iDINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Pembangunan Nasional harus dilaksanakan secara merata dan berkesinambungan diseluruh wilayah Indonesia dan umumnya ditujukan untuk mensejahterakan rakyat.Pembangunan daerah di Kota Jambi merupakan upaya untuk mengimplementasikanprogram pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pendayagunaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatansebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat perlu dilakukan secara terencana, terpadudan optimal sesuai dengan pengelolaan lingkungan bagi pembangunan yangberkelanjutan.Seiring dengan kebutuhan pembangunan perkotaan yang dikeluarkan PemerintahKota Jambi, maka salah satu upaya penting yang dilakukan adalah denganpemahaman persepsi dan peningkatan kemampuan operasionalisasi, oleh karena itupada setiap bidang Cipta Karya di Kota Jambi memerlukan suatu rincian program dankegiatan yang telah dilaksanakan ataupun yang akan dilaksanakan sehingga rencanapembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah pun dapat sejalan danmempunyai sinkronisasi yang jelas.Laporan Akhir ini diharapkan memenuhi kebutuhan informasi program dan kegiatanyang dimaksud dengan menyajikan gambaran umum kondisi daerah Kota Jambi danjuga ditampilkan hasil tinjauan perencanaan yang ada di Kota Jambi. Diharapkandengan adanya kegiatan ini dapat merinci rencana program kegiatan yang akandatang secara matang, jelas, dan terarah sesuai tujuan pembangunan yang ingindicapai.
Jambi , Desember 2008
Satgas RPIJM Kota Jambi
K A T AP E N G A N T A R
Bab 1 - 1DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
P E N D A H U L U A N
Bab 1 - 2DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh
wilayah Indonesia dan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh tingkat
pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang
lebih terpadu, efisien, efektif, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah
sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan. Salah satu perwujudan
pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur
permukiman yang disiapkan secara lebih terencana dan terpadu sesuai dengan
kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan sumber daya yang sinergis diharapkan mampu
mengoptimalkan pelaksanaan dan hasil pembangunan untuk mendukung laju
pertumbuhan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan
kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan serta pengernbangan
wilayah baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Untuk mewujudkan ha! tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan
secara terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal
Cipta Karya mengambil inisiatif untuk mendukung Provinsi, Kabupaten/Kota
untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program yang dimaksud
khususnya Bidang PU/Cipta Karya melalui penyiapan Rencana Program
Investasi (RPIJM) sebagai embrio terwujudnya perencanaan program
infrastruktur yang lebih luas. Dengan adanya RPIJM tersebut, Kabupaten/Kota
dapat menggerakan semua sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhan
daerah, mendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni
(livable).
RPIJM yang disusun perlu memperhatikan aspek kelayakan program dari
masing-masing kegiatan dan kelayakan spasialnya sesuai skenario pembangunan
Bab 1 - 3DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
daerah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan
sosial dan lingkungannya. Disamping itu RPIJM yang akan disusun daerah harus
mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan kapasitas kelembagaan dalam
mendukung pelaksanaan program investasi yang telah disusun.
Dengan Demikian Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah
Kabupaten/Kota diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan
kebutuhan pembangunan kabupaten/kota, secara spesifik sesuai dengan
karakteristik dan potensi masing-masing kabupaten/kota agar dapat mendorong
pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat dicapai.
Pendampingan daerah dalam penyusunan RPUM Kabupaten/Kota,
Direktorat Jenderal Cipta Karya telah membentuk Tim Satgas Pusat yang
ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya- No.
30/KPTS/DC/2007 tangga! 2 Agustus 2007 tentang Pembentukan Satgas (Satuan
Tugas) Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPUM) Daerah Kabupaten/Kota/Provinsi Bidang PU/Cipta Karya.
Tim Satgas ini bertugas untuk mendukung penyusunan RPUM di Daerah dalam
bentuk pendampingan dan penilaian RPUM yang telah disusun, serta sebagai
'knowledge center bagi kabupaten/kota dalam menyusun RPUM Daerah.
Sejalan dengan persiapan pelaksanaan tugas dekonsentrasi dari
Pemerintah kepada Pemerintah Provinsi, berdasarkan Surat Direktur Jenderal
Cipta Karya kepada seluruh Gubernur ,No. PR.02.03-DC/459 tanggal 25
September 2007 perihal Penyusunan Rencana dan Program Investasi Jangka
Menengah (RPUM) Kabupaten/Kota Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya,
perlu dibentuk Satgas Provinsi untuk memfasilitasi Kabupaten/Kota dalam
penyusunan RPUM di Kabupaten dan Kota masing-masing antar Satgas Provinsi
selanjutnya diharapkan mampu melakukan sinkronisasi RPUM Kabupaten/Kota
di Provinsi masing-masing dan kegiatan dinas/badan ditingkat Provinsi
termasuk kontribusi APBN, APBD Provinsi, selanjutnya diharapkan mampu
melakukan dan APBD Kabupaten/Kota dalam mendukung pembangunan
Bab 1 - 4DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
prasarana dan sarana Pekerjaan Umum/Cipta Karya di Kabupaten/Kota. Satgas
Provinsi dibentuk berdasarkan SK Gubernur dan terdiri dari unsur-unsur
Bappeda Provinsi dan Dinas-Dinas yang terkait dengan pembangunan PS Bidang
PU/Cipta Karya ditingkat Provinsi.
Pelaksanaan Tugas Pemerintah Provinsi dalam memfasilitasi penyusunan
RPUM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Kota akan didukung oleh
sumberdaya pemerintah pusat. Sehubungan hal tersebut, Direktorat Jenderal
Cipta Karya telah mengalokasikan melalui DIPA Satuan Kerja Pembina dari
pengembangan program Cipta Karya Tahun 2008 Kegiatan tersebut akan
dilaksanakan oleh Satgas Provinsi dalam memfasilitasi pelaksanaan tugas Tim
Satgas Kabupaten/Kota dalam menyusun RPUM daerah masing-masing.
1.2 Peraturan Perundangan
UU No. 18/2008 tentang Persampahan;
UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang;
UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah;
UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah;
UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
UU No. 7/2004 tentang Sumberdaya Air;
UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
UU No. 38/2004 tentang Jalan;
UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;
UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung;
UU No. 4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman;
Peraturan Perundangan lainnya yang terkait.
Bab 1 - 5DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud dari kegiatan ini adalah mendukung pemerintah Provinsi dalam
mendampingi dan memfasilitasi pembangunan kabupaten/kota, sebagai
perwujudan peran dan fungsi koordinasi serta pembinaan teknis dalam
penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten/Kota.
Tujuan dari kegiatan Fasilitasi Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPUM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten/Kota ini adalah
tersusunnya RPUM Kabupaten/Kota Bidang PU/Cipta Karya yang sesuai
dengan kebutuhan nyata daerah dan rencana pengembangan wilayah dengan
dukungan peran Pemerintah Provinsi selaku koordinator dan enabler
pembangunan bidang Cipta Karya.
Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut;
1) Tersusunnya RPIJM Kabupaten/Kota yang sesuai dengan kebutuhan
prioritas daerah dan rencana, pengembangan wilayah yang mengacu pada
RTRW Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
2) Tersusunnya RPIJM Kabupaten/Kota yang memenuhi kelayakan teknik,
ekonomi, keuangan, social dan lingkungan yang didukung dengan
kelembagaan daerah yang memadai.
3) Tersusunnya rencana investasi daerah yang dapat didanai dengan
berbagai skema pendanaan baik melalui dana sendiri (APBD
Kota/Kabupaten ), dana-dana hibah (APBN, APBD Provinsi) dan dana
hibah/pinjamsn luar negeri maupun dana swasta.
1.4 Mekanisme dan Frame penyusunan RPIJM
1) Eksekutif Summary Usulan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
bidang PU/Cipta Karya serta kesepakatan program antara pemerintah
pusat, Provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
2) Strategi dan rencana pembangunan perkotaan dan perdesaan
(kota/kabupaten) yang mencakup pembahasan isu dan kecenderungan
Bab 1 - 6DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan, tujuan dan sasaran
pembangunan jangka menengah, lingkungan strategis, skenario
pembangunan serta rencana pembangunan yang ditetapkan.
3) Kajian kelayakan investasi (feasibility study) prasarana dan sarana bidang
PU/Cipta Karya yang meliputi kelayakan teknis, teknologis, ekonomi,
finansial, lingkungan, dan kelayakan sosial serta kelayakan manajemen
yang dilandasi oleh rencana induk sistem serta penetapan prioritas
program/proyek.
4) Kajian integratif RPIJM disesuaikan dengan kapasitas kemampuan
pembiayaan dan kelembagaan.
5) Memorandum program investasi PS Bidang PU/Cipta Karya
6) Social Safeguard (Land Acquisition and Resettlement Plan)
7) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
8) Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan
9) Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah
10) Rencana Pengembangan Kelembagaan Daerah
11) Lampiran Penunjang (rencana tata ruang, rencana induk sistem, FS
sektor, dll)
c. Kegiatan Bidang PU/Cipta Karya yang dapat dimasukkan dalam RPIJM
tersebut meliputi,
antara lain:
1) Pembangunan Infrastruktur Permukiman Perdesaan untuk
mendukung: i) pengembangan kawasan agropolitan, ii) pengembangan
kawasan terpilih pusat pengembangan desa (KTP2DJ dan Desa Pusat
Pertumbuhan (DPP), dan iii) penyediaan infrastruktur bagi desa
tertinggal (PPIP)
2) Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Kumuh dan Nelayan,
melalui: i) penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP), ii) penataan
dan perbaikan lingkungan permukiman (NUSSP), dan iii) peremajaan
kawasan kumuh/nelayan;
Bab 1 - 7DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3) Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah, melalui: i) penyediaan infrastruktur
permukiman (air bersih, sanitasi, drainase dan jalan lingkungan) untuk
pengembangan kawasan perumahan RSH bagi PNS/TNI-
POLRI/Pekerja, ii) pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
(RUSUNAWA), dan iii) penyediaan infrastruktur di daerah
terpencil/pulau kecil/kawasan perbatasan;
4) Pengembangan Infrastruktur Permukiman Perkotaan, meliputi: i) Sistem
Penyediaan (prasarana dan sarana) air minum, ii) Sistem Pengolahan Air
Limbah Terpusat, iii) Pengelolaan Persampahan iv) Drainase Penataan
Revitalisasi kawasan/lingkungan/bersejarah;
5) Pengembangan Kawasan Permukiman, Meliputi penyediaan infrastruktur
untuk pengembangan/perluasan permukiman kota dan pengembangan
kawasan ekonomi terpadu;
6) Pembinaan teknis penataan bangunan dan lingkungan untuk memenuhi
standar keselamatan dan keamanan bangunan gedung serta lingkungan
yang layak huni. d. Kegiatan penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta
Karya Kabupaten/Kota perlu disusun oleh Satgas .RPIJM
Kabupaten/Kota dengan mendasarkan pada manajemen strategis
pembangunan daerah yang mendasarkan pada pemenuhan kebutuhan
dasar dan demand of development serta melalui pendekatan partisipatif,
yang sedapat mungkin melibatkan berbagai stakeholder pembangunan.
Bab 2 - 1DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
K A R A K T E R I S T I KU M U M
K O T A J A M B I
Bab 2 - 2DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Identifikasi awal kawasan perencanaan merupakan tinjauan awal yang
berupa penyajian kondisi kawasan wilayah perencanaan ditinjau dari wilayah
Kota Jambi secara keseluruhan. Pembahasan ditekankan pada gambaran umum
wilayah Kota Jambi yang berupa data sekunder. Adapun tinjauannya adalah
sebagai berikut :
2.1. Karakteristik Fisik Dasar
A. Letak Geografis dan Batas Administrasi
Kota Jambi sebagai pusat wilayah dan Ibukota Propinsi Jambi, secara
geografis terletak pada koordinat 0132 45 sampai dengan 0141 41 Lintang
Selatan dan 10331 29 sampai dengan 10340 6 Bujur Timur. Secara
administrasi wilayah kota Jambi berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Sekernan Kabupaten
Muaro Jambi
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Mestong Kabupaten
Muaro Jambi
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten
Muaro Jambi.
Luas wilayah Kota Jambi 20.538 hektar terdiri dari 8 kecamatan dan
55 kelurahan. Untuk lebih jelasnya mengenai orientasi wilayah Kota Jambi dan
batas administrasinya dapat dilihat pada Tabel II.1.1 dan Gambar 2.1.1.
Bab 2 - 3DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II.1.1Luas Wilayah Administrasi Kota Jambi
No Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan Luas (Km2)1 Kotabaru 7 77.782 Jambi Selatan 7 34.073 Jelutung 6 7.924 Pasar Jambi 4 4.025 Telanaipura 10 30.396 Danau Teluk 5 15.77 Pelayangan 6 15.298 Jambi Timur 10 20.21
Kota Jambi 55 205.38Sumber : Kota Jambi Dalam Angka 2007
B. Iklim dan Curah Hujan
Pada umumnya wilayah Kota Jambi dan sekitarnya ber iklim tropis
dengan dipengaruhi oleh dua musim, yaitu Musim Barat dan Musim Timur.
Pada saat Musim Barat angin bertiup ke arah barat yang biasanya terjadi pada
bulan April – bulan Oktober, sementara pada Musim Timur angin bertiup ke
arah Timur dan Selatan yang berlangsung pada bulan Oktober – bulan April.
Musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Mei sampai bulan September
dan musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai bulan April.
Selama tahun 2002 curah hujan di wilayah Kota Jambi menunjukkan
curah hujan sebesar 1.306 mm, dengan jumlah hari hujan dalam setahun sekitar
130 hari. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar
367 mm dengan jumlah hari hujan 20 hari dan jumlah curah hujan terkecil
terjadi pada bulan September yaitu 0 mm dengan jumlah hari hujan 0 hari.
Sedangkan suhu / temperatur udara rata-rata mencapai 26C – 27,8C, dengan
kelembaban nisbi bulanan berkisar antara 81% - 89%.
Bab 2 - 4DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
KOTA JAMBI
PEMERINTAH KOTA JAMBITAHUN 2000
KOTA JAMBIPETA BATAS ADMINISTRASI
Gambar 2.1.1
Bab 2 - 5DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
C. Kelerengan Lahan
Berdasarkan data tahun 2002 diketahui sebagian besar wilayah Kota
Jambi mempunyai kelerengan antara 0 – 2% yaitu seluas 11.362 hektar atau
sekitar 55,15% dari luas keseluruhan Kota Jambi. Wilayah dengan kelerengan
2 – 8% seluas 5.349 hektar (26,04%), kemiringan 8 – 15% seluas 2.732 hektar
(13,30 %).
Jika dilihat penyebarannya pada masing-masing kecamatan,
kemiringan lereng 0 – 2% tersebar di seluruh kecamatan, sebagian besar
terdapat di Kecamatan Jambi Selatan dan Telanaipura yaitu masing-masing
seluas 2.668 hektar dan 2.433 hektar. Kelerengan 2 – 8% tersebar di lima
kecamatan yaitu Kecamatan Kota Baru seluas 4.168 hektar, di Kecamatan Jambi
Selatan seluas 629 hektar, Kecamatan Jelutung seluas 401 hektar, Kecamatan
Pasar Jambi seluas 40 hektar dan Kecamatan Telanaipura seluas 111 hektar.
D. Geologi dan Struktur Batuan
Dilihat dari struktur batuan, pada umumnya wilayah Kota Jambi
terbentuk dari struktur batuan endapan permukaan, batuan sedimen umur
miosen dan batuan sedimen umur pliosen. Struktur batuan endapan
permukaan pada umumnya tersebar di sebelah utara Sungai Batanghari,
meliputi Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan. Sedangkan
batuan sedimen umur miosen tersebar di sebelah barat wilayah Kota Jambi
meliputi Kecamatan Kota Baru.
Dilihat luasannya, jenis batuan endapan permukaan menempati areal
seluas 10.454 hektar, batuan sedimen umur miosen seluas 8.375 hektar dan
batuan sedimen umur pliosen seluas 1.709 hektar.
E. Jenis dan Tekstur Tanah
Jenis tanah di wilayah Kota Jambi dapat dibedakan kedalam empat
jenis tanah yaitu jenis tanah Gleisol Hidrik, Podsolik Gleiik, Alluvial dan
Podsolik. Dari keempat jenis tanah tersebut yang paling dominan adalah jenis
Bab 2 - 6DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
tanah podsolik yaitu seluas 10.082 hektar, sedangkan jenis tanah lainnya yaitu
tanah alluvial, tanah gleisol hidrik dan jenis tanah podsoil gleik masing-masing
seluas 9.600 hektar, 796 hektar dan 60 hektar. Dilihat penyebarannya, jenis
tanah podsoil pada umumnya tersebar di Kecamatan Telanaipura, Kota Baru,
Jelutung dan Jambi Selatan. Jenis tanah alluvial umumnya terdapat di daerah
dataran seperti di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan.
Tekstur tanah adalah gambaran perbandingan antara pembentuk
tanah, yaitu fraksikot, debu dan pasir. Pembentukan tanah terjadi karena
adanya pelapukan mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan organisme.
Akibat proses pelapukan tersebut, maka terjadi macam-macam kelas tekstur
tanah, penggolongan tekstur tanah tersebut meliputi tekstur halus, tekstur
sedang dan tekstur kasar. Komposisi ini menentukan kualitas fisik kawasan.
Tekstur tanah di wilayah Kota Jambi dapat dibedakan kedalam jenis halus,
sedang dan kasar. Tanah dengan tekstur halus menempati areal seluas 3.579
hektar atau sekitar 17,43% dari luas wilayah keseluruhan, tekstur sedang seluas
15.381 hektar atau seluas 74,89% dan tekstur kasar seluas 488 hektar atau seluas
2,38% dari luas wilayah keseluruhan kota Jambi.
F. Kedalaman Efektif Tanah
Sebagian besar wilayah Kota Jambi mempunyai kedalaman efektif
tanah lebih dari 90 cm yaitu seluas 19.260 hektar atau sekitar 93,78% dari luas
wilayah keseluruhan Kota Jambi. Sedangkan kedalaman efektif tanah lainnya
berkisar antara 60 – 90 cm seluas 188 hektar atau sekitar 0,91% dari luas wilayah
keseluruhan. Kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm sebagian besar terdapat
dua kecamatan yaitu Kecamatan Kota Baru seluas 7.708 hektar dan Kecamatan
Jambi Selatan seluas 3.378 hektar.
Bab 2 - 7DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
G. Hidrologi
Kota Jambi dibelah oleh Sungai Batanghari menjadi 2 ( dua ) bagian
yaitu bagian selatan dan bagian utara. Bagian selatan merupakan bagian
terbesar wilayah kota Jambi dimana terdapat 5 buah anak Sungai Batanghari,
yaitu :
1. Sungai Kenali Besar
Sungai ini melewati Kecamatan Kotabaru dan Kecamatan Telanaipura,
kemudian masuk kedalam Danau Kenali terus ke Danau Sipin dan akhirnya
bermuara ke Sungai Batanghari.
2. Sungai Kambang
Daerah pengaliran Sungai Kambang meliputi sebagian Kelurahan Simpang
III Sipin di Kecamatan Kotabaru dan Kelurahan Simpang IV Sipin.
3. Sungai Asam
Daerah pengaliran Sungai Asam meliputi Kecamatan Kotabaru (yaitu
meliputi sebagian Kelurahan Kenali Asam Bawah, sebagian Kelurahan
Kenali Asam Atas, Kelurahan Sukakarya, Kelurahan Simpang III Sipin dan
Kelurahan Paal Lima), Kecamatan Jelutung (yaitu meliputi Kelurahan
Jelutung, Kelurahan Lebak Bandung dan Kelurahan Cempaka Putih),
Kecamatan Pasar Jambi (meliputi Kelurahan Beringin dan Kelurahan Orang
Kayo Hitam).
4. Sungai Tembuku
Daerah pengaliran Sungai Tembuku meliputi sebagian Kecamatan The Hok,
Kelurahan Tambak Sari, sebagian Kelurahan Kebon Handil, Kelurahan
Jelutung, sebagian Kelurahan Cempaka Putih, Kelurahan Talang Jauh,
sebagian Kelurahan Sulanjana, Kelurahan Rajawali dan Kelurahan Kasang.
Bab 2 - 8DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
5. Sungai Selincah
Daerah pengaliran Sungai Selincah meliputi Kelurahan Talang Bakung dan
Kelurahan Sijenjang.
Sungai Batanghari selain berfungsi hidrologi juga berfungsi sebagai
prasarana transportasi dan penunjang kegiatan ekonomi masyarakat serta
sebagai sumber air baku untuk air minum. Sedangkan danau yang ada di Kota
Jambi antara lain adalah Danau Sipin, Danau Teluk, Danau Penyengat dan
Danau Kambang.
2.2 Karakteristik Penggunaan Lahan dan Bangunan
A. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Jambi dari luas wilayah 20.538 hektar,
sebagian besar merupakan penggunaan non urban seluas 15.404 hektar atau
sekitar 74,84% dari luas keseluruhan Kota Jambi. Penggunaan urban seluas
5.134,2 hektar atau seluas 25,16% dari luas wilayah keseluruhan Kota Jambi.
Konsentrasi luasan bangunan terluas berada di Kecamatan Jambi Selatan
dengan 2.445 Ha sementara di Kecamatan Pelayangan hanya terdapat 98 Ha.
Untuk lebih jelasnya penggunaan lahan di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel
II. 2. 1.
Bab 2 - 9DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II.2.1.Luas Penggunaan Lahan Di Kota Jambi
No NamaKecamatan
LahanSawah
LahanKering Bangunan Tegal /
KebunPadangRumput Lainnya
1 Kotabaru - 3,167.0 866.0 2,179.5 20.0 307.0
2 JambiSelatan 91.0 411.0 2,445.0 379.0 - 60.0
3 Jelutung - 14.0 336.0 14.0 - 150.54 Pasar Jambi - 9.0 371,75 7.0 2.0 2.05 Telanaipura 232.0 399.0 382.0 6.0 20.0 1,633.0
6 DanauTeluk 545.0 112.0 111.0 639.0 - 78.0
7 Pelayangan 425.0 492.0 98.0 422.0 5.0 168.0
8 JambiTimur 383.0 145.0 896.2 121.0 4.0 110.0
Kota Jambi 1,676.0 4,749.0 5,134.2 3,767.5 51.0 2,508.5Sumber : Kota Jambi dalam angka 2007
B. Penggunaan Bangunan
Berdasarkan data diketahui luas daerah terbangun di Kota Jambi
seluas 5.134 hektar atau 25,16% dari luas keseluruhan wilayah Kota Jambi.
Sedangkan daerah yang belum terbangun seluas 15.404 hektar atau 74,84% dari
luas keseluruhan Kota Jambi. Penggunaan lahan untuk daerah terbangun ini
terdiri dari beberapa jenis penggunaan seperti rumah hunian, gedung olah
raga, pertokoan, perkantoran, tempat ibadah, industri, terminal, kuburan,
sekolah dan lain-lain.
2.3. Karakteristik Sosial Kependudukan
Berdasarkan registrasi penduduk tahun 2007, jumlah penduduk sebesar
470.902 orang. Terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 238.329 dan perempuan
232.573 orang. Laju pertumbuhan penduduk dibandingkan dengan tahun 2006
sebesar 4,05 persen. Besaran ini meningkat lebih dari tiga kali lipat dibanding
laju pertumbuhan tahun 2006, sebesar 1,27 persen. Penyebabnya antara lain
Bab 2 - 10DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
adalah pertumbuhan penduduk kecamatan Kota Baru dan kecamatan
Pelayangan yang lebih dari 10 persen.
Komposisi penduduk tidak mengalami perubahan, jumlah penduduk laki-laki
tetap lebih banyak dibanding perempuan. Rasio jenis kelamin (sex ratio) tahun
2007 sebesar 102, artinya di Kota Jambi terdapat 102 laki-laki per 100
perempuan.
Selama empat tahun terakhir yaitu 2004 – 2007 tren jumlah penduduk Kota
Jambi terus meningkat. Laju pertumbuhan penduduk selama empat tahun
tersebut sebesar 1,91 persen artinya kecepatan perubahan penduduk rata-rata
setiap tahun adalah 1,91 persen. Menurut jenis kelamin, laju pertumbuhan
penduduk laki-laki selama empat tahun sebesar 1,92 persen sedangkan laju
pertumbuhan penduduk perempuan sebesar 1,90 persen.
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin tidak berubah dari tahun ke
tahun, jumlah penduduk laki-laki selalu lebih besar dari penduduk perempuan.
Rata-rata rasio jenis kelamin per tahun adalah sebesar 102. Hanya tahun 2005
besarnya rasio jenis kelamin 101.
A. Penduduk Kota Jambi Menurut Kecamatan
Pertumbuhan penduduk di delapan kecamatan di Kota Jambi cukup bervariasi.
Pertumbuhan penduduk terbesar di Kecamatan Kota Baru sebesar 13,21 persen.
Hal ini wajar mengingat pesatnya perkembangan jumlah pemukiman baru
(perumahan) yang dibangun di kawasan ini. Selain itu kecamatan Pelayangan
juga mengalami pertumbuhan cukup besar yaitu 10,49 persen.
Bab 2 - 11DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II.3.1Jumlah dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Kota Jambi per Kecamatan Tahun 2007
No NamaKecamatan
JumlahKelurahan
Jumlah Penduduk%
2006 2007
1 Kotabaru 9 100.663 113.959 13,212 Jambi Selatan 10 98.507 99.150 0,653 Jelutung 7 60.791 61.542 1,244 Pasar Jambi 4 13.964 15.356 9,975 Telanaipura 11 76.045 76.224 0,246 Danau Teluk 5 12.119 12.290 1,417 Pelayangan 6 12.312 13.603 10,498 Jambi Timur 10 78.159 78.778 0,79
Jumlah 62 470.902 470.902 4,05Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
Dari 470.902 orang penduduk Kota Jambi, sebagian besar atau 24,2 persen
adalah penduduk Kecamatan Kota Baru, sedangkan persentase terkecil yaitu
2,61 persen bermukim di Kecamatan Danau Teluk.
B. Penduduk Kota Jambi Menurut Jenis Kelamin
Tabel II.3.2Jumlah dan Jenis Kelamin Penduduk
Kota Jambi per Kecamatan Tahun 2007
Laki-laki Perempuan Jumlah1 Kotabaru 58,533 55,426 113,959 1062
JambiSelatan 49,925 49,225 99,150 101
3 Jelutung 30,311 31,231 61,542 974 Pasar Jambi 7,549 7,807 15,356 975 Telanaipura 38,244 37,980 76,224 1016 Danau Teluk 6,188 6,102 12,290 1017 Pelayangan 6,924 6,679 13,603 1048 Jambi Timur 40,655 38,123 78,778 107
238,329 232,573 470,902 102
No
J u m l a h
KecamatanPENDUDUK Rasio
Jenis
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
Bab 2 - 12DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan banyaknya penduduk
perempuan dengan banyaknya penduduk laki-laki pada suatu daerah dan
waktu tertentu. Angka yang diperoleh dari rasio jenis kelamin menunjukkan
banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Apabila angka
yang diperoleh dari rasio jenis kelamin lebih besar dari 100 berarti jumlah
penduduk laki-laki lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan.
Sedangkan untuk angka kurang dari 100 berarti jumlah penduduk perempuan
lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki.
Kecamatan-kecamatan di Kota Jambi yang mempunyai rasio jenis kelamin
kurang dari 100 adalah Kecamatan Jelutung dan Pasar Jambi dengan rasio jenis
kelamin sama yaitu 97. Artinya pada dua kecamatan tersebut terdapat 97 laki-
laki per 100 perempuan. Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan
terbesar di kecamatan Jambi Timur, dengan rasio jenis kelamin 107 yang
artinya dari setiap 100 perempuan terdapat 107 laki-laki.
C. Tingkat Kelahiran dan Kematian Penduduk Kota Jambi
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencatatkan setiap kejadian kelahiran
dan kematian adalah salah satu kelemahan data registrasi penduduk. Dari
pencatatan registrasi penduduk tahun 2007 terdapat 2.248 kelahiran dan 1.141
kematian.
Bab 2 - 13DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II.3.3Tingkat Kelahiran Penduduk Kota Jambi
per Kecamatan Tahun 2007
Laki-laki Perempuan Jumlah1 Kotabaru 100,320 81 83 164 22 Jambi Selatan 98,694 200 149 349 43 Jelutung 61,144 213 231 444 74 Pasar Jambi 14,197 9 8 17 15 Telanaipura 76,176 97 91 188 26 Danau Teluk 12,183 82 60 142 127 Pelayangan 22,280 13 16 29 18 Jambi Timur 81,689 529 386 915 11
466,683 1,224 1,024 2,248 5
No
J u m l a h
KecamatanPenduduk
PertengahanTahun
Kelahiran AngkaKelahiran
Kasar
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
Tabel II.3.4Tingkat Kematian Penduduk Kota Jambi
per Kecamatan Tahun 2007
Laki-laki Perempuan Jumlah1 Kotabaru 100,320 61 55 116 12 Jambi Selatan 98,694 81 46 127 13 Jelutung 61,144 105 80 185 34 Pasar Jambi 14,197 12 8 20 15 Telanaipura 76,176 44 28 72 16 Danau Teluk 12,183 - 12 12 17 Pelayangan 22,280 6 7 13 18 Jambi Timur 81,689 320 276 596 7
466,683 629 512 1,141 2
AngkaKematian
Kasar
J u m l a h
No KecamatanPenduduk
Pertengahantahun
Kematian
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
Berdasarkan data tersebut kita dapatkan angka kelahiran kasar (crude birth rate)
Kota Jambi tahun 2007 adalah 5 orang per 1.000 orang penduduk, dengan
angka kematian kasar (crude death rate) sebesar 2 orang per 1.000 orang
penduduk.
Bab 2 - 14DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II.3.5Jumlah Penduduk Kota Jambi
Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2007
Laki-laki Perempuan0 – 4 24,548 23,955 48,5035 – 9 20,258 19,769 40,027
10 – 14 21,688 21,164 42,85215 – 19 22,642 22,094 44,73620 – 24 25,501 24,885 50,38625 – 29 26,216 25,583 51,79930 – 34 18,113 17,676 35,78935 – 39 19,066 18,606 37,67240 – 44 15,491 15,118 30,60945 – 49 13,823 13,489 27,31250 – 54 10,963 10,698 21,66155 – 59 7,150 6,977 14,12760 – 64 5,243 5,117 10,36065 – 69 3,575 3,489 7,06470 – 74 2,383 2,326 4,709
75 + 1,669 1,627 3,296Jumlah 238,329 232,573 470,902
KelompokUmur
Jenis KelaminJumlah
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
Sementara apabila ditinjau dari struktur kelompok umur penduduk Kota Jambi
seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.13 diatas, dapat dilihat bahwa
perbandingan penduduk dengan kelompok umur usia produktif masih dapat
menanggung penduduk kelompok umur usia belum produktif dan penduduk
kelompok umur nin produktif.
D. Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Jambi
Luas wilayah Kota Jambi adalah 205,38 km2 dengan jumlah penduduk 470.902
jiwa, maka kepadatan penduduk Kota Jambi tahun 2007 adalah 2.293
jiwa/km2. Kepadatan penduduk per kecamatan cukup bervariasi sesuai
dengan luas masing-masing wilayah. Kecamatan Jelutung mempunyai tingkat
kepadatan penduduk terbesar dari delapan kecamatan yang ada di Kota Jambi
Bab 2 - 15DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
yakni 7.770 jiwa/km2, sementara kecamatan dengan tingkat kepadatan
penduduk terendah adalah Kecamatan Danau Teluk sebesar 783 jiwa/km2
Tabel II.3.6Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Jambi
per Kecamatan Tahun 2007
No KecamatanLuas
wilayah(km2)
Penduduk KepadatanPenduduk
1 Kotabaru 77.78 113,959 1,4652 Jambi Selatan 34.07 99,150 2,9103 Jelutung 7.92 61,542 7,7704 Pasar Jambi 4.02 15,356 3,8205 Telanaipura 30.39 76,224 2,5086 Danau Teluk 15.7 12,290 7837 Pelayangan 15.29 13,603 8908 Jambi Timur 20.21 78,778 3,898
205.38 470,902 2,293J u m l a hSumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
Gambarl II.3.1Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Jambi
per Kecamatan Tahun 2007
113959
99150
61542
15356
76224
12290 13603
78778
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000
110000
120000
K ot ab ar u Jb_S el Jelut u n g Psr _ Jbi T elan a ipur a D_T eluk P elaya n gan Jbi_T imur
Jumlah
Kepadat an
Bab 2 - 16DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
E. Jumlah Rumah Tangga dan Rata – Rata Jumlah Anggota KeluargaPenduduk Kota Jambi
Di seluruh kecamatan di Kota Jambi terdapat 104.943 rumah tangga dengan rata – rata
jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4 – 5 orang. Apabila diasumsikan sebanyak
60% dari seluruh rumah tangga adalah pemilik 1 unit rumah tinggal, maka
diperkirakan jumlah rumah tinggal di Kota Jambi sebanyak 62.966 unit.
Tabel II.3.7Jumlah dan Rata – rata Anggota Rumah Tangga Penduduk Kota Jambi
per Kecamatan Tahun 2007
No Kecamatan Penduduk RumahTangga
Rata-rataAnggotaRumahTangga
1 Kotabaru 113,959 24,740 52 Jambi Selatan 99,150 23,146 43 Jelutung 61,542 15,080 44 Pasar Jambi 15,356 3,203 55 Telanaipura 76,224 16,895 56 Danau Teluk 12,290 2,909 47 Pelayangan 13,603 3,240 48 Jambi Timur 78,778 15,730 5
470,902 104,943J u m l a hSumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
2.4. Karakteristik Sarana dan Prasarana Transportasi
Sarana dan prasarana transportasi di Kota Jambi, pada dasarnya
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu transportasi melalui darat, melalui air, dan
udara. Hal ini sesuai dengan karakteristik wilayah Kota Jambi, dimana selain
dapat memanfaatkan transportasi darat, juga dengan adanya sungai Batanghari
di bagian utara kota, menjadikan transportasi melalui air merupakan salah satu
prasarana transportasi yang penting. Terutama menghubungkan Kota Jambi
dengan wilayah lain yang belum dapat dijangkau dengan angkutan darat, atau
untuk kegiatan angkutan barang dengan volume yang cukup besar. Selain itu
juga terdapat Bandara Sultan Thaha yang dapat menghubungkan Kota Jambi
dengan kota-kota besar lainnya ( eksternal kota ).
Bab 2 - 17DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
A. Transportasi darat
1. Jaringan Jalan
Jaringan jalan yang ada di Kota Jambi, jumlahnya ( panjang ) terus
bertambah, pada tahun 1993, tercatat total panjang jalan yang ada ialah
419,48 km, dan pada tahun 1997 meningkat menjadi 549,09 km, sedangkan
pada tahun 2002 tercatat sepanjang 579,488 km, atau bertambah sepanjang
160 km selama 6 tahun terakhir.
Berdasarkan konstruksinya, jaringan jalan yang ada di Kota Jambi, secara
umum dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis perkerasan, yaitu konstruksi
Aspal, Koral/Batu, dan Tanah. Dari data tahun 1996, dari total panjang
jalan yaitu 419,542 km, jalan dengan konstruksi aspal tercatat sepanjang
284,973 km ( 67,93% ), konstruksi Batu/Koral 3,985 km ( 0,95% ), dan
konstruksi Perkerasan tanah sepanjang 130,584 km ( 31,13% ). Sedangkan
pada tahun 1997, total panjang jalan yang ada ialah 549,09 km, jalan
dengan konstruksi aspal sepanjang 351,81 km ( 64,07% ), konstruksi
perkerasan tanah 197,28 km ( 35,93% ) dan tidak terdapat jalan dengan
perkerasan batu/koral. Pada tahun 2002, dimana tercatat panjang jalan
total menjadi 579,488 km, jalan dengan konstruksi aspaL sepanjang 364,52
km ( 62,90% ), konstruksi perkerasan tanah sepanjang 214,97 km ( 41,76%
), tidak tercatat adanya jaringan jalan dengan konstruksi perkerasan
batu/koral.
Berdasarkan kondisinya, dibagi menjadi 4 kategori, yaitu baik, sedang,
rusak dan rusak berat. Pada tahun 1993, dari sepanjang 419,54 km
jaringan jalan total se Kota Jambi, dalam kondisi baik sepanjang 268,55
km ( 64,01% ), kondisi sedang 73,31 km ( 17,47% ), dan kondisi
rusak 77,68 km ( 18,52% ), tidak tercatat adanya jaringan jalan dalam
kondisi rusak berat. Pada tahun 2002 dimana tercatat panjang total
jaringan jalan menjadi 579,488 km, dalam kondisi baik sepanjang 341,64
km ( 58,96% ), dalam kondisi rusak sepanjang 40,16 km ( 6,93% ), dan
Bab 2 - 18DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
dalam kondisi rusak berat sepanjang 197,69 km ( 34,11% ), tidak tercatat
adanya jaringan jalan dengan kondisi sedang.
Berdasarkan fungsinya, jaringan jalan yang ada di Kota Jambi terbagi
menjadi Arteri Primer, Arteri Sekunder, Kolektor Sekunder, Jalan Lokal
dan Jalan Lingkungan. Pada tahun 2002, yang termasuk kedalam jaringan
Jalan Arteri Primer : sepanjang 38,403 km, Arteri Sekunder 49,537 km,
Kolektor Sekunder 47,615 km, sehingga total panjang jaringan jalan di
Kota Jambi dengan hirarki fungsi sampai dengan kolektor sekunder ialah :
135,555 km. Sisanya sepanjang 443.933 km termasuk kedalam Jaringan
Jalan Lokal dan Jalan Lingkungan.
Berdasarkan data Pengamatan Lapangan, dan data Kajian Pengembangan
Jaringan Jalan Kota Jambi – Direktorat Bina Jalan Kota, Bina Marga Dep.
Pekerjaan Umum, Jaringan jalan arteri primer di Kota Jambi terdiri dari
beberapa ruas jalan yaitu :
a. Jalan yang menghubungkan pelabuhan udara Sultan Thaha dengan
pusat kota, yaitu Jalan Abd. Rahman Saleh, Jalan Jend. Sudirman dan
Jalan Gatot Subroto.
b. Jalan utama masuk Kota Jambi untuk lalu lintas regional, dari wilayah
selatan ( Palembang ), yaitu jalan Laksamana Surya Darma, Jalan
Pangeran Hidayat, Jalan Prof. Moh. Yamin, Jalan Sultan Agung dan
Jalan Sultan Thaha.
c. Jalan utama masuk Kota Jambi untuk lalu lintas regional, dari wilayah
selatan (Palembang), yaitu Jalan Laksamana Surya Darma, Jalan
Pangeran Hidayat, Jalan Prof. Moh. Yamin, Jalan Sultan Agung dan
Jalan Sultan Thaha.
d. Jalan yang menghubungkan Kota Jambi dengan Pelabuhan, yaitu jalan
Yos Sudarso, Jalan M. Pamuk dan Jalan Sultan Thaha.
e. Jalan utama masuk Kota Jambi untuk lalu litnas regional, dari wilayah
barat (Padang), yaitu Jalan Patimura, Jalan Letkol Abunjani, Jalan Prof.
Dr. Sumantri Brojonegoro, Jalan Sultan Agung dan Jalan Sultan Thaha.
Bab 2 - 19DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
f. Jalan utama masuk Kota Jambi untuk lalu lintas regional, dari wilayah
utara ( Pekan Baru ), yaitu Jalan Lingkar Barat V, Jalan Lingkar Barat
IV, Jalan Patimura, Jalan Letkol. Abunjani, Jalan Prof. Dr. Sumantri
Brojonegoro, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Sultan Thaha.
Untuk jaringan jalan Arteri Sekunder, meliputi :
Jaringan jalan Lingkar Barat I sampai dengan Lingkar Barat III.
Jaringan jalan Lingkar Selatan I sampai Lingkar Selatan III.
Jaringan Jalan Lingkar Timur I dan II.
Ruas jalan : Slamet Riyadi, Sudewi Maschun, GA. Siwabesy, Amir
Hamzah, Basuki Rahmat, Agus Salim, Adam Malik, Orang Kayo
Hitam, Rangkayo Pingai, KH. Hasan Anang, dst.
2. Sarana Transportasi
Dalam kompilasi ini, yang dimaksud dengan Sarana Transportasi ialah,
sarana transportasi yang bersifat melayani angkutan umum
(orang/barang) sebagai salah satu service / pelayanan kota dalam
mengantarkan orang/barang ke tempat tujuannya, meliputi : kompilasi
jumlah kendaraan Angkutan Umum untuk orang atau barang, baik
dalam Kota ( Angkot ), maupun regional, dan Rute serta Jumlah
Angkutan Kota.
Kendaraan angkutan umum yang ada di Kota Jambi secara umum dibagi
menjadi 5 jenis, yaitu :
Angkutan Dalam Kota ( Angkot )
Angkutan Kota Dalam Propinsi ( AKDP )
Angkutan Kota Antar Propinsi ( AKAP )
Angkutan Truk
Taxi
Angkutan Sewa (Rent Car)
Angkutan Pariwisata
Bab 2 - 20DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Jumlah Angkutan Kota (Angkot) pada tahun 2003 hingga tahun 2007
tidak mengalami peningkatan yakni tetap sebanyak 1.038 kendaraan.
Angkutan Kota Dalam Propinsi ( AKDP ), pada tahun 2003 berjumlah
463 kendaraan, pada tahun 2007 jumlahnya meningkat menjadi 626
kendaraan. Untuk Angkutan Kota Antar Propinsi ( AKAP ), pada tahun
2003 berjumlah 521 kendaraan, dan pada tahun 2003 berkurang menjadi
174. Hal ini disebabkan karena semakin berkembangnya angkutan udara
sebagai alternatif utama sarana perjalanan antar propinsi dengan
jangkauan yang lebih luas. Angkutan Truk, pada tahun 2003 berjumlah
2.418 kendaraan, dan pada tahun 2007 menyusut drastis menjadi hanya
sebanyak 493 kendaraan. Sebagaimana dengan kondisi angkutan orang,
angkutan barang pun sudah dapat diakomodasikan secara efektif oleh
angkutan udara. Untuk data lebih lengkap, dapat dilihat pada Tabel
II.4.1.
Tabel II.4.1Banyaknya Kendaraan Angkutan
Di Kota Jambi Tahun 2003 s.d 2007
DalamKota
AntarKabupaten
AntarPropinsi
AngkutanTruk Taxi
AngkutanSewa
AngkutanPariwisata
1 2003 1,038 463 521 2,418 80 56 152 2004 1,038 471 397 6,370 80 56 183 2005 1,038 * * ** 80 * *4 2006 1,038 * * ** 80 * *5 2007 1,038 626 174 493 80 - -
No TahunJenis Angkutan ( Unit )
Sumber : Kantor DLLAJR Kotamadya Jambi
Untuk Angkutan Dalam Kota ( Angkot ) terbagi dalam 5 trayek dan 14
jurusan, kesemuanya diatur dalam SK Walikota Jambi No. 13 tahun
1999.
3. Terminal
Sistem Terminal yang ada di Kota Jambi, sebagai salah satu komponen
penting dalam sistem transportasi, secara umum sudah dilakukan
Bab 2 - 21DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
dengan memisahkan Terminal Lokal dan Terminal Regional. Pada tahun
1993, di Kota Jambi terdapat 4 buah Terminal, yaitu :
Terminal Angkutan Kota, terletak di Kecamatan Pasar Jambi, yaitu di
Jl. Sersan Zuraida dan Jl. Marsda Halim.
Terminal Antar Kota, terletak di Kecamatan Telanaipura, yaitu di Jl.
Sumantri Brojonegoro.
Terminal Luar Kota, terletak di Kecamatan Kota Baru, di Jl. HOS
Cokroaminoto.
Terminal Truk, terletak di Kecamatan Kota Baru, yaitu di Jl. HOS
Cokroaminoto.
Pada tahun 1997, Terminal Antar Kota di Jl. Sumantri Brojonegoro dan
Terminal Luar Kota di Jl. HOS Cokroaminoto, digabungkan menjadi satu
Terminal Regional, yaitu Terminal Alam Barajo yang terletak di Simpang
Rimbo Kota Baru. Sejak tahun 1997, Terminal di Kota Jambi menjadi :
Terminal Angkutan Kota Rawasari¸ terletak di pusat kota, yaitu di
Kecamatan Pasar Jambi, Jl. Sersan Zuraida. Berfungsi sebagai
Terminal Dalam Kota melayani Angkutan Dalam Kota ( Angkot ).
Melayani 5 Trayek angkutan yang terbagi menjadi 14 Jurusan.
Terminal Truk, di Kec. Kota Baru, yaitu di Jl. HOS Cokroaminoto,
melayani angkutan kendaraan Truk besar, sedang dan kecil.
Terminal Regional Alam Barajo¸ Simpang Rimbo, berfungsi sebagai
Terminal Regional, melayani Angkutan Kota Dalam Propinsi
(AKDP), dan Angkutan Kota Antar Propinsi ( AKAP ).
Pada tahun 2007 terminal di Kota Jambi terdiri dari :
Terminal Angkutan Kota Rawasari¸ terletak di pusat kota, yaitu di
Kecamatan Pasar Jambi, Jl. Sersan Zuraida. Berfungsi sebagai
Terminal Dalam Kota melayani Angkutan Dalam Kota ( Angkot ).
Melayani 5 Trayek angkutan yang terbagi menjadi 14 Jurusan.
Bab 2 - 22DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Terminal Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi ( AKDP ), di Kec.
Kota Baru, yaitu di Jl. HOS Cokroaminoto, melayani kendaraan
angkutan penumpang antar kota dalam Provinsi Jambi.
Terminal Regional Alam Barajo¸ Simpang Rimbo, berfungsi sebagai
Terminal Regional, melayani Angkutan Kota Dalam Propinsi
(AKDP), dan Angkutan Kota Antar Propinsi ( AKAP ).
B. Transportasi Sungai
Transportasi Sungai di Kota Jambi, terjadi karena adanya Sungai Batanghari
di bagian utara kota, dimana lalu lintas air sepenuhnya dibawah pembinaan
LLASDP. Untuk melayani kegiatan transportasi sungai tersebut, maka di
Kecamatan Pasar Jambi, di Jalan Sultan Thaha ditempatkan sebuah
Pelabuhan Sungai.
Kegiatan transportasi sungai di Kota Jambi, saat ini sepenuhnya
memanfaatkan Sungai Batanghari, yang memisahkan Pusat Kota Jambi
dengan Kota Jambi Seberang ( Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan ).
Saat ini kegiatan transportasi sungai tersebut mempunyai 2 sifat pelayanan,
yaitu untuk keperluan internal kota, serta external kota. Internal Kota, yaitu
melayani pergerakan antar kedua tepi sungai Batanghari yang berfungsi
sebagai penyeberangan, menghubungkan Pusat Kota Jambi dengan Jambi
Seberang.
Kegiatan penyeberangan ini lebih didominasi untuk angkutan orang,
sedangkan untuk angkutan barang lebih berkembang melalui Jembatan Aur
Duri.
Untuk transportasi external Kota Jambi, yaitu menghubungkan Kota Jambi
dengan kota-kota lain di bagian hulu dan hilir sungai. Kegiatan transportasi
ini melayani angkutan orang, dan barang, terutama untuk angkutan kayu,
dimana sepanjang DAS Batanghari banyak dijumpai Industri Pengolahan
Kayu.
Bab 2 - 23DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Kegiatan transportasi sungai ini dilayani oleh beberapa jenis kapal, mulai
dari kapal kecil tanpa motor, sampai kapal motor berukuran besar,
sedangkan berdasarkan Ship Call, kapal-kapal yang ada di pelabuhan Jambi
terdiri dari Kapal Nasional, Kapal Asing, Pelayaran Rakyat, dan Non
Pelayaran.
Berdasarkan data statistik, jumlah kapal penumpang dan barang yang
datang dan berangkat di Pelabuhan Jambi dari tahun 2001 sampai 2007
memperlihatkan kecenderungan yang fluktuatif. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel II.4.2.
Tabel II.4.2Jumlah Penumpang Yang Datang dan Berangkat
Serta Jumlah Barang Yang Bongkar MuatDi Pelabuhan Tahun 2001 s.d 2007
Datang Berangkat Bongkar Muat2001 40,153 23,4782002 42,215 40,432 90,886 91,6932003 2,200 2,250 13,460 3,3702004 692 662 30,687 17,4392005 815 700 28,176 13,1202006 928 879 20,115 12,1352007 41,821 37,510 14,748 12,583
Penumpang BarangTahun
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, Tahun 2007
C. Transportasi Udara
Kegiatan Transportasi Udara di Kota Jambi dilayani oleh Pelabuhan Udara
Sultan Thaha Syaifudin, yang melayani jalur komersial ke Jakarta dan
Batam. Dengan fasilitas Runway berukuran 30 x 1.900 m, dapat melayani
jenis pesawat F-28.
Dari data statistik, diketahui bahwa untuk jumlah pesawat yang datang
maupun pergi, sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 meningkat
pesat. Pada tahun 2001 jumlah pesawat yang datang / berangkat
sebanyak1.332 pesawat, kemudian sampai dengan tahun 2007 mengalami
peningkatan pesat menjadi 3.284 pesawat.
Bab 2 - 24DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Jumlah penumpang, sejak tahun 2001 hingga tahun 2008 mengalami
peningkatan pesat, dimana pada tahun 2001 mencapai 74.452 penumpang
datang dan 77.906 berangkat, dan pada tahun 2007 mencapai 344.272
penumpang datang, dan 329.158 penumpang berangkat. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.4.3.
Tabel II.4.3Jumlah Pesawat dan Penumpang Yang Datang dan Berangkat
Di Bandara Udara Sultan Thaha Tahun 2001 s.d 2007
Datang Berangkat Datang Berangkat2001 1,332 1,332 74,452 77,906 -2002 2,026 2,026 127,815 136,024 -2003 2,883 2,882 202,804 217,660 -2004 3,975 3,978 288,545 304,967 2,2872005 3,334 3,336 282,843 298,340 4822006 3,496 3,496 333,104 348,622 1,9212007 3,284 3,284 344,272 329,158 -
TransitTahunPesawat Penumpang
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, Tahun 2007
2.5. Kondisi Aktual Tata Ruang Kota Jambi
Pada bagian ini akan kondisi aktual pola penataan ruang di Kota Jambi
ditinjau dari aspek – aspek pembahasan yang terkait dengan konteks
pengembangan kegiatan perkotaan yang terdapat pada dokumen rencana tata
ruang yang masih berlaku.
A. Struktur Tata Ruang Kota Jambi
Kegiatan utama kota merupakan kegiatan yang menjadi orientasi penduduk
untuk keperluan pemenuhan kebutuhan pelayanan dan pekerjaan.
Berdasarkan potensi yang dimiliki serta kebijakan pengembangan Kota
Jambi,
Di dalam dokumen rencana tata ruang Kota Jambi diarahkan
pengembangan beberapa kegiatan utama yang diharapkan dapat
Bab 2 - 25DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
berkembang menjadi orientasi penduduk. Beberapa kegiatan tersebut antara
lain adalah :
Pusat Permukiman
Pusat Perdagangan & Jasa
Industri
Perkantoran dan Pelayanan Umum
Terminal
Bandar Udara
Sub Pusat Pelayanan
Berdasarkan kondisi aktual yang berkembang, alokasi kegiatan terminal
dan industri sudah tidak relevan lagi dijadikan acuan dalam menentukan
orientasi bagi penduduk untuk keperluan pemenuhan kebutuhan
pelayanan dan pekerjaan. Alokasi pengembangan terminal dengan berbagai
fungsi dan hierarkinya cenderung tidak dapat bertahan dan berkembang
sebagaimana yang diharapkan. Saat ini terminal induk Alam Barajo sudah
tidak dapat dikatakan berkembang dan berfungsi sebagaimana yang
diharapkan karena sebagian besar angkutan kota, angkutan antar kota dan
antar propinsi yang seharusnya menempati lokasi tersebut sudah tidak lagi
terkoordinasikan dengan baik. Bahkan sebagian besar agen angkutan antar
kota dan antar propinsi menempati lokasi di berbagai ruas jalan yang saat
ini berkembang menjadi jalan protokol kota terutama di sekitar Jl. H.O.S.
Cokroaminoto, Jl. Kapt. A. Bakarudin ( Simpang Mayang s.d Simpang
Bangunan ) dan Jl. Kapt. Pattimura. Sementara itu terminal truk simpang
kawat ( Jl. H.O.S. Cokroaminoto ) sudah beralih fungsi sebagai terminal
beberapa pool angkutan antar kota ( tujuan Ma. Bulian, Tembesi sampai
dengan Sungai Rengas ). Sebagian besar truk yang memasuki Kota Jambi
memiliki orientasi untuk mangkal di sekitar ruas Jl. Lingkar Barat ( Simpang
Rimbo s.d Simpang Paal X ) atau di ruas Jl. Lingkar Selatan.
Sementara itu, pertumbuhan sektor industri di Kota Jambi juga relatif
tidak relevan untuk dijadikan sebagai salah satu orientasi. Hal ini
Bab 2 - 26DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
disebabkan sebagian besar investor di bidang industri cenderung memilih
mengembangkan pabrik di lokasi yang memiliki akses yang cukup dekat
dan lancar menuju pelabuhan atau lokasi penumpukkan ( stock pile )
komoditas industrinya. Lokasi – lokasi tersebut cenderung berkembang di
sepanjang Sungai Batanghari terutama yang berada dekat dengan kawasan
Pelabuhan Talang Duku. Faktor lain yang menyebabkan semakin
terbatasnya perkembangan sektor industri adalah harga lahan di sekitar
Kota Jambi yang sudah sangat mahal dan tidak ekonomis untuk
dikembangkan sebagai lokasi industri. Terbatasnya lahan yang termasuk di
dalam wilayah administratif Kota Jambi atau yang memiliki akses yang
cukup baik menuju pusat – pusat kegiatan utama menyebabkan investor di
bidang industri lebih memilih untuk mengembangkan lokasi pabrik di
Kabupaten Muara Jambi atau Kabupaten Batanghari yang memang masih
layak dan memadai. Disamping itu arahan pengembangan orientasi pusat
kegiatan yang terdapat di dokumen rencana tata ruang Kota Jambi juga
kurang berpihak pada pengembangan sektor ini. Tercatat hanya 3 sub
Bagian Wilayah Kota ( BWK ) dari 38 sub BWK yang ada di Kota Jambi yang
mengalokasikan orientasi pusat kegiatannya di bidang industri.
B. Pola Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Meskipun pada sebagian kawasan yang diarahkan untuk kepadatan
penduduk yang sedang hingga rendah dapat dipertahankan sesuai dengan
arahan rencana tata ruang Kota Jambi, namun pembatasan pengembangan
tersebut hanya terbatas pada pengembangan perumahan oleh pengembang
swasta ( developer ). Upaya untuk mempertahankan arahan pola distribusi
dan kepadatan penduduk terhadap rumah yang dikembangkan secara
swadaya masih diragukan prospeknya. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh
semakin tingginya harga material bangunan dan harga lahan pada lokasi –
lokasi yang diarahkan sebagai konsentrasi pertumbuhan penduduk yang
memang diminati dan sudah dikembangkan oleh developer. Hal ini
Bab 2 - 27DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
menyebabkan perkembangan penduduk di lokasi dengan kepadatan
penduduk tinggi sulit untuk didistribusikan karena kemampuan dan
kemauan untuk membeli ( willingness to pay ) masyarakat juga semakin
menurun.
C. Pemanfaatan Ruang
Arahan pemanfaatan ruang yang diuraikan pada Tabel II.5.1. sudah banyak
yang tidak sesuai dengan perkembangan kondisi yang terjadi saat ini
terutama arahan lokasi pusat BWK dan pusat Sub BWK. Rencana
pemanfaatan ruang Kota Jambi juga memperlihatkan proporsi pemanfaatan
ruang secara umum yaitu :
a. Perumahan
Kondisi pertumbuhan perumahan di Kota Jambi berbagai tipe melalui
Perum Perumnas cabang Jambi dapat dilihat pada Tabel II.6.1.
Tabel II.6.1.Realisasi Pembangunan Perumahan Kota Jambi
Melalui Perum Perumnas Cabang Jambi Tahun 2001 s.d 2007
RS RS RS RS RS RS RIT RSH1 RSH2T.21 T.27 T.36 D.45 D.54 D.70 T.21 T.28 T.36
2001 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02002 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02003 0 0 15 0 0 0 50 15 30 1102004 0 4 0 0 0 0 0 45 0 492005 0 6 0 0 0 0 0 34 40 802006 0 20 9 0 0 0 0 8 37 742007 0 0 30 0 0 0 0 0 115 145
Jumlah 0 30 54 0 0 0 50 102 222 458
TypeTahun Jumlah
Sumber : Kota Jambi Dalam Angka, 2007
Bab 2 - 28DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
b. Perdagangan
Disebagian besar kawasan
perdagangan di Kota Jambi
mengalami pertumbuhan yang
pesat dalam waktu yang sangat
singkat. Kegiatan perdagangan
yang bersifat lokal yang
tersebar di berbagai lokasi pusat
permukiman saat ini sangat
mudah berkembang dari sisi jumlah. Perkembangan kegiatan komersial
saat ini cenderung bersifat komplementer atau saling melengkapi antara
satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Disamping itu dengan semakin
mudahnya memperoleh kredit Usaha Kecil Menengah ( UKM ) saat ini
sudah semakin banyak kegiatan komersial yang berorientasi pelayanan
lokal / pusat permukiman.
c. Industri
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa sektor industri
memang sudah bukan menjadi salah satu prioritas lagi untuk
dikembangkan di Kota Jambi dengan alasan - alasan sebagai berikut :
Salah satu mall besar yang berlokasi di jalan protokol KotaJambi
Pengembangan kawasan permukiman skala besar di Kota Jambi direalisasikan pada kawasan yang diarahkan lahan sebagaicadangan pengembangan Kota Jambi sesuai alokasi yang direncanakan pada dokumen tata ruang
Bab 2 - 29DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
1. Secara alamiah harga lahan di Kota Jambi yang saat ini sudah
tergolong mahal akan membatasi dan bahkan mengurangi minat
investor untuk menanamkan modalnya dengan alasan ekonomis.
2. Lokasi lahan yang diarahkan sebagai lokasi pengembangan sektor
industri juga diminati oleh pengembang perumahan. Kedua jenis
pengembang ini akan membutuhkan luas lahan yang sama besarnya
sehingga ketika salah satu berkembang akan membatasi
perkembangan sektor lainnya. Untuk kasus di Kota Jambi,
pengembang perumahan memiliki kemauan untuk membayar (
willingness to pay ) yang lebih baik dibandingkan pengembang sektor
industri sehingga kompetisi yang terjadi diantara keduanya lebih
sering dimenangkan oleh pengembang perumahan.
3. Dokumen rencana tata ruang Kota Jambi yang disusun berdasarkan
proyeksi pertumbuhan penduduk yang merefleksikan kebutuhan
akan sarana permukiman memperlihatkan bahwa kebutuhan lahan
perumahan pada akhir
tahun perencanaan akan
membutuhkan lahan yang
sangat luas sementara luas
lahan Kota Jambi semakin
terbatas. Hal ini
menyebabkan sebagian
besar arahan orientasi pusat
pertumbuhan di berbagai BWK di Kota Jambi di prioritaskan pada
kawasan permukiman dibandingkan kawasan industri.
4. Sesuai dengan arahan kebijakan nasional dalam memberantas illegal
logging, perkembangan kegiatan industri kayu di Kota Jambi dapat
dikatakan sudah mati. Hal ini menyebabkan jenis industri kayu yang
berkembang hanya terbatas pada industri pengolahan kayu hasil
Sebagian besar industri pengolahan kayu yang berlokasidisepanjang Sungai Batanghari sudah tidak beroperasi lagi
Bab 2 - 30DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
kegiatan replanting terutama pada jenis tanaman karet yang memang
supplynya cukup memadai.
d. Fasilitas Umum
Beberapa jenis fasilitas umum skala besar seperti rumah sakit Kota
Jambi, Mall, Taman Rekreasi, Fasilitas Pendidikan Tinggi dan berbagai
lokasi yang mengalami aglomerasi kegiatan tertentu ( terutama
komersial ) sudah layak dipertimbangkan untuk diarahkan sebagai
pusat kegiatan bagi BWK dan atau Sub BWK.
e. Pemerintahan / Perkantoran
Pola alokasi pusat pemerintahan / perkatoran sudah cukup tepat
sehingga sampai saat ini dipandang dapat memberikan pelayanan yang
prima kepada publik. Namun demikian perkembangan berbagai
kegiatan di berbagai ruas jalan yang memiliki akses langsung maupun
tidak langsung pada kawasan pemerintahan / perkantoran juga
memberikan pengaruh yang cukup berarti pada pola aksessibilitas
menuju kawasan tersebut.
f. Ruang Terbuka Hijau
1. Taman Kota
Keberadaan taman kota di kawasan Kota Jambi saat ini masih dapat
dipertahankan sesuai arahan rencana tata ruang. Namun demikian
pemanfaatan taman kota sebagai salah satu alternatif kegiatan
rekreasi belum optimal karena tampaknya jenis fasilitas ini tidak
didukung jenis fasilitas lainnya yang dapat menambah daya tarik
bagi warga untuk memanfaatkannya sebagaimana yang diharapkan.
2. Olah raga
Fasilitas olah raga di Kota Jambi jumlahnya sudah sangat menyusut.
Hal ini dikarenakan pada dasarnya sebagian besar lahan yang
Bab 2 - 31DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
dijadikan fasilitas olahraga adalah lahan milik pribadi masyarakat
sehingga dengan semakin menariknya prospek pengembangan
perumahan merekapun lebih cenderung untuk membangun
bangunan rumah, bangunan komersial atau bahkan menjualnya pada
pihak lain yang akan mengambil langkah serupa.
3. Jalur Hijau
Kawasan lindung setempat / konservasi dan jalur hijau jalan sudah
semakin sedikit jumlahnya karena tidak dapat berkompetisi dengan
perkembangan sektor permukiman dan komersial.
4. Rekreasi Kota
Arahan pengembangan “Taman Rimbo Aneka Ria” dapat dikatakan
sudah gagal karena sudah kurang diminati oleh masyarakat.
Sementara itu kawasan khusus Danau Sipin dan Pulau Sijenjang yang
diarahkan sebagai kawasan konservasi yang berfungsi rekreasi
sampai saat ini belum terbentuk.
5. Pertanian
Sebagian besar kawasan pertanian sudah terkonversi sebagai
kawasan permukiman. Kondisi ini masih cukup relevan dengan
arahan rencana tata ruang Kota Jambi yang memang mengalokasikan
kawasan tersebut sebagai alternatif cadangan bagi kawasan
permukiman. Sementara hutan kota juga dapat dipertahankan
hingga saat ini namun memang belum berkembang menjadi salah
satu alternatif pilihan tempat rekreasi.
6. Pemakaman
Arahan alokasi kawasan permakaman di setiap BWK tidak disertai
dengan lahan cadangan yang memadai sehingga luas lahan yang
dibutuhkan sesuai kebutuhan yang berkembang sudah tidak dapat
diakomodir lagi.
Bab 2 - 32DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
g. Konservasi
Pembatasan pembangunan
kawasan perumahan pada ruas
– ruas di sepanjang aliran
Sungai Batanghari dan anak –
anak sungainya serta di
beberapa bagian kawasan
dengan karakter rawa hingga
saat ini dapat dilakukan dengan baik. Hanya saja di beberapa lokasi
tertentu yang secara strategis potensi pengembangan kegiatan komersial
dapat memberikan keuntungan pada pendapatan daerah mendapatkan
peluang untuk berkembang karena secara teknis pihak pengembang
mampu dan mau untuk melakukannya dengan meminimalisir dampak
lingkungan yang mungkin terjadi.
D. Utilitas
1. Air Bersih
Air bersih merupakan salah
satu komponen penting
pendukung perkembangan
kawasan permukiman di Kota
Jambi. Jaringan distribusi air
bersih di Kota Jambi cenderung
masih belum memadai
memenuhi kebutuhan air bersih
penduduk yang semakin berkembang dari tahun ke tahun. Kondisi
penyediaan air bersih di Kota Jambi sangat bergantung pada fluktuasi
debit air Sungai Batanghari dimana juga sangat bergantung pada kondisi
musim. Sebagaimana diperlihatkan pada Tabel II.5.2 bahwa produksi
air bersih akan menurun pada bulan kering April – September karena
Salah satu upaya melakukan pemerataan distribusi airbersih di seluruh Kota Jambi (Lokasi : Sei. Sawang )
Salah satu bangunan komersial yang memiliki arti strategisbagi pendapatan daerah yang dibangun di sisi Sungai
Bab 2 - 33DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
debit air Sungai Batanghari sangat berkurang pada saat tersebut,
sementara ketika musim hujan berlangsung selama bulan Oktober –
Maret produksi air bersih akan meningkat.
Tabel II.5.2.Produksi Air Bersih di Kota Jambi
BulanAir Minum Yang Disalurkan
2004 2005 2006 2007Januari 1,043,367 985,457 1,653,695 1,909,677Februari 1,066,799 1,011,402 1,646,065 1,691,870Maret 993,998 1,008,381 1,737,909 1,868,471April 957,920 947,084 1,710,467 1,835,717Mei 1,020,242 990,262 1,794,989 1,888,427Juni 971,155 979,861 1,748,177 1,815,677Juli 994,059 988,761 1,830,474 1,815,776Agustus 1,123,152 989,697 1,813,474 1,831,783September 989,051 950,243 1,813,813 1,827,435Oktober 1,030,508 1,105,639 1,818,606 1,916,628November 1,022,724 1,039,387 1,908,855 1,847,004Desember 1,022,485 948,610 1,814,855 1,793,385
Jumlah 12,235,460 11,944,784 21,291,379 22,041,850Sumber : Kota Jambi dalam angka, 2007
2. Listrik
Listrik merupakan sumber energi utama baik untuk kebutuhan rumah
tangga maupun industri. Uraian mengenai banyaknya pelanggan PLN
pada wilayah S2JB cabang Jambi Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Bab 2 - 34DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II.5.3Banyaknya Pelanggan PLN Menurut Golongan Tarif Tahun 2007
Golongan Tarif JumlahLangganan
Jumlah VA /Langganan
Kwh /Langganan Nilai Penjualan
R1 s.d 450 VA 100,508 45,228,600 9,895,670 42,694,282,019R1 s.d 900 VA 101,859 91,673,100 12,489,656 65,306,939,154R1 / 1,300 VA 64,786 84,221,800 9,505,290 44,617,809,535R1 2,200 VA 5,141 11,310,200 2,060,501 10,730,546,589R2 / > 2,200 s.d6,600 VA 1,388 5,823,300 905,940 5,732,794,580
R3 / > 6,600 VA 181 2,776,500 362,357 2,492,562,800Jumlah 273,863 241,033,500 35,219,414 171,574,934,677
Sumber : Kota Jambi dalam angka, 2007
Tabel II.5.4Banyaknya Pelanggan PLN Wilayah S2JB Cabang Jambi Tahun 2007
GolonganPelanggan
JumlahLangganan
Jumlah VA /Langganan
Kwh /Langganan Nilai Penjualan
Sosial 10,845 20,176,700 2,651,353 607,221,381Rumah Tangga 273,863 241,033,500 35,219,414 171,574,934,677Industri 17,441 68,748,900 13,064,263 63,955,668,127Usaha 154 20,626,200 4,396,206 28,606,926,202Gedung 1,992 15,203,526 3,244,796 18,973,183,550Penerangan - - 3,273,227 32,774,830,460
Jumlah 304,295 365,788,826 61,849,259 316,492,764,397Sumber : Kota Jambi dalam angka, 2007
3. Telepon
Fasilitas telekomunikasi juga merupakan salah satu fasilitas turunan
yang harus dikembangkan untuk memenuhi perkembangan kebutuhan
dari kawasan perumahan. Hingga akhir tahun 2006 jumlah sambungan
telepon yang menggunakan sambungan kabel cenderung mengalami
penurunan. Sementara sambungan telepon tanpa kabel ( wireless )
semakin meningkat secara drastis. Alasan mobilitas penggunaan
merupakan latar belakang utama terjadinya perkembangan kondisi
seperti ini. Untuk lebih lengkap mengenai perkembangan sambungan
telepon di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel II.5.5.
Bab 2 - 35DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel III.5.5Jumlah Unit Satuan Sambungan Telepon yang Telah Terpasang
Tahun 2001 - 2006
TahunJumlah Unit
Wireless Wireline2001 - 46,7042002 - 52,6602003 - 57,2582004 - 64,0052005 31,344 61,0482006 50,609 60,739
Sumber : Kota Jambi dalam angka, 2007
E. Transportasi
1. Sistem Jaringan Jalan
Jaringan jalan di kawasan Kota
Jambi yang berbentuk radial
konsentrik masih sesuai dengan
fungsi dan sistem yang
diarahkan dalam rencana tata
ruang. Hanya saja pertumbuhan
pergerakan orang yang sangat
pesat akibat bangkitan yang
terjadi hanya terkosentrasi pada daerah tertentu saja menyebabkan
efektifitas pelayanan ( level of service – LOS ) jalan diberbagai ruas jalan
protokol di Kota Jambi semakin menurun. Pengembangan jalur jalan
alternatif yang dapat secara efektif menghubungkan berbagai pusat
kegiatan di Kota Jambi merupakan pilihan jalan keluar yang utama
untuk mengembalikan bahkan meningkatkan LOS. Uraian mengenai
permukaan, kondisi dan kelas jalan dapat dilihat pada Tabel II.5.6.
Intensitas kendaraan yang tinggi disertai bercampurnyalalu lintas regional dan lokal menyebabkan LOS menurun
Bab 2 - 36DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II.5.6.Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan di Kota Jambi Tahun 2007
2002 2003 2004 2005 2006 2007I Permukaan 576,690 618,250 618,250 618,250 618,250 624,660
I.1. Aspal 438,683 435,791 440,172 440,172 442,048 460,000I.2. Kerikil - 14,018 15,943 15,943 16,791 1,000I.4. Tidak Terinci 138,007 168,447 162,135 162,135 159,411 162,660
II Kondisi Jalan 574,690 618,250 440,172 439,972 442,048 386,914II.1. Baik 438,683 435,791 420,696 422,513 425,257 384,114II.2. Sedang - 8,349 - - - -II.3. Rusak 136,007 5,663 19,476 17,459 16,791 2,800II.4. Rusak Berat - 168,477 - - - -
III Kelas Jalan 576,690 618,250 618,650 618,250 618,250 477,705III.1. Kelas I - - - - - -III.2. Kelas II - - - - - -III.3. Kelas III - - - - - -III.4. Kelas IIIA - - - - - -III.5. Kelas IV - - - - - -III.6. Kelas V 438,683 449,803 456,115 457,532 458,839 389,514III.7. Tidak Terinci 138,007 168,447 162,135 160,718 159,411 208,521
Panjang Jalan ( Km )Perincian
Sumber : Kota Jambi dalam angka, 2007
2. Sistem Terminal
Beberapa rencana pengembangan terminal pendukung angkutan kota di
berbagai lokasi antara lain :
1. Terminal TAC ( Jl. Sumantri Brojonegoro )
2. Teminal Sijenjang
3. Terminal Talang Bakung
4. Terminal Tempino
Sudah tidak dapat
mengakomodasikan fungsi
yang diembankan padanya.
Bahkan terminal TAC saat ini
sudah sama sekali tidak
berfungsi dan saat ini sudah
dibangun fasilitas pelayanan
umum. Terminal pendukung
Sijenjang dan Talang Bakung hingga saat ini tidak terealisasi. Sementara
Kondisi Terminal Alam Barajo yang kian sepi dari aktivitaslalu lintas kendaraan angkutan umum.
Bab 2 - 37DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
terminal pendukung Tempino saat ini lebih berfungsi sebagai pelayanan
angkutan antar kota.
Berdasarkan kondisi aktual yang berkembang, alokasi
kegiatan terminal dan industri sudah tidak relevan lagi dijadikan acuan
dalam menentukan orientasi bagi penduduk untuk keperluan
pemenuhan kebutuhan pelayanan dan pekerjaan. Alokasi
pengembangan terminal dengan berbagai fungsi dan hierarkinya
cenderung tidak dapat bertahan dan berkembang sebagaimana yang
diharapkan. Saat ini terminal induk Alam Barajo sudah tidak dapat
dikatakan berkembang dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan
karena sebagian besar angkutan kota, angkutan antar kota dan antar
propinsi yang seharusnya menempati lokasi tersebut sudah tidak lagi
terkoordinasikan dengan baik. Bahkan sebagian besar agen angkutan
antar kota dan antar propinsi menempati lokasi di berbagai ruas jalan
yang saat ini berkembang menjadi jalan protokol kota terutama di
sekitar Jl. H.O.S. Cokroaminoto, Jl. Kapt. A. Bakarudin ( Simpang
Mayang s.d Simpang Bangunan ) dan Jl. Kapt. Pattimura. Sementara itu
terminal truk simpang kawat ( Jl. H.O.S. Cokroaminoto ) sudah beralih
fungsi sebagai terminal beberapa pool angkutan antar kota ( tujuan Ma.
Bulian, Tembesi sampai dengan Sungai Rengas ). Sebagian besar truk
yang memasuki Kota Jambi memiliki orientasi untuk mangkal di sekitar
Jl. Lingkar Barat ( Simpang Rimbo s.d Simpang Paal X ) atau di ruas Jl.
Lingkar Selatan.
Bab 2 - 38DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
'03 '04 '05 '06
5,116,1 6,25 6,35
0
2
4
6
8
2.6. Kondisi Ekonomi Kota Jambi
A. Pertumbuhan Ekonomi
Bila dicermati laju pertumbuhan ekonomi Kota Jambi (tanpa Migas),
terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 pertumbuhan ekonomi Kota
Jambi mencapai 5,11%, pada tahun 2004 terjadi kenaikan yang cukup
signifikan yaitu mencapai 6,10%, di tahun 2005 naik menjadi 6,25% dan
menjadi 6,35% pada tahun 2006.
Gambar 2.6.1Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi 2003 - 2007
Tabel II.6.1 laju pertumbuhan PDRB Atas Harga Konstan 2000 Tahun 2003-2007Tabel. II.6.1
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional BrutoMenurut Lapangan Usaha Kota Jambi
(Atas Dasar Harga Konstan 2000) Tahun 2003 - 2007
LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006 20071. Pertanian, Peternakan, Kehutanan &
Perikanan 0,68 1,76 2,01 2,29
2. Pertambangan Dan Penggalian 2,11 -5,65 -1,29 0,42
3. Industri Pengolahan 2,05 1,38 3,29 4,69
4. Listrik, Gas Dan Air Bersih 18,42 11,64 6,32 5,87
5. Bangunan 29,20 15,32 13,16 10,22
6. Perdagangan Hotel Dan Restoran 4,06 3,61 8,47 9,75
7. Pengangkutan Dan Komunikasi 5,55 7,11 4,95 5,538. Keuangan Persewaan Dan Jasa
Perusahaan 5,62 17,32 7,81 5,79
9. Jasa-Jasa 1,76 2,66 2,58 3,07PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO 4,85 5,16 5,69 5,93
P D R B TANPA MIGAS 5,27 6,10 6,25 6,35
Bab 2 - 39DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Dari Tabel II.6.1 diatas terlihat bahwa terdapat sektor-sektor yang
menunjukkan trend pertumbuhan yang meningkat; sektor pertanian pada
tahun 2003 pertumbuhannya adalah 0,68% meningkat menjadi 2,29% pada
tahun 2006; sektor Industri Pengolahan tumbuh dari 2,05% pada tahun 2003
menjadi 4,69% pada tahun 2006 walaupun pada tahun 2004 turun, namun
menunjukan trend pertumbuhan yang signifikan. Sektor Perdagangan Hotel
dan Restoran pada tahun 2003 tumbuh 4,06% pada tahun 2006 meningkat
menjadi 9,75%. Demikian juga sektor jasa-jasa yang pada awal periode
tumbuh 1,76% menjadi 3,07% pada tahun 2006.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Kota Jambi masih optimis
dapat meningkat dengan laju pertumbuhan 6,75 % pada tahun 2008 dan
diperkirakan terus meningkat menjadi 6,9% pada tahun 2009. Dari sisi
penawaran diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi hampir seluruh sektor
mengalami kenaikan terutama sektor-sektor yang berkontribusi cukup besar
terhadap PDRB Kota Jambi, yaitu sektor industri, sektor jasa dan sektor
perdagangan.
2.6.1. Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi tercermin pada pembentukan PDRB. PDRB Kota Jambi
atas dasar harga konstan tahun 2000 selama kurun 2003-2006 didominasi
oleh tiga sektor utama yaitu sektor Perdagangan Hotel dan Restoran, sektor
Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Industri Pengolahan yang
memberikan kontribusi diatas 15 %.
Sektor yang memberikan kontribusi antara 5% s/d 15 % adalah sektor jasa-
jasa, pertambangan dan penggalian, keuangan persewaan dan jasa
perusahaan dan sektor bangunan.
Sedangkan sekor yang memberikan kontribusi lebih kecil dari 5%
adalah sektor pertanian dan sektor listrik, gas dan air bersih. Rincian
Bab 2 - 40DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
kontribusi sektoral terhadap PDRB Tahun 2003 -2006 ADHK 2000 dapat
dilihat pada Tabel II.6 2berikut :
Tabel.II.6.2Kontribusi Serktoral terhadap Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Lapangan Usaha Kota Jambi(Atas Dasar Harga Konstan 2000) Tahun 2003 - 2007
LAPANGAN USAHA 2003 2004 2005 2006 20071. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan & Perikanan 2,6 2,5 2,4 2,3
2. Pertambangan Dan Penggalian 8,2 7,4 6,9 6,53. Industri Pengolahan 19,7 19,0 18,6 18,44. Listrik, Gas Dan Air Bersih 2,4 2,6 2,6 2,65. Bangunan 5,4 6,1 6,6 6,96. Perdagangan Hotel Dan
Restoran 21,7 21,4 22,1 22,9
7. Pengangkutan DanKomunikasi 19,8 20,2 20,2 20,1
8. Keuangan Persewaan Dan JasaPerusahaan 6,1 7,0 7,2 7,2
9. Jasa-Jasa 14,2 13,9 13,5 13,1
2.3.2. Pendapatan Per kapita
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk Kota Jambi dapat
dilihat melalui Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita.
Selama kurun 2003-2006 PDRB per kapita atas harga konstan menunjukan
trend pening-katan. Pada tahun 2003 PDRB per kapita per tahun tercatat
Rp 4,68 juta, menjadi Rp 5,31 juta per kapita per tahun pada tahun 2006 atau
meningkat rata 9,65 % per tahun.
Bab 2 - 41DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3,794,49
8,468,96
7,25
9,65
6,677,52
16,5
15,1216,1 16,35
10,66
12,62
9,92
10,96
5,06 5,11
6,836,27 6,4
8,81
7,74
9,06
17,11
15,74 15,5314,55
6,6 6,525,77
6,95
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2003 2004 2005 2006 2007Triwulan/Tahun
persen
Kota Jambi Nasional
PDRB per Kapita (Rupiah)
5.311.709
5.093.485
4.876.750
4.680.529
2003 2004 2005 2006
2.3.3. Tingkat inflasi
Laju inflasi tahunan Kota Jambi periode 2003-2007 menunjukkan trend
meningkat dan berfluktuasi. Inflasi yang cukup tinggi terjadi pada tahun
2005 dan 2006 yang mencapai angka 16,5 %. Pada triwulan III tahun 2007
inflasi mencapai 10’96%, lebih tinggi dibandingkan laju inflasi nasional
sebesar 6,95%. Tingginya angka inflasi kota Jambi terjadi pada komoditas
kelompok makanan jadi, kelompok kesehatan dan kelompok transportasi.
Bab 3 - 1DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAHKOTA JAMBI
Bab 3 - 2DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3.1. Tinjauan Terhadap Rencana Tata Ruang Kota Jambi
Dokumen Rencana Tata Ruang untuk wilayah Kota Jambi yang terakhir
di perdakan adalah Evaluasi/Revisi Rencana Tata Ruang Kota Jambi Tahun
1994-2005 yang disusun Oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Jambi pada tahun anggaran 2000. Paparan berikut adalah bahasan mengenai
RUTR kota Jambi yang dikutip dari dokumen Buku Rencana di atas.
A. Rencana Struktur Tata Ruang
Kegiatan utama kota merupakan kegiatan yang menjadi orientasi penduduk
untuk keperluan pemenuhan kebutuhan pelayanan dan pekerjaan.
Berdasarkan potensi yang dimiliki serta kebijakan pengembangan Kota
Jambi, kegiatan-kegiatan utama yang akan dikembangkan adalah :
Pusat Permukiman
Pusat Perdagangan & Jasa
Industri
Perkantoran dan Pelayanan Umum
Terminal
Bandar Udara
Sub Pusat Pelayanan
B. Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Distribusi dan kepadatan penduduk Kota Jambi terbagi dalam 4
(empat ) klasifikasi yaitu : Kepadatan rendah, Kepadatan sedang,
Kepadatan tinggi, dan Kepadatan sangat tinggi. Arahan distribusi
penduduk dimaksudkan untuk menciptakan keseimbangan penduduk di
Kota Jambi, sejalan dengan fungsi yang diemban setiap BWK. Pada tahun
rencana ( 2010 ) distribusi penduduk kecamatan minimal 5% dari jumlah
penduduk Kota Jambi, sedangkan jumlah penduduk maksimal 20% dari
jumlah penduduk Kota Jambi.
Bab 3 - 3DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 3 - 4DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
C. Rencana Pemanfaatan Ruang
Rencana pemanfaatan ruang Kota Jambi, memperlihatkan proporsi
pemanfaatan ruang secara umum yaitu :
a. Perumahan
Perkiraan jumlah rumah di Kota Jambi tahun 2010 sebanyak 91.990 unit
atau bertambah 15.107 unit. Penambahan tersebut diarahkan pada
kawasan baru di bagian Selatan Kota Jambi.
b. Perdagangan
Kegiatan perdagangan bersifat lokal diarahkan keluar dari CBD dan
menyebar ke Bagian Wilayah Kota ( BWK ).
Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa ( skala regional ) tetap
diarahkan pada kawasan CBD atau BWK E ( Pusat Kota ) dan berfungsi
juga sebagai pusat perdagangan lokal atau BWK E.
Kegiatan perdagangan pada pusat-pusat yang telah ada tetap
dipertahankan seperti ; sekitar pusat kota, Simpang Pulai, Simpang III
Sipin, Simpang Tugu Juang, Simpang Jelutung, Simpang Kawat,
Simpang Talang Banjar, Simpang Kota Baru, Thehok, Pasar Talang
Banjar, Simpang Kota Baru, Simpang Pasar Kasang, Pasar Olak Kemang
dan Pasar Arab Melayu.
c. Industri
Berdasarkan kecenderungan serta adanya pengembangan pelabuhan
laut Talang Duku, pengembangan Jalan Lingkar ( ring road ), maka
pengembangan industri di masa yang akan datang diarahkan sebagai
berikut
1. Industri yang relatif lebih besar intensitas kegiatannya yang
mencakup terutama aneka industri dan industri-industri lain skala
besar, diarahkan ke bagian Timur kota yaitu di Kelurahan Payo
Selincah dan Kelurahan Talang Bakung (BWK D1 dan D2). Kawasan
ini dapat dikembangkan sebagai zona industri. Dalam
Bab 3 - 5DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
pengembangan industri pada kawasan ini harus diperhatikan
persyaratan-persyaratan berikut :
a. Karena lokasinya di tepi rawa, maka perlu batasan yang pasti
agar tidak terjadi pemanfaatan rawa bagi kegiatan industri.
b. Limbah yang berasal dari proses kegiatan industri tersebut harus
ditangani dengan baik untuk menghindari dampaknya yang
merusak terhadap lingkungan.
2. Sebenarnya pengembangan industri dengan skala relatif besar
tersebut sangat terbuka kemungkinan di sekitar Pelabuhan Talang
Duku, sehingga tekanan terhadap kebutuhan lahan untuk
pengembangan industri akan “terbagi” pada jangka panjang dengan
kawasan tersebut.
3. Industri bahan bangunan ( bata dan genteng ) harus diarahkan
pengembangannya sehingga dapat lebih terkonsentrasi kegiatannya
dan mengurangi dampaknya terhadap penggalian / pengupasan
permukaan tanah, serta gangguannya terhadap keamanan
penerbangan. Sehubungan dengan sumber row materialnya, maka
kelompok industri tersebut diarahkan pada Kawasan Kelurahan Paal
Merah dan Talang Bakung Kecamatan Jambi Selatan.
4. Industri dengan skala relatif kecil namun cenderung mempunyai
dampak terhadap lingkungan ( potensi polusi ) yang terutama
berupa industri pengolahan makanan dan minuman, diarahkan
sesuai kecenderungan yang ada, yaitu di Kelurahan Payo Selincah
Kecamatan Jambi Timur. Dalam hal ini penanganan limbah harus
dilakukan untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Bab 3 - 6DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel II. 5.1Pembagian BWK Dan Dominasi Pemanfaatan RuangTiap Unit Lingkungan Permukiman Di Kota Jambi
No BWK ULP Dominasi Pemanfaatan Ruang Luas (Ha)1. A A-1 Permukiman, konservasi, ruang terbuka hijau, pertanian 841
A-2 Permukiman, pendidikan, kebudayaan, konservasi, pusat BWK 485A-3 Konservasi, ruang terbuka hijau, pertanian 1.003A-4 Ruang terbuka hijau 905
Jumlah Luas BWK A 3.2342. B B-1 Permukiman, perkantoran, perdagangan 642
B-2 Permukiman 548B-3 Permukiman, perkantoran, kawasan pompa minyak 554B-4 Permukiman, kawasan pompa minyak, pusat BWK B 725B-5 Permukiman 382B-6 TPA, pergudangan kering, cadangan pengembangan kota 456
Jumlah Luas BWK B 3.3073 C1 C1-1 Permukiman, pendidikan, perdagangan 223
C1-2 Permukiman, rumah sakit, konservasi 590C1-3 Perkantoran, permukiman, konservasi 235C1-4 Hutan Kota, permukiman ruang terbuka hijau, konservasi 609C1-5 Ruang terbuka hijau 604C1-6 Kawasan khusus Sipin 622
Jumlah Luas BWK C1 2.8834 C2 C2-1 Permukiman, perdagangan 435
C2-2 Permukiman, perdagangan 390C2-3 Permukiman, kawasan pompa minyak 752C2-4 Permukiman, pusat BWK C2, hutan kota 825C2-5 Permukiman, konservasi 698C2-6 Cadangan pengembangan kota 1.440C2-7 Cadangan pengembangan kota 861
Jumlah Luas BWK C2 5.4015 D1 D1-1 Ruang terbuka hijau, rawa, konservasi 746
D1-2 Permukiman, perdagangan, konservasi 218D1-3 Industri dan pergudangan, rawa, konservasi 475D1-4 Ruang terbuka hijau, konservasi 230
Jumlah Luas BWK D1 1.6696 D2 D2-1 Industri & Pergudangan, permukiman, konservasi, pusat BWK
D2548
D2-2 Industri & Pergudangan, permukiman, cad. pengembangankota
842
D2-3 Bandar udara, Taman Rimbo Anek Ria, ruang terbuka hijau 817Jumlah Luas BWK D2 2.207
7 E E-1 Perdagangan dan jasa 309E-2 Perdagangan dan jasa, permukiman 205E-3 Permukiman 214E-4 Perdagangan dan jasa, permukiman 223E-5 Perdagangan dan jasa, permukiman 189E-6 Perdagangan dan jasa, permukiman, pusat BWK E 258E-7 Perdagangan dan jasa, permukiman 242
Bab 3 - 7DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
E-8 Perdagangan dan jasa, permukiman 197Jumlah Luas BWK E 1.837
Jumlah Luas Total Kota Jambi 20.538
Tabel II.5.2Perkembangan Dan Arahan Kepadatan Serta Distribusi Penduduk
Di Kota Jambi Diperinci Per KecamatanTahun 1998 s/d 2010
No KeteranganK E C A M A T A N Kota
Jambi1 2 3 4 5 6 7 8
Luas ( Ha ) 7.778 3.407 792 402 3.039 1.570 1.529 2.021 20.538
1 Tahun 1998
Jumlah Penduduk 61.706 71.472 55.258 16.332 73.353 10.659 11.863 69.982 370.625
Kepadatan ( Jiwa/Ha ) 7,93 20,98 69,77 40,63 24,14 6,79 7,76 34,63 18,05
Distribusi (%) 16,69 19,28 14,91 4,41 19,79 2,88 3,2 18,88 100,00
2 Tahun 2000
Jumlah Penduduk 68.023 75.684 56.331 16.013 73.425 10.794 12.050 70.331 382.651
Kepadatan ( Jiwa/Ha ) 9,00 22,00 71,00 40,00 24,00 7,00 8,00 35,00 27,00
Distribusi (%) 17,78 19,78 14,72 4,18 19,19 2,82 3,15 18,38 100,00
Arahan Distribusi 18,00 19,00 15,00 5,00 19,00 4,00 4,00 16,00 100,00
Arahan Kepadatan S S T S S R R S S
3 Tahun 2005
Jumlah Penduduk 86.791 87.331 59.106 15.244 73.605 11.139 12.529 71.210 416,955
Kepadatan ( Jiwa/Ha ) 11,00 26,00 75,00 38,00 24,00 7,00 8,00 35,00 28,00
Distribusi (%) 20,82 20,94 14,18 3,66 2,67 2,67 3,00 17,08 100,00
Arahan Distribusi 20,00 20,00 14,00 4,00 4,00 4,00 4,00 16,00 100,00
Arahan Kepadatan S S T S S R R S S
4 Tahun 2010
Jumlah Penduduk 110.738 100.771 62.018 14.511 73.785 11.495 13.028 72.100 458.446
Kepadatan ( Jiwa/Ha ) 14,00 30,00 78,00 36,00 24,00 7,00 9,00 36,00 29,00
Distribusi (%) 24,16 21,98 13,53 3,17 16,09 2,51 2,84 15,73 100,00
Arahan Distribusi 20,00 20,00 14,00 4,00 16,00 5,00 5,00 16,00 100,00
Arahan Kepadatan S S T T S R R S S
Sumber : RUTR KOTA JAMBI 2001 (Evaluasi/Revisi RUTR Kota Jambi 1994)Keterangan :
1 = Kecamatan Kota Baru 5 = Kecamatan Telanai Pura
2 = Kecamatan Jambi Selatan 6 = Kecamatan Danau Teluk
3 = Kecamatan Jelutung 7 = Kecamatan Pelayangan
4 = Kecamatan Pasar Jambi 8 = Kecamatan Jambi Timur
R = Rendah S = Sedang T = Tinggi
Bab 3 - 8DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
5. Industri kerajinan dan rumah tangga, terutama yang bersifat non
polutif dapat dikembangkan pada kawasan-kawasan perumahan dan
pusat kota.
6. Industri yang berupa industri pengolahan kayu di bagian hulu
dibatasi pengembangannya, dalam arti tidak diperluas dan bila perlu
diarahkan untuk berangsur-angsur melakukan relokasi ke bagian
hilir kota, yaitu di zona industri ( Kelurahan Sijenjang dan Tanjung
Johor ) ataupun ke arah kawasan sekitar Pelabuhan Talang Duku.
7. Industri yang berlokasi di sekitar sempadan Sungai Batanghari
diarahkan untuk dibatasi pengembangannya sampai izin operasinya
berakhir. Untuk selanjutnya industri tersebut diarahkan ke kawasan
industri di Kecamatan Jambi Timur. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kelestarian lingkungan di sekitar Sungai Batanghari.
8. Pergudangan untuk mendukung kegiatan industri besar diarahkan
bersatu dengan lokasi industri yaitu di Kelurahan Payo Selincah dan
Talang Bakung ( BWK D1 dan D2 ).
9. Pergudangan kering ( yaitu pergudangan untuk menampung barang-
barang seperti teh botol, barang elektronik dan lain-lain ). Lokasinya
diarahkan di sekitar Jalan Lingkar Luar ( outer ring road ) yaitu di
Kelurahan Kenali Asam Bawah ( BWK B ). Arahan lokasi gudang
kering ini dimaksudkan untuk mengantisipasi peningkatan arus
barang yang masuk ke Kota Jambi sebagai imbas dari telah
dioperasikannya Pelabuhan Samudera Muara Sabak sebagai
pelabuhan ekspor – impor.
d. Fasilitas Umum
Fasilitas umum meliputi ; penduduk, kesehatan, peribadatan, pelayanan
untuk skala regional telah mencukupi dan lokasinya tetap
dipertahankan. Namun perlu adanya peningkatan pelayanan sedangkan
fasilitas umum untuk skala lokal diarahkan pada pusat-pusat BWK dan
Bab 3 - 9DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
pusat lingkungan sesuai hirarki jenjang pelayanan fasilitas umum
tersebut.
e.Pemerintahan / Perkantoran
Kawasan perkantoran yang diemban Kota Jambi meliputi pelayanan
Tingkat Propinsi yang teralokasi di Kelurahan Telanaipura, Perkantoran
untuk pelayanan Kotamadya Jambi dialokasikan di Kota Baru dan Paal
Lima.
Adapun pengembangan perkantoran pemerintahan pada tingkat lebih
rendah ( Kecamatan dan Kelurahan ) selain mempertahankan yang ada
saat ini juga diarahkan ke pusat-pusat BWK.
f. Ruang Terbuka Hijau
Mengacu pada instruksi Mendagri No. 14 tahun 1988 tentang Penataan
RTH Wilayah Perkotaan, maka arahan rencana untuk RTH ini adalah
sebagai berikut
1. Taman Kota
Taman kota dikembangkan baik untuk skala fungsional kota maupun
dalam lingkup lingkungan permukiman / perumahan, mulai dari
tingkat BWK, lingkungan permukiman maupun unit lingkungan
perumahan. Sebagai acuan standar untuk lingkup 250 penduduk
disediakan taman lingkungan seluas 250 M2, untuk lingkup 2.500
penduduk disediakan taman seluas 1.250 M2.
2. Olah raga
Fasilitas olah raga yang tercakup dalam RTH adalah fasilitas olah
raga luar ruangan. Fasilitas ini diberikan pada masing-masing tingkat
pelayanan kota, sejak dari lingkungan perumahan ( misalnya
lapangan bola voli ), BWK ( lapangan sepak bola ), kota ( sepak bola
/ stadion, lapangan golf dan sebaginya. )
Bab 3 - 10DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3. Jalur Hijau
RTH jalur hijau ini terintegrasi dengan kawasan lindung setempat /
konservasi, serta jalur hijau jalan.
4. Rekreasi Kota
RTH rekreasi dikembangkan dapat berdiri sendiri ataupun
terintegrasi dengan bentuk-bentuk RTH / kegiatan lain.
Pengembangan RTH rekreasi kota misalnya adalah pada “Taman
Rimbo Aneka Ria” dan pada pengembangan khusus kawasan Danau
/ Pulau Sipin, serta pengembangan khusus di Pulau Sijenjang.
5. Pertanian
RTH pertanian ( termasuk hutan kota ) ini secara prinsip adalah
kawasan-kawasan perkotaan yang sejalan dengan tahap
perkembangan fisik kota belum dimanfaatkan untuk kawasan
terbangun. Oleh karena itu RTH pertanian ini bersifat sementara.
6. Pemakaman
Pemakaman berfungsi juga sebagai RTH, diarahkan agar dapat
dialokasikan pada setiap BWK.
7. Pekarangan
Sehubungan dengan penetapan BCR ( Building Coverage Ratio ) atau
KDB ( Koefisien Dasar Bangunan ), maka diarahkan agar bagian
lahan yang tidak tertutup bangunan ( pekarangan ) dijadikan taman
pekarangan.
Bab 3 - 11DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
8. Khusus
Karena Bandar Udara Sultan Thaha Syaifudin terletak dalam kota,
maka kawasan terbuka di kawasan bandar udara dapat juga
dianggap sebagai RTH.
g. Konservasi
Penentuan kawasan konservasi dimaksudkan agar kelestarian
lingkungan di kota Jambi tetap terjaga, sehingga pembangunan yang
dilaksanakan tidak merusak lingkungan dan tercipta pembangunan
yang berwawasan lingkungan. Kawasan konservasi yang terdapat di
Kota Jambi selain berupa kawasan lindung setempat ( sempadan danau,
sungai dan rawa ), juga meliputi lahan kosong di luar yang telah
direncanakan sebagai kawasan permukiman, yang pengembangnya
diarahkan sebagai kawasan konservasi.
Ketentuan kawasan konservasi yang diterapkan di Kota Jambi mengacu
kepada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum ( Perda No. 20 Tahun 1995
). Seperti telah dijelaskan sebelumnya, beberapa prinsip kawasan
konservasi / lindung dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sempadan sungai besar seperti sungai Batanghari ditetapkan
sekurang-kurangnya 100 meter dari tepi sungai pada waktu
ditetapkan.
2. Sempadan sungai di sepanjang sungai-sungai kecil, sekurang-
kurangnya selebar 50 meter di kiri maupun kanan sungai, seperti
Sungai Kenali Besar, Sungai Kenali Kecil, Sungai Lubuk Raman,
Sungai Talang Gayong, Sungai Sialang dan sebagainya.
3. Sempadan danau pada Danau Sipin, Danau Kenali, Danau Teluk dan
Danau Kambang adalah 50 meter dari titik pasang tertinggi ke arah
darat.
4. Rawa yang terdapat di alur Sungai Asam dan Sungai Lubuk Raman,
ditetapkan seluas kawasan rawa efektif yang ada.
Bab 3 - 12DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Untuk mencapai tujuan atau prinsip-prinsip tersebut di atas, dapat
dilakukan beberapa langkah kegiatan dalam penataan kawasan
konservasi. Mengingat dalam kenyataannya pada kawasan-kawasan
dimaksud telah berkembang atau ada bangunan / kegiatan fisik, maka
langkah yang dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut :
Pada kawasan yang relatif masih kosong dapat diterapkan secara
efektif fungsi konservasi tersebut.
Untuk kegiatan yang telah terbangun, perlu dilakukan seleksi untuk
menentukan mana yang akan dipertahankan dan mana yang harus
dipindahkan ( dan dikembalikan ke fungsi lindung ), cara-cara dan
saat pemindahan tersebut perlu adanya perumusan lebih lanjut.
Untuk bangunan / kegiatan yang dipertahankan disyaratkan agar
dapat memperhatikan dengan baik fungsi lindung yang harus
dijaganya.
Untuk bangunan perumahan yang sudah terlanjur berada di
kawasan konservasi (sempadan Sungai Batanghari), dibatasi
perkembangannya serta tidak diijinkan adanya pembangunan baru.
D. Rencana Pengembangan Transportasi
1. Sistem Jaringan Jalan Raya
Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Raya, merupakan sistem
keterpaduan jaringan jalan raya berdasarkan fungsinya, yang terdiri dari
jaringan Jalan Arteri, Jalan Kolektor, dan Jalan Lokal, dimana ketiga
fungsi jalan tersebut berada dalam sistem primer dan sistem sekunder.
Keterpaduan sistem ini diharapkan akan memperlihatkan kinerja yang
optimal untuk memenuhi kebutuhan akan sistem pergerakan dari
berbagai kegiatan kota.
Jalan Arteri :
adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi
Bab 3 - 13DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
secara efektif. Jalan Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan
pengumpulan / pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. Sedangkan
Jalan Lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-
ciri perjalanan jarak dekat dengan kecepatan rata-rata rendah dan
jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Jaringan Jalan Arteri Primer :
Fungsi jaringan jalan arteri primer ini adalah menghubungkan kota
jenjang kesatu yang terletak berdampingan, atau menghubungkan kota
jenjang kesatu dengan kedua, dan atau jalan yang menghubungkan Ibu
Kota Propinsi dengan Ibu Kota Kabupaten / Kota ( penghubung antar
kota-kota orde kesatu dan diantara kota orde kesatu dengan kota-kota
orde kedua dibawahnya ).
Disepanjang jalan arteri primer, jalan keluar masuk dibatasi, dan arahan
penggunaan lahannya ialah kegiatan dengan fungsi primer seperti
produksi hasil pertanian, industri, bahan bangunan dan sebagainya.
Keterkaitan jalan-jalan arteri primer yang ada dalam Kota Jambi adalah
dengan jaringan jalan regional, dengan pelabuhan laut, bandar udara
dan pelabuhan / terminal sungai.
Jaringan jalan regional yang terkait adalah ke 3 (tiga) arah, masing-
masing :
Ke Selatan : menuju Palembang
Ke Barat : menuju Muara Bulian dan Jalan Lintas Trans-
Sumatera
Ke Utara : menuju Pekanbaru.
Sementara itu keterkaitan dengan jaringan / moda angkutan lain,
masing-masing adalah :
Ke Timur : menuju Pelabuhan Laut Talang Duku
Ke Tenggara : menuju bandar udara STS
Bab 3 - 14DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Ke “Pusat Kota” : terkait dengan pelabuhan / terminal angkutan
sungai.
Dari pola jaringan yang ada terlihat memanjang dari sisi barat hingga
ke sisi timur, dan berpusat di pusat kota ( Pasar Jambi ), dari pusat
kota ini terdapat jalur ke selatan ke arah Palembang, serta terdapat
jalur ke arah tenggara menuju Bandara. Sebagai pendukung terhadap
jaringan jalan dengan arah-arah seperti tersebut diatas adalah jalan
lingkar ( ring road ) yang mengaitkan jalan-jalan diatas.
Dengan demikian, maka ruas-ruas jalan yang tercakup sebagai jalan
arteri primer adalah :
Arah barat – timur :
Dari arah Muara Bulian – Jl. Kapten Pattimura – Jl.H.Abunjani –
Jl. Sultan Thaha Syaifuddin – Jl. Yos Sudarso – terus ke arah
pelabuhan Talangduku.
Arah utara – selatan :
Jl. Moh. Yamin – Jl. Pangeran Hidayat – Jl. Surya Darma – terus ke
arah Palembang.
Arah barat laut – tenggara :
Jl. Gatot Subroto – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Sukarno Hatta – Jl.
Abdurahman Saleh.
Jalan Lingkar (ring road) :
Yang terdiri atas jalan-jalan baru dan jalan yang ada dewasa ini
antara lain : Jl. Aur Duri ( sebagian ) – Jl. Simpang Rimbo – Jl.
Darmawangsa – Jl. Cendrawasih – Jl. Sultan Hasanuddin (
sebagian ) – Jl. Fatahillah – dan Jl. Orang Kayu Pingai ( sebagian ).
Lebar DMJ / Daerah Milik Jalan ( ROW ) yang diusulkan untuk
jalan arteri primer adalah 26 – 40 meter.
Bab 3 - 15DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Jaringan Jalan Arteri Sekunder
Fungsi jaringan jalan arteri sekunder ini adalah menghubungkan
kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, atau
menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
kesatu, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua, dan atau jalan yang menghubungkan Ibu Kota
Kabupaten / Kota ke pusat pelayanan di bawahnya, yaitu pusat-pusat
bagian wilayah kota.
Ruas jalan arteri sekunder yang direncanakan terdiri dari ruas jalan yang
ada dan usulan rencana ruas baru. Secara umum jalan arteri sekunder ini
merupakan jalan lingkar dalam ( inner ring road ) ditambah beberapa
jalan memotong jalan lingkar tersebut yang mengarah ke pusat kota.
Di luar ruas jalan baru yang diusulkan, maka ruas-ruas jalan atau bagian
ruas jalan yang ada dewasa ini yang diusulkan menjadi jalan arteri
sekunder ini antara lain adalah : Jl. Slamet Riady, Jl. Sudewi Maschun
Sofwan, Jl. G.A. Siwabessy, Jl. Amir Hamzah, Jl. Basuki Rahmat, Jl. Agus
Salim, Jl. Adam Malik, Jl. Orang Kayo Hitam, Jl. Rangkayo Pingai, Jl.
Residen B. Siagian, Jl. Hasanuddin, Jl. K.H. Saleh dan Jl. K.H. Hasan
Anang.
Lebar Daerah Milik Jalan ( ROW ) yang diusulkan untuk jalan arteri
sekunder adalah 26 – 40 meter.
Jaringan Jalan Kolektor Sekunder
Fungsi jaringan jalan kolektor sekunder menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan kawasan kedua, atau menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga, dan atau jalan yang
menghubungkan Ibu Kota Kec. ke Pusat Kel.. Yaitu merupakan
penghubung pusat-pusat kota kedua yaitu pusat-pusat BWK dengan
pusat-pusat ketiga yaitu pusat-pusat lingkungan atau dengan kawasan
perumahan.
Bab 3 - 16DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Lebar Daerah Milik Jalan ( ROW ) yang diusulkan untuk jalan kolektor
sekunder adalah 18 – 30 meter.
Jaringan Jalan Lokal Primer dan Sekunder
Fungsi jaringan jalan lokal Primer menghubungkan kota jenjang kesatu
dengan persil, atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan persil,
atau menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga,
atau kota jenjang ketiga dengan kota jenjang dibawahnya, atau kota
jenjang ketiga sampai persil, dan atau jalan yang menghubungkan pusat
desa ke pusat lingkungan, yaitu merupakan penghubung pusat-pusat
fungsi ketiga kota dengan perumahan. Jalan Lokal Sekunder
menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, atau
menghubungkan kawasan sekunder kedua, atau kawasan sekunder
ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan, dan atau jalan utama
lingkungan.
Lebar Daerah Milik Jalan ( ROW ) yang diusulkan untuk jalan lokal
sekunder adalah tidak kurang dari 10 meter.
Jaringan Jalan Lingkungan
Fungsi jaringan jalan lingkungan terutama adalah melayani pergerakan
dalam suatu unit lingkungan perumahan. Lebar Daerah Milik Jalan (
ROW ) yang diusulkan untuk jalan lingkungan ini tidak kurang dari 7
meter.
Jalan-Jalan Utama di Dalam Kota
Jalan-jalan yang lebih bersifat jalan lokal, namun terletak di pusat kota
atau pusat-pusat kegiatan utama kota ( terutama CBD ) diusulkan
mempunyai Daerah Milik Jalan ( ROW ) yang cukup lebar, seperti
halnya jalan arteri dan kolektor diatas ( jadi antara 18 - 40 meter ). Hal
ini dihubungkan dengan karakter kegiatan yang harus didukung oleh
jalan tersebut, yang meliputi fungsi estetis / keindahan kota, lalu lintas
yang relatif lebih padat, fasilitas parkir dan ruang untuk pejalan kaki.
Bab 3 - 17DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Jalan Protokol
Penetapan ruas jalan protokol di wilayah Kota Jambi berasal dari adanya
titik-titik / simpul yang “perlu” dihubungkan. Simpul-simpul tersebut
adalah : Bandara Sultan Thaha Syaifudidn, Gubernuran, Kantor
Gubernur ( Kantor Pemerintahan Propinsi ) dan Kantor Walikota (
Kantor Pemerintahan Kota ).
Sesuai dengan rencana Kanwil / Dinas PU Propinsi Jambi, yang
dimaksud dengan jalan protokol di Kota Jambi adalah ruas jalan :
Jl. Soekarno – Hatta, Jl. Sudirman, Jl. Diponegoro, Jl. Orang Kayo Hitam,
Jl. DR. Setiabudhi, Jl. Rd. pamuk, Jl. Sultan Thaha, Jl. Slamet Riady, Jl.
Prof. Dr. Sri Soedewi, Jl. Sumantri Brojonegoro, Jl. A. Yani, Jl. RE.
Martandinata, Jl. Kol. Amir Hamzah, Jl. Kol. Abunjani, Jl. HOS.
Cokroaminoto, Jl. P. Hidayat, Jl. Basuki Rahmat, Jl. H. Agus Salim, Jl. A.
Rahman Saleh.
2. Sistem Terminal
Sistem Terminal di Kota Jambi, diarahkan meliputi sistem terminal
untuk ketiga moda angkutan yaitu darat, air dan udara, yang terdiri
dari :
Terminal Dalam Kota, dan Terminal Pembantu
Terminal Antar Kota Dalam Propinsi ( AKDP )
Terminal Antar Kota Antar Propinsi ( AKAP )
Terminal Barang / Terminal Truk
a. Terminal Dalam Kota dan Terminal Pembantu
Untuk melayani angkutan umum, dalam kota terdapat satu terminal
yang terletak di Kelurahan Rawasari. Terminal ini terletak di pusat
kegiatan bisnis, lokasinya sudah strategis. Namum berdasarkan
pengamatan pada jam-jam tertentu terminal ini menunjukkan
keadaan mendekati kapasitasnya sehingga ada kalanya angkot tidak
masuk terminal karena jam tunggunya akan cukup lama. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena seluruh trayek, 14 trayek tersebut,
Bab 3 - 18DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
berawal dari terminal ini, belum terdapat terminal Bantu ( sub-
terminal ) yang ditetapkan. Dari pengamatan dilapangan terdapat
pangkalan yang tidak difasilitasi layaknya terminal, seperti misalnya
di Kelurahan Talang Bakung untuk nomor trayek 5C ( warna
merah ).
Pertampalan rute juga terjadi pada arah keluar terminal . Sebagai
contoh trayek IA/B dan IIIA/B/C akan menyatu di Simpang
Mangga ( Hotel Abadi ) yang berjarak sekitar 500 meter dari Terminal
Rawasari. Trayek-trayek tersebut jumlah armadanya dapat mencapai
50% dari seluruh armada angkutan umum di Kota Jambi.
Terpusatnya penumpang di lokasi ini menyebabkan terbentuknya
terminal bayangan.
Untuk terminal angkutan lokal diusulkan agar terminal angkutan
lokal sekarang ( Terminal Rawasari ) tetap dipertahankan. Hal ini
mengingat bahwa fungsi terminal lokal ini sangat kuat hubungannya
dengan kegiatan pusat kota ( CBD ), sehingga lokasinya sebaiknya
berdekatan dengan pusat.
Sub Terminal ( terminal pembantu ) tersebut meliputi :
1. Terminal TAC, dengan wilayah pelayanan :
a. Perumahan Vila Kenali
b. Seberang Kota Jambi / terminal pendukung Penyengat
c. Perumahan Griya Aur Duri
d. Kenali Asam ( Paal 10 ) / terminal pendukung via Kota Baru
e. Talang Bakung via Kota Baru ( Kantor Walikota )
f. Terminal Rawasari ( Kebun Handil )
2. Terminal Pendukung Paal 10 Kenali Asam :
a. Melayani penumpang dari Kab. Batanghari ( sarang burung )
untuk tujuan Pasar Angso Duo ( via terminal TAC )
b. Melayani rute Penyengat Olak – Terminal Alam Barajo
3. Terminal Pendukung Paal 10 Kenali Asam, melayani :
Bab 3 - 19DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
a. Penumpang tujuan Tempino
b. Dari Terminal TAC via Kota Baru
c. Dari Terminal Talang Bakung
d. Terminal Rawasari
4. Terminal Pendukung Talang Baku, melayani :
a. Angkutan Kota dari Terminal Rawasari
b. Terminal TAC via Kebun Handil
c. Terminal Paal 10 Kenali Asam
d. Terminal Sijenjang Kasang
e. Angdes Tangkit.
5. Terminal Pendukung Sijenjang, melayani :
a. Angkutan Suak Kandis, Kumpeh, dan Talang Duku
b. Angkutan dari Terminal Rawasari
c. Angkutan dari Terminal Talang Baku
d. Angkutan Kota rute Rawasari – Sijenjang via Kasang Pudak
b.Terminal Antar Kota Dalam Propinsi ( AKDP )
Terminal Antar Kota Dalam Propinsi, secara formal saat ini masih
belum ada di Kota Jambi, namum berdasarkan pengamatan lapangan
masih berupa Terminal Bayangan, dan untuk masa mendatang perlu
ditetapkan sebagai terminal AKDP untuk melengkapi sistem
terminal di Kota Jambi, serta menghilangkan terputusnya
kesinambungan pergantian antar moda angkutan, baik antar status
angkutan ( AKAP – AKDP – Lokal ), maupun antar moda angkutan.
Lokasi dari Terminal AKDP ini diarahkan di 3 lokasi, yaitu di :
1. Arah Selatan Kota Jambi, yaitu di wilayah perbatasan bagian
selatan, sebagai antisipasi untuk menghubungkan penumpang
yang datang dari arah Palembang yang menggunakan angkutan
AKDP.
Bab 3 - 20DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
2. Arah Timur Selatan Kota Jambi, yaitu di Talang Bakung , sebagai
antisipasi untuk menghubungkan penumpang ke arah Tangkit
yang menggunakan angkutan AKDP.
3. Arah Timur Kota Jambi, sebagai antisipasi untuk
menghubungkan penumpang ke arah Timur Kota Jambi (
Muaro Jambi ) yang menggunakan angkutan AKDP.
c. Terminal Antar Kota Antar Propinsi ( AKAP )
Terminal Antar Kota Alam Barajo ( AKAP Tipe A ) sudah menempati
lokasi baru di Kelurahan Kenali Besar dan terletak disisi jalan lingkar
luar. Terminal ini hasil pemindahan dari Jalan HOS Cokroaminoto di
Kelurahan Payo Lebar yang tidak memenuhi syarat lagi. Namun
cukup disayangkan aksesibilitas terminal baru masih sukar dicapai
dari pusat kegiatan. Hal ini menyebabkan tingkat kebutuhan
terminal antar kota belum tinggi. Ketidak efisien itu ditambah lagi
dengan masih terpusatnya biro travel dan juga armadanya di sekitar
lokasi terminal lama dan jalan Gatot Subroto. Keberangkatan bis
sedang dan besar antar kota baik kelas bisnis dan eksekutif berawal
dari lokasi biro travel ini, tanpa melalui terminal baru tersebut. Juga
terdapat pangkalan kendaraan antar kota jenis EIF di Jalan Surya
Darma dalam jalan lingkar luar. Pangkalan EIF ini terpisah cukup
jauh dari Terminal Alam Barajo itu.
Terminal lama belum termanfaatkan sebagaimana mestinya. Saat ini
dimanfaatkan untuk perdagangan pakaian, jauh sekali dari fungsi
seharusnya. Dilihat dari lokasinya yang strategis. terminal ini cukup
baik bila dikembangkan menjadi terminal pendukung angkutan
dalam kota.
d.Terminal Barang / Terminal Truk
Terminal truk saat ini terdapat di daerah Simpang Kawat, dan sudah
lama direkomendasikan untuk dipindahkan, dengan alasan lokasinya
Bab 3 - 21DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
sudah tidak tepat lagi karena berada di daerah kota, sehingga
angkutan barang / truk yang melayaninya harus melalui jaringan
jalan dalam kota, yang sering kali melebihi kapasitas ( berat )
beban jalan kota.
Dengan adanya jaringan jalan lingkar luar, pengaturan terminal truk
dan jalur lintasannya, direkomendasikan untuk memanfaatkan
jaringan jalan tersebut. Lokasi dari Terminal Truk tersebut diarahkan
dibagian selatan dari jalan lingkar luar, atau tepatnya di samping
Balai Pembenihan Ikan, sehingga pengaturan kendaraan angkutan
barang tersebut menjadi :
Dari arah selatan ( Palembang ), memasuki simpangan lingkar
luar, harus berbelok ke kiri dan masuk ke Terminal Truk.
Dari arah barat ( Riau – Pekanbaru ), masuk ke jalur lingkar luar
ke arah selatan, dan masuk ke terminal truk.
Dari arah timur ( Pelabuhan Talang Duku ), masuk belok kiri ke
jalan lingkar luar arah selatan dan masuk ke terminal truk.
3.2. Tinjauan Terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kota Jambi
Visi dan Misi
Visi Pembangunan Kota Jambi adalah ” KOTA JAMBI BERNAS 2013’.
Adapun maksud daru visi tersebut yaitu mewujudkan Kota Jambi Bersih,
Ekonomi Maju, Rukun, Aman, Adil dan sejahtera Pada Tahun 2013. Dalam
kaitan rumusan visi diatas, maka ditetapkan batasan konsep dengan masing-
masing ide yang terdapat dalam visi :
Bernas menunjukan kualitas lingkungan fisik, ekonomi dan sosial Kota
Jambi yang harus diciptakan untuk menjamin kualitas hidup yang tinggi.
Tahun 2013 menunjukan target pencapaian untuk mewujudkan kondisi
yang diinginkan yaitu kota Bernas.
Bab 3 - 22DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Misi Pembangunan Kota Jambi adalah
1. Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat
2. Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan pengangguran sehingga
terwujud masyarakat yang sejahtera lahir dan batin
3. Peningkatan Infrastruktur dan Perbaikan Tata Ruang Kota yang indah,
aman dan nyaman.
Misi Kota Jambi sebagaimana tersebut diatas dijabarkan sebagai berikut:
I. Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat
1. Menghapus monopoli pengolahan sampah melalui pendirian unit usaha
pengolahan sampah tingkat kecamatan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat.
2. Membangun taman kota sebagai paru-paru kota dan taman wisata
3. Mempermudah perizinan usaha melalui pendirian kantor pelayanan
satu atap
4. Pemutihan perumahan guru
5. Memberi insetif kepada pengurus rumah ibadah/pegawai syarak
termasuk guru mengaji di masjid-masjid
6. Menaikan insentif kepada seluruh ketua rt
7. Pelayanan cepat dan murah pembuatan ktp, kk, akte kelahiran dan
gratis bagi orang miskin
8. Revitalisasi tempat pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan
akhir (TPA) talang gula dengan fasilitas daur ulang
9. Membangun ” business center” sebagai pusat peluang investasi, bisnis
dan lowongan kerja serta pemasaran produk unggulan.
10. Membantu modal kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
serta koperasi
11. membangun kawasan sentra produksi bibit ikan/pertanian unggul di
kota seberang
Bab 3 - 23DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
12. Membentuk forum silahturahmi umat beragama untuk menjaga
hubungan kerukunan antar umat beragama dan suku bangsa
13. Meningkatkan fungsi poskamling disetiap lingkungan
14. Meningkatkan peran posyandu dan pkk disetiap RT
15. Merenovasi seluruh sekolah rusak dari SD/sederajat sampai SLTA
16. Membangun fasilitas penyandang cacat
17. Revitalisasi puskesmas untuk rawat inap
18. Membangun fasilitas dan meningkatkan akses penduduk pada kegiatan
seni, budaya dan olahraga
II. Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran
1. Gratis susu untuk ibu hamil dan balita bagi keluarga miskin
2. Berobat gratis di puskesmas
3. Sekolah murah dan berkualitas untuk orang miskin
4. Memberi beasiswa kepada seluruh siswa miskin dan siswa berprestasi
5. Memberi asuransi jiwa bagi masyarakat miskin
6. Membangun kawasan pusat jajanan untuk usaha kecil
7. Membangun kawasan pusat jual beli untuk usaha kecil
8. Membangun dan meningkatkan pasar-pasar tradisional
9. Memberi keterampilan pada anak jalanan, pengemis dan pengamen
10. Menurunkan tingkat kriminalitasi dengan membinaan mental
keagamaan
11. Meningkatkan kesejahteraan LANSIA di panti-panti jompo
12. Meningkatkan kesejahteraan anak dipanti asuhan, anak yatim/miskin.
III. Peningkatan Infrastruktur dan Perbaikan Tata Ruang
1. Pembangunan drainase kota
2. Mengembangkan kali bersih melalui pembangunan turap
3. Penertiban parkir pengembangan bangunan dan kawasan parkir secara
terpusat
Bab 3 - 24DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4. Perbaikan dan pembangunan jalan-jalan di areal pemukiman
5. Membuka akses transportasi pada pusat permukiman dan pendidikan
melalui pembangunan terminal antara
6. Relokasi terminal angkutan dalam kota
7. Membangun wisata sungai batanghari
8. Mengembangkan cagar budaya kota seberang
9. Membangun kawasan ekowisata
10. Mengembangkan kota seberang menjadi pusat industri rumah tangga
11. Mengembangkan kota seberang menjadi sentra batik provinsi jambi
12. Membangun lokasi pembinaan dan rehabilitasi anak nakal dan narkotika
13. Memperindah dan mengatur areal pemakaman umum
14. Menetapkan kawasan khusus industri dan pergudangan
Tujuan dan Sasaran Pemerintah Kota Jambi
A. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan kredibilitas pelaksanaan pemerintahan dan
kemasyarakatan dengan berbagai kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan untuk memberikan nilai tambah maksimal yang spesifik dan
kreatif bagi masyarakat Kota Jambi .
2. Mendayagunakan manajemen organisasi ( Pemerintah Kota Jambi ) berbasis
kompetensi yang sesuai dengan tuntutan perkembanagan internal dan
eksternal sesuai dengan nilai-nilai budaya organisasi yang dianut.
3. Mewujudkan jaringan kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat regional,
nasional, dan internasional.
4. Terwujudnya pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan; pencepatan
pemulihan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan; penerapan nilai-nilai
agama dalam perilaku kehidupan etis-normatif;supremasi hukum dan
HAM; peningkatan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan rakyat,
pembinaan pemuda serta penyetaraan gender dan olahraga,perluasan
Bab 3 - 25DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
kesempan kerja, pemantapan ekonomi daerah, dan kemudahan pelayanan
public melalui standar pelayanan minimal, pengendalian eksploitasi sumber
daya alam dan pelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kapasitas
perlindungan masyarakat dari gangguan keamanan dan ketertiban,
pengembangan wilayah Kota Seberang Jambi, dan pinggiran kota.
B. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran kedepan adalah :
1. Mendayagunakan Manejemen organisasi ( Pemerintahan Kota Jambi )
berbasis kompetensi ( pengetahuan-keahlian-perilaku ) yang sesuai
dengan tuntutan dan nilai budaya yang dianut, berupa;
a. layanan administrasif ( standar pelayanan minimal ) yang
professional, efisien, dan efektif dalam menunjang kinerja organisasi
(input-output-utcome-benefit-impact ) secara menyeluruh dan
mantap berikut monitoring dan evaluasi terhadap kualitas layanan
administrasi.
b. Pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter dan
berkompetensi serta etos kerja dan budaya organisasi dengan suatu
sistem sumberdaya manusia yang profesional.
c. Terselenggaranya manajemen sistem informasi yang mutakhir, cepat,
akurat, terpecaya, bersifat menyeluruh dan terintegrasi untuk
mendukung proses pengambilan keputusan yang ditunjang oleh
perangkat teknologi yang berkualitas.
2. Terbentuknya jaringan kelembagaan dengan berbagai pihak, terutama
dalam bidang agro-bisnis, industri pengolahan, pertambanagn, dan
kepariwisataan, baik ditingkat regional, nasional, maupun internasional.
3. Membangun komunikasi dialogis antara pemerintahan Pusat-
Pemerintahan Propinsi- Pemerintahan Kabupatan/ Kota, dalam suatu
jaringan kerja yang modern dan dinamis.
4. Meningkatnya perluasan kesempatan belajar, dan kualitas
penyelenggaraan pendidikan, berkembangnya sitem ekonomi
Bab 3 - 26DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar dan kemitraan yang
saling mengutungkan, berkembangnya perekonomian yang berorientasi
global dan memanfaatkan kemajuan IPTEK dengan membangun
keunggulan kompetitif dan keunggulan bersaing sesuai dengan potensi
yang dimiliki Kota Jambi, meningkatnya kesadaran kolektif untuk
beragama dan kerukunan hidup umat beragama serta peran maupun
fungsi lembaga keagamaan dalm mengatasi dampak negatif perubahan
sosial; meningkatnya supremasi hukum dan HAM; meningkatnya
pelayanan kesehatan dan gizi serta penanggulangan penyalahgunaan
NAPZA; peningkatnya pengendalian penyakit social dan perhatian
terhadap orang lanjut usia, penyandang cacat, fakir miskin, anak
terlantar, anak jalanan dan kelompok rentan sosial, meningkatnya
pembinaan generasi muda dan budaya olahraga, serta upaya
memperdayakan perempuan agar menjadi insan yang mandiri,
meningkatnya lapangan kerja; berkembangnya sistem politik yang
berkedaulatan rakyat demokratis-terbuka, terciptanya kehidupan politik
yang harmonis dan penyelenggaraan Pemilu 2009 yang demokratis,
mantapnya ekonomi daerah dan terselenggaranya Standar Pelayanan
Minimal, meningkatnya pemanfaatan informasi dan komunikasi guna
mewujudkan kecerdasan masyarakat, memperkokoh kepribadian,
persatuan dan kesatuan; meningkatkan pengolahan SDA secara
bertanggung jawab dan berkelanjutan, pengendalian pencemaran
lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan hidup serta kawasan
konservasi, meningkatnya ketenteraman dan ketertiban; serta
pengembangan wilayah Kota Seberang Jambi dan pinggiran kota.
Bab 3 - 27DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Strategi Pembangunan Daerah
Strategi pembangunan Kota Jambi pada dasarnya merupakan aktualisasi dari
Rencana Strategis Kota Jambi yang akan dicapai untuk lima tahun kedepan.
Dalam pelaksanaannya strategi dibagi menurut pendekatan perbidang
pembangunan, yaitu sebagai berikut :
1. Bidang Sosial dan Budaya
Strategi pembangunan bidang sosial dan budaya yaitu :
a. Pembangunan dibidang pendidikan
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu, meningkatkan sarana prasarana
pendidikan termasuk mengembangkan kepustakaan daerah.
b. Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat yang
berhasil dan berdaya guna, meliputi usaha promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta dukungan sarana dan prasarana.
c. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Pembangunan keluarga dan kesejahteraan sosial serta terlaksananya
pelayanan kesejahteraan sosial bagi penduduk.
d. Mengembangkan SDM Aparatur
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan (good
governance), mengelola sumberdaya daerah dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
2. Bidang Ekonomi dan Keuangan Daerah
a. Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa dan Industri
Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa dengan
memperhatikan aspek lingkungan, keamanan, ketertiban,
kenyamanan dan estetika kota, sosial budaya, kondisi geografis dan
historis serta menumbuhkembangkan industri kecil dan menengah.
b. Membangun Keuangan Daerah
Bab 3 - 28DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan
keuangan daerah secara professional, efisien, transparan dan
bertanggungjawab serta meningkatkan penerimaan dan kinerja
pengelolaan Pendapatan Asli Daerah secara signifikan untuk
mendukung pembiayaan kegiatan pelayanan masyarakat dan
pembangunan.
3. Bidang Fisik dan Sarana Prasarana
a. Meningkatkan Kapasitas Kota
Meningkatkan kapasitas kota dengan membangun dan
memantapkan ketersediaan, kecukupan dan kelayakan infra struktur
dasar perkotaan.
b. Perbaikan Lingkungan Hidup
Meningkatkan pengelolaan perkotaan dengan memperhatikan aspek
daya dukung lingkungan.
c. Meningkatkan implementasi dokumen penataan ruang yang berlaku.
Mengendalikan pemanfaatan ruang kota sehingga mampu
mewujudkan ruang kota yang dapat menampung segala aktivitas
perkotaan dengan tetap memperhatikan daya dukung lahan.
Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
A. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Membangun Pendidikan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperolah pendidikan yang bermutu, meningkatkan sarana prasarana
pendidikan termasuk mengembangkan kepustakaan daerah.
B. Peningkatan aktivitas perekonomian
Dari sisi ekonomi, perkembangan ekonomi Kota Jambi secara makro
menujukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat
dari pertumbuhan PDRB yang meningkat setiap tahunnya, baik PDRB
dengan migas ataupun PDRB tanpa migas, dengan struktur ekonomi yang
masih didominasi oleh empat sektor utama, yaitu perdagangan, hotel dan
Bab 3 - 29DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
restoran, sektor industri pengolahan, sektor pengangkutan dan
komunikasi serta sektor jasa-jasa.
Dalam rangka mendorong dan memacu peningkatan pertumbuhan
ekonomi, maka berbagai aktivitas dan sumber daya ekonomi Kota Jambi
harus dipicu seoptimal mungkin dengan mengacu pada daya dukung dan
potensi yang tersedia di Kota Jambi dan kawasan hinterlandnya.
1) Peningkatan Daya Saing Produk Unggulan dan Potensi Daerah
Peningkatan daya saing produk unggulan dan potensi daerah
diarahkan untuk menciptakan produk-produk usaha kecil dan menengah,
serta pengembangan destinasi wisata yang mampu bersaing ditingkat
regional hingga manca negara melalui penguatan dan akses kepada modal
produktif, peningkatan SDM, kapasitas Iptek sistim produksi,
kewirausahaan dan promosi serta penguatan Koperasi.
2) Pengembangan Pembangunan Pertanian dan Kehutanan
Pembangunan pertanian diarahkan melalui pendekatan sistem
usaha tani yang didasarkan pada potensi dan sumberdaya daerah yang
diharapkan dapat menunjang peningkatan produksi, peningkatan ekspor
non migas, memantapkan ketahanan pangan, memperluas kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha demi tercapainya peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Arah kebijakan yang ingin diterapkan oleh Pemerintah Kota Jambi
guna mendukung keberhasilan pembangunan kehutanan Tahun 2008 di
Kota Jambi adalah Mengembangkan hutan kota sebagai asset daerah yang
multiguna sejalan dengan peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan
pengembangan agroforestry serta Penertiban industri pengolahan hasil
hutan dan usaha pengelolaan sarang burung wallet dalam menjaga
kelestarian dan keberlanjutan lingkungan hayati.
Bab 3 - 30DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3) Pembinaan dan Pengelolaan Ketenagakerjaan
Kebijakan pengelolaan ketenagakerjaan diarahkan bagi penciptaan
lapangan pekerjaan yang lebih luwes dengan mengupayakan
penyempurnaan hubungan industrial dan mekanisme penempatan dan
perlindungan tenaga kerja ke luar negeri serta peningkatan kualitas tenaga
kerja dan upaya penciptaan lapangan kerja oleh pemerintah.
C. Peningkatan kualitas infra struktur dasar perkotaan
Kedudukan Kota Jambi sebagai Ibu Kota Provinsi dan sebagai pusat
pengembangan utama Provinsi Jambi belum berfungsi optimal. Hingga saat ini
kondisi fisik dan infrastruktur serta berbagai utilitas kota lainnya relatif masih
kurang dalam rangka perwujudan fungsi kota.
Arah Kebijakan yang diambil untuk mendorong peningkatan kualitas
infra struktur dasar perkotaan adalah meningkatkan kapasitas pengelolaan dan
penataan perkotaan, percepatan peningkatan/penyediaan sarana pendukung
fisik kota serta perluasan jangkauan pelayanan.
D. Peningkatan kualitas lingkungan hidup perkotaan
Arah Kebijakan yang diambil untuk mendorong peningkatan kualitas
lingkungan hidup perkotaan adalah dengan meningkatkan upaya penyehatan
lingkungan perkotaan.
E. Pemberdayaan Masyarakat & Peningkatan Kesejahteraan sosial
Pembangunan membutuhkan dukungan masyarakat, oleh sebab itu
penguatan atau pemberdayaan masyarakat melalui Penumubuh-kembangan
kesadaran kritis untuk melakukan perubahan yang mendukung pembangunan
akan terus diupayakan. Pemberdayan masyarakat ditujukan pada terwujudnya
masyarakat yang mampu berpartisipasi dalam dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pembangunan.
Bab 3 - 31DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Keluarga miskin di Kota Jambi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Selain dari pada kemiskinan terdapat juga penyandang masalah sosial lainnya
lainnya seperti anak jalanan, tuna susila, gelandangan, pengemis serta
penyandang cacat yang sangat dibutuhkan penanganan yang terus menerus
dan berkelanjutan. Arah Kebijakan yang diambil untuk Mendorong
Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Kesejahteraan sosial adalah :
1. Meningkatkan partisipasi berbagai elemen masyarakat dalam berbagai
aktifitas pembangunan.
2. Meningkatkan jangkauan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
miskin, Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat dengan
meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan sosial serta
terlaksananya pelayanan kesejahteraan sosial.
3. Pemberdayaan Perempuan, keluarga dan pelayanan KB.
4. Meningkatkan aktivitas kepemudaan dan olah raga
F. Optimaslisasi pranata pemerintahan
Arah Kebijakan yang diambil untuk mendorong optimalisasi pranata
kepemerintahan adalah : Menciptakan aparatur pemerintah yang memiliki
kapabilitas, integritas, berkualitas dan akuntabel sebagai penyelenggara
pemerintah dan pelayan publik
Kijakan Umum Pembangunan Daerah
Kebijakan umum pembangunan kota Jambi untuk periode 2008 – 2013 di
fokuskan pada 3 kebijakan penting yaitu :
1. optimalisasi organisasi pemerintahan kota yang selarah dengan besarnya
tantangan dan kebutuhan
2. mencitakan iklim yang kondusif di bidanga ekonomi, sosial, politik dan
budaya melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta era
globalisasi
Bab 3 - 32DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3. melakukan terobosan melalui inovasi dalam upaya menarik investor
melalui peningkatan kerjasama antar pemerintah kabupaten dan kota
pemerintah provinsi beserta pemerintah pusat
Program Prioritas Pembangunan Daerah
Program yang menjadi Prioritas dalam pembangunan Daerah kota Jambi
adalah 6 aspek yaitu:
(1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia,
(2) Peningkatan aktivitas perekonomian,
(3) peningkatan kualitas infra struktur dasar perkotaan,
(4) peningkatan kualitas lingkungan hidup perkotaan,
(5) Pemberdayaan Masyarakat & Peningkatan Kesejahteraan sosial,
(6) optimaslisasi pranata pemerintahan (good governance)
Program Prioritas Pertama: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dilaksanakan melalui:
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
c. Program Pendidikan Menengah
d. Program Pendidikan Non Formal
e. Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
f. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Peningkatkan Kualitas Kesehatan dilaksanaka melalui :
a. Program Pengadaan,peningkatan dan perbaikan sarana prasarana
puskesmas Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Bab 3 - 33DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
b. Program Pengembangan SIKDA
c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
d. Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
e. Program Pengembangan Lingkungan Sehat,
f. Program Pengawasan dan Pengendalian Makanan
g. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
h. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Remaja
i. Program Peningkatan keselamatan Ibu melahirkan dan anak,
j. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
k. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
l. Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular
Peningkatan akhlak, mental dan spritual masyarakat melalui Program
Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Program Prioritas Kedua : Peningkatan aktivitas perekonomian
Dari sisi ekonomi, perkembangan ekonomi Kota Jambi secara makro
menujukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan PDRB yang meningkat setiap tahunnya, baik PDRB dengan
migas ataupun PDRB tanpa migas, dengan struktur ekonomi yang masih
didominasi oleh empat sektor utama, yaitu perdagangan, hotel dan restoran,
sektor industri pengolahan, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor
jasa-jasa.
Dalam rangka mendorong dan memacu peningkatan pertumbuhan
ekonomi, maka berbagai aktivitas dan sumber daya ekonomi Kota Jambi harus
dipicu seoptimal mungkin dengan mengacu pada daya dukung dan potensi
yang tersedia di Kota Jambi dan kawasan hinterlandnya melalui :
Bab 3 - 34DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
a. Program percepatan kawasan-kawasan ekonomi cepat tumbuh
b. Program Peningkatan aksesibilitas distribusi barang dan jasa serta
pemasaran produk-produk hasil pertanian, industri pengolahan dan
kerajinan.
c. Program Peningkatan keterampilan dan daya saing usaha mikro dan
koperasi dan penciptaan lapangan kerja baru
d. Program Peningkatan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.
Program Prioritas Ketiga : Peningkatan kualitas infra struktur dasar
perkotaan
Kedudukan Kota Jambi sebagai Ibu Kota Provinsi dan sebagai pusat
pengembangan utama Provinsi Jambi belum berfungsi optimal. Hingga saat ini
kondisi fisik dan infrastruktur serta berbagai utilitas kota lainnya relatif masih
kurang dalam rangka perwujudan fungsi kota.
Peningkatan kapasitas pengelolaan dan penataan perkotaan, percepatan
peningkatan/penyediaan sarana pendukung fisik kota serta perluasan
jangkauan pelayanan, dilakukan melalui;
Pengairan
a. Program Pembangunan Saluran Draenase /Gorong-gorong
b. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan
jaringan Pengairan lainya
Cipta Karya
a. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan
jaringan pengairan lainnya.
b. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat Tumbuh
c. Program pembangunan infrastruktur Pedesaan
d. Program lingkungan sehat perumahan
Bab 3 - 35DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bina Marga
a. Program Pembangunan Jalan & Jembatan
b. Program Rehab./Pemel. Jalan & Jembatan
c. Program Pengembangan Jaringan Penerangan Jalan
Perhubungan
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ
b. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
c. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
d. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
e. Program peningkatan pelayanan angkutan
Perparkiran
a. Program Peningkatan Pelayanan Perparkiran
Pemadam Kebakaran
a. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Penataaan Ruang
a. Program pemanfaatan Ruang
b. Program pengendalian pemanfaatan ruang
Program Prioritas Keempat: Peningkatan kualitas lingkungan hidup
perkotaan
Peningkatan kualitas lingkungan hidup perkotaan adalah dengan
meningkatkan upaya penyehatan lingkungan perkotaan melalui:
a. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
b. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup
c. Program Rehabilitasi dan pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Bab 3 - 36DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
d. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
e. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup
f. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
g. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program
Pengelolaan Areal Pemakaman, dengan kegiatan
h. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
i. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Program Prioritas Kelima : Pemberdayaan Masyarakat & Peningkatan
Kesejahteraan sosial
Pemberdayan masyarakat ditujukan pada terwujudnya masyarakat yang
mampu berpartisipasi dalam dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pembangunan melalui :
1. Peningkatan partisipasi berbagai elemen masyarakat dalam berbagai
aktifitas pembangunan, dengan program:
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
d. Program peningkatan peran perempuan di pedesaan
2. Peningkatan jangkauan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
miskin, Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat dengan
meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan sosial serta
terlaksananya pelayanan kesejahteraan sosial dengan program :
a. Program Pemberdayaan Fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kessos
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
c. Program Pembinaan Anak Terlantar dengan kegiatan :
d. Program pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Bab 3 - 37DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
e. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana
,PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)
f. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
3. Pemberdayaan Perempuan, keluarga dan pelayanan KB dengan program:
a. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
b. Program Peningkatan Kualitas hidup dan perlindungan perempuan
c. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan
d. Program Keluarga Berencana
e. Program Pelayanan Kontrasepsi;
f. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR
Yang Mandiri;
g. Program pembangunan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR;
h. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak;
4. Peningkatan aktivitas kepemudaan dan olah raga dengan program :
a. program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan dengan kegiatan :
b. Program Pembinaan dan Pemasyarakan Olah Raga dengan kegiatan :
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga dengan
Kegiatan :
Program Prioritas Keenam : Optimalisasi pranata pemerintahan
Optimalisasi pranata kepemerintahan adalah : Menciptakan aparatur
pemerintah yang memiliki kapabilitas, integritas, berkualitas dan akuntabel
sebagai penyelenggara pemerintah dan pelayan publik melalui :
Bab 3 - 38DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
a. Program Pelayanan administrasi perkantoran
b. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
c. Program Peningkatan disiplin aparatur
d. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
e. Program Peningkatan, pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
f. Program Pemeliharaan kesehatan KDH, WKDH, Anggota DPRD
g. Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
h. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
i. Program Penataan peraturan perundang-undangan
j. Program Pembinaan dan pengembangan aparatur
k. Program Pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
l. Program Pengembangan wawasan kebangsaan
m. Program Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
n. Program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan
o. Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
p. Program Pendidikan politik masyarakat
q. Program Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
r. Program Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
s. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
t. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan
u. Program Pemberdayaan kecamatan
v. Program Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
w. Program Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS
x. Program Kerjasama informasi dan media massa .
Bab 4 - 1DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
RENCANA PROGRAMINVESTASI
Bab 4 - 2DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.1 Rencana Program Investasi Penataan Bangunan dan Lingkungan
4.1 Petunjuk Umum
4.1.1 Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan
yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian
pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan
binaan, baik diperkotaan maupun diperdesaan, khususnya wujud
fisik bangunan gedung dan lingkungannya Visi penataan bangunan
dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan
lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya
adalah :
1) Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan
gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi dan
selaras, dan
2) Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan
lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.
3) Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa
permasalahan dan tantangan yang antara lain:
1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung
Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan
kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah
rawan bencana.
Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak
berfungsi dan kurang mendapat perhatian.
Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di
daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.
2. Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara
• Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi
Bab 4 - 3DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
• Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib
dan efisien.
• Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan
dengan baik.
3. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan
• Masih adanya permukiman kumuh seluas 47,3 ribu Ha yang tersebar
di 10.000 kantong permukiman yang dihuni tidak kurang dari 17,2 juta jiwa
(berdasarkan data tahun 2003).
• Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan
bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.
• Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi ekonomi
untuk mendorong pertumbuhan kota.
• Sarana lingkungan hijau/open space atau public space, sarana olah
raga, dan lain-lain kurang diperhatikan hampir di semua kota,
terutama kota Metro dan Besar.
4. Permasalahan dan tantangan di bidang Pemberdayaan Masyarakat di
Perkotaan
Jumlah penduduk miskin sebanyak 36,1 juta jiwa (16,6%) dengan11,5
juta jiwa di perkotaan dan 24,6 juta jiwa di perdesaan (berdasarkan
data tahun 2003).
Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran
masyarakat.
Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses
perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya.
5. Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Amanat Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005
Bab 4 - 4DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
tentangPeraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung
harus layak fungsi pada tahun 2010.
Komitmen terhadap kesepakatan internasional MDGs, bahwa pada
tahun 2015, 200 Kabupaten/Kota bebas kumuh, dan pada tahun 2020
semua Kabupaten/Kota bebas kumuh
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan bangunan dan
lingkungan antara lain :
1. Peran dan fungsi Kabupaten/Kota,
2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota
3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kota
bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan
sebagainya,
4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,
5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk
(Masterplan) Pengembangan Kota,
6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan
pengembangan,
7. Keterpaduan penataan bangunan dan lingkungan sektor lain
dilaksanakan pada setiap tahapan penyelenggaraan pengembangan,
sekurang-kurangnya dilaksanakan pada tahap perencanaan, baik dalam
penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik,
8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman
yang tersedia,
9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi penataan
bangunan dan lingkungan pada kota bersangkutan,
10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan
lingkungan masyarakat tetapi juga sangat penting bagi
keberlanjutan lingkungan,
Bab 4 - 5DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah,
masyarakat maupun swasta,
12. Kelembagaan yang mengelola penataan bangunan dan lingkungan,
13. Penataan bangunan dan lingkungan memperhatikan kelayakan
terutama dalam hal pemulihan biaya investasi,
14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam penataan bangunan
dan lingkungan, perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut,
15. Safeguard sosial dan lingkungan,
16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan
untuk mendukung analisis disertakan dalam bentuk
lampiran.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung, serta pedoman pelaksanaan lebih detail dibawahnya
mengamanatkan bahwa penyelenggaraan Bangunan Gedung merupakan
kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan hanya bangunan
gedung negara dan rumah negara yang merupakan kewenangan pusat.
Namun dalam pelaksanaannya di lapangan terlihat bahwa masih
banyak daerah yang belum menindak lanjutinya sebagaimana mestinya,
sebagaimana terlihat dari :
1. Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum menyesuaikan Perda
Bangunan Gedung yang dimilikinya agar sesuai dengan UUBG, atau
terutama Kabupaten/Kota hasil pemekaran masih belum memiliki Perda
Bangunan Gedung;
2. Masih banyak Kabupaten/Kota; terutama Kabupaten/Kota hasil
pemekaran yang belum memiliki atau
melembagakaninstitusi/kelembagaan dan Tim Ahli Bangunan Gedung
yang bertugas dalam pembinaan penataan bangunan dan lingkungan;
Bab 4 - 6DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum memulai pelaksanaan
pendataan bangunan gedung;
4. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menerbitkan Sertifikat
Layak Fungsi (SLF) bagi seluruh bangunan gedung yang ada terutama
bangunan yang baru hasil pembangunan sejak 2003-2006;
5. Masih banyak Kabupaten/Kota yang belum menyusun manajemen
pencegahan kebakaran Kabupaten/Kota atau belum melakukan
pemeriksaan berkala terhadap prasarana dan sarana penanggulangan
bahaya kebakaran agar selaku siap pakai setiap saat;
6. Masih banyak bangunan gedung yang belum dilengkapi sarana dan
prasarana bagi penyandang cacat;
7. Masih banyak Kabupaten/Kota pengembangannya belum berdasarkan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
8. Masih banyak Kabupaten/Kota yang mempunyai kawasan yang
terdegradasi dan belum di tata ulang;
9. Masih banyak daerah yang belum memiliki rencana penanganan
kawasan kumuh, kawasan nelayan, kawasan tradisional, dan kawasan
bersejarah yang secara kewenangan sudah menjadi tugas dan tanggung
jawab Kabupaten/Kota;
10. Masih banyak Kabupaten/Kota belum melaksanakan pembangunan
lingkungan permukiman berbasis konsep tridaya untuk mendorong
kemandirian masyarakat dalam mengembangkan lingkungan
permukiman yang berkelanjutan.
Untuk itu, Departemen Pekerjaan Umum sebagai lembaga pembina teknis
Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai kewajiban untuk
meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota agar mampu melaksanakan
amanat UU No 28/2002 tentang Bangunan Gedung.
Untuk tahun anggaran 2007, sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun-
tahun sebelumnya, perlu melanjutkan dan memperbaiki serta
mempertajam kegiatannya agar lebih cepat memampukan Kabupaten/Kota.
Bab 4 - 7DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Disamping hal tersebut, Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman menggariskan bahwa peningkatan kualitas
lingkungan permukiman dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
bertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) sebagai penjabaran rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang harus
disusun oleh pemerintah daerah secara komprehensive, akomodatif dan
responsif.
Selaras dengan upaya pencapaian target Millenium (MDGs), yakni:
mengurangi sampai setengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsi
penduduk miskin tahun 1990 (target 1); dan mengurangi sampai
setengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsi penduduk tanpa akses
terhadap air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan, maka
peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu dilakukan lebih
intensive dengan melibatkan masyarakat setempat, kelompk peduli dan
dunia usaha secara aktif.
Penyelenggaraan pengembangan lingkungan permukiman perlu
dilakukan secara komprehensive dengan berbasis konsep tridaya melalui
proses pemberdayaan masyarakat sesuai siklus P2KP.
4.1.2 Profil Rinci Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan Kota Jambi
4.1.2.1 Gambaran Umum Penataan Bangunan Gedung dan
Lingkungan Kota Jambi
Diskripsi ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran umum tentang
bangunan yang terdapat di kota Jambi.
Pemaparan difokuskan pada bentukan fisik
bangunan yaitu dari segi fungsi bangunan,
arsitektur, struktur dan pencapaian ke
bangunan yang mampu memberikan pemahaman awal terhadap obyek
pemeriksaan keandalan bangunan gedung.
Bab 4 - 8DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bangunan kantor operasional Bandar Udara
Sultan Thaha Kota Jambi ini dengan sistem
fungsi kegiatan terkonsentrasi pada satu
lantai, dengan performa elemen arsitektural
pada atap bangunan kuat menunjukkan
lokalitas arsitektur Jambi. Bangunan ini
seperti pada umumnya terdiri dari beberapa bagian yaitu kaki (super structure),
badan, dan kepala (uper structure). Pada bagian kaki (super structure),
merupakan komponen struktural yang terbentuk dari susunan pondasi, bada
bagian badan sebagai massa ruang yang terbentuk oleh komponen struktural
kolom, dinding, pintu, jendela dan komponen utilitas serta mekanikal
elektrikal. Bagian kepala sebagai representasi atap atau mahkota dari badan
bangunan yang berfungsi sebagai pelindung badan bangunan, ruang yang
terdapat dibawahnya. Pada bagian atap bangunan bandar udara Sultan Tahha
ini sangat menonjolkan elemen lokalitas arsitektur daerah Jambi, selain
memiliki bidang atap yang bersusun bidang atapnya juga memiliki kemiringan
yang cukup tajam, ini sebagai bentuk representasi dari ciri khas arsitektur Kota
Jambi . Kemiringan atap yang cukup tajam senagai ciri bangunan tropis yang
dapat berfungsi mengalirkan air hujan dengan cepat, dengan kemiringan atap
yang cukup tajam memungkinkan juga terpaan radiasi panas matahari tidak
semuanya diteruskan ke dalam ruang,
sehingga temperatur ruang tetap terjaga
kenyamanannya.
material arsitektural yang digunakan pada
kantor bangunan bandar udara ini telah
menunjukkan material yang bersifat
kekinian, seperti penggunaan atap genteng
beton, bidang-bidang kaca jendela yang lebar, kusen alumunium, plat gypsum
untuk plafond (ceiling), dan keramik untuk penutup lantai.
Bab 4 - 9DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Papan lisplank yang menonjol sebagai
akhiran bidang atap memberikan kesan
lokalitas yang sangat kuat. Bidang sopi-sopi
sebagai bagian dari elemen komponen atap
diselesaikan dengan krawang ukiran khas
daerah Jambi, hal ini dilakukan untuk
mendukung performa arsitektur lokal, namun elemen ini juga sangat
fungsional sebagai sirkulasi udara panas yang terdapat dibawah atap menjadi
bergerak keluar.
Bangunan kantor DIPENDA Propinsi Jambi sebagai kantor dinas pendapatan
daerah yang membidangi beberapa bagian pengelolaan pendapatan daerah
menjadikan ruang pada bangunan ini terbagi menjadi kelompok ruang-ruang
untuk sesuai dengan fungsi dan kelompok bidang kerjanya. Bangunan ini
dikembangkan secara horisontal satu lantai dengan ekspresi arsitektural
sebagai mana bangunan lainnya yang berada di daerah Jambi.
pada entrance bangunan nampak
penonjolan lisplak bidang atap dengan
lokalitasnya sebagai tanda bangunan itu
berada. Atap bagunan bersusun dua
dengan bidang atas lebih tajam
kemiringannya. Bentuk tersebut sekaligus
menandakan bila terdapat sistem struktur konstruksi atap yang terdapat di
dalamnya. Sebagai bentuk atap yang menjulang dan bersusun tentu memiliki
persyaratan konstruksi yang lebih bila dibandingkan dengan bentuk atap yang
sederhana. Atap menjulang dan bersusun dapat memberikan fungsi yang
optimal pada bangunan, dengan atap yang menjulang air hujan akan lebih
cepat mengalir dan bidang atap akan lebih cepat kering bila terkena hujan.
Bidang atap yang bersusun dapat berfungsi untuk mengalirkan udara panas
yang terdapat di dalam ruang maupun atap.
Bab 4 - 10DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
pada bagian entarance bangunan, lokalitas
juga nampak sangat kuat. Kolom-kolom
struktur dan bidang dinding masif
mencitrakan kekokohan. Pada bangunan ini
atap bangunan utama tidak dibuat
menjulang sebagai mana pada bangunan-
bangunan lain yang terdapat di sekitarnya, namun pada bagian entrance
sebagai vocal point, atap dibuat bersusun dan menjulang dengan elemen ukiran
kas daerah.
Tata hijau yang terdapat diatas jalur jalan
utama kantor dipenda memberikan
kontribusi visual estetika. Tata hijau ini
dapat meberikan manfaat bagi lingkungan
yaitu untuk mereduksi polusi udara/gas
CO2 hasil pembakaran kendaraan bermotor.
Prima Mal merupakan salah satu dari sekian
banyak bangunan pusat perbelanjaan yang
terdapat di Kota Jambi. Bangunan ini tampil
dengan ekspresi bentuk arsitektur modern,
komposisi geometrisnya memperkuat citra
kekinian sebagai aktualisasi bentuk
kontemporer, hal ini membuat bangunan lebih nampak menonjol dan tidak
menunjukkan karakter lokalitasnya. Konsep kaki, badan, kepala tidak nampak
pada bangunan ini. Penggunan atap datar memungkinkan untuk
menempatkan perlengkapan utilitas dan mekanikal bangunan untuk
mendukung keandalan dala m pelayanan bangunan.
Bab 4 - 11DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Penggunaan material dan konstruksi pada
arsitekturalnya cukup berfariasi yaitu dengan
material kekinian seperti penggunaan beton,
stainlessteel, alumunium, kaca, metal,
keramik, dan warna dengan komposisi yang
kontras namun kompak, serasi, dan menarik pengunjung.
Prima Mal terletak di jalan utama yang memungkinkan aksesibilitas ke
bangunan menjadi lebih mudah. Kendaraan bermotor roda empat dan roda
dua, serta pejalan kakipun dapat dengan mudah mencapainya, namun kondisi
ini bila tidak diatur sedemikian rupa dapat menjadi gangguan dari kelompok
kegiatan tertentu. Sebagai bangunan public (public building) menuntut adanya
kemudahan pencapaian dari semua kelompok pengguna bangunan, fasilitas
parkir (parking area) menjadi faktor untuk mencapai kemudahan
Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher berfungsi sebagai pelayanan
kesehatan masyarakat Jambi. Bangunan yang terdiri dari dua lantai dengan
pengembangan tapaknya secara horisontal membutuhkan lahan yang cukup
luas.
Struktur Bangunan RSUD Raden Mattaher
terbuat dari bahan beton bertulang dengan
sistem rangka yaitu kolom, balok, dan plat
lantai. Sistem ini cukup baik untuk
mendukung beban bangunan dan
menghantarkannya ke dalam tanah.
sebagai rumah sakit dituntut adanya faktor
kemudahan pencapaian ke bangunan dan ke dalam ruang bangunan, ini
dikarenakan rumah sakit sebagai tempat pertolongan memerlukan respon yng
cepat dalam pertolongan agar pasien dapat segera terselamatkan.
Bab 4 - 12DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Ekspresi arsitektural bangunan ini tidak meunjukkan lokalitas yang kuat,
arsitekturalnya tumbuh begitu saja sesuai bentuk dan materialnya.
Lokalitasnya hanya nampak terlihat ditempelkan pada atap papan nama
gedung di bagian entrance utama.
bangunan ini berfungsi sebagai fasilitas
pendidikan tinggi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Sultan Thaha Saifudin Jambi.
Bentuk bangunannya yang mudah dikenali
melalui bentuk atapnya yang menjulang
tinggi dan sangat dominan yang
mengadopsi atap lokal. Ekspresi atapnya ini seolah menunjukkan dan
mempertegas jati diri arsitektur tradisional Jambi.
Struktur bangunananya terbuat dari beton
bertulang dengan sistem struktur rangka
kolom, balok dan plat. Sistem ini
memungkinkan bentuk menjadi kaku (rigid
frame) yang andal terhadap tekanan gaya
grafitasi/aksial yang disebabkan oleh beban
mati dan beban hidup serta andal terhadap tekanan gaya lateral yang
disebabkan oleh tekanan angin dan gempa bumi. struktur vertikalnya
memberikan ekspresi bangunan ini nampak kokoh. Material struktur yang
terbuat dari bahan beton, penutup atap genteng beton, jendela kaca dengan
frame kayu, pelapis lantai ubin dan traso menginformasikan bila bangunan ini
eksis pada masanya. Komponen struktur yang terdiri kaki (super structure),
badan, kepala (uper structure), nampak tegas pada bangunan ini. Sistem dan
bentuk atap dengan kombinasi bentuk limas dan pelana dengan bidang atap
yang cukup miring dengan skala bangunan yang cukup besar dibandingkan
dengan bangunan disekitarnya, membuat bangunan ini mudah dikenali
sebagai bangunan pendidikan.
Bab 4 - 13DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Gedung Kantor Pos dan Giro Kota Jambi
terletak di Jl. Sultan Tahha No 5 Jambi.
Gedung ini sebagai kantor ekpedisi milik
pemerintah daerah, memiliki kesibukan
dalam pelayanan jasa pengiriman kepada
masyarakat Jambi. Bangunan ini terdiri dari
dua lantai dengan luas lantai yang cukup memadai untuk kegiatan pelayanan
publik. Pada lantai satu berfungsi untuk pelayanan masyarakat, pengiriman
surat/dokumen, pengiriman barang, pembayaran telepon dan pembayaran
listrik serta pelayanan pencairan dana pensiun ataupun pelayanan program-
program pemerintah lainnya. Bentuk
arsitektural bangunan ini tampil dengan
menekankan pada fungsinya saja, ini terlihat
tidak kuatnya elemen arsitektur lokalnya
hadir pada fisik bangunan.
Sistem struktur bangunan ini menggunakan
beton bertulang dengan sistem rangka kolom,
balok dan plat. Bentuk atap limasan dengan bidang atap yang sederhana dan
dengan kemiringan cukup rendah, yang jauh dari bentuk atap daerah Jambi,
yang memiliki kemiringan cukup tajam.
Sebagai kantor pelayanan publik bangunan ini
telah dilengkapi jalan masuk bagi kaum
difabel atau masyarakat yang berkebutuhan
khusus. Hal ini telah tersedianya sarana
aksesibilitas bagi penyandang cacat pada
bagian main entrance bangunan. Halaman
parkir bangunan ini cukup sempit sehingga bila jam-jam puncak pelayanan,
area parkir tidak cukup melayani masyarakat pengunjung.
Gedung kantor Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN Persero) kantor wilayah
cabang Jambi. Bangunan ini terdiri dari tiga lantai dengan massa bangunan
Bab 4 - 14DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
geometris atap datar. Bangunan ini memiliki
karakter sebagai kantor-kantor PLN seperti
yang terdapat di daerah lainnya. Karakter
gedung lepas dari karakter lokalitas
membuat bangunan nampak berbeda
dengan bangunan-bangunan di sekitarnya.
Banguan ini memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar dengan area
parkir yang luas bagi pengunjung. Kantor PLN ini terdiri dari beberapa massa
bangunan yang tersebar di belakang bangunan utama, bangunan-bangunan
yang terdapat di belakang gedung utama, antara lain gedung logistik, mesjid,
perluasan kantor manajemen, dan parkir pimpinan, staff karyawan.
Sistem struktur bangunan ini menggunakan beton bertulang dengan sistem
rangka kolom, balok dan plat. Bentuk atap pada massa bangunan utama plat
beton datar dan untuk massa bangunan lainnya dengan bentuk limasan dan
pelana dengan bidang atap yang sederhana dengan kemiringan yang cukup
rendah. Bentuk atap yang terdapat di
gedung PLN memiliki karakter yang jauh
dari bentuk atap arsitektur Jambi, yang
memiliki kemiringan cukup tajam.
sebagai bangunan publik dengan skala yang
cukup besar bangunan ini telah dilengkapai
dengan system utilitas dan mekanikal elektrikal. Bahan arsitektural yang
digunakan seperti plafond dengan triplek finishing cat kamprot, kusen
allumunium dengan penutup lubang jendela kaca dan penutup pintu dengan
daun kaca dan kayu, pelapis lantai dengan keramik ukuran 30/30 cm, dinding
pasangan plester finishing cat, halaman parkir dengan finishing paving block
dan bahan penutup atap pada massa bangunan lainnya dengan menggunakan
asbes dan genteng beton.
Bab 4 - 15DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Gedung museum ini terletak bersebrangan
dengan kantor PLN. Bangunan museum ini
terdiri dari bangunan penunjang terdiri dari
2 lantai yang dihubungkan dengan selasar
penghubung. melalui bentuk atap
bangunan yang menjulang tinggi
mengadopsi bentuk atap lokal membuat bangunan museum ini sangat
dominan dilingkungannya. Ekspresi atapnya seolah mempertegas jati diri
bangunan yang berdiri di tengah-tengah kenusantaraan lokalitas arsitektur
tradisional daerah Jambi.
Sistem struktur bangunan ini menggunakan beton bertulang dengan sistem
rangka kolom, balok dan plat. Struktur atapnya bersusun mengikuti susunan
bidang atap yang menjulang tinggi.
sebagai bangunan publik dengan skala yang cukup besar bangunan ini telah
dilengkapai dengan system utilitas dan mekanikal elektrikal. Bahan
arsitektural yang digunakan seperti plafond dengan triplek finishing cat
kamprot, kusen allumunium dengan penutup lubang jendela kaca dan
penutup pintu dengan daun kaca dan kayu,
pelapis lantai dengan keramik ukuran
30/30 cm, dinding pasangan plester
finishing cat, halaman parkir dengan
finishing paving block dan bahan penutup
atap pada massa bangunan lainnya dengan
menggunakan asbes dan genteng beton.
bangunan ini nampak dengan performa
yang sangat formal, menunjukkan bila
fungsi bangunan ini sebagai kantor
pemerintah tingkat dua propinsi Jambi.
Ekspresi arsitekturalnya yang simetris
Bab 4 - 16DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
formal namun tetap lekat dengan lokalitasnya. Hal ini nampak terlihat pada
penggunaan bentuk atap yang menjulang dengan elemen ukiran pada dinding
sopi-sopinya. Skala bangunan yang nampak lebih besar membuat bangunan
ini sangat dominan dilingkungannya, terkadang bangunan seperti ini menjadi
parameter bentuk disekitarnya.
struktur bangunananya terbuat dari beton
bertulang dengan sistem struktur rangka
kolom, balok dan plat. Sistem ini
memungkinkan bentuk menjadi kaku (rigid
frame) yang andal terhadap tekanan gaya
grafitasi/aksial yang disebabkan oleh beban
mati dan beban hidup serta andal terhadap tekanan gaya lateral yang
disebabkan oleh tekanan angin dan gempa bumi.
Bangunan Balai Kota ini berfungsi sebagai
kantor pusat pemerintahan wali kota Jambi.
Bentuk bangunannya yang mudah dikenali
melalui bentuk atapnya yang menjulang
tinggi dan sangat dominan yang mengadopsi
atap lokal. Ekspresi atapnya ini seolah
menunjukkan dan mempertegas jati diri arsitektur tradisional Jambi.
Komposisi massa pada tapak yang formal yang dipertegas dengan adanya
ruang terbuka (alun-alun kota) menjadikan bangunan pemerintahan ini
kebanggaan dan icon masyarakat Kota Jambi. Sebagai bangunan kantor
pemerintahan wali kota, bangunan harus
memiliki keandalan terhadap kenyamanan,
keamanan, dan kemudahan bagi
penggunanya. Kenyamanan dapat dicapai
melalui sirkulasi udara, cahaya, tata udara,
dan tata suara yang terdapat di dalam
Bab 4 - 17DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
bangunan. Keamanan merupakan ketersediaan perlengkapan bangunan
seperti ketersediaan air bersih, pembuangan air limbah, sampah, proteksi
kebakaran dan proteksi petir. Sedangkan kemudahan lebih menekankan pada
aksesibilitas atau pencapaian.
letak bangunan dengan jalan yang cukup jauh membuat bangunan dapat
terlihat lebih utuh dan nampak lebih monumental.
komponen struktur bangunananya
menggunakan material beton bertulang
dengan sistem struktur rangka kolom,
balok dan plat. Sistem ini memungkinkan
bentuk menjadi kaku (rigid frame) yang
andal terhadap tekanan gaya
grafitasi/aksial yang disebabkan oleh beban mati dan beban hidup serta andal
terhadap tekanan gaya lateral yang disebabkan oleh tekanan angin dan gempa
bumi.
sebagian bangunan balai kota ini dikembangkan
secara vertikal dengan ketinggian tiga lantai.
Nampak atap bangunan ini lebih kecil bila
dibandingkan dengan massa bangunan utamanya,
namun arsitekturalnya yang didukung bentuk atap
yang menjulang masih tetap selaras dengan
bangunan utamanya.
kondisi jalan disekitar balai kota dengan elemen-elemen jalan seperti vegetasi,
pedestrian, dan sluran air hujan nampak tertata dengan baik dan terkendali.
Perencanaan sistem jalan dan pedestrian yang baik mampu memberikan
pelayanan bagi kelompok masyarakat pengguna.
Bab 4 - 18DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.2 Rencana Program Investasi Pengembangan Permukiman
4.2.1 Petunjuk Umum
1. Umum
Pengembangan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan
pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan
perdesaan yang layak huni (livable), aman, nyaman, damai dan sejahtera
serta berkelanjutan.
Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Perintah
wajib memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh
permukiman yang laya huni, sejahtera, berbudaya, dan berkeadilan sosial.
Pengembangan permukiman ini meliputi pengembangan prasarana dan
sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang terjangkau,
khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, proses penyelenggaraan
lahan, pengembangan ekonomi kota, serta penciptaan sosial budaya di
perkotaan.
Perkembangan permukiman hendaknya juga mempertimbangkan
aspek-
aspek sosial budaya masyarakat setempat, agar pengembangaannya dapat
sesuai dengan kondisi masyarakat dan alam lingkungannya. Aspek sosial
budaya ini dapat meliputi desain, pola, dan struktur, serta bahan material
yang digunakan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan
permukiman, diantaranya adalah :
1. Peran Kabupaten/Kota dalam pengembangan wilayah
2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota
3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kota
bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan
sebagainya
4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan
Bab 4 - 19DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk
(Masterplan) Pengembangan Permukiman.
6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan investasi
dalam Pengembangan Permukiman.
7. Keterpaduan Pengembangan Permukiman dengan sektor lainnya
dilaksanakan pada setiap tahapan penyelenggaraan pengembangan,
sekurang-kurangnya dilaksanakan pada tahap perencanaan, baik dalam
penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik.
8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman
yang tersedia.
9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi dalam
Pengembangan Perkotaan pada kota bersangkutan.
10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan kesehatan
masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan.
11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat
maupun swasta.
12. Kelembagaan dalam penyelenggaraan Pengembangan Permukiman
13. Investasi PS Air Minum dengan memperhatikan kelayakan terutama dalam
hal pemulihan biaya.
14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan/atau
pengelolaan sarana dan prasarana dalam Pengembangan Permukiman,
perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut.
15. Safeguard Sosial dan Lingkungan.
16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk
mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran
2. Kebijakan, Program Dan Kegiatan Pembangunan Permukiman
Sub Bidang Pengembangan Permukiman pada Bidang Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang
Bab 4 - 20DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
bertujuan mengembangkan wilayah perkotaan dan perdesaan. Tujuan
Pengembangan Permukiman:
1. Memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (sarana dan
prasarana dasar Permukiman)
2. Terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan sehat, aman, serasi,
dan teratur
3. Mengarahkan pertumbuhan wilayah
4. Menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan
permukiman.
Adapun sasaran dari Pengembangan Permukiman adalah:
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar permukiman
2. Tersedianya perumahan tipe RSH, RUSUNAWA
3. Terarahnya pertumbuhan wilayah
4. Terdorongnya kegiatan ekonomi melalui kegiatan pembangunan
permukiman
Keluaran dari Sub Bidang Pengembangan Permukiman adalah:
1. Lahan siap bangun
2. Tersedianya prasarana dan sarana (jalan, drainase, jaringan air bersih)
kawasan
3. Tersedianya kawasan permukiman yang sehat
4. Tersedianya RSH, RUSUNAWA siap huni
5. Tersedianya perumahan untuk mendukung terselenggaranya gerak
perekonomian yang dinamis
6. Tersedianya kawasan permukiman skala besar yang terencana secara
menyeluruh dan terpadu dengan pelaksanaan yang bertahap dengan
menciptakan kawasan permukiman yang tersusun atas satuan-satuan
lingkungan permukiman dan mengintegrasikan secara terpadu dengan
lingkungan permukiman yang telah ada di sekitarnya
Bab 4 - 21DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Asumsi dari Pengembangan Permukiman adalah:
1. Kelompok sasaran masyarakat untuk RSH, RUSUNAWA diutamakan
masyarakat berpenghasilan rendah
2. Mengacu pada UU no. 4/1992 tentang perumahan dan peraturan
perundangan terkait
Melalui penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang
PU/Cipta Karya diharapkan dapat diwujudkan permukiman yang layak
huni dan mendukung pengembangan perkotaan. Selain itu, mampu
mendorong kerjasama antar stakehoder dalam mendanai dan
mennyelenggarakan Program Pengembangan Permukiman oleh Pemerintah
Pusat dalam hal ini Dinas PU/Cipta Karya yang diwujudkan dalam
Program Pengembangan Permukiman Perkotaan dan Program
Pengembangan Permukiman Perdesaan
3. Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan
A. Penyediaan PSD Bagi Kawasan RSH
Target:
Perumahan yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan
rendah, khususnya PNS/TNI/Polri.
Sesuai dengan RTRW dan Renstra Pemerintah Daerah.
Dibangun sesuai PP 80 tahun 1999 tentang Kasiba dan Lisiba BS
Dukungan PSD dalam pembangunan RSH bagi PNS, TNI/Polri, Pekerja
masyarakat berpenghasilan rendah
Diprioritaskan pada kawasan-kawasan skala besar dan yang dapat segera
mendorong perkembangan wilayah
Sudah mendatangani MoU antara Pemerintah Daerah dengan
Bapertarum.
Bab 4 - 22DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3 Rencana Program Investasi Penyehatan Lingkungan Permukian
4.3.1 Rencana Investasi Sub-bidang Persampahan
4.3.1.1 Petunjuk Umum
A. Umum
Sub Bidang Persampahan pada Bidang Citpa Karya Departemen
Pekerjaan
Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai
masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih
dari
sampah.
Sasaran program dan kegiatan pengelolaan persampahan
mengacu pada RPJMN 2004 -2009 yaitu (1) meningkatkan jumlah
sampah terangkut; (2) meningkatnya kinerja pengelolaan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang berwawasan lingkungan
(environmental friendly) pada semua kota metropolitan, kota besar dan
sedang;
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP), upaya pencapaian sasaran
RPJMN 2004-2009, dapat dilakukan meliputi:
1. Pengurangan sampah maksimal semaksimal mungkin dimulai dari
sumbernya
2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan usaha/swasta sebagai mitra
pengelolaan.
3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan.
Sasaran utama yang hendak dicapai yaitu (1) pencapaian sasaran
cakupan
pelayanan 60% penduduk; (2) pencapaian pengurangan kuantitas
Bab 4 - 23DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
sampah
sebesar 20%; (3) tercapainya peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi
sanitary landfill untuk kota metropolitan dan besar serta controlled
landfill
untuk kota sedang dan kecil serta tidak diperasikannya TPA secara
open
dumping.
B. Kebijakan, Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Dalam
Rencana Kabupaten/Kota
Kebijakan Pemerintah Kota Jambi dalam pengelolaan persampahan
diarahkan pada pengelolaan prasarana persampahan yang dapat
dipergunakan untuk lintas wilayah, dengan didukung ketersediaan tempat
pembuangan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA).
Pengembangan sistem prasarana pengelolaan persampahan di Kota Jambi,
meliputi:
Kerjasama antar wilayah kecamatan dalam penanggulangan masalah
sampah, terutama di wilayah perkotaan;
Penempatan tempat pembuangan akhir (TPA) sesuai dengan
persyaratan teknis dengan memperhatikan daya dukung lingkungan;
Pengembangan pengelolaan persampahan dengan teknologi ramah
lingkungan.
4.3.1.2 Profil Persampahan
A. Gambaran Umum Sistem Pengelolaan Persampahan Saat Ini
Berdasarkan Rencana Strategi Sanitasi Kota Jambi 2005, jumlah penduduk kota
Jambi pada tahun 2005 adalah 446.872 jiwa atau 89.374 kepala keluarga (KK)
yang tersebar di 8 (delapan) kecamatan atau 62 kelurahan dengan kepadatan
penduduk tertinggi 143 jiw/hektar dan terendah 2 jiwa/hektar dan
pertumbuhan 3.34 persen per tahun. Berdasarkan data kependudukan tersebut
dan perkiraan timbulan sampah 2.8 liter per orang per hari, maka jumlah
Bab 4 - 24DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
sampah yang dihasilkan di seluruh kota adalah sekitar 1.251 m3/hari atau
sekitar 252 ton/hari (apabila kerapatan curah 225 kg/m3 ). Apabila tidak ada
tindakan pengurangan, maka jumlah sampah yang dihaslkan akan bertambah
sekitar 9.5 ton/hari
Untuk dapat melaksanaan pembersihan Kota Jambi dengan volume tersebut
diatas, Kantor Pengelola Kebersihan Dan Pemakaman (KPKP) Kota Jambi
melibatkan warga setempat dan pihak swasta yaitu CV Usaha Sehat Bersama
(USB). Pelibatan masyarakat dalam pengumpulan sampah sampai ke TPS dan
swasta CV USB dalam pembersihan Kota Jambi (penyapuan jalan jalan protokol,
pembersihan saluran pada jalan jalan protokol dan pengangkutan sampah dari
TPS ke TPA) untuk wilayah 6 kecamatan dari 8 kecamatan yang ada di Kota
Jambi. Sedangkan 2 kecamatan lagi kecamatan Danau Teluk dan kecamatan
Pelayangan menjadi tanggungjawab Kantor Pengelola Kebersihan dan
Pemakaman Kota Jambi.
Bab 4 - 25DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 26DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 27DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 28DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 29DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
C. Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Yang
Ada (Aspek Teknis)
1. Pewadahan
Sampah yang dihasilkan belum seluruhnya ditangani oleh masyarakat
maupun pemerintah kota. Pewadahan sampah merupakan tanggungjawab
masyarakat dan pemerintah kota. Berdasarkan data studi EHRA
(Environmental Health Risk Assessment) yang dilakukan pada tahun 2007
keluarga yang memiliki tempat (wadah) sampah adalah sekitar 9.2 persen.
Wadah (tong) sampah yang disediakan pemerintah kota sampai tahun 2004
adalah 209 buah. Wadah yang digunakan terdiri atas jenis permanen yang
terbuat dari tembok, logam, atau material lain dan jenis gerak yang terbuat
dari kayu, bambu, atau material lain.
2. Pengumpulan
Pengumpulan sampah dilaksanakan oleh keluarga masing-masing, petugas
pribadi, petugas kelompok, petugas RT/RW, petugas swasta dan petugas
pemerintah kota. Kegiatan pengumpulan meliputi pemindahan sampah
dari wadah (tempat sampah) keluarga atau umum ke tempat pembuangan
sementara (TPS), dan penyapuan fasilitas kota. Pengumpulan dilakukan
dengan menggunakan gerobak dorong, gerobak motor, atau kendaraan
lainnya. Berdasarkan studi EHRA keluarga yang memiliki tempat (wadah)
sampah menerima pelayanan pengumpulan sampah dari berbagai pihak.
Pemerintah kota hingga sampai tahun 2005 telah memiliki TPS 260 buah,
container 10 buah, dan transfer depo 3 buah.
Bab 4 - 30DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Pada area dimana tidak tersedia TPS, penduduk menimbun sampah dalam
lubang di halaman rumah, atau dibakar. Di banyak tempat sampah dibuang ke
saluran drainase dan dituding sebagai penyebab tersumbatnya saluran air serta
menjadi biang keladi timbulnya banjir di beberapa kawasan terutama saat turun
hujan.
Di salah satu bagian dari saluran air di S. Tembuku terdapat lubang gorong-
gorong yang sempit sehingga aliran air terganggu saat hujan turun. Akibatnya
genangan air meluap ke kawasan pemukiman di sekitarnya yang didominasi oleh
penduduk berpenghasilan rendah. Sampah yang menyumbat lubang masuk
saluran ikut memperparah keadaan
Bab 4 - 31DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3. Pengangkutan
Pengangkutan dilaksanakan oleh petugas pemerintah kota dan swasta.
Jumlah sampah yang terangkut dari rumahtangga, pasar, jalan, industri, dan
lain-lain ke tempat pembuangan akhir (TPA) pada 2005 sekitar 560 m3/hari
atau 45 persen dari timbulan sampah. Pengangkutan dari daerah Kecamatan
Kota Baru, Jambi Selatan, Jambi Timur, Telanai Pura, Jelutung, dan Pasar Jambi
dilaksanakan oleh pihak swasta (CV. Usaha Sehat Bersama, USB), sedangkan
Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan oleh petugas Kantor Pengelola
Kebersihan dan Pemakaman Kota Jambi. Pengangkutan dilakukan dengan
menggunakan dump-truck dan arm-roll truck, baik milik Pemerintah Kota,
maupun CV. USB. Pemerintah kota sampai tahun 2006 memiliki 5 buah dump-
truck berdaya angkut 10 m3, dan 2 buah arm-roll truck berdaya angkut 10 m3.
4. Daur Ulang
Kegiatan daur ulang sampah telah dilaksanakan baik oleh pemerintah
kota maupun swasta. Pemerintah kota memiliki sarana pengolahan sampah
berupa mesin pencacah sampah yang dirancang mampu mengolah sampah 30
m3/hari dengan hasil produksi berupa bahan kompos dari sampah pasar.
Pembuatan kompos dilakukan oleh warga masyarakat di daerah perdesaan
yang berprofesi sebagai petani untuk digunakan sendiri pada lahan pertanian
mereka. Beberapa perusahan swasta atau perorangan telah melakukan pula
kegiatan daur ulang dengan memproduksi cacahan berbagai jenis bahan
plastik yang dikumpulkan oleh para pemulung.
5. Pemusnahan/Pembakaran
Berbagai upaya pemusnahan sampah telah dilakukan oleh masyarakat
atau petugas pemerintah kota dengan cara membakar sampah di tempat
terbuka. Pemerintah Kota Jambi memiliki incinerator sebanyak 4 (empat) unit
yang diletakkan di TPA Talang Gulo 1 (satu) unit, di Pasar Angso Duo 2 (dua)
Bab 4 - 32DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
unit, dan di TAC 1 (satu) unit. Incinerator tersebut saat ini tidak dioperasikan
lagi karena keterbatasan dana operasional dan pemeliharaannya.
6. Pembuangan
Lokasi TPA terletak di Kelurahan Kenali Asam Bawah Desa Talang Gulo
yang berjarak 14 km dari pusat kota, 3 km dari permukiman terdekat, 12 km dari
sungai terdekat, 210 km dari pantai, 12 km dari lapangan terbang.
Luas lahan TPA Talang Gulo yaitu 10 ha dengan topografi kemiringan 20 %.
Sistem pengolahan yang diterapkan di TPA Talang Gulo adalah yaitu open
dumping (belum menerapkan teknologi yang memadai, walaupun pada awalnya
direncanakan dengan controlled landfill), beroperasi mulai tahun 1997 hingga
sekarang.
Sebuah perusahaan investasi dari Jepang sedang memulai diskusi
kemungkinan penerapan Clean Development Mechanism (CDM) dalam sektor
persampahan di kota Jambi.
Bab 4 - 33DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Pada saat ini luas lahan yang ada sudah 95 % terisi dengan fasilitas antara
lain : perkantoran, pool kendaraan, gudang/garasi, 2 unit Buldozer, 2 unit
excavator 2 serta 1 unit Incenerator (Total Incenerator yang dimiliki ada 3 unit dan
pada saat ini semua tidak dioperasikan karena keterbatasan dana).
7. Kompos dan Daur Ulang
Usaha pembuatan kompos baru dilakukan dalam skala kecil dengan
menambang sampah yang terdapat di TPA. Diperkirakan sampah yang
termanfaatkan untuk kompos sekitar 6 – 25 ton per bulan, tergantung kondisi
cuaca.
Usaha daur ulang dilakukan dengan memanfaatkan pemulung dan jaringan
di atasnya (pengumpul). Pemu lung umumnya beroperasi di TPA. Tercatat
sekitar 10 pengumpul di kota Jambi yang mendaur ulang plastik, logam,
aluminium, kertas dan gelas, dengan hasil mencapai 5 ton per hari per pengumpul.
Logam merupakan bahan yang paling banyak didaur ulang.
Bab 4 - 34DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
D. Aspek Pendanaan
Pengelolaan sampah yang baik dan memenuhi sandar memerlukan biaya yang
besar baik untuk investasi mesin dan peralatan, maupun untuk biaya
operasional maupun pemeliharaan. Kebutuhan dana untuk pengelolaan
sampah saat ini diperoleh dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) kota Jambi dan dari masyarakat. Dana dari APBD kota Jambi
digunakan untuk membiayai kegiatan pegumpulan sampah dari sarana dan
prasarana umum, pengangkutan, dan pembuangan sampah seluruh kota,
sedangkan dana dari masyarakat digunakan untuk membiayi kegiatan
pewadahan dan pengumpulan sampah yang dilakukannya sendiri atau oleh
kelompoknya. Guna meningkatkan kinerja pengelolaan sampah di kota Jambi
dibutuhkan bantuan dana dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi,
lembaga donor, dan pihak lain.
E. Aspek Kelembagaan Pelayanan Persampahan
Pengelolaan sampah di kota Jambi secara kelembagaan akan ditangani
bersama sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Pengelolaan
sampah akan melibatkan pemerintah Pusat, Pemerintah Kota, Pengusaha,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), RT/RW, dan masyarakat umum.
Adapun peran masing-masing lembaga dalam pengelolaan sampah di kota
Jambi sebagaimana diuraikan berikt ini.
Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat dalam pengelolaan sampah berperan sebagai lembaga
pengatur dengan tugas:
• Membuat undang-undang dan peraturan tentang sanitasi secara
umum yang mengatur kesehatan dan kebersihan di rumahtangga;
dan
Bab 4 - 35DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
• Membuat undang-undang dan peraturan tentang sumberdaya yang
mengatur tata-cara pengelolaan dan menanfaatan sumberdaya
termasuk sampah.
• Membuat undang-undang dan peraturan tentang pengelolaan limbah
rumahtangga.
Pemerintah Kota
Pemerintah kota dalam pengelolaan sampah berperan sebagai lembaga
pengatur dan sekaligus pelaksana pengelolaan sampah dengan tugas:
• Membuat peraturan daerah tentang pengelolaan sampah di kota.
• Melaksanakan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah;
• Menyediakan layanan pengelolaan sampah.
Pemerintah kota dalam menjalankan fungsinya telah melimpahkan
wewenang kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk
melaksanakan peraturan pengelolaan sampah tersebut. Dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya KKP didukung oleh Dinas-dinas
lain yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan pengelolaan sampah
Lembaga Usaha Swasta
Lembaga usaha swasta berperan sebagai mitra pemerintah kota dalam
pengelolaan sampah, baik sebagai investor yang mendanai kegiatan
pengelolaan sampah, termasuk daur ulang, maupun sebagai kontraktor
pelaksana pengelolaan sampah dari satuan kerja pemerintah daerah
(SKPD).
Lembaga Swadaya Masyarakat.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berperan sebagai mitra pemerintah
kota dalam pengelolaan sampah, baik sebagai perintis kegiatan maupun
sebagai donor dalam penyediaan dana bagi kegiatan yang mendukung
Bab 4 - 36DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
pengelolaan sampah, meliputi pengumpulan, pengangkutan, atau daur
ulang, maupun sebagai pelaksana pengelolaan sampah.
Rukun Tetangga (RT)
Rukun Tetangga (RT) berperan sebagai mitra pemerintah kota, baik
sebagai kepanjangan tangan pemerintah kota dalam penyediaan layanan
pengelolaan sampah, maupun kegiatan kemasyarkatan termasuk
penyelenggaraan kegiatan pengurangan sampah, daur ulang, maupun
sebagai pelaksana pengelolaan sampah.
Masyarakat
Masyarakat berperan sebagai pelaku pengelolaan sampah yang
sebenarnya. Penyediaan layanan oleh pemerintah kota, atau pihak lain
tidak melepaskan tanggungjawab masyarakat secara keseluruhan dari
pengelolaan sampah. Masyarakat secara umum akan menanggung resiko
secara langsung dari dampak yang ditimbulakan akibat pengelolaan
sampah yang buruk atau tidak memenuhi syarat keamanan lingkungan.
F. Aspek Peraturan Perundangan
Perda Kota Jambi Nomor 04 tahun 2001, tentang unsur pelaksana
Pemerintah Daerah Kota Jambi di bidang kebersihan dan Pemakaman
G. Aspek Sumber Daya Masyarakat
Untuk dapat melaksanaan pembersihan Kota Jambi dengan volume
tersebut diatas, Kantor Pengelola Kebersihan Dan Pemakaman (KPKP) Kota
Jambi melibatkan warga setempat. Pelibatan masyarakat dalam pengumpulan
sampah adalah pengumpulan sampah dari rumah sampai ke TPS
Bab 4 - 37DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.1.3.3 Permasalahan Penanganan Persampahan Yang dihadapi
A. Sasaran Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah
Adapun sasaran penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan :
Peningkatan NSPM persampahan dan pengembangan perangkat
pengaturan di daerah
Peningkatan peran, fungsi dan kinerja lembaga/institusi pengelola dan
SDM
Pengurangan volume sampah sejak dari sumber melalui peningkatan
upaya pemilahan, pemanfaatan, daur ulang sampah dan pembuatan
kompos dengan skala individu, kawasan/lingkungan dan skala kota
Peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah
Peningkatan sistem pengolahan akhir sampah untuk melindungi sumber
daya lingkungan
Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengurangan timbulan dan
pengelolaan sampah
Menggerakkan keterlibatan swasta dalam pengurangan produksi sampah
dan peningkatan PS pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah
Penyuluhan dan peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat serta
pemangku kepentingan dalam penyediaan dan pengelolaan PS
persampahan
Peningkatan kualitas sistem pengelolaan persampahan ramah lingkungan
B. Rumusan Masalah
Permasalahan Dalam Pengelolaan Sampah
Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengelolaan sampah
adalah belum adanya strategi pengelolaan sampah berskala kota Jambi, sehingga
pengelolaan sampah masih dilakukan secara parsial yang mengakibatkan antara
lain :
1. Perilaku masyarakat kurang tertib dalam membuang sampah di TPS sehingga
Bab 4 - 38DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
sampah berserakan dan banyaknya penolakan oleh masyarakat tentang
keberadaan TPS di lokasi mereka.
2. Volume sampah yang terangkut persentasenya dari tahun ketahun
menunjukan adanya peningkatan, tetapi bila dilihat dari volume yang tidak
terangkut juga terus meningkat.
3. Program peran serta masyarakat untuk melakukan kegiatan 3R
masih belum tersosialisasikan sehingga pengurangan volume sampah dari
sumbernya belum terlihat.
4. Dalam pengelolaan TPA belum menggunakan teknologi yang tepat.
4.3.1.4 Analisa Permasalahan dan Rekomendasi
A. Analisa Permasalahan
• Menyusun rencana strategi, rencana induk, dan rencana operasional
pengelolaan sampah skala kota, dan melakukan pembagian tanggung
jawab secara formal untuk melakukan pekerjaan antara pemerintah kota
dan organisasi masyarakat.
• Memperbaiki teknologi pengumpulan dan pembuangan sampah agar
lebih efektip dan ekonomis.
• Meningkatkan ketrampilan petugas pengelolaan sampah dan
meningkatkan pengawasan.
• Meningkatkan penyebaran informasi dan keterbukaan.
• Meningkatkan penerimaan retribusi pelayanan sampah dan
menyeimbangkan tarif agar sesuai dengan kebutuhan nyata pengelolaan
sampah.
Bab 4 - 39DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.1.5 Sistem Pengelolaan Persampahan Yang Diusulkan
A. Kebutuhan Pengembangan
a. Pewadahan dan Pengumpulan
Bertambahnya jumlah sarana pewadahan dari 316 unit menjadi 500 unit
dan sarana gerobak pengangkutan sampah dari 115 unit menjadi 200
unit.
Memperbaiki efisiensi dan efektifitas layanan pengumpulan sampah
hingga mencapai 75 persen dari timbulan sampah.
b. Pengangkutan Sampah
Meningkatnya jumlah pengangkutan sampah dari TPS, dan transfer
depo menjadi sebesar 90 persen dari jumlah timbulan sampah per hari.
Melengkapi armada pengangkutan sampah dengan jaring penutup dari
25 persen menjadi 100 persen;
Meningkatkan jangkauan layanan dari 70 persen menjadi 85 persen dari
luas area layanan.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas layanan pengangkutan sampah
sebesar 20 persen dari kondisi sebelumnya.
c. Pembuangan dan Pemusnahan Sampah
Memperbaiki sistem pengelolaan sampah di TPA dengan sistem
sanitary landfill dan perlengkapannya (pipa pembuangan gas dan
saluran air lindi ke kolam leachet).
Menyediakan dan menambah sarana dan prasarana di TPA yang terdiri
atas, Bulldozer (1 buah), Wheel Loader (1 buah), dan Excavator (1 Unit).
Bab 4 - 40DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 41DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 42DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 43DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 44DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 45DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 46DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 47DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 48DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 49DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.2 Rencana Investasi Sub-bidang Air Limbah
4.3.2.1. Petunjuk Umum Pengelolaan Air Limbah
A. Umum
Sub Bidang Air Limbah pada Bidang Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai kondisi masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan
yang bebas dari pencemaran air limbah permukiman. Air limbah yang
dimaksud adalah air limbah permukiman (municipal wastewater) yang
terdiri atas air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa
mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air
limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3). Air limbah permukiman ini perlu dikelola agar tidak
menimbulkan dampak seperti mencemari air permukaan dan air tanah,
disamping sangat beresiko menimbulkan penyakit seperti diare, thypus, kolera
dan lain-lain.
Sasaran program dan kegiatan pengelolaan air limbah permukiman
mengacu
pada RPJMN 2004 - 2009 yaitu pencapaian open defecation free hingga akhir
2009 di semua Kabupaten/Kota, peningkatan utilitas IPLT dan IPAL yang
telah dibangun hingga mencapai 60% di akhir tahun 2009 serta
pengembangan lebih lanjut pelayanan sistem pembuangan air limbah
dan berkurangnya pencemaran sungai akibat pembuangan tinja hingga 50%
di akhir tahun 2009.
Upaya pencapaian sasaran RPJMN 2004-2009, kebijakan dan strategi
yang dapat dilakukan meliputi (draft Kebijakan dan Strategi Sistem
Pengelolaan Air Limbah Permukiman, Departemen Pekerjaan Umum, 2006):
1. Peningkatan akses pelayanan air limbah baik melaui sistem on-site
maupun off-site di perkotaan dan perdesaan.
2. Peningkatan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah
permukiman.
Bab 4 - 50DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman.
4. Penguatan kelembagaan.
5. Pengembangan perangkat peraturan perundang-undangan.
4.3.2.2 Profil Pengelolaan Air Limbah
A. Gambaran Umum Pengelolaan Air Limbah Saat Ini
Kota Jambi secara geografis terletak diantara 10 30’ 2,98’’ - 10 40’ 1,07’’
Lintang Selatan dan 1030 40’ 1,67’’ - 1030 40’ 0,22’’ Bujur Timur berbatasan
langsung dengan Kabupaten Muaro Jambi.
Secara umum Kota Jambi terletak pada dataran rendah dan sedikit
berbukit dengan ketinggian 10 – 75 m di atas muka air laut yang ditandai
dengan adanya kawasan kota yang merupakan rawa – rawa, mencakup 8
(delapan) wilayah kecamatan. Kota Jambi secara alamiah terbagi menjadi 2
(dua) bagian oleh Sungai Batanghari. Bagian Kota di Selatan sungai disebut
Jambi Kota memiliki topografi datar dan sedikit berbukit terdiri dari 6 (enam)
Kecamatan dihuni 95% dari total penduduk kota Jambi yang berjumlah 446.872
jiwa1, sedang bagian Utara sungai disebut Jambi Seberang memiliki topografi
relatif datar dan rendah dihuni hanya 5% penduduk sisanya.
Kota Jambi dengan topografi dataran rendah dan topografinya didalam
kota yang naik turun , sehingga banyak kawasan rawa sering dan jalan-jalan
Bab 4 - 51DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
yang berada dalam cekungan mengalami banjir dan genangan air pada musim
penghujan. Tingginya genangan air dapat mencapai ketinggian 2 meter pada
daerah – daerah tertentu, sehingga banyak bentuk rumah penduduk dengan
rumah panggung/ rumah di atas tiang.
Secara administrasi kota Jambi merupakan kota yang otonom dengan luas
wilayah 205,38 km2, yang terbagi atas 8 kecamatan dengan 62 kelurahan.
Jumlah penduduk sebanyak 446.872 jiwa (2005) terdistribusi secara tidak
merata di seluruh kota yang mempunyai luasan total 20.538 ha.
Kepadatan penduduk tertinggi berada di kelurahan Murni – kecamatan
Telanai Pura sebanyak 143 orang/ha, sedangkan kepadatan terendah adalah
Kelurahan Bagan Pete - kecamatan Kota Baru dengan 2 orang/ha.
Berdasarkan perbandingan data penduduk tahun 2005 dengan tahun
2000, maka pertumbuhan penduduk mencapai angka 3,34 % per tahun.
Data tahun 2005 menunjukan bahwa angka kejadian penyakit yang paling
tinggi adalah gingivitis dan penyakit periodontal (39 %), disusul oleh infeksi
akut lain pernafasan atas (18 %). Kasus diare (termasuk tersangka kolera)
tercatat sebesar 2,17 %.
4.3.2.2.2 Tingkat Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Area yang memiliki tingkat resiko kesehatan lingkungan yang tinggi
akan mendapatkan prioritas yang tinggi dalam program pembangunan dan
pengembangan sanitasi. Dari hasil analisis penentuan area prioritas ada 7 area
prioritas pertama di Kota Jambi yang meliputi : Kel. Arab Melayu , Kel. Jelmu,
Kel.Orang Kayo Hitam, Kel.Legok, Kel.Sulanjana, Kel. Budiman dan Kel.
Rajawali.
B. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah
Penyedotan lumpur tinja dari tangki septik dari masyarakat diolah di
IPLT ( Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) Talang Bakung yang berjarak 14 km
Bab 4 - 52DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
dari pusat Kota. Sebagaimana disebutkan dalam Perda Nomor 04 tahun 2001,
tentang unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kota Jambi di bidang kebersihan
dan Pemakaman, bahwa Kantor Pengelola Kebersihan dan Pemakaman
menangani pengelolaan Air Limbah dengan Penyedotan lumpur tinja.
Jamban keluarga yang ada sebanyak 91.084 buah, namun saat ini hanya
sekitar 16% yang menggunakan layanan IPLT.
C. Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah
Kawasan Jambi bagian Utara sungai atau kota Jambi Seberang berkontur
datar bahkan pada musim hujan muka tanah sering mengalami banjir dengan
meluapnya sungai Batanghari. Perubahan tata guna lahan oleh masyarakat di
bantaran sungai dan saluran menjadi permukiman. sehingga kawasan resapan
yang ada menjadi sangat kecil untuk menyerap air hujan, akibatnya fluktuasi
debit air sungai dimusim kemarau dan musim penghujan sangat besar. Saluran
drainase yang ada berfungsi campuran (mixed used) sebagai saluran air hujan
dan air limbah.
Kawasan Jambi bagian Selatan Sungai Batanghari yang relatif luas
berkontur datar hingga berbukit sehingga debit dan kecepatan aliran bervariasi
dari rendah sampai tinggi. Perkembangan
perumahan-perumahan baru terutama oleh
developer tidak diikuti dengan penanganan
sanitasi yang memadai. Sebagian saluran
yang ada masih saluran alam padahal lahan
yang semula kosong telah berubah menjadi
permukiman yang semakin padat. Sebagian
saluran juga masih berfungsi campuran (mixed used) untuk drainase dan irigasi.
Pengelolaan air limbah rumah tangga maupun industri masih belum
tertangani dengan baik, kesadaran masyarakat akan penanganan air limbah
masih sangat kurang.
Bab 4 - 53DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Masyarakat Kota Jambi belum secara
menyeluruh melengkapi jamban
keluarganya dengan septic-tank (tangki
kedap air). Belum ada data akurat yang
menunjukan jumlah septik tank ada di
kota Jambi.
Pada tahun 2005 jumlah penyedotan
lumpur tinja hanya sebesar 15,90 % dan pada tahun 2006 sebesar 16,32 % dari
total jamban yang ada di Kota Jambi.
Dari 91.084 buah jamban yang terdata pada tahun 2005, sebanyak 57.915
(63,58%) buah yang diperiksa, dan yang memenuhi persyaratan sebanyak
45.340 buah (78,29%). Kepemilikan jamban keluarga terkecil ada di wilayah
Olak Kemang sebanyak 1.953 buah (2,14%).
Secara kualitas tangki jamban yang dimiliki masyarakat belum teruji
memenuhi persyaratan tangki septik. Untuk daerah rendah dimana
masyarakat banyak membangun rumah panggung masih banyak ditemukan
rumah tanpa jamban keluarga dan penduduk masih memanfaatkan sungai
sebagai tempat membuang hajat mereka.
4.3.2.3 Permasalahan Yang Dihadapi
A. Sasaran Pengelolaan Prasarana dan Sarana (PS) Air Limbah
1. Terhadap Bahaya Langsung Bagi Kesehatan
Kondisi sanitasi kota diharapkan tidak lagi memberi ancaman yang
membahayakan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyebaran
berbagai penyakit menular seperti :
Penyakit yang berhubungan dengan air yang terkontaminasi dan
sanitasi yang kurang baik;
Penyakit cacingan
Penyakit kolera, demam berdarah, dan penyakit lain seperti gastro-
enteritis, dan sebagainya.
Bab 4 - 54DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
2. Toilet Pribadi dan Umum
Seluruh penduduk kota memiliki toilet pribadi;
Penduduk tidak ada yang buang hajat di tempat terbuka;
Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk membuat toilet
meningkat;
Gedung-gedung di pusat kota memiliki ruang untuk toilet, di dalam
atau di luar;
Pemerintah kota berkonsentrasi pada peningkatan sanitasi;
Program pembangunan toilet umum di daerah pemerintah kota
meningkat dan kondisinya terpelihara juga berfungsi dengan baik.
3. Fasilitas Pembuangan dan Pengolahan Air Kotor
Limbah rumah tangga termanfaatkan sebagai pupuk.
Tersedianya fasilitas pengolahan air limbah rumahtangga dan air
limbah industri secara terpadu
Terpilihnya sistem pengolahan air limbah di tempat (on-site) dan di luar
tempat (off-site) yang mempertimbangkan:
- jumlah uang tersedia
- ketepatan untuk keadaan kota;
- kelayakan secara teknis;
- keagamaan dan budaya;
- ketepatan secara iklim.
Toilet dibangun dengan mempertimbangkan kondisi air tanah untuk
menghindari pencemaran air.
Toilet disambungkan ke sistem penampungan dan/atau pengolahan
untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dan ganguan
terhadap kesehatan manusia.
Tercegahnya pembuangan limbah secara sembarangan
Bab 4 - 55DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4. Pemeliharaan Secara Teratur
Toilet milik penduduk dan toilet umum terpelihara dengan baik dan
bersih.
Pengetahuan penduduk tentang manfaat dan risiko toilet meningkat,
sehingga dapat mengambil alih tugas atau pekerjaan pembersihan dan
pemeliharaan secara teratur..
Penduduk dapat menggunakan toilet umum yang bersih dan baik.
Septik tank terancang dan terpelihara dengan baik, sehinga tidak
menjadi tempat berkembang biak lalat dan nyamuk.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan mendasar dalam pengelolaan limbah cair/ air limbah adalah
belum adanya rencana pegelolaan air limbah skala kota Jambi yang
menyeluruh dan komprehensif. Pengoperasian Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) belum dilakukan secara optimal karena tidak tersedianya “As built
drawing” dan buku manual operasional IPLT, sehingga tidak diketahui
kapasitasnya. Tingkat pelayanan limbah cair masih rendah (15,90%) serta
Jamban Keluarga yang dimiliki masyarakat tidak dapat dipastikan memiliki
tangki septik. Jumlah jamban keluarga masih perlu konfirmasi dan pengecekan
di lapangan, baik jumlah dan kualitasnya.
Bab 4 - 56DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Target Pelayanan Air Limbah Kota Jambi s/d th 2012
No Tahun Jumah KKx 1.000
Target yg terlayani airlimbah ( KK )
Perkiraan yg terlayani airlimbah ( KK )
1 2005 89,374 53,625 45,5812 2006 92,360 56,339 47,8883 2007 95,444 59,175 50,2994 2008 98,632 62,138 52,8185 2009 101,926 65,233 55,4486 2010 105,331 67,412 57,3006 2011 108,849 70,752 60,1397 2012 112,484 73,115 62,148
Target Pelayanan Air Limbah s/d th 2012
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
TahunJumah KK X 1.000
Target ygterlayani air limbah
Prediksi yg terlayani air limbah
Laporan Final Strategi Sanitasi Kota Jambi Sub Sektor Persampahan 2008
Bab 4 - 57DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 58DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 59DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 60DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 61DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 62DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.3 Rencana Investasi Sub-bidang Drainase
4.3.3.1 Petunjuk Umum
A. Petunjuk Umum
Kerangka dasar penulisan ini bersifat umum dan fleksibel,
artinya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.
Muatan yangdisajikan
menggambarkan kondisi saat ini dan permasalahannya serta
rencana pencapaian yang akan dilaksanakan, termasuk berbagai
programdan kebutuhan investasi dalam memenuhi tujuan
pembangunan daerah jangka menengah.
Bab Pendahuluan yang bersifat umum diharapkan menyajikan hal-
hal terkait dengan kebijakan dan strategi nasional dan yang telah
ditetapkan di daerah, sasaran pencapaian yang diamanatkan dalam
RPJMN dan RPJMD dan sebagainya, seperti tulisan pada bagian di
bawah ini.
Sub Bidang Drainase pada Bidang Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan
untuk mencapai masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam
lingkungan yang bebas dari genangan.
Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang cepat
menimbulkan tekanan terhadap ruang dan lingkungan untuk
kebutuhan perumahan kawasan jasa/industri yang selanjutnya
menjadi kawasan terbangun. Kawasan perkotaan yang terbangun
memerlukan adanya dukungan prasarana dan sarana yang baik
yang menjangkau kepada masyarakat berpenghasilan menengah dan
rendah.
Perkembangan perumahan dan permukiman yang sangat pesat
sering kurang terkendali dan tidak sesuai dengan Rencana Tata
Ruang maupun konsep pembangunan yang berkelanjutan,
Bab 4 - 63DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
mengakibatkan banyak kawasan-kawasan rendah yang semula
berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding pond) dan bantaran
sungai dihuni oleh penduduk. Kondisi ini akhirnya meningkatkan
volume air permukaan yang masuk ke saluran drainase dan sungai.
Hal-hal tersebut di atas membawa dampak rendahnya kemampuan
drainase mengeringkan kawasan terbangun, dan rendahnya
kapasitas seluruh prasarana pengendali banjir (sungai, polder-polder,
pompa-pompa, pintu-pintu pengatur) untuk mengalirkan air ke laut.
Jadi dampak pembangunan perkotaan, yang dasarkan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk dapat pula
menimbulkan masalah misalnya di bidang drainase. Kondisi sarana
dan prasarana drainase yang ada sampai dengan tahun 2000
mempunyai cakupan pelayanan nasional sekitar 49% (43.016 Ha) dari
luas genangan 84.485 Ha.
Secara umum kendala-kendala yang dihadapi dalam penanganan
drainase antara lain menurunnya perhatian pengelola pembangunan
bidang drainase khususnya mengenai masalah operasi dan
pemeliharaan, pola pikir dan kesadaran masyarakat yang rendah akan
lingkungan hidup yang bersih dan sehat dan lemahnya institusi
pengelola prasarana dan sarana drainase dan ketidak mampuan untuk
menyusun program yang dibutuhkan.
Dalam penanganan drainase perlu memperhatikan berbagai faktor
yang dapat menimbulkan permasalahan, salah satunya berupa masalah
genangan air. Pada saat ini banyak terjadi masalah genangan air yang
pada umumnya disebabkan antara lain karena prioritas penanganan
drainase kurang mendapat perhatian, kurangnya kesadaran bahwa
pemecahan masalah genangan harus melihat pada sistem jaringan
saluran secara keseluruhan yang mengakibatkan hambatan (back-
water) dan beban saluran dari hulunya, tidak menyadari bahwa
Bab 4 - 64DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
sistem drainase kawasan harus terpadu dengan sistem badan air
regionalnya (system flood control), kurang menyadari bahwa
pemeliharaan (pembersihan dan perbaikan) saluran merupakan
pekerjaan rutin yang sangat penting untuk menurunkan resiko
genangan, belum optimalnya koordinasi antara pihak terkait agar
sistem pengaliran air hujan dapat berjalan dengan baik.
Masalah-masalah tersebut diatas memerlukan pemecahan pengelolaan
yang diantaranya mencakup bagaimana merencanakan suatu sistem
drainase yang baik, membuat perencanaan terinci (DED), melakukan
restrukturisasi institusi dan peraturan terkait, dan membina partisipasi
masyarakat untuk ikut memecahkan masalah drainase.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari Strategi Sanitasasi Kota ini adalah untuk
inventarisasi dan identifkasi permasalahan drainase dan banjir/genangan
yang sering terjadi di Kota Jambi, melalui pengungkapan permasalahan
pengelolaan sistim drainase kota, selanjutnya dengan menetapkan
penentuan sasaran dan target, hambatan-hambatan dalam pencapaian
target serta strategi yang akan diterapkan dalam pembangunan sanitasi kota
Jambi sektor drainase.
4.3.3.2 Kondisi Eksisting Sub Sektor Drainase Kota Jambi
A. Sistim Pengelolaan Drainase Kota
Sungai utama di kota Jambi adalah sungai Batanghari yang merupakan
muara dari semua sungai-sungai di kota Jambi, mengalir dari barat kearah
timur. Umumnya sungai-sungai di Jambi Kota mengalir kurang lebih dari arah
selatan ke utara ke sungai Batanghari. Sungai-sungai tersebut, urutannya dari
barat ke timur adalah Sungai Kenali Kecil, Sungai Kenali Besar, Sungai
Bab 4 - 65DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Kambang, Sungai Sri Sudewi, Sungai Telanai, Sungai Asam, Sungai Tembuku
dan Sungai Selincah. Ke semua sungai-sungai inilah saluran-saluran drainase
yang lebih kecil mengalir, sehingga membentuk sistim drainase Kota Jambi.
Ada empat danau di Kota Jambi, dua di Jambi Kota, yaitu danau Teluk
Kenali dan danau Sipin, serta dua lagi di Kota Seberang, yaitu danau Penyengat
dan danau Teluk. Danau Sipin, Penyengat dan Teluk mengalir ke Sungai
Batanghari, sedangkan danau Teluk Kenali mengalir ke danau Sipin.
B. Pembagian Blok DrainaseSistim drainase Kota Jambi dibagi dalam beberapa daerah aliran sungai,
yaitu
Sungai Kenali Kecil merupakan sungai paling barat di kota Jambi,
mengalir ke danau Kenali. Dari danau Kenali ada pengaliran menuju
danau Sipin, dan dari danau Sipin mengalir ke Sungai Batanghari.
Sungai Kenali Besar dengan catchment area di sebelah timur Sungai
Kenali Kecil, mengalir masuk ke sungai Kenali Kecil sebelum yang
terakhir ini bermuara ke danau Teluk Kenali.
Sungai Kambang merupakan sungai dengan daerah pengaliran yang
lebih kecil dibandingkan dengan Sungai Kenali Kecil atau Sungai
Kenali Besar, mengalir langsung ke danau Sipin.
Sungai Sri Sudewi dan Sungai Telanai, dua sungai yang pendek
dengan daerah aliran yang kecil, mengalir ke danau Sipin.
Sungai Asam mengalir dari selatan ke utara, kurang lebih di bagian
pusat kota Jambi, merupakan sungai dengan daerah pengaliran yang
terbesar, mengalir ke Sungai Batanghari. Sungai ini sudah dilengkapi
dengan pintu air untuk menghalangi luapan dari Sungai Batanghari
masuk ke dalam sistim drainase kota.
Sungai Tembuku di bagian timur kota Jambi, mengalir ke arah utara ke
sungai Batanghari.
Bab 4 - 66DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Sungai Selincah, sungai yang paling timur di kota Jambi. Dibagian
hilirnya, sungai ini masuk ke sungai Tembuku sebelum bermuara ke
sungai Batanghari.
4.3.3.3 Identifikasi Permasalahan
Secara umum permasalahan drainase di Kota Jambi dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagian kota Jambi di kedua sisi sungai Batanghari di banyak lokasi
permukaan tanahnya lebih rendah dari muka air banjir sungai
Batanghari, sehingga lokasi-lokasi ini secara rutin digenangi oleh banjir
sungai Batanghari. Muka air sungai yang tinggi juga menghalangi
Ilustrasi Daerah Aliran Sungai Kota Jambi
Bab 4 - 67DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
pengaliran dari sistim drainase ke sungai, sehingga menimbulkan juga
genangan di lokasi-lokasi yang permukaannya relatif lebih tinggi.
2. Kondisi topografi Kota Jambi yang bergelombang, menyebabkan
pembangunan beberapa saluran drainase membutuhkan biaya yang
lebih untuk mendapatkan disain yang sesuai dengan aspek teknis.
3. Perkembangan kota yang pesat dan dinamis (pembangunan kompleks
hotel, sarana rekreasi, perumahan, pasar, pertokoan serta ruko-ruko)
yang tidak lagi memperhatikan keberlangsungan fungsi daerah
resapan. Dengan berubahnya fungsi kawasan/ daerah resapan
(retarding) atau kantong-kantong air menjadi kawasan hotel,
perumahan, pertokoan/ ruko serta kawasan komersil lainnya
mengakibatkan bertambahnya volume air limpasan.
4. Beberapa saluran drainase saat ini berada di bawah rumah atau di
dalam pekarangan rumah pribadi, sehingga menyebabkan
pemeliharaan saluran tidak dapat dilaksanakan.
5. Kesadaran masyarakat yang sangat rendah dalam memelihara saluran.
Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang
membuang sampah di sungai (saluran alam) dan saluran drainase kota
sehinggga mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan.
6. Banyaknya instansi yang terlibat dalam pembangunan dan
pemeliharaan sistim drainase di kota Jambi menyebabkan sering
timbul hambatan yang mengakibatkan terjadi genangan-genangan.
7. Sering kali ada masyarakat yang tidak bersedia mengorbankan sedikit
lahannya yang terkena pembangunan saluran drainase.
4.3.3.4 Daerah Genangan
Genangan seringkali terjadi pada sebagian wilayah Kota Jambi.
Genangan tersebut sering menimbulkan kerugian berupa terganggunya
aktifitas masyarakat, terganggunya arus lalu lintas (kemacetan) dan
Bab 4 - 68DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
bahkan seringkali menjadi sebab timbulnya berbagai macam penyakit.
Akibat lain adalah rusaknya struktur jalan (aspal jalan terkikis dan
menimbulkan lubang-lubang).
Jika hujan turun pada saat sungai Batanghari sedang mengalami
banjir, maka pengaliran sistim drainase ke sungai Batanghari mengalami
hambatan yang akan menimbulkan genangan-genangan.
Tabel Lokasi Genangan
1. Akibat luapan sungai Batanghari
No Lokasi / KecamatanBesaran Waktu
Luas(Ha)
Tinggi(m)
Waktu(day)
Frekuensi(kali/thn)
A. Banjir karena Luapan Sungai Batanghari1234567
Kec. Pasar JambiKec. JelutungKec. Telanai puraKec. Jambi Timur, Sungai TembukuKec. Jambi Timur, Sungai SelincahKec. Danau TelukKec. Pelayangan
1201579001407501450998
0.5 – 21 – 21 – 21 – 31 – 41 – 31 – 3
4 – 204 – 204 – 204 – 205 – 305 – 255 – 25
2222222
2. Akibat Curah Hujan
No Lokasi / KecamatanBesaran Waktu
Luas(Ha)
Tinggi(m)
Waktu(day)
Frekuensi(kali/thn)
B. Banjir karena Genangan Rutin89101112131415161718192021
Jl. Rd.Pamuk (Pertamina)Talang BanjarBudimanTerminal PasarPasar JambiJl. Abdul Rahman SalehSimpang III SipinKel. RawasariJalan SiswaJalan MetuHotel AiniJl. Cokro Aminoto, Serunai MalamJalan Sri SudewiJalan Sungai Putri
4.003.003.281.541.241.504.502.001.501.603.252.081.001.42
0.5 – 1.50.4 – 0.60.4 – 0.60.2 – 0.40.2 – 0.40.2 – 1.00.2 – 0.80.4 – 0.60.4 – 0.60.3 – 0.50.5 – 0.70.6 – 1.01.0 – 1.50.3 – 0.6
103355333566485
666101054459971710
Bab 4 - 69DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Ilustrasi Daerah Genangan Kota Jambi
Bab 4 - 70DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.3.5 Kondisi Yang Diharapkan
Dari penjelasan mengenai Kondisi saat ini Subsektor Drainase, tergambar
bahwa banyak hal yang harus dibenahi untuk menghilangkan genangan-
genangan yang terjadi, sehingga mendorong terciptanya kondisi sanitasi yang
sehat. Untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan langkah-langkah
penanganan agar :
Luapan sungai Batanghari dapat dikendalikan, se tidak-tidaknya dari
bagian kota dengan kerapatan penduduk yang tinggi dan dari daerah
dengan kegiatan ekonomi, seperti pasar.
Perencanaan saluran drainase agar terpadu sehingga perencanaan detailnya
tidak lagi membutuhkan biaya yang tinggi, sehingga lebih banyak saluran
yang dapat dikerjakan DED nya per tahun.
Agar perkembangan kota dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan
pertambahan debit air yang besar. Tersedianya daerah resapan yang cukup
untuk menyerap debit puncak sungai atau saluran pada saat hujan-hujan
puncak.
Sungai dan bantarannya terhindar dari pemukiman yang mengakibatkan
tidak dapat dilaksanakannya pemeliharaan dan pengawasan.
Saluran drainase mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengalirkan air
hujan dengan intensitas yang tinggi.
Tumbuhnya kesadaran masyarakat yang tinggi sehingga tidak lagi
membuang sampah ke saluran drainase.
A. Penetapan Sasaran
Dari kondisi yang ada saat ini dapat ditetapkan sasaran yang diharapkan
yakni pada daerah-daerah genangan, terutama daerah padat dan kumuh perlu
ditangani dengan lebih intensif, baik dengan cara membangun baru atau
meningkatkan dari saluran alam menjadi saluran permanen, memperbaiki dan
Bab 4 - 71DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
memelihara saluran-saluran drainase yang tidak mampu lagi mengalirkan
debit air, maupun dengan melakukan normalisasi sungai dan anak sungai.
B. Prioritas Penanganan
Skala prioritas penanganan sistim drainase ini direncanakan
penanganannya berdasarkan pada permasalahan banyak dan luasnya lokasi
genangan yang terjadi, tingkat kebutuhan saluran drainase, banyaknya saluran
drainase yang memerlukan rehabilitasi baik yang disebabkan oleh
pendangkalan, penyempitan, rusaknya tebing saluran maupun kapasitas yang
sudah tidak mencukupi lagi. Dari semua prioritas tersebut ditentukan lagi
kawasan prioritas seperti kawasan pusat kota pada sekitar jalan protokol dan
kawasan permukiman padat dan kumuh sehingga dapat memperbaiki kualitas
hidup masyarakat.
C. Peran Serta Masyarakat
Dalam pengelolaan sistim drainase Kota Jambi, sangat diharapkan adanya
peran serta masyarakat yang dapat diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran drainase dengan
tidak membuang sampah ke dalam saluran drainase agar tidak tersumbat
sehingga saluran dapat berfungsi maksimal sebagai saluran pembuang air
hujan.
Kesadaran masyarakat untuk memelihara saluran drainase dilingkungan
depan rumah masing-masing, umpamanya dengan membersihkan lumpur
dan sampah secara berkala sehingga tidak terjadi pendangkalan akibat
penumpukan lumpur atau endapan di saluran drainase.
Bab 4 - 72DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.3.6 Permasalahan Yang Dihadapi
A. Kebijakan
Sering ditemui berubahnya kebijakan terhadap Tata Ruang Kota sehingga
berubahnya fungsi kawasan/ daerah, yang tidak memperhatikan
kelestarian daerah tangkapan air (catchment area). Belum adanya
pengaturan bahwa pembangunan (perumahan dan pertokoan) diharuskan
membangun sarana sanitasi yang baik. Walaupun ada, monitoring untuk
menjamin pelaksanaannya belum ada. Disamping itu ada juga
permasalahan kebijakan yang menyebabkan Dinas Pekerjaan Umum Kota
tidak dapat melaksanakan pengoperasian sistim drainase secara penuh.
B. Kelembagaan
Kurang kepekaan instansi yang terkait sehingga penanganan terhadap
masalah perkotaan kurang berjalan optimal, termasuk lemahnya instansi
yang bertugas mengeluarkan dan mengawasi IMB sehingga banyak
drainase kota yang ditutup oleh rumah atau toko. Ada saluran drainase
yang sekarang sudah berada di dalam pekarangan rumah yang di tutup,
sehingga tidak dapat di kontrol. Dari informasi masyarakat, ternyata di
dalam rumah, saluran dibendung untuk keperluan pemeliharaan ikan,
sehingga pada saat hujan menimbulkan genangan pada daerah di
hulunya. Juga banyak saluran drainase yang tersumbat di daerah Pasar,
dan permukiman. Hal ini akibat tebalnya lumpur yang mengendap dan
sampah yang dibuang ke dalam saluran, koordinasi yang baik antara
Dinas Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum Kota akan dapat
menghindarkan pendangkalan dan penyempitan saluran akibat sampah
yang dibuang oleh masyarakat. Kurangnya koordinasi antara Dinas PU
kota dan Dinas PU propinsi juga menghambat kearah penyelesaian
genangan yang segera.
Bab 4 - 73DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
C. Keuangan
Keterbatasan dana sehingga berpengaruh terhadap operasional
pemeliharaan prasarana dalam hal ini sungai dan drainase tidak berjalan
maksimal. Dana yang sangat terbatas harus dibagi untuk pembangunan
saluran baru, normalisasi saluran/sungai, revitalisasi saluran/sungai,
perencanaan dan pengawasan. Ketersediaan dana yang lebih akan
membuat pengelolaan sistim drainase perkotaan menjadi lebih baik.
D. Teknologi
Dalam menghadapi luapan sungai Batanghari, tingginya muka air sungai
dan kondisi topografi yang rendah di sekitar sungai Batanghari
menyebabkan penerapan sistim polder tidak dapat dihindarkan. Rencana
penerapan sistim polder dan pemompaan membutuhkan perencanaan
detail yang harus dikerjakan oleh konsultan yang kompeten. Perencanaan
harus diawasi secara ketat agar menghasilkan desain yang tepat dan dapat
diterapkan, baik pembangunan fisik maupun SOPnya, untuk itu
dibutuhkan teknologi yang agak tinggi.
C. Partisipasi dan Sumber Daya Manusia
Masih kurangnya partisipasi dari masyarakat untuk sama-sama menjaga
dan memelihara drainase kota, juga masih kurangnya kuantitas maupun
kualitas sumber daya manusia yang handal dalam menangani sistim
drainase kota.
4.3.3.7 Strategi Penanganan Sub-sektor Drainase
Berdasarkan kondisi drainase saat ini dan hambatan-hambatan yang
ditemui serta kondisi drainase yang diinginkan, maka disusunlah strategi
untuk melaksanakan pembangunan Sanitasi Kota Subsektor Drainase sebagai
berikut :
Bab 4 - 74DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
1. Untuk mengatasi luapan sungai Batanghari, harus dilakukan polderisasi.
Berhubung biaya yang dibutuhkan sangat mahal, antara lain untuk
pembuatan pintu-pintu air, pengadaan pompa-pompa air, penempatan
tenaga operator, biaya operasi dan biaya pemeliharaan, maka harus
dilakukan studi kelayakan pembentukan polder-polder. Ada tiga polder
yang harus dibangun, yaitu polder sungai Asam, polder sungai Tembuku
dan polder Danau Sipin. Oleh karena biaya yang tinggi, maka
pembiayaannya harus melalui pinjaman pada negara-negara donor, salah
satu yang sedang dijajaki sekarang adalah Jepang.
2. Untuk kondisi topografi yang bergelombang, perlu dilakukan revisi
masterplan, agar mencakup pembagian subdas, arah aliran, sehingga
memudahkan dalam perencanaan DED nya, sehingga lebih banyak saluran
yang dapat dilakukan DED per tahunnya.
3. Strategi untuk mengatasi berubahnya tata guna lahan dimana areal resapan
dibangun menjadi kawasan perumahan, pertokoan serta kawasan komersial
lainnya adalah dengan cara melakukan koordinasi antara Dinas PU Kota
dengan Dinas Tata Kota, sehingga Dinas PU dapat memberikan input
kepada Dinas Tata Kota areal mana yang harus dipertahankan untuk daerah
resapan dan areal mana yang boleh dibangun. Termasuk dalam point ini
adalah agar Dinas Tata Kota konsisten menjaga agar tidak terjadi
pembangunan rumah ataupun toko diatas saluran seperti yang sering
terjadi selama ini. Jika lahan resapan terpaksa harus dibangun diusahakan
pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan konstruksi yang tidak banyak
pengaruhnya/ tidak merubah fungsi lahan resapan (rumah panggung/
tidak diurug). Pertumbuhan rumah, ruko-ruko dan hotel pada lahan
konservasi atau lahan yang tidak boleh dibangun, seharusnya dihindarkan.
Dinas Tata Kota seharusnya sudah mempunyai peta peruntukan atau peta
tata lahan dimana ditentukan zona-zona mana yang bisa dibangun dan
mana yang tidak boleh dibangun. Peta tataguna lahan ini harus ditaati.
Bab 4 - 75DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Kasus hotel Abadi dan WTC seharusnya tidak terjadi. Waduk-waduk
retensi yang diidentifikasi oleh masterplan, yaitu di Paal lima dan
Kelurahan Kasang harus segera dibangun. Disamping itu, untuk meredam
debit-debit puncak, harus dibuat sumur-sumur resapan jika kondisi tanah
memungkinkan. Untuk daerah-daerah terbangun, dimana sulit
mengadakan lahan untuk sumur resapan, pembuatan lubang-lubang
biopori sangat dianjurkan.
4. Menurunnya kapasitas saluran diakibatkan oleh beberapa hal. Sering kali
ditemukan saluran-saluran yang kapasitas awalnya mencukupi, namun
akibat pemeliharaan yang tidak memadai, terjadi pengendapan lumpur
yang mempersempit saluran secara perlahan-lahan sehingga kapasitas
saluran yang ada sudah tidak mencukupi lagi untuk menampung debit
maksimal. Kasus seperti ini, dapat diatasi dengan meningkatkan
pemeliharaan saluran dalam satu tahun sekali sampai tiga kali pembersihan.
Dalam hal meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang
sampah ke sungai/ saluran, dilakukan himbauan dan sosialisasi untuk tidak
membuang sampah ke saluran. Namun hal ini dapat ditingkatkan dengan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan untuk
mengadakan sosialisasi/ kampanye PHBS agar masyarakat tidak
membuang sampah dan limbah rumah tangga ke saluran drainase/ sungai.
5. Pemukiman di bantaran dan diatas saluran atau sungai, diatasi dengan
mengadakan koordinasi dengan Dinas Tata Kota, Kecamatan dan
Kelurahan. Dinas Tata Kota agar melakukan sosialisasi di Kelurahan-
kelurahan tentang larangan membangun rumah di bantaran sungai dan
diatas saluran.
6. Lemahnya koordinasi antar SKPD kota kedepan diusahakan dengan
memanfaatkan tim Pokja sanitasi. Tim ini diharapkan menjadi koordinator
antar dinas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu agar segera
dirintis koordinasi antara Dinas PU Kota dengan Dinas Kimpraswil Propinsi
Bab 4 - 76DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
yang diformalitasi antar kepala Dinas dan selanjutnya dijalankan oleh antar
kepala Subdinas.
4.3.3.8 Target Sektor Drainase
Target yang ingin dicapai pada sektor drainase dibagi dalam beberapa
target sesuai dengan institusi pelaksananya, yaitu
Target pembangunan saluran drainase baru atau peningkatan saluran
alam ke saluran permanen oleh Dinas PU Kota Jambi melalui Subdin Pengairan
dan Drainase. Dari seluruh saluran drainase di kota Jambi dengan total panjang
105 km, baru sekitar 37 % yang sudah dibangun permanen, sehingga masih ada
sekitar 63 % atau 66,53 km yang belum terbangun. Dilihat dari ketersediaan
anggaran saat ini, diprediksi seluruh saluran drainase akan selesai terbangun
dalam 15 tahun, atau sekitar 3 – 4 % pertahunnya. Adapun prioritas
pembangunan selalu di usulkan pada daerah dengan kepadatan penduduk
yang tinggi sehingga dapat memecahkan permasalahan yang utama, namun
setiap tahunnya usulan selalu dibandingkan prioritasnya dengan usulan dari
Musrenbang. Urutan usulan pembangunan saluran drainase baru sebelum
mempertimbangkan usulan dari Musrenbang adalah seperti terlihat pada peta
di halaman berikut :
target penyelesaian daerah genangan oleh Dinas Kimpraswil propinsi Jambi
Subdin Cipta Karya. Ada 7 daerah genangan yang diakibatkan oleh kurangnya
kapasitas gorong-gorong pada jalan propinsi, sehingga penanganan
penggantian gorong-gorong dengan box culvert adalah oleh dinas Kimpraswil
propinsi Jambi Subdin Cipta Karya. Ditinjau dari alokasi dana Dinas
Kimpraswil propinsi untuk sistim drainase kota Jambi, jumlah kegiatan yang
dapat dilakukan hanya 1 kegiatan per tahun, maka seluruh masalah genangan
ini akan diselesaikan dalam 7 tahun anggaran dengan urutan prioritas sebagai
berikut :
Bab 4 - 77DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
1. Kel. Rawasari, dekat UPCA
2. Simpang tiga Sipin, sungai Kambang
3. Sungai Putri
4. HOS Cokroaminoto, Serunai malam
5. Jl Orang Kayo Pingai, Talang Banjar
6. Jl Prf Dr Sri Sudewi
7. Jl Abdulrahman Saleh, Paal Merah
Tahapan Pembangunan dan Rehabilitasi Drainase Kota Jambi
Bab 4 - 78DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Lokasi dari daerah genangan ini seperti terlihat pada peta di halaman
berikut :
Target penyelesaian daerah genangan oleh Dinas PU kota Subdin
Pengairan dan Drainase. Disamping 7 daerah genangan yang harus
Urutan Prioritas Penanganan Daerah Genangan Kota Jambi
Bab 4 - 79DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
ditangani oleh Dinas Kimpraswil Propinsi, terdapat 3 daerah genangan
yang penyelesaian genangannya berupa rehabilitasi atau pembuatan
saluran baru oleh Dinas PU Kota yang pengerjaannya juga satu lokasi per
tahun anggaran, dengan urutan prioritas pelaksanaan sebagai berikut
1. Hilir gorong-gorong kelurahan Rawasari.
2. Depan Hotel Aini, pembuatan saluran yang masuk ke sungai Asam
3. Genangan Jl Pangeran Hidayat, depan pabrik Honda, dengan
penanganan saluran di Jl Metu.
Urutan prioritas ini juga terlihat pada peta di atas.
Target pelaksanaan polderisasi oleh Dinas Kimpraswil propinsi Jambi
Subdin Pengiran. Oleh karena pelaksanaan polderisasi membutuhkan
dana yang sangat besar, pelaksanaannya juga membutuhkan waktu yang
lama, diperkirakan 5 tahun untuk satu polder, jika tidak ada halangan
dalam perolehan dana. Adapun urutan pelaksanaannya adalah :
- penyempurnaan polder sungai Asam
- pembentukan polder sungai Tembuku
- pelaksanaan polder Danau Sipin
Bab 4 - 80DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Urutan pelaksanaan polder dapat dilihat pada gambar berikut :
Bab 4 - 81DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.3.9 Rencana Pola Penanganan Drainase Kota Jambi
Pola penangangan penataan saluran drainase dibagi dalam beberapa
program antara lain :
1. Pemeliharaan jaringan drainase, program ini dilaksanakan untuk daerah
atau jalan yang sudah ada jaringan saluran drainasenya sehingga
pekerjaannya berupa perbaikan saluran yang rusak dan penggalian
endapan lumpur/tanah akibat sedimentasi .
2. Pembangunan saluran Drainase, program ini dilakukan pada jalan atau
daerah yang belum ada jaringan drainasenya atau meningkatkan saluran
alam menjadi saluran permanen
3. Normalisasi Sungai, program ini dilakukan pada sungai-sungai yang
mengalami pendangkalan sehingga memerlukan pengerukan dan pelebaran
untuk tetap memperlancar aliran sungai.
4. Pembersihan parit, kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan swasta melalui
Dinas Kebersihan, hanya pada saluran drainase sepanjang jalan protokol.
5. Sistim polder, diperlukan karena luapan sungai Batanghari yang bersifat
rutin, bahkan akhir-akhir ini sudah semakin sering, 3 – 5 kali setahun.
Meningkatnya frekwensi ini menunjukkan semakin parahnya kondisi DAS
Batang hari di bagian hulu, dan terjadinya iklim yang ekstrim
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pertama, kedua dan
seterusnya dari rencana Strategis Sanitasi Kota komponen drainase,
berdasarkan pada program-program SKPD terkait yang disesuaikan dengan
Musrenbang, juga didasarkan atas kesepakatan pada penyusunan rencana
strategis sanitasi kota komponen drainase adalah seperti yang diuraikan pada
tabel-tabel berikut ini :
Bab 4 - 82DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 83DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Bab 4 - 84DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.4 Rencana Investasi Sub-bidang Air Minum
4.3.4.1 Petunjuk Umum
A. Umum
Sub Bidang Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum memiliki program dan kegiatan yang bertujuan
meningkatkan pelayanan Air Minum di perdesaan maupun perkotaan,
khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air selain itu
meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam pembangunan
PS Air Minum di perkotaan. Kerangka dasar penulisan ini bersifat umum
dan fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.
Muatan yang ada di dalamnya harus dapat dipenuhi untuk memudahkan
penilaian saat dilakukan penganggaran.
Tatanan program yang digunakan adalah sama dengan tatanan program
pada RPJMN. Karena apa yang dituangkan dalam RPJMN, baik di pusat
maupun daerah harus menjadi perhatian dan acuan melakukan
pemrograman.
Sasaran program komponen Air Minum dibuat untuk mengisi kesenjangan
kondisi pada permasalahan yang mencuat dalam RPJMN dan kondisi yang
diinginkan pada sasaran kebijakan RPJMN, selain itu harus menunjang dan
memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi daerah atau kota
bersangkutan.
Dalam penyusunan RPIJM bidang harus memperhatikan Rencana Induk
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) yang ada di
Kabupaten/Kota, untuk daerah yang belum mempunyai RI-SPAM
hendaknya dilakukan penyusunan RI-SPAM terlebih dahulu untuk jangka
waktu sekurang-kurangnya selama 15 tahun.
RIS-SPAM merupakan rencana jangka panjang suatu wilayah baik di
dalam Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota dan antar propinsi. Hal ini
dimungkinkan karena dalam pengembangan dan penyelenggaraan sistem
Bab 4 - 85DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
penyediaan Air Minum tergantung dengan posisi dan letak unit-unit SPAM
dan cakupan pelayanannya, contohnya sebuah Kabupaten/Kota tergantung
pada sumber yang dimiliki oleh Kabupaten/kota yang berada di hulu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Sistem
Pengadaan Air Minum, antara lain:
1. Peran Kabupaten/Kota dalam pengembangan wilayah
2. Rencana pembangunan Kabupaten/Kota (lihat Buku Panduan 2:
3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi Kabupaten/Kota
bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan
sebagainya
4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
5. Dalam penyusunan RPIJM harus memperhatikan Rencana Induk
(Masterplan) Sistem Pengembangan Air Minum.
6. Logical framework (kerangka logis) penilaian kelayakan investasi
pengelolaan Air Minum.
7. Keterpaduan pengelolaan Air Minum dengan pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) dilaksanakan pada setiap tahapan
penyelenggaraan pengembangan, sekurang-kurangnya dilaksanakan
pada tahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun
dalam perencanaan teknik.
8. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman
yang tersedia.
9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi pengelolaan Air
Minum pada kota bersangkutan.
10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan kesehatan
masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan.
11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat
maupun swasta.
Bab 4 - 86DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
12. Kelembagaan yang mengelola air minum
13. Investasi PS Air Minum dengan memperhatikan kelayakan terutama
dalam hal pemulihan biaya operasi dan pemeliharaan.
14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan/atau
pengelolaan sarana dan prasarana Air Minum, perlu dilakukan
identifikasi lebih lanjut.
15. Safeguard Sosial dan Lingkungan.
16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan
untuk mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran
4.3.4.2. Gambaran Eksisting Pelayanan Air Minum Kota Jambi
Saat ini, kapasitas terpasang PDAM Tirta Mayang Kota Jambi adalah 950
l/detik, sedangkan
Kapasitas operasional saat ini sebesar 772 l/detik yang dioperasikan secara
kombinasi dengan pemompaan dan gravitasi. Jumlah pelanggan air bersih juga
meningkat dari tahun ke tahun. Data terakhir PDAM bulan Januari 2008
terdapat 53.053 SR pelanggan aktif atau dengan tingkat pelayanan 50% dari
jumlah penduduk kota Jambi.
Tabel Unit Produksi PDAM Tirta Mayang Jambi
No Lokasi IPAKapasitas (l/dt)
SumberAir Baku
TahunPembangunan Pengelolaan
Terpasang Produksi EFF(%)
1 IPA PasirPanjang 20 20 100 S.Bt.Hari 1989 PDAM
2 IPABenteng 220 170 77,3 S.Bt.Hari 1928/2000 PDAM
3 IPA Broni 600 450 75 S.Bt.Hari 1980 PDAM
4 IPA AurDuri 100 95 95 S.Bt.Hari 1997 BOT
5 IPAPerumnas 10 10 100 S.Bt.Hari PDAM
Jumlah 950 745 78,4Sumber : PDAM Tirta Mayang Jambi
Bab 4 - 87DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
4.3.4.2.1 Sistem Perpipaan
Tabel Pompa Distribusi PDAM Tirta Mayang Jambi
No Lokasi Jumlah(Unit) Merk Jenis
PompaDebit(l/dt)
Head(m)
Daya(Kva) Rpm Volt Panel
KontrolKondisiPompa
Pipa Distribusi
1 Broni R1 3 Strok V.Turbine 150 40 118 1485 380 SoltStarter 90 %
1 Toyo-denti V.Turbine 50 41 37 1460 380 Solt
Starter 90 %
2 Broni R2 2 Rovali V.Turbine 75 45 75 1470 380 StarDelta 95 %
2 Goulds V.Turbine 75 45 75 1450 380 SoltStarter 95%
3 Benteng 4 Erbara SentrifugalES 50 40 380 Star
Delta 65
2 Erbara SentrifugalES 65 60 380 Star
Delta 65
4 Aur Duri(novco) 2 KSB Sentrifugal
ES 50 54 45 1450 380 StarDelta 75
2 KSB SentrifugalES 25 54 30 2900 380 Star
Delta 75
SentrifugalES 10 60 15 2900 380 Star
Delta 60
5 Aur Duri(Perumnas) 3 Torishima Sentrifugal
ES 10 60 15 2900 380 StarDelta 60
6 PasirPanjang
2 SentrifugalES
380
1Boaster Pump
1 SunanKalijaga 1 Grundios Sub.D
Well 15 45 11,7 2900 380 StarDelata 80 %
1 Grundios Sub.DWell 10 45 7,5 2900 380 Star
Delta 80%
2 M.Kukuh 1 Ebara Sentrifugal 150 20 45 1475 380 nverter 85 %
3 Pall Merah 1 Wipil SentriS.case 25 40 1450 380 Star
Delta 90%
4 Pall V 1 Grtunbess Sub.DWell 10 45 7,5 2900 380 Star
Delta 80 %
1 Grtunbess Sub.DWell 5 45 5 2900 380 Star
Delta 70 %
5 YusufNasri 3 Sentrifugal
ES 55 45 2900 380 StarDelta 70 %
6 Mayang 3 Ebara Sentri ESCase 20 29 380 nverter 100%
Bab 4 - 88DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
A. Unit Distribusi
Sistem Pendistribusian dilakukan dengan pemompaan, bantuan
booster pump dan grativikasi di luar jam puncak pada beberapa
kawasan.
Panjang pipa distribusi 863.609 m terdiri dari :
- Pipa Induk (dia.500-300 mm) 19.441 m
- Pipa sekunder (dia 250 – 150 mm) 142.103 m
- Pipa Tersier (dia.100-50 mm) 142.103 m
Booster Station ada 6 unit, yaitu :
- Sunan Kalijaga, pompa 10-15 l/dt, H =45 m, res =50 m3
- M.kukuh, pompa 150 l/dt, H = 20 m, res = 750 m3
- Paal Merah, pompa 25 l/dt, H = 40 m, res = 100 m3
- Paal V, Pompa 5 -10 l/dt, H =45 m,res = 50 m3
- Yusuf Nasri, Pompa 5 l/dt, H=45 m, res = 100 m3
- Mayang, Pompa 50 l/dt, H=20 m, res = 100 m3
- Tanjung Pasir, Pompa 20 l/dt, H=20 m, res = 100m3
Menara Reservoir Jelutung 1000 m3, H = 40 m (tidak Operasai)
B. Permasalahan Pelayanan Air Minum Kota Jambi
Tingkat pelayanan baru mencapai 50,7 % karena keterbatasan
kap.sistem
Tingkat kehilangan air masih relatif tinggi (39,4%)
Efisiensi produksi hanya 78 % karena kinerja IPA sudah menurun
Pemerataan tekanan terkendala oleh topografi Kota Jambi yang
bergelombang
Bab 4 - 89DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Kualitas dan tinggi muka air Sungai Batanghari fluktuatif, sehingga
menyebabkan tingkat kesulitan yang relatif tinggi dalam mengolah
air.
Kontinuitas operasi pelayanan PDAM sangat tergantung pada
listrik PDAM, maka perlu back up power
Kegiatan peningkatan dan pengembangan pelayanan PDAM
terhambat oleh biaya investasi yang tinggi sehingga perlu solusi
alternatif sumber pendanaan.
C. Sistem Non Perpipaan Pelayanan Air Minum Kota Jambi
49,3 % penduduk Kota Jambi mengandalkan air minum dari sistem
nonperpipaan
Sistem nonperpipaan eksisting, teriri dari :
- Sumur Gali dan Sumur Pompa,
- Sumur Bor
- Mobil Tangki Air
- Air Hujan
Permasalahan
- Kontinuitas sumur gali didaerah selatan terganggu pada musim
kemarau
- +30% sumur gali tidak memenuhi syarat kualitas bakteriologi
karena tercemar
- Lifetime sumur bor pendek, karena potensi air tanah dalam kecil
- Mobil tangki terbatas
Bab 4 - 90DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
No. Uraian Eksisting2007
Tahun Proyeksi2010 2015 2020 2025 2030
1 Pelayanan Penduduka.Jumlah Penduduk 470.902 483.586 525.609 567.717 609.717 651.799b.Tingkat Pelayanan 42,2% 60,5% 76,0% 82,0% 88,0% 94,0%
2 Sistem Perpipaan2.1 a. SR :
- Proporsi Pelayanan SL(%) 75,7% 76,1% 76,9% &&,4% 77,9% 78,2%- Jumlah Sambungan (UNIT) 39.212 49.839 68.842 80.695 93,547 107,234- Kebutuhan Air (m3/hr) 24,856 32.292 46,096 55,853 66.825 79.017b. Niaga :- Proporsi Pelayanan SL(%) 18,7% 18,3% 17,6% 17,2% 16,8% 16,5%- Jumlah Sambungan (UNIT) 9,460 11,737 15,499 17,619 19,890 22,286- Kebutuhan Air (m3/hr) 5,944 7,490 10,212 12,002 13,990 16,174c. Hidran Umum (HU) :- Proporsi Pelayanan SL(%) 5,5 % 5,3% 5,1% 5,0% 4,9% 4,9%- Jumlah Sambungan (UNIT) 138 168 221 251 285 323- Kebutuhan Air (m3/hr) 370 465 609 695 787 892
2.2 Sosiala. Jumlah Sambungan (unit) 1.520 1.685 2.080 2.475 2.870 3.265b. Kebutuhan air (m3) 3.622 4.887 6.552 8.415 10.476 12.734
2.3 Komersil/Industri Besara. Jumlah Sambungan (unit) 323 411 591 771 950 1130b. Kebutuhan air (m3) 1.342 1.644 2.511 3.467 4.514 5.650
2.4 Khususa. Jumlah Sambungan (unit) 18 34 55 70 85 101b. Kebutuhan air (m3) 78 151 262 352 446 553
2.5 Total Sambungan (unit) 50.672 63.874 87.288 101.881 117.627 134.339
2.6 Total Kebutuhan Air (m3) 36.211 46.928 66.242 80.785 97.037 115,020
2.7 Kehilangan Air-persentase terhadapkebutuhan 40,0% 37,5% 32,5% 30,0% 27,5% 25,0%
2.8 - Keb.Max.Harian (m3) 66,379 82,584 107,950 126,948 147,228 168,696- Keb.Max Harian (l/dt) 758 956 1.249 1.469 1.704 1.952
2.9 Keb.Air Baku (Max Har+10%)lt/dt 845 1.052 1.374 1.616 1.874 2.148
Bab 4 - 91DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Pengembangan Sistem PenyediaanAir Minum Jambi Timur dan Jambi SelatanPembebasan Lahan Intake m2 500,000.00 200.00 100,000,000.00Pembangunan Intake Sijenjang l/dt 100.00 1,920,000,000.00Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisiair baku MDPE dia 400 mm m2 1,401,000.00 2,860.00 4,006,860,000.00Pembangunan IPA Tanjung Sari l/dt 140,000,000.00 100.00 14,000,000,000.00Reservoir dan Pompa Distribusi m3 1,500,000.00 1,500.00 2,250,000,000.00Bangunan dan Penunjang paketSuply dan Instal pipa distribusi :-dia 400 mm m 1,255,600.00 1,815.00 2,278,914,000.00-dia 315 mm m 799,780.00 1,815.00 1,451,600,700.00-dia 250 mm m 507,570.00 1,815.00 921,239,550,000.00-dia 200 mm m 335,400.00 1,815.00 608,751,000.00-dia 160 mm m 224,240.00 1,815.00 406,995,600.00Suply dan Instal pipa distribusi :-dia 110 mm m 112,290.00 20,000.00 2,245,800,000.00-dia 63 mm m 46,000.00 40,000.00 1,840,000,000.00Sambungan Rumah unit 800,000.00 5,000.00 4,000,000,000.00
37,192,160,850.00Jumlah
Bab 4 - 92DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
HargaSatuan (Rp.) Volume Jumlah (Rp)
2 Up-rating dan up-grading IPA Broni dan BentengDari 820 l/dt menjadi 1100 l/dt
a Pipa Transmisi Air Baku 11,029,128.00b Up grading IPA Broni 4,686,796.72c Up Grading IPA Benteng 19,608,656.26d Pekerjaan Enggineering 1,760,604.57e Configendes 1,766,229.05f Reservoir dan Pompa Distribusif Suply dan Instal pipa distribusi :
-dia 500 mm m 1,265,720.00 899.00 1,137,882,280.00-dia 400 mm m 1,255,600.00 1,595.00 2,002,682,000.00-dia 350 mm m 1,037,600.00 2,006.00 2,081,425,600.00-dia 315 mm m 799,780.00 4,843.00 3,873,334,540.00-dia 250 mm m 507,570.00 3,001.00 1,523,217,570.00-dia 200 mm m 335,400.00 2,033.00 681,868,200.00-dia 160 mm m 224,240.00 11,757.00 2,636,389,680.00
i Suply dan Instal pipa retikulasi :-dia 110 mm m 112,290.00 9,000.00 1,010,610,000.00-dia 63 mm m 46,000.00 18,000.00 828,000,000.00Sambungan Rumah unit 800,000.00 3,000.00 2,400,000,000.00
56,134.00 18,214,261,284.60
Tahap Mendesak
Jumlah
N0. Program Kegiatan Satuan
Bab 4 - 93DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
HargaSatuan (Rp.) Volume Jumlah (Rp)
3 Pengembangan Pelayanan Ke Kotabarudan telanaipura
a Pengadaan dan Pemasangan pipa Transmisi air BakuHDPE dia 300mm 799,780.00 1,400.00 1,119,692,000.00
b Peningkatan kapasitas IPA Aur Duri 140,000,000.00 100.00 14,000,000,000.00c Suply dan Instal pipa distribusi :
-dia 315 mm m 799,780.00 3,731.00 2,983,979,180.00-dia 250 mm m 507,570.00 3,731.00 1,893,743,670.00-dia 200 mm m 335,400.00 2,263.00 759,010,200.00-dia 160 mm m 224,240.00 4,553.00 1,020,964,720.00
i Suply dan Instal pipa retikulasi :-dia 110 mm m 112,290.00 16,000.00 1,796,640,000.00-dia 63 mm m 46,000.00 32,000.00 1,472,000,000.00Sambungan Rumah unit 800,000.00 4,000.00 3,200,000,000.00
66,278.00 28,246,029,770.00Jumlah
N0. Program Kegiatan Satuan Tahap Mendesak
Bab 4 - 94DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
HargaSatuan (Rp.) Volume Jumlah (Rp)
4 Peningkatan Pelayanan Jambi Seberanga Peningkatan kapasitas IPA Pasir Panjang l/dt 140,000,000.00 40.00 5,600,000,000.00b Reservoir dan Install pipa retribusi m2 1,500,000.00 600.00 900,000,000.00c Suply dan Instal pipa distribusi :
-dia 315 mm m 799,780.00 0.00 0.00-dia 250 mm m 507,570.00 500.00 253,785,000.00-dia 200 mm m 335,400.00 2,000.00 670,800,000.00-dia 160 mm m 224,240.00 3,000.00 672,720,000.00
i Suply dan Instal pipa retikulasi :-dia 110 mm m 112,290.00 2,800.00 314,412,000.00-dia 63 mm m 46,000.00 5,600.00 257,600,000.00Sambungan Rumah unit 800,000.00 700.00 560,000,000.00
14,600.00 9,229,317,000.00
Tahap Mendesak
Jumlah
N0. Program Kegiatan Satuan
Bab 4 - 95DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
HargaSatuan (Rp.) Volume Jumlah (Rp)
5 Jasa Konsultasia Review Masterplan Paket 600,000.00 1.00 600,000.00b DED IPA Paket 400,000,000.00 1.00 400,000,000.00c DED Retribusi Paket 200,000,000.00 1.00 200,000,000.00d Amdal (RKL/ RPL) Paket 480,000,000.00 1.00 480,000,000.00e DED dan Supervisi RUOT Paket 400,000,000.00 1.00 400,000,000.00
Penyehatan PDAMPengadaan Genset Paket 4,000,000,000.00 1.00 4,000,000,000.00
6.00 5,480,600,000.00Jumlah
N0. Program Kegiatan Satuan Tahap Mendesak
Bab 4 - 96DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
HargaSatuan (Rp.) Volume Jumlah (Rp)
6 UFW Programa Penggantian Meter Air unit 150,000.00 14,000.00 2,100,000,000.00b Peta Sigital Paket 500,000.00 1.00 500,000.00c Unit Khusus NRW Paket 750,000,000.00 2.00 1,500,000,000.00d Ganti Pipa Dinas Paket 400,000.00 7,000.00 2,800,000,000.00e Zoning District Meter Area Paket 500,000,000.00 5.00 2,500,000,000.00
21,008.00 8,900,500,000.00
Tahap Mendesak
Jumlah
N0. Program Kegiatan Satuan
Bab 5 - 1DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
S A F E G U A R DS O S I A LDAN L I N G K U N G A N
Bab 5 - 2DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
5.1 STrategi Monitoring dan evaluasi implementasi Program sanitasi
5.1.1 Prosedur Monitoring dan Evaluasi Implementasi Program Pembangunan
Monitoring dan evaluasi pada saat implementasi program/kegiatan
pembanguan dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara rencana
dengan hasil yang dicapai, capaian tujuan dan sasaran, serta masalah yang
dihadapi. Ada 3 unsur dalam monitoring dan evaluasi ini, yaitu
masyarakat, media dan SKPD. Masyarakat memonitor dan mengevaluasi
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sendiri. Sedangkan media
terlibat dalam monitoring dan evaluasi insidentil yang muncul sewaktu-
waktu di lapangan. Mekanisme keterlibatan media diatur oleh Bagian
Humas Sekretariat Daerah Kota Jambi melalui suatu kegiatan rutin coffee
morning dan Hotline Hallo Jambi. Keluhan masyarakat dapat disampaikan
melalui telepon, radio, surat kabar, atau internet. Tanggapan dari SKPD
yang terkait akan diorganisir oleh Bagian Humas melalui dialog interaktif
menggunakan media tersebut.
Di samping itu, monitoring dan evaluasi implemetasi kegiatan juga
dilakukan secara rutin melalui dokumen pelaporan realisasi fisik dan
keuangan setiap kegiatan di masing-masing SKPD, atau yang biasa
dikenal dengan RFK berdasarkan DPA SKPD. Monitoring dan evaluasi ini
diselenggarakan oleh Bagian Data dan Pelaporan pada Bappeda Kota
Jambi. Monitoring dan evaluasi juga dilakukan pada saat atau pasca
pelaksanaan kegiatan oleh Badan Pengawas Keuangan Daerah.
5.1.2 Integrasi Monitoring dan Evaluasi Implementasi Program ke dalam
Prosedur yang ada
Monitoring dan evaluasi implementasi pembangunan sanitasi dapat
diintegrasikan dengan mudah kedalam prosedur monitoring dan evaluasi
program pembangunan kota saat ini. Informasi yang diperoleh dari
Bab 5 - 3DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
masing-masing SKPD dapat dipakai untuk mengukur pelaksanaan
kegiatan sesuai indikator kinerja. Kinerja diukur dari pencapaian tujuan
dan bukan dari keluaran suatu program/kegiatan. SKPD terkait harus
mengintegrasikan hasil-hasil monitoring dan evaluasi implementasi
program sanitasi kedalam siklus perencanaan pembangunan sanitasi
berikutnya. Alur pelaporan monitoring dan evaluas implementasi
program sanitasi dapat dilihat pada Gambar 3.1 terlampir.
5.1.3 Monitoring dan Evaluasi Implementasi Program Sanitasi
A. Tujuan dan sasaran
Tujuan utama strategi monitoring dan evaluasi implementasi program
sanitasi adalah untuk menetapkan kerangka monitoring dan pelaporan
kemajuan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan sanitasi oleh
SKPD terkait sebagai bagian dari implementasi Rencana Tindak SSK.
B. Instrumen dan Mekanisme
Instrumen yang digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi
implementasi program sanitasi adalah:
Rekapitulasi laporan RFK SKPD tentang pembangunan sanitasi
Laporan RFK SKPD pelaksana kegiatan pembangunan sanitasi.
Adapun mekanismenya adalah sebagai berikut:
Bidang Data dan Pelaporan pada Bappeda
o melakukan kompilasi RFK masing-masing subsektor sanitasi.
Informasi yang diperoleh digunakan untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator kinerjanya.
o Melakukan evaluasi terhadap RFK masing-masing SKPD,
dilanjutkan dengan memberikan masukan dan rekomendasi
tentang tindakan yang perlu dilakukan jika ada masalah dalam
pelaksanaan kegiatan.
Bab 5 - 4DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
o Membuat laporan tentang hasil evaluasi terhadap RFK-SKPD
sanitasi disampaikan kepada Kepala Bappeda, sebagai
penanggung jawab monitoring dan pelaporan semua kegiatan
pembangunan di kota.
Bappeda akan menyampaikan laporan tersebut kepada Walikota dan
mendesiminasikanmya kepada kepala SKPD lain yang terkait dengan
kegiatan pembangunan sanitasi.
C. Peran dan Tanggung-jawab Lembaga
Lembaga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan monitoring
dan evaluasi implementasi rencana pembangunan sanitasi adalah
Bappeda. Sedangkan masing-masing SKPD yang terkait dengan sektor
sanitasi bertanggung jawab mengumpulkan informasi rinci mengenai
program/kegiatan yang dilaksanakan. Bappeda juga bertanggung
jawab untuk menyebar luaskan laporan gabungan tentang sanitasi
kepada yang berkepentingan.
D. Mekanisme Pelaporan dan Umpan-balik Monitoring dan Evaluasi
Implementasi Program Sanitasi
Laporan gabungan monitoring dan evaluas implementasi
pembangunan sanitasi disampaikan kepada Kepala Bappeda sebagai
penanggung jawab monitoring dan pelaporan semua kegiatan
pembangunan di kota. Bappeda selanjutnya menyampaikan laporan
tersebut kepada Walikota dan mendesiminasikanmya kepada kepala
SKPD lain yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan sanitasi.
Pelaporan akan dilakukan triwulanan, semesteran dan tahunan
sebagaimana mekanisme yang ada. Tabel 3.1 terlampir disajikan
mekanisme monitoring Implementasi Rencana Tindak SSK dan
Evaluasinya.
Bab 5 - 5DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
5.2 Strategi Monitoring Dan Evaluasi Manfaat Dan Dampak Program
Sanitasi
5.2.1 Status Monitoring dan Evaluasi Manfaat dan Dampak Pembangunan
Sanitasi
Pada saat penyusunan dokumen RKA-SKPD yang kemudian dilanjutkan
dengan DKA-SKPD telah dapat diidentifikasi indikator-indikator yang
berhubungan dengan manfaat dan hasil (outcome) serta dampak dari suatu
kegiatan/program. Indikator–indikator tersebut dapat digunakan pada
saat melakukan monitoring dan evaluasi manfaat kegiatan dan program
pembangunan sanitasi kota. Hasil monitoring dan evaluasi manfaat
dapat dilihat secara formal pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) baik di tingkat SKPD maupun kota.
A. Sumber Informasi Sanitasi
Walaupun masing-masing SKPD mengumpulkan informasi yang terkait
dengan bidang kerjanya, tetapi dapat dikatakan bahwa saat ini belum
ada pengumpulan informasi secara sistematis untuk tujuan monitoring
dan evaluasi manfaat pembangunan sanitasi. Dinas Pekerjaan Umum
(DPU), Dinas Kesehatan DKK), BAPEDALDA, dan Dinas Kebersihan
dan Pemakaman (DKP) memegang peranan penting sebagai penyedia
informasi mengenai indikator-indikator umum seperti kesehatan,
kualitas air dan layanan sanitasi. Pokja Sanitasi Kota telah
mengumpulkan dan menyusun informasi sektor sanitasi meskipun
masih sebatas informasi yang dibutuhkan sebagai dasar penyusunan
SSK.
Bab 5 - 6DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
B. Informasi Kondisi Dasar Sanitasi Umum
Sumber utama informasi mengenai kondisi dasar sanitasi umum di Jambi
saat ini adalah Buku Putih Sanitasi dan Laporan Hasil studi
Environmental Health and Risk Assessment (EHRA) yang keduanya
disusun dalam rangka pelaksanaan progaram Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP). Laporan lain khusus mengenai sanitasi
sejauh ini belum ada.
Buku Putih Sanitasi yang disusun oleh Pokja Sanitasi Kota Jambi
menyajikan hasil pemetaan sanitasi yang menggambarkan profil sanitasi,
cakupan dan tingkat layanan sanitasi, informasi keuangan (anggaran), dan
analisis mengenai berbagai masalah sanitasi. Peta sanitasi tersebut disusun
berdasarkan data sekunder yang berasal dari berbagai SKPD seperti Dinas
Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, PDAM, BAPEDALDA, dan DKP.
Buku Putih tersebut merupakan contoh pertama laporan keseluruhan
kondisi sanitasi yang memakai data khusus permasalahan sanitasi di kota
Jambi.
Laporan studi EHRA merupakan hasil survey mengenai kondisi dan
perilaku sanitasi di tingkat kelurahan sekota Jambi. Survey tersebut
mengidentifikasi akses masyarakat ke sarana sanitasi dan kondisi sarana
sanitasi yang ada, termasuk air bersih, jamban, air limbah, drainase
lingkungan dan layanan pengumpulan sampah. Studi ini juga memeriksa
cara penggunaan sarana sanitasi oleh rumah-tangga, dan merekam
perilaku rumah-tangga yang berhubungan dengan risiko kesehatan
lingkungan seperti cuci tangan pakai sabun, penanganan tinja anak, dan
pengelolaan sampah di rumah.
Bab 5 - 7DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
5.2.2 Monitoring dan Evaluasi Manfaat Pembangunan Sanitasi
A. Tujuan dan Sasaran
Monitoring dan evaluasi manfaat sanitasi secara umum bertujuan
untuk menetapkan kerangka kerja pengumpulan, analisis, dan
penyebaran informasi mengenai penyediaan layanan sanitasi dan
kondisi kesehatan lingkungan yang akurat dan dapat diakses dengan
memakai indikator yang jelas dan terukur.
Strategi ini fokus terhadap pemberlakuan prosedur pembaharuan
dan pelaporan informasi dasar sanitasi, yaitu Buku Putih Sanitasi Kota
dan informasi EHRA yang dilakukan secara berkala, sehingga otoritas
kota mempunyai gambaran yang akurat mengenai perkembangan sektor
sanitasi dan pengaruhnya pada warga dan lingkungan kota. Informasi
ini dapat digabungkan dengan informasi dari tingkat kelurahan,
kecamatan dan kota.
B. Indikator monitoring dan evaluasi manfaat dan dampak
pembangunan sanitasi
Informasi monitoring dan evaluasi manfaat dan dampak pembangunan
sanitasi secara umum meliputi kategori sebagai berikut:
Akses sanitasi yang lebih baik:
- Akses ke sarana MCK yang lebih baik
- Akses ke layanan pengumpulan sampah yang lebih baik
- Akses ke sarana drainase lingkungan
Kualitas layanan sanitasi
- Kualitas pengolahan air limbah setempat
- Kualitas pelayanan pengolahan air limbah terpusat
- Kualitas pelayanan sampah
Kondisi kesehatan masyarakat (terkait dengan sanitasi):
- Kejadian penyakit akibat air
- Kejadian penyakit yang terkait dengan sanitasi
Perilaku manusia (terkait sanitasi)
Bab 5 - 8DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Dampak dan kondisi sanitasi (terkait sanitasi)
- Kualitas air tanah di daerah kritis
- Kualitas air permukaan di titik-titik kritis
- Genangan dan banjir
Pendanaan dan pengumpulan pendapatan
- Tingkat investasi sanitasi tahunan (APBN dan APBD)
- Pengumpulan pendapatan untuk sektor sanitasi
Jumlah dan lingkup evaluasi kondisi sanitasi oleh masyarakat
Artikel media yang terkait dengan sanitasi
Tingkat keterlibatan sektor swasta dalam sanitasi kota
Setiap katagori atau sub-kategori mempunyai sejumlah indikator yang
dapat memberikan informasi mengenai kecenderungan umum sektor
sanitasi kepada para pengambil-keputusan. Sebagai contoh, indikator
untuk akses sanitasi yang lebih baik adalah sama dengan indikator
sanitasi MDGs, sehingga pemerintah kota bisa membandingkannya
dengan kemajuan nasional dan internasional. Indikator lain berdasarkan
pada rancangan SPM yang diusulkan dan harus diikuti oleh pemerintah
kota.
Informasi tentang indikator-indikator tersebut berasal dari sumber
utama, yakni:
(1) data yang dikumpulkan secara rutin oleh dinas/lembaga yang
bertanggung-jawab atas sanitasi, dan;
(2) survey EHRA yang harus dilaksanakan secara berkala (setiap 2 atau
3 tahun) untuk memperbaharui informasi kesehatan lingkungan
yang ada.
Tabel generik monitoring dan evaluasi manfaat pembangunan
sanitasi dapat dilihat pada lampiran. Tabel monitoring manfaat ini
dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk menyempurnakan
dan menentukan parameter yang harus diukur, indikator yang
digunakan, informasi dasar yang dipakai, dan sebagainya.
Bab 5 - 9DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
C. Peran dan tanggung-jawab lembaga
Tanggung jawab monitoring manfaat pembangunan sanitasi secara
umum dapat dibagi lagi menjadi dua: (1) tanggung jawab penyediaan
data, dan (2) tanggung jawab konsolidasi dan perkiraan informasi.
SKPD yang bertanggung jawab terhadap pembangunan sanitasi adalah
Dinkes, BAPEDALDA, DPU, DTK, DKP dan KPP, yang berperan
menyediakan informasi. Sedangkan Pokja Sanitasi Kota Jambi
bertanggung jawab mengkoordinasikan, mengintegrasikan,
menganalisis dan menyajikan informasi tersebut.
D. Instrumen dan Mekanisme untuk Monitoring dan Evaluasi Manfaat
dan Dampak Pembangunan Sanitasi
Instrumen yang biasa digunakan untuk sensus kota oleh BPS dapat
dimanfaatkan untuk menggali informasi mengenai manfaat
pembangunan sanitasi. Cara menyesuaikan/memakai pertanyaan
sensus agar dapat mengumpulkan informasi sanitasi lebih banyak telah
dibahas beberapa kali di tingkat nasional. Informasi dari Riset Kesehatan
Dasar mungkin juga dapat memberikan data-data sanitasi umum yang
berguna.
E. Mekanisme pelaporan dan umpan balik Monitoring dan evaluasi
manfaat dan dampak pembangunan sanitasi
Pelaporan monitoring dan evaluasi manfaat dan dampak pembangunan
sanitasi akan disusun setiap dua tahun. Laporan ini menjelaskan status
indikator dan kaitannya ini dengan kebijakan, strategi dan program nasional
dan internasional. Pokja Sanitasi Kota akan mempertimbangkan bentuk
laporan monitoring ini, mungkin seperti Buku Putih Sanitasi Kota yang aktual
dengan sedikit penyesuaian, atau berupa format baru Laporan Kondisi Sanitasi
Kota.
Bab 5 - 10DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Gambar 5.1 Alur Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Kota
Bab 6 - 1DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
KEUANGAN DAN RENCANAPENINGKATAN PENDAPATAN
Bab 6 - 2DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
6.1 Petunjuk Umum
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu sumber keuangan
daerah merupakan bagian dari indikator kemampuan daerah untuk mengurus
rumah tangganya sendiri. PAD yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah,
laba perusahaan milik daerah, dan lain-lain pendapatan yang sah di Kabupaten
Muaro Jambi terus diupayakan mencari sumber-sumber penerimaan yang baru
guna peningkatan pembiayaan pembangunan. Pendapatan Daerah merupakan
semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambah
ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak
perlu dibayar kembali.
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari :
a. Pajak Daerah, antara lain : Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak
Kendaraan di Atas Air, Pajak Bea Balik Nama, Pajak Bahan Bakar,
Pajak Pengambilan Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian
Golongan C, Pajak Parkir, dan Pajak lain-lain. Pajak-pajak Daerah ini
diatur oleh UU No.34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Peraturan Pemerintah No.65/2001 tentang Pajak Daerah.
b. Retribusi Daerah, antara lain : Retribusi Pelayanan Kesehatan,
Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Biaya Cetak Kartu,
Retribusi Pemakaman, Retribusi Parkir di Tepi Jalan, Retribusi Pasar,
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemadam
Kebakaran, dan lain-lain. Retribusi ini diatur oleh UU No.34/2000
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan Peraturan
Pemerintah No.66/2001 tentang Retribusi Daerah.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, antara lain
hasil deviden BUMD
Bab 6 - 3DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
d. Lain-lain pendapatan yang sah, antara lain hasil penjualan kekayaan
daerah, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar,
komisi, potongan, dan lain-lain yang sah.
2. Dana Perimbangan terdiri atas :
a. Dana Bagi Hasil terbagi atas Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi Hasil
Bukan Pajak (BHBP) atau yang berasal dari hasil pengelolaan sumber
daya alam. BHP antara lain: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak
Penghasilan Badan maupun Pribadi; sedangkan BHBP antara lain :
kehutanan, pertambangan umum, perikanan, penambangan minyak
bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan lainnya.
b. Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan kepada daerah dengan
tujuan untuk memeratakan kemampuan keuangan antar daerah dan
penyediaan pelayanan publik antar pemerintah daerah di Indonesia.
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) diberikan untuk kegiatan khusus,
misalnya: reboisasi, penambahan sarana pendidikan dan kesehatan,
dan bencana alam.
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri atas :
a. Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya,
badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, kelompok
masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak
mengikat.
b. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan
korban/kerusakan akibat bencana alam.
c. Dana Bagi Hasil Pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota.
d. Dana Penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh
pemerintah.
e. Bantuan Keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah
lainnya.
Bab 6 - 4DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
6.1.1 Komponen Keuangan
Dengan memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka Melalui
mekanisme Perubahan APBD Tahun Anggaran 2007 yang telah disahkan
berdasarkan Perda Nomor 18 Tahun 2007 tentang Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2007, maka struktur APBD Kota Jambi Tahun Anggaran 2007 terdiri
dari :
1. Pendapatan Daerah
2. Belanja Daerah
3. Pembiayaan Daerah.
6.1.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan
6.1.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Adalah Pendapatan yang diperoleh
daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan
perundang – undangan. Target PAD pada APBD Kota Jambi pada Tahun 2004
sebesar Rp. 300,995.000.000,00, sampai dengan akhir tahun anggaran 2007
terealisasi Rp. 463.474.000.00,.Adapun realisasi PAD Kota Jambi tahun 2007
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Bab 6 - 5DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel. IV.1.1Target dan Realisasi PAD
Kabupaten Kota Jambi Tahun 2004 - 2007
No. UraianRealisasi (Rp. Juta)
Rata-rata2004 2005 2006 2007
1.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH 32,096 35,947 43,323 37,854
Proporsi 10.66% 10.74% 9.29% 8.17% 9.71%
pertumbuhan 12.00% 20.52% -12.62% 6.63%
1.2
DANA PERIMBANGAN 254,879 292,740 420,590 425,619
Proporsi 84.68% 87.47% 90.16% 91.83% 88.54%
pertumbuhan 14.85% 43.67% 1.20% 19.91%
1.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 14,020 5,982 2,567 -
Proporsi 4.66% 1.79% 0.55% 0.00% 1.75%
pertumbuhan -57.33% -57.09% -100.00% -71.47%
JUMLAH PENDAPATAN 300,995 334,669 466,480 463,474
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Jambi
6.1.1.1.2 Dana Perimbangan
Keterbatasan kemampuan pendanaan Kota Jambi untuk membiayai seluruh
pelaksanaan fungsi pelayanan pemerintahan, akan dibantu terutama melalui dana
perimbangan, khususnya dana alokasi umum (DAU). Hal ini sejalan dengan
mekanisme desentralisasi yang diatur dalam UU 32/2004. Jika melihat komposisi
sumber pendapatan Kota Jambi, maka proporsi dana perimbangan terhadap total
pendapatan Kota Jambi masih sangat dominan dalam periode 2004 - 2007. Total dana
perimbangan rata-rata memberikan kontribusi sebesar 88,54% terhadap total
penerimaan Kota Jambi. Dalam periode ini proporsi dana perimbangan terbesar
terjadi pada tahun 2006 yang mencapai hampir 92% dari total pendapatan Kota Jambi.
Hal ini juga memperlihatkan ketergantungan yang masih tinggi terhadap bantuan
Pemerintah Pusat untuk mendanai kegiatan pemerintahan di Kota Jambi. Proporsi
serta tingkat pertumbuhan masing-masing komponen dalam dana perimbangan
diperlihatkan pada Tabel VI. berikut ini.
Bab 6 - 6DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel VI.Target dan Realisasi Rincian Dana Perimbangan
Kota Jambi Tahun 2007
No. UraianRealisasi (Rp. juta)
Rata-rata2004 2005 2006 2007
1.2 DANA PERIMBANGAN 254,879 292,740 420,590 425,619
1.2.01
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak (dg. Pusat) 49,868 62,885 84,987 60,129
proporsi 19.57% 21.48% 20.21% 14.13% 18.85%
pertumbuhan 26.10% 35.15% -29.25% 10.67%
1.2.02
Dana Alokasi Umum 186,780 208,943 296,729 335,555
proporsi 73.28% 71.37% 70.55% 78.84% 73.51%
pertumbuhan 11.87% 42.01% 13.08% 22.32%
1.2.03
Dana Alokasi Khusus 6,680 8,148 18,300 29,934
proporsi 2.62% 2.78% 4.35% 7.03% 4.20%
pertumbuhan 21.97% 124.60% 63.57% 70.05%
1.2.04
Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Provinsi 11,551 12,764 20,573 -
proporsi 4.53% 4.36% 4.89% 0.00% 3.45%
pertumbuhan 10.50% 61.18% -100.0% -9.44%
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Jambi
a. Bagi hasil pajak/bukan pajak dengan Pusat.
Bagi hasil pajak/bukan pajak dengan Pusat memberikan kontribusi antara 14%
hingga lebih dari 21% dari total dana perimbangan untuk Kota Jambi, dengan
rata-rata proporsi sebesar 18,85%. Dari data terlihat bahwa kecenderungan
proporsi sub-komponen ini terhadap total dana perimbangan adalah menurun.
Pemerintah Kota Jambi akan dicermati kecenderungan penurunan kontribusi
komponen ini mengingat subyek pajak bagi hasil adalah telah tertentu dan
ditetapkan berdasarkan undang-undang. Oleh karena itu perlu dilakukan
inventarisasi ulang terhadap subyek pajak bagi hasil Kota Jambi dan
melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan hasil pajak dari subyek pajak
yang ada. Upaya-upaya tersebut penting untuk dilakukan mengingat
komponen bagi hasil pajak/bukan pajak ini juga merupakan salah satu
kekuatan internal pendanaan Kota Jambi selain komponen pajak daerah.
Bab 6 - 7DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
b. Dana Alokasi Umum (DAU)
DAU merupakan sub-komponen Dana Perimbangan yang paling dominan
memberikan kontribusi. Proporsi DAU rata-rata terhadap dana perimbangan
Kota Jambi mencapai lebih dari 73% dengan proporsi tertinggi mencapai
78,84% pada tahun 2007. Jika melihat peruntukan DAU yang digunakan untuk
pembayaran gaji pegawai negeri di daerah, maka terlihat bahwa tidak ada
kenaikan gaji pegawai negeri di Kota Jambi dalam periode waktu tahun 2003 –
2007.
Hal ini mengindikasikan bahwa dana DAU yang digunakan untuk menutupi
celah fiskal yang dibutuhkan Kota Jambi dalam melaksanakan layanan publik
cenderung meningkat. Di satu sisi pertumbuhan rata-rata DAU Kota Jambi
sendiri dalam periode yang sama mencapai 22,32%.
Guna memenuhi kebutuhan pendanaan pembangunan sanitasi Kota Jambi
maka Pemerintah Kota Jambi akan mengkaji ulang aloksi peruntukan dana
DAU di masa mendatang agar dana DAU dapat juga digunakan untuk
pembangunan sanitasi perkotaan.
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
DAK merupakan anggaran APBN yang diperuntukkan bagi daerah terutama
guna pelaksanaan program yang ditetapkan dari Pemerintah Pusat. Sesuai
dengan peruntukannya, maka besaran anggaran DAK Kota Jambi
menyumbangkan proporsi rata-rata sebesar 4,20% terhadap total dana
perimbangan dalam periode tahun 2004 hingga tahun 2007. Dalam anggaran
DAK sendiri sanitasi tidak disebutkan secara eksplisit sebagai salah satu sektor
yang didanai, oleh karena itu Pemerintah Kota Jambi akan menggunakan
bagian dana DAK yang diperuntukkan bagi sektor kesehatan, air bersih,
prasarana, dan lingkungan hidup untuk pembangunan sanitasi Kota Jambi.
Bab 6 - 8DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
d. Bagi hasil pajak dan bantuan keuangan dari Provinsi
Sebagaimana halnya dengan bagi hasil pajak/non-pajak dengan pemerintah
pusat, maka subyek bagi hasil pajak dengan Provinsi juga telah ditentukan
melalui peraturan perundangan. Dari data yang didapat terlihat rata-rata
kontribusi komponen ini adalah sebesar 3,45% terhadap total dana
perimbangan. Besarnya fluktuasi proporsi komponen bagi hasil pajak dengan
provinsi terhadap total dana perimbangan juga akan dicermati Pemerintah
Kota Jambiu guna memaksimalkan pendapatan yang bisa didapat oleh Kota
Jambi dari Provinsi Jambi. Untuk analisa awal, dipandang perlu untuk
meningkatkan konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah Kota Jambi
dengan pemerintah Provinsi Jambi terutama guna penetapan besaran bantuan
pendanaan dari APBD provinsi, dalam hal ini khususnya bantuan untuk
pembangunan sektor sanitasi perkotaan Kota Jambi.
6.1.2 Komponen Pengeluaran Belanja
Belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai
pengurangan nilai kekayaan bersih dalam priode tahun anggaran yang
bersangkutan. Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 pasal 31ayat 1
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintah yang menjadi kewenangan provinsi atau Kab/Kota yang terdiri
dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam
bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang
ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Dan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah maka kelompok belanja dan pembiayaan adalah
sebagai berikut :
Bab 6 - 9DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
a) Belanja tidak langsung yaitu belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan program dan kegiatan. Adanya belanja tidak
langsung bukan merupakan konsekwensi ada atau tidaknya suatu
program atau kegiatan, tetapi digunakan secara periodik dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah yang bersifat umum.
Belanja tidak langsung dapat berupa :
Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah,
Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa , Belanja Bantuan Keuangan
kepada kepada Provinsi, Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
dan Belanja Tidak Terduga.
b) Belanja langsung Belanja yang dianggarkan terkait secara langsung
dengan program dan kegiatan yang direncanakan. Karakteritik Belanja
Langsung adalah bahwa input (alokasi belanja) yang ditetapkan dapat
diukur dan diperbandingkan dengan output yang dihasilkan.
Kelompok Belanja Langsung dapat berupa :
Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal.
6.1.3 Komponen Pembiayaan
Berdasarkan peraturan keuangan yang baru (UU 17/2003 Tentang Keuangan
Negara) surplus anggaran ditetapkan sebagai salah satu pos pendapatan.
Sedangkan berdasarkan PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
dijelaskan bahwa APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari :
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Dalam hal ini
pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan pembiayaan mencakup :
a. Surplus tahun anggaran sebelumnya;
b. Pencairan dana cadangan;
c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
Bab 6 - 10DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
d. Penerimaan pinjaman; dan
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan mencakup :
a. Pembentukan dana cadangan;
b. Penyertaan modal pemerintah
daerah;
c. Pembayaran pokok utang; dan
d. Pemberian pinjaman.
Pada rentang tahun 2004 hingga
2006, anggaran Kota Jambi lebih
banyak mengalami defisit, yaitu pada
tahun 2004 dan tahun 2005. Pada
tahun anggaran tahun 2006 dan 2007
baru terjadi surplus anggaran. Jika
dilihat kecenderungan
perkembangan surplus/defisit
anggaran Kota Jambi dalam selang
waktu 4 tahun tersebut, terlihat
bahwa defisit anggaran semakin
menurun hingga akhirnya pada
tahun 2006 dan 2007 anggaran telah
menjadi surplus sebesar Rp. 27.165
juta dan Rp. 138.482 juta. Kondisi ini
akan sangat baik jika dapat dipertahankan dan jika perlu ditingkatkan melalui
peningkatan efisiensi penggunaan anggaran pembangunan.
Bagaimanapun juga surplus anggaran dapat menjadi alternatif sumber
pendanaan pembangunan, termasuk juga pembangunan sanitasi perkotaan.
Umumnya surplus anggaran ini digunakan untuk menutupi keterlambatan
penerimaan DAU untuk pembayaran gaji pegawai negeri untuk bulan-bulan
APBD (Local Budget)A. Pendapatan DaerahI. (PAD)II. Dana Perimbangan (Bagi hasil
pajak/non-pajak, DAU, DAK)III. Other incomeB. Belanja DaerahI. Belanja pegawaiII. Belanja barang dan jasaIII. Belanja modalIV. BungaV. SubsidiVI. HibahVII. Bantuan SosialVIII. Belanja bagi hasil dan bantuan
keuanganIX. Belanja tidak terdugaC. Surplus/Defisit (A-B)D. PembiayaanI. Surplus, pencairan dana cadangan,
hasilpenjualan kekayaan daerahyang dipisahkan, penerimaanpinjaman, penerimaan kembalipemberian pinjaman.
II. Pembentukan dana cadangan,penyertaan modal pemerintahdaerah, pembayaran pokok utang,pemberian pinjaman.
Bab 6 - 11DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
pertama tahun fiskal berikutnya ataupun untuk membiayai defisit anggaran
pembangunan pada tahun anggaran berjalan.
6.1.4 Kapasitas Investasi
Pemerintah Kota Jambi saat ini mempunyai 3 pinjaman dari Pemerintah Pusat
(2 pinjaman SLA ) yang sampai akhir tahun 2005 belum pernah diangsur
pengembalian pokok pinjamannya. Berdasarkan peta kapasitas fiskal
kabupaten/kota yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan, maka Kota
Jambi termasuk ke dalam daerah dengan kapasitas fiskal tinggi (indeks
kapasitas fiskal adalah sebesar 1,0737). Adapun realisasi pinjaman dijelaskan
pada Tabel VI. berikut ini.
Tabel VI. Rincian pinjaman Kota Jambi hingga tahun 2005
No.Sumber & Nomor
Pinjaman
Jumlah PinjamanYang Telah
Ditarik(Rp.)
Saldo Pinjamanper 31 Des’2005
(berikut denda +bunga)
PeruntukanPinjaman
1
Pemerintah Pusat,SLA-609/DD1/1991
Tgl. 12 Nopember1991
3.604.006.358 8.185.034.946 PembangunanTerminal
2
Pemerintah Pusat,RDA-209/DP3/1994
Tgl. 11 April 1994
707.000.000 1.010.528.096
West Java andSumateraSecondary CitiesUrban Dev. Project(WJSSCUDP)
3
Pemerintah Pusat,SLA- 950/DP3 1997
Tgl. 16 Mei 19971.769.000.000 2.764.779.128 Proyek Sarana
Perkotaan
TOTAL 6.080.006.358 11.960.342.170
Bab 6 - 12DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Terdapat beberapa masalah yang terkait dengan pendanaan pembangunan dan pengembanngan
program sanitasi di Kota Jambi. Beberapa di antaranya dijelaskan pada bagian ini.
6.2 Permasalahan Keuangan Kota
6.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Jika dilihat dari data APBD Kota Jambi untuk periode tahun 2003 -2007, dapat
diketahui bahwa PAD kota masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total
penerimaan. Dari data yang ada juga terlihat bahwa pendanaan pembangunan
Kota Jambi masih sangat tergantung dari dana perimbangan terutama DAU.
Rata-rata porsi PAD dalam periode waktu tersebut terhadap total pendapatan
adalah sebesar 9,71%.
Sub-komponen pajak daerah memberikan kontribusinya yang cukup
signifikan, yaitu berkisar rata-rata 48,74% dari total penerimaan PAD.
Komponen PAD lain yang juga signifikan adalah komponen retribusi, yang
rata-rata mencapai hampir 40% dari total penerimaan PAD. Permasalahan
yang timbul dari kondisi ini adalah minimnya dana PAD yang dapat
digunakan untuk pembangunan dan pengembangan sektor sanitasi perkotaan
di Kota Jambi.
Dalam hal ini retribusi tidak dapat digunakan sebagai sumber pendanaan
untuk penyelenggaraan layanan lainnya, mengingat pendapatan dari retribusi
akan kembali digunakan bagi penyelenggaraan layanan bersangkutan yang
pada umumnya masih membutuhkan subsidi guna memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan layanan tersebut.
Dengan kondisi ini penerimaan retribusi diusahakan untuk ditingkatkan
terutama untuk mengimbangi pertumbuhan Kota Jambi. Upaya peningkatan
retribusi diartikan bukan semata dengan menaikkan nilai retribusi layanan,
tetapi juga dengan meningkatkan efisiensi penarikan retribusi dan juga upaya
perluasan target potensial masyarakat yang dikenai retribusi tersebut. Dalam
hal ini besaran, cara penarikan, dan target masyarakat yang dikenai retribusi
Bab 6 - 13DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
akan dikaji ulang guna optimalisasi penerimaan retribusi Kota Jambi, termasuk
mengevaluasi kinerja pihak swasta yang menyelenggarakan layanan sanitasi di
Kota Jambi.
Berkaitan dengan potensi masyarakat yang dapat dikenai retribusi khususnya
retribusi sanitasi, maka peningkatan jumlah penduduk Kota Jambi akan
menjadi potensi tersendiri bagi peningkatan retribusi sanitasi. Selain itu juga
penelaahan dan peningkatan subyek pajak dan retribusi juga perlu untuk
dilakukan sejauh tidak bertentangan dengan peraturan perundangan dan
paling penting lagi adalah tidak kontra produktif terhadap perekonomian Kota
Jambi. Khusus untuk retribusi sanitasi terutama ditujukan untuk pengelolaan
sanitasi kota sehingga kondisi sanitasi Kota Jambi menjadi prima. Diharapkan
primanya kondisi sanitasi akan dapat menarik lebih banyak investasi ke Kota
Jambi - baik di sektor pariwisata, perdagangan, ataupun investasi komersil
lainnya – yang pada akhirnya akan semakin meningkatkan perekonomian kota.
Dari sisi keuangan peningkatan retribusi terutama diupayakan agar layanan
sanitasi dapat membiayai sendiri (minimal) operasionalisasi penyelenggaraan
layanan sanitasi. Hal ini penting untuk dilakukan agar komponen penerimaan
Kota Jambi tidak lagi dibebani subsidi layanan sanitasi tersebut (jika
memungkinkan), sehingga penerimaan dapat digunakan untuk pembangunan
dan pengembangan layanan sanitasi lain yang dibutuhkan. Selain itu
optimalisasi penggunaan penerimaan pajak dan retribusi daerah akan
memperkuat PAD kota sehingga ketergantungan pendanaan dari Pemerintah
Pusat dapat dikurangi dan semakin meningkatkan kemandirian keuangan Kota
Jambi.
Bab 6 - 14DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
6.2.2 Cost Recovery Layanan Sanitasi
Pengadaan layanan publik oleh Kota Jambi seringkali terbentur dengan
keterbatasan dana. Pendanaan untuk pelaksanaan layanan publik kota
umumnya berasal dari DAU. Dengan dana yang tersedia layanan seringkali
belum maksimal, sehingga perlu dicari alternatif sumber pendanaan lain untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan layanan sanitasi. Salah satu alternatif
adalah dengan mengikutsertakan sektor swasta ataupun masyarakat. Khusus
untuk sanitasi, telah terdapat praktek mengikutsertakan masyarakat, seperti
pengelolaan sampah lingkungan oleh masyarakat dimana masyarakat
membayar pengelolaan sampah yang biasanya dikelola oleh RT/RW ataupun
kelurahan. Walaupun demikian Pemerintah Kota Jambi masih belum
sepenuhnya dapat memehuhi kebutuhan pengelolaan persampahan yang
seharusnya dijalankan. Permasalahan ini menjadi pekerjaan rumah terutama
bagaimana agar pemerintah Kota Jambi dapat dengan optimal memberikan
layanan sanitasi perkotaan secara langgeng dan terus menerus di masa-masa
mendatang.
Sejauh ini retribusi yang dikenakan pemerintah Kota Jambi kepada masyarakat
pengguna layanan sanitasi belum dapat menjamin cost recovery layanan.
Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi disinyalir
turut berkontribusi pada rendahnya affordability masyarakat dalam membayar
retribusi layanan sanitasi di Kota Jambi. Selain itu cost recovery layanan
sanitasi juga belum mampu menarik minat pihak swasta untuk berinvestasi di
bidang sanitasi. Satu-satunya lahan yang masih dapat menarik minat swasta
adalah usaha pengelolaan sampah (pengangkutan sampah). Hal ini tidak
terlepas dari anggapan bahwa pengelolaan sanitasi belum layak secara bisnis
dimana pendapatan yang diperoleh belum dapat menutupi biaya investasi,
biaya operasional dan pemeliharaan, serta keuntungan yang memadai. Oleh
karena itu untuk ke depan pemerintah Jambi juga berusaha untuk menjadikan
sanitasi menjadi salah satu lahan investasi yang menarik bagi swasta, terutama
Bab 6 - 15DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
dalam pengelolaan air limbah dan persampahan, baik melalui kontrak kerja
maupun mengembang mekanisme insentif dan subsidi jika diperlukan. Selain
itu Pemerintah Kota Jambi juga akan mencoba mendiservikasikan investasi
layanan pengelolaan sampah, misalnya diversifikasi investasi untuk layanan
pengelolaan sampah seperti pengangkutan, pemilahan, komposting, recycling,
hingga transfer sampah menjadi energi, dan alternatif pengelolaan sampah
lainnya. Selain itu investasi untuk layanan air limbah juga akan diusahakan
untuk dikembangkan di Kota Jambi.
6.2.3 Kurangnya Peraturan Daerah tentang Retribusi Sanitasi
Untuk menetapkan besaran retribusi sanitasi, selain perlu diperhitungkan biaya
investasi dan biaya oparasional dan pemeliharaan infrastruktur sanitasi, juga
perlu diperhitungkan kemampuan dan keinginan masyarakat (willingness and
ability to pay) untuk membayar layanan sanitasi yang diselenggarakan. Dalam
kasus retribusi sanitasi di Kota Jambi terlihat bahwa keinginan dan
kemampuan masyarakat untuk membayar retribusi masih rendah, kecuali
untuk keperluan yang langsung dirasakan, seperti retribusi pengumpulan
sampah lingkungan yang biasanya diorganisir oleh RT/RW ataupun
kelurahan. Sedangkan untuk pengelolaan sampah lanjutan yang berskala kota,
belum ada keharusan untuk membayar retribusi.
Untuk itu pemerintah Kota Jambi berupaya melakukan terobosan kepada
masyarakat agar masyarakat membayar retribusi guna pengolahan sampah
skala kota, atas dasar prinsip beneficiary pays (polluter pays principle).
Penetapan retribusi sanitasi sudah menjadi keharusan mengingat dibutuhkan
biaya – baik untuk investasi infrastruktur maupun untuk operasional dan
pemeliharaan infrastruktur tersebut – untuk memberikan layanan sanitasi yang
langgeng.
Bab 6 - 16DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Berkaitan dengan kemampuan masyarakat untuk membayar retribusi, maka
pemerintah Kota Jambi akan mengkaji skema subsidi untuk retribusi layanan
sanitasi dengan memperhitungkan kekuatan finansial kota; karena berdasarkan
pengalaman umumnya investasi sanitasi belum dapat cost recovery. Untuk itu
dibutuhkan Peraturan Daerah Kota Jambi yang mengatur masalah retribusi
sanitasi lengkap dengan sanksi hukum bagi pelanggarnya. Untuk menjaga
efisiensi dan efektivitas penarikan retribusi, dapat dilakukan dengan menyatu
dengan retribusi atau pajak daerah lainnya seperti menyatu dengan retribusi air
minum, listrik, ataupun pajak PBB.
6.2.4 Kurangnya Pedoman untuk Mengakses Sumber-Sumber Pendanaan Internal
dan Eksternal
Untuk mendapatkan tambahan pendanaan yang dibutuhkan guna mengejar
pembangunan di Kota Jambi, telah terdapat beberapa peraturan perundangan
yang berkaitan dengan sumber-sumber pedanaan yang dapat dimanfaatkan.
Masalah yang kemudian muncul adalah bahwa pedoman untuk dapat
mengakses terkadang belum terbit ataupun jika ada seringkali menyulitkan
Pemda untuk dapat memahami dan menindaklanjutinya.
Selain itu masih ada informasi-informasi pendanaan – terutama melalui
program pusat – yang sebetulnya dapat dimanfaatkan daerah tapi tidak
tersosialisasikan dengan baik. Oleh karena itu guna kepentingan tersebut,
maka Pemerintah Kota Jambi juga akan berupaya untuk meningkatkan
koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
6.3 Sumber Pendanaan Potensial
Terdapat beberapa alternatif sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan oleh
Kota Jambi guna pembangunan dan pengembangan program sanitasi
perkotaan. Sumber-sumber pendanaan tersebut diturunkan dari peraturan
Bab 6 - 17DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
perundangan yang berlaku maupun berdasarkan perkembangan terakhir
program ISSDP.
6.3.1 APBD
APBD merupakan sumber pendanaan utama dalam pembangunan dan
pengembangan sanitasi di Kota Jambi. Secara umum APBD merupakan
penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi yang terdiri dari
Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, serta Pembiayaan. Secara detail terdapat
komponen-komponen pendapatan dan pembiayaan yang dapat menjadi
sumber penadanaan sanitasi.
Dari komponen pendapatan, terdapat sub-komponen PAD, bagi hasil pajak dan
bukan dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, DAU dan DAK
adalah komponen-komponen utama dalam sumber pendanaan APBD Kota
Jambi. Dalam komponen PAD, pajak daerah dan retribusi sanitasi masih dapat
lebih dimaksimalkan lagi untuk lebih menguatkan PAD Kota Jambi.
Sedangkan dari komponen dana perimbangan, komponen bagi hasil pajak dan
non pajak dengan pemerintah pusat dan provinsi merupakan komponen yang
potensial yang juga dapat menggambarkan kekuatan internal pendanaan Kota
Jambi.
Sedangkan komponen DAU, dengan melihat proporsinya yang cukup
signifikan, masih memungkinkan untuk menjadi sumber utama pendanaan
pembangunan sanitasi. Komponen DAK juga masih bisa diharapkan untuk
bisa menjadi salah satu sumber pendanaan sanitasi mengingat sanitasi mulai
mendapat perhatian pemerintah pusat. Jika dilihat dari alokasi DAK untuk
tahun 2008, maka pembiayaan untuk sanitasi tidak secara eksplisit disebutkan.
Dalam hal ini, Pemerintah Jambi akan menggunakan DAK untuk membiayai
pembangunan sanitasi dengan mengambil bagian dari alokasi DAK untuk
sektor kesehatan, air bersih, prasarana, maupun lingkungan hidup. Adapun
gambaran besaran alokasi dana DAK tahun 2008 untuk setiap sektor
pembangunan dijelaskan pada Tabel 3.2 di bawah.
Bab 6 - 18DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Tabel VI. Alokasi DAK Kota Jambi Tahun 2008No. Bidang Pembangunan Alokasi DAK (miliar rupiah)
1 Pendidikan 14,1142 Kesehatan 6,8053 Kependudukan 0,9374 Jalan 6,5495 Irigasi 0,0006 Air Bersih 1,9577 Perikanan 2,6248 Pertanian 2,3229 Prasarana 0,00010 Lingkungan Hidup 0,82811 Kehutanan 0,000
Total 36,136Sumber : Alokasi Dana Alokasi Khusus untuk Tahun Anggaran 2008
Di sisi lain, komponen Pembiayaan terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran
daerah, penerimaan pinjaman daerah, dana cadangan daerah, dan hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan. Dari komponen pembiayaan ini,
Pemerintah Kota Jambi akan mengusahakan penggunaan terutam komponen
sisa lebih anggaran tahun fiskal sebelumnya sebagai alternatif sumber
pendanaan sanitasi pada tahun fiskal berjalan.
6.3.2 Anggaran Pusat dan Provinsi
Anggaran Pusat dan Provinsi Jambi dapat menjadi alternatif sumber
pendanaan pembangunan program sanitasi Kota Jambi. Berdasarkan
perkembangan program ISSDP diketahui bahwa pendanaan sanitasi oleh
Pemerintah Pusat telah mulai dijalankan. Dalam hal ini salah satu program
awal pendanaan oleh Pemerintah Pusat adalah program RPIJM (Rencana
Program Investasi Jangka Menengah). RPIJM merupakan program
Departemen PU dalam usahanya menjalankan pembangunan yang lebih
bersifat bottom-up sesuai dengan kebutuhan daerah. Mengingat sanitasi
merupakan salah satu sektor dari saranan dan prasarana, maka program ini
Bab 6 - 19DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan sarana dan
prasarana sanitasi di Kota Jambi.
Dokumen RPIJM merupakan dokumen acuan bagi Departemen PU dalam
rangka perencanaan, pembiayaan, dan investasi pembangunan di
kabupaten/kota.
Adapun usulan-usulan yang akan dibiayai Pemerintah Pusat adalah termasuk
usulan program perkotaan yang berhubungan dengan bidang ke-PU-an,
termasuk di dalamnya sektor sanitasi. Oleh karena itu sebgian progam-
program terpilih dalam strategi pengembangan sanitasi Kota Jambi akan
dimasukkan menjadi bagian dari usulan Kota Jambi untuk dibiayai melalui
program RPIJM.
Sedangkan anggaran Provinsi Jambi juga dapat dimanfaatkan, terutama
penggunaan dana untuk sektor sanitasi provinsi. Pemanfaatan anggaran
provinsi dapat dilakukan melalui hibah terikat, pelaksanaan program oleh
Provinsi Jambi, atau melalui tugas pembantuan dari Provinsi Jambi yang
dilaksanakan oleh Kota Jambi.
6.3.3 Hibah WASAP D
WASAP-D adalah hibah yang akan diberikan kepada kota-kota mitra ISSDP -
termasuk Kota Jambi - untuk menguji implementasi dari dari strategi
pengembangan sanitasi Kota yang telah disusun. Dana tersebut, yang berasal
dari negara donor, disalurkan melalui Bank Dunia/WSP ke pemerintah RI dan
oleh karenanya berlaku juga ketentuan-ketentuan Bank Dunia 1.
Berbeda dengan dana dari pemerintah Pusat lainnya, maka dalam WASAP-D
tidak dikenal istilah “dana pendamping”. Pengertian umum “dana
pendamping” adalah bahwa isitiatif berasal dari pemerintah Pusat (terutama
dalam hal pendanaan) dan kemudian Kota/Daerah menyediakan dana
pendamping (umumnya sebesar 10 %).
Bab 6 - 20DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Dalam WASAP-D, inisiatif berasal dari pemerintah Kota – dalam hal ini Kota
Jambi- dalam usaha memperbaiki kondisi sanitasi perkotaannya. Adanya
inisiatif ini (termasuk pembiayaannya) yang kemudian akan diberikan “bonus”
oleh pemerintah Pusat agar target yang disusun pemerintah Kota dapat segera
tercapai. Hibah yang akan diberikan ini terutama untuk menguji langkah-
langkah strategis yang sudah disusun Kota. Apabila sudah memiliki portofolio
yaitu memiliki format tentang kesiapan menyelesaikan masalah sanitasi secara
terintegrasi dan sesuai dengan Rencana Strategi yang disusun, hal tersebut
mempunyai nilai jual ke negara atau lembaga donor lainnya. Pihak Pemerintah
Pusat akan memiliki “alat jual” untuk mendapatkan dana lain yang bisa
dihibahkan kepada Kota Jambi khusus di bidang sanitasi.
Semula direncanakan dana WASAP-D akan dicairkan untuk TA 2009 karena
pada saat tersebut strategi pengembangan sanitasi sudah siap disusun, tetapi
karena berbagai pertimbangan, maka dana awal akan dikucurkan pada TA
2008.
Dana tersebut sudah tersedia, tetapi beberapa hal yang terkait dengan
administrasi di tingkat Pusat masih memerlukan waktu untuk kesepakatannya.
6.3.4 Sektor Swasta dan Masyarakat
Sektor swasta merupakan partner potensial yang dapat dikembangkan lebih
jauh lagi partisipasinya dalam membangun dan mengembangkan program
sanitasi di Kota Jambi. Sektor swasta dapat ditingkatkan peran sertanya dalam
bentuk kerjasama kontrak pembangunan, pemeliharaan, operasionalisasi
pengelolaan sanitasi, hingga investasi di sektor sanitasi – baik untuk skala besar
maupun skala kecil.
Sebagai contoh di Kota Jambi, infrastruktur sanitasi untuk air limbah
didominasi dengan sistem on-site dimana septic-tank disediakan sendiri oleh
masyarakat ataupun oleh developer perumahan. Sedangkan untuk
pengelolaan sampah lingkungan, masyarakat juga telah berswadaya dengan
Bab 6 - 21DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
membayar langsung kepada pihak swasta untuk pengangkutan sampah
mereka ke tempat pembuangan sementara ataupun TPA. Sementara
infrastruktur drainase lingkungan kebanyakan telah dibangun oleh pihak
developer di lingkungan permukiman, dimana pada umumnya biaya
pemeliharan drainase disatukan biayanya dengan pengolahan sampah.
Dalam hal ini, investasi infrastruktur sanitasi dari skala kecil hingga besar juga
masih dimungkinkan untuk dilakukan oleh pihak swasta sejauh dapat
memberikan keuntungan layak dari penanaman investasi yang akan dilakukan.
Investasi untuk pengelolaan sanitasi secara kecil dapat dilakukan dengan
pembangunan wc umum oleh swasta, pengurasan lumpur tinja, pembangunan
septic tank komunal (off-site system), hingga pengelolaan dan pembangunan
sistem air limbah terpadu maupun sampah skala untuk skala kota dan regional.
Untuk kategori investasi ini, maka Pemerintah Kota Jambi akan mengacu pada
Perpres 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur. Secara garis besar telah terdapat item-item
pengelolaan sanitasi yang dapat dilakukan oleh pihak swasta dan masyarakat
sehingga semakin membantu pemerintah dalam menciptakan kondisi sanitasi
yang optimal.
6.3.5 Pengintegrasian Program Sanitasi ke dalam Program Skala Besar
Sebagaimana disebutkan dalam PP 16/2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum disebutkan bahwa sanitasi merupakan bagian dari
sistem pengelolaan air minum. Sedangkan dalam MDG, sanitasi terkait dengan
usaha pengentasan kemiskinan, penurunan angka kematian anak, dan isu
lingkungan hidup. Selain itu juga jika melihat alokasi peruntukan DAK juga
sanitasi dapat termasuk ke dalam bidang kesehatan, air bersih, prasarana,
maupun lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemerintah Kota Jambi akan
mengkaji dan menetapkan lebih lanjut program-program atau sektor-sektor
pembangunan apa saja yang akan dihubungkan dengan program
Bab 6 - 22DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
pembangunan dan pengembangan sanitasi, dan sejauh mana porsi sektor-
sektor tersebut dalam menyumbangkan anggaran pembangunan sanitasi
perkotaan Kota Jambi. Dengan cara ini diharapkan sebagian permasalahan
kekurangan dana pembangunan sanitasi perkotaan dapat diatasi sekaligus
sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan pembangunan sanitasi
perkotaan Kota Jambi.
6.3.6 Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
Secara umum pinjaman dan hibah luar negeri ditujukan untuk menutupi
kekurangan dana pembangunan Pemerintah RI. Pinjaman dan hibah luar
negeri dapat bersumber dari : negara asing, lembaga multilateral, lembaga
keuangan dan lembaga non-keuangan asing, dan lembaga keuangan non-asing,
yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah RI.
Berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, usulan kegiatan yang dapat
diusulkan oleh Pemerintah Daerah untuk mendapatkan pinjaman/hibah luar
negeri adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri untuk peneruspinjaman;
b. Kegiatan yang dibiayai dari peneruspinjaman dan diinisiasikan oleh
Kementerian/Lembaga; atau
c. Kegiatan yang dibiayai dari hibah luar negeri untuk penerushibahan.
Sedangkan kriteria usulan program Pemerintah Daerah yang dapat diajukan
untuk mendapatkan pinjaman dan hibah luar negeri adalah :
1. Kriteria umum :
Kegiatan sesuai dengan arahan dan sasaran RPJM
Kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran program yang merupakan
prioritas pembangunan nasional;
Kegiatan harus mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan;
Bab 6 - 23DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
Kegiatan yang secara teknis dan pembiayaan lebih efisien untuk dibiayai
dari pinjaman dan/atau hibah luar negeri; dan
Hasil kegiatan dapat dioperasikan oleh sumberdaya dalam negeri dan
dapat diperluas untuk kegiatan lainnya.
2. Kriteria khusus :
Kegiatan investasi untuk prasarana dan/atau sarana yang menghasilkan
penerimaan pada APBD yang diperoleh dari pungutan atas penggunaan
prasarana dan/atau sarana tersebut;
Kegiatan merupakan urusan pemerintah daerah;
Kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran program yang merupakan
prioritas RPJMD dan sejalan dengan program RPJM;
Kegiatan memberikan manfaat langsung bagi pelayanan masyarakat
daerah setempat; dan
Pemerintah Daerah mempunyai kemampuan fiskal untuk memenuhi
kewajiban pembayaran kembali pinjaman.
Dengan melihat persyaratan dan kriteria pinjaman/hibah luar negeri di atas,
maka pembangunan sanitasi di Kota Jambi layak dan memenuhi persyaratan
untuk dibiayai melalui pinjaman/hibah luar negeri. Hal yang perlu
diperhatikan adalah kecenderungan ataupun karakter program sanitasi dalam
menghasilkan pendapatan guna pengembalian pinjaman. Berdasarkan lesson
learned, diketahui dari ketiga sektor sanitasi (air limbah, persampahan, dan
drainase), sektor yang paling mungkin untuk cost recovery adalah
persampahan; sedangkan untuk air limbah dan drainase sulit untuk mencapai
cost recovery bahkan cenderung termasuk ke dalam PSO (public service
obliogation) yang membutuhkan subsidi pemerintah/pemerintah daerah guna
operasionalisasinya. Dengan karakter seperti itu, maka pinjaman luar negeri
akan lebih aman jika digunakan untuk pembangunan infrastruktur pengolahan
sampah skala besar (regional), sedangkan infrastruktur pengolahan air limbah
regional dan drainase akan lebih sesuai jika dibiayai melalui hibah. Hal ini
Bab 6 - 24DINAS PEKERJAAN UMUM
LAPORAN RPIJM KOTA JAMBI
perlu diperhatikan untuk menjaga terbebaninya keuangan Kota Jambi dari
kewajiban membayar kembali pinjaman.
Usulan Kesepakatan (Memorandum)Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU-Cipta Karya
Kabupaten/Kota : KOTA JAMBIProvinsi : JAMBI
APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 7
A. AIR MINUM1 PENYEHATAN PDAM
a. Supply Genset IPA Broni + Intake Kec. Telanaipura 2 Paket 4.000,00Rp 4.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpb. Pengadaan Test Bench Meter Air Kec. Telanaipura 1 Paket 1.300,00Rp 1.300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
2 SISTEM PAM BRONI-BENTENGIntake & Pipa Trans. Air Baku
a. Optimalisasi Intake P Pandan Kec. Telanaipura 2 Paketb. Rehab Intake Lama Kec. Telanaipura 1 Paket 4.649,51Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 3.132,8220Rp -Rp -Rp -Rp 1.516,6880Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpc. Pipa Transmisi Air Baku Kec. Telanaipura 2 Paket 4.799,19Rp -Rp -Rp -Rp 1.319,16Rp -Rp -Rp -Rp 2.880,0320Rp -Rp -Rp -Rp 600Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpd. Fasilitas pendukung & IT Kec. Telanaipura 2 Paket 1.482,00Rp -Rp -Rp -Rp 803,60Rp -Rp -Rp -Rp 78,4000Rp -Rp -Rp -Rp 600Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
3 RUOT IPA BRONIa. Rehab & Uprate Unit Proses Kec. Telanaipura 1 Paket 8.861,80Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 8.861,8040Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpb. Reservoir & Rumah Pompa Kec. Telanaipura 3 Paket 6.711,60Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 201,5970Rp -Rp -Rp -Rp 1.310,0000Rp -Rp -Rp -Rp 5.200,0000Rp -Rp -Rp -Rp -Rpc. Sistem Dosing/ Chemical Kec. Telanaipura 2 Paket 1.399,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 578,9950Rp -Rp -Rp -Rp 820,0000Rp -Rp -Rp -Rp -Rpd. Fasilitas pendukung Operasi Kec. Telanaipura 3 Paket 1.351,56Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,4560Rp -Rp -Rp -Rp 351,1000Rp -Rp -Rp -Rp -Rpe. Otomatisasi Instrumentasi/ IT Kec. Telanaipura 3 Paket 2.810,00Rp -Rp -Rp -Rp 412,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.648,0000Rp -Rp -Rp -Rp 750,0000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp4 RUOT - IPA BENTENG
a. Rehab & Uprate Benteng Tower Kec. Telanaipura 2 Paket 4.252,69Rp -Rp -Rp -Rp 4.017,69Rp -Rp -Rp -Rp 235,0000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpb. Rehab & Uprate Benteng Ground Kec. Telanaipura 1 Paket 6.427,25Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.427,2450Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpc. Reservoir & Rumah Pompa Kec. Telanaipura 2 Paket 6.698,64Rp -Rp -Rp -Rp 222,66Rp -Rp -Rp -Rp 4.348,0400Rp -Rp -Rp -Rp 2.127,9380Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpd. Sistem Dosing/ Chemical Kec. Telanaipura 1 Paket 1.393,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 363,5000Rp -Rp -Rp -Rp 1.030,0000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpe. Fasilitas pendukung Operasi Kec. Telanaipura 1 Paket 1.380,72Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 440,7190Rp -Rp -Rp -Rp 40,0000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 900,0000Rpf. Otomatisasi Instrument./ IT/Genset Kec. Telanaipura 2 Paket 4.323,50Rp -Rp -Rp -Rp 1.609,80Rp -Rp -Rp -Rp 1.944,0000Rp -Rp -Rp -Rp 769,7000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
5 Jar. Distribusi (Broni + Benteng)a. Pipa Distribusi PE. 100 (PN.12)
- 500 mm Kec. Telanaipura 1.731,3200 m1 0,90Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 400 mm Kec. Telanaipura 1.255,6000 m1 1,60Rp 1.543,13Rp -Rp -Rp -Rp 1.543,13Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 350 mm Kec. Telanaipura 1.037,6000 m1 2,68Rp 9.054,10Rp -Rp -Rp -Rp 2.081,43Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.972,6720Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 315 mm Kec. Telanaipura 799,7800 m1 7,21Rp 5.768,81Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.518,78222Rp -Rp 2.354,5523Rp -Rp -Rp -Rp 1.568,3686Rp -Rp -Rp 327,1100Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 250 mm Kec. Telanaipura 507,5700 m1 4,84Rp 11.580,72Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.182,13053Rp -Rp 3.410,8704Rp -Rp -Rp -Rp 6.725,3025Rp 262,4140Rp - 200 mm Kec. Telanaipura 335,4000 m1 4,50Rp 681,87Rp -Rp -Rp -Rp 681,87Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 160 mm Kec. Telanaipura 224,2400 m1 14,48Rp 14.828,54Rp -Rp -Rp -Rp 1.959,41Rp -Rp 6.769,8056Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.099,3280Rp - 110 mm Kec. Telanaipura 112,2900 m1 13,50Rp 336,87Rp -Rp -Rp -Rp 336,87Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 63 mm Kec. Telanaipura 46,0000 m1 27,00Rp 276,00Rp -Rp -Rp -Rp 276,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
b. Sambungan Rumah Kec. Telanaipura 800 Unit 8,50Rp 800,00Rp -Rp -Rp -Rp 800,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
6 SISTEM PAM SIJINJANG-TJ.SARIa. Pembebasan Lahan Intake Sijenjang Kec. Jambi Timur 200,00 m2 50,00Rp 10.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 10.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpb. Pembuatan Intake Sijenjang Kec. Jambi Timur 150,00 lt/dt 7.000,00Rp 7.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rpc. Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi dia 400 mm Kec. Jambi Timur 1.400,00 m1 1,75Rp 2.450,00Rp -Rp 2.450,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpd. Jembatan Pipa Transmisi Air Baku Kec. Jambi Timur 1,00 Paket 600,00Rp 600,00Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpe. Pembangunan IPA Tanjung Sari 1 Unit (Kap. 100 l/dt) Kec. Jambi Timur 150,00 lt/dt 70,00Rp 10.500,00Rp -Rp -Rp -Rp 7.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 3.500,00Rp -Rp -Rp -Rpf. Reservoir 2500m2 Kec. Jambi Timur 2.500,00 m3 2,50Rp 6.250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.250,00Rpg. Bangunan dan Penunjang Kec. Jambi Timur 2,00 paket 581,00Rp 1.162,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.162,00Rph. Suply dan Instal pipa distribusi :
-dia 400 mm Kec. Jambi Timur 1.815,00 m 1,26Rp 2.279,64Rp -Rp -Rp 2.279,64Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp-dia 315 mm Kec. Jambi Timur 2.476,00 m 0,80Rp 1.980,80Rp -Rp -Rp 160,00Rp 1.020,80Rp -Rp -Rp 800,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp-dia 250 mm Kec. Jambi Timur 3.110,00 m 0,51Rp 1.579,88Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 781,30Rp -Rp -Rp -Rp 798,5760Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp-dia 200 mm Kec. Jambi Timur 551,00 m 0,34Rp 184,59Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 184,59Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp-dia 160 mm Kec. Jambi Timur 6.352,00 m 0,22Rp 1.422,85Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 247,97Rp -Rp -Rp -Rp 1.174,8800Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
i. Suply dan Instal pipa distribusi :-dia 110 mm Kec. Jambi Timur 41.000,00 m 0,11Rp 4.592,00Rp -Rp -Rp -Rp 448,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.792,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.344,00Rp -Rp -Rp -Rp 504,00Rp -Rp -Rp -Rp 504,00Rp-dia 63 mm Kec. Jambi Timur 82.000,00 m 0,05Rp 3.772,00Rp -Rp -Rp -Rp 368,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.472,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.104,00Rp -Rp -Rp -Rp 414,00Rp -Rp -Rp -Rp 414,00Rp
j. Sambungan Rumah Kec. Jambi Timur 11.000,00 unit 0,80Rp 8.800,00Rp -Rp -Rp -Rp 800,00Rp -Rp -Rp -Rp 3.200,00Rp -Rp -Rp -Rp 2.400,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.200,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.200,00Rp
7 SISTEM PAM AUR DURIa. Peningkatan Jalan ke Intake ( 3 m) Kec. Danau Teluk 1.200 m1 0,72Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpb. Optimalisasi Intake Aur Duri Kec. Danau Teluk 1 Unit -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpc. Pipa. Trans. Air Baku Kec. Danau Teluk 1.400 m1 0,13Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpd. IPA Aur Duri Kec. Danau Teluk 100 L/det 70,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpe. Pompa Distribusi Kec. Danau Teluk 2 unit 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpf. Fasilitas Pendukung/ Genset/ IT Kec. Danau Teluk 1 paket 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rpg. Pipa Distribusi
- 315 mm Kec. Danau Teluk 3.731 m 0,80Rp 1.358,43Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.358,43Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 250 mm Kec. Danau Teluk 2.007 m 0,51Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 200 mm Kec. Danau Teluk 2.851 m 0,34Rp 197,22Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 197,2150Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 160 mm Kec. Danau Teluk 8.928 m 0,22Rp 1.261,05Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 280,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 181,8590Rp -Rp -Rp 799,1910Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp - 110 mm Kec. Danau Teluk 29.500 m 0,11Rp 1.047,11Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 673,7400Rp -Rp -Rp -Rp 336,8700Rp -Rp -Rp -Rp 36,4950Rp - 63 mm Kec. Danau Teluk 59.000 m 0,05Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
h. Sambungan Rumah Kec. Danau Teluk 8.000 Unit 0,80Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
8 SISTEM PAM JAMBI SEBERANG1 Optimalisasi Int. P Panjang 30 L/s
Pembangunan Fender Intake Kec. Pelayangan 1,00 Paket 150Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -RpSupply P. Intake 20 L/s ; 20 m Kec. Pelayangan 1,00 Unit 65Rp 65,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 65Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
2 Rehabilitasi IPA Pasir Panjang -Rp -Rp -Rp -RpRehabilitasi Filter Kec. Pelayangan 6,00 Unit 20Rp 120,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 120Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -RpRehabilitasi Tube/ Plat Settler Kec. Pelayangan 2,00 Unit 100Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
3 Booster Pump Tj. Johor Kec. Pelayangan 1,00 Unit 400Rp 400,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 400Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp4 Sambungan Rumah Kec. Pelayangan 500,00 Unit 0,800Rp 400,00Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp
9 BOOSTER POMPA (BP) + Mobil Tanki1 Revitalisasi BP Taman Rimba Kec. Jambi Selatan 1,00 Paket 200Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp2 Pembangunan BP Jl.Sunan Drajat Kec. Kota Baru 1,00 Paket 1.000Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp3 Mobil Tangki Kec. Telanaipura 8,00 Unit 300Rp 2.400,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp
10 PROG. PENURUNAN KEHILANGAN AIR -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp1 Penggantian Meter Air Pelanggan Kota Jambi 38.000,00 Unit 0,20Rp 7.600,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.200,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.600,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.600,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.600,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.600,00Rp2 Unit Khusus Kendaraan ALC Kota Jambi 1,00 Paket 500,00Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp3 Ganti Pipa Dinas Kota Jambi 15.000,00 Unit 0,40Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 800,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.200,00Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp4 Zoning District Meter Area Kota Jambi 8,00 Zona 200,00Rp 1.600,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 400,00Rp -Rp -Rp -Rp 400,00Rp -Rp -Rp -Rp 400,00Rp -Rp -Rp -Rp 400,00Rp -Rp -Rp -Rp
11 JASA KONSULTASI1 DED IPA Kota Jambi 1,00 Paket 13.210,00Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 12.960,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp2 DED Distribusi Kota Jambi 1,00 Paket 500,00Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp3 Amdal (RKL/ RPL) Kota Jambi 1,00 Paket 480,00Rp -Rp -Rp -Rp 480,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp4 DED & Supervisi RUOT Kota Jambi 3,00 Paket 2.250,91Rp -Rp -Rp -Rp 1.095,45Rp -Rp -Rp -Rp 385,1510Rp -Rp -Rp -Rp 385,1510Rp -Rp -Rp -Rp 385,1510Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
12 PENYEHATAN PDAM1 Optimalisasi Intake Pasir Panjang Kec. Danau Teluk 250,00Rp 2502 Pompa Submerseble 30 Lt/dt H 45 Kec. Danau Teluk 2,00 Unit 350,00Rp 3503 Rehab IPA Pasir Panjang Kec. Danau Teluk 750,00Rp 7504 Pembangunan Booster Pump Tanjung Johor Kec. Pelayangan 250,00Rp 250
12 Pemasangan Jaringan Transmisi Air Baku/Minum Kota(Lanjt 2007,2008,2009) Kota Jambi 4,00 Paket 100Rp 400,0000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 400Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Jumlah Rp 212.224,45 Rp 11.000,00 Rp 3.050,00 Rp 2.439,64 Rp 42.467,87 Rp 8.750,00 Rp 11.509,15 Rp 3.913,86 Rp 37.928,93 Rp 400,00 Rp - Rp 15.533,46 Rp 49.320,00 Rp 400,00 Rp - Rp 1.585,93 Rp 12.091,12 Rp 4.800,00 Rp - Rp - Rp 6.734,50
TH 2012 (Rp.Juta) TH 2013 (Rp.Juta)Harga Satuan(Rp.Juta,-) KETERANGAN
TH 2009 (Rp.Juta) TH 2011 (Rp.Juta)NO BIDANG/KEGIATAN VOLUME SATUANLOKASI / KECAMATAN
TH 2010 (Rp.Juta)ANGGARAN (Rp.Juta,-)
Page 1
APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 7
TH 2012 (Rp.Juta) TH 2013 (Rp.Juta)Harga Satuan(Rp.Juta,-) KETERANGAN
TH 2009 (Rp.Juta) TH 2011 (Rp.Juta)NO BIDANG/KEGIATAN VOLUME SATUANLOKASI / KECAMATAN
TH 2010 (Rp.Juta)ANGGARAN (Rp.Juta,-)
Rp 211.924,45B. PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PLP)
I. AIR LIMBAH1 Pembangunan Air Limbah Terpusat Kota Jambi 4 Paket 750,00Rp 3.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp
DED IPAL KOMUNAL 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -RpDED SEPTICTANK KOMUNAL (4TITIK) KWS Pasar: OKH1-PASAR2-SULANJANA1 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -RpPembangunan Prasarana & Sarana Air Limbah Terpusat Kawasan Pasar Kec Pasar 2 Paket 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
2 Penyedian Sarana Sanitasi Dasar Bagi Masyarakat miskin Kec. Jambi Selatan 4 Paket 250,00Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp
4 Pembangunan IPAL di Pasar Baru dan Pasar Keluarga Kota Jambi 1 Paket 25,00Rp 25,00Rp -Rp -Rp 25,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
6 Operasional dan Pemeliharaan IPLT Kota Jambi 4 Paket 250,00Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp7 Pengadaan Mobil Kontainer Tinja Kota Jambi 4 Paket 300,00Rp 1.200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp8 Pengadaan Mobil Toilet Kota Jambi 4 Paket 4.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp
Kota JambiKota Jambi
10 Pembangunan Saluran Limbah Rumah Tangga Kel Tanjung Pinang Jambi Timur 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp11 Pembangunan Saluran Limbah Rumah Tangga Kel. Sulanjana Jambi Timur 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp12 Pembangunan Saluran Limbah Rumah Tangga Kel. Kasang Jaya Jambi Timur 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp13 Pembangunan Saluran Limbah Rumah Tangga Kel. Kasang Jambi Timur 1 Paket 45,00Rp 45,00Rp -Rp -Rp 45,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp14 Pembangunan Saluran Limbah Rumah Tangga Kel. Rawa Sari Kota Baru 1 Paket 45,00Rp 45,00Rp -Rp -Rp 45,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp15 Pembangunan Saluran Limbah Rumah Tangga Kel. Pakuan Baru Jambi Selatan 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp16 Pembangunan Sarana Sanitasi Kota Jambi 4 Paket 750,00Rp 3.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp17 Pembangunan SANIMAS Kota Jambi 8 Paket 500,00Rp 900,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp 200,00Rp -Rp 100,00Rp -Rp 200,00Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp
Jumlah Rp 18.015,00 Rp 600,00 Rp - Rp 290,00 Rp - Rp 3.150,00 Rp - Rp 3.475,00 Rp - Rp 850,00 Rp - Rp 2.750,00 Rp - Rp 850,00 Rp - Rp 2.550,00 Rp - Rp 950,00 Rp - Rp 2.550,00 Rp -II. PERSAMPAHAN Rp 18.015,00
1 Pengolahan Sampah Terpadu (3R) Kota Jambi 3.000,00Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp2 Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah Kota Jambi 450,00Rp -Rp -Rp 450,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp3 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Kota Jambi 62.516,92Rp -Rp -Rp 2.516,92Rp -Rp 2.000,00Rp 3.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp 2.000,00Rp 3.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp 2.000,00Rp 3.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp 2.000,00Rp 3.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp4 Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Kota Jambi 61.075,10Rp -Rp -Rp 10.075,10Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp 1.000,00Rp 2.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp 1.000,00Rp 2.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp 1.000,00Rp 2.000,00Rp 10.000,00Rp -Rp5 Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Kota Jambi 1.620,00Rp -Rp -Rp 220,00Rp -Rp -Rp -Rp 350,00Rp -Rp -Rp -Rp 350,00Rp -Rp -Rp -Rp 350,00Rp -Rp -Rp -Rp 350,00Rp -Rp6 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Kota Jambi 146,00Rp -Rp -Rp 26,00Rp -Rp -Rp -Rp 30,00Rp -Rp -Rp -Rp 30,00Rp -Rp -Rp -Rp 30,00Rp -Rp -Rp -Rp 30,00Rp -Rp7 Intensifikasi Retribusi Kebersihan Kota Jambi 975,00Rp -Rp -Rp 175,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp8 Study Manajemen Persampahan TPA Regional Kota Jambi 860,00Rp -Rp -Rp 60,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp9 Penyusunan Master Plan TPA Regional Kota Jambi 750,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Jumlah Rp 131.393,01 Rp 600,00 Rp - Rp 13.523,01 Rp - Rp 3.350,00 Rp 5.000,00 Rp 20.780,00 Rp - Rp 3.600,00 Rp 5.000,00 Rp 20.780,00 Rp - Rp 3.600,00 Rp 5.000,00 Rp 20.780,00 Rp - Rp 3.600,00 Rp 5.000,00 Rp 20.780,00 Rp -III. DRAINASE Rp 131.393,01
1 Pembangunan Sistem Draenase Primer Perkotaan Kawasan Kenali Besar (lanjutan) Kota Jambi 1 Kota 9.000,00Rp 3.000,00Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp2 Pembangunan Sistem Draenase Primer Perkotaan Kawasan Sp. III Sipin - Buluran Kota Jambi 1 Kota 7.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 7.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp3 Pembangunan Sistem Draenase Primer Perkotaan Kawasan Kenali Asam - Lebak Bandung Kota Jambi 1 Kota 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp4 Pembangunan Draenase RT 18 Simp. IV Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp5 Pembangunan Saluran Jln.Lingkungan RT.28 Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp6 Pembuatan Drainase RT.14 Simp. III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 80,00Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp7 Pembuatan Saluran Jalan Lingkungan RT.04 (Gg. Alamanda I,II,III, Perdana Mayang) Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp8 Pembuatan Drainase Tanjung Sari Kec. Jambi Timur 1 Paket 150,00Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp9 Lanjutan Drainase Buluran Kec. Telanaipura 1 Paket 180,00Rp -Rp 180,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp10 Pekerjaan Saluran RT.01 Kel. Kasang Kec. Jambi Timur 1 Paket 70,00Rp -Rp 70,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp11 Saluran Jalan Lingkungan Lrg. H. Ibrahim Lr. Sarko Rawasari Kec. Kota Baru 1 Paket 81,00Rp -Rp 81,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN GORONG-GORONG12 Administrasi Proyek Paal V Kec. Kota Baru 1 LS 30,96Rp -Rp -Rp 30,9625Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp13 Peningkatan Sal. Drainase Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 60 M' 201,61Rp -Rp -Rp 201,6122Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp14 Peningkatan Sal. Drainase Simp. III Sipin Kec. Kota Baru 192 M' 354,28Rp -Rp -Rp 354,2750Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp15 Peningkatan Sal. Drainase Jelutung Kec. Jelutung 227 M' 409,82Rp -Rp -Rp 409,8210Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp16 Peningkatan Sal. Drainase Suka Karya Kec. Kota Baru 260 M' 668,89Rp -Rp -Rp 668,8930Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp17 Peningkatan Sal. Drainase Tanjung Sari Kec. Jambi Timur 254 M' 433,75Rp -Rp -Rp 433,7490Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp18 Peningkatan Sal. Drainase Payo Lebar Kec. Jelutung 144 M' 206,26Rp -Rp -Rp 206,2560Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp19 Peningkatan Sal. Drainase Lebak Bandung Kec. Jelutung 268 M' 698,87Rp -Rp -Rp 698,8690Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp20 Peningkatan Sal. Drainase Simp. IV Sipin Kec. Telanaipura 345 M' 830,99Rp -Rp -Rp 830,9910Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp21 Peningkatan Sal. Drainase Talang Banjar Kec. Jambi Timur 170 M' 344,35Rp -Rp -Rp 344,3450Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp22 Peningkatan Sal. Drainase Lebak Bandung Kec. Jelutung 161 M' 150,96Rp -Rp -Rp 150,9590Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp23 Peningkatan Sal. Drainase Payo Lebar Kec. Jelutung 223 M' 359,27Rp -Rp -Rp 359,2720Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp24 Peningkatan Sal. Drainase Tambak Sari Kec. Jambi Selatan 60 M' 150,00Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp25 Normalisasi Sungai-Anak Sungai Kota Jambi 1.250 M' 200,00Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp26 Perencanaan Sal. Drainase Kota Jambi 100,00Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp27 Pengawasan Sal. Drainase Kota Jambi 100,00Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE DAN GORONG-GORONG26 Peningkatan Sal. Drainase Simp. III Sipin Kec. Kota Baru 1.000 M' 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp27 Peningkatan Sal. Drainase Paal V Kec. Kota Baru 1.000 M' 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp28 Peningkatan Sal. Drainase Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 850 M' 2.125,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.125,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp29 Peningkatan Sal. Drainase Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 350 M' 700,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 700,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp30 Peningkatan Sal. Drainase Kenali Besar Kec. Kota Baru 500 M' 1.250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp31 Peningkatan Sal. Drainase Kenali Besar Kec. Kota Baru 400 M' 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp32 Peningkatan Sal. Drainase Talang Banjar Kec. Jambi Timur 250 M' 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp33 Peningkatan Sal. Drainase Wijaya Pura Kec. Jambi Timur 1.000 M' 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp34 Peningkatan Sal. Drainase Pematang Sulur Kec. Telanaipura 1.000 M' 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp35 Peningkatan Sal. Drainase Simp. IV Sipin Kec. Telanaipura 1.000 M' 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp36 Peningkatan Sal. Drainase Tanjung Pinang Kec. Jambi Timur 600 M' 1.200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp37 Peningkatan Sal. Drainase Simp. IV Sipin Kec. Telanaipura 125 M' 375,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 375,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp38 Peningkatan Sal. Drainase Lebak Bandung Kec. Jelutung 1.000 M' 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp39 Peningkatan Sal. Drainase Rawasari Kec. Kota Baru 250 M' 375,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 375,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp40 Peningkatan Sal. Drainase Lebak Bandung Kec. Jelutung 50 M' 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp41 Peningkatan Sal. Drainase Handil Jaya Kec. Jelutung 1.000 M' 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp42 Peningkatan Sal. Drainase Solok Sipin Kec. Telanaipura 750 M' 1.875,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.875,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp43 Peningkatan Sal. Drainase Legok Kec. Telanaipura 750 M' 1.875,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.875,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp44 Peningkatan Sal. Drainase Eka Jaya Kec. Jambi Selatan 750 M' 1.875,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.875,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp45 Peningkatan Sal. Drainase Eka Jaya Kec. Jambi Selatan 500 M' 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp46 Pembangunan Box Culvert RT.11 Kec. Jambi Selatan 1 Unit 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp47 Pembangunan Dreinase RT.12, 11, 15 Kec. Jambi Selatan 500 M1 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp48 Peningkatan Sal. Drainase Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 2.000 M' 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp49 Peningkatan Sal. Drainase Paal V Kec. Kota Baru 3.000 M' 9.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 9.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp50 Peningkatan Sal. Drainase Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1.000 M' 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp51 Peningkatan Sal. Drainase Pasir Putih Kec. Jambi Timur 2.000 M' 5.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp52 Peningkatan Sal. Drainase Payo Selincah Kec. Jambi Timur 2.000 M' 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp53 Peningkatan Sal. Drainase Kenali Besar Kec. Kota Baru 2.000 M' 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp54 Normalisasi Sungai - Anak Sungai Kota Jambi 3.000 M' 480,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 480,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp55 Perencanaan Sal. Drainase Kota Jambi 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp56 Pengawasan Sal. Drainase Kota Jambi 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp57 Administrasi Proyek Kota Jambi 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp58 Peningkatan Sal. Drainase Buluran Kec. Telanaipura 500 M' 750,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 750,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp59 Peningkatan Sal. Drainase Murni Kec. Telanaipura 1.600 M' 2.400,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.400,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp60 Peningkatan Sal. Drainase Pematang Sulur Kec. Telanaipura 2.000 M' 3.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 3.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp61 Peningkatan Sal. Drainase Sungai Putri Kec. Telanaipura 100 M' 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp62 Peningkatan Sal. Drainase Legok Kec. Telanaipura 1.000 M' 1.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp63 Peningkatan Sal. Drainase Simp. IV Sipin Kec. Telanaipura 1.600 M' 2.400,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.400,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp64 Lanjutan Dreinase Buluran Kec. Telanaipura 1 Paket 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp65 Pemb. Box Culvert Kec. Telanaipura 1 Unit 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp66 Pembangunan Saluran Perumahan PNS Pemda Prov Kec. Kota Baru 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp67 Pembangunan Gorong-gorong Perumahan PNS Pemda Prov Kec. Kota Baru 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp68 Pembangunan Saluran Perumahan PNS Pemkot Kec. Kota Baru 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp69 Pembangunan Gorong-gorong Perumahan PNS Pemkot Kec. Kota Baru 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp70 Perencanaan Sal. Drainase (DED) Kawasan Mayang Kec. Kota Baru 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp71 Perencanaan Sal. Drainase (DED) Kawasan Kenali Asam Kec. Kota Baru 2 Paket 100,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp72 Perencanaan Sal. Drainase (DED) Kawasan Wijaya pura Kec. Kota Baru 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp73 Pembangunan Drainase Sekunder Paalmerah (Lanjt.09) Kota Jambi 1000 M1 2,00Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp74 Pembangunan Box & Drainase Jl.Rd.Pamuk (Lanjt.09) Kota Jambi 1000 M1 2,00Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp75 Pembangunan Drainase Sekunder Talang Bakung (Lanjt.09) Kota Jambi 3000 M1 2,00Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp76 Pembangunan Drainase Sekunder Masjid.N.Hidayah Pasir Putih (Lanjt.09) Kota Jambi 500 M1 2,00Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp77 Pembangunan Drainase Sekunder Perumahan Garuda Kota Jambi 3000 M1 2,00Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp78 Pembangunan Drainase Sekunder Pematang Sulur Kota Jambi 3000 M1 2,00Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 6.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp79 Pembangunan Drainase Sekunder Lingkar Selatan Kota Jambi 2500 M1 2,00Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp80 Pembangunan Drainase Sekunder Mayang Kota Jambi 2500 M1 2,00Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Jumlah 137.673,00Rp 3.000,00Rp 828,00Rp 5.240,00Rp -Rp 19.000,00Rp 34.800,00Rp 74.805,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Kota Jambi
-Rp -Rp
-Rp -Rp -Rp
-Rp -Rp -Rp
-Rp
-Rp
-Rp -Rp
-Rp -Rp
-Rp -Rp
-Rp
-Rp
-Rp-Rp -Rp300,00Rp -Rp
Paket 1.000,00Rp
-Rp
-Rp
-Rp -Rp -Rp
-Rp
-Rp-Rp
-Rp400,00Rp
300,00Rp -Rp
-Rp -Rp -Rp-Rp
-Rp -Rp
-Rp9 Penyusunan Sistem Air limbah industri rumah Tangga Kota Jambi berbasis masyarakat
5 600,00Rp 600,00Rp
-Rp-Rp
-Rp-Rp-Rp -Rp-Rp -Rp -Rp -Rp -RpPembuatan Bak Pengering Lumpur (Slude Drying Bed),Rehab bangunan IPLT, dan SumurDalam
3 Penyusunan Masterplan Pengelolaan Air Limba Rumah Tangga Kota Jambi Berbasismasyarakat Kota Jambi 1 Paket -Rp
1
300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
1 Paket 400,00Rp -Rp -Rp400,00Rp
Page 2
APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 7
TH 2012 (Rp.Juta) TH 2013 (Rp.Juta)Harga Satuan(Rp.Juta,-) KETERANGAN
TH 2009 (Rp.Juta) TH 2011 (Rp.Juta)NO BIDANG/KEGIATAN VOLUME SATUANLOKASI / KECAMATAN
TH 2010 (Rp.Juta)ANGGARAN (Rp.Juta,-)
C. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Rp 137.673,001 Penyediaan Infrastruktur Primer bagi Kawasan RSH PNS (KASIBA PAL V) Kec. Kota Baru 1 Paket 343,47Rp 343,47Rp 343,47Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp2 Penyediaan Saluran Drainase Kawasan RSH PNS (KASIBA PAL V) Kec. Kota Baru 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp3 Penyusunan DED Kawasan RSH Pemda Provinsi Jambi Kel. Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp4 Penyusunan DED Kawasan RSH Kembang Lestari Kota Jerambah Bolong Kec. Kota Baru 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp5 Pembangunan Jalan Poros Kota Baru Kel. Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 950,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 950,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp6 Saluran & Gorong-gorong Kec. Kota Baru 1 Paket 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp7 Jalan Lingkungan RT 03 Lrg Serumpun Kel. Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp8 Jalan Lingkungan RT 15 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp9 Jalan Lingkungan RT 06 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp10 Jalan Lingkungan RT 35 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp11 Jalan Lingkungan RT 14 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp12 Jalan Lingkungan RT 17 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp13 Jalan Lingkungan Lrg Anugrah RT 16 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp14 Jalan Lingkungan RT 47 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp15 Jalan Lingkungan RT 34 Lrg Kembar Sari Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp16 Jalan Lingkungan TK RT 03 Kel Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 74,00Rp 74,00Rp -Rp 74,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp17 Jaling Sari Bakti ke Lrg. Kamai RT. 07 Kel. Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 75,00Rp 75,00Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp18 Jaling Rt. 15 ( Posyandu Lavenda ) Kel. Kenali Besar Kec. Kota Baru 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp19 Jaling. Lr. Harapan Tani II Kel. Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 1 Paket 59,69Rp 59,69Rp -Rp -Rp 59,69Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp20 Jaling ke Perumahan Mutiara Hijau Kel. Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 1 Paket 175,00Rp 175,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 175,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp21 Jaling Lrg. Surya Rt. 01 Kel. Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp22 Jaling Lrg. Kayu Putih dan Box Rt. 10 (box 3x4x2 m) Kel. Mayang Mangurai Kec. Kota Baru 1 Paket 275,00Rp 275,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 275,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp23 Jalan Lingkungan Lrg H. Ridwan III Kel.Rawasari Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp24 Jalan Lingkungan RT 45 Kel.Rawasari Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp25 Jalan Lingkungan Lrg Mesjid RT 19 Kel.Rawasari Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp26 Jalan Lingkungan Lrg Anggrek RT 03 Kel.Rawasari Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp27 Jaling RT. 19 / 23 (samping MM. Cahaya Prima) Kel. Rawasari Kec. Kota Baru 1 Paket 85,46Rp 85,46Rp -Rp -Rp 85,46Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp28 Jalan Lingkungan Lrg Kamil RT 12 (Langgar Al Iqro) Kel. Wijaya Pura Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp29 Jalan Lingkungan Gg. Dinar Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp30 Jalan Lingkungan Jalan Setapak Beton RT 14 Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp31 Jalan Lingkungan Lrg Rina Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp32 Jaling Lrg. Masjid Baitul Muslim Rt. 17 Simpang. III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 98,00Rp 98,00Rp -Rp -Rp 98,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp33 Jaling Lrg. Flamboyan RT. 07 Simpang. III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 47,83Rp 47,83Rp -Rp -Rp 47,83Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp34 Jaling Lrg. Darmo Mulyo Simpang. III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 137,55Rp 137,55Rp -Rp -Rp 137,55Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp35 Jaling Lrg. Bidan RT. 05 Simpang. III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 45,00Rp 45,00Rp -Rp -Rp 45,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp36 Jaling Lr. SMPN 8 Kel. Simp. III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 60,00Rp 60,00Rp -Rp -Rp 60,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp37 Jaling Lr. Harapan RT. 31 Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp38 Jaling Gustari Rt. 27 Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp39 Jaling Lrg. Surau Rt. 11 & 12 Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 115,00Rp 115,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 115,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp40 Jaling Lrg. Delima / Abdullah RT. 29 (300 M) Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp41 Jaling Lrg. Sido Muncul RT. 29 (200 M) Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp42 Jaling Samping SD. 64/IV RT.44 (160 M) Kel. Simpang III Sipin Kec. Kota Baru 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp43 Jalan Lingkungan RT 05 Gg Terusan Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp44 Jalan Lingkungan RT 05 Gg Raden Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp45 Jalan Lingkungan RT 05 Lrg Pinang Belarik Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp46 Jaling Lr. Dewi (samping Kelenteng) Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 56,59Rp 56,59Rp -Rp -Rp 56,59Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp47 Jaling dari Bougenville ke Perum Permata Regency Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 113,97Rp 113,97Rp -Rp -Rp 113,97Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp48 Jaling Lr. ABI RT. 06 Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 56,60Rp 56,60Rp -Rp -Rp 56,60Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp49 Jaling Lrg. Tut Wuri Rt. 08 Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp50 Jaling RT. 10 Kel. Beliung Kec. Kota Baru 1 Paket 193,00Rp 193,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 193,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp51 Jalan Lingkungan Lrg Al Mutaqin RT 01 Kel Bagan Pete Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp52 Jln. Lingkungan RT 06 Kec. Kota Baru 200 M1 -Rp 100Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp53 Saluran Jln. Lingkungan Lrg. Serumpun Kec. Kota Baru 333 M1 -Rp 100Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp54 Jln. Lingkungan RT 15 Kec. Kota Baru 500 M1 -Rp 250Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp55 Sal. Jalan Lingk. RT.03 Lrg. Utung Suropati Kec. Kota Baru 333 M1 -Rp 100Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp56 Jln. Lingkungan Jln Hikmah Kec. Kota Baru 500 M1 -Rp 250Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp57 Jln. Lingkungan Lrg. Anugrah RT. 16 Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 300Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp58 Jln. Lingkungan RT 07 Kec. Kota Baru 400 M1 -Rp 200Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp59 Jln. Lingkungan RT 34 Lrg. Kembar Sari Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 300Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp60 Jln. Lingkungan RT 16 Lrg. Manggopo Kec. Kota Baru 250 M1 -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp61 Jln. Lingkungan RT 16 Lrg. Berkah Kec. Kota Baru 250 M1 -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp62 Jln. Lingkungan RT 16 Lrg. Keluarga Kec. Kota Baru 250 M1 -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp63 Jln. Lingkungan RT 16 Lrg. Bhineka Kec. Kota Baru 250 M1 -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp64 Jln. Lingkungan RT 16 Lrg. Bute Kec. Kota Baru 250 M1 -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 125Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp65 Jalan Srikandi Kec. Kota Baru 1000 M1 -Rp 500Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 500Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp66 Jln. Lingkungan RT 10 Lrg. Asnawi Rias Pengantin Kec. Kota Baru 350 M1 -Rp 175Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 175Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp67 Jln. Lingkungan RT 52 Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 300Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp68 Jln. Lingkungan RT 10 Lrg. Batang Asai Kec. Kota Baru 350 M1 -Rp 175Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 175Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp69 Jaling RT. 09 Kel. Bagan Pete Kec. Kota Baru 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp70 Jaling Lrg. Arwana RT. 01 (500 M) Kel. Bagan Pete Kec. Kota Baru 1 Paket 250,00Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp71 Jaling Lrg. Banyuwangi (300 M) Kel. Bagan Pete Kec. Kota Baru 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp72 Jalan Lingkungan RT 07 Kel. Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp73 Jaling Masuk ke SMPN 25 RT. 15 & RT. 25 Kel. Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru 1 Paket 54,00Rp 54,00Rp -Rp -Rp 54,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp74 Jalan Lingkungan Lrg Seruni Malam Kel. Suka Karya Kec. Kota Baru 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp75 Jaling Lr. Angkasa Kel. Suka Karya Kec. Kota Baru 1 Paket 135,00Rp 135,00Rp -Rp -Rp 135,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp76 Jaling Lr. Dewi (samping Kelenteng) Kel. Suka Karya Kec. Kota Baru 1 Paket 64,20Rp 64,20Rp -Rp -Rp 64,20Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp77 Jaling RT. 04 Kel. Suka Karya Kec. Kota Baru 1 Paket 43,75Rp 43,75Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 43,75Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp78 Jalan Lingkungan RT 26 Kel. Pal Lima Kec. Kota Baru 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp79 Jalan Lingkungan RT 25 Kel. Pal Lima Kec. Kota Baru 1 Paket 95,00Rp 95,00Rp -Rp 95,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp80 Jaling RT. 07 & 09 (dari Sp. DKK ke BTN Kota Baru) Kec. Kota Baru 1 Paket 135,00Rp 135,00Rp -Rp -Rp 135,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp81 Jaling Lr. Darussalam RT. 18 Kel. Rawasari Kec. Kota Baru 1 Paket 129,00Rp 129,00Rp -Rp -Rp 129,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp82 Jaling Lrg. Hidayat & Lrg. Masdar Rt. 22 Kel. Rawa Sari Kec. Kota Baru 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp83 Jaling Lrg. Anggrek Rt. 03 Kel. Rawa Sari Kec. Kota Baru 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp84 Jaling Lrg. Jayo RT. 18 Kel. Rawa Sari Kec. Kota Baru 1 Paket 61,17Rp 61,17Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 61,17Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp85 Jaling Jl. Inhutani I, II, III RT. 06 & RT. 08 Kel. Kenali Asam Atas Kec. Kota Baru 1 Paket 250,00Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp86 Jaling Jl. Sei Lilin (kantor lurah baru) (200 M) Kel. Kenali Asam Atas Kec. Kota Baru 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp87 Jln. LingK. Lrg. Pinag Belarik RT.09 Kec. Kota Baru 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp88 Saluran Jln. LingK. Lrg. Pinag Belarik RT.09 Kec. Kota Baru 167 M1 -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp89 Jln. Ling. RT 05 Gang. Jambu Kec. Kota Baru 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp90 Jln. Ling. RT 20 Kec. Kota Baru 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp91 Jalan Lingkungan Lingkungan Perumahan Garuda Tiga Jaya Kec. Kota Baru 1 Paket Rp 165,00 Rp 165,00 Rp - Rp 165,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 165,00 -Rp -Rp -Rp Rp 165,00 -Rp -Rp -Rp Rp 165,00 -Rp -Rp92 Saluran Jalan Lingkungan Lingkungan Perumahan Garuda Tiga Jaya Kec. Kota Baru 1 Paket Rp 90,00 Rp 90,00 Rp - Rp 90,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 90,00 -Rp -Rp -Rp Rp 90,00 -Rp -Rp -Rp Rp 90,00 -Rp -Rp93 Jalan Lingkungan Perumahan Permata Hijau Kec. Kota Baru 1 Paket Rp 275,00 Rp 275,00 Rp - Rp 275,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 275,00 -Rp -Rp -Rp Rp 275,00 -Rp -Rp -Rp Rp 275,00 -Rp -Rp94 Jalan Lingkungan Perumahan Garuda Tiga Kec. Kota Baru 1 Paket Rp 385,00 Rp 385,00 Rp - Rp 385,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 385,00 -Rp -Rp -Rp Rp 385,00 -Rp -Rp -Rp Rp 385,00 -Rp -Rp95 Jalan Lingkungan Perumahan Kota Baru Kec. Kota Baru 1 Paket Rp 220,00 Rp 220,00 Rp - Rp 220,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 220,00 -Rp -Rp -Rp Rp 220,00 -Rp -Rp -Rp Rp 220,00 -Rp -Rp96 Jaling ke Madrasah RT. 06 Kel. Kenali Asam Atas Kec. Kota Baru 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp97 Jln. Lingk. Lrg. Pasundan RT.01 Kec. Kota Baru 300 M1 -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp98 Jln. Lingkungan RT 14 da, RT. 05 RW 03 Lrg. Griya Idaman Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp99 Jln. Lingkungan Rt.01 dan RT.02 Kec. Kota Baru 1000 M1 -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp100 Jln. Lingkungan Kenali Asam Bawah Kec. Kota Baru 1 Kws -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp101 Sal. Jln. Lingk. RT. 03 Lrg. Riau Kec. Kota Baru 333 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp102 Jln. Lingk. Jl. Surya Rt.01 Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp103 Saluran Jln. Lingk. Jl. Surya Rt.01 Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 180,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 180,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp104 Jln. Lingk. Jl. Depati II Rt.01 Kec. Kota Baru 240 M1 -Rp 120,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 120,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp105 Saluran Jln. Lingk. Jl. Depati II Rt.01 Kec. Kota Baru 480 M1 -Rp 144,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 144,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Page 3
APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 7
TH 2012 (Rp.Juta) TH 2013 (Rp.Juta)Harga Satuan(Rp.Juta,-) KETERANGAN
TH 2009 (Rp.Juta) TH 2011 (Rp.Juta)NO BIDANG/KEGIATAN VOLUME SATUANLOKASI / KECAMATAN
TH 2010 (Rp.Juta)ANGGARAN (Rp.Juta,-)
106 Jln. Lingk. Jl. Masjid Rt.01 Kec. Kota Baru 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp107 Saluran Jln. Lingk. Jl. Masjid Rt.01 Kec. Kota Baru 400 M1 -Rp 120,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 120,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp108 Jln. Lingk. Jl. Atmaja Rt.01 Kec. Kota Baru 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp109 Saluran Jln. Lingk. Jl. Atmaja Rt.01 Kec. Kota Baru 400 M1 -Rp 120,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 120,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp110 Jln. Lingk. RT.26 Kec. Kota Baru 210 M1 -Rp 105,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 105,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp111 Jln. Lingk. RT.35 Kec. Kota Baru 160 M1 -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp112 Jln. Lingkungan Perumnas Kota Baru Bawah Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp113 Jln. Lingkungan Perumahan Kota Baru Indah Kec. Kota Baru 600 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp114 Jln. Lingkungan Perumahan Garuda Tiga Jaya Kec. Kota Baru 500 M1 -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp115 Sal. Jln. Lingk. Perumahan Garuda Tiga Jaya Kec. Kota Baru 1000 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp116 Jln. Lingkungan Perumahan Permata Hijau Kec. Kota Baru 1000 M1 -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp117 Sal. Jln. Lingk. Perumahan Permata Hijau Kec. Kota Baru 2000 M1 -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp118 Pembangunan Jalan Poros Perumahan Pemda Prov Kec. Kota Baru 1 Paket 950,00Rp 950,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 950,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp119 Pembangunan Jalan Poros Perumahan PNS Pemkot Kec. Kota Baru 2 Paket 950,00Rp 950,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 950,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp120 Jalan Lingkungan Lrg Rukun III RT 22 Kel.Pematang Sulur Kec. Telanaipura 1 Paket 88,00Rp 88,00Rp -Rp 88,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp121 Jalan Lingkungan RT 12 Kel.Pematang Sulur Kec. Telanaipura 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp122 Jalan Lingkungan RT 19 Kel.Pematang Sulur Kec. Telanaipura 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp123 Jaling Lr. Bunga Tanjung RT. 17 Kel. Pematang Sulur Kec. Telanaipura 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp124 Jaling Jl. Hj. Kaltum Kel. Pematang Sulur Kec. Telanaipura 1 Paket 125,00Rp 125,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 125,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp125 Jaling Lrg. Kelapa Gading & Swadaya RT. 18 & 19 (500 M) Pmtg. Sulur Kec. Telanaipura 1 Paket 250,00Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp126 Jaling Jl. Rd. Suhur / Rd. Taha RT. 10 Penyengat Rendah Kec. Telanaipura 1 Paket 80,15Rp 80,15Rp -Rp -Rp 80,15Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp127 Jalan Lingkungan Perumahan Aur Duri Kel. Penyengat Rendah Kec. Telanaipura 1 Paket 250,00Rp 250,00Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp128 Jalan Lingkungan Perumahan Garuda Tiga Jaya Kel. Penyengat Rendah Kec. Telanaipura 1 Paket 85,00Rp 85,00Rp -Rp 85,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp129 Jalan Lingkungan Beton RT 11 Kel. Penyengat Rendah Kec. Telanaipura 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp130 Jaling RT. 10 Kel. Beliung Kel. Penyengat Rendah Kec. Telanaipura 1 Paket 156,38Rp 156,38Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 156,38Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp131 Jalan Setapak Beton RT 07 Kel. Buluran Kenali Kec. Telanaipura 1 Paket 75,00Rp 75,00Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp132 Jalan Lingkungan Lrg Cemara 1 Kel. Selamat Kec. Telanaipura 1 Paket 97,00Rp 97,00Rp -Rp 97,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp133 Jalan Lingkungan Lrg Cartion Kel. Selamat Kec. Telanaipura 1 Paket 95,00Rp 95,00Rp -Rp 95,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp134 Jaling Lrg. Teratai I & II RT. 28 (675 M) Kel. Selamat Kec. Telanaipura 1 Paket 337,50Rp 337,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 337,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp135 Jaling RT. 19 & RT. 20 Kel. Legok Kec. Telanaipura 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp136 Jaling/Jalan Setapak RT. 26 & RT. 29 (Pulau Pandan) Kel. Legok Kec. Telanaipura 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp137 Jalan Lingkungan Lrg Kacapiring II Kel Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp138 Jalan Lingkungan Lrg Citra RT 34 Kel.Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 88,00Rp 88,00Rp -Rp 88,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp139 Jaling Jl. Riska Tani Kel. Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 76,50Rp 76,50Rp -Rp -Rp 76,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp140 Jaling Lr. Harapan RT. 29 Kel. Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp141 Jaling (1200 M) Kel. Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 600,00Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 600,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp142 Jalan Setapak (1000 M) Kel. Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp143 Jaling Lrg. Skip Kel. Solok Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp144 Jaling Lrg. Sakura II RT. 29 Kel. Solok Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp145 Jaling Lrg. Kebon Jeruk (400 M) Kel. Solok Sipin Kec. Telanaipura 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp146 Jln. Lingkungan RT 26 Kec. Telanaipura 333 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp147 Saluran Jln. Lingkungan RT.29 Kec. Telanaipura 333 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp148 Jln. Lingkungan RT 22 Lrg. Rukun IV Kec. Telanaipura 200 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp149 Jalan Setapak RT.02 (300 M) Kel. Sungai Putri Kec. Telanaipura 1 Paket 45,00Rp 45,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 45,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp150 Jaling RT. 05 (1300 M) Kel. Sungai Putri Kec. Telanaipura 1 Paket 650,00Rp 650,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 650,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp151 Jalan Setapak RT.06 (500 M) Kel. Sungai Putri Kec. Telanaipura 1 Paket 75,00Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp152 Jalan Lingkungan Perumahan Aur Duri Kec. Telanaipura 1 Paket Rp 550,00 Rp 550,00 Rp - Rp 550,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 550,00 -Rp -Rp -Rp Rp 550,00 -Rp -Rp -Rp Rp 550,00 -Rp -Rp 1,03,1,03,06,15,06153 Saluran Jalan Perumahan Aur Duri Kec. Telanaipura 1 Paket Rp 300,00 Rp 300,00 Rp - Rp 300,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 300,00 -Rp -Rp -Rp Rp 300,00 -Rp -Rp -Rp Rp 300,00 -Rp -Rp 1,03,1,03,06,15,06154 Jalan Lingkungan perumahan Teluk Permai Kec. Telanaipura 1 Paket Rp 99,55 Rp 99,55 Rp - Rp 99,55 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 99,55 -Rp -Rp -Rp Rp 99,55 -Rp -Rp -Rp Rp 99,55 -Rp -Rp 1,03,1,03,06,15,06155 Jalan Setapak (600 M) Kel. Murni Kec. Telanaipura 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp156 Dreinase Pematang Sulur Kec. Telanaipura 1 Kws 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp157 Jln. Lingk.Lrg.Bungo Tanjung Rt.17 Kec. Telanaipura 200 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp158 Jln. Lingk.Lrg.Madrasyah Rt.17 Kec. Telanaipura 200 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp159 Pemb. Pelataran Parkir Nurul Ilmi Kec. Telanaipura 1 Paket 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp160 Jln. Lingk.Lrg.Pukesmas I Rt.17 Kec. Telanaipura 200 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp161 Pemb. Dreinase RT.02 Kec. Telanaipura 1 Paket 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp162 Jln. Lingkungan RT.32 Kec. Telanaipura 500 M1 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp163 Saluran Jln. Lingk. Lrg. Darmo Mulyo RT.33 Kec. Telanaipura 1000 M1 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp164 Jln. Lingk. Lrg. Darmo Mulyo RT.33 Kec. Telanaipura 500 M2 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp165 Jln. Lingkungan Lrg. Sederhana Kec. Telanaipura 200 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp166 Jln. Lingk. Lrg. Cemara I Kec. Telanaipura 200 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp167 Jln. Lingk. Lrg. Palem IV Rt. 21 Rw.07 Kec. Telanaipura 200 M1 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp168 Renovasi Jalan Jerambah Beton RT.07 Kec. Telanaipura 1 Paket 300,00Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp169 Jalan Lingkungan RT.20 dan RT.21 Kec. Telanaipura 330 M1 165,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 165,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp170 Jalan Rabat Beton Rt. 20 dan RT.21 Kec. Telanaipura 1 Paket 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp171 Saluran Dreinase RT.20 dan Rt.21 Kec. Telanaipura 1320 M1 396,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 396,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp172 Pemb. Turap Rt. 20 dan Rt. 21 Kec. Telanaipura 1 Paket 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp173 Jln. Lingkungan Perumahan Aurduri Kec. Telanaipura 1667 M1 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp174 Saluran Jln. Lingkungan Perumahan Aurduri Kec. Telanaipura 500 M1 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp175 Jln. Menuju Komp. Guru Sunan Giri RT.36 & 10 Kec. Telanaipura 400 M1 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp176 Jaling Orang Kayo Pedataran RT. 10 Kel. Beringin Kec. Pasar Jambi 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp177 Jerambah Beton Kelurahan Rangkayo Hitam Kec. Pasar Jambi 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp178 Jalan Lingkungan RT 35 Kel. Talang Bakung (Menuju SD 109/IV Jambi Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp179 Jalan Lingkungan RT 02 Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan 1 Paket -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp180 Jalan Lingkungan RT 04 Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp181 Jalan Lingkungan RT 05 Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp182 Jaling Lrg. Swadaya Rt. 07 Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp183 Jaling Gang Hibah RT. 31 Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan 1 Paket 75,00Rp 75,00Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp184 Jalan Lingkungan Perumahan Arta Nauli Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp185 Jaling Perum PEPABRI RT. 31 Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 95,00Rp 95,00Rp -Rp -Rp 95,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp186 Jaling RT. 29 ( Perum Guru/Pepabri ) Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp187 Jaling Lrg. Rahmat ke Gg. Radar Rt. 10 & 11 Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 180,00Rp 180,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 180,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp188 Jaling Gg. Tiga Rt. 03 Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp189 Jaling Rt. 23 Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 288,00Rp 288,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 288,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp190 Jaling Lrg. Mawar RT. 19 Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 75,00Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp191 Jaling Lr. Sejahtera RT. 25 (150 M) Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan 1 Paket 75,00Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp192 Jalan Lingkungan RT 15 Kel. Pasir Putih Kec. Jambi Selatan 1 Paket 95,00Rp 95,00Rp -Rp 95,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp193 Jaling Lrg. Kemuning ke SD. 78/IV Kel. Pasir Putih Kec. Jambi Selatan 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp194 Jaling RT. 07 Lrg. Subur Gg. Budidaya Kel. Pasir Putih Kec. Jambi Selatan 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp195 Jalan Lingkungan Lorong Gong 2000 Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan 1 Paket 250,00Rp 250,00Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp196 Penyusunan DED Kawasan RSH Polri Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp197 Jaling Lr. Aster Biru Raya ke SMPN 4 Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan 1 Paket 115,00Rp 115,00Rp -Rp -Rp 115,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp198 Jaling Lrg. Puskesmas RT. 24 & RT. 37 Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan 1 Paket 240,00Rp 240,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 240,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp199 Jaling Lrg. Swadaya RT. 44 (300 M) Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp200 Jalan Lingkungan Langgar Jauharsallah Kel. Pakuan Baru Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp201 Jaling Lr. Aman RT. 25 Kel. Pakuan Baru Kec. Jambi Selatan 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp202 Jaling RT. 11 & RT. 12 Kel. Pakuan Baru Kec. Jambi Selatan 1 Paket 172,50Rp 172,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 172,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp203 Jalan Lingkungan Pratu Ahmad RT 22 (lanjutan) Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp204 Jalan Lingkungan RT 28 Lrg Sejahtera Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp205 Jalan Lingkungan RT 26 Lrg Rambutan Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 75,00Rp 75,00Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp206 Jaling Lrg. Rambutan RT. 26 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp207 Jaling RT. 14 & RT. 15 (depan Komp. YUKA) Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 80,00Rp 80,00Rp -Rp -Rp 80,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp208 Jaling Lrg. Wijaya Kusuma Rt. 10 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp209 Jaling RT. 33 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 280,00Rp 280,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 280,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp210 Jaling Kopral Hambali (Lanjutan) RT. 11 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 250,00Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Page 4
APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 7
TH 2012 (Rp.Juta) TH 2013 (Rp.Juta)Harga Satuan(Rp.Juta,-) KETERANGAN
TH 2009 (Rp.Juta) TH 2011 (Rp.Juta)NO BIDANG/KEGIATAN VOLUME SATUANLOKASI / KECAMATAN
TH 2010 (Rp.Juta)ANGGARAN (Rp.Juta,-)
211 Jaling Jl. Lr. Darmasakti RT. 33 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 209,96Rp 209,96Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 209,96Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp212 Jaling Jl. Lr. Wika Tenda (Jl. Lingkar ke SD) RT. 33 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 260,04Rp 260,04Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 260,04Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp213 Jaling Jl. Lr. Empang Sari ke TPU Kebon Bohok RT. 33 Kel. Paal Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket 222,63Rp 222,63Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 222,63Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp214 Jaling Lrg. Langgar Babassalam Rt. 20 Kel. Eka Jaya Kec. Jambi Selatan 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp215 Jln. Lingkungan Jl.H.Kamil RT.11 Kec. Jambi Selatan 200 M1 500.000Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp216 Jln. Setapak Beton RT.11 Kec. Jambi Selatan 333 M1 300.000Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp217 Jaling Rt. 22 ( dari SD. 109/IV ke Perum Tanjung Permata ) Kel. Eka Jaya Kec. Jambi Selatan 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp218 Jaling Lrg. Merpati Putih Rt. 03 (lanjutan) Kel. Eka Jaya Kec. Jambi Selatan 1 Paket 140,00Rp 140,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 140,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp219 Jalan Lingkungan Perumahan Pall Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket Rp 275,00 Rp 275,00 Rp - Rp 275,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 275,00 Rp 275,00 Rp 275,00 1,03,1,03,06,15,06220 Saluran Jalan Lingkungan Perumahan Pall Merah Kec. Jambi Selatan 1 Paket Rp 90,00 Rp 90,00 Rp - Rp 90,00 -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp - Rp 90,00 Rp 90,00 Rp 90,00 1,03,1,03,06,15,06221 Jaling RT. 06 & RT. 22 Kel. Wijayapura Kec. Jambi Selatan 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp222 Saluran Jln. Lingkungan RT 28 Kec. Jambi Selatan 333 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp223 Pemb. Box Culvert RT 28 Kec. Jambi Selatan 1 Unit -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp224 Jalan Lingk. RT.28 Talang Serdang Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp225 Pemb. Box Culvert Jalan H.Abdulrahman Shaleh RT 22 Kec. Jambi Selatan 1 Unit -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp226 Jln. Lingkungan Rt.07 Kec. Jambi Selatan 300 M1 -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp227 Jln. Lingkungan Lrg. Bersama RT.23 Kec. Jambi Selatan 300 M1 -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp228 Jln. Lingk. RT. 23 Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp229 Jln. Lingk. RT. 16 Kec. Jambi Selatan 400 M1 -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp230 Jln. Setapak RT 05 Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp231 Saluran Dreinase RT. 05 Lebar 1 M Kec. Jambi Selatan 1 Paket -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp232 Pemb. Saluran & Jln. Lingkungan Kec. Jambi Selatan 1 Kws -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 2.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp233 Dreinase Tanjung Sari Kec. Jambi Selatan 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp234 Jalan Paving Blok & Gorong Gorong RT.12 ,RT.13 Kec. Jambi Selatan 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp235 Jalan Lingk. RT. 23 Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp236 Jalan Lingk. RT.12 Lrg. Pengadilan Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp237 Jalan Lingk. RT.12 Lrg. Madrasah Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp238 Jalan Lingk. RT.12 Lrg. Kelapa Panjang Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp239 Saluran Jalan Lingk. RT.12 Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp240 Jalan Lingk. Lrg. Gong 2000 Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp241 Jalan Lingk. Lrg. Duren Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp242 Jalan Lingk. Lrg. Teratai RT.07 Kec. Jambi Selatan 500 M1 -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp243 Saluran Jalan Lingk. RT.07 Kec. Jambi Selatan 1000 M1 -Rp 3.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 3.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp244 Jln. Lingkungan Jl. MTS RT.23 Kec. Jambi Selatan 220 M1 -Rp 110,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 110,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp245 Jln. Lingkungan Jl. Bhakti Karya RT.09 Kec. Jambi Selatan 70 M1 -Rp 35,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 35,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp246 Jln. Lingkungan Lrg. Langgar RT.11 Kec. Jambi Selatan 500 M1 -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp247 Jln. Lingkungan Jl. Majapahit RT.03 Kec. Jambi Selatan 50 M1 -Rp 25,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 25,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp248 Jln. Lingkungan Lrg. Fatahilah RT.07 Kec. Jambi Selatan 95 M1 -Rp 47,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 47,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp249 Jln. Lingkungan Jl. Kendali Sodo RT.29 Kec. Jambi Selatan 310 M1 -Rp 155,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 155,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp250 Jln. Lingkungan Lrg. Bina Karya Kec. Jambi Selatan 200 M2 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp251 Jln. Lingkungan Lrg. Syafa'at Kec. Jambi Selatan 231 M3 -Rp 115,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 115,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp252 Jln. Lingkungan RT.21 Kec. Jambi Selatan 181 M3 -Rp 90,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 90,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp253 Jln. Lingkungan Lrg. Sriwijaya RT.25 Kec. Jambi Selatan 221 M3 -Rp 110,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 110,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp254 Jln. Lingkungan Lrg. SMP 15 RT.27 Kec. Jambi Selatan 150 M3 -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp255 Jln. Lingkungan Lrg. Pos RT.20 Kec. Jambi Selatan 155 M3 -Rp 77,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 77,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp256 Jln. Lingkungan Lrg. Sari Rt. 06 Kec. Jambi Selatan 190 M3 -Rp 95,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 95,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp257 Jln. A. Hasim Kec. Jambi Selatan 1000 M1 -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 500,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp258 Saluran Dreinase Jl. A. Hasim Kec. Jambi Selatan 1000 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp259 Jln. Lingkungan Jl. Cendrawasi Kec. Jambi Selatan 450 M1 -Rp 225,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 225,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp260 Saluran Dreinase JL.Cendrawasi Kec. Jambi Selatan 900 M1 -Rp 270,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 270,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp261 Jln. Merah Putih Kec. Jambi Selatan 600 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp262 Saluran Dreinase Jl. Merah Putih Kec. Jambi Selatan 600 M1 -Rp 180,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 180,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp263 Jln. Lingkungan Lrg. Madrasah Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp264 Jln. Lingkungan Lrg. Kepondang Kec. Jambi Selatan 170 M1 -Rp 85,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 85,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp265 Jln. Lingkungan Lrg. Mawar Kec. Jambi Selatan 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp266 Jln. Lingkungan Lrg. Pelangi Kec. Jambi Selatan 150 M1 -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 75,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp267 Jln. Lingkungan Lrg. Komp. Guru X Kota Jambi Kec. Jambi Selatan 340 M1 -Rp 170,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 170,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp268 Jalan Lingkungan Jln Patin Kel.Jelutung Kec. Jelutung 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp269 Jalan Lingkungan Jl. Gurami Kel. Jelutung Kec. Jelutung 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp270 Jalan Lingkungan Jl. Dharma Bakti RT.46 Kel. Jelutung Kec. Jelutung 1 Paket 77,50Rp 77,50Rp -Rp 77,50Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp271 Jalan Lingkungan Perumahan Kota Baru Kel. Kebun Handil Kec. Jelutung 1 Paket 95,00Rp 95,00Rp -Rp 95,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp272 Jalan Enggang Perumnas Kota Baru Kel. Kebun Handil Kec. Jelutung 1 Paket 60,00Rp 60,00Rp -Rp 60,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp273 Jalan Lingkungan Lrg Aster Kel. Kebon Handil (lanjutan) Kec. Jelutung 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp274 Jalan Lingkungan Lrg Panduman RT 16; 18 & 30 Kel. Kebon Handil Kec. Jelutung 1 Paket 87,00Rp 87,00Rp -Rp 87,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp275 Jalan Lingkungan Lrg Omega RT 23. Kebon Handil Kec. Jelutung 1 Paket 86,35Rp 86,35Rp -Rp 86,35Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp276 Jaling ke SMPN 25 Kota Jambi Kel. Kebun Handil Kec. Jelutung 1 Paket 250,00Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp277 Jalan Lingkungan Lrg Manunggal Kel. Handil Jaya Kec. Jelutung 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp278 Jaling Lrg. Kapak RT. 29 Kel. Handil Jaya Kec. Jelutung 1 Paket 64,14Rp 64,14Rp -Rp -Rp 64,14Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp279 Jaling Lr. Manunggal RT. 10 (ke TPU Bumi Ayu) Kel. Handil Jaya Kec. Jelutung 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp280 Jaling Lrg. Flamboyan/Kirana RT. 24 & RT. 08 Kel. Cempaka Putih Kec. Jelutung 1 Paket 135,00Rp 135,00Rp -Rp -Rp 135,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp281 Jaling Lrg. Murai II RT. 12 & RT. 18 Kel. Cempaka Putih Kec. Jelutung 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp282 Jaling Lrg. Puskesmas Pembantu Kel. Cempaka Putih Kec. Jelutung 1 Paket 115,00Rp 115,00Rp -Rp -Rp 115,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp283 Jaling Lr. Jambu RT. 02 Kel. Cempaka Putih Kec. Jelutung 1 Paket 70,00Rp 70,00Rp -Rp -Rp 70,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp284 Jaling Jl. Penyengat Kel. Lebak Bandung Kec. Jelutung 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp285 Jaling Lrg. Eko Rt. 31 Kel. Payo Lebar Kec. Jelutung 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp286 Jaling dalam Kopi AAA (300 M) Kel. Talang Jauh Kec. Jelutung 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp287 Jln. Lingk. PTUN Kota Baru Kec. Jelutung 600 M1 500.000Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp288 Jalan Lingkungan RT 18 Kel. Talang Banjar Kec. Jambi Timur 1 Paket 85,00Rp 85,00Rp -Rp 85,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp289 Jaling Lr. Garuda II RT. 27 Kel. Talang Banjar Kec. Jambi Timur 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp290 Jalan Lingkungan RT 04 Kel. Kasang Jaya Kec. Jambi Timur 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp291 Jalan Lingkungan RT 05 dan RT 15 Lrg AL Fadillah Kel. Kasang Jaya Kec. Jambi Timur 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp292 Jalan Lingkungan RT 11 Kel. Payo Selincah (menuju langgar Al Mujahiddin) Kec. Jambi Timur 1 Paket 91,00Rp 91,00Rp -Rp 91,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp293 Jalan Lingkungan Jl. Wisnu Murti Kel. Payo Selincah Kec. Jambi Timur 1 Paket 90,00Rp 90,00Rp -Rp 90,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp294 Jaling Lr. Prenjak Merah RT. 22 Kel. Payo Selincah Kec. Jambi Timur 1 Paket 111,09Rp 111,09Rp -Rp -Rp 111,09Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp295 Jaling Lr. Taqwa RT. 16 Kel. Payo Selincah Kec. Jambi Timur 1 Paket 110,00Rp 110,00Rp -Rp -Rp 110,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp296 Jaling Lrg. Muhibah / Lrg. Slamet RT. 18 Kel. Tanjung Pinang Kec. Jambi Timur 1 Paket 150,00Rp 150,00Rp -Rp -Rp 150,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp297 Saluran Jln. Lingkungan Lrg. H. Brahim Gg. Sarko Kec. Pasar Jambi 300 M1 -Rp 900,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 900,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp298 Jln. Lingkungan Lrg. Sinar Antara Kec. Pasar Jambi 500 M1 -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 250,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp299 Jln. Lingkungan Lrg. Sawit Kec. Pasar Jambi 130 M1 -Rp 65,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 65,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp300 Jln. Lingkungan RT.19 Kec. Pasar Jambi 200 M1 -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp301 Jln. Lingkungan RT.23 Lrg. Serumpun Kec. Pasar Jambi 600 M1 -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 300,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp302 Jaling Lrg. Setia/Satir Rt. 20 Kel. Tanjung Pinang Kec. Jambi Timur 1 Paket 158,25Rp 158,25Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 158,25Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp303 Jaling RT. 12 Kel. Kasang Kec. Jambi Timur 1 Paket 35,60Rp 35,60Rp -Rp -Rp 35,60Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp304 Jalan Setapak RT. 08 Kel. Tanjung Sari Kec. Jambi Timur 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp305 Jaling Lrg. Gardu RT. 23 Kel. Tanjung Sari Kec. Jambi Timur 1 Paket 45,38Rp 45,38Rp -Rp -Rp 45,38Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp306 Jaling Gang 45 RT. 24 Kel. Tanjung Sari Kec. Jambi Timur 1 Paket 115,00Rp 115,00Rp -Rp -Rp 115,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp307 Jln. Lingk. RT.06 Kec. Jambi Timur 350 M1 -Rp 175,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 175,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp308 Jln. Lingkungan Raden Fattah Kec. Jambi Timur 2000 M1 -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 1.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp309 Jalan Setapak RT. 06 (menuju DAM) Kel. Tanjung Pasir Kec. Danau Teluk 1 Paket 50,00Rp 50,00Rp -Rp -Rp 50,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp310 Jaling RT. 06 & RT. 07 (ke Komp. Rukam) Kel. Mudung Laut Kec. Pelayangan 1 Paket 100,00Rp 100,00Rp -Rp -Rp 100,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp311 Jalan Setapak RT. 09 Kel. Mudung Laut Kec. Pelayangan 1 Paket 163,74Rp 163,74Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 163,74Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp312 Jaling Mesjid Jami' Al Kafi RT. 01 Kel. Tanjung Johor Kec. Pelayangan 1 Paket 60,00Rp 60,00Rp -Rp -Rp 60,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp313 Jaling Menuju Lokasi P2WKSS 2008 Kel. Tahtul Yaman Kec. Pelayangan 1 Paket 200,00Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 200,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp314 P2WKSS Kota Jambi 1 Paket 92,00Rp 92,00Rp -Rp -Rp 92,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp315 Jaling & Jalan Setapak di Kota Jambi Kota Jambi 3 Tahun -Rp 15.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp 5.000,00Rp -Rp
72.274,02Rp 543,47Rp 8.159,40Rp 4.307,74Rp -Rp 2.100,00Rp 31.636,50Rp 10.726,91Rp -Rp -Rp 2.449,55Rp 5.000,00Rp -Rp -Rp 2.449,55Rp -Rp 5.000,00Rp -Rp 2.449,55Rp 5.000,00Rp -Rp79.822,67Rp
Jumlah
Page 5
APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM APBN APBD I APBD II SWASTA/PDAM
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 9 10 11 12 7
TH 2012 (Rp.Juta) TH 2013 (Rp.Juta)Harga Satuan(Rp.Juta,-) KETERANGAN
TH 2009 (Rp.Juta) TH 2011 (Rp.Juta)NO BIDANG/KEGIATAN VOLUME SATUANLOKASI / KECAMATAN
TH 2010 (Rp.Juta)ANGGARAN (Rp.Juta,-)
D. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANI KEGIATAN PEMBIINAAN TEKNIS BANGUNAN DAN GEDUNG
1 Desiminasi Peraturan/UU PBL Kota Jambi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -2 Peningkatan & Pemantapan Kelembagaan Bangunan & Gedung Kota Jambi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -3 Pengembangan Sistem Informasi Bangunan Gedung & Arsitektur Kota Jambi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp -4 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG & Keselamatan Bangunan Kota Jambi Rp 300,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 100,00 -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp 100,00 Rp - Rp - -Rp Rp 100,00 Rp -5 Pengelolaan Bangunan Gedung & Rumah Negara Kota Jambi Rp 400,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 100,00 -Rp Rp 100,00 -Rp Rp - -Rp Rp 100,00 Rp - Rp - -Rp Rp 100,00 Rp -6 Pembinaan Teknis Pembangunan Gedung Negara Kota Jambi Rp 200,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 200,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -7 Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran Kota Jambi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp -8 Penyusunan RAPERDA Bangunan Gedung Kota Jambi Rp 100,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp 100,00 -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -9 Pendataan Bangunan Gedung & Rumah Negara Kota Jambi Rp 500,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 100,00 -Rp 100,00Rp -Rp Rp 100,00 -Rp Rp 100,00 -Rp Rp - -Rp 50,00Rp Rp - Rp - -Rp 50,00Rp Rp -
10 Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan Kota Jambi Rp 400,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 100,00 -Rp Rp - -Rp 100,00Rp -Rp 100,00Rp Rp - Rp - -Rp 100,00Rp Rp -11 Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara Kota Jambi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp -Rp Rp -12 Dukungan Prasarana & Sarana PIPPB Kota Jambi Rp 300,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 300,00 -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -13 Pendataan Pelestarian Bangunan Kuno Rp 75,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 75,00 -Rp -Rp -Rp
II KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKUMAN1 Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
A. Penyusunan RTBL/Desain Kawasan Ex Pasar Angso Duo Kec. Pasara. Penyusunan Perencanaan Desain Kawasan Ex Pasar Angso Duo Kec. Pasar Jambi 1 Lokasi Rp 500,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 500,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp -Rp Rp -b. Penetapan Perda/SK Walikota Penataan Kawasan Ex Pasar Angso Duo Kec. Pasar Jambi 1 Lokasi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp -Rp Rp -c. Pembangunan Fisik Penataan Kawasan Ex Pasar Angso Duo Kec. Pasar Jambi 1 Lokasi Rp 5.750,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 1.000,00 250,00Rp Rp 500,00 -Rp 1.000,00Rp Rp 500,00 Rp 1.000,00 Rp - Rp - 500,00Rp 1.000,00Rp Rp -d. Penyusunan DED Kawasan Ex Pasar Angso Duo Kec. Pasar Jambi 1 Lokasi Rp 150,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp 150,00Rp -RpB. Penyusunan RTBL/Desain Kawasan Danau Sipin Kec. Telanaupuraa. Penyusunan Perencanaan Desain Kawasan Danau Sipin Kec. Telanaupura 1 Lokasi Rp 700,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 500,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp 200,00 -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -b. Penetapan Perda/SK Walikota Penataan Kawasan Danau Sipin Kec. Telanaupura 1 Lokasi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -c. Pembangunan Fisik Penataan Kawasan Danau Sipin Kec. Telanaupura 1 Lokasi Rp 5.750,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 1.000,00 250,00Rp Rp 500,00 -Rp Rp 1.000,00 500,00Rp Rp 1.000,00 Rp - Rp - 500,00Rp Rp 1.000,00 Rp -d. Penyusunan DED Kawasan Danau Sipin Kec. Telanaupura 1 Lokasi Rp 300,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp 300,00Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - 0 Rp - -Rp Rp - Rp -C. Penyusunan RTBL/Desain Kawasan Pasar Jambi Kec. Telanaupuraa. Penyusunan Perencanaan Desain Kawasan Pasar Jambi Kec. Telanaupura 1 Lokasi Rp 700,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 500,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp 200,00 -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -b. Penetapan Perda/SK Walikota Penataan Kawasan Pasar Jambi Kec. Telanaupura 1 Lokasi Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -c. Pembangunan Fisik Penataan Kawasan Pasar Jambi Kec. Telanaupura 1 Lokasi Rp 5.750,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 1.000,00 250,00Rp Rp 500,00 -Rp Rp 1.000,00 500,00Rp Rp 1.000,00 Rp - Rp - 500,00Rp Rp 1.000,00 Rp -
2 Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau & Pembangunan PLPa. Perencanaan & Pengawasan Pendampingan Pembangunan RTH Kec. Kota Baru 1 Lokasi Rp 200,00 Rp 200,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -b. Pembangunan Pengelolaan RTH RSH PNS Paal VII Kec. Kota Baru 1 Lokasi Rp 1.000,00 Rp 400,00 -Rp -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 300,00 -Rp -Rp -Rp Rp 300,00 -Rp Rp - Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -c. Pembangunan Pendampingan RTH Perumnas Kota Baru Kec. Kota Baru 1 Lokasi Rp 1.100,00 Rp 200,00 -Rp -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 300,00 -Rp -Rp -Rp Rp 300,00 -Rp Rp - Rp - Rp 300,00 -Rp Rp - Rp -
d. Perencanaan & Pengawasan Pendampingan Pembangunan RTH Perumnas Aur Duri Kec. Telanaipura Rp 200,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 200,00 Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -
e. Pembangunan RTH Perumnas Aur Duri (Perencanaan) Kec. Kota Baru Rp 200,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 200,00 Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -
f. Perencanaan & Pengawasan Pendampingan Pembangunan RTH Kawasan Sp.III Sipin (TuguJuang)
Kec. Telanaipura Rp 200,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 200,00 Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -
g. Pembangunan RTH Kawasan Sp.III Sipin (Tugu Juang) Kec. Telanaipura Rp 200,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 200,00 Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -h. Perencanaan & Pengawasan Pendampingan Pembangunan RTH Kawasan Kota Baru(GOR/GOS/Tmn Remaja) Kec. Kota Baru
Rp 200,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 200,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -
i. Pembangunan RTH Kawasan Kota Baru (GOR/GOS/Tmn Remaja) Kec. Kota Baru Rp 400,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 400,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -
j. Perencanaan & Pengawasan Pendampingan Pembangunan RTH Kawasan Taman Rimbo Kec. Jambi Selatan Rp 200,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 200,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -
k. Pembangunan RTH Kawasan Taman Rimbo Kec. Jambi Selatan Rp 600,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 400,00 200,00Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -l. Pembangunan RTH Kawasan Ancol (PROVINSI) Kec. Pasar Jambi Rp 2.500,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 1.500,00 Rp - Rp - Rp - Rp - -Rp 500,00Rp -Rp Rp - -Rp -Rp Rp 500,00 Rp - -Rp Rp - Rp -
3 Pembangunan PS Peningkatan Lingkungan Permukiman KumuhA. Peningkatan Kawasan Kumuh Kawasan Murni Kec Telanai Pura 1 Kawasan Rp 400,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 400,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp 0 0 Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -B. Peningkatan Kawasan Kumuh Kawasan Legok Kec Telanai Pura 1 Kawasan Rp 600,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 600,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp 0 0 Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -C. Peningkatan Kawasan Kumuh Kawasan Sungai Putri Kec Telanai Pura 1 Kawasan Rp 800,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 800,00 -Rp 0 0 Rp - -Rp -Rp Rp - Rp - -Rp Rp - Rp -
4 Pembangunan PS Peningkatan Lingkungan Permukiman Tradisional
A. Kawasan Jambi Seberang Kota Kec. Danau Teluk &Pelayangan 1 Kawasan Rp 4.000,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 1.000,00 400,00Rp 600,00Rp -Rp Rp 1.000,00 400,00Rp 600,00Rp -Rp
5 Pembangunan PS Peningkatan Lingkungan Permukiman Kws BersejarahA. Kawasan Arab Melayu Kec Pelayangan 1 Kawasan Rp 4.000,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 1.000,00 400,00Rp 600,00Rp -Rp Rp 1.000,00 400,00Rp 600,00Rp -Rp
III KEGIATAN REVITALISASI KAWASAN
1 Revitalisasi Kawasan Kota Jambi Seberang Kec. Danau Teluk/Pelayangana. Perencanaan Desain Kawasan D. Teluk/Pelayangan 1 Kawasan Rp 800,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 800,00 -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rpb. Penetapan Perda/SK Walikota Penataan Kawasan Kota Jambi Seberang D. Teluk/Pelayangan 1 Kawasan Rp - Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rpc. Pembangunan Fisik Penataan Kawasan Kota Jambi Seberang D. Teluk/Pelayangan 1 Kawasan Rp 6.000,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp 1.000,00 400,00Rp 600,00Rp -Rp Rp 1.000,00 400,00Rp 600,00Rp -Rp Rp 1.000,00 400,00Rp 600,00Rp -Rp
4 Pembangunan sarpras RSH Kota Jambi- Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Kota Jambi Rp 6.000,00 Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp -Rp -Rp Rp - -Rp Rp 2.000,00 -Rp Rp - -Rp Rp 2.000,00 -Rp Rp - -Rp Rp 2.000,00 -Rp
Jumlah Rp 51.475,00 Rp 800,00 Rp - Rp - Rp - Rp 6.075,00 Rp - Rp 650,00 Rp - Rp 7.200,00 Rp 1.350,00 Rp 5.200,00 Rp - Rp 6.700,00 Rp 2.700,00 Rp 7.150,00 Rp 500,00 Rp 3.300,00 Rp 2.700,00 Rp 7.150,00 Rp - Rp 51.475,00 Rp 623.054,49 Rp 16.543,47 Rp 12.037,40 Rp 25.800,40 Rp 42.467,87 Rp 42.425,00 Rp 82.945,65 Rp 114.350,77 Rp 37.928,93 Rp 12.050,00 Rp 8.799,55 Rp 49.263,46 Rp 49.320,00 Rp 11.550,00 Rp 10.149,55 Rp 32.065,93 Rp 17.591,12 Rp 12.650,00 Rp 10.149,55 Rp 35.480,00 Rp 6.734,50
Jambi, April 2009Ketua BAPPEDA Kota Jambi ######## Walikota Jambi
DR. H. Syamsurijal Tan, SE.MA dr. H. Rd. Bambang PriyantoNIP : 131.625.924
TOTAL JUMLAH
Page 6