8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 1/30
1
MANIFESTASI PSIKIATRI PADA PASIEN TRAUMA KAPITIS
Christopher Carter, PsyD, and Kaloyan S. Tanev, MD
KATA KUNCI
• Defisit kompleks dan gangguan akibat trauma kapitis dan mungkin
dapat berkembang sepanjang waktu.
• Sebagian besar penembu!an ang terjadi akibat trauma kapitis
tampak pada " ta!un pertama. Namun# terdapat $ariasi
interpersonal ang tinggi mengenai angka kesembu!an dan
beberapa orang meningkat !ingga %&' ta!un setela! trauma kapitis(
re!abilitasi ang dilakukan setela! )edera dapat membantu dalam
!al perbaikan.
• *enilaian dan diagnosis ang sedang dilakukan membutu!kan
kerjasama dari pasien dan keluarga( beberapa infomasi dapat
membantu dalam penilaian fungsi.
• Tira! baring merupakan pili!an terapi ang merupakan tujuan
utama pada pasien# gejala target# profil efek samping# toleransi
indi$idu# dan respon ter!adap terapi.
• *sikoterapi berguna untuk mengatur reaksi psikososial ter!adapkognitif# perilaku dan gangguan psikiatri akibat trauma kapitis.
• Terapi ang efektif dari gangguan perilaku dan gangguan psikiatri
lain setela! trauma kapitis terdiri atas farmakologi# psikoterapi#
edukasi dan inter$ensi lingkungan.
• Kolaborasi antara petugas kese!atan# pasien# keluarga pasien dan
lingkungan penting untuk membantu pasien dalam mengoptimalkan
re!abilitasi dan menggabungkan kembali kepada lingkurang kerja
dan sosial mereka.
*+NDA,U-UAN
Kepala manusia dapat mengalami )edera dengan berbagai
mekanisme. Trauma kaptis# gangguan $askuler# gangguan degeneratif#
paparan toksik# proses infeksi# anoksia neoplasma# gangguan metabolik
atau endokrin dan defisiensi nutrisi dapat merusak struktur neuroanatomi
dan menguba! fungsi neurologi. Cedera kepala tertutup atau trauma
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 2/30
"
kapitis# T/I# traumatic brain injury 0 merupakan penebab paling sering dari
kejadian )edera kepala.
T/I# sering disebut sebagai sebua! silent epidemic 2# merupakan
penebab kematian dan disabilitas di Amerik Serikat# kira&kira 1.3 juta)edera kepada terjadi setiap ta!unna dan diantarana kira&kira '".444
orang meninggal akibat )edera ang dialamina# "3'.444 dirawat di
ruma! sakit# dan 1.%5' juta ditangani di unit gawat darurat. Sejumla!
tamba!an pasien dengan T/I tidak perna! dili!at di ruma! sakit. Cedera
kepala dapat mengganggu fungsi kognitif# fisik# emosional dan perilaku.
*emuli!an kerusakan dan disabilitas membut!kan waktu ang )ukup
lama. Sementara maoritas indi$idu ang mengalami pemuli!an T/I#
sejumla! indi$idu mengalami disabilitas neuropsikiatri permanen tiap
ta!un( perbaikan !asil fisik# kognitif# perilaku dan emosi pada disabilitasdan dapat menebabkan penekanan dalam keluarga. Komplikasi seperti
bunu! diri# per)eraian# pengangguran# masala! ekonomi# penala!gunaan
obat&obatan0 dapat terjadi setela! trauma kapitis. Konsultasi kepada
psikiatrik memberikan peran penting untuk menge$aluasi dan menangani
pasien dengan trauma kapitis semua tingkat pemuli!an.
+*ID+6I7-78I DAN 9AKT7: :+SIK7
Diantara penebab paling sering terjadina trauma kapitis adala!
jatu! %'#";0 dan ke)elakaan kendaraan bermotor 13#%;0. Serangan
ang men)ederai kepala 15#';0# menerima penerangan 14;0 dan
penebab lain ang tidak diketa!ui "1;0. -aki&laki memiliki tingkat
kejadian trauma kapitis 1#< kali lebi! tinggi dibandingkan perempuan dan
dirawat di ruma! sakit !ampir " kali lebi! sering. trauma kapitis terjadi
paling sering pada anak&anak = < ta!un# diikuti remaja tua 1' > 1? ta!un0.
Angka tertinggi perawatan ruma! sakit dan kematian akibat trauma kapitis
ditemukan pada orang dewasa di atas usia 3' ta!un. @atu! merupakan
penebab utama pada anak&anak di bawa! 1' ta!un dan dewasa di atas'' ta!un. Ke)elakaan kendaraan bermotor paling sering terjadi pada
pasien umur 1' &1? ta!un dan dewasa "4 &'' ta!un. *enelitian
sebelumna menemukan ba!wa '5; dewasa diidentifikasi mengalami
trauma kapitis mengalami penngkatan blood alkohol level /A-0 pada
waktu )edera( <?; dari mereka mengalami peningkatan /A- atau berada
pada kadar legalna. :ekurensi )edera kepala sering terjadi( resiko
)edera kedua adala! % kali lebi! tinggi dibandingkan populasi umum
ang tidak mengalami )edera0. 6engikuti )edera kedua# resiko )edera
ketiga 14 kali lebi! tinggi dibandingkan dengan )edera inisial. Ak!irna#
ulasan data dari U. S. National ,ealt! Inter$iew# sebua! database
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 3/30
%
nasional menggunakan perkiraan insidensi orang dengan )edera kepala#
menemukan ba!wa angka tertinggi terjadi dalam keluarga dengan
peng!asilan ang paling renda!.
*AT79ISI7-78I
Trauma kapitis meruapaka gangguan spektrum. Kerusakan dapat
terjadi akibat penggunaan kekuatan pada kepada pada waktu )edera#
dikenal dengan trauma primer# dan proses fisiologis setela!na seperti
bengkan atau !ipoksia0 dipi)u ole! )edera inisial( terak!ir diklasifikasikan
sebagai trauma sekunder. Kerusakan dapat terjadi fokal# difus atau
keduana. Kerusakan fokal merupakan !asil dari kontusi atau lesi. *aling
sering ini mun)ul ketika kontak )edera seperti jatu! atau benturan padakepala0 dan mengakibatkan terjadina fraktur tulang tengkorak dan
!ematom perdara!an ekstradural# sub ara)!noid# subdural# atau
instraserebral0. ,ematom dapat terjadi akibat kontak langsung dan
kontralateral dari kontak langsung dikenal dengan coup-countercoup
contision0. Kontusi sering ditemukan pada lobus forntal# aspek inferior dari
lobus frontal# di atas korteks dan di bawa! operkulum fisura sl$ian# lobus
temporal dan aspek lateral dan inferior lobus temporal. ,al ini dapat terjadi
dalam !itungan menit !ingga beberapa jam atau !ari. Ke!adiran kontusi
ini berperan dalam terjadina nekrosis neuronal dan peningkatan tekananintrakranial. 7le! sebab itu# kekuatan kontak dapat meng!asilkan robekan
sebagian atau seluru!na pada pontomedullar jun)tion# kerusakan
ner$us kranialm kerusakan kelenjar !ipotalamus atau pituitari# dan
kerusakan pembulu! dara!. Selain itu# dapat terjadi kerusakan fokal pada
multipel area.
Kerusakan difus melibatkan struktur neurologik multipel. ,al ini
lebi! sering pada )edera ang melibatkan kekuatan rotasi atau
akselerasideselerasi )epat. Kerusakan difus dapat disebabkan akibat
disrupsi fungsi $askuler dan dari !ipoksia. DAI# diffuse axonal injury #sebagai )onto!# terdiri atas kerusakan aksonal traumatik se)ara
mikroskopik ang melibatkan keseluru!an otak# tetapi !al ini ditemukan
paling sering di area white matter frontal subkortikal dan white matter
temporal# korpus kalosum# dan batang otak0. ,al ini mengganggu fungsi
seluler dan struktur sel. Sementara DAI sering tak tampak pada
pemeriksaan CT s)an# tapi dapat tampak pada +D. ,al ini tentu menjadi
lebi! muda! diidentifikasi denga 6:I# dimana signature axonal swelling
dan axonal bulbs dapat dili!at dengan jelas tampak# jika otak tampak
beberapa !ari setela! )edera. 6eskipun menggunakan 6:I# ketiadaan
temuan ang signifikan pada gambaran radiologi tidak berarti ba!wa
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 4/30
<
kerusakan tidak ada disitu. Teknik ang lebi! baru# seperti DTI diffusion
tensor imaging 0# SBI susceptibility-weighted imagining 0# s)an *+T
positron emission tomography 0# f6:I functional magnetic resonance
imaging 0# ,A:DI high angular resolution diffusion imaging 0# banak lagi
ang lainna dan tersedia !ana di fasilitas penelitian akademik. Tentuna
!al ini dapat membantu dalam mengidentifikasi peruba!an struktur dan
fungsi akibat trauma kapitis dengan lebi! akurat. *enelitian lebi! lanjut
melibatkan identifikasi karakteristik biomarker seperi ele$asi kadar sitokin#
adipokin# kemokin ang ber!ubungan dengan marker inflamasi dari
akti$asi astrosit# )edera neuronal# atau stres oksidatif akibat )edera# dapat
membantu dalam menegakkan diagnosis ang lebi! akurat dari suatu
trauma kapitis# terutama pada kasus )edera kepala ringan.
Cedera primer# selanjutna dapat mengakibatkan kerusakan akibatkomplikasi ang ber!ubungan dengan trauma kapitis selanjutna dikenal
dengan )edera sekunder0. ,ematom ang berkembang akibat mekanisme
perdara!an akibat robekna pembulu! dara!. +dema berkembang ketika
terjadi peningkatan konsentrasi )airan intraseluler karena trauma
langsung atau peruba!an pada permeabilitas sel. Apabila tulang kranium
terjadi dan berkembang# makan !ematom dan edema akan
mengakibatkan terjadina peningkatan tekanan intrakranial# ang akan
mengakibatkan kerusakan neurologikal lanjut. Tekanan dapat mendorong
otak pada basis kranium dan pada ak!irna merusak medula oblongata.
Ketika sistem $askuler otak mengalami kompresi# aliran dara! akan
ter!ambat# se!ingga mengalami terjadina iskemik. 9ungsi kardio dan
pulmo kompromais# se)ara langsung mengakibatkan terjadina kerusakan
otak atau kerusakan struktur pada trauma multi organ se!ingga
mengakibatkan )edera !ipoksia. *elepasan katekolamin ang berlebi!an
akibat trauma kapitis dapat mengakibatkan terjadina !ipertensi transien#
peruba!an glukosa# kortisol# dan !ormon tiroid# ang selanjutna
mengakibatkan terjadina kerusakan fungsi neurologik. Asam amino
eksitatori ang dilepaskan se)ara masif seperti glutamat atau aspartat0
dari )edera sel seperti sitokin# kerusakan sel dan autodestruksi kaskadeang selanjutna dalam !itungan jam atau !ari setela! )edera awal.
6ekanisme inflamasi# seperti akti$asi makrofag dan mikroglia# mungkin
juga berkontribusi dalam pembesaran )edera inisial dalam !itungan !ari
maupun minggu. Kontusi fokal dapat mengakibatkan terjadina kejang
ang menunjukkan kepara!an )edera0.
Trauma kapitis akibat paparan ledakan dikenal sebagai )edera
tentara ang kembali dari Irak dan Afganistan karena penggunaan I+Ds
improvised explosive devices0 ang berefek 14&"4; pengembalian
$eteran. -edakan meng!asilkan suatu gelombang angin kuat ang
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 5/30
'
disebabkan )edera direk dan )edera indirek. Cedera direk atau )edera
langsung akibat gelombang tekanan dengan struktur fluid-filled menjadi
paling sensitif0# dari objek atau pe)a!an peluru akibat ledakan# dari tubu!
ang dilemparkan melawan objek padat# dan dari paparan gas bakaran
dan berba!aa. Serangan fisik di atas dapat mengakibatkan terjadina
fraktur kranium# edema serebral# peningkatan tekanan intrakranial#
kontusi# !emoragik pada kepala. Cedera kepala indirek akibat )edera
mengakibatkan terjadina emboli dan peningkatan $asokonstriksi )erebral
dan akti$asi plateletleukosit# dimana mungkin memi)u efek primer dari
trauma kapitis.
*lastisitas otak atau neuroplastisitas# memproduksi peruba!an
struktur dan organisasi ang di!asilkan pada waktu pemuli!an.
,ipokampus memperta!ankan kemampuanna untuk meng!asilkanneuron baru dari sel progenitor pada grus dentate. Struktur kortikal ang
berta!an mengambil ali! fungsi area ang rusak. *roses adaptif dan
restoratif lain termasuk peruba!an pada pelepasan sejumla!
neurotransmitter# distribusi reseptor post sinaps# ukuran kompleksitas
)abang dendritik dan sebaran kolateral ang mun)ul sebagai )abang
akson untuk meninner$asi neuron de&afferensiasi. *roses ini bergantung
pada interkasi aktif lingkungan. Saangna# !al ini tidak mengalami
regulasi# dan dapat terjadi maladaptif. Kolateral ini bertanggungjawab
untuk mengembalikan fungsi# kemudian akan mengakibatkan terjadina
disfungsi perilaku dan gangguan psikiatrik. *ada kasus trauma kapitis
ringan# gejala akan mun)ul dalam 5 bulan sejak terjadina )edera. Dalam
kasus sedang&berat dari trauma kapitis# pemuli!an membutu!kan waktu
1&" ta!un setela! )edera.
Kotak 1. 9aktor :esiko Trauma Kapitis pada Dewasa
• -aki&laki
• 6engalami ke)elakaan kendaraan bermotor
• 6enggunakan alko!ol
• 6engalami )edera sebelumna
• Status sosioekonomi ang renda!
Trauma kapitis se)ara tipikal diklasifikasikan dengan trauma kapitis
ringan# sedang dan berat Tabel 10 berdasarkan durasi peruba!an status
mental termasuk derajat respon ang diukur dengan 8lasgow Coma
S)ale# 8CS# serta durasi gangguan memori0. Aturan ini dapat menjadi
tidak tepat karena !ana merefleksikan derajat kerusakan otak
berlangsung( tidak dibutu!kan refleksi derajat gangguan pada pasien.
8CS# dikembangkan ole! Teasdale dan @ennett# menandai poin dengan
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 6/30
5
peningkatan tingkat komplek respon dalam tiga dimensi respon $erbal#
respon motorik dan mata terbuka0( rentang nilai antara %&1' Tabel "0.
Skor 8CS tela! diprediksi !asilna# dengan skor inisial ang renda!
ber!ubungan dengan )edera berat dan pemuli!an ang buruk.
Tabel 1. Klasifikasi Trauma Kapitis
:ingan Sedang /erat
Ke!ilangan Kesadaran %4 menit %4 menit&"< jam E"< jam
Amnesia post&traumatik "< jam 1&"< jam E"< jam
8CS 1%&1' ?&1" %&F
peruba!an pada status mental pada waktu ke)elakaan
Tabel ". 8lasgow Coma S)ale
Kategori Skor
6ata Terbuka
Spontan <
Dengan Suara %
Dengan Stimulus Neri "
Tidak Ada :espon 1
:espon Gerbal
7rientasi /aik '
/ingung <
Kata&kata Tidak /er!ubungan %Suara 6engerang "
Tidak Ada :espon 1
:espon 6otorik
6engikuti *erinta! 5
6elokalisir Neri '
6eng!indari Neri <
9leksi Abnormal %
+kstensi Abnormal "
Tidak Ada :espon 1
Trauma kapitis ringan# dijelaskan sebagaai sebua! gegar# mungkin
tidak tampak pada CT S)an# 6:I kon$ensional dan elektroensefalogram
++80. Ketika tampak temuan radiologik positif# )edera diklasifikasikan
sebagai trauma kapitis ringan komplikata. *emeriksaan neurologik rutin
dilakukan dan fokus pada fungsi sensorimotorik# dapat memberikan !asil
normal. 8ejala akut dapat menetap dalam beberapa waktu tertentu.
8ejala fisik seperti mual# munta!# pusing# sakit kepala# pandangan kabur#
!ipersensitifitas ter!adap suara dan )a!aa# penurunan libido# gangguan
tidur# )epat lela!# letargi atau penurunan sensori Tabel %0. Defisit kognitif
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 7/30
3
melibatkan atensi# konsentrasi# persepsi# memori# bi)araba!asa# fungsi
eksekutif. Defisit kognitif ini dapat diidentifikasi dengan baik pada e$aluasi
dalam neuropsikologikal. *eruba!an perilaku# seperti iritabilitas# muda!
mara!# disin!ibit atau emosi labil mungkin mun)ul. 8ejala&gejala ini
se)ara umum berlangsung dalam 5 bulan sejak terjadina )edera.
*aparan berulalng pada trauma kapiris ringan# seperti ang tampak pada
atlet dengan gegar berulang dengan paparan ledakan berulang# dapat
memberikan efek kumulatif ang ber!ubungan dengan perkembangan
ensefalopati traumatik kronik# chronic traumatic encephalopathy,CT+. CT+
terjadi setela! beberapa ta!un dengan gejala ang ber$ariasi# dari
kelu!an kognitif ringan !ingga demensia# gejala parkinson dan peruba!an
perilaku.
Tabel %. 8ejala Trauma Kapitis :ingan
9Isik Kognitif *erilaku
6ual *enurunan atensi Iritabilitas
6unta! *enurunan konsentrasi Cepat 6ara!
*using 6asala! persepsi Disin!ibit
Sakit Kepala 6asala! memori +mosi ang -abil
*andangan Kabur 6asala! produksi bi)ara
*eningkatan
Sensiti$itas ter!adap
Suara dan Ca!aa
6asala! kompre!ensi bi)ara
*enurunan -ibido Disfungsi eksekutif
8angguan Tidur
6uda! -ela!
8elisa!
*enurunan Sensori
Sementara itu# kerusakan neurologik dapat terjadi tanpa ke!ilangan
kesadaran# -7C# loss of consciousness. -7C terjadi pada sebagian besar
trauma kapitis. Durasi ke!ilangan kesadaran menunjukkan derajat )edera.
Durasi ang panjang# )edera berat# menentukan prognosis pemuli!an.Tidak ada pola pemuli!an ang mengikuti )edera kepala seperti lokasi
dan perluasan )edera# umur pasien dan status kese!atan keseluru!an#
mengkonsumsi alko!ol# riwaat medis dan psikologis# proses ang terjadi
bersamaan seperti infeksi atau kejang# kemampuan ang ber!ubungan
dengan laanan re!abilitasi0.
KA:AKT+:ISTIK K-INIS
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 8/30
F
Tidak ada profil karakteristik dari trauma kapitis. *rofil pasien
mengenai lokasi# kedalaman dan $olume lesi fokal dan perluasan )edera
aksonal difus. Umur# )edera sebelumna# penggunaan alko!ol dan kondisi
komorbid seperti !ipoksia atau !ipertensi0 ang berkontribusi pada defisit
ang diobser$asi. 8angguan bi)ara# defisit kognitif# peruba!an personaliti
dan perilaku dan gangguan psikiatri dapat menertai trauma kapitis.
*er!atian# memori# ba!asa dan fungsi eksekutif dapat dipengaru!i. Defisit
dalam area ang fundamental seperti atensi0 dapat membatasi kinerja
dalam kadar kerja ang lebi! tinggi dari fungsi eksekutif.
8AN88UAN K78NITI9
8angguan kognitif merupakan defisit ang ber!ubungan dengantrauma kapitis dan melibatkan sistem akti$asi retikuler dan prefrontal atau
meng!ubungkan w!ite matter. Indi$idu dengan kesulitan atensi dilaporkan
dapat menurunkan konsentrasi# ketidakmampuan ber)akap&)akap dalam
suatu kelompok dimana mereka fokus dengan baik ter!adap per)akapan
ang akan dimasuki0# ke!ilangan kemampuan memba)a# menjadi
terali!kan# ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan lebi! dari sekali
dalam satu waktu# dan ketidakmampuan atensi. Ke)epatan memproses
informasi menurun# dapat menjadi konsekuensi setela! trauma kapitis
ringan( !al ini membatasi informasi ang dapat diproses# kemampuanmerespon dengan )epat dan kemampuan menelesaikan tugas.
8angguan memori sering terjadi mengikuti trauma kapitis. Durasi
amnesia post traumatik *TA# post-traumatic amnesia0# ketidakmampuan
untuk mengulang informasi setela! ke)elakaan terjadi# ang ber!ubungan
dengan derajat kepara!an )edera. Sementara beberapa pasien
mengalami periode amnesia retrograde seperti ketidakmampuan
mengulang informasi0# masala! dalam memperole! informasi#
penimpanan dan mendapat kembali informasi sering terjadi. 6emori tidak
terbentuk( terdapat perbedaan bentuk memori ang dapat mempengaru!iderajat perbedaan tergantung pada lingkungan dan lokasi )edera. Karena
perbedaan struktur anatomi terlibat dalam berbagai bentuk. 6emori
prosedural sedikit berpengaru! dalam !al memori untuk informasi ba!asa
atau $isual. ,al ini juga berarti tidak ada profil spesifik dari defisit memori
ang terjadi dan ber!ubungan dengan trauma kapitis. 6emori deklaratif
seperi kemampuan mengulang kejadian Hmemori episode dan fakta
spesifik Hmemori semantikberba!asa lebi! rentan mengalami kerusakan
karena proses aktif. *roses pema!aman# penggabungan dan
pengambilan informasi melibatkan tingkatan usa!a# pengontrolan dan
proses kesadaran. /anak akti$itas mun)ul dan melibatkan !ipokampus#
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 9/30
?
maupun struktur prefrontal# temporal dan frontal. ,ipokampus muda!
mengalami kerusakan akibat trauma kapitis. Area prefrontal dan frontal#
seperti prefrontal dorsolateral dan kortik orbitofrontal# karena lokasi
anatomina dan dekat dengan struktur orbital# se!ingga rentan mengalami
kontusi dan pembentukan !ematoma. Kemampuan dalam mengambil
informasi ang tela! dipelajari sebelumna akan kembali sebelum
kemampuan memperole! informasi baru. Dalam suatu periode waktu
anamnesis pasien dalam bentuk per)akapan ang tidak formal#
meng!asilkan memori ang sala!# dimana dapat menjadi masala! ang
tidak dapat dibedakan dengan memori ang sebenarna. 6emori ang
sala! memiliki elemen ang berkaitan dengan kejujuran# dimana pasien
akan terlibat dalam memori mungkin akan mere)all kejadian ang
mungkin tela! terjadi. 6emori# meskipun terdiri atas distorsi ang
signifikan. Indi$idu ang terpengaru! mungkin mere)all kunjungan !ariansebelum dari seorang teman ang tela! meninggal beberapa ta!un silam#
atau mungkin melaporkan kembalina dari perjalanan beberapa !ari
sebelumna ang sesunggu!na tela! ia kunjungi beberapa ta!un silam.
*er)akapan ini dikenal dengan delusi ang sering tersisi!kan# kurang
terorganisir dan sering lebi! menetap dibandingkan delusi. ,al ini
menunjukkan perbaikan ang terjadi pada pasien. Kemampuan untuk
mere)all infomasi baru memerlukan beberapa waktu dan mungkin terjadi
defisit permanen. Kema!iran# penimpanan dan penerimaan informasi
bari di!asilkan karena melibatkan atensi per!atian0# fungsi sensori#ba!asa# dan fungsi eksekutif. Defisit ang terjadi pada area ini membatasi
kema!iran pembelajaran baru. 6eskipun indi$idu dengan trauma kapitis
ringan# pembelajaran baru kurang efesien# memerlukan usa!a dan waktu
ang lebi! dibandingkan sebelum terjadina )edera. Ketidakefisiensi ini
dan peningkatan usa!a tentu akan membuat !al ini menjadi lebi! sulit
pada indi$idu tertentu untuk memperta!ankan kemampuan dibandingkan
dengan sebelum )edera.
8angguan berba!asa di!asilkan dari kerusakan area frontal dan
temporal. Defisit ini akan bergantung pada lokasi )edera. Disrupsiberba!asa baik reseptif maupun ekspresif0 terjadi lebi! sering setela!
trauma kapitis sedang&berat dibandingkan dengan trauma kapitis ringan#
dimana gangguan mengakibatkan terjadina keterbatasan !ingga
kesulitan dalam menemukan kata&kata dan dengan penurunan dalam
berbi)ara. Afasia global ke!ilangan total baik ba!asa reseptif maupun
ekspresif0 relatif jarang terjadi. -ebi! sering terjadi sindrom afasia# seperti
afasia anomik dimana indi$idu mengalami kesulitan dalam menamai
suatu objek spesifik0# kesala!an dalam mengurai kata&kata dimana kata&
kata ang tidak benar menggantikan kata&kata ang sebenarna0# dan
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 10/30
14
pemakaian kata&kata ang tidak diperlukan dimana indi$idu berbi)ara
terus menerus dengan kata&kata ang !ilang dan
mendemonstrasikanna0. Selanjutna# gangguan berba!asa ini
merupakan gangguan primer diama pasien dengan trauma kapitis akan
kurang dalam berbi)ara# kurang efesien dalam per)akapan dan
mendapatkan banak masala! dalam mengatur pragmatis interpersonal
ketika berba!asa seperti mengambil giliran# masuk dalam topik
pembi)araan# mengambil perspektif sebagai seorang pendengar# dan
menginterpretasikan komunikasi non $erbal0.
Terak!ir# gangguan fungsi eksekutif dapat dili!at pada seluru!
derajat trauma kapitis# baik ringan# sedang maupun trauma kapitis berat.
Keterampilan ini merupakan fungsi lobus frontalis dan proeksina dimana
pronasi ter!adap )ederana. 9ungsi eksekutif meliputi keterampilan angdibutu!kan untuk menjalankan fungsi di dunia se)ara independen seperti
identifikasi tujuan# untuk meren)anakan# untuk mengatur perilaku dalam
pen)apaian tujuan0. Semuana melibatkan tingka laku inisiatif dan
pengontrolan# dan membenarkan perilaku dalam bentuk suatu respon
!ingga umpan balik. Seluru! !al ini menjadi penting untuk menentukan
diri# mengara!kan diri# dan menguba! diri. 6asala! dalam regulasi atensi#
menggunakan memori# pandangan dan empati# kelan)aran $erbal#
pengambilan keputusan# ketekunan dan kelin)a!an sering terjadi akibat
kerusakan lobus frontal.
Tabel <. *eruba!an Kognitif
8angguan
Atensi
8angguan
6emori
Defisit
/erba!asa
Disfungsi
+ksekutif
*enimbulan
Dasar
Amnesia *ost&
Trauma
6enemukan
kata
*engaturan dan
*en)apaian
Tujuan
Atensi Selektif Amnesia
:etrogred
*enurunan
kestabilan
Inisiasi dan
6onitoring
*erilaku Atensi Terta!an *enerimaan#
*enimpanan
Informasi /aru
Disartria Impuls
*ersaingan ang
Ter!ambat
Atensi Terbagi 6emori
*rospektif
Afasia :eseptif *erbaikan
*erilaku dalam
:espon Umpan
/alik
:entang Atensi 6emori
*ekerjaan
Afasia +kspresif Kesala!an
dalam
6engenali
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 11/30
11
Ke)epatan
*roses
6emori
*rosedural
Afasia Anomik *engeta!uan
dan +mpati
6emori
Kinestetik
Kesala!an
dalam 6engurai
Kata&Kata
*engambilan
Keputusan
6emori +pisodik *emakaian
Kata&Kata ang
Tidak *erlu
Kekerasan ,ati
6emori
Deklaratif
Kekurangan
dalam berbi)ara
:igiditas
6emori
*rospektif
6emori
Semantik*er)akapan
*+:U/A,AN K+*:I/ADIAN DAN *+:I-AKU
*eruba!an kepribadian dan perilaku akibat trauma kapitis terjadi
ketika lobus frontal terlibat# lebi! berat dibandingkan dengan peruba!an
kognitif Tabel '0. *eruba!an ini membatasi seorang indi$idu# aitu
membatasi kemampuan berpartisipasi dalam terapi. !al ini juga menjadi
sumber stres signifikan ang dialami ole! keluarga dan orang&orang ang
perawat pasien dengan trauma kapitis. *eruba!an ini akan meng!ambat
seorang indi$idu untuk kembali ke ruma! dan kembali bekerja. Indi$idu
tersebut sering menampilkan pergerakan&pergerakan tanpa tujuan# dan
menjadi mengasikkan dengan menduga&duga !al sepele. 6ereka dapat
mengalami kegagalan dalam merasa waspada# atau mengambil informasi
dari lingkungan atau untuk menguba! perilaku dalam merespon umpan
balik. 6ereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam belajar dari
kesala!an. Karena terjadi defisit dalam fungsi eksekutif# beberapa tugas
ang dijalankan menjadi lebi! sulit. dengan meli!at kedepan dan
mengantisipasi implikasi atau konsekuensi dari aksi menjadi sulit karenadiikuti dengan kerusakan lobus frontal( !al ini dapat bergabung dengan
partisipasi dalam terapi seorang indi$idu. Defisit dalam afek modulasi#
kewaspadaan diri dan !asil monitoring diri dalam lingkungan sosial tidak
ber!ubungan dengan perilaku. -edakan amara! dan suasana !ati ang
beruba!&uba!# sering disporik# biasana akibat kerusakan lobus temporal.
Afek datar dan kelalaian# agresi# kenakkanakan# euforia dan jokes
abnormal# iritabilitas dan penurunan toleransi frustasi# disin!ibisi dan
ke!ilangan empati mungkin mun)ul pada pasien# mengganggu !ubungan
sosial. Indi$idu mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi dn memulai
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 12/30
1"
suatu akti$itas membantu perkembangan interaksi sosial. Sebelumna
orang ang aktif akan duduk dan menonton tele$isi untuk berjam&jam
!ingga ak!ir. Seorang indi$idu mungkin akan mulai meng!indari
pertemuan sosial karena ketergantungan dalam seleksi ke!adiran# atensi
ang berpinda!# pengontrolan diri# mema!ami ba!asa dan ekspresi
emosi. 6ereka akan menjadi iritabel dan agresif ketika merasa gembira
akibat ketergantungan kognitif ini. Seluru! defisit merupakan subjek efek
dari fatuJie# dan $ariabel lingkungan seperti struktur pendukung# tingkat
stimulasi sensori dan derajat kekeluargaan0. ang lainna menemukan
indi$idu dengan perilaku ang ane! dan sulit untuk diprediksi. Isolasi
sosial menjadi keadaan biasa meskipun teman maupun keluarga sebagai
!asil dari perilaku ang ka)au# memalukan ataupun berba!aa. ,al ang
membebani dari perilaku ini terletak pada keluarga ang juga akan stres
akibat peruba!an dalam sumber finansial dan ketergantungan fisik danpeningkatan ketergantungan dapat menjadi sangat besar.
*erilaku ang agresif mungkin menjadi lebi! menga)aukan
peruba!an perilaku ang diobser$asi setela! trauma kapitis. 8elisa!#
agresif# dan perilaku ang tak dapat di!entikan umumna terjadi pada
stadium awal dari delirium post trauma. *erilaku gelisa! pada stadium ini
)enderung menjadi rekatif dan sering timbul sebagai respon ang diduga
sebagai stimulus minor atau sepele. *erilaku ini sering meledak&ledak dan
terjadi dengan sedikit bangunan atau peringatan. Ketika indi$idu sadar
akan perilakuna# mereka akan merasa sedi! dan malu. Kegelisa!an dini
)enderung diselesaikan dengan meningkatkan kesadaran.
*erilaku gelisa! dan agresif dapat berlangsung sepanjang fase
akut pemuli!an( !al ini dapat ditemukan pada trauma kapitis berat dalam
%1;&31; kasus dan pada ';&31; kasus melibatkan trauma kapitis
ringan. *erilaku agresif bdi!ubungkan dengan kerusakan pada
permukaan onferior orbital dari lobus frontalis# anterior frontal temporal#
!ipotalamus dan limbik. *eriba!an neurotransmiter dalam !al ini
serotonin# norepinefrin Hnoradrenalin# dopamin# asetilkolin dan 8A/A0
di!ubungkan dengan perilaku ang impulsif dan agresif. :iwaat )edera
dari penakit psikiatri# gangguan defisit atensi ADD# attention deficit
disorder 0# perilaku ang agresif# fungsi sosial ang buruk# dan
penala!gunaan alko!ol dan obat&obatan diidentifikasi sebagai faktor
resiko terjadina perilaku agresif akibat trauma kapitis.
*erilaku agresif juga terjadi akibat gangguan mood# psikosis atau
gangguan kejang# walaupun perilaku agresif terjadi dalam konteks
gangguan kejang dalam bentuk ang berbeda. Delirium dapat terjadi
akibat !ipoksia# ketidakseimbangan elektrolit# gangguan metabolik#
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 13/30
1%
de!idrasi atau infeksi dapat memi)u terjadina perilaku agresif. 7bat&
obatan dan medikasi dapat meng!asilkan gangguan ini. Alko!ol#
barbiturat# benLodiaLepin# analgetik# steroid# antidepressan amfetamin#
antipsikotik dan antikolinergik dapat berkontribusi dalam kejadian sedasi.
*erilaku agresif tanpa disadari diperkuat akibat respon dari perilaku
lainna. Singkatna# peningkatan atensi atau penarikan diri dari
ketidaksenangan bergantung mengikuti perilaku agresif mungkin
mengalami peningkatan# atau memperta!ankan# perilaku agresif.
Tabel '. *eruba!an Kepribadian dan *erilaku ang /er!ubungan dengan
Trauma Kapitis
Agresi Kebutu!an untuk merasa puas
Apati Suasana !ati ang labil
*enarikan Diri Ketidakteraturan dan kesulitandalam memprediksi sifat dan
suasana !ati
Ketiadaan Tujuan -angsung Kelu)uan ang tidak normal
Ketiadaan +mpati Kegelisa!an dan toleransi menurun
karena frustasi
Kebingungan Disin!ibisi
Kesulitan belajar dari kesala!an
Impulsi$itas
8AN88UAN *SIKIAT:I
8angguan psikiatrik# terutama gangguan mood# ditemukan lebi!
sering pada indi$idu dengan trauma kapitis dibandingkan dengan populasi
lainna( gangguan ini ber!ubungan dengan waktu pemuli!an ang
panjang# !asil ang buruk dan angka mortalitas ang tinggi dibandingkan
dengan mereka ang menderita trauma kapitis# tetapi tanpa gangguan
psikiatri. Koponen dkk menemukan ba!wa <F; pasien berada pada AMis I
sebagain besar mengalami depresi maor# penala!gunaan alko!ol atau
ketergantungan alko!ol# gangguan panik# fobia spesifik dan gangguanpsikotik0 setela! trauma kapitis Kotak "0. Seperempat pasien
berkembang menjadi AMis II gangguan personalitas meng!idar# paranoid#
atau skiLoid0 setela! )edera.
Kotak ". 8angguan *sikiatri ang /er!ubungan dengan Trauma Kapitis
• Depresi 6aor
• Ketergantungan Alko!ol
• 8angguan *anik
• 9obia Spesifik
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 14/30
1<
• AnMietas
• *TSD
• 7CD
• 8angguan *sikotik
• 8angguan Kepribadian
A$oidant
*aranoid
SkiLoid
Depresi merupakan gangguan psikiatrik ang umumna terjadi dan
diamati setela! trauma kapitis# dengan angka frekuensi dari "5; !ingga
33;. 6un)ulna depresi ber!ubungan dengan keadaan psikososial ang
burukm peningkatan distress psikologikal. Depresi dapat berkembang akut
pada bulan pertama )edera# atau dengan onset ang lambat. ,al ini dapatberkembang sebagai !asil dari peruba!an neurotransmiter ang
di!ubungkan dengan kerusakan struktur atau respon dalam meningkatkan
insig!t dan kewaspadaan peruba!an multipel dan ke!ilangan akibat
)edera. 8ejala dapat ditangani dalam 5 bulan pertama# atau menetap
untuk beberapa ta!un. Depresi setela! trauma kapitis ber!ubungan
dengan anMietas 33;0# perilaku agresif '3;0# fatiJue "?;0#
distra)tibilitas "F;0 dan sering melamun "';0. Depresi tidak
ber!ubungan dengan derajat kepara!an )edera atau dengan gangguan
kognitif. :iwaat sebelum )edera adala! ketergantungan# memperburuk
fungsi sosial pre morbid# kurang dari pendidikan sekola! menenga! dan
riwaat pekerjaan ang tidak jelas dapat memprediksi terjadina depresi
post trauma kapitis. indi$idu dengan trauma kapitis se!arusna
dipertimbangkan resiko ang lebi! besar untuk depresi sebagai sebua!
reaksi atas ke!ilangan kapabilitas dan kompetensi# peruba!an dukungan
sosial# kapasitas bekerja# peningkatan finansial dan medis# ke!ilangan
peran dan pendapatan dan penurunan kualitas !idup. Sebagai tamba!an#
faktor psikososial ini# depresi di!ubungkan dengan peruba!an
neuropsikologikal dan peruba!a neurotransmiter ang mengikuti trauma
kapitis. struktur tunggal bertanggungjawab untuk pengembangan depresi#depresi selama stadium akut pemuli!an sangat dekat !ubunganna
dengan kerusakan frontal kiri dan regio ganglia basalis.
Indi$idu dengan trauma kapitis memiliki resiko lebi! tinggi untuk
berpikir bunu! diri# men)oba bunu! diri# dan bunu! diri. Trauma kapitis
dan bunu! diri memberikan faktro resiko usia remaja pertenga!an dan
usia "4an0( jenis kelamin laki&laki dibandingkan perempuan0( tingkat
sosioekonimi ang renda!( pengguna alko!ol atau obat&obatan( dan
gangguan psikologik Tabel 50. 8ejala penerta trauma kapitis seperti
gangguan kognitif dan motor# emosi ang labil dan impusi$itas# kekakuan
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 15/30
1'
dan !iperakti$itas# penelesaian masala! ang buruk# ketidakmampuan
dalam mengidentifikasi suatu alternatif# agresi dan permusu!an0
menigkatkan resiko untuk bunu! diri. Indi$idu dengan trauma kapitis ang
men)oba bunu! diri tidak dapat dibedakan dengan per)obaan bunu! diri
tanpa trauma kapitis dalam usia pertama kali men)oba bunu! diri# ide
bunu! diri# bermaksud bunu! diri# jumla! per)obaan# atau !al ang
mematikan. Ketika membandingkan pen)oba dengan bukan pen)oba
bunu! diri# 7Juendi dkk menemukan ba!waa mereka ang men)oba
bunu! diri memiliki tingkat agresi dan permusu!an ang lebi! tinggi#
dimana lebi! mirip pada orang&orang ang memiliki riwaat
ketergantungan alko!ol atau obat&obatan dan menjadi lebi! dengat
dengan gangguan personalitas kelompok / dibandingkan orang ang
tidak men)oba bunu! diri. Adana suatu perasaan ang dalam keputus
asaan# ke!ilangan !arapan# ketidakber!argaan# dan ke!ilangan rasaintegritas0# putusna !ubungan dan masala! diasingkan# berkontribusi
menjadi resiko seseorang bunu! diri.
Tabel 5. 9aktor :esiko /unu! Diri Akibat Trauma Kapitis
Depresi 8angguan Kognitif dan 6otorik
Keputusasaan# ke!ilangan
!arapan
+mosi ang -abil
Ke!ilangan rasa integritas Impulsi$itas
:iwaat keinginan bunu! diri Infleksibilitas-aki&laki ,iperakti$itas
:emaja pertenga!an !ingga usia
"4an
*enelesaian 6asala! ang /uruk
Tingkat sosialekonomi ang
renda!
Inabilitas !ingga identifikasi
*enggunaan obat atau alko!ol Agresi
8angguan kepribadian kelompok
/
*emutusan ,ubungan
Isolasi Sosial
+$aluasi pasien dengan riwaat trauma kapitis ang mengalami
depresi sebagai komplikasi# berdasarkan fakta didapatkan ba!wa tanda
neuro$egetatif dari depresi seperti gangguan tidur# peruba!an nafsu
makan# penurunan libido0 sering terjadi akibat trauma kapitis. pada waktu
ang bersamaan# defisit kesadaran diri dapat mengganggu kemampuan
seseorang untu mengidentifikasi gejala depresi. Depresi !arus dibedakan
dari gangguan penesuaian diri# gangguan stres post trauma *TSD0#
apati organik dan emosi ang labil. Sering tertawa atau menangis# dimana
sering terjadi akibat lesi fokal prefrontal# terjadi tiba&tiba# dan tak terkontrol#
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 16/30
15
mungkin atau tidak menjadi mood ang sama# tetapi !al ini dikenali ole!
seseorang sebagai disproporsi mood. Seseorang )enderung mengalami
anMietas# agresi dan fungsi sosial ang buruk dibandingkan indi$idu tanpa
sindrom ini. Apati ang ditandai dengan ke!ilangan moti$asi# reaksi emosi
dan kesulitan mengerjakan sesuatu sering terjadi akibat kerusakan lobus
frontalis. Apati dapat kembali terjadi mengikuti depresi.
Diagnosis depresi menjadi lebi! meakinkan ketika gejala
psikologik depresi seperti adana afek depresi# iritabilitas# sering
merenung# keputusasaan dan mengalami kesulitan dalam melakukan
akti$itas0 sering terjadi. 9aktor&faktor ini dapat membedakan pasien
depresi dan pasien non depreso akibat trauma kapitis. depresi !arus
didiagnosis dengan anamnesis psikiatrik semi struktur atau terstruktur.
Defisit kognitif melibatkan kewaspadaan# memori# pengontrolan diri#ekspresi dan kemampaun berba!asa dalam suatu per)akapan0 sering
!adir.
8angguan anMietas ditemukan pada seluru! stadium pemuli!an(
segera setela! terjadi )edera# selama fase post akut dan pada mereka
ang mengalami masala! ang menetap. 8angguan anMietas# serangan
panik# gangguan obsesif kompulsif# fobia# gangguan stres akut dan
gangguan stres post trauma diobser$asi dapat menertai trauma kapitis.
Untuk sebagaian besar gangguan# adana gangguan anMietas tidak
ber!ubungan dengan stadium )edera. Tanpa terke)uali pada gangguanstres post trauma# dimana !ubungan tela! diobser$asi seperti gangguan
stres post trauma sering terjadi pada pasien trauma kapitis ringan
dibandingkan dengan pasien trauma kapitis berat0. AnMietas sering
menertai suatu depresi dan ketergantungan alko!ol. Tingkat ke)emasan
pasien ter!adap ketidakmampuan fungsi dan stadium )edera dan
gangguan kognitif.
AnMietas dapat berkembang pada stadium awal pemuli!an ketika
seseorang ang mengalami masala! seder!ana seperti dalam memakai
pakaian dan mandi0 atau menemukan penolakan pada area tertentu
karena peruba!an kognitif dan fungsi0. -ingkungan seketika menjadi tidak
dikenali ole! memori dan pemrosesan informasi. Seseorang ang
ke!ilangan kompetensi dan keper)aaan ata kemampuan mereka untuk
mengatur lingkunganna. *erilaku meng!indar dapat berkembang.
Kondisi somatik seperti $ertigo# sakit kepala dan kejang parsial kompleks0
ang sering menertai trauma kapitis dapat diinterpretasikan ole!
seseorang sebagai gejala anMietas. Ketergantungan alko!ol dapat
menjadi sala! satu faktro anMietas primer. Dalam waktu ang bersamaan#
anMietas dapat berkembang akibat kerusakan lobus temporal# lobus
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 17/30
13
frontalis ang ber!ubungan dengan jalur nukleus kaudatus# !ipokampus
dan amigdala. *eningkatan atau disregulasi sirkulasi kortisol atau
katekolamin dapat mengakibatkan terjadina anMietas primer. Kerusakan
korteks orbitofrontal# singulat anterior# dan nukleus kaudatus ber!ubungan
dengan perkembangan obsesif kompulsif. 7rbitofrontal# singulat# dan area
korteks medial temporal# sering mengalami kerusakan pada trauma kapitis
ber!ubungan dengan serangan panik.
8angguan obsesif kompulsif ang terjadi setela! trauma kapitis
berada pada 4#';&3#F; dibandingkan dengan populasi umum.
Saangna# penelitian fokus pada kasus tunggal atau kelompok studi
ang ke)il saja# dimana terbatas pada apa ang diketa!ui mengenai
pengaru! $ariabel demografi# derajat kepara!an trauma kapitis# atau
komorbiditas. 8angguan obsesif kompulsif akibat trauma kapitis jarangterjadi. Diagnosis gangguan obsesif kompulsif akibat trauma kapitis# tentu
penting untuk menilai peran disfungsi kognitif ang berperan dalam
perkembangan obsesi dan kompulsif atau perilaku ang bersifat ritualistik.
:itual merupakan sebua! usa!a untuk mengkompensasi memori ang
buruk dan kemampuan menelesaikan masala!.
8angguan stres pas)a trauma akibat trauma kapitis terjadi dalam
konteks traumatik# kejadian ang mengan)am jiwa seperti perang#
ke)elakaan kendaraan bermotor atau penerangan0. Sementara masi!
ada perdebatan pada pasien dengan amnesia ter!adap kejadian traumatikdapat berkembang menjadi gangguan stres pas)a trauma. 8angguan
stres pas)a trauma akibat trauma kapitis berat dilaporkan sekalipun dalam
kasus dimana seseorang ang tidak memiliki kejadian episodik ang jelas.
*ada kasus dimana terdapat amnesia ter!adap trauma ang terjadi#
seseorang mungkin dapat mengalami gangguan mengulang kembali
pengalaman ang terjadi dalam bentuk kilas balik atau mimpi buruk.
6emori mungkin dibentuk ketika kadar emosi dan disimpan sebagai
mekanisme mediasi ole! amigdala# independen dari memori ekspilisit
dimediasi ole! jalur !ipokampus. Indi$idu dapat bereaksi dalam
memberikan stimulus ter!adap kejadian awal dari -7C. 8angguan stres
pas)a trauma sering diikuti ole! depresi dan anMietas. Diagnosis
gangguan stres pas)a trauma akibat trauma kapitis dapat menjadi
komplikasi akibat o$erlap gejala antara dua gangguan. 8ejala gangguan
stres pas)a trauma dari amnesia disosiatif# disosiasi# depersonalisasi#
derealisasi# peruba!an kesadaran dan kebingungan setela! amnesua
post trauma dan delirium.
*sikosis bukan merupakan manifestasi k!as dari trauma kapitis#
namun angka kejadian !al ini 4#3;&?#F;. Adana skiLofrenia# epilepsi
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 18/30
1F
lobus temporal# depresi atau mania ber!ubungan dengan psikosis post
trauma kapitis. *sikosis dapat terjadi akibat trauma kapitis dan area otak
ang ber!ubungan dengan skiLofrenia korteks prefrontal# lobus temporal#
dan !ipokampus0 muda! mengalami )edera. *sikosis pas)a trauma dapat
berkembang sepanjang waktu setela! terjadina )edera. ,alusinasi $isual
dan delusi sering terjadi pada pasien delirium pas)a traumatik. *eriode
delirium pas)a traumatik# psikosis terjadi lebi! sering dalam !itungan
bulan !ingga ta!un setela! terjadi )edera. ,al ini ber!ubungan dengan
)edera sedang&berat dan lebi! sering akibat kerusakan !emisfer kiri dan
lobus temporal. Delusi spesifik dan sindrom misidentifikasi seperti
sindrom Capgras0 ber!ubungan dengan kerusakan !emisfer kanan.
Terdapat kemungkinan periode prodromal perilaku ane! atau antisosial
dalam fungsi keseluru!an. Delusi lebi! sering terjadi dibandingkan dengan
!alusinasi. Ketika terjadi# !alusinasi auditori lebi! sering terjadidibandingkan dengan !alusinasi $isual. 8ejala positif skiLofrenia lebi!
sering terjadi dibandingkan dengan gejala negatif. Delusi )enderung
melibatkan persecution, ideas of reference, grandiosity dan religiosity .
Sering beranggapan ba!wa pikiran mereka bukan milik mereka# dan
pikiran itu diisi atau diambil atau disebarkan. Agitasi dapat terjadi dengan
psikosis.
Alko!ol dapat menjadi faktor ang berkontribusi dalam maoritas
kasus trauma kapitis. +le$asi /A- pada waktu terjadi )edera ber!ubungan
dengan perawatan lama di ruma! sakit# periode panjang agitasi#
gangguan kognitif ang berat dan perburukan keadaan. *enggunaan
alko!ol dan obat&obatan berkontribusi dalam perkembangan gejala
psikiatrik dan perburukan# terutama ang ber!ubungan dengan trauma
kapitis. dalam populasi ang mengalami trauma kapitis# ketergantungan
ter!adap alko!ol terjadi lebi! sering pada pasien ang mengalami
gangguan mood. *ada waktu ang bersamaan# pasien dengan riwaat
penggunaan alko!ol ang mengalami relaps beresiko tinggi dalam
perkembangan gangguan mood subsekuen. Seseorang dengan
ketergantungan alko!ol dan gangguan mood )enderung memiliki waktusulit untuk memperole! !idup ang berkualitas. *ola pas)a )edera karena
alko!ol ber$ariasi. Tidak semua indi$idu dengan masala! alko!ol
sebelumna melanjutkan mengkonsumsi alko!ol setela! )edera.
Terkadang dimana tidak ada masala!# alko!ol menjadi tempat
bergantung.
DIA8N7SIS
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 19/30
1?
*enegakan diagnosis suatu gangguan psikiatri akibat trauma
kapitis )ukup sulit# banak gangguan ang dapat mun)ul setela! )edera.
Selain itu# ada o$erlap antara gejala gangguan mental dan gangguan
kognitif dan peruba!an perilaku akibat trauma kapitis. /anak faktor resiko
trauma kapitis# termasuk jenis kelamin# tingkat pendidikan# status
sosioekonomi# ketergantungan obat# merupakan faktor resiko primer
gangguan mental. Sebagai )onto!# tampak angka kejadian trauma kapitis
ang tinggi pada mereka ang juga mengalami skiLofrenia dibandingkan
dengan anggota keluarga non&skiLofrenia.
DS6&' mengidentifkasi sejumla! gangguan mental karena kondisi
medikal lainna dan mengklasifikasikan semuana ke dalam karegori
gangguan mental respektif Tabel 30. Untuk menentukan ba!wa gangguan
mental karena kondisi medis lain# kriteria spesifik berdasarkan !ubunganpenebab atau waktuna. Sebagai )onto!# kriteria penentuan diagnosis
maor atau gangguan neurokognitif ringan karena trauma kapitis dengan
penetapan waktu antara gangguan kognitif dan trauma kapitis( aitu
gangguan neurokognitif !adir setela! kejadian trauma kapitis atau sesaat
setela! masa pemuli!an kesadaran dan menetap dalam periode pas)a
)edera. Kriteria untuk beberapa gangguan karena kondisi medis lain
dimana gejala ang diobser$asi se)ara langsung mengakibatkan
patofisiologi dari kondisi medis tertentu. ,al ini menjadi suliit pada kasus
trauma kapitis ringan karena tidak diteumakn bukti kerusakan pada CT#
6:I atau ++8. Dalam sebagian kasus# jika gejala tidak mun)ul sebelum
)edera# dan di)etuskan karena )edera# tampak adana !ubungan antara
gejala dan trauma kapitis. 7nset lambat gejala setela! trauma kapitis
merupakan kasus ang lebi! sulit. Ketika diagnosis digunakan# kondisi
medis aitu trauma kapitis0 termasuk nama kondisi medis seperti
gangguan depresi karena trauma kapitis0 didaftarkan se)ara terpisa!
sebelum gangguan mental.
Tabel 3. 8angguan 6ental karena Kondisi 6edis -ain atau Trauma Kapitis
"?%.4 Delirium karena kondisi medis lain"?<.11 8angguan neurokognitif ringan karena trauma kapitis#
dengan gangguan perilaku
"?<.14 8angguan neurokognitif ringan karena trauma kapitis#
tanpa gangguan perilaku
%%1.F% 8%1.F<0 8angguan neurokognitif ringan karena trauma kapitis
"?%.F% 8angguan depresi karena kondisi medis lain
945.%1 dengan klinis depresif
945.%" dengan episode seperti depresi
945.%< dengan klinis )ampuran
"?%.F< 945.<0 8angguan anMietas karena kondisi medis lain
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 20/30
"4
"?<.F4 945.F0 7bsesif Kompulsif dan gangguan ang ber!ubungan
karena kondisi medis lain
8ejala seperti obsesif kompulsif( dengan tampilan
preokupasi( dengan gejala ang tak tampak( dengan
gejala !air&pulling( dengan gejala skin&pi)king
"?%.FM 8angguan psikotik karena kondisi medis lain
"?%.F1 945."0 8angguan psikotik karena kondisi medis lain dengan
delusi
"?%.F" 945.40 8angguan psikotik karena kondisi medis lain dengan
!alusinasi
+GA-UASI
+$aluasi kompre!ensif diperlukan ketika kita menilai seseorangdengan gangguan psikiatrik akibat trauma kapitis. Arling!aus
merekomendasikan penggunaan pendekatan biopsikososial. Dokter
biasana menamba!kan terapi dasar pada pasien. Dalam sebagian besar
kasus# medikasi mengambil peran penting# tetapi tidak berarti !ana
inter$ensi ang dibutu!kan. Keluarga direkomendasikan untuk
menggabungkan informasi seperti rekam medik dan laporan polisi0
sebagai proses e$aluasi.
+$aluasi dilanjutkan dengan memantau se)ara detail riwaat medis
pasien# termasuk riwaat kela!iran dan perkembangan. :iwaat )edera
dan proses pemuli!anna# tpenebab )edera ke)elakaan kendaraan
bermotor# jatu! atau diserang0# tipe )edera terbuka atau tertutup# fokal
atau difus0# tingkat )edera diukur berdasarkan 8CS0# ke!adiran dan
durasi -7C dan *TA# ada tidakna komplikasi seperti fraktur tengkorak#
kontusi serebral# !ematom ekstradural0 diidentifikasi. CT dan 6:I s)an#
f6:I# ++8 dan laporan neuropsikologikal diulang kembali untuk men)ari
lebi! jau! mengenai kejadia trauma kapitis dan pengaru!na.
8ambar 1. *enilaian *eruba!an *erilaku dan +mosi akibat Trauma
Kapitis
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 21/30
"1
8ambar ". Terapi pada 8angguan +mosi dan *erilaku akibat Trauma
Kapitis
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 22/30
""
T+:A*I
Kejadian ang menebabkan terjadina trauma kapitis sering !ana
beberapa detik# namun memiliki pengaru! pada ke!idupan seseorang.
7rang ang mengalami trauma kapitis dapat mengalami kesulitan dalam
berjalan# berbi)ara# konsentrasi# beren)ana dan juga memori# komunikasi
dan bekerja. Tujuan keber!asilan re!abilitasi adala! mengembalikan
fungsi se)epat mungkin# untuk menediakan strategi adaptasi bagi pasien
dan untuk mengembalikan mereka ke diri mereka# keluarga# sosial dan
lingkungan kerja. *eng!argaan dari tujuan ini memerlukan kerjasama
antara beberapa spesialis. A!li psikiatri memainkan peran penting dalam
penanganan pasien. 6ereka akan mengobati pasien ang mengalami
gejala neuropsikiatrik dengan kombinasi obat dan psikoterapi. Dengan
melakukan perawatan personal# keluarga dan riwaat sosial# a!li psikiatri
akan memetakan kembali ke!idupan pasien# mengidentifikasi jalur ang
terinterupsi akibat trauma kapitis dan menggabungkanna dengan a!li
re!abilitasi lain untuk pen)apaian tujuan# aitu mengembalikan fungsi
kerja dan sosial pasien. Dengan mengatur tujuan ang realistis dan
menediakan !arapan ba!wa tujuan ini dapat ter)apai merupakan !al
penting dalam membantu pasien untuk mengembalikan kemampuan
pasien. Untuk men)apai tujuan ini# a!li psikiatri bekerja sama dengan a!li&
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 23/30
"%
a!li lain sebagai tim pasie# seperi a!li psikiatri# a!li patologi berbi)ara dan
berba!asa# pekerja sosialm spesialis re!abilitasi kejuruan dan pelati!
!idup. A!li psikiatri akan meng!ubungkan pasien dengan sumber daa
komunitas seperti sukarelawan# kelompok pendukung trauma kapitis lokal#
dan masarakat dengan trauma kapitis. Terak!ir# a!li psikiatri akan
menge$aluasi pengaru! )edera dan ke!ilangan fungsi dalam keluarga
pasien dan bekerja dengan keluarga untuk dukungan kekuatan# adaptasi
ter!adap tantangan trauma kapitis dan akses sumber daa baik bagi
pasien dan keluargana.
6+DIKASI
Dalam sebua! penelitian :CT# diara!kan pada penggunaanmedikasi dalam rangka terapi gangguan emosi dan perilaku akibat trauma
kapitis. Sebagian besar penelitian melibatkan suatu kelompok ke)il# dalam
rekaman restrospektif atau penelitian tunggal. Konsensus umum dari
penelitian menunjukkan ba!wa medikasi tersebut merupakan terapi ang
efektif pada gangguan psikiatrik primer# untuk sebagian besar kasus#
sama efektifna dalam menangani gejala gangguan dalam konteks ini.
Sebagai )onto!# terapi infeksi# de!idrasi# konstipasi retensi urine dan neri
se!arusna ditangani segera. Abnormalitas kadar natrium# amonia atau
kadar gula dara! !arus diper!atikan dalam riwaat medikasi untukmemastikan kadar terapeutik ang di)apai atau obat&obatan ang tidak
dibutu!kan perlu di!entikan atau dikurangi0. Sakit kepada ang lemas
merupakan gejala ang sering menertai# !arus ditunjukkan se!ingga
dapat diperkirakan apaka! gejala ini berkontribusi ter!adap gangguan
mood dan perilaku. 8angguan atensi !arus diberikan anti!istaminergik
dan antikolinergik efek samping ang dapat ditimbulkan adala! sedasi#
mulut kering# konstipasi# takikardi# retensi urine# diplopia# bingung#
!ipotensi dan gangguan memori# gangguan belajar serta gangguan
per!atian0 dapat disebabkan ole! medikasi psikotropik Kotak %0. Karena
pasien dengan trauma kapitis lebi! sensitif ter!adap efek samping
medikasi# maka pengobatan pada paisen ini !arus dimulai dengan dosis
renda! dan pelan. Dimulai dengan dosis seperdua !inga sepertiga dosis
normal dan ditingkatkan perla!an&la!an !ingga men)apai dosis terapeutik.
Se)ara umum# dosis terapeutik akan dibandingkan pada masing&masing
pasien.
Kotak %. +fek Samping 6edikasi ang *erlu *er!atian pada *asien
dengan Trauma Kapitis
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 24/30
"<
• Sedasi
• 8angguan memori
• 8angguan belajar
• 6ulut kering
• Konstipasi
• Takikardi
• :etensi urin
• Diplopia
• /ingung
• ,ipotensi
• Kejang
Kotak <. *anduan 6edikasi pada *asien dengan Trauma Kapitis
• 6engeliminasi sumber biologik
• 6enguba! lingkungan
• 6enangani gejala diagnosis berlebi!an
• 6ulai dengan dosis renda! dan perla!an
• Target dengan dosis efektif paling renda!
• 6embuat sebua! peruba!an
• 6eng!ilangkan medikasi ang tidak dibutu!kan
• 6enge)ek kebutu!an medikasi se)ara rutin• Suplemen dengan psikoterapi
Andi Depresan
Tidak ada penelitian ang menarankan penggunaan
antidepressan merupakan !al ang paling efektif dalam menangani
depresi ang disertai trauma kapitis. 6eskipun begitu# SS:I !arus !ati&
!ati dalam penggunaanna# karena obat ini berefek pada siklus tidur# sakit
kepala# akti$itas seksual# depresi# anMietas# nafsu makan berlebi!#waspada# keka)auan# dan memori. Selain untuk menangani pasien
dengan depresi# SS:I juga efektif dalam menangan distress psikologikal#
mara!# agresif# psikomotor berlebi!an# dan berbagai gangguan memori.
Terdapat indikasi ba!wa pemuli!an motorik mungkin ber!ubungan dengan
penggunaan fluoMetin pada strok iskemik. SS:I juga efektif untuk terapi
gangguan anMietas termasuk obsesif kompulsif# gangguan panik dan
gangguan stres pas)a trauma0. SS:I juga dapat mereduksi agitasi dan
anMietas. SS:I lebi! baik dibandingkan dengan trisiklik dan in!ibitor
monoamin oksidase karena keefekti$itasna# riwaat keamananna# dan
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 25/30
"'
insidensi efek antokolinergik dan !ipotensi ortostatik ang renda!.
Setraline digunakan pada pasien dengan depresi pas)a trauma kapitis#
dengan respon baik dan angka remisi F3; dan 53;0 dan signifikan
meningkat pada distress psikologikm mara!# agresi# fungsi# dan gejala
pas)a trauma. Citalopram# "4 mg&'4 mg juga digunakan pada akut trauma
kapitis# dan menunjukkan model angka respon dan remisi "3#3; dan
"<#1;# n O '<0 dalam jangka waktu 5 minggu pengobatan dan <5#"; dan
"5#?;# n O50 setela! 14 minggu pengobatan.
Karena tidak ada perbandingan ang nata mengenai efektifitas
jenis SS:I# pili!an agen spesifik diara!kan berdasarkan efek samping dan
berdasarkan pengalaman dokter. *er!atian k!usus dibutu!kan ketika
pemberian SS:I karena sindrom kelebi!an serotonin dan resiko sindrom
ang berkelanjutan. Ketika dosis tinggi atau agen serotonik multipeldigunakan ada resiko terjadina sindrom serotonin termasuk peruba!an
status mental# abnormal neuromuskular# gangguan fungsi autonom#
a!itasi# mioklonus# !iperfeksia# diaforesis# wa!an biLLare# sakit kepala#
mual# mood renda!# anMietas# insomnia# lemas0 dapat terjadi ketika SS:I
di!entikan seketika.
Antidepressan trisiklik# dimana )enderung menjadi antikolinergik
dan anti!istamin# dapat mengurangi ambang kejang dan memiliki potensi
besar untuk meninggal akibat o$erdosis. Diantara trisiklik# nortriptilin dan
desipramin digunakan lebi! sering pada pasien dengan trauma kapitiskarena efek sampingna ang minimal. *enggunaan in!ibitor monoamin
oksidase sering menjadi masala! karena kebutu!an ter!adap restriksi diet
kompleks. Terapi elektrokon$ulsif +CT0 juga sering digunakan sebagai
terapi ang efektif pada kasus berat atau depresi refrakter.
Anxiolitik
/enLodiaLepin. Sementara benLodiaLepin se)ara tipikal digunakan
untuk menangani anMietas pada pasien umumna# penggunaan jangka
panjang pada pasien dengan trauma kapitis tidak direkomendasikan.
*enggunaan loraLepam jangka pendek dapat menjadi efektif untuk agitasi
akut atau anMietas( meskipun begitu !al ini se)ara signifikan
meningkatkan efek sedasi# gangguan memori lebi! jau! dan fungsi
motorikm dan memi)u disin!ibisi perilaku. *enggunaan benLodiaLepin
pada indi$idu dengan riwaat pengobatan atau penggunaan alko!ol
ataupun ketergantungan sebaikna di!indari.
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 26/30
"5
/uspiron merupakan pili!an lain ang ditemukan dapat
meningkatkan depresi# anMietasm oreokupasi somatik dan keka)auan. ,al
ini memiliki pengaru! ang minimal ter!adap kognisi dibandingkan dengan
onMiolitik ang lain. +fek obat ini mungkin tidak tampak dalam beberapa
minggu# dapat berupa sakit kepala# lemas dan se)ara bertentangan
meningkatkan anMietas.
*ropanolol# beta bloker# terbukti berguna dalam mengatasi agitasi
dan agresi akibat trauma kapitis. 7bat ini )enderung menurunkan
intensitas# tetapi tidak dibutu!kan untuk frekuensi perilaku agitasi. 7bat ini
dapat menebabkan terjadina !ipotensi# bradikardi dan depresi.
Anti Epileptik
7bat antiepilepsi digunakan untuk men)ega! terjadina kejang
akibat trauma kapitis. :ekomendasi terbaru untuk penggunaan profilaksis
dapat digunakan jika tidak ada kejang ang diobser$asi setela! minggu
pertama terjadina )edera. /eberapa antikon$ulasan seperti asam
$alproat# lamotrigin dan gabapentin0 digunakan untuk mendapatkan efek
mengurangi agitasi dan agresi. Sementara asam $alproat digunakan
sebagai terapi mania akut dan dapat ditoleransi dengan baik dengan
efeksamping kognitif demam0# seleksi antikon$ulsi spesifik dilakukan
berdasarkan efek samping ang dapat ditimbulkan. Antikon$ulsan
tradisional lain fenobarbital# fenitoin dan karbamaLepin0 )enderung
memberikan efek sedasi# dan ber!ubungan dengan kognisi.
-e$iterasetam dapat meningkatkan agitasi dan masala! perilaku lainna
termasuk mengamuk0. Ponisanide# pregabalin# okskarbaLepin dan
topiramate merupakan obat antiepilepsi ang baru dan dapat digunakan
sebagai monoterapi atau agen tamba!an. Sementara obat&obatan ang
baru dapat ditoleransi dengan baik# belum ada penelitian ang memeriksa
penggunaanna pada pasien trauma kapitis atau untuk indikasi ba!wa
obat ini lebi! efektif dibandingkan dengan obatantiepilepsi ang lama.*emili!an agen spesifik se!arusna perlu diper!atikan mengenai respon
ter!adap obat tersebut dan efek sampingna.
Anti Psikotik
*sikosis akibat delirium tidak sering terjadi setela! trauma kapitis.
Antipsikotik digunakan lebi! sering untuk mengatur agresi pasien dengan
trauma kapitis. Indikasi untuk setiap penggunaanna termasij agitasi
dengan dan tanpa psikosis# agitasi ekstrim atau mengamuk# dan mania
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 27/30
"3
ang ber!ubungan dengan trauma kapitis. 6ereka# terus dengan
benLodiaLepin kerja singkat seperti loraLepam0# merupakan agen ang
efektif dalam mengendalikan agitasi akut. *enggunaan neuroleptik pada
populasi masi! kontro$ersial. *ada penelitian manusia dan !ewan
menemukan ba!wa mereka mungkin ber!ubungan dengan plastisitas
neural dan proses pemuli!an# mungkin ber!ubungan dengan periode
ang panjang dari amnesia pas)a trauma dan dapat menjadi !asil ang
buruk. *enggunaan neuroleptik tipikal beresiko mengalami efek samping
ekstrapiramidal dan sindrom neuroleptik maligna N6S0# sementara
penggunaan antikolinergik ber!ubungan dengan terjadina ortostatis dan
peringatan dan kognisi. Antipsikotik generasi kedua seperti Juetiapin#
olanLapin dan risperidon0 lebi! disukai karena memiliki efekti$itas ang
lebi! besar dalam menangani pasien dengan gejala negatif dan memiliki
resiko +*S# N6S dan efek antikolinergik ang renda!. Antipsikotikgenerasi kedua di!ubungkan dengan metaolisme glukosa dan
berkontribusi dalam peningkatan berat badan dan !iperlipidemia sebagai
bagian dari sindrom metabolik. ,al ini menunjukkan ba!wa dosis awal
kira&kira setenga! dari dosis awal standar dan ditingkatkan perla!an. ,al
ini juga sama mengenai bagaimana medikasi ini digunakan pada pasien
geriatrik.
timulan
8angguan atensi dapat terjadi mengikuti gangguan perilaku.
Dopamin tinggi seperti metilfenidet dan dekstroamfetamin# bromkriptin#
amantadin0# in!ibitor asetulkolinesterase seperti donepiLil atau
ri$astigmin0# dan antidepresi aktif seperti modafinil0 se)ara rutin
digunakan untuk meningkatkan gejala# pemrosesan informasi dengan
)epat# fungsi eksekutif# memori# ba!asa# atensi# apati# iritabilitas# impuls
dan fatiJue. 7bat&obatan ini dapat mengurangi agitasi# depresi# dan
anMietas dengan meningkatkan gangguan kognitif ang mendasari ang
berkontribusi dalam masala! perilaku. :eduksi amara! dan psikopatologi
dapat terjadi meskipun tanpa perbaikan kognisi dan menjadi keuntungan
atas peningkatan neuronal ketika pemuli!an. +fek smaping se)ara umum
adala! ketergantungan dosis# terjadi karena kadar ang tinggi dan dapat
diselesaikan dengan penurunan dosis. Tidak ada stimulan ang ditemukan
untuk menguba! resiko kejang.
:+,A/I-ITASI K78NITI9
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 28/30
"F
/anak penelitian ang mendukung keefektifan dari re!abilitasi
kognitif dalam melati! kembali fungsi kognitif setela! trauma kapitis. !he
"ognitive !ask #orce of !he American "ollege of $ehabilitation %edicine
AC:60 melaporkan bukti keefektifan pendekatan re!abilitasi kognitif dari
11" penelitian. 6ereka menimpulkan ba!wa ada bukti substansial ang
mendukung pelati!an seperi tingkatan lati!an untuk memi)u atensi0 pada
re!abilitasi pas)a trauma kapitis akut # dikenal dengan umpan balik#
pengontrolan dirim regulasi diri dan strategi sepeti strategi metakognitif0
untuk mempromosikan generalisasi re!abilitasi kognitif ke dunia ang
sesunggu!na. Kekuatan tugas merekomendasikan penggunaan strategi
memori internal seperti perumpamaan $isual0 dan kompensasi memori
eksternal seperti buku )atatan0 untuk gangguan memori ringanm
inter$ensi komunikasi spesifik untuk defisit komunikasi sosial dan
menekankan terapi metakognitif dan kemampuan mengatur emosi utnukmengurangi ketidakmampuan kognitif dan fungsional pada trauma kapitis
sedang atau berat. Se)ara keseluru!an# kekuatan tugas menimpulkan
ba!wa re!abilitasi kognitif memberikan manfaat ang lebi! besar
dibandingkan dengan re!abilitasi kon$ensional# dan ini merupakan terapi
terbaik pada pasien dengan gangguan kognitif dan pembatasan fungsi
setela! terjadi trauma kapitis.
*SIK7T+:A*I
Tujuan utama psikoterapi pada pasien dengan trauma kapitis
melibatkan usa!a memperta!ankan perasaan ber!arap selama proses
pemuli!an# mengidentifikasi kekuatan ang tersisa# dan mengembalikan
perasaan diri ba!wa memasukkan peruba!an karena trauma kapitis.
*asien ang mengalami )edera memerlukan bantuan permanen dalam
menelesaikan pertanaan eksistensial dari identitas dan tujuan dengan
menentukan kembali tujuanna# !ubunganna dan permainanna. Diama
)edera dikaitkan dengan perkembangan psikososial ang normal# pasien
akan membutu!kan bantuan dalam bernegosiasi. Kekurangan atensi#
memori# kewaspadaan# pengaturan diri# ba!asa ekspresif dan ba!asa
reseptif# kontrol impuls# abstraksi dan frustasi toleran ter!adap dampak
dari terapi. Karena !al ini fokus pada penelesaian masala!# terapi kognitif
dan perilaku C/T# cognitive and behavioral therapy 0 mungkin lebi! bai
bekerja dengan pasien trauma kapitis dibandingkan dengan terapi
tradisional. *enelitian terbaru menemukan ba!wa C/T merupakan terapi
efektif dalam menguba! emosi. A!li psikiatri memerlukan pengambilan
peran aktif dan direktif. *endidikan tentang dampak trauma kapitis# proses
pemuli!an# pengelolaan gejala# dan peran pasien dalam proses pemuli!an
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 29/30
"?
merupakan !al penting baik untuk pasien maupun keluarga pasien.
Keterbatasan kognitif dianjutkan untuk menggunakan pertolongan memori
seperti sesi perekaman# pen)atatan# penarikan kesimpulan# dan
pengulangan kembali sesi terak!ir pada awal sesi baru0. Sesi ang
dilakukan dapat lebi! pendek dan lebi! seting untuk memaksimalkan
atensi dan meng!indari o$erload pasien. *ekerjaan ruma! dapat diberikan
diantara sesi untuk mempraktikkan keterampulan dalam sejumla! set
untuk memi)u kewaspadaan dan generalisasi. :elaksasi dan manajemen
stres dilakukan untuk mengurangi anMietas dan rasa frustasi. Terapi ini
digunakan dalam praktek pendekatan penelesaian masala! untuk
identifikasi dan lati!an. /a!asa menjadi lebi! nata dan kompre!ensi
pasien se)ara rutin dinilai. Anggota keluarga sering termasuk dalam
bagian sesi ang dilakukan untuk memastikan pengalaman pasien dan
untuk memberikan tamba!an umpan balik ter!adap performa. ,al ini tentumenjadi keuntungan dalam melakukan penilaian dan dukungan pasien
melalui keluarga juga membutu!kan dukungan pendidikan dan
psikologikal. Keluarga sering membutu!kan bantuan dalam mema!ami
peranna dalam menikapi perilaku pasien. 6ereka bermanfaat dari
dukungan dengan praktik dan emosi dengan ketergantungan dari
perawatan kepada pasien trauma kapitis. Tujuan ang tidak realistis
diidentifikasi pada pasien ditujukan untuk mengidentidikasi tujuan jangka
pendek dalam suatu pelaanan. ,al ini meningkatkan peruba!an
kesuksesan pasien dalam perkembangan kapabilitas ang akurat. Sebua!perbedaan terjadi antara penangkalan psikologikal dan anosognosia
neurologik. *enangkalan melindungi afek ba!agia. Ketiadaan
kewaspadaan# meskipun begitu tidak memberikan tujuan psikologikal.
:esolusi ter!adap suatu penangkalan dapat mengara!kan kita pada
peningkatan kejadian depresi dan anMietasm sementara peningkatan
kewaspadaan juga dapat memi)u emosi ini. Keduana dibutu!kan untuk
meng!indari pasien dengan ba!agia berlebi!an. Keluarga ang sering
mengalami trauma akibat )edera dan menjali lebi! protektif akan
memberikan dukungan dan ara!an dalam membantu pasien untuk
mengembalikan rasa berkompeten dan independen.
*ada kasus komorbid *TSD dan trauma kapitis# ada bukti ba!wa
)/T ang diberikan dalam jangka waktu ang panjang dalam rangka
re!abilitasi kognitif dianggap efektif dalam meningkatkan gejala *TSD
pada pasien trauma kapitis ringan# sedang maupun berat. Terapi *TSD
menggunakan pendekatan ini dapat mengara!kan dalam peningkatan
gejala ang ada ternata memberikan !asil positif. /ukti ang lain tela!
dikumpulkan ang menunjukkan efekti$itas perbedaan tipe C/T dalam
komorbid *TSD dan trauma kapitis. Area komorbid *TSD dan trauma
8/17/2019 Manifestasi Psikiatri Pada Pasien Trauma Kapitis
http://slidepdf.com/reader/full/manifestasi-psikiatri-pada-pasien-trauma-kapitis 30/30
%4
kapitis sedang dimulai untuk menerima peningkatan per!atian ter!adap
penelitian dan efek pasti dari trauma kapitis ang memiliki kemampuan
pasien dalam mengambil keuntungan dari terapi *TSD.
K+SI6*U-AN
8angguan psikiatri pada konteks trauma kapitis menggambarkan
peruba!an unik ang dijumpai ole! para psikiatris. ,al ini membutu!kan
penilaian ang berpengalaman mengenai etiologi kompleks dari gangguan
ang ada. Terapi membutu!kan penemuan sumber biologi# psikologi dan
lingkungan dari perilaku dan untuk mengurangi target perilaku. ,al ini
dapat diselesaikan ole! sebua! pendekatan tim termasuk a!li medis lain
dan a!li re!abilitasi dengan pasien dan keluargana.
:+9+:+NSI
1. 6illis S:# :osent!al 6# No$a)k TA# et al. -ong&term
Neurops)!ologi)al 7ut)ome After Traumati) /rain Injur. & 'ead
!rauma $ehabil () *+ .+.-.//, 011(2". *o$lis!o)k @T# KatL DI. Update of Neuropat!olog and
Neurologi)al :e)o$er After Traumati) /rain Injur. & 'ead
!rauma $ehabil "435&?<# "44'.%. okobori S# /ullo)k 6:. *at!obiolog of *rimar Traumati) /rain
Injur. In Pasler ND# KatL DI# Pafonte :D# editors- 3rain injury
%edicine# "41%# Demos 6edi)al *ublis!ing# pp 1%3&1<3.<. +lder 8A# Cristian A. /last>:elated 6ild Traumati) /rain Injur
6e)!anism of Injur and Impa)t on Clini)al Care. %t inai & %ed .
35 111&11F# "44?.'. 6)Allister TB# Ar)iniegas D. +$aluation and Treatment of *ost&
Con)usi$e Smptoms. 4europsychol $ehabil "3( "5'&"F%# "44".