MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR 94,1 FM
DALAM PERSAINGAN INDUSTRI MEDIA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)
Oleh:
Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam
NIM: 111701510000025
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2021 M / 1442 H
i
ABSTRAK
Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam
NIM: 11170510000025
MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR 94,1 FM DALAM
PERSAINGAN INDUSTRI MEDIA
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, memicu
persaingan yang ketat antar sebuah media untuk merebut posisinya.
Salah satunya media radio. Kemunculan internet yang dianggap
sebagai media baru membuat radio terus bersaing. Mediamorfosis
menjadi pilihan industri media dalam mempertahankan eksistensinya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat rumusan
masalah. Adapun pertanyaan pertama, yaitu bagaimana pengalaman
mediamorfosis radio Lazuar 94,1 FM di tengah persaingan industri
penyiaran di Karawang. Pertanyaan kedua yaitu bagaimana
pengalaman dari praktik konvergensi radio Lazuar 94,1 FM di tengah
persaingan industri penyiaran di Karawang.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode
Fenomenologi dan pendekatan kualitatif untuk mengetahui
pengalaman mediamorfosis dan konvergensi radio Lazuar 94,1 FM
di tengah persaingan industri penyiaran di Karawang. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi yang dimiliki Radio Lazuar 94,1 FM
kemudian menguraikan pokok bahasan yang ditelitit tersebut.
Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah
konsep dari Mediamorphosis Roger Fidler (1997) dengan tiga proses
yaitu Koevolusi, Koevolusi dan Kompleksitas. Penelitian ini juga
menggunakan Teori konvergensi media dari Henry Jenskin.
Berdasarkan hasil temuan dan analisis penelitian, dapat
disimpulkan bahwa mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM
menggunakan tiga prinsip mediamorfosis yaitu Koevolusi(bentuk
media komunikasi yang muncul dan berkembang memengaruhi
bentuk media komunikasi yang lain dan akan terus meluas sehingga
memunculkan bentuk media baru yaitu Streaming Radio,
Konvergensi, (tranformasi Radio kedalam bentuk digital)
Kompleksitas atau chaos ( prediksi kematian radio Konvensional)
Kata Kunci : Mediamofosis, Radio Lazuar94,1 FM, Konvergensi,
Radio, Media.
ii
ABSTRACT
Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam
NIM : 11170510000025
MEDIAMORPOSIS RADIO LAZUAR 94.1 FM IN THE
COMPETITION OF THE MEDIA INDUSTRY
The rapid development of technology and information has
triggered intense competition between media to take their position.
One of them is radio media. The emergence of the internet, which is
considered a new medium, has made radio continue to compete.
Mediamorphosis is the choice of the media industry in maintaining its
existence.
Based on this background, there is a problem formulation. The
first question, namely how the experience of radio mediamorphosis
Lazuar 94.1 FM in the middle of the broadcast industry competition in
Karawang. The second question is how the experience of the
convergence practice of Lazuar 94.1 FM radio in the middle of the
broadcast industry competition in Karawang.
This research is a research with a phenomenological method
and a qualitative approach to determine the experience of
mediamorphosis and convergence of Lazuar 94.1 FM radio in the
midst of competition in the broadcasting industry in Karawang. The
data collection technique was carried out by using observation,
interviews, and documentation owned by Radio Lazuar 94.1 FM then
describing the subjects under study.
The theory and concepts used in this study are the concepts of
Roger Fidler's (1997) Mediamorphosis with three processes, namely
Coevolution, Coevolution and Complexity. This study also uses Henry
Jenskin's theory of media convergence.
Based on the results of the analysis, it can be concluded that
the mediamorphosis of Lazuar 94.1 FM Radio uses three principles of
mediamorphosis, namely coevolution, convergence, complexity, then
for convergence practices carried out by Lazuar 94.1 FM Radio is 3M,
namely multimedia, multichannel, and multiplatform. Where
information is presented in various formats ranging from photos,
video, text, and audio.
Keywords: Mediamophosis, Radio Lazuar94.1 FM, Convergence,
Radio, Media.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillah, segala puji serta syukur kehadirat Allah subhanahu
wa ta’ala yang telah memberikan kenikmatan, keberkahan, kekuatan
dan kecerdasan sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam senantiasa semuanya tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad Shalallahu‟alaihi wa salam yang telah
membawa ummatnya dari zaman kegelapan ke hingga zaman yang
terang menderang seperti saat ini.
Dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan selama proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini, tentu tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini izinkan
Peneliti untuk mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Suparto,M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti Napsiyah,
S.Ag, BS. MSW., Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum Dr. Sihabudin Noor, M.Ag., serta Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan Bapak Cecep Castrawijaya, M.A.
2. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam juga selaku dosen
penasihat akademik dan Dr. Edi Amin, M.A selaku
Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
iv
3. Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku dosen pembimbing yang
sangat berjasa karena telah meluangkan waktunya untuk
memberikan dukungan, masukan dan arahan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kebaikan, dan
keberkahan kepada beliau dan keluarga.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen dan Staf Fakultas Ilmu
Komunikasi yang telah membekali penelitian dengan
berbagai ilmu dan pengetahuan selama peneliti mengikuti
perkuliahan.
5. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan
buku serta fasilitas lainnya sehingga peneliti dapat banyak
referensi dalam penelitian ini.
6. Bapak Ade Chandra, Ibu Neneng Athiatul Faiziyah Bapak
Asep Ihsan Firmansyah, Bapak Alghifari yang sudah
bersedia meluangkan waktunya untuk Peneliti.
v
Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam
penulisan penelitian ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan
masukan baik berupa saran maupun kritik sehingga dapat
menjadi penelitian ini lebih baik lagi. Semoga apa yang peneliti
tulis dalam skripsi ini menjadi ilmu yang bermanfaat dan amal
jariyah untuk Peneliti, keluarga dan para pengajar.
Jakarta, 16 Januari 2021
Kharisma Nur Faradhila Balkis Syam
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A.Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B.Batasan dan Rumusan Masalah ..................................... 7
C.Tujuan Penelitian ........................................................... 7
D.Manfaat Penelitian ......................................................... 8
E.Tinjauan Pustaka ............................................................ 8
F.Metodologi Penelitian .................................................. 12
G.Teknik Analisis Data ................................................... 23
H.Sistematika Penulisan .................................................. 24
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................... 26
A.Teori Konvergensi Media (Henry Jenkins) ................. 26
B.Kajian pustaka ............................................................. 34
C.Kerangka Berfikir ........................................................ 45
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO LAZUAR 94,1 FM
KARAWANG ............................................................................ 47
A.Gambaran Umum Perusahaan ..................................... 47
B.Visi & Misi Pt. Radio Bumi Lazuardi Jaya ................. 50
C. Radio Digital Lazuar 94,1 FM .................................... 51
D.Struktur Organisasi Radio Lazuar 94,1 FM ............... 53
E.Jadwal & Program Acara ............................................. 54
BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN ............................. 62
A. Pengalaman Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM .. 62
vii
B. Pengalaman Praktik Konvergensi Radio Lazuar 94,1
FM ............................................................................................... 67
BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 85
A.Analisis Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM ......... 85
B.Analisis Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM ............. 90
BAB VI PENUTUP ................................................................... 99
A.Simpulan ...................................................................... 99
B.Implikasi .................................................................... 101
C.Saran .......................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 106
A.BUKU ........................................................................ 106
B.JURNAL .................................................................... 108
C.WEB .......................................................................... 109
LAMPIRAN .............................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 (Logo Radio Lazuar 94,1 FM)
..................................................................................................... 48
Gambar 3.2(Radio Digital Lazuar Radio 94,1 FM) ................... 53
Gambar 3.3(flayer Zona Indonesia) ........................................... 56
Gambar 3.4 (flayer Lasepa) ........................................................ 57
Gambar 3.5 (flayer Musiku) ........................................................ 58
Gambar 3.6(flayer Markas Asoi) ................................................ 59
Gambar 3.7(Akun instagram Lazuar Radio 94,1 FM Karawang)
..................................................................................................... 60
Gambar 3.8(Akun Tiktok Lazuar Radio 94,1 FM Karawang) ... 60
Gambar 3.9 (Channel Youtube Lazuar Radio 94,1 FM Karawang)
..................................................................................................... 61
Gambar 3.10 (Akun Twitter Lazuar Radio 94,1 FM Karawang)
..................................................................................................... 61
Gambar 4.1 (Visual radio (pendengar bisa melihat langsung penyiar
sedang siaran ) ........................................................................... 65
Gambar 4.2(Fitur Podcast) ........................................................ 65
Gambar 4.3 (Beranda Fanspage Facebook Radio Lazuar 94,1 FM)
..................................................................................................... 71
Gambar 4.4 (komentar pendegar di Facbook Radio Lazuar 94,1 FM)
..................................................................................................... 74
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 ................................................................................... 47
Tabel 3.1 ................................................................................... 54
Tabel 3.2 ................................................................................... 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Radio adalah salah satu media masa elektronik yang
mampu merealisasikan tujuan yang efisien dan murah. Radio
merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah,
merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana.
Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi,
informasi, pendidikan dan hiburan. Radio memiliki kekuatan
terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang
buta radio menstimulasi begitu banyak suara dan berupaya
memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi aktual
melalui telinga pendengarnya.1
Seiring kemajuan teknologi di masa kini tak luput
membawa perkembangan terhadap teknologi komunikasi
khususnya media massa. Penyebaran informasi pun serasa
dapat dikonsumsi dengan mudah. Media massa adalah alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak sebagai penerima dengan menggunakan
alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film radio,
dan televisi.2
Sejak kemunculannya, radio sudah diyakini akan
menjadi media informasi yang bersifat massal. Berkat
1 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter
dan Penyiar,(Yogyakarta:PT LkiS Pelangi Aksara, 2000), h. 9. 2 Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008),h. 126
2
kemajuan teknologi selama bertahun-tahun sejak Marconi
menemukan alat transmisi tanpa kabel di tahun 1895.3 Radio
sebagai salah satu media untuk beriklan memiliki sejumlah
keunggulan dibandingkan dengan media lainnya keunggulan
itu mencangkup: biaya iklan yang murah, dan efisien, sifat
selektif (selektivitas), fleksibel, mendukung iklan TV, dan
peluang pemasaran terpadu.4 Radio adalah media suara.
Pendengar sebagai penerima pesan yang menentukan pilihan
program yang disiarkan. Mereka biasanya aktif mengikuti
siaran, dan apabila mereka senang dengan program yang ada,
maka mereka akan terus mengikuti program radio tersebut.
Sebaliknya radio akan dimatikan apabila acara yang di
sajikan tidak menarik bagi pendengar5 Maka dari itu kini
banyak radio yang memperbaharui isi konten siarannya demi
menyegarkan para pendengar dan mengundang para
pengiklan untuk beriklan di radio.
Mendengarkan radio di era digital ini menjadi sangat
mudah, Radio dapat berbaur dimana saja, seperti di
handphone, mobil, angkutan umum, dan sekarang mayoritas
radio komersil maupun komunitas sudah dapat dikonsumsi
via streaming. Dengan via streaming ini membuat proses
penyebaran siaran menjadi tak terbatas, asalkan ada koneksi
3 Rivers L. Wiliam, et al, Media Massa & Masyarakat Modern:
Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 220. 4 Morissan, Periklanan Komuniaksi Pemasaran Terpadu. (Jakarta:
Kencana, 2010), h. 250. 5 Olii Helena, Reportase Radio & Televisi. (Jakarta: PT. Indeks,
2013), h. 18.
3
internet. Adapun survei Nielsen Radio Audience
Measurement pada kuartal ketiga 2016 menemukan bahwa 57
persen dari total pendengar radio berasal dari Generasi Z dan
Millenials. Sebanyak empat dari sepuluh orang pendengar
radio mendengarkan radio melalui perangkat yang lebih
personal, yaitu mobile phone. Angka penetrasi mingguan
tersebut menunjukkan radio masih didengarkan oleh sekitar
20 juta orang konsumen di Indonesia.
Para pendengar radio di 11 kota di Indonesia yang
disurvei Nielsen ini setidaknya menghabiskan rata-rata waktu
139 menit per hari. Menurut Nielsen, waktu mendengarkan
radio per minggu, masih tumbuh dari tahun ke tahun. Pada
2014, pendengar radio hanya menghabiskan waktu selama 16
jam per minggunya.6 Dari hasil penelitian diatas terlihat
bahwa eksistensi dari radio sendiri masih cukup bersaing
dengan media-media lain. Walaupun radio disebut- sebut
sebagai media yang akan tertimbun oleh media baru, namun
buktinya saat ini masih banyak program radio yang tetap
eksis dan banyak diminati oleh pendengar. Tingkat
kreativitas dari penggiat radio memang sangat diuji saat ini.
Dimana mereka harus berlomba-lomba memberikan program
yang tak kalah menariknya dengan media online. Dengan
streaming pula, radio dapat menjelma menjadi media online,
namun tidak kehilangan jati dirinya sebagai media yang
bersifat audio.
6 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan
Praktek, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher), Cet. 1 h. 77.
4
Sebaiknya perlu disadari oleh bagian produksi bahwa
segala produksi program yang disiarkan hasil kerja atau
kelompok. Semua orang yang terlibat di dalam proses
maupun hasil produksi program harus menyadari, bahwa
sebuah program yang bagus dan menarik juga merupakan
hasil kerja sama tim. Setiap orang yang berada di dalam
bagian produksi siaran mempunyai perannya masing- masing.
Ada Manajer Produksi atau Manajer Siaran, Program
Director/penata Program, Music Director, Produser, Script
Writer/Penulis Naskah, DJ/Penyiar, Reporter, dan Operator
Siar/Rekam. Orang-orang inilah yang menjadi kunci atau
berperan penting di balik kesuksesan sebuah program radio.
baik program musik maupun berita.7 Dalam produksi
program informasi, kemasannya bisa hanya berupa teks berisi
ringkasan berita dari koran dan dibacakan oleh penyiar atau
bisa juga dengan teks yang dikemas dengan menyertakan
musik latar (Backsound).8 Namun, seiring dengan
perkembangan zaman kini radio juga beradaptasi dengan
kemajuan teknologi yang semakin memudahkan masyarakat
khususnya penyiar untuk mencari berita melalui berita yang
berbasis internet.
RADIO LAZUAR 94.1 FM mulai mengudara sejak
11 September 1999 sebagai media hiburan, edukasi dan
7 Morissan, Manajemen Media Penyiaran Media Penyiaran
Strategi Mengelola Radio dan Televisi. (Jakarta: Kencana, 2008), h. 226. 8 Morissan, Morissan, Manajemen Media Penyiaran Media
Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. (Jakarta: Kencana, 2008), h.
236
5
informasi serta untuk sarana berpromosi. Menempati studio
yang terletak di wilayah bagian timur Karawang, tepatnya di
pusat kota Cikampek yang menjadikan RADIO LAZUAR
94.1 FM punya peran strategis didalam perkembangan
masyarakat sekitar untuk memajukan daerahnya RADIO
LAZUAR 94.1 FM mempunyai daya pancar yang cukup luas,
yang menjangkau wilayah Cikampek, Karawang, Purwakarta,
Subang dan Bandung Barat. Dengan konsep Multy Segment
Modern membuat RADIO LAZUAR 94.1 FM berbeda
dengan kebanyakan radio yang ada di Kabupaten Karawang
yang membuat RADIO LAZUAR FM lebih dekat dengan
pendengarnya (Sobat Lazuar) dengan kualitas Audio yang
baik, Teknologi Komputerisasi serta komposisi program
siaran dan Pemilihan lagu yang tepat yang menjadikan
RADIO LAZUAR 94.1 FM menjadi pilihan terbaik untuk
pendengarnya.
Sebagai radio yang tetap mempertahankan
Eksistensinya selama 21 tahun RADIO LAZUAR 94.1 FM
mempunyai beberapa program siaran seputar Hiburan 52%
pendidikan 22% informasi 22% . RADIO LAZUAR 94.1 FM
juga mengembangkan jangkauan siarannya yang tadinya
hanya didengar melalui radio konvensional sekarang bisa
diakses melalui smartphone dan media digital lainnya.9
Dengan perkembangan teknologi yang semakin
melaju pesat Allah telah menggambarkan tentang teknologi
dalam Al-Qur‟an, teknologi bagi para pendahulu kita (para
9 Company Profile Radio Lazuar 94,1 FM
6
utusan Allah). Hal ini Allah gambarkan untuk kita jadikan
bahan pembelajaran dan motivasi dalam menguasai berbagai
cabang ilmu.
Firman Allah yang berkaitan tenang teknologi di
antaranya dalam surat al-Anbiya 80-81:
“ Dan telah Kami ajarkan kepada Daud baju perisai untuk
kamu, guna memeliharamu dalam peperangan, maka
tidakkah kamu bersyukur ? Dan bagi Sulaiman, angin
yang kencang tiupannya yang menghembus ke negeri yang
telah Kami berkati, dan Kami mengetahui tentang segala
sesuatu ”.
Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa Nabi Daud
as diberitahu oleh Allah SWT tentang pembuatan baju
pelindung yang dapat digunakan dalam pertempuran. Dari
pelajaran yang disampaikan Allah kepada Nabi Daud ini
dapat kita lihat perkembangan pembuatan baju besi yang
dirancang khusus untuk para prajurit dalam peperangan yang
mereka hadapi baik itu berupa topi besi, rompi anti peluru
dan sebagainya, ini merupakan pengembangan dari teknologi
yang telah berabad-abad Allah ajarkan kepada nabi-Nya.
Seiring perkembangan zaman dan juga persaingan
industri media, Radio Lazuar 94,1 FM ini melebarkan
sayapnya dengan melakukan Mediamorfosis dari yang hanya
7
memliki Radio Konvensional saja kini Radio Lazuar 94,1 FM
juga memiliki Radio Digital yang bisa diakses melalui
Smartphone dan perangkat elektronik lainnya. Radio Lazuar
94,1 FM juga menjadi satu-satunya Radio yang mempunyai
Radio Digital di Daerah Karawang dan sekitarnya sejak tahun
2017 hingga saat ini.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik
melakukan penelitian terhadap RADIO LAZUAR 94.1 FM
dengan judul “ MEDIAMORFOSIS RADIO LAZUAR
94,1 FM DALAM PERSAINGAN INDUSTRI MEDIA”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas
maka peneliti membuat batasan, yaitu peneliti hanya berfokus
pada Proses Mediamorfosis yang dilakukan oleh Radio
Lazuar 94.1 FM sehingga mempengaruhi eksistensinya dalam
persaingan industri media. Adapun Rumusan dari Batasan dan
Latar belakang masalah diatas yaitu:
a. Bagaimana Pengalaman Mediamorfosis yang
dilakukan oleh Radio Lazuar 94,1 FM?
b. Bagaimana pengalaman praktik Konvergensi Radio
Lazuar 94.1 FM?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas Penelitian ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Untuk Mengetahui Pengalaman Mediamorfosis yang
dilakukan oleh Radio Lazuar 94,1 FM
8
b. Untuk Mengetahui Pengalaman Praktik Konvergensi
Radio Lazuar 94.1 FM
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat didedikasikan kepada Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, seluruh Indonesia guna
memperkaya bahan penelitian dan sebagai sumber bacaan
terkait mediamorfosis sebuah radio dalam persiaingan
industri media dan juga Selain itu dapat diajadikan bahan
acuan mahasiswa untuk mengelola sebuah radio.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan secara praktis menambah
wawasan dan sumbangsih bagi mahasiswa dan
mahasiswi jurusan komunikasi penyiaran islam dan tim
manajemen program radio mengenai manajemen
program radio khususnya kontribusi pada teori
konvergensimedia dan juga terhadap manfaat dalam
dunia penyiaran.
E. Tinjauan Pustaka
Penulis melakukankan penelitian tinjauan kepustakaan
di perpustakaan yang ada di Perpustakaan Umum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta juga beberapa perpustakaan
9
Online. Ada banyak sekali judul skripsi mahasiswa Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang meneliti di stasiun
radio. Tetapi, dari sekian banyaknya judul hanya membahas
tentang produksi program saja, diantaranya:
Intan Leliana, Analisis program siaran Balada Cerita
Ramadhan (BCR) di Radio Prambors 102.2 FM Jakarta.
Penelitian ini memiliki tiga hasil temuan yaitu Pertama,
Dalam tahap pra produksi, Radio Prambors yang
memproduksi program Balada Cerita Ramadhan yang
direncanakan sangat matang, Perencanaan dari produksi
program BCR di radio Prambors ini yaitu yang pertama-tama
dilakukan adalah mengadakan pertemuan rapat atau meeting
dalam menentukan ide-ide cerita, penentuan karakter-
karakter, menentukan plot atau alur cerita dan subplot, lalu
kemudian menjadi suatu naskah atau skrip. Kedua, Pada
Tahap produksi program siaran BCR Tahun 2008 Radio
Prambors menggunakan format rekaman yang disiarkan satu
jam sebelum berbuka puasa di bulan Ramadhan. para tokoh
yang berperan dalam cerita memainkan peran sesuai naskah
masing-masing dan dalam perekaman suara, penokohan
karakter dalam pengisian suara yang diawasi langsung oleh
Program Director. Ketiga, Pada proses pasca produksi
program siaran Balada Cerita Ramadhan, Radio Prambors
melakukan kegiatan peluaskan program dengan cara
mengupload ke situs resmi Radio Prambors untuk
kemudahan pendengar dalam mendengarkan siaran
ulangnya dan mudah mendapatkan kritik dan saran dari para
10
pendengar. Kritik Untuk program ini adalah proses
perekaman terkesan terburu-buru karena hanya di lakukan
satu jam sebelum di siarkan berlangsung. Adapun
Persamaannya dalam penelitian ini sama-sama meneliti
sebuah radio.Perbedaannya skripsi mengunakan kebijakan
SMCRE serta berfokus pada analisis proses produksi
konten, sedangkan skripsi penulis memfokuskan penelitian
pada manajemen yang ada di radio.10
Siti Nur Rachmawati, Strategi Manajemen Siaran
Radio Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi Radio
(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Siaran
Radio Saka FM Yogyakarta dalam Mempertahankan
Eksistensi Radio Periode 2018). Pada penelitian ini, peneliti
melakukan analisa dengan menggunakan pendekatan teori
Morissan yang diadaptasi dari buku Electronic Media
Management oleh Peter Pringle mengenai manajemen
strategi program siaran, yang meliputi Perencanaan
Program; Produksi dan Pembelian Program; Eksekusi
Program; serta Pengawasan dan Evaluasi Program.
Kesimpulan, strategi yang digunakan Radio Saka FM dalam
mempertahankan eksistensi-nya adalah dengan
menggunakan Manajemen Strategi Program Siaran dan
Strategi untuk mempertahankan Sumber Daya Manusia di
Radio Saka FM. Persamaan dalam penelitian ini sama-sama
10
Intan Leliana, 2009 Analisis program siaran Balada Cerita
Ramadhan (BCR) di Radio Prambors 102.2 FM Jakarta, Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
11
meneliti strategi manajemen radio terhadap eksistensinya,
sedangkan perbedaannya dengan penelitian penulis terletak
diradio yang digunkan yaitu radio komunitas.11
Nuril Ilma Farida, Radio Dan Eksistensi Budaya
Lokal : Program Suegelle Lek Di Radio Suzana Fm
Surabaya. Pada penelitian ini peneliti Motif Radio Suzana
FM membuat program Suegelle Lek yang berkaraker budaya
lokal. Pertama ,untuk mewujudkan nilai budaya lokal Radio
Suzana FM membuat program dengan nama yang unik.
Kedua, Radio Suzana FM membuat program Suegelle Lek
ini untuk menghidupkan suasana malam hari dengan format
guyonan Suroboyoan ini agar dapat menciptakan suasana
seger pada malam hari. Yang ketiga, Radio Suzana FM
membuat gimmick atau variasi program Suegelle Lek konten
yang bernama primor dan gimmick konten yang bernama “
ini sebeneranya versi Suroboyo”, variasi yang dikemas
secara unik dan kreatif ini bertujuan untuk menarik
pendengar. Yang keempat, Untuk melestarikan budaya lokal
Radio Suzana FM menggunakan dialek bahasa Suroboyoan
agar mendapat faktor proximity (kedekatan) dengan
pendengar. Dari mulai nama program, waktu siaran, konten,
dan bahasa yang digunakan guna untuk mencapai suatu
keberhasilan dan dapat mempertahankan eksistensinya
11
Siti Nur Rachmawati, 2019, Strategi Manajemen Siaran Radio
Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi Radio Skripsi Universitas
Mercu Buana Yogyakarta.
12
dengan sesuai kebutuhan pendengar dan pengiklan.12
Perbedaan penelitian adalah skripsi ini akan berfokus
pada strategi manajemen radio terhadap eksistensinya dan
telah bertransformasi dari radio konvensional ke radio
digital. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama
meneliti eksistensi dari sebuah radio.
F. Metodologi Penelitian
a. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
paradigma konstruktivis yang bersifat reflektif dan
dialektikal. Paradigma konstruktivis berpandangan bahwa
antara penulis dan objek yang diteliti perlu adanya rasa
empati dan interaksi agar mampu membuat konstruksi
realitas melalui metode kualitatif. Paradigma yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma
konstruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma
yang hampir merupakan antitesis dari paham yang
meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam
menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan.13
Menurut Patton, para peneliti konstruktivis
mempelajari beragam realita yang terkonstruksi oleh
individu dan implikasi dari kontruksi tersebut bagi
12
Nuril Ilma Farida, 2018 , Radio Dan Eksistensi Budaya Lokal :
Program Suegelle Lek Di Radio Suzana Fm Surabaya. Skripsi thesis, UIN
Sunan Ampel Surabaya. 13
Hidayat, Dedy N. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial
Empirik Klasik.( Jakarta:Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas
Indonesia, 2003 ) h.3
13
kehidupan mereka dengan yang lain. Dalam konstruksivis,
setiap individu memiliki pengalaman yang unik. Dengan
demikian, penelitian dengan strategi seperti ini
menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu
dalam memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya
rasa menghargai atas pandangan tersebut14
Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai
analisis sistematis terhadap socially meaningful action
melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap
pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan
memelihara/ mengelola dunia sosial mereka Secara
aksiologis, konstriktivis menekankan pada nilai, etika, dan
pilihan moral yang merupakan suatu bagian tidak
terpisahkan dari suatu penelitian. Disamping itu, penulis
sebagai fasilitator yang menjembatani keragaman
subjektivitas pelaku sosial. Rancangan konstruktivis juga
melihat realitas pemberitaan media sebagai aktivitas dari
konstruksi sosial.15
Paradigma konstruktivis merupakan paradigma yang
menunjukkan bahwa kebenaran suatu realitas sosial adalah
hasil dari konstruksi sosial dengan kebenaran yang bersifat
relatif Dalam hal ini, Metode konstruktivis berkaitan
dengan proses komunikasi. Pesan tidak dapat dipindahkan
14 Patton, Michael Quinn.. Qualitative Research and Evaluation
Methods.. (California: 3rdEdition. Thousand Oaks. Sage Publications. Inc,
2002. h. 96-97
15 Burhan Bungin, Metodologi penelitian kualitatif, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2004), h.204.
14
begitu saja dari seseorang kepada orang lain. Penerima
pesan sendirilah yang harus mengartikan dan
mengintepretasikan pesan sesuai dengan pengalaman
mereka. Selain itu, konstruktivis juga menyatakan bahwa
individu mengintepretasikan dan beraksi menurut kategori
konseptual dan pikiran.16
b. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Terdapat beberapa macam pendapat menurut
beberapa ahli mengenai pengertian dari penelitian
kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Moleong, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.17
Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dipahami oleh subyek penelitian,
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memamfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut
Kirl dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam
16
Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Annes, Filsafat Ilmu Komunikasi
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 151. 17
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta,
2011), hal. 64
15
kawasannya maupun dalam peristilahannya.18
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu
prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkap
gejala secara holistik-kontekstual yang menghasilkan data
deskriptif pada suatu konteks khusus dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah dan bergantung
pada pengamatan.
Di dalam karakteristik penelitian kualitatif juga terdapat banyak
pendapat.
Menurut Moloeng, karakteristik penelitian kualitatif
adalah sebagai berikut :19
1. Latar alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar
ilmiah. Hal ini dilakukan Karena ontologi alamiah
menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai
keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari
konteksnya. Untuk itu peneliti melibatkan waktunya
kesuatu tempat dalam penelitian.
2. Manusia sebagai alat (instrument)
Dalam penelitian kualitaif, peneliti sendiri atau
dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul
utama, dengan demikian peneliti dapat berhubungan
langsung dengan responden dan memahami keadaan di
18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 6 19
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta,
2011), hal. 70-72
16
lapangan.
3. Metode kualitatif
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu
pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen.
4. Analisis data secara induktif
upaya pencarian data tidak dimaksudkan untuk
membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum
diadakan. Analisis ini lebih merupakan pembentukan
abstraksi berdasarkan bagian-bagian yang telah
dikumpulkan, kemudian dikelompokkan.
5. Teori dari dasar (Grounded Teory)
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah
bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal dari
data. Jadi, penyusunan teori ini bersal dari bawah ke atas
(grounded theory), yaitu dari sejumlah data yang banyak
dikumpulkan dan saling berhubungan.
6. Deskriptif
Data yang dikumpulkan adalah berupa kara-kata,
gambar, dan bukan angka- angka.
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil
Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian
yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati
dalam proses.
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
Penelitian kualitatif meghendaki adanya batas
dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai
masalah dalam penelitian. Hal ini terjadi Karena batas
17
fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal
ini terjadi Karena batas menentukan kenyataan ganda
yang kemudian mempertajam fokus.
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas,
reliabilitas dan obyektivitas dalam fersi lain.
10. Desain bersifat sementara
Penelitian kualitatif menyusun desain secara terus
menerus disesuaikan dengan kenyataan dilapangan.
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama
Penelitian kualitatif menghendaki agar hasil
interpretatif yang diperoleh dirundingkan dan disepakati
oleh anusian yang menjadi sumber data.
Melalui penelitian ini, peneliti berusaha
mengungkapkan secara mendalam tentang
Mediamorfosis Radio dan praktik konvergensi dalam
mempertahankan eksistensi dalam persaingan industri
media Data yang dikumpulkan dalam meteri ini bersifat
deskriptif yaitu penjelasan secara aktual dan faktual
dimana seluruhnya diberikan penjelasan bagaimana
pengalaman Mediamorfosis yang dilakukan Radio
Lazuar 94,1 FM dalam mempertahakn eksistensi dalam
persaingan industri media dengan bertransformasi dari
radio konvensional ke radio digital Oleh karena
karakteristik tesebut maka pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan
penelitian kualitatif. Data yang dihasilkan dalam
18
penelitian ini berupa kata-kata yang dipaparkan sebagai
mana yang terjadi di lapangan.
c. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Fenomenologi. Istilah fenomenologi secara etimologis
berasal dari bahasa Yunani. Dari akar kata “fenomenan”
atau “fenomenon” yang secara harfiah berarti “gejala”
atau “apa yang telah menampakkan diri” sehingga nyata
bagi kita Istilah feomenologi diperkenalkan oleh Johann
Heinrickh Lambert, tahun 1764. Meskipun demikian
Edmund Husserl lebih dipandang sebagai bapak
fenomenologi, karena intensitas kajiannya dalam ranah
filsafat. Fenomenologi yang kita kenal malalui Husserl
adalah ilmu tentang fenomena. Walaupun demikian
Alfred Schutz yang lebih dikenal dalam membangun
perspektif ini. Melalui Schutz-lah pemikiran- pemikiran
Husserl yang dirasakan abstrak dapat dipahami, dan lebih
“membumi”. Schutz juga adalah orang pertama yang
menerapkan fenomenologi dalam penelitian ilmu sosial.
Untuk itu dalam pemahaman menyangkut fenomenologi,
penulis akan lebih merujuk pada pemikiran Alfred
Schutz.20
Littlejohn menyebutkan: “phenomenology makes
actual lived experience the basic data of reality” . jadi
20 Campbel, Tom. Tujuh Teori Sosial.( Yogyakarta: Kanisius, 1994.
1994) hlm 40
19
dalam fenomenologi, pengalaman hidup yang
sesungguhnya sebagai data dasar dari realita. Sehingga
dalam kajian fenomenologi yang penting ialah
pengembangan suatu metoda yang tidak memalsukan
fenomena, melainkan dapat mendeskripsikannya seperti
penampilannya. Untuk tujuan itu fenomenolog
hendaknya memusatkan perhatiannya kepada fenomena
tersebut tanpa disertai prasangka sama sekali. Seorang
fenomenologi hendaknya menanggalkan segenap teori,
pranggapan serta prasangka, agar dapat memahami
fenomena sebagaimana adanya. Memahami fenomena
sebagaimana adanya merupakan usaha kembali kepada
barangnya sebagaimana penampilannya dalam
kesadaran.21
Fenomenologi pada dasarnya menggunakkan
pengalaman langsung sebagai cara untuk memahami
dunia. Orang mengetahui pengalaman atau peristiwa
dengan cara mengujinya secara sadar melalui perasaan
dan persepsi yang dimiliki orang bersangkutan.
Fenomenologi menjadikan pengalaman sebenarnya
sebagai data untuk memahami realitas.22
Dalam penelitian ini mediamorfosis adalah
fenomena transformasi media komunikasi, biasanya
21
Littlejohn, Stephen W. Theories of Human Communication.
Belmont: Thomson Learnig Academic Resource Center 1996 hlm. 79 22
Morissan, cet 1,Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa (Jakarta
: Kencana, 2013) hlm. 39
20
sebagai akibat interplay rumit dan kebutuhan-kebutuhan
yang dibayangkan, tekanan-tekanan kompetitif dan
politis, dan inovasi-inovasi sosial dan teknologis. Dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi
karena peneliti akan memahami fenomena tentang
Mediamorfosis dari RADIO LAZUAR 94.1 FM terutama
pada proses Mediamorfosis dengan teori Konvergensi
Media yang membuat Radio Lazuar 94,1 FM bisa
bersaing dengan radio-radio lainnya.
d. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam Penelitian ini subjek yang menjadi
penelitian yaitu RADIO LAZUAR 94.1 FM di Karawang
yang terdiri dari Direktur Utama, Manajer Operasional
dan Marketing, Penyiar , Pendengar, Wakil Ketua KPID
Jawa Barat. Fokus objek penelitian ini adalah meneliti
Mediamorfosis dan Konvergensi yang dilakukan
RADIO LAZUAR 94.1 FM
e. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data utama dalam studi
fenomenologi adalah wawancara mendalam dengan
informan untuk menguak arus kesadaran. Pada proses
wawancara, pertanyaan yang diajukan tidak berstruktur,
dan dalam suasana yang cair.Walaupun bisa diperdalam
dengan menggunakan teknik lain seperti observasi
21
partisipatif, penelusuran dokumen, dll. 23
Hal yang di
lakukan di antaranya adalah:
1. Observasi
Menurut Margono, teknik observasi yaitu
pengamatan dan pencatan secara sistematisk terhadap
gejala yang tampak pada obyek penelitian. Arikunto,
observasi adalah kegiatan penguatan perhatian terhadap
sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra.
Menurut Riyanto, observasi merupakan metode
pengumpulan data yang meggunakan pengamatan
terhadap obyek penilitian yang dapat dilaksankan secara
langsung maupun tidak langsung.24
Observasi merupakan pengumpulan data yang
dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu
peristiwa dengan penyaksian langsungnya,dan biasanya
peneliti sebagai partisipan atau observer dalam
menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang
sedang ditelitinya.25
Peneliti telah melakukan Observasi Lapangan
secara langsung di kantor RADIO LAZUAR 94.1 FM
guna melihat dan mengamati Proses kegiatan yang terjadi
23
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma
Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. (Bandung: Remaja
Rosdakarya.2001) h.35 24
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta:Teras,
2011), h. 80 25
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relationsdan
Komunikasi, (Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2003) h. 221.
22
secara mendetail dari kegiatan keseharian dan mingguan
yang dilakukan oleh tim manajemen dalam menjalankan
tugasnya.
2. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpulan data yang
melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, aktor)
sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih
untuk diteliti. Selain itu, wawancara dapat digunakan
untuk melacak fenomena tertentu dari perspektif orang
yang terlibat (aktor) dan melacak penilaian atau
pandangan- pandangan dari orang-orang yang terlibat
(para aktor) mengenai perilaku mereka sendiri.26
Wawancara adalah teknik pengumpulan data
dengan interview pada satu atau beberapa orang yang
bersangkutan. Dalam pengertian lain, wawancara
merupakan suatu pengumpulan data dengan mengadakan
tatap muka secara langsung antara orang yang bertugas
mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber
data atau objek penelitian.27
Dalam penelitian ini Wawancara menggunakan
pedoman yang umum dengan mencantumkan topik yang
ingin diteliti. Wawancara dilakukan secara informal,
26
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Pelangi Aksara,
(Yogyakarta: Pelangi Aksara, 2007) Cet. Ke 1 h. 132 dan 136. 27
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta,
2011), h. 60
23
interaktif (percakapan), dan melalui pertanyaan dan
jawaban terbuka. Walaupun meneliti mempersiapkan
daftar pertanyaan, pada pelaksanaannya wawancara tidak
kaku mengikuti daftar pertanyaan terseut melainkan
mengalir sesuai dengan respon atau jawaban responden.
3. Dokumentasi
Data dokumentasi diperlukan peneliti untuk
melengkapi data yang diperoleh dari wawancara maka
dari itu peneliti emnggunakan dokumentasi sebagai
pelengkap dan bukti telah dilakukannya penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis
data deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau
peristiwa yang terjadi. Teknik ini tidak mencari atau
menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji hipotesis atau
membuat prediksi. Analisis deskriptif ini memiliki tujuan,
yaitu:
1. Mengumpulkan informasi yang aktual secara
terperinci yang melukiskan segala gejala yang ada.
2. Mengidentifikasi masalah atau menjelaskan kondisi
dan praktek- praktek yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.28
Peneliti mengunakan informasi yang didapatkan melalui
28
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2007), cet-13, h.24-25
24
proses obeservasi lapangan juga melakukan wawancara
dengan beberapa narasumber serta melakukan dokumentasi
pada kegiatan di RADIO LAZUAR 94.1 FM, untuk
mengintepretasikan pesan sesuai dengan pengalaman mereka.
dapat dikatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan hal yang sedang berlangsung pada saat
penelitian. Pendekatan ini juga bertujuan untuk mengetahui
pengalaman Radio Lazuar 94,1 FM secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai faktor- faktor dan hal yang terjadi
selama penelitian ini berlangsung.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini yaitu penulis
menyusun dengan membagi menjadi lima bab;
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang
masalah penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan
manfaat dari penelitian, metodologi penelitian , tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini membahas tentang teori Konvergensi
Media Radio Lazuar 94,1 FM dan Mediamorfosis Dari Radio
konvensional ke Radio Digital. Dengan menggunakan Teori
Konvergensi Media dan konsep manajemen media massa.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO LAZUAR 94,1 FM
KARAWANG
Dalam bab ini membahas tentang sejarah Radio Lazuar
25
94,1 FM , visi dan misinya termasuk tentang program harian dan
mingguannya baik secara on air atau off air serta struktur
organisasi Radio Lazuar 94,1 FM , mulai dari yang tertinggi
hingga terendah.
BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN
Dalam bab ini Membahas mengenai hasil temuan di
lapangan, baik gambaran umum Radio Lazuar 94,1 FM , juga
bagaimana proses pengoprasian Radio konvensional dan radio
Digital.
BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas mengenai temuan penelitian
pada radio digital Radio Lazuar 94,1 FM secara terperinci dan
menjabarkannya mengacu dari rumusan masalah dengan
menggunakan teori yang sesuai dengan penelitian ini.
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil
penelitian yang dilakukan, sebagai kesimpulan jawaban masalah
yang telah dirumuskan secara singkat, kemudian ditambah
dengan saran-saran yang berkaitan dengan hasil temuan dalam
penelitian.
26
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Konvergensi Media (Henry Jenkins)
Teori Konvergensi Media Henry Jenkins dalam
bukunya Convergence Culture: Where Old and New Media
Collide pada tahun 2006. Teori tersebut menyebutkan,
teknologi baru membawa media yang berbeda secara
bersamaan untuk menjalankan fungsi baru, sehingga media
baru tersebut perlu mendefinisiulang lingkungan medianya.
Perubahan komunikasi dan teknologi informasi membentuk
kembali dan mengubah kehidupan sehari-hari, mengubah
pola penciptaa pesan, konsumsi media, proses
pembelajaran, dan interaksi interpersonal. 1
Internet mulai masuk ke Indonesia pada medio 1990an.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah
pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai
132,7 juta pengguna. Dalam waktu dua tahun, jumlah
pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan sebesar
44,6 juta pengguna jika dibandingkan dengan jumlah
pengguna internet tahun 2014 yang hanya mencapai 88,1
pengguna. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47,6 persen atau
setara dengan 63,1 juta pengguna internet menggunakan
1 Borders, Gracie Lawson. Media Organizations and
Convergence, London :Lawrence Erlbaum Associates. 2006. h.56
27
smartphone atau telepon pintar sebagai perangkat untuk
mengakses internet2
Konvergensi media merupakan penggabungan atau
pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan
dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Istilah konvergensi
mulai banyak digunakan sejak tahun 1990-an. Kata ini
umum dipakai dalam perkembangan teknologi digital,
integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara. Terjadinya
konvergensi media juga didukung oleh berbagai hal seperti
kekuatan-kekuatan ekonomi, politik, dan sosial yang
memainkan peran besar dalam penciptaaan teknologi-
teknologi baru; berbagai penemuan dan inovasi tidak
diadopsi secara luas lantaran keterbatasan teknologi itu
sendiri; dan adanya kesempatan dan alasan ekonomi, sosial,
dan politik yang mendorong perkembangan teknologi baru3.
Konvergensi media juga merupakan salah satu
perkembangan media massa yang melibatkan banyak faktor
teknologi di dalamnya. Kehadiran internet mendorong
media massa menerapkan konsep konvergensi media seperti
media online, e-paper, e-books, radio streaming, media
sosial, yang digabungkan dengan media lainnya. Media
digital menjadi media yang sedang populer dalam beberapa
tahun terakhir. Beberapa kalangan kemudian meramalkan
2 https://pakarkomunikasi.com/perkembangan-media-massa-
di- indonesia.Diakses, pada 3 januari 2021
3 Roger Fidler, Media morfosis, (Yogyakarta: Bentang, 2003)h. 95
28
media cetak bakal tergusur oleh teknologi media yang
berbasis digital. Internet sebagai salah satu media baru
mampu menggeser keberadaan media konvensional seperti
surat kabar, karena saat ini jurnalistik online telah menjadi
daya tarik bagi pelaku-pelaku bisnis dalam bidang media.
Teknologi baru mengubah konten media dan mengubah
interaksi manusia dengan lembaga-lembaga sosial seperti
pemerintah, lembaga pendidikan, dan sistem perdagangan.
Jenkins menyebut konvergensi merupakan fenomena sebuah
proses dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke
atas (bottom-up). Perkawinan teknologi lama dengan
teknologi baru, dimana penambahan teknologi lama
menambah nilai tambah pada teknologi baru, terus
berkembangan mencari bentuk dan formatnya sendiri-
sendiri. Produsen sebagai pemasok teknologi dan konsumen
sebagai pengguna produk, saling mempengaruhi terutama
dalam cara penggunaan produk konvergensi. Fitur-fitur baru
terus dicangkokkan untuk menambah fungsi produk yang
mereka hasilkan.
Perusahaan menentukan ke arah mana bentuk
konvergensi teknologi komunikasi tersebut, berdasarkan
kebutuhan dan selera konsumen. Produk yang dilengkapi
dengan banyak fitur, akan memberikan nilai tambah
terhadap produk tersebut. Banyaknya fitur, akan
memudahkan tim marketing untuk melakukan penetrasi
pasar. Karena itu, kovergensi media bukan hanya sekadar
29
pergeseran teknologi. Tapi telah mengubah hubungan
antara teknologi, industri, pasar yang sudah ada, genre dan
penonton. Konvergensi merupakan kesempatan media
tradisional untuk menyelaraskan diri dengan teknologi abad
ke-21.
1. Strategi Konvergensi Media
Konvergensi media yang menuntut perubahan
system pada perusahaan media massa memunculkan
cara untuk beradaptasi. Yakni dengan menggunakan
strategi media konvergensi. Kekuatan konten dalam
media massa harus diperkuat dengan strategi 3M dalam
mengembangkan bisnis. 3M ini sekaligus menjadi
unsur-unsur dari konvergensi Media. Strategi ini
berpengaruh pada proses pembuatan produk atau
konten pada media massa dan pada khalayak. 3M ini
antara lain:
a. Multimedia. Sebuah media membuat dan
menyediakan informasi dalam berbagai format teks,
foto, animasi, audio, atau video. Dengan penguatan
multimedia ini, khalayak akan semakin tertarik dan
kebutuhan akan informasinya semakin terpenuhi.
b. Multichannel. Menggunakan berbagai metode
dan kanal distribusi informasi, baik melalu fisik
maupun digital. Misalnya, selain mendengarkan siaran
radio untuk mendapatkan informasi, khalayak dapat
mengakses internet untuk mendapatkan informasi yang
sama. Hal tersebut didukung dengan banyaknya media
30
yang untuk mengkonsumsi sebuah informasi.
c. Multiplatform. Menggunakan berbagai macam
perangkat untuk mengakses informasi, seperti
smartphone, televisi, Youtube, Facebook, dan
sebagainya. Sehingga multiplatform ini memiliki
keleluasan bagi khalayak untuk memilih perangkat
yang dimilikinya untuk mengakses informasi.4
2. Dimensi Konvergensi Media
a. Ownership Convergence. Konvergensi ini mengacu
pada kepemilikan perusahaan media besar atas
beberapa jenis media. Misalnya, sebuah perusahaan
media yang menjadi induk dari media cetak, media
online, dan media penyiaran.
b. Tactical convergence. Konvergensi ini merupakan
bentuk trik atau cara kerja sama dengan melakukan
promosi silang serta pertukaran informasi yang
diperoleh dari media-media yang berkonvergen atau
bekerja sama. Misalnya, liputan khusus sebuah surat
kabar dipromosikan di televise atau sebaliknya,
program khusus televise diiklankan di surat kabar
4 Deby Rizky Susilo, Pengaruh Konvergensi Media Massa
Terhadap Kepuasan Pelanggan Lampungpost.id, (Lampung: Universitas
Lampung, 2019), 25-26
31
dan online.
c. Structural convergence. Konvergensi ini
membutuhkan redesign pembagian kerja dan
strukturisasi organisasi di tiap media yang sudah
menjadi bagian dari konvergensi. Struktur
organisasi dan job description yang sudah
mengimplementasikan konvergensi ditata ulang dan
disesuaikan dengan kebutuhan konvergensi.
d. Information gathering convergence. Jenis
konvergensi ini terjadi ketika para jurnalis yang
disebut sebagai backpack journalist atau jurnalis
yang memiliki keterampilan bekerja di lebih satu
jenis media diharapkan dapat mengumpulkan data,
mengolah dan menyajikan data dalam berbagai
platform. Dengan kata lain, jurnalis wajib
melaporkan hasil liputannya ke dalam platform yang
berbeda. Bisa ke platform cetak, televise maupun
online.
e. Storytelling convergence. Bentuk konvergensi ini
menuntut keterampilan jurnalis dalam mengemas
32
berita sesuai dengan segmen pasar media yang
bersangkutan dan dilengkapu dengan foto, video,
maupun grafis.5
Konvergensi dapat terjadi karena didukung oleh tiga C
yaitu computing (industri komputer dan teknologi
informasi), communications (infrastruktur dan jaringan
telekomunikasi), dan content (informasi, games, berita).
Produk ketiganya saling bergabung untuk menghasilkan
produk yang baru. Pertama pada saat computing menyatu
dengan content media, akan menghasilkan DVD dan
compact disk room. Content media seperti film, drama seri,
pelajaran, informasi dapat disimpan dalam bentuk DVD dan
dipasarkan ke konsumen. Kedua, computing bersatu dengan
communications (jaringan infrastruktur telekomunikasi)
akan menghasilkan telepon seluler. Ketiga, bersatunya
communication network dengan content media, akan
menghasilkan siaran untuk TV kabel. Keempat, bila
computing, communications network, dan content media
bergabung, maka akan menghasilkan internet. Computing
berfungsi sebagai penyedia, pengolah, penyaji data dan
informasi. Communications berfungsi menyediakan
jaringan koneksi melalui kabel atau satelit agar komputer
5 Deby Rizky Susilo, Pengaruh Konvergensi Media Massa Terhadap
Kepuasan Pelanggan Lampungpost.id, (Lampung: Universitas Lampung,
2019), 27-28.
33
bisa saling terhubung. Sedangkan content media berfungsi
menyediakan isi untuk kebutuhan internet seperti berita,
informasi, perdagangan, atau games.
Konvergensi buka mengonsolidasikan atau
menggantikan bentuk-bentuk terdahulu. Bentuk-bentuk yang
lebih baru cenderung bersifat khas dan menambah pada
media campuran. Sebenarnya, ketika menggambarkan tiga
lingkaran yang tumpang tindih, media tersebut tidak sedang
berupaya memprediksikan hasil-hasilnya sebagaimana
dikesankan beberapa pihak. Dia hanya menunjukkan daerah-
daerah peluang yang potensial untuk pengembangan media
baru.
Henry Jenkins menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan konvergensi media adalah “Aliran konten di
platform beberapa media, kerja sama antara industri
beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media”.
Fenomena konvergensi media dipicu oleh lahirnya media
baru dan teknologi digital, dimana saat ini memungkinkan
untuk mengakses konten di beberapa platform media.
Contoh nyata bentuk konvergensi media yang terjadi di
daerah Cikampek adalah, Radio Lazuar 94,1 FM yang
semula hanya merupakan radio lokal saja, kini meluncurkan
bentuk digitalnya dan jejaring sosialnya sebagai alat bantu
untuk sumber informasi.
Dengan kehadiran radio digital atau streamingnya
masyarakat tidak diharuskan lagi untuk mendengarkan ,
34
akan tetapi cukup dengan mengakses internet masyarakat
sudah dapat melihat penyiar seacara visual dan berinteraksi
dengan fitur live chat yang terdapat pada aplikasi radio
digitalnya, dalam bentuk digital yang dapat dinikmati
melalui Personal Computer atau komputer jinjing (laptop).
Teknologi memungkinkan untuk mengakses berbagai
macam konten dalam satu platform media.6
B. Kajian pustaka
4. Media Massa
Media adalah alat atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang
bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media
yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah
pancaindra manusia seperti mata dan telinga. Pesan–
pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera
selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk
mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan.7
Media Massa atau sering disingkat menjadi
“media” saja adalah channel, media (medium), saluran,
6 Jenkins, Henry. Convergence Culture; Where Old and New Media
Collide. (USA : New York University Press. 2006 hlm. 44
7 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikas, (Jakarta: PT Raja
Grasindo Persada,2006), h.90
35
sarana, atau alat yang digunakan dalam proses
komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan
kepada orang banyak (channel of mass communication).
Jadi dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau
sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.
Marshall MCLuhan berpendapat dalam kutipan
Oemar Hamalik, bahwa media adalah suatu ekstensi
manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang
lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan
dia.8
Kata media adalah bentuk jamak dari medium
yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari
bahasa inggris yaitu mass yang berarti kelompok,
kumpulan, atau orang banyak. Dengan demikian,
pengertian media massa adalah penghubung atau alat-alat
yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu
sama lain.9
Yang termasuk media massa atau sarana
komunikasi massa adalah surat kabar, majalah, radio,
televisi, dan film. Kelima jenis media massa itu dalam
literatur lama dikenal dengan sebutan The Big Five of
Mass Media (Lima Besar Media Massa). Kini The Big
8 Oemar Hamalik, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi, (Jakarta:Bumi Aksara,2004)h.3 9 Soehadi Burhan, Media Komunikasi Massa dan Perannya dalam
Pembentukan Opini Publiki, (Medan: Fakultas Hukum USU,1978).
36
Five berubah menjadi The Big Six of Mass Media dengan
hadirnya internet yang melahirkan media siber
(cybermedia, media online).
Dalam Kamus Jurnalistik, menurut Asep Syamsul
M.Romli yaitu media massa sebagai “saluran, sarana,
atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi
massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang
banyak (channel of mass communication)”.10
5. Konsep Mediamorfosis
Roger Fidler memandang bahwa kemunculan
media baru tidak selamanya mempercepat kehancuran
dari media lama. Perkembangan bentuk media
berkembang dan beradaptasi pada perubahan lingkungan
komunikasi dalam sebuah proses yang berangsur-angsur
yang dapat dibandingkan dengan evolusi dari makhluk
hidup. Roger Fidler memperkenalkan sebuah cara
berpikir terpadu mengenai transformasi media dan
adaptasi, sebuah proses yang ia namakan
mediamorphosis. Mediamorphosis menganggap semua
media sebagai elemen pokok dari sebuah sistem
ketergantungan. Dengan mempelajari sistem komunikasi
secara keseluruhan, Fidler menekankan, bahwa jelas
media baru tidak muncul secara spontan atau
independen, mereka muncul secara berangsur - angsur
10
Syamsul M. Romli Asep, Kamus Jurnalistik, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media,2010). h. 40
37
dari metamor- phosis media lama.
Mediamorfosis mendorong kita untuk memahami
semua bentuk sebagai bagian dari sebuah system yang
saling terkait, dan mencatat berbagai kesamaan dan
hubungan yang ada antara bentuk-bentuk yang muncul di
masa lalu, masa sekarang, dan yang sedang dalam proses
kemunculannya. Media baru tidak akan muncul begitu
lama. Dan ketika bentuk bentuk media komunikasi yang
baru muncul, bentuk bentuk yang terdahulu biasanya
tidak mati – terus berkembang dan beradaptasi.11
Dalam menjelaskan radio streaming beserta
pertumbuhan khalayaknya dari perspektif konsep
Mediamorphosis, dapat dilihat dari enam prinsip
mediamorphosis Prinsip pertama, coevolution dan
coexistence. Semua bentuk media komunikasi muncul
dan berevolusi dalam sistem yang berkembang, sistem
adaptif kompleks. Ketika bentuk yang baru terbentuk,
hal ini memengaruhi perkembangan setiap bentuk yang
sudah ada sebelumnya. Radio streaming merupakan
adaptasi dari radio konvensional yang diaplikasikan
dengan menggunakan internet. Prinsip kedua,
Metamorphosis : Media baru tidak muncul dengan
spontan dan mandiri, tentunya ada perubahan secara
bertahap dan adaptasi dari evolusi bentuk sebelumnya.
11
Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya.
2003) h. 35
38
Radio streaming yang dikenal saat ini, adalah merupakan
hasil dari suatu proses panjang mulai dari tahun 1993
ketika Carl Malamud dengan program talk shownya
dengan pakar komputer, hingga akhir tahun 1993,
internet talk show, sampai dengan saat ditemukannya
teknologi radio streaming. Proses dan penemuan ini
menjelaskan, bagaimana media baru muncul secara
bertahap dan melalui proses yang tidak spontan dan
independen. Prinsip ketiga, Propagation : Perpindahan
dari media komunikasi di mana karakteristik dominan
akan berpindah pada perpindahan satu bentuk lainnya,
dalam bentuk yang disebut bahasa, dominasi teknologi
internet telah memengaruhi kehadiran berbagai bentuk
media baru, salah satunya adalah radio streaming.12
Prinsip keempat, Survival: Segala bentuk media
komunikasi harus beradaptasi dan berevolusi dalam
lingkungan perubahan. Penerimaan radio streaming di
masyarakat Indonesia, tidak begitu saja berjalan dengan
cepat. Tetapi melalui suatu proses adaptasi, hingga
akhirnya stasiun-stasiun radio analog melakukan juga
siaran radio streaming saat ini, seiring dengan
pertumbuhan peminatnya di masyarakat. Prinsip kelima,
Oportunity dan need : Media baru tidak secara gambling
mengadopsi teknologi begitu saja. Selalu ada kesempatan
dan peluang seperti kondisi sosial politik dan alasan
12
Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya. 2003)
h. 11
39
ekonomi. Prinsip keenam, Delayed adoption: Teknologi
media baru selalu memerlukan waktu yang panjang
untuk sukses secara komersial, 20-30 tahun untuk dapat
diadopsi secara luas.
Radio streaming, hadir dan berkembang, karena
adanya tuntutan yang datangnya tidak saja dari para
pencinta radio, namun juga tuntutan crew radio, tuntutan
customer, dan tuntutan owner, yang secara tidak
langsung berhubungan dengan perkembangan industri
radio itu sendiri saat ini, di samping adanya kebutuhan
para pendengar dan masyarakat akan informasi dan
hiburan secara audio yang sebelumnya bersifat terbatas
melalui perangkat pesawat radio. Dari sisi khalayak
pendengar, e-listeners, mereka menjadikan teknologi
radio streaming sebagai sarana hiburan dan informasi
dengan sejumlah kelebihan yang mereka dapat peroleh.
Akses yang luas, kapanpun, di manapun.
Selanjutnya, Fidler menyatakan bahwa
Transformasi media komunikasi berasal dari tiga Konsep
dasar, yaitu : Koevolusi, Konvergensi, dan kompleksitas.
Ketiga konsep ini membentuk perubahan medium
komunikasi akibat evolusi teknologi komunikasi.13
b. Koevolusi
13
Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya. 2003)
h. 43
40
Dijabarkan sebagai bentuk komunikasi yang
tersusun dalam sistem komunikasi manusia dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain dengan kebudayaan kita.
Begitu muncul dan berkembang, setiap bentuk baru,
dalam beberapa waktu dan hingga tingkat yang beraneka
ragam, memengaruhi perkembangan setiap bentuk lain
yang ada.
Kode kode komunikator. Sifat sifat dasar media
diwujudkan dan diteruskan melalui kode kode
komunikator yang kita sebut bahasa. Bahasa, tanpa harus
dibandingkan satu sama lain, telah menjadi agen
perubahan yang paling berpengaruh dalam rangkaian
evolusi manusia. perkembangan bahasa lisan dan tulisan
melahirkan dua transformasi besar, atau mediamorfosis,
dalam system komunikasi manusia. Mediamorfosis
ketiga yang siap mempengaruhi evolusi komunikasi dan
peradaban secara radikal adalah bahasa digital. Bahasa
ini merupakan lingua franca computer dan jaringan
telekomunikasi global.
Domain domain komunikasi. Sejak kelahiran
bahasa tulis, berbagai bentuk media terus berkoevolusi
dalam tiga jalur yang berbeda, yang disebut domain.
Bahasa digital telah mentransformasikan bentuk bentuk
media komunikasi yang ada. Inilah agen perubahan yang
paling bertanggungjawab atas pengaburan perbedaan
perbedaan di antara domain domain historis komunikasi.
41
c. Konvergensi
Konvergensi selalu menjadi esensi evolusi dan
proses mediamorfosis. Fidler juga menguraikan konsep
konvergensi yang secara garis besar merupakan
penyatuan berbagai macam teknologi dan bentuk media
yang hadir secara bersamaan. Konvergensi ini pada
akhirnya akan mengarah pada bentuk-bentuk yang
dikenal sebagai komunikasi multimedia. Konvergensi
lebih menyerupai persilangan atau perkawinan, yang
menghasilkan transformasi atas masing masing entitas
yang bertemu dan penciptaan entitas baru. Konvergensi
media sebagai proses dimana berbagai teknologi yang
baru digabungkan dengan media-media yang telah
ada dan berbagai industri komunikasi serta budaya
yang berkembang.
d. Kompleksitas
Kompleksitas merupakan sebuah kondisi yang
memaksa‟ terjadinya perubahan. Selama masa
perubahan besar, sebagaimana yang dinyatakan Fidler,
sebagai masa yang kita alami saat ini dimana sekeliling
kita mungkin tampak berada dalam kondisi kacau atau
chaos.
6. Radio Lama dan Radio Baru
Radio siaran merupakan salah satu bentuk dari
komunikasi massa. Melalui radio siaran suatu komunikasi
42
yang akan disampaikan oleh komunikator kepada khalayak
banyak dapat berlangsung dalam waktu yang singkat dan
komunikan akan menerima komunikasi secara bersamaan
walaupun di tempat yang berbeda dan terpencar. Radio
dipandang sebagai the fifth state (Kekuatan kelima) setelah
Lembaga eksekutif (pemerintah, legislative (parlemen),
yudikatif (Lembaga peradilan), dan pers atau surat kabar. Hal
itu antara lain karena radio memiliki kekuatan langsung,
tidak mengenal jarak dan rintangan, dan memiliki daya tarik
tersendiri.20
Meskipun tergolong media tradisional, namun radio
memiliki keugggulan sehingga dapat terus bertahan.
Keunggulan radio antara lain:
a. Cepat dan langsung. Radio merupakan media atau
saluran komunikasi tercepat. Sebagai contoh,
hanya dengan melalui telepon reporter radio bisa
secara langsung menyampaiakan berita atau
melaporkan peristiwa yang ada di lapangan.
b. Akrab. Radio sangat akrab dan dekat. Karena
penyiar berbicara dengan gaya seolah-olah
bercakap-cakap dengan teman dekatnya.
c. Personal. Radio bisa menjadi teman karena
mampu menyentuh pribadi pendengar.
Pembicaraannya langsung menyentuh aspek
pribadi.
43
d. Hangat. Paduan kata-kata informal, musik dan
efek suara dalam siaran radio mampu
mempengaruhi emosi pendengar.
e. Sederhana. Radio tidak rumit, tidak banyak
pernak-pernik untuk pendengar maupun
pengelolanya.
Tanpa batas. Jangkauan wilayah siaran radio luas
dan mampu menembus batas-batas geografis,
demografis, SARA, dan kelas sosial.
g. Murah. Dibandingkan media massa lain, radio
adalah media yang paling murah. Pendengar tidak
dipungut biaya sepeser pun untuk mendengarkan
radio.
h. Fleksibel. Siaran radio bisa didengarkan sambil
melakukan hal lain atau tanpa
menggangguaktivitas yang lain. Selain itu juga
mudah dibawa kemana saja.14
Namun, dengan banyaknya keunggulan yang dimiliki
radio, media massa konvensional ini juga memiliki
kekurangan bagi khalayak, diantaranya :
a. Selintas, At Once. Dapat diakses cepat dan
seketika, selain itu juga mudah hilang serta
mudah dilupakan. Pendengar tidak bisa
14
Herley Prayuda, Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan
Praktik Penyiaran, (Jakarta: Bayu Media, 2000), h. 23-25.
44
mengulang apa yang dikatakan oleh penyiar.
b. Global. Sajian informasi radio bersifat global dan
tidak mendetail. Seperti halnya angka-angka akan
dibulatkan, untuk mempermudah pembacaan
penyiar.
c. Batasan waktu. Waktu siaran radio relative
terbatas. Selama 24 jam, radio hanya beroperasi
selama kurang lebih 18 jam atau lebih, meskipun
ada yang selama 24 jam.
d. Linier. Program disajikan dan dinikmati
pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada,
tidak bisa meloncat-loncat.
e. Mengandung gangguan. Radio bisa timbul
gangguan seperti timbul-tenggelam (fading) dan
gangguan teknis “chanel noise factor”.
f. Lokal. Radio bersifat lokal, hanya bisa
didengarkan di daerah yang ada frekuensinya.
Radio perlu bertransformasi untuk mengeruk pasar
baru danbertahan dari derasnya arus perkembangan
teknologi, agar keunggulan radio semakin berkembang pula
dan beberapa kelemahan bisa diatasi. Awalnya, sebelum
berkembangnya era digitalisasi, sebuah media massa
khususnya radio hanya bisa dinikmati oleh pendengar yang
berada satu wilayah dengan radio tersebut. Karena sebuah
45
radio ada pembatasan untuk jangkauan pendengar. Sehingga
orang yang berada dengan jarak cukup jauh tidak bisa
mengaksesnya. Saat ini, radio perlu beradaptasi sesuai
perkembangan zaman.
Dengan memanfaatkan media baru, merupakan langkah
agar radio tetap tegak berdiri, bisa menjadi medium baru
untuk menambah jangkauan pendengar radio yang tidak
hanya fokus pada siaran udara (on air) tetapi juga konten
digital. Media baru terus berubah dan berkembang seiring
berjalannya waktu. Salah satu perkembangan media baru
yang pesat adalah pada saat terjadinya digitalisasi.
C. Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai
bagaimana Radio Lazuar Dalam proses Mediamorfosis
(Koevolusi, Konvergensi dan komplesitas) Dimana peneliti
menggunakan teori Konvergensi media oleh Henry Jenkins
yang mengungkapkan bahwa Konvergensi dapat terjadi
karenaadanya 3M yaitu Multimedia (Sebuah media membuat
dan menyediakan informasi dalam berbagai format teks, foto,
animasi, audio, atau video.) Multichannel,( Menggunakan
berbagai metode dan kanal distribusi informasi, baik melalu
fisik maupun digital.) Multiplatform (Menggunakan berbagai
46
macam perangkat untuk mengakses informasi, seperti
smartphone, televisi, Youtube, Facebook, dan sebagainya.)
didukung oleh tiga C yaitu computing (industri komputer dan
teknologi informasi), communications (infrastruktur dan
jaringan telekomunikasi), dan content (informasi, games,
berita). Lebih jelasnya, berikut ini kerangka pemikiran yang
menjadi konsep dasar penelitian ini:
Tabel 2.1
RADIO LAZUAR 94,1 FM
Mengikuti Perkembangan zaman
Dalam Persaingan Industri Media
MEDIAMORFOSIS
Roger Fidler
KOEVOLUSI
Semua bentuk
komunikasi manusia
dengan budaya yang
ada dan berkembang
KONVERGENSI
MEDIA
(Henry Jenkins)
Multimedia,Multichanne
Multiplatform
KOMPLEKSITAS
chaos atau proses
kompleksitas terjadi
pada perusahaan dan
bisnis media cetak.
Tetap diminati sebagai Radio lokal dan
telah bertrasformasi dari radio
konvensional ke radio digital
47
BAB III
GAMBARAN UMUM RADIO LAZUAR 94,1 FM
KARAWANG
A. Gambaran Umum Perusahaan
Gambar 3.1
(Logo Radio Lazuar 94,1 FM)
Badan Hukum : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya
NPWP : 02.018.511.2-433.000
Direktur Utama : Ade Chandra
Nama Udara : Radio Lazuar FM
Frekuensi : 94.1 FM
Call Sign : PM3FDN
48
Power Output : 3000 Watt
Audio Processor : OMNIA
Jangkauan Siar : Cikampek, Karawang, Purwakarta
dan Sebagian Subang Format Siaran : Hiburan
52% | Informasi 28% | Pendidikan 20% Alamat : Jl. IR. H.
Juanda No.90 B Cikampek – 41373
Telepon /Fax : 0264–312826
Email : [email protected],
Sosial Media : FB Lazuardi Jaya, IG
@lazuarradio, Tiktok @lazuarradio Streaming &
Traffic Realtime :Google Play Store Lazuar 94.1
Karawang
RADIO LAZUAR 94.1 FM mempunyai daya pancar yang
luas, yang mencakup Cikampek, Karawang, Purwakarta dan
Sebagian Subang dengan konsep MULTY SEGMENT
MODERN membuat Radio Lazuar 94.1 FM berbeda dengan
kebanyakan radio yang ada di Kabupaten Karawang membuat
Radio Lazuar 94.1 FM lebih dekat dengan pendengar, dengan
kualitas audio yang baik, komposisi program dan pemilihan lagu
yang tepat membuat Radio Lazuar 94.1 FM menjadi pilihan
terbaik untuk pendengar.
49
Radio Lazuar 94.1 FM juga di tunjang dengan kualitas
penyiar yang sudah berpengalaman di dunia broadcasting yang
membuat sebuah program lebih hidup dan bisa dinikmati dengan
baik oleh siapapun yang mendengarkanya. Radio Lazuar 94.1 FM
bisa didengarkan melalui frekuensi 94.1 FM di wilayah
Karawang & Sekitarnya juga bisa di dengarkan secara online
streaming Google Play Store Lazuar 94.1 Karawang
Selain itu, dalam menyikapi & mengikuti perkembangan
era digital Radio Lazuar 94.1 FM juga memiliki aplikasi mobile
di Google Play Store yang dapat di download & di dengarkan
melalui smartphone dengan kelengkapan traffic realtime
menggunakan teknologi Radio 2.0.Serta untuk terus mempererat
dengan pendengar, Radio Lazuar 94.1 FM memiliki sosial media
yang bisa digunakan oleh pendengar untuk mempermudah
melakukan komunikasi ataupun mengikuti setiap program yang
ada di Lazuar Radio 94,1 FM.
A. Contact Perusahaan
RADIO LAZUAR 94.1 FM
Jln. Ir. H. Juanda No.90 B Cikampek Karawang Jawa Barat
Indonesia 41373
MARKETING
Phone & WA
Asep Iman F
-Phone&WA : 085724258950
-Email : [email protected]
Ade Chandra
- Phone : 0857 5555 8666
- WA : 0813 1555 8666
50
e-mail :
website :
www.lazuargroup.com
aplikasi streaming :
Google Play Store, searching LAZUARFM KARAWANG
B. VISI & MISI PT. RADIO BUMI LAZUARDI JAYA
VISI
Menjadi Perusahaan Broadcasting yang terdepan sebagai
penyedia Informasi, Hiburan danpendidikan serta berorientasi
pada kepentingan masyarakat bangsa dan bernegara.
MISI
1. Menyajikan Informasi, hiburan dan pendidikan serta
melestarikan kebudayaan Jawa barat umumnya dan khususnya
kota Karawang.
2. Mewujudkan aspirasi yang berkembang dimasyarakat
dengan tercapainya kebutuhan masyarakat akan informasi,
51
hiburan dan siaran pendidikan yang menjadi kebutuhan
mereka.
C. Radio Digital Lazuar 94,1 FM
Radio Lazuar 94,1 FM juga memiliki radio Digital yang
bisa di akses melalui smartphone dangan sistem Android
ataupun IOS, Radio Digitalnya tersebut berupa Aplikasi Live
Streaming yang bisa diunduh di App Store maupun Playstore
Secara Geratis. Melalui Radio Digitalnya Ini Pendengar Bisa
mendengarkan Siaran Radio Lazuar 94,1 FM dimanapun dan
kapanpun tanpa dibatasi oleh ketangkapan frakuensi
didaerahnya, karena Melalui Radio digital pendegar bisa
mendengarkan siaran Radio Lazuar 94,1 FM di seluruh
Indonesia.
55
E. Jadwal & Program Acara
Tabel 3.2
(Jadwal & Program Acara Radio Lazuar 94,1 FM)
ON AIR SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
05:00-06:00 MUSDAI Musik & Dakwah Islam
06:00-09:00 LASEPA Lazuar Semangat Pagi
09:00-12:00 Zona Indonesia
12:00-15:00 LDS Lazuar Dangdut Siang
Dangdut Hits
15:00-18:00 MUSIKKU Musik Indonesiaku
Hits Classic
18:00-21:00 KENCAN Kenangan Cantik Kumpulan Lagu 70&80an
MARKAS ASOI Markas Slank & OI Mania
21:00-24:00 LATANSA Lazuar Tatar Sunda & Tarling
INDO MEMORIES Kumpulan Lagu 70&80an
56
No Program Penjelasan
Program
1. Zona Indonesia
Gambar 3.3
(flayer Zona Indonesia)
Program Request
yang akan menemani
aktivitas Sobat
Lazuar dengan
suguhan lagu pop
Indonesia hits 90‟s
dan yang sedang hits
saat ini. Program
inipun menyuguhkan
informasi lokal
seputar Karawang,
Purwakarta, Subang,
Bekasi dan Nasional
serta interaktif
dengan pendengar
melalui Facebook
dan Whatsapp.
2. Lasepa Lasepa (Lazuar
Semangat Pagi)
Program harian
untuk mengawali
aktivitas pagi sobat
lazuar dengan
membawa keceriaan,
57
Gambar 3.4
(flayer Lasepa)
optimisme untuk
menjalani aktivitas
dengan suguhan
lagu-lagu Dangdut
hits pilihan sobat
lazuar dengan gaya
penyiar happy fun.
Program ini pun
menyuguhkan
informasi lokal
seputar Karawang,
Purwakarta, Subang,
Bekasi dan Nasional
serta interaktif
dengan pendengar
melalui Facebook
dan Whatsapp.
3. Musikku
Selesai beraktivitas
seharian pasti butuh
sesuatu yang segar
dan menyenangkan,
waktu istirahat sore
menjelang malam
sobat lazuar akan
ditemani lagu-lagu
Indonesia terbaru
58
Gambar 3.5
(flayer Musiku)
yang akan menemani
selama 3 jam, bukan
hanya lagu terbaru
saja yang dihadirkan
tapi juga akan ada
banyak informasi
lokal seputar
Karawang,
Purwakarta, Subang,
Bekasi dan Nasional
serta interaktif
dengan pendengar
melalui Facebook
dan Whatsapp.
4. Markas Asoi
Gambar 3.6
(flayer Markas Asoi)
Slank & Iwan Fals
adalah Band dan
Musisi Besar di
Indonesia dengan
komunitas pendengar
yang sanagt banyak.
Musik Spesial
khusus memutarkan
lagu-lagu dari Slank
& Iwan Fals,
Dilengkapi dengan
info-info terbaru
59
seputar Salnk &
Iwan Fals juga
dengan Fakta Unik
dan informasi lokal
seputar Karawang,
Purwakarta, Subang,
Bekasi dan Nasional
serta interaktif
dengan pendengar
melalui Facebook
dan Whatsapp.
5. Kencan (Kenangan Cantik)
Gambar 3.6
(flayer Kencan)
Menyuguhkan Lagu-
lagu diera 90‟s dan
info seputar sinopsis
lagu juga dengan
Fakta Unik dan
informasi lokal
seputar Karawang,
Purwakarta, Subang,
Bekasi dan Nasional
serta interaktif
dengan pendengar
melalui Facebook
dan Whatsapp.
60
F. Media Sosial Lazuar Radio 94,1 FM Karawang
Gambar 3.7
(Akun instagram Lazuar Radio
94,1 FM Karawang)
Gambar 3.8
(Akun Tiktok Lazuar Radio
94,1 FM Karawang)
61
Gambar 3.9
(Channel Youtube Lazuar
Radio 94,1 FM Karawang)
Gambar 3.10
(Akun Twitter Lazuar Radio
94,1 FM Karawang)
62
BAB IV
HASIL TEMUAN PENELITIAN
A. Pengalaman Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
berdasarkan penggunaan komputer dan internet di Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir dapat dikatakan pesat. Hal ini
ditandai dengan munculnya pendigitalisasian sistem-sistem
yang ada dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.
Teknologi yang berkembang tersebut menyebabkan
informasi tidak hanya bersumber dari surat kabar atau
majalah semata, namun informasi juga dapat langsung
diakses oleh masyarakat melalui internet.
Media massa konvensional yang termasuk ke dalam
industri pers juga mau tidak mau harus menyesuaikan diri
untuk mengikuti perkembangan zaman untuk menjaga
eksistensinya. Media massa memiliki peran yang
besar dalam pembangunan nasional sebagai agen
pembaharu, dalam mempercepat proses peralihan
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, khususnya
perubahan sehingga masyarakat bersikap tanggap terhadap
pembangunan. Digitalisasi dari media jurnalistik tidak hanya
terpusat dalam perubahan medianya, selebihnya terdapat
perubahan yang radikal akibat perubahan budaya, perkembangan
teknologi, dinamika politik dan ekonomi yang disebut sebagai
mediamorfosis. Istilah ini sendiri memiliki sebuah makna dari
sebuah hubungan rumit dari sebab dan akibat dari tekanan politis,
63
inovasi-inovasi sosial dan teknologis.
Maka sebuah konsep yang diprakarsai oleh Roger Fidler
mengemukakan bahwa mediamorfosis atau transformasi sebuah
media massa ke platform lainya melewati berbagai tahapan yaitu
koevolusi, konvergensi dan kompleksitas. Oleh sebab itu,
perkembangan atau perubahan sebuah media massa ke dalam
bentuk lainnya sebagai contoh radio Konvensional ke radio
Digital tidak hanya terfokus pada konvergensi platform media
massa tersebut dalam menyebarkan informasi berupa produk
jurnalistik kepada audiensnya. Lebih dari itu terdapat dulu sebuah
proses hingga perkembangan itu benar-benar terjadi sesuai
dengan konsep yang dikemukakan oleh Fidler.1
Dalam penelitian ini peneliti menemukan bagaimana proses
Mediamorfosis yang dilakukan Radio Lazuar 94,1 FM. Proses
Koevolusi yang ada pada Radio Lazuar 94,1 FM dari radio
konvensional ke radio digital yang pertama yaitu Radio Lazuar
94,1 FM menggunakan komputerisasi dengan menggunakan
komputer Konsep mediamorfosis sendiri memberikan pandangan
pada pengadopsian komputer yang membantu praktisi-praktisi
LP (Lembaga Penyiaran) dalam produksi produk jurnalistik.
Yang menyatakan, komputer menyumbang kontribusi terbesar
dalam mengurangi tahapan- tahapan produksi padat
karya yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit,
sehingga dapat melakukan penyuntingan dengan cepat dan
pengaktualan grafis, yang memiliki tenggat waktu yang singkat
1 Roger Fidler, Mediamorfosis.(Yogyakarta: Bentang Budaya. 2003)
h.43
64
(deadline). Juga memudahkan semua crew untuk mengatur
jadwal siaran dan iklan.
Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur Utama
Radio Lazuar 94,1 FM:
Sebagai lembaga penyiaran lokal kami melakukan
mediamorfosis pada radio lazuar itu perjalanannya cukup
panjang pada tahun 2007 barulah kita memulai
perubahan dengan melakukan koevolusi menggunakan
dua tahap yang pertama yaitu komputerisasi agar
pendengar dan juga penyiar itu lebih cepat menemukan
informasi selain itu tidak hanya penyiar dan pendengar
saja, pihak marketing, admin dan crew yang lain juga
bisa memudahkan pekerjaan mereka. Karena kita sudah
menggunakan sistem rise agar semua jadwal atau
scadhule bisa tertata rapih dari mulai jadwal iklan dan
jadwal siaran2
Kemudian tahap kedua koevolusi dari Radio Lazuar 94,1
FM, tidak cukup dengan radio konvensionalnya radio lazuar
menggunakan website untuk streaming radionya. Dan demi
mengembangkan eksistensinya radio lazuar juga mengeluarkan
aplikasi streaming radio yang bisa didownload di ponsel pintar
agar bisa didengarkan kapanpun dan dimanapun selain itu fitur-
fitur yang ada di aplikasi streaming lebih lengkap salah satunya
adalah visual radio dan podcast.
2 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
65
Gambar 4.1
(Visual radio (pendengar bisa
melihat langsung penyiar
sedang siaran )
Gambar 4.2
(Fitur Podcast)
66
Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur
Utama Radio Lazuar 94,1 FM:
Supaya lebih berkembang lagi kami juga terus
mengembangkan radio stremaing kita yang tadinya
Cuma bisa di akses melalui website yang
bekerjasama dengan radio online.co.id kita juga
akhirnya membuat aplikasi streaming radionya
yang bisa di akses di smartphone dan didownload di
play store, kalau dari listenersnya justru sekarang
lebih banyak yang mendengarkan di aplikasinya sih
karena ada vitur live chat, terus podcast yang baru
banget kemarin itu juga ada visual radionya jadi
listeners bisa liat penyiar siapa aja sekarang yang
lagi siaran.3
Kemudian untuk kompleksitas dari Radio Lazuar 94,1
FM Kompleksitas atau chaos atau kekacauan yang terjadi
biasanya didorong atas teknologi mutakhir yang hadir dan
berkembang dengan cepat di masyarakat. Sehingga dalam
aspek sosial, politik dan ekonomi dirasa pengadopsian
terhadap teknologi tersebut harus dilakukan oleh sebuah
industri, tidak terkecuali industri media massa. Pilihannya
adalah bertransformasi atau mati. Pada kajian kompleksitas
yang dilakukan di Radio Lazuar 94,1 FM, dapat
dikalsifikasikan terdapat masalah kompleks utama yang
terjadi. Yaitu, berupa kompleksitas berupa prediksi kematian
Radio Konvensional. Kebiasaan masyarakat modern yang
menyukai segala sesuatu yang serba instan, cepat dan haus
akan asupan informasi menjadikan mengakses informasi
3 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
67
melalui perangkat digital seperti tablet, komputer pribadi dan
ponsel pintar jauh lebih memberikan pengalaman dan
kepuasan akan kebutuhan informasi disetiap waktu.
Gaya hidup masyarakat yang cenderung haus akan
informasi juga menjadikan aspek kecepatan mendapatkan
berita terlepas dari informasi tersebut valid atau tidak menjadi
sebuah kebutuhan. Hal ini yang mengharuskan Radio Lazuar
94,1 FM mengadopsi teknologi digital.
Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur
Utama Radio Lazuar 94,1 FM:
Sebenernya kalau ini kita lihat dulu dari data secara
umur, jenis kelamin, karena kan kalau untuk dari
umur para milenial ini lebih dominan ke gedget ya
paling kalau radio konvensionalnya kebanyakan yang
mendegarkannya yang lagi dimobil, makanya untuk
konvensional sendiri sebetulnya kewalahan kalau
tidak bertrasformasi ke digital juga. Karena
kebanyakan sekarang pendengar radio lazuar lebih
suka mendengarkan lewat radio streamingnya karena
lebih mudah diakses juga kebanyakan orang
sekarang lebih sering menggunakan gadget mau tua
mau muda juga.4
B. Pengalaman Praktik Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM
Era konvergensi media saat ini, masyarakat bisa
menggunakan satu perangkat untuk dua kegiatan dalam satu
waktu, seperti mengakses internet dan mendengarkan radio.
Disini, radio bisa memanfaatkan media baru sebagai platform
4 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
68
untuk lebih dekat dengan pendengarnya, selain itu juga
mempermudah pendengar untuk mencari informasi mengenai
radio kesukaanya. Saling berintegrasinya media massa
konvensial dengan media online, memungkinkan terjadinya
perluasan cakupan dalam skala apapun. Mulai dari publikasi
dan interaksi dengan pendengar pun tentu akan memiliki
perbedaan dan bisa mendapatkan feedback secara langsung
dalam artian komunikasi berjalan secara dua arah. Setelah
munculnya new media, radio bisa berubah mulai dari telepon
interaktif menjadi interaksi melalui media sosial. Akibatnya,
media massa menjadi lebih kuat dan beragam dalam penyajian
produk kreatifitasnya kepada khalayak. Namun, juga harus
bersaing untuk mempertahankan loyalitas khalayaknya.
Dengan demikian, media massa harus mengikuti kemajuan
teknologi informasi dengan menggabungkan media
konvensional dengan new media. Banyaknya pengakses new
media saat ini, dapat dimanfaatkan media penyiaran terutama
radio, untuk perluasan pasar audien.
Era konvergensi media ini sudah diterapkan di Radio
Lazuar 94,1 FM dengan melakukan berbagai upaya agar terus
mendapatkan tempat di hati khalayak serta bisa terus bersaing
dalam ketatnya industri penyiaran. Seperti yang disampaikan
oleh Ade Chandra Direktur Utama Radio Lazuar 94,1 FM :
Untuk persaingan sendiri karena kita ini radio daerah
sebetulnya kalau kita mengandalkan analog atau radio
konvensionalnya aja kita akan berat untuk saat ini,
karena perkembangan zaman juga, apalagi daerah ini
juga iklannya sedikit kebanyakan dikota besar, jadi part
69
time untuk waktu siar masih tetap bisa berjalan karena
kembali lagi kalau analog itu hanya didengar saat mereka
diperjalanan atau saat berkendara. Makanya itu yang
dibilang part time jadi emang bener-bener waktu untuk
radio. Tapi setelah itu ya kebanyakn mereka kembali lagi
ke radio streamingnya. Mau bagimanapun walaupun
radio sudah punya streaming tetap sekarang kan
persaingannya banyak. 5
Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi yang ada
saat ini, membuat Radio Lazuar 94,1 FM mau tidak mau harus
mengikutinya. Agar pendengar tetap bisa menerima informasi
yang telah disampaikan oleh penyiar, pada tahun 2010, Radio
Lazuar telah menggunakan media sosial Facebook dengan
akun Lazuardi Jaya dan terhubung dengan Fanspage Radio
Lazuar 94,1 FM untuk menyebarkan informasi-informasinya.
Dari Facebook itulah, pendengar bisa membaca ulang
informasi yang telah disampaikan oleh penyiar. Di tahun 2014,
seiring munculnya media online yang baru, Radio Lazuar 94,1
Fm juga tidak ingin kalah, dengan beralih menggunakan
Instagram @lazuarradio tanpa meninggalkan Facebook.
Dengan memiliki fungsi yang sama, yakni menyebarkan
informas-informasi yang dimiliki, dan menunjukkan aktivitas
Radio Lazuar 94,1 Fm pada saat itu.
Tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 2015, Radio
Lazuar sudah mulai menggunakan streaming atau siaran
langsung dengan mengakses online radiobox pada google
untuk menjangkau pendengar yang lebih luas lagi hingga
5 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
70
internasional. Pada awal tahun 2017, Radio lazuar juga
membuat aplikasi streaming di playstore dengan nama Lazuar
Radio. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pendengar
agar bisa mengunduh langsung melalui playstore tanpa harus
masuk ke pencarian google. Hal tersebutlah yang menjadi
landasan kebijakan oleh Radio Lazuar agar memanfaatkan
platform yang ada seiring pesatnya kemajuan teknologi.
Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra Direktur
Utama Radio Lazuar 94,1 FM:
Kalau perkembangan sosial media sebenernya bagus,
ditambah juga kebanyakan orang sekarang lebih sering
menggunakan sosial media radio lazuar juga
menggunakan beberapa sosial media perti twitter, tiktok,
Facebook untuk request lagu, Yautube juga dan tentunya
instagram, karena kebanyakm iklan kita juga taro di feed
Instagram juga di posting di Facebook. Dengan adanya
konvergensi yang sudah kita terapkan mulai dari
Facebook, Fanspage, Instagram, Website, Radio
Streaming, masyarakat bisa menjangkau kami meskipun
waktu dan tempatnya berbeda. Sehingga kerjasama tim
dan komunikasi yang baik juga sangat dibutuhkan,
meskipun keterbatasan crew yang kami miliki, sehingga
mengharuskan 1 crew bisa mengurus beberapa bagian.
Seluruh crew ataupun manajemen harus bisa mengelola,
mengawasi, mengontrol, serta mengevaluasi penerapan
konvergensi di radio kami. Dengan keterbatasa crew yang
kami miliki, pemanfaatan konvergensi tetap berjalan,
kami pun juga bekerjasama dengan salah satu
perusahaan IT, kami barter iklan. Dan kini siaran kami
dapat diunduh di playstore dengan mudah. Semua itu
kami lakukan agar apa yang dibutuhkan masyarakat bisa
tersampaikan. Bahkan, kami juga mencoba mengamati
media-media lain sebagai pembelajaran6
6 Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
71
Gambar 4.3
(Beranda Fanspage Facebook Radio Lazuar 94,1 FM)
Konvergensi media menjadikan Radio Lazuar harus bisa
mengemas informas-informasi yang disampaikan dengan
berbagai variasi agar apa yang telah disampaikan dapat dilihat,
dibaca, dan didengar oleh khalayak. Dengan adanya media
massa dan Radio Digital yang digunakan, implementasi 3M
(Multimedia, Multichannel, dan Multiplatform) yang
merupakan unsur dari konvergensi media mulai diterapkan di
Radio Lazuar 94,1 FM. Radio Lazuar berkomitmen untuk
menjadi media yang menampung informasi informasi yang
pertama bagi khalayak khususnya Karawang. Karena 3M ini
memberikan pengaruh besar bagi perkembangan Radio Lazuar
94,1 FM ditengah ketatnya industri penyiaran yang ada di
Karawang. Seperti yang disampaikan oleh Ade Chandra
Direktur Utama Radio Lazuar 94,1 FM:
Saya meminta seluruh crew khususnya Penyiar dan
72
Marketing untuk menerapkan multimedia dalam artian
seluruh informasi yang disampaikan harus ada foto atau
video, meskipun basic kami ini audio. Dengan adanya foto
atau video bahkan tulisan, informasi yang kita sampaikan
ini bisa dilihat, dibaca, dan didengar oleh khalayak,
sehingga kami punya bukti dalam penyampaian informasi.
Setelah informasi kami dapat dalam berbagai format,
baru diunggah di media sosial yang kami miliki. Dan agar
khalayak bisa menerima informasi yang kami sampaikan
bisa mengakses di media sosial kami dengan Handphone
atau mungkin laptop, computer yang dimiliki. Apalagi
Handphone, pasti kemana-mana orang bawa gadget itu,
banyak sekarang yang tidak mau ribet, butuh informasi
yang cepat, kemudahan akses, dan sebagainya. Dengan
begini, seluruh informasi atau berita yang kami
sampaikan bisa diakses dimanapun, dan kapanpun.
Kebjakan-kebijakan yang diberlakukan oleh atasan
Radio Lazuar 94,1 FM terkait penerapan konvergensi tentu
menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh crew terutama
Penyiar. dimana penyiar harus bisa menyampaikan informasi-
informasi dengan berbagai format untuk memperluas pasar
audienya. Implementasi 3 M terus diterapkan untuk
mempermudah penyampaian informasi agar bisa diterima oleh
khalayak. Apalagi penggunaan sosial media yang saat ini
sudah mulai menjamur semakin mempermudah mengakses
informasi yang disampaikan penyiar baik lewat audio maupun
online. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam
menyampaikan informasi dalam bentuk siaran radio (audio)
dan melalui media online dan Radio Digital, namun tidak
menjadi kendala bagi penyiar. Dengan adanya konvergensi
juga mempermudah penyiar untuk menyampaikan dan
mendapatkan informasi dari netizen, karena komunikasi bisa
73
berjalan dua arah. Seperti yang disampaikan oleh Alghifari
Penyiar Radio Lazuar 94,1 FM:
Dengan adanya konvergensi ini sebenarnya sangat
memudahkan, dalam siaran mulai dari penyiar dan
bahkan pendengar. Bagi penyiar dengan adanya
konvergensi lebih mudah, misalkan ada Facebook,
WhatsApp, atau Radio Digital apabila digabungkan pasti
akan mengembangkan informasi yang akan disampaikan
kepada pendengar. Dengan adanya konvergensi
pendengar menjadi percaya akan informasi yang kita
sampaikan lewat audio, karena mereka bisa melihat
sendiri di sosial media dan Radio Digital. Gatekeeper
juga demikian, misalkan ada penelpon, tidak hanya
informasi lisan, pasti ada foto pendukungnya. Walaupun
kita memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan
informasi, tetapi pasti ada perbedaannya dengan bahasa
siaran, kami lebih sering menggunakan bahasa tutur yang
lebih luwes agar sampai pendengar bisa mengerti,
sehingga kami dan pendengar seperti mengobrol biasa
dan sebisa mungkin memberikan bayangan dan gambaran
yang jelas, karena sifat radio theater of mind. Berbeda di
media sosial yang lebih detail sesuai kaidah jurnalistik
dan sudah disertakan foto, sehingga khalayak bisa
melihat, membaca dan membayangkan sendiri dari apa
yang mereka akses di media sosial, tidak sampai disitu
jikalau di media sosial khalayak bisa langsung
berkomentar dan di Radio Digital Pendengar juga bisa
Berinteraksi Langsung dengan penyiar melalui fitur Live
chat yang ada di aplikasi radio digital7
7 Alghifari, Wawancara, selasa, 29 Desember 2020, pukul 12: 30
WIB
76
Dengan berkembangnya internet, tidak hanya berguna
bagi penyiar dalam menyampaikan berita saja, tetapi juga
sebagai pilihan pengiklan untuk mempromosikan produknya di
media yang dimiliki Radio Lazuar 94,1 FM. Hal tersebut
tentunya memiliki keuntungan tersendiri bagi pihak marketing
dalam mendapatkan klien atau pengiklan. Dalam strategi
mencari pengiklan, konvergensi sangat dibutuhkan untuk
menawarkan produk yang dimiliki. Segala bentuk penawaran
juga diterapkan oleh pihak marketing. Sehingga iklan tidak
hanya dalam bentuk spot (iklan siar) atau adlib (iklan baca)
saja, tetapi juga dapat diunggah ke media sosial. Dengan
begitu lebih banyak yang melirik produk pengiklan. Selain itu
juga Radio Lazuar mempromosikan iklan dengan
memanfaatkan Youtube Channelnya dengan akun Lazuar
Radio. Radio Lazuar membuat konten Visit Restoran untuk
memikat hati para pengiklan dan khususnya pendengar untuk
beriklan di Radio Lazuar 94,1 FM. Seperti yang disampaikan
Asep ihsan Firmansyah Manajer Operasional dan Marketing:
Ya sebenernya kalau radio konvensional dan digitalnya
untuk iklan justru semakin meningkat mengingat juga
sekarang listeners lebih suka mendengar radio
streamingnya ketimbang raadio konvensional. Nah yang
jadi masalah tuh disaat pandemi untuk radio
konvensional dan digital untuk iklan masih stabil tapi
dalam kondisi pandemi ini iklan lokal dan iklan nasional
agak sedikit berkurang karena mereka lebih dominan
kebanyakan WFH.untuk iklan lokal itu seperti toko-toko
misalnya seperti toko sepeda, toko elektronik, toko
furniture, ada beberapa klien yang menjawab bukan
menolak, tapi bukan waktunya belum ada bagetingnya,
atau mereka lebih dominan ke medsos dulu padahal
77
radio lazuar sendiri untuk media digitalnya udah ada
live streaming kemudian sosial medianya juga aktif, kita
bantu untuk masalah media promosinya bahkan masuk
ke konten youtube seperti visit ke restoran dan review
makanan. Itu nanti videonya kita upload ke youtube dan
diserahkan ke klien, nah itu untuk iklan lokal karena
kalau nasional kan emang ga ada review. Nah untuk
konvensional dan digital, untuk konvensionalnya sendiri
kita masih dari sekitaran kabupaten Karwang,
Purwakarta, Subang. Untuk kabupaten Karawang kita
juga Cuma sampe kota aja.8
Keuntungan dari penerapan konvergensi Radio
Lazuar 94,1 FM mempermudah kinerja marketing, serta
meningkatkan pendapatan radio dan kualitas dihadapan
pendengar. Pendengar tidak hanya mudah mengakses
informasi yang disampaikan tetapi juga mempermudah
mencari kebutuhan sehari-sehari dari beberapa produk yang
diiklankan di radio Lazuar 94,1 FM. Karena, salah satu
pemasukan sebuah radio juga berasal dari iklan. Seperti yang
disampaikan Asep ihsan Firmansyah Manajer Operasional dan
Marketing Radio Lazuar 94,1 FM :
Sangat besar pengaruhnya, mencapai 50 persen. Jika dulu
mengakses sulit, sekarang menjadi lebih mudah. Sempat
ada beberapa klien yang tahunya dari streaming, sehingga
minat pasang sama kami. Ada juga beberapa pendengar
yang membeli produk mereka tahunya juga dari streaming
Radio Lazuar 94,1 FM. Sehingga dengan begitu kan,
banyak audien yang berpikir oh ada streamingnya jadi
produknya bisa diakses dimana saja dan siapa saja. Dan
dengan adanya konvergensi ini, kami jadi bisa
mendapatkan iklan nasional. Itu yang menjadi salah satu
8 Asep Ihsan Firmansyah, Wawancara, kamis, 24 Desember 2020,
pukul 12: 15 WIB
78
alasan pendapatan kita juga meningkat9
Selain 3 M (Multimedia, Multichannel dan Multiplatform)
Konvergensi Radio Lazuar juga tidak bisa berjalan tanpa
adanya 3 C yaitu computing (industri komputer dan teknologi
informasi), communications (infrastruktur dan jaringan
telekomunikasi), dan content (informasi, games, berita). Untuk
Computing Radio Lazuar menggunakan Rise kemudian untuk
Communication atau jaringannya Radio Lazuar menggunakan
ISP seperti Indihome dan Biznet untuk menunjang Radio
digitalnya kemudian untuk content dan fitur-fitur yang ada di
Radio digitalnya Radio Lazuar satu-satunya radio di karawang
yang menerapkan Visual Radio dan poscast dalam Radio
Streamingnya sehingga pendengar bisa melihat kegiatan yang
dilakukan penyiar saat siaran.seperti yang disampaikan oleh
Ade Chandra Direktur Utama Radio Lazuar 94,1 FM:
Walaupun radio daerah Lazuar notabenenya, tapi
sistemnya sudah terintegrasi Radio Lazuar sudah
menggunakan Rise agar semuanya bisa terintegrasi dari
mulai trafic, program, produksi dan yang lainnya sudah
termanage dengan rise. Dulu juga radio lazuar pakai
sistem zara tapi hanya offline jadi hanya sebatas
penggunaannya itu di radio aja, tapi kalau dengan rise
terintegrasi bisa dimana aja, yang penting ada koneksi
internet. Untuk jaringannya kita menggunakan ISP, dulu
juga kita menggunakan indihome, juga pakai biznet kalau
secara struktural untuk Radio Treamingnya kita
menggunakan ISP.untuk jangkauan streamingnya ini
tergantung kan di streaming itu ada dua macam ada
indonesia ada Internasional. Kita pakai hanya jangkauan
9 Asep Ihsan Firmansyah, Wawancara, kamis, 24 Desember 2020,
pukul 12: 15 WIB
79
Indonesia saja. Tapi sebenernya tidak menutup
kemungkinan mereka yang di luar negeri juga denger
mungkin dari sisi kualitas aja karena mungkin kita
cakupannya hanya seluruh Indonesia saja. Alhamdulillah
kita sudah real time yang artinya si pengkilan bisa
melihat iklan itu sedang diputar, atau ingin melihat
program apa yang sekarang sedang berjalan itu real time
kita keunggulannya disitu.kemudian untuk fitur-fiturnya
juga seperti podcast live chat dan juga karena radio
lazuar ini sudah ada visual radionya juga di aplikasi
streamingnya, jadi listeners bisa melihat penyiar sedang
siaran. Jadi bisa keliatan siapa yang sedang siaran.10
Konvergensi media merupakan pengga bungan media satu
dengan media lainnya menjadi satu kesatuan untuk
mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih
dalam hal informasi dan teknologi. Konvergensi media juga
mengubah hubungan antara teknologi, gaya hidup, dan seluruh
lapisan masyarakat. Apalagi di radio, yang dulunya hanya bisa
didengarkan sekilas, dengan adanya konvergensi, kini bisa
didengarkan melalui streaming, dan bisa diakses melalui
berbagai macam media sosial.
Konvergensi pun dapat mendorong kompetisi bagi
industri penyiaran karena mudahnya mengakses sebuah media.
Dalam penerapan strategi konvergensi yang akan
dimanfaatkan untuk penyampaian informasi di Radio
Songgolangit FM, pastinya ada dampak yang diterima baik itu
untuk pendengar dan pemasang iklan (client). Seperti yang
disampaikan Adie septian salah satu dari pendengar Streaming
Radio Lazuar 94,1 FM :
10
Ade Chandra, Wawancara, senin, 28 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
80
Dengan adanya penyampaian informasi berbagai macam
seperti itu kita tidak hanya membayangkan sendiri, kalau
radio manual kan kita membayangkan sendiri, seperti apa
ya yang dimaksud, nah kalau ada fotonya atau ada
videonya, kita jadi tahu kebenarannya, kita tahu informasi
nyatanya tanpa harus membayangkan. Adanya media
sosial Radio Lazuar kan kita bisa langsung ikut komentar,
apalagi saya juga berteman dengan Facebooknya Radio
Lazuar, saya jadi tahu informasi apa saja yang
disampaikan. Kalau ingin melihat lagi informasi yang
sudah pernah disampaikan tinggal dicari lagi kebawah-
bawah seperti itu, kalau di radio manual kan hanya
sekilas saja. Sangat membantu, karena pasti semua orang
pasti pegang HP. Sebenarnya kalau radio manual pasti
ada juga aplikasinya di HP, tapi kan jaraknya terbatas.
Nah dengan adanya streaming saya yang tiggal di Batam
juga bisa mendengarkan siaran Radio Lazuar selain itu
kita juga bisa langsung request dengan melalui fitur live
chat yang ada di aplikasi radio streamingnya. Dengan
adanya Facebook, Instagram, kita sendiri juga tidak
bingung dengan jarak. Bisa dipakai dimanapun dan
kapanpun dengan HP kita, lebih simple kalau bisa
terhubung di HP.11
Radio memiliki kelemahan Selintas at Once yang mudah
hilang serta mudah dilupakan. Pendengar tidak bisa
mengulang apa yang dikatakan oleh penyiar. Selain itu radio
juga bersifat Local, dimana hanya bisa didengarkan di wilayah
lokal dimana radio tersebut berada. Namun, dengan adanya
Konvergensi media dapat menjangkau seluruh wilayah
Nasional bahkan Internasional. Bahkan informasi yang telah
disiarkan beberapa bisa diulang kembali dan bisa diakses di
11
Adie Septian, Wawancara, selasa, 29 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
81
media sosial dan Radio Digital. Dengan adanya aplikasi
streaming yang bisa diunduh di playstore menggunakan gadget
masing-masing, pendengar yang berada di luar negeri pun juga
bisa mengakses. Seperti yang disampaikan Adie septian salah
satu dari pendengar Streaming Radio Lazuar 94,1 FM :
Sangat berdampak bagus, karena saya bisa
mendapatkan informasi yang mendalam. Apalagi posisi
saya saat ini Batam. Dengan adanya informasi yang
diberi foto, atau video berarti saya tau bahwa informasi
tersebut benar karena ada buktinya, apakah berita
tersebut benar atau bohong. Saya sendiri juga bisa tahu
di kampung halaman saya, khususnya Karawang itu ada
berita-berita apa saja, bisa dibilang mengobati rasa
rindu saya terhadap kampung halaman. Kalau saya
sendiri sebenarnya tidak punya Facebook, jadi mungkin
tidak tau informasi-informasi dari Lazuar Radio yang
diunggah di Facebook. Saya punyanya WhatsApp dan
Instagram, jadi saya taunya informasi di Instagram,
atau di grup WhatsApp. Apalagi Radio Lazuar kan ada
grup WhatsApp bagi pendengar, kebetulan saya gabung
di grupnya, jadi tau kabar teman-teman Karawang. Dan
informasi yang diunggah di media sosial menurut saya
sangat positif, apalagi kalau orang sekarang kan lebih
suka mengakses sosial media, jadi informasi yang
disampaikan cepat diterima. Saya sendiri kalua tidak on
di Instagram, saya dengerin radio lewat streaming, bisa
sampai Batam. Dan itu mempermudah. Jadi walaupun
saya di luar negeri bisa tau informasi terupdate
kampung halaman. Saya lebih pakai Handphone, ya
saya berterimakasih ke Radio Lazuar, karena informasi
yang disampaikan bisa saya akses lewat Handphone
saya. Apalagi songgolangit menggunakan internet,
coba kalau tidak ada internet dan siaran biasa, pasti
gelombangnya tidak sampai sini, dan tidak bisa saya
akses di Handphone saya. Menurut saya bisa lebih irit
sih, posisi saya jauh. Selain itu saya juga bisa berbagi
informasi dari sini juga. Saya juga mendapat banyak
82
teman meskipun hanya lewat grup WhatsApp, tetapi
itung-itung menambah silaturahmi.12
KPID Jawa Barat juga menjelaskan tentang
Digitalisasi Pada media Penyiaran di zaman sekarang ini
sangat dipelukan sekali untuk keberlangsungan Pertumbuhan
dan eksistensi LP (Lembaga Penyiaran) radio berkembang
dinamis (dengan data banyak yag mengajukan baru,
perpanjangan, perluasan jaringan, daerah) meski ada bagian
fuktatifnya pada LP (Lembaga Penyiaran) radio tertentu,
mislanya kurangnya SDM, modal. Kemudian regulasi UU
dalam Omnibuslaw UU Cipta kerja memasukan penyiaran
tentang digitalisasi Ruang Digital dalam UU yang baru
tertesbut, membuka peluang bagian prniaran digital,
termasuk bagi penyiaran di Jawa Barat. Seperti yang
disampaikan Neneng Athiatul Faiziyah Wakil Ketua KPID
Jawa Barat :
Perkembangan Jawa Barat memiliki lembaga penyiaran
terbanyak di Indonesia, SD sekarang tahun 2020
mencapai 417, dan radio Terdiri dari 221 radio swasta.,
sebagiannya Radio LPP, dan LPK. Pertumbuhan dan
eksistensi LP radio berkembang dinamis (dengan data
banyak yag mengajukan baru, perpanjangan, perluasan
jaringan, daerah, dll), meski ada bagian fuktatifnya
pada LP radio tertentu, mislanya kurangnya SDM,
modal, dll. Berbicara Radio Konvesional, adalah istilah
umum yang selalu dihadapkan dengan Digital, Adapun
istilah regulasinya nya adalah LP atau Radio analog
terrestrial, dan sekarang menuju digital teretsrtial.
Eksistensi radio sudah diatur dalam permen no 17 th
12
Adie Septian, Wawancara, selasa, 29 Desember 2020, pukul 12: 15
WIB
83
2005 tentahg spektrum radio, dan permenkominfo No 21
tahun 2009 tentang standar penyiaran digital untuk
radio pada Vita VHF. Sebenarnya, terkait dengan
Digitalisasi penyiaran yang sedang ramai, trending,
booming sekarang ini, bukan hal yang baru, karena
sejak jaman rencana perubahan RUU penbyuiaran
tahap awal sudah diwacanamakan tentang digitalisasi,
termasuk pada masa Mentri Tufatul sembiring. Sekrang,
digitalisasi penyiran menjadi keharusan dan
keniscayaan, baik secara infra struvtuire post, content
dgital brroadcast post, dll Dan, regulasi UU dalam
Omnibuslaw UU Cipta kerja memasukan penyiaran
tentang digitalisasi Ruang Digital dalam UU yang baru
tertesbut, membuka peluang bagian prniaran digital,
termasuk bagi penyiaran di Jawa Barat13
Untuk mendukung adanya mediamorfosis dan
konvergensi media dalam digitalisasi Media Penyiaran KPID
Jawa Barat juga melakukan kebijakan Program yang dlakukan
dengan : sosialisasi ke arah digital dan konvergensi media, tema-
tema dgital dalam berbagai kegiatan workshop, FGD, seminar,
literasi, dll, dan anungerah penyiaran denag tema Penyiaran Go to
Digital. Dalam menjalankan kebijakannya ini KPID Jawa Barat
juga dengan tetap mengusung secara kreatif, produktif dan
mendidik dengan konten lokal LP Penyiaran Radio di Jabar bisa
menjadi Icon dan berkompetisi dengan sehat dan positif bagi
daerah lain. Seperti yang disampaikan Neneng Athiatul Faiziyah
Wakil Ketua KPID Jawa Barat :
KPID jabar memiliki concern terhadap penyiapan ke
arah Digitalisasi Penyiaran termasuk radio, dalam
pengertian Konvergensi Media ke arah online, dan
13
Neneng Athiatul Faiziyah, Wawancara, selasa, 2 Desember 2020,
pukul 11:30 WIB
84
mgrasi equipment secar bertahap ke arah digital
equipment, termasuk mendorong formulasi siaran digital
dengan tetap memperhatikan konten diguital yang narik
dan mendididik Program yang dlakukan dengan :
sosialisasi ke arah digital dan konvergensi media, tema-
tema dgital dalam berbagai kegiatan workshop, FGD,
seminar, literasi, dll, dan anungerah penyiaran denag
tema Penyiaran Go to Digital. KPID jabar menekankan
digital penyiaran sebagai open mind penyiaran kedepan,
yang sejalan dengan perkembangan ICT, information,
communication dan Technologies. Dengan tetap
mengusung secara kreatif, produktif dan mendidik
dengan konten lokal LP Penyiaran Radio di Jabar bisa
menjadi Icon dan berkompetisi dengan sehat dan positif
bagi daerah lain, karena market dan demografi jawa
barat yang sangat luas dan marketble.14
14
Neneng Athiatul Faiziyah, Wawancara, selasa, 2 Desember2020,
pukul 11:30 WIB
85
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Mediamorfosis (Koevolusi, Konvergensi,
Kompleksitas) Radio Lazuar 94,1 FM
Seperti kita ketahui, telah banyak media konvensional yang
bertransformasi atau bermetamorfosis ke dalam bentuk media
baru. Dalam kenyataannya, ketika sebuah bentuk media baru
muncul, maka media yang terdahlu akan beradaptasi dan terus
berkembang, bukan mati.1 Inilah yang disebut Roger Fidler
sebagai Mediamorfosis. Fenomena perkembangan teknologi
komunikasi ini pun turut di adopsi berbagai media di Indonesia
salah satunya adalah Radio Lazuar 94,1 FM.
Keputusan Radio Lazuar 94,1 FM. untuk berkonvergensi
bukanperkara mudah, sebab dibutuhkan kesiapan infrastruktur
(teknologi), sumber daya manusia (SDM), dan kesiapan budaya
untuk berani berubah. Maka tidak heran, jika industri media
membutuhkan waktu panjang untuk bertransformasi dari era
media konvensional menjadi media baru yang mengusung
teknologi digital. Perubahan apapun yang dilakukan Radio
Lazuar 94,1 FM. akan membawa dampak baik bagi pembiayaan
maupun sumber daya manusianya (SDM). Hal ini pun membuat
perusahaan media Radio Lazuar 94,1 FM. semakin terfokus pada
budaya kompetensi dan kompetisi. Demi Mempertahankan
eksistensinya dalam persaingan industri media Radio Lazuar 94,1
1 Roger Fidler. (2003). Mediamorfosis. (Yogyakarta: Bentang
Budaya, 2003), h.36.
86
FM terus melakukan konvergensi dan pada tahun 2017
bertransformasi ke radio digital. Metamorfosis media baru pun
tak lantas muncul begitu saja. Dalam melakukan transformasi ini,
media konvensional melakukan mediamorfosis dengan sejumlah
prinsip yang harus dilakukan.
Evolusi media dari Konvensional ke digital merupakan
dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0 yang merupakan gejala
global dan tak bisa dihindari seperti tiga jilid Revolusi Industri
sebelumnya. Di negara dengan populasi 268 juta, jumlah
pelanggan seluler mencapai angka 355.5 juta dan pengguna
internet sebanyak 150 juta, artinya banyak orang memiliki lebih
dari satu telepon seluler. We Are Social mengklaim bahwa 133
persen orang Indonesiamemilikiponseldan56 persenmenjadi
pengguna internet.2
Kehadiran new media pada sebuah generasi pun memaksa
media untuk berpikir keras menata kembali posisinya agar tetap
relevan bagi konsumen. Dengan ini dapat kita lihat bahwa
mediamorfosis dari konvensional menjadi online memiliki daya
tarik yang kuat di tengah masyarakat, hingga mempengaruhi pola
konsumsi media. Media komunikasi yang dibutuhkan kini adalah
media yang bisa selalu melekat dalam aktivitas manusia, yang
sifatnya mobile seperti gadget.
2 BOC Orenzi. (2019). Statistik Pengguna Digital dan Internet
Indonesia 2021. Diakses dari https://www. boc.web.id/statistik-pengguna-
digital-dan-internet- indonesia-2019/ pada 17 Januari 2021 pukul 13.03 WIB.
87
Dalam Koevolusi, setiap bentuk media komunikasi yang
muncul dan berkembang dalam sistem yang adaptif memengaruhi
bentuk media komunikasi yang lain dan akan terus meluas. Akan
tetapi sifat dasar yang dimiliki sebuah media akan selalu menjadi
bagian dari sistem teknologi selanjutnya. Sebagai media baru,
bentuk yang terstruktur pada Streaming Radio Lazuar 94,1 FM
bisa dikatakan adalah bentuk lain media komunikasi massa
konvensional. Radio Lazuar 94,1 FM dalam bentuk Digital tetap
menjadi saluran penyampai pesan kepada orang banyak/khalayak,
seperti halnya sifat dasar yang dimiliki sebuah media massa
dalam bentuk konvensional.
Adapun salah satu karakteristik yang berbeda antara media
digital yang diadaptasi Radio Lazuar 94,1 FM adalah
karakteristiknya yang bersifat dua arah. Sedangkan pada media
konvensional, sifatnya hanya satu arah. Jika dahulu para
pendengar ingin melontarkan komentar sebagai feedback pada
sebuah media konvensional, maka harus melalui proses yang
lama.Namun kini media digital memungkinkan terjadinya proses
timbal balik dengan para pembaca atau penontonnya karena
tersedianya kolom komentar. Sehingga feedback para pendengar
bisa langsung terlihat oleh penyiar.
Dengan begitu Radio Lazuar 94,1 FM mampuh bertahan
ditengah Habits khalayak media dalam mendengarkan radio pada
masa lalu dengan sekarang mengalami perubahan. Radio di era
sekarang mengalami perkembangan fungsi lebih jauh. Audiens
atau khalayak radio yang menerima siaran radio pada era
88
sebelumnya tanpa bisa memberikan feedback, saat ini mereka
bisa melakukan interaksi dengan radio. Fenomena radio saat ini,
menafikan hubungan antara media dan audiens yang tidak
seimbang, yang bersifat linear dan satu arah. Yakni dari produksi
siaran distribusi, kemudian diterima audiens selaku konsumen.
Perubahan dalam mengonsumsi media telah membentuk
jenis pendengar yang terintegrasi melalui pendengar audio (siaran
FM dan streaming online) dan juga pengguna (jaringan sosial dan
pengembangan website radio), terlibat secara aktif dalam
produksi dan sharing konten dalam konteks sosial web 2.0.
Dalam konteks tersebut, khalayak radio tidak sekedar menjadi
pendengar, tetapi pendengar online dan bentuk baru pendengar, di
mana Cordeiro menyebutnya dengan nama e-listeners (e-
pendengar).
E-listeners (e-pendengar) adalah pendengar FM dan
pendengar online, tergantung pada platform yang dipilih. Dalam
memahami pola pendengar radio dapat menggunakan pendekatan
platform dalam mendengarkan. Pendengar online adalah mereka
yang terutama menggunakan teknologi berbasis internet dalam
mendengarkan radio. Mereka cenderung relatif expert dengan
teknologi, pengguna intensif web, mengambil bagian dan aktif
menjadi anggota jaringan sosial dan tertarik terhadap musik dan
bentuk baru hiburan. Sementara pendengar Radio Konvensional,
adalah juga pendengar online, kebanyakan mereka adalah
follower teknologi, pengguna web, mendengarkan radio online
untuk kenyamanan dan follower, online, mereka mendengarkan
89
juga stasiun radio FM; mereka juga mengambil bagian dalam
jaringan sosial, meskipun hanya meng- update profil atau ganti
profil; dapat dianggap sebagai searchers yang malas, mereka
pasif, karena mereka tidak punya cukup waktu atau kemampuan
mengembangkan web terhadap sesuatu, itulah minat mereka.
Gabungan kedua kategori tersebut, disebut e-listeners, yang
meliputi semua jenis dari konsumsi audio, dari radio musik
melalui siaran radio analog dan platform digital.
Kemudian sebagai Kompleksitas atau Chaos dari aspek
digitalisasi dan konvergensi Radio Lzuar 94,1 FM memiliki
konsekuensi yang mampu membuat media massa melakukan
revolusiner. Beberapa aspek yang membedakan media baru dari
media lama: Internet menggabungkan radio, film, dan televisi dan
menyebarkannya melalui teknologi „tekan‟ (push): Media baru
mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan (1)
memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak; (2)
memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan
penyebaran kembali objek- objek budaya; (3) mengganggu
tindakan komunikasi dari posisi pentingnya, dari hubungan
kewilayahan ke modernitas; (4) menyediakan kontak global
secara instan; (5) memasukkan subjek modern/ akhir modern
ke dalam mesin aparat yang berjaringan.3
3 McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Edisi keenam.
Jakarta: Salemba Humanika.h. 67
90
B. Analisis Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi,
memicu persaingan yang ketat antar sebuah media untuk
merebut posisinya. Salah satunya media radio, dimana radio
merupakan sebuah media massa tradisional. Sehingga berbagai
upaya harus dilakukan agar tetap bisa bertahan di tengah
munculnya media baru. Peranan radio sebagai media
tradisional harus bisa menuju media elektronik yang
berteknologi modern agar terus dapat berfungsi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, mulai dari komunikasi pendidikan,
informasi, ekonomi, dan hiburan.4
Kemunculan internet yang dianggap sebagai media
baru membuat media penyiaran khususunya radio terus
bersaing memperluas audien dan mendapatkan iklan.
Banyaknya khalayak yang lebih memilih mengakses
menggunakan internet membuat media berlomba-lomba untuk
meningkatkan kualitas produksinya. Sehingga media
penyiaran harus merespon perubahan teknologi apabila ingin
tetap bertahan di masyarakat, salah satu upayanya dengan
menggabungkan media tradisional dengan media modern atau
media baru. Konvergensi media yang muncul saat ini, sangat
mempermudah sebuah perusahaan media dan masyarakat
untuk mengakses kebutuhan informasinya. Sehingga hampir
4 Asep Syamsul M Romli, Manajemen Program & Teknik Produksi
Siaran Radio, (Bandung: Nuansa, 2017), h.13
91
seluruh radio, tak terkecuali Radio Lazuar 94,1 FM juga
memanfaatkan media baru sebagai platform untuk lebih dekat
dengan pendengarnya. Dengan begitu, komunikasi dua arah
bisa dilakukan.5
Sebagai radio yang ada di wilayah Kabupaten
Karawang, membuat Radio Lazuar 94,1 FM dituntut untuk
menerapkan konvergensi media. Hal tersebut dilakukan agar
seluruh berita yang disampaikan Radio Songgolangit FM tidak
hanya sebatas didengarkan saja, melainkan bisa dilihat dan
dibaca oleh seluruh kalangan masyarakat. Tak hanya itu, juga
agar bisa menjangkau siapa saja dan dimana saja. Segala
bentuk upaya juga dilakukan oleh tim konvergensi media agar
bisa memenuhi tuntutan masyarakat. Mulai dari barter iklan,
pembuatan radio streaming, melihat kondisi lapangan dan
melihat kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan
dalam proses konvergensi ini, sebuah media penyiaran harus
mampu menerapkan 3M yang merupakan strategi konvergensi
media, agar dapat menerapkan dengan baik, yaitu multimedia,
multichannel, dan multiplatform. Ketiga strategi konvergensi
media tersebut harus saling berkaitan, tidak hanya menerapkan
salah satunya saja. Hal tersebut merupakan satu kesatuan yang
harus dijalankan bersamaan. Begitu juga dengan Radio Lazuar
94,1 FM yang mampu menerapkan strategi konvergensi media
untuk memperluas audien agar dapat terus bersaing di tengah
ketatnya industri penyiaran di Karawang saat ini.
5 Diyah Hayu Rahmitasari, Manajemen Media di Indonesia,
(Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), h.231.
92
Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM di tengah
persaingan industri penyiaran di Karawang, dilakukan dengan
beberapa langkah sesuai dengan strategi konvergensi media,
yakni Multimedia, Multichannel, dan Multiplatform.6
1. Multimedia
Sebuah media penyiaran yang ingin menerapkan
konvergensi media agar bisa bertahan harus bisa membuat
dan menyajikan informasi dalam berbagai format mulai
dari teks, foto, audio, video, dan sebagainya. Penggunaan
teknologi digital ini memungkinkan informasi yang
diberikan oleh media massa berubah dan bermacam-
macam meyesuaikan distribusi atau penyebarannya.
Multimedia ini sangat mungkin dilakukan apabila konten
yang diproduksi telah hadir dalam bentuk digital.
Konvergensi media mengacu pada kemampuan untuk
menampilkan berbagai macam format hanya melalui satu
media saja. 7
Dalam menerapkan konvergensi ini, Radio Lazuar
94,1 FM selalu berupaya memberikan informasi-
informasi yang berdampak positif pada khalayak.
Informasi berupa foto, video, audio dan tulisan
tersampaikan pada khalayak. Dengan begitu seluruh berita
dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan penerapan
multimedia ini bisa meningkatkan kepercayaan netizen
6 Jenkins, Henry. Convergence Culture; Where Old and New Media
Collide. (USA : New York University Press. 2006 hlm. 42 7 Aritasius Sugiya, Strategi Transformasi Konvergensi Media,
(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), hlm. 50.
93
atas informasi yang disampaikan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan
dengan direktur utama Radio Lazuar 94,1 FM diketahui
bahwa dalam menyampaikan informasi tidak hanya dalam
bentuk audio yang di siarkan melalui radio konvensional saja,
melainkan juga menggunakan berbagai format, meskipun tidak
keseluruhan, hanya foto, teks dan video. Dalam bentuk audio
pada saat penyiar menyampaikan informasi melalui radio
secara manual. Sementara untuk foto, video, dan teks
disampaikan melalui sosial media dan radio digital yang
dimiliki oleh Radio Lazuar 94,1 FM. Penggunaan berbagai
macam format tersebut memudahkan penyiar untuk
menyampaikan informasi kepada pendengar. Sehingga
informasi yang disampaikan oleh penyiar ini bisa menjadi
bukti bahwa itu benar adanya ketika disertakan sebuah foto
atau video. Karena dari khalayak bisa langsung melihat,
membaca bukan hanya mendengar.
Tidak hanya penyiar saja, penerapan konvergensi dengan
multimedia ini juga mempermudah marketing dalam mencari
pengiklan sebagai salah satu pendapatan Radio Lazuar 94,1 FM.
Dalam strategi mencari pengiklan konvergensi sangat dibutuhkan
untuk menawarkan produk yang dimiliki. Berdasarkan hasil
wawancara dengan manajer operational dan marketing Radio
Lazuar 94,1 FM, diketahui bahwa untuk mempermudah
pengapikasian Multimedia ini pihak marketing menawarkan
pemasang iklan dapat berupa teks, foto, dan video. Hal ini
mendapat antusias dari pemasang iklan. Penawaran tersebut
94
berupa harga paket untuk memasang iklan. Dimana paket iklan
On Air (spot dan adlib), talk show, dan diunggah di media sosial
dan radio digital milik Radio Lazuar 94,1 FM. Pengiklan lebih
memilih harga paket karena termasuk promosi di media sosial.
Penerapan multimedia disini, dari pihak pengiklan mengirimkan
foto store nya atau foto produk dari pengiklan. Foto tersebut
nantinya diterjemahkan oleh penyiar ketika siaran.
Perubahan berbagai macam format tersebut dipicu oleh tren
Multimedia yang dihasilkan teknologi dan komunikasi melalui
internet. Dengan demikian, strategi multimedia yang menyajikan
berbagai format yang diterapkan Radio Lazuar 94,1 FM untuk
mencapai konvergensi dapat mempermudah penyiar dan
marketing. Penyajian berbagai macamm format tersebut terus
diterapkan Radio Lazuar 94,1 FM hingga kini agar terus bersaing
di tengah persaingan industri media.
2. Multichannel
Konvergensi media tak lepas munculnya media
baru seperti Facebook, Instagram, Youtube, Website, dan
sebagainya. Karena sesuai dnegan penegertiannya sendiri,
konvergensi media merupakan penggabungan beberapa
media menjadi satu kesatuan. Dalam pengaplikasian
konvergensi media menggunakan dan memaksimalkan
berbagai metode dan kanal distribusi informasi dalam
fisik maupun digital. Misalnya, informasi yang didapat
selain disiarkan juga diunggah melalui media sosial.
Dengan demikian, agar khalayak mengkonsumsi
95
informasi juga beragam.8
Belakangan media sosial atau media baru yang
terhubung dengan internet, menjadikan orang semakin
mudah mengakses informasi melalui aneka platform.
Multichannel membuat khalayak memiliki lebih banyak
pilihan media dengan konten yang beragam. Hal
tersebut karena khalayak saat ini pasti tak lepas dari media
sosial yang tidak memandang usia. Dengan pemanfaatan
media sisoal tersebut mempermudah seseorang untuk
mengakses informasi yang masuk.
Berdasarkan wawancara dengan direktur utama
Radio Lazuar 94,1 FM bahwa radio Lazuar 94,1 FM
memanfaatkan media yang dimiliki mulai dari Facebook
fanspage, instagram, Website dan aplikasi streaming
sehingga informasi yang telah disampaikan oleh penyiar
melalui radio secara manual, juga bisa diakses pendengar
melalui media sosial yang dimiliki. Hal ini dikarenakan,
radio yang bersifat sekilas, apa yang disampaikan penyiar
hanya bisa didengarkan pada saat itu juga. Sehingga
pendengar bisa tetap mengakses informasi yang
disampaikan kapanpun dan memberikan feedback secara
langsung. Salah satunya juga diunggahan di media sosial
dan radio digital. Dengan begitu komunikasi dapat
berjalan dua arah, karena penyediaan kolom komentar,
dimana pendengar dapat langsung memberikan tanggapan
8 Aritasius Sugiya, Strategi Transformasi Konvergensi Media,
(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), hlm. 55.
96
saat itu juga. Selain itu, tujuan diunggahnya informasi
yang telah disampaikan, menjadi bukti bahwa berita yang
telah disiarkan benar adanya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Bagi Marketing, dengan Strategi Multichannel ini
mereka bisa lebih membantu mengiklankan sebuah
produk yang dimiliki kliennya melalui media sosial agar
dapat diakses seluruh masyarakat. Berdasarkan hasil
wawancara dengan manajer operational dan marketing
Radio Lazuar 94,1 FM bahwa pemasang iklan yang
didapat juga mengetahui dari pengiklan lain yang
produknya diunggah atau disiarkan di radio digital.
Sehingga begitu banyak pengiklan memilih harga paket.
Dengan strategi multichannel ini, produk yang dimiliki
klien bisa diakses siapa saja dan dimana saja, tidak sebatas
dalam bentuk siar tetapi juga melalui media sosial.
Keuntungan dari penerapan konvergensi ini dirasa lebih
mudah karena pada awalnya iklan yang didapat hanya
dibacakan atau disiarkan melalui radio manual dan yang
mengakses wilayah jangkauan gelombang radio saja.
Dengan adanya penawaran iklan berupa unggahan di
media sosial dan Radio digital, pasti ada harga tersendiri
yang ditawarkan. Dengan begitu, keuntungan yang di
dapat dari media sosial juga bertambah untuk pendapatan
Radio Lazuar 94,1 FM.
3. Multiplatfrom
Konvergensi media juga muncul dengan adanya
97
beberapa perangkat untuk mengakses sebuah informasi,
yakni multiplatform. Konten dalam media massa dapat
diproduksi dan diakses dari berbagai macam alat dan
perangkat. Dimana alat dan perangkat tersebut harus bisa
mengakses berbagai macam multimedia. Alat atau
pernagkat yang digunakan berguna untuk menghasilkan
berbagai jenis bahan untuk mebgakses atau memproduksi
konten di media massa terutama radio. Multiplatform ini
memberikan keleluasan konsumen untuk menikmati
produk informasi melalui berbagai perangkat yang
dimiliki khalayak. Mulai dari Handphone, PC, Laptop,
dan sebagainya.9
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dirktur Utama
Radio Lazuar 94,1 FM bahwa semua berita atau informasi
yang disajikan dalam berbagai format dan diunggah ke
media sosial, dapat diakses di seluruh perangkat yang
dimiliki oleh khalayak. Tak hanya itu, radio streaming
juga bisa didownload melalui android khalayak. Apalagi
untuk saat ini perkembangan teknologi juga semakin
pesat. Kepemilikan gadget tidak hanya remaja saja, tetapi
di seluruh lini masyarakat. Sehingga informasi dapat
diakses siapa saja dan dimana saja.
Sedangkan berdasarkan wawancara dengan Manajer
operational dan marketing bahwa pesatnya teknologi dan
munculnya teknologi yang baru mempermudah orang
9 Aritasius Sugiya, Strategi Transformasi Konvergensi Media,
(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), hlm. 57.
98
untuk mengakses produk yang diiklankan. Sehingga tidak
hanya informasi sebuah berita saja. Karena seluruh
informasi atau iklan yang ada di Radio Lazuar 94,1 FM
keseluruhan bisa diakses melalui perangkat khalayak
masing-masing. Pada masa sekarang ini memang harus
menerapkan multiplatform dalam konvergensi media.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan masyarakat kini
sudah reat kaitannya dengan digitalisasi. Teknologi yang
ada pun juga tidak pandang bulu. Sehingga dengan
munculnya teknologi baru mempermudah industri media,
khsusnya Radio Lazuar 94,1 FM.
99
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dalam skripsi “Mediamorfosis Radio
Lazuar 94,1 FM Dalam Persaingan Industri Media dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Proses Mediamorfosis yang dilakukan Radio Lazuar 94,1
FM menggunakan prinsip dari konsep Fidler yaitu
Koevolusi, Konvergensi, Kompleksitas Teknologi
komunikasi massa audio merupakan salah satu dari
teknologi komunikasi yang memiliki dampak yang besar
dalam kehidupan bermasyarakat. Indonesia dengan
penduduk yang sangat besar merupakan pengguna media
komunikasi yang tinggi. Radio dengan teknologi internet
atau radio streaming hadir untuk dapat memenuhi
kebutuhan informasi dan komunikasi masyarakat. Radio
streaming memudahkan masyarakat Indonesia untuk
memenuhi kebutuhannya akan media komunikasi tanpa
terbatas jarak. Proses Koevolusi yang ada pada Radio
Lazuar 94,1 FM dari radio konvensional ke radio digital
yang pertama yaitu Radio Lazuar 94,1 FM menggunakan
komputerisasi dengan menggunakan komputer Konsep
mediamorfosis sendiri memberikan pandangan pada
pengadopsian komputer yang membantu praktisi-praktisi
LP (Lembaga Penyiaran) dalam produksi produk
100
jurnalistik. Yang menyatakan, komputermenyumbang
kontribusi terbesar dalam mengurangi tahapan-
tahapan produksi padat karya yang
membutuhkan waktu yang tidak sedikit, sehingga dapat
melakukan penyuntingan dengan cepat dan
pengaktualan grafis, yang memiliki tenggat waktu yang
singkat (deadline). Kemudian untuk kompleksitas dari
Radio Lazuar 94,1 FM Kompleksitas atau chaos atau
kekacauan yang terjadi biasanya didorong atas teknologi
mutakhir yang hadir dan berkembang dengan cepat di
masyarakat. Sehingga dalam aspek sosial, politik dan
ekonomi dirasa pengadopsian terhadap teknologi tersebut
harus dilakukan oleh sebuah industri, tidak terkecuali
industri media massa. Pilihannya adalah bertransformasi
atau mati.
2. Proses Konvergensi Radio Lazuar 94,1 FM di tengah
persaingan industri penyiaran di Karaawang dengan
beberapa langkah yakni Multimedia, Multichannel, dan
Multiplatform. Pertama, multimedia dengan menyajikan
berbagai macam format seperti foto, video, audio, dan teks
untuk menyampaikan sebuah informasi berita maupun
iklan. Kedua multichannel, dimana seluruh informasi yang
sudah tersajikan dalam berbagai format tidak hanya
disampaikan melalui siaran radio saja, tetapi juga diunggah
di sosial media atau melalui radio streaming. Meskipun
untuk informasi dalam bentuk iklan sesuai permintaan
klien. Ketiga multiplatform, informasi yang disampaikan
101
di media sosial atau melalui radio streaming oleh Radio
Lazuar 94,1 FM bisa diakses siapapun, dimanapun, dan
kapanpun melalui gadget, laptop, komputer, maupun
perangkat khalayak masing-masing
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian serta analisis mengenai Mediaorfosis
Radio Lazuar 94,1 FM Dalam Persaingan Industri Media
dapat ditemukan implikasi sebagai berikut:
1. Akademis
Dalam penelitian ini bahwa mediamorfosis Radio Lazuar
94,1 FM mempertahankan eksistensinya ditengah
persaingan industri media dengan menggunakan tiga
prinsip yang pertama yaitu Koevolusi atau koeksistensi
kemudian yang Konvergensi yang paling dominan
digunakan untuk melakukan trasformasi Radio
Konvensional ke Radio Digital. Yang terakhir adalah
Kompleksitas atau Chaos atau akibat dari dilakukannya
konvergensi yang membuat kebiasaan masyarakat berubah.
2. Habits khalayak media dalam mendengarkan radio pada
masa lalu dengan sekarang mengalami perubahan. Radio di
era sekarang mengalami perkembangan fungsi lebih jauh.
Audiens atau khalayak radio yang menerima siaran radio
pada era sebelumnya tanpa bisa memberikan feedback,
saat ini mereka bisa melakukan interaksi dengan radio.
Fenomena radio saat ini, menafikan hubungan antara
media dan audiens yang tidak seimbang, yang bersifat
linear dan satu arah. Yakni dari produksi siaran distribusi,
102
kemudian diterima audiens selaku konsumen.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang ingin
diberikan peneliti, yakni :
1. Akademis
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran atau
referensi tambahan bagi para akademisi dibidang ilmu
komunikasi khususnya mengenai Mediamorfosis dan
konvergensi media agar bisa bertahan di tengah persaingan
industri penyiaran.
2. Praktis
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan
bagi Radio Lazuar 94,1 FM untuk lebih
memaksimalkan dan meningkatkan kinerjanya dalam
memberikan informasi kepada khalayak terutama di era
konvergensi media saat ini. Selain itu, lebih
memanfaatkan media- media yang dimiliki, sehingga
seluruh sosial media bisa sama-sama update informasi.
b. Diharapkan bagi crew Radio Lazuar 94,1 FM agar bisa
meningkatkan promosi media yang dimiliki agar
masyarakat luas lebih tau lagi, karena untuk
pendapatan perusahaan media bisa didapat dari
promosi sosial media agar lebih banyak lagi
permintaan pemasang iklan melalui media sosial.
c. Diharapkan dengan keterbatasan SDM yang menjadi
kendala, crew Radio Lazuar 94,1 FM tetap bisa
berusaha memaksimalkan kinerjanya terlebih dalam
104
Temuan Dakwah Komunikasi
1
Pengalaman
mediamorfosis
Radio Lazuar 94,1
FM dalam
persaingan industri
media
Melalui dakwah
Ramzi efek
kehadiran media
massa bagi
masyarakat yang
habitsnya sudah
berubah seiring
perkembangan
Radio
Dakwah ammah
dakwah yang
dilakukan seperti
ceramah, dengan
menentukan waktu
dan tema dakwah.
Dakwah bil‟lisan
merupakan dakwah
yang sering
dilakukan oleh
Radio Lazuar 94,1
FM secara lisan.
Dakwah bil‟hal
merupakan dakwah
yang mengguakan
aksi nyata. Seperti,
bantuan social
Dakwah bitadwin,
Radio Lazuar
dengan
menggunakan
tekologi yang
berkembang.
Diskusi dilakukan
oleh banyak orang
atau massal
Diskusi yang
dilakukan dengan
jamaan dalam sebuah
kajian.
Berkomunikasi
dengan cara
komunikasi verbal
atau lisan.
Berkomunikasi dari
Radio Lazuar 94,1
FM kepada
masyarakat dengan
melakukan banuan
social.
Hal tersebut
dikomunikasikan
melalui media online
seperti streaming
radio yang bisa
diunduh di
smartphone dan
media social.
105
Contohnya melalui
Instagram, web,
dan lainnya.
2
Pengalaman
Konvergensi Radio
Lazuar 94,1 FM
dalam persaingan
industri media
Pusat yang
menyampaikan
dakwah di Radio
Lazuar harus tepat,
yaitu melalui Usadz
Subhan.
Cara
menyampaikan
dakwahnya, yaitu
seorang ustadz
harus mengerti
tentang dakwah
yang akan
disampaikan
kepada masyarakat.
Ketika melakukan
komunikasi, harus
dengan komunikator
yang tepat.
Hal tersebut
dilakukan dengan
komunikan yang
tepat.
Dalam
penyampaiannya
seorang ustadz harus
menguasai materi
yang akan
dikomunikasikan.
106
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ardianto, Elvinaro, Q-Annes, Bambang. 2009. Filsafat Ilmu
Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Borders, Gracie Lawson. 2006. Media Organizations and
Convergence, London: Lawrence Erlbaum Associates.
Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Peneltian Kuantitatif. Jakarta:
PT Raja Granfido.
Campbel, Tom. 1994. 1994. Tujuh Teori Sosial. Yogyakarta:
Kanisius.
Cangara Hafied, 2006. Pengantar Ilmu Komunikas, Jakarta: PT
Raja Grasindo Persada.
Djuroto Totok, 2004. Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT
Rosdakarya,
Fidler, Roger. 2003. Mediamorfosis.Yogyakarta: Bentang
Budaya.
Hafield, Cangara. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Hamalik Oemar , 2004. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi, Jakarta:Bumi Aksara.
Helena, Olii. 2013. Reportase Radio & Televisi:Jakarta PT
Indeks.
Jenkins, Henry. 2006. Convergence Culture; Where Old and New
Media Collide.
107
Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human
Communication. Belmont: Thomson Learnig Academic
Resource Center
Masduki. 2000. Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme
Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.
McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Edisi keenam.
Jakarta: Salemba Humanika.
Melayu Hasibun S.P, 1996 Organisasi dan Motivasi Dasar
Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Morissan. 2008. Manajemen Penyiaran Media dan Strategi
Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana.
Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terapadu.
Jakarta : Kencana.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi (Individu Hingga Massa).
Jakarta : Kencana.
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif,
Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta :
Pelangi Aksara.
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Romli, Asep Syamsul M. 2017. Manajemen Program & Teknik
Produksi Siaran Radio. Bandung: Nuansa.
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relation dan
Komunikasi. Jakarta : PT Raja Granfido.
Syamsul M. Romli Asep, 2010. Kamus Jurnalistik, Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
108
Triartanto, A, Ius, Y. Broadcasting Radio (Panduan Teori dan
Praktek) : Pustaka Book Publisher.
William, Rivers,L. Dkk. 2008. Media Massa & Masyarakat
Modern : Edisi Kedua. USA : New York University Press.
B. JURNAL
Apriliani. 2011. Radio Internet Dalam Perspektif Determinisme
Teknologi. Jurnal Komunikasi, Vol. 1, No. 2, Januari 2011.
Program Studi IlmuKomunikasi,Kediri : STAIN,Kediri
Leliana, Intan. 2009. Analisis Program Siaran Balada Cerita
Ramadan di Radio Prambors 102.2 FM. Jakarta: Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nur, Rachmawati, Siti. 2018. Strategi Manajemen Siaran Radio
Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi Radio
Yogyakarta : Skripsi Universitas Mercubuana.
Nuril Ilma Farida, 2018 , Radio Dan Eksistensi Budaya Lokal :
Program Suegelle Lek Di Radio Suzana Fm Surabaya.
Skripsi thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Soehadi Burhan, 1978. Media Komunikasi Massa dan Perannya
dalam Pembentukan Opini Publiki, Medan: Fakultas Hukum
USU.
Sugiya, Aritasius. 2012. Strategi Transformasi Konvergensi
Media. Jakarta: Universitas Indonesia.
109
C. WEB
http://googleweblight.com/i?u=http://eramediaplus.blogspot.co
m/2015/06/manajemen-media-massa-sekuler
dan_3.html?m%3D1&hl=id-ID
https://pakarkomunikasi.com/perkembangan-media-
massa-di- indonesia.
https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet
indonesia-2021/
Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 1
Cikampek, 28 Desember 2020
Durasi Wawancara 17 menit
Nama : Ade Chandra
Alamat : Jl. IR. H. Juanda No.90 B Cikampek – 41373
Instansi : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya
Jabatan : Direktur Utama Lazuar Radio 94,1 FM
Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk
dirahasiakan)
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Radio Lazuar 94,1 FM ?
Jawaban: Radio ini berdiri sejak 11 september 1999, awalnya sih
dari hobby broadcasting dan juga melihat situasi dan kondisi saat
itu peradioan lumayan bagus secara komersil juga bagus makanya
saya lanjuti dengan mengurus perizinan, dan akhirnya tahun 2015
barulah bisa dapat perijinan radio. Yaitu kita dapatkan ISR dan
IPP. Dulu pertama kali berdiri namanya one FM.
2. Bagaimana Proses Mediamorfosis dan konvergensi Radio
Lazuar 94,1 FM?
Jawaban: Sebagai lembaga penyiaran lokal kami melakukan
mediamorfosis pada radio lazuar itu perjalanannya cukup panjang
pada tahun 2007 barulah kita memulai perubahan dengan
melakukan koevolusi menggunakan dua tahap yang pertama yaitu
komputerisasi agar pendengar dan juga penyiar itu lebih cepat
menemukan informasi selain itu tidak hanya penyiar dan
pendengar saja, pihak marketing, admin dan crew yang lain juga
bisa memudahkan pekerjaan mereka. Karena kita sudah
menggunakan sistem rise agar semua jadwal atau scadhule bisa
tertata rapih dari mulai jadwal iklan dan jadwal siaran
Sebenarnya kalau kita melihat perkembangan radio ramai-
ramainya streaming itu kurang lebih sekitar lima tahun yang lalu,
tapi tidak sebuming sekarang, dulu kan mereka mendengarkan
streaming radio hanya sebatas di PC. Radio lazuar mulai
bermediamorfosis atau berkonvergensi sejak tahun 2017.
Awalnya sama dengan radio lain hanya bisa diakses melalui PC
saja, sejak tahun 2017 Radio Lazuar sudah mempunyai aplikasi
streamingnya sendiri yang bisa diakses melalui smartphone, jadi
bisa lebih praktis didengar dimana saja.
3. Dari segi computing atau alat yang digunakan untuk
menunjang aplikasi streaming?
Jawaban: Walaupun radio daerah Lazuar notabenenya, tapi
sistemnya sudah terintegrasi Radio Lazuar sudah menggunakan
Rise agar semuanya bisa terintegrasi dari mulai trafic, program,
produksi dan yang lainnya sudah termanage dengan rise. Dulu
juga radio lazuar pakai sistem zara tapi hanya offline jadi hanya
sebatas penggunaannya itu di radio aja, tapi kalau dengan rise
terintegrasi bisa dimana aja, yang penting ada koneksi internet.
4. Kalau untuk Communication atau infrastruktur atau
jaringan telekomunikasi yang digunakan untuk Radio
Lazuar ?
Jawaban: Untuk jaringannya kita menggunakan ISP, dulu juga
kita menggunakan indihome, juga pakai biznet kalau secara
struktural untuk Radio Treamingnya kita menggunakan ISP.untuk
jangkauan streamingnya ini tergantung kan di streaming itu ada
dua macam ada indonesia ada Internasional. Kita pakai hanya
jangkauan Indonesia saja. Tapi sebenernya tidak menutup
kemungkinan mereka yang di luar negeri juga denger mungkin
dari sisi kualitas aja karena mungkin kita cakupannya hanya
seluruh Indonesia saja.
5. Kalau dari Content dan fitur-fitur dari aplikasi streaming
? Jawaban: supaya lebih berkembang lagi kami juga terus
mengembangkan radio stremaing kita yang tadinya Cuma bisa di
akses melalui website yang bekerjasama dengan radio
online.co.id kita juga akhirnya membuat aplikasi streaming
radinya yang bisa di akses di smartphone dan didownload di play
store, kalau dari listenersnya justru sekarang lebih banyak yang
mendengarkan di aplikasinya sih karena ada vitur live chat, terus
podcast yang baru banget kemarin itu juga ada visual radionya
jadi listeners bisa liat penyiar siapa aja sekarang yang lagi
siaranAlhamdulillah kita sudah real time yang artinya si
pengkilan bisa melihat iklan itu sedang diputar, atau ingin melihat
program apa yang sekarang sedang berjalan itu real time kita
keunggulannya disitu.kemudian untuk fitur-fiturnya juga seperti
podcast live chat dan juga karena radio lazuar ini sudah ada
visual radionya juga di aplikasi streamingnya, jadi listeners bisa
melihat penyiar sedang siaran. Jadi bisa keliatan siapa yang
sedang siaran.
6. Apakah sosial media juga berpengaruh dalam
keberlangsungan mediamorfosis radio ?
Jawaban: Kalau perkembangan sosial media sebenernya bagus,
ditambah juga kebanyakan orang sekarang lebih sering
menggunakan sosial media radio lazuar juga menggunakan
beberapa sosial media perti twitter, tiktok, facebook untuk request
lagu, Yautube juga dan tentunya instagram, karena kebanyakm
iklan kita juga taro di feed instagram juga di posting di facebook.
dengan adanya konvergensi yang sudah kita terapkan mulai dari
Facebook, Fanspage, Instagram, Website, Radio Streaming,
masyarakat bisa menjangkau kami meskipun waktu dan
tempatnya berbeda. Sehingga kerjasama tim dan komunikasi
yang baik juga sangat dibutuhkan, meskipun keterbatasan crew
yang kami miliki, sehingga mengharuskan 1 crew bisa mengurus
beberapa bagian. Seluruh crew ataupun manajemen harus bisa
mengelola, mengawasi, mengontrol, serta mengevaluasi
penerapan konvergensi di radio kami. Dengan keterbatasa crew
yang kami miliki, pemanfaatan konvergensi tetap berjalan, kami
pun juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan IT, kami
barter iklan. Dan kini siaran kami dapat diunduh di playstore
dengan mudah. Semua itu kami lakukanaAgar apa yang
dibutuhkan masyarakat bisa tersampaikan. Bahkan, kami juga
mencoba mengamati media-media lain sebagai pembelajaran
7. Kendala yang biasa terjadi pada radio streaming?
Jawaban: Kendala dari streming sih biasanya dari fasilitas, dari
peralatan sebenernya tidak terlalu banyak kendala, paling kalau si
ISP nya ini lagi down aja. Atau kalau internetnya lagi down aja.
Karena kan mau bagaimanapun radio streaming ini bergantung
kepada Internet.
8. Dari segi Audience atau pendengar lebih sering
mendengarkan Lazuar Radio dari radio stremingnya atau
dari radio konvensionalnya?
Jawaban: Sebenernya kalau ini kita lihat dulu dari data secara
umur, jenis kelamin, karena kan kalau untuk dari umur para
milenial ini lebih dominan ke gedget ya paling kalau radio
konvensionalnya kebanyakan yang mendegarkannya yang lagi
dimobil, makanya untuk konvensional sendiri sebetulnya
kewalahan kalau tidak bertrasformasi ke digital juga. Karena
kebanyakan sekarang pendengar radio lazuar lebih suka
mendengarkan lewat radio streamingnya.
9. Kalau untuk persaingan bagaimana radio lazuar bisa
bersaing dengan radio lain di Karawang ?
Jawaban: Untuk persaingan sendiri karena kita ini radio daerah
sebetulnya kalau kita mengandalkan analog atau radio
konvensionalnya aja kita akan berat untuk saat ini, karena
perkembangan zaman juga, apalagi daerah ini juga iklannya
sedikit kebanyakan dikota besar, jadi part time untuk waktu siar
masih tetap bisa berjalan karena kembali lagi kalau analog itu
hanya didengar saat mereka diperjalanan atau saat berkendara.
Makanya itu yang dibilang part time jadi emang bener-bener
waktu untuk radio. Tapi setelah itu ya kebanyakn mereka kembali
lagi ke radio streamingnya. Mau bagimanapun walaupun radio
sudah punya streaming tetap sekarang kan persaingannya banyak.
10. Bagaimana Radio Lazuar 94,1 FM bisa menerapkan 3M
(Multimedia, Multichannel, Multiplatform) ?
Jawaban: Saya meminta seluruh crew khususnya Penyiar dan
Marketing untuk menerapkan multimedia dalam artian seluruh
informasi yang disampaikan harus ada foto atau video, meskipun
basic kami ini audio. Dengan adanya foto atau video bahkan
tulisan, informasi yang kita sampaikan ini bisa dilihat, dibaca,
dan didengar oleh khalayak, sehingga kami punya bukti dalam
penyampaian informasi. Setelah informasi kami dapat dalam
berbagai format, baru diunggah di media sosial yang kami miliki.
Dan agar khalayak bisa menerima informasi yang kami
sampaikan bisa mengakses di media sosial kami dengan
Handphone atau mungkin laptop, computer yang dimiliki.
Apalagi Handphone, pasti kemana-mana orang bawa gadget itu,
banyak sekarang yang tidak mau ribet, butuh informasi yang
cepat, kemudahan akses, dan sebagainya. Dengan begini, seluruh
informasi atau berita yang kami sampaikan bisa diakses
dimanapun, dan kapanpun.
Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 2
Cikampek, 24 Desember 2020
Durasi Wawancara 17 menit
Nama : Asep Ihsan Firmansyah
Alamat : Jl. IR. H. Juanda No.90 B Cikampek – 41373
Instansi : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya
Jabatan : Manajer Oprational dan Marketing Lazuar Radio
94,1 FM
Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk
dirahasiakan)
1 . Apa Dampak Dari Mediamorfosis Radio Lazuar 94,1 FM
dalam pemasukan Iklan Ke Radio ?
Jawaban: Ya sebenernya kalau radio konvensional dan digitalnya
untuk iklan justru semakin meningkat mengingat juga sekarang
listeners lebih suka mendengar radio streamingnya ketimbang
raadio konvensional. Nah yang jadi masalah tuh disaat pandemi
untuk radio konvensional dan digital untuk iklan masih stabil tapi
dalam kondisi pandemi ini iklan lokal dan iklan nasional agak
sedikit berkurang karena mereka lebih dominan kebanyakan
WFH.untuk iklan lokal itu seperti toko-toko misalnya seperti toko
sepeda, toko elektronik, toko furniture, ada beberapa klien yang
menjawab bukan menolak, tapi bukan waktunya belum ada
bagetingnya, atau mereka lebih dominan ke medsos dulu padahal
radio lazuar sendiri untuk media digitalnya udah ada live
streaming kemudian sosial medianya juga aktif, kita bantu untuk
masalah media promosinya bahkan masuk ke konten youtube
seperti visit ke restoran dan review makanan. Itu nanti videonya
kita upload ke youtube dan diserahkan ke klien, nah itu untuk
iklan lokal karena kalau nasional kan emang ga ada review. Nah
untuk konvensional dan digital, untuk konvensionalnya sendiri
kita masih dari sekitaran kabupaten Karwang, Purwakarta,
Subang. Untuk kabupaten Karawang kita juga Cuma sampe kota
aja.
2. Media sosial berpengaruh tidak untuk Radio Digitalnya ?
Jawaban: Media sosial untuk segi promosi sangat berpengaruh
karena klien juga suka Follow akun kita, bahkan kita juga ada trik
dimana iklan disini sudah termasuk upload ke media sosial,
seperti iklan nasional juga kita upload di media sosialnya seperti
Telkomsel, Neo Coffe, Mie sedap.juga kita upload ke instagram,
untuk lokalnya ada Woi Cafe, Fresh Kitchen . itu semua kita
bantu juga promosikan lewat media sosialnya Lazuar Radio.untuk
media sosialnya juga membuat pendengar lebih percaya selain
melalui streamingnya kita juga bantu melalui media sosialnya,
dan Lauar Radio sendiri adalah media yang paling aktif di
Karawang. untuk mengiklan kan di media sosial baik iklan
nasional ataupun iklan lokal.
3. Kendala yang sering terjadi di Radio Digital dan
Konvensionalnya ?
Jawaban: Biasaya untuk radio digital kendalanya di Jaringan
Internet dan Software Live Streamingnya aja dan kedepannya
juga kan kita pengen live streaming via youtube sama instagram
itu nest kedepannya mudah-mudahan aja ada kemajuan
insyaAllah di tahun 2021 kita akan realisasikan.
4. Apa keuntungan Bagi Radio terutama Marketing Dengan
adanya Radio Digital ?
Jawaban: Sangat besar pengaruhnya, mencapai 50 persen. Jika
dulu mengakses sulit, sekarang menjadi lebih mudah. Sempat ada
beberapa klien yang tahunya dari streaming, sehingga minat
pasang sama kami. Ada juga beberapa pendengar yang membeli
produk mereka tahunya juga dari streaming Radio Lazuar 94,1
FM. Sehingga dengan begitu kan, banyak audien yang berpikir oh
ada streamingnya jadi produknya bisa diakses dimana saja dan
siapa saja. Dan dengan adanya konvergensi ini, kami jadi bisa
mendapatkan iklan nasional. Itu yang menjadi salah satu alasan
pendapatan kita juga meningkat
Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 3
Cikampek, 29 Desember 2020
Durasi Wawancara 5 menit
Nama : Alghifari
Alamat : Jl. IR. H. Juanda No.90 B Cikampek – 41373
Instansi : PT. Radio Bumi Lazuardi Jaya
Jabatan :Penyiar Radio Lazuar Radio 94,1 FM
Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk
dirahasiakan)
1. Apa dampak dari Konvergensi Media yang diterapkan
Radio Lazuar 94,1 FM bagi Penyiar dan pendengar ?
Jawaban: Dengan adanya konvergensi ini sebenarnya sangat
memudahkan, dalam siaran mulai dari penyiar dan bahkan
pendengar. Bagi penyiar dengan adanya konvergensi lebih
mudah, misalkan ada Facebook, WhatsApp, atau Radio Digital
apabila digabungkan pasti akan mengembangkan informasi yang
akan disampaikan kepada pendengar. Dengan adanya
konvergensi pendengar menjadi percaya akan informasi yang kita
sampaikan lewat audio, karena mereka bisa melihat sendiri di
sosial media dan Radio Digital. Gatekeeper juga demikian,
misalkan ada penelpon, tidak hanya informasi lisan, pasti ada foto
pendukungnya. Walaupun kita memanfaatkan media sosial untuk
menyampaikan informasi, tetapi pasti ada perbedaannya dengan
bahasa siaran, kami lebih sering menggunakan bahasa tutur yang
lebih luwes agar sampai pendengar bisa mengerti, sehingga kami
dan pendengar seperti mengobrol biasa dan sebisa mungkin
memberikan bayangan dan gambaran yang jelas, karena sifat
radio theater of mind. Berbeda di media sosial yang lebih detail
sesuai kaidah jurnalistik dan sudah disertakan foto, sehingga
khalayak bisa melihat, membaca dan membayangkan sendiri dari
apa yang mereka akses di media sosial, tidak sampai disitu
jikalau di media sosial khalayak bisa langsungberkomentar dan di
Radio Digital Pendengar juga bisa Berinteraksi Langsung dengan
penyiar melalui fitur Live chat yangadadiaplikasiradiodigital.
Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 4
Cikampek, 2 Desember 2020
Durasi Wawancara 10 menit
Nama : Neneng Athiatul Faiziyah
Alamat : Jl. Malabar, Malabar kec. Lengkong Kota Bandung,
Jawa Barat
Instansi : KPID Jawa Barat
Jabatan : Wakil Ketua KPID Jawa Barat
Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk
dirahasiakan)
1. Menurut ibu bagaimana tentang perkembangan teknologi
penyiaran saat ini khususnya radio konvensional yang
bermediamorphosis menjadi radio digital?
Jawaban: Perkembangan Jawa Barat memiliki lembaga penyiaran
terbanyak di Indonesia, SD sekarang tahun 2020 mencapai 417, dan
radio Terdiri dari 221 radio swasta., sebagiannya Radio LPP, dan
LPK. Pertumbuhan dan eksistensi LP radio berkembang dinamis
(dengan data banyak yag mengajukan baru, perpanjangan, perluasan
jaringan, daerah, dll), meski ada bagian fuktatifnya pada LP radio
tertentu, mislanya kurangnya SDM, modal, dll Berbicara Radio
Konvesional, adalah istilah umum yang selalu dihadapkan dengan
Digital, Adapun istilah regulasinya nya adalah LP atau Radio analog
terrestrial, dan sekarang menuju digital teretsrtial. Eksistensi radio
sudah diatur dalam permen no 17 th 2005 tentahg spektrum radio,
dan permenkominfo No 21 tahun 2009 tentang standar penyiaran
digital untuk radio pada Vita VHF. Sebenarnya, terkait dengan
Digitalisasi penyiaran yang sedang ramai, trending, booming
sekarang ini, bukan hal yang baru, karena sejak jaman rencana
perubahan RUU penbyuiaran tahap awal sudah diwacanamakan
tentang digitalisasi, termasuk pada masa Mentri Tufatul sembiring.
Sekrang, digitalisasi penyiran menjadi keharusan dan keniscayaan,
baik secara infra struvtuire post, content dgital brroadcast post, dll
Dan, regulasi UU dalam Omnibuslaw UU Cipta kerja memasukan
penyiaran tentang digitalisasi Ruang Digital dalam UU yang baru
tertesbut, membuka peluang bagian prniaran digital, termasuk bagi
penyiaran di Jawa Barat
2.Bagaimana kebijakan KPID untuk radio konvensional yang
bermediamorphosis menjadi radio digital?
Jawaban: KPID jabar memiliki concern terhadap penyiapan ke arah
Digitalisasi Penyiaran termasuk radio, dalam pengertian
Konvergensi Media ke arah online, dan mgrasi equipment secar
bertahap...ke arah digital equipment, termasuk mendorong formulasi
siaran digital..dengan tetap memperhatikan konten diguital yang
narik dan mendididik Program yang dlakukan dengan : sosialisasi ke
arah digital dan konvergensi media, tema-tema dgital dalam berbagai
kegiatan workshop, FGD, seminar, literasi, dll, dan anungerah
penyiaran denag tema Penyiaran Go to Digital. KPID jabar
menekankan digital penyiaran sebagai open mind penyiaran
kedepan, yang sejalan dengan perkembangan ICT, information,
communication dan Technologies. dengan tetap mengusung secara
kreatif, produktif dan mendidik dengan konten lokal LP Penyiaran
Radio di Jabar bisa menjadi Icon dan berkompetisi dengan sehat dan
positif bagi daerah lain, karena market dan demografi jawa barat
yang sangat luas dan marketble.
3. Harapan KPID untuk Radio lokal yang ada di Jawa Barat?
Jawaban: Harapan KPID untuk Radio lokal yang ada di Jawa Barat.
KPID jabar, memiliki harapan besar bahwa LP radio Lokal di Jawa
barat memiliki kesiapan, kemampuan, kerativitas, kekuatan, dan
peluang untuk menghadap era digital media, era konvergensi media
digital, yang merupakan era metamorphosis dalam penyiaran. LP
radio lokal di Jawa barat memiliki trademark broadacsting yang
bagus, dalam : sumber materi kontel lokal, Konten lokal yang
variatif antara tradisional dan modern kontemporer, SDM unggul
dan komtetif dengan banyak nya akademisi, penyiar, host, dari Jabar;
memiliki kreator2 lokal yang kompetetif; Bisa cepat adaftif dengan
situasi dan kondisi perkembangan ICT, dll
Daftar Lampiran Wawancara Narasumber 5
Cikampek, 29 Desember 2020
Durasi Wawancara 5 menit
Nama :Adie Septian
Alamat :Batam, Kepulauan Riau
Instansi : -
Jabatan : Pendengar Radio Lazuar 94,1 FM
Telpon : 08** *** *** (informasi meminta untuk
dirahasiakan)
1. Sebenernya dengan adanya Radio Digital dan Sosial Media
Radio Lazuar apa keuntungan untuk pendengar ?
Jawaban: Dengan adanya penyampaian informasi berbagai macam
seperti itu kita tidak hanya membayangkan sendiri, kalau radio
manual kan kita membayangkan sendiri, seperti apa ya yang
dimaksud, nah kalau ada fotonya atau ada videonya, kita jadi tahu
kebenarannya, kita tahu informasi nyatanya tanpa harus
membayangkan. Adanya media sosial Radio Lazuar kan kita bisa
langsung ikut komentar, apalagi saya juga berteman dengan
Facebooknya Radio Lazuar, saya jadi tahu informasi apa saja yang
disampaikan. Kalau ingin melihat lagi informasi yang sudah pernah
disampaikan tinggal dicari lagi kebawah-bawah seperti itu, kalau di
radio manual kan hanya sekilas saja. Sangat membantu, karena pasti
semua orang pasti pegang HP. Sebenarnya kalau radio manual pasti
ada juga aplikasinya di HP, tapi kan jaraknya terbatas. Nah dengan
adanya streaming saya yang tiggal di Batam juga bisa mendengarkan
siaran Radio Lazuar selain itu kita juga bisa langsung request dengan
melalui fitur live chat yang ada di aplikasi radio streamingnya.
Dengan adanya Facebook, Instagram, kita sendiri juga tidak bingung
dengan jarak. Bisa dipakai dimanapun dan kapanpun dengan HP
kita, lebih simple kalau bisa terhubung di HP.
2. Selain itu apakah dengan menggunakan aplikasi streaming
Radio Lazuar 94,1 FM dapat memudahkan anda untuk
menemukan informasi ?
Jawaban: Sangat berdampak bagus, karena saya bisa mendapatkan
informasi yang mendalam. Apalagi posisi saya saat ini Batam.
Dengan adanya informasi yang diberi foto, atau video berarti saya
tau bahwa informasi tersebut benar karena ada buktinya, apakah
berita tersebut benar atau bohong. Saya sendiri juga bisa tahu di
kampung halaman saya, khususnya Karawang itu ada berita-berita
apa saja, bisa dibilang mengobati rasa rindu saya terhadap kampung
halaman. Kalau saya sendiri sebenarnya tidak punya Facebook, jadi
mungkin tidak tau informasi-informasi dari Lazuar Radio yang
diunggah di Facebook. Saya punyanya WhatsApp dan Instagram,
jadi saya taunya informasi di Instagram, atau di grup WhatsApp.
Apalagi Radio Lazuar kan ada grup WhatsApp bagi pendengar,
kebetulan saya gabung di grupnya, jadi tau kabar teman-teman
Karawang. Dan informasi yang diunggah di media sosial menurut
saya sangat positif, apalagi kalau orang sekarang kan lebih suka
mengakses sosial media, jadi informasi yang disampaikan cepat
diterima. Saya sendiri kalua tidak on di Instagram, saya dengerin
radio lewat streaming, bisa sampai Batam. Dan itu mempermudah.
Jadi walaupun saya di luar negeri bisa tau informasi terupdate
kampung halaman. Saya lebih pakai Handphone, ya saya
berterimakasih ke Radio Lazuar, karena informasi yang disampaikan
bisa saya akses lewat Handphone saya. Apalagi lazuar menggunakan
internet, coba kalau tidak ada internet dan siaran biasa, pasti
gelombangnya tidak sampai sini, dan tidak bisa saya akses di
Handphone saya. Menurut saya bisa lebih irit sih, posisi saya jauh.
Selain itu saya juga bisa berbagi informasi dari sini juga. Saya juga
mendapat banyak teman meskipun hanya lewat grup WhatsApp,
tetapi itung-itung menambah silaturahmi.
Wawancara Bersama Bapak Asep Iksan Firmansyah Selaku
Manajaer Operational dan Marketing Radio Lazuar 94,1 FM