Download - Makalah Supervising
SUPERVISING
LAWU
ANGGOTA:
1. Anggia Rianti2. Oky Prana Wijaya (125060300111064)3. M. dirga a4. Andhika Pratama
WORK SMARTER, NOT HARDER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
pelanggaran-pelanggaran dalam suatu penugasan, tidak ditepatinya waktu
penyelesaian (deadline), suatu anggaran yang berlebihan, dan kegiatan-kegiatan
lain yang menyimpang dari rencana. Makalah ini akan membahas proses
pengawasan manajerial, melalui mana manajemen berusaha memperoleh jaminan
bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan. Sistem
Pengawasan Manajemen dalam suatu organisasi merupakan suatu yang dianggap
paling penting untuk diketahui oleh berbagai elemen-elemen dalam organisasi
tersebut, baik dari Top Manager hingga Karyawan. Pengawasan manajemen adalah
suatu kegiatan untuk mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk
mengendalikan anggota-anggota organisasi guna mencapai tujuan organisasi.
Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, perlu dipelihara hubungan kerja baik
antara atasan dan bawahan (the “bos” and “subordinate”).
Caranya adalah komunikasi agar bawahan bertindak secara efektif, maka
mereka harus tahu apa yang harus dikerjakan. Bawahan diberi motivasi untuk
menyelesaikan tugasnya, efisiensi dan keefektifan bawahan dalam melakukan
tugasnya harus dievaluasi oleh manajer. Dalam menjalankan hubungan tersebut
perlu adanya suatu rancangan atau konsep dasar yang akan menjadi acuan untuk
menjalankan hubungan tersebut. Dan dalam menjalankan rancangan yang telah
disusun melalui sistem pengawasan manajemen, harus ada pengawasan yang baik
oleh organisasi tersebut. Pengawasan ini akan menentukan maju atau mundurnya
organisasi. Tetapi sistem pengawasan manajemen masih ada kekurangan dan
sehingga komunikasi antara atasan dan bawahan harus sering dilakukan agar
meminimalkan segala kemungkinan kesalahan yang akan terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil beberapa rumusan masalah,
antara lain:
1. Apa pengertian dari pengawasan (supervising) itu?
2. Apa prinsip dari pengawasan (supervising) itu?
3. Bagaimana proses dalam mengadakan pengawasan (supervising) itu?
4. Apa tujuan dari adanya pengawasan (supervising) itu?
5. Apa saja tugasseorang supervisordalam pengawasan (supervising)?
6. Apa saja tanggung jawab seorang supervisor dalam pengawasan
(supervising)?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini kami harapkan memiliki banyak fungsi antara
lain adalah untuk memberi informasi dan gambaran kepada pembaca terutama
kalangan mahasiswa yang sebentar lagi akan menyelesaikan studinya dan akan
bergabung dengan berbagai perusahan perusahaan besar tentang definisi
pengawasan manajemen, jenis-jenis pengawasan manajemen, elemen-elemen
sistem pengawasan, dll.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengawasan
Supervising (pengawasan kerja) adalah kegiatan mengevaluasi prestasi kerja
dan apabila perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan
sesuai dengan rencana. Istilah supervisi berasal dari dua kata, yaitu “super” dan
“vision”.Dalam Webstr’s New World Dictionary istilah super berarti“higher in rank or
position than, superior to (superintendent), a greater or better than others”
(1991:1343). Sedangkan kata vision berarti “the ability to perceive something not
actually visible, as through mental acutness or keen foresight” (1991:1492).
Seorang supervisor adalah seorang yang profesional ketika menjalankan
tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Untuk menjalankan Supervise diperlukan kelebihan yang dapat melihat
dengan tajam terhadap permasalahan peningkatan mutu pendidikan,menggunakan
kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan
mata biasa, sebab yang diamatinya bukan masalah kongkrit yang tampak,
melainkan memerlukan Insight dan kepekaan mata batin.Ia membina peningkatan
mutu akademik yang berhubungan dengan usaha-usaha menciptakan kondisi
belajar yang lebih baik, yang berupa aspek akademis bukan masalah fisik material
semata.perumusan atau pengertian supervisi dapat dijelaskan dari berbagai sudut,
baik menurut asal-usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi
yang terkandung di dalam perkataanya itu (semantic).
Adalah wajar apabila terdapat adanya kekeliruan tertentu, kegagalan-kegagalan
dan petunjuk-petunjuk yang tidak efektif hingga terjadinya penyimpangan yang tidak
diinginkan daripada tujuan yang ingin dicapai.
Maka oleh karenanya fungsi pengawasan perlu dilakukan. Tetapi adalah
penting untuk mengingat bahwa tujuan pengawasan bersifat positif, artinya ia harus
mengusahakan terjadinya hal-hal tertentu dalam arti mencapai tujuan dalam batas-
batas penghalang atau melalui aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Pengawasan
terdapat pada setiap tingkat manajemen.
Permulaan Pengawasan
Mengukur Hasil Pekerjaan Membandingkan
Standar - Standar
Menentukan Deviasi
Di Dalam Batas
Tidak Ya
Lanjutkan Proses KerjaPerencanaan
Kini OKOk
Ya
Tidak
Kini OKOk
Ya
Tidak
Pengorgani-sasian
Mengge-rakkan
Kini OKOk
Ya
Tidak
2.2 Prinsip Pengawasan
Pengawasan efektif membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang
direncanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung
sesuai dengan rencana.
2.3 Proses Pengawasan
Pengawasan terdiri daripada suatu proses yang dibentuk oleh tiga macam
langkah yang bersifat universal yaitu:
1. Mengukur hasil pekerjaan
2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard an memastikan perbedaan
(apabila ada perbedaaan)
3. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan
2.4 Tujuan Pengawasan
Keberadaan Supervising di dalam perusahaan mempunyai tujuan yang positif
terutama dalam mendukung operasional, pencapaian target yang telah ditetapkan,
melakukan pengawasan terhadap aktifitas tim, serta mengaplikasikan program-
program perusahaan.
Tujuan supervising secara umum sebagai berikut:
1. Sebagai jembatan/fasilitator
Seorang supervisor harus mampu menjembatani setiap program-program dan
rencana kerja dari pimpinan ataupun manajemen untuk dilaksanakan oleh
timnya. Begitu pula sebaliknya, supervisor harus mampu mengerti terhadap
aspirasi dan usulan-usulan dari timnya, karena tidak menutup kemungkinan
aspirasi dan usulan-usulan yang disampaikan dari timnya dapat dijadikan acuan
dan masukan bagi pimpinan dalam membuat perencanaan serta program-
program kedepan.
2. Sebagai motivator
Kesuksesan tim tidak terlepas dari motivasi yang diberikan oleh supervisor.
Semangat kerja, disiplin, dan loyalitas tim sangat diperlukan guna mendukung
keberhasilan dalam melaksanakan tugas. Tujuan supervising memberikan
motivasi bagi tim sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja. Dan harus
diingat, dalam memotivasi bawahan, hendaklah seorang supervisor
memperhatikan karakter masing-masing bawahannya. Karena beda karakter
beda penanganannya.
3. Sebagai pengawas lapangan
Pengawasan lapangan memang diperlukan, dimana tujuan dari pengawasan
lapangan untuk meminimalisir tindakan-tindakan tim dalam melakukan
manipulasi data.Dengan melakukan pengawasan lapangan, diharapkan
supervisor dapat mengurangi tindakan-tindakan yang dapat merugikan
perusahaan, serta meminimalkan kemungkinan-kemungkinan tim melakukan
tindakan yang kurang baik.
4. Sebagai pembentuk struktur organisasi yang lebih baik
Seiring dengan berkembangnya sebuah perusahaan, dan semakin
bertambahnya jumlah tim penjualan, maka diperlukan Supervising untuk
melakukan fungsi control dan Managerial.
5. Sebagai pengarah sasaran
Seorang Sales Supervisor harus bisa mengarahkan timnya ke arah pangsa
pasar yang lebih besar dan kepada pelanggan yang lebih banyak lagi, untuk
memberikan keuntungan yang lebih besar kepada perusahaan yang pada
akhirnya memberikan keuntungan kepada diri sendiri dan timnya.
2.5 Tugas Seorang Supervisor dalam Pengawasan Kerja
Tugas supervisor dapat dibagi menjadi beberapa tugas penting dan pokok,
setidaknya ada 5 tugas pokok dari seorang supervisor yang paling utama.
1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya
kepada seluruh bawahan dan groupnya
2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya
3. Memberikan tugas pada subordinatenya
4. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung
5. Memberikan training pada subordinate
6. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya
7. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan
8. Mendisiplinkan bawahan/subordinate
9. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin
10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan
oleh atasannya.
11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan
12. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau
menjadi perantara antara pekerja dengan manajemen.
Tugas dalam memimpin seorang supervisor memang berbeda dengan tugas
moderator. Supervisor dituntut memiliki wibawa sebagai seorang pemimpin yang siap
berkorban serta menjalankan tugas yang diemban agar visi dan misi perusahaan
dapat tercapai. Tugas dan wewenang ini hampir sama pada supervisor produksi,
management, marketing dan sebagainya.
2.6 Tanggung Jawab Seorang Supervisor
Seorang supervisor harus memiliki kriteria pemimpin yang baik dan adil, hal ini
dikarenakan vitalnya peran supervisor dalam kesuksesan perusahaan. Tugas
supervisor dan tanggung jawabnya memang penting untuk perusahaan, namun secara
garis besar supervisor dapat kita bagi menjadi 5 tanggung jawab yang besar yaitu.
1. Planning, merencanakan kegiatan yang menjadi tugasnya
2. Organizing, mengordinasikan kegiatan dan tugas agar berjalan lancar
3. Staffing, memastikan setiap orang yang terlibat pada tugas dan pekerjaan
tersebut.
4. Directing, Mengarahkan bagaimana agar tugas dan pekerjaan tersebut
dapat berjalan lancar.
5. Controlling, melakukan kontrol terhadap kegiatan dalam grup serta
pekerjaan yang dilakukan oleh grup tersebut.
Tugas dan tanggung jawab supervisor memang sangat luas seperti halnya tugas
HRF pada intinya adalah bagaimana ia memastikan bahwa semua pekerjaan dapat
dilakukan dengan baik. Supervisor juga dituntut dapat memberikan motivasi kepada
karyawan atau bawahannya agar kembali semangat bekerja serta di jalur yang benar
dalam melakukan pekerjaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Supervising adalah suatu kegiatan untuk mengimplementasikan strategi yang
berfungsi untuk mengawasi anggota-anggota organisasi guna mencapai tujuan
organisasi. Supervisor adalah seseorang yang posisinya berada di tengah-tengah,
yaitu diantara atasan (pembuat kebijakan) dan bawahan yang berhubungan langsung
dengan proses operasional (pelaksana lapangan). Supervisor diberi tugas untuk
membuat perencanaan, memberikan arahan atau petunjuk, mengawasi serta
memberikan training untuk bawahannya untuk mencapai hasil yang maksimal.
Keberadaan Supervisor di dalam perusahaan mempunyai tujuan yang sangat
positif terutama dalam mendukung operasional, mencapai target yang telah ditetapkan,
melakukan pengawasan terhadap aktifitas tim, serta mengaplikasikan program-
program perusahaan.
3.2 Saran
Seorang supervisor yang baik harus lebih berani untuk menjadikan dirinya
sebagai seorang pelatih yang profesional terhadap semua staf yang membantunya di
unit kerja. Sebagai seorang pelatih, supervisor harus bisa menjadi teladan dan
pembimbing yang handal bagi semua stafnya dalam menyelesaikan semua proses
kerja sesuai dengan spesifikasi kualitas yang diharapkan dalam waktu yang sesingkat
– singkatnya.
Para bawahan akan mempercayai atasannya kalau mereka mengalami
komunikasi interaktif yang positif secara langsung selama proses kerja berlangsung.
Oleh karena itu, supervisor sebagai pemimpin yang sekaligus sebagai pelatih harus
selalu berada disisi para bawahannya untuk membantu setiap kesulitan mereka, serta
menjadi seorang motivator yang efektif dan produktif dalam mengarahkan semua staf
ketujuan yang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA