Transcript
Page 1: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. ASURANSI

TRIPAKARTA UNIT SYARIAH

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

Agung Wahyu Pamungkas

1112046200017

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (PASSING OUT)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

i

Page 3: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

ii

Page 4: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

iii

Page 5: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

iv

ABSTRAK

Asuransi Tripakarta Unit Syariah merupakan salah satu asuransi

yang bergerak dalam bidang perasuransian yang berlandaskan prinsip

syariah. Dalam bisnis asuransi sangat erat kaitannya dengan risiko. Oleh

karena itu diperlukan suatu manajemen risiko yang baik guna

meminimalisir kerugian akibat risiko yang ada. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui risiko yang dihadapi oleh PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah serta menjelaskan bagaimana penerapan manajemen risiko di PT.

Asuransi Tripakarta Unit Syariah dan juga menjelaskan langkah-langkah

perusahaan dalam meminimalisir risiko itu sendiri.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang

bersifat deskriptif dengan menggambarkan permasalahan. Data yang

digunakan adalah data primer dan data sekunder. Serta tekhnik

pengumpulan data yang digunakan adalah tekhnik wawancara dan

observasi.

Kesimpulan penelitian ini adalah PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah sangat baik dalam mengelola risiko yang ada, segala risiko dapat

di kelola dengan baik sehingga menguntungkan untuk perusahaan dan

peserta. Serta sangat pantas mendapat beberapa penghargaan dalam risk

management.

Kata Kunci : Manajemen Risiko, Asuransi, Asuransi Konstruksi

dan PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah.

Page 6: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt., yang telah

memberikan segala nikmat iman dan islam karena atas kehendaknya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Manajemen Risiko Asuransi Konstruksi Pada

PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah” dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta

salam penulis panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw., semoga kita

mendapat syafa’atnya kelak di hari akhir. Amin.

Alhamdulillah atas ridho dan kuasa Allah Swt. serta doa dan bantuan dari

berbagai pihak secara langsung maupun tidak hingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Erika Amelia, SE., M.Si dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, MM selaku Ketua

dan Sekertaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, s.h., M.A., M.H. Selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku Ketua dan

Sekertaris Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Mohamad Mujibur Rahman, M.A. selaku dosen pembimbing, Terimaksih

atas bimbingan, bantuan, serta motivasi yang diberikan kepada penulis hingga

selesai.

6. Kedua orang tua yang telah mendidik dan membesarkan penulis hingga sekarang.

Semoga keberkahan menyertai hingga akhir hayat nanti.

Page 7: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

vi

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan

ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat selama ini.

8. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan Keluarga Besar Asuransi Syariah,

Muammalat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih telah

membantu dalam pengerjaan skripsi ini.

9. Serta kepada pihak-pihak lain khususnya kepada seluruh karyawan PT. Asuransi

Tripakarta Unit Syariah yang telah membantu hingga skripsi ini selesai. Khususnya

Kepada Bpk Sandy Marsyahban, Ibu Budi Nurhayati, Ibu Mirza Wahyu Alisa yang

telah meluangkan waktunya.

10. Kepada teman-temanku ical aki-aki, gadod sun, kinoy hanabi, awan cou, adit

batak, egi suntol, faiq cicek, aslam jember, ijon jigong, ifud ustad, boges pala udang,

cipki, abe, rofiq, yang telah memberikan suport dan motivasinya.

11. Kepada Sahabat-sahabatku tiyo sahmad sang kapten, rizky wakil kapten, fuad

divisi tempur, faiz tukang kapal, unang tukang kapal 2, aan kangkung, terimakasih

atas motivasinya semoga suskes selalu.

Semoga Allah membalas berlipat ganda kepada semua yang telah membantu dalam

pengerjaan skripsi ini. Semoga bisa bermanfaat bagi semua. Amin.

Ciputat, 2019

Penulis

Page 8: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................... iv

KATA PENGANTAR.............................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Pokok Permasalahan....................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... 8

D. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu............................................... 9

E. Kerangka Teori dan Konseptual..................................................... 11

F. Metode Penelitian dan Teknis Penulisan........................................ 16

G. Sistematika Penulisan..................................................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI

1. Tinjauan Umum Manajemen Risiko .............................................. 21

A. Definisi Risiko ................................................................................ 21

B. Hal – hal yang Berkaitan dengan Risiko ........................................ 21

C. Macam – macam Risiko .............................................................. 22

D. Manajemen Risiko ......................................................................... 24

2. Proses Manajemen Risiko .............................................................. 25

3. Asuransi Engineering (Rekayasa) ............................................... 27

Page 9: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

viii

4. Underwriting ................................................................................ 30

5. Rasio Klaim .................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .................................................................. 35

B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... .35

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 37

E. Teknik Analisis Data .................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Asuransi Tripakarta................................. 39

B. Manajemen Risiko Produk Asuransi Konstruksi PT. Asuransi

Tripakarta ................................................................................... 48

C. Poses Seleksi Risiko ................................................................... 53

D. Metode Underwriting ................................................................. 54

E. Proses Penerimaan dan Penolakan Klaim .................................. 55

F. Faktor yang Mendukung Kinerja Underwriting ......................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 58

B. Saran ........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

1

BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang mengendalikan risiko

dengan cara mengalihkan atau mentransfer risiko dari satu pihak kepada pihak

lain. Sehingga aktivitas keseharian perusahaan adalah mengelola risiko dari

pihak tertanggung.Secara umum, asuransi dipergunakan karena kita sebagai

manusia memiliki sifat tidak kekal. Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan

pada peristiwa yang tidak terduga yang akan terjadi, yang dapat menimbulkan

kerugian bagi perorangan atau perusahaan. Risiko merupakan bagian yang tidak

dapat terpisahkan dengan kehidupan, karena segala aktivitasnya mengandung

risiko. Jadi, risiko merupakan ketidak pastian atau kemungkinan terjadinya

sesuatu yang apa bila terjadinya dapat mengakibatkan kerugian.1Hal ini

menyebabkan pentingnya penerapan manajemen risiko pada setiap perusahaan

asuransi.

Manajemen risiko merupakan suatu cara, metode dan ilmu pengetahuan

yang mempelajari berbagai jenis risiko, bagaimana risiko terjadi dan bagaimana

cara mengelola risiko tersebut agar terhindar dari kerugian.2 Kecukupan proses

manajemen risiko dari mulai proses identifikasi risiko hingga proses perlakuan

risiko, akan menjadi tantangan yang besar, terutama metode untuk pengukuran

risiko dari masing-masing risiko yang tidak selalu sama. Dengan begitu sebuah

1 Soesino Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi ( Jakarta:

Salemba Empat, 1999), Cet. Ke-1, h. 2 2 Syarif ayat, Manajemen Risiko ( Jakarta: Gema Akastri, 2003), h. 1.

Page 11: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

2

kewajiban dan keharusan pada setiap perusahaan agar memiliki dan

menerapkan manajemen risiko dengan baik.

Perusahaan asuransi sebagai lembaga pengalihan risiko mulai mencoba

menerapkan manajemen risiko dengan merumuskan masalah-masalah yang ada

melalui proses underwriting. Underwriting merupakan proses penyelesaian dan

pengelompokan risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan.3 Seorang

underwriter pada umumnya meramalkan kemungkinan tertanggung menderita

kerugian, tugas underwriter merupakan elemen yang sangat esensial dalam

operasi perusahan asuransi, sebab tujuan underwriting adalah meningkatkan

keuntungan perusahaan melalui penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan

akan mendatangkan keuntungan. Tanpa underwriting yang efisien, perusahaan

asuransi tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan asuransi lainnya.

Namun sejauh apapun risiko yang dapat diprediksi oleh manusia, ada

beberapa hal juga yang tidak mudah untuk diprediksi. Contohnya adalah produk

asuransi konstruksi. Di era pembangunan ini, potensi industri konstruksi sangat

luar biasa. Lihat saja dari size market konstruksi di Indonesia sebagaimana

diungkapkan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Yusid Toyib, M.Eng. Sc, mencapai

sekitar Rp 1.000 triliun per tahun. “Terhitung tahun 2014 – 2019 pasar

konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp5.000 triliun,” jelasnya di sela

konferensi pers Concrete Show South East Asia (SEA) 2015 di Jakarta

3Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah ( Life and General) Konsep dan System

Operasional,h. 183.

Page 12: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

3

(7/10).4Risiko kecelakaan dan kerugian pada industri konstruksi adalah risiko

yang tidak dapat diketahui dengan pasti kapan dan apa yang akan terjadi, karena

akan ada banyak hal-hal yang dapat menyebabkan seorang mengalami

kecelakaan dan kerugian. Dengan begitu perusahaan asuransi mempunyai

tantangan yang besar dalam menghadapi setiap risiko yang ada.

Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek

konstruksi adalah dengan metode pengalihan risiko dan penggunaan asuransi

proyek konstruksi. Salah satu bentuk asuransi proyek konstruksi yang cukup

dikenal oleh kontraktor di Indonesia adalah asuransi C.A.R. (Contractor All

Risk).

Salah satu perusahaan asuransi yang memiliki produk Asuransi

Konstruksi (CAR) adalah PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah yang

berpengalaman dan memiliki kompetensi di bidang asuransi dan jaminan.

Produk asuransi di PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah memiliki beberapa

jenis produk Asurasi Umum Syariah diantaranya yaitu Asuransi Rekayasa

Syariah. Asuransi Rekayasa adalah salah satu bentuk asuransi yang

memberikan pertanggungan atas risiko kehilangan atau kerusakan terhadap

obyek yang dipertanggungkan (biasanya terkait dengan konstruksi, material,

peralatan, atau mesin-mesin) selama masa konstruksi atau pemasangan mesin

4”Perkembangan Industri Konstruksi Indonesia” diakses pada 28 November 2018

http://concreteshowseasia.com/pasar-industri-konstruksi-indonesia-capai-rp1-000-

triliun-per-tahun/.

Page 13: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

4

terhadap setiap risiko kehilangan atau kerusakan yang tidak terduga, bersifat

tiba-tiba dan merupakan suatu kecelakaan.

Perluasan pertanggungan dapat diberikan terhadap risiko-risiko

kehilangan atau kerusakan barang milik dan kecelakaan fisik dari Pihak Ketiga

dengan nilai maksimum yang disepakati sebelumnya. Asuransi Rekayasa

(Engineering Insurance) dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu Asuransi

Engineering Proyek dan Asuransi Engineering Non Proyek. Jenis

pertanggungan (polis) untuk Engineering Proyek, yaitu Asuransi Konstruksi

(Contractor All Risk Insurance/CAR) memberikan pertanggungan atas risiko

kehilangan dan/atau kerusakan fisik terhadap pelaksanaan pembangunan.5

Tidak kurang dari 3 bulan ini Unit Syariah PT. Asuransi Tripakarta

berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus KARIM Award 2018. Ketiga

penghargaan tersebut untuk kategori aset kurang dari Rp200 miliar, yaitu The

Best Islamic General Insurance Sharia Unit. The Best in Contribution Growth

Islamic General Insurance, dan The Best in Risk Management Islamic General

Insurance.6 Penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian yang dilakukan

oleh KARIM Consulting Indonesia berdasarkan laporan keuangan publikasi

periode 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2017, dengan menilai faktor

pertumbuhan Vertikal (kinerja perusahaan) dan pertumbuhan Horizontal

(komparasi dengan industri).

5Polis Asuransi Contractor All Risk PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah. 6“Asuransi Tripakarta Raih Tiga Penghargaan KARIM Award 2018” diakses pada 28

November 2018 http://ekbis.sindonews.com/newsread/

Page 14: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

5

Dengan pencapaian tersebut tentu sangat menguntungkan bagi perusahaan

dan perlu di pertahankan agar tetap konsisten di tahun berikutnya. ini membuktikan

bahwa manajemen risiko yang di miliki PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah

dikelola dengan sangat baik, sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi

untuk kemajuan dan keuntungan bagi perusahaan.

Disadari bahwa manajemen risiko pada perusahaan asuransi merupakan hal

yang paling utama dan yang paling mendasar, karena tugas utama perusahaan

asuransi ialah mengelola risiko dari pihak tertanggung. Maka keberhasilan

perusahaan asuransi dapat di lihat dari cara perusahaan mengelola risiko yang ada.

Dengan pencapaian yang ada pada PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah ini

menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana cara perusahaan mengelola manajemen

risiko dengan baik sehingga mendapatkan hasil seperti ini? Atau ada faktor lain

yang menunjang. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menulis

skripsi yang berjudul MANAJEMEN RISIKO PRODUK ASURANSI

KONSTRUKSI PADA PT. ASURANSI TRIPAKARTA UNIT SYARIAH.

Page 15: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

6

B. Pokok Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana penerapan manajemen risiko yang dilakukan PT. Asuransi

Tripakarta ( Unit Syariah) pada produk asuransi konstruksi (CAR)?

b. Bagaimana proses underwriting dalam menerima dan menolak calon

peserta asuransi konstruksi (CAR) pada PT. Asuransi Tripakarta ( Unit

Syariah)?

c. Bagaimana proses penerimaan dan penolakan klaim terhadap produk

asuransi konstruksi (CAR) pada PT. Asuransi Tripakarta ( Unit

Syariah)?

d. Apa kendala-kendala yang dihadapi oleh underwriter dalam menyeleksi

kelayakan risko calon peserta asuransi konstruksi (CAR) pada PT.

Asuransi Tripakarta ( Unit Syariah)?

e. Bagaimana tingkat keberhasilan perusahaan dalam menghindari dan

mengurangi risiko yang terjadi pada produk asuransi konstruksi (CAR)

di PT. Asuransi Tripakarta (Unit Syariah)?

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan

batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti.

Page 16: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

7

Pembatasan masalah berguna untuk mengidentifikasi faktor mana

saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.7

Pembahasan mengenai Asuransi Rekayasa memiliki

cakupan yang sangat luas, agar penelitian ini lebih terarah, maka

penulis membatasi masalah hanya pada:

a. Penelitian ini dibatasi untuk produk Asuransi Konstruksi.

b. Penelitian dilakukan pada PT. Asuransi Tripakarta

c. Penelitian ini dilakukan terhadap Analisis Manajemen

Risiko asuransi konstruksi pada PT. Asuransi Tripakarta,

khususnya risiko internal yaitu Risiko Underwriting.

b. Perumusan Masalah

Proses perumusan masalah menjadi tahapan yang penting

dalam proses sebuah penelitian sehingga permasalahan yang

menjadi pokok bahasan menjadi lebih jelas dan terfokus.8

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut :

a. Bagaimanakah Manajemen Risiko pada Asuransi Konstruksi yang

di terapkan oleh PT. Asuransi Tripakarta?

7Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Sosial (Jakarta : Bumi Aksara,

2006), h. 23. 8Yudhistira Garna, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung : Judistira Foundation, 2009),

h. 29.

Page 17: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

8

b. Bagaimana proses Underwriting dalam seleksi Risiko Calon Peserta

Asuransi Konstruksi pada PT. Asuransi Tripakarta?

c. Faktor apa saja yang menunjang kinerja Underwriting pada PT.

Asuransi Tripakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui Manajemen Risiko yang di terapkan pada PT.

Asuransi Tripakarta Unit Syariah.

b. Untuk Mengetahu Proses Underwriting yang dilakukan perusahaan

dalam penerapan manajemen risiko pada produk Asuransi

Konstruksi (CAR) di PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah.

c. Untuk mengetahui langkah langkah yang dilakukan perusahaan

dalam menghindari dan mengurangi risiko yang terjadi pada produk

asuransi konstruksi (CAR).

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi perusahaan, membantu memudahkan pihak-pihak

terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam proses

manajemen risiko pada perusahaan asuransi syariah.

b. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini bisa di jadikan bahan kajian

ilmu manajemen resiko konstruksi pada asuransi syariah.

c. Manfaat bagi pihak lain. Penelitian ini diharapkan dapat menambah

ilmu pengetahuan yang mendalam tentang dunia asuransi syariah.

Page 18: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

9

D. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu

Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan permasalahan pada

penelitian ini :

Amalia Novia Mardini S1 Konsentrasi Asuransi Syariah, Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah (2013). Judul: Manajemen

risiko dalam pengelolaan klaim nasabah asuransi pada PT Asuransi Jiwa

Bringin Life Syariah. Pembahasan : Penerapan manajemen risiko yang

dilakukan perusahaan asuransi jiwa PT. Bringin Life Syariah dalam

pengelolaan klaim yang dilakukan nasabah pada perusahaan tersebut.

Perbedaan : Perbedaan penelitian yang saya tulis terdapat pada objek dan

judul, skripsi saya membahas penerapan manajemen risiko terhadap produk

asuransi konstruksi yang berfokus pada proses underwriting dan proses

pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak klaim.

Isnaniah S1 Konsentrasi Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum. Universitas Islam Negeri Jakarta (2010). Judul: Analisis

Manajemen Risiko Pada BRIngin Life Syariah. Pembahasan: Membahas

mengenai manajemen risiko yang di terapkan oleh perusahaan asuransi

terhadap produk unit link di PT. BRIngin Life Syariah dengan

menggunakan metode underwriting dalam menyeleksi risiko yang

berdampak pada klaim dan juga terhadap nilai tingkat solvabilitas

perusahaan asuransi yang cukup maksimal. Perbedaan : Perbedaan

penelitian yang saya tulis terdapat pada objek dan judul, skripsi saya

Page 19: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

10

membahas penerapan manajemen risiko terhadap produk asuransi

konstruksi yang berfokus pada proses underwriting dan proses pengambilan

keputusan untuk menerima atau menolak klaim.

Irwan Saputra S1 konsentrasi Asuransi Syariah, Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah (2014). Judul: Analisis pertimbangan

Underwriter dalam Menyeleski Kelayakan Risiko Calon Peserta Asuransi

Kebakaran. Pembahasan : Analisis pertimbangan underwriter dalam

menyeleksi kelayakan risiko calon peserta asuransi kebakaran yang

objeknya merupakan bangunan berupa rumah tinggal, ruko, perkantoran,

hotel, gedung dan perkantoran, hotel, dll. Perbedaan : Perbedaan penelitian

yang saya tulis terdapat pada objek dan judul, skripsi saya membahas

penerapan manajemen risiko terhadap produk asuransi konstruksi yang

berfokus pada proses underwriting dan proses pengambilan keputusan

untuk menerima atau menolak klaim.

Page 20: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

11

E. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Konsep

Asuransi :

Asuransi adalah perjanjian antara dua belah pihak atau lebih, dimana

penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima premi

asuransi, untuk memberikan pengganti kepada tertaggung karena kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau

hidupnya seorang yang dipertanggungkan.9 Sedangkan asuransi syariah

merupakan usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah

pihak melalui investasi dalam bentuk aset tau dana tabarru yang

memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui

akad yang sesuai syariah. 10

Manajemen Risiko :

Menurut James A.F Stoner dan Charles Wanke manajemen adalah

proses perencanaan, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota

organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi demi

tercapainya tujuan organisasi.11 Sedangkan risiko adalah ketidaktentuan

9Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem

Operasional, ( Cetakan 1, Jakarta: Gema Insani Press 2004), h. 27. 10Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 21/DSN-MUI/X/2001,

Pedoman Umum Asuransi Syariah. 11Siswanto, Pengantar Manajemen. ( Jakarta: Bumi Aksara 2010), H. 2

Page 21: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

12

atau uncertainty yang mungkin melahirkan kerugian (Loss). Unsur

ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam asuransi. 12

Manajemen risiko merupakan suatu cara , metode atau ilmu

pengetahuan yang mempelajari berbagai jenis risiko, bagaimana risiko itu

terjadi, dan bagaimana risiko itu dikelola dengan baik agar terhidar dari

kerugian. 13 Manajemen risiko mempunyai arti yang lebih luas, yaitu semua

risiko yang terjadi dalam masyarakat (Kerugian harta, jiwa, keuangan,

usaha, dan lain-lain) ditinjau dari segi manajemen perusahaan. 14

Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang

mencangkup identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko yang dapat

mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.15Manajemen

risiko sangatlah penting karena tujuan dari manajemen risiko tersebut

adalah mengelola perusahaan agar dapat mencegah perusahaan dari

kegagalan, mengurangi pengeluaran, menaiki keuntungan perusahan,

menekan biaya produksi, menambah nilai maksimum berkesinambungan

(sustainable). Tujuan utama untuk memahami potensi upside dan downside

dari semua faktor yang dapat memberikan dampak bagi organisasi.

Manajemen risiko meningkatkan kemungkinan sukses, dan mengurangi

kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan

sasaran organisasi atau perusahaan.

12 Abbas Salim,Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan.7. Jakarta; PT RajaGrafindo

Persada 2003), h. 4. 13Syarif Ayat, Manajemen Risiko, (Jakarta : Gema Akastri, 2003) hlm 1. 14Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan 7, Jakarta: PT Grafindo Persada

2003), h. 195, Edisi Revisi ke-2 15Fahmi Basyah, Manajemen Risiko . Jakarta : PT Grasindo, 2007, h. 24.

Page 22: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

13

Underwriting :

Underwriting disebut juga seleksi risiko. Underwriting merupakan

proses penaksiran, dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada

calon tertanggung. Tugas itu merupakan sebuah elemen yang esensial dalam

operasi perusahaan asuransi, sebab tujuan underwriter adalah meningkatkan

keuntungan melalui penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan akan

mendatangkan keuntungan. Tanggung jawab utama dari underwriter dalam

seleksi risiko tersebut adalah memastikan tidak ada risiko yang bisa

menyebabkan kesulitan besar bagi perusahaan . 16

2. Kerangka Teori

Tinjauan teoritis dalam penelitian ini adalah hubungan antara

manajemen risiko dan underwriting dengan asuransi . Dunia asuransi sudah

sangat identik dengan manajemen risiko, karena asuransi adalah salah satu

teknik didalam manajemen risiko. Perusahaan asuransi adalah perusahaan

yang menerima pengalihan risiko dari tertanggung. Sehingga aktivitas

keseharian perusahaan adalah mengelola risiko pada pihak lain, hal ini

menyebabkan penerapan manajemen risiko sangatlah penting untuk

perusahaan asuransi. Manajemen risko sangat membantu proses

pengambilan keputusan dengan memperhatikan hal-hal diluar dugaan yang

dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan atau organisasi.

16AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persepektif Hukum Islam ( Jakarta: Prenada Media,

2005), h. 89.

Page 23: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

14

Manajemen risiko juga memberikan pertimbangan mengenai tindakan yang

harus diambil guna mengenali berbagai risiko.

Proses manajemen risiko :

Proses manajmene risiko dapat digolongkan menjadi tiga aktivitas

besar, yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, dan kontol risiko.

a) Identifikasi risiko, tujuan dari identifikasi risiko adalah untuk mengenali

semua aspek risiko yang dapat memberikan dampak pada aset- aset atau

kapasitasnya dari suatu organisasi.

b) Analisis risiko, setelah diidentifikasi, risiko dianalisis sejauh mana

peluang terjadinya (Frekwensi) dan apabila benar- benar terjadi berapa

besarkah dampak kerugian yang bisa ditimbulkan (Severity).

c) Control risiko, tahap akhir dalam proses manajemen risiko setelah risiko

diidentifikasi dan dianalisis ditetapkan bahwa risiko tersebut memiliki

tingkat ancaman dan memerlukan pengendalian. Dalam pengendalian risiko

terdapat dua elemen, yaitu pengendalian risiko yang berupa fisik dan

pengendalian risiko berupa financial. Pengendalian risiko fisik

berhubungan dengan upaya untuk mengurangi tingkat risiko sejauh

mungkin, baik dalam frekuensiya maupun peluang kejadian dan besaran

kerugian apabila terjadi. Pengendalian risiko finansial lebih jauh dapat

dibagi menjadi dua kategori, yakni retensi risiko dan pembagian atau

penyebaran risiko. Retensi risiko berhubungan dengan risiko- risiko yang

telah diidentifikasi dengan baik, dianalisis yaitu pemilik risiko telah

dipertimbangkan bahwa sumber daya sudah cukup aman untuk menghadapi

Page 24: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

15

risiko-risiko tersebut apabila terjadi. Pembagian risiko berhubungan dengan

risiko-risiko yang pemiliknya telah diperhitungkan tidak mempunyai

sumber daya internal yang cukup untuk menghadapi risiko-risiko tersebut

apabila terjadi.17

Penerapan manajemen risiko pada perusahaan asuransi dilakukan

pada proses underwriting, yaitu sebuah proses identifikasi dan seleksi risiko

dari calon tertanggung yang mengasuransikan dirinya di sebuah perusahaan

asuransi. Tugas underwriter merupakan elemen yang sangat esensial dalam

operasi perusahan asuransi, sebab tujuan underwriting adalah meningkatkan

keuntungan perusahaan melalui penerimaan distribusi risiko yang

diperkirakan akan mendatangkan keuntungan. Tanpa underwriting yang

efisien, perusahaan asuransi tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan

asuransi lainnya.18

Underwriting merupakan proses penyelesaian dan pengelompokan

risiko dengan cara menyeleksi risiko dan mengklasifikasi risiko sesuai

tingakt insurability (dapat ditanggung oleh perusahaan), sehingga dapat

ditentukan tarif yang sesuai. Proses ini meliputi penolakan atas risiko-risiko

yang dapat diterima. Pertanggung jawaban yang utama dari underwriter

dalam seleksi risiko tersebut adalah memastikan risiko yang akan dicover

sesuai dengan tingkat risiko yang diasumsikan oleh perusahaan.

17Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. ( Jakarta: Gema Insani) 2006.

h. 157. 18Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, (Jakarta : Bumi aksara) 2000, h. 31.

Page 25: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

16

Tugas Underwriter :

a) Mempertimbangkan risiko yang diajukan, b) memutuskan untuk

menerima atau tidak risiko-risiko tersebut, c) menentukan syarat, ketentuan,

dan lingkup ganti rugi, d) mengenakan biaya upah pada dana kontibusi

peserta, e) mengamankan margin profit.19

Tujuan underwriter bukan hanya menyeleksi risiko yang tidak akan

menimbukkan kerugian besar saja, tetapi tujuannya adalah untuk

menghindari suatu jumlah penanggungan yang tidak sebanding antara risiko

ringan dan risiko berat. Jadi jelas bahwa setiap bentuk penanggungan akan

menjalani proses selection of risk atau proses underwriter agar perusahaan

bisa mendapatkan keuntungan, maka perusahaan mengadakan evaluasi

terlebih dahulu terhadap semua risiko yang hendak diasuransikan.

F. Metode Penelitian dan Teknis Penulisan

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah penerapan manajemen risiko terhadap

produk asuransi konstruksi pada PT. Asuransi Tripakarta (Unit Syariah).

2. Jenis dan Sifat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, penelitian ini

menggunakan jenis penelitian analisis kualitatif yang bersifat analisis

19Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan System

Operasional. (Jakarta : Gema insane 2004) h. 257.

Page 26: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

17

deskriptif yaitu dengan mengumpulkan, menyusun, dan mendeskripsikan

berbagai dokumen data dan informasi yang aktual20.

3. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini meggunakan pendekatan kualitatif, artinya

pembahasan dititik-beratkan pada deskripsi data berupa kata-kata.

Penelitian ini merupakan penelitian laporan yaitu penelitian terhadap data

primer melalui wawancara dan data skunder yang didapatkan melalui

beberapa sumber tidak langsung.

1). Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data primer adalah hasil wawancara langsung yang dilakukan kepada

divisi underwriting mengenai informasi penerapan manajemen risiko

pada produk asuransi kecelakaan diri, dan proses underwriting yang

dilakukan underwriter pada PT Asuransi Tripakarta Unit Syariah.

b. Data sekunder, yaitu data yang dipublish oleh perusahaan mengenai

penerapan manajemen risiko, dan data-data pendukung lainnya.

2). Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini untuk memperoleh data yang relevan, maka penelitian

menggunakan metode pengumpulan data dengan cara :

20Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis(Bandung: Alvabeta1999), h. 209.

Page 27: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

18

1) Studi Kepustakaan

Pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan cara mepelajari

berbagai literatur yang diperoleh dari buku maupun jurnal yang

berhubungan dengan penerapan manajemen risiko asuransi.

2) Riset Lapangan

Penelitian lapangan riset lapangan yaitu penulis mengumpulkan data secara

langsung ketempat objek penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara

:

a. Wawancara yaitu merupakan salah satu cara pengumpula data dengan

tanya jawab secara bertahap dengan muka responden. Peneliti akan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak yang berkompeten juga

respresentatif dengan masalah yang ditieliti, yaitu divisi underwriting,

berkaitan dengan penerapan manajemen risiko yang dilakukan

PT.Asuransi Tripakarta (Unit Syariah) pada produk asuransi kecelakaan

diri, tujuannya untuk memperoleh informasi data yang valid dan akurat.

4. Pedoman Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini adalah menggunakan

buku “Pedoman Penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2017”.

G. Sistematika Penulisan

Page 28: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

19

Untuk lebih mepermudah pemahaman dalam pembahasan isi laporan ini

secara keseluruhan, maka penulis membagi penyusunan yang lebih

sistematika penulisan skripsi ini kedalam lima bab, yang masing-masing

dari bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah dari

penelitian, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, teknis penulisan dan

sisematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini penulis akan yang memuat pengertian manajemen risiko,

proses manajemen risiko, macam- macam risiko, Underwriting,

asuransi kecelakaan diri, landasan manajemen risiko pada

perusahaan PT. Asuransi Tripakarta, teori, kerangka pemikiran dan

kajian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu

prosedur pengumpulan data, teknik pengumpulan data, jenis dan

sumber data serta analisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Page 29: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

20

Dalam bab inipenulis menjelaskan penerapan manajemen risiko

pada PT. Asuransi Tripakarta terhadap produk asuransi konstruksi,

dan bagaimana strategi perusahaan tersebut dalam menghindari dan

mengurangi risiko.

BAB V PENUTUPAN

Dalam bab ini merupakan penutupan dari skripsi ini, yang

didalamnya memuat kesimpulan dan saran-saran untuk para

pembaca terutama perusahaan dan peneliti selanjutnya.

BAB II

Page 30: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

21

LANDASAN TEORI

1. Tinjauan Umum Manajemen Risiko

A. Definisi Risiko

Risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin

melahirkan kerugian (Loss). Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan

kerugian dalam asuransi, ketidaktentuan dapat dibagi menjadi: a)

ketidaktentuan ekonomi, b) ketidaktentuan yang disebabkan alam, c)

ketidaktentuan yang diperoleh sebab prilaku manusia. Diantara ketiga jenis

ketidaktentuan di atas, yang bisa dipertanggungkan ialah ketidaktentuan

alam dan manusia, sedangkan yang pertama tidak bisa dipertanggungkan

atau diasuransikan karna bersifat spekulatif dan tidak bisa di ukur.

Risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a) Speculatif Risk

yaitu resiko yang bersifat spekulatif yaitu resiko yang bisa mendatangkan

untung atau rugi (misalnya seorang pedangan bisa untung atau rugi), b) Pure

Risk yaitu risiko yang selalu menyebabkan kerugian (Kematian, kapal

tenggelam, kebakaran dan sebagainya).21

B. Hal-hal yang Berkaitan dengan Risiko

a. Peril ialah segala sesuatu yang bisa menimbulkan kerugian. Antara peril

dan risk erat sekali hubungannya.

21Abbas Salim. Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan.7. Jakarta; PT Raja Grafindo

Persada 2003) hal. 4

Page 31: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

22

b. Hazard ialah suatu keadaan yang menambah kemungkinan terjadinya

peril (Kerugian), atau disebutkan pula hazard is a condition that

increases the chance of loss arising from peril.

Mengenai Hazard dapat kita bagi menjadi:

a. Physical hazard, yaitu hazard uang berbentuk fisik dan mengandung

unsure objektif, misalnya kerusakan secara fisik karena terbakar,

tabrakan, dan lainnya.

b. Moral hazard, yaitu hazard yang menyangkut diri seseorang dan

mengandung unsure subjektif. Misalnya dengan sengaja menubrukan

mobil kepohon, agar bisa mendapatkan ganti rugi.22

C. Macam – macam Risiko

Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan sebagai berikut :23

a. Risiko yang tidak disengaja ( Risiko Murni) adalah risiko yang apabia

terjadi tertentu dapat menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa

disengaja, misalnya terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian,

penggelapan, pengacuan dan sebagaiannya.

b. Risiko yang disengaja ( Risiko spekulatif), adalah risiko yang sengaja

ditimbulkan oleh seseorang agar terjadinya ketidakpastian itu

mendapatkan keuntungan kepadanya, misalnya risiko utang piutang,

perjudian, perdagangan berjangka dan sebagainya.

22 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko (Jakarta: PT Grafindo Persada2005)

hal.4-5 23 Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta: Salemba

Empat 2003) hal.3

Page 32: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

23

c. Risiko Fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan

kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa

orang saja tetapi banyak orang, seperti banjir, angin topan dan

sebagainya.

d. Risiko Khusus, adalah risiko yang bersumber dari peristiwa yang

mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal

kandas, peawat jatuh, tabrakan mobil dan sebagainya.

e. Risiko Dinamis, adalah Risiko yang timbul karena (dinamika)

perkembangan dan kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu dan

teknologi, seperti risiko keuangan, risiko luar angkasa. Kebalikannya

disebut risiko statis, yaitu risiko hari tua, risiko kematian dan

sebagainya.

Dapat tidaknya risiko dialihkan pada pihak lain, maka risiko dapat

dibedakan menjadi :

a. Risiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan

mempertanggungkan suatu objek yang akan terkena risiko kepada

perusahaan asuransi, dengan mebayar sejumlah premi asuransi,

sehingga semua kerugian menjadi tanggungan perusahaan asuransi.

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat

diasuransikan), umumnya sejenis risiko yang spekulatif.

Menurut sumber atau penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan

kedalam:

Page 33: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

24

a. Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari perusahaan itu sendiri,

seperti kecelakaan kerja, kerusakan aktiva karena karyawan, kesalahan

manajemen, dll.

b. Risiko ekstern, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti

risiko pencurian penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan

kebijakan pemerintah dan lainya.

D. Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan suatu cara, metode atau ilmu

pengetahuan yang mempelajari berbagai jenis risiko, bagaimana risiko itu

terjadi, dan bagaimana risiko itu dikelola dengan baik agar terhidar dari

kerugian.24 Manajemen risiko mempunyai arti yang lebih luas, yaitu semua

risiko yang terjadi dalam masyarakat (Kerugian harta, jiwa, keuangan,

usaha dan lain-lain) ditinjau dari segi manajemen perusahaan.25 Manajemen

risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencangkup identifikasi,

evaluasi, dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan

usaha atau aktivitas perusahaan. Manajemen risiko juga berhubungan erat

dengan fingsi perusahaan (Fungsi keuangan, fungsi akuntansi, fungsi

pemasaran, fungsi produksi, fungsi personalia, fungsi teknik serta

pemeliharaan), dan fungsi-fungsi tersebut mengandung banyak risiko

dalam pengelolaan perusahaan.26

24 Syarif Ayat, Manajemen Risiko, (Jakarta : Gema Akastri, 2003) hal.1 25 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan 7, Jakarta: PT Grafindo

Persada 2003) Hal.195, Edisi Revisi ke-2 26 Abbas Salim. Asuransi dan Manajemen Risiko (Cetakan.7. Jakarta; PT Raja Grafindo

Persada 2003), hal.199

Page 34: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

25

Proses atau langkah yang biasanya dilakukan dalam upaya

menghadapi atau mengelolasuatu risiko (risk manajemen proces) sangat

tergantung pada konsep dasar yang digunakan oleh perusahaan.27

2. Proses Manajemen Risiko

Manajemen Risiko mencakup beberapa tahapan yaitu:

a. Identifikasi Risiko :

Tujuan dari identifikasi risiko adalah untuk mengenali semua

aspek risiko yang dapat memberikan dampak pada aset-aset atau

kapasitasnya dari suatu organisasi. Identifikasi dilakukan

dengan menganalisis sejumlah faktor yang dapat meningkatkan

dan menurunkan kecendrungan seseorang atau objek lain akan

terjaidnya kehilangan. 28

1) Physical hazard, yaitu hazard uang berbentuk fisik dan

mengandung unsur objektif, misalnya kerusakan secara fisik

karena terbakar, tabrakan, dan lainnya.

2) Moral hazard, yaitu hazard yang menyangkut diri seseorang dan

mengandung unsure subjektif. Misalnya dengan sengaja

menubrukan mobil kepohon, agar bisa mendapatkan ganti rugi.

b. Analisis Risiko

27 Syarif Ayat, Manajemen Risiko , (Jakarta: Gema Akastri 2003) hal.62 28 Rini Endang Kusumarini, Pengantar Underwriting (Jakarta: PT. ReIndo 2010) hal.10

Page 35: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

26

Setelah diidentifikasi, risiko dianalisis sejauh mana peluang

terjadinya (Frequency) dan apabila benar- benar terjadi berapa

besarkah dampak kerugian yang bisa ditimbulkan (Severity).

c. Control risiko

Tahap akhir dalam proses manajemen risiko setelah risiko

diidentifikasi dan dianalisis ditetapkan bahwa risiko tersebut

memiliki tingkat ancaman dan memerlukan pengendalian.

Dalam pengendalian risiko terdapat dua elemen, yaitu

pengendalian risiko yang berupa fisik dan pengendalian risiko

berupa financial. Pengendalian risiko fisik berhubungan dengan

upaya untuk mengurangi tingkat risiko sejauh mungkin, baik

dalam frekuensiya maupun peluang kejadian dan besaran

kerugian apabila terjadi. Pengendalian risiko finansial lebih jauh

dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni retensi risiko dan

pembagian atau penyebaran risiko. Retensi risiko berhubungan

dengan risiko- risiko yang telah diidentifikasi dengan baik,

dianalisis yaitu pemilik risiko telah dipertimbangkan bahwa

sumber daya sudah cukup aman untuk menghadapi risiko-risiko

tersebut apabila terjadi. Pembagian risiko berhubungan dengan

risiko-risiko yang pemiliknya telah diperhitungkan tidak

Page 36: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

27

mempunyai sumber daya internal yang cukup untuk menghadapi

risiko-risiko tersebut apabila terjadi.29

3. ASURANSI ENGINEERING (REKAYASA)

Asuransi Engineering (Rekayasa) dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian,

yaitu :

A. Asuransi Engineering Proyek

B. Asuransi Engineering Non Proyek

A. Asuransi Engineering Proyek.

Adalah suatu asuransi/pertanggungan yang memberikan jaminan/proteksi

atas kerugian atau kerusakan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek

pembangunan maupun pemasangan mesin-mesin termasuk instalasinya,

sebagai akibat risiko-risiko yang dijamin dalam polis.

Asuransi Engineering Proyek dibagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Asuransi Engineering atas Proyek Pekerjaan Konstruksi atau

Contractor All Risks Insurance (C.A.R.) Proyek Pekerjaan Konstruksi

atau Pembangunan adalah proyek-proyek yang sebagian besar

pekerjaannya adalah berupa pekerjaan tehnik sipil dalam kaitannya

dengan kegiatan pembangunan suatu obyek, misal :

29 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. ( Jakarta: Gema Insani) 2006.

hal 157.

Page 37: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

28

Proyek pembangunan Gedung, seperti Perkantoran, Rumah

sakit dll.

Proyek pembangunan prasarana, seperti : Jalan.

2. Asuransi Engineering atas Proyek Pekerjaan Pemasangan atau Erection

All Risks Insurance (E.A.R.) Proyek Pekerjaan Pemasangan adalah

proyek-proyek yang sebagian besar pekerjaannya adalah berupa

pekerjaan-pekerjaan Tehnik Mesin dan/atau Tehnik Listrik dan /atau

Tehnik Sipil Baja, misal :

Proyek pemasangan mesin pabrik Tektil, pabrik baja, pabrik

pupuk dll.

Proyek pemasangan peralatan listrik, seperti Genset, boiler,

panel listrik dll.

Proyek pemasangan peralatan telekomunikasi, seperti Antene,

pemancar dll.

3. Contractor All Risks Insurance (C.A.R.)

Adalah suatu Asuransi atau Pertanggungan yang memberikan jaminan

atau proteksi atas kerugian atau kerusakan dalam pelaksanaan

pekerjaan proyek pembangunan (Konstruksi) baik Tehnik Sipil Basah

maupun Tehnik Sipil Kering, sebagai akibat dari seluruh risiko kecuali

yang dikecualikan dalam pengecualian polis (All Risks).

Proyek Pembangunan Tehnik Sipil Basah adalah proyek pembangunan

seperti Jalan, Dam, Dermaga, Jetty, Mercu-suar, Jembatan dll.

Page 38: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

29

Sedangkan Proyek pembangunan Tehnik Sipil Kering adalah proyek

pembangunan gedung-gedung baik bertingkat maupun tidak bertingkat

seperti Rumah tinggal, Sekolah, Rumah sakit, Perkantoran, Pertokoan

dll.

4. Erection All Risk Insurance (E.A.R.).

Adalah suatu Asuransi atau Pertanggungan yang memberikan jaminan/

proteksi atas kerugian atau kerusakan dalam pelaksanaan pekerjaan

proyek pemasangan mesin-mesin berikut instalasinya, sebagai akibat

dari seluruh risiko kecuali yang dikecualikan dalam pengecualian

polis.(All Risks) Misal : Proyek pemasangan mesin-mesin pabrik

Tektil, pabrik baja, pabrik semen, Gen-set, Transformer, Boiler,

Peralatan Telekomunikasi, Antena, Pemancar dan lain-lain.

B. Asuransi Engineering Non Proyek.

Adalah suatu Asuransi atau Pertanggungan yang memberikan jaminan atau

proteksi yang diberikan untuk kegiatan-kegiatan tehnik selama masa

operasionalnya. Jaminan ini mencakup atas :

Mesin-mesin industri maupun non-industri, seperti mesin-mesin

pembangkit tenaga listrik, boiler, mesin-mesin produksi, mesin-

mesin pembantu dll.

Peralatan Elektronika, seperti instalasi komputer, mesin scanner,

mesin pem-bangkit sinar X (X -ray), pemancar radio dll.

alat-alat berat sepetrti Excavator, crane, bulldozer dll.

Page 39: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

30

Struktur bangunan hasil pekerjaan tehnik sipil, seperti Dermaga,

Dam, jembatan, jalan dll.

Risiko-risiko yang terdapat dalam masa operasional mesin, pada

dasarnya sangat beragam dan tergantung pada jenis mesin atau obyek

itu sendiri.Dengan memperhatikan jenis mesin atau obyek yang akan

dijamin dan dengan memper-hatikan kerakteristik jenis risiko yang

dapat diasuransikan, maka pada prinsipnya jenis-jenis jaminan polis

yang ada dapat bermacam-macam tergantung dari keperluannya.

Lamanya jaminan dalam Asuransi Engineering Non Proyek umumnya

1(satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali untuk periode 1(satu)

tahun berikutnya.

Jenis Asuransi yang tergolong dalam Asuransi Engineering Non Proyek

:

1. Machinery Breakdown Insurance. (M.B.).

2. Boiler & Pressure Vessel Explosion Insurance.

3. Deterioration of Stock Insurance. (D.O.S).

4. Electronic Equipment Insurance. (E.E.I.)

5. Civil Engineering Complete Risks Insurance. (C.E.C.R.).

6. Etc 30

4. UNDERWRITING

A. Pengertian Underwriting

30“Asuransi Rekayasa Syariah” Diakses pada Jumat 12 Juli 2019

http://www.akademiasuransi.org/2012/10/pengelompokan-asuransi-engineering.html

Page 40: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

31

Underwriting disebut juga seleksi risiko. Underwriting merupakan

proses penaksiran, dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada

calon tertanggung. Tugas itu merupakan sebuah elemen yang esensial

dalam operasi perusahaan asuransi, sebab tujuan underwriter adalah

meningkatkan keuntungan melalui penerimaan distribusi risiko yang

diperkirakan akan mendatangkan keuntungan. Tanggung jawab utama

dari underwriter dalam seleksi risiko tersebut adalah memastikan tidak

ada risiko yang bisa menyebabkan kesulitan besar bagi perusahaan . 31

B. Tujuan Underwriting

Tujuan utama underwriting adalah melindungi perusahaan

terhadap seleksi kerugian. Namun, proses underwriting perusahaan

asuransi tetap berfokus pada pemberian persetujuan dan penerbitan

pertanggungan yang:

a. Bertanggung jawab dalm risk assesment (penilaian risiko yaitu

proses penentuan tingkat risiko setiap orang atau group calon

tertanggung dimana setiaop tertanggung membayar premi yang

mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki dan sesuai dengan

produk asuransi yang diterima.

b. Wajar dan adil para tertanggung dan perusahaan.

c. Delivery by the agent (dapat disampaikan oleh agen)

31 AM. Hasan Ali. Asuransi dalam Persepektif Hukum Islam ( Jakarta: Prenada Media,

2005) hal.89.

Page 41: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

32

seorang pemoohon asuransi perorang mebuat keputusan akhir yaitu

akan menerima polis asuransi pada saat diserahkan. Jika si pembeli

memilih untuk tidak meenerima polis asuransi pada saat agen

asuransi berusaha untuk menyerahkan polisnya, maka polis tersebut

dikatakan undeliverable (tidak dapat disampaikan).

d. Memberikan profit pada perusahaan.32

C. Tugas dan Fungsi Underwriting

Seorang underwriter adalah bagian yang sangat penting pada

perusahaan asuransi. Untuk itu tugas dan fungsi underwriter harus

dijalankan dengan prinsip keadilan, baik untuk peserta dan perusahaan

asuransi. Adapun tugas dan fungsi underwriter adalah sebagai berikut:

A. Tugas utama underwriter antara lain mengatur dana seefektif

mungkin dan menguntungkan. Peranan lain underwriter, yaitu:33

1) Mempertimbangka risiko yang diajukan.

2) Memutuskan untuk menerima atau tidak risiko-risiko

tersebut.

3) Menentukan syarat, ketentuan, dan lingkup ganti rugi.

4) Mengenakan biaya upah pada dana kontribusi peserta.

5) Mengamankan margin profit.

B. Fungsi Underwriting

Underwriting merupkan salah satu fungsi utama dalam proses:

32 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah dan Konvensional (Konsep dan Sistem

Operasional), (Jakarta: Gema Insani 2004) hal.183-184 33 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah dan Konvensional (Konsep dan Sistem

Operasional), (Jakarta:Gema Insani 2004) hal. 257

Page 42: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

33

1) Menilai dan menggolongkan tingkat risiko yang dimiliki

oleh seorang calon tertanggung atau sekelompok orang

dalam pertanggungkan sehubungan dengan produk asuransi

tertentu.

2) Mengambil keputusan untuk menerima atau menolak risiko.

5. RASIO KLAIM

1. Pengertian Klaim

Klaim asuransi adalah sebuah permintaan resmi kepada

perusahaan asuransi, untuk meminta pembayaran berdasarkan

ketentuan perjanjian. Klaim Asuransi yang diajukan akan ditinjau

oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarkan

kepada pihak tertanggung setelah disetujui. Klaim merupakan

sebuah permintaan resmi kepada perusahaan asuransi, untuk

meminta pembayaran berdasarkan ketentuan perjanjian. Klaim

Asuransi yang diajukan akan ditinjau oleh perusahaan untuk

validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada pihak tertanggung

setelah disetujui. Klaim juga merupakan salah satu kegiatan

operasional perusahaan asuransi yang harus diselesaikan antara

pihak asuransi dengan tertanggung atau pemegang polis.

2. Rasio klaim

Page 43: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

34

Pengukuran kinerja perusahaan selain dilihat dari aspek

keuangan, juga dapat dilihat dari aspek operasional perusahaan.

Klaim merupakan salah satu kegiatan operasional perusahaan

asuransi yang harus diselesaikan antara pihak asuransi dengan

tertanggung atau pemegang polis.

Perusahaan dapat mengetahui berapa besar pembayaran

klaim yang telah dilakukan akibat terjadinya kerugian yang dialami

oleh pemegang polis (tertanggung). Untuk mengukur rasio klaim

dalam perusahaan asuransi kerugian dilakukan dengan

perbandingan antara klaim bruto dengan premi bruto.. Rasio ini

mencerminkan pengalaman klaim ( loss ratio ) yang terjadi serta

kualitas usaha penutupannya.

Page 44: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif sifatnya

deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil

wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun

peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-

angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya

informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar

data aslinya. Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang

diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.34

B. Subjek-Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang

terkait langsung di PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah, yang

34 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, (Jakarta : Paragotama

Jaya, 2013), h.87

Page 45: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

36

beralamatkan Jl. Falatehan I No. 1, RT.2/RW.1, Melawai, Kecamatan

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.. Sedangkan objek dari penelitian ini

adalah mengenai manajemen risiko, proses underwriting dilihat dari

severity dan frekuensi dan proses penerimaan atau penolakan klaim pada

Produk Asuransi Konstruksi (CAR) di PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah.

C. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini adalah suatu usaha untuk menentukan,

mengembangkan, dan menguji suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan

metode ilmiah.35 Pemilihan metode penelitian sangat berpengaruh pada

kesempurnaan dari hasil penelitian ini, maka dalam hal ini penulis

menggunakan penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Data

Jenis Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis

atas gejala-gejala (fenomenal) yang sedang diteliti.36 Penulis melakukan

observasi dengan melihat dan mengamati secara langsung terhadap

35 Sutrisno Hadi, Metode Research I, (Yogyakarta : Andi Offset, 1989), h.4 36 Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis,

(Yogyakarta : Unit Penerbit dan percetakn (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKKPN, 2003), h.89

Page 46: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

37

pihak-pihak yang terkait dalam proses pengajuan klaim dan proses

pengambilan keputusan klaim tersebut.

b. Data Sekunder

Penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari dokumen-

dokumen perusahaan yang berkaitan dengan topic yang diteliti, data

atau informasi dari instasi-instasi terkait dengan penelitian, buku jurnal,

artikel, makalah, dan karya ilmiah lainnya yang berisi tentang informasi

pendukung dan pelengkap data primer.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan ada dua macam yaitu

metode penelitian lapangan dan metode penelitian perpustakaan, yang

dimaksud oleh keduanya adalah :

Wawancara (Interview) yaitu melakukan wawancara dengan pihak-pihak

yang terkait, dengan menggunakan teknik wawancara, bentuk pertanyaan

yang diajukan terlebih dahulu disusun sebelum proses wawancara dilakukan

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan

pembahasan, yaitu manajemen risiko yang di terapkan, proses pengambilan

keputusan untuk menerima atau menolak calon peserta dan proses

pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak klaim.

a. wawancara bersifat terbuka dimana responden diberi kesempatan

untuk menjawab, dapat berkembang lebih lanjut dan disesuaikan dengan

situasi.

Page 47: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

38

b. Studi Kepustakaan, adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

cara membaca dan menganalisis dokumen-dokumen, buku-buku, dan

bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Patton analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar.

Dalam melakukan analisis data ada beberapa hal yang dilakukan peneliti :

1. Peneliti menulis hasil wawancara secara verbatim serta membuat

laporan-laporan observasi yang telah dilakukan pada subjek penelitian

selama wawancara.

2. Analisis awal data setiap subjek, kemudian menyimpulkan inti dari

setiap jawaban subjek untuk menemukan tema-tema dan pola-pola

jawaban yang muncul dalam wawancara.

3. Peneliti menuliskan kesimpulan sementara yang dilanjutkan dengan

mendaftar tema-tema yang muncul dan mencoba memikirkan

hubungan-hubungan diantara mereka.

4. Peneliti menyusun data yang berisikan daftar tema-tema dan

kategori yang telah disusun sehingga menampilkan pola hubungan

antara kategori (cross case, bukan lagi tunggal kasus yang kemudian

akan dituangkan dalam bentuk analisis).37

37Moelong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, (Banung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004),

h.103

Page 48: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah

a) Sejarah Singkat PT. Asuransi Tripakarta

PT Asuransi Tri Pakarta (TRIPA) adalah perusahaan asuransi

yang didirikan oleh Yayasan Dana Pensiun Bank Negara Indonesia,

Asuransi Wahana Tata dan PT. Tri Handayani Utama pada tahun 1978.

Untuk memberikan jasa asuransi yang bernilai, TRIPA diperkuat oleh

sumber daya manusia yang profesional, sistem pelayanan terintegrasi,

penerapan teknologi informasi terkini, serta kerjasama harmonis dan

mutual dengan para mitra usaha seperti loss adjuster dan reasuradur dari

dalam dan luar negeri.

Dalam system operasionalnya PT. Asuransi Tri Pakarta (TRIPA)

menggunakan Dual Asurance System yaitu Conventional general

insurance (Asuransi Konvensional) yang telah lama berdiri sejak tanggal

Page 49: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

40

20 Desember 1978 yang kemudian membuka cabang Syariah General

Insurance ( PT. Asuransi Tri Pakarta Syariah) pada tanggal 4 November

2002. Setelah mendapat izin usaha sejak tanggal 15 juli 2002 dengan

keputusan menteri keuangan bernomor Kep. 146/KM.6/2002. Beralamat

di Jalan Falatehan 1/17-18-19, Kebayoran baru, Jakarta.

PT. TRIPA Syariah dalam meningkatkan kinerja perusahaan

senantiasa menerapkan Good Corporate Governance dalam arti

sesungguhnya dalam penyelenggaraaan perusahaan yang diarahkan

kepada keunggulan kinerja, sumber daya, dan layanan. Termasuk di

dalamnya upaya mewujudkan operasional perusahaan yang terintegrasi

dengan dukungan teknologi informasi, efisiensi operasional tanpa

mengurangi produktivitas dan pelayanan, serta peningkatan modal setor

dan memperluas jaringan reasuransi nasional maupun internasional.

Berbekal pengalaman di bidang asuransi selama lebih dari 30

tahun serta berpegang teguh pada prinsip tanggap, kepercayaan dan

profesionalisme, TRIPA mantap melangkah memenuhi setiap kebutuhan

para tertanggung dengan segenap usaha dan pelayanan yang lebih baik.

Asuransi Tripa terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

dengan izin usaha bernomor KEP-1754/MD/1978 tanggal 11 Desember

1978.

b) Lokasi Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan Kantor Perwakilan PT.

Asuransi Tri Pakarta

Page 50: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

41

PT. Asuransi Tri Pakarta pada tahun 2013 memiliki 1 kantor

pusat, 16 kantor cabang, dan 52 kantor perwakilan (Representative Office

/ RO) yang tersebar di beberapa lokasi. Lokasi kantor pusat PT. Asuransi

Tri pakarta, Jl. Falatehan I No. 17-19 Kebayoran Baru-Jakarta, 12160.

A. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Menjadi Asuransi Syariah yang handal dan terpercaya serta konsisten

dalam menjalankan usahanya berdasarkan prinsip Syariah islam.

b. Misi Perusahaan

Mengelola dan mengembangkan bisnis Asuransi Syariah secara amanah

dan professional dengan mengikuti perkembangan pasar dalam rangka

memberikan kontribusi laba kepada PT. Asuransi Tri Pakarta.

B. Nilai Perusahaan

Arah gerakan perusahaan kami adalah dijelaskan seluruh nilai-nilai kami

a. Terpercaya

Kami memastikan bahwa kebutuhan yang anda tangani secara

professional dan diselesaikan dalam waktu yang diberikan.

b. Berkelanjutan

Page 51: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

42

Kami memastikan bahwa kualitas layanan kami akan menjawab

tantangan jangka panjang anda.

c. Terpadu

Kami membuat layanan manjemen fasilitas yang fleksibel, transparan,

dan dibuang yang memenuhi organisasi.

d. Terukur

Kami bekerja keras untuk memberikan layanan dibedakan dengan

kemampuan yang dapat diukur bersama, PT. Asuransi Tri Pakarta

berkomitmen untuk mengkoordinasi beberapa aliran kerja melalui

peningkatan focus menjadi pemimpin manajemen fasilitas nasional.

C. Moto SMART Perusahaan

S: Tetap Responsif terhadap perubahan

M: Memotivasi hormat lain

A: Bertindak dengan urgensi

R: Tetap konstruktif ketidakpuasan

T: Tepat waktu dan efisien

D. Produk-produk Asuransi Tripakarta

1. Asuransi Kebakaran

Suatu bentuk yang menjamin kerugian dan kerusakan akibat terjadi

kebakaran atau resiko perluasannya yang menimpa objek pertanggungan.

Objek yang dapat di asuransikan berupa harta benda anda seperti

bangunan rumah tinggal, ruko, gudang, pabrik, gedung perkantoran,

hotel, perabot rumah tangga, perlengkapan rumah, mesin, barang

Page 52: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

43

dagangan, persediaan barang baku atau barang jadi, dan sebagainya

sesuai dengan Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI).

Risiko yang dapat dijamin:

1) Polis standar asuransi kebakaran menjamin risiko-risiko kebakaran,

peledakan, petir, kejatuhan pesawat terbang, dan asap.

2) Selain risiko standar tersebut, ada juga perluasan jaminan atas risiko

seperti:

- Kerusuhan, pemogokan, perbuatan jahat orang lain, tertabrak

kendaraan

- Hura-hura, Terorisme & Sabotase

- Bencana alam seperti: banjir, angin topan, badai, tanah longsor

- Khusus risiko gempa bumi, letusan gunung api ditutup oleh polis

tersendiri.

2. Asuransi Kendaraan Bermotor

Suatu bentuk asuransi yang menjamin kerugian, kerusakan, dan

kehilangan atas kendaraan bermotor akibat terjadi resiko yang menimpa

objek pertanggungan.

Risiko yang dijamin:

a. Kerugian, kerusakan, atau kehilangan atas kendaraan bermotor dan

terjadinya resiko yang dijamin dalam polis.

b. Tanggung jawab hukum pihak ketiga.

c. Santunan atas kecelakaan pada pengemudi dan atau penumpang (jika

dikehendaki).

Page 53: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

44

Jenis pertanggungan:

a. Total Loss Only (TLO), yakni ganti rugi diberikan jika kendaraan

hilang atau nilai kerugian / kerusakan mencapai 75% atau lebih dari

nilai pasar kendaraan.

b. Comprehensive, yakni ganti rugi atas setiap kerugian / kerusakan yang

terjadi pada kendaraan.

3. Asuransi Rangka Kapal

Suatu bentuk asuransi yang memberika jaminan kerusakan atau

kerugian terhadap kapal, mesin, dan perlengkapannya dari bahaya laut

dan risiko pelayaran (navigational perlis).

Objek Pertanggungan:

a. Hull and Machinery, yaitu asuransi atas rangka kapal beserta mesin-

mesin maupun peralatannya.

b. Third Party Liability, yaitu asuransi atas kemungkinan tuntutan pihak

ketiga atau tanggung gugat dari piha ketiga yang diajukan akibat atau

berkenan dengan kegiatan yang dilakukan.

4. Asuransi Contractor All Risk

Suatu bentuk asuransi yang menjamin kerugian karena kerusakan fisik

yang diderita Tertanggung selama pelaksanaan proyek pekerjaan teknik sipil

(umumnya). Kerusakan dan kerugian yang dijamin adalah sifatnya tiba-tiba, tak

terduga dan terjadi di site (lokasi proyek).

Resiko yang dijamin:

a. Kebakaran

Page 54: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

45

b. Petir

c. Peledakan

d. Tertimpa pesawat terbang

e. Karena pemadaman kebakaran

f. Kebanjiran

g. Hujan

h. Ombak besar

i. Angin ribut

j. Gempa bumi

k. Tanah runtuh

l. Pencurian dengan membongkar paksa

m. Lalai

5. Asuransi Aneka / Uang

Suatu bentuk asuransi yang menjamin kerugian dan kehilangan

uang akibat terjadi resiko yang menimpa objek pertanggungan, naik pada

saat perjalanan maupun dalam tempat penyimpanan.

Jenis pertanggungan:

a. Cash in Safe

b. Cash in Transit

c. Cash in Cashier Box

6. Asuransi Kecelakaan Diri

Page 55: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

46

Suatu bentuk asuransi yang menjamin kematian, cacat tetap, biaya

perawatan atau pengobatan yang secara langsung disebabkan oleh suatu

kecelakaan.

Luas Jaminan:

1. Polis asuransi kecelakaan diri meamin risiko-risiko terjadina

kecelakaan yang menimpa tertanggung sehingga mengakibatkan

tertanggung:

- Kematian (Death)

- Cacat Tetap (Permanent Disablement)

- Acat Sementara (Temporary Disablement)

- Biaya Pengobatan (Medical Expenses)

2. Pertanggungan/perlindugan berlaku di seluruh dunia

3. Pertanggungan/perlindungan berlaku 24 jam

4. Calon tertanggung dibatasi usianya antara 15-65 tahun

Page 56: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

47

E. Struktur Organisasi

Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Dewan Pengawas

Syariah Direksi

Kepala Cabang Syariah

Gatot Ario Damar

Wakil Kepala

Febriyani

Kasie Tehnik

Suci

Yusmaningrum

Asisten

Underwriting

- Fan Fifi Olla

- Sandy M.

Kasie

Reasuransi

Desi Meilina

Asisten

Reasuransi

- Fadita Rosianti

- Bangun Rizky

Kasim Klaim

Aniza A

Wakil Kepala

Romulda

Asisten

Klaim

- Fahrul A.

- Rofiqul U.

Wakil Kepala

Yaya Dahlia

Kasie Keu &

SDM

Nandang M.

Kasie Akuntansi &

Umum

Budi Nurhayati

Page 57: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

48

B. Manajemen Risiko Produk Asuransi Konstruksi PT. Asuransi Tripakarta

Unit Syariah.

Didalam kehidupan dunia perusahaan yaitu lembaga keuangan

syariah seperti asuransi syariah untuk melakukan tata kelola perusahaan

asuransi syariah khususnya PT. Asuransi Tripakarta berjalan sesuai dengan

arah dan tujuan yang telah di tentukan dan menjadi dasar landasan PT.

Asuransi Tripakarta dapat berjalan dengan efisien dan efektif, maka PT.

Asuransi Tripakarta membentuk manajemen risiko. Dalam hal ini risiko

merupakan tolak ukur untuk menentukan keberhasilan PT. Asuransi

Tripakarta dalam menjalankan berbagai aktifitas ekonomi dan investasi.

Seksi Marketing I

Kairvansyah

Seksi Marketing II

Marwan

Asisten MKT I

- Aldi H.

- Wahyu S.

Asisten MKT II

- Ibrahim Jumantoro.

- Pandi Kumala.

Asisten Keu

-Priyatno

- Diana Dewi

(Kasir)

Asisten SDM

Astuti

Suprihaningsih

Asisten Akuntansi

Mirza Wahyu Aliza

Asisten Umum

Agung Wahyu P

Page 58: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

49

Berdasarkan tinjauan, manajemen risiko di PT. Asuransi Tripakarta

sangat rentan terhadap risiko. Pengelolaan resiko di dalam aktivitas bisnis

menganut prinsip kehati–hatian, komprehensif, dan selalu berupaya untuk

meminimalisir ketidakpastian. Perencanaan manajemen risiko di PT.

Asuransi Tripakarta diawali dengan Komitmen Top Management dan, Top

level management Asuransi Tripakarta telah menerapkan good corporate

governance sebagai pondasi.38

Penerapan Good Corporate Governance di PT. Asuransi Tripakarta

sebagai berikut:

1. Transparansi

Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.

2. Kemandirian

Keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan

kepentingan.

3. Akuntabilitas

Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi.

4. Pertanggungjawaban

Kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan.

5. Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak stakeholder.

38 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah, Sandy Marsyahban, Jakarta, 15 Juli 2019, Pukul 14.00 WIB.

Page 59: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

50

Untuk memperkuat pelaksanaan GCG di PT. Asuransi Tripa dan

menguatkan fondasi penerapan Manajemen Resiko di perusahaan,

Manajemen menerapkan standarisasi internasional dengan ISO 9000:2000

dan pelayanan menggunakan standard operation procedure yang berstandar

internasional sekaligus untuk kepentingan pengendalian organisasi serta

manajemen risiko.39

Menurut Sandy Marsyahban, manajemen risiko yang diterapkan di

perusahaan asuransi PT. Asuransi Tripakarta meliputi beberapa tahapan

berikut:

TAHAP 1 : Dukungan dari senior manajemen, seperti:

Dukungan aktif yang berkesinambungan dari Pimpinan

Eksekutif.

Seorang senior eksekutif manajer perlu memberikan

dukungan kepada para pekerja untuk berinisiatif

melaksanakan manajemen risiko.

Semua senior eksekutif sebaiknya memberikan dukungan

penuh.

TAHAP 2 : Pengembangan kebijakan organisasi

Pengembangan dan dokumentasi kebijakan perusahaan serta

kerangka berfikir untuk mengelola risiko, berisi informasi-informasi

seperti:

39 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah, Sandy Marsyahban, Jakarta, 15 Juli 2019, Pukul 14.00 WIB.

Page 60: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

51

Obyektifitas kebijakan dan dasar berfikir untuk mengelola

risiko.

Hubungan antara kebijakan dan strategi organisasi/ rencana

perusahaan.

Batasan atau jangkauan dari isu-isu yang ada didalam sebuah

kebijakan.

Pimpinan diharapkan dapat menjadi teladan.

Pembagian tanggungjawab dalam pengelolaan risiko.

TAHAP 3: Komunikasi Peraturan, seperti :

Meningkatkan kesadaran akan manajemen risiko.

Mengkomunikasikan sampai tingkat terendah diorganisasi

tentang manajemen risiko dan peraturan organisasi.

Merekrut ahli manajemen risiko, contohnya konsultan.

Mengembangkan keahlian sampai staf terendah dengan

pendidikan dan pelatihan.

Menjamin terciptanya pelaksanaan sistem penghargaan dan

sanksi.

TAHAP 4: Manajemen Risiko Pada Tingkat Organisasi

Alur Proses Manajemen Resiko

1. Penetapan Ruang Lingkup

Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup

manajemen risiko yang akan dilakukan.

2. Identifikasi risiko

Page 61: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

52

Mengidentifikasi organisasi dan konteks manajemen risiko.

Yaitu mempelajari bentuk organisasi dan mengidentifikasikan

konteks manajemen resiko yang terkait.

3. Analisis risiko

Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas dan

konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan

risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut

(probabilitas X konsekuensi).

4. Evaluasi risiko

Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar.

5. Pengendalian risiko

Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi

yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa

dengan transfer risiko, dan lain-lain.

6. Monitor dan Review

Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko

yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan

yang perlu dilakukan.

7. Komunikasi dan konsultasi

Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan

internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen

risiko yang dilakukan.

8. Peningkatan kesadaran

Page 62: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

53

Strategi peningkatan kesadaran dengan metode pelatihan dan

pendidikan.

TAHAP 5: Pengendalian Risiko

Pengendalian risiko melalui rencana kegiatan program dan tingkatan

tim. Pada tahap ini perlu dilakukan pengembangan sebuah program

untuk pengendalian risiko di masing-masing bagian maupun area

organisasi.

TAHAP 6: Monitoring dan Telaah Ulang

Pengembangan dan pelaksanaan setiap tahapan manajemen risiko

perlu dipantau untuk menjamin terciptanya optimalisasi manajemen

risiko.40

C. Proses Seleksi Risiko Calon Peserta

Proses seleksi risiko calon peserta pada PT. Asuransi Tripakarta

Unit Syariah ada beberapa tahapan yang di lakukan, antara lain:

a. Underwriter akan melihat penawaran dari objek yang akan di asuransikan.

b. Underwriter akan melihat pembangunan yang akan di asuransikan terkait

dengan projek apa.

c. Underwriter melihat jangka waktu pengerjaan / periodenya dan

maintenance periodenya.

40 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah, Sandy Marsyahban, Jakarta, 15 Juli 2019, Pukul 14.00 WIB.

Page 63: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

54

d. Underwriter akan menganalisa risiko.

e. Setelah itu underwriter akan membuatkan tisi atau kesepakatan asuransi

untuk calon peserta.

f. Apa bila calon peserta sudah setuju dengan apa yang telah disepakati, maka

surat kesepakatan asuransi di revisi sesuai dengan kesepakatan.

g. Setelah peserta mengkonfirmasi setuju, maka langsung polis bisa

diterbikan.41

D. Metode Underwriting

Menurut Sandy, Metode atau cara yang diterapkan PT. Asuransi

Tripakarta dalam menyeleksi risiko calon tertanggung terdiri dari tiga

metode, yaitu :

1. Manual Underwriter, dilakukan apa bila perusahaan tidak memiliki

pengalaman data atas faktor risiko calon peserta maka perusahaan akan

menilai risiko berdasarkan buku panduan (manual guide) yang dimiliki

perusahaan.

2. Experience Underwriting, dilakukan apabila perusahaan telah memiliki

data tentang faktor risiko, dengan melihat rasio klaim perusahaan, data-

data yang perusahaan miliki di masa lalu dan perusahaan memiliki data

hasil dari sharing pihak internal dan eksternal.

41 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah, Sandy Marsyahban, Jakarta, 15 Juli 2019, Pukul 14.00 WIB.

Page 64: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

55

3. Blanded Underwriting, yaitu campuran atau melakukan dengan

menggabungkan kedua metode manual underwriting dan experience

underwriting.42

Ketiga metode underwriting diatas digunakan berdasarkan masing-

masing risiko yang dimiliki calon peserta asuransi. Jika ada risiko calon

peserta yang belum pernah dimiliki perusahaan, maka risiko tersebut

akan dinilai berdasarkan buku panduan yang dimiliki perusahaan. Inilah

yang dinamakan metode manual underwriting. Namun jika risiko calon

peserta sudah pernah dimiliki perusahaan, maka akan dilihat rasio klaim

dari risiko tersebut di masa yang lalu, dan perusahaan memiliki data

hasil dari sharing pihak internal dan eksternal yang disebut dengan

metode experience underwriting. PT. Asuransi Tripakarta juga

menggunakan metode blanded underwriting, yang menggabungkan

manual underwriting dan experience underwriting dalam menyeleksi

risiko calon peserta.

E. Proses Penerimaan dan Penolakan Klaim

Klaim adalah pengajuan hak yang dilakukan oleh peserta kepada

pengelola untuk mendapatkan haknya berupa pertanggungan atas kerugian

berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat.

Dalam proses penerimaan klaim yang diajukan oleh peserta kepada

perusahaan maka peserta harus dapat membuktikan kebenarannya, yaitu:

42 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah, Sandy Marsyahban, Jakarta, 15 Juli 2019, Pukul 14.00 WIB.

Page 65: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

56

a. Perserta harus membuktikan bahwa ia mengalami risiko yang di jamin

dalam polis yang berupa dokumen laporan klaim. Lalu di serahkan ke kantor

cabang dimana peserta ikut serta dalam asuransi, lalu cabang akan

melanjutkan laporan ke kantor pusat.

b. Setelah laporan klaim masuk ke kantor pusat, peserta akan mendapatkan

konfirmasi laporan klaim berupa email dan rincian persyaratan pengajuan

klaim yang akan dilengkapi oleh peserta, seperti laporan kronologis

kejadian, laporan dari pihak kepolisian, dan foto kerusakan.

c. Setelah persyaratan terpenuhi semua, maka staff klaim akan memulai proses

menganalisa klaim. Apabila klaim yang di ajukan bernilai besar maka

perusahaan akan menggunakan jasa loss adjuster untuk membantu

menganalisa klaim.

d. Apabila sudah selesai di analisa, staff klaim akan menerbitkan lembar

rekomendasi klaim yang isinya merekomendasikan klaim ditolak atau

diterima dengan nominal yang telah di tentukan. Lalu dilaporkan kepada

pihak direksi apakah di setujui atau tidak.

e. Apabila direksi telah menyetujui, makan akan di konfirmasi kepada pihak

tertanggung. Setelah tertanggung menyetujui maka akan ada surat

persetujuan nominal klaim yang harus di tanda tangani di atas materai oleh

tertanggung. Setelah surat telah di tandatangani baru bisa proses

pembayaran klaim.43

43 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah, Sandy Marsyahban, Jakarta, 15 Juli 2019, Pukul 14.00 WIB.

Page 66: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

57

f.

F. Faktor yang Mendukung Kinerja Underwriter

Menurut Sandy Marsyahban, Faktor yang mendukung kinerja

underwriter sehingga proses underwriting di perusahaan PT. Asuransi

Tripakarta Unit Syariah berjalan dengan baik yaitu terletak pada metode

underwriting yang digunakan, terutama metode experience underwriting.

Underwreter perusahaan telah memiliki data tentang faktor risiko, dengan

melihat rasio klaim perusahaan dan data-data yang perusahaan miliki dan

perusahaan memiliki data hasil dari sharing pihak internal dan eksternal:

a. Sharing Internal, seperti sharing dengan asuransi konvensional PT.

Asuransi Tripakarta yang memiliki produk sama dan berdiri lebih lama

dari syariah.

b. Sharing eksternal, sharing data-data rasio klaim dengan beberapa

reasuransi yang sering bekerjasama, karena menurut Sandy, reasuransi

adalah bank data untuk underwriter dimana reasuransi memiliki data

tentang penutupan dari banyak perusahaan asuransi, sehingga

underwriter dapat mengambil keputusan untuk menerima atau menolak

calon peserta.44

44 Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah, Sandy Marsyahban, Jakarta, 15 Juli 2019, Pukul 14.00 WIB.

Page 67: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil riset penelitian, wawancara dan data-data

yang diperoleh maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen risiko

asuransi konstruksi pada PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah sudah cukup

maksimal. Hal ini dilihat dari penghargaa The Best in Risk Management

Islamic General Insurance dan tidak adanya klaim asuransi yang di dapat

PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, diantaranya :

1. Manajemen risiko yang diterapkan pada PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah cukup optimal yaitu menganut prinsip kehati–hatian,

komprehensif, dan selalu berupaya untuk meminimalisir ketidakpastian.

Manajemen risiko di PT. Asuransi Tripakarta diawali dengan Komitmen

Top Management dan Top level management telah menerapkan good

corporate governance sebagai pondasi.

2. Untuk memperkuat pelaksanaan GCG di PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah dan menguatkan fondasi penerapan Manajemen Resiko di

Page 68: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

59

perusahaan, Manajemen menerapkan standarisasi internasional dengan

ISO 9000:2000 dan pelayanan menggunakan standard operation

procedure yang berstandar internasional sekaligus untuk kepentingan

pengendalian organisasi serta manajemen risiko.

3. Proses Underwriting yang dilakukan pada PT. Asuransi Tripakarta Unit

Syariah cukup ketat terhadap calon peserta asuransi, yaitu Pertama,

underwriter akan melihat penawaran dari objek yang akan di

asuransikan. Kedua, Underwriter akan melihat pembangunan yang akan

di asuransikan terkait dengan projek apa. Ketiga, Underwriter melihat

jangka waktu pengerjaan / periodenya dan maintenance periodenya.

Semua risiko tidak bisa diambil oleh perusahaan PT. Asuransi

Tripakarta Unit Syariah, seperti risiko yang cukup tinggi maka

perusahaan tidak akan menerima walaupun suku premi atau suku

kontribusi yang ditawarkan cukup besar di banding risiko sedang dan

ringan. Dari proses Underwriting maka perusahaan PT. Asuransi

Tripakarta Unit Syariah dapat membuat keputusan mengenai proses

penerimaan dan penolakan klaim, sehingga proses klaim yang ketat

dapat berjalan efektif dan tidak menimbulkan kerugian pada

perusahaan.

4. Faktor yang Mendukung Kinerja Underwriter :

a. Sharing Internal, seperti sharing dengan asuransi konvensional PT.

Asuransi Tripakarta yang memiliki produk sama dan berdiri lebih

lama dari syariah.

Page 69: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

60

b. Sharing eksternal, sharing data-data rasio klaim dengan beberapa

reasuransi yang sering bekerjasama, karena menurut Sandy

Marsyahban, reasuransi adalah bank data untuk underwriter dimana

reasuransi memiliki data tentang penutupan dari banyak perusahaan

asuransi, sehingga underwriter dapat mengambil keputusan untuk

menerima atau menolak calon peserta

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan yang telah

diuraikan penulis. Kinerja underwriter sudah sangat baik dalam menyeleksi

risiko, sehingga nilai klaim mencapai angka nol atau tidak ada klaim. PT.

Asuransi Tripakarta Unit Syariah harus mempertahankan manajemen risiko

yang telah diterapkan, karena jika hal ini tidak dipertahankan maka akan

merugikan PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah, dengan tingginya nilai

klaim asuransi yang akan dibayarkan perusahaan.

Diharapkan penelitian selanjutnya agar dapat lebih meningkatkan

dan mengembangkan jauh lebih baik lagi.

Page 70: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

61

DAFTAR PUSTAKA

Djojosoedarso Soesino. 1999. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi .

Jakarta :

Salemba Empat

Ayat Syarif. 2003. Manajemen Risiko. Jakarta : Gema Akastri

Syakir Sula Muhammad. 2004. Asuransi Syariah ( Life and General) Konsep dan

System

Operasional. Jakarta : Gema Insani Press

Usman Husaini dan Setiady Akbar Purnomo. 2006. Metodologi Sosial. Jakarta :

Bumi Aksara

Garna Yudhistira. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Judistira

Foundation

Iqbal Muhaimin. 2006. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik. Jakarta : Gema

Insani

Darmawi Herman. 2000. Manajemen Asuransi. Jakarta : Bumi aksara

Siswanto. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

Salim Abbas. 2003. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Basyah Fahmi. 2007. Manajemen Risiko. Jakarta : PT Grasindo

Ali Hasan. 2005. Asuransi dalam Persepektif Hukum Islam. Jakarta : Prenada

Media

Sugiono. 1999. Metodologi Peneliian Bisnis. Bandung : Alvabeta1999

Page 71: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

62

Kusumarini Rini Endang. 2010. Pengantar Undrewriting. Jakarta : PT Reindo

Syakir Sula Muhammad. 2004. Asuransi Syariah dan Konvensional. Jakarta : Gema

Insani

Gunawan Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta :

Paragotama Jaya

Hadi Sutrisno. 1989. Metode Research I. Yogyakarta : Andi Offset

Soeratno dan Arsyad Lincolin. 2003. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan

Bisnis.

Yogyakarta : UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKKPN

Moelong dan J Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Polis Asuransi Contractor All Risk PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 21/DSN-

MUI/X/2001,

Pedoman Umum Asuransi Syariah.

Asuransi Rekayasa Syariah di akses pada jumat 10 Juli 2019

http://www.akademiasuransi.org/2012/10/pengelompokan-asuransi-

engineering.html

Perkembangan Industri Konstruksi Indonesia” diakses pada 28 November 2018

http://concreteshowseasia.com/pasar-industri-konstruksi-indonesia-capai-

rp1-000-

triliun-per-tahun/

Asuransi Tripakarta Raih Tiga Penghargaan KARIM Award 2018” diakses pada 28

November 2018

http://ekbis.sindonews.com/newsread/

Wawancara Pribadi dengan Underwriter PT. Asuransi Tripakarta Unit Syariah,

Sandy Marsyahban. Jakarta, 10 Juli 2019

Page 72: MANAJEMEN RISIKO ASURANSI KONSTRUKSI PADA PT. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Salah satu upaya untuk memberikan proteksi dampak risiko pada proyek konstruksi

63


Top Related