Download - Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT
1. Tahun Anggaran : 2019
2. Judul KUK/KAK : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
3. Penanggung Jawab
Nama : Dr. Iis Triyulianti, M.Si
Pangkat/Gol : III/d
Jabatan : Plt. Kasie Tata Operasional
4. Lokasi Kegiatan : Jembrana
5. Jumlah Dana : Rp46.300.000,-
6. Sumber Dana : APBN 2019
Jembrana, November 2019
Penanggung Jawab Output Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
Dr. Iis Triyulianti, M.Si Dr. Iis Triyulianti, M.Si
NIP. 19750103 200912 2 001 NIP. 19750103 200912 2 001
Mengetahui,
Kepala Balai Riset dan Observasi Laut
Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi., M.Sc
NIP. 19720402 199503 1 005
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
i | P a g e
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kegiatan Balai
Riset dan Observasi Laut (BROL) Tahun 2019 dapat dilaksanakan
dan diselesaikan dengan baik. Laporan akhir pelaksanaan
kegiatan ini berisi capaian kinerja dan kegiatan Balai Riset dan
Observasi Laut yang merupakan bentuk pertanggungjawaban
kepada stakeholders.
Bentuk dokumen ini merupakan pelaporan pelaksanaan kegiatan
dan capaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut selama tahun
2019, berdasarkan hasil pelaporan dan evaluasi ini diharapkan
dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan
pada tahun mendatang untuk mewujudkan visi dan misi Balai Riset
dan Observasi Laut.
Kami berharap, dokumen laporan pelaksanaan kegiatan tahunan
ini telah memenuhi harapan sebagai media pertanggungjawaban
kepada stakeholders. Kami juga berharap laporan ini dapat
memberi manfaat, terutama dalam rangka meningkatkan dan
memperbaiki pelaksanaan kegiatan di Balai Riset dan Observasi
Laut. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dalam menyempurnakan laporan ini.
Jembrana, November 2019
Tim Penyusun
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
ii | P a g e
RINGKASAN
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) pada Tahun Anggaran
2019 mengelola anggaran sebesar Rp28.568.580.000,- dengan
sumber dana berupa Rupiah Murni (RM) dan Hibah Luar Negeri
Langsung (HLL). Sumber dana RM sebesar Rp28.356.402.000,-,
sedangkan pada sumber dana HLL sebesar Rp212.178.000,-.
Realisasi anggaran BROL hingga 21 November pada Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp20.434.389.666,- (71,53%) dari target
penyerapan anggaran sebesar Rp27.829.666.930,- (97,41%).
Realisasi anggaran masih berlangsung hingga Desember 2019,
salah satunya masih dilakukan pembayaran pengadaan data
satelit radar Termin-2. Sebanyak 6 output kegiatan telah
dilaksanakan dengan baik dengan capaian fisik hampir mencapai
100%.
Kontrak kinerja BROL dengan RBSDM KP menyepakati kinerja
program yang mendukung output BRSDM KP dengan capaian
sebagai berikut :
1. 1 (satu) kawasan pesisir yang terpetakan sumberdayanya.
2. 1 (satu) wpp yang terpetakan karakteristik dan dinamika laut.
3. 300 (tiga ratus) scene sarana dan prasarana riset data satelit
radar.
4. 1 (satu) unit sarana prasarana stasiun bumi penerima data
satelit radar.
5. 1 (satu) layanan dukungan manajemen Eselon I.
6. 1 (satu) layanan perkantoran.
Rincian outcome BROL 2019 adalah sebagai berikut :
1. Info brief yang dihasilkan tahun 2019.
2. Bulletin estuary Perancak 2018-2019.
3. Technical brief pemantauan citra satelit radar untuk
tumpahan minyak Anjungan Lepas Pantai YYA-1 Pertamina di
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
iii | P a g e
Perairan Karawang atas permintaan Direktorat Jenderal
Pengelolaan Ruang Laut – KKP.
4. Technical brief terkait IUU Fishing di perairan Indonesia
untuk mendukung operasional PSDKP dan Satgas 115.
5. 16 PKS kerjasama.
6. 14 peneliti sebagai pembicara dalam forum lokarya,
workshop, seminar nasional dan internasional.
7. 115 kunjungan dari berbagai kalangan akedemis dan non
akademisi.
8. 1 orang peneliti yang mendapatkan penugasan SK Nasional.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
iv | P a g e
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xiii
1. PENDAHULUAN ............................................................... 1
2. VISI, MISI, KEBIJAKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI . 6
2.1. Visi ....................................................................................... 6
2.2. Misi ...................................................................................... 6
2.3. Tujuan .................................................................................. 7
2.4. Sasaran ................................................................................ 7
3. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN ................ 15
3.1. Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya ....... 15
3.2. WPP yang Terpetakan Karakteristik dan Dinamika Laut 36
3.3. Sarana dan Prasarana ....................................................... 65
3.4. Layanan Dukungan Manajemen ........................................ 70
4. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT ................... 189
PENUTUP ............................................................................. 193
LAMPIRAN ............................................................................ 194
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
v | P a g e
DAFTAR TABEL
1. Pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan .................. 2
2. Realisasi anggaran berdasarkan sumber dana dan jenis belanja
................................................................................................. 2
3. Capaian kinerja kegiatan berdasarkan kontrak kerja ............. 4
4. Realisasi keuangan dan fisik output riset kawasan .............. 16
5. Jenis dan presentase tutupan lamun di perairan pesisir Pulau
Lembeh .................................................................................. 20
6. Keragaan ekosistem Mangrove pada lokasi studi ................ 23
7. Data sentinel yang diunduh ................................................... 34
8. Realisasi keuangan dan fisik output riset WPP .................... 38
9. Indikator kinerja kegiatan pengadaan barang dan jasa TA.
2019 ....................................................................................... 66
10. Realisasi keuangan dan fisik output sarana dan prasarana 66
11. Paket Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa BROL 2019 .. 67
12. Harga kontrak pengadaan data satelit radar & stasiun bumi
penerima data satelit radar 2019 ......................................... 68
13. Lingkup pekerjaan kontrak .................................................. 68
14. Rencana pembayaran kontrak ............................................. 69
15. Realisasi keuangan dan fisik output tata usaha .................. 70
16. Laporan keuangan ................................................................ 73
17. Komponen pegawai berdasarkan pendidikan ..................... 74
18. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan struktural dan
fungsional .............................................................................. 74
19. Hasil pengolahan Training Need Analysis .......................... 77
20. Tugas dan izin belajar pegawai BROL ................................ 91
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
vi | P a g e
21. Realisasi keuangan dan fisik output tata operaisonal ........ 96
22. Pagu anggaran BROL TA 2020 ........................................... 97
23. Perubahan Perjanjian Kinerja BROL 2019 ........................ 101
24. Realisasi keuangan dan fisik output pelayanan teknis ..... 115
25. Perkembangan implementasi kerja sama BROL dengan mitra
............................................................................................. 120
26. Karya Tulis Ilmiah (KTI) BROL 2019 ............................... 141
27. Nilai rata – rata dan indeks kepuasan masyarakat ........... 147
28. Rekapitulasi PPDPI terbit periode Januari – Oktober 2019
............................................................................................. 155
29. Perbandingan presentase target dan realisasi penerbitan
PPDPI berdasarkan perjanjian kinerja ............................... 157
30. Jumlah pengguna per media diseminasi tahun 2019 ........ 161
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
vii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
1. Grafik realisasi output kegiatan .............................................. 2
2. Grafik realisasi per-sumber dan jenis belanja ....................... 3
3. Rencana strategis BROL tahun 2019 ...................................... 8
4. Struktur organisasi Balai Riset dan Observasi Laut ............ 14
5. Grafik realisasi output riset kawasan ................................... 17
6. Peta habitat ekosistem Pulau Lembeh .................................. 18
7. Lokasi survey terumbu karang ............................................. 19
8. Distribusi spasial kondisi ekosistem lamun di perairan pesisir
Pulau Lembeh ........................................................................ 22
9. Infografis sebaran sampah pada stasiun pengamatan .......... 25
10. Grafik jumlah partikel mikroplastik sampel air laut Pulau
Lembeh .................................................................................. 26
11. Bahan rekomendasi kegiatan .............................................. 31
12. Sebaran titik potensi daerah penangkapan ikan selama tahun
2018 ....................................................................................... 32
13. Kajian Ikan Lemuru .............................................................. 33
14. Peta sebaran tumpahan minyak 22 dan 30 Juli menggunakan
data satelit Sentinel .............................................................. 33
15. RSNI penyajian PPDPI ......................................................... 34
16. Proses pengembangan SNI .................................................. 35
17. Dokumentasi kegiatan pengajuan RSNI .............................. 36
18. Grafik realisasi output riset WPP ....................................... 38
19. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial
Tuna Sirip Kuning ................................................................. 40
20. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial
Tuna Mata Besar ................................................................... 41
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
viii | P a g e
21. Variasi suhu pada kedalaman 150 m di WPP-715 ............. 42
22. Variasi potensi Tuna Sirip Kuning (atas) dan Tuna Mata
Besar (bawah) pada Januari 2016 – Juli 2019 di WPP-715 43
23. Kesesuaian budidaya rumput laut berdasarkan submodel fisik
dan geografi di WPP-715 ..................................................... 45
24. Sebaran spasial suhu permukaan laut tanggal 24 Juli 2018 (A:
mosaic 1 hari; B: mosaic 3 hari; C: mosaic 7 hari; D: 14 hari)
............................................................................................... 47
25. Titik prediksi daerah penangkapan ikan 25 Februari 2019 47
26. Rata-rata bulanan SPL di WPP-715 tahun 2009 - 2018 ... 48
27. Diagram T-S pada lokasi survey ........................................ 49
28. Nilai temperatur di lokasi survey........................................ 49
29. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS
di WPP-711 ........................................................................... 50
30. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS
di WPP-711 ........................................................................... 51
31. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-
AIS dan ber-VMS di WPP-711 ............................................ 51
32. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS
di WPP-716 ........................................................................... 52
33. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS
du WPP-716 .......................................................................... 52
34. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-
AIS dan ber-VMS di WPP-716 ............................................ 53
35. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS
di WPP-718 ........................................................................... 53
36. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS
di WPP-718 ........................................................................... 54
37. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-
AIS dan ber-VMS di WPP-718 ............................................ 54
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
ix | P a g e
38. Trip pertama kapal longline “A” ......................................... 55
39. Trip kedua kapal longline “A” ............................................. 55
40. Pergerakan kapal longline “B” selama periode 1 Januari 2016
– 2 April 2017........................................................................ 56
41. Area penangkapan ikan kapal longline “A” trip 1 .............. 56
42. Area penangkapan ikan pada kapal longline “A” trip 2 ..... 57
43. Pola arus permukaan pada Agustus di wilayah perairan
Indonesia (Tomczak & Godfrey, 2003) ................................ 58
44. T-S Diagram hasil pengukuran in situ (kiri) T-S Diagram
hasil pengukuran Moorey (1999) (kanan) ............................ 59
45. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam
oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m ................. 62
46. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam
oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m ................. 63
47. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V)
terekam oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m .. 63
48. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V)
terekam oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m .. 64
49. Data time series ADCP terukur di labany Channel (Gordon,
et al., 2019) ........................................................................... 65
50. Grafik realisasi output manajemen ketatausahaan ............. 71
51. Grafik realisasi output tata opeasional ............................... 96
52. Renstra BROL 2017 – 2019 atas review 2019 ................. 100
53. Update aplikasi e-Monev Bappenas ................................. 107
54. Update aplikasi Monev DJA .............................................. 107
55. Monev terpadu lingkup BRSDM KP .................................. 109
56. Monev internal BROL Semester I 2019 ............................ 111
57. Monev internal BROL Semester II 2019 ........................... 115
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
x | P a g e
58. Grafik realisasi output pelayanan teknis .......................... 116
59. Perjanjian kerja sama on going ......................................... 119
60. Berita terpopular di website BROL TA 2019 ................... 130
61. Pengunjung website BROL ................................................ 131
62. Laman media sosial BROL ................................................. 131
63. Monitoring bandwidth internet connection ....................... 134
64. Pengelolaan IP camera CCTV ........................................... 135
65. Layanan troubleshooting TI bagi pegawai ........................ 136
66. Pembimbingan PKL/magang .............................................. 137
67. Pembimbingan skripsi/tesis ............................................... 137
68. Penyewaan mes dan guest house ..................................... 138
69. Jumlah kunjungan BROL .................................................... 138
70. Hasil SKM Semester II 2019 ............................................. 139
71. Penerimaan sampel LKP periode Januari – Desember 2019
............................................................................................. 146
72. Peta cakupan PPDPI .......................................................... 153
73. Grafik KPI PPDPI ............................................................... 157
74. PPDPI Nasional .................................................................. 159
75. Pelikan Tuna ...................................................................... 159
76. Pelikan Cakalang................................................................ 160
77. Pelikan Lemuru .................................................................. 160
78. Alur kerja sistem otomatisasi PPDPI ................................ 161
79. Jumlah unduhan PPDPI melalui SIDIK ............................... 162
80. Keragaman pengguna PPDPI melalui SIDIK ..................... 162
81. Penerimaan data buoy pantai sampai dengan bulan Oktober
2019 ..................................................................................... 165
82. Tampilan muka Sistem Prediksi Pasang Surut ................. 166
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
xi | P a g e
83. Tampilan laman sebaran Stasiun Prediksi Pasang Surut . 166
84. Lokasi pengambilan sampel Laboratorium Alam .............. 168
85. Status mutu esturai Perancak Januari 2019 ..................... 170
86. Status mutu esturai Perancak Februari 2019 ................... 171
87. Status mutu esturai Perancak Maret 2019 ....................... 171
88. Status mutu esturai Perancak April 2019 ......................... 172
89. Status mutu esturai Perancak Mei 2019 ........................... 173
90. Status mutu esturai Perancak Juni 2019 .......................... 173
91. Status mutu esturai Perancak Juli 2019 ........................... 174
92. Status mutu esturai Perancak Agustus 2019 ................... 175
93. Status mutu esturai Perancak September 2019 ............... 175
94. Status mutu esturai Perancak Oktober 2019.................... 176
95. Leaflet status mutu kualitas air musiman ......................... 177
96. Workshop best practice solusi inovatif pengendalian
pencemaran ekosistem pesisir dan laut berbasis daratan 178
97. Karya tulis ilmiah status mutu Estuari Perancak ............. 179
98. Peta tumpahan minyak citra radar Sentinel ...................... 182
99. Akuisisi data radar Cosmo SkyMED dan RADARSAT-2 . 182
100. Perbaikan dan kalibrasi sumbu X dan Y pada atenna .... 183
101. Metode pendekatan aktivitas hauling ............................. 184
102. Peta overlay tumpahan minyak Kep. Riau periode Desember
2018 ..................................................................................... 185
103. Peta arus wilayah Kep. Riau periode 10 Desember 2018
............................................................................................. 185
104. Peta overlay frekuensi kapal lego jangkar dan tumpahan
minyak 2018 ........................................................................ 186
105. Air surveillance perairan Singkep bersama PSDKP....... 186
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
xii | P a g e
106. Validasi lapang tumpahan minyak Karawang ................. 187
107. Pertemuan tindak lanjut rapat koordinasi upaya
penyelesaian kasus tumpahan minyak illegal .................... 187
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
xiii | P a g e
DAFTAR LAMPIRAN
1. DIPA BROL TA. 2019 .......................................................... 195
2. Daftar pembelian bahan laboratorium TA. 2019 ................ 196
3. Daftar kalibrasi alat tahun 2019 .......................................... 197
4. Ruang lingkup akreditasi ISO/IEC 17025:2017 .................. 198
5. Bulletin status mutu kualitas air Estuari Perancak tahun 2019
............................................................................................. 200
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
1 | P a g e
1. PENDAHULUAN
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kementrian Kelautan dan Perikanan di bidang riset
dan observasi sumberdaya laut, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala badan yang menangani riset
kelautan dan perikanan serta pengembangan sumber daya
manusia kelautan dan perikanan. BROL mempunyai tugas
melaksanakan riset dan observasi sumber daya laut. Hal tersebut
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 11/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Riset dan Obseravasi Laut.
Balai Riset dan Observasi Laut pada tahun 2019 menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai sebuah lembaga riset Kementerian
Kelautan dan Perikanan dengan memperoleh pagu awal
Rp28.592.130.000,-. Pada pertengahan tahun terdapat
pencantuman hibah luar negeri langsung dan pengurangan pagu
pada belanja pegawai sehingga pada akhir tahun pagu anggaran
BROL menjadi Rp28.568.580.000,-. Anggaran tersebut digunakan
untuk kegiatan riset dan manajerial dengan perincian berdasarkan
output yang harus diperoleh pada akhir tahun kegiatan tertera
pada Tabel 1. Rincian DIPA BROL TA 2019 dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Realisasi anggaran BROL hingga 21 November tahun 2019 (Tabel
1) sebesar Rp20.434.389.666,- (71,53%) dari target penyerapan
anggaran sebesar Rp27.829.666.930,- (97,41%). Grafik realisasi
output kegiatan disajikan pada Gambar 1. Realisasi anggaran
berdasarkan sumber dana dan jenis belanja disajikan pada Tabel
2, sedangkan grafik realisasi per-sumber dan jenis belanja
disajikan pada Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan BROL sebanyak
6 output kegiatan utama telah terealisasi dengan capaian fisik
hampir sebesar 100%.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
2 | P a g e
Tabel 1. Pagu dan realisasi anggaran per output kegiatan
No Kode
output
Uraian Output Kegiatan Pagu
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Dlm
(%)
1. 2428.003 Kawasan Pesisir yang
Terpetakan
Sumberdayanya
440.814.000 396.448.546 89,94
2. 2428.004 WPP yang Terpetakan
Karakteristik dan
Dinamika Laut
959.186.000 834.428.942 86,99
3. 2428.006 Sarana Prasarana Riset
Data Satelit Radar
9.500.000.000 5.118.434.849 53,88
4. 2428.009
8
Sarana Prasarana Stasiun
Bumi Penerima Data
Satelit Radar
3.300.000.000 2.932.154.100 88,85
5. 2428.950 Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I
679.178.000 602.115.658 88,65
6. 2428.994 Layanan Perkantoran 13.689.402.000 10.550.807.571 77,07
TOTAL 28.568.580.000 20.434.389.666 71,53
Gambar 1. Grafik realisasi output kegiatan
02E+094E+096E+098E+091E+10
1,2E+101,4E+10
Realisasi Output Kegiatan
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
3 | P a g e
Tabel 2. Realisasi anggaran berdasarkan sumber dana dan jenis belanja
BROL
RM
(Rp. 1.000)
HLL
(Rp. 1.000)
51 52 53 52
Pagu 4.854.902 10.701.500 12.800.000 212.178
Realisasi 4.229.384 7.942.337 8.050.588 212.077
% 87,12 74,22 62,90 99,95
Total
Pagu 28.568.580
Total
Realisasi
20.434.389
(71,53%)
Gambar 2. Grafik realisasi per-sumber dan jenis belanja
Berdasarkan kontrak kinerja BROL dengan BRSDM KP telah
disepakati bahwa kinerja program dan kegiatan yang mendukung
output strategis BRSDM KP di dalam Rencana Kinerja BRSDM KP
yang tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga dapat dilihat pada Tabel 3.
0
2E+09
4E+09
6E+09
8E+09
1E+10
1,2E+10
1,4E+10
RM - 51 RM - 52 RM - 53 HLL - 52
Realisasi Output Per-Sumber dan Jenis Belanja
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
4 | P a g e
Tabel 3. Capaian kinerja kegiatan berdasarkan kontrak kerja
No. Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Nilai PNBP (Rp. Miliar) 0,08813 0,08613
2. Jumlah bahan rekomendasi hasil riset BROL
yang diusulkan (Rekomendasi)
3 -
3. Jumlah data dan/informasi hasil riset BROL
(Paket)
5 -
4. Jumlah lembaga riset kelautan terstandar
(Lembaga)
1 -
5. Indeks kepuasan pelanggan pelayanan publik
(Skala Linkert 1 – 5)
3,8 4,69
6. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama riset BROL
(Dokumen)
12 15
7. Jumlah sarana dan prasarana riset kelautan
BROL (Paket)
2 -
8. Jumlah Karya Tulis Ilmiah riset BROL yang
dipublikasikan (Dokumen)
15 14
9. Jumlah dukungan dokumen manajemen satker
yang dihasilkan (Dokumen)
3 3
10. Indeks profesionalitas ASN BROL (Indeks) 60 59.57
11. Presentase unit kerja lingkup BROL yang
menerapkan sistem manajmene pengetahuan
yang terstandar (%)
80 75.00
12. Presentase jumlah rekomendasi hasil
pengawasan lingkup BROL yang dokumen dan
tindak lanjutnya telah dilengkapi dan
disampaikan (%)
80 15,00
13. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BROL
(Nilai)
Baik (87) 89,31
* Capaian per-triwulan III
Hingga Triwulan III 2019, beberapa capaian kinerja telah dicapai.
Indikator kinerja nilai PNBP hingga Triwulan III 2019 sudah
hampir tercapai, dipastikan bahwa nilai PNBP dapat dicapai
hingga Desember 2019. Beberapa indikator kinerja, seperti
jumlah bahan rekomendasi, jumlah data dan informasi hasil riset,
jumlah lembaga riset kelautan terstandar, jumlah sarana dan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
5 | P a g e
prasarana riset kelautan, jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI), indeks
profesionalitas ASN BROL, prosentase unit kerja BROL yang
menerapkan sistem manajemen pengetahuan terstandar dan
prosentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan lingkup BROL
yang dokumen dan tindak lanjutnya telah dilengkapi dan
disampaikan akan dicapai pada Desember 2019. Diharapkan
capaian kinerja akan 100% pada Desember 2019, hal ini menjadi
bukti wujud BROL dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta
perjanjian kinerja yang telah disepakati.
Tujuan disusunnya laporan pelaksanaan program dan kegiatan ini
adalah untuk menyampaikan kompilasi hasil dan analisis kegiatan
program dan riset yang dipergunakan untuk menentukan arah
kebijakan kegiatan di tahun berikutnya.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
6 | P a g e
2. VISI, MISI, KEBIJAKAN DAN
STRUKTUR ORGANISASI
BROL berada di bawah koordinasi dan bertanggungjawab kepada
Pusat Riset Kelautan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor 11/PERMEN-KP/2017, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut, BROL memiliki
Rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran dan kebijakan serta program yang akan dilaksanakan
sesuai tugas pokok dan fungsinya. Rencana Strategis ini
merupakan pedoman operasional dan kinerja BPOL tahun 2017
sampai 2019.
2.1. Visi
Sebagai unit pelaksana teknis Badan Riset dan Sumberdaya
Manusia Kelautan dan Perikanan, maka visi BROL ditetapkan
selaras dengan visi pembangunan nasional serta tujuan untuk
mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Visi BROL sebagai pusat unggulan dalam kegiatan riset dan
observasi sumberdaya kelautan.
2.2. Misi
Mengacu pada tugas dan fungsi sebagai unit pelaksana teknis
yang dimandatkan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan, maka terdapat tiga pilar yang menjadi misi BROL yakni
:
a. Mewujudukan sumber daya riset dan observasi laut nasional
yang handal dan mandiri;
b. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut
untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang
berdaulat dan berkelanjutan;
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
7 | P a g e
c. Mewujudkan pemanfaatan hasil riset dan observasi laut guna
mendukung terwujudunya kesejahteraan masyarakat kelautan
dan perikanan
2.3. Tujuan
Penjabaran misi dari BROL dalam menjalankan mandat PERMEN
KP tentang tugas dan fungsi, maka tujuan kegiatan BROL adalah
:
1. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia riset dan
observasi laut yang profesional dan berintegritas;
2. Meningkatkan sarana dan prasarana riset dan observasi laut
nasional yang handal;
3. Menyelenggarakan riset dan observasi sumber daya laut di
bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial
penangkapan ikan dan perubahan iklim dengan memanfaatkan
teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan dan
pemodelan laut;
4. Mempercepat pemanfaatan hasil riset dan observasi laut
dilingkup KKP dan stakeholder strategis lainnya.
2.4. Sasaran
Sasaran strategis riset dan observasi laut merupakan kondisi
yang ingin dicapai oleh BROL dalam mewujudkan visi, misi dan
tujuan program riset dan observasi yang dilaksanakan. Tahapan
pencapaian sasaran strategis dilakukan menggunakan pendekatan
metode Balanced Scorecard (BSC) melalui tiga perspektif yaitu
customer perspective, internal process perspective dan learning and growth perspective. Peta strategi level 3 BROL dapat dilihat
pada Gambar 3.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
8 | P a g e
Gambar 3. Peta strategis Renstra BROL 2107 - 2019
A. Customer Perspective
Sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai yaitu
“Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung
jawab dan berkelanjutan”, dengan indikator kinerja sebagai
berikut :
a) Nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun
2017 sebesar Rp58.500.000,-, menjadi Rp53.430.000,- pada
tahun 2018 dan pada tahun 2019 sebesar Rp88.130.000,-
(0,088 Miliar);
B. Internal Process Perspective
Sasaran strategis pada perspektif ini adalah proses yang harus
dilakukan oleh BROL. Sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan
dicapai yaitu “Terselenggaranya program riset dan SDM KP yang
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
9 | P a g e
mendukung tata kelola pemanfaatan SDKP yang berkeadilan dan
berdaya saing”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :
a) Jumlah bahan rekomendasi kebijakan hasil riset dan observasi
laut yang akan diusulkan merupakan indikator kinerja baru
pada tahun 2019 dan menghasilkan 3 bahan rekomendasi
kebijakan.
b) Jumlah data dan/atau informasi hasil riset observasi laut yang
dihasilkan dari 2 paket pada tahun 2017, 1 paket pada tahun
2018, menjadi 5 paket pada tahun 2019;
c) Jumlah lembaga riset yang terstandar pada tahun 2019 BROL
ditetapkan sebagai lembaga yang telah tersertifikasi;
d) Indeks kepuasan pelanggan pelayanan publik dengan skala
likert 1-5 pada tahun 2019 sebesar 3,8;
e) Jumlah jejaring dan/atau kerja sama BROL yang disepakati
sebanyak 3 dokumen pada tahun 2017, 11 dokumen pada
tahun 2018, dan 12 dokumen pada tahun 2019;
f) Jumlah sarana dan prasarana BROL yang ditingkatkan
kapasitasnya, masing-masing 1 unit pada tahun 2017 dan
2018 menjadi 2 paket pada tahun 2019;
g) Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dipublikasikan dari 9
KTI pada tahun 2017 dan 2018 menjadi 15 KTI pada tahun
2019;
h) Jumlah dukungan dokumen manajemen satker yang dihasilkan
pada tahun 2019 sebanyak 3 dokumen kegiatan manajerial;
C. Learning and Growth Perspective
Guna pencapaian sasaran strategis di atas, diperlukan input yang
dapat mendukung terlaksananya proses dalam menghasilkan
output dan outcome BROL. Terdapat empat sasaran strategis
yang akan dicapai yaitu :
Sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan dicapai yaitu
“Terwujudnya ASN BROL yang kompeten, profesional dan
berintegritas”, dengan indikator kinerja berikut ini :
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
10 | P a g e
a) Indeks Profesionalitas (IP) ASN BROL dengan target 71,
capaian IP ASN hingga Triwulan III adalah 59.66
Sasaran strategis keempat (SS-4) yang akan dicapai yaitu
“Tersedianya manajemen pengetahuan BROL yang handal dan
mudah diakses”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :
a) Persentase unit kerja lingkup BROL yang menerapkan sistem
manajemen penegtahuan yang terstandar, capaian indikator
kinerja ini hingga Triwulan III adalah sebesar 75% dari target
80%;
b) Nilai Kinerja ASN Balai Riset dan Observasi Laut pada tahun
2019 dengan rentang nilai 76-90 yang dapat dikategorikan
baik.
Sasaran strategis kelima (SS-5) yang akan dicapai yaitu
“Terwujudnya birokrasi BROL yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada layanan prima”, dengan indikator kinerja
sebagai berikut :
a) Persentase jumlah Rekomendasi hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup BROL sebesar
60% untuk tahun 2017 dan 2018 sedang pada tahun 2019
meningkat menjadi 80%.
Sasaran strategis keenam (SS-6) yang akan dicapai yaitu
“Terkelolanya anggaran pembangunan BROL secara efisien dan
akuntabel”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :
a) Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BROL (IKPA) dengan
capaian hingga Triwulan III adalah 89,31 dari target 81.
BROL memiliki mandat untuk melakukan dan mewujudkan riset
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi observasi
kelautan, yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan
yang ada dalam proses pembangunan sektor kelautan nasional,
dalam mendukung ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat serta pelestarian sumber daya alam. Arah kebijakan
riset dan observasi laut BROL merupakan langkah-langkah
kebijakan yang ditempuh BROL untuk mewujukan visi dan misi
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
11 | P a g e
BROL. Dengan mengacu pada arah kebijakan dan strategi BRSDM
tahun 2017-2019, BROL mendukung lima dari 10 fokus riset
utama BRSDM, yaitu :
1. Perubahan iklim.
2. Jasa kelautan.
3. Konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi.
4. Inovasi teknologi.
5. Kajian kewilayahan dan geopolitik.
Kelima fokus riset tersebut dituangkan dalam program kegiatan
yang disusun dalam Roadmap Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan (terlampir) untuk mencapai Sasaran Strategis,
yaitu Terselenggaranya pengelolaan SDKP yang partisipatif,
bertanggung jawab dan berkelanjutan. Program kegiatan tersebut
mendukung :
a. Tersedianya data dan informasi Peta Prakiraan Daerah
penangkapan Ikan di Perairan Indonesia.
b. Tersedianya data dan informasi oseanografi hasil dari
observasi laut dan pemodelan.
c. Tersedianya data dan Informasi perubahan pesisir.
d. Tersedianya data dan informasi kajian cepat tanggap.
Dalam rangka mencapai sasaran strategis untuk mewujudkan
peran strategis BROL dalam program riset dan observasi, maka
arah kebijakan BROL ditetapkan sebagai berikut :
a. Memperkuat IPTEK dan inovasi teknologi bagi komoditas
unggulan dan prospektif, yang berorientasi pada daya saing,
pasar dan kebutuhan masyarakat, serta keberlanjutan
sumberdaya kelautan dan perikanan;
b. Memperkuat basis data dan menyempurnakan manajemen
data dan informasi nasional untuk pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan;
c. Mempercepat penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang
IPTEK;
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
12 | P a g e
d. Meningkatkan kapasitas, sinergi dan integrasi serta
networking.
Langkah-langkah strategi yang akan ditempuh BROL untuk
mewujudkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran kegiatan
riset yang menjadi program strategis di lingkungan KKP dan
BRSDMKP adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan program riset strategis yang berdasarkan pada
prioritas pembangunan nasional, yang dirangkum dalam Nawa
Cita dan dituangkan dalam berbagai program riset prioritas,
diantaranya: perubahan iklim, jasa kelautan, konservasi dan
mitigasi serta rehabilitasi, inovasi teknologi dan kajian
kewilayahan dan geopolitik;
b. Strategi pelaksanaan riset yang ada di BROL, berlandaskan
pada: (1) riset berawal dan berakhir pada pengguna, (2) riset
harus sesuai dengan program nasional (KKP dan BRSDMKP),
dan (3) riset yang bersifat inovatif. Pelaksanaan riset tersebut
diharapkan berkontribusi nyata pada masyarakat kelautan dan
perikanan;
c. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM harus terus
dilakukan, sehingga kapasitas BROL semakin dapat
diperhitungkan dalam kancah observasi kelautan nasional dan
internasional;
d. Inovasi media diseminasi hasil riset (produk unggulan) terus
diupayakan baik melalui keterlibatan dalam
seminar/simposium/workshop nasional dan internasional
ataupun melalui media teknologi informasi yang berkembang
saat ini (media sosial, jurnal, bunga rampai, prosiding, leaflet
dan brosur);
e. Peningkatan kerjasama dan sinergitas kegiatan dengan mitra:
lembaga riset, universitas, pemerintah daerah, lembaga
swadaya masyarakat atau swasta pada level nasional dan
internasional.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
13 | P a g e
Guna menjalankan tugas dan fungsi UPT Balai Riset dan
Observasi Laut (BROL), dibentuklah susunan organisasi yang
terdiri dari Kepala Balai dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha,
Seksi Tata Operasional, Seksi Pelayanan Teknis dan Kelompok
Jabatan Fungsional (Gambar 4). Adapun Struktur organisasi dan
tata kerja BPOL terdiri dari :
1. Kepala Balai
Mempunyai tugas melakukan koordinasi dan memberikan
arahan seluruh kegiatan riset dan non riset serta membina
bawahan di lingkungan BROL sesuai tata kerja dan peraturan
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai Tugas melakukan administrasi kepegawaian, tata
laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tanggal dan
perlengkapan.
3. Seksi Tata Operasional
Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program
dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan.
4. Seksi Pelayanan Teknis
Mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa,
informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan
pengelolaan prasarana dan sarana riset dan observasi, serta
pengelolaan perpustakaan.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melakukan kegiatan riset dan observasi
sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah
potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan
memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh
kelautan, dan pemodelan laut; dan kegiatan lainnya yang
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-
masing jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
14 | P a g e
Gambar 4. Struktur organisasi Balai Riset dan Observasi Laut
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
15 | P a g e
3. PELAKSANAAN PROGRAM DAN
KEGIATAN
3.1. Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya
Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 11/Permen-KKP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Riset dan Observasi Laut khususnya pasal 2 dan 3, BROL
memiliki tugas dan fungsi melaksanakan riset dan observasi
sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah
potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan
memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh
kelautan, dan pemodelan laut. Berdasarkan tugas dan fungsi
tersebut, maka Balai Riset dan Observasi Laut sebagai salah satu
lembaga penelitian dibawah Pusat Riset Kelautan, Badan Riset
dan Sumberdaya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) melakukan kegiatan Kajian Pemetaan dan Identifikasi
Perubahan Ekosistem Pesisir dan Kajian Cepat Tanggap Berbasis
Kebutuhan Pengguna.
Kajian Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya dalam
rangka mendukung Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
(Dirjend. PRL) dilakukan dengan mengidentifikasi kawasan
pesisir dan kawasan konservasi. Analisis hasil akhir kegiatan
kajian ini dapat memberikan kontribusi informasi saintifik terkait
upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pemetaan pesisir dan
kawasan konservasi serta identifikasi kesehatan ekosistem
pesisir.
Kajian Cepat Tanggap berbasis Kebutuhan Pengguna merupakan
suatu kajian yang dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna
dan stakeholder serta bila kejadian yang terkait dengan
ekosistem perairan baik skala lokal dan nasional.
Kedua kajian ini memiliki suboutput yaitu :
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
16 | P a g e
1. Data dan informasi kawasan pesisir yang terpetakan
sumberdayanya.
2. Data dan informasi pendukung terkait rekomendasi teknis dan
kesimpulan ilmiah.
Untuk melaksanakan kegiatan riset kawasan dialokasikan dana
sebesar Rp440.814.000 atau sekitar 1,54% dari total pagu yang
dikelola oleh Balai Riset dan Observasi Laut. Realisasi anggaran
per 21 November 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4,
sedangkan grafik realisasi dapat dilihat pada Gambar 5.
Berdasarkan hasil evaluasi indikator penelitian telah terlaksana
dan tercapai dengan baik.
Tabel 4. Realisasi keuangan dan fisik output riset kawasan
No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan
Fisik
%
Rp. Rp. %
Kawasan Pesisir yang Terpetakan Sumberdayanya
a. Kajian Pemetaan dan
Identifikasi Perubahan
Ekosistem Pesisir
299.026.000 270.417.790 90,43 100
b. Kajian Cepat Tanggap
Berbasis Kebutuhan
Pengguna
141.788.000 126.030.756 88,89 100
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
17 | P a g e
Gambar 5. Grafik realisasi output riset kawasan
Berikut ini adalah hasil pembahasan dari kegiatan riset tersebut.
3.1.1. Kajian Pemetaan dan Identifikasi Perubahan Ekosistem Pesisir
A. Peta Sebaran Ekosistem Pulau Lembeh
Secara umum sebaran habitat ekosistem P. Lembeh adalah
sebagaimana pada Gambar 6.
299.026.000
141.788.000
270.417.790
126.030.756
0
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
350.000.000
Kajian Pemeteaan dan IdentifikasiPerubahan Ekosistem Pesisir
Kajian Cepat Tanggap BerbasisKebutuhan Pengguna
Realisasi Output Riset Kawasan
Pagu Realisasi
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
18 | P a g e
Gambar 6. Peta habitat ekosistem Pulau Lembeh
➢ Peta Sebaran Habitat Ekosistem Terumbu Karang
Secara umum lokasi survey relatif homogen yang didominasi
oleh karang keras (ScleractiniaI) dari genus Porites, Montipora
dan Acropora serta lamun dari jenis Enhallus acoroides. Di
Kareko keanekaragaman terumbu karang di Kareko sangat tinggi
yang terdiri dari genus a.l. : Acropora, Diploastrea, Porites, Montipora, Pocillopora, Galaxea, Millepora, Favidae, Fungia, Halomitra, Karang lunak, dll; Bariri didominasi oleh karang keras
(ScleractiniaI) dari genus Porites, Montipora dan Acropora serta
lamun dari jenis Enhallus acoroides (habitat mirip dengan poin A);
Sedangkan Mawali lebih homogen/monospesies yang didominasi
genus Anacropora.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
19 | P a g e
Keanekaragaman terumbu karang di Kelurahan Pancuran dan
Dorbolang : Acropora, Diploastrea, Porites, Montipora, Pocillopora, Galaxea, Millepora, Favidae, Fungia, Halomitra,
Karang lunak, dll (habitat mirip dengan yang di Kelurahan
Kareko). Keanekaragaman terumbu karang di Batuangus dan
salah satu lokasi penyelaman Nudi Wall sangat beragam dengan
dominasi karang keras dan karang lunak serta bersosiasi dengan
organisme lainnya. Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Lokasi survey terumbu karang
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
20 | P a g e
➢ Kondisi Umum Sebaran Habitat Ekosistem Lamun
Tabel 5. Jenis dan presentase tutupan lamun di perairan pesisir Pulau Lembeh
Hasil pengamatan yang tertera pada Tabel 5 menunjukan bahwa
stasiun yang memiliki rata-rata persentase tutupan lamun
tertinggi adalah Stasiun 7 (83.22%) dengan kisaran 30 – 100%.
Stasiun 7 ini terletak di pantai Pancuran yang berupa teluk dengan
hamparan padang lamun hingga ± 100m ke arah laut dan
berbatasan dengan reef flat terumbu karang yang tumbuh baik.
Lokasi ini berada di zona Timur dan langsung menghadap ke laut
terbuka, yaitu Laut Maluku, sehingga kondisinya cukup bersih
karena selalu tercuci oleh arus. Di stasiun ini ditemukan tujuh
jenis lamun, yaitu E. acoroides, T. hemprichii, H. ovalis, C. serrulata, S. isoetifolium, C. rotundata, dan T. ciliatum.
Berbeda dengan Stasiun 7, di Stasiun 4 hanya ditemukan satu
jenis lamun (E. acoroides) dengan rata-rata persentase tutupan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
21 | P a g e
sebesar 4.89% dan kisaran 0 hingga 12%. Stasiun ini terletak di
depan Lembeh Lodge/Resort dengan kondisi perairan sangat
keruh dan di sepanjang pantainya banyak ditemukan sampah
anorganik (plastik, styrofoam, karet, dll). Berdasarkan hasil
pengamatan di lapangan, di lokasi ini ditemukan berbagai koloni
karang dan satu buah karang massive besar dengan kondisi
kurang baik.
Jika dilihat secara umum, jenis lamun yang ditemukan di stasiun
yang berada di zona Barat dapat dikategorikan monospesifik
dengan dominasi yang tinggi dari jenis E. acoroides. Ekosistem
lamun di zona Timur tersusun oleh jenis yang lebih beragam (≥5
jenis) dengan rata-rata persentase tutupan yang lebih padat atau
rapat (≥50%). Pada Tabel 5 juga dapat dilihat bahwa E. acoroides
ditemukan di seluruh stasiun.
Berdasarkan hasil penilaian dan pembobotan terhadap tiga
komponen atau parameter jumlah jenis lamun, jumah jenis alga,
dan persentase tutupan lamun di ekosistem lamun perairan
pesisir selat Lembeh diketahui bahwa kondisi ekosistem lamun di
kedelapan stasiun pengambilan data berada pada kategori baik,
sedang, dan buruk. Tidak ada yang berada pada kategori sangat
baik.
Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa stasiun yang memiliki kondisi
ekosistem lamun dalam kategori sedang adalah Stasiun 5 dan
Stasiun 8 dengan total skor sebesar 11. Dari delapan stasiun
pengambilan data, Stasiun 6 dan Stasiun 7 memiliki ekosistem
lamun dalam kategori Baik, dengan total skor 15. Keempat
stasiun tersebut berada di zona Timur dengan kondisi lingkungan
yang berbanding terbalik dengan kondisi perairan di sebelah
Barat pulau Lembeh. Di zona Timur, kondisi perairan jauh lebih
bersih karena intensitas aktivitas manusia di wilayah ini sangat
rendah, berbeda dengan yang terjadi di selat Lembeh atau
perairan sekitar kota Bitung. Selain itu, posisinya yang langsung
menghadap ke laut lepas membuat perairan di zona ini selalu
tercuci oleh arus. Limbah antropogenik tidak banyak ditemukan
di stasiun pengambilan data yang berada di zona ini.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
22 | P a g e
Gambar 8. Distribusi spasial kondisi ekosistem lamun di perairan pesisir
Pulau Lembeh
➢ Kondisi Umum Sebaran Habitat Ekosistem Mangrove
Dari hasil pengukuran lapangan di dua lokasi, jenis mangrove
yang ditemukan adalah Rhizophora Bruguiera, Xylocarpus, Ceriops, Avicennia dan Sonneratia. Di Pulau Lembeh terdapat
paling tidak 12 species mangrove juga tumbuh di kawasan
penelitian (Bruguiera gymnorhiza, Bruguiera parviflora, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Xylocarpus granatum, Xylocarpus mekongensis, Ceriops tagal, Ceriops decandra, Avicennia marina, Lumnitzera racemosa, Sonneratia alba dan Nypah) namun tidak teramati di dalam transek
pengamatan dikarenakan :
✓ Lokasi pengambilan data di Walanekoko tidak mencapai ke
zona pantai sehingga jenis yang ditemukan hanya mewakili
jenis mangrove yang hidup di elevasi lebih tinggi (Rhizophora Bruguiera, Xylocarpus, Ceriops). Diperkirakan jenis yang
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
23 | P a g e
ditemukan akan lebih bervariasi apabila pengambilan data
mencakup seluruh zonasi (darat hingga pantai).
✓ Beberapa jenis mangrove lainnya ditemukan tetapi tidak
diperhitungkan dalam analisa struktur hutan mangrove karena
masih anakan atau telah mati.
Jenis Rhizophora dan Bruguiera mendominasi komposisi hutan
mangrove dengan Indeks Nilai Penting terbesar di setiap plot
lokasi studi. Kerapatan tertinggi ditemukan pada jenis Rhizophora
di setiap lokasi dimana kerapatannya berkisar antara 575 – 973
individu per hektar. Jumlah kerapatan yang tinggi tersebut dapat
mencerminkan banyaknya mangrove muda dengan tegakan yang
kecil dan rapat. Rata-rata basal area jenis Rhizophora memiliki
nilai tertinggi dibandingkan dengan jenis lainnya sehingga
berkontribusi pada tutupan relatif (cover area) di setiap lokasi.
Hal ini dapat terlihat pada data citra satelit yang dominasi jenis
Rhizophora yang terdeteksi dari penginderaan jauh. Data dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Keragaan ekosistem Mangrove pada lokasi studi
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
24 | P a g e
B. Sebaran Daerah Rawan Pencemaran Sampah Pulau Lembeh
Lokasi survey sampah laut dapat kelompokkan berdasarkan letak
adiminstrasinya kedalam dua Kecamatan yaitu Kecamtan Lembeh
Utara dan Kecamatan Lembeh Selatan. Kecamatan Lembeh Utara
di wakili oleh Stasiun 1 Pintu Kota dan stasiun 7 Motto sedangkan
Kecamatan Lembeh Selatan di wakili oeh Stasiun 2 Kelapa dua,
stasiun 3 Paudean, Stasiun 4 Kahona, Stasiun 5 Pancoran dan
stasiun 6 Dor Bolaang.
➢ Sebaran Sampah Makro Pulau Lembeh
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa dari 7
stasiun pengamatan diketahui berdasarkan volumenya 55%
merupakan sampah organik dan 45% persen sampah anorganik
yang terdiri dari 42 % sampah plastik dan 3 % sampah anorganik
lainnya.
Berdasarkan klasifikasi sampah plastik yang diambil di P.
Lembeh, dapat diklasifikasikan kedalam 24 jenis sampah plastik
dengan volume, jumlah dan berat. Berdasarkan jumlah item
perjenis plastik diketahui bahwa gelas air mineral menduduki
peringkat pertama dengan jumlah 15.237 buah, plastik lainnya
10.483 buah, dan kantong kresek sebanyak 9.901 buah.
Sedangkan berdasarkan volume sampah maka diketahui bahwa
karung mendominasi dengan prosentase hingga 27,13 %, gelas
air mineral 22,66 % dan Jaring 15,73%.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
25 | P a g e
Gambar 9. Infografis sebaran sampah pada stasiun pengamatan
Secara umum sampah lautan yang ada di P. Lembeh terjerap pada
lokasi-lokasi cekungan di P. lembeh. Berdasarkan pola arus yang
terjadi, sampah menumpuk berdasarkan musim. Pada musim
timur sampah menumpuk di bagian selatan P. Lembeh dan pada
musim barat sampah menumpuk di sebelah utara P. Lembeh.
Penghitungan komposisi dan kelimpahan sampah di masing-
masing stasiun masih menunggu hasil analisis dan akan
dilaporkan pada akhir kegiatan. Dokumentasi atau infografis
dapat dilihat pada Gambar 9.
➢ Sebaran Mikroplastik Pulau Lembeh
Mikroplastik telah teridentifikasi di seluruh stasiun Pengamatan
di P. Lembeh. Terdapat 3 jenis mikroplastik yang berhasil
diidentifikasi yaitu Fim, Fragmen dan Fiber. Sedangkan Pellet
dan Foam tidak didapatkan di seluruh stasiun. Berdasarkan
jumlahnya film terbanyak didapatkan pada stasiun 2 dengan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
26 | P a g e
kelimpahan 18 partikel /m3 sedangkan fragmen terbanyak
didapatkan pada stasiun 1 dengan kelimpahan 13 partikel/m3.
Stasiun yang paling sedikit terdapat mikroplastinya adalah stasiun
4 Kahona dengan jumlah film 1 partikel/m3 (Gambar 10).
Gambar 10. Grafik jumlah partikel mikroplastik sampel air laut Pulau Lembeh
➢ Data Dukung OHI
Survey darat dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder
dari berbagai instansi di Bitung sebagai inisiasi untuk membangun
sistem perhitungan Ocean Health Index (OHI) khusus Perairan
Pesisir Bitung. Jenis data sekunder yang dikumpulkan
disesuaikan dengan kebutuhan komponen OHI yang dalam
perhitungannya memerlukan data-data yang mencerminkan
kondisi regional Perairan Bitung dan tidak dapat diperoleh dari
ekstraksi data global. Komponen OHI tersebut adalah Food Provision (FP), Artisanal Fishing Opportunity (AO), Clean Waters
(CW), Tourism and Recreation (TR), dan Biodiversity (BD). Pada
perhitungan OHI, dimungkinkan untuk mendapatkan data input
dari data penginderaan jauh, misalnya data sebaran terumbu
karang dan mangrove. Namun data-data tersebut memerlukan
verifikasi dari data pengukuran insitu sebelum digunakan sebagai
input. Terdapat dua komponen dan satu subkomponen OHI yang
dapat dihitung berbasis data penginderaan jauh tersebut, yaitu :
Carbon Storage (CS), Coastal Protection (CP), dan Habitat (HAB).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
27 | P a g e
Untuk dapat memverifikasi data-data penginderaan jauh
tersebut, ruang lingkup survey tim darat adalah termasuk
mengumpulkan laporan-laporan terkait rencana zonasi wilayah
pesisir serta rencana penetapan daerah konservasi pesisirnya.
Komponen FP terdiri dari dua subkomponen : Fisheries (FIS) dan
Mariculture (MAR). Untuk mendapatkan data yang digunakan
sebagai input FIS, dilakukan pengumpulan data tangkapan ikan
dan usaha penangkapan ikan dari Pelabuhan Perikanan Samudera
(PPS) Bitung. Petugas PPS Bitung yang menerima kunjungan tim
darat adalah Ir Amelia Klampung dan Yulian Toni, S. St.Pi. Data
awal yang diperoleh dari PPS Bitung adalah data hasil kompilasi
hasil tangkapan ikan dan jumlah frekuensi kunjungan berbagai
jenis kapal penangkap ikan yang terangkum dalam laporan
statistik PPS Bitung tahun 2018. Setelah dipelajari secara singkat
dan didiskusikan dengan petugas PPS Bitung, disimpulkan bahwa
data yang dibutuhkan adalah data awal yang digunakan untuk
menyusun laporan tersebut. Petugas PPS Bitung akan mencoba
mencari data-data tersebut, dan mengirimkannya melalui email.
Sehari berikutnya data-data yang dijanjikan, berupa data
pendaratan ikan harian yang berisi jenis ikan, alat tangkap kapal
beserta tonase kapal, serta tanggal pendaratan, telah dikirimkan
melalui email. Pemisahan data tangkapan berdasarkan jenis alat
tangkap dan tonase kapal, memungkinkan data tersebut dapat
juga digunakan untuk menghitung komponen OHI selain FIS, yaitu
AO. Komponen tersebut dapat disusun dengan menggunakan data
tangkapan dari kapal-kapal dengan alat tangkap tertentu dan
bertonase kecil, misal hasil tangkapan dari kapal purse seine
yang berukuran kurang dari 5 GT.
Untuk pengumpulan data yang akan digunakan untuk perhitungan
subkomponen MAR, dilakukan kunjungan ke Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP) Bitung. Diskusi bertujuan untuk mendapatkan
data luasan lahan dan produksi budidaya laut yang ada di Perairan
Bitung, dilakukan bersama Theo F. Lumempow. Hasil diskusi
mengindikasikan DKP Bitung tidak mempunyai data akurat yang
terkait dengan budidaya laut. Data yang tersedia hanya data
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
28 | P a g e
perkiraan produksi budidaya laut pada tahun 2018, sehingga
diperkirakan subkomponen MAR tidak bisa diperhitungkan dalam
penyusunan OHI Bitung.
Pengumpulan data-data yang diperlukan untuk perhitungan
komponen CW dilakukan dengan mengunjungi Badan Lingkungan
Hidup (BLH) Bitung. Diskusi untuk mengetahui data-data kualitas
perairan pesisir Bitung yang rutin dikumpulkan oleh BLH Bitung
dilakukan dengan Henny Sumlang. Disampaikan oleh beliau,
bahwa DLH Bitung secara rutin hanya mengukur kualitas air di
tujuh titik sampel yang semuanya berlokasi di sepanjang Sungai
Girian Bitung. Salah satu titik terletak di pesisir Bitung. Selain itu,
BLH Bitung mengumpulkan laporan-laporan pengukuran kualitas
air terkait AMDAL perusahaan-perusahaan di Bitung dalam
bentuk hardcopy. Sebagian besar perusahaan-perusahaan
tersebut terletak di pesisir Bitung. Tim survey darat meminta jika
dimungkinkan data-data pengukuran kualitas air yang dilakukan
secara langsung oleh BLH dapat diberikan untuk digunakan dalam
penyusunan OHI, sekaligus data tahunan hasil AMDAL
perusahaan yang mewakili setiap kecamatan yang ada di Bitung.
Pihak BLH menyampaikan data dapat digunakan, hanya akan
dicari terlebih dahulu. Terkait data AMDAL perusahaan, hanya
tiga kecamatan di Bitung yang menjadi lokasi perusahaan-
perusahaan tersebut, yaitu Girian, Madidir, dan Maesa. Data-data
yang diminta tim darat, disampaikan oleh BLH Bitung dua hari
sejak kunjungan pertama ke instansi tersebut. Namun periode
waktu data yang disampaikan hanya tiga tahun (2016, 2017,
2018), tidak seperti yang diminta tim darat yaitu data tahunan
selama lima tahun.
Pengumpulan data-data sekunder untuk perhitungan komponen
TR dilakukan dengan mengunjungi Dinas Pariwisata Kota Bitung.
Tujuannya untuk mendapatkan data daerah tujuan wisata di
pesisir Bitung serta jumlah kunjungan wisatawan pada daerah
tersebut selama periode minimal lima tahun. Dinas Pariwisata
Bitung menyampaikan bahwa terdapat enam tujuan wisata yang
terletak di pesisir Bitung : mangrove pasir panjang, mangrove
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
29 | P a g e
pintu kota, patung yesus, monumen trikora, batu angus, dan
kampunng wisata pintu kota kecil. Data jumlah kunjungan
wisatawan yang diperoleh dari keenam tujuan wisata tersebut
hanya data kunjungan bulanan selama periode Januari – April
2019, ditambah dengan data tahunan kunjungan wisatawan pada
seluruh tujuan wisata di Bitung selama periode 2012-2019.
Perhitungan komponen TR membutuhkan data tahunan pada
setiap tujuan wisata pesisir. Untuk mendapatkan data tersebut,
data total kunjungan wisatawan per tahun akan dibagi secara
proporsional berdasar data kunjungan bulanan selama tahun
2019.
Pengumpulan data sekunder untuk perhitungan komponen BD
dilakukan dengan mengunjungi Loka Konservasi Biota Laut LIPI-
Bitung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data
keanekaragaman ikan-ikan karang yang terdapat di pesisir
Bitung. Tim survey darat diterima oleh Petrus Christianus
Makatipu, salah satu peneliti senior di Loka tersebut yang
mempunyai keahlian pada ikan karang. Peneliti tersebut
memberikan list sebanyak 325 jenis ikan karang yang ada di
pesisir Bitung hasil survey selama tahun 2009-2013. Selain itu,
diberikan pula satu publikasi dengan judul Common Reef Fish of North Sulawesi Indonesia sebagai bahan tambahan untuk
penyusunan komponen BD.
Untuk menghitung komponen CS, CP and subkomponen HAB,
direncanakan akan menggunakan data time series luasan terumbu
karang, mangrove, dan lamun yang dianalisis dari citra satelit
Sentinel 2. Jika memungkinkan, proses tersebut juga akan
memperkirakan kondisi kesehatan ketiga ekosistem dari data
satelit tersebut. Hasil analisis dari citra memerlukan verifikasi
sebelum digunakan sebagai input OHI, untuk itu kegiatan survey
tim darat mencakup diskusi dan usaha untuk mengumpulkan data-
data sebaran dan kondisi kesehatan tiga ekosistem tersebut dari
peneliti yang terlibat dalam penyusunan zonasi pesisir Bitung.
Diskusi dilakukan dengan Franky Runtukahu, seorang pejabat di
Dinas Kelautan dan Perikanan Bitung sekaligus sebagai peneliti
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
30 | P a g e
yang aktif meneliti terumbu karang di Selat Lembeh, serta pihak
yang terlibat dalam penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir
Bitung. Untuk mendukung penyusunan OHI Bitung, beberapa buku
hasil kajian terkait pesisir Bitung di-share dengan tim darat, yaitu
Naskah Akademik Kawasan Konservasi dan Pulau-Pulau Kecil Bitung, Rencana Pencadangan Marine Protected Area (MPA) Bitung, dan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Bitung. Buku
pertama disusun pada tahun 2014 dan memuat kondisi ekosistem
pesisir Bitung dan kondisi ekonomi sosial masyarakat yang hidup
di pesisir tersebut. Pada buku tersebut terdapat sebaran spasial
terumbu karang, mangrove dan lamun yang ada di pesisir Bitung.
Sedangkan buku kedua berupa album peta yang menggambarkan
secara spasial rencana lokasi MPA di Bitung. Buku ketiga berisi
rencana pola ruang wilayah kota Bitung yang berisi rencana
kawasan sempadan pantai, kawasan suaka alam laut, pantai
berhutan bakau dan taman wisata alam. Informasi-informasi
tersebut dapat digunakan dalam penyusunan OHI, baik sebagai
penyusun komponen tujuan OHI, maupun resilience OHI.
➢ Bahan Rekomendasi Pengelolaan Pulau Lembeh
Bahan rekomendasi telah di desiminasikan kepada Pemerintah
Kota Bitung Pada tanggal 6 november 2019 di gedung CTI
Manado. Berdasarkan hasil diskusi, topik mengenai kualitas
perairan, khususnya sampah plastik, menjadi bahan diskusi yang
cukup menarik. Salah satu masalah yang menjadi concern
Pemerintah Kota Bitung saat ini adalah tentang penanggulangan
sampah plastik. Saat ini peneliti BROL sedang melakukan analisis
trajektori sampah di Perairan Lembeh, hasil analisis ini
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan untuk
mengetahui tentang sumber sampah plastik di Perairan Lembeh,
agar dapat diambil tindakan penanganan yang efektif dan efisien.
Berikut adalah bahan rekomendasi hasil kegiaatan yang dapat
ditindak lanjuti (Gambar 11).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
31 | P a g e
Gambar 11. Bahan rekomendasi kegiatan
3.1.2. Kajian Cepat Tanggap Berbasis Kebutuhan Pengguna
A. Spatial Data Mining
Pada Gambar 12 menunjukkan titik - titik daerah penangkapan
ikan yang dihasilkan dari Peta Prakiraan Daerah Penangkapan
Ikan (PPDPI) yang diproduksi oleh BROL mulai tahun 2002. Data
titik tersebut dibagi menjadi 2 klasifikasi data yaitu data cold spot
yang titik yang tidak berkumpul atau bertampalan dan hot spot
data yang menumpuk di tempat yang sama secara terus menerus,
namun pada hasil Gambar 12 yang tampak hanyalah hot spot data
yang menunjukkan bahwa data tersebut merupakan data yang
selalu terdapat titik penangkapan ikan sepanjang tahun. Data
tersebut merupakan seluruh data PPDPI yang dibuat sepanjang
tahun 2018, metode penyajian data ini disebut juga dengan
metode spatial data minning (penggalian data spasial) yang
bertujuan untuk mengetahui di wilayah mana saja potensi ikan ada
di perairan Indonesia, sehingga dapat diketahui daerah-daerah
perairan yang selalu berpotensi penangkapan ikan dan
berdasarkan analisis data dari tahun 2010 sampai 2018 daerah
yang potensi tinggi ada pada perairan WPPNRI 571, 573, 711,
716.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
32 | P a g e
Gambar 12. Sebaran titik potensi daerah penangkapan ikan selama tahun
2018
B. Fenomena Ikan Lemuru Naik ke Permukaan
Pada Gambar 13, menunjukkan keterkaitan tanggapan BROL
terkait naiknya Ikan Lemuru di Pantai Batu Bolong di perairan
Canggu, Bali, yang berdasarkan dari analisis data satelit
Himawari yang merupakan komposit data setiap jam selama 24
jam, menunjukkan berkumpulnya Ikan Lemuru di wilayah perairan
tersebut karena merupakan wilayah ruaya dari Ikan Lemuru dan
tidak ada kaitannya dengan peristiwa geologi pada tanggal 16 Juli
Banyaknya Ikan Lemuru yang terdampar di perairan pantai, BROL
mengemukakan bahwa Ikan Lemuru akan kembali ke perairan
Selat bali sesuai yang dilaporkan pada akun sosial media KKP
(twitter) tanggal 13 Agustus 2019.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
33 | P a g e
Gambar 13. Kajian Ikan Lemuru
C. Tumpahan Minyak di Perairan Utara Jawa
Gambar 14. Peta sebaran tumpahan minyak 22 dan 30 Juli menggunakan data
satelit Sentinel
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
34 | P a g e
Pada Gambar 14 menjelaskan persebaran dan penurunan luasan
tumpahan minyak yang terjadi di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ). Warna kuning menunjukkan tumpahan
minyak pada tanggal 22 Juli masih berada di sekitar sumur dan
belum mencapai ke pantai, namun sampai tanggal 30 Juli
tumpahan minya sudah sampai ke pantai, tetapi luasannya sudah
menurun jika dibandingkan tanggal 22 Juli. Jika gambar tersebut
diperbesar di temukan sejumlah kapal berkumpul di sekitar
tumpahan minyak, yang dapat diinterpretasikan sebagai kapal-
kapal yang menangani tumpahan. Deteksi kejadian oil spill di
Karawang, telah dilakukan oleh tim cepat tanggap BROL. Data
Sentinel 1 tanggal 22 Juli, 30 Juli dan 29 September 2019 telah
digunakan untuk mendeteksi lokasi dan sebaran Oil Spill. Adapun
data yang digunakan adalah data Sentinel (Tabel 7).
Tabel 7. Data sentinel yang diunduh
Tanggal Data file
22 Juli 2019 S1A_IW_GRDH_1SDV_20190721T222533_20190721T222558_028221_033
023_CFDE
30 Juli 2019 S1A_IW_GRDH_1SDV_20190730T111514_20190730T111539_028345_033
3FB_3615
29 Sept 2019 S1A_IW_GRDH_1SDV_20190928T111517_20190928T111542_029220_035
1B7_E1D0
D. Pengajuan Rencana Standar Nasional Indonesia
Gambar 15. RSNI penyajian PPDPI
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
35 | P a g e
Gambar 15 terlampir Rencana Standar Nasional Indonesia untuk
penyajian peta untuk penangkapan ikan dan sudah masuk dalam
rencana pembahasan SNI tahun 2020 untuk komtek 07-01,
adapun proses RSNI PPDPI saat ini pada Gambar 16, berikut ini :
Gambar 16. Proses pengembangan SNI
Selanjutnya setelah memasukkan rencana SNI untuk PPDPI,
dalam kegiatan ini juga mengajukan pemanfaatan data-data
tematik kelautan lainnya untuk dilakukan standar terutama pada
pembelian warna, informasi tepi serta klasifikasi untuk data Suhu
Permukaan Laut (SPL), konsentrasi klorofil-a, PAR, Salinitas dan
tinggi muka laut, maka diadakan Focus Group Discussion untuk
membahas standarisasi tematik kelautan yang di selenggarakan
di Loka Riset Tuna di Denpasar tanggal 22 Oktober 2019 (Gambar
17).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
36 | P a g e
Gambar 17. Dokumentasi kegiatan pengajuan RSNI
3.2. WPP yang Terpetakan Karakteristik dan Dinamika Laut
Indonesia sebagai negara bahari, menyimpan kekayaan dan
keanekaragaman hayati laut yang melimpah berupa berbagai jenis
ikan, udang, kerang dan rumput laut. Wilayah pesisir dan lautan
merupakan aset nasional dalam prioritas pembangunan dan
pengembanan pusat-pusat ekonomi masyarakat. Pembangunan
poros maritim sejatinya merupakan kebijakan strategis dalam
rangka melakukan penataan, pengelolaan, dan pemanfaatan
sumberdaya ikan untuk sebesar - besarnya kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, khususnya nelayan. Munculnya paradigma
untuk menjadikan pembangunan berbasis sumberdaya kelautan
dan perikanan sebagai motor sejalan dengan pelaksanaan
otonomi daerah yang memberikan peluang bagi pemerintah
daerah untuk memanfaatkan, mengelola dan melindungi wilayah
perairan dengan lebih maksimal. Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) secara berkelanjutan telah menetapkan sasaran
strategis untuk mendukung dan mewujudkan hal tersebut. Fokus
program dan kegiatan KKP salah satunya meningkatkan peran
sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional melalui pengembangan sentra-sentra produksi kelautan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
37 | P a g e
dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan dengan tetap
mengedepankan prinsip keberlanjutan. Pada kenyataannya di
lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Pemanfaatan
sumberdaya ikan, khususnya oleh nelayan tradisional, masih
belum optimal.
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) tahun anggaran 2019
melakukan beberapa kegiatan riset di wilayah WPP yaitu
Pemanfaatan Data Oseanografi Untuk Daya Dukung Sumber Daya
Perikanan di WPP-715, Pemanfaatan Data Citra Satelit Untuk
Pemetaan Daerah Potensi Penangkapan Ikan Wilayah Pesisir
WPP-715 dan WPP-573, Pemanfaatan Citra Satelit Radar Dalam
Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di
WPP-711, Kajian Transport Massa Air di Selat Makassar WPP-
713, kegiatan ini memiliki tujuan yang berbeda satu dan lainnya.
Riset ini diharapkan dapat memberikan data/informasi terkait
dengan wilayah pengelolaan perikanan yang akan menghasilkan
beberapa komponen yang merupakan bagian dalam sub output
“Riset dan/atau Observasi Karakteristik dan Dinamika Laut pada
Lokasi WPP”.
Komponen Sub Output yang dihasilkan dari penelitian tersebut
adalah :
1. Data dan informasi kondisi oseanografi perairan WPP-RI 715
berbasis satelit multi sensor dan pemodelan oseanografi.
2. Data dan informasi kondisi oseanografi wilayah pesisir
berbasis data citra satelit.
3. Data dan informasi wilayah laut yang rawan kejadian
penangkapan ikan illegal dan daerah penangkapan ikan.
4. Data dan informasi transport massa air di Selat Makassar.
Untuk melaksanakan kegiatan riset kawasan dialokasikan dana
sebesar Rp959.186.000 atau sekitar 3,36% dari total pagu yang
dikelola oleh Balai Riset dan Observasi Laut. Realisasi anggaran
per 21 November 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8,
sedangkan grafik realisasi dapat dilihat pada Gambar 18.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
38 | P a g e
Berdasarkan hasil evaluasi indikator penelitian telah terlaksana
dan tercapai dengan baik.
Tabel 8. Realisasi keuangan dan fisik output riset WPP
No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan
Fisik
%
Rp. Rp. %
WPP yang Terpetakan Karakteristik dan Dinamika Laut
a. Pemanfaatan Data
Oseanografi Untuk Daya
Dukung Sumber Daya
Perikanan di WPP-715
277.580.000 260.347.169 93,79 100
b. Pemanfaatan Data Citra
Satelit Untuk Pemetaan
Daerah Potensi Penangkapan
Ikan Wilayah Pesisir WPP-
715 dan WPP-573
245.283.000 190.279.187 77,58 100
c. Pemanfaatan Citra Satelit
Radar Dalam Mendukung
Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan di
WPP-711
202.780.000 160.406.292 79,10 100
d. Kajian Transport Massa Air
di Selat Makassar WPP-713
233.543.000 223.396.294 95,66 100
Gambar 18. Grafik realisasi output riset WPP
277.580.000
245.283.000202.780.000
233.543.000260.347.169
190.279.187160.406.292
223.396.294
0
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
PemanfaatanData Oseanografi
UntukSumberdaya
Perikanan
PemanfaatanData Citra Satelit
Untuk PPDPI
PemanfaatanCitra Satelit Radar
MendukungPengawasan
Kajian TransportMassa Air Selat
Makassar
Realisasi Output Riset WPP
Pagu Realisasi
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
39 | P a g e
Berikut ini adalah hasil pembahasan dari kegiatan riset tersebut.
3.2.1. Pemanfaatan Data Oseanografi Untuk Daya Dukung Sumber Daya Perikanan di WPP-715
A. Prediksi Distribusi Perikanan Tuna di WPP-715
Prediksi distribusi perikanan tuna dalam penelitian ini dilakukan
untuk dua spesies tuna, yaitu tuna sirip kuning (Thunnus
albacares) dan tuna mata besar (Thunnus obesus). Hal ini
mengacu pada Kepmen KP Nomor 82/KEPMEN-KP/2016 tentang
Rencana Pengelolaan Perikanan WPP-RI 715 bahwa spesies tuna
yang menjadi komoditi utama di wilayah tersebut adalah ikan
madidihang/tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dan tuna mata
besar (Thunnus obesus), Sesuai dengan metode ECDF yang
digunakan dalam penelitian ini, perhitungan distribusi tuna
didasarkan pada distribusi suhu bawah permukaan di kedalaman
tertentu, yaitu kedalaman 150 meter.
Visualisasi distribusi tuna sirip kuning dan tuna mata besar hasil
perhitungan dengan metode ECDF diperlihatkan pada Gambar 19
dan Gambar 20. Visualisasi pada Gambar 19 dan Gambar 20
merupakan hasil perata-rataan bulanan tahun 2016 – 2019 sesuai
dengan ketersediaan data pada model laut global.
Gradasi warna pada Gambar 19 dan Gambar 20 menunjukkan
skala (0- 100%) dari distribusi potensi spasial tuna. Warna biru
menunjukkan potensi rendah dan warna merah menunjukkan
potensi tinggi.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
40 | P a g e
Gambar 19. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial Tuna
Sirip Kuning
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
41 | P a g e
Gambar 20. Rata-rata bulanan (2016 – 2019) distribusi potensi spasial Tuna
Mata Besar
Seperti perairan Indonesia pada umumnya, kondisi fisik perairan
WPPNRI 715 juga sangat dipengaruhi oleh sistem monsun. Tidak
hanya berpengaruh pada lapisan dekat permukaan, sistem
monsun yang sejatinya adalah fenomena periodik atmosfer juga
akan mempengaruhi variasi suhu bawah permukaan laut. Gambar
21 menunjukkan variasi suhu beberapa perairan di WPPNRI 715
pada kedalaman 150 meter.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
42 | P a g e
Gambar 21. Variasi suhu pada kedalaman 150 m di WPP-715
Secara umum grafik pada Gambar 21 memperlihatkan bahwa suhu
di kedalaman 150 meter WPPNRI 715 akan meningkat menjelang
hingga akhir monsun timur (April – Agustus). Namun demikian,
detil variasi dari setiap perairan di WPP tersebut sedikit berbeda
satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh sirkulasi massa air yang
melewati perairan tersebut bisa jadi membawa sumber massa air
yang berbeda.
Perhitungan prediksi distribusi tuna dengan metode ECDF hanya
berdasar kondisi suhu bawah permukaan, oleh karena itu hasil
perhitungan distribusi spasial tuna sirip kuning dan tuna mata
besar juga berhubungan kuat dengan musim monsun. Gambar 22
memperlihatkan fluktuasi potensi tuna sirip kuning dan tuna mata
besar di Teluk Tomini, Laut Seram, Laut Maluku, dan Laut
Halmahera.
Secara rata-rata, hasil perhitungan persentase potensi tuna sirip
kuning di WPPNRI 715 lebih tinggi daripada potensi tuna mata
besar. Hal ini sesuai dengan statistik data tangkapan di perairan
tersebut yang menunjukkan bahwa kontribusi tuna sirip kuning
dan tuna mata besar masing-masing adalah 7,82 % dan 1,95 %
dari total hasil tangkapan dominan.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
43 | P a g e
Gambar 22. Variasi potensi Tuna Sirip Kuning (atas) dan Tuna Mata Besar
(bawah) pada Januari 2016 – Juli 2019 di WPP-715
Potensi tuna sirip kuning dan tuna mata besar di 4 (empat)
perairan WPPNRI 715 berfluktuasi mengikuti kondisi suhu bawah
permukaan di perairan tersebut. Pada tuna sirip kuning dan tuna
mata besar keduanya memperlihatkan adanya peningkatan
persentase potensi pada periode peralihan pertama hingga
monsun tenggara (April - Juli). Sedangkan pada musim peralihan
kedua hingga awal monsun barat (September – November)
persentase potensi kedua spesies tuna cenderung menurun.
Fluktuasi suhu bawah permukaan dan persentase potensi tuna
pada tahun 2016 terlihat berbeda dengan tahun-tahun lainnya. Di
tahun tersebut terlihat suhu pada bulan yang sama lebih dingin
daripada tahun lainnya. Hal ini disebabkan tahun 2016 merupakan
tahun El Nino kuat dimana suhu perairan laut di WPPNRI 715
mengalami penurunan. Pada saat terjadi fenomena El Nino kolam
air hangat yang saat kondisi normal berada di Pasifik bagian barat
akan bergeser ke Pasifik bagian tengah atau timur. Sebagai
dampaknya, massa air laut di WPPNRI 715 yang utamanya
bersumber dari Samudra Pasifik akan menjadi lebih dingin,
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
44 | P a g e
terutama di perairan yang berhubungan langsung dengan
Samudra Pasifik. Hal ini yang menjadi alasan adanya anomali
penurunan suhu dan potensi tuna, terutama di perairan
Halmahera.
B. Prediksi Kesesuaian Area Budidaya Rumput Laut di WPP-715
Prediksi kesesuaian area budidaya rumput laut di WPPNRI 715
disusun berdasarkan ketersediaan data pada saat laporan ini
dibuat. Resolusi spasial yang digunakan mengikuti resolusi
spasial data batimetri ETOPO5 dan data model laut global yakni
sebesar 5 menit (~9 km).Penentuan kesesuaian perairan untuk
budidaya laut tidak hanya berpatokan pada kondisi kualitas air,
namun kondisi fisik/geografi kawasan dan sosial infrastruktur
juga harus diperhatikan secara seksama (Radiarta et al., 2011;
Ross et al., 2013). Penggabungan ketiga faktor tersebut akan
memberikan hasil analisis yang komprehensif. Namun demikian,
dalam penelitian ini hanya satu faktor dominan yang
dipertimbangkan dalam melakukan analisis kesesuaian budi daya
rumput laut, yaitu kondisi fisik dan geografi kawasan.
Besarnya skala pembobotan faktor fisik dan geografi yang
mencapai 85% (Radiarta, dkk, 2018) diharapkan dapat
merepresentasikan kondisi kesesuaian perairan secara umum
untuk kegiatan budidaya rumput laut.
Proses perhitungan dan visualisasi hasil pembobotan berdasar
kondisi fisik dan geografi perairan di WPPNRI 715 untuk
kesesuaian budidaya rumput laut dilakukan dengan software
ferret (https://ferretop.pmel.noaa.gov/Ferret/). Alasan
penggunaan ferret adalah karena software ini didesain untuk
keperluan analisis dan visualisasi dataset berbentuk grid yang
berukuran besar dan kompleks. Penggunaan software tersebut
menggunakan sistem operasi linux dapat menghemat kebutuhan
memori dan waktu komputasi sehingga perhitungan dapat
dilakukan meskipun melibatkan data spasial dan temporal yang
cukup banyak.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
45 | P a g e
Hasil perhitungan kondisi rata-rata bulanan kesesuaian budidaya
rumput laut berdasarkan submodel fisik dan geografi dapat dilihat
pada Gambar 23.
Gambar 23. Kesesuaian budidaya rumput laut berdasarkan submodel fisik
dan geografi di WPP-715
Gambar 23 menunjukkan kawasan yang sesuai untuk budidaya
rumput laut di WPPNRI 715 hanya terlihat di sebagian kecil
Maluku, kepulauan Raja Ampat, dan Teluk Berau di Papua. Nilai
skor kesesuaian tersebut relatif tetap di bulan yang berbeda.
Hasil ini tentu saja belum dapat menggambarkan kondisi
sebenarnya. Sebagaimana diketahui bahwa hampir di sepanjang
garis pantai di WPPNRI 715, terutama di sekitaran pulau-pulau
kecil, merupakan area yang berpotensi untuk kegiatan budidaya
rumput laut.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
46 | P a g e
Perairan pantai di WPPNRI 715 sebagian besar mempunyai
topografi batimetri yang curam, dimana kedalaman perairan akan
bertambah secara signifikan dengan bertambahnya jarak dari
garis pantai. Kondisi batimetri merupakan faktor dominan dalam
perhitungan skor kesesuaian area budidaya pada submodel fisik
dan geografi, yaitu berbobot 90%. Kondisi perairan ideal untuk
area budidaya adalah perairan yang mempunyai kedalaman
kurang dari 20 meter, sedangkan data batimetri yang digunakan
sebagai masukkan dalam perhitungan skor kesesuaian area
budidaya mempunyai resolusi spasial ~ 9 km. Satu grid data
batimetri merupakan representasi dari perairan dengan luasan 81
km2 (9 km x 9 km) dimana sebagian besar areanya mempunyai
kedalaman lebih dari 20 meter, meskipun grid tersebut
berbatasan dengan grid darat. Hal ini menjadikan perairan dengan
kedalaman kurang dari 20 meter sangat jarang ditemukan pada
data batimetri ETOPO5.
Kesesuaian perairan untuk budidaya laut merupakan bagian yang
tak terpisahkan dengan perencanaan spasial (spatial planning)
suatu kawasan pengembangan. Pada dasarnya, perencanaan
spasial perikanan budidaya berkontribusi terhadap proses
pemilihan lokasi yang cocok untuk aktivitas budidaya dan
mempertimbangkan beberapa faktor secara kumulatif
(fisik/geografi, kondisi perairan, sosial, infrastruktur, ekonomi,
dan pemanfaatan lahan lainnya), sehingga analisis yang dihasilkan
sesuai dengan pendekatan perikanan budi daya berbasis
ekosistem. Proses perhitungan integrasi tersebut akan
memberikan hasil yang bagus jika dilakukan pada kawasan yang
sempit dan menggunakan data dengan resolusi spasial tinggi.
3.2.2. Pemanfaatan Data Citra Satelit Untuk Pemetaan Daerah Potensi Penangkapan Ikan Wilayah Pesisir WPP-715 dan WPP-573
A. Pengembangan Data PPDPI Pesisir
Pada kajian ini, pengembangan PPDPI lebih difokuskan pada
pengembangan data inputan, yaitu mengurangi tutupan awan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
47 | P a g e
dengan metode rolling mosaic. Penggunaan metode scoring dan
pembobotan, diperoleh hasil yang terbaik jika menggunakan data
mosaic 7 harian (Gambar 24). Penggunaan metode rolling mosaic,
mampu mengurangi tutupan awan pada datacitra satelit, dan
ketika diaplikasikan untuk menyusun ulang PPDPI pesisir terlihat
bahwa titik potensi daerah penangkapan ikan menjadi lebih detail
jika dibandingkan dengan data yang biasa digunakan untuk
menyusun PPDPI (Gambar 25).
Gambar 24. Sebaran spasial suhu permukaan laut tanggal 24 Juli 2018 (A:
mosaic 1 hari; B: mosaic 3 hari; C: mosaic 7 hari; D: 14 hari)
Gambar 25. Titik prediksi daerah penangkapan ikan 25 Februari 2019
B. Kondisi Osenaografis dan Perikanan WPP-715
Karakteristik oseanografi SPL (Gambar 26) memberikan
informasi bahwa setiap wilayah di WPP 715 mempunyai
karakteristik yang berbeda, namun secara umum semua wilayah
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
48 | P a g e
tersebut terdampak fenomena global El Nino yang terjadi tahun
2015. Nilai rata-rata SPL ditahun 2015 terlihat lebih rendah jika
dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya, hal ini terkait dengan
fenomena iklim global yang bernama El Nino Southern Oscillation
(ENSO). Pada saat terjadi El Nino yang merupakan fase hangat
dari ENSO, terjadi kenaikan SPL dari normalnya di bagian tengah
dan timur Samudera Pasifik tropik sehingga menyebabkan
meningkatnya penerimaan curah hujan di wilayah Peru, Chili dan
Ekuador. Hal yang sebaliknya terjadi di wilayah Indonesia, Papua
Nugini dan sebagian Filipina yang mengalami penurunan
penerimaan curah hujan dengan SPL yang mengalami penurunan
dari kondisi normalnya.
Gambar 26. Rata-rata bulanan SPL di WPP-715 tahun 2009 - 2018
Hasil diagram T-S untuk semua stasiun dapat terlihat pada
Gambar 27. Nilai σ_0 dari stasiun 1 sampai 8 memiliki kisaran
20.5 – 25, dimana tidak terjadi perbedaan yang cukup signifikan
dari masing-masing stasiun. Dilihat dari karakteristik temperatur
dan salinitas, massa air di 8 stasiun diduga berasal dari North
Pacific Subtropical Water (NPSW) yang masuk ke daerah teluk
Tomini, dibuktikan dengan nilai salinitas yang berkisar pada 34-
34.5 pada kedalaman 50-150 m.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
49 | P a g e
Gambar 27. Diagram T-S pada lokasi survey
Hasil vertikal temperatur menunjukan bahwa nilai temperatur di
seluruh stasiun berada pada kisaran 18 – 30 °C (Gambar 28).
Lapisan homogen berada pada kedalaman 0 hingga 50 meter, dan
lapisan termoklin berada pada kedalaman 50 m sampai 150 m.
Untuk salinitas, nilainya berkisar pada rentang 34 – 35 PSU.
Sementara untuk pengelolaan perikanan, beberapa jenis
sumberdaya perikanan telah diduga mencapai tingkat
pemanfaatan yang optimum sehingga perlu dibatasi tingkat
pemanfaatannya demi menjaga kelestarian dari sumberdaya
perikanan tersebut.
Gambar 28. Nilai temperatur di lokasi survey
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
50 | P a g e
3.2.3. Pemanfaatan Citra Satelit Radar Dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di WPP-711
A. Identifikasi Sebaran Kapal Penangkapan Ikan Ilegal
Pada WPP 711, selama bulan periode 14 Juni – 31 Oktober 2019,
telah terdeteksi 9 286 echo kapal, 985 echo kapal (10%)
diantaranya berasosiasi dengan kapal ber- AIS, dan 667 echo
kapal (7.2%) berasosiasi dengan kapal ber-VMS. Sedangkan
sebagian besar echo kapal (82%) tidak berasosiasi dengan AIS
maupun VMS. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan AIS
terdapat pada bagian selatan dan barat WPP 711 (Gambar 29).
Sedangkan echo kapal yang berasosiasi dengan VMS, tersebar di
bagian timur dan tengah WPP 711 (Gambar 30). Echo kapal yang
tidak berasosiasi dengan AIS maupun VMS tersebar pada daerah
yang hampir sama dengan sebaran echo kapal yang berasosiasi
dengan AIS (Gambar 31). Peta pada Gambar 29 – Gambar 31
tersebut merupakan komposit hasil integrasi echo kapal dengan
data AIS dan VMS pada setiap scene radar Sentinel selama
periode data penelitian.
Gambar 29. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS di
WPP-711
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
51 | P a g e
Gambar 30. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS di
WPP-711
Gambar 31. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-AIS
dan ber-VMS di WPP-711
Pada WPP 716, telah terdeteksi 1 656 echo kapal, 459 echo kapal
(27.7%) diantaranya berasosiasi dengan kapal ber-AIS, dan 111
echo kapal (6.7%) berasosiasi dengan kapal ber-VMS. Sedangkan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
52 | P a g e
sebagian besar echo kapal (65.6%) tidak berasosiasi dengan AIS
maupun VMS. Echo kapal yang berasosiasi dengan AIS sebagian
besar terkumpul di sebelah utara Selat Makassar dan di sekitar
Perairan Kepulauan Sangihe (Gambar 32). Sedangkan echo kapal
yang berasosiasi dengan VMS, tersebar di sebelah utara Pulau
Sulawesi (Gambar 33). Echo kapal yang tidak berasosiasi dengan
AIS maupun VMS tersebar pada semua WPP 716, namun
konsentrasi echo kapal yang cukup tinggi terlihat di Perairan
Utara Gorontalo, Utara Selat Makasar, dan sekitar Kepulauan
Derawan (Gambar 34). Peta pada Gambar 32 – Gambar 34
tersebut merupakan komposit hasil integrasi echo kapal dengan
data AIS dan VMS pada setiap scene radar Sentinel selama
periode data penelitian.
Gambar 32. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS di
WPP-716
Gambar 33. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS du
WPP-716
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
53 | P a g e
Gambar 34. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-AIS
dan ber-VMS di WPP-716
Pada WPP 718, telah terdeteksi 1 974 echo kapal, 317 echo kapal
(16%) diantaranya berasosiasi dengan kapal ber-AIS, dan 1 175
echo kapal (59.5%) berasosiasi dengan kapal ber-VMS.
Sedangkan 482 echo kapal (24.5%) tidak berasosiasi dengan AIS
maupun VMS. Echo kapal yang berasosiasi dengan AIS
terkonsentrasi di Perairan Kepulauan Kei dan Perairan Selatan
Merauke (Gambar 35). Sedangkan echo kapal yang berasosiasi
dengan VMS, terkonsentrasi di Perairan Selatan Pulau Wokam
dan Perairan Barat Daya Amapare (Gambar 36). Echo kapal yang
tidak berasosiasi dengan AIS maupun VMS tersebar pada pada
area dimana echo kapal terasosiasi dengan AIS dan VMS (Gambar
37). Peta pada Gambar 35 – Gambar 37 tersebut merupakan
komposit hasil integrasi echo kapal dengan data AIS dan VMS
setiap scene radar Sentinel selama periode data penelitian.
Gambar 35. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-AIS di
WPP-718
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
54 | P a g e
Gambar 36. Sebaran echo kapal yang berasosiasi dengan kapal ber-VMS di
WPP-718
Gambar 37. Sebaran echo kapal yang tidak berasosiasi dengan kapal ber-AIS
dan ber-VMS di WPP-718
B. Estimasi Sebaran Daerah Penangkapan Ikan dari Data VMS
Prosedur pemisahan trip setiap kapal dengan metode Cluster Large Application (CLARA) belum berhasil secara sempurna
memisahkan setiap trip dari seluruh data kapal longline dan purse
seine. Metode tersebut terlihat berhasil memisahkan dua trip
kapal longline “A” yang beroperasi di Samudra Hindia Barat
Sumatera, trip pertama berlangsung antara 13 September 2016-
27 April 2017 (Gambar 38), dan trip kedua berlangsung tiga hari
berikutnya (30 April 2017) sampai dengan 27 Agustus 2017
(Gambar 39).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
55 | P a g e
Gambar 38. Trip pertama kapal longline “A”
Gambar 39. Trip kedua kapal longline “A”
Namun ketika parameter yang sama dalam metode CLARA
diaplikasikan pada data kapal longline yang lain, terlihat masih
terdapat trip yang belum dapat dipisahkan dalam data satu kapal
tersebut. Misalnya adalah kapal longline “B” yang beroperasi di
Samudra Hindia Selatan Jawa selama periode 1 Januari 2016 – 2
April 2017 (Gambar 40). Terlihat dalam satu periode tersebut
sebenarnya masih terdapat beberapa trip yang harus dipisahkan.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
56 | P a g e
Gambar 40. Pergerakan kapal longline “B” selama periode 1 Januari 2016 – 2
April 2017
Pendekatan model based-cluster untuk menentuan daerah
penangkapan ikan (DPI) pada setiap trip yang telah terpisahkan,
masih perlu diperbaiki prosedurnya. Secara umum, pendekatan
tersebut sudah berhasil memisahkan aktivitas cruishing dalam
satu trip, namun aktivitas searching dan fishing masih menjadi
satu, dan perlu pemisahan dan validasi dengan data observer
penangkapan ikan. Pada trip 1 dan trip 2 kapal longline “A”, area
aktivitas penangkapan sudah mulai teridentifikasi (Gambar 41 dan
Gambar 42).
Gambar 41. Area penangkapan ikan kapal longline “A” trip 1
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
57 | P a g e
Gambar 42. Area penangkapan ikan pada kapal longline “A” trip 2
3.2.4. Kajian Transport Massa Air di Selat Makassar WPP-713
A. Karakteristik Hidro-Oseanografi Perairan Selat Makassar
Profil suhu dan salinitas permukaan (kedalaman 1-10 meter) pada
waktu pengukuran in situ (Juli 2019) merupakan musim peralihan
dan telah dipengaruhi oleh angin muson barat (Northwest
Monsoon) menunjukkan bahwa wilayah perairan Selat Makasar
terutama pada lokasi pengukuran dan Subsurface mooring Bouy
memiliki suhu lebih hangat dan salinitas yang lebih tinggi
dibanding hasil perekaman data mooring bouy tahun 1996 hingga
1998 (cruise Arlindo). Suhu Permukaan laut (SPL) CTD_01
29.35oC dan relatif konstan sampai kedalaman 40 m. SPL CTD_05
29.45oC dan terus menurun seiring dengan penambahan
kedalaman sedangkan SPL CTD_Mooring 29.36oC.
Nilai salinitas permukaan terukur pada ketiga stasiun adalah
salinitas permukaan berkisar 34.007 psu – 34.01 psu.
Berdasarkan sirkulasi pola arus permukaan yang dibuat oleh
Tomczak & Godfrey (2003) untuk bulan Agustus (Gambar 43)
diperoleh penjelasan adanya pengaruh aliran arus permukaan dari
Samudera Pasifik Ekuatorial dan Laut Sulu yang lebih hangat
dengan salinitas tinggi sehingga suhu dan salinitas terukur pada
lokasi studi lebih hangat dan salinitasnya lebih tinggi. Pranowo
(2012) menyatakan bahwa pada musim peralihan dari musim
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
58 | P a g e
timur ke musim barat di kawasan perairan Indonesia Timur
memiliki pola arus permukaan yang kompleks akibat pertemuan
dan percabangan arus yang menghasilkan arus eddy di sekitar
wilayah tersebut.
Salinitas permukaan hasil pengukuran di perairan barat Sulawesi
pada saat muson tenggara (Juni – Agustus) berkisar 34 psu
(Ilahude, 1970). Salinitas permukaan di perairan barat Sulawesi
termasuk selat Makasar, pada musim tenggara (southeast
monsoon) relatif lebih tinggi (34 psu) dibandingkan pada saat
musim baratdaya (nortwest monsoon) (32 psu), Ilahude 1970.
Gambar 43. Pola arus permukaan pada Agustus di wilayah perairan Indonesia
(Tomczak & Godfrey, 2003)
Diagram T-S stasiun pengukuran CTD_01, CTD_05 dan
CTD_mooring yang terletak di selat Makasar memiliki
karakteristik massa air sebagai berikut: massa air di lapisan atas
termoklin berdasarkan diagram T-S adalah memiliki nilai σ0 pada
kisaran 21-22. Massa air pada lapisan termoklin memiliki nilai σ0
pada kisaran 22.5-24 sedangkan lapisan dibawah termoklin
memiliki karakteristik nilai massa air σ0 pada kisaran 24,6-27.
Massa air di lapisan termoklin diduga berasal dari berasal dari
Pasifik Utara (NPSW) yang masuk ke Selat Makassar dibuktikan
dengan nilai salinitas 34,50 Psu pada kedalaman ~150 m.
Sedangkan massa air di lapisan bawah termoklin diduga berasal
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
59 | P a g e
dari North Pacific Intermediete Water (NPIW) pada kedalaman
350-400 m. Perbandingan T-S diagram hasil pengukuran in situ
dengan hasil penelitian Moorey (1999) terlihat pada Gambar 44.
Gambar 44. T-S Diagram hasil pengukuran in situ (kiri) T-S Diagram hasil
pengukuran Moorey (1999) (kanan)
Pada umumnya kondisi massa air di perairan Indonesia bagian
Timur memiliki jenis Subtropical Lower Water, Intermediate Water dan Deep and Bottom Water. Menurut Kashino et al. (1999)
pada lapisan termoklin ada beberapa massa air yang mengalir dari
Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS) yang
kemudian bertemu di perairan ini, massa air tersebut adalah: (1)
Massa Air Tropis Pasifik Utara/North Pacific Tropical Water (NPTW) Mengalir dari Pasifik Utara dengan salinitas maksimum
pada kedalaman sekitar 100-400 m dengan temperatur sekitar
20oC; KochLarrouy et al., 2008); (2) Massa Air Tengah Pasifik
Utara/North Pacific Intermediate Water (NPIW) mengalir dari
Pasifik Utara dengan salinitas minimum pada kedalaman sekitar
500-1500 m dengan temperatur sekitar 10oC; (3) Massa Air
Tropis Pasifik Selatan/South Pacific Tropical Water (SPTW)
Mengalir dari Pasifik Selatan dengan salinitas maksimum pada
kedalaman sekitar 500- 1000 m dengan temperatur sekitar 7-
16oC; dan (4) Massa Air Tengah Antartik/Antartic Intermediate Water (AAIW) Mengalir dari Pasifik Utara dengan salinitas
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
60 | P a g e
minimum pada kedalaman sekitar 500 –1500 m dengan
temperatur sekitar 6oC.
B. Transport Massa Air Hasil Perekaman ADCP dan Current
Meter Tahun 2015 – 2019
Transpor massa air merupakan pergerakkan massa air akibat
perubahan arah dan kecepatan arus terhadap kedalaman yang
arahnya tegak lurus ke arah kanan arah angin di belahan bumi
utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan (Duxburry, 2002).
Kedalaman dimana kecepatan arus sama dengan nol disebut
kedalaman tanpa gerakan atau kedalaman Ekman dan transpor
massa air disebut sebagai transpor Ekman. Pengetahuan tentang
transpor massa air dapat digunakan untuk menjelaskan
mekanisme timbulnya fenomena laut yang dikenal dengan nama
"upwelling dan downwelling". Upwelling adalah naiknya air dingin
dari lapisan dalam ke permukaan laut sedangkan downwelling
merupakan turunnya air permukaan laut ke lapisan lebih dalam.
Pengaruh upwelling pada suatu badan perairan, salah satunya
adalah dapat meningkatkan jumlah plankton di laut, karenanya
daerah upwelling merupakan daerah perikanan yang kaya.
ARLINDO dengan kepanjangan dari Arus Lintas Indonesia
(Indonesian Through Flow), adalah aliran massa air antar
samudera yang melewari Perairan Indonesia. Sebagai negara
yang diapit oleh dua lautan besar yakni Samudera Pasifik di
bagian utara dan timur laut serta Samudera Hindia di bagian
selatan dan barat daya Indonesia berlaku sebagai saluran bagi
aliran massa air dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia.
Aliran massa air ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan
tekanan antara kedua lautan tersebut (Wyrki, 1987). Hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan selama ini dapat diketahui bahwa
ada 3 pintu masuk utama massa air Pasifik ke Perairan Indonesia.
Yang pertama dan yang paling dominan adalah selat Makassar.
Massa air yang berasal dari Pasifik utara memasuki laut Sulawesi
lewat sebelah selatan Mindanao, untuk kemudian masuk ke
jantung Perairan Indonesia lewat Selat Makassar. Rute ini oleh
para ahli dinamakan dengan rute barat/western route (Fieux,
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
61 | P a g e
1995). Di ujung akhir Selat Makassar, jalur ini bercabang menjadi
dua, sebagian langsung menuju Samudera Hindia melewati Selat
Lombok, dan yang sebagian lagi berbelok ke Timur melewati Laut
Flores menuju ke Laut Banda. Di Laut Banda massa air ini
mengalami percampuran dengan massa air Pasifik yang masuk
lewat Laut Halmahera, Laut Maluku dan Laut Seram. Untuk
selanjutnya campuran massa air ini menyebar ke arah Samudera
Hindia dengan melewati dua jalur (Gordon, 1986).
Ada dua jenis massa air yang merupakan komponen ARLlNDO ini,
yakni massa air yang berasal dari Pasifik Utara dan massa air
dari Pasifik Selatan. Massa air dari Pasifik Utara yang terdiri dari
North Pacific Subtropical Water (NPSW) dan North Pacific lntemediate Water (NPIW) masuk Perairan Indonesia melalui
Selat Makassar. Menurut Ffield & Gordon, 1994, massa air
Pasifik Utara ini berasal dari sekitar (69oLU, 127oBT -132oBT).
Kehadiran NPSW dan NPIW di Perairan Indonesia dikenali dari
nilai salinitasnya. NPSW memiliki nilai salinitas tinggi
(maksimum), dan NPIW memiliki nilai salinitas rendah (minimum).
Di Selat Makassar massa air NPSW ditemukan pada kedalaman
rata-rata 100-150 dbar, dan massa air NPIW ditemukan pada
kedalaman ratarata 300-350 dbar (1 dbar = 1 m). Kedua jenis
massa air ini dari Selat Makassar sebagian langsung menuju ke
Samudera Hindia lewat Selat Lombok, dan sebagian lagi didorong
ke arah Laut Flores untuk kemudian memasuki Laut Banda. Dalam
perjalanannya ke Laut Banda kedua massa air ini melemah
sebagai akibat adanya percampuran secara vertikal yang kuat
(strong vertical mixing) yang merupakan karteristik dari perairan
Indonesia.
Hasil analisis diagram T-S stasiun pengukuran CTD_01, CTD_05
dan CTD_mooring terletak di selat Makasar yang merupakan
pintu masuk Arlindo memiliki karakteristik massa air sebagai
berikut: massa air di lapisan atas termoklin berdasarkan diagram
T-S adalah memiliki nilai σ0 pada kisaran 21-22. Massa air pada
lapisan termoklin memiliki nilai σ0 pada kisaran 22.5-24
sedangkan lapisan dibawah termoklin memiliki karakteristik nilai
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
62 | P a g e
massa air σ0 pada kisaran 24,6-27. Massa air di lapisan termoklin
diduga berasal dari berasal dari Pasifik Utara (NPSW) yang
masuk ke Selat Makassar dibuktikan dengan nilai salinitas 34,50
Psu pada kedalaman ~150 m sesuai dengan kisaran nilai salinitas
pengukuran yang dilakukan oleh Hadikusumah, 2010 sebesar
34,55 Psu. Sedangkan massa air di lapisan bawah termoklin
diduga berasal dari North Pacific Intermediete Water (NPIW)
pada kedalaman 350-400 m dengan salinitas mendekati salinitas
referensi yaitu 34,45 Psu dan salinitas referensi 34,464 Psu
(Pranowo, 2003).
Kecepatan dan arah arus pada sumbu horizontal (sumbu U) dan
vertical (sumbu V) pada alat ADCP yang terpasang di Subsurface
Mooring Booy dari tahun 2017 hingga 2019 menunjukkan suatu
pola variasi atau menunjukkan adanya fluktuasi nilai besaran arus
dan arahnya mengikuti suatu pola tertentu (Gambar 45 – Gambar
48). Perekaman kecapatan dan arah arus selama dua tahun maka
memungkinkan data yang ditampilkan untuk menggambarkan
karakteristiknya berdasarkan musim (seasonal).
Gambar 45. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam
oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
63 | P a g e
Gambar 46. Kecepatan dan arah arus (barat/timur atau sumbu U) terekam
oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m
Gambar 47. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V) terekam
oleh ADCP hingga kedalaman 528 m dan 560 m
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
64 | P a g e
Gambar 48. Kecepatan dan arah arus (utara/selatan atau sumbu V) terekam
oleh ADCP hingga kedalaman 600 m dan 640 m
Musim barat pada perekaman data menunjukkan pergerakkan
massa air cenderung bergerak kearah timur, sedangkan
pergerakkan massa air kea rah barat hanya terjadi di bulan Mei
dan Agustus (2018 dan 2019), sedangkan pergerakkan vertical
massa air pada kurun waktu dua tahun terlihat arah transport
massa air cenderung bergerak ke selatan (menuju Samudera
Hindia) dan hanya ke utara pada bulan Mei dan Agustus (2018
dan 2019).
Kecepatan transport massa air terlihat pada pergerakkan massa
air ke selatan (Southward flow) yaitu dengan kecepatan 0.2 – 0.4
m/s. Transpor massa air kearah utara hanya kecepatan yang
sama terjadi di bulan Mei dan Agustus (2018 dan 2019). Hasil ini
menunjukkan bahwa dinamika pergerakkan massa air di
kedalaman di bawah termoklin terlihat memiliki pola musiman
(seasonal fluctuation) sebagaimana hasil penelitian yang
dilakukan oleh Gordon et al., (2019).
Gordon et al., (2019) menyebutkan bahwa transpor massa air
pada lapisan termoklin (ITF) di perairan Selat Makasar khususnya
yang melalui Labany Channel memiliki karakteristik yaitu
Kecepatan maksimum ditemukan pada musim timur (Boreal
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
65 | P a g e
Summer) dan bergerak ke arah selatan (Southward Flow),
pergerakkan massa air kea rah utara pada lapisan massa air
kedalaman di atas 100 meter terjadi pada musim barat (Northwest
Monsoon) seperti terlihat pada Gambar 49.
Gambar 49. Data time series ADCP terukur di labany Channel (Gordon, et al.,
2019)
3.3. Sarana dan Prasarana
Belanja modal sarana prasarana pendukung kegiatan Balai Riset
dan Observasi Laut pada tahun 2019 menjadi sebuah hal yang
penting terlebih dengan adanya operasionalisasi Bali Radar
Ground Receiving Station (BARATA). Dalam upaya menjamin
ketersediaan data radar yang cepat dan akurat dalam hal
pengawasan laut, perencanaan kawasan pesisir dan kebencanaan,
peran BARATA sangat penting. BARATA sebagai satu – satunya
pusat operasi pengawasan kelautan di Indonesia yang dilengkapi
fasilitas groundstation yang dapat menerima data radar secara
langsung dari satelit Cosmo SkyMED dan RADARSAT.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk pengelolaan dan
operasionalisasi stasiun bumi penerima data satelit radar yang
digunakan untuk penanggulan masalah penangkapan ikan illegal,
pencemaran minyak di laut dan perencanaan kawasan pesisir /
laut termasuk kebencanaan. Sasaran dari kegiatan ini adalah
diperolehnya data satelit radar dan operasionalisasi stasiun bumi
penerima data satelit radar yang digunakan untuk mendukung
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
66 | P a g e
pengawasan laut Indonesia berupa penanggulangan masalah
penangkapan ikan illegal, pencemaran minyak di laut dan
perencanaan kawasan pesisir / laut termasuk kebencanaan.
Kegiatan pengadaan dilaksanakan dengan penunjukkan langsung
yang terdiri dari 2 output kegiatan seperti terlihat pada Tabel 9,
sedangkan realisasi keuangan dan fisik selengkapnya dapat di
lihat pada Tabel 10.
Tabel 9. Indikator kinerja kegiatan pengadaan barang dan jasa TA. 2019
No Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Sarpras Riset Data Satelit
Radar
300 scene 179 scene
2. Sarana Prasarana Stasiun
Bumi Penerima Data
Satelit Radar
1 unt 1 unit
Tabel 10. Realisasi keuangan dan fisik output sarana dan prasarana
No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan Fisik
% Rp Rp %
Sarana Prasarana Riset Data Satelit Radar
a. Pengadaan Citra Satelit
dan Radar
7.022.425.000 2.640.859.849 37,61 59,67
b. Pembayaran Tunggakan
(Carry Over) Tahun 2018
2.477.575.000 2.477.575.000 100 100
Sarana Prasarana Stasiun Bumi Penerima Data Satelit Radar
a. Sarana Prasarana Stasiun
Bumi Penerima Data
Satelit Radar
2.300.000.000 1.932.154.100 84,01 100
b. Pembayaran Tunggakan
(Carry Over) Tahun 2018
1.000.000.000 1.000.000.000 100 100
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
67 | P a g e
Adapun nama paket kegiatan dan penyedia dapat di lihat pada
Tabel 11.
Tabel 11. Paket Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa BROL 2019
NO NAMA PAKET
NILAI
PEKERJAAN NAMA PENYEDIA
(Rp)
1 Sarpras Riset Data Satelit
Radar 9.500.000.000 E-GEOS, Italia
2
Sarana dan Prasarana
Stasiun Bumi Penerima Data
Satelit Radar
3.300.000.000 E-GEOS, Italia
Sarana Prasarana Riset Data Satelit Radar dengan Sarana dan
Prasarana Stasiun Bumi Penerima Data Satelit Radar, merupakan
kegiatan pengadaan yang tak terpisahkan. Kegiatan pengadaan
terdiri dari pengadaan Data Citra Satelit dan Radar dengan
Operasional Stasiun Bumi Penerima Data Citra Satelit dan Radar.
Pelaksanaan dari Januari – Hingga April 2019 telah dilakukan
mulai dari penyusunan dokumen perencanaan meliputi KAK, HPS,
market survey dan organisasi pengadaan (tim kelompok kerja
pengadaan). Pada waktu tersebut pula telah dilakukan
penyelesaian tunggakan 2018 dengan beberapa koordinasi yaitu
review dengan BPKP dan selanjutnya pembayaran sisa tagihan.
Perkembangan pada Mei 2019 telah dilakukan dan dipilihnya
pihak penyedia yaitu e-Geos dari Italia dan setelahnya dilakukan
penyusunan kontrak pengadaan.
Tepat pada tanggal 14 Juni 2019 telah ditandatanginya kontrak
pengadaan. Masa berlaku kontrak terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan selesainya pekerjaan
dan terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban para pihak, adapun
lama pekerjaan mencapai 190 hari kalender. Data kontrak
pengadaan data radar dan sarana prasarana stasiun bumi
penerima data satelit radar mencakup (Tabel 12 – Tabel 14) :
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
68 | P a g e
Tabel 12. Harga kontrak pengadaan data satelit radar & stasiun bumi penerima
data satelit radar 2019
Data Provision 6.551.451.000
Radar Data 3.998.325.000
AIS Data 639.732.000
Maintenance on Radar Data Ordering System 1.913.394.000
Data Provision 2.300.000.000
Maintenance on Antenna Radar Receiving System 912.376.880
Capacity Building 421.627.800
Maintenance on Radar Data Processing and
Analyzing
383.839.200
Maintenance Information IT Network System 351.852.600
Developing Command Center to Integrate the
Whole
230.303.520
TOTAL AMOUNT 8.851.451.000
Tabel 13. Lingkup pekerjaan kontrak
ITEM
NUMBER
TYPE OF SERVICES UM Subj. of
Service
Weight in
The
Service
1
DATA PROVISION
a. Radar Data Images 300 100%
b. Automatic Identification
System (AIS) Data
Days 190 100%
c. Maintenance on Radar Data
Ordering System
Package 190 100%
2
SERVICES PROVISION
a. Maintenance of Antenna Radar Receiving System
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
69 | P a g e
Preventive Intervention 1 100%
Corrective Correction of
anomalies
N/A 0%
b. Capacity Building Training
sessions
2 100%
c. Maintenance of Radar Data Processing and Analysing System
Preventive Days of
services
190 95%
Corrective Correction of
anomalies
10 5%
d. Maintenance Information Technology Network System
Preventive Days of
Service
190 95%
Corrective Correction of
Anomalies
5 5%
e. Developing Command
Center of Integrate The
Whole BARATA’s System
Service 1 100%
Tabel 14. Rencana pembayaran kontrak
Output Bruto PPN Nett Surat Perintah Membayar
(SPM) sesuai Renkas
Harian
Termin-1
006 2.276.144.250 206.922.205 2.069.222.045
11 November 2019 009 1.932.154.100 175.650.373 1.756.503.727
Jumlah 4.208.298.350 382.572.577 3.825.725.773
Termin-2
006 4.275.306.750 388.664.250 3.886.642.500 20 Desember 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
70 | P a g e
009 367.845.900 33.440.536 334.405.364
Jumlah 4.643.152.650 422.104.786 4.221.047.864
Sampai dengan 21 November 2019 telah dilakukan koordinasi
penyusunan standar operasional pemanfaatan data sebaran kapal
hasil deteksi dari satelit radar dengan stakeholder terkait,
maintenance atau operasionalisasi stasiun bumi penerima data
satelit radar, serta penyusunan dan penandatanganan addendum
kontrak terkait perubahan lingkup pekerjaan. Pengadaan riset
data satelit radar telah mencapai 179 scenes dengan rincian 167
scenes merupakan data satelit radar Cosmo SkyMED dan 12
scenes data satelit radar RADARSAT-2 dari target 300 scenes.
Pada tanggal 11 November 2019 telah dilakukan pembayaran
Termin-1 sesuai dengan target kontrak.
3.4. Layanan Dukungan Manajemen
3.4.1. Layanan Ketatausahaan Riset Kelautan
Kegiatan lingkup Tata Usaha dikelompokkan menjadi 3 yaitu
Layanan Dukungan Manajemen Keuangan, Layanan Dukungan
Manajemen Umum dan Layanan Perkantoran. Realisasi keuangan
dan fisik selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 15, sedangkan
grafik realisasi disajikan pada Gambar 50.
Tabel 15. Realisasi keuangan dan fisik output tata usaha
No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan Fisik
% Rp Rp %
Layanan Dukungan Manajemen Keuangan
a. Belanja Barang Kegiatan
Pelayanan Teknis
24.332.000 23.331.700 95,89 100
b. Belanja Barang Kegiatan
Tata Usaha
146.338.000 129.481.914 88,48 100
c. Belanja Barang Kegiatan
Tata Operasional
24.853.000 23.202.948 80,02 100
Layanan Dukungan Manajemen Umum
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
71 | P a g e
a. Penataan Kepegawaian dan
Pembinaan SDM yang
Berkualitas
40.962.000
29.286.470 71,50 100
Layanan Perkantoran
1. Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
4.854.902.000 4.229.384.988 87,12 95
2. Operasional dan
Pemeliharaan Kantor
a. Kebutuhan Sehari - Hari
Perkantoran
1.731.780.000 1.486.488.474 85,84 100
b. Langganan Daya dan Jasa 1.768.419.000 1.367.429.324 77,32 100
c. Pemeliharaan Kantor 2.037.157.000 1.420.884.673 69,75 100
e. Pembayaran Pelaksanaan
Operasional Kantor
374.012.000 268.587.980 71,81 100
f. Operasional Laboratorium
Riset Kelautan
799.964.000 490.914.738 61,37 100
g. Operasional Bali Radar
Satelit
2.213.168.000 1.287.117.394 60,62 100
Gambar 50. Grafik realisasi output manajemen ketatausahaan
195.523.000
40.962.000
176.016.562
29.286.470
0
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
Manajemen Keuangan Manajemen Umum
Realisasi Output Manajemen Ketatausahaan
Pagu Realisasi
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
72 | P a g e
Capaian pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 meliputi :
A. Layanan Dukungan Manajemen Keuangan
Sesuai dengan ruang lingkup manajemen keuangan, telah
dibentuk tim pelaksanaan dan pengelolaan anggaran (PPA) T.A.
2019 melalui Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran. Agar
pelaksanaan penegelolaan anggaran dapat berjalan dengan baik,
disusun Petunjuk Teknis Pengelolaan Anggaran melalui
Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Balai Riset dan Observasi
Laut Nomor: KEP.1.1/KPA/BRSDM.2-BROL/KU.124/I/2019
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan Pengelolaan Anggaran
Tahun Anggaran 2019. Pada pelaksanaannya Kuasa Pengguna
Anggaran bersama dengan tim PPA rutin melakukan rapat PPA
dengan mengundang PJOK dan PJPK guna membahas
kendala/permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan dan
kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi pengelolaan keuangan
di instansi. Berdasarkan adanya review rutin diharapkan akan
meminimalisir kesalahan administrasi.
a) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) sebagai salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT), Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan, yang telah dilengkapi dengan berbagai
fasilitas dapat memanfaatkannya secara maksimal guna menggali
perolehan namun dalam pelaksanaan BROL hanya dapat
memungut PNBP dan tidak dapat menggunakannya, hal ini
dikarenakan belum terbitnya Revisi PP No.75 tahun 2015 dan
Keputusan Menteri Keuangan tentang persetujuan penggunaan
sebagian dana yang berasal dari PNBP.
Realisasi penerimaan PNBP BROL sampai dengan November
2019 sebesar Rp86.134.000,- nilai PNBP ini meningkat dari tahun
2018 sebesar Rp66.337.500,-. Realisasi pendapatan terbesar
didapatkan dari pelayanan jasa pengujian kualitas air di
Laboratorium Kualitas Perairan BROL
b) Penyusunan atas Laporan Keuangan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
73 | P a g e
Pada tahun 2019, BROL mendapatkan anggaran sebesar Rp.
28.568.580.000,- yang terdiri dari anggaran yang berasal dari
APBN Rp 28.356.402.000,-, dan anggaran yang berasal dari
hibah luar negeri sebesar Rp 212.178.000,-. Secara rinci dapat
dilihat Tabel 16.
Tabel 16. Laporan keuangan
No. Uraian Output Pagu Dana
Total 28.568.580.000,-
1 Kawasan Pesisir Yang Terpetakan Sumberdayanya 440.814.000,-
2 Data Dan Informasi Karakteristik Dan Dinamika Laut
Yang Terpetakan Di Wpp 959.186.000,-
3 Sarpras Riset Citra Satelit Dan Radar 9.500.000.000,-
4 Sarana Prasarana Stasiun Bumi Penerima Data Satelit
Radar 3.300.000.000,-
5 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 679.178.000,-
6 Layanan Perkantoran 13.689.402.000,-
Setiap akhir tahun, dilakukan penyusunan laporan keuangan.
Secara keseluruhan laporan keuangan akan disajikan pada akhir
tahun anggaran 2019. Saat ini yang tercatat dalam laporan
keuangan semester 1 adalah berdasarkan e-rekon yang telah
dilaksanakan pada semester 1. Dari hasil pemantauan pada e-
rekon terdapat selisih nilai rekonsiliasi pencatatan SP2D BMN
pada akun belanja modal (53) antara SAIBA dengan SIMAK BMN
senilai Rp3.477.575.000,-. Hal ini disebabkan karena pekerjaan
pengadaan operasionalisasi stasiun bumi penerima satelit radar
(BARATA) mengalami penunggkan pembayran per 31 Desember
2018. Terhadap hal tersebut pada tanggal 31 Desember 2018
operator SIMAK BMN mencatat nilai tersebut sebagai aset
definitif, dan akun pembayaran yang digunakan adalah akun 53
(belanja modal), sehingga pada saat pembayaran tunggakan per
tanggal 28 Mei 2019 pencatatan SP2d hanya dilakukan pada
SAIBA karena pada SIMAK BMN sudah dicatata sebagai aset
definitif per tanggal 31 Desember 2018.
Atas hal tersbut, sesuai dengan catatan hasil reviuoleh
Inspektorat 3, petugas SAIBA mengungkapkan dan menjelaskan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
74 | P a g e
dalam CaLK terhadap selisih hasil rekonsiliasi pencatatan SP2D
BMN Akun 53 antara SAIBA dengan SIMAK BMN senilai
Rp3.477.575.000,-.
B. Layanan Dukungan Manajemen Umum dan Kepegawaian
Keadaan Pegawai Balai Riset dan Observasi Laut saat ini
berjumlah 76 orang, yang terdiri dari 35 orang PNS dan 41 orang
non PNS dengan tingkat pendidikan dan disiplin ilmu yang
beragam. Rincian komponen pegawai berdasarkan jenjang
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 17, sedangkan komposisi
pegawai berdasarkan jabatan struktural dan fungsional dapat
dilihat pada Tabel 18.
Tabel 17. Komponen pegawai berdasarkan pendidikan
NO PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH
1 Doktoral S3 10
2 Master S2 12
3 Sarjana S1 32
4 Diploma III D3 2
5 Sekolah Menengan Atas SMA 20
JUMLAH 76 orang
PNS BROL sebanyak 35 orang dipetakan berdasarkan jabatan
masing-masing, yang terbagi menjadi Pejabat Struktural 4 orang,
Pejabat Fungsional 26 orang dan Pelaksana 5 orang.
Tabel 18. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan struktural dan fungsional
NO NAMA JABATAN JUMLAH
1 Struktural Eselon III 1
Eselon IV 3
2 Fungsional
Tertentu Peneliti 19
Pranata Komputer 2
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
75 | P a g e
NO NAMA JABATAN JUMLAH
Pranata Humas 1
Teknisi Litkayasa 2
Pejabat Pengadaan Barang/Jasa 1
Calon Peneliti 1
3 Pelaksana
Bendahara, Pengadministrasi
Kepegawaian, Penyusun Laporan
Keuangan dan BMN, Verifikator
5
JUMLAH 35
a) Pengelolaan Sistem Informasi Pegawai
Pengelolaan system informasi pegawai sangat membantu dalam
mengadministrasi data pegawai. Sehingga mempermudah
identifikasi seluruh pegawai, baik itu PNS maupun non PNS.
Terdapat 3 sistem informasi yang dipergunakan untuk menunjang
kegiatan kepegawaian, yaitu :
1. Sistem Informasi Pegawai KKP (SIMPEG Online), sistem ini
dipergunakan sebagai database seluruh pegawai.
2. e-SKP KKP. Sistem ini dipergunakan untuk menilai kinerja
pegawai.
3. e-pegawai. Sistem ini terintegrasi dengan SIMPEG Online,
dimana setiap pegawai dapat mengakses data dan informasi
masing-masing , logbook, dan SKP
4. Presensi online. Sebagai penunjang penilaian kedisiplinan
pegawai, dipergunakan presensi online yang terintegrasi
dengan mesin presensi di Pusat Data dan Infromasi KKP.
b) Pengembangan Kompetensi SDM
Kompetensi merupakan sebuah pernyataan terhadap apa yang
seseorang harus lakukan ditempat kerja untuk menunjukan
pengetahuannya, keterampilannya dan sikap sesuai dengan
standar yang dipersyaratkan. Kompetensi adalah suatu kompenen
yang paling utamadalam diri pegawai. Tanpa adanya kompetensi,
maka suatu pekerjaan tidak akan dapat dilakukan dengan baik.
Seiring dengan berkembangnya zaman, kompetensi pun semakin
berkembang dan sangat beragam.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
76 | P a g e
Sebagai upaya peningkatan kompetensi SDM di Balai Riset dan
Observasi Laut dilaksanakan pelatihan bagi pegawai. Salah satu
alat untuk menghitung kebutuhan Pendidikan dan pelatihan bagi
pegawai dilakukan Training Need Analysis (TNA) (Tabel 19).
Hasil pengolahan data TNA adalah sebagai berikut :
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
77 | P a g e
Tabel 19. Hasil pengolahan Training Need Analysis
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Dr. I Nyoman
Radiarta, S.Pi, M.Sc
Kepala Balai Diklatpim III S3 Marine Bioresource and
Environmental
80
%
Diklatpim III
Diklat Pengadaan
Barang/Jasa
Diklat Prajabatan Diklat Pengadaan
Barang/Jasa
Penguatan Jiwa
Korsa Penguatan Jiwa Korsa Diklat TQM
Diklat TQM Diklat Pengelolaan
Kinerja
Diklat Pengelolaan
Kinerja
Dr. Agung Yunanto,
S.Pi, M.Si
Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S3 Sumber Daya Hayati
dan Ilmu Lingkungan
33
%
Pelatihan
Penyusunan SOP
Pelatihan
Penyusunan SOP
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Endah Mulyastuti, SE Kepala Sub Bagian TU Diklatpim IV S1 Manajemen 67
%
Diklatpim IV
Diklat Manajemen
Kepegawaian
Diklat Pustakawan Ahli Bimtek Analisis
Jabatan
Pelatihan
Penyusunan SOP
Diklat Manajemen
Kepegawaian
Diklat Manajemen
ASN
Bimtek Analisis
Jabatan
Diklat Prajabatan Diklat SPIP
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
78 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Diklat Manajemen
ASN Pelatihan Penyusunan SOP
Pelatihan PPSPM
Penguatan Jiwa
Korsa Penguatan Jiwa Korsa
Diklat Pengelolaan
Kinerja
Diklat SPIP
Pelatihan PPSPM
Diklat Pengelolaan
Kinerja
Ridla Kumara Hadi,
S.Kom
Pranata Komputer Ahli
Pertama
Diklat Pengelolaan
Sistem IT
S1 Teknik Informatika 50
%
Diklat Pengelolaan
Sistem IT
Diklat Pengelolaan
Informasi
Diklat Prajabatan Diklat Pengelolaan
Informasi
Mikrotik Advance Diklat Pengadaan Barang
dan Jasa
Penguatan Jiwa
Korsa
Pelatihan Mikrotik
Advance
Penguatan Jiwa Korsa
Dr. Bambang
Sukresno, S.Si, M.Si
Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S3 Manajemen Sumber
Daya Pantai
33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklatpim III
Diklat Prajabatan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
79 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Penguatan Jiwa Korsa
Dr.Frida Sidik, M.Sc Peneliti Madya Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S3 Biologi 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Pelatihan Penyusunan SOP
Penguatan Jiwa Korsa
Eghbert Elvan Ampou,
S.Ik
Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S3 Marine Biologi 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Komang Iwan Suniada,
S.Pi,M.Si
Peneliti Muda
Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Ilmu Lingkungan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
80 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Prima Yuli Witasari,
S.Pi
Pengadminstrasi
Kepegawaian
Diklat Manajemen
Kepegwaian
S1 Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan
75
%
Diklat Manajemen
Kepegwaian
Bimtek Analisis
Jabatan
Diklat Prajabatan Bimtek Analisis
Jabatan
Penguatan Jiwa
Korsa Penguatan Jiwa Korsa
Pelatihan
Penyusunan SOP
Pelatihan
Penyusunan SOP
Bayu Priyono, M.Si Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Ilmu Kebumian 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Dr. Teja Arief
Wibawa, S.Pi, M.Si
Peneliti Muda
Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S3 Ilmu lingkungan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
81 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Dr. Denny Wijaya
Kusuma, S.Pi, M.Si
Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S3 Ilmu geografi 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Dr. Dessy Berlianty,
S.Si, M.Si
Peneliti Muda
Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S3 Teknologi Kelautan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Asmi Marintan Napitu,
S.Si,MT
Calon Peneliti Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Teknik Geodesi 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
82 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Made Agus
Dwipayana,SE
Bendahara
Diklat Bendahara S1 Manajemen 50
%
Diklat Perpajakan
Diklat Perpajakan Diklat Bendahara Diklat SPIP
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Diklat SPIP Penguatan Jiwa Korsa
Ketut Adi Wiranata,
SE
Pejabat Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa
Diklat Pengadaan
Barang/Jasa
S1 Manajemen 50
%
33
%
Diklat Perpajakan
Diklat Perpajakan
Ujian Nasional Keahlian
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Tk.Pertama L2 Diklat SPIP
Penguatan Jiwa
Korsa
Ujian nasional Keahlian
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Tk.Pertama
Diklat SPIP Diklat Prajabatan Gol.II
Diklat Prajabatan
Diklat Pengadaan
Barang/Jasa
Penguatan Jiwa Korsa
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
83 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Adi Wijaya,S.Pd, M.Si Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Ilmu Geografi 60
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Nuryani Widagti ,
S.Hut, M.Si
Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Ilmu Biologi Diklatpim IV
Diklatpim IV Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Pelatihan
Penyusunan SOP
Pelatihan
Penyusunan SOP
Diklat Prajabatan Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Penguatan Jiwa Korsa
Penguatan Jiwa
Korsa
Wingking Era Rintaka
Siwi, M.Si
Peneliti Muda
Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Ilmu Kelautan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
84 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Iis Triyulianty, M.Si
Peneliti Pertama
Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Ilmu Kelautan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Dinarika Jatisworo,
S.Si,M.Sc
Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Penginderaan Jauh 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
85 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Faisal Hamzah, S.Pi Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S1 Ilmu kelautan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Eko Susilo, S.Pi Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S1 Oseanograpy Terapan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Samsul Huda,
SE,M.S.A
Penyusun Laporan
Keuangan
Diklat Akuntansi
Pemerintah
S2 Akuntansi 50
%
Diklat Perpajakan
Diklat Perpajakan Diklat Analis Kepegawaian Diklat SPIP
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Bendahara
Diklat SPIP Diklat Akuntansi
Pemerintah
Diklat Perencana
Tk.Pertama
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
86 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Diklat Perencana Lanjutan
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Camellia Kusuma
Tito,S.Si
Peneliti Muda Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S2 Ilmu Kelautan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Teguh Agustiadi, ST Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S1 Ilmu Kelautan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Rochma Widia Lestari,
S.I.Kom, M.Si
Pranata Humas Pertama Diklat Kehumasan S2 Ilmu Komunikasi 40
%
Diklat Kehumasan
Diklat Protokoler Diklat Protokoler Diklat Manajemen
Kehumasan
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
87 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Diklat Manajemen
Kehumasan Penguatan Jiwa Korsa
Penguatan Jiwa
Korsa
Rizki Hanintyo, S.Si Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S1 Geografi Kartografi 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Amandangi
Wahyuning Hastuti,
S.I.K
Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S1 Ilmu kelautan 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Novia Arinda
Pradisty, S.Si
Peneliti Pertama Diklatfung Peneliti
Tk. Pertama
S1 Kimia 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
88 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklatfung Peneliti Tk.
Pertama
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
I Nyoman Suastawan,
SE
Penyusun Rencana
Keuangan dan BMN
Diklat Pelaporan
Akuntansi
Pemerintahan
S1 Manajemen 60
%
Diklat Perpajakan
Diklat Perpajakan
Diklat Pelaporan Akuntansi
Pemerintahan
Bimtek
Penatausahaan
BMN
Bimtek
Penatausahaan
BMN
Diklat Pengadaan
Barang/Jasa Diklat SPIP
Penguatan Jiwa
Korsa Penguatan Jiwa Korsa
Diklat SPIP
Romy Ardianto, A.Md
Pranata Komputer
Pelaksana Lanjutan
Diklat Pengelolaan
Sistem Informasi
S2 Computer Science 33
%
Diklat Pengelolaan
Sistem Informasi
Mikrotik Advance Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa
Korsa
Pelatihan VMWare
Pelatihan Mikrotik
Advance
Penguatan Jiwa Korsa
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
89 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
Kadek Ratna Pratiwi,
A.Md
Verifikator Keuangan
Pelatihan
Akuntansi
Pemerintah
D3 Akuntansi 50
%
Diklat Perpajakan
Diklat Perpajakan Diklat Prajabatan Diklat SPIP
Penguatan Jiwa
Korsa
Pelatihan Akuntansi
Pemerintah
Diklat SPIP Diklat Bendahara
Penguatan Jiwa Korsa
I Nyoman Surana Teknisi Litkayasa
Pelaksana
Diklat Fungsional
Litkayasa
SGO 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Fungsional
Litkayasa
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Gusti Putu Sukadana Calon Teknisi Litkayasa Diklat Fungsional
Litkayasa
SMA 33
%
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Penguatan Jiwa
Korsa
Diklat Fungsional
Litkayasa
Pelatihan
Pengelolaan Data
Penelitian
Diklat Prajabatan
Penguatan Jiwa Korsa
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
90 | P a g e
NAMA JABATAN KOMPETENSI
STANDAR
KOMPETENSI YANG
DIMILIKI
G
A
P
RENCANA
PELATIHAN
NILAI RATA-RATA 41
%
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
91 | P a g e
Secara keseluruhan, pegawai BROL yang saat ini sedang
melaksanakan Tugas Belajar dan Izin Belajar dapat di lihat
melalui Tabel 20.
Tabel 20. Tugas dan izin belajar pegawai BROL
No. Nama Program Universitas
1. Adi Wijaya, M.Si Tugas Belajar –
S3
Universitas Brawijaya
2. Faisal Hamzah, S.Pi Tugas Belajar –
S3
Xianmen University
3. Ridla Kumara Hadi,
S.Kom
Tugas Belajar –
S2
Universitas Gadjah
Mada
4. Amandangi W.H., S.I.K Tugas Belajar –
S2
Yamaguchi University
5. Eko Susilo, S.Pi Izin Belajar – S2 Universitas Terbuka
6. Teguh Agustiadi, S.T Izin Belajar – S2 Universitas Terbuka
7. Endah Mulyastuti, SE Izin Belajar – S2 Universitas Terbuka
8. Kadek Ratna Pratiwi,
A.Md
Izin Belajar – S1 Universitas Terbuka
Pada tahun 2019, 2 orang pegawai BROL telah selesai
melaksanakan tugas belajar, yaitu Rizki Hanintyo dari University
of Twente dan Novia Arinda Pradisty, S.Si dari Bremen
University.
c) Penilaian Kinerja SDM
Tujuan evaluasi adalah agar pegawai dapat mengetahui kelebihan
dan kelemahannya serta memperbaiki kelemahan dan
meningkatkan kelebihan. Juga agar para pegawai dapat
mengetahui standard hasil yang ditetapkan instansi. Seperti yang
telah dijelaskan di atas bahwa SDM BROL terdiri dari PNS dan
tenaga kontrak, sehingga ada perbedaan dalam menilai kinerja
pegawai.
Penilaian kinerja PNS telah diukur melalui SKP atau Sasaran
Kinerja, Perilaku Kerja dan Prestasi Kerja. Pegawai yang dikelola
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
92 | P a g e
secara online melalui http://prestasikerja.kkp.go.id/. Penilaian
kinerja ini dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Setiap semester,
para pegawai melakukan penilaian secara horizontal melalui
penilaian 360 derajat.
➢ Kode Etik Pegawai
Dalam Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara dijelaskan bahwa kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai disiplin pegawai ASN
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
93 | P a g e
BROL telah menyusun kode etik yang dipergunakan sebagai dasar
penerapan disiplin kepegawaian secara internal. Kode etik ini
bukan hanya diterapkan untuk PNS saja, akan tetapi juga kepada
Non PNS. Hal ini dilakukan agar setiap pegawai memahami etika
kerja, mulai dari petugas kebersihan sampai dengan pejabat yang
ada di BROL. Kode Etik yang disusun berdasarkan kode etik
BRSDM KP nomor 5/Per-BRSDM/2018 tentang Kode Etik
Pegawai di lingkungan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan.
Kode Etik BROL dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan
Kepala Balai Riset dan Observasi Laut Nomor: KEP.
251.3/BRSDM-BROL/OT.230/IV/2017 tentang Kode Etik
Pegawai pada Unit Balai Riset dan Observasi Laut tahun 2017.
Pada tahun 2018 belum ada perubahan yang dilakukan dalam isi
dari etika pegawai. Perubahan yang dilakukan pada susunan tim
kode etik, melalui surat keputusan Kepala Balai Riset dan
Observasi Laut Nomor : KEP. 2.1 /BRSDM.2-
BROL/OT.200/I/2018 tentang Susunan Tim Kode Etik Pegawai
Pada Unit Kerja Balai Riset dan Observasi Laut Tahun 2018.
➢ Standard Operational Procedures (SOP)
Standard Operational Procedures (SOP) adalah dokumen yang
berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk
memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja
dengan biaya yang serendah-rendahnya. Standar Prosedur
Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk
memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini
berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap)
adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan,
kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari
terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh
pegawai yang akan mengganggu kinerja organisasi (instansi
pemerintah) secara keseluruhan.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
94 | P a g e
SOP yang telah dipergunakan oleh BROL saat ini ada 83 dokumen,
yang terdiri dari 6 SOP kegiatan penelitian, 26 SOP kegiatan Tata
Operasional, 33 SOP kegiatan Tata Usaha dan 18 SOP kegiatan
Pelayanan Teknis.
C. Layanan Perkantoran
Guna menunjang pelaksanaan operasional perkantoran, fasiltas
operasional juga harus dalam kondisi yang baik, sehingga
diperlukan perawatan dan pemeliharaan yang meliputi
pemeliharaan gedung, sarana gedung dan peralatan perkantoran
serta perawatan dan pemeliharaan lainnya. Beberapa hal yang
menjadi objek perawatan antara lain :
1. Pemeliharaan gedung layanan, lingkungan guest house,
laboratorium riset kelautan, rumah jaga, gedung utama, mess
(perumahan), aula Gedung Observasi Laut.
2. Perawatan kendaraan roda 4, roda 2 dan kendaraan
operasional lapangan.
3. Perawatan peralatan riset dan peralatan laboratorium.
4. Pemeliharaan peralatan perkantoran.
5. Pemeliharaan jaringan irigasi lingkungan kantor dan jaringan
jalan.
6. Operasional kegiatan Bali Radar Satelit.
D. Pengelolaan BMN
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh pengelola BMN
BROL adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan revaluasi BMN BROL oleh KPKNL Singaraja. Hal
ini dilaksnaakan salah satunya dengan melengkapi dan
memperbaiki dokumen-dokumen revaluasi BMN tersebut;
2. Menindaklanjuti rekomendasi Biro Keuangan KKP terkait
hilangnya 4 BMN BROL berupa alat observasi Laut/buoy
pantai. Tindak Lanjut tersebut berupa pembahruan kembali
kronologis hilangnya BMN tersebut dan penyusunan SK Tim
Adhoc Penyelesaian Kerugian Negara di Balai Riset dan
Observasi laut.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
95 | P a g e
3. Cek fisik atas BMN milik BATAN yang akan diserahterimakan
ke BROL oleh Biro Keuangan dan BRSDM;
4. Penyusunan RKBMN BROL tahun 2021. Reviu terkait
penyusunan RKBMN ini dilaksanakan oleh Inspektorat 3;
5. Koordinasi dengan KPKNL Singaraja, sesuai dengan arahan
dari ses BRSDM terkait dengan pelaksanaan reevaluasi di
BROL. Koordinasi dilaksanakan bersama dengan Kabag
Keuangan dan Umum BRSDM KP. Dari hasil kordinasi
tersebut, dokumen BMN BROL telah selesai diverifikasi dan
validasi oleh tim KPKNL. Tindaklanjutnya adalah melakukan
penelitian fisik terhadap 6 unit BMN berupa Rumah Negara
yang menjadi barang berlebih di tahun 2019. Perhitungan
BMN berlebih ini karena adanya kesalahan pencatatan BMN
perolehan 2003 yang dicatat menjadi 2013;
6. KPKNL Singaraja berkunjung ke BROL terkait revaluasi BMN
yang ada di BROL. Dalam pertemuan tersebut disampaikan
agar BROL memperbaiki perhitungan volume pagar/gapura
kantor. Untuk itu pengelola BMN melakukan koordinasi
kembali atas perbaikan perhitungan tesebut ke KPKNL;
7. Pengusulan PSP BMN ATB dengan nilai perolehan di atas 100
Juta, BMN Alsin dengan nilai perolehan di atas 100 juta, dan
BMN Alisn dengan nilai perolehan di bawah 100 juta.
3.4.2. Layanan Dukungan Tata Operasional
Layanan Dukungan Tata Operasional dikelompokkan menjadi 2
yaitu Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan dan Anggaran
serta Layanan Dukungan Manajemen Monitoring dan Evaluasi
Riset. Pagu anggaran yang dikelola adalah sebesar Mengelola
pagu anggaran sebesar Rp97.597.000,- dengan realisasi sebesar
Rp76.150.538,- (78,03%). Realisasi keuangan dan fisik
selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 21, sedangkan grafik
realisasi disajikan pada Gambar 51.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
96 | P a g e
Tabel 21. Realisasi keuangan dan fisik output tata operaisonal
No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan
Fisik
%
Rp Rp %
1. Layaanan Dukungan Manajemen Perencanaan dan Anggaran
a. Perencanaan,
Penyusunan Program
dan Anggaran
35.197.000 35.196.601 100 100
b. Rapat kerja
penyusunan Renstra,
Roadmap dan renaksi
Kegiatan
16.100.000 - 0 0
2. Layanan Dukungan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Riset Kelautan
a. Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan Kegiatan
46.300.000 40.953.937 88,45 100
Gambar 51. Grafik realisasi output tata opeasional
A. Manajemen Perencanaan dan Anggaran
➢ Penyusunan Program dan Anggaran
Pengusulan kegiatan dalam penyusunan angka dasar (baseline)
anggaran tahun 2020 dilakukan dengan usulan biaya operasional
meliputi komponen gaji dan tunjangan serta operasional dan
51.297.00046.300.000
35.196.60140.953.937
0
10.000.000
20.000.000
30.000.000
40.000.000
50.000.000
60.000.000
Manajemen Perencanaan danAnggaran
Manajemen Monitoring dan Evaluasi
Realisasi Output Tata Operasional
Pagu Realisasi
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
97 | P a g e
pemeliharaan kantor. Selanjutnya pengusulan belanja kegiatan
riset dan dukungan manajerial disusun setelah adanya
penyampaian pagu sementara dan pagu alokasi anggaran
kementerian/Lembaga TA 2020 Hasi rapat Pembahasan Panitia
Kerja Belanja Pemerintah Pusat.
Penyusunan dan Penelaahan (Qualty Control I) RKA-K/L Pagu
Sementara Anggaran Lingkup BRSDMKP KP Tahun 2020
dilakukan pada bulan Juli 2019 sedangkan Penyusunan dan
Penelahaan (Quality Control I) RKA-K/L Pagu Alokasi dilakukan
pada bulan September. Pengusulan program kegiatan dan
anggaran BROL belum melampirkan pengeluaran yang bersumber
dari PNBP, Karena belum terbitnya Revisi PP No.75 tahun 2015
dan Keputusan Menteri Keuangan tentang persetujuan
penggunaan sebagian dana yang berasal dari PNBP. Pagu
anggaran BROL untuk tahun 2020 terdapat perubahan dalam
Penyusunan seperti nampak dalam Tabel 22.
Tabel 22. Pagu anggaran BROL TA 2020
PAGU
SEMENTARA
PAGU
ALOKASI
PENETAPAN
DIPA PETIKAN
RUPIAH MURNI (RM) 35.883.665.000 34.983.665.000 34.983.665.000
51 Belanja Pegawai 5.090.630.000 5.090.630.000 5.090.630.000
52 Belanja Barang 11.343.035.000 11.343.035.000 11.343.035.000
53 Belanja Modal 19.450.000.000 18.550.000.000 18.550.000.000
Perubahan Pagu BROL beradasarkan arahan pimpinan adalah
adanya pengurangan belanja modal terkait dengan pembelian alat
observasi dimana pimpinan mengarahkan BROL untuk dapat
berfokus dalam operasional Bali Radar Satelit yang merupakan
Program Prioritas Nasional (PN).
Dipa Petikan dan ADK anggaran BROL untuk tahun 2020 telah
disetujui dan diterbitkan pada tanggal 06 November 2019
disahkan pada tanggal 12 November 2019 oleh Direktur Jenderal
Anggaran atas nama Menteri Keuangan dengan nomor : SP DIPA-
032.12.2.403818/2020 dan DS:0070-0785-6702-1686.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
98 | P a g e
➢ Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019
Pada tahun anggaran 2019, BROL mengalami 5 kalo revisi
anggaran jumlah ini lebih kecil dibandingkan pada tahun 2018. Hal
ini berindikasi bahwa BROL mengalami perbaikan dalam
perencanaan kegiatan.
Pada awal tahun anggaran 2019 Pagu anggaran BROL sebesar
Rp28.592.130.000,- sedangkan di akhir tahun 2019 menjadi
Rp28.568.580.000,-. Perubahan ini disebakan karena adanya
penambahan pagu bersumber dari lanjutan Hibah Luar Negeri
Langsung tahun 2018 dan pengurangan belanja pegawai dengan
rincian sebagai berikut :
- REVISI 1
Pengesahan : 20 Mei 2019
Pagu Anggaran : Rp28.592.130.000,-
Digital Stamp : DS-9219-3402-6896-7808
Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali
Tema Revisi : Pembayaran tunggakan atas pengadaan data
satelit radar T.A 2018
- REVISI 2
Pengesahan : 7 Agustus 2019
Pagu Anggaran : Rp28.804.308.000,-
Digital Stamp : DS-1324-9272-0138-5505
Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali
Tema Revisi : Penambahan Pagu Hibah Luar Negeri
Langsung (HLL) sebesar Rp212.178.000,00
- REVISI 3
Pengesahan : 17 Oktober 2019
Pagu Anggaran : Rp28.568.580.000,-
Digital Stamp : DS-7043-5107-4151-0608
Kewenangan : Direktorat Jenderal Anggaran (DJA)
Tema Revisi : Pengurangan Belanja Pegawai (51) sebesar
Rp235.728.000,00
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
99 | P a g e
- REVISI 4
Pengesahan : 30 Oktober 2019
Pagu Anggaran : Rp28.568.580.000,-
Digital Stamp : DS-7043-5107-4151-0608
Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali
Tema Revisi : Perubahan hal.III DIPA
- REVISI 5
Pengesahan : -
Pagu Anggaran : Rp28.568.580.000,-
Digital Stamp : DS-7043-5107-4151-0608
Kewenangan : Kanwil DJPBN Provinsi Bali
Tema Revisi : Pergeseran antar akun belanja pegawai dan
Belanja 002
➢ Penyusunan Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja
Berbasis BSC
- Reviu Roadmap dan Rencana Strategis BROL 2017 – 2019
Reviu atas rencana strategis BROL tahun 2017-2019 perlu
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara renstra dan
pelaksanaan kegiatan, hal ini pun sebagai bagian akuntabilitas
kinerja. Reviu renstra dapat berubah dalam pemfokusan indikator
kinerja menjadi lebih spesifik.
Dalam mereviu renstra BROL dibentuklah tim reviu penyusunan
secara informal yang terdiri dari Struktural, Ketua kelompok
peneliti, Kepala Laboratorium dan di komandoi oleh tim RDC
BROL. Penandatanganan dan pengesahan renstra BROL 2017-
2019 reviu 2019 (Gambar 52) dilakukan oleh Kepala Balai melalui
Peraturan Kepala Balai dan Observasi Laut Nomor
PER.507.2/BRSDM.2-BROL/RC.221/2019 Tentang Review 2019
atas Rencana Strategis Balai Riset dan Observasi Laut Tahun
2017-2019 pada tanggal 20 Mei 2019 .
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
100 | P a g e
Hasil reviu renstra 2017-2019 menjelaskan bahwa BROL
mengalami perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU), hal ini
dikarenakan IKU merupakan turunan dari IKU BRSDM dan
Pusriskel sebagai Pembina dari BROL. Selanjutnya, hasil reviu
menyatakan perlu adanya perubahan dalam fokus kegiatan riset
dan pengembangan pada tahun 2019. Hal ini untuk dapat
menyesuaikan dengan pelaksanaan riset yang sedang berjalan
saat ini dan sebagai permulaan dalam perencanaan kegiatan riset
dan pengembangan pada tahun 2020-2024.
Reviu renstra BROL 2017-2019 pun melihat potensi BROL
sebagai lembaga riset dan observasi laut untuk memberikan
outcome nyata terhadap masyarakat baik potensi pada riset,
sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang dimiliki dan
kebutuhan yang belum dimiliki oleh BROL dalam mewujudkan
target pada masa tahun anggaran 2017-2019
Dalam mereviu renstra BROL 2017-2019 pun tim melakukan
penyusunan draft awal Renstra 2020-2024 sejalan dengan
BRSDM KP yang juga tengah menyusun renstra BRSDM KP
2020-2024.
Gambar 52. Renstra BROL 2017 – 2019 atas review 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
101 | P a g e
- Penyusunan Perjanjian Kinerja BROL
Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis
perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas
laporan kinerja Instansi pemerintah mengamanahkan untuk dapat
menyusun perjanjian kinerja sebagai wujud nyata komitmen
penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi
dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang
dihasilkan atas kegiatan tahun berjalan tetapi termasuk kinerja
dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Penandatanganan Perjanjian kinerja awal antara Kepala Balai dan
Kepala Pusat Riset Kelautan dilakukan pada tanggal 28 Maret
2019 di hotel Alana Bogor pada kegiatan Rapat kordinasi
Perencanaan (Rakorcan) BRSDM, yang didahului dengan
penandatanganan Perjanjian Kinerja antara Pejabat eselon IV,
Ketua Kelompok Penelitian, dan Kepala Laboratorium dengan
Kepala Balai di bulan Januari 2019. Rincian perubahan Perjanjian
Kinerja disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Perubahan Perjanjian Kinerja BROL 2019
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET 2019 Ket.
Semula Menjadi
COSTUMER PERSPEKTIVE
1
Terwujudnya
pengelolaan
SDKP yang
partisipatif,
bertanggung
jawab dan
berkelanjutan
1 Nilai PNBP
(Rp.Miliar) 0.088 0.08813
2
Jumlah bahan
rekomendasi
kebijakan hasil
riset dan
observasi laut
yang diusulkan
(rekomendasi)
3 -
Masuk
kedalam
internal
process
perspective
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
102 | P a g e
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET 2019 Ket.
Semula Menjadi
INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE
2
Terselenggar
anya tata
kelola
pemanfaatan
SDKP yang
adil, berdaya
saing dan
berkelanjutan
3
Jumlah bahan
rekomendasi
kebijakan hasil
riset dan
observasi laut
yang diusulkan
(rekomendasi)
- 3
perpindahan
dari customer
perspective
4
Jumlah data
dan/atau
informasi hasil
riset observasi
laut yang
dihasilkan
(paket)
5 5
5
Jumlah lembaga
riset yang
terstandar
1 1
6
Jumlah jejaring
dan/atau
kerjasama Balai
Riset dan
Observasi Laut
yang terbentuk
(Dokumen)
3.8 3.8
7
Jumlah jejaring
dan/atau
kerjasama riset
observasi laut
yang disepakati
dan
ditindaklanjuti
(dokumen)
12 12
8
Jumlah sarana
dan prasarana
BROL (Paket)
2 2
9
Jumlah Karya
tulis ilmiah riset
observasi laut
yang
15 15
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
103 | P a g e
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET 2019 Ket.
Semula Menjadi
dipublikasikan
(dokumen)
10
Jumlah
dukungan
dokumen
manajemen
satker yang
dihasilkan
(Dokumen)
3 3
LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE
3
Terwujudnya
ASN BROL
yang
kompeten,
professional
dan
berintegritas
11
Indeks
profesionalitas
ASN BROL
(Indeks)
60 60
12
Nilai Kinerja
ASN Balai riset
dan Observasi
Laut (Nilai)
Baik
(76-
90)
-
digabungkan
dengan IKU
Indek
profesionalitas
ASN
4
Tersedianya
manajemen
pengetahuan
BROL yang
handal dan
mudah
diakses
13
Persentase unit
kerja lingkup
BROL yang
menerapkan
sistem
manajemen
pengetahuan
yang terstandar
(%)
80 80
5
Terwujudnya
birokrasi
BROL yang
efektif,
efisien, dan
berorientasi
pada layanan
prima
14
Persentase
jumlah
rekomendasi
hasil
pengawasan
yang
dimanfaatkan
untuk perbaikan
kinerja lingkup
BROL (%)
80 80
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
104 | P a g e
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET 2019 Ket.
Semula Menjadi
6
Terkelolanya
anggaran
pembangunan
BROL secara
efisien dan
akuntabel
15
Nilai Kinerja
anggaran Balai
Riset dan
Observasi Laut
(%)
Baik
(87)
Baik
(87)
16
Batas tertinggi
persentasi
temuan LHP
BPK atas LK
BROL
dibandingkan
realisasi
anggaran BROL
TA 2018 (%)
1 -
Hanya
diturunkan
sampai
dengan Level
II sehingga di
Level III
dihapuskan
Dalam pelaskanaannya perjanjian kinerja BROL mengalami
perubahan pada bulan Juli 2019, hal ini karena adanya perubahan
kebijakan pada level I dan II. Perjanjian Kinerja BROL semula
menghasilkan 6 Sasaran Strategis (SS) dengan 15 IKU berubah
menjadi 6 Sasaran Srategis dengan 13 IKU.
B. Manajemen Monitoring dan Evaluasi Riset Kelautan
Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan rutin
berkesinambungan yang berperan penting dalam upaya
meningkatkan kualitas opersional suatu kegiatan dan
berkontribusi untuk memberi input balik bagi perencanaan serta
pembuat kebijakan. Monitoring dan evaluasi diyakini sangat
berperan dalam upaya meningkatkan kualitas operasional suatu
kegiatan dan berkontribusi penting dalam memandu pembuat
kebijakan di seluruh strata organisasi. Kegiatan monev dapat
memberi gambaran tentang bagaimana kualitas operasional
kegiatan, kekuatan dan kelemahan yang ada, efektivitas biaya dan
arah produktif potensial masa depan apabila disusun, didesain dan
dianalisa dengan baik.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
105 | P a g e
Capaian pelaksanaan kegiatan hingga 21 November 2019 meliputi
:
➢ Penyusunan Laporan Bekala
- Laporan Kegiatan Mingguan : 46 laporan
- Laporan Kegiatan Bulanan : 10 Laporan.
- Laporan Kegiatan Triwulan : 3 Laporan.
- Laporan Kegiatan Semester : 1 Laporan.
- Laporan Kegiatan Tahunan : 0 Laporan.
- Laporan Digest Triwulan : 3 laporan.
- Laproan Digest Tahunan : 0 Laporan.
- Laproan Kinerja Triwulan : 3 Laporan.
- Laporan Kinerja Tahunan : 0 laporan.
➢ Update Aplikasi Monev
Telah dilaksanakannya update pengisian Aplikasi Monev meliputi
pengisian Dashboard BRSDM KP, Monev Anggaran DJA, Monev
Bappenas, Monev SAKP (Kinerjaku) dan e-Dalwas KKP secara
periodik baik mingguan, bulanan, dan triwulan.
➢ Penilaian Mandiri SAKIP
Penilaian Mandiri SAKIP lingkup BRSDM Tahun 2019 di Bogor
telah dilakukan pada tanggal 15 – 17 Mei 2019 yang dihadiri oleh
seluruh satker lingkup BRSDM KP. Agenda kegiatan tersebut
meliputi Sosialisasi Permen KP 68/2017 terlaot pedoman
pengelolaan kinerja organisasi di lingkungan KKP; Evaluasi atas
implementasi SAKIP BRSDM; serta Penilaian mandiri SAKIP
BRSDM TA 2019. Penilaian mandiri SAKIP dilakukan pada 5
komponen yaitu perencanaan kinerja (30%), pengukuran kinerja
(25%), pelaporan kinerja (15%), evaluasi kinerja (10%) dan
pencapaian sasaran / kinerja organisasi (20%). Hasil penilaian
mandiri SAKIP lingkup BRSDM KP Tahun 2019, BROL mendapat
nilai 80,77 dengan predikat A dan interpretasi Memuaskan.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
106 | P a g e
Permasalahan umum yang dihadapi satker dalam penilaian
mandiri SAKIP antara lain :
• Perencanaan Kinerja
Reviu Renstra belum dilakukan secara berkala sehingga
Renstra tidak selaras dengan Renstra atasannya.
• Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja individu tidak mengacu pada indikator
kinerja organisasi.
Capaian IKU belum dijadikan dasar dalam pemberian reward
and punishment.
• Pelaporan Kinerja
Laporan kinerja yang disusun belum menyajikan analisis dan
informasi yang memadai.
• Evaluasi Kinerja
Sebagian besar satker belum menyusun laporan evaluasi
rencana aksi atas capaian kinerja yang disampaikan
triwulanan.
• Capaian / Sasaran Kinerja Organisasi
Data dukung capaian kinerja belum handal
➢ Rekonsiliasi Aplikasi Monev BRSDM KP
Rekonsiliasi aplikasi pelaksanaan program/kegiatan monitoring
dan evaluasi lingkup BRSDM KP Tahun 2019 dilakukan pada
tanggal 3 – 5 Juli 2019 di Bogor. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk dilakukannya verifikasi / validasi dan penginputan data dari
Januari – Juni 2019. Realisasi BRSDM KP hingga 3 Juli 2019
mencapai 44%. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris BRSDM KP,
beliau menyampaikan bahwa penilaian kinerja sangat penting, hal
itu disebabkan karena dapat dijadikan tolak ukur bahwa
perencanaan apakah benar – benar dilakukan dengan baik atau
tidak. Beliau juga menambahkan bahwa koordinasi BRSDM KP
untuk dapat tercapai dengan baik, maka perlu sinergi yang bai
kantar UPT dan eselon diatasnya, diharapkan tiap satker untuk
dapat menjaga data aplikasi dari monev untuk tetap valid dan
selalu update. Agenda inti kegiatan ini yaitu internalisasi,
implementasi dan diskusi aplikasi e-Dalwas, e-Monev Bappenas
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
107 | P a g e
dan Smart DJA Tahun 2019, serta penginputan mandiri aplikasi
e-Dalwas, e-Monev Bappenas dan Smart DJA Tahun 2019. Hasil
inputan aplikasi berdasarkan rekonsiliasi ini adalah sudah
terinputnya seluruh data capaian kinerja BROL periode Januari –
Juli pada aplikasi e-Dalwas, e-Monev Bappenas (Gambar 53) dan
Smart DJA Tahun 2019 (Gambar 54).
Gambar 53. Update aplikasi e-Monev Bappenas
Gambar 54. Update aplikasi Monev DJA
➢ Monev Terpadu BRSDM KP
Plt. Kepala Seksi Tata Operasional dan Kepala BROL menghadiri
undangan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terpadu
Semester I 2019 lingkup BRSDM KP. Kegiatan Monev terpadu
tersebut dibagi 3 zona dimana unit kerja Balai Riset dan Observasi
Laut (BROL) masuk pada zona 2. Pelaksanaan Monev terpadu
lingkup BRSDM KKP zona 2 semester 1 dilakukan di Loka
Kerentanan Wilayah Pesisir Bungus, Kota Padang. Kegiatan Hari
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
108 | P a g e
pertama dibuka dan dipimpin oleh Sekretaris BRSDM dan dihadiri
oleh pejabat eselon II yaitu Kepala Pusat Riset Kelautan, Kepala
Pusat Perikanan serta 14 (empat belas) Kepala Satker lingkup
BRSDM, tim evaluator pusat, serta Biro Perencanaan dan Biro
Keuangan KKP. Sekretaris BRSDM, Bapak Maman Hermawan
setelah membuka acara dilanjut dengan menyampaikan arahan
diaman pada intinya mengharapkan agar dengan kegiatan MONEV
terpadu zona 2 didaptkan catatan atau rekomendasi untuk
ditindaklanjuti agar tujuan program kegiatan atau organisasi
dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan.
Pada kesempatan yang sama Kepala bagian Program BRSDM,
Bapak Kusdiantoro turut menyampaikan bahan paparan terkait
hasil kompilasi progress pelaksanaan kegiatan monitoring dan
evaluasi ke 14 satker yang masuk dalam zona 2 ini. Beberapa
catatan bagi Balai Riset dan Observasi Laut yang diperoleh dari
arahan serta pemaparan Sekretaris dan Kepala Bagian Program
BRSDM adalah BROL masih berada di tingkat terendah untuk
pencapaian nilai IKPA dan realisasi anggaran namun memiliki nilai
tertinggi untuk Nilai Pencapaian Sasaran Strategis serta
Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai. Dokumentasi dapat dilihat
pada Gambar 55.
Beberapa catatan hasil rumusan Monev terpadu ini bagi Balai
Riset dan Observasi Laut (BROL) dalam bentuk rekomendasi
adalah sebagai berikut :
- Melakukan percepatan dan penyesuaian terhadap
perencanaan ROK dan rencana aksi untuk satker yang
memiliki realisasi terendah dan dalam hal ini BROL masuk
dalam kategori terendah realisasi anggarannya.
- Memperbaiki kinerja pengelolaan anggaran dengan
memperhatikan ke 12 indikator pengelolaan anggaran serta
meingkatkan kepatuhan terhadap regulasi pelaksanaan
kinerja dan anggaran bagi seluruh satker lingkup BRSDM.
- Mengusulkan peningkatan kapasitas SDM dan melakukan
koordinasi internal untuk mendukung pelaksanaan anggaran
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
109 | P a g e
jika terdapat kelemahan kualitas atau ketidakpahaman dalam
pengelolaan anggaran.
- Melakukan pendampingan dan pengawalan secara khusus
terhadap implementasi akuntabilitas kinerja.
- Melakukan percepetan proses pencantuman Hibah Luar
Negeri Langsun (HLN) ke dalam DIPA BROL.
Gambar 55. Monev terpadu lingkup BRSDM KP
➢ Monev Internal BROL
Kegiatan monev internal BROL telah dilaksanakan secara berkala
yaitu dalam periode Semester. Pada Semester I telah
dilaksanakan pada Agustus 2019 (Gambar 56). Kegiatan
dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 20 dan 22 Agustus
2019. Tujuan kegiatan monev yaitu untuk memonitoring dan
evaluasi serta membuat laporan secara vertikal maupun
horizontal terhadap kegiatan – kegiatan yang akan, sedang
maupun telah dilaksanakan melalui kinerja yang professional
untuk menghasilkan keluaran sesuai target yang diharapkan.
Adapun evaluator dari kegiatan monev tersebut yaitu Dr. I
Nyoman Radiarta M.Sc selaku Kepala BROL, Drs. Riyanto Basuki,
M.Si selaku Kepala Pusat Riset Kelautan dan Dr. Aryo Hanggono,
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
110 | P a g e
DEA selaku Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumberdaya
Laut, KKP.
Selama pelaksanaan monev Semester I terdapat catatan penting
dari evaluator yang hadir meliputi :
- Balai Riset dan Observasi Laut harus memiliki tujuan dalam
skala global dan regional dengan meningkatakan kualitas
penelitian melalui pemilihan metode penelitian yang mengacu
pada protokol skala regional atau internasional.
- Penelitian selain menghasilkan output juga di dorong untuk
menghasilkan outcome, seperti contohnya SOP dan
pengolahan data.
- Database hasil penelitian harus mengacu kepada standarisasi
one map policy (BIG) sehingga kontribusi BROL dalam kancah
nasional lebih dikenal.
- BROL diharapkan mampu memperkuat sinergi dengan
lembaga lain untuk mendesiminasikan dan pemanfaatan hasil
penelitian.
- Pelaporan riset sebaiknya disusun lebih komprehensif
sehingga mudah dimengerti jika orang awam membacanya.
- BROL dalam melakukan riset harus mulai memperhatikan
aspek Sosial dan Ekonomi melalui sinergi dengan mitra
(MAXAR, Pusat Restorasi dan Pengembangan Pesisir,
PEMDA dll).
- Penelitian harus menampilkan akurasi data dan informasi hasil
penelitian itu sendiri.
- Hasil riset BROL diharapkan dapat memberikan dukungan
manajemen pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
dengan memperhatikan kondisi eksisting.
- Kajian dampak Sea Level Rise Anomali tidak hanya
difokuskan kepada terumbu karang tetapi pada eksistensi
pulau-pulau kecil.
- BROL diharapkan dapat menggagas kerjasama untuk
penegmbangan riset marine debris (misalnya dengan World
Bank, AFD dan APEC).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
111 | P a g e
- BROL telah berhasil melakukan perhitungan OHI Bali dimana
SOP dan prosedur perhitungan dapat diangkat dalam level
nasional.
- Metode pendugaan Daerah Penangkapan Ikan perlu dibedakan
untuk jenis ikan tertentu, wilayah tertentu sehingga dapat
menghasilkan produk yang lebih baik dan bernilai jual (siap
dikomersialisasikan).
- Sinergi antara peneliti BROL sehingga dapat saling
mendukung kegiatan riset untuk menghasilkan produk
unggulan (inovasi baru).
- Kegiatan 2020 hanya ada 1 judul riset besar akan tetapi bias
dibuat sub judul kecil.
- Riset WPP tahun 2020 dipusatkan di BROL (Karakteristik
Fisika, Kimia dan Biologi di WPP).
Gambar 56. Monev internal BROL Semester I 2019
Pelaksanaan monev Semester II dilaksanakan pada November
2019 (Gambar 57). Seperti dengan monev Semester I, kegiatan
monev Semester II juga dilakukan selama dua hari yaitu pada
tanggal 11 dan 12 November 2019. Evaluator dari kegiatan
monev tersebut yaitu Dr. I Nyoman Radiarta M.Sc selaku Kepala
BROL dan Aida Sartimbul, M.Sc, PhD selaku Dosen Universitas
Brawijaya.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
112 | P a g e
Selama pelaksanaan monev Semester II terdapat catatan penting
dari evaluator yang hadir meliputi :
- Kegiatan riset kawasan pesisir penelitiannya bisa
dilaksanakan tidak hanya secara holistik saja, namun juga bisa
secara parsial agar penelitian menjadi lebih berkembang.
- Kegiatan riset kawasan pesisir dapat menambahkan data
sekundernya serta disarankan untuk memanfaatkan data
oseanografi yang menyebabkan sampah berkumpul di daerah
tersebut serta substrat yang teridentifikasi disana.
- Faktor oseanografi (pola arus) dan angina dapat menjadi
faktor penting dalam kegiatan riset kawasan pesisir, bisa
dilakukan penelitian dengan menggunakan data oseanografi
untuk kegiatan riset tersebut, terutama terkait dengan pola
penyebaran sampah.
- Pola perubahan warna pada stasiun kegiatan riset kawasan
pesisir, bisa ditambahkan data sekunder dalam laporan.
- Kondisi hanya beberapa jenis mangrove yang mampu hidup di
perairan P.Lembeh bisa dijadikan sebagai bahan penelitian.
- Perlu didentifikasi kembali faktor-faktor penyebab
penyebaran sampah ke ekosistem laut serta Kedepannya bisa
dilihat bagaimana keadaan mikroorganisme selain melihat dari
segi mikroplastiknya.
- Penelitian bisa dikembangkan bukan hanya untuk meneliti
mikroplastik tapi juga penelitian terhadap mikroorganisme
yang hidup di P. Lembeh tersebut.
- Spesies longicep diperairan Canggu bisa dijadikan sebagai
parameter dan bahan penelitian oleh BROL.
- Perlu diadakan uji publik terhadap produk-produk yang akan
distandarisasi.
- Dalam menentukan target atau capaian, bisa
mempertimbangkan waktu dan dana yang terbatas, sehingga
tidak kalang kabut dalam menghasilkan output.
- Tidak perlu memaksakan dalam penentuan musim barat atau
timur, tapi disesuaikan dengan keadaan, dalam menentukan
musim yang seharusnya.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
113 | P a g e
- Kajian-kajian dari peneliti BROL bisa dijadikan satu, jika bisa
open link.
- Perlu kerjasama secara intensif dengan banyak pihak,
terutama daerah-daerah spesifik, perikanan tuna, dengan
adanya kombinasi informasi tidak hanya dari satelit, bisa
menghasilkan informasi yang lebih menarik yang membuat
peran BROL semakin nyata dalam masyarakat.
- Secara umum laporan dibuat dalam format yang sama, semua
penelitian memiliki target dan capaian, yang dapat diukur
secara kuantitatif dapat dilihat persentasenya.
- Terkait dengan optimalisasi SDM, analis-analis yang ada di
LRK harus di dorong agar lebih kreatif, inovatif, dan hal
tersebut juga merupakan peran dari kepala Lab. untuk bisa
mendorong untuk SDM tersebut melakukan improvement,
pengembangan-pengembangan.
- Ada social impact dan economic benefit yang bisa dimasukkan
ke dalam poin tersebut, resort-resort terdampak tumpahan
minyak bisa dimasukkan dalam analisis yang bisa di create,
yang selama ini belum tersentuh.
- Improvement sesuai dengan standar ISO:1901, ISO:17025,
mengharuskan adanya improvement peningkatan kualitas dan
kuantitas, kedepannya bisa didiskusikan kembali, di dalam
kerangka sistem manajemen mutu.
- Target Kinerja pelayanan teknis tahun 2020 adalah untuk
memperoleh national recognition dengan BAKAMLA dan
Indramayu.
- Efektifitas penggunaan ruangan di lingkunagn BROL harus
jelas sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan ruangan
yang masih kosong misalnya di ruangan Pak Bambang
dijadikan ruangan arsip untuk yang sudah lewat tahun
berjalan.
- Kendala-kendala dalam permasalahan dalam realisasi
anggaran belanja barang agar dikomunikasikan dengan
Kepala Balai.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
114 | P a g e
- Untuk riset diperlukan kerjasama terkait pelaksanaan revisi
anggaran riset, di perencanaan (TO) sudah mencoba
memetakan potensi anggaran.
- Penyerapan manajerial kegiatan kepegawaian dan umum :
belanja jasa lainnya , belum terserap sebesar Rp10.000.000,-
dialokasikan untuk pengembangan SDM (pelaksanaan
pelatihan/bimtek).
- Diperlukan upaya pengecekkan terhadap pengiriman publikasi
dan paper hingga saat ini sudah sejauh mana.
- Pelaksanaaan penyerapan anggaran agar dioptimalkan
termasuk dalam hal pertanggungjawabannya.
- Sesuai tusi, dari pembahasan ISO dan KNAPPP, sarpras riset
ada pada Pelayanan Teknis, yang fungsinya belum berjalan,
Kasie Pelayanan Teknis agar menyusun SK terkait dengan
penanggungjawab sarpras riset.
- Melakukan inventarisasi kembali di tahun mendatang terkait
sarpras riset dan penanggunjawabnya.
- Agenda sebelum kegiatan outbond untuk para peneliti
menyampaikan kendala yang dihadapi selama tahun 2019.
- Bukti pencapaian SKP kepegawaian BROL agar bisa
dikirimkan melalui softcopy, sehingga menghemat
penggunaan kertas.
- PJPK dan PJOK agar tertib dalam melakukan pengumpulan
RPA yang menjadi dasar penyusunan halaman III DIPA.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
115 | P a g e
Gambar 57. Monev internal BROL Semester II 2019
3.4.3. Layanan Dukungan Pelayanan Teknis
Kegiatan Pelayanan Teknis dikelompokkan menjadi 3 yaitu
Layanan Dukungan Manajemen Kerjasama Riset Kelautan,
Layanan Dukungan Manajemen Data dan Informasi Riset Kelautan
dan Layanan Dukungan Manajemen Pelayanan Jasa Riset
Kelautan. Pelayanan Teknis mengelola pagu anggaran sebesar
Rp345.096.000,- dengan realisasi sebesar Rp320.662.088,-
(92,92%). Realisasi keuangan dan fisik selengkapnya dapat di
lihat pada Tabel 24, sedangkan grafik realisasi disajikan pada
Gambar 58.
Tabel 24. Realisasi keuangan dan fisik output pelayanan teknis
No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan
Fisik
%
Rp Rp %
1. Layanan Dukungan
Manajemen Kerjasama
Riset Kelautan
33.542.000 32.887.975 98,05 100
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
116 | P a g e
No Kegiatan PAGU Realisasi Keuangan
Fisik
%
Rp Rp %
2. Layanan Dukungan
Manajemen Data dan
Informasi Riset Kelautan
Diseminasi dan Promosi
Hasil Riset KP
39.176.000 35.130.716 89,67 100
Karya Tulis Ilmiah 24.000.000 6.500.107 27,08 98
Implementasi Hasil Riset
ke Aksi : Penguatan Riset
Adaptasi Lahan Basah di
Indonesia Terhadap
Proyeksi Kenaikan Tinggi
Muka Air Laut
212.178.000 212.077.754 99,95 100
3. Layanan Dukungan
Manajemen Pelayanan
Jasa Riset Kelautan
36.200.000 34.065.536 94,10 100
Gambar 58. Grafik realisasi output pelayanan teknis
33.542.000
275.354.000
36.200.00032.887.975
253.708.577
34.065.536
0
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
Manajemen Kerjasama Manajemen Data danInformasi
Manajemen PelayananJasa Riset
Realisasi Output Pelayanan Teknis
Pagu Realisasi
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
117 | P a g e
Capaian pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 meliputi :
A. Manajemen Kerjasama Riset Kelautan
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang merupakan instansi
pemerintah dengan tugas dan fungsi melaksanakan riset dan
observasi kelautan dituntut dapat mengoptimalkan perannya,
menghasilkan output yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat kelautan dan
perikanan. Semakin bertumbuhnya BROL sebagai instansi riset
yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, namun pula di dunia
internasional, banyak pihak yang “meminang” BROL untuk
bersinergi. Tahun 2018 – 2020, BROL mendapat pembinaan
sebagai Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan Sistem Prediksi
Kelautan (SIDIK).
Penjalinan kerja sama bertujuan memperluas jejaring sinergi
BROL dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu hasil riset
dan produk lainnya yang dihasilkan, sehingga dapat memberikan
dampak sosial dan ekonomi yang baik bagi penggunanya. Selain
itu, BROL juga dapat menyebarluaskan hasil riset dan
mendapatkan pengakuan (recognition) dari berbagai pihak atas
produk-produk unggulan yang dihasilkan.
Hingga tahun 2019, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL)
memiliki 16 Perjanjian Kerja Sama (PKS), yang terdiri dari 5
(lima) PKS baru di tahun ini dan 11 (sebelas) PKS lama yang
sedang berjalan (ongoing) dari tahun 2015 hingga 2021.
➢ Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Tahun 2019 terdapat 5 (lima) PKS baru yang diinisiasi dan
ditandatangani, terdiri dari :
a. Sinergi BROL dengan Dinas Perikanan Kabupaten Bangka
Tengah tentang Pengembangan Sistem Informasi Daerah
Potensial Penangkapan Ikan (Sidolpin) Untuk Pembangunan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Di Kabupaten Bangka
Tengah, yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
118 | P a g e
b. Sinergi BROL dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kutai
Kartanegara tentang Pengembangan Informasi Potensi
Penangkapan Ikan untuk Pembangunan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kutai Kartanegara,
yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;
c. PKS BROL dengan Mangrove Nusantara tentang
Pengembangan Kawasan Mangrove untuk Ekowisata, yang
ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;
d. Implementing Agreemen (IA) dengan Japan Agency for
Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) tentang
Cooperative Research of Estimation Around the Indonesian
Seas, yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019;
e. PKS dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) tentang Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan di
Perairan Indonesia Dengan Dukungan Data Penginderaan
Jauh, yang ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 2019.
Dalam prosesnya, draft PKS dibahas dan didiskusikan secara
intensif dengan mitra kerjasama, bagian kerja sama di Sekretariat
BRSDMKP, Biro Hukum dan Organisasi, serta Biro Kerja Sama
dan Humas KKP, serta Biro humas dan kerja sama luar negeri
KKP, hingga disepakati, dan ditandatangani.
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) telah menjalin kerja sama
dengan berbagai mitra dan saat ini terdapat 11 Perjanjian Kerja
Sama (PKS) yang sedang berjalan (Gambar 59) yang terdiri dari
10 kerja sama dalam negeri dan 1 kerja sama luar negeri.
Beberapa kerja sama berakhir pada tahun ini, yaitu kerja sama
dengan Stasiun Klimatologi Kelas II Negara; Jurusan
Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi UGM; dan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
119 | P a g e
Gambar 59. Perjanjian kerja sama on going
➢ Perkembangan Implementasi Kerja Sama
Berbagai implementasi kerja sama telah dilaksanakan oleh BROL
bersama dengan pihak mitra. Baik dalam kerja sama riset maupun
kerja sama non riset berupa diseminasi hasil penelitian. BROL
bersama dengan pihak mitra berkomitmen menjalin sinergi yang
berkelanjutan demi membangun masyarakat kelautan dan
perikanan yang lebih baik.
Implementasi kerja sama antara BROL dengan pihak mitra, secara
detil dapat dilihat pada Tabel 25 sebagai berikut :
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
120 | P a g e
Tabel 25. Perkembangan implementasi kerja sama BROL dengan mitra
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
1. Stasiun
Klimatologi
Kelas II
Negara,
BMKG
Pemanfaatan
Data, Sarana
Prasaranan
Serta
Penigkatan
Kpasitas
Smberdaya
Manusia (PKS)
15 Oktober
2014 -
15 Oktober
2019
1. Pemanfaatan Data;
2. Pemanfaatan sarana dan
prasarana;
3. Peningkatan kapasitas sumber
daya manusia.
1. Data dan informasi klimatologi
2. Implementasi Sekolah Lapang Iklim
(SLI) Nelayan dalam rangka
penyebaran informasi cuaca dan
PPDPI kepada nelayan di provinsi
Bali
3. Pemasangan alat perekam cuaca
(weather station) di lingkungan
kantor BROL
2. Jurusan
Penginderaan
Jauh, Fakultas
Geografi,
UGM
Yogyakarta
Penelitian dan
Pengembangan
Observasi
Ekosistem
Pesisir untuk
Coastal Zone
Management
(PKS)
19
Desember
2016 -
19
Desember
2019
1. Inventarisir data terumbu
karang, mangrove, dan lamun;
2. Analisis sebaran spasial terumbu
karang, mangrove, dan lamun;
3. Pertukaran data dan informasi
penelitian;
4. Pertukaran tenaga ahli dan
tenaga pendukung;
5. Pemanfaatan sarana dan
prasarana;
6. Staff upgrading;
7. Publikasi bersama hasil
penelitian.
1. Publikasi bersama:
a. Comparison of Mangrove and
Other Objects Spectral
Reflectance from Small Format
Aerial Photography Image,
WorldView-2 Image and Field
Measurement
b. Comparison of Object Spectral
Reflectance from World View -
2 Image and Field Measurement
c. Comparison of Object Based
Image Classification of World
View-2 and Small Format
Aerial Photography Images for
Vegetation Mapping
2. Peta ekosistem pesisir
3. Bimbingan kemahasiswaan
(magang/pkl dan skripsi)
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
121 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
3. Jurusan
Pemanfaatan
Sumberdaya
Perikanan dan
Kelautan,
Fakultas
Perikanan dan
Ilmu Kelautan
Universitas
Brawijaya
Penelitian dan
Observasi Pola
Adaptasi
Ekosistem
Laut Terhadap
Variasi Iklim
(PKS)
06
Desember
2016 -
06
Desember
2019
1. Inventarisasi data dan
informasi oseanografi dan
perikanan.
2. Inventarisasi data dan
informasi terumbu karang,
mangrove, dan lamun.
3. Analisis pola adaptasi
ekosistem laut terhadap variasi
iklim.
4. Pertukaran data dan informasi
penelitian.
5. Pertukaran tenaga ahli dan
tenaga pendukung.
6. Pemanfaatan sarana dan
prasarana.
7. Publikasi bersama hasil
penelitian.
1. Publikasi bersama
Pengaruh Anomali Iklim Terhadap
Pola Musim Penangkapan
Sardinella Lemuru di Selat Bali
2. Kerjasama riset (survei bersama)
4. Jurusan
Geografi,
Fakultas Ilmu
Sosial,
Universitas
Negeri Malang
Pengembangan
Riset dan
Observasi
Kawasan
Pesisir (PKS)
27
September
2017 -
27
September
2020
1. Inventarisir data sumber daya
laut dan pesisir.
2. Analisa sebaran spasial sumber
daya laut dan pesisir.
3. Analisa kondisi sosial dan
ekonomi.
4. Diseminasi hasil riset.
5. Pertukaran data dan hasil riset.
6. Pertukaran tenaga ahli dan
tenaga pendukung.
1. Publikasi bersama:
Pola Spasial-Temporal kondisi
oseanografi habitat Sardinella
Lemuru di Selat Bali di jurnal
pendidikan geografi UM
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
122 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
7. Pemanfaatan sarana dan
prasarana.
8. Publikasi bersama hasil
penelitian.
5. Program Studi
Oseanografi,
Fakultas
Oseanografi
dan Ilmu
Kebumian,
Institut
Teknologi
Bandung (ITB)
Kajian
Dinamika dan
Ekosistem
Laut dan
Pesisir Melalui
Observasi dan
Pemodelan
Oseanografi
17
November
2017 -
17
November
2020
1. Riset bersama terkait kajian
dinamika dan ekosistem laut
dan pesisir
2. Bimbingan kuliah/ kerja
praktek, skripsi, thesis, dan
disertasi bidang lingkungan
budidaya laut untuk mahasiswa
program studi Oseanografi.
3. Pertukaran tenaga ahli
4. Akses pelatihan, kursus, dan
seminar dalam rangka
pengembangan sumber daya
manusia.
5. Publikasi Karya Tulis Ilmiah.
6. Pemanfaatan data dan
informasi.
7. Pemanfaatan sarana dan
prasarana penelitian.
8. Bidang lainnya yang disepakati.
1. Bimbingan kuliah/ kerja praktek,
skripsi untuk mahasiswa program
studi Oseanografi.
2. BROL diundang sebagai Invited
Speaker dalam acara MSAT ITB
pada 7-8 Oktober 2019
6. Program Studi
Magister Ilmu
Lingkungan
(PSMIL),
Pengembangan
Model Spasial
Sumberdaya
Laut dan
Pesisir
23
November
2017 -
1. Inventarisir dan pemanfaatan
data dan informasi sumberdaya
laut dan pesisir dari observasi,
penginderaan jauh dan
pemodelan.
1. Publikasi bersama
2. Capacity building
3. BROL diundang sebagai invited
speaker dalam "The CORECT-
IJJSS 2019"
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
123 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
Universitas
Udayana
di Perairan
Bali
23
November
2020
2. Pemanfaatan sarana dan
prasarana pengolahan data
spasial.
3. Pertukaran data dan informasi
penelitian.
4. Pertukaran tenaga ahli dan
tenaga pendukung.
5. Peningkatan kapasitas SDM.
6. Diseminasi dan publikasi hasil
penelitian bersama.
7. Fakultas
Matematika
dan Ilmu
Pengetahuan
Alam (MIPA),
Jurusan
Budidaya
Laut,
Universitas
Pendidikan
Ganesha
(UNDIKSHA)
Pengembangan
Iptek dan
Konservasi
Kawasan
Pesisir (PKS)
30 Agustus
2018 -
30 Agustus
2021
1. Riset bersama terkait kajian
dinamika dan ekosistem laut
dan pesisir
2. Bimbingan kuliah/kerja
praktek, tugas akhir dan skripsi
observasi pesisir dan laut.
3. Seminar, lokakarya, publikasi
bersama hasil penelitian, dan
diseminasi hasil riset.
4. Pemanfaatan data dan
informasi.
5. Pemanfaatan sarana dan
prasarana penelitian.
1. Informasi hasil monitoring
Bioreeftek
2. Publikasi bersama
8. Fakultas
Perikanan dan
Ilmu Kelautan,
Universitas
Hang Tuah
Kajian
Dinamika Laut
dan Pesisir
Melalui
Pendekatan
30 Agustus
2018
30 Agustus
2021
1. Kajian dinamika laut dan
pesisir.
2. Pertukaran tenaga ahli dan
tenaga pendukung.
1. Kemahasiswaan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
124 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
Observasi dan
Pemodelan
Osea-nografi
(BROL)
3. Pemanfaatan data dan
informasi penelitian.
4. Pemanfaatan sarana dan
prasarana penelitian, dan
5. Seminar, lokakarya, dan
publikasi bersama hasil
penelitian.
9. PT. XL Axiata,
Tbk
Pengembangan
aplikasi
informatika
untuk
mendukung
ekonomi
kelautan dan
perikanan
yang
berkelanjutan
30 Agustus
2018 -
30 Agustus
2021
1. Pengembangan aplikasi
informatika Laut Nusantara
berbasis produk unggulan hasil
riset.
2. Sosialiasi bersama atas
aplikasi informatika Laut
Nusantara untuk mendukung
pelaksanaan dari Perjanjian
Kerja Sama ini.
3. Evaluasi hasil pengembangan
aplikasi informatika Laut
Nusantara.
1. Aplikasi Laut Nusantara dan
pengembangannya:
a. Pengembangan ALN Fase 3
atau Versi 1.3 dengan
penambahan fitur chatting,
SOS, lapor hasil tangkapan,
tracking lintasan, dan
penyempurnaan perhitungan
BBM;
b. Pengembangan sistem
monitoring pergerakkan kapal
yang memanfaatkan ALN;
c. Penetapan ALN sebagai salah
satu program nasional dalam
Nelayan GO Online oleh
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
2. Sosialisasi Laut Nusantara
Sosialisasi dan distribusi ALN
dengan prioritas wilayah
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
125 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
Indonesia Timur, Jawa, dan
Sumatera;
10. LAPAN dan
LIPI
Pemantauan
Ekosistem
Daerah
Perikanan
Tangkap Tuna
di Laut Banda
dan Laut
Seram
3
Desember
2018 – 3
Desember
2021
1. Penelitian alur ruaya dan pola
kembang biak tuna
2. Pemetaan sebaran habitat tuna
berdasarkan tahap
pertumbuhan tuna
3. Pengembangan aplikasi web
service terkait ekosistem
perikanan tangkap tuna
4. Pembangunan database hasil
litbang di Laut Banda dan Laut
Seram
5. Publikasi Ilmiah
1. Focus Group Discussion (FGD) -
Sinergi Pemanfaatan IPTEK Untuk
Pengelolaan Perikanan Pelagis di
Perairan Indonesia
2. Mini-symposia Marine Resources,
Conservation and ICZM (Tuna
Resources Conservation and
Management)
3. Talk Show Konservasi
Sumberdaya Tuna
4. Working Paper Workshop – Sinergi
Pemanfaatan Iptek untuk
Pengelolaan Perikanan Pelagis di
Laut Banda
11. National
Academic of
Science (NAS)
Amerika
Partnership for
Enhanced
Engagement in
Research US
Government -
Supported
Evidence to
action
supplement
Februari
2017 -
Agustus
2019
1. Diseminasi hasil kegiatan
2. Kuliah umum dan FGD
3. Masukan dalam pembuatan
kebijakan mendukung mitigasi
perubahan iklim
1. Kuliah Tamu di UB, UNUD, UGM,
dan UNRI
2. Penyebaran hasil riset mangrove
pada website magrove.net
3. SGD/workshop Mangrove
4. Vlog Competition
5. Pelatihan Batik Mangrove
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
126 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
12. Dinas
Perikanan
Kabupaten
Bangka
Tengah
Pengembangan
Sistem
Informasi
Daerah
Potensial
Penangkapan
Ikan (Sidolpin)
Untuk
Pembangunan
Sumber Daya
Kelautan Dan
Perikanan Di
Kabupaten
Bangka
Tengah
29 Agustus
2019 – 29
Agustus
2021
1. Pengembangan Sistem
Informasi Daerah Potensial
Penangkapan Ikan (SIDOLPIN)
di Kabupaten Bangka Tengah;
2. Peningkatan kapasitas sumber
daya manusia.
Pengembangan SIDOLPIN dalam
aplikasi berbasis android, dengan
beberapa fitur awal: PPDPI, chat, dan
perkiraan BBM. Saat ini aplikasi
sedang dibangun, dan rencananya
akan diluncurkan pada Desember
2019
13. Mangrove
Nusantara
pengembangan
kawasan
mangroove
untuk
ekowisata
29 Agustus
2019 – 29
Agustus
2021
1. Pemanfaatan ekowisata
ditujukan untuk kawasan
mangrove yang berada di
dalam legalitas BROL, dengan
kegiatan: pengenalan teknologi
observasi laut, pemantauan
sumberdaya mangrove,
tracking, dan adopsi mangrove
2. Penguatan kapasitas
sumberdaya manusia dalam
rangka pemasyarakatan
IPTEK; dan
Pemanfataan sarana dan prasaran
BROL untuk eduwisata
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
127 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
3. Dokumentasi dan publikasi
ilmiah.
14. Dinas
Perikanan
Kutai
Kartanegara
Pengembangan
SIstem
Informasi
Potensi
Penangkapan
Ikan Untuk
Pembangunan
Sumber Daya
Kelautan dan
Perikanan Di
Kabupaten
Kutai
Kartanegara
29 Agustus
2019 – 29
Agustus
2021
1. Peningkatan kapasitas sumber
daya manusia dan teknologi
2. Diseminasi
1. Pemanfataan stasiun bumi untuk
pengembangan sistem informasi
potensi penangkapan ikan di
Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Pelatihan pembuatan informasi
potensi penangkapan ikan wilayah
Kutai Kartanegara
15. JAMSTEC Cooperative
Research of
Fish
abundance
estimation
around the
Indonesian
seas
29 Agustus
2019 -
31 Maret
2021
1. Developments of habitat
suitability estimation models of
several targets of fish species;
2. Validation of habitat suitability
estimation models and
implementation tests.
Invited Speaker dengan judul The
Use of Oceanography Observation
and Modelling for Predicting Tuna
Distribution in Indonesia Seas dalam
Symposium of Fisheries
Oceanography
16. Lembaga
Penerbangan
dan Antariksa
nasional
Pemetaan
daerah
Penangkapan
Ikan di
Perairan
29 Agustus
2019 -
15 Oktober
2019
1. Penyediaan dan pemanfaatan
data penginderaan jauh
resolusi rendah
2. Pengembangan prototipe
pemetaan daerah penangkapan
Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh
resolusi tinggi untuk pemetaan
sampah di Pulau Lembeh
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
128 | P a g e
No
Nama Mitra
Kerja Sama
Judul Kerja
Sama
Masa
Berlaku
Ruang Lingkup Output / Implementasi Kerja Sama
Indonesia
dengan
dukungan data
penginderaan
jauh
ikan di perairan Indonesia
dengan dukungan data
peginderaan jauh
3. Diseminasi
4. Peningkatan kapasitas sumber
daya manusia dan peran tenaga
ahli
5. Penggunaan sarana dan
prasarana
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
129 | P a g e
B. Manajemen Data dan Informasi Riset Kelautan
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) telah banyak melakukan
penelitian dan kegiatan lainnya. Guna menyebarluaskan hasil
tersebut, maka Seksi Pelayanan Teknis melaksanakan berbagai
bentuk kegiatan diseminasi dan promosi seperti (1) pengelolaan
konten website dan media sosial, (2) penyelenggaraan dan
keikutsertaan dalam kegiatan diseminasi, (3) pemutakhiran media
diseminasi dan promosi, dan (4) pengelolaan jaringan teknologi
informasi
Diseminasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada
kelompok target atau individu agar mereka memperoleh
informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya
memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi merupakan proses
penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola.
Dengan adanya diseminasi, diharapkan keberadaan BROL dapat
lebih dikenal dan produk yang dihasilkan dapat dipergunakan
semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat kelautan dan
perikanan serta stakeholder lainnya.
➢ Media Diseminasi, Publikasi dan Promosi
Hingga akhir bulan Oktober 2019, jumlah berita yang telah
dipublikasikan pada website BROL sebanyak 80 berita. Adapun
target berita website pada tahun 2019 adalah 95 berita. Berikut
10 berita paling popular berdasarkan jumlah pembaca terbanyak
selama semester 2 2019 (Gambar 60) :
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
130 | P a g e
Gambar 60. Berita terpopular di website BROL TA 2019
Monitoring akses pengunjung terhadap website BROL dilakukan
dengan menggunakan Google Analytics yang merupakan salah
satu layanan gratis popular dari google untuk menampilkan
statistic pengunjung suatu website. Berikut adalah detail statistic
pengunjung website BROL hingga semester 2 tahun 2019
(Gambar 61).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
131 | P a g e
Gambar 61. Pengunjung website BROL
Selain website, Balai Riset dan Observsai Laut menggunakan
media sosial sebagai media diseminasi dan promosi hasil riset
kelautan dan perikanan. BROL mempunyai 4 (empat) akun media
sosial resmi, yang terdiri dari twitter (@RISET_PERANCAK),
facebook (@bpolkkp), youtube (Balai Riset dan Observsai Laut
KKP), dan instagram (@bpolkkp). Badan Riset dan Sumber Daya
Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) menggunakan
twitter sebagai media sosial resmi untuk menyebarluaskan
informasi lingkup BRSDM. Berikut adalah laman media social
BROL (Gambar 62).
Gambar 62. Laman media sosial BROL
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
132 | P a g e
Tidak hanya melalui website dan media sosial BROL pun
melakukan diseminasi, publikasi dan promosi melalui
Banner/infografis/poster, leaflet, dan souvenir serta tidak lupa
BROL melakukan penyusunan buku yang terdiri dari Buku Saku
Laut Nusantara, Panduan Teknis Bioreeftek, dan Buku Petunjuk
Teknis PPDPI.
➢ Penyelenggaraan Diseminasi dan Promosi Hasil Riset KP
Berbagai upaya diseminasi dan promosi hasil riset KP
diselenggarakan dalam berbagai kegiatan. Pada tahun 2019,
BROL telah menyelenggarakan berbagai upaya diseminasi melalui
beberapa kegiatan diantaranya :
- Peringatan Hari Bumi BROL 2019
Digelar dalam 3 (tiga) agenda lestari pada 22-23 April 2019
sebagai bagian dari peringatan hari bumi tahun 2019, agenda
pertama adalah aksi lestari, selanjutnya peluncuran produk riset
dan publikasi BROL dan agenda terakhir adalah talkshow lestari
“Bumi Asyik Tanpa Sampah Plastik!”
- Bakti Inovasi Teknologi (BIT)
BROL memberikan kontribusi sebagai bentuk bakti inovasi
teknologi hasil riset dan observasi dengan rangkaian kegiatan
“Pelatihan Pembuatan Bioreeftek dan Sosialisasi Aplikasi Laut
Nusantara” yang akan memberikan nilai tambah serta pemahaman
kepada masyarakat kelautan dan perikanan mengenai arti
pentingnya riset dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan
menumbuhkan rasa peduli terhadap ekositem laut dan pesisir.
Pameran HUT Kota Negara
- Pameran Hut Kota Negara
"Aplikasi ini (Laut Nusantara)sangat representatif sekali bagi
nelayan Jembrana, terutama yang sering beroperasi di perairan
Selat Bali. Saya mendukung BROL untuk terus bisa
mengembangkan aplikasi ini sehingga para nelayan dapat dengan
mudah berkegiatan di laut", terang Artha (bupati Kabupaten
Jembrana).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
133 | P a g e
- Inovasi Bahari BROL 2019
Produk unggulan yang diluncurkan pada inovasi Bahari adalah
Laut Nusantara Fase ke-3 dengan fitur terbaru adalah navigasi
ke titik tangkapan ikan dan panggilan darurat. Selain itu,
diluncurkan pula Sistem Peridiksi Kelautan (SIDIK) Fase 2,
Observation & Modelling Information System (OMIS), Sistem
Manajemen Laboratorium Kualitas Perairan (SIMANTAP), dan
High Performance Computing (HPC) Cluster
- Business Matching ForKIP KP Zona I Kemenkomar
Balai Riset dan Observasi Laut mendaftarkan tiga produk dalam
business matching tersebut, yaitu Bioreeftek, Sistem Informasi
Manajemen Laboratorium Kualitas Perairan (SIMANTAP), dan
Laut Nusantara. Bioreeftek melaju ke tahap berikutnya, yaitu
presentasi dalam cluster bidang teknik, mesin, dan alat
➢ Pengelolaan Jaringan Teknologi Informasi
Kegiatan pengelolaan jaringan teknologi informasi di BROL
meliputi Migrasi SATREPS Project Server (Big Data for
Mariculture Apps) dari LIPI ke BROL, Migrasi Coastal Buoy
Server dari TELKOM SIGMA CLOUD ke BROL, Pengembangan
SIMANTAP (Sistem Manajemen Laboratorium Kualitas Perairan),
Pengembangan OMIS (Observation and Modelling Information
System), Pengembangan Aplikasi Laut Nusantara Phase 3,
Pengelolaan data Storage Server berupa Monitoring akses dan
Upgrade Kapasitas Penyimpanan Data storage server menjadi 24
TB, Pengelolaan system Prediksi Kelautan (SIDIK) dan
pengelolaan yang bersifat Rutin seperti :
- Monitoring Bandwith Internet Connection
BROL memiliki 2 jalur koneksi internet dari Internet Service Provider (ISP) Biznet dengan kecepatan 175 Mbps dan TELKOM
Astinet dengan kecepatan 50 Mbps. Berikut grafik MRTG
penggunaan bandwidth internet hingga semester 2 tahun 2019
(Gambar 63) :
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
134 | P a g e
Gambar 63. Monitoring bandwidth internet connection
- Pengelolaan Server
Saat ini terdapat 14 server yang dikelola, yang terdiri dari
SATREPS Project Server (Big Data for Mariculture Apps),
Mikrotik Server, Data Storage Server, Proxy Server, Web Server, SIDIK Server, Coastal Buoy Server, HPC Cluster Server (1
master node + 8 slave nodes), Otomatisasi PPDPI Server, ArcGIS
Desktop Server, Ocean Modeling Server, MRTG Server, Absensi
Server, LDAP Server, dan DNS Backup Server Pusdatin.
- Pengelolaan Perangkat Jaringan dan Wireless Access Point
Saat ini terdapat 40 perangkat wireless access point yang
dikelola oleh Tim IT BROL, yaitu: 14 access point di gedung
utama BROL, 9 access point di gedung observasi laut nasional, 4
access point di gedung layanan publik, 1 access point di
laboratorium kualitas perairan, 3 access point di ruang
terbuka/taman dan 9 access point di perumahan dinas BROL.
- Pengelolaan IP Camera CCTV
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) memiliki 16 IP Camera
CCTV yang dipasang tersebar di seluruh area kantor BROL, baik
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
135 | P a g e
di dalam ruangan maupun di luar ruangan (Gambar 64). Data hasil
perekaman tersebut dapat diakses secara online melalui website
maupun aplikasi android.
Gambar 64. Pengelolaan IP camera CCTV
- Layanan Troubleshooting Teknologi Informasi bagi Pegawai
BROL
Tim pengelola jaringan teknologi informasi di BROL memberikan
pelayanan untuk para pegawai terkait troubleshooting teknologi
informasi (Gambar 65), seperti :
✓ Instalasi dan atau meningkatkan (upgrade) sistem operasi
komputer atau perangkat lunak atau sistem jaringan
komputer;
✓ Melakukan uji coba sistem operasi komputer;
✓ Melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem
operasi komputer;
✓ Melakukan perbaikan terhadap gangguan sistem operasi
komputer dan manajemen user bagi pengguna internet di
BPOL yang memerlukan akses hotspot.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
136 | P a g e
Gambar 65. Layanan troubleshooting TI bagi pegawai
➢ Pelayanan Publik
Pelayanan publik yang dikelola oleh tim pelayanan teknis terdiri
dari 4 (empat) layanan, yaitu pembimbingan PKL/Magang,
pembimbingan skripsi/tesis, penyewaan mes dan guest house,
serta kunjungan. Pelayanan publik BROL melayani dengan
SMART (Simpel, Memuaskan, Ahli, Ramah, Terpercaya).
- Pembimbingan PKL/Magang (Gambar 66)
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
137 | P a g e
Gambar 66. Pembimbingan PKL/magang
- Pembimbingan Skripsi/Tesis (Gambar 67)
Gambar 67. Pembimbingan skripsi/tesis
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
138 | P a g e
- Penyewaan Mes dan Guest House (Gambar 68)
Gambar 68. Penyewaan mes dan guest house
- Kunjungan (Gambar 69)
Gambar 69. Jumlah kunjungan BROL
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
139 | P a g e
- Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan
layanan pendukung di BROL diperoleh nilai rata-rata SKM 3.85
(skala 4) atau 96.29 (nilai konversi SKM). Layanan pendukung
ini juga dinilai SANGAT BAIK oleh para pengguna layanan BROL.
Hasil tersebut menjadi penyemangat sekaligus tantangan bagi
BROL untuk memberikan layanan yang lebih baik di waktu-waktu
mendatang. Metode yang digunakan untuk melakukan SKM dan
perhitungan IPKP mengacu pada Permenpan No. 14 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat
untuk Penyelenggara Layanan Publik.
Meskipun dikategorikan Sangat baik, namun pelayanan tersebut
belum memenuhi harapan pengguna secara umum karena nilai
harapan masih lebih besar dibandingkan dengan kualitas
pelayanannya, ditunjukan pada Gambar 70.
Gambar 70. Hasil SKM Semester II 2019
Saran yang sebagian besar disampaikan oleh pengguna terhadap
layanan publik pendukung:
✓ Fasilitas olahraga lebih ditingkatkan;
✓ Akses Wifi di ruang kelas yang kurang lancar.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
140 | P a g e
Keluhan tersebut telah ditindaklanjuti dengan melakukan
penambah fasilitas olahraga pingpong dan untuk akses wifi sudah
diperbaiki.
➢ Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah yang merupakan bahan publikasi berdasarkan
data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan riset yang telah
diterbitkan di jurnal, prosiding, bunga rampai atau artikel popular
dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun
berjalan. Sampai dengan Bulan November jumlah KTI yang
diterbitkan adalah sebanyak 14 dokumen dengan rincian sebagai
berikut Tabel 26.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
141 | P a g e
Tabel 26. Karya Tulis Ilmiah (KTI) BROL 2019
NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN
TERBIT TRIWULAN
1
Using WorldView-2 Imagery to
Estimate Mangroves Density in
The Porong Estuary.
Agus Setiawan,
Bernadinus Realino,
Iis Triyulianti, Faisal
Hamzah, Ari
Murdimanto, Mutiara
Rachmat Putri,
Dwiyoga Nugroho
Remote Sensing of The Asian
Seas. doi.org/10.1007/978-3-
319-94067-0. ISBN 978-3-319-
94065-6 ISBN 978-3-319-
94067-0 (eBook)
Januari 1
2
Pengaruh Variabilitas
Oseanografi Terhadap Hasil
Tangkapan Cakalang di
Perairan Selatan Jawa. Bagian
dari judul Buku: Potensi
Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan di WPPNRI 573
Dian Novianto, Eko
Susilo
AMAFRAD Press- Badan Riset
dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan, ISBN :
978-602-5791-74-1, e-ISBN :
978-602-5791-78-9
Februari 1
3
The use of CMEMS and Argo
Float Data for Bigeye Tuna
Fishing Ground Prediction
Sukresno B, A
Murdimanto, R
Hanintyo, D Jatisworo
and D W Kusuma
IOP Conf. Ser.: Earth Environ.
Sci. 246 012002 - 2019 Maret 1
4
The Used of Storet Index to
Assess Water Quality in
Perancak Estuary, Bali,
Indonesia
Rintaka W.E, A.W.
Hastuti, E. Susilo and
N. Radiarta
IOP Conf. Ser.: Earth Environ.
Sci. 246 012012 - 2019 Maret 1
5
Stressor-Response of Reef-
Building Corals to Climate
Change in the Menjangan
Island, West Bali National Park,
Indonesia
Tito C.K, E E Ampou
and T A Wibawa
IOP Conf. Ser.: Earth Environ.
Sci. 246 012011 - 2019 Maret 1
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
142 | P a g e
NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN
TERBIT TRIWULAN
6
Carbon sequestration and
fluxes of restored mangroves in
abandoned aquaculture ponds,
Frida Sidik, Maria
Fernanda Adame &
Catherine E.
Lovelock
Journal of the Indian Ocean
Region, DOI:
10.1080/19480881.2019.1605659
April 2
7
Preliminary Findings on
Distribution of Bali Sardinella
(Sardinella lemuru) in Relation
to Oceanographic Monsoon in
Bali Strait Using Remotely
Sensed Data. .
Achmad Fachruddin
Syah, Nurul
Setyowati, & Eko
Susilo.
Journal of Marine Science, Vol.
01( 01 )-2019 April 2
8
Seasonal variation of water
transport through the Karimata
Strait
Wang Yan, Xu
Tengfei, Li Shujiang,
Susanto R. Dwi,
Agustiadi Teguh,
Trenggono Mukti,
Tan Wei, Wei Zexun
Acta Oceanologica Sinica, 38(4):
47–57 - 2019 April 2
9
Culturable hydrocarbonoclastic
marine bacterial isolates from
Indonesian seawater in the
Lombok Strait and Indian
Ocean.
Agung Dhamar
Syakti, Priyati
Lestari, Satya
Simanora, Lilik
Kartika Sari,
Febrianti Lestari,
Fadliyah Idris, Teguh
Agustiadi, Syafsir
Akhlus, Nuning Vita
Hidayati, Riyanti
Heliyon Vol. 5 - 2019 April 2
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
143 | P a g e
NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN
TERBIT TRIWULAN
10
Habitat Model Development of
Bigeye tuna (Thunnus obesus)
during Southeast Monsoon in
the Eastern Indian Ocean using
Satellite Remotely Sensed Data
012011,
Achmad Fachruddin
Syah, Jonson Lumban
Gaol, Mukti
Zainuddin, Nadela R.
Apriliya, Dessy
Berlianty, Dendy
Mahabror
IOP Conf. Series: Earth and
Environmental Science 276 -
2019
Juni 2
11
Retrieving Coastal Sea Surface
Temperature Froam Landsat-8
TIRS in the Wangi-Wangi
island, Wakatobi, South east
Sulawesi, Indonesia
Eko Susilo, Rizky
Hanintyo & Adi
Wijaya
IJReSES - 2019 Juni 2
12
Makassar Strait Throughflow
Seasonal and Interannual
Variability, an Overview
Arnold L. Gordon,
Asmi Napitu, Bruce
A. Huber, Laura K.
Gruenburg, Kandaga
Pujiana, Teguh
Agustiadi, Anastasia
Kuswardani, Nurman
Mbay, Agus Setiawan
Journal of Geophysical Research:
Oceans, 124 - 2019 Juni 2
13
Implementasi Marxan Dalam
Mendukung Zonasi Kawasan
Konservasi Perairan dan
RZWP-3-K di Indonesia. Bagian
dari judul Buku: Konservasi
Pesisir dan Laut Ekosistem,
Molekuler, Ekologi, Marxan dan
Inderaja
Ampou E.E, Radiarta
I.N, Widagti N,
Yunanto A, Sidik F
PT Penerbit IPB Press ISBN:
978-602-440-000-0 2019
(Published).
September 3
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
144 | P a g e
NO JUDUL ARTIKEL NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING/PENERBIT BULAN
TERBIT TRIWULAN
14
One hundred years later,
resurrection of Tydemania
gardineri (Udoteaceae,
Chlorophyta) based on
molecular and morphological
data.
Lagourgue L.,
Verbruggen H.,
Ampou E.E. & Payri
C.E.
European Journal of Phycology- 2019
Oktober 4
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
145 | P a g e
C. Manajemen Pelayanan Jasa Riset Kelautan
a) Laboratorium Kualitas Perairan
Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset
Kelautan Balai Riset dan Observasi Laut (LKP - LRK BROL)
telah berdiri sejak awal 2006. LKP telah
mengimplementasikan secara penuh standar manajemen
mutu ISO/IEC 17025:2005 sebagai laboratorium pengujian
sebagaimana tertuang dalam akreditasi Komite Akreditasi
Nasional (KAN) No. LP-454-IDN. Akreditasi laboratorium
pengujian ini berlaku sejak tahun 2010 hingga 2024. Saat ini
ruang lingkup pengujian yang telah terakreditasi oleh KAN
sebanyak 29 parameter pengujian yang terdiri dari air laut
(15 jenis pengujian), air limbah (8 jenis pengujian), dan air
permukaan (6 jenis pengujian). LKP terus berupaya
melakukan penambahan ruang lingkup pengujian sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
Penggunaan teknologi informasi juga diimplementasikan
untuk meningkatan aksesbilitas dan kualitas pelayana
pengujian melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Laboratorium Kualitas Perairan (SIMANTAP). Dengan
semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa dan permintaan
layanan pengujian laboratorium dari tahun ke tahun
menjadikan LKP harus mengedepankan pelayanan dan
kualitas hasil pengujian.
➢ Pengujian Sampel
Selama tahun 2019, LKP telah menerima 357 sampel yang
berasal dari pengguna internal sebanyak 103 sampel
(28,85%) dan pengguna eksternal sebanyak 254 sampel
(71,15%). Jika dibandingkan dengan tahun 2018, jumlah
penerimaan sampel mengalami kenaikan mencapai 9,17%.
Rincian penerimaan sampel LKP per-bulan dapat dilihat pada
Gambar 71.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
146 | P a g e
Gambar 71. Penerimaan sampel LKP periode Januari – Desember 2019
➢ Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Penerimaan Negara Bukan Pajak Laboratorium Kualitas
Perairan tahun 2019 mencapai Rp. 71.459.000,-. Jumlah ini
melebihi nilai yang ditargetkan yaitu sebesar Rp.
58.500.000,-. PNBP terbesar diperoleh pada bulan
September 2019 dari sampel dari pengguna eksternal yaitu
Longline Environment, London, UK
➢ Jumlah Penggunaan Jasa Layanan
Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas
Perairan tahun 2019 sebanyak 13 pengguna. Capaian ini
masih jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu 25
pengguna. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, jumlah
pengguna layanan mengalamai penurunan sebesar 13%.
Penerimaan sampel internal LKP pada tahun 2019 berasal
dari 1 pengguna, yaitu kegiatan pemantauan rutin Status Mutu
Air Estuari Perancak. Penerimaan sampel eksternal LKP
pada tahun 2019 berasal dari 13 pengguna, yaitu:
- Pusat Riset Perikanan, Jakarta;
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
147 | P a g e
- Laboratorium Kimia Balai Besar Riset Perikanan
Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Bali;
- Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan, Jembrana;
- Conservation International (CI) Indonesia, Denpasar-
Bali;
- Longline Environment, London, UK;
- Mahasiswa Institut Teknologi Nasional, Malang;
- Mahasiswa Untag, Banyuwangi;
- RSU Kertayasa;
- PT. Indobali;
- PT. Bumi Balimina;
- PT. Sarana Tani Pratama;
- PT. Indohamafish;
- Hendro Wibowo dan Komang Kardita (Pengusaha
Tambak)
➢ Indeks Kepuasan Pengguna
Berdasarkan pengukuran diperoleh nilai rerata Survei
Kepuasan Masyarakat (SKM) sebesar 3,70 sehingga bisa
disimpulkan mutu pelayanan A dan kinerja unit pelayanan
kategori SANGAT BAIK. Rincian nilai dan indeks kepuasan
masyarakat dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Nilai rata – rata dan indeks kepuasan masyarakat
No UNSUR PELAYANAN
NILAI
UNSUR
PELAYANAN
INDEKS
KEPUASAN
MASYARAKAT
KINERJA
UNIT
PELAYANAN
1 Persyaratan Pelayanan 3.65 91.25 Sangat Baik
2 Prosedur Pelayanan 3.78 94.44 Sangat Baik
3 Waktu Pelayanan 3.73 93.33 Sangat Baik
4 Biaya atau Tarif 3.67 91.67 Sangat Baik
5 Produk /Jasa Spesifikasi 3.63 90.83 Sangat Baik
6 Kompetensi Petugas
Pelaksana atau Sistem 3.70 92.50 Sangat Baik
7 Perilaku Pelaksana Atau
Kemudahan Sistem 3.80 95.00 Sangat Baik
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
148 | P a g e
No UNSUR PELAYANAN
NILAI
UNSUR
PELAYANAN
INDEKS
KEPUASAN
MASYARAKAT
KINERJA
UNIT
PELAYANAN
8 Penanganan Pengaduan,
Saran dan Masukan 3.70 92.50 Sangat Baik
Hasil evaluasi dari kuisioner kepuasan pengguna pada tahun
2018 menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna
menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh
LKP baik dan sesuai dengan harapan. Aspek biaya atau tarif
telah memenuhi harapan dari pengguna. Pengenaan biaya
layanan pengujian di LKP mengacu pada Peraturan
Pemerintah nomor 75 Tahun 2015 tentang jenis dan tarif atas
jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pengguna berharap
agar semua produk layanan pengujian dapat diperoleh dengan
lebih jelas dan mudah diakses. Selain itu, pengguna juga
berharap layanan pengaduan dapat dengan lebih mudah
diakses dan dilaksanakan oleh LKP.
➢ Penerbitan Laporan Hasil Pengujian (LHP)
Surat Keputusan Kepala Balai Nomor Kep.419.3/BRSDM.2-
BROL/OT.200/VI/2017 tentang Jenis dan Waktu Pelayanan
menerangkan bahwa LHP terbit minimal 14 hari kerja dan
maksimal 30 hari kerja sejak sampel diterima petugas
penerima sampel.
Selama tahun 2019, LKP telah mengeluarkan 56 Form
Penerimaan Contoh (FPC) dan 56 Laporan Hasil Pengujian
(LHP). Rasio ketepatan waktu penerbitan LHP mencapai
98.2%, telah melebih target yang ditetapkan yaitu 90%.
➢ Akreditasi ISO/IEC 17025:2005
- Pengadaan Bahan Laboratorium
Ketersediaan bahan laboratorium berpengaruh terhadap
proses layanan pengujian. Pemakaian bahan kimia yang
berkualitas akan berdampak pada hasil pengujian yang tepat
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
149 | P a g e
secara kualitatif dan kuantitatif. Pada tahun 2019 LKP telah
melakukan pembelian bahan laboratorium untuk
menggantikan bahan yang telah kadaluarsa dan bahan yang
telah habis terpakai. List pembelian bahan laboratorium
disajikan pada Lampiran 2.
- Uji Banding dan Uji Profisiensi
Salah satu persyaratan dalam ISO/IEC 17025:2005, LKP
harus menerapkan pengendalian mutu untuk memantau
keabsahan pengujian yang dilakukan.
Sesuai dengan ketentuan Komite Akreditasi Nasional bahwa
uji banding dan/atau uji profisiensi setidaknya dilakukan 1
kali selama masa akreditasi. Pada tahun 2019, LKP telah
melakukan program uji banding pada tahun 2019 dengan
beberapa laboratorium terakreditasi SNI ISO/IEC 17025,
yaitu:
✓ Laboratorium Kimia, Balai Besar Riset Budidaya Laut dan
Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol - Bali dan
Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai
Perikanan Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo untuk
parameter uji Ammonia (NH3), Nitrit (NO2) dan pH.
✓ Laboratorium Sucofindo, Surabaya dan Laboratorium
Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
Timur untuk parameter uji pH, TSS, TDS, COD pada Air
Permukaan dan parameter TSS, TDS, COD, Nitrat (NO3)
pada Air Limbah.
- Kalibrasi Peralatan
Pada tahun 2019 LKP mempercayakan PT. Eldepe Kalibrasi
Instrumenindo dan PT. Nirmala Karya untuk melakukan
kalibrasi eksternal terhadap instrumen dan peralatan
portable (Lampiran 3). Kalibrasi instrumen dilakukan secara
on site di LKP BROL untuk menghindari perubahan terhadap
pembacaan satuan ukur apabila terjadi pemindahan dan tidak
mungkin dibawa di kaboratorium kalibrasi karena dimensinya
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
150 | P a g e
yang terlalu besar. Sebagian alat portabel yang bahan
kalibrasinya dapat dibawa ke LKP BROL juga dikalibrasi
secara on site, sementara alat portabel yang bahan
kalibrasinya tidak dapat dibawa ke LKP BROL dikalibrasi di
laboratorium kalibrasi yang dituju. Sementara itu, anak
timbang dikalibrasi di laboratorium kalibrasi yang dituju.
Hasil kalibrasi selanjutnya dilaporkan secara jelas, akurat
dan obyektif dalam bentuk sertifikat kalibrasi. Sertifikat
kalibrasi dapat digunakan untuk mengetahui koreksi dari alat
ataupun untuk mengetahui seberapa besar nilai
ketidakpastian dari hasil pengujian yang telah dilakukan.
- Audit Mutu
Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang
dilakukan oleh suatu organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi penerapan standar ISO/IEC 17025:2005. Audit
Internal dilaksanakan pada tanggal 14 – 17 Juni 2019. Auditor
internal menemukan dan melaporkan 8 ketidaksesuaian yang
terdiri dari 6 ketidaksesuaian kategori minor dan 2
rekomendasi untuk perbaikan. Semua ketidaksesuain
tersebut telah ditindaklanjuti oleh masing-masing
penanggung jawab dan telah dinyatakan TUNTAS.
- Kaji Ulang Manajemen
KUM LKP tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober
2019 di Hotel Grand Surya Singaraja, Kabupaten Buleleng
yang dihadiri Manajemen Puncak dan Manajemen Teknis
Laboratorium Riset Kelautan, termasuk Manajemen Teknis
LKP. Dalam KUM ini dilakukan presentasi kegiatan
laboratorium selama satu tahun oleh Manajer Mutu dan
Manajer Teknis LKP dengan materi yang berisi seluruh hal-
hal yang harus dievaluasi menurut ISO 17025:2017, tindak
lanjut dan rencana kegiatan laboratorium untuk tahun
mendatang. Pertemuan kaji ulang manajemen ini telah
menghasilkan resume untuk rencana peningkatan kinerja
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
151 | P a g e
kegiatan di tahun 2020 dan juga telah ditetapkan sasaran
mutu Laboratorium Riset Kelautan untuk tahun 2020.
- Re-Akreditasi ISO/IEC 17025: 2017
LRK telah menjalani proses re-akreditasi SNI ISO/IEC
17025:2017 pada tanggal 29 – 30 April 2019. Berdasarkan
laporan audit, dinyatakan bahwa LRK telah berusaha
menerapkan SNI ISO/IEC 17025 dalam menjalankan kegiatan
pengujian, namun demikian masih deitemukan 18
ketidaksesuaian yang terdiri dari 15 ketidaksesuaian kategori
2 dan 3 ketidaksesuaian kategori observasi. Atas temuan
tersebut telah sepenuhnya ditindaklanjuti dan dinyatakan
tuntas oleh tim Auditor KAN.
Selanjutnya KAN telah menerbitkan sertifikat akreditasi
untuk LRK dengan Nomor LP-454-IDN yang berlaku selama
5 tahun (25 September 2019 – 24 September 2024)
(Lampiran 4). Dalam sertifikat disebutkan ruang lingkup
akreditasi mencakup 29 pengujian yang terdiri dari 15
pengujian air laut, 8 pengujian air limbah, dan 6 pengujian air
permukaan.
b) Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan
Kegiatan ini telah terlaksana semenjak 2002 hingga saat ini.
Kegiatan ini berawal dari kebijakan Departemen Kelautan dan
Perikanan untuk memanfaatkan teknologi kelautan dan
perikanan yaitu dengan memanfaatkan data penginderaan
jauh. Oleh karena kebijakan itulah Laboratorium
Penginderaan Jauh Kelautan merupakan laboratorium yang
memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dalam bidang
kelautan. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh juga
dapat digunakan untuk mendukung kegiatan perikanan
tangkap. Dengan menggunakan citra satelit dan mempelajari
perilaku ikan yang dikaitkan dengan kondisi hidup ikan di
perairan seperti konsentrasi klorofil-a, suhu permukaan laut,
arah angin, gelombang, dan anomali tinggi muka air laut maka
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
152 | P a g e
BROL mampu menghasilkan data pendugaan wilayah perairan
Indonesia yang berpotensi terdapat ikan. Pembuatan data
pendugaan daerah potensi penangkapan ikan atau yang
sering disebut dengan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan
Ikan (PPDPI) ini telah dilakukan secara kontinyu sejak tahun
2002, dimana peta ini dapat membantu meningkatkan hasil
tangkapan para nelayan dan membuat kegiatan penangkapan
ikan lebih efektif dan efisien.
Dalam rangka mendukung terwujudnya cita-cita BROL dalam
mengembangkan operational oceanography, Laboratorium
Penginderaan Jauh kelautan memiliki peranan yang cukup
signifikan, dalam penyediaan data suhu dan salinitas
permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, dan tinggi permukaan
laut. Melalui kegiatan Laboratorium penginderaan jauh
kelautan maka BROL dapat menerbitkan PPDPI secara
berkala serta rutin menginventarisasi dan mengolah data
satelit untuk mendukung kepentingan riset observasi
kelautan dan perikanan di wilayah perairan Indonesia.
Laboratorium ini merupakan salah satu bagian dalam
Laboratorium Riset Kelautan BROL.
➢ Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI)
Pada dasarnya PPDPI dibuat dengan tujuan memberi
informasi lokasi koordinat area (lintang dan bujur) yang
diperkirakan berpotensi terdapat gerombolan ikan. Informasi
tersebut akan membantu nelayan untuk dapat langsung
menuju lokasi yang dimaksud pada peta dengan berbekal
pengalaman ataupun alat navigasi seperti GPS atau Kompas.
PPDPI yang dihasilkan selama tahun 2019 terdapat beberapa
jenis yaitu:
- 5 wilayah PPDPI Nasional meliputi: Sumatera, Jawa Bali
dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
Papua yang diterbitkan 3 kali seminggu yaitu setiap hari
senin, rabu, dan jumat.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
153 | P a g e
- 11 PPDPI Wilayah Pelabuhan Perikanan meliputi: PPS
Belawan (Medan), PPS Bitung Ternate, PPS Cilacap, PPN
Ambon, PPN Palabuhan Ratu, PPN Sungailiat, PPN
Muncar Pengambengan, PPP Tamperan (Pacitan), PPN
Kejawanan, PPN Pemangkat, dan PPN Prigi yang
diterbitkan setiap hari berdasarkan ketersediaan data
citra.
- 4 Wilayah Perairan Khusus meliputi: Laut Sawu, Bali
Utara, Bali Timur (Selat Lombok), dan Pulau Lombok
yang diterbitkan setiap hari seperti PPDPI Pelabuhan
Perikanan.
- 3 PELIKAN (Peta Lokasi Penangkapan Ikan) yaitu
PELIKAN Tuna Mata Besar dan PELIKAN Cakalang yang
diterbitkan setiap hari hingga prediksi 7 hari kedepan,
serta PELIKAN Lemuru yang terbit setiap hari
berdasarkan ketersediaan data citra.
Berikut adalah peta wilayah cakupan PPDPI yang diterbitkan
rutin oleh Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan
(Gambar 72).
Gambar 72. Peta cakupan PPDPI
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
154 | P a g e
Jumlah PPDPI yang diterbitkan oleh Laboratorium
Penginderaan Jauh Kelautan pada tahun 2019 periode Januari
- Oktober dapat dilihat pada Tabel 28.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
155 | P a g e
Tabel 28. Rekapitulasi PPDPI terbit periode Januari – Oktober 2019
No Jenis PPDPI Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt total
PPDPI NASIONAL
1 Jawa, Bali, Nusa Tenggara 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123
2 Kalimantan 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123
3 Maluku Papua 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123
4 Sumatera 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123
5 Sulawesi 13 12 13 10 13 9 14 13 13 13 123
PPDPI PELABUHAN
1 Ambon 3 7 6 9 12 9 14 18 18 20 116
2 Belawan - 2 1 1 2 - - 1 - - 7
3 Cilacap 2 3 3 4 6 13 18 19 16 17 101
4 Kejawanan 3 5 2 10 12 7 17 11 11 8 86
5 Pelabuhan Ratu 2 7 4 8 10 15 22 19 17 16 120
6 Pemangkat 1 1 3 10 9 7 10 5 1 5 52
7 Pengambengan 1 4 4 7 14 14 18 14 18 14 108
8 Prigi 3 3 4 6 17 15 22 17 16 17 120
9 Sungailiat 1 2 2 4 3 2 2 4 2 5 27
10 Pacitan 2 4 3 5 16 14 22 18 16 17 117
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
156 | P a g e
No Jenis PPDPI Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt total
11 Bitung-Ternate 5 7 13 7 17 10 15 20 20 16 130
PPDPI PERAIRAN KHUSUS
1 Laut Sawu 4 9 7 16 20 15 23 21 21 23 159
2 Bali Utara 2 2 1 6 16 10 15 15 12 10 89
3 Bali Timur 3 8 4 9 14 10 19 14 14 14 109
4 Pulau Lombok 3 7 4 7 13 11 19 17 19 14 114
PELIKAN
1 Tuna 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 304
2 Cakalang 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 304
3 Lemuru 5 5 8 15 20 11 19 18 17 16 134
TOTAL 2812
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
157 | P a g e
Jumlah total peta terbit tahun 2019 hingga bulan oktober
adalah 2812 peta dari total target sebanyak 2547 peta dengan
rincian seperti pada Gambar 73. Dengan demikian maka
secara keseluruhan realisasi penerbitan PPDPI melampaui
target kinerja.
Gambar 73. Grafik KPI PPDPI
Adapun jika dilihat presentase target dan realisasi dari
masing-masing PPDPI dan PELIKAN dapat dibandingkan
sesuai dengan Tabel 29.
Tabel 29. Perbandingan presentase target dan realisasi penerbitan PPDPI
berdasarkan perjanjian kinerja
Jenis PPDPI Perjanjian Kinerja Realisasi
lembar peta % lembar peta %
PPDPI Nasional 685 95 625 91.24
PPDPI Pelabuhan 949 30 1191 125.5
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
158 | P a g e
PPDPI Wilayah
Khusus
146 30 273 186.98
Pelikan Tuna 347 95 307 88.47
Pelikan Cakalang 347 95 307 88.47
Pelikan Lemuru 73 30 139 190.41
Dari perbandingan pada Tabel 29 tersebut, terdapat PPDPI
yang telah melampaui target hingga lebih dari 100 % yaitu
pada PPDPI pelabuhan dan perairan khusus serta PELIKAN
Lemuru, sedangkan PPDPI Nasional masih kurang 3,76% dari
target, PELIKAN Tuna dan PELIKAN Cakalang masih kurang
6.53% dari target capaian. PPDPI yang melebihi target
capaian hingga lebih dari 100% perlu dikaji lagi untuk tahun
mendatang agar presentase pada perjanjian kinerja
ditingkatkan jumlahnya. Hasil PPDPI disajikan pada Gambar
74 – Gambar 77. Pada tahun 2019, Laboratorium
Penginderaan Jauh Kelautan juga mengajukan Standarisasi
Nasional Indonesia (SNI) mengenai layout PPDPI Nasional
dan Pelabuhan/Perairan Khusus melalui komtek 07-01
Informasi Geografi dan Geomatika yang ada di Badan
Informasi Geospasial (BIG) yaitu Pusat Standarisasi dan
Kelembagaan Informasi Geospasial (PSKIG). SNI ini sudah
berada dalam tahap pembahasan menjadi RSNI.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
159 | P a g e
Gambar 74. PPDPI Nasional
Gambar 75. Pelikan Tuna
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
160 | P a g e
Gambar 76. Pelikan Cakalang
Gambar 77. Pelikan Lemuru
Pada tahun 2019 ini juga Laboratorium Penginderaan Jauh
Kelautan telah mengoperasionalkan otomatisasi proses
PPDPI Nasional, sehingga semua tahap analisis data
pengerjaan sepenuhnya dilakukan oleh komputer tanpa
campur tangan operator. Hanya proses layouting dan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
161 | P a g e
distribusi masih dilakukan oleh operator. Hal ini akan menjadi
pengembangan PPDPI ditahun-tahun mendatang. Berikut
pada Gambar 78 disajikan skema proses otomatisasi PPDPI.
Tahap otomatisasi oleh komputer meliputi blok diagram pre-
procesing dan processing, sedangkan blok post-processing
masih dikerjakan secara manual oleh operator.
Pengembangan operasional otomatisasi ini telah dilakukan
semenjak Januari 2019 , dengan masa uji 1 bulan yaitu pada
bulan Maret 2019, dan kemudian diluncurkan pada bulan April
2019 hingga saat ini sistem tersebut telah operasional.
Gambar 78. Alur kerja sistem otomatisasi PPDPI
➢ Diseminasi Informasi
PPDPI diterbitkan secara rutin yang kemudian didistribusikan
kepada pengguna dari berbagai kalangan melalui berbagai
media distribusi. Berikut adalah rekapitulasi pengguna PPDPI
tersaji dalam Tabel 30.
Tabel 30. Jumlah pengguna per media diseminasi tahun 2019
Media Email WA Grup Aplikasi Android Website
Jumlah
Pengguna
20 224 20.000 644
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
162 | P a g e
Gambar 79 menyajikan grafik banyaknya PPDPI diunduh oleh
pengguna melalui media website dengan alamat
www.bpol.litbang.kkp.go.id/sidik. PPDPI Nasional merupakan
PPDPI yang paling banyak diunduh oleh pengguna setiap
bulannya dibandingkan dengan jenis PPDPI yang lain.
Keragaman pengguna PPDPI juga dapat dilihat pada Gambar
80. Presentase terbanyak yang mengunduh PPDPI melalui
SIDIK adalah mahasiswa.
Gambar 79. Jumlah unduhan PPDPI melalui SIDIK
Gambar 80. Keragaman pengguna PPDPI melalui SIDIK
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
163 | P a g e
c) Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut
Layanan Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut
(OPEL) BROL meliputi operasionalisasi peralatan survei dan
observasi laut, terutama variabel fisik, serta dokumentasi dan
publikasi data kondisi laut baik yang bersumber dari stasiun
observasi maupun prediksi model. Secara umum pelasanaan
kegiatan ini dilakukan di Balai Riset dan Observasi Laut yang
berkedudukan di Jembrana – Bali.
➢ Pemeliharaan Buoy Pantai
Pemantauan kondisi perairan pantai secara insitu dilakukan
BROL melalui penempatan alat observasi laut berupa buoy
pantai. Data hasil pemantauan buoy pantai dikirimkan melalui
jaringan GPRS. Interval pengiriman data adalah 15 menit dan
dapat dipantau secara online melalui web portal
http://118.97.27.104/buoy/home3_index.php. Terdapat
empat parameter yang diukur melalui instrumen ini yaitu
suhu, konduktivitas, konsentrasi klorofil-a, dan oksigen
terlarut.
Pada tahun 2019 buoy pantai yang terpasang berjumlah 3 unit
dengan lokasi penempatan buoy pantai meliputi perairan
Indonesia tengah dan timur, yaitu:
- Perairan Perancak, Selat Bali;
- Perairan Gondol, Bali Utara;
- Perairan Bitung, Sulawesi Utara.
Untuk menjaga kondisi buoy pantai dalam kondisi baik, baik
dari aspek fungsi maupun fisiknya, telah dilakukan upaya
pemeliharaan mencakup:
✓ Telah dilakukan upaya pengamanan dan memindahkan
unit buoy pantai di perairan Ampana dan Bunta ke
lokasi kantor BROL. Pemindahakan ini dikarenakan
keduanya mengalami kerusakan sensor dan data
logger sehingga tidak berfungsi dengan baik.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
164 | P a g e
Selanjutnya akan dilakukan proses penghapusan BMN
pada tahun berikutnya.
✓ Telah dilakukan pemeliharaan secara berkala atas 3
buoy pantai yang masih aktif. Berdasarkan hasil
kegiatan perawatan / maintenance dapat disimpulkan
bahwa kondisi buoy pantai di Perairan Perancak dalam
kondisi normal dan dapat mengirimkan data dengan
baik. Sedangkan buoy pantai di perairan Gondol
mengalami kendala pada sistem catu daya sehingga
tidak dapat mengukur dan mengirimkan data.
Sementara buoy pantai di perairan Bitung mengalami
kerusakan sensor sehingga tidak dapat mengukur
kondisi oseanografi.
✓ Telah dilakukan kegiatan migrasi server buoy
pantaidari CLOUD Telkom Sigma ke server BROL.
Pemindahan ini merupakan upaya efisiensi dan
optimalisasi pengelolaan database buoy pantai
sehingga secara keseluruhan data dikelola secara
internal.
Penerimaan data buoy pantai sampai dengan bulan Oktober
2019 mencapai 61.51 % atau sebanyak 53.853 data dari
seharusnya 87.552 data (Gambar 81).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
165 | P a g e
Gambar 81. Penerimaan data buoy pantai sampai dengan bulan Oktober
2019
➢ Pembaharuan Laman Sistem Prediksi Pasang Surut
Sejalan dengan pengembangan SIDIK, Balai Riset dan
Observasi Laut telah melakukan pembaharuan tampilan laman
Sistem Prediksi Pasang Surut (Gambar 82 & Gambar 83).
Sebelumnya Sistem Prediksi Pasang Surut merupakan bagian
dari konten pada laman Ocean Forecast System. Namun
untuk memudahkan akses data oleh pengguna, maka laman
Sistem Prediksi Pasut dipisahkan dan dibuat mandiri.
Sedangkan laman Ocean Forecast System akan
bertransformasi menjadi Observation and Modelling System
(OMIS).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
166 | P a g e
Gambar 82. Tampilan muka Sistem Prediksi Pasang Surut
Gambar 83. Tampilan laman sebaran Stasiun Prediksi Pasang Surut
➢ Penyusunan Observation and Modelling System (OMIS)
Sejalan dengan pengembangan SIDIK, BROL telah menyusun
sistem informasi katalog data pengukuran lapangan dan hasil
pemodelan. Penyusunan sistem ini dimaksudkan sebagai
sarana untuk pengelolaan dan menampilkan database
pengukuran lapangan dan pemodelan laut yang dikelola oleh
Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut maupun
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
167 | P a g e
peneliti. Sistem ini dikenal dengan Observation and Modelling
System (OMIS).
Secara umum OMIS terdiri dari 4 produk utama yaitu Insitu
Observation, Ocean Modelling, Metadata dan Vallue Added
Service. Namun pada tahun 2019 hanya Insitu Observation
(sub produk : Cruise) dan Ocean Modelling (Sub produk
Physical dan Biogeochemical) yang dikembangkan. Adapun
ruang lingkup database tersebut dikelompokkan menjadi:
- Insitu Observation
✓ Cruise, yaitu database kegiatan pelayaran ilmiah (cruise)
di wilayah perairan Indonesia yang diselenggarakan oleh
BROL bersama mitra.
- Ocean Modelling
✓ Physical Data, yaitu hasil pemodelan NEMO-CMEMS
yang mencakup parameter SST, SSS, SSC, SSH dan MLD
tahun 2013 sd tahun 2019. Data berupa GIF file, DAT file
dan NC File.
✓ Biogeochemical Data, yaitu hasil pemodelan PISCES-
CMEMS yang mencakup parameter nitrat, phosphate,
silicate, iron, DO, klorofil, phytoplankton dan
produktifitas primer tahun 2019. Data berupa GIF file,
DAT file dan NC File.
d) Laboratorium Alam
Laboratorium Alam mengelola situs laboratorium monitoring
kualitas air di sejumlah perairan pesisir di Indonesia.
Pemantauan kualitas air di wilayah pesisir yang dilakukan
secara rutin merupakan salah satu langkah nyata untuk
menjaga kelestarian fungsi lingkungan pesisir dan upaya
pengendalian terhadap kegiatan - kegiatan yang dapat
mencemari dan atau merusak lingkungan pesisir. Aktivitas
manusia seperti penangkapkan ikan, pertambakan, pelabuhan
perikanan, dan limbah pemukiman diduga berpengaruh
terhadap perubahan kondisi kualitas air di wilayah pesisir.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
168 | P a g e
Salah satu lokasi pemantauan kualitas air adalah Estuari
Perancak. Estuari Perancak secara geografis langsung
menghadap ke Selat Bali dan berada di wilayah administrasi
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Estuari ini merupakan
kawasan strategis pendukung perekonomian masyarakat,
khususnya Kabupaten Jembrana. Merujuk pada Surat
Keputusan Bupati Jembrana Nomor 778/DKPK/2013 tanggal
30 Desember 2013 tentang Pencadangan Kawasan
Konservasi Perairan Kabupaten Jembrana, Estuari Perancak
telah dicadangkan sebagai kawasan konservasi perairan dan
taman pesisir. Kawasan Konservasi Perairan dan Taman
Pesisir Perancak terdiri dari kawasan darat seluas 1.137,72
Ha dan kawasan laut seluas 1.165,50 Ha. Titik lokasi kegiatan
survei dapat dilihat pada Gambar 84.
Gambar 84. Lokasi pengambilan sampel Laboratorium Alam
Dalam pelaksanaan kegiatann survey periodik yang
dilakukan, pengukuran yang yang dilakukan diantaranya :
Pengukuran Parameter Fisik : Suhu, Salinitas, TDS,
Konduktivitas, Turbiditas, Densitas
Pengukuran Parameter Kimia : pH dan DO
Pengukuran parameter Biologi : Klorofil-a dan Plankton
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
169 | P a g e
Melalui sistem pemantaun yang periodik ini diharapkan bisa
memberikan gambaran mengenai perubahan kondisi perairan
dan menjadi justifikasi ilmiah dalam pengelolaan pengelolaan
kawasan konservasi perairan dan taman pesisir Perancak.
➢ Status Mutu Estuari Perancak
Status mutu air Estuari Perancak menunjukkan kondisi status
mutu lingkungan Estuari Perancak di atas ambang batas baku
mutu lingkungan untuk biota maupun wisata bahari.
Berdasarkan hasil pemantaun dan analisis Januari –
Desember 2019, parameter fisika dan biologi dalam kondisi
memenuhi baku mutu sampai dengan cemar sedang.
Parameter kimia dalam kondisi cemar berat disebagian besar
bulan pemantauan dimana konsentrasi nitrat (HNO3),
ammonia (NH3), fosfat (PO4) dan oksigen terlarut (DO)
memberikan kontribusi terbesar dan selalu mempunyai nilai
diatas ambang batas baku mutu lingkungan.
Kualitas perairan Estuari Perancak dipengaruhi oleh aktivitas
antropogenik dan proses alami. Sumber pecemar berat yang
sebagian besar berasal dari pembuangan limbah rumah
tangga, sisa aktivitas pertanian, pertambakan dan peternakan
yang belum dilakukan secara baik terlihat dari tingginya
konsentrasi HNO3, NH3, PO4 di lokasi dekat pemukiman dan
pertambakan. Tingginya konsentrasi fosfat di setiap
pengukuran dikarenakan adanya masukan limbah rumah
tangga berupa sisa detergen. Konsentrasi ammonia tinggi
dikarenakan dibeberapa bagian pinggiran sungai digunakan
sebagai peternakan sapi, babi dan kambing serta pembuangan
kotoran rumah tangga sekitar bantaran sungai.
✓ Status Mutu Januari 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode
Januari 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥
31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter
kimia yang memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat,
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
170 | P a g e
Amonia, Fosfat dan DO. Parameter fisika pada umumnya
masuk kategori cemar ringan sampai sedang sedangkan
parameter biologi masih dalam kondisi cemar sedang sampai
memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata bahari
maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 85.
Gambar 85. Status mutu esturai Perancak Januari 2019
✓ Status Mutu Februari 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode
Februari 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥
31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter
kimia yang memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat,
Amonia, Fosfat. Parameter fisika pada umumnya masuk
kategori cemar ringan sampai sedang sedangkan parameter
biologi masih dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik
untuk wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat pada
Gambar 86.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
171 | P a g e
Gambar 86. Status mutu esturai Perancak Februari 2019
✓ Status Mutu Maret 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Maret
2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik
pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang
memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat, Amonia, Fosfat.
Parameter fisika pada umumnya masuk kategori cemar
ringan sampai sedang sedangkan parameter biologi masih
dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata
bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 87.
Gambar 87. Status mutu esturai Perancak Maret 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
172 | P a g e
✓ Status Mutu April 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode April
2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik
pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang
memberikan kontribusi terbesar yaitu Nitrat, Amonia, Fosfat.
Parameter fisika pada umumnya masuk kategori cemar
ringan sampai sedang sedangkan parameter biologi masih
dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata
bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 88.
Gambar 88. Status mutu esturai Perancak April 2019
✓ Status Mutu Mei 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Mei
2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik
pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang
memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat dan Fosfat.
Parameter fisika pada umumnya masuk kategori cemar
ringan sampai sedang, dengan kontribusi terbesar adalah
TSS dan turbiditas. Sedangkan parameter biologi masih
dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata
bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 89.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
173 | P a g e
Gambar 89. Status mutu esturai Perancak Mei 2019
✓ Status Mutu Juni 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Juni
2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik
pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang
memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat, Amonia dan
Fosfat. Parameter fisika pada umumnya masuk kategori
memenuhi baku mutu sampai dengan cemar ringan, dengan
kontribusi terbesar adalah turbiditas. Parameter biologi
masih dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik untuk
wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar
90.
Gambar 90. Status mutu esturai Perancak Juni 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
174 | P a g e
✓ Status Mutu Juli 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode Juli
2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥ 31) baik
pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter kimia yang
memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat, Amonia,
Fosfat dan DO. Parameter fisika pada umumnya masuk
kategori cemar ringan, dengan kontribusi terbesar adalah
turbiditas. Sedangkan parameter biologi masih dalam kondisi
memenuhi baku mutu air laut baik untuk wisata bahari
maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 91.
Gambar 91. Status mutu esturai Perancak Juli 2019
✓ Status Mutu Agustus 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode
Agustus 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥
31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter
kimia yang memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat,
Amonia, Fosfat dan sebagian DO. Parameter fisika dan
biologi masih dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut baik
untuk wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat pada
Gambar 92.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
175 | P a g e
Gambar 92. Status mutu esturai Perancak Agustus 2019
✓ Status Mutu September 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode
September 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor
≥ 31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter
kimia yang memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat,
Amonia, Fosfat dan sebagian DO. Parameter biologi masih
dalam kondisi memenuhi baku mutu air laut sampai dengan
cemar berat. Parameter fisik masih dalam kondisi memenuhi
baku mutu sampai cemar ringan baik untuk wisata bahari
maupun biota laut seperti terlihat pada Gambar 93.
Gambar 93. Status mutu esturai Perancak September 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
176 | P a g e
✓ Status Mutu Oktober 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak pada periode
Oktober 2019 masuk kategori buruk/tercemar berat (skor ≥
31) baik pada Zona 1, Zona 2, maupun Zona 3. Parameter
kimia yang memberikan kontribusi terbesar adalah Nitrat,
Amonia, Fosfat dan sebagian DO. Parameter biologi dalam
kondisi memenuhi baku mutu air laut sampai dengan cemar
berat. Parameter fisik masih dalam kondisi memenuhi baku
mutu untuk wisata bahari maupun biota laut seperti terlihat
pada Gambar 94.
Gambar 94. Status mutu esturai Perancak Oktober 2019
✓ Status Mutu November & Desember 2019
Status mutu kualitas air Estuari Perancak periode November
dan Desember masih dalam proses pelaksanaan.
➢ Diseminasi dan Publikasi Hasil Monitoring Estuari
Perancak
Hasil monitoring Estuari Perancak selain telah
didesiminasikan dalam bentuk bulletin Informasi Bulanan
Status Mutu Kualitas Air yang diupload di
www.bpol.litbang.kkp.go.id/sidik (Lampiran 5) juga
didesiminasikan dalam bentuk leaflet Status Mutu Kualitas
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
177 | P a g e
Air musiman (musim hujan dan musim kemarau) (Gambar 95)
dan telah didistribusikan kepada peserta Workshop Best Practice Solusi Inovatif Pengendalian Pencemaran Ekosistem
Pesisir dan Laut Berbasis Daratan tanggal 18 Oktober 2019
di Kantor RC3S Gedung Pusat Pengendalian Pembangunan
Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa, dimana Manager Teknis
Laboratorium Alam menjadi salah satu Narasumber dalam
workshop tersebut. Acara tersebut merupakan salah satu
tindak lanjut kesepakatan “Bali Declaration on Protection of
Marine Environment From Land_Based Activities”.
Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 96.
Gambar 95. Leaflet status mutu kualitas air musiman
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
178 | P a g e
Gambar 96. Workshop best practice solusi inovatif pengendalian
pencemaran ekosistem pesisir dan laut berbasis daratan
Salah satu KTI dari hasil pemantauan rutin status mutu
Estuari Perancak telah di IOP Proseding The-4th International Conference on Tropical and Coastal Region Eco Development 2018 dengan makalah berjudul “Water quality analysis of Perancak Estuary Jembrana Bali using Storet index” (Gambar 97).
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
179 | P a g e
Gambar 97. Karya tulis ilmiah status mutu Estuari Perancak
e) BARATA
Penangkapan ikan ilegal dapat berupa aktivitas penangkapan
ikan di Laut Indonesia oleh kapal-kapal berbendera asing
secara ilegal dan aktivitas penangkapan ikan oleh kapal
Indonesia > 30 GT tanpa mengaktifkan transmitter vessel
monitoring system (VMS). Aktivitas tersebut sulit terdeteksi
oleh kapal pengawas sumber daya perikanan dan kelautan
karena lokasi penangkapan ikan yang jauh dari pesisir.
Sedangkan aktivitas kapal Indonesia yang mematikan VMS
nya cukup sulit terdeteksi karena luasnya wilayah laut
Indonesia. Aktivitas penangkapan ikan ilegal tersebut akan
berdampak pada meningkatnya resiko over-fshing yang
berakibat pada berkurangnya stok sumber daya perikanan
Indonesia.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
180 | P a g e
Limbah minyak di laut dapat disebabkan karena terjadi
kecelakan (tabrakan kapal atau kebocoran di anjungan
minyak lepas pantai) atau pembuangan secara sengaja oleh
kapal-kapal tanker ketika melakukan proses pembersihan
tanki (tank cleaning). Limbah minyak tersebut dapat
menghancurkan ekosistem pesisir/laut yang dapat
menyebabkan penurunan produktivitas sumber daya
hayatinya, serta merusak ekosistem terumbu karang,
mangrove dan lamun, ketika limbah minyak tersebut terbawa
ke wilayah pesisir. Selama ini, aktivitas pembuangan yang
disengaja tersebut sulit untuk dilakukan penegakan hukum,
karena aktivitasnya dilakukan jauh dari pesisir dan dilakukan
di wilayah-wilayah yang lemah sistem pengawasannya.
Penegakan hukum dan pemantauan terhadap masalah-
masalah tersebut membutuhkan integrasi antara teknologi
spasial, instrumen pengawasan, dan operasi penindakan.
Perkembangan teknologi satelit radar yang dapat
mengobservasi suatu wilayah perairan tanpa dipengaruhi
tutupan awan dan tidak bergantung pada waktu observasi
(kualitas data siang dan malam sama) membuat teknologi
spasial ini menjadi pilihan utama untuk kegiatan Maritime
Domain Awareness (MDA) di laut dibandingkan dengan
teknologi satelit optis. Selain itu, teknologi pendeteksian
tumpahan minyak dan kapal di laut berbasis observasi citra
radar sudah cukup maju untuk dapat diterapkan dalam suatu
sistem operasionalisasi. Data radar mampu mendeteksi
adanya kejadian tumpahan minyak dan sebaran kapal dengan
cakupan wilayah yang luas sehingga dapat membantu
keterbatasan sistem pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan saat ini. Instrumen pengawasan berupa sistem
vessel monitoring system (VMS) pada kapal penangkap ikan
dan Automatic Identifcation System (AIS) pada kapal tanker
akan memberikan informasi secara terus menerus dan real-
time posisi kapal-kapal tersebut. Pada penanggulangan
penangkapan ikan ilegaldan tumpahan minyak di laut,
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
181 | P a g e
integrasi posisi kapal yang terdeteksi oleh citra radar dalam
suatu cakupan area dengan data VMS dan AIS dapat
mengindikasikan kapal-kapal yang melakukan aktivitas
penangkapan ikan ilegal maupun tumpahan minyak, sehingga
fokus operasi penindakan dapat sepenuhnya diarahkan pada
posisi dimana terjadi aktivitas tersebut.
Untuk mendukung ketersediaan data radar yang cepat dan
akurat dalam hal pengawasan laut, perencanaan kawasan
pesisir, dan kebencanaan, maka peran Bali Radar Ground
Receiving Station (BARATA) sangat penting. BARATA
sebagai satu-satunya pusat operasi pengawasan kelautan di
Indonesia yang dilengkapi fasilitas ground station yang dapat
menerima data radar secara langsung maupun tidak langsung
dari berbagai citra satelit radar dan mengolahnya menjadi
informasi-informasi sebaran kapal penangkapan ilegal,
sebaran tumpahan minyak, dan perencanaan kawasan
pesisir/laut termasuk kebencanaan.
Capaian pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 meliputi :
➢ Peta sebaran tumpahan minyak wilayah Kepulauan Riau
dan Kepulauan Seribu 2019
Peta sebaran tumpahan minyak yang telah dikeluarkan dan
didiseminasikan ke pihak terkait selama periode Januari –
November 2019 (Gambar 98) dengan total 613 peta dengan
rincian sebagai berikut :
✓ 450 scene untuk wilayah Perairan Kep. Riau
✓ 110 scene untuk wilayah Perairan Kep.Seribu
✓ 28 scene untuk wilayah Perairan Utara Jawa
✓ 1 scene untuk wilayah Perairan Arafura
✓ 1 scene untuk wilayah Perairan Banda
✓ 21 scene untuk wilayah Perairan Karawang
✓ 2 scene untuk wilayah Perairan Pandeglang
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
182 | P a g e
Gambar 98. Peta tumpahan minyak citra radar Sentinel
➢ Akuisisi dan pengolahan data radar Cosmo SkyMED dan
RADARSAT-2
Hingga 21 November 2019 telah dilakukan akuisisi data radar
Cosmo SkyMED dan RADARSAT-2 sebanyak 179 scenes
dengan rincian 167 scenes merupakan data satelit radar
Cosmo SkyMED dan 12 scenes data satelit radar
RADARSAT-2 dari target 300 scenes. Dokumentasi pada
Gambar 99.
Gambar 99. Akuisisi data radar Cosmo SkyMED dan RADARSAT-2
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
183 | P a g e
➢ Perawatan sistem BARATA
Telah terjadi kerusakan terhadap UPS sehingga
mengakibatkan server tidak dalam perlindungan UPS. Terjadi
gangguan listrik yang mengakibatkan matinya seluruh server.
Teknisi PT INDOTARA mengidentifikasi adanya kerusakan
inverter pada UPS yang membutuhkan penggantian. Proses
penggantian inverter tersebut memerlukan waktu sekitar
satu minggu, dan selama proses penggantian tersebut,
seluruh server dimatikan. Pada awal Oktober 2019, beberapa
proses akuisisi gagal dilaksanakan, karena adanya anomali
pada antena penerima data radar. Pengecekan fisik antena
telah dilakukan termasuk didalamnya kalibrasi sumbu x dan
y pada antenna (Gambar 100).
Gambar 100. Perbaikan dan kalibrasi sumbu X dan Y pada atenna
➢ Kesesuaian informasi PPDPI dengan posisi penangkapan
ikan hasil analisis data Vessel Monitoring System (VMS)
Telah dilakaukan Optimalisasi analisa dan kajian aktiftas
hauling alat tangkap purseine dan longline dengan flter
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
184 | P a g e
variable beacon_id untuk memilah identitas kapal kemudian
dilanjutkan mencari pendekatan aktivitas Hauling dengan
analisa flter variable selisih Heading, Karakter Kecepatan
Kapal dan calculasi Jarak antar ping point. Dokumentasi
dilengkapi pada Gambar 101.
Gambar 101. Metode pendekatan aktivitas hauling
➢ Pola sebaran dan luasan tumpahan minyak di perairan
Kepulauan Riau periode Oktober 2018 – Januari 2019
Optimalisasi analisis kapal lego jangkar, kajian pengolahan
data AIS PUSTEKSAT LAPAN dan studi literatur mengenai
korelasi sebaran tumpahan minyak dengan data angin dan
arus. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 102 – Gambar
104.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
185 | P a g e
Gambar 102. Peta overlay tumpahan minyak Kep. Riau periode
Desember 2018
Gambar 103. Peta arus wilayah Kep. Riau periode 10 Desember 2018
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
186 | P a g e
Gambar 104. Peta overlay frekuensi kapal lego jangkar dan tumpahan
minyak 2018
➢ Kegiatan Tambahan :
- Air surveillance Perairan Singkep bersama PSDKP pada
tanggal 5 Juli 2019 (Gambar 105).
Gambar 105. Air surveillance perairan Singkep bersama PSDKP
- FGD “SOP Pemanfaatan Data Radar” pada tanggal 8 Juli
2019 .
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
187 | P a g e
- Validasi lapang mengenai kasus tumpahan minyak di
Wilayah Perairan Utara Karawang pada tanggal 5 Agustus
2019 (Gambar 106).
Gambar 106. Validasi lapang tumpahan minyak Karawang
- Diskusi kerjasama riset pemanfaatan data AIS bersama
PUSTEKSAT LAPAN di Bogor pada tanggal 14 Agustus
2019.
- Training Radarsat-2 di BROL pada tanggal 2 – 6
September 2019.
- Rapat koordinasi upaya penyelesaian kasus tumpahan
minyak secara illegal di Kota Batam dan Kepri pada
tanggal 4 Oktober 2019 di Jakarta (Gambar 107).
Gambar 107. Pertemuan tindak lanjut rapat koordinasi upaya
penyelesaian kasus tumpahan minyak illegal
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
188 | P a g e
- Pertemuan tindak lanjut hasil evaluasi moratorium Laut
Banda dan penguatan implementasi logbook melalui
pemanfaatan data oseanografi di Denpasar pada tanggal
24 Oktober 2019.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
189 | P a g e
4. PERMASALAHAN DAN TINDAK
LANJUT
Secara umum pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran
2019 berjalan dengan baik. Namun masih terdapat beberapa
permasalahan dalam hal manajerial dan teknis di lapangan.
Permasalahan tersebut antara lain :
Permasalahan Tindak Lanjut
Kegiatan Kajian Pemetaan dan
Identifikasi Perubahan Ekosistem
Pesisir
• Lokasi penelitian yang cukup jauh
sehingga membutuhkan waktu dan
biaya yang sangat besar untuk
mendapatkan data yang lebih detil.
• Keterlibatan instansi teknis kurang
berjalan dengan baik, sehingga hasil
penelitian belum dapat dilaksanakan
dalam aplikasi kebijakan.
• Melakukan koordinasi dan
komunikasi untuk peningkatan
alokasi anggaran khususnya
dalam rangka survey kegiatan.
• Melakukan koordinasi dengan
stakeholders yang langsung
dapat mengeksekusi hasil dari
kegiatan.
Kegiatan Pemanfaatan Data
Oseanografi Untuk Daya Dukung
Sumberdaya Perikanan di WPP-715
• Ukuran data yang digunakan relatif
besar dan diperoleh dengan cara
mengunduh (download) sehingga
diperlukan tempat penyimpanan data
(data storage) dan jaringan internet
yang memadai.
• Pengolahan data melibatkan data
berukuran besar sehingga diperlukan
komputer yang dapat melakukan
komputasi dengan cepat.
• Melakukan pengolahan data
dengan menggunakan
workstation dan HPC (high
performance computing) server.
• Kerjasama dan koordinasi
dengan tim IT di BROL dilakukan
untuk memperoleh akses
penggunaan mesin komputer
berkecepatan tinggi di BROL.
• Melakukan koordinasi dan
penyusunan jadwal ulang survey
kegiatan.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
190 | P a g e
Permasalahan Tindak Lanjut
• Kondisi cuaca pada saat
pelaksanaan survei lapang tidak
dapat terprediksi dengan baik
sehingga berpotensi mengganggu
kelancaran pelaksanaan survey.
Kegiatan Ketatausahaan Riset
Kelautan
• Terhambatnya penerbitan SK Ijin
Belajar S2 atas nama Teguh
Agustiadi.
• Usulan penghapusan buoy pantai
yang hilang masih belum dapat
diproses lebih lanjut karena masih
dalam tahap pembahasan oleh Tim
TPKN Kementrian Kelautan dan
Perikanan
• Melakukan koordinasi secara
intensif dan tertulis dengan
Bagian Kepegawaian BRSDM KP
terkait lambat terbitnya SK Ijin
Belajar atas nama Teguh
Agustiadi.
• Menindaklanjuti seluruh hasil
rekomendasi Tim TPKN
Kementrian Kelautan dan
Perikanan.
Kegiatan Monitoring dan Evalusi
• Masih terdapatnya keterlambatan
pengiriman laporan secara berkala
sehingga berakibat pada
keterlambatan bagian monev untuk
menyampaikan perkembangan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah di tetapkan.
• Aplikasi monev sering mengalami
gangguan sehingga terkendala dalam
pelaksanaan monitoring dan
pelaporan serta kendala efisiensi
waktu.
• Melakukan koordinasi dan
komunikasi dengan
penanggungjawab yang belum
mengirimkan laporan kegiatan
sebelum waktu yang di minta
berakhir.
• Melakukan koordinasi dan
menunggu pembenahan dan
pembaharuan aplikasi dari
Monev Eselon I, II dan Pusdatin.
Kegiatan Kerja Sama Riset Kelautan
• Pembahasan naskah PKS di tingkat
pusat sering terkendala dengan
lamanya waktu review dan
sinkronisasi waktu dengan pihak
mitra untuk penandatanganan.
• Mengundang pihak pusat untuk
melakukan pembahasan dalam
satu waktu untuk beberapa
naskah kerja sama yang diajukan
oleh BROL serta melakukan
koordinasi dengan mitra kerja
sama terkait mekanisme
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
191 | P a g e
Permasalahan Tindak Lanjut
penandatanganan PKS yang telah
disepakati.
Kegiatan Diseminasi Riset Kelautan
• Belum adanya institutional
research data repository untuk
pengelolaan data dan informasi hasil
riset BROL.
• Belum adanya backup power
supply utama (main UPS) untuk
genset, sehingga tidak ada backup
listrik saat jeda peralihan listrik dari
PLN ke genset ketika ada
pemadaman listrik, hal ini akan
berpengaruh pada penggunaan
perangkat server dan internet
• Mengembangkan institutional
research data repository sebagai
tindak lanjut hasil Digital
Repositories Training.
• Pengadaan perangkat UPS
yang terpusat di ruang genset
sebagai backup power supply
utama.
• Mengembangkan inovasi media
diseminasi dan promosi hasil
riset BROL.
Kegiatan Laboratorium Penginderaan
Jauh Kelautan
• Masih sangat tergantungnya
penerbitan PPPDI dengan
ketersediaan data satelit terutama
pada website
www.oceancolor.nasa.gsfc.gov
sebagai penyedia data, sehingga
apabila server dari website ini
terganggu atau offline sementara,
maka PPDPI juga tidak akan bisa
diterbitkan. Hal ini bisa juga terjadi
pada website CMEMS yang
digunakan sebagai inputan dalam
PELIKAN.
• Merencanakan langkah –
langkah alternatif untuk
mengantisipasi permasalahan
yang ada.
Kegiatan Laboratorium Alam
• Informasi jumlah pengguna yang
telah memanfaatkan informasi status
mutu kualitas air Estuari Perancak
belum bisa diketahui di web SIDIK.
• Melakukan koordinasi dengan
Tim IT BROL untuk
menambahkan konten informasi
jumlah pengguna yang telah
memanfaatkan informasi status
mutu kualitas air Estuari
Perancak sehingga bisa
terpantau kebermanfaatan
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
192 | P a g e
Permasalahan Tindak Lanjut
informasi tersebut bagi
masyarakat.
Kegiatan BARATA
• Daya listrik dari PLN yang tidak
stabil mengakibatkan kerusakan UPS
dan mematikan servers.
• Terkendala dalam sistem
pemesanan, sistem akuisis data radar
dan sistem pengolahan data radar.
• Melakukan pengadaan
stabilizer untuk mendukung
kinerja UPS.
• Mengirimkan Trouble Ticket (TT) kepada e-GEOS selaku
provider.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
193 | P a g e
PENUTUP
Demikian sekiranya yang dapat kami sampaikan pelaksanaan
kegiatan Tahun Anggaran 2019 dalam Laporan Pelaksanaan
Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 ini.
Berdasarkan target yang telah ditetapkan, BROL dapat
melaksanakan dan mencapainya dengan baik. Kami akan
selalu berusaha untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan
kinerja, sehingga dapat mendukung terwujudnya Rencana
Strategis yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Semoga uraian pelaksanaan kegiatan yang
telah dijelaskan di atas dapat memberikan gambaran tentang
kegiatan-kegiatan dilaksanakan beserta hasil-hasil yang
dicapai pada tahun 2019.
Demikian Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun
Anggaran 2019 lingkup Balai Riset dan Observasi Laut ini
dibuat untuk dapat diketahui.
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
194 | P a g e
LAMPIRAN
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
195 | P a g e
Lampiran 1. DIPA BROL TA. 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
196 | P a g e
Lampiran 2. Daftar pembelian bahan laboratorium TA. 2019
No Nama Barang Merek
1 COD standard solution Merck
2 Kertas Saring TSS 934-AH Whatman
3 Kertas Saring Nutrien Milipore
4 Ortho-Phosporic acid for analysis 1000ml Merck
5 Iron (III) chloride hexahydrate 250 gr Merck
6 Sodium nitropruside dihydrate 100 gr Merck
8 Ammonium Standard solution 500ml Merck
9 Nitrate standard solution 500ml Merck
10 Nitrite standard solution 500ml Merck
11 Erlenmeyer 50ml Iwaki
12 Tabung centrifuge 10ml Iwaki
13 Labu ukur 250ml, plastic stopper Iwaki
14 Labu ukur 500ml, plastic stopper Iwaki
15 Labu ukur plastik 50ml Vitlab
16 Glove Latex Size S Sensi
17 Glove Nitrile Size S Sensi
18 Glove Latex Size M Sensi
19 Glove Latex Size L Sensi
20 N-Hexane for analysis emsure 2500ml Merck
21 Oxalic Acid dihydrate for analysis Emsure 500gr Merck
22 Potassium dihydrate phosphat P.A. Emsure 250gr Merck
23 Magnesium Chloride hexahydrate P.A Merck
24 Salicylic acid for syntesis 100gr Merck
25 Sulfanilamid GR for analysis 100gr Merck
26 Kertas Saring TSS 934-AH Whatman
27 Kertas Saring Klorofil Cellulose Nitrate Membran Whatman
28 Antiseptic hand rub 500ml Fresco
29 Kertas Saring Nutrien HAWP04700 Milipore
30 Glove Nitrile Size S Handfill
31 Ethanol absolute 2500ml Merck
32 Sulfide test kit Merck
33 Natrium hipoklorit Merck
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
197 | P a g e
Lampiran 3. Daftar kalibrasi alat tahun 2019
No. Nama Alat Merk Jumlah
1
Neraca Analitik
OHAUS 1
RADWAG 1
2
pH Meter
TOA DKK HM 30 P 1
TOA DKK HM-30R 1
WTW/pH 3310/11391652 1
WTW/pH 3310/11391653 1
WTW/pH 3210/11391493 1
3 Termometer digital LT LUTRON 1
4 Conductivity meter TOA DKK 1
5 Turbidity meter TOA DKK 1
6 Salinometer EUTECH INSTRUMENTS 1
7 Thermohygrometer BTC-1 1
8 COD Reaktor HACH 1
9 DO meter TOA DKK 1
10 Inkubator BOD Velp Scientifica 1
11 Inkubator bakteri MEMMERT 1
12 Oven MEMMERT UNB 400 1
MEMMERT UN 55 1
13 Furnace NEYVULCAN 1
14 Water Quality Meter TOA DKK WQC-24 3
15 Spektrofotometer SCO TECH SPUV-26 1
16 Anak timbang - 1 set
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
198 | P a g e
Lampiran 4. Ruang lingkup akreditasi ISO/IEC 17025:2017
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
199 | P a g e
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
200 | P a g e
Lampiran 5. Bulletin status mutu kualitas air Estuari Perancak tahun 2019
Laporan Kegiatan Tahunan TA. 2019
201 | P a g e