
Download - Laporan 2 Analisis Kualitatif Kation

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI
“PENGGOLONGAN DAN PENENTUAN KATION”
NAMA : WIRI RESKY AMALIA
STAMBUK : 15020140074
KELAS : C3
KELOMPOK : 2
ASISTEN : NURUL ILMY AINUN NISA, S.FARM., APT.
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam cabang ilmu kimia analisis, salah satunya adalah
analisis kualitatif untuk senyawa – senyawa anorganik. Dalam
menganalisis senyawa – senyawa tersebut maka digunakan metode
reaksi identifikasi kation dan anion, namun dalam praktikum kali ini
yang akan diidentifikasi adalah kation saja.
Reaksi identifikasi adalah suatu reaksi kimia yang dimaksudkan
untuk mengetahui keberadaan suatu zat (ion/gugus) dalam suatu
sampel tetentu. Untuk itu maka dibutuhkan pengetahuan dasar
tentang sifat zat/gejala atau perubahan di timbulkan apabila
ditambahkan suatu pereaksi.
Dalam kimia analisis kimia kualitatif telah dikenal suatu cara
untuk menentukan ion kation – kation tertentu, yaitu menggunakan uji
golongan dan uji penegasan dengan menggunakan beberpa pereaksi
– pereaksi tertentu yang disebut dengan pereaksi selektif dan
pereaksi spesifik. Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan
reaksi untuk beberapa jenis kation, sedangkan pereaksi selektif
adalah pereaksi yang memberikan reaksi hanya untuk satu kation
tertentu saja.
Kation merupakan salah satu bagian dari bahan obat, sediaan
obat dan bahan baku. Tidak hanya itu, kation juga bisa menjadi bahan
pencemar yang membahayakan, sehingga perlu diketahui
keberadaanya, untuk itulah pada paktikum inni dilakukannya
identifikasi kation agar mengetahui keberadaan suatu kation
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
( golongan dan unsurnya) dengan menggunakan beberapa pereaksi
spesifik.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
dan memahami analisis kation serta karakteristik suatu sampel.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengindentifikasi kation – kation golongan I, II, III, IV, & V serta uji
penegasan dengan menggunakan beberapa pereaksi yang spesifik.
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Untuk tujuan analisis kualitatiff sistemik kation – kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat – sifat kation
itu terhadap reagensia. Dengan memakai apa yang disebut reagensia
golongan secara sistemik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan
– golongan kation, dan dapat juga memisahkan golongan – golongan
ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia golongan yang dipakai
untuk klasifikasi kation yang paling umum, adalah asam klorida,
hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan ammonium karbonat.(G.Svehla
: 1990)
Kelima golongan kation dan cirri-ciri khas golongan-golongan
ini adalah sebagai berikut : ( G.Svehla, 1985 : 205,222,256,294,303)
Golongan I
Kation golongan pertama, membentuk klorida-klorida yang
tak larut. Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dank arena itu
timbel tak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan
asam klorida encer kepada satu cuplikan, ion timbel yang tersisa itu,
diendapkan secara kuantitatif dan hydrogen sulfida dalam suasana
asam bersama-sama kation golongan kedua.
Pereaksi golongan : Asam klorida encer
Reaksi golongan : endapan putih timbel klorida, FeCl2, merkurium (I)
klorida Hg2Cl2 dan AgCl.
Golongan II
Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi dua
sub-golongan : sub-golongan tembaga dan sub-golongan arsen.
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
Dasar dari pembagian ini adalah kelarutan-kelarutan sulfida dalam
ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub-golongan tembaga
tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari subgroup arsenic melarut
dengan membentuk garam tio.
Pereaksi golongan : Hidrogen sulfida
Reaksi golongan : Endapan-endapan dengan berbagai warna :
merkurium (II) sulfida, HgS (hitam), PbS hitam, Tembaga(II) sulfida,
CuS (hitam), cadmium sulfida, CdS (kuning) bismut (III) sulfida,
arsenic (III) sulfida, SnS (coklat) dan timah (IV) sulfida.
Golongan III
Logam-logam ini tidak di endapkan oleh reagensia untuk
golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan, dengan adanya
ammonium klorida, oleh hydrogen sulfida dari larutan yang telah
dijadikan basa dengan larutan ammonia. Logam-logam ini diendapkan
sebagai sulfida kecuali alumunium dan kromium, yang diendapkan
sebagai hidroksida karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam
larutan air.
Reagensia golongan : Hidrogen sulfida dengan adanya ammonia
klorida, atau larutan ammonia sulfida.
Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna :
besi (II) sulfida (hitam), alumunium, kromium (III) hidroksida (hijau),
nikel sulfida (hitam), kobalt sulfida (hitam), mangan (II) sulfida (merah
jambu), dan zink sulfida (putih).
Golongan IV
Reagensia golongan : larutan ammonium karbonat
Reaksi golongan : kation-kation golongan empat tidak dengan
HCl, hydrogen sulfida, ataaupun amonium sulfida tetapi ammonium
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
karbonat membentuk endapan-endapan putih. Uji ini harus dijalankan
dalam larutan netral atau basa.
Golongan V
Dari kation-kation golongan ini, magnesium memperlihatkan
reaksi-reaksi yang serupa dari reaksi-reaksi dari kation-kation dalam
golongan empat. Namun, magnesium karbonat dengan adanya garam
ammonium, larut, maka dalam pengerjaan analisis sistematis
magnesium tidak akan mengendap dengan kation golongan ke empat.
Reaksi golongan : asam klorida, hydrogen sulfida, ammonium
sulfida, atau dengan amonium karbonat .
Reagensia golongan : Tak ada reagensia umum untuk kation-kation
golongan ini.
Dua puluh kation yang lazim dianalisis dengan mudah dalam
larutan berair. Kation – kation ini dapat dibagi ke dalam lima golongan
berdasarkan hasil kali kelarutan garam tak larutnya. Karena suatu
larutan tak diketahui bisa saja mengandung satu atau semua dari 20
ion tersebut, analisis harus dilakukan secara sistematis dari golongan
1 sampai golongan 5. (Raymond Chang : 2005)
Berikut adalah prosedur umum untuk memisahkan ion – ion
ini dengan menambahkan reagen pengendap pada larutan tak
diketahui :
a. Kation golongan I. bila HCl encer ditambahkan pada larutan tak
diketahui, hanya ion Ag+, Hg22+, dan Pb2+ yang mengendap sebagai
klorida tak larut. Ion – ion lain yang kloridanya larut, tetap berada
dalam larutan.
b. Kation golongan 2. sesudah endapan klorida disingkirkan dengan
penyaringan, hydrogen sulfida direaksik dengan larutan asam tak
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
diketahui tersebut. Pada keadaan ini, konsentrasi ion S2- dalam
larutan dapat diabaikan. Jadi penngenndapan logam sulfida
sebaiknya dinyatakan sebagai
M2+(aq) + H2S(aq) MS(s) + 2H+(aq)
Penambahan asam pada larutan akan menggeser kesetimbangan
ke kiri sehingga hanya logam sulfida yang paling kurang larut, yaitu
nilai Ksp nya paling kecil, akan mengendap dari larutan . endapan
ini adalah Bi2S3, CdS, CuS, dan SnS.
c. Kation golongan 3. Pada tahap ini natrium hidroksida ditambahkan
pada larutan untuk membuatnya basa. Dalam larutan basa,
kesetimbangan di atas bergeser ke kannan. Jadi Sulfida yang lebih
larut (CoS, FeS, MnS, NiS, ZnS) sekarang mengendap dari larutan.
Perhatikan bahwa ion Al3+ dan Cr3+ sebenarnya mengendap
sebagai hidroksida Al(OH)3 dan Cr(OH)3, bukannya sebagai sulfida,
sebab hidroksidanya kurang larut. Larutan kemudiann disaring
untuk memisahkan sulfida dan hidroksida yang tidak larut.
d. Kation golongan 4. Sesudah semua kation golongan 1,2, dan 3
telah disingkirkann dari larutan, natrium karbonat ditambahkan ke
larutan basa untuk mengendapkan ion Ba2+, Ca2+, dan Sr2+ sebagai
BaCO3, CaCO3, dan SrCO3. Endapan ii juga dipisahkan dari larutan
lewat penyaringan.
e. Kation golongan 5. Pada tahap inni kation yang mungkin tersisa
dalam larutan ialah Na+, K+, dan NH4+ dapat ditentukan dengan
menambahkan natrium hidroksida:
NaOH(aq) + NH4+(aq) Na+(aq) + H2O(l) + NH3(g)
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
Gas ammonia dideteksi bisa dengan memperhatikan karakter
baunya bisa juga dengan menngamati apakah kertas lakmus merah
yang dibasahi berubah menjadi biru apabila diletakan di atas (tidak
bersentuhan) larutan. untuk memastikan keberadaan ion Na+ dan
K+, kita biasanya menggunakan uji nyala. (Raymond Chang ,2005 :
155-156)
Pada analiusis kualitatif untuk senyawa organik, didalam praktiknya
dilakukan pemeriksaan dalam 3 tahap :
1. Pemeriksaan pendahuluan : Bentuk, warna, bau, kelarutan dalam air,
tunggal/campuran, reaksi nyala, pirolisa, dengan reaksi H2SO4 encer
maupun pekat, reaksi dengan NaOH dan melarutkan dalam pelarut
yang cocok.
2. Pereaksi golongan, pemisahan dan penetapan kation. Kation
digolongkan dalam 5 golongan :
a. Golongan I terdiri dari : Ag, Pb, Hg.
b. Golongan II terdiri dari : Hg, Pb, Bi, Cu, Cd, As, Sb.
c. Golongan III terdiri dari : Al, Cr, Fe, Co, Mn, Zn, Ni
d. Golongan IV terdiri dari : Ba, Ca, Sr
e. Golongan V terdiri dari : Na, K, Mg, NH4
3. Reaksi Penetapan anion.
(Penuntun Praktikum Kimia Organik 2015:1)
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
2.2 Uraian Bahan
1. HCl (FI edisi III 1979 : 53)
Nama Resmi : ACIDUM CHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
RM/BM : HCl / 36,46
Pemerian : Cairan; tidak berwarna; berbau merangsang.
Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap,
dan bau hilang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Penggunaan : Zat tambahan
2. NaOH (FI edisi III 1979 : 412)
Nama Resmi : NATRII HYDROXIDUM
Nama Laain : Natrium Hidroksida
RM/BM : NaOH/40,00
Pemerian : Bentuk batang; butiran, massa hablur atau
keping, kering, keras, rapuh dan menunjukan
susunan hablur; putih, mudah meleleh basah,
sangat alkali dan krosif. Segera menyerap
karbondioksida
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air dan
dalametanol
(95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : zat tambahan
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
3. NH4OH (FI edisi III 1979 : 86)
Nama Resmi : AMMONIA
Nama Lain : Amonia
RM/BM : NH4OH/35.05
Pemerian : cairan jernih; tidak berwarna; bau khas,
menusuk kuat
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat ; di tempat sejuk
Penggunaan : Zat tambahan
4. K2CrO4 (FI edisi III 1979 : 735)
Nama Resmi : KALIUM KROMAT
Nama Lain : Kalium kromat
RM : K2CrO4
Pemerian : Massa hablur, kuning
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Tioacetamid (FI edisi III 1979 : 735)
Nama Resmi : TIOSETAMIDA
Nama Lain : Tiocetamid
RM : CH3C5NH2
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur ; putih larut dalam
air dan etanol (95%) P, praktis tidak larut
dalam benzene P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
6. KCN (FI edisi III 1979 : 691)
Nama Resmi :KALIUM SIANIDA
Nama Lain :Kalium sianida
RM :KCN
Pemerian :Hablur, warna putih, perlahan – lahan terurai
di udara
Kelarutan :Mudah larut dalam air, membentuk bulatan
jernih tidak berwarna
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup
7. K4Fe(CN)6 (FI edisi III, 1979 : 688)
Nama Resmi : KALII HEKSASIOFERAT (II)
Nama lain : Kalium heksasioferat (II)
RM/BM :K4Fe(CN)6/ 422,39
Pemerian : Serbuk hablur, kuning
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Murni Pereaksi.
8. Asam Pikrat (FI edisi III 1979 : 736)
Nama Resmi : TRINITROFENOL
Nama Lain : Asam Pikrat
RM : C6H2(OH)(NO2)3
Kelarutan :Larut dalam golongan air dan dalam 10 bagian
Etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
9. Asam Perklorat (FI edisi III 1979 : 651)
Nama Resmi : ASAM PERKLORAT
Nama Lain : Asam Perklorat
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna
Kelarutan : Bercamur dalam air
10.Na2CO3 (FI edisi III 1979 : 400)
NamaResmi : NATRII CARBONAS
Nama Lain : Natrium Karbonat
RM/BM : Na2CO3.H2O/ 124.00
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Penggunaan : keratolitikum
11. Aquadest (Depkes RI, 1979 Halaman 96)
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling, Aquadest
Rumus kimia : H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian :cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup.
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
2.3 Prosedur Kerja
2.3.1 Uji Organoleptis
1. Siapkan alat dan bahan
2. Amati bentuk , bau, dan warna dari sampel
3. Sendok serbuk sampel QQ ke dalam tabung reaksi
4. Tambahkan beberapa tetes air ke dalam sampel
5. Amati kelarutan sampel
2.3.2 Uji Golongan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sendok serbuk sampel (QQ) ke dalam tabung reaksi
3. Masukan beberapa tetes HCl ke dalam tabung reaksi
4. Kocok dan amati. Apabila Sampel mengendap maka sampel
masuk dalam golongan I, sedangkan apabila sampel larut
maka dilanjutkan cara kerja ke-5
5. Masukan beberapa tetes tiocetamid (sebagai pengganti H2s)
ke dalam tabung reaksi
6. Kocok dan amati. Apabila sampel mengendap maka sampel
masuk ke dalam golongan II, sedangkan apabila sampel
larut maka dilanjutkan cara kerja ke-7
7. Masukan beberapa tetes NaOH + HCl ke dalam tabung
reaksi
8. Kocok dan amati. Apabila sampel mengendap maka sampel
masuk ke dalam golongan III A, sedangkan apabila sampel
larut maka dilanjutkan cara kerja ke-9
9. Ambil tabung reaksi yang baru
10. Sendok sedikit serbuk sampel (QQ) ke dalam tabung reaksi
dengan menggunakan spatula
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
11. Masukan beberapa tetes NaOH + tiocetamid ke dalam
tabung reaksi
12. Kocok dan amati. Apabila sampel menngendap maka
sampel masuk ke dalam golongan III B, sedangkan apabila
sampel larut maka dilanjutkan cara kerja ke-13
13. Masukan beberapa tetes Amonium karbonat ke dalam
tabung reaksi
14. Kocok dan amati. Apabila sampel mengendap maka sampel
masuk ke dalam golongan IV, apabila larut maka sampel
masuk ke dalam golongan V (golongan sisa)
15. Lanjutkan Uji Penegasan
2.3.2 Uji Penegasan golongan V
1. Siapkan pereaksi – pereaksi spesifik untuk uji golongan V
2. Masukan NaOH 2N ke dalam tabung reaksi lalu dipanaskan
3. Amati perubahan yang terjadi, ion K+ dan Na+ tidak bereaksi,
ion Mg2+ akan membentuk endapan putih, ion NH4+ akan
mengubah lakmus merah menjadi biru
4. Masukan pereaksi yang lain, Asam Perklorat ke dalam
tabung reaksi
5. Amati perubahan yang terjadi. Ion K+ akan membentuk
endapan putih, sedangkan ion Na+, Mg2+, dan NH4+ tidak
bereaksi
6. Masukan pereaksi yang lain, Na2CO3 ke dalam tabung reaksi
7. Amati perubahan yang terjadi. Ion K+, Na+, dan ion NH4+ tidak
bereaksi, sedangkan ion Mg2+ akan membentuk endapan
putih
8. Lakukan uji nyala dengan bunzen menggunakan ose bulat
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
9. Amati perubahan yang terjadi. Ion Mg2+ dan NH4+ tidak terjadi
perubahan warna, ion K+ akan berwarna ungu, dan ion NH4+
akan berwarna kuning keemasan
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1. Bunzen
2. Gegep kayu
3. Korek api
4. Pipet tetes
5. Rak tabung
6. Tabung reaksi
3.2Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1. Aquadest
2. Asam perklorat
3. HCl
4. H2SO4
5. K2CrO4
6. K4Fe(CN)6
7. NaOH
8. Na2CO3
9. NH4OH
10.Sampel kode QQ
11.Tioacetamid
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Uji Organoleptis
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diamati bentuk , bau, dan warna dari sampel
3. Disendok serbuk sampel QQ ke dalam tabung reaksi
4. Ditambahkan beberapa tetes air ke dalam sampel
5. Di amati kelarutan sampel
3.3.2 Uji Golongan
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disendok serbuk sampel (QQ) ke dalam tabung reaksi
3. Dimasukan beberapa tetes HCl ke dalam tabung reaksi
4. Dikocok dan amati. Apabila Sampel mengendap maka sampel
masuk dalam golongan I, sedangkan apabila sampel larut
maka dilanjutkan cara kerja ke-5
5. Dimasukan beberapa tetes tiocetamid (sebagai pengganti H2s)
ke dalam tabung reaksi
6. Dikocok dan amati. Apabila sampel mengendap maka sampel
masuk ke dalam golongan II, sedangkan apabila sampel larut
maka dilanjutkan cara kerja ke-7
7. Dimasukan beberapa tetes NaOH + HCl ke dalam tabung
reaksi
8. Dikocok dan amati. Apabila sampel mengendap maka sampel
masuk ke dalam golongan III A, sedangkan apabila sampel
larut maka dilanjutkan cara kerja ke-9
9. Diambil tabung reaksi yang baru
10. Disendok sedikit serbuk sampel (QQ) ke dalam tabung
reaksi dengan menggunakan spatula
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
11. Dimasukan beberapa tetes NaOH + tiocetamid ke dalam
tabung reaksi
12. Dikocok dan amati. Apabila sampel menngendap maka
sampel masuk ke dalam golongan III B, sedangkan apabila
sampel larut maka dilanjutkan cara kerja ke-13
13. Dimasukan beberapa tetes Amonium karbonat ke dalam
tabung reaksi
14. Dikocok dan amati. Apabila sampel mengendap maka
sampel masuk ke dalam golongan IV, apabila larut maka
sampel masuk ke dalam golongan V (golongan sisa)
15. Dilanjutkan Uji Penegasan
3.3.3 Uji Penegasan golongan V
1. Disiapkan pereaksi – pereaksi spesifik untuk uji golongan V
2. Dimasukan NaOH 2N ke dalam tabung reaksi lalu
dipanaskan
3. Diamati perubahan yang terjadi, ion K+ dan Na+ tidak
bereaksi, ion Mg2+ akan membentuk endapan putih, ion NH4+
akan mengubah lakmus merah menjadi biru
4. Dimasukan pereaksi yang lain, Asam Perklorat ke dalam
tabung reaksi
5. Diamati perubahan yang terjadi. Ion K+ akan membentuk
endapan putih, sedangkan ion Na+, Mg2+, dan NH4+ tidak
bereaksi
6. Dimasukan pereaksi yang lain, Na2CO3 ke dalam tabung
reaksi
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
7. Diamati perubahan yang terjadi. Ion K+, Na+, dan ion NH4+
tidak bereaksi, sedangkan ion Mg2+ akan membentuk
endapan putih
8. Dilakukan uji nyala dengan bunzen menggunakan ose bulat
9. Diamati perubahan yang terjadi. Ion Mg2+ dan NH4+ tidak
terjadi perubahan warna, ion K+ akan berwarna ungu, dan
ion NH4+ akan berwarna kuning keemasan
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Uji organoleptis sampel QQ
No Uji organoleptis Pengamatan
1.
2.
3.
4.
Bentuk
Warna
Kelarutan
Bau
serbuk
putih
Mudah larut
Tidak berbau
B. Uji Golongan Sampel QQ
No Golongan Pereaksi Keterangan
1 I HCl larut
2 II Tiocetamid Larut
3 III A NaOH + HCl Larut
4 III BNaOH +
tiocetamidLarut
5 IVAmonium
karbonatLarut
6 V -
Sampel QQ merupakan
golongan sisa (Gol.V)
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
C. Uji penegasan sampel QQ
No Pereaksi Keterangan
1 NaOH 2 N + dipanaskan Tidak bereaksi
2 Asam perklorat Tidak Bereaksi
3 Na2CO3 Tidak bereaksi
4 Uji nyalaWarna Kuning keemasan
(ion Na+)
Reaksi – Reaksi :
Sampel QQ + NH4OH + dipanaskan
Sampel QQ + Asam Pikrat
Sampel QQ + Asam Perkorat
Sampel QQ + Na3[CO(NO2)6]
Sampel QQ + Nessler
Sampel QQ + Na3PO4
Sampel QQ (Uji nyala) warna kuning keemasan
Sampel QQ + Zink Uranil asetat putih
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
4.2 Pembahasan
Kation adalah ion bermuatan positif. Untuk tujjuan analisis
kualitatif sistemik kation – kation diklasifikasikan ke dalam lima
golongan berdasarkan sifat – sifat kation itu terhadap beberapa
reagensia.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation
yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulufida, ammonium
sulfida dan ammonium karbonat.
Pada praktikum ini, sampel yang didapatkan adalah sampel
dengan kode QQ. Sampel QQ berbentuk serbuk, berwarna putih, tidak
berbau, dan mudah larut.
Pereaksi yang digunakan untuk uji golongan; Hidrogen sulfida
untuk Gol.I; Tiocetamid untuk Gol.II; NaOH + HCl untuk Gol.III A;
NaOH + Tiocetamid untuk Gol. III B; Amonium Karbonat untuk Gol. IV.
Sedangkan pereaksi – pereaksi yang digunakan untuk uji penegasan
adalah NaOH 2 N, Asam Perklorat, Na2CO3, dan menggunakan
bunzen pada uji nyala.
Sampel QQ yang dicampur dengan pereaksi HCl,
Tiocetamid, NaOH + HCl, NaOH + Tiocetamid, amonium karbonat
larut sempurna dalam pereaksi – pereaksi tersebut. Hal ini
menyatakan bahwa sampel QQ masuk dalam golongan sisa yaitu
Gol.V. Kation – kation pada golongan V atau golongan sis adalah K+,
Na+, Mg2+, dan NH4+
Pada uji penegasan ketika sampel QQ direaksikan dengan
pereaksi NaOH 2 N + dipanaskan, Asam perklorat, dan Na2CO3
sampel QQ tidak bereaksi. Dalam hal ini sampel QQ hanya larut dan
warnanya tetap bening.
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
Pada uji nyala menggunakan bunzen, sampel QQ memiliki
warna kuning keemasan. Dengan uji nyala tersebut menunnjukan
bahwa sampel QQ adalah Kation Na+.
Adapun – adapun reaksi – reaksi warna dari kation Na+
adalah :
1. Larutan uranil magnesium asetat: endapan kristalin kuning, natrium
magnesium uranil asetat NaMg(UO2)3(CH3COO)9.9H2O, dari larutan
pekat. Penambahan kira – kira sepertiga volume alkohol akan
membantu pengendapan :
Na+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO- NaMg(UO2)3(CH3COO)9
2. Larutan asam kloroplatinat, asam tartarat atau natrium
heksanitritokobaltat(II) : tak ada endapan dengan larutan garam
natrium
3. Reagensia uranil zink asetat sebagai uji yang peka terhadap
reagensia zink uranil asetat kadang – kadang lebih disukai
ketimbang memakai uranil magnesium asetat. Kita memperoleh
Kristal – Kristal kuning natrium zink uranil asetat,
NaZn(UO2)3(CHOO)9.9H2O. Reaksi ini cukup selektif untuk natrium.
4. Uji kering (pewarna nyala). Nyala Bunsen yang tak – cemerlang
akan diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium. Warna ini tak
terlihat bila dipandang melalui 2 lapisan lempeng kaca kobalt yang
biru. Garam natrium dalam jumlah yang sedikit sekali memberi hasil
positif pada uji ini, dan hanya warna yang kuat dan bertahan lama
yang menunjukan bahwa natrium dalam jumlah yang berarti.
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa
sampel QQ merupakan:
Golongan : V
Kation : Na+
6.2 Saran
Sebaiknya praktikan memahami teori dan prosedur kerja
terlebih dahulu, sebelum melakukan praktikum
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015. Penuntun Praktikum Kimia Analisis . Makassar : FF UMI.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid I Edisi 3. Jakarta : Erlangga.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI.
Svehla, G. 1990. Vogel Bagian II. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
LAMPIRAN
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074

Laporan Praktikum Penggolongan dan Penentuan kation
Wiri Resky Amalia Nurul Ilmy Ainun Nisa, S.farm., Apt.C315020140074