Download - LAP.1 Pengenalan Alat
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM SATUAN OPERASI I
PENGENALAN ALAT
Oleh
FENNY CRISTA A. PANJAITAN
05111003019
KELOMPOK IV
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium berasal dari kata laboratory yang memiliki pengertian yaitu :
(1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam
sains atau melakukan pengujian dan analisis (is a place equipped for
experimental study in a science or for testing and analysis , (2) bangunan atau
ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah
ataupun praktek pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for
conducting scientific research or for teaching practical science), (3) tempat
memproduksi bahan kimia atau obat (a place where chemicals or medicines are
manufactured), (4) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah ( a
workplace for the conduct of scientific research), (5) ruang kerja seorang
ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains (the workplace
a saintist also a place devoted to experiments in any branch of natural science
(Purwanti,2009).
Pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus
memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium
merupakan upaya agar laboratorium tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan (Wanwan,2007).
Pengenalan, penggunaan, dan teknik dasar bekerja di laboratorium antara lain
pengenalan, pemberdayaan, perawatan alat dan bahan praktik, serta keterampilan
mengoperasikan peralatan tertentu seperti cara menggunakan termometer,
mikroskop dan beberapa alat lainnya (Wanwan,2007).
Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium memerlukan perlakuan
khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam
membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat
menyebabkan kerusakan alat dan bahan dan terjadinya kecelakaan kerja. Cara
memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan
keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di
laboratorium seperti:(1) Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, (2)
Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, (3) Menjaga kebersihan alat, dan
(4) Menyimpan alat (Wanwan,2007).
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Alat laboratorium
kimia seperti: pembakar spiritus, termometer, tabung reaksi, gelas ukur, dan lain
sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum
seperti: pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama (Purwanti,2009).
Diketahuinya bahan dasar dari suatu alat, kita dapat menentukan atau
mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam tentunya
harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Alat seperti kaki
tiga harus dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari karena ketiganya
memiliki bahan dasar yang sama yaitu logam, sedangkan gelas kimia
dikelompokkan dengan labu erlenmeyer dan labu dasar rata karena bahan
dasarnya gelas. Jika tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari
menggunakan lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda dengan
tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus berdekatan.
Memperhatikan bahan dasar alat yang terbuat dari logam umumnya memiliki
bobot lebih tinggi dari alat yang terbuat dari gelas atau plastik. Oleh karena itu,
dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan.
Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi,agar
mudah diambil dan disimpan kembali (Purwanti,2009).
Penyimpan alat laboratorium memperhatikan bahan pembuat alat tersebut,
bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat
menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan
diketahui oleh pengguna /praktikan. Untuk memudahkan dalam penyimpanan
dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar
inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang
rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan
dalam buku kasus dan buku inventaris Laboratorium (Budiman, 2006).
B. Tujuan
Praktikan dapat mengetahui fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat yang
digunakan dalam laboratorium khususnya pada paraktikum satuan operasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Autoklaf
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama
kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk
membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu
yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme (Madigan,2006).
B. Ball Pipet
Ball Pipet adalah alat berbentuk bulat seperti bola dan terbuat dari karet, pada
bagian bawahnya terdapat lubang untuk memasukkan pipet yang akan digunakan,
dan pada bagian samping terdapat sejenis keran yang diberi tanda berupa (↑) dan (↓).
Pada tanda (↑) berfungsi untuk menghisap larutan, sedangkan tanda(↓) berfungsi
untuk mengeluarkan larutan (Purwanti,2009).
C. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas piala tidak digunakan untuk mengukur suatu larutan
kimia, walaupun alat ini mempunyai ukuran. Alat ini digunakan sebagai tempat
larutan dan dapat juga digunakan untuk memanaskan atau menguapkan
(memekatkan) suatu larutan. Beaker glass mempunyai ukuran yang berbeda-beda
(Tjurmin,2008).
D. Cawan Alumunium
Cawan alumunium digunakan untuk mengukur kadar air. Cawan ini juga dapat
digunakan pada analisa kolorimetri. Analisa kolometri adalah suatu metode analisa
kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas warna suatu larutan dengan
intesitas suatu larutan standar (Tjurmin,2008).
E. Cawan Porselen
Alat ini terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk mengukur kadar abu
suatu bahan organik. Kadar abu sutau bahan pakan ditentukan dengan pembakaran
bahan tersebut pada suhu tinggi (500-6000C). Pada suhu tinggi bahan organik yang
ada akan terbakar dan sisanya merupakan abu (Hadi,2007).
F. Erlenmeyer
Erlenmeyer digunakan sebagai alat penampug larutan kimia. Erlenmeyer pada
umumnya digubakan sebagai wadah titrasi suatu larutan. Alat ini terbuat dari kaca
dan memiliki mulut yang kecil (UNESA,2010).
G. Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur atau mengambil zat cair dengan
ketetaapan kira-kira. Besarnya antara 10 ml hingga 2 liter, untuk pengukuran yang
lebih teliti jangan menggunakan gelas ukur tetapi gunakanlah pipet (Tjurmin,2008).
H. Hotplate
Hot plate adalah sebuah alat portable yang berbentuk seperti meja kecil yang
memiliki satu, dua kompor gas atau lebih atau elemen pemanas listrik. Sebuah hot
plate dapat digunakan sebagai pengganti salah satu pembakar dari berbagai oven
(Madigan, 2006).
I. Kertas Saring
Kita menggunakan dua macam kertas saring, yaitu kertas saring yang biasa dan
kertas saring yang dilipat ganda. Kita menyaring dengan kertas yang dilipat biasa
bila pada penyaringan diperlukan zat endapan-nya, dan kita menggunakan kertas
saring yang dilipat ganda bila yang diperlukan filtrat atau cairannya. Menggunakan
kertas saring yang dillipat biasa memudahkan memin-dahkan endapan. Kertas saring
dilipat menjadi setengah bagian dan kemudian dilipat lagi menjadi seperempat
bagian. Kartas saring yang telah dilipat ini dibuka hingga membentuk kerucut 60o.
Selanjutnya kertas saring ini diletakkan dalam corong yang serasi, yaitu bagian atas
kertas saring berada 1-2 cm lebih rendah dari bagian atas corong (UNP,2011).
J. Kondensor
Kondensor mempunyai fungsi sebagai heat exchanger antara alat pendingin dan
lingkungannya. Lubang atau celah yang terdapat pada kondensor dipengaruhi oleh
kecepatan aliran udara. Aliran udara yang tercipta digunakan sebagai pendingin
kondensor dengan prinsip pertukaran panas konveksi (Mei,2003).
K. Labu Kedjhal
Pengujian kadar protein suatu zat dapat dilakukan dengan labu kedjhal. Pengujian
protein dilakukan dengan cara pemanasan zat tersebut kemudian labu kedjhal
dipasangkan dengan alat destilasi (Universitas Negeri Gorontalo,2010)
L. Mortar
Alat kimia dapat berupa benda padat, sebagai contoh natrium. Pada beberapa
praktikum natrium dihaluskan dengan menggunakan mortar. Motar terbuat dari
keramik porselen dan berbentuk wadah (UNP,2011).
M. Oven
Oven adalah perangkat listrik yang digunakan dalam sterilisasi. Oven
menggunakan uap panas kering untuk mensterilkan zat atau larutan kimia.
Umumnya, alat ini dapat dioperasikan 50-300 ° C (122-572 ° F). Alat ini memiliki
termostat mengendalikan suhu, dikontrol secara digital untuk mempertahankan suhu.
Dinding alat ini dirancang ganda untuk menjaga panas dan hemat energi, lapisan
dalam menjadi konduktor dan lapisan luar terbuat drai bahan metalik (Baveja,2003).
N. Pipet Gondok
Pipet gondok disebut juga pipet volume. Dalam pembacaan volume, mata harus
tepat pada garis volume yang diinginkan. Untuk larutan encer tak berwarna letakkan
pada meniscus bawah, larutan dengan kerapatan besar misalnya Hg terletak pada
meniscus atas sedangkan untuk larutan berwarna/keruh misalnya KMNO4 tepat pada
garis batas (Tjurmin, 2008).
O. Pipet Tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan suatu volume tertentu dari zat cair dengan
ketelitian yang lebih besar dibanding dengan gelas ukur (Tjurmin,2008).
P. Pipet Ukur
Pipet volumetrik atyau pipet ukur digunakan untuk mengukur volume larutan
dengan sangat akurat. Alat ini umumnya digunakan sebagai pengambil larutan
dengan skala tertentu untuk titrasi. Alat ini tersedia dengan brbagai ukuran
(Tom,2011).
Q. Soxhlet
Soxhlet adalah bagian dari peralatan laboratorium yang ditemukan pada tahun
1879 oleh Franz von Soxhlet. Pada awalnya alat ini dirancang untuk ekstraksi lipid
dari bahan padat. Soxhlet hanya diperlukan dimana senyawa yang diinginkan
memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut, dan pengotor yang tidak larut dalam
pelarut. Jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan yang signifikan dalam
pelarut maka filtrasi sederhana dapat digunakan untuk memisahkan senyawa dari
substansi yang tidak larut (William,2007).
R. Spatula
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di
laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Alat
ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan
asam. Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang
yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu
panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm
untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan
sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat
dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada
waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua,
digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas
saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang
ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari
dinding dalam wadah kaca (Mandigan,2006).
S. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur),
ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang
berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada
bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa
(Hadi,2007).
T. Viskometer Ostwalt
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena
gravitasi melalui viskometer ostwalt. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan
dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui
untuk lewat 2 tanda tersebut (Budiman,2006).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum yang berjudul ‘Pengenalan Alat’ ini dilaksanakan pada tanggal 21
Februari 2012, pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB di laboratorium
Kimia Hasil Pertanian (KHP), Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Sriwijaya.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum yang berjudul ‘Pengenalan Alat’ ini
adalah: 1) Autoclave, 2) Ball Pipet, 3)Beaker Glass, 4) Cawan Alumunium, 5)
Cawan Porselen, 6) Erlenmeyer, 7) Gelas Ukur, 8) Hotplate, 9) Kertas Saring, 10)
Kondensor, 11) Labu Kedjhal, 12) Mortar, 13) Oven, 14) Pipet Gondok, 15) Pipet
Tetes, 16) Pipet Ukur, 17) Soxhlet, 18) Spatula, 19) Termometer, 20) Viskometer
Ostwalt.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1) Aquadest.
C. Cara Kerja
Cara praktikum kali ini adalah:
1. Seluruh praktikan diberi penjelasan dari asisten tentang alat laboratorium.
2. Setiap penjelasan dicatat oleh masing-masimng praktikan.
3. Salah satu praktikan ditunjuk untuk menjelaskan kembali alat-alat
laboratorium yang telah dijelaskan oleh asisten.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah :
No. Nama Alat Fungsi Gambar
1. Termometer Alat ini digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau larutan kimia yang akan diteliti oleh praktikan.
2. Mortal Alat ini digunakan untuk mengecilkan ukuran atau menghaluskan zat-zat kimia padatan.
3. Cawan Porselen
Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukur kadar abu.
4. Cawan Alumunium
Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukur kadar air.
5. Pipet Tetes Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil dengan tingkat ketelitian rendah.
6. Ball Pipet Alat ini adalah pasangan dari pipet gondok yang digunakan untuk mengambil larutan.
7. Beaker Glass Alat ini digunakan sebagai wadah atau tempat larutan, zat kimia ditempatkan
8. Pipet Ukur Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam skala tertentu, khususnya larutan berbahaya
9. Pipet Gondok Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dengan skala tertentu, khususnya larutan berbahaya
10. Spatula Alat ini digunakan untuk mengaduk atau mengambil larutan atau zat kimia tertentu
11. Erlenmeyer Alat ini digunakan sebagai tempat larutan kimia, khususnya pada saat melakukan titrasi, alat ini digunakan sebagai tempat titran
12. Gelas Ukur Alat ini digunakan untuk mengatur larutan kimia dengan skala tertentu. Alat ini memiliki tingkat ketelitian yang lumayan baik
13. Labu Kedjhal Alat ini digunakan sebagai alat dalam melakukan praktikum analisa protein.
14. Kondensor Alat ini digunakan sebagai pendingin larutan atau zat kimia yang diteliti oleh praktikan.
15. Soxhlet Alat ini digunakan sebagai pendingin balik ari suatu larutan atau zat kimia yang dipanaskan.
16. Hotplate Alat ini digunakan untuk memanaskan zat atau larutan kimia.
17. Outaclave Alat ini digunakan untuk sterilisasi suatu zat atau larutan kimia agar terbebas dari mikroba-mikroba yang mengganggu.
18. Viskometer Ostwalt
Alat ini digunakan untuk mengukur kekentalan arau viskositas suatu zat atau larutan kimia.
19. Oven Alat ini digunakan untuk mengeringkan suatu zat kimia dan mengurangi kadar air dalam suatu zat kimia.
20. Kertas Saring Kertas ini digunakan untuk menyaring suatu larutan kimia agar terhindah dari padatan-padatan lain
B. Pembahasan
Penelitian akan bahan-bahan atau zat kimia memerlukan seorang praktikan yang
ahli dan mampu melakukan penelitian dengan baik dan benar. Seorang praktikan
tidak hanya ahli mencampur za-zat kimia untuk menghasilkan zat-zat kimia baru di
laboratorium, tetapi juga harus ahli dalam penggunaan alat-alat kimia. Oleh karena
itu, salah satu kriteria seorang praktikan yang ahli adalah memiliki pemahaman yang
baik akan penggunaan alat-alat kimia dan trampil dalam penggunaan alat-alat kimia
tersebut. Apabila seorang praktikan tidak paham akan alat-alat kimia yang
digunakannya dalam melakukan penelitian maka tidak akan diperoleh hasil yang
akurat atau bahkan selama penelitian berlangsung terjadi kecelakaan-kecelakaan
kecil dalam penggunaan dan pemanfaatan alat-alat kimia tersebut yang dapat
menyebabkan tidak berjalan lancarnya kegiatan praktikum di laboratorium.
Beberapa alat yang biasanya digunakan selama melakukan praktikum, yaitu alat
ukur dan alat gelas. Alat ukur digunakan untuk mengukur zat-zat kimia berupa
larutan agar sesuai dengan takaran yang akan diuji. Alat gelas akan membantu
praktikan dalam melihat segala perubahan yang terjadi pada larutan selama reaksi
dan menjauhkan praktikan dari kecelakaan zat-zat kimia.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur viskositas atau kelarutan suatu zat
memiliki jenis yang berbeda-beda, yaitu: viskotester, viskometer ostwalt, dan
viskometer canon fensky. Alat-alat gelas juga banyak digunakan dalam
laboratorium, alat gelas juga memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Gelas
ukur yaitu alat yang berbentuk gelas kecil panjang digunakan untuk mengukur bahan
cair dengan volume tertentu, beker gelas yaitu alat gelas yang digunakan untuk
menampung bahan sementara dan dapat pula digunakan untuk memanaskan larutan.
Gelas ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dibanding dengan beaker glass.
Oleh karena itu, beaker gelas tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan
walaupun terdapat skala karena ralatnya cukup besar. Pipet volume yaitu sebuah alat
yang berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pemakaian pipet
volume biasanya dihubungkan dengan ball pipet, pada ball pipet ada tahapan-tahapan
dalam menggunakannya seperti untuk mengempeskan balon pada ball pipet tekan
dahulu huruf A, untuk menghisap atau mengambil larutan tekan huruf S, dan huruf E
untuk mengeluarkan larutan. Ball pipet terbuat dari bahan karet dan berbentuk seperti
bola.
Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu tertentu,
adapula spatula yang digunakan untuk mengambil zat padat atau berbentuk serbuk
dan biasa juga digunakan untuk mengadul larutan, ada dua jenis spatula yaitu spatula
kaca dan spatula besi. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan larutan dalam skala
kecil. Masih banyak lagi alat-alat yang sering digunakan dalam laboratorium seperti
cawan dan mortal yang digunakan sebagai alat untuk mengecilkan ukuran suatu zat
berupa zat padat atau serbuk.
Penggunaan alat-alat gelas praktikum kimia ini haruslah berhati-hati karena alat-
alat gelas bersifat peka dan mudah pecah apabila menerima tekanan berlebih atau
jatuh dari suatu ketinggian.
Alat-alat berukuran besar juga digunakan dalam mendukung kegiatan praktikum
suatu zat, misalnya oven, hotplate, atau autaclave. Oven digunakan untuk
menurunkan kadar air pada zat, hotplate digunakan untuk memanaskan zat berupa
larutan, sedangkan autaclave berbentu seperti pot raksasa yang digunakan untuk
sterilisasi zat-zat yang akan diteliti dari mikroorganisme yang dapat mempengaruhi
atau memberikan perubahan-perubahan pada zat-zat kimia.
Penyimpanan alat-alat kimia juga mempengaruhi proses pelaksanaan praktikum.
Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat tersebut. Apabila
alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.
Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber
kerusakan alat tersebut. Sumber kerusakan alat kimia dapat diakibatkan oleh
lingkungan, seperti: udara, air dan asam-basa, suhu, cahaya dan api. Oleh karena itu,
penyimpanan alat-alat kimia harus dihindarkan dari faktor-faktor perusak tersebut
agar alat-alat tersebut dapat bertahan lama. Alat–alat hanya boleh diambil oleh
mahasiswa atau mahasiswi dengan sepengetahuan dosen dan asisten laboratorium.
E. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Pengenalan Alat ini adalah:
1. Pengenalan alat-alat praktikum sangat dibutuhkan praktikan sebelum
melakukan praktikum atau penelitian.
2. Pemahaman yang baik akan alat-alat praktikum kimia akan mempengaruhi
kelancaran suatu praktikum dilaksanakan.
3. Pada umumnya, alat-alat kimia terbuat dari bahan kaca yang transparan.
4. Setiap alat-alat kimia haruslah digunakan sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya agar dapat bekerja secara maksimal dan praktikan terhindar dari
kecelakaan terhadap zat-zat kimia.
5. Kebersihan alat-alat praktikum sangat diperlukan dan harus diperhatikan
sebelum melakukan suatu penelitian terhadap zat-zat kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Baveja, Prof. C .P. ,2007. Textbook of Microbiology. ISBN 81-7855-266-3. University of California. California. Amerika Serikat
Budiman, 2006. Pengenalan Laboratorium. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya
Ginting, tjurmin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Laboratorium Dasar Bersama, Universitas Sriwijaya. Palembang
Hadi, Salekun, dkk. 2007. Peralatan dan Fasilitas Laboratorium. Laboratorium Migas, Politeknik Akamigas. Palembang
Jensen, William B., The Origin of the Soxhlet Extractor Vol. 84 No. 12 . 2007. Journal of Chemical Education 1913
Klimatpress. 2008. Pengenalan Alat-alat. (online) (http://www.klimatologibanjarbaru.com, 25 Februari 2012)
Madigan, M.T., dkk. 2006. Brock Biology of Microorganisms. Pearson Prentice Hall. New Jersey
Saskia, Mei. 2003. Laju Perpindahan Panas Pada Kondensor. Universitas Kristen Petra. Surabaya
Setiabudi, Dedi, dkk. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Sriwijaya. Inderalaya
Setiawan, Wanwan., dkk. 2007. Pengelolaan Laboratorium. SMA Negeri 20. Surabaya
UNESA.2008.Laporan Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://elearning.unesa.ac.id, 4 Maret 2012)
Universitas Negeri Padang.2011.Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://fip.unp.ac.id, 4 Maret 2012)
Universitas Negeri Gorontalo.2010. Ekstraksi dan Karakteristik Umbi Dahlia. (online) (http://ung.ac.id, 4 Maret 2012)
Widhy, Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Zinnen, Tom. 2011. The Micropipette Story. Monash University. Melbourne.Victoria