Download - Logam & Non Logam
KIMIA DASAR 2LOGAM DAN NON LOGAM
HG-7• Muhammad Affan
Triaji
• Nadhifa Varania
• Satrio Rustam
• Seruni Arifah Putri
• Alisha Safira
• Bella Tifa Ardani
• Fakhri Hadi
• Gebhy Bamba
• Khairunnisa Apriani
DEFINISI , SIFAT UMUM LOGAM DANKEBERADAAN LOGAM DI ALAM
FG-1
Alisha Safira
Logam adalah unsur kimia yang memiliki sifat kuat, keras, liat,
merupakan penghantar panas dan listrik, serta mempunyai titik lebur
tinggi.
DEFINISI
Konduktor panas dan listrik yang baik Mudah dibentuk (duktibilitas) Dapat ditempa (maleabilitas) Terjejal sehingga atom-atomnya dapat
bergeser posisinya (logam tidak serapuh padatan).
SIFAT UMUM LOGAM
Kebanyakan logam-logam ditemukan di alam ini dalam bentuk mineralnya. Komponen anorganik berbentuk kristal dari batuan yang dibentuk di kerak bumi. Sebagai contoh silikat dan aluminasilikat adalah mineral yang paling banyak kelimpahannya di kerak bumi. Tetapi karena proses pemekatan dan reduksinya lebih rumit menjadikan silikat dan alumina kurang begitu penting secara komersial sebagai sumber logam
KEBERADAAN LOGAM DI ALAM
KEBERADAAN LOGAM DI ALAM
Malachite [Cu2CO3(OH)2], Magnetit (Fe2O3), Cinnabar (HgS), yang menghasilkan logam tembaga, besi dan air raksa menjadi mineral yang sangat penting secara komersial
KEBERADAAN LOGAM DI ALAM
Mineral deposit dimana logam mudah di produksi secara ekonomis disebut sebagai Bijih logam
Sumber Logam (source of metal) adalah bijih-bijih logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih bercampur dengan bahan-bahan lainnya
PROSES PENGOLAHAN LOGAM
FG-2
Gebhy BambaM. Affan Triaji
• Melakukan
penggalian/pengeboran dan kemudian meledakkan untuk memudahkan pemisahan antara tanah dengan mineral berharga.
Penambangan Terbuka
• Tambang yang dilakukan dengan menggali bagian bawah tanah.
• Kemudian membuat sebuah terowongan dengan tinggi 2 meter lebih
Penambangan Tertutup
A. Cara – cara Penambangan Logam
B. Penyiapan Bijih
1
• Mineral dipisahkan dari materi pengotor, limbah (lumpur & materi silikat)
2• Metode Flotasi
3
• Bijih mentah secara halus digerus dan ditambahkan ke dalam air yang berisi minyak dan detergen.
4
• Bijih tersebut terbawa ke atas oleh busa deterjen, kemudian dikeringkan untuk mendapat bijih matang.
B. Penyiapan Bijih
5• Bijih dihancurkan
6
• Mineral dipisahkan dari materi pengotor, limbah (lumpur & materi silikat). Dibuang menggunakan cara pemisahan memakai alat-alat berat
7• Proses pembakaran atau kalsinasi
8
• Misalnya pada bijih yang mengandung senyawa sulfide, pembakaran untuk menghilangkan belerang dari bijih besi yang mengandung senyawa karbonat
Karena sifat keelektronegatifan yang sangat rendah logam
selalu bermuatan positif, oleh karena itu proses pengolahan logam bebas dari mineral atau bijinya adalah menggunakan proses reduksi.
Sebelum dilakukan proses reduksi digunakan teknik-teknik metalurgi agar bijih lebih mudah direduksi menjadi logam bebasnya. Beberapa proses metalurgi yang sering digunakan dalam industri logam salah satunya adalah pyrometalurgi.
C. Produksi Logam
1. Kalsinasi, adalah pemanasan bijih pada suhu tinggi
sehingga bijih terdekomposisi dengan melepaskan produk gas. Produk gas yang terbentuk bisa sebagai CO2 atau H2O.
2. Pembakaran adalah perlakuan termal yang menyebabkan reaksi kimia antara bijih mentah dan atmosfir tungku pembakar biasanya O2. Proses pembakaran yang penting adalah oksidasi bijih sulfida logam, dimana sulfide logam dirubah menjadi oksida logam.
3. Pelelehan, pada proses ini metrial yang terbentuk pada reaksi kimia dipisahkan dalam dua atau lebih lapisan. Dua lapisan penting yang terbentuk di tungku adalah lelehan logamnya dan ampas. Lelehan logam ini bisa saja mengandung hanya logam tunggal atau larutan dari dua atau lebih logam.
Tiga jenis pyrometalurgi yang digunakan dalam industri logam
Pelelehan (Fusion)
Destilasi
Kristalisasi
Elektrolisis
Proses Parker
d. Pemurnian logamUmumnya masih mengandung benda atau elemen lain, sehingga perlu
dilakukan pemisahan lebih lanjut.
IKATAN LOGAM, SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI,
KONFIGURASI ELEKTRON
FG-3
Satrio Rustam
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom
logam, baik atom-atom logam sejenis maupun yang berlainan. Elektron pada kulit terluar dari atom logam memiliki ikatan yang lemah dengan inti atomnya.
Hal ini membuat atom-atom logam cenderung melepaskan elektron pada kulit terluarnya dan berubah menjadi ion positif. Elektron-elektron pada kulit terluar ini dikenal sebagai elektron valensi. Ada dua model teori yang sering digunakan untuk menjelaskan ikatan dalam logam: model lautan elektron dan teori orbital molekul.
Ikatan Logam
Model Lautan Elektron
Gambar model awan elektron
Semua unsur transisi tergolong logam dengan titik cair dan titik didih yang relatif
tinggi. Bersifat paramegnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet)
Makin banyak jumlah elektron yang tidak berpasangan, makin besar momen magnetiknya sehingga makin besar sifat paramagnetik.
Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna. Terjadinya warna pada ion unsur transisi karena ion unsur transisi mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada subkulit 3d dan elektron-elektron itu terpecah dengan tingkat energi yang berbeda. Elektron-elektron itu tereksitasi dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi. Perubahan tingkat energi ini setara dengan energi cahaya tampak.Adapun pada ion zink tidak berwarna, karena orbital d sudah penuh elektron sehingga tidak terjadi perpindahan energi pada orbital d.
Mempunyai beberapa macam bilangan oksidasi. Unsur transisi memiliki elektron pada orbital d. Energi elektron dalam orbital d hampir sama besar. Untuk mencapai kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan cara melepaskan elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh karena itu unsur-unsur ini mempunyai dua macam bilangan oksidasi atau lebih dalam senyawanya.
Sifat Unsur Transisi
Membentuk berbagai macam senyawa kompleksSenyawa koordinasi terdiri atas ion logam positif yang disebut juga atom
pusat dan sejumlah gugus koordinasi yang disebut ligan. Jumlah ikatan kovalen koordinasi yang dapat terbentuk pada pembentukan kompleks disebut bilangan koordinasi dari ion pusat.
Berdaya katalitik, banyak unsur transisi atau senyawanya yang berfungsi sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme.
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada
sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya Pengisian orbital oleh dalam konfigurasi elektron mengikuti
aturan dengan memperhatikan tiga hal yaitu:A. Asas AufBauB. Asas larangan PauliC. Asas Hund
Konfigurasi Elektron
Sifat kemagnetan dari logam transisi sangat penting kegunaannya dalam teknologi
modern. sifat kemagnetan, memberikan informasi tentang ikatan kimianya. Sebuah elektron memiliki sebuah “spin” yang menghasilkan sebuah momen magnet, yang menyebabkan prilaku sebagai diagmanetik.
Pada padatan diamagnet, seluruh elektronnya berpasangan, elektron spin atas dan spin bawah saling meniadakan satu sama lain sehingga momen magnetnya menjadi nol. Jika logam transisi memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan, maka senyawanya bersifat paramagnetik
Pada logam yang elektron pada suatu atomnya mempengaruhi penataan elektron tak berpasangan dari atom tetangganya dan menyebabkan momen magnet yang tertata secara teatur disebut sebagai feromagnetik. (contoh: Co, Fe dan Ni)
Kemagnetan
SENYAWA KOORDINASI
FG-4
Khairunnisa Apriani
senyawa koordinasi
koordinasisenyawa
senyawa koordinasi
FG 4
Pengertian senyawa koordinasi
Senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil molekul atau ion diseputar atom atau ion logam
pusat, biasanya dari logam transisi
Memiliki sub kulit d yang tidak terisi penuh atau mudah menghasilkan ion-ion dengan sub kulit d yang tidak terisi penuh
Sifat logam transisi
Warna yang unikAktivitas katalitik
Unsur transisi baris pertama22 Ti
23 V
21 Sc
25 Mn
24 Cr
28Ni
29Cu
Pada periode ketiga, dari Na sampai Ar
- Nomor atom meningkat- Elektron bertambah di kulit terluar- Muatan inti meningkat karena bertambahnya proton- jari-jari atom menurun- Elektronegativitas dan energi ionisasi meningkat
Pada logam transisi dari Sc - Cu
- Muatan inti bertmbah,tetapi ada tambahan elektron ke sub kulit 3d bagian dalam sehingga dapat melindungi kulit 4s dari bertambahnya muatan inti- Jari-jari atom tidak cepat turun- Elektronegativitas dan energi ionisasi naik sedikit
Logam transisi bersifat inert (bereaksi lambat) terhadap asam, karena adanya lapisan oksida pelindung
Ca 20 memiliki konfigurasi elektron [Ar] 4 s2
Dari Sc sampai Cu, elektron ditambahkan pada orbital 3d
Konfigurasi elektron terluar untuk Sc21 adalah 4 s2 3d1, Ti22 adalah 4 S2 3d2
Kecuali……Cr24 adalah 4 S1 3d5
Cu29 adalah 4 S1 3d10
kestabilan
Konfigurasi Elektron
Senyawa koordinasi
Ion pusat
ligan
Berasal Ion logam transisi
Berfungsi sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron
Berasal dari anion dan molekul netral
Ikatan kovalen koordinasi
Berfungsi sebagai pendonor pasangan elektron
[Ag (NH3)2]Cl
[Fe (CN)6]4-LiganIon pusat NH3
CN-
Ag+
Fe2+
[Ag (NH3)2]Cl
[Ag (NH3)2]+ Cl-
Bukan Ligan
Ion untuk menetralkan muatan kompleks (+1)
Ion kompleks ditulis dalam [ ] untuk membedakan dengan garam biasa, eq. AgCl
Jumlah Ligan (NH3) yang terikat pada ion pusat disebut bilangan koordinasi
Muatan ion kompleks
NH3
H2
O
CN-
NH3
H2
O
CN-
NH3
H2
O
CN-
Muatan ion pusat
Muatan ligan
Ditentukan oleh
[Ag (NH3)2]+
Jumlah muatan ion pusat + jumlah semua muatan ligan = jumlah muatan ion kompleks
Ag+ + 2 x NH3
1 + 2(0) = 1Contoh:Tentukan muatan ion pusat dari ion kompleks berikut
[Cu (H2O)6] 2+
Muatan ion kompleks = +2 dan muatan ligan = 0Muatan ion pusat (Cu) + (6 X 0) = +2, maka muatan ion pusat adalah +2 atau Cu2+
[Fe (CN)6] 3-
Muatan ion kompleks = +3 dan muatan ligan CN- = 1(berasal dari garam KCN)
Muatan ion pusat Fe + (6 X CN) = -3, muatan ion pusat Fe + (6 X -1) = -3
Fe + (-6) = -3Fe = -3 + 6 = +3
Maka, ion pusat [Fe (CN)6] 3- adalah Fe3+
Senyawa kompleks
Senyawa kompleks netral
Senyawa kompleks ion
Contoh:1. [Cr(CH3COO)3] Cr 3- mengikat 3 ligan CH3COO-
2. [Co(NH3)3 (NO3)3 ]
3. [Cu(NH3)4 Cl2 ]
Ciri khas: sifatnya tetap dalam bentuk molekul bila dilarutkan
Contoh:[Ag (NH3)2]Cl
Akan terurai menjadi [Ag (NH3)2]+ Dan anion Cl-
Kompleks kation
Kompleks anion
Pada umumnya dibentuk dari ion pusat dengan ligan netral Contoh:[Ag (NH3)2]+ Dan [Cu (H2O)6] 2+
dibentuk dari ion pusat muatan positif dengan ligan muatan negatifContoh:[Fe (CN)6]3-
LiganNama umum, rumus,
muatanNama IUPAC Singkatan
Fluoro, F- Fluoro F-
Kloro , Cl- Kloro Cl-
Iodo, I- Iodo I-
Siano, CN- Siano CN-
Tiosiano, SCN- Tiosiano-S SCN-
Isotiosiano, NCS- Tiosiano-N NCS-
Hidrokso , OH- Hidrokso OH-
Akua, H2O Akua H2O
Karbonil, CO Karbonil CO
Tiokarbonil, CS tiokarbonil CS
Nitrosil, NO+ Nirtosil NO+
Nama umum, rumus, muatan
Nama IUPAC Singkatan
Nitro, NO2- Nitro-N NO2-
Nitrito, ONO- Nitrito-O ONO-
Fosfin, PR3 Fosfina PR3
Piridin, C5H5N Piridina Py
Ammina, NH3 Ammina NH3
Metilamina Metilamina MeNH2
etilendiamina etilendiamina En
dietiltetraamin dietiltetraamin Dien
Trietiltetraamin Trien
Asetilasetonato Acac
2,2’-bipiridin Bipy
tata
The International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC)
Penamaan ligan
Ligan anionNama anion dimodifikasi menjadi berakhiran –O, anion oksida O2-
menjadi ligan okso, OH- menjadi hidrokso, CN-menjadi Siano dst
Ligan organikRadikal bebas dinamakan seperti nama radikalnya, seperti CH3 adalah metil, C6H5 adalah fenil, tetapi molekul organik namanya digunakan sepenuhnya.
N2 dan O2 disebut ligan dinitrogen dan dioksigencontoh: [Ru (NH3) 5 N2]2-
disebut pentaaminadinitrogenrutenium (II)
[Co (NO2)6]2- ion Heksanitritokobaltat (III)
[Cr (CN)6]3+ ion heksasianokromat (III)
[PdBr4]2- ion tetrabromopaladat (II)
[Cu (NH3)4]SO4 ion tetraamin tembaga (Ii) sulfat
[Ni(CCO)4]tetra karbonilnikel
contoh
[Hg (CH3)2] dimetil merkuri (II)
[Co (CH3CN )5]2+ pentaacetonitrilkobal (II)
[Ni(PPh3)4] tetratrifenilfosfina nikel (0)
[Cui(Py)4]tetrapiridinatembaga (II)
[Co (NH2CH2CH2NH2 )3]+3
trisetildiaminakobal (III)
Penamaan logamKompleks kation dan netral pada akhir nama logamnya diikuti dengan tingkat oksidasinya
dalam senyawa kompleks yang ditulis dengan angka romawi dalam kurung, seperti Nikel (0), besi (II), tembaga (II), krom (III)
Bila kompleks kompleks anion maka nama latin dari logam dimodifikasi bagian akhirnya ditambahkan –at, misalnya kufrat, ferrat, argentat, stannat dsb, sedangkat tingkat oksidasinya tetap ditulis seperti pada
kompleks kation dan netral
Contoh
[Fe (NH3)6]+2 heksaamminabesi (II)
Contoh
[Fe (Cl)4]2- tetrakloroferrat (II)K[Cu (CN)2] kalium disianokuprat (I)[Ag (S2O3)2]3- bitiosulfatoargentat (I)[Sn (Cl)6]2- heksaklorostanat (IV)
Penomeran awalan
Jumlah ligan diberikan dengan awalan
Jika nama ligan mempunyai awalan (prefix) maka ditulis dalam tanda kurung dan digunakan set awalan kedua. Nama –nama awalan sebagai berikut:2 di bis3 tri tris4 Tetra tetrakis5 Penta pentakis6 Heksa heksakis7 Hepta heptakis8 Okta oktakis9 Nona nonakis10 Deka dekakis
contoh
[Co (NH2CH2CH2NH2 )3]+3 Cl2 Ion
diklorobis (etilendiamina) kobal (III)
[Fe(C5H4- C5H4N)3]2+
ion tris (bipiridin) besi (II)
[Cu (Py)2Cl2] Bispirudinadiklorotembaga (II)
Urutan penulisan
Nama ligan
Nama ion/logam pusat
Jika ligan>1 , ligan netral ditulis lebih dulu diikuti anion (secara alfabetik)
[Co (NH3)4Cl2] Cl Tetraaminadklorokobal (III) Klorida
[Pt (NH3) BrCl( CH3NH2 ) ] aminabromoklorometilamina platina (II)
[Co (NH3)3Cl2 CO3] trisaminakarbonatodiklorokobaltat (III)
IsomerDitunjukkan dengan awalan yang ditulis italic dengan tanda hubung, seperti cis, trans, dextro, levo dsr
Cis- Pt (NH3)2Cl2 cis-diammindikloroplatina (II) Trans-[Co (NH3)4Cl2] Cl trans- Tetraaminadklorokobal (III) Klorida
KONSEP UMUM KIMIA NON LOGAM, KECENDERUNGAN PERIODIK DAN REAKSI KIMIA , ISOTOP SIFAT-SIFAT PEMBUATAN
DAN SENYAWA BINER HIDROGEN
FG-5
Nadhifa Varania
Kecenderungan kimia non logam
Kecuali hidrogen,nonlogamterletak
pada pojokkanan atas
tabelperiodik
SIFAT – SIFAT ATOM NON LOGAM DALAM SISTEM PERIODIK UNSUR
Atom non logam menempati bagian kanan atas tabel periodik kecuali Hidrogen di kiri atas tabel.
Keelektronegatifan, semakin besar dari kiri ke kanan dan berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Keelektronegatifan lebih besar dari Logam
Pembentukan padatan ionik pada reaksi antara logam dan non logam. Sebaliknya senyawa yang dibentuk antara non logam merupakan senyawa molekular dan
tidak jarang merupakan gas,
Cairan atau padatan yang mudah menguap (volatile) pada suhu kamar.
Ditemukan oleh Ahli kimia Inggris, Henry Cavendish
(1731-1810) Merupakan unsur paling melimpah di alam semesta Memiliki tiga jenis isotop, antara lain :
- Protium (1H): 99.98%- Deuterium (2H): 0.016%- Tritium (3H): Radioactive
Hidrogen
Merah : protonPutih : neutron
SIFAT-SIFAT UNSUR HIDROGEN
Hidrogen merupakan satu-satunya unsur yang tidak termasuk ke dalam golongan apapun dalam sistem periodik
Hidrogen terkadang ditempatkan diatas halogen pada sistem periodik karena atomhidrogen dapat menangkap satu elektron membentuk ion hidrida, H-, yang memiliki konfigurasi Elektron yang sama seperti helium
Secara keseluruhan hidrogen lebih menunjukkan kemiripan pada alkali dibandingkan halogen.
Molekul gas diatomik yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
Gaya tarik antar molekul H2 sangat lemah karena H2 non polar dan hanya memiliki dua elektron. Akibatnya, titik leleh dan titik didihnya sangat rendah, berturut-turut -2590C dan -2530C.
Hidrogen dibuat secara komerisial dari reaksi metana (CH4) dengan steam pada 1100°C atau karbon dan steam diatas 1000°C.
CH4(g) + H2O(g) → ⎯⎯ CO(g) + 3 H2(g)CO(g) + H2O(g) → ⎯⎯ CO2(g) + H2(g)C(s) + H2O(g) → ⎯⎯ H2(g) + CO(g)
Produksinya dari elektrolisis air tidak efisien
Pembuatan Hidrogen
Hidrogen digunakan untuk produksi amonia (NH3) pada proses
Haber.
Hidrogen juga digunakan untuk pembuatan metanol (CH3OH).CO(g) + 2 H2(g) → CH3OH(⎯⎯ g)
Kegunaan Hidrogen
Ada tiga jenis hidrida, yaitu :1. Hidrida Ionik2. Hidrida Metalik3. Hidrida Molekular
Hidrida
Hidrida ionik dihasilkan dari reaksi antara hidrogen dengan
logam alkali atau logam alkali tanah berat (Ca, Sr, Ba). Bersifat basa kuat dan reduktor. Mudah bereaksi dengan air, sehingga disimpan harus bebas
lembab
Hidrida Ionik
Dibentuk dari reaksi hidrogen dengan logan transisi,
sering dengan rasio mol yang tidak biasa. Contoh: TiH1.8.
Mempertahankan sifat konduktivitas listrik dan sifat logam lainnya.
Hidrida Metalik
Dibentuk dari reaksi antara hidrogen dengan non logam
atau metaloid. Biasanya berwujud gas atau cair pada kondisi 1 atm,
suhu kamar.
Hidrida Molekuler
SENYAWA-SENYAWA GAS MULIA DAN
SENYAWA-SENYAWA HALOGEN
FG-6
Fakhri Hadi
Gas mulia adalah unsur – unsur golongan VIII A dalam tabel
periodik. Disebut gas mulia karena unsur – unsurnya yang sangat stabil (sukar bereaksi). Gas mulia memiliki elektron valensi luar yang penuh. Unsur- unsurnya adalah He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn. Gas mulia terdapat dalam atmosfer bumi. Yang paling banyak adalah helium ( bersifat radioaktif)
Senyawa – Senyawa Gas Mulia
Semua gas mulia berupa gas pada suhu kamar. Gas mulia
mempunyai titik leleh serta titik didih yang sangat rendah. Gas mulia akan menjadi mencair atau menjadi padat jika energi molekul – molekulnya menjadi sangat dilemahkan yaitu pada suhu yang sangat rendah
Sifat – sifat fisis Gas mulia
Afinitas Elektron
Dengan elektron valensi yang sudah penuh, unsur gas mulia sangat sukar untuk menerima elektron. Hal ini dapat dilihat dari harga afinitas elektron yang rendah. Energi Ionisasi
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia menyebabkan unsur-unsur gas mulia sukar membentuk ion, artinya sukar untuk melepas elektron. Helium adalah unsur gas mulia yang memiliki energi ionisasi paling besar.
Sifat-sifat kimia gas mulia
Jari-Jari Atom
Jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia sangat kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) sehingga elektron terluar
relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi.
Titik leleh dan Titik DidihTitik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari pada
suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam berada dalam bentuk monoatomik.
Sifat-sifat kimia gas mulia
Sifat - Sifat Kimia Gas MuliaData Fisis He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atomElektron valensiJari-jari atom (Ǻ)Titik leleh (0C)Titik didih (0C)Energi ionisasi (kj/mol)Afinitas electron (kj/mol)Kerapatan (g/L)
220,50-272,2-268,92640-480,178
1080,65-248,6-246,02080-1200,900
1880,95-189,4-185,91520-961,78
3681,10-157,2-153,41350-961,78
5481,30-111,8-108,11170-775,89
8681,45-71-621040-9,73
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium
dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.
Kegunaan Gas Mulia
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.
Kegunaan Gas Mulia
Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen = garam),
karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Hal dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen.
Yang termasuk unsur Halogen adalah lima unsur yang berada pada deret ke tujuh tabel periodik unsur kimia. Masing-masing Fluor, Chlor, Brom, Iod, dan Astatin
Senyawa – senyawa Halogen
Pada kondisi biasa, halogen berada sebagai molekul diatomik.
Dalam keadaan padat dan cair, molekul mengalami gaya dispersi London. Karena I2 besar dan paling terpolarisasi diantara molekul diatomik halogen lainnya, gaya intermolekular diantara molekul I2 merupakan yang paling kuat. Akibatnya, I2 memiliki titik leleh dan titik didih tinggi. Pada suhu kamar dan tekanan 1 atm, I2 berwujud padat, Br2 cair, Cl2 dan F2 gas. Klorin dapat dengan mudah dicairkan dengan suatu kompresi pada suhu kamar dan disimpan dalam bentuk cair dalam suatu wadah baja.
Sifat Dan Preparasi Halogen
Sifat Halogen
Fluorin merupakan bahan kimia penting di industri. Fluorin
digunakan untuk membuat fluorokarbon, suatu senyawa yang sangat stabil yang digunakan sebagai lubrikan, plastik dan pendingin pada lemari es. Teflon adalah polimer fluorokarbon yang dikenal karena stabilitas termalnya yang tinggi dan reaktivitas kimia yang rendah.
vinil klorida (C2H3Cl), yang digunakan dalam pembuatan plastik polivinil klorida (PVC). Apabila Cl2 dilarutkan dalam larutan basa dingin, terjadi reaksi disproporsionasi menjadi Cl- dan hipoklorit (ClO).
Kegunaan Halogen
Natrium hipklorit (NaClO) merupakan bahan aktif dalam cairan
pemutih. Klorin juga digunakan dalam pengolahan air untuk mengoksidasi dan membunuh bakteri.
Iodin umumnya digunakan sebagai KI dalam garam meja. Garam yang teriodisasi menyediakan sejumlah kecil iodin yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan tiroksin, hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Kekurangan iodin akan menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang disebut gondok (goiter).
Bromin digunakan pada film photographic.
Kegunaan Halogen
Kekuatan asam oksi meningkat seiring naiknya bilangan
oksidasi atom pusat halogen. Semua asam oksi merupakan oksidator kuat.
Anion oksi ,dihasilkan melalui pelepasan H+ dari asam oksi, umumnya lebih stabil dibandingkan asam oksi. Garam hipoklorit digunakan sebagai pemutih dan disinfektan karena sifat oksidaot kuat ion ClO-. Natrium klorit juga digunakan sebagai agen pemutih. Garam klorat juga sangat reaktif. Sebagai contoh, Kalium klorat digunakan untuk membentuk korek api dan kembang api.
Halogen:Asam Oksi dan Anion Oksi
Asam Oksi dan Anion Oksi
SIFAT-SIFAT, PEMBUATAN, DAN KEGUNAAN OKSIGEN, OKSIDA, PEROKSIDA, DAN SUPEROKSIDA,
KARAKTER UMUM GOLONGAN VI A, BELERANG OKSIDA, ASAM OKSI DAN ANION OKSI
FG-7
Bella Tifa
Sifat: Tidak berwarna Tidak berbau Terkondensasi menjadi cair pada -183C dan membeku pada -
218C Sedikit larut dalam air (0,04 g/L atau 0,001 M pada 25C) Ikatan sangat kuat yaitu 495 kJ/mol
Oksigen
Kegunaan Oksigen:Oksigen digunakan di industri baja, terutama untuk menghilangkan pengotor dari baja. Oksigen juga digunakan sebagai pemutih pulp dan kertas. Di bidang kesehatan digunakan untuk meringankan kesulitan pernafasan. Oksigen juga digunakan 170 bersama asetelina pada proses pengelasan.
Dalam laboratorium, O2 diperoleh dengan memanaskan larutan akua hidogen peroksida maupun padatan kalium klorat (KClO3). 2 KClO3 (s) -> 2 KCl (s) + 3 O2 (g) Kedua reaksi tersebut dikatalis oleh mangan dioksida (MnO2).
Destilasi bagian udara cair udara kering yang terdiri dari (78% volume N dan 21% volume O, sisanya Ar, CO2 serta gas lainnya) udara tersebut kemudian disaring untuk dipisahkan dari debu. Udara bersih lalu dikompresikan (diberi tekanan) selanjutnya proses pendinginan, pada tahap ini air dan CO2 sudah membeku dan dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udara kemudian diekspansikan ke pipa yang lebih besar sehingga suhu turun lagi dan sebagian udara akan mencair. Udara yang belum mencair diproses lagi dan masuk ke kompresor, setelah itu udara cair didestilasi untuk memisahkan oksigen dan nitrogen.
Sifat: Gas berwarna biru tua Memiliki titik didih -112 derajat celcius dan bersifat diamagnetik Memiliki struktur bengkok V dengan sudut ikatan 117 derajat. Bersifat racun sangat kuat (konsentrasi maksimum yang diizinkan
0,1 ppm) Dihasilkan pada daerah bertegangan tinggi seperti pada alat
fotokopi dan printer laser. Ozon adalah oksidator yang sangat kuat lebih kuat dari oksigen. Tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama karena mudah
terdekomposisi menjadi O2, kecuali pada suhu rendah
Ozon
Ozon diperoleh dengan metode dielectric barrier discharge.
Tumbukan dari electron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul oksigen menghasilkan dua buah atom oksigen. Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul oksigen di sekitarnya, lalu terbentuklah ozon.
Ozon terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar matahari yang menguraikan oksigen di udara (photolysis)
Kegunaan Ozon: Mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik) Menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen
sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna)
Membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik),
Mencuci, dan memutihkan kain (dipaten), Membantu mewarnakan plastik, Menentukan ketahanan getah.
Senyawa dengan bilangan oksidasi -2 disebut oksida. Non logam membentuk oksida kovalen. Kebanyakan oksida terebut adalah molekul sederhana dengan titik leleh dan titik didih rendah. Oksida non logam berkombinasi dengan air membentuk asam oksi.
SO2 (g) + H2O (l) -> H2SO3Oksida logam bersifat ionik. Oksida ionik yang dilarutkan dalam air dan membentuk hidroksida disebut anhidrida basa atau oksida basa. Oksida ionik yang tidak larut dalam air mudah larut dalam asam kuat. Oksida yang memiliki sifat asam maupun basa disebut amfoter Fe2O3 (s) + 6 H+ (aq) -> 2 Fe3+ (aq) + 3 H2O (l)
Oksida
Senyawa yang memiliki ikatan O-O dan oksigen berada dalam keadaan
oksidasi -1 disebut peroksida. Oksigen yang memiliki bilangan oksidasi -1/2 dalam O2 - disebut ion superoksida.
Logam-logam paling aktif (K, Rb, dan Cs) bereaksi dengan O2 menghasilkan superoksida (KO2, RbO2 dan CsO2), sementara dengan logam aktif didekatnya (Na, Ca, Sr dan Ba) bereaksi membentuk peroksida (Na2O2, CaO2, SrO2 dan BaO2). Logam yang kurang aktif menghasilkan oksida biasa. Apabila superoksida dilarutkan dalam air, dihasilkan O2.
4 KO2 (s) + 2 H2O (l) -> 4 K+ (aq) + 4 OH- (aq) + 3 O2 (g) Hidrogen peroksida dijual ditoko obat dan digunakan sebagai antiseptik.
Ion peroksida juga merupakan by-produk metabolisme yang dihasilkan dari reduksi O2. Tubuh menghasilk spesi reaktif ini dengan bantuan enzim seperti peroksidase dan katalase
Peroksida dan Superoksida
Unsur golongan VIA memiliki konfigurasi elektron terluar ns2 np 4 , dengan n=2 sampai 6. Unsur golongan memperoleh konfigurasi elektron gas mulia dengan penambahan dua elektron, menghasilkan bilangan oksidasi -2. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit. Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hidrogen dengan kecenderungan semkin kebawah semakin uat. Kecuali H2O, senyawa H2X bersifat racun dan berbau tak sedap.
Karakter umum Unsur golongan VIA
Belerang dioksida dihasilkan apabila belerang dibakar diudara. Gas belerang dioksida bersifat toksik bagi organisme tingkat rendah. Pada tekanan 1 atm dan suhu kamar, SO2 larut dalam air menghasilkan larutan dengan konsentrasi 1,6 M. Larutan SO2 bersifat asam dan kita mengenalinya sebagai asam sulfit (H2SO3). Sejumlah kecil Na2SO3 dan NaHSO3 digunakan sebagai aditif makanan untuk mencegah pembusukan oleh bakteri. Karena beberapa orang sangat alergi terhadap sulfit, semua produk makanan harus diberi label yang menunjukkan keberadaan sulfit.
Belerang: Oksida, Asam Oksi, dan Anion Oksi
NITROGEN
FG-8
Seruni Arifah Putri
Nomor atom 7 Massa atom 14,0067 g/mol Elektronegativitas menurut Pauling 3,00 Densitas 1,25 x 10-3 g/cm3 pada 20° C Titik lebur -210° C Titik didih -195,8° C Isotop 4 Penemu Rutherford (1772)
Fakta Singkat Nitrogen
Gas tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan merupakan
gas diatomik Memiliki 5 elektron dikulit terluar, sehingga merupakan trivalen
dalam sebagian besar senyawanya Menyumbang 78% gas atmosfer di bumi dan merupakan
konstituen dari semua jaringan hidup Molekulnya terjadi di udara, dalam air dan tanah serta
ditemukan dalam senyawa nitrat dan nitrit
Sifat-Sifat Nitrogen
Merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop yang empat diantaranya bersifat radioaktif
Berbentuk cairan atau kristal padat bening pada suhu rendah
Berifat diamagnetik Memiliki biloks -3, +5, +4, +2 Mempunyai struktur heksagonal Merupakan elemen penyusun DNA Merupakan unsur non logam Tidak reaktif Jari-jari atom 17,30 mol/cm3
Sebagai komponen pembuatan amonia (untuk memproduksi
pupuk dan asam nitrat) Nitrogen cair (N2) berguna sebagai refrigerant untuk
pembekuan produk makanan, mengawetkan sel telur dan sperma dan penyimpanan sampel biologis
Senyawa organik nitrasi (nitrogliselin dan TNT) untuk bahan peledak
Dalam bola lampu listrik nitrogen berguna untuk mencegah evaporasi filamen
Kegunaan Nitrogen
Pemanasan NH4 NO2
NH4 NO2 -> N2 + 2H2O
Oksidasi NH3
2NH3 + 3 CuO -> N2 + 3 CuO + 3H2O
Filtrasi Destilasi BertingkatUdara yang mengandung nitrogen akan mengalami pencairan udara, sehingga udara cair hanya mengandung Ar2, N2, O2. Lalu, gas-gas tersebut dipisahkan melalui destilasi bertingkat.
Pembuatan Nitrogen
Nitrogen dan hidrogen dapat menjadi senyawa amonia,
urea, NH3 NH4+
Nitrogen dengan Hidrogen
Nitrogen dan oksigen dapat berikatan menjadi senyawa
NO3
Nitrogen dengan Oksigen
Stabil pada keadaan oksidasi +5 Berwujud gas pada umumnya
Sifat Umum Unsur Golongan VA
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Roni%2
0Sudra%20jat/materi%203.html http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Roni%2
0Sudra%20jat/materi%206.html http://www.academia.edu/5621851/Sifat_gas_mulia http://www.scele.ui.ac.id
Daftar Pustaka