota Medan dalam
Rangka Hari Peringatan Teknologi
Nasional 2015 yang dibuat dalam
bentuk tulisan paper/makalah, berupa
kajian literatur.
1.5.2 Sumber Penulisan
Sumber literatur dari karya tulis
ini di ambil dari beberapa sumber,
berupa artikel, jurnal penelitian, buku–
buku, dan sumber lainnya yang
mendukung tema dan judul makalah
ini.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
169
1.5.3 Sasaran Penulisan
Penulisan ini ditujukan kepada
beberapa objek pembaca, terutama
kepada pemerintah kota medan sebagai
stakeholder dalam pembangunan
masyarakat, kepada komunitas peduli
lingkungan, dan masyarakat secara
umum, sehingga terbangun sinergi agar
lebih terampil dan mampu mengelola
dan memanfaatkan limbah untuk
lingkungan yang lebih baik.
1.5.4 Tahapan penulisan
3. Pengumpulan data.
Dalam tahapan ini, penulis
mengumpulkan data tentang limbah
abu sekam padi, kemudian kerusakan
lingkungan karena zat dari deterjen,
dan bagaimana pengelolaan limbah
sekam padi sebagai zat pembangun
deterjen yang ekonomis, dan ramah
lingkungan.
4. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan
bagaiman proses link and match antara
adanya limbah abu sekam dan limbah
deterjen sintesis yang memberikan
kerusakan pada lingkungan hidup,
dengan pengolahan limbah abu sekam
sebagai deterjen yang ramah
lingkungan, dan memiliki nilai tambah
secara kimia, ekosistedan ekonomis.
II. PEMBAHASAN
4.1. Identifikasi Masalah
2.1.1 Pencemaran Lingkungan
Masalah Pencemaran lingkungan
bukanlah masalah yang baru. Meskipun
sudah banyak himbauan dan larangan
untuk tidak mencemari lingkungan,
pada aplikasinya pencemaran masih
saja terus berlanjut tanpa ada hukuman
yang jelas dari pemerintah. Salah satu
pencemaran yang terjadi adalah
pencemaran air, dan salah satu faktor
yang serius adalah limbah deterjen.
Sesuai dengan Abel (1989) sumber
utama pencemaran bahan organik
adalah sampah domestik dan sisa
olahan industri. Air selokan dan badan
air yang tercemar dan melimpas ke
daratan menyebabkan pencemaran
yang terjadi di perairan juga
berdampak pada pencemaran di
daratan. Penggunaan deterjen, limbah
rumah tangga, dan industri secara
intensif akan berdampak pada
pencemaran lingkungan perairan.
(Anonimus, 2004).
Pencemaran air merupakan suatu
perubahan keadaan tempat
penampungan air yang mengakibatkan
menurunnya kualitas air sehingga air
tidak dapat dipergunakan lagi sesuai
peruntukannya. Perubahan ini
diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Salah satu penyebab pencemaran air
adalah aktivitas manusia yang
kemudian menciptakan limbah
(sampah) pemukiman atau limbah
rumah tangga. Limbah pemukiman
mengandung limbah domestik berupa
sampah organik dan sampah anorganik
serta deterjen. Sampah organik adalah
sampah yang dapat diuraikan atau
dibusukkan oleh bakteri seperti sisa
sayuran, buah-buahan, dan daun-
daunan. Sedangkan sampah anorganik
seperti kertas, plastik, gelas atau kaca,
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
170
kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan
kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat
diuraikan oleh bakteri. Selain sampah
organik dan anorganik, deterjen
merupakan limbah pemukiman yang
paling potensial mencemari air.
Padahal saat ini hampir setiap rumah
tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang
disebabkan oleh limbah pemukiman
mendatangkan akibat atau dampak
diantaranya: Berkurangnya jumlah
oksigen terlarut di dalam air karena
sebagian besar oksigen digunakan oleh
bakteri untuk melakukan proses
pembusukan sampah. Sampah
anorganik ke sungai, dapat berakibat
menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari
tumbuhan air dan alga, yang
menghasilkan oksigen. Deterjen sangat
sukar diuraikan oleh bakteri sehingga
akan tetap aktif untuk jangka waktu
yang lama di dalam air, mencemari air
dan meracuni berbagai organisme air.
Penggunaan deterjen secara besar-
besaran juga meningkatkan senyawa
fosfat pada air sungai atau danau yang
merangsang pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok. Pertumbuhan
ganggang dan eceng gondok yang tidak
terkendali menyebabkan permukaan air
danau atau sungai tertutup sehingga
menghalangi masuknya cahaya
matahari dan mengakibatkan
terhambatnya proses fotosintesis.
Tumbuhan air (eceng gondok dan
ganggang) yang mati membawa akibat
proses pembusukan tumbuhan ini akan
menghabiskan persediaan oksigen.
Material pembusukan tumbuhan air
akan mengendapkan dan menyebabkan
pendangkalan. Selain diakibatkan oleh
limbah pemukiman (rumah tangga)
sumber atau penyebab pencemaran air
juga disebabkan oleh limbah pertanian,
limbah industri, dan di beberapa tempat
tertentu diakibatkan oleh limbah
pertambangan. Untuk menangani
limbah pemukiman itu perlu kesadaran
dari semua lapisan masyarakat untuk
berlaku bijak dengan limbah rumah
tangga yang dihasilkannya. Perubahan
gaya hidup dan pola pikir tentang
sampah, dan tidak membuang sampai
terutama di sungai dan tempat
penampungan air sungai dan danau
perlu dilakukan oleh semua pihak
untuk mengurangi dampak pencemaran
air yang disebabkan oleh limbah rumah
tangga 9pemukiman). Dan semua itu
hanya bisa diwujudkan dengan
tindakan kecil sebagai awal memulai
dari diri sendiri.
2.1.2 Pencemaran Lingkungan
Akibat Sekam Padi
Sekam padi dapat dihasilakn dari
limbah gabah, yang mencapai 20% dari
bobot padi adalah sekam padi
(Hara,1996:98 dalam Ummah, 2010)
dan sekitar 15% berat abu akan
diperoleh dari total berat sekam padi
yang dibakar (Ummah, 2010). Abu
sekam padi merupakan bahan buangan
dari padi yang mempunyai sifat khusus
yaitu mengandung senyawa kimia yang
dapat bersifat pozolan, yaitu
mengandung silika (SiO2) (Herina,
2005 ; Ummah, 2010). Nilai paling
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
171
umum kandungan silika dari abu sekam
adalah 94-96% (Houston, 1972:33).
Wen-Hwei (1998) dalam jaya (2002)
menyebutkan bahwa kandungan kimia
yang terdapat pada abu sekam padi
adalah SiO2, K2O, Na2O, CaO, MgO,
Fe2O3, P2O3, dan SO3. Persentase
sekam jika kita konversi dengan jumlah
produksi padi di Indonesia 83,67 ton
padi pada tahun 2009 (BPS, 2009
dalam Pristiwi, 2011) maka ada 16,73
ton sekam yang dihasilkan. Tingginya
produksi sekam tersebut memberikan
dampak negatif tersendiri bagi
lingkungan, juga bagi kesehatan
manusia, sehingga butuh pengolahan
yang lebih efektif untuk meningkatkan
nilai ekonomisnya sekaligus
mengurangi pencemaran lingkungan
akibatnya.
4.2. Analisis Masalah
2.2.1 Abu sekam menjadi zeolit
Deterjen merupakan senyawa
kimia yang sangat dekat dengan
masyarakat, pada umumnya digunakan
untuk membersihkan pakaian, juga
alat-alat kebutuhan rumah tangga dan
industri. Menurut Nida (2010)
penggunaan deterjen meningkat sejalan
dengan gross domestic product (GDP)
setiap tahun, artinya semakin
meningkat pendapatan masyarakat,
maka penggunaan deterjennya juga
akan semakin meningkat. Seiring
dengan meningkatnya penggunaan
deterjen, akan mengakibatkan masalah
dalam penanganan limbahnya. Apabila
proses degradasi tidak berjalan dengan
baik, maka akan terjadinya akumulasi
surfaktan di permukaan dan badan
peraian, sehingga menimbulkan
pendangkalan peraian, dan
mengakibatkan terhambatnya oksigen
kedalamnya.
Deterjen dibuat dari bahan kimia
yang bersifat keras dan lunak. Keras-
Iunaknya deterjen tergantung pada pH,
gugus fungsi bahan kimia penyusun
deterjen dan panjang rantai gugus alkil.
Deterjen pHnya sangat basa (9,5 - 12),
bersifat korosif, iritasi pada kulit.
Semakin panjang dan bercabang rantai
surfaktan, akan semakin keras deterjen
tersebut, sedangkan dari jenis gugus
fungsinya, gugus fungsi sulfonat lebih
keras dibandingkan gugus karboksilat.
Bila deterjen tidak terdegradasi secara
sempurna di perairan dan masuk
kedalam jaringan tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat
terakumulasi dalam jaringan tubuh
yang bersifat toksik.
Masalah yang timbul di
masyarakat bila terjadi kontak langsung
deterjen dengan kulit misalnya, kulit
terasa kering, melepuh, timbulnya
eksim kulit semacam bintik-bintik gatal
berair di telapak tangan maupun kaki.
Untuk mengatasi hal terse but
konsumen diharapkan menghindari
kontak langsung antara kulit dan
deterjen, bila hal ini tidak dapat
dihindari maka bagian yang berkontak
harus cepat-cepat dibilas dengan air
bersih dan dikeringkan. Selain itu
konsumen dapat memilih deterjen
lunak (deterjen cair) yang mempunyai
dampak iritasi lebih kecil, yaitu
deterjen dengan rantai surfaktannya
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
172
lebih pendek dari deterjen bubuk, tetapi
daya pembersih deterjen lunak lebih
rendah dari deterjen bubuk. Di bidang
lingkungan, masalah yang timbul
adalah terjadinya eutrofikasi di petairan
karena penggunaan deterjen dengan
kandungan fosfat tinggi (digunakan
untuk mencegah terjadinya calcareous,
endapan putih calsium). Usaha-usaha
yang dikembang kan untuk mengurangi
terjadinya blooming algae yang
disebabkan penggunaan fosfat tinggi,
adalah dengan mencari senyawa
pengganti yang mempunyai fungsi
yang sama.
Alternatif yang bisa
dikembangkan adalah senyawa sintesis
berbasis abu sekam padi, sebagai zat
builder pada deterjen untuk
meminimalisir dampak negatif yang
diakibatkan deterjen pada umumnya.
4.3. Data Penunjang
2.3.1 Sintesis Zeolit 4A dari Sekam
Padi
Cara pengolahan sekam padi
menjadi zeolit bahan pembangun
deterjen ramah lingkungan,
1. Sekam padi dicuci dengan air,
kemudian dikeringkan dibawah
sinar matahari, kemudian setelah
kering disanggrai sampai menjadi
abu.
2. Abu sekam padi ditambahkan
dengan air, soda api (NaOH) dan
aluminium (Al2O3) kemudian
dipanaskan sampai mendidih selama
2,5 jam, sehingga terbentuk Zeolit
4A sebagai bahan pembangun
deterjen berhasil dibuat.
2.3.2 Sifat dan Karatkeristik Zeolit
dalam pengelolaan limbah air
Karena sifat-sifat yang dimiliki
oleh zeolit, maka mineral ini dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang,
seperti dalam bidang industri yaitu
sebagai bahan yang dapat digunakan
untuk membantu pengolahan limbah
pabrik. Masalah limbah industri
semakin meresahkan masyarakat,
sehingga banyak dilakukan usaha-
usaha untuk mengatasi pencemaran
limbah ini, baik itu dengan mengurangi
volume limbah yang terbuang ataupun
dengan mendaur ulang kembali limbah
tersebut.
Zeolit sintetis adalah suatu
senyawa kimia yang mempunyai sifat
fisik dan kimia yang sama dengan
zeolit alam. Zeolit ini dibuat dari bahan
lain dengan proses sintetis. Karena
secara umum zeolit mampu menyerap,
menukar ion dan menjadi katalis,
membuat zeolit sintetis ini dapat
dikembangkan untuk keperluan
alternatif pengolah limbah.
Prinsip operasi penukaran ion :
Tipe pertukaran ion dilakukan dalam
kondisi isotermis. Kondisi isotermis
dari empat ion univalen yaitu Ag+, K+,
Li+, dan Ca2+, menunjukkan variasi
dalam kisaran selekti_tas yaitu dari
selekti_tas tinggi untuk Ag+ hingga ke
rendah untuk Li+, untuk ion seperti
K+, nilainya berkisar dari negatif
hingga positif. Dalam kasus lain seperti
Ca2+, isotermis tidaklah
menghilangkan batas teoritis dari
substitusi yang lengkap pada tingkat
yang paling rendah. Tipe isotermis ini
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
173
dijumpai pada zeolit Y untuk kation
yang jarang. Operasi pertukaran ion
dapat dilakukan dalam kondisi
setimbang. Keseimbangan antara
larutan dengan zeolit dinyatakan ZaB
(Z)zb + ZbA (S)zb → ZaB (S)zb +
ZbA (Z)za.
Prinsip operasi penyerapan dan
penyaringan ion. Unsur-unsur kimia
yang memiliki diameter kinetik yang
terlalu besar membuat unsur-unsur
kimia ini tidak dapat melewati pori-
pori zeolit, sehingga secara efektif
unsur-unsur ini tersaring, hal ini
kemudian digunakan sebagai separasi
molekul berdasarkan atas ukuran dan
bentuk. A_nitas dari masing-masing
jenis molekul yang dapat tertangkap
dalam ronga-rongga yang ada dalam
zeolit bergantung pada lingkup
elektroniknya. Medan elektrostatik
yang kuat yang ada di dalam rongga-
rongga zeolit menghasilkan interaksi
yang sangat kuat dengan molekul polar
seperti air. Molekul nonpolar juga
dapat diserap dengan kuat berkaitan
dengan tenaga polarisasi dari medan
listrik yang ada. Sehingga separasi
dapat dilakukan oleh zeolit.
2.3.3. Zeolit dalam pengelolaan
limbah
Limbah adalah segala sesuatu
yang merupakan sisa hasil buangan dari
suatu kegiatan/produksi yang sudah
tidak terpakai lagi. Limbah menurut
jenisnya dapat digolongkan menjadi 3
macam yaitu limbah padat, cair dan
gas. Komposisi limbah pada umumnya
terdiri dari dua komponen utama yaitu
anorganik dan organik. Komposisi
limbah organik, dapat berupa sampah
padat yang terdiri dari daun-daun
kering, sampah rumah tangga, yang
biasanya dihasilkan oleh daerah
pemukiman. Sedangkan yang
anorganik seperti gelas, plastik dan
lain-lain untuk daerah pemukiman lebih
sedikit dijumpai.
Metode pengolahan limbah
dengan zeolit : Berdasarkan PP.
18/1999, kategori pengelolaan limbah
adalah Penghasil, Pengumpul,
Pengangkut, Pengawas, Pengolah,
Penimbun, dan Pemanfaat. Untuk
pengelolaan limbah yang berbahaya,
ada tahapan yang harus dilakukan yaitu
penyiapan fasilitas pengelolaan dan
pembuangan limbah beracun,
penandatanganan surat pernyataan bagi
industri penghasil limbah, clean up
program, emergency response, ekspor
limbah beracun dan pencegahan impor
ilegal limbah beracun. Zeolit juga dapat
digunakan untuk mendapatkan gas
methan yang murni dari limbah yang
berupa sampah yang membusuk
ataupun limbah dari suatu peternakan.
Gas methan yang kering tersebut
kemudian dialirkan melalui tabung-
tabung yang berisi bubuk mineral zeolit
kering, biasanya yang dipakai adalah
zeolit jenis kabasit ataupun erionit, ke
dalam tabung tersebut gas CO2 akan
terserap dan terikat oleh zeolit sehingga
akan dihasilkan gas methan yang murni
(Harjanto, 1987). Contoh lain adalah
penggunaan mineral klinoptilolit,
mineral ini digunakan untuk menyerap
ion radioaktif dari suatu reaktor atom
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
174
misalnya 90Sr dan 137Cs, pertama-
tama klinoptilolit digerus hingga
mencapai ukuran butir 20-59 mesh, air
buangan yang berasal dari reaktor atom
dialirkan melalui tabung-tabung yang
berisi bubuk mineral zeolit, apabila ion-
ion radioaktif yang terperangkap
tersebut tidak akan dipergunakan lagi
maka tabung-tabungnya dibuang atau
ditanam di suatu tempat yang aman
(Harjanto, 1987). Zeolit sintetis sebagai
bahan pengolahan limbah.
Hasil produksi industri berupa
gas berbahaya seperti gas yang
mengandung logam berat, H2S, juga
gas methan, digunakan zeolit, karena
dapat menyerap molekul polar baik
dalam fase cair maupun fase gas.
Sedangkan pada pengolahan limbah
padat hanya limbah padat tertentu saja
yang dapat diolah oleh zeolit.
Pengolahan oleh zeolit ini hanya
mengurangi volume bahan berbahaya
yang terdapat pada limbah padat, tidak
menghilangkan limbah padat tersebut.
Salah satu contoh penggunaan zeolit
sintetis yang akan dibahas adalah
penggunaan zeolit sintetis yang
digunakan memindahkan sulfur
dioksida dari gas sisa. Kapasitas
adsorpsi terhadap : sulfur dioksida
(SO2) zeolit sintetis jenis zeolit Y
berlaku pada suhu 25 hingga 2000C dan
kandungan sulfur dioksida dengan
konsentrasi terkandung 0,92 hingga
5,04 %. Proses adsorpsi muncul dalam
tingkat perpindahan yang tinggi tapi
proses ini membutuhkan volume yang
besar dari adsorben dan pemakaian
energi yang tinggi untuk regenerasi dari
proses ini. Masalah ini dapat diatasi
dengan menggunakan materi penyerap
dengan kemampuan kapasitas adsorpsi
SO2 yang tinggi. Dalam proses
adsorpsi SO2, sebelumnya telah diuji
kemampuan adsorpsi yang tinggi dari
zeolit alam maupun zeolit sintetis, yang
memiliki akti_tas yang paling tinggi
tenyata zeolit sintetis, kemudian dalam
proses ini digunakan zeolit sintetis.
Metode yang digunakan adalah dengan
mencampur zeolit sintetis dengan
alumina atau bentonit yang kemudian
digunakan sebagai adsorben.
Penyerapan SO2 berlangsung
dalam suatu reaktor yang menggunakan
zeolit sintetis sekitar 2-3 gr (dengan
diameter ukuran butir >5cm). Gas
pengisi mensintesis campuran dari
nitrogen dan sulfur diokasida (SO2).
Sebelumnya zeolit sintetis diaktivasi
dengan pemanasan, selama satu jam
pada suhu 120 _C, kemudian setelah itu
selama satu jam pada suhu 400 _C
dalam arus nitrogen. Temperatur
adsorpsi yang berlangsung berkisar
antara 20 { 200 _C. Desorpsi SO2
berlangsung dalam kondisi termal (400
_C) dalam arus nitrogen dan kuantitas
adsorben dari sulfur diokasida
berlangsung dalam titrasi iodometrik.
Regenerasi adsorben berlangsung
pada suhu 400 _C selama 30 menit.
Gas residu suatu industri yang
mengandung SO2 memiliki temperatur
yang relatif lebih tinggi dengan
lingkungan. Sehingga perlu
diperhatikan penurunan adsorpsi dari
zeolit yang digunakan. Zeolit sintetis Y
yang digunakan adalah zeolit sintetis
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
175
YHNa dan zeolit sintetis YH. Zeolit
menjaga nilai kapasitas adsorpsi dalam
kisaran temperatur 75{100 _C tetapi
apabila temperaturnya naik maka nilai
kapasitas adsorpsinya menjadi nol.
Nilai kapasitas adsorpsi yang tinggi
pada temperatur yang rendah
merupakan hasil dari
physicaladsorption dan chemisorption,
bentukan dalam kondisi ini menjadi
dominan.
Kandungan sulfur dioksida dalam
gas residu nilainya uktuatif bergantung
ada sumber emisinya. Zeolit YH dan
zeolit YHNa tidak teralterasi secara
signi_kan, setelah 20 kali siklus
adsorpsi-desorpsi-regenerasi
berlangsung pada kondisi eksperimen
yang identik yaitu pada suhu 25 _C,
1,82 SO2 dalam N2, aliran gas 131
ml/min. Jadi zeolit sintetis jenis YHNa
memiliki sifat yang baik dalam
menyerap SO2.
Nilai ekonomis dari zeolit
sintetis. Secara umum zeolit baik itu
zeolit alam maupun zeolit sintetis
memiliki nilai ekonomi yang bisa
dikatakan tinggi, hal ini mengingat dari
mineral zeolit ini jika diolah lebih
lanjut akan dapat dimanfaatkan secara
optimum. Contoh penggunaan mineral
zeolit secara umum adalah sebagai
berikut: bahan bangunan dan ornamen,
bahan puzolan dan semen portland-
puzolan, bahan agregat ringan, bahan
pengembang dan pengisi, bahan
pembuat tapal gigi, dll. Seperti halnya
zeolit alam, zeolit sintetis seperti zeolit
A, zeolit K-C, zeolit _, zeolite _, zeolit
ZK, dll. juga dapat dioptimalkan
penggunaannya. Zeolit jenis ini dapat
digunakan antara lain: sebagai bahan
semen puzolan, dan semen portland-
puzolan, bahan agregat ringan, bahan
pengembang dan pengisi, bahan
penambal gigi.
2.3.4. Zeolit sebagai adsorben limbah
Karbon berpori atau lebih dikenal
dengan nama karbon aktif, dapat
dikonversi menjadi senyawa zeolit, dan
digunakan sebagai adsorben untuk
menghilangkan warna, pengolahan
limbah, pemurnian air. Zeolit akan
membentuk amorf yang sebagian besar
terdiri dari bahan– bahan yang
mengandung karbon atau dari arang
yang diperlakukan dengan cara khusus
untuk mendapatkan permukaan yang
lebih luas. Luas permukaan Zeolit
berkisar antara 300 – 3500 m2/gram
dan ini berhubungan dengan struktur
pori internal yang menyebabkan Zeolit
mempunyai sifat sebagai adsorben.
Zeolit dapat mengasorpsi gas dan
senyawa – senyawa kimia tertentu atau
sifat adsorpsinya selektif, tergantung
pada besar atau volume pori – pori dan
luas permukaan.
Zeolit yang merupakan adsorben
adalah suatu padatan berpori, yang
sebagian besar terdiri dari unsur karbon
bebas dan masing – masing berikatan
secara kovalen. Dengan demikian,
permukaan arang aktif bersifat non
polar. Selain komposisi dan polaritas,
struktur pori juga merupakan faktor
yang penting diperhatikan. Struktur
pori berhubungan dengan luas
permukaan, semakin kecil pori – pori
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
176
arang aktif, mengakibatkan luas
permukaan semakin besar. Dengan
demikian kecepatan adsorpsi
bertambah. Untuk meningkatkan
kecepatan adsorpsi, dianjurkan
menggunakan Zeolityang telah
dihaluskan (Diana Puspita,2008).
Karena susunan atom-atom yang
tidak teratur, sifat-sifat fisik
Zeolitberbeda dari bentuk grafit dan
intan. Partikel Zeolitsangat kecil,
dengan diameter antara 10-300 nm, dan
kerapan kira-kira 1,8 mg/m3 (Tony
Blythe, 2005). Komponen-komponen
lain diluar dari Zeolitadalah oksigen,
hidrogen dan sulfur. Dasar pembuatan
arang aktif adalah pengubahan senyawa
hidrokarbon menjadi karbon dan
hidrogen, melalui proses pembakaran
dalam udara sedikit yang digunakan
untuk proses dekomposisi hidrokarbon
itu sendiri menjadi karbon dan
hidrogen. Setelah proses dekomposisi
akan terbentuk partikel dengan bobot
molekul rendah yang berfungsi sebagai
inti. Inti dapat membesar sambil
melepaskan hidrogen dan akhirnya
akan terbentuk partikel karbon yang
padat (Ando.J., 1982). Hanya dengan 1
g arang aktif akan didapatkan suatu
material yang memiliki luas permukaan
sekitar 500 m2. Dengan luas
permukaan yang sangat besar, arang
aktif memiliki kemampuan menyerap
zat-zat yang terkandung dalam air dan
sangat efektif dalam menyerap zat
terlarut dalam air baik organik maupun
anorganik (Kusnaedi, 2010).
Beberapa keuntungan arang aktif
dibandingkan dengan adsorben-
adsorben lain yaitu:
1. Penyerapan yang dilakukan untuk
proses pemisahan dan pemurnian
umumnya tanpa terlebih dahulu
melakukan penghilangan
kelembapan.
2. Karena luasnya untuk mencapai
permukaan bagian dalam dapat
menyerap dengan banyak molekul
non polar dan menyerap dengan
lemah molekulmolekul polar
organik.
3. Panas adsorpsi atau kekuatan ikatan,
pada arang aktif lebih rendah
dibandingkan penyerap yang lain
karena kekuatan Vander Waals
merupakan kekuatan utama dalam
adsorpsi. Sehingga pelepasan
molekul– molekul yang terserap
relatif lebih
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
177
Air Bersih
Sumber Air Bersih (Kota Medan)
Daerah yang belum terlayani PAM. Sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari.
Daerah yang sudah terlayani PAM, tapi jaringan perpipaan kurang baik, debit sering macet/terbatas & tidak menggunakan PAM
Menggunakan Air Sumur
Tanpa Pengolahan Penjernihan
Status Standar Mutu Air tidak baik
Berdampak buruk bagi Kesehatan, dan Lingkungan
Sakit Kulit, Muntaber, Typhus, Diare, pertumbuhan nyamuk, lingkungan rusak
Dengan pengolahan penjernihan
Status Standar Mutu Air baik (mengacu terhadap standar mutu air minum yang berlaku)
Baik dan Aman bagi Kesehatan dan lingkungan
Badan sehat , lingkungan sehat dan bisa melaksanakan aktivitas dengan
Gambar Skema Kerangka Berfikir
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
178
III. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.1.1. Inti Gagasan
Gagasan Pengolahan abu sekam
padi sebagai zeolit ini pada dasarnya
meliputi perbaikan lingkungan akibat
limbah yang dihasilkan oleh industri,
limbah rumah tangga dan lainnya.
Dengan pengolahan abu sekam menjadi
zeolit, maka akan membantu mangatasi
masalah air bersih berbasis zeolit dari
limbah tandan abu sekam padi.
Penerapan teknologi drum bekas
sebagai tungku pembakaran awal dan
sintesis, penyusunan kebijakan
pemerintah kota Medan yang akan
dapat menunjang keberhasilan gagasan
ini, dan pencitraan akan potensi yang
dimiliki oleh tandan kosong kelapa
sawit.
3.1.2. Teknik Implementasi
Langkah-langkah implementasi
untuk mewujudkan gagasan arang aktif
berbasis tandan kosaong kelapa sawit
adalah
1. Melakukan pendekatan secara
gradual (bertahap) kepada Pemko
dan masyarakat.
2. Sosialisasi fungsi dan kegunaan
arang aktif sebagai penjernih air
sumur.
3. Sosialisasi pembuatan zeolit dari
limbah abu sekam padi.
4. Penanaman kepercayaan kepada
masyarakat (trust) bakal menjadi
lebih baik jika dilakukan
pengolahan limbah tandan kosong
kelapa sawit.
5. Melakukan mekanisme koordinasi
dengan Pemko
6. Melakukan Pemetaan daerah
potensial dalam melaksanakan
gagasan ini.
7. Mobilisasi warga untuk
melaksanakan program yang di
sepakati bersama
8. Melakukan mekanisme evaluasi
secara periodik dan profesional.
3.1.3. Prediksi Hasil
Gagasan pengolahan tandan
kosong kelapa sawit sebagai penjernih
air secara ekologi sangat
menguntungkan perkebunan dan
masyarakat sekitarnya, dimana dapat
membantu kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk menghasilkan air
bersih. Setiap harinya dihasilkan
tandan kosong sejumlah 22% perton
(158,4 ton) dan cangkang sebanyak 7%
perton. Jika limbah tersebut tidak
diolah akan mengakibatkan pengaruh
buruk bagi lingkungan. Sementara jika
dilakukan penerapan gagasan
pengolahan tandan kosong kelapa sawit
sebagai arang aktif, dengan satu drum
bekas yang mampu menampung limbah
tandan kosong kelapa sawit sebanyak
100 kg. menghasilkan 10 kg arang aktif
yang setiap 1 kg arang aktif mampu
menjernihkan air sebanyak 20 liter. jika
dilakukan penjualan ke daerah yang
membutuhkan maka harga nilai jual
setiap kilonya Rp 6.500 sampai 15.000
tergantung kualitasnya. Keberhasilan
gagasan ini nantinya ditentukan oleh
seberapa banyak penggunaan arang
aktif dirumah masyrakat sebagai
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
179
penjernih air dan mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Jika gagasan
ini diterapkan secara massive dan
konsisten di seluruh penjuru Indonesia,
maka bukan tidak mungkin Indonesia
menjadi penghasil arang aktif dengan
tingkat keberhasilan yang tinggi.
3.2. Saran
1. Makalah ini merupakan kajian
strategis dan analisis dari study
literatur dan merupakan buah
pemikiran bersifat prediksi dan
estimasi program
2. Pelaksanaan dari gagasan ini
membutuhkan tahap yang panjang,
dan sejatinya sebuah proses
perbaikan butuh waktu yang relatif
lama
3. Mohon saran dan masukan jika ada
kesalahan dan kekeliruan dalam
tulisan ini
DAFTAR PUSTAKA
Ari, J. (1982). Hasil Destilasi Kering
Jenis Kayu Indonesia. Jakarta:
Laporan BPHH/FPRI.
Budiono, A. (2008). Pengaruh Aktifasi
Arang Tempurung Kelapa
Dengan Asam Sulfat dan Asam
Fosfat Untuk Adsorpsi Fenol.
Bandung: Universitas
Diponegoro.
Blythe,T. (2005). Commercial
Manufacture Of Carbon Black.
Second Edition. New York :
Cambridge University Press.
Chand, Bansal Roop dan Meenakshi
Goyal. (2005). Activated Carbon.
United States of America: Lewis
Publisher.
Damris, M. (2003). Studi Pembuatan
dan Karakterisasi Adsorben
Kombinasi Arang Aktif dari
Batubara Muda (Lignit) dengan
Fe-Oksida Sebagai Adsorben
Spesi Anion Arsenat dan Netral
Arsenit. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Eddy, H.R. Potensi dan Pemanfaatan
Zeolit di Provinsi Jawa Barat,
dan Banten; 2007.
http.dim.esdm.go.id, Makalah
dan Buletin.
Fakhreni. (2011). Skripsi Pengaruh
Penambahan Arang Aktif
Tempurung Kelapa Dan Arang
Aktif Batubara Terhadap Logam
Besi (Fe) dan Nikel (Ni) pada Air
Sumur Dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom.
Medan: Universitas Sumatera
Utara. Islam, M dan Dahlan I.
(2000). Productivity And
Nutritive Values Of Different
Fractions Ofoil Palm (Elaeis
Guineensis) From Asian
Australasian Journal Of Animal
Sciences. Malaysia: Department
of Animal Science Universiti
Putra Malaysia
Kirk Othmer. (1992). Encyclopedia Of
Chemical Technology 2nd
Edition Vol 4. New York: John
Willy and Sons.
Mahida,U.N. (1986). Pencemaran Air
dan Pemanfaaatan Limbah
Industri. Jakarta: UGM- Press.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
180
Muladi S. (2001). Pemanfaatan Abaca
(Batang Pisang Hutan), Tandan
Kosong Sawit, Eceng Gondok
dan Batang Kenaf sebagai Bahan
Baku Industri Kertas Uang,
Kertas Koran, Tisue, Karton,
Kardus, Papan Partikel dan
MDF.
Samarinda: Lembaga Penelitian
Universitas Mulawarman. Pari,
Gustan. (2002). Teknologi
Alternatif Pemanfaatan Limbah
Industri Pengolahan Kayu.
Bogor: Insitut Pertanian Bogor.
Soenardjo, Karakteristik Sekam Padi,
1991. :
http//scribd.com/doc/48595259/B
AB1-5, 1991:2010
Pujiarti, R. (2005). Mutu Arang Aktif
dari Limbah Kayu Mahoni
Sebagai Bahan Penjernih Air.
Jakarta:
Suzuki, D. (2008). Penurunan
Konsentrasi Intensitas Warna
Limbah Cair Batik Menggunakan
Arang Aktif Sebagai Adsorben.
Yogyakarta: UGM-Press.
Rahmalia, Winda, et al. (2011).
Pemanfaatan Potensi Tandan
Kosong Kelapa Sawit (Elais
Guineensis Jacq) Sebagai Bahan
Dasar C-Aktif Untuk Adsorpsi
Logam Perak Dalam Larutan.
Pontianak: Universitas
Tanjungpura
Rosita, N., Erawati, T., Moegihardjo,
M., 2004, Pengaruh Perbedaan
Metode Aktivasi Terhadap
Efektivitas Zeolit sebagai
Adsorben, Majalah Farmasi
Airlangga, 4 No. 1, 20-25.
Sutati dan Salim S. (1994). Petunjuk
Pembuatan Arang Aktif. Jakarta:
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
181
“LAYANAN PLATFORM LAMAN REDUDANCY MEDAN CITY SEBAGAI
SARANA MEDIA MASSA MASYARAKAT KOTA MEDAN”
Oleh : Frenky Wijaya Sitorus
(Siswa SMA Negeri 5 Medan)
I. PENDAHULUAN
5.1 Latar Belakang Masalah
Kondisi sosial masyarakat di
Kota Medan terhadap Ilmu
pengetahuan dan Teknologi secara
makro memang dikatakan berkembang
di antara kota-kota yang ada di
Indonesia. Sosialisasi peduli terhadap
lingkungan Iptek pun masih kalah dari
kota-kota tetangga seperti Jakarta dan
Bandung.
Masyarakat yang tinggal di kota
Medan masih ada yang tidak mengenal
kemajuan zaman pada bidang teknologi
dan masih mempunyai banyak
kelemahan yang harus diwaspadai,
seperti tidak mau tahu akan teknologi
dan hambatan klasik dalam
perdagangan.
Produk ilmu pengetahuan dan
teknologi Kota Medan masih di bawah
Jakarta dan Bandung, di atas Papua dan
Sulawesi dan sejajar dengan Padang
serta Palembang di kawasan kota di
Indonesia. Gagal teknologi (gaptek)
menjadi permasalahan utama dalam
masyarakat. Sinyal dalam kondisi yang
kurang baik bahkan tidak layak pakai,
suplai listrik kurang memadai dan
penggunaan teknologi informasi masih
terbatas di wilayah kota Medan.
Karya tulis ilmiah ini berisi ide
berupa penggunaan teknologi berbasis
media massa melalui pendirian
Layanan Platform Laman Redudancy
Medan City di Kota Medan. Hal ini
disebabkan oleh faktor platform media
massa yang belum semaksimal
mungkin digunakan oleh masyarakat
luas di Kota Medan. Sementara bila
dikaji lebih mendalam lagi, platform
media massa memiliki manfaat yang
sangat tinggi dalam mempermudah
aktivitas masyarakat mengembangkan
pengetahuan akan teknologi.
Gagasan ini dirangkum penulis
melalui penggunanan Laman
Redudancy Medan City, yakni website
kerangkapan data tentang seputar Kota
Medan. Terdiri dari informasi budaya,
sosial, dan pendidikan, kuliner, dan
lain-lain. Laman Redudancy Medan
City ini merupakan tempat dimana
disediakan layanan akan pengetahuan
dan teknologi yang menyediakan
kemudahan bagi masyarakat untuk
melakukan browsing secara tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah dengan penggunaan
Teknologi media massa melalui
pendirian Laman Redudancy Medan
City di Kota Medan dapat
meningkatkan pengetahuan
masayarakat akan bermacam informasi
yang ada di Kota”?
1.5 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui peningkatan
pengetahuan masyarakat di Kota
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
182
Medan melalui pengenalan Laman
Redudancy Medan City.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat Kota Medan tentang
beragam informasi yang diperoleh
dari Laman Redudancy Medan City.
1.6 Kerangka Teori
1.4.1 Pengertian Media Massa
Media massa adalah wadah atau
tempat informasi umum yang ada di
masyarakat. Media massa mampu
memberikan pengetahuan yang up-
date, yang terjadi di sekeliling kita
sehingga masyarakat dapat lebih
mudah dan lebih cerdas dalam
mengetahui informasi atau peristiwa
yang terjadi di masyarkat.
Ilmu pengetahuan akan
mendatangkan kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar dan
sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses sebagai kota cerdas di
pemko Medan yang mampu
menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda untuk menciptakan peluang.
Laman Redudancy Medan City
merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah melalui
proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda
melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan Produk barang dan jasa
yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk
menghasilkan barang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih
efisien.
5. Pendidikan lebih maju
1.4.2 Informasi dalam Platform
Laman Redudancy Medan City
Dengan pendirian website
khusus seluruh informasi dari kota
Medan. Masyarakat Kota Medan akan
mengenal lingkungan sekitarnya dan
sosialisasi berjalan dengan lancar dan
baik. Serta dalam bidang kompetensi,
masyarakat di Kota Medan berlomba-
lomba untuk produk yang dijual secara
online dalam bidang kewirausahaan,
dan dengan faktor tersebut dapat
menambah penghasilan Kota Medan
jadi lebih baik dan menjadi kota yang
cerdas.
Sebagai contoh; kita mengenal
seseorang yang menemukan microsoft
yang bernama Bill Gates, lahir dari
orang tua kaya raya, perusahaan
mereka didirikan memperoleh
kesuksesan atas jerih payah mereka
sendiri, bukan merupakan warisan dari
orang tua. Jika faktor tersebut dapat
dimiliki, optimis dan boleh berharap
bahwa impian kota medan sebagai kota
yang cerdas dan maju akan dapat
menjadi kenyataan.
Gambar 1. Kelompok Pelajar yang Tidak Kenal
Tekonologi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
183
1.4.3 Teknologi berbasis Layanan
Platform Laman Redudancy Medan
City
Gambar 2 dan 3 . Layanan Platform Laman Redudancy
Medan City
b. Karakteristik Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City
Gambar 4. Bill Gatess
Gambar 5. Nama Website
• Sistem pendidikan
Para guru dan murid yang ada di Kota
Medan dalam transaksi melalui internet
tidak harus bertemu muka satu sama
lainnya. Guru tidak hanya mengajar
dari sekolah tapi supaya mencerdaskan
kehidupan generasi muda khusunya
Kota Medan. Pelajar sepanjang
mengenai tugas yang sulit atau tidak
dimengerti dapat juga menggunaka
internet.
• Produk seni dan budaya
Produk-produk seni dan budaya yang
berasal dari Kota Medan bisa dimuat di
halaman tersebut, dengan seperti itu di
kalangan muda bisa juga
mempelajarinya sebagai contoh tari tor-
tor dengan baik bahwasannya itu
merupakan identitas budaya mereka
adalah seperti yang lainnya Danau
Toba keindahan alam Samosir, budaya
batak. Semua kalangan bisa
mengetahui di halaman tersebut
melalui internet juga meliputi barang-
barang kebutuhan hidup lainnya.
Manfaat Menggunakan Layanan
Platform Laman Redudancy
Medan City
Manfaat dari Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City akan dijelaskan
sebagai berikut :
1. Semua yang mencakup aspek
informasi yang berkaitan dengan
ekinonomi Sumatera Utara
khususnya Kota Medan akan terlihat
disana dan dapat menjangkau
masyarakat-masyarakat Kota Medan
kapan pun dan dimana pun juga.
2. Keuntungan lainnya adalah
pendidikan Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City.
Pada semua kalangan yang
melakukan browsing secara online
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
184
di internet akan mengalami
kemajuan dalam menjadikan
generasi muda yang cerdas.
3. Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City
memfasilitasi layanan publik, seperti
perawatan kesehatan dan
pemerataan layanan sosial yang
dilaksanakan pemerintah dengan
biaya yang lebih rendah, dengan
kualitas yang lebih baik. Layanan
perawatan kesehatan, misalnya, bisa
menajangkau pasien di daerah
pedesaan.
1.4.4 Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City
Gambar 6. Laman internet
Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City adalah usaha
yang mengembangkan informasi
dengan mengandalkan kemampuan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berada di Kota Medan,
Tahapan yang dilakukan untuk
menjalankan teknologi, dari persiapan
sampai dengan menjalankan informasi
yang jelas, yang membedakan hanya
pada kompetensi bidang teknologi/seni
yang akan digeluti, seharusnya sudah
menjadi kompetensi tim pendiri.
Visi dan Misi
Sebelum melakukan sesuatu,
susun dulu konsepnya, dari misi, visi,
tujuan, sasaran. Baru kemudian
berbicara mengenai rencana teknis.
Begitu pula di Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City ini.
Visi, misi dan tujuan inilah yang akan
memberikan informasi seputar medan
yang cerdas.
1.5 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam
menyusun karya ilmiah ini adalah
observasi langsung di lapangan dan
telaah pustaka dari berbagai sumber
diantaranya adalah dari media cetak
dan elektronik seperti buku, koran,
internet, televisi. Pengumpulan data
dilakukan secara terpadu dan sistematis
serta berisikan penjelasan faktual
berupa data-data permasalahan yang
terdapat langsung di lapangan.
Penulisan dilakukan secara rinci
beserta dengan gambar aktual yang
berada di masyarakat. Mulai dari
penjelasan kompetensi dan sosialisasi
dalam masyarakaat, kondisi
pengetahuan masyarakat yang rendah
pengetahuan mengenai teknologi, serta
dampak dan solusi atau gagasan serta
saran yang ditawarkan. Pengelolaan
data yang sudah ada tersebut
diklasifikasikan ke dalam data matang
yang merupakan data yang bersumber
dari penelitian dan observasi langsung
dilapangan.
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
185
Dari data-data yang telah
dikumpulkan, dianalisis secara tepat
sesuai dengan urutan sistematis dan
diuraikan mulai dari pemaparan latar
belakang masalah, rumusan masalah,
maksud dan tujuan, kerangka teori,
metode penulisan, identifikasi
masalah, analisis masalah, data
penunjang, kesimpulan dan
rekomendasi
Pengumpulan data dan
informasi juga diperoleh dari berbagai
sumber yang bisa dipercaya dan teruji
kebenarannya secara faktual. Setelah
dilakukan analisis dari gagasan atau ide
tersebut, maka diperoleh kesimpulan
kemungkinan diterapkannya gagasan
sebagai solusi atau jalan keluar adalah
tepat.
II. ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang dipaparkan diatas, maka
penulis mengindentifikasi beberapa
masalah yang dihadapi antara lain
sebagai berikut:
Apakah dengan implementasi
Teknologi media massa melalui
pendirian Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City dapat
meningkatkan pengetahuan akan
seluruh informasi pendidikan,
kesehatan, ekonomi, dan lainya pada
Masyarakat di Kota Medan”?
2.2 Analisis Masalah
Berdasarkan data-data dan
observasi yang dilakukan, maka
ditemukan kelemahan-kelemahan yang
merupakan titik sumber permasalahan
yakni:
Rendahnya pengetahuan yang
dimiliki oleh masyarakat penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi
terbaru.
Dari penemuan kelemahan
tersebut maka penggagas menawarkan
solusi berupa program implementasi
Teknologi Media Massa Melalui
Pendirian Layanan Platform laman
redudancy medan city sebagai
alternatif dan solusi dan menangani
probelmatika tersebut.
Penciptaan gagasan tersebut
adalah disebabkan oleh faktor
keterbatasan penggunaan terknologi
sebagai alat yang dapat digunakan
sebagai media informasi yang cepat
dan menjangkau dunia. Pendirian
Layanan Platform Laman Redudancy
Medan City tersebut disebabkan oleh
minimnya pengusaan teknologi oleh
masyarakat secara keseluruhan di Kota
Medan. Akan tetapi dengan adanya
pendirian Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City sebagai pusat
layanan masyarakat yakni di Kota
Medan, maka masyarakat dapat
mengembangkan Kota Medan sebagai
kota yang cerdas.
Pengusaan teknologi tersebut
sangat urgen, mengingat kelemahan
modal yang biasa dihadapi masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai
tempat untuk memberikan informasi
yang ada. Dibutuhkan dana yang cukup
tinggi dalam Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City yang
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
186
ditetapkan sebagai tempat informasi
seluruhnya tentang Kota Medan.
Sehingga, jika individu dalam
masyarakat kekurangan dana dalam
pemberian informasi, penjangkauan
wilayah, dan ketepatan waktu, maka
akan menyebabkan berkurangnya
tingkat pendapatan dan perluasan
pangsa pasar serta informasi dari
masyarakat.
Penulis mengajukan ide ini,
disebabkan oleh faktor Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi yang
belum semaksimal mungkin digunakan
oleh masyarakat luas. Sementara bila
dikaji lebih mendalam lagi, Layanan
Platform Laman Redudancy Medan
City memiliki manfaat yang sangat
tinggi dalam mempermudah dan
meningkatakan pendapatan dalam
usaha Kota Medan.
Melalui pendirian Layanan
Platform Laman Redudancy Medan
City , yakni tempat para pelaku
mengembangkan informasi yang up-
date dengan mengandalkan
kemampuan dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi. Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City ini
merupakan tempat dimana disediakan
layanan akan pengetahuan teknologi
yang menyediakan kemudahan bagi
masyarakat untuk melakukan aktivitas
secara tepat.
Penyediaan pekerja-pekerja yang
ditugaskan oleh pemerintah daerah baik
kabupaten atau kota untuk
mempermudah pelaksanaan bagi
Layanan Platform laman redudancy
medan city baik setiap kalangan, baik
kalangan muda, orang tua, usahawan
dan siapa saja yang yang ingin
memberikan informasi secara konkret,
memperdagangkan atau memperluas
pangsa pasar. Pada Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City,
pemerintah menyediakan orang-orang
yang berkualifikasi dibidang
tekonologi agar dapat mempermudah
masyarakat dan orang-orang yang ingin
bertanya seputar Kota Medan yang
menjangkau seluruh daerah baik kota
maupun secara umum.
Dalam pelaksanaan gagasan
tersebut pemerintah sebaiknya
melakukan sosialisasi melalui
pengenalan Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Berikut dipaparkan analisis kerja
dalam pelaksanaan gagasan tersebut
melalui prosedur yang dibentuk secara
sistematis untuk mempermudah cara
kerja atau strategi dalam program
implementasi Teknologi Media Massa
Melalui Pendirian Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City dan
Kota Medan sebagai alternatif dan
solusi dan menangani problematika
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
187
Bagan 1. Bagan Proses Sosialisasi
Pendirian Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City di
kota Medan
1. Masyarakat
2. Semua kalangan
yang ingin informasi
tentang Kota Meda
Kota Medan
Sasaran
sosialis
asi
Perekrutan pekerja sebagai pemberi layanan
(tutorial) kemudahan kepada masyarakat
pengguna Layanan Platform Laman
Redudancy Medan City
1. Pengenalan dan
sosialisasi teknologi
Layanan Platform
Laman Redudancy
Medan City untuk
meningkatkan
pengetahuan.
Program sosialisasi Teknologi Media Massa Melalui Pendirian Layanan
Platform Laman Redudancy Medan City di Kota Medan dapat Meningkatkan
pengetahuan akan informasi di Kota Medan.
Lokasi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
188
2.3 Data Penunjang
Penggunaan teknologi Media Massa
melalui pendirian Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City
memiliki data pendukung, yakni:
Tabel 1. Manfaat Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Manfaat Bagi Pemerintah Manfaat Bagi Masyarakat
Melebarkan jangkauan (global reach) Memungkinkan informasi apapun
Pengurangan biaya operasi Peningkatan kualitas hidup
Perbaikan rantai pasokan
Dapat menolong masyarakat yang
kurang mampu
Penambahan jam buka: always
Kemudahan mendapatkan layanan
umum
Kustomisasi
Dapat meningkatkan pendidikan
yang maju
Model bisnis baru
Spesialisasi semua Kesehatan
Kecepatan time-to-city
Biaya komunikasi/koordinasi lebih
rendah
Efisiensi pengadaan
Meningkatkan hubungan dengan
masyarakat
Informasi yang up-to-date
Tidak harus membayar pajak/biaya
usaha fisik
Tabel 2. Aplikasi Pendukung Media Massa
E-mail dan Messaging Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Content Management Systems Sistem pembayaran domestik dan internasional
Dokumen, spreadsheet, database Newsgroup
Akunting dan sistem keuangan On-line Shopping
Informasi pengiriman dan
pemesanan
Online Banking/internet Banking
Product Digital/Non Digital Conferencing
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
189
Bagan 2. Bagan Proses Pelaksanaan
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang
dipaparkan beserta analisis, maka dapat
disimpulkan bahwa program “Layanan
Platform Laman Redudancy Medan
City sebagai Sarana Media Massa
Masyarakat Kota Medan” adalah salah
satu alternatif dalam mengembangkan
pengetahuan akan informasi
pendidikan, ekonomi, kesehatan,
politik, sosial, budaya, teknologi dan
lainnya di masyarakat Kota Medan
3.2 Rekomendasi
Saran dari penulis ialah agar
pemerintah Kota Medan
mempertimbangkan gagasan ini, karena
dengan pembuatan Layanan Platform
Laman Redudancy Medan City,
masyarakat mengetahui beragam
informasi yag ter-update yang
berkaitan dengan Kota Medan tentang
informasi pendidikan, ekonomi,
kesehatan, politik, sosial, budaya,
teknologi dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sanya. 2010. Tik. Jakarta: Gramedia.
Tini. Rangkuman Pengetahuan Umum
Lengkap (RPUL). Jakarta:
Gramedia.
www.ciputraentrepreneurship.com450
× 282Search by image
http://id.wikipedia.org/wiki/media_sosi
al
http://nindyastuti52.wordpress.com/201
5/01/28/manfaat-internet-bagi-
pengguna-bisnis-online/
Pelatihan dan sosialisasi Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Mendapatkan pengetahuan bagaimana cara melakukan Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Menerapkan Layanan Platform Laman Redudancy
Medan City untuk mengetahui berbagai informasi
di Kota Medan sehingga dapat mengembangkan
setiap aspek yang ingin dibina di kehidupan-sehari-
Pemerintah Kota Medan
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
190
http://rudyandriyana94.multiply.com/jo
urnal/item/31?&show_interstitial
=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://teddywirawan.wordpress.com/20
14/08/31/faktor-penyebab-
keberhasilan-dan-kegagalan-
mediamassa/
http://www.pelitaonline.com/read/ekon
omi-dan
bisnis/nasional/17/397/perkemba
ngan-budaya-medan-masih-
sangat-
lemah/HOME