Download - Makalah Prostetik orthopedi
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
Bedah preprostetik adalah bagian dari bedah mulut dan maksilofasial yang bertujuan
untuk membentuk jaringan keras dan jaringan lunak yang semaksimal mungkin sebagai dasar
dari suatu protesa. Meliputi teknik pencabutan sederhana dan persiapan mulut untuk
pembuatan protesa sampai dengan pencangkokan tulang dan implan alloplastik (Stephens,
1997.
Bedah preprostetik lebih ditujukan untuk modifikasi bedah pada tulang al!eolar dan
jaringan sekitarnya untuk memudahkan pembuatan prothesa yang baik, nyaman dan estetis.
"etika gigi geligi asli hilang, perubahan akan terjadi pada al!eolus dan jaringan lunak
sekitarnya. (#anchal et al, $%%1.
Bedah preprostetik yang objektif adalah untuk membentuk jaringan pendukung yang
baik untuk penempatan gigi tiruan. "arakteristik jaringan pendukung yang baik untuk gigi
tiruan (&ucker, 199'
1. &idak ada kondisi patologis pada intra oral dan ekstra oral.
$. )danya hubungan*relasi rahang yang baik secara antero posterior, trans!ersal dan
dimensi !ertikal.+. Bentuk prosesus al!eolar yang baik (bentuk yang ideal dari prosesus al!eolar adalah
bentuk daerah yang luas, dengan komponen !ertikal yang sejajar.
-. &idak ada tonjolan tulang atau jaringan lunak atau undercut.
. Mukosa yang baik pada daerah dukungan gigi tiruan.
/. "edalaman !estibular yang cukup.
7. Bentuk al!eolar dan jaringan lunak yang cukup untuk penempatan implant.
BAB II
ETIOLOGI DAN TUJUAN
1
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
2/24
1. ETIOLOGI
#erubahan luas dapat terjadi pada morfologi rahang setelah gigi hilang. &ulang rahang
terdiri dari tulang al!eolar dan tulang basal. #ada saat gigi hilang, tulang al!eolar dan
jaringan periodontal akan diresorbsi. &ulang al!eolar berubah bentuk secara nyata saat gigi
hilang, baik dalam bidang hori0ontal dan !ertikal. #ada daerah posterior mandibula, tulang
yang hilang kebanyakan dalam bidang !ertikal. Setelah terjadi resorbsi secara fisiologis,
struktur tulang rahang yang tinggal disebut dengan istilah residual ridge. &ulang yang ada
setelah tulang al!eolar mengalami resorbsi disebut dengan tulangbasal. &ulang basal tidak
berubah bentuk secara nyata kecuali ada pengaruh lokal. Struktur anatomi yang lain dapat
menjadi lebih menonjol, genial tubercle dan perlekatan ototnya dapat menonjol pada pasien
yang mengalami resorbsi al!eolar mandibula yang luas.(erri, $%11
&orus pada mandibula atau maksila dapat menyebabkan ketidak stabilan gigi tiruan,
atau dapat menyebabkan trauma. reenulum yang menonjol dapat menyebabkan perpindahan
gigi tiruan saat pergerakan bibir dan lidah. 2aya pengunyahan pada pasien dengan gigi tiruan
akan diteruskan melalui gigi dan akan diserap oleh jaringan pendukung gigi ( periodontium
dan tulang al!eolar . #ada pasien yang edentulous, daya akan digunakan oleh gigi tiruan dan
akan diteruskan melalui mukosa mulut ke tulang yang ada diba3ahnya. 4leh karena itu, gigi
tiruan harus terpasang dengan baik, sehingga trauma pada mukosa dan mulut dapat dihindari.
#erubahan pada #rofil muka seperti melipat (hidung dan dagu kelihatan saling
berdekatan setelah hilangnya gigi. 5ilangnya perlekatan otot dan dukungan sekitar bibir
dapat menyebabkan timbulnya kerutan pada 3ajah.
2. TUJUAN
2
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
3/24
&ujuan dari bedah preprostetik adalah untuk menyiapkan jaringan lunak dan jaringan
keras dari rahang untuk suatu protesa yang nyaman yang akan mengembalikan fungsi oral,
bentuk 3ajah dan estetis. &ujuan dari bedah preprostetik membantu untuk (Matthe3 et al,
$%%1
1. Mengembalikan fungsi rahang ( seperti fungsi pengunyahan, berbicara,menelan
$. Memelihara atau memperbaiki struktur rahang
+. Memperbaiki rasa kenyamanan pasien
-. Memperbaiki estetis 3ajah
. Mengurangi rasa sakit dan rasa tidak menyenangkan yang timbul dari pemasangan
protesa yang menyakitkan dengan memodifikasi bedah pada daerah yang mendukung
prothesa
/. Memulihkan daerah yang mendukung prothesa pada pasien dimana terdapat
kehilangan tulang al!eolar yang banyak
BAB III
PRINSIP RENCANA PERAWATAN
3
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
4/24
A. Riwayat Penyakit
6i3ayat pasien akan mengindikasikan harapan dan perhatian pasien pada pera3atan.
mur dan kesehatan pasien akan mempengaruhi rencana pera3atan, seperti pasien usia muda
dengan resorbsi tulang al!eolar yang berat dapat sabar terhadap pera3atan bedah yang
kompleks dibandingkan pasien usia tua dengan morfologi tulang yang sama. 6i3ayat
penyakit mencakup informasi penting seperti status resiko pasien terhadap tindakan bedah,
dengan perhatian khusus kepada penyakit sistemik pasien yang dapat mempengaruhi
penyembuhan luka jaringan lunak dan jaringan keras.
B. Pemeik!aan "#ini!
5al ini mencakup penilaian intra oral dan ekstra oral secara umum dari jaringan lunak
dan jaringan keras dan analisa khusus dari daerah yang akan ditempati gigi tiruan. #enilaian
tinggi, lebar dan bentuk tulang al!eolar secara umum, dan memperhatikan apakah terdapat
undercut tulang dan posisi dari struktur anatomi jaringan sekitar seperti mental neuro
!ascular bundle. 8uga dinilai kedalaman dari sulkus bukal,posisi dan ukuran frenulum,
perlekatan otot dan kondisi dari tulang al!eolar. "ebersihan rongga mulut pasien harus baik
sehingga dapat dilakukan tindakan bedah dan untuk menghindari komplikasi atau hasil
pembedahan yang buruk.
C. Pemeik!aan Pen$n%an&
#emeriksaan radiografi berguna untuk menilai kondisi dari tulang rahang. #anoramik
foto berguna untuk mengetahui kualitas keseluruhan dari tulang al!eolar dan untuk melihat
adanya sisa akar gigi atau kelainan patologi yang lain (seperti kista rahang. ateral
cephalostat atau cephalogram photo dapat digunakan untuk melihat hubungan skeletal antero
posterior dan tinggi tulang al!eolar bagian anterior. #eriapikal photo berguna bila akan
dilakukan pengambilan sisa akar sebelum pembuatan gigi tiruan.
BAB I'
BEDAH PREPROSTETI"
4
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
5/24
Berbagai macam teknik dapat digunakan, baik sendiri atau dikombinasi, untuk
mempertahankan dan memperbaiki daerah yang akan ditempati gigi tiruan. Secara umum ada
dua golongan dari bedah preprostetik
A. Be(a) Jain&an L$nak
1* 'e!ti+$#,-#a!ty
Suatu tindakan bedah yang bertujuan untuk meninggikan sulkus !estibular dengan
cara melakukan reposisi mukosa , ikatan otot dan otot yang melekat pada tulang yang
dapat dilakukan baik pada maksila maupun pada mandibula dan akan menghasilkan
sulkus !estibular yang dalam untuk menambah stabilisasi dan retensi protesa.
:estibulum dangkal dapat disebabkan resorbsi tulang al!eolar, perlekatan otot terlalu
tinggi, adanya infeksi atau trauma
2* A#e,#-#a!ty
)l!eolplasty adalah prosedur bedah yang biasanya dilakukan untuk mempersiapkan
linggir al!eolar karena adanya bentuk yang irreguler pada tulang al!eolar berkisar dari
satu gigi sampai seluruh gigi dalam rahang, dapat dilakukan segera sesudah
pencabutan atau dilakukan tersendiri sebagai prosedur korektif yang dilakukan
kemudian.
a. Simple al!eolplasty
&indakan ini dilakukan bersamaan dengan pencabutan gigi , setelah pencabutan gigi
sebaiknya dilakukan penekanan pada tulang al!eolar soket gigi yang dicabut . )pabila
setelah penekanan masih terdapat bentuk yang irreguler pada tulang al!eolar maka
dipertimbangkan untuk melakukan al!eolplasty. #etama dibuat flap mukoperiosteal
kemudian bentuk yang irreguler diratakan dengan bor , bone cutting forcep ataukeduanya setelah itu dihaluskan dengan bone file. Setelah bentuk tulang al!eolar baik
dilakukan penutupan luka dengan penjahitan. Selain dengan cara recontouring tadi
apabila diperlukan dapat disertai dengan tindakan interseptal al!eolplasty yaitu
pembuangan tulang interseptal, hal ini dilakukan biasanya pada multipel ekstraksi.
b. Secondary al!eolplasty.
5
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
6/24
inggir al!eolar mungkin membutuhkan recountouring setelah beberapa lama
pecabutan gigi akibat adanya bentuk yang irreguler. #embedahan dapat dilakukan
dengan membuat flap mukoperiosteal dan bentuk yang irregular dihaluskan dengan
bor, bone cutting forcep dan dihaluskan dengan bone file setelah bentuk irreguler
halus luka bedah dihaluskan dengan penjahitan. #ada secundary al!eolplasty satu
rahang sebaiknya sebelum operasi dibuatkan dulu ; Surgical
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
7/24
A. A#e,#ekt,mi
)l!eolektomy adalah pengurangan tulang soket dengan cara mengurangi plate labial
atau bukal dari prosessus al!eolar dengan pengambilan septum interdental dan interadikuler.
)tau &indakan bedah radikal untuk mereduksi atau mengambil procesus al!eolus disertai
dengan pengambilan septum interdental dan inter radikuler sehingga bisa di laksanakan
aposisi mukosa.
)l!eolektomi termasuk bagian dari bedah preprostetik, yaitu tindakan bedah yang
dilakukan untuk persiapan pemasangan protesa. &ujuan dari bedah preprostetik ini adalah
untuk mendapatkan protesa dengan retensi, stabilitas, estetik, dan fungsi yang lebih baik.
&indakan pengurangan dan perbaikan tulang al!eolar yang menonjol atau tidak teratur untukmenghilangkan undercut yang dapat mengganggu pemasangan protesa dilakukan dengan
prinsip mempertahankan tulang yang tersisa semaksimal mungkin. Seringkali seorang dokter
gigi menemukan sejumlah masalah dalam pembuatan protesa yang nyaman 3alaupun kondisi
tersebut dapat diperbaiki dengan prosedur bedah minor. #enonjolan tulang atau tidak teratur
dapat menyebabkan protesa tidak stabil yang dapat mempengaruhi kondisi tulang dan
jaringan lunak diba3ahnya.
T$%$an a#e,#ekt,mi a(a#a)
1. Membuang ridge al!eolus yang tajam dan menonjol
$. Membuang tulang interseptal yang sakit se3aktu dilakukan gingi!ektomy
+. ntuk membuat kontur tulang yang memudahkan pasien dalam melaksanakan
pengendalian plak yang efektif.
-. ntuk membentuk kontur tulang yang sesuai dengan kontur jaringan gingi!al setelah
penymbuhan.
. ntuk memudahkan penutupan luka primer.
7
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
8/24
In(ika!i (an ",ntain(ika!i
?ndikasi untuk prosedur ini sangat jarang dilakukan tetapi mungkin dilakukan saat
proyeksi gigi anterior dari ridge pada area premaksilaris akan menjadi masalah untuk estetik
dan kestabilan gigi tiruan pada masa yang mendatang. Maloklusi klass ?? di!isi ? adalah tipe
yang sangat memungkinkan untuk dilakukan prosedur ini
In(ika!i
1. ?ndikasi dari prosedur al!eolektomi jarang dilakukan tetapi biasanya pada dilakukan
pada kasus proyeksi anterior yang berlebih pada al!eolar ridge pada ma>illa atau
untuk pengurangan prosesus al!eolaris yang mengalami elongasi )rea yang berlebih
tersebut dapat menimbulkan masalah dalam estetik dan stabilitas gigi tiruan.
#embedahan ini paling banyak dilakukan pada maloklusi kelas ?? di!isi ?.
$. )l!eolektomi juga dilakukan untuk mengeluarkan pus dari suatu abses pada gigi.
+. )l!eolektomi diindikasikan juga untuk preparasi rahang untuk tujuan prostetik yaitu
untuk memperkuat stabilitas dan retensi gigi tiruan.
-. Menghilangkan al!eolar ridge yang runcing yang dapat menyebabkan
neuralgia,protesa tidak stabil,protesa sakit pada 3aktu dipakai.
. Menghilangkan tuberositas untuk mendapatkan protesa yang stabil dan enak dipakai
/. ntuk eksisi eksostosis.
7. Menghilangkan interseptal bonediseas.
'. Menghilangkan undercut.
9. Mendapatan spaceintermaksilaris yang diharap.
1%. ntuk keperluan pera3atan ortodontik,bila pemakaian alat ortho tidak maksimal
maka dilakukan al!eolektomi
11. penyakit periodontal yang parah yang mengakibatkan kehilangan sebagian keciltulang al!eolarnya.
8
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
9/24
1$. ekstraksi gigi yang traumatik maupun karena trauma eksternal.
",nta in(ika!i
Sedangkan kontra indikasi al!eolektomi adalah
1. #asien dengan penyakit sistemik
$. #eriostitis
+. #eriodontitis
"#a!iika!i A#e,#ekt,mi
a* Sim-#e a#,#e3t,my
Setelah dilakukan multiple extractions, lapisan al!eolar bukal dan tulang interseptal
diperiksa untuk mengetahui adanya protuberansia dan tepi yang tajam. ?ncisi dibuat
melintangi interseptal crests. Mukoperiosteum diangkat dengan hatihati dari tulang
menggunakanMolt curetno.- atau ele!ator periosteal. "esulitan terletak pada permulaan flap
pada tepi tulang karena periosteum menempel pada akhiran tulang, tetapi hal ini harus dilatih
agar flap tidak lebih tinggi dari dua per tiga soket yang kosong. 8ika terlalu tinggi akan dapat
melepaskan perlekatan lipatan mukobukal dengan mudah, dengan konsekuensi hilangnyaruang untuk ketinggian denture flange. lap diekstraksi dengan hatihati dan tepi dari gau0e
diletakkan di antara tulang dan flap. 6ongeur uni!ersal diletakkan pada setengah soket yang
kosong, dan lapisan al!eolar bukal atau labial direseksi dengan ketinggian yang sama pada
semua soket. 6ounger diposisikan pada sudut -@ di atas interseptal crest, satu ujung pada
masingmasing soket, dan ujung interseptal crestdihilangkan. #rosedur ini dilakukan pada
semua interseptal crests.
9
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
10/24
#erdarahan tulang dikontrol dengan merotasi curet kecil pada titik perdarahan. ile
ditarik secara ringan pada satu arah pemotongan secara menyeluruh sehingga meratakan
tulang. #artikelpartikel kecil dihilangkan, gau0e juga dilepaskan sehingga a3alan flap
terletak pada tulang, dan jari digesekgesekkan (dirabakan pada permukaan mukosa untuk
memeriksa kedataran tulang al!eolus. apisan bukal harus dibuat kontur kurang lebih
setinggi lapisan palatal dan dibuat meluas dan datar. ndercut pada bagian posterior atas dan
anterior ba3ah perlu deperhatikan. Sisa jaringan lunak dan jaringan granulasi kronis juga
dihilangkan dari flap bukal dan palatal, kemudian dijahit menutupi area interseptal tetapi
tidak menutupi soket yang terbuka. #enjahitan secara terputus atau kontinyu dilakukan tanpa
tekanan.
+* Ra(i3a# a#e,#e3t,my
#embentukan kontur tulang bagian radiks dari tulang al!eolar diindikasikan karena
terdapat undercuts yang sangat menonjol, atau dalam beberapa hal, terdapat perbedaan dalam
hubungan hori0ontal berkenaan dgn rahang atas dan rahang ba3ah yang disebabkan oleh
o!erjet. Beberapa pasien mungkin memerlukan pengurangan tulang labial untuk
mendapatkan keberhasilan dalam pera3atan prostetik. (:ohra, $%11
2alam beberapa kasus, flap mukoperiosteal menjadi prioritas untuk melakukan
ekstraksi. Akstraksi gigi, pertama dapat difasilitasi dengan menghilangkan tulang labial diatas
akar gigi. #enghilangan tulang ini juga akan menjaga tulang intraradikular. Setelah itu sisa
sisa tulang dibentuk dan dihaluskan sesuai dengan tinggi labial dan oklusal menggunakan
chisel, rongeur dan file. Sisa jaringan pada bagian flape labial dan palatal dihaluskan.
2alam penutupan flap, penting untuk menghilangkan jaringan pada area premolar
agar terjadi penuruan pengeluaran dari tulang labial. 2alam pembukaan flap yang besar,harus dilakukan pemeliharaan yang tepat untuk memelihara perlekatan dari lipatan
mukobukal sebaik mungkin, atau selain itu penghilangan kelebihan flap yang panjang harus
dilakukan pada akhirnya. 8ika flap tidak didukung dengan gigi tiruan sementara (immediate
denture)dan sisa jaringan tidak dihilangkan, tinggi dari lapisan mukobukal akan berkurang
secara drastis.
P,!e($ A#e,#ekt,mi
10
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
11/24
&eknik untuk al!eolektomi maksila dan mandibula
1. 8ika kasus salah satu dari gigi yang tersisa baru dicabut, mukoperiosteum harus dicek
untuk memastikan bah3a telah terdapat kedalaman minimum sebesar 1% mm. 2ari
semua tepi gingi!al yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.
$. #astikan bah3a insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak al!eolar pada titik
di pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis,
yaitu gigi paling distal yang akan dicabut, menuju ke lipatan mukobukal pada sudut
-% setidaknya 1mm. tarik insisi ke area dimana gigi tersebut sudah dicabut
sebelumnya.
+. )ngkat flap dengan periosteal ele!ator dan tahan pada posisi tersebut dengan jari
telunjuk tangan kiri atau dengan hemostat yang ditempelkan pada tepi flap atau
dengan tissue retactor.
-. Bebaskan tepi flap dari darah menggunakansuction apparatus, dan jaga dari seluruh
area operasi.
. etakkan bone shearatausingle edge bone-cutting rongeurdengan satu blade pada
puncak al!eolar dan blade lainnya diba3ah undercut yang akan dibuang, dimulai pada
regio insisi!us sentral atas atau ba3ah dan berlanjut ke bagian paling distal dari
al!eolar ridge pada sisi yang terbuka.
/. Bebaskan mukoperiosteal membranedari puncak al!eolar dan angkat menuju lingual,
sehingga plate bagian lingual dapat terlihat. #rosedur ini akan memperlihatkan banyak
tulang interseptal yang tajam.
7. 5ilangkan penonjolan tulang interseptal yang tajam tersebut dengan end-cutting
rongeurs.
'. 5aluskan permukaan bukal dan labial dari al!eolar ridge dengan bone file. &ahan
bone file pada posisi yang sama sebagai straight operative chisel , pada posisi jari
yang sama, dan file area tersebut pada dengan gerakan mendorong.
11
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
12/24
9. Susuri soket dengan small bowl curretedan buang tiap spikula kecil tulang atau
struktur gigi atau material tumpatan yang masuk ke dalam soket. langi prosedur ini
pada sisi kiri atas dan lanjutkan ke tahap berikutnya.
1%. "embalikan flap pada posisi semula, kurang lebih pada tepi jaringan lunak, dan
ratakan pada posisi tersebut dengan jari telunjuk yang lembab.
11. atat jumlah jaringan yang o!erlapping, yang notabene bah3a tulang diba3ahnya
telah dikurangi, yang akhirnya meninggalkan tulang yang lebih sedikit dilapisi oleh
jaringan lunak.
1$. 2engan gunting, hilangkan sejumlah mukoperiosteum yang sebelumnya terlihat
o!erlap.
1+. 6atakan jaringan lunak tersebut kembali ketempatnya menggunakan jari telunjuk
yang lembab, perkirakan tepi dari mukoperiosteum, lalu catat apakah ada penonjolan
tajam yang tersisa pada al!eolar ridge. 4perator dapat merasakannya dengan jari
telunjuk.
1-. 8ika masih terdapat penonjolan dari tulang yang tersisa, hilangkan dengan bone fie.
1. 8ahit mukoperiosteum kembali ketempatnya.
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
13/24
)ugmentasi linggir al!eolar adalah suatu prosedur bedah untuk memperbaiki bentuk dan
ukuran linggir al!eolar dalam persiapan untuk menerima dan mempertahankan protesa gigi.
&erdapat beberapa cara untuk menambah ketinggian linggir al!eolar, yaitu
1 angkok tulang autogenous, tulang dapat diperoleh dari crista iliaca atau tulang iga. rista
iliaca member fasilitas tulang konselus lebih banyak dan dengan kemampuan osteogenik
lebih baik disbanding tulang iga. angkokan crista iliaca biasanya bersifat unikortikal dan
lebih cocok untuk rahang atas dimana adaptasi dan konturing tidak begitu ditekankan.
angkokan tulang iga biasanya diambil secara longitudinal dan diukurkan melintang sebelum
diadaptasikan pada mandibula. angkokan tulang distabilisasi dengan penga3etan langsung
(transoseus pada linggir residual rahang atas maupun rahang ba3ah.
$ 4steotomi, yaitu :isor 4steotomi atau Sand3ich 4steotomi
+ #enambahan dengan menggunakan hidro>ilapatit (5). 5idro>ilapatit merupakan suatu
bahan alloplastik yang 5) yang relatif biokompatibel, nonbiodegradasi, osteokonduktif, dan
osteofilik, tetapi nonosteogenik, dan mempunyai partikel granular yang halus, tersusun
secara teratur ataupun tidak. Secara kimia3i, mirip dengan kalsium fosfat yang menyusun
email atau tulang. ?nsersi bahan ini segera pada tempat bekas pencabutan menunjukkan hasil
klinis dan laboratoris yang baik dalam mempertahankan linggir al!eolar.
In(ika!i
?ndikasi untuk augmentasi tulang adalah
kelainan kraniofasial
cleft fasial. #asien pada kasus ini sering mengalami hipoplasia maksila. Bahkan
setelah perbaikan sumbingnya dan pera3atan ortodontik, defisiensi maksila yang
parah masih tetap ada. )ugmentasi tulang secara eksternal dapat memperlambat
ekspansi pada jaringan sekitarnya, sehingga tubuh bisa mengakomodasi posisi baru
maksila.
defisiensi linggir al!eolar
trauma kompleks
anomali dengan defisiensi maksila
kekurangan tulang al!eolar. "ekurangan tulang al!eolar mungkin merupakan hasil
dari keadaan, seperti trauma a!ulsi gigi insisi!us rahang ba3ah atau cacat ba3aan.
13
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
14/24
bila daerah yang mendukung protesa dari linggir yang atropi yang besar tidak bisa
dibaiki dengan !estibuloplasti
",ntain(ika!i
"ontraindikasi untuk augmentasi tulang al!eolar yaitu, pasien muda harus dipilih dengan
hatihati karena tulang mereka rapuh dan jumlah tulang yang tersedia untuk penempatan
implan mungkin tidak memadai. Banyak penelitian telah menunjukkan hasil yang
memuaskan pada bayi, tanpa adanya efek samping. Sebelum operasi, operator harus
mengkonfirmasi bah3a kekuatan dari segmen yang dipindahkan cukup untuk menahan
kekuatan pengunyahan. "elainan bentuk tulang akibat penyakit tulang tidak termasuk dalam
kontraindikasi, selama tulang tersebut cukup untuk dilakukan augmentasi tulang. Selain itu,
pasien yang kooperatif akan mendukung kelancaran pera3atan ini.
P,!e($ a#e,#a a$&menta!i
A#,-#a! $nt$k -enam+a)an #in&&i
#enambahan linggir dengan aloplas (unsur hidroksiapatit sering dilakukan di bagian bedah
selain dengan pencakokan tulang autologus. 5) terdapat di dalam syringe berdiameter kecil
(/mm yang berisi %,7mg bahan steril dan siap digunakan, 5) dibasahi dengan salin atau
darah !ena untuk membantu pengeluarannya dari dalam syringe. 5) bersifat radiopak, dan
tempat pertemuan antara tulang dan aloplas dengan mudah terlihat pada film.
Di!ek!i $nt$k -enam+a)an #in&i
#enambahan linggir regional maupun total dilakukan dengan cara yang serupa yaitu diseksi
subperiosteal dan deposisi, penutupan (agar tidak bocor, dan pencetakan terhadap 5). )da
berbagai pendekatan untuk membentuk saluran subperiosteal, yang diperlukan untuk
membentuk ruang atau kantung tempat deposisi bahan. 2iseksi mandibula dilakukan dengan
insisi melintang bilateralpada regio gigi kaninus atau insisi!us di garis tengah dikombinasi
dengan insisi bilateral disebelah posterior foramen mentale. abangcabang dari n. Mentalis
dengan hatihati dipertahankan. ingir rahang atas bisa dicapai dengan insisi melintang
tunggal pada garis tengah, untuk penambahan lingir yang terbatas ke arah anterior atau insisi
pada regio kaninus bilateral untuk mendapat jalan masuk ke seluruh lingir. 2iseksi
subperiosteal dilakukan dengan menggunakan ele!ator periosteal. aktor pertama pada
preparasi kedua lingir tersebut adalah menghindari perluasan yang berlebihan (o!erdiseksi,yang memungkinkan keluarnya bahan menuju keruang jaringan lunak di sekitarnya. 8ahitan
14
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
15/24
yang erat biasanya digunakan untuk menarik dan memfiksasi insisi melintang, agar insersi
syringe yang memuat 5) akan lebih mudah. Bahan tersebut diseposisikan dari posterior ke
anterior. )pabila terdapat atropi yang luas (pasien klas ???*?:, makabisa dilakukan kombinasi
cangkokan autologusaloplas dengan perbandingan 11. )pabila pengisian sudah selesai,
insisi ditutup dengan jahitan yang dapat diabsorbsi. ntuk menutup dan mencetak cangkokan
digunakan basis protesa akrilik atau templete yang dibuat sesuai dengan konfigurasi lingir
yang diharapkan. Basis protesa tersebut distabilisasi dengan penga3atan sirkummandibular
(pada mandibula atau sekerup tulang pada maksila. Basis protesa atau templete tersebut tetap
dipertahankan pada tempatnya selama +- minggu. 5al ini dimaksudkan bukan hanya untuk
menunggu mengerasnya 5) saja, tetapi juga untuk mempertahankan kedalaman sulkus.
Pen&em+an& %ain&an (tissue expenders)
#engerasan 5) memerlukan 3aktu -/ minggu. #ada praktek biasanya ditunggu sampai -
minggu sesudah pembedahan untuk konstruksi protesa sementara dan paling tidak $ bulan
apabila ingin dilakukan !estibuloplasti. Setelah - tahun pada sebagian besar kasus
menunjukkan tetap terpeliharanya lingir (hasilpenambahandengan 9%C tetap bertahan
dengan baik. "omplikasi utama pada penambahan lingir mandibula adalah trauma pada n.
Mentalis dan mengakibatkan anestesia*disestesia, yang manifestasinya berupa semutan pada
bibir. "embalinya sensasi merupakan hal yang memang harus terjadi dan bukan merupakan
perkecualian. &erapi profilaksis antibiotik dianjurkan oleh beberapa ahli bedah, 3alaupun
infeksi pasca bedah kemungkinannya kecil.
B#,k )i(,k!ia-atit
Blok 5) yang porus kadangkadang digunakan untuk penambahan lingir. ?nsersi dilakukan
dengan pembuatan saluran subperiosteal atau dengan prosedur pembukaan flap, dengan jalan
masuk yang agak lebih luas, dibuat sepanjang insisi lingir dan pembuatan flap yang besar.
)pabila menggunakan blok 5), maka mukosa harus masih ada dan dapat dimobilisasi,
karena tegangan penutupan cenderung mengakibatkan dehisensi tepi insisi mukosal, sehingga
mendedahkan materialnya . Dalaupun hasil a3al dari blok 5) nampak memuaskan
misalnya'9%C dari cangkokan bisa bertahan tanpa terjadi dehisensi selama tahun pertama,
tetapi perkembangan selanjutnya nampaknya kurang menggembirakan. #ada $ tahun
pertama, keberhasilan mungkin menurun sampai 1$%C. #enyebab kegagalan umumnya
adalah rusaknya mukosa pada daerah premolar, pada bagian pertemuan dari blok. saha
15
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
16/24
selanjutnya dalam mereduksi terbukanya bahan blok mengungkapkan adanya kegagalan
!askularisasi pada implan.
Peme#i)aaan #in&&i
?nsersi 5) dengan segera pada tempat bekas pencabutan menunjukkan hasil klinis dan
laboratoris yang baik dalam mempertahankan linggir al!eolar. #ada suatu studi, pasien yang
telah die!alusi ulang setelah lebih dari $ tahun menunjukkan bah3a lingir dari sisi yang
dilakukan pera3atan ukurannya $ kali lebih besar dibandingkan yang tidak dira3at (kontrol,
3alaupun dibebani protesa pada 3aktu berfungsi.
C. Oa# T,i
Merupakan tonjolan tulang yang dapat terjadi pada mandibula atau maksila. 4ral tori
merupakan lesi jinak, tumbuhnya lambat, tidak menimbulkan rasa sakit, pada palpasi terasa
keras, terlokalisir dan berbatas jelas, etiologi belum diketahui dengan pasti tetapi beberapa
ahli menduga terjadi karena adanya proses inflamasi pada tulang. &erdapat $ macam oral tori
yaitu torus mandibularis dan torus palatinus.
T,$! -a#atin$!
&orus palatinus merupakan suatu penonjolan tulang (e>ostosis yang umum terjadi di
tengah palatum keras. E5,!t,!i! a(a#a) !$at$pertumbuhan benigna jaringan tulang yang
menonjol keluar dari permukaan tulang. Secara khas keadaan ini ditandai dengan tertutupnya
tonjolan tersebut oleh kartilago.
16
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
17/24
ostosis ini masih diperdebatkan, berkisar dari faktor genetik hingga
lingkungan (seperti tekanan kunyah. #enyebab e>ostosis ini belum diketahui tetapi pada
beberapa orang diturunkan secara autosomal dominan.
Sering disebut juda tori adalah suatu nodular jinak yang tumbuh berlebihan dari tulang
kortikal. Dalaupun gambaran fisiknya dapat merupakan suatu alarm tanda keganasan, tetapi
secara umumm tidak dibutuhkan suatu perhatian khusus. #rotuberensia tulang yang terdapat
di midline palatum dimana maksila menyatu. &ori bisa terdapat di mandibula, khas di sisi
lingual dari gigi molar.
&ori dilapisi jaringan epitelium yang tipis, yang mudah mengalami trauma dan ulcus.
#enyembuhan pada ulcus yang terjadi cenderung sangat lambat karena tori miskin
!askularisasi. &orus palatinus tumbuh sangat lambat dan terjadi pada semua umur, tetapi
sebagian besar terjadi sebelum usia +% tahun. &orus palatinus dua kali lebih sering terjadi
pada 3anita.
Gam+aan "#ini!
A>ostosis tulang tampak sebagai tumor (pembengkakan yang kaku dengan permukaan
mukosa yang normal. &onjolan tulang yang keras di tengahtengah palatum ini biasanya
berukuran diameter kurang dari $ cm, namun terkadang perlahanlahan dapat bertambah
besar dan memenuhi seluruh langitlangit. "ebanyakan torus tidak menyebabkan gejala.
Bentuk dan ukuran dari torus palatinus ber!ariasi.
"etika muncul di daerah midline pada palatum durum maka disebut torus palatinus dan
ketika muncul dilateral di redio lingual premolar dari mandibula disebut torusmandibularis.
=ang sangat mengherankan, torus palatinus dan torus mandibularis jarang ditemukan muncul
17
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
18/24
bersamasama pada satu indi!idu. #re!alensi dari torus palatinus dan torus mandibularis
adalah $%$C dan /1$C dari populasi umum. #ada 3anita insidennya lebih tinggi.
Biasanya pasien baru menyadari ada e>ostosis ini bila ada trauma.
Dia&n,!i!
2iagnosis didapatkan dari gejala klinik. Bisa dilakukan biopsi, oral radiographs dan &
scans untuk menegakkan diagnosis.
Tea-i
&idak ada menajemen aktif yang 3ajib dilakukan, menenangkan pasien bah3a
keadaanya merupakan bukan suatu keganasan. Bila mukosa yang melapisinya tipis dan
cenderung trauma, pasien mungkin membutuhkan antiseptik pencuci mulut jika terdapat
ulcus. Bila tidak ada keluhan, torus palatinus tidak memerlukan pera3atan. Eamun pada
pasien yang menggunakan gigi tiruan, torus palatinus ini dapat mengganjal basis gigi tiruan
sehingga harus dihilangkan dengan tindakan bedah menggunakan conservative surgical
excision.
2i bidang kedokteran gigi, penatalaksanaan torus palatinus berkaitan dengan
pembuatan gigi tiruan sangat penting diperhatikan. &orus palatinus merupakan tonjolan yang
ditutupi oleh selapis tipis jaringan lunak yang menyebabkan tori lebih sensitif terhadap
tekanan atau palpasi (perabaan dan pada saat perabaan akan terasa sangat keras.
"onsistensi tori pada palatum sangat keras dan tidak sama dengan jaringan fibrous
yang emenutupi puncak tulang al!eolar. 4leh sebab itu, penatalaksanaan tori agar tidak
mengganggu stabilisasi dan retensi gigi tiruan maka harus dibebaskan dari gigitan tekanan
gigi tiruan atau dibuang secara bedah. &orus palatinus yang tidak ditanggulangi akan
menyebabkan garis fulkrum yang seharusnya di puncak lingir, akan berpindah di puncak
torus. 5al ini menyebabkan gigi tiruan tidak stabil dan mudah retak (patah.
18
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
19/24
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
20/24
bodies. #enemuan adanya e>ostosis ini biasanya didapat secara tidak disengaja selama
pemeriksaan klinis rutin, biasanya tidak menimbulkan gejala, kecuali pada beberapa kasus
pertumbuhan signifikan pada pasien edentulous. #ada beberapa kasus mungkin akan
menghalangi konstruksi dari protesa. &orus mandibularis ini tergolong tumor yang
berkembang lambat seperti pertumbuhan tulang yang berada di permukaan lingual dalam
tulang mandibula. (5aggerty,$%1
Gam+aan "#ini!
okasi dari terjadinya torus mandibula yaitu terletak diatas perlekatan otot milohioid
dan biasanya bilateral. &orus yang biasanya bilateral ,hampir sering terjadi di regio premolar.
5al ini terlokalisasi pada aspek lingual dari mandibula, baik di satu sisi atau lebih, tapi
umumya di kedua sisi. #ada sebagian besar kasus, torus mandibularis biasanya ditemukan
secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan di dental office. 5al ini karena biasanya kejadian
torus mandibularis tidak menimbulkan gejala, sehingga pasien tidak sadar bah3a mereka
memiliki torus mandibularis. &erkadang beberapa pasien mungkin memiliki gangguan
fonetik, keterbatasan mekanisme pengunyahan, ulserasi mukosa, deposit makanan, dan
ketidakstabilan protesa. &orus mandibularis didiagnosa berdasarkan pemeriksaan klinis
&orus mandibularis biasanya simetris dan bilateral namun dapat juga unilateral. okasi pada
permukaan lingual mandibula, di atas garis mylohyoid dan pada area premolar. #emeriksaan
histopatologi mengungkapkan struktur tulang yang sama dengan yang dimiliki tulang
kompakta normal dan juga memiliki struktur spongious dengan sumsum tulang.
#ada gambaran radiografi torus mandibularis tampak sebagai gambaran radiopak pada
regio premolar pada rahang ba3ah atau kaninus rahang ba3ah.1- Fray akan memberikan
gambaran yang lebih radiopaGue dibandingkan tulangtulang disekitarnya
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
21/24
pada kre!iks gingi!al bagian lingual, apabila giginya masih ada. lap mukoperiosteal
tersebut kemudian disingkapkan dari permukaan superior dan permukaan lingual dari
linger dan torus dengan hatihati untuk menghindari sobekan flap.
$. Syarat 2an Bentuk laplap mukoperiosteal dibuat kearah lingual, dengan menarik secara luas mukosa yang
menutupi torus dengan pinset, sehingga tulang yang mengalami eksostosis dapat terlihat
untuk kemudian dilakukan pembedahan. #erlu diingat bah3a pembuatan flap dilakukan
tanpa insisi tambahan.
+. #emotongan dan #enghalusan &orus
Setelah dilakukan insisi, maka dengan mengunakan bur fisur atau bur bulat dilakukan
pengeboran sedalam +- mm sepanjang garis pertemuan antara torus dan permukaan
kortikal mandibula dari arah posterior ke anterior. #ermukaan ini sejajar atau sedikit
miring terhadap permukaan medial mandibula. #emotongan torus ini bisa dilakukan
dengan menggunakan osteotom. "arena biasanya terdapat celah alami antara torus dengan
lamina mandibularis lingual, maka untuk melepaskan torus hanya diperlukan kekuatan
sedikit saja. Sesudah dilakukan penghalusan terakhir dengan menggunakan bur dan kikir
tulang, bagian tersebut diirigasi dengan salin steril dan diinspeksi.
-. #enjahitan uka Bedah
#enutupan torus dilakukan dengan jahitan kontinyu dari posterior ke anterior. &eknik yang
digunakan adalah teknik jahitan terputusputus atau mattress. 2engan metode ini, dibuat
setik tunggal*indi!idu dan masingmasing diikat tersendiri dengan simpul sGuare atau
simpul bedah. Suatu modifikasi dari jahitan terputus adalah hori0ontal atau !ertikal.
&eknik matress menghasilkan e!ersi dari tepi luka, yang pada hal tertentu diharapkan
karena permukaan penyembuhan bisa mempunyai kontak yang luas. 8ahitan matress
hori0ontal dapat dibuat dengan menggandengkan dua jahitan terputus yang berdampingan,
yang terletak pada dataran yang sama dengan simpul tunggal.
21
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
22/24
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
23/24
Beberapa jenis tindakan yang dapat dilakukan dalam bedah preprostetik seperti bedah
jaringan lunak dan keras yang termasuk !estibuloplasty, frenektomi, al!eoplasty, al!eolar
augmentasi, al!eolektomi, oral tori dapat dipertimbangkan dilakukan untuk hasil yang
optimal pada pembuatan gigi tiruan yang ideal.
DA0TAR PUSTA"A
1 Borle 6.M.. &e>tbook of 4ral and Ma>illofacial Surgery. $%1-. Ee3 2elhi,
?ndia8aypee Brothers Medical #ublishers (# td.
$ erri 8 and 5un0iker A.B. #reprosthetic and Ma>illofacial Surgery. Biomaterials,Bone
-
7/25/2019 Makalah Prostetik orthopedi
24/24
- 5o3e, illofacial Surgery in 2onoff B., 1997 Manual
of 4ral and Ma>illofacial Surgery. St. ouis Mosby.
9 &ucker. Basic #reprosthetic Surgery in #eterson et al., 199', ontemporary 4ral and
Ma>illofacial Surgery. #hiladelphia D.B. Saunders o.
1% :ohra #. :ohra E . #ro!isional #rosthesis for lass 1 6adical Mandibular
)l!eolectomy #atient ) ase 6eport.. Asian Journal of Oral ealth ! Allied
"ciences - #olume $, %ssue $, Jan-Mar &'$$. 2epartment of #rosthodontics,
$2epartment of onser!ati!e 2entistry J Andodontics, Saras3ati 2ental ollege J
5ospital, uckno3, ?ndia.