Download - Lap.I. Mikrobiologi Pengenalan Alat
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
1
LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES DEPKES MAKASSAR
MIKROSKOP DAN PENGENALAN ALAT
O L E H :
KELOMPOK : A.2
ANGGOTA : Hamriani ( PO.71.3.251.09.1.016 )
Jayanti Umar ( PO.71.3.251.09.1.022 )
Mismayal Khaerat ( PO.71.3.251.09.1.025 )
Muliadi ( PO.71.3.251.09.1.027 )
Nurhikmah Mansyur ( PO.71.3.251.09.1.034 )
Nursahidah Galuh ( PO.71.3.251.09.1.031 )
Pembimbing : Drs. Ismail ibrahim, Apt
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN
MAKASSAR
2010
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah perkembangan mikrobiologi di mulai dengan terbukanya
rahasia suatu dunia mikroorganisme melalui pengamatan mikroskopik
oleh Leeuwenhoek . Pada tahun 1675. hal ini menimbulkan rasa ingin
tahu di kalangan para ilmuwan menegenai asala muasal kehidupan .
sejak saat itu para lmuwan banyak melakukan penemuan dasar
yang penting melalui percobaan yang dilakukan dalam laboratorium.
Dalam melakukan percobaan-percobaan tersebut, para ilmuwan
memerlukan alat-alat yang akan mendukung penemuan mereka.
Seperti halnya dengan para ilmuwan, kita yang juga akan melakukan
praktikum di dalam laboratorium memerlukan alat-alat sebagai
pendukung keberhasilan kita dalam percobaan. Sejalan dengan
kemajuan teknologi , alat-alat yang dulunya merupakan alat yang
masih sederhana kini telah berkembang menjadi alat yang modern.
Tanpa mengetahui macam, bentuk dan fungsi alat yang digunakan
dalam praktikum, maka akan mengakibatkan tidak tercapainya apa
yang menjadi tujuan praktikum baik yang bersifat khusus maupun
yang bersifat umum.
Untuk mendapatkan sasaran dalam melakukan tiap praktikum
mikrobiologi maka perlu diketahui tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan praktikum tersebut. Diantara hal tersebut adalah
pengenalan dari segi bentuk, macam dan fungsi alat sangat perlu,
sehingga langkah awal untuk menentukan kebersihan pelaksanaan
praktikum selanjutnya.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
3
B. RUMUSAN MASALAH
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengamati alat-alat yang
akan digunakan dalam praktikum, bagian-bagiannya, kegunaannya
dan prinsip kerja dari alat tersebut.
C. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
1. MAKSUD PERCOBAAN
- Untuk Mengetahui alat-alat yang digunakan di laboratorium
mikrobiologi.
- Untuk mengetahui cara menggunakan mikroskop.
- Untuk mengetahui fungsi dan bagian-bagian mikroskop.
2. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengenal dan mengetahui alat-alat yang digunakan dalam
laboratrium mikrobiologi, serta mengetahui bagaimana cara
pembersihan, penyiapan maupun penggunaan alat.
D. PRINSIP PERCOBAAN
Dapat memahami prisip kerja, kegunaan, dan fungsi dari masing-
masing alat, beserta bagaimana cara mensterilkan dari masing-masing
alat.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Peralatan yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi hampir
sama dengan peralatan-peralatan yang umum digunakan di
laboratorium kimia yang berupa alat-alat gelas antara lain tabung
reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur, labu
didih dan lain-lain. Dan alat yang paling utama yang sering digunakan
dalam laboratorium mikrobiologi adalah miskroskop. Miskroskop
berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga membantu
kita melihat atau mengamati benda renik. (Pakadang, Sesilia, 2009 :
hal.1)
Mengenai perkembangan mikrobiologi dapatlah disimpulkan bahwa
mikrobiologi maju dengan pesatnya karena hal-hal sebagai berikut :
(Irianto, Koes, 2006 : hal.24)
a. Penemuan serta penyempurnaan mikroskop.
b. Jatuhnya teori abiogenesis.
c. Keyakinan orang bahwa penyakit itu disebabkan oleh bibit penyakit.
Mikrobiologi memegang peranan yang sangat penting, bahkan
eksistensinya merupakan persyaratan mutlak bagi terbinanya semua
kehidupan yang lain.
Mikroorganisme merupakan organisme hidup yang sangat kecil,
mempunyai ukuran hanya dalam ukuran μ (mikron = 0,001 mm). Oleh
karena itu tanpa bantuan alat pembesar atau mikroskop, maka sulit
bagi kita untuk mengamati dan memepelajarai mikroorganisme
tersebut dengan baik. Sehingga praktis perkembangan mikrobiologi
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
5
tersebut baru mulai meningkat setelah ditemukannya alat pembesar
tersebut (mikroskop) sederhana oleh Anthony van Leeuwen Hock dan
selanjutnya mengalami perbaikan-perbaikan sampai saat ini setelah
dikenal mikroskop yang lebih canggih seperti mikroskop elektron.
(Djide, M.Natsir, 2004 : hal.2)
Mikroskop merupakan alat yang paling sering diapakai
dilaboratorium mikrobiologi. Daya pembesarannya menyebabkan kita
dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat
dengan mata telanjang. Perbesaran yang dapat mikroskop adalah
sekitar 100x – 40.000x. (Lay, Bibiana W dan Sugyo H., 1992: hal.15)
Mikroskop terbagi dalam dalam beberapa jenis berdasarkan
kemampuan analisanya antara lain :
1. Miskroskop Medan Terang ( Miskoskop Medan Cahaya ).
2. Miskroskop Medan Gelap ( Miskroskop Lapangan Gelap ).
3. Miskroskop Fasa ( Kontras Fasa ).
4. Miskroskop Ultra Violet.
5. Miskroskop Elektron. (Pakadang, Sesilia.2010.hal. 1-2)
Pada miskroskop ini digunakan gelombang elektromagnetik yang
mempunyai panjang 0.04 nm. Ada 2 jenis miskroskop electron yang
sering digunakan yaitu :
a. TEM (transmission electron microscop), yang merupakan
mikroskop yang pertama kali di kembangkan dean menggunakan
sinar electron yang ditembakkan dari sebuah sumber electron, dan
diarahkan oleh lensa condoser elektromagnetik pada specimen
yang tipis. TEM dapat digunakan untuk melihat partikel sebesar
0,001 m. virus yang berdiameter 0,01 m - 0,2 m dapat dilihat
dengan jelas.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
6
b. SEM (scanning electron microscop) umumnya memiliki daya lihat
yang lebih rendah daripada TEM, namun demikian tetap berguna
terutama untuk mendapatkan bayangan tiga dimensi dari
permukaan objek microskopis. Electron difokuskan oleh lensa
pada titik yang sangat kecil. Interaksi electron dengan specimen
menghasilkan radiasi dalam bentuk lain (misalnya electron kedua)
dari permukaan benda, yang dapat ditangkap oleh detector yang
sesuai, diperbesar dan ditampilkan dalam layar televisi.
Bakteri yang biasanya diuji dalam laboratorium kebanyakan
berukuran antara 0,5-2 μm lebarnya dan 1-5 μm panjanya. Dahulu
pengukuran ini dilakukan dengan membandingkan ukuran butir darah
merah, yang pada waktu itu sudah dikenal besarnya. Disamping itu
bidang penglihatan dapat ditaksir dari pembesaran yang diperoleh dari
mikroskop yang digunakan. (Irianto, Koes, 2006 : hal. 56).
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
7
BAB III
METODE KERJA
A. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Batang Pengaduk
2. Cawan Petri
3. Colony Counter
4. Dek Glass
5. Erlemeyer
6. Gegep kayu
7. Gelas kimia
8. Gelas ukur
9. Hans scoon
10. Kompor Gas
11. Kulkas
12. Labu ukur
13. Laminar Air Flow (LAF)
14. Lampu spiritus
15. Mikroskop
16. Objek Glass
17. Ose Bulat / Ose Lurus
18. Otoklaf
19. Oven
20. Pencadang
21. Pinset
22. Pipet Tetes
23. Rak Tabung
24. Sendok tanduk
25. Spoit
26. Tabung Durham
27. Tabung Reaksi
28. Tang Kruss
29. Termometer
30. Water Bath
B. CARA KERJA
Alat-alat laboratorium digambar, diamati, dilaporkan bagian - bagian
dan prinsip kerjanya.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
8
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Batang Pengaduk
PrinsipKerja : Alat untuk mengaduk dan mengambil zat atau bahan kental
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Cawan Petri
Prinsip Kerja : Mengisolasi dan menyimpan bakteri
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Colony Counter
Prinsip Kerja : Didasarkan pada jumlah atau banyaknya mikroba yang tumbuh pada media tertentu.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Dek Glass
Prinsip Kerja : Sebagai Penutup Objek Glass
yang telah diberi benda renik yang akan
diamati.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL ( GAMBAR ALAT )
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
9
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Erlemeyer
Prinsip Kerja : Mencampur media, mensterilkan media lalu menyimpannya,
mengukur volume
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Gegep Kayu
Prisip Kerja : Alat bantu untuk menjepit alat
yang akan disterilkan dengan bunsen
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Gelas Kimia
Prinsip Kerja : Mengukur volume, mencampur ataupun menyimpan media, atau bahan pembuat media.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Gelas ukur
Prisip Kerja : Mengukur volume, mencampur
ataupun menyimpan media atau bahan
pembuat media.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
10
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Hans Scoon Prinsip Kerja : Digunakan untuk bekerja
secara aseptis.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Kompor Gas Prisip Kerja : Untuk Memanaskan Penangas
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Kulkas
Prinsip Kerja : Untuk Membekukan Bakteri yang di kulturkan
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Labu ukur Prisip Kerja : Alat Untuk Melarutkan bahan
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
11
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Laminary Air Flow ( LAF)
Prinsip Kerja : Meminimalkan mikroba berdasarkan gerakan udara lurus dan teratur
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Lampu Spiritus
Prisip Kerja : untuk memanaskan dan
mensterilkan ose dan selalu digunakan untuk
kondisi aseptis.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Mikroskop
Prinsip Kerja : Untuk melihat Mikroorrganisme yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Objek Glass
Prisip Kerja : tempat untuk menempatkan
benda-benda renik / preparat pada mikroskop.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
12
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Ose Bulat / Ose Lurus
Prinsip Kerja : Menginokulasi bakteri baik
yang bersifat aerob ataupun yang bersifat
anaerob.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Tang Krus
Prisip Kerja : Untuk Mengambil Benda-benda
yang panas
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Autoklaf
Prinsip Kerja : Sterilisasi dengan menggunakan uap air panas bertekana 2 atm pada suhu 121O C selama 15-30 menit
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Oven
Prisip Kerja : Mensterilisasi media maupun
alat-alat yang menjadi rusak, menyala, hangus,
ataupun menguap pada suhu yang di gunakan
untuk mensterilisasi panas(100-120 ) .
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
13
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Pencadang
Prinsip Kerja : Dimasukkan mikroba yang
akan diukur hambatannya
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Pinset
Prisip Kerja : untuk menjepit dan mengambil
alat pecadang
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Pipet tetes
Prinsip Kerja : Untuk Mengambil zat cair
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Rak Tabung
Prisip Kerja : Untuk menyimpan dan
meletakkan tabung reaksi
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
14
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Sendok Tanduk
Prinsip Kerja : untuk mengambil zat padat.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Spoit
Prisip Kerja : Untuk Mengambil medium
cairan yang sesuai dengan volume yang tertera
pada skalanya.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Tabung Durham
Prinsip Kerja : untuk menampung gas hasil fermentasi yang dihasilkan oleh bakteri.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Tabung Reaksi
Prisip Kerja : Digunakan untuk bermacam-
macam kegiatan misalnya mencampur dan
memanaskan larutan dalam jumlah kecil
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
15
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Termometer
Prinsip Kerja : Untuk Mengukur Suhu
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
AKADEMI FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR
Alat : Water Bath
Prisip Kerja : Untuk memanaskan sediaan
yang berbentuk larutan
Bagian-Bagian Mikroskop :
Keterangan Gambar :
1. Eyepiece / oculars (lensa
okuler) Untuk memperbesar
bayangan yang dibentuk lensa
objektif
2. Revolving nosepiece (pemutar
lensa objektif)
Untuk memutar objektif sehingga
mengubah perbesaran
3. Observation tube (tabung
pengamatan / tabung okuler)
4. Stage (meja benda)
Spesimen diletakkan di sini.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
16
5. Condenser (condenser)
Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6. Objective lense (lensa objektif)
Memperbesar specimen
7. Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu)
Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8. Main switch (tombol on-off)
9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri
10. Interpupillar distance adjustment knob
(pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen holder (penjepit spesimen)
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal)
Untuk menaikkan atau menurunkan object glass
14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)
Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)
Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar
dan cepat
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus)
Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung
okuler)
18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
17
Untuk menaik-turunkan kondenser
B. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pengemalan terhadap bermacam-
macam alat yang kan digunkan dalam praktikum mikrobiologi farmasi.
Dimana dapat diketahui cara kerja, prinsip kerja dan kegunaan dari
masing-masing alat tersebut. Hal ini sangat perlu dan penting
dilakukan untuk menghindari kesalaan yang terjadi selama
penggunaan dan selam praktikum berlangsung.
Alat-alat sterilisasi adalah alat-alat yang digunakan untuk mensterilkan
alat-alat gelas yang tebagi atas alat-alat gelas yang tahan terhadap
pemanasan tinggi dan alat-alat gelas yang tidak tahan pada
pemanasan tinggi. Alat-alat aseptik adalah alat-alat yang digunakan
untuk meminimalkan mikroorganisme. Alat-alat untuk menumbuhkan
miroba adalah alat-alat yang digunakan untuk membiakkan jumlah
mikroba dan mengetahui berapa banyak mikroba yang telah tumbuh
dalam suatu wadah.
Bahan ataupun alat yang digunakan dalam mikrobiologi, harus dalam
keadaan steril. Artinya pada bahan atau peralatan tersebut tidak
didapatkan mikroba yang tidak diharapkan keberadannya, baik yang
mengganggu atau yang merusak media ataupun mengganggu
kehidupan mikrooraganisme dan proses yang sedang dikerjakan.
Adapun alat-alat yang digunakan untuk sterilisasi adalah :
1. Oven
Merupakan alat pensterilan yang digunakan untuk mensterilkan alat-alat
gelas yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Prinsip kerjanya adalah
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
18
sterilisasi dengan menggunakan udara kering/panas pada suhu 170oC
selama 2-3 jam.
Sterilisasi dengan panas kering yaitu sterilisasi dengan menggunakan
peralatan gelas seperti cawan petri, tabung reaksi, pipet dan sebagainya
yang kesemuanya tahan terhadap panas tinggi. Untuk sterilisasi dengan
cara ini digunakan suhu sekitar 160oC – 170oC selama kurang lebih 2-3
jam. Sebelum disterilkan cawan petri dan tabung reaksi harus dibungkus
terlebih dahulu dengan karton koran atau kertas doorlag. Makin tebal
kertas yang digunakan maka makin lama waktu sterilisasinya. Oleh
karena daya penetrasi panas kering tidak sebaik panas basah, maka
waktu yang diperlukan pada sterilisasi dengan cara ini lebih lama yakni 2-
3 jam. Disamping itu hal ini juga disebabkan karena tanpa kelembaban
tidak ada panas laten. Oleh karena itu sterilisasi panas kering
memerlukan waktu lebih lama dibanding panas basah.
Pada pintu oven jangan dibuka sebelum suhu turun mencapai suhu
kamar. Hal ini untuk menghindari retaknya gelas atau masuknya udara
yang mengandung partikel debu.
Keuntungan dari alat ini adalah udara yang terkurung dalam oven yang
dipanaskan, sehingga alat-alat menjadi steril dari mikroba karena
proteinnya terdenaturasi sehingga terjadi kematian mikroba.
Cara menggunakannya yaitu alat-alat gelas yang akan disterilkan
dimasukkan ke dalam oven yang sebelumnya telah dibungkus dengan
kertas aluminium foil, agar ketika selesai disterilkan alat tidak
terkontaminasi ketika dikeluarkan dari oven. Setelah 2 jam alat (oven) di-
offkan dan dibiarkan sampai mencapai suhu kamar, baru kemudian alat
dapat dikeluarkan.
2. Autoklaf
Merupakan alat untuk memberikan sterilisasi alat-alat atau media
dan uap panas bertekanan, yang digunakan untuk mensterilkan
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
19
alat-alat gelas atau media yang tidak tahan panas. Panas lembab
sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak terlalu tinggi, karena
ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan,
dilepaskan panas sebanyak 686 kalori per gram uap air pada suhu
121oC. Panas ini yang mendenaturasi dan mengkoagulasi protein
pada mikrooganisme hidup dengan memetikannya amaka sterilisasi
basah dpat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang
dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan pada suhu
110oC dan 120oC.
Prinsip kerjanya sterilisasi dengan menggunakan uap air panas
bertekanan 2 atm pada suhu 121oC selama 15 menit sampai 30
menit. Cara menggunakannya yaitu dengan memasukkan alat-alat
atau media yang disterilkan terlebih dahulu disumbat dengan kapas
dan dibungkus dengan kertas, kemudian wadah sterilisasi diisi
dengan air, skrup dipasang dengan kuat dan tombol on ditekan.
Setelah suhu dan tekanan mulai naik klep udara dibuka, kran
pengatur tempat keluarnya air dibuka perlahan-lahan (jarum
menunjukkan pada angka nol) selanjutnya semua alat dan media
dapat dikeluarkan.
Pada saat menggunakan autoklaf hal yang arus diperhatikan adalah
autoklaf tidak boleh dibuka sekonyong-konyong agar isi bobot yang
ada dalam autoklaf tidak menguap kemana-mana. Sebaiknya
menunggu sampai monometer menunjukkan angka nol,barulah
autoklaf dibuka.
3. Lampu UV
Merupakan alat yang digunakan untuk mensterilkan suatu sampel.
Prinsip kerjanya yaitu sterilisasi dengan menggunakan sinar UV.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
20
Prinsip penstrilan : proses pensterilan suatu sampel berdasarkan
pemaparan sel mikroorganisme oleh sinar UV sehingga terjadi
dimerisasi timin pada basa pirimidin pada mikroorganisme.
Kelebihan dari alat ini adalah cocok untuk pensterilan dalam bentuk
larutan maupun padatan, namun tidak cocok untuk sampel yang
terpapar dengan adanya cahaya.
Alat-alat pengerjaan aseptis adalah :
1. LAF (Laminary Air Flow)
Merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan secara aseptis,
artinya diupakan mungkin tidak terkontaminasi dengan
mikroorganisme.
Prinsip kerjanya meminimalkan mikroba berdasarkan gerakan
lurus dan teratur (laminar).
2. Lampu spritus
Merupakan alat yang bekerja berdasarkan pemanasan bakteri
dengan nyala apai langsung. Alat ini digunakan untuk meminilisir
kontaminasi mikroba berdasrkan pada denaturasi akibat fiksasi
dengan pemijaran dengan nyala api langsung.
3. Hans scoon
Digunakan untuk bekerja secara aseptis.
Adapun alat-alat yang digunakan untuk mengukur kuantitas
mikroba adalah:
1. Colony counter
Merupakan alat yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni
bakteri atau bakteri atau mikroba. Prinsip kerjanya didasarkan
pada jumlah atau banyaknya mikroba yang tumbuh pada media
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
21
tertentu. Pada umunya alat ini anya dapat diguanakn untuk sel
hidup, misalnya pada bakter E-coli.
Alat untuk melihat bakteri :
1. Mikroskop
Alat yang berfungsi untuk memperjelas benda-benda kecil atau
jasad renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Berguna untuk melihat mikroorganisme dengan perbesaran
mencapai 100 kali sampai 400.000 kali.
Prosedur Operasi mikroskop
1) Menyalakan lampu
a. tekan tombol on (8)
b. atur kekuatan lampu dengan memutar bagian (7)
2) Menempatkan spesimen pada meja benda
a. Letakan objek glas diatas meja benda (4) kemudian jepit
dengan (11). Jika meja benda belum turun, diturunkan
dengan sekrup kasar (15)
b. Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas
(dicari dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan
memutar sekrup vertikal dan horizontal (13) dan (14)
3) Memfokuskan
a. Putar Revolving nosepiece (2) pada perbesaran objektif 4x
lalu putar sekrup kasar (15) sehingga meja benda bergerak
ke atas untuk mencari focus.
b. Setelah fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar (2)
pada perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10x.
kemudian putar sekrup halus (16) untuk mendapatkan
fokusnya
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
22
c. Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang
lebih tinggi. Berikut adalah tabel yang menunjukan jarak
antara spesimen dengan lensa.
4) Tambahan
a. Jika perlu interpupillar distance adjustment knob (10) dapat
digeser, hal ini akan mengubah dua bayangan yang akan
diterima oleh 2 mata menjadi gambar yang tunggal
sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan
mata.
b. Jika perlu diopter adjustment knob (9) dapat diatur untuk
memperoleh bayangan focus yang seimbang antara mata
kanan dan kiri
c. Pengaturan condenser (5) akan memperjelas bayangan
yang tampak dengan mensetting pada posisi tertinggi
(cahaya penuh)
Prinsip kerjanya : cahaya yang berasal adari dikondensor mengenai
pereparat akan diteruskan ke lensa objektif sampai ke lensa okuler
hingga akan oleh mata.
Mikroskop terbagi atas dua yaitu mikroskop monokuler dan
mikroskop kamera.
a. Mikroskop monokuler
Prinsip kerjanya : cahaya yang berasal dari kondensor mengenai
preparat akan diteruskan ke lensa objektif sampai ke lensa
okuler ingga akan tampak oleh mata.
b. Mikroskop kamera
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
23
Prinsip kerjanya : mengguanakn berkas elektron sebagai
penggati gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang
diperbesar.
2. Objek glass
Alat ini digunakan sebagai wada untuk melihat bakteri yang
diletakkan di bawah mikroskop.
3. Dek glass
Alat untuk menutup mikroba dari asil fiksasi ole objek glass di
bawah mikroskop.
Adapun alat atau wadah pertumbuhan mikroba :
1. Cawan petri
Merupakan alat yang terdiri dari wadah, penutup dan biasanya
pencadangan biasanya digunakan untuk isolasi dan penyimpan
bakteri. Alat ini digunakan sebagai wadah medium padat untuk
menumbuhkan mikroba.
Cara sterilisasi : dibungkus dengan kertas, cawan petri
ditempatkan posisi terbalik dan diinkubasi pada inkubator.
Medium padat yang tela terisi pada cawan petri diposisikan secara
terbalik dan dibungkus dengan kertas.
2. Tabung reaksi
Berfungsi untuk membiakkan atau menumbuhkan bakteri mikroba
dalam kultur murninya atau dalam jumla yang relative sedikit
(suatu biakan yang hanya terdiri dari satu jenis spesies).
Cara sterilisasi : setelah berisi medium dibungkus dengan kertas
dibagian bawah dan atasnya, pada mulut tabung ditutup dengan
kapas dan inkubasi pada inkubator.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
24
Alat yang digunakan untuk mengukur :
1. Erlenmeyer
Wadah yang digunakan untuk mencampur media, mensterilkan
media kemudian menimpannya. Untuk mensterilkannya, karena
erlenmeyer memiliki skala yang akan memuai dengan pemanasan
yang akan menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat lagi, maka
digunakan auotoklaf untuk menstreilkannya yakni dengan menutup
mulut labu dengan kapas yang dibungkus dengan kertas.
2. Gelas kimia
Alat yang digunakan untuk mengukur volume, mencampur atau
pun menyimpan media atau baan pembuat media.
Sterliisasi dengan menggunakan uadara panas : alat ini disterilkan
diadalam oven pada suhu 160o-180o C selama 2-3 jam. Caranya
iala dengan memanaskan udara dalam oven tersebut dengan gas
atau listrik.
3. Gelas ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur volume cairan atau media
yang akan digunakan, namuntidak dengan ketelitian tinggi.
4. Termometer
Untuk mengukur suhu.
5. Labu Ukur
Alat yang digunakan utuk mengukur volume cairan, namun tidak
dengan ketelitian yang tinggi.
Sterilisasi dengan menggunakan udara panas. Alat ini disterilkan
didalam oven pada suhu 160-180oC selama 2-3 jam. Caranya ialah
dengan memanaskan udara dalam oven tersebut dengan gas atau
listrik.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
25
Alat-alat Tambahan Yaitu :
1. Batang pengaduk
Digunakan untuk mengaduk medium
2. Water Bath
Untuk memanaskan atau menguapkan zat-zat atau larutan dengan
tidak lebih dari titik didih air.
3. Gegep Kayu
Digunakan sebagai alat untuk menjepit tabung reaksi.
4. Ose
Ose terdiri dari dua jenis yaitu ose lurus dan ose bulat. Ose lurus
adalah alat yang digunakan untuk menginokulasikan bakteri yang
bersifat anaerob dengan menusuk dan menancapkan kedalam
medium agar tegak, sedangkan ose bulat untuk bakteri aerob
dengan cara menggoreskan pada permukaan medium agar cawang
atau agar miring.
5. Pinset
Merupakan alat yang digunakan untuk menjepit dan mengambil
alat pecadang serta meletakkan paper disk di atas medium. Cara
sterilisasinya dengan memanaskan di atas lampu spiritus.
6. Pencadang
Alat ini berbentuk slinder, ditanam pada medium sebelum benar-
benar memadat, sehingga sebagian badan pencadang masuk
kedalam medium, tetapi tidak sampai menyentuh dasar cawan
Petri.fungsinya yakni untuk membentuk zona hambatan dan
disebut daerah hambatan.
7. Rak Tabung
Berfungsi untuk menyimpan atau meletakkan tabung reaksi.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
26
8. Spoid
Digunakan untuk mengambil bakteri yang kemudian dimasukkan
kedalam medium. Cara sterilisasinya yaitu dengan memanaskan
terlebih dahulu di atas lampu spiritus.
9. Tabung Durham
Berfungsi untuk menampung gas hasil fermentasi yang dihasilkan
oleh bakteri dengan cairan di letakkan terbalik didalam tabung
reaksi yang di dalamnya terdapat medium.
10. Kompor gas
Untuk memanaskan penangas.
11. Kulkas bakteri
Untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan menyimpan stok
biakan murni.
12. Kulkas Medium
Untuk menyimpan medium.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
27
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil praktikum diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1) Mikroskop yaitu suatu alat yang digunakan untuk melihat
mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala
sendiri.
2) Alat yang digunakan sterilisasi yaitu autoklaf dan oven.
B. SARAN
Sebaiknya praktikum berhati-hati ketika menggunakan alat-alat di
laboratorium terutama alat-alat gelas. Oleh karena gelas tersebut
mudah pecah.
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2
28
DAFTAR RUJUKAN
Djide, M.Natsir. 2004. “Mikrobiologi Farmasi”. UNHAS : Makassar. Dwidjoseputro, D. 1989. “Dasar-dasar Mikrobiologi”. Penerbit
Djambatan : Malang. Irianto, Koes. 2006. “Mikrobiologi, Jilid I”. Yrama Widya : Bandung. Lay, Bibiana W., dan Sugyo H. 1992. “Mikrobiologi”. Rajawali Press :
Jakarta. Pakadang, Sesilia R. 2010. “Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Farmasi “. Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar :Makassar.