MASTER PLAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI MASTER PLAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULAR SE-MALANG RAYA SELULAR SE-MALANG RAYA
Sub Bahasan Sub Bahasan JARINGAN AKSES FIBER OPTIKJARINGAN AKSES FIBER OPTIK
Disusun Oleh :Disusun Oleh :Afwan Puji PrasetyonoAfwan Puji Prasetyono NIM: NIM: 0430090761-930430090761-93Eko PriyonoEko Priyono NIM: 0430090773-93NIM: 0430090773-93
BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN
1.11.1 Latar BelakangLatar Belakang
Teknologi seluler yang berkembang saat ini dan yang akan datang yaitu:Teknologi seluler yang berkembang saat ini dan yang akan datang yaitu:► Teknologi Teknologi Global System For Mobile CommunicationGlobal System For Mobile Communication (GSM/DCS) (GSM/DCS)► Teknologi Teknologi Code Division Multiple AccessCode Division Multiple Access (CDMA) (CDMA)► Teknologi 3G, Teknologi 3G, ► Teknologi Teknologi World Wide Interoperabillity For Microwave Access World Wide Interoperabillity For Microwave Access (WiMAX) sebagai (WiMAX) sebagai Teknologi Teknologi Broadband Broadband Wireless Access (WBA) masa depan. Wireless Access (WBA) masa depan.
Dari sini dibutuhkan sebuah infrastruktur yang memadai untuk bisa menghandel semua kapasitas trafic dari semua Dari sini dibutuhkan sebuah infrastruktur yang memadai untuk bisa menghandel semua kapasitas trafic dari semua teknologi yang ada,teknologi yang ada, Aspek-aspek yang mendasari pemakain jaringan akses fiber optik adalah:Aspek-aspek yang mendasari pemakain jaringan akses fiber optik adalah:► aspek secara teknisaspek secara teknis
jaringan fiber optik mempuyai kapasitas bandwitdh yang sangat lebar.jaringan fiber optik mempuyai kapasitas bandwitdh yang sangat lebar.► Aspek Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW)Aspek Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW)
bahwa pemerintah ingin menata seluruh menara seluler di wilayah malang bahwa pemerintah ingin menata seluruh menara seluler di wilayah malang raya sehingga memenuhi dari raya sehingga memenuhi dari pada aspek keindahan dan kerapian. pada aspek keindahan dan kerapian.
1.2 1.2 TujuanTujuan
Tujuan dari tugas akhir adalahTujuan dari tugas akhir adalah► Membuat prototype jaringan fiber optik antar menara sellular di area Membuat prototype jaringan fiber optik antar menara sellular di area
urban dan suburban berdasarkan parameter penggunaan bandwitdh.urban dan suburban berdasarkan parameter penggunaan bandwitdh.► Membuat konfigurasi jaringan fiber optik yang dapat mengakomodasi Membuat konfigurasi jaringan fiber optik yang dapat mengakomodasi
trafik sampai dengan tahun 2012trafik sampai dengan tahun 2012
1.3 1.3 Rumusan masalah Rumusan masalah
Dalam tugas akhir ini, ada beberapa masalah yang harus dirumuskan yaitu:Dalam tugas akhir ini, ada beberapa masalah yang harus dirumuskan yaitu:► Bagaimana konsep aplikasi jaringan fiber optik sebagai media Bagaimana konsep aplikasi jaringan fiber optik sebagai media
transmisi.transmisi.► Bagaimana kelebihan dan kekuranga jaringan fiber optik dengan radio Bagaimana kelebihan dan kekuranga jaringan fiber optik dengan radio ► Berapa kapasitas trafik yang di butuhankan pada jaringan fiber optik Berapa kapasitas trafik yang di butuhankan pada jaringan fiber optik
sampai dengan tahun 2012sampai dengan tahun 2012► Berapa kebutuhan bandwitdh yang dapat meng-handleBerapa kebutuhan bandwitdh yang dapat meng-handle
1.4 Batasan Masalah 1.4 Batasan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat analisis dan perencanaan Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat analisis dan perencanaan
dengan batasan masalah sebagai berikut:dengan batasan masalah sebagai berikut:► Analisis dan Perencanaan dibatasi pada wilayah Malang dan Analisis dan Perencanaan dibatasi pada wilayah Malang dan
berdasarkan area sub urban atau urban..berdasarkan area sub urban atau urban..► Analisis karakteristik bandwidth, rise time, sistem topologi, power Analisis karakteristik bandwidth, rise time, sistem topologi, power
budget.budget.► Optimalisasi penggunaan fiber optik pada area sub urban dan Optimalisasi penggunaan fiber optik pada area sub urban dan
urban.urban.► Tidak membahas perangkat (Tidak membahas perangkat (Network ElementNetwork Element))► Tidak membahas aspek ekonomiTidak membahas aspek ekonomi
BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Sistem Komunikasi BergerakSistem Komunikasi Bergerak
Sistem GSM 900 dan DCS 1800 Sistem GSM 900 dan DCS 1800
Konsep GSM/DCS InterfaceKonsep GSM/DCS Interface
PSTNBTS 1
BTS 2
BSCMSC
A interface
Air interface
Abis interface
SS7
Abis interface
Air interface
GSM/DCS INTERFACE
Konsep Arsitektur CDMAKonsep Arsitektur CDMA
PSTN
Air Interface
BTSBSC
BSMSC
HLR/VLR
CCSINSASSuser
BSM
ARSITEKTUR SISTEM CMDA IS-95
Konsep 3G InterfaceKonsep 3G Interface
PSTN
Air Interface
BTSBSC
BS
MSC
user
user
Konsep Arsitektur WiMAXKonsep Arsitektur WiMAX
Backbone
KONSEP JARINGAN WiMAX
IEEE 802.16eMobile User
Bandwitdh 30Mbps
IEEE 802.16eMobile User
IEEE 802.16dFixed User
Bandwitdh 75Mbps
FIBER OPTIK
BTS WiMAX SwitchingCenter
Jarak 8km
Jarak 5km
KONSEP KANALKONSEP KANALPada dasarnya terdapat dua jalur pembangunan Pada dasarnya terdapat dua jalur pembangunan
hubungan interface yaitu:hubungan interface yaitu:► Dengan PCM 30 (E1) interface. Kanal fisik E1 Dengan PCM 30 (E1) interface. Kanal fisik E1
terbagi menjadi 32 timeslot (ts) masing – masing terbagi menjadi 32 timeslot (ts) masing – masing dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk GSM 900 dan DCS 1800)GSM 900 dan DCS 1800)
► Dengan PCM 24 (T1) interface. Kanal fisik E1 Dengan PCM 24 (T1) interface. Kanal fisik E1 terbagi menjadi 24 timeslot (ts) masing – masing terbagi menjadi 24 timeslot (ts) masing – masing dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk dengan bit rate 64Kbps (Konfigurasi umum untuk GSM 1900) GSM 1900)
Struktur kanal yang diperlukan untuk komunikasi antara BTS ke BTS Struktur kanal yang diperlukan untuk komunikasi antara BTS ke BTS atau ke BSC dapat dilihat dibawah iniatau ke BSC dapat dilihat dibawah ini
Gambar 2.1 alokasi kanal PCM 30 (E1)Gambar 2.1 alokasi kanal PCM 30 (E1)► Gambar diatas menunjukkan alokasi kanal E1 yang mempunyai kecepatan Gambar diatas menunjukkan alokasi kanal E1 yang mempunyai kecepatan
2.048 Mbps, dimana ditunjukkan :2.048 Mbps, dimana ditunjukkan :► 00 = Sinkronisasi= Sinkronisasi► 1 – 241 – 24 = Speech channel= Speech channel► 25 – 3025 – 30 = Signaling = Signaling ► 3131 = Inisialisasi E1= Inisialisasi E1► 1 E11 E1 = 12 TRX= 12 TRX► 1 TRX 1 TRX = 2 TS = 2 TS ► 1 TS1 TS = 4 sub TS= 4 sub TS► Kecepatan :Kecepatan :
1 TS 1 TS = 64 Kbps= 64 Kbps 1 Sub TS 1 Sub TS = 16 kbps= 16 kbps Signaling/Inisialisasi Signaling/Inisialisasi = 1 TRX butuh 2 sub TS @ dengan = 1 TRX butuh 2 sub TS @ dengan
Kecepatan 16 KbpsKecepatan 16 Kbps
JARINGAN AKSES FIBER OPTIKJARINGAN AKSES FIBER OPTIK
Karakteristik dan spesifikasi fiber optik mengikuti Karakteristik dan spesifikasi fiber optik mengikuti standarisasi standarisasi Rec. ITU-T G.652
No. Karakteristik Nilai1 Redaman maksimum pada 850 nm 4 dB/km2 Redaman maksimum pada 1310 nm 2 dB/km3 Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 850 nm > 200 MHz.km4 Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 1310 nm > 200 MHz.km5 Dispersi chromatic pada 850 nm £ 120 ps/(nm.km)6 Dispersi chromatic pada 1310 nm £ 6 ps/(nm.km)
Spesifikasi fiber optik Spesifikasi fiber optik
Menggunakan multimode gredit index Menggunakan multimode gredit index
Alasan peggunaan : cocok digunakan untuk jarak menengah dan Alasan peggunaan : cocok digunakan untuk jarak menengah dan memiliki memiliki bandwitdh yang sesuai dengan bandwitdh yang sesuai dengan aplikasi STM 1.aplikasi STM 1.
Cladding
Core 50-100m
n1
125-140m
n2
Profil Indeks bias
► Core diameter 50 m standard► Cladding 125 m► 2nd coating 200-1000 m► NA 0.2 - 0.3► Attenuation 1 dB/km (1300 nm)► BL-product 150 MHz.km - 2 GHz.km► Application Medium distance communication► LED/Laser sources
► Spesifikasi instrumentSpesifikasi instrument► Loss per conector Loss per conector 0.5 db0.5 db► Mean splice lossMean splice loss 0.11db0.11db
KONSEP PDH DAN TOPOLOGIKONSEP PDH DAN TOPOLOGI
Konsep PCM 30Konsep PCM 300 1 15 162 29 30 3117
x 0 0 1 1 0 1 1
x 1 P Y Y Y Y Y
bergantian
Frame alignment signalpada frame 1, 3, 5, dst
Service word pada frame2, 4, 6, dst
8bit
Informasi signaling
1 - 15 dan 17 - 30 adalah sinyaltelephon yang dikodekan/ data digital
x = bit reserved for international useY = bit reserved for national useA = 0 tidak ada alarmA = 1 ada alarm
1 TS = 8 bit Terdiri dari 32 TS = 30 kanal suara + 1 sinkronisasi + 1 signaling
Sinkronisasi : TS 0Signaling : TS 16Voice : TS 1 – 15 + TS 17 – 31
Dalam 1 detik terdapat 8000 sample, sehingga :Bit rate = (8 x 8000 ) x 32 = 2048 kbps
Konsep STM 1 : 140 MbpsKonsep STM 1 : 140 Mbps
Konsep topologiKonsep topologi
► Topologi Ring Topologi Ring
Keuntungan topologi RING :Keuntungan topologi RING :
Hemat kabel.Hemat kabel.
Penataan kabel sederhana.Penataan kabel sederhana.
Dapat melayani lalu-lintas data yang padat.Dapat melayani lalu-lintas data yang padat.► Topologi StarTopologi Star
Keuntungan topologi STAR :Keuntungan topologi STAR :
Pemasangan kabel mudah.Pemasangan kabel mudah.
Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak Penambahan atau pengurangan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.mengganggu bagian jaringan lain.
Kontrol terpusat akan memudahkan dalam deteksi dan isolasi Kontrol terpusat akan memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan / kerusakan.kesalahan / kerusakan.
Perhitungan Bandwidth, Rise Perhitungan Bandwidth, Rise Time dan Power BudgetTime dan Power Budget
► Perhitungan BanwidthPerhitungan BanwidthBW = 0.707 x BWBW = 0.707 x BWoptopt
► Perhitungan Rise TimePerhitungan Rise Timettff = 0.35 / BW = 0.35 / BWtts s = ( t= ( ttctc
2 2 + t+ tLL2 2 + t+ tff
2 2 + t+ tphph22 + t + trcrc
2 2 ) ) ½½
BWel = 0.35 / ts
► Perhitungan Power BudgetPerhitungan Power BudgetLm = PLm = Prr – P – Pss
Lm = PLm = Ptt – L – Lsfsf – ( A x L ) – L – ( A x L ) – Lconcon – L – Lfdfd – P – Pss
Semua dalam dB atau dBmSemua dalam dB atau dBm
Implementasi Jaringan Fiber optikImplementasi Jaringan Fiber optik
BACKBONE
BTS E
BTS D
BTS F
BTS E
BTS D
BTS C
BTS B
BTS F
MALANG KOTA (URBAN)
PUSAT KOTA BATU (URBAN)
IMPLEMENTASI JARINGAN FIBER OPTIK
BTS B
BTS A
BTS A
BTS C
SPLITER / NODE 1 SPLITER / NODE 2
BSC
MSC masing-masing operator
SPLITER”SWITCHING CENTER”