Download - Laporan Resmi Steam Engine
PERCOBAAN
STEAM ENGINE
I. Tujuan
Dalam praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
a. Mengetahui persiapan pengoperasian steam engine
b. Mampu mengoperasikan steam engine
c. Mampu melaksanakan percobaan antara lain
- Perhitungan SHP
- Perhitungan BHP
- Perhitungan power efisiensi dan lain-lain
II. DASAR TEORI
2.1 Prinsip kerja
Dalam mesin uap dengan panas yang diperoleh dari pembakaran bahan
bakar dalam suatu ketel digunakan untuk merubah air sehingga menjadi uap
dengan tekanan dan suhu tertentu. Uap demikian ini sudah mempunyai tenaga
tekanan (potensial), uap yang mempunyai daya usaha tempat ini disalurkan
kedalam silinder yang di dalamnya terdapat torak beserta batang toraknya, kepala
silang, batang penggerak dan engkol ini dapat berubah ke tenaga mekanik, jadi
dalam mesin uap terdapat suatu peralihan tenaga tunggal yaitu dari tenaga tempat
ke tenaga mekanik.
Pembagian jenis mesin uap:
1. Menurut kerja uap
- Mesin kerja tunggal yaitu apabila uap hanya bekerja pada salah satu sisi
torak
- Mesin uap bekerja ganda yaitu apabila uap bekerja pada kedua sisi torak
2. Menurut arah aliran uap
- Mesin arus bolak-balik
- Mesin arus searah
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 1
3. Menurut arah garis sumbu mesin
- Mesin tegak, misal: mesin kapal
- Mesin datar, misal: mesin darat
4. Menurut arah putaran AS
- Mesin berjalan cepat
- Mesin berjalan lambat
Menentukan daya mesin
Ketika mesin sedang bekerja didalam silinder terdapat uap untuk
mendesak toraknya. Besarnya tekanan uap selama satu langkah, kita anggap
seolah-olah tekanannya tetap ini biasanya disebut tekanan rata-rata atau Pr,
dengan satuan Kg/cm2 .
Gambar :
S
Pr
SP
ST D
Pr
Keterangan:
Pr = Tekanan rata-rata dalam Kg/cm2
S = Panjang langkah dalam m
D = Diameter torak dalam cm
A = Luas Torak ( m2 )
Untuk selanjutnya usahanya:
A = Pr x S x F ( Kg.m )
Jika kecepatan putaran mesin N putaran tiap menit maka:
N = Pr x S x F x N (Kg.m/Menit)
Untuk sisi tutup poros:
Ni = Pr x F x S x N
60 x 70
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 2
Untuk sisi poros ke sisi tutup berhubung ada batang toraknya maka:
Ni = Pr (F-f) x S x N
60 x 75Dimana :
F = Luas batang torak
= 0,875 *d2
Bila mesin bekerja ganda maka usahanya Ni dalah:
Ni = (Pr x F x S x N) + Pr (F-f) x S x N
60 x 75
= Pr (2F-f) x S x N 60 x 75
Karena ada gesekan mekanik antara torak dengan silinder antara
batang dengan bush backing, antara slop antar dengan jalan antar, juga pada
proses pena-pena dan metal AS-nya, maka tenaga yang diberikan mesin
sebenarnya akan semakin kecil, tenaga yang diberikan ini sebenarnya disebut
tenaga efektif atau Ne < Ni.
Jika perbandingan Ne / Ni = ήm
Dimana :
ήm = Randasemen mesin
RUMUSDalam perhitungan digunakan rumus – rumus yang sama, sehingga hanya memasukkan saja, rumus – rumus tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tekanan Efektif rata-rata :
Pr = ………………….....................……..
(bar)
2. Volume Silinder
Vs = { ( As + ( As – Ac ) } s …………………………………………( m3 )
3. Untuk Silinder Ganda
Vs = 2 x Vs………………………………………………………...….( m3 )
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 3
4. Daya effektif
Pe = Pr x Vs x n……………………………………… ……………( Watt )
5. Konsumsi Uap
M uap = …………………………………………………..… ( Kg/s )
6. Daya condenser :
P cond = M uap x Ca x (t2 – t3 )………………………………….… ( KW )
7. Daya pendinginan air :
P pa = Ma x Ca x ( t2 – t4 )……………………………… ( KW )
8. Daya listrik :
PL = V x I …………………………………………………( Watt )
9. Effisiensi Total
ηT = …………………………………………………….( % )
Dimana :
PI = Inlet pressure
Pb = 1 bar (14,5 lb/sq in) tekanan atmosfer
r = = 5 , untuk mesin ini
As = 0,0572² m2
Ac = 0,01032² m2
S = 0,0508 m
n = Rps, jumlah putaran perdetik
Ca = Nilai kalor uap panas = 4,178 KJ / Kg
Ma = 0,467 m3 /h xl h/3600 detik
V = Voltage
I = Arus
Mcon= jumlah air condensate
Tcon= waktu yang diprlukan untuk mngumpukan air condensate
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 4
III.Bahan dan Alat
1. Dinamo / altenator
2. Steam engine
3. Pelumas SAE-30
4. Pelumas SAE-40
5. Bahan bakar solar
6. Pipet
7. Kuas
8. Majun
IV. PROSEDUR KERJA
1. Menghidupkan boiler sampai tekanan 10 bar
2. Menghidupkan air pendingin
3. Menutup katup-katup yang ke arah kalorimeter, steam engine, dan super
heater.
4. Menghidupkan aliran listrik.
5. Melumasi steam engine
6. Membuka katup utama yang ada pada steam engine
7. Membuka katup cabang yang ada pada steam engine
8. Menekan tombol warm upyang kea rah solenoid valve, agar solenoid valve
membuka dan uap masuk ke steam engine, kemudian biarkan mesin
selama ± 5 menit agar uap masuk.
9. Meneklan tombol start maka steam engine akan menyala.
10. Mencatat data-data hasil percobaan pada table yang sudah tersedia
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 5
V. RANGKAIAN PERCOBAAN
VI. TABEL DATA HASIL PERCOBAAN
P
load
(%)
Speed
(Rps)
Pin
(bar)
Temperatur
( ºC )
Vcond
(liter)
Time
Cond
(dtk)
Pout
(bar)
Alternator
Engine Alternator T1 T2 T3 T4 V I
0 15,5 110 5,5 105 85 25 15 0,55 60 0,1 6 12
20 15,5 110 5,5 105 80 20 15 0,55 60 0,1 7 15
40 13,5 95 5 105 55 25 15 0,53 60 0,1 10 20
60 7,5 55 5,5 105 45 25 15 0,47 60 0,1 12 25
Keterangan :
T1 = Steam In
T2 = Steam Out
T3 = Condensor Out
T4 = Condensor In atau Cooling Water Out
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 6
VII. PERHITUNGAN dan GRAFIK
Perhitungan 1 ( P load = 0 %)
1. Pr = ( 1 + ln r ) – ( Pb – Pout )
= ( 1 + ln 5 ) – ( 1 – 0,1 )
= 1,971 bar
2. Vs = { As + ( As – Ac ) } S
= {( 0,0572 ) 2 + ( 0,0572 ) 2 – ( 0,01032 ) 2 } 0,0508
= 0,000327 m3
3. Vs = 2 x Vs
= 2 x 0,000327
= 0,000654 m3
4. Pe = Pr x Vs x n
= 1,971 x 100.000 Pa x 0,000654 m³ x 15,5
= 1998,0027 Watt
5. PL = V x I
= 6 ( 12 )
= 72 W
6. η T = = x 100 %
= 3,6 %
Perhitungan 2 ( P load = 20 %)
1. Pr = ( 1 + ln r ) – ( Pb – Pout )
= ( 1 + ln 5 ) – ( 1 – 0,1 )
= 1,971 bar
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 7
2. Vs = { As + ( As – Ac ) } S
= {( 0,0572 ) 2 + ( 0,0572 ) 2 – ( 0,01032 ) 2 } 0,0508
= 0,000327 m3
3. Vs = 2 x Vs
= 2 x 0,000327
= 0,000654 m3
4. Pe = Pre x Vs x n
= 1,971 x 100.000 Pa x 0,000654 m³ x 15,5
= 1998,0027 Watt
5. PL = V x I
= 7 x 15
= 105 W
6. η T = = x 100 %
= 5,2 %
Perhitungan 3 ( P load = 40 % )
1. Pre = ( 1 + ln r ) – ( Pb – Pout )
= ( 1 + ln 5 ) – ( 1 – 0,1 )
= 1,71 bar
2. Vs = { As + ( As – Ac ) } s
= {( 0,0572 ) 2 + ( 0,0572 ) 2 – ( 0,01032 ) 2 } 0,0508
= 0,000327 m3
3. Vs = 2 x Vs
= 2 x 0,000327
= 0,000654 m3
4. Pe = Pre x Vs x n
= 1,71 x 100.000 Pa x 0,000654 m³ x 13,5
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 8
= 754,88 Watt
5. PL = V x I
= 10 x 20
= 200 W
6. η T = = x 100%
= 26 %
Perhitungan 4 ( P load = 60 % )
1. Pre = ( 1 + ln r ) – ( Pb – Pout )
= ( 1 + ln 5 ) – ( 1 – 0,1 )
= 1,971 bar
2. Vs = { As + ( As – Ac ) } s
= {( 0,0572 ) 2 + ( 0,0572 ) 2 – ( 0,01032 ) 2 } 0,0508
= 0,000327 m3
3. Vs = 2 x Vs
= 2 x 0,000327
= 0,000654 m3
4. Pe = Pre x Vs x n
= 1,971 x 100.000 x 0,000654 m³ x 7,5
= 966,7755 Watt
= 0,0352 kW
5. PL = V x I
= 12 x 25
= 300 W
6. η T = = x 100%
= 3
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 9
VIII. PEMBAHASANUap bertekanan 10 bar dari steam supply line dialirkan ke steam engine
dengan membuka steam flow control valve. Kemudian cooling water condenser
dinyalakan dan steam engine dinyalakan. Sebelum dinyalakan pastikan bahwa
load pada steam engine pada posisi 0 % dan bagian – bagian yang bergerak pada
steam engine seperti connecting rod, crank shaft, dsb diberi pelumas agar tidak
cepat berkarat (korosi). Sebelum uap dimasukkan ke dalam steam engine, steam
trap valve dibuka dahulu untuk membuang air kondensasi uap yang terjebak.
Setelah itu valve ditutup kembali. Kemudian drain valve ditutup agar uap tidak
keluar.
Steam engine yang digunakan mempunyai tekanan kerja 5,5 bar. Jadi
sebelum masuk ke steam engine, uap diatur tekanannya melalui pressure
regulating valve yang sudah diset pada tekanan 5,5 bar. Mekanisme pengaturan
pressure regulating valve ini sama dengan sistem mur, yaitu diatur dengan
memutar mur bagian atas valve. Jika pressure uap yang masuk ke steam engine
melebihi tekanan kerjanya maka secara otomatis uap akan dibuang melalui
pressure relief valve.
Untuk memulai pengoperasian steam engine, terlebih dahulu steam engine
di ON kan. Kemudian tombol warm up ditekan sesaat sebagai pemanasan gerak
dari piston pada steam engine. Penekanan tombol warm up dilakukan berulang –
ulang sampai piston benar – benar panas dan siap untuk dioperasikan. Setelah
selesai, tombol start ditekan untuk memulai pengoperasian steam engine. Setelah
steam engine aktif, pencatatan variabel data yang diperlukan untuk perhitungan
dilakukan seperti (temperatur condenser dan steam, putaran mesin dan alternator,
tekanan, air condensate, tegangan serta arus). Pencatatan ini dilakukan dengan 3
variasi beban agar dapat diketahui perubahan yang terjadi akibat adanya
perubahan beban.
Setelah selesai digunakan, kembalikan beban (load) steam engine ke posisi
semula yaitu 0 % secara perlahan – lahan. Kemudian steam flow control valve
ditutup untuk menghentikan supply uap ke steam engine. Setelah itu tombol stop
ditekan untuk menghentikan pengoperasian steam engine dan power supply di
OFF kan. Drain valve kemudian dibuka untuk membuang uap dan air kondensasi
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 10
dari steam engine. Valve uap buang juga dibuka untuk membuang uap ke udara.
Valve uap buang harus dibuka secara perlahan – lahan agar tidak terjadi STEAM
HUMER. Karena uap yang dibuang merupakan uap yang bertekanan besar, bila
dibuka secara spontan dan cepat maka dapat membahayakan konstruksi pipa. Pipa
terutama sambungan pipa dapat bergetar yang dapat merusak pipa itu sendiri.
Setelah selesai digunakan, steam engine dibersihkan dan kemudian diberi pelumas
lagi pada bagian yang selalu bergerak agar tidak cepat berkarat (korosi).
IX. KESIMPULANDari data hasil perhitungan di atas semakin besar persen beban P load
maka efisiensi steam engine juga semakin besar karena tegangan dan arus yang di
hasilkan oleh alternator semakin besar, sehingga daya listrik yang dihasilkan
semakin besar.
X. DAFTAR PUSTAKA
1. G.Cusson Ltd. “Kalorimeter Instructioanal Manual Hand Book” England 1
December 1986, 2 march 1987.
2. M.J. Djokosetyadjo “Ketel Uap” PT Pradnya Paramita, Jakarta 1999.
3. Maridjo “Petunjuk Praktikum Mesin Konversi” Penerbit Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung 1995
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 11