Download - Material Handling Equipment
MATERIAL HANDLING EQUIPMENT
WHEEL LOADER
A. Pengertian Material Handling
Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan,
penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material. Sedangkan pengertian material
handling dalam arti luas yaitu suatu senidan ilmu pengetahuan mengenai pemindahan,
pengepakan, dan penyimpanan semua jenis/bentuk material/bahan yang terjadi di
dalam pabrik termasuk pemindahan bahan baku dari sumbernya ke pabrik serta
pemindahan barang jadi sampai ke tangan konsumen. Penanganan material dalam
jumlah yang tepat dari material yang sesuai, dalam kondisi yang baik, pada tempat
yang cocok, pada waktu yang tepat, pada posisi yang benar, dalam urutan yang
sesuai, dengan biaya yang murah dan menggunakan metode yang benar.
H.T. Amrine, mengartikan material handling sebagai movement of goods
(pemindahan bahan) yang terbagi ke dalam:
Transfert, yaitu pemindahan bahan/barang yang terjadi dalam satu mesin.
Transport, yaitu pemindahanbahan/barang yang terjadi dari bagian yang satu
kebagian yang lain.
Bethel, Cs., membagi material handling menjadi dua bagian:
Internal Transportation, yaitu pengangkutan yang terjadi di dalam pabrik.
Misalnya: traffic (perjalanan), receiving (penerimaan), shipping (perkapalan).
External Transportation, yaitu pengangkutan yang terjadi di luar pabrik.
Maksud dan Tujuan dari Material Handling yaitu:
1. Menghemat penggunaan luas lantai
2. Mengurangi beban manusia dan kecelakaan
3. Meningkatkan semangat kerja
4. Mengurangi biaya handling/penanganan
5. Mengurangi biaya overhead
6. Mengurangi biaya produksi
Tujuan dari adanya cabang ilmu ini (Meyers, 1993) antara lain:
1. menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan
memberikan perlindungan terhdap material
2. meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja
3. meningkatkan produktivitas
4. meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
5. mengurangi bobot mati
6. sebagai pengawasan persediaan
Dasar-dasar Perencanaan dalam Material Handling, antara lain:
1. Kombinasikan dan hindarkan
2. Pendekkan dan luruskan
3. Bahan dekat pada tempat pekerjaan
4. Bahan berada di tempat sebelum dikerjakan
5. Utamakan pemindahan orang daripada pemindahan barang.
Faktor-faktor untuk Pemilihan Peralatan Material Handling
1. Material yang dipindahkan
jenis, berat, volume, bentuk, ukuran material yang dipindahkan
2. Perpindahan/gerakan
frekuensi, jalur, lebar gang, mekanisme loading&unloading
3. Penyimpanan
area, volume, bentuk dan ukuran fasilitas penyimpanan, jarak antara kolom dll
4. Biaya
biaya operasi dan investasi peralatan, tingkat suku bunga, depresiasi, umur
ekonomis peralatan
5. Faktor-faktor lain
fleksibilitas dalam melakukan pekerjaan ganda dan pekerjaan atas beberapa
produk .
Jenis-jenis Material Handling yaitu:
menurut Bethel, Cs.: (lebih didasarkan pada peralatan)
1. Floor type, yaitu jenis material handling yang diletakan di atas lantai.
Contoh: conveyor/ban berjalan.
2. Over Head Type, yaitu jenis alat material handling yang diletakan
menggantung.
Contoh: Over head lift.
MenurutF. G. Moore:
1. Fixed Path Equipment, yaitu, peralatan material handling yang
bergerak satu arah atau mempunyai arah yang tetap.
Contoh: Conveyor
2. Variabel Path/Varied Path Equipment, yaitu, peralatan yang
mempunyai arah yang berubah-ubah atau bisa bergerak ke berbagai
arah.
Contoh: Forklift, truck.
B. Wheel Loader
Salah satu bentuk dari material handling equipment golongan Variabel
Path/Varied Path Equipment yaitu Wheel Loader. Wheel loader adalah alat berat
mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun
kegunaannya sedikit berbeda. Wheel Loader menggunakan ban sebagai penggeraknya
yang memudahkan mobilitas dan juga fungsi articulate yang memberikan ruang gerak
fleksibel.
Wheel loader merupakan alat yang dipergunakan untuk pemuatan material
kepada dump truck dan sebagainya. Sebagai prime mover loader menggunakan
tracktor. Disini dikenal dua macam loader (ditinjau dari prime movernya), yakni:
a. Loader dengan penggeraknya crawler tractor atau disebut track cavator.
b. Loader dengan penggeraknya crawler tractor atau disebut wheel tractor
Wheel loader didapat dengan menambahkan bucket container yang dipasang
dibagian depan. Loader dibuat kebanyakan dengan kendali hidrolis yang dilengkapi
dengan tangan-tangan (arms) yang kaku untuk mengoperasikan bucketnya. Ukuran
dari bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd kapasitas munjung
terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader dengan ukuran bucket
sampai dengan 5 cuyd. Bucket loader direncanakan untuk membongkar muatan yang
mempunyai ketinggian 8 sampai 15 ft dengan ketinggian tersebut cukup untuk
membongkar muatan keatas dump truck.
Sesuai dengan namanya wheel loader menggunakan roda yang terbuat dari
karet sebagai penggerak. Pemilihan pekerjaan dengan wheel loader harus
memperhatikan:
Jenis landasan untuk beroperasinya
Jenis pekerjaan : mendorong, menarik
Kekerasan jalan yang akan dilalui
Kemiringan jalan (tanjakan/turunan)
Panjang lintasan pengangkutan
Jenis wheel loader pun dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan alat
kendali, operasional dan kegunaannya yaitu:
a. Berdasarkan sistem kendali dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Cable Controlled.
Sistem penggerakattachment menggunakan kabel.
Hydraulic Controlled
Sistem penggerakattachment menggunakan hidrolis.
b. Berdasarkan roda penggeraknya loader juga dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
Crawler Loader.
Roda penggerak utama menggunakan set rantai.
Wheel Loader.
Roda penggerak utama menggunakan ban karet.
c. Berdasarkan sistem kemudi wheel loader juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
Sistem Rear Steer.
Menggunakan alat kemudi yang penggeraknya berada pada ban belakang.
Articulated Wheel Loader.
Menggunakan alat kemudi dengan bagian penggeraknya ada pada bagian
depan atau bucket dapat dibelokkan hingga membuat sudut 40º derajat dari
sumbu tengah alat secara keseluruhan.
C. Cara Kerja Wheel Loader
Wheel loader adalah Alat yang digunakan untuk mengangkat material yang
akan dimuat kedalam dumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat
loader menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka
traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
Wheel loader bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa
muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang
penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan
(memuat /menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan.
Apabila material harus dimuatkan ke alat angkut, misalnya truk, ada beberapa
cara pemuatan ialah:
a. V loading, ialah cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V
b. L loading, truk di belakang Loader, kemudian lintasan seperti membuat garis
tegak lurus,
c. Cross loading, cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif
d. Overhead loading, dengan Loader khusus, bucket dapat digerakkan melintasi
di atas kabin opeator.
Pada prakteknya, wheel loader diperoleh dengan menambahkan bucket
container yang dipasang di bagian depan konstruksinya. Bucket digunakan menggali,
memuat tanah atau material yang granular, menganakatnya dan diangkut untuk
kemudian dibuang (dumping) pada suatuketinggian pada dump truck dan sebagainya.
Loader ini sangat kaku, untuk menggerakkan bucket dapat dengan cable atau
hydraulic. Tenaga gali pada keadaan horizontal (bucket tidak diangkat) didapat dari
gerakan prime movernya, sehingga menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah.
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh, tracktor
mundur dan bucket di angkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat
yang sudah ditentukan. Untuk saat ini umumnya loader dibuat dngan kendali
hydraulic tang dilengkapi dengan “tangan-tangan (arms)” yang kaku untuk
mengoperasikan bucketnya.
Ukuran bucket bervareasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd kualitas
munjung terbesar. Yang biasa terpakai dan tersedia adalh loader dengan ukuran
bucker sampai dengan ukuran 5 cuyd. Dengan blade bulldozer dengan
memperhatikan perbandingan ukuran bucket dengan ukuran tracktor, sehingga pada
waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan pada keadaan extrime tidak
terjungkel ke depan (terjungkal). Produsen alat berat biasanya memberikan angka
keamanan 2 untuk mengimbangi “terjungkalnya” loader ke depan, artinya berat
tractor imbang dengan berat bucket pada waktu penuh dalam keadaan extrime adalah
dua kali. Untuk memperbesar angka keamanan terhadap bahaya terguling-guling,
maka berat biasanya diperbesat 40% @ 60% lebih besar dari kapasitas muatan
terguling (tipping load capacity) dengan demikian ukuran bucker dan tractor harus
benar-benar proporsional.
Pada wheel loader terdapat suatu sistem pengendali kestabilan. Ride Control
System opsional menyediakan kenyamanan dalam mengendarai loader dan
kemampuan penahanan material yang sangat baik. Akumulator gas nitrogen
memungkinkan peredaman optimal pada permukaan tidak rata dalam semua beban
dan kecepatan. Sistem bekerja secara Otomatis-saat kecepatan loader melebihi 5
km/jam (3 mph) sistem menjadi aktif, di bawah 5 km/jam (3 mph) sistem akan
menjadi tidak aktif sehingga menyediakan tenaga pengangkatan yang maksimum.
D.Bagian-bagian Wheel Loader
1. Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini
biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat
seperti sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader. Ini mungkin atau mungkin
tidak tertutup.
2. Lift Arm
Lift arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Ini mengangkat ember depan
atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder ember, perangkat
hidrolik yang memotivasi lengan.
3. Bucket
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Ini adalah
besar, sekop-seperti aparat di depan kendaraan yang digunakan untuk membawa
kotoran atau bahan lainnya. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis
ember yang dapat dilampirkan sebagai mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa
wheel loader datang dengan satu tujuan umum ember, satu ember untuk
membawa batu, satu untuk membawa batubara dan lainnya untuk penanganan
lebih mudah memuat bahan seperti kotoran. Di luar, berbagai macam kotak lain
yang tersedia.
4. Backward Bucket
Backward Bucket terpasang di bagian belakang wheel loader, dan digunakan
terutama untuk menggali sebagai lawan loading.
5. Boom
Boom terpasang ke backward bucket, dan membuatnya bergerak naik dan turun.
E. Keunggulan Wheel Loader
Dua gaya-gaya operasi mesin yang bisa dipilih (Normal dan Power) ada
tersedia. Ragam Normal menyediakan efisiensi bahan bakar maksimum dan
memperkecil pengausan ban di dalam kebanyakan kondisi-kondisi tanah yang begitu
kriting. Tenaga menyediakan keluaran tenaga maksimum untuk produktivitas yang
ditingkatkan. standar kabin dengan sistem pengkondisi udara yang memberi tekanan
bagian dalam untuk membantu debu ke luar. Two-tier sistim filtrasi tidak hanya
membersihkan udara yang datang tetapi juga membersihkan udara yang diedarkan
kembali di dalam kabin. Filter-filter dengan mudah dipindahkan karena
membersihkan atau pengganti udara sekitar
Dengan desain Z-Bar yang kokoh, wheel loader menghasilkan kinerja yang
unggul. Persambungan Z-bar menghasilkan gaya breakout luar biasa dan sudut
rackback yang bagus untuk pemuatan dan penahanan muatan bucket yang lebih baik.
Lengan angkat merupakan baja solid, menyediakan kekuatan yang unggul dengan
bidang pandang ke sisi depan yang sangat baik. Desain yang telah terbukti,
menawarkan jarak buang dan jangkauan yang sangat baik untuk menghasilkan kinerja
pemuatan truk tanpa tanding.
F. Kegunaan Wheel Loader dalam Pertambangan
Wheel Loader adalah alat yang dilengkapi dengan bucket untuk memuat
material ke dalam truck, atau aplikasi lain seperti waste handling, memuat batu
kedalam crusher, dsb. untuk meraup materi lepas dari tanah, seperti kotoran, pasir
atau kerikil, dan memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain tanpa mendorong
material di tanah. Sebuah loader umumnya digunakan untuk memindahkan bahan
ditimbun dari permukaan tanah dan menyimpannya ke dalam sebuah truk sampah
menunggu atau ke sebuah penggalian parit terbuka.
Wheel Loader juga digunakan untuk menggali pondasi basement suatu
bangunan dengan catatan ruang geraknya memungkinkan untuk pelaksanaan
pekarjaan. Penggunaan yang lain juga memuat material yang telah diledakan
misalnya untuk pembuatan terowongan dan juga pekerjaan quarry dan pekerjaan
terowongan.
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel
loader ada 3 macam:
1. I shape/cross loading
2. V shape loading
3. Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.
Pada Wheel Loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi
lainnya (tergantung dari attachment yang digunakan) seperti: WHA (waste handling
arrangement) Integrated Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.
Wheel Loader juga dapat difungsikan sebagai alat pengerjaan pada umumnya mulai
dari clearing ringan, menggusur, ataupun menggali dangkal.