BAB 1
PEMBANGUNAN EKONOMIDAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan konsep pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, permasalahan dan cara
mengatasinya
Peta Konsep
Berhasil
Cara penyelesaian
Diarahkan
pada
Pengukuran
1
Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Masalah
Kemiskinan Keterbelakangan Pengangguran Pemerataan
pembangunan
Indikator Pertumbuhan ekonomi
Teori Pertumbuhan ekonomi
PNB PDB
Historis Klasik Neo Klasik Aliran Baru
Indikator keberhasilan Faktor yang mempengaruhi
GNP Income Perkapita Kesempatan kerja Neraca Pembayaran
Luar Negeri Distribusi Pendapatan
SDM SDA SD Modal Teknologi Sistem sosial Sikap masyarakat
Keberhasilan
Pendapatan Nasional Produksi Nasional Perekonomian stabil Kesempatan kerja
meningkat Neraca pembayaran
surplus
Kegagalan
Bertumpu pada politik
Pembangunan yang menciptakan keter- gantungan
Pembangunan yang berpihak pada pasar
Tujuan Pembangunan
Jangkauan pilihan ekonomi meluas
Persediaan kebutuhan pokok meningkat
Taraf hidup masyarakat meningkat
Kata Kunci
Pembangunan ekonomi Tujuan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Keberhasilan pembangunan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi Kegagalan pembangunan ekonomi
Indikator pertumbuhan ekonomi Masalahan pembangunan ekonomi
Faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi Strategi pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi Dampak pembangunan ekonomi
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat :
Mendeskripsikan pengertian pembangunan ekonomi dan pengertian pertumbuhan ekonomi
Mendeskripsikan perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi
Cara mengukur pertumbuhan ekonomi
Mendeskripsikan teori pertumbuhan ekonomi
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi
Mendeskripsikan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Mendeskripsikan masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang
Mendeskripsikan strategi kebijakan pembangunan ekonomi
PENDAHULUAN
Petani menggarap sawah dengan menggunakan traktor tangan, untuk dapat menanam padi
yang pada gilirannya akan dipanen dan hasil panen akan dikonsumsi dan sebagian akan dijual.
Perekonomian seperti ini disebut bersifat agraris. Hasil panen yang diperjual belikan dalam negeri
maupun ke luar negeri oleh negara, perekonomian yang demikian disebut perekonomian
perdagangan. Oleh karena itu perubahan dari perekonomian yang bersifat agraris ke negara yang
bersifat perdagangan merupakan suatu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
2
Gambar petani menggarap sawah dengan traktor tangan
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi harus seiring dan sejalan dalam
pembangunan nasional, untuk membangun manusia yang seutuhnya dalam mewujudkan suatu
masyarakat yang adil dan makmur.
Berdasarkan gambar dan ilustrasi di atas buatlah kesimpulan menurut anda, dan buat
pertanyaan-pertanyaan menurut pemikiran anda dan selanjutnya jawablah pertanyaan tersebut
menurut pemikiran anda. Jika ingin jawaban yang akurat dan lebih banyak pelajarilah
pengembangan konsep berikut ini.
PEMGEMBANGN KONSEP
Dewasa ini para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, pejabat pemerintah , dan badan-badan
internasional menaruh perhatiansangat besar terhadap terhadap berbagai aspekdalampertumbuhan
dan pembangunan ekonomi . Pertumbuhan ekonomi lazim kita dengar dalam pembicaraan baik di
sekolah , di pertemuan organisasi masyarakat, maupun di lembaga-lembaga pemerintah. Meskipun
demikian banyak orang yang tidak tahu pasti makna dan konsep yang dibicarakan. Selain itu orang
sulit membedakan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi.
Dalam bab ini akan dibahas perbedaan antara kedua konsep tersebut, beserta faktor-faktor yang
mempengaruhi keduanya, dilanjutkan dengan keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia
Gambar 1.1
1. Pengertian pembangunan ekonomi dan pertumbuhanekonomi
Setiap negara selalu berusaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk
mencapainya setiap negara melaksanakan pembangunan ekonomi. Untuk mengukur keberhasilan
pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi. Hampir semua negara di dunia pasti
melaksanakan pembangunan ekonomi. Karena pembangunan ekonomi merupakan upaya untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan ekonomi ( economic development)adalah usaha untuk menaikkan Produk
Domestik Bruto (PDB) per kapita dengan tetap memperlihatkan tingkat pertumbuhan penduduk
disertai adanya perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Dalam proses pembangunan
ekonomi, pemerintah secara terencana mengadakan perubahan-perubahan ke arah peningkatan
taraf hidup masyarakat.
3
Gambar rumah mewah dan mobil mewah dihalaman rumah, anak dan ibunya sedang memasuki mobil
Keterangan Pembangunan ekonomi bertujuan mewujudkan masyarakat yang sejahtera, gemah ripah loh jinawi
Sedangkan Pertumbuhan ekonomi adalah :
a. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan
b. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang.
Tekanannya pada tiga aspek yakni: proses, output per kapita, dan jangka panjang.
c. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output per kapita, oleh sebab itu ada dua sisi
yang harus diperhatikan yakni; sisi output total (PNB) dan sisi jumlah penduduk.
d. Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
e. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat
Tujuan pembangunan ekonomi
Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut, pembangunan harus diarahkan pada hal-hal
berikut.
a. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial masyarakat dengan membebaskan dari
perbudakan, ketergantungan, kebodohan dan penderitaan.
b. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat.
c. Meningkatkan taraf hidup termasuk menambah dan meningkatkan pendapatan dan penyediaan
lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, peningkatan nilai-nilai budaya, serta martabat
bangsa.
2. Perbedaan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
Agar diperoleh gambaran lebih jelas mengenai perbedaan antarapembangunan ekonomi
dan pertumbuhan ekonomi, berikut disajikan tabel perbedaan kedua istikah tersebut
No Pembangunan ekonomi Pertumbuhan ekonomi
1
2
Merupakan proses perubahan yang terus
menerus menuju perbaikan termasuk
usaha meningkatkan produk per kapita.
Memperhatikan pemerataan pendapatan
termasuk pemerataan pembangunan dan
Merupakan proses naiknya produk per
kapita dalam jangka panjang.
Tidak memperhatikan pemerataan
pendapatan.
4
3
4
5
6
hasil-hasilnya.
Memperhatikan pertambahan penduduk
Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi
dengan pertumbuhan ekonomi.
Setiap input selain menghasilkan output
yang lebih banyak juga terjadi
perubahan- perubahan kelembagaan dan
pengetahuan teknik
Tidak memperhatikan pertambahan
penduduk
Belum tentu dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi belum tentu
disertai dengan pembangunan ekonomi
Setiap input dapat menghasilkan output
yang lebih banyak
Beberapa perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari beberapa
indikator, di antaranya PNB dan Pendapatan Perkapita. Berikut ini uraian lengkapnya.
a. Indikator tingkat pertumbuhan ekonomi
Kemajuan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
yang telah dicapai oleh negara dalam satu tahun. Faktor-faktor yang dijadikan sebagai indikator
pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah sebagai berikut.
1) Produk Nasional Bruto (PNB)
PNB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan suatu perekonomian dalam satu
tahun dan dinyatakan dalam harga pasar. Ukuran dalam bentuk PNB ini bersifat global.
Rumus untuk menghitung pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara adalah sebagai
berikut.
∆ PNB
Pertumbuhan ekonomi tahun tertentu = -------- x 100 %
PNB to
atau
5
PNB rt – PNB rt - 1
Pertumbuhan ekonomi tahun t = x 100 %
PNBrt-1
di mana :
∆ PNB = perubahan pendapatan nasional riil
PNB rt = pendapatan nasional riil pada tahun t
PNB rt-1 = pendapatan nasional riil pada tahun t-1
PNB to= pendapatan nasional riil pada tahun to
Jika diketahui PNB riil pada tahun 2012 adalah sebesar 8.229 T dan PNB riil pada
tahun 2013 naik menjadi 9.084 T maka laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013
adalah sebagai berikut.
9.084 – 8.229Pertumbutuhan = --------------------- x 100 %
8,229
= 10,39 %
2) PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
Ukuran pertumbuhan ekonomi lain yang lebih mendekati kenyataan adalah ukuran
pendapatan perkapita dapat diketahui dengan membagiPDB dengan jumlah penduduk. Jika
pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat, tetapi
sebaliknya jika pendapatan suatu negaraitu di bawah rata-rata maka pertumbuhan
ekonominya juga rendah.
Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto Per Kapita, Produk Nasional Bruto Per Kapita dan Pendapatan
Nasional Per Kapita, 2008-2013 (Rupiah)
Deskripsi 2.008 2.00
9 2.01
0 2.01
1 2012* 2013**
Atas Dasar Harga Berlaku
Produk Domestik Bruto Per Kapita 21.364.534
23.880.878
27.028.695
30.658.976
33.531.355
37.538.518
Produk Nasional Bruto Per Kapita 20.605.287
23.045.037
26.269.975
29.762.691
32.540.450
36.376.916
Pendapatan Nasional Per Kapita 19.087.876
20.935.863
23.974.407
27.487.047
30.674.674
33.379.651
Atas Dasar Harga Konstan 2000
Produk Domestik Bruto Per Kapita 8.990.403
9.281.301
9.703.465
10.184.549
10.671.025
11.448.147
Produk Nasional Bruto Per Kapita 8.573.380
8.813.501
9.313.592
9.785.944
10.260.896
10.989.219
Pendapatan Nasional Per Kapita 7.927.938
7.994.083
8.488.597
9.027.336
9.665.117
10.075.360
Keterangan: Sumber:http://www.bps.go.id*) Angka Sementara**) Angka Sangat Sementara
6
3. Teori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi membicarakan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Faktor-faktor tersebut beraneka ragam sehingga banyak pula teori
pertumbuhan ekonomi yang bermunculan. Dalam pembicaraan selanjutnya akan dibahas beberapa
teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli dan penulis yang berbeda. Toeri
pertumbuhan ekonomi dapat dibagi atas teori yang bersifat analitis dan yang bersifat historis.
Mazhab analitis menekankan pada teori tentang sebab akibat terjadinya pertumbuhan ekonomi,
sedangkan mazhab historis menekankan pada tahapan-tahapan yang dilalui dalam pertumbuhan
ekonomi. Pembagian lain dapat juga dilakukan berdasarkan waktu munculnya teori tersebut,
misalnya teori klasik dan modern.
HISTORIS
Beberapa penulis mengemukakan teori pertumbuhan berdasarkan tahapan yang dicapai oleh suatu
masyarakat.
a. Pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher
Karl Bucher membagi pertumbuhan ekonomi menurut jarak yang ditempuh oleh alat pemuas
kebutuhan, yaitu dari produsen sampai ke konsumen. Masyarakat dilihat sebagai satu kesatuan
rumah tangga, baik sebagai rumah tangga produsen maupun rumah tangga sebagai konsumen.
Pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher sebagai berikut :
1. Rumah tangga tertutup
Rumah tangga tertutup merupakan satu kesatuan keluarga yang terdiri atas beberapa
orang dan tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang atau rumah tangga lain diluar
lingkungannya. Contoh rumah tangga tertutup terdapat pada suku-suku terasing di
pedalaman di Indonesia.
Gambar 1.2
2. Rumah tangga kota
7
Gambar :Rumah suku terasing di pedalaman beserta aktivitasnyaKeterangan : Belum terbukanya secara meluas kegiatan ekonomi
antar tumah tangga dinamakan rumah tangga tertutup
Rumah tangga tertutup semakin lama semakin besar dan mulai menjalin hubungan dengan
rumah tangga tertutup lainnya, sehingga rumah tangga ini menjadi lebih terbuka. Pada
rumah tangga kota, alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan oleh suatu masyarakat (rumah
tangga) tidak lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Barang-barang yang
dihasilkan masing-masing rumah tangga mulai saling dipertukarkan. Hubungan antara satu
rumah tangga dengan rumah tangga lainnya menjadi semakin beraneka ragam. Masing-
masing rumah tangga itu semakin maju dan melahirkan sebuah tatanan masyarakat baru,
yang dalam perkembangan selanjutnya akan membentuk rumah tangga kota.
3. Rumah tangga bangsa
Adanya hubungan antara kota dan kota lainnya menyebabkan timbulnya rumah tangga
bangsa. Rumah tangga bangsa merupakan satu kesatuan ekonomi yang meliputi suatu
negara. Hubungan kota dengan kota diperlancar dengan semakin baiknya sarana dan
prasarana perhubungan dan keamanan. Alat-alat pemuas kebutuhan yang dihasilkan
semakin beraneka ragam dan dalam jumlah yang semakin banyak, baik jenis maupun
jumlahnya ini, maka muncullah perusahaan-perusahaan.
4. Rumah tangga dunia
Kemajuan yang dicapai oleh suatu rumah tangga bangsa berbeda dengan rumah tangga
bangsa lainnya, baik dalam teknologi produksi, efisiensi, jenis maupun jumlah barang.
Akibatnya, barang-barang yang dihasilkan oleh suatu rumah tangga bangsa mulai mengalir
ke rumah tangga bangsa lainnya sehingga daerah-daerah pemasaran yang baru, karena
kelebihan produksi, tidak lagi dapat mengkonsumsikan sendiri. Dalam masa inilah dikenal
adanya perdagangan internasional.
Gambar 1.3
b. Pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List
Friedrich List membagi pertumbuhan ekonomi masyarakat berdasarkan teknik produksi. Teknik
produksi merupakan peralatan dan tara cara yang digunakan untuk menghasilkan alat pemuas
kebutuhan. Tingkat-tingkat pertumbuhan tersebut yakni sebagai berikut :
1. masa berburu dan mengembara,
2. masa beternak dan bertani,
8
Gambar : suasana bongkar muat di pelabuhan Belawan MedanKeterangan: perdagangan internasional adalah kegiatan
perekonomian antar negara, merupakan rumah tangga dunia
3. masa pertanian dan kerajinan, dan
4. masa kerajinan/industri dan masa perniagaan
Pada masa berburu dan mengembara, masyarakat menghasilkan alat pemuas kebutuhan
dengan mengambil hasil-hasil alam tanpa pengolahan terlebih dahulu. Penduduk tinggal pada
tempat-tempat yang berpindah-pindah. Namun, akibat pertambahan penduduk dan kesulitan-
kesulitan yang dialami, lama kelamaan penduduk mulai mendiami suatu tempat secara tetap.
Alat pemuas kebutuhan tidak lagi diharapkan semata-semata dari hasil-hasil alam tetapi mulai
dilakukan pengolahan alam dengan bertani memeliharan ternak dan bercocok tanam.
Pengolahan alam dengan cara beternak dan bercocok tanam lambat laun juga berkembang
menjadi pengolahan yang lebih luas seperti kerajinan dan industri. Pada masa ini produksi tidak
lagi semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi mulai untuk kepentingan pasar.
c. Pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart
Werner Sombart mebagi pertumbuhan ekonomi maasyarakat berdasarkan susunan organisasi
dan ideologi masyarakat. Pembagian tingkat-tingkat pertumbuhan tersebut yakni sebagai
berikut :
1. Zaman perekonomian tertutup
Pada masa ini pengadaan alat-alat pemuas kebutuhan semata-mata hanya untuk
memenuhi kebutuhan sendiri. Pertukaran barang dengan masyaraka tertutup lainnya sama
sekali tidak dikenal. Mereka juga tidak mau menerima orang lain diluar kelompoknya.
2. Zaman kerajinan dan pertukangan
Pertambahan penduduk yang semakin banyak serta kemajuan dalam peradaban
masyarakat, menyebabkan timbulnya kebutuhan-kebutuhan yang semakin beraneka
ragam, dan kebutuhan ini tidak lagi dapat dipenuhi sendiri. Oleh karena itu mulailah
muncul pembagian kerja berdasarkan keahlian masing-masing. Hasil produksi dan keahlian
ini mulai saling dipertukarka. Namun hubungan pertukaran ini semata-mata masih untuk
saling memenuhi kebutuhan dan bukan untuk mencari keuntungan. Hubungan orang
dengan orang lain masih bersifat kekeluargaan, bersifat saling membantu dan melengkapi.
3. Zaman Kapitalis
Pada zaman ini mulailah muncul perusahaan-perusahaan yang menghimpun berbagai
keahlian dalam masyarakat. Hubungan individu tidak lagi didasarkan pada kekeluargaan,
tetapi berubah menjadi hubungan antara pemilik modal dengan para pekerja yang menjual
tenaga dan keahliannya. Produksi tidak lagi untuk memenuhi kebutuhan semata-mata,
9
tetapi berubah menjadi pencarian keuntungan. Oleh karena itu, struktur masyarakat
berubah sesuai dengan kepemilikan modal (kapital), misalnya majikan dan buruh. Karena
segala aktivitasnya didasarkan pada faktor modal atau kepital, zaman ini kemudian dikenal
dengan nama zaman Kapitalis.
Gambar 1.4
Pada zaman kapitalis ini juga terjadi tingkatan-tingkatan, yaitu :
a. Zaman Kapitalis Purba (Pra Kapitalis)
Pada zaman ini, aktivitas hidup manusia sebagian besar ditujukan untuk mencari
nafkah. Pola kehidupan manusia berbentuk kelompok-kelompok sehingga keterikatan
seorang individu terhadap kelompok amat kuat. Seseorang rela mengorbankan apa
saja demi kepentingan kelompok. Sebaliknya, dengan kelompok lain mereka sangat
tertutup. Motivasi untuk mencari keuntungan pada zaman ini belum dikenal. Dengan
kata lain, pada zaman kapitalis purba kehidupan masyarakat ditandai dengan ciri-ciri :
1. kehidupan perekonomian hanya untuk mendapatkan nafkah semata-mata
2. keterikatan antar individu dalam kelompok sangat kuat, dan
3. kehidupan perekonomian bersifat statis
b. Zaman Kapitalis Madya (Kapitalis Menengah)
Manusia, pada zaman Kapitalis Madya, sudah mulai mengenal arti keuntungan,
sehingga kelompok-kelompok masyarakat sudah mulai mengejar keuntungan dalam
aktivitas hidupnya. Kelompok pencari keuntungan itu disebut Kaum Kapitalis (pemilik
modal), sedangkan kelompok yang lain disebut Kaum Pekerja atau Kaum Buruh.
Hubungan antar kedua kelompok itu memang terjalin, tetapi tujuannya sudah bukan
untuk kepentingan bersama seperti zaman sebelumnya, melainkan untuk mencari
keuntungan bagi kaum kapitalis. Oleh karena itu, hubungan mereka pun mau tidak
mau mulai merenggang. Dengan kata lain, zaman kapitalis madya yang berlangsung
dalam kurun waktu antara abad ke 16-18, ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kegiatan perekonomian mengejar keuntungan
2. Hubungan antar individu mulai longgar,
3. Kehidupan perekonomian bersifat dinamis
10
Gambar: Suasana pabrik elektronikKeterangan: Produksi dilakukan untuk memncari keuntungan ,
adalah jaman kapitalis
c. Zaman Kapitalis Raya (Kapitalis Tinggi)
Zaman Kapitalis Raya ini berlangsung sekitar abad 18. Pada zaman ini mengejar
keuntungan merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan ekonomi. Karena
semua mengejar keuntungan, persaingan pun berkembang ke arah yang tidak wajar,
akibatnya kaum kapitalis merajalela dan kaum pekerja tertindas. Dengan kata lain,
yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Singkatnya zaman kapitalis raya ini ditandai dengan ciri-ciri :
1. Timbulnya persaingan tidak wajar
2. Timbulnya monopoli
3. Timbulnya penindasan terhadap para buruh oleh majikan
d. Zaman Kapitalisme Akhir (Sosialisme)
Akibat buruk yang ditimbulkan pada zaman Kapitalisme Raya menyebabkan timbulnya
kebencian masyarakat terhadap para kapitalis (pemilik modal) dan dan bahkan
masyarakat berkeinginan untuk melenyapkannya.Berkat perencanaan yang matang,
perubahan yang diinginkan oleh masyarakat itu akhirnya terwujud juga. Zaman
kapitalis raya surut dan lahirlah zaman Sosialisme. Pada zaman ini segala aktifitas
perekonomian tersentralisasi pada pemerintah. Dengan kata lain, setiap kegiatan
perekonomian diatur oleh pemerintah. Zaman ini ditandai oleh ciri-ciri :
1. Keinginan untuk mencapai kesejahteraan bersama
2. Terdesak para kaum kapitalis
3. Dominannya pemerintah dalam kehidupan perekonomian
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI KLASIK
Teori pertumbuhan klasik antara lain dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo. Berikut
ini penjelasannya.
a. Teori pertumbuhan Adam Smith
Teori pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith berkaitan dengan dua unsur pertumbuhan,
yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output
dipengaruhi oleh tiga unsur pokok yaitu :
1. Sumber-sumber alam
2. Sumber-sumber tenaga kerja (jumlah penduduk)
3. Jumlah modal
11
Menurut Adam Smith, sumber-sumber alam jumlahnya terbatas, sehingga pertumbuhan
ekonomi dibatasi oleh batas maksimal dari sumber alam tersebut. Untuk tercapainya
pertumbuhan output, sumber alam ini harus dimanfaatkan oleh tenaga kerja dan modal yang
ada. Namun penduduk merupakan unsur yang pasif dalam proses pertumbuhan. Menurut
Adam Smith, penduduk akan bertambah jika kebutuhan tenaga kerja bertambahdan tingkat
upah yang diterima oleh tenaga kerja itu lebih dari jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan saja (tingkat upah subsistensi). Oleh karena itu, peranan terbesar dalam
pertumbuhan ekonomi yaitu modal.
Tenaga kerja harus berspesialisasi dan harus dilakukan. Spesialisasi semakin tinggi jika
jumlah modal semakin banyak, dan output pun semakin tinggi pula. Misalnya, dengan adanya
mesin-mesin, tenaga kerja dapat dispesialisasikan sesuai dengan kemampuannya untuk
menggunakan mesin-mesin tersebut, dan itu berarti akan mempertinggi hasil.Sedangkan modal
semakin tinggi jika pasar semakin luas, dan tingkat keuntungan yang diperoleh semakin tinggi.
Namun pertumbuhan ini akan macet (stationer) jika sumber-sumber alam yang ada telah
digunakan secara maksimal dan yang tersisa hanya mencukupi kebutuhan penduduk saja,
sehingga keuntungan tidak lagi ada. Oleh karena itu, modal dan output tidak lagi tumbuh,
artinya jumlah penduduk yang lahir sama dengan jumlah penduduk yang meninggal.
Gambar 1.5
Secara garis besar, teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith dapat dirumuskan sebagai berikut :
pertumbuhan output akan terjadi jika jumlah modal semakin besar dan terjadi spesialisasi dan
pembagian kerja. Spesialisasi dipertinggi karena semakin tingginya modal. Modal semakin tinggi
jika tingkat keuntungan semakin besar yang dapat dicapai dengan memperluas pasar. Perluasan
pasar terjadi jika tingkat upah meningkat dan pertumbuhan penduduk semakin besar. Pada
suatu ketika, pertumbuhan ekonomi akan mandeg jika output yang ada hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan penduduk saja, sehingga tidak lagi diperoleh keuntungan.
b. Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo
12
Gambar : suasana pembuatan batik tulis di SoloKeterangan: pertumbuhan ekonomi dapat terlaksana
dengan adanya spesialisasidan pembagian kerja
Dalam mempelajari teori pertumbuhan ekonomi Ricardo, ingatlah kembali bekerjanya “The Law
of DeminishingReturn”. Teori pertumbuhan ekonomi Ricardo ini secara garis besar tidak
berbeda dengan teori pertumbuhan Adam Smith. Perbedannya terletak pada penggunaan alat
penempatan peranan sektor pertanian yang lebih jelas.
Ciri-ciri perekonomian menurut Ricardo sebagai berikut :
1. Tanah terbatas jumlahnya.
2. Tenaga kerja berubah (bertambah atau berkurang) sesuai dengan perubahan tingkat upah
minimal, atau yang sering disebut tingkat upah alamiah
3. Akumulasi modal terjadi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemilik modal
berada diatas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik mereka untuk
melakukan penanaman modal
4. Kemajuan teknologi terjadi terus menerus dari waktu ke waktu
5. Sektor pertanian dominan
Karena keterbatasan tanah, pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) akan menyebabkan
produk marginalnya semakin turun. Akibatnya, upah juga menjadi turun. Tenaga kerja akan
terus bertambah jika penurunan upah tersebut belum mencapai tingkat upah alamiah. Tingkat
upah alamiah adalah tingkat upah yang hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan
untuk mempertahankan hidup saja. Jika upah sudah berada di bawah tingkat upah alamiah,
maka penduduk tidak akan bertambah lagi, bahkan menurun.
Gambar 1.6
Akumulasi modal dan teknologi, menurut David Ricardo, berguna untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja, artinya bisa memperlambat bekerjanya “The Law of Deminishing
Return”, sehingga juga memperlambat penurunan tingkat upah. Dengan demikian,
pertumbuhan akan terjadi jika terjadi akumulasi modal secara terus-menerus dan terjadi
kemajuan teknologi yang terus menerus pula. Teknologi hanya bisa diperoleh dengan adanya
akumulasi modal.
13
Gambar : Pabrik perakitan motor HondaKeterangan: Pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi modal
dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI NEO KLASIK
Tokoh mazhab Neoklasikyaitu Robert Sollow dan Trevor Swam, Harrod dan Domar, serta Joseph
Schumpeter
a. Robert Solow dan Trevor Swan
Secara sendiri-sendiri mengembangkan model pertumbuhan yang mirip dengan model Harrod-
Domar. Tetapi, karena model yang dikembangkan oleh kedua orang tersebut sama, maka
disebut teori Solow-Swan. Ada empat anggapan yang melandasi model Solow-Swan, yaitu :
1. Tenaga kerja (jumlah penduduk) tumbuh dengan laju tertentu;
2. Ada kecenderungan menabung dari masyarakat;
3. Seluruh tabungan masyarakat diinvestasikan;
4. Adanya fungsi produksi Q = f (K,L) yang berlaku bagi setiap periode, artinya untuk
menghasilkan suatu produksi dapat digunakan berbagai kombinasi antara modal (K) dan
tenaga kerja (L)
b. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar
Harrod (1939) dan Domar (1947) membahas tentang peranan investasi dalam jangka
panjang terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut Harrod-Domar pengeluaran investasi
mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan juga terhadap penawaran. Investasi dalam
jangka panjang akan menambah stok kapital, misalnya pabrik, jalan dan sebagainya. Teori
Harrod-Domar ini merupakan perkembangan dari teori Keyness. Keyness berpendapat bahwa
investasi mempengaruhi permintaan, tetapi tidak mempengaruhi penawaran.
Menurut Harrod-Domar setiap pertambahan stok modal melalui investasi masyarakat kan
meningkatkan kemampuan (potensi) masyarakat untuk menghasilkan output. Kemampuan
menghasilkan output disebut output potensial. Output potensial tidak sama dengan output
yang benar-benar diproduksikan. Output yang diproduksi akan tergantung pada permintaan.
Jika permintaan lemah, output yang diproduksi akan lebih rendah daripada output potensial.
Jika permintaan kuat, output yang diproduksi akan mendekati atau sama dengan output
potensial. Ini berarti seluruh kapasitas produksi akan terpakai.
Harrod-Domar berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh rasio tabungan
nasional dan rasio output modal. Dengan demikian untuk tumbuh perekonomian harus
menabung dan menginvestasikan dana dalam besaran tertentu dari PDB. Lebih banyak
menabung dan berinvestasi lebih cepat mereka akan tumbuh.
14
c. Teori pertumbuhan Joseph Schumpeter
Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan
perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para pengusaha . tanpa
inovasi , tidak ada pertumbuhan ekonomi.
Proses inovasi terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Diperkenalkannya teknologi baru.
2. Inovasi menimbulkan keuntungan yang lebih tinggi.
3. Menimbulkan imitasi inovasi, yaitu peniruan teknologi baru oleh pengusaha-pengusaha lain
untuk meningkatkan hasil produksi.
TEORI PERTUMBUHAN MENURUT ALIRAN BARU
Teori pertumbuhan yang akan dibahas disini adalah teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh
pemenang hadiah Nobel, W. W. Rostow. Menurut Rostow proses pertumbuhan dapat dibedakan
atas lima tahap dan setiap negara di dunia ini dapat digolongkan ke dalam salah satu diantaranya.
Tahap-tahap pertumbuhan tersebut dikaji atas :
1. Masyarakat tradisional (the traditional society);
Dalam kehidupannya masih menggunakan cara-cara yang sangat sederhana (primitif), cara
berpikirnya tidak rasional, kebiasaan hidupnya didasarkan pada warisan dari nenek moyang .
Oleh karena hal-hal tersebut, tingkat produktivitas pun sangat terbatas.
Gambar 1.7
2. Prasyarat untuk lepas landas ( the preconditions for take off);
Pada masa transisi masyarakat mulai sadar terhadap pentingnya pembangunan ekonomi.
Mereka juga menjadi lebih terbuka terhadap ide-ide baru demi kemajuan hidupnya. Masa itu
disebut sebagai masa peralihan atau prasyarat lepas landas.Peranan ilmu pengetahuan pada
masa itu sudah mulai aktif.
15
Gambar : suasana orang menjala ikan di lautKeterangan : pertumbuhan ekonomi tahap pertama ditandai produksi
menggunakan alat-alat yang sederhana
3. Lepas landas (the take off)
Masa ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, industri dan jasa,
serta pendayagunaan sumberdaya manusia secara optimal yang dapat menjamin tercapainya
pertumbuhan ekonomi
4. Tingkat kematangan (maturity);
Pada tahap ini suatu negara mulai mapan kehidupan ekonominya ini berartiSifat
ketergantungan kepada negara lain telah dapat diatasi. Masa itu disebut sebagai masa
perekonomian yang matang.Negara yang telah matang kehidupan perekonomiannya biasanya
telah mampu memanfaatkan segala sumberdaya, baik alam maupun manusiasecara maksimal.
Masa ini juga ditandai dengan adanya kritik terhadap berbagai hasil industrialiasi dan mulai
menonjolkan peranan bidang jasa dalam kehidupan ekonominya.
4. Masa konsumsi tinggi ( the age of high mass consumption)
Pada tahap ini masyarakat hanya tinggal memikirkan kesehjahteraan saja, berbagai masalah
produksi dan distribusi dikesampingkan. Masa ini ditandai dengan adanya perluasan pengaruh
atau kekuasaan ke negara lain, juga upaya secara terencana bagi tercapainya kesejahteraan
masyarakat dengan mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi , baik di negara
berkembang maupun di negara maju pada dasarnya sama. Pembangunan ekonomi suatu negara
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sumber daya manusia, sumber daya alam,
pembentukan modal, teknologi, dan sistem sosial dan sikap masyarakat.
1. Sumber daya manusia
Manusia merupakan faktor produksi paling penting dalam pembangunan ekonomi mengingat
peran manusia dalam menciptakan teknologi baru selain mengembangkan teknologi yang
sudah ada. Cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber
daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan. Peningkatan kualitas / kompetensi itu antara lain dapat
dilakukan melalui:
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan, dan
16
c. Kebudayaan /adat istiadat/ tingkah laku dan cara-caraberpikir tradisional menjadi lebih
modern.
Sumber daya manusia paling utama dalam menentukan keberhasilan pembangunan
ekonomi adalah para pengusaha. Mereka mengorganisasikan dan menggabungkan faktor-faktor
produksi lainnya untuk menciptakan barang dan jasa sebagai mana diperlukan oleh masyarakat
2. Sumber Daya Alam
Selain sumber daya manusia , pembangunan ekonomi bertumpu kepada sumber daya alam
dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan
dan kekayaan laut. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui harus disertai
dengan usaha-usaha untuk menjaga kelestariannya supaya sumber daya alam tersebut dapat
digunakan kembali. Itulah mengapa semakin kaya suatu negara akan sumber daya alamnya
semakin besar kemungkinan negara tersebut untuk melakukan pertumbuhan dan
pembangunan ekonominya dibandingkan dengan negara di mana sumber daya alam pada
negara itu kurang.
3. Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan
kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibatpada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. Teknologi dapat mempercepat
proses pembangunan dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam menghasilkan
barang dan jasa. Efisiensi dan efektivitas ini terjadi antara lain karena banyak tenaga manusia
digantikan dengan mesin-mesin otomatis sehingga produktivitas menjadi sangat tinggi.
Pergantian itu akan mempercepat laju pembangunan.
Gambar 1.8
17
Gambar: Rumah mewah dan mobil mewah, seseorang akan memasuki mobilnyaKeterangan : salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi yang
berhasil adalah sumber sumber daya manusia yang memiliki iptek yang tinggi
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini
dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga
menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang
dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan
sebagainya.
5. Sumber daya modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah danmeningkatkan
kualitas IPTEK . Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah
kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
Bagi negara berkembang kekurangan modal merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan .
Pada negara-negara maju sekitar 10-20 % pendapatan disisihkan untuk akumulasi modal.
Sementara pada negara berkembang hanya 2-5 % saja yang disisihkan. Tabungan yang
sedemikian kecil hanya cukup untuk menyediakan perumahan dan peralatan lain yang
sederhana sehingga yang tersisa untuk pembangunan sedikit sekali.
Gambar 1.9
Jika tabungan pada negara berkembang itu rendah , maka negara tersebut akan menghadapi
lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputuskan ( lihat peraga1.1). Tabungan yang rendah akan
menghambat pembentukan modal, dan tidak memungkinkan untuk meningkatkan
produktivitas. Sementara itu, rendahnya produktivitas akan mengakibatkan rendahnya
pendapatan, demikian selanjutnya hingga merupakan lingkaran setan kemiskinan bagi
masyarakat.
18
Gambar : suasana perakitan kendaraan roda empat ToyotaKeterangan : Dengan sumber daya modal yang menggunakan
teknologi yang canggih adalah faktor meningkatkan pembangunan ekonomi
Peraga 1.2 Lingkaran setan kemiskinan di negara berkembang
Untuk memberantas kemiskinandalam bentuk lingkaran setan tersebut diperlukan
kombinasi kekuatan secara terpadu. Beberapa ekonom menyatakan bahwa pembangunan
ekonomi memerlukan suatu hentakan yang besar agar dapat memutuskan lingkaran setan
tersebut sampai lepas dari ikatannya. Jika suatu negara dapat melakukan lebih banyak investasi,
mengembangkan keahlian, dan melakukan keluarga berencana ( mengurangi pertumbuhan
penduduk ), maka negara tersebut akan dapat memutuskan rantai setan kemiskinana, dan lebih
jauh negara tersebut dapat melaksanakan pembangunan ekonomi dengan cepat
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Tujuan pembangunan ekonomi dicapai dengan melaksanakan pembangunan ekonomi
secara konsekuen, meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, energi, pertambangan, tenaga,
koperasi, transmigrasi dan pariwisata adalah tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, bangsa dan negara. Pembangunan ekonomi harus mampu menjawab persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh bangsa dan negara antara lain persoalan kemiskinan dan tenaga
kerja.Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan akan menghasilkan berbagai macam kemajuan
yang cukup berarti. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi, ada beberapa indikator
yang dapat digunakan.
1. Pertumbuhan Gross National Product (GNP).
GNP merupakan ukuran kapasitas produksi atau barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara.
GNP yang tinggi adalah cermin suatu negara mampu menghasilkan barang dan jasa yang
melimpah sehingga dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tingginya pertumbuhan
GNP ternyata belum dapat menjamin kesejahteraan penduduk.
2. Pendapatan per kapita.
Pendapatan per kapita adalah ukuran pendapatan nasional yang sudah memperhitungkan jumlah
penduduk. Dengan pendapatan per kapita, kita bisa membandingkan perekonomian dari waktu
ke waktu. Suatu perekonomian dikatakan berhasil jika pertumbuhan pendapatan per kapita naik
19
secara terus-menerus seiring dengan pertumbuhan penduduk. Pendapatan perkapita yang tinggi
mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat yang meningkat
3. Perekonomian yang stabil
Suatu negara dikatakan berhasil dalam pembangunan ekonomi juga mampu menjaga stabilitas
ekonomi yang meliputi kesempatan kerja, harga, dan stabilitas pendapatan, serta mampu
mengendalikan inflasi.
4. Kesempatan kerja.
Pelaksanaan pembangunan ekonomi harus diikuti dengan terbukanya kesempatan kerja yang
luas. Kesempatan kerja yang luas akan menyerap pengangguran. Pembangunan ekonomi yang
berhasil akan mampu menciptakan kesempatan kerja yang tinggi. Sedangkan pembangunan
ekonomi yang menggunakan teknologi tinggi tetap saja pembangunan ekonomi yang
mengakibatkan pengangguran. Dan pemerintah harus tetap mengatasi persoalan pengangguran.
Dan pengangguran merupakan masalah yang tidak diinginkan oleh negara manapun
5. Neraca pembayaran luar negeri.
Melalui pembangunan ekonomi pemerintah diharapkan mampu menjaga keseimbangan neraca
pembayaran luar negeri tidak mengalami defisit, bahkan kalau bisa diusahakan surplus.
6. Distribusi pendapatan yang merata
Pendapatan nasional yang tinggi, kesempatan kerja terbuka, harga stabil, dan inflasi terkendali
belum menjamin keberhasilan pembangunan ekonomi jika tidak diikuti dengan distribusi
pendapatan yang merata. Jika ketidakmerataan distribusi pendapatan nasional akan
menyebabkan gejolak sosial hingga mengganggu keamanan negara.
GAMBAR 1. 10
MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG
Negara berkembang adalah negara dengan pendapatan rata-rata rendah, infrastruktur yang
relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan negara maju.
Sesuai namanya, negara berkembang pastilah memiliki berbagai macam permasalahan yang masih
harus ditangani. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
terjadi di negara berkembang.Permasalahan yang terjadi di negara berkembang adalah:
20
Gambar suasana orang mencari lowongan pekerjaan di bursa kerjaKet. Gambar cari kerja salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah banyaknya kesempatan kerja
1. Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memiliki ukuran
batas kemiskinan yang berbeda dengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan
perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari
tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk
miskin dengan berbagai cara, antara lain dilakukan melalui berbagai cara, misalnya Program
Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani dan pengusaha kecil berupa
Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu
(PKT), Program bapak Angkat, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) dan program wajib
belajar, dan subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan
harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin.
Gambar 1.11
2. Masalah Keterbelakangan
Ditinjau dari segi penguasaan teknologi Indonesia masih dikategorikan negara berkembang, ciri
lainnya adalah:
a. Rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya
b. Rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan
c. Kurang terpeliharanya fasilitas umum
d. Rendahnya tingkat disiplin masyarakat
e. Rendahnya tingkat keterampilan penduduk
f. Rendahnya tingkat pendidikan formal, kurang modal
g. Kurangnya produktivitas tenaga kerja
h. Lemahnya tingkat manajemen usaha.
Untuk mengatasi keterbelakangan ini, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM,
melakukan pertukaran tenaga ahli, melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.
3. Masalah Kekurangan Modal
Kekurangan Modal adalah satu ciri penting setiap negara yang memulai proses pembangunan.
Kekurangan modal ini bukan saja menghambat percepatan pembangunan ekonomi yang dapat
21
Gambar : Tempat pembuangan sampah dengan orang, rumah yang sangat sederhana
Keterangan : Pembangunan ekonomi di negara berkembang untuk memberantas kemiskinan
dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari kemiskinan.
Masalah kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan kekurangan modal yang terjadi
disuatu negara berkembang disebabkan oleh lingkaran yang sulit diputuskan. Lingkaran
keterbelakangan dan kemiskinan tersebut adalah pendapatan rendah menyebabkan
kemampuan investasi rendah, investasi rendah menyebabkan pemupukan modal rendah,
modal rendah menyebabkan produktivitas rendah, produktivitas rendah menyebabkan
pendapatan rendah dan seterusnya berputar tanpa terputus. Untuk mengatsi masalah-masalah
tersebut, pemeritah harus melakukan suatu program besar sehingga dapat memutuskan
lingkaran setan, misalnya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi
lebih produktif.
4. Masalah Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja
Masalah lain yang dihadapi dalam pembangunan di bidang eknomi adalah masalah lapangan
kerja dan pengangguran. Masalah ini saling berhubungan satu sama lain. Masalah
pengangguran timbul karena terjadi ketimpangan antara jumlah angkatan kerja yang
tersedia.Pengangguran yang terus meningkat merupakan masalah bagi pembangunan ekonomi.
Pengangguran yang terus meningkat biasanya berdampak buruk terhadap kehidupan sosial
ekonomi masyarakat dan stabilitas nasional. Untuk mengatasi masalah pengangguran dan
terbatasnya kesempatan kerja, pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga
tenaga kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pemberian
penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai lapangan kerja, pembukaan investasi-investasi
baru terutama yang bersifat padat karya(labour intensive
5. Masalah Inflasi
Inflasi atau kenaikan tingkat harga secara umum dan terus menurus bagi sebuah negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, selama tidak melebihi batas normal, berlangsung
singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah. Inflasi ini dianggap berbahaya karena
dapat menyebabkan dampak negatif sepertimemburuknya distribusi pendapatan dan
mengganggu stabilitas ekonomi, menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat.
6. Masalah Pemerataan Pendapatan
Pembangunan ekonomi Indonesia terkonsentrasi hanya di kota-kota besar terutama di Pulau
Jawa dan didominasi oleh kelomok tertentu. Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional
tidak hanya diukur dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi). Contoh nya adalah
22
pembangunan di wilayah Indonnesia bagian Timur dan Indonesia bagian Barat tampak sekali
perbedaannya. Kalau dibiarkan secara terus menerus akan mengakibatkan gejolak sosial dan di
sintegrasi bangsa. Oleh karena itu pemerintah mengambil kebijakan untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan delapan jalur pemerataan dalam pelaksanaan pembangunan
adalah:
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya makanan, pakaian
dan tempat tinggal
b. Pemerataan kesempatan kerja
c. Pemerataan pembagian pendapatan
d. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
e. Pemerataan kesempatan untuk memperoleh keadilan
f. Pemerataan kesempatan berusaha
g. Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
h. Pemerataan pembangunan keseluruh tanah air
Dengan delapan jalur pemerataan maka pembangunan fisik (jalan,pabrik dan gedung)
maupun pembangunan non fisik (pendidikan, ekonomi, kesehatan) seluruh wilayah
Indonesia akan diperlakukan sama.
7. Masalah ketergantungan Terhadap Impor dan Utang Luar Negeri
Ketergantungan yang tinggi dari pemerintahdan sektor swasta terhadap impor dan utang luar
negeri merupakan masalah pembangunan ekonomi suatu negara. Impor yang tinggi jelas akan
mengurangi cadangan devisa negara. Jika cadangan devisa negara berkurang, stabilitas ekonomi
nasional akan lemah. Utang luar negeri masalah yang muncul adalah menyangkut beban
utangnya, yaitu pembayaran bunga utang setiap tahun dan pelunasan pokok utang luar negeri.
Gambar 1.12
STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Untuk mencapai Visi dan Misi dalam bentuk strategi. Dalam organisasi pemerintahan
diperlukan kinerja yg baik untuk mengalami kesuksesan atau mengalami kegagalan dari suatu misi
23
Gambar : Suasana bongkar muat barang di pelabuhan udara Sukarno Hatta
Keterangan : barang impor dari luar negeri akan mengurangi devisa negara, yang akan berdampak pada pembangunan ekonomi yang menurun / rendah
organisasi pemerintah. Untuk mencapai tujuan dan misi organisasi secara sinergis dan efisien
diperlukan faktor – faktor keberhasilan.
Pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh
pertanyaan ‘apa tujuan yang akan dicapai…?Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan
masyarakat yang menjadi, maka strategi ketergantunganlah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan
yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruanglah yang
akan dipakai.
Strategi kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia sebagai berikut:
1. Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional. Hal ini bisa
mengurangi biaya transaksi, menciptakan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan dan
menyadari perlunya akses-akses ke sejumlah layanan.Aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di
kota-kota, khususnya Jawa dan Sumatera. Fasilitas transportasi yang bisa menyebabkan area
industri tak menjangkau sampai ke pelosok. Pada jangka pendek, proyek-proyek yang perlu
dibangun di Jawa adalah TransJawa, TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok.
Pembangunan tersebut diharapkan bisa berdampak langsung mengurangi kemiskinan.
Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi yang pada
akhirnya dapat meningkatka standar kehidupan.
2. Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-
pusat perekonomian di setiap pulau. Selain mengembangkan klaster industri berbasis sumber-
sumber superior. Baik komoditas maupun sektor. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia
terbagi dalam empat tahap :
− Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya ibukota provinsi.
− Menentukan kebutuhan penghubung antara pusat ekonomi tersebut, seperti trafik barang.
− Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan area
tempat tinggal dengan sistem infrastruktur serta fasilitas.
− Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang fasilitas. Misalnya
menghubungkan area pertambangan dengan kawasan pemrosesnya.
3. Mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek. Selain tiga
strategi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan investasi,
perdagangan dan finansial. Beberapa elemen utama di sektor Iptek adalah meningkatkan
kualitas pendidikan termasuk pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan
level kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset dan
pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan insentif serta
menaikkan anggaran. Kemudian mengembangkan sistem inovasi nasional, termasuk
24
pembiayaannya. Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah kemampuan riset dan
pengembangan yang digunakan untuk mencari solusi teknologi. Kemampuan pengguna untuk
menyerap teknologi yang ada. Serta transaksi antara riset dan pengembangan sebagai pemasok
solusi teknologi dengan penggunanya tak terbangun dengan baik.
Strategi Pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia disegala
bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 terutama dalam pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan
pembangunan yang kokoh.
Strategi Penataan Kembali Indonesia yang diarahkan untuk menyelamatkan system
ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan semangat, jiwa, nilai, dan consensus dasar yang
melandasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi Pancasila; Undang-Undang
Dasar 1945 (terutama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945) ; tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan tetap berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan prinsip Bhineka
Tunggal Ika.
Menurut presiden SBY strategi Pembangunan Indonesia paradigma Pembangunan untuk
semua dalam konteks Indonesiahanya dapat dilakukan dengan menerapkan enam strategi dasar
pembangunan sebagai berikut:
menerapkan strategi pembangunan yang inklusif, yang menjamin pemerataan dan keadilan,
serta mampu menghormati dan menjaga keberagaman rakyat Indonesia.
“Dalam kerangka pembangunan yang inklusif ini, pemerintah telah menjalankan berbagai
macam kebijakan. Di antaranya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri,”
pembangunan Indonesia haruslah berdimensi kewilayahan.
menciptakan integrasi ekonomi nasional dalam era globalisasi.
pengembangan ekonomi lokal di setiap daerah, guna membangun ekonomi domestik yang kuat
secara nasional.
keserasian antara pertumbuhan dan pemerataan, atau Growth with Equity. Oleh sebab itu,
pemerintah menerapkan Program Keluarga Harapan (PKH), , BLT, Jamkesmas, BOS, dan Kredit
Usaha Kecil (KUR). “Strategi demikian juga merupakan koreksi atas kebijakan pembangunan
terdahulu, yang dikenal dengan trickle down effect,” ujarnya.
Adapun strategi yang terakhir adalah pembangunan yang menitik-beratkan pada kemajuan
kualitas manusianya. Manusia Indonesia bukan sekedar obyek pembangunan, melainkan justru
subyek pembangunan. Sumber daya manusia menjadi aktor dan sekaligus fokus tujuan
pembangunan, sehingga dapat dibangun kualitas kehidupan manusia Indonesia yang makin baik
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
25
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan berencana melalui berbagai
macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Keberhasilan
pelaksanaan pembangunan sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya.
Jika tanpa peran yang optimal dari pemerintah, pembangunan akan berjalan secara tidak teratur dan
tidak terarah, yang akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru.
KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
Kondisi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh dan menempatkan Indonesia sebagai salah
satu kekuatan baru dalam percaturan ekonomi dunia, terutama di Asia. ekonomi dunia memprediksi
Indonesia sebagai emerging market (pasar potensial), sehingga merubah struktur pasar potensial
ekonomi dunia yang saat ini didominasi BRIC yakni Brasil, Rusia, India dan China, kini ditambah
dengan Indonesia, Afrika Selatan, Meksiko dan Turki.
Berbagai indikator kemajuan ekonomi yang telah dicapai Indonesia dapat dilihat melalui:
1. Tingkat pendapatan nasional dan Pendapatan perkapita
2. Tingkat produksi nasional
3. Perekonomian yang stabil
4. Kesempatan kerja
5. Neraca pembayaran luar negeri
6. Distribusi pendapatan yang merata
Dari indikator di atas pelaksanaan pembangunan ekonomi di Indonesia belum mencapai hasil
sebagaimana yang diharapkan. Meskipun pada saat ini pengangguran di Indonesia sudah mencapai
angka 7,171 juta penduduk, namun tidak bisa dikatakan bahwa pembangunan ekonomi mengalami
kegagalan. Hingga pada akhir tahun 2013, ada beberapa prestasi dan kemajuan di bidang ekonomi
sebagaimana telah dicapai oleh pemerintah di bawah pimpinan presiden SBY. Pencapaian tersebut
antara lain sebagai berikut:
1. Nilai rupiah yang semakin stabil berkisar Rp 9.300/dollar AS
2. Laju inflasi diperkirakan mencapai 4,9 %
3. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,8 %
4. Berkurangnya pengangguran
Gambar 1.13
26
Gambar : Suasana pertukaran uang asing di Money ChangerKeterangan : Keberhasilan pembangunan ekonomi ditandai dengan nilai tukar rupiah yang stabil
KEGAGALAN PEMBANGUNAN
Kegagalan pembangunan Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan yang adil bagi umat
tentu tidak lepas dari kesalahan model pembangunan yang diadopsi.
Ada tiga masalah utama model pembangunan yang menjadi faktor kunci kegagalan.
1. Pembangunan yang bertumpu pada politik pertumbuhan
Pembangunan ekonomi akan mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan
ekonomi mendorong tercapainya pembangunan ekonomi. Model pembangunan yang
bertumpu pada pertumbuhan ekonomi ini merupakan dasar politik pembangunan ekonomi
Indonesia.Model politik pertumbuhan menempatkan persepsi kesejahteraan dan kemakmuran
hanya dapat dicapai manakala perekonomian didorong untuk menghasilkan output kegiatan
ekonomi yang tumbuh lebih besar setiap tahunnya atau pertambahan nilai PDB. Dengan
perekonomian yang tumbuh, maka pengangguran dan kemiskinan dapat dikurangi dan
dituntaskan.Politik pertumbuhan fokus output yang dapat dihasilkan perekonomian. Sebaliknya,
politik pertumbuhan tidak fokus pada manusia sebagai mahluk yang harus dijamin pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Dengan kata lain politik pertumbuhan hanya mementingkan benda yang
dihasilkan bukan manusianya.
2. Pembangunan yang menciptakan ketergantungan.
Ketergantungan pembangunan pada faktor luar negeri menyebabkan definisi, tujuan, undang-
undang, dan pilihan kebijakan dalam pembangunan tidak ditentukan secara mandiri. Padahal
kemandirian saja tidak cukup dalam pembangunan tetapi harus disertai dengan konsep dan
sistem yang benar, apalagi bila kemandirian tidak dimiliki.
Ketergantungan berarti menempatkan faktor luar negeri yang menjadi perancang sebenarnya
pembangunan. Model kertegantungan pembangunan ini merupakan sebuah evolusi penjajahan
Barat .Terkait evolusi penjajahan Barat dengan taktik baru bernama pembangunan dan bantuan
hutang, maka negeri kita tidak lepas dari perhatian negara penjajah khususnya Amerika Serikat.
Ketergantungan pembangunan Indonesia terhadap konsep, hutang, investasi, dan suvervisi
asing merupakan sebuah rekayasa negara imperialis.
3. Pembangunan yang berpihak pada pasar
Model pembangunan ini adalah pembangunan yang berpihak pada pasar dan investor bukan
berpihak kepada masyarakat. Keberpihakan tersebut merupakan konsekwensi dari
ketergantungan pembangunan pada hutang dan investasi asing, serta pandangan pasar dan
investor sebagai lokomotif pertumbuhan.Model pembangunan yang menjadikan pasar dan
27
investor sebagai pusat perhatian negara akan mendorong pemerintah melahirkan kebijakan dan
undang-undang yang bersahabat dengan pasar. Melalui pembangunan yang pro pasar
pemerintah melakukan liberalisasi ekonomi dan liberalisasi sumber daya alam. Dengan kata
lain, pemerintah menerapkan ekonomi neoliberal yaitu pasar bebas, pembatasan anggaran
belanja publik, deregulasi, privatisasi, dan penghapusan konsep barang publik
Dampak Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara merupakan suatu keharusan jika
negara menginginkan kemajuan. Namun demikian akan membawa dampak, baik positif maupun
negatif.
Dampak positif
Dampak positif dari pembangunan ekonomi antara lain sebagai berikut
1. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
2. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih
lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
3. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian
dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi
yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
Gambar 1.14
4. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini,
dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan
demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
28
Gambar : Pabrik semen Padang sedang beroperasiKeterangan : dampak positif pembangunan ekonomi ditandai adanya perubahan struktur perekonomian dari kegiatan ekonomi agraris ke kegiatan ekonomi industri
1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya
kerusakan lingkungan hidup. Seperti pencenaran air yang berasal dari proses pembuangan
limbah yang salah dengan cara mengalirkan limbah pabrik ke sungai-sungai, pencemaran
lain adalah pencemaran udara yang berasal dari asap pabrik yang sedang berproduksi akan
mengakibatkan tercemarnya udara yang kita hirup.
2. Pemakaian zat kimia yang berlebihan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan hidup
3. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian
4. Hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani
EKONOMIKA
ENAM DAERAH PERBATASAN DIKEMBANGKAN MENJADI PUSAT
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pengembangan daerah di perbatasan bakal terus dilakukan pemerintah. Dengan mempertimbang
kan potensi yang ada, sebanyak enam daerah di perbatasan, dijadikan sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi.
Menurut Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola
Perbatasan (BNPP), Agung Mulyana, keenam daerah ini memiliki posisi yang strategis untuk
pengembangan regional secara luas.
"Selain itu, 6 daerah itu mempunyai potensi sumberdaya dan areal lahan yang luas untuk pengem
bangan daerah," kata Agung di Bandung belum lama ini.
Keenam daerah itu antara lain Entikong Kabupaten Sanggau, Aruk di Kabupaten Sambas, Pulau
Sebatik di Kabupaten Nunukan yang kesemuanya ada di Kalimantan. Kemudian di Pulau Subi
Kabupaten Kepulauan Natuna-Riau, Morotai di Kabupaten Morotai Maluku Utara serta Merauke di
Kabupaten Merauke Papua.
Entikong bahkan digagas dijadikan sebagai kota baru Bandar Entikong Jaya. Pertimbangannya daerah
yang menjadi perbatasan dengan Entikong di wilayah negara tetangga telah mengalami kemajuan
perekonomian yang pesat.
Agung menyebutkan pengembangan di kota baru Bandar Entikong Jaya dilakukan dengan penataan
kawasan industri, perumahan hingga ke fasilitas pelabuhan darat. "Entikong mempunyai potensi
untuk tumbuh dan berkembang," timpal Agung.
Sumber www neraca.co.id
RANGKUMAN
29
1. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) adalah proses peningkatan dalam kapasitas suatu
bangsa dalam jangka panjang untuk memproduksi aneka barang dan jasa bagi rakyatnya.
2. Pembangunan ekonomi ( economic development ) merupakan proses multidimensional yang
menyebabkan terjadinya perubahan menuju perbaikan dalam struktur sosial, sikap mental, dan
lembaga (organisasi kemasyarakatan). Pembangunan ekonomi mempercepar akselerasi
pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan, dan penghapuasan kemiskinan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau menentukan pembangunan ekonomi suatu negara
antara lain adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, pembentukan modal, teknologi,
dan sistem sosial dan sikap masyarakat.
4. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara adalah pertumbuhan GNP,
Pendapatan perkapita, perekonomian yang stabil, terbukanya kesempatan kerja, neraca
pembayaran luar negeri tidak defisit, distribusi pendapatan yang merata.
5. Menghitung laju pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
PNB rt - PNB rt-1
Pertumbuhan ekonomi tahun t = x 100 %
PNBrt-1
6. Tujuan pembangunan ekonomi adalah tercapainya taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan
yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi
dan mewujudkan landasan pembangunan yang berkelanjutan.
7. Masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang antara lain kemiskinan,
keterbelakangan, kekurangan modal, pengangguran dan keterbatasan kesempatan kerja, inflasi,
pemerataan pendapatan dan ketergantungan terhadap impor dan utang luar negeri
8. Strategi kebijakan pembangunan ekonomi di Indonesia adalah sebagai berikut : memperkuat
hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional,mengembangkan koridor
pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-pusat perekonomian di
setiap pulau, dan mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek
9. Manfaat yang diperoleh dari pembangunan ekonomi antara lain meningkatkan taraf hidup
masyarakat, persediaan barang dan jasa, semangat dalam memenuhi kebutuhan, sikap
kemanusiaan dan kesetiakawanan sosial, dan hidup yang lebih mudah.
10. Dampak negatif pembangunan ekonomi adalah perubahan fisik lingkunganhidup, mata pencaha
rian, lingkungan hidup sosial, lingkungan alam akibat adanya pencemaran.
30
12. Keberhasikan pembangunan ekonomi di Indonesia: perekonomian Indonesia telah tumbuh rata-
ratalebih dari 6 % pertahun dan struktur perekonomian Indonesia berkembang dari negara
agraris menjadi negara semi industri.
13. Kegagalan pembangunan ekonomi : Pembangunan yang berpihak pada pasar,Pembangunan
yang bertumpu pada politik pertumbuhan, Pembangunan yang menciptakan ketergantungan.
31