Transcript

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR KIMIA ANALITIK 1PERCOBAAN IIUJI KATION DAN ANION

O L E H :NAMA: NOVA PERMATA INTANSTAMBUK: A1C4 12 043KELOMPOK: VI (ENAM)ASISTEN PEMBIMBING: LA ODE HARIMIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2013

ABSTRAKTelah dilakukan percobaan untuk menentukan dan mengidentifikasi adanya kation dan anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik. Analisis kualitatif berhubungan dengan apa yang terdapat dalam sampel. Uji kation dan anion merupakan suatu metode analisis kimia secara kualitatif guna mengetahui ada tidaknya suatu kation atau anion dalam sampel uji yang ditandai terjadinya perubahan warna, terbentukya endapan, dan timbulnya gas tergantung jenis pelarut atau zat pereaksi terjadi setelah reaksi berlangsung ketika senyawa yang diidentifikasi ditambahkan suatu pereaksi atau indicator tertentu. Salah satu tujuan dari idetifikasi kation-anion yaitu untuk mengetahui keberadaan zat yang diinginkan dengan menggunakan pendekatan seperti tingkat kelarutan, sifat basa, sifat keasaman suatu perekasi serta kemampuan untuk mengisolasi unsur-unsur yang mengandung kation dan anion pada sampel uji. Untuk uji kation, dilakukan identifikasi terhadap larutan PbSO4, FeCl3, AgNO3, dan CuSO4, dengan reagen yang berbeda-beda untuk mengetahui adanya kation dalam larutan tersebut. Sedangkan untuk uji anion digunakan larutan NH4(CN)6 dan BaSO4 dengan menggunakan reagen FeCl3 dan Na2IO3.Kata Kunci : Uji spesifik, analisis kualitatif, identifikasi kation-anion.

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGKimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia baik kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif berhubungan dengan apa yang terdapat dalam sampel sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa banyaknya zat dalam sampel. Untuk analisis kuantitatif, tipe analisis dapat dikelompokkan berdasarkan sifat informasi yang dicari, ukuran sampel dan proporsi konstituen yang ditetapkan. Untuk melakukan suatu analisis kimia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain keterangan yang ada waktu yang dan biaya yang tersedia.Analisis kualitatif merupakan suatu analisis yang berhubungan dengan analisis yang berhubungan dengan identifikasi dari suatu zat atau campuran yang tidak diketahui. Analisis kualitatif lengkap sampel anorganik meliputi analisis identifikasi semua jenis kation maupun anion yang mungkin ada dalam sampel. Dasar identifikasi atau pengenalan unsur-unsur yang terletak pada sifat-sifat kimia dan fisika yang dimilikinya. sifat-sifat yang paling sederhana yang dipakai untuk pengenalan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu senyawa atau hasil reaksi dengan perekasi tertentu berupa endapan dapat dipakai sebagai dasar pengenalanGuna mengetahui ada dan tidaknya kation dan anion dalam suatu sampel, maka dilakukan uji kation dan anion yang merupakan suatu metode analisis kimia secara kualitatif.B. RUMUSAN MASALAHRumusan masalah pada percobaan kali ini adalah:1. Bagaimana cara menentukan dan mengidentifikasi adanya kation dan anion secara kualitatif?C. TUJUANPercobaan ini bertujuan untuk menentukan dan mengidentifikasi adanya kation atau anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.D. PRINSIP PERCOBAANPrinsip percobaan praktikum ini adalah mengidentifikasi kation maupun anion sesuai dengan pereaksi tertentu yang memungkinkan terpisahnya kation dan anion dari suatu sampel.

BAB IITEORI PENDUKUNGPembentukkan senyawa kompleks merupakan fenomena yang sangat menarik di dalam ilmu kimia, karena sifat-sifatnya yang spesifik. Karena itulah, senyawa kompleks acap kali dipergunakan untuk kepentingan analisis kuantitatif maupun kuanlitatif atas unsur ataupun senyawa, baik sebagai kation maupun anion. Senyawa kompleks terdiri dari atom pusat yang biasanya berupa kation dapat berperan sebagai asam Lewis, sedangkan ligan yang biasanya berupa anion atupun molekul netral dapat berperan sebagai basa Lewis.Ekstraksi pelarut merupakan cara yang sering digunakan dalam analisis kimia, karena cepat, cukup selektif dan mudah dekerjakan. Pada cara ini, kation yang ada ditambahkan agent pengkelat dari senyawa organik, biasanya pengkhelat tidak larut dalam fasa air, namun larut dalam fasa organik. Setelah kompleks terbentuk, kemudian dilarutkan dalam fasa organik, seperti: kloroform, karbontetraklorida atau metilenklorida (Suhartana : 2007).Dalam analisis kualitatif, kita menentukan zat apa yang ada dalam campuran, tetapi bukan kuantitasnya. Analisis yang bertujuan mengidentifikasi kation yang ada dalam campuran disebut analisis kation kualitatif (qualitative cation analysis). Analisis seperti ini memberikan cara cepat dalam menentukan ada tidaknya kation tertentu dalam material yang tidak diketahui. Pada gambar di bawah, sekitar 25 kation umum di bagi ke dalam lima golongan, bergantung pada perbedaan kelarutan senyawanya (Petrucci, dkk : 2007).

Gambar a. Garis Besar Analisis Kation KualitatifPereaksi yang digunakan untuk klasifikasi dari kation yang paling umum adalah asam hidroklorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini berdasarkan apakah kation bereaksi dengan reagen tersebut atau tidak. Dapat dikatakan bahwa, klasifikasi dari kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonatnya (Svehla : 1979).Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion sampai kini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke golongan-gologan utama dan pemisahan berikutnya tanpa diragukan lagi dari masing-masing golongan menjadi anggota-anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Hal pentin yang harus dilakukan adalah memisahkan anion-anion ke dalam golongan-golongan utama bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsiumya dan garam zinknya. Tapi hal ini hanya berlaku untuk memberikan indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi yaitu proses yang meliatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang diperoleh pada pengelolahan dengan asam-asam dan proses-proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan (Willsmer, 1991).Cara lain untuk analisa campuran ialah dengan mempergunakan reaksi-reaksi selektif yang pada pokoknya tujuannya ialah memisahkan segolongan (sekelompok) kation dari yang lain. Misalnya bila suatu perekais menebabkan sebagian kation mengendap dan sisanya tetap larut, dan setelah endapan diSAring, terdapatlah dua kelompok campuran, yang isinya masing-masing kurang dari campuran sebelumya. Bila kemudian larutan masih ditambah pereaksi selektif lain, sehingga sebagian dari larutan mengendap sedang sebagian dari endapan larut kembali, maka terbentuk empat keleompok yang makin sedikit isinya masing-masing. Kalau perlu setiap kelompok dipisah-pisahkan lagi menjadi kelompok yang makin kecil setiap kali mempergunakan pereaksi selektif baru. Dengan jalan itu akhirnya setiap kation dapat terpisah satu sama lain. Tidak perlu pemisahan-pemisahan itu dilanjutkan sejauh itu, karena kelompoknya cukup kecil,maka sering dapat dicari reaksi yang dapat membedakan anggota-anggota kelompok itu (Vogel, 1990).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. ALAT DAN BAHAN AlatAlat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: Tabung reaksi12 buah Rak tabung1 buah Spatula1 buah Pipet tetes3 buah Gelas kimia 100 mL1 buah Batang pengaduk1 buah Botol semprot1 buah BahanBahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut: Larutan PbSO4- NH4SCN Larutan K2CrO4 1 M- BaSO4 Larutan NaOH 2M- Na2IO3 Larutan CuSO4- Ion Pb (II) Larutan HCl 2M- Larutan FeCl3 Larutan K4Fe(CN)6- Larutan KBr 1 M Larutan AgNO3

B. PROSEDUR KERJAa. Uji Kation Uji Pb2+1 tetes larutan PbSO4

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 tetes K2CrO4

Endapan kuning PbCrO4

Uji Fe3+1 tetes larutan FeCl3Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 tetes K4Fe(CN)6

Larutan berwarna biru

Uji Ag+1 tetes larutan AgNO3

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 tetes KBr 1 MEndapan putih

Uji Cu+1 tetes larutan CuSO4Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambahkan 1 tetes HCl 2 M

Ditambahkan lagi 1 tetes K4Fe(CN)6

Endapan merah coklat Cu2Fe(CN)6

b. Uji Anion Uji SCN-1 tetes larutan SCN-

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 tetes FeCl3

Terbentuk warna orange (konsentarsi FeCl3 lebih rendah dari NH4SCN)

Uji SO4-Endapan BaSO4Dimasukkan ke dalam gelas kimia

Dilebur dengan Na2IO3

Ditambahkan ion Pb (II)

Endapan putih

BAB IVHASIL PENGAMATANA. DATA PENGAMATAN Uji KationNoUjiPerlakuanHasil pengamatan

SebelumSesudah

1Pb2+1 tetes PbSO4 ditambahkan 1 tetes K2CrO4 1 Mlarutan PbSO4 berwarna putihlarutan terdapat endapan warna kuning

2Fe3+1 tetes FeCl3 ditambahkan dengan 1 tetes K4Fe(CN)6larutan FeCl3 berwarna kuninglarutan berwarna biru

3Ag+1 tetes AgNO3 1 M ditambahkan dengan 1 tetes KBr 1 Mlarutan AgNO3 berwarna beninglarutan terdapat endapan putih kuning

4Cu2+1 tetes CuSO4 ditambahkan 1 tetes HCl 2Mlarutan CuSO4 berwarna beninglarutan tetap berwarna bening

5Cu2+2 tetes CuSO4 ditambahkan 1 tetes HCl 2M ditambahkan lagi 1 tetes K4Fe(CN)6larutan K4Fe(CN)6 berwarna beningterdapat endapan merah coklat Cu2Fe(CN)6

Uji AnionNoUjiPerlakuanHasil Pengamatan

SebelumSesudah

1SCN-1 tetes larutan SCN- ditambahkan dengan 1 tetes FeCl3larutan SCN- berwarna beningterbentuk warna orange (konsentrasi FeCl3 lebih rendah dari NH4SCN

2SO42-endapan BaSO4 dilebur dengan Na2IO3 dan ditambahkan dengan ion Pb (II)BaSO4 berupa padatan putihcampuran terdapat endapan putih

B. REAKSI LENGKAP1. Pada Uji Kation Uji Pb2+

Uji Ag2+

Uji Cu2+

Uji Fe3+ 4 FeCl3 + K4Fe(CN)6 Cu2Fe(CN)6 + 12 KCl2. Pada Uji Anion Uji I-

Uji SCN-

C. PEMBAHASANDalam kimia analitik, ada dua bidang analisis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Uji kation dan anion merupakan suatu metode analisis kimia secara kualitatif guna mengetahui ada tidaknya suatu kation atau anion dalam sampel uji yang ditandai terjadinya perubahan warna, terbentukya endapan, dan timbulnya gas tergantung jenis pelarut atau zat pereaksi. Salah satu tujuan dari idetifikasi kation-anion yaitu untuk mengetahui keberadaan zat yang diinginkan dnegan menggunakan pendekatan seperti tingkat kelarutan, sifat basa, sifat keasaman suatu perekasi serta kemampuan untuk mengisolasi unsur-unsur yang mengandung kation dan anion pada sampel uji. Dasar identifikasi atau pengenalan unsur-unsur yang terletak pada sifat-sifat kimia dan fisika yang dimilikinya. sifat-sifat yang paling sederhana yang dipakai untuk pengenalan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu senyawa atau hasil reaksi dengan perekasi tertentu berupa endapan dapat dipakai sebagai dasar pengenalan.Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematis dalam golongan dan selanjutnya diikui pemisahan masing-masing golongan didasarkan pada perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang akan mengendapkan ion tertentu dan pemisahan ion-ion tersebut dengan ion-ion lainnya. Yang sangat penting dalam analisis kualitatif adalah penggunaan zat-zat pereaksi yang selektif terhadap sampel uji sehigga komponen yang diinginkan dapat terpisah dengan cepat berdasarkan jumlah elektron valensi yang terlibat atau golongan dalam sistem periodik.Pada percobaa kali ini, untuk mengidentifikasi ada dan tidaknya suatu kation dan anion pada suatu senyawa, kita dapat melihat ada tidaknya endapan atau perubahan warna yang terjadi setelah reaksi berlangsung ketika senyawa yang diidentifikasi ditambahkan suatu pereaksi atau indicator tertentu. Pada kation Pb2+ diidentifikasi keberadaannya melalui senyawa PbSO4. yang termasuk dalam golongan II diidentifikasi keberadaannya di dalam larutan PbSO4. Untuk mengendapkan kation Pb2+ digunakan reagen K2CrO4. Reagen ini mampu mengikat ion Pb2+ dan memisahkannya dari larutan sampel. Hasilnya didapatkan endapan kuning dari PbCrO4 pada hasil reaksi. Selain kation Pb2+,, Cu2+ juga termasuk dalam golongan II, yang diidentifikasi keberadaannya dalam larutan CuSO4. Dan untuk mengendapkan kation Cu2+ digunakan reagen K4Fe(CN)6. Maka hasilnya terdapat endapan merah coklat Cu2Fe(CN)6 pada hasil reaksi. Selanjutnya, untuk mengidentifikasi keberadaan Fe3+ dalam larutan FeC3, maka digunakan reagen K4Fe(CN)6, menunjukkan keberadaan Fe3+ yang ditandai dengan perubahan warna larutan dari kunging menjadi biru. Dan untuk mengidentifikasi keberadaan Ag+ dalam larutan AgNO3, maka digunakan reagen KBr 1 M, yang tadinya warna larutan adalah bening berubah menjadi berwarna dan terdapat endapan putih dalam larutan tersebut, menandai bahwa dalam larutan tersebut terdapat kation Ag+.Untuk uji anion, dilakukan identikasi terhadap anion PO42- dan anion SCN-. Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa ketika zat tersebut ditambahkan dengan masing-masing reagen pereaksi, ternyata juga menghasilkan perubahan warna dari masing-masing larutan yang merupakan ciri dan karakteristik larutan tersebut. Uji anion yang pertama yaitu anion SCN- dalam larutan NH4SCN, yang ditandai dengan perubahan warna pada larutan yaitu dari bening menjadi warna orange. Konsentrasi FeCl3 lebih rendah dari NH4SCN. Dan untuk anion SO4- digunakan senyawa BaSO4 yang dilebur dengan Na2IO3 dan kemudian ditambahkan dengan ion Pb (II), hasil dari campuran tersebut adalah terdapatnya endapan putih yang menandai adanya anion SO4- pada senyawa BaSO4.

BAB VPENUTUPA. KESIMPULANDari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengidentifikasi adanya kation dan anion pada suatu larutan digunakan analisis kualitatif, yang ditandai dengan adanya perubahan warna maupun terdapatnya endapan dalam larutan yang diidentifikasi. Analisis kualitatif merupakan suatu analisis yang berhubungan dengan identifikasi dari suatu zat atau campuran yang tidak diketahui.B. SARANSaran yang dapat saya ajukan pada praktikum kali ini adalah sebaikanya untuk uji identifikasi suatu anion dan kation jangan hanya menggunakan analisis kualitatifnya saja, tetapi juga menggunakan analisis kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKAPetrucci, Ralph H., dkk. 2007. Kimia Dasar Prinsip-prinsip & Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.Suhartana. 2007. Kemampuan Ligan Hipoxantin dan Quanin untuk Ekstraksi Perak pada Fasa Air-Kloroform, Jurnal Sains dan Matematika. UNDIP, Semarang.Volume 15, Nomor 1.Svehla, G.. 1979. Vogels Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis Fifth Edition. Longman Inc. USA.Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Kuantitatif Anorganik. Makro dan semimikro. Kalman Media Pustaka. Jakarta. Willsmer, Robert.A. 1991. Qualitative Analysis with Ionik Equilibrium. Saunders college publishing.New York.


Top Related