
Download - Laporan pengenalan anion kation

I. Tujuan
1. Menentukan kation yang terdapat dalam analit
2. Menentukan anion yang terdapat dalam analit
II. Teori
Analisis kualitatif kation dan anion secara sistematis telah berkembang cukup lama.
Berkat kajian yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak tahun 1840, yang
kemudian diterbitkan sebagai buku pada tahun 1897. Langkah-langkah analisis kation dan
anion dapat dilakukan secara sistematis melalui diagram alir, yang sampai saat ini menjadi
standar untuk kajian analisis kuantitatif bahan anorganik.
Menentukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari zat
tunggal (satu kation dan satu anion) atau zat majemuk atau campuran (lebih dari kation dan
anion) memerlukan sistematika tertentu. Apabila analit berupa larutan dapat langsung
dianalisis, tetapi apabila berupa zat padat atau campuran padat atau cair maka perlu dicari
pelarut yang sesuai.
Berdasarkan metodenya, analisa kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua
kelompok. Pertama, analis bahan berdasarkan karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat fisis
dan kesamaan. Kedua, analisis bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation dan
analisis anion.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum, adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Secara
sistematik cara analisis kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan, hal ini didasarkan
pada sifat kation tersebut terhadap beberapa pereaksi tertentu membentuk endapan atau tidak,
dengan kata lain klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan
dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation tersebut. Sedangkan metode yang digunakan
dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang
kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.
Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya :
1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion
golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan kation dari golongan
lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk pengendapkan kation golongan I
1

memiliki dua keuntungan yaitu memperoleh endapan klorida semaksimal mungkin dan
menghindari terbenuknya endapan BIOCI dan SbOCI. Kelebihan asam klorida yang
terlalu banyak dapat menyebabkan AgCl dan PbCl 2 larut kembali dalam bentuk
kompleks sedangkan klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap stabil.
2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini
adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn. Kation golongan II dibagi dalam dua sub-golongan
yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan arsenik. Dasar dari pembagian ini adalah
kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub
golongan tembaga tidak larut dalam regensia ini, sulfida dari sub grup arsenik melarut
dengan membentuk garam tio. Golongtan II sering disebut juga sebagai asam hidrogen
sulfida atau glongan tembaga timah. Klorida, nitrat, dan sulfat sangat mudah larut dalam
air. Sedangkan sulfida, hidroksida dan karbonatnya tak larut. Beberapa kation dari sub
golongan tembaga (merkurium (II), tembaga (II), dan kadmium (II)) cenderung
membentuk kompleks (ammonia, ion sianida, dan seterusnya).
3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer (buffer ammonium-amonium
klorida). Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn. Logam-
logam diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang diendapkan
sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan air.besi,
almunium, dan mangan (sering disertai sedikit mangan) atau golongan IIIA juga
diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium klorida.
Endapan hidroksida pada golongan ini bermacam-macam. Kation golongan IIIB
diendapkan sebagai garam sul;fidnya dengan mengalirkan gas H2S dalam larutan analit
yang suasananya basa (dengan larutan buffer NH4Cl dan NH4OH).
4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini
membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida,
dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia
golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini
2

meliputi : Mg, K, NH4+. Untuk menentukan adanya kation NH4
+ harus diambil dari
larutan analit mula-mula. Untuk kotion-kation Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na+, dan K+. Identifikasi
dapat dilakukan engan uji nyala.
Cara pengenalan anion dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu berdasarkan Bunsen,
Gilreath dan Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan
garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath
menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam kalsium, barium, cadmium dan
garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang
digunakannya, yaitu pemeriksaan anion yang dapat menguap bila diolah dengan asam, dan
pemeriksaan anion berdasarkan reaksinya dalam larutan.
Analisis kuantitatif sebagian besar didasarkan pada kesetimbangan untuk
memisahkan dan megidentifikasi ion yang sejenis. Kesetimbangan asam basa, kesetimbangan
heterogen, kesetimbangan redoks dan kesetimbangan ion kompleks merupakan jenis-jenis
kesetimbangan yang digunakan dalam analisis kualitatif anion.
3

III. SKEMA PERCOBAANKation 1. Pb2+
2. Hg22+
3. Ag+
4
1 tetes HCl 3M + air panas
5 tetes lar. Pb2+ 1 tetes Na2S 0,5M + 1 tetes HNO3 pekat
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Pb2+ 1 tetes K2CrO4 0,25M + 1 tetes NaOH 3M
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 3M +
panaskan 5 tetes lar. Pb2+
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Pb2+
5 tetes lar. Hg22+ 1 tetes K2CrO4 0,25M +
panaskan Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Hg22+
1 tetes NH4OH 3M Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat HasilnyaSekeping logam
aluminium bersih 5 tetes lar. Hg2
2+
Amati & Catat Hasilnya1 tetes Kl 0,5M +
panaskan5 tetes lar. Hg2
2+
1 tetes HCl 3M + cuci dg H2O + 1 tetes HCl
pekat + H2O
5 tetes lar. Ag+ 1 tetes KI 0,5M + 1 tetes NaCN 0,5M
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Ag+
1 tetes K2CrO4 0,25M + 1 tetes HNO3 3M
5 tetes lar. Ag+
5 tetes lar. Ag+
5 tetes lar. Pb2+ 1 tetes Na2CO3 1,5M + 1 tetes HNO3 3M
Amati & Catat Hasilnya

4. Hg2+
5. Bi3+
6. Cu2+
5
Amati & Catat Hasilnya1 tetes HCl 3M + 1 tetes Na2S 0,5M + 1 tetes
aqua regia
5 tetes lar. Hg2+
5 tetes lar. Hg2+ 1 tetes NH4OH 3M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Hg2+ 1 tetes Kl 0,5M + reagen berlebih
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya1 tetes NaOH 3M + 1 tetes HNO3 3M
5 tetes lar. Hg2+
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes KI 0,5M + 1 tetes Na2S2O3 0,5M
5 tetes lar. Cu2+
5 tetes lar. Cu2+
1 tetes NaOH 3M + panaskan
Amati & Catat Hasilnya1 tetes NaCN 0,5M +
reagen sedikit berlebih
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Cu2+
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes Na2CO3 1,5M + panaskan + 1 tetes
HNO3 3M
Amati & Catat Hasilnya1 tetes Na2S 0,5M + 1 tetes HCl pekat +
panaskan
5 tetes lar. Bi3+
5 tetes lar. Bi3+ 1 tetes NaOH 3M + panaskan hingga
mendidih
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Bi3+
1 tetes Kl 0,5M + reagen berlebih
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes HNO3 3M + reagensia pirogalol 10%
sedikit berlebih
5 tetes lar. Bi3+

7. Cd2+
8. As3+
6
1 tetes K4Fe(CN)6 0,4M + 1 tetes NH4OH 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cd2+
1 tetes NaOH 3M + 1 tetes HCl 3M
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes Na2S 0,5M + HCl pekat
5 tetes lar. Cd2+
5 tetes lar. Cd2+
1 tetes NH4OH 3M + reagen sedikit berlebih
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes NaCN 0,5M + reagen sedikit berlebih
5 tetes lar. Cd2+
Amati & Catat Hasilnya
6 tetes NaOH 6M + logam Aluminium, pd
bagian mulut diletakkan kertas saring yg dibasahi
HgCl2 0,25M
5 tetes lar. As3+
5 tetes lar. As3+ Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. As3+Amati & Catat Hasilnya2 ml HCl pekat + 0,5 ml
SnCl2 jenuh
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes NaOH 6M + 1 tetes AgNO3 0,1M + 1
tetes HNO3 3M
5 tetes lar. As3+ 1 tetes CuSO4 0,5M + 1 tetes NaOH 6M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cu2+

9. Sn2+
10. Fe2+
11. Fe3+
12. Al3+
7
1 tetes NaOH 3M + reagen sedikit berlebih
5 tetes lar. Sn2+
5 tetes lar. Sn2+
1 tetes HgCl2 0,25M
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes Na2S 0,5M + 1 tetes HCl pekat
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Sn2+
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Fe2+1 tetes NaOH 3M + 1
tetes H2O2 20% Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Fe2+ 1 tetes K3Fe(CN)6
0,167MAmati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya1 tetes NH3 + reagensia
dimetilglioksin5 tetes lar. Fe2+
1 tetes Na2S 0,5M + CH3COONa 3M
5 tetes lar. Fe2+
Amati & Catat Hasilnya1 tetes K4Fe(CN)6 0,5M
+ NaOH 3M5 tetes lar. Fe3+
5 tetes lar. Fe3+ 1 tetes CH3COONa 3M Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya1 tetes KSCN 0,1M + 1
tetes NaF 0,1M5 tetes lar. Fe3+
Amati & Catat Hasilnya1 tetes K3Fe(CN)6
0,167M + H2O2 20%5 tetes lar. Fe3+
5 tetes lar. Al3+1 tetes Na2S 0,5M Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat HasilnyaCH3COONa 3M sedikit berlebih + Panaskan
5 tetes lar. Al3+

13. Cr3+
14. Co2+
8
5 tetes lar. Al3+ 1 tetes Na2HPO4 0,1M + 1 tetes NaOH 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cr3+
1 tetes Na2HPO4 0,1M + HCl 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cr3+
1 tetes Na2CO3 1,5M
Amati & Catat Hasilnya
vAmati & Catat Hasilnya
1 tetes Na2S 0,5M
5 tetes lar. Cr3+
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes NH3 + NH3
berlebih
5 tetes lar. Cr3+
5 tetes lar. Al3+ 1 tetes Na2CO3 1,5M + reagen sedikit berlebih
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cr3+
v
1 tetes K2CrO4 0,25M + AgNO3 0,1M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Co2+
1 tetes NaNO3 0,5M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Co2+ 1 tetes NaCN 0,5M + reagen sedikit berlebih
Amati & Catat Hasilnya
vAmati & Catat Hasilnya
1 tetes Na2S 0,5M + HNO3 pekat + panaskan
5 tetes lar. Co2+
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes NaOH 3M + reagen sedikit berlebih +
panaskan
5 tetes lar. Co2+

15. Ni2+
16. Mn2+
17. Zn2+
9
5 tetes lar. Ni2+1 tetes NaOH 3M + 1
tetes NH3 Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Ni2+
1 tetes Na2S 0,5M + reagen sedikit berlebih
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Ni2+5 tetes lar. Ni2+5 tetes lar. Ni2+ 1 tetes dimetilglioksima + 1 tetes NH3
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes NaCN 0,5M + reagen sedikit berlebih
5 tetes lar. Ni2+
1 tetes HNO3 6M + sedikit padatan
KIO4.NaBiO3.PbO2
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Mn2+
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes Na2HPO4 0,1M + 1 tetes NH3 + HCl 3M
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Mn2+
1 tetes Na2S 0,5M + HCl 3M
5 tetes lar. Mn2+
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Mn2+
1 tetes NaOH 3M + H2O2 20%
1 tetes K4Fe(CN)6 0,5M + 1 tetes NaOH 3M
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Zn2+ 1 tetes NaOH 3M + 1 tetes HCl 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Zn2+
1 tetes Na2S 0,5M + 1 tetes HCl 3M
5 tetes lar. Zn2+Amati & Catat Hasilnya
1 tetes Na2HPO4 0,1M + 1 tetes HCl 3M
5 tetes lar. Zn2+
Amati & Catat Hasilnya

18. Ba2+
19. Sr2+
20. Ca2+
10
Dibubuhkan pada kertas saring + HCl 3M + 1
tetes reagensia natrium rodiozonat
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Ba2+
1 tetes K2CrO4 0,1M + HCl 3M
5 tetes lar. Ba2+
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes (NH3)2CO3 0,5M + 1 tetes CH3COOH 3M
1 tetes lar. Ba2+ Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Ba2+
1 tetes (NH3)2C2O4
0,25M + air sedikit berlebih
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes (NH3)2C2O4
0,25M + HCl 3M5 tetes lar. Sr2+
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Sr2+
1 tetes K2SO4 jenuh + panaskan
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Sr2+
1 tetes K2CrO4 1M + air sedikit berlebih
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Sr2+ Reaksi nyala
Amati & Catat Hasilnya1 tetes (NH3)2CO3 0,5M + dididihkan + 1 tetes
CH3COOH 3M
5 tetes lar. Ca2+ 1 tetes NH4Cl 1M + 1 tetes K4Fe(CN)6 0,4M
5 tetes lar. Ca2+ 1 tetes (NH3)2C2O4
0,25M + 1 tetes HCl 3M
5 tetes lar. Ca2+
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Ca2+ Reaksi nyala
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Ba2+ Lakukan uji nyala Amati & Catat Hasilnya

21. Mg2+
22. K+
23. Na+
24. NH4+
11
1 tetes NH3 + 1 tetes NH4Cl 1M + 1 tetes
Na2HPO4 0,1M
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. Mg2+
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes NaOH 3M + 1 tetes NH4Cl 1M
5 tetes lar. Mg2+ Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Mg2+
1 tetes reagensia kuning titan + 1 tetes NaOH 3M
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. K+1 tetes natrium
heksanitritokolbaltat 0,08M + panaskan
5 tetes lar. Na+ Reaksi nyala Amati & Catat Hasilnya
1 tetes NaOH 3M + panaskan + letakkan
lakmus merah yg dibasahi di mulut tabung
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. NH4+
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. NH4
+1 tetes NaOH 6M + 1 tetes reagensia nessler
5 tetes lar. Mg2+ Uji nyala Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. K+ 5 tetes lar. K+ Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya1 tetes natrium
heksanitritokolbaltat 0,08M + panaskan
5 tetes lar. NH4+

Anion
1. CO32-
2. HCO32-
3. SO32-
12
5 tetes lar. CO32-
5 tetes lar. CO32-
1 tetes BaCl2 0,25M + HCl 3M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CO32-
1 tetes AgNO3 0,1M & 1 tetes HNO3 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. HCO32-
1 tetes MgSO4 0,5M + panaskan Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. HCO32- 1 tetes HgCl2 +
panaskanAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SO32- 1 tetes HCl 3 M +
panaskanAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SO32- 1 tetes BaCl2 0,25M +
HCl 3MAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SO32-
1 tetes AgNO3 0,1M + reagen berlebih + sedikit
sampel + panaskan
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SO32-
1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M + 1 tetes HNO3 Amati & Catat Hasilnya
1 tetes HCl 3M Amati & Catat Hasilnya

4. S2O32-
5. S2-
13
5 tetes lar. S2O32- 1 tetes BaCl2 0,25M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. S2O32- 1 tetes AgNO3 0,1M +
panaskanAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. S2O32-
1 tetes FeCl3 0,5M + diamkan
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes HCl 3M + kertas saring [(CH3COO)2Pb
0,5M]
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. S2-
5 tetes lar. S2- 1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetes HNO3 3M +
panaskan
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. S2- 1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. S2O32- 1 tetes (CH3COO)2Pb
0,5M + Reagen lebih + panaskan
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. S2- 1 tetes BaCl2 0,25M Amati & Catat Hasilnya

6. NO2-
7. CN-
8. SCN-
14
5 tetes lar. NO2-
1 tetes HCl 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. NO2-
1 tetes FeSO4 20% + 3 tetes H2SO4 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. NO2-
1 tetes AgNO3 0,1M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SCN- 1 tetes H2SO4 pekat Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SCN-
1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetes NH3
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. NO2-
1 tetes KI 0,5M + 1 tetes H2SO4 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CN- 1 tetes HCl 3M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CN- 1 tetes AgNO3 0,1M + NH3
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CN- 1 tetes NaOH 6M + 3 tetes FeSO4 20% + 3 tetes HCl 3M + FeCl3
0,5M
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. CN- 1 tetes merkurium (I) nitrat
Amati & Catat Hasilnya

9. Fe(CN)64-
10. Fe(CN)63-
15
5 tetes lar. SCN- 1 tetes CuSO4 0,1M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Fe(CN)6
4-1 tetes H2SO4 3M +
panaskanAmati & Catat Hasilnya
1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetes NH3 Amati & Catat Hasilnya
1 tetes FeCl3 0,5 M + 1 tetes NaOH 6M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Fe(CN)6
4-
5 tetes lar. Fe(CN)6
4-
5 tetes lar. SCN- 1 tetes merkurium (II) nitrat
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SCN- 1 tetes FeCl3 0,5MAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Fe(CN)6
4-1 tetes FeSO4 0,5 M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Fe(CN)6
4-
1 tetes CuSO4 0,5 M + 1 tetes NaOH 3M
Amati & Catat Hasilnya

11. Cl-
16
5 tetes lar. Fe(CN)6
3- 1 tetes H2SO4 3M Amati & Catat Hasilnya
1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetes NH3
Amati & Catat Hasilnya
1 tetes FeSO4 0,5M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cl- 1 tetes H2SO4 pekat + panaskan + kertas
lakmus biru
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cl- 1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetea NH4OH 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cl- 1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Fe(CN)6
3-
5 tetes lar. Fe(CN)6
3-
5 tetes lar. Fe(CN)6
3-
1 tetes KI 0,5M + HCl 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cl- 1 tetes K2Cr2O7 0,5M + H2SO4 pekat + panaskan + kertas saring (1 tetes
NaOH 3M)
Amati & Catat Hasilnya

12. Br-
13. I-
14. F-
17
5 tetes lar. Br- 1 tetes H2SO4 pekat Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Br- 1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetes NH3
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Br- 1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M + H2O + panaskan
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. I- 1 tetes H2SO4 pekat + panaskan + kertas saring
(larutan kanji)
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. I- 1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetes NaCN 0,5M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. I- 1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M + H2O + panaskan
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. F-1 tetes H2SO4 pekat +
panaskan
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. F- 1 tetes AgNO3 0,1M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Br- 1 tetes K2Cr2O7 0,5M + H2SO4 pekat + panaskan + kertas saring (1 tetes
NaOH 3M)
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. I-
1 tetes NaNO2 0,5M + HCl 3M + lar. kanji
Amati & Catat Hasilnya

15. NO3-
16. BO33-, B4O7
2-, BO2-
18
5 tetes lar. F- 1 tetes CaCl2 0,25M + 1 tetes CH3COOH
Amati & Catat Hasilnya
Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 pekat +
panaskan5 tetes lar. NO3
-
Amati & Catat HasilnyaLogam Cu + 2 tetes
H2SO4 pekat + panaskan5 tetes lar. NO3
-
Amati & Catat Hasilnya7 tetes FeSO4 25% + 7
tetes H2SO4 pekat5 tetes lar. NO3-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 pekat +
panaskan5 tetes lar. sampel
Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 pekat + ethanol + bakar (krus)5 tetes lar.
sampel
Amati & Catat Hasilnya1 tetes AgNO3 0,1M +
panaskan 5 tetes lar. sampel
5 tetes lar. F-1 tetes FeCl3 0,5M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. sampel 1 tetes BaCl2 0,25M +
HCl 3MAmati & Catat Hasilnya

17. SO42-
18. SiO32-
19. PO43-
19
Amati & Catat Hasilnya1 tetes BaCl2 0,25M + 1
tetes HCl pekat + panaskan
5 tetes lar. SO42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M + NaOH 3M +
HCl 3M
5 tetes lar. SO42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes AgNO3 0,1M5 tetes lar. SO42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes AgNO3 0,1M + 1 tetes HNO3 3M
5 tetes lar. PO43-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes BaCl2 0,25M + 1 tetes HCl 3M
5 tetes lar. PO43-
5 tetes lar. SO42- 1 tetes BaCl2 0,25M +
Na Radiozonat + HCl 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SiO32- 1 tetes HCl 3M +
panaskanAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SiO32- 1 tetes NH4Cl 3M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SiO32- 1 tetes AgNO3 0,1 M +
HCl 3MAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. SiO32- 1 tetes BaCl2 0,25 M +
HNO3 3MAmati & Catat Hasilnya

20. CrO42-
21. Cr2O72-
20
Amati & Catat Hasilnya1 tetes camp. Magnesia + 1 tetes CH3COOH 3M
5 tetes lar. PO43-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes BaCl2 0,25M + HCl 3M
5 tetes lar. CrO42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes AgNO3 0,1M + HCl 3M
5 tetes lar. CrO42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M + NaOH 3M +
CH3COOH 3M
5 tetes lar. CrO42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes BaCl2 0,25M + HCl 3M
5 tetes lar. Cr2O72-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes AgNO3 0,25M + HCl 3M
5 tetes lar. Cr2O72-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5M + NaOH 3M +
CH3COOH 3M
5 tetes lar. Cr2O72-
5 tetes lar. PO43-
1 tetes FeCl3 0,5M + 1 tetes CH3COOH 3M
Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CrO42- 1 tetes Na2S 0,5M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. Cr2O72- 1 tetes Na2S 0,5M Amati & Catat Hasilnya

22. MnO42-
23. CH3COO-
21
Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 3M +
H2O2 20%5 tetes lar. MnO42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 3M +
panaskan 5 tetes lar. CH3COO-
5 tetes lar. MnO42-
1 tetes H2SO4 3M + Na2S 0,5M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. MnO42-
1 tetes H2SO4 3M + FeSO4 0,5M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CH3COO- Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 pekat +
ethanol absolute + panaskan
5 tetes lar. CH3COO- Amati & Catat Hasilnya
1 tetes AgNO3 0,1M + H2O + panaskan
5 tetes lar. MnO42-
1 tetes NaOH 3M + panaskan + H2SO4 0,5M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CH3COO-
1 tetes BaCl2 0,5M Amati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. CH3COO-
1 tetes FeCl3 0,5M + panaskan
Amati & Catat Hasilnya

24. C2O42-
25. C4H4O62-
22
Amati & Catat Hasilnya1 tetes AgNO3 0,1M5 tetes lar. C2O42-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes CaCl2 0,5M + CH3COOH 3M
5 tetes lar. C2O42-
5 tetes lar. C2O42- Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 3M +
logam Mg
5 tetes lar. C4H4O62- Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 pekat
5 tetes AgNO3 0,1M + 3 tetes NaOH 3M
+ NH4OH 3M
Amati & Catat Hasilnya5 tetes lar. C4H4O62- +
panaskan
5 tetes lar. C4H4O62-
Amati & Catat Hasilnya1 tetes CaCl2 0,25M + CH3COOH 3M
5 tetes MnSO4
0,25M + 5 tetes NaOH 3M +
panaskan
5 tetes lar. C2O42- + 1
tetes H2SO4 3MAmati & Catat Hasilnya
5 tetes lar. C4H4O62- 1 tetes FeSO4 25% +
H2O2 20% + NaOH 3M berlebih
Amati & Catat Hasilnya

26. C6H5O73-
23
5 tetes lar. C6H5O73- Amati & Catat Hasilnya1 tetes H2SO4 pekat
5 tetes lar. C6H5O73- Amati & Catat Hasilnya1 tetes AgNO3 0,1M +
NH4OH 3M
5 tetes lar. C6H5O73- Amati & Catat Hasilnya1 tetes CaCl2 0,25M +
didihkan
5 tetes lar. C6H5O73- 1 tetes HgSO4 +
panaskan + KMnO4
0,02M
Amati & Catat Hasilnya

IV. Hasil Pengamatan
No.
kationPerlakuan
reagenreaksi hasil
1 Pb2+
+ HCl 3 M + air panas
Pb2+ + 2Cl- → PbCl2 ↓ Endapan putih, bening saat ditambah aquades panas.Endapan larut dalam air panas
+ Na2S 0,5 M + HNO3 pekat
Pb2+ + Na2S →PbS↓ + 2H+
3PbS↓+8HNO3→3Pb2+ + 6NO3
- + 3S↓ + 2NO↑ + 4H2O
Endapan hitam yang berubah menjadi putih setelah ditambah HNO3
pekat.
+ H2SO4 3M, panaskan
Pb2+ + SO42- → PbSO4 ↓ Endapan putih yang larut
setelah dipanaskanK2CrO4 0,25M + NaOH 3M
Pb2+ + CrO42- →PbCrO4 ↓
PbCrO4 ↓ + 4OH- → [Pb(OH)4]2- + CrO4
2-
Endapan kuningEndapan dapat larut jika ditambah NaOH 3 M
Na2CO3 1,5 M + HNO3 3 M
Pb2+ + CO32- → PbCO3↓ Endapan putih yang larut
dalam HNO3 encer
2 Hg22+
+ K2CrO4 panaskan
Hg22+ +CrO4
2- → Hg2CrO4↓ Larutan kuning dipanaskan menjadi kuning kemerahan
+ KI 0,5M,panaskan
Hg22+ + 2 l- → Hg2l2↓ Larutan putih bening dan
larutan tetap saat dipanaskan
+ NH4OH 3 M 2Hg22+ NO3
- + 4NH4 + H2O → NH2
HgO.Hg ∕ ↓ + 2Hg ↓ +4NH4-
NO3
Larutan putih bening
+ logam alumunium
3Hg22+ + 2Al →2Al3+ + 6Hg↓ Larutan berwarna abu-abu
ada uap orange3 Ag+ HCl 3M + HCl
pekat + airAg+ + Cl- → AgCl↓AgCl↓ + Cl- → [AgCl2]-
Endapan putih yang larut saat ditambah HCl pekatSaat ditambahkan air, endapan putih muncul kembali
KI 0,5M + NaCN 0,5 M
Ag+ + l- → Agl↓Agl↓+ CN- →[Ag(CN)2]- + I-
Endapan putihEndapan larut setelah ditambahkan NaCN 0,5 M
K2CrO4 0,25M + HNO3 3M
2 Ag+ + CrO42- → Ag2CrO4↓
Ag2CrO4↓ + 2H+ → 4Ag+Endapan merah bata
Na2CO3 1,5M + HNO3 3 M
2 Ag+ + CO32- → Ag2CO3↓
Ag2CO3↓ + 2H+ → 2Ag+ + CO2↑ + H2O
Endapan putih setelah ditambahkan HNO3 3 M endapan berkurang
4 Hg2+ HCl 3 M + 3Hg2+ + 2 Cl- + 2Na2S → Eputih bening dan ada
24

Na2S 0,5 M + aqua regia
Hg2S2Cl2 ↓ endapan hitam setelah ditambah dengan Na2S 0,5M dan larutan menjadi putih keruh kekuningan setelah ditambahkan aqua regia
NH4OH 3 M 2Hg2+ + NO3- + 4NH4 + H2O →
HgO.Hg(NH2)NO3 ↓ + 4NH4+
Bening ada sedikit uap
NaOH 3 M + HNO3 3 M
Hg2+ + 2OH- → Hg2O↓ + H2O Larutan putih bening dan setelah ditambahkan HNO3 3 M, larutan tetap berwarna putih bening
KI 0,5M + reagen berlebih
Hg2+ + l- → Hgl↓ Larutan putih bening dan warna larutan tetap saat ditambah dengan reagen berlebih
5 Bi3+ Na2S 0,5 M + HCl pekat
2Bi3+ + 3Na2S → Bi2S3 ↓ + 6H+
Bi2S3 ↓ + 6HCl → 2Bi + 6Cl- + 3H2S ↑
Endapan coklat, warna endapan & larutan menjadi hitam setelah ditambah HCl dan larutan menjadi bening dan ada endapan coklat setelah dipanaskan
NaOH 3 M Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)3 ↓ Larutan coklat keruh dan warna menjadi coklat bening setelah dipanaskan
KI 0,5 M Bi3+ 3I- → BiI3 ↓ Larutan coklat susu dan larutan menjadi bening dan ada endapan putih setalah ditambahkan reagen secara berlebih
HNO3 3 M Bi3+ + 8H+ + 2NO3- → Bi3+ + 2NO
↑ + H2OLarutan coklat susu
6 Cu2+ NaOH 3 M + dipanaskan
Cu2+ + 2OH- → CuOH2↓CuOH2↓ → CuO↓ + H2O
Endapan biru yang berubah menjadi hitam saat dipanaskan
KI 0,5M + Na2S2O3 0,5 M
2Cu2+ + 5 l- → 2CuI↓ + l-3
l-3 + 2S2O3
2- →3I- + S4O62-
Larutan putih kebiruan dan berubah menjadi hijau tosca saat ditambahkan Na2S2O3
0,5 MNaCN 0,5 M + reagen lebih
Cu2+ + 2CN- → Cu(CN)2↓ Larutan biru keruh dan terbentuk endapan hijau dengan warna larutan biru kehijauan setelah ditambahkan reagen berlebih
25

K4Fe(CN)6
0,5M + NH4OH 3 M
2Cu2+ + [Fe(CN)6]4- → Cu2[Fe(CN)6]↓
Larutan biru dan gelatin merah menjadi coklat saat ditambah NH4OH 3 M
7 Cd2+
Na2S 0,5 M + HCl pekat
Cd2+ + Na2S → CdS↓ +Na+ Menghasilkan endapan kuning yang larut dalam HCl pekat
NH4OH + reagen lebih
2Cd2+ + 2NH3 + 2H2O → 2Cd(OH)2 + 2NH3
Larutan putih bening
NaOH 3M + HCl 3 M
Cd2+ + 2OH- → Cd(OH)2↓ Menghasilkan endapan putih yang larut jika ditambahkan HCl 3 M
NaCN 0,5 M + reagen lebih
Cd2+ + 2CN- → Cd(CN)2↓ Endapan putih yang larut dalam reagensia berlebih
8 As3+
NaOH 6M + mulut tabung diletakkan kertas saring + HgCl2 + panasakan
As3+ + NaOH + HgCl2 Larutan berwarna putih bening dan kertas saring berubah warna menjadi kuning emas
NaOH 6M + AgNO3 0,1M + HNO3 3M
AsO43+ + 3Ag+ → Ag3AsO4↓ Larutan kuning pucat dan
menjadi kuning keruh setelah ditambah HNO3 3M
CuSO4 0,5M + NH4OH 10M
As3+ + SO42- → As2(SO4)3 Larutan hijau yang menjadi
kebiruan jika ditambah NH4OH
HCl pekat + SnCl2 jenuh
2As3+ + 3Sn2+ → 2As ↓ + 3Sn4+ Larutan putih bening dan putih keruh saat ditambahkan SnCl2
9 Sn2+ Na2S 0,5M + HCl pekat
Sn2+ + S2- → SnS↓ Larutan kuning yang membentuk endapan putih saat ditambah HCl
NaOH 2M + reagen berlebih
Sn2+ + 2OH- → Sn(OH)2↓Sn(OH)2↓ + 2OH- → [Sn(OH)4]2-
Putih keruh larutan semakin keruh saat ditambahkan HCl pekat
HgCl2 0,25 M Sn2+ + Hg2Cl2 → Hg2Cl2 + Sn4+ + 2Cl-
Larutan putih keruh
10 Fe2+ NaOH 3M + H2O2 20%
Fe2+ + 2OH- → Fe(OH)2↓2Fe(OH)2↓ + H2O2 → 2Fe(OH)3↓
Endapan hijau tua dan larutan berwarna hijau menjadi bening dengan endapan coklat setelah ditambahkan H2O2 20%
Na2S 0,5M + CH3COONa
Fe2+ + S2- → FeS↓ Endapan hitam yang larut saat ditambah CH3COONa
K3Fe(CN)6 0,167 M
Fe2+ + [Fe(CN)6]3- → Fe3+ + [Fe(CN)6]4-↓
Endapan biru dan larutan biru
NH3 + Fe2+ + NH3 + dimetilglioksima Endapan biru dan semakin
26

reagensia dimetilglioksima
banyak saat ditambah reagensia dimetilglioksima
11 Fe3+
K4Fe(CN)6 0,5M + NaOH 3 M
4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- → Fe4[Fe(CN)6]3
Fe4[Fe(CN)6]3 ↓ + 12OH- → 4Fe(OH)3↓ +3[Fe(CN)]4-
Endapan biru yang menjadi orange saat ditambah NaOH 3 M
K3Fe(CN)6 + H2O2 20%
Fe3+ + [Fe(CN)6]3- → Fe[Fe(CN)6] Larutan merah kekuningan menjadi biru pekat setelah ditambah H2O2 20%
CH3COONa 3M
3Fe3+ + 6CH3COO- + 2H2O → [Fe3(OH)2(CH3COO)6]- + 2H-
Larutan merah darah
KSCN 0,1 M + NaF 0,1 M
Fe3+ + 3CN- → Fe(CN)3↓Fe(CN)3↓ + 6F- → [FeF6]3- + 3CN-
Larutan merah bata dan warna merah bata tetap setelah ditambah NaF 0,1 M
12 Al3+
Na2S 0,5 M 2Al3+ + 3S2- + 6H2O → 2Al(OH)3 ↓ + 3H2S
Putih keruh
CH3COONa 3M + panaskan
Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O → Al(OH)2CH3COO↓ + 2CH3COOH
Putih bening dan menjadi putih keruh saat dipanaskan
Na2HPO4 0,1 M + NaOH
Al3+ + HPO42- → AlPO4 ↓ + H+
AlPO4 ↓ +4OH- → [Al(OH)4]- + PO4
3-
Larutan bening dan warna larutan menjadi bening kekuningan saat ditambah NaOH
Na2CO3 1,5M + reagen lebih
Al(OH)3 ↑ + CO32- + H2O →
[Al(OH)4]- + HCO3-Larutan putih keruh
13 Cr3+
NH3 + reagen berlebih
Cr3+ + 3NH3 + 3H2O → Cr(OH)3↓ + 3NH4
+Larutan hijau keruh menjadi putih kehijauan saat ditambah reagen berlebih
Na2CO3 1,5M Cr3+ + CO32- → Cr2(CO3)3↓ Larutan hijau kebiruan
Na2S 0,5M Cr3+ + S2- → Ni2S3↓ Larutan hijauNa2HPO4 0,1M + HCl
Cr3+ + HPO42- → CrPO4 + H+ Larutan biru
K2CrO4 0,25M + AgNO3
Cr3+ + 3NO3- → Cr(NO3)3 Larutan kuning kehitaman
dan ada endapan putih saat saat ditambah dengan AgNO3
14. Co2+
NaOH 3M + reagen lebih
Co2+ + OH- + NO3- →
Co(OH)NO3 ↓Larutan bening
Na2S 0,5M + HNO3 pekat +
Co2+ + S2- → CoS ↓ Larutan putih keruh dan menjadi biru tosca setalah ditambah asam nitrat dan dipanaskan
NaCN 0,5M + reagen lebih
Co2+ + 2CN- → Co(CN)2 ↓ Larutan putih bening
NaNO3 0,5 M Co2+ + 7NO2- + 2H+ + 3Na+ →
Na3[Co(NO2)6]3- ↓ + NO ↑ + H2OLarutan putih bening
27

15. Ni2+
NaOH 3 M + NH3
Ni2+ + 2OH- → Ni(OH)2↓ Endapan hijau tosca
Na2S 0,5M + reagen berlebih
Ni2+ + S2- → NiS↓ Endapan dan larutan hitam
NaCN 0,5 M Ni2+ + 2CN- → Ni(CN2)↓ Larutan hijau tosca dan menjadi putih kekuningan setelah ditambah dengan reagen berlebih
Reagensia dimetilglioksima + NH3
Ni2+ + Dimetil glioksima + NH3 Larutan merah muda menjadi ungu muda setelah ditambah NH3
16. Mn2+ NaOH 3 M + H2O2 20%
Mn2+ + 2OH- → Mn(OH)2↓Mn(OH)2↓ + O2 + H2O → MnO(OH)2↓ + 2OH-
Larutan kuning keruh, terdapat endapan coklat kehitaman
Na2S 0,5 M + reagen berlebih
Mn2+ + S2- → MnS↓ Larutan orange keruh dan menjadi putih bening sedikit keruh setelah ditambahkan HCl 3M
HNO3 6 M + KIO4,NaBiO3,PbO2
Mn2+ + 2NO3- → Mn(NO3)2 Larutan coklat kehitaman
Na2HPO4 0,1 M + NH3 + HCl 3 M
Mn2+ + NH3 + HPO42- →
Mn(NH4)PO4 ↓Larutan putih bening
17. Zn2+
NaOH 3M + HCl 3 M
Zn2+ + 2OH- → Zn(OH)2↓ Larutan keruh yang kembali bening saat ditambah HCl
Na2S 0,5M + HCl 3 M
Zn2+ + S2- → ZS↓ Larutan putih keruh dan menjadi bening saat ditambah HCl 3 M
Na2HPO4 0,1 M + HCl 3 M
3Zn2+ + 2HPO42- →Zn3(PO4)2 ↓ +
2H+Larutan putih bening sediki keruh yang menjadi bening saat ditambah HCl
K4Fe(CN)6 0,5 M + NaOH
3Zn2+ + 2k+ + 2[Fe(CN)6]4- → K2Zn3[Fe(CN)6]2
Larutan putih keruh menjadi bening sedikit keruh kekuningan setelah ditambah dengan NaOH 3 M
18. Ba2+ (NH4)2C2O4 0,5M + air
Ba2+ + C2O42- → BaC2O4↓ Larutan putih keruh
menjadih bening saat didihkan dan ditambah dengan CH3COOH 3M
K2CrO4 0,1M + HCl 3 M
Ba2+ + CrO42- → BaCrO4↓ Larutan putih keruh
Kertas saring + HCl 3 M +
Ba2+ + HCl 3 M + natrium rodiozonat
Kertas saring berwarna kuning
28

natrium rodiozonat
Ba2+ uji nyala Nyala orange
19. Sr2+
K2SO4 jenuh + panaskan
Sr2+ + SO42- → SrSO4↓ Larutan bening menjadi
putih keruh setelah dipanaskan
(NH4)2C2O4 0,25M + HCl
Sr2+ + (COOH)22- → Sr(COO)2↓ Larutan putih keruh
K2CrO4 0,1 M + air
Sr2+ + CrO42- → SrCrO4 ↓ Larutan kuning
Uji nyala Nyala jingga
20. Ca2+
(NH3)2CO3 0,5 M + didihkan + CH3COOH
Ca2+ + CO32- → CaCO3 ↓
CaCO3 ↓ +2CH3COOH →Ca2+ + H2O + CO2 ↑ + 2CH3COO-
Larutan putih keruh yang menjadi bening saat ditambah CH3COOH
(NH3)2C2O4 0,5M
Ca2+ + C2O42- → CaC2O4↓ Larutan putih dan menjadi
bening saat ditambah HCl 3M
NH4Cl 1 M + K4Fe(CN)6
Ca2+ + 2K+ + [Fe(CN)6]4- → K2Ca[Fe(CN)6] ↓
Larutan kuning pucat
Uji nyala Nyala jingga
21. Mg2+
NaOH 3M + NH4Cl 1 M
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2 Endapan putih
NH3 + NH4Cl 1M+ Na2HPO4 0,1M
Mg2+ + 2NH3 + 2H2O → Mg(OH)2↓ + 2NH4
+Larutan putih keruh
Reagensia kuning titan + NaOH 3M
Mg2+ +2OH- → Mg(OH)2↓ Larutan kuning, menjadi merah muda saat ditambah NaOH 3 M
Uji nyala Nyala jingga
22. K+
Natrium heksanitritokobaltat 0,08 M
K+ + natrium heksanitritokobaltat Larutan bening
Uji nyala Nyala jingga23. Na+ Uji nyala Nyala jingga
24. NH4+
NaOH 3M + lakmus merah yg basah di atas mulut tabung reaksi
NH4+ + OH- → NH3↑ + H2O Lakmus menjadi biru
NaOH 6M + reagen nessler
NH4+ + 2[HgI4]2- + 4OH- →
HgO .Hg(NH2)I↓ 7I- + 3H2OLarutan orange keruh
Natrium heksanitritokobaltat 0,08 M
NH4+ + Natrium
heksanitritokobaltatLarutan merah muda
29

No Anion Perlakuan Reagaen Reaksi Hasil
1.CO3
2-
(bening)
HCl 3M CO32-+ 2H+ → CO2↑ +
H2
Lar. bening, terdapat
gelembung/buih
BaCl2 0,25M + HCl
3M
CO32-+ Ba2+ → BaCO3↓ Endapan putih
AgNO3 0,1M +
HNO3 3M
CO32-+ Ag+ → Ag2CO3↓ 1. Endapan putih
2. Larutan putih,
endapan hilang
2.HCO3
-
(bening)
MgSO4 0,25M +
panas
2HCO3-+ Mg2+↑ →
MgCO3↓ + H2O + CO2↑
Endapan putih
HgCl2 + panas CO3-+
4Hg2+↑→Hg4O3CO3↓ +
6H+
Larutan orange
endapan coklat
3.SO3
2-
(bening)
HCl 3M + panas SO32- + 2H+ → SO2↑+
H2O
Bening, bau
menyengat
BaCl2 0,25M + HCl
3M
SO32-+ Ba2+ → BaSO3↓ Putih keruh
AgNO30,1M +
reagen lebih + panas
SO32-+ Ag+ → [AgSO3]- Lerutan sedikit
kuning
(CH3COO)2 Pb 0,5M
+ HNO3 3M
SO32- + Pb2+ → PbSO3↓ Endapan putih
4.S2O3
2-
(bening)
BaCl2 0,25M 2S2O32-+ Ba2+
→ BaS2O3 Bening
AgNO3 0,1M +
panas
S2O32+ Ag+ → Ag2S2O3↓ Endapan putih
(CH3COO)2 Pb 0,5M
+ reagen + panas
S2O32- + Pb2+ → PbS2O3↓ Putih Keruh,endapan
putih
FeCl3 0,5M 2S2O32-+ Fe3+
→[Fe(S2O3)2]-
Larutan orange
5. S2- (bening) HCl 3M + kertas
saring
S2- + 2H+ → H2S↑ 1. Kuning bening
30

[(CH3COO)2Pb
0,5M]
H2S↑ + Pb2+ → PbS ↓ 2. Kertas saring
coklat kehitaman
AgNO3 0,1M +
HNO3 3M + panas
S2-+ Ag+ → Ag2S↓ Larutan coklat,
endapan hitam
(CH3COO)2 Pb 0,5M H2S↑ + Pb2+ → PbS ↓ Larutan bening,
endapan hitam
BaCl2 0,25M S2-+ Ba2+ → BaS Larutan putih keruh
6.NO2
-
(bening)
HCl 3M NO2-+ 2H+ → HNO2↑ Bening
FeSO4 25%+ H2SO4
3M
Fe2++ SO42-+NO2
-→
[Fe,NO] SO4
Hijau kehitaman
AgNO3 0,1M NO2-+ Ag+→AgNO2↓ Larutan agak keruh
KI 0,5M + H2SO4
3M + lar.kanji
NO2- + 2I- + 2H+→ I2 +
HNO2↑
1. Bening
2. Bening
3. Agak Keruh
7. CN-
(bening)
HCl 3M CN-+ H+ → HCN↑ Bening
AgNO3 0,1M + NH3 CN-+ Ag+ → AgCN Bening
NaOH 6M + FeSO4
25% + HCl 3M +
FeCl3 0,5M
6 CN- + Fe2+→
[Fe(CN)6]4-
3[Fe(CN)6] 4- + 4Fe3+→
Fe4[Fe(CN)6]3↓
1.
agak hitam
2.
3.
agak hitam
Hg2(NO3)2 2 CN-+ Hg22+→ Hg +
Hg(CN)2
Bening
8.SCN-
(bening)
H2SO4 pekat 2KCN+2H2SO4 + 2H2O
→ 2CO↑+K2SO4 +
(NH4)2SO4
Terbentuk uap putih
AgNO3 0,1M + NH3 CN-+ Ag+ → AgCN↓ Putih keruh
CuSO4 0,5M 2SCN-+ Cu- →Cu(SCN)2 Larutan hijau muda
Hg(NO3)2 +
panaskan
2SCN-+ Hg+ →
Hg(SCN)2
1. Bening
2. Uap sedikit
kuning
31

9.Fe(CN)6
4-
(bening)
H2SO4 3M + panas [Fe(CN)6]4-+ H2SO4
+6H2O → Fe2+ + 6NH4+
+6CO↑ + 6SO42-
1. Biru tosca
2. Biru muda keruh
AgNO3 0,1M + NH3 Fe(CN)64-+
4Ag+→Ag4[Fe(CN)6]↓
Putih keruh
FeCl3 0,5M + NaOH
3M
Fe(CN)64-+ Fe3+→
Fe4[Fe(CN)6]3↓
1. Biru dongker
2. Orange keruh
kecoklatan
FeSO4 0,5M Fe(CN)64-+ Fe2+→
Fe4[Fe(CN)6]2↓
Biru dongker
CuSO4 0,5M Fe(CN)64-+ Cu2+→
Cu4[Fe(CN)6]2↓
Merah kehitaman
10.Fe(CN)6
3-
(kuning)
H2SO4 3M +
panaskan
Fe(CN)63-+ H+ → Fe3+ +
6HCN↑
Kuning kehitaman
AgNO3 0,1M + NH3 Fe(CN)63-+
3Ag+→Ag3[Fe(CN)6]↓
1. Lar. Kuning,
endapan orange
2. Lar. Orange,
endapan orange
FeSO4 0,5M Fe(CN)63-+ Fe2+→
Fe3[Fe(CN)6]2↓
Biru dongker
FeCl3 0,5M Fe(CN)63-+ Fe3+→
Fe3[Fe(CN)6]3↓
Larutan kuning
kehitaman
11. Cl-
(bening)
H2SO4 pekat + kertas
lakmus
Cl-+ H2SO4 → HCl↑ +
HSO4-
1. Bening
2. Memerahkan
kertas lakmus biru
AgNO3 0,1M +
NH4OH 3M
Cl-+ Ag+ → AgCl↓
AgCl↓ + NH4OH→
NH4Cl + AgOH
1. Endapan putih
2. Bening
(CH3COO)2 Pb 0,5M Pb2+ + 2Cl- → PbCl2↓ Putih keruh
K2Cr2O7 0,5M + Cl-+ K2Cr2O72- + 6H+→ 1. Lar. Kuning
32

H2SO4 pekat +
panaskan + kertas
saring (1 tetes NaOH
3M)
2Cr2OCl2↑+ 3H2O
2Cr2OCl2↑+ OH- →
CrO42- + Cl-+ 2H2O
2. Lar. Agak orange
3. Kertas saring
berwarna sedikit
coklat
12.Br-
(bening)
H2SO4 pekat KBr-+ H2SO4 → HBr↑ +
HSO4- + K+
Bening, suhu larutan
meningkat
AgNO3 0,1M Br-+ Ag+ → AgBr↓ Putih keruh
(CH3COO)2 Pb 0,5M
+ panas
2Br-+ Pb2+ → PbBr2↓ Putih keruh
K2Cr2O7 0,5M +
H2SO4 pekat +
panaskan + kertas
saring (1 tetes NaOH
3M)
Br-+ K2Cr2O72- + 6H+→
2Cr2OBr2↑+ 3H2O
2Cr2OBr2↑+ OH- →
CrO42- + Br-+ 2H2O
1. Orange
2. Kertas saring
berwarna kuning
13. I- (bening)
H2SO4 pekat + panas
+ kertas saring
2I-+ H2SO4 → I2↑ + SO42-
+ 2H2O
1. Bening, suhu
larutan meningkat
2. Kertas saring
agak coklat
AgNO3 0,1M +
NaCN 0,5M
I-+ Ag+ → AgI↓
NaCN + AgI↓→NaI +
AgCN
1. Putih keruh
2. Bening
(CH3COO)2 Pb 0,5M
+ H2O + panas
2I-+ Pb2+ → PbI2↓ 1. Putih keruh
2. Bening
NaNO2 0,5M + HCl
3M + lar. kanji
2I-+2 NO2- + 4H+ → I2 +
2NO↓ + 2 H2O
Bening
14. F- (bening) H2SO4 pekat + panas 2F-+ H2SO4 → H2F2↑ +
SO42-
Bening, terbentuk
uap
AgNO3 0,1M F-+ Ag+ → AgF Bening
CaCl2 0,25M +
CH3COOH 3M
2F-+ Ca2+ → CaF2 Bening
FeCl3 0,5M 6F-+ Fe3+ + 3Na+ → Bening
33

Na3[FeF6]
15.NO3
-
(bening)
H2SO4 pekat + panas 4NO3-+ 2H2SO4 →
4NO2↑ + O2↑ +2SO42 +
2H2O
Bening , terbentuk
uap
Logam Cu + H2SO4
pekat + dipanaskan.
2NO3-+ 4H2SO4 + 3Cu →
3Cu2+ + 2NO↑ + 4SO42-
+4H2O
Bening, timbul
gelembung disekitar
Cu
FeSO4 25% + H2SO4
pekat
2NO3-+ 4H2SO4 + 6Fe2+
→ 6Fe3+ + 2NO↑ +
4SO42- + H2O
Orange muda
16. BO33-
(bening)
H2SO4 pekat + panas Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O
→ 4H3BO3↑ + 2Na+ +
SO42-
Bening, terbentuk
uap
H2SO4 pekat +
methanol + bakar
H3BO3 + 3CH3OH →
B(OCH3)3↑ + 3H2O
1. Bening
2. Putih keruh
3. Bening, bau
menyengat
AgNO3 0,1M +
panas
B4O72-+ 4Ag+ + H2O →
4AgBO2↓ + 2H+
1. Putih keruh
2. Putih kecoklatan
bening
BaCl2 0,25M + HCl
3M
2BO33- + 3Ba2+ →
Ba3(BO3)2↓
Ba3(BO3)2↓ + HCl →
Ba3Cl + H2BO3
1. Putih keruh
2. Bening
17. SO42-
(bening)
BaCl2 0,25M + HCl
pekat + panas
SO42- + Ba2+ → BaSO4↓ Putih Keruh
(CH3COO)2Pb 0,5M
+ NaOH 3M + HCl
3M
SO42-+ Pb2+ → PbSO4↓
PbSO4↓ + NaOH→
Na2SO4↓ + Pb(OH)2
Na2SO4↓ + 2HCl →
Putih Keruh
34

H2SO4 + 2NaCl
AgNO3 0,1M SO42-+ 2Ag+ → Ag2SO4↓ Putih keruh
BaCl2 0,25M + Na
Radiozonat + sampel
+ HCl 3M
Na2C6O6 + BaCl2 →
BaC6O6 + 2NaCl
Ba2+ + SO4
2-→ BaSO4↓
BaSO4↓+ HCl → H2SO4
+ BaCl2
1. Lar. kuning
2. Putih keruh
sedikit kuning
3. Putih keruh
18. SiO32-
(bening)
HCl 3M + panas SiO32- + 2H+→H2SiO3↓ 1. Putih keruh
2. Gelatin putih
NH4Cl 1M SiO32- + NH4
+→ H2SiO3↓
2NH3
Putih keruh
AgNO3 0,1M + HCl
3M
SiO32- + 2Ag+→
Ag2SiO3↓
Putih keruh
BaCl2 0,25M +
HNO3 3M
SiO32- + Ba2+→ BaSiO3↓ Putih keruh,
endapan putih
19.PO4
3-
(bening)
AgNO3 0,1M +
HNO3 3M
HPO42-+ 3Ag+ →
Ag3PO4↓ + H+
1. Kuning keruh
2. Bening
BaCl2 0,25M + HCl
3M
HPO42-+ Ba2+ →
BaHPO4↓
1. Putih keruh
2. Bening
Reagen magnesia +
CH3COOH 3M
HPO42-+ Mg2+ + NH3
→
MgNH4PO4↓
Bening
FeCl3 0,5M +
CH3COOH 3M
HPO42-+ Fe3+→ FePO4↓ +
H+
1. Kuning
2. Kuning pucat
20. CrO42-
(bening)
BaCl2 0,25M + HCl
3M
CrO42-+ Ba2+ → BaCrO4↓ 1. Kuning keruh
2. Orange bening
AgNO3 0,1M + HCl
3M
CrO42-+ 2Ag+ →
Ag2CrO4↓
1. Lar. kuning,
endapan merah
bata
2. Kuning keruh
(CH3COO)2Pb 0,5M CrO42-+ Pb2+ → PbCrO4↓ 1. Kuning keruh
35

+ NaOH 3M +
CH3COOH 3M
2. Semakin keruh
Na2S 0,5M CrO42-+ S2+ → SCrO4 Larutan kuning
21. Cr2O72-
(bening)
BaCl2 0,25M + HCl
3M
Cr2O72-+2Ba2+ + H2O→
2BaCr2O7↓ + 2H+
1. Putih susu
2. Bening
AgNO3 0,1M + HCl
3M
Cr2O72-+2Ag+ →
Ag2Cr2O7↓
1. Bening
2. Lar. putih keruh,
endapan putih
(CH3COO)2Pb 0,5M
+ NaOH 3M +
CH3COOH 3M
Cr2O72-+ Pb2+ →
PbCr2O7↓
1. Larutan bening,
endapan putih
2. Larutan putih
keruh, endapan
hilang
3. Putih keruh
Na2S 0,5M Cr2O72-+ S2+ → SCr2O7 Bening
22.MnO4
2-
(bening)
H2SO4 3M+H2O2
20%
KMnO4+ H2SO4 →
Mn2O7 + 2K+ + SO42- +
H2O
1. Ungu
2. Bening
H2SO4 3M + Na2S
0,5M
KMnO4+ H2SO4 →
Mn2O7 + 2K+ + SO42- +
H2O
1. Ungu
2. Putih susu
H2SO4 3M + FeSO4
0,5M
KMnO4+ H2SO4 →
Mn2O7 + 2K+ + SO42- +
H2O
1. Ungu
2. Merah muda
NaOH 12M + H2SO4
3M
3MnO4-+ 2H2O →
2MnO4- + MnO2↓+4OH-
1. Ungu
2. Ungu
23. CH3COO-
(bening)
H2SO4 3M + panas CH3COONa + H2SO4 →
CH3COOH+ 2Na+
+HSO4-
Bening
36

H2SO4 pekat +
ethanol + panas
CH3COONa + H2SO4 →
CH3COOH+ 2Na+
+HSO4-
Bening, bau larutan
seperti balon
AgNO3 0,1M +
panas
CH3COO-+ Ag+ →
CH3COOAg↓
Bening
BaCl2 0,25M 2CH3COO-+ Ba2+ →
(CH3COO)2Ba↓
Bening
FeCl3 + panas 6CH3COO-+ 3Fe3+ +
2H2O → [Fe3(OH)2
(CH3COO)6]+ + 2H+
Merah darah
24. C2O42-
(bening)
AgNO3 0,1M + NH3 C2O42-+ 2Ag+ →
Ag2C2O4↓
1. Putih keruh
2. Bening
CaCl2 0,25M +
CH3COOH 3M
C2O42-+ Ca2+ → CaC2O4↓ Putih keruh
H2SO4 3M + logam
Mg
C2O42-+H2SO4 → H2C2O4
+ SO4-
H2C2O4 + Mg2+→
MgC2O4 + 2H+
1. Bening
2. Agak putih
keruh
MnSO4 0,25M +
NaOH 3M + panas +
C2O42- + H2SO4 3M
7 C2O42- + 2MnO(OH)2↓
+ 8H+ →
2{Mn[(C2O4)2]3}3- +
2CO2↑ + 6H2O
1. Lar. bening,
endapan coklat
2. Larutan coklat
keruh
25. C4H4O62-
(bening)
H2SO4 pekat H2.C4H4O62-+ 2Ag+ →
CO↑+ CO2↑ + 2C +
3H2O↑
C + 2 H2SO4→ 2SO2↑ +
CO2↑ + 2H2O↑
Bening, bau
menyengat
AgNO3 0,1M +
NaOH 3M +
NH4OH 3M
C4H4O62-+ 2Ag+ →
Ag2C4H4O6↓
1. Bening
2. Coklat keruh
3. Coklat bening
CaCl2 0,25M + C4H4O62- + Ca2+ → Bening
37

CH3COOH 3M Ca.C4H4O6
FeSO4 25% + H2O2
20% + NaOH 3M
C4H4O62- + Fe2+ →
Fe.C4H4O6
1. Lar. kuning
bening
2. Lar. coklat
bening
3. Lar. hijau
kebiruan
H2SO4 pekat + panas H2 + C6H5O73-→ CO↑ +
H2O↑ + C5H5O5
Bening
26.C6H5O7
3-
(bening)
AgNO3 0,1M +
NH4OH 3M
C6H5O73-+ 3Ag+ →
Ag3C6H5O7↓
1. Lar. agak putih
2. Bening
CaCl2 0,25M +
dididihkan
2C6H5O73-+ 3Ca2+ →
Ca3(C4H4O6)2↓
Bening
HgSO4 + panas +
KMnO4 0,02M
2C6H5O73-+ 3Hg2+ →
Hg3(C4H4O6)2↓
1. Putih keruh
2. Lar. ungu,
endapan putih
V. Pembahasan
Pembahasan Kation (lailatul Ikrimah)
1. Kation Pb2+
Pada percobaan pengenalan kation menggunakan kation Pb2+ ,dihasilkan beberapa
endapan dan perubahan warna: ketika sampel + setetes HCl 3 M menghasilkan endapan
putih yang melarut kemudian + air panas menghasilkan endapan putih semakin banyak
dan larutan yang diperoleh berwarna bening .larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5
38

menjadi endapan hitam + setetes HNO3 pekat menjadi endapan hitamnya semakin banyak
.larutan + setetes H2SO4 3 M adanya endapan putih. larutan + setetes K2CrO4 0,25 M
menghasilkan endapan kuning keruh + setetes NaOH 3 M menghasilkan endapan kuning
keruh masih tetap ada .larutan sampel + setetes Na2CO3 1,5 M menghasilkan endapan
putih keruh + HN03 menghasilkan endapan putihnya masih ada.
2. Kation Hg22+
Pada percobaan ke 2 untuk mengenali adanya kation Hg22+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes K2CrO4 0,25 M
menjadi kuning bening kemudian dipanaskan menjadi kuning kemerahan. larutan
ditambahkan setetes larutan KI 0,5 M menjadi putih bening kemudian dipanaskan tetap
putih bening. larutan ditambahkan setetes NH4OH 3M warna larutan putih bening .larutan
ditambahkan sekeping logam alumunium yang bersih terjadinya korosi terhadap logam
alumunium larutan berwarna abu dan ada uap orange dan jika dibiarkan logam
alumunium melarut walaupun tidak secara keseluruhan.
3. Kation Ag+
Pada percobaan ke 3 untuk mengenali adanya kation Ag+ di lakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan ,dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3M
menghasilkan endapan putih kemudian endapan dicuci dengan air + setetes HCl pekat
menghasilkan endapan putih + air menjadi putih bening dan masih adanya endapan putih.
larutan + setetes KI 0,5 menghasilkan endapan putih keruh + setetes NaCN 0,5
menghasilkan endapan putih dan larutan bening, larutan ditambahkan setetes K2CrO4 0,25
M menghasilkan endapan merah bata melarut + setetes HNO3 3 M menghasilkan
endapan merah bata dan larutan berwarna kuning. larutan ditambahkan setetes Na2CO3
1,5 M menjadi putih keruh dan endapan putih kemudian dipanaskan menghasilkan
endapan putih + setetes HNO3 3M menghasilkan endapan putih berkurang.
4. Kation Hg2+
Pada percobaan ke 4 untuk mengenali adanya kation Hg2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi
bening + setetes Na2S 0,5 menghasilkan endapan hitam + setetes aqua regia menjadi putih
keruh kekuningan. larutan ditambahkan setetes NH4OH 3 M menjadi bening dan ada
sedikit uap. larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M menjadi bening + setetes HNO3 3 M
39

menjadi bening. larutan ditambahkan setetes KI 0,5 menjadi bening + reagen berlebih
menjadi bening.
5. Kation Bi3+
Pada percobaan ke 5 untuk mengenali adanya kation Bi3+ dilakukan pengujian sebanyak 4
kali dengan, hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M larutan
menjadi hitam endapan coklat + setetes HCl pekat larutan menjadi hitam endapan juga
hitam setelah dipanaskan warna larutan menjadi bening dan ada endapan coklat. larutan
ditambahkan setetes NaOH 3M larutan menjadi coklat keruh, kemudian panaskan sampai
mendidih menghasilkan larutan coklat bening. larutan ditambahkan setetes KI 0,5
perubahan warna larutan menjadi coklat susu + reagen berlebih menjadi bening dan ada
endapan putih. larutan ditambahkan setetes HNO3 3 M menjadi larutan coklat dan
endapan coklat.
6. Kation Cu2+
Pada percobaan ke 6 untuk mengenali adanya kation Cu2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3M mengalami
perubahan warna menjadi biru keruh, kemudian panaskan ada endapan biru kehitaman,
larutan bening. larutan ditambahkan setetes KI 0,5 warna larutan menjadi putih kebiruan
+ setetes Na2S2O3 0,5 M warnanya menjadi hijau tosca. larutan ditambahkan setetes
NaCN 0,5 M warna larutan menjadi biru keruh + reagen sedikit berlebih ada endapan
hijau dan larutan menjadi biru kehijauan. larutan ditambahkan setetes K4Fe(CN)6 0,4 M
warna larutan menjadi biru dan ada gelatin merah + setetes NH4OH 3 M ada endapan
coklat
7. Kation Cd2+
Pada percobaan ke 7 untuk mengenali adanya kation Cd2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna
larutan menjadi kuning dan ada endapan kuning pekat + HCl pekat endapan yang
dihasilkan berkurang. larutan ditambahkan setetes NH4OH 3 M warna larutan menjadi
bening. Dan setelah ditambahkan reagen secara berlebih warna larutan tetap bening.
larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M warna larutan bening dan ada endapan putih +
40

HCl 3 M warna tetap bening dan endapan hilang. larutan ditambahkan setetes NaCN 0,5
M adanya endapan putih + reagen sedikit berlebih endapan larut.
8. Kation As2+
Pada percobaan ke 8 untuk mengenali adanya kation As2+ dilakukan pengujian, dengan
hasil sebagi berikut: larutan ditambahkan enam tetes NaOH 3 M warna larutan menjadi
bening dan setelah ditambahkan Al warna larutan menjadi coklat keruh, kemudian pada
bagian mulut tabung diletakkan sepotong kertas saring yang dibasahi HgCl2 0,25 M
menjadi kuning emas. larutan ditambahkan dua tetes NaOH 6 M warna larutan menjadi
bening + setetes AgNO3 0,1 M warna menjadi kuning pucat + setetes HNO3 3 M warna
menjadi kuning keruh. larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M warna menjadi hijau
keruh + setetes NaOH 6M warna menjadi hijau kebiruan keruh. larutan ditambahkan 2 ml
HCl pekat warna larutan menjadi bening terbentuk uap + SnCN2 jenuh warna menjadi
putih keruh dan uap hilang.
9. Kation Sn2+
Pada percobaan ke 9 untuk mengenali adanya kation Sn2+ dilakukan pengujian, dengan
hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna menjadi putih keruh
+ setetes HCl pekat warna larutan semakin keruh. larutan ditambahkan setetes NaOH 3M
warna menjadi bening + reagen berlebih warna menjadi sedikit keruh. larutan
ditambahkan setetes HgCl2 0,25 warna menjadi sedikit putih keruh.
10. Kation Fe2+
Pada percobaan ke 10 untuk mengenali adanya kation Fe2+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M warna
menjadi hijau dengan endapan hijau tua + setetes H2O2 20% warna menjadi bening dan
ada endapan coklat. larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna menjadi bening dan
ada endapan hitam + CH3COONa 3 M menjadiwarna bening dan endapan larut. larutan
ditambahkan setetes K3Fe(CN)6 0,167 M warna menjadi biru dan ada endapan biru.
larutan ditambahkan setetes NH3 warna menjadi biru keruh + reagensia dimetilglioksima
endapan semakin banyak.
11. Kation Fe3+
Pada percobaan ke 11 untuk mengenali adanya kation Fe3+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagi berikut: larutan ditambahkan setetes K4Fe(CN)6 0,5 M warna
41

warna menjadi biru dan ada endapan biru pekat + setetes NaOH 3 M warna menjadi
bening dan ada endapan orange. larutan ditambahkan setetes K2Fe(CN)6 0,167 M warna
menjadi merah kekuningan + H2O2 20% warna menjadi biru pekat. laruatan ditambahkan
setetes CH3COONa 3 M warna menjadi merah darah. larutan ditambahkan setetes KSCN
0,1 warna menjadi merah bata + NaF 0,1M warna tetap,
12. Kation Al3+
Pada percobaan ke 12 untuk mengenali adanya kation Al3+ dilakukan pengujian sebanyak
4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M warna
menjadi putih keruh. larutan ditambahkan setetes CH3COONa 3 M warna menjadi
bening, kemudian dipanaskan warna menjadi putih keruh. larutan ditambahkan setetes
Na2HPO4 0,1 M warna menjadi bening + setetes NaOH 3 M warna menjadi bening
kekuningan. larutan ditambahkan setetes Na2CO3 1,5 M warna menjadi putih keruh +
reagen berlebih warna masih putih keruh.
13. Kation Cr3+
Pada percobaan ke 13 untuk mengenali adanya kation Cr3+ dilakukan pengujian, dengan
hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NH3 warna menjadi hijau tosca +
reagensia sedikit berlebih tetap hijau tosca.larutan ditambahkan setetes Na2CO3 1,5 M
menjadi biru pekat.larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M menjadi biru
kehijauan.larutan ditambahkan setetes Na2HPO4 0,1 M menjadi biru terang + HCl 3 M
tetap terang.larutan ditambahkan setetes K2CrO4 0,25 menjadi hitam kekuningan + setetes
AgNO3 0,1 M menghasilkan endapan putih,
14. Kation Co2+
Pada percobaan ke 14 untuk mengenali adanya kation larutan Co2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi bening + reagen berlebih tetap bening. larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M
menjadi putih keruh + setetes HNO3 pekat dan dipanaskan menjadi biru toska. larutan
ditambahkan setetes NaCN 0,5 M menjadi bening ditambahkan reagen berlebih warna
menjadi putih bening. larutan ditambahkan setetes NaNO3 0,5 M menjadi putih bening.
15. Kation Ni2+
Pada percobaan ke 15 untuk mengenali adanya kation larutan Ni2+ dilakukan pengujian,
dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M menjadi hijau tosca
42

+ setetes NH3 tetap hijau tosca. Larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M menghasilkan
endapan hitam + reagen berlebih endapan hitam lebih banyak. larutan ditambahkan
setetes NaCN 0,5 M menjadi hijau tosca + reagen sedikit berlebih menjadi putih
kekuningan bening. larutan ditambahkan setetes reagensia dimetilglioksima menjadi
merah muda + setetes NH3 menjadi ungu muda keruh.
16. Kation Mn2+
Pada percobaan ke 16 untuk mengenali adanya kation larutan Mn2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi kuning keruh + H2O2 20% menjadi coklat kehitaman. larutan ditambahkan
setetes Na2S menjadi orange keruh + setetes HCl 3 M menjadi putih bening sedikit keruh,
larutan ditambahkan setetes HNO3 6 M menjadi bening + sedikit padatan
KIO4,NaBiO3,PBO menjadi coklat kehitaman. larutan ditambahkan setetes Na2HPO4 0,1
M menjadi putih bening sedikit keruh + setetes NH3 menjadi putih keruh kekuningan +
HCl 3 M menjadi coklat muda sedikit orange.
17. Kation Zn2+
Pada percobaan ke 17 untuk mengenali adanya kation larutan Zn2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, yang dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi bening sedikit keruh + HCl 3 M menjadi putih bening. larutan ditambahkan
setetes Na2S 0,5 M menghasilkan putih keruh + setetes HCl 3 M menjadi bening. larutan
ditambahkan setetes Na2HPO4 0,1 M menjadi putih bening sedikit keruh + setetes HCl 3
M menjadi bening. larutan ditambahkan setetes K4Fe(CN)6 0,5 M menjadi putih keruh +
setetes NaOH 3 M menjadi bening sedikit keruh kekuningan.
18. Kation Ba2+
Pada percobaan ke 18 untuk mengenali adanya kation larutan Ba2+dilakukan pengujian
sebanyak 5 kali dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes (NH3)2CO3 0,5
M menjadi putih keruh, kemudian didihkan warna tetap putih keruh + setetes CH3COOH
3 M menjadi bening. larutan ditambahkan setetes (NH3)2C2O4 0,25 M menjadi putih keruh
+ air sedikit berlebih menjadi putih bening sedikit keruh. larutan ditambahkan setetes
K2CrO4 0,1 M menjadi putih keruh kekuningan + setetes HCl 3 M menjadi kuning
43

bening. satu tetes larutan ditambahkan kedalam selembar kertas saring hasilnya tidak
berubah / bening + setetes HCl 3 M tetap bening setetes reagen natrium radiozonat
menjadi kuning. melakukan uji nyala hasilnya nyala orange.
19. Kation Sr2+
Pada percobaan ke 19 untuk mengenali adanya kation larutan Sr2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes K2SO4 jenuh
menjadi bening, kemudian dipanaskan menjadi putih keruh. larutan ditambahkan setetes
(NH3)2C2O4 0,25 menjadi putih keruh + setetes HCl 3 M menjadi putih keruh .larutan
ditambahkan setetes K2CrO4 0,1 M menjadi kuning + air sedikit berlebih menjadi
kuning(tetap). dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
20. Kation Ca2+
Pada percobaan ke 20 untuk mengenali adanya kation larutan Ca2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes (NH3)2CO3 0,5
M menjadi putih keruh, kemudian didihkan tetap putih keruh + setetes CH3COOH 3 M
being. larutan ditambahkan setetes (NH3)2C2O4 0,25 M menjadi putih + setetes HCl 3 M
menjadi putih bening. larutan ditambahkan setetes NH4Cl 1 M menjadi putih bening +
setetes K4Fe(CN)6 0,4 M menjadi kuning pucat, dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
21. Kation Mg2+
Pada percobaan ke 21 untuk mengenali adanya kation larutan Mg2+ dilakukan pengujian
sebanyak 4 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi putih dan ada endapan putih + setetes NH4Cl 1 M menjadi bening dan ada
endapan putih. larutan ditambahkan setetes NH3 menjadi putih keruh + setetes NH4Cl 1
M menjadi putih bening + setetes Na2HPO4 0,1 M menjadi putih keruh. larutan
ditambahkan reagensia kuning titan menjadi kuning + setetes NaOH 3 M menjadi merah
muda. dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
22. Kation K+
Pada percobaan ke 22 untuk mengenali adanya kation K+ dihasilkan sebagai berikut:
larutan ditambahkan setetes Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M menjadi putih bening
kemudian dipanaskan menjadi bening. dilakukan uji nyala yaitu nyala orange.
23. Kation Na+
44

Pada percobaan ke 23 untuk mengenali adanya kation Na+ dilakukan dengan uji nyala
terhadap dan dihasilkan nyala orange
24. Kation NH4+
Pada percobaan ke 24 untuk mengenali adanya kation NH4+ dilakuakan pengujian
sebanyak 3 kali, dengan hasil sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi putih bening, kemudian di panaskan tetap putih bening. kemudian diletakkan
kertas lakmus merah yang telah dibasahi oleh air di atas uap yang dihasilkan kertas
lakmus menjadi biru. larutan ditambahkan setetes NaOH 6 M menjadi putih bening.
Kemudian ditambah dengan reagensia nessler menjadi orange keruh. Kemudian ditambah
natrium heksanitritokolbaltat menjadi bening sedikit merah muda dan saat dipanaskan
menjadi bening sedikit merah muda.
Pembahasan Anion (Intan Nurmala Sari)
1. Anion CO32-
Dari 3 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan CO32- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening dan ada
gelembung lalu hilang. Larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh,
endapan putih ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh, endapan putih. Larutan
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi krem ditambahkan setetes HNO3 3 M tetap
krem.
2. Anion HCO3-
Dari 2 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan HCO3- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes MgSO4 0,25 M lerutan tetap
berwarna bening, kemudian dipanaskan menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan
setetes HgCl2 0,25 M menghasilkan lerutan orange endapan coklat, kemudian dipanaskan
menjadi larutan bening, endapan coklat.
3. Anion SO32-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SO32- di setiap percoban,
dihasilkan sebagai berikut: Larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening,
kemudian dipanaskan tetap bening dan berbau menyengat. Larutan ditambahkan setetes
BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh ditambahkan setetes HCl 3 M tetap putih keruh.
45

Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi bening ditambahkan reagen sedikit
berlebih larutan agak keruh ditambahkan larutan anion sedikit berlebih dan dididihkan
larutan sedikit kuning. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi putih
keruh ditambahkan setetes HNO3 3 M tetap putih keruh.
4. Anion S2O32-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan S2O32- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi bening.
Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi larutan bening endapan putih,
kemudian dipanaskan laruan tetap bening dan endapan putih. Larutan ditambahkan
setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi putih keruh ditambahkan reagen sedikit berlebih
dan dipanaskan larutan menjadi semakin keruh dan endapan putih. Larutan ditambahkan
setetes FeCl2 0,5 M larutan orange kemudian didiamkan menjadi orange keemasan.
5. Anion S2-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan S2- di setiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M larutan menjadi kuning bening,
kemudian diletakkan kertas saring yang telah di dibasahi dengan (CH3COO)2Pb 0,5 M
diatas gas yang dihasilkan yaitu kertas saring berubah menjadi coklat kehitaman. Larutan
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi endapan hitam larutan coklat dan
ditambahkan setetes HNO3 3 M tetap, kemudian dipanaskan menjadi larutan bening
endapan hitam. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi larutan bening
endapan hitam. Larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh.
6. Anion NO2-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan NO2- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M tetap berwarn a bening.
Larutan ditambahkan secara perlahan kedalam tiga tetes FeSO4 25% menjadi hijau
kehitaman ditambahkan tiga tetes H2SO4 3 M menjadi hijau kehitaman. Larutan
ditambahkan setetes AgNO3 0,5 M menjadi sedikit keruh .Larutan ditambahkan KI 0,5 M
warna tetap bening ditambahkan setetes H2SO4 3 M larutan tetap bening dan ditambahkan
larutan kanji menjadi putih keruh.
7. Anion CN-
46

Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan CN- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening dan
berbau seperti pembakaran karet. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi
bening ditambahkan setetes NH3 tetap bening. Larutan ditambahkan setetes NaOH 6 M
menjadi bening ditambahkan tiga tetes FeSO4 25% kemudian dididihkan menjadi hijau
kebiruan agak hitam ditambahkan tiga tetes HCl 3 M menjadi biru dongker ditambahkan
FeCl3 0,5 M menjadi hijau kebiruan agak hitam. Larutan ditambahkan setetes merkurium
(1) nitrat menjadi bening dan ada uap putih.
8. Anion SCN-
Dari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SCN- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening dan
terbentuk uap putih. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes NH3 tetap putih keruh. Larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M
menjadi hijau muda bening. Larutan ditambahkan setetes merkurium (II) nitrat menjadi
bening kemudian dipanaskan tetap bening dan terbentuk uap sedikit kekuningan. Larutan
ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi merah kehitaman.
9. Anion {Fe(CN)6}4-
Dari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan {Fe(CN)6}4- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahakn setetes H2SO4 3 M menjadi biru bening,
kemudian dipanaskan menjadi biru muda biru. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1
M menjadi putih keruh ditambahkan setetes NH3 menjadi putih keruh. Larutan
ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi biru dongker ditambahkan NaOH 3 M menjadi
orange keruh kecoklatan. Larutan ditambahkan setetes FeSO4 0,5 M menjadi biru
dongker. Larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M menjadi merah kehitaman
ditambahkan setetes setetes NaOH 3 M menjadi biru muda.
10. Anion {Fe(CN)6}3-
Dari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan {Fe(CN)6}3- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi kuning
kehitaman, kemudian dipanaskan menjadi semakin pekat. Larutan ditambahkan setetes
AgNO3 0,1 M menjadi lautan bening endapan coklat ditambahkan setetes NH3 menjadi
larutan orange endapan orange. Larutan ditambahkan setetes FeSO4 0,5 M menjadi
47

larutan kuning endapan biru. Larutan ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi larutan
kuning kehitaman. Larutan ditambahkan setetes KI 0,5 M menjadi kuning ditambahkan
setetes HCl 3 M menjadi kuning pekat ditambahkan setetes larutan kanji tetap kuning.
11. Anion Cl-
Dari 4 percobaan dengan menggunsksn 5 tetes laruta Cl- di setiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening, kemudian
dipanaskan tetap bening, lalu diletakkan kertas lakmus biru di atas gas yang dihasilkan
menjadi merah. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes NH4OH 3M menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes
(CH3COO)2Pb 0,5 menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan lima tetes K2Cr2O7 0,5 M
menjadi kuning ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi agak orange, lalu selembar
kertas saring yang telah dibasahi dengan setetes NaOH 3 M diletakkan di atas uap yang
dihasilkan menjadi sedikit coklat.
12. Anion Br-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan Br- di setiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan dua tetes H2SO4 pekat menjadi bening, kemudian
dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes NH3 tetap putih keruh. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb
0,5 M menjadi putih keruh ditambahkan sedikit air dan panaskan menjadi bening. Larutan
ditambahkan lima tetes K2Cr2O7 0,5 M menjadi orange ditambahkan setetes H2SO4 pekat
dan panaskan menjadi orange, lalu selembar kertas saring yang telah dibasahi dengan
setetes NaOH 3 M diletakkan diatas uap yang dihasilkan menjadi kuning.
13. Anion I-
Dari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan I- disetiap percobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening, kemudian
dipanaskan dan selembar kertas saring yang telah dibasahi dengan setetes lautan kanji
diletakkan diatas uap yang dihasilkan agak sedikit coklat. Larutan ditambahkan setetes
AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh sedikit endapan ditambahkan setetes NaCN 0,5 M
menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi putih keruh
ditambahkan sedikit air lalu dipanaskan menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes
NaNO2 0,5 M menjadi bening ditambahkan setetes HCl 3 M dan larutan kanji tetap
48

bening. larutan ditambahkan setetes CuSO4 0,5 M menjadi hijau bening ditambahkan
setetes Na2S2O3 0,5 M menjadi hijau bening.
14. Anion F-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan F- d isetiap perobaan, dihasilkan
sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening dan terbentuk
uap, kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M
menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes CaCl2 O,25 M menjadi bening ditambahkan
setetes CH3COOH 3 M tetap bening. Larutan ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi
bening.
15. Anion NO3-
Dari 3 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan NO3- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: Larutan ditambahkan 3 tetes H2SO4 pekat menjadi bening dan
sedikit uap, kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan 2 tetes H2SO4 pekat
menjadi bening, kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan tujuh tetes
FeSO4 25% menjadi orange muda ditambahkan tujuh tetes H2SO4 pekat perlahan lahan
menjadi orange muda.
16. Anion BO33+,B4O7
2-,B02-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan BO33+,B4O7
2-,B02- di setiap
percobaan, dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi
bening dan terbentuk uap, kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan
H2SO4 pekat menjadi bening dan ditambahkan methanol menjadi putih keruh dan
kemudian dibakar maka berbau menyengat dan larutan bening. Larutan ditambahkan
setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh, kemudian dipanaskan menjadi putih
kecoklatan bening. Larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening.
17. Anion SO42-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SO42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 menjadi putih keruh
ditambahkan setetes HCl pekat dan dipanaskan tetap putih keruh. Larutan ditambahkan
setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menghasilkan putih keruh ditambahkan setetes NaOH 3 M
menjadi putih keruh ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh. Larutan
49

ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh. Setetes larutan BaCl2 0,25 M dan
ditambahkan setetes natrium radiozonat menghasilkan larutan kuning ditambahkan
larutan uji menjadi putih keruh sedikit kuning ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi
lebih keruh.
18. Anion SiO32-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan SiO32- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh,
kemudian dipanaskan menjadi gelatin putih. Larutan ditambahkan setetes NH4Cl 1 M
menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi putih keruh
ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi putih keruh. Larutan ditambahkan setetes BaCl2
0,25 M menjadi putih keruh ditambahkan setetes HNO3 3 M menjadi endapan putih.
19. Anion PO43-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan PO43- disetiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi kuning
keruh ditambahkan setetes HNO3 3 M menjadi bening. Larutan ditambakan setetes BaCl2
0,25 M menjadi putih keruh ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi bening. Larutan
ditambahkan setetes reagensia campuran magnesia menjadi bening ditambahkan setetes
CH3COOH 3 M menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes FeCl3 0,5 M menjadi
kuning ditambahkan setetes CH3COOH 3 M tetap kuning pucat.
20. Anion CrO42-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan CrO42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi kuning
keruh ditambahkan setetes HCl pekat menjadi orange bening. Larutan ditambahkan
setetes AgNO3 0,1 M menjadi larutan kuning endapan merah bata ditambahkan setetes
HCl 3 M menjadi kuning keruh. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M
menjadi kuning keruh ditambahkan setetes NaOH 3 M menjadi kuning keruh dan
ditambahkan CH3COOH larutan semakin keruh. Larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M
menjadi kuning.
21. Anion Cr2O42-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan Cr2O42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi puith susu
50

ditambahkan setetes HCl pekat menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1
M menjadi bening ditambahkan setetes HCl 3 M menjadi larutan putih keruh endapan
putih. Larutan ditambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M menjadi larutan bening endapan
putih ditambahkan setetes NaOH 3 M menjadi larutan putih keruh endapan hilang dan
ditambahkan CH3COOH tetap putih keruh. Larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M
menjadi bening.
22. Anion MnO4-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan MnO4- di setiap
percobaan,dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi
ungu ditambahkan setetes H2O2 20% menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes H2SO4
3 M menjadi ungu ditambahkan setetes Na2S 0,5 M menjadi putih susu. Larutan
ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi ungu ditambahkan setetes FeSO4 0,5 larutan
menjadi merah muda. Larutan ditambahkan setetes NaOH 3 M lalu panaskan menjadi
ungu ditambahkan setetes H2SO4 3 M tetap ungu.
23. Anion CH3COO-
Dari 5 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan CH3COO- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi bening,
kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi
bening ditambahkan setetes etanol absolut menjadi bening, kemudian dipanaskan
beberapa menit dihasilkan bau gas seperti balon. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1
M menjadi bening ditambahkan sedikit air lalu panaskan menjadi bening. Larutan
ditambahkan setetes BaCl2 0,25 M menjadi bening. Larutan ditambahkan setetes FeCl3
0,5 M menjadi merah darah, kemudian dipanaskan menjadi merah darah.
24. Anion C2O42-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan C2O42- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menghasilkan putih
keruh ditambahkan setetes NH3 menjadi bening.larutan ditambahkan setetes CaCl2 0,5 M
menjadi putih keruh ditambahkan setetes CH3COOH 3 M menjadi putih keruh. Larutan
ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi bening dan ditambahkan lpgam Mg terbentuk
gelembung dan warna larutan agak keruh. Lima tetes MnSO4 0,25 M ditambahkan lima
tetes NaOH 3 M dan dipanaskan menjadi larutan bening endapan coklat kemudian
51

ditambahkan lima tetes larutan uji yang telah ditambahkan setetes H2SO4 3 M menjadi
hitam,kemudian ditambahkan ke campuran tadi menjadi coklat keruh.
25. Anion C4H4O62-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan C4H4O62- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening dan
bau agak menyengat. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 3 M 0,1 M menjadi bening
ditambahkan tiga tetes NaOH 3 M menghasilkan coklat keruh ditambahkan NH4OH 3 M
menjadi coklat bening. Larutan ditambahkan setetes CaCl2 0,25 M menjadi bening
ditambahkan setetes CH3COOH 3 M tetap bening. Larutan ditambahkan setetes FeSO4
25% menjadi kuning bening ditambahkan tiga tetes H2O2 20% menjadi coklat bening
ditambahkan setetes NaOH 3 M hijau kebiruan.
26. Anion C6H5O73-
Dari 4 percobaan dengan menggunakan 5 tetes larutan C6H5O73- di setiap percobaan,
dihasilkan sebagai berikut: larutan ditambahkan setetes H2SO4 pekat menjadi bening,
kemudian dipanaskan tetap bening. Larutan ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M menjadi
agak putih ditambahkan setetes NH4OH 3 M menjadi bening. Larutan ditambahkan
setetes CaCl2 0,25 M menjadi bening, kemudian dididihkan tetap bening. Larutan
ditambahkan setetes merkurium (II) sulfat menjadi putih keruh, kemudian dipanaskan
tetap putih keruh ditambahkan dua tetes KMnO4 0,02 M terbentuk endapan putih dan
larutan ungu.
VI. Kesimpulan
1. Pengenalan kation anion digunakan untuk melakukan praktikum yang lebih lanjut.
2. Untuk anion reagen yang paling sering digunakan AgNO3 0,1M
3. Untuk kation reagen yang paling sering digunakan adalah HCl dan H2SO4.
4. Faktor-faktor yang mempengeruhi pengenalan kation anion adalah warna, bau, uap dan
bentuk (endapan, gelatin, kristal).
5. Pengenalan kation anion dilakukan sebagai dasar melakukan identifikasi kation-anion.
52