Download - Makalah akmen
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan tujuan
dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana
kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran.
Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1989 : 6),
adalah sebagai berikut :
“Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung
jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat
membantu mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan
rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam
perusahaan dan keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya.
Menurut Mulyadi (1993 : 438), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu
satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan. Dengan
anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. Tanpa anggaran, dalam
jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya
yang tidak terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran
adalah sebagai berikut :
“Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang.” Dari pengertian tersebut anggaran
mempunyai empat unsur, yaitu :
1. Rencana Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau
kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.
2. MeliputiYaitu mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua
bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
1
3. Dinyatakan dalam unit moneterYaitu unit (kesatuan) yangdapat diterapkan
pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit
moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang Yaitu menunjukkkan bahwa
anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti Apa yang
dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan
terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Dari pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa
anggaran merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan
dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan hasil kerja
(out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara
teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001 : 16) menjelaskan proses
kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran.
2. Pengelolaan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan
taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran.
3. Menyusun anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis .
4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja.
6. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan
memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian
terhadap kerja yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan definisi-definisi dan pengertian anggaran dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Bahwa anggaran harus bersifat formal, artinya anggaran disusun
dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
b. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis, artinya anggaran
disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.
c. Bahwa suatu saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab
untuk mengambil keputusan.
2
d. Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan
sasaran (objectivies) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat
dari rencana kerja tersebut kemudian disusun dan evaluasi melalui proses penyusunan
anggaran. Anggaran disusun dan kemudian dilaksanakan ,akuntansi biaya berfungsi
untuk memberikan umpan balik kepada manajemen mengenai konsumsi sumber daya
dalam pelaksanaan rencana kegiatan. Perbandingan dan analisis biaya sesungguhnya
dengan biaya yang dianggarkan memberikan informasi bagi manajemen untuk
memungkinkan mereka mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi dari rencana
kegiatan, yang pada gilirannya dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar untuk
melakukan tindakan koreksi.
Manfaat informasi akuntansi pertanggungjaaban sebagai alat pengirim peran
dalam proses penyusunan anggaran untuk menggambarkan perlunya manajemen akan
informasi akuntansi petanggungjaban dan berikutnya akan diuraikan bagaiman informasi
akuntansi pertanggungjawaban berperan sebagi role sending device.
1.2 DEFINISI ANGGARAN
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang
diukur dalam satuan moneter standard an satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka
waktu satu tahun. Anggaran meruapakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun
berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan
program (programming). Tanpa didasarkan pada rencan kegiatan jangka panjang yang
disusun sebelumnya, anggaran sebenarnya tidak membawa perusahaan kearah mana pun.
Penyusunan anggaran merupsksn proses pembuatan rencana kerja untuk jangka
waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif lain,
penyusunan anggaran (Budgeting) seringkali diartikan sama dengan perencanaan laba
4
(profit planning). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional
yang implikasi keuangannya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangaka pendek dan
jangka panjang, neraca, kas dan modal kerja yang diproyeksikan di masa yang akan
datang.
1.3 MENGAPA PERUSAHAAN MENYUSUN ANGGARAN???
Untuk melukiskan anggarn dan proses penyusunan anggarn, berikut ini
digambarkan suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun
gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun
berdasarkan cetak biru(blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh
arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan
pembangunan gedung tertsebut terjamin dapat terlaksana sesuai dengan rencana biaya
yang telah disusun sebelum proyek tersebut dilaksanakan.
Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan proyek
pembangunan gedung yang dilukiskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya
lima sampai dengan sepuluh tahun,manajemen puncak menyusun semacam blue print
tentang kondisi yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang. Blue print
ini berupa program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi
produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya
perusahaan, dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya untuk setiap
program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksanakanya berbagai program tersebut,
manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai
sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses
penyusunan anggaran tersebut ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan
kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja
dengan biaya sesuia dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian,
penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print
tentang program jangka panjang, keuangan, citra perusahaan , sistem informasi
manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang direncnakan
sebelumnya.
5
Anggran disusun oleh mnajemen untuk dalam jangka waktu satu tahun membawa
perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya tertentu yang
diperhitungkan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalan nya perusahaan ke
suatu kondisi tertentu (misalnya ke peringkat pangsa pasar kedua dalam industri, atau ke
tingkat volume penjualan 10% di atas penjualan tahun anggaran yang lalu), dengan
pengorbanan sumber daya tertentu. Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan
akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any
cost).
Mungkikah perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran, yang dibuat tidak
berdasarkan program jangka panjang? Mungkin saja manjemen hanya menyusun
anggaran tahunan, namun tidak menyusun program jangka panjang. Dalam hal demikian,
dalam jangka jangka panjang perusahaan sebenarnya tidak berjalan kea rah mana pun.
Kalau misalnya setelah lima tahun perusahaan semacam ini mencapai posisi persaingan
sebagai market leader, pencapaian posisi ini bukan sebagai hasil dari suatu usaha yang
terencana, namun lebih sebagai suatu kebetulan.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana kerja jangka
pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana kerja didasarkan
atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Oleh karena itu , seringkali proses
penyusunan anggaran disebut pula sebagai proses penyusunan rencana laba jangka
pendek (short-run profit planning). Untuk memungkinkan manejemen puncak melakukan
pemilihan rencan kerja yang berdampak baik terhadap laba, manajemen menggunakna
teknik analisis biaya volume dan laba (cost-volume profit analysis). Dalam analisis biaya
volume dan laba ini, informasi akuntansi diferensial memungkinkan manajemen
melakukan pemilihan berbagi alternative rencana kerja yang akan dicantumkan dalam
anggaran.
Setelah suatu rencan kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer yang
berperan untuk melaksanakan rencan kerja tersebut memerlukan sumber daya, untuk
memungkinkannya mencapai sasaran anggaran. Informasi akuntansi pertanggungjawaban
mengukur nilai sumber daya dalam proses pengalokasian sumber daya kepada
responsible manager.
6
1.4 KARAKTERISTIK ANGGARAN
Untuk memperoleh konsep yang lebih jelas mengenai anggaran, berikut ini
diuraikan perbedaan karakteristik anggaran dengan prakiraan (forecast). Anggaran
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
2. Anggaran umunya mencakup jangka waktu satu tahun.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa
para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan dalam anggaran.
4. Usulan anggaran ditelah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi
dari penyusunan anggaran.
5. Sekali disetujui, anggaran hannya dapat diubah di bawah kondisi tertentu.
6. Seacara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Prakirakan memiliki karakteritik sebagai berikut :
1. Prakirakan dapat dinyatakan dalam satuan keuangan atau dalam satuan selain
keuangan.
2. Prakiraan dapat mencakup berbagi macam jangka waktu.
3. Penyusunan prakiraan tidak bertanggung jawab untuk mencapai hasil yang
diprakirakan.
4. Prakiraan tidak memerlukan persaetujuan dari pihak yang memiliki wewenang
yang lebih tinggi.
5. Prakiraan akan selalu dimutakhirkan (update) jika informasi baru menunjukkan
perubahan kondisi.
6. penyimpangan dari yang diprakirakan tidak dianalisis secara formal atau secara
berkala. Penyusun prakiraan melakukan analisis terhadap penyimpangan hasil
prakiraan dengan apa yang diprakirakan, namun tujuan analisis ini adalah untuk
memperbaiki kemampuannya dalam melakukan prakiraan.
7
Satuan yang Digunakan untuk Menyatakan Anggaran
Seperti yang telah dijelaskan di atas, anggaran berisi kuantifikasi keuangan
rencana kerja untuk mencapai sasaran jangak apendek perusahaan. Disamping rencana
kerja yang dicantumkan dalam anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, rencana
kerja tersebut juga dinyatakan dalam satuan lain di dalam anggaran. Oleh karena itu,
anggaran penjualan yang dibuat oleh manajer Departemen Pemasaran berisi kuantitas
produk yang akan dijual (misalnya dinyatakan dalam satuan rupiah), dan total pendapatan
yang direncanakan dalam tahun anggaran (dinyatakan dalam satuan rupiah). Prakiraan, di
lain pihak, dapat dnyatakan dalam rupiah (misalnya cash forecast) aatau dalam satauan
lain (misalnya sale forecast yang di nyatakan dalam unit produk yang dijual).
Jangka Waktu Anggaran
Meskipun satu tahun (12 bulan) biasanya merupakan jangka waktu yang dcakup
oleh anggaran, anggaran jangka pendek kemungkinan mencakup jangka waktu tiga atau
enam bulan, tergantung atas sifat bisnis perusahaan. Untuk penyusunan rencana laba
secara efisien, anggaran tahunan harus diperpanjangan jangka waktunya menjadi
anggaran delapn belas bulan, dengan menambah jangka waktu tiga bulan akhir periode
yang lama, dan tambahan tiga bulan pertama setelah tahun anggaran. Penambahan tiga
bulan dan tahun anggaran sebelumnya dan tiga bulan dari tahun anggaran yang akan
datang.terhadap jangka waktu anggaran sekarang diperlukan untuk memungkinkan
adanya masa transisi anggaran dari tahun ke tahun dan untuk memungkinkan
dilakukannya berbagai penyesuaian (adjustment)yang diperlukan dalam perpindahan dari
tahun anggaran yang satu ke tahun anggaran yang lain. Dengan demikian jika
digambarkan dalam garis waktu, jangka waktu anggaran delapan belas bulan seperti
dicerminkan pada Gambar 1.1
8
Tahun Anggaran Tahun Anggaran
Yang lalu Tahun Anggaran Sekarang yang akan Datang
Tambahan Tahun Anggarn Reguler 12 bulan Tambahan 3 bulan
Jangka Waktu Anggaran 18
Gambar 10.1 Jangka Waktu Anggaran harus memenuhi syarata berikut ini:
a. Jangka waktu anggaran harus dibagi ke dalam jangka waktu bulanan.
b. Jangka waktu anggaran harus cukup untuk menyelesaikan produksi berbagai
macam produk.
c. Jangka waktu anggaran harus mencakup satu musim untuk bisnis yang bersifat
musiman.
d. Jangka waktu anggaran harus cukup panjang untuk memungkinkan
pembelanjaan produksi di muka sebelum kebutuhan nyata.
e. Jangka waktu anggaran harus sesuai dengan periode akuntansi keuangan untuk
memungkinkan pembangunan antara hasil sesungguhnya dengan hasil yanga
dianggarkan.
Beberapa perusahaan menggunakan rolling budget atau continuos budget. Setiap
bulan atau kuartal, perusahaan menambahkan anggaran baru untuk bulan atau kuartal
berikutnya, fdan anggaran untuk jangka waktu satu tahun berikutnya direvisi
berdasarkanperubahan anggaran bulan atau kuartal yang ditambahkan tersebut. Prosedur
penyusunan anggaran ini memaksa manajemen untuk senantiasa berpikir secara terus
menerus mengenai rencana jangka pendek.
9
Sekali periode anggaran ditetapkan, dalam jangka panjang periode tersebut akan
tetap dipertahankan, karena berdasarkan jangka waktu tersebut pengukuran kinerja
manajer dilaksanakan. Berbeda dengan prakiraan, jangka waktu yang dicakup dalam
prakiraan dapat berubah, mengikuti kebutuhan pemakai informasi. Prakiraan kas dapat
suatu ketika mencakup jangka waktu 12 bulan untuk memenuhi kebutuhan manajemen
dalam perencanaan laba jangka waktu 10 tahun, karena manajemen memerlukan analisis
arus kas dari investasi yang diperkirakan mempunyai umur ekonomis 10 tahun.
Komitmen Manajemen
Perbedaan yang mencolok antara anggaran dengan prakiraan adalah adanya
komitmen manajemen dalam anggaran. Proses penyusunan anggaran pada dasranya
merupakan proses penetepan peran (role setting), yang setiap manajer dalam jenjang
organisasidiberi peran tertenttu untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian sasaran
yang ditetapkan dalam anggaran. Untuk memungkinkan para manajer melaksanakan
peran mereka, setiap manajer memerlukan alokasi sumber daya (sumber daya manusia,
modal, uang). Alokasi sumber daya ke tangan para manajer diukur dalam satuan moneter
standar. Oleh karena itu, dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi
pertanggung jawaban, yang mengukur sumber daya yang dialokasikan kepada menejer
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan peran tertentu dalam pencpaian sasaran
anggaran, berfungsi sebagai alat pengirim pesan (role sending device). Informasi
akuntansi pertanggungjawaban memperjelas peran setiap manajer dalam proses
perencanaan laba jangka pendek tidak akan ada artinya (tidak workable), jika tidak
disertai dengan alokasi sumber daya ke tangan setiap manajer yang diberi peran.
Dengan demikian proses penyusunan anggaran yang berhasil adalah yang dapat
menjadi setiap manajer dalam organisasi perusahaan memiliki persepsi yang jelas
merngenai peran manajer dalam mencapai sasaran anggaran hanya dapat terwujud jika
dua syarat berikut ini dipenuhi:
1. sasaran anggaran diterima dengan jelas oleh manajer yang bertanggung jawab
untuk mencapainya
10
2. manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran anggaran diberi alokasi
sumber daya yang memadai untuk mencapai sasaran.
Dengan persepsi yang jelas tentang sasaran anggaran yang harus dicapai dan
dengan alokasi sumberdaya yang memadai untuk mencapai sasaran tersebut, manajer
akan memiliki komitmen, suatu kesanggupan, untuk mencapai sasaran anggaran. Proses
penyusunan anggaran yang mengkibatkan para manajer memiliki komitmen untuk
mencapai sasaran anggaran menghasilkan anggaran yang berupa self imposed bajet
anggaran ini menimbulkan motivasi dalam diri setiap manajer untuk mencapai sasaran
anggaran.
Proses penyusunan anggaran yang tidak baik akan menghasilkan anggaran yang
memiliki krakteristk yang tidak lebih dari sekadar perkiraan, yang setiap manajer tidak
memiliki komitmen untuk mencapai sasaran anggaran. Sebagai contoh misalnya dalam
proses penyusunan anggaran manajer menengah dan manajer ke bawah tidak diikuti
sertakan dalam penetapan sasaran anggaran. Atau, mannajer menengah dan bawah deberi
kesempatan untuk mengajukan susulan anggaran, namun manajer atas melaksanakan
pemotongan atas usulan anggaran manajer menengah dan bawah tanpa alas an yang
masuk akal. Dalam situasi penyusunan anggaran semacam ini, manajer menengah dan
bawah sebagai penyusun anggaran tidak akan memiliki persepsi yang jelas mengenai
sasaran anggaran dan menerima alokasi sumberdaya yang menurut persepsi mereka tidak
memadai untuk mencapai sasaran anggran. Anggaran yang dihasilkan dari pross
penyusunan anggaran semacam ini tidak akan memiliki karakteristik sebagai anggaran,
namun hasil sekedar sebagai prakiraan. Tidak ada satupun manajer yang memiliki
komitmen untuk mencapai sasaran anggaran.
Penelaahan dan persetujuan anggaran
Perbedaan lain antara anggaran dan prakiraan adalah tidakadanya proses
penelaahan dan persetujuan dalam penyusunan prakiraan. Prakiraan ditujukan untuk
memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yg akan datang berdasarkan berbagai
asumsi kondisi tertentu. Jika misalnya departemen keuangan membuat prakiraan kas
(cash forecast) departemen tersebut akan menyusun berbagai asumsi mengenai penjualan
dan pembelian jasa dan barang didalam jangka waktu yang dicangkup oleh prakiraan.
11
Berdasarkan asumsi tersebut kemudian disusun prakiraan kas untuk jangka waktu
tertentu.
Anggaran merupakan rencana aktivitas yang akan menjadi pedoman untuk
melaksanakan serangkaian aktivitas tertentu dimasa yang akan datang. Sekali anggaran
ditetapkan, pencapaian sasaran anggaran hanya dapat dilakukan melalui serangkaian
anktivitas yang telah ditetapkan sbelumnya dalam anggaran. Denga demikian, proses
penyusunan anggaran memerlukan berbagai tahap berikit ini:
a) penetapan sasaran oleh manager atas.
b) Pengajuan usulan aktivitas dan tafsiran sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas tersebut untuk manager bawah
c) Penelaahan oleh manager atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh
manager bawah
d) Persetujuan oleh manager atas terhadap usulan anggaranyang diajukan oleh
nmanager bawah
Penelaahan memerlukan kemampuan manager atas dalam memahami aktivitas
yang seharusnya dilaksanakan oleh manager bawah dalam mencapai sasaran anggaran.
Penelaahan dilakukan melalui proses negosiasi antara manager atas dana manager bawah
mengenai efektivitas, aktivitas yang diusulkan oleh manager bawah untuk mencapai
sasaran anggaran dan usulan jumlah sumber daya yang dipandang memadai untuk
melaksanakan aktinitas tersebut.
Jika manager atas tidak melaksanakan penelaahan atau tidak memiliki kompetensi dalam
melaksanakan penelaahan usulan anggaran yang di ajukan oleh manager bawah,
anggaran yang dihasilkan dari proses penyusunan anggaran hanya berupa rubber stamp
bugget, yang manager atas sekedar memberkan persetujuan dengan membubuhkan cap,
tanpa memahami isinya.
Kemungkinan lain, jika manajer atas tidak memahami usulan anggaran yang
diajukan manajer bawah, manajer atas akan melakukan pemotongan setiap usulan
aggaran kepadanya, tanpa dapata memberikan alsan yang masuk akal pemotongan yang
dilakukan.Situas semacam ini akan menyebabkan manajer bawah termotivasi untuk
melakukan budget watring, dengan mengajukan usulan anggaran biaya jauh lebih tinggi
12
dari jumlah yang seharusya dan mengajukan anggaran pendapatan yang lebih rendah dari
jumlah yang seharusnya.
Perubahan anggaran karena anggaran berisi komitment manajer penyusun
anggaran, maka anggaran merupakan tolak ukur terbaik kinerja manajer.Oleh karena itu,
tidaklah mudah revisi anggaran, selama kondisi yang dipakai sebagai dasar
penyusunannya tidak mengalami perubahan yang signifikan.Jika anggaran sering kali
direvisi, anggaran tidak lagi dapat dipakai sebagai toalak ukur kinerja manajer.
Dilain pihak, perkiran digunakan untuk memperkirkan dengan teliti apa yang
terjadi di masa yang akan datang, berdasrkan asumsi kondisi tertentu masa yang akan
datang.Jika asumsi di masa yang akan datang tersebut di-update berdasarkan onformasi
baru yang diperoleh penyusun prakiraan, maka prakiraan tersebut segera diperbaiki untuk
memperkirakan dengan lebih teliti apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang.Sebagai contoh, manajer department pemasaran membuat prakiraan penjualan
( sale forecastet) asumsi bahwa perusahaan pesain utama mengoperasikan penuh 4
pabriknya.Karena diperoleh informasi bahwa tiga dari empat pesaing utama mengalami
kebakaran, maka prakiraan penjualan tersebut segera direvisi berdasarkan informasi baru
yang diperoleh.Prakiraan penjualan tahun 19X1 dinaikkan menjadi Rp.125.000.000,00
unuk mengantisipasi kenaikkan permintaan produk akibat menurunnya kapasitas
produksi perusahaan pesaing utama.
Analisis Aggaran Pelaksanaan anggaran berupa berbagai aktivitas yang
dilaksaakan untuk mencapai sasaran aggaran.Dalam pelaksanaan anggaran tersebut
dikonsumsi berbagai sumber daya yang diukur dengan menggunakan informasi
akuntansi.’Akuntansi biaya berperan dalam mengukur berbagai sumber daya yang
dikonsumsi dalam melaksanakan aktivitas untuk mencapai sasaran anggaran.Hasil
pengukuran konsumsi sumber daya ini dikonsumsikann oleh fungsi akuntansi manajemen
kepada penyusu anggaran,agar mereka memperleh umpan balik dengan segera hasil
pelaksanaan anggarannya.Penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan anggaran di
analisis dan dicari penyebabnya untuk dasar bagi penyusunan dalam merancang tindakan
koreksi yang diperlukan untuk penilaian kinerja penyusunan anggaran.
Di lain pihak,hasil prakiraan tidak pernah di bandingkan dengan apa yang di
prakirakan dan tidak pernah dilakukan analisis untuk menemukan penyebab terjadinya
13
prakiraan.Kalo penyusun prakiraan melakukan evaluasi terhadap hasil prakiraan yang
dibuatnya,tujuannya adalah ntuk memperbaiki kemampuannya dalam menghasilkan
prakiraan yang teliti,bukan untuk tujuan penilaian kinerja penyusun prakiraan.
1.5 KEDUDUKAN ANGGARAN DALAM PERENCANAAN MENYELURUH
PERUSAHAAN
Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir proses perencanaan
menyeluruh (total business planning).Ditinjau dari jangka waktu yang dicakup,anggaran
mencakup jangka yang paling pendek di antara rencana yang lain dalam peencanaan
menyeluruh perusahaan.Untuk memberikan gambaran kedudukan anggaran dalam proses
perencanaan menyeluruh perusahaan.
Perencanaan menyeluruh perusahaan dilaksanakan melalui empat tahap:
1.Penetapan filosopi dan misi
2.Penetapan tujuan(goal) dan srategi
3.Penyusunan program (programming)
4.Penyusunan anggaran (budgeting)
Penetapan Filosopi dan Misi
Filosopi memberikan landasan bagi manajemen untuk menjalankan bisnis
perusahaan.
Dengan filosopi yang tertanan di setiap manager,perusahaan akan memiliki keunikan
yangb membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan pesaing dan dengan
perusahaan lainnya.Filosopi ini harus dapat diwujudkan dalam setiap kegiatan,baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Misi menjadikan perusahaan mengarah kepada pokus yang benar-benar menjadi
budang usahanya dan menjadikan perusahaan excellent dalam menjalankan
bisnisnya.seprti halnya filosopi,misi harus tercermin dalam setiap rencana kegiatan yang
disusu oleh manajemen perusahan.Filosopi dan misi memerlukan usaha pendidikan agar
dihayati oleh para manajer perusahaan sehingga setiap manajer mampu newujudkan
filosofi dan misi perusahaan kedalam rencana kegiatan perusahaan yang mereka susun
dan mampu mewujudkan filosofi dan misi tersebut ke dalam tindakan nyata.
14
Filosofi Adalah seperangkat keyakinan dasar (basic beliefs) yang menjadi parameter bagi
perusahaan dan karyawannya.
Filosofi merupakan apa yang sebaiknya dikerjakan dan apa yang sebaiknya tidak
dikerjakan oleh perusahaan.Filosofi menberkan jawaban atas pertanyaan-peretnyaan
sebagi berikut:
1. 1.Mengapa perusahaan dalam bisnis?
2. 2.Bagaimana prusahaan melaksanakan bisnis?
3. 3.Apa yang dilakukan perusahaan dan apa yang tidak di lakukan sebagai bisnis
perusahaan?
Misi (mission) adalah focus utama bisnis perusahaan yang memberikan jawaban atas
pertanyaan.
Penetapan Tujuan (Goal) dan Strategi
Tujuan adalah akhir suatu kegiatan;hasil yang dicapai.Bagi Perusahaan secara
keseluruhan,tujuan memberikan jawaban atas pertanyaan:Kemana Perusahaan akan
berjalan?
15
Penetapan FilosofiDan Misi
Penetapan Tujuan Dan Strategi
PenyusunanProgram
Penyusunan Anggaran
Penyusunan Program
Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai
program-program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dan taksiran jumlah sumber
daya yang akan diaolokasikan kepada setiap program tersebut.
Program merupakan tujuan pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk
melaksanakan strategi yang telah di tetapkan dalam perencanaan stratejik.Dalam
perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba,setiap produk atau keluarga produk
(product line) merupakan suatu program.Selain itu perusahaan memiliki berbagai
program lain seperti program peningkatan mutu karyawan,program penetrasi pasar,dan
program penemuan produk baru yang dapat di pasarkan.
Penyusunan Anggaran
Anggaran adalah suatau rencana kegiatan yang dinyatakan secara kuantitatif,
biasanya dalam satuan uang, yang berjangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Dalam
penyusunan anggaran,program-program diterjemahkan sesuai dengan tanggung jawab
setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari program tersebut.
Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran setiap manajer
dalam melaksanakan program atau bagian dari program. Penyusunan anggaran
memerlukan kerja sama para manajer dari berbagai jenjang organisasi. Untuk
menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus
sebagai alat pengendalian, penyusunan anggaran memerlkan persyaratan tertentu.
1.6 FUNGSI ANGGARAN
1. Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang dilaksanakan perusahaan di masa
yang akan datang
3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan
berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan manajer
bawah dengan manajer atas.
16
4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai pembanding hasil
operasi sesungguhnya.
5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkikan manajemen
menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.
6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer
dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan
tujuan organisasi.
1.7 ORGANISASI PENYUSUNAN ANGGARAN
Organisasi penyusuanan anggaran, terdapat tiga pihak utama yang terkait dalam
penyusunan anggaran : komite anggaran, departemen anggaran, dan para manajer pusat
pertanggungjawaban. Penyusunan rancangan anggaran perusahaan dikoordinasikan dan
diadministrasikan oleh dua unit organisasi: komite anggaran dan departemen anggaran.
Komite Anggaran
Dalam penyusuanan anggaran diperlukan suatu unit organisasi ad hoc yang
mengkoordinasikan berbagai jenis usulan anggaran dari berbagi pusat
pertanggungjawaban untuk kemudian disusun menjadi rancangan anggaran induk (master
budget). Unit organisasi ini disebut dengan komite anggaran. Unit organisasi ini hanya
dibentuk pada saat proses penyusunan anggaran saja. Jika proses penyusunan anggaran
perusahaan telah selesai, komite anggarn menjadi tidak berfungsi dan fungsi
pengendalian pelaksanaan anggaran diserahkan kepada unit organic perusahaan.
Komite Anggaran terdiri dari:
1) Direktur utama, sebagai ketua merangkap anggota komite.
2) Direktur pemasaran, sebagai anggota.
3) Direktur produksi, sebagai anggota.
4) Direktur keuangan dan administrasi, sebagai anggota.
5) Manajer departemen keuangan, sebagi sekretaris komite.
17
Gambar Stuktur Organisasi
penyusunan Anggaran
Pengusulan Pengesahan
Penelahaan &
Persetujan
Top-down Bottom-up
Approach Approach
Mengajukan Usulan
Rancangan Anggaran
Penetapan
Kebijakan Pokok Negosiasi
Usulan Perusahaan
Rancangan Anggaran
Kompiliasi & Analisis PenyusunanAnggaran
18
Rapat Umum Pemegang saham
Dewan Komisaris
Komite Anggran
ManajerDepartemen
Departemen Anggaran
Tugas komite anggaran adalah:
1. Merumuskan sasaran anggaran dan kebijakan pokok perusahaan untuk tahun
anggaran.
2. Menyampaikan informasi mengenai tujuan dan kebijakan pokok tersebut
kepada para manajer pusat pertangguangjawaban.
3. Menelaah rancangan anggaran yang diajukan oleh para manajer pusat
pertangguangjawaban.
4. Melakukan negosiasi dengan para manjer pusat pertanggungjawaban mengenai
rancangan anggaran yang mereka ajukan.
5. Mengajukan rancanganm anggaran perusahaan secara keseluruhan kepada
dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham (RUPS).
6. Menelaah anggran yang telah disetujui oleh dewan komisaris dan RUPS.
7. Melakukan negosiasi dengan para manajer di pusat pertanggungjawanaban
mengenai anggaran yang telah disahkan oleh RUPS.
8. Melakukan revisi anggaran, sesuai dengan kebijakan rapat umum pemegang
saham.
Departemen Anggaran
Penyusunan dan pengawasan anggaran memerlukan unit organisasi yang
menangani administrasi anggaran. Fungsi ini dipegang oleh departemen anggaran dan
rincian fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyiapan rancangan anggaran setiap
pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan.
2. Mengkoordinasi dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai sebagai dasar
penyusunan rancangan anggaran perusahaan .
3. Membantu setaip manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun
rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban.
4. Mengolah rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban menjadi rancangan
anggaran induk (master Budget).
19
5. Menganalisis rancangan anggaran dan memberikan rekomendasi kepada komite
anggaran.
6. Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat
laporan ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada direksi.
7. Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggarn perusahaan.
1.8 PENYUSUNAN ANGGARAN ASPEK TEKNIS
Untuk memberikan gambaran proses penyusunan anggaran dari aspek teknis,
komponen anggran induk (master budget) dan hubungan informasi keuangan
antarkomponen anggaran yang membentuk anggaran induk.
Anggaran induk terdiri dari tiga komponen: anggaran operasi (operating budget),
anggaran modal (capital budget),dan anggaran keuangna (financial budget). Anggaran
operasi bersangkutan dengan aktivitas untuk menghasilkan laba perusahaan. Hasil akhir
proses penyusunan anggaran operasi adalah laporan rugi laba yang diproyeksikan
(projected income statement). Anggaran modal bersangkutan dengan tambahan dan
pengurangan aktiva tetap perusahaan. Anggran modal disusun berdasarkan prakiraan
penjualan janggaran keuangan bersangkutan dengan aliran kas masuk dank as keluar.
Karena banyak kegiatn keuangan baru dapat diketahui setelah anggaran operasi dsusun,
maka penyusunan anggaran operasi lebih awal dibandingklan denagn anggaran-anggaran
yang lain.
Proses Penyusunan Anggaran Induk
Anggaran operasi terdiri dari laporan rugi laba yang diproyeksikan yang dilampiri
dengan anggarn berikut ini: (1) anggaran penjualan, (2) anggarn biaya perpusat
pertanggungjawaban (terdiri dari anggaran biaya produksi, anggaran biaya
administrasidan umum, dan anggaran biaya pemasaran), (3) anggaran persediaan produk
jadi,(4) anggaran harga pook penjualan.
Proses penyusunan anggaran induk perusahaan dilaksanakan melalui tahap-tahap
berikut ini:
1. Komite anggaran menyusun pedoman anggaran (budget guideline) yang berisi
kebijakan pokok perusahaan dalam bidang pemasaran, produksi, sumber daya
20
manusia, keuangan, dan umum. Kebijakn pokok inin dikomunikasikan kepada
manajer departemen sebagai dasar untuk mengajukan rancangan anggran biaya
pusat pertanggungjawaban .
2. Penyusunan rancangan anggaran penjualan oleh departemen pemasaran,
berdasarkan kebijakn pokok perusahaan dan prakiraan penjualan jangka pendek.
3. Penyusuann rancangan anggaran biaya per pusat pertanggungjawaban
berdasarkan kebijakan pokok perusahaan dan rancangan anggarn penjualn oleh
para manajer pusat berdasrakan kebijakan pokok perusahaan dan rancangan
anggaran penjualan oleh para manajer pusat tanggungjawaban. Puat- pusat
pertanggungjawaban dibagi menjadi tiga kelompok :
a. Pusat pertanggungjawaban produksi yang terdiri dari departemen
departemen di bawah fungsi pemasaran (misalnya departemen produksi,
dan departemen pembantu produksi).
b. Pusat pertanggungjawaban peamsaran yang terdiri daridepartemen-
departemen dibawah fungsi pemasaran (misalnya departemen
penjualan,departemen promosi, departemen layanan purna jual,
departemen transportasi pemasaran).
c. Pusat pertanggungjawaban administrasi dan umum yang terdiri dari
departemen-departemen dibawah fungsi keuangan,akuntansi departemen
dan umum (seperti departemen keuangan,departemen akuntansi,
departemen sumber daya manusia, departemen keamanan, departemen
hubungan masyarakat, departemen audit itern).
4. Penyusunan rancangan anggaran persediaan produk jadi oleh departemen
produksi.
5. Penyusunan rancangan anggaran harag pokok penjualan oleh departemen
anggarn berdasarkan rancangan anggaran biaya produksi. Rancangan anggaran
persediaan produk jadi, dan anggaran penjualan.
6. Penyusunan rancangan laporan rugi laba yang diproyeksikan berdasarkan
rancangan anggaran penjaualan, rancangan anggaran haraga pokok penjualan,
dan rancangan biaya pemasaran, rancangan anggaran biaya administrasi dan
umum.
21
7. Penyusunan rancangan anggaran modal bedasarakan prakiraan penjualan jangka
panjang.
8. Penyusunan rancangan anggaran kas berdasarkan rancangan anggaran
penjualan, rancangan biaya per puasat pertanggungjawaban, dan rancangan
anggaran modal.
9. Penyusunan rancangan neraca yang diproyeksikan berdasrkan rancangan
anggaran kas dan berbagai asumsi lain.
10. Penyusunan rancangan anggaran modal kerja.
11. Penelaahan rancangan anggaran biaya puasat pertanggungjawaban oleh komite
anggaran.
12. Negosiasi rancangan anggaran biaya pusat pertanggungjawaban antara para
manajer pusat pertangguangjawaban dengan komite anggran.
13. Persetujuan rancangan anggaran biaya pusat pertanggungjawaban oleh komitye
asnggaran.
14. Penyesuaian rancangan anggaran induk oleh departemen anggran sebagai akibat
dari hasil proses negosiasi antara para manajer pusat pertanggungjawaban
dengan komite anggaran .
15. Pengajuan rancangan anggaran induk oleh komite anggaran kepada dewan
komisaris dan rapat umum pemegang saham.
16. Penelaahan rancangan anggran induk oleh dewan komisaris dan rapat umum
pemegang saham.
17. Pengesahaan rancangan anggarn induk menjadi anggran induk perusahaan oleh
Rapat Umum Pemegang saham.
1.9 PENYUSUNAN ANGGARAN ASPEK PERILAKU
Seperti telah diuraikan di atas, penyusunan anggaran banyak didominasi oleh
tugas-tugas teknis, oleh kareana itu seringkali para manajer mengguanakan istilah
keuangan, angka, dan estimasi. Namun, di balik rencan kerja dan angka keuangan yang
dicantumkan dalam anggran adalah orang. Orang menyusun anggaran dan harus hidup
dengan anggaran tersebut.
22
Aspek perilaku dalam penyusunan anggaran bersangkutan denagn perilaku yang
dibawa dalam proses penyusunan anggarn dan perilaku yang timbul sebagai akibat orang
mencoba hidup deangan anggaran. Dalam proses penyusunan anggaran kemungkinan
akan timbul kekhawatiran di hati manajer pemasaran mengenai kemungkinan tidak
dinaikannya batas biaya kebijakan (discretionary cost) untuk departemennya dan
ketakutan seorang manajer yang harus mengatakan bahwa untuk tahun anggaran yang
akan datang tidak akan ada kenaikan gaji dan upah kerywan, serta kecemburuan dalam
hati manajer tertentu kepada manajer lain yang mendapatkan persetujuan kenaikan
anggaran biayanya.
Tahap-Tahap Proses Pengendalian Anggaran (Budgetary Control Process)
Proses pengendalian anggaran dilaksanakan melalui tiga tahap utama berikut ini:
(1) penetepan sasaran, (2) implementasi, (3) pengendalian dan evaluasi kinerja.
Proses dan pengendalian anggaran didahului dengan penetapan strategi untuk
mencapaianya. Tujuan merupakan hasil yang diinginkan untuk dicapai sedangkan strategi
adalah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan merupakan pernyataan umum
mengenai apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Seabgai contoh, keinginan perusahaan
untuk memaksimumkan laba, meminimumkan biaya, memperluas pangsa pasar, dsb.
Penetapan tujuan dan strategi untuk mencapainya dilaksanakan dalam proses penyusunan
program (programming).
Tahap Penetapan Sasaran
Tujuan perusahaan kemudian dirinci lebih lanjut ke dalam sasaran (goal) dan
dibebankan pencapaiannya kepada manajer tertentu dalam proses penyusunan anggaran.
Sasaran adalah target tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Untuk tujuan
memaksimumkan laba misalnya, ditetapkan berbagai target seperti, pengurangan biaya
produksi sebesar 10% sampai dengan 31 Agustus tahun anggaran yang akan datang dan
target penambahan volume penjualan sebesar 5% sampai dengan bulan September tahun
anggaran yang akan datang. Oleh karena itu, penyusunan anggaran pada hakikatnya
merupakan goal-setting prosess dan sekaligus merupakan role-setting process. Untuk
dapat memerankan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam penyusunan anggaran,
23
manajer yang diberi tanggung jawab memerlukan sumber daya (seperti uang, sumber
daya manusia, barang modal). Oleh karena itu, proses penyusunan anggaran terdiri dari
kegiatan alokasi sumber daya kepada para manajer yang diberi peran untuk mencapai
sasaran tertentu. Alokasi sumber daya dalm proses penyusunan anggaran perlu diukur
dengan satuan moneter standar dengan menggunakan ukuran akuntansi.
Informasi akuntansi manajemen berperan didalam tahap penetapan sasaran
sebagai alat pengirim pesan (role sending device). Seperti telah diuraikan di atas, proses
penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran para manajer
dalam mencapai sasaran-sasaran yang telah dirumuskan . untuk dapat melaksanakan
perannya masing-masing, proses penyusunan anggaran mengalokasikan sumber daya
kepada manajer yang diberi peran agar tiap-tiap manajer menjadi jelas peran yang
dipikulnya dalam mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Karena alokasi
sumber daya menggunakan ukuran akuntansi, maka informasi akuntansi manajenen
dalam tahap penetapan sasaran berperan sebagai alat pengirim yang sekaligus merupakan
alat untuk mempertegas peran yang disandang oleh para manajer dalam mencapai sasaran
anggaran.
Tahap Implementasi
Setelah sasaran ditetapkan dan ditunjuk manajer yang bertanggung jawab atas
pencapaian sasaran tersebut, serta dialokasikan sumber daya kepada manajer yang diberi
peran untuk mencapai sasaran anggaran. Fungsi anggaran dalam perusahaaan kemudian
mengkonsolidasikannya ke dalam suatu anggaran komprehensif yang formal untuk
disahkan oleh direksi dan pemegang saham. Anggarn yang telah disahkan kemudian
berfungsi sebagai cetak biru berbagai tindakan yang akan dilaksanakan oleh paar mnajer
perusahaan selama tahun anggaran. Anggaran kemudian diimplementasikan melalui
komunikasikan kepada para manajer perusahaan, yang memberi informasi kepada mereka
mengenai harapan manajemen puncak, alokasi sumberdaya,kuota produksi, dan batas
waktu.
Untuk melaksanakan anggaran, semua karyawan harus belajar melihat anggaran
sebagai sarana positif untuk melaksanakan tiudakan organisasi dan sebagai sarana
peningkatan, bukan sebagai beban atau senjata manajemen untuk menekan karyawan.
24
Mereka harus belajar memehami anggaran seabagai alat manajemen untuk merencanakan
dan mengendalikan kegiatan organisasi. Tanpa pemahaman ini, meskipun anggaran
disusun dengan proses penyusunan yang secara teknis canggih, kemungkinan akan
menjadi pengeruk dana perusahaan dan akan gagal dalam memperbaiki efesiensi operasi
perusahaan. Tahap implementasi anggaran dilaksanakan melalui dua kegiatan penting:
komunikasi anggaran dan kerja sama serta koordinasi.
Komunikasi Anggaran
Manajer funsi anggarn bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan anggaran
yang telah disahkan kepada para manajer jenjang menengah dan bawah. Banyak masalah
komunikasi yang kompleks kemungkinan timbul dalam “menjual” anggaran ke bawah
karena pesan yang tercantum dalam anggaran harus difahami oleh manbjer yang
memiliki berbagai latar belakang dan pelatihan yang beralianan dan yang bekerja di
berbagai jenjang yang berbeda. Untuk mengurangi masalah potensial yang kemungkinan
timbul dalam komunikasi anggaran, manajer fungsi anggarn harus menerjemahkan sasran
organisasi secara keseluruhan ke dalam berbagai subsasran bagi masing-masing subunit
organisasi yang mudah difahami. Subsasaran dapat dikomunikasikan paling efektif jika
dijelaskan secara pribadi dan disertai dengan pedoman tertulis atau diskusi lanjutan yang
bersifat tidak resmi denagn pimpinan subunit organisasi. Manajer subunit harus
diberitahu mengenai asumsi yang digunakn dalam mengalokasikan biaya, menetapkan
prioritas pemasaran, harapan ekonomi, dan maslah lain yang diperkirakan akan terjadi
oleh perusahaan. Dengan singkat, komunikasi anggaran dimaksudkan untuk memperoleh
kep[ercayaan dari manajer tingkat menegah dan bawah. Informasi akuntansi manjemen
bernanfaat untuk menjelaskan sasran yang bersifat ekonomi kepada manjer bawah
dengan memberikan gambaran ukuran ekonomi sasaran yang harus dicapi oelh manajer
tertentu dan nilai sumber daya yang disediakan bagi manjer tersebut untuk mencapai
sasran yang tercantum di dalam anggarnnya. Informasi akuntansi manjemen juga
memberitahu manajer mengenai ukuran kontribusi manjer tertentu dalam mencapai
sasaran perusahaan secar keseluruhan
.
25
Kerja Sama dan Koordinasi
Impelemntasi anggarn yang berhasil, memerlukan kerja sama orang yang
memiliki berbagai macam keterampilan dan bakat. Setiap dimensi rencana yang
tercantum dalam anggarn harus dijelaskan secara hati-hati kepada manajer yang
bertanggung jawab atas pelaksanaannya agar berkembang di dalam dirinya rasa
keterlibatan mereka dan pentingnya mereka dalam konteks anggaran secara keseluruhan.
Hal ini sekaligus memperlihatkan tugas-tugas yang terkait satu sama lain yang
membentuk keseluruhan kegiatan organisasi dan menunjukkan peran yang dimainkan
oleh masing-masing subunit.
Koordinasi merupakan seni penggabungan secar efektif semua sumber daya
organisasi. Dari sudut perilaku, koordinasi merupakan penggabungan bakat dan kekuatan
setiap anggota organisasi dan pengarahan mereka ke usaha pencapaian sasaran yang
sama. Agar koordinasi berhasil, manajer fungsi anggaran harus dengan berhasil
mengkomunikasikan bagaimana pekerjaaan masing-masing memberikan kontribusi
terhadap pencapaian sasran organisasi. Lebih lanjut, manajer fungsi anggaran harus
menunjukan departemen mana yang bertanggung jawab atas aspek pekerjaan tertentu
yang harus dikerjakan, individu mana dalam departemen yang bertanggung jawab, dan di
mana orang dapat memperoleh bantuan.
Dengan demikian agar komunikasi dan kerja sama berhasil, diperlukan
pengetahuan mengenai struktur organisasi. Untuk dapat menyelesaikan suatu tugas, orang
harus mengetahui peran yang harus dimainkan oleh orang lain, baik dalm
organisasiformal maupun informal.
Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Sasaran anggaran tidak akan tercapai tanpa pemantauan secara terus menerus
kemajuan karyawan dalam mencapai sasaran mereka. Dalam tahap penggendalian dan
tahap evaluasi kinerja, kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang tecantum
dalam anggaran, untuk menunjukan bidang masalah dalam organisasi dan menyarankan
tindakan pembutulan yang memadai bagi kinerja yang berada dibawah standar.
26
Informasi akuntansi manajemen berperan untuk menyajikan umpan balik bagi
para manajer yang bertanggung jawab dalam mengkonsumsi sumber daya untuk
mencapai sasaran yang tercantum dalam anggaran mereka. Informasi akuntansi
manajemen mengkomunikasikan skor yang diperoleh oleh manajer dalam mencapai
sasaran anggaran sehingga mampu menaikan moral mereka, karena umpan balik kinerja
secara periodic akan memicu perasaan subyektif mengenai keberhasilan dan kegagalan.
Karakteristik Anggaran Yang Baik
Anggaran yang baik memiliki karakteristik berikut ini:
1. Anggaran disusun berdasarkan program
Proses manajemen perusahaan dimulai dengan perencanaan stratejik (strategic
planning) yang di dalamnya terjadi proses pendapatan tujuan perusahaan dan penentuan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan perusahaan ditetapkan dan strategi
untuk mencapai tujuan tersebut dipilih, proses manajemen perusahaan kemudian diikuti
dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan
dalam perencanaan stratejik.
Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai
program yang akan dilaksanakan oleh perusahaan dan penaksiran sumber yang
dialokasikan kepada setiap program tesebut. Program merupakan rencana jangka panjang
untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik.
Rencana jangka panjang yang dituangkan dalam program memberikan arah
kemana kegiatan perusahaan ditujukan dalam jangka panjang. Anggaran merinci
pelaksanaan program, sehingga anggaran yang disusun setiap tahun memiliki arah seperti
yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang. Jika anggaran tidak disusun berdasarkan
program, pada dasarnya perusahaan seperti berjalan tanpa tujuan yang jelas.
2. Anggaran disusunkan berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban yang
dibentuk dalam organisasi perusahaan.
Menurut karakteristik masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban
dalam perusahaan dapat dibagi menjadi empat golongan: pusat biaya, pusat pendapatan,
pusat laba, dan pusat investasi.
27
Proses pengendalian pusat biaya kebijakan dimulai dengan pembuatan anggaran
biaya yang disetujui oleh manajemen puncak. Anggaran biaya ini merupakan batas atas
pengeluaran biaya yang dapat dilakukan oleh manajer pusat biaya yang bersangkutan.
Anggaran biaya ini bukan merupakan tolak ukur efisiensi, namun untuk memberikan
pedoman agar biaya sesungguhnya tidak melebihi jumlah yang telah disetujui dalam
anggaran.
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yangt manajernya di ukur
kinerjanya berdasarkan pendapatannya. Manajer pusat pendapatan tidak dimintai
pertanggungjawaban mengenai masukannya, karena dia tidak dapat mempengaruhi
pemakaian masukan tersebut.
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diukur dari selisih
antara pendapatan dengan biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut. Oleh karena itu
dalam pusat laba, baik masukan maupun keluarannya di ukur dalam satuan rupiah untuk
menghitung laba, yang dipakai sebagai pengukur kinerja manajernya.
Karena tiap-tiap tipe pusat pertanggung jawaban yang dibentuk dalam organisasi
memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, penyusunan anggaran yang tidak
didasarkan kepada karakteristik pengendalian masing-masing tipe pusat pertanggung
jawaban akan menghasilkan tolak ukur kinerja yang tidak sesuai dengan karakteristik
kegiatan pusat pertanggungjawaban yang di ukur kinerjanya. Hal ini akan
mengakibatkan prilaku yang tidak semestinya (dysfunctional behavior) pada manajer
pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan anggarannya.
3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian
Agar proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan anggaran yang dapat
berfungsi sebagai alat pengendalian, proses penyusunan anggaran harus mampu
menanamkan “sense of commitment” dalam diri penyusunnya. Proses penyusunan
anggaran yang tidak berhasil menanamkan “sense of commitment” dalam diri
penyusunnya berakibat anggaran yang disusun tidak lebih hanya sebagai alat perencanaan
belaka; yang jika terjadi penyimpangan antara realisasi dari anggarannya, tidak satupun
manajer yang merasa bertanggung jawab.
28
Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan
sekaligus sebagai alat pengendalian, penyusunan anggaran harus memenuhi syarat
berikut ini:
a. Parti sipasi para manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan
anggaran
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak
atau lebih yang mempunyai dampak masa depan bagi pembuat keputusan tersebut.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti keikutsertaan operating managers dalam
memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian anggaran dimasa
yang datang yang akan ditempuh oleh operating managers tersebut dalam pencapaian
sasaran anggaran. Tingkat pertisipasi operating managers dalam penyusunan anggaran
akan mendorong moral kerja yang tinggi dan inisiatif para manajer. Moral kerja yang
tinggi merupakan kepuasan seseorang terhadap pekerjaan, atasan, dan rekan sekerjanya.
Moral kerja ditentukan oleh seberapa besar seseorang mengidentifikasikan dirinya
sebagai bagian dari organisasi.
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran
(role setting) dalam usaha pencapaian sasaran anggaran. Dalam proses penyusunan
anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian kegiatan
pencapaian sasaran anggaran dan ditetapkan pula sumberdaya yang disediakan bagi
pemegang peran tersebut, untuk memungkinkan ia melaksanakan perannya.
b. Organisasi anggaran
Proses penyusunan memerlukan organisasi yang memisahkan fungsi penyusun
usulan anggaran, fungsi penelaah (review) dan pengesah (approval) usulan anggaran, dan
fungsi administrasi anggaran. Komite anggaran yang anggotanya terdiri dari manajemen
puncak perlu dibentuk untuk melaksanakan fungsi review dan approlval terhadap
rancangan anggaran yang diterima dari operating managers. Dengan pendekatan top-
down komite anggaran berkewajiban menetapkan kebijakan pokok perusahaan yang
memberikan pedoman bagi operating managers dalam penyusunan dan mengajukan
rancangan anggaran mereka. Fungsi penyusun usulan anggaran dipegang oleh para
operating managers, yang dengan pedekatan bottom-up dalam proses penyusunan
29
anggaran, diberi kesempatan untuk berpatisipasi dalam menetapkan rancangan kegiatan
perusahaan dimasa yang akan datang. Fungsi administrasi anggaran dipegang oleh
departemen anggaran yang merupakan fasilitator baik bagi komite anggaran maupun
operating managers dalam proses penyusunan anggaran.
c. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai pengirim peran dalam
proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur kinerja manajer dalam
pelaksanaan anggaran
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting
dalam proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, karena informasi
tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung
jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan / atau biaya
yang menjadi tanggung jawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi
pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab. Dengan
demikian informasi akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor yang di buat oleh
setiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber ekonomi untuk melaksanakan peran
manajer trsebut dalam mencapai sasaran anggaran.
30
BAB III
PENUTUP
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif,
yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup
jangka waktu satu tahun. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana
kerja untuk jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
kuantitatif yang lain. Penyusunan anggaran (Budgeting) seringkali diartikan sama dengan
perencanaan laba (profit planning).
Untuk menjamin terlaksananya berbagai program yang disusun dalam proses
perencanaan jangka panjang, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja
tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang dsiperlukan untuk pelaksanaan rencana
kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran tersebut ditunjukan manajer yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber
daya yang diperlukan pada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan
rencana kerja dengan biaya sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran.
Anggaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan prakiraan (forecast).
Anggaran berisi kuantifikasi keuangan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka
pendek perusahaan. Disamping rencana kerja yang dicantumkan dalam anggaran
dinyatakan dalam satuan keuangan, rencana kerja tersebut juga dinyatakan dalam satuan
lain didalam anggaran.
Sekali periode anggaran ditetapkan, dalam jangka panjang periode tersebut akan
tetap dipertahankan, karena berdasarkan jangka waktu tersebut pengukuran kinerja
manajer dilaksanakan.
Karena anggaran berisi komitmen manajer penyusun anggaran, maka anggaran
merupakan tolak ukur terbaik kinerja manajer. Oleh karena itu tidaklah mudah
melakukan refisi anggaran, selama kondisi yang dipakai sebagai dasar penyusunannya
tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir proses perencanaan
menyeluruh perusahaan (total business planning). Ditinjau dari jangka waktu yang
31
dicakup, anggaran mencakup jangka waktu yang paling pendek diantara rencana yang
lain dalam perencanaan menyeluruh perusahaan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi.Msc.Akuntansi Manajemen. 1997. STIE YKPN. Yogyakarta.
Http://Pustakaonline.wordpress.com/2008/03/21/suatu-tinjauan -tentang-
penyusunan-anggaran-penjualan.
33