Transcript
Page 1: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

LAPORAN GEMPABUMI

PASAMAN BARAT, 26 Juli 2013

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang

Pusat Gempabumi Regional VI Padang

2013

Page 2: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

LAPORAN GEMPABUMI PASAMAN BARAT, 26 JULI 2013

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKAStasiun Geofisika Klas I Padang Panjang

(BMKG)

I. LOKASI GEMPABUMI

Hari/ Tanggal : Jum’at, 26 Juli 2013

Pukul : 21:36:20 WIB

Lintang : 0.42 LS

Bujur : 99.23 BT

Lokasi : 61 km Barat Daya Air Bangis – Sumatera Barat

88 km Tenggara Nias Selatan - Sumatera Utara

Kedalaman : 22 Km

Kekuatan : 5.1 SR

Gambar 1. Peta lokasi episenter gempabumi Pasaman Barat – Sumatera Barat

Page 3: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

II. TIME LINE GEMPABUMI PASAMAN BARAT – SUMATERA BARAT

Kronologis kejadian Gempabumi Pasaman Barat – Sumatera Barat tanggal 26 Juli

2013 Magnitude 5.1 SR sampai dengan proses diseminasi informasinya, diuraikan dalam

bentuk timeline seperti terlihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Waktu (WIB)

Interval Waktu(menit)

Time Line Gempabumi Pasaman Barat – Sumatera Barat Jum’at, 26 Juli 2013

21:36:20

18:10:23

Terjadi Gempabumi

21:36:47

Live sinyal dan Stasiun Status Blinking (SISI, PPI, PDSI, SBSI, BKNI, SDSI, GSI, TRSI, PPSI, RPSI, KRJI, MKBI, PSI, RGRI, TSI, KCSI, TPTI, UBSI, JMBI, BTDF, LASI, KOM, IPM, DSRI, MLSI, MNAI, TPRI, LHSI, EGSI, KUM, LHNI, MDSI, LWLI, PPBI, KASI)

21:37:01

Start Interaktif Tool Seiscomp3

21:38:05

Hasil first location SeiscomP3 Automatic OT= 21:36:20 WIB, 0.42 LS – 99.23 BT Mag = 5.1 SR Kedlmn:22 km, yang diikuti bunyi Alarm

21:40:12

Informasi dari masyarakat di daerah Pasaman Barat, merasakan getaran gempabumi

21:40:54

Commit pemutakhiran SeiscomP3 Manual, OT=21:36:20 WIB, Epic : 0.30LS - 100.38BT, Mag = 5.1 SR, Kedalaman : 10 Km

21:41:01

Pengiriman SMS Informasi gempabumi melalui WRS DVB, dirasakan IV MMI di Padang, Pariaman, III MMI di Lubuk Basung, II MMI di Padang Panjang, Bukittinggi.

Page 4: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

III. Tektonik Setting

Wilayah Barat Pulau Sumatera sering terjadi gempabumi karena posisinya di

sepanjang jalur tumbukan dua lempeng bumi, yaitu lempeng (Samudra) Hindia yang

bergerak menunjam ke bawah lempeng (benua) Sumatera. Dan busur kepulauan di

bagian baratnya adalah bagian dari lempeng Eurasia. Sedangkan lempeng lainnya

berada di bawah Lautan Hindia. Batas tumbukan dua lempeng ini dapat diamati

berupa jalur palung laut dalam di sebelah Barat Sumatera sampai ke Kepulauan

Andaman. Lempeng Hindia menunjam dibawah Sumatera dengan kecepatan 50−60

cm/tahun dan kemiringan dari zona penunjamannya sekitar 12° [Natawidjaja, 2003;

Prawirodirdjo, 2000].

Batas antara lempeng yang menunjam dan massa batuan di atasnya disebut

sebagai bidang kontak dari zona penunjaman atau disebut juga sebagai bidang zona

subduksi. Di Sumatera bidang zona subduksi ini dapat diamati (dari data

seismisitasnya) sampai kedalaman sekitar 300 km di bawah Pulau Sumatera. Bagian

zona subduksi dari palung sampai kedalaman 40 km-an, umumnya mempunyai sifat

regas (elastik) dan batas kedua lempeng ini di beberapa tempat terekat/terkunci erat.

Karena itu dorongan terus menerus dari Lempeng Hindia menyebabkan terjadinya

akumulasi energi-potensial regangan pada bidang kontak yang merekat erat ini berupa

pengkerutan (Gambar 1.5a) [Chlieh et al., in press]. Bidang kontak zona subduksi

dangkal ini biasa disebut sebagai “megathrust” (=mega-patahan naik yang

berkemiringan landai). Inilah yang menjadi sumber gempabumi di lepas pantai barat

Sumatera.

Page 5: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

Gambar . Peta jalur Zona Subduksi wilayah Barat Sumatera ( Natawidjaja,2007 )

Page 6: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

Gambar 2. Merupakan Tektonik aktif Pulau Sumatera memperlihatkan sumber – sumber

utama gempabumi pada zona subduksi. Banyak gempa besar yang terjadi pada zona

subduksi atau tumbukkan lempeng ini. Ellips berwarna menunjukkan sumber gempa dan

angka disebelahnya menunjukkan tahun dan besarnya megnitudo gempa yang terjadi

termasuk gempabumi 26 Desember 2004 (Mw : 9.2), Gempabumi Nias – Simeulue 28

maret 2005 (Mw : 8.7) dan Gempabumi Bengkulu 12 September 2007. (sumber :

Natawidjaja.,2000)

Page 7: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

IV. Sejarah Gempabumi Merusak di Sekitar Lokasi Gempa Utama

Tabel 3: Histori gempa merusak yang terjadi di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.

Page 8: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

Gambar 4. Peta Intensitas pada gempabumi Pasaman Barat yang terjadi pada hari Jum’at tanggal 26 Juli 2013 pukul 21:36:20 WIB, dengan magnitude 5.1 SR

Page 9: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

IV . KESIMPULAN

1. Gempabumi Pasaman Barat yang terjadi pada hari Jum’at, 26 Juli 2013 pada

pukul 21:36:20 WIB dengan kekuatan 5.1 SR merupakan gempabumi yang

terjadi di laut. Gempabumi ini diakibatkan oleh zona subduksi tepatnya di bidang

kontak zona subduksi dangkal yang biasa disebut sebagai “megathrust”.

2. Hasil first location SeiscomP3 Automatic OT : 21:38:05 WIB, episenter 0.35 LS

99.23 BT, Magnitude = 5.1 SR, Kedalaman : 10 km, yang diikuti bunyi Alarm.

3. Commit pemutakhiran SeiscomP3 Manual, OT : 21:40:54 WIB, episenter 0.42 LS

99.23 BT, Magnitude = 5.1 SR, Kedalaman : 22 km.

4. Pengiriman Diseminasi SMS info Gempabumi via DVB dikirimkan pada pukul

21:41:01 WIB.

Petugas Shift

Yuli Fitria, S.Si ..…………..

Rachmad Billyanto, M.Kom ……………

Irma Kurniawati, S.Si ……………

Page 10: Laporan Gempabumi Mentawai (26 Juli 2013)

Top Related