Download - Lap. Hidrogen Oksigen (an-Organik II)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
HIDROGEN DAN OKSIGEN
OLEH:
TRIYAS RAHAYU 093194008
CANDRA DUANA ARIF SULISTYASARI 093194020
FANNY PUTERI YUNITASARI 093194034
ILHAM LUKMAN SYAIFULLAH 093194043
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2011
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
I. Judul Percobaan : Hidrogen dan Oksigen
II. Hari, Tanggal Percobaan : Kamis, 13 Oktober 2011
III. Selesai Percobaan : Kamis, 13 Oktober 2011
IV. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan hydrogen:
1. Mengetahui cara pembuatan gas hydrogen di laboratorium.
2. Mengetahui sifat-sifat gas hydrogen.
3. Mengidentifikasi gas hydrogen dan senyawanya.
Tujuan percobaan oksigen:
4. Mengetahui cara pembuatan gas oksigen di laboratorium.
5. Mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa.
V. Tinjauan Pustaka
HIDROGEN
Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:
membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan
nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat
mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di
dunia.
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75%
dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen
dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara
alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa
hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 2
elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi
hidrogen dari gas alam.
Memproduksi Hidrogen
A. Cara Industri B. Cara Laboratorium
1. Elektrolisis air yang sedikit
diasamkan 2H2O (l) → 2H2 (g)
+ O2 (g)
1. Logam (golongan IA/IIA) + air
2K(s) + 2H2O(l) → 2KOH (aq) + H2 (g)
Ca (s) + 2H2O (l) →Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
2. 3Fe(pijar) +
4H2O →Fe3O2(g) (s) + 4H
2.
Logam dengan Eok o > O +
asam kuat encer
Zn (s) + 2HCl
(aq) → ZnCl2(aq) + H2 (g)
Mg (s) + 2 HCl
(aq) →MgCl2 (aq) + H2(g)
3. 2C(pijar) +
2H2O(g)→ 2H2 (g) + 2CO (g)
3. Logam amfoter + basa kuat
Zn (s) +
NaOH(aq) →Na2ZnO2 (aq)
+ H2(g)
2Al (s) + 6NaOH
(aq) →2Na3AlO3 (aq) +
3H2(g)
Sifat Fisika Hidrogen
Titik lebur : -259,140C
Titik didih : -252,87 0C
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 3
Warna : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
Kapasitas panas : 14,304 J/gK
Sifat Kimia Hidrogen
Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2
Energi ionisasi 1 : 1312 kJmol
Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol
Panas atomisasi : 218 kJ/mol
Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2
Jumlah kulit : 1
Biloks minimum : -1
Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)
Konfig electron : 1s1
Biloks maksimum : 1
Volume polarisasi : 0,7 Å3
Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
Jari-jari atom : 25 pm
Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK
Berat atom : 1,0079
Potensial ionisasi : 13,5984 eV
Gas hydrogen adalah gas yang mudah terbakar. Gas hydrogen bersifat
eksplosif jika membentuk campuran dengan udara dengan perbandingan volume 4%-
75% dan dengan klorin dengan perbandingan volume 5%-95%. Disebabkan gas
hydrogen sangat ringan maka api yang disebabkan pembakaran gas hydrogen
cenderung bergerak ke atas dengan cepat sehingga mengakibatan kerusakan yang
sangat sedikit jika dibandingkan dengan api yang berasal dari pembakaran
hidrokarbon. Reaksi spontanitas ini biasanya di picu oleh adanya kilatan api, panas,
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 4
atau cahaya matahari. Entalpi pembakaran gas hydrogen adalah -256 kJ/mol dengan
reaksi:
2 H2(g) + O(g) -> 2H2O(l) + 572 kJ
Hidrogen sangat reaktif dan bereaksi dengan setiap unsur yang bersifat
oksidator dan bersifat lebih elektronegatif dibandingkan hydrogen seperti golongan
halide. Hidrogen dapat bereaksi secara spontan dengan klorin dan florin pada
temperature kamar membentuk hydrogen halide. Hidrogen juga dapat membentuk
senyawa dengan unsur yang kurang bersifat elektronegatif misalnya logam dengan
membentuk hidrida. Kelarutan hydrogen dalam pelarut organic sangat kecil jika
dibandingkan dengan kelarutannya dalam air.
Hidrogen dapat terserap dalam metal seperti baja. Penyerapan hydrogen oleh
baja ini menyebabkan baja bersifat mudah patah sehingga menyebabkan kerusakan
dalam pembuatan peralatan. Dengan sifat ini maka ilmuwan dapat menyimpan gas
hydrogen dalam logam platinum.
Pada suhu normal hydrogen terdapat dalam bentuk diatomiknya akan tetapi
pada suhu yang sangat tinggi hydrogen terdisosiasi menjadi atom-atomnya. Atom
hydrogen sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan oksida logam seperti perak,
tembaga, timbale, bismuth, dan raksa untuk menghasilkan logam bebasnya. Atom
hydrogen juga dapat bereaksi dengan senyawa organic untuk membentuk kompleks
seperti dengan C2H4 membentuk C2H6 dan C4H10. Pada tekanan yang sangat tinggi
hydrogen bisa memiliki sifat seperti logam
AIR
Senyawaan hydrogen yang paling umum dikenal adalah H2O (air). Air ada di
bumi sebagai uap air di udara dan di permukaan bumi dalam sungai dan lautan. Selain
itu juga terdapat sebagai salju dan es. Air menunjukkan anomaly yang disebabkan
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 5
adanya ikatan hydrogen yang sangat kuat antara atom H dan O. air tetap stabil pada
keadaan uap sekalipun. Pada suhu tinggi hanya sebagian kecil yang teratomisasi.
Reaksi-reaksi penting air aalah sebagai berikut:
- Reaksi atomisasi, air murni terionisasi menjadi H+ dan OH
- dengan reaksi: H2O
OH- + H
+
- Bereaksi dengan halogen, memberikan reaksi berbeda pada keadaan panas dan
keadaan dingin, berjalan dengan reaksi:
X2 + H2O HX + HOX (dingin)
3X2 + 3H2O 5HX + HX3 (panas)
- Dengan silicon menghasilkan silica dan uap H2 dengan reaksi: Si + 2H2O
SiO2 + 2H2 (uap)
- Bereaksi dengan oksida logam membentuk hidroksi yang bersifat basa karena
terjadi hidrolisis O2-
yang terjadi dengan reaksi O2-
+ O2 OH-
- Bereaksi dengan oksida nonlogam membentuk larutan yang bersifat asam,
namun terdapat beberapa oksida nonlogam yang tidak dapat larut dalam air.
Rekasi berjalan sesuai dengan: M2 + H2O 2H+ + MOn-1
2-
OKSIGEN
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen
dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan
menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah
ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.
Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi..
Sifat fisik
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 6
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu
molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik yang
sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0 °C,
konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mg·L−1
, manakala pada suhu 20 °C
oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L−1
. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air
tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut
mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C, kelarutannya bertambah
menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per liter untuk air murni dan
7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.
Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku
pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen padat
berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair
dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat
udara cair; Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara,
menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat
reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
Pembuatan Gas Oksigen
Pembuatan oksigenOksigen dapat dibuat dalam skala kecil di laboratorium
dan dapat juga dibuat dalam skala besar di industri. Di laboratorium
- Pemanasan garam Kalium klorat dengan katalisator MnO2
2KClO3 (S) MnO2 2 KCl (S) + 3O2 (g)
- Pemanasan Barium peroksida
2 BaO2 (S) → 2 BaO (S) + O2 (g)
- Pemanasan garam Nitrat
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 7
2 Cu (NO3)2 (S) → 2 CuO (S) + 4 NO2 (g) + O2 (g)
2 KNO3 (S) → 2 NO2 (S) + O2 (g)
Secara teknik dalam industry dapat dibuat dengan cara:
- Elektrolisis air dengan bantuan elektrolit , menghasilkan hidrogen di katode dan
oksigen di anode.
2H2O (l) elektrolisis 2 H2 (g) + O2 (g)
- Distilasi bertingkat udara cair
VI. Rancangan Percobaan
Percobaan Hidrogen
Alat bahan
Cawan porselin
Pembakar Bunsen / spiritus
Gelas ukur 100 cc
Tabung reaksi
Statif dan klem
Logam kalsium
Serbuk magnesium
Serbuk seng
Larutan hydrogen peroksida 3%
Larutan kalsium iodide 0,1 M
Larutan asam sulfat 0,1 M
Penjepit kayu
Sendok porselin
Pipet tetes
Penutup karet
Tabung reaksi berpipa samping
Barium peroksida
Kapas kaca
Larutan amilum
Larutan phenolphtalen
Larutan asam klorida 4 M
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 8
Cara kerja
1. Memasukkan beberapa potong kalsium ke dalam sebuah cawan porselin,dan
menyiramnya dengan air suling.mengamati apa yang terjadi dan memeriksa
cairan dengan kertas lakmus.
2. Memasukkan sesendok kecil serbuk magnesium ke dalam sebuah cawan porselin
yang berisi sedikit air suling kemudian memanaskan di atas nyala Bunsen
kecil.memeriksa larutannya dengan larutan PP.mencatat pengamatan dan
menuliskan reaksi reaksi yang terjadi.
3. Memasukkan berturut-turut kapas kaca yang sedikit basah,kaps kaca kering,lalu
serbuk seng kira-kira 0,3 cm dan terakhir kapas kering ke dalam sebuah tabung
reaksi.menutup tabung reaksi dengan karet penutup / gabus yang berlubang
bagian tengahnya.memegang tabung tersebut dengan penjepit kayu secara
mendatar lalu memanaskan bagian yang berisi seng di atas nyala Bunsen, dan
sesekali pada kapas kaca basah.menguji gas yang keluar dengan nyala api.
4. Mengisi tabung reaksi berpipa samping dengan beberapa logam seng dan pasang
selang yang dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang diletakkan terbalik
dalam air.menambahkan larutan asam klorida 4 M secukupnya untuk terjadi
reaksi, lalu menutup dengan karet penutup. Menguji gas yang terkumpul dengan
nyala api.
5. Menambahkan beberapa tetes larutan hydrogen peroksida 3% ke dalam tabung
reaksi yang berisi sekitar 1 ml KI dan sedikit larutan amilum.mengamati apa
yang terjadi.
Alur kerja
Percobaan 1
-dimasukkan ke cawan porselin
-disiram dengan air suling
-diamati dan diperiksa dengan kertas lakmus
Beberapa potong
kalsium
Hasil
pengamatan
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 9
Percobaan 2
-dimasukkan ke cawan porselin yang berisi air
-dipanaskan di atas nyala Bunsen kecil
-diperiksa dengan indicator PP
Percobaan 3
- dimasukkan berturut turut kapas kaca basah,kapas kaca kering, serbuk
seng 0,3cm dan kapas kering
- ditutup sumbat karet berlubang
- dipegang horizontal dengan penjepit - dipanaskan dengan api bagian sengnya
- diuji nyala
Percobaan 4
- diisi beberapa logam seng
- dipasang selang yang dihubungkan dengan penampang gelas
ukur terbalik di dalam air
- ditambahkanHCl 4M sampai terjadi reaksi
- ditutup dengan karet penutup
Sesendok kecil serbuk Mg
Larutan
Hasil pengamatan
Tabung reaksi
Gas yang keluar dari mulut tabung
Hasil pengamatan
Tabung reaksi berpipa samping
Gas tertampung di
gelas penampung
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 10
- diuji nyala
Percobaan 5
- dimasukkan ke tabung reaksi
- ditetesi hydrogen peroksida 3 %
- diamati reaksinya
Percobaan Oksigen
Alat dan bahan
Tabung reaksi berpipa samping
Gelas ukur 100 ml
Selang plastic / pipa penghubung
Kristal kalium klorat
Larutan kalium iodide encer (0,05 M)
Hidrogen peroksida 4,5 %
Penutup karet
Statif dan klem
Pembakar Bunsen
Kertas lakmus
Kayu
Serbuk Batu kawi (pirolusit)
Cara kerja
1. Memasukkan kalium klorat ke dalam tabung reaksi setinggi 0,5 cm dari dasar
tabung dan menambahkan sedikit serbuk batu kawi.memanaskan dengan nyala
kecil dan mengumpulkan gas oksigen yang didapat dengan memindahkan ke
dalam air.membiarkan selama 10 menit,menguji gas yang terkumpul dengan
sebilah kayu berpijar.
Hasil Pengamatan
1 ml KI+ amilum
Hasil Pengamatan
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 11
2. Memasukkan 0,5 gram permanganate dalam tabung reaksi berpipa samping yang
sudah dirangkai dengan selang serta menghubungkan dengan
wadah.menambahkan dengan hati-hati (tetes demi tetes) hydrogen peroksida 4,5
%. Menutup tabung dengan karet penutup,membiarkan selama sekitar 10
menit,agar gas terkumpul. Menguji gas yang terkumpul dengan sebilah kayu
berpijar. Membandingkan volum gas oksigen yang didapat dengan percobaan 1.
Alur Kerja
Percobaan 1
- dimasukkan ke tabung reaksi sampai 0,5 cm dari dasar tabung
- ditambah sedikit serbuk kawi
- dipanaskan dengan api kecil
- dikumpulkan dengan tabung reaksi yang dipasang terbalik dalam air melalui
selang
- diuji nyala dengan sebilah kayu berpijar
Kalium klorat
Hasil pengamatan 1
Gas oksigen
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 12
Percobaan 2
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa Samping dengan selang
- dihubungkan dengan tabung reaksi terbalik dalam air - Ditetesi H2O2 4,5 - Ditutup dengan karet - didiamkan 10 menit
- diuji nyala dengan sebilah kayu berpijar
- dibandingkan volume gas yang
dihasilkan
0,5 gram permanganat
Gas terkumpul di
tabung reaksi terbalik
Hasil Pengamatan 2
Hasil pengamatan percobaan 1 Hasil pengamatan percobaan 2
Hasil pengamatan
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 13
Potongan kalsium
Dimasukkan ke cawan porselin
Disiram dengan aquades
Larutan
Diamati
Diuji dengan kertas lakmus
Hasil pengamatan
Perc.
ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi simpulan
1.
2.
HIDROGEN
Sebelum:
Kertas lakmus merah = merah
Kalsium = putih
H2O = tak berwarna
Sesudah:
Lakmus merah : berwarna biru
Sebelum:
Mg = serbuk putih
H2O = tak berwarna
Pp = tak berwarna
Sesudah:
Larutan + pp = pink
Ca (s) + H2O (l)
Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
larutan membirukan
lakmus merah (larutan
bersifat basa)
Mg (s) + H2O (l)
Mg(OH)2 (aq)
Larutan + indicator pp
warna pink (basa)
Larutan bersifat basa
Larutan bersifat basa Serbuk magnesium
Hasil pengamtan
Larutan
Dimasukkan ke cawan
porselin berisi air
Dipanaskan di atas Bunsen
dengan nyala kecil
Diuji dengan indicator pp
VII. Hasil Pengamatan
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 14
Perc.
ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi Simpulan
3.
4.
Sebelum:
Zn (s) = abu-abu
Sesudah:
Zn (s) = sisa = abu-abu
Ada gas yang menyalakan bara
api
Sebelum;
Zn (s) abu-abu
HCl (aq) = tidak berwarna
Sesudah:
Gas yang dihasilkan
menyalakan bara api
Zn (s) + H2O (g)
H2 (g) + ZnO (s)
Gas yang dihasilkan
adalah H2 yang
menyalakan bara api
Zn (s) + HCl (aq)
ZnCl (aq) + H2 (g)
Terbentuk gas H2 yang
menyalakan api
Dihasilkan gas
hydrogen yang dapat
menyalakan bara api.
Dihasilkan gas
hydrogen yang dapat
menyalakan bara api.
Dimasukkan tabung reaksi
berpipa dan ditutup
Tabung reaksi dihubungkan
ke penampung gelas ukur
yang di letakkan terbalik di air
Diuji nyala
Gas
Logam Zn + HCl 4 M
Hasil pengamtan
Hasil pengamtan
Disusun dalam tabung reaksi
dan di tutup dengan gabus
berlubang
Dipanaskan secara horizontal
Diuji nyala
Kapas kaca basah + kapas kaca kering
+ serbuk Zn + kapas kering
Gas
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 15
Perc.
ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi Simpulan
5.
1.
OKSIGEN
Sebelum;
KI (aq) : tidak berwarna
Amilum (aq) : tidak berwarna
H2O2 (aq) 3% : tidak berwarna
Sesudah :
Larutan : ungu
Sebelum:
KClO3 (s) = putih
MnO4 (s) = hitam
Sesudah:
Gas yang menyalakan bara api.
Gas yang dihasilkan selama 60
detik sebanyak 42 mL.
KI (aq) + H2O2 (aq) +
amilum KOH (aq)
+ I2 (aq)
Amilum sebagai indicator
adanya I2. Larutan yang
terjadi berwarna
kecoklatan, menunjukkan
adanya I2.
2KClO3 (aq) + 2MnO2 (s)
2Mn2+
+ 4O2 +
2KClO
Terbentuk gas O2 yang
menyalakan bara api
Dihasilkan I2
Dihasilkan gas
oksigen yang dapat
menyalakan bara api.
Dimasukkan tabung reaksi
Diamati
Larutan
1 mL KI + sedikit larutan amilum +
beberapa tetes H2O2 3%
Hasil pengamtan
Dimasukkan tabung reaksi,
KClO3 sampai 0,5 cm dari
dasar tabung
dipanaskan
Dikumpulkan
Diuji nyala dengan bara api
Gas O2
KClO3 + serbuk MnO2
Hasil pengamtan
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 16
Perc.
ke Prosedur Hasil pengamatan Dugaan/reaksi Simpulan
2.
Sebelum:
MnO4 (s) = hitam
H2O2 (aq) 4,5% =tak berwarna
Sesudah:
Larutan = ungu
Gas yang menyalakan bara api.
Gas yang dihasilkan sedikit.
MnO4 (s) + 2H2O2 (aq)
Mn2+
+ 2O2 +2H2O
Terbentuk gas oksigen
yang menyalakan bara
Dihasilkan gas
oksigen yang dapat
menyalakan bara api
Pembuatan gas
oksigen dengan
menggunakan
pemanasan lebih
cepat dibandingkan
dengan yang tidak
memakai pemanasan.
Dimasukkan tabung reaksi
berpipa (H2O2 diteteskan
perlahan)
Tabung ditutup
Dihubungkan penampung
gelas ukur yang diletakkan
terbalik dalam air
Dikumpulkan
Diuji nyala dengan bara api
Gas O2
0,5 g MnO4 + H2O2 4,5%
Hasil pengamtan
VIII. Pembahasan
HIDROGEN
Percobaan 1
Pada percobaan pertama yang bertujuan mengetahui sifat hydrogen dan
senyawanya, dimana potongan kalsium yang berwarna putih disiram dengan air
suling akan dihasilkan kalsium hidroksida dan gas hydrogen, dengan reaksi :
Ca (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
Ca akan mereduksi H2O sehingga dihasilkan gas H2. Larutan kalsium
hidroksida yang dihasilkan berwarna jernih dan membirukan kertas lakmus
merah, hal itu berarti larutan yang dihasilkan bersifat basa.
Percobaan 2
Percobaan kedua dengan tujuan mengetahui sifat hydrogen dan
senyawanya, serbuk magnesium dimasukkan ke dalam cawan porselin yang berisi
air kemudian dipanaskan di atas bunsen menghasilkan larutan magnesium
hidroksida, dengan reaksi:
Mg (s) + H2O (l) Mg(OH)2 (aq)
Larutan yang dihasilkan ketika ditambah indicator pp berubah warna
menjadi pink, yang mengindikasikan bahwa larutan tersebut bersifat basa.
Percobaan 3
Percobaan selanjutnya yang bertujuan mengidentifikasi timbulnya gas
hydrogen, kapas kaca basah, kapas kaca kering, serbuk Zn, dan kapas kering
dimasukkan secara berurutan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditutup dengan
gabus berlubang. Tabung kemudaian dipanaskan pada bagian serbuk Zn berada
dan sesekali pada bagian kapas kaca basah agar terdapat uap H2O. Zn akan
bereaksi dengan uap H2O menghasilkan gas H2 dengan reaksi:
Zn (s) + H2O (g) H2 (g) + ZnO (s)
Timbulnya gas hydrogen ditandai dengan nyala bara api yang semakin
besar ketika didekatkan pada lubang di penutup gabus.
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 18
Percobaan 4
Percobaan keempat bertujuan mengetahui cara pembuatan gas hydrogen
dimana logam Zn dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa yang dihubungkan
ke penampung gelas ukur dengan posisi terbalik di air, kemudian ditambahkan
HCl dan ditutup. Reaksi yang terjadi adalah:
Zn (s) + HCl (aq) ZnCl (aq) + H2 (g)
Volume air dalam gelas ukur berkurang dan digantikan dengan udara.
Udara yang dihasilkan dapat menyalakan bara api yang berarti bahwa dihasilkan
gas hydrogen.
Percobaan 5
Pada percobaan selanjutnya 5 mL KI dimasukkan dlam tabung reaksi
kemudian ditambah sedikit larutan amilum dan beberapa tetes H2O2 3%. Larutan
dalam tabung tersebut bereaksi sebagai berikut :
KI (aq) + H2O2 (aq) + amilum KOH (aq) + I2 (aq)
Amilum digunakan untuk mengindikasikan adanya I2, yang mengubah
larutan amilum menjadi ungu.
OKSIGEN
Percobaan 1
Percobaan pertama mengenai oksigen bertujuan untuk mengetahui cara
pembuatan gas oksigen. KClO3 bila ditambah dengan MnO2 kemudian dipanaskan
akan menghasilkan gas oksigen yang dikumpulkan dalam penampung gelas ukur,
reaksinya sebagai berikut:
2KClO3 (aq) + 2MnO2 (s) 2Mn2+
+ 4O2 + 2KClO
MnO2 ditambahkan untuk mengoksidasi O2-
menjadi O2. Gas yang
dihasilkan selama 60 detik adalah 42 mL. Ketika diuji dengan bara api gas yang
dihasilkan menyalakan bara api tersebut.
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 19
Percobaan 2
Pada percobaan selanjutnya 0,5 mg MnO4 direaksikan dengan H2O2 4,5%
dalam sebuah tabung reaksi berpipa yang dihubungkan ke penampung gelas ukur,
reaksinya akan menghasilkan gas oksigen.
MnO4 (s) + 2H2O2 (aq) Mn2+
+ 2O2 +2H2O
Gas yang dihasilkan dalam reaksi tersebut hanya sedikit dibandingkan
dengan reaksi pada percobaan pertama. Ketika diuji dengan bara api, gas yang
dihasilkan dapat menyalakan bara api.
IX. Simpulan
HIDROGEN
1. Pembuatan gas Hidrogen di Laboratorium dapat dibuat dengan berbagai cara
yaitu:
Memasukkan logam Kalsium atau logam Magnesium (disertai
pemanasan karena Mg sukar larut) dalam air sehingga membentuk
larutan bersifat basa dan gas hydrogen sebagai sampingannya
memasukka logam seng dalam tabung reaksi berpipa yang ditambahka
H2O disertai pemanasan atau HCl (tanpa pemanasan) yang nantinya
menghasilkan gas hydrogen
Penambahan H2O2 dalam larutan KI dan amilum
2. Sifat gas hydrogen adalah tak berwarna dan mudah terbakar, dan cara
mengidentifikasinya dengan uji nyala api pada kayu yang diberi aliran gas
hydrogen.
OKSIGEN
1. Pembuatan gas Oksigen di Laboratorium dapat dibuat dengan berbagai
cara yaitu:
Penambahan kalium klorat(KClO3) 0,5 gram dan ditambah sedikit
serbuk batu kawi (MnO2) yang disertai pemanasan .
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 20
Penambahan permanganat (MnO4) kemudian ditambah sedikit demi
sedikit H2O2
(tanpa pemanasan)
2. Perolehan gas Oksigen akan lebih banyak pada percobaan yang disertai
pemanasan.
3. Sifat gas Oksigen adalah tak berwarna,tak berbau dan mudah terbakar,
serta cara mengidentifikasinya dengan uji nyala api pada kayu yang diberi
aliran gas hydrogen.
X. Jawaban Pertanyaan
HIDROGEN
1. Jelaskan apakah gas letup itu dan apa kegunaannya?
Jawab: gas letup yang dihasilkan adalah gas hydrogen, sifatnya sangat
mudah terbakar terbukti pada percobaan karena dapat menyalakan bara api.
Kegunaannya gas Hidrogen :
industri petrokimia dan kimia yaitu untuk memproses bahan bakar
fosil dan dalam pembuatan ammonia.
Bidang fisika dan teknik H2 digunakan sebagai gas penameng di
metode pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik
Sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia
mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua
jenis gas
sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala disebut
forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas
yang kecil
2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!
Jawab :
Percob 1 : 2Ca (s) + 4H2O (l) 2Ca(OH)2 (aq) + 2H2 (g)
Percob 2 : 2Mg (s) + 4H2O (l) 2Mg(OH)2 + 2H2 (g)
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 21
Percob 3: Zn (s) + H2O(g) H2 (g) + ZnO (s)
Percob 4: Zn (s) + HCl (aq) + ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Percob 5: 2KI (aq) +H2O2 (aq) + amilum 2KOH (aq) + I2 (aq)
3. Mengapa hidrogen peroksida harus digunakan dalam larutan yang encer?
Jawab : Hidrogen peroksida adalah cairan yang hampir tak berwarna,
bersifat sangat eksplosif yaitu bersifat korosif dan merupakan oksidator kuat
sehingga berbahaya dalam konsentrasi tinggi karenanya hidrogen peroksida
digunakan sebagai larutan encer, tetapi larutan dalam air 90 % .Karena
hidrogen peroksida digunakan dalam jumlah besar sebagai bahan
pengelantang untuk serat dan kertas, proses sintetik industri skala besar .
OKSIGEN
1. Hitunglah volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO3 yang tersedia
1 gram ?
Jawab : Pada percobaan 0,5 gram KClO3 diperoleh gas oksigen 42 ml
selama 60 detik, sehingga jika tersedia 1 gram KClO3 maka diperkirakan
akan diperoleh gas hydrogen 84 ml selama 60 detik.
2. Tulislah rumus struktur Lewis yang menunjukkan sebuah molekul O2
dengan dua electron valensi yang tidak berpasangan ?
Jawab :
O = O
3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2 ?
Jawab :
Pada percobaaa 1 :
X X
X X
O O X X
**
**
**
PEB
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 22
kalium klorat(KClO3) 0,5 gram yang dimasukkan pada tabung reaksi
berpipa kemudian ditambah sedikit serbuk batu kawi (MnO2) kemudian
dengan dipanaskan akan terjadi ruduksi Mn oleh KClO3 menghasilkan
Mn2+
dan gas oksigen dalam aliran selang yang ditampung pada gelas
ukur kemudian mengujinya dengan uji nyala pada kayu.
Pada Percobaan 2 :
Sama seperti percobaan 1, Permanganat (MnO4) dimasukkan kedalam
tabung reaksi berpipa kemudian ditambah sedikit demi sedikit H2O2
namun tanpa pemanasan akan terjadi ruduksi Mn oleh MnO4 yang
merupakan reduktor menghasilkan Mn2+
dan gas oksigen dalam aliran
selang yang ditampung pada gelas ukur kemudian mengujinya dengan
uji nyala pada kayu.
4. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2?
Jawab :
Percob 1: 2KClO3 (s) + 2MnO2 (s) 2Mn
2+ + 4 O2 (g) +2KClO (aq)
Percob 2: MnO4(s) +2H2O2 (aq) Mn2+
+ 3O2 (g) + 2H2O (aq)
Laporan Praktikum Anorganik II HIDROGEN-OKSIGEN | 23
XI. Daftar Pustaka
Anonim. (tanpa tahun). Hidrogen. (artikel online) http://www.id.wikipedia.org/
diakses pada 17 Oktober 2011
Anonim. (tanpa tahun). Oksigen. (artikel online) http://www.id.wikipedia.org/
diakses pada 17 Oktober 2011
Anonim. 2004. Hidrogen. (artikel online) http://www. belajarkimia.com/ diakses
pada 17 Oktober 2011
Anonim. 2009. Pembuatan Gas Hidrogen. (artikel online) http://www.chem-is-
try.org/ diakses pada 17 Oktober 2011
Rahmawati, Irma. 2010. Sifat dan Karakteristik Oksigen. (artikel online)
http://irizlovely.blogspot.com/ diakses pada 17 Oktober 2011
Saito, Taro. 2009. Oksigen dan Oksida. (artikel online) http://chem-is-try.org/
diakses pada 17 Oktober 2011
Soetrisno. 2004. Oksigen. (artikel online) http://chem-is-try.org/ diakses pada 17
Oktober 2011
Sugiharto, Bambang, dkk. 1997. Kimia Anorganik II. Surabaya: University Press
IKIP Surabaya.
Yulianto, Mohsin. 2004. Hidrogen. (artikel online) http://chem-is-try.org/ diakses
pada 17 Oktober 2011