Download - Laporan Kkl Hse(1)
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
1/52
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
HEALTH, SAFETY, AND ENVIRONMENT (HSE)
OLEH:
Febrian Mermaliandi (03111003017) Ahmad Febriansyah (03111003051)
Faulina Retty (03111003018) Yuni Simanjuntak (03111003058)
Akbar Ismi Azis (03111003019) Liliana Comeriorensi (03111003061)
Rika Damayanti (03111003021) Gusti Siska Hartini (03111003064)
Putri Rahmi (03111003030) Viesta L Syarif (03111003066)
Harry Christian S. (03111003035) Soraya Rizky Ananda (03111003068)Adi Kunchoro (03111003045) Idealisa Hutapea (03111003077)
Jeo Fitra Riasnyah (03111003047) Akhmad Ade Sucitro (03111003087)
Sartono (03111003049) Cahyo Nugroho (03111003094)
Dosen Pembimbing:
Ir. H. A. Rasyidi Fachry, M.Eng 195109101981031001
Ir. Pamilia Coniwanti, MT 195512151985032001
Budi Santoso, ST., MT 197706052003121004
Selpiana, ST., MT 197809192003122001
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
2/52
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis
dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan atau
Chemical Engineering Industri Tour (CHEIT) 2014 yang telah dilaksanakan pada
tanggal 25 Mei 2014 sampai dengan 4 Juni 2014 tepat pada waktunya.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu mata kuliah wajib pada
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNSRI dengan bobot satu SKS. Dimana
setelah terlaksananya program ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti danmengetahui peranan ilmu kimia dalam proses industri, yang akan memperkaya
pengetahuan mahasiswa akan penerapan ilmu teknik kimia yang telah dipelajari
secara teori dan skala laboratorium di bangku perkuliahan, serta melihat aplikasi
nyata dari proses-proses kimia yang terlibat dalam industri skala besar.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung terlaksananya kunjungan industri ini. Dosen-dosen pembimbing yang
terhormat dan teman-teman panitia yang telah bekerja semaksimal mungkin demiterwujudnya acara KKL ini. Karena dengan adanya KKL dapat membuka
wawasan penulis tentang hubungan teknik kimia dengan aplikasinya di bidang
industri.
Akhirnya penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis selalu mohon kritik dan saran dari pembaca
demi sempurnanya laporan ini. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis
mengucapkan terimakasih.
Palembang, Juni 2014
Penulis
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
3/52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Pendahuluan
Memasuki zaman era globalisasi, kualitas dari suatu Negara akan sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang akan menjadi motor
penggerak kemajuan teknologi bagi suatu Negara. Demikian juga dengan sektor
industri yang memegang peranan penting dalam menciptakan produk-produk yang
berkualitas dalam meningkatkan kemajuan Negara.
Pendidikan merupakan salah satu parameter kualitas SDM dari suatu
negara. Dengan pendidikan yang tinggi akan semakin tinggi juga kualitas dari
manusia tersebut. Namun, hal tersebut harus dominan dengan karakter,
kompetensi, kualitas, dan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang dimiliki oleh seorang sarjana.
Pada saat akan terjun ke dunia kerja, seorang sarjana harus mampu
mengaplikasikan teori-teori yang dimiliki karena sektor-sektor industri baik
perusahaan Negara maupun Swasta sangat mengutamakan karakteristik dan jiwa
profesionalisme dari seorang tenaga kerja. Namun untuk negara-negara
berkembang seperti Indonesia, profesionalisme seorang sarjana belum dilakukan
secara maksimal. Hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi berbagai pihak,
sehingga tingkat ketergantungan negara Indonesia dengan negara lain sebagai
pemilik modal dan pemilik teknologi masih sangat tinggi.
Penguasaan ilmu terapan atau ilmu teknik merupakan jawaban yang
paling tepat sebagai salah satu solusi untuk penguasaan ilmu dan teknologi proses.
Pencapaian tujuan ini haruslah dilakukan oleh berbagai pihak seperti Perguruan
Tinggi, industri, Pemerintah dan lembaga penelitian lainnya untuk dapat
membantu dan mendukung sehingga dapat mempercepat alih teknologi proses
tersebut. Kerjasama seluruh pihak akan memberikan keuntungan sehingga tujuan
bersama dapat terwujud yaitu Menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara
industri yang mandiri untuk mensejahterakan warga negaranya.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
4/52
Perguruan Tinggi sebagai komponen utama diharapkan mampu menjadi
penyedia sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas untuk
memajukan industri di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, Ikatan Mahasiswa
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (IMATEK FT UNSRI)
secara bersungguh-sungguh bersedia dalam membantu meningkatkan industri di
Indonesia dengan turut ambil bagian melalui kegiatan Chemical Engineering
Industry Tour 2014 (CHEIT 2014) IMATEK FT UNSRI, sehingga mahasiswa
Teknik Kimia sebagai salah satu calon SDM di dunia industri pada masa yang
akan datang mampu secara bersama-sama dengan komponen lainnya
melaksanakan pembangunan industri secara luas untuk memajukan Negara
Indonesia.
1.2.Latar Belakang
Peranan sarjana Teknik Kimia dalam dunia industri sangat penting dalam
mengintegrasikan prinsip-prinsip rekayasa dengan ilmu-ilmu kimia untuk
mengembangkan proses baru, mengoptimalkan operasi yang ada, dan
mengembangkan produk baru yang aman dan ramah lingkungan. Sarjana Teknik
Kimia berkontribusi terhadap industri mulai dari manufaktur ( minyak bumi,
petrokimia, polimer, makanan, obat-obatan, dll ) penelitian dan pengembangan,
produksi pabrik kimia, serta bagian lainnya yang berkaitan dengan ilmu Teknik
Kimia.
Teknik Kimia memiliki perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai
industri. Namun terkadang terjadi kesenjangan informasi antara industri dengan
Perguruan Tinggi sebagai penyedia sumber daya manusia (SDM) yang merupakan
pelaksana industri di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
pengetahuan mahasiswa Teknik Kimia dalam mengaplikasikan peralatan industri
di lapangan dengan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan berbagai pokok
penguasaan teknologi proses di Indonesia.
Industri sebagai salah satu komponen pembangunan di Indonesia sangat
memerlukan SDM yang berkualitas dari lulusan Teknik Kimia sehingga Indonesia
mampu menjadi Negara industri yang mandiri untuk menghadapi era globalisasi
industri. Dasar pengetahuan yang diperlukan untuk profesionalisme mahasiswa
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
5/52
antara lain pengetahuan dan kemampuan mengenai aplikasi proses dengan
komputerisasi dalam bidang Teknik Kimia, penggunaan teknologi operasi dalam
kontrol proses, dan meletakkan dasar pengetahuan mengenai aplikasi program
komputer dan pengoperasian alat industri kimia di pabrik.
Chemical Engineering Industry Tour2014 (CHEIT 2014) IMATEK FT
UNSRI dengan tema Keterpaduan antara Teori Ilmu Teknik Kimia di Perguruan
Tinggi dengan Aplikasinya di Dunia Industri untuk Meningkatkan
Profesionalisme Sarjana Teknik Kimia dalam Menghadapi Era Globalisasi
Industri , diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam mempersiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam dunia industri. Dengan demikian
diharapkan akan menghasilkan sarjana-sarjana Teknik Kimia yang profesional,
mandiri, kreatif, inovatif, dan berkarakter sebagai motor penggerak kemajuan
industri di Indonesia dalam meningkatkan pembangunan Nasional Indonesia.
1.3.Dasar Pelaksanaan
a. Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian,
serta pengabdian masyarakat yang merupakan landasan berpijak bagi
mahasiswa dalam mencari, menekuni dan mengembangkan ilmu yang didapat
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
b.Pedoman Umum Pengembangan Ikatan Organisasi Mahasiswa Seprofesi
(IOMS) dan rangkaian kegiatan ilmiah mahasiswa.
c. Surat Keputusan Musyawarah Anggota IMATEK UNSRI tentang program
kerja IMATEK.
d.Surat Ketetapan Ketua Umum IMATEK UNSRI
No.05/KETUM/IMATEK/2013 tentang penunjukkan panitia pelaksana CHEIT
2014 IMATEK FT UNSRI.
e. Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangandengan kode TKK39210.
1.4.Tujuan
a. Tujuan Umum
1)Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Teknik Kimia Universitas
Sriwijaya dengan mengenal proses yang terjadi dalam pembuatan suatu
produk maupun peralatan yang digunakan dalam perusahaan tersebut.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
6/52
2)Melihat dan mempelajari proses industri secara langsung dan mengaitkannya
dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.
3)Memperluas wawasan tentang industri kimia yang ada di Indonesia
khususnya Pulau Sumatera dan Jawa.
b.Tujuan Khusus
1)Kunjungan Industri
a)Memahami teknis peralatan industri yang digunakan dalam suatu proses
operasi di perusahaan tersebut.
b)Mengetahui pengoperasian alat industri kimia dengan aplikasi program
komputer.
c)Memupuk persatuan dan kesatuan serta rasa persaudaraan di antara
mahasiswa Teknik Kimia UNSRI serta interaksi saling menguntungkan
antara Perguruan Tinggi dengan kalangan Industri dalam
mengembangkan teknologi di Indonesia.
2)Dialog Profesi
a)Sarana silahturahmi dan pertukaran informasi antara peserta CHEIT 2014
dengan alumni Teknik Kimia Universitas Sriwijaya sekitar kunjungan
industri.
b)Sarana diskusi tentang keprofesian Teknik Kimia di masa datang dalam
menghadapi era globalisasi industri.
c)Sarana penyampaian motivasi dari pengalaman alumni Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya sekitar kunjungan industri.
3)Relaksasi
a)
Menjalin suasana keakraban antar peserta CHEIT 2014 dengan dosen
pembimbing, serta alumni Teknik Kimia UNSRI.
b)Menumbuhkan pola hidup sehat dan teratur sehingga dapat menghasilkan
SDM yang sehat dan berkualitas.
c)Melatih mahasiswa Teknik Kimia UNSRI dalam keprofesionalan,
kedisiplinan, dan keberanian pada kegiatan Kuliah Kerja Lapangan.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
7/52
1.5.Manfaat Kunjungan Industri
Manfaat kunjungan industri mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya adalah guna meningkatkan wawasan serta kreativitas
mahasiswa dalam menghadapi perkembangan dunia industri dan IPTEK.
1.6.Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama Chemical Engineering Industry Tour 2014 Ikatan
Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (CHEIT 2014
IMATEK FT UNSRI).
1.7.Penyelenggara
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Angkatan 2011 Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya (UNSRI) Indralaya, Sumatera Selatan.
1.8.Tema Kegiatan
Tema sentral kegiatan CHEIT 2014 IMATEK FT UNSRI ini adalah
Keterpaduan antara Teori Ilmu Teknik Kimia di Perguruan Tinggi dengan
Aplikasinya di Dunia Industri untuk Meningkatkan Profesionalisme Sarjana
Teknik Kimia dalam Menghadapi Era Globalisasi Industri.
1.9.
Tempat Dan Waktu Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan CHEIT 2014 IMATEK FT UNSRI akan
dilaksanakan pada:
Tempat Kegiatan :Cilegon, Banten
Waktu Kegiatan :Senin, 26 Mei 2014 Pukul 13.00 s.d selesai
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
8/52
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1. PT. BP PETROCHEMICAL INDONESIA
2.1.1. Sejarah Pendirian PT. BP Petrochemical Indonesia
Karena Indonesia merupakan salah satu pasar pertumbuhan terbesar di
dunia dalam hal produksi poliester, maka tiga badan usaha produsen PTA
terkemuka di dunia datang ke indonesia pada bulan April 1995 untuk mendirikan
pabrik PTA. Sejarah dan profil ketiga badan usaha tersebut adalah:
a.American Oil Company(Amoco Corporation)
Amoco merupakan perusahaan petrokimia terbesar di dunia dengan
modal lebih dari 35 miliar dollar AS. Amoco yang berkantor di Chicago, telah
beroperasi di 40 negara di dunia, termasuk Indonesia. Cakupan operasinya
meliputi eksplorasi, produksi dan pengolahan minyak mentah dan gas alam
serta menjual produk produk petrokimia. Amoco banyak bekerja sama
dengan badan usaha di seluruh dunia antara lain di Amerika Serikat, Eropa,
Amerika Selatan, Amerika Latin dan Asia Pasifik. Kini kapasitas produksi PTA
Amoco sekitar 4,3 juta ton per tahun atau sekitar 40% total kebutuhan PTA
dunia. Pada tahun 1999, Amoco menggabungkan seluruh sahamnya dengan
British Petroleum yang berkantor pusat di Inggris sehingga kini menjadi BP
Amoco Saat ini British Petroleum berganti nama menjadi Beyond Petroleum
(BP).
b.Mitsui Petrochemical Industries, Ltd.
Mitsui Petrochemical Industries, Ltd. Didirikan pada tahun 1955
sebagai badan usaha pertama yang memproduksi produk petrokimia di Jepang.
Perusahaan ini secara terus menerus melakukan perkembangan teknologi dan
produk secara inovatif. Mitsui Petrochemical Industries, Ltd. mempunyai PTA
dengan kapasitas 560.000 ton per tahun dan dipasarkan untuk kawasan Jepang
dan Asia Tenggara. Mulai 1 Oktober 1997, Mitsui Petrochemical Industries,
Ltd berganti nama menjadi Mitsui Chemical, Inc.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
9/52
c. Mitsui & Co, Ltd.
Perusahan ini didirikan pada tahun 1976 dan merupakan salah satu sogo
shosa. Sogo shosa merupakan gabungan yang bergerak daam berbagai bidang
usaha penghasil produk, jasa, perdagangan, serta investasi. Pendirian pabrik PT
BPP dimulai pada bulan Mei 1995 dengan kontraktor utama PT Chiyoda, Co.
dan berakhir pada bulan Juli 1997. Produksi PTA dimulai pada September
1997 dengan menggunakan teknologi Amoco dengan kapasitas 350.000 ton per
tahun. Namun saat ini PT BP Petrochemical Indonesia telah beroperasi
mencapai 130% dari kapasitas produksi awal.
Perkembangan industri tekstil dan pesatnya pertumbuhan industri
pengemasan plastik di Indonesia telah menciptakan pemintan yang tinggi terhadap
PTA (Purified Terephthalic Acid). Guna mengantisipasi kecenderungan tersebut,
maka Amoco Chemical Limited yang merupakan perusahaan patungan antara
Amoco Corporation (pemegang 50% saham) yang berasal dari Amerika, Mitsui
Petrochemical Industries,Ltd. (pemegang 45% saham) dan Mitsui & Co., Ltd.
(pemegang 5% saham) yang berasal dari Jepang, memutuskan membangun pabrik
PTA yang diberi nama PT Amoco Mitsui Indonesia.
Gambar 2.1.Pabrik PT. BP Petrochemical Indonesia
(http://www.bp.com/en_id/indonesia/bp-in-indonesia/other-businesses.html)
Pada awal 2014 BP setuju untuk membeli semua kepentingan dipegang
oleh Jepang Mitsui Chemicals, Inc (MCI) dan Mitsui & Co Ltd (MBK) di PT.
Amoco Mitsui PTA Indonesia (AMI), sebuah perusahaan patungan untuk
produksi dan penjualan dimurnikan asam tereftalat (PTA), sehingga total saham
http://www.bp.com/en_id/indonesia/bp-in-indonesia/other-businesses.htmlhttp://www.bp.com/en_id/indonesia/bp-in-indonesia/other-businesses.html -
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
10/52
BP di perusahaan untuk 100%. Dengan demikian semua sistem dan teknologi
yang dijalankan berdasarkan pada BP dan membuat PT AMI dimiliki perusahaan
BP sepenuhnya. Purified Tereftalat Acid (PTA), Acetic Acid dan Olefin dan
Derivatif yang banyak digunakan produk kimia yang berasal dari minyak mentah
atau gas alam.
Gambar 2.2.Logo PT. BP Petrochemical Indonesia
(http://www.bp.com/indonesia)
2.1.2. Visi dan Misi PT. BP Petrochemical Indonesia
PT. BP Petrochemical Indonesia memiliki visi sebagai pedoman dari
perusahaan dalam kegiatannya untuk ikut serta meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional, yaitu: Ikut serta memberikan kontribusi untuk memajukanpembangunan nasional dengan menunjang pertumbuhan industri poliester di
Indonesia. Menjadi yang terbaik sebagai pemasok PTA di Asia. Targetnya
adalah kepuasan pelanggan, bebas kecelakaan, bebas kerusakan terhadap orang-
orang atau lingkungan, mematuhi hukum, peraturan dan kode perusahaan saat ini,
etika, menunjukkan keprihatinan yang baik kepada karyawan, membuat kontribusi
kepada pemegang saham, dan bertindak sebagai warga negara yang baik.
Adapun misi yang diemban oleh perusahaan merupakan tujuan yang ingindicapai oleh perusahaan, yaitu: Menjadi pemasok PTA yang paling handal di
Indonesia. PT. BP Petrochemical Indonesia dengan visi dan misi di atas, akan
berusaha memberikan sumbangan nyata dalam pembangunan di Indonesia dan
untuk mewujudkan tekadnya itu, maka perusahaan berusaha untuk:
a. Taat dan patuh pada semua hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
b.Berusaha memperoleh dan menjaga kepercayaan para konsumen.
c. Berusaha mempertahankan kualits produk yang dihasilkan.
http://www.bp.com/indonesiahttp://www.bp.com/indonesia -
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
11/52
d.Menciptakan iklim kerja yang sehat dan aman bagi karyawannya.
e. Memiliki komitmen yang tinggi pada sumber daya alam (lingkungan hidup)
dan sumber daya manusia
PT. BP Petrochemical Indonesia yakin kemampuannya untuk menjadi
pemasok yang paling handal di Indonesia karena memiliki 3 faktor, yaitu:
a. Memliki keunggulan dalam kualitas produk PTA yang dihasilkan.
b.Berani bersaing dalam hal harga (memiliki harga yang kompetitif).
c. Didukung oleh kekuatan modal yang kuat.
2.1.3. Profil PT. BP Petrochemical Indonesia
PT. BP Petrochemical Indonesia yang sebelumnya bernama PT. Amoco
Mitsui PTA Indonesia (PT. AMI) adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang industri tekstil dan supplier Purified Terephthalic Acid (PTA) di
Indonesia yang terletak di kompleks PENI, Jln. Raya Merak KM 116, Desa Rawa
Arum, Cilegon, Indonesia dengan Head Office di Gedung Summitmas II, lantai
18, Jln. Jendral Sudirman Kav. 61-62, Jakarta 12190, Indonesia.
PT. BP Petrochemical Indonesia memegang posisi terkemuka dunia dalam
tiga bidang produk utama yaitu acetyls, paraxylene dan Purified Terephthalic
Acid(PTA). PT. BP Petrochemical Indonesia fokus pada perbaikan terus-menerus
dalam semua aspek yang dilakukan. Bisnis petrokimia telah tumbuh dalam ukuran
yang besar dari kemauan dan kemampuan untuk mengidentifikasi perubahan
kebutuhan pelanggan karena PT. BP Petrochemical Indonesia memenuhi
persyaratan konsumen dan standar lingkungan. Tujuannya adalah untuk
memproduksi dan menyediakan produk-produk yang penting untuk konsumen di
pasar pertumbuhan dunia, biaya efektif dan dengan cara yang ramah lingkungan,
dengan menggunakan sumber daya manusia terbaik, mengurus komunitas
internal, dan memberikan nilai terbaik kepada pemegang saham.
PTA terutama digunakan untuk poliester, polietilen tereftalat (PET) dan
polibutilena tereftalat (PBT). Kapasitas pada saat produksi awal PTA adalah
sebesar 350.000 ton/tahun. Hingga saat ini, kapasitas produksi PTA meningkat
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
12/52
menjadi 500.000 ton/tahun. Jumlah karyawan pada awal pendirian sebanyak 350
orang dan hingga saat ini, jumlah karyawan yang bekerja sebanyak 184 orang.
Kapasitas PTA dunia BP adalah 7,1 juta ton per tahun (mtpa) (net) dari
tujuh situs di AS (2), Belgia, China, Indonesia, dan Taiwan (2). Yang terbesar
adalah di China Zhuhai, di mana perluasan kapasitas bersih dari 1,5 mtpa
diharapkan dapat menambah 1,25 mtpa pada tahun 2014, menjadikannya salah
satu situs manufaktur PTA terbesar di dunia. PTA adalah bahan baku yang lebih
disukai digunakan untuk memproduksi Polietilen terephthalat (PET) atau
polyester. Aplikasi utama untuk poliester serat, botol, film dan kontainer dibentuk.
Dalam industri tekstil, polyester, sendiri atau dalam campuran dengan kapas, wol
atau serat sintetis lainnya, digunakan dalam kain untuk pakaian dan perabot rumah
tangga. Film poliester dapat digunakan sebagai media perekam untuk audio dan
video kaset dan sebagai film yang dalam peralatan X-ray medis.
a.Fungsional Organisasi
PT. BP Petrochemical Indonesia dalam menjalankan operasinya, memiliki
banyak departemen yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:
1.
HR & Administration Department, bertugas menangani masalah perekrutan
karyawan baru dan pengembangan sumber daya manusia (karyawan) serta
mengatur administrasi dan dokumentasi.
2.Production & Logistic Department, yang terdiri dari dua bagian:
a)Production Unit, yang dibagi menjadi 3 unit yaitu :
1)Unit Oksidasi, bertugas mengoperasikan unit oksidasi, dimana bahan
bakup-xylene diolah menjadi CTA.
2)
Unit PTA, bertugas mengoperasikan unit purifikasi, dimana CTA
dimurnikan menjadi PTA.
3)Unit Utility and Waste Water Treatment (UWT), yang bertanggung jawab
atas penyediaan sarana pendukung produksi serta instalasi pengolahan
limbah
b)Product Delivery (PD) Unit, bertanggung jawab dalam pengiriman PTA
hingga ke tangan konsumen.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
13/52
3.Maintenance Department, bertugas untuk merawat dan memperbaiki peralatan
perusahaan hingga dapat berfungsi dengan optimal. Departemen ini terdiri dari
empat bagian:
a)Instrumentation and Electric(I/E)Maintenance,bertugas menjaga peralatan
yang berhubungan dengan instrumentasi listrik.
b)Mechanical Maintenance, bertugas merawat peralatan yang berotasi.
c)Mechanical Planning, bertugas mengadakan serangkaian rencana-rencana
perawatan peralatan.
d)Inspection, bertugas melakukan pemeriksaan terhadap peralatan yang statis,
seberti pipa, vessel, dan exchanger.
4.Technical Department, bertugas memeriksa dan memecahkan masalah serta
penanggulangannya di masa yang akan datang yang sering timbul dalam
proses. Departemen ini dibagi menjadi tiga bagian:
a)Process Engineering (PE), bertugas mengevaluasi jalannya proses serta
mengadakan penanggulangan masalah masalah yang berkaitan dengan
proses.
b)
Process Control Computer (PCC), bertugas menangani control proses dan
mengintegrasikannya dalam sebuah proses kontrol yang terkomputerisasi,
sehingga kontrol proses mudah dilakukan.
c)Project Mechanical, bertugas merancang serangkaian perbaikan untuk
perbaikan operasi dan membahasakannya dalam bentuk desain.
5.EHS & S (Environment, Health, Safety & Security) Department, bertugas
untuk menjamin keselamatan kerja karyawan dan menjamin kenyamanan kerja
sekaligus dengan masalah kesehatan karyawan, serta bertanggung jawab atas
keamanan di lingkungan sekitar pabrik.
6.Purchasing Department, bertugas menangani masalah pembelian barang dan
jasa.
7.Finance & Accounting Department, bertugas dalam hal pengaturan keuangan
perusahaan dan pelaporannya.
8.IT Department, bertugas menangani masalah dan pengembangan Instrument
Teknologi Komputer.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
14/52
9.
Marketing Department, bertugas menangani masalah pemasaran produk kepada
customer dan hubungan dengan pelanggan.
b.Unit Proses Produksi
Secara garis besar pabrik PT. BP Petrochemical Indonesia dibagi menjadi
dua bagian proses berdasarkan fungsinya, yaitu Unit ISBL (In Side Battery Limit)
dan Unit OSBL (Out Side Battery Limit).
1)Unit ISBL (I n Side Battery L imit)
Bagian ISBL berfungsi menghasilkan produk PTA yang nantinya akan
dijual dipasaran. Unit ISBL dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a)Unit pembuatan CTA yang disebut sebagai unit oksidasi.
Proses ini menghasilkan CTA dengan cara mereaksikan paraxylene
(PX) dan oksigen yang disebut reaksi oksidasi. Produk samping yang
dihasilkan sebagai hasil dari oksidasi parsial paraxylene adalah p-toluic
acid, methyl acetate, dan 4-carboxyl benzaldehidyang merupakan pengotor
dalam produk TA. Slurry TA yang larut dalam asam asetat kemudian
dialirkan menuju kristalisator untuk dikristalisasi, kemudian kristal TA yang
masih mengandung pengotor ini disaring untuk memisahkan CTA dengan
larutan induk. Kristal CTA yang berbentuk cakeini kemudian dikeringkan
dalam rotary dryer. Produk CTA kering ini kemudian dikirim menuju silo
penyimpanan sementara untuk diproses selanjutnya pada proses pemurnian.
b)Unit pemurnian CTA menjadi PTA yang disebut sebagai unit PTA.
CTA yang berasal dari silo penyimpanannya dicampur dengan air
panas untuk menghasilkan slurry CTA. Lumpur ini kemudian diaduk dan
kemudian dikirim menuju reaktor hidrogenasi. Slurry CTA dan gas H2
dikirim menuju reaktor yang mengandung katalis basis paladium dalam
karbon. Dalam reaktor ini terjadi hidrogenasi antara pengotor utama yaitu 4
CBA (4-Carboxyl Benzaldehid) dengan gas hidrogen sehingga menjadi p
toluic acid yang bersifat larut dalam air sehingga mudah memisahkannya.
Keluaran reaktor kemudian masuk kristalisator untuk kristalisasi. Slurry
yang keluar dari kristalisator kemudidan disentrifugasi untuk memisahkan
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
15/52
antara kristal PTA dengan larutan induk. Kristal PTA kemudian dicuci dan
disaring sehingga didapatkan cake PTA. Cake PTA ini kemudian
dikeringkan dalam pengering dan produk kering ini selanjutnya dikirim
menuju silo penyimpanan produk untuk dikemas dan dipasarkan.
2)Unit OSBL (Out Side Battery L imi t)
Unit OSBL (Out Side Battery Limit) berfungsi mendukung unit ISBL
dan mengelola limbah yang dihasilkan unit ISBL. Unit OSBL yang mendukung
proses unit ISBL disebut dengan unit utilitas, dan unit OSBL yang mengelola
limbah yang dihasilkan unit ISBL disebut dengan unit Waste Water Treatment
(UWT).
a)Unit Utilitas
Unit utilitas adalah unit yang berfungsi untuk mendukung
berjalannya proses pada unit ISBL dengan menyediakan listrik, air bersih,
air pendingin, gas nitrogen, dan pemanas berupa hot oil.
b)Unit Waste Water Treatment (UWT)
Limbah cair yang dihasilkan oleh unit ISBL harus diolah terlebih
dahulu oleh UWT sampai batas aman yang telah ditentukan oleh pemerintah
sebelum dibuang ke laut. Dalam UWT terdapat tahapan pengolahan cair
yaitu tahap anaerobik dan tahap aerobik. Tahap anaerobik mendegradasi
bahan organik dalam limbah cair hingga mencapai 70%. Proses tersebut
menghasilkan produk samping berupa biogas. Biogas tersebut dimanfaatkan
untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dalam furnace pemanas hot oil.
Tahap aerobik mendegradasi sisa limbah yang tidak terurai pada proses
anaerobik dan menghasilkan limbah padat berupa lumpur aktif, sludge.
Limbah tersebut selanjutnya dibakar di incenerator.
c. Peraturan Perusahaan PT. BP Petrochemical Indonesia
Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat atau mendefinisikan
berbagai kebijaksanaan, produsen, serta peraturan pelaksanaan yang ditertibkan
oleh perusahan kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja serta
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
16/52
menjelaskan hak dan kewajiban perusahaan. Peraturan perusahaan PT. BP
Petrochemical Indonesia adalah :
1)Perusahaan akan mempekerjakan karyawan yang memenuhi syarat serta
handal.
2)Sesuai hukum dan peraturan perburuhan Republik Indonesia, pembagian
pekerjaan pada perusahaan tidak membedakan pelamar atau karyawan
berdasarkan jenis kelamin, suku, kelompok etnis, warna kulit maupun agama.
3)Kewajiban perusahaan adalah untuk menjaga kondisi lingkungan kerja yang
aman.
4)Perusahaan menerapkan kebijaksanaan yang sepenuhnya mematuhi
undangundang yang berlaku dan ditetapkan oleh Pemerintah Indanesia.
5)Hari kerja bisa berlaku satu minggu adalah 40 jam kerja.
6)Minggu kerja adalah hari Senin hingga Jumat, dengan waktu kerja resmi
sebagai berikut:
a)Kantor pusat : Senin-Jumat pukul 08.0011.30 dan 12.3017.00
b)Pabrik : Senin-Jumat pukul 07.3011.30 dan 12.3016.30
7)
Istirahat makan siang adalah satu jam, di antara jam 11.30 dan 12.30.
8)Kerja lembur pada hari bisaa diatur sebagai berikut :
a)2,0 x upah / jam untuk 7 jam pertama per hari
b)3,0 x upah / jam untuk ke-8 perhari
c)4,0 x upah / jam untuk jam-jam berikutnya per hari
9)Produser standar (PS) berarti prosedur mengenai hal-hal tertentu sebagai mana
yang tertulis ditetapkan perusahaan dari waktu ke waktu.
10)
Ada 3 jenis pelanggaran operasi, yaitu jenis I, II, dan III.
a)Pelanggaran Peraturan Operasi Jenis I :
Pemilihan, pemakaian, pemberian, atau penyebaran bahan terlarang
(narkotika, alkohol).
Penggunaan kendaraan perusahaan atau barang lain milik perusahaan
untuk melakukan kejahatan.
Pemilikan atau penyimpanan senjata tajam.
Cedera diri akibat kelalaian untuk mengenakan peralatan pelindung diri.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
17/52
Merokok tidak pada tempatnya.
Kelalaian mengikuti PS, sehingga terkena denda pemerintah.b)Pelanggaran Peraturan Operasi Jenis II :
Meninggalkan pekerjaan tanpa ijin.
Berjudi di kawasan perusahaan atau ketika sedang di dalam kendaraan
perusahaan.
Kelalaian melaksanakan pekerjaan ketika sedang bertugas.
Tidur atau bermalas-malasan dalam jam kerja atau di kawasan
perusahaan.c)Pelanggaran Peraturan Operasi Jenis III:
Melapor terlambat kerja dari setengah jam pada waktu kerja bergiliran
yang telah dijadwalkan secara berulangulang.
Alpa secara berlebihan yaitu 3 kali dalam kurun waktu 6 bulan.
Kelalaian melakukan inspeksi yang diperlukan.
Membagikan bahanbahan bacaan selama bertugas.
Melakukan pungutan liar untuk alasan apapun selama bertugas.11)Dikenakan peringatan tertulis atau skorsing tergantung dari besar kecilnya
pelanggaran.
a)Pelanggaran Iperingatan tertulis I
b)Pelanggaran IIperingatan tertulis II
c)Pelanggaran IIIperingatan tertulis III atau skorsing .
d)Pelanggaran IVpemutusan hubungan kerja.
12)Bila tidak bekerja karena sakit, karyawan wajib memberi tahu. Karyawan
diminta untuk memberitahukan sakitnya dalam waktu empat jam sejak dari
waktu tidak masuk kerja.
13)Setiap karyawan yang akan menikah berhak mendapat dua hari cuti dibayar.
14)Seorang karyawan harus bekerja 12 bulan berturut-turut untuk mendapatkan
hak mengambil cuti bulanan.
15)Cuti tahunan diberikan dan diperhitungkan sesuai dengan perjanjian kerja.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
18/52
16)Jumlah hari cuti tahunan adalah 15 hari bagi seorang karyawan yang telah
bekerja kurang dari 5 tahun berturut-turut. Untuk karyawan yang telah bertugas
lebih dari 5 tahun, hak cuti akan ditentukan oleh perusahaan secara
sepantasnya. Hak cuti tahunan tersebut dapat melebihi namun tidak boleh
kurang dari 15 hari.
2.2. PT. KRAKATAU STEEL
2.2.1. Sejarah PT. Krakatau Steel
PT. Krakatau Steel Cilegon merupakan pemilik industri baja terpadu yang
pertama di Indonesia. Didirikan pada 31 Agustus 1970, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.35 tahun 1970. Menurut pasal 1 Peraturan
Pemerintah tersebut, PT. Krakatau Steel didirikan dengan tujuan menyelesaikan
dan mengoperasikan proyek industri baja bekas bantuan Rusia dan
mengembangkan industri baja di Indonesia dalam arti luas. Gagasan didirikannya
industri baja ini berasal dari Perdana Menteri Ir. Juanda tahun 1956. Namun,
gagasan ini baru terealisasi pada tahun 1960 dengan ditandatanganinya kontrak
pembangunan pabrik baja Cilegon antara RI denganAll Export Import
Corporation (Tjazpromex Pert) of Moscow, dengan kontrak nomor 080 tanggal 7
Juni 1960.
Gambar 2.3. Logo PT. Krakatau Steel
(sumber: www.krakatausteel.com/)Usaha untuk membangun industri besi baja di tanah air sebenarnya telah
dimulai dengan mendirikan dua proyek, yaitu proyek besi Lampung dan proyek
baja Cilegon. Besi yang dihasilkan di Lampung dilebur bersama-sama dengan besi
tua di Cilegon serta baja yang dihasilkan pada proses lebih lanjut menjadi barang-
barang baja jadi yang berupa besi beton, besi profil, dan kawat. Namun, proyek
besi Lampung dihentikan karena bahan baku yang berasal dari bijih besi setempat
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
19/52
tidak cukup banyak. Sedangkan, proyek baja Cilegon sempat terhenti karena
adanya pemberontakan G 30 S/PKI.
Pada tanggal 30 Agustus 1970, pemerintah melalui PP No. 35 tahun 1970
menetapkan kelanjutan proyek Pabrik Baja Cilegon dengan merubahnya kedalam
bentuk badan hukum Perseroan Terbatas. Sejak saat itu, pabrik baja Cilegon
berubah menjadi PT. Krakatau Steel. Sementara itu, pada tanggal 23 Oktober
1971 akte pendirian PT. Krakatau Steel ditandatangani di hadapan notaris.
Dengan bantuan konsultan Inggris, PT. Krakatau Steel mengadakan
perubahan rencana dengan membatalkan pemasangan dapur peleburan baja karena
teknologinya sudah tidak sesuai. Sementara proyek bekas bantuan Rusia belum
selesai dibangun, PT. Krakatau Steel dengan bantuan Pertamina (tahun 1974)
memutuskan untuk memperluas produksi agar dapat membuat billet, bahkan dapat
langsung membuat baja lembaran, slab, dan hot strip.
Teknologi yang dipilih adalah pembuatan besi dengan Direct Reduction
dengan peleburan di dapur listrik (Electric Arc Furnace), yang bahan bakunya
berasal dari bijih besi import. Kapasitas produksi baja yang rencana semula hanya
100.000 ton/tahun ditingkatkan menjadi 500.000 ton/tahun untuk pembuatan
billet, dan 1,5 juta ton/tahun untuk pembuatan slab.
Berdasarkan proyeksi kebutuhan baja dalam negeri dan hasil negosiasi
dengan kontraktor-kontraktor dari Jerman, disusunlah rencana pengembangan PT.
Krakatau Steel selanjutnya untuk jangka waktu 1975-1985. Pembangunan yang
dilaksanakan sampai sekarang masih mengikuti rencana induk tersebut, hanya
beberapa proyek yang diatur kembali jadwal pembangunannya untuk disesuaikan
dengan keadaan penyelesaian tiap-tiap tahap selalu ditandai dengan peresmian
oleh presiden yaitu bulan Juli 1977, Oktober 1979, Februari 1983 (Peresmian
HSM), dan tahun 1985 (Peresmian CRM).
Pada 10 November 1990 dilaksanakan peletakan batu pertama perluasan
PT. Krakatau Steel oleh Menteri Muda Perindustrian RI, Ir. Tungky Ariwibowo
selaku Direktur Utama PT. Krakatau Steel. Proyek perluasan ini direncanakan
selesai sekitar tahun 1993 atau 1994. Diantara proyek perluasan adalah pabrik besi
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
20/52
spons, DRI HYL-III, SSP, dan HSM. Sasaran program perluasan dan modernisasi
pabrik PT. Krakatau Steel adalah:
a. Peningkatan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton/tahun
b.Peningkatan kualitas
c. Peragaman jenis baja yang dihasilkan
d.Efisiensi produksi.
2.2.2. Visi dan Misi
a. Visi
Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia.
b.Misi
Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.
2.2.3. Profil Perusahaan
PT. Krakatau Steel Pabrik Baja Terpadu yang memproduksi baja lembaran
panas, baja lembaran dingin dan batang kawat sebagai produk utama. PT.
Krakatau Steel merupakan tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk bisa
mengaplikasikan ilmu teori yang didapat di bangku kuliah sesuai dengan
tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini.
Gambar 2.4. Produk Baja PT. Krakatau Steel
(sumber: www.krakatausteel.com/)
Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Krakatau Steel terus berupaya
untuk meningkatkan usahanya agar dapat memuaskan konsumen, baik dari segi
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
21/52
kuantitas, kualitas, harga, maupun pengolahan lingkungan yang terencana. Oleh
karena itu, PT. Krakatau Steel telah menerapkan ISO 9001:2000 dan ISO 14001
sebagai landasan dasar kualitas internasional. Sehingga produk yang dihasilkan
perusahaan tidak kalah dengan produk impor.
PT. Krakatau Steel dalam proses produksinya secara global terbagi
menjadi beberapa urutan proses yang dilakukan secara bertahap, yaitu:
a. Proses produksi besi spons (Iron Melting).
b.Proses produksi baja (Steel Melting) yang dibagi menjadi dua bagian yaitu
1)produksi baja billet (Billet Steel).
2)produksi baja slab (Slab Steel).
c. Proses pengerolan baja lembaran panas (Hot Strip Mill)
d.Proses pengerolan baja lembaran dingin (Cold Rolling Mill)
PT Krakatau Steel menghasilkan 3 produk antara lain:
a. Iron Making
b.Steel Making
c. Rolling Mill
2.3.PT NESTLE INDONESIA
2.3.1. Sejarah PT Nestle Kejayan
Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestl sejak akhir abad ke-19 lewat
produk Tjap Nona(Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama Milk Maid.
Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestl dilakukan oleh cabang Nestl di
Singapura. Produk-produk Nestl begitu mendominasi pasaran susu kental manis
di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai
Tjap Nona.
Pada tahun 1930 Nestl memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk
jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya
upaya Nestl menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko
dan warung-warung dengan produk baru, merebut keprcayaan dan kesetiaan para
konsumen.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
22/52
Keberhasilan Nestl di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu
tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi
yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.
a.Tahun 1873-1999
Produk-produk impor Nestl secara lebih lengkap mulai tersedia di
Indonesia sejak tahun 1873 lewat pemasaran dari cabang Nestl di Singapura.
Karena permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestl
secara resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT. Food
Specialities Indonesia.
Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di
Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan dengan
beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestl Indonesia mulai
memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada
para peternak sapi.
Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung
sebagai pabrik kedua Nestl di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAF.
Atas permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988
Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk
susu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang
ditutup.
Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik di
Lampung dan Jawa Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi,
menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.
Gambar 2.5.PT Nestle di tahun 1873-1999
(sumber: http://www.nestle.co.id)
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
23/52
b.Tahun 2000-2009
Pada tahun 2000 PT. Food Specialities Indonesia, Nestl Confectionary
Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestl Indonesia. Merger tersebut
dianggap sukses sehingga pada tahun 2001 Nestl Beverages Indonesia dan Nestl
Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestl Indonesia.
Gambar 2.6.PT Nestle 2010-sekarang
(sumber: http://www.nestle.co.id)
Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun
2010 Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar
Nestl di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap
hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur.
Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik pengolahan susu,
pengolahan kopi dan pengolahan kembang gula, pada 2013 pabrik ke-empat akan
dibuka untuk memproduksi MILO, DANCOW dan bubur bayi Nestl CERELAC.
2.3.2. Visi dan Misi
a.Visi perusahaan :
PT Nestl Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar diIndonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih
sehat. Selain itu, visi dari PT Nestl Indonesia adalah:
1)Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan
nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.
2)Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang
dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu
meningkatkan kualitas kehidupan konsumen.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
24/52
3)Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap
kategori Selain visi dan misi, PT Nestl Indonesia juga menetapkan motto
perusahaan mereka, yaitu Passion for Our ConsumersMelalui motto ini,
PT Nestl Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi
konsumennya.
Berdasarkan hal ini pula, PT Nestl Indonesia menerapkan beberapa
kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan.
Kebijakan Kualitas meliputi :
1)Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan.
2)Selalu mematuhi peraturan yang berlaku.
3)Zero wastedanzero defect.
4)Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas.
Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :
1)Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga.
2)Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran
lingkungan).
3)
Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3.
4)Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat.
5)Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestl
Indonesia selalu menerapkan nilai - nilai yang selama ini menjadi landasan
bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai - nilai tersebut dikenal dengan
istilah PRIDE, yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat),
Respect (menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan
Excellence(Unggul).
b.Misi perusahaan :
Misi Nestl Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia
yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan
lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa
memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti
tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya,
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
25/52
Nestl berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat
dan menciptakan manfaat.
2.3.3. Profil Perusahaan
Gambar 2.7. Logo PT. Nestle
(sumber: http://wikia.com)
Nestl didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah
Henry Nestl, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi
Henry Nestl adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka
mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri
bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry Nestl menghampiri dirinya untuk
menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestl kemudian membawa bayi itu
kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu dan gula.
Kondisi bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari. Penemuan ini
memberikan kabar gembira dan langsung tersebar luas.
Nestl merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok
lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. Good Food,
Good Life merupakan slogan Nestl yang menggambarkan komitmen Nestl
sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan
menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan
menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Nestl Indonesia adalah anak perusahaan Nestl SA, dan telah beroperasi
di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini kami mempekerjakan lebih dari
2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestl. Salah satu pabrik
Nestle Indonesia berlokasi di pasuruan, Jawa Timur. Pabrik ini memproduksi
berbagai macam susu seperti Dancow, Milo, Susu Beruang danLactogen.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
26/52
2.4. PT. ASAHIMAS CHEMICAL
2.4.1. Sejarah PT. Asahimas Chemical
PT. Asahimas Chemical (PT. ASC) merupakan industri yang didirikan
pada tanggal 8 September 1985 dengan nama PT. Asahimas Subentra Chemical,
yang kemudian pada tanggal 1 Juli 1999 berubah nama menjadi PT. Asahimas
Chemical. PT. ASC didirikan dengan investasi awal sebesar US$ 200 juta, hingga
saat ini investasi mencapai US$ 535 juta.
Gambar 2.8.Logo PT. Asahimas Chemical
(sumber: http://www.asc.co.id)
Pada bulan Juli 1989, PT. ASC memulai proses produksi yang kemudian
pada tanggal 26 Agustus 1989 diresmikan oleh Presiden Soeharto, dan tanggal
tersebut ditetapkan sebagai tanggal lahirnya PT. Asahimas Chemical (PT. ASC).
PT. ASC awalnya didirikan pada lahan seluas 24 hektar dan setelah dilakukan
perluasan pada tahap I, II, II dan IV, luas pabrik ini menjadi 91 hektar.
2.4.2. Visi dan Misi
Untuk menunjang kinjera karyawan, proses produksi, serta manfaat bagi
masyarakat sesuai dengan yang diharapkan, PT. Asahimas Chemical berdiri
dengan berlandaskan pada visi dan misi perusahaan, yaitu:
a.
Visi Perusahaan
1)Menjadi perusahaan kimia global yang dapat diandalkan, dipersembahkan
bagi kesejahteraan masyarakat dan kebaikan semuastakeholders.
2)Mengandalkan keahlian untuk dapat memberikan produk kimia yang
bermutu tinggi ke pasar secara berkesinambungan agar dapat meningkatkan
kualitas dan kenyamanan hidup masyarakat. Kepuasan pelanggan menjadi
konsep yang mendasar. Sebuah perusahaan hanya akan dapat berhasil bila
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
27/52
ada kerjasama yang sinergis di antara anggota manajemen, karyawan dan
semua pemegang saham.
3)Menjadi perusahaan yang dapat diandalkan berarti dapat dipercaya oleh
pasar dan pelanggan. Keandalan harus menjadi tujuan semua komponen
perusahaan.
4)Menjadi perusahaan yang global berarti harus dapat memenuhi standar-
standar internasional dibidang manajemen dan operasional.
b.Misi Perusahaan
Untuk menjadi perusahaan global yang dapat diandalkan, PT. ASC
akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1)Mengembangkan bisnis multilateral dengan Caustic Soda dan PVC sebagai
komoditi utama.
2)Memperkuat teknologi dan pemasaran untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, kompetitif dan aman.
3)Menambah skala dan keuntungan perusahaan untuk meningkatkan kualitas
hidup karyawan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi
pemegang saham.
4)Menciptakan manajemen yang responsif dan cerdas.
5)Berkontribusi kepada pemeliharaan keselamatan dan pemeliharaan
lingkungan.
6)Secara internasional membantu perkembangan sistem manajemen yang
dapat diterima dan mempromosikan pengembangan sumber daya manusia.
2.4.3. Profil Perusahaan
PT. Asahimas Chemical merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing
(PMA) yang terdiri dari 4 (empat) perusahaan swasta dari 3 (tiga) negara asing
dan 1 (satu) perusahaan nasional, antara lain:
a)Asahi Glass Co. Ltd (Jepang) sebesar 52,5%.
b)Mitsubishi Corporation (Jepang) sebesar 11,5%.
c)Ableman Finance, Ltd (British Virgin Island) sebesar 18%.
d)
PT. Rodamas Co. Ltd (Indonesia) sebesar 18%.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
28/52
Kantor PT. Asahimas Chemical (PT. ASC) berpusat di Summitmas
Tower I lantai 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan. Sedangkan
pabriknya berlokasi di daerah Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Jl. Raya
Anyer KM 122, Cilegon 42447-Banten.
Saat ini, produksi PT. ASC terintegrasi dari Klor Alkali hingga PVC,
dengan fokus untuk melayani kebutuhan industri kimia dan kebutuhan industri
pada umumnya. PT. ASC memiliki kemampuan dan kapasitas untuk
memproduksi Kaustik Soda (Caustic Soda, NaOH), Klorin (Chlorine, Cl2),
Natrium Hipoklorit (Sodium Hypochlorite, NaClO), Asam Klorida (Hydrochloric
Acid, HCl), Etilen Diklorida (Ethylene Dichloride, EDC), Monomer Vinil Klorida
(Vinyl Chloride Monomer, VCM), dan Polivinil Klorida (Polyvinyl Chloride,
PVC).
a.Profil Organisasi
PT. ASC beroperasi secara terus-menerus yang dioperasikan oleh
kurang lebih 1.062 orang karyawan yang dibagi dalam 3 (tiga) shift dan daily
di Pabrik. Sedangkan sebanyak kurang lebih 61 orang karyawan bekerja di
kantor, dan ditambah 6 orang tenaga kerja asing. Karyawan-karyawan ini
direkrut dari berbagai lulusan seperti perguruan tinggi, akademi, politeknik,
dan SLTA atau sederajat dari berbagai daerah. Berikut ini profil organisasi
pada PT. Asahimas Chemical:
1)Dewan Komisaris, terdiri dari:
a)Presiden Komisaris
b)Wakil Presiden Komisaris
c)
Komisaris
2)Dewan Direktur, terdiri dari:
a)Presiden Direktur
b)Wakil Presiden Direktur
c)Direktur
3)Direktur Pabrik (Plant Director)
4)Manajer Divisi (Division Manager)
5)
Asisten Manajer Divisi
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
29/52
6)Manajer Departemen (Department Manager)
7)Asisten Manajer Departemen
8)Kepala Seksi (Section Chief)
9)Staff
10)Teknisi atau Operator
Dalam manajemen kerja, PT. ASC bekerjasama dengan Serikat
Pekerja (SP-KEP Unit Kerja PT. Asahimas) membuat kesepakatan dalam hal
pengaturan kondisi kerja dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Berikut ini ketentuan pokok yang diatur, antara lain:
1)Hubungan Kerja.
2)Tata Tertib Kerja
3)Perjalanan Dinas
4)Sistem Pengupahan
5)Pemeliharaan Kesehatan
6)Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7)Jaminan Sosial dan Kesejahteraan
8)
Hari Kerja, jam Kerja dan Jam Istirahat.
Tabel 2.1.Pembagian hari dan jam kerja karyawan PT. ASC
Kelompok Kerja Jam/ Hari Kerja
Hari KerjaKaryawan Daily Senin-Jumat
Karyawan Shift Mengikuti Pola Shift
Jam Kerja
Karyawan Daily 07.30-16.30
Karyawan Shift
Shift 1: 22.45-07.00
Shift 2: 06.45-15.00
Shift 3: 14.45-23.00
9)Pendidikan dan Latihan
10)Dan lainnya yang berhubungan dengan hak dan kewajiban dalam bekerja.
b.Unit Proses Produksi
PT. ASC terdiri dari 3 (tiga) proses produksi, terdiri dari proses klor
alkali, proses EDC/VCM, dan proses PVC. Proses pertama dari tiga proses
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
30/52
yang ada di PT. ASC, yaitu proses Klor Alkali, menghasilkan kaustik soda
(caustic soda) dengan produk sampingan berupa gas klorin (chlorine), gas
hidrogen, larutan asam klorida, dan larutan natrium hipoklorit (sodium
hypochlorite).
Proses yang kedua, yaitu proses EDC/VCM, menghasilkan monomer
vinil klorida (vinyl chloride monomer, VCM) yang merupakan bahan baku
utama dalam proses produksi polivinil klorida (PVC). Dalam proses
EDC/VCM ini, gas klorin yang dihasilkan dari proses Klor Alkali direaksikan
dengan etilen (ethylene) untuk menghasilkan etilen diklorida (Ethylene
Dichloride, EDC). Selanjutnya EDC di-crackinguntuk menghasilkan monomer
vinil klorida (VCM).
Proses yang ketiga, yaitu proses PVC, menghasilkan polivinil klorida
(polyvinyl chloride, PVC) melalui proses polimerisasi dari VCM.
c. Penghargaan
Sepanjang sejarah beridirnya PT. ASC telah memperoleh banyak
pengharagaan, seperti:
1.
Pengharagaan Hasil Evaluasi Penilaian Peringkat Kinerja Pengelolaa
Lingkungan (Proper) Tahun 2008 dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.
2. Pengharagaan Hasil Evaluasi Penilaian Peringkat Kinerja Pengelolaa
Lingkungan (Proper) Tahun 2009 dari Menteri Negara Lingkungan Hidup.
3. The 2009 Responsible Care Award dari KN-RCI.
4. Pengharagaan atas Kebersihan P2K3 dalam membudayakan dan
Menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Gubernur
Provinsi Banten.
5. Pengharagaan Kecelakaan Nihil dari Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
6. Pengharagaan Kecelakaan Nihil dari Walikota Cilegon.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
31/52
2.5. PT. LOTTE CHEMICAL TITAN NUSANTARA
2.5.1. Sejarah PT. Lotte Chemical Nusantara
PT Lotte Chemical Titan Nusantara adalah perusahaan yang
memproduksi Polythylene Pertama dan terbesar di Indonesia. Didirikan pada
tahun 1990 oleh empat perusahaan besar, BP Chemicals Investmen Limited,
Mitsui Co Ltd, Sumitomo Corporation dan PT Arseto Petrokimia. Pada awalnya
perusahaan ini dinamakan PT Petrokimia Nusantara Interindo atau PT PENI.
Polythylene (PE) adalah bahan polimer yang paling banyak digunakan di
dunia dan sangat mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. Produksi PE pertama
kali dilakukan pada tahun 1993 dengan kapasitas produksi 200.000 ton per tahun.
Pada tahun berikutnya, perusahaan melakukan ekspansi pertama sehingga
kapasitas produksi bertambah 50.000 ton per tahun. Program ekspansi kedua
dilakukan pada tahun 1998 dengan tambahan kapasitas produksi 200.000 ton per
tahun.
Pada tahun 2003, Indika Group mengakuisisi BP, Mitsui dan Sumitomo.
Kemudian Indika Group menjual kepemilikan sahamnya pada Titan Petchem (M)
SDN Bhd, salah satu anak perusahaan dari Titan Chemicals Corp Sdn. Bhd.
Dua tahun berikutnya, di tahun 2008 Titan Chemical Corp. Sdn. Bhd.
mengakuisisi PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk (FPNI), kemudian
memposisikan PT PENI sebagai anak perusahaan dari FPNI yang tak lama
kemudian berubah nama menjadi PT Titan Kimia Nusantara Tbk. dan PT PENI
menjadi PT TITAN Petrokimia Nusantara.
Pada tahun 2010 Titan Chemical Corp diakuisisi oleh Lotte Chemical.
Sehingga PT TItan Kimia Nusantara berubah nama menjadi PT Lotte Chemical
Titan, Tbk dan PT TITAN Petrokimia Nusantara berubah menjadi PT Lotte
Chemical Titan Nusantara.
2.5.2. Visi dan Misi
a.Visi : Untuk menjadi Top Tier Chemical Companydi Asia.
b.Misi :
Kunci kepemimpinan industri di Asia akan:
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
32/52
1)Mempertahankan Stabilitas operasional yang komplek.
2)Membangun sinergi dengan Lotte Kimia
3)Meningkatkan kinerja bisnis inti yang sudah ada
4)Mencari dan mencapai target pengembangan bisnis baru
5)Memperkuat kemampuan pertumbuhan dengan masa depan
6)Meningkatkan daya saing dalam bisnis baru diperoleh
7)Mengembangkan bakat-bakat dan memperkuat infrastruktur manajemen
2.5.3. Profil Perusahaan
Sejak tahun 1990, empat perusahaan yang terdiri dari Mitsui Co Ltd,
Sumitomo Corporation, BP Chemicals Investments Limited (BP) serta PT. Arseto
Petrokimia membentuk PT. Petrokimia Nusantara Interindo (PT.PENI) untuk
memproduksi polyethylene di lahan 36-hektar di wilayah Merak, Cilegon di
Provinsi Banten. PT. Peni memiliki kapasitas produksi 450 KTA (kilo ton per
tahun) menjadi produsenpolyethylenepertama dan terbesar di Indonesia.
Gambar 2.9.Logo PT. Lotte Chemical Titan
(sumber: http://lottechem.co.id)
Seiring perkerbangan dan dinamika bisnis perusahaan pada tahun 2008,
Titan Chemical Corp Sdn. Bhd mengakuisisi PT. Fatrapolindo Nusa Industri, Tbk
(FPNI) dan menempatkan PT. Peni sebagai anak perusahaan dari FPNI. FPNI
berubah nama menjadi PT. Titan Kimia Nusantara, Tbk dan PT. Peni menjadi PT.
TITAN Petrokimia Nusantara. Pada bulan Juli 2010, Malaysia Titan ChemicalCorp diakuisisi oleh Lotte Kimia, perusahaan inti Divisi Kimia Lotte Group.
Pada 2013, PT. Titan Kimia Nusantara, Tbk perubahan nama menjadi PT.
Lotte Chemical Titan, Tbk dan PT. Titan Petrokimia Nusantara berubah nama
menjadi PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Dengan memanfaatkan pengalaman
Titan Chemical, dukungan R & D dan jaringan yang luas jangkauannya, PT. Lotte
Chemical Titan Nusantara sekarang akan mampu mengembangkan lebih lanjut
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
33/52
dan memaksimalkan potensinya sebagai perusahaan kimia terkemuka di
Indonesia.
Gambar 2.8.Plant PT Lotte Chemical Titan Nusantara
(sumber: http://lottechem.co.id)
Sekilas pengetahuan tentang Polyethylene (PE) merupakan salah satu
polimer yang paling banyak digunakan di dunia dan produk PE yang mudah
ditemukan dalam bentuk tas belanja sederhana atau untuk wadah makanan dan
sejumlah produk canggih lainnya. Sebagai produk yang aman dan tidak beracun,
polyethylene sangat ideal untuk penggunaan alat medis dimana kebersihan dan
keselamatan prioritas terutama di rumah sakit, laboratorium maupun wilayah
kontaminan-sensitif lainnya. Dalam lingkungan ini polyethelene digunakan dalam
item seperti jarum suntik, tabung, catheresdan tas cairan.
Lotte Chemical Titan Nusantara Senantiasa bertanggung jawab dan
berkomitmen terhadap aspek penting yang menjadi dasar perusahaan, meliputi:
a.
Keselamatan, Hal ini, dan akan selalu tetap, nomor kami adalah prioritas.Hidup ini berharga dan tak tergantikan. Tidak ada pekerjaan yang bisa menjadi
penting atau cukup mendesak untuk membenarkan mengorbankan keselamatan.
b.Mutu, perusahaan berkomitmen untuk terus menerus ditingkatkan kualitasnya
dalam segala kegiatan. Lotte Chemical Titan Nusantara berusaha untuk
menjadi yang terbaik dan mengakui bahwa peningkatan kualitas adalah target
pernah maju.
http://static.indojobhunter.com/wp-content/uploads/2013/07/Lowongan-Kerja-Terbaru-Lotte-Chemical-Titan-Nusantara.jpg -
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
34/52
c. Manusia, Perusahaan berada di atas semua organisasi masyarakat, bukan proses
kimia dan output produksi. Lotte Chemical Titan Nusantara ada karena
kreativitas, dedikasi dan mengakui bahwa sumberdaya manusia esensi sejati
dari kesuksesan perusahaan.
d.Good Corporate, Perusahaan bangga menjadi entitas dari warga negara yang
baik dari masyarakat di mana kita hidup dan bekerja di serta dunia. Tujuan
kami good corporate citizenship menuntun kontribusi amal dan kegiatan
pelayanan masyarakat kami dan kami merangkul kasih sayang untuk kebutuhan
lingkungan dan keprihatinan.
e. Daya saing, Bisnis Lotte Chemical Titan Nusantara paling penting dari semua,
kita memelihara sebuah organisasi yang menarik dan mempertahankan pemain
tim termotivasi dan berbakat. Kekuatan filosofi operasi meliputi konsep
keunggulan, memberikan nilai terbaik kepada pelanggan kami, mendukung
pasar kami dengan saran teknis yang kuat, mengejar strategi lama-tem, namun
tetap waspada peluang jangka pendek.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
35/52
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
3.1. PT. BP PETROCHEMICAL INDONESIA
3.1.1. Manajemen K3 di PT. BP Petrochemical Indonesia
Prosedur keamanan dan keselamatan kerja PT BP Petrochemical Indonesia
sangat ketat. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi yang sangat baik bagi
lingkungan kerja, tenaga kerja mupun peralatan. Setiap orang yang berada di area
pabrik dilarang keras membawa rokok, korek api, kamera atau benda lain yang
dapat menimbulkan bunga api. Secara keseluruhan sistem keselamatan kerja di PT
BP Petrochemical Indonesia terdiri dari:
a. APD (Alat Pelindung Diri)
APD disebut juga PPE (Personal Protective Equipment ) yang
digunakan yaitu Safety helmet, goggle glasses,spectacle, face shield, dust mask,
ear plug, gloves, safety belt, alumunium suit, full body harness, life lines, wear
pack, breathing apparatusdansafety shoes. Pemakaian alat pelindung diri ini
tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencegah
terjadinya accident. Namun secara umum semua pegawai di PT BP
Petrochemical Indonesia minimum harus mengenakan safety shoes, safety
helmet danspectacle.
b.Jenis Pengaman
Berupa peralatan yang berfungsi sebagai pelindung dan pencegah
bahaya-bahaya lebih lanjut terhadap tenaga kerja. Antara lain rotating unit
cover (penutup mesin yang berputar), pagar pengaman tangga pada daerah yang
tinggi, eyeand body shower, traffic sight, grounding and bounding, sikringdan
saklar alat pengatur tekanan, dll.
c. Penanggulangan Kebakaran dan Keadaan Darurat
Sebagai bentuk dari kegiatan pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran, di PT BP Petrochemical Indonesia terdapat satuan pemadam
kebakaran dan klinik yang dilengkapi dengan ambulance. Selain itu setiap
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
36/52
orang yang berada di dalam area pabrik dilarang keras untuk membawa rokok,
korek api maupun kamera atau benda lain yang bisa menimbulkan bunga api.
Untuk penyelamatan apabila terjadi suatu keadaan darurat maka semua
tenaga kerja harus menuju ke sebuah tempat yang dinamakan Head Account
Point (HAP) yang terdapat di setiap gedung. HAP ini dipimpin oleh seorang
Building Warden yang bertanggung jawab terhadap evakuasi keselamatan
pekerja dalam gedung dan mencari tahu tentang peristiwa yang terjadi (lewat
HT).
Bila keadaan bertambah gawat maka semua karyawan yang telah
kumpul pada masing-masing HAP-nya akan keluar bersama-sama ke suatu
tempat yang disebut AP (Assembly Point) yang berada di luar area pabrik.
Kemudian informasi keadaaan darurat akan ditangani oleh Emergency
Response Team yang terdiri dari Security Medical, Fireman, Auxiliary
Fireman, Shift Superintendent, dan Supervisor. Bagi para pekerja yang akan
bekerja di PT BP Petrochemical Indonesia harus diberi penjelasan mengenai
peraturan keselamatan kerja yang disampaikan melalui Safety Induction.
3.1.2. Prinsip Perusahaan Aman dan Hijau PT. BP Petrochemical Indonesia
Prioritas akan pelestarian lingkungan sambil menghasilkan PTA dengan
memperhatikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja sangat diutamakan
oleh PT BP Petrochemical Indonesia. PT BP Petrochemical Indonesia juga
mengambil prioritas di atas konsistensi kualitas PTA untuk setiap lot produksi dan
juga menyadari bahwa konservasi sumber daya lingkungan merupakan suatu
kewajiban.
Oleh karena itu perusahaan telah membuat komitmen untuk terus dan
optimal mengurangi limbah produksi dan melakukan sebanyak mungkin proses
daur ulang limbah katalis sehingga dapat digunakan kembali. Sampai 2006 PT.
BP Petrochemical Indonesia telah memperoleh beberapa prestasi di masalah
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu:
a. Lebih dari 9 juta jam kerja tanpa kehilangan waktu kerja karena kecelakaan.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
37/52
b.Lebih dari 61 juta kilometer dari PTA dikirim ke pelanggan tanpa kehilangan
waktu kerja karena kecelakaan.
c. Perusahaan Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia pada tahun
2005.
d.Perusahaan paling peduli dari Du Pont Indonesia pada tahun 2005.
Sepanjang siklus hidup proyek dan operasi, perusahaan bertindak untuk
mengelola dampak lingkungan dan mengatasi dampak-dampak yang terkait pada
masyarakat lokal dengan mengelola dampak lingkungan dan sosial operasi dan
proyek-proyek melalui sistem manajemen operasi (OMS). Pada tingkat kelompok,
setiap tahun manajemen meninjau masalah berupa bahan seperti emisi gas rumah
kaca, air, daerah sensitif dan dilindungi dan limbah. Komite risiko operasional
kelompok dipimpin oleh kepala eksekutif kelompok mengenai ulasan kinerja dan
memeriksa risiko yang muncul dan tindakan yang diambil untuk
menanggulanginya.
Saat ini PT BP Petrochemical Indonesia mengadopsi sertifikasi ISO 9001
untuk manajemen mutu, ISO 14000 untuk masalah lingkungan dan OHSAS untuk
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. PT BP Petrochemical Indonesia
berbagi pengetahuan dan pengalaman serta BP dan Mitsui Chemicals pengalaman
di bidang lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja kepada pelanggan secara
terbuka. PT BP Petrochemical Indonesia merupakan wujud prinsip 5S (Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) yang dalam istilah bahasa Indonesia dikenal
sebagai 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).
Selain itu, PT BP Petrochemical Indonesia melaksanakan Otonomi
Pemeliharaan sebagai dasar pelaksanaan TPM (Total Productive Maintenance).
Tujuan dari pelaksanaannya adalah untuk mendeteksi sedini mungkin kondisi
abnormal dari alat yang dioperasikan dalam industri dan untuk mencegah
kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operasional.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
38/52
Pada tahun 2010, PT BP Petrochemical Indonesia dinyatakan layak
mendapat penghargaanZero Accident. Penghargaan ini tak dapat diraih meskipun
suatu perusahaan telah memenuhi sebagian besar kriteria untuk menerima
penghargaan tahunan tersebut. Terlebih sampai mengakibatkan korban menjalani
rawat inap karena tidak boleh terjadi kecelakaan kerja adalah syarat mutlak yang
harus dipenuhi perusahaan untuk mendapat penghargaan ini.
Pemberian penghargaan ini sesuai SK Dirjen Binwasnaker Depnakertrans
No: 373/DJPPK/XII/2009. Sedang kriteria pemberian penghargaan ini mengacu
Kepmenaker No: Kep 372/men/XI/2009 tentang Juknis Bulan K3 Nasional 2010-
2014. Salah satunya mengatur, jenis industri kimia skala besar harus memenuhi
kriteria 1,2 juta jam tidak terjadi kecelakaan kerja. Sedang untuk skala menengah
sebesar 120 ribu jam, dan bagi industri skala kecil mencapai 60 ribu jam. Artinya,
yang bisa mencapai kriteria waktu tersebut, maka perusahaan akan mendapat
penghargaan. Untuk itu, pembinaan K3L dan zero accidentharus terus dilakukan
untuk berupaya maksimal agar kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
3.2. PT KRAKATAU STEEL
3.2.1. Manajemen K3 (HSE) di PT Krakatau Steel
Kebijakan Perseroan dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) untuk seluruh karyawan, serta perlindungan lingkungan adalah sebagai
berikut:
a. Menggalakkan perlindungan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja
dengan menerapkan sistem manajemen lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja serta memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku dan perbaikan
berkelanjutan.
b.Mengelola limbah, emisi dan sumber daya untuk menekan serendah mungkin
dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan mengembangkan
metode pencegahan terhadap kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja.
d.Meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam
bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja antara lain melalui
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
39/52
publikasi, sosialisasi dan pelatihan. Sebagai bukti komitmen Perseroan
terhadap perlindungan lingkungan kerja, Perseroan telah menugaskan unit kerja
yang secara khusus bertugas mengelola Keselamatan, Kesehatan kerja dan
Lingkungan Hidup (HSE).
Perseroan secara konsisten dan sungguh-sungguh juga melaksanakan
peraturan dan ketentuan, termasuk yang diatur dalam Sistem Manajemen
Lingkungan (ISO 14000) maupun sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja (SMK3). Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. selain bertujuan untuk melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja, juga akan menjamin setiap sumber produksi dapat dipakai
secara aman dan efisien guna menjamin proses produksi dapat berjalan dengan
lancar.
Dalam pengelolaan K3, Perseroan menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Permenaker No. 5
Tahun 1996 dan OHSAS 18001: 2007. Program K3 meliputi pelayanan kesehatan
kerja, program pengelolaan biaya kesehatan, program asuransi Jamsostek,
program identifikasi dan penilaian risiko, program pengukuran/pemantauan
lingkungan kerja, dan program pencegahan kecelakaan kerja. Program pelayanan
kesehatan kerja yang dilaksanakan cakupannya cukup luas tidak hanya soal
pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala (setahun sekali) dan khusus.
Perseroan juga melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan
terhadap karyawan termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu,
pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi, pencegahan terhadap
penyakit umum dan penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan,
kegiatan promotif dan preventif dalam bentuk pendidikan dan pelatihan kesehatan
bagi karyawan, pembinaan dan pengawasan gizi kerja, serta rehabilitasi medis dan
okupasional. Program pencegahan kecelakaan kerja yang dilaksanakan adalah:
a. Pengawasan terhadap tindakan dan kondisi tidak aman
b.Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD)
c. Investigasi kecelakaan/kebakaran
d.
Pembuatan dan perawatan rambu-rambu K3
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
40/52
e. Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (APAR, hydrant, mobil PMD,
sprinkler)
f. Melakukan simulasi tanggap darurat
g.Melakukan pelatihan K3 terhadap semua karyawan
h.Melaksanakan Bulan K3 yaitu: lomba cepat tepat, lomba TTD, lomba sanitasi
toilet & kantin & seminar K3
i. Pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan
termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu
Kiat-kiat yang diberikan kepada karyawan PT Krakatau Steel dalam
Manajemen K3 (HSE) antara lain: Disiplin diri seperti penggunaan masker dan
safety equipment lainnya saat bekerja, tiap tahun diadakan medical check up, dan
melakukan penyuluhan terhadap karyawan.
3.2.2. Green Company
Dalam bidang lingkungan, Perseroan telah menetapkan visi dalam
program jangka panjang, yaitu To be a Leading Green and Environmental
Friendly Industry. Untuk mewujudkan kebijakan dan visi tersebut, Perseroan
sudah memasukkan semuanya ke dalam sistem prosedur operasi (SOP), Quality
Objective, Program Produksi Bersih (di PTKS 5R), panduan/ manual dan tata
tertib kerja. Semua alat/sarana tersebut terkoordinasi ke dalam sistem manajemen
lingkungan ISO14001 dan sistem manajemen K3 (SMK3 & OHSAS 18001) yang
telah diterapkan secara terintegrasi dan konsisten di PT Krakatau Steel sejak tahun
1997. Beberapa penghargaan yang diraih PT Krakatau Steel selama 2012 adalah:
a.
Hasil Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) tahun 2012
yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup PT Krakatau Steel
meraih peringkat Biru
b.PT Krakatau Steel memperoleh penghargaan industrial hijau tahun 2012 dari
Kementerian Perindustrian
c. PT Krakatau Steel tahun 2012 memperoleh penghargaan SMK3 dari
Kementerian Tenaga Kerja
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
41/52
d.PT Krakatau Steel menerima sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (ISO
14001) sejak tahun 1997 s/ d sekarang
e. PT Krakatau Steel menerima sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) sejak tahun 2000 s/d sekarang
Komitmen Perseroan dalam pengelolaan lingkungan telah memberikan
dampak terhadap kinerja perusahaan baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal dampak yang dirasakan akibat Program Pengelolaan Lingkungan
adalah:
a. Peningkatan efisiensi sumber daya, bahan baku dan bahan penunjang karena
limbah dapat dimanfaatkan kembali atau dijadikan sebagai alternatif raw
material,
b.Efisiensi energi dan energi alternatif dengan hasil pencapaiannya cukup baik
dan konsisten,
c. Peningkatan status pencapaian pengolahan limbah (padat, cair, dan gas)
menjadi lebih baik, Peningkatan minimalisasi limbah dan daur ulang limbah.
Sedangkan secara eksternal dampak yang didapatkan Perseroan karena
pengelolaan lingkungan adalah:
a. Pencapaian sertifikat ISO 14001 pada tahun 1997 dan terus bertahan hingga
saat ini.
b.Dapat dipertahankannya pencapaian PROPER BIRU pada tahun 2012 ini yang
merupakan penilaian kinerja perusahaan di bidang lingkungan dari
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dan citra perusahaan yang lebih baik
atas pencapaianpencapaian tersebut.
3.2.3. Penerapan K3L di Lapangan
Beberapa aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan sudah
dipenuhi oleh PT. Krakatau Steel dengan baik. Proper biru dalam aspek K3L
menunjukkan bahwa PT. Krakatau Steel telah mencapai standar ambang batas
standar yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk mengelola lingkungan.
Beberapa hal telah terpenuhi di PT. Krakatau Steel seperti peralatan safety yang
dipinjamkan kepada pengunjung, selain itu pengunjung juga diwajinkan
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
42/52
menggunakan masker sebagai alat pendukung keselamatan dan kesehatan. Selain
itu pengunjung juga diwajibkan mengenakan sepatu tertutup, dan diwajibkan
berjalan di green zone line, atau area aman yang ditandai dengan garis berwarna
hijau didalam pabrik baja.
Akan tetapi aspek standar yang penting untuk dilengkapi juga banyak
tidak dihiraukan oleh pekerja di PT. Krakatau Steel. Hal ini kami dapatkan ketika
kunjungan ke dalam pabrik masih banyak pekerja yang tidak mengenakan helm,
sepatu safety, kacamata, dan ear plug, padahal sebelum masuk ke dalam pabrik
terdapat tanda dilarang masuk tanpa mengenakan peralatan K3L tersebut. Hal ini
merupakan tanggung jawab dari pihak HSE yang seharusnya mengaasi dengan
lebih baik lagi pekerja baik karyawan PT. Krakatau Steel maupun pegawai
kontraknya agar SMK3 dapat terpenuhi di dalam industri ini. Selain itu, garis zona
aman juga tertutup debu sehingga terkadang pengunjung juga terlewat melalui
batas aman yang diperbolehkan. Dan keluar dari zona aman akan membahayakan
keselamatan pengunjung nantinya.
3.3. PT. NESTLE INDONESIA
3.3.1. Manajemen K3 (HSE) di PT Nestle Indonesia Pabrik Kejayan
Kebijakan Perseroan dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) untuk seluruh karyawan, serta perlindungan lingkungan adalah sebagai
berikut:
a.Nestl berkomitmen untuk mencegah kecelakaan, cedera dan penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, dan pihak Nestl melindungi para karyawan, mitra
usaha dan pihak-pihak lain yang terlibat di sepanjang mata rantai usahanya.
b.Mengelola limbah, emisi dan sumber daya untuk menekan serendah mungkin
dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
d.Meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam
bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja antara lain melalui
publikasi, sosialisasi dan pelatihan.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
43/52
e. menugaskan unit kerja yang secara khusus bertugas mengelola Keselamatan,
Kesehatan kerja dan Lingkungan Hidup (HSE). Perseroan secara konsisten dan
sungguh-sungguh juga melaksanakan peraturan dan ketentuan, termasuk yang
diatur dalam Sistem.
Dalam pengelolaan K3, PT Nestle Indonesia menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan
Permenaker No. 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001: 2007. Program K3 meliputi
pelayanan kesehatan kerja, program pengelolaan biaya kesehatan, program
asuransi Jamsostek, program identifikasi dan penilaian risiko, program
pengukuran/pemantauan lingkungan kerja, dan program pencegahan kecelakaan
kerja. Program pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan cakupannya cukup
luas tidak hanya soal pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala (setahun
sekali) dan khusus. Perseroan juga melaksanakan pembinaan dan pengawasan
penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan termasuk terhadap karyawan dengan
kelainan tertentu, pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi,
pencegahan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja, pertolongan
pertama pada kecelakaan, kegiatan promotif dan preventif dalam bentuk
pendidikan dan pelatihan kesehatan bagi karyawan, pembinaan dan pengawasan
gizi kerja, serta rehabilitasi medis dan okupasional. Program pencegahan
kecelakaan kerja yang dilaksanakan adalah:
a. Pengawasan terhadap tindakan dan kondisi tidak aman.
b.Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD).
c. Investigasi kecelakaan/kebakaran.
d.
Pembuatan dan perawatan rambu-rambu K3.
e. Pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran (APAR, hydrant, mobil PMD,
sprinkler).
f. Melakukan simulasi tanggap darurat.
g.Melakukan pelatihan K3 terhadap semua karyawan.
h.Melaksanakan Bulan K3 yaitu: lomba atletik, musik, tari dll.
i. Pembinaan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan
termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
44/52
3.4. PT. ASAHIMAS CHEMICAL
3.4.1. Manajemen K3 di PT. Asahimas Chemical
PT. Asahimas Chemical sebagai pabrik petrokimia yang terintegrasi
memiliki risiko cukup besar akan terjadinya kebakaran dikarenakan bahan baku
dan produk yang dihasilkan memiliki sifat mudah terbakar, seperti ethylene,
VCM, EDC, dan Hydrogen. Selain itu, jika ditinjau dari sisi kesehatan, produk
ASC seperti gas Cl2, VCM, EDC, Caustic Soda, Asam Sulfat, Asam Klorida, dan
NaClO berpotensi mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan
manusia. Sebagai contoh, gas Cl2 memiliki bau yang menyengat dan dapat
menyebabkan iritasi hingga peradangan pada mata dan saluran pernafasan, VCM
yang reaktif dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA yang
menyebabkan DNA-adduct dan berpotensi menimbulkan kanker pada manusia,
dan menurut PER.13/MEN/X/2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan
faktor kimia di tempat kerja, EDC dapat menyebabkan kerusakan hati dan mual.
Potensi-potensi bahaya yang ada di PT. Asahimas Chemical ini menuntut
pabrik untuk dapat melakukan upaya pencegahan terhadap kebakaran, kecelakaan,
dan gangguan kesehatan bagi tenaga kerja maupun asset perusahaan, serta
lingkungan sekitarnya. Hal ini seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 1
tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, bahwa
pengusaha/perusahaan wajib melindungi tenaga kerja dan orang yang berada di
lingkungannya dari kecelakaan dan gangguan kesehatan serta menggunakan
sumber-sumber produksi secara aman dan efisien. Untuk memenuhi undang-
undang tersebut, ASC memiliki visi dan misi yang tertuang di dalam Kebijakan
Mutu, Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yakni PT. Asahimas
Chemical bertujuan menjadi perusahaan kimia yang handal bertaraf internasional,
mempunyai komitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan, melestarikan
lingkungan, dan meminimalkan resiko pada aktivitas bisnis yang relevan melalui
penerapan Sistem Manajemen Mutu, Lingkungan, serta Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
45/52
3.4.2. Penerapan K3 di Lapangan
Dalam mendukung prinsip di atas, ASC memiliki peraturan-peraturan
yang wajib dipatuhi oleh semua elemen di ASC, baik itu pegawai tetap, on job
training, karyawan perusahaan luar yang sedang bekerja di ASC, hingga tamu
kunjungan seperti mahasiswa kuliah kunjungan lapangan (KKL). Tiap individu
yang berkepentingan memasuki plant, wajib menggunakan safety shoes untuk
mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena benda tajam, panas, atau
cairan kimia, dan safety helmet untuk melindungi kepala dari kemungkinan
terantuk pipa, atap, atau kejatuhan benda dari atas. Pemakaian safety helmet yang
tepat dan benar dapat mengurangi konsekuensi yang mungkin timbul saat
terjadinya hal-hal tersebut. Selain itu, diwajibkan juga untuk membawa safety bag
yang berisi masker double filter yang digunakan untuk menghindari gas organik
dan asap dengan kandungan racun rendah,spectacle dangooglesyang digunakan
untuk melindungi mata dari debu, gas, maupun percikan bahan kimia cair, serta
sarung tangan (hand protector)yang terbuat dari kain sebagai pelindung tangan di
area pekerjaan karena adakalanya pekerja harus memegang alat yang berada
dalam kondisi bertemperatur tinggi.
Namun terkadang, peraturan yang dibuat tidak dapat mengelakkan
terjadinya sebuah accident. Hal ini dapat dilihat dari kisah dibalik badge safety
yang digunakan oleh setiap elemen di ASC. Sekitar tahun 1990-an, terjadi
kecelakaan di lingkungan ASC yang mengakibatkan seorang karyawan
mengalami patah tulang kaki karena mengindahkan keselamatan yang ada. setiap
truk atau mobil pengangkut produk dari perusahaan konsumen yang memasuki
wilayah ASC dinavigatori oleh seorang karyawan yang bersepeda dan berada di
depan truk tersebut, namun saat itu karyawan tersebut berada di sisi samping,
berpegangan dengan truk, dan tidak mengayuh pedalnya. Sehingga, ketika truk
berbelok arah ke kiri, karyawan tersebut terjatuh dan terlindas oleh truk. Untuk
mengingatkan akan kejadian ini, pihak ASC membuat badge safety yang
digunakan di lengan kanan tiap elemen ASC serta mengabadikan sepeda yang
pada kecelakaan tersebut di gedung Training and education centre.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
46/52
3.4.3. Program Kegiatan K3 PT. Asahimas Chemical
Peraturan-peraturan yang dibuat menggambarkan bahwa PT Asahimas
Chemical sangat peduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya.
Untuk menjalankan kebijakan serta peraturan keselamatan dan kesehatan, PT
ASC Menerapkan Sistem Manajemen K3 yang mengacu kepada PER
05/MEN/1996 dan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang didasarkan pada PER 04/MEN/1987 di mana Departemen Safety &
Health sebagai sekretariatnya. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di
pabrik maka pihak manajemen membuat beberapa program kegiatan keselamatan
dan kesehatan kerja. Masing-masing kegiatan mempunyai tujuan dan sasaran
tertentu dan melibatkan seluruh pihak. Adapun kegiatan K3 tersebut antara lain:
a.Management Safety Committee Meeting(MSCM)
MSCM ini merupakan rapat bulanan yang dihadiri oleh level manager
sampai factory manager. Dalam MSCM ini dibahas mengenai laporan
kecelakaan, safety performance, evaluasi kegiatan K3 selama sebulan, dan
memberi arahan bagi terlaksananya seluruh program K3.
b.
Safety Coordinator Meeting
Forum ini merupakan sarana komunikasi di antara para Safety
Coordinator lintas department untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan K3 dan untuk meningkatkan pengetahuan mereka
tentang K3.
c.Joint Safety Patrol (JSP)
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap sebulan sekali dengan tujuan untuk
mencari tindakan dan kondisi yang tidak aman di area kerja untuk kemudian
diambil tindakan perbaikan.
d.Emergency Response Drill
Emergency Response Drill ini bertujuan untuk melatih ketrampilan
karyawan dalam menghadapi kejadian emergensi. Latihan ini dilakukan
sebulan sekali sebelum MSCM dimulai untuk level department dan setahun
sekali untuk level pabrik.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
47/52
e. Cleaning Day
Program cleaning day ini bertujuan untuk menjaga agar lingkungan
kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi.
f.Regular Join Patrol (RJP)
Kegiatan ini dilakukan sehari 2 kali patrol, yaitu pagi pukul 10:00 dan
sore hari pukul 15:00. Anggota tim patrol ini terdiri dari, satu orangstaff safety,
satu orang staff environment, dan satu orang security. Tujuan dari RJP ini
untuk memantau kondisi plant dari segi safety, environment, dan faktor
keamanannya.
g. Safety Orientasi
Safety orientasi ini adalah pemberian materi tentang safety &
environmentkepada kontraktor. Dengan tujuan agar kontraktor tahu bagaimana
cara bekerja secara aman, mengetahui apa yang harus dilakukan bila terjadi
keadaan darurat, dan dapat menilai potensi bahaya di area kerjanya serta tidak
mencemari lingkungan.
h. Inspeksi PeralatanEmergency
Untuk memastikan semua peralatan emergencyberkerja dengan baik
maka diadakan inspeksi rutin dari semua peralatan emergency.
Sedangkan, di Health Sectionjuga ada beberapa kegiatan yang bertujuan
untuk memantau kondisi lingkungan kerja dan kesehatan karyawan, seperti:
a. Walk Through Survey(WTS)
Kegiatan ini dilakukan oleh Staff health, dokter perusahaan dan staff
dari departemen yang terkait. Dalam kegiatan ini mereka mendata potensi-
potensi apa saja yang dapat mengganggu kesehatan pekerja di tempat kerja,
Mulai dari bahaya fisika, kimia dan biologi.
b. Pengukuran Lingkungan Kerja
Pada kegiatan ini diadakan pengukuran dari parameter-parameter yang
telah ditentukan pada kegiatan WTS diatas untuk mengetahui apakah
parameter-parameter tersebut melebihi ambang batas yang dapat mengganggu
kesehatan atau tidak.
-
5/21/2018 Laporan Kkl Hse(1)
48/52
c.Medical Check up
Medical check updilakukan setiap tahun sekali. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk mengetahui apakah ada karyawan yang terganggu
kesehatannya akibat bekerja di pabrik ASC. Apabila ada yang terganggu
kesehatannya maka dokter perusahaan akan mengadakan pengobatan dan terapi
untuk memulihkan kesehatannya.
d. Training HygieneIndustri
Tujuan dari training ini adalah untuk membangun kesadaran kepada
semua karyawan untuk bekerja dengan baik dan benar, terutama dalam
penanganan bahan kimia.
3.5. PT. LOTTE CHEMICAL TITAN NUSANTARA
3.5.1. Manajemen K3 di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara
a.Sertifikat ISO 9001
ISO adalah singkatan dari International Standardization Organization.
Sesuai dengan namanya, ISO adalah suatu organisasi internasional yang
berwewenang untuk menciptakan ketentuan standar yang berlaku di seluruh
dunia. Anggota ISO terdiri dari berbagai warga negara untuk menjamin isi
ketentuannya cukup adil. ISO berhak untuk membuat ketentuan standar dalam
bidang apapun.
Pada awalnya, ISO memiliki nama IOS (International Organization for
Standardiza