Layanan File Server Menggunakan Netware Emulator Pada
Linux
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Imanuel Wenipada (672006220)
Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, S.Si., M.Kom
Dian Widiyanto Chandra, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga, Januari 2014
Layanan File Server Menggunakan Netware Emulator Pada Linux
1)Imanuel Wenipada,
2)S. Yulianto J. Prasetyo
3)Dian W. Chandra
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: [email protected],
Abstract
The right of access to the network is a very necessary thing in Lab CTC 1 FTI SWCU.
Until now, the right of access to public and private in Lab CTC 1 FTI SWCU was still using
the Windows operating system that is paid, and Properties. There are freeware Linux
operating systems that can be an alternative to replace the Windows operating system. The
purpose of this study is to provide software that is freeware file server as an alternative to
proprietary software. The method used is PPDIOO and implemented using Novell Netware 4
to address the communication problem between the Windows and Linux operating systems.
This study found that an emulator, Martin Stover Netware Emulator can be used as a file
server and a viable alternative to replace the Windows operating system to deal with network
access rights in Lab CTC 1 FTI SWCU. The conclusion is NetWare application can meet the
supply of public and private access rights and are able to provide for communication
between Windows and Linux operating systems.
Keyword: Netware, File Server, Linux
Abstrak
Hak akses dalam jaringan merupakan suatu hal yang sangat diperlukan di Lab CTC 1
FTI UKSW. Hingga saat ini, hak akses public dan private Lab CTC 1 FTI UKSW masih
menggunakan sistem operasi Windows yang berbayar, dan masih menggunakan Properties.
Ada sistem operasi freeware yaitu Linux yang dapat menjadi alternatif untuk mengganti
sistem operasi Windows. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan software file server
yang freeware sebagai alternatif software berlisensi. Metode yang dipakai dalam penelitian
ini adalah PPDIOO dan diimplementasikan menggunakan Novell Netware 4 untuk mengatasi
masalah komunikasi antara sistem operasi Windows dan Linux. Hasil penelitian ini
diterapkan sebuah emulator yaitu Martin Stover Netware Emulator dapat dijadikan file server
dan menjadi alternatif untuk mengganti sistem operasi Windows dan menangani hak akses
jaringan Lab CTC 1 FTI UKSW. Kesimpulan yang diperoleh adalah aplikasi netware dapat
memenuhi penyediaan hak akses public dan private dan mampu menyediakan kebutuhan
komunikasi antara sistem operasi Windows dan Linux.
Kata Kunci: Netware, File Server, Linux
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
3 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
Pemakaian teknologi komputer saat ini sebagai salah satu aplikasi dari teknologi
informasi sudah menjadi suatu kebutuhan umum, karena banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan dengan cepat, akurat, dan efisien. Kemajuan teknologi juga memicu
kebutuhan informasi yang semakin besar. Perkembangan kebutuhan informasi sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, khususnya
ilmu komputer. Dalam hal ini komputer memegang peranan yang sangat penting sebagai
alat bantu dalam pengolahan data. Penggunaan komputer yang dilengkapi dengan
program aplikasi yang menunjang akan menghemat waktu, biaya, dan tenaga serta
memudahkan dalam menghasilkan informasi berkualitas seperti yang dibutuhkan
Pentingnya file server itu sendiri adalah untuk dapat berperan dalam menangani
berkas (file) yang dapat diakses oleh client, dan merupakan salah satu teknologi jaringan
yang digunakan untuk berbagi, mencari, dan mengunduh file dari satu tempat ke tempat
lainnya. Sebuah file server merupakan jantungnya kebanyakan jaringan, merupakan
komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki
kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan tersimpan
disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk
jaringan. Pentingnya file server juga untuk mengontrol komunikasi dan informasi
diantara node atau komponen dalam suatu jaringan. Sebagai contoh mengelola
pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation atau salah satu node, ke
node yang lain. Terlihat bahwa tugas file server sangat kompleks, file server juga harus
menyimpan informasi dan membaginya secara cepat [1].
Kebutuhan akan suatu sistem informasi dewasa ini mencakup hampir disegala ruang
lingkup kehidupan. Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat,
dan relevan. Namun dalam kenyataanya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan
keinginan dan harapan yang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem
informasi yang digunakan. Salah satu teknologi jaringan yang sangat pesat
perkembangannya saat ini adalah Linux. Linux sendiri adalah sistem operasi open source
yang gratis untuk disebarluaskan di bawah lisensi GNU (Gnu Not Unix) [2]. Keunggulan
dalam netware emulator adalah GPL (general public lisence) yang bisa dikatakan atau
gratis dan tidak berbayar seperti windows NT. Cara seting yang sederhana, tidak perlu
menghitung IP, cukup menggunakan ipx util dan frame hanya menggunakan ethernet
card. Kemudian bisa menggunakan hardware dalam spesifikasi yang masih bisa dipakai,
misalnya prosesor yang masih bisa dijalankan 486, dan Intel Pentium. Dan juga dapat
membuat user atau client yang cukup banyak dengan keamanan yang sangat aman
seaman linux. Maka dari itu linux menjawab tantangan itu, karena linux itu software, dan
linux bisa menjembatani itu. Keterbatasan SDM yang menguasai jaringan komputer,
sulitnya mendapatkan software yang murah, sulitnya mencari hardware yang murah,
sehingga mengangkat judul ini “Layanan File Server Menggunakan Netware Emulator
PadaLinux”
1
Dalam Lab FTI UKSW, salah satu fasilitas penunjang sistem belajar mengajar yang
ada di Fakultas Teknologi Informasi adalah Lab CTC 1, hak akses yang masih dipakai
dalam tiap komputer client adalah Private dan Public, dimana sistem operasinya masih
menggunakan sistem operasi yang berbayar (Windows). Selain itu untuk sharing file
masih menggunakan hak akses Private dan Public melalui Properties. Untuk mengatur
sharing file di linux biasaya digunakan aplikasi tambahan, salah satu contohnya adalah
samba, selain samba ada aplikasi lain yang bisa dijalankan, yang belum begitu dikenal di
kalangan linux, yaitu aplikasi netware, dimana aplikasi ini bisa menjadi salah satu
kebutuhan untuk hak akses Private dan Public yang akan diterapkan. Rumusan masalah
sendiri Menyediakan atau memperbanyak ketersediaan peranti lunak yang berbasis open
source atau GPL (general public lisence) untuk melayani kebutuhan jaringan netware itu
sendiri, yang akan ada pembedaan dalam hak akses jaringan, yang dibagi kedalam map
drive Public dan Private
1. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan mengacu pada penelitian sebelumnya tentang file server
“Penerapan Samba Sebagai File Server dan PDC (Primary Domain Controller) Secara
Terpusat Berbasis Linux Ubuntu 11.10 Pada Laboratorium Cisco di Universitas
Gunadarma” yang menerapkan samba sebagai file server dan PDC secara terpusat di
Laboratorium Cisco Universitas Gunadarma. Dengan menerapkan hal tersebut
diharapkan mampu memberikan solusi yang lebih baik dari penggunaan file sharing yang
sebelumnya digunakan yang ternyata memberikan masalah pada pengaksesan,
penyimpanan, dan pengelolaan data atau file karena hanya tiga komputer yang port USB
diaktifkan [3].
Mars_nwe (Martin Stover NetWare Emulator) adalah penyedia layanan bebas
NetWare emulator untuk Linux, FreeBSD dan UnixWare. Prasyarat untuk penggunaan
mars_nwe adalah kernel Unix dengan dukungan IPX. Layanan file, itu sebagai file server
yang menyediakan penyimpanan mars_nwe dan file untuk klien yang berbeda. Seperti
semua volume host file sistem yang tersedia secara lokal, NFS Mounted Direktori. Yang
berikut Print Services, Mars_nwe juga dapat berfungsi sebagai print server, seperti
Novell Netware juga dapat diatur dalam mars_nwe, yang dapat dikelola dengan alat
Netware. Pekerjaan cetak juga dapat dikirimkan secara langsung ke spooler Linux [4]
Manfaat NetWare 4.xx (NDS Novell Directory Services) adalah database berorientasi
objek yang dapat direplikasi dari server ke server. Namun pemerintah dan masalah yang
rumit dengan versi 4.0 dipromosikan Microsoft Windows NT. Dan kesalahan terbesar
Novell akhir 95 adalah mengumumkan penggabungan server aplikasi UnixWare dengan
file NetWare dan print server, dan tepat setelah penjualan UnixWare. Hasilnya,
pelanggan bingung dan menciptakan dasar untuk transisi ke Microsoft Windows NT dan
IBM WarpServer. Mars_nwe hanya mendukung modus penjilidan Novell server. Sebuah
dukungan NDS tidak ada. Kebanyakan Novell Client Tools bekerja dengan mars_nwe,
misalnya login, peta, syscon, pconsole. Untuk instalasi sederhana, alat ini tidak
2
diperlukan. Menurut struktur direktori Novell, direktori yang dibuat pada server MARS,
yang kemudian digunakan sebagai volume " SYS " dan Novell subdirektori " LOGIN " , "
PUBLIK ", " SISTEM " dan " MAIL " oleh entri dalam nw. ini dibuat. Untuk tujuan ini,
diikuti dengan penjelasan yang lebih rinci di bawah "pengaturan yang diperlukan dalam
nw.ini " dan " Novell Struktur Direktori " [5].
Layanan File Server Menggunakan Netware Emulator Pada Linux. Dalam penelitian
ini dapat ditemukan bahwa dengan menggunakan file server netware emulator pada
linux, kebutuhan akan hak akses dalam private dan public bisa terpenuhi, dan untuk
melayani kebutuhan jaringan netware itu sendiri, yang akan dibedakan dalam kebutuhan
hak akses jaringan, yang dibagi kedalam masing-masing map drive private dan public.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah PPDIOO yang merupakan singkatan dari
Prepare, Plan, Design, Implement, Operate and Optimize. PPDIOO merupakan sebuah
metode penelitian yang dikembangkan oleh Cisco System yang mendefinisikan sebuah
siklus yang diperlukan dalam implementasi sebuah jaringan.
Gambar 1. Fase Metode PPDIOO [6]
Gambar 1 menunjukkan fase dari metode PPDIOO, yang dijelaskan sebagai
berikut. Prepare, adalah tahap melakukan rencana kerja. Rencana kerja yang dimaksud
adalah melakukan studi pustaka tentang File Server dan Netware Emulator dengan cara
mengumpulkan informasi dari membaca buku, internet, dan juga jurnal. Setelah
melakukan pengumpulan informasi, hal berikut yang dilakukan adalah survey pada lokasi
di mana penerapan ini akan dilakukan, yaitu di Lab CTC 1 FTI UKSW. Hasil survey
menunjukkan bahwa Lab CTC 1 FTI UKSW memiliki peralatan yang siap digunakan
3
dalam menerapkan metode ini. Setelah itu, melakukan persiapan hardware dan software
yang akan dipakai dalam penelitian. Plan, adalah tahapan yang dijadikan sebagai
parameter dan perlu mendapat perhatian sebelum merancang sebuah jaringan komputer.
Host dan router pada sebuah jaringan komputer adalah suatu kebutuhan yang mendasar.
Spesifikasi kebutuhan hardware untuk desain jaringan Netware Emulator pada penelitian
ini adalah 1 buah PC yang digunakan sebagai Server, 1 buah PC yang digunakan sebagai
Supervisor (root), 24 buah PC yang digunakan sebagai Client, Switch TP-Link, kabel
Straight-Through. Software yang digunakan adalah Windows XP (32 bit) Operating
System dan Linux Fedora Core 8.
Tahap ketiga adalah Design merupakan tahapan saat melakukan perancangan. Saat
ini, jaringan komputer yang ada di Lab CTC 1 FTI UKSW masih menggunakan IPv4
untuk pengalamatannya. Yang dipakai untuk pengalamatan jaringan adalah IPX, yaitu
protocol komunikasi tanpa koneksi (connectionless). Tahap selanjutnya adalah
Implement, tahap di mana merupakan tahap mengimplementasi sebuah perancangan logic
ke dalam hasil nyata. Tahap ini dilakukan konfigurasi yang terhubung ke dalam jaringan,
di antaranya switch dan pc dengan menggunakan pengalamatan IPX sesuai dengan
jaringan netware. Yang pertama dilakukan adalah konfigurasi dasar pada linux,
dilanjutkan dengan konfigurasi pada Supervisor.
Tahap kelima adalah Operate, merupakan tahapan di mana proses perbaikan atas
sistem yang sudah dibuat. Hal ini disesuaikan dengan analisis tentang kinerja sistem.
Pada tahap ini juga, masalah yang timbul selama proses komunikasi berlangsung dapat
dipecahkan. Setelah konfigurasi dilakukan pada tahap implement, tahapan selanjutnya
adalah melakukan analisis pada sistem jaringan yang ada. Tahap terakhir dari fase ini
adalah tahap Optimize. Setelah analisis maka yang dilakukan pada tahap ini adalah
memperbaharui sistem sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini evaluasi dilakukan
untuk melihat kemampuan jaringan dalam melewatkan data dan informasi, juga
performanya jika dibandingkan dengan jaringan sebelumnya, selanjutnya melakukan
evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangan pada jaringan komputer dan melakukan
maintenance.
LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer
yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus
dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan
pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri. Dari
definisi diatas dapat diketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik.
Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkan semua komputer yang terhubung
dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Beberapa
komponen dasar yang biasanya membentuk suatu LAN adalah sebagai berikut: A)
Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer. Sistem
komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu komputer yang besar seperti
sistem mini komputer, bahkan suatu mainframe. Workstation dapat bekerja sendiri
(stand-alone) dapat pula menggunakan jaringan untuk bertukar data dengan workstation
4
atau user yang lain. B) Server Perangkat Keras (hardware) yang berfungsi untuk
melayani jaringan dan workstation yang berhubung pada jaringan tersebut. pada
umumnya sumber daya (resources) seperti printer, disk, dan sebagainya yang hendak
digunakan secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan bekerja pada
server. Berdasarkan jenis pelayanannya dikenal disk server, file server, print server, dan
suatu server juga dapat mempunyai beberapa fungsi pelayanan sekaligus. C) Link
(hubungan) Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut
secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai media
transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh dari link adalah:
Network Interface Card (NIC) suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung
dengan kabel jaringan ataupun tranceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian
elektronika yang dirancang khusus untuk menangani network protocol yang dikenal
dengan Network Interface Card (NIC). Network Software tanpa adanya software jaringan
maka jaringan tersebut tidak akan bekerja sebagaimana yang dikehendaki. Software ini
juga yang memungkinkan system komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem
komputer yang lain. Topologi LAN, topologi adalah suatu cara menghubungkan
komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang
saat ini banyak digunakan adalah topologi bus, topologi ring, topologi star. Masing-
masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Setiap topologi memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan masing-masing juga
memiliki keuntungan dan kerugian [7]
Perancangan Sistem
Kode Program 1 konfigurasi “mars_nwe” untuk netware emulator
1 SYS /var/mars_nwe/sys/ kt 777 666
1 PENGAJAR /var/mars_nwe/pengajar/ kt 777 666
1 MHS /var/mars_nwe/mhs/ kt 700 600
Kode program 1, dapat dijelaskan merupakan konfigurasi “mars_nwe” untuk
netware emulator pada linux, dalam kolom pertama yang berisi angka „1‟ merupakan
bagian dari baris konfigurasinya. Dalam kolom kedua “SYS”, “PENGAJAR” dan “MHS”
yang merupakan “VOLUMENAME” yaitu nama volume dari mars_nwe (maksimal 8
karakter). Dalam kolom ketiga itu merupakan “DIRECTORY” yaitu direktori khusus di
sistem linux yang berkaitan dengan volume dalam kolom kedua. Dalam kolom keempat
“kt” merupakan “OPTIONS”, „k‟ sendiri berarti menggunakan huruf kecil pada nama file,
(jika tidak mengatur ini, maka tidak akan menentukan 'i' pada semua file pasti menjadi
huruf besar). Dan huruf „t‟ merupakan volume yang dimiliki pengurus. Dalam kolom
kelima “777 777 700” merupakan “UMASKDIR” yaitu berfungsi men-set default
permission dari sebuah folder yang dibuat linux, dan keenam “666 666 600”,
“UMASKFILE” yaitu men-set default permission dari sebuah file yang dibuat linux juga.
5
Kode Program 2 Konfigurasi Servername
2 ADMINSERVER
Kode program 2, dapat dijelaskan dalam kode program tersebut merupakan
konfigurasi servername yang akan muncul ketika menggunakan tool server list. Dalam
angka „2‟ sendiri merupakan bagian dari baris konfigurasinya. Pada bagian
“ADMINSERVER” menyatakan nama untuk nw-server, nama di mana server ini akan
muncul ketika menggunakan alat bantu seperti "slist" (server list).
Kode Program 3 Frame Ethernet diaktifkan
4 0x10 eth0 802.2 1
Kode program 3, dapat dijelaskan dalam kode program tersebut merupakan Frame
Ethernet yang sudah diaktifkan. servername yang akan muncul ketika menggunakan tool
server list. Dalam angka „4‟ sendiri merupakan bagian dari baris konfigurasinya. Pada
bagian “0x10” menyatakan “NET_NUMBER” yaitu angka yang ditentukan oleh router
dari jaringan yang terpasang. Pada bagian “eth0” sendiri dijelaskan sebagai “DEVICE”
yaitu jaringan yang terkait dengan NET_NUMBER. Pada bagian “802.2” mendeteksi
otomatis frame eth0 802.2 dan sebagai jenis frame dari paket data pada jaringan lokal dan
novell menggunakan ini sebagai default sejak novell 3.12. pada bagian “1” dijelaskan
waktu data paket yang dikirimkan perlu melalui beberapa interface. Jika koneksi berjalan
melalui severalrouters, jalur terpendek dapat ditentukan dengan menjumlahkan semua
ticks untuk setiap rute dan bandingkan hasilnya. (1 tick = 1/18th kedua), default = 1
Kode program 4 Supervisor Login dari nw-server seperti "root" pada Linux
12 SUPERVISOR root fedora
Kode program 4, dapat dijelaskan dalam kode program tersebut merupakan
supervisor login melalui nw-server seperti “root” pada linux. Dalam angka „12‟ sendiri
menunjukan bagian dari baris konfigurasi. Pada “SUPERVISOR” dijelaskan login nama
untuk "mars_nwe" server (biasanya ini adalah "SUPERVISOR"). Pada bagian “root”
menunjukan sebagai “LINUX_LOGIN” yaitu akun di sisi Linux yang berhubungan
dengan NW_LOGIN. Pada bagian “fedora” menunjukan sebagai “PASSWORD” yaitu
password untuk NW_LOGIN, dengan password yang jelas, namun akan dienkripsi dan
disimpan permanen dalam file “nwserv”
6
Kode program 5 User Login di sisi Linux
13 GUEST nobody - 0x1 13 meja1 meja1 admin1 0x1 13 meja2 meja2 admin2 0x1 13 meja3 meja3 admin3 0x1
Kode program 5, dapat dijelaskan dalam kode program tersebut merupakan user
login dari sisi linux. Dalam angka „13‟ sendiri menunjukan bagian dari baris konfigurasi.
Pada bagian “GUEST” menunjukan sebagai “NW_LOGIN” untuk memberikan hak akses
dari sisi client. Pada bagian “nobody” menunjukan sebagai “LINUX_LOGIN” yaitu
username dalam clien harus sesuai dengan username yang berada dalam sisi linux. Pada
bagian “-” menunjukan sebagai “PASSWORD” yang difungsikan sebagai password di
sisi client. Dan pada bagian “0x1” menunjukan sebagai “FLAGS” yaitu harus menjadi
nilai heksadesimal, dimulai dengan 0x, satu-satunya nilai FLAG di saat ini adalah 0x1,
untuk password yang sudah yang dapat dirubah lagi oleh pengguna.
3. Pembahasan Hasil Analisis
Dari penelitian ini dihasilkan sebuah layanan file server menggunakan netware
emulator. Hasil ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2. Login melalui supervisor
Gambar 2 merupakan salah satu tools yang login melalui user “supervisor” login
nama untuk "mars_nwe" server melalui command prompt pada windows, C:\Document
and Setting\superviror>m:, M:\syscon, syscon sendiri merupakan tools yang sudah
tersedia melalui sistem operasi windows.
7
Gambar 3. File Server ADMINSERVER
Gambar 3 merupakan tampilan awal dari login syscon. Menu Accounting di pakai
untuk menentukan nilai yang harus dibayar oleh user karena memakai fasilitas jaringan.
Menu Change Current Server dapat dikerjakan jika jaringan mempunyai beberapa file
server, di antaranya, layar menampilkan file server yang terhubung ke user, login
menggunakan file server tambahan, logout dari file server tambahan. Menu File Server
Information akan menampilkan informasi-informasi yang ada, seperti Server Name,
Netware Version, System Fault Tolerance, Transaction Tracking, dan lain-lain. Menu
Group Information yang berisi grup-grup yang sudah dibuat terlebih dahulu di sisi linux.
Menu Supervisor Option di pakai untuk mengubah default pembatas waktu, mengubah
file AUTOECEX.NCF, menentukan tindakan yang dilakukasn jika terjadi kesalahan
login. Menu User Information ini dapat dipakai untuk melihat informasi tentang user
sendiri atau user lain.
Gambar 4. Group Information
8
Gambar 4 berisi nama-nama grup yang dibuat, “EVERYONE” menampilkan semua
daftar member list yang pernah dibuat, “PENGAJAR” menampilkan semua daftar
member list yang berisi meja1 sampai meja24, dan “MAHASISWA” menampilkan sama
seperti menu pengajar yaitu daftar member list yang berisi meja1 sampai meja24.
Gambar 5. Group Member Pengajar
Gambar 5 menjelaskan tentang nama-nama user dari grup pengajar, yang terdapat
didalam 24 client, dimana masing-masing user dapat dikoordinir melalui group pengajar
untuk menerima hak akses yang sudah diberikan.
Gambar 6. pilihan permision yang diberikan
Gambar 6 menjelaskan tentang beberapa hak akses dari Pengajar, yaitu File Scan
memberikan hak untuk melihat file pada direktori. Tanpa hak ini, pemakai akan melihat
direktori kosong. Access Control memberikan hak untuk memodifikasi file atau direktori
wali. Read memberikan hak untuk membuka file dan mempelajari isi file. Create
memberikan hak untuk menyelamatkan file setelah dihapus. Erase memberikan hak
untuk menghapus file. Modify memberikan hak untuk memilih atribut file dan memberi
nama kembali file. Supervisory memberikan hak pada directory, file dan sub-
directorynya. dan Write memberikan hak untuk membuka file dan mengubah isi file.
Yang mana hak-hak akses tersebut dapat dikontrol melalui Supervisor.
9
Gambar 7. System Login Script
Gambar 7 menampilkan tentang Supervisor Login. Default Account
Balance/Restrictions mengubah harga default dari Default Account Balance/Restrictions.
Perubahan pada pilihan ini akan diberlakukan terhadap user yang dibuat sesudah
perubahan ini. Default Time Restrictions untuk mengubah default pembatas waktu. Edit
System AUTOECEX File untuk mengubah file AUTOECEX.NCF. Intruder
Detecion/Lockout untuk menentukan tindakan yang dilakukan jika terjadi kesalahan
login. System Login Script untuk melihat dan mengubah System Login Script. View File
Server Error Log untuk melihat kesalahan-kesalahan yang dicatat oleh file server.
Gambar 8. Sistem login Script
Gambar 8 menjelaskan, “SET LOGNAME=LOGIN_NAME” set logname untuk
menulis nama login yang akan dipakai. “MAP ROOT M” untuk admin yang akan masuk
dengan memakai root. “MAP INS S1” berada didalam folder m dengan nama public. “IF
MEMBER OF” "pengajar" artinya jika pengajar yang login maka rootnya
adminserver\pengajar. “IF MEMBER OF” “mahasiswa” jika yang log mahasiswa, maka
rootnya adminserver\mhs.
10
Gambar 9. Client windows
Gambar 9 menjelaskan bagaimana hasil dari login client yang pada supervisor option
untuk membaca grup yang dibuat. Dari client sendiri di seting dalam bentuk .bat file
“MAP ROOT O:=N:\HOME\%LOGNAME%”, jadi tiap sisi client mendapat map drive
„O‟
Gambar 10. Hak akses mahasiswa
Gambar 10 menjelaskan bagaimana hasil hak akses private salah satu client
“meja10” yang tidak bisa membuat sebuah folder.
11
Gambar 11. Hak akses pengajar
Gambar 11 menjelaskan bagaimana hasil hak akses public pengajar yang dibuat
dalam “meja5” bisa mengakses semua client.
Gambar 12. Akses ke client lain
Gambar 12 menjelaskan bagaimana akses dari client meja6 ke client yang lain tidak
biasa diakses menggunakan map address \\adminserver\mhs\home\10, client yang dituju
ke meja10
12
Tabel 1 Hasil Pengumpulan Wawancara
User
Drive Public Drive Private User Drive Private User
Lain
Baca File Tulis File Baca File Tulis File Baca File Tulis File
Pengajar
Meja1 × × ×
Hasil pengumpulan wawancara sebelum hak akses diterapkan, dimana hak akses
sebelumnya user dari meja1 tidak bisa membaca isi file dan menulis file atau folder dari
meja23, dan bisa menulis file atau folder pada meja sendiri. Begitu juga dari user meja8
tidak bisa membaca isi file dan menulis file atau folder dari meja15. Sedangkan hak akses
untuk pengajar bisa membaca isi file atau folder dan bisa menulis file di dalam drive
public pengajar sendiri dan drive privated user lain.
Tabel 2 Hasil Pengujian Pengalamatan Hak Akses
User Drive Public Drive Private User
Drive Private User
Lain
Baca File Tulis File Baca File Tulis File Baca File Tulis File
Pengajar
Meja1 × × × ×
Hasil pengujian pengalamatan hak akses, dimana hak akses yang sudah diterapkan
ini bisa memenuhi atau mengubah manajemen akses. Hak akses dari user meja1 tidak
bisa membaca isi file dan menulis file atau folder dari meja user lain, tapi tidak bisa
menulis file atau folder pada meja sendiri. Begitu juga dari user meja8 tidak bisa
membaca isi file dan menulis file atau folder dari meja user lain. Sedangkan hak akses
untuk pengajar bisa membaca isi file atau folder dan bisa menulis file di dalam drive
public pengajar sendiri dan drive private user lain.
Dari hasil pengumpulan wawancara dan hasil pengujian pengalamatan hak akses,
dapat dianalisa bahwa hasil yang di dapat tidak sama. Dimana hasil wawancara, hak
akses dari meja1 bisa menulis pada mejanya sendiri, sedangkan dalam hasil pengujian,
meja1 tidak bisa menulis pada mejanya sendiri. Hal ini disebabkan karena pengalamatan
hak akses yang diberikan dari konfigurasi syscon yaitu meja1 dan user meja lain tidak
diberikan hak akses untuk menulis file pada mejanya sendiri.
13
Dari pembahasan, aplikasi ini mempunyai topologi seperti gambar 13
Gambar13. Desain Simulasi Topologi Jaringan CTC 1
Dari desain topologi jaringan di Lab jaringan FTI CTC 1 pada gambar 13, dapat
dijelaskan bahwa Windows Server untuk mengatur domain, dimana setiap client yang
menggunakan komputer dalam sebuah domain akan memperoleh akun unik miliknya
sendiri. Akun pengguna ini pun dapat ditetapkan untuk mengakses sumber daya yang
terdapat di dalam domain yang bersangkutan. Dalam Linux Fedora terdapat netware,
yang merupakan service untuk menghubungkan netware dengan windows. Kemudian
dalam salah satu computer client diinstalkan syscon, syscon merupakan program yang
untuk ke linux, yang dikonfigurasikan di linux.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
masalah yang terjadi dalam Lab jaringan FTI CTC 1 adalah sistem hak akses public dan
private yang masih menggunakan properties, dan cara mengatasinya permasalahan
sharing file ini dengan menggunakan aplikasi netware emulator yang bisa memenuhi hak
akses public dan private tanpa menggunakan lagi properties. Maka ada beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk penelitian selanjutnya, diantaranya adalah melakukan penelitian
dengan menggunakan metode-metode lain dan melakukan penelitian tentang keamanan
dalam aplikasi netware secara lebih mendalam.
14
5. Daftar Pustaka
[1] Pengertian file server. URL: http://blog-wandi.blogspot.com/2011/12/pengertian-
file-server-adalah.html. Diakses tanggal 15 November 2013
[2] Barkah, Muchammad. 2013. Sejarah Linux, Kelebihan dan Kekurangan dan
Macam-macam Distro Linux. http://barkahtroox. blogspot.com/2013/02/
pengertian-linux-sejarah-linux.html. Diakses tanggal 20 Desember 2013.
[3] Babo, Winarto. 2012. “Penerapan Samba Sebagai File Server dan PDC (Primary
Domain Controller) Secara Terpusat Berbasis Linux Ubuntu 11.10 Pada
Laboratorium Cisco di Universitas Gunadarma”. http:// repository.
gunadarma.ac.id/bitstream/ 123456789/5243/1/JURNAL.pdf
[4] Stover, Martin. 1993. Martin Stover Netware Emulator. URL: http://www.compu-
art.de/mars_nwe/. Diakses tanggal 22 November 2013
[5] Netware Emulation with MARSNWE. URL: http://www.novell.com/
documentation/suse91/suselinuxadminguide/html/ch17s03.html. Diakses tanggal
15 November 2013
[6] Amin, Zaid. 2013. Metode Perancangan Jaringan dengan Model PPDIOO. URL:
http://news.palcomtech.com/2013/12/metode-perancangan-jaringan-dengan-
model-ppdioo/. Diakses tanggal 18 Desember 2013
[7] Rudianto, Dudy. 2003. Panduan Lengkap Pengembangan jaringan Linux, Andi.
Penerbit Yogyakarta ANDI, WAHANA KOMPUTER Semarang.