BAB I:
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Auditor berfungsi memastikan bahwa representansi keuangan seutuhnya bebas
dari bias dan tersaji secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum. Fungsi audit ini berkaitan dengan kerangka-kerangka
konseptual seperti agency theory, information economics, permintaan dan penawaran
audit, atribut-atribut produk audit, dan asuransi dan hipotesis informasi. Kesimpulan
dasarnya adalah insentif-insentif ekonomi melandasi pihak-pihak untuk memiliki dan
menawarkan suatu audit. Menurut Prof. Wallace, audit memenuhi 3 permintaan
eksplisit: (1) Permintaan akan adanya suatu mekanisme pengawasan, (2) permintaan
bagi produksi informasi untuk memperbaiki keputusan-keputusan investor, dan (3)
permintaan bagi asuransi/jaminan agar terlindung dari kerugian yang diakibatkan oleh
informasi yang menyimpang. Biaya operasi yang disebabkan oleh saran auditor untuk
memperbaiki efisiensi operasi dapat dihemat, biaya property dan asuransi kerugian
keuangan menjadi lebih rendah, berkurangnya kerugian karena kesalahan-kesalahan,
biaya jasa-jasa pendukung menjadi lebih rendah, dan semakin tinggi ketaatan pada
peraturan.
Suatu audit memungkinkan kreditor, banker, investor, dan pihak-pihak lain untuk
menggunakan laporan keuangan dengan penuh keyakinan. Walaupun audit tidak
menjamin ketepatan laporan keuangan, audit memberikan kepastian yang layak
kepada para pemakai bahwa laporan keuangan entitas yang dimaksud menyajikan
secara wajar, dalam semua yang material posisi keuangan, hasil-hasil operasi, arus kas
sesuai GAAP. Suatu audit mempertinggi keyakinan pemakai bahwa laporan keuangan
tidak mengandung salah saji yang material karena auditor adalah seorang yang
independent, ahli yang objektif, yang paham mengenai bisnis dan kewajiban-
kewajiban pelaporan keuangan dan entitas yang bersangkutan.
Walaupun aspek teknis auditing secara internasional lebih homogen daripada
akuntansi dan pelaporan keuangan internasional, sejumlah variasi penting
menyiratkan agar lebih banyak perhatian dicurahkan pada harmonisasi auditing
internasional. Variasi-variasi ini dimulai dari aspek-aspek procedural (penekanan pada
laporan audit bentuk panjang di Eropa Daratan vs laporan pendek dan teknik-teknik
1
kertas kerja yang rumit di Negara-negara yang berbahasa Inggris) hingga filosofi-
filosofi mengenai kualifikasi-kualifikasi yang pantas (persyaratan minimal gelar Mster
di Jerman vs tidak ada persyaratan pendidikan sama sekali di Inggris). Tiga dimensi
audit internasional untuk memungkinkan pengamatan yang agak lebih seksama:
histories, karakteristik-karakteristik komparatif, dan bahasa-bahasa laporan auditor.
Pembentukan kantor akuntan multinasional adalah Inggris. Badan akuntansi
paling awal adalah Society of Accountants di Edinburg. Di AS, American
Accountants dibentuk pada tahun 1887. Pada tahun 1913 dan 1914, akuntan AS
memberlakukan pajak: penghasilan federal dan pembentukan Federal Reserve Board
dan Federal Trade Commission. Selama tahun 1980-an, kantor-kantor akuntan
berkembang dan akuntansi professional akan terus menjadi suatu sector pertumbuhan
dari ekonomi dunia.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kelompok kami akan kaji dalam kesempatan kali
ini, adalah:
1. Lingkungan Audit Internasional
2. Sejarah Kantor Akuntan Publik Internasional
3. Pertumbuhan KAP Internasional
4. Lingkungan Auditing di Jepang dan Belanda
5. Laporan Auditor
2
BAB II:
PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN AUDIT INTERNASIONAL
Walaupun aspek-aspek teknis dari auditing (yaitu definis, tujuan, kerangka,
standar dan prosedur) secara internasional lebih homogen daripada akuntansi dan
pelaporan keuangan internasional sejumlah variasi penting menyiratkan agar lebih
banyak perhatian dicurahkan bagi harmonisasi auditing internasional. Variasi-variasi
ini dimulai dari aspek-aspek prosedural (misalnya penekanan pada audit bentuk
panjang di eropa Daratan vs laporan pendek dan teknik-teknik kertas kerja yang rumit
di negara-negara yang berbahasa inggris) hingga filosofi-filosofi mengenai
kualifikasi-kualifikasi auditor yang pantas (misalnya persyaratan minimal gelar
Master di Jerman dibandingkan dengan tidak adanya persyaratan pendidikan tinggi
sama sekali di Inggris).
Sebagai suatu cara untuk menjelaskan lingkungan audit internasional, kami
memilih 3 dimensi audit internasional untuk memungkinkan pengamatan yang agak
lebih seksama (1) Poin-poin historis (2) karakteristik-karakterisitk komparatif, dan (3)
bahasa-bahasa laporan auditor.
B. Asal Muasal dan Pertumbuhan Perusahaan-Perusahaan Jasa Akuntansi
Profesional Multinasional
Basis awal pembentukan kantor-kantor akuntan multinasional adalah Inggris,
yang merupakan negara pertama yang memiliki profesi akuntansi yang terkelola.
Pertumbuhannya selama abad ke-19 didorong oleh diundang-undangkannya, pada
tahun 1845, ketentuan yang mewajibkan perusahaan untuk memelihara perkiraan-
perkiraan, yang harus diaudit oleh seseorang selain direktur. John L. Carey telah
mengemukakan bahwa walaupun banyak auditor pada awalnya adalah amatir-amatir
yang tak terlatih, hukum perusahaan “membuat perkembangan profesi akuntansi yang
terorganisir tak terelakkan, yang praktisi-praktisinya kompeten dan independen.”
Badan akuntansi paling awal adalan Society or Accountants di Edinburg yang
dihadiahi Piagam Kerajaan tahun 1854. Namun, badan akuntansi nasional pertama
adalah Institute Chartered Accountants in England dan Wales (the English Institute),
3
yang didirikan tahun 1880 dan pada tahun 1882 telah memiliki 1200 anggota dan
telah memprakarsai serangkaian profesi.
Di AS, American Association of Public Accountants dibentuk pada tahun 1887,
dengan anjuran dan partisipasi dari Akuntan-Akuntan resmi Inggris dan Skotlandia
yang pada saat itu tinggal di AS. Karena tidak adanya kewajiban audit statustori,
badan ini awalnya tumbuh lambat, dengan keanggotaan hanya 35 pada tahun 1892.
Namun, pada saat namanya diubah menjadi Institute of Accountants in the United
States of America tahun 1916, sudah ada 1.169 anggota. Perkembangan-
perkembangan tahun 1913 dan 1914 yang memicu permintaan akan akuntan AS
adalah pemberlakuan pajak penghasilan federal dan pembentukan Federal Reserve
Board dan Federal Trade Commission. Daya pemicu berikutnya muncul selama masa
depresi, dengan dibentuknya SEC dan diwajibkannya audit bagi emiten-emiten New
York Stock Exchange.
Bertahun-tahun, hubungan multinasional yang paling kuat terjadi antara kantor-
kantor akuntan AS dan Inggris. Dalam beberapa kasus, nama baru dibentuk untuk
digunakan bersama-sama di AS dan Inggris dan di tempat-tempat lain kadang-kadang
setelah bertahun-tahun berasosiasi dibawah dua nama atau lebih. Contoh awal nama
“internasional” adalah persetujuan yang dicapai tahun 1925 antara kantor akuntan
Inggris W.B. Peat & Co. dengan kantor akuntan AS Marwick, Mitchell & Co.
Selama tahun 1980-an, terjadi lebih banyak persekutuan antara kantor-kantor
akuntan besar nasional maupun internasional. Dalam edisi sebelumnya dari buku ini,
kami memuat 9 kantor akuntan multinasional besar, yang melalui serangkaian merger
dan akuisisi kemudian menjadi “BIG SIX”. Nama masing-masing kantor akuntan
yang berpraktik secara internasional adalah:
Athur Andersen
Coopers & Lybrand
Deloitte Ross Tohmatsu
Ernst & Young
KPMG Peat Marwick
Price Waterhouse
Di antara kantor-kantor akuntan internasional yang lebih kecil, juga terjadi
persekutuan yang serupa. Di AS, misalnya, Alexander Grant & Co. dan Fox & Co.
sekarang merupakan bagian dari Grant Thornton. Pada tahun 1990, Spicer &
Oppenheim (New York) bubar dan Laventhol and Howart jatuh bangkrut. Di Eropa,
4
paling tidak karena tekanan gerakan unifikasi Eropa 1992, terdapat berita yang terus-
menerus mengenai kantor-kantor akuntan penting nasional yang bubar melakukan
reorganisasi, dan/atau persekutuan. Hiruk-pikuk organisasional ini pada satu sisi
merupakan konsekuensi dari meningkatnya kompetisi antar kantor-kantor akuntan
professional, tetapi pada sisi lain juga menyiratkan pengharapan bahwa pendapatan
bahwa pendapatan dan profitabilitas jasa-jasa akuntansi profesional akan terus
tumbuh.
Kami telah membahas persekutuan internasional bagi operasi-operasi kantor
akuntan multinasional. Prof. K. W. Kubin telah menulis tentang "continuum of
internationality" berkenaan dengan kantor kantor akuntan:
Pada sisi ekstrem yang satu adalah kantor kantor akuntan yang klien kliennya
hanya menghadapi sedikit masalah akuntansi internasional, yang tidak
mengharuskan auditor untuk pergi ke luar negeri, apalagi membuka kantor di luar
negeri. Pada sisi ekstrem yang lain adalah kantor kantor akuntan besar dan
bergengsi yang memiliki kantor sendiri hampir di semua pusat bisnis dunia. Di
antara dua titik ekstrem internasionalitas tersebut kita menemui (1) kantor kantor
akuntan yang hanya memiliki kantor di AS, tetapi auditor-auditornya sering
bepergian ke luar negeri untuk melakukan audit bagi perusahaan penisahaan anak
dari klien klien mereka di luar negeri, (2) kantor kantor akuntan yang tergantung
pada jaringan korespondensi antar kantor akuntan untuk melakukan semua peketjaan
akuntansi di luar negeri, dan (3).suatu sistem kemitraan afiliasi dengan kantor kantor
akuntan lokal di negara negara lain.
Kutipan diatas menyiratkan dua poin: (1) sebuah kantor akuntan bisa bergantung
pada hubungan-hubungan yang berbeda di negara-negara yang berbeda, dan (2) suatu
hubungan di suatu negara tertentu bisa berkembang dari korespondensi menjadi
kemitraan afiliasi.
Terlepas dari persoalan-persoalan organisasional, dalam beberapa tahun terakhir
tekanan-tekanan bagi pembentukan standar-standar profesional yang seragam untuk
dipakai oleh kantor-kantor akuntan multinasional terus meningkat. Praktik “peer
review” yang berawal di AS merupakan sumber dari sebagian tekanan ini. Sumber-
sumber lain berkaitan dengan kaidah bahwa laporan-laporan audit yang membawa
nama kantor akuntan yang sama harus didasarkan pada kualitas kerja yang sama,
apakah laporan tersebut ditanda-tangani di Baltimore, Berlin, Bombay, Brisbane atau
Bogota. Walaupun sejumlah perusahaan mengklaim telah menyesuaikan diri dengan
5
atau tengah mengarah pada standar-standar dan prosedur-prosedur auditing yang
seragam, termasuk kebijakan independensi yang seragam, prinsip-prinsip akuntansi
yang dipakai dalam laporan keuangan biasanya ditentukan oleh hukum negara tempat
perusahaan klien dibentuk (yaitu, prinsip-prinsip nasional)
Untuk menyimpulkan pembahasan kami mengenai asal mula dan pertumbuhan
kantor-kantor akuntan profesional, kami memperkirakan bahwa akuntansi profesional
akan terus menjadi suatu sektor pertumbuhan dari ekonomi dunia. Data-data berikut
berkaitan dengan badan-badan akuntansi profesional di negara-negara berbahasa
inggris:
NAMA INSTITUSIJUMLAH ANGGOTA
1989 1990
The Institute of Charteered Accountants in Australia 19,447 20,690
Canadian Institute of Chartered Accountants 48,297 50,359
Institute of Chartered Accountants in Ireland 6,817 7,181
New Zealand Society of Accountants 16,485 17,401
Institute of Chartered Accountants in England and Wales 91,762 95,935
American Institute of Certified Public Accountants 286,358 304,654
*angka awal 1991.
Sumber: The Accountant, April 1991.
C. LINGKUNGAN AUDITING DI JEPANG DAN BELANDA
1. Lingkungan Auditing di Jepang
Auditing profesional di Jepang sulit dimengerti. Walaupun hukum AP
Jepang telah diratifikasi bulan Juni 1948, dan Japanese Institute of (JICPA)
dibentuk tahun 1949, profesi akuntan di Jepang masih berjuang untuk
memperoleh status sosial. Sulit untuk menarik lulusan universitas yang bagus
ke dalam profesi akuntan. Pegawai sipil tingkat tinggi menikmati gengsi
pribadi yang lebih tinggi dibandingkan para pratisi AP. Pertumbuhan jumlah
akuntan di Jepang sedang-sedang saja. Jumlah AP yang ada di Jepang pada
akhir tahun 1990 adalah sekitar 9.000 orang.
Kesulitan utama yang kedua berhubungan dengan fakta bahwa profesi
akuntan di Jepang memiliki berbagai peran. Segala hal tampaknya serba
beragam. Ada hukum perusahaan yang berlaku bagi semua perusahaan Jepang
dan pada saat yang sama berlaku hukum SEC bagi perusahaan-perusahaan
6
yang sahamnya diperdagangkan kepada publik. Korporasi-korporasi Jepang
yang sebagian keperluan modal jangka panjangnya dibiayai dari luar Jepang
biasanya mengikuti standar-standar pelaporan dan auditing Inggris-Amerika.
Ini merupakan dimensi ke-3 dari auditing profesional di Jepang.
Proses penyusunan standar juga terpencar. Menteri kehakiman terlibat
dalam proses tersebut karena menteri kehakiman mengatur kode etik
perdagangan yang berlaku bagi semua perusahaan. Meteri keuangan juga
terlibat karena menteri keuangan mengontrol legislasi SEC Jepang. JICPA
terlibat karena institute menginginkan pengaruh profesi yang lebih besar dalam
penyusunan standar. Business Accounting Deliberation Council (Badan
Penasehat Menteri Keuangan, beranggotakan pejabat-pejabat pemerintah,
profesor-profesor, eksekutif-eksekutif bisnis, dan AP mungkin merupakan
“kekuatan dibelakang layar” yang sebenarnya. Dan sistem politik (yaitu,
kepentingan publik) Jepang secara konsisten beranggapan bahwa setiap
penyimpangan dari kode etik perdagangan atau ketetapan-ketetapan
implementasi khususnya harus dipertimbangkan sebagai penyimpangan
terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Standar ini dan
perbedaan-perbedaan penerapannya menciptakan kesulitan yang tinggi bagi
mereka yang berprofesi sebagai akuntan di Jepang.
Keprihatinan ke-3 berkenaan dengan kecenderungan pelaporan dan auditing
Jepang dewasa ini untuk meniru dan menyamai praktik-praktik dan organisasi-
organisasi AS. Walaupun ini menyenangkan bagi egoism AS, kecenderungan
tersebut tidak kondusif dengan infrastruktur Jepang, yang, diantaranya, melihat
Akuntan Publik (AP) sebagai orang luar dimana pun mereka berada,
menjunjung keseragaman kelompok daripada kinerja perorangan, dan tumbuh
dan berkembang diatas “kewajiban saling bahu membahu” antar pribadi.
Pengadopsian gaya AS secara besar-besaran tidak melayani kepentingan-
kepentingan profesi dengan baik karena gaya baru tersebut tidak mengantikan
apa yang telah hilang sebelumnya tetapi menimpa gaya sebelumnya dan
keduanya berlaku secara bersamaan dewasa ini.
Terakhir, kami mengamati bahwa Jepang tidak mau berinovasi. Standar-
standar auditing yang berlaku dewasa ini meniru habis standar-standar AS.
Dalam dewan-dewan dan komite-komite internasional, Jepang seringkali
menyetujui saja konsensus yang timbul daripada mengejar titik pandangnya
7
sendiri. Sebelum Jepang mengurangi sebagian sifat “multi peran”,
menghimpun status politik dan sosial yang lebih tinggi bagi CPA-CPA-nya,
dan mulai melaksanakan sejumlah kepemimpinan independen (diwilayah Asia
pasifik paling tidak), kita harus setuju dengan penilaian Stamp dan Moonitz
bahwa peranan Jepang dalam proses-proses auditing internasional “kurang dari
semestinya”.
Bab 2 dari monograf AICPA’s Accounting Profession in Japan (1988)
menggambarkan kewajiban, standar dan praktik auditing Jepang baik secara
ringkas maupun secara komprehensif. Appendiks D dalam booklet ini memuat
“Rincian bagi Perbandingan antara Generally Accepted Auditing Standards
(GAAS) AS dengan Standar-standar Auditing Jepang”. Dalam menanggapi
pertanyaan apakah GAAS ada di Jepang, AICPA memberikan jawaban
berikut:
Standar Auditing Jepang terdiri dari 10 Standar Auditing (Auditing
Standards-AS), dan Ketentuan Pekerjaan Lapangan (Working Rules of Field
Work-WRFW) dan Ketentuan Pelaporan (Working Rules of Reporting-WRR)
yang dikeluarkan oleh Business Accounting Deliberation Council, yang
dilengkapi oleh makalah-makalah yang diterbitkan oleh Komite Audit JICPA
(ACP). Commercial Code, Special Measures Law Concerning Audit, Segala
Hukum yang menyangkut Kabushiki Kaisha, Peraturan yang Berkenaan
dengan Laporan Audit Korporasi Berskala Besar (Menteri Kehakiman), dan
Ministerial Ordinance of Audit and Certification of Financial Statements, dsb.
(MOA) (Menteri Keuangan juga mengatur Auditing).
Kutipan diatas dengan jelas mengilustrasikan keanekaan kewajiban-
kewajiban auditing Jepang.
2. Lingkungan Auditing di Belanda
Orang Belanda merupakan profesional- profesional akuntansi yang
mengagumkan. Mereka telah berada pada tingkat pengembangan profesional
dan teknis yang tinggi secara internasional. Mereka telah mencapai status yang
tinggi melalui penyusunan standard dan pembuatan ketentuan yang minimum.
Dutch Institute (NIVRA) telah mengeluarkan pedoman- pedoman dan
interpretasi- interpretasi code of conduct, telah mengumumkann sekitar selusin
pendapat audit sebagai tuntunan umum bagi anggota-anggotanya, telah
8
menerbitkan sekitar 20 laporan studi mengenai berbagai topik, dan
mempublikasikan seri Pilot berbahasa Inggris yang penting bagi profesi.
Meningkatnya kewajiban-kewajiban audit dari EC telah menciptakan
bottleneck tidak hanya di Jerman, tetapi juga di semua Negara EC yang
berbahasa non-Inggris. Tidak terkecuali Belanda. 1974 Act mengenai
Accountants-Administratieconsulenten (AA) telah menciptakan segmen
profesi akuntan tingkat kedua di Belanda, yang bias menawarkan jasa-jasa
berikut:
1) Merancang dan memelihara catatan-catatan akuntansi, mengulas cara-
cara pemeliharaan catatan-catatan tersebut, dan menyiapkan laporan
keuangan.
2) Menganalisa dan menginterpretasikan dalam laporan-laporan
penjelasan data-data yang diambil dari catatan-catatan perusahaan dan
memberikan informasi dan nasehat berkaitan dengan data-data
tersebut.
Catat bahwa AA tidak berwewenang untuk melakukan audit independen dan
mengeluarkan pendapat atas laporan keuangan. Meskipun begitu, kurangnya
RA (CPA-nya Belanda) ditambah meningkatnya kewajiban audit telah
memunculkan langkah-langkah tradisional terbatas untuk memudahkan
kualifikasi AA tertentu menjadi RA.
Aspek unik lain dari profesi akuntan di Belanda adalah keeratannya dengan
pendidikan di universitas-universitas. Banyak praktisi terkemuka juga
menjabat sebagai staf pengajar di universitas dan begitu juga sebaliknya. Ini
merupakan situasi yang jarang ditemui dalam profesi kedokteran dan hukum di
AS. Di Belanda syarat-syarat pendidikan dan pengalaman praktik sangat tinggi
ditinjau dari standar internasional.
D. LAPORAN AUDITOR
Bahasa laporan auditor berbeda secara signifikan dari satu negara dengan
negara lain. Laporan ini ada yang hanya berupa laporan sederhana mengenai
ketaatan terhadap kewajiban-kewajiban hukum hingga berupa suatu prosa
yang cukup panjang mengenai standar-standar dan prosedur yang dipakai;
lingkup audit; proses yang digunakan hingga dikeluarkannya pendapat audit;
kesesuaian dengan standar akuntansi yang terkait; konsistensi dari standar
9
akuntansi, auditing, dan pelaporan yang dipakai; pembebasan manajemen dari
tugas-tugasnya; dan sebagainya. Untuk memperjelas mengenai hal ini, 3
laporan audit telah dipilih secara acak dari 3 kelompok laporan keuangan non-
AS, untuk tahun pelaporan 1990. Laporan-laporan ini direproduksi dalam
Ekshibit 8.1, 8.2 dan 8.3.
Laporan-dual dalam Ekshibit 8.1 (Belanda) diambil dari laporan Tahunan
1990 Royal Dutch Petroleum Company. Pertama-tama kami mengamati bahwa
dua laporan disajikan keduanya mengacu kepada laporan keuangan yang sama.
Kedua, salah satu laporan menunjuk ketaatan terhadap sekelompok kebijakan-
kebijakan akuntan si yang khusus di sebutkan satu persatu, sedangkan laporan
kedua menegaskan “kesesuaian dengan kewajiban-kewajiban hukum Belanda
yang berkenan dengan laporan tahunan”. Pada dimensi ke-3, salah satu laporan
menjamin bahwa laporan keuangan yang di audit “menyajikan secara wajar”,
sedangkan laporan yang lain menyatakan bahwa laporan keuangan
memberikan “pandangan yang jujur dan wajar”. Terakhir, salah satu laporan
ditanda tangani oleh 3 kantor akuntan besar, sedangkan yang lain Cuma
ditandatangani oleh satu kantor akuntan saja. Mengapa kedua laporan ini
berbeda? Apakah laporan kedua laporan ini memiliki arti yang sama atau
identik? Apakah laporan yang satu merupakan sesuatu yang “nyata”
sedangkan yang lain merupakan dokumen ketaatan yang dimandatkan secara
hukum? Jelas, pelaporan semacam ini oleh auditor independen menimbulkan
lebih banyak pertanyaan dari yang mungkin ingin ditanyakan.
10
EKSHIBIT 8.1 Laporan Auditor dari Belanda
LAPORAN AUDITOR
Kepada Royal Dutch Petroleum Company dan The "Shell Transport and TradingCompany, p.l.c.
Kami telah mengaudit laporan keuangan yang terdapat pada halaman 32 hingga 47 dari GrupPerusahaan Royal Dutch/Shell untuk tahun 1990,1989 dan 1988 sesuai dengan standarauditing yang diterima umum.Menurut pendapat kami. Laporan keuangan yang kami maksudkan diatas menyajikansecara wajar posisi keuangan dari Grup Perusahaan Royal Dutch/Shell pada tanggal 31Desember 1990, sesuai dengan kebijakan kebijakan akuntansi yang dijelaskan pada halaman32 dan 33.
Laporan dari Swiss, walaupun juga dua bagian, mungkin lebih mudah untuk
dipahami. Laporan pertama berkaitan dengan “laporan-laporan konsolidasi
grup”. Laporan tersebut memuat pendapat dari kantor akuntan yang
menandatanganinya, memberitahukan kesesuaian dengan pedoman-pedoman
auditing internasional, dan mungkin merupakan laporan paling ringkas yang
bisa di buat. Laporan kedua berkebalikan dengan pertama, mucul sebagai
suatu item diantara “laporan direktur”, dan laporan tersebut menyatakan
secara khusus mengenai kesesuaian dengan hukum perusahaan swiss, dan
mengundang pesan bahwa semacam ketaatan statutory telah dilibatkan. Bisa
dilihat bahwa bahwa 4 auditor yang menandatangani laporan tersebut
kualifikasi-kualifikasi profesionalnya tidak diketahui oleh pembaca. Walaupun
laporan-laporan tersebut menyangkut sebuah korporasi yang berbasis di swiss,
laporan tersebut menyangkut sebuah korporasi yang berbasis di Swiss, laporan
pertama diselesaikan di inggris dan laporan kedua diselesaikan di Swiss,
mungkin saja penting bagi pembaca dan mungkin saja tidak.
11
Kami telah mengaudit perkiraan perkiraan tahunan dari Royal Dutch Petroleum Companyuntuk tahun 1990 sesuai dengan standar auditing yang diterima umum.Menurut pendapat kami perkiraan - perkiraan ini sebagai pembentuk laporan keuanganGrup Perusahaan Royal Dutch/shell yang ada pada halaman 32 hingga 47 memberikanpandangan jujur dan wajar mengenai posisi keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 1990,dan hasil. operasi dan arus kas untuk tahun 1990, telah disiapkan sesuai dengan kewajibankewajibanhukum Belanda yang berkenaan dengan perkiraan perkiraan tahunan.
EKSHIBIT 8.2 Laporan Auditor dari Swiss
Laporan Auditor Kepada Dewan Komisaris Nestle S.A.
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasi yang terdapat pada halaman 42 hingga 56sesuai dengan Pedoman Auditing Internasional.Menurut Pendapat kami laporan keuangan konsolidasi memberikan pandangan yang jujurdan wajar mengenai kondisi Grup pada tanggal 31 Desember 1990 dan mengenai laba dansumber dan penggunaan dana untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990.
KPIVIG Peat Marwick McLintockChartered AccountantsLondon
Laporan Astra Corporation dari Swedia adalah unik karena laporan tersebut
mengindikasikan bahwa auditor tyidak hanya menguji laporan keuangan
ytetyapi juga menguji admnistrasi oleh dewan komisaris dan presiden unt5uk
tahun 1990. Diantara rekomendasi yang diberikan oleh auditor kita
menemukan bahwa anggota dari dewan komisaris dan presiden dibebaskan
dari kewajibannya untuk tahun fiscal. Pemegang saham hanya dapat
memberikan kekebalan/kebebasan semacam itu di Swedia.
Laporan auditor yang ada dewasa ini diseluruh dunia menimbukan banyak
kebingungan yang tidak perlu. Walaupun mungkin ada sejumlah kesamaan
dalam subtansinya jelas terdapat pebedaan besar dalam tujuan audit yang
mendasarinya, standar akuntansi dan auditing yang menjadi acuan, dan format
12
Laporan Auditorkepada Rapat Umum Blasa Nestid S.A. Pada Tanggal 30 Mei 1991
Kepada para pemegang saham,
Sebagai auditor dari Perusahaan anda, kami telah, sesuai dengan kewajiban kewajibanhukum, menguji laporan tahunan Nestle S.A. untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990 dantelah memperhatikan laporan yang bertanggal 31 Maret 1991 yang telah dibuat oleh KPIVIGPeat Marwick McLintock, Independent Chartered Accountants, sesuai dengan pasal 723 dariTode des obligations".
Kami puas bahwa:- neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan buku buku perkiman,- buku buku perkiman telah dipelihara dengan semestinya,- posisi keuangan dan hasil hasil operasi disajikan sesuai dengan prinsip prinsippenilaian hukum dan dengan ketentuan ketentuan dari Articles of Association.
Berdasarkan hasil pengujian kami, kami merekomendasikan agar laporan laporan yangdisampaikan kepada anda disetujui.
Terakhir kami mengkonfirmasikan bahwa usulan dari Dewan Komisaris bagi penyisihanlaba adalah sesuai dengan hukum dan Articles of Association.
Vevey, 22 Maret 1991
umum. Perbedaan ini saja cukup untuk melandasi upaya harmonisasi
internasional dalam bidang auditing.
13
EKSHIBIT 8.3 Laporan Auditor dari Swedia (Laporan Tahunan Astra 1990)
LAPORAN AUDITOR
Kami telah menguji Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Konsolidasi, catatan catatanakuntansi dan administrasi yang telah dilakukan oleh Dewan Kornisaris dan Presiden untuktahun 1990. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar auditing yang diterirna umum.
Perusahaan Induk
Laporan Tahunan telah disiapkan sesuai dengan Swedish Companies Act
Kami merekomendasikanagar Laporan Laba Rugi dan Neraca disetujui,agar laba yang tidak disishkan ditangani sesuai dengan usulan dalam laporan admininstrasi danagar anggota anggota Dewan Kornisaris dan Presiden dibebaskan dari kewajiban untuk tahunfiskal yang bersangkutan.
Kelompok
Laporan Keuangan Konsolidasi telah disiapkan sesuai dengan Swedish Companies Laporankeuangan laporan keuangan dari perusahaan perusahaan anak di luar negeri telah di periksaoleh auditor – auditor local, yang telah mengirimkan laporan audit kepada kami.
Kami merekomendasikanagar Laporan Laba Rugi Konsolidasi dan Neraca Konsolidasi disetujui.
BAB III:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan Audit Internasional
1) Beberapa aspek dalam audit internasional telah memiliki kesamaan antara
lain dalam definisi, tujuan, kerangka, standar dan prosedur.
2) Adapula perbedaan antara lain dalam teknis pembuatan kertas kerja, dan
laporan audit.
3) Juga ada perbedaan dalam hal latar belakang pendidikan seorang auditor
internasional. Di satu negara mensyaratkan auditor internasional harus
bergelar master, sedangkan di negara lain tidak.
Sejarah Kantor Akuntan Publik Internasional
1) Pada awalnya KAP dibentuk di Inggris pada abad 19 dan berlanjut di
Amerika Serikat.
2) Karena ada peningkatan hubungan perdagangan antara Inggris dan AS
dirasa perlu adanya KAP yang beroperasi secara internasional.
3) KAP-KAP kecil bergabung melalui proses merger dan akuisisi
membentuk KAP yang lebih besar dan dapat beroperasi di berbagai
negara.
Pertumbuhan KAP Internasional
1) KAP dapat tumbuh menjadi bertaraf internasional dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain hubungan antara negara yang terlibat bisnis
internasional dan adanya hubungan antar negara yang awalnya hanya
korespondensi menjadi hubungan kemitraan dagang.
2) Dengan beroperasinya KAP secara internasional diperlukan standardisasi
yang dapat dipakai oleh para akuntan publik di berbagai negara agar
laporan audit dapat digunakan di berbagai negara yang berbeda.
14
3) The big six merupakan 6 KAP terbesar yang bekerja secara Internasional.
KAP tersebut adalah:
1. Arthur Andersen
2. Coopers & Lybrand
3. Deloitte Ross Tohmatsu
4. Ernst & Young
5. KPMG Peat Marwick
6. Price Waterhouse
Perbandingan Profesi Akuntan Publik di Beberapa Negara
Jepang Belanda
Profesi akuntan belum
terlalu diminati.
Penyusunan Standar
Akuntansi terpencar ke
berbagai Departemen
Banyak praktisi akuntan
yang menjadi pengajar di
universitas.
Telah dibuat Standar
Akuntansi oleh Dutch
Institute
Laporan Audit
Di berbagai negara memiliki standar laporan audit yang berbeda-beda. Di satu
negara, laporan audit hanya berupa laporan singkat yang menerangkan ketaatan
terhadap kewajiban hukum. Di negara lainnya, laporan audit berupa uraian yang
panjang mengenai standar dan prosedur yang dipakai, lingkup audit, konsistensi
dari standar akuntansi hingga proses yang digunakan sampai muncul pendapat
audit.
B. SARAN
a. Semoga semua pengertian-pengertian yang ada dalam makalah ini mengenai
”AKUNTANSI INTERNASIONAL: LINGKUNGAN AUDIT INTERNASIONAL
DI JEPANG DAN BELANDA” anda pahami benar-benar.
b. Pelajarilah sekali lagi guna pendalaman pemahaman anda.
c. Usahakan seluruh kosentrasi anda tercurah dalam proses pembelajaran ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Literature:
Choi & Mueller; AKUNTANSI INTERNASIONAL (terjemahan Indonesia) buku dua
edisi kedua; Salemba Empat 1999.
Situs dan Website:
http://nitha-lian.blogspot.com/2011/05/lingkungan-audit-internasional.html
http://onlydeedee.blogspot.com/2012/01/audit-internasional.html
http://uchiiqu.blogspot.com/2011/03/lingkungan-audit-internasional.html
http://dandyakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/01/bab-9-internationa-
audit.html
16