Transcript
Page 1: Latar Belakang Terapi Bermain

TERAPI BERMAIN DAN OKUPASI

OLEH SUKINAH, S.PdMateri perkuliahan mahasiswa PKS kerjasama Dinas

Pendidikan dengan UNY

Page 2: Latar Belakang Terapi Bermain

LATAR BELAKANG TERAPI BERMAINLATAR BELAKANG TERAPI BERMAIN

Diawali dengan pendapat Sigmund Freud Diawali dengan pendapat Sigmund Freud bahwa suatu pendekatan pendidikan dan bahwa suatu pendekatan pendidikan dan merupakan teknik-teknik penyembuhan merupakan teknik-teknik penyembuhan dengan cara bermain dan dapat dilihat dengan cara bermain dan dapat dilihat melalui analisa kejiwaan.melalui analisa kejiwaan.

Terapi berasal penyembuhan, pengobatan Terapi berasal penyembuhan, pengobatan jasmani. jasmani.

Caplan tahun 1974 : terapi permainan bisa Caplan tahun 1974 : terapi permainan bisa dilakukan dengan cara menggunakan alat dilakukan dengan cara menggunakan alat yang tidak berbahaya, misal : Buku cerita yang tidak berbahaya, misal : Buku cerita yang dapat digunakan untuk yang dapat digunakan untuk menumbuhkan pola komunikasi antara menumbuhkan pola komunikasi antara siswa dengan gurunya.siswa dengan gurunya.

Page 3: Latar Belakang Terapi Bermain

Konsep

Terapi permainan merupakan terapi kejiwaan namun dalam pelaksanaannya faktor ekspresi-gerak menjadi titik tumpuan bagi analisa terapeutic dengan medianya adalah bentuk-bentuk permainan yang dapat menimbulkan kesenangan, kenikmatan dan tidak ada unsur paksaan serta menimbulkan motivasi dalam diri sendiri yang bersifat spontanitas, sukarela dan mempunyai pola atau aturan yang tidak mengikat.

Page 4: Latar Belakang Terapi Bermain

• Bermain bagi anak merupakan kebutuhan sebagaimana makan, minum, kasih sayang, dsb.• Bermain harus seimbang antara bermain aktif (kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat) dan bermain pasif (kesenangan diperoleh dari orang lain).

Page 5: Latar Belakang Terapi Bermain

Bermain perlu:

Energi ekstra Waktu Alat permainan Ruang Pengetahuan cara bermain teman

Page 6: Latar Belakang Terapi Bermain

Permainan disini merupakan suatu Permainan disini merupakan suatu kesibukan yang ada dalam kesibukan yang ada dalam kehidupan sehari-hari dari diri anak kehidupan sehari-hari dari diri anak berkebutuhan khusus dan berguna berkebutuhan khusus dan berguna bagi dirinya dalam kehidupannya bagi dirinya dalam kehidupannya yang mandiri kelak.yang mandiri kelak.

Page 7: Latar Belakang Terapi Bermain

Pengertian terapi bermainPengertian terapi bermain1.1. Teknik penyembuhan terhadap anak berkebutuhan khusus, Teknik penyembuhan terhadap anak berkebutuhan khusus,

dengan menggunakan media berbagai macam bentuk dengan menggunakan media berbagai macam bentuk permainan, baik tanpa maupun memakai alat yang tidak permainan, baik tanpa maupun memakai alat yang tidak membahayakan dirinya, dan dapat dilaksanakan di alam membahayakan dirinya, dan dapat dilaksanakan di alam terbuka sepanjang membantu program pembelajaran.terbuka sepanjang membantu program pembelajaran.

2.2. Semula terapi bermain diterapkan berdasarkan ajaran dan pola Semula terapi bermain diterapkan berdasarkan ajaran dan pola kerja dari sigmund freud dengan titik tolaknya pada analisa kerja dari sigmund freud dengan titik tolaknya pada analisa kejiwaan sebagai alat untuk kegiatan yang berhubungan kejiwaan sebagai alat untuk kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan : berbicara, rasa interest, dengan peningkatan kemampuan : berbicara, rasa interest, kebenaran mengungkapkan “perasaan diri”.kebenaran mengungkapkan “perasaan diri”.

3.3. Terapi bermain berkembang menjadi suatu terapi yang menitik Terapi bermain berkembang menjadi suatu terapi yang menitik beratkan pada gerak seseorang (psychomotor performance) beratkan pada gerak seseorang (psychomotor performance) dengan alatnya berbagai bentuk permainan. Bentuk permainan dengan alatnya berbagai bentuk permainan. Bentuk permainan ini pun diharapkan dapat memacu anak yang bersangkutan ini pun diharapkan dapat memacu anak yang bersangkutan dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya : kegiatan toilet dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya : kegiatan toilet training.training.

Page 8: Latar Belakang Terapi Bermain

Terapi bermain disusun untuk Terapi bermain disusun untuk menunjang :menunjang :

Keterampilan mengurus diri sendiri Keterampilan mengurus diri sendiri (Self help skills)(Self help skills)Kemampuan untuk melakukan Kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu (psycho-motor kegiatan tertentu (psycho-motor performance)performance)Penyesuaian diri terhadap Penyesuaian diri terhadap lingkungannya (social adaptation)lingkungannya (social adaptation)Keterampilan diri bagi kesiapan kerja Keterampilan diri bagi kesiapan kerja di masyarakat (prevocational skills)di masyarakat (prevocational skills)

Page 9: Latar Belakang Terapi Bermain

Unsur-unsur dalam bermainUnsur-unsur dalam bermainMelepas ketegangan-ketegangan yang menghimpit hatinyaMelepas ketegangan-ketegangan yang menghimpit hatinyaMelatih keterampilan melalui panca inderanya atau Melatih keterampilan melalui panca inderanya atau sensomotoriksensomotorikDilakukan dengan gembira, bahagia dengan fantasinya Dilakukan dengan gembira, bahagia dengan fantasinya dapat berkembangdapat berkembangKebebasan memilih dan menentukan alat bermainnyaKebebasan memilih dan menentukan alat bermainnyaMembantu melancarkan dan mengembangkan fungsi faal Membantu melancarkan dan mengembangkan fungsi faal tubuhnya (fisiologi) Misal : pernafasan, peredaran darah tubuhnya (fisiologi) Misal : pernafasan, peredaran darah dan pencernaan makanan (psikomotorik)dan pencernaan makanan (psikomotorik)Mampu mengembangkan kemampuan diri anak semaksima Mampu mengembangkan kemampuan diri anak semaksima mungkin sesuai dengan prestasi dirinya.mungkin sesuai dengan prestasi dirinya.

Page 10: Latar Belakang Terapi Bermain

Tujuan Terapi permainan untuk mengembangkan aspek :Tujuan Terapi permainan untuk mengembangkan aspek :1.1. Fisik meliputi perkembangan kekuatan organ tubuh, Fisik meliputi perkembangan kekuatan organ tubuh,

peningkatan ketahanan otot-otot dan organ tubuh, peningkatan ketahanan otot-otot dan organ tubuh, pencegahan dan perbaikan sikap tubuh yang kurang pencegahan dan perbaikan sikap tubuh yang kurang baik.baik.

2.2. Intelektual meliputi kemampuan berkomunikasi, Intelektual meliputi kemampuan berkomunikasi, menghitung angka dalam suatu permainan sehingga menghitung angka dalam suatu permainan sehingga dapat dikatakan menang atau kalah dll.dapat dikatakan menang atau kalah dll.

3.3. Emosi : penerimaan atas pimpinan orang lain, bagaimana Emosi : penerimaan atas pimpinan orang lain, bagaimana ia memimpin dll.ia memimpin dll.

4.4. Sosialisasi : bagaimana dapat bermain bersama, Sosialisasi : bagaimana dapat bermain bersama, meningkatkan hubungan yang sehat dalam kelompok.meningkatkan hubungan yang sehat dalam kelompok.

Page 11: Latar Belakang Terapi Bermain

Contoh Sasaran terapi bermain Contoh Sasaran terapi bermain bagi anak tunagrahita :bagi anak tunagrahita :

a.a. Tunagrahita ringan : memiliki kemampuan koordinasi Tunagrahita ringan : memiliki kemampuan koordinasi motorik yang baik, persepsi yang baik, berkreasi, fantasi, motorik yang baik, persepsi yang baik, berkreasi, fantasi, mengikuti pelajaran yang formal, untuk dapat mengikuti pelajaran yang formal, untuk dapat berprestasi.berprestasi.

b.b. Tunagrahita sedang : memiliki koordinasi gerak yang Tunagrahita sedang : memiliki koordinasi gerak yang baik, kemampuan motorik halus yang baik, kemampuan baik, kemampuan motorik halus yang baik, kemampuan persepsi dan sensomotorik yang baik.persepsi dan sensomotorik yang baik.

c.c. Tunagrahita berat dan sangat berat kita harus lebih hati-Tunagrahita berat dan sangat berat kita harus lebih hati-hati menyusunnya, yang terpenting agar mereka : dapat hati menyusunnya, yang terpenting agar mereka : dapat memiliki gerak dasar (locomotor), mempergunakan memiliki gerak dasar (locomotor), mempergunakan persepsi geraknya bagi kehidupan sehari-hari, ikut dan persepsi geraknya bagi kehidupan sehari-hari, ikut dan memiliki suasana gembira, dapat bersosialisasi seoptimal memiliki suasana gembira, dapat bersosialisasi seoptimal mungkin sesuai dengan keberadaannya.mungkin sesuai dengan keberadaannya.

Page 12: Latar Belakang Terapi Bermain

Ruang Lingkup terapi bermain hendaknya Ruang Lingkup terapi bermain hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya:disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya:

Permainan yang berkaitan dengan sensomotoris : Permainan yang berkaitan dengan sensomotoris : membedakan halus – kasar, menyusun bentuk.membedakan halus – kasar, menyusun bentuk.Permainan yang berguna bagi pengembangan Permainan yang berguna bagi pengembangan kekuatan : mengangkat dan menaruh benda, kekuatan : mengangkat dan menaruh benda, bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya dengan bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya dengan tempo tertentu.tempo tertentu.Permainan yang bersifat simbolis : role play Permainan yang bersifat simbolis : role play dokter-dokteran, mencangkul di sawah dsbnya.dokter-dokteran, mencangkul di sawah dsbnya.Permainan yang berhubungan dengan kegiatan Permainan yang berhubungan dengan kegiatan lomba : gobag dosor, sunda manda dsbnya. Baik lomba : gobag dosor, sunda manda dsbnya. Baik permainan tradisional maupun yang sudah permainan tradisional maupun yang sudah dimodifikasi bentuk pertandingan.dimodifikasi bentuk pertandingan.

Page 13: Latar Belakang Terapi Bermain

Dua prinsip pokok saat pelaksanaan Dua prinsip pokok saat pelaksanaan terapi bermain :terapi bermain :

1.1. Prinsip Kegunaan : Prinsip Kegunaan : a. Prinsip pengembangan :a. Prinsip pengembangan :- Fungsi fisik (melancarkan peredaran darah, dan bagian Fungsi fisik (melancarkan peredaran darah, dan bagian

tubuh lainnya)tubuh lainnya)- Fungsi intelektual (pengembangan daya fikir atau nalarnya, Fungsi intelektual (pengembangan daya fikir atau nalarnya,

daya kreasi serta ekspresi dirinya)daya kreasi serta ekspresi dirinya)- Fungsi emosi (melatih menahan diri, mampu menyatakan Fungsi emosi (melatih menahan diri, mampu menyatakan

perasaan dirinya)perasaan dirinya)- Fungsi sosialisasi (mengenal orang lain atau lingkungannya, Fungsi sosialisasi (mengenal orang lain atau lingkungannya,

dapat bekerja sama dengan orang lain)dapat bekerja sama dengan orang lain)b. Prinsip rekreatif : perolehan kesenangan dan kegembiraanb. Prinsip rekreatif : perolehan kesenangan dan kegembiraanc. Prinsip aktifitas : munculnya self activity sesuai dengan c. Prinsip aktifitas : munculnya self activity sesuai dengan

keinginan dan kesenangannya.keinginan dan kesenangannya.d. Prinsip penyembuhan :dapat memperbaiki kelainan atau d. Prinsip penyembuhan :dapat memperbaiki kelainan atau

kekurangan yang dialami oleh anak.kekurangan yang dialami oleh anak.

Page 14: Latar Belakang Terapi Bermain

2. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaannya:2. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaannya:a.a. Prinsip Korelasi dianjurkan bahan bagi terapi Prinsip Korelasi dianjurkan bahan bagi terapi

bermain tidak hanya dipergunakan bagi latihan bermain tidak hanya dipergunakan bagi latihan tertentu saja melainkan berhubungan dengan tertentu saja melainkan berhubungan dengan peningkatan fungsi gerak lainnya. Misal media peningkatan fungsi gerak lainnya. Misal media tanah liat bisa digunakan pengembangan tanah liat bisa digunakan pengembangan latihan motorik maupun peningkatan kreatifitas latihan motorik maupun peningkatan kreatifitas anak.anak.

b.b. Prinsip skala perkembangan mental, bahan atau Prinsip skala perkembangan mental, bahan atau materi hendaknya disesuaikan dengan materi hendaknya disesuaikan dengan kemampuannya sesuai dengan keberadaannya kemampuannya sesuai dengan keberadaannya serta sesuai dengan kebutuhan dari anak serta sesuai dengan kebutuhan dari anak (individual needs)(individual needs)

c.c. Prinsip pengulangan, hendaknya dilakukan Prinsip pengulangan, hendaknya dilakukan secara berulangulang. Karena anak-anak secara berulangulang. Karena anak-anak berkebutuhan khusus terutama anak berkebutuhan khusus terutama anak tunagrahita berkesulitan berkonsentrasi pada tunagrahita berkesulitan berkonsentrasi pada satu tujuan serta mudah lupa.satu tujuan serta mudah lupa.

Page 15: Latar Belakang Terapi Bermain

Perkembangan BermainPerkembangan Bermain

Tahapan perkembangan bermain yang mencerminkan tingkat Tahapan perkembangan bermain yang mencerminkan tingkat perkembangan sosial :perkembangan sosial :

1.1. Unoccupied Play : anak tidak terlibat bermain hanya Unoccupied Play : anak tidak terlibat bermain hanya mengamati kejadian di sekitarnya yang menarik mengamati kejadian di sekitarnya yang menarik perhatian anak.perhatian anak.

2.2. Solitary Play (Bermain Sendiri) anak sibuk bermain sendiri Solitary Play (Bermain Sendiri) anak sibuk bermain sendiri sehingga tidak memperhatikan kehadiran anak-anak lain sehingga tidak memperhatikan kehadiran anak-anak lain di sekitarnya.di sekitarnya.

3.3. Onlooker Play (Pengamat) kegiatan bermain dengan Onlooker Play (Pengamat) kegiatan bermain dengan mengamati anak-anak lain melakukan kegiatan bermain mengamati anak-anak lain melakukan kegiatan bermain dan tampak ada minat yang semakin besar terhadap dan tampak ada minat yang semakin besar terhadap kegiatan anak lain yang diamatinya.kegiatan anak lain yang diamatinya.

Ketiga jenis permainan di atas termasuk nonsosial play Ketiga jenis permainan di atas termasuk nonsosial play karena amat minimalnya faktor interaksi sosial yang karena amat minimalnya faktor interaksi sosial yang terjadi dalam kegiatan bermain tersebut. terjadi dalam kegiatan bermain tersebut.

Page 16: Latar Belakang Terapi Bermain

4. Paralel Play (Bermain Paralel) tampak saat dua anak 4. Paralel Play (Bermain Paralel) tampak saat dua anak atau lebih bermain dengan jenis alat permainan yang atau lebih bermain dengan jenis alat permainan yang sama dan melakukan gerakan atau kegiatan yang sama dan melakukan gerakan atau kegiatan yang sama.Misal :main mobil-mobilan, lego, balok-balok dllsama.Misal :main mobil-mobilan, lego, balok-balok dll

5. Assosiative Play (Bermain Asosiatif) ditandai dengan 5. Assosiative Play (Bermain Asosiatif) ditandai dengan adanya interaksi antar anak yang bermain, saling tukar adanya interaksi antar anak yang bermain, saling tukar alat permainan, padahal jika diamati anak sebenarnya alat permainan, padahal jika diamati anak sebenarnya tidak terlibat dalam kerjasama.Misal : menggambar.tidak terlibat dalam kerjasama.Misal : menggambar.

6. Cooperative Play (Bermain bersama) bermain bersama, 6. Cooperative Play (Bermain bersama) bermain bersama, ditandai dengan adanya kerjasama atau pembagian ditandai dengan adanya kerjasama atau pembagian tugas dan pembagian peran antara anak-anak yang tugas dan pembagian peran antara anak-anak yang terlibat dalam permainan untuk mencapai satu tujuan terlibat dalam permainan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Misal : bermain dokter-dokteran, bekerjasama tertentu. Misal : bermain dokter-dokteran, bekerjasama membuat suatu karya bangunan dari balok-balok membuat suatu karya bangunan dari balok-balok dsbnya.dsbnya.

Page 17: Latar Belakang Terapi Bermain

Peran dan Fungsi Terapi Bermain Dalam PermainanPeran dan Fungsi Terapi Bermain Dalam Permainan

1.1. Fungsi : untuk membantu kelancaran belajar dengan kegiatan Fungsi : untuk membantu kelancaran belajar dengan kegiatan dalam bentuk permainan yang menyenangkan dan tidak dalam bentuk permainan yang menyenangkan dan tidak membosankan.membosankan.

2.2. Peran dalam pendidikan ;Peran dalam pendidikan ;a.a. Sarana pencegahan : tidak menambah permasalahan baru dan Sarana pencegahan : tidak menambah permasalahan baru dan

menghmbat proses belajarnya.menghmbat proses belajarnya.b.b. Sarana penyembuhan : dapat disembuhkan atau dilatih sebagai Sarana penyembuhan : dapat disembuhkan atau dilatih sebagai

sarana belajar melalui bentuk-bentuk permainan yang ber7an sarana belajar melalui bentuk-bentuk permainan yang ber7an mengembalikan fungsi fisik,psiko-terapi,modifikasi perilaku, mengembalikan fungsi fisik,psiko-terapi,modifikasi perilaku, mengembangkan fungsi sosial, melatih bicara, mempertajam atau mengembangkan fungsi sosial, melatih bicara, mempertajam atau latihan visual, latihan auditif, latihan taktil, dll.latihan visual, latihan auditif, latihan taktil, dll.

c.c. Sarana penyesuaian diri : anak-anak sulit beradaptasi, oleh karena Sarana penyesuaian diri : anak-anak sulit beradaptasi, oleh karena itu dilatih bekelompok dalam permainan.itu dilatih bekelompok dalam permainan.

d.d. Sarana untuk mengembangkan ketajaman penginderaan : untuk Sarana untuk mengembangkan ketajaman penginderaan : untuk menjernihkan penglihatan (visual) misal ; permainan warna, bentuk, menjernihkan penglihatan (visual) misal ; permainan warna, bentuk, jarak dll.jarak dll.

e.e. Sarana mengembangkan kepribadian : anak dapat bergerak dengan Sarana mengembangkan kepribadian : anak dapat bergerak dengan bebas dan aktif melakukan berbagai kegiatan dengan perasaan bebas dan aktif melakukan berbagai kegiatan dengan perasaan gembira dan menyenangkan.gembira dan menyenangkan.

f.f. Sarana untuk latihan aktifitas sehari-hari : permainan memasak, Sarana untuk latihan aktifitas sehari-hari : permainan memasak, berdagang, rumah-rumahan dll.berdagang, rumah-rumahan dll.

Page 18: Latar Belakang Terapi Bermain

Permainan sebagai terapiPermainan sebagai terapi

Bermain : setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang Bermain : setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.kewajiban.

Pengaruh bermain bagi perkembangan anak ;Pengaruh bermain bagi perkembangan anak ;1.1. Perkembangan fisik mengembangkan oto dan melatih seluruh bagian Perkembangan fisik mengembangkan oto dan melatih seluruh bagian

tubuhnya.tubuhnya.2.2. Dorongan berkomunikasi dengan sesama agar dapat bermain Dorongan berkomunikasi dengan sesama agar dapat bermain

bersama.bersama.3.3. Penyaluran energi emosional yang terpendamPenyaluran energi emosional yang terpendam4.4. Penyaluran kebutuhan dan keinginanPenyaluran kebutuhan dan keinginan5.5. Sebagai sumber belajarSebagai sumber belajar6.6. Rangsangan bagi kreatifitasRangsangan bagi kreatifitas7.7. Perkembangan wawasan diriPerkembangan wawasan diri8.8. Belajar bermasyarakatBelajar bermasyarakat9.9. Standar moralStandar moral10.10. Belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelaminBelajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin11.11. Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkanPerkembangan ciri kepribadian yang diinginkan

Page 19: Latar Belakang Terapi Bermain

Sasaran Terapi BermainSasaran Terapi Bermain1.1. Anak gangguan mental dengan penyerta gangguan psikis, sosial Anak gangguan mental dengan penyerta gangguan psikis, sosial

emosi dan komunikasi, sasaran pada mental, psikologi, sosial emosi dan komunikasi, sasaran pada mental, psikologi, sosial emosional dan komunikasinya.emosional dan komunikasinya.

2.2. Anak berkesulitan belajar dengan gangguan penyerta psikologis, Anak berkesulitan belajar dengan gangguan penyerta psikologis, sosial emosional, gerak kurang koordinasi, tremor, kelayuhan atau sosial emosional, gerak kurang koordinasi, tremor, kelayuhan atau kaku. kaku.

3.3. Anak gangguan perilaku atau emosiAnak gangguan perilaku atau emosi

4.4. Anak gangguan bahasa penyertanya psikis, sosial emosional dan Anak gangguan bahasa penyertanya psikis, sosial emosional dan ada kalanya terbelakang mental.ada kalanya terbelakang mental.

5.5. Anak gangguan pendengaran penyertanya berbahasa atau bicara, Anak gangguan pendengaran penyertanya berbahasa atau bicara, psikis, sosial emosional, dan terkadang mental.psikis, sosial emosional, dan terkadang mental.

6.6. Anak gangguan penglihatan penyerta psikis dan sosial emosional.Anak gangguan penglihatan penyerta psikis dan sosial emosional.

7.7. Anak gangguan fisik dan kesehatan penyertanya psikis, sosial Anak gangguan fisik dan kesehatan penyertanya psikis, sosial emosional.emosional.

8.8. Anak cacat ganda penyerta majemuk seperti sensorik, psikis, Anak cacat ganda penyerta majemuk seperti sensorik, psikis, sosial emosional, komunikasi dan kadang penyimpangan perilaku.sosial emosional, komunikasi dan kadang penyimpangan perilaku.

9.9. Anak dengan kecerdasan luar biasa atau berbakat, efeknya Anak dengan kecerdasan luar biasa atau berbakat, efeknya psikologis dan sosial emosional.psikologis dan sosial emosional.

Page 20: Latar Belakang Terapi Bermain

Materi Terapi BermainMateri Terapi Bermain Permainan dengan berbagai alat atau benda Permainan dengan berbagai alat atau benda

misal; pasir, tanah liat, bola dllmisal; pasir, tanah liat, bola dll Permainan dengan berbagai bentuk gerakan, Permainan dengan berbagai bentuk gerakan,

seperti : jongkok, berdiri, loncat, jalan, lari, seperti : jongkok, berdiri, loncat, jalan, lari, merangkak, melempar dll.merangkak, melempar dll.

Permainan dengan berbagai macam ketepatan Permainan dengan berbagai macam ketepatan arah atau sasaran seperti : kelereng, halma, arah atau sasaran seperti : kelereng, halma, catur, bola sodok, karambol, panahan, baseball catur, bola sodok, karambol, panahan, baseball dlldll

Permainan dengan memerlukan keberanian Permainan dengan memerlukan keberanian seperti : meniti papan, loncatan, lari mundur dll.seperti : meniti papan, loncatan, lari mundur dll.

Aktifitas kesenian seperti : menari, menyanyi, Aktifitas kesenian seperti : menari, menyanyi, melukis, deklamasi, drama atau sandiwara dll.melukis, deklamasi, drama atau sandiwara dll.

Page 21: Latar Belakang Terapi Bermain

DESAIN TERAPI BERMAINPerlu memperhatikan :• Tujuan terapi• Jenis kelainan anak serta penyimpangan atau

gangguan dan potensi yang masih dapat dikembangkan

• Media yang diperlukan• Jenis permainan yang disediakan • Desain alat evaluasi• Revisi bahan pelajaran

Page 22: Latar Belakang Terapi Bermain

Model Dick and Carrey yang diterapkan terapi bermain :

1. Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran

2. Melaksanakan analisis pengajaran

3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dari karakteristik siswa

4. Merumuskan tujuan performansi

5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan

6. Mengembangkan strategi pengajaran

7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

9. Merevisi bahan pengajaran

10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif

Page 23: Latar Belakang Terapi Bermain

Contoh Program Terapi Bermain :Contoh Program Terapi Bermain :

I.I. Tujuan Umum : Memperbaiki fungsi organ tubuh tertentu yang Tujuan Umum : Memperbaiki fungsi organ tubuh tertentu yang menyimpang agar mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari menyimpang agar mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari seoptimal mungkin.seoptimal mungkin.

II.II. Tujuan Khusus :Tujuan Khusus : 1. Mengalihkan pemusatan pikiran/perhatian anak yang selalu 1. Mengalihkan pemusatan pikiran/perhatian anak yang selalu

tertuju pada dirinya. Menunjang Penyembuhan unsur tertuju pada dirinya. Menunjang Penyembuhan unsur psikologis/fisik/sosial/komunikasipsikologis/fisik/sosial/komunikasi

2. Meningkatkan derajat gerak fungsi sendi siku2. Meningkatkan derajat gerak fungsi sendi sikuIII. Materi Kegiatan : III. Materi Kegiatan : 1. Memberikan kesibukan tangan yang mengutamakan gerakan 1. Memberikan kesibukan tangan yang mengutamakan gerakan

fungsi sendi siku : fungsi sendi siku : a. Menyikat tali rapia dengan sikat kawata. Menyikat tali rapia dengan sikat kawat b. Menangkap dan melempar bolab. Menangkap dan melempar bola c. Memukul dengan paluc. Memukul dengan palu d. Memukul dengan alat musik (perkusi,drum,gong)d. Memukul dengan alat musik (perkusi,drum,gong) 2. Kelompok terapi bersama untuk motivasi latihan :2. Kelompok terapi bersama untuk motivasi latihan : a. Bermain musik bersama (musik terapi)a. Bermain musik bersama (musik terapi) b. Permainan menarik beban dengan tanganb. Permainan menarik beban dengan tangan c. Senam irama dengan alat beban pada tangan (pilih salah satu c. Senam irama dengan alat beban pada tangan (pilih salah satu

yang cocok)yang cocok)

Page 24: Latar Belakang Terapi Bermain

IV. Waktu Kegiatan :Antara 30 menit-40 menit setiap pertemuanV. Urutan Kegiatan :1. Relaksasi/penenangan2. Pelatihan merupakan observasi/evaluasi kemampuan

yang telah dimiliki anak3. Pelaksanaan latihan : berapa kali anak harus melakukan

gerakan sendi siku diberikan bertahap : misal untuk pertemuan 1 :10X,pertemuan2 : 15X dstnya. Berapa kali anak harus melakukan kegiatan dengan dua belah tangan. Berapa pertemuan anak harus melakukan pengulangan yang sama. Alat-alat apa yang dapat digunakan atau perlu dimodifikasi

4. Evaluasi :tes perbuatan.5. Peninjauan kembali latihanHendaknya setiap anak punya satu buku catatan

perkembangan.

Page 25: Latar Belakang Terapi Bermain

Dalam terapi bermain Guru,terapis, instruktur perlu :

1. Merancang tujuan umum dan khusus yang akan dicapai setelah pembelajaran berakhir

2. Menganalisis materi pembelajaran sebagai bahan yang akan diproses dalam mencapai tujuan

3. Memahami karakteristik siswa sebagai subyek yang akan diberi pembelajaran terapi bermain agar dapat melakukan kegiatan terapi dengan lancar.

4. Guru, terapis, instruktur dapat merumuskan tujuan yang dapat dilakukan anak dan merancang strategi pembelajaran terapi bermain serta mendesain evaluasi formatif /sumatif.


Top Related