Download - Makalah Utk Rs Untan
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
1/18
PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN MRI BRAIN PADA
KASUS SPACE OCCUPYING LESION(SOL) DENGAN
MENGGUNAKAN MRI BRIVO GE 0,3 T
DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK
A. Tinjauan Teori1. SOL ( Space Occupying Lesion )
a. PengertianSOL ( Space Occupying Lesion) merupakan generalisasi masalah tentang adanya
lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang
dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio cerebri, hematoma, inark, abses
otak dan tumor intra cranial ( Long C, 199 !1"# ).$umor otak adalah sebuah lesi yang terletak pada intra cranial yang men empati
ruang di dalam tengkorak. (http!%%&&&.tumor'otak%##.com).$umor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik *inak % ganas yang
tumbuh di otak, meningen dan tengkorak (Lombardo, +ary Caster ## ! 11" )-eoplasma atau tumor adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh selsel
yang tumbuh secara terus menerus secara tidak terbatas , tidak terkoordinasi
dengan *aringan sekitar dan tidak berguna bagi tubuh ($im /02 ! 199)
$umor otak diklasi3ikasikan men*adi !1. $umor yang berkembang di dalam atau diatas sara3 cranial 4 e5.! neuroma
acustic. $umor yang muncul dari pembungkus otak (meningen) 4 e5. ! meningioma". $umor yang berasal dari *aringan otak 4 e5. ! glioma6. Lesi metastatic yang berasal dari bagian tubuh lainnya.
Berdasarkan *enis tumor dapat dibedakan men*adi !1. 7inak ( benigna )
85 ! acoustic neuroma, meningioma, pituitary adenoma. anas ( maligna )
85 ! astro cytoma, oligodendiglioma
Berdasarkan lokasinya, tumor dapat dibedakan men*adi 41. $umor intra dural
a. $umor intra cranial e5tra cerebral, e5! neuroma, tumor hipo3ise,
meningiomab. $umor intracranial intra serebral, e5! glioma , astrocytoma, ganglioma
. $umor ekstra dural+erupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, paru, gin*al dan
lambung.
b. Manifestasi Klinis:eningkatan tekanan intracranial yang menyebabkan 41. -yeri kepala
-yeri kepala yang bersi3at dalam, terusmenerus, dan kadang bersi3at hebat
sekali, biasanya paling hebat pada pagi harridan diperberat saat berakti;itas
yang menyebabkan peningkatan $20, yaitu batuk, membungkuk dan menge*an.. -ausea% mual dan muntah , akibat rangsangan pada medulla oblongata". :apil edema6. angguan keseimbangan% *alan sempoyongan
c. Pemerisaan !iagnosti
http://www.tumor_otak/2008.comhttp://www.tumor_otak/2008.com -
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
2/18
1. /oto rontgen cranium posisi ) dalam tubuh manusia saat di luar medan
magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. 0emudian
saat diletakkan dalam alat +=2, maka atom > se*a*ar dengan arah medan magnet .
ambar .1 Cara ker*a +=2 (7. >ornak,##6)
?emikian *uga arah spinning se*a*ar dengan arah medan magnet. Saat diberikan
3rekuensi radio, maka atom > mengabsorpsi energi dari 3rekuensi radio tersebut.
mengalami pembelokan, sedangkan
besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio 3rekuensi
yang diberikan. Se&aktu radio 3rekuensi dihentikan maka atom > akan se*a*ar kembali
dengan arah medan magnet . :ada saat kembali inilah, atom > akan memancarkan
energi yang dimilikinya. 0emudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan
detektor yang khusus dan diperkuat. Selan*utnya komputer mengolah dan
merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.
(www.wikipedia.com)
b. 2nstrument dasar +=2
@
http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/ -
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
3/18
+=2 memiliki instrumentinstrument yang merupakan hardware pada +=2 yang
terdiri dari !
1) +agnet tama
+agnet utama pada +=2 digunakan untuk membangkitkan medan magnet
berkekuatan besar yang dapat menginduksi *aringan tubuh sehingga menimbulkan
magnetisasi. +agnet utama terdiri dari magnet permanen, magnet resisti3 dan magnet
super conducting.
) radien 0oil
radien koil merupakan magnet resisti3 yang memiliki 3ungsi berbeda. radient
koil digunakan untuk membangkitkan medan magnet gardien yang ber3ungsi untuk
menentukkan irisan, pengkodean 3rekuensi, dan pengkodean 3ase. $erdapat tiga
medan yang saling tegak lurus, yaitu bidang A,, dan . :eranannya akan saling
bergantian berkaitan dengan potongan yang dipilih, aksial,sagital, koronal. Secara
sumbu koordinat ruang (5,y,D) kumparan gradien dibagi tiga, yaitu ! kumparan gradien
pemilihan irisan (slice) disebut D, kumparan gradien pemilihan 3ase disebut y, dan
kumparan gradien pemilihan 3rekuensi (pembacaan) disebut 5. radien ini biasanya
digunakan untuk pemilihan slice% irisan dan prosesing citra.
") 0oil =adio3rekuensi
0oil radio3rekuensi terdiri dari koil pemancar (transceiver) dan koil penerima
(recei;er). 0oil pemancar ber3ungsi untuk memancarkan gelombang radio pada inti
yang terlokalisir sehingga ter*adi eksitasi, sedangkan koil penerima ber3ungsi untuk
menerima signal output dari sistem setelah proses eksitasi ter*adi Sedangkan koil
penerima digunakan untuk meningkatkan sensi3isitas citra (Eoord&ard, 199@).
6) Sistem 0omputer
Sistem komputer pada +=2 digunakan sebagai pengendali dari sebagian besar
peralatan +=2. ?engan kemampuan piranti lunaknya yang besar komputer dapat
melakukan banyak tugastugas, diantaranya adalah operator input, pemilihan
potongan, kontrol sistem gradien, kontrol signal =/ dan lainlain. 0omputer ber3ungsi
untuk merekontruksi signal radio men*adi citra +=2.
c. :rinsip /isika +=2
1) idrogen dan :resesi
$eori 3isika menyatakan atom terdiri atas inti atom dan orbit electron. 2nti atom
terdiri dari proton yang bermuatan positi3 dan neutron yang tidak memiliki muatan
sedangkan electron bermuatan negati3. -omor atom menun*ukan *umlah proton di
dalam inti atom sedangkan masa atom menun*ukan *umlah proton dan neutron dalaminti atom. ?alam +=2, bagian atom yang diman3aatkan adalah proton, terutama
proton pada atom hidrogen (>). alhal di atas
menyebabkan signal atom hidrogen lebih besar dari atom lainnya, sehingga atom
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
4/18
hidrogen digunakan sebagai sumber signal dalam pencitraan +=2 (Eestbrook dan
0aut 1999).
ambar . :resesi atom >idrogen ( ould, 199)
:erputaran atom (hidrogen) pada sumbunya disebut presesi. ?alam keadaan
tidak dipengaruhi medan magnet luar, gerakan presesi atomatom hidrogen acak,
sehingga tidak dihasilkan medan magnet. idrogen (>) ter*adi
bila atom > tersebut dikenai pulsa =adio3rekuensi (=/) yg memiliki 3rekuensi yang
sama dengan 3rekuensi Larmor atom hidrogen tersebut. akan berla&anan arah dengan medan magnet luar.
0emudian blia dikenai pulsa =/ 9##
dengan 3rekuensi sama dengan 3rekuensi Larmoratom >, maka intiinti atom itu akan mengalami perpindahan dari suatu tingkatan
energi ke tingkat energi lain. :roses perpindahan energi ini seringkali merupakan
arah dari -+F sesuai dengan besar sudut pulsa 9# dera*at. >asil dari resonansi
adalah adanya perubahan arah -+F pada magnetisasi longitudinal ke arah
magnetisasi trans;ersal dalam keadaan in phase(Eestbrook dan 0aut, 1999).
") =adio3rekuensi (=/)
:ulsa =/ merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki 3rekuensi
antara 1 G # +>D (Bushong, 199). :ulsa =/ akan meresonansi gerakan presesiproton. =esonansi dapat ter*adi apabila besarnya 3rekuensi =/ yang ditembakkan
sama dengan besarnya 3rekuensi Larmor dari atom. :eristi&a resonansi
mengakibatkan -+F berada pada bidang trans;ersal (Eestbrook, 199).
6) $1 Recovery dan $ Decay
Magnetic fiel$
Proton
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
5/18
Secara umum dapat dikatakan semakin besar densitas proton akan semakin
besar intensitas image yang dihasilkan. 0embalinya -+F ke posisi semula sebelum
diberikan pulsa =/ yang berikutnya dapat menun*ukan komposisi dari *aringan. 2ni
dapat dikarakteristikkan sebagai dua &aktu konstan yang berhubungan atau disebut
dengan proses spin latticerelaksasi ($1) dan proses spinrelaksasi ($).
ambar ." Spin lattice rela5ation % $1 (2+
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
6/18
) %ree Induction Decay(/2?)
$rans;ersal decay diiringi oleh pelepasan energi oleh proton ke lingkungan
yang dikenal dengan peristi&a %ree Induction Decay(/2?). 8nergi yang dilepaskan
proton berupa signal yang selan*utnya ditangkap oleh koil penerima sebagai data
a&al proses pembentukan citra.
d. :arameterparameter +=2
1) &ime Repetition ($=) dan &ime 'cho ($8)
&ime Repetition ($=) adalah inter;al &aktu antara pengulangan dua pulsa yang
sama. :emberian $= yang pan*ang dapat menge;aluasi *aringan dalam irisan yang
lebih banyak serta ignal to Noise Ratio(S-=) yang lebih baik, namun menyebabkan
&aktu yang dibutuhkan untuk memperoleh data men*adi lebih lama. $= yang pendek
dapat mempersingkat &aktu pengambilan data namun *umlah irisan *aringan yang
die;aluasi men*adi sedikit dan S-= men*adi rendah.
&ime 'cho ($8) adalah inter;al &aktu dari saat terakhir pada =/ diberikan
sampai terdeteksinya sinyal += maksimum. Sinyal += maksimum tersebut
merupakan sinyal spin echo. $8 disebut pendek, *ika &aktunya kurang dari "# ms.
:emberian $8 dengan pan*ang &aktu sekitar tiga kali lipat $8 pendek disebut $8
pan*ang. :emilihan pan*ang dan pendeknya akan mempengaruhi intesitas sinyal
yang didapat.
) Num$er o 'itacion (-8A)atauNum$er o ignal *verage (-S
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
7/18
secara proporsional, sedangkan kerugiannya adalah menurunkan S-= pada semua
*aringan dan meningkatkan low artiacts se*alan dengan berkurangnya sinyal
(Eestbrook dan 0aut, 1999).
") lice&hickness
lice thickness adalah tingkat ketebalan irisan%potongan. Besarnya slice
thickness akan mempengaruhi resolusi spasial gambar yang dihasilkan. lice
thickness yang tipis akan menghasilkan resolusi yang baik, namun pada besar /OF
yang sama akan membutuhkan &aktu akuisisi data yang lebih lama (Eestbrook dan
0aut, 1999).
6) lice Interval
lice intervaladalah besarnya *arak antar slice. lice intervaldibutuhkan untuk
menghindari cross contamination.
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
8/18
imaging, lemak tampak terang pada pembobotan $, Image $lurring dapat ter*adi
karena koleksi data dilakukan dengan $8 yang berbedabeda dan mengurangi e3ek
suspectibility, tapi tidak sensiti;e untuk hemorage (Eestbrook dan 0aut, 1999).
") Inversion Recovery(2=)
Inversion Recovery (2=) merupakan pulsa sekuens dimana urutan pulsanya
dimulai dengan inverse =/ 1# yang dilan*utkan dengan pulsa =/ 9# eksitasi lalu
pulsa 1# rephase. Inverse -+F melalui 1## dalam ull saturasi. 0etika inverse
pulsa berpindah, -+F relaksasi kembali menu*u B#. 2= digunakan untuk
menghasilkan pembobotan $1 dengan kontras tinggi untuk menampakkan anatomi
(Eestbrook dan 0aut, 1999).
0euntungan 2= adalah S-= bagus karena $= pan*ang dan kontras $1 sangat
bagus. 0ekurangan 2= adalah &aktu scanning pan*ang kecuali menggunakan 3ast
spin echo (Eestbrook dan 0aut, 1999).
6) hort &au Inversion Recovery(S$2=)
hort &au Inversion =eco;ery (S$2=) merupakan pulsa sekuenss Inversion
=eco;ery yang menggunakan $2 untuk menghasilkan &aktu yang diteruskan lemak
recovery secara penuh ke bidang trans;ersal kemudian tidak magnetisasi ke bidang
longitudinal pada lemak. 0etika aplikasi pulsa eksitasi 9##, vector lemak kembali
melalui 9## sampai 1## dengan ull saturasi, kemudian signal pada lemak adalah
nulled.
?engan pembobotan $1 dibutuhkan &aktu #,9 kali &aktu relaksasi $1 untuk
mensupress sinyal *aringan. S$2= dapat *uga digunakan dengan %ast pin 'cho
(/S8), dengan mengaplikasikan pulsa 1# in;ersi, diikuti pulsa 9# eksitasi dan
setelah itu diikuti dengan beberapa pulsa 1# rephrasingyang disebut dengan echo
train length(8$L), sehingga &aktu scan dapat lebih pendek *ika dibandingkan dengan
kon;ensional S$2= (Eestbrook dan 0aut 1999).
) %luid *ttenuated Inversion Recovery(/L
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
9/18
1) ignal to Noise Rasio(S-=)
ignal to Noise Rasio (S-=) adalah rasio amplitudo signal yang diterima pada
a;erageamplitudo dari noise. Signal diterima dari koil penerima dari presesi pada
-+F bidang trans;ersal. Signal dapat ditingkatkan dan diturunkan untuk noiseyang
relati3. +eningkatkan signal dapat meningkatkan S-=, sebaliknya menurunkan signal
dapat menurunkan S-=. Beberapa 3aktor yang mempengaruhi S-= adalah
(Eestbrook dan 0aut, 1999) !
a) -roton density
7umlah proton pada area ba&ah pemeriksaan terdapat amplitudo dari signal
yang diterima.
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
10/18
Cara meningkatkan kualitas gambar S-= dengan cara (Eestbrook dan 0aut,
1999) !
a) +enggunakan pulsa sekuens spin echobila memungkinkan
b) $idak menggunakan $= yang sangat pendek dan $8 yang sangat pan*ang
c) +enggunakan koil yang tepat
d) +enggunakan matrik kasar
e) +enggunakan /OF yang besar
3) +emilih ketebalan slice
g) +enggunakan -S< tinggi *ika memungkinkan
) #ontrast to Noise Ratio (C-=)
C-= adalah perbedaan S-= antara organ yang saling berdekatan. C-= yang
baik dapat menun*ukan perbedaan daerah yang patologis daerah yang sehat. ?alam
hal ini, C-= dapat ditingkatkan dengan cara (Eestbrook dan 0aut, 1999) !
a) +enggunakan media kontras
b) +enggunakan pembobotan gambar $
c) +emilih magnetisasi trans3er
d) +enghilangkan gambaran *aringan normal dengan spectralpresaturasi
") Spasial resolusi(Eestbrook dan 0aut, 1999)
Besarnya matriks akuisisi mengontrol resolusi citra dan &aktu scanning.Spasial
resolusi dapat diperoleh dengan menentukan *umlah piel (picture element) atau
satuan pembentuk gambar yang ditampilkan dalam %ield , View(/OF).
=esolution berhubungan dengan ignal to Noise Ratio (S-=). mumnya,
resolusi citra sebanding dengan pemilihan ukuran *aringan dalam arah 3rekuensi
encoding.kuran matriks pada sumbu 3rekuensi dapat dipilih dari sampai 6
satuan. al ini karena besarnya sinyal yang sama harus
diditribusikan keseluruh piel yang banyak *umlahnya, sehingga setiap pielmenerima sinyal yang kecil. +akin besar ukuran matriks maka &aktu pengambilan
citranya semakin lama.
/aktor lain yang mempengaruhi spasial resolusi adalah ketebalan irisan. 2risan
yang tebal cenderung menghasilkan pembagian ;olume yang lebih besar, dimana hal
ini dapat menyarankan pembatasan obyekobyek yang lebih kecil. :enggunaan irisan
tipis dapat mengatasi keadaan tersebut, tetapi menyebabkan S-= berkurang karena
berkurangnya sinyal pi5el. 7adi penambahan ketebalan irisan akan memperoleh S-=
yang lebih baik dan dapat mencakup suatu ;olume *aringan yang besar, tetapiresolusi spasialnya kecil. Sebaliknya irisan yang tipis memberikan resolusi yang lebih
tinggi tetapi ;olume yang dapat dicakup lebih kecil.
6) 0aktu:encitraan (scan time)
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
11/18
Eaktu pencitraan, dipengaruhi oleh &ime Repetition ($=), *umlah phase
encoding (-y), dan -8A. Sehingga untk mengurangi &aktu dilakukan dengan cara
(Eestbrook dan 0aut, 1999) !
a) $= sependek mungkin
b) +atriks yang kasar
c) -8A sekecil mungkin
'. Pemerisaan M%& Kepala Pa$a Kasus SOLntuk menge;aluasi kepala%otak menggunakan koil kepala atau head coil yang
direkomendasikan. :rotokol gambar pembobotan dapat di;ariasi untuk memperlihatkan
area di dalam kepala dengan pertimbangan &aktu scanning. +edia kontras paramagnetik
digunakan pada pemeriksaan +=2 kepala pada kasus SOL (-eseth ###).?i =S? ?okter Soedarso modalitas ime*ing yang digunakan adalah +=2 Bri;o #,"
$esla produksi eneral 8lektrik (8) yang menggunakan magnet permanen.a. :ersiapan :asien !
Lakukan screening kepada pasien sesuai ceklist yang tersedia untuk memastikan
pasien tidak menggunakan logam di tubuhnya. :asien melepaskan semua aksesoris
yang ada di daerah kepala, e5! antinganting, gigi palsu, kalung, *epit rambut.
:asien dipersilakan buang air kecil sebelum pemeriksaan dilakukan. ntuk persiapanpemberian kontras media maka pasien%keluarga harus menanda tangani in3ormed
concern (persetu*uan tindakan) sebelum pemeriksaan dimulai.b. :osisi pasien !
:asien diposisikan supine dan head irst, dengan midsagitalplane pada pertengahan
garis titik gla$ela paralel dengan garis lampu indikator longitudinal. aris lampu indikator
horiDontal sesuai dengan garis yang ada pada head coil. Berikan penggan*al diba&ah
knee *ika diperlukan untuk membuat pasien merasa nyaman. unakan busa yang
disediakan untuk 3iksasi kepala untuk meminimalkan gerakan kepala pasien. Beritahu
pasien untuk diam selama pemeriksaan berlangsung. Selimuti pasien agar merasa
nyaman. unakan /OF segiempat dengan matriks yang bagus dan dapat menurunkan
&aktu scanning (-eseth, ###). +asukkan data pasien yang meliputi nama, umur, *enis kelamin, no rekam medis. :ilih ob*ect yang diperiksa dalam hal ini head 0emudian pilih head coil :ilih sekuens yang akan digunakan yaitu !
" plane localiDer
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
12/18
c. :arameter pada sekuens yang digunakan di +=2 Bri;o #," $1) Sekuens 3) /OF ! 6# mmg) +atriks ! 5 1
ambar
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
13/18
d) lice thickness ! mme) lice gap! mm) /OF ! 1### mmg) +atri5 ! 5 19
ambar
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
14/18
ambar coronal $
) Sekuens Sagital $ 1a) $= ! "#b) $8 ! 1"c) lice thickness ! mmd) lice gap! mme) %,V 1 234 2673) +atriks !
Gambar Sagital T 1
Setelah sekuens precontras selesai maka dilakukan penyuntikan kontras media ado;ist
dengan dosis #, ml%kg Berat Badan. :enyuntikan dilakukan secara 2ntra Fena.
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
15/18
Selesai penyuntikan kontras media kemudian dilakukan pengambilan sekuens post contras
yaitu !
1) Sekuens
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
16/18
Gambar Sagital T 1 Contrast
") Sekuens coronal $1 S8 Contrasta) $= ! 6##b) $8 ! 1"c) lice thickness ! @ mmd) lice gap! mme) /OF ! # 5 ## mm3) +atriks ! 5 6
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
17/18
ambar Coronal $ 1 Contrast
Setelah semua sekuens selesai dibuat dan gambar yang dihasilkan baik maka pemeriksaan
dapat diakhiri, pasien diturunkan dari me*a pemeriksaan dan diperbolehkan keluar dari ruang
pemeriksaan untuk kemudian menunggu sekitar 1 menit di ruang tunggu untuk memastikan
tidak ada reaksi dari kontras media. 7ika semua aman maka pasien diperbolehkan pulang atau
kembali ke ruangan pera&atan untuk pasien ra&at inap.
. Hasil E!"#$is" P"%"#i&saa'
INSTALASI RADIOLOGIHASIL PEMERIKSAAN MRI
N%# MR * P'$ia'a& , 0+
DESEMBER 0-
Na%a *NY L 3 TH P"'/i#i% * #.
KUMARA
R1a'/a' * RUANG O
TS.YTH .
T"la2 ila&1&a' !"%"#i&saa' MRI &"!ala $a'!a &'$#as !$'/a' aial
T-, T , LAIR, D4I a' sa/i$al T-,5#'al T a' "'/a' &'$#as T -
aial , 5#'al a' sa/i$al "'/a' 2asil s66 *
DWI tampak mencurigakan SOL di CP kanan. Tampak lesi !ipointens T 1 di
CP kanan "ang pada T# dan $LI% men&adi !iperintens in!omogen dan
men"angat in!omogen pada pemberian kontras . Lesi tampak berbatas tegas
dengan uk. kurang lebi! #'() * #.+1 * #', cm dan tampak ber!ubungan -tampak tail ke os petrosum kanan dan mendesak pons dan entrikel I/
Di0erensiasi !ite and gra" matters baik' tidak tampak s!ift dari midline
struktur. Susunan entrikel ditenga!'simetris' /entrikel III dan lateral tampak
melebar. Perifer sulci' sulcus S"lii dan basal cisterna tidak melebar.
-
7/26/2019 Makalah Utk Rs Untan
18/18
Sella tursica dan cerebello2pontine angle kiri baik. Orbita tidak tampak
kelainan. Tampak lesi !iperintens T # pada sinus sp!enoid
K"sa' * SOL i CPA &a'a' s1/"s$i7 a51s$i5 '"1#i'%a( S528a''%a )
DD M"'i'/i%a
H9#5"!2al1s 6s$#1&$i7
Si'1si$is s!2"'i
Terima kasi!
( #. N1#!#as"$9.S!. Ra)