Reinforcing the Business FundamentalsMemperkuat Landasan Bisnis
Laporan Tahunan
2015 Annual Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 20152
PrologProlog 1Kesinambungan Tema Continuity of the Theme
02
Sanggahan dan Batasan Tanggung JawabDisclaimer
04
Kilas KinerjaPerformance Review 5Tonggak Sejarah dan Jejak LangkahOur Milestones
6
Peristiwa Penting Event Highlights
8
Penghargaan, Peringkat dan SertifikasiAwards, Ratings and Certifications
10
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
10
Ikhtisar Data Keuangan PentingImportant Financial Highlights
11
Rasio KeuanganFinancial Ratios
12
Ikhtisar Saham dan ObligasiStocks and Bonds Highlights
13
Grafik Ikhtisar SahamChart of Shares Highlights
14
Aksi KorporasiCorporate Action
14
Laporan ManajemenManagement Report 15Sambutan Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner
16
Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners
20
Laporan Komite AuditReport of the Audit Committee
26
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
32
Profil PerusahaanCompany Profile
45Informasi Perusahaan Company’s Information
46
Sekilas Perusahaan Company in Brief
47
Visi dan Misi Vision and Mission
51
Bidang UsahaLine of Business
52
Struktur Organisasi Organizational Structure
54
Struktur KorporatCorporate Structure
56
Entitas Anak dan AsosiasiSubsidiaries and Associates
56
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profile
57
Profil Direksi The Board of Directors Profile
59
Profil Anggota Komite IndependenProfiles of the Independent Committee Member
62
Daftar Nama Kepala Divisi dan Kepala CabangList of Head of Divisions and Branch Offices
63
Komposisi Pemegang Saham Shareholder Composition
65
Kronologi Pencatatan Saham dan EfekChronology of Shares and Securities Listing
68
Lembaga Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Professional Institution
70
Nama dan Alamat Jaringan Kantor Name and Address of Office Branch Offices
71
Peta Operasional Operational Map
74
Unit Pendukung BisnisSupporting Business Unit 75Sumber Daya Manusia Human Resources
76
Teknologi Informasi Information Technology
82
Bank Koresponden Correspondent Bank
86
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
87Analisis Makro Ekonomi Macroeconomic Analysis
88
Tentang Analisis dan Pembahasan Manajemen About Management Discussion and Analysis
90
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review by Business Segment
95
Tinjauan Keuangan Financial Review
111
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Ability to Pay Debt and Receivables Collectibility Level
117
Perbandingan Target dan Realisasi 2015 dan Proyeksi 2016 Comparison of 2015 Targets and Actual Achievements, and Financial Projections for 2016
119
Kenaikan/Penurunan Material dari Pendapatan Usaha/Bersih Material Increase/Decrease of Operating and Net Income
119
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Capital Structure and Management Policy on Capital Structure
120
Investasi Barang Modal Capital Goods Investment
121
Transaksi yang Material untukInvestasi Barang Modal Material Transaction for Capital Investments
121
Derivatif dan Fasilitas Lindung Nilai Derivatives and Hedging Facility
122
Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi Information on Extraordinary and Rare Financial Events
122
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan AkuntanSubsequent Events and Information
122
Informasi Material mengenaiInvestasi, Ekspansi, Divestasi,Restrukturisasi Utang/Modal Material Information on Investments, Expansion, Divestments, Capital/Debt Restructuring
122
Daftar IsiTable of Contents
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 1
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi Information on AffiliationTransactions, Transactions with Related Parties, and Transactions with Conflict of Interest
122
Komitmen dan Kontinjensi Commitments and Contingencies
123
Kebijakan Dividen Dividend Policy
123
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan KaryawanEmployee and Management Share Option Program
124
Perubahan Undang-Undang yang Berdampak terhadap Kinerja Keuangan Changes in Regulation with Significant Impact on Financial Performance
124
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berdampak terhadap Kinerja KeuanganChanges in Accounting Policy with Significant Impact on Financial Performance
126
Aspek Pemasaran Marketing Aspects
126
Prospek Usaha Business Prospects
127
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 131Penerapan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Implementation
132
Roadmap Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Roadmap
134
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Assessment
136
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Structure and Mechanism
139
Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
200
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Tahun 2015 Implementation of Compliance Function in 2015
213
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Conduct and Corporate Culture
217
Kasus Hukum dan Sanksi Administratif Litigations and Administrative Sanctions
219
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
221
Akses Informasi dan Data Perusahaan Access to Company Information and Data
223
Kepatuhan Perpajakan Tax Compliance
224
Kebijakan Strategi Anti-Fraud Policy on Anti-Fraud Strategy
226
Pakta IntegritasIntegrity Pact
229
Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan Non Keuangan BankDisclosure of the Bank’s Financial and Non-Financial Conditions
230
Pernyataan Kesesuaian Penerapan GCG Bank dengan Roadmap GCG OJKStatement of Conformity of the Bank’s GCG Implementation with OJK GCG Roadmap
232
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
233Filosofi dan Dasar Kebijakan CSR CSR Philosophy and Policy
234
Pelestarian Lingkungan Environmental Conservation
235
Pemberdayaan Masyarakat Social Empowerment
236
Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Policies on Labor Practices and Occupational Health and Safety
237
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kepada Nasabah Our Responsibility towards Customers
237
Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan Banking Education for the Public
238
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Laporan KeuanganFinancial Report 241
LampiranLaporan TertentuAttachment of Other Reports
357
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 20152
2015Memperkuat Landasan Bisnis Reinforcing the Business Fundamentals
Menghadapi iklim perekonomian yang terus menghadirkan tantangan dan menuntut kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, Bank BNP terus berupaya memperkokoh fundamental bisnisnya agar semakin siap dalam menghadirkan produk dan layanan perbankan yang tepat sasaran dan memuaskan bagi setiap nasabahnya. Ini dilakukan seiring Bank BNP mulai menyeimbangkan fokusnya ke segmen-segmen yang diyakini akan menghadirkan tingkat pertumbuhan yang baik bagi Bank, dengan terus mempertimbangkan setiap aspek risiko dan menjalankan praktik tata kelola yang baik secara disiplin.
Facing the current economic climate that brings forth challenge upon challenge and calls for the ability to adeptly adapt to change, Bank BNP continues to strengthen its business fundamentals so as to be more prepared to offer effective products and services to satisfy its customers’ needs. This measure is in line with Bank BNP’s shifting of focus towards segments that are believed to boost the Bank’s growth rate, as the Bank carefully considers every aspect of risk in its conduct guided by the disciplined implementation of good corporate governance practices.
Kesinambungan TemaContinuity of the Theme
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 3
2014Langkah Pasti Menuju Masa DepanConfident Steps towards Future
Membangun perusahaan dengan maksimal senantiasa Bank BNP terapkan melalui kerja sama tim yang baik. Dengan selalu memegang teguh visi dan misi, Bank BNP sepanjang 2014 telah menjalankan kegiatan usaha secara profesional yang berkelanjutan. Tidak hanya itu, Bank BNP tetap menjaga nilai-nilai keindonesiaan berupa keharmonisan antar individu dalam bekerja sama guna menciptakan hasil terbaik.
Building a Company with maximum effort continuously implemented by Bank BNP through solid teamwork. By constantly hold firm to the vision and mission, Bank BNP throughout 2014 has been running business activities in a professional and sustainable way. In addition to that, Bank BNP continuously maintain values of Indonesia in form of harmony among individuals in cooperating to create the best result.
2013Tumbuh Berkelanjutan Bersama Usaha Kecil MenengahSustainably Grow Together with Small and Medium Enterprises
Sejarah keberhasilan bisnis Bank BNP dalam segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tercatat pada 2013 dari sisi tingkat pertumbuhan kredit dan terjaganya kualitas kredit yang baik. UKM memiliki peranan yang signifikan dalam perkembangan ekonomi di Indonesia dan juga memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. Dengan jumlah yang terus meningkat dalam beberapa tahun berselang, membuat terbukanya peluang yang cukup banyak bagi Bank BNP untuk memperluas bisnisnya di segmen UKM.
Success history of Bank BNP’s business in segment of Small and Medium Enterprises (SMEs) was recorded in 2013 from the aspect of credit growth and the preservation of good credit quality. SME has a significant role in economic development in Indonesia and also has higher flexibility when compared to other business with greater capacity. With the ever-increasing amount within last few years, it has opened quite a considerable amount of opportunities for Bank BNP to expand its business in SMEs segment.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 20154
Sanggahan dan Batasan Tanggung JawabDisclaimer
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Bank BNP yang diambil dari laporan keuangan Bank, serta data eksternal seperti Pemerintah, Bank Indonesia, dan sumber terpercaya lainnya. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, dan dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Bank, serta lingkungan bisnis di mana Bank menjalankan kegiatan usaha. Bank tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
Laporan tahunan ini memuat kata ”Bank” dan “Bank BNP”, yang didefinisikan sebagai PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang menjalankan kegiatan usaha utama dalam industri perbankan. Adakalanya kata “Kami” dan “Perseroan” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. secara umum.
This annual report contains financial conditions, operation results, projections, plans, strategies, policy, as well as the Company’s purpose, which is classified as future statements within the meaning of prevailing regulations, excluding historical matters. The statements have the prospective risk and uncertainty which may lead to actual material developments different from what has been written.
Prospective statements in this annual report are composed based on various assumptions regarding current conditions and forecast of future conditions of the Company and the business environment in which the Company conducts business activities. The Company does not guarantee that all measures have been taken to ensure the validity of this document will bring specific results as expected.
This report also contains the terms “Bank” and ”Bank BNP”, which is defined as PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., which conducts business mainly in the field of banking. The terms “We” or“ the Company” are also used at times, on the basis of convenience to refer to PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. in general.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 5
Kilas KinerjaPerformance Review
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 20156
Tonggak Sejarah dan Jejak LangkahOur Milestones
Didirikan dengan nama
PT Bank Pasar Karya
Parahyangan pada 18 Januari.
Established under the name
of PT Bank Pasar Karya
Parahyangan on 18 January.
Memperoleh izin
operasional sebagai bank
devisa di bulan Agustus.
Obtained permit to
operate as a foreign
exchange bank in August.
Mencatatkan saham hasil
penawaran umum perdana di
Bursa Efek Indonesia di bulan
Januari.
Had its shares from the Initial
Public Offering listed on the
Indonesia Stock Exchange in
January.
Perubahan status menjadi
bank umum dan berganti
nama menjadi PT Bank
Nusantara Parahyangan di
bulan Juli.
Changedits status into a
commercial bank, with its
name changed to PT Bank
Nusantara Parahyangan in
July.
Exercise waran terhadap
saham sebanyak 8.275.000
lembar saham.
Exercised warrants on the
8,275,000 shares.
Menjadi perusahaan
publik dengan melakukan
Penawaran Umum Saham
Perdana sebanyak 50.000.000
lembar saham, dan
mengubah status menjadi PT
Bank Nusantara Parahyangan
Tbk. di bulan Desember.
Went public through the
Initial Public Offering of
50,000,000 of its shares, and
changed its status to PT Bank
Nusantara Parahyangan Tbk.
in December.
1972
2000
2004
1994
2001
1989
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 7
Menerbitkan saham baru
melalui Penawaran Umum
Terbatas (PUT) I di bulan Juli
sebanyak 158.275.000 lembar
saham.
Issued 158,275,000 new
shares through the Rights
Issue I in July.
Penawaran tender atas
kepemilikan saham Bank
oleh ACOM Co Ltd berkaitan
dengan praktik akuisisinya di
bulan Januari hingga Maret.
Tender offering of the
ownership of the Bank’s
shares by ACOM Co Ltd,
related to its acquisition, from
January to March.
Menerbitkan saham baru
melalui PUT III di bulan Mei.
Issued new shares through
the Rights Issue III in May.
ACOM Co Ltd dan The Bank
of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
mengakuisisi saham Bank
pada 17 Desember.
Had its shares acquired by
ACOM Co Ltd and The Bank of
Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd on
17 December.
Melaksanakan PUT II di bulan
Oktober, dengan menerbitkan
saham baru sebanyak
99.963.158 lembar.
Conducted the Rights Issue II
in October, where 99,963,158
new shares were issued.
2006
2010
2013
2008
2007
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 20158
JanuariJanuary
JuniJune
23 Januari 2015 Bank BNP menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 23 Januari 2015 di Bandung. Dengan agenda Pengangkatan Ibu Trie Karjati Wibowo sebagai Direktur Independen.
23 January 2015 Bank BNP conducted the Extraordinary Meeting of Shareholders (EGMS) on 23 January 2015 in Bandung, with the agenda being the appointment of Ms. Trie Karjati Wibowo as Independent Director.
26 Juni 2015Pada tanggal 26 Juni 2015 Bank BNP menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dan Paparan Publik di Bandung. Salah satu laporan yang disampaikan pada RUPST adalah kegiatan Perseroan selama tahun 2014, sedangkan dalam RUPSLB yaitu persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
26 Juny 2015On 26 June 2015 Bank BNP conducted the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), and Public Expose in Bandung. The information reported at the AGMS includes the Company’s activities throughout 2014, while the EGMS approved the amendment to the Articles of Association of the Bank.
Peristiwa PentingEvent Highlights
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 9
OktoberOctober
NovemberNovember
23 November 2015Pada tanggal 23 November 2015 Bank BNP menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda pengangkatan Sdr. Michio Atsuda sebagai Presiden Komisaris menggantikan Sdr. Hideki Horikoshi.
23 November 2015On 23 November 2015 Bank BNP conducted the Extraordinary Meeting of Shareholders (EGMS), with the agenda being the appointment of Mr. Michio Atsuda as President Commissioner succeeding Mr. Hideki Horikoshi.
12 Oktober 2015Bank BNP menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 12 Oktober 2015 di Bandung dengan agenda pengangkatan Sdr. Takeru Agawa sebagai Presiden Direktur.
12 October 2015Bank BNP conducted the Extraordinary Meeting of Shareholders (EGMS) on 12 October 2015 in Bandung, with the agenda being the appointment of Mr. Takeru Agawa as President Director.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201510
Dinyatakan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated
KeteranganBerdasarkan Laporan Akuntan Publik /
Based on Public Accountant Report Description2015 2014 2013
Neraca Balance Sheets
Total Aset 8.613.114 9.468.873 9.985.736 Total Assets
Kredit yang Diberikan 6.477.703 6.711.199 7.066.300 Total Loans
Surat Berharga 568.715 522.803 361.558 Marketable Securities
Aset Produktif 7.901.879 8.618.368 8.634.714 Earning assets
Dana Pihak Ketiga 7.183.830 7.876.660 8.358.395 Third Party Fund
Giro 674.911 798.453 894.664 Current Accounts
Tabungan 977.427 1.141.340 1.545.407 Saving Accounts
Deposito 5.531.493 5.936.867 5.918.324 Time Deposits
Simpanan dari Bank Lain 69.615 286.197 297.166 Deposits from Other Banks
Total Liabilitas 7.417.621 8.330.772 8.933.338 Total Liabilities
Pinjaman Subordinasi 81.800 73.493 72.217 Subordinated Loans
Ekuitas 1.195.493 1.138.101 1.052.398 Equity
Laba Rugi Profit and Loss
Pendapatan Bunga 1.006.417 1.080.295 906.462 Interest Income
Beban Bunga 558.732 642.578 475.293 Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih 447.685 437.717 431.169 Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya 42.120 41.017 53.360 Other Operating Income
Beban Operasional Lainnya 402.796 348.326 348.710 Other Operating Expenses
Laba Operasional Bersih 87.009 130.408 135.819 Net Operating Income
Laba Sebelum Pajak 90.315 130.448 141.923 Income Before Tax
Laba Bersih 66.867 96.532 105.234 Net Income
Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 99 143 178 Earnings Per Share
(in full Rupiah)
Jumlah Saham (dalam lembar) 676.833.882 676.833.882 676.833.882 Total Number of Shares
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Penghargaan, Peringkat dan SertifikasiAwards, Ratings and Certifications
Bank BNP memiliki national rating AAA dari PT Fitch Ratings Indonesia hingga 31 Desember 2015.
Bank BNP retained an AAA national rating from PT Fitch Ratings Indonesia up until 31 December 2015.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 11
Kredit yang DiberikanTotal Loans
Total AsetTotal Assets
Laba Sebelum PajakIncome Before Tax
Tingkat Kecukupan ModalCapital Adequacy Ratio (CAR)
Dana Pihak KetigaThird Party Funds
Pendapatan BungaInterest Income
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2015
2015
2015
2015
2015
2015
6.477
8.613
18.07%
1.006
90
7,183
6.711
9.46916,55 %
1.080
1307.877
7.066
9.986
15,75 %
906
142
8.358
Ikhtisar Data Keuangan PentingImportant Financial Highlights
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201512
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain (Dalam jutaan Rupiah)
Expressed in Rupiah, unless stated otherwise(Stated In Million of Rupiah)
KeteranganBerdasarkan Laporan Akuntan Publik /
Based on Public Accountant Report Description2015 2014 2013
Rasio Keuangan Financial Ratios
Imbal Hasil Terhadap Aset 0,99% 1,32% 1,58% Return on Asset
Imbal Hasil Terhadap Ekuitas 5,71% 9,09% 12,16% Return on Equity
Marjin Bunga Bersih 5,18% 4,69% 5,16% Net Interest Margin
Kredit yang Diberikan Terhadap Dana Masyarakat (LDR) 90,17% 85,19% 84,44% Loan to Deposit Ratio
Rasio Kredit Bermasalah Bersih 3,98% 1,41% 0,45% Net Non-Performing Loan
Tingkat Kecukupan Modal 18,07% 16,55% 15,75% Capital Adequacy Ratio
Biaya Operasional terhadap Pencapaian Operasional (BOPO) 91,91% 88,37% 86,35% Operating Expense
to Operating Income
Kepatuhan Compliance
Persentase Pelanggaran BMPK 0,00% 0,00% 0,00% Percentage of Legal Lending Limit Violation
Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% Related Parties
Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% Third Parties
Persentase Pelampauan BMPK 0,00% 0,00% 0,00% Percentage of Excess of Legal Lending Limit
Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% Related Parties
Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% Third Parties
Giro Wajib Minimum Minimum Reverse Requirement
GWM Utama Rupiah 7,63% 8,09% 8,28% Minimum Primary Reserve Requirement in Rupiah
GWM Sekunder 7,16% 6,57% 4,39% Minimum Secondary Reserve Requirement
GWM Valuta Asing 8,21% 10,29% 51,53% Minimum Reserve Requirement in Foreign Exchange
Posisi Devisa Netto Secara Keseluruhan 0,74% 0,56% 0,72% Overall Net Open Position
Lainnya Others
Jumlah Karyawan 1.508 1.576 1.452 Total Employees
Jumlah Kantor 68 69 75 Total Offices
Jumlah Anjungan Tunai Mandiri 72 69 66 Total ATM
Rasio KeuanganFinancial Ratios
Komposisi Kredit Desember 2015 / Loan Composition December 2015
Komposisi Pendanaan Desember 2015 / Funding Composition December 2015
77%
9%
14%Deposito
Time Deposit
TabunganSaving
GiroDemand Deposit
69%
Modal KerjaWorking
Capital
23%
InvestasiInvestment
8%
KonsumtifConsumption
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 13
Ikhtisar Saham dan ObligasiStocks and Bonds Highlights
SahamJumlah saham Bank BNP yang telah dikeluarkan hingga akhir tahun 2015 seluruhnya adalah 676.833.882 lembar saham, terdiri dari saham biasa bersifat ekuitas yang ditatakelolakan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan harga nominal per lembar sahamnya adalah sebesar Rp 500 (lima ratus Rupiah).
Jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan dapat diperjualbelikan adalah 99% dari total saham yang diterbitkan Bank BNP.
Berikut adalah Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham:
Informasi Harga Saham per Triwulan 2014
SharesTotal shares of Bank BNP which have been issued until the end of 2015 amounted to 676,833,882 shares, consisting of equity common shares administered by the Indonesian Central Securities Depository (KSEI) with nominal price per share of Rp 500 (five hundred Rupiah).
The shares listed on the Indonesia Stock Exchange that are tradable compose 99% of the total shares issued by Bank BNP.
Share listing chronology and changes to the total number of shares are described below:
Share Price Information by Quarter 2014
Informasi Harga Saham per Triwulan 2015 Share Price Information by Quarter 2015
PeriodeHarga Saham
Tertinggi / Highest (Rp)
Harga SahamTerendah/ Lowest (Rp)
HargaPenutupan/
Closing Price (Rp)
VolumePerdagangan/ Trade Volume
KapitalisasiPasar/ Market
Capitalization (Rp)
Period
Q1 – 2014 1.480 1.480 1.480 0 0 Q1 – 2014
Q2 – 2014 1.480 1.480 1.480 0 0 Q2 – 2014
Q3 – 2014 1.480 1.850 1.850 370 185.000 Q3 – 2014
Q4 – 2014 1.850 2.310 2.310 100 231.000 Q4 – 2014
Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in rupiah, unless otherwise stated
PeriodeHarga Saham
Tertinggi / Highest (Rp)
Harga SahamTerendah/ Lowest (Rp)
HargaPenutupan/
Closing Price (Rp)
VolumePerdagangan/ Trade Volume
KapitalisasiPasar/ Market
Capitalization (Rp)
Period
Q1 – 2015 2.310 1.850 2.310 1.300 3.003.000 Q1 – 2015
Q2 – 2015 2.320 2.310 2.320 1.600 3.698.000 Q2 – 2015
Q3 – 2015 2.320 2.320 2.320 3.500 8.106.000 Q3 – 2015
Q4 – 2015 2.320 1.860 1.860 5.300 11.734.500 Q4 – 2015
Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in rupiah, unless otherwise stated
ObligasiHingga akhir tahun 2015 Bank BNP tidak menerbitkan obligasi.
BondsAs at the end of 2015 Bank BNP had not yet issued any bonds.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201514
Grafik Ikhtisar SahamChart of Shares Highlights
Aksi KorporasiCorporate Actions
Pada tahun 2015 Bank BNP telah menyelenggarakan aksi korporasi sebagai berikut:• Pembagian Deviden Tunai sebanyak 1 (satu) kali kepada
pemegang saham sebesar Rp 14,-/lembar saham.• Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) sebanyak 1 (satu) kali dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebanyak 4 (empat) kali.
In 2015 Bank BNP carried out the following corporate actions:• One time Distribution of Cash Dividends to shareholders,
with a dividend of Rp 14/share.• One Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)
and four Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS).
2.400.00
2.300.00
2.200.00
2.100.00
2.000.00
1.900.00
Dec 1 ‘15 Dec 1 ‘161.800.00
Jan 4 ‘16
1.860.00
Laporan ManajemenManagement Report
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201516
Bank BNP akan terus memperbaharui dan meningkatkan kualitas prosedur internal Bank untuk memastikan bahwa semua karyawan mematuhi peraturan-peraturan yang ada.
Bank BNP will continue to update and improve the quality of the Bank’s internal procedures to ensure that all employees comply with existing regulations.
“
“
Sambutan Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner
Michio Atsuda Presiden Komisaris
President Commissioner
Sambutan Presiden Komisaris
Pemegang Saham yang terhormat,Di tahun 2105, Bank BNP telah berusaha mengantisipasi tantangan yang dihadapi dalam industri perbankan di Indonesia, khususnya yang berdampak bagi bank-bank kelas menengah dan kecil akibat persaingan yang ketat dalam hal perolehan dana dan pelemahan pasar modal. Pertumbuhan kredit yang menurun dan kebijakan-kebijakan Pemerintah serta tingkat inflasi telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan di berbagai sektor usaha di tahun 2015 ini. Adapun pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan berjalan dengan lambat, disertai dengan pelemahan di sektor ekspor. Namun meskipun keadaan perekonomian nasional dirasa cukup sulit, kami tetap memberikan apresiasi kepada jajaran manajemen yang telah mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi perbankan yang sulit. Untuk itu, di tahun yang akan datang, Bank BNP telah berkomitmen dan berinisiatif untuk mempercepat proses restrukturisasi kredit, pemulihan kredit bermasalah, serta sejumlah inisiatif lain terkait pengelolaan dalam rangka efisiensi biaya.
Message from the President Commissioner
Dear Shareholders,In 2105, Bank BNP anticipated the challenges facing the banking industry in Indonesia, especially those that affect small and medium-sized banks due to the increasingly intense competition in terms of funding and capital market downturn. Declining credit growth and government policies as well as inflation rates have given a considerable impact on the growth of various business sectors in 2015. Economic growth was slow, and accompanied by a weakening in the export sector. However, despite the rather unfavorable state of the national economy, we would like to extend our appreciation to the management that has been able to adapt and adjust the Bank’s operations to this challenging condition in the banking industry. To that end, in the coming year, Bank BNP is committed to accelerating the process of debt restructuring, recovery of non-performing loans, as well as carrying a number of initiatives related to the cost efficiency management.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 17
Michio Atsuda Presiden Komisaris
President Commissioner
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201518
Secara umum Bank BNP berhasil merealisasikan rencana bisnisnya di tahun 2015 dengan baik. Indikator keberhasilan tersebut, antara lain dapat tercermin dari pencapaian beberapa target rencana bisnis Bank BNP, yaitu total asset sebesar Rp8.612.311 juta dengan pencapaian sebesar 90,80% dari target, penghimpunan dana Rp7.183.831 juta atau tercapai sebesar 90,31% dari target dan penyaluran kredit sebesar Rp6.477.703 juta atau tercapai sebesar 92,54% dari target. Sementara itu, laba bersih setelah pajak sebesar Rp69.748 juta atau tercapai sebesar 174,84% dari target. Beberapa indikator rasio keuangan antara lain adalah ROA 1,05%, ROE 6,06%, NIM 5,18%, NPL gross dan nett sebesar 4,74% dan 3,98%.
Dewan Komisaris telah terus memberikan masukan dan arahan-arahan kepada Direksi untuk pencapaian rencana bisnis Bank dan kami percaya bahwa Direksi akan mampu memimpin Perusahaan ke arah yang tepat. Rencana bisnis Bank telah memperhitungkan prospek perekonomian Indonesia dengan memanfaatkan kondisi makro ekonomi serta peluang-peluang yang ada. Kami berharap Bank BNP akan mampu memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dalam beberapa waktu ke depan. Namun demikian, kami tetap berharap agar debitur kami yang bermasalah dapat secepatnya pulih seiring dengan berjalannya waktu dan iklim investasi dan pasar ekspor yang membaik ke depannya. Perusahaan akan terus berusaha mengembangkan aset dengan fokus pada hubungan kemitraan yang luas dengan nasabah dan juga akan lebih berhati-hati ke depannya dengan tidak terlalu terkonsentrasi pada kredit korporasi.
Dewan Komisaris telah terlibat aktif dalam mengawasi setiap perkembangan yang berhasil dicapai oleh Bank BNP di sepanjang tahun, baik dalam pertemuan langsung dengan Direksi dan Manajemen Bank maupun melalui komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris. Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi atas profesionalisme dan kerja keras yang telah ditunjukkan selama ini untuk Bank BNP. Selain itu, Direksi pun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta komitmen manajemen atas transparansi dan akuntabilitas terhadap para stakeholders. Struktur tata kelola di Bank BNP juga memungkinkan Direksi untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan Dewan Komisaris mengenai seluruh aspek yang ada di Perusahaan serta menanggapi secara cepat hal-hal yang sifatnya mendesak yang tengah dihadapi oleh Bank BNP di tahun ini.
Bank BNP akan terus memperbaharui dan meningkatkan kualitas prosedur internal Bank untuk memastikan bahwa semua karyawan mematuhi peraturan-peraturan yang ada. Dewan Komisaris mengapresiasi upaya yang
In general, Bank BNP has successfully accomplished its business plans in 2015 with excellence. The Bank’s indicators of success, among others, are the achievement of certain targets in the Bank’s business plan, i.e. total assets of Rp8,612,311 million or 90.80% of the target, total funding of Rp7,183,831 million or 90.31% of the target, and total loan portfolio of Rp6,477,703 million or 92.54% of the target. Meanwhile, net profit after tax reached Rp69,748 million, or 174.84% of the target. The Bank’s financial ratios are, among others ROA of 1.05%, ROE of 6.06%, NIM of 5.18%, NPL ratios of 4.74% (gross) and 3.98% (nett).
The Board of Commissioners has continued to provide input and guidance to the Board of Directors to ensure the achievement of the Bank’s business plan, and we believe that the Company’s Board of Directors will be able to lead the Bank in the right direction. The Bank’s business plan has taken into account the prospect of the Indonesian economy given the macro-economic conditions as well as the existing opportunities. We expect that Bank BNP will be able to seize the momentum of economic recovery in the near future. Nevertheless, we remain hopeful that our currently non-performing borrowers can gradually recover, as the investment climate and export markets improve in the future. The Company will continue to develop its assets with a focus on comprehensive partnerships with customers and will also be more prudent in the future with by diluting its lending concentration in corporate loans.
The Board of Commissioners has been actively involved in monitoring developments achieved by Bank BNP throughout the year, both via direct meetings with the Board of Directors and Management of the Bank or through the committees under the Board of Commissioners. On this occasion, we would like to thank the committees, namely the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, and the Remuneration and Nomination Committee, for the professionalism and hard work that they have demonstrated for Bank BNP. In addition, the Board of Directors also has shown its effort in implementing the principles of good corporate governance and upholding its commitment to greater transparency and accountability to stakeholders. The governance structure at Bank BNP has also allowed the Board of Directors to be able to communicate effectively with the Board of Commissioners on all aspects of the Company as well as respond quickly to urgent issues that were faced by Bank BNP in the year.
Bank BNP will continue to update and improve the quality of the Bank’s internal procedures to ensure that all employees comply with existing regulations. The Board of Commissioners appreciates the consistent effort of the
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 19
organization in monitoring corporate governance best practices and standards related to policies and operational processes. The Board of Commissioners expresses its utmost gratitude and appreciation for the effort of the Board of Directors and management which has steadied Bank BNP as it underwent the market turbulence in 2015 and maintained the position of Bank BNP in the Indonesian banking sector. Our acknowledgements also go to the regulators that have maintained economic stability in Indonesia. To our shareholders and our dear customers, as well as all employees of Bank BNP, we also give our thanks for the support and trust that has been given to Bank BNP during this time. Hopefully in the future Bank BNP can continue to advance and improve its services, so that it will continue to be loved and trusted by all shareholders and customers alike.
konsisten dari sisi organisasi dalam mencermati tata kelola perusahaan serta standar praktik terbaik terkait kebijakan dan proses operasional. Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas segala upaya Direksi dan seluruh manajemen yang telah mampu menjaga Bank BNP untuk dapat melalui turbulensi pasar di tahun 2015 dan mempertahankan posisi Bank BNP di dunia perbankan di Indonesia. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak regulator atas upayanya dalam mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia. Kepada para pemegang saham dan nasabah kami yang tercinta serta segenap karyawan Bank BNP, kami juga ingin menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungan dan kepercayaannya yang telah diberikan kepada Bank BNP selama ini. Semoga kedepannya Bank BNP dapat terus maju dan meningkatkan pelayanannya sehingga akan terus dicintai serta dipercaya oleh seluruh pemegang saham dan nasabah.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk.
MICHIO ATSUDAPresiden Komisaris / President Commissioner
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201520
KOMPOSISI DAN INDEPENDENSI DEWAN KOMISARISDewan Komisaris PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. terdiri dari 4 (empat) orang, termasuk 2 (dua) orang diantaranya atau sekitar 50% adalah Komisaris Independen.
Susunan lengkap Dewan Komisaris PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. sampai dengan akhir Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Michio AtsudaKomisaris : Tatang HermawanKomisaris Independen : Karel TanokKomisaris Independen : Bachtiar Alam
Dengan jumlah anggota Dewan Komisaris yang ada saat ini, pengurus masih memandang hal ini sejalan dan sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) sehingga sampai saat ini tetap dipertahankan jumlah keanggotaan Dewan Komisaris sebagaimana yang ada, yaitu sebanyak 4 (empat) orang. Komisaris Independen yaitu Sdr. Bachtiar Alam menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko dan Ketua Komite Audit, sedangkan Komisaris Independen yaitu Sdr. Karel Tanok menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi.
Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dengan berpedoman pada prinsip penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik, dalam upaya memastikan terselenggaranya tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank di seluruh tingkatan organisasi dan level unit kerja, Dewan Komisaris juga telah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat berupa rekomendasi-rekomendasi kepada Direksi, untuk memastikan terlaksananya ketentuan-ketentuan perbankan yang ada dan selain itu juga memastikan agar Direksi menindaklanjuti temuan audit baik dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Akuntan Publik, Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan.
Fungsi pengawasan serta pemberian nasihat atau rekomendasi kepada Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris demi kepentingan Bank dalam rangka untuk memastikan bahwa pelaksanaan tugas Direksi telah dilakukan sesuai dengan visi dan misi Bank. Dalam melaksanakan fungsi
COMPOSITION AND INDEPENDENCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. consists of four (4) persons, including two (2) persons or 50% of the members being Independent Commissioners.
The composition of the Board of Commissioners of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. until the end of December 2015 is as follows:
President Commissioner : Michio AtsudaCommissioner : Tatang HermawanIndependent Commissioner : Karel TanokIndependent Commissioner : Bachtiar Alam
With the current number of members of the Board of Commissioners, it is considered to be in line and in accordance with the provisions governing the implementation of Good Corporate Governance (GCG) regarding the number of members of the Board of Commissioners, i.e. four persons. The Independent Commissioner, Bachtiar Alam, serves as Chairman of the Risk Monitoring Committee and Chairman of the Audit Committee, while the Independent Commissioner, Karel Tanok, serves as Chairman of the Remuneration and Nomination Committee.
The Board of Commissioners has been carrying out its duties and responsibilities independently guided by the principles of corporate governance (GCG), in an effort to ensure the implementation of corporate governance both within each of the Bank’s business activities at all levels of the organization and on each unit. The Board of Commissioners has also carried out oversight over the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors and provided advice in the form of recommendations to the Board of Directors, to ensure the implementation of the provisions of the existing banking regulations, and also ensures that the Board of Directors follow up on the audit findings from the Internal Audit Unit (IAU), Public Accountants, Bank Indonesia, and the Financial Services Authority.
The oversight function and the provision of advice or recommendations to the Board of Directors by the Board of Commissioners in the interest of the Bank is performed in order to ensure that the execution of duties of the Board of Directors has been in accordance with the vision and mission
Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 21
pengawasannya Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Bank demi menjaga independensi Dewan Komisaris, terkecuali hal-hal lain yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan ketentuan perundang-undangan.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISAnggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan fungsi pengawasan kepada Direksi, dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap ketentuan perbankan dan perundang-undangan. Tugas utama Dewan Komisaris adalah untuk memastikan tercapainya maksud dan tujuan Bank dan untuk menjaga bahwa Bank telah dikelola dengan baik demi kepentingan Pemegang Saham dan stakeholder lainnya.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 25 (dua puluh lima kali) kali rapat, termasuk di dalam nya adalah Rapat Dewan Komisaris, Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi serta Rapat dengan Komite-Komite. Hal-hal yang menjadi fokus pengawasan dari Dewan Komisaris adalah mengenai realisasi rencana bisnis Bank, pembahasan hal-hal yang menyebabkan belum tercapainya beberapa aspek penting rencana bisnis Bank, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga serta produktivitas dan efisiensi Bank. Pemantauan pengembangan kualitas sumber daya manusia, memastikan terselenggaranya prinsip Good Corporate Governance, memastikan terselenggaranya sistem pengendalian internal dan manajemen risiko, serta melakukan pengawasan dan pembahasan dengan Direksi dalam upaya-upaya memperbaiki dan mempertahankan tingkat kesehatan Bank, hal-hal tersebut juga menjadi fokus perhatian penting Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan Bank.
KOMITE-KOMITE YANG BERADA DI BAWAH PENGAWASAN DEWAN KOMISARISMenunjuk ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal No.003/PM/05/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Prinsip Penerapan Good Corporate Governance maka dibentuklah Komite Audit dan dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-399/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 tentang Peraturan Pencatatan Efek No. 1-A huruf C.1.b. tentang Kewajiban Perusahaan Tercatat memiliki Komite Audit serta
of the Bank. In carrying out its oversight function the Board of Commissioners is not involved in the decision-making part of the Bank in order to maintain the independence of the Board of Commissioners, with the exception of certain matters stipulated in the Bank’s Articles of Association and the prevailing regulations.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERSMembers of the Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders (GMS) to carry out oversight function over the Board of Directors, with emphasis on the principle of prudence and compliance with banking regulations and the laws. The main task of the Board of Commissioners being to ensure the intent and purpose of the Bank and to maintain that the Bank has been managed peroperly in the interest of shareholders and other stakeholders.
In 2015, the Board of Commissioners convened 25 (twenty-five) meetings, which include Board Meetings, Joint Meetings with the Board of Directors, and the Board of Commissioners Meetings with the Committees. The issues that were the focus of the Board of Commissioners’ supervision were the realization of the Bank’s business plan, the discussion of matters that led to the underachievement of several important aspects of the Bank’s business plan, lending, third-party funding, as well as the Bank’s productivity and efficiency. Other issues also include the monitoring of the development of human resources quality, ensuring the implementation of the principles of Good Corporate Governance, ensuring the implementation of internal control system and risk management, and monitoring and discussion by the Board of Directors in their effort to improve and maintain the Bank’s financial soundness.
COMMITTEES UNDER THE SUPERVISION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSIn light of the Regulation of the Capital Market Supervisory Board No. 003/PM/05/2000 dated 5 May 2000 on the Implementation of Good Corporate Governance Principles, the Audit Committee was established. And pursuant to the Decree of the Board of Directors of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-399/BEJ/07-2001 dated 20 July 2001 on the Securities Listing Rule No. 1-A point C.1.b. on the Obligation of Listed
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201522
menindaklanjuti Surat Edaran No. SE-008/BEJ/12-2001 tentang Keanggotaan Komite Audit, maka Perseroan telah memiliki Komite Audit sejak tanggal 26 Desember 2001. Sementara itu, menindaklanjuti Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang PelaksanaanGood Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Bank BNP pada tanggal 17 Maret 2008 membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi dan pada tanggal 30 Januari 2009 membentuk Komite Pemantau Risiko. Dengan demikian, Bank BNP telah memiliki semua Komite yang dipersyaratkan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dimaksud.
Setiap Komite beranggotakan pihak-pihak yang independen dan diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Kecuali Komite Remunerasi dan Nominasi yang berdasarkan peraturan Bank Indonesia dapat menugaskan pejabat yang bertanggung jawab di Bidang SDM untuk duduk sebagai salah seorang anggota Komite tersebut. Sebagai organ yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Direksi, ketiga Komite tersebut telah melaksanakan tugasnya dengan baik dengan melakukan pertemuan/rapat dengan unit-unit kerja terkait di Bank BNP. Informasi/hasil dari pertemuan tersebut kemudian direkomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk digunakan sebagai bahan masukan bagi Direksi.
KOMITE AUDITDiketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan 2 (dua) orang anggota Komite dari pihak independen. Susunan keanggotaan Komite Audit per Desember 2015 adalah sebagai berikut:Ketua Komite : Bachtiar AlamAnggota : Inge BarlianAnggota : Elizabeth Tiur Manurung
KOMITE PEMANTAU RISIKODiketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan 2 (dua) orang anggota komite dari pihak independen. Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko per Desember 2015 adalah sebagai berikut:Ketua Komite : Bachtiar AlamAnggota : Inge BarlianAnggota : Elizabeth Tiur Manurung
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota seluruh anggota Dewan Komisaris dan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia. Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per Desember 2015 adalah:
Ketua Komite : Karel TanokAnggota Komite : Michio Atsuda
Companies to Possess an Audit Committee, and following up on the Circular No. SE-008/BEJ/12-2001 on Audit Committee Membership, the Company established the Audit Committee on 26 December 2001. Meanwhile, following up the Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, Bank BNP on 17 March 2008 established the Remuneration and Nomination Committee and on 30 January 2009 established the Risk Monitoring Committee. Thus, Bank BNP currently has all the committees required by Bank Indonesia Regulations.
Each committee comprises of independent parties and is chaired by an Independent Commissioner. An exception is the Remuneration and Nomination Committee, which based on the regulations of Bank Indonesia may assign an official in the field of HR to sit as a member of the Committee. As the organ which assists the Board of Commissioners in supervising the implementation of the duties of the Board of Directors, these three committees have perofrmed their job exceptionally, by conducting meetings with related work units at Bank BNP. Information and results of the meetings have been subsequently proposed to the Board of Commissioners to be used as input for the Board of Directors.
AUDIT COMMITTEEThe Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner with two (2) members from independent parties. The composition of the Audit Committee in December 2015 is as follows:Chairman : Bachtiar AlamMember : Inge BarlianMember : Elizabeth Tiur Manurung
RISK MONITORING COMMITTEEThe Risk Monitoring Committee is chaired by an Independent Commissioner with two (2) members from independent parties. The composition of the Risk Monitoring Committee in December 2015 is as follows:Chairman : Bachtiar AlamMember : Inge BarlianMember : Elizabeth Tiur Manurung
REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEEThe Remuneration & Nomination Committee is chaired by an Independent Commissioner, with all the members of the Board of Commissioners and the HR Division Head as its members. The composition of the Remuneration & Nomination Committee in December 2015 is as follows:Chairman : Karel TanokMember : Michio Atsuda
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 23
Anggota Komite : Tatang HermawanAnggota Komite : Bachtiar AlamAnggota Komite : Kepala Divisi SDM
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko tidak berasal dari Direksi pada bank yang sama maupun bank lain, tidak merangkap jabatan pada bank yang sama, bank dan/atau perusahaan lain, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE-KOMITE
KOMITE AUDITTugas utama Komite Audit adalah memberikan pendapat secara profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya meliputi:1. Melakukan kajian atas rencana kerja Satuan Kerja
Audit Internal (SKAI), memantau pelaksanaannya dan melakukan evaluasi atas hasil kerjanya;
2. Melakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku;
3. Memantau kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku;
4. Memastikan terlaksananya tindak lanjut hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pemeriksaan Bank Indonesia oleh Direksi secara tepat waktu guna mendapatkan informasi yang digunakan sebagai rekomendasi kepada Dewan komisaris;
5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
KOMITE PEMANTAU RISIKOTugas dan tanggung jawab Komite Pemantau risiko meliputi:
1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
2. Pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
3. Memastikan ketersediaan informasi dan implementasi dari standar, kontrol, batasan, pedoman dan kebijakan sehubungan dengan pengukuran dan pengelolaan risiko terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko reputasi, risiko strategis, risiko hukum dan risiko kepatuhan.
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASITugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi:
Member : Tatang HermawanMember : Bachtiar AlamMember : HR Division Head
Members of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee are not part of the Board of Directors of the Bank or any other bank, do not hold any other position in the Bank, or any other bank and/or company, do not have financial, management, share ownership and/or family relationship whatsoever with any Commissioner, Director, and/or Controlling Shareholder or the Bank.
IMPLEMENTATION OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE COMMITTEES
AUDIT COMMITTEEThe main duty of the Audit Committee is to provide opinions in a professional and independent manner to the Board of Commissioners regarding reports or matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and to assist the Board of Commissioners in carrying out the duties of:1. Reviewing the work plan of the Internal Audit Unit (IAU),
monitoring the implementation and evaluating the results of the work;
2. Monitoring the compliance of the audit performed by the Public Accounting Firm with the applicable auditing standards;
3. Monitoring the conformity of the financial statements with the applicable accounting standards;
4. Ensuring the implementation of the Board of Directors’s follow-up of Internal Audit, Public Accounting Firm, and Bank Indonesia findings from their respective audit results, in a timely manner in order to obtain information that will be used as a recommendation for the Board of Commissioners;
5. Providing recommendations regarding the appointment of a Public Accounting Firm to the Board of Commissioners.
RISK MONITORING COMMITTEEThe duties and responsibilities of the Risk Monitoring Committee include:1. Evaluating the conformity of the policies, procedures
and limits of risk management with the implementation of these policies;
2. Monitoring and evaluating the implementation of the Risk Monitoring Committee and Risk Management Unit.
3. Ensuring the availability of information and the implementation of the standards, controls, limits, guidelines and policies with respect to the measurement and management of credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, reputation risk, strategic risk, legal risk and compliance risk.
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEEThe duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee include:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201524
1. Terkait dengan kebijakan Remunerasi:1.1 melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
dan1.2 memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
2. Terkait dengan kebijakan Nominasi:2.1 menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
2.2 memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
2.3 memberikan rekomendasi Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite sebagaimana yang dipersyaratkan kepada Dewan Komisaris.
3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi sekurang-kurangnya sesuai dengan:3.1 kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3.2 prestasi kerja individual;3.3 kewajaran dengan peer group; dan pertimbangan
sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
PELAKSANAAN RAPAT KOMITE-KOMITERapat Komite telah diselenggarakan sesuai dengan agenda kerja yang telah disusun dan membahas hal-hal yang telah ditugaskan oleh Dewan Komisaris. Keputusan rapat Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat, apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan segala keputusan rapat Komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota Komite. Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat komite beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2015 Komite-Komite telah melakukan rapat dengan divisi-divisi dan unit kerja terkait, dengan agenda rapat dan materi pembahasan yang signifikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Komite Audit telah
1. Related to the Remuneration Policy:1.1 evaluating the remuneration policy; and
1.2 providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the remuneration policy of the Board of Commissioners and Board of Directors, to be submitted to the GMS.
2. Related to the Nomination Policy:2.1 preparing and providing recommendations on the
systems and procedures and/or replacement of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders;
2.2 providing recommendations on prospective members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders;
2.3 providing recommendations of Independent Parties to be appointed as committee members (as per requirements) to the Board of Commissioners.
3. Ensuring that the remuneration policy at least is aligned to:3.1 the Bank’s financial performance and fulfillment of
reserve requirements, as stipulated in the prevailing regulations;
3.2 individual work performance;3.3 fairness in the peer group; and consideration of the
long-term goals and strategies of the Bank.
COMMITTEE MEETINGSCommittee meetings have been held in accordance with the work agendas as prepared, and in these meetings were discussed issues that have been assigned by the Board of Commissioners. Decisions in committee meetings are arrived at consensus. Should there be no consensus, decisions are arrived at by a majority vote and all decisions in committee meetings are binding to all committee members. Decisions Committee meetings are recorded in the minutes of meetings and signed by all committee members present. The minutes of meetings are to be properly documented, and must include the dissenting opinions in the committee meetings and the reasons for such dissent. The results of these meetings constitute recommendations to be utilized optimally by the Board of Commissioners. Throughout 2015 the committees held meetings with relevant divisions and work units, with the agendas and materials discussed being in accordance with the committees’ duties and responsibilities in assisting the Board of Commissioners’ supervisory function. The Audit Committee convened 8
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 25
mengadakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali.
Demikian kami sampaikan.
(eight) meetings, the Risk Monitoring Committee convened 10 (ten) meetings, and the Remuneration and Nomination Committee convened 12 (twelve) meetings in 2015.
Thus this information has been presented.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk.DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
MICHIO ATSUDA TATANG HERMAWAN Presiden Komisaris Komisaris President Commissioner Commissioner
KAREL TANOK BACHTIAR ALAM Komisaris Independen Komisaris Independen Independent Commissioner Independent Commissioner
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201526
Laporan Komite AuditReport of the Audit Committee
KOMITE AUDITMerujuk pada Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal, Departemen Keuangan No. 003/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 yang dipertegas dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-41/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komite Audit telah dibentuk sejak tahun 2001 oleh Dewan Komisaris PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Komite Audit dibentuk dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan kewenangannya untuk mengawasi pengelolaan Bank dan memastikan bahwa pengelolaan Bank dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu transparency, accountability, responsibility, independence dan fairness, dalam rangka pencapaian nilai perusahaan dan nilai kepentingan stakeholders yang optimal.
Pada tahun 2015 Komite Audit mengalami perubahan dengan digantinya Karel Tanok sebagai Ketua Komite Audit, digantikan oleh Bachtiar Alam, maka dengan itu susunan Komite Audit per Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Semula:Ketua Komite Audit : Karel TanokAnggota : Inge BarlianAnggota : Elizabeth Tiur Manurung
Menjadi:Ketua Komite Audit : Bachtiar AlamAnggota : Inge BarlianAnggota : Elizabeth Tiur Manurung
TUGAS DAN TANGGUNG JAWABSesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen. Komite Audit bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan serta pemantauan terhadap kecukupan pengendalian intern, kecukupan dan kebenaran atas proses pembuatan Laporan Keuangan, efektivitas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
AUDIT COMMITTEEIn light of the Circular of the BAPEPAM – Department of Finance No. 003/PM/2000 dated 5 May 2000, affirmed by the Decree of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-41/PM/2003 dated 22 December 2003 on the Establishment and Work Guideline of the Audit Committee, the Board of Commissioners of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. established the Audit Committee in 2001.
The Audit Committee was established in order to assist the Board of Commissioners in carrying out its authority to supervise the management of the Bank and to ensure that the Bank has been managed under the principles of Good Corporate Governance (GCG), namely the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness, in order to provide optimum value for the Company as well as the stakeholders.
In 2015 the composition of the Audit Committee underwent a change with the succession of Karel Tanok as the Chairman of the Audit Committee with Bachtiar Alam. Therefore the composition of the Audit Committee in December 2015 is as follows:
Previously:Chairman : Karel TanokMember : Inge BarlianMember : Elizabeth Tiur Manurung
Presently:Chairman : Bachtiar AlamMember : Inge BarlianMember : Elizabeth Tiur Manurung
DUTIES AND RESPONSIBILITIESIn accordance with the Audit Committee Charter, the duties and responsibilities of the Audit Committee are to be performed professionally and independently. The Audit Committee is responsible for carrying out the duties and functions of supervision and monitoring of the adequacy of internal control, adequacy and correctness of the financial statements preparation processes, effectiveness of the
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 27
Auditor Eksternal dan Internal, melakukan identifikasi terhadap hal–hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, melakukan penyusunan konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Audit dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
Informasi Keuangan yang akan diterbitkan oleh Bank BNP, seperti Laporan Keuangan, Proyeksi dan Informasi Keuangan lainnya.
2. Sistem Pengawasan Internal Melakukan review dan evaluasi terhadap efektivitas
pelaksanaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) atau Auditor Eksternal.
3. Kepatuhan/Compliance Melakukan review dan evaluasi terhadap kepatuhan
Bank BNP terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta Ketentuan atau Perundang-undangan lain yang berlaku terkait dengan kegiatan/usaha perbankan
4. Internal Audit Melakukan review dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
5. Audit Eksternal Melakukan review dan evaluasi terhadap tindak lanjut
yang dilakukan oleh auditee atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
6. Good Corporate Governance (GCG) Mendorong secara berkelanjutan penerapan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan Bank yang meliputi transaparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung-jawaban (responsibility), Independensi (independence) dan kewajaran (fairness).
Inspection Result Reports (LHP) made by the External Auditor and Internal Auditors, identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners, performing the drafting and analysis related to the functions of the Audit Committee, and carrying out other tasks given by the Board of Commissioners, which includes the following:
1. Financial Statements Monitoring and evaluating all financial information to
be published by Bank BNP, such as financial statements, financial projections, and other financial information.
2. Internal Control System Conducting review and evaluation of the effectiveness
of the implementation and Inspection Result Reports (LHP) made by the Internal Audit Unit (IAU) as well as the External Auditor.
3. Compliance Conducting review and evaluation of the compliance
of Bank BNP with the Financial Services Authority regulations and other prevailing regulations in the banking industry.
4. Internal Audit Conducting review and evaluation of the implementation
of Internal Audit Unit (IAU) duties.
5. External Audit Conducting review and evaluation of the actions taken
by the auditees on the results of audit conducted by the external auditor.
6. Good Corporate Governance (GCG) Promoting the constant application of the principles of
Good Corporate Governance (GCG) in the management of the Bank, which includes the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201528
7. Manajemen Risiko – bekerja sama dengan Komite Pemantau Risiko
Melakukan review dan evaluasi serta melaporkan berbagai risiko yang potensial akan terjadi dari pengelolaan manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Direksi melalui koordinasi dengan Komite Pemantau Risiko.
Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Komite Audit telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris secara berkala, seperti yang tercermin dalam beberapa hal yang telah dilakukan oleh Komite Audit selama tahun 2015 berikut ini:
1. Memberikan tanggapan terhadap hasil temuan KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali terkait kelengkapan dokumen pemeriksaan untuk menjadi masukan dan pertimbangan bagi KAP.
2. Menberikan laporan secara berkala, disertai rekomendasi dan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap Manajemen.
3. Memberikan rekomendasi mengenai Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Pemeriksaan Tahun Buku 2015, yaitu Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) yang merupakan independent member BKR International.
4. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) secara intensif dan berkala.
5. Membantu melakukan pemantauan tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, dengan melakukan komunikasi secara langsung maupun dalam rapat dengan Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
6. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku.
7. Melakukan pengawasan atas penyusunan laporan keuangan untuk memastikan terpenuhinya standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku.
7. Risk Management – in collaboration with the Risk Monitoring Committee
Conducting review and evaluation and reporting all potential risks resulting from risk management implemented by the Board of Directors, through coordination with the Risk Monitoring Committee.
The results of monitoring conducted by the Audit Committee are reported to the Board of Commissioners on a regular basis, as reflected in the following achievements of the Audit Committee in 2015:
1. Responded to the findings of Public Accounting Firm of Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali in relation to the completeness of audit documentation as input and consideration for the Public Accounting Firm.
2. Provided regular reports, along with recommendations and suggestions to the Board of Commissioners to assist the Board of Commissioners in supervising the Management.
3. Provided recommendations regarding the appointment of a Public Accounting Firm for the audit of financial statements for FY 2015, i.e. the Public Accounting Firm of Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a), independent member of BKR International.
4. Monitored and evaluated the implementation of the Internal Audit Unit (IAU) tasks is an intensive and regular manner.
5. Helped monitor the follow-up to audit results in order to assess the adequacy of internal control, including the adequacy of the financial reporting process, by communicating directly and in meetings with the Internal Audit Head.
6. Monitored and evaluated the compliance of the audit conducted by the Public Accounting Firm with the applicable Auditing Standards.
7. Supervised the preparation of the financial statements to ensure compliance with the applicable accounting standards and policies.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 29
Jumlah Rapat8 (delapan) kali
Total 8 (eight) meetingsKarel Tanok Bachtiar Alam
Elizabeth Tiur Manurung
Inge Barlian
Kehadiran secara fisikPhysical Attendance
4 (empat) kali4 times
4 (empat) kali4 times
8 (delapan) kali8 times
7 (tujuh) kali7 times
Hasil evaluasi Komite Audit menunjukkan bahwa seluruh proses kegiatan yang dilakukan Bank BNP telah mendukung pelaksanaan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance.
Demikian pula Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 yang disajikan oleh Kantor Akuntan Publik telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Independensi dan objektivitas Kantor Akuntan Publik dalam mengaudit Laporan Keuangan Bank BNP telah mengacu pada standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
PENYELENGGARAAN RAPATKomite Audit telah menyelenggarakan rapat sebanyak 8 (delapan kali) kali dalam tahun 2015. Sesuai dengan Piagam, Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan atau sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen.
Data kehadiran masing-masing anggota adalah sebagai berikut:
The Audit Committee’s evaluation results demonstrate that all activities of Bank BNP have taken into consideration proper risk management and implementation of Good Corporate Governance principles.
The Financial Statements for FY 2015 as presented by the Public Accounting Firm have been in accordance with the Financial Accounting Standards and Bank Indonesia Regulations. The independence and objectivity of the public accounting firm in auditing the financial statements of Bank BNP have been in compliance with the auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants (IAI).
MEETINGSThe Audit Committee convened 8 (eight) meetings in 2015. In accordance with the Audit Committee Charter, the Audit Committee held meetings with the frequency of at least equal to the minimum number of Board of Commissioners Meetings set out in the Articles of Association, or at least 4 (four) times in year. Meetings can only be deemed official if attended by at least 51% (fifty one per cent) of the members, who must inclde an Independent Commissioner and an Independent Party.
The attendance of each member is as follows:
Penyelenggaraan rapat sepanjang tahun 2015 tersebut di atas meliputi rapat dengan Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) untuk membahas membahas ruang lingkup audit internal, rencana audit internal, temuan audit internal, perkembangan pemeriksaan audit internal dan hasil pemeriksaan cabang-cabang yang telah dilakukan oleh SKAI serta rekomendasi dan usulan-usulan yang diberikan oleh Komite kepada SKAI.
Meetings held in 2015 as detailed above include meetings with the Internal Audit Head to discuss internal audit scope, internal audit plan, and internal audit findings, as well as development of internal audit investigations and results of branch audit performed by the IAU, and also the recommendations given by the Committee to the IAU.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201530
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
BACHTIAR ALAMKetua Komite Audit
Audit Committee Chairman
Selain itu rapat dengan Akuntan Publik untuk membahas ruang lingkup audit, rencana audit, temuan audit dan perkembangan pemeriksaan audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik. Serta rapat dengan Direksi, Divisi Terkait dan Akuntan Publik untuk membahas laporan akhir atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Akuntan Publik.
In addition, meetings were also held with the Public Accounting Firm to discuss audit scope, audit plan, audit findings and the progress of the audit conducted by the Public Accounting Firm. Other meetings were meetings with the Board of Directors, related divisions, and the Public Accounting Firm to discuss the final report of the audit results performed by the Public Accounting Firm.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 31
Board of Commissioners
1 MICHIO ATSUDA Presiden Komisaris / President Commissioner
2 TATANG HERMAWAN Komisaris / Commissioner
3 KAREL TANOK Komisaris Independen / Independent Commissioner
4 BACHTIAR ALAM Komisaris Independen / Independent Commissioner
3 2 14
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201532
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi Bank BNP. Kami menutup tahun dengan mencatatkan kinerja keuangan yang apabila diperbandingkan terhadap kinerja tahun sebelumnya hasilnya kurang maksimal. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi antara lain oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi, nilai tukar Rupiah yang terdepresiasi, dan semakin ketatnya likuiditas di pasar yang telah mengerek naik biaya dana di pasar disertai dengan langkah kebijakan strategis yang diterapkan Bank BNP dalam upaya melakukan perbaikan di sisi kualitas proses internal Bank. Sebagai dampak dari kondisi eksternal dan strategi perbaikan internal process khususnya dalam pemberian keputusan kredit, Bank harus meningkatkan pembentukan cadangan penghapusan kredit untuk mengantisipasi naiknya kredit bermasalah. Namun demikian, kami berhasil melalui berbagai tantangan ini dan mempertahankan kinerja keuangan dan sepanjang tahun 2015 Bank BNP berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp90,3 miliar dengan total aset mencapai sebesar Rp8,61 triliun. Di sisi lain, kami terus melanjutkan perbaikan dan pengembangan landasan/fondasi bisnis Bank untuk pertumbuhan ke depan yang lebih baik lagi.
Lingkungan Usaha di Tahun 2015 Sebagaimana yang telah disampaikan dalam laporan tahunan 2014 lalu, bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2015 akan mengalami perlambatan dengan tantangan yang cukup sulit. Harga beberapa komoditas yang tetap rendah dan transaksi berjalan dalam posisi defisit menyebabkan nilai tukar Rupiah belum beranjak naik, disertai dengan turunnya harga bahan bakar minyak, sedangkan kondisi likuiditas dan tingkat persaingan yang semakin ketat juga memicu naiknya biaya dana.
Dear Shareholders and Stakeholders,
The year 2015 was one replete with challenges for Bank BNP. We concluded the year with a less than optimal financial performance when compared with that of the year before. This to a degree was owing to the slower economic growth, the depreciation of the Rupiah, and tighter liquidity in the market, which increased the cost of funds in the market accompanied by a number of strategic policies implemented by Bank BNP in an effort to improve the Bank’s internal process quality. As an impact of the external conditions and internal process improvement strategy, especially in the decisionmaking relating to the provision of lending, the Bank had to increase its allowance for loan writeoffs in anticipation of the increasing amount of non-performing loans. Nevertheless, we managed to overcome these challenges and maintained our financial performance throughout 2015. Bank BNP managed to record a profit before tax amounting to Rp90.3 billion with total assets reaching Rp8.61 trillion. On the other hand, we have continued our improvement and development measures relating to the foundations of our business for a better growth in the future.
Business Climate in 2015As presented in the 2014 annual report, economic growth in 2015 was predicted to slow down owing to the presence of difficult hurdles. Prices of certain commodities remained low and the current account deficit situation caused the Rupiah to remain weak, followed by the decline in fuel prices, while liquidity and an increasingly fierce competition in the industry also triggered a rise in the cost of funds.
Takeru AgawaPresiden DirekturPresident Director
Kami terus melanjutkan perbaikan dan pengembangan landasan bisnis Bank untuk pertumbuhan ke depan yang lebih baik lagi.
We have continued our improvement and development measures relat-ing to the foundations of our business for a better growth in the future.
“
“
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 33
Takeru AgawaPresiden DirekturPresident Director
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201534
Salah satu penyebab utama kondisi makro ekonomi ini adalah belum pulihnya perekonomian global yang berimbas pada perekonomian negara-negara berkembang.
Untuk itu sebagai upaya untuk meredam dampak dari situasi global tersebut terhadap ketahanan keuangan negara, Bank Indonesia telah mengambil langkah dengan menurunkan suku bunga acuan (BI rate) yang sampai pada akhir tahun 2015 berada pada angka 7,50% dari semula 7,75% pada akhir tahun 2014.
Di akhir tahun 2015, indikator makro ekonomi Indonesia secara umum terlihat melemah. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tercatat hanya sebesar 4,79%, melambat dari semula 5,02% di tahun sebelumnya. Nilai tukar Rupiah melemah menjadi Rp13.785 per USD dari semula Rp12.385 per USD pada akhir 2014, dan nilai inflasi sebesar 3,35%, lebih kecil dibanding target yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2015 yaitu sebesar 4 + 1% (yoy). Angka inflasi ini merupakan inflasi terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Perbankan NasionalKinerja industri perbankan nasional di tahun 2015 lalu masih terus dibayangi dan mengalami tekanan yang besar khususnya terhadap risiko likuiditas dan risiko kredit. Sementara itu biaya dana terus meningkat menjadi semakin mahal seiring dengan meningkatnya persaingan suku bunga simpanan di pasar.
Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio—LDR) industri sampai dengan akhir tahun 2015 tercatat mencapai 92,0% dibandingkan pada akhir tahun 2014 sebesar 89,30% mengalami kenaikan cukup signifikan, meskipun sempat berada di atas level 90,0% pada paruh waktu tahun 2015, namun dampak pada kecukupan likuiditas perbankan nasional masih dapat diantisipasi dan terjaga dengan baik, hal ini nampak dari alat likuid yang cukup memadai untuk mengantisipasi potensi penarikan Dana Pihak Ketiga. Pada akhir Desember 2015, rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) dan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat masih cukup tinggi, masing-masing sebesar 76,01% dan 15,99%.
Sementara itu, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional sedikit meningkat dari semula 9,5% menjadi kurang lebih 10% (yoy). Akselerasi pertumbuhan kredit ini terjadi pada kredit sektor produktif seperti Modal Kerja dan Investasi.
Hal ini disikapi Bank BNP sepanjang tahun 2015, di mana Bank BNP harus mampu untuk menjawab seluruh tantangan tersebut guna mengurangi dampak eksternal terhadap
One of the main factors shaping these macroeconomic conditions were the sluggish global economic recovery, which affected the economies of developing countries.
Thus, as an attempt to cushion the impact of the global situation on the country’s financial resilience, Bank Indonesia took measures to lower its benchmark interest rate (called the BI rate), which until the end of 2015 stood at 7.50%, lower than the previous rate of 7.75% at the end of 2014.
At the end of 2015, Indonesia’s macroeconomic indicators looked weak in general. Indonesia’s economic growth rate was recorded at a mere 4.79%, down from 5.02% recorded in the previous year. Meanwhile, the Rupiah’s exchange rate weakened to Rp13,785 to the US dollar, from Rp12,385 to the US dollar at the end of 2014, and the inflation rate of 3.35% was lower than the government’s target for 2015, i.e. 4 + 1% (yoy). This inflation rate was the lowest inflation rate in the last five years.
National Banking IndustryThe performance of the national banking industry in 2015 continued to be under heavy pressures, especially with regard to liquidity risk and credit risk. Meanwhile, cost of funds continued to rise, in line with the increasing competition in the market’s relating to the interest rates for deposits.
Loan to deposit ratio (LDR) of the industry as at the end of 2015 reached 92.0%, significantly higher compared with 89.30% at the end of 2014, and although it was above the level of 90.0% in mid-2015, the impact on the national banking industry’s liquidity remained under control and properly maintained, as shown by the availability of current assets sufficient to anticipate the potential withdrawal of third party funds. In late December 2015, the ratio of Current Instruments to Non-Core Deposits (AL/NCD) and the ratio of Current Instruments to Third Party Funds (AL/DPK) were recorded to be quite high, at 76.01% and 15.99%, respectively.
Meanwhile, the lending growth of the national banking industry was rising from 9.5% to approximately 10% (yoy). Most prominent lending growth took place in lending to productive sectors in the form of working capital and investment loans.
Bank BNP addressed this situation throughout 2015, as the Bank had to be able to respond appropriately to all these challenges in order to reduce these external impacts on the
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 35
kinerja bank dan di saat yang sama perbaikan terhadap kualitas proses tetap dijalankan agar dapat menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan di masa datang.
Kebijakan StrategisBank BNP harus senantiasa mencermati setiap perubahan yang terjadi dalam industri perbankan, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi lebih dini kondisi-kondisi yang dapat mengakibatkan tekanan dari eksternal terhadap usaha Bank dan dapat terindentifikasi sejak dini. Oleh karenanya, manajemen telah melakukan beberapa strategi untuk mengurangi dampak dari tekanan tersebut, yang dapat mempengaruhi usaha dan pendapatan Bank secara keseluruhan.
Secara signifikan, kami melakukan strategi “internal consolidation” khususnya di tahun 2015 ini dengan mengutamakan sisi pengendalian, evaluasi kinerja dan kebijakan, monitoring dan mitigasi risiko-risko yang dihadapi industri perbankan umumnya dan Bank BNP khususnya.
Review terhadap beberapa kebijakan perkreditan dan evaluasi produk yang dimiliki, perubahan segmen portofolio pembiayaan dari besar menjadi menengah kecil menjadikan kajian tersendiri dalam melambatnya pertumbuhan bisnis Bank BNP pada satu hingga dua tahun ini. Hal ini ditempuh untuk memperbaiki kinerja portofolio aset yang dikuasai Bank agar lebih baik dan terjaga dalam kualitas aset dan optimal kontribusinya terhadap perolehan keuntungan Bank.
Melakukan inventarisasi dan review serta pemberdayaan beberapa network yang ada dengan target market yang lebih fokus dapat menjadikan upaya penetrasi pasar yang lebih maksimal dan terarah serta terhindar dari konsentrasi yang cukup signifikan yang berujung pada risiko konsentrasi baik dari sektor industri, demografi dan sebagainya.
Di samping upaya untuk terus meningkatkan bisnis transaction banking, Bank BNP juga fokus pada efektivitas proses, di mana service level pada lini kerja dilakukan perbaikan dan disesuaikan dengan segmen target market-nya.
Selain itu sebagai respons dari kondisi eksternal yang memberi tekanan pada bisnis Bank secara keseluruhan, kami juga melakukan beberapa langkah taktis. Di paruh kedua tahun 2015, kami melalukan penyesuaian harga (repricing) untuk kredit/pembiayaan dalam mata uang Rupiah, meningkatkan porsi CASA serta meningkatkan kredit dalam mata uang US Dollar, yang kemudian berhasil menjaga Net Interest Margin di tingkat yang memadai, mempercepat proses restrukturisasi dan recovery kredit bermasalah, dan meningkatkan efisiensi melalui inisiatif-inisiatif effective cost management.
performance of the Bank, and at the same time improve the quality of processes, in order to create a sustainable business in the future.
Strategic PoliciesIt is Bank BNP’s responsibility to continuously observe any changes occurring in the banking industry, as this is intended to anticipate and identify as early as possible certain conditions that could result in substantial external pressures on banks and businesses. Therefore, the management has carried out a number of strategies to reduce the impact of these pressures that may affect the business and the Bank’s overall revenue.
An issue of note is that we continued to pursue the “internal consolidation” strategy especially in 2015 with priority on the control, performance and policy evaluation, and monitoring and mitigating the risks faced by the banking industry in general and Bank BNP in particular.
A review of certain credit policies and product evaluation, the change in the segmentation of financing portfolio, from large scale into small and medium scale, were significant factors that have resulted in the slower growth of the Bank’s business for the last one or two years. This measures was taken to improve the performance of the assets portfolio held by the Bank in order to improve and maintain its optimal asset quality and its contribution to the Bank’s profitability. Inventorying and reviewing as well as empowering certain networks with a more focused target market shall result in a more optimal and focused market penetration effort, avoiding significant concentration of risk in any particular industrial sector, demography, etc.
In addition to continuously improving the transaction banking business, Bank BNP also focuses on the process effectiveness, where the service level on the work line is carried out and adapted to the target market segmentation.
Moreover, in response to external conditions that put pressures on the Bank’s business as a whole, we also performed a number of tactical steps. In the second half of 2015, we conducted repricing for loans/financing in Rupiah, increased the portion of CASA and boosted lending in US dollar, by which we managed to maintain our Net Interest Margin at an adequately satisfactory level, accelerate the process of restructuring and recovery of non-performing loans, and improve efficiency through effective cost management initiatives.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201536
Mengawali Layanan Internet Banking (Digital Banking)Kami bertekad bahwa seberat apapun tantangan yang akan dihadapi, Bank BNP harus tetap tumbuh dan maju melalui pemilihan strategi dan keputusan yang matang serta terukur agar dapat terus menumbuh-kembangkan bisnis Bank BNP secara berkelanjutan.
Kami juga akan terus mewujudkan cita-cita untuk menjadikan Bank BNP sebagai yang terpercaya dan dipercaya, khususnya dalam layanan perbankan melalui akses internet melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi yang dimiliki Bank BNP.
Diharapkan layanan perbankan secara digital yang ditawarkan kepada para nasabah melalui fasilitas internet banking akan menjadi salah satu yang melengkapi nasabah dalam bertransaksi keuangan melalui Bank BNP. Layanan internet banking telah diimplementasikan pada bulan Oktober 2015 kepada nasabah yang terbatas khususnya karyawan Bank BNP yang nantinya secara bertahap akan dibuka kepada nasabah umum.
Kami yakin bahwa dengan pelayanan yang baik dan dukungan kemampuan sistem IT yang maju, Bank BNP akan mampu memberikan layanan perbankan yang terintegrasi/one stop service dan tanpa batas kepada para nasabah.
Komitmen BaruDi penghujung tahun 2015, Bank BNP menyepakati untuk melakukan pembaharuan komitmennya dalam pencapaian target dan sasaran di samping visi yang telah ada yaitu dengan “Menjadikan Bank Bank BNP yang dicintai oleh Karyawan maupun Nasabahnya”.
Melengkapi perubahan tersebut, manajemen juga telah memperkaya nilai-nilai utama pelayanan Bank BNP kepada stakeholders-nya menjadi lebih realistis dan dapat memberikan customer experience serta diluncurkannya beberapa layanan yang bersifat paperless seperti layanan notifikasi SMS/e-mail untuk mengurangi penggunaan kertas, yang pada akhirnya turut mendukung pengurangan dampak limbah dan program langit biru.
Perubahan PengurusGuna memperkuat daya saing dan mempertahankan pencapaian bisnis yang telah diperoleh serta kebutuhan untuk pertumbuhan Bank BNP di masa mendatang, di tahun 2015 telah terjadi beberapa perubahan kepengurusan di Bank BNP.
Melalui pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) maupun Luar Biasa (RUPSLB), Bank BNP telah melakukan beberapa kali perubahan pengurus pada jajaran Direksi diantaranya terjadinya pengakhiran masa
Starting the Internet Banking Service (Digital Banking)We are determined that regardless of the challenges we are facing, Bank BNP should continue to grow and progress through the choosing of strategies and decisions that are mature and measurable, in order to foster the Bank’s business in a sustainable manner.
We will also continue to achieve our objective, i.e. to make Bank BNP a reliable and trustworthy bank, especially in banking services via internet access through optimized utilization of technologies owned by Bank BNP.
It is expected that the digital banking services offered to our customers via the internet banking facility will be a complement for customers in performing financial transaction through Bank BNP. The internet banking service was implemented in October 2015 to a limited number of customers, especially employees of Bank BNP, and it will gradually be made available to all customers.
We are confident that with high quality service and support capabilities from our advanced IT systems, Bank BNP will be able to provide integrated banking, one-stop and limitless services to its customers.
New CommitmentsAt the end of 2015, Bank BNP agreed to renew its commitment to achieving the targets and goals in addition to realizing its current vision, i.e. “Making Bank BNP Loved by Employees and Customers”.
Complementing these changes, the management has also enriched the core values of service of Bank BNP to its stakeholders so as to be more realistic and so that it can provide customer experience, and the launching of several paperless services including SMS/e-mail notification to reduce paper usage, which eventually support the impact reduction of waste and the blue sky program.
Changes to the ManagementIn order to strengthen the competitiveness and maintain business performance and potential for growth in the future of Bank BNP, in 2015 there were several changes made to the composition of the management of Bank BNP.
Through the implementation of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), Bank BNP made several changes to the composition of the Board of Directors,
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 37
jabatan untuk Ritsuo Ando sebagai Presiden Direktur dan pergantian Direktur Bisnis Budi Tjahja Halim yang digantikan oleh Kevin Cahyadi Tatang, serta pengangkatan Takeru Agawa semula sebagai Direktur Perencanaan & Keuangan menjadi Presiden Direktur.
Sedangkan pada Dewan Komisaris terjadi perubahan pengurus, yaitu pergantian Presiden Komisaris yang semula dijabat Hideki Horikoshi digantikan oleh Michio Atsuda, berasal dari Jepang.
Saya atas nama Direksi mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya dalam mengembangkan Bank BNP hingga saat ini dan mengucapkan selamat bergabung kepada pengurus yang baru, semoga kerjasama yang baik dapat terus ditingkatkan untuk kemajuan Bank BNP di masa yang akan datang.
Kinerja Bank BNP Tahun 2015Di tengah ketatnya persaingan usaha yang cukup berat, terutama dengan kompetitor industri yang sama dan memasuki masa berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kinerja keuangan Bank BNP tercermin dalam Laporan Keuangan pada Laporan Tahunan 2015 ini.
Sepanjang tahun 2015, Bank BNP berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp90,31 miliar atau turun sebesar 30,77% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp130,41 miliar. Hal ini merupakan hasil upaya kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan, sekalipun lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Penurunan perolehan laba ini terutama disebabkan oleh naiknya pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terkait dengan naiknya NPL neto dari 1,41% pada tahun 2014 menjadi sebesar 3,98%, atau naik 2,57% di tahun 2015. Return on equity (ROE) tercatat sebesar 5,71% turun 3,38% dari perolehan tahun 2014, sementara rasio kecukupan modal atau CAR meningkat menjadi sebesar 18,07% dari semula 16,55% di tahun 2014.
Total Pendapatan Operasional Bersih Bank mencapai Rp87,01 miliar, dari sebelumnya tercatat mencapai Rp130,45 miliar di tahun 2014. Kontributor utama turunnya pendapatan operasional selain yang telah disebutkan di atas adalah naiknya biaya beban operasional lainnya di luar bunga, yang mencapai 7,40% lebih besar dari peningkatan perolehan Pendapatan Bunga Bersih.
Total Aset Bank menurun sebesar 9,04% menjadi Rp8,61 triliun, seiring dengan menurunnya pertumbuhan kredit sebesar 3,85% menjadi Rp6,37 triliun di akhir 2015. Di sisi pendanaan, total dana nasabah juga mengalami penurunan sebesar 8,80% dari tahun sebelumnya dan mencapai Rp7,18 triliun, dengan komposisinya masih didominasi dana dengan bunga mahal (simpanan berjangka).
including the closure of the term of office of Ritsuo Ando as President Director and the succession of the Business Director Budi Tjahja Halim by Kevin Cahyadi Tatang, and the appointment of Takeru Agawa from Planning & Finance Director to President Director.
Meanwhile, changes to the Board of Commissioners were the succession of the President Commissioner, from Hideki Horikoshi to Michio Atsuda, who is of Japanese citizenship.
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank them for their cooperation and participation in developing Bank BNP until it reached this moment, and I would also like to welcome the new members to the management. We are hopeful that we shall maintain and enhance our cooperation to ensure Bank BNP’s progress in the future.
Bank BNP’s 2015 PerformanceAmidst the increasingly tight competition, especially with the competitors within the same industry and in light of the beginning of the Asean Economic Community (AEC) era, Bank BNP’s financial performance is reflected in the Financial Statements contained within this 2015 Annual Report.
Throughout 2015, Bank BNP recorded a Profit Before Tax of Rp90.31 billion, down by 30.77% from the previous year’s figure of Rp130.41 billion. This is the result of the hard work of all management and employees, although this was lower than the previous year’s achievement. The decline in profit was mainly owing to the increase in the formation of Allowance for Impairment Losses related to the increase in NPL net from 1.41% in 2014 to 3.98% in 2015, or equal to a growth of 2.57%. Return on equity (ROE) stood at 5.71%, down by 3.38% from the ratio in 2014, while the capital adequacy ratio or CAR increased to 18.07% from 16.55% in 2014.
Total Net Operating Income of the Bank reached Rp87.01 billion, from the previous year’s amount of Rp130.45 billion. The main contributors to the decline in operating income, in addition to those mentioned above, are the increase in other operating expenses excluding interest that was 7.40% greater than the increase in the Net Interest Income.
Total Assets of the Bank decreased by 9.04% to Rp8.61 trillion, in line with the decline in loan growth of 3.85% to Rp6.37 trillion at the end of 2015. On the funding side, total customer deposits also decreased by 8.80% from the previous year’s figure, reaching Rp7.18 trillion, with the composition still dominated by funds with high interest rates (time deposits).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201538
Pencapaian versus Target Situasi perekonomian yang sulit telah menekan hasil pencapaian kinerja Bank BNP di tahun 2015 ini. Hal ini tergambar dari beberapa indikator keuangan tercatat lebih rendah dari target yang telah ditetapkan Bank BNP dalam Rencana Bisnisnya, namun juga terdapat beberapa hal yang lebih baik dari target.
Kinerja yang baik dan mencapai atau melebihi target yang telah ditetapkan adalah pencapaian Laba Operasional yang mencapai hampir di atas 160% dari target yang ditetapkan, hal ini lebih disebabkan oleh proyeksi target yang over-estimate terhadap Beban Operasional seperti Biaya Tenaga Kerja dan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk aktiva produktif.
Dibandingkan dengan targetnya, beberapa pos dalam Neraca mengalami deviasi yang cukup tipis, seperti Pencapaian Kredit yang besarnya hanya 92,54% dari target, Dana Pihak Ketiga/Nasabah yang mencapai hanya 90,31%, dan Total Aset yang hanya mencapai 90,81% dari target yang ditetapkan, sehingga rata-rata deviasinya adalah minus 9% terhadap target, angka pencapaian/deviasi yang digolongkan cukup konservatif.
Tinjauan Lini UsahaBeberapa lini bisnis Bank BNP selama tahun 2015 cenderung menurun, hal ini tidak terlepas dari kebijakan umum Bank BNP yang fokus pada perbaikan system process, baik dalam kegiatan penyediaan dana maupun kegiatan penghimpunan dana, dan diberlakukannya kebijakan profiling terhadap protofolio kredit besar.
Ini tergambar dari pencapaian beberapa pos keuangan penting yang pencapaiannya lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun secara pencapaian target deviasinya relatif kecil. Ini karena strategi manajemen yang ditetapkan untuk Rencana Bisnis 2015 tidak tumbuh secara maksimal, bahkan relatif dijaga pada pertumbuhan minimum.
Penyediaan dana dalam bentuk penyaluran kredit baik untuk Komersil maupun Konsumer diproyeksikan tidak tumbuh agresif, bahkan run off dari existing debitur cukup besar menguras portofolio outstanding loan-nya.
Kebijakan ini lebih ditujukan pada perbaikan kualitas aset berbentuk pinjaman, sehingga rasio non performing loan Bank BNP pada akhir Desember 2015 naik menjadi sebesar 3,98%, dengan kontributor yang cukup signifikan berasal dari kredit pada segmen usaha mikro dan kecil.
Lini bisnis kredit konsumtif juga relatif mengalami pertumbuhan yang negatif, karena target pertumbuhan
Achievements versus TargetsA rather challenging economic situation has weighed down on the achievement of Bank BNP’s performance in 2015. This is seen from several financial indicators that were lower that the targets set by Bank BNP in its Business Plan, although some others were higher than the targets.
An excellent performance that was equal to or higher than the set target was the achievement of Operating Profit, which reached almost above 160% of the set target, which was more due to the projected targets bearing over-estimates in operating expenses, such as Employee Costs and the establishment of the Allowance for Impairment Losses for earning assets.
Compared to the targets, certain components of the Balance Sheet deviated slightly, such as Total Loans that reached 92.54% of the set target, Third Party Funds that reached 90.31%, and Total Assets that reached 90.81% from the set target, so that the average deviation was negative 9% compared to the targets. This figure was considered a fairly conservative deviation.
Business Segments OverviewSome of Bank BNP’s business segments in 2015 showed a declining trend, owing to the general policy of Bank BNP which focuses on improvement of system processes, both on the funding and lending sides, and the enactment of the profiling policy on large loan portfolios.
This is illustrated by the achievement of several important financial components whose achievements were lower than the previous year’s, but the deviation was relatively small, owing to the management’s strategy as defined in the Bank’s 2015 Business Plan not being fostered optimally, as even growth was relatively maintained at a minimum.
Provision of funds in the form of lending to the Commercial and Consumer segments were projected to not grow aggressively, and even the run-off of existing debtors was large enough to reduce the outstanding loan portfolio.
This policy is aimed more at improving the quality of assets in loans, as the non-performing loans ratio of Bank BNP in late December 2015 was 3.98%, with the significant contributor being the loans to micro and small enterprises segment.
The consumer loan business also experienced relatively negative growth, as the growth target in consumer loan was
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 39
kredit konsumtif memang tidak diproyeksikan untuk tumbuh, mengingat beberapa kondisi bisnis di sektor properti/perumahan dan otomotif cukup tinggi penawarannya dan untuk mengantisipasi kondisi tersebut Bank BNP tidak memproyeksikan kredit untuk konsumtif tumbuh. Personal Loan atau yang dikenal dengan Kredit Tanpa Agunan masih mengalami uji coba dengan fitur/tata kelola yang lebih menunjang proses percepatan approval atas aplikasi yang masuk baik dengan menggunakan aplikasi scoring model untuk memberikan dasar pertimbangan keputusan yang relatif terukur akurasinya, mengingat kredit ini cukup high risk/unsecured karena tidak didukung oleh adanya agunan, oleh karenanya Bank BNP terus menerus mengembangkan sistem proses yang aman, cepat dan akurat serta didukung oleh scoring model yang akurat, sehingga diharapkan kedepannya pertumbuhan Kredit Tanpa Agunan (yang pada Januari 2016 telah diluncurkan dengan nama Mirai+) dapat menjadi kontributor pendapatan bunga yang signifikan dan terus bertumbuh.
Bank BNP juga menerbitkan Kartu Kredit hasil kerjasama Co-Branding dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), di mana Kartu Kredit ini turut berkontribusi pada perolehan pendapatan bunga Bank dengan jumlah card holder mencapai 3.500.
Pada aktivitas penghimpunan dana/funding Bank BNP juga lebih menyesuaikan suku bunga dengan tidak terlalu mengikuti trend pasar, namun cenderung untuk mengikuti suku bunga acuan, hal ini seiring dengan penataan kembali pricing dan pengelolaan NIM Bank BNP agar diperoleh maksimalisasi spread suku bunga.
Kinerja di tahun 2015 telah memberikan pelajaran berharga bagi Bank BNP untuk lebih fokus pada diversifikasi portofolio, pentingnya spesialisasi pada industri-industri kunci, proses monitoring pada deal-deal yang kompleks, dan pembenahan secara terus menerus pada proses dan administrasi dan proses kredit yang baik sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja dan mengantisipasi masih bergejolaknya iklim usaha terutama di industri perbankan.
Pengembangan Sumber Daya ManusiaMenghadapi tantangan saat ini dan di masa yang akan datang, Bank BNP telah merumuskan strategi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terfokus pada empat aspek utama, meliputi rekrutmen dan retensi talenta terbaik, pembentukan tiga keutamaan yakni karakter, layanan, dan operasional, pemantauan kinerja, serta pemberian penghargaan kepada karyawan berkinerja tinggi, yang semuanya memungkinkan perbaikan praktik manajemen secara berkesinambungan melalui pendidikan untuk layanan perbankan.
low, given that the business conditions in the real estate/housing and automotive businesses were replete with offers, and to anticipate this condition Bank BNP did not project growth for its consumer loan business.
Personal Loan or Unsecured Loan was undergoing trials with features and governance that were more supportive of accelerated approval process on incoming applications, both through the scoring model application to provide a basis for consideration for decisionmaking with relatively fine accuracy, given that these loans are quite high risk and unsecured, because they are not backed by collateral, and therefore the Bank BNP is continuously developing a process system that is safe, fast and accurate and supported by an accurate scoring model, so it is expected that in future the Unsecured Loan growth (which in January 2016 was launched as Mirai+) will see it becoming a significant contributor to interest income, and that it continues to grow.
Bank BNP also issued Credit Cards through Co-Branding with Bank Rakyat Indonesia (BRI), and the Credit Cards also contributed to the Bank’s interest income, with the number of card holders reaching 3,500 customers.
For funding, Bank BNP adjusts interest rates with less strong a linkage to the market trends, but rather follow the benchmark interest rate, in line with the realignment of pricing and management of Bank BNP’s NIM in order to obtain the optimal interest rate spread.
Performance in 2015 provided valuable lessons for Bank BNP to focus more on portfolio diversification, importance of specialization in key industries, monitoring process for more complex deals, and continuously improvement in the process and administration of lending and proper lending processes as an effort to improve the performance and address the still-turbulent business climate, especially in the banking industry.
Human Resources DevelopmentFacing the challenges of today and in the days to come, Bank BNP has formulated its Human Resources (HR) strategies focused on four main aspects, including the recruitment and retention of the best talents, the establishment of three main points, namely character, service, and operations, performance monitoring, as well as reward for high-achievers, all of which enable continuous improvement of management practices through education relating to banking services.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201540
Pengembangan SDM ke depannya telah dan akan senantiasa diselaraskan dengan pengembangan bisnis Bank yakni melalui pembentukan fondasi yang mampu mengakomodir proses yang diperlukan untuk mencapai tingkat layanan yang memenuhi bahkan melebihi ekspektasi nasabah.
Pertumbuhan jumlah karyawan tetap Bank BNP pun selama tahun 2015 relatif kecil yaitu hanya tumbuh secara jumlah sebesar 1,09% dari semula 1.279 karyawan pada akhir Desember 2014 menjadi 1.508 pada akhir Desember 2015, sejalan dengan melambatnya pertumbuhan bisnis Bank BNP.
Pernyataan Kepatuhan Bank terhadap Tata Kelola PerusahaanUpaya Bank BNP untuk meminimalkan dampak tekanan kondisi eksternal maupun internal dalam menjalankan roda bisnisnya tidak terlepas dari kesiapan struktur tata kelola perusahaan yang telah dibangun selama ini. Dengan adanya struktur tata kelola ini setiap lini Manajemen dapat berkomunikasi secara efektif baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun seluruh elemen Bank dalam merespons berbagai tantangan dan isu yang muncul di sepanjang tahun 2015.
Untuk lebih meningkatkan performa tata kelola perusahaan di Bank BNP, di tahun 2015 telah dilakukan pembahasan dan penetapan self assessment dan kualitas pelaksanaan GCG melalui Komite Kepatuhan, yang terdiri dari unsur Satuan Pengendali Internal, Manajemen Risiko dan Kepatuhan, juga ke depannya akan dirancang dengan melibatkan Dewan Komisaris Bank yang diwakili oleh Komisaris Independen.
Bank BNP telah memenuhi organ utama GCG, juga memiliki Komite di bawah Dewan Komisaris yang utuh yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko, sedangkan Komite Eksekutif yang dimiliki diantaranya Komite IT, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite ALCO, Komite Produk dan Aktivitas Baru, Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko, Komite Kepatuhan dan Komite Strategi Anti Fraud.
Sepanjang tahun 2015, sistem GCG yang dibangun dapat membantu mengatasi tantangan yang muncul dan termasuk dalam mencarikan solusi terbaik bagi pertumbuhan bisnis Bank dan mempersiapkan Bank agar dapat lebih baik lagi di masa datang.
Dalam melengkapi struktur tata kelola yang baik, kami juga secara rutin mengedepankan upaya-upaya untuk melindungi kegiatan bisnis dan operasionalnya serta berorientasi pada perlindungan konsumen, memperkuat manajemen pengaduan nasabah dan mediasi perbankan, meningkatkan program whistle blowing system, anti money
Human resources development in the future has been and will always be aligned with the Bank’s business development through the establishment of a foundation that is able to accommodate the processes needed to provide the service level that meet and even exceed customers’ expectations.
Growth in the number of permanent employees in 2015 in Bank BNP was relatively low, at only 1.09% from 1,279 employees as at the end of December 2014 to 1,293 as at the end of December 2015, in line with the slower business growth of Bank BNP.
Statement of Compliance with Corporate GovernanceBank BNP’s efforts to minimize the impacts of external conditions and internal pressures in running its business are inseparable from the readiness of its corporate governance structure which has been developed over the years. With this governance structure in place, of each line of the management can communicate effectively with the Board of Directors and the Board of Commissioners, as well as with all elements of the Bank in response to the challenges and issues that arose throughout 2015.
To further improve the corporate governance performance at Bank BNP, in 2015 the discussion and determination of self assessment and quality of GCG implementation took place via the Compliance Committee, which consists of the Internal Audit, Risk Management, and Compliance units, and which in the future will involve the Board of Commissioners of the Bank, which will be represented by the Independent Commissioner.
Bank BNP has established the obligatory main GCG organs, in addition to the Committees under the Board of Commissioners, namely the Audit Committee, the Remuneration and Nomination Committee and the Risk Monitoring Committee, while the Executive Committees include the IT Committee, the Credit Policy Committee, the ALCO Committee, the New Products and Activities Committee, the Credit Committee, the Risk Management Committee, the Compliance Committee and the Anti-Fraud Strategy Committee.
Throughout 2015, this GCG system helped overcome the challenges that arise and find the best solutions for the Bank’s business growth while making the Bank better in the future.
In completing the structure of good governance, we always prioritize efforts to protect our business activities and operations, with our orientation towards customer protection, strengthening the management of customer complaints and banking mediation, improve the whistle blowing system, anti-money laundering, and the coherent application of know your
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 41
laundering, dan penerapan know your customer dan employee yang padu, tanpa mengabaikan perundangan yang berlaku.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)Sebagai tanggung jawab moral Bank BNP terhadap lingkungan dan sosial yang memberikan dampak yang berkelanjutan/sustainability, maka model dan pola pelaksanaan tanggung jawab sosial harus dilakukan secara berkesinambungan dan memberikan nilai tambah baik bagi masyarakat maupun Bank BNP sebagai Bank. Landasan ekonomi yang kuat merupakan salah satu pilar ketahanan perekonomian suatu bangsa yang juga mencakup ketahanan dari masyarakatnya.
Oleh sebab itu Bank BNP berupaya terus untuk memberikan peran dalam pengembangan masyarakat tersebut, di samping tanggap terhadap isu-isu sosial dan lingkungan lainnya yang terjadi.
Di tahun 2015, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan masih didominasi oleh Pendidikan, Filantropi, dan Kelestarian Lingkungan dan Kemanusiaan.
Prospek Usaha 2016 Bank BNP memprediksikan bahwa suasana perekonomian di beberapa tahun mendatang masih akan diwarnai dengan berbagai tantangan dan dibayangi oleh ketidakpastian regional dan global, terlebih dengan telah dimulainya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mau tidak mau membuka garis batas perdagangan regional.
Di dalam negeri sendiri, para pelaku ekonomi/pasar masih akan sangat berhati-hati dalam merespon MEA, apa dan bagaimana dampaknya masih harus diwaspadai, demikian juga secara internasional dampak dari kebijakan moneter di Amerika Serikat dan Bank Dunia setidaknya banyak berpengaruh pada ekonomi regional yang pada akhirnya berpengaruh langsung kepada Indonesia.
Pemerintah Indonesia sendiri masih cukup optimis untuk memprediksikan laju pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 berada pada kisaran 6%. Kendati demikian, Bank Indonesia dan beberapa pengamat ekonomi memperkirakan pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan akhir 2015 akan mendekati 5,5% - 5,8%.
Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan ekonomi di kawasan regional Asia tidak serta merta membuat pesimis pemerintahan Indonesia, tentunya dengan melihat bahwa Indonesia sebagai negara dengan potensi ekonomi yang begitu besar dan ketersediaan sumber daya alam yang demikian melimpah akan menjadi salah satu faktor pendorong selama pengelolaannya dilakukan dengan baik dan maksimal.
customer and know your employee programs, by abiding to the prevailing regulations.
Corporate Social Responsibility (CSR)As a moral responsibility of Bank BNP’s to the environment and the society, which affects sustainability, the model and pattern of social responsibility implementation should take place on an ongoing basis and should provide added value both for the society and the Bank. Strong economic foundation is one of the pillars of economic resilience of a nation, which also includes the endurance of its people.
Therefore, Bank BNP strives to continue to play a role in the development of the society, in addition to being responsive to social issues and other environmental issues that are existing.
Throughout 2015, our corporate social responsibility activities were still dominated by Education, Philanthropy, and Environmental Sustainability and Humanitarian aspects.
Business Prospects in 2016Bank BNP predicts that the economic atmosphere in the next few years will still be marked by various challenges and weighed down by regional and global uncertainties, especially with the commencement of the Asean Economic Community (AEC) era which will inevitably disslove the borders of regional trade.
In this country, businesses and the market will remain highly cautious in responding to the MEA, as what and how the impacts would be remain something to closely observe, as well as the international impact of the United States’ and the World Bank’s monetary policies that affect the regional economy and eventually affect the Indonesian economy.
The Indonesian government remains highly optimistic in predicting that the economic growth rate in 2016 will be around 6%. Nevertheless, Bank Indonesia and certain economic analysts predicted that economic growth in Indonesia in the final quarter of 2016 will be around 5.5% - 5.8%.
On the other hand, the economic growth slowdown in Asia does not necessarily render the Indonesian government pessimistic, certainly considering that Indonesia is a country with vast economic potentials and abundant availability of natural resources, which will be one of the driving factors for growth, as long as the management of these natural resources is astute and optimal.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201542
Berbekal salah satu populasi terbesar di dunia dan tenaga kerja yang cukup memadai untuk menjadi basis produksi/manufaktur, Indonesia dapat menarik minat para produsen mancanegara untuk berinvestasi.
Indonesia saat ini menempati peringkat kedua sebagai negara tujuan investasi bagi Tiongkok dan Jepang menempatkan Indonesia sebagai negara keempat untuk investasinya yang terbesar. Dengan sendirinya potensi pasar di Indonesia akan sangat ketat persaingannya dan menjadi modal tersendiri untuk memajukan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Strategi Usaha 2016 Strategi untuk menghadapi tahun 2016 dirumuskan dengan memberikan penekanan pada kualitas pembiayaan yang disalurkan serta penyatuan risk appetite ke dalam strategi yang akan diambil. Strategi ini akan didukung dengan pembenahan internal terkait semua aspek bisnis terutama terkait risiko, pembenahan tata kelola, pengembangan produk, dan peningkatan kompetensi di sisi sumber daya manusia untuk dapat mencapai hasil yang lebih baik. Bank BNP juga akan menerapkan model bisnis yang sesuai dengan kekuatan Bank BNP, pemberdayaan networking dan pengembangan IT untuk mendukung akselerasi bisnis Bank BNP dalam memenuhi kebutuhan pasarnya.
Langkah stratejik bisnis lainnya yang akan diterapkan adalah profiling portofolio kredit ke dalam segmen kredit pada pembiayaan menengah guna memperbesar spreading risk, sehingga risiko konsentrasi dan besaran pembiayaan dapat diperkecil.
Ke depan, Bank BNP akan berhati-hati dalam menerapkan suku bunga yang akan ditawarkan ke pasar, dengan terus memperhitungkan suku bunga dasar kredit dan BI rate yang berlaku, tanpa menghilangkan kemampuan bersaingnya di pasar pendanaan maupun pembiayaan pinjamannya.
ApresiasiMelalui tahun 2015 ini merupakan hal yang cukup sulit dan menuntut upaya yang sungguh-sungguh, mengingat adanya kewajiban untuk sesegera mungkin mengevaluasi kualitas aset yang ada, kebutuhan reorganisasi, maksimalisasi pertumbuhan bisnis dengan mengupayakan optimalisasi network yang dimiliki, dan adanya komitmen untuk pencapaian target yang telah disepakati. Sehingga, pada akhirnya, izinkan saya atas nama Direksi mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh segenap karyawan Bank BNP hingga kita dapat mengakhiri tahun 2015 ini dengan cukup baik.
Being one of the countries with the largest population in the world, with a workforce that is capable for becoming a base for production and manufacturing, Indonesia will attract foreign manufacturers to invest in the country.
Indonesia is currently ranked second as an investment destination for China, and Japan puts Indonesia as its fourth largest investment destination. This means that the market potential in Indonesia will be accompanied by a tighter competition as it shall become its own leverage to boost Indonesia’s economy in the future.
Business Strategy in 2016The strategy to be enacted in 2016 has been formulated with an emphasis on the quality of lending and the integration of risk appetite into the strategy to be pursued. This strategy will be supported by internal improvements related to all aspects of business, especially risk, governance improvement, product development, and competence development for employees in order for them to be able to achieve better results. Bank BNP will also implement a business model that corresponds to the Bank’s own strengths, empowering its networking and IT development to support Bank BNP’s business acceleration in meeting the needs of the market.
Other strategic business measures that will be applied is the profiling of loan portfolio to result in segments of intermediate financing in order to expand the risk spread, so that the risk of concentration and total financing be minimized.
Going forward, Bank BNP will also be highly cautious in setting the interest rates that will be offered to the market. It will continue to take into account the base lending rate and the prevailing BI rate, without giving away its capability to compete in both the funding and lending markets.
AcknowledgmentsNavigating through 2015 was rather difficult and required a determined effort, given the obligation to immediately evaluate the quality of existing assets, the need for reorganization, the maximization of business growth by aiming for the optimization of existing network, and the commitments to attaining agreed targets. In light of all this, allow me on behalf of the Board of Directors to finally extend our gratitude for the dedication and hard work shown by all employees of Bank BNP, that enabled the Bank to end 2015 with relatively satisfactory results.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 43
Board of Directors
1 TAKERU AGAWA Presiden Direktur / President Director
2 KEVIN CAHYADI TATANG Direktur Bisnis / Business Director
3 MARKUS SUGIONO Direktur Operasional / Operations Director
4 TRIE KARJATI WIBOWO Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko/ Compliance & Risk Management Director
5 EIICHIRO SAKAI* Direktur Kredit, Perencanaan & TI / Credit, Planning & IT Director
*Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Februari 2016, Sdr. Eiichiro Sakai efektif menjabat sebagai Direktur Credit, Planning & IT. In accordance with the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 19 February 2016, Mr. Eiichiro Sakai was appointed as Credit, Planning & IT Director.
1 4 523
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201544
Kepada Nasabah, Dewan Komisaris dan seluruh komite serta seluruh karyawan, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan sehingga kita dapat mengatasi segala tantangan yang dihadapi. Tidak lupa pula kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, serta seluruh lembaga terkait lainnya, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan dalam membina dan mengawasi Bank BNP selama tahun 2015.
Demikian pula kepada para pemegang saham, saya secara khusus ingin menyampaikan penghargaan atas kepercayaan dan dukungan khususnya dari ACOM CO., LTD. dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. selaku pemegang saham pengendali, atas komitmennya untuk senantiasa mengarahkan dan membimbing Bank BNP sebagai bagian penting dari MUFG Group, khususnya di Indonesia.
To our Customers, the Board of Commissioners and the entire committees and all employees, I extend my appreciation for the support and cooperation that has been given, enabling us to overcome all the challenges. We would also like to thank and give our utmost appreciation to Bank Indonesia, the Financial Services Authority (OJK), as well as all other relevant agencies, for their staunch support in building and overseeing Bank BNP’s business throughout 2015.
Likewise, to our shareholders, I would like to emphatically convey our appreciation for the trust and support given to us, especially from ACOM CO., LTD. and The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. as the controlling shareholders, for their commitment to continuing to direct and guide Bank BNP as a key element of the MUFG Group, specifically in Indonesia.
Bandung, April 2016Salam / Regards,
TAKERU AGAWAPresiden Direktur / President Director
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 45
Profil PerusahaanCompany Profile
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201546
Informasi PerusahaanCompany’s Information
Uraian Keterangan/Remarks Description
Nama PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Name
Pendirian Perusahaan 18 Januari 1972January 18, 1972 Establishment of the Company
Bidang Usaha PerbankanBanking Line of Business
Alamat Jl. Ir. H. Juanda No. 95Bandung 40132, Jawa Barat - Indonesia Address
Telepon (022) 82560100 (Hunting) Telephone
Fax (022) 2514580 Fax
Situs Web www.bankbnp.com Website
E-mail [email protected] Email
Pencatatan Saham
Bursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia, Menara IJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Telepon: (021) 5150515
Stock Listing
Kode Saham BBNP Ticker Code
Institusi dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions & Professions
Akuntan Publik
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali(independent member of BKR International)Jl. Haruman No. 2 Bandung 40262Telepon: (022) 7218235
Public Accountant
Biro Administrasi Efek
PT Sinartama GunitaPlaza BII Menara I Lt. 9Jl. M. H. Thamrin Kav. 22 No. 51 Jakarta 10350Telepon: (021) 3922332
Share Registrar
Notaris
DR. Ely Baharini, S.H., Sp.N., M.H.Jl. Raya Gadobangkong No. 38ANgamprah, Kabupaten Bandung Barat 40552Telepon: (022) 70808505
Yuliani Idawati, S.H., Sp.N.Ruko Lucky Town Jl. Ters. Jakarta No. 30 C BandungTelepon: (022) 7231014
Notary
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 47
Sekilas PerusahaanCompany in Brief
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (“Bank BNP”) adalah salah satu bank umum devisa nasional yang masuk dalam kategori BUKU 2 di Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2015 asetnya mencapai Rp8,6 triliun dengan komposisi Dana Nasabah yang terdiri dari Simpanan dan Deposito sebesar Rp7,18 triliun, permodalan sebesar Rp1,19 triliun dan portofolio pinjaman sebesar Rp6,47 triliun.
Bank BNP menyediakan beragam produk dan layanan yang cukup lengkap dan inovatif diawali dengan kredit pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Kredit Konsumer dan Komersial, Kredit Tanpa Agunan, Funding berupa Simpanan Berjangka, Tabungan dan Giro, yang ditopang oleh kapabilitas IT dan tresuri disertai dengan fitur-fitur layanan jasa perbankan yang cukup lengkap.
Di pertengahan tahun 2015, online banking telah diluncurkan meskipun masih dalam kalangan terbatas, karena masih memerlukan uji kelayakan sebelum diluncurkan kepada masyarakat umum. Hal ini bertujuan memberikan added value kepada para pemangku kepentingan Bank BNP.
Hingga akhir Desember 2015 national rating Bank BNP adalah AAA dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Bank BNP yang merupakan bank lokal dengan tambahan modal campuran yang berasal dari pemodal Jepang seperti ACOM CO., LTD. (ACOM) Jepang dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.(BTMU) Jepang di tahun 2007 akhir.
Mayoritas saham Bank BNP saat ini sebesar 66,5% dimiliki oleh ACOM dan 9,35% oleh BTMU, yang merupakan bank universal terbesar ke-8 di dunia. Keduanya merupakan anak perusahaan dari konglomerasi keuangan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) Jepang yang memiliki jaringan internasional yang luas memberikan keuntungan berupa konektivitas Bank BNP ke dalam jaringan internasional melalui MUFG Group.
Menunjuk pada Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, Bank BNP tergabung dalam grup konglomerasi tersebut bersama dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ. Ltd Jakarta (BTMU) (Lead Entity) bersama dengan dua anak perusahaan lainnya, yakni BTMU–BRI Finance yang berfokus dalam pemberian fasilitas sewa
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (“Bank BNP”) is one of the foreign exchange commercial banks operating in the category of BUKU 2 in Indonesia. As at 31 December 2015, its assets stood at Rp8.6 trillion, with Third Party Funds consisting of Savings and Time Deposits amounted to Rp7.18 trillion, capital of Rp1.19 trillion, and lending portfolio of Rp6.47 trillion.
Bank BNP provides a wide range of innovative banking products and services, starting from credit facility for micro, small and medium enterprises (MSME), consumer loans and commercial loans, non-collateral loans, funding products comprising time deposits, savings and current accounts. The Bank is supported by a strong IT and treasury capability and a comprehensive assortment of features in the banking service.
In mid 2015, the Bank launched its online banking feature on a limited scale, as it still required feasibility studies to be conducted prior to its full public launching. This is intended to provide added value to all stakeholders of Bank BNP.
As of December 2015 Bank BNP still maintained a national rating of AAA from PT Fitch Ratings Indonesia.
Bank BNP as a local bank received capital injection from Japanese investors, namely ACOM CO., LTD. (ACOM) Japan and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) Japan, in late 2007.
The majority of Bank BNP’s shares, or 66.5%, are owned by ACOM, and 9.35% are owned by BTMU, the eight largest universal bank in the world. Both ACOM and BTMU are subsidiaries of the financial conglomerate Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) Japan, with a vast international network that benefits Bank BNP in terms of connectivity with international network through the MUFG Group.
Referring to OJK Regulation No. 17/POJK.03/2014 on Implementation of Integrated Risk Management in Financial Conglomerates, Bank BNP is integrated into the conglomerate together with The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ. Ltd Jakarta (BTMU) (Lead Entity) together with two other subsidiaries, namely BTMU–BRI Finance which focuses on leasing facility for capital goods investments in various
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201548
guna usaha (leasing) untuk pembiayaan barang modal dalam berbagai industri, dan U Finance yang berfokus pada pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor.
Sebagai salah satu Bank Devisa Nasional, Bank BNP menawarkan berbagai ragam produk dan layanan serta solusi yang komprehensif bagi perusahaan dalam mengelola operasional keuangannya, baik transaksi domestik maupun internasional, dengan memanfaatkan jaringan atau akses ke hubungan korespondensi dan depositori koresponden dengan beberapa bank yang memiliki akses jaringan internasional yang terjamin baik dari sisi teknologi, layanan, dan keamanannya. Jasa layanan perbankan ini meliputi Remittance, Collection, Trade Finance, dan Money Changer.
Selain itu, nasabah Bank BNP juga dapat mengakses berbagai ATM nasional dan regional, antara lain melalui jaringan ATM Prima, ATM Bersama, VISA, dan MEPS. Hal ini dilakukan untuk memberikan nasabah keleluasaan dan kemudahan dalam bertransaksi melalui ATM, baik di Indonesia maupun di kawasan ASEAN.
Pada posisi 31 Desember 2015, jumlah jaringan kantor Bank BNP adalah 67 kantor dengan 72 unit ATM yang didukung oleh 1.508 karyawan yang tersebar di seluruh Jawa dan Bali.
Bank BNP pada mulanya didirikan dengan nama “Bank Pasar Karya Parahyangan PT” berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pasar Karya Parahyangan PT No. 47 tanggal 18 Januari 1972 yang dibuat di hadapan Komar Andasasmita, S.H., Notaris di Bandung, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/11/19 tanggal 15 Mei 1974 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Bandung pada tanggal 6 Juni 1974 di bawah No. 81/1974 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Agustus 1974 No. 68, Tambahan No. 426/1074.
Nama Bank diubah menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 27 tanggal 10 Maret 1989 yang dibuat oleh Albertus Soetjipto Budhardjoputera, S.H., Notaris di Bandung, yang telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4155 HT.01.04.Th.89 tanggal 2 Mei 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Bandung pada tanggal 11 Mei 1989 di bawah No. 313/1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 20 Juni 1989 No. 49, Tambahan No. 1093/1989.
Bank BNP mulai beroperasi sebagai bank umum di Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 748/KMK.013/1989 tanggal 3 Juli 1989. Berdasarkan Keputusan
industries, and U Finance which focuses on financing of motorized vehicles.
As one of the National Foreign Exchange Banks, Bank BNP offers various products and services and comprehensive solutions for companies in managing their financial operations, including domestic and international transactions, by utilizing its correspondent networks and depository correspondence with many banks with access to international networks that are renowned for their use of technology, service, and security. These banking services include Remittance, Collection, Trade Finance, and Money Changer.
In addition, customers of Bank BNP can access various national and regional ATM networks, among others the ATM Prima, ATM Bersama, VISA, and MEPS networks. This allows the Bank’s customers to conveniently perform transactions at ATMs located in Indonesia as well as in the ASEAN region.
As at 31 December 2015, Bank BNP had 67 offices in its business network, with 72 ATMs and 1.508 employees spread across Java and Bali.
The Company was intially established under the name of “Bank Pasar Karya Parahyangan PT”, based on the Notarial Deed on Establishment of Bank Pasar Karya Parahyangan PT Limited Company No. 47 dated 18 January 1973, drawn before Komar Andasasmita, S.H., Notary in Bandung, and legalized by the Decree of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. Y.A.5/11/19 dated 15 May 1974, and registered in the District Court’s Clerk Office in Bandung dated 6 June 1974 under No. 81/1974, and announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia on 23 August 1974 No. 68, Supplement No. 426/1074.
The Company’s name was changed to PT Bank Nusantara Parahyangan, based on the Deed of Minutes No. 27 dated 10 March 1989, drawn by Albertus Soetjipto Budhardjoputera, S.H., Notary in Bandung, and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Decree No. C2-4155 HT.01.04.Th.89 dated 2 May 1989, and registered in the District Court’s Clerk Office in Bandung on 11 May 1989 under No. 313/1989, and announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia on 29 June 1989 No. 49 Supplement No. 1093/1989.
Bank BNP started to operate as a commercial bank in Bandung, based on the Decree of the Minister of Finance No. 748/KMK.013/1989 dated 3 July 1989. Subsequently, based
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 49
Direksi Bank Indonesia dengan Surat No. 27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994, Bank BNP ditingkatkan statusnya menjadi bank devisa.
Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 September 2000, Bank BNP mengubah status perusahaan menjadi perusahaan publik (terbuka) dan menawarkan 50.000.000 saham biasa kepada masyarakat dengan harga nominal Rp 500 per lembar sahamnya. Bersamaan dengan penawaran saham tersebut, Bank BNP juga melakukan penerbitan waran sejumlah 20.000.000 lembar yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 10 Januari 2001, sehingga jumlah saham beredar saat itu menjadi sebanyak 150.000.000 saham. Sebagai akibat adanya exercise waran sebanyak 8.275.000 lembar pada 2004, maka jumlah saham beredar bertambah menjadi 158.275.000 saham.
Untuk memperkuat struktur permodalan, pada Juli 2006 dilakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT I) kepada pemegang saham atas sejumlah 158.275.000 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 550 per saham, sehingga jumlah saham beredar yang telah dikeluarkan Bank BNP menjadi 316.550.000 saham.
on the Decision of the Board of Directors of Bank Indonesia with the Letter No. 27/54/KEP/DIR dated 5 August 1994, Bank BNP’s status was leveled up as foreign exchange bank.
Based on the Decision of EGMS dated 15 September 2000, Bank BNP changed its status to public company and offered 50,000,000 ordinary shares to the public with nominal value of Rp 500 per shares. Along with the offering, Bank BP also conducted issuance of warrants amounting to 20,000,000 sheets registered on the Jakarta Stock Exchange (nowIndonesian Stock Exchange) on 10 January 2011, so that the amount of outstanding shares at that time was 150,000,000 shares. As the result of the exercise of warrants amounting to 8,275,000 shares in 2004, the total outstanding shares was increased to 158,275,000 shares.
To strengthen its capital structure, in July 2006, Bank BNP conducted the Limited Public Offering or Rights Issue (PUT I) to the shareholders on the 158,275,000 shares with offering price of Rp 550 per shares, so that the amount of outstanding shares issued by Bank BNP became 316,550,000 shares.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201550
Pada 17 Desember 2007, kepemilikan mayoritas saham Bank BNP telah beralih kepada ACOM CO., LTD.,Japan (ACOM) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) melalui akuisisi saham sebanyak 75,41%. ACOM menguasai 55,41% dan BTMU menguasai 20% dari seluruh saham yang dikeluarkan, menjadikan keduanya sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank BNP.
Dari Januari hingga Maret 2008 dilakukan penawaran tender/tender offer atas kepemilikan saham Bank BNP oleh ACOM CO., LTD.,sehingga jumlah kepemilikan saham ACOM CO., LTD.,berubah menjadi 55,68%.
Selanjutnya, pada Oktober 2010 bank BNP kembali melakukan penambahan Modal Disetor melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) sebanyak 99.963.158 lembar saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 1.000 per saham. Dengan demikian, jumlah saham yang dikeluarkan Bank BNP secara keseluruhan berjumlah 416.513.158 lembar dengan nominal Rp 208.256.579.000.
Bank BNP melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) pada Mei 2013 dengan jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak 260.320.724 dengan nominal Rp 500 setiap saham dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 1.150 setiap saham. Hasil PUT III tersebut mengubah komposisi kepemilikan saham Bank, di mana ACOM CO., LTD., menguasai 66,15% dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd menguasai 9,35% dari total 676.833.882 saham.
On 17 December 2007, the majority ownership of Bank BNP’s shares was switched to ACOM CO., LTD., Japan (ACOM) and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) through the acquisition of shares amounting to 75.41%. ACOM controlled 55.41% and BTMU controlled 20% from the remaining issued shares, thus the two institutions became the Controlling Shareholders of Bank BNP.
From January to March 2008, a tender offer was conducted on the ownership of Bank BNP by ACOM CO., LTD.,, so that the total shares ownership of ACOM CO., LTD.,became 55.68%.
Subsequently, in October 2010 Bank BNP conducted the addition of Paid-In Capital through Rights Issue II (PUT II) of 99,963,158 new shares with offering price of Rp 1,000 per shares. Therefore, the total shares issued by Bank BNP in total became 416,513,158 shares with a nominal value of Rp 208,256,579,000.
Bank BNP conducted Rights Issue III (PUT III) in May 2013 with total new shares offered amounting to 260,320,724 with the nominal value of Rp 500 per shares, offered with a price of Rp 1.150 per shares. The result of PUT III changed the shareholding composition of the Bank, whereby ACOM CO., LTD., controlled 66,15% and The Bank of Tokyo-Mistubishi UFJ Ltd controlled 9,35% of the total of 678.833.882 shares of the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 51
Visi Vision
Misi Mission
Menjadi salah satu bank ritel pilihan yang berskala nasional yang sehat, andal, dan terpercaya dalam menjalankan aktivitas perbankan dan jasa keuangan.
To be one of the preferred retail banks with national scale, healthy, reliable, and trustworthy in carrying out banking activities and financial services.
Dewan Komisaris dan Direksi telah bersama-sama membahas, mengkaji, dan menyetujui Visi dan Misi Bank, dan telah berkomitmen untuk melaksanakan Visi dan Misi tersebut dalam menghadapi dinamika bisnis perbankan yang selalu berubah. Visi dan Misi Bank BNP telah ada sejak Bank BNP berdiri.
The Board of Commissioners and the Board of Directors have gathered to discuss, review, and approve the Bank’s Vision and Mission, and have committed to implementing this Vision and Mission in facing the everchanging dynamics in the banking industry. The Vision and Mission of Bank BNP have existed since the foundation of Bank BNP.
• Berperan serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang ritel;
• Melaksanakan tata kelola usaha yang baik dan benar seiring pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang berkesinambungan;
• Menjadi mitra usaha terpercaya yang memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholder.
• Participate in supporting economic growth and national development, especially in the retail industry;
• Implement good and proper corporate governance along with the company’s sustainable growth and development;
• To be a reliable business partner that gives added value to all stakeholders.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201552
Bidang UsahaLine of Business
Produk/ Product
Layanan/ Services
Pembiayaan / Lending Bank Garansi (IDR & Major Currency) / Bank Guarantee (IDR & Major Currency)
• Pinjaman Modal Kerja (IDR, USD) / Working Capital Loan (IDR, USD)
• Tender Performance Bond
• Investasi (IDR, USD) / Investment Loan (IDR, USD) • Advance Payment Bond
• Kredit Konsumtif / Consumer Loan • Shipping Guarantee
• Kredit Pemilikan Rumah (KPR) / Housing Loans
Referensi Bank / Bank References
• Kredit Pemilikan Mobil (KPM) / Car Loans
Letter of Credit
• Kredit Renovasi Rumah / House Renovation Loans Jual Beli Mata Uang Asing / Foreign Exchange Transactions
• Kredit Tanpa Agunan (KTA) / Unsecured Loans Kiriman Uang Dalam dan Luar Negeri / Domestic & International Remittances
• Lainnya / Others Kliring / Clearing and Intercity Clearing
Inkaso dalam negeri dan luar negeri / Domestic & International Collection
• Kredit Ekspor-Impor / Export-Import Loans Bank Draft, Traveller Cheque
Pendanaan / Funding Kartu ATM & Debit / ATM & Debit Cards:
• Giro / Current Accounts • ATM Bersama
• Giro Rupiah / Rupiah Current Account • ATM ALTO
• Giro Valas / Foreign Exchange Current Account • ATM Prima
• Giro Bushido / Bushido Current Account • ATM Visa
• Tabungan / Savings • Debit Visa
• Tabungan Parahyangan / Parahyangan Savings Pembayaran dan tagihan / Payment and Billings
• Tabungan Gakko / BNP Gakko Savings • Pembayaran tagihan PLN dan Token on-line / Online payment of utility bill and purchase of PLN token
• Tabungan Payroll / Payroll Savings • Pembayaran tagihan Telkom & Speedy On-line / Online payment of Telkom & Speedy bills
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Pasal 3 ayat 1, Bank BNP menjalankan kegiatan usaha dalam bidang Bank Umum sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Sesuai dengan Anggaran Dasar tersebut, kegiatan usaha yang dijalankan Bank BNP meliputi penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya, menyalurkan kredit, dan kegiatan Perbankan pada umumnya, serta kegiatan transaksi valas.
Produk dan LayananDalam kegiatan usaha yang dijalankan, Bank BNP melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan kepada nasabah. Peningkatan ini ditujukan agar Bank BNP senantiasa memiliki daya saing tinggi di industri perbankan.
Based on the Bank’s Articles of Association Article 3 paragraph 1, Bank BNP runs a business activity in the field of Commercial Bank in accordance with the provisions in Indonesia’s Legislation.
Pursuant to the Articles of Association, the business activities run by Bank BNP include fundraising from public in the form of savings, namely demand deposits, time deposits, certificate deposits, savings and/or other forms, credit distribution, and other banking activities in general as well as foreign exchange transactions.
Products and ServicesIn the lines of business the Bank is engaged in, Bank BNP consistently improves the quality of its products and services to its customers. This improvement is intended to render Bank BNP competitive in the banking industry at all times.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 53
Produk/ Product
Layanan/ Services
• TabunganKu • Pembayaran tagihan Telkomsel (pascabayar) dan pengisian pulsa Telkomsel
(prabayar) / Payment of Telkomsel bills (postpaid) and purchase of Telkomsel top-up (prepaid)
• Tabungan Sakura / Sakura Savings • Pembayaran tagihan Indosat (pascabayar) dan pengisian pulsa Indosat
(prabayar) / Payment of Indosat bills (postpaid) and purchase of Indosat top-up (prepaid)
• Tabungan Dollar / Dollar Savings • Pembayaran uang sekolah pendaftaran Sekolah Dasar/Menengah/Atas /
Payment of tuition & enrollment fee for Elementary/Junior High/Senior High School
• Tabungan Japan / Japan Savings • Pembayaran pajak dengan sistem MPN G 2 / Tax payments using the MPN G 2 system
• Tabungan Ginza / Ginza Savings* Safe Deposit Box
• Tabungan Oxxywell / Co Branding Oxxywell Savings*
Pembayaran gaji karyawan (payroll) / Employee’s salary payment (Payroll)
• Deposito / Time Deposits Penerimaan Uang Western Union / Western Union Money Remittance
• Deposito IDR / IDR Time Deposit Kartu Kredit / Credit Card
• Deposito USD / USD Time Deposit Bancassurance
PDAM / Payment of Water Bill
Pembayaran Bussan Auto Finance (BAF) / Payment of Bussan Auto Finance (BAF)Layanan BNP Call / BNP Call Service
* Produk telah dihentikan./Product has been discontinued.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201554
Struktur OrganisasiOrganizational Structure
Internal Audit Division
Raden WidawatiDivision Head
Corporate Secretary
Mario Yahya
Office of the President Director
Takeru AgawaPresident Director
Loan Policy CommitteeLoan Committee
Anti-Fraud Strategy Committee
BoC MeetingAudit Committee
Risk Monitoring CommitteeRemuneration & Nomination Committee
Regional Business I Division
Gina DharmaR.Business Head
Credit Process Division
Andre LesmanaDivision Head
Regional Business II Division
Moe Hendrik MulyanaR.Business Head
Operations MonitoringDivision
Maria Ida R.Division Head
Regional Business III Division
Blessy RaharjoR.Business Head
Regional Business IV Division
Sintawati LuswantoR.Business Head
Regional Business V Division
Ronnie PurnadjajaR.Business Head
Micro & Small MediumBusiness Division
Tomas SugionoDivision Head
Operations Process Division
Gagan GunawanDivision Head
Business DevelopmentDivision
Adi Setiawan DDivision Head
Treasury & FinancialInstitution Division
Hardi WidjajaDivision Head
Board of Commissioners
Michio Atsuda (President)Tatang Hermawan
Karel TanokBachtiar Alam
Business Directorate
KEVIN CAHYADI T.Business Director
Operations Directorate
MARKUS SUGIONOOperations Director
Micro, Treasury & BusdevDeputy Directorate
TOMAS SUGIONODeputy Director
Conventional Business Deputy Directorate
GINA DHARMADeputy Director
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 55
Credit Quality & KTADivision
Lius B. NugrohoDivision Head
Risk Management Division
Lie ChenDivision Head
Corp. Planning &P. Management Division
AchadiatDivision Head
Compliance Division
Purbaji BasukiDivision Head
Financial Control Division
Licky KuskantoDivision Head
Recovery Asset Division
Yanto SetiawanDivision Head
Information TechnologyDivision
Tjie Khong FenDivision Head
Credit Deputy Directorate
LIUS B. NUGROHODeputy Director
Recovery Asset DeputyDirectorate
YANTO SETIAWANDeputy Director
Credit, Planning & ITDirectorate
TAKERU AGAWACredit, Planning & IT. Dir
Corporate Services Deputy Directorate
AGUNG SUBAGIYODeputy Director
Human Capital & Corporate Services Division
AGUNG SUBAGIYODivision Head
Corporate Quality Assurance Division
MARIO YAHYADivision Head
Compliance & Risk Management Directorate
TRIE KARJATI WComp. & Risk Management. Dir.
• New Product & Services Committee• ALCO Committee• IT Steering Committee
• Risk Management Committee• Compliance Committee
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201556
Entitas Anak dan AsosiasiSubsidiaries and Associates
Struktur KorporatCorporate Structure
Bank BNP tidak memiliki anak perusahaan sehingga informasi mengenai anak perusahaan tidak disajikan dalam Laporan Tahunan ini.
Bank BNP merupakan bagian dari unit usaha ACOM CO., LTD., dan sebagai anak perusahaan, laporan keuangan Bank BNP dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Konsolidasian ACOM CO., LTD., sebagai pemegang saham mayoritas Bank BNP.
Bank BNP has no subsidiaries, and thus information regarding subsidiaries is not presented in the Annual Report.
Bank BNP is a subsidiary of ACOM CO., LTD., and as such, the financial statements of Bank BNP are consolidated to the Consolidated Financial Statements of ACOM CO., LTD., as the majority shareholder of Bank BNP.
Bank BNP tidak memiliki grup usaha, sehingga informasi mengenai struktur korporat tidak disajikan dalam Laporan Tahunan ini.
Bank BNP does not have a business group, and thus information regarding group or corporate structure is not presented in this Annual Report.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 57
Profil Dewan KomisarisThe Board of Commissioners Profile
Presiden Komisaris / President Commissioner Komisaris / Commissioner
Warga Negara Jepang. Lulus dari Hitotsubashi University, Jepang, tahun 1982. Pernah bekerja antara lain di The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd dengan posisi terakhir sebagai Chief General Manager – Internal Audit & Credit Examination Department hingga tahun 2011, kemudian bekerja di ACOM CO., LTD., mulai November 2011, dengan posisi terakhir sebagai Executive Managing Officer – Overseas Business Department (sejak 2015). Diangkat sebagai Presiden Komisaris Bank BNP pada 23 November 2015, dengan masa jabatan empat tahun.
Japanese citizen. Graduated from Hitotsubashi University, Japan, in 1982. Has worked among others at The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd with his final position as Chief General Manager – Internal Audit & Credit Examination Department up to 2011, and subsequently at ACOM CO., LTD., starting from November 2011, with the final position being Executive Managing Officer – Overseas Business Department (since 2015). Appointed as President Commissioner of Bank BNP on 23 November 2015, with a term of office of four years.
Warga Negara Indonesia. Berpengalaman sebagai pengusaha tekstil dan pebisnis di bidang hospitality. Pernah mengendalikan beberapa perusahaan, antara lain PT Nam Nam Fashion, PT Fuji Palapa Textile, PT Central Georgette Nusantara, PT Hermawan Ladang Arta, PT Hermawan Sentral Investama, dan Oriental Indah Bali Hotel. Pernah menjabat Presiden Komisaris Bank BNP dari 26 Mei 2001 hingga 25 Desember 2007. Menjadi Komisaris Bank BNP sejak tanggal 26 Desember 2007.
Indonesian citizen. Has substantial experience in the textile and hospitality industries. Has controlled a number of companies, among others PT Nam Nam Fashion, PT Fuji Palapa Textile, PT Central Georgette Nusantara, PT Hermawan Ladang Arta, PT Hermawan Sentral Investama, and Oriental Indah Bali Hotel. Served as the President Commissioner of Bank BNP from 26 May 2001 to 25 December 2007. Appointed as Commissioner of Bank BNP on 26 December 2007..
MICHIO ATSUDA TATANG HERMAWAN
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201558
Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntansi dari Universitas Padjajaran tahun 1967. Pernah bekerja sebagai Akuntan (BPKP) Perwakilan Jawa Barat (1968–1973), Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (1969–1982), Senior Consultant Group PT Jasumana, General Manager PT Carlo Erba, Direktur Keuangan & Administrasi PT Naintex, dan Managing Partner Kantor Akuntan Drs. Karel Widyarta. Menjadi Komisaris Bank BNP sejak tanggal 26 Mei 2001.
Indonesian citizen. Graduated with a bachelor’s degree in Economics and Accounting from Padjajaran University in 1967. Previously worked as Accountant (BPKP) West Java Representative (1968–1973), Lecturer at the Faculty of Economics, Padjajaran University (1969–1982), Senior Consultant for PT Jasumana Group, General Manager of PT Carlo Erba, Finance &Administration Director of PT Naintex, and Managing Partner at Public Accounting Firm of Drs. Karel Widyarta. Appointed as Commissioner of Bank BNP on 26 May 2001.
Warga Negara Indonesia. Pemegang gelar Doctor of Philosophy (PhD) jurusan Antropologi dari Harvard University tahun 1995 dan Master of Art di bidang Regional Studies East Asia dari Harvard University tahun 1989. Pernah bekerja sebagai Dosen Tetap Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, sejak 1987, Visiting Professor di Department of Cultural Anthropology, University of Tokyo, tahun 2003, dan Visiting Researcher di Faculty of Law and Letters, University of the Ryukyus, Jepang, tahun 2006. Menjadi Komisaris Bank BNP sejak tanggal 26 Desember 2007.
Indonesian citizen. Graduated as Doctor of Philosophy (PhD) in Anthropology from Harvard University in 1995 and as Master of Art in Regional Studies East Asia from Harvard University in 1989. Has been working as Lecturer at the Faculty of Cultural Sciences, University of Indonesia, since 1987, and was Visiting Professor at Department of Cultural Anthropology, University of Tokyo, in 2003, and Visiting Researcher at Faculty of Law and Letters, University of the Ryukyus, Jepang, in 2006. Appointed as Independent Commissioner of Bank BNP on 26 December 2007.
KAREL TANOK BACHTIAR ALAM
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 59
Presiden Direktur / President Director Direktur Bisnis / Business Director
Warga Negara Jepang. Lulus sebagai Sarjana Ekonomi dari Doshisha University, Jepang, tahun 1988. Pernah bekerja di The Mitsubishi Bank, Jepang, sebagai Account Officer (1988–1995), sebagai General Manager di PT Mitsubishi Buana Bank, Jakarta (1995–1997), kemudian di The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd sebagai Business Promotion Group Leader di Jakarta (1997–2000), sebagai Manager Corporate Banking di Aoyama, Jepang (2000–2003), sebagai Kepala Departemen Corporate Banking di Sydney, Australia (2003–2008), Chief Manager di Sendai, Jepang (2008–2010), dan Deputy General Manager di Singapura (2010–2013). Diangkat sebagai Direktur Bank BNP pada 2 Mei 2013, kemudian diangkat sebagai Presiden Direktur Bank BNP pada 12 Oktober 2015, dengan masa jabatan empat tahun.
Japanese citizen. Graduated with a bachelor’s degree in Economics from Doshisha University, Japan, in 1988. Has worked at The Mitsubishi Bank, Japan, as Account Officer (1988–1995), then as General Manager at PT Mitsubishi Buana Bank, Jakarta (1995–1997), and subsequently at The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, namely as Business Promotion Group Leader in Jakarta (1997–2000), as Manager Corporate Banking at Aoyama, Japan (2000–2003), as Corporate Banking Department Head in Sydney, Australia (2003–2008), as Chief Manager in Sendai, Japan (2008–2010), and as Deputy General Manager in Singapore (2010–2013). Appointed as Director of Bank BNP on 2 May 2013, then as President Director of Bank BNP on 12 October 2015, with a term of office of four years.
Warga Negara Indonesia. Lulus dari Technical and Further Education di North Sydney, NSW, Australia jurusan Akuntansi (1985) dan Pemrosesan Data (1987). Pernah bekerja di Bank Bali (1989–1997), kemudian di Bank Universal (2000–2003), Bank Permata (2003–2007) dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President, SME & Branch Banking Head, dan di Bank Danamon Indonesia sebagai Vice President Regional SME Head (2008–2009). Bergabung dengan Bank BNP pada tahun 2010 dan menjabat sebagai Regional Business Head I (2010–2014) dan Business Deputy Director (2014). Diangkat sebagai Direktur Bank BNP pada 26 Juni 2015, dengan masa jabatan empat tahun.
Indonesian citizen. Graduated from Technical and Further Education in North Sydney, NSW, Australia in Accounting (1985) and Data Processing (1987). Has worked at Bank Bali (1989–1997), then at Bank Universal (2000–2003), then at Bank Permata (2003–2007) with his final position as Senior Vice President SME & Branch Banking Head, and at Bank Danamon Indonesia as Vice President Regional SME Head (2008–2009). Joined Bank BNP in 2010 to serve as Regional Business Head I (2010–2014) and subsequently as Business Deputy Director (2014). Appointed as Director of Bank BNP on 26 June 2015, with a term of office of four years.
TAKERU AGAWA KEVIN CAHYADI TATANG
Profil DireksiThe Board of Directors Profile
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201560
Direktur Operasional / Operations Director Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko / Compliance & Risk Management Director
Warga Negara Indonesia. Lulus dengan gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Nasional tahun 1990. Pernah bekerja di Bank Bali (1989–1994) kemudian di Bank BNP sebagai Kepala Ekspor Impor (1994), selanjutnya di Bank Bisnis Internasional (1994–1997), di Bank Pikko (1997–1998), sebagai Branch Manager di Keppel Tat Lee Buana Bank (1998–2001), dan Deputy Manager di Bank UOB Indonesia (2003–2004). Bergabung kembali dengan Bank BNP pada tahun 2003 sebagai Kepala Bagian Operasional (hingga 2004), dan sebagai Kepala Biro Operasional (2004–2009). Menjadi Direktur Bank BNP sejak tanggal 26 Agustus 2009.
Indonesian citizen. Graduated with a bachelor’s degree in Industrial Engineering from the National Institute of Technology in 1990. Has worked at Bank Bali (1989–1994) and at Bank BNP as Head of Export & Import (1994), then at Bank Bisnis Internasional (1994–1997), at Bank Pikko (1997–1998), as Branch Manager at Keppel Tat Lee Buana Bank (1998–2001), and as Deputy Manager at Bank UOB Indonesia (2003–2004). Rejoined Bank BNP in 2003 as Head of Operations (up to 2004), and subsequently as Operations Bureau Head (2004–2009). First appointed as Director of Bank BNP on 26 August 2009.
Warga Negara Indonesia. Lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1986, dan Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1988. Pernah bekerja di Bank Central Asia (1988), kemudian di PT Jaya Obayashi (1989–1995), di PT Asih Eka Abadi, AEA International, SOS Medika (1995–1996), di PT Bank UFJ Indonesia sebagai Senior Manager Corporate Planning Department & Compliance Officer (2001-2006), sebagai Vice President Planning & Compliance Department (2006–2008) dan Direktur Kepatuhan (2008–2014) di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Diangkat sebagai Direktur Bank BNP pada 23 Januari 2015, dengan masa jabatan empat tahun.
Indonesian citizen. Graduated with a bachelor’s degree in Economics, majoring in Management, from Atmajaya University Yogyakarta in 1986, bachelor’s degree in Economics, majoring in Accounting, from Gadjah Mada University Yogyakarta in 1988. Has worked at Bank Central Asia (1988), then at PT Jaya Obayashi (1989–1995), di PT Asih Eka Abadi, AEA International, SOS Medika (1995–1996), then at PT Bank UFJ Indonesia as Senior Manager Corporate Planning Department & Compliance Officer (2001–2006), then as Vice President Planning & Compliance Department (2006–2008) and subsequently as Compliance Director (2008–2014) at PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Appointed as Director of Bank BNP on 23 January 2015, with a term of office of four years.
MARKUS SUGIONO TRIE KARJATI WIBOWO
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 61
Direktur Kredit, Perencanaan & TI / Credit, Planning & IT Director
Warga Negara Jepang. Lulus dari Rikkyo University Japan Jurusan Ekonomi tahun 1996. Mengawali karir di The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. sebagai Account Officer (1996-2001), sebagai Customer Relation Officer di The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta (2001-2002), sebagai Manager di The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd (2001-2004), sebagai Central Executive Committee di Employees’ Union for the Bank of Tokyo Mitsubishi, Ltd. (2004-2005), sebagai Manager Credit Policy and Planning Division di The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (2005-2011), kemudian di The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Kuala Lumpur, Malaysia sebagai Executive Advisor (2011-2013), dan sebagai Manager di The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Tokyo, Jepang (2013-2016). Diangkat sebagai Direktur Bank BNP pada 19 Februari 2016, dengan masa jabatan empat tahun.
Japanese citizen. Graduated from the Faculty of Economics, Rikkyo University Japan in 1996. Began his career at The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. as Account Officer (1996-2001), then as Customer Relation Officer at The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta (2001-2002), as Manager at The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.(2001-2004), as Central Executive Committee at the Employees’ Union for The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.(2005-2001), and then at The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Kuala Lumpur, Malaysia as Executive Advisor (2011-2013), and subsequently as Manager at The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.Tokyo, Japan (2013-2016). Appointed as Director of Bank BNP on 19 February 2016 with a term of office of four years.
EIICHIRO SAKAI*
*Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Februari 2016, Sdr. Eiichiro Sakai efektif menjabat sebagai Direktur Kredit, Perencanaan & TI. In accordance with the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 19 February 2016, Mr. Eiichiro Sakai was appointed as Credit, Planning & IT Director.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201562
Anggota Komite Independen / Independent Committee Member
Anggota Komite Independen / Independent Committee Member
55 tahun, Warga Negara Indonesia. Menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank BNP sejak Oktober 2014. Latar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1985, melanjutkan S2 Magister Sains Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Magister Sains tahun 1996, kemudian memperoleh gelar Doktor Akuntansi pada tahun 2003 dari Universitas Padjajaran, Bandung. Pengalaman jabatan sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (2006–2014), sebagai Kepala Biro Keuangan Universitas Katolik Parahyangan Bandung (2003–2005), sebagai Ketua Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1998–2003), dan memulai karirnya sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1991–1998).
55 years old, Indonesian citizen. Became member of the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee of Bank BNP in October 2014. Graduated with a bachelor’s degree in Economics majoring in Accounting from Padjajaran University in 1985, a master’s degree in Economics from the University of Indonesia, a master’s degree in Science in 1996, and a doctorate in Accounting in 2003 from Padjajaran University, Bandung, in 2003. Previously worked as the Dean of the Faculty of Economics of Parahyangan University, Bandung (2006–2014), Head of the Finance Bureau of Parahyangan Catholic University, Bandung(2003–2005), Head of Accounting Department of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung(1998–2003), and Secretary at the Accounting Department of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung (1991–1998).
64 tahun, Warga Negara Indonesia. Menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank BNP sejak Oktober 2014. Latar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Katolik Parahyangan tahun 1978, dan melanjutkan S2 Magister Teknik dan Manajemen Industri di Institut Teknologi Bandung tahun 1984, kemudian memperoleh Sarjana Jurusan Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung tahun 1986. Pengalaman bekerja sebagai Sekretaris Senat Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (2008–2010), sebagai Ketua Ujian Saringan Masuk Universitas Katolik Parahyangan (1990), sebagai Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (1987–1993), dan memulai karirnya sebagai Pembantu Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (1985–1986).
64 years old, Indonesian citizen. Became member of the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee of Bank BNP in October 2014. Has a bachelor’s degree in Economics majoring in Management from the Parahyangan Catholic University in 1978, a master’s degree in Industrial Management and Engineering at Bandung Institute of Technology in 1984, and a bachelor’s degree in Accounting from the Parahyangan Catholic University in 1986. Previously worked as Secretary of the Senate of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung (2008–2010), as Chair of Entry Examination of Parahyangan Catholic University (1990), as Assistant Dean I of Academic Affairs of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung (1987–1993), and as Assistant Dean II of Administration and Finances of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung(1985–1986).
DR. ELIzABETH TIUR MANURUNG, MSI.AK. Dra. INGE BARLIAN, M.SC. AKT.
Profil Anggota Komite IndependenProfiles of the Independent Committee Member
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 63
Daftar Nama Kepala Divisi dan Kepala CabangList of Head of Divisions and Branch Offices
Nama / Name Jabatan / Position Divisi / Division
AchadiatCorporate Planning & Performance Management Division Head
Corporate Planning & Performance Management
Adi Setiawan Djajatanaga Business Development Division Head Business Development
Agung Subagiyo Corporate Services Deputy Director Human Capital & Corporate Services
Andre Lasmana Credit Process Division Head Credit Process
Blessy Rahardjo Regional Business Head III Regional Business III
Gagan Gunawan Operations Process Division Head Operations Process
Gina Dharma Conventional Business Deputy Director Regional Business I
Hardi Widjaja Treasury & Financial Institution Division Head Treasury & Financial Institution
Licky Kuskanto Financial Control Division Head Financial Control
Lie Chen Risk Management Division Head Risk Management
Lius Budianta Nugroho Credit Deputy Director Credit Quality & KTA
Maria Ida Ratnawati Operations Monitoring & Development Division Head Operations Monitoring & Development
Mario Yahya Corporate Quality Assurance Division Head Corporate Quality Assurance
Moe Hendrik Muljana Regional Business Head II Regional Business II
Purbaji Basuki Compliance Division Head Compliance
Raden Widawati Internal Audit Division Head Internal Audit
Ronnie Purnadjaja Regional Business Head V Regional Business V
Sintawati Luswanto Regional Business Head IV Regional Business IV
Tjie Khong Fen Information Technology Division Head Information Technology
Tomas Sugiono Micro, Treasury & Busdev Deputy Director Micro & Small Medium Business
Yanto Setiawan Simaputra Recovery Asset Deputy Director Recovery Asset
Kepala Divisi / Head Of Division
Kepala Cabang / Head of Branch Offices
Nama / Name Jabatan / Position Kantor Cabang / Branch Offices
Agustinus Roy Ellery Vico Business Manager KCP Sukajadi
Ahmad Tedy Riswadi Business Manager KCP Soreang
Alexandri Gunawan Business Manager KC Majalaya
Alien Djonlianto Business Manager KC Sudirman
Andreas Arief Yudianto Business Manager KCP Cikarang
Antonius Saputra Business Manager KCP Pasteur
Aryanto Business Manager KCP Pagongan Cirebon
Ateng Agustinus Business Manager KCP Cimahi
Dadan Darmawan Business Manager KCP Cikampek
Dewi Khrisnawaty Business Manager KCP MTC
Dhorotea Kusuma Witri, S.E Business Manager KC Solo
Eddy Susanto Wibowo Business Manager KC Purwokerto
Edie Lo Area Business Manager Jakarta I KC Wahid Hasyim
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201564
Nama / Name Jabatan / Position Kantor Cabang / Branch Offices
Ellyza Zakaria Business Manager KCP Sungkono
Ernie Tjandra Lola Business Manager KCP Pasar Atum
F. Y. Gandhi Pudjiono Business Manager KC Malang
Feiliana Business Manager KCP Jatinegara
Fenti Widjaja Business Manager KCP Kelapa Gading
Fini Felani Business Manager KCU Juanda
Hadi Wibowo Pjs. Business Manager KCP Garut
Handi Saputra Cendrawan Business Manager KCP Waringin
Heppy Business Manager KC Darmo Surabaya
Herman Kurniawan Business Manager KCP Cicadas
Ike Riani Pjs. Business Manager KC Sukabumi
Kartini Business Manager KCP Muara Karang
Lenggawati Setio Business Manager KC Semarang
Lina Business Manager KCP Gatot Subroto
Lucy Business Manager KCP Sudirman Bogor
Maria Grace Sarlim Business Manager KCP Dayeuhkolot
Marlinah Ongkowidjojo Area Business Manager Cirebon KC Yos Sudarso Cirebon
Njo Budhi Junaidi Wijaya Business Manager KC Denpasar
Ong Esther Mulan Business Manager KCP Kopo
Ore Supara Business Manager KCP Jatibarang Indramayu
Ronny Primadi Sutanto Business Manager KCP Buah Batu
Rosalina Business Manager KCP Sahid
Rossetiyawati Samara Business Manager KCP Serpong
Rudy Supriyadi Business Manager KC Gunung Sabeulah
Sandy Win Business Manager KCP Kopo Sayati
Sudjaja Suhanta Business Manager KC Bekasi
Sugito Santosa Business Manager KCP Pajajaran
Suryono Business Manager KCP SME Tower
Sysca Yulianawati Business Manager KCP Karawang
Verry Budhiman Business Manager KC Sudirman
Visentius Prihatmanta Eka Susetya Aji
Business Manager KC Yogyakarta
Welly Leosantosa Business Manager KCP Pasar Baru
Willy Business Manager KCP Sumber Sari
Willy Gunawan Area Business Manager Bogor & Sukabumi KC Bogor
Yanto Sutanto Business Manager KC Tegal
Yosita Business Manager KCU Juanda
Yudris Business Manager KCP Suniaraja
Yuliniar Business Manager KCU Juanda
Catatan / Note:
KCU = Kantor Cabang Utama / Main Branch Office
KC = Kantor Cabang / Branch Office
KCP = Kantor Cabang Pembantu / Sub-Branch Office
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 65
Komposisi Pemegang SahamShareholder Composition
Keterangan / Description
Nilai Nominal Rp 500,00 per saham Par Price of Rp 500.00 per share
Jumlah Saham Number of Shares
Jumlah Nominal Nominal Value
(Rp)
Persentase Percentage
(%)
Modal Dasar / Authorized Capital 1.000.000.000 500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid-in Capital
ACOM CO., LTD 447.737.012 223.868.506.000 66,15%
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd 63.310.000 31.655.000.000 9,35%
PT. Hermawan Sentral Investama 43.726.211 21.863.105.500 6,46%
Masyarakat/Lainnya di bawah 5% / Public/Others below 5% 122.060.659 61.030.329.500 18,04%
TOTAL 676.833.882 338.416.941.000 100,00%
Based on the list of shareholders issued by PT Sinartama Gunita as the Share Registrar of the Bank, capital structure and share ownership composition of Bank BNP per 31 December 2014 is as follows:
Berdasarkan daftar pemegang saham yang dikeluarkan PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Bank, struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Bank BNP per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah saham yang telah diterbitkanBank BNP per Desember 2015adalah 676.833.882 lembar, terdiri dari saham biasa bersifat ekuitas yang ditatakelolakan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan harga nominal per lembar sahamnya Rp 500 (lima ratus Rupiah).
Sekilas Pemegang Saham Bank BNPKepemilikan saham mayoritas Bank BNP yang oleh 2 (dua) institusi keuangan yang berasal dari Jepang, yaitu ACOM CO., LTD.(ACOM), dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) dilakukan dengan mengakuisisi saham Bank BNP sebanyak 75,41% pada 17 Desember 2007.
Ini menjadikan dua perusahaan tersebut sebagai pemegang saham dan pengendaliBank BNP, dengan pemegang saham dan pengendali akhir adalah Keluarga Kinoshita dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG).
Pemegang saham lain yang memiliki saham di atas 5% adalah PT Hermawan Sentral Investama.
Pemegang Saham PengendaliACOM CO., LTD.ACOM adalah suatu perusahaan publik yang didirikan berdasarkan hukum dan perundang-undangan negara Jepang, berkedudukan dan berkantor di 1-1, Marunouchi 2-chome. Chiyodaku, Tokyo 100-8307, Jepang.Saham ACOM tercatat di Tokyo Stock Exchange. ACOM adalah anak perusahaan dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG).
Total shares of Bank BNP issued per December 2015 amounting to 676,833,882 shares consisting of equity common stock governed by the Indonesian Central Securities Depository (KSEI), with the par price per share is Rp 500 (five hundred Rupiah).
Overview of the Shareholders of Bank BNPTwo Japanese financial institutions, namely ACOM CO., LTD.(ACOM), and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU), are the majority shareholders of Bank BNP, having acquired atotal of 75,41% share ownership of the Bank on 17 December 2007.
Thus, both parties arethe controlling shareholders of Bank BNP, with the ultimate controlling shareholders being the Kinoshita Family and Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG).
Another party that owns Bank BNP’s shareswith more than 5% ownership is PT Hermawan Sentral Investama.
Controlling ShareholdersACOM CO., LTD.ACOM is a public company established under the Japanese law, having its registered office at 1-1, Marunouchi 2-chome. Chiyodaku, Tokyo 100-8307, Japan. ACOM’s shares are listed on the Tokyo Stock Exchange. ACOM is a subsidiary of Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201566
Nama PerusahaanCompany Name
Jumlah Saham Number of shares
(Thousands of shares)
Persentase Percentage (%)
Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. 588.723 36,88Maruito Shokusan Co., Ltd. 273.467 17,13Maruito Co., Ltd. 125.533 7,86Foundation of Kinoshita Memorial Enterprise 92.192 5,77Maruito Shoten Co., Ltd. 38.733 2,42Kyosuke Kinoshita 32.598 2,04Shigeyoshi Kinoshita 32.397 2,02Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation (Standing proxy: The Master Trust Bank of Japan, Ltd.)
31.572 1,97
NOBUKA CO., LTD. 30.000 1,87Japan Trustee Services Bank, Ltd. (Trust account 4) 26.612 1,66Total 1.271.831 79,67
Nama / Name Jumlah Saham / Number of Shares Persentase / Percentage (%)
Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. 12.350.038.000 97,18
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (Treasury Stock) 357.700.000 2,81
Total 12.707.738.000 100.00
Bisnis utama Grup ACOM adalah pinjaman dan bisnis kartu Kredit, bisnis penjaminan, pelayanan pinjaman dan bisnis keuangan di luar negeri, dan ACOM sendiri bergerak dalam bidang industri jasa pembiayaan dengan menyediakan pinjaman kepada perorangan.
Struktur Permodalan & Pemegang Saham MayoritasBerdasarkan Laporan Keuangan ACOM Tahun Buku 2015 yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan data yang diperoleh dari ACOM, susunan pemegang saham mayoritas ACOM per 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
The main business of ACOM group is extending loans and credit cards, assurance business, loans service and financial business in overseas. ACOM itself engages in the financing service industry with the main activity of providing loans to individuals.
Capital Structure & Majority ShareholdersBased on ACOM’s Financial Statements for the Financial Year of 2015, which ended on 31 March 2015, and data obtained from ACOM, the composition of majority shareholders of ACOM as at 31 March 2015 is as follows:
THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI UFJ LTDThe Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (“BTMU”) adalah suatuperusahaan yang didirikan pada tanggal 15 Agustus 1919 berdasarkan hukum dan perundang-undangan Jepang, berkedudukan dan berkantor di 2-7-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8388, Jepang, dan merupakan salah satu bank kelas dunia di Jepang yang kegiatan utamanya adalah usaha perbankan komersial.
Struktur Permodalan &Pemegang SahamBerdasarkan Laporan Keuangan BTMU Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, susunan permodalan dan pemegang saham BTMU pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI UFJ LTDThe Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (“BTMU”) is a companyestablished on 15 August 1919, under the laws and regulations of Japan. The company is domiciled and headquartered in Marunouchi 2-7-1, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8388, Japan. It is one of the world-class banks in Japan which engages in commercial banking business.
Capital Structure &ShareholdersBased on the Financial Statements of BTMJ for the Fiscal Year ended 31 March 2015, the capital structure and shareholders of BTMJ as of 31 March 2015 are as follows:
PEMEGANG SAHAM DI ATAS 5%
PT Hermawan Sentral InvestamaPT Hermawan Sentral Investama (“HSI”), salah satu pemegang saham pendiri, berkedudukan di Kota Bandung dan didirikan pada tanggal 31 Mei 1997 di Bandung dengan
SHAREHOLDERS WITH MORE THAN 5% OWNERSHIPPT Hermawan Sentral InvestamaPT Hermawan Sentral Investama (“HSI”), one of the founding shareholders, is domiciled in Bandung and was established on 31 May 1997 in Bandung with the intention and purpose
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 67
Uraian / Description
Nilai Nominal Rp 1 juta per saham / Par Value of Rp 1 Million per Share
Jumlah Saham / Number of Shares
Jumlah Nominal / Nominal Value
Persentase / Percentage (%)
Modal Dasar / Authorized Capital 20.000 20.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid-in Capital:
- Tatang Hermawan / Tatang Hermawan 5.738 5.738.000.000 37%
- Aling Hermawan / Aling Hermawan 4.781 4.781.000.000 31%
- Afandi Hermawan / Afandi Hermawan 4.781 4.781.000.000 31%
Total 676.833.882 15.300.000.000 100
Jumlah Saham dalam Portepel / Total Shares in Portfolio
4.700 4.700.000.000
maksud dan tujuan dalam bidang jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, HSI dapat melaksanakan kegiatan usaha di bidang jasa, konsultasi di bidang bisnis, manajemen, administrasi, manajemen sumber daya manusia, pengelolaan manajemen perusahaan, manajemen properti, manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan propertireal estate, serta manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan industri.
Struktur Permodalan &Pemegang SahamBerdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 4 Oktober 2014, yang dibuat di hadapan Gunawan Kamarga, S.H., Notaris di Bandung, struktur permodalan dan susunan pemegang saham HSI adalah sebagai berikut:
in the field of services. To achieve such purpose, HSI is entitled to carry out business activities in the field of services, business consulting, management, administration, human resources management, corporate management, property management, operation and maintenance management of real estate, as well asoperations and maintenance management of industrial estates.
Capital Structure & ShareholdersBased on the Deed of Meeting Resolution No. 18 dated 4 October 2014, drawn up before Gunawan Kamarga, S.H., Notary in Bandung, the capital structure and shareholding composition of HIS are as follows:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201568
Kronologi Pencatatan Saham dan EfekChronology of Shares and Securities Listing
Kronologi Pencatatan SahamPENAWARAN UMUM PERDANABerdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 September 2000, padatanggal 14 Desember 2000, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”, sekarang Otoritas Jasa Keuangan atau disingkat “OJK”) melalui surat No. S-3663/PM/2000 melakukan Penawaran Umum Perdana atas50.000.000 Saham Biasa dengan harga penawaran sebesar Rp 525 setiap saham, dan 20.000.000 Waran Seri I disertai dengan Saham Biasa atas nama, Waran diberikan secara cuma-cuma dan periode pelaksanaan Waran Seri I mulai dari 10 Juli 2001 sampai dengan 9 Januari 2004 dengan harga penawaran sebesar Rp 600 per saham.
Pada tanggal 10 Januari 2001 saham tersebut telah dicatatkanpada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) denganSurat Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001tanggal 8 Januari 2001.
Modal Disetor Bank BNP bertambah pada bulan Januari 2004sebagai akibat adanya exercise waran sebanyak 8.275.000 lembarmenjadi saham biasa atas nama dengan nominal Rp 500 sehinggajumlah tersebut menambah jumlah saham beredar menjadi158.275.000 saham.
PENAWARAN UMUM TERBATAS IDengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank BNP, berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-714/BL/2006 tanggal 22 Juni 2006, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan cara penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 158.275.000 lembar saham dari 7 Juli sampai dengan 13 Juli 2006 dengan harga penawaran sebesar Rp 550 per saham.
Pada tanggal 17 Desember 2007, ACOM CO., LTD., Japan (“ACOM”) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (“BTMU”) mengakuisisi masing-masing sebanyak 55,41% dan 20% dari seluruh sahamyang dikeluarkan Bank BNP.
Pada bulan Januari – Maret 2008 telah dilakukan penawarantender atas kepemilikan saham Bank BNP oleh ACOM berkaitan dengan kegiatan akuisisi, sehingga jumlah kepemilikan saham ACOM berubah menjadi 55,68%.
Share Listing ChronologyINITIAL PUBLIC OFFERINGBased on the resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 15 September 2000, and an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”, now Otoritas Jasa Keuangan or ”OJK” or the Financial Services Authority) through letter No. S-3663/PM/2000 obtained on 14 December 2000, the Bank executed an Initial Public Offering (IPO) of 50,000,000 Common Shares with offering price per share at Rp 525 per share, and 20,000,000 Warrants Series I, embedded to the Common Shares. The Warrant was issued free of charge in which the period of exercisable Warrant Series I wasfrom 10 July 2001 to 9 January 2004 at the offering price of Rp 600 per share.
On 10 January 2001, the shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) in accordance with the Letter of the Board of Directors of Jakarta Stock Exchange No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001 dated 8 January 2001.
The paid-in Capital of Bank BNP increased in January 2004 due to an exercise of 8,275,000 warrants into ordinary shares with a par value of Rp 500 per share, resulting in the increase of the outstanding shares of the Bank to 158,275,000 shares.
LIMITED PUBLIC OFFERING IWith a view to strengthen the Bank’s capital structure, by an effective statement from BAPEPAM-LK No. S-714/BL/2006 dated 22 June 2006, the Bank executed Limited Public Offering (Rights Issue) I through the issuance of preemptive rights (HMETD) of 158,275,000 shares from 7 July 2006 to 13 July 2006, with the offering price of Rp 550 per share.
On December 17, 2007, ACOM CO., LTD., Japan (“ACOM”) and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (“BTMU”) acquired55.41% and 20% of the total shares issued by Bank BNP, respectively.
During the period of January – March 2008 the Bank conducted a tender offer of its shares belonging to ACOM with regard to the acquisition. As a result, ACOM’s share ownership changed to 55.68%.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 69
PENAWARAN UMUM TERBATAS IIPada bulan Oktober 2010 Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan cara Penerbitan HMETD atas sejumlah 99.963.158 Saham Biasa Atas nama dengan nilai nominal Rp 500 setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 1.000 setiap saham.
Total dana hasil PUT II setelah dikurangi biaya emisi adalah sebesar Rp 98.423.004.500 (Sembilan puluh delapan miliar empat ratus dua puluh tiga juta empat ribu lima ratus rupiah) dan telah digunakan 100% sebagai Modal Kerja.
Per 31 Desember 2011, jumlah saham yang beredar adalah 316.513.158, dimana ACOM menguasai 60,31% dan BTMU menguasai 15.20% dari total saham tersebut.
PENAWARAN UMUM TERBATAS IIIPada bulan Mei 2013 Bank BNP melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan jumlah saham baru yang ditawarkansebanyak 260.320.724 dengan nominal Rp 500 setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 1.150 setiap saham. Hasil PUT III tersebut mengubah komposisi kepemilikan saham Bank, di mana ACOM menguasai 66,15% dan BMTU menguasai 9,35% dari total 676.833.882 saham.
Kronologi Pencatatan EfekBank BNP tidak memiliki pencatatan efek lainnya, sehingga informasi kronologi pencatatan efek lainnya tidak disajikan.
LIMITED PUBLIC OFFERING IIIn October 2010, the Bank performed Limited Public Offering II (PUT II) by issuing Preemptive Rights (HMETD) on 99,963,158 Registered Common Shares with nominal value of Rp 500 each and offered price of Rp 1,000per share.
All PUT II proceeds after being deducted with issuance cost was Rp 98,423,004,500 (Ninety eight billion four hundred twenty three million four thousand five hundred rupiah); 100% of which had been used as Working Capital.
As at 31 December 2011, total circulating sharesstood at 316,513,158; 60.31% of which owned by ACOM and 15,20% owned by BTMU.
LIMITED PUBLIC OFFERING IIIIn May 2013, Bank BNP performed Limited Public Offering III (PUT III) with total offered new shares of 260,320,724 shares, with nominal value of Rp 500 per offered share with Offering Price of Rp 1,150 each. The PUT III proceeds changed the Bank’s shares ownership, whereby ACOM owned 66.15% and BMTU owned 9.35% of thetotal of 676,833,882 shares.
Securities Listing ChronologyBank BNP does not have other securities listed, thus the information regarding the listing chronology of other securities is not presented.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201570
Lembaga Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Professional Institution
Kantor Akuntan Publik /Public Accounting FirmDoli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali(an Independen member of BKR International)Jl. Haruman No. 2 Bandung 40262 IndonesiaTelepon: 022 - 7218235 - 7317929Fax: 022 - 7311375Periode Penugasan: 5 (lima) bulan terhitungtanggal 1 September 2014 sd 15 Februari 2015
Biro Administrasi Efek / Share RegistrarPT Sinartama GunitaAlamat: Plaza BII Menara I Lt. 9Jl. MH Thamrin Kav. 22/No. 51Telepon: 021 - 392 2332Fax: 021 - 392 3003
Notaris / NotaryDR. Ely Baharini, S.H, Sp.N., M.HJl. Raya Gadobangkong No. 38ANgamprah, Kab. Bandung Barat - 40552Telepon: 022 - 70808505HP: 0818222833Fax: 022 - 6127562No. Rek: 003.3.300808.1
Yuliani Idawati, S.H., Sp.N.Ruko Lucky Town Jl. Ters. Jakarta No. 30 C BandungTelepon: (022) 7231014
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 71
Nama dan Alamat Jaringan KantorName and Address of Office Branch Offices
Kantor Wilayah Branch Office
Alamat Address
Kantor Pusat / Head Office
Bandung
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung - 40132, Indonesia Tlp: +62-22-82560100 (Hunting) Fax: +62-22-2514580 SWIFT: NUPAID J6Website: www.bankbnp.com
Kantor Cabang / Branch Offices
Bandung
Jl. Jenderal Sudirman No. 30 - 32, Bandung - 40181 Tlp: +62-22-4202088 (Hunting) Fax: +62-22-4206988
JakartaJl. K.H. Wahid Hasyim No. 171, Jakarta - 10250 Tlp: +62-21-3901485 (Hunting) Fax: +62-21-3144589
Bekasi
Kalimalang Commercial Center Jl. Ahmad Yani, Blok A6 No 8, Bekasi - 17144 Tlp: +62-21-29257664 (Hunting) Fax: +62-21-29257674
BogorJl. Suryakencana No. 331, Bogor - 16126 Telp. +62-251-8337558 Fax: +62-251-8337408
CirebonJl. Yos Sudarso No. 2, Cirebon - 45000 Tlp: +62-231-221491 (Hunting) Fax: +62-231-221500
Semarang
Mataram Plaza Jl. M.T. Haryono No. 427-429, Blok A No. 14-14A, Semarang - 50242 Tlp: +62-24-3588789 (Hunting) Fax: +62-24-3588780
Tasikmalaya
Jl. Gunung Sabeulah No.41 C, Tasikmalaya - 46113 Tlp: +62-265-2350100 (Hunting) Fax: +62-265-2352500
SurabayaJl. Raya Darmo No. 71, Surabaya - 60265 Tlp: +62-31-5678871 Fax: +62-31-5683861
DenpasarRukan Teuku Umar Indah Jl. Teuku Umar No. 29-31, Denpasar - 80114 Tlp: +62-361-225588 Fax: +62-361-238088
SukabumiJl. Ahmad Yani No. 317, Sukabumi - 43112 Tlp: +62-266-245310 Fax: +62-266-245314
Yogyakarta
Jl. Pangeran Mangkubumi No. 99, Yogyakarta - 55232 Tlp: +62-274-584999 Fax: +62-274-562877
Kantor Cabang / Branch Offices
Surakarta
Jl. Urip Sumohardjo No. 103, Surakarta - 57129 Tlp: +62-271-645945 Fax: +62-271-645633
TegalJl. Jendral Sudirman No. 22, Tegal - 52113 Tlp: +62-283-343322 Fax: +62-283-343323
Malang
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 67, Malang - 65112 Tlp: +62-341-34490 Fax: +62-341-344880
PurwokertoRuko Ex Kodim No. 24, Jl. Jendral Sudirman Tlp: +62-281-642377 Fax: +62-281-641500
Kantor Cabang Pembantu / Supporting Branch Offices
Bandung
Pasteur HyperpointJl. Dr. Djundjunan No. 126-128,Bandung - 40163Tlp: +62-22-2021330 (Hunting)Fax: +62-22-2021320
Jl. Suniaraja No. 57-59, Bandung - 40111Tlp: +62-22-4212188 (Hunting)Fax: +62-22-4239278
Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 268,Bandung - 40275Tlp: +62-22-7306688Fax: +62-22-7305133
Jl. Pajajaran No. 151,Bandung - 40173Tlp: +62-22-6019720 (Hunting)Fax: +62-22-6010579
Jl. Kopo No.97, Bandung - 40234Tlp: +62-22-5204888Fax: +62-22-5203175
Kompleks Pertokoan Sumber Sari IndahJl. Sumber Sari Indah - T9, Bandung - 40222Tlp: +62-22-6120585 (Hunting)Fax: +62-22-6014901
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201572
Bandung
Ruko Pasar BaruJl. Oto Iskandardinata No. 70, Lt. 2Blok D2 No. 01,Bandung - 40181Tlp: +62-22-4245071Fax: +62-22-4245076
Jl. Kiaracondong No. 36B,Bandung - 40282Tlp: +62-22-7209240Fax: +62-22-7209278
Jl. Waringin No. 31,Bandung - 40182Tlp: +62-22-6013320Fax: +62-22-6019754
Metro Trade Center (MTC)Jl. Soekarno Hatta No. 590, Kav. B-07,Bandung - 40286Tlp: +62-22-7537525 (Hunting)Fax: + 62-22-7536295
Jl. Buah Batu No. 162 B,Kel. Cijagra, Kec. Lengkong,Bandung - 40262Tlp: +62-22-7322484Fax: +62-22-7322426
Jl. Sukajadi No. 143 BandungTlp: +62-22-2042155Fax: +62-22- 2042144
Kantor Cabang Pembantu / Supporting Branch Offices
Kab Bandung
Jl. Raya Dayeuhkolot No. 272,Kab. Bandung - 40258Tlp: +62-22-5202000Fax: +62-22-5200400
Jl. Bhayangkara No. 281 Ciwidey,Kab. Bandung - 40973Tlp: +62-22-5928730Fax: +62-22-5928188
Jl. Kondang No. 34, Majalaya, Kab.Bandung - 40382Tlp: +62-22-5950519Fax: +62-22-5950523
Jl. Kopo Sayati No. 105,Kab. Bandung - 40227Tlp: +62-22-5401468Fax: +62-22-5401458
Jl. Raya Soreang Banjaran No. 453,Soreang - 40911Tlp: 62+22-5893988Fax: +62-22-5891374
Cimahi
Jl. Jendral H. Amir Machmud No.355, Cimahi 40513Tlp: +62-22- 86002100Fax: +62-22- 86002100
Jakarta
Area Grand Sahid Jaya HotelJl. Jenderal Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220Tlp: +62-21-5714260Fax: +62-21-5714260
Jl. Muara Karang Raya No.195,Jakarta Utara - 14450Tlp: +62-21-66696150Fax: +62-21-66602274
Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC 7 No. 53,Kelapa Gading, Jakarta Utara - 14241Tlp: +62-21-45853468Fax: +62-21-45853466
Ruko Jatinegara, Jl. Pasar Barat No. 128/129Kel. Balimester, Kec. Jatinegara,Jakarta Timur - 13310Tlp: +62-21-85910018Fax: +62-21-85909985
Jl. Gajah Mada No. 71-73,Krukut Taman Sari, JakartaBarat - 11140Tlp: +62-21-6333511Fax: +62-21-6340393
Pusat Niaga Duta Mas FatmawatiBlok A1 No. 21,Jl Raya Fatmawati No. 39 Jakarta SelatanTlp: +62-21-29419740Fax: +62-21-29419738
Jl. Puri Kencana (Ruko Puri Niaga)Blok K 6 No.2B, Jakarta Barat - 11610Tlp: +62-21-58354091Fax: +62-21-58351534
SME Tower Lt. DasarJl. Gatot Subroto Kav. 94, Jakarta Selatan 12780Tlp: +62-21- 7989469 (Hunting)Fax: +62-21- 7989479
Tangerang
Jl. Komplek Ruko Golden Boulevard Bumi SerpongDamai Blok F1 No. 1, Tanggerang - 15322Tlp: +62-21-53160880 (Hunting)Fax: +62-21-5372544
Bekasi
Rukan Cikarang Commercial Centre Blok B1 No. 7. Jl. Cibarusah Lemah AbangCikarang, Bekasi - 17550Tlp: +62-21-8937552Fax: +62-21-8937936
BogorJl. Jendral Sudirman No. 27H, Bogor - 16121Tlp: +62-251-8339250Fax: +62-251- 8339232
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 73
Kantor Cabang Pembantu / Supporting Branch Offices
Cirebon
Cirebon Grand Center Blok D No. 14Jl. Suryanegara (d/h Jl. Pagongan), Cirebon - 45118Tlp: +62-231-248688 (Hunting)Fax: +62-231-248686
Kab. Majalengka
Jl. Siliwangi (Ex Pabrik Gula)Kompleks Ruko Surya Dept. Store No. 5, Kadipaten Kab. Majalengka - 45452Tlp: +62-233-8665055 (Hunting)Fax: +62-233-8665054
IndramayuJl. Letnan Joni No. 327, Jatibarang - 45273Tlp: +62-234-351288Fax: +62-234-351424
Surabaya
Pasar Atum Mall Stand FD 12-15Jl. Bunguran no. 45Surabaya - 60161Tlp: +62-31-3575168 (Hunting)Fax: +62-31-3571760
Kompleks Ruko Darmo Park I Blok IV A. No.6 Jl. Mayjen Sungkono No. 112E,Surabaya - 60225Tlp: +62-31-5660755Fax: +62-31-5612994
Jl. Waspada No. 39-39A,Surabaya - 60161Tlp: +62-31-3530558Fax: +62-31-3533266
Lamongan
Komplek Pertokoan Lamongan Indah Blok A-9 Jl. Panglima Sudirman, Surabaya - 62211Tlp: +62-322- 324106Fax: +62-322-324190
KuninganJl. Siliwangi No. 177, Kuningan - 45511Tlp: +62-232-871680Fax: +62-232-871646
Garut
Jl. Guntur, Kompleks Ruko Intan, Bisnis Center Blok ANo.16, Garut - 44117Tlp: +62-262-544644Fax: +62-262-541101
Cikampek
Jl. Ahmad Yani no. 57, Cikampek, Karawang - 41373Tlp: +62-264-8385660Fax: +62-264-8385661
KarawangJl. Tuparev No. 429Tlp: +62-267-8490455Fax: +62-267-8490460
Subang
Jl. Ion Martasasmita No. 3, Pamanukan, Subang - 41254Tlp: +62-260-552055Fax: +62-260-552050
Tasikmalaya
Kompleks Pasar Cikurubuk Blok B3 No. 27, Tasikmalaya - 46113Tlp: +62-265-344475Fax: +62-265-344473
Kantor Cabang Pembantu / Supporting Branch Offices
Bali
Jl. Raya Ubud No. 177, Ubud, Gianyar, Bali - 80571Tlp: +62-361-980422Fax: +62-361-970317
SemarangJl. Jendral Sudirman No. 290 Semarang 50143Tlp: +62- 24-7627608Fax: +62-24- 7627582
Kantor Kas / Cash Offices
Bekasi
Ruko Metro BoulevardJl. Niaga Raya No. A 25, Kota Jababeka II,Cikarang Selatan, Bekasi - 17414Tlp: 62+21-89842346Fax: +62-21-89842345
Cikarang
Jl. Gatot Subroto No. 1CCikarang, Bekasi - 17550Tlp: +62-21--89920728Fax: +62-21-89920727
Kantor Fungsional Operasional / Operational Functional Offices
JakartaJl Panglima Polim No. 66, Jakarta SelatanTlp. +62-21-7202627 Fax: +62-21-7235010
PurbalinggaJl. R.S. Yosomiharjo Bobotsari, PurbalinggaTlp. +62-81-758599 Fax: +62-81-758611
Buleleng Jl. Dr. Sutomo No I/3A, Singaraja
Wonogiri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 172 Giripurwo
Kantor Fungsional Non Operasional / Non-Operational Functional Office
BandungJl. Pager Gunung No. 18Tlp. +62-22-82560256 Fax: +62-22-2502123
Mobil Kas (Cash Car)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201574
Peta OperasionalOperational Map
Tangerang
Sukabumi
Surakarta
WonogiriBandung
Semarang Surabaya
Lamongan
Karawang
Cikampek
CirebonIndramayu
Kab.Bandung
Tasikmalaya
Majalengka
Kuningan
Tasikmalaya
Purwokerto
Purbalingga
Yogyakarta
Denpasar
Gianyar
Buleleng
Jakarta
Cikarang
Subang
Tegal
Malang
1 KCP
1 KC
1 KC
1 KFO UM K1 KP1 KC12 KCP1 KFNO
1 KP1 KC12 KCP1 KFNO
1 KC1 KCP
1 KC3 KCP
1 KCP
1 KCP
1 KCP
1 KC1 KCP1 KCP
5 KCP
1 KC1 KCP
1 KCP
1 KCP
1 KC1 KCP
1 KC
1 KFO UM K
1 KC
1 KC
1 KC
1 KFO UM K
1 KC8 KCP1 KFO UM K
1 KCP
1 KC
1 KC
2 KC1 KCP
1 KK
1 KC1 KCP
1 KCP
1 KCP
Bekasi
Bogor
Cimahi
Garut
NOTE:KP = Kantor Pusat / Head Office (1)KC = Kantor Cabang / Branch Offices (15)KCP = Kantor Cabang Pembantu / Supporting Branch Offices (44)KK = Kantor Kas / Cash Offices (2)KFO UMK = Kantor Fungsional Operasional UMK / SME Operational Functional Offices (4)KFNO = Kantor Fungsional Non Operasional (1) Mobil Kas / Cash Car (1)ATM = Anjungan Tunai Mandiri / Automated Teller Machines (68)ATM Non Tunai = ATM Non Tunai / Non Cash ATM (4)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 75
Unit PendukungBisnisSupporting Business Unit
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201576
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Seluruh kegiatan operasional Bank BNP didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan memiliki keahlian sesuai jabatan dan bidangnya masing-masing. Bank BNP menyadari pentingnya meningkatkan kualitas SDM yang dikelolanya untuk dapat terus bertumbuh lebih pesat daripada para kompetitornya, terutama pada pasar retail.
Bank BNP menyelenggarakan program rekrutmen untuk mendukung perkembangan jaringan usahanya, program retensi karyawan melalui berbagai fasilitas ketenagakerjaan yang bersaing di industri perbankan, serta program pengembangan kompetensi untuk terus meningkatkan keahlian para karyawan.
Rekrutmen KaryawanUntuk memenuhi kebutuhan SDM, Bank BNP menyusun Perencanaan Kebutuhan Pegawai berdasarkan prinsip “the right man in the right position” dalam merekrut karyawan. Proses rekrutmen dan seleksi karyawan dirancang untuk menjaring kandidat terbaik dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Bank BNP menerapkan proses rekrutmen pro-hire menggunakan jasa headhunter atau berdasarkan referensi kredibel, dan juga rekrutmen freshgraduate yang memenuhi syarat, dengan cara antara lain beriklan di media dan berpartisipasi di job fair.
Pada tahun 2015 Bank BNP merekrut total 201 orang karyawan, sementara 258 karyawan mengundurkan diri, 10 karyawan pensiun, dan 1 karyawan meninggal dunia.
Profil SDMPer akhir tahun 2015, Bank BNP mempekerjakan total 1.508 karyawan, dengan komposisi sebagai berikut:
All operational activities of Bank BNP are supported by a professional workforce, consisting of employees that have expertise in their respective fields and positions. Bank BNP is cognizant of the importance of improving the quality of its workforce in order to continue to grow faster than its competitors, especially in the retail market.
Bank BNP carries out its recruitment program to support its business expansion plans, employee retention program by providing various perks and benefits that are considered competitive in the banking industry, and the competence development program to continuously enhance the skills of its employees.
Employee RecruitmentTo meet its manpower requirements, Bank BNP formulates its manpower planning based on the principle of “the right man in the right position” in recruiting new employees. The recruitment and selection processes are designed so that only the best candidates with the required qualifications are chosen.
Bank BNP recruits professional employees, by means of headhunters or credible references, and also qualified freshgraduates, by placing advertising on various media channels and participating in job fairs, among others.
In 2015 Bank BNP recruited a total of 201 employees. During 2015 as many as 258 employees resigned, 10 employees reached retirement, and 1 employee passed away.
Human Resources ProfileAs at end of 2015 Bank BNP employed a total of 1,508 personnel, with the following composition:
Uraian 2015 2014 Frekuensi /
Frequency (%)Description
Tetap 1.299 1.277 1% Permanent
Kontrak 209 299 -30% Contract
Total 1.508 1.576 -4% Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian / Workforce Composition by Employment Status
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 77
Uraian 2015 2014 Frekuensi / Frequency (%)
Description
Direksi 9 11 -18% Directors
Manajer 145 141 3% Managers
Staff 1.345 1.413 -5% Staff
Non Staff 9 11 -18% Non Staff
Total 1.508 1.576 -4% Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi / Workforce Composition by Organizational Level
Uraian 2015 2014 Frekuensi /
Frequency (%)Description
Pasca Sarjana 20 18 11% Master’s degree
Sarjana 926 951 -3% Bachelor’s degree
Diploma 299 309 -3% Diploma
SLTA 263 298 -2% High School
Total 1.508 1.576 -4% Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan / Workforce Composition by Level of Education
Uraian 2015 2014 Frekuensi /
Frequency (%)Description
18 – 19 Tahun 2 - - 18 – 19 years old
20 – 30 Tahun 600 702 -14% 20 – 30 years old
31 – 40 Tahun 609 578 5% 31 – 40 years old
41 – 50 Tahun 245 253 -3% 41 – 50 years old
> 51 Tahun 52 43 21% > 51 years old
Total 1.508 1.576 -4% Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Usia / Workforce Composition by Age Group
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201578
Diagram Berdasarkan Tingkat Pendidikan / Diagram Based on Education Level
No. Tingkat Pendidikan / Educational Level FTE
1. Pascasarjana / Master’s degree 20
2. Sarjana / Bachelor’s degree 926
3. Diploma / Diploma 299
4. SLTA/ High School 263
Total 1.508
Diagram Berdasarkan Jenjang Usia / Diagram Based on Age Level
No. Usia / Age FTE
1. 18–19 tahun / 18–19 years old 2
2. 20–30 tahun / 20–30 years old 600
3. 31–40 tahun / 31–40 years old 609
4. 41–50 tahun / 41–50 years old 245
5. > 51 tahun / > 51 years old 52
Total 1.508
Diagram Berdasarkan Jenjang Jabatan / Diagram Based on Level of Position
No. Tingkat Jabatan/ Position Level FTE
1. Direksi / Directors 9
2. Manajer / Managers 145
3. Staff / Staff 1.345
4. Non-Staff / Non-Staff 9
Total 1.508
Diagram Berdasarkan Status / Diagram Based on Status
No. Status / Status FTE
1. Karyawan Tetap / Permanent Employee 1.299
2.Karyawan Tidak Tetap / Contract Employee
209
Total 1.508
926
20
299
263
PascasarjanaMaster’s degree
SarjanaBachelor’s degree
SLTAHigh School
DiplomaDiploma
1.345
145
9
9StaffStaff
ManajerManagers
Non-StaffNon-Staff
DireksiDirectors
1.299209
Karyawan TetapPermanent Employee
Karyawan Tidak TetapContract Employee
600
52
2
60952
20–30 tahunyears old
> 51 tahunyears old
18–19 tahunyears old
31–40 tahunyears old
41–50 tahunyears old
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 79
926
299
263
Pengembangan SDMBank BNP mengembangkan kualitas SDM yang dikelolanya, agar pertumbuhan Bank semakin baik. Pengembangan ini juga ditujukan agar setiap karyawan dapat menampilkan kinerja terbaik di pekerjaan mereka masing-masing.
Strategi pengembangan SDM yang dijalankan Bank antara lain:• Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sistem
manajemen kinerja agar lebih transparan, adil, dan objektif. Beberapa inisiatif yang dilakukan adalah penerapan Key Performance Indicators (KPI) Corporate yang berbasis balance scorecard dan penggunaan sistem penilaian kinerja menggunakan sistem point.
• Penerapan kebijakan compensation & benefit yang kompetitif, menyesuaikan dengan keadaan pasar tenaga kerja.
• Penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis maupun soft skill baik secara internal maupun eksternal.
Pada tahun 2015 Bank BNP menyelenggarakan berbagai program pelatihan, dengan total5.704peserta, dengan jumlah jam pelatihan 50.361 jam, atau rata-rata 33,4 jam/karyawan. Total biaya pelatihan karyawan untuk tahun 2015 adalah Rp 7,3 miliar.
Pelatihan yang diselenggarakan di tahun 2015 dijabarkan dalam tabel berikut.
Human Resources DevelopmentBank BNP develops its workforce in order to propel the Bank’s future business growth. Development is also pursued so that each employees is able to perform optimally in their respective positions.
The human resources development strategies implemented by Bank BNP are, among others:• Developing and improving the quality of performance
management system to be more transparent, fair and objective. Several initiatives that have been conducted areimplementation of the Corporate Key Performance Indicators (KPI) based on balance scorecard and the point-based performanceevaluation system.
• Implementing a competitive compensation & benefit policy, in accordance with the situation in the labor market.
• Various training programs, both for technical skills and soft skills, internally and externally.
In 2015 Bank BNP conducted various training programs, involving a total of 5,704participants. Total training hours was 50,361, resulting in an average of 33.4 training hours/employee. Total employee training cost in 2015 was Rp 7.3 billion.
Training programs held in 2015 are detailed in the following table.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201580
Jenis Pelatihan Type of Training
Materi Topic
Peserta Participant
Technical Skill
Pelaporan Bank / Reporting in Banking 8
Perkreditan / LendingTreasuri / Treasury
604
Manajemen Risiko / Risk Management 482
Sosialisasi Ketentuan Perbankan / Dissemination on Banking Regulations 755
Audit 76
Teknologi Informasi / Information Technology 128
Manajemen Umum / General Management 154
Manajemen Perbankan / Banking Management 344
Lainnya / Other 513
Soft Skill
Customer Relationship Skill 1.370
Kepemimpinan / Leadership 295
Teknik Presentasi & Komunikasi / Presentation & Communication Techniques 814
Lainnya / Other 161
Total 5.704
Program Pelatihan Karyawan 2015 / 2015 Employee Training Programs
SertifikasiBank BNP mengikutsertakan karyawannya dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai persyaratan Bank Indonesia. Pada tahun 2015, sebanyak 449 karyawan mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko, dengan tingkat kelulusan 96% atau setara dengan 431 orang. Dua diantaranya adalah Direktur yang lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 dan 12 Kepala Divisi yang lulus Level 4.
Selain Sertifikasi Manajemen Risiko, pegawai SKAI Bank BNP juga mengikuti Sertifikasi Profesi Audit Intern Level Auditor.
Fasilitas & Tunjangan KaryawanSelain menerima remunerasi dengan nilai yang bersaing di industri perbankan nasional, karyawan Bank BNP mendapatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala berikut tunjangan untuk kacamata dan juga tunjangan kesehatan. Seluruh karyawan diikutsertakan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
CertificationsBank BNP enrolls its employees in the Risk Management Certification program in accordance with the requirement of Bank Indonesia. In 2015, as many as 449 employees participated in the Risk Management Certification program, with 431 (96%) of them graduated. Two among them were Directors which graduated from the Risk Management Certification Level 5 and 12 Division Heads graduated from Level 4.
In addition to the Risk Management Certification, the internal auditors of Bank BNP also participated in the Internal Auditor Profession certification for the Auditor Level.
Employee Benefits & Allowances In addition to receiving remuneration that is competitive within the national banking industry, employees of Bank BNP also receive free medical check-up regularly, as well as allowances for prescriptive glasses and healthcare allowances. All employees are included in the social security program run by the National Social Security Agency (BPJS).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 81
Pengunaan Tenaga Kerja Asing & AdvisorBank BNP mempekerjakan beberapa ekspatriat yang berasal dari atau direkomendasikan oleh pemegang saham. Para ekspatriat yang telah mendapatkan izin bekerja tersebut masing-masing menjabat sebagai Presiden Komisaris (Michio Atsuda), Presiden Direktur (Takeru Agawa) dengan masa kerja sesuai batas waktu pengangkatannya melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 9/8/PBI/2007 tanggal 13 Juni 2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan, Bank BNP dalam mengembangkan bisnis, khususnya Kredit Tanpa Agunan, juga mempekerjakan seorang tenaga asing dari Jepang, yaitu Takeshi Nakamura sebagai Advisor. Penggunaan tenaga asing tersebut sesuai kebutuhan Bank BNP yang masih memerlukan arahan dan alih pengetahuan mengenai posisi yang diisi oleh ekspatriat tersebut.
Employment of Expatriates & ConsultantsBank BNP employs several expatriates that came from or were recommended by the Bank’s shareholders. The expatriates that have obtained license to work at the Bank, have been serving as the President Commissioner (Michio Atsuda) and President Director (Takeru Agawa), with their respective tenures in accordance with the limits set upon their appointment through the resolutions of General Meeting of Shareholders.
In accordance with Regulation of Bank Indonesia No. 9/8/PBI/2007 dated 13 June 2007 on the Employment of Foreign Workers and Knowledge Transfer Program in Banking Sector, Bank BNP, with respect to the development of its business, particularly in Non-Collateral Loans, also employs one expatriate from Japan, Takeshi Nakamura, as Advisor. The use of expatriates has been in line with the needs of the Bank for direction and knowledge transfer regarding the position that is filled by the expatriate employee.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201582
Teknologi InformasiInformation Technology
Besarnya jumlah data yang harus diproses oleh Bank BNP dalam menjalankan operasinya sehari-hari mengharuskan Bank memiliki infrastruktur teknologi informasi yang andal, memadai, dan didukung oleh sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan ukuran bisnis Bank.
Hal-hal yang berkaitan dengan aspek teknologi informasi di Bank BNP merupakan tanggung jawab dari Divisi Information Technology (IT). Divisi ini bertugas membantu Bank memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah melalui penerapan teknologi informasi yang tepat guna, sehingga nasabah dapat mengakses data perbankan mereka setiap saat.
IT berperan dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan Bank BNP dengan cara-cara berikut:1. Mendukung akselerasi bisnis tanpa mengabaikan
prudential banking, terlebih dengan melakukan pengkajian yang efektif dan efisien dalam mendukung kegiatan dan/atau pengembangan bisnis yang terkait IT.
2. Memperluas akses kontrol terhadap setiap lini kerja, sehingga pengawasan dengan sistem waskat dapat berjalan dengan simultan.
3. Mendukung dan menjembatani setiap upaya pengembangan IT sesuai kebutuhan unit kerja yang memerlukan.
4. Mengupayakan efektivitas dan efisiensi seluruh aktivitas terkait IT.
5. Meningkatkan layanan electronic banking dengan melaksanakan mobile banking.
Program kerja dan pencapaian kinerja Divisi IT di tahun 2015 ditampilkan pada tabel berikut.
The immense amount of data processed by Bank BNP in its daily operational activities requires the Bank to possess an information technology infrastructure that is reliable, adequate, and supported by an information system that is suitable for the Bank’s business size and needs.
Issues related to the aspect of information technology in Bank BNP are the responsibility of the Information Technology (IT) Division. The IT Division is tasked to assist the Bank in providing the best service to the customers through the effective implementation of information technology, so that all customers may access their banking data any time.
IT plays a role in improving the quality of Bank BNP’s products and services through:1. Supporting business acceleration with due regard to
prudential banking principles, moreover by an effective and efficient review for supporting business activities and/or developments related to IT.
2. Expanding control access to all lines of work so that supervision of the waskat system may take place simultaneously.
3. Supporting and bridging efforts in IT development to be aligned with the needs of specific units.
4. Increasing effectiveness and efficiency of all IT-related activities.
5. Improving the Bank’s electronic banking services through the implementation of mobile banking.
The IT Division’s work program and achievements in 2015 are listed in the table below.
Program KerjaWork Plan
DirealisasikanAchieved
Storage Consolidation Virtualization Backup Consolidation DMS Loan Origination System for KTA Internet Banking Bandwith Management
Bill Payment via ATM
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 83
Program KerjaWork Plan
DirealisasikanAchieved
End Point Management System NSICCS
RTGS Gen 2 SKN NG XBRL
Scoring Model KTA
Pelatihan & PengembanganAgar senantiasa terdepan dalam pemahaman dan penggunaan IT untuk operasi bisnisnya, Bank BNP secara rutin mengembangkan kompetensi profesional para karyawan di Divisi IT dan juga divisi terkait lainnya melalui berbagai pelatihan dan pengembangan profesionalisme di bidang IT.
Sejumlah pelatihan terkait IT yang diikuti oleh karyawan Bank BNP di tahun 2015 adalah:
Training & DevelopmentTo be always at the forefront in the understanding and utilization of IT for its business operations, Bank BNP on a regular basis develops the professional competence of its employees in the IT Division and those in other relevant divisions, by enrolling them in various IT-related professional training programs.
IT-related training programs in which Bank BNP’s employees participated in 2015 are:
Nama PelatihanTraining Topic
Peserta PelatihanTotal Training Participants
Sosialisasi dan Review Performansi Layanan Multibiller FinnetDissemination and Performance Review of Multibiller Finnet Service
1
BNP Quick Starter Program 2
Executive Session “Change, Commitment and Collaboration” 2
Intoduction to Thales payShield 9000 7
Office Advance for Business User 2
Office Application 19
Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat IVRisk Management Certification Level IV Training
1
Pengendalian Kualitas Data Pelaporan Sistem Informasi Debitur (SID)Data Quality Control for Debtor Information System (SID)
1
Refreshment BSMR BDG 1 6
Seminar & Training Microsoft 2
Seminar “Bijak Ber-e-Banking” 1
Service Awareness 35
Sosialisasi Booking Valas – New (SBY)Dissemination of Forex Booking – New (SBY)
1
Sosialisasi Cost CodingDissemination of Cost Coding
6
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201584
Nama PelatihanTraining Topic
Peserta PelatihanTotal Training Participants
Sosialisasi Cost Coding & Suspend AccountDissemination of Cost Coding & Suspend Account
2
Sosialisasi Data Transaksi yang Belum Tercakup dalam Pelaporan BIDissemination of Transactional Data Not Covered in BI Reporting
1
Sosialisasi Internet Banking CS & SODissemination of Internet Banking CS & SO
1
Sosialisasi Pengaturan Nominal Token PLNDissemination of PLN Token Amount Setting
1
Sosialisasi Rencana Implementasi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Tahap II Modul Multiple TransferDissemination of Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI) Phase II – Multiple Transfer Module Implementation Plan
1
Sosialisasi SKN G2Dissemination of SKN G2
9
SQL Server 2014 Accelerate Your Insight 2
Training ATM Wincor 2015 5
Training Coaching Clinic LLD 1
Training Effective Communication Skill 30
Training Managing People 4
Training Pengenalan dan Verifikasi Dokumen oleh PT Wahyu AbadiIntroduction & Document Verification Training by PT Wahyu Abadi
1
Training Supervisory 3
Undangan BI mengenai User Group Sistem PembayaranBI Invitation regarding Payment System User Group
1
Rencana Divisi IT untuk satu tahun ke depan (2016) dan untuk jangka waktu yang lebih panjang yaitu lima tahun ke depan dijelaskan di bagian berikut.
Rencana Jangka Pendek: 1. Kecukupan kaji ulang fungsi, tugas dan tanggung jawab
unit kerja yang terdapat pada struktur organisasi IT.2. Peningkatan kualitas sumber daya IT yang dimiliki dan
yang akan direkrut serta pembekalan serta pembinaan agar dapat sejalan dengan tujuan bisnis.
3. Kecukupan pemantauan kinerja IT, dan upaya peningkatannya, misalnya dengan mendeteksi keusangan IT dan mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan IT.
4. Kecukupan penerapan dan kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan internal dan eksternal terkait pengelolaan layanan dan tata kelola teknologi informasi di Bank BNP.
5. Kecukupan penerapan Manajemen Risiko dalam penggunaan IT oleh Bank, meliputi:• Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
• Kecukupan kebijakan manajemen risiko terkait penggunaan IT di Bank BNP.
The IT Division has formulated plans for the near future, i.e. 2016, and for a longer timeframe of five years. The plans are described in the following paragraphs.
Short Term Plans:1. Adequacy of review of functions, tasks and responsibilities
of work units under the IT organization structure.2. Improvement of IT workforce that is curently managed
and recruited, as well as retooling and developing of such workforce in order to be aligned with the business goals.
3. Adequacy of IT performance monitoring, and improvements thereof, among others by detecting IT obsolescence and measuring the effectiveness and efficiency of IT security policy implementation.
4. Adequacy of implementation and compliace with internal and external policies related to management of IT services and IT governance in Bank BNP.
5. Adequacy of Risk Management implementation in the Bank’s use of IT, including:• Active supervision by the Board of Commissioners
and the Board of Directors.• Adequacy of risk management policy related to the
use of IT in Bank BNP.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 85
• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan IT.
• Sistem pengendalian intern atas penggunaan IT.
Rencana Jangka Panjang:1. Menyelaraskan antara Rencana Strategis Teknologi
Informasi (RSTI) dan Rencana Strategis Bisnis Bank (RBB) sehingga peningkatan kinerja dapat dicapai dan keunggulan kompetitif akan diperoleh untuk dapat terus bertumbuh serta mampu bertahan dalam kompetisi perbankan yang kian sengit.
2. Memaksimalkan daya dukung IT dalam menopang bisnis dan operasi secara efisien dan efektif yang tertuang dalam Key Performance Indicators (KPI) untuk level personel, bagian, dan divisi IT, serta Service Level Aggreement (SLA) untuk masing-masing service IT ke end user.
3. Meningkatkan kualitas personel IT dalam melakukan operasional IT melalui pelatihan yang berkaitan dengan masing-masing bidang pekerjaannya.
4. Membentuk budaya risiko di masing-masing personel IT khususnya dan organisasi IT pada umumnya, dengan sosialiasi dan pelatihan yang berkesinambungan.
5. Menggunakan standar-standar yang telah menjadi best practice, seperti COBIT 5, CMMI, dan ValIT untuk tata kelola organisasi TI yang baik (IT Good Governance).
• Adequacy of identification, measurement, monitoring and controlling of risks related to IT utilization.
• Internal control system for IT utilization.
Long Term Plans:1. Aligning of the Information Technology Strategic Plans
(RSTI) with the Bank’s Strategic Business Plans (RBB), so that performance improvement can be achieved and competitive advantage be maintained and sharpened, in the increasingly fierce competition in the banking industry.
2. Maximizing the IT supporting capacity in ensuring effective and efficient business processes as stipulated in the Key Performance Indicators (KPIs) for the levels of personnel, section, and IT division, as well as Service Level Agreement (SLA) for each IT service to end users.
3. Improving the professional quality of IT in carrying out their duties in relation to their respective fields of work.
4. Creating a risk culture in each of the IT personnel, especially through dissemination and continuous training.
5. Using standards that have been established as best practices, such as COBIT 5, CMMI, and ValIT for the benefit of IT Good Governance.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201586
Bank KorespondenCorrespondent Bank
Sebuah keniscayaan apabila Bank BNP sebagai Bank Devisa dan Perusahaan Publik memilik akses dan jaringan transaksi domestik hingga ke mancanegara, keberadaan Bank Koresponden menjadi salah satu modal untuk melancarkan kegiatan bisnis perbankannya.
Hubungan Bank BNP dengan Bank Koresponden merupakan hal penting dalam mendukung berkembangnya usaha Bank BNP, dimana hubungan koresponden ini dapat terjalin diantara bank yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
Untuk mendukung kegiatan trade finance, remittance dan transaksi valuta asing lainnya, Bank Koresponden Bank BNP di Luar Negeri yang memiliki rekening Nostro (Depository Banks) terdiri dari beberapa mitra yang telah memiliki hubungan kerjasama yang saling menguntungkan. Pada posisi Desember 2015, Bank Depositori Koresponden Bank BNP yang terdapat di dalam dan luar negeri untuk mata uang asing adalah sebagai berikut:• Commonwealth Bank of Australia, Sydney (AUD)• Standard Chartered Bank,Germany Branch Frankfurt Am
Main De (EUR)• Standard Chartered Bank, London (GBP)• United Overseas Bank, Hong Kong (HKD)• Sumitomo Mitsui Banking Corporation,Tokyo (JPY)• Bank ICBC Indonesia,Jakarta (CNY)• United Overseas Bank,Singapore (SGD)• Standard Chartered Bank,New York (USD)• Bank Central Asia, Jakarta (USD)• Bank Mandiri, Jakarta (USD)• Bank ICBCIndonesia,Jakarta (USD)
For Bank BNP, as a Foreign Exchange Bank and a Public Company, to have access and transaction networks domestically and abroad, it is essential for the Bank to have a host of Correspondent Banks to assist in its banking business activities.
Bank BNP’s relationship with these Correspondent Banks is crucial for supporting the development of Bank BNP’s business. This correspondence is established between the banks in the country and the banks abroad.
To support trade finance, remittance, and other foreign exchange activities, Bank BNP’s Correspondent Banks located abroad owning the Nostro account (Depository Banks) consisting of a number of partners with mutually-beneficial cooperation agreements. As of December 2015, Bank BNP’s Correspondent Depository Banks located within and outside of the country to assist in foreign exchange transactions are:• Commonwealth Bank of Australia, Sydney (AUD)• Standard Chartered Bank,GermanyBranch Frankfurt Am
Main De (EUR)• Standard Chartered Bank, London (GBP)• United Overseas Bank, Hong Kong (HKD)• Sumitomo Mitsui Banking Corporation,Tokyo (JPY)• Bank ICBCIndonesia,Jakarta (CNY)• United Overseas Bank,Singapore (SGD)• Standard Chartered Bank,New York (USD)• Bank Central Asia, Jakarta (USD)• Bank Mandiri, Jakarta (USD)• Bank ICBCIndonesia,Jakarta (USD)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 87
Analisis dan PembahasanManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201588
Analisis Makro EkonomiPerekonomian GlobalPerekonomian global berisiko terus melemah. Sementara itu, risiko di pasar keuangan global yang bersumber dari kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR), semakin mereda. Pemulihan ekonomi AS masih tertahan seiring dengan konsumsi yang masih lemah, perbaikan sektor perumahan yang melambat, dan sektor manufaktur yang masih terkontraksi. Pemulihan ekonomi AS yang belum solid mengakibatkan perkiraan kenaikan FFR bergeser mundur pada semester II 2016 dengan besaran kenaikan yang lebih rendah. Bank Sentral Eropa (ECB) masih melanjutkan kebijakan quantitave easing (QE) sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi Eropa yang masih rendah. Demikian pula, Bank Sentral Jepang mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif. Di sisi lain, perekonomian Tiongkok terus melambat akibat masih lemahnya sektor manufaktur dan investasi, sejalan dengan proses deleveraging yang dilakukan oleh sektor korporasi. Sementara itu, di pasar komoditas harga minyak dunia diperkirakan cenderung menurun, akibat meningkatnya pasokan dan melemahnya permintaan.
Masih lemahnya konsumsi AS tercermin dari pertumbuhan penjualan ritel dan personal expenditure yang masih lemah. Perbaikan sektor perumahan melambat, terlihat dari pertumbuhan penjualan rumah dalam tren menurun meski suku bunga KPR cenderung turun. Sementara itu, sektor manufaktur juga masih terkontraksi, terindikasi dari PMI manufaktur, industrial production, dan kapasitas produksi yang terus menurun.
Bank Sentral Jepang mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif sebagai respons terhadap turunnya ekspektasi inflasi. Penurunan inflasi Jepang utamanya berasal dari turunnya harga impor, terutama impor bahan energi dan bahan makanan. Penerapan suku bunga negatif berlaku bagi sebagian reserves baru yang ditempatkan di Bank Sentral Jepang. Tujuan dari penerapan kebijakan ini adalah menurunkan tingkat suku bunga riil, sehingga diharapkan dapat mendorong investasi dan konsumsi.
Lemahnya sektor manufaktur di Tiongkok, sebagaimana disebutkan sebelumnya, terindikasi dari penurunan pertumbuhan industrial production dan PMI yang masih terus berlangsung. Selain itu, investasi juga masih lemah, tercermin dari menurunnya fixed asset investment (FAI).
Perekonomian IndonesiaKondisi perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2015 tidak terlepas dari dinamika perkembangan ekonomi dan keuangan global. Sejalan dengan perlambatan ekonomi
Macroeconomic AnalysisGlobal EconomyThe global economy bears the risk of continuing its downward trend. Meanwhile, risks in the global financial markets, stemming from the possibility of an increase in the Fed Fund Rate (FFR) by the US Federal Reserve, have begun to subside. The recovery of the US economy was slightly hampered owing to a still weak consumption, slowing recovery in the housing sector, and a contraction in the manufacturing sector. The not-so-solid recovery of the US economy resulted in the postponement of the FFR hike, which is now predicted to be delayed to the second semester of 2016, with an increase that is predicted to be lower than prior estimates. The European Central Bank (ECB) still continues its quantitative easing (QE) policy in line with the low economic growth and inflation across Europe. Likewise, the Japanese Central Bank has begun to implement the negative interest rate policy. On the other and, China’s economic growth continues to weaken owing to the anemic performance of its manufacturing and investment sectors, in lne with the deleveraging process of its corporate sector. Amidst all this, in the commodity market the global oil price slid down and is expected to remain in the negative trend, owing to the increase in supply not offset by enough demand.
The disappointing performance of US consumption is reflected in the weak retail sales and personal expenditure growth. The housing market recovers slowly amidst a trend of declining interest rate for mortgage accompanied by a similar downtrend in housing sales. Meanwhile, US manufacturing sector is contracting, as indicated by the PMI for manufacturing, industrial production, and production capacity, which have become even lower.
The Japanese Central Bank started to implement a negative interest rate policy in response to the declining expectation for inflation. The reduction in inflation in Japan is mostly due to the drop in prices of import goods, in particular energy and food commodities. The negative interest rate now applies to parts of the new reserves placed in the Japanese Central Bank, with the aim of depressing the real interest rate to prop up investment and consumption.
China’s unsatisfying manufacturing performance, as mentioned earlier, is indicated from the ongoing drop in industrial production growth rate and PMI. In addition, investments remain weak, as demonstrated by the declining fixed asset investment (FAI).
Indonesian EconomyThe Indonesian economy in Indonesia throughout 2015 was intricately linked with the dynamics in the global financial and economic developments. In line with the weakening of
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 89
global, pertumbuhan ekonomi Indonesia turut melambat pada tahun 2015. Di tengah melemahnya beberapa sektor seperti ekspor dan investasi, pertumbuhan konsumsi dinilai cukup kuat menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Implementasi paket kebijakan pemerintah diharapkan dapat mendorong investasi dan stabilitas makro ekonomi ke arah yang semakin baik.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp11.540,8 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp45,2 juta atau USD 3.377,1. Ekonomi Indonesia tahun 2015 tumbuh 4,79%, melambat bila dibanding tahun 2014 sebesar 5,02%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,06%. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,38%. Struktur ekonomi Indonesia secara spasial tahun 2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,29%, diikuti Pulau Sumatera sebesar 22,21%, dan pulau Kalimantan 8,15%.
Pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2015 tercatat 5,04% (yoy), atau sedikit meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 5,01% (yoy). Hal ini antara lain didorong oleh peran Pemerintah, baik dalam bentuk konsumsi pemerintah maupun investasi infrastruktur, serta penyelenggaraan Pilkada. Di sisi lain, peran sektor swasta masih terbatas, yang tercermin dari konsumsi rumah tangga dan investasi non-bangunan yang belum kuat. Dari sisi eksternal, ekspor masih menurun seiring pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat dan harga komoditas yang terus turun.
Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga belum merata dan lebih ditopang oleh sektor konstruksi terkait infrastruktur serta sektor jasa. Pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,2-5,6% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan akan ditopang oleh stimulus fiskal, khususnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat. Sementara itu, investasi swasta diharapkan meningkat, seiring dengan dampak paket kebijakan pemerintah yang terus digulirkan dan pemanfaatan ruang pelonggaran moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makro ekonomi.
Rupiah bergerak stabil dengan tren menguat, didorong oleh meningkatnya aliran modal asing seiring dengan risiko pasar keuangan global yang semakin mereda dan persepsi positif terhadap ekonomi domestik. Selama triwulan IV 2015 nilai tukar Rupiah menguat sebesar 6,27% secara point to point (ptp) dan mencapai level Rp13.785 per dolar AS. Tren
the global economy, Indonesia’s economic growth slowed down accordingly in 2015. Amidst the weakening of a number of sectors, most notably in export and investment, growth in consumption was considered strong enough to bolster the national economic progress. Implementation of the government’s economic policy packages is expected to boost investment and bring a gretaer macroeconomic stability.
Indonesia’s economy in 2015, measured in Gross Domestic Product (GDP) at current market prices, reached Rp11,540.8 trillion, and GDP per capita reached Rp45.2 million or USD 3,377.1. The Indonesian economy in 2015 grew 4.79%, lower than 2014 growth figure of 5.02%. In terms of production, the highest growth was achieved by the Information and Communications business, with a rate of 10.06%. In terms of expenditure, the highest growth was seen in Government Spending for Consumption, with a rate of 5.38%. the Indonesian economic structure, spatially speaking, in 2015 was dominated by the provinces in Java and Sumatera. Provinces in Java contributed the most to the Gross Domestic Product, accounting for 58.29% of the total, followed by Sumatera at 22.21% and Kalimantan at 8.15%.
The economy grew by 5.04% (yoy) in the fourth quarter of 2015, slightly better than 5.01% (yoy) recorded in the same period in 2014. This was owing to the government’s role in terms of both government spending and infrastructure investment, such as through the Regional Elections. On the other hand, the role of the private sector remained limited, as seen from the rather weak performance of household consumption and non-construction investments. Externally, export continued to decline amidst the slothful recovery of the global economy and the persistently declining commodity prices.
Sectorally, economic growth was not even and greatly influenced by the infrastructure-related construction sector and the services sector. Economic growth in 2016 is expected to be higher than in 2015, at 5.2-5.6% (yoy). Such an economic growth rate is expected to be bolstered by the fiscal stimulus, in particular the realization of the accelerated completion of various infrastructure projects. Meanwhile, private sector investments are expected to rise, in response to the government’s policy packages that continue to be promulgated, and the astute and measured easing of the monetary leeway, while keeping macroeconomic stability in check.
The Rupiah has remained relatively stable so far with a trend of becoming stronger, supported by the increase in foreign capital inflow, in line with the subsiding global financial market risk and a positive outlook of the domestic economy. Throughout the fourth quarter of 2015 the Rupiah strengthened by 6.27% on a point-to-point (ptp)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201590
apresiasi Rupiah ditopang oleh meningkatnya aliran masuk modal asing, terutama ke pasar surat berharga negara. Hal itu didorong oleh persepsi positif investor terhadap arah perekonomian Indonesia, seiring dengan penurunan BI Rate, paket kebijakan Pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi, serta semakin efektifnya implementasi berbagai proyek infrastruktur. Selain itu, semakin meredanya risiko pasar keuangan global, yang tercermin dari perkiraan jalur FFR yang lebih dovish, turut mendorong apresiasi Rupiah.
Tinjauan Industri PerbankanStabilitas sistem keuangan tetap terjaga, ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan kinerja pasar keuangan yang cukup kuat. Pada Desember 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 21,2%, sementara rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) berada di kisaran 2,5% (gross) dan 1,2% (net). Ketahanan sistem perbankan cukup kuat meskipun kinerja korporasi masih dalam tren menurun akibat perlambatan ekonomi dan perkembangan ekonomi global.
Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 10,5% (yoy), sedikit meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,8% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Desember 2015 tercatat 7,3% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,7% (yoy). Bank Indonesia akan menjaga kondisi likuiditas dalam perekonomian agar cukup untuk mendukung penyaluran kredit lebih lanjut. Selain itu, untuk mendukung transmisi kebijakan penurunan suku bunga, struktur suku bunga operasi moneter (term structure) juga diturunkan sesuai dengan kondisi likuiditas di masing-masing tenor.
basis, reaching a level of Rp13,785 to the US dollar. This strengthening trend of the Rupiah has been bolstered by the rising foreign capital inflow through the purchase of government securities. This is thanks to the investors’ positive sentiment to the reduction of the BI Rate, the government’s economic policy packages to foster a conducive investment climate, and the increasingly effective implementation of various infrastructure projects. In addition, the drop in global financial market risk, as seen in a more dovish FFR path, also contributed to the Rupiah’s appreciation.
Review of the Banking IndustryThe stability of the financial system remains maintained, propped by a relatively resilient banking system and a strong performance of the financial markets. In December 2015, Capital Adequacy Ratio (CAR) was recorded at 21.2%, while Non-Performing Loans (NPL) ratio was around 2.5% (gross) and 1.2% (nett). The banking system was resilience despite the downward trend of corporate performance owing to the economic downturn and the unfavorable developments in the global economy.
In terms of intermediation function, total loans was recorded growing by 10.5% (yoy), slightly higher than the previous month’s increase of 9.8% (yoy). In the meantime, growth in Third Party Funds in December 2015 was 7.3% (yoy), lower than the previous month’s growth of 7.7% (yoy). Bank Indonesia will maintain liquidity in the market to be adequate to support further lending activities. In addition, to support the execution of the interest rate cut policy, the term structure for monetary operations interest rate will be reduced in accordance with liquidity in each tenor category.
Tentang Analisis dan Pembahasan ManajemenPembahasan dan analisis yang dilakukan oleh manajemen berlandaskan pada laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2015.
Laporan keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Doli, Bambang Sulistiyanto, Dadang & Ali dengan memberikan opini bahwa Laporan Keuangan tersebut disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material seperti posisi keuangan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
About Management Discussion and AnalysisThe discussion and analysis conducted by the management was based on the Company’s financial statements for the years ended on 31 December 2014 and 2015.
The financial statements for the fiscal year ended on 31 December 2015 was audited by Public Accounting Firm (KAP) Doli, Bambang Sulistiyanto, Dadang & Ali under fair presentation in all material aspects, such as the financial position of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. dated 31 December 2015, as well as financial performance and cash flows for the year in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 91
in Rp billiondalam miliar rupiah
Giro Demand Deposits
2015 2014
675
798
TabunganSavings
977
1.141
2015 2014
DepositoTime Deposit
5.531
5.937
2015 2014
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
KETERANGAN 2015 2014 DESCRIPTION
Neraca Balance Sheets
Total Aset 8.613.114 9.468.873 Total Assets
Kredit yang Diberikan 6.477.703 6.711.199 Total Loans
Surat Berharga 568.715 522.803 Marketable Securities
Aset Produktif 7.901.879 8.618.368 Earning assets
Dana Pihak Ketiga 7.183.830 7.876.660 Third Party Fund
Giro 674.911 798.453 Current Accounts
Tabungan 977.427 1.141.340 Saving Accounts
Deposito 5.531.493 5.936.867 Time Deposits
Simpanan dari Bank Lain 69.615 286.197 Deposits from Other Banks
Total Liabilitas 7.417.621 8.330.772 Total Liabilities
Pinjaman Subordinasi 81.800 73.493 Subordinated Loans
Ekuitas 1.195.493 1.138.101 Equity
Laba Rugi Profit and Loss
Pendapatan Bunga 1.006.417 1.080.295 Interest Income
Beban Bunga 558.732 642.578 Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih 447.685 437.717 Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya 42.120 41.017 Other Operating Income
Beban Operasional Lainnya 402.796 348.326 Other Operating Expenses
Laba Operasional Bersih 87.009 130.408 Net Operating Income
Laba Sebelum Pajak 90.315 130.448 Income Before Tax
Laba Bersih 66.867 96.532 Net Income
Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 99 143 Earnings Per Share
(in full Rupiah)
Jumlah Saham (dalam lembar) 676.833.882 676.833.882 Total Number of Shares
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201592
in Rp billiondalam miliar rupiah
Kredit LainnyaOther Loan
49
53
2015 2014
Kredit MikroMicro Loan
422
493
2015 2014
Kredit Tanpa AgunanUnsecured Loan
157
199
2015 2014
Kredit time loan flatTime Loan Flat
1.8662.048
2015 2014
Time Loan RevolvingTime Loan Revolving
2.043 2.088
2015 2014
Overdraft LoanOverdraft Loan
1.5961.427
2015 2014
Kredit Pemilikan KendaraanVehicle Loan
23
32
2015 2014
Kredit Pemilikan RumahHousing Loan
236
158
2015 2014
Kredit Multi GunaMultipurpose Loan
213
86
2015 2014
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 93
Tinjauan BisnisMemasuki tahun 2015 perkembangan ekonomi global dan regional belum menunjukkan kondisi yang membaik, ketidakpastian masih membayangi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kondisi ekonomi global yang tidak pasti dipicu oleh beberapa faktor diantaranya prospek kebijakan moneter yang ada di Amerika Serikat, pemulihan ekonomi pada negara-negara maju, adanya perlambatan ekonomi negara-negara berkembang dan fluktuasi harga komoditas di dunia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia pun melanda sejumlah negara berkembang, melihat kondisi tersebut, banyak pihak berharap khususnya dunia usaha bahwa pemerintah Indonesia harus dapat membuat kebijakan-kebijakan yang tepat dibidang perekonomian dan yang dapat mendukung perekonomian Indonesia dapat bertahan atau tetap bertumbuh, efektif dan efisien guna mengantisipasi kondisi ekonomi global dan regional yang belum stabil.
Menyikapi kondisi di atas, Manajemen Bank BNP berusaha melakukan konsolidasi untuk membangun pondasi yang kuat bagi laju pertumbuhan bisnis Bank BNP ke depannya, khususnya dalam persaingan bisnis perbankan yang sehat dan kuat. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari regulator, Bank BNP menempuh kebijakan untuk melakukan konsolidasi dan perbaikan kualitas proses dalam upaya pencapaian target dan meredefinisi target market-nya. Hal ini dilakukan dengan tujuan menerapkan credit risk control dan portfolio management yang lebih prudent dalam merespons perubahan yang terjadi di makro business dan growth yang lebih sustainable di masa yang akan datang serta Bank BNP diharapkan lebih fokus menyalurkan kredit retail pada segmen Small Medium Entreprise (SME) dan menjual produk funding yang bersifat low cost.
Sampai dengan tahun 2015, Bank BNP telah menyalurkan kredit sebesar Rp6,48 triliun. Sejalan dengan redefinisi target market Bank BNP, sebagian besar penyaluran kredit tersebut ditujukan pada segmen menengah ke bawah tanpa mengesampingkan segmen korporasinya dengan jenis kredit untuk Modal Kerja dengan nilai yang mencapai lebih dari Rp4,49 triliun dengan komposisi kredit sebesar 69,32% dari total kredit yang diberikan. Kredit modal kerja Bank BNP tersebut disalurkan untuk pembiayaan sektor ekonomi seperti industri, pertanian, perdagangan, listrik, gas & air, transportasi, konstruksi, pertambangan dan lain-lain.
Sedangkan konsentrasi penyaluran kredit dengan porsi/peringkat terbesar pada tahun 2015 dialokasikan untuk pembiayaan sektor ekonomi Perdagangan Besar dan Eceran dengan nilai kredit mencapai Rp2,44 triliun memegang porsi hampir 37,75% dari total penyaluran kredit Bank BNP. Penyaluran kredit terbesar kedua ke sektor Industri Pengolahan sebesar Rp1,87 triliun dan peringkat ketiga adalah Sektor Ekonomi Lainnya, sekitar Rp1,42 triliun.
Business ReviewEntering the 2015 global and regional economic conditions were yet to demonstrate any improvement, with uncertainty still looming and heaving down on the growth of Indonesia’s economy. Global economic uncertainty was triggered by a number of factors, including the monetary policy outlook in the United States, economic recovery in developed countries, slowdown in emerging economies, and fluctuations in global commodity prices. Slowing growth in the global economy hit several emerging economies, in light of this the public especially the business community saw the need for the government of Indonesia to enact policies that can address current issues in the economy and support the Indonesian economy’s survival and even to maintain growth in an effective and efficient manner, in order to anticipate global and regional economic conditions that have yet to reach stability.
In response to the above conditions, the management of Bank BNP made an effort to consolidate and build a strong foundation for Bank BNP’s future business growth, particularly in the face of increasing competition in banking. Based on the results of regulator’s audits, Bank BNP implemented a policy of consolidation and improvement with respect to the quality of its processes, and redefine its efforts to achieve its targets and redefine its target market. This is so that a more prudent credit risk control and portfolio management can be implemented in response to the changes in the macroeconomic condition, and maintain a more sustainable growth in the future. In addition, Bank BNP is expected to focus more on the lending to the retail segment, i.e. Small Medium Entreprises (SME) and sell low-cost products.
Up until 2015, Bank BNP had disbursed loans amounting to Rp6.48 trillion. In line with Bank BNP’s redefinition of its target market, the majority of the loan portfolio went to Medium-Low segment, as the Bank also catered to the corporate segment with the working capital loans, with a value of more than Rp4.49 trillion, accounting for 69.32% of the total lending portfolio. Bank BNP’s working capital loans were channeled to various economic sectors, such as industry, agriculture, commerce, electricity, gas and water, transportation, construction, mining, and others.
The largest concentration of lending by economic sector in 2015 was held by the Wholesale and Retail Trading sector, with total loans to this sector amounting to Rp2.44 trillion, accounting for nearly 37.75% of the total lending portfolio of Bank BNP. The second largest component of the lending portfolio was the Processing Industry sector, which amounted to Rp1.87 trillion, and the third was Other Economic Sectors, at Rp1.42 trillion.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201594
Berdasarkan pada data di atas, nampak bahwa sektor ekonomi Perdagangan Besar dan Eceran menempati porsi terbesar penyaluran kredit Bank BNP sebanyak 37,75% dari total keseluruhan kredit, persentase komposisi ini sedikit menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 38,25%. Hal ini sejalan dengan langkah mitigasi risiko terhadap risiko konsentrasi kredit yang ada sehingga dapat menurunkan risiko konsentrasi pada satu segmen ekonomi.
Langkah konsolidasi dan perbaikan kualitas proses yang berikutnya adalah menerapkan Manajemen Risiko yang lebih advance. Sejalan dengan redefinisi target yang pertama, Manajemen Bank BNP di tahun 2015 lebih memilih bisnis yang prudent & comply untuk penyaluran kredit di mana mencari debitur unggul menjadi fokus utama, tidak sekedar menyalurkan loan dalam jumlah besar, namun juga dapat mencegah terjadinya konsentrasi risiko dan gagal bayar. Sehingga pencapaian saat ini memberikan kualitas growth jangka panjang untuk kemajuan Bank BNP yang lebih baik, kuat dan kokoh di masa yang akan datang serta tahan terhadap goncangan ekonomi.
Target pembiayaan Bank BNP dalam menyalurkan kredit adalah bisnis ritel, commercial dan consumer loan. Ditengah melambatnya pertumbuhan perekonomian nasional, Manajemen memilih untuk menunda penyaluran kredit konsumer karena masih memiliki tingkat risiko relatif lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit untuk sektor produktif seperti modal kerja dan lainnya.
Guna menjaga tingkat kesehatan Bank dan upaya untuk merealisasikan penerapan Manajemen Risiko yang lebih advanced, Bank BNP akan fokus menggarap sektor produktif dan menghindari berbagai sektor dengan risiko tinggi. Meskipun prinsip kehati-hatian menjadi sorotan dan fokus utama Bank BNP di 2015 dan tahun-tahun berikutnya, namun Bank BNP masih mampu menjaga pertumbuhan bisnisnya dengan baik diataranya Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BNP masih terus naik menjadi 90,17% dari semula 85,19% pada periode yang sama tahun sebelumnya, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BNP mengalami pertumbuhan 18,07% sejalan dengan kenaikan equity dari modal organik Bank BNP yang pada akhir Desember 2015 berada pada angka di atas Rp1 triliun dan Bank BNP tergolong dalam kelompok BUKU 2 secara perbankan nasional.
Sekalipun pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun regional/global belum berada pada pertumbuhan yang sehat/kondusif, namun optimisme pemerintah Indonesia dan upaya perbaikan di sisi kebijakan perekonomiannya yang terus-menerus dilakukan menimbulkan optimisme Manajemen Bank BNP yaitu ke depannya Bank BNP akan terus semakin maju dan dipercaya oleh publik.
Based on the above data, Wholesale and Retail Trading topped Bank BNP’s lending, with a share of 37.75% of total loans. This percentage slightly decreased from the previous year’s share of 38.25%. This was in line with the risk mitigation measures to mitigate the risk of credit concentration, such that it can reduce the risk from any single particular segment of the economy.
The next consolidation and process quality improvement measure is to apply a more advanced level of risk management. In line with the redefinition of the first target, the management of Bank BNP in 2015 preferred businesses that were prudent and compliant as its lending target. This meant that the Bank sought debtors with excellent ratings, and not solely focus on increasing its lending amount. Therefore the Bank would be able to prevent the accumulation of risks and avoid defaults. The current achievement has provided quality long-term growth for greater progress of Bank BNP, making it stronger and sturdier in the future as well as more resistant to economic shocks.
Bank BNP financing targets in lending are retail business, commercial and consumer loans. Amid slowing growth of the national economy, the Management opted to delay the distribution of consumer loans as they have a relatively high risk level than lending to productive sectors, such as working capital loans and others.
In order to maintain the soundness of the Bank’s financial condition, and as an effort to implement a more advanced level of risk management, Bank BNP will focus on the productive sectors and avoid sectors that bear a high risk. Although the principle of prudent banking remains an overarching priority and focus of Bank BNP in 2015 and in the years to come, Bank BNP has still been able to propel its business growth, as shown by the Loan to Deposit Ratio (LDR) of the Bank that continued to rise to 90.17% from 85.19% one year earlier, Capital Adequacy Ratio (CAR) of 18.07% that was higher than in 2014 in line with the increase in equity of Bank BNP through organic capital that at the end of December 2015 stood at over Rp1 trillion. Bank BNP thus is a member of the BUKU 2 banking category within the national banking system.
Although the global and regional economy remained weak in posting growth, the optimism of the Indonesian government and the continuous improvement of its economic policies has raised optimism of the Management of Bank BNP that in the future Bank BNP will continue to progress and gain the trust from the public.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 95
Tinjauan Operasional per Segmen UsahaSegmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis dan memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban terkait dengan transaksi dari entitas yang sama.
Operational Review by Business SegmentOperating segment is a component of the entity involved in business activities and collects revenues and incur expenses related to the transactions of the same entity.
Tabel Jenis-Jenis Pinjaman
Pinjaman 2014 2015 Loans
Kredit Mikro 493 422 Micro Finance
Kredit Tanpa Agunan (KTA) 199 157 Unsecure Loans
Pinjaman Berjangka Tetap 2,048 1,866 Time Loan Flat
Pinjaman Berjangka Revolving 2,088 2,043 Time Loan Revolving
Pinjaman Over Draft 1,427 1,596 Overdraft Loan
Kredit Pemilikan Kendaraan 32 23 Vehicle Loans
Kredit Pemilikan Rumah 158 236 Housing Loans
Kredit Multi Guna 213 86 Multi Purpose Loan
Kredit Lainnya 53 49 Other Loans
Bisnis KomersilPenyediaan dana/pembiayaan terhadap Bisnis Komersil meliputi hampir semua lini bisnis yang ada yang mempunyai tujuan komersil dan produktif, namun secara spesifik dibatasi menurut segmen bisnisnya, di mana segmen Menengah ke Bawah menjadi fokus pembiayaan dari bisnis komersil Bank BNP saat ini. Melalui penjualan jenis produk pinjaman Bank BNP seperti Kredit Modal Kerja yang menggunakan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Pinjaman Investasi dengan skim Time Loan-nya yang dapat di-revolving bahkan digunakan sebagai pembiayaan untuk transaksi ekspor dan impor pada tahun 2015 sebesar Rp5,50 triliun atau sama dengan 84,99% atau turun Rp57,59 miliar dari total portofolio kredit. Komposisi atau volume pinjaman tersebut menurun apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp5,56 triliun dengan komposisi 82,89% atau turun 19,24%, disebabkan oleh beberapa faktor, yakni pelunasan pinjaman berdasarkan jatuh tempo, kredit bermasalah, atau take over.
Berkaitan dengan pelunasan pinjaman karena jatuh tempo, maka dengan diterapkannya kebijakan redefinisi terhadap target market yaitu lebih fokus ke lending dengan size Rp10 Miliar dan maksimal Rp25 Miliar untuk Debitur Baru dan sampai maksimal Rp50 Miliar untuk Debitur yang telah ada akan berpengaruh besar dalam meningkatkan volume kreditnya, hal ini dilakukan karena manajemen berkeinginan dalam rangka menerapkan credit risk control dan portfolio management yang lebih prudent dalam merespons perubahan yang terjadi secara makro dan mencapai pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di masa mendatang.
Konsentrasi penyaluran kredit berdasarkan Debitur Inti perorangan maupun grup pada akhir Desember 2015 tercatat sebesar 18,43% turun sebesar 1,57% dari persentase periode yang sama tahun 2014. Perhitungan ini didasarkan pada besaran Aset di mana Aset Bank BNP sudah pernah
Commercial BusinessLending to the Commercial Business segment covers all business sectors that are commercial and productive by nature, although this is specifically limited by the business segments, and the Medium-Low segment becomes the focus of the Bank’s lending to the commercial sector. Through the sales of lending products offered by Bank BNP, such as Working Capital Loans with the PRK facility and Investment Loan with its Time Loan scheme that can be revoled and even used for financing for export and import transactions in 2015 amounted to Rp5.50 trillion, or 84.99% of the previous year’s figure, with a difference of Rp57.59 billion. of its total lending portfolio. The composition or volume of lending decreased compared to the previous year’s figure, which reached Rp5.56 trillion, accounting for 82.89% of the total lending portfolio. This signifies a decline of 19.24% owing to a number of factors, such as the full repayment of loans reaching maturity, the existence of non-performing loans, or loan takeovers.
In relation to full repayment of loans reaching maturity, the redefining of the Bank’s target market, i.e. focusing now on the market for Rp10 billion and maximum Rp25 billion for new debtors and maximum Rp50 billion for existing debtors, will bear a substantial impact on the increase in lending volume. This is intended by the Management in order to implement a tighter credit risk control and more prudent portfolio management, in response to the changes in the macroeconomic conditions and achieve more sustainable growth in the future.
Lending to Core Debtors (individuals and groups) as at December 2015 accounted for 18.43%, down by 1.57% from the figure in 2014. This calculation was based on assets, whereby Bank BNP’s assets have exceeded Rp10 trillion, so that the total number of core debtors is limited only to the 25
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201596
mencapai di atas Rp10 triliun, sehingga jumlah debitur inti diambil sebanyak 25 debitur besar saja, sedangkan pinjaman yang disalurkan kepada pihak berelasi/terafiliasi dengan bank besarnya hanya 0,79%, naik 0,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya (Catatan 10.e. atas Laporan Keuangan).
Pertumbuhan portofolio kredit Bank BNP pada tahun 2015 ini mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,5% secara umum, demikian pula dengan Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Netto untuk kredit pada akhir Desember 2015 sebesar 3,98% meningkat dari NPL tahun 2014 yang besarnya 1,41%, atau naik 2,57%, namun masih berada di bawah ketentuan, yaitu maksimal 5%.
Bisnis Kredit Tanpa Agunan (KTA)Kredit Tanpa Agunan (BNP KTA) merupakan salah satu jenis pinjaman yang ditawarkan Bank BNP, produk yang bersifat unsecured ini cukup memberikan kontribusi terhadap pencapaian portofolio pinjaman dan menyumbang spread margin yang cukup baik.
Bank BNP meluncurkan KTA dengan beragam variasi produk yang ditujukan untuk berbagai segmen pembiayaan dengan menyasar kaum profesional, komunitas, Payroll dan lain-lain.
Mengingat return on payment KTA ini memiliki risiko yang cukup tinggi dan tidak adanya jaminan/agunan yang menjadi back up atas pinjaman tersebut, maka mitigasi terhadap inherent risk yang ada pada pinjaman ini juga cukup ketat, guna menghindari adanya risiko gagal bayar di kemudian hari sehingga margin pendapatannya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pencapaian Net Interest Margin (NIM).
Penerapan sistem scoring model dan kualitas rangkaian proses persetujuan yang cukup ketat, diharapkan dapat mendukung pencapaian volume pinjaman KTA yang memiliki kualitas baik sekaligus menjadi kontributor yang potensial untuk mendongkrak NIM Bank BNP.
Sepanjang 2015, respons masyarakat atas produk pinjaman BNP KTA cukup baik, hal ini tergambar dari beberapa data seperti jumlah aplikasi yang masuk meningkat dua kali lipat dari semula 1.276 aplikasi pada awal Januari 2015 menjadi 3.837 aplikasi pada Desember 2015, sedangkan Time to Yes membaik dari semula 3,66 hari kerja menjadi 1,78 hari kerja dengan approval rate kurang lebih sekitar 43%.
Peran pihak ketiga dalam kontribusi pencairan aplikasi KTA yang disetujui bersumber masih dari DSR dengan kontribusi sebesar 52% dengan trend per bulan terus meningkat di mana pada posisi Desember 2015 mencapai 69%.
Dari sedemikian banyaknya aplikasi yang masuk dan diproses oleh Bank BNP tidak seluruhnya calon peminjam memiliki kemampuan bayar yang dipersyaratkan, apabila Bank tidak/kurang berhati-hati dalam penyaluran pinjaman ini, kondisi tersebut akan menimbulkan persoalan penagihan kewajiban dan kualitas KTA BNP ke depan akan tidak baik.
Grafik proses KTA di bawah ini menjelaskan hal tersebut.
major debtors, while lending to related or affiliated parties only accounted for 0.79% of total lending, up by 0.22% from the previous period (Note 10.e. to the Financial Statements).
Bank BNP’s lending portfolio contracted by 3.5% overall, while the Non-Performing Loans (NPL) – net increased by 2.57% from 1.41% in 2014 to 3.98% in 2015. However, this value was still below the maximum limit stipulated by the regulations, i.e. 5%.
Unsecured LoansBNP KTA is an unsecured loan product offered by Bank BNP. The product contributed considerably to the total lending portfolio of the Bank, and provided a fairly satisfactory spread margin.
Bank BNP launched the KTA with various types of product aimed at different segments in the market, i.e. professionals, communities, payroll, etc.
Considering the high risk of the return on payment of the KTA, and the lack of collateral to provide backup of the loans, mitigation of the inherent risk present in this type of loan is always stringent, in order to prevent the risk of future default, so tha the income margin can substantially contribute to the Bank’s total Net Interest Margin (NIM).
The implementation of scoring model system and the stringent approval process are expected to support the achievement of BNP KTA lending volume, maintain its credit quality, and also provide a significant contribution to potentially increasing Bank BNP’s NIM.
In 2016, the public’s response to BNP KTA was heartening, with the total number of loan applications increasing twofold from 1,276 in early January 2015 to 3,837 applications in December 2015. Meanwhile, Time to Yes improved from previously 3.66 work days to 1.78 work days, with approval rate around 43%.
The role of third parties in contributing to KTA loan application approvals was mainly from DSR with a contribution of 52%. The monthly trend is increasing, where in December 2015 the position was 69%.
Out of the many loan applications submitted to and processed by Bank BNP, not all of the potential borrowers were deemed to have the capacity to repay the loans. Therefore, should the Bank neglect to exercise caution in this particular lending type, the Bank’s future ability to collect its loan repayments and maintain its KTA quality will be compromised.
The KTA approval process graph gives a greater detail as follows:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 97
546 526612 623 606
672730
522
850 803
1,305
1,126
607
55%
3.663.59
3.764.13
2.72 2.64 2.60 2.60
1.90 1.90 1.901.70
49% 43% 44% 44%41% 41% 37% 36% 46%42% 45%
660
821 871792
993 911 863
1,028
1,214
1,435
1,750
1,276
1,377
1,9081,960 1,917
2,368
2,0261,943
2,515
3,249
3,9333,837
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
500
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
Aplikasi yang Masuk di Bulan / Applications filed in month Approval Rate / Approval Rate Approval di Bulan / Approval in month Time to Yes Normal / Time to Yes Normal Pencairan di Bulan / Funds provided in month
Bank BNP melalui Divisi KTA pada tahun 2015 telah melakukan beberapa upaya perbaikan dan pengembangan proses baik secara kualitas, maupun akurasi dan percepatan dalam persetujuan pinjaman KTA tanpa mengabaikan faktor kehati-hatian, perbaikan dan pengembangan SDM serta lingkungan kerja yang menunjang gairah dalam bekerja.
Selain itu, Bank BNP juga menerapkan beberapa strategi untuk mencapai target KTA yang dilakukan, antara lain:1. Menerapkan aktivitas sales channel Tele Message (Tele
Sales) pada Mei 2015, untuk debitur existing (lunas dan masih berjalan).
2. Trial Exibition Booth selama 3 bulan untuk menaikkan brand awareness KTA di salah satu Mal besar di Bandung.
3. Penetrasi market dengan open booth di beberapa lokasi target market.
4. Re-Organisasi melalui pembentukan unit KTA Processing Quality Assurance & People Development
5. Pada awal tahun 2016, dilakukan rebranding produk KTA dengan MIRAI+, yang diharapkan dapat memberikan paradigma baru mengenai KTA Bank BNP dan menjadi produk yang dapat menjadi produk unggulan ke depannya.
Through its Unsecured Loans (KTA) Division, Bank BNP in 2015 conducted various improvements and process development measures in terms of quality, accuracy, and speed in approving Unsecured Loans without disregarding the principle of prudence, improvement and development of human resources and working environment that are conducive to business.
In addition, Bank BNP also employed a number of strategies to achieve the Unsecured Loan target, among others:1. Implementation of the Tele Message sales channel (Tele
Sales) in May 2015 for existing debtors (fully repaid and ongoing).
2. Trial Exhibition Booth for three months to increase brand awareness of KTA in one of the biggest malls in Bandung.
3. Market penetration using open booth in various locations targeted.
4. Reorganization through the establishment of KTA Processing Quality Assurance & People Development units.
5. In early 2016 KTA was rebranded as MIRAI+, intended to provide a new paradigm about Bank BNP’s KTA so it may become one of its landmark products.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 201598
Dalam menghadapi persaingan di industri perbankan yang semakin tinggi, Divisi KTA menerapkan strategi-strategi untuk meningkatkan eksistensi produk dan kualitas proses agar menjadi pilihan utama masyarakat. Dalam menjalankan strategi tersebut, Divisi KTA melakukan percepatan pemrosesan dalam memastikan aplikasi melalui:1. Pembuatan Loan Origination System (LOS).2. Menerapkan scanning system per Oktober 2015.
3. Menerapkan Scoring Model versi 2.2 pada September 2015, untuk memperbaiki kualitas portofolio.
4. Penetapan SLA internal pada unit pemroses.5. Monitoring ketat, baik dari sisi data (reporting) dan fisik
aplikasi (surprise check per unit oleh koordinator).
6. Close monitoring application.
Tidak hanya itu, Bank BNP melalui Divisi KTA juga memberikan standar layanan yang ramah (smiling voice) kepada seluruh calon debitur dengan dibuatnya aturan penggunaan script percakapan yang baku pada setiap contact channel yang berhubungan dengan calon debitur seperti proses phone verification & konfirmasi pencairan.
Untuk ke depan, Bank BNP telah menyiapkan rencana kerja tahun 2016 diantaranya meningkatkan sales KTA (MIRAI+) dengan menambah outlet sales baik berupa kantor permanen maupun dengan menggunakan jasa pihak ketiga lainnya, memperluas target market ke area Jawa Tengah dan Jawa Timur, mengembangkan fitur layanan baru baik dalam hal penyebaran aplikasi, proses maupun collection-nya, meningkatkan peran IT dalam mendukung program pencapaian target MIRAI+ pada tahun 2016 dapat dicapai dengan kualitas yang baik.
Pembiayaan KonsumtifOrientasi bisnis pembiayaan konsumtif di Bank BNP adalah menyalurkan pinjaman kepada penggunaan yang sifatnya komsumtif non produktif, berupa kredit pada pemilikan rumah, kredit pembelian mobil dan kredit konsumtif lainnya yang tidak ditujukan untuk usaha produktif. Klasifikasi pinjaman Konsumen di sini termasuk di dalamnya adalah kredit yang diberikan kepada karyawan.
Hampir selama tahun 2015, kegiatan penyaluran kredit Konsumtif relatif tidak aktif, sehingga terjadinya penurunan volume pinjaman konsumtif sebagai akibat adanya pembayaran angsuran saja/run off, kondisi ini juga sebagai bagian dari kebijakan Bank BNP di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih dan harga properti yang ditawarkan cukup berfluktuasi untuk lebih berhati-hati dan dikhawatirkan akan meningkatkan risiko pada sektor properti dan otomotif.
In facing greater competition in the banking industry, the KTA Division implemented certain strategies to improve its products and services quality to earn the public’s favor. In implementing these strategies, the KTA Division accelerated processing of loan applications through:
1. Creation of a Loan Origination System (LOS).2. Implementation of scanning system starting in October
2015.3. Implementation of Scoring Model version 2.2 in
September 2015 to improve portfolio quality.4. Application of internal SLA on the processing unit.5. Close monitoring of data reporting and physical
monitoring of application (surprise check for each unit by the coordinator).
6. Close monitoring application.
In addition, Bank BNP through the KTA Division also uses a smiling tone of voice to all potential debtors, following the implementation of the obligation to use a standardized conversation script along each contact channel where the Bank interacts with potential debtors, such as phone verification and loan approval.
Going forward, Bank BNP has prepared its 2016 business plan, which includes improving KTA (MIRAI+) sales by adding new outlet sales in the form of permanent offices as well as using the use of certain third parties, expanding its target market to Central Java and East Java, developing new service features in terms of expansion of applications as well as processing and collection thereof, improving the role of IT in supporting the measures to achieve MIRAI+ targets in 2016 with a better quality.
Consumer LoansThe orientation of the Bank’s consumer loans is to provide loans for uses that are consumptive by nature (non-productive), such as housing loan, vehicle loan, and other consumer loans not intended for productive uses. The classification of Consumer Loan here includes loans provided to employees.
In most of 2015 Consumer Loans activity was inexistent, and as a result there was a decline in total consumer loans owing to the run off (payment of outstanding loans). This is also part of Bank BNP’s policy in the prevailing economic situation that was challenging, where property prices on offer were highly fluctuating. Thus Bank BNP exercised greater caution in anticipation of the rising risk in the property and automotive sectors.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 99
Berikut adalah perkembangan volume pinjaman konsumer selama tahun 2015 diperbandingkan dengan periode yang sama sebelumnya yang tergambar sebagaimana diagram di bawah ini:
The following graphs show the development of consumer loans in 2015 compared to the previous period:
Produk-produk Pembiayaan Konsumtif yang dijual antara lain:1. KPR BNP/Housing Loan, adalah pemberian fasilitas kredit
untuk pembelian/kepemilikan rumah/ruko/rukan/kavling/konstruksi/renovasi atau fasilitas take over dengan tujuan pemakaian pribadi/konsumsi maupun investasi.
2. KMG BNP/Kredit Multi Guna/Multipurpose Loan, adalah pemberian fasilitas pinjaman dengan tujuan multi guna yang agunannya dapat berupa sertifikat Rumah/Ruko/Rukan yang nilainya marketable.
3. KPM BNP/Vehicle Loan adalah pembiayaan fasilitas kredit untuk pembelian/kepemilikan kendaraan bermotor baru beroda empat untuk keperluan pribadi.
4. Kredit Tanpa Agunan, adalah merupakan jenis kredit dengan tujuan konsumtif yang penggunaannya dapat ditujukan untuk multiguna tanpa disertai dengan agunan (unsecured loan).
Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan MenengahSelama tahun 2015, Bank BNP khususnya dalam kegiatan penyaluran dana untuk pembiayaan kredit kepada segmen Mikro, Kecil dan Menengah, menghadapi beberapa proses perbaikan baik dari sisi kebijakan, proses maupun penetapan target marketnya.
Review atas segmen Mikro yang selama ini telah berjalan, Bank BNP merencanakan dan melakukan upaya untuk transformasi produk maupun segmen dari Mikro ke Lower SME (Rp250 juta – Rp500 juta) yang bertujuan meningkatkan produktivitas sambil mengontrol tingkat risiko yang dapat diterima. Perubahan cara kerja dan Standard Operating
The Bank’s Consumer Financing products include:
1. Housing Loan, i.e. provision of loan facility for the purchase of houses/offices/home offices/plots of land/constructions ites/renovation or refinancing facility with the purpose of personal use/consumption or investment.
2. Multipurpose Loan, i.e. provision of loan facility for various purposes, with the collateral being a certificate of a house/office/shophouse, whose value is considered marketable.
3. Vehicle Loan, i.e. provision of loan facility for the purchase of new four-wheeled motor vehicles for personal purposes.
4. Unsecured Loans, i.e. loans with the purpose of consumption, which can be used as a multipurpose loan without the need for collaterals.
Micro, Small and Medium Enterprise BusinessIn 2015, Bank BNP particularly in lending to the Micro, Small and Medium Enterprises segment, experienced a number of improvements in terms of policy, process, and target market setting.
A review of the Micro segment, which has been running, Bank BNP plans and conducts efforts to transform its products as well as its segment from Micro to Lower SME (Rp250 million – Rp500 million) which aims to improve productivity while controlling the acceptable risk level. A change in work methods and Standard Operating Procedures (SOP) which
Kredit Pembelian MobilVehicle Loan
Kredit Pemilikan RumahHousing Loan
Kredit Multi GunaMultipurpose Loan
23
236213
32 158
86
2015 2015 20152014 2014 2014
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015100
Procedure (SOP) yang telah disesuaikan juga akan diterapkan pada tahun 2016 yang diharapkan ke depannya akan membuat kualitas lower SME yang baik dan growth yang sustainable.
Pada tahun buku 2014 pembiayaan terhadap bisnis Micro khususnya cukup agresif dan bertumbuh cukup signifikan, namun pada tahun 2015 ini perkembangannya menurun seiring dengan adanya kebijakan baru tersebut sebagaimana diuraikan di atas.
Uraian mengenai bisnis pembiayaan Mikro ini diuraikan lebih jauh dalam pembahasan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Segmen berdasarkan Lapangan Usaha, sebab sejak tahun 2015 Bisnis Mikro telah ditransformasikan ke dalam SME, sehingga tidak dibahas tersendiri dalam laporan ini.
Pembiayaan Berdasarkan Lapangan UsahaPenyaluran kredit menurut Lapangan Usaha didominasi oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran yakni 37,75% dari total penyaluran kredit pada akhir 2015 meskipun belum mencapai target proyeksi yang ditetapkan yaitu sebesar 38,25%. Sektor Perdagangan besar dan eceran memiliki kontribusi terbesar terhadap kekuatan pasar domestik dan terbukti mampu membuat perekonomian Indonesia relatif tahan dari gejolak perekonomian global dalam beberapa tahun ini. Pembiayaan kepada sektor-sektor lain seperti Industri pengolahan, Penyediaan Akomodasi, Real Estate, dan lainnya terus diupayakan di tengah kondisi perekonomian yang masih belum pulih.
had been adjusted will also be applied in 2016, and are expected in the future to improve the quality of Lower SME and make it grow sustainably.
In 2014 lending to the Micro segment in particular was quite aggressive, and thus it grew significantly, however in 2015 lending to this segment decreased, in line with the new policy as described above.
Description of lending to the Micro Segment is further described in the discussion of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) by Economic Sector, as since 2015 the Micro Business had been transformed to SME, and this is no longer discussed separately in this report.
Lending by Economic SectorLending by Economic Sector was dominated by the Wholesale and Retail Trading sector at 37.75% of the total loan portfolio at the end of 2015, although this was below the target set for the year, i.e. 38.25%. Wholesale and Retail Trading sector had the largest contribution to the strength of the domestic market and proved capable of making the Indonesian economy relatively resilient in facing global economic turmoils in recent years. Lending to other economic sectors such as Processing Industry, Accommodation, Real Estate, and others continued to be increased in this partially recovering economy.
No. Lapangan Usaha / Business Field
Realisasi / Realization Proyeksi / Projection Pencapaian RBB 2015/Achievement RBB 2015
Q4/2015 Proporsi Proportion 2015 Proporsi
Proportion 2016 Proporsi Proportion +/- %
A. Industri Pengolahan /Processing Industry 1.875.296 28,95% 1.947.862 27,83% 1.947.862 27,83% (72.566) 96,27%
B. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail Trade
2.445.209 37,75% 2.677.582 38,25% 2.677.582 38,25% (232.373) 91,32%
C.
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum / Provision of Accommodation and Food & Drink
260.237 4,02% 319.133 4,56% 302.072 4,32% (58.896) 81,54%
D.
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan / Real Estate, Leasing, and Company Service
479.439 7,40% 432.191 6,17% 432.191 6,17% 47.248 110,93%
E. Lainnya / Others 1.417.522 21,88% 1.623.232 23,19% 1.640.293 23,43% (205.710) 87,33%
TOTAL 6.477.703 100% 7.000.000 100% 7.000.000 100% (522.297) 92,54%
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 101
No. Jenis Penggunaan / Type of Use
Realisasi / Realization Proyeksi / Projection Achievement RBB 2014
Q4/2015 Proporsi Proportion 2015 Proporsi
Proportion 2016 Proporsi Proportion +/- %
A. Modal Kerja /Work Capital 4.490.631 69,32% 4.740.462 67,72% 4.740.462 67,72% (249.831) 94,73%
B. Investasi / Investment 1.460.864 22,55% 1.671.859 23,88% 1.671.859 23,88% (210.995) 87,38%
C. Konsumsi / Consumption 526.207 8,12% 587.679 8,40% 587.679 8,40% (61.472) 89,54%
TOTAL 6.477.703 100% 7.000.000 100% 7.000.000 100% (522.297) 92,54%
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan Financing Based on Type of Utilization
Penyaluran Kredit Bank BNP berdasarkan pada jenis penggunaannya, terdiri dari Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi, di mana porsi terbesar adalah Modal Kerja yaitu 69,32% pada posisi Desember 2015, sedangkan pembiayaan untuk tujuan investasi komposisinya sebesar 22,55% serta sisanya sebesar 8,12% ditujukan untuk membiayai tujuan konsumsi, kecuali untuk modal kerja, tujuan investasi dan konsumtif menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2014.
Bank BNP berharap dengan fokusnya penyaluran kredit untuk modal kerja dapat menumbuhkembangkan pembangunan ekonomi di sektor riil maupun non-formal, karena pembiayaan tersebut bersifat produktif dan jangka waktu yang pendek. Sedangkan untuk pembiayaan tujuan Investasi memiliki tenor/jangka waktu yang relatif panjang dan Konsumsi yang penggunaannya tidak ditujukan untuk produktif, demikian pula dengan adanya kebijakan pemberlakuan LTV terhadap kredit konsumtif sedikit banyak akan memberikan pengaruh pada pencapaian volume kredit tersebut.
Pembiayaan Berdasarkan ProvinsiKonsentrasi penyaluran pinjaman menurut wilayah dan provinsi, sementara ini masih terbesar berada di Provinsi Jawa Barat, mengingat hampir lebih dari 70% sebaran jaringan kantor Bank BNP berada di wilayah tersebut.
Bank BNP terus-menerus melakukan upaya untuk memperbesar wilayah sebaran kreditnya ke provinsi lain selain di Jawa Barat, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan luar Jawa-Bali.
Bank BNP’s lending by type of use consists of Working Capital, Investment, and Consumer. The largest portion was for Working Capital, at 69.32% as at end of December 2015, while Investment Loans took up 22.55% and the remaining 8.12% was for Consumer Loans. With the exception of Working Capital Loans, Investment Loans and Consumer Loans declined in volume from the previous year (2014).
Bank BNP expects that its focus on facilitating Working Capital Loans can help promote economic development in the real and informal sectors, as this type of lending is productive and has a short time frame. Meanwhile, Investment Loans have a relatively longer time frame, and Consumer Loans are not considered productive in intent. There is also the enactment of LTV policy on Consumer Loans, which will to an extent affect the associated lending volume.
Lending by ProvinceBased on province, lending was dominated by the West Java Province, considering that more than 70% of Bank BNP’s offices in its network are located in this province.
Bank BNP continuously strives to increase its lending and expand its coverage to other provinces outside of West Java, i.e. to DKI Jakarta, Central Java, East Java, Bali, and other provinces outside of Java and Bali.
No. Provinsi / Province
Realisasi / Realization Proyeksi / Projection Achievement RBB 2014
Q4/2015 Proporsi Proportion 2015 Proporsi
Proportion 2016 Proporsi Proportion +/- %
A. Bali 278.634 4,30% 417.207 5,96% 137.210 1,96% (138.573) 66,79%
B. DKI Jakarta 807.495 12,47% 890.060 12,72% 890.060 12,72% (82.565) 90,72%
C. Jawa Barat / West Java 4.452.575 68,74% 4.662.091 66,60% 4.662.091 66,60% (209.516) 95,51%
D. Lainnya 938.999 14,50% 1.030.642 14,72% 1.310.639 18,72% (91.643) 91,11%
TOTAL 6.477.703 100% 7.000.000 100% 7.000.000 100% (522.297) 92,54%
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015102
Pembiayaan UMKM MSME Lending
Uraian / Description
Realisasi / Realization Proyeksi / Projection Achievement RBB 2015
Achievement of RBB 2015
Q4/2015 2015 2016 +/- %
UMKM 3.106.303 3.500.000 3.500.000 (393.697) 88,75%
Non UMKM 3.371.400 3.500.000 3.500.000 (128.600) 96,33%
Total Kredit 6.477.703 7.000.000 7.000.000 (522.297) 92,54%
Rasio UMKM 47,95% 50,00% 50,00% (2,05%) 95,91%
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Sektor UMKM di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Sektor ini terbukti memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Keberadaan UMKM menjadi sangat penting bagi pembangunan ekonomi nasional, karena potensi dan perannya dalam menopang kekuatan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bank BNP berkomitmen untuk turut serta dalam mengembangkan potensi dari UMKM.
Bila melihat pada pencapaian akhir 2015, persentase kredit kepada UMKM memang belum menempati posisi terbesar, namun manajemen berkeyakinan bahwa 47,95% adalah pencapaian UMKM cukup baik.
The MSME sector in Indonesia has a great potential to be cultivated. This sector has provided substantial contribution to economic growth. The presence of MSMEs is crucial to the national economic development, as the potentials and roles of MSMEs in strengthening and driving up economic growth in Indonesia are immense. Bank BNP is committed to participating in developing the potentials of MSMEs.
Lending to MSME segment in 2015 had not been the largest proportion of the total lending portfolio, however the management is of the view that the current achievement of 47.95% of the total lending portfolio has been satisfactory.
a. Lapangan Usaha a. Business Sector
No. Lapangan Usaha / Business Field
Realisasi / Realization Proyeksi / Projection Achievement RBB 2014
Q4/2015 Proporsi Proportion 2015 Proporsi
Proportion 2016 Proporsi Proportion +/- %
A. Industri Pengolahan /Processing Industry 817.658 26,32% 870.873 24,88% 861.771 24,62% (53.215) 93,89%
B. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail Trade
1.272.570 40,97% 1.483.431 42,38% 1.431.554 40,90% (210.861) 85,79%
C.
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum / Provision of Accommodation and Food & Drink
189.507 6,10% 234.085 6,69% 233.284 6,67% (44.578) 80,96%
D.
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan / Real Estate, Leasing, and Company Service
308.451 9,93% 347.325 9,92% 354.009 10,11% (38.874) 88,81%
E. Lainnya / Others 518.116 16,68% 564.286 16,12% 619.382 17,70% (46.170) 91,82%
TOTAL 3.106.303 100% 3.500.000 100% 3.500.000 100% (393.697) 88,75%
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Proyeksi penyaluran kredit segmen UMKM menurut lapangan usaha, pada tahun 2015 komposisi besaran pemberian pinjaman masih didominasi oleh sektor ekonomi perdagangan besar dan kecil yaitu 40,97% lebih kecil dari tahun 2014, sedangkan industri pengolahan besaran alokasinya sebesar 26,32% juga menurun dibanding tahun sebelumnya, kondisi
Based on economic sector, UMKM Lending in 2015 was mainly dominated by the Wholesale and Retail Trading sector, at 40.97% this was lower than the proportion in 2014, while the processing industry took up 26.32% of the total, also declining from the previous year’s figure. This condition followed the historical trend of Bank BNP’s MSME lending for
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 103
ini mengikuti trend history Bank BNP dalam penyaluran kredit terhadap UMKM beberapa periode sebelumnya, karena kedua sektor ini cukup memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perekonomian nasional dan cukup bertahan dalam guncangan krisis beberapa waktu yang lalu.
b. Jenis Penggunaan
a number of periods, as both sectors have provided positive contributions to the national economic development and could sustain the shocks from past financial crises.
b. Type of Use
Sebesar 74,84% portofolio pinjaman UMKM digunakan sebagai peruntukan Modal Kerja naik dari periode yang sama tahun lalu, dan sisanya digunakan untuk kegiatan Investasi pada kegiatan segmen UMKM yaitu sebesar 25,16% sedikit menurun dari tahun sebelumnya. Penggunaan kredit sebagai modal kerja sifatnya jangka pendek (1 tahun) dan dapat diperpanjang memberikan efek turn over kebutuhan kredit menjadi sangat tinggi, hal ini akan dapat menggairahkan pertumbuhan sektor riil dengan skala UMKM. Pertumbuhan komposisi pembiayaan kredit UMKM menurut jenis penggunaan ini juga tetap diproyeksikan dengan komposisi menurut trend history-nya.
c. Provinsi
As large as 74.84% of the total MSME lending portfolio was for Working Capital, up from the previous period’s figure, with the rest used for Investments in the MSME segment, namely at 25.16%, slightly lower than in the previous period. Working Capital Loans’ time frame by nature is short (1 year) and can be extended, creating a turnover effect that increases the needs for lending, which will generate activity in the real sector of the MSME segment. Growth in MSME segment by type of use is projected, with the composition remaining closely linked to its historical trend.
c. Province
No. Provinsi / Province
Realisasi / Realization Proyeksi / Projection Achievement RBB 2015Achievement of RBB 2015
Q4/2015 Proporsi Proportion 2015 Proporsi
Proportion 2016 Proporsi Proportion +/- %
A. Bali 104.182 3,35% 188.625 5,39% 175.450 5,01% (84.443) 55,23%
B. DKI Jakarta 353.107 11,37% 417.857 11,94% 375.440 10,73% (64.750) 84,50%
C. Jawa Barat / West Java 2.228.868 71,75% 2.403.022 68,66% 2.469.229 70,55% (174.154) 92,75%
D. Jawa Tengah 204.977 6,60% 241.005 6,89% 236.323 6,75% (36.028) 85,05%
D. Lainnya 215.169 6,93% 249.491 7,13% 243.558 6,96% (34.322) 86,24%
TOTAL 3.106.303 100% 3.500.000 100% 3.500.000 100% (393.697) 88,75%
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Sesuai dengan penjelasan pada alokasi portofolio pinjaman menurut wilayah/provinsi, maka secara segmen UMKM, penyaluran pinjaman berdasarkan wilayah, tidak jauh berbeda, yaitu Provinsi Jawa Barat tetap masih yang terbesar yaitu sebesar 71,75% naik dari periode sebelumnya dan wilayah-wilayah lainnya secara berangsur-angsur akan terus diperbesar porsinya, hal ini dengan memberdayakan seluruh jaringan kantor yang ada di lokasi.
As detailed in the lending portfolio allocation by region/province, in the MSME segment lending by region was relatively similar, with West Java taking the bulk or 71.75% of total portfolio, up from the previous period. Lending to other regions will be gradually stepped up, by taking advantage of the Bank’s entire office network.
No. Jenis Penggunaan / Type of Use
Realisasi / Realization Proyeksi / Projection Achievement RBB 2015
Achievement of RBB 2015
Q4/2015 2015 2016 +/- %
A. Modal Kerja / Work Capital 2.324.711 2.516.996 2.553.270 (192.285) 92,36%
B. Investasi / Investment 781.591 983.004 946.730 (201.413) 79,51%
C. % Modal Kerja / %Work Capital 74,84% 71,91% 72,95% 2,92% 104,07%
D. % Investasi / %Investment 25,16% 28,09% 27,05% -2,92% 89,59%
TOTAL 3.106.303 3.500.000 3.500.000 (393.697) 88,75%
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015104
Bank BNP dalam upaya untuk menjaga volume dan kualitas asetnya telah membuat kriteria dan membentuk Team Special Assets Management yang bertugas untuk mencegah memburuknya kualitas Debitur sehubungan dengan situasi makro yang kurang kondusif. Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari upaya konsolidasi di bidang perkreditan sehingga dalam masa proses implementasinya membuat growth kredit belum bisa seperti yang diharapkan, ini terjadi karena adanya konsolidasi dan perubahan target market, serta adanya kebijakan untuk melepas beberapa debitur yang dianggap high risk, sebagai bagian dari upaya perbaikan kualitas aset yang dimiliki.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)Kepatuhan Bank BNP terhadap ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, bahwa pada tanggal 31 Desember 2015 Bank telah mematuhi peraturan BMPK baik untuk pihak berelasi ataupun pihak ketiga dan Bank tidak ada pelanggaran ataupun pelampauan BMPK yang telah ditetapkan (Catatan 10.q. atas Laporan Keuangan).
Kegiatan Penghimpunan DanaPenghimpunan dana di Bank BNP bersumber pada 2 (dua) sumber antara lain yang berasal dari masyarakat penyimpan (Pihak Ketiga) dan yang berasal dari Institusi perbankan (penempatan bank lain). Jumlah dana yang berhasil dihimpun dari Dana Pihak Ketiga per akhir 2015 adalah Rp7,18 triliun, menurun sedikit dari akhir 2014.
Upaya untuk mempertahankan jumlah dana pihak ketiga oleh Bank dilakukan dengan cara tetap menjual beberapa produk Simpanan seperti Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka, di mana masing-masing produk memiliki turunannya sendiri-sendiri yaitu fitur tiap-tiap turunan produk simpanan disesuaikan dengan target market yang dibidik.
Di samping melakukan direct sale atas produk-produk simpanan yang ada, Bank BNP juga mengadakan beberapa program-program reguler untuk menarik dana dari masyarakat melalui kegiatan-kegiatan promosi lainnya.
In order to maintain its assets and protect its quality, Bank BNP has set up certain criteria and established the Special Assets Management Team, which is tasked to prevent the deterioration of debtors’ quality owing to the unfavorable macroeconomic situation. This measure has been taken as part of the consolidation effort in lending, so that during the implementation lending has not been able to grow as expected, due to the consolidation and the shifting in the target market, as well as the policy to release certain debtors that were considered high-risk. All these measures made up the effort to improve the Bank’s asset quality.
Legal Lending Limit (LLL)Bank BNP’s compliance with Bank Indonesia Regulation on the Legal Lending Limit (LLL), i.e. Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006 was reflected by the fact that on 31 December 2015 the Bank had fulfilled the LLL both for related parties as well as for third parties, and the Bank had not violated or exceeded the LLL as determined (Note 10.q to the Financial Statements).
FundingAt Bank BNP, funding is derived from two sources, namely third parties and banking institutions (placements from other banks). Total outstanding amount of Third Party Funds as at end of 2015 was Rp7.18 trillion, declining slightly from the value as at end of 2014.
Efforts to maintain Third Party Funds by the Bank included marketing various savings products, such as demand deposits, savings and time deposits. Each product category has its own derivative products, with the features of each product adjusted to the associated target markets.
Aside from conducting direct sale for its existing products, Bank BNP also conducts regular programs to attract deposits from the public through other promotional activities.
Giro Demand Deposits
TabunganSaving
Deposito Time Deposits
675
9775.531
798 1.141 5.937
2015 2015 20152014 2014 2014
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 105
Secara komposisi jumlah Dana Pihak Ketiga yang dikuasai Bank BNP porsi terbesar masih dikuasai oleh Deposito Berjangka mencapai 77% pada akhir Desember 2015 meningkat dari periode yang sama tahun 2014, namun demikian ke depan Bank berupaya untuk memperbaiki komposisi sumber pendanaannya dengan terus meningkatkan CASA-nya agar dapat menyeimbangkan komposisi simpanannya.
The largest portion of Bank BNP’s Third Party Funds was held by Time Deposits, reaching 77% as at the end of December 2015, up from the figure as at the end of 2014. However, going forward the Bank aims to improve its funding source composition by increasing its CASA composition, so that its funding portfolio becomes more balanced.
77%
9%
14%Deposito
Time Deposits
TabunganSaving
GiroDemand Deposits
75%
10%
15%
Deposito Time
Deposits
TabunganSaving
GiroDemand Deposits
Secara konsentrasi kepemilikan 50 Deposan Inti jumlahnya adalah 32,57% pada akhir tahun 2015, naik dari periode yang sama tahun 2014, sedangkan komposisi dari deposan yang terelasi jumlahnya adalah 9,59%, kenaikan persentase Dana Pihak Terelasi ini disebabkan turunnya portofolio Dana Pihak Ketiga.
Kebijakan pemberlakuan suku bunga untuk simpanan ini, Bank mengacu pada beberapa indikator yang baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tarif/funding rate yang diberlakukan. Suku bunga acuan yang dikeluarkan Bank Indonesia, hingga saat ini masih menjadi patokan dasar untuk penentuan suku bunga simpanan di Bank BNP ditambah dengan aspek ketersediaan likuiditas, sumber asal pendanaan dan kondisi pasar yang ada.
Tresuri & Financial InstitutionKondisi ekonomi di tahun 2015, baik global maupun domestik dirasakan cukup bergejolak dan membutuhkan perhatian penuh bagi semua pelaku usaha, termasuk di industri perbankan. Hal ini terlihat dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi hampir di seluruh negara. Banyak hal-hal yang terjadi, baik yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh para pengamat dan ekonom maupun yang mendadak terjadi sehingga menghentak semua pihak, seperti adanya Devaluasi mata uang Yuan (CNY) yang di lakukan oleh People’s Bank of China (PBoC) di bulan Agustus 2015.
Di samping itu ada beberapa kejadian besar lain di tahun 2015, seperti: krisis ekonomi di Yunani yang belum juga mereda bahkan dapat bertambah memburuk, masuknya mata uang Yuan (CNY) ke dalam keranjang mata uang
The portion of 50 Top Creditors was 32.57% as at the end of 015, up from its portion as at end of 2014. Portion of related creditors was 9.59%. This increase of funding from related parties was owing to the decline in Third Party Funds portfolio.
The interest rate policy applied for these deposits was set by the Bank with reference to various indicators that directly or indirectly affect funding rate to be applied. The reference interest rate issued by Bank Indonesia is still used as the basic reference for determining interest rates for deposits in Bank BNP, and in addition, liquidity, funding source, and the prevailing market conditions were also the factors that are always taken into consideration.
Treasury & Financial InstitutionThe economic conditions in 2015, both taking place on the global and domestic levels, were quite volatile and required the full attention of all businesses, including those in the banking industry. This was shown by the slowing down of economic growth in nearly all countries. Many events occurred, both those already anticipated by analysts and economists as well as those sudden occurences that rather shocked everyone, such as the devaluation of currency Chinese Renminbi or Yuan (CNY) that was undertaken by the People’s Bank of China (PBoC) in August 2015.
In addition, there were some major incidents taking place in 2015, such as: the economic crisis in Greece, which has not subsided and even has the potential to exacerbate, the entry of the Chinese Yuan (CNY) into the basket of currencies
Komposisi Pendanaan Desember 2015 / Funding Composition December 2015
Komposisi Pendanaan Desember 2014 / Funding Composition December 2014
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015106
International Monetary Fund (IMF) bersama mata uang kuat lainnya seperti USD, GBP, EUR, JPY, dan kenaikan suku bunga acuan USD menjadi 0,50% oleh Federal Reserves.
Begitu pula dengan beberapa kejadian di dalam negeri, seperti per Januari 2015 Pemerintah sudah tidak lagi mensubsidi BBM Premium, adanya penurunan suku bunga acuan BI sebesar 0,25% menjadi 7,50%, peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan seluruh transaksi di dalam negeri harus menggunakan mata uang Rupiah, serta perubahan batas maksimal pembelian valas tanpa Underlying dari USD 100.000 menjadi USD 25.000 dalam sebulan per nasabah. Semua hal tersebut sangat berpengaruh dan perlu dicermati oleh industri perbankan, guna menjaga pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.
Menghadapi keadaan tersebut, Bank BNP sebagai Bank Devisa mengedepankan prinsip prudent dalam menjalankan kegiatan tresuri sehari-harinya, yakni dalam hal pengelolaan Likuiditas, transaksi Interbank dan juga transaksi valas serta menjalankan kewajiban-kewajiban yang telah di tentukan oleh Bank Indonesia selaku Regulator seperti pengelolaan Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Netto (PDN), Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK), dan parameter lainnya yang diwajibkan oleh Bank Indonesia.
LikuiditasDalam mengelola likuiditas yang sehat, Bank BNP selalu memonitoring kondisi perputaran dana yang ada di perbankan, juga kondisi keuangan internal Bank BNP serta mempersiapkan strategi-strategi yang akan dijalankan jika kondisi ekonomi menjadi kurang kondusif agar operasional Bank tidak terganggu.
Portofolio Penempatan DanaDalam mengelola kelebihan dana yang ada baik Rupiah maupun valas, Bank BNP melalui Divisi Treasury menempatkan excess fund-nya ke dalam berbagai instrumen-instrumen keuangan yang aman serta mengatur jangka waktunya sesuai dengan kebutuhan Bank. Instrumen–instrumen yang dipilih seperti Surat Berharga Negara (SBN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi Pemerintah, Deposit Facility Bank Indonesia. Selain penempatan pada instrumen-instrumen di atas, Bank BNP juga cukup aktif di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dan juga transaksi Repurchase Agreement (REPO).
Transaksi Valas Dalam kondisi ekonomi yang cukup bergejolak di tahun 2015, dibutuhkan monitoring yang cukup intens dalam transaksi valas, khususnya dalam menentukan kurs mata uang.
Monitoring ketat terhadap pergerakan kurs yang terjadi dilakukan guna dapat memenuhi kebutuhan dari para
used in the International Monetary Fund (IMF), joining other strong currencies like USD, GBP, EUR, and JPY, and the increase of the USD benchmark interest rate to 0.50% by the US Federal Reserves.
Some events also took place in the country, such as that as of January 2015 the Government no longer subsidized fuel prices, the decrease of the BI rate by 0.25% to 7.50%, the requirement set by Bank Indonesia for all transactions taking place in the country to be denominated in Rupiah, as well as the change to the maximum amount of foreign exchange purchased without underlying from originally USD 100,000 to USD 25,000 per month per customer. All of these events brought palpable ramifications and had to be properly observed by the banking industry, in order to maintain growth and profitability.
Faced with these circumstances, the Bank BNP as a Foreign Exchange Bank has upheld the principle of prudence in running its day-to-day treasury activities, namely in terms of the management of liquidity, Interbank and Forex trading transactions, and execution of the obligations set by Bank Indonesia as the regulator, such as the management of Minimum Reserve Requirement (MRR), Net Open Position (NOP), Maximum Lending limit (LL), and other parameters required by Bank Indonesia.
LiquidityIn managing strong liquidity, Bank BNP always monitors the funding turnover condition in banking, as well as its own internal financial condition, and prepares strategies that will be employed if economic conditions become less conducive, to ensure that the Bank’s operations do not become hampered.
Fund Placement PortfolioIn managing surplus funds which exist in Rupiah and Foreign Currencies, Bank BNP through its Treasury Division places its excess funds into a variety of secure financial instruments with different timeframes, in accordance with the needs of the Bank. The instruments chosen include the Government Securities (SBN), Bank Indonesia Certificates (SBI), Government Bonds, and Bank Indonesia Deposit Facility. In addition to funds placement in these instruments, Bank BNP is also active in the Interbank Money Market and Repurchase Agreement (REPO) transactions.
Foreign Currency TransactionsIn a fairly volatile economic conditions in 2015, a fairly close monitoring in foreign exchange transactions is required, especially in determining the exchange rates.
Strict monitoring of the exchange rate movements that occurred was done to meet the needs of customers and
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 107
nasabah dan agar Bank BNP tetap bisa memberikan kurs yang kompetitif. Adapun dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan transaksi di dalam negeri harus dengan Rupiah dan pembatasan pembelian valas tanpa Underlying menjadi USD 25.000,- per bulan per nasabah, berdampak pada penurunan volume transaksi. Peraturan Bank Indonesia tersebut bagaimanapun juga bertujuan menjaga kestabilan kurs mata uang dan memberikan perlindungan dari aksi spekulasi valas di pasar.
Sebagai Bank Devisa, selain jual beli mata uang asing Bank BNP juga melaksanakan jasa kiriman uang/remittance baik incoming transfer maupun outgoing transfer. Selama tahun 2015 volume transaksi kiriman uang keluar dan masuk masing-masing sebanyak 7.898 item dan 3.735 item, dengan volume transaksi equivalent USD masing-masing USD 990.443.657,23 dan USD 94.234.162,05. Sedangkan untuk transaksi trade finance seperti pembukaan Letter of Credit (LC) dan negosiasi LC guna memperlancar kegiatan perdagangan luar negeri, selama tahun 2015 terdapat pembukaan LC dan penerimaan LC masing-masing 162 item dan 191 item dengan volume transaksi equivalent USD masing-masing USD 18.069.381,33 dan 20.761.882,98 dengan jumlah keperluan transaksi untuk kebutuhan industri tekstil dan garmen.
ALCORapat ALCO (Asset Liability Committee) dilakukan minimal 1 bulan sekali untuk menentukan acuan kebijakan suku bunga untuk Deposan maupun untuk Debitur, agar dapat kompetitif namun tetap dapat menjaga profitabilitas Bank.
Di samping itu juga dievaluasi pencapaian Bank, serta dipersiapkan strategi ke depan dengan melihat kondisi perbankan yang sedang terjadi dan proyeksi keadaan mendatang.
Mencermati kondisi perekonomian global yang sepertinya belum akan pulih dalam waktu singkat, Bank BNP akan terus memantau perkembangan yang akan terjadi dengan terus-menerus melakukan perbaikan internal dan eksternal dengan meningkatkan hubungan yang intens dengan counterparty perbankan lainnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah dan harapan dari manajemen, serta mematuhi segala peraturan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Pengembangan BisnisSelama tahun 2015, Bank BNP menjalankan bisnisnya dengan penuh perhitungan dan kehati-hatian dengan mengedepankan prinsip prudential banking serta menghitung dengan cermat cost allocation yang akan digunakan sebagai pendukung ekspansi usaha Bank BNP ke depan.
to ensure Bank BNP can still provide competitive exchange rates. With the issuance of Bank Indonesia Regulation which requires all transactions in the country to be denominated in Rupiah and the restrictions on foreign exchange purchase without underlying to a maximum of USD 25,000 per month per customer, negatively affected the volume of transactions. The Bank Indonesia Regulation however is intended to maintain the stability of the exchange rates and protect them to some degree from the actions of speculators.
As a foreign exchange bank, in addition to the sale and purchase of foreign currencies, Bank BNP also provides remittance services incoming transfers and outgoing transfers. In 2015 the remittance transaction volume, incoming and outgoing, reached 7898 items and 3,735 items, respectively, with transaction value in USD equivalent of USD 990,443,657.23 and USD 94,234,162.05, respectively. Meanwhile, as regards trade finance transactions such as Letter of Credit (LC) opening and LC negotiation in order to expedite foreign trade activities, in 2015 LC opening and LC acceptance respectively reached 162 items and 191 items, with a transaction volume in equivalent USD of USD 18,069,381.33 and USD 20,761,882.98, respectively. Most transactions were intended to meet the needs in the textile and garment industries.
ALCOALCO (Asset Liability Committee) Meetings are carried out at least once a month in order to determine a policy regarding the reference interest rate for depositors and borrowers, so as to stay competitive while still able to sustain the Bank’s profitability.
In addition, the achievements of the Bank are evaluated, and future strategies are prepared by taking into account the current banking condition and the projections into the future.
Considering that the global economic conditions as they are now will not be able to recover within a short time, Bank BNP will continue to monitor the latest developments and continuously improve by enhancing the internal and external relationships with its banking counterparts. This is done continuously in order to be able to meet customers’ requirements and expectations of the management, and to comply with the regulations of Bank Indonesia and the Financial Services Authority.
Business DevelopmentThroughout 2015, the Bank BNP conducted its business in as calculating and prudent manner as possible, by upholding the principle of prudential banking and by carefully calculating the cost allocation to be employed to support the business expansion of the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015108
Tahun 2015 ini Bank BNP tidak melakukan pengembangan jaringan kantor yang ditujukan untuk kegiatan perbankan konvensional secara umum bahkan melakukan evaluasi dan mereview produktivitas dan kinerja dari setiap jaringan bisnis yang dimiliki, serta fokus pada beberapa produk lending maupun funding dan jasa yang dimiliki turut pula dievaluasi.
Untuk mendukung upaya tersebut Bank BNP melakukan beberapa kegiatan seperti relokasi jaringan kantor ke tempat yang lebih prospektif dan melakukan perubahan status kantor disesuaikan dengan skala usaha yang ada, sehingga di tahun 2015 ini Bank BNP tidak melakukan penambahan terhadap jumlah jaringan kantornya tetap dengan 69 jaringan kantor dengan rincian 1 Kantor Pusat, 15 Kantor Cabang, 44 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas, 1 Kantor Fungsional Non Operasional, 4 Kantor Fungsional untuk UMKM dan 1 Mobil Kas Keliling.
Upaya lainnya yang dilakukan Bank BNP untuk mengembangkan bisnisnya selain mengevaluasi kinerja jaringan kantor, produk dan jasa juga terus berupaya untuk menambah infrastruktur, fitur layanan salah satunya adalah dengan melakukan soft launching Internet Banking dengan nasabah yang terbatas sebagai tahap awal dan diversifikasi layanan khususnya untuk fitur-fitur dalam ATM milik Bank BNP.
Kebijakan Suku BungaUntuk terus meningkatkan daya saing Bank BNP di pasar, penentuan besarnya suku bunga untuk kepentingan nasabah dan Bank BNP, baik untuk pendanaan maupun untuk penempatan dana, sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) dalam kaitannya dengan kebijakan pengendalian dan pengawasan moneter. Kenaikan BI Rate dapat mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan, yang mempengaruhi kebijakan tingkat suku bunga Bank BNP baik simpanan maupun pinjaman.
Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat untuk menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank dan jika Bank tidak ingin margin tertekan, bank harus menaikkan suku bunga pinjaman. Langkah bank menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah.
Untuk itu, Manajemen Bank BNP di tahun 2015 secara berhatihati menyikapi kondisi ini, terlebih sampai akhir Q4/2015 BI Rate masih bertahan pada level 7,75%. Hal ini berdampak pada tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan pertumbuhan volume Simpanan di Bank BNP.
In 2015 Bank BNP did not develop its office network for expanding its conventional banking activities in general, The Bank instead focsued on evaluating and reviewing the productivity and performance of each business network, as well as evaluating certain lending and funding products and services.
To support these efforts, Bank BNP performed certain activities, such as relocating its offices to more prospective locations and changing the status of its offices adapted to the scale of the existing business, so that in 2015 Bank BNP did not increase the number of its offices that stood at 69, with details as follows: 1 Head Office, 15 Branch Offices, 44 Branch Offices, 2 Cash Offices, 1 Non-Operational Functional Office, 4 SME Functional Offices, and 1 Car Cash.
Other efforts taken by Bank BNP to develop its business in addition to evaluating the performance of its office network, products and services, was to continually strive to develop its infrastructure and service features. Some examples of this are the launching of the Internet Banking feature, made available to a limited number of customers in the initial phase, and the diversification of services, especially for its ATM’s features.
Interest Rate Policy To continue to improve its competitiveness in the market, Bank BNP determination of its interest rates for the benefit of its customers as well as the Bank, both for funding and for lending, is heavily influenced by Bank Indonesia’s policy of the benchmark interest rate (BI Rate) in relation to the policy of monetary control and supervision. BI Rate hikes may lead to an increase in interest rates in the banking industry, which affect the interest rate policy of Bank BNP in both its savings and loan products.
The increase in deposit interest rates would encourage people to defer consumption activities and instead save their money in banks. The increase in deposit interest rates will increase the cost of funds for banks, and if the the Bank does not want its margin to decrease, the Bank should raise its interest rates on loans. The Bank’s move to raise interest rates on loans may carry the risk of increased non-performing loans. To that end, the management of Bank BNP in 2015 cautiously addressed this condition, especially until the end of Q4/2015 where BI Rate remained at 7.75%. This had an impact on the interest rates in the market, and the growth of third party funds deposited in Bank BNP.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 109
Perkembangan suku bunga Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama tahun 2015 dan intermediasi Bank BNP (kredit dan simpanan DPK) sebagai berikut:
The developments of Bank Indonesia’s interest rate, LPS interest rates, and Bank BNP’s loans and deposits interest rates in 2015 were as follows:
Rata-Rata Suku Bunga/Average Interest Rates
Keterangan 2015 2014 Description
Kredit Rupiah Loans in Rupiah
Pinjaman Rekening Koran 13,95% 14,07% Demand Deposits Loans
Pinjaman Berjangka 13,44% 13,47% Time Loans
Kredit Kendaraan Bermotor 13,43% 14,20% Vehicle Ownership Loans
Kredit Pemilikan Rumah 13,51% 13,48% Housing Loans
Kredit Time Loan Flat 13,52% 13,23% Time Loans Flat
Kredit Mikro 14,86% 16,00% Micro Finance Loans
Kredit Valuta Asing Loans in Foreign Currency
Pinjaman Rekening Koran 0,00% 2,14% Demand Deposits Loans
Kredit Modal Kerja 6,42% 6,17% Working Capital Loans
Simpanan Rupiah Deposits in Rupiah
Giro 0,94% 0,85% Demand Deposits
Tabungan 3,43% 3,86% Saving Deposits
Deposito Berjangka 9,01% 9,65% Time Deposits
Simpanan Valuta Asing Deposits in Foreign Currencies
Giro 0,09% 0,10% Demand Deposits
Tabungan 0,44% 0,44% Saving Deposits
Deposito Berjangka 1,45% 1,74% Time Deposits
Indikator Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
Suku Bunga LPSLPS Interest Rate
7,75% 7,75% 7,75% 7,75% 7,75% 7,75% 7,75% 7,75% 7,75% 7,75% 7,50% 7,50%
BI Rate 7,75% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50% 7,50%
Perkembangan Suku Bunga Bank Indonesia, LPS, dan Intermediasi Bank BNP Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko untuk masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Dalam kredit konsumsi non-KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Informasi SBDK yang berlaku setiap saat tersedia pada setiap kantor Bank dan/atau website resmi Bank BNP.
The developments of the Bank Indonesia Interest Rate (BI Rate), LPS Rate, and Bank BNP’s Prime Lending Rate (SBDK), are used as the basis for determining interest rates on loans to be charged by the Bank to the customers. The SBDK has not taken into consideration the component of risk premium estimate, whose amount will be determined by the Bank’s assessment of risks for each debtor or group of debtors. Thus the loan interest rate to be charged to the debtor may not be equal to the SBDK.
In non-housing loan consumer loans, lending does not include provision of funds through credit cards and unsecured loans. Information on the prevailing SBDK can be accessed at any time in all branch offices and the website of the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015110
Berikut adalah Suku bunga Dasar Kredit (SBDK) yang telah dihitung dan dipublikasikan pada akhir Desember 2015:
The SBDK calculated and published as at the end of December 2015 was:
Suku Bunga Dasar Kredit / Prime Lending
Rate
Suku Bunga Dasar Kredit Berdasarkan Segmen Bisnis / Prime Lending Rate Based On Business Segment
Kredit Korporasi / Corporate Loans
Kredit Ritel / Retail Loans
Kredit Mikro / Micro Loans
Kredit Konsumsi / Consumer Loans
KPR / Housing Loans
Non KPR / Non-Housing Loans
12,13% 13,21% 10,10% 10,32% 10,19%
Catatan / Note:
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum
memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko untuk masing-masing debitur atau kelompok
debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Dalam kredit konsumsi non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan Kredit tanpa agunan (KTA).
Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank.
Prime Lending Rate (SBDK) is used as the basis for determining interest rates on loans to be charged by the Bank to the customers. The SBDK has not taken into
consideration the component of risk premium estimate, whose amount will be determined by the Bank’s assessment of risks for each debtor or group of debtors. Thus
the loan interest rate to be charged to the debtor may not be equal to the SBDK.
In non-housing loan consumer loans, lending does not include provision of funds through credit cards and unsecured loans.
Information on the prevailing SBDK can be accessed at any time in all branch offices and the website of the Bank.
Operasional Bank BNP di BandungSepanjang 2015, secara umum kinerja Bank BNP untuk wilayah kerja Bandung dan sekitarnya mengalami penurunan, dengan uraian sebagai berikut: Pendapatan Bunga berikut provisi dan Komisi pada Desember 2015 sebesar Rp586,73 miliar menurun 6,86% dari pendapatan tahun 2014 sebesar Rp629,92 miliar. Penurunan ini terjadi karena volume rata-rata Pinjaman mengalami penurunan dan disertai dengan penurunan suku bunga rata-rata pinjaman. Sementara laba operasional Bank BNP tercatat sebesar minus Rp24,12 miliar atau turun 170,25% dari laba operasional negatif tahun 2014 sebesar Rp8,93 miliar. Penurunan ini juga disebabkan karena peningkatan biaya tenaga kerja dan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Begitupun dengan Laba Bersih yang semula tercatat minus Rp43,02 miliar di tahun 2014 meningkat menjadi minus Rp47,00 miliar di tahun 2015. Beberapa penurunan ini juga terjadi pada aset dan liabilitas Bank BNP, masing-masing menjadi sebesar Rp5,67 triliun dan Rp4,91 triliun dibandingkan perolehan tahun 2014 sebesar Rp6,19 triliun dan Rp5,46 triliun, menurun dikarenakan adanya penurunan Dana Pihak Ketiga.
Operasional Bank BNP di JakartaSebagaimana pencapaian kinerja wilayah Bandung dan sekitarnya, untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami hal ang sama. Pada tahun 2015, Bank BNP Jakarta mencatatkan Pendapatan Bunga ditambah Provisi dan Komisi sebesar Rp 112,90 miliar menurun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 120,80 miliar atau turun 6,54%. Penurunan tersebut terjadi karena volume rata-rata Pinjaman mengalami penurunan dan disertai dengan penurunan suku bunga rata-rata pinjaman. Begitu pula dengan pencapaian laba operasional dan laba bersih menurun yang tercatat masing-masing menjadi sebesar Rp
Bank BNP’s Bandung Operations Throughout 2015, the overall performance of Bank BNP in the business region of Bandung and the surrounding areas declined, with the breakdown as follows: Interest income, fees and commissions as at end of December 2015 amounted to Rp586.73 billion, decreased by 6.86% from the revenues in 2014 of Rp629.92 billion. This was due to the reduction in the average volume of loans, accompanied by the decrease in the average interest rates on loans. Operating profit stood at minus Rp24.12 billion, down by 170.25% from a negative operating profit in 2014 of Rp8.93 billion. This decrease was also due to greater labor costs and provision for impairment losses.
Likewise, Net Income was recorded at minus Rp43.02 billion in 2014, and this increased to minus Rp47.00 billion in 2015. Decline was also seen in Bank BNP’s assets and liabilities, each at Rp5.67 trillion and Rp 4.91 trillion compared to 2014 figures of Rp6.19 trillion and Rp5.46 trillion, owing to the decrease in third party funds.
Bank BNP’s Jakarta OperationsSimilar to the performance of Bank BNP in Bandung and the surrounding areas, performance in Jakarta and the surrounding areas experienced a similar situation. In 2015, BNP Bank Jakarta recorded interest income plus fees and commissions amounting to Rp112.90 billion, a decline compared to Rp120.80 billion in 2014, or down by 6.54%. The decline occurred because the average volume of loans decreased, and was accompanied by a decrease in average interest rates on loans. Similarly, operating profit and net profit declined to Rp46.25 billion and Rp48.58 billion, respectively, compared to 2014’s achievements of
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 111
Tinjauan KeuanganAnalisis Pendapatan Komprehensif
Financial ReviewComprehensive Statements of Income
Keterangan 2015 2014 DeskripsiPendapatan Bunga 1.006.417 1.080.295 Interest Income
Beban Bunga 558.732 642.578 Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih 447.685 437.717 Net Interest IncomePendapatan Operasional Lainnya 42.120 41.017 Other Operating Income Beban Operasional Lainnya 402.796 348.326 Other Operating Expenses Laba Operasional Bersih 87.009 130.408 Net Operating IncomeLaba Sebelum Pajak 90.315 130.448 Income Before Tax Laba Bersih 66.867 96.532 Net Income Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) 99 143 Earnings Per Share
(in full Rupiah) Jumlah Saham (dalam lembar) 676.833.882 676.833.882 Total Number of Shares
46,25 miliar dan Rp 48,58 miliar dari pencapaian tahun 2014 yaitu masing-masing sebesar Rp 52,84 miliar dan Rp 52,42 miliar. Jumlah aset juga mengalami penurunan sebesar 7,30% dari semula Rp 907,80 miliar di tahun 2014.
Sedangkan, jumlah liabilitas juga mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 1.256,21 miliar di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 1.442,67 miliar.
Segmen Operasional Wilayah LainnyaPendapatan segmen usaha Wilayah Lainnya sebesar Rp306,79 miliar turun dari semula Rp329,57 miliar pada tahun 2014. Ini disebabkan karena menurunnya volume rata-rata pinjaman disertai dengan penurunan rata-rata suku bunga pinjaman. Begitu pula dengan perolehan Laba Operasional dan Laba Bersih yang tercatat mengalami penurunan menjadi masing-masing Rp64,88 miliar dan Rp65,29 miliar dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp86,91 miliar dan Rp87,13 miliar. Hal serupa terjadi pada jumlah aset yang mengalami penurunan 11,43% dari semula Rp2.368,45 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.097,79 miliar. Jumlah liabilitas juga mengalami penurunan menjadi Rp1.256,40 miliar di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1.426,22 miliar.
ProfitabilitasDari kinerja operasi per segmen tersebut di atas, profitabilitas Bank BNP tercatat sebagai berikut: Pendapatan Bunga Bersih tercatat sebesar Rp447,68 miliar, meningkat sebesar 2,28% dari pendapatan tahun lalu sebesar Rp437,72 miliar. Sementara Laba Operasional Bersih tercatat sebesar Rp87,01 miliar atau sama dengan turun 33,28% dari perolehan Laba Operasional tahun 2014 sebesar Rp130,41 miliar. Begitupun dengan laba bersih yang semula tercatat Rp96,53 miliar di tahun 2014 turun menjadi Rp66,87 miliar di tahun 2015. Penurunan juga terjadi pada aset dan liabilitas, masing-masing menjadi sebesar Rp8.613,11 miliar dan Rp7.417,62 miliar dibandingkan perolehan tahun 2014 masing-masing sebesar Rp9.468,87 miliar dan Rp8.330,77 miliar.
Rp52.84 billion and Rp52.42 billion, respectively. Assets also decreased by 7.30% from Rp907.80 billion in 2014.
Meanwhile, total liabilities decreased to Rp1,256.21 billion in 2015 compared to 2014 figure of Rp1,442.67 billion.
Other Areas Operational SegmentOther Areas operational segment recorded revenues of Rp306.79 billion, down from Rp329.57 billion in 2014. This was due to a decrease in average loan volume accompanied by a decrease in average interest rates on loans. Similarly, Operating Profit and Net Income decreased to Rp64.88 billion and Rp65.29 billion, respectively, compared to the 2014 figures of Rp86.91 billion and Rp87.13 billion, respectively. Assets also decreased by 11.43% from previously Rp2,368.45 billion in 2014 to Rp2,097.79 billion in 2015. Total liabilities decreased to Rp1,256.40 billion in 2015 from Rp1,426.22 billion in 2014.
ProfitabilityFrom the operating performance by segment as mentioned above, Bank BNP’s profitability is as follows: Net Interest Income amounted to Rp447.68 billion, increase of 2.28% from last year’s amount of Rp437.72 billion. Net Operating Profit amounted to Rp87.01 billion or equal to 33.28% lower than the operating profit in 2014 of Rp130.41 billion. Net profit was recorded at Rp96.53 billion in 2014 and dropped to Rp66.87 billion in 2015. Decline also occurred in assets and liabilities, respectively reaching Rp8,613.11 billion and Rp7,417.62 billion compared to the 2014 figures of Rp9,468.87 billion and Rp8,330.77 billion.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015112
Pendapatan & Beban BungaPada tahun 2015 pendapatan bunga Bank tercatat Rp1.006 miliar, turun 7% dari Rp1.080 miliar di tahun 2014. Ini disebabkan oleh nilai penyaluran kredit setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai yang lebih kecil 4% di tahun 2015 (sebesar Rp6.377 miliar) dibandingkan di tahun 2014 (Rp6.632 miliar). Selain itu, suku bunga kredit rata-rata juga mengalami penurunan menjadi sebesar 1,87% per tahun.
Pendapatan bunga tahun 2015 berasal dari kredit yang diberikan sebesar Rp915 miliar, penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp54 miliar, efek-efek sebesar Rp33 miliar, penempatan pada bank lain sebesar Rp3 miliar, dan lainnya sebesar Rp2 miliar. Penurunan terbesar dari nilai tahun 2014 tercatat pada kredit yang diberikan, sementara kenaikan terbesar tercatat pada efek-efek.
Sementara itu, beban bunga juga mengalami penurunan sebesar 13% di tahun 2015, mencapai Rp559 miliar, dari Rp643 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh suku bunga rata-rata yang lebih kecil di tahun 2015 dibandingkan di 2014, berikut penurunan dalam jumlah simpanan pihak ketiga sebesar 9%, dari Rp7.877 miliar di 2014 menjadi Rp7.184 miliar di 2015.
Beban bunga tahun 2015 berasal dari deposito Rp499 miliar, tabungan Rp32 miliar, premi program penjaminan simpanan Rp16 miliar, giro Rp8 miliar, call money Rp0,5 miliar, dan pinjaman subordinasi Rp4 miliar. Penurunan terbesar dari nilai tahun 2014 tercatat pada nilai beban bunga dari deposito, sementara kenaikan satu-satunya tercatat pada beban bunga dari pinjaman subordinasi.
Pendapatan Bunga BersihPendapatan bunga bersih tahun 2015 adalah Rp448 miliar, naik 2% dari Rp438 miliar di tahun 2014. Kenaikan pada nilai pendapatan bunga bersih ini berasal dari penurunan beban bunga yang lebih besar daripada penurunan pendapatan bunga di tahun 2015 sebagai akibat penyesuaian suku bunga simpanan.
Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan operasional lainnya di tahun 2015 mengalami kenaikan 3% dari Rp41 miliar di tahun 2014 menjadi Rp42 miliar. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan pada pendapatan lainnya sebesar Rp3 miliar atau 10% dari tahun 2014. Sementara itu, pendapatan provisi dan komisi lainnya serta pendapatan transaksi devisa – bersih masing-masing mengalami penurunan 17% dan 16% dari nilainya per tahun 2014.
Beban Operasional LainnyaPada tahun 2015, jumlah beban operasional lainnya mengalami kenaikan 16%, dari Rp348 miliar di tahun 2014 menjadi Rp403 miliar. Kenaikan ini dikontribusikan terutama dari pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan, dari Rp12 miliar menjadi Rp42 miliar. Kenaikan sebesar 8% atau Rp16 miliar juga terjadi pada beban gaji dan tunjangan di 2015.
Interest Income & ExpensesIn 2015 the Bank’s interest income reached Rp1,006 billion, down 7% from Rp1,080 billion in 2014. This was owing to the decrease in the amount of loans disbursed less the allowance for impairment losses on financial assets, which was 4% less in 2015 (amounting to Rp6,377 billion) compared to in 2014 (Rp6,632 billion). In addition, the average loan interest rate also declined to 1.87% per annum.
Interest income in 2015 was derived from loans disbursed amounting to Rp915 billion, placements with Bank Indonesia amounting to Rp54 billion, securities amounting to Rp33 billion, placements with other banks amounting to Rp3 billion, and others amounting to Rp2 billion. The largest decrease in value from 2014’s figure was in loans disbursed, while the largest increase was in securities.
Interest expenses, meanwhile, dropped by 13% in value in 2015, from Rp643 billion in 2014 to Rp559 billion in 2015. This was owing to the lower interest rate in 2015 than in 2014, compounded by the 9% lower amount of third party funds in the Bank in 2015 (Rp7,184 billion) compared to in 2014 (Rp7,877 billion).
Interest expenses in 2015 were derived from time deposits of Rp499 billion, savings of Rp32 billion, premium deposit insurance program of Rp16 billion, demand deposits of Rp8 billion, call money of Rp0.5 billion,and subordinated loans of Rp4 billion. The largest decrease in value from 2014’s figure was in interest expense from time deposits, while the only increase was in interest expense from subordinated loans.
Net Interest IncomeThe Bank’s net interest income in 2015 was Rp448 billion, up 2% from Rp438 billion in 2014. This increase was owing to the smaller reduction in interest income compared to the reduction in interest expenses in 2015, as a result of adjustments in the interest rates for deposits.
Other Operating RevenuesOther operating revenues in 2015 rose 3% from Rp41 billion in 2014 to Rp42 billion. This increase was owing to the increase in other income by Rp3 billion or 10% from its value in 2014. Meanwhile, other fees and commissions as well as gain from foreign exchanges – net rose by 17% and 16%, respectively, from their figures in 2014.
Other Operating ExpensesIn 2015, total other operating expenses increased by 16% from Rp348 billion in 2014 to Rp403 billion. This increase was contributed primarily from the provision allowance for impairment losses on financial assets, from Rp12 billion to Rp42 billion. An increase of 8% or Rp16 billion was also seen in salaries and allowance expenses.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 113
Pendapatan & Beban Non-OperasionalPada tahun 2015 Bank mencatat pendapatan non-operasional sebesar Rp4 miliar, naik 279% dari nilainya di tahun 2014, dan beban non-operasional sebesar Rp0,6 miliar, turun 37% dari nilainya di tahun 2014.
Laba Tahun BerjalanBank mencatat laba sebelum beban pajak senilai Rp90 miliar di tahun 2015, turun 31% dari Rp130 miliar di tahun 2014. Sementara itu beban pajak bersih yang harus dibayar oleh Bank di tahun 2015 adalah Rp23 miliar, turun 31% dari tahun 2014. Dengan demikian, laba tahun berjalan untuk tahun 2015 adalah Rp67 miliar, atau 31% lebih rendah dari laba tahun berjalan untuk tahun 2014 sebesar Rp97 miliar.
Analisis Posisi Keuangan
Non-Operating Income & ExpensesIn 2015 the Bank recorded non-operating income of Rp4 billion, an increase of 279% from its value in 2014, while non-operating expenses amounted to Rp0.6 billion, down 37% from 2014’s figure.
Income for the YearThe Bank recorded income before tax expense amounting to Rp90 billion in 2015. This was 31% lower than Rp130 billion in 2014. Meanwhile, the Bank’s tax expense – net for 2015 was Rp23 billion, or 31% lower from 2014’s figure. Thus, the income for the year in 2015 was Rp67 billion, or 31% lower than the income in 2014, which amounted to Rp97 billion.
Financial Positions AnalysisAset Keuangan Financial Assets
Uraian 2015 2014 Pertumbuhan / Growth Description
1 2 3 4 = (2-3) 5 = (2-3)/3 1
Kas 105.015 85.103 19.912 23,40% Cash
Giro pada Bank Indonesia 561.537 675.310 (113.773) (16,85%)Demand deposits with Bank
Indonesia
Giro pada Bank Lain 354.873 263.999 90.874 34,42% Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
479.982 1.095.961 (615.979) (56,20%)Placements with Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek 568.715 522.804 45.911 8,78% Securities
Tagihan spot dan derivatif 8 - 8 100% Spot and derivatif receivables
Kredit yang diberikan 6.477.703 6.711.199 (233.496) (3,48%) Loans
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (101.184) (79.485) (21.699) (27,30%) allowance for impairment losses
Tagihan akseptasi 20.597 24.404 (3.807) (15,60%) Acceptance Receivables
TOTAL 8.467.246 9.299.295 (832.049) (8,95%) TOTAL
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Aset Non-Keuangan Non-Financial Assets
Uraian 2015 2014 Pertumbuhan / Growth Description
1 2 3 4 = (2-3) 5 = (2-3)/3 1
Aset Tetap-neto 29.013 30.944 (1.931) (6,24%) Fixed Assets-Net
Aset Tak Berwujud-neto 3.658 3.872 (214) (5,53%) Intangible Assets-Net
Aset Lain-lain-neto 113.197 134.762 (21.565) (16,00%) Other Assets-Net
TOTAL 145.868 169.578 (23.710) (13,98%) TOTAL
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
AsetAset keuangan Bank BNP pada tahun 2015 mencapai Rp8,47 triliun, menurun sebesar Rp832 miliar atau 8,95% dari 2014 yang mencapai Rp9,30 triliun. Penurunan aset keuangan disebabkan beberapa faktor, yaitu penurunan giro pada Bank Indonesia, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan kredit yang diberikan. Giro pada Bank Indonesia menurun Rp113,77 miliar atau sebesar 16,88% dari Rp675,31 miliar di 2014 menjadi Rp561,54 miliar di 2015.
AssetsThe Bank’s financial assets in 2015 reached Rp8.47 trillion, a decline of Rp831 billion or 8.94% from 2014’s figure of Rp9.30 trillion. This decline in financial assets was owing to a number of factors, i.e. decreases in demand deposits with Bank Indonesia, placements with Bank Indonesia and other banks, and loans. Demand deposits with Bank Indonesia went down in value by Rp113.77 billion or 16.88%, form Rp675.31 billion in 2014 to Rp561.54 billion in 2015.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015114
Aset non-keuangan Bank menurun Rp23,77 miliar atau 16,54% dari Rp173,94 miliar di 2014 menjadi Rp145,17 miliar di 2015. Hal ini disebabkan oleh menurunnya realisasi dari seluruh bagian aset non keuangan, diantaranya aset pajak tangguhan menurun 40,93%, aset tetap – neto 6,24%, aset tak berwujud – neto 5,53%, dan aset lain-lain – neto 18,43%.
Secara konsolidasi, pada akhir tahun 2015 Bank mencatat aset total Rp8.613 miliar, turun 9% dari total aset per akhir tahun 2014. Penurunan ini dikontribusikan terutama oleh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang turun 56% dari nilainya di tahun 2014. Komponen terbesar dari aset total Bank, yakni 75% dari total, adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga, sebesar Rp6.427 miliar.
Posisi kas Bank per akhir 2015 adalah Rp105 miliar, naik 23% dari Rp85 miliar per akhir 2014. Giro pada Bank Indonesia mengalami penurunan 17% menjadi Rp562 miliar per akhir 2015, sementara giro pada bank lain meningkat 34% menjadi Rp355 miliar. Sementara itu kredit yang diberikan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah Rp6.377 miliar, 4% lebih rendah dari Rp6.632 miliar per akhir 2014.
Elemen-elemen lain yang berkontribusi terhadap perubahan nilai aset total Bank di tahun 2015 adalah kenaikan 9% pada efek-efek menjadi Rp569 miliar, penurunan 16% pada tagihan akseptasi menjadi Rp21 miliar, penurunan masing-masing 6% pada aset tetap menjadi Rp29 miliar dan pada aset tak berwujud sebesar Rp4 miliar, serta penurunan 16% pada aset lain-lain bersih sebesar Rp113 miliar.
The Bank’s non-financial assets dropped by Rp23.77 billion or 16.54% from Rp173.94 billion in 2014 to Rp145.17 billion in 2015. This was owing to the decline in realized amount of all non-financial assets components, among others: deferred assets by 40.93%, fixed assets – net by 6.24%, intangible assets – net by 5.53%, and other assets – net by 18.43%.
Overall, total assets of the Bank as at the end of 2015 reached Rp8,613 billion, 9% lower than the total assets as at the end of 2014. The decrease was contributed mostly by the placements in Bank Indonesia and other banks, which were 56% lower in value than the 2014’s figure. The largest component of the Bank’s total assets, accounting for 75% of the total, was third party loans, amounting to Rp6,427 billion.
The Bank’s cash as at the end of 2015 was Rp105 billion, up 23% from Rp85 billion as at end of 2014. Demand deposits with Bank Indonesia were down 17% to Rp562 billion as at end of 2015, while demand deposits with other banks rose 34% to Rp355 billion. Total loans less allowance for impairment losses reached Rp6,377 billion, 4% lower than Rp6,632 billion as at end of 2014.
Other components that contributed to the change in the Bank’s total assets as at end of 2015 were: a 9% increase in securities, totaling Rp569 billion, 16% decrease in acceptance receivables, totaling Rp21 billion, a 6% decrease each in fixed assets (amounting to Rp29 billion) and intangible assets (Rp 4 billion), as well as the 16% decrease in other assets, which amounted to Rp113 billion.
Liabilitas Liabilities
Uraian 2015 2014 Pertumbuhan / Growth Description
1 2 3 4 = (2-3) 5 = (2-3)/3 1
Liabilitas Segera 6.183 16.443 (10.260) (62,40%) Obligation Due Immediately
Simpanan Nasabah 7.183.831 7.876.660 (692.829) (8,80%) Deposits from Customer
Simpanan dari Bank Lain 69.615 286.197 (216.582) (75,68%) Deposits from Other Banks
Utang Akseptasi 20.597 24.404 (3.807) (15,60%) Acceptance Payable
Utang Pajak 14.417 16.681 (2.264) (13,57%) Taxes Payables
Liablitas Spot dan Derivatif 8 - 8 100% Spot and Derivative Liabilities
Pinjaman Subordinasi 81.800 73.493 8.307 11,30% Subordinated Loans
Liabilitas Lain-lain 41.170 36.893 4.277 11,59% Other Liabilities
TOTAL 7.417.621 8.330.771 (913.150) (10,96%) TOTAL
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Total liabilitas Bank per akhir 2015 mencapai Rp7.418 miliar, 11% lebih rendah dari Rp8.331 miliar per akhir 2014. Penurunan ini terutama berasal dari berkurangnya simpanan nasabah pihak ketiga sebesar 11%, dari Rp7.290 miliar di 2014 menjadi Rp6.495 miliar di tahun 2015.
The Bank’s total liabilities as at end of 2015 amounted to Rp7,418 billion, 11% lower than Rp8,331 billion as at end of 2014. This decrease was primarily owing to the lower amount of third party deposits by 11%, from Rp7,290 billion in 2014 to Rp6,495 billion in 2015.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 115
Uraian 2015 2014 Pertumbuhan / Growth Description1 2 3 4 = (2-3) 5 = (2-3)/3 1
Modal Saham 338.417 338.417 - 0% Share CapitalTambahan Modal Disetor-penuh 221.038 221.038 - 0% Additional Paid in Capital-netSaldo laba Ditentukan penggunaannya
65.084 55.431 9.653 17,41% Retained earnings Appropriated
Saldo laba Belum Ditentukan penggunaannya
570.954 523.216 47.738 9,12% Retained Earnings
TOTAL 1.195.493 1.138.102 57.391 5,04% TOTAL
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Jumlah ekuitas Bank BNP per akhir tahun 2015 adalah Rp1.195 miliar, atau 5% lebih tinggi dari Rp1.133 miliar per akhir 2014. Kenaikan pada ekuitas Bank BNP ini berasal dari saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar Rp65 miliar, 17% lebih tinggi dibandingkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar Rp55 miliar per akhir 2014. Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya juga naik 9% dari Rp523 miliar di tahun 2014 menjadi Rp571 miliar di tahun 2015.
Analisis Arus Kas
Bank BNP’s total equity as at end of 2015 was Rp1,195 billion, or 5% higher than Rp1,133 billion, which was recorded at the end of 2014. The increase in Bank BNP’s equity was derived from appropriated retained earnings of Rp65 billion, 17% lower than 2014’s appropriated retained earnings of Rp55 billion as at end of 2014. Unappropriated retained earnings rose 9% from Rp523 billion in 2014 to Rp571 billion in 2015.
Cash Flows Statements
Posisi liabilitas segera Bank per akhir 2015 adalah Rp6 miliar (turun 62% dari nilainya per akhir 2014), simpanan total Rp7.184 miliar (turun 9%), simpanan dari bank lain Rp70 miliar (turun 76%), utang akseptasi sebesar Rp21 miliar (turun 16)%, utang pajak sebesar Rp14 miliar (turun 14%), pinjaman subordinasi Rp82 miliar (naik 11%), dan liabilitas lain-lain sebesar Rp41 miliar (naik 12%).
The Bank’s obligations due immediately as at end of 2015 amounted to Rp6 billion (down 62% from the 2014’s figure), total deposits of Rp7,184 billion (down 9%), deposit from other banks of Rp70 billion (down 76%), acceptance payables of Rp21 billion (down 16%), taxes payable of Rp14 billion (down 14%), subordinated loans of Rp82 billion (down 11%), and other liabilities of Rp41 billion (up 12%).
Uraian 2015 2014Perubahan / Changes
DescriptionSelisih / Difference
YoY
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(556.292.294) (149.216.623) (407.076.671) (372,81%) Net Cash From Operating Activities
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(53.199.188) (166.413.705) 113.214.517 31,97% Net Cash used in Investing Activities
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(9.475.674) (10.829.342) 1.353.668 87,50% Net Cash From Financing Activities
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas (618.967.156) (326.459.670) (292.507.486) (189,60%)Net Increase in Cash and Cash
Equivalents
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 2.120.374.567 2.446.834.237 (326.459.670) (86,66%)Cash and Cash Equivalents at the
Beginning of Period
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 1.501.407.411 2.120.374.567 (618.967.156) (70,81%)Cash and Cash Equivalents at the
End of Year
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Pada awal tahun 2015, jumlah kas dan setara kas Bank adalah Rp2.120 miliar. Bank mencatat penurunan dalam kas dan setara kas senilai Rp619 miliar, sehingga per akhir tahun 2015 jumlah kas dan setara kas Bank mencapai Rp1.501 miliar.
Kas dan setara kas Bank per akhir tahun 2015 terdiri dari kas senilai Rp105 miliar, giro pada Bank Indonesia senilai Rp562 miliar, giro pada bank lain senilai Rp355 miliar, dan
At the beginning of 2015, total cash and cash equivalents of the Bank amounted to Rp2,120 billion. The Bank subsequently recorded a decrease in its cash and cash equivalents of Rp619 billion, and thus by the end of 2015 the Bank’s cash and cash equivalents totaled Rp1,501 billion.
The Bank’s cash and cash equivalents in 2015 comprise cash of Rp105 billion, demand deposits with Bank Indonesia of Rp562 billion, demand deposits with other banks of Rp355
Ekuitas Equity
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015116
Margin Bunga BersihMargin bunga bersih, yang dihitung dengan membandingkan pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata total aset produktif, di tahun 2015 mencapai 5,19%, naik dari 4,69% di tahun 2014. Kenaikan ini berasal dari kenaikan dalam pendapatan bunga bersih di tahun 2015 sementara total aset produktif di tahun 2015 mengalami penurunan. Di samping itu, terdapat penyesuaian bunga atas simpanan berjangka yang rata-rata turun, sehingga berdampak pada pendapatan bunga bersih.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Rasio BOPO tahun 2015 adalah 91,91%, lebih tinggi daripada rasio BOPO tahun 2014 sebesar 88,37%. Faktor utama kenaikan BOPO adalah adanya kenaikan 15% pada beban operasional lainnya sementara total pendapatan operasional Bank di tahun 2015 hanya meningkat 3%.
Net Interest MarginNet interest margin, which is the ratio of net interest income to the average total value of productive assets, reached 5.19% in 2015, an increase from 4.69% in 2014. This increase was owing to the greater amount of net interest income recorded in 2015, while total productive assets within the same period experienced a decline. In addition, there were adjustments to the interest rates for time deposits, which generally declined, thus affecting net interest margin.
Operating Expenses to Operating Income Ratio
The Operating Expenses to Operating Income Ratio reached 91.91%, higher than in 2014 of 88.37%. The main factor causing this increase was the 15% rise in other operating expenses, while the Bank’s revenue in 2015 was rising by a smaller amount, i.e. 3%.
Uraian 2015 2014 Description CAR 18,07% 16,55% CAR NIM 5,18% 4,69% NIM ROA 0,99% 1,32% ROA ROE 5,71% 9,09% ROE NPL (Gross) 4,74% 1,86% NPL (Gross) NPL (Neto) 3,98% 1,41% NPL (Neto) LDR 90,17% 85,19% LDR BOPO 91,91% 88,37% BOPO
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain senilai Rp480 miliar.
Dari aktivitas operasi, di tahun 2015 Bank mencatat arus kas bersih untuk aktivitas operasi sebesar Rp556 miliar, atau 273% lebih besar daripada penurunan bersih dari aktivitas operasi tahun 2014. Penurunan ini disebabkan oleh jumlah simpanan yang 85% lebih besar di tahun 2015 daripada di tahun 2014, sementara jumlah kredit yang diberikan turun 38% sepanjang periode yang sama.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2015 adalah Rp53 miliar, 68% lebih rendah daripada arus kas bersih untuk aktivitas investasi di tahun 2014. Faktor utama penurunan ini adalah pembelian efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo.
Sementara itu, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan, yaitu pembayaran dividen, pada tahun 2015 adalah Rp9 miliar, 12% lebih kecil daripada pembayaran dividen tahun 2014, berkenaan dengan laba bersih Bank yang 8% lebih kecil di tahun buku 2014 daripada di 2013.
Rasio Keuangan Penting
billion, and placements with Bank Indonesia and other banks of Rp480 billion.
In 2015 the Bank recorded net cash flow used in operating activities amounting to Rp556 billion, or 273% higher than the net cash flow used in operating activities in 2014. This decrease was owing to the 85% greater amount of total deposits in 2015 compared to in 2014, while the amount of loans provided was down 38% over the same period.
Net cash flows used in investing activities in 2015 amounted to Rp53 billion, 68% lower than the net cash flows used in investing activities in 2014. The main factor of this decline was the purchase of securities held to maturity.
Meanwhile, the net cash flow used in financing activity, namely for the payment of dividend, was Rp9 billion in 2015. This figure was 12% lower than the payment of dividend in 2014, in line with the 8% drop in the Bank’s net income in 2014 from that of 2013.
Key Financial Ratios
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 117
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas PiutangRasio Kecukupan Pemenuhan Modal MinimumRasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio—CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional tercatat sebesar 18,07% pada tahun 2015, meningkat 2,50% dari 16,55% pada tahun 2014.
Ability to Pay Debt and Receivables Collectibility LevelCapital Adequacy Ratio
Capital Adequacy Ratio (CAR) taking into account credit risk, market risk, and operational risk, was 18.07% in 2015, up by 2.50% from 16.55% in 2014.
Total modal inti (Tier 1) mengalami kenaikan 11% dari Rp1.070 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.183 miliar di tahun 2015. Bank BNP berada pada kategori BUKU 2 (Modal Inti di atas Rp1 triliun) berdasarkan ketentuan otoritas.
Total Modal Bank BNP per 31 Desember 2015 adalah Rp1.291 miliar atau naik 8% dari Rp1.192 miliar per akhir 2014. Sementara itu, total ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) turun 1%, dari Rp7.224 miliar per akhir 2014 menjadi Rp7.129 miliar per akhir 2015. Kenaikan total modal lebih besar dari kenaikan total ATMR sehingga CAR tahun 2015 meningkat dari CAR tahun 2014, dan tetap jauh di atas ketentuan otoritas sebesar 8%.
Total Tier 1 Capital increased by 11% from Rp1,070 billion in 2014 to Rp1,183 billion in 2015. Bank BNP is in the banking category of BUKU 2 (Tier 1 Capital above Rp1 trillion) based on the regulations set by the authorities.
Total capital of Bank BNP as at 31 December 2015 was Rp1,291 billion or 8% higher than Rp1,192 billion as at the end of 2014. Meanwhile, total RWA (Risk Weighted Assets) dropped by 1%, from Rp7,224 billion as at the end of 2014 to Rp7,129 billion as at the end of 2015. The increase in total capital was greater than the increase in total RWA, and accordingly, CAR in 2015 was higher than CAR in 2014 and well above the minimum limit of 8% set by the authorities.
18,07%
16,55%
Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio
2015 2014
Imbal Hasil atas AsetNilai Imbal Hasil atas Aset (ROA) pada tahun 2015 adalah 0,99%. Pada tahun 2014, ROA tercatat sebesar 1,32%. Penurunan ROA ini disebabkan oleh turunnya perolehan laba pada tahun 2015 dibandingkan di tahun 2014.
Imbal Hasil atas EkuitasNilai Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) pada tahun 2015 adalah 5,71%. Pada tahun 2014, ROE tercatat sebesar 9,09%. Penurunan ROE ini disebabkan oleh turunnya laba bersih dan meningkatnya ekuitas di tahun 2015 dibandingkan di 2014.
Return on Assets (ROA)Return on Assets (ROA) in 2015 was 0.99%. In 2014, ROA was recorded at 1.32%. The decrease in ROA was owing to lower net income in 2015 compared with in 2014.
Return on Equity (ROE)Return on Equity (ROE) in 2015 was 5.71%. In 2014, ROE was recorded at 9.09%. The decrease in ROE was owing to lower net income and higher equity in 2015 compared with in 2014.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015118
Rasio Kredit BermasalahPenyaluran dana melalui kredit oleh Bank BNP mencapai kira-kira 75% dari total aset yang dimiliki Bank. Dengan demikian Bank menghadapi risiko memburuknya kualitas aset akibat adanya kredit bermasalah. Hal ini diantisipasi oleh Bank dengan menerapkan pemberian kredit yang berhati-hati (prudent).
Per 31 Desember 2015, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans—NPL) Bank adalah 4,74% (bruto) dan 3,98% (netto), dibandingkan masing-masing 1,86% (bruto) dan 1,41% (netto) per 31 Desember 2014. Kenaikan NPL ini berasal dari meningkatnya jumlah kredit bermasalah yang dimiliki karena menurunnya kualitas kredit debitur terkait dengan kemampuan pengembalian pinjaman disertai dengan penurunan portofolio pinjamannya, namun angka ini masih berada di bawah ketentuan otoritas yaitu sebesar 5%, dan dengan demikian kualitas aset Bank BNP masih cukup aman.
Non-Performing Loans RatioProvision of loans by Bank BNP accounted for around 75% of the Bank’s total assets. In light of this situation, the Bank faces the risk of declining assets quality due to the existence of non-performing loans. The Bank anticipates this by conducting prudent lending at all times.
As at 31 December 2015, the Bank’s non-performing loans ratio (NPL) was 4.74% (gross) and 3.98% (nett), compared to 1.86% (gross) and 1.41% (nett) as at 31 December 2014. The increase in NPL ratios were owing to the rising amount of non-performing loans recorded by the Bank, owing to the decline in debtor’s loan quality in line with their collectibility together with the decline in loan portfolio. However, these ratios were still below the maximum limit set by the authorities, i.e. 5%, and thus the Bank is deemed as having a financially sound position.
3,98%
1,41%
Rasio Kredit Bermasalah Non-Performing Loans
2015 2014
90,17%
85,19%
Rasio Likuiditas BankLoan to Deposit Ratio
2015 2014
Rasio LikuiditasRasio likuiditas Bank tercermin dari rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio—LDR) maupun rasio pinjaman terhadap total dana yang dihimpun (Loan to Funding Ratio—LFR). Bank BNP pada instrumen pendanaannya tidak mengeluarkan instrumen keuangan lainnya seperti NCD/Surat Hutang, sehingga pendanaannya murni dari simpanan pihak ketiga. Dengan demikian, perhitungan LDR dan LFR adalah sama dan posisi pada akhir tahun 2015 tercatat 90,17% naik 4,98% dari periode yang sama tahun 2014 yaitu 85,19%.
Liquidity RatiosThe Bank’s liquidity ratio, calculated as total loans divided by total deposits, or the Loan to Deposit Ratio (LDR), as well as total loans to total funding, or the Loan to Funding Ratio (LFR). Bank BNP’s funding instruments do not include financial instruments such as NCD/Bonds, and thus its funding was derived solely from third party funds, and thus the LDR and LFR were identical, with the position as at the end of 2015 being 90.17%, up by 4.98% from the end of 2014 figure of 85.19%.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 119
Perbandingan Target dan Realisasi 2015 dan Proyeksi Keuangan 2016
Target dan realisasi kinerja keuangan Bank di tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Comparison of 2015 Targets and Actual Achievements, and Financial Projections for 2016The targets and actual achievements of the Bank’s financial performance in 2015 are as follows:
Uraian RBB 20152015 Target
Realisasi 2015 / 2014 Realization
Pencapaian / Achievement (%)
Proyeksi 2016 / 2016 Projections Description
Laporan Laba Rugi Income Statements
Pendapatan bunga 993.830 970.164 97,62% 970.427 Interest Income
Pendapatan Operasional Selain Bunga
87.269 78.181 89,59% 84.682Non-Interest Operating
Income
Beban bunga 586.017 542.900 92,64% 521.931 Interest Expenses
Beban tenaga kerja 200.686 187.929 93,64% 207.217 Employment Expenses
Beban operasi selain bunga 444.188 420.618 94,69% 460.249Non-Interest Operating
Expenses
Beban umum, administrasi dan lainnya
194.670 187.571 96,35% 226.233Genreal, Administrative &
Other Expenses
Laba Operasional 50.894 84.827 166,67% 79.928 Operating Income
Laba Non-Operasional 2.297 5.488 238,96% - Non-Operating Income
Laba Bersih Setelah Pajak 39.893 66.867 167,62% 54.696 Net Income
Neraca Balance Sheet
Total Aset 9.484.875 8.613.114 90,81% 9.571.126 Total Assets
Pinjaman yang Diberikan 7.000.000 6.477.703 92,54% 7.000.000 Loans
Total Pendanaan 7.954.545 7.183.830 90,31% 7.954.545 Total Funding
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Secara umum pencapaian kinerja keuangan dibandingkan dengan target yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tahun 2015 hampir seluruhnya terdeviasi minus meskipun secara rata-rata angka deviasi pencapaian tersebut relatif kecil. Hal ini seiring dengan langkah prudensial yang diambil manajemen berkaitan dengan perbaikan seluruh rangkaian proses dan kualitas monitoring, sehingga fokus ekspansi terhadap bisnis sedikit banyak terpengaruh. Menghadapi tahun 2016 juga manajemen tergambar belum memasang target yang sangat agresif, mengingat proses konsolidasi ke dalam yang dilakukan masih belum sepenuhnya dapat diselesaikan implementasinya pada tahun mendatang, namun kondisi ini masih dapat berubah sewaktu-waktu atas target yang telah ditetapkan, mengingat Bank BNP masih dapat merevisi RBB-nya untuk tahun 2016 nanti.
In general the Bank’s financial achievements compared to the targets stated in the Bank’s Business Plan (RBB) 2015 were mostly under targets, although the deviations were relatively small. This was owing to the prudent measures taken by the management in relation to the efforts to improve the entire banking processes and the quality of monitoring, resulting in the reduced focus on business expansion. Facing 2016, the management does not set relatively aggressive targets, owing to the fact that the implementation of internal consolidation is yet to be completed in the coming years. However, these targets may change at any time, considering that Bank BNP may still revise its RBB 2016 at a later date.
Kenaikan/Penurunan Material dari Pendapatan Usaha/BersihDi tahun 2015 tidak terdapat peningkatan atau penurunan yang sifatnya material dari pendapatan usaha atau pendapatan bersih Bank.
Material Increase/Decrease of Operating and Net IncomeIn 2015 there was no material increase or decrease of the Bank’s operating income or net income.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015120
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur ModalStruktur permodalan Bank BNP berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/35/DPNP, tanggal 10 Desember 2012, saat ini terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2) dengan uraian sebagaimana tertera dalam perhitungan rasio kecukupan modal (CAR), diungkapkan secara kuantitatif sebagai berikut:
Capital Structure and Management Policy on Capital StructureThe capital structure of Bank BNP is based on Bank Indonesia Circular Letter No. 14/35/DPNP, dated 10 December 2012, now consist of Core Capital (Tier 1) and Supplementary Capital (Tier 2) with the description as stated in the capital adequacy ratio, the quantitave disclosure is as follows:
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Penjelasan 2015 2014 Description
Modal Inti (Tier 1) Tier 1 Capital
Modal disetor 338.417 338.417 Paid in Capital
Tambahan modal disetor bersih 221.038 221.038 Additional Paid In Capital Net
Cadangan umum 65.084 55.431 General Reserve
Laba bersih tahun sebelumnya 504.087 426.683 Net Income of previous year
Laba bersih tahun berjalan 66.867 48.266 Net Income for the year
Selisih kurang antara penyisihan penghapusan aset dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan & aset non-keuangan
-10.459 -12.553Difference between allowance for uncollectible
accounts and allowance for impairment losses on financial assets and non-financial assets
Pajak tangguhan 0 0 Deferred taxes
Aset tidak berwujud lainnya -3.658 -3.872 Other intangible assets
Jumlah 1.181.376 1.073.410 Total
Modal Pelengkap (Tier 2) Supplementary Capital (Tier 2)
Cadangan umum atas aset produktif 46.353 65.818 General reserve of the productive assets
Pinjaman subordinasi 61.343 56.345 Subordinated Loans
Jumlah Modal (Tier 1 dan Tier 2) 1.289.072 1.195.573 Capital Modal (Tier 1 & Tier 2)
Jumlah ATMR 7.132.317 7.224.270 Total AMTR
CAR setelah Risiko Kredit, Operasional, dan Pasar 18,07% 16,55% CAR after the credit, operational, and market risk
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
8,00% 8,00% Capital Adequacy Ratio required
Pengungkapan Permodalan Bank secara Kualitatif, menyangkut unsur/instrumen permodalan yang diterbitkan oleh Bank dalam rangka menyokong permodalan diuraikan berikut ini:
Instrumen Permodalan Bank BNP untuk Tier 1/Modal Inti terdiri dari Modal Disetor yang berdasarkan jumlah Saham Biasa yang telah diterbitkan oleh Bank BNP sebanyak 676.833.882 lembar dengan nominal Rp500,- (Rp338.416.941.000,- atau dibulatkan menjadi Rp338.417).
Tambahan Modal Bersih bersumber dari agio hasil emisi saham (selisih harga nominal saham perlembar dengan harga pelaksanaan pada saat emisi) setelah dikurangi keseluruhan Biaya Emisi Saham.
Komponen lainnya adalah pembentukan Cadangan Umum sebesar 10% dari hasil Laba Bersih Bank BNP selama
Qualitative Disclosures of Bank Capital, involving elements/capital instruments issued by the Bank in order to bolster capitalis outlined below:
Bank BNP Capital instrument for Tier 1/Capital consists of Paid-in Capital that is based on the number of Common Shares issued by Bank BNP as many as 676 833 882 shares with nominal value of Rp500,- (Rp338,416,941,000.- or rounded up to Rp338,417).
Additional sources of additional paid-in capital Net proceeds of the shares (the difference between the nominal price per strip stock at an exercise price at the time of emission) net of issuance costs overall.
Other components are the establishment of General Preserve amounted to 10% of the accumulated Bank’s Net profit, and
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 121
ini terakumulasi, dan adanya Laba hasil usaha tahun sebelumnya yang tidak dibagikan pada tahun berikutnya disimpan sebagai Laba Ditahan (retained earning) atau Laba yang belum ditentukan tujuannya.
Sedangkan untuk Komponen Modal Pelengkap, selain Cadangan Umum Atas Aset Produktif, juga terdapat Pinjaman Subordinasi dari ACOM Jepang dan USA, sebesar USD 5 juta, atau setara dengan Rp 50 miliar dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun.
Kebijakan Manajemen Atas Struktur ModalKebijakan manajemen permodalan pada tahun 2015 adalah mengupayakan penguatan permodalan Bank dengan langkah-langkah:1. Meningkatkan Modal Inti dan Modal Disetor;2. Meningkatkan secara organik komponen Modal Inti dari
Laba Usaha;3. Mencari alternatif pembiayaan yang memiliki kontribusi
pada struktur Modal sebagai Modal Pelengkap;4. Secara umum kebijakan manajemen dalam hal permodalan
adalah tetap mengupayakan bahwa rasio Kecukupan Modal harus berada di atas persentase yang ditetapkan dan diupayakan untuk tetap berada di atas 12,5%.
Investasi Barang ModalSelama tahun 2015, Bank BNP telah melakukan investasi barang modal yang dibutuhkan untuk tujuan kegiatan Operasional Bank dengan jumlah biaya perolehan mencapai Rp5.855.249.038. Kegiatan investasi barang modal tersebut dalam bentuk penambahan mesin kantor sebesar Rp542.642.185, perlengkapan dan perabotan kantor sebesar Rp5.312.606.853.
Transaksi yang Material untuk Investasi Barang ModalBank tidak memiliki transaksi/ikatan transaksi material terkait investasi barang modal yang dilakukan di tahun 2015. Seluruh kegiatan investasi barang dalam bentuk penambahan mesin kantor, perlengkapan dan perabotan kantor dibiayai oleh Bank dalam mata uang Rupiah.
Atas barang modal tersebut, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan seluruhnya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp366.401.111.
Manajemen Bank BNP berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
theprofit of previous year which has not distributed and was kept as retained earnings or undetermined goal profit.
As for the supplementary capital components, in addition to General Reserves on Earning Assets, there is also a subordinatedloan of ACOM Japan and the USA, $5 million, or equivalent to Rp50 billion for a period of 7 (seven) years.
Management’s Policy on Capital StructureThe management’s policy on capital structure in 2015 was the efforts to strengthen the Bank’s capital structure by taking the following measures:1. Improve Core Capital and Paid-in Capital,2. Organically increase the components of Core Capital
from Operating Income;3. Seek financing alternative for Supplementary Capital to
the capital structure;4. In general, the management’s policy on capital structure
is by striving to ensure the Capital Adequacy Ratio above the required percentage and to be maintained at above 12.5%.
Capital Goods InvestmentIn 2015, Bank BNP invested in certain capital goods required by the Bank to run its operations, with a total acquisition value of Rp5,855,249,038. These include addition of office machinery of Rp542,642,185, office equipment and furniture of Rp5,312,606,853.
Material Transaction for Capital InvestmentsIn 2015, the Bank did not have any material transactional commitments related to capital goods in 2015. All capital goods investments took place in the form of addition of office machinery, office equipment and furniture, and were fully financed by the Bank in Rupiah.
These capital goods have been insured against the risk of fire and theft, with a total coverage value at 31 December 2015 of Rp366,401,111.
The management of Bank BNP is of the view that the coverage value has been adequate to cover the possible losses of these fixed assets insured.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015122
Derivatif dan Fasilitas Lindung NilaiBank BNP sekalipun sebagai Bank Devisa, namun belum melakukan transaksi derivatif berikut turunannya, dan sepanjang tahun 2015 Bank tidak melakukan transaksi derivatif atau lindung nilai apapun.
Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang TerjadiDi tahun 2015 tidak terdapat informasi keuangan yang luar biasa dan jarang terjadi di Bank.
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan AkuntanDi tahun 2015, Bank BNP tidak mengalami kejadian penting yang berpengaruh cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Bank, yang terjadi setelah tanggal Laporan AUDITOR Independen No. R.7.1/001/02/16 tanggal 23 Februari 2016 atas laporan keuangan untuk periode 1 (satu) tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali dengan pendapat “WAJAR”.
Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Restrukturisasi Utang/ModalDi tahun 2015, tidak terdapat transaksi material mengenai investasi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Selama tahun 2015, Bank BNP tidak terdapat transaksi yang bersifat materiil dan mengandung benturan kepentingan, namun terdapat transaksi antara Bank BNP dengan pihak-pihak berelasi/terafiliasi dengan Bank diantaranya Pemegang Saham, Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Karyawan di mana transaksi tersebut meliputi kegiatan pokok/utama Bank BNP seperti Pemberian Pinjaman dan Penghimpunan Dana serta beberapa transaksi sewa-menyewa yang telah dipenuhi sesuai ketentuan sebagaimana terurai dalam Catatan 37 atas Laporan Keuangan Bank BNP tahun 2015.
Derivatives and Hedging FacilityAlthough Bank BNP is a Foreign Exchange Bank, the Bank has not conducted any derivative transactions, and 2015 the Bank did not perform any derivative or hedging transactions.
Information on Extraordinary and Rare Financial EventsIn 2015 there were no extraordinary or rare financial events taking place within the Bank.
Subsequent Events and Information
In 2015, Bank BNP did not experience that is materially influential towards the financial condition and Bank’s business results, of which the occurrence happened after the date of Independent Auditor Report No. R.7.1/001/02/16 dated 23 February 2016 on the financial statements for 1 (one) year period ended on 31 December 2015 and has been audited by KAP Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali with the “UNQUALIFIED” opinion.
Material Information on Investments, Expansion, Divestments, Capital/Debt RestructuringThroughout 2015, there were no material transactions on investments, divestments, merger, acquisition, or capital/debt restructuring.
Information on Affiliation Transactions, Transactions with Related Parties, and Transactions with Conflict of InterestThroughout 2015 Bank BNP did not involve in any material transactions with conflict of interest. However there were transactions between Bank BNP and related/affiliated parties, among others the Shareholders, Commissioners, Directors, Executive Officers, and Employees, whereby these transactions included the main activities of Bank BNP, such as lending and funding, and other rental transactions that have been made in accordance with the regulations, as detailed in Note 37 to Bank BNP’s Financial Statements for FY2015.
dalam jutaan Rupiah in million Rupiah
Keterangan31 December
Description2015 2014
Aset Asset
Kredit 51.135 38.334 Loans
Tagihan Akseptasi 2.803 - Acceptance Receivables
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 123
Keterangan31 December
Description2015 2014
Letter of Credit/Usance 26.776 13.610 Letter of Credit/Usance
Bank Garansi 1.500 121 Bank Guarantee
Liabilitas Liabilities
Simpanan 688.924 586.198 Deposits
Giro 233.763 265.807 Demand Deposits
Tabungan 39.214 22.869 Saving Deposits
Deposito Berjangka 415.947 297.522 Time Deposits
Utang Akseptasi 7.738 2.605 Acceptance Payables
Pinjaman Subordinasi 81.800 73.493 Subordinated Loans
Uraian transaksi dengan pihak berafiliasi dapat dilihat pada Catatan 37 atas Laporan Keuangan Bank BNP tahun 2015.
Komitmen dan KontinjensiBank BNP mempunyai komitmen dan kontinjensi. Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:
Transactions with related parties are detailed in Note 37 to Bank BNP’s Financial Statements for FY2015.
Commitments and ContingenciesBank BNP has certain commitments and contingencies, for which the excerpt stated in contract value is as follows:
Penjelasan 2015 2014 Description
Komitmen Commitment
Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan
689.559 - Unsettled purchase of spot foreign currency
Liabilitas Komitmen - - Commitment Liabilities
Fasilitas Kredit yang Belum Digunakan (1.698.098.186) (1.711.994.237) Unused Loans Facilities
Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan
(689.250) - Unsettled sales of spot foreign currency
L/C yang irrevocable dan masih berjalan (38.233.362) (23.503.899) Outstanding irrevocable letters of credit
Liabilitas Komitmen - neto (1.736.331.240) (1.735.498.136) Commitment Liabilities - net
Kontijensi Contingencies
Tagihan Kontijensi - - Contingent Receivables
Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian 46.491.759 20.219.467 Interest Income Settlement
Liabilitas Kontijensi - - Contingent Liabilities
Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Bank Garansi (47.078.635) (66.487.812) Issued Bank Guarantees
Titipan Kliring (95.329.770) (102.810.562)
Liabilitas Kontijensi - neto (95.916.646) (149.078.907) Contingent Liabiities - net
Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontijensi - neto (1.832.247.887) (1.884.577.043)Total Commitment and Contingencies Liabilities
- net
Kebijakan DividenKebijakan pembagian dan penetapan Dividen bagi Bank BNP adalah mutlak menjadi kewenangan Pemegang Saham, di mana Direksi hanya dapat mengusulkan formula perhitungan dan besarannya dan keputusan akhir terletak pada kesepakatan Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Dividend PolicyThe policy for the determination and distribution of dividends in Bank BNP is the sole authority of the Shareholders, whereby the Board of Directors may only propose the formula for the calculation of its amount, and the final decision lies in the agreement of the Shareholders at the General Meeting of Shareholders.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015124
No Tahun Buku / Year Book
Laba Bersih ( Rp Juta) /
Net Provit (in Million)
Jumlah Dividen (Rp Juta) / Amount
of Dividend (in Million)
% Dividend / Payout Ratio
Dividen Tunai per Saham / Cash Dividen per Share
Jumlah Lembar Saham (ribu) /
Number of Shares (in Thousand)
1 2000 12.201 9.000 73,76% 60 150.000
2 2001 18.238 5.550 30,43% 37 150.000
3 2002 18.245 9.000 49,33% 60 150.000
4 2003 21.263 9.497 44,66% 60 158.275
5 2004 28.044 9.971 35,55% 63 158.275
6 2010 51.085 4.748 9,29% 11 416.513
7 2011 68.146 7.081 10,39% 17 416.513
8 2012 85.430 8.799 10,30% 13 676.833
9 2013 85.429 10.829 10,29% 16 676.833
10 2014 105.234 9.476 9,82% 14 676.833
Pembagian Dividen diatur sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang baik antara kepentingan Pemegang Saham, kesehatan keuangan, dan pertumbuhan Bank, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Bank dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar.
Dalam Kebijakan Dividen yang dituangkan pada Prospektus Bank BNP saat melakukan aksi korporasinya, dinyatakan komitmen pembagian dividen tunai sekurang-kurangnya 10% (sepuluh per seratus) dengan memperhatikan kondisi keuangan dan permodalan Bank saat itu.
Pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2015 untuk tahun Buku 2014 telah disepakati untuk membagikan dividen kepada para Pemegang Saham sebesar Rp 14 per lembar saham atau kurang lebih 9,82% dari hasil usaha tahun buku 2014 yaitu sebesar Rp 9.475.674.348 (sembilan miliar empat ratus tujuh puluh lima juta enam ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus empat puluh delapan rupiah), dan sisanya dipertahankan untuk penguatan permodalan sebagai Laba Ditahan.
Informasi pelaksanaan pembagian dividen tercantum pada tabel berikut ini:
Distribution of Dividends is arranged such that there is a good balance between the interests of Shareholders, and the Bank’s financial health and growth, without compromising the financial soundness of the Bank and without prejudice to the right of the GMS to determine otherwise in accordance with the Articles of Association.
In the Dividend Policy as outlined in the Prospectus of Bank BNP at the time of its corporate action, it is declared that a cash dividend of at least 10% (ten per cent) will be distributed, taking into consideration the Bank’s financial situation and capital at the time.
At the General Meeting of Shareholders in 2015 for the 2014 Fiscal Year, it was agreed that dividends amounting to Rp 14 per share or about 9.82% from the income for the year 2014, amounting to Rp 9,475,674,348 (nine billion four hundred and seventy five million six hundred and seventy four thousand three hundred and forty eight rupiah) be distributed to the Shareholders, and the remainder be retained for the purpose of strengthening the Bank’s capital as retained earnings.
Information on the dividend distribution is provided the following table:
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan KaryawanHingga tahun 2015 Bank tidak menerapkan program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan.
Perubahan Undang-Undang yang Berdampak terhadap Kinerja KeuanganSelama tahun 2015 terdapat kebijakan yang dikeluarkan oleh regulator, baik secara langsung mempengaruhi bisnis industri perbankan yang khususnya dikeluarkan oleh OJK
Employee and Management Share Option ProgramUp until 2015, the Bank had not implemented the employee and management share option program.
Changes in Regulation with Significant Impact on Financial PerformanceThroughout 2015 there were policies issued by the regulator that directly affected the banking industry in particular those issued by the OJK and/or Bank Indonesia. In 2015 OJK issued
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 125
dan/atau Bank Indonesia. Di tahun 2015 OJK mengeluarkan sebanyak 45 ketentuan baru, namun terdapat pula beberapa peraturan yang secara tidak langsung berdampak signifikan pada kegiatan perbankan sehingga dapat mempengaruhi pencapaian kinerja keuangan.
Terdapat 2 (dua) kebijakan yang dirasakan oleh Bank BNP berpengaruh cukup signifikan terhadap pencapaian kinerja keuangan yaitu:1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/Pbi/2015
Tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah Di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45 /Pojk.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum
Kebijakan Bank Indonesia untuk mengantisipasi/memperbaiki kecenderungan terus melemahnya nilai tukar Rupiah khususnya terhadap US Dollar dan untuk mengatasi keterpurukan Rupiah maka dikeluarkan aturan PBI No. 17/3/PBI/2015 disertai dengan terbitnya SEBI No. 17/11/DKSP tanggal 1 Juni 2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maksud dikeluarkan PBI tersebut adalah dalam rangka menjaga kestabilan nilai Rupiah di wilayah Indonesia serta menjadikan Rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan negara Indonesia yang harus dihargai oleh masyarakat dan bangsanya.
Karena mata uang Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah yang dikuatkan dengan Undang-Undang, maka wajib hukumnya untuk digunakan dalam kegiatan perekonomian di wilayah Indonesia guna mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena Rupiah yang berdaulat akan mendukung nilai tukar Rupiah yang stabil.
Sekalipun dengan dikeluarkannya peraturan tersebut yang mewajibkan setiap orang menggunakan Rupiah dalam transaksi yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun pada pelaksanaannya dilapangan tidak serta merta dapat diterapkan di segala aspek perdagangan yang ada yang tentunya hal ini akan berdampak pada industri perbankan yang menjadi salah satu wadah pergerakan kegiatan transaksi ekonomi di Indonesia.
Sedangkan POJK No. 45 tahun 2015 diterbitkan dalam rangka menghadapi dinamika perekonomian global, industri perbankan perlu meningkatkan ketahanan dan untuk menjaga dan melakukan peningkatan ketahanan tersebut seyogyanya dilakukan melalui peningkatan tata kelola dalam pemberian remunerasi. Peningkatan tata kelola dalam pemberian remunerasi bertujuan untuk mendorong dilakukannya prudent risk taking sehingga kelangsungan usaha Bank dapat terjaga. Selain itu peraturan ini juga
45 new regulations, but there were certain regulations that indirectly bore significant impact on banking activities, which may subsequently affect financial performance.
There are two policies believed by Bank BNP to have significant effect on its financial performance, namely:
1. Bank Indonesia Regulation No. 17/3/PBI/2015 on the Obligation to Use Rupiah in the Territory of the Republic of Indonesia; and
2. Regulation of the Financial Services Authority No. 45/Pojk.03/2015 on the Governance Implementation in Remuneration for Commercial Banks
Bank Indonesia’s policy to anticipate and improve the continuing weakening trend of the Rupiah against the US Dollar, and in particular to overcome the current slump of the Rupiah, resulted in the issuance of PBI No. 17/ 3/PBI/2015 accompanied by SEBI No. 17/11/DKSP dated 1 June 2015 on the Obligation to Use Rupiah in the Territory of the Republic of Indonesia.
The intention of the regulation’s issuance was to maintain the stability of the Rupiah in Indonesia and to render it one of the symbols of the sovereignty of Indonesia, which must be respected by the people and the nation.
As the Rupiah is a legal tender under the prevailing laws, it is obligatory to use Rupiah in performing economic activities within the territory of Indonesia in order to bring about social welfare for the people of Indonesia. A sovereignty in Rupiah will support the Rupiah’s stability.
Even with the issuance of the regulation that requires everone to use the Rupiah in conducting transactions within the territory of the Republic of Indonesia, in practice this regulation cannot be applied in all aspects of trade, which certainly will bring an impact on the banking industry, which serves as one of the means to conduct economic activities in Indonesia.
Meanwhile, POJK No. 45/2015 was issued in order to address the dynamics of the global economy, which has prompted the banking industry to improve its resilience and implement certain improvements to enhance its robustness, which should be carried out through better governance in providing remuneration. Improved governance in providing remuneration is intended to encourage prudent risk taking so that the Bank’s business continuity can be maintained. In addition, this regulation was also issued to promote
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015126
diterbitkan dalam rangka menciptakan disiplin pasar dan sesuai dengan perkembangan standar internasional perlu transparansi informasi mengenai pemberian remunerasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Untuk itu Bank BNP menganggap kebijakan tersebut dapat berdampak signifikan apabila dilaksanakan, mengingat Bank harus melakukan penataan dalam pemberian bonus dengan instrumen yang berbasis saham, di mana sebelumnya belum pernah dilakukan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berdampak terhadap Kinerja KeuanganDi tahun 2015 tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang berlaku yang berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan Bank, namun terdapat beberapa standar baru, revisi dan interpretasi baru yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) sebagaimana tertuang dalam Catatan 46 atas Laporan Keuangan, seperti:• Amandemen PSKAI 1 tentang Penyajian Laporan
Keuangan• Amandemen PSAK 16 tentang Aset Tetap• Amandemen PSAK 24 tentang Imbalan Kerja tentang
Program Imbalan Pasti• Amandemen PSAK 5 (Penyesuaian 2015) mengenai
Segmen Operasi• PSAK 7 (Penyesuaian 2015) tentang Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi• PSAK 16 (Penyesuaian 2015) tentang Aset Tetap
• PSAK 19 (Penyesuaian 2015) tentang Aset Tak Berwujud• PSAK 25 (Penyesuaian 2015) tentang Kebijakan Akuntansi
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan• PSAK 68 (Penyesuaian 2015) tentang Pengukuran Nilai
Wajar
Aspek PemasaranUntuk menyiasati persaingan di pasar industri perbankan, strategi bisnis dan pemasaran yang diterapkan menjadi sangat penting, selain memberikan fokus target market yang akan disasar, pengkajian secara komprehensif juga dapat mendukung pencapaian strategi pemasaran yang terintegrasi, yang pada akhirnya dapat mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan.
Dalam menerapkan strategi pemasaran, Bank BNP telah banyak melakukan hal-hal yang didorong untuk mencapai target yang ditetapkan dengan efektif dan efisien, beberapa upaya yang dilakukan diantaranya:1. Penerapan model bisnis yang mengutamakan
pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan melalui peningkatan penghimpunan dana produk
market discipline and, in accordance with the development of international standards, improve the transparency of information concerning remuneration, both qualitative and quantitative. Bank BNP believes that such a regulation when implemented may have a significant impact on its perofrmance, as the Bank must make arrangements in its granting of bonuses with share-based instrument, which has not previously been performed.
Changes in Accounting Policy with Significant Impact on Financial PerformanceIn 2015 there were no changes in accounting policy with significant impact on the Bank’s financial performance. However there are new standards, revisions and new interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) as stated in Note 46 to the Financial Statements, such as:
• Amendment of SFAS 1 “Presentation of Financial Statements”
• Amendment of SFAS 16 “Property, Plant and Equipment”• Amendment of SFAS 24 “Employee Benefits on Defined
Benefit Plans”• SFAS 5 (2015 Improvement) “Operating Segments”
• SFAS 7 (2015 Improvement) “Related Pary Disclosures”
• SFAS 16 (2015 Improvement) “Property, Plant and Equipment”
• SFAS 19 (2015 Improvement) “Intangible Assets”• SFAS 25 (2015 Improvement) “Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors”• SFAS 68 (2015 Improvement) “Fair Value Measurement”
Marketing AspectTo address increasing competition in the banking industry, every business and marketing strategy that is implemented must carefully consider the focus on the target market and be comprehensively able to achieve an integrated marketing strategy, which in turn will help towards the achievement of the predetermined targets.
In implementing its marketing strategies, Bank BNP has conducted numerous measures that are driven towards achieving the predetermined targets effectively and efficiently, among others:1. The application of a business model that promotes
healthy and sustainable growth through increased funding from conventional products, consisting of
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 127
konvensional yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka/Deposito, serta pertumbuhan penyaluran dana yang memiliki kualitas kredit yang sehat.
2. Kebijakan suku bunga disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku seperti SBDK, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) dengan memperhitungkan kondisi internal dan eksternal Bank diantaranya COF dan COM serta tingkat suku bunga pasar (pesaing).
3. Melakukan optimalisasi jaringan kantor melalui penutupan kantor, perubahan fungsi dan tetap melakukan penetrasi pasar bagi penyaluran kredit termasuk kredit KTA dan tetap meningkatkan kerjasama strategis dengan mitra-mitra kerja yang produktif yang dapat meningkatkan perolehan fee based income juga brand awareness Bank BNP.
4. Pengembangan Produk dan Aktivitas Baru dalam upaya mendukung akselerasi bisnis Bank BNP dan meningkatkan layanan dan kepuasan kepada nasabah. Ini termasuk melakukan penetrasi pasar melalui peluncuran beberapa produk dan aktivitas baru yang disertai dengan kegiatan promosi, sehingga brand awareness Bank BNP semakin meluas.
5. Memantau dan memonitor customer needs juga menganalisis pergerakan bisnis dari kompetitor lainnya, agar Bank BNP dapat terus berkembang sesuai dengan persaingan industrinya.
6. Pembukaan Counter dan Booth di area target pemasaran.7. Bekerja sama dengan mitra diantaranya dengan Direct
Sales Representative (DSR) khusus untuk pemasaran Kredit Tanpa Agunan (MIRAI+), saat ini kegiatan Direct Sales Representative untuk Bank BNP dilakukan melalui beberapa rangkaian pameran (exhibition) diantaranya Car Free Day, Pameran KTA langsung ke lokasi calon nasabah.
8. Pemanfaatan Sosial Media, seperti Facebook dan twitter, tujuan Bank BNP memakai sosial media untuk pemasaran dikarenakan Facebook dan twitter saat ini sudah menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya di negara kita tapi juga dunia. Selain banyak digunakan untuk bersosialisasi, tidak sedikit juga masyarakat yang menggunakan sosial media untuk berbisnis.
Prospek UsahaSepanjang tahun 2015 kinerja keuangan Bank BNP mengalami perlambatan pertumbuhan bisnisnya dan sedikit mengalami perbaikan memasuki akhir periode, hal ini karena Bank melakukan upaya perbaikan proses dan kualitas kredit-kredit besar yang bermasalah, sementara kondisi makro juga mempengaruhi kinerja Bank, terutama didorong oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi nasional sampai dengan menjelang akhir 2015 yang berdampak langsung pada hampir seluruh sektor ekonomi khususnya sektor industri
demand deposits, savings, and time deposits, as well as growth in lending with sound credit quality.
2. The policy to adjust interest rates to the applicable provisions, such as the prime lending rate and BI Rate, by taking into account internal and external conditions such the Bank’s COF and COM as well as the interest rates offered in the market by competitors.
3. Optimization of branch office network by closing certain branch offices, changing functions and continuing to penetrate the lending market, including unsecured loans and maintain strategic partnerships with productive business partners, to increase fee-based income and also the brand awareness of Bank BNP.
4. Development of New Products and Activities in support of Bank BNP’s business acceleration and customer service and satisfaction improvement. This includes penetrating the market through the launching of several new products and activities that are accompanied with their associated promotional activities, so that Bank BNP’s brand awareness is enhanced.
5. Monitor customer needs and analyze the business of competitors, so that Bank BNP can continue to grow in keeping with the competition in the industry.
6. Opening Counters and Booths in the marketing target areas.7. Working with partners, such as Direct Sales
Representatives (DSR) specifically for marketing Loan (MIRAI+), with the current activities of Direct Sales Representatives for Bank BNP being done through exhibitions such as Car Free Day and Unsecured Loans Presentation directly at the locations of prospective customers.
8. Utilization of Social Media, such as Facebook and twitter, as these social media have been used as powerful marketing tools in daily life, not only in Indonesia but also the world. Aside from being used to facilitate communication, these social media are also under employ to facilitate businesses.
Business ProspectsThroughout 2015 the financial performance of BNP slowed down although slightly improving towards the end of the period, as the Bank made various efforts to improve its processes and address the quality of its substantial non-performing loans, while the macroeconomic conditions also bore its effects on the performance of the Bank, especially the weakening economic growth in Indonesia until the end of 2015. This had a direct impact on almost all sectors of the economy, especially the banking sector, tightening liquidity
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015128
perbankan, kondisi likuiditas yang cukup ketat dengan tingkat persaingan suku bunga di pasaran juga berkontribusi pada melambatnya pertumbuhan bisnis Bank BNP.
Ke depan, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia, pertumbuhan bisnis pada sektor perbankan diharapkan dapat meningkat. Prospek membaiknya perekonomian global diperkirakan ikut mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi nasional. Meski demikian, masih ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, antara lain ketidakpastian kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR), volatilitas harga komoditas yang menurun, serta tren perlambatan kinerja ekonomi Tiongkok.
Kondisi perekonomian nasional sempat mengalami perlambatan di sepanjang tahun 2015, ditandai dengan meningkatnya inflasi hingga akhir Juli 2015, nilai tukar rupiah yang mengalami tekanan seiring penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang, serta melemahnya kinerja beberapa sektor, seperti sektor investasi dan konsumsi, meski demikian kondisi perbankan dinilai masih relatif stabil.
Beberapa isu lain yang diperkirakan akan memberikan dampak pada kondisi perekonomian Indonesia khususnya industri perbankan ke depan, diantaranya: aturan upah baru yang akan dirilis pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pengupahan layak bagi para pekerja di Indonesia, pelonggaran kebijakan makroprudensial yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia antara lain revisi ketentuan Giro Wajib Minimum – Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (GWM-LDR), ketentuan LTV untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), serta ketentuan pembayaran uang muka untuk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan berbagai kebijakan pemerintah lain yang tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi termasuk dalam hal kebijakan perpajakan tetap menjadi pertimbangan dalam penyusunan RBB di tahun 2016.
Proyeksi makro yang cukup optimis sangat berpengaruh terhadap Rencana Bisnis Bank di tahun 2016 akan tetapi manajemen tetap lebih fokus melakukan internal improvement yang bertujuan memiliki landasan yang kuat dengan menetapkan langkah-langkah strategis dalam upayanya memantapkan positioning Bank BNP sebagai Bank menengah yang sehat, diantaranya dengan peningkatan peran dan fungsi manajemen risiko, penerapan Good Corporate Governance, pengupayaan permodalan dan aktiva yang sehat, peningkatan internal control, perbaikan model dan proses bisnis serta operasional, peningkatan kompetensi SDM, pengembangan IT, optimalisasi jaringan kantor yang ada dan pengembangan produk aktivitas disertai dengan monitoring terhadap PAB yang telah ada.
and increasing competition in terms of interest rates in the market. All these contributed to the slower growth of Bank BNP’s business.
In the future, in line with increased economic activity and macroprudential policy easing by Bank Indonesia, business in the banking sector is expected to grow further. Prospects for global economic recovery are expected to help drive national economic growth. Nevertheless, there are some risks to be taken into account, among others, the uncertainty of the increase in the Fed Fund Rate (FFR), volatility of the downward-trending commodity prices, and the slowing tendency of China’s economic performance.
The national economic condition, which slowed down in 2015, marked by increasing inflation until the end of July 2015, the exchange rate being under pressure as the US dollar strengthened against almost all currencies, as well as the weakening performance of certain sectors such as investment and consumption, had brought about its exacerbating effects, but the banking industry remained relatively stable.
Some other issues that are expected to have an impact on the Indonesian economy, especially the banking industry in the future, include the new wage regulation to be released by the government through the Government Regulation (PP) on fair remuneration for workers in Indonesia, easing of macroprudential policies that has been carried out by Bank Indonesia, among others by revising the Statutory Reserves - Total Loans to Deposits (GWM-LDR), LTV for Housing Loan (KPR), as well as advance payments for Vehicle Loans (KKB) provisions, and other policies of the government as part of the Economic Policy Packages, including the taxation policy that has been taken into account in the preparation of RBB 2016.
Macroeconomic projections that are rather optimistic greatly affect the Bank’s Business Plan 2016, but the management shall remain more focused on conducting internal improvement which aims to create a strong foundation to establish strategic steps in the effort of strengthening the positioning of Bank BNP as a sound medium-sized bank. This will be achieved among others by an increase in the roles and functions of risk management, implementation of Good Corporate Governance, efforts to maintain strong capital and sound assets, increase internal control, improve business models, processes and operations, improve human resources competence, develop IT functions, optimize the network of the existing branch offices, and develop products and activities accompanied by close monitoring of the existing PAB.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 129
Arah Kebijakan Bank1. Tetap mendukung visi Bank BNP untuk lebih berperan
aktif dalam pembiayaan pasar ritel di Indonesia, termasuk tetap menjaga pembiayaan kepada sektor UMKM.
2. Fokus pada perbaikan kualitas bisnis melalui mekanisme perbaikan proses kredit dan operasi yang lebih mengedepankan Risk Based Approach.
3. Menjaga tingkat kecukupan modal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
4. Menjaga dan terus berupaya untuk memperbaiki tingkat kesehatan Bank, risk profile dan indikator nilai komposit yang baik secara khusus dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
5. Memastikan fungsi intermediasi berjalan sesuai dengan ketentuan dan perolehan laba yang positif.
6. Pada sisi aktivitas dan produk perbankan, menyesuaikan pada ketentuan yang diatur pada Kelompok BUKU 2.
7. Dalam hal pelayanan kepada nasabah, Bank BNP terus mengupayakan untuk melengkapi fitur-fitur perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta berpotensi untuk menjaring pasar yang baru.
8. Mengupayakan optimalisasi jaringan kantor disesuaikan dengan strategi bisnis sehingga dapat mendorong upaya efisiensi dan efektivitas bisnis.
9. Mendukung upaya akselerasi bisnis, improvement model dan proses bisnis – operasional dengan melakukan perubahan struktur organisasi bisnis dan operasional.
Tantangan Indonesia di Tahun 2016Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2016 mendatang masih akan menghadapi beberapa tantangan yang tidak ringan, baik yang datang dari eksternal atau global maupun domestik, diantaranya:a. Pertumbuhan ekonomi global masih berpotensi melambat,
terutama didorong perlambatan ekonomi Tiongkok.b. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan
tidak sekuat perkiraan sebelumnya, seiring dengan penundaan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR).
c. Pertumbuhan ekonomi Eropa mengalami perlambatan dan masih berkutat dengan krisis utang yang menjerat Yunani akan tetapi diperkirakan akan terus membaik ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan sektor manufaktur yang ekspansif.
d. Serangkaian paket kebijakan pemerintah termasuk regulasi perbankan diperkirakan akan mendorong perekonomian domestik.
e. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar belum stabil, meski terjadi penguatan pada akhir September 2015.
f. Kondisi Pasar Modal yang fluktuatif.g. Kebijakan baru pemerintah dalam mengatur sistem
pengupahan nasional.
The Bank’s Policy Direction1. Continue to support Bank BNP’s vision to play a more
active role in financing to the retail market in Indonesia, including maintaining financing to the MSME sector.
2. Focus on the improvement of business quality through credit process improvement and operations that emphasize the Risk Based Approach.
3. Maintain capital adequacy in accordance with the provisions stipulated in the Indonesian Banking Architecture (API).
4. Maintain and continually strive to improve the soundness of the Bank, satisfactory risk profile and composite risk indicators particularly as regards implementation of good corporate governance.
5. Ensure that the intermediation function is run in accordance with the provisions generate profits.
6. As regards banking activities and products, adjust to the provisions stipulated for the BUKU 2 banking category.
7. As regards customer service, Bank BNP continues to introduce new features that fit the needs of its banking customers, as well as those with the potential to capture new markets.
8. Promote office network optimization tailored to the business strategy so as to improve business efficiency and effectiveness.
9. Support the efforts of business acceleration, improvement model and operational business processes by making changes to the organization structure of the business and operations.
Challenges for Indonesia in 2016The Indonesian economy in 2016 will continue to face some heavy challenges, both coming from external or global and domestic environments, including:
a. Global economic growth that has the potential to slow down further, mainly driven by the slowdown in China’s economy.
b. US economic growth is expected to be not as strong as previously expected, due to the delay in the Fed Fund Rate (FFR) hike.
c. Europe’s economic growth is slowing, as it is still struggling with the Greek debt crisis, but it is expected to continue to improve, supported by strong domestic demand and an expansionary manufacturing sector.
d. A series of government policy packages including banking regulations will boost the domestic economy.
e. The rupiah exchange rate against the US dollar has not yet reached stability, despite the Rupiah’s strengthening in late September 2015.
f. Capital market conditions remain fluctuating.g. The new government’s policy regulating the national
wage system.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015130
Langkah StrategisSebagai upaya untuk mendukung dan mencapai komitmen atas tujuan dan sasarannya pada tahun mendatang, Bank BNP melakukan beberapa upaya/langkah strategis diantaranya:1. Penerapan tata kelola perbankan yang sehat (Good
Corporate Governance), perbaikan Risk Compliance Governance, peningkatan peran dan fungsi Manajemen Risiko;
2. Mengupayakan permodalan dan aktiva yang sehat;3. Penerapan model bisnis yang sesuai dengan kekuatan
BNP;4. Peningkatan internal kontrol: dual control, waskat, dan
three lines of defense;5. Perbaikan proses bisnis dan operasional: sarana,
implementasi, dan review;6. Peningkatan kompetensi SDM dan mewujudkan
organisasi yang sehat;7. Pengembangan Teknologi Informasi;8. Optimalisasi jaringan kantor yang ada;9. Produk dan Aktivitas Baru dan pengembangan produk
dan aktivitas yang ada.
Dalam upaya mengedepankan produk Kredit Tanpa Agunan (MIRAI+) menjadi produk unggulan Bank BNP ke depannya, maka Bank BNP pada awal tahun 2016 telah menggunakan JKT 48 sebagai brand ambassador produk MIRAI+ ke depannya.
Dengan kondisi dan perspektif sebagaimana diuraikan di atas, pada tahun 2016 mendatang Bank BNP memproyeksikan pertumbuhan bisnisnya sebesar 7% dengan tetap menerapkan prinsip Prudential Banking, peningkatan internal control dan proses bisnis yang baik.
Strategic MeasuresAs an effort to support the commitment to achieving the goals and objectives of the Bank in the coming year, the Bank has made several strategic measures, include:
1. Implement good corporate governance (GCG) in banking, improve Risk Compliance Governance, increase the roles and functions of Risk Management;
2. Promote healthy capital structure and assets;3. Apply a business model in accordance with the strengths
of BNP;4. Improve internal control: dual control, waskat, and the
three lines of defense;5. Improve business processes and operations: facilities,
implementation, and review;6. Improve HR competencies and foster a healthy
organization;7. Develop Information Technology;8. Optimize the existing office network;9. Develop new products and activities and maintaining the
existing products and activities.
To make BNP Unsecured Loan product, MIRAI+, the Bank’s top-of-the-line product in the future, in the beginning of 2016 Bank BNP contracted JKT 48 as the brand ambassador for MIRAI+.
With the conditions and perspectives as described above, in 2016 Bank BNP projects its business to grow by 7% while applying the principle of Prudential Banking, improving internal control, and better business processes.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 131
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015132
Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance-GCG) di Bank BNP diterapkan dengan baik dan senantiasa disesuaikan dengan perkembangan terkini. Penerapan GCG dengan disiplin mendukung terciptanya kinerja Bank yang optimal.
Penerapan GCG juga menjadi dasar bagi Bank BNP untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, nasabah, dan semua pemangku kepentingan lainnya seiring Bank BNP melaksanakan kepatuhannya terhadap segala bentuk peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di industri perbankan di Indonesia.
Good Corporate Governance (GCG) is implemented properly by Bank BNP and is continuously adjusted with the latest developments in the field. The disciplined implementation of GCG supports the optimum performance of the Bank.
GCG implementation serves as a foundation for Bank BNP to obtain trust from the public, customers, and all stakeholders, as Bank BNP remains compliant with all the regulations and laws in the banking industry prevailing within the jurisdictions of the Republic of Indonesia.
Penerapan Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Implementation
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 133
Prinsip / Principle Deskripsi / Description Implementasi / Implementation
Transparansi Transparency
Merupakan keterbukaan Perusahaan dalam menyampaikan informasi yang material dan relevan dalam melakukan kegiatan usaha.
The Company’s transparency in reporting material and relevant information in conducting business activities.
Bank BNP memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
Bank BNP provides information related to its business activities publicly to the community.
Akuntabilitas Accountability
Merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
A clarity of function, structure, system, and accountability of the Company’s organ in order toconduct its management effectively.
Pengelolaan Bank BNP terlaksana secara efektif melalui pengawasan setiap kinerja organ perusahaan dengan baik.
The management of Bank BNP is conducted effectively through the supervision of each of the Company’s organs’ performance.
Pertanggungjawaban Responsibility
Merupakan kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.
Management of the Company in accordance with the laws and regulations as well as principles of sound and healthy business.
Bank BNP secara konsisten memegang teguh prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
Bank BNP consistently upholds the principles of sound and healthy management of the Bank, and maintains its responsibility to the public.
Independensi Independency
Merupakan pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa adanya pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Professional management of the Company without any influence or pressure from any party that is not in accordance with the laws and regulations as well as the principles of sound and healthy business.
Bank BNP dikelola secara profesional dan independen tanpa adanya benturan kepentingan.
Bank BNP is managed professionally and independently without any conflict of interest.
Kewajaran Fairness
Merupakan perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Equal treatment of stakeholders’ rights based on the prevailing laws and regulations.
Bank BNP senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholder dan shareholder dengan baik sesuai asas kewajaran dan kesetaraan.
Bank BNP pays attention to the interest of stakeholders and shareholders at all times, in accordance with the principle of fairness.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015134
Persepsi GCG GCG Perception
Pra Penilaian GCG
GCG Pre-Assessment
Monitoring & Evaluasi
Monitoring & Evaluation
PenyusunanRencana StrategisImplementasi GCG
GCG Implementation Strategy Planning
Pelaksanaan Sosialisasi &
Internalisissi GCGGCG Internalization
& Dissemination
Penyusunan Pedoman/
Infrastruktur GCGPreparation
of Principles/Infrastructure of GCG
Bank BNP menyadari implementasi GCG yang berkelanjutan sangat penting dalam menghadapi daya saing yang semakin kompetitif. Untuk itu, Bank BNP telah menyusun pelaksanaan GCG ke dalam suatu peta arah tata kelola perusahaan sesuai dengan acuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia guna menjadi warga negara korporat yang baik.
Berikut merupakan diagram roadmap GCG Bank BNP:
Bank BNP realizes that sustainable GCG implementation is key to facing competition in the field. Bank BNP compiled GCG implementation into a map direction of corporate governance in accordance with the reference of the Financial Services Authority (OJK) and Bank Indonesia in order to be a good corporate citizen.
The diagram of Bank BNP’s GCG roadmap is as follows:
Roadmap Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Roadmap
Persepsi GCGUpaya awal dilakukan Bank BNP untuk mencari tahu sejauh mana GCG dipahami oleh seluruh jenjang/level/tingkatan organisasi di Bank BNP, apakah GCG telah melekat dan menjadi suatu budaya dalam beroganisasi. Untuk mengetahui hal tersebut Bank BNP menggunakan perangkat lembar pertanyaan atau angket yang dibagikan secara acak kepada setiap tingkatan atau jengjang organisasi di Bank BNP.
Pra Penilaian GCGPra penilaian dilakukan untuk mengukur atau memetakan penerapan GCG di Bank BNP, serta memastikan titik awal untuk memahami level penerapan GCG dan mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat untuk mempersiapkan struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan GCG yang efektif. Penilaian dilakukan sendiri oleh Perusahaan atau dengan bantuan dari pihak lain yang independen.
Penyusunan Rencana Strategis Implementasi GCG Untuk membangun komitmen, sistem, serta kultur atau budaya perusahaan diperlukan penyusunan rencana strategis implementasi GCG dengan melibatkan segenap manajemen puncak Perusahaan agar menumbuhkan sense of belonging serta pendekatan dengan “tone of the Top” menjadi efektif, serta dilakukan pembagian tugas dan penunjukan Person in Charge (PIC) untuk 11 (sebelas) faktor penilaian GCG.
GCG PerceptionThe first step in Bank BNP’s GCG roadmap is to find out the extent to which GCG implementation is understood by all levels of the organization in Bank BNP, whether GCG has become embedded as a corporate culture in the organization. Thus, Bank BNP uses a questionnaire distributed randomly to every level within Bank BNP.
GCG Pre-AssessmentPre-assessment is conducted to measure or map GCG implementation in Bank BNP, as well as ensure the starting point to understand the level of GCG implementation and identify appropriate steps to prepare a structure conducive to the implementation of an effective GCG in the Company. Assessment is conducted by the Company or with the assistance of an independent party.
GCG Implementation Strategy PlanningTo build a commitment, systems, and culture, preparation of strategic planning of GCG implementation is required, involving all of the Company’s management in order to develop a sense of belonging as well as the approach to the “tone of the Top” to be effective, and is conducted the duties division and Person in Charge (PIC) designation for 11 (eleven) GCG assessment factors.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 135
Penyusunan Pedoman/Infrastruktur GCGPenyusunan pedoman yang akan dijadikan sebagai dokumen panduan GCG bagi Bank BNP ini akan menjadi rujukan penting bagi seluruh elemen perusahaan dalam menerapakan GCG di setiap aktivitas Perusahaan. Internal Perusahaan terlibat penuh atas penyusunan pedoman ini khususnya pada top level Perusahaan, mengingat pendekatan top down masih menjadi pendekatan yang paling efektif dalam penerapan GCG. Sedangkan untuk infrastruktur meliputi Ketersediaan SDM, Kompetensi yang cukup, Manual GCG Code, Board Manual, Mekanisme Penilaian, Penyediaan Kertas Kerja dan Skoring, Corporate Value, dan lain-lain.
Pelaksanaan Sosialisasi & Internalisissi GCGSaat ini Bank BNP terus-menerus melakukan sosialisasi atas seluruh infrastruktur GCG dilakukan kepada seluruh jenjang dan melakukan implementasi, yang disertai dengan diskusi kelompok.
Monitoring & EvaluasiMonitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan efektifitas improvement yang dilakukan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melibatkan seluruh unsur komponen GCG seperti BOC, BOD, Struktur elemen pendukung BOC-BOD (Komite-Komite), Satuan Pengendalian Internal (Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, SKAI, Credit Quality Assurance) dan menggunakan sarana monitoring melalui distribusi laporan dari PIC, dokumen pendukung/evidence, Kertas kerja Self-Assessment serta dilakukan Forum Group Discussion. Keputusan akhir atas nilai komposit GCG diputuskan dalam rapat Komite Kepatuhan.
Preparation of Principles/Infrastructure of GCGThe preparation of principles, which will be a document of GCG principles of Bank BNP, will be an important reference for all elements of the Company in implementing GCG in every activity. The Company’s internal organs are fully involved in the preparation of these principles, especially on the top level of the Company, considering the top-down approach is still the most effective approach in the implementation of GCG. The infrastructure includes the Availability of Human Capital, Adequacy of Competence, Manual GCG Code, Board Manual, Assessment Mechanism, Provision of Working Paper and Scoring, Corporate Value, and others.
GCG Internalization & DisseminationThe entire GCG infrastructure is currently being continuously disseminated to all levels, and is implemented in a way that encompasses group discussions.
Monitoring & EvaluationMonitoring and evaluation is conducted to ensure the effectiveness of improvement conducted in accordance with the prevailing laws and regulations. This involves all Good Corporate Governance components, such as Board of Commissioners, Board of Directors, supporting structures of the Board of Commissioners and the Board of Directors (Committees), Internal Control Units (Compliance Unit, Risk Management Unit, Internal Audit Unit Working, Credit Quality Assurance), and monitoring tools through the distribution of report from PIC, supporting documents/evidence, Working Paper of Self-Assessment and Group Discussion. Final decision of GCG composite value is taken at the Compliance Committee meeting.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015136
Penilaian Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Assessment
Sebagai wujud peningkatan kualitas pelaksanaan GCG, Bank secara bertahap melakukan penilaian sendiri (self-assessment) atas 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG. Assessment tersebut juga bertujuan mengawasi dan mengevaluasi implementasi GCG serta wujud Bank dalam mengembangkan GCG yang berkelanjutan.
Berikut ini merupakan self assessment GCG yang dilaksanakan Bank BNP, antara lain:1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris, dengan memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG melalui peran pengawasan yang aktif dan efektif, serta memberi masukan/rekomendasi kepada Direksi untuk kepentingan perseroan sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank BNP.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, dengan memastikan bahwa operasional dan usaha Bank BNP telah diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang berjalan sangat efektif.
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite, dengan memastikan Bank BNP telah memiliki semua Komite yang dipersyaratkan sesuai ketentuan regulator, dan telah melaksanakan fungsi serta tugasnya secara optimal dan efektif dalam memberikan rekomendasi yang digunakan sebagai acuan Dewan Komisaris.
4. Penanganan benturan kepentingan, dengan memastikan Bank BNP telah memiliki kebijakan dan prosedur penanganan benturan kepentingan, yang dilakukan agar tidak merugikan dan mengurangi keuntungan Bank BNP serta terdokumentasikan dengan baik untuk setiap keputusan, yang dilengkapi dengan risalah rapat.
5. Penerapan fungsi kepatuhan, dengan memastikan Bank BNP terus menerus melakukan penerapan fungsi kepatuhan terhadap aktivitas operasional maupun terhadap usaha Bank, agar senantiasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta meminimalisasi pelanggaran.
6. Penerapan fungsi audit intern, dengan memastikan pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank BNP telah berjalan lebih efektif, independen dan objektif. Pelaksanaan Audit Intern senantiasa berpedoman pada standar yang ditetapkan dalam SPFAIB (Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank).
7. Penerapan fungsi audit ekstern, dengan memastikan pelaksanaan fungsi Audit Ekstern berjalan dengan independen serta telah sangat efektif sesuai dengan
As a form of improving the quality of GCG, Bank periodically conducts an assessment (self-assessment) on 11 (eleven) Factors of GCG Implementation Assessment. It also aims to monitor and evaluate GCG implementation as well as the the development of sustainable GCG.
Self Assessment of GCG conducted by Bank BNP is as follows:
1. The duties and responsibilities of the Board of Commissioners, by ensuring GCG implementation through an active and effective supervision, as well as providing advice or recommendation to the Directors with respect to the Company’s interest in accordance with the complexity of Bank BNP’s business.
2. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, by ensuring that Bank BNP’s operations and business have been implemented in accordance with an effective execution of duties and responsibilities.
3. The completion and implementation of the Committees’ duties, by ensuring that Bank BNP has all the Committees required in accordance with the regulations, and has conducted its functions and duties optimally and effectively by providing recommendations for reference to the Board of Commissioners.
4. Handling of conflicts of interest, by ensuring that Bank BNP has established policies and procedures for handling conflicts of interest in order not to harm and reduce the profit of Bank BNP, and in a way that is well-documented regarding each decision, complete with the minutes of meetings.
5. Implementation of compliance function, by ensuring that Bank BNP continuously applies the compliance function on its operational activities and to its business, in order to be in accordance with the applicable regulations and minimize the occurrence of violations.
6. Implementation of internal audit function, by ensuring that the Internal Audit function in Bank BNP has been executed effectively, independently and objectively. Internal Audit implementation always refers to the standards in the SPFAIB (Standards for the Implementation of Internal Audit Function in Banks).
7. Implementation of external audit function, by ensuring that the External Audit function is conducted independently and effectively in accordance with the
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 137
persyaratan yang ditetapkan dalam ketentuan, dengan menghasilkan kualitas dan cakupan hasil audit yang sangat baik.
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern, dengan memastikan pelaksanaan fungsi manajemen risiko telah lebih efektif melakukan peran dan fungsinya dalam sistem pengendalian intern yang lebih komprehensif seperti melakukan pengkinian kebijakan, prosedur dan penetapan limit, sesuai dengan regulasi, tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Bank.
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, dengan memastikan bahwa Bank BNP telah memiliki kebijakan tertulis mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. Tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan BMPK, diversifikasi penyediaan dana yang cukup merata serta pengambilan keputusan dalam penyediaan dana dilakukan secara independen.
10. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal, dengan memastikan Bank BNP telah transparan dalam menyampaikan informasi keuangan maupun non-keuangan kepada publik secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh, termasuk penyampaian laporan pelaksanaan GCG kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya didukung dengan Sistem Informasi Manajemen Bank yang mampu menyediakan data dan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.
11. Rencana strategis Bank, dengan memastikan penyusunan RBB Bank BNP dilakukan dengan realistis dan telah memperhatikan faktor eksternal dan internal, prinsip prudent dan azas perbankan yang sehat dan sesuai dengan visi dan misi Bank serta rencana korporasi Bank.
Self assessment tersebut dilakukan Bank secara komprehensif dan terstruktur yang digabungkan ke dalam 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome, sebagai suatu proses yang berkelanjutan dilakukan secara berkala yaitu setiap 6 (enam) bulan sekali oleh Corporate Secretary sebagaimana diatur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 bahwa corporate secretary harus memastikan
regulations, producing excellent quality of results within the scope given in relation to the audit.
8. Implementation of risk management including internal control system, by ensuring that the risk management function is conducted as per its role and function effectively within a more comprehensive internal control system, such as updating policies, procedures and limit determination, in accordance with the regulations, purpose, and complexity of the Bank’s business.
9. Provision of funds to related parties and large exposures by ensuring that Bank BNP has a written policy regarding the provision of funds to related parties and provision for large exposures. There has been no violation of BMPK, diversification of equitable fund provision, and decision-making in the provision of funds conducted independently.
10. Transparency of financial and non-financial conditions of the Bank, GCG implementation report, and internal report, by ensuring that Bank BNP has been transparent in providing information regarding its financial and non-financial conditions to the public in a timely, complete, accurate, current, and holistic manner, including the submission of GCG reports to the shareholders and other stakeholders, with the support of the Management Information System of the Bank that is able to provide data and information for the management’s decision-making.
11. The Bank’s strategic plan, by ensuring that the preparation of Bank’s Business Plan (RBB) of Bank BNP is conducted realistically and with due consideration to external and internal factors, principle of prudence, principle of healthy banking, and in accordance with the vision and mission of the Bank as well as the Bank’s corporate plan.
The self-assessment is conducted by the Bank comprehensively and structurally, combining three (3) aspects of governance, namely governance structure, governance process, and governance outcome, as a continuous process and is carried out once every six months by the Corporate Secretary, as stipulated in the OJK Regulation No. 35/POJK.04/2014 which states that the corporate secretary must ensure the good corporate governance (GCG) implementation. In 2015 Bank
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015138
berjalannya Good Corporate Governance (GCG). Di tahun 2015 Bank BNP sedang mencoba untuk melakukan penilaian dengan bantuan sistem aplikasi, untuk mempercepat dan mempermudah proses penilaian.1. Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai
kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank agar proses pelaksanaan prinsip GCG menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan Bank.
2. Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan Bank.
3. Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan pemangku kepentingan Bank yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank.
Bank BNP telah melakukan self assessment terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG untuk periode 2015 dan memperoleh Peringkat 2 (BAIK).
BNP performed a trial of using an application to conduct the self-assessment more speedily and conveniently.
1. Assessment of governance structure is aimed at assessing the structure and infrastructure of the Bank’s governance, so that GCG implementation process produces outcomes that are in line with the expectations of the Bank’s stakeholders.
2. Assessment of governance process is aimed at assessing the efficacy of the implementation of GCG principles supported by an adequate governance structure and infrastructure of the Bank, so that this produces outcomes that are in line with the expectations of the Bank’s stakeholders.
3. Assessment of governance outcomes is aimed at assessing the quality of the outcome that meets the expectations of the Bank’s stakeholders, which is the result of implementation of GCG principles supported by an adequate governance structure and infrastructure of the Bank.
Bank BNP conducted a self-assessment of the implementation of GCG principles for the period of 2015 and obtained the Score of 2 (GOOD).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 139
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Structure and Mechanism
Bank BNP menyusun struktur GCG berdasarkan peraturan Bank Indonesia, Peraturan OJK, Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan terkait lainnya yang sejalan dengan praktik-praktik terbaik. Struktur GCG Bank memastikan pelaksanaan GCG berjalan dengan sistematis melalui pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas.
Struktur GCG Bank BNP terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris, Fungsi Audit Intern, Fungsi Kepatuhan, Fungsi Pengendalian Internal, dan Sekretaris Perusahaan. Setiap bagian dari struktur ini harus menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rapat Umum Pemegang SahamRUPS merupakan organ tertinggi di Perusahaan yang memegang seluruh kewenangan yang tidak terdapat pada Direksi dan Dewan Komisaris. Melalui RUPS Tahunan (RUPST), Direksi dan Dewan Komisaris melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja Bank BNP kepada para pemegang saham dengan pembahasan mengenai strategi, kebijakan, hasil-hasil usaha dan hal-hal penting lainnya, termasuk pemilihan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Bank BNP juga dapat menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) sewaktu-waktu jika diperlukan.
Selama tahun 2015, Bank BNP menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa sebanyak 4 (empat) kali, yaitu dengan perincian sebagai berikut:
RUPS Tahunan RUPS Tahunan diadakan pada tanggal 26 Juni 2015 dengan hasil keputusan sebagai berikut:1. Menyetujui Laporan Direksi mengenai kegiatan
Perseroan selama tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014 dan Rencana Bisnis Bank tahun 2015-2017, serta Laporan Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan pengawasan atas jalannya Perseroan oleh Direksi;
2. Menyetujui Neraca dan Perhitungan laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta memberikan pelunasan dan
Bank BNP prepares its GCG structure based on the regulations of Bank Indonesia, Financial Service Authority (OJK), Articles of Association of the Company, and other relevant regulations that are in line with the best practices in the field. The GCG structure ensures that GCG implementation is systematic, through the clear division of roles and responsibilities.
Bank BNP’s GCG structure consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, the Board of Directors, Committees assisting the Board of Commissioners, Internal Audit, Compliance Function, Internal Control Function, and Corporate Secretary. Each part of this structure should conduct its respective functions in accordance with the applicable laws and regulations.
General Meeting of ShareholdersThe General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ within the Company which holds certain authority not conferred to neither the Board of Directors nor the Board of Commissioners. Through the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), the Board of Directors and the Board of Commissioners report and are held accountable for the performance of Bank BNP to the shareholders, through the discussion on strategies, policies, business results and other important matters, including the appointment and dismissal of members of the Board of Commissioners and the Directors. Bank BNP can also conduct Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) at any time when deemed necessary.
Throughout 2015, Bank BNP held four Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders, with the details as follows:
General Meeting of Shareholders (GMS)An Annual General Meeting of Shareholders was held on 26 June 2015, with the following resolutions:1. Approved the Directors’ Report regarding the activities
of the Company for the year ended 31 December 2014 and the Bank’s Business Plan for 2015–2017, as well as the Board of Commissioners’ report regarding the supervision of the management of the Company by the Board of Directors;
2. Approved the Company’s Balance Sheet and Profit for the year ended 31 December 2014, and fully absolved the responsibility (acquit et de charge) of each member
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015140
pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan Neraca Perseroan untuk tahun buku 2014;
3. Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2014 sebesar Rp 96.532.495.614,- (Sembilan puluh enam miliar lima ratus tiga puluh dua juta empat ratus Sembilan puluh lima ribu enam ratus empat belas rupiah) dengan cara sebagai berikut:a. Membagikan Dividen Tunai kepada pemegang
saham sebesar Rp 14,-/lembar saham; b. Membentuk Cadangan Umum sebesar Rp
9.653.250.000,- (sembilan miliar enam ratur lima puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu) atau sama dengan 10% dari hasil usaha tahun buku 2014 sesuai pasal 70 ayat 1 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007;
c. Sisanya sebesar Rp 77.403.571.266,- (tujuh puluh tujuh miliar empat ratus tiga juta lima ratus tujuh puluh satu ribu dua ratus enam puluh enam) digunakan untuk menambah Saldo Laba Ditahan Perseroan;
d. Memberikan kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut diatas sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa tindakan yang dikecualikan, termasuk untuk mengumumkannya di media masa
4. a. Memberikan bonus kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pencapaiannya dalam tahun buku 2014 dengan total maksimal sebesar Rp 4.801.830.000,- (empat milyar delapan ratus satu juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah), yang pemberiannya hanya dilakukan setahun satu kali dan menjadi Beban Usaha di Tahun Buku 2015
b. Memberikan kuasa kepada Direksi untuk melaksanakan keputusan butir (1) dimaksud;
5. a. Menyetujui perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini:
• Hideki Horikoshi sebagai Presiden Komisaris• Tatang Hermawan sebagai Komisaris• Karel Tanok sebagai Komisaris Independen• Bachtiar Alam sebagai Komisaris Independen• Takeru Agawa sebagai Direktur• Markus Sugiono sebagai Direktur• Trie Karjati Wibowo sebagai Direktur Independen,
b. Menyetujui pengangkatan Kevin Cahyadi Tatang sebagai Direktur, sehingga susunan Pengurus Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-4 (empat) untuk tahun buku yang berakhir 2018 adalah sebagai berikut:
of the Board of Commissioners and the Board of Directors for their supervision and management actions, as long as these actions are reflected in the Company’s Balance Sheet for the fiscal year of 2014;
3. Approved the use of the Company’s net profit for the fiscal year of 2014 amounted to Rp 96,532,495,614 (ninety six billion five hundred and thirty two million four hundred and ninety five thousand six hundred and fourteen Rupiah), in the following manner:a. Distribution of cash dividends to shareholders
amounting to Rp14/share; b. Establishment of general reserve amounting to
Rp 9,653,250,000 (nine billion six hundred and fifty three million two hundred and fifty thousand Rupiah) or equal to 10% of the profit for the year 2014 in accordance with Article 70 paragraph 1 of the Limited Liability Company Law No. 40/2007;
c. The remaining total of Rp 77,403,571,266 (seventy seven billion four hundred and three million five hundred and seventy one thousand two hundred and sixty six Rupiah) to be used to increase the Company’s Retained Earnings;
d. Authorized the Directors to conduct all actions deemed necessary in accordance with the above details in line with the prevailing regulations, without exception, including to announce it in the media.
4. a. Provided bonuses to the Board of Directors and the Board of Commissioners for their achievements in 2014 with a total of Rp 4,801,830,000 (four billion eight hundred and one million eight hundred and thirty thousand Rupiah), that is only provided one time per year and recognized as Operating Expenses in the fiscal year of 2015;
b. Conferred authority to the President Commissioner and the President Director to implement resolution (1) as above;
5. a. Approved the reappointment of the following members of the Board of Commissioners and the Board of Directors:• Hideki Horikoshi as President Commissioner• Tatang Hermawan as Commissioner• Karel Tanok as Independent Commissioner• Bachtiar Alam as Independent Commissioner• Takeru Agawa as Director• Markus Sugiono as Director• Trie Karjati Wibowo as Independent Director
b. Approved the appointment of Kevin Cahyadi Tatang as Director, so the management of the Company as of the closing of this Meeting until the closing of the fourth Annual General Meeting of Shareholders for the fiscal year of 2018 be as follows:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 141
Dewan Komisaris:Presiden Komisaris : Hideki HorikoshiKomisaris : Tatang HermawanKomisaris Independen : Karel TanokKomisaris Independen : Bachtiar Alam
Direksi:Direktur : Takeru AgawaDirektur : Kevin Cahyadi TatangDirektur : Markus SugionoDirektur Independen : Trie Karjati Wibowo
c. Memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menentukan bentuk penghargaan yang akan diberikan kepada Saudara Ritsuo Ando dan Saudara Budi Tjahja Halim, berkaitan dengan berakhirnya masa jabatannya dengan memperhatikan saran dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
d. Memberi Kuasa kepada Mario Yahya Corporate Secretary Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan di dalam suatu Akta Notaris tersendiri dan memberitahukannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
6. a. Menyetujui Perubahan Remunerasi dan/atau Tunjangan Lainnya anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalam bentuk pemberian gaji/honorarium dan/atau tunjangan lainnya maksimal secara keseluruhan Rp 12.085.000.000,- (dua belas miliar delapan puluh lima juta rupiah) per tahun terhitung sejak bulan Juni 2015;
b. Memberikan kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan butir (1) dimaksud.
7. Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan Umum atas Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir tahun 2015 termasuk untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan penunjukan lainnya.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)Bank BNP menyelenggarakan RUPSLB sebanyak 4 (empat) kali yaitu:
Pada tanggal 23 Januari 2015 dengan hasil keputusan RUPSLB sebagai berikut:1. Menyetujui pengunduran diri Saudara Afandi sebagai
Direktur sekaligus mengangkat Saudari Trie Karjati Wibowo sebagai Direktur Independen, sehingga Susunan
Board of Commissioners:President Commissioner : Hideki HorikoshiCommissioner : Tatang HermawanIndependent Commissioner : Karel TanokIndependent Commissioner : Bachtiar Alam
Board of Directors:Director : Takeru AgawaDirector : Kevin Cahyadi TatangDirector : Markus SugionoIndependent Director : Trie Karjati Wibowo
c. Conferred authority to the Directors to determine the form of reward to be given to Ritsuo Ando and Budi Tjahja Halim in relation to the completion of their terms of office, by taking into consideration the recommendations and advices from the Nomination and Remuneration Committee.
d. Conferred authority to Mario Yahya, the Corporate Secretary of the Company, to take all measures necessary in line with the change in the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company, including but not limited to declaring it in a separate Notarial Deed and informing it to the authorities and performing other actions required to achieve the purpose stated above, without exception.
6. a. Approved the changes to the remuneration and/or other benefits for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors in the form of salary/honorarium and/or other benefits, which now amounts to a maximum of Rp 12,085,000,000, (twelve billion eighty five million Rupiah) per year starting in June 2015;
b. Conferred authority to the Directors to conduct all actions deemed necessary in accordance with the implementation of point (1) above.
7. Approved the conferment of authority to the Board of Directors to appoint a public accounting firm that will audit the Financial Statements of the Company for the fiscal year of 2015 as well as to determine the honorarium and other requirements for the appointment.
Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)Bank BNP held four Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), namely:
On 23 January 2015 with the following resolutions:
1. Approved the resignation of Afandi as Director and appointed Trie Karjati Wibowo as Independent Director, so that the composition of the Board of Commissioners
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015142
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2014 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris : Hideki Horikoshi Komisaris : Tatang HermawanKomisaris Independen : Karel Tanok Komisaris Independen : Bachtiar Alam
Direksi:Presiden Direktur : Ritsuo AndoDirektur : Budi Tjahja HalimDirektur : Takeru AgawaDirektur : Markus SugionoDirektur Independen : Trie Karjati Wibowo
2. Menyetujui perubahan jumlah remunerasi dan atau tunjangan lainnya yang diterima oleh Direksi dan Dewan Komisaris berkaitan dengan pergantian pengurus ini menjadi total kurang lebih Rp 17.329.340.000,- (tujuh belas miliar tiga ratus dua puluh sembilan juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah) setahun dari semula Rp 16.247.320.000,- (enam belas miliar dua ratus empat puluh tujuh juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) atau sama dengan meningkat 6,66% (enam koma enam puluh enam persen) dari keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada bulan Juni tahun 2014 yang lalu.
3. Memberikan kewenangan kepada Presiden Direktur dan Presiden Komisaris untuk menentukan bentuk dan besaran nilai penghargaan yang akan diberikan kepada Saudara Afandi, berkaitan dengan pengunduran dirinya dengan memperhatikan saran dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
4. Memberikan kuasa kepada Mario Yahya untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pergantian susunan anggota Direksi Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan di dalam suatu Akta Notaris tersendiri dan memberitahukannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
Pada tanggal 26 Juni 2015 dengan hasil keputusan RUPSLB sebagai berikut:1. Menyetujui untuk mengubah dan/atau menyusun
kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian Anggaran Dasar berdasarkan Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
and the Board of Directors of the Company starting from the closing of this Meeting until the closing of the AGMS for the year 2014 be as follows:
Board of Commissioners:President Commissioner : Hideki HorikoshiCommissioner : Tatang HermawanIndependent Commissioner : Karel TanokIndependent Commissioner : Bachtiar Alam
Board of Directors:President Director : Ritsuo AndoDirector : Budi Tjahja HalimDirector : Takeru AgawaDirector : Markus SugionoIndependent Director : Trie Karjati Wibowo
2. Approved the change in the amount of remuneration and or other benefits received by the Board of Directors and the Board of Commissioners in line with this change in management, to an amount of roughly Rp 17,329,340,000 (seventeen billion three hundred and twenty nine million three hundred and forty thousand Rupiah) per year, from previously Rp 16,247,320,000 (sixteen billion two hundred and forty seven million three hundred and twenty thousand), or equivalent to an increase of 6.66% (six point sixty six per cent) from the resolution of the AGMS held in June 2014.
3. Conferred authority to the President Director and the President Commissioner to determine the form of reward to be given to Afandi in relation to the completion of his term of office, by taking into consideration the recommendations and advices from the Nomination and Remuneration Committee.
4. Conferred authority to Mario Yahya, the Corporate Secretary of the Company, to take all measures necessary in line with the change in the composition of the Board of Directors of the Company, including but not limited to declaring it in a separate Notarial Deed and informing it to the authorities and performing other actions required to achieve the purpose stated above, without exception.
On 26 June 2015, with the following resolutions:
1. Approved to amend and/or reorganize all the provisions in the Articles of Association of the Company in order to make the Articles of Association compliant with the OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on Planning and Implementation of the General Meeting of Shareholders in Public Companies, OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on the Board of Directors and the Board of Commissioners of Publicly
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 143
Emiten atau Perusahaan Publik dan Peraturan OJK Nomor 38/POJK.04/2014 tertanggal 29 Desember 2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
2. Memberikan kuasa kepada Mario Yahya Corporate Secretary Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan dalam suatu akta notaris tersendiri pengubahan dan/atau penyusunan kembali seluruh anggaran dasar tersebut berikut pengubahannya, sebagaimana yang disyaratkan oleh dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk yang diminta oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk mendapatkan persetujuannya, untuk membuat dan meminta dibuatkan dan menandatangani dokumen yang diperlukan, mengajukan permohonan persetujuan dan pemberitahuannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
Pada tanggal 12 Oktober 2015 dengan hasil keputusan RUPSLB sebagai berikut:1. Menyetujui pengangkatan Saudara Takeru Agawa
sebagai Presiden Direktur, sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2018 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris : Hideki Horikoshi Komisaris : Tatang Hermawan Komisaris Independen : Karel Tanok Komisaris Independen : Bachtiar Alam
Direksi:Presiden Direktur : Takeru AgawaDirektur : Kevin Cahyadi TatangDirektur : Markus SugionoDirektur Independen : Trie Karjati Wibowo
2. Menyetujui perubahan jumlah remunerasi dan atau tunjangan lainnya yang diterima oleh Direksi dan Dewan Komisaris berkaitan dengan pergantian pengurus ini menjadi total kurang lebih Rp 13.658.000.000,- (Tiga belas milyar enam ratus lima puluh delapan juta rupiah) setahun meningkat 13,02% (tiga belas koma nol dua persen) dari keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada bulan Juni tahun 2015 yang lalu.
3. Memberikan kuasa kepada Mario Yahya Corporate Secretary Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut di
Listed Entities or Public Companies, and OJK Regulation No. 38/POJK.04/2014 dated 29 December 2014 on the Addition of Capital in Public Companies without Preemptive Rights.
2. Conferred authority to Mario Yahya, the Corporate Secretary of the Company, to take all measures necessary in line with the change in the composition of the Board of Directors of the Company, including but not limited to declaring it in a separate Notarial Deed on the amendment and/or reorganization of all the provisions of the articles of association along with the amendments, as required by an in accordance with the prevailing regulations, including those requested by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in order to obtain its approval, to prepare and request to have a document prepared and signed, to apply for the approval and to inform it to the authorities as well as to conduct other actions deemed necessary to achieve the purpose stated above, without exception.
On 12 October 2015, with the following resolutions:
1. Approved the appointment of Takeru Agawa as the President Director, so that the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company as of the closing of this Meeting until the closing of the fourth Annual General Meeting of Shareholders for the fiscal year of 2018 be as follows:
Board of Commissioners:President Commissioner : Hideki HorikoshiCommissioner : Tatang HermawanIndependent Commissioner : Karel TanokIndependent Commissioner : Bachtiar Alam
Board of Directors:President Director : Takeru AgawaDirector : Kevin Cahyadi TatangDirector : Markus SugionoIndependent Director : Trie Karjati Wibowo
2. Approved the change in the amount of remuneration and or other benefits received by the Board of Directors and the Board of Commissioners in line with this change in management, to an amount of roughly Rp 13,658,000,000 (thirteen billion six hundred and fifty eight million Rupiah) per year, or 13.02% (thirteen point zero two per cent) higher than the resolution of the AGMS held in June 2015.
3. Conferred authority to Mario Yahya, the Corporate Secretary of the Company, to take all measures necessary in line with the change in the composition of the Board
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015144
atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan keputusan-keputusan tersebut di dalam suatu Akta Notaris tersendiri dan memberitahukannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
Pada tanggal 23 November 2015 dengan hasil keputusan RUPSLB sebagai berikut:1. Menyetujui pengunduran diri Sdr. Hideki Horikoshi
sebagai Presiden Komisaris sekaligus mengangkat Sdr. Michio Atsuda sebagai Presiden Komisaris, sehingga Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2018 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris : Michio AtsudaKomisaris : Tatang Hermawan Komisaris Independen : Karel Tanok Komisaris Independen : Bachtiar Alam
Direksi:Presiden Direktur : Takeru AgawaDirektur : Kevin Cahyadi TatangDirektur : Markus SugionoDirektur Independen : Trie Karjati Wibowo
2. Menyetujui penyesuaian jumlah remunerasi dan atau tunjangan lainnya yang diterima oleh Direksi dan Dewan Komisaris berkaitan dengan pergantian pengurus ini menjadi total kurang lebih Rp 13.499.000.000,-/tahun, dari semula Rp 13.658.000.000,-/tahun atau sama dengan turun 1.16% dari keputusan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober 2015 yang lalu.
3. Memberikan kuasa kepada Mario Yahya selaku Corporate Secretary Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan keputusan-keputusan tersebut di dalam suatu Akta Notaris tersendiri dan memberitahukannya kepada instansi yang berwenang serta melakukan tindakan lainnya yang diperlukan untuk mencapai maksud tersebut di atas, tidak ada yang dikecualikan.
Pemegang Saham Utama dan PengendaliPemegang saham utama adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perusahaan atau Bank, atau jumlah yang lebih kecil dari itu sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
of Directors of the Company, including but not limited to declaring it in a separate Notarial Deed and informing it to the authorities and performing other actions required to achieve the purpose stated above, without exception.
On 23 November 2015, with the following resolutions:
1. Approved the resignation of Hideki Horikoshi as President Commissioner, and appointed Michi Atsuda as President Commissioner, so that the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company as of the closing of this Meeting until the closing of the fourth Annual General Meeting of Shareholders for the fiscal year of 2018 be as follows:
Board of Commissioners:President Commissioner : Michio AtsudaCommissioner : Tatang HermawanIndependent Commissioner : Karel TanokIndependent Commissioner : Bachtiar Alam
Board of Directors:President Director : Takeru AgawaDirector : Kevin Cahyadi TatangDirector : Markus SugionoIndependent Director : Trie Karjati Wibowo
2. Approved the change in the amount of remuneration and or other benefits received by the Board of Directors and the Board of Commissioners in line with this change in management, to an amount of roughly Rp 13,499,000,000 (thirteen billion four hundred and ninety nine million Rupiah) per year, or 1.16% lower than the resolution of the AGMS held on 12 October 2015.
3. Conferred authority to Mario Yahya, the Corporate Secretary of the Company, to take all measures necessary in line with the change in the composition of the Board of Directors of the Company, including but not limited to declaring it in a separate Notarial Deed and informing it to the authorities and performing other actions required to achieve the purpose stated above, without exception.
Principal and Controlling ShareholdersPrincipal shareholder is any party that either directly or indirectly own at least 20% (twenty per cent) of the total voting rights from all the shares with voting rights issued by the Company or the Bank, or any smaller amount as regulated by the Financial Services Authority.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 145
Pemegang saham pengendali merupakan badan hukum, orang perseorangan dan/atau kelompok usaha yang memiliki saham perusahaan atau Bank sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih dari jumlah yang saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara atau memiliki saham perusahaan dan atau Bank kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara namun yang bersangkutan dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian perusahaan atau Bank, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemegang saham pengendali di Bank BNP dimiliki oleh 2 (dua) institusi keuangan yang berasal dari negara Jepang yaitu ACOM CO., LTD. (ACOM) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) dilakukan dengan mengakuisisi saham Bank BNP sebanyak 75,50% pada tanggal 17 Desember 2007, sehingga menjadikan dua perusahaan tersebut sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank BNP, sedangkan bertindak sebagai Pemegang Saham Pengendali Akhir/Ultimate Shareholders adalah Keluarga Kinoshita dan Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG).
1. ACOM CO., LTD. (ACOM) ACOM adalah suatu perusahaan publik yang didirikan
pada tanggal 2 April 1936, dibentuk sebagai suatu badan korporasi pada 23 Oktober 1978, berdasarkan hukum dan perundang-undangan negara Jepang, dengan modal disetor sebesar 63.832.520.000 yen, berkedudukan dan berkantor di Meiji Yasuda Seimei Building 1-1, Marunouchi 2-chome. Chiyodaku, Tokyo 100-8307, Jepang, dengan jumlah pegawai sebanyak 1.918 orang, di mana sahamnya tercatat di Tokyo Stock Exchange. ACOM adalah anak perusahaan dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG).
Bisnis utama group ACOM adalah pinjaman dan bisnis kartu kredit, bisnis penjaminan, pelayanan pinjaman dan bisnis keuangan di luar negeri, dan ACOM sendiri bergerak dalam bidang industri jasa pembiayaan dengan menyediakan pinjaman kepada individu/perseorangan.
2. THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI UFJ, Ltd. (BTMU). BTMU adalah suatu perusahaan yang didirikan pada
tanggal 15 Agustus 1919 berdasarkan hukum dan perundang-undangan Jepang, berkedudukan dan berkantor di 2-7-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8388, Jepang, dan merupakan salah satu bank berkelas internasional di Jepang yang kegiatan utamanya adalah usaha perbankan komersial.
Sedangkan pemegang saham lainnya yang memiliki saham di atas 5% yaitu PT Hermawan Sentral Investama yang juga merupakan bagian dari pemegang saham pendiri.
Controlling shareholder is a legal entity, individual, and/or group of entities that own the Company’s or the Bank’s shares amounting to 25% (twenty five per cent) or more of the total shares issued with voting rights or own the Company’s or the Bank’s shares amounting to less than 25% (twenty five per cent) of the total shares issued with voting rights as long as the party can be proven to have controlled the Company or the Bank either directly or indirectly.
The controlling shareholders of Bank BNP are 2 (two) financial institutions from Japan, namely ACOM CO., LTD. (ACOM) and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU), which have acquired the shares of Bank BNP amounting to 75.50% of the total on 17 December 2007, which rendered both companies as the Controlling Shareholders of Bank BNP. The ultimate shareholders of the Bank are the Kinoshita Family and Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG).
1. ACOM CO., LTD. (ACOM) ACOM is a public company established on 2 April 1936,
incorporated in 23 October 1978, based on the the laws and regulations prevailing in Japan, with paid up capital of 63,832,520,000 yen, domiciled and headquartered in Meiji Yasuda Seimei Building 1-1, Marunouchi 2-chome, Chiyodaku, Tokyo 100-8307, Japan, with total employees of 1,918 personnel, and whose shares are listed on the Tokyo Stock Exchange. ACOM is a subsidiary of Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG).
ACOM Group’s main businesses are loan and credit card business, loan guarantee, loan services, and overseas financial business, while ACOM itself is engaged in the financing services industry by providing loans to individuals.
2. THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI UFJ, Ltd. (BTMU) BTMU is a company established on 15 August 1919
based on the laws and regulations prevailing in Japan, domiciled and headquartered in 2-7-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8388, Japan, and is one of the banks with international standards in Japan. Its main business is commercial banking.
The other shareholder with ownership of more than 5% is PT Hermawan Sentral Investama, which is part of the founding shareholders.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015146
Keluarga Kinoshita /Kinoshita Family
ACOM CO.,LTD PT Hermawan Sentral Investama
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK.
Mitsubishi UFJFinancial Group Inc.
(MUFG)
BTMU(The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd.)
Masyarakat/Lainnya/Public/Others
Nama / Name Jabatan / Position
Michio Atsuda Presiden Komisaris / President Commissioner
Tatang Hermawan Komisaris / Commissioner
Karel Tanok Komisaris Independen / Independent Commissioner
Bachtiar Alam Komisaris Independen / Independent Commissioner
Dewan KomisarisKomposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan salah satu organ Perusahaan yang melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Bank. Dewan Komisaris turut melakukan pemantauan terhadap efektivitas implementasi GCG yang dilakukan Bank sesuai dengan Anggaran Dasar.
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 23 November 2015, jumlah anggota Dewan Komisaris adalah 4 (empat) orang dengan susunan sebagai berikut:
Board of CommissionersComposition, Criteria, and Independence of the Board of Commissioners The Board of Commissioners is an organ of the Company which is responsible for supervising and advising the Board of Directors in carrying out the management of the Bank. The Board of Commissioners also participates in monitoring the effectiveness of the implementation of GCG by the Bank in accordance with the Articles of Association.
Based on the EGMS on 23 November 2015, the Board of Commissioners consists of 4 (four) members, with the following composition:
Komposisi Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan tenaga kerja asing Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang menetapkan bahwa 50% atau lebih anggota Dewan Komisaris wajib berkewarganegaraan Indonesia.
Anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan, baik sebagai Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pejabat Eksekutif pada Lembaga/Perusahaan bukan Lembaga Keuangan Lain/Bukan Bank atau sebagai Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan Fungsi Pengawasan pada Perusahaan Anak Bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.
The composition of the Board of Commissioners is in accordance with Bank Indonesia regulations stipulating that 50% or more members of the Board of Commissioners should be Indonesian citizens.
Members of the Board of Commissioners must not hold concurrent position either as a Member of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and/or as Executive Officer in any Non-Financial/Non-Bank Institution or Company or as a Member of the Board of Commissioners, Board of Directors, and/or Executive Officer performing Supervisory Function in a Non-Bank Subsidiary controlled by the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 147
Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan pemegang saham mayoritas atau hubungan lainnya dengan Bank, di mana hal tersebut dapat memengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan secara independen. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, Bank BNP memiliki 2 (dua) orang anggota Komisaris Independen dengan setiap Komisaris Independen mengetuai Komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan perubahannya PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 mengenai kewajiban memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan mengarahkan Direksi untuk menjamin keberlangsungan bisnis Bank BNP. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan mengadakan rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan dengan Direksi. Tugas pokok, fungsi (TUPOKSI) dan tanggung jawab Dewan Komisaris diatur lebih detail di dalam Pedoman Kerja Dewan Komisaris (Board Manual) Tahun 2015.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris (Board Manual)Pedoman kerja Dewan Komisaris diatur dalam kebijakan dan Tata Tertib Dewan Komisaris (Board Manual). Board Manual merupakan suatu petunjuk penatalaksanaan pekerjaan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara sistematis, terstruktur dan mudah dipahami serta dapat dilakukan dengan konsisten, sehingga dengan sendirinya Board Manual ini dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan sebagaimana tertuang dalam kebijakan strategis Bank.
Board Manual bagi Dewan Komisaris merupakan uraian tentang tugas dan kewajiban, hak dan wewenang, fungsi, persyaratan, keanggotaan, masa jabatan, etika jabatan, serta rapat Dewan Komisaris yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan sesuai Anggaran Dasar Bank BNP maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat dengan memperhatikan arahan dari Pemegang Saham maupun praktik-praktik terbaik (best practices) dalam penerapan GCG.
The Independent Commissioners are members of the Board of Commissioners who do not have any financial, management, share ownership and/or family relations with other members of the Board of Commissioners and/or with major shareholders or any other relations with the Bank, which may affect decision-making and independence of action. In accordance with Bank Indonesia Regulations, Bank BNP has 2 (two) members as Independent Commissioners, with each of the Independent Commissioners chairing the Committees under the Board of Commissioners.
Duties and Responsibilities of the Board of CommissionersIn accordance with PBI No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, as amended by the PBI No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 on the obligation to ensure implementation of Good Corporate Governance, the Board of Commissioners is not involved in decision-making activities related to daily operations.
The Board of Commissioners performs a supervisory function on management policies and advises the Board of Directors with respect to the Bank’s business sustainability. The Board of Commissioners performs its duties and responsibilities by conducting the Board of Commissioners meetings, as well as joint meetings with the Board of Directors. The main duties, functions, and responsibilities of the Board of Commissioners are further detailed in the 2015 Board Manual.
Board of Commissioners’ Board ManualThe work guidelines for the Board of Commissioners are regulated in the Board Manual. The Board Manual provides a guideline for the work procedures of the Board of Commissioners, detailing the stages of activities in a systematic, structured and easily understandable manner so as to be able to be executed with consistency, and automatically the Board Manual will be used as the reference for the Board of Commissioners in carrying out their duties in order to achieve the Vision and Mission of the Company as stipulated in the Bank’s strategic policy.
The Board Manual for the Board of Commissioners details the duties and obligations, rights and authority, functions, requirements, membership, term of office, work ethics, and the meetings of the Board of Commissioners, all of which are prepared based on the principles of corporate laws, in line with Bank BNP’s Articles of Association as well as the prevailing regulations and the principles of a sound corporation, by taking into account the directive from the Shareholders and the best practices in GCG implementation.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015148
Penyusunan Board Manual ini ditujukan untuk memberi batasan/arahan serta untuk menjelaskan hubungan kerja Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya agar tercipta pengelolaan perusahaan yang secara profesional, transparan dan efisien. Board Manual ini telah disahkan di dalam Surat Keputusan Direksi NOKEP: 108-DIR/CORP/10/2015.
Isi dari Board Manual mengatur Dewan Komisaris mengenai hal-hal sebagai berikut:A. Kelembagaan Dewan KomisarisB. Tugas Pokok, Fungsi (TUPOKSI) dan Tanggung Jawab C. Pengangkatan, Pengunduran Diri dan Pemberhentian
Anggota Dewan KomisarisD. Pengisian Jabatan Lowong Dewan KomisarisE. Independensi dan Transparansi Dewan Komisaris
F. Pengaturan Kerja Dewan KomisarisG. Evaluasi Kinerja Dewan KomisarisH. Kebijakan Menggunakan Saran ProfesionalI. Hak dan Kewenangan Dewan KomisarisJ. Sarana dan Prasarana Dewan KomisarisK. Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas Dewan
KomisarisL. Benturan KepentinganM. Organ Pendukung Dewan KomisarisN. Pelaporan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
Hak dan Kewenangan Dewan Komisaris 1. Anggota Dewan berhak menerima gaji/remunerasi
dan/atau tunjangan lainnya yang besaran dan bentuk tunjangan lainnya dari waktu ke waktu disesuaikan berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah ditetapkan dan disetujui oleh RUPS serta dituangkan dalam Surat Keputusan tersendiri sesuai amanat RUPS.
2. Dewan dalam melakukan pengawasannya dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali:a. Penyediaan dana kepada pihak terkait, sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum;
b. Hal-hal lain yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank BNP atau peraturan perundangan yang berlaku.
3. Dalam hal pemberian persetujuan penyediaan dana kepada pihak terkait, maka penetapan limit plafon penyediaan dana kepada pihak terkait harus diputuskan dalam rapat Dewan. Pengambilan keputusan tersebut merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan, sehingga tidak menghapuskan/meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan pengurusan Bank.
4. Anggota Dewan melalui Rapat Dewan setiap waktu berhak dan dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi apabila
The preparation of the Board Manual is intended to provide boundaries/directives as well as to explain the working relationship of the Board of Commissioners in carrying out its duties so as to foster a professional, transparent, and efficient management of the Company. The Board Manual has been ratified by the Directors’ Decree No. KEP:108-DIR/CORP/10/2015.
The Board Manual’s contents regulate the following aspects of the Board of Commissioners:A. Institution of the Board of CommissionersB. Main Duties and Functions and ResponsibilitiesC. Appointment, Resignation and Dismissal of Members of
the Board of CommissionersD. Filling of Vacancies in the Board of CommissionersE. Independence and Transparency of the Board of
CommissionersF. Work Procedures of the Board of CommissionersG. Performance Evaluation of the Board of CommissionersH. Policy on Obtaining Professional AdviceI. Rights and Authority of the Board of CommissionersJ. Facilities for the Board of CommissionersK. Orientation and Capability Enhancement of the Board of
CommissionersL. Conflict of InterestM. Supporting Organs of the Board of CommissionersN. Reporting of the Board of Commissioners’ Responsibility
Rights and Authority of the Board of Commissioners1. Members of the Board of Commissioners has the
right to receive salary/remuneration and/or other benefits whose amount and form from time to time can be adjusted based on the recommendations of the Remuneration and Nomination Committee as established and approved by the GMS and stipulated in separate decrees in line with the mandate of the GMS.
2. The Board of Commissioners in conducting its duties are not allowed to be involved in the decision-making part of any operational activities of the Bank, except:a. Provision of funds to related parties as stipulated
in Bank Indonesia Regulation on Maximum Lending Limit for Commercial Banks;
b. Other aspects stipulated in the Articles of Association of Bank BNP or the prevailing regulations.
3. In the event that an approval is given for the provision of funding to a related party, the lending limit for the funding to the related party must be established in a Board of Commissioners meeting. The decision must be made as part of the supervisory duty of the Board of Commissioners, so that this does not eliminate/release the responsibility of the Board of Directors for managing the Bank.
4. Members of the Board of Commissioners through the Board of Commissioners meetings at any time have the rights and may suspend temporarily one or more
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 149
anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberhentian anggota Direksi tersebut wajib diberitahukan kepada yang bersangkutan dengan disertai alasannya.
Dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah pemberhentian sementara tersebut, Dewan diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS (sesuai ketentuan yang mengaturnya) yang akan memutuskan apakah anggota Direksi tersebut akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula. Terhadap anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut diberikan kesempatan untuk hadir guna membela diri. Apabila setelah melewati batas 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah tanggal pemberhentian sementara tidak dapat dilaksanakan RUPS, maka dengan sendirinya pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan dapat melaksanakan tugasnya kembali seperti posisi dan jabatan semula.
5. Berhak untuk memanggil anggota Direksi, sejauh diperlukan dan secara signifikan untuk memberikan penjelasan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas mereka.
6. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan berhak untuk mendapatkan data serta informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu dari Direksi, termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal berikut:a. Rencana penyusunan, penyusunan dan hasil akhir
dari Rencana Bisnis Bank (RBB);b. Laporan Bulanan/periodik dalam bentuk Financial
Highlight; danc. Laporan-laporan tertentu dan Laporan Lainnya,
segera setelah diketahui mengenai adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan, fraud/penyimpangan dan kondisi lainnya serta kondisi yang diperkirakan dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank, sesuai dengan ketentuan.
7. Dewan diberikan hak untuk melakukan entertain dengan pihak ketiga yang berkaitan dengan usaha Bank, dalam jumlah dan limit yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di Bank BNP.
8. Setiap keputusan/kebijakan Dewan Komisaris dilakukan melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri secara kuorum anggota Dewan, dalam hal rapat Dewan tidak terlaksana, maka mekanisme Circular Resolution/Sirkulasi diperkenankan kepada seluruh Anggota Dewan.
9. Menandatangani seluruh dokumen yang berkaitan dengan administratif Dewan, perkreditan, pelaporan dan kelengkapan administrasi lainnya yang berkaitan dengan kelancaran operasional bank sejauh sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Bank.
members of the Board of Directors should said member or members have acted in violation of the Articles of Association and/or the prevailing regulations. The dismissal of the member or members of the Board of Directors must be notified to the person(s) in question along with the reason.
Within 90 (ninety) calendar days since that temporary suspension, the Board of Commissioners is required to convene GMS (in accordance with the prevailing regulations) to determine whether the member or members of the Board of Directors in question will be permanently dismissed or reinstated. The member or members of the Board of Directors in question are allowed to attend the meeting to provide explanation or defense. If after the 90 (ninety) calendar day limit a GMS cannot be convened, the temporary suspension is automatically revoked by law, and the person(s) in question can return to work in their previous roles and positions.
5. The Board of Commissioners has the right to summon the Directors when deemed necessary and significant to provide explanation in relation to the execution of their duties.
6. In conducting its duties and responsibilities, the Board of Commissioners has the right to acquire accurate, relevant and timely information and data from the Directors, including but not limited to:a. Planning, preparation and results of the Bank’s
Business Plan (RBB);b. Monthly (period) reports in the form of financial
highlights; andc. Certain reports and other reports as soon as it is
known that a violation of any law or regulation or fraud or other such conditions have occurred, or that a situation that may endanger the existence of the Bank exists. This must be carried out in line with the prevailing regulations.
7. The Board of Commissioners has the right to entertain third parties related to the Bank’s businesses, within an amount determined in line with the prevailing regulations in Bank BNP.
8. All decisions/policies of the Board of Commissioners are reached through the Board of Commissioners meetings attended by quorum of its members. In the event that a Board of Commissioners meeting fails to be convened, the Circular Resolution mechanism is allowed to be applied to all members.
9. The Board of Commissioners has the right to sign all documents related administratively to the Board of Commissioners, lending, reporting and other administrative requirements in relation to the Bank’s operations, as long as they are in accordance with the Board of Commissioners’s authority established by the prevailing regulations and the Bank’s Articles of Association.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015150
10. Legal formal dalam administrasi surat menyurat atau berupa dokumentasi atas keputusan Dewan tersebut, berdasarkan keputusan Rapat Dewan dapat menunjuk Presiden Komisaris bersama seorang Komisaris Independen dapat menandatangani dokumen dimaksud atas nama Dewan Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris berhalangan, maka dengan tanpa harus dibuktikan kehadirannya, Komisaris Independen bersama anggota Dewan Komisaris Lainnya berdasarkan surat penunjukan dari Presiden Komisaris dapat bertindak mengatasnamakan Dewan Komisaris.
Rapat Dewan KomisarisSelama 2015, Dewan Komisaris melakukan 11 (sebelas) kali pertemuan dalam rapat internalnya. Pengambilan keputusan rapat dilakukan melalui musyawarah dan mufakat, serta dituangkan dalam risalah rapat yang diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris untuk selanjutnya didokumentasikan dengan baik. Jika dalam mekanisme rapat tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak. Namun, jika terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam rapat Dewan Komisaris, dicantumkan dengan jelas dalam risalah rapat tersebut perbedaannya beserta alasannya.
Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris sepanjang 2015 sebagai berikut:
10. Legal formal in correspondence administration or documentation of the Board of Commissioners’s decisions based on the decision of the Board of Commissioners meeting, may appoint a President Commissioner along with an Independent Commissioner to sign said document on behalf of the Board of Commissioners. In the event that the President Commissioners is absent, thus without having to prove his/her attendance, the Independent Commissioner along with other members of the Board of Commissioners based on the appointment letter from the President Commissioner can act on behalf of the Board of Commissioners.
Board of Commissioners’ MeetingsThroughout 2015, the Board of Commissioners held 11 (eleven) internal meetings. The decisions of the meetings are made through deliberation and consensus, and disclosed in the minutes of meetings circulated to all members of the Board of Commissioners to be documented properly. If the meeting is not conducted through deliberation and consensus, decisions will be made through majority vote. However, if there are dissenting opinions in the Board of Commissioners’ meetings, the dissenting opinions and their reasons have to be clearly stated in the minutes of meetings.
Frequency of meetings and attendance rate of members of the Board of Commissioner in the Board of Commissioners meetings throughout 2015 are as follows:
Nama / Name Jabatan / Pisition Jumlah Rapat / Total Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
Frekuensi Frequency (%)
Hideki Horikoshi*Presiden Komisaris / President Commissioner
11 11 100%
Michio Atsuda*Presiden Komisaris / President Commissioner
2 2 100%
Tatang Hermawan Komisaris / Commissioner 11 5 45%
Karel TanokKomisaris Independen / Independent Commissioner
11 11 100%
Bachtiar AlamKomisaris Independen / Independent Commissioner
11 11 100%
* Berdasarkan keputusan RUPSLB 23 November 2015, posisi Hideki Horikoshi sebagai Presiden Komisaris digantikan oleh Michio Atsuda./
In accordance with the resolution of the EGMS on 23 November 2015, Hideki Horikoshi’s position as President Commissioner was replaced by Michio Atsuda.
Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan rekomendasi dan/atau nasihat yang dapat diimplementasikan oleh RUPS dan/atau Direksi.
The results of the Board of Commissioners meetings are recommendations and/or suggestions that can be implemented by the General Meeting of Shareholders and/or the Board of Directors.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 151
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
9 Januari 2015January 9, 2015
Nominasi & Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi 2015–2016
Nomination & Remuneration of the Board of Commissioners & the Board of Directors for 2015–
2016
20 Februari 2015 February 20, 2015
Kandidat Dewan Komisaris & Direksi 2015–2016 Candidates for the Board of Commissioners & the Board of Directors for 2015–2016
11 Maret 2015 March 11, 2015
Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris Charters for Committees under the Board of Commissioners
Kode Etik Dewan Komisaris Code of Conduct for the Board of Commissioners
Lain-lain Others
22 Mei 2015 May 22, 2015
Penunjukan Ketua RUPS & RUPSLB Juni 2015 Appointment of the Chair of AGMS & EGMS in June 2015
Rekomendasi Ketua Komite Remunerasi & Nominasi Recommendation of the Chair of Nomination & Remuneration Committee
Lain-lain Others
19 Juni 2015 June 19, 2015
Usulan Calon Presiden Direktur Recommendation for Candidate of President Director
Perubahan Ketua Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Changes of the Chairs of Committees under the Board of Commissioners
Lain-lain Others
15 Juli 2015 July 15, 2015
Usulan Calon Presiden Komisaris Recommendation for Candidate of President Commissioner
Lain-lain Others
18 September 2015 September 18, 2015
Penunjukan Ketua RUPSLB Appointment of the Chair of EGMS
Lain-lain Others
25 September 2015 September 25, 2015
Kandidat Komisaris Independen Candidate for Independent Commissioner
Pergantian Ketua SKAI & Kandidat Ketua SKAI Baru Change of Head of IAU and Candidate for the New Head of IAU
Lain-lain Others
23 November 2015November 23, 2015
Rencana Bisnis Bank Bank’s Business Plan
Lain-lain Others
23 November 2015November 23, 2015
Laporan Portofolio KTA Non-Collateralized Loan Portfolio Report
Update Bisnis Mikro Micro Business Update
Perkembangan 25 Debitur Inti & Action Plan Development of 25 Core Debtors & Action Plan
Laporan NPL & AYDA NPL & AYDA (Repossessed Collateral) Report
Isu Manajemen Risiko Kredit & Risiko Kepatuhan Credit Risk & Compliance Risk Management Issues
Lain-lain Others
Agenda Rapat Dewan Komisaris The Board of Commissioners’ Meeting Agenda
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Pengawasan dan rekomendasi atas kebijakan kepengurusan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris meliputi:
1. Mengawasi Direksi dalam melaksanakan jalannya operasional Bank dalam mencapai target atau sasaran sesuai dengan rencana bisnis Bank;
2. Mengawasi komitmen Direksi untuk menindaklanjuti hasil temuan Pemeriksaan audit internal maupun eksternal;
Board of Commissioners’ Supervision and Recommendations The supervisory function on management policies that has been performed by the Board of Directors, among others, covers:1. Supervision of the Board of Directors in carrying out the
Bank’s operations to achieve target or goals that are in accordance with the Bank’s business plan;
2. Supervision of the Board of Directors’ commitment to taking actions following up the findings from internal and external audits;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015152
3. Mengawasi pelaksanaan GCG dan Manajemen Risiko pada seluruh level atau tingkatan organisasi unit kerja;
4. Merekomendasikan calon Direktur Bisnis yang baru karena berakhirnya masa jabatan Direktur Bisnis yang lama;
5. Merekomendasikan calon Presiden Direktur yang baru karena berakhirnya masa jabatan Presiden Direktur yang lama;
6. Merekomendasikan calon Presiden Komisaris yang baru karena berakhirnya masa jabatan Presiden Komisaris yang lama;
7. Menyetujui perpanjangan masa jabatan dan perubahan nominasi susunan pengurus Bank;
8. Menyetujui rekomendasi perubahan Ketua Komite untuk Komite-Komite yang berada di bawah tanggung jawab Dewan Komisaris.
9. Merekomendasikan usulan kenaikan gaji karyawan tahun 2015;
10. Merekomendasikan usulan perubahan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris serta pemberian bonus atas Laba Perseroan Tahun Buku 2014;
11. Merekomendasikan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan untuk Tahun Buku 2015 yaitu Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) (member of BKR International).;
12. Merekomendasikan usulan remunerasi Direktur Bisnis yang baru;
13. Merekomendasikan usulan remunerasi Presiden Direktur yang baru;
14. Menyetujui rekomendasi calon Direktur Kredit, Perencanaan dan IT;
15. Merekomendasikan usulan remunerasi Presiden Komisaris yang baru.
Uji Kemampuan & KepatutanSeluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang baik, dan tidak berasal dari mantan anggota Direksi dan/atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan Bank.
Setiap anggota Dewan Komisaris juga telah lulus Fit & Proper Test (Uji Kemampuan dan Kepatutan) dan memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Dengan demikian, Dewan Komisaris secara efektif diangkat setelah dinyatakan lulus Fit & Proper Test.
Program Orientasi bagi Komisaris BaruProgram orientasi bagi Komisaris yang baru diangkat, diatur di dalam Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi. Program Orientasi yang diberikan dapat berupa sebuah sesi pertemuan yang disertai dengan presentasi baik dari Dewan
3. Supervision of the implementation of GCG and Risk Management at all levels or degrees of the work units;
4. Recommendation of candidates for the new Business Director due to the expiration of the term of office of the previous Business Director;
5. Recommendation of candidates for the new President Director due to the expiration of the term of office of the previous President Director;
6. Recommendation of candidates for the new President Commissioner due to the expiration of the term of office of the previous President Commissioner;
7. Approval of the extension of the term of office and change to the nominations for the Bank’s management;
8. Approval of the recommendation of changing the Committee Chairman for the Committees under the Board of Commissioners;
9. Recommendation of the proposed employee salary increase in 2015;
10. Recommendation of the proposed changes to the remuneration of the Board of Directors and the Board of Commissioners as well as the awarding of bonus based on the Company’s Profit for the Fiscal Year 2014;
11. Recommendation of the Public Accounting Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) (member of BKR International) to audit the Company’s financial statements for the Fiscal Year 2015;
12. Recommendation of the proposed remuneration of the new Business Director;
13. Recommendation of the proposed remuneration of the new President Director;
14. Approval of the recommendation of the candidate for the Credit, Planning and IT Director;
15. Recommendation of the proposed remuneration of the new President Commissioner.
Fit & Proper TestEach of the members of the Board of Commissioners of Bank BNP possesses a strong integrity, competence, and adequate financial reputation, and does not come from the previous members of the Board of Directors and/or Bank Executive Officers or other parties related to the Bank.
Each member of the Board of Commissioners has passed the Fit & Proper Test and has been approved by Bank Indonesia. Therefore, members of the Board of Commissioners are appointed effectively after being declared as passing the Fit & Proper Test.
Orientation Program for New CommissionersThe orientation program for newly appointed commissioners is regulated in the Board Manual for both the Board of Commissioners and the Board of Directors. The orientation program provided can take the form of a meeting featuring
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 153
maupun Direksi, kunjungan ke kantor-kantor Perseroan, perkenalan dengan para pejabat eksekutif/Branch Manager serta pengenalan program-program SDM lainnya sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun 2015 terdapat Presiden Komisaris baru yaitu Sdr. Michio Atsuda yang diangkat berdasarkan RUPSLB tanggal 23 November 2015 sebagai Presiden Komisaris menggantikan Sdr. Hideki Horikoshi.
Penilaian Kinerja Dewan KomisarisPenilaian kinerja Dewan dilakukan oleh Pemegang Saham, khususnya Pemegang Saham Mayoritas/Pengendali. Penilaian kinerja Dewan Komisaris mengacu pada target-target yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah ditetapkan di awal periode dan dituangkan sebagai Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator—KPI) Dewan Komisaris. KPI Dewan Komisaris, pada dasarnya adalah KPI Korporat dan sama dengan KPI untuk Direksi, hanya saja penekanan pertanggungjawabannya adalah pada aspek fungsi pengawasan, mitigasi risiko dan kepatuhan pada seluruh peraturan perundangan yang berlaku.
Selain penilaian KPI yang dilaksanakan berdasarkan pencapaian kinerja korporat, Bank BNP juga melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dalam rangka pelaksanaan penilaian kualitas penerapan praktik GCG sesuai kriteria indikator penilaian penerapan best practices GCG di Bank BNP.
Pelatihan oleh Dewan KomisarisPada 20-21 Mei 2015, sebagai bagian dari program pengembangan kompetensi Dewan Komisaris, Karel Tanok sebagai salah satu Komisaris Independen memberikan pelatihan dalam bidang Akuntansi dan Analisis Keuangan bagi 26 karyawan. Kegiatan ini diselenggarakan secara internal di Bandung.
DireksiDireksi merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan usaha Bank BNP dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugasnya melalui RUPS. Direksi berwenang dan bertanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Bank BNP yang merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas, ketentuan Bank Indonesia, OJK dan ketentuan terkait lainnya.
Komposisi dan Kriteria DireksiBerdasarkan RUPSLB tanggal 12 Oktober 2015, jumlah anggota Direksi adalah 4 (empat) orang dengan susunan sebagai berikut:
a presentation from the Board of Commissioners or the Directors, visitation to the Company’s offices, introduction to the executive officers or branch managers, and introduction to other HR programs in line with the perceived needs. In 2015 a new President Commissioner, Michio Atsuda, was appointed by resolution of the EGMS on 23 November 2013 to succeed Hideki Horikoshi.
Board of Commissioners Performance AssessmentBoard of Commissioners performance assessment is conducted by the Shareholders, in particular the Primary/Controlling Shareholders. Board of Commissioners performance assessment takes into consideration the targets stated in the Bank’s Business Plan determined in the beginning of the period, and are manifested as Key Performance Indicators (KPI) for the Board of Commissioners.
The KPI for the Board of Commissioners are essentially the same for the Company and the Board of Directors, with a difference in focus, i.e. on the functions of supervision, risk mitigation, and compliance to the prevailing regulations.
In addition to the KPI assessment that refers to the achievement of corporate targets, Bank BNP also assesses the Board of Commissioners performance in terms of the implementation of GCG practices quality in line with the criteria for the implementation of GCG best practices in Bank BNP.
Board of Commissioners Competence DevelopmentOn 20-21 May 2015 as part of the Board of Commissioners competence development program, Karel Tanok as an Independent Commissioner provided training and competence development in the field of Accounting and Financial Analysis to 26 employees of the Bank. The training was conducted internally in Bandung.
Board of DirectorsThe Board of Directors is an organ of the Company which is responsible for the management of all business activities of Bank BNP and is the one that assumes accountability for the execution of its duties to the GMS. The Board of Directors has the authority and responsibility that correspond to the Articles of Association of Bank BNP, which refer to the Limited Liability Company Law, Bank Indonesia Regulations, OJK Regulations, and other relevant regulations.
Composition and Criteria of the Board of DirectorsBased on the General Meeting of Shareholders on 12 October 2015, the Board of Directors consists of 4 members, with the following composition:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015154
Nama / Name Jabatan Position
Takeru Agawa Presiden Direktur President Director
Kevin Cahyadi Tatang Direktur Bisnis Business Director
Markus Sugiono Direktur Operasional Operational Director
Tire Karjati W. Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Compliance & Risk Management Director
Terkait persyaratan dan ketentuan mengenai Direksi, Bank BNP patuh pada ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan calon Direktur wajib memenuhi persyaratan dan lolos seleksi Uji Kemampuan & Kepatutan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia.
Demikian halnya, merujuk pada Peraturan Bursa Efek Indonesia mengenai perubahan Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang mewajibkan setiap Perusahaan Tercatat sekurang-kurangnya memiliki 1 (satu) Direktur Independen, Direktur yang membawahkan Kepatuhan & Manajemen Risiko telah ditetapkan sebagai Direktur Independen.
Independensi DireksiIndependensi Direksi Bank BNP dapat dilihat dari tidak terdapat perangkapan jabatan dan kepemilikan saham yang tidak sesuai peraturan, tidak terdapat hubungan keluarga, baik antara anggota Direksi maupun antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi Bank BNP tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain, selain yang diizinkan oleh peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG Bank Umum.
Tugas dan Tanggung Jawab DireksiDireksi bertugas dan bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan usaha Bank, yaitu dari terselenggaranya kegiatan bisnis Bank BNP sesuai dengan ketentuan yang mengatur dan memenuhi sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), serta amanat yang dituangkan dalam RUPS. Direksi turut bertanggung jawab dan terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan operasional Bank sehari-hari.
For the requirements and the regulations concerning the Board of Directors, Bank BNP complies with Bank Indonesia regulations that require candidates for Directors to meet the requirements and to pass the Fit & Proper Test held by Bank Indonesia.
Referring to the Indonesian Stock Exchange Regulation regarding amendments to Regulation No. I-A on Shares Listing and Securities other than Shares issued by Listed Companies, which requires all Listed Companies to have at least 1 (one) Independent Director, the Director in charge of Compliance & Risk Management was appointed as an Independent Director.
Board of Directors’ IndependenceThe independence of the Board of Directors of Bank BNP is reflected by the fact that its members have no concurrent position and share ownership that is not in accordance with the regulations, no family relations either with other members of the Board of Directors or with the members of the Board of Commissioners and with the controlling shareholders. All members of the Board of Directors of Bank BNP do not have concurrent position as a Commissioner, Director or Bank Executive Officer, other than those permitted by Bank Indonesia Regulations No. 8/4/PBI/2006 and No. 8/14/PBI/2006 on the Implementation of GCG in Commercial Banks.
Duties and Responsibilities of the Board of DirectorsThe Board of Directors has the duties and responsibilities on all of the Bank’s business activities, in line with the regulations regarding implementation of Bank BNP’s business activities and the achievement of goals set out in the Bank’s Business Plan, as well as the mandate set out in the GMS. The Board of Directors also assumes the responsibility and is involved in decision-making activities related to the Bank’s daily operations.
Nama / Name Jabatan / Position Tugas & Tanggung Jawab / Duties & Responsibilities
Takeru AgawaPresiden Direktur President Director
Memimpin (mengoordinasi anggota) Direksi dalam menjalankan kepengurusan Bank BNP sesuai aspirasi pemegang saham dan berpegang teguh pada prinsip prudent dan pelaksanaan tata kelola Bank yang sehat.
Leading (coordinating) the members of the Board of Directors in carrying out the management of Bank BNP in accordance with the aspirations of the shareholders and in upholding the principle of prudence and sound management of the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 155
Nama / Name Jabatan / Position Tugas & Tanggung Jawab / Duties & Responsibilities
Kevin Cahyadi Tatang
Direktur Bisnis Business Director
Mengelola & mengembangkan bisnis Bank BNP, termasuk inovasi produk dan layanan.
Managing and developing the business of Bank BNP, including innovations of products and services.
Markus SugionoDirektur Operasional Operational Director
Bertanggung jawab untuk memberikan dukungan operasional
Responsible for providing support for operations.
Trie Karjati Wibowo
Direktur Kepatuhan & Manajemen RIsiko Compliance & Risk Management Director
Memastikan kepatuhan Bank terhadap regulasi dan melakukan pengukuran terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul serta mitigasinya.
Ensuring the Bank’s compliance with the regulations and measuring the possible risks as well as the mitigation of such risks.
Pedoman Kerja Direksi (Board Manual)Sama halnya dengan Dewan Komisaris, Pedoman kerja Direksi diatur pula di dalam kebijakan dan Tata Tertib Direksi (Board Manual). Board Manual merupakan suatu petunjuk penatalaksanaan pekerjaan Direksi yang menjelaskan tahapan aktivitas secara sistematis, terstruktur dan mudah dipahami serta dapat dilakukan dengan konsisten, sehingga dengan sendirinya Board Manual ini dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan sebagaimana tertuang dalam kebijakan strategis Bank.
Board Manual bagi Direksi merupakan uraian tentang tugas dan kewajiban, hak dan wewenang, fungsi, persyaratan, keanggotaan, masa jabatan, etika jabatan, serta rapat Direksi yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan sesuai Anggaran Dasar Bank BNP maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat dengan memperhatikan arahan dari Pemegang Saham maupun praktik-praktik terbaik (best practices) dalam penerapan GCG.
Penyusunan Board Manual ini ditujukan untuk memberi batasan/arahan serta untuk menjelaskan hubungan Direksi dalam melaksanakan tugasnya agar tercipta pengelolaan perusahaan yang secara profesional, transparan dan efisien. Board Manual ini telah disahkan di dalam Surat Keputusan Direksi NOKEP: 108-DIR/CORP/10/2015.
Isi dari Board Manual mengatur Direksi mengenai hal-hal sebagai berikut:A. Kelembagaan DireksiB. Tugas Pokok, Fungsi (TUPOKSI) & Tanggung jawabC. Pengangkatan, Pengunduran Diri dan Pemberhentian
Anggota DireksiD. Pengisian Jabatan Lowong DireksiE. Independensi & Transparansi Direksi
F. Pengaturan Kerja Direksi
Board of Directors’ Board ManualAs is for the Board of Commissioners, the work guidelines for the Board of Directors are regulated in the Board Manual. The Board Manual provides a guideline for the work procedures of the Board of Directors, detailing the stages of activities in a systematic, structured and easily understandable manner so as to be able to be executed with consistency, and automatically the Board Manual will be used as the reference for the Board of Directors in carrying out their duties in order to achieve the Vision and Mission of the Company as stipulated in the Bank’s strategic policy.
The Board Manual for the Board of Directors details the duties and obligations, rights and authority, functions, requirements, membership, term of office, work ethics, and the meetings of the Board of Directors, all of which are prepared based on the principles of corporate laws, in line with Bank BNP’s Articles of Association as well as the prevailing regulations and the principles of a sound corporation, by taking into account the directive from the Shareholders and the best practices in GCG implementation.
The preparation of the Board Manual is intended to provide boundaries/directives as well as to explain the working relationship of the Board of Directors in carrying out its duties so as to foster a professional, transparent, and efficient management of the Company. The Board Manual has been ratified by the Directors’ Decree No. KEP:108-DIR/CORP/10/2015.
The Board Manual’s contents regulate the following aspects of the Board of Directors:A. Institution of the Board of DirectorsB. Main Duties and Functions and ResponsibilitiesC. Appointment, Resignation and Dismissal of Members of
the Board of DirectorsD. Filling of Vacancies in the Board of DirectorsE. Independence and Transparency of the Board of
DirectorsF. Work Procedures of the Board of Directors
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015156
G. Penilaian Kinerja DireksiH. Kebijakan Menggunakan Saran ProfesionalI. Hak dan Kewajiban DireksiJ. Sarana dan Prasarana DireksiK. Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas Direksi
L. Benturan KepentinganM. Organ Pendukung DireksiN. Pelaporan Tanggung Jawab Direksi
Beberapa pokok pedoman kerja Direksi yang diatur di dalam Board Manual dijabarkan sebagai berikut.
Tugas Pokok, Fungsi (TUPOKSI) & Tanggung Jawab Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan serta mengelolanya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank BNP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Secara khusus tugas dan wewenang Direksi diatur lebih terperinci sebagaimana garis besar yang dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank sebagai berikut:1. Presiden Direktur sebagai penanggungjawab utama
atas pelaksanaan bisnis dan operasional Bank, serta mengkoordinir tugas dan tanggungjawab seluruh anggota Direksi dalam mewujudkan dan memenuhi sasaran/target perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank dan mengacu pada Good Corporate Governance, Manajemen Risiko serta kebijakan lainnya yang telah diamanatkan oleh RUPS.
2. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan termasuk di dalamnya mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pejabat eksekutif/pegawai Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang atau badan lain.
3. Bertanggungjawab atas pengendalian bisnis, aktivitas operasional, ketersediaan likuiditas, Kualitas aktiva dan aktiva produktif, penggunaan teknologi informasi yang tepat guna serta melakukan perluasan usaha, menetapkan strategi pemasaran yang efektif, dan inovasi bisnis yang berkesinambungan dengan mengacu pada prinsip Good Corporate Governance, Manajemen Risiko serta kebijakan lainnya, yang telah diamanatkan oleh RUPS.
4. Dalam hal RUPS tidak memutuskan pembagian kerja dan tanggung jawab Direksi, maka Presiden Direktur bersama anggota Direksi lainnya melakukan pembagian tugas sesuai jabatan dan fungsinya serta seluruh Direksi harus menandatangani kesepakatan pembagian tugas dan tanggung jawab tersebut dalam sebuah dokumen resmi.
G. Performance Evaluation of the Board of DirectorsH. Policy on Obtaining Professional AdviceI. Rights and Authority of the Board of DirectorsJ. Facilities for the Board of DirectorsK. Orientation and Capability Enhancement of the Board of
DirectorsL. Conflict of InterestM. Supporting Organs of the Board of DirectorsN. Reporting of the Board of Directors’ Responsibility
Several main work guidelines for the Board of Directors regulated in the Board Manual are further detailed below.
Main Duties, Functions and ResponsibilitiesThe Board of Directors bears full responsibility to manage the Company in line with its authority and responsibilities mandated to the Board of Directors as stipulated in Bank BNP’s Articles of Association and the prevailing regulations. Specifically, the duties and authority of the Board of Directors are stipulated in greater detailed in accordance with the following outlines present in the Bank’s Articles of Association:1. The President Director is the main party responsible for
business and operations of the Bank and for coordinating tasks and responsibilities of all the members of the Board of Directors in achieving the Company’s targets as stipulated in the Bank’s Business Plan and with due regard to Good Corporate Governance, Risk Management, and other policies mandated by the GMS.
2. Determine the Company’s management policy, including to establish the transfer of authority of the Board of Directors to represent the Company in and outside of the court of law to one or more members of the Board of Directors specifically appointed for the purpose, or to one or more executive officers of the Company, either individually or collectively, or to one or more persons or institutions.
3. Responsible for managing the business, operational activities, liquidity, quality of assets and productive assets, use of effective information technology and business expansion, determination of an effective marketing strategy, and sustainable business innovation, by upholding the principles of Good Corporate Governance, Risk Management, and other policies mandated by the GMS.
4. In the event that the GMS does not determine the division of duties and responsibilities of the Board of Directors, the President Director and the other members of the Board of Directors divide the duties in accordance with their respective positions and functions, and all members of the Board of Directors must sign an agreement for the division of duties and responsibilities made into a formal document.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 157
5. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk mengangkat/memberhentikan, penetapan remunerasi dan/atau tunjangan, pensiun atau jaminan hari tua, jasa produksi dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Membentuk Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).7. Menatalaksanakan/melakukan kegiatan penyelamatan
aktiva bermasalah melalui restrukturisasi dan/atau penyelesaian kredit namun dengan kewajiban melaporkan kepada Dewan Komisaris yang ketentuan tata cara pelaporannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
8. Melakukan penghapusan tagih dan hapus buku atas piutang macet (NPL) yang selanjutnya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tahunan Bank.
9. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perseroan (Corporate Planning), Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan (RBB)/Business Plan dan rencana kerja lainnya, berikut perubahannya serta menyampaikannya paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun buku baru dimulai kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
10. Melaksanakan rapat-rapat reguler dan rutin Direksi maupun Joint Meeting dengan Dewan Komisaris.
11. Bertanggungjawab untuk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik Tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas hasil kinerja dalam periode tahun buku dan meminta persetujuan Pemegang Saham untuk hal-hal yang bukan kewenangan Direksi dan Komisaris serta pelaksanaan RUPS Luar Biasa sesuai kebutuhan.
12. Membuat dan memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Joint Meeting dengan Dewan Komisaris.
13. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan.
14. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit.
15. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan.
16. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.
5. Set rules regarding the Company’s employment aspect, including appointment/dismissal, remuneration and/or benefits, pension or retirement fund, production fee and other income for the Company’s employees based on the prevailing regulations.
6. Establish the Corporate Secretary function.7. Salvage non-performing assets through restructuring
and/or resolution of credit, with obligation to report to the Board of Commissioners, for which the procedures are determined by the Board of Commissioners.
8. Writeoff non-performing loans (NPL), subsequently reported and accounted for in the Bank’s Annual Report.
9. Prepare the Bank’s Long-Term Planning, Work Plan and Budget (Business Plan), and other work plans, along with their amendments, and submit them at the latest 60 (sixty) days before the start of a new fiscal year to the Board of Commissioners for approval.
10. Conduct regular meetings of the Board of Directors as well as joint meetings with the Board of Commissioners.
11. Be responsible to convene the Annual General Meeting of Shareholders as part of its accountability for the performance in the fiscal year and request the approval of the Shareholders for issues that are beyond the Board of Directors’s or the Board of Commissioners’s authority, and to convene the Extraordinary General Meeting of Shareholders as deemed necessary.
12. Prepare and maintain the Shareholders’ List, Special List, Minutes of GMS, and Minutes of Board of Directors Meetings and Minutes of Joint Meetings with the Board of Commissioners.
13. Prepare the Annual Report as part of its accountability for managing the Company and the Company’s financial documents as mentioned in the laws on Company Documents.
14. Prepare the Financial Statements based on the Financial Accounting Standards and submit the statements to a public accountant to be audited.
15. Prepare an accounting system in line with the Financial Accounting Standards and based on the principles of internal control, especially the segregation of management, recording, storage, and supervisory functions.
16. Provide regular reports according to the manner and timing required by the prevailing regulations, and other reports when requested by the Board of Commissioners and/or shareholders, by taking into account the prevailing regulations especially those in the capital markets.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015158
17. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia/OJK dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya, serta menghindari terjadinya temuan berulang.
18. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan pembagian tugasnya.
19. Memastikan fungsi komite-komite di bawah Direksi berjalan dengan maksimal dan efektif serta mendorong pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal yang terintegrasi, memaksimalkan fungsi pengawasan oleh unit Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) sesuai dengan SPFAIB, penerapan dan pelaksanaan Manajemen Risiko dan Kepatuhan.
20. Menciptakan budaya kerja yang harmonis, kondusif, objektif, keterbukaan dan wajib menerapkan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara utuh dan menyeluruh terhadap seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, serta menjaga image/citra perusahaan.
21. Menjalankan fungsi sosial dan kemasyarakatan (CSR, Edukasi & Literasi Keuangan) juga menghadiri pertemuan/undangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Otoritas Pasar Modal, BMPD, Perbanas, dan Instansi terkait lainnya.
22. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris, pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan untuk Pengawasan Bank maupun peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.
23. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Hak dan Kewenangan DireksiDireksi berwenang untuk melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut:1. Anggota Direksi berhak menerima gaji/renumerasi
dan/atau tunjangan lainnya yang besaran dan bentuk tunjangan lainnya dari waktu kewaktu disesuaikan berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah ditetapkan dan disetujui oleh RUPS serta dituangkan dalam Surat Keputusan tersendiri sesuai amanat RUPS
2. Dalam hal pemberian persetujuan penyediaan dana kepada pihak ketiga, berdasarkan jumlah tertentu harus diputuskan melalui mekanisme Rapat Komite Perkreditan, atau ditetapkan lain sebagaimana keputusan Rapat Direksi, kecuali penetapan limit plafon dan penyediaan dana kepada pihak terkait harus disetujui Dewan Komisaris. Pengambilan keputusan tersebut merupakan bagian dari tugas pengawasan
17. Follow up audit findings and recommendations from the IAU, external auditors, supervision results from Bank Indonesia/OJK and/or other authorities, and prevent similar findings from reoccurring.
18. Prepare the organization structure of the Company, complete with the details and division of duties.
19. Ensure that the committees under the Board of Directors function optimally and effectively and support the implementation of an integrated Internal Control System, which maximizes the function of supervision by the Internal Audit Unit (IAU) in accordance with the SPFAIB, implementation of Risk Management and Compliance.
20. Foster a harmonious, conducive, objective, transparent work culture where risk management and Good Corporate Governance principles are upheld fully and entirely across all levels of the organization, and maintain the image of the Company.
21. Carry out the social functions (CSR, Education & Financial Literacy) as well as attend events/invitations from Bank Indonesia, OJK, the capital market authorities, BMPD, Perbanas, and other relevant institutions.
22. Provide explanation on any issues inquired by the members of the Board of Commissioners, shareholders, or OJK regarding the Bank’s supervision or the prevailing regulations, especially those prevailing in the capital market.
23. Ensure that other obligations are conducted in line with the stipulations of the Articles of Association and as determined by the GMS based on the prevailing regulations.
Rights and Authority of the Board of DirectorsThe Board of Directors has the right to do among others the following:1. Members of the Board of Directors has the right to receive
salary/remuneration and/or other benefits whose amount and form from time to time can be adjusted based on the recommendations of the Remuneration and Nomination Committee as established and approved by the GMS and stipulated in separate decrees in line with the mandate of the GMS.
2. In the event of approving any provision of funds to third parties, approval for certain amounts of funding must be avhieved through the meeting of Credit Committee or determined otherwise as stipulated in the Board of Directors meeting, with the exception of the determination of the lending limit and provision of funds to related parties, which must obtain approval from the Board of Commissioners. Such decisionmaking is part of
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 159
oleh Dewan Komisaris, namun tidak menghapuskan/meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan pengurusan Bank dengan mengacu pada ketenuan yang berlaku dan Anggaran Dasar Bank.
3. Mewakili dan mengikat Perseroan dengan pihak lain serta menjalankan segala tindakan kepengurusan dan kepemilikan sesuai kententuan yang mengaturnya;
4. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan surat kuasa untuk tindakan-tindakan tertentu;
5. Direksi diberikan hak untuk melakukan entertain dengan pihak ketiga yang berkaitan dengan usaha Bank, dalam jumlah dan limit yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di Bank BNP.
6. Anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara waktu berhak untuk memperoleh kembali posisinya/dikembalikan kepada kedudukannya semula, apabila dalam waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah pemberhentian sementara tersebut, Bank tidak/lalai menyelenggarakan RUPS (sesuai ketentuan yang mengaturnya) atau RUPS diselenggarakan sesuai ketentuan dan anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut diberikan kesempatan untuk hadir guna membela diri sehingga hasil akhir RUPS tersebut menolak usulan pemberhentian anggota Direksi tersebut.
Rapat DireksiDireksi menyelenggarakan rapat di tahun 2015 sebanyak 13 rapat internal. Rincian rapat dan kehadiran Direksi dalam rapat dijabarkan berikut ini.
the supervisory function of the Board of Commissioners, but does not eliminate/release the responsibility of the Board of Directors for managing the Bank.
3. Represent and bind the Company with other parties as well as conduct all management and ownership functions in line with the prevailing regulations;
4. Appoint one or more persons as representatives of the Board of Directors by power of attorney to perform certain actions;
5. The Board of Directors has the right to entertain third parties related to the Bank’s businesses, within an amount determined in line with the prevailing regulations in Bank BNP.
6. Members of the Board of Directors that are temporarily suspended may regain their post or be reinstated to their original positions if within the period of 90 (ninety) calendar days after the temporary suspension the Bank does not or fails to convene a GMS (in line with the prevailing regulations) or that the GMS is conducted in line with the prevailing regulations, and the suspended members attend the GMS and are given the opportunity to defend their position, which results in the GMS resolving to reject the motion to dismiss the members in question.
Board of Directors’ MeetingsThroughout 2015, the Board of Directors held 13 internal meetings. The meetings and meeting attendance details are provided below.
Nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Total Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
Frekuensi Frequency (%)
Ritsuo Ando*Presiden Direktur / President Director
7 7 100%
Takeru Agawa*Direktur Keuangan & Perencanaan/Finance & Planning Director
13 12 92%
Budi Tjahja Halim**Direktur Bisnis / Business Director
7 4 57%
Kevin Cahyadi Tatang**
Direktur Bisnis / Business Director
6 6 100%
Markus SugionoDirektur Operasional / Operational Director
13 13 100%
Trie Karjati WibowoDirektur Kepatuhan & Manajemen Risiko / Compliance & Risk Management Director
13 13 100%
Tingkat Kehadiran Direksi The Board of Directors Attendance Frequency
* Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB 12 Oktober 2015, Takeru Agawa diangkat sebagai Presiden Direktur menggantikan Ritsuo Ando /
Based on the resolution of the EGMS on 12 October 2015, Takeru Agawa was appointed as President Director succeeding Ritsuo Ando.
**Berdasarkan hasil keputusan RUPS 26 Juni 2015, Kevin Cahyadi Tatang diangkat sebagai Direktur Bisnis menggantikan Budi Tjahja Halim /
Based on the resultion of the GMS on 26 June 2015, Kevin Cahyadi Tatang was appointed as Business Director succeeding Budi Tjahja Halim.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015160
Agenda Rapat Direksi 2015 The Board of Directors Meetings Agenda 2015
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
27 Januari 2015January 9, 2015
Laporan Kinerja Akhir Tahun 2015 2015 End of Year Performance Report
Laporan Bulanan Manajemen Risiko Desember 2014 Monthly Risk Management Report for December 2014
Pembahasan Surat Dewan Komisaris No. 057-KOM/2014
Discussion of the Letter of the Board of Commissioner No. 057-KOM/2014
ALCO ALCO
Lain-lain Others
18 Februari 2015 February 18, 2015
Laporan Kinerja Januari 2015 Performance Report for January 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Januari 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for January 2015
Laporan Compliance Januari 2015 Compliance Report for January 2015
Lain-lain Others
13 Maret 2015 March 13, 2015
Kondisi Kinerja Bank Bank’s Performance
Efisiensi Biaya Cost Efficiency
Lain-lain Others
20 Maret 2015 March 20, 2015
Laporan Kinerja Februari 2015 Performance Report for February 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Februari 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for February 2015
Laporan Compliance Februari 2015 Compliance Report for February 2015
Keputusan/Laporan Komite di bawah Direksi, Task Force & SKAI
Compliance Report for February 2015Decisions/Reports of Committees under the Board of
Directors, Task Forces & IAU
Lain-lain Others
20 April 2015 April 20, 2015
Laporan Kinerja Maret 2015 Performance Report for March 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Maret 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for March 2015
Laporan Compliance Maret 2015 Compliance Report for March 2015
Keputusan/Laporan Komite di bawah Direksi, Task Force & SKAI
Decisions/Reports of Committees under the Board of Directors, Task Forces & IAU
Lain-lain Others
25 Mei 2015 May 25, 2015
Laporan Kinerja April 2015 Performance Report for April 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko April 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for April 2015
Laporan Compliance April 2015 Compliance Report for April 2015
Keputusan/Laporan Komite di bawah Direksi, Task Force & SKAI
Decisions/Reports of Committees under the Board of Directors, Task Forces & IAU
Lain-lain Others
18 Juni 2015 June 18, 2015
Laporan Kinerja Mei 2015 Performance Report for Mei 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Mei 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for Mei 2015
Laporan Compliance Mei 2015 Compliance Report for Mei 2015
Keputusan/Laporan Komite di bawah Direksi, Task Force & SKAI
Decisions/Reports of Committees under the Board of Directors, Task Forces & IAU
Lain-lain Others
27 Juli 2015 July 27, 2015
Laporan Kinerja Juni 2015 Performance Report for June 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Juni 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for June 2015
Laporan Compliance Juni 2015 Compliance Report for June 2015
Keputusan/Laporan Komite di bawah Direksi, Task Force & SKAI
Decisions/Reports of Committees under the Board of Directors, Task Forces & IAU
Lain-lain Others
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 161
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
21 Agustus 2015 August 21, 2015
Laporan Kinerja Juli 2015 Performance Report for July 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Juli 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for July 2015
Laporan Compliance Juli 2015 Compliance Report for July 2015
Keputusan/Laporan Komite di bawah Direksi, Task Force & SKAI
Decisions/Reports of Committees under the Board of Directors, Task Forces & IAU
Lain-lain Others
23 September 2015 September 23, 2015
Laporan Kinerja Agustus 2015 Performance Report for August 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Agustus 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for August 2015
Laporan Compliance Agustus 2015 Compliance Report for August 2015
Redefinisi Model Bisnis Mikro Redefining of Micro Business Model
Presentasi SKAI Periode Juli–September 2015 IAU Presentation for July–September 2015 Period
Lain-lain Others
23 Oktober 2015 October 23, 2015
Laporan Kinerja September 2015 Candidate for Independent Commissioner
Laporan Self-Assessment Profil Risiko September 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for September 2015
Laporan Compliance September 2015 Compliance Report for September 2015
Lain-lain Others
20 November 2015November 20, 2015
Laporan Kinerja Oktober 2015 Performance Report for October 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko Oktober 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for October 2015
Laporan Compliance Oktober 2015 Compliance Report for October 2015
Finalisissi Rancangan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016 Finalization of the Proposed Business Plan (RBB) 2016
Lain-lain Others
18 Desember 2015December 18, 2015
Laporan Kinerja November 2015 Performance Report for November 2015
Laporan Self-Assessment Profil Risiko November 2015 Self-Assessment Risk Profile Report for November 2015
Laporan Compliance November 2015 Compliance Report for November 2015
Hasil Temuan Pemeriksaan OJK Agustus 2015 Findings of OJK Audit in August 2015
Struktur Organisasi Baru Presentasi SKAI Periode Oktober–Desember 2015
Presentasi SKAI Periode Oktober–Desember 2015 IAU Presentation for October–December 2015 Period
Lain-lain Others
Rapat Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris
Sepanjang 2015, Direksi menyelenggarakan 13 kali rapat gabungan dengan Dewan Komisaris.
Mekanisme pengambilan keputusan rapat yang dilaksanakan berdasarkan musyawarah dan mufakat tersebut sama dengan rapat Dewan Komisaris, yaitu juga dituangkan ke dalam risalah rapat yang ditandatangani seluruh peserta rapat dan diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris untuk selanjutnya didokumentasikan. Jika dalam mekanisme rapat tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak dan jika terjadi perbedaan pendapat dalam rapat, dicantumkan dengan jelas dalam risalah rapat tersebut perbedaannya beserta alasan perbedaan pendapat.
Joint Meetings of the Board of Directors and the Board of CommissionersThroughout 2015, the Board of Directors held a total of 13 joint meetings with the Board of Commissioners.
The decision-making mechanism of the meeting through deliberation and consensus is the same with the mechanism on the Board of Commissioners meetings, which is noted in the minutes of meeting, to be signed by all participants of the meeting and to be circulated to all members of the Board of Commissioners to be documented later on. If the meeting is not conducted through deliberation and consensus, decisions will be made through majority vote. However, if there are dissenting opinions in the meetings, the dissenting opinions and its reasons has to be clearly stated in the minutes of meetings.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015162
Nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Total Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
Frekuensi Frequency (%)
Hideki Horikoshi* Presiden Komisaris / President Commissioner 11 11 100%
Michio Atsuda* Presiden Komisaris / President Commissioner 2 2 100%
Tatang Hermawan Komisaris / Commissioner 13 4 31%
Karel TanokKomisaris Independen / Independent Commissioner
13 13 100%
Bachtiar AlamKomisaris Independen / Independent Commissioner
13 13 100%
Ritsuo Ando** Presiden Direktur / President Director 8 8 100%
Takeru Agawa** Presiden Direktur / President Director 13 13 100%
Budi Tjahja Halim***
Direktur Bisnis / Business Director 8 3 38%
Kevin Cahyadi Tatang***
Direktur Bisnis / Business Director 5 5 100%
Markus Sugiono Direktur Operasional / Operational Director 13 13 100%
Trie Karjati WibowoDirektur Kepatuhan & Manajemen Risiko / Compliance & Risk Management Director
13 13 100%
Tingkat Kehadiran Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Gabungan
Attendance of the Board of Directors and the Board of Commissioners in the Joint Meetings
* Berdasarkan keputusan RUPSLB 23 November 2015, posisi Hideki Horikoshi sebagai Presiden Komisaris digantikan oleh Michio Atsuda. /
In accordance with the resolution of the EGMS on 23 November 2015, Hideki Horikoshi’s position as President Commissioner was replaced by Michio Atsuda.
** Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB 12 Oktober 2015, Takeru Agawa diangkat sebagai Presiden Direktur menggantikan Ritsuo Ando. /
Based on the resolution of the EGMS on 12 October 2015, Takeru Agawa was appointed as President Director succeeding Ritsuo Ando.
*** Berdasarkan hasil keputusan RUPS 26 Juni 2015, Kevin Cahyadi Tatang diangkat sebagai Direktur Bisnis menggantikan Budi Tjahja Halim. /
Based on the resultion of the GMS on 26 June 2015, Kevin Cahyadi Tatang was appointed as Business Director succeeding Budi Tjahja Halim.
Agenda Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris 2015
Joint Meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners 2015 Agenda
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
13 Februari 2015 February 13, 2015
Rapat Panel Perkreditan Lending Panel Meeting
Laporan Hasil Kinerja Bank Q4 2014 Bank’s Performance Report for Q4 2014
Diskusi Rencana Kerja Direksi 2015 Discussion on the Board of Directors’ Plans for 2015
Lain-lain Others
20 Maret 2015 March 20, 2015
Kondisi Kinerja Bank Januari–Februari Bank’s Performance & Conditions in January–February
Lain-lain Others
08 April 2015 April 8, 2015
Kondisi Kinerja Bank Q1 2015 Bank’s Performance & Conditions in Q1 2015
Lain-lain Others
08 Mei 2015 May 08, 2015
Rapat Panel Perkreditan Lending Panel Meeting
Draf Perubahan Anggaran Dasar Draft of Amendments to Articles of Association
Rencana Penyelenggaraan RUPS GMS Implementation Plan
Persetujuan Laporan GCG 2014 2014 GCG Report Approval
Lain-lain Others
19 Juni 2015 Juny 19, 2015
Revisi RBB 2015 Revisions to RBB 2015
Finalisissi Penyelenggaraan RUPS Finalization of GMS Implementation Plan
Lain-lain Others
29 Juni 2015 Juny 29, 2015
Penunjukan Direktur Pelaksana Tugas Presiden Direktur Appointment of an Acting President Director
Lain-lain Others
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 163
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
28 Agustus 2015 August 28, 2015
Rapat Panel Perkreditan Lending Panel Meeting
12 Oktober 2015 October 12, 2015
Pembahasan & Penandatanganan Board Manual Bank BNP 2015
Discussion & Signing of Bank BNP’s 2015 Board Manual
Key Performance Indicators (KPI) untuk Direksi dan Dewan Komisaris
Key Performance Indicators (KPIs) for the Board of Directors and the Board of Commissioners
Rencana Jangka Panjang Corporate Plan
Lain-lain Others
23 Oktober 2015 October 23, 2015
Kondisi Kinerja Bank Q3 2015 Bank’s Performance & Conditions in Q3 2015
Lain-lain Others
23 November 2015November 23, 2015
RBB 2016–2018 RBB 2016–2018
Lain-lain Others
23 November 2015November 23, 2015
Rapat Panel Perkreditan Lending Panel Meeting
Program Orientasi bagi Direksi BaruProgram orientasi bagi Direksi yang baru diangkat, diatur di dalam Board Manual Direksi. Program Orientasi mengenai Bank BNP wajib diberikan kepada anggota Direksi yang baru pertama menjabat di Bank BNP. Program Orientasi yang diberikan dapat berupa sebuah sesi pertemuan yang disertai dengan presentasi baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi, kunjungan ke kantor-kantor Perseroan, perkenalan dengan para pejabat eksekutif/Branch Manager serta pengenalan program-program SDM lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Penilaian Kinerja DireksiSalah satu aspek penting dalam implementasi GCG adalah adanya peran dari organ perusahaan dalam pelaksanaan GCG. Sebagaimana diketahui RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi ketiganya merupakan segi tiga organ yang harus bersinergi dalam pelaksanaan pengurusan Perusahaan maupun pelaksanaan GCG.
Kedua organ lainnya yaitu Dewan Komisaris dan Direksi memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Penilaian kinerja masing-masing anggota Direksi dilaksanakan sekali setiap tahun.
Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan dengan cara melaksanakan self assessment dan di-review oleh Presiden Direktur serta direkomendasikan kepada Komite Nominasi untuk kemudian mendapatkan persetujuan oleh Dewan Komisaris/Presiden Komisaris.
Secara garis besar hal-hal yang menjadi dasar penilaian terhadap anggota Direksi yang tercermin dalam Key Performance Indicators (KPI) masing-masing anggota Direksi yang memuat antara lain sebagai berikut:
Orientation Program for New DirectorsThe orientation program for newly appointed directors is regulated in the Board Manual for both the Board of Commissioners and the Board of Directors. The orientation program provided can take the form of a meeting featuring a presentation from the Board of Commissioners or the Directors, visitation to the Company’s offices, introduction to the executive officers or branch managers, and introduction to other HR programs in line with the perceived needs.
Board of Directors Performance AssessmentOne of the key aspects in GCG implementation is the presence of roles of corporate organs in such implementation. As is known, the GMS, Board of Commissioners, and Board of Directors are a triad of organs that must maintain synergy in the management of the Company as well as in the implementation of GCG.
The two organs, i.e. the Board of Commissioners and the Board of Directors, have their respective functions and roles. Performance assessment of each member of the Board of Directors is conducted once a year.
Performance assessment of each member of the Board of Directors takes place in the form of a self assessment, subsequently reviewed by the President Director and nominated to the Nomination Committee to obtain subsequent approval from the Board of Commissioners/President Commissioner.
The main aspects that serve as the basis for the performance assessment of the members of the Board of Directors reflected in the Key Performance Indicators (KPI) of each of the members of the Board of Directors contain the following:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015164
1. Kinerja Perencanaan/Performance Planning Bagaimana pelaksanaan Direksi dalam merencanakan/
menyusun strategi yang sejalan dengan visi dan misi Perseroan dalam program kerja di tahun berjalan, jangka pendek dan jangka panjangnya dengan tetap berpegang kepada nilai-nilai Perseroan dan prinsip-prinsip dalam GCG.
2. Kinerja Pelaksanaan/Performance Review Bagaimana eksekusi/pelaksanaan dari kinerja stratejik
dalam perencanaan Bank untuk tahun berjalan dilakukan oleh Direksi dengan menggunakan berbagai macam parameter penilaian dan dilakukan secara mandiri/self assessment berdasarkan KPI yang dimilikinya.
3. Kinerja Monitoring/Evaluasi dan Improvement Bagaimana Direksi melakukan monitoring, evaluasi dan
melakukan improvement atas kinerja yang telah dilakukan sehingga dapat memastikan kinerjanya sesuai dengan target stratejik, prinsip GCG dan Manajemen Risiko yang dapat memberikan nilai tambah di kemudian hari.
Kebijakan RemunerasiRemunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Bank BNP direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan perumusan remunerasi yang berpedoman kepada kebijakan internal Bank BNP, peraturan eksternal yang berlaku, serta pertimbangan atas kinerja Bank BNP. Rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut kemudian diserahkan kepada Dewan Komisaris dan disampaikan pada RUPS untuk mendapatkan persetujuan, sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Bank.
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diperoleh Dewan Komisaris dan Direksi meliputi:a. Remunerasi dalam bentuk non-natura, termasuk gaji
dan penghasilan tetap lainnya antara lain tunjangan, kompensasi berbasis saham, dan bentuk remunerasi lainnya; dan
b. Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yaitu penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dan fasilitas lainnya yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Pengungkapan paket/kebijakan remunerasi, paling kurang meliputi:a. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Bank;
b. Jenis remunerasi dan fasilitas lain bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, paling kurang mencakup jumlah anggota Dewan Komisaris, jumlah anggota Direksi, dan jumlah seluruh paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sebagaimana tabel di bawah ini:
1. Performance Planning How the Board of Directors implements planning and
formulation of strategies that are aligned with the Company’s vision and mission within the work programs for the current year, the short term, and the long term, while upholding the corporate values and the GCG principles.
2. Performance Review The strategic performance in executing the Bank’s plans
for the current year by the Board of Directors using various assessment parameters, carried out through a self assessment mechanism based on their own KPI.
3. Evaluation and Improvement Performance How the Board of Directors has monitored, evaluated
and made improvements to its performance to ensure that it is aligned with the Bank’s strategic targets, GCG principles and Risk Management that can provide added value in the future.
Remuneration PolicyThe remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors of Bank BNP is recommended by the Nomination and Remuneration Committee and calculated based on the remuneration formula that refers to the Bank’s internal policy, the prevailing external regulations, as well as taking into account the Bank’s performance. The recommendation made by the Nomination and Remuneration Committee is submitted to the Board of Commissioners and then submitted to the GMS for approval, as stipulated in the Bank’s Articles of Association.
The remuneration package/policy and other facilities for the Board of Commissioners and the Board of Directors are:a. Remuneration in the form of non-natura, including salary
and other fixed income among other benefits, stock-based compensation and other forms of remuneration; and
b. Other facilities in the form of natura/non-natura, which is not other fixed income, including allowances for housing, transportation, health insurance, and other facilities that can as well as cannot be possessed.
The disclosure on remuneration package/policy includes at least:a. Remuneration package/policy and other facilities for the
Board of Commissioners and Board of Directors set by the General Meeting of Shareholders;
b. Types of remuneration and other facilities for all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, at least covering the number of members of the Board of Commissioners, the number of members of the Board of Directors, and the entire remuneration package/policy and other facilities as referred to in point a above, as shown in the following table:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 165
Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain Amount of Remuneration and Other Facilities
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received in 1 Year
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Orang Person
Jutaan / Million Rp
Orang Person
Jutaan / Million Rp
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) / RRemuneration (salary, bonuses, regular benefits, and other facilities in the form of non-natura)
5 2.600 7 15.973
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang / Other facilities in the form of natura (housing, transportation, health insurance, etc.) which:
a) dapat dimiliki / can be possessed b) tidak dapat dimiliki / can not be possessed
5 314 7 1.220
Total 5 2.914 7 17.193
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam 1 (satu) tahun dikelompokkan sesuai tingkat penghasilan sebagai berikut:
The number of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors who received remuneration in 1 (one) year are classified by income level as follows:
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun*) Amount of Remuneration per Person in 1 year*)
Jumlah Direksi Number of Directors
Jumlah Komisaris Number of Commissioners
di atas Rp 2 miliar / More than Rp 2 billion 2 -
di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar / From Rp 1 billion to Rp 2 billion 4 1
di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar / From Rp 500 million to Rp 1 billion 1 1
Rp 500 juta ke bawah / Below Rp 500 million - 3
(satuan orang)
*) yang diterima secara tunai / received in cash
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015166
Direksi Board of Directors
NamaName
Materi Pelatihan Training Program
Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Pelatihan
Type of Training and Organizer
Waktu & Tempat Pelatihan
Time and Place
Ritsuo Ando
• Persiapan Uji Kompetensi Auditor Lv. 1;Training,IAIB
6-7 Maret 2015, Jakarta.
• Implementasi GCG Secara Utuh bagi seluruh unit kerja terkait.
Refreshment,RMG.
25-27 Maret 2015,Yogyakarta.
Budi T. Halim • Pelatihan SMR Lv.5Training,PT. BaRA.
20 April 2015,Jakarta.
Takeru Agawa
• Pelatihan Persiapan Ujian SMR Lv.5.Training,PT. BaRA.
2 Februari 2015,Bandung
• Executive session “change, commitment and collaboration.”
Training,PT.Moh.Subagiyo
8 Juli 2015,Bandung.
• Training Peningkatan Pemahaman tentang Penilaian Kualitas Aktiva dan Restrukturisasi Kredit.
Training,PT. Leinad Aganis.
6-7 Agustus 2015,Bandung
Program Pelatihan Dewan Komisaris dan DireksiSelama 2015 anggota Dewan Komisaris dan Direksi mengikuti sejumlah pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam hal kepemimpinan dan kaderisasi yang baik, meliputi:
Komisaris
Board of Commissioners and Board of Directors Training ProgramsDuring 2015, members the Board of Commissioners and the Board of Directors participated in a number of training programs to improve their competence in leadership and regeneration, among others:
Commissioners
NamaName
Materi Pelatihan Training Program
Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Pelatihan
Type of Training and Organizer
Waktu & Tempat Pelatihan
Time and Place
Hideki Horikoshi Change,Commitment,Colaboration: Leveraging Business through for Strategic Leadership Roles.
Training,PT. Moh. Subagiyo
8 Juli 2015Bandung
Karel Tanok
• Workshop Penilaian Tingkat Kesehatan Bank;Refreshment,
BSMR7 April 2015 Jakarta
• Seminar “Mengupas Tuntas Fungsi dan Peran Komisaris Dalam Meningkatkan Kinerja Perbankan Yang Lebih Sehat dan Memberikan Profit”;
Refreshment, BSMR
19 Mei 2015, Jakarta
• Pemetaan Rekomendasi Perbaikan atas Temuan Regulator dalam kerangka Best Practice (CKPN);
Training, RMG
22 Juni 2015,Jakarta
• Executive Session Change, Commitment and Collaboration: Leveraging Business Throught Foue Strategic Leadership Roles”;
Training, PT. Moh. Subagiyo
8 Juli 2015, Bandung
• Training Penilaian Kualitas Aktiva dan Restrukturisasi Kredit sesuai dengan PBI 14/15/PBI/2012;
Training,PT. Leinad Aganis.
6-7 Agustus 2015,Bandung
Bachtiar Alam
• Workshop Penilaian Tingkat Kesehatan Bank;Refreshment,
BSMR7 April 2015, Bandung
• Executive Session Change, Commitment and Collaboration: Leveraging Business Throught Foue Strategic Leadership Roles”.
Training,PT. Moh. Subagiyo.
8 Juli 2015, Bandung
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 167
NamaName
Materi Pelatihan Training Program
Jenis Pelatihan dan Penyelenggara Pelatihan
Type of Training and Organizer
Waktu & Tempat Pelatihan
Time and Place
Markus Sugiono
• Energixing The Role of Credit Risk Mgt (BaRA Risk Forum); Training,PT. BaRA
5-6 Maret 2015, Bandung
• Workshop Tata Laksana Pengelolaan Risiko Operasional Berbasis Metodologi terkini dan Penggunaan Tools yang Teruji.
Training, RMG
6-7 Mei 2015, Jakarta
• Executive session “change, commitment and collaboration.”
Training,PT.Moh.SubagiyoTraining
8 Juli 2015,Bandung
• Sosialisasi BI-RTGS Generasi II; Training,Bank Indonesia
15-16 Oktober 2015, Jakarta
Markus Sugiono
• Sosialisasi Pelaksanaan Implementasi Sistem BI-RTGS, BI-SSSS, dan BI-ETP Gen II;
Training,Bank Indonesia
11 November 2015, Jakarta;
• The 4th Executive Annual Gathering Training,ASPI
27 November 2015, Bali.
Trie Karjati Wibowo
• Seminar Penerapan Tata Kelola & Management Risiko (FKDKP);
Training,ForumKomunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan
16 Februari 2015, Jakarta.
• Sosialisasi UU No.9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorismen Kepada Sektor Perbankan;
Training, OJK.
2 Maret 2015, Jakarta.
• Sosialisasi Roadmap Berkelanjutan (OJK); Training, OJK
10 Maret 2015, Jakarta
• The 3rd ASIA Audit Forum Training, MUFG.
17 Maret 2015, Singapura.
• Sosialisasi Kententuan Mengenai Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan RI;
Training, Bank Indonesia
15 Juni 2015, Jakarta.
• Executive Session “Change, Commitment and Collaboration”.
Training, PT.Moh.Subagiyo.
8 Juli 2015 Bandung.
• Seminar Bijak Ber-Ebanking; Training, OJK
14 September 2015, Jakarta.
• Sosialisasi Mengenai Pembukaan Rekening Valuta Asing (VALAS) oleh Calon Nasabah Perorangan Berkewarganegaraan Asing
Training, OJK.
18 September 2015, Jakarta.
• Sosialisasi Perizinan Bank Umum. Training, OJK.
26 November 2015, Jakarta.
Kevin Cahyadi Tatang
• Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Lv.4; Sertifikasi, PT. BaRA.
20 Januari 2015, Bandung.
• Executive Session “Change, Commitment, and Collaboration”;
Training, PT.Moh.Subagiyo
8 Juli 2015, Bandung
• Sosialisasi Spesial Assets Management; Training Internal, Bank BNP
9-10 Juli 2015, Bandung.
• Training Pembekalan Pemahaman Tentang Penilaian Kualitas Aktiva dan Restrukturisasi Kredit;
Training, PT.Leinad Aganis
6-7 Agustus 2015, Bandung
• Pembekalan Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Lv.5;Sertifikasi Lembaga Sertifikasi Manajemen Risiko(LSPP).
11 September 2015, Bandung
• Sosialisasi Internet Banking BM. Training Internal, Bank BNP
11 November 2015, Bandung
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015168
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan DireksiAnggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi juga tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain dari yang telah ditetapkan RUPS.
Affiliations of the Board of Commissioners and the Board of DirectorsMembers of the Board of Commissioners and the Board of Directors do not exploit the Bank for personal, family, and/or other parties interests which may cause losses to the Bank. The Board of Commissioners and the Board of Directors do not take and/or receive personal gain from the Bank other than those set forth in GMS.
Nama Name
Hubungan Keuangan Dengan Financial Relationship with
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship with
Komisaris Commissioner
Direktur Director
Pemegang Saham
Pengendali Controlling
Shareholder
Komisaris Commissioner
Direktur Director
Pemegang Saham
Pengendali Controlling
Shareholder
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Ya Yes
Tidak No
Michio Atsuda
Tatang Hermawan
Karel Tanok
Bachtiar Alam
Takeru Agawa
Kevin Cahyadi Tatang
Markus Sugiono
Trie Karjati Wibowo
Komite AuditKomite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk bekerja secara kolektif dan berfungsi untuk menjaga efektivitas tugas dan tanggung jawabnya, khususnya dari segi pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit internal serta pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan audit (eksternal/internal) dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 1. Keputusan Ketua BAPEPAM & LK NOMOR: KEP-
643/BL/2012 tanggal 07 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit.
2. Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
3. Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
4. Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
5. Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Audit CommitteeThe Audit Committee is formed by the Board of Commissioners to work collectively, with the function of maintaining the effectiveness of its duties and responsibilities, in particular with regard to monitoring and evaluation of internal audit planning and implementation as well as supervision of the follow up to the internal and external audit findings in order to assess the adequacy of internal control, including the adequacy of financial reporting process.1. Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-643/
BL/2012 on 7 December 2012 on the Establishment and Work Guidelines of the Audit Committee.
2. Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999 on 20 September 1999 on Assignment of the Compliance Director and Implementation of Internal Audit Function Standards for Commercial Banks.
3. Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 on 30 January 2006 on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks.
4. Bank Indonesia Regulation No./14/PBI/2006 on 5 October 2006 on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks.
5. Bank Indonesia Circular No. 15/15/DPNP on 29 April 2013 on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 169
6. Anggaran Dasar Perseroan tentang Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris.
Susunan Keanggotaan Komite AuditPada pertengahan tahun 2015, Komite Audit mengalami perubahan susunan keanggotaan menjadi sebagai berikut:
Ketua : Drs. Karel Tanok, Ak.Anggota : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.Anggota : Dra. Inge Barlian, M.Sc Akt.
Terhitung sejak tanggal 6 Juli 2015, Direksi menetapkan di dalam Surat Keputusan NOKEP: 060-DIR/KOM/07/2015 susunan Ketua dan Anggota Komite Audit ialah sebagai berikut:
Ketua : Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Anggota : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.Anggota : Dra. Inge Barlian, M.Sc Akt.
6. The Company’s Articles of Association on the Duties and Authority of the Board of Commissioners.
Audit Committee CompositionIn the middle of 2015, the composition of the Audit Committee was changed as follows:
Chairman : Drs. Karel Tanok, Ak.Member : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi,Ak.Member : Dra. Inge Berlian, M.Sc.Akt.
Starting from 6 July 2015, the Board of Directors determined in the Decree No. KEP-060-DIR/KOM/07/2015 that the members and chairman of the Audit Committee are as follows:
Chairman : Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Member : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi,Ak.Member : Dra. Inge Berlian, M.Sc.Akt.
Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.
Profil Anggota Komite Audit
Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Warga Negara Indonesia. Pemegang gelar Doctor of Philosophy (PhD) jurusan Antropologi dari Harvard University tahun 1995 dan Master of Art di bidang Regional Studies East Asia dari Harvard University tahun 1989. Pernah bekerja sebagai Dosen Tetap Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, sejak 1987, Visiting Professor di Department of Cultural Anthropology, University of Tokyo, tahun 2003, dan Visiting Researcher di Faculty of Law and Letters, University of the Ryukyus, Jepang, tahun 2006. Diangkat sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko Bank BNP pada Juli 2015, dengan masa jabatan sesuai dengan masa jabatannya sebagai Komisaris.
Profiles of the Audit Committee Members
Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Indonesian citizen. Graduated as Doctor of Philosophy (PhD) in Anthropology from Harvard University in 1995 and as Master of Art in Regional Studies East Asia from Harvard University in 1989. Has been working as Lecturer at the Faculty of Cultural Sciences, University of Indonesia, since 1987, and was Visiting Professor at Department of Cultural Anthropology, University of Tokyo, in 2003, and Visiting Researcher at Faculty of Law and Letters, University of the Ryukyus, Jepang, in 2006. Appointed as Chairman of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee of Bank BNP in July 2015 with a term of office in line with that of his position as Commissioner.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015170
Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.
Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.55 tahun, Warga Negara Indonesia. Menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank BNP sejak Oktober 2014. Latar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1985, melanjutkan S2 Magister Sains Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Magister Sains tahun 1996, kemudian memperoleh gelar Doktor Akuntansi pada tahun 2003 dari Universitas Padjajaran, Bandung. Pengalaman jabatan sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (2006–2014), sebagai Kepala Biro Keuangan Universitas Katolik Parahyangan Bandung (2003–2005), sebagai Ketua Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1998–2003), dan memulai karirnya sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1991–1998).
Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.55 years old, Indonesian citizen. Became member of the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee of Bank BNP in October 2014. Graduated with a bachelor’s degree in Economics majoring in Accounting from Padjajaran University in 1985, a master’s degree in Economics from the University of Indonesia, a master’s degree in Science in 1996, and a doctorate in Accounting in 2003 from Padjajaran University, Bandung, in 2003. Previously worked as the Dean of the Faculty of Economics of Parahyangan University, Bandung (2006–2014), Head of the Finance Bureau of Parahyangan Catholic University, Bandung(2003–2005), Head of Accounting Department of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung(1998–2003), and Secretary at the Accounting Department of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung (1991–1998).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 171
Dra. Inge Barlian, M.Sc Akt.
Dra. Inge Barlian, M.Sc. Akt.64 tahun, Warga Negara Indonesia. Menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank BNP sejak Oktober 2014. Latar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Katolik Parahyangan tahun 1978, dan melanjutkan S2 Magister Teknik dan Manajemen Industri di Institut Teknologi Bandung tahun 1984, kemudian memperoleh Sarjana Jurusan Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung tahun 1986. Pengalaman bekerja sebagai Sekretaris Senat Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung (2008–2010), sebagai Ketua Ujian Saringan Masuk Universitas Katolik Parahyangan (1990), sebagai Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (1987–1993), dan memulai karirnya sebagai Pembantu Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (1985–1986).
Dra. Inge Barlian, M.Sc. Akt.64 years old, Indonesian citizen. Became member of the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee of Bank BNP in October 2014. Has a bachelor’s degree in Economics majoring in Management from the Parahyangan Catholic University in 1978, a master’s degree in Industrial Management and Engineering at Bandung Institute of Technology in 1984, and a bachelor’s degree in Accounting from the Parahyangan Catholic University in 1986. Previously worked as Secretary of the Senate of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung (2008–2010), as Chair of Entry Examination of Parahyangan Catholic University (1990), as Assistant Dean I of Academic Affairs of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung (1987–1993), and as Assistant Dean II of Administration and Finances of the Faculty of Economics of Parahyangan Catholic University, Bandung (1985–1986).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015172
Piagam Komite AuditDewan Komisaris memastikan bahwa Komite Audit dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Dalam rangka meningkatkan efektivitas tugas dan tanggung jawab Komite Audit, maka dilengkapi dengan Piagam Komite Audit yang merupakan “Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit”, Piagam Komite Audit ini diperlukan sebagai landasan kerja dari Komite Audit dan untuk kejelasan bagi semua pihak yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit, yaitu Dewan Komisaris, Manajemen, Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), serta unit-unit kerja dan komite-komite lain yang berkaitan dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Sehubungan dengan hal tersebut maka disusunlah Piagam Komite Audit berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.008-KOM/KEP/11/2015 tentang Pengesahan Perubahan Piagam Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris tanggal 13 November 2015. Piagam Komite Audit berisi beberapa hal sebagai berikut:
1. Latar Belakang2. Referensi3. Definisi 4. Visi dan Misi Komite Audit5. Kode Etik6. Pedoman Komite7. Komposisi Keanggotaan8. Persyaratan Anggota Komite Audit9. Pengangkatan Keanggotaan10. Masa Tugas Anggota11. Tata Cara dan Prosedur Kerja
Tugas & Tanggung Jawab Komite AuditKomite Audit Bank BNP bertugas dan bertanggung jawab mengawasi pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan tata kelola Bank BNP. Dalam menjalankan tugas tersebut, Komite audit diberikan kewenangan untuk menyelidiki seluruh temuan yang dinilai perlu sebagai upaya menjamin bahwa pengendalian internal, praktik akuntansi, dan GCG Bank BNP terlaksana dengan baik dan sehat.
Adapun perincian tugas dan tanggung jawab Komite Audit mencakup:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
dikeluarkan Bank BNP kepada publik dan atau pihak otoritas berwenang lainnya atas laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Bank BNP;
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait kegiatan Bank BNP;
3. Memberikan pendapat yang bersifat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan Publik;
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan jasa layanan (fee);
Audit Committee CharterThe Board of Commissioners ensures that the Audit Committee is able to carry out its duties effectively. In order to improve the effectiveness of the duties and responsibilities of the Audit Committee, the committee is equipped with the Audit Committee Charter which is the “Guidelines and Procedures of the Audit Committee”, a necessary tool that provides a basis the work of the Audit Committee and to provide clarity to all parties associated with the tasks and responsibilities of the Audit Committee, i.e. the Board of Commissioners, the Management, Internal Audit Unit (IAU), as well as other units and other committees related to the implementation of Good Corporate Governance (GCG). Consequently, the Audit Committee Charter was drafted pursuant to the prevailing regulations and continues to be periodically reviewed. It was approved through the Board of Commissioners Decree No. 008-KOM/KEP/11/2015 on the Ratification of the Amendment to the Charters of Committees under the Board of Commissioners, dated 13 November 2015. The Charter contains among others the following aspects:1. Background2. References3. Definitions4. Audit Committee Vision and Mission5. Code of Conduct6. Guidelines7. Composition of Membership8. Terms of Membership9. Appointment of Members10. Term of Office11. Rules and Procedures
Duties & Responsibilities of the Audit CommitteeBank BNP’s Audit Committee has the duties and responsibilities to perform supervision on financial reporting, internal control and corporate governance of Bank BNP. To facilitate the Committee in carrying out its duties, the Audit Committee is authorized to conduct necessary investigation on all findings as an effort to ensure that the Bank’s internal control, accounting practices and GCG practices are proper and sound.
The details of the Audit Committee’s duties and responsibilities are:1. Reviewing financial information issued by Bank BNP
to the public and or other authorities on the financial statements, projections and other statements relating to financial information of Bank BNP;
2. Reviewing compliance with the prevailing regulations relating to the activities of Bank BNP;
3. Providing independent opinion in case of disagreements between the Management and the Public Accountant;
4. Providing recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the Public Accountant based on the considerations of independence, scope of assignment, and fee;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 173
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh pemeriksa internal/eksternal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut yang dilakukan oleh Manajemen;
6. Melakukan evaluasi atas pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Bank BNP;
7. Melakukan evaluasi dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Bank BNP.
Wewenang Komite Audit Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut:1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
mengenai Laporan Keuangan dan/atau hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi;
2. Melakukan komunikasi dengan unit kerja terkait dan pihak-pihak lain di Bank BNP serta Kantor Akuntan Publik yang memeriksa Bank BNP untuk memperoleh informasi dan klarifikasi serta meminta dokumen dan laporan yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan tugas Komite Audit;
3. Meminta Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan Auditor Eksternal, serta institusi pengawas/pemeriksa lainnya;
4. Meminta Satuan Kerja Audit Internal dan/atau Audit Eksternal, melakukan pemeriksaan/investigasi khusus, apabila terdapat dugaan kuat telah terjadi kecurangan, pelanggaran hukum, dan pelanggaran terhadap ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Mengakses data/informasi tentang karyawan, data asset, serta sumber daya perusahaan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya;
6. Meminta bantuan pihak luar untuk melakukan pemeriksaan yang bersifat khusus dan sangat teknis dengan persetujuan dari Dewan Komisaris.
Rapat Komite AuditSelama 2015, Komite Audit mengadakan 8 (delapan) kali rapat, dengan tingkat kehadiran 97%. Hasil rapat berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang ditetapkan telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Audit disajikan pada tabel berikut:
5. Reviewing implementation of inspection by internal/external examiners and supervising the implementation of follow up actions taken by the Management;
6. Evaluating complaints relating to accounting and financial reporting processes in Bank BNP;
7. Conducting evaluations and advising the Board of Commissioners in relation to the potential conflict of interest in Bank BNP.
Audit Committee AuthorityIn performing its duties, the Audit Committee has the authority to:1. Give opinion to the Board of Commissioners on the
Financial Reports and or other matters submitted by the Board of Directors;
2. Communicate with relevant work units and other parties in Bank BNP as well as the public accounting firm that audits Bank BNP to obtain information and clarification and request documents and reports, in relation to the implementation of the tasks of the Audit Committee;
3. Request for Inspection Result Report (LHP) from the Internal Audit Unit (IAU) and the External Auditor, as well as institutional supervisors/other parties;
4. Request the Internal Audit Unit and/or the External Auditor to conduct special inspection/investigation, if there is a strong suspicion of foul play, violations of the law or the prevailing regulations;
5. Access the data/information about employees, assets data, as well as other resources related to the performance of its duties;
6. Request for outside help in specific and highly technical audits with the approval of the Board of Commissioners.
Audit Committee MeetingsThroughout 2015, the Audit Committee held 8 (eight) meetings with 97% attendance rate. Results of the meetings, taking the form of recommendations as well as decisions, were recorded in the minutes of meetings and properly documented.
The frequency of meetings and attendance of the Audit Committee members are provided in the table below:
NoNamaName
JabatanPosition
Rapat Komite AuditAudit Committee Meetings
Jumlah RapatNumber of Meetings
Jumlah KehadiranAttendance
% Kehadiran% Attendance
1
Karel Tanok*)Ketua Komite/Komisaris IndependenCommittee Chairman/Independent Commissioner
4 4 100%
Bachtiar Alam*)Ketua Komite/Komisaris IndependenCommittee Chairman/Independent Commissioner
4 4 100%
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015174
*) Terhitung 6 Juli 2015 Sdr. Bachtiar Alam menggantikan Sdr. Karel Tanok Sebagai Ketua Komite Audit Berdasarkan SK NOKEP 060-DIR/KOM/07/2015 Tentang
Pengesahan Perubahan Ketua Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi/ Starting on 6 July 2016 Bachtiar Alam replaced
Karel Tanok as Chairman of the Audit Committee based on the Decree NOKEP 060-DIR/KOM/07/2015 on the Ratification of the Change of the Audit Committee
Chairman, the Risk Monitoring Committee Chairman, and the Remuneration & Nomination Committee Chairman.
Agenda Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Agendas
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
27 Januari 2015 January 27, 2015
Update progress perkembangan pemeriksaan KAP Update of external audit progress
10 Februari 2015 February 10, 2015
Hasil Pemeriksaan KAP External auditor’s audit result
Lain-lain Others
12 Februari 2015 February 12, 2015
Membahas Estimasi Iuran Pension Fund Bank BNP untuk Tahun 2015
Discussion of Estimation for Bank BNP’s Pension Fund for 2015
Lain-lain Others
17 April 2015 April 17, 2015
Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan SKAI Triwulan I Tahun 2015
Report of Follow-up to IAU Audit Results for Q1 2015
Lain-lain Others
15 Juli 2015 July 19, 2015
Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan SKAI Triwulan II Tahun 2015
Report of Follow-up to IAU Audit Results for Q2 2015
Lain-lain Others
29 Juni 2015 Juny 29, 2015
Penunjukan Direktur Pelaksana Tugas Presiden Direktur Appointment of an Acting President Director
Lain-lain Others
02 September 2015 September 02, 2015
Kick-off Meeting Kick-off Meeting
23 Oktober 2015 October 23, 2015
Penilaian Manajemen atas Risiko Fraud Management Evaluation of Fraud Risk
30 Oktober 2015 October 30, 2015
Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan SKAI Triwulanan III Tahun 2015
Report of Follow-up to IAU Audit Results for Q3 2015
Lain-lain Others
Laporan Pelaksanaan TugasKomite Audit melaporkan hasil pengawasannya kepada Dewan Komisaris setelah menjalankan tugas secara profesional dan independen dalam membantu Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit dan implementasi GCG.
Pada 2015 Komite Audit melaksanakan beberapa hal, antara lain:i. Memberikan laporan secara berkala, disertai
rekomendasi dan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap manajemen.
Report of Duties ImplementationThe Audit Committee reported the results of its supervision to the Board of Commissioners after performing its duties professionally and independently in assisting the Board of Commissioners to supervise financial reporting process, risk management, auditing, and GCG implementation.
In 2015 the Audit Committee carried out a number of tasks, among others:i. Provide regular reports and recommendations and
inputs to the Board of Commissioners to help the Board of Commissioners supervise the management.
NoNamaName
JabatanPosition
Rapat Komite AuditAudit Committee Meetings
Jumlah RapatNumber of Meetings
Jumlah KehadiranAttendance
% Kehadiran% Attendance
2 Elizabeth Tiur M.Anggota Komite IndependenIndependent Committee Member
8 8 100%
3 Inge BarlianAnggota Komite IndependenIndependent Committee Member
8 7 88%
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 175
ii. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi mengenai Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan untuk Tahun Buku 2015, yaitu Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a), (Member of BKR International).
iii. Memberikan tanggapan terhadap hasil temuan KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) terkait kelengkapan dokumen pemeriksaan untuk menjadi masukan dan pertimbangan bagi KAP.
iv. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) secara intensif dan berkala;
v. Memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
vi. Memantau dan mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku;
vii. Melakukan pengawasan atas penyusunan laporan keuangan untuk memastikan terpenuhinya standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku.
Hasil evaluasi Komite Audit menunjukkan bahwa seluruh proses kegiatan Bank BNP telah mampu mendukung pelaksanaan manajemen risiko dan penerapan GCG. Hal senada terdapat dalam Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 yang disajikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Independensi dan objektivitas KAP dalam mengaudit Laporan Keuangan Bank BNP berpedoman pada standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Komite Lain di Bawah Dewan Komisaris
Komite Pemantau RisikoDalam rangka meningkatkan pelaksanaan GCG melalui penguatan fungsi Dewan Komisaris, Bank BNP membentuk Komite Pemantau Risiko yang terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 2 (dua) pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan perbankan.
Piagam Komite Pemantau RisikoDewan Komisaris memastikan bahwa Komite Pemantau Risiko dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien. Dalam rangka mengefektifkan tugas Komite Pemantau Risiko, maka diperlukan Piagam Komite Pemantau Risiko yang merupakan “Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko”, Piagam Komite Pemantau Risiko ini diperlukan sebagai landasan kerja dari Komite Pemantau Risiko dan untuk kejelasan bagi semua pihak yang berkaitan dengan Tugas
ii. Provide recommendation to the Board of Commissioners and Board of Directors on the appointment of Public Accounting Firm who will perform the Company’s financial statement audit for 2015 fiscal year, namely Public Accounting Firm of Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a), (Member of BKR International).
iii. Provide response to the findings of the Public Accounting Firm of Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) in relation to the completeness of the audit documentation to be used as input and consideration of the Public Accounting Firm.
iv. Monitor and evaluate the duties and implementation of Internal Audit Unit intensively and periodically;
v. Monitor the follow up of audit result in order to assess the adequacy of internal control including the adequacy of financial reporting process;
vi. Monitor and evaluate the conformity of the audit implementation by Public Accountant Firm with applicable Auditing Standard;
vii. Supervise the financial statements preparation to ensure the compliance with applicable accounting standards.
The result of Audit Committee’s evaluation indicated that the whole Bank BNP activity process has been able to support the risk management and GCG implementation. The similar thing can be found in Financial Statements 2015 Fiscal Year presented by the Public Accounting Firm (KAP) and has been in accordance with applicable Financial Accounting Standards and Bank Indonesia Regulations. The independence and objectivity of KAP in auditing the Bank BNP Financial Statements is guided by auditing standard stipulated by Indonesia Accountant Association (IAI).
Other Committees Under the Board of CommissionersRisk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee is formed to increase the implementation of GCG by enhancing the Board of Commissioners’ functions. Bank BNP formed the Risk Monitoring Committee, comprising 3 (three) members, namely 1 Independent Commissioner as Committee Chairman and 2 (two) independent parties with expertise in risk management and banking.
Risk Monitoring Committee CharterThe Board of Commissioners ensures that the Risk Monitoring Committee is able to carry out its duties effectively and efficiently. In improving the efficacy of the tasks of the Risk Monitoring Committee, a Guideline and Work Procedures for the Risk Monitoring Committee in the form of a Risk Monitoring Committee Charter is required as a foundation for the work of the Risk Monitoring Committee and to provide clarity of information to all parties dealing
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015176
Komite Pemantau Risiko, yaitu Dewan Komisaris, Manajemen, Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Divisi Kepatuhan serta unit kerja dan komite-komite lain yang berkaitan dengan Good Corporate Governance (GCG). Sehubungan dengan hal tersebut maka disusunlah Piagam Komite Pemantau Risiko berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 008-KOM/KEP/11/2015 tentang Pengesahan Perubahan Piagam Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris tanggal 13 November 2015. Piagam Komite Pemantau Risiko berisi beberapa hal sebagai berikut:1. Latar Belakang2. Referensi3. Definisi 4. Visi dan Misi Komite Pemantau Risiko5. Kode Etik6. Pedoman Komite7. Komposisi Keanggotaan8. Persyaratan Anggota Komite Pemantau Risiko9. Pengangkatan Keanggotaan10. Masa Tugas Anggota11. Tata Cara dan Prosedur Kerja
Tugas Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko bertugas membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan Dewan Komisaris terhadap Direksi dalam penerapan manajemen risiko. Dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai analisis sistem manajemen risiko dan perbaikannya, Komite Pemantau Risiko Bank BNP melakukan tugas-tugas sebagai berikut:1. Menelaah Kecukupan Kebijakan Manajemen Risiko;2. Melakukan penelaahan atas berfungsinya manajemen
risiko;3. Melakukan penelaahan atas kualitas informasi;4. Laporan Profil Risiko yang telah disampaikan kepada
Bank Indonesia;5. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko; dan
6. Memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen Risiko dan pelaksanaannya
Wewenang Komite Pemantau RisikoUntuk melaksanakan tugasnya, anggota Komite Pemantau Risiko sesuai dengan Pedoman Kerja yang berlaku memiliki wewenang sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan terhadap masalah yang timbul.2. Memperoleh informasi secara menyeluruh tentang aset,
liabilitas, serta sumber daya Bank lainnya terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
with the Risk Monitoring Committee, namely the Board of Commissioners, the Management, the Risk Management Unit (RMU), the Compliance Division, and other work units and committees related to Good Corporate Governance (GCG). Accordingly, the Risk Monitoring Committee Charter has been formulated based on the prevailing regulations and is reviewed regularly and has been ratified by the Decree of the Board of Commissioners No. 008-KOM/KEP/11/2015 on the Ratification of the Amendment to the Charters of Committees under the Board of Commissioners dated 13 November 2015. The Risk Monitoring Committee Charter contains among others the following:1. Background2. References3. Definitions4. Audit Committee Vision and Mission5. Code of Conduct6. Guidelines7. Composition of Membership8. Terms of Membership9. Appointment of Members10. Term of Office11. Rules and Procedures
Duties of the Risk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee is responsible for assisting the supervision and advisory functions of the Board of Commissioners on the Board of Directors with regard to risk management. To provide recommendations to the Board of Commissioners in reviewing the risk management system and its improvements in the Bank, Risk Monitoring Committee carries out the following tasks:1. Review the Adequacy of Risk Management Policy;2. Review the functioning of risk management;
3. Review the quality of information;4. Risk Profile Report submitted to Bank Indonesia;
5. Identify matters requiring the attention of the Board of Commissioners in relation to the policy of risk management and its implementation; and
6. Provide advice and recommendations to the Board of Commissioners regarding the Risk Management Policy and its implementation.
Risk Monitoring Committee AuthorityTo conduct their duties, the members of the Risk Monitoring Committee in accordance with the prevailing regulations have the following authority:1. Review issues that arise.2. Obtain information thoroughly on assets, liabilities, and
other resources of the Bank in line with its performance of duties.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 177
3. Melakukan komunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pejabat eksternal dalam melaksanakan fungsi pemantauan risiko dan kegiatan lainnya (apabila ada).
4. Apabila diperlukan, dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko dapat meminta bantuan tenaga ahli, dan atau Konsultan Independen.
5. Melakukan pertemuan dengan pihak eksternal, termasuk menghadiri pertemuan anggota Komite Eksekutif apabila diperlukan.
Dalam melaksanakan kewenangannya sebagaimana tersebut di atas, Komite Pemantau Risiko dapat bekerja sama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), serta komite–komite lain yang berada di bawah Dewan Komisaris.
Susunan Keanggotaan Komite Pemantau RisikoPada pertengahan tahun 2015, Komite Pemantau Risiko mengalami perubahan Ketua Komite, yang semula Ketua Komite dan susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: Ketua : Drs. Karel Tanok, Ak.Anggota : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.Anggota : Dra. Inge Barlian, M.Sc Akt.
Terhitung sejak tanggal 6 Juli 2015, Direksi menetapkan di dalam Surat Keputusan NOKEP: 060-DIR/KOM/07/2015 susunan Ketua dan Anggota Komite Audit ialah sebagai berikut:
Ketua : Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Anggota : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.Anggota : Dra. Inge Barlian, M.Sc Akt.
Profil Anggota Komite Pemantau RisikoProfil Anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat di dalam profil Anggota Komite Audit.
Rapat Komite Pemantau RisikoSelama 2015, Komite Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali dengan tingkat kehadiran 85%. Hasil rapat berupa kajian, analisis maupun rekomendasi dan keputusan yang telah ditetapkan, dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko disajikan pada tabel berikut:
3. Directly communicate with the employees, including the Board of Directors and external officers in performing the risk monitoring function and other activities (if any).
4. When necessary, and by written approval from the Board of Commissioners, the Risk Monitoring Committee may acquire outside help from experts and or independent consultants.
5. Conduct meetings with external parties, including attending the meetings of the Executive Committee when necessary.
In carrying out the above authority, the Risk Monitoring Committee may cooperate with the Risk Management Unit (RMU), and other committees under the Board of Commissioners.
Risk Monitoring Committee CompositionIn the middle of 2015, the composition of the Risk Monitoring Committee underwent a change to the Chairman position, and thus with such change the current composition of the Risk Monitoring Committee is as follows:Chairman : Drs. Karel Tanok, Ak.Members : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.Members : Dra. Inge Barlian, M.Sc.Akt.
Effective on 6 July 2015, the Board of Directors determined in the Decree NOKEP: 060-DIR/KOM/07/2015 that the composition of the chairman and members of the Risk Monitoring Committee is as follows:
Chairman : Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Members : Dr. Elizabeth Tiur Manurung, Msi.Ak.Members : Dra. Inge Barlian, M.Sc.Akt.
Profile of the Risk Monitoring Committee MembersProfiles of the Chairman and Members of the Risk Monitoring Committee are presented in the Profile of the Audit Committee Members.
Risk Monitoring Committee MeetingsThroughout 2015, the Risk Monitoring Committee organized 10 (ten) meetings with 85% attendance rate. Results of the meetings, such as studies, analysis, recommendations or decisions, were stated in minutes of meetings and properly documented.
The frequency of meetings and attendance of the Risk Monitoring Committee members are provided in the table below:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015178
NamaName
JabatanPosition
Rapat Komite Pemantau RisikoRisk Monitoring Committee Meetings
Jumlah RapatNumber of Meetings
Jumlah KehadiranAttendance
% Kehadiran% Attendance
Karel Tanok*)Ketua Komite/Komisaris IndependenCommittee Chairman/Independent Commissioner
4 4 100%
Bachtiar Alam*)Ketua Komite/Komisaris IndependenCommittee Chairman/Independent Commissioner
4 4 100%
Elizabeth Tiur M.Anggota Komite IndependenIndependent Committee Member
8 8 100%
Inge BarlianAnggota Komite IndependenIndependent Committee Member
8 7 88%
*) Terhitung 6 Juli 2015 Sdr. Bachtiar Alam menggantikan Sdr. Karel Tanok Sebagai Ketua Komite Audit Berdasarkan SK NOKEP 060-DIR/KOM/07/2015 Tentang
Pengesahan Perubahan Ketua Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi/ Starting on 6 July 2016 Bachtiar Alam replaced
Karel Tanok as Chairman of the Audit Committee based on the Decree NOKEP 060-DIR/KOM/07/2015 on the Ratification of the Change of the Audit Committee
Chairman, the Risk Monitoring Committee Chairman, and the Remuneration & Nomination Committee Chairman.
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Meeting Agenda
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
21 Januari 2015 January 21, 2015
Pending matters rapat Komite Pemantau Risiko sebelumnya
Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Presentasi Laporan Bulanan Manajemen Risiko - data bulan November & Desember 2014
Presentation of the Risk Management Monthly Report for November & December 2014
Lain-lain Others
06 Maret 2015 March 06, 2015
Pending matters rapat Komite Pemantau Risiko sebelumnya
Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Presentasi Laporan Bulanan Manajemen Risiko - data bulan Januari 2015
Presentation of the Risk Management Monthly Report for January 2015
Lain-lain Others
27 Maret 2015 March 27, 2015
Pending matters rapat Komite sebelumnya Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Presentasi Laporan Bulanan Manajemen Risiko - data bulan Februari 2015
Presentation of the Risk Management Monthly Report for February 2015
Presentasi kebijakan SCR, Bank Financing, LTV. Presentation of SCR, Bank Financing, and LTV policies
Lain-lain Others
30 April 2015 April 30, 2015
Pending matters rapat Komite sebelumnya Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Presentasi Laporan Bulanan Manajemen Risiko - data bulan Maret 2015
Presentation of the Risk Management Monthly Report for March 2015
Lain-lain Others
03 Juli 2015 July 03, 2015
Pending matters rapat sebelumnya Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Presentasi Laporan Bulanan Manajemen Risiko- data bulan April & Mei 2015
Presentation of the Risk Management Monthly Report for April & May 2015
Lain-lain Others
21 Agustus 2015 August 21, 2015
Pending matters Rapat Komite Pemantau Risiko Sebelumnya
Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Laporan Bulanan Manajemen Risiko-bulan Juli 2015 Presentation of the Risk Management Monthly Report for July 2015
Profil Risiko triwulanan II - 2015 Risk Profile for Q2 2015
RBBR & ICAAP semester I - 2015 RBBR & ICAAP for Semester I 2015
Lain-lain Others
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 179
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
25 September 2015 September 25, 2015
Pending matters Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Laporan Bulanan Manajemen Risiko - bulan Juli 2015 Presentation of the Risk Management Monthly Report for July 2015
Presentasi AYDA Presentation of Repossessed Assets
Lain-lain Others
02 Oktober 2015 October 02, 2015
Pending matters. Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Laporan Bulanan Manajemen Risiko bulan Agustus 2015
Presentation of the Risk Management Monthly Report for August 2015
Lain-lain Others
13 November 2015 November 13, 2015
Pending matters; Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Laporan Bulanan Manajemen Risiko bulan September 2015;
Presentation of the Risk Management Monthly Report for September 2015
Lain-lain Others
04 Desember 2015 Desember 04, 2015
Pending matters; Pending matters of the previous Risk Monitoring Committee meeting
Presentasi Laporan Bulanan Manajemen Risiko bulan Oktober 2015;
Presentation of the Risk Management Monthly Report for October 2015
Presentasi 25 Debitur Besar; Presentation of Top 25 Debtors
Lain-lain Others
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko melaporkan hasil pengawasan kepada Dewan Komisaris setelah menjalankan tugas secara profesional dan independen dalam membantu Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan.
Pada tahun 2015 Komite Pemantau Risiko melaksanakan beberapa hal, antara lain:1. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan yang seharusnya;
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas komite manajemen risiko dan satuan kerja manajemen risiko, guna memberikan gambaran tentang risiko kepada Dewan Komisaris;
3. Memberikan laporan kepada Dewan Komisaris tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya termasuk memberikan saran dan rekomendasi terkait dengan peningkatan pengendalian risiko;
4. Melakukan kaji ulang terhadap Komite Pemantau Risiko termasuk pengkinian Pedoman Kerja Komite Pemantau Risiko.
Hasil evaluasi Komite Pemantau Risiko menunjukan bahwa seluruh proses kegiatan Bank BNP telah mampu mendukung pelaksanaan manajemen risiko dan GCG.
Report of the Risk Monitoring Committee’s Duties ImplementationThe Risk Monitoring Committee reports their supervision results to the Board of Commissioners after performing their duties professionally and independently in assisting the Board of Commissioners supervise the Bank.
In 2015 the Risk Monitoring Committee performed among others:1. Evaluated the conformity of risk management policy
with the implementation thereof;
2. Monitored and evaluated the execution of duties of the risk management committee and the risk management unit, in order to provide an overview of risk to the Board of Commissioners;
3. Provided reports to the Board of Commissioners on the execution of duties and responsibilities including provision of advice and recommendations related to improvement of risk management performance;
4. Reviewed the Risk Monitoring Committee including updating the Work Guideline of the Risk Monitoring Committee.
The Risk Monitoring Committee’s evaluation results show that all of the activities of Bank BNP have been adequately supporting the implementation of risk management and GCG principles.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015180
Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi merupakan Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait Remunerasi dan Nominasi terhadap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari minimal 3 (tiga) orang, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Independen yang menjabat Ketua serta 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Kepala Divisi Human Capital & Corporate Services sebagai anggota.
Pada pertengahan tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi mengalami perubahan Ketua Komite, yang semula Ketua Komite dan susunan keanggotaan Komite Remunerasi adalah sebagai berikut: Ketua : Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Anggota : Hideki HorikoshiAnggota : Tatang HermawanAnggota : Karel TanokAnggota : Agung Subagiyo
Terhitung sejak tanggal 6 Juli 2015, Direksi menetapkan di dalam Surat Keputusan NOKEP: 060-DIR/KOM/07/2015 susunan Ketua dan Anggota Komite Audit ialah sebagai berikut:Ketua : Drs. Karel Tanok, Ak.Anggota : Hideki Horikoshi*Anggota : Tatang HermawanAnggota : Bachtiar AlamAnggota : Agung Subagiyo* Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB 23 November 2015 bahwa Sdr. Hideki
Horikoshi digantikan oleh Sdr. Michio Atsuda sebagai Presiden Komisaris.
Remuneration and Nomination CommitteeThe Remuneration and Nomination Committee is a committee established by and responsible to the Board of Commissioners in assisting the Board of Commissioners carry out its functions related to Remuneration and Nomination as regards members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, and to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the remuneration policy for Executive Officers and employees in general, to be submitted to the Board of Directors.
Remuneration and Nomination Committee consists of at least 3 persons, namely 1 (one) Independent Commissioner who serves as the Chairman, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Human Capital & Corporate Services Division Head as members.
In the middle of 2015 the Remuneration and Nomination Committee underwent a change to its Committee Chairman position, and thus the current composition of the Remuneration and Nomination Committee is as follows:Chairman : Bachtiar Alam, M.Si., A.M., Ph.D.Member : Hideki HorikoshiMember : Tatang HermawanMember : Karel TanokMember : Agung Subagiyo
Effective on 6 July 2015, the Board of Directors determined in the Decree NOKEP: 060-DIR/KOM/07/2015 that the composition of the chairman and members of the Risk Monitoring Committee is as follows:Chairman : Drs. Karel Tanok, Ak.Member : Hideki Horikoshi*Member : Tatang HermawanMember : Bachtiar AlamMember : Agung Subagiyo* Based on the resolution of the EGMS on 23 November 2015, Hideki Horikoshi
was replaced by Michio Atsuda as President Commissioner.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 181
Profil Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Profile of Remuneration and Nomination Committee Members
Drs. Karel Tanok, Ak.
Warga Negara Indonesia. Pemegang gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntansi dari Universitas Padjajaran tahun 1967. Pernah bekerja sebagai Akuntan (BPKP) Perwakilan Jawa Barat (1968–1973), Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (1969–1982), Senior Consultant Group PT Jasumana, General Manager PT Carlo Erba, Direktur Keuangan & Administrasi PT Naintex, dan Managing Partner Kantor Akuntan Drs. Karel Widyarta. Diangkat sebagai Ketua Komite Remunerasi & Nominasi Bank BNP pada Juli 2015, dengan masa jabatan sesuai dengan masa jabatan dirinya sebagai Komisaris.
Indonesian citizen. Graduated with a bachelor’s degree in Economics and Accounting from Padjajaran University in 1967. Previously worked as Accountant (BPKP) West Java Representative (1968–1973), Lecturer at the Faculty of Economics, Padjajaran University (1969–1982), Senior Consultant for PT Jasumana Group, General Manager of PT Carlo Erba, Finance &Administration Director of PT Naintex, and Managing Partner at Public Accounting Firm of Drs. Karel Widyarta. Appointed as Chairman of the Remuneration & Nomination Committee of Bank BNP in July 2015 with the term of office in line with that of his position as Commissioner.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015182
43 tahun, Warga Negara Indonesia. Menjadi Kepala Divisi Human Capital & Corporate Services sejak tahun 2009. Latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari STIE Inaba Bandung tahun 2008, Magister Manajemen dari Universitas BSI Bandung tahun 2011. Pengalaman bekerja sebagai Team Leader/Senior Consultant di PT Asuransi Bumi Asih Jaya (1998–1999), sebagai Manager di Marubeni Consortium (1993–1998).
Profil anggota Komite Remunerasi dan Nominasi lainnya dapat dilihat di profil Dewan Komisaris.
Piagam Komite Remunerasi dan NominasiDewan Komisaris memastikan bahwa Komite Remunerasi dan Nominasi dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien. Dalam rangka mengefektifkan tugas Komite Remunerasi dan Nominasi, maka diperlukan Piagam Remunerasi dan Nominasi yang merupakan “Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi”, Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi ini diperlukan sebagai landasan kerja dari Komite Remunerasi dan Nominasi dan untuk kejelasan bagi semua pihak yang berkaitan dengan Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka disusunlah Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 002-KOM/KEP/01/2016 tentang Pengesahan Perubahan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 22 Januari 2016. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi berisi beberapa hal sebagai berikut:1. Latar Belakang2. Referensi3. Definisi
Agung Subagiyo
43 years old, Indonesian citizen. Became the Human Capital & Corporate Services Division Head in 2009. Has a bachelor’s degree in Economics majoring in Management from STIE Inaba Bandung in 2008 and Master of Management from BSI University Bandung in 2011. Previously worked as Team Leader/Senior Consultant at PT Asuransi Bumi Asih Jaya (1998–1999), and as Manager at Marubeni Consortium (1993–1998).
Profiles of the other Members of the Remuneration and Nomination Committee are presented in the Profile of the Board of Commissioners.
Remuneration and Nomination Committee CharterThe Board of Commissioners ensures that the Remuneration and Nomination Committee is able to carry out its duties effectively and efficiently. In improving the efficacy of the tasks of the Remuneration and Nomination Committee, a Guideline and Work Procedures for the Remuneration and Nomination Committee in the form of a Remuneration and Nomination Committee Charter is required as a foundation for the work of the Remuneration and Nomination Committee and to provide clarity of information to all parties dealing with the Remuneration and Nomination Committee. Accordingly, the Remuneration and Nomination Committee Charter has been formulated based on the prevailing regulations and is reviewed regularly and has been ratified by the Decree of the Board of Commissioners No. 002-KOM/KEP/01/2016 on the Ratification of the Amendment to the Remuneration and Nomination Charter dated 22 January 2016. The Remuneration and Nomination Committee Charter contains among others the following:
1. Background2. References3. Definitions
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 183
4. Visi dan Misi Komite Pemantau Risiko5. Kode Etik6. Pedoman Komite7. Komposisi Keanggotaan8. Persyaratan Anggota Komite Pemantau Risiko9. Pengangkatan Keanggotaan10. Masa Tugas Anggota11. Tata Cara dan Prosedur Kerja
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi ialah sebagai berikut:1. Mendorong secara berkelanjutan diterapkannya
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan Bank yang meliputi transparansi, akuntabilitas. pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran;
2. Melakukan evaluasi terhadap Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Karyawan;
3. Dalam menentukan kebijakan Remunerasi, Komite Remunerasi dan Nominasi wajib mempertimbangkan tentang hal-hal sebagai berikut:a. Kondisi kinerja keuangan Bank dan Kewajiban
pemenuhan cadangan sebagaimana diatur di dalam ketentuan atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
b. Prestasi kerja individual;c. Kewajaran peer group;d. Sasaran dan strategi jangka panjang Bank;
4. Menyusun kebijakan dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;
5. Memberikan rekomendasi tentang Calon Anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS melalui Dewan Komisaris;
6. Memberikan rekomendasi tentang Calon Pihak Independen yang dapat menjadi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan Komisaris.
Wewenang Komite Remunerasi dan NominasiDalam rangka pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan prosedur yang berlaku memiliki wewenang untuk membuat Sistem Remunerasi dan Nominasi Perusahaan.
Rapat Komite Remunerasi dan NominasiSepanjang 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan 11 (sebelas) kali rapat, dengan seluruh hasil rapat yang memerlukan keputusan dari pemegang saham akan direkomendasikan untuk diagendakan dalam pelaksanaan RUPS dan didokumentasikan dengan baik.
Frekuensi dan catatan kehadiran Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi disajikan pada tabel berikut:
4. Audit Committee Vision and Mission5. Code of Conduct6. Guidelines7. Composition of Membership8. Terms of Membership9. Appointment of Members10. Term of Office11. Rules and Procedures
Remuneration and Nomination Duties and ResponsibilitiesThe duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee are as follows:1. Supporting the continuous implementation of Good
Corporate Governance (GCG) principles in the management of the Bank, covering the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness;
2. Evaluating the Remuneration Policy for the Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers and Employees;
3. In determining the Remuneration Policy, the Remuneration and Nomination Committee must consider the following components:a. The Bank’s financial performance and condition and
minimum reserve requirement as stipulated in the prevailing regulations;
b. Individual work performance;c. Fairness in the peer group;d. The Bank’s long-term strategies and goals;
4. Preparing policies and procedures for selecting and/or replacing members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors to be submitted to the GMS;
5. Providing recommendations on the candidates for members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors to be submitted to the GMS through the Board of Commissioners;
6. Providing recommendations on the candidates from independent parties for members of the Remuneration and Nomination Committee, to the Board of Commissioners.
Remuneration and Nomination Committee AuthorityIn performing their duties, members of the Remuneration and Nomination Committee in accordance with the prevailing procedures have the authority to create a Corporate Remuneration and Nomination System. Remuneration and Nomination Committee MeetingsIn 2015, the Remuneration and Nomination Committee held 11 (eleven) meetings, with the entire meeting results that require the decision from the shareholders will be proposed to be scheduled in the GMS and properly documented.
The frequency of meetings and attendance of the Remuneration and Nomination Committee members are provided in the table below:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015184
NamaName
JabatanPosition
Rapat Komite Remunerasi/Nominasi..............
Jumlah RapatNumber of Meetings
Jumlah KehadiranAttendance
% Kehadiran% Attendance
Bachtiar Alam*)Ketua Komite/Komisaris IndependenCommittee Chairman/Independent Commissioner
11 10 91%
Karel Tanok*)Ketua Komite/Komisaris IndependenCommittee Chairman/Independent Commissioner
11 11 100%
Hideki HorikoshiAnggota KomiteCommittee Member
11 11 100%
Tatang HermawanAnggota KomiteCommittee Member
11 2 18%
Agung SubagiyoKepala Divisi HC & ServicesHC & Services Division Head
11 11 100%
*) Terhitung 6 Juli 2015 Sdr. Karel Tanok menggantikan Sdr. Bachtiar Alam Sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan SK NOKEP 060-DIR/
KOM/07/2015 Tentang Pengesahan Perubahan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi. / Starting on 6 July 2016 Karel Tanok replaced Bachtiar Alam as Chairman
of the Remuneration and Nomination Committee based on the Decree NOKEP 060-DIR/KOM/07/2015 on the Ratification of the Change of the Remuneration &
Nomination Committee Chairman.
Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Meeting Agendas
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
09 Januari 2015 January 09, 2015
Upah Minimum Regional (UMR) Regional minimum wage
Kenaikan gaji karyawan Salary increase
Nominasi & Remunerasi BOD-BOC Tahun 2015-2016 Nomination & Remuneration for BOD-BOC 2015-2016
20 Februari 2015 February 20, 2015
SOP Pemilihan BOC-BOD SOP for BOC-BOD Selection
Kandidat BOC-BOD Tahun 2015-2016 BOC-BOD Candidates for 2015-2016
20 Maret 2015 March 20, 2015
Peraturan OJK tentang tata kelola yang baik dalam pemberian remunerasi berdasarkan kinerja dan risiko bagi Bank Umum
OJK regulation on good corporate governance in providing remuneration based on performance and
risk for Commercial Banks
Lain-lain Others
09 April 2015 April 09, 2015
Remunerasi BOD - BOC Tahun 2015-2016 Remuneration for BOD-BOC for 2015-2016
Uang Jasa/Severance Package/GSH BOD-BOC Severance Package/GSH BOD-BOC
Lain-lain Others
07 Mei 2015 May 07, 2015
Remunerasi BOD-BOC (Gaji & Bonus) Remuneration for BOD-BOC for 2015-2016 (Salary & Bonus)
Uang jasa/Severance Package Severance Package
Lain-lain Others
22 Mei 2015 May 22, 2015
Nominasi Pengurus Bank BNP masa bakti 2015-2019 Nomination of Bank BNP Management for 2015-2019
Remunerasi/Benefit Pengurus Bank BNP Masa Tugas 2015-2016
Remuneraton/Benefit for Bank BNP Management for 2015-2016
Uang jasa/Severance Package Severance Package
Lain-lain Others
19 Juni 2015 June 19, 2015
usulan calon presiden direktur Recommendation for the candidate of President Director
severance package/uang jasa untuk anggota direksi yang habis masa baktinya
Severance Package for Directors reaching end of term
perubahan ketua komite untuk komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Change of Chairman of Committees under the Board of Commissioners
Lain-lain Others
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 185
Tanggal Rapat / Meeting Date Materi Rapat Meeting Materials
15 Juli 2015 July 15, 2015
Usulan Calon Presiden Komisaris Recommendation for the candidate of President Commissioner
Lain-lain Others
14 Agustus 2015 August 14, 2015
BPJS Kesehatan & BPJS Ketenagakerjaan BPJS Kesehatan & BPJS Ketenagakerjaan
Struktur Organisasi BNP BNP Organization Structure
04 September 2015 September 04, 2015
RUPSLB EGMS
Calon Kandidat Komisaris Independen Candidates for Independent Commissioner
Lain-lain Others
02 Oktober 2015 October 02, 2015
Usulan Remunerasi Presiden Direktur yang Baru. Recommendation for the remuneration for the new President Director
Usulan Kandidat Direktur Kredit, Perencanaan dan IT. Recommendation for candidates for Credit, Planning and IT Director
Lain-lain Others
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi dan NominasiKomite Remunerasi dan Nominasi melaporkan hasil pengawasan kepada Dewan Komisaris setelah menjalankan tugas secara profesional dan independen dalam membantu Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan.
Pada tahun 2015 Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan beberapa hal, antara lain:1. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian
kerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima oleh masing-masing anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan penyusunan tentang struktur remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap besaran remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
4. Memberikan nominasi Kandidat Direktur Bisnis;5. Memberikan nominasi kandidat Presiden Direktur;6. Memberikan nominasi kandidat Presiden Komisaris.
Hasil evaluasi Komite Remunerasi dan Nominasi menunjukan bahwa seluruh proses kegiatan pemberikan remunerasi dan nominasi telah sesuai dengan penerapan manajemen risiko.
Komite-Komite di Bawah DireksiDireksi dibantu oleh komite-komite yang berada di bawah tanggung jawab Direksi dan mendukung peran dan tugas keseharian Direksi meliputi:1. Komite Pemutus Kredit, sesuai dengan SK NOKEP 125-
DIR/RM/10/2015 di mana tugasnya:
Report of the Remuneration and Nomination Committee’s Duties ImplementationThe Remuneration and Nomination Committee reports their supervision results to the Board of Commissioners after performing their duties professionally and independently in assisting the Board of Commissioners supervise the Bank.
In 2015 the Remuneration and Nomination Committee performed among others:1. Assisted the Board of Commissioners conduct
assessment of performance and conformity with remuneration received by each member of the Board of Directors and/or Board of Commissioners;
2. Provided recommendation to the Board of Commissioners and formulated the remuneration structure for members of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners;
3. Provided recommendation to the Board of Commissioners on the amount of remuneration for members of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners;
4. Nominated candidates for Business Director;5. Nominated candidates for President Director;6. Nominated candidates for President Commissioner.
The Remuneration and Nomination Committee’s evaluation results show that all of the remuneration and nomination activities have been adequately supporting the implementation of risk management.
Committees Under the Board of DirectorsBoard of Directors are supported by committees under its responsibility, to assist in the execution of roles and duties of the Board of Directors, including:1. Credit Approval Committee, in accordance with Decree
NOKEP 125-DIR/RM/10/2015, whose duties include:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015186
a. Memberikan pengarahan apabila perlu dilakukan analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif.
b. Memberikan keputusan atau rekomendasi atas rancangan keputusan kredit yang diajukan oleh pemberi rekomendasi/pengusul yang terkait dengan:• Debitur-debitur besar;• lndustri-industri yang tidak biasa diterima atau
ditangani Bank BNP.c. Melakukan koordinasi dengan ALCO, dalam aspek
pendanaan perkreditan (pengelolaan sumber dana dan penyediaan dana).
d. Memastikan bahwa keputusan dan persetujuan pemberian kredit dilakukan berdasarkan ketersediaan informasi yang maksimal dan transparan untuk mendukung proses analisa kredit dan proses persetujuan kredit yang optimal.
e. Memastikan bahwa keputusan pemberian kredit telah dilakukan melalui analisa/evaluasi kuantitatif dan kualitatif secara objektif, jujur, cermat, independen dan komprehensif dengan memperhatikan kondisi dan dampak ekonomi makro dan mikro, industry analysis, business cycle debitur dan prospek usaha debitur, kompetisi atau persaingan usaha, karakter debitur, kemampuan membayar debitur, permodalan debitur, tujuan kredit, sumber pembayaran atau cash flow, profitabilitas, kemampuan agunan sebagai second way out, risk bearing ability berupa asuransi atas agunan, dan protection atau /guarantee dari induk perusahaan.
f. Memastikan keputusan pemberian kredit telah memenuhi atau sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, azas-azas perkreditan yang sehat, maupun Kebijakan Perkreditan dan Pedoman Pelaksanaan Perkreditan Bank, dalam upaya membangun dan meningkatkan budaya risiko kredit dan kepatuhan bank yang sehat dan prudent.
g. Memastikan bahwa dalam melakukan keputusan pemberian kredit telah dilakukan proses identifikasi terhadap sumber-sumber risiko kredit terkait dengan risiko risiko lainnya, yakni market risk, legal risk, strategic risk, operational risk, dan risiko-risiko lain yang dianggap relevan).
h. Keputusan pemberian kredit harus mempertimbangkan risk and return seperti bobot risiko kredit, kecukupan modal Bank, besarnya cadangan kerugian kredit yang dibentuk, pricing (pemberian suku bunga) yang didasarkan pada suku bunga dasar kredit bank yang berdampak pada interest income, administrasi/fee dan provisi melalui analisa cost and benefit, jangka waktu kredit dan risiko konsentrasi kredit (portofolio kredit, sektor ekonomi, industri dan segmen bisnis).
a. Providing direction if it is deemed necessary to perform more thorough and comprehensive credit analyses;
b. Making decisions or providing recommendations on lending decision design proposed by the recommending party, in relation to:• Large debtors;• Uncommon industries.
c. Coordinating with the ALCO in terms of loan funding (funding source management and provision of funds).
d. Ensuring that the decisions and credit approvals are arrived at based on the optimal presence of transparent information, in order to support credit analysis process and optimal credit approval process.
e. Ensuring that credit approvals have taken into account the quantitative analysis/evaluation and qualitative evaluation in an objective, honest, prudent, independent and comprehensive manner, and considering the current macro- and microeconomic conditions and their impacts, industry analysis, business cycle of the debtor, business competition, debtor’s characteristics, debtor’s ability to repay loans, debtor’s capital structure, loan purpose, cash flows, profitability, usability of collateral as second way out, risk bearing ability in the form of insurance of collaterals, and protection/guarantee from the parent company.
f. Ensuring that credit approvals have been in compliance with the regulations of the Financial Services Authority, the prevailing regulations, the sound lending principles, as well as the Lending Policy and Lending Guidelines of the Bank, in order to develop and increase the credit risk culture and compliance risk culture of a financially sound and prudent bank.
g. Ensuring that prior to credit approval, identification has been done on the potential sources of credit risk in relation to other risks, namely market risk, legal risk, strategic risk, operational risk, and other relevant risks.
h. Credit approval must take into consideration the risk and return, such as the weighting of credit risk, the Bank’s capital adequacy, amount of provision for impairment, pricing (setting of interest rate) based on the Bank’s base lending interest rate affecting interest income, fees, and provisions through a cost and benefit analysis, loan time frame and risk of credit concentration (credit portfolio, economic sector, industry, and business segment).
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 187
i. Being responsible for all credit-related decisions and credit approvals against violations from the prevailing lending policies and credit evaluation standards, with sufficient grounds and strong analyses, and being responsible for providing mitigation measures required to minimize the potential risk impacts that may occur.
j. Ensuring that all lending requirements and provisions, including required covenants, have been fulfilled as per the agreed upon terms and timeframe.
k. In accordance with the Regulations of the Financial Services Authority and the Bank’s organization structure, the Compliance & Risk Management Director has no authority to decide and approve any lending, as his/her authority is limited only to providing opinion/comment related to the credit risk and compliance risk that may be a point to be considered by the loan approval officer. The same applies to other Independent Parties.
2. Asset Liabilities Committee (ALCO), responsible for managing the policies and strategies in coordinating the fund resources and the use of the fund effectively and efficiently to achieve the optimum profitability for the Bank, while controlling liquidity risk, interest rate risk, and foreign exchange risk, so that a high level and stable pattern of Net Interest Margin (NIM) can be achieved. This committee is chaired by the President Director, in accordance with Decree NOKEP: 046-DIR/RM/06/2015.
3. Risk Management Committee, in charge of preparing the Risk Management policy and subsequent amendments thereof, the risk level and risk appetite, the framework for risk management, and contingency plan for abnormal external conditions; and rectifying and/or improving the implementation of Risk Management on a regular basis as well as any time necessary based on the result of evalution of the efficacy of the risk management implementation which may affect the Bank’s capital adequacy, risk profile, and the ineffective implementation of risk management. This committee is chaired by the President Director, in accordance with Decree NOKEP: 099-DIR/RM/09/2015.
4. New Products and Activities Committee, in charge of carefully considering each application of new product and activity from the work units developing new products or activities in Bank BNP by taking into consideration the review, opinion, or disposition from the related work units. This committee is chaired by the Planning & Finance Director in accordance with the Decree NOKEP: 062-DIR/COMP/07/2015.
5. Compliance Committee, in charge of implementing the compliance culture across all organization levels and business activities, and managing the Bank’s compliance
i. Bertanggung jawab atas segala keputusan kredit dan persetujuan pemberian kredit terhadap penyimpangan dari standar penilaian kredit dan kebijakan perkreditan yang berlaku, dengan dilandasi pada alasan dan analisa yang kuat, serta harus memberikan tindakan mitigasi yang diperlukan dalam upaya meminimalisasi dampak risiko yang akan terjadi.
j. Memastikan bahwa setiap syarat dan ketentuan kredit termasuk dokumen dan perijinan yang diwajibkan (Covenant) telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan waktu yang telah ditentukan.
k. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuantan dan struktur organisasi Bank, Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko tidak memiliki kewenangan dalam memberikan keputusan dan persetujuan pemberian kredit, namun hanya terbatas pada memberikan opini/komentar terkait dengan risiko kredit dan kepatuhan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pemutus kredit, demikian pula halnya dengan Anggota lndependen lainnya.
2. Asset Liabilities Committee (ALCO), bertugas untuk mengelola kebijakan dan strategi dalam mengkoordinasikan sumber dana dan penggunaan dana secara efektif dan efisien untuk mencapai profitabilitas Bank yang optimum serta risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar yang terkendali sehingga diperoleh high level and stable pattern of NIM (Net Interest Margin). Komite ini diketuai oleh Presiden Direktur sesuai dengan SK NOKEP: 046-DIR/RM/06/2015.
3. Komite Manajemen Risiko, bertugas menyusun kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, tingkat risiko & toleransi risiko, kerangka manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi; dan memperbaiki dan/atau menyempurnakan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil berdasarkan hasil evaluasi terhadap efektivitas penerapan tersebut yang dapat mempengaruhi kecukupan modal, profil risiko dan tidak efektifnya penerapan manajemen risiko. Komite ini diketuai oleh Presiden Direktur; sesuai dengan SK NOKEP: 099-DIR/RM/09/2015.
4. Komite Produk dan Aktivitas Baru, bertugas untuk mempertimbangkan setiap pengajuan Produk dan Aktivitas Baru dari unit kerja yang akan mengembangkan produk atau aktivitas di Bank BNP dengan memperhatikan kajian/opini/disposisi dari unit kerja terkait. Komite ini diketuai oleh Direktur Perencanaan & Keuangan sesuai dengan SK NOKEP: 062-DIR/COMP/07/2015.
5. Komite Kepatuhan, bertugas mewujudkan budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha serta mengelola risiko kepatuhan yang
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015188
dihadapi oleh Bank BNP termasuk ketentuan kehati-hatian Bank, Tingkat Kesehatan Bank, serta Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Bank BNP. Komite ini diketuai oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko sesuai dengan SK NOKEP: 061-DIR/COMP/07/2015.
6. Komite Pengarah Teknologi Informasi, bertugas memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan rencana strategis IT, Pengembangan dan evaluasi sistem IT yang digunakan dan yang akan digunakan kemudian dan lain-lain. Komite ini diketuai oleh Direktur Credit, Planning & IT sesuai dengan SK NOKEP: 091-DIR/IT/08/2015.
7. Komite Kebijakan Perkreditan, yang diketuai oleh Presiden Direktur sesuai dengan SK NOKEP: 107-DIR/RM/10/2015 memiliki fungsi sebagai berikut:a. Membantu Direksi dalam merumuskan
terkait dengan kebijakan perkreditan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
b. Memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
c. Melakukan pengkajian secara berkala terhadap KPB dan memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan.
d. Memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan/perbaikan KPB memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan.
8. Komite Strategi Anti-Fraud, yang diketuai oleh Kepala Divisi Human Capital & Corporate Services sesuai dengan SK NOKEP: 056-DIR/COMP/06/2015, bertugas membantu manajemen Bank BNP dalam rangka pengembangan budaya dan kepedulian terhadap anti fraud pada seluruh jenjang organisasi di lingkungan Bank BNP, mengusulkan kode etik terkait dengan pencegahan fraud, mengusulkan strategi anti -fraud secara menyeluruh kepada manajemen Bank BNP serta melakukan pengawasan terhadap penerapannya, membantu manajemen dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya terkait peningkatan awareness dan pengendalian fraud, melakukan pemantauan dan evaluasi atas kejadian fraud dan penetapan tindak lanjut, mengusulkan saluran komunikasi yang efektif dalam rangka pemahaman dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian fraud, melakukan penilaian terhadap laporan terhadap fraud kepada Bank Indonesia serta penegak hukum. Komite Strategi Anti Fraud bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan memiliki hubungan komunikasi dan pelaporan secara langsung kepada Dewan Komisaris, sesuai dengan SK NOKEP: 056-DIR/06/2015.
risk, including the provisions on banking prudence, the Bank’s soundness level, and the implementation of good corporate governance (GCG) in Bank BNP. This committee is chaired by the Compliance and Risk Management Director in accordance with the Decree NOKEP: 061-DIR/COMP/07/2015.
6. Information Technology Steering Committee, in charge of providing recommendations to the Board of Directors related to the strategic IT plans, development and evaluation of IT systems currently used or will be used by the Bank, and so forth. This committee is chaired by the Credit, Planning & IT Director in accordance with the Decree NOKEP: NOKEP: 091-DIR/IT/08/2015.
7. Credit Policy Committee, chaired by the President Director in accordance with the Decree NOKEP: 107/DIR/RM/10/2015, has the following functions:a. Assist the Board of Directors in formulating lending
policy by upholding the principle of banking prudence.
b. Monitor and evaluate the implementation of the lending policy in a consistent and consequent manner.
c. Review the KPB regulrly and monitor the developments and conditions of the credit portfolio.
d. Provide recommendations to the Board of Directors when changes or improvements to the KPB are required, by monitoring the developments and conditions of the credit portfolio.
8. Anti-Fraud Strategy Committee, chaired by the Human Capital & Corporate Services Division Head in accordance with the Decree NOKEP: 056-DIR/COMP/06/2015, in charge of supporting the management of Bank BNP in order to develop a culture and concern for anti-fraud at all organizational levels within Bank BNP, proposing elements to the code of conduct related to fraud prevention, propose an overarching anti-fraud strategy to the management of Bank BNP, and supervising the strategy’s implementation, supporting the Bank’s management in its aim to improve the quality of human resources related particularly to enhancing awareness for fraud and fraud control, conducting supervision and evaluation of fraud activities and determining the follow-up measures, proposing an effective communication channel to foster understanding and compliance with the policies and procedures of fraud control, carrying out assessments on the fraud reports and submitting said assessments to Bank Indonesia and the authorities. The Anti-Fraud Strategy Committee is directly responsible to the President Director and has a direct line of communication and reporting with the Board of Commissioners, in accordance with the Decree NOKEP: 056-DIR/06/2015.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 189
Corporate Secretary & Investor RelationsThe Corporate Secretary serves as a liaison between Bank BNP with Capital Market authorities, shareholders and investors/potential investors, the media, and other external parties. The Corporate Secretary is responsible for the submission of annual reports, quarterly reports, managing the Company’s website, press releases and other media. In accordance with the Rule No. I-A on the Listing of Shares and Other Non-Share Securities Issued by Listed Companies, point III.I.8, Bank BNP has appointed a Corporate Secretary whose conduct is governed and defined by the prevailing regulations.
Sekretaris Perusahaan & Hubungan InvestorSekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung antara Bank BNP dengan otoritas Pasar Modal, pemegang saham dan investor/calon investor, media massa, dan pihak eksternal lainnya. Sekeretaris Perusahaan bertanggung jawab menyampaikan laporan tahunan, laporan triwulanan, mengelola laman Bank, rilis pers, dan media lainnya. Berdasarkan Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat butir III.I.8, Bank BNP memiliki Sekretaris Perusahaan yang diatur dan ditetapkan oleh ketentuan yang berlaku.
Mario Yahya
Profil Sekretaris Perusahaan Profile of the Corporate Secretary
52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada tahun 1963. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda Perbankan Indonesia dan bergabung dengan Bank BNP pada tahun 1999. sebelumnya bekerja di PT Bank Umum Nasional (BUN) dari 1987 sampai 1998.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi:a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;
c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
52 years old, Indonesian Citizen, born in Sukabumi, West Java in 1963. Graduated with a bachelor’s degree in Indonesian Banking and joined Bank BNP in 1999, after previously working at PT Bank Umum Nasional (BUN) from 1987 to 1998.
Based on the Regulation of the Financial Services Authority (OJK) No. 35/POJK.04/2014 on the Corporate Secretary of Issuers or Public Companies, the duties and responsibilities of the Corporate Secretary are:a. Keeping abreast with the Capital Market Developments
especially the prevailing regulations in the Capital Market;
b. Providing input to the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company to comply with the rules and regulations in the Capital Market;
c. To help the Board of Directors and the Board of Commissioners in implementing corporate governance which includes:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015190
• Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Perusahaan;
• Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
• Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
• Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
• Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. Sebagai penguhubung antara Perusahaan dengan Pemegang Saham Perusahaan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Pemangku Kepentingan lainnya.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan Bank BNP menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Peraturan No. X.I.4 No.1. Adapun kegiatan yang dilakukan Sekretaris Perusahaan Bank BNP selama 2015 adalah:1. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan
segala sesuatu terkait dengan penyelenggaraan RUPS dan mempublikasikan hasil keputusan rapat;
2. Menjaga hubungan baik dengan otoritas Pasar Modal dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai pengungkapan keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
3. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan kepemilikan saham dan tindakan korporasi;
4. Membuat Laporan Tahunan;5. Memantau tindak lanjut atas pengaduan nasabah via
jejaring sosial; 6. Melaksanakan program CSR (Corporate Social
Responsibility);7. Melaksanakan program edukasi perbankan untuk
masyarakat;8. Menatausahakan pengelolaan media komunikasi dan
jejaring sosial;9. Menjaga dan memelihara hubungan dengan media dan
sarana informasi lainnya;10. Menjadi juru bicara perusahaan dalam hal berhubungan
dengan Media/Regulator/Investor; dan11. Membawahkan fungsi Corporate Legal.
Satuan Kerja Audit Internal & Sistem Pengendalian InternalFungsi SKAIFungsi audit internal di Bank BNP dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang dipimpin oleh seorang Kepala SKAI dengan jabatan Internal Audit Division Head. Dalam menjalankan fungsinya, SKAI berperan dalam:
• Information disclosure to the public, including the availability of information on the Company’s website.
• Timely submission of reports to the Financial Services Authority;
• Organizing and documenting the General Meetings of Shareholders;
• Organizing and documenting the Board of Directors’ and Board of Commissioners’ Meetings; and
• Implementing the corporate orientation program for the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.
d. Serving as a liaison between the Company with its Shareholders, the Financial Services Authority, and other Stakeholders.
Implementation of the Corporate Secretary’s DutiesCorporate Secretary of Bank BNP performs its function and duties in accordance with the Rule No. X.I.4 No.1. Activities conducted by the Corporate Secretary of Bank BNP throughout 2015 is as follows:1. Delivered the notification and prepare things related to
the implementation of GMS and published the meeting resolutions;
2. Maintained good rapport with the Capital Market authorities and prepare reports on the Company’s information disclosure in accordance with the prevailing regulations;
3. Coordinated and administered the record-keeping of shares ownership and corporate actions;
4. Prepared the Annual Report;5. Supervised the follow-up to customers’ reports through
social media;6. Implemented CSR programs;
7. Implemented the banking education for the public program;
8. Administered the communication channels and other means of information disclosure;
9. Maintained relationship with the media and other means of information disclosure;
10. Acted as the Company’s spokesperson in matters related to the Media/Regulators/Investors; and
11. Took charge of the function of Corporate Legal.
Internal Audit Unit & Internal Control SystemIAU FunctionThe internal audit function at Bank BNP is carried out by the Internal Audit Unit (IAU) led by the Internal Audit Division Head. In carrying out its function, the IAU plays a role in:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 191
• Membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional Bank yang melibatkan dana dari masyarakat luas.
• Membantu manajemen dalam menjalankan fungsi pengawasan atas transaksi keuangan, pelaksanaan peraturan, prosedur dan sistem.
• Membantu manajemen dengan menjalankan fungsi konsultasi dalam meningkatkan kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian internal dan kualitas pelaksanaannya.
Pengangkatan Kepala SKAIKepala SKAI diangkat oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris efektif per tanggal 1 November 2015. Pengangkatan Kepala SKAI telah dilaporkan kepada OJK berdasarkan surat No. 188-DIR/2015 tanggal 12 November 2015 perihal Laporan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala SKAI. Kepala SKAI dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan melapor secara administratif kepada Presiden Direktur dan secara fungsional kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
• Assisting all levels of management in securing the operational activities of the Bank that involves public funds.
• Assisting the management in carrying out supervision on financial transactions, implementation of regulations, procedures, and systems.
• Assisting the management in carrying out the consultative function in improving the adequacy and effectiveness of the internal control structure and the quality of execution thereof.
Appointment of the IAU Division HeadThe IAU Division Head is appointed by the President Director upon approval of the Board of Commissioner on 1 November 2015. The appointment of the IAU Division Head has been reported to the OJK based on the letter No. 188-DIR/2015 on 12 November 2015 on the Report of the Dismissal and Appointment of the IAU Division Head. In conducting its duties, the IAU Division Head is directly responsible to and administratively reports to the President Director, while functionally it reports to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Raden Widawati
Kepala SKAIWarga Negara Indonesia, 45 tahun. Menjabat Kepala SKAI Bank BNP sejak 1 November 2015. Memulai karir di perbankan sebagai Money Market Dealer di Bank Tiara Asia sejak tahun 1994. Kemudian sebagai Money Market dan Valas Dealer di Bank Papan Sejahtera di tahun 1996. Pada tahun 1998, sebagai Senior Derivative and Option Dealer di Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ Jakarta dan tahun 2012 ditempatkan sebagai Deputy Manager Risk Management di Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ Singapore. Karirnya berlanjut dengan menjabat sebagai Vice President Risk Management Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ Jakarta kembali sampai dengan tahun 2013. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Prima Aras Jaya. Beliau menyelesaikan pendidikan di Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung pada tahun 1994.
IAU Division HeadIndonesian citizen, 45 years old. Appointed as the IAU Division Head of Bank BNP on 1 November 2015. Started her banking career as Money Market Dealer at Bank Tiar Asia in 1994. Then she worked as Money Market and Forex Dealer at Bank Papan Sejahtera in 1996. In 1998, she worked as Senior Derivative and Option Dealer at Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ Jakarta and in 2012 was appointed as Deputy Manager Risk Management at Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ Singapore. She then served as Vice President Risk Management at the Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ Jakarta until 2013. She was appointed as President Director of PT Prima Aras Jaya. She completed her bachelor’s degree in chemical engineering at the Bandung Institute of Technology in 1994.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015192
Chief of Internal AuditPresident Director
Internal Audit Division Head
Internal Audit Deputy Division Head
Inspection DepartmentAudit Area 2
Inspection DepartmentAudit Area 1
Monitoring & Reporting Department
Enhancement Department
Struktur Organisasi SKAI IAU Organization Structure
Jumlah Pegawai dan SertifikasiSampai dengan akhir Desember 2015, pegawai SKAI berjumlah 22 orang termasuk Pejabat SKAI. Guna meningkatkan kompetensi, seluruh pegawai dipersyaratkan untuk memperoleh sertifikasi profesi audit intern. Program sertifikasi profesi audit intern yang telah diikuti di tahun 2015 adalah Sertifikasi Profesi Audit Intern Level Auditor yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan, selain sertifikasi manajemen risiko sebagaimana yang dipersyaratkan oleh OJK, sebagai berikut:
Number of Staff & CertificationsUntil the end of December 2015, the number of employees working at the IAU was 22, including the IAU Officer. In order to enhance their competence, all staff are required to obtain internal audit professional certifications. The internal audit professional certifications in which the staff participated in 2015 were the Internal Audit Professional Certification for Auditor Level, organized by the Banking Profession Certification Institution, and the risk management certification as required by OJK, as follows:
SertifikasiCertification
Jumlah AuditorNumber of Auditors
Sertifikat Kompetensi Level AuditorAuditor Level Competence Certification
14
BSMR Level 1 11
BSMR Level 2 4
BSMR Level 3 3
Piagam Audit Intern Sesuai Peraturan OJK (sebelumnya Bapepam-LK) No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal dan Peraturan BI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 perihal Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, maka dalam pembentukan dan pelaksanaan tugasnya SKAI berpedoman pada Piagam Audit Intern yang memuat Kedudukan, Visi, Misi, Peran, Ruang Lingkup,
Internal Audit CharterIn line with the Regulation of OJK (previously Bapepam-LK) No. IX.I.7 Attachment to the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 on 28 November 2008 on the Establishment and Guidelines for the Preparation of the Internal Audit Charter, and the Regulation of Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 on 20 September 1999 on the Appointment of the Compliance Director and Implementation of Internal Audit Function in Commercial Banks, in the establishment and execution of its duties, the IAU uses the Internal Audit Charter as its guideline. The Internal Audit Charter
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 193
Wewenang, Tanggung Jawab, Akuntabilitas, Independensi, Tidak Memihak, Kode Etik, Standar Pelaksanaan Audit Intern, Pengawasan Manajemen, dan Hubungan dengan Auditor Ekstern. Piagam Audit Intern dikaji ulang secara berkala setiap 3 tahun sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan, yang mana telah dikaji ulang dan dilakukan pembaharuan terakhir pada tanggal 11 Maret 2013 dengan persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung JawabSesuai dengan yang tertuang dalam Piagam Audit Intern, tugas dan tanggung jawab SKAI adalah sebagai berikut:• Menyusun Rencana Audit Tahunan (RAT) yang fleksibel
dengan menggunakan metodologi pemeriksaan berbasis risiko, berkonsultasi dengan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit) dan disetujui oleh Presiden Direktur;
• Memelihara dan mengembangkan auditor profesional yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai;
• Menerbitkan laporan intern secara periodik dan tepat waktu yang disetujui oleh Presiden Direktur, dengan tembusan laporan kepada Dewan Komisaris (melalui Komite Audit);
• Menerbitkan laporan ekstern secara periodik dan tepat waktu kepada OJK yang disetujui oleh Presiden Direktur dan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit), dengan tembusan laporan kepada Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko;
• Memberikan informasi kepada Presiden Direktur perihal pelaksanaan audit dan memberikan rekomendasi untuk keperluan pengkinian Piagam Audit Intern, Panduan Audit Intern, dan kebijakan audit intern;
• Membantu dalam melakukan penyelidikan atau investigasi atas indikasi aktivitas kecurangan (bila diperlukan) dan melaporkan kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepada Dewan Komisaris (melalui Komite Audit);
• Memastikan bahwa auditor patuh terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), Piagam Audit Intern, Panduan Audit Intern, dan kebijakan audit intern;
• Melaporkan temuan audit yang belum ditindaklanjuti oleh Auditee kepada Presiden Direktur secara periodik setiap 1 bulan sekali dengan tembusan kepada Dewan Komisaris (melalui Komite Audit) setiap 3 bulan sekali;
• Berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern Bank yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugas audit intern.
Fokus dan Pelaksanaan Audit 2015Pada tahun 2015, kegiatan SKAI berfokus pada hal-hal berikut:1. Memperluas cakupan pemeriksaan bidang kredit,
operasional, dan teknologi informasi berdasarkan area bisnis dan area operasional;
defines the Position, Vision, Mission, Roles, Scope of Work, Authority, Responsibilities, Accountability, Independence, Impartiality, Code of Conduct, Internal Audit Execution Standards, Management Supervision, and Relationship with External Auditors. The Internal Audit Charter is reviewed regularly, every three years or as deemed necessary. It was reviewed and updated most recently on 11 March 2013 upon the approval of the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Functions and ResponsibilitiesIn line with the provisions in the Internal Audit Charter, the functions and responsibilities of the IAU are as follows:• Prepare the Annual Audit Plan (RAT) that is flexible using
a risk-based audit methodology, in consultation with the Board of Commissioners (through the Audit Committee) and approved by the President Director;
• Maintain and develop professional auditors who have adequate knowledge, expertise and experience;
• Publish internal reports periodically and in a timely manner, as approved by the President Director, with a copy of the report sent to the Board of Commissioners (through the Audit Committee);
• Publish periodic external reports in a timely manner to OJK, as approved by the President Director and the Board of Commissioners (through the Audit Committee), with a copy of the report sent to the Director of Compliance & Risk Management;
• Provide information to the President Director regarding the audit process and provide recommendations for the purposes of updating the Internal Audit Charter, Internal Audit Guideline, and the internal audit policy;
• Assist in the investigation of indications of fraud activity (if needed) and report it to the President Director with a copy sent to the Board of Commissioners (through the Audit Committee);
• Ensure that the auditors adhere to the Standards for the Execution of Functions of the Internal Audit in Banks (SPFAIB), Internal Audit Charter, Internal Audit Guideline, and the internal audit policy;
• Report audit findings that have not been followed up on by the auditees to the President Director periodically, every 1 month, with a copy sent to the Board of Commissioners (through the Audit Committee) once every 3 months;
• Serve as a consultant for the Bank’s internal parties that may require such service, especially within the scope of work of internal audit.
Audit Focus and Execution in 2015In 2015, the IAU’s activities were focused on the following matters:1. Widening the scope of examination of the fields of
credit, operational and information technology based on business areas and operational areas;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015194
2. Peningkatan kompetensi auditor dengan mengikut-sertakan dalam program sertifikasi dan pelatihan intern maupun ekstern;
3. Mengembangkan aplikasi sistem manajemen audit untuk meningkatkan efektivitas proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil audit;
4. Mengkinikan kebijakan audit intern agar sejalan dengan perkembangan bisnis Bank dan metodologi pemeriksaan.
Selama tahun 2015, SKAI telah menyelesaikan penugasan audit sesuai dengan perencanaan audit yang telah ditetapkan, dan setiap 6 bulan pokok-pokok hasil audit dilaporkan ke OJK.
Fokus Audit 2016Untuk tahun 2016, SKAI telah menyusun rencana kerja sebagai berikut:1. Memperluas cakupan pemeriksaan pada aktivitas
fungsional Bank meliputi Perkreditan, Operasional & Jasa, Penghimpunan Dana & Instrumen Hutang, Trade Finance, Treasuri & Investasi, Pengelolaan SDM, dan Penggunaan Teknologi Informasi;
2. Menambah pemeriksaan dengan melakukan pemeriksaan secara surprise/tanpa skedul dan pemeriksaan khusus;
3. Melanjutkan peningkatan kompetensi auditor dengan mengikutsertakan dalam program sertifikasi dan pelatihan intern maupun ekstern;
4. Melanjutkan pengembangan aplikasi sistem manajemen audit untuk meningkatkan efektivitas proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil audit;
5. Mengkinikan dan melengkapi kebijakan audit intern agar sejalan dengan perkembangan bisnis Bank dan metodologi pemeriksaan.
2. Increasing the competence of auditors by engaging in internal and external certification and training programs;
3. Developing the audit management system application to improve the effectiveness of planning, implementation, and monitoring of audit results;
4. Updating the internal audit policy in line with the Bank’s business development and audit methodology.
In 2015, Internal Audit completed the audits according to the prescribed audit plan, and every six months the results of the audit were reported to OJK.
Audit Focus 2016For 2016, the IAU has developed a work plan as follows:1. Widening the scope of examination of the functional
activities of the Bank, including Credit, Operations & Services, Fund Raising & Debt Instruments, Trade Finance, Treasury & Investment, Human Resources Management, and Use of Information Technology;
2. Increasing the number of audit activities by conducting surprise/unscheduled examinations and special examinations;
3. Continuing the enhancement of auditors’ competence by engaging in internal and external certification and training programs;
4. Continuing the development of the audit management system application to improve the effectiveness of planning, implementation, and monitoring of audit results;
5. Updating and completing the internal audit policy in line with the Bank’s business development and audit methodology.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 195
Sistem Pengendalian InternalSistem pengendalian internal (SPI) Bank BNP telah menyesuaikan dengan Internal Control Integrated Framework yang dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) dan sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan SEBI No. 13/23/2011 tanggal 28 Oktober 2011, dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum, Kebijakan Sistem Pengendalian Intern Bank BNP Serial No. RM-02 Versi 0 tanggal 10 Oktober 2011.
Sistem pengendalian internal (SPI) Bank BNP merupakan proses penggabungan seluruh aktivitas SDM secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan Bank melalui kerjasama yang baik. SPI dilakukan sebagai wujud Bank dalam mencapai kesuksesan hasil melalui pertumbuhan yang signifikan dalam laporan keuangan dan kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. SPI juga memiliki peranan sebagai pencegah dan mendeteksi kecurangan (fraud) yang terjadi di dalam Bank dengan meningkatkan dan menguatkan lingkup pengendalian internal melalui efektivitas Bank.
Model Sistem Pengendalian Internal Bank BNP yang telah menyesuaikan dengan Internal Control Integrated Framework yang dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) mengacu pada model pertahanan 3 (tiga) lapis (Three Lines of Defense). Model ini berupa rangkaian aktivitas pengendalian dengan melibatkan seluruh unit kerja yang terdiri dari First Line, Second Line, dan Third Line yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab terkait pengendalian intern yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai tujuan pengendalian intern.
Fungsi pengendalian internal 3 (tiga) lapis, yaitu:1. Fungsi pelaksanaan/pemilik risiko sebagai First Line
of Defense: First Line of Defense dalam pelaksanaan pengendalian intern dilakukan oleh unit kerja yang melakukan aktivitas yang langsung mengandung risiko. Unit kerja yang masuk dalam kategori First Line of Defense ini terdiri dari unit kerja yang melakukan aktivitas operasional sehari-hari seperti aktivitas bisnis, transaksi operasional harian dan aktivitas pendukung atau penunjang lainnya;
Internal Control SystemThe Internal Control System of Bank BNP has been adjusted to the Internal Control Integrated Framework developed by the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), and is in compliance with the Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks, as amended by PBI No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009, Bank Indonesia Circular (SEBI) No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks, as amended by SEBI No. 13/23/2011 dated 28 October 2011, and Bank Indonesia Circular (SEBI) No. 5/22/DPNP dated 29 September 2003 on the Standard Guidelines of Internal Control System of Bank BNP No. RM-02 Version 0 dated 10 October 2011.
The Internal Control System (SPI) of the Bank is a continuous overarching process of all Human Resources activities to achieve the target of the Bank through mutual cooperation. The SPI was established as a form of the Bank’s commitment to achieving sustainable success through a significant growth in financial reporting and compliance with the prevailing regulations. SPI also plays a role in preventing and detecting fraud occurences in the Bank. This function is conducted by improving and strengthening the scope of internal control through the Bank’s effectiveness.
The Internal Control System of Bank BNP which has been adjusted to the Internal Control Integrated Framework developed by the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) employs the Three Lines of Defense model. This model is a series of control activities that involves all work units classified into the First Line, Second Line and Third Line. Each line and its work units have their respective duties and responsibilities related to internal control. The duties shall be carried out comprehensively and in an integrated manner to achieve the target of internal control.
The three lines of internal function comprise:1. Function of risk implementer/owner as the First Line of
Defense: In the implementation of internal control, the work units that conduct activities with potential risks serve as the First Line of Defense. Work units that are classified in this category are the units that perform regular operations such as daily business activities, operational transactions, and other supporting activities;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015196
2. Fungsi yang mengelola dan memantau risiko sebagai Second Line of Defense: Second Line of Defense dalam pelaksanaan pengendalian intern ini dilakukan oleh unit kerja yang melakukan fungsi manajemen risiko dan fungsi kepatuhan;
3. Fungsi yang melakukan penilaian terhadap pelaksanaan dan pengelolaan risiko secara independen sebagai Third Line of Defense: Third Line of Defense dalam pelaksanaan pengendalian intern ini dilakukan oleh unit kerja yang melakukan fungsi penilaian secara independen yaitu auditor internal dan auditor eksternal.
Meskipun model Three Lines of Defense lebih menitikberatkan hubungan dan tanggung jawab dari masing-masing unit kerja namun pertanggung jawaban pelaksanaannya menjadi tanggung jawab akhir dari Direksi dengan pengawasan aktif dari Dewan Komisaris.
Kegiatan Pengendalian & Pemisahan Fungsi Kegiatan pengendalian bertujuan untuk memastikan mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak. Semua pihak yang terlibat dalam struktur organisasi Bank harus mencerminkan adanya pemisahan fungsi yang jelas sehingga dapat meminimalkan tingkat risiko penyimpangan. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi pada Bank BNP, antara lain sebagai berikut:1. Pengendalian Kebijakan dan Prosedur Kegiatan pengendalian kebijakan dan prosedur
dilaksanakan melalui:• Arahan dari Dewan Komisaris dan Direksi atas
pelaksanaan penerapan kebijakan dan prosedur pengelolaan dan pengendalian risiko yang dilakukan oleh Three Lines of Defense;.
• Pengkinian kebijakan dan prosedur secara periodic berdasarkan hasil review dari divisi terkait ataupun membuat kebijakan dan prosedur baru sesuai dengan pengembangan produk baru dan organisasi;
• Kewajiban untuk mengetahui, membaca, dan melaksanakan setiap kebijakan dan prosedur yang berlaku, minimal yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan;
• Pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan prosedur kepada karyawan;
• Serangkaian kecukupan kebijakan dan prosedur tersedia sebagai bentuk mitiasi risiko terhadap kegiatan operasional dan bisnis, yang melibatkan unit kerja dan/atau karyawan serta pejabat;
2. Pengendalian Aset Fisik Pengendalian aset fisik mencakup pengamanan aset,
catatan, program komputer dan file data;
2. Functions that manage and monitor risk as the Second Line of Defense: The Second Line of Defense in this implementation of internal control is manned by the work units that carried out the functions of risk management and compliance;
3. Functions that assess the implementation of risk management independently as the Third Line of Defense: The Third Line of Defense in this internal control implementation is manned by work units that conduct independent assessments, namely the internal auditors and external auditors.
Although the Three Lines of Defense Model emphasizes more on the relationships and responsibilities of each work unit, the responsibility of its implementation ultimately becomes the duty of the Board of Directors under active supervision from the Board of Commissioners.
Control & Segregation of FunctionsControlling activities are aimed at ensuring that the supervision mechanism is implemented effectively and continuously, with the participation of all parties. All related parties that are involved in the Bank’s organization must reflect a clear separation of functions so as to minimize the risk of fraud. The activities of Control and Segregation of Functions in the Bank are as follows:
1. Control of Policies and Procedures The activities to control policies and procedures are
implemented through:• Directions from the Board of Commissioners and the
Board of Directors on the implementation of policies and procedures of risk management and control carried out by the Three Lines of Defense;
• Updating of policies and procedures periodically based on the results of reviews from related divisions, or drafting of new policies and procedures according to the development of new products and the organization;
• Obligation to know, read and implement each policy and procedure, at least those that are related to their respective duties and responsibilities as employees;
• Dissemination of policies and procedures to all employees;
• An adequate set of policies and procedures made available as a form of risk mitigation for the operational and business activities involving the work units and/or employees and officers;
2. Physical Assets Control Physical assets control includes asset security, records,
computer programs, and data files;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 197
3. Pengendalian Transaksi Pengendalian transaksi mencakup sumber data,
infrastruktur dan proses pengolahan data transaksi, untuk menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan aman. Aktivitas pengendalian transaksi meliputi Dual Control, Verifikasi, Otorisasi;
4. Pengendalian Sumber Daya Manusia Pengendalian SDM meliputi Cuti dan Rotasi karyawan,
Penerimaan Karyawan Baru, Penempatan Karyawan.
5. Pemisahan Tugas dan Pendelegasian Wewenang.
Auditor EksternalSesuai dengan ketentuan bahwa penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan umum atas Laporan Keuangan Tahunan Bank BNP harus melalui mekanisme yang telah ditetapkan yaitu mendapat kajian dan rekomendasi dari Komite Audit serta disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Untuk kepentingan Pemeriksaan Keuangan Bank BNP tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015, telah ditunjuk KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a/member of BKR International) untuk kedua kalinya, di mana untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, juga dilakukan oleh KAP yang sama dan KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Danan & Ali telah terdaftar di Bank Indonesia ataupun di OJK.
Penetapan penggunaan KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali dilakukan melalui Surat Penunjukan No. 092-DIR/KEU/08/2015 tanggal 28 Agustus 2015, hal ini berdasarkan pada Surat Rekomendasi dari Komite Audit kepada Dewan Komisaris dan Direksi melalui surat No. 052-KOM/2015 tanggal 14 Agustus 2015, di mana sebelumnya Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tahun 2015 telah mendapat Kuasa dari pemegang saham untuk menunjuk KAP yang akan melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan yang berakhir 31 Desember 2015 beserta dengan hal-hal yang berkaitan dengan penunjukan KAP tersebut, diantaranya persetujuan biaya Audit.
Nama Kantor Akuntan Publik:KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali
Nama Akuntan Publik:Deddy Supardi CPA.
Kapasitas KAPKantor Akuntan Publik (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali adalah kantor akuntan hasil merger beberapa kantor akuntan publik pada tahun 2000 dan memiliki 20 (dua puluh) partner akuntan, dan 250 (dua ratus lima puluh) staf
3. Transactions Control Transactions control includes the controlling of data
source, infrastructure and processing of transaction data to produce accurate and secure information in timely manner. The activity of transaction control covers Dual Control, Verification, and Authorization;
4. Human Resources Control HR Control covers Leaves and Job Rotations, Acceptance
of New Employees, and Employee Placements;
5. Segregation of Duties and Delegation of Authority.
External AuditorIn accordance with the regulations, the appointment of a Public Accounting Firm (KAP), for the purpose of performing a general audit on the Annual Financial Statements of Bank BNP, should be carried out through mechanisms that have been established, namely by assessment and recommendation of the Audit Committee and approved by the General Meeting of Shareholders. For the purposes of Examination of Bank BNP’s Financial Statements for the fiscal year ending 31 December 2015, KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali (dbsd&a/member of BKR International) has been appointed for the second time, following the fiscal year ended 31 December 2014. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Danan and Ali is registered at Bank Indonesia and the OJK.
The decision to contract KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali was made through the Letter of Appointment No. 092-DIR/KEU/08/2015 on 28 August 2015, based on the Letter of Recommendation from the Audit Committee to the Board of Commissioners and Board of Directors No. 052-KOM/2015 dated 14 August 2015, whereby prior to that the Board of Commissioners and the Board of Directors based on the resolution of the 2015 Annual General Meeting of Shareholders had obtained the authority from the shareholders to appoint a KAP that will audit the financial statements of the Bank for the year ended 31 December 2015, along with matters relating to the appointment of the KAP, including the approval of the audit fee. Public Accounting Firm:KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali
Certified Public Accountant:Deddy Supardi CPA.
Public Accounting Firm CapacityThe Public Accounting Firm (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali is the accounting firm that resulted from the merging of several public accounting firms in 2000 and has 20 (twenty) partners and 250 (two hundred
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015198
profesional dengan berbagai macam pengalaman di bidang audit, perpajakan, sistem informasi & teknologi, manajemen keuangan dan pengembangan sumber daya manusia. Klien KAP tersebut termasuk diantaranya adalah perusahaan nasional dan asing, perusahaan publik (terdaftar di Bursa Efek Indonesia), dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kantor Akuntan Publik (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali berdasarkan hasil review yang dilakukan oleh JSX WATCH 2009-2010 merupakan Kantor Akuntan Publik yang menduduki peringkat ke-6 teratas dari seluruh Kantor Akuntan di Indonesia yang mengaudit perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Pasar Modal.
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang menjadi salah satu anggota asosiasi BKR International, yang memiliki kantor pusat di New York, USA, dengan peringkat no. 5 dalam survei asosiasi terkemuka perusahaan independen dunia IAB 22010.
Ruang Lingkup Pemeriksaan KAPRuang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab KAP yang ditunjuk untuk hanya memberikan jasa audit yang melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2015 meliputi sebagai berikut:1. Laporan Posisi Keuangan;2. Laporan Laba Rugi Komperhensif;3. Laporan Perubahan Ekuitas;4. Laporan Arus Kas;5. Catatan atas Laporan Keuangan;6. Penggolongan Kualitas Aktiva Produktif dan Kecukupan
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk Bank, yang didasarkan atas penilaian sekurang-kurangnya mencakup 70% dari jenis Aktiva Produktif Bank dengan sekurang-kurangnya mencakup 25 Debitur terbesar atau berdasarkan komunikasi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Akuntan Publik;
7. Penilaian terhadap rupa-rupa aktiva termasuk namun tidak terbatas pada agunan yang diambil alih oleh Bank;
8. Hal-hal lain yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan dan Pedoman Akutansi Perbankan Indonesia yang berlaku termasuk catatan atas Laporan Keuangan;
9. Pendapat terhadap kewajaran atas transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi maupun transaksi yang dilakukan dengan perlakuan khusus;
10. Jumlah dan kualitas penyediaan dana kepada Pihak Terkait;
11. Rincian pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang meliputi nama Debitur, kualitas penyediaan dana, presentase dan jumlah pelanggaran BMPK;
12. Rincian Pelampauan BMPK yang meliputi presentase dan jumlah pelampauan BMPK;
13. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum;14. Hal-hal lain yang ditentukan berdasarkan hasil
komunikasi OJK dengan KAP;15. Transaksi Spot dan Transaksi Derivatif;
and fifty) professional staff with a wide range of experience in auditing, taxation, information system & technology, financial management, and human resources development. Its clients include among others national and foreign companies, public companies (listed on the Indonesia Stock Exchange), and many state-owned enterprises (SOEs).
The Public Accounting Firm (KAP) Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali, based on the results of a review conducted by the JSX WATCH 2009-2010 is ranked in the top six public accounting firms in Indonesia that audit the companies listed on the capital market.
The Public Accounting Firm (KAP) Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang is a member of BKR International, which has its headquarters in New York, USA, and ranked fifth based on a survey by a leading association of world’s independent companies, IAB 22010. Scope of Audit The scope of work and responsibility of the KAP appointed by the Bank is to strictly provide audit services of the financial statements for the year ended 31 December 2015, including the following:1. Statements of Financial Positions;2. Statements of Comprehensive Income;3. Statement of Changes in Equity;4. Statements of Cash Flows;5. Notes to the Financial Statements;6. Classification of Earning Assets Quality and Adequacy of
Allowance for Earning Assets formed by the Bank, which is based on an assessment that shall include at least 70% of the Bank’s Earning Assets with at least the 25 largest debtors of the Bank or based on the communication between the Financial Services Authority (OJK) with the KAP;
7. Assessment of miscellaneous assets including but not limited to foreclosed assets by the Bank;
8. Other matters set forth in the applicable Financial Accounting Standards and Guidelines for Indonesian Banking, including the notes to the Financial Statements; 9. Opinion on the fairness of transactions with related parties as well as unrelated parties that have been carried out with special treatment;
10. Amount and quality of the provision of funds to Related Parties;
11. Details of violations of the Legal Lending Limit (LLL), which include the name of the debtors, the quality of provision of funds, the percentage and number of violations of LLL;
12. Details of Excess LLL, including the percentage and amount of excess;
13. Calculation of the Minimum Capital Requirement;14. Other matters as determined by the results of the
communication between OJK and the KAP;15. Spot Transactions and Derivative Transactions;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 199
TahunYear
Nama Akuntan PublikPublic Accountant Office
Nama AkuntanPublic Accountant
2015 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang, & Ali (BKR) Deddy Supardi, CPA
2014 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang, & Ali (BKR) Deddy Supardi, CPA
2013 Gani Mulyadi & Handayani (Grant Thornton) Hanna P Handayani
2012 Gani Mulyadi & Handayani (Grant Thornton) Johanna Gani
2011 Gani Mulyadi & Handayani (Grant Thornton) Johanna Gani
Biaya Audit Tahun 2015Biaya jasa audit untuk Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015 berkisar Rp450 juta.
Opini Kantor Akuntan PublikLaporan Keuangan terlampir telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank BNP tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
2015 Audit FeeThe audit fee for KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali for the audit of the financial statements for the year ended 31 December 2015 was around Rp450 million.
KAP OpinionThe enclosed Financial Statements have presented fairly, in all material aspects, the financial position of Bank BNP on 31 December 2015, as well as the financial performance and cash flows for the year ended on said date, in accordance with the prevailing Financial Accounting Standards in Indonesia.
16. Rasio Posisi Devisa Neto; 17. Keandalan sistem pelaporan Bank kepada OJK dan
pengujian terhadap keandalan laporan keuangan yang disampaikan oleh Bank kepada OJK;
18. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2015; dan
19. Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001, tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, pasal 18 (4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/14/PBI/2012, tanggal 12 Oktober 2012.
Independensi & Profesionalitas Akuntan Publik dan KAP
KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank BNP tepat waktu, dan manajemen menilai KAP tersebut mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Periode KAP dan Akuntan dalam Pemeriksaan Keuangan BankKAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali telah dua kali ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Bank BNP masing-masing yang berakhir tahun 2014 dan 2015. Penunjukan KAP ini masih sejalan dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan, di mana penunjukan KAP yang sama diperkenankan untuk 5 (lima) tahun berturut-turut.
16. Net Open Position Ratio; 17. Reliability of reporting systems of the Bank to the OJK
and testing of the reliability of the financial statements submitted by the Bank to the OJK;
18. Board of Directors’ Statement of Responsibility for the Financial Statements for 2015;
19. The scope of work as referred to in the Regulation of Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001, dated 13 December 2001 on Transparency of Financial Condition of Banks, Article 18 (4) as amended by Regulation of Bank Indonesia No. 14/14/PBI/2012, dated 12 October 2012.
Independence & Professionalism of Certified Public Accountants and KAPKAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali has submitted the results of the audit and management letter to Bank BNP timely, and management assess KAP is able to work independently, meet professional standards and agreements public accountant and audit scope defined.
Number of Audit Periods of the KAP and Certified Public Accountant with the BankKAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali has been appointed twice to audit the financial statements of Bank BNP respectively for 2014 and 2015. The appointment of the KAP is still in accordance with Regulation of Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 on Transparency of Financial Conditions of Companies, which stipulates that the KAP is allowed to audit the financial statements of the same company for a total of 5 (five) consecutive years.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015200
Laporan Manajemen RisikoRisk Management Report
Acuan dasar penerapan manajemen risiko dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang dilaksanakan melalui suatu kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko melalui tahapan proses manajemen risiko yaitu identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pada semua level.
Prinsip pengelolaan risiko Bank BNP adalah secara proaktif mendukung Bank dalam mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan serta memelihara tingkat risk-adjusted return yang optimal dan shareholder value. Karena itu manajemen risiko Bank BNP memiliki misi untuk menciptakan dan mengimplementasikan pendekatan komprehensif untuk mengidentifikasi, mengukur, memprioritaskan, memantau dan mengendalikan risiko-risiko yang berdampak terhadap bisnis, operasional dan organisasi. Bank BNP menyusun kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas, pelaporan dan sistem informasi pendukung agar implementasi manajemen risiko berjalan efektif dan efisien.
Sebagai wujud sebagai lembaga keuangan yang dipercaya dalam pengelolaan keuangan nasabah, penerapan manajemen risiko dilakukan secara terintegrasi, yang menghubungkan antara strategic planning, risk appetite, business execution, risk assessment dan performance evaluation dengan pendekatan pengelolaan risiko permodalan dan pengelolaan risiko dalam aktivitas operasional bank, sehingga diharapkan tercapai pengelolaan risiko yang melekat dalam pengelolaan bisnis.
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko di Bank BNP terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko (risk monitoring) melalui Komite
The reference for risk management implementation is Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 on Risk Management Implementation for Commercial Banksdated 19 May 2003 which has been amended by the Regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 and Bank Indonesia Circular No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011 on the Amendment to the Circular No. 5/21/DPNP concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks, which is performed through risk management governance and framework by means of risk management process stages, namely identification, measurement, monitoring, and risk control at all levels.
The principle of Bank BNP’s risk management is to proactively support the Bank in achieving a healthy and sustainable growth and to maintain the optimum level of risk-adjusted return and shareholder value. Therefore Bank BNP’s risk management has a mission to create and implement a comprehensive approach in order to measure, monitor, and control the risks that have impacts on the Bank’s business, operations, and organization. Bank BNParranges the policies, processes, competencies, accountability, reporting, and supporting information system in order that risk management runs effectively and efficiently.
As a trusted financial institution in managing customers’ finance, risk management is performedinintegrated manner connecting the strategic planning, risk appetite, business execution, risk assessment, and performance evaluation with capital risk management approach and risk management in the Bank’s operational activities, so that risk management becomes inherent in business management.
The risk management governance and framework in Bank BNP consists of the Board of Commissioners who performs the risk monitoring functions through the Risk Monitoring
“Penerapan Manajemen risiko di Bank BNP adalah untuk menjaga aset, modal Bank, mendukung proses pengambilan keputusan, mengoptimalkan profil risk return, meningkatkan nilai perusahaan, serta melindungi reputasi Bank.”
“Risk Management implementation in Bank BNP aims to maintain asset and capital, support the decision-making process, optimize risk return profile, improve company value, and protect the reputation of the Bank.”
( Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko ) Compliance & Risk Management Director
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 201
Pemantau Risiko Komite Audit. Sedangkan Dewan Direksi yang menjalankan fungsi kebijakan risiko (risk policy) melalui Executive Committee terkait manajemen risiko yaitu melalui Komite Manajemen Risiko, Asset Liability Committee. Di tingkat operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit bisnis dan unit kerja kepatuhan melakukan fungsi identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko.
Struktur Organisasi Tata Kelola Manajemen Risiko
Committee and Audit Committee. The Board of Directors meanwhile performs the risk policy functions through Executive Committee related to risk management, namely Risk Management Committee and Asset Liability Committee.In the operational level, Risk Management Unit along with other business units and compliance unit performsthe functions of risk identification, risk measurement, risk mitigation, risk monitoring, and risk control.
Risk Management Governance Organization Structure
Board of CommissionersRisk Monitoring Committee
Audit CommitteeALM Committee (ALCO)
Loan Policy Committee
Compliance Committee
IT Steering Committee
Loan Committee
Anti Fraud Committee
Board of Directors
Executive Committee
Credit and Market Risk Mgt Dept
Risk Management Committee
Remuneration and Nomation Committee
New Product and Activity Committee
Operational Risk Mgt Dept
Inf. System Risk Mgt Dept.
Risiko Kredit
Risiko Operasional
Business
Operational Support
Risiko Pasar
Risiko Hukum
Treasury
Corporate Legal
Risiko Likuiditas
Risiko Reputasi
Treasury / Business
Corporate Secretary
Risiko Stratejik
Risiko Kepatuhan
Risiko Operasional - Sistem / IT
Corporate Planning
Compliance
IT
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015202
Kerangka Kerja Penerapan Manajemen Risiko Kerangka kerja ini akan menjadi dasar dan penataan yang mencakup seluruh kegiatan manajemen risiko di segala tingkatan organisasi. Kerangka kerja ini akan membantu organisasi mengelola risiko secara efektif melalui penerapan proses Manajemen Risiko dalam berbagai tingkatan organisasi dan dalam konteks spesifik organisasi tersebut. Kerangka kerja ini akan memastikan bahwa informasi risiko yang lengkap dan memadai yang diperoleh dari proses manajemen risiko akan dilaporkan serta digunakan sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
Risk Management Implementation frameworkThis framework will become the groundwork and method of administration ofall risk management activities at all organization levels. This will also help the organization in managing risks effectively through Risk Management implementation process in various organization levels and also in the specific context of the organization. This framework will ensure that the complete and adequate risk information, which is gained from risk management process, will be reported and used as the basis for decision-making.
SKAIKomite Manajemen
Risiko / Risk Management Committee
Divisi Manajemen Risiko / Risk
Management Division
Komite Pemantau Risiko / Risk
Monitoring CommitteeGCG
RTU
BOD
OJK
RTURTU
Persetujuan Parameter & Penilaian Risiko / Parameter Approval & Risk Assessment
(5)
Laporan Hasil Pemeriksaan / Audit Report
(1)
Distribusi Laporan /
Report Distribution
(3)
Laporan Profil Risiko Bulanan / Monthly Risk
Profile Report
Laporan Profil Risiko Tri Wulan / Quarterly
Risk Profile Report
Laporan Tingkat Kesehatan Bank / Bank Soundness Level
Report
Action Plan
Distribusi Laporan /
Report Distribution
(12)
Distribusi Laporan /
Report Distribution
(4)
Monitoring(11)
Arahan / Directives
(11)
Monitoring(11)
(13)
(4)
(7)
(10)
• Inherent Risk / Inherent Risk
• Kualitas Penerapan Manajemen Risiko / Risk Management Implementation Quality
GCG Assessment
(1)
Self Assessment
(1)
Aplikasi Tingkat Kesehatan Bank / Bank Soundness
Level Application
Self Assessment
(1)
Analisis / Analysis
(2)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 203
Sesuai dengan rencana bisnis Bank BNP yang salah satunya adalah memfokuskan pada pertumbuhan kredit di segmen kredit usaha kecil dan menengah, dan kredit retail yaitu Kredit Tanpa Agunan/ Mirai+, maka diperlukan suatu pengelolaan risiko yang andal melalui:
1. Pengelolaan Risiko Melalui Permodalan Pengelolaan risiko melalui permodalan dengan
melakukan diversifikasi sumber permodalan yang disinkronisasi dengan rencana strategis jangka panjang dan kebijakan alokasi modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki profil risk-return yang optimal. Hal ini bertujuan untuk memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan termasuk investor dan regulator.
Bank BNP memiliki kecukupan modal terhadap potensi kerugian risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, baik berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku (regulatory capital) maupun kebutuhan internal (economic capital). Penilaian kecukupan permodalan bank melalui Internal Capital Adequacy Assessment Process yang didasarkan pada profil Risiko Bank.
Untuk pengukuran risiko kredit, Bank menggunakan Pendekatan Standar (Standardized Approach), dan saat ini untuk stress test risiko kredit bank secara bertahap sedang dilakukan simulasi pendekatan berdasarkan Internal model. Untuk Risiko pasar, Bank menggunakan Pendekatan Standar (Standardized Approach), sedangkan secara internal Bank telah menggunakan Value at Risk sebagai model internal. Pengukuran risiko operasional Bank menggunakan Basic Indicator Approach.
In accordance with Bank BNP’s business plans, one of which is to focus on credit growth in small and medium business credit segments, and retail credit i.e. Kredit Tanpa Agunan/Mirai+, reliable risk management is required through:
1. Capital Risk Management Capital risk management is performed by capital
resources diversification which is efficiently synchronized with long-term strategic plan and capital allocation policy for business segment which is having optimum risk-return profile. This is to fulfill the expectation of stakeholders, including investors and regulators.
Bank BNPhas sufficient capital to overcomethe potential loss owing to credit risk, market risk and operational risk, both based on regulatory capital or internal needs (economic capital). The Bank’s capital adequacy valuation is done through Internal Capital Adequacy Assessment Processbased on the Bank’srisk profile.
To measure credit risk, the Bank uses the Standardized Approach, and currently the simulation approach based on internal model is being gradually performed for bank credit risk stress test. For market risk, the Bank implements theStandardized Approach, while internally the Bank uses Value at Risk as internal model. Operational risk measurement uses the Basic Indicator Approach.
No KeteranganDecember 2014
(Audited)December 2015
(Audited)Description
A.
Kecukupan Modal Bank (Pilar 1)Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Kredit.
16,60% 18,08%Capital Adequacy (Tier 1)
Capital Adequacy Ratio taking into account Credit Risk, Operational Risk, and Market
Risk
B.
Kecukupan Modal Bank (Pilar 2)Profil Risiko BankKecukupan Pemenuhan modal sesuai profil risko.
29,00%
29,00%
Capital Adequacy (Tier 2)The Bank’s Risk Profile
Capital Adequacy Ratio taking into account the Bank’s risk profile
C.
Add OnRisiko Konsentrasi KreditRisiko LikuiditasRisiko Suku Bunga Banking BookRisiko StratejikRisiko ReputasiRisiko HukumRisiko KepatuhanTotal Add On
0,15%0,00%0,01%0,08%0,00%0,00%0,03%0,27%
0,15%0,00%0,01%0,06%0,01%0,01%0,03%0,27%
Add OnCredit Concentration Risk
Liquidity RiskBanking Book Interest Rate Risk
Strategic RiskReputation Risk
Legal RiskCompliance Risk
Total Add On
D. Total Modal Menurut Pilar 2 (B + C) 9,27% 9,27% Total Tier 2 Capital (B + C)
E. Excess Modal (A – D) 7,33% 8,81% Excess Capital (A – D)
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015204
2. Pengelolaan Risiko Melalui Aktivitas Operasional Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional lebih
ditujukan terhadap risiko operasional pada aktivitas perkreditan, pasar dan operasional pada level yang dapat diterima. Bank BNP juga menerapkan risk appetite dan risk tolerance dalam bentuk kebijakan limit dan sistem limit.
Penetapan limit didasarkan atas limit secara keseluruhan, limit per jenis risiko maupun limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko. Kebijakan limit tidak saja berfungsi dalam proses pengendalian risiko namun juga mendorong strategi bisnis dan ekspansi bisnis ke dalam koridor pertumbuhan dengan profil risk-return yang optimal. Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui front end, middle end dan back end. Pengelolaan risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional pada produk dan aktivitas Bank dilakukan oleh seluruh unit kerja dan di kaji ulang secara menyeluruh oleh unit risk management, serta diukur keefektifan pelaksanaannya (assurance) oleh unit Internal Audit.
Pengelolaan Manajemen Risiko1. Pengelolaan Risiko Kredit Risiko kredit berasal dari aktivitas pemberian kredit,
penempatan pada surat berharga dan kepada bank lain dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi dengan nasabah dan pihak lawan lainnya. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian akibat kegagalan nasabah debitur atau pihak lawan lainnya dalam memenuhi kewajibannya.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko Kredit Proses Manajemen Risiko Kredit adalah penerapan
secara sistematik kebijakan manajemen, prosedur dan praktik manajemen dalam pelaksanaan tugas untuk melakukan monitoring dan reporting, identifikasi, assessment (pengukuran dan evaluasi), respon risiko dan mitigasi risiko untuk memastikan atas seluruh aktivitas perkreditan bank dapat dikendalikan dengan baik pada tingkat risiko yang telah ditetapkan.
2. Operational Activities Risk Management Operational activities risk management is addressed
for operational risk on credit, market and operational activitieson acceptable levels. Bank BNP is applying risk appetite and risk tolerance in the form of limit policy and limit system.
Limit determination is based on the overall limit, limit by risk type and limit by certain functional activities that carry risk exposure. Limit policy not only functions in the risk control process, but also in the supporting business strategy and business expansion into a growth corridor with optimum risk-return profile. Credit risk management is performed on front end, middle end and back end. Market risk management and liquidity is performed through limit system. Operational risk management on product and Bank activity is performed by all units and wholly reviewed by the risk management unit, and the effectiveness of the assurance is measured by Internal Audit.
Risk Management Governance1. Credit Risk Management Credit risk arises from credit disbursement, placement
in securities and with other banks, and trading activities. Credit risk also arises from commitment and contingencytransactionswith customers and other counterparties. Credit risk management aims to measure,anticipate, and minimize loss caused by any customer’s or counterparty’s failure in fulfilling their obligations.
Credit Risk Management Framework Credit Risk Management Process is a systematic
implementation of management policy, procedures and practices in performing duties on monitoring and reporting, identification, assessment, risk response, and risk mitigation to ensure that all credit activities of the Bank can be well controlled on the risk level that has been set.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 205
Bank BNP secara berkelanjutan melakukan proses evaluasi dan kaji ulang dalam penyempurnaan pengelolaan risiko kredit meliputi: • Peningkatan dan Pengembangan manusia yang
bersumber daya untuk menunjang pengelolaan risiko kredit yang layak;
• Pembenahan infrastruktur untuk menunjang efisiensi dan efektifitas pengelolaan risiko kredit dengan melakukan re-organisasi (perubahan struktur organisasi) dengan mengedepankan prinsip pengendalian internal secara melekat, pengembangan sistem dan tekonologi, Kecukupan Manajemen sistem informasi secara terintegrasi.
• Pengelolaan Portofolio Kredit yang dibagi berdasarkan sektor ekonomi dan industri yang didasarkan pada prinsip risk and return dan risiko konsentrasi kredit;
• Mengembangkan dan meningkatkan Early Warning System, metode identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit secara berkelanjutan.
• Penyusunan penetapan batas wewenang pemutus kredit dalam rangka penegakan prinsip kehati- hatian perbankan;
• Proses pemberian kredit berprinsip pada four eyes principles dan kehati- hatian dengan melalui
Bank BNP is sustainably performing evaluation and reviews in risk management improvement as follows:
• Human resource improvement and growth to support decent credit risk management;
• Infrastructure revamping to support efficiency and effectiveness of credit risk management by performing re-organization (change of organization structure) by prioritizing the internal control principle inherently, system and technology development, and integrated information system management adequacy.
• Credit portfolio management, which is divided by economic and industry sector based on risk and return and credit concentration risk principle;
• To develop and improve Early Warning System, identification method, measurement, monitoring, and controlling of the credit risk continuously.
• Preparation of credit approval officer’s authority in order to establish prudent banking principle;
• Credit disbursement process is based on the four eyes principle and the principle of prudence through
• Risk Sources and Causes: Macroeconomic Conditions Market Risk (Exchange Rate & Interest
Rate) Industry Risk Regulatory Risk Counterparty Risk Country Risk Operational Risk Individual Risk Portfolio Risk (Risk Concentration)
Risk Reporting:• Risk Event Report
submitted to the BOD, BOC and Risk Taking Units every month
• Risk Profile Report Risk Management
Committee BOD & BOC OJK
• Compliance Risk• Early Warning Signal:
Risk sources and causes, Evaluation & review of potential risk
• Call Visit (comprehensive)• Loan Performance
Individual & Portfolio (Repayment Capacity)
• Monitoring of risk limits
Risk Mitigation & Commitment• Avoid• Reduce• Risk Transfer• Accept (Tolerance Limit)
Risk Taking Unit controls risk by preparing action plans
Evaluation & Assessment Processes:• Expected Loss Collective Impairment Individual Impairment (cashflow)
• Stress Test• Loan Performance (product, branch,
economic sector, business segment, top 50 debtors)
• Recommendations
Credit Organization Structure Human Resources Policy & Procedures Credit Assessment Model Credit Approval Authority Credit Risk Limit Portfolio Management Monitoring Tools (Early Warning Signal) MIS & Technology
Risk Identification
Risk Assessment
(Expected Loss)
Risk Mitigation
Risk Monitoring
ReportingContinuous
Improvement
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015206
beberapa tahapan, di mana keputusan persetujuan kredit diberikan oleh Komite Kredit dan dibantu rekomendasi dari Credit Process Division (Legal Credit Department), Credit Quality Division (Credit Review Department), serta opini dari Compliance dan Risk Management Directorate apabila diperlukan.
• Pemantauan pergerakan kualitas kredit yang dilakukan secara periodik oleh Risk Management Division sebagai unit kerja independen;
• Menetapkan dan melakukan pengawasan terhadap kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai dan pengaruhnya terhadap pencapaian target laba bank dan economic capital;
• Kecukupan proses administrasi, pengukuran dan pemantauan kredit secara lengkap, antara lain dengan mengelola informasi dan dokumentasi legal jaminan kredit untuk meminimalkan dampak risiko;
2. Pengelolaan Risiko Pasar Risiko pasar merupakan potensi kerugian yang
disebabkan oleh perubahan suku bunga dan nilai tukar, termasuk instrumen derivatif. Dalam hal pengelolaan Risiko Pasar didasarkan atas hal-hal sebagai berikut:• Pengembangan SDM yang berkompeten dalam
melakukan transaksi sesuai dengan kewenangan dan batas;
• Senantiasa mengembangkan metode Early Warning System, dan metode identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pasar (risiko suku bunga dan risiko nilai tukar);
• Menetapkan dan melakukan kaji ulang atas limit - limit risiko pasar;
• Pelaksanaan Asset and Liability Committee (ALCO) yang dijalankan secara periodik, yang bertugas mengelola kebijakan dan strategi dalam mengkoordinasikan sumber dan penggunaan dana secara efektif dan efisien melalui pengelolaan likuiditas, suku bunga dan nilai tukar, serta penetapan batas risiko dan pengukuran risiko yang ditunjang oleh sistem yang mencukupi;
• Pemantauan terhadap suku bunga penempatan pada Surat Berharga dan Bank Lain secara rata-rata di atas suku bunga DPK;
• Pengelolaan Posisi Devisa Netto (PDN) pada posisi harian yang selalu berada pada tingkat ketentuan yang berlaku.
3. Pengelolaan Risiko Likuiditas Risiko likuiditas dapat terjadi apabila Bank tidak mampu
menyediakan likuiditas dengan tingkat harga yang wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada pihak lawan dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko
certain phases where credit approval decision is granted by Credit Committee and supported by the recommendation from Credit Process Division (Legal Credit Department), Credit Quality Division (Credit Review Department), and opinion from Compliance and Risk Management Directorate if required.
• Monitoring of credit quality movement, which is performed periodically by Risk Management Division as an independent unit;
• To set and perform supervision toward sufficiency of impairment loss reserves and its effect to profit target achievement and economic capital;
• Adequacy of administration processes, complete credit measurement and monitoring, by organizing legal information and documentation of credit insurance to minimizing risks.
2. Market Risk Management Market risk is a potential loss arising from the change
in interest rates and exchange rates. In terms of management, market risk is based on the following:
• The development of competent human resource in performing transactions in accordance with the authority and limitation;
• Constantly developing Early Warning System method and identification, measurement, monitoring and controlling of market risk (interest rate risk and exchange rate risk);
• Setting and performing reviews on limits of market risk;
• Implementation of Asset and Liability Committee (ALCO) periodically, whose task is to manage policy and strategy in coordinating fund sources and utilization effectively and efficiently through liquidity management, interest rate and exchange rate, and also arrangement of risk limit and risk measurement, supported by an adequate system.
• Monitoring of interest rates and the placementsin securities and other banks so that on average they are above the interest rate for Third Party Funds;
• Daily management of Net Open Position to be always compliant with the applicable regulations.
3. Liquidity Risk Management Liquidity risk is the risk of the Bank being unable to
provide liquidity at the appropriate price which affects its profitability and capital. The Bank’s liquidity is influenced by the funding structure, asset liquidity, liabilities to counterparties, and credit commitment to debtors. The Bank’s liquidity risk is measured using certain indicators,
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 207
likuiditas Bank diukur melalui beberapa indikator, antara lain primary reserve ratio (rasio Giro Wajib Minimum dan Kas), secondary reserve (cadangan likuiditas), dan Loan Funding Ratio (LFR). Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit - limit yang mengacu pada ketentuan regulator maupun internal.
Pengelolaan risiko Likuiditas dilakukan dengan cara:• Mengembangkan metode Early Warning Sistem yang
efektif secara berkesinambungan;• Melakukan review dan mengembangkan metode
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko likuiditas;
• Menetapkan batas kecukupan secondary reserves/liquidity reserves Bank, baik dalam kondisi normal maupun kondisi ekstrem;
• Melakukan kaji ulang dan pengawasan terhadap limit risiko likuiditas Bank secara periodik;
• Pengawasan maturity Gap (Asset and Liabilities) setiap bulan sebagai tindakan mitigasi risiko likuditas;
• Pelaksanaan Komite ALCO yang secara periodik bertanggung jawab langsung kepada Direksi untuk memastikan kondisi likuiditas Bank sesuai dengan kondisi industri perbankan di Indonesia;
• Melaksanakan analisa behavioural dynamic dengan melakukan cashflow projection setiap bulan yang dilakukan secara komprehensif oleh Business Division, Risk Management Division, Treasury Division dan Financial Control Division untuk mengetahui Core dan Non-Core Dana Pihak Ketiga (DPK) dan projection Net Interest Income (NII).
• Memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
4. Pengelolaan Risiko Operasional Risiko operasional dapat disebabkan karena
ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Manajemen risiko operasional yang efektif dapat menekan kerugian akibat risiko operasional. Kerangka kerja Manajemen Risiko Operasional mengacu pada regulasi Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan internal Bank yang berlaku.
Selain itu, dalam rangka mendukung inovasi Bank untuk memenuhi kebutuhan Nasabah atas produk dan layanan Bank, maka disusun pedoman mengenai pengelolaan risiko dan langkah-langkah mitigasi pada Produk atau Aktivitas Baru (PAB), yaitu Kebijakan dan Prosedur Pengajuan Produk atau Aktivitas Baru yang bertujuan untuk menetapkan standarisasi dalam pengelolaan risiko PAB secara end to end dan menghasilkan produk atau aktivitas yang handal serta dapat meningkatkan keuntungan, corporate image, dan kualitas layanan Bank.
such as primary reserve ratio, secondary reserve, and Loan to Funding Ratio (LFR). Liquidity risk control is performed by setting up limitsin accordance wih the regulations and internal provisions.
Liquidity risk management is performed by:• Developing effective Early Warning System
continuously;• Performing review and developing identification
process method, measurement, monitoring, and control of liquidity risk;
• Setting the limit for the Bank’s secondary reserves/liquidity reserves, in normal as well as extreme conditions;
• Reviewing and monitoring liquidity risk limit periodically;
• Controlling maturity gap (Asset and Liabilities) on a monthly basis as an action of liquidity risk mitigation;
• Periodicmeetings of the ALCO, responsible directly to the Board of Directors to ensure that the Bank’s liquidity is in accordance with banking industry’s conditions in Indonesia;
• Performing behavioral dynamic analysis through monthly cashflow projection conducted comprehensively by Business Division, Risk Management Division, Treasury Division, and Financial Control Division to find out Core and Non-Core Third Party Funds and Net Interest Income projections.
• To maintain Minimum Reserve Requirement in accordance with Bank Indonesia regulations.
4. Operational Risk Management Operational risk may be caused by inadequacyand/
or dysfunction of the internal process, human error, system failure, or the existence of external factors that influence the Bank’s operations. An effective operational risk management is able to suppress the loss caused by the operational risk. The Operational Risk Management Framework refers to Bank Indonesia/OJK regulations and the applicable internal provisions of the Bank.
In order to support the Bank’s innovation to fulfill the customers’ needs regarding the Bank’s services and products, a guidance on risk management and mitigation phases for New Productsand Activities has been prepared, and called the Policy and Procedures for Filing New Productsor Activities, which is aimed to standardize the management of PNA risk in an end-to-end manner and produce reliable products or activities, and also able to improve profit, corporate image, and service quality of the Bank.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015208
Sebagai upaya untuk senantiasa melaksanakan prinsip kehati-hatian dan penerapan tata kelola yang baik, maka dalam Kebijakan dan Prosedur Pengajuan Produk atau Aktivitas Baru dirumuskan metodologi penilaian terhadap 8 (delapan) jenis risiko. Hal ini untuk menjaga seluruh produk atau aktivitas baru yang diterbitkan telah memenuhi ketentuan regulator.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional
As an effort to constantly perform the prudent banking principle and good governance, in the Policy and Procedures for Filing New Products or Activities the methodology for evaluating 8 types of risk has been defined. This is to ensure that all new products or activities are in compliance with the regulations.
Operational Risk Management Framework
Pengelolaan Risiko Operasional dilakukan antara lain dengan cara:1. Memberikan pengarahan, pemahaman budaya
risiko kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan sistem pengendalian internal secara komprehensif, sehingga tidak terjadi kerugian yang timbul akibat kegagalan sistem, kesalahan manusia, kesalahan proses dan kejadian eksternal;
2. Mengembangkan dan meningkatkan parameter Early Warning System dalam upaya menemukan lebih awal risiko operasional dan fraud;
3. Menetapkan dan meningkatkan sistem pengawasan yang terpadu atas seluruh kegiatan operasional dengan format-format laporan dan mekanisme sistem pelaporan secara terstruktur dengan mengedepankan prinsip pengendalian internal;
Operational Risk Management is performed by:
1. Briefing and giving understanding of risk culture to all employees tocomprehensively improve internal control system, so that there is no loss because of system failure, human error, process failure, and external factors;
2. Developing and improving Early Warning System parameters in order to detectearly operational risk and fraud.
3. Setting and improvingan integrated monitoring system on all operational activities with structured report format and reporting system mechanism by prioritizing internal control principles.
• Collect Data: Risk Taking Unit reports independently to ORIENT
Reporting System• Identification of risk sources and causes (internal &
external)• Consolidation/integrated data ORIENT System LHP SKAI, CSIC, CMSIC, OSIC, Fraud (internal &
external), & LHP OJK• Early Warning Signals: CDD, EDD, Whsitle Account, Suspended Account,
Transaction Limit• Classification of Risk Data - ORIENT
• ORIENT Trend• Monitoring of implementation and
action plan• Evaluation of and review of potential
risks• Early Warning Signal• Monitoring of Risk Limits
Evaluation & Assessmnet Processes:• Impacts (Financial & Non-Financial)• Frequency• Causes• Solutions/Recommendations
Risk Reporting:• Risk Event Report
submitted to the BOD, BOC and Risk Taking Units every month
• Risk Profile Report Risk Management
Committee BOD & BOC OJK
Risk Mitigation & Commitment• Avoid• Reduce• Risk Transfer• Accept (Tolerance Limit)
Risk Taking Unit controls risk by preparing action plans
Risk Identification
Risk Assessment (Loss Event)
Risk Mitigation
Risk Monitoring
ReportingContinuous
Improvement
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 209
4. Membangun budaya risiko dengan adanya laporan kegiatan Operational Risk Event (ORIENT) dari seluruh akitifitas fungsional yang disampaikan kepada Departemen Risiko Operasional untuk dilakukan analisa, evaluasi dan mitigasi risiko yang selanjutnya dilaporkan kepada Direksi;
5. Meningkatkan proses pengendalian pelaksanaan aktivitas operasional bank dan kesesuaian dengan Standard Operating Procedures (SOP);
6. Melakukan kaji ulang, pengkinian, pengawasan dan sosialisasi terhadap Standard Operating Procedure yang disesuaikan dengan hasil analisa ORIENT, rekomendasi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), perkembangan bisnis, kompleksitas produk serta aktivitas Bank secara bertahap, termasuk peluncuran produk/aktivitas baru.
4. Building risk culture through Operational Risk Event (ORIENT) activity report from all functional activities delivered to the Operational Risk Department for analysis, evaluation, and risk mitigation,which is subsequently reported to the Board of Directors.
5. Improvingthe controlling the process of operational activities and their suitability with the Standard Operating Procedures (SOP).
6. Performing review, updates, monitoring, and information dissemination of Standard Operating Procedures adjusted with the ORIENT analysis result, Internal Audit Unit, business development, product complexity, and the Bank’s activities gradually, including the launching of new product/activity.
• Frequency• Loss & Potential Loss• Risk Control Limit• Causes• Solutions/Mitigations
• Classification of ORIENT data based on TYPE & CAUSE
• Mitigation• Monitoring• Evaluation
• Monitoring of implementation and action plan
• Evaluation and review of potential risks
• Monitoring of risk limits
Risk Taking UnitControls risks by preparing action plans
• Monthly Report
SKAI
RTU
ORIENT
Unit Control Support
RiskManagement
BOD, BOC
Avoid
Accept
Reduce
Risk Transfer
Monitoring
Risk Response & Commitment
Risk Assessment
System Information Management Operational Risk Event
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015210
5. Pengelolaan Risiko Hukum dan Reputasi Pengelolaan risiko hukum dan Reputasi dengan
melakukan identifikasi, mitigasi, pemantauan serta pengendalian dalam seluruh aktivitas dan hubungan Bank dengan semua pihak yang dilandaskan pada regulasi dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dan nasabah. Upaya Bank dalam menangani risiko hukum dan risiko reputasi dalam hal menghindari pemberitaan dan tanggapan negatif yaitu dengan melakukan pemantauan berita di media. Oleh karena itu, setiap keluhan dan pengaduan nasabah ditangani dengan cepat sesuai prosedur internal Bank.
6. Pengelolaan Risiko Strategi Corporate Planning and Performance Management
Division, Business Division dan Risk Management Division mengelola risiko strategis secara bersama-sama dengan membandingkan rencana bisnis yang disusun Bank dengan hasil pencapaian setiap unit terkait. Pengelolaan risiko strategis turut dilakukan dengan melaksanakan proses identifikasi secara berlanjut terhadap faktor-faktor yang berpotensi menghambat terwujudnya rencana strategis Bank, baik faktor eksternal, antara lain kondisi ekonomi global, regional, perubahan nilai tukar, suku bunga, persaingan bank, dan teknologi, maupun faktor internal, antara lain manusia yang bersumber daya, Management Information System (MIS), sistem pengendalian internal, kebijakan dan prosedur, kewenangan dan tanggung jawab.
7. Pengelolaan Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan dikoordinasikan oleh
Compliance Division yang bertanggung jawab langsung kepada Compliance and Risk Management Director. Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Compliance Division melakukan identifikasi, analisa, pengukuran, pemantauan dan pengendalian terhadap pemenuhan pelaksanaan peraturan, yang dilakukan melalui perumusan kebijakan kepatuhan, dan pelaksanaan program-program kepatuhan secara rutin untuk memastikan seluruh karyawan dalam setiap aktifitas fungsional telah mengetahui, memahami dan menjalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Profil Risiko Bank melakukan penilaian profil risiko secara bulanan yang kemudian dibahas dalam rapat Direksi. Setiap triwulan, penilaian profil risiko dipresentasikan dalam Komite Manajemen Risiko sebelum dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
5. Legal and Reputation Risk Management Legal and reputation risk management is performed
through identification, mitigation, monitoring and controlling of all activities and relationshipsof the Bank with all parties based on the terms and regulations which are able to protect the Bank’sinterests as well as its customers’. The measure in handling legal and reputation risks in terms of avoiding negative news and responsesis to monitor various media. Hence, every customer’s complaint has to be addressed promptly in accordance with the Bank’s internal procedures.
6. Strategy Risk Management Corporate Planning and Performance Management
Division, Business Division and Risk Management Division manage strategic risk together by comparing business plan with achievement outcome of every related unit. Strategic risk management is performed by continuouslyrunning the identification process toward factors that have potential to deter the achievement of the Bank’s strategic plans, be theyexternal factors, such as global or regional economic conditions, changesin exchange rate, interest rate, banking competition, and technologies, or internal factors, such as human resources, Management Information System (MIS), internal control, policies and procedures, authority and responsibilities.
7. Compliance Risk Management Compliance risk management is coordinated by the
Compliance Division which is directly responsible to the Compliance and Risk Management Director. In order to manage compliance risk, Compliance Division performs identification, analysis, measurement, monitoring and controlling on the fulfillment of regulations through compliance policy arrangement and regular compliance programs implementation to ensure that all employees in all functional activities have known, understood, and conduct their workin accordance with the rules and regulations.
Risk ProfileThe Bank evaluates its risk profile on monthly basisprior to being discussed in the Board of Directors meetings. Every quarter, the risk profile evaluation is presented in Risk Management Committee meeting before being reported to OJK.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 211
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yangmelekat pada setiap aktivitas fungsional (risiko inheren) dan sistem pengendalian risiko. Penilaian profil risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan, yang terdapat pada aktivitas fungsional Bank dan berpotensi menimbulkan kerugian bagi Bank.
Penilaian profil risiko bank pada posisi Q4- 2015 secara agregat adalah “Low to Moderate”, dimana peringkat komposit baik inherent risk maupun penerapan kualitas manajemen risiko bank adalah “Low to Moderate”.
Namun demikian dari hasil penilaian profil risiko bank pada posisi Q4-2015, Bank BNP perlu melakukan evaluasi yang terintegrasi secara menyeluruh terhadap risiko-risiko yang dihadapi. Beberapa hal yang dihadapi Bank BNP berikut mitigasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
The evaluation of risk types is a combination of the risks inherent to functional activities (inherent risk) and risk managementsystem. The evaluation of the risk profile is performed on 8 risks: credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk, all of which are present in the Bank’s functional activities and may cause losses for the Bank.
The Bank’s aggregate risk profile assessment for the Q4 2015 position resulted in a rating of “Low to Moderate”, where the composite rating of the inherent risk as well as the Bank’s risk management were rated “Low to Moderate”.
However, from the evaluation result of the Bank’srisk profile for Q4-2015, Bank BNPneeded to perform an integrated and overall evaluation on the risks it faces. A number of issues encountered by the Bank, including the mitigation measures that were undertaken, are:
Risiko Yang Dihadapi Keterangan Mitigasi
Konsentrasi kreditCredit Concentration
Eksposur yang berlebihan kepada satu atau beberapa individu atau entitas, sekelompok entitas yang saling terkait, suatu wilayah geografis, sektor industri, produk tertentu dan lain sebagainya yang mempunyai kriteria sistematik yang serupa, dapat mengakibatkan potensi kerugian yang sangat besar.Excessive exposure on one or some individuals or entities, a group of related entities, geographic areas, industrial sectors, certain products, etc. with similar systematic criteria, may cause huge loss for the Bank.
• Mengembangkan Portfolio Management yang terintegrasi pada seluruh tahapan pengelolaan risiko kredit
Develop integrated Management Portfolio on all credit risk management stages
• Melakukan pembatasan eksposur melalui kebijakan limit (limit industri dan limit debitur)
Perform exposure limitation through limit policy (industry limit and debtor limit)
Perlambatan pertumbuhan ekonomi karena krisis globalEconomic growth slowdown due to global crisis
Meningkatnya potensi risiko kredit individual dan/atau group. Increase of individual and/or group credit risk potential.
• Melakukan pengelolaan portfolio secara aktif untuk mendapatkan portfolio kredit di sektorsektor yang prospektif.
Actively perform portfolio management to secure credit portfolio in prospective sectors
• Melakukan stress testing secara komprehensif dan berkala, serta menyusun contingency plan.
Perform stress testing comprehensively and periodically, and arrange contingency plans
• Memantau secara ketat sektor industri yang berpotensi terkena dampak krisis dan resesi, misalnya pertambangan, komoditas dan tekstil.
Tightly monitor the industrial sectorsthat can be affected by crisis and recession, like mining, commodity and textile
• Mengembangkan watch list tools / Negatif List Industry.
Develop watch a list tool/negative list of industries
• Melakukan review parameter Credit Assessmnet Process dan Credit Ealy Warning Signal.
Review the parametersfor Credit Assessment Process and Credit Early Warning Signal
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015212
Risiko Yang Dihadapi Keterangan Mitigasi
Internal dan eksternal FraudInternal and External Fraud
Tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihaklain, yang terjadi di lingkungan Bank dan/ atau menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah, atau pihak lainmenderita kerugian dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.Action of irregularities or omissions intentionally done to deceive and manipulate the Bank, its customers, or other parties, that happen withinthe Bank’s environment and/or using the facilities of the Bank that cause losses and/or the fraud-committing party gaining economic benefiteither directly or indirectly
• Pengelolaan risiko operasional oleh seluruh unit kerja.
Conduct operational risk management by all units
• Meningkatkan risk awareness melalui serangkaian program sosialisasi kepada seluruh unit kerja di seluruh aktivitas fungsional, yang dipantau secara periodik melalui Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.
Improve risk awareness through information disseminationto all units in all functional activities, which is monitored periodically by Risk Management Committee and Risk Monitoring Committee
• Menerapkan proses due dilligence dan pengelolaan risiko terhadap nasabah mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia dan didasarkan pada prinsip risk-based approach
Apply due diligence process and risk management on customersby referring to Bank Indonesia regulations and based on risk-based approach principle
Proses Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Untuk mengetahui efektivitas Sistem Manajemen Risiko dan penerapannya, maka dilakukan evaluasi dan review baik secara internal maupun eksternal. Secara Internal Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka melaksanaan fungsi pengawasan. Satuan kerja audit intern secara rutin melakukan review dan audit terhadap penerapan manajemen risiko Bank berdasarkan prinsip risk-based audit dengan tujuan bukan saja sebagai pengendalian intern namun juga untuk perbaikan penerapan manajemen risiko secara terus berkelanjutan.
Evaluation of Risk Management System EffectivenessTo mesaure the effectiveness of Risk Management System and its implementation, evaluation and internal or external review have to be performed. Internally, Risk Monitoring Committee and Audit Committee have duties and responsibilities to review and evaluate the policy and risk management implementation, and also to give inputs and recommendations to the Board of Commissioners in order to perform monitoring function. Internal Audit unit routinely performs review and audit on risk management of the Bank based on risk-based audit principle with the intention not only as internal control but also for sustainable improvement of risk management implementation.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 213
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Tahun 2015Implementation of Compliance Function in 2015
Sepanjang tahun 2015, pelaksanaan fungsi Kepatuhan fokus pada pengembangan budaya kepatuhan di seluruh jenjang organisasi, melakukan Uji Kepatuhan (Compliance Testing) atas penerapan Prinsip Kehati-hatian Perbankan (Prudential Banking), memastikan pelaksanaan tugas Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU dan PPT) serta memastikan terlaksananya upaya penerapan Perlindungan Konsumen yang tercakup dalam setiap aspek kegiatan operasional dan bisnis di Bank BNP.
A. Kegiatan Langkah-langkah yang diambil dalam rangka
mengembangkan budaya kepatuhan antara lain melalui:1. Sosialisasi dan Edukasi
a. Memberikan pelatihan atau sosialisasi secara berkala kepada karyawan mengenai berbagai aspek kepatuhan.
b. Menyampaikan penjelasan singkat mengenai peraturan dan atau perubahan peraturan yang berlaku serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Kepatuhan.
c. Memberikan pelatihan/training mengenai pedoman dan ketentuan yang berlaku kepada karyawan/staff baru sebagai langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran kepatuhan.
d. Mendistribusikan Peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan atau Peraturan Perundang-undangan terkait lainnya yang terkini dan atau perubahannya kepada Unit Kerja terkait serta mendiskusikan implementasinya.
e. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Sumber Daya Manusia di Unit Kerja Kepatuhan dengan mengirimkan staff pada pelatihan/seminar eksternal terkait dengan Bidang Kepatuhan Bank yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan (FKDKP), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Instansi terkait lainnya.
2. Verifikasi dan validasi a. Melakukan pemantauan dan evaluasi dalam rangka
memastikan kesesuaian dan keselarasan antara Kebijakan dan Prosedur serta pelaksanaannya terhadap Peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan atau Peraturan Perundang-undangan terkait lain yang berlaku.
b. Memastikan pemenuhan komitmen bank kepada Otoritas Jasa Keuangan atas hasil pemeriksaan/pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Throughout 2015, the implementation of the Compliance function was focused on the development of compliance culture at all levels of the organization, conducting Compliance Audit (Compliance Testing) on the application of Prudential Banking, ensuring the implementation of the Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU and PPT) tasks, and ensuring effective implementation of Consumer Protection measures were included in every aspect of the operations and business of Bank BNP.
A. Activities The measures taken in order to develop a compliance
culture among others are:1. Dissemination and Education
a. Providing periodic training or information dissemination to employees on various aspects of compliance.
b. Delivering a brief description of the rules and regulations or changes and other matters relating to compliance.
c. Providing training on the guidelines and conditions applicable to the employees/new staff as a first step towards raising the compliance awareness.
d. Distributing Bank Indonesia Regulations, Financial Services Authority Regulations, and other current regulations and/or their amendments to the related work units, and discussing their implementation.
e. Improving the knowledge and ability of the Human Resources at the Compliance Unit by sending staff on external training/seminars related to Compliance, organized by the Compliance Directors Communication Forum (FKDKP), Bank Indonesia, Financial Services Authority, Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK) and other related agencies.
2. Verification and Validationa. Monitoring and evaluating the conformity and
harmony between the Policies and Procedures as well as the implementation of the Bank Indonesia Regulations, the Financial Services Authority Regulations and other relevant regulations.
b. Ensuring the fulfillment of the Bank’s commitment to the Financial Services Authority on the audit results from the Financial Services Authority.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015214
3. Monitoring dan Review a. Membuat pengecekan kepatuhan (Compliance
Check) terhadap kegiatan operasional dan bisnis antara lain kepatuhan terhadap aturan ketentuan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, kepatuhan terhadap Peraturan Perpajakan, dan lain-lain.
b. Melakukan pemantauan terhadap kelengkapan data dan informasi Nasabah pada banking system sebagai tempat dan sumber data/informasi Nasabah yang dilakukan secara bulanan.
c. Melakukan pemantauan terhadap proses Pembukaan Rekening dan penetapan Klasifikasi Risiko Nasabah.
d. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan Transaksi Nasabah.
e. Melakukan pemantauan terhadap kelengkapan informasi/data termasuk dokumen pendukungnya dan pelaksanaan Pengkinian Data Nasabah.
4. Ketersediaan dan Kecukupan a. Melakukan kaji ulang terhadap kecukupan dan
kesesuaian Kebijakan dan Prosedur Internal serta pelaksanaannya yang mengacu pada Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dalam menunjang kegiatan operasional dan bisnis Bank BNP.
b. Melaksanakan fungsi advisory kepatuhan internal terkait dengan kegiatan di bidang perkreditan, operasional atau treasuri & market.
B. Bidang-bidang yang menjadi prioritas Beberapa hal yang menjadi fokus utama pelaksanaan
fungsi kepatuhan sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Prinsip kehati-hatian Bank Dalam rangka menaati ketentuan Bank Indonesia
tentang Prinsip Kehati-hatian Bank, maka sepanjang tahun 2015 Bank BNP senantiasa mematuhi ketentuan tersebut dalam menjalani kegiatan operasional dan bisnis. Adapun pemenuhan ketentuan Bank Indonesia tersebut pada posisi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
3. Monitoring and Reviewa. Preparing the Compliance Check on the
operational and business activities include provisions regarding compliance with the regulations of the Minimum Reserve Requirement, compliance with taxation laws, and others.
b. Monitoring completeness of customers’ data and information and those contained in the banking system as a source of customers’ data/information, carried out on a monthly basis.
c. Monitoring the process of Account Opening and Customer Risk Classification determination.
d. Monitoring the activities of customer transactions.
e. Monitoring completeness of information/data, including supporting documents and implementation of Customer Data Updating.
4. Availability and Adequacya. Conducting a review of the adequacy and
appropriateness of internal policies and procedures as well as its implementation, which refers to the prevailing Rules and Regulations in supporting the Bank’s business operations.
b. Implementing internal compliance advisory function associated with activities in the fields of credit, operational or treasury & market.
B. Prioritized Sectors Some of the issues that became the main focus of the
implementation of compliance function throughout 2015 are:
1. Prudential Banking Principles In order to comply with Bank Indonesia Regulations
on Prudential Banking, the Bank throughout 2015 continued to comply with these provisions in carrying out its business. The fulfillment of the provisions of Bank Indonesia as at 31 December 2015 was reflected by the following positions:
Aspek Kepatuhan Compliance Aspect
Kepatuhan Bank BNP Bank BNP’s Compliance
Persyaratan BI BI’s Provisions
Status
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / Capital Adequacy Ratio 18,08% ≥8%Terpenuhi /
Fulfilled
Pelampauan/Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian kredit (BMPK) / Excess/Violation of the Maximum Lending Limit
Tidak ada / None
Tidak Diperkenankan / Not Allowed
Terpenuhi / Fulfilled
RasioNon Performing Loan (NPL) / Non-Performing Loan (NPL) Ratio 4,73% ≤5%Terpenuhi /
Fulfilled
Posisi Devisa Neto (PDN) / Net Open Position 0,64% ≤20%Terpenuhi /
Fulfilled
Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Primer / Primary Statutory Reserve (GWM)
7,63% ≥7,5%Terpenuhi /
Fulfilled
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 215
2. Anti Pencucian uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) dengan menitikberatkan pada masalah: a. Pelaporan Transaksi Kiriman Uang Dari dan Ke Luar
Negeri / International Fund Transfer Instruction (IFTI),b. Foreign Account Tax Compliance Act (Fatca), c. Pelaksanaan Enhanced Due Diligence (EDD) yang
berkaitan dengan pemantauan transaksi nasabah,d. Analisa Transaksi Nasabah terkait dengan pelaporan
Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) / Suspicious Transaction Report (STR) ke PPATK.
3. Perlindungan Nasabah yang diantaranya mencakup tentang Penanganan Penyelesaian Pengaduan Nasabah
Sesuai dengan ketentuan yang terkait dengan Perlindungan Konsumen sektor Jasa Keuangan yang menerapkan 5 (lima) prinsip dasar sebagai berikut:a. Transparansib. Perlakuan adilc. Keandaland. Kerahasiaan dan keamanan data / informasi
Konsumene. Penanganan pengaduan serta penyelesaian
sengketa Konsumen secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau.
Maka sepanjang tahun 2015, Bank BNP senantiasa melaksanakan dan menerapkan ketentuan tersebut dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:a. Melakukan evaluasi terhadap produk-produk
yang ditawarkan kepada masyarakat. b. Melakukan identifikasi dan verifikasi atas
penyimpangan kegiatan operasional yang memungkinkan timbulnya kerugian pada nasabah.
c. Membuka layanan pengaduan nasabah untuk memperoleh masukan secara langsung dari nasabah mengenai aspek-aspek yang perlu diperbaiki untuk mengurangi risiko operasional.
4. Pengendalian Internal (Internal Control) Pengendalian internal merupakan bentuk
pengawasan yang harus ditetapkan oleh manajemen secara berkesinambungan (on going basis) guna:a. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank;b. Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat;c. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan
yang berlaku;d. Mengurangi dampak keuangan/kerugian,
penyimpangan termasuk kecurangan/fraud , dan pelanggaran aspek kehati-hatian;
2. Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU & PPT) by focusing on the issues of:a. International Fund Transfer Instruction (IFTI),
b. Foreign Account Tax Compliance Act (Fatca),c. Implementation of Enhanced Due Diligence (EDD)
relating to the monitoring of customer transactions,d. Suspicious Transaction Report (STR) to the PPATK.
3. Customer Protection, including the handling of Customer Complaints
In accordance with the provisions related to the Consumer Protection in the Financial Services sector, the Bank implements five (5) basic principles as follows:a. Transparencyb. Fair treatmentc. Reliabilityd. Confidentiality and security of customer data/
information e. Handling of complaints and settlement of
customer disputes in a simple, fast, and affordable manner.
Throughout 2015, Bank BNP upheld the prevailing regulations by conducting the following:
a. Evaluating the banking products offered to the public.
b. Identifying and verifying the irregularities in operational activities that might lead to the loss borne by customers.
c. Providing access for customers to submit complaints and obtain feedback directly from customers about the aspects that need to be improved in order to reduce operational risk.
4. Internal Control Internal control is a form of supervision that is set
by the management on an ongoing basis in order to:
a. Maintain and secure the assets of the Bank;b. Ensure availability of more accurate reports;c. Improve compliance with the applicable
regulations;d. Reduce the impact of the financial losses,
irregularities including fraud, and violations of the principle of prudential banking;
Aspek Kepatuhan Compliance Aspect
Kepatuhan Bank BNP Bank BNP’s Compliance
Persyaratan BI BI’s Provisions
Status
Rasio GWM Sekunder / Secondary Reserve Ratio 7,15% ≥4%Terpenuhi /
Fulfilled
Rasio GWM dalam Valuta Asing / Reserve Ratio in Foreign Currency 8,22% ≥8%Terpenuhi /
Fulfilled
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015216
e. Meningkatkan efektivitas organisasi dan sumber dayanya dan meningkatkan efisiensi dalam hal pengendalian biaya.
5. Pengendalian, deteksi dan pencegahan terjadinya pelanggaran atau kecurangan (Fraud Management) yang mencakup tentang a. Pengaduan pelanggaran / Whistleblowingb. Perbaikan jalur pelaporan / Reporting Linec. Kaji ulang pelaksanaan kegiatan operasional dan
bisnis bank yang memiliki risiko tinggi.
6. Melakukan kaji ulang terhadap Budaya Kepatuhan (Compliance Culture / Compliance Awareness) diantaranya dengan menyebarkan kuesioner secara rutin per triwulan kepada seluruh karyawan untuk memastikan tentang pemahaman karyawan terhadap Ketentuan dan atau Perundang-undangan lain yang terkait dengan praktek perbankan.
7. Risk Management & Tata Kelola Terintegrasi Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
mengenai Tata Kelola dan Risk Management Terintegrasi, maka Bank BNP sebagai anggota dari Konglomerasi Keuangan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) telah melakukan berbagai aktivitas untuk mendukung kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud, antara lain:a. Menandatangani Nota Kesepahaman antara
BTMU sebagai Entitas Utama dengan Bank BNP, PT. BTMU-BRI Finance dan PT. U Finance Indonesia sebagai anggota Konglomerasi Keuangan.
b. Entitas Utama telah menerbitkan Charter Integrated Risk Management, Charter Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Charter Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi sebagai pedoman dalam penerapan ketentuan Tata Kelola dan Risk Management Terintegrasi di masing-masing entitas dalam Konglomerasi Keuangan MUFG.
c. Melakukan pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku secara berkala kepada BTMU sebagai Entitas Utama untuk selanjutnya dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
8. Opini Kepatuhan Dalam rangka memastikan kegiatan usaha Bank
BNP telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka setiap penyediaan dana lebih besar dari Rp. 10 Milyar serta penerbitan dokumen yang berhubungan dengan kegiatan usaha bank wajib untuk dilakukan kajian kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
e. Improving the effectiveness of the organization and its resources and improve efficiency in terms of cost control.
5. Control, Detection and Prevention of Fraud (Fraud Management), which includes:
a. Reporting of violations or whistleblowingb. Improvement of the reporting linec. Review of operations and businesses of the Bank
that carry a high risk.
6. Review/Enhancement of the Compliance Culture/ Compliance Awareness, among others by distributing questionnaires every quarter to all employees to ensure the employees’ understanding of the prevailing regulations relevant to banking practices.
7. Integrated Risk Management & Governance In accordance with the Financial Services Authority
Regulation on Integrated Governance and Risk Management, Bank BNP as a member of the Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) financial conglomerate has undertaken various activities to be compliant with these provisions, among others:
a. Signed a Memorandum of Understanding between BTMU as the main entity with Bank BNP, PT BTMU-BRI Finance and PT U Finance Indonesia as members of the financial conglomerate.
b. The main entity has published the Integrated Risk Management Charter, Integrated Corporate Governance Committee Charter and Integrated Internal Audit Charter, as a guideline in the application of the Integrated Corporate Governance and Risk Management in each of the entities under the MUFG financial conglomerate.
c. Submitted reports in accordance with the prevailing regulations periodically to BTMU as the main entity to be subsequently reported to the Financial Services Authority.
8. Compliance Opinion / Compliance Checklist In order to ensure that Bank BNP’s business activities
are in accordance with the prevailing regulations, any provision of funds greater than Rp 10 billion and the issuance of documents related to the business activities of the Bank must be assessed in terms of compliance with the prevailing regulations.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 217
Kode Etik dan Budaya PerusahaanCode of Conduct and Corporate Culture
Kepercayaan para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi peningkatan nilai dan kelangsungan kegiatan usaha Perusahaan. Citra dan reputasi Perusahaan dengan kepercayaan para pemangku kepentingan sangat erat kaitannya dengan perilaku setiap individu dalam Perusahaan dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan.
Atas dasar pemikiran ini, maka Perusahaan menyusun Kode Etik (Code of Conduct—COC) ini untuk diterapkan sebagai suatu standar perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh Individu Perusahaan. Kode Etik (COC) ini merupakan serangkaian komitmen yang terdiri dari etika bisnis dan etika kerja setiap Individu Perusahaan berdasarkan kesadaran sendiri dari setiap Individu Perusahaan untuk menerapkannya setiap waktu baik di dalam lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja.
Setiap Karyawan Bank BNP wajib untuk menerima dan menerapkan Budaya Perusahaan dan Kode Etik Perusahaan sebagai panduan bertindak dalam menetapkan hubungan kerja, pola pikir, sikap dan perilaku sehari-hari dengan sesama karyawan dan/atau pihak-pihak lainnya yang meliputi namun tidak terbatas pada mitra kerja, masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya.
Budaya PerusahaanBank BNP senantiasa melakukan inisiatif-inisiatif dalam menciptakan budaya perusahaan yang baik sebagai upaya membentuk lingkungan kerja yang kondusif dengan etika kerja yang profesional. Budaya perusahaan Bank BNP berisikan nilai-nilai, norma-norma, dan etika yang memengaruhi pola pikir dan tingkah laku kerja SDM dalam beraktivitas dengan tujuan peningkatan kinerja yang semakin baik.
Sebagai upaya dalam menyempurnakan budaya perusahaan, Bank BNP telah berkomitmen untuk “Menjadi Bank Yang Dicintai Karyawan dan Nasabah.” Hal tersebut dapat terlaksana dengan menerapkan “3 ACTION” dan “3 NOs” yaitu:
The confidence of stakeholders, such as employees, customers, suppliers, and other parties, is a key factor in increasing the value and ensuring the business continuity of the Company. The Company’s image and reputation, bolstered by the stakeholders’ confidence, is closely linked to the behaviors of every individual within the Company and is manifested in their interaction with the stakeholders of the Company.
In light of this, the Company has established the Code of Conduct (COC) to be implemented as a behavioral standard that must be adhered to by all individuals within the Company. The COC contains a list of commitments comprising business ethics and work ethics for every individual of the Company, based on their own understanding, and that each of the individuals of the Company is required to implement it at all times, both within and outside of the working environment.
All employees of Bank BNP is obliged to accept and apply the Corporate Culture and the Code of Conduct of the Bank as a guideline in their action, shaping the wys they relate to each other at work, how they think, how they behave, and how they interact daily with fellow employees and/or other parties, which include but not limited to the suppliers, the general public, and other stakeholders. Corporate CultureBank BNP performs initiatives to create a good corporate culture as an attempt to establish a conducive working environment with professional working ethics. Bank BNP’s corporate culture consists of values, norms, and ethics that influence the mindset and behaviors of the human resources’ conducting their daily activities so as to perform better.
As an effort to improve its corporate culture, Bank BNP is committed to be a “Bank that is Loved by the Employees and Customers”. This can be achieved by implementing “3 ACTIONS” and “3 NOs”, namely:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015218
3 ACTION:
LISTEN TO THE VOICE Mendengarkan suara karyawan dan nasabah.
TRANSPARENCYMemberikan informasi apa adanya kepada karyawan dan nasabah.
FAIRNESSPerlakukan karyawan dan nasabah secara adil.
3 NOs:
NO EXCUSESTidak banyak alasan.
NO PENDING Tidak menunda-nunda
NO EYES CLOSING Selalu peduli.
3 ACTIONS:
LISTEN TO THE VOICE Listens to what employees and customers have to say.
TRANSPARENCYProvides transparent information to employees and customers.
FAIRNESSTreats employees and customers in a fair manner.
3 NOs:
NO EXCUSESNever gives excuses.
NO PENDING Never postpones or delays.
NO EYES CLOSING Always cares.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 219
Kasus Hukum dan Sanksi AdministratifLitigations and Administrative Sanctions
Selama periode tahun 2015, tidak ada satupun anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank BNP yang dalam masa jabatannya memiliki/terjerat permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.
Demikian pula sebagai entitas bisnis Bank BNP tidak memiliki permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum Non-Pidana (Perdata, PTUN, PHI, Perpajakan, dll.) dan Pidana, yang dihadapi oleh Bank selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Pengungkapan mengenai permasalahan hukum Bank adalah sebagai berikut: a. Jumlah permasalahan hukum Non-Pidana (Perdata,
PTUN, PHI, Perpajakan, dll.) dan Pidana yang dihadapi dan telah mendapat putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; dan
b. Jumlah permasalahan hukum Non-Pidana (Perdata, PTUN, PHI, Perpajakan, dll.) dan Pidana yang dihadapi dan masih dalam proses penyelesaian.
Throughout 2015 there were no members of the Board of Directors or the Board of Commissioners of Bank BNP that during their term of office were involved in litigations in either criminal or civil.
Likewise, as a business entity, Bank BNP currently is pursuing no litigations, either criminal or civil.
The legal issues that are present are Non-Criminal (Civil, Administrative, Industrial Relations, Taxation, etc.) and Criminal, faced by the Bank throughout the reporting year, which are being duly processed in the legal domain. The disclosure of the Bank’s legal issues are as follows:
a. Number of legal issues or litigations both Non-Criminal (Civil, Administrative, Industrial Relations, Taxation, etc.) and Criminal, which are faced by the Bank and have obtained verdict with permanent legal standing; and
b. Number of legal issues or litigations both Non-Criminal (Civil, Administrative, Industrial Relations, Taxation, etc.) and Criminal, which are faced by the Bank and are currently being processed.
Permasalahan Hukum Legal Cases
Jumlah Kasus Pidana / Number of Criminal Cases
Jumlah Kasus Non-Pidana / Number of Non-Criminal Cases
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap / Obtained verdict with permanent legal standing
0 6
Dalam proses penyelesaian / In process 5 16
Total 5 22
Dari 22 (dua puluh dua) kasus hukum Non-Pidana tersebut, sejumlah 16 (enam belas) kasus merupakan permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan, yaitu perkreditan (kredit bermasalah) dan 6 (enam) kasus terkait kegiatan non-perkreditan.
Dari 5 (lima) kasus hukum Pidana, sejumlah 4 (empat) kasus merupakan permasalahan non-perkreditan dan 1 (satu) kasus terkait permasalahan perkreditan.
Dalam penyelesaian kredit bermasalahnya, Bank BNP telah melakukan upaya-upaya persuasif, namun dikarenakan Debitur tidak kooperatif, maka Bank BNP melakukan upaya hukum berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1996 dengan mengajukan Eksekusi Lelang Hak Tanggungan atas obyek jaminan yang diserahkan oleh Debitur kepada Bank BNP.
Out of the 22 (twenty two) non-criminal litigations, as many as 16 (sixteen) cases are regarding issues of the Company’s business activities, namely lending (non-performing loans) and 6 (six) cases involving non-lending activities.
Out of the 5 (Five) criminal cases, as many as 4 (four) cases are related to non-lending issues, and the remaining 1 (one) case is related to lending.
In resolving its non-performing loans issues, Bank BNP has taken certain persuasive measures, however as the debtors prove to refuse to cooperate with the Bank, Bank BNP thus has taken legal measures based on the Law of the Republic of Indonesia No. 4/1996 by Executing the Auction of the Collaterals handed over by the debtors to Bank BNP in the process of obtaining the loans.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015220
Dampak terhadap PerusahaanPermasalahan hukum perdata dan pidana selama tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum, pengaruhnya terhadap perusahaan tidak signifikan karena telah dilakukan mitigasi, namun untuk satu perkara perdata yang beritanya telah dipublikasikan dalam beberapa media cetak maupun online, berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan kewenangan oleh karyawan Bank BNP terhadap dana deposan atas nama Totong Karim. Status hukumnya yang terakhir setelah melalui proses mediasi melalui Badan Peyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Bank BNP dinyatakan tidak bersalah dan di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Bank BNP dinyatakan kalah dalam gugatan perdata yang dilakukan oleh Nasabah, namun pada tahapan proses Banding di Pengadilan Tinggi (PT), Bank BNP dinyatakan memenangi proses Banding tersebut.
Dampak finansial terhadap permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank BNP pasti ada, namun bila melihat pada status perkara dan proses litigasi yang masih sebagian berjalan secara material tidak signifikan dan tidak berpengaruh banyak terhadap finansial Bank BNP.
Impacts on the CompanyAll civil and criminal litigations being processed during the reporting year and filed through due legal process have no significant impact on the Company, as the Company has taken all necessary measures to mitigate them, except for one civil case for which information has been disclosed on various news media both print and online, in relation to the allegations of misuse of authority by an employee or employees of Bank BNP over the money deposited under the name of Totong Karim. The latest legal status after undergoing mediation through the BPSK is that Bank BNP was held innocent, and at the District Court level, Bank BNP lost to the civil litigation filed by said Customer, and subsequently at the High Court, Bank BNP filed for appeal and won the case.
There are certain financial impacts arising from the litigations faced by Bank BNP , however due to the nature of the litigations and their status, and the legal proceedings that are still underway, there are no material or significant impact of these litigations on Bank BNP’s financial condition.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 221
Sistem Pelaporan PelanggaranWhistleblowing System
Bank BNP menerapkan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) sebagai wujud Bank dalam mengimplementasikan GCG agar kinerja Bank optimal. Sistem pelaporan pelanggaran Bank diterapkan sebagai sarana bagi pihak internal Bank untuk melaporkan perbuatan atau perilaku atau peristiwa penipuan, pelanggaran terhadap hukum, peraturan perusahaan, kode etik, dan benturan kepentingan yang dilakukan pihak internal Bank.
Perusahaan diwajibkan melaporkan beberapa poin seperti yang terdapat pada Peraturan Bapepam-LK No. KEP 431/BL/2012, 1 Agustus 2012 mengenai penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik poin G.13 perihal uraian sistem pelaporan pelanggaran. Poin-poin yang terdapat pada peraturan tersebut meliputi:a. Program Whistleblowing PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. menjalankan
program whistleblowing melalui manajemen yang diwajibkan dari setiap unit usaha agar melakukan fungsi pengawasan secara berkala. Bank BNP turut membuka saluran pengaduan (hotline) yang dapat digunakan sebagai peringatan awal. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyempurnaan berupa langkah-langkah yang diambil dalam menangani pengaduan pelanggaran. Mekanisme dalam program whistleblowing terdiri dari proses pelaporan, tindak lanjut atas pelaporan, proses komunikasi dan program perlindungan bagi whistleblower.
b. Pelaporan Whistleblowing Setiap pelanggaran yang dilaporkan harus dilampirkan
dengan bukti-bukti, kemudian ditangani dan ditindaklanjuti secara profesional melalui penugasan tim Bank BNP untuk menginvestigasi kebenaran informasi dari pelanggaran tersebut. Apabila dari hasil investigasi tersebut pelanggaran yang dilaporkan ternyata benar, pelaku pelanggaran akan menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Pemberian sanksi tersebut diterapkan untuk memberikan efek jera bagi pelaku pelanggaran dan sebagai peringatan kepada pihak-pihak lain yang berkeinginan melakukan pelanggaran. Pelaporan ini dapat disampaikan langsung oleh karyawan melalui media surat tertutup dan email kepada Direksi.
Bank BNP implements whistleblowing system as a form of the Bank’s GCG implementation to ensure that the Bank’s business can run optimally. The Bank’s whistleblowing system is implemented as a means for parties within the Bank to report actions/behaviors/events of fraud, violation of the laws, company regulations, code of conduct, and conflict of interest invovlving the Bank’s internal party.
The Company is required to report several points as per Bapepam-LK Regulation No. KEP-431/BL/2012, August 1, 2012 concerning the submission of Issuer’s Annual Report of Public Company point G.13 concerning the description of whistleblowing system. The points in the regulation are as follows:a. Whistleblowing Program PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. implements a
whistleblowing program through a management that is required of each business unit to conduct supervisory function periodically. Bank BNP also maintains a hotline that can be used as a warning where it can be used through improvement in steps taken in handling the report on violation. The mechanism in the whistleblowing program consists of reporting process, follow-up of the reporting, communication process, and whistleblower protection program.
b. Whistleblowing Reporting Any violations reported must be attached with sufficient
proof to be handled and followed up professionally through the assignment of Bank BNP team to investigate the truthfulness of the information regarding the violation. If the results of these investigations are subsequently proven correct, the violator will be sanctioned according to the applicable regulations. The giving of the sanction is implemente d as a deterrent to violators and to serve as a warning to other parties who wish to commit similar offenses. This reporting can be delivered directly by employees via a sealed letter or email to the Board of Directors.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015222
c. Perlindungan bagi Whistleblower Sebagai wujud perlindungan yang diberikan oleh
manajemen Bank, Bank BNP menjamin kerahasiaan identitas pelapor pelanggaran dan hal-hal yang dilaporkan. Perlindungan tersebut diberikan agar setiap pelapor tidak memiliki rasa takut atau kekhawatiran untuk melaporkan tindakan atau peristiwa yang menyimpang dalam Bank. Karyawan yang melaporkan akan diberikan apresiasi jika terbukti pengaduan yang dilaporkan adalah benar.
d. Penanganan Pengaduan Tindak lanjut pelaporan yang disampaikan oleh pelapor
pelanggaran dan mekanisme penanganannya dilakukan oleh tim yang diketuai oleh Komisaris Independen.
e. Pihak Pengelola Pengaduan Dalam mengelola pengaduan yang masuk, Bank
melibatkan tim independen yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen.
f. Hasil dari Penanganan Pengaduan Tim yang diketuai oleh Komisaris Independen akan
menyampaikan hasil pengaduan yang telah ditangani kepada manajemen untuk disimpulkan dan diberikan evaluasi mengenai sistem pengendalian internal jika terdapat kelemahan dan diberikan rekomendasi mengenai sanksi yang diberikan. Penanganan pengaduan tersebut dilakukan agar sistem pengendalian internal Bank semakin kuat dan dapat memotivasi seluruh pihak dalam menghindari kegiatan yang berpotensi merugikan Bank dan menghambat operasional Bank.
c. Whistleblower Protection As a form of protection provided by the Bank’s
management, Bank BNP guarantees the confidentiality of the reporter and the things that are reported. Protection is given so that each violator does not have a sense of fear or concern to report actions or events that deviates in the Bank. Employees who report any violation would be appreciated if the report is proven true.
d. Complaint Handling Follow-up report submitted by the violator and the
mechanism for the handling is conducted by a team chaired by the Independent Commissioner.
e. Party that Manages Complaints In managing the incoming complaints, the Bank
involves an independent team chaired by Independent Commissioner.
f. Results of the Complaint Handling The team chaired by an Independent Commissioner will
submit the complaint that has been properly handled to the management to be concluded, and evaluation on the internal control system will be provided, if there is any weakness, along with recommendation on the sanction to be given. The complaint handling is conducted so that the Bank’s internal control system is strengthened and can motivate all parties to avoid all activities that can potentially cause loss to the Bank and hamper the Bank’s operations.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 223
Akses Informasi dan Data PerusahaanAccess to Company Information and Data
Informasi dan data mengenai Bank BNP dapat dilihat oleh publik melalui laman www.bankbnp.com maupun melalui nomor telepon (+62 22) 82560100 (hunting) dan faksimili (+62 22) 2514580 / 87831900, serta email [email protected].
Information and data concerning Bank BNP is made available to the public through www.bankbnp.com and may be obtained through telephone (+6222) 82560100 (hunting) and facsimile (+6222) 2514580 / 87831900, and email: [email protected].
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015224
Kepatuhan PerpajakanTax Compliance
Peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia khususnya dalam sisi Kewajiban Pembayaran Pajak, senantiasa dipatuhi Bank BNP dalam setiap aktivitas bisnisnya. Ini merupakan wujud konsistensi komitmen Bank dalam turut serta membangun negara melalui penerimaan Pajak oleh Negara.
Bank BNP selalu menjaga komitmennya untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang optimal yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi negara dan bermanfaat bagi masyarakat dan pemangku kepentingannya.
Sistem Perpajakan di Indonesia masih menerapkan sistem penilaian mandiri (self assessment) yang menyerahkan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk melakukan sendiri kewajiban perpajakannya, diawali dengan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak, menghitung, menyetor dan melaporkan pajak terutangnya. Wajib Pajak harus memahami ketentuan-ketentuan umum perpajakan yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, serta Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Selama tahun buku 2015, beberapa Kebijakan Perpajakan yang baru/perubahan telah diterbitkan. Beberapa diantaranya yang berpengaruh cukup signifikan bagi Bank BNP adalah:1. Peraturan Sunset Policy untuk Tahun buku maksimal
2014 dan tahun ke belakangnya. Untuk Tahun Pajak yang mengikuti Pembetulan SPT
yang mengakibatkan Kurang Bayar Pajak maka Denda Bunganya dapat mengajukan Penghapusan Denda Pajak (Wajib Pajak hanya membayar Pokok Pajak yang terutang saja).
2. Peraturan Revaluasi Aktiva Tetap dengan Tarif yang rendah dibandingkan dengan tarif peraturan sebelumnya, di mana perbedaan aturan tersebut terletak pada:a. Aturan Lama Tarif Pajak 10%, Jenis Aktiva yang
direvaluasi harus seluruh Aktiva yang dimiliki Perusahaan
b. Aturan Baru Tarif Pajak bertahap sebagai berikut:• 3% untuk Permohonan sampai dengan tanggal
31 Desember 2015• 4% untuk Permohonan yang diajukan sejak 01
Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016
The regulations regarding tax that prevail in the Republic of Indonesia, particularly regarding the Obligation to Pay Taxes, are always heeded by Bank BNP in all of its business activities. This represents consistency in the Bank’s commitment to participating in the building of the nation through state revenue from the tax sector.
Bank BNP always maintains its commitment to creating an optimal business growth that will ultimately provide added value to the country and will benefit the community and its stakeholders.
The currently prevailing Tax System in Indonesia applies the system of self-assessment, whereby the state confers the responsibility to the taxpayer to assess their own tax obligations, starting with registering themselves as a taxpayer, accounting, depositing and reporting their tax dues. Taxpayers should comprehend the general tax provisions as stipulated in the Law No. 28/2007 on General Provisions and Taxation Procedures, as well as Law No. 36/2008 on Income Tax.
During the fiscal year 2015, some of the new Tax Policies or amendments thereof have been published. Some of them that had significant impact on Bank BNP are:
1. Sunset Policy Regulation for fiscal year 2014 at the latest, and the prior years.
For the taxable year following the correction of SPT which resulted in the Deficit of Tax Payments, the interest penalty payment can be eliminated through the Elimination of Tax Penalties mechanism (in which Taxpayers only pay the principal amount of the tax due).
2. Regulation of the Revaluation of Fixed Assets at Rates lower than the previous regulation, where the difference lies in the following:
a. Previous regulation: Tax rate 10%, Type of Assets Revaluated should be the entire assets of the Company
b. New regulation: Tax rates apply gradually, as follows:• 3% for applications filed until 31 December 2015
• 4% for applications filed from 1 January 2016 to 30 June 2016
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 225
• 6% untuk Permohonan yang diajukan sejak 01 Juli s.d. 31 Desember 2016a. Aktiva yang direvaluasi boleh sebagian;
b. Peraturan tentang piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto, sepanjang memenuhi persyaratan (perubahan di tahun 2015) yang ditentukan.
Keikutsertaan Bank BNP dalam Sunset Policy untuk SPT Tahunan Badan Tahun buku 2011 sampai dengan 2014 dan PPN untuk masa Pajak Desember 2010, Desember 2011, dan Desember 2012, lebih ditujukan untuk memanfaatkan diskon pajak yang diberikan berupa penghapusan sanksi pajak yang belum tentu ada lagi tahun-tahun yang akan datang, tanpa jaminan bagi Bank untuk tidak diperiksa dalam pemeriksaan oleh Kantor Pajak.
Tahun pemeriksaan pajak yang terakhir bagi Bank BNP adalah Tahun Buku 2008, dan secara umum Bank BNP, baik sebagai wajib pajak maupun wajib pungut, senantiasa memenuhi kewajiban perpajakan sesuai peraturan yang berlaku.
• 6% for applications filed from 1 July to 31 December 2016a. Assets to be revalued need not be the entire
assets of a company;b. Regulations on receivables that clearly are
no longer billable and can be deducted from the gross income may be recorded as tax deductible to the gross income, provided that they meet the requirements (changes in 2015) that have been determined.
Bank BNP’s participation in the Sunset Policy for the Institutional SPT for fiscal years 2011 through 2014 and VAT for tax periods of December 2010, December 2011 and December 2012, was intended to take advantage of the tax discount given in the form of the elimination of tax penalties, which may not be available anymore in the coming years, without any guarantee that the Bank’s books will not be examined by the Tax Office.
The most recent year in which the Bank underwent tax audit was 2008, and in general, Bank BNP’s compliance with taxation regulations, both as a taxpayer and tax collector from other parties, is such that all tax obligations have been met in accordance with the applicable regulations.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015226
Kebijakan Strategi Anti-FraudPolicy on Anti-Fraud Strategy
Dalam rangka mendukung upaya pencegahan tindakan Anti-Korupsi, Bank BNP telah membentuk Komite Strategis Anti-Fraud sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan terkait.
Bank BNP memiliki kebijakan mengenai Strategi Anti-Fraud Serial No. CP-06 Versi 1 tanggal 9 September 2014, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia terkait hal tersebut.
Fraud merupakan sebuah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu atau memanipulasi Bank, Nasabah atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan Bank BNP atau menggunakan sarana Bank BNP sehingga mengakibatkan Bank, Nasabah atau Pihak lain menderita kerugian dan atau pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jenis-jenis tindakan Fraud adalah kecurangan, penipuan, penggelapan aset, pembocoran informasi, tindak pidana perbankan (tipibank) dan tindakan-tindakan lain yang dapat dipersamakan dengan itu.
Strategi Anti-Fraud adalah strategi yang dilakukan untuk mengendalikan Fraud sejak proses terjadinya Fraud, karakteristik dan jangkauan potensi Fraud yang tersusun secara komperhensif integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk sistem pengendalian Fraud.
Penerapan Strategi Anti-Fraud merupakan bagian dari pelaksanaan penerapan manajemen risiko yang tidak dapat dipisahkan dari cakupan manajemen risiko umum. Oleh karena itu efektivitas penerapan Strategi Anti-Fraud di Bank BNP harus didukung dengan penguatan pada aspek-aspek manajemen risiko yang fokus pada pengendalian Fraud.
Kebijakan Strategi Anti-Fraud terdiri dari 4 (empat) pilar, yaitu:A. Pilar 1 (satu): Pencegahan Fraud Kebijakan pencegahan Fraud memuat langkah-langkah
yang harus dilaksanakan untuk meminimalkan risiko terjadinya Fraud, yang meliputi:1. Anti-Fraud Awareness, yakni upaya untuk
menumbuhkan kesadaran pentingnya pencegahan Fraud oleh seluruh karyawan Bank BNP. Upaya menumbuhkan sikap dan perilaku Anti-Fraud antara lain melalui:
In an effort to prevent Anti-Corruption activities, Bank BNP has formed the Anti-Fraud Strategic Committee in accordance with the provisions of Bank Indonesia and the prevailing regulations that are relevant.
Bank BNP has a policy on Anti-Fraud Strategy of Serial No. CP-06 Version 1 dated 9 September 2014, in line with the regulations of Bank Indonesia related to the strategy.
Fraud is an deviant act or deliberate omission done to trick, deceive or manipulate the Bank, its Customers, or any other party, which occurs within the environment of Bank BNP or using the facilities of Bank BNP, resulting in the suffering of, or losses sustained by, the Bank, its Customers, or any other party and/or the Fraud perpetrator obtaining financial gain either directly or indirectly.
Types of Fraud are deceptions, embezzlements, misappropriation of assets, unlawful exposure of information, banking crimes, and other actions with similar characteristics.
Anti-fraud strategy is a strategy that is carried out to control fraud since the occurrence of fraud, as well as to control the characteristics, and the extent to which the fraud risk exposure occurs in a comprehensive-integralistic manner. It is also implemented in the form of a fraud control system.
The implementation of Anti-Fraud Strategy is part of the implementation of risk management that cannot be separated from the scope of risk management in general. Therefore, the effectiveness of the Anti-Fraud Strategy implementation at Bank BNP should be supported by strengthening the risk management aspects that are focused on fraud control.
Policy of Anti-Fraud Strategy consists of four pillars, namely:
A. Pillar 1 (one): Fraud Prevention Fraud prevention policy contains steps that should
be implemented to minimize the risk of Fraud, which includes:1. Anti-Fraud Awareness: an attempt to raise awareness
about the importance of fraud prevention by all employees of Bank BNP. Attempts to develop the attitude and behavior of Anti-Fraud take place through:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 227
a. Komitmen Anti-Fraud b. Employee Fraud Awarenessc. Customer Fraud Awarenessd. Third Party Fraud Awareness
2. Identifikasi Kerawanan Merupakan proses manajemen risiko untuk
mengidentifikasi, menganalisis dan menilai potensi risiko terjadinya Fraud. Identifikasi kerawanan ditujukan pada setiap kegiatan operasional yang berpotensi merugikan Bank BNP.
3. Prinsip Mengenal Karyawan Salah satu upaya pencegahan Fraud adalah dengan
melaksanakan “Prinsip mengenal karyawan” yang meliputi identifikasi dan verifikasi calon karyawan melalui proses penyaringan (screening) dan pelaksanaan evaluasi terhadap integritas karyawan.
4. Prinsip Mengenal Nasabah Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha
perbankan, Bank BNP dihadapkan pada berbagai risiko seperti risiko operasional, risiko hukum, risiko konsentrasi dan risiko reputasi. Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan Bank BNP untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang diindikasi mencurigakan. Dalam strategi Anti-Fraud, Bank BNP menerapkan prinsip mengenal nasabah tidak terbatas pada penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU & PPT), namun juga terhadap debitur/calon debitur, card holder/calon card holder, vendor atau calon vendor, supplier/calon supplier, merchant/calon merchant dan rekanan/calon rekanan yang berhubungan dengan Bank BNP.
5. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi
B. Pilar 2 (dua): Deteksi Fraud Perangkat-perangkat yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan menemukan Fraud dalam kegiatan operasional Bank BNP, meliputi:1. Pengaduan Nasabah2. Pengaduan Unit Kerja3. BNP Hotline4. SKAI5. Sistem Pengamatan/Pengawasan (Surveillance
System), merupakan tindakan pengujian atau pemeriksaan yang dilakukan tanpa diketahui atau
a. Commitment to Anti-Fraudb. Employee Fraud Awarenessc. Customer Fraud Awarenessd. Third Party Fraud Awareness
2. Identify Vulnerabilities Risk management process to identify, analyze and
assess the potential risks of the occurrence of fraud. Identification of vulnerabilities is addressed to any operations that could potentially harm Bank BNP.
3. Know Your Employee (KYE) One way to prevent Fraud is to implement the
principle of Know Your Employee, which covers the identification and verification of employment candidates through the screening proves and evaluating employees’ integrity.
4. Know Your Customer (KYC) With the development of banking business
activities, Bank BNP is exposed to various risks such as operational risk, legal risk, concentration risk and reputational risks. The principle of Know Your Customer is implemented by Bank BNP to recognize the identity of its customers, monitor the customers’ transactions, including reporting of any suspect transactions. In the anti-fraud strategy, Bank BNP implements Know Your Customer principle not limited to the implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU & PPT), but also its debtors/potential debtors, card holders/potential card holders, vendors/potential vendors, suppliers/potential suppliers, merchants/potential merchants and partners potential partners related to Bank BNP.
5. Control Activity and Segregation of Functions
B. Pillar 2 (two): Fraud Detection Tools that are used to identify and locate fraud in the
operations of Bank BNP are as follows:
1. Customer Complaints2. Working Unit Complaints3. BNP Hotline4. Internal Audit5. Surveillance System, an act of testing or examining
that is performed without being known or realized by parties being tested or examined (auditees) in
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015228
disadari oleh pihak yang sedang diuji atau diperiksa (auditee) dalam rangka memantau dan mengevaluasi tingkat efektivitas penerapan kebijakan strategi Anti-Fraud.
C. Pilar 3 (tiga): investigasi, Pelaporan dan Sanksi Kebijakan investigasi, pelaporan dan sanksi memuat
langkah-langkah atau perangakat-perangkat dalam rangka menggali informasi (investigasi), sistem pelaporan dan pengenaan sanksi atas tindakan Fraud dalam kegiatan operasional Bank BNP. Perangkat-perangkat yang dimiliki Bank BNP dalam Pilar 3 (tiga) Strategi Anti-Fraud meliputi:1. Investigasi2. Pelaporan3. Sanksi
D. Pilar 4 (empat): Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut.1. Pemantauan Kegiatan pemantauan dilakukan secara periodik
terhadap proses investigasi atau tindak lanjut atas tindakan pelanggaran/ Fraud yang terjadi. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan dan mengetahui hasil pelaksanaan dari tindak lanjut tersebut.
2. Evaluasi Untuk mendukung pelaksanaan evaluasi, Bank BNP
memelihara data kejadian Fraud (Fraud Profiling). Data kejadian tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu evaluasi. Data kejadian Fraud tersebut, paling kurang mencakup data dan informasi antara lain jenis Fraud, tanggal terjadinya Fraud, unit kerja dimana terjadinya Fraud, pihak-pihak yang terlibat, jumlah nominal kerugian atau potensi kerugian.
3. Tindak Lanjut Tindak lanjut merupakan rekomendasi perbaikan
atas kelemahan yang ada atas hasil evaluasi dan kajian terhadap data Fraud Profiling.
Rekomendasi dimaksud disampaikan kepada unit kerja yang bertanggung jawab terhadap kelemahan yang ada untuk tindakan : perbaikannya.
Komite Strategi Anti Fraud berdasarkan hasil evaluasi terhadap data Fraud Profiling merekomendasikan tindakan perbaikannya atas kelemahan-kelemahan serta memperkuat Sistem Pengendalian Internal dengan menyusun suatu mekanisme tindak lanjut atas tindakan pelanggaran / Fraud.
order to monitor and evaluate the efficacy of the implementation of the policy of Anti-Fraud strategy.
C. Pillar 3 (three): investigation, Reporting and Sanctions Policies of investigation, reporting and sanctions cover
steps or devices in order to investigate, reporting systems and imposition of sanctions for acts of fraud in the operations of Bank BNP. The tools owned by Bank BNP in Pillar 3 (three) of the Anti-Fraud strategy includes:
1. Investigation2. Reporting3. Sanctions
D. Pillar 4 (four): Monitoring, Evaluation and Follow-up.
1. Monitoring Monitoring is conducted periodically on the
investigation or follow up process on the fraud that took place. This is intended to ensure and ascertain the follow up implementation result.
2. Evaluation To support the evaluation, Bank BNP maintains a
Fraud Profiling data. The data can be used as a tool in the evaluation. The fraud data contains at the very least data and information on the fraud type, the date the fraud was committed, the work unit where the fraud was committed, parties involved, amount of loss or loss potential.
3. Follow Up Follow up is a recommendation of improvements
on the weaknesses that have been identified based on the evaluation result and review of the Fraud Profiling data.
Said recommendations are presented to the work units responsible for the weaknesses so improvement measures can be taken.
The Anti Fraud Strategy Committee based on the evaluation result of the Fraud Profiling data will recommend measures to be taken to address the issues and weaknesses and improve the Internal Control System by preparing a follow up mechanism for fraudulent activities.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 229
Penandatangan Pakta Integritas dilakukan Bank BNP dengan tujuan untuk meningkatkan kejujuran dan transparansi Bank dalam menunjang pembangunan Bank yang lebih baik, Pakta Integritas dilakukan sebagai acuan terhadap penilaian integritas masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi dengan komitmen dalam melaksanakan seluruh tugas, fungsi dan tanggung jawab, kewenangan dan peran sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan peraturan perundang-undangan. Hal ini dilakukan melalui beberapa tindakan, antara lain:1. Menjalankan tugas dan tanggung jawab secara
profesional sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan tingkat kompetensi SDM yang dikerahkan dalam rangka membangun keberhasilan Bank;
2. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu yang telah diputus oleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde) dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir;
3. Tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan atau lembaga lain;
4. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua termasuk besan dengan sesama anggota Dewan Komisaris, atau Direksi;
5. Baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain;
6. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat;
7. Menjalankan dengan baik Pedoman Tata Kelola Perusahaan dan Code of Conduct agar tercapai Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Pakta IntegritasIntegrity Pact
The signing of the Integrity Pact was conducted by Bank BNP with the aim of improving the Bank’s fairness and transparency in supporting its development towards a better bank. The Integrity Pact is adhered to as a reference to the integrity assessment of each member of the Board of Commissioners and the Board of Directors, given the commitment to execute all the duties, functions and responsibilities, authority and roles in accordance with the GCG principles and the prevailing regulations. This is conducted through several actions, as follows:1. Perform the duties and responsibilities in a professional
manner in accordance with the principles of good corporate governance and the level of competence of Human resources employed in order to bring the Bank to success;
2. Never have been convicted and found guilty of committing Certain Criminal Acts that have been decided by court with a legal force (inkracht van gewisjde) within the past 20 (twenty) years;
3. Not hold concurrent positions as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or Executive Officer in any banking institutions, companies or other institutions;
4. Not have a family relationship to the second degree, including in-laws with fellow members of the Board of Commissioners and the Board of Directors;
5. Whether alone or together, not have more than 25% of the paid-up capital of any other companies;
6. Have the commitment to a healthy development of the Bank’s operations.
7. Implement the Good Corporate Governance Guidelines and Code of Conduct to achieve good corporate governance.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015230
Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan Non Keuangan BankDisclosure of the Bank’s Financial and Non-Financial Conditions
Bank BNP telah melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan yang dituangkan dalam:a. Laporan Tahunan Laporan Tahunan mengacu kepada PBI No. 14/14/
PBI/2012 Tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/35/DPNP Perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia, dengan cakupan:a) Informasi umum: yang meliputi antara lain
kepengurusan, rincian kepemilikan saham, perkembangan usaha Bank dan Kelompok usaha Bank BNP, strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha Bank, laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bank oleh Pengurus dalam rangka good corporate governance dengan menginformasikan beberapa cakupan yang telah ditentukan dalam ketentuan tersebut;
b) Laporan Keuangan Tahunan: yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) member of BKR International yang menyajikan Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan termasuk informasi mengenai komitmen dan kontijensi dan dibuat untuk 1 (satu) tahun buku yang disajikan dengan perbandingan 1 (satu) tahun buku sebelumnya;
c) Opini Akuntan Publik atas Laporan Keuangan yaitu Laporan Keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. tanggal 31 Desember 2015 serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
d) Jenis risiko dan potensi kerugian (risk exposure) yang dihadapi Bank BNP serta praktik manajemen risiko yang diterapkan dalam permodalan Bank;
e) Seluruh aspek transparansi dan informasi yang diwajibkan untuk Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan;
f) Aspek pengungkapan yang terkait dengan kelompok usaha;
Bank BNP has provided disclosure of its financial and non-financial conditions through the publication of:a. Annual Report The Annual Report refers to the PBI No. 14/14/PBI/2012
on the Transparency and Publication of Bank Reports, and the Bank Indonesia Circular No. 14/35/DPNP on the Annual Report of Commercial Banks and Specific Annual Reports Submitted to Bank Indonesia, with the following scope:a) General information: covering, among others,
the management, share ownership details, business growth and business group of the Bank, management strategy and policies in developing the Bank’s business, management report containing information on the running of the Bank by the Management in order to implement good corporate governance, by informing the various scopes determined in the regulations;
b) Annual financial statements: audited by a Public Accounting Firm that is registered in Bank Indonesia or the Financial Services Authority (OJK), i.e. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (dbsd&a) member of BKR International, which provides the Statements of Financial Positions, Statements of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows, and Notes to the Financial Sttements, including information on the commitments and contingencies, prepared to cover a period of 1 (one) fiscal year and presented with comparisons to the previous 1 (one) fiscal year;
c) The Public Accounting Firm’s Opinion on the Financial Statements, i.e. that the Financial Statements have presented, in all material aspects, the financial position of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. as at 31 December 2015, and the financial performance and cash flows for the year ended on said date, in line with the Financial Accounting Standards prevailing in Indonesia.
d) Types of risk and risk exposure of Bank BNP as well as the risk management practices implemented in relation to the Bank’s capital structure;
e) All aspects of transparency and information required to be reported in the Quarterly Financial Statements;
f) Disclosure of aspects reltaed to the business group;
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 231
g) Aspek pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan;
h) Informasi lainnya. Laporan Tahunan Bank BNP dibuat dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris, dipublikasikan dalam website Bank BNP (www.bankbnp.com), dan disampaikan kepada pemegang saham, Bank Indonesia, lembaga lain yang berkepentingan terhadap usaha Bank BNP, serta pihak-pihak lain sesuai ketentuan.
b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Laporan Publikasi Triwulanan telah disesuaikan
cakupannya dengan mengacu pada PBI No. 14/14/PBI/2012 Tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, yang memuat: Laporan Keuangan, Komitmen dan Kontijensi, Transaksi Spot, jumlah dan kualitas aset produktif, perhitungan KPMM, rasio kepatuhan Bank terhadap pengelolaan BMPK, rasio GWM, dan rasio PDN, serta informasi lain. Laporan ini disajikan dalam bentuk perbandingan dengan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan tahun sebelumnya, ditanda tangani oleh 2 (dua) orang Anggota Direksi yang pengumumannya dilakukan dalam Surat Kabar Media Indonesia dan Bisnis Indonesia, dipublikasikan dalam website Bank BNP (www.bankbnp.com) serta telah mengirimkan softcopy laporan tersebut kepada Bank Indonesia.
c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan Laporan keuangan publikasi bulanan Bank BNP
dilakukan paling lambat setiap tanggal 5 (lima) bulan berikutnya, memuat: Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Komitmen dan kontijensi, perhitungan KPMM, kualitas aset produktif dan informasi lain berupa jumlah penyediaan dana, kredit kepada debitur UMKM, kredit yang memerlukan perhatian khusus dan informasi cadangan penyisihan kerugian. Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan bulanan dalam format Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia dan berpedoman pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Selanjutnya, laporan tersebut dijadikan sebagai dasar oleh Bank Indonesia untuk mempublikasikan laporan keuangan bulanan di website Bank Indonesia.
d. Laporan Non Keuangan Bank Selain Laporan Transaksi Keuangan, Laporan Transparansi
Non Keuangan yang terjadi di Bank BNP telah dilakukan
g) Disclosure of aspects related to the Financial Accounting Standards;
h) Other information. The Annual Report of Bank BNP is published in Indonesian
and English, and is available on the Bank BNP website (www.bankbnp.com), and is presented to the shareholders, Bank Indonesia, and other institutions that have interest in the business of Bank BNP, as well as other parties as per the prevailing regulations.
b. Quarterly Financial Statements The Quarterly Financial Statements have had their scope
conformed with the PBI No. 14/14/PBI/2012 on the Transparency and Publication of Bank Reports, to include: Financial Statements, Commitments and Contingencies, Spot Transactions, Amount and Quality of Productive Assets, CAR Calculation, ratio of the Bank’s compliance with the CAR management, MRR ratio, and PDN ratio, along with other relevant information. This report is presented in comparison with the Quarterly Financial Statements from the previous year, and is signed by 2 (two) members of the Board of Directors, and announced in Media Indonesia and Bisnis Indonesia newspaper, published on Bank BNP’s website (www.bankbnp.com) and submitted in electronic format to Bank Indonesia.
c. Monthly Financial Statements The Monthly Financial Statements of Bank BNP are
reported at the latest on the fifth of the following month, and include: Statements of Financial Positions, Commitments and Contingencies, CAR Calculation, Quality of Productive Assets, and other information such as provision of funds, loans to MSME debtors, loans requiring specific attention, and information on provision for impairment. The preparation and submission of the monthly financial statements are in line with the format of the Commercial Banks’ Monthly Report (LBU) in accordance with the regulations of Bank Indonesia and based on the Financial Accounting Standards. Subsequently, the report is used as a basis for Bank Indonesia to publish monthly financial statements on Bank Indonesia’s website.
d. Non-Financial Reports In addition to the Annual Report, Non-Financial Disclosure
of the Bank has been reported in accordance with the
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015232
pelaporannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik mengacu pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, maupun melalui media informasi publik lainnya seperti Website Perseroan.
Selama tahun 2015, tidak terdapat informasi non keuangan yang signifikan dan seluruh informasinya telah diakomodasi dalam Laporan Tahunan Bank BNP tahun 2015. Sedangkan untuk informasi Non Keuangan secara periodik dilakukan Perseroan pada setiap pelaksanaan Paparan Publik atas kinerja Keuangan maupun non keuangannya dengan secara transparan termasuk menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
prevailing regulations with reference to the information disclosure stipulations of the Indonesia Stock Exchange and on other media such as the Bank’s website.
Throughout 2015 there was no material non-financial
information which has not been accommodated in the 2015 Annual Report of Bank BNP. Periodically the Bank publishes its financial and non-financial reports via Public Expose transparently, including information on its products and services, implementing customer complaint handling mechanism effectively and maintaining customers’ personal data and information in accordance with the prevailing regulations.
Pernyataan Kesesuaian Penerapan GCG Bank dengan Roadmap GCG OJKStatement of Conformity of the Bank’s GCG Implementation with OJK GCG Roadmap
Dalam melaksanakan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai GCG serta yang dituangkan dalam bentuk Roadmap GCG, Bank BNP senantiasa menyesuaikan dan patuh dalam penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan evaluasi atas pelaksanaan prinsip-prinsip dari GCG dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari.
In implementing the provisions and regulations regarding GCG as well as the stipulations of the GCG Roadmap, Bank BNP continues to adapt and comply with the formulation, implementation, assessment and evaluation of the implementation of GCG principles in its daily operations.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 233
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015234
Filosofi dan Dasar Kebijakan CSRSebagai institusi keuangan yang berkepentingan untuk menjalankan usahanya secara berkelanjutan, Bank BNP mengemban tanggung jawab untuk turut memajukan kesejahteraan masyarakat di mana Bank BNP berada. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat sekitar akan membawa dampak positif secara langsung bagi pertumbuhan Bank, karena semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi kebutuhan mereka akan layanan perbankan. Bank BNP merumuskan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dirancang untuk mengangkat taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Mengingat operasi Bank BNP bergantung pada ketersediaan sumber-sumber daya alam, antara lain kertas, air, dan energi, Bank BNP juga peduli terhadap kelestarian sumber-sumber daya alam ini dan terus mengupayakan cara-cara untuk menjalankan operasi yang lebih efisien dalam penggunaan sumber dayanya.
Keberhasilan usaha Bank BNP juga sangat bergantung pada profesionalisme dan hasil kerja dari para karyawannya. Sebagai aset terpenting, karyawan Bank BNP perlu mendapatkan perhatian yang memadai terkait pemenuhan hak-haknya termasuk untuk mendapatkan penghidupan yang layak, kesempatan untuk berkembang, dan tentunya untuk bekerja dengan perasaan aman dan sehat. Bank BNP memastikan setiap karyawannya bekerja di lingkungan kerja yang aman bagi lingkup pekerjaan mereka sekaligus mendorong karyawan untuk senantiasa menerapkan pola hidup sehat.
Di penghujung mata rantai bisnis Bank BNP adalah para nasabah yang menggunakan jasa Bank untuk berbagai kebutuhan keuangan. Peran nasabah terhadap kemajuan bisnis Bank sangat besar, dan oleh karena itu Bank BNP selalu menjunjung tinggi kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah, dan terus berupaya untuk melindungi tak hanya aset keuangan milik nasabah, tetapi juga kerahasiaan data pribadi mereka.
Bagian-bagian berikut menyoroti kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dilakukan Bank di tahun 2015.
CSR Philosophy and PolicyAs a financial instution intent on continuing its business in the long run, Bank BNP shoulders the responsibility to participate in the betterment of the society to which Bank BNP belongs. Upgrading the quality of life of the surrounding community will bring direct benefit to the growth potential of the Bank, as the more developed a society, the greater their needs for banking services. Bank BNP thus has formulated various community empowerment programs, designed to improve the quality of life of the society in a sustainable manner.
Given that Bank BNP’s operations are dependent on the availability of certain natural resources, among others paper, water, and energy, Bank BNP has a concern to preserve these natural resources, and is striving to find means to conduct a more efficient operation in terms of the use of these natural resources.
The success of Bank BNP is closely linked to the professionalism and performance of its employees. As the Bank’s most important asset, employees of Bank BNP must be properly managed and have their basic rights fulfilled, including their rights to decent life, opportunity for development, and health and safety at the workplace. To this end, Bank BNP ensures that all of its employees work in locations that are safe for their respective scope of work, as well as encourage the employees to practice a healthy lifestyle.
At the end of Bank BNP’s business chain are the customers that benefit from the services offered by the Bank to fulfill their various financial needs. The role played by the Bank’s customers for the business progress of the Bank cannot be understated, and therefore Bank BNP always upholds the trust given by the customers, and strives to protect not only their financial assets but also the confidentiality of their personal data.
The following sections highlight the Bank’s corporate social responsibility activities conducted throughout 2015.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 235
Pelestarian LingkunganDalam rangka menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih dan sehat bagi masyarakat sekitarnya, pada 11 Juli 2015 Bank BNP menyampaikan bantuan berupa 2 (dua) buah sarana transportasi pengangkut sampah kepada Bank Sampah Bersinar (BSB) senilai Rp 50.822.000.
Bantuan sarana transportasi ini ditujukan untuk membantu BSB mengolah sampah sehingga mewujudkan lingkungan yang lebih sehat. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh pihak Manajemen Bank BNP kepada Direktur Utama BSB, dengan disaksikan oleh banyak perwakilan pemangku kepentingan.
Kegiatan lain dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan adalah kegiatan internal berupa penghematan penggunaan kertas, dengan menerapkansistem paperless dalam beberapa proses di Bank, dan penggunaan kertas bekas untuk pembuatan laporan, draf, dan konsep.
Environmental ConservationTo maintain the cleanliness and hygiene of the environment, which will benefit the surrounding community, on 11 July 2015 Bank BNP extended an assistance to Bank Sampah Bersinar (BSB) in the form of two vehiclesfor waste transportation, worth Rp 50,822,000.
This assistance was intended to help BSB in their waste processing activity, to create a healthier environment. The assistance was given symbolically by the Management of Bank BNP to the President Director of BSB, witnessed by representatives from various stakeholders.
Another effort aimed at preserving the environment has taken place internally, in the form of reduction of paper usage. This has been implemented by introducing paperless systems in some of the Bank’s operations, and by using used paper for printing reports, drafts, and concepts.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015236
Pemberdayaan MasyarakatSebagai bentuk kepedulian terhadap berharganya nyawa manusia dan dilandasi semangat persaudaraan dan saling tolong-menolong, Bank BNP bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung untuk menyelenggarakan aksi donor darah secara rutin, dengan melibatkan karyawan Bank BNP.
Aksi donor darah tahun 2015 diselenggarakan pada 25 Maret di Bank BNP Dago, Bandung, diikuti 60 orang karyawan yang memenuhi syarat sebagai donor darah. Sebanyak total 57 labu darah untuk empat golongan darah terkumpul dari kegiatan ini. Total biaya untuk kegiatan ini adalah Rp 2.041.500.
Aksi donor darah lain diselenggarakan bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Bank BNP ke-44 di bulan Januari 2016. Kegiatan ini dilakukan pada 6 Desember 2015 di Kantor Pusat.
Melalui kegiatan ini, Bank BNP bekerja sama dengan Medicuss Foundation (penyedia tenaga medis), Unit Donor Darah PMI Kabupaten Bandung, dan PT Nutrifood Indonesia (penyedia nutrisi bagi pendonor dan pasien) untuk menyediakan bantuan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar. Total biaya untuk kegiatan ini adalah Rp 19.406.550.
Di bidang pendidikan, Bank BNP melalui Yayasan Al Gozali di Kabupaten Bandung menyampaikan bingkisan kepada pemenang Lomba Cerdas Cermat Tingkat Dasar. Lomba yang diadakan pada 21 Maret 2015 ini ditujukan untuk menguji hasil pendidikan anak-anak tingkat dasar di yayasan tersebut. Total nilai bingkisan yang diberikan adalah Rp 1.065.000.
Social EmpowermentAs a manifestation of the Bank’s concern for the priceless nature of human life, and grounded on the spirit of fraternity and mutual support, Bank BNP runs a partnership with the Indonesian Red Cross (PMI) of Bandung Regency to conduct regular blood drives, involving the employees of the Bank.
The blood drive in 2015 took place on 25 March at Bank BNP Dago, Bandung. It was participated by 60 employees that were qualified to donate their blood. As many as 57 blood bags comprising all four blood groups were collected. The total cost of the activity was Rp 2,041,500.
Another blood drive event was held in conjunction with a free medical check-up, which was organized to celebrate the 44th Anniversary of Bank BNP in January 2016. The activity was held on 6 December 2015 at the Head Office.
Bank BNP teamed up with Medicuss Foundation (provider of healthcare professionals), the Blood Donation Unit of PMI Bandung Regency, and PT Nutrifood Indonesia (provider of nutritious food for donors and patients), to provide free medical check-up for the surrounding community. The total cost of the activity was Rp 19,406,550.
In the field of education, Bank BNP through the Al Gazali Foundation in Bandung Regency extended a gift for the winner of the Basic Level School Proficiency Competition held on 21 March 2015. The competition was held to measure the level of learning of the elementary school students at the foundation. The gift was valued at Rp 1,065,000.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 237
Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaBank BNP senantiasa menyediakan kesempatan setara bagi seluruh karyawannya untuk meniti karir sesuai kompetensi dan pilihan mereka. Kesempatan diberikan tanpa membedakan latar belakang pendidikan, keluarga, agama, ataupun suku bangsa karyawan.
Bank BNP juga menjaga komitmennya untuk melindungi hak karyawan dalam hal menyampaikan pendapat dan berserikat, sesuai peraturan dan norma yang berlaku.
Untuk mendukung kebiasaan hidup sehat para karyawannya, Bank BNP memberikan fasilitas paket berobat dan fasilitas kacamata atas tanggungan Bank bagi karyawan. Bank BNP juga menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan mengikutsertakan semua karyawannya dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Secara rutin Bank BNP melaksanakan simulasi evakuasi bencana di sejumlah gedung kantornya, dalam rangka memastikan kesiapan setiap unit kerja dalam menghadapi bencana alam ataupun kecelakaan kerja.
Tanggung Jawab Perusahaan kepada NasabahBank BNP memprioritaskan kepentingan para nasabahnya dalam memberikan pelayanan. Bank BNP telah menerapkan sejumlah langkah strategis yang bertujuan membina hubungan baik dan komunikasi dua arah yang produktif dengan nasabahnya.
Untuk meningkatkan pelayanan bagi para nasabah, Bank BNP telah menyediakan situs web untuk berinteraksi dengan nasabah, sekaligus memberikan ruang bagi mereka untuk menyampaikan kritik dan saran selain menerima informasi mengenai produk dan jasa perbankan Bank. Situs web ini senantiasa diperbarui dan dapat ditemukan di www.bankbnp.com.
Bank BNP juga aktif di media sosial, dengan akun resmi pada jejaring sosial Twitter di @Bank_BNP dan Facebook BankBNP. Di kedua media sosial tersebut Bank BNP menyampaikan informasi terkait kegiatan, produk dan jasanya, sekaligus menerima kritik dan saran terkait layanan Bank.
Bagi nasabah yang ingin melakukan pengaduan melalui jalur formal, Bank BNP menyediakan jalur e-mail pada alamat [email protected].
Policies on Labor Practices and Occupational Health and SafetyBank BNP provides equal opportunity to each of its employees to pursue a career of their choosing in line with their competence, without prejudice to their educational, family, religious, or ethnical backgrounds whatsoever.
Bank BNP also maintains its commitment to protect its employees’ rights to express their opinion and form unions, in accordance with the prevailing regulations and norms.
To support the healthy lifestyle encouraged by the Bank to all employees, Bank BNP provides medical packages and allowance for prescriptive glasses to its employees. Bank BNP also conducts regular medical check-up and includes all of its employees to the social security program run by the National Social Security Agency (BPJS).
Routinely Bank BNP conducts a simulation of disaster evacuation scenarios at many of its offices. This is aimed at ensuring that all units are ready at all times to act accordingly in the event of a natural disaster or an occupational accident.
Our Responsibility towards Customers
Bank BNP prioritizes the interest of its customers in the provision of its services. Bank BNP therefore has implemented a number of strategic measures aimed at fostering sound rapport and meaningful two-way communications with customers.
To improve service to all customers, Bank BNP runs a website to interact with its customers, providing them with a way to submit their critique and advice to the Bank, aside from obtaining information regarding the Bank’s financial products and services. This website is regularly updated and can be found at www.bankbnp.com.
Bank BNP is also active in various social media platforms, with an official Twitter account of @Bank_BNP and Facebook account of BankBNP. On both social media Bank BNP discloses information regarding its events, products and services, as well as receives critique and advice regarding its service quality.
Customers wishing to file a formal complaint directly to the Bank may write an e-mail to [email protected].
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015238
Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan
Sebagai wujud partisipasi dalam mendukung program Gerakan Indonesia Menabung (GIM) yang telah dicanangkan oleh Bank Indonesia, Bank BNP melakukan kegiatan edukasi masyarakat di bidang perbankan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pelajar tentang manfaat menabung serta mengajak mereka untuk senantiasa menumbuhkan budaya menabung sejak usia dini.
Pada tahun 2015 Bank BNP telah melibatkan 1.766 siswa dari SD, SMP dan SMA di Bandung. Total biaya untuk kegiatan ini adalah Rp. 18.093.210.
Banking Education for the Public As a form of participation in the Gerakan Indonesia Menabung (GIM) or the Saving Movement of Indonesia implemented by Bank Indonesia, Bank BNP is conducting activities intended to provide banking education for the public. These activities increase the understanding of the public, especially students, on the benefits of saving, and encourage them to cultivate the habit of saving since early on in life. In 2015 Bank BNP involved 1,766 students of elementary school, secondary school, and high school in Bandung. Total expenditures for these activities amounted to Rp18,093,210.
Kunjungan TK Trimulia Pasteur Bandung ke Bank BNP Cabang Sukajadi BandungVisit of TK Trimulia Pasteur Bandung to Bank BNP Sukajadi, Bandung.
Antusiasme murid-murid SMK 14 Bandung melihat-lihat mobil kas Bank BNP yang ikut serta dalam acara Edukasi Perbankan dan Sosialisasi TabungankuStudents of SMK 14 Bandung showed enthusiasm in learning about Bank BNP’s cash car, which participated in the Banking Education and Dissemination of Tabunganku.
Kegiatan Edukasi Perbankan Bank BNP di SMKN 1 BandungBanking Education for the Public conducted by Bank BNP at SMKN 1 Bandung.
Kegiatan Edukasi Perbankan Bank BNP di SMP Rehoboth BandungBanking Education for the Public conducted by Bank BNP at SMP Rehoboth, Bandung.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 239
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. for 2015 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
DireksiBoard of Directors
Michio AtsudaPresiden Komisaris
President Commissioner
Kevin Cahyadi TatangDirektur BisnisBusiness Director
Karel TanokKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Markus SugionoDirektur Operasional
Operation Director
Tatang HermawanKomisaris
Commissioner
Takeru AgawaPresiden Direktur
President Director
Bachtiar AlamKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Trie Karjati Wibowo Direktur Kepatuhan & Manajemen Resiko
Compliance & Risk Management Director
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 241
Laporan KeuanganFinancial Report
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 243
As Of December 31, 2015 And 2014And For The Years Then Ended
With Independent Auditors' Report
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk
Laporan KeuanganTanggal 31 Desember 2015 Dan 2014
Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut Beserta Laporan Auditor Independen /
Financial Statements
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015244
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkLaporan Keuangan Financial StatementsTanggal 31 Desember 2015 Dan 2014 As Of December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut And For The Years Then EndedBeserta Laporan Auditor Independen With Independent Auditors' Report
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/Page
Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Board of Directors' Statement Regarding atas Laporan Keuangan The Responsibility for Financial Statements
Laporan Auditor Independen Independent Auditors' Report
Laporan Posisi Keuangan…………………………………….....……….. 1-2 ...…………...……………………….Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Statements of Profit or Loss and dan Penghasilan Komprehensif Lain…………................... 3 .......................................Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas………………………………………………. 4 ..………………..…………………..Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas……………………………………………………………. 5-6 ...…..……………………………………….Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan…..…………..………………………. 7-108 ….…..…………………………….Notes to Financial Statements
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 245
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015246
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 247
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015248
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONTanggal 31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
ASET ASSETS
Kas Cash
Giro pada Bank Demand deposits withIndonesia Bank Indonesia
Demand deposits Giro pada bank lain with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank IndonesiaIndonesia dan bank lain and other banks
Efek-efek Securities
Tagihan spot dan derivatif Spot and derivatif receivables
Kredit yang diberikan Loans:Pihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Dikurangi : cadangan Less: allowancekerugian penurunan nilai for impairment losses
Tagihan akseptasi Acceptance receivablesPihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Aset tetap Fixed assetssetelah dikurangi akumulasi net of accumulated penyusutan sebesar Rp 68.568.823 depreciation of Rp 68,568,823pada 31 Desember 2015 as of December 31,2015dan Rp Rp 62.208.701 and Rp 62,208,701pada 31 Desember 2014 as of December 31,2014
Aset tak berwujud Intangible assetssetelah dikurangi akumulasi net of accumulated amortisasi sebesar Rp 3.961.221 amortization of Rp 3,961,221pada 31 Desember 2015 as of December 31,2015dan Rp 2.233.093 and Rp 2,233,093pada 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
Aset lain-lain Other assets
Dikurangi : Less:Penyisihan kerugian Provision
TOTAL ASSETS
134.761.995 113.196.519
2c,2e,2f,2l,6,
Notes 2015 2014
2c,2e,4,38,40 105.014.980 85.103.155
2c,2e,2i,2l,9,40 8.500 -
6.477.702.785 6.711.198.648
(101.184.113) (79.485.155)
2c,2d,2e,2j,2l,10,37,38,40 51.135.480 38.334.093
6.426.567.305 6.672.864.555
2m,12
Catatan/
2c,2e,2f,5,38,40 561.537.039 675.310.472
2c,2e,2h,2l,8,38,40 568.715.175 522.803.538
38,40 354.873.381 263.999.978
2c,2e,2g,2l,7,38,40 479.982.011 1.095.960.962
29.012.604 30.943.692
17.794.105 24.404.435 20.597.054 24.404.435
6.376.518.672 6.631.713.493
2c,2d,2e,2k,2l,11,37,38,40 2.802.949 -
2q,2x,14,38,40 113.378.459 134.761.995
(181.940) -
2n,13
3.657.824 3.871.768
2c,2e,2l,2o,2p,
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan
JUMLAH ASET 8.613.113.759
these financial statementsThe accompanying notes are an integral part of
9.468.873.488
Hal - 1 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 249
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONTanggal 31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera Obligation due immediately
Simpanan dari nasabah Deposits from customers:Pihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Simpanan dari bank lain Deposit from other banks
Utang akseptasi Acceptance payablesPihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Utang pajak Taxes payables
Liabilitas spot dan derivatif 2c,2e.iii,2i,9,40 Spot and derivative liabilities
Pinjaman subordinasi Subordinated loans
Liabilitas lain-lain Other liabilities
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham dengan Share capital Rp 500nilai nominal per saham (full amounts) parRp 500 (nilai penuh) value per share
Modal dasar 1.000.000.000 Authorized capitallembar saham 1,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid-up capitaldan 676.833.882 lembar saham and 676,833,882 sharespada 31 Desember 2015 dan 2014 as of December 31,2015 dan 2014
Tambahan modal disetor-penuh Additional paid in capital-net
Saldo laba Retained earningsDitentukan penggunaannya Apppropriated
Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated
JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS AND EQUITY
Notes 2015 2014
2c,2e.iii,2r,15,38, 40 6.183.051 16.443.565
Catatan/
7.183.830.449 7.876.659.880
2c,2e.iii.,2t,17,40 69.615.116 286.197.447
2c,2d,2e.iii,2s,16,37,38,40 688.924.843 586.198.002
6.494.905.606 7.290.461.878
20.597.054 24.404.435
2c,2z,34b,38 14.417.045 16.681.197
2c,2e.iii,2k,11,38,4 7.738.254 2.605.457
12.858.800 21.798.978
36.892.885
7.417.621.089 8.330.772.000
2c,2d,2e.iii,2v18,37,38,40 81.800.190 73.492.590
8.191 -
2c,2d,2e.iii,19,37,38,40 41.169.993
8.613.113.759 9.468.873.488
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes are an integral part ofterpisahkan dari laporan keuangan these financial statements
22 570.954.103 523.216.171
1.195.492.670 1.138.101.488
22 65.084.036 55.430.786
338.416.941 338.416.941
21 221.037.590 221.037.590
20
Hal - 2 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015250
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkLAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUntuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME ANDOPERASIONAL EXPENSES
Pendapatan dan beban bunga Interest income and expensesPendapatan bunga Interest incomeBeban bunga Interest expense
Pendapatan bunga-bersih Interest income-net
Pendapatan Other operating incomeoperasional lainnya
Pendapatan provisi dan komisi lainnya Other fees and commissionsPendapatan transaksi
devisa-bersih Gain of foreign exchanges-netPendapatan lainnya Other incomeJumlah pendapatan operasional
lainnya Total other operating income
Beban operasional lainnya Other operating expensesPembentukan cadangan kerugian Provision allowance for impairment
penurunan nilai aset keuangan losses on financial assetsPenyisihan kerugian atas Proviision for possible losses
aset non keuangan on non earnings assetsBeban umum dan administrasi General and administrative expensesBeban gaji dan tunjangan Salaries and allowance expensesBeban lain-lain Other expenses
Jumlah beban operasional lainnya Total other operating expenses
Jumlah beban operasionallainnya-bersih Total other operating expenses-net
LABA OPERASIONAL-BERSIH NET OPERATING INCOME
PENDAPATAN DAN BEBAN NON-OPERATING INCOME ANDNON-OPERASIONAL EXPENSES
Pendapatan non-operasional Non-operating incomeBeban non-operasional Non-operating expenses
LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE(BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE)
Beban pajak kini Current tax expense
LABA TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE(nilai penuh) (full amount)
96.532.495 66.866.856
(33.916.088) (23.447.880) 2y,34a,34c
these financial statementsThe accompanying notes are an integral part of
143 99 2z,36
terpisahkan dari laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
2x,25 5.067.294 6.090.705
Catatan/Notes 2015 2014
2w,23 1.006.416.947 1.080.295.340 2w,24 (558.731.676) (642.577.885)
447.685.271 437.717.455
2l,3a,1,28 (181.940) -
2c,26a 4.715.093 5.599.098 26b 32.337.541 29.327.720
42.119.928 41.017.523
2l,3a,1,27 (41.619.992) (12.219.562)
(360.676.058) (307.308.779)
29 (134.780.362) (127.896.329) 2u,3a,3,30 (210.258.527) (194.540.695)
31 (15.955.165) (13.669.716)
(402.795.986) (348.326.302)
33 (632.567) (998.792)
90.314.736 130.448.583
87.009.213 130.408.676
32 3.938.090 1.038.699
Hal - 3 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 251
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tambahan modal
Saldo per 31 Desember 2013/Balance December 31, 2013
Laba komprehensif tahun berjalan/Comprehensive income for the year
Pembentukan cadangan umum/Allowance for general reserve
Dividen tunaiCash dividend
Saldo per 31 Desember 2014/Balance December 31, 2014Penambahan modalAddtional capital
Laba komprehensif tahun berjalan/Comprehensive income for the year
Pembentukan cadangan umum/Allowance for general reserve
Dividen tunaiCash dividend
Saldo per 31 Desember 2015/Balance December 31, 2015 338.416.941
these financial statementsThe accompanying notes are an integral part of
1.195.492.670570.954.10365.084.036221.037.590
terpisahkan dari laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkSTATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Saldo laba/Retained earningsTidak
disetor-bersih/ Ditentukan DitentukanJumlah ekuitas/
Notes Capital stock in capital-net Appropriate Unappropriate Total equityCatatan/ Modal saham Additional paid penggunaannya/ penggunaannya/
338.416.941 221.037.590 44.907.383 448.036.421 1.052.398.335
- - - 96.532.495 96.532.495
-
22 - - - (10.829.342) (10.829.342)
22 - - 10.523.403 (10.523.403)
-
338.416.941 221.037.590 55.430.786 523.216.171 1.138.101.488
21
- - - 66.866.856 66.866.856
-
22 - - - (9.475.674) (9.475.674)
22 - - 9.653.250 (9.653.250)
Hal - 4 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015252
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkLAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWSUntuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPRATINGOPERASI ACTIVITIES
Penerimaan bunga, provisi, Interest, fees, and commission dan komisi receivedPenerimaan pendapatan
operasional lainnya Other operating income receivedPenerimaan pendapatan
non-operasional lainnya Other non-operating income receivedPembayaran bunga Interest paidPembayaran beban operasional Operating expenses paidPembayaran beban
non-operasional Non-operating expenses paidPembayaran pajak penghasilan
badan Payment of corporate income tax
Laba operasi sebelum perubahan Operating income before changes indalam aset dan liabilitas operasi operating assets dan liabilities
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Decrease (increase) in operating assets:Kredit yang diberikan LoansAset lain-lain Other assets
Kenaikan (penurunan) Increase (decrease) in operating liabilitas operasi: liabilities:Liabilitas segera Obligation due immediatelySimpanan dari nasabah Deposits from customersSimpanan dari bank lain Deposits from other banksLiabilitas akseptasi Acceptance liabilitiesUtang pajak Taxes payableLiabilitas spot dan derivatif Spot and derivative liabilitiesLiabilitas lain-lain Other liabilities
Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used inaktivitas operasi operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOW FROM INVESTINGINVESTASI ACTIVITIES
Penjualan/ (pembelian) efek-efek Sales/ (purchase) of securitiesdimiliki hingga jatuh tempo-bruto held to maturity-gross
Penerimaan dari Proceeds from sale ofpenjualan aset tetap fixed assets
Pembelian aset tetap Acquisition of fixed assetsPembelian aset tak berwujud Acquisition of intangible assets
Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used inaktivitas investasi investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOW FROM FINANCINGPENDANAAN ACTIVITIES
Pembayaran deviden Dividend payment
Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flow used in financingaktivitas pendanaan activities
(10.829.342) (9.475.674)
(166.413.705) (53.199.188)
these financial statementsThe accompanying notes are an integral part of
(10.829.342) (9.475.674)
terpisahkan dari laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
125.349.714 114.570.486
(351.337.419) (326.093.685)
(632.567) (998.792)
(22.786.474) (35.280.526)
45.360.234 42.293.333
3.927.798 1.013.658 (561.635.267) (641.962.999)
Catatan/Notes 2015 2014
1.012.453.409 1.075.599.497
(692.829.431) (481.735.396) (216.582.331) (10.968.658)
- (120.000.000)
213.574.829 344.293.928 20.200.610 (309.991)
(10.260.517) 6.225.904
(2.925.558) (2.359.482) (309) (100.000)
12 (6.136.295) (4.006.781)
7.180.699 1.166.586
(556.292.294) (149.216.623)
13 (1.514.184) (1.187.777)
(45.911.637) (161.245.958)
12 362.928 26.811
Hal - 5 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 253
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkLAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWSUntuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
KENAIKAN BESRIH KAS NET INCREASE IN CASH ANDDAN SETARA KAS CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS ATPADA AWAL TAHUN BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS ATPADA AKHIR TAHUN END OF YEAR
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:Kas CashGiro pada Bank Indonesia Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain Demand deposits with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain and other banks
Jumlah kas dan setara kas Total cash and cashpada akhir tahun equivalents at end of year
Catatan/
479.982.011 1.095.960.962
Notes 2015 2014
(618.967.156) (326.459.670)
2.120.374.567 2.446.834.237
1.501.407.411 2.120.374.567
105.014.980 85.103.155 561.537.039 675.310.472 354.873.381 263.999.978
1.501.407.411 2.120.374.567
terpisahkan dari laporan keuangan these financial statementsCatatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes are an integral part of
Hal - 6 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015254
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. The Establishment of the Bank and General
The Bank’s holding company is Mitsubishi UFJ FinancialGroup (MUFG), while the ultimate holding company ofthe Bank is ACOM CO. LTD., which is incorporated inJapan. ACOM CO. LTD has subsidiaries and affiliates insome countries.
In accordance with Article 2 of the Bank's articles ofassociation, the main activity at the Bank is bankingbusiness in general.
The Bank’s Articles of Association have been amendedseveral times. The latest amended Bank’s Articles ofAssociation by Notarial deed No. 5 dated Mei 31, 2013 ofKirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M, notary inBandung in connection with the change of the Bankauthorized capital and issued and fully paid. The deedwas recorded in Ministry of Law and Human Rights ofthe Republic of Indonesia with letter No. AHU-AH.01.10-22001 year 2013 concerning the approval onamendment of the Articles of Association.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (formerly PT BankPasar Karya Parahyangan) ("The Bank") domiciled inBandung, was established based on the Notarial deedNo. 47 dated January 18, 1972 of Notary KomarAndasasmita, SH. The Notary deed was approved by theMinister of Justice of the Republic of Indonesia by Virtueof Decree No. Y.A 5/11/19 dated May 15, 1974. Basedon the Notary deed No. 27 dated March 10, 1989 ofNotary Albertus Sutjipto Budihardjoputro SH, theshareholders has decided to change the status of theBank from saving and loan bank into commercial bank,which the change of deed was approved by the Ministerof Justice of the Republic of Indonesia by Virtue ofDecree No. C2-4155.HT.01.04. Year 1989 dated May 2,1989. The Bank obtained its operating license in generalbanking from the Minister of Finance of the Republic ofIndonesia by Virtue of Decree No. 748/KMK.013/1989dated July 3, 1989. The bank also obtained license toengage in foreign excharge activities based on theDirectors of BankIndonesia’s Decision Letter No.27/54/KEP/ DIR dated August 5, 1994.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (dahulu PT BankPasar Karya Parahyangan) selanjutnya disebut “Bank”didirikan berdasarkan akta notaris Komar Andasasmita,SH, No. 47 tanggal 18 Januari 1972. Akta pendiriantersebut telah mendapat persetujuan dari MenteriKehakiman Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan No. YA 5/11/19 tanggal 15 Mei 1974.Berdasarkan akta notaris Albertus SutjiptoBudihardjoputro, SH. No. 27 tanggal 10 Maret 1989, parapemegang saham memutuskan untuk mengubah statusBank dari Bank Pasar menjadi Bank Umum, dimana aktaperubahan telah mendapat persetujuan dari MenteriKehakiman Republik Indonesia dengan Surat KeputusanNo. C2-4155.HT.01.04. TH-1989 tanggal 2 Mei 1989.Bank memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bankumum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia denganSurat Keputusan No. 748/KMK.013/1989 tanggal 3 Juli1989. Bank juga telah memperoleh izin untukmenjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkanSurat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kaliperubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar denganAkta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 31 Mei2013 yang dibuat dihadapan notaris Kirana IvyminervaWilamarta, S.H., LL.M notaris di Bandung sehubungandengan perubahan modal dasar dan ditempatkan dandisetor. Akta tersebut telah dicatat dalam KeputusanMenteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia No. AHU-AH.01.10-22001 Tahun 2013 tentangPersetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Sesuai dengan pasal 2 anggaran Dasar Bank, ruanglingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatanumum perbankan.
Induk perusahaan Bank adalah Mitsubishi UFJ FinancialGroup (MUFG), sedangkan pemegang saham pengendaliBank adalah ACOM CO.LTD., yang didirikan di Jepang.ACOM CO. LTD memiliki anak perusahaan danperusahaan afiliasi yang tersebar di beberapa negara.
Hal - 7 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 255
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) a.
Kantor Cabang Pembantu dan Kantor KasMobil KasKantor Fungsional Non-operasionalKantor Fungsional OperasionalJumlah
b. Penawaran Umum Saham Bank b. Public Offering of the Bank's Shares
The Bank's head office is located in Jalan Ir. H. JuandaNo. 95 Bandung, as at December 31, 2015 and 2014,the number of all offices in Indonesia were:
The Establishment of the Bank and General(continued)
By effective notification from the BAPEPAM-LK No. S-714/BL/2006 dated June 22, 2006, the Bank undertookthe Pre-empetive Right Issue I of 158,275,000 sharesfrom July 7, 2006 up to July 13, 2006 at the offeringprice of Rp 550 (full amounts) per share.
As of December 14, 2000, the Bank obtained theeffective notification from the Chairman of the CapitalMarket Supervisory Board (“BAPEPAM”) through theletter No. S-3663/PM/2000 the Bank’s undertook anInitial Public Offering of 50,000,000 common shares atthe offering price was Rp 525 per share and 20,000,000Warrants Series I which embedded Common Shares,Warrants was issued free in charge and period ofexercisable Warrant Series I starting from July 10, 2001until January 9, 2004 at the offering price of Rp 600 pershare. On January 10, 2001, the shares were registeredat Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta StockExchange) based on the Board of Directors’ of JakartaStock Exchange letter No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001dated January 8, 2001.
Total69
2014Head Office1
68 Operation Functional Offices2 4
Branch Offices16
By effective notification from the Financial ServiceAuthority (“OJK”) No. S-102/D.04/2013 dated May 2,2013, the Bank undertook the Pre-empetive Right IssueIII of 260,320,724 shares from May 17, 2013 up to May23, 2013 at the offering price of Rp 1.150 (full amount)per share.
By effective notification from the BAPEPAM-LK No. S-8992/BL/2010 dated September 30, 2010, the Bankundertook the Pre-empetive Right Issue II of 99,963,158shares from October 14, 2010 up to October 20, 2010 atthe offering price of Rp 1.000 (full amount) per share.
1 Mobile Cash1 Non Operation Functional Offices
48 Sub Branch Offices and Cash Offices
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas JasaKeuangan (“OJK”) No. S-102/D.04/2013 tanggal 2 Mei2013, Bank telah melakukan Penawaran Umum TerbatasIII dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek TerlebihDahulu (HMETD) sebanyak 260.320.724 lembar sahamdari 17 Mei 2013 sampai dengan 23 Mei 2013 denganharga penawaran sebesar Rp 1.150 (nilai penuh) persaham.
Kantor Pusat 1 Kantor Cabang 15
Kantor pusat Bank beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No.95 Bandung. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagaiberikut:
2015
1 1
46
Pada tanggal 14 Desember 2000, Bank memperolehpernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas PasarModal (“BAPEPAM”) melalui surat No. S-3663/PM/2000melakukan Penawaran Umum Perdana atas 50.000.000Saham Biasa dengan harga penawaran sebesar Rp 525setiap saham, dan 20.000.000 Waran Seri I disertaidengan Saham Biasa atas nama, Waran diberikan secaracuma-cuma dan periode pelaksanaan Waran Seri I mulaidari 10 Juli 2001 sampai dengan 9 Januari 2004 denganharga penawaran sebesar Rp 600 per saham. Padatanggal 10 Januari 2001 saham tersebut telah dicatatkanpada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta)dengan Surat Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001 tanggal 8 Januari 2001.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LKNo. S-714/BL/2006 tanggal 22 Juni 2006, Bank telahmelakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangkapenerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)sebanyak 158.275.000 lembar saham dari 7 Juli sampaidengan 13 Juli 2006 dengan harga penawaran sebesarRp 550 (nilai penuh) per saham.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LKNo. S-8992/BL/2010 tanggal 30 September 2010, Banktelah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalamrangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(HMETD) sebanyak 99.963.158 lembar saham dari 14Oktober 2010 sampai dengan 20 Oktober 2010 denganharga penawaran sebesar Rp 1.000 (nilai penuh) persaham.
Hal - 8 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015256
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c.
Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden KomisarisKomisarisKomisaris independenKomisaris independen
Dewan DireksiPresiden Direktur President DirectorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur Director
Independent Director
Komite AuditKetua ChairmanAnggota MemberAnggota Member
Total salaries and allowances paid to the BoardCommissioners and Directors amounted to Rp 2.634.824and Rp 16.060.599 respectively, in 2015 and Rp2.248.394 and Rp 16.998.163 respectively, in 2014.
At December 31, 2015 and 2014 , the Bank has 1.293and 1.279 permanent employees respectively.
The composition of the Board of Commissioners andBoard of Directors as of December 31, 2014 by Notarialdeed of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LLM., No. 4dated September 24, 2014.
The composition of the Board of Commissioners andBoard of Directors as of December 31, 2015 by Notarialdeed of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LLM., No. 6dated November 23, 2015.
The Bank's Corporate Secretary as of December 31,2015 and 2014 is Mario Yahya.
The Bank's Internal Audit Division Head as of December31, 2015 is Raden Widawati and December 31, 2014 isGagan Gunawan.
Establishment of the Bank’s Audit Committee is incompliance with the requirements of Bank Indonesiaregulation (PBI) No. 8/14/PBI/2006 dated October 5,2006 and the Capital Market and Financial InstitutionSupervisory Agency (Bapepam-LK) regulation No. IX.I.5.
2014
Hideki Horikoshi President Commisioner
2015
Michio AtsudaTatang Hermawan
Bachtiar Alam
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31Desember 2015 berdasarkan akta Notaris KiranaIvyminerva Wilamarta, S.H., LLM., No. 6 tanggal 23November 2015.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31Desember 2014 berdasarkan akta Notaris KiranaIvyminerva Wilamarta, S.H., LLM., No. 4 tanggal 24September 2014.
Tatang Hermawan Commissioner
Dewan Komisaris, Direksi dan, Komite audit, danKaryawan
c. Board of Commissioners, Directors, AuditCommitee and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, anggotaDewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit adalahsebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014 , the Bank's Board ofCommissioners, Directors and Audit Committe are asfollows:
Audit Committee
Board of DirectorsTakeru Agawa Ritsuo Ando
Takeru AgawaMarkus Sugiono Markus Sugiono
Karel Tanok Karel Tanok Independent CommissionerBachtiar Alam Bachtiar Alam Independent Commissioner
Karel TanokInge Barlian Inge Barlian
Elizabeth Tiur Manurung Elizabeth Tiur Manurung
Kevin Cahyadi Tatang Budi Tjahja HalimDirektur Independen Trie Karjati Wibowo Afandi
Pembentukan Komite Audit Bank telah sesuai denganPeraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/14/PBI/2006tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan Badan PengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.I.5.
Kepala Divisi Internal Audit Bank pada tanggal 31Desember 2015 adalah Raden Widawati dan 31Desember 2014 adalah Gagan Gunawan.
Sekretaris Perusahaan Bank pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 adalah Mario Yahya.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bankmemiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 1.293dan 1.279 karyawan.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepadaDewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp2.634.824 dan Rp 16.060.599 pada tahun 2015, Rp2.248.394 dan Rp 16.998.163 pada tahun 2014.
Hal - 9 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 257
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. a.
The statements of cash flows are prepared using themodified direct method with classifications of cash flowsinto operating, investing and financing activities. Cashand cash equivalents consist of cash and demanddeposits at Bank Indonesia, other banks, placementswith Bank Indonesia and other banks.
The measurement basis used is the historical cost,except for certain accounts which are measured on thebasis described in related accounting policies of thoseaccounts.
The financial statements, except for the statements ofcash flows, are prepared under the accrual basis ofaccounting. The reporting currency used in thepreparation of the financial statements is the IndonesianRupiah (IDR).
The financial statements are prepared in accordancewith the Statement of Financial Accounting Standards(“SFAS”) No. 1 (Revised 2013), “Presentation ofFinancial Statements” which regulates presentation offinancial statements as to, among others, the objective,components of financial statements, fair presentation,materiality and aggregation, offsetting, distinctionbetween current and non-current assets and short-termand long-term liabilities, comparative information andconsistency and introduces new disclosures such as,among others, key estimates and judgments, capitalmanagement, other comprehensive income, departuresfrom accounting standards and statement of compliance.The items under Other Comprehensive Income (OCI)should be presented separately between items to bereclassified to profit or loss and items not to bereclassified to profit or loss.
The financial statements have been prepared andpresented in accordance with Indonesian FinancialAccounting Standards (“SAK”), which comprise theStatements and Interpretations issued by the FinancialAccounting Standards Board of the Indonesian Instituteof Accountants (“DSAK”) which include the AccountingGuidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) 2008and the Regulations and the Guidelines on FinancialStatement Presentation and Disclosures issued by CapitalMarket and Financial Institution Supervisory Agency(“BAPEPAM-LK”, which function has been transferred toFinancial Service Authority (“OJK”) starting January 1,2013) rule No. VIII.G.7, appendix of the decree of theChairman of the BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012dated June 25, 2012 regarding “Financial StatementPresentation and Disclosure of the Issuer or PublicCompany”.
Basis of Preparation and Measurement ofFinancial Statements
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dasar Penyajian dan Pengukuran LaporanKeuangan
Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilaihistoris, kecuali beberapa akun tertentu disusunberdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikandalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan Keuangan telah disusun dan disajikan sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia(“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasiyang dikeluarkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) termasukPedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan olehBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan(“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepadaOtoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari2013) No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran keputusanketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuklaporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uangpelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporankeuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
Laporan keuangan disusun sesuai dengan PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi2013), “Penyajian Laporan Keuangan” yang mengaturpenyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuanpelaporan, komponen laporan keuangan, penyajiansecara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus,perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar danliabilitas jangka pendek dan panjang, informasikomparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkanpengungkapan baru, antara lain, sumber estimasiketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaanpermodalan, pendapatan komprehensif lainnya,penyimpangan dari standar akuntansi keuangan danpernyataan kepatuhan. Pos-pos dalam Penghasilankomprehensif lainnya disajikan terpisah antara akun-akunyang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun-akunyang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metodelangsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkanarus kas dalam aktivitas operasi, investasi danpendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro padaBank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatanpada bank Indonesia dan bank lain.
Hal - 10 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015258
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
b. b. Change in accounting policies and disclosures
c. c. Foreign currency transactions and balances
Dollar Amerika United States DollarDollar Singapore Singapore DollarYen Jepang Japanese YenPoundsterling Great Britain PoundsterlingDollar Hongkong Hongkong DollarAustralian Dollar Australian DollarThailand Baht Thai BahtCanadian Dollar Canadian DollarSwiss Franch Swiss FrancBrunei Dollar Brunei DollarSaudi Arabian Real Saudi Arabian RealKorea Won Korean WonRen Min Bie China Ren Min BieMalaysian Ringgit Malaysian RinggitTaiwan Dollar Taiwanese DollarEuro Euro
The financial statement are presented in IndonesianRupiah. Transactions during the year involving foreigncurrencies are recorded at the rates of exchangeprevailing at the time the transactions are made. Atstatements of financial position date, monetary assetsand liabilities denominated in foreign currencies areadjusted to Rupiah based on Reuters's middle rates as of16.00 hours Western Indonesia Time. The resultinggains or losses are credited or charged to current year ofstatement of profit or loss and other comprehensiveincome.
The accounting policies adopted in the preparation of thefinancial statements are consistent with those made inthe preparation of the financial statements for the yearended December 31, 2014, except for the adoption ofseveral amended FAS which were effective starting onJanuary 1, 2015 as disclosed in this Notes to theFinancial Statements.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
376,56
103,56 9.376,18
12.385,00 Rp
2014
Below are the major foreign currencies exchange ratesused for translation into Rupiah as of December 31,2015 and 2014 (full amounts).
10.679,49 12.515,80
19.288,40 1.596,97
10.148,27
1.995,62 3.542,11
391,50
9.373,35 3.299,59
11,38
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah.Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam matauang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saatterjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisikeuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uangasing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs tengah Reuters pada pukul 16.00WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbuldikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain tahun yang bersangkutan.
Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunanlaporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansiyang diterapkan dalam penyusunan laporan keuanganuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2014, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telahdirevisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015seperti yang diungkapkan pada Catatan atas LaporanKeuangan ini.
13.785,00 9.758,94
114,52
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yangdigunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah padatanggal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (nilaipenuh).
2015Rp
381,97 9.924,31
13.919,33
20.439,02 1.778,70
10.083,73
2.122,85 3.210,67
419,81
9.759,29 3.672,48
11,72
15.056,67 15.053,35
Hal - 11 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 259
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
d. d. Transactions with related parties
i i
ii ii
iii
i i
ii ii
iii
iv
v v
vi
Has control or joint control over the reportingentity;
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Both entities are joint ventures of the same thirdparty;
iii
An entity is an associate or joint venture of theother entity (or an associate or joint venture of amember of a group of which the other entity is amember);
The entity and the reporting entity are members ofthe same group (which means that each parent,subsidiary and fellow is related to the others);
An entity is related to a reporting entity if any of thefollowing conditions applies:
b.
Its a member of the key management personnel ofthe reporting entity or of a parent of the reportingentity.
iii
Has significant influence over the reporting entity;or
The nature of transactions and balances of accounts withrelated parties, are disclosed in the notes to the financialstatements.
A person identified in (a)(i) has significant influenceover the entity or is a member of the keymanagement personnel of the entity (or of a parentof the entity).
vii
The entity is controlled or jointly controlled by aperson identified in (a);
vi
The entity is a post-employment benefit plan for thebenefit of employees of either the reporting entityor an entity related to the reporting entity. If thereporting entity is itself such a plan, the sponsoringemployers are also related to the reporting entity;
An entity is a joint venture of a third entity and theother entity is an associate of the third entity;
iv
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Transaksi dengan pihak berelasi
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisipihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuanPernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (revisi2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”:
The Bank enters into transactions with related parties.The definition of related parties used is in accordancewith SFAS No.7 (revised 2010) “Related PartyDisclosures” as:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyairelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of the person’s family isrelated to a reporting entity if that person:
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau venturabersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atauventura bersama yang merupakan anggota suatukelompok usaha, yang mana entitas lain tersebutadalah anggotanya);
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jikamemenuhi salah satu hal berikut:
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota darikelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,entitas anak dan entitas anak berikutnya terkaitdengan entitas lain);
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersamaatas entitas pelapor;Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor;atauPersonil manajemen kunci entitas pelapor atauentitas induk entitas pelapor.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama daripihak ketiga yang sama;Satu entitas adalah ventura bersama dari entitasketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasidari entitas ketiga;Entitas tersebut adalah suatu program imbalanpasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satuentitas pelapor atau entitas yang terkait denganentitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitasyang menyelenggarakan program tersebut, makaentitas sponsor juga berelasi dengan entitaspelapor;Entitas yang dikendalikan atau dikendalikanbersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf(a);
vii Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memilikipengaruh signifikan atas entitas atau personilmanajemen kunci entitas (atau entitas induk darientitas).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telahdiungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Hal - 12 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015260
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities
i. Aset keuangan (selain sukuk) i. Financial assets (other than sukuk)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
SFAS No. 60 (2014) requires additional disclosuresabout fair value measurement and liquidity risk. Fairvalue measurements related to items recorded at fairvalue are to be disclosed by source of inputs using thethree level fair value hierarchy, by class, for allfinancial instruments recognized at fair value. Inaddition, a reconciliation between the beginning andending balance for level 3 fair value measurements isnow required, as well as significant transfers betweenlevels in the fair value hierarchy. The SFAS also clarifythe requirements for liquidity risk disclosures withrespect to the derivative transactions and assets usedfor liquidity management. The fair value measurementdisclosures are presented in note 40. The liquidity riskdisclosures are not significantly impacted by the SFASand are presented in note 43.
SFAS No. 55 (Revised 2014) establishes the principlesfor recognizing and measuring financial assets,financial liabilities and some contracts to buy or sellnon-financial items. This SFAS provides the definitionsand characteristics of derivatives, the categories offinancial instruments, recognition and measurement,hedge accounting and determination of hedgingrelationships, among others.
SFAS No. 50 (Revised 2014) contains therequirements for the presentation of financialinstruments and identifies the information that shouldbe disclosed. The presentation requirements apply tothe classification of financial instruments, from theperspective of the issuer, into financial assets,financial liabilities and equity instruments; theclassification of related interest, dividends, losses andgains; and the circumstances in which financial assetsand financial liabilities should be offset. This SFASrequires the disclosures of, among others, informationabout factors that affect the amount, timing andcertainty of an entity’s future cash flows relating tofinancial instruments and the accounting policiesapplied to those instruments.
Effective January 1, 2015, the Bank applied SFAS No.50 (Revised 2014), “Financial Instruments:Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2014), “FinancialInstruments: Recognition and Measurement” andSFAS No. 60 (2014) , “Financial Instruments:Disclosures”.
Aset dan Liabilitas keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkanPSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No.60 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) berisi persyaratanpenyajian dari instrumen keuangan danmengidentifikasikan informasi yang harusdiungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlakuterhadap klasifikasi instrumen keuangan, dariperspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitaskeuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasianyang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan danliabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK inimensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasimengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktudan tingkat kepastian arus kas masa datang suatuentitas yang terkait dengan instrumen keuangan dankebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumentersebut.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur prinsip-prinsippengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitiaskeuangan dan beberapa kontrak pembelian ataupenjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain,menyediakan definisi dan karakteristik derivatif,kategori instrumen keuangan, pengakuan danpengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapanhubungan lindung nilai.
PSAK No. 60 (2014) mensyaratkan pengungkapantambahan atas pengukuran nilai wajar dan risikolikuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yangdicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumberinput dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilaiwajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yangdiukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK inimewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhiruntuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pulapengungkapan transfer antar tingkatan dalam hirarkinilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjutpersyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksiderivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaanlikuiditas. Pengungkapan pengukuran nilai wajardiungkapkan pada catatan 40. Pengungkapan risikolikuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAKini dan diungkapkan pada catatan 43.
Hal - 13 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 261
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut: The Bank’s financial assets are classified as follows:• Nilai wajar melalui laporan laba rugi • Fair value through profit or loss (FVTPL• Dimiliki hingga jatuh tempo • Held to maturity• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivable• Aset keuangan tersedia untuk dijual. • Available-for-sale financial assets
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
A financial asset is classified as held for trading if:
• •
• •
• •
• •
• •
it is a part of an identified portfolio of financialinstruments that the entity manages together andhas a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
it has been acquired principally for the purpose ofselling in the near future; or
Financial assets are classified as at FVTPL where thefinancial asset is either classified as held for trading ordesignated upon initial recognition as at FVTPL.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55(Revised 2014) are classified as financial assets at fairvalue through profit or loss, loans and receivables,held-to-maturity investments and available-for-salefinancial assets. Financial assets are measured initiallyat fair value, in the case of financial assets not at fairvalue through profit or loss, directly attributabletransaction costs.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
the financial asset forms part of a group of financialassets, which is managed and its performance isevaluated on a fair value basis, in accordance withthe Bank documented risk management orinvestment strategy, and information about thegrouping is provided internally on that basis; or
such designation eliminates or significantly reducesa measurement or recognition inconsistency thatwould otherwise arise; or
A financial asset other than a financial asset held fortrading may be designated as at FVTPL upon initialrecognition if:
it is a derivative that is not designated nor effectiveas a hedging instrument.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika asetkeuangan sebagai kelompok diperdagangkan ataupada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukurpada FVTPL.
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55(Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuanganyang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi,pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yangdimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangantersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnyadiukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuanganyang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung.
Aset keuangan selain aset keuangan yangdiperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL padasaat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangisecara signifikan ketidak-konsistenan pengukurandan pengakuan yang dapat timbul; atau
aset keuangan merupakan bagian dari kelompokaset keuangan, yang dikelola dan kinerjanyaberdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasimanajemen risiko atau strategi investasi Bank, daninformasi tentang kelompok tersebut disediakansecara internal kepada manajemen kunci; atau
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompokdiperdagangkan, jika:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijualkembali dalam waktu dekat; ataumerupakan bagian dari portofolio instrumenkeuangan tertentu yang dikelola bersama danterdapat bukti mengenai pola ambil untung dalamjangka pendek yang terkini; ataumerupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidakefektif sebagai instrumen lindung nilai.
Hal - 14 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015262
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
• •
Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity
As of December 31, 2015 and 2014, this categoryincludes spot and derivative receivables (see note 40).
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, withany resultant gain or loss recognized in statements ofincome. The net gain or loss recognized in statementsof income incorporates any dividend or interest earnedon the financial asset. Fair value is determined in themanner described in note 2e.iv.
it forms part of a contract containing one or moreembedded derivatives, and SFAS 55 (revised 2011)permits the entire combined contract (asset orliability) to be designated as at FVTPL.
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) (continued)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
As of December 31, 2015 and 2014, this categoryincludes securities (see note 40).
Financial assets are classified as held-to-maturityinvestment only if these investments have fixed ordetermined payments and their maturity date hasbeen determined and the Bank have the positiveintention and ability to hold such financial assets tomaturity. Held-to-maturity investments are initiallymeasured at fair value plus transaction costs whichare attributable directly to the acquisition of thefinancial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost,using effective interest rate method less anyimpairment losses.
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)(lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategoriini mencakup tagihan spot dan derivatif (lihat catatan40).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasidimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasitersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telahditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan sertaBank mempunyai intensi positif dan kemampuan untukmemiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hinggajatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah denganbiaya transaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung dengan perolehan aset keuangan. Setelahpengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempodiukur dengan biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif dikurangikerugian penurunan nilai yang ada.
merupakan bagian dari kontrak yang mengandungsatu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55(revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan(aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar,keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalamlaporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersihyang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividenatau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilaiwajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan padacatatan 2e.iv.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategoriini mencakup efek-efek (lihat catatan 40).
Hal - 15 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 263
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale-financial assets
Interest income is calculated using the effectiveinterest method and foreign exchange gains or lossesof available-for- sale investments are recognized inthe profit or loss.
The available - for - sale category consists of non-derivative financial assets that are designated asavailable-for-sale or are not classified in one of theother categories of financial assets. After initialrecognition, available-for-sale investments aremeasured at fair value with gains or losses beingrecognized in other comprehensive income (as part ofequity) until the investment is derecognized or untilthe investment is determined to be impaired at whichtime the cumulative gain or loss previously reported inequity is included in the profit or loss.
As of December 31, 2015 and 2014 , this categoryincludes cash, demand deposits with Bank Indonesia,demand deposits with other banks, placements withBank Indonesia and other banks, securities , loans,acceptance receivables and others assets (see note40).
In the case of impairment, the impairment loss isreported as a deduction from the carrying value of thefinancial assets classified as loan and receivables andrecognized in the statements of comprehensiveincome.
These financial assets are initially recognized at fairvalue plus transaction costs and subsequently carriedat amortized cost using the effective interest ratemethod. Interest income on this financial assetsclassification is presented as finance income in thestatements of comprehensive income.
Loans and receivables are non-derivative financialassets with fixed or determinable payments that arenot quoted in an active market.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunannilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatatdari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yangdiberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 , kategoriini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro padabank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, efek-efek, kredit yang diberikan, tagihanakseptasi dan aset lain-lain (lihat catatan 40).
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah asetkeuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atautelah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasaraktif.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakuipada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi danselanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yangdiamortisasi dengan menggunakan metode sukubunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalamkelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangandalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari asetkeuangan non derivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikansebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain.Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untukdijual diukur menggunakan nilai wajar dengankeuntungan atau kerugian diakui pada laba rugikomprehensif (yang merupakan bagian dari ekuitas)sampai dengan investasi dihentikan pengakuannyaatau sampai investasi dinyatakan mengalamipenurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugisebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkandalam laporan laba rugi.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan suku bungaefektif dan keuntungan atau kerugian yang timbulakibat dari perubahan nilai tukar dari investasi tersediauntuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Hal - 16 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015264
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
Metode suku bunga efektif Effective interest method
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets
Investasi pada sukuk Investment in sukuk
The Bank has applied SFAS No. 110 (Revised 2011),Accounting for Sukuk. SFAS 110 establishes therecognition, measurement, presentation anddisclosures of sukuk ijarah and sukuk mudharabahtransactions. Implementation of this SFAS is appliedprospectively.
ii.
The Bank derecognizes a financial asset only when thecontractual rights to the cash flows from the assetexpire, or when it transfers the financial asset andsubstantially all the risks and rewards of ownership ofthe asset to another entity. If the Bank neithertransfers nor retains substantially all the risks andrewards of ownership and continues to control thetransferred asset, the Bank recognizes its retainedinterest in the asset and an associated liability foramounts it may have to pay. If the Bank retainssubstantially all the risks and rewards of ownership ofa transferred financial asset, the Bank continues torecognize the financial asset and also recognizes acollateralized borrowing for the proceeds received.
The calculation of the effective interest rate includesall fees and points paid or received which are integralparts of the effective interest rate. Transaction costsinclude incremental cost which is directly attributableto the acquisition or issuance of financial assets orliabilities.
The effective interest method is a method ofcalculating the amortized cost of a financial instrumentand of allocating income on and interest expense overthe relevant period. The effective interest rate is therate that exactly discounts estimated future cashreceipts (including all fees and points paid or receivedthat form an integral part of the effective interest rate,transaction costs and other premiums or discounts)through the expected life of the financial instrument,or, where appropriate, a shorter period to the netcarrying amount on initial recognition.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semuafee dan pembayaran atau penerimaan poin yangmerupakan bagian integral dari suku bunga efektif.Biaya transaksi termasuk biaya inkremental yangsecara langsung berkaitan dengan akuisisi ataspenerbitan aset atau liabilitas keuangan.
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jikadan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yangberasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer asetkeuangan dan secara substansial mentransfer seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepadaentitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidakmemiliki secara substansial atas seluruh risiko danmanfaat kepemilikan serta masih mengendalikan asetyang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatanberkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitasterkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risikodan manfaat kepemilikan aset keuangan yangditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan danjuga mengakui pinjaman yang dijamin sebesarpinjaman yang diterima.
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Metode suku bunga efektif adalah metode yangdigunakan untuk menghitung biaya perolehandiamortisasi dari instrumen keuangan dan metodeuntuk mengalokasikan pendapatan bunga dan bebanbunga selama periode yang relevan. Suku bungaefektif adalah suku bunga yang secara tepatmendiskontokan estimasi penerimaan kas di masadatang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lainyang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalamkontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkandari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premiumdan diskonto lainnya) selama perkiraan umurinstrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakanperiode yang lebih singkat untuk memperoleh nilaitercatat bersih dari aset keuangan pada saatpengakuan awal.
ii.
Bank menerapkan PSAK No. 110 (Revisi 2011),Akuntansi Sukuk. PSAK 110 ini mengatur mengenaipengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapantransaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah.Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif.
Hal - 17 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 265
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
Investasi pada sukuk (lanjutan) Investment in sukuk (continued)
Pengakuan dan Pengukuran
- Biaya perolehan - Acquisition cost
Penyajian Presentation
Reklasifikasi Reclassification
Recognition and measurement
ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
The Bank cannot change investment classificationunless there is a change in the business model’spurpose. Business model that is intended to gaincontractual cash flow is based on the investmentpurpose set by Bank. The underlying contractual cashflow is cash flow from revenue sharing and principal of sukuk mudharabah or benefit cash flow(consideration/ujrah) from sukuk ijarah. After initialrecognition, if the actual cash flow differs from theinvestment purpose initially set by the Bank, then theBank reconsiders the consequences of the revisedinvestment purpose.
Investment income and amortization expense arepresented in net amount in the statement of profit orloss and other comprehensive income.
If there is an indication of impairment, then theBank will measure the recoverable amount. If therecoverable amount is less than recorded amount,then the Bank will recognize the impairment losses.Recoverable amount represents the amount whichwill be recoverable from the principal repaymentregardless of its present value.
At the initial measurement, the investment isrecorded at acquisition cost which already includesthe transaction cost. After the initial recognition, thesukuk investment is measured on amortized cost.The difference between acquisition cost andnominal value is amortized using straight linemethod during the period of the sukuk instrument.
If the investment is held within a business entitythat aims to acquire assets of contractual cash andthere is a contractual requirement to determine thespecific date of principal payments and/or theresult.
Before the initial recognition, the Bank determines theclassification of investment in sukuk based on thepurpose of Bank’s investment. The classification insukuk investment comprised of:
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Apabila investasi tersebut dimiliki dalam suatumodel usaha yang bertujuan utama untukmemperoleh arus kas kontraktual dan terdapatpersyaratan kontraktual dalam menentukan tanggaltertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
Pada saat pengukuran awal, investasi dicatatsebesar biaya perolehan yang sudah termasuk biayatransaksi. Setelah pengakuan awal, investasi sukukini diukur pada nilai perolehan yang diamortisasi.Selisih Antara biaya perolehan dan nilai nominaldiamortisasi secara garis lurus selama jangka waktuinstrument sukuk.
ii.
Sebelum pengakuan awal, Bank menentukan klasifikasiinvestasi pada sukuk berdasarkan tujuan investasiBank. Klasifikasi dalam investasi sukuk terdiri dari:
Bank tidak dapat mengubah klasifikasi investasi,kecuali perubahan tujuan model usaha. Model usahayang bertujuan untuk memperoleh arus kaskontraktual didasarkan pada tujuan investasi yangditentukan oleh Bank. Arus kas kontraktual yangdimaksud adalah arus kas bagi hasil dan pokok darisukuk mudharabah atau arus kas imbalan(consideration/ujrah) dari sukuk ijarah. Setelahpengakuan awal, jika arus kas aktual berbeda dengantujuan investasi yang telah ditetapkan, maka Bankmenelaah kembali konsistensi tujuan investasinya.
Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bankmengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlahterpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat,maka Bank mengakui rugi penurunan nilai. Jumlahterpulihkan merupakan jumlah yang akan diperolehdari pengembalian pokok tanpa memperhitungkannilai kininya.
Pendapatan investasi dan beban amortisasi disajikansecara neto dalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain.
Hal - 18 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015266
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
iii. iii. Financial liabilities
Fair Value Through Profit or Loss
This category comprises of financial liabilities classifiedas held for trading.
The Bank classified its financial liabilities as financialliabilities at fair value through profit or loss andmeasured at amortized cost.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
As of December 31, 2015 and 2014, this categoryincludes obligations due immediately, deposits fromcustomers, deposits from other banks, subordinatedloans, acceptance payables and other liabilities (see note40).
After initial recognition, the Bank measures all financialliabilities at amortized cost using effective interest ratemethod.
Financial liabilities that are not classified as at fair valuethrough profit and loss fall into this category and aremeasured at amortized cost.
Financial liabilities measured at amortized costs
As of December 31, 2015 and 2014, this categoryincludes spot and derivative liabilities (see note 40)
Gains and losses arising from changes in fair value offinancial liabilities classified held for trading are includedin the statements of comprehensive income.
A financial liability is classified as held for trading if it isacquired or incurred principally for the purpose of sellingor repurchasing it in the near term. Derivatives are alsocategorized as held for trading unless they aredesignated and effective as hedging instruments.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Liabilitas keuangan
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagailiabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi dan biaya perolehan yang diamortisasi.
Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahannilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikansebagai diperdagangkan disajikan dalam laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori inimencakup liabilitas spot dan derivatif (lihat catatan 40).
Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikansebagai diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagaidiperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuandijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatifdiklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkankecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindungnilai.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yangdiamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaba rugi dikategorikan dan diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruhliabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bungaefektif.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori inimencakup liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanandari bank lain, pinjaman subordinasi, utang akseptasi danliabilitas lain-lain (lihat catatan 40).
Hal - 19 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 267
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
iii. iii. Financial liabilities (continued)
Derecognition of financial liabilities
iv. Pengukuran nilai wajar iv. Fair value measurement
Financial liabilities are derecognized when they areextinguished, i.e. liabilities stated in the contract aredischarged, cancelled or has expired.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
If the financial instrument has no quoted price in anactive market, then valuation techniques are used indetermining the fair value.
Quoted market price in an active market for similarinstruments. For financial assets owned, the fair valueused is the bid price. For financial liabilities held, thefair value used is the ask price.
1.
The Bank measures the fair value of the financialinstruments held based on the following hierarchy:
The Bank uses valuation techniques that are appropriatein the circumstances and for which sufficient data areavailable to measure fair value, maximizing the use ofrelevant observable inputs and minimizing the use ofunobservable inputs.
A fair value measurement of a nonfinancial asset takesinto account a market participant's ability to generateeconomic benefits by using the asset in its highest andbest use or by selling it to another market participantthat would use the asset in its highest and best use.
The fair value of an asset or a liability is measured usingthe assumptions that market participants would usewhen pricing the asset or liability, assuming that marketparticipants act in their economic best interest.
Where an existing financial liability is replaced byanother from the same lender on substantially differentterms, or the terms of an existing liability aresubstantially modified, such an exchange or modificationis treated as derecognition of the original liability and therecognition of a new liability, and the difference in therespective carrying amounts is recognized in thestatements of profit or loss and other comprehensiveincome.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jikaliabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitasyang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan ataudibatalkan atau kadaluwarsa.
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikandengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang samapada keadaan yang secara substansial berbeda, atauberdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secarasubstansial telah diubah, seperti pertukaran ataumodifikasi yang diperlakukan sebagai penghentianpengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas barudan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumenkeuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yangserupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajaryang digunakan adalah bid price (harga penawaran).Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilaiwajar yang digunakan adalah ask price (hargapermintaan).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakanasumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketikamenentukan harga aset dan liabilitas tersebut denganasumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentinganekonomik terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar aset nonkeuanganmemperhitungkan kemampuan pelaku pasar untukmenghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakanaset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya ataudengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akanmenggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggidan terbaiknya.
Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalamkeadaan dan dimana data yang memadai tersedia untukmengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan inputyang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkanpenggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki hargakuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaiandalam menentukan nilai wajarnya.
Hal - 20 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015268
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
iv. Pengukuran nilai wajar (lanjutan) iv. Fair value measurement (continued)
v. v. Reclassification of financial assets
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
The Bank are not allowed to perform reclassification offinancial assets from or to a group of financial assetsmeasured at fair value through profit or loss or loans andreceivables. The Bank are only permitted to reclassifyfinancial assets from available-for-sale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets held-to-maturity, if the reclassification is in a greater thaninsignificant amount, then the remaining held-to-maturityinvestments must be reclassified as available-for-sale(tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will bemeasured at fair value and the difference between fairvalue and carrying amount should be recorded in equity.
Valuation techniques using unobservable inputs.Include in this category are all instruments in whichthe inputs to valuation techniques used are not basedon observable data and the use of unobservableinputs has a significant impact on the assessment ofthe instrument. Include in this category areinstruments which are valued at quoted price forsimilar instruments where adjustments or significantunobservable assumptions are necessary to describethe differences between existing instruments.
3.
Valuation techniques based on observable inputs.Include in this category are instrument assessedusing: the quoted market prices in an active marketfor similar instruments; quoted prices for similarinstruments in markets considered to be less active;or valuation techniques in which all significant inputsare obtained directly or indirectly from observedmarket data.
2.2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yangdapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalahinstrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasipada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; hargakuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yangdianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimanasemua input yang signifikan didapatkan secaralangsung atau tidak langsung dari data pasar yangdiobservasi.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
3. Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapatdiobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalahsemua instrumen dimana input untuk teknik penilaianyang digunakan tidak berdasarkan pada data yangdapat diobservasi dan penggunaan input yang tidakdapat diobservasi memiliki dampak yang signifikanterhadap penilaian instrumen. Termasuk dalamkategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkanharga kuotasi untuk instrumen serupa dimanapenyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasisecara signifikan diperlukan untuk menggambarkanperbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
Reklasifikasi aset keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasiaset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangandiukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi danpinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapatmelakukan reklasifikasi atas aset keuangan darikelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimilikihingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk asetkeuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo,reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yangtidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompokdimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikanmenjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual(tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dariklasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untukdijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilaiwajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatatharus dicatat pada ekuitas.
Hal - 21 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 269
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
e. e. Financial assets and liabilities(continued)
vi. Saling hapus instrumen keuangan vi. Off setting financial instrument
• •
• •
f. f.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain g.
h. Efek-efek h. Securities
Income and expenses are presented on a net basis onlywhen permitted by the accounting standards.
has an intention to settle on a net basis or realize theasset and settle the liability simultaneously.
has a legally enforceable right to offset the recognizedamount; and
Financial assets and liabilities are off setting and the netamount reported in the financial statement if and only if,Bank:
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
At initial recognition, securities are measured at fairvalue plus transaction costs which are directlyattributable to the acquisition of securities andsubsequent measurement is done based on classificationof securities into groups of certain financial assets net ofimpairment losses (note 2e).
Placements with Bank Indonesia are stated atamortized costs using effective interest rate andplacements with other banks are stated at amortizedcosts using effective interest rate net of allowance forimpairment losses (note 2e).
Placements with Bank Indonesia and other banks areplacements in term deposit, deposit facility, callmoney, time deposits and others.
Placements with Bank Indonesia and otherbanks
Demand deposits with Bank Indonesia are stated atamortized costs using effective interest rate and demanddeposits with other banks stated at amortized costsusing effective interest rate net of impairment losses(note 2e).
Current accounts with Bank Indonesia otherbanks
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dannilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika,dan hanya jika, Bank:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakuitersebut; dan
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Aset dan Liabilitas keuangan (lanjutan)
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biayaperolehan yang diamortisasi menggunakan suku bungaefektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biayaperolehan yang diamortisasi menggunakan suku bungaefektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunannilai (catatan 2e).
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainmerupakan penanaman dana dalam bentuk term deposit,deposit facility, call money, deposito berjangka dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesarbiaya perolehan yang diamortisasi menggunakan sukubunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikansebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakansuku bunga efektif dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai (catatan 2e).
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untukmerealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnyasecara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersihhanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilaiwajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkanklasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangantertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunannilai (catatan 2e).
Hal - 22 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015270
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
h. Efek-efek (lanjutan) h. Securities (continued)
i. Tagihan dan liabilitas spot dan derivatif i. Spot and derivative receivables and payables
j. Kredit yang diberikan j. Loans
1) Sukuk securities at cost are stated at cost (includingtransaction costs), adjusted by unamortized premiumand/or discount. Premium and discount are amortizedover the term using straight-line method until maturity.
Securities and Government bonds, are classified basedon business model, determined by the Bank at the dateof purchase in accordance with SFAS No. 110 on"Accounting for Sukuk” as follows:
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
For restructured loans, loss which occur from loanrestructuring relating to the modification of terms isrecognized if the present value of future cash receiptsspecified in terms of new loans, including receiptsdesignated as interest or principal, is less than the valueof loans recorded prior to restructuring.
Loans are recognized at amortized costs using effectiveinterest rate net of allowance for impairment losses(note 2e).
Spot and derivative receivables and payables are statedat the amount of unrealized gains or losses arising fromspot and derivative contracts with purposes not tohedge. The unrealized gains or losses are calculatedfrom the difference between the contract value and fairvalue of spot and derivative instruments at the reportingdate. The fair value is determined based on marketprice, pricing models or quoted prices for instrumentswith similar characteristics. Gains or losses from spotand derivative instruments that do not qualify to beclassified as hedges are recognized as profit or loss forthe year.
3) Sukuk securities at fair value are stated at fair values.Unrealized gains or losses from the changes in fairvalues are presented in current year statements of profitor loss and other comprehensive income.
2) Sukuk securities at fair value in other comprehensiveincome, the difference between cost and nominal valueis amortized using the straight-line method over thesukuk term and is recognized in statement of profit orloss and other comprehensive income.
2) Efek-efek sukuk yang diukur pada nilai wajar melaluipenghasilan komprehensif lain, selisih antara biayaperolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garislurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
3) Efek-efek sukuk diukur pada nilai wajar, yangdinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilaiwajarnya disajikan dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Efek-efek dan obligasi Pemerintah, diklasifikasikanberdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bankpada saat pembelian surat berharga tersebut didasarkanatas klasifikasi yang sesuai dengan PSAK No. 110 tentang “Akuntansi Sukuk” sebagai berikut:
1) Efek-efek sukuk yang diukur pada nilai perolehandisajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biayatransaksi) yang disesuaikan dengan premi dan/ataudiskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskontodiamortisasi selama jangka waktu periode hingga jatuhtempo dengan menggunakan metode garis lurus.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Tagihan dan liabilitas spot dan derivatif disajikan sebesarkeuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yangberasal dari kontrak spot dan derivatif dengan tujuanbukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugianyang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisihantara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen spot danderivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukanberdasarkan harga pasar, model penentuan harga atauharga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristikserupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen spotdan derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapatdiklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai labarugi tahun berjalan.
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasidengan menggunakan suku bunga efektif dikurangidengan cadangan kerugian penurunan nilai (catatan 2e).
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbuldari restrukturisasi kredit yang berkaitan denganmodifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarangdari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telahditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasukpenerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupunpokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikanyang tercatat sebelum restrukturisasi.
Hal - 23 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 271
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
j. Kredit yang di berikan (lanjutan) j. Loans (continued)
Kredit yang memiliki kualitas macet;
k. Tagihan dan utang akseptasi k. Acceptances receivable and payable
Loans are written-off when there is no realistic prospectof future recovery and all collateral has been realized orhas been transferred to the Bank.
Generally, collateral is required for all credits extendedas a secondary source of credit repayment and also as aform of credit risk mitigation. The primary source ofcredit repayment is the funds generated from businessoperations of the borrowers.
Collateral is held to mitigate credit risk and riskmitigation policies determine the eligibility of collateraltypes. Typically, the Bank uses demand deposits,savings, time deposits, land and buildings, gold, vehicles,account receivables, machines and inventories.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Collection and recovery efforts have been performed,but the results are unsuccessful; and
d.
The write-offs are performed for all loan obligations,the loan obligations shall not be written-off partially;
c.
Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal;
b.“Loss” loan category;a.
The criteria for loan write-off to debtors are as follows:
Acceptance receivables are stated at amortized costsusing the effective interest rate net of allowance forimpairment losses, whereas acceptance payables arestated at amortized costs using the effective interest ratemethod (note 2e).
The debtors’ business has no prospect or performanceis bad or they do not have the ability to repay theloan.
e.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dankebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yangdapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yangditerima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranyaadalah giro, tabungan deposito berjangka, tanah danbangunan, logam mulia, kendaraan bermotor, piutang,mesin dan persediaan barang.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiappemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasankredit (secondary source of credit repayment ) dansebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumberutama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistisuntuk pengembalian masa datang dan semua agunantelah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.
b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugianpenurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit;
c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitaskreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak bolehdilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off );
Kriteria penghapusbukuan kredit kepada debitur adalahsebagai berikut:
a.
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehanyang diamortisasi menggunakan metode suku bungaefektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugianpenurunan nilai, sedangkan utang akseptasi dinyatakansebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif (catatan 2e).
d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan danpemulihan, namun tidak berhasil; dan
e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek ataukinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuanmembayar.
Hal - 24 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015272
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
l. l. Impairment of financial and non-financial assets
Impairment of financial assets
• •
• •
• •
• •
• •
• •
• •
the lender, for economic or legal reasons inconnection with the financial difficulties experiencedby the borrower is unlikely to be granted if theborrower did not experience such difficulties; or
default or delinquency in interest or principalpayments; or
significant financial difficulty of the issuer orcounterparty; or
The objective evidence of impairment could include:
Financial assets, other than those at FVTPL, areassessed for indicators of impairment at each statementof financial position date. Financial assets are impairedwhere there is objective evidence that, as a result of oneor more events that occurred after the initial recognitionof the financial asset, the estimated future cash flows ofthe investment have been impacted.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Initially the Bank assesses whether there is any objectiveevidence of impairment for financial asset whose balanceis individually significant. The individual assessment isperformed on the significant impaired financial asset.The insignificant impaired financial asset is included ingroup of financial asset with similar credit riskcharacteristics and collectively assessed.
The estimated period between a loss occurring and itsidentification is determined by management for eachidentified portfolio.
significant or prolonged decline in the fair value of thesecurity below its cost.
the observable data indicating a measurable decreasein the estimated future cash flows of a group offinancial assets since the initial recognition of thoseassets, although the decline can not be identified onindividual financial assets in the asset group; or
the loss of an active market for that financial assetbecause of financial difficulties; or
it becoming probable that the borrower will enterbankruptcy or financial re-organisation; or
Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasiterhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggallaporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkannilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat darisatu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuanawal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikantersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depanatas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomikatau hukum sehubungan dengan kesulitan keuanganyang dialami pihak peminjam yang tidak mungkindiberikan jika pihak peminjam tidak mengalamikesulitan tersebut; atau
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbitatau pihak peminjam; ataupelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasiatau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
penurunan yang signifikan atau jangka panjang padanilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biayaperolehannya.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian danidentifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiapportofolio yang diidentifikasi.
Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat buktiobyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuanganyang signifikan secara individual. Penilaian individualdilakukan atas aset keuangan yang signifikan yangmengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidaksignifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkandalam kelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaiansecara kolektif.
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akandinyatakan pailit atau melakukan reorganisasikeuangan; atauhilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibatkesulitan keuangan; ataudata yang dapat diobservasi mengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kasmasa depan dari kelompok aset keuangan sejakpengakuan awal aset tersebut, meskipunpenurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap asetkeuangan secara individual dalam kelompok asettersebut; atau
Hal - 25 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 273
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
l. l.
Impairment of financial assets (continued)
If the Bank states that there is no objective evidence ofimpairment for financial asset as individual, both forsignificant and insignificant amount, hence the accountof financial asset will be included in a group of financialasset with similar credit risk characteristics andcollectively assesses them for impairment. Accounts thatare individually assessed for impairment and for whichan impairment loss is or continues to be recognized arenot included in a collective assessment of impairment.
Impairment of financial and non-financial assets(continued)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Restructured loans.c.
Loans with non-performing quality with totaloutstanding that do not have a significant value; or
b.
loans that individually have significant value and havean objective evidence of the impairment; or
a.
Bank establishes loans that must be evaluated forimpairment individually, if fulfill one of these criteriabelow:
The calculation of the present value of the estimatedfuture cash flows of a collateralized financial assetreflects the cash flows that may result from foreclosureless costs for obtaining and selling the collateral,whether or not foreclosure is probable.
For the purposes of an evaluation of individualimpairment, the amount of the loss is measured as thedifference between the asset’s carrying amount and thepresent value of estimated future cash flows that isdiscounted at the financial asset’s original effectiveinterest rate. The carrying amount of the asset isreduced through the use of an allowance account andthe amount of the loss is recognized in the statement ofprofit or loss and other comprehensive income. If a loanhas a variable interest rate, the discount rate formeasuring any impairment loss is the current effectiveinterest rate determined under the contract.
debtors who were evaluated individually, but therewas not objective evidence if there is an impairmentlosses.
b.
debtors who don’t qualify the criteria are done byevaluating the impairment losses individually.
a.
The Bank establishes the loans that must be evaluatedfor impairment collectively, if fulfill one of these criteriabelow:
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan(lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual,jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkanselisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilaikini dari estimasi arus kas masa datang yangdidiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektifawal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat asettersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugianpenurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilaidiakui pada laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain. Jika pinjaman yang diberikan memilikisuku bunga variabel, maka tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunannilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yangditetapkan dalam kontrak.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datangatas aset keuangan dengan agunan mencerminkan aruskas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunandikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjualagunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebutberpeluang terjadi atau tidak.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasipenurunan nilainya secara individual, jika memenuhisalah satu kriteria di bawah ini:
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektifmengenai penurunan nilai atas aset keuangan yangdinilai secara individual, baik untuk aset keuangantersebut signifikan atau tidak, maka akun atas asetkeuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok asetkeuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yangserupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebutsecara kolektif. Akun yang penurunan nilainya telahdinilai secara individual, dan penurunan nilainya diakuiatau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaianpenurunan nilai secara kolektif.
c. Kredit yang direstrukturisasi.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasipenurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salahsatu kriteria di bawah ini:
a. kredit yang secara individual memiliki nilai signifikandan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; atau
b. kredit dengan kualitas non-performing yang secaraindividual memiliki nilai signifikan; atau
a. debitur yang tidak memenuhi kriteria dilakukanevaluasi penurunan nilai secara individual.
b. debitur yang dievaluasi secara individual, namun tidakterdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai.
Hal - 26 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015274
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
l. l.
Impairment of financial assets (continued)
• • • • • •
• •
e.
Historical trend of the probability of default,
The Bank started to applied statistical model analysismethod, namely migration analysis method usinghistorical loan loss data minimum 3 years and taking intoaccount the following in determining the allowance forcollective impairment loan loss:
Impairment of financial and non-financial assets(continued)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
1% from earning assets that classified as Current,outside the placement in Bank Indonesia, GovernmentBonds, other debt instruments that issued byGovernment of Republic of Indonesia and earningasset that guaranteed as cash collateral;
a.
Allowance for possible losses to be calculated accordingto the Bank Indonesia regulation are as follow:
Earning assets consist of demand deposits in BankIndonesia and other banks, placement in Bank Indonesiaand other banks, securities, and commitment andcontingencies that have credit risk.
Related to compliance with Bank Indonesia, the Bankestablishes Peraturan Bank Indonesia No.14/15/PBI/2012 dated October 24, 2014 regarding“Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” as a guide tocalculate minimum allowance for possible losses ofearning assets that should be established in accordanceto the provision of Bank Indonesia.
If loans are not collectible, these loans are written off byreversing allowance for impairment losses. Recovery ofwritten-off loans from previous period are recorded asoperational income other than interest income.
Management’s experienced judgment as to whetherthe current economic and credit conditions are suchthat the actual level of incurred losses is likely to begreater or less than that suggested by historicalexperience.
The amount of loss incurred (loss given default), andThe timing of recoveries,
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan(lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Bank mulai menerapkan statistical model analysis methodyaitu migration analysis method dengan menggunakandata historis kerugian kredit minimal 3 tahun danmempertimbangkan hal-hal berikut ini dalammenentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kreditsecara kolektif:
Pertimbangan pengalaman manajemen mengenaiapakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkinmenyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebihkecil daripada jumlah yang didasarkan padapengalaman historis.
Jika kredit tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukudengan cara menjurnal balik cadangan penurunan nilai.Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yangtelah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatatsebagai pendapatan operasional selain bunga.
Sehubungan dengan kepatuhan terhadap BankIndonesia, Bank menerapkan Peraturan Bank IndonesiaNo. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang“Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” sebagai panduanuntuk menghitung minimum Penyisihan PenghapusanAset Produktif (PPAP) yang wajib dibentuk sesuai denganketentuan Bank Indonesia.
Data historis probability of default ,Waktu pemulihan,Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default ), dan
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif yang harusdihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia adalahsebagai berikut:
a. 1% dari aset produktif yang digolongkan Lancar, diluar penempatan pada Bank Indonesia, ObligasiPemerintah, instrumen hutang lain yang diterbitkanoleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktifyang dijamin dengan agunan tunai;
Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia danbank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, efek-efek, serta komitmen dan kontinjensi yangmempunyai risiko kredit.
d. 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukansetelah dikurangi agunan; dan100% dari aset produktif yang digolongkan Macetsetelah dikurangi agunan.
b. 5% dari aset produktif yang digolongkan DalamPerhatian Khusus setelah dikurangi agunan;
c. 15% dari aset produktif yang digolongkan KurangLancar setelah dikurangi agunan;
15% from earning assets that classified asSubstandard net of collateral;
100% from earning assets that classified as Loss netof collateral;
e.
50% from earning assets that classified as Doubtfulnet of collateral;
d.
c.
5% from earning assets that classified as SpecialMention net of collateral;
b.
Hal - 27 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 275
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
l. l.
Impairment of financial assets (continued)
- -
- -
Impairment of non-financial assets
m. m. Fixed assets
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan(lanjutan)
Impairment of financial and non-financial assets(continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Perubahan metode penentuan cadangan kerugianpenurunan nilai di atas merupakan perubahankebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkansecara retrospektif dengan melakukan penyajiankembali laba rugi komprehensif tahun-tahunsebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahankebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadaplaba rugi komprehensif tahun-tahun sebelumnya,maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampakperubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Aset tetap
Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “AsetTetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanahdan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.Penerapan SAK revisi ini tidak berdampak terhadaplaporan keuangan.
Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yangdiambil alih
Allowance for impairment losses on foreclosed assets
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilaiatas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilaiyang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersihyang dapat direalisasi (net realisable value ).
The Bank determines allowance for impairment losseson foreclosed assets by the lower of the carryingamount and their net realisable value.
Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat dikurangkandalam penghitungan penyisihan penghapusan aset sesuaidengan Peraturan Bank Indonesia.
Criteria for evaluation of collateral that can be minimizedin the calculation of impairment losses of assets inaccordance with Bank Indonesia regulation.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmendan kontinjensi
Allowance for impairment losses on commitments andcontingencies
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilaiatas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risikokredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilaitercatat) dan present value atas pembayaran liabilitasyang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atasjaminan tersebut menjadi probable ).
The Bank determines allowance for impairment losseson commitments and contingencies with credit risk bythe difference between the amortized amount(carrying amount) and the present value of anyexpected payment (when a payment under theguarantee has become probable).
The Bank adopted SFAS No. 16 (Revised 2011), “FixedAssets”. The revised SFAS No. 16 prescribes accountingfor land and therefore, revoked SFAS No. 47,“Accounting the Land”. The adoption of the revised FAShas no impact on the financial statements.
The above changes on the determination of allowancefor impairment losses represent changes in accountingpolicy which should generally be appliedretrospectively requiring restatements ofcomprehensive income of prior years’ results.However, as the impacts of the change in respect ofprior years’ results were not material, no restatementswere made and the impacts of the change arecharged to the current year statement of profit or lossand other comprehensive income.
Hal - 28 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015276
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
m. m. Fixed assets (continued)
Gedung dan instalasi Buildings and installationsInventaris kantor Furnitures and fixturesMesin-mesin kantor MachineriesKendaraan bermotor
Land are stated at cost and not amortized as themanagement is of the opinion that it is probable thetitles of land rights can be renewed/extended uponexpiration.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of,their carrying values and the related accumulateddepreciation are removed from the statements offinancial position and the resulting gains or losses arerecognized in the statements of comprehensive income.
The estimated useful lives, residual values anddepreciation method are reviewed at each year end, withthe effect of any changes in estimate for on aprospective basis.
Depreciation of fixed assets, except for land, iscomputed using the straight-line method for fixed assetsover the estimated useful lives of the assets, as follows:
Fixed assets, except land, are stated at cost lessaccumulated depreciation and impairment losses. If therecognition criteria are met, the acquisition cost willinclude the cost of replacing part of the fixed assetswhen that cost is incurred. Likewise, when a majorinspection is performed, its cost is recognized in thecarrying amount of the fixed assets as a replacement ifthe recognition criteria are satisfied. All other repairs andmaintenance costs that do not meet the recognitioncriteria are recognized in the statements ofcomprehensive income as incurred.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biayaperolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugipenurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biayapenggantian bagian aset tetap saat biaya tersebutterjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya,pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biayainspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat(“carrying amount”) aset tetap sebagai suatupenggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semuabiaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhikriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan denganmenggunakan metode garis lurus untuk seluruh asettetap selama umur manfaat aset tetap yang diestimasisebagai berikut:
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
4 - 8 25 - 12,54 - 8 25 - 12,5 Vehicle
The Estimated useful lives year
% per tahun/% per year
20 54 - 8 25 - 12,5
Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAKNo. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hakatas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”)yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kalidiakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah padaakun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biayapengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hakatas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dandiamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umurekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
The Bank adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. ISAK No.25 prescribes that the legal cost of land rights in theform of Building Usage Rights (“HGB”) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of thecost of the land under “Fixed Assets” account and notamortized. The legal cost incurred to extend or renewthe land rights are recorded as intangible assets andamortized over the shorter of the rights’ legal life orland’s economic life.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metodepenyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh darisetiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, makaharga perolehan dan akumulasi penyusutannyadikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dankeuntungan dan kerugian yang terjadi diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidakdiamortisasi karena manajemen berpendapat bahwabesar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapatdiperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Hal - 29 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 277
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
m. m. Fixed assets (continued)
n. n. Intangible assets
Software acquired by Bank is stated at cost lessaccumulated amortization and accumulated impairmentlosses.
Intangible assets consist of software acquired by Bank.
Construction in progress is presented as part of “FixedAssets” and is stated at cost. The accumulated cost ofthe asset constructed is transferred to the appropriatefixed assets account when the construction is completedand the asset is ready for its intended use.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal orwhen no future economic benefits are expected from itsuse or disposal. Any gain or loss arising on derecognitionof the asset (calculated as the difference between thenet disposal proceeds and the carrying amount of theasset) is included in the statements of comprehensiveincome in the year the asset is derecognized.
An intangible asset is derecognized on disposal or whenno future economic benefits are expected from its use ordisposal.
Subsequent expenditure on software is capitalized onlywhen it increases the future economic benefits embodiedin the specific asset to which it relates. All otherexpenditures are expensed as incurred.
Expenditure on internally developed software isrecognized as an asset when the Bank is able todemonstrate its intention and ability to complete thedevelopment and use of the software in a manner thatwill generate future economic benefits, and can reliablymeasure the costs to complete the development. Thecapitalized costs of internally developed software includeall costs directly attributable to develop the software,and are amortized over its useful life Internallydeveloped software is stated at capitalized cost lessaccumulated amortization and impairment losses.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannyapada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaatekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaanatau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset (dihitung sebagaiperbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilaitercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain pada tahun asettersebut dihentikan pengakuannya.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap”dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akandipindahkan ke masing-masing aset tetap yangbersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakandan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Aset tetap (lanjutan)
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunaksecara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapatmendemostrasikan maksud dan kemampuannya untukmenyelesaikan pengembangan dan memakai perangkatlunak tersebut dalam menghasilkan keuntunganekonomis dimasa mendatang, dan dapat secara handalmengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan.Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkatlunak secara internal mencakup semua biaya yang dapatdiatribusikan langsung yang dinyatakan pada biaya yangdikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi danpenurunan nilai.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akandikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambahmanfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masamendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankanpada saat terjadinya.
Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepasatau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masadepan yang diperkirakan dari penggunaan ataupelepasannya.
Aset tak berwujud
Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeliBank.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesarbiaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi danakumulasi kerugian penurunan nilai.
Hal - 30 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015278
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
n. Aset tak berwujud (lanjutan) n. Intangible assets (continued)
o. o. Prepaid expenses
p. p. Foreclosed assets
Forclosed assets acquired in conjunction withsettlement of loans are initially recorded at their fairvalue but not exceeding the carrying value of loans. TheBank does not recognize any gains relating with theacquisition of foreclosed assets. The excess betweenuncollectible loans balance and net realizable value offoreclosed assets is charged to allowance for losses.Subsequent to initial recognition, foreclosed assets arerecorded at carrying amount or at fair value less cost tosell, whichever is lower. The excess between thecarrying value and fair value less cost to sell isrecognized as impairment losses in the statements ofcomprehensive income.
Foreclosed assets are presented in the “Other Assets”account in the statements of financial position.
Prepaid expenses are amortized over their beneficialperiods using the straight-line method.
Amortization method, useful lives and residual values arereviewed at each financial year-end and adjusted ifappropriate.
Amortization is recognized in statements of income on astraight-line basis over the estimated useful life of thesoftware, from the date it is available for use. Theestimated useful life of software is four years.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
The difference between the carrying value and theproceeds from the sale of foreclosed assets is recognizedas gain or loss at the time of sale, and recognized as non-operating income or expense in the statements ofcomprehensive income.
Foreclosed assets are not depreciated and expenses inrelation with the acquisition and maintenance of thoseassets are charged as incurred.
Agunan yang diambil alih
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Pada saat pengakuan awal, agunan yang diambil alihsehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat sebesarnilai wajar tetapi tidak melebihi nilai tercatat kredit yangdiberikan. Bank tidak mengakui keuntungan pada saatpengambilalihan aset. Selisih lebih antara saldo kredityang tidak dapat ditagih dengan nilai bersih agunan yangdiambil alih yang dapat direalisasikan dibebankan padapenyisihan penghapusan. Setelah pengakuan awal,agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang lebihrendah antarnilai tercatat dengan nilai wajar setelahdikurangi biaya untuk menjualnya. Selisih lebih antaranilai tercatat dengan nilai wajar agunan yang diambil alihsetelah dikurangi biaya untuk menjualnya diakui sebagaikerugian penurunan nilai di laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi denganmenggunakan metode garis lurus sepanjang masamanfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggalperangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasimasa manfaat dari perangkat lunak adalah empat tahun.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilairesidual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dandisesuaikan jika dianggap tepat.
Biaya dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatmasing-masing biaya dengan menggunakan metodegaris lurus.
Agunan yang diambil alih tidak disusutkan dan beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaanaset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan dariagunan yang diambil alih diakui sebagai laba atau rugipada saat penjualan agunan yang diambil alih, dan diakuisebagai pendapatan atau beban non-operasional dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Hal - 31 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 279
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
q. q. Other assets
r. r. Obligation due immediately
s. s. Deposits from customers
t. t. Deposits from other banks
Deposits from other banks consist of the liability to otherbanks, both domestic and overseas in the form ofdemand deposits, saving deposits and time deposits.
At initial recognition deposits are measured at fair valuenet of transaction costs directly attributable to thedeposits, and are measured subsequently at amortizedcosts using the effective interest rate method (note2e.iii.).
Obligation due immediately is recorded in the event of itsoccurrence or due to a direct order from the shareholderboth public and other bank. Obligation due immediatelyare stated at the amortized cost (note 2e.iii.).
Bank recognized impairment value of assets if therecoverable amount of assets is lower than the carryingamount. At the statements of financial position date, theBank evaluates the recoverable amount of assets todetermine whether there is or not any indication ofassets impairment. Reversal of the recoverable amountof assets is recognized as gain in the statements ofincome when incurred.
Other assets are stated at the carrying amounts lessallowance for impairment value.
Other assets consist of prepaid expenses, foreclosedassets, accrued interest incomes, printing materials, giftand supplies inventories, advances, security deposits,branch pra operation expenses and others.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
At initial recognition, deposits from other banksmeasured at fair value net of transaction costs whichdirectly attributable to deposits are measuredsubsequently at amortized costs using interest rate (note2e.iii).
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelahdikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai aset apabilataksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali(recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah darinilai tercatatnya. Pada setiap tanggal laporan posisikeuangan, Bank melakukan penelaahan untukmenentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai.Pembalikan penurunan nilai diakui sebagai keuntungan dilaporan laba rugi pada saat terjadinya pembalikan.
Aset lain-lain
Aset lain-lain terdiri dari biaya dibayar di muka, agunanyang diambil alih, pendapatan bunga yang akan diterima,persediaan barang cetakan, persediaan hadiah danperlengkapan kantor, uang muka, setoran jaminan,beban pra operasi cabang dan lainnya.
Liabilitas segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitasatau diterima perintah dari pemberi amanat, baik darimasyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segeradisajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi(catatan 2e.iii.).
Simpanan dari nasabah
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilaiwajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukursebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif (catatan 2e.iii.).
Simpanan dari bank lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadapbank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentukgiro, tabungan dan deposito berjangka.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilaiwajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukursebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakansuku bunga efektif (catatan 2e.iii).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Hal - 32 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015280
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
u. u. Post-employement benefits
Information about proportional share of the definedbenefit obligation, plan assets and cost associated withinsurance policy is not available. The Bank account forthe insurance policy as if it were defined contributionplan as required by SFAS 24 paragraph 34.
Based on SFAS 24 paragraph 34, when sufficientinformation is not available to use defined benefitaccounting for a multi-employer defined benefit plan, anentity shall: (a) account for the plan in accordance withparagraph 51 and 52 as if it were defined contributionplan; and (b) disclose the information required byparagraph 148.
Further, SFAS 24 paragraph 33 explains, ”If an entityparticipates in a multi-employer defined benefit plan,unless paragraph 34 apllies, it shall: (a) account for itsproportional share of the defined benefit obligation, planassets and cost associated with the plan in the sameway as for many other defined benefit plan; and (b)disclose the information required by paragraph 135-148(excluding paragraph 148 (d))”.
PT. Asuransi Allianz Life Indonesia is classified asmultiemployer plans. Based on SFAS 24 paragraph 8"Multi employer plans are defined contribution plans ordefined benefits plans (other than state plans) that: (a)Pooled the assets contributed by various entities that arenot under common control; and (b) use those assets toprovide benefits to employees of more than one entity,on the basis that contribution and benefit levels aredetermined without regard to the identity of the entitythat employs the employees."
Effective on January 1, 2015, the Bank has adoptedSFAS 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.Accounting by an entity for defined benefit plans usingthe projected unit credit method to determine thepresent value of the defined benefit obligation andcurrent service cost. The Bank has implemented adefined post-employment benefit plan for its permanentemployees, by using an insurance policy to fund post-employment benefits in accordance with Labor Law No.13/2003 at PT. Asuransi Allianz Life Indonesia inaccordance with the Cooperation Agreement No. 167 /LGL - AG / ALLIANZ / XI / 2006.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Informasi terkait bagian proporsional atas kewajibanimbalan pasti, aset program dan biaya terkait polisasuransi tidak tersedia. Bank mencatat polis asuransitersebut seolah-olah sebagai program iuran pastisebagaimana diwajibkan pada PSAK 24 paragraf 34.
Efektif 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK 24(Revisi 2013) "Imbalan Kerja". Akuntansi oleh entitasuntuk program imbalan pasti menggunakan metodeProjected Unit Credit dalam menentukan nilai kini darikewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini. Bankmenyelenggarakan program imbalan pasca kerja manfaatpasti untuk karyawan tetap dengan menggunakankebijakan asuransi untuk mendanai imbalan pasca kerjatersebut sesuai dengan Undang-undang KetenagakerjaanNo. 13/2003 pada PT. Asuransi Allianz Life Indonesiasesuai dengan Perjanjian Kerja Sama No. 167/LGL-AG/ALLIANZ/XI/2006.
PT. Asuransi Allianz Life Indonesia digolongkan sebagaiprogram multipemberi kerja. Berdasarkan PSAK 24paragraf 8 bahwa, "Program multipemberi kerja adalahprogram iuran pasti atau program imbalan pasti (selainprogram jaminan sosial) yang: (a) menyatukan asetyang dikontribusikan dari beberapa entitas yang tidaksepengendali; dan (b) menggunakan aset tersebut untukmemberikan imbalan kepada para pekerja yang berasallebih dari satu entitas, dengan dasar bahwa tingkat iurandan imbalan ditentukan tanpa memperhatikan identitasentitas yang mempekerjakan pekerja tersebut."
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Imbalan pasca kerja
Selanjutnya, PSAK 24 paragraf 33 menyatakan bahwa,"Jika entitas berpartisipasi dalam program imbalan pastimultipemberi kerja, kecuali paragraf 34 diterapkan, makaentitas: (a) melaporkan bagian proporsionalnya ataskewajiban imbalan pasti, aset program, dan biaya terkaitdengan program tersebut dengan cara yang samadengan program imbalan pasti lain; dan (b)mengungkapkan informasi yang diisyaratkan olehparagraf 135-148 ( kecuali paragraf 148 (d) ). "
Berdasarkan PSAK 24 paragraf 34, ketika informasimemadai tidak tersedia dalam menerapkan akuntansiimbalan pasti untuk program imbalan pasti multipemberikerja, maka entitas: (a) mencatat program sesuaidengan pengaturan di paragraf 51 dan 52 seolah-olahsebagai program iuran pasti; dan (b) mengungkapkaninformasi yang disyaratkan oleh paragraph 148.
Hal - 33 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 281
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
u. u. Post-employement benefits (continued)
v. v. Subordinated loans
w. w. Income recognition and interest expenses
• •
• •
No changes are required in accounting policies, becausethe Bank has met the post-retirement benefit plan inaccordance with Labor Law No. 13/2003. Therefore, theBank does not require adjustment of financial position asof December 31, 2014 and January 1, 2014 .
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Payment receipt from loan that subjected to impairmentlosses recognized as deduction to carrying value.
Loans which their principal and interest have been pastdue for 90 days or more, or where reasonable doubtexist as to the timely collection, are generally classifiedas impaired loans.
Interest on all trading assets. Interest income on alltrading financial assets are considered to be incidentalto the Bank’s trading operations.
Interest on financial assets and liabilities measured atamortized costs using the effective interest ratemethod.
Interest income and expense recognized in the financialstatement includes:
Interest from financial liabilities is recognized as anexpense in the statement of profit or loss and othercomprehensive income.
Interest income and expenses are recognized on anaccrual basis using the effective interest rate method(note 2e).
Subordinated loans are initially recognized at fair valueand subsequently measured at amortized cost using theeffective interest rate method. Amortized cost iscalculated by taking into account any discount orpremium on subordinated loans and transaction coststhat are an integral part of the effective interest rate(note 2e.iii).
Bunga atas aset dan liabilitas keuangan pada biayaperolehan diamortisasi yang dihitung menggunakansuku bunga efektif.Bunga atas semua aset yang diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan. Pendapatan bunga darisemua aset keuangan yang diperdagangkandipandang tidak signifikan terhadap kegiatanperdagangan Bank.
Penerimaan pembayaran dari kredit yang mengalamipenurunan nilai diakui sebagai pengurang nilai tercatat.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrualmenggunakan metode suku bunga efektif (catatan 2e).
Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai bebanpada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporankeuangan meliputi:
Tidak ada perubahan yang diperlukan dalam kebijakanakuntansi, karena Bank telah memenuhi programimbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undangKetenagakerjaan No. 13/2003. Oleh karenanya, Banktidak memerlukan penyesuaian posisi keuangan per 31Desember 2014 dan 1 Januari 2014.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Imbalan pasca kerja (lanjutan)
Pinjaman subordinasi
Pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar padaawalnya dan selanjutnya diukur sebesar nilai biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitungdengan memperhitungkan adanya diskonto atau premiterkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasidan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari suku bunga efektif (catatan 2e.iii).
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganyatelah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atauyang pembayarannya secara tetap waktu diragukan,secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yangmengalami penurunan nilai.
Hal - 34 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015282
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
x. x.
y. y. Income tax
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
Deferred tax assets and liabilities are recognized for thefuture tax consequences attributable to differencesbetween the financial statement carrying amounts ofexisting assets and liabilities and their respective taxbases. Deferred tax liabilities are recognized for alltaxable temporary differences and deferred tax assetsare recognized for deductible temporary differences tothe extent that it is probable that taxable income will beavailable in future periods against which the deductibletemporary differences can be utilized.
Current tax expense is determined based on theestimated taxable income for the year. Deferred taxesare recognized to reflect the tax effects of the temporarydifferences between financial and tax reporting bases ofassets and liabilities and accumulated tax losses carryforwards.
The Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2010), whichprescribes the accounting treatment for income taxes toaccount for the current and future tax consequences ofthe future recovery (settlement) of the carrying amountof assets (liabilities) that are recognized in thestatements of financial position and transactionsandother events of the current period that are recognized inthe financial statements. The revised FAS also prescribesan entity to present the underpayment/overpayment ofincome tax including its interest/penalty, if any, oncomprehensive income during the period.
Fees and commissions which are not related to lendingactivities and period of time, or not material according tothe bank are recognized as revenues or expenses at thetime the transactions are made.
Provision and commission that directly related withlending activities and time period, but not materialaccording to the Bank, are recognized as income orinterest expense at the time of transaction.
For loan settled before maturity date, deffered fees orcommissions recognized at settlement date.
Significant fees and commissions which are directlyrelated to credit activities or period of time are treated as deferred revenues and systematically amortized over theperiod of the related loan commitments using effectiveinterest rate method.
Recognition of revenues and expenses on feesand commissions
Pajak penghasilan
Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yangmenetapkan perlakuan akuntansi untuk pajakpenghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajakkini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian)jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakuidalam laporan posisi keuangan dan transaksi dankejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporankeuangan. SAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untukmencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajakpenghasilan beserta bunga/denda, jika ada, dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainperiode berjalan.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitungberdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalamperiode yang bersangkutan. Penangguhan pajakpenghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruhpajak atas beda temporer antara dasar pelaporankomersial dan pajak atas aset dan liabilitas danakumulasi rugi fiskal.
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengankegiatan perkreditan dan jangka waktu, namun tidakmaterial menurut Bank diakui sebagai pendapatan ataubeban bunga pada saat terjadinya transaksi.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengankegiatan perkreditan dan jangka waktu, ataupun tidakmaterial menurut Bank diakui sebagai pendapatan ataubeban pada saat terjadinya transaksi.
Pengakuan pendapatan dan beban provisi dankomisi
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengankegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yangjumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasisesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakansuku bunga efektif.
Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya,saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yangditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui ataskonsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dariperbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurutlaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak asetdan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuksemua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajaktangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang bolehdikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapatdimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak padamasa datang.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Hal - 35 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 283
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2. 2.
y. y. Income tax (continued)
z. z. Basic earnings per share
aa. aa. Operating segment information
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)
c.
An operating segment is a component of an entity:
Dilutive earnings per share are computed by dividingincome for the current year attributable to equity holdersof the parent entity by the weighted average number ofshares outstanding that have been adjusted to the effectof all potential dilutive common shares.
Basic earnings per share amounts are computed bydividing net income for the current year attributable toequity holders of the parent entity by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding duringthe year.
The Bank applied SFAS No. 56 (Revised 2011), whichprescribes principles for the determination andpresentation of earnings per share.
Amendments to taxation obligations are recorded whena tax assessment letter is received or, if appealedagainst, when the results of the appeal are determined.
Deferred tax assets and liabilities are offset in thestatement of financial position in the same manner thecurrent tax assets and liabilities are presented.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have beenenacted or substantively enacted as of the statement offinancial position date. Deferred tax is charged orcredited in the statement of profit or loss and othercomprehensive income, except when it relates to itemscharged or credited directly to equity, in which case thedeferred tax is also charged or credited directly toequity.
For which discrete financial information is available.
The Bank presents operating segment based on theBank’s internal reporting to the chief operating decisionmaker by applying the adjustment SFAS 5 (Revised2009). The Bank’s chief operating decision-maker isBoard of Director.
c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporaninternal bank yang disajikan kepada pengambilkeputusan operasional dengan menerapkan penyesuaianPSAK 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasionalBank adalah direksi.
a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang manamemperoleh pendapatan dan menimbulkan beban(termasuk pendapatan dan beban terkait dengantransaksi dengan komponen lain dari entitas yangsama);
a. That engages in business activities from which it mayearn revenues and incur expenses (including revenuesand expenses relating to transactions with othercomponents of the same entity);
b. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler olehpengambil keputusan operasional untuk membuatkeputusan tentang sumber daya yang dialokasikanpada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b. Whose operating results are reviewed regularly by theentity’s chief operating decision maker to makedecisions about resources to be allocated to thesegment and assess its performance; and
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi labatahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitasinduk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasayang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efekberpotensi saham biasa yang dilusif.
Informasi segmen operasi
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
Laba per saham dasar
Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yangmenetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba persaham.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi lababersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepadaentitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajakyang berlaku atau secara substansial telah berlaku padatanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhandibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain, kecuali pajak tangguhanyang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporanposisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai denganpenyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat suratketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding,pada saat keputusan atas banding tersebut telahditetapkan.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
Pajak penghasilan (lanjutan)
Hal - 36 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015284
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
3. 3.
Sumber utama ketidakpastian estimasi Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan a.1. Allowance for impairment losses of financial assets
a.2. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan a.2. Determining fair values of financial instruments
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS
In determining the fair value for financial assets andfinancial liabilities for which there is no observablemarket price, the Bank uses the valuation techniquesas described in note 2e.iv. for financial instrumentsthat are traded infrequently and a lack of pricetransparency, fair value is less objective and requiresvarying degrees of judgement depending on liquidity,concentration, uncertainty of market factors, pricingassumptions and other risks affecting the specificinstrument.
Each impaired asset is assessed on its merits, and theworkout strategy and estimated cash flow consideredrecoverable are independently approved by the RiskManagement.
The specific counterparty component of the totalallowances for impairment applies to financial assetsevaluated individually for impairment and is basedupon management's best estimate of the presentvalue of the cash flows that are expected to bereceived. In estimating these cash flows, managementmakes judgements about the counterparty's financialsituation and the net realizable value of anyunderlying collateral.
a.
This disclosure supplements the commentary on financial riskmanagement (note 43).
Although these estimates and assumption are bymanagement’s best knowledge of current events andactivities, actual result may differ from those estimates andassumption.
Management makes estimates and assumptions that affectthe reported amounts of assets and liabilities within the nextfinancial year. All estimates and assumptions required inconformity with SFAS are best estimates undertaken inaccordance with the applicable standard. Estimates andjudgements are evaluated on a continuous basis, and are bypast experience and other factors, including expectations withregard to future events.
Certain estimates and assumption are made in thepreparation of the financial statements. These often requiremanagement judgement in determining the appropriatemethodology for valuation of assets and liabilities.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkanpengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakansaat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasidan asumsi semula.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan padamanajemen risiko keuangan (catatan 43).
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan danliabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Bankmenggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskandalam catatan 2e.iv. untuk instrumen keuangan yangjarang diperdagangkan dan memiliki informasi hargayang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif danmembutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantungpada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastianpasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGANAKUNTANSI YANG PENTING
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangkapenyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkanpertimbangan manajemen dalam menentukan metodologiyang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasipada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangansatu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yangdiharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkanstandar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasisecara terus menerus, dan berdasarkan pengalaman masa laludan faktor-faktor lain, termasuk harapan atas kejadian yangakan datang.
a.
Kondisi spesifik counterparty yang mengalamipenurunan nilai dalam pembentukan cadangankerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individuberdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kiniarus kas yang diharapkan akan diterima. Dalammengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuatpertimbangan tentang situasi keuangan counterpartydan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilaisesuai dengan manfaat yang ada, dan strategipenyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakandapat diterima disetujui secara independen olehManajemen Risiko.
Hal - 37 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 285
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
3. 3.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan) Key sources of estimation uncertainty (continued)
a.3. Imbalan pascakerja a.3. Employee benefits
b.1. Penilaian atas instrumen keuangan b.1. Valuation of financial instruments
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2. Financial asset and liability classification
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)
In classifying financial assets as “held to maturity”, the Bank has determined that Bank has the positiveintention and ability to hold the assets until theirmaturity date as required (note 2e).
The Bank’s accounting policies provide scope forassets and liabilities to be designated at inception intodifferent accounting categories in certaincircumstances:
The Bank's accounting policy on fair valuemeasurements is discussed in note 2e.iv.
Critical accounting judgments made in applying the Bank'saccounting policies include:
Critical accounting judgments in applying thebank's accounting policies
b.
The assumptions used in determining the net cost(income) for pensions include the discount rate. TheBank determines the appropriate discount rate at theend of each year. This is the interest rate that shouldbe used to determine the present value of estimatedfuture cash outflows expected to be required to settlethe pension obligations. In determining theappropriate discount rate, the Bank considers theinterest rates of government bonds that have terms tomaturity approximating the terms of the serviceperiods of employees.
The present value of the employee benefitsobligations depends on a number of factors that aredetermined on an actuarial basis using a number ofassumptions. Any changes in these assumptions willimpact the carrying amount of employee benefitsobligations.
a.
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai“dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkanbahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuanuntuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggaljatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (catatan 2e).
Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalammenerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajardibahas dalam catatan 2e.iv.
Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas asetdan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan,untuk diklasifikasikan ditentukan ke dalam kategoriberbeda dalam kondisi tertentu:
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya(pendapatan) untuk imbalan kerja termasuk tingkatdiskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yangtepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkatsuku bunga yang digunakan untuk menentukanpresent value atas arus kas masa depan yangdiestimasi akan digunakan untuk membayar imbalankerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat,Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atassurat berharga pemerintah yang mempunyai jatuhtempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisamasa kerja karyawan.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalampenerapan kebijakan akuntansi Bank
Present value atas imbalan kerja karyawan tergantungdari banyaknya faktor yang dipertimbangkan olehaktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atauasumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carryingamount atas imbalan kerja karyawan.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGANAKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
a.
Hal - 38 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015286
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
4. KAS 4. CASH
Rupiah: Rupiah: Kas Cash Kas pada ATM Cash in ATMs
Mata uang asing: Foreign currency: Dolar Amerika Serikat United States Dollar Mata uang asing lainnya Others foreign currencies
Jumlah Total
5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Rupiah RupiahDolar Amerika Serikat United States Dollar
Jumlah Total
17.959.236 18.164.708 3.080.931 3.201.569
105.014.980 85.103.155
2015 2014
72.254.103 54.691.198 11.720.710 9.045.680
561.537.039 675.310.472
Sesuai PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 November 2010, GWMPrimer dan Sekunder dalam mata uang Rupiah ditetapkanmasing-masing sebesar 8,00% dan 2,50% dari dana pihakketiga dalam Rupiah dan mulai tanggal 1 Maret 2011, Bankmemiliki kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM)Loan to Deposit Ratio dalam Rupiah.
In line with BI regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October4, 2010 regarding “GWM of Commercial Bank in BankIndonesia in Rupiah and Foreign Currency”, startingNovember 1, 2010, Primary and Secondary GWM for RupiahCurrency amounted to 8.00% and 2.50% from total thirdparty funds in Rupiah and starting March 1, 2011, the Bankhas an obligation to fulfill the Minimum Reserve Requirement(GWM) Loan to Deposit Ratio in Rupiah.
Sesuai PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 tentang “GWM Bank Umum pada BankIndonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalamvaluta asing ditetapkan sebesar 5,00% dari dana pihak ketigadalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalamvaluta asing ditetapkan sebesar 8,00% dari dana pihak ketigadalam valuta asing.
In line with BI regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February9, 2011 regarding Changes on BI Regulation No.12/19/PBI/2010 regarding “GWM of Commercial Bank in BankIndonesia in Rupiah and Foreign Currency”, starting March 1,2011 until May 31, 2011, GWM in foreign currency amountedto 5,00% from total third party funds in foreign currency andstarting June 1, 2011, GWM in foreign currency amounted to8,00% from total third party funds in foreign currency.
2015 2014
488.476.539 576.230.472 73.060.500 99.080.000
Kas dalam mata uang asing lainnya adalah Dolar Singapura,Pound Sterling, Yen, Dolar Hongkong, Dolar Australia, Baht,Real Arab Saudi, Dolar Kanada, Ren Min Bie China, RinggitMalaysia, Dolar Taiwan , Won Korea dan Euro (lihat catatan38).
Cash in other foreign currencies are denominated inSingapore Dollars, Pound Sterling, Yen, Hongkong Dollars,Australian Dollars, Baht, Saudi Arabian Real, CanadianDollars, China Ren Min Bie, Malaysian Ringgit, TaiwaneseDollars, Won Korea and Euro (see note 38).
Kas ATM, Cash in Safe , dan Cash in Transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT AvristGeneral Insurance (pihak ketiga).
Cash in ATMs, Cash in Safe and Cash in Transit are insuredfor burglary risks with PT Avrist General Insurance (thirdparty).
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugiandari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurancecoverage is adequate to cover possible losses arising fromsuch risks.
Hal - 39 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 287
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM Bank masing-masing sebesar 14,79% dan 14,66%, untuk mata uangRupiah, serta sebesar 8,21% dan 10,29%, untuk mata uangasing. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Bank tidakmemiliki GWM LFR dan LDR karena jumlah LFR dan LDRmemenuhi minimum target Bank Indonesia; masing-masingsebesar 90,17% dan 85,19%.
As of December 31, 2015 and 2014, GWM of the Bank were14.79% and 14.66%, for Rupiah currency, and 8.21% and10.29%, for foreign currency, respectively. As of December31, 2015 and 2014 Bank did not had GWM LFR and LDRsince its LFR and LDR complied with Bank Indonesiaminimum target; which are equal to 90.17% and 85.19%,respectively.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajibdipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia(SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat UtangNegara (SUN) dan/atau Excess Reserve , yang besarnyaditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
Secondary GWM is minimum reserve that should bemaintained by Bank in the form of Bank Indonesia Certificates(SBI), Certificate Deposit of Bank Indonesia (SDBI),Government Debenture Debt (SUN) and/or Excess Reserve, incertain percentage determined by BI.
GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipeliharaoleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada BankIndonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitungberdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh Bank denganLDR Target.
LDR is the minimum reserve deposits that should bemaintained by Bank in the form of demand deposits withBank Indonesia amounting to a percentage of TPF arecalculated based on the difference between LDR owned bythe Bank with the LDR target.
GWM LFR adalah simpanan minimum dalam Rupiah yang wajibdipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro padaBank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK yangdihitung berdasarkan selisih antara LFR yang dimiliki oleh Bankdengan LFR Target.
LFR is the minimum reserve deposits that should bemaintained by Bank in the form of demand deposits withBank Indonesia amounting to a percentage of TPF arecalculated based on the difference between LFR owned bythe Bank with the LFR target.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA(continued)
Sesuai PBI No. 15/7/PBI/2013 tanggal 26 September 2013tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, GWM Sekunder dalam mata uang Rupiahditetapkan sebesar 2,50% sampai dengan tanggal 30September 2013, sebesar 3,00% sejak 1 Oktober 2013 sampaidengan 31 Oktober 2013, sebesar 3,50% sejak 1 November2013 sampai dengan tanggal 1 Desember 2013 dan sebesar4,00% dari Dana Pihak Ketiga dalam Rupiah sejak 2 Desember2013.
In line with BI regulation No. 15/7/PBI/2013 datedSeptember 26, 2013 regarding “GWM of Commercial Bank inBank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency”, SecondaryGWM for Rupiah Currency amounted to 2.50% untilSeptember 30, 2013, amounted to 3.00% from October 1,2013 until October 31, 2013, amounted to 3.50% fromNovember 1, 2013 until December 1, 2013 and amounted to4.00% from third party funds in Rupiah from December 2,2013.
Sesuai PBI No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015tentang Perubahan kedua atas Peraturan Bank Indonesia No.15/7/PBI/2013 tentang “GWM Bank Umum pada BankIndonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, GWM Primer dalammata uang Rupiah ditetapkan sebesar 7,50%,GWM Primerdalam mata uang valuta asing ditetapkan sebesar 8,00%, danGWM Sekunder dalam mata uang Rupiah ditetapkan sebesar4,00% dari Dana Pihak Ketiga dalam Rupiah sejak 1 Desember2015.
In line with BI regulation No. 17/21/PBI/2015 datedNovember 26, 2015 regarding Second Changes on BIRegulation No. 15/7/PBI/2013 regarding “GWM ofCommercial Bank in Bank Indonesia in Rupiah and ForeignCurrency”, Primary GWM for Rupiah Currency amounted to7.50% , Primary GWM for Foreign Currency amounted to8.00% and Secondary GWM for Rupiah Currency amountedto 4.00% from third party funds in Rupiah from December 1,2015.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dibentukoleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada BI yangbesarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dariDPK.
Primary GWM is minimum deposits that should be maintainedby Bank in the form of demand deposits with BI in certainpercentage of TPF which is determined by BI.
Hal - 40 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015288
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5.
6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
a. Berdasarkan mata uang a. By currency
Rupiah: Rupiah:PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Internasional PT Bank Internasional
Indonesia Tbk Indonesia TbkStandard Chartered Bank Standard Chartered Bank
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Standard Chartered Bank Standard Chartered BankPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC IndonesiaSumitomo Mitsui Bank Sumitomo Mitsui BankCommonwealth Bank Commonwealth BankUnited Overseas Bank (UOB) United Overseas Bank (UOB)
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectibility
c. c.
d. d.
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currencies
GWM Bank dalam Rupiah sebesar 14,79% dan 14,66%, terdiridari GWM Utama sebesar 7,63% dan 8,09%, denganmenggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BI dan GWMSekunder sebesar 7.16% dan 6,57%, dengan menggunakanSBI dan Obligasi Pemerintah.
GWM of the Bank in Rupiah was 14.79% and 14.66%, whichconsists of Primary GWM of 7.63% and 8.09%, throughRupiah demand deposits with BI and Secondary GWM of7.16% and 6.57%, through SBI and Government Bonds.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telahmemenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentangGiro Wajib Minimum Bank Umum.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has compliedwith the Bank Indonesia’s regulation regarding the MinimumStatutory Reserve of Commercial Banks.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA(continued)
147.315.565 134.064.762 70.787.469 34.709.143
137.206 506.561 67.639 139.822
6.405.542 7.307.215
2015 2014
4.503.339 4.994.229 1.697.358 1.666.603
354.873.381 263.999.978
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berlaku,semua giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 diklasifikasikan lancar.
Based on the prevailing Bank Indonesia (BI) regulation,all demand deposits with other banks as of December31, 2015 and 2014, were classified as current.
Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi danpihak ketiga
By transaction with related party and third party
3.917.929 3.515.565 2.003.472 7.351.710
348.467.839 256.692.763
64.840.738 50.660.245 50.034.045 25.675.394 9.568.621 715.944
1,04%0,07%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapatgiro pada bank lain dengan pihak berelasi.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalahsebagai berikut:
2015 2014
Average interest rate per annum are as follows:
As of December 31, 2015 and 2014, there were nodemand deposits with other banks with related party.
0,09%1,01%
Hal - 41 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 289
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS (continued)
e.
f.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 7.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency
Rupiah: Rupiah:Deposit facility Deposit facilityDeposito berjangka Time deposits
Bank ICBC Indonesia ICBC Indonesia Bank
Mata uang asing: Foreign currency:Dolar Amerika United States DollarsSetoran jaminan Security depositsDeposito berjangka Time deposits
Bank Artha Graha Artha Graha BankBank ICBC Indonesia ICBC Indonesia Bank
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
b. b. By collectibility
c. c.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHERBANKS
The Bank’s management believes that there was noallowance for impairment losses on demand depositswith other banks to be provided as of SDecember 31,2015 and 2014 .
690.196 620.100
- 24.770.000 - 74.310.000
25.000.000 125.000.000
479.291.815 996.260.862
2015 2014
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangankerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang perludibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapatgiro pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapatgiro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, there were nodemand deposits with other banks pledged as cashcollateral.
f.
As of December 31, 2015 and 2014, there were noimpairment losses in demand deposits with other banks.
e.
454.291.815 871.260.862
Berdasarkan kolektibilitas
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, penempatan pada BI dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 diklasifikasikan lancar.
Based on the prevailing BI regulation, placements withBI and other banks as of December 31, 2015 and 2014were classified as current.
Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi danpihak ketiga
By transaction with related party and third party
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapatpenempatan pada pihak berelasi.
As of December 31, 2015 and 2014, there were noplacements with related party.
690.196 99.700.100
479.982.011 1.095.960.962
Hal - 42 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015290
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
7. 7.
d. Berdasarkan jatuh tempo d. By maturity
Rupiah: Rupiah:Kurang dari 1 bulan Less than 1 month1- 3 bulan 1 - 3 months3- 6 bulan 3 - 6 months6- 12 bulan 6 - 12 months
Mata uang asing: Foreign currency:Kurang dari 1 bulan Less than 1 month1- 3 bulan 1 - 3 months3- 6 bulan 3 - 6 months6- 12 bulan 6 - 12 months
Kurang dari 1 bulanJumlah Total
e. e.
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currency
f.
g.
h.
2015 2014
479.291.815 996.260.862 - -
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN(lanjutan)
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHERBANKS (continued)
479.982.011 1.095.960.962
- - - -
690.196 620.100
- - - -
- 99.080.000
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdapatpenempatan pada bank lain yang dijadikan jaminanmasing-masing sebesar Rp 690.196 dan Rp 620.100.
g. As of December 31, 2015 and 2014 there wereplacements with other banks pledged as cash collateralamounting to Rp 690,196 and Rp 620,100, respectively.
As of December 31, 2015 and 2014 there were noplacements with other banks pledged as cash collateral.
f.
2,05%6,09%
2014
Average interest rate per annum are as follows:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain akandiselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelahtanggal pelaporan posisi keuangan.
1,72%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapatpenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yangmengalami penurunan nilai.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangankerugian penurunan nilai penempatan pada BankIndonesia dan bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalahsebagai berikut :
2015
5,70%
The Bank’s management believes that there was noallowance for impairment losses in placements withBank Indonesia and other banks to be provided as ofDecember 31, 2015 and 2014.
Placements with Bank Indonesia dan other banks will besettled within no more than 12 months after the date ofthe statements of financial position.
h.
Hal - 43 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 291
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK 8.
a. Berdasarkan jenis mata uang a.
Nilai nominal/Nominal value
Rupiah: Rupiah:Dimiliki hingga Held to maturity
jatuh tempoSertifikat Bank Certificates of Bank
Indonesia IndonesiaObligasi BondsSukuk ijarah Sukuk ijarah
Pinjaman yang diberikan Loans and receivablesdan piutang
Domestic Letter Wesel SKBDN of Credit (SKBDN)
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Dimiliki hingga Held to maturity
jatuh tempoObligasi Bonds
Pinjaman yang diberikan Loans and receivablesdan piutangWesel ekspor Export bills
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
Nilai nominal/Nominal value
Rupiah: Rupiah:Dimiliki hingga Held to maturity
jatuh tempoSertifikat Bank Certificates of Bank
Indonesia IndonesiaObligasi BondsSukuk ijarah Sukuk ijarah
Pinjaman yang diberikan Loans and receivablesdan piutang
Domestic Letter Wesel SKBDN of Credit (SKBDN)
Jumlah Rupiah Total Rupiah
95.408.003
365.424.076 4.070.076 -
86.358.000 - 9.050.003
17.000.000 - - 17.000.000
Unamortized interest
Premium (Discounts)
Carrying amount
80.000.000 (1.091.046) - 78.908.954
SECURITIES
By type and currency
2015Bunga yang
belum diamortisasi
Premi(Diskonto)/ Nilai tercatat/
361.354.000
3.132.923 - - 3.132.923
461.486.923 (1.091.046) 4.070.076 464.465.953
556.686.142 (1.091.046) 13.120.079 568.715.175
2014
139.985.000 (2.690.085) - 137.294.915
8.841.219 - - 8.841.219
95.199.219 - 9.050.003 104.249.222
Bunga yang belum
diamortisasiPremi
(Diskonto)/ Nilai tercatat/Unamortized
interest
4.327.896 - - 4.327.896
462.666.896 (2.690.085) 3.616.283 463.593.094
301.354.000 - 3.616.283 304.970.283 17.000.000 - - 17.000.000
Premium (Discounts)
Carrying amount
Hal - 44 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015292
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8.
a. Berdasarkan jenis mata uang (lanjutan) a.
Nilai nominal/Nominal value
Mata uang asing: Foreign currency:Dimiliki hingga Held to maturity
jatuh tempoObligasi Bonds
Pinjaman yang diberikan Loans and receivablesdan piutangWesel ekspor Export bills
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
b. Berdasarkan jatuh tempo b. By maturity
Rupiah: Rupiah:Kurang dari 1 tahun Less than 1 year1 - 5 tahun 1 - 5 years5 - 10 tahun 5 - 10 yearsLebih dari 10 tahun More than 10 year
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Kurang dari 1 tahun Less than 1 year5 - 10 tahun 5 - 10 yearsLebih dari 10 tahun More than 10 year
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
c. Berdasarkan penerbit c. By issuer
Pemerintah Government bondBukan pemerintah Non government bond
Jumlah Total
45.910.000 - 2.893.182 48.803.182
10.407.262 - - 10.407.262
SECURITIES (continued)
Unamortized interest
Premium (Discounts)
Carrying amount
Nilai tercatat/
By type and currency (continued)
2014Bunga yang
belum diamortisasi
Premi(Diskonto)/
135.169.151 137.278.891 57.950.729 58.174.506
464.465.953 463.593.094
2015 2014
144.032.319 141.622.811 127.313.754 126.516.886
56.317.262 - 2.893.182 59.210.444
518.984.158 (2.690.085) 6.509.465 522.803.538
556.741.033 508.068.380 11.974.142 14.735.158
568.715.175 522.803.538
104.249.222 59.210.444
568.715.175 522.803.538
2015 2014
8.841.219 10.407.262 95.408.003 48.803.182
- -
Hal - 45 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 293
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8.
d. Berdasarkan jatuh tempo dan suku bunga d. By maturity and interest rate
Pemerintah GovernmentDimiliki hingga jatuh Held to maturity
tempoBank Indonesia Sertifikat Bank 6,50% - 7,17% Bank Indonesia
Indonesia/Certificates of
Bank IndonesiaObligasi Republik Obligasi/ Bonds RI Government Bonds
Indonesia ORI 010 October 15, 2016 ORI 010Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
FR028 July 15, 2017 FR028Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
FR068 March 15, 2034 FR068Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
FR069 April 15, 2019 FR069Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
FR070 March 15, 2024 FR070Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
FR071 March 15, 2029 FR071Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
PBS006 September 15, 2020 PBS 006Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
Indon 22 Indon 22Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
Indon 23 Indon 23Obligasi Pemerintah Obligasi/ Bonds Government Bonds
Indon 25 Indon 25Sukuk Ijarah Ritel Obligasi/ Bonds Sukuk Ijarah Indonesia
Negara Indonesia February 27, 2016 Ritel BondSR-005 SR-005
Sukuk Ijarah Ritel Obligasi/ Bonds Sukuk Ijarah IndonesiaNegara Indonesia Ritel BondSR-007 SR-007
Pinjaman yang diberikan Loans and receivables
6,00% - 10,50%
SECURITIES (continued)
15 Juli 2017/ 10,00%
15 Maret 2034/ 8,38%
15 April 2019/ 7,88%
Jenis/ Type Maturity date Profit sharing
< 1 tahun/< 1 year
15 Oktober 2016/ 8,50%
Suku bunga/ Bagi hasil
per tahun/Tanggal Annual
Jatuh tempo/ Interest rate/
15 Maret 2029/ 9,00%
15 September 2020/ 8,25%
14 April 2022 3,75%
15 Maret 2024/ 8,38%
dan piutangLain-lain Wesel SKBDN dan < 1 tahun/ Others
wesel ekspor/ < 1 year
January 15, 202527 Pebruari 2016/ 6,00%
11 Maret 2018/ 8,25%March 11, 2018
April 14, 202217 Oktober 2023 5,38%
October 17, 202315 Januari 2025 4,13%
Domestic lettersof credit SKBDNand export bills
Hal - 46 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015294
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8.
e. Berdasarkan peringkat obligasi e. By rating securities
Rupiah: Rupiah:Dimiliki hingga Held to maturity
jatuh tempoSertifikat Bank Certificates of Bank
Indonesia Baa3/BBB- Baa3/BBB- IndonesiaObligasi Baa3/BBB- Baa3/BBB- BondsSukuk ijarah Baa3/BBB- Baa3/BBB- Sukuk ijarah
Pinjaman yang diberikan Loans and receivablesdan piutangWesel SKBDN Domestic Letter of Credit
(SKBDN)Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign Currency:Dimiliki hingga Held to maturity
jatuh tempoObligasi Pemerintah RI Baa3/BBB- Baa3/BBB- RI Government bonds
Pinjaman yang diberikan Loans and receivablesdan piutangWesel ekspor Export bills
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
f. f.
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currency
g. Berdasarkan kolektibilitas g. By collectibility
h.
SECURITIES (continued)
365.424.076 304.970.283 17.000.000 17.000.000
- - 3.132.923 4.327.896
2015 2014 2015 2014
78.908.954 137.294.915
Nilai tercatat/Peringkat/ Rating Carrying amount
95.408.003 48.803.182
464.465.953 463.593.094
2015 2014
7,88% 7,90%5,16% 5,60%
568.715.175 522.803.538
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Standard & Poors,Moodys, dan Fitch.
Bonds rating classified by Standard & Poors, Moodysand Fitch.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Annual average interest rate
- - 8.841.219 10.407.262
104.249.222 59.210.444
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek-efek padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diklasifikasikan lancar.
Based on the prevailing BI regulation, securities as ofDecember 31, 2015 and 2014 were classified ascurrent.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapatefek-efek yang mengalami penurunan nilai.
h. As of December 31, 2015 and 2014, there were noimpairment losses in securities.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangankerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu dibentuk padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank’s management believes that there was noallowance for impairment losses in securities to beprovided as of December 31, 2015 and 2014.
Hal - 47 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 295
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
9. TAGIHAN DAN LIABILITAS SPOT DAN DERIVATIF 9.
Transaksi TransactionsTidak terkait lindung nilai Non Hedging InstrumentKontrak spot valuta asing USD Foreign currency spots
JPY Foreign currency spots
Transaksi TransactionsTidak terkait lindung nilai Non Hedging InstrumentKontrak spot valuta asing IDR Foreign currency spots
10. KREDIT YANG DIBERIKAN 10. LOANS
a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency
Rupiah: Rupiah:Modal kerja Working capitalsInvestasi InvestmentsKonsumen ConsumersEkspor ExportsKaryawan Employees
Jumlah Rupiah Total Rupiah
- - - -
liabilitiesreceivablesfull amount)Spot and derivative Spot and derivative (Jumlah penuh/
SPOT AND DERIVATIVE RECEIVABLES ANDLIABILITIES
Notional amount dan derivatif/ dan derivatif/ (Jumlah penuh/ Spot and derivative Spot and derivative
2015Nilai Wajar/ Fair Values
Jumlah nosional/ Tagihan spot Liabilitas spot
Nilai Wajar/ Fair Values
Jumlah nosional/ Tagihan spot Liabilitas spot Notional amount dan derivatif/ dan derivatif/
208.201 - 8.191 8.500 8.191
2014
full amount) receivables liabilities
50.000 8.500 -
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruhtagihan spot dan derivatif pada tanggal 31 Desember 2015digolongkan lancar.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat tagihanspot dan derivatif yang mengalami penurunan nilai padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014kerugian atas perubahan nilai wajar kontrak spot valuta asingyang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lainnya sebesar Rp 309 dan Rp 100.000.-
127.914.352 144.850.426 48.697.468 53.239.796
6.090.120.306 6.282.737.347
4.052.935.317 4.049.310.995 1.383.063.205 1.500.285.711
477.509.964 535.050.419
20142015
The Bank’s management believes that there are noimpairment in respect of spot and derivative receivables as ofDecember 31, 2015 and 2014.
Based on prevailing Bank Indonesia regulation, all spot andderivatives receivables as of December 31, 2015 wereclassified as current.
During the year ended December 31, 2015 and 2014 thelosses from changes in fair value of foreign currency spotwhich were recorded in the statements of profit or losses andother comprehensive income amounting to Rp 309 and Rp100,000,- respectively.
Hal - 48 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015296
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)
a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan) a. By type and currency (continued)
Mata uang asing: Foreign currency:Modal kerja Working capitalsEkspor ExportsInvestasi Investments
Jumlah mata uang asing Total foreign currencyJumlah TotalCadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impaiment lossesJumlah - bersih Total - net
b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectibility
Rupiah:Modal kerja Working capitalInvestasi InvestmentsKonsumen ConsumersEkspor ExportsKaryawan Employees
Mata uang asing: Foreign currency:Modal kerja Working capitalEkspor ExportsInvestasi Investments
Cadangan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses
Jumlah - bersih Total - net
Rupiah:Modal kerja Working capitalInvestasi InvestmentsKonsumen ConsumersEkspor ExportsKaryawan Employees
Mata uang asing: Foreign currency:Modal kerja Working capitalEkspor ExportsInvestasi Investments
Cadangan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses
Jumlah - bersih Total - net
2015 2014
152.323.910 173.181.149 174.550.734 176.207.643
perhatiankhusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar
(101.184.113) (79.485.155) 6.376.518.672 6.631.713.493
2015Dalam
60.707.835 79.072.509 387.582.479 428.461.301
6.477.702.785 6.711.198.648
4.052.935.317 1.219.366.343 47.743.918 19.876.390 3.373.376 92.703.178 1.383.063.205
Rupiah:3.869.416.696 47.908.077 26.434.408 15.241.272 93.934.864
Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current mentions Substandard Doubtful Loss Total
48.697.468 - - - - 48.697.468 102.288.190 20.705.404 1.837.438 - 3.083.320 127.914.352 443.067.729 15.465.589 3.502.726 5.028.452 10.445.468 477.509.964
124.374.159 18.807.833 - - 31.368.742 174.550.734152.323.910 - - - - 152.323.910
5.682.836.426 131.822.988 51.650.962 23.643.100 200.166.830 6.090.120.306
6.001.350.295 169.522.856 51.650.962 23.643.100 231.535.572 6.477.702.785318.513.869 37.699.868 - - 31.368.742 387.582.47941.815.800 18.892.035 - - - 60.707.835
2014Dalam
perhatiankhusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar Diragukan/ Macet/
5.973.641.596 144.776.028 47.636.790 20.579.600 189.884.659 6.376.518.672(27.708.699) (24.746.828) (4.014.172) (3.063.500) (41.650.913) (101.184.113)
4.049.310.995 1.407.523.975 65.529.233 1.565.567 4.175.788 21.491.148 1.500.285.711
Rupiah:3.911.128.632 53.423.610 33.243.377 5.953.641 45.561.734
Jumlah/Current mentions Substandard Doubtful Loss Total
53.239.796 - - - - 53.239.796 112.906.120 31.944.306 - - - 144.850.426 507.980.626 14.039.390 742.239 4.214.134 8.074.030 535.050.419
119.327.351 56.880.292 - - - 176.207.643173.181.149 - - - - 173.181.149
5.992.779.149 164.936.539 35.551.183 14.343.564 75.126.912 6.282.737.347
6.336.439.425 249.737.564 35.551.183 14.343.564 75.126.912 6.711.198.648343.660.276 84.801.025 - - - 428.461.30151.151.776 27.920.733 - - - 79.072.509
6.307.893.727 229.153.549 32.704.439 12.571.147 49.390.630 6.631.713.493(28.545.698) (20.584.015) (2.846.744) (1.772.417) (25.736.282) (79.485.155)
Hal - 49 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 297
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)
c. Berdasarkan sektor ekonomi c. By economic sectors
Rupiah:Industri IndustryPertanian AgriculturesPerdagangan Trading
Electricity, gasListrik, gas, dan air and waterTransportasi TransportationsKonstruksi ConstructionsPertambangan MiningsLain-lain Others
Mata uang asing: Foreign currency:Industri IndustryPerdagangan TradingTransportasi TransportationKonstruksi ConstructionsPertambangan MiningsLain-lain Others
Cadangan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses
Jumlah - bersih Total-net
Rupiah:Industri IndustryPertanian AgriculturesPerdagangan Trading
Electricity, gasListrik, gas, dan air and waterTransportasi TransportationsKonstruksi ConstructionsPertambangan MiningsLain-lain Others
Mata uang asing: Foreign currency:Industri IndustryPerdagangan TradingTransportasi TransportationKonstruksi ConstructionsPertambangan MiningsLain-lain Others
Cadangan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses
Jumlah - bersih Total-net6.631.713.49349.390.63012.571.14732.704.439229.153.5496.307.893.727(79.485.155) (25.736.282) (1.772.417) (2.846.744) (20.584.015) (28.545.698)
2015Dalam
perhatiankhusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar Diragukan/ Macet/
1.615.113.4511.669.691 159.959 - - - 1.829.650
Rupiah:1.532.219.284 35.170.574 16.952.319 1.276.868 29.494.407
Jumlah/Current mentions Substandard Doubtful Loss Total
71.745.215 2.239.368 - 4.500.000 682.134 79.166.717- - - - - -
2.256.997.087 36.228.267 20.879.416 11.155.100 70.809.968 2.396.069.838
1.377.866.862 35.692.825 7.771.344 6.663.345 31.004.476 1.458.998.8526.968.832 - 5.999.320 - 47.323.592 60.291.744
435.369.457 22.331.995 48.563 47.788 20.852.252 478.650.054
49.139.462 - - - - 49.139.462210.006.367 18.807.833 - - 31.368.742 260.182.942
5.682.836.426 131.822.988 51.650.962 23.643.100 200.166.830 6.090.120.306
2.513.258 - - - - 2.513.2583.023.188 - - - - 3.023.188
- - - - - -
6.001.350.295 169.522.856 51.650.962 23.643.100 231.535.572 6.477.702.785318.513.869 37.699.868 - - 31.368.742 387.582.47953.831.593 18.892.035 - - - 72.723.629
2014Dalam
perhatiankhusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar Diragukan/ Macet/
5.973.641.596 144.776.028 47.636.790 20.579.600 189.884.659 6.376.518.672(27.708.699) (24.746.828) (4.014.172) (3.063.500) (41.650.913) (101.184.113)
1.590.730.9132.216.398 3.761 - - - 2.220.159
Rupiah:1.533.383.338 38.009.794 2.022.741 1.100.094 16.214.946
Jumlah/Current mentions Substandard Doubtful Loss Total
95.834.669 - - - 880.469 96.715.138329.374 - - - - 329.374
2.421.033.193 41.943.059 31.750.363 4.853.536 27.951.659 2.527.531.810
1.491.780.669 28.823.181 1.778.079 8.389.934 30.079.839 1.560.851.70257.732.239 - - - - 57.732.239
390.469.268 56.156.744 - - - 446.626.012
66.277.218 - - - - 66.277.218194.535.881 56.880.292 - - - 251.416.173
5.992.779.149 164.936.539 35.551.183 14.343.564 75.126.913 6.282.737.347
6.533.764 - - - - 6.533.7642.910.475 - - - - 2.910.4751.568.895 - - - - 1.568.895
6.336.439.425 249.737.564 35.551.183 14.343.564 75.126.913 6.711.198.648343.660.276 84.801.025 - - - 428.461.30171.834.042 27.920.733 - - - 99.754.775
Hal - 50 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015298
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)
d. d. By loan period and maturity date
Rupiah: Rupiah:Kurang dari 1 tahun Less than 1 year1 - 2 tahun 1 - 2 years2 - 5 tahun 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun Over than 5 years
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Kurang dari 1 tahun Less than 1 year1 - 2 tahun 1 - 2 years2 - 5 tahun 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun Over than 5 years
Jumlah mata Total foreign currency
JumlahCadangan kerugian
impairment losses
Jumlah-bersih Total-net
e. Berdasarkan pihak berelasi e.
Pihak berelasi: Related parties:PT Bintang Warna Mandiri PT Bintang Warna MandiriPT Central Texindo PT Central TexindoPT Mitra Pinasthika Mustika Finance PT Mitra Pinasthika Mustika FinancePT Antelas PT AntelasKeluarga direksi & karyawan Directors family and
kunci key personnel
JumlahCadangan kerugian
impairment losses
Jumlah-bersih Total-net
BerdasarkanBerdasarkan20142015
The classification of loans by loan period, which is statedin the loan agreements and the remaining period untilmaturity were as follows:
Berdasarkan periode kredit dan sisa umur jatuhtempo
Golongan jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkanperiode kredit sebagaimana yang tercantum dalamperjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengansaat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
6.631.713.493
(79.485.155) Allowance for
Total 6.711.198.648
Third parties 6.672.864.555
penurunan nilai (101.184.113)
6.376.518.672
Pihak ketiga 6.426.567.305
6.477.702.785
until maturity loan period until maturity loan period
3.496.248.292 300.200.654 3.363.322.892 1.124.100.106
By remaining perjanjian/ By remaining perjanjian/period By period By
sisa umur Berdasarkan sisa umur Berdasarkanjatuh tempo/ periode jatuh tempo/ periode
283.270.978 48.219.192 295.377.628 90.911.398 2.509.150 229.469.352 19.717.837 202.205.401
754.964.825 2.206.629.241 1.016.376.925 2.422.460.441
6.090.120.306 6.090.120.306 6.282.737.347 6.282.737.347
306.800.517 3.120.486.874 317.519.506 2.192.939.755 1.532.106.672 462.803.537 1.585.518.024 543.237.045
TotalAllowance for
penurunan nilai (101.184.113) (101.184.113) (79.485.155) (79.485.155)
uang asing 387.582.479 387.582.479 428.461.301 428.461.301
6.477.702.785 6.477.702.785 6.711.198.648 6.711.198.648
43.275.848 3.820.366 32.594.490 13.772.512 58.526.503 106.073.569 80.771.346 121.571.990
714.559 781.272
5.138.611 8.756.763 51.135.480 38.334.093
21.412.046 17.278.008 12.820.050 11.518.050 11.050.214 -
6.376.518.672 6.376.518.672 6.631.713.493 6.631.713.493
By related parties
2015 2014
Hal - 51 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 299
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)
e. Berdasarkan pihak berelasi (lanjutan) e. By related parties (continued)
f. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun f. Average interest rate per annum
Rupiah: Rupiah:Pinjaman rekening koran Demand deposits loansPinjaman berjangka Time loansKredit kendaraan bermotor Vehicle ownership loansKredit kepemilikan rumah Housing loansKredit time loan flat Time loans flatKredit mikro Micro loans
Mata uang asing: Foreign currency:Pinjaman rekening koran Demand deposits loansKredit modal kerja Working capital loans
g. g.
Rupiah: Rupiah:Perdagangan TradingIndustri IndustryLain-lain Others
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Interest on loans granted to related parties is 5% - 32%and 5% - 32% per annum as of December 31, 2015 and2014 , respectively with maximum payment period of 15years.
Related party loans are granted based on term andcondition similar to those of loans granted to thirdparties. All loans granted to related parties are classifiedas current as of December 31, 2015 and 2014.
The loans to the Bank employees with requirement aspermanent employee. The loan is granted to financevarious primary needs such as expenses for education,health, nuptials and other various needs. The maximumperiod of loan is 12 months.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank harusmemenuhi persyaratan karyawan tetap. Kredit diberikanuntuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya primer seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan danberbagai keperluan lainnya. Jangka waktu kredit maksimalselama 12 bulan.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dilakukandengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihakketiga. Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi,seluruhnya berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi dibebanibunga 5% - 32% dan 5% - 32% per tahun untuk tanggal31 Desember 2015 dan 2014 dengan jangka waktupelunasan maksimal selama 15 tahun.
14,86% 16,00%
0,00% 2,14%6,42% 6,71%
13,43% 14,20%13,51% 13,48%13,52% 13,23%
2015 2014
13,95% 14,07%13,44% 13,47%
Non cadangan/ Non cadangan/performing Minimum performing Minimum
Kredit Kreditbermasalah/ Minimum bermasalah/ Minimum
Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektorekonomi
Summary of non performing loans by economicsector
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rincian kreditbermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet)menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014 detail ofnonperforming loans (substandard, doubtful and loss)according to economic sector are as follows:
2015 2014
275.460.892 47.577.567 125.021.659 30.355.443
47.723.594 10.743.411 19.337.781 5.688.656 124.892.814 15.632.558 41.128.321 9.658.980
loan allowance loan allowance
102.844.484 21.201.598 64.555.557 15.007.807
Hal - 52 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015300
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)
g. g.
Mata uang asing: Foreign currency:Perdagangan TradingIndustri IndustryLain-lain Others
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Jumlah-bersih Total-net
• •
• • Giving Warning Letter I, II, and final Warning Letter.• • • •
• •
• •
• •
• •
h. Kredit yang direstrukturisasi h. Restructured loans
Perpanjangan jangka waktu kreditPerpanjangan jangka waktu dan
skema lain
Jumlah
- - - - - - 1.151.019 31.368.742
As of December 31, 2015 and 2014 . Details ofrestructured loans as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Rincian kredityang direstrukturisasi adalah sebagai berikut:
If the debtor is not cooperative will be made to thelegal process.
If the above steps have not resolved it will be donestep foreclosed assets.
If the debtor has the prospect of NPL that stillattempt to brought back to health will be proposedrestructuring.
Conduct deliberation to debtor who would sell theasset collateral or other assets outside guarantee.
Perform billing by visiting NPL debtors.Making a call to overlook the Bank.
Giving Notice Letter of Delay in the obligation to payto the Bank.
Steps taken by the Bank to reduce non-performing loansare as follows:
As of December 31, 2015 and 2014, loans that classifiedas non performing loans amounted to Rp 306,829,634and Rp 125,021,659, respectively. The increase in non-performing loans from December 31, 2015 to December31, 2014 was 245.42%.
30.355.443 125.021.659 48.728.585 306.829.634
- - 1.151.019 31.368.742
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 kredit yangtergolong sebagai kredit bermasalah masing-masingsebesar Rp 306.829.634 dan Rp 125.021.659. Kenaikankredit bermasalah dari 31 Desember 2015 ke 31Desember 2014 sebesar 245,42%.
Langkah-langkah Bank untuk mengatasi kredit bermasalahdilakukan dengan cara:
Memberikan Surat Pemberitahuan keterlambatankewajiban untuk membayar ke Bank.
Bila debitur bermasalah yang masih mempunyaiprospek usaha untuk disehatkan kembali akan diajukanrestrukturisasi.Bila langkah-langkah tersebut diatas belum adapenyelesaian maka akan dilakukan langkah AYDA(Agunan Yang Diambil Alih).Bila debitur tidak dapat bekerja sama maka akandilakukan proses hukum.
Memberikan Surat Peringatan I, II dan yang terakhir.Melakukan panggilan untuk menghadap ke Bank.Melakukan Penagihan dengan mendatangi debiturbermasalah.Melakukan musyawarah untuk debitur yang akanmenjual aset jaminan atau aset yang lain diluarjaminan.
Total 19.688.706 74.771.283
others scheme19.688.706 64.483.704 Extention of credit terms and
Extention of credit terms - 10.287.579
20142015
Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektorekonomi (lanjutan)
Summary of non performing loans by economicsector (continued)
loan allowance loan allowance
- - - -
Non cadangan/ Non cadangan/performing Minimum performing Minimum
2015 2014Kredit Kredit
bermasalah/ Minimum bermasalah/ Minimum
Hal - 53 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 301
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)
i.
j.
k.
l.
NPL GrossNPL Netto
m.
n. n.
o. o.
p. p.
Rupiah: Rupiah:Beginning balance
Provision during the year
Written-off during the year
Ending balance
i.
The ratio of micro business loans to the total loans as ofDecember 31, 2015 and 2014 was 3.11%, and 3.51%,respectively.
Loan to Deposit ratio as of December 31, 2015 and2014, are equal to 90.17%, and 85.19%, respectively.
m.
Net NPL1,41%Gross 1,86%
2014
As of December 31,2015 and 2014 Non PerformingLoans (NPL) ratio are as follows:
l.
Real estate loans to total loans on December 31, 2015and 2014 , amounted to Rp 349,079,929 (5.39%), Rp239,073,550 (3.38%) , respectively.
k.
Property loans are all property related to loans grantedto the debtors including real estate loans. Balances ofproperty loans on December 31, 2015 and 2014amounted to Rp 1,095,561,069 and Rp 995,214,019respectively.
j.
74.469.967 93.831.167
(10.906.618) (19.673.222)
8.520.222 39.034.422
76.856.363 74.469.967
20142015
The movements in the allowance for impairment lossesare as follows:
The ratio of loans extended to Micro, Small, and MediumEnterprises (UMKM) to the total loans as of December31, 2015 and 2014 was 47.95%, and 47.49%,respectively.
Loans are generally collateral by powers of atterney tomortgage or sell, time deposits and by other guarantees.
Kredit properti merupakan seluruh kredit terkait propertiyang diberikan kepada debitur termasuk di dalamnyakredit real estate. Saldo kredit properti pada 31 Desember2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 1.095.561.069dan Rp 995.214.019.
Pemberian kredit real estate terhadap total kredit yangdiberikan Bank pada 31 Desember 2015 and 2014 masing-masing sebesar Rp 349.079.929 (5,39%), Rp 239.073.550(3,38%).
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin denganagunan yang diikat dengan hak tanggungan atau suratkuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminanlainnya.
Rasio kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredityang diberikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014masing-masing sebesar 3,11% dan 3,51%.
Rasio kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 47,95%dan 47,49%.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yangdiberikan adalah sebagai berikut:
3,98%
Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 90,17%dan 85,19%.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rasio NonPerforming Loan (NPL) adalah sebagai berikut:
2015
4,74%
Saldo akhir
berjalanPenghapusan selama tahun
berjalan
Saldo awalPembentukan dalam tahun
Hal - 54 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015302
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)
Foreign currency:Beginning balance
Provision during the year
Written-off during the yearExchanges rate difference
Saldo akhir Ending balance
Jumlah Total
Kredit yang dievaluasi secara impairment
Individual impairment
Sub total-net
Written-off during the yearEnding balance
Sub total-net
Total-net
q. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) q.
Pembentukan dalam tahun berjalan
1.216.747 5.015.188
5.015.188
(706.091) - 458.279 99.101
As at December 31, 2015 and 2014 , the bank did notbreach its Legal Lending Limit which estabslish by BankIndonesia
In compliance with the Bank Indonesia regulation onLegal Lending Limit (LLL), as stipulated in the BankIndonesia regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October5, 2006. As of December 31, 2015 and 2014 , the Bankhas complied with legal lending limit for related partiesand third parties.
Legal Lending Limit (LLL)
6.631.713.493
6.384.654.033
(63.397.823) 6.448.051.856
247.059.460
(16.087.332) 263.146.792
Loan assessed by individual
2014Mata uang asing:
Saldo awal
2015
2.585.570 3.699.340 Penghapusan selama tahun
Kredit yang dievaluasi secarakolektif 6.118.480.048
Penurunan nilai individual (33.134.704)
Sub jumlah-bersih 326.088.033
Berikut ini adalah saldo kredit bruto dan cadangankerugian penurunan nilai yang dievaluasi secara individualdan kolektif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015
individual 359.222.737
Per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidakmelanggar atau melampaui Batas Maksimum PemberianKredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Total-bersih 6.376.518.672
Kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesiatentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK),sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 Bank telah mematuhi peraturanBMPK untuk pihak berelasi dan pihak ketiga.
Penurunan nilai kolektif (68.049.409)
Sub jumlah-bersih 6.050.430.639
2014
As of December 31, 2015 and 2014, the gross loanbalances and allowance for impairment losses that areassessed from individual and collective impairment, areas follows:
101.184.113 79.485.155
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangankerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk telahmemadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbulsebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
The management believes that the amount of allowancefor impairment losses is adequate to cover the potentiallosses arising from bad loans.
berjalanSelisih kurs
7.352.946
Hal - 55 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 303
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI 11.
a. Berdasarkan mata uang a.
Rupiah: Rupiah:Bank Bank
Pihak ketiga Third parties
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Bank Bank
Pihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Debitur DebtorsPihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
b. Berdasarkan jatuh tempo b.
Rupiah: Rupiah: 1 - 3 bulan 1 -3 months 3 - 6 bulan 3 - 6 months
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Kurang dari 1 bulan Less than 1 month1 - 3 bulan 1 - 3 months
3 - 6 bulan 3 - 6 months
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah
c. Berdasarkan kolektibilitas tagihan akseptasi c. By collectibility of acceptance receivables
d.
20142015
By currency
ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
- - - -
- - - -
Acceptance Acceptance Acceptance Acceptancereceivables payables receivables payables
Tagihan Utang Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/
20.597.054 20.597.054 24.404.435 24.404.435
20.597.054 20.597.054 24.404.435 24.404.435
2.802.949 - - - 17.794.105 - 24.404.435 -
- 7.738.254 - 2.605.457 - 12.858.800 - 21.798.978
receivables payables receivables payables
- - - -
akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/Acceptance Acceptance Acceptance Acceptance
By Maturity date
2015 2014Tagihan Utang Tagihan Utang
10.387.560 10.387.560 7.735.310 7.735.310
20.597.054 20.597.054 24.404.435 24.404.435
8.976.191 8.976.191 8.979.506 8.979.506 1.233.303 1.233.303 7.689.620 7.689.620
- - - -
- - - -
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tagihanakseptasi diklasifikasikan lancar.
As of December 31, 2015 and 2014, acceptancereceivables are classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapattagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai.
d. As of December 31, 2015 and 2014, there were noimpairment losses on acceptance receivables.
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada cadangankerugian penurunan nilai tagihan akseptasi yang perludibentuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank’s management believes that there were noallowance for impairment losses on acceptancereceivables to be provided as of December 31, 2015 and2014.
20.597.054 20.597.054 24.404.435 24.404.435 Tota
Hal - 56 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015304
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS
penyelesaian/
Harga perolehan: Cost:Kepemilikan langsung Direct ownership
BalanceSaldo 1 Januari 2015 January 1, 2015Penambahan/ Addition/
Reklasifikasi ReclassificationPengurangan/ Deduction/
Reklasifikasi ReclassificationSaldo 31 Desember Balance
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Saldo 1 Januari 2015 BalancePenambahan/ January 1, 2015
Reklasifikasi Addition/Pengurangan/ Reclassification
Reklasifikasi Deduction/Saldo 31 Desember Balance
Nilai buku bersih Net book value
penyelesaian/
Harga perolehan: Cost:Kepemilikan langsung Direct ownership
BalanceSaldo 1 Januari 2014 January 1, 2014Penambahan/ Addition/
Reklasifikasi ReclassificationPengurangan/ Deduction/
Reklasifikasi ReclassificationSaldo 31 Desember Balance
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Saldo 1 Januari 2014 BalancePenambahan/ January 1, 2014
Reklasifikasi Addition/Pengurangan/ Reclassification
Reklasifikasi Deduction/Saldo 31 Desember Balance
Nilai buku bersih Net book valueDecember 31,
201430.943.692
December 31, 2014
62.208.701 - 1.233.041 10.360.098 2014
31 Desember 2014
- 5.652.319 44.963.244
2015Gedung dan Aset
instalasi/ Inventaris Mesin-mesin dalam
Construction Jumlah/Land installations equipment machineries Vehicles in progress Total
Buildings kantor/ kantor/ KendaraanTanah/ and Office Office bermotor/
(1.707.260)
12.832.038 7.257.062 60.207.652 15.548.653 1.736.022 - 97.581.427
- - (1.124.910) (210.004) (23.300) (349.046)
93.152.392
- - 5.312.607 542.642 - 281.046 6.136.295
12.832.038 7.257.062 56.019.955 15.216.015 1.759.322 68.000
7.714.748
- - (1.123.431) (207.895) (23.300) - (1.354.626)
- 235.551 5.796.200 1.504.370 178.627 -
2015 December 31, 2015
- 5.652.319 44.963.244 10.360.098 1.233.041 - 62.208.701
2014Gedung dan Aset
instalasi/ Inventaris Mesin-mesin dalam
68.568.823 2015 December 31,
2015
29.012.60431 Desember 2015 December 31,
2015
- 5.887.869 49.636.013 11.656.573 1.388.368 -
Construction Jumlah/Land installations equipment machineries Vehicles in progress Total
Buildings kantor/ kantor/ KendaraanTanah/ and Office Office bermotor/
(459.782)
12.832.038 7.257.062 56.019.955 15.216.016 1.759.322 68.000 93.152.393
- - (282.438) (95.534) (81.810) -
89.605.394
- - 2.793.312 1.019.214 126.255 68.000 4.006.781
12.832.038 7.257.062 53.509.081 14.292.336 1.714.877 -
8.586.850
- - (282.438) (93.763) (81.810) - (458.011)
- 271.693 6.528.151 1.587.141 199.866 -
2014 December 31, 2014
- 5.380.626 38.717.531 8.866.720 1.114.985 - 54.079.862
Hal - 57 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 305
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)
The details of the sale of fixed assets are as follows:
Harga jual Selling PriceNilai buku Net book valueKeuntungan penjualan Gain on sale
aset tetap of fixed assets
26.811 13.882
20142015
The deductions of fixed assets for the year ended December31, 2014 consist of sale of vehicles, machine, and officeequipment, with carrying value and accumulated depreciationtotaling Rp 459,782 and Rp 458,011, respectively.
The deductions of fixed assets for the year ended December31, 2015 consist of sale of vehicles, machine, and officeequipment, with carrying value and accumulated depreciationtotaling Rp 1,707.260 and Rp 1,354.626, respectively.
The addition to fixed assets totalling Rp 6,136,295 and Rp4,006,781 ifor the years ended December 31,2015 and 2014,respectively.
Depreciation of fixed assets charged to general andadministrative expenses amounted to Rp 7,174,748 and Rp8,586,850 for the years ended December 31, 2015 and 2014,respectively (see note 29).
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 terdiri dari penjualan kendaraan,mesin, dan inventaris kantor, dengan nilai tercatat danakumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 459.782 danRp 458.011.
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut :
Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban umumdan administrasi masing-masing sebesar Rp 7.714.748 dan Rp8.586.850 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 (lihat catatan 29).
Jumlah penambahan aset tetap masing-masing adalah sebesarRp 6.136.295 dan Rp 4.006.781 untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pengurangan aset tetap untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2015 terdiri dari penjualan kendaraan,mesin, dan inventaris kantor, dengan nilai tercatat danakumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 1.707.260dan Rp 1.354.626.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risikokebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT. AvristGeneral Insurance (bukan perusahaan berelasi) untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 131.009.120.709 (nilaipenuh) dan Rp 116.919.328.237 (nilai penuh).
Fixed asset except for land, are covered by insurance againstlosses by fire and other risks with PT. Avrist GeneralInsurance (non-related party) for the years ended December31, 2015 and 2014 with insurance coverage Rp131,009,120,709 (full amount) and Rp 116,919,328,237 (fullamount).
(3.589) (1.771)
10.293 25.040
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebutcukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akanterjadi.
The management of the Bank believes that the amount isadequate to cover possible losses from such risks.
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan HakGuna Usaha yang dapat diperbaharui. Sisa umur hak atastanah tersebut berkisar antara 1 tahun sampai dengan 22tahun dan dapat diperpanjang. Manajemen berpendapat tidakterdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah,karena seluruh tanah didapatkan secara legal dan didukungoleh bukti kepemilikan yang sah.
Landrights are held under renewable “Sertifikat Hak GunaBangunan” and “Hak Guna Usaha” titles. The remaining termsof the rights ranged from 1 to 22 years and can be extended.The management believes that there will be no difficulty inthe extension of the landrights, because all land wereobtained legally and supported by valid ownership evidences.
Hal - 58 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015306
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)
13. ASET TAK BERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSETS
Pengurangan/
Harga perolehan: Cost:Perangkat lunak Software
Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:Perangkat lunak Software
Nilai buku bersih Net book value
Harga perolehan: Cost:Perangkat lunak Software
Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:Perangkat lunak Software
Nilai buku bersih Net book value
Saldo awal/2015
Intangible assets as of December 31, 2015 and 2014 consistof the following:
As of December 31, 2015, the gross amount of fixed assetswhich have been fully depreciated and are still usedamounted to Rp 94,383,979,818 (full amount).
Management has reviewed the economic useful life,depreciation method and residual value of fixed assets as ofDecember 31, 2015 and 2014.
2014Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
2.233.093 1.728.128 - 3.961.221
3.871.768 3.657.824
balance Additions Deductions balance
6.104.861 1.514.184 - 7.619.045
Amortization charged to general and administrative expensefor period December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp1,728,127 and 1,267,079 (see note 29).
3.871.768 3.951.070
2.233.093 - 1.267.079 966.014
Beban amortisasi untuk periode 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebesar Rp 1.728.127 dan 1.267.079 yang dibebankandalam beban umum dan administrasi (lihat catatan 29).
6.104.861 - 1.187.777 4.917.084
Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014terdiri dari:
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis,metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah tercatat bruto darisetiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masihdigunakan adalah sebesar Rp 94.383.979.818 (nilai penuh).
Estimasi nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki olehBank pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Nilai JualObjek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 35.147.069.000.
Berdasarkan penilaian manajemen Bank, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yangmengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
By the assessment of the management of the Bank, there areno events or changes in circumstances that indicate anyimpairment in the value of fixed assets as of December 31,2015 and 2014.
The estimated fair value of the Bank’s land and buildings asof December 31, 2015 based on Tax Object Sales Value(NJOP) is amounted to Rp 35,147,069,000.
EndingPenambahan/BeginningSaldo akhir/
balanceDeductionsAdditionsbalance
Hal - 59 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 307
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN 14.
Pendapatan bunga yang akan diterima Accrued interest incomesAgunan yang diambil alih - bersih Foreclosed assets - netBiaya dibayar di muka Prepaid expensesUang muka pajak Tax advancesSetoran jaminan Security deposits
office supplies inventoriesTagihan terkait dengan transaksi ATM Receivables related to ATM transactionsPiutang transaksi nasabah Receivables from customer transactionsAset lainnya Others assets
Jumlah Total
Rupiah: Rupiah:Beginning balance
Provision during the yearWritten-off during the year
Ending balance
Jumlah Total
25.081.576 33.352.656
Other assets consist of suspense account and others.
The Bank should disclose the fair value of financial assets.The estimated fair value of other assets which are noninterest bearing assets and with indefinite term, is theamount that should be received on demand. As of December31, 2015 and 2014, fair value of these financial assets is itscarrying value.
Security deposits is financial assets which classified as loansand receivables.
Security deposits mainly comprise security deposits ATMprovider, ALTO, building rental and others.
Foreclosed assets mainly comprise land and building.
Prepaid expenses mainly comprise prepaid rents, prepaidinsurance, prepaid renovations and others.
134.761.995 113.196.519
39.263.379 38.294.211 20142015
OTHER ASSETS
Aset lainnya terdiri dari pos dalam penyelesaian dan lainnya.
Setoran jaminan terutama terdiri dari setoran jaminan ATMprovider, ALTO, sewa gedung dan lainnya.
Setoran jaminan merupakan aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan danpiutang.
Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar atasaset keuangannya. Estimasi nilai wajar dari aset lain-lain yangmerupakan aset tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktuadalah jumlah yang harus diterima saat ada permintaan Padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar dari asetkeuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
Biaya dibayar di muka terutama terdiri dari sewa yang dibayardimuka, asuransi dibayar dimuka, renovasi di bayar dimukadan lainnya.
Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah danbangunan.
1.334.854 1.095.513 95 48.911
3.103.767
20142015
The changes in the allowance for possible losseson foreclosed assets are as follows :
Perubahan penyisihan kerugian untuk agunan yangdiambil alih adalah sebagai berikut :
181.940 -
Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yangdiambil alih sebagaimana diatur oleh peraturan BankIndonesia.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosedassets as required by Bank Indonesia under its regulation.
Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambilalih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.
The management believes that the foreclosed assets balancerepresent net realisable value.
Penghapusan selama tahun berjalan - - Saldo akhir 181.940 -
Saldo awal -
hadiah, dan perlengkapan kantor 2.440.273 2.726.355
30.910.259 46.725.735
7.396.892 5.097.298
- 181.940 -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugiandan penyisihan kerugian penurunan nilai telah memadai.
Management believes that the allowance for possible lossesand the allowance for impairment losses are adequate.
Pembentukan dalam tahun berjalan
2.127.608
4.634.592 4.324.540 Persediaan barang cetakan, persediaan Printing materials, gift and
Hal - 60 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015308
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
15. LIABILITAS SEGERA 15. OBLIGATION DUE IMMEDIATELY
Rupiah: Rupiah:Titipan nasabah Customer's advancesKiriman uang Inward remittancesBunga deposito yang sudah jatuh tempo Interest on deposit maturity
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Titipan nasabah Customer's advancesKiriman uang Inward remittancesLainnya Others
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
16. SIMPANAN DARI NASABAH 16.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang a.
Pihak berelasi:Rupiah:
GiroTabunganDeposito berjangka
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:GiroTabunganDeposito berjangka
Jumlah mata uang asing
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga:Rupiah:
GiroTabunganDeposito berjangka
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:GiroTabunganDeposito berjangka
Jumlah mata uang asing
Jumlah pihak ketiga
Jumlah simpanan nasabah
- 112 27.058 8.865.912 68.800 89.094
4.815 385.021 3.570.132 4.923.216
6.087.193 7.488.447
2015 2014
2.512.246 2.180.210
36.237.370 20.928.254 Saving deposits231.934.648 200.149.386 Time deposits
2015 2014Related Parties:
Rupiah:157.042.112 74.346.743 Demand deposits
95.858 8.955.118
6.183.051 16.443.565
DEPOSIT FROM CUSTOMERS
By type and currency
263.710.713 290.773.619 Total foreign currency
688.924.843 586.198.002 Total related parties
2.977.819 1.940.890 Saving deposits184.012.281 97.372.875 Time deposits
425.214.130 295.424.383 Total Rupiah
Foreign currency:76.720.613 191.459.854 Demand deposits
Foreign currency:123.431.862 171.076.681 Demand deposits
4.763.438.593 5.308.508.059 Time deposits5.924.167.299 6.706.218.126 Total Rupiah
Third Parties:Rupiah:
317.716.627 361.569.361 Demand deposits843.012.079 1.036.140.706 Saving deposits
7.183.830.449 7.876.659.880 Total deposit from customers
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasidiungkapkan pada catatan 37.
Information on related parties transactions are disclosedin note 37.
570.738.307 584.243.752 Total foreign currency
6.494.905.606 7.290.461.878 Total third parties
95.199.379 82.329.648 Saving deposits352.107.066 330.837.423 Time deposits
Hal - 61 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 309
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 16.
b. Giro b.
i)
Rupiah: Rupiah:Pihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Pihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
ii) ii)
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currencies
c. Tabungan c.
i)
Rupiah: Rupiah:
Pihak berelasi: Related parties:Tabungan Sakura Sakura savings
Parahyangan savings Tabungan Nusantara Nusantara savings Tabungan Ginza Ginza savingsTabungan Berjangka Periodic savingsTabungan Sehati Sehati savingsTabungan Payroll Payroll savingsTabungan Pendidikan Education savingsTabungan TabunganKu TabunganKu savings
Sub jumlah Sub total
76.720.613 191.459.854 123.431.862 171.076.681
200.152.475 362.536.535
157.042.112 74.346.743 317.716.627 361.569.361
474.758.739 435.916.104
DEPOSIT FROM CUSTOMERS (continued)
Demand deposits
Berdasarkan mata uang, pihak berelasi danpihak ketiga
i) By currency, related parties and third parties
2015 2014
Saving deposits
Berdasarkan mata uang, pihak ketiga danpihak berelasi
i) By currency, third parties and related parties
2015 2014
0,94% 0,85%0,09% 0,10%
Giro dijadikan jaminan atas bank garansi, kredit yangdiberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdaganganlainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 27.976.084 dan Rp 27.935.884.
Demand deposits pledged as collaterals on bankguarantee, loans and other payments trade transactionsfacility as of December 31, 2015 and 2014, amounted toRp 27,976,084 and Rp 27,935,884, respectively.
674.911.213 798.452.639
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalahsebagai berikut :
Average interest rate per annum are asfollows:
2015 2014
4.390.611 3.241.694 3.765 7.823 8.911 9.969
12.660 22.290 433.454 534.640 331.742 63.800
3.532.511 3.440.833 Tabungan Parahyangan 26.780.078 12.595.066
743.638 1.012.139
36.237.370 20.928.254
Hal - 62 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015310
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 16.
c. Tabungan (lanjutan) c.
Pihak ketiga: Third parties:
Tabungan Sakura Sakura savingsParahyangan savings
Tabungan Nusantara Nusantara savings Tabungan Ginza Ginza savingsTabungan Berjangka Periodic savingsTabungan Sehati Sehati savingsTabungan Payroll Payroll savingsTabungan Pendidikan Education savingsTabungan TabunganKu TabunganKu SaingsTabungan Co-Branding Co-Branding savings
Sub jumlah Sub total
Mata uang asing: Foreign currency:Pihak berelasi: Related parties:
Tabungan dolar Dollar savingsPihak ketiga: Third parties:
Tabungan dolar Dollar savingsPeriodic savings
Jumlah Total
ii) ii)
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currency
d. Deposito berjangka d.
i)
Rupiah: Rupiah:Pihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Pihak berelasi Related partiesPihak ketiga Third parties
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
106.622.054 113.931.913 75.787.571 69.396.040 46.228.612 42.737.586
2015 2014
283.263.338 380.081.969 Tabungan Parahyangan 241.223.488 334.005.617
DEPOSIT FROM CUSTOMERS (continued)
Saving deposits (continued)
2.977.819 1.940.890
Jumlah Rupiah 879.249.449 1.057.068.960 Total Rupiah
9.311.702 14.546.116 4.782 18.961
843.012.079 1.036.140.706
30.136.800 29.407.005 30.939.127 31.784.645 19.494.605 20.230.854
3,43% 3,86%0,44% 0,44%
Tabungan yang dijadikan jaminan atas kredit yangdiberikan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 13.980.000 dan Rp 10.915.000.
Saving deposits pledged as collaterals on loans as ofDecember 31, 2015 and 2014, amounted to Rp13,980,000 and Rp 10,915,000, respectively.
Total foreign currency
977.426.647 1.141.339.498
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalahsebagai berikut :
Average interest rate per annum are asfollows:
2015 2014
95.061.143 81.899.100 Tabungan berjangka dolar 138.236 430.548
Jumlah mata uang asing 98.177.198 84.270.538
184.012.281 97.372.875 352.107.066 330.837.423
536.119.347 428.210.298
231.934.648 200.149.386 4.763.438.593 5.308.508.059
4.995.373.241 5.508.657.445
Time deposits
Berdasarkan mata uang, pihak berelasi danpihak ketiga
i) By currency, related parties and third parties
2015 2014
5.531.492.588 5.936.867.743
Hal - 63 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 311
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 16.
ii) Berdasarkan periode deposito berjangka
Rupiah: Rupiah:1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 monthsLebih dari 12 bulan Over 12 months
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
Rupiah: Rupiah:1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months
Jumlah mata uang asing Total foreign currencyJumlah Total
iv)
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currencies
By remaining period until maturity dateiii)
5.936.867.743 5.531.492.589
428.210.298 536.119.347 2.333.129 2.927.519
20.855.586 15.470.771 144.090.362 79.492.941 260.931.221 438.228.116
Average interest rates per annum are asfollows:
16.113.970 114.237.061 297.673.501
5.508.657.445 12.018.562
2014
DEPOSIT FROM CUSTOMERS (continued)
46.577.021 34.971.889 - 44.644.812
4.995.373.242 5.508.657.445
3.770.262.237 4.031.951.453 1.110.487.879 1.284.879.009
68.046.105 112.210.282
ii) By period of time deposits
2015 2014
iii) Berdasarkan sisa umur sampai dengan saatjatuh tempo
2015
iv) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalahsebagai berikut:
454.602.826 70.423.105 10.473.101
26.189.512 4.995.373.242
4.270.821.539 4.533.249.190 664.513.839 915.652.291
33.848.352 47.737.402
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, depositoberjangka yang diblokir dan sebagai jaminan ataskredit yang diberikan adalah masing-masing sebesarRp 552.367.602 dan Rp 646.575.615.
As of December 31, 2015 and 2014 , time depositswhich were blocked and pledged as loansamounted to Rp 552,367,602 and Rp 646,575,615,respectively.
9,01% 9,65%1,45% 1,74%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, depositoberjangka yang diblokir dan sebagai jaminan atasbank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitaspembayaran transaksi perdagangan adalah masingmasing sebesar Rp 601.344.703 dan Rp679.299.069.
As of December 31, 2015 and 2014 , time depositswhich were blocked and pledged as bankguarantee, loans and payment trade transactionfacility amounted to Rp 601,344,703 and Rp679,299,069, respectively.
620.315 185.766 536.119.347 428.210.298
5.531.492.589 5.936.867.743
2015 2014
Hal - 64 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015312
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 17.
a. Berdasarkan jenis, mata uang, dan pihak ketiga a. By types, currency, and third parties
Pihak ketiga:Rupiah:
GiroTabunganDeposito berjangka
Jumlah
b. b.
Rupiah:GiroTabunganDeposito berjangka
c. c.
Rupiah: Rupiah:1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months
Jumlah
18. PINJAMAN SUBORDINASI 18.
ACOM CO., LTD. ACOM CO., LTD.ACOM (USA) INC. ACOM (USA) INC.
Jumlah
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2015 2014Third Parties:
4,62% 4,55% Saving deposits8,35% 9,58% Time deposits
2015 2014Rupiah:
6,83% 8,06% Demand deposits
69.615.116 286.197.447 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, simpanan daribank lain hanya dari pihak ketiga dan dalam mata uangRupiah.
As at December 31, 2015 and 2014, deposits fromother banks only from third parties and Rupiah currency.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalahsebagai berikut:
Average interest rates per annum are as follows:
55.336.924 133.896.466 Time deposits
Rupiah:12.527.756 146.838.963 Demand deposits1.750.436 5.462.018 Saving deposits
55.336.924 133.896.466 Total
SUBORDINATED LOANS
Rincian pinjaman subordinasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut:
The details of subordinated loans as of December 31, 2015and 2014, as follows:
16.000.000 - - 6.000.000
1.400.000 1.000.000
By period of time deposits from other banks
2015 2014
37.936.924 126.896.466
Berdasarkan periode deposito berjangka daribank lain
81.800.190 73.492.590 Total
2015 2014
81.800.190 48.722.590 - 24.770.000
Hal - 65 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 313
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
18. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) 18.
ACOM (USA) INC.
The agreement of subordinated loans provide severalnegative covenants to the Bank conducting the followings:
ACOM (USA) INC.
Pada tanggal 30 September 2011, Bank melakukan perjanjianpinjaman subordinasi dengan Acom (USA) INC., pihak berelasi,senilai USD 2.000.000 dengan tingkat suku bunga tetapsebesar 3,76% per tahun. Pada tanggal 1 November 2011seluruh pinjaman telah dicairkan.
On September 30, 2011, the Bank entered into asubordinated loans agreement amounting USD 2,000,000with Acom (USA) INC, related party, with a fixed interest rateof 3.76% per annum. On November 1, 2011 the Bank fullywithdraw the subordinated loan.
SUBORDINATED LOANS (continued)
Dana yang diperoleh dari pinjaman subordinasi seluruhnyaakan digunakan untuk penempatan aset produktif dalambentuk penyaluran kredit serta memperkuat struktur modal.Jangka waktu pinjaman akan berakhir pada tanggal ulangtahun ketujuh sejak tanggal penarikan. Pinjaman subordinasiini tidak boleh dibatalkan atau dibayar lunas sebelum tanggaljatuh tempo tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dariBank Indonesia. Jangka waktu pinjaman yaitu 7 tahunterhitung sejak tanggal penarikan pinjaman.
Fund gained from the subordinated loan shall be used entirelyin invest in earning assets in the form of loans and toenhance the capital structure. Term of lending will expired onthe seventh anniversary date of the withdrawal date of theloan. Subordinated loan should be not canceled or paid in fullbefore the due date without prior approval from BankIndonesia. Loan period is 7 years from the date of drawdownof the loan.
ACOM CO., Ltd. ACOM CO., LTD.
Pada tanggal 30 September 2011, Bank melakukan perjanjianpinjaman subordinasi dengan Acom Co. LTD, pihak berelasi,senilai USD 3.934.000 dengan tingkat suku bunga tetapsebesar 5,253% per tahun. Pada tanggal 1 November 2011seluruh pinjaman telah dicairkan. Dana yang diperoleh daripinjaman subordinasi seluruhnya akan digunakan untukpenempatan aset produktif dalam bentuk penyaluran kreditserta memperkuat struktur modal. Jangka waktu pinjamanakan berakhir pada tanggal ulang tahun ketujuh sejak tanggalpenarikan. Pinjaman subordinasi ini tidak boleh dibatalkan ataudibayar lunas sebelum tanggal jatuh tempo tanpa mendapatpersetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Jangka waktupinjaman yaitu 7 tahun terhitung sejak tanggal penarikanpinjaman.
On September 30, 2011, the Bank entered into asubordinated loans agreement amounting USD 3,934,000with Acom, Co, Ltd, related party, with a fixed interest rate of5.253% per annum. On November 1, 2011 the Bank fullywithdraw the subordinated loan. Fund gained from thesubordinated loan shall be used entirely in invest in earningassets in the form of loans and to enhance the capitalstructure. Term of lending will expired on the seventhanniversary date of the withdrawal date of the loan.Subordinated loan should be not canceled or paid in fullbefore the due date without prior approval from BankIndonesia. Loan period is 7 years from the date of drawdownof the loan.
Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjianpinjaman subordinasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014.
There was no violation to the covenant of subordinated loansagreement as of December 31, 2015 and 2014.
1. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modaldisetor; atau
1. Decrease the authorized capital, subscribed capital andpaid-up capital; or
2. Merubah bidang usaha utama Bank. 2. Change the main line of business of the Bank.
Berdasarkan perjanjian tanggal 30 November 2015 pinjamansubordinasi dari ACOM (USA) INC. sebesar USD 2.000.000dialihkan ke ACOM CO., Ltd dengan suku bunga 3,76%.
Based on the agreement dated as November, 30 2015subordinated loans from ACOM (USA) INC. USD 2,000,000transferred to ACOM CO., Ltd with 3.76% interest rate.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban PenyediaanModal Minimum (KPMM), pinjaman subordinasi di atasdiperhitungkan sebagai modal pelengkap setelah Bankmenerima surat persetujuan dari Bank Indonesia No.13/228/APBU/Bd tanggal 12 Desember 2011.
For the purpose of calculating the Capital Adequacy Ratio(CAR), the subordinated loans are included as supplementarycapital after the Bank receives approval letter from BankIndonesia No.13/228/APBU/Bd dated December 12, 2011.
Perjanjian pinjaman subordinasi ini memuat beberapapembatasan terhadap Bank dalam hal-hal sebagai berikut:
Hal - 66 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015314
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
19. LIABILITAS LAIN-LAIN 19.
Rupiah: Rupiah:Bunga yang masih harus dibayar Accrued interestLiabilitas terkait dengan transaksi ATM Payables related to ATM transactionsBiaya yang masih harus dibayar Accrued ExpensesSetoran jaminan Security depositsPendapatan yang ditangguhkan Deferred incomeLainnya Others
Jumlah Rupiah Total Rupiah
Mata uang asing: Foreign currency:Bunga yang masih harus dibayar Accrued interestLainnya Others
Jumlah mata uang asing Total foreign currency
Jumlah Total
Bunga yang masih harus dibayar Accrued interest
Setoran jaminan Security deposits
20. MODAL SAHAM 20. SHARE CAPITAL
Total shares capital
ACOM CO., LTD. ACOM CO., LTD.The Bank of Tokyo - The Bank of Tokyo -
Mitsubishi UFJ, LTD. Mitsubishi UFJ, LTD.PT Hermawan Sentral PT Hermawan Sentral
Investama InvestamaMasyarakat Public(kepemilikan di bawah 5%) (Ownership below 5%)Jumlah
988.510 10.492.953 123.850 9.627.976 864.660 864.977
35.904.375 30.677.040
Security deposits is classified as other financial liabilitiesmeasured at cost, amortized using the effective interest ratemethod.
Represents security deposits of safe deposit rentals anddeposits of cooperation with PT BPR Eka Bumi Artha on theuse of network “ATM-Bersama ALTO” (note 45 point 5).
Represents accrued interest on deposits and deposits fromother banks, banker acceptance and subordinated loans.
36.892.885 41.169.993
1.578.000 1.479.900 28.437 637.426
672.359 1.810.279
3.519.209 3.839.897 2.070.699 2.424.630
OTHER LIABILITIES
2015 2014
22.808.336 25.712.243
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanandan simpanan dari bank lain, banker acceptance dan pinjamansubordinasi.
Merupakan setoran jaminan safe deposit dan jaminankerjasama dengan PT BPR Eka Bumi Artha atas penggunaanjaringan “ATM-Bersama ALTO” (catatan 45 point 5).
Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitaskeuangan yang diukur pada biaya perolehan, diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif.
Shareholders
447.737.012 223.868.506 66,15
63.310.000 31.655.000 9,35
kepemilikan/Jumlah saham/ Jumlah modal Percentages of
Pemegang saham Total shares ownership (%)
Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dariliabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpajangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat adapermintaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilaiwajar dari liabilitas ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
The Bank should disclose the fair value of financial liabilities.The estimated fair value of other liabilities which are noninterest bearing liabilities and with indefinite term, is theamount that should be payable on demand. As of December31, 2015 dan 2014 , fair value of these financial liabilities isits carrying value.
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 berdasarkan catatan yang dibuatoleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Biro AdministrasiEfek, adalah sebagai berikut :
The shareholder composition as at December 31, 2015 and2014 based on registered by PT Kustodian Sentral EfekIndonesia, are as follows:
2015Persentase
122.060.659 61.030.330 18,04 676.833.882 338.416.941 100
43.726.211 21.863.106 6,46
Hal - 67 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 315
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) 20. SHARE CAPITAL (continued)
Total shares capital
ACOM CO., LTD. ACOM CO., LTD.The Bank of Tokyo - The Bank of Tokyo -
Mitsubishi UFJ, LTD. Mitsubishi UFJ, LTD.PT Hermawan Sentral PT Hermawan Sentral
Investama InvestamaPT Hermawan Ladang Arta PT Hermawan Ladang ArtaMasyarakat Public(kepemilikan di bawah 5%) (Ownership below 5%)
Jumlah
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 21.
Agio saham Additional paid-in-capitalBiaya emisi efek ekuitas Stock issuance costs
Jumlah-bersih Total-net
Agio Saham Additional paid-in-capital
Biaya Emisi Efek Ekuitas
2014Persentase
kepemilikan/Jumlah saham/ Jumlah modal Percentages of
23.741.937 11.870.969 3,51
99.098.722 49.549.361 14,64
63.310.000 31.655.000 9,35
42.946.211 21.473.106 6,35
Pemegang saham Total shares ownership (%) Shareholders
447.737.012 223.868.506 66,15
221.037.590 221.037.590
Agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukanpada tahun 2001, pelaksanaan warrant pada tahun 2004, danpenawaran umum terbatas I pada tahun 2006, penawaranumum terbatas II pada tahun 2010, dan penawaran umumterbatas III pada tahun 2013 masing-masing sebesar Rp1.250.000, Rp 1.241.250, Rp 7.913.750, Rp 49.981.579, danRp 169.208.471.
Additional paid-in-capital arised from initial public offering on2001, warrant on 2004, and preemptive rights issues I on2006, preemptive rights issues II on 2010, and preemptiverights issues on 2013 amounted to Rp 1,250,000, Rp1,241,250, Rp 7,913,750, Rp 49,981,579, and Rp169,208,471, respectively.
Stock Issuance Costs
2015 2014
229.595.050 229.595.050 (8.557.460) (8.557.460)
676.833.882 338.416.941 100
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 seluruh sahamBank (maksimum 99% sesuai dengan Peraturan PemerintahNo. 29 tahun 1999) telah dicatatkan pada Bursa EfekIndonesia (BEI).
As of December 31, 2015 and 2014 , all of The Bank’s shares(maximum of 99% by Government Regulation No. 29 in1999) were listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
ADDITIONAL PAID IN CAPITAL-NET
Biaya emisi efek ekuitas berasal dari penawaran perdana yangdilakukan pada tahun 2001 dan penawaran umum terbatas Ipada tahun 2006 dan penawaran umum terbatas II padatahun 2010, dan penawaran umum terbatas III pada tahun2013, masing -masing sebesar Rp 1.308.050, Rp 1.087.912,Rp 1.496.153, Rp 4.665.345.
Stock issuance costs arised from initial public offering on2001, and preemmtive rights issues I on 2006 andpreemmtive rights issues II on 2010, and preemmtive rightsissues III on 2013 amounted to Rp 1,308,050, Rp 1,087,912,Rp 1,496,153 and Rp 4,665,345, respectively.
Hal - 68 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015316
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
22. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI 22.
23. PENDAPATAN BUNGA 23. INTEREST INCOME
Pendapatan bunga berasal dari:
Kredit yang diberikan LoansPenempatan pada Bank Indonesia Placementss with Bank IndonesiaEfek-efek SecuritiesPenempatan pada bank lain Placementss with others banksLainnya Others
Jumlah Total
24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSES
Beban bunga meliputi bunga atas: Interest expense represents interest incurred on:
Deposito Time depositsTabungan Saving depositsPremi program penjaminan Premium deposit insurance
simpanan (catatan 44) program (note 44)Giro Demand depositsCall money Call moneyPinjaman subordinasi Subordinated loansLainnya Others fees
Jumlah Total
33.259.623 22.961.676 2.725.418 11.506.969 1.744.263 1.347.907
Interest income was derived from:
2015 2014
915.146.802 970.867.735 53.540.841 73.611.054
GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Sahampada tanggal 26 Juni 2015, Bank mengalokasikan laba bersihtahun 2014 untuk tujuan pembentukan cadangan umum danmembagikan deviden tunai masing-masing Rp 9.653.250 danRp 9.475.674.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders asof June 26 2015, the Bank allocated net profit for the year2014 for general reserve and dividend payments amounted toRp 9,653,250 dan Rp 9,475,674.
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Sahampada tanggal 23 Juni 2014, Bank mengalokasikan laba bersihtahun 2013 untuk tujuan pembentukan cadangan umum danmembagikan deviden tunai masing-masing Rp 10.523.403 danRp 10.829.342.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders asof June 23 2014, the Bank allocated net profit for the year2013 for general reserve and dividend payments amounted toRp 10,523,403 dan Rp 10,829,342.
8.274.128 11.061.779 457.326 6.483.651
3.863.821 3.391.559
498.524.436 552.488.845 31.780.144 45.703.170
15.831.463 17.517.378
1.006.416.947 1.080.295.340
Pendapatan bunga dari pihak berelasi pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp7.870.262 dan Rp 5.533.946.
Interest income from related parties as of December 31,2015 and 2014 amounted to Rp 7,870,262 and Rp5,533,946.
2015 2014
358 5.931.503
558.731.676 642.577.885
Beban bunga dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 43.589.100 dan Rp32.321.313.
Interest expense from related party as of December 31,2015 and 2014 amounted Rp 43,589,100 and Rp32,321,313, respectively.
Hal - 69 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 317
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
25. 25. OTHER FEES AND COMMISSIONS EARNED
Komisi asuransi Insurance commissionsKomisi notaris Notary commissionsProvisi kiriman uang Transfer feesProvisi/komisi ekspor Export commissions/ feesProvisi bank garansi Bank guarantees commissions/ feesProvisi/komisi impor Import commissions/ feesProvisi/komisi exchange Exchange commissions/ feesProvisi inkaso Collecting feesProvisi lainnya Other fees
Jumlah Total
26. PENDAPATAN JASA PERBANKAN 26. BANK SERVICES INCOME
a. Pendapatan transaksi devisa a. Gain of foreign exchangeKepada penduduk ResidentsPendapatan selisih kurs Foreign exchange ratesKepada bukan penduduk Non residents
Kerugian transaksi mata uang Losses of foreignasing exchange
Sub jumlah Sub total
b. Pendapatan lainnya b. Other incomeDenda - denda PenaltiesPendapatan kredit yang Recoveries of loans
telah dihapuskan previously written-offBeban administrasi Administration feesPendapatan transaksi ATM ATM's transactions incomePenyimpanan safe deposit box Safe deposit boxesProses kliring Clearing processPenjualan buku cek/ bilyet giro Cheque booksPendapatan call fee Call fee incomeHasil pengantaran uang Cash delivery feesPembuatan kartu ATM Processing of ATM cardLainnya OthersSub jumlah Sub total
Jumlah Total
27. 27.
Kredit yang diberikan Loans
Jumlah Total
988.941 1.234.855 554.067 465.346 583.690 848.797
PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA
2015 2014
1.596.327 2.089.439 1.020.909 1.096.361
3.072.610 3.170.387 2.179.674 2.724.610
444.125 724.092
132 141
5.067.294 6.090.705
2015 2014
271.484 277.373 46.599 70.809 5.145 7.584
3.926.288 3.276.706 4.154.206 4.660.903 6.418.342 2.822.146
14.597.399 15.057.431
5.696.409 6.619.089
(981.316) (1.019.991)
4.715.093 5.599.098
814.431 1.261.943 32.337.541 29.327.720
37.052.634 34.926.819
755.806 468.958 118.342 54.257 27.495 88.067
487.715 385.316 710.972 864.507 326.545 387.486
41.619.992 12.219.562
CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASETKEUANGAN
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2015 2014
41.619.992 12.219.562
Hal - 70 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015318
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
28. 28.
Agunan yang diambil alih Foreclosed assets
Jumlah Total
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Barang dan jasa Goods and servicesBeban sewa Rent expensesPenyusutan aset tetap Depreciation expense of fixed assetsPemeliharaan dan perbaikan Repairs and maintenances of
aset tetap fixed assetsIuran ATM ATM contributionBeban asuransi Insurance expensesBeban telepon/ telex Telephone/ telex expensesBeban promosi Promotions expensesAmortisasi aset takberwujud Intangible asset amortizationBeban pajak Taxes expensesLainnya Other
Jumlah Total
30. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 30. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSES
Gaji SalariesGratifikasi/ bonus Annual-bonusTunjangan pajak karyawan Employee taxTunjangan hari raya Religious holiday bonusBeban imbalan pasca-kerja Post-employment benefits expensesTunjangan asuransi Insurance benefitsPendidikan dan latihan Education and trainingTunjangan seragam karyawan Uniform benefitsHonorarium komisaris Commisioner feeTunjangan kesehatan Medical benefitsHonorarium komite audit Audit committee feeBiaya perekrutan Recruitments expenseTunjangan lainnya Other benefits
Jumlah Total
31. BEBAN LAIN-LAIN 31. OTHER OPERATING EXPENSES
Iuran-iuran County leviesAdministrasi AdministrationKeamanan SecurityParkir ParkingProses kliring ClearingPeresmian/ pembukaan cabang Branches openingLainnya Others
Jumlah Total
181.940 -
181.940 -
2015 2014
PENYISIHAN KERUGIAN ATAS ASET NON PRODUKTIF PROVISION FOR POSSIBLE LOSSES ON NON EARNING ASEETS
2015 2014
6.747.580 6.013.616 3.125.431 2.913.982 1.683.117 3.193.402
7.021.670 7.415.238 8.642.254 4.628.444
69.182.251 67.513.117 26.592.593 25.145.883 7.714.748 8.586.850
124.708.271 114.709.549 18.855.235 19.522.973 18.534.787 19.310.454
134.780.362 127.896.329
2015 2014
1.728.128 1.267.079 2.128.832 1.059.593
213.758 159.124
739.591 824.878 300.000 287.000 171.652 250.084
7.338.571 4.364.486 1.330.781 1.632.076 1.296.850 1.033.359
10.098.831 8.984.947 14.519.688 11.600.696 7.778.790 6.772.303
461.371 347.269 483.710 542.452 117.114 49.652
5.391.417 3.775.954 5.596.474 3.042.026 1.224.343 1.438.062
4.585.480 5.247.890
210.258.527 194.540.695
2015 2014
2.680.736 4.474.301
15.955.165 13.669.716
Hal - 71 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 319
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
32. PENDAPATAN NON-OPERASIONAL 32. NON-OPERATING INCOME
Keuntungan penjualan AYDA Gain from sale of foreclosed assetsPendapatan non-operasional lainnya Miscellaneous non-operating income
Jumlah Total
33. BEBAN NON-OPERASIONAL 33. NON-OPERATING EXPENSES
Sumbangan dan biaya pergaulan Donation and entertainmentOlah raga SportsKekurangan kas Cash shortageKerugian penjualan AYDA Loss from sale of foreclosed assetsLainnya Others
Jumlah Total
34. PERPAJAKAN 34. TAXATION
a. Pajak penghasilan a. Income tax
Laba sebelum pajak penghasilan Net income before tax
Beda tetap: Permanent differences:Sewa RentBahan bakar FuelBeban sumbangan Donation
dan pergaulanOlah raga SportsPemeriksaan kesehatan Medical chek-up expensesTelepon direksi Director’s phonePajak TaxesRapat MeetingCadangan kerugian
penurunan nilai Allowance for impaiment losses
Jumlah beda tetap Total permanent differences
Laba Fiskal Taxable income
Taksiran pajak penghasilan badan Estimate corporate income tax25% x Rp 93.791.519 25% x Rp 93,791,51925% x Rp 135.664.354 25% x Rp 135,664,354
Jumlah Total
289.886 524.588 204.299 218.175 46.765 88.914 30.505
23.447.880
2015 2014
289.886 524.588
2015 2014
2014
632.567 998.792
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikandalam laporan laba-rugi dan pendapatan komprehensiflainnya dengan taksiran laba fiskal untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax as shownin statements of profit or losses and othercomprehensive income and estimated fiscal profit for theyears ended December 31, 2015 and 2014 are asfollows:
2.139 4.256 - 251.770
136.243 1
33.916.088
204.299 218.175
2.398.791 - 1.539.299 1.038.699
3.938.090 1.038.699
130.448.583 90.314.736
1.956.575 3.800.911 252.127 553.858
23.481 393.448 5.842 121.237 -
181.940 -
3.476.783 5.215.771
93.791.519 135.664.354
23.447.880 33.916.088
2015
Hal - 72 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015320
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (lanjutan) 34. TAXATION (continued)
b. Utang pajak b. Taxes payable
Pajak penghasilan pasal 29 Income tax article 29Utang pajak lainnya: Other taxes payable:
Pajak penghasilan pasal 23 Income tax article 23Pajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Pajak penghasilan pasal 21 Income tax article 21Pajak penghasilan pasal 26 Income tax article 26Pajak Pertambahan Nilai Value Added TaxLainnya Others
Jumlah Total
c. Penghasilan (beban) pajak c. Tax income (expense)
Laba sebelum pajak Income before tax
Pajak pada tarif yang berlaku Tax expense at effective tax rate
Pengaruh pajak atas beban Tax effect of yang tidak diperkenankan permanent differences
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankanBeban yang tidak
diperkenankan Non-deductible expenseJumlah Total33.916.088 23.447.880
1.303.943 869.196
32.612.146 22.578.684
130.448.583 90.314.736
20142015
A reconciliation between the total tax expense and theamount computed by applying the effective tax rates toincome before tax are as follows:
4.374.023 4.358.014 33.105 34.223 18.518 33.369 12.793 2.026
14.417.045 16.681.197
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhandapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba fiskalpada masa mendatang.
The management believes that deferred tax assets canbe utilised and compensated against future taxableincome.
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan menjadidasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan("SPT") Pajak Penghasilan Badan.
The calculation of Corporate Income Tax for the yearended December 31, 2015 will be the basis in fillingAnnual Corporate Income Tax Return ("SPT").
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2015 sesuaidengan yang akan dan telah dilaporkan Bank dalam SuratPemberitahuan Tahunan ("SPT") kepada kantor layananpajak.
The calculation of Corporate Income Tax in 2015conform with be the amounts that will be and had beenreported by the Bank to the tax office in its Annual TaxReturn ("SPT").
Perhitungan utang pajak untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagaiberikut :
The calculation of taxes payable for the years ended asof December 31,2015 and 2014, are as follows:
2015 2014
- 699.079
7.765.303 10.002.588 2.213.303 1.551.897
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlah yangdihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlakuadalah sebagai berikut:
Hal - 73 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 321
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
34. PERPAJAKAN (lanjutan) 34. TAXATION (continued)
d. Administrasi d. Administration
35. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA 35. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Tingkat diskonto per tahun Discount rate per annumKenaikan gaji per tahun Salary increase per annumTingkat kematian Mortality rate
Usia pensiun Pension age
The calculation of obligation for post-employment benefits asof December 31, 2015 and 2014 was performed by PrimaAktuaria as the independent actuary based on its reportsdated January 15, 2015 and January 21, 2015, respectively.Obligation for post-employment benefits are calculated usingthe “Projected Unit Credit” method with the followingassumptions:
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Bank submitstax returns on the basis of self assessment. The DirectorGeneral of Tax ("DJP") may assess or amend taxeswithin ten years of the time the tax becomes due. Thereare new rules applicable to fiscal year 2008 andsubsequent years stipulating that the DJP may assess oramend taxes within five years of the time the taxbecomes due.
Therefore, in addition to the pension program, theCompany recorded an additional liability, whichrepresented a portion of benefits required by Law No.13/2003, but had not been fully covered by the benefitsprovided by the pension plan.
Since December, 2006, the Bank has a defined contributionretirement program covering its qualified permanentemployees, which is administered by PT Asuransi AllianzLife Indonesia.
55 tahun/ yearsTMII 2011 tableTabel TMI-2011/
9,00%6,50%8,45%9,50%20142015
Sejak bulan Desember 2006, Bank menyelenggarakan programpensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat,yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Asuransi Allianz LifeIndonesia.
Dengan demikian, selain program pensiun, Perseroan mencatattambahan kewajiban yang mencerminkan bagian dari imbalan pasca-kerja yang diwajibkan oleh Undang-Undang No. 13/2003, tetapibelum sepenuhnya dicakup oleh iuran pensiun yang diberikan olehprogram pensiun.
Tabel TMI-2011/TMII 2011 table55 tahun/ years
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku diIndonesia, Bank menghitung, menetapkan, dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DirekturJenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubahkewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejaksaat terhutangnya pajak. Ketentuan baru yangdiberlakukakn terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapatmenetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebutdalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnyapajak.
Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 dilakukan oleh Prima Aktuariasebagai aktuaris independen berdasarkan laporannya masing-masing pada tanggal-tanggal 15 Januari 2016 dan 21 Januari2015. Liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca-kerja (post-employment benefit ) tersebut dihitung dengan menggunakanmetode “Projected Unit Credit ” dan asumsi-asumsi signifikansebagai berikut:
Hal - 74 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015322
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
35. LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA (lanjutan) 35.
Biaya imbalan kerja Employee benefit expenseBeban jasa kini Current service costBeban bunga Interest expenseEkspektasi hasil aset program Expected return on plan assetsKerugian aktuaria bersih yang diakui Recognized net actuarial losses
Jumlah Total
Liabilitas imbalan pascakerja Oligation for post-employmentbenefits
Liabilitas imbalan pascakerja, Oligation for post-employmentawal tahun benefits, beginning of the year
Beban imbalan pascakerja Post-employment benefits expensetahun berjalan for the year
Pembayaran imbalan pascakerja Benefit payments during the yearselama tahun berjalan Payments of benefits during
Liabilitas imbalan pascakerja, Oligation for post-employmentakhir tahun benefits, end of the year
Nilai kini liabilitas Present value of obligationNilai wajar aset program Fair value of plan assets
Jumlah Total
Analisa sensitivitas untuk risiko tingkat diskonto Sensitivity analysis for discount rate risk
10.242.970
2014
The following table summarizes the obligation for post-employment benefits of the Bank as recorded in thestatements of financial position as of December 31, 2015and 2014, and movement in the obligation and expenserecognized in the statement of profit or loss and othercomprehensive income for the years ended December 31,2015 and 2014:
OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS(continued)
(69.031.875)
(108.769)
Tabel berikut menyajikan liabilitas imbalan pascakerja Bank yangtercatat di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014, dan perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja dan bebanyang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan2014:
Pada tanggal 31 Desember 2015, jika tingkat diskontomeningkat sebesar satu poin dengan semua variabel konstan,maka liabilitas kesejahteraan karyawan lebih rendah menjadiRp (7.479.090), sedangkan jika tingkat diskonto menurun satupoin, maka liabilitas lebih tinggi menjadi Rp (8.914.982).
As of December 31, 2015, if the discount rate was increasedby one point with all other variables held constant, theemployee benefits liabilities would have been lower becomeRp (7,479,090), while if the discount rate was lower by onepoint, the liabilities would have been higher become Rp(8,914,982).
Tabel di bawah merupakan komparasi nilai kini dari liabilitasimbalan dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas programBank:
The following is the historical comparison of the Bank'spresent value of defined obligation and experienceadjustment on plan liabilities:
2014
75.635.014 (59.264.916)
16.370.097
2015
68.923.106
11.558.500
(11.600.696)
(2.428.107)
2015
8.144.097 5.661.820
-
9.248.731
(2.428.107)
9.248.731
(14.519.688)
(7.699.064)
(4.557.186) (4.056.832) 4.995.927
376.434
11.558.500
(2.385.911)
Hal - 75 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 323
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
36. LABA PER SAHAM DASAR 36. BASIC EARNINGS PER SHARE
Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of ordinarybiasa yang beredar dalam shares outstanding during the yeartahun berjalan untuk perhitungan for the calculation of basic earninglaba per saham dasar (nilai penuh) per share( full amounts)
Laba bersih Net incomeLaba per saham dasar (nilai penuh) Basic earning per share (full amounts)
37. 37.
Transaksi dengan pihak berelasi Transactions with related parties
Kredit LoansPT Bintang Warna Mandiri PT Bintang Warna MandiriPT Central Texindo PT Central TexindoPT Mitra Pinasthika Mustika Finance PT Mitra Pinasthika Mustika FinancePT Antelas PT AntelasKeluarga direksi dan karyawan kunci Directors family and key personnel
Jumlah Total
Persentase kredit dari jumlah aset Percentage of loans from total assets
Simpanan DepositsGiro Demand depositsTabungan Saving depositsDeposito berjangka Time deposits
Jumlah Total
Persentase simpanan Percentage of deposits from dari jumlah liabilitas total liabilities
Outstanding Usance and L/C Outstanding Usance and L/C
Persentase L/C yang Percentage of L/C frommasih berjalan total outstanding L/C
Bank garansi Bank guarantee
Persentase bank garansi dari Percentage of bank guaranteesjumlah bank garansi from total bank guarantees
233.762.725 265.806.596 39.215.189 22.869.145
5.138.611 8.756.763
51.135.480 38.334.093
0,59% 0,40%
12.820.050 11.518.050
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakantransaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasidengan kondisi yang sama kepada pihak ketiga, kecualipinjaman yang diberikan kepada para karyawan.
In the normal course of business, the Bank enterd into certaintransaction with related parties, at terms similar with thosemade with third parties, except for loans to employees.
66.866.856 96.532.495 99 143
2015 2014
676.833.882 676.833.882
11.050.214 - 714.559 781.272
Rincian saldo yang signifikan dengan pihak berelasi padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
The details of significant balances with related parties as ofDecember 31, 2015 and 2014 were as follows :
2015 2014
21.412.046 17.278.008
3,19% 0,18%
26.776.363 13.609.716
70,03% 57,90%
1.500.000 121.101
415.946.929 297.522.261
688.924.843 586.198.002
9,29% 7,04%
Hal - 76 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015324
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
37. 37.
Tagihan akseptasi Acceptance receivable
PT Bina Nusantara Prima PT Bina Nusantara Prima
Persentase tagihan akseptasi dari Percentage of acceptancejumlah aset receivable from total assets
Setoran jaminan Security deposits
Persentase setoran jaminan dari Percentage of security depositsjumlah liabilitas from total liabilities
Pinjaman subordinasi Subordinated Loans
Persentase pinjaman subordinasi Percentage of subordinated loansdari jumlah liabilitas from total liabilities
Utang akseptasi Acceptance payable
The Bank of Tokyo The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD Mitsubishi UFJ, LTD
Persentase utang akseptasi dari Percentage of acceptancejumlah liabilitas receivable from total liabilities
Sifat yang berelasi Nature of relationship
1. ACOM CO., LTD.
2.
3.
4.
5.
Type of transactionNature of relationshipJenis transaksi/
Simpanan dari nasabah dan kredityang diberikan/ Deposit fromcustomers and loans
Managemen kunci/ Key managementpersonel, Directors, and key executives
Simpanan dari nasabah dan sewagedung/ Deposit from customers andrent building
Pemegang saham/ shareholder
Simpanan dari nasabah dan sewagedung/ Deposit from customers andrent building
Pemegang saham/ shareholder
Usance dan Sight L/C dan utang akseptasi/ Usance, and Sight L/C and Acceptance payable
Pemegang saham pengendali/Controller shareholder
Pinjaman subordinasi/ Subordinatedloans
Pemegang saham mayoritas danpengendali/ Majority and controllershareholder
2015 2014
7.738.254 2.605.457
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikandengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of signicanttransactions with related parties as of December 31, 2015and 2014 were as follows:
No./ Pihak-pihak berelasi/ Sifat relasi istimewa/
0,10% 0,03%
81.800.190 73.492.590
1,10% 0,88%
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
9.000 9.000
< 0,01% < 0,01%
2.802.949 -
0,03% 0,00%
PT Hermawan Ladang Arta
Dewan Komisaris, Direktur, dan Pejabateksekutif/ Board of Commissioners,Director, and key executives
The Bank of Tokyo-Mitubishi UFJ Ltd.
PT Hermawan Sentral Investama
No. Related parties
Hal - 77 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 325
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
37. 37.
Sifat yang berelasi (lanjutan) Nature of relationship (continued)
6.
7.
8.
9. Simpanan dari nasabah, tagihanakseptasi, Usance dan Sight LC / Deposit from customers, acceptancereceivables, Usance and Sight LC
Dimiliki oleh pemegang saham yangsama/ Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Type of transactionJenis transaksi/
Kredit yang diberikan/ LoansDimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Kredit yang di berikan dan simpanandari nasabah/ Loans and deposit fromcustomers
Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Kredit yang di berikan dan simpanandari nasabah/ Loans and deposit fromcustomers
Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Kredit yang di berikan dan simpanandari nasabah/ Loans and deposit fromcustomers
Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh pemegang saham yangsama/ Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah, kredit yangdiberikan, dan Sight LC / Deposit fromcustomers, loans, and Sight LC
Dimiliki oleh pemegang saham yangsama/ Owned by the same shareholder
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh pemegang saham yangsama/ Owned by the same shareholder
PT Fuji Palapa Textile
15. PT Antelas
16. PT Bintang Warna Mandiri
No. Related parties Nature of relationship
CV Kencana Hegar Dimiliki oleh pemegang saham yangsama/ Owned by the same shareholder
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
No./ Pihak-pihak berelasi/ Sifat relasi istimewa/
PT Leuwi Jaya Utama Dimiliki oleh pemegang saham yangsama/ Owned by the same shareholder
PT Oriental Indah Bali Hotel Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
13. PT Bina Nusantara Prima
14. PT Central Texindo
11. PT CGN Printing Miles
12. PT CGN Unit Spinning
PT Central Georgette Nusantara (CGN)
10.
Hal - 78 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015326
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
37. 37.
Sifat yang berelasi (lanjutan) Nature of relationship (continued)
Tagihan akseptasi dan simpanan darinasabah/ Acceptance receivable anddeposit from customers
Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Type of transactionNature of relationship
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
17. PT Gajah Angkasa Perkasa
18. PT Laju Karya Mandiri
No. Related parties
22. Hermawan Hotel Group Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
23. PT Hermawan Megah Sentral Dimiliki oleh pemegang saham yangsama/ Owned by the same shareholder
Kredit yang di berikan dan simpanandari nasabah/ Loans and deposit fromcustomers
21. PT Kafe Bene Indonesia Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
19. PT Mitra Pinasthika Mustika Finance Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Kredit yang di berikan dan simpanan dari nasabah/ Loans and deposit from customers
20. Yayasan Oetie Hermawan Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
28. PT Novafashion Garment MFG
29. PT Yoogane Indonesia
26. PT Panyaungan Indah Lestari Dimiliki oleh komisaris dan keluarga/Owned by commissioner and family
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
27. PT Vivien Indonesia Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
No./ Pihak-pihak berelasi/ Sifat relasi istimewa/ Jenis transaksi/
24. PT Kedaung New World Hotel Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
25. CV Multi Kimia Agung Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Hal - 79 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 327
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
37. 37.
Sifat yang berelasi (lanjutan) Nature of relationship (continued)
Imbalan kerja jangka pendek: Short-term employee benefits:Direksi DirectorsKomisaris Board of commissionerPejabat eksekutif Key executive
Pesangon pemutusan kerja: Termination benefits:Direksi DirectorsPejabat eksekutif Key executive
Imbalan pasca kerja: Post empoyment benefits:Direksi DirectorsPejabat eksekutif Key executive
Jumlah Total
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh komisaris/ Owned bycommissioner
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Type of transactionNature of relationshipJenis transaksi/Sifat relasi istimewa/
32. PT Setia Hospitality Management
33. PT Hermawan Adi Perkasa
30. PT Sawangan Hill
31. PT Bali Nusaintan
No. Related parties
1.226.133 - - 96.187
3.436.733 -
16.060.600 16.998.163 2.634.824 2.248.394
15.951.791 14.770.863
Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunciuntuk tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, terdiri dari:
Key management personnel compensation for the yearsended December 31, 2015 and 2014, consisted of:
2015 2014
34. PT Yuskitama Lestari Dimiliki oleh keluarga komisaris/ Owned by commissioner's family
Simpanan dari nasabah/ Deposit fromcustomers
Personil manajemen kunci mencakup anggota DewanKomisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu pejabatyang bertanggungjawab langsung kepada Direksi ataumempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional Bank.
Key management personnel consists of members of the Boardof Commisioners and Board of Directors, and key executiveswho have direct responsibility to the Board of Directors orhave significant influence over policies and/or operationalactivities of the Bank.
- -
39.310.081 34.113.607
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
No./ Pihak-pihak berelasi/
Hal - 80 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015328
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 38.
Aset AssetsKas USD Cash
EUR
SAR
AUD
JPY
SGD
HKD
GBP
MYR
TWD
RMB
CAD
THB
KRW
Giro pada Bank Demand depositsIndonesia USD with Bank Indonesia
Giro pada bank lain USD with other banksAUD
SGD
JPY
EUR
RMB
GBP
HKD
Penempatan pada Placements withBank Indonesia Bank Indonesiadan bank lain USD and other banks
Efek-efek USD SecuritiesKredit yang diberikan USD LoansTagihan akseptasi USD Acceptance receivables
EUR
Aset lain-lain USD Other assetsAUD
JPY
Rekening administratif JPY Administrative accountsJumlah Aset Total Assets988.538.609 954.869.002
- - 689.559 6.021.295
43.495 420.000 - -
Foreign Ekuivalen Foreign EkuivalenCurrencies dalam Rp/ Currencies dalam Rp/
Mata Uang Mata UangAsing/ Mata Uang Asing/ Mata Uang
ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN EXCHANGE
2015 2014
229.900 844.303 190.250 627.747
36.540 368.459 78.385 795.472
1.302.810 17.959.236 1.466.670 18.164.708
29.045 437.321 44.215 665.584
(jumlah penuh/ Equivalent (jumlah penuh/ Equivalentfull amount) in Rp full amount) in Rp
13.489 43.309 29.743 105.353
26.500 11.125 61.500 24.077
2.400 4.269 28.640 45.737
140 2.861 515 9.934
545.000 62.413 480.000 49.709
127.564 1.244.889 90.620 849.669
5.300.000 73.060.500 8.000.000 99.080.000
23.884.097 329.242.279 19.631.547 243.136.714
8.830 3.373 58.510 22.033
89.000 1.043 - -
27.000 57.317 3.000 5.987
25 248 25 267
289.780 615.160 186.390 371.963
6.365 130.102 7.631 147.196
83.554.150 9.568.621 6.913.322 715.943
198.601 2.990.276 96.568 1.453.672
388.540 3.917.928 346.420 3.515.565
197.414 1.926.555 758.148 7.108.529
27.582.846 380.229.533 34.190.239 423.446.113
50.069 690.196 8.050.069 99.700.100
7.562.512 104.249.222 4.780.819 59.210.444
43.244 76.917 152.276 243.181
424.003 5.844.877 371.007 4.594.920
6 56 6 62
1.494.164 20.597.054 1.947.292 24.117.217
- - 19.080 287.218
Hal - 81 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 329
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
38. 38.
Demand depositsLiabilitas Liabilities
Liabilitas segera USD Obligations due immediatelyGiro USD Demand deposits
AUD
JPY
SGD
EUR
Deposito berjangka USD Time depositsAUD
SGD
Tabungan USD Saving depositsPinjaman subordinasi USD Subordinated loansUtang akseptasi USD Acceptance payables
EUR
Utang pajak USD Taxes payableAUD
Liabilitas lain-lain USD Other liabilitiesAUD Administrative accountJPY Administrative account
Rekening administratif USD
EUR
JPY
Jumlah liabilitas dan Total liabilities andrekening administratif administrative account
Jumlah liabilitas dan
rekening administratif Total liabilities anddalam mata uang administrative accountasing-bersih foreign currencies-net
Mata UangMata Uang
20142015
ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN EXCHANGE(continued)
full amount) in Rp full amount) in Rp
6.954 95.857 723.062 8.955.118
Currencies dalam Rp/ Currencies dalam Rp/(jumlah penuh/ Equivalent
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING(lanjutan)
Asing/ Mata Uang Asing/ Mata UangForeign Ekuivalen Foreign Ekuivalen
222.080 3.343.783 139.668 2.102.466
8.639.720 989.421 11.178.275 1.157.622
314.191 3.066.175 768.295 7.203.676
28.327.669 350.838.180
117.292 1.182.736 121.655 1.234.591
13.897.016 191.570.359
- - 56.261 527.514
7.122.031 98.177.198 6.804.242 84.270.538
38.660.319 532.932.500 34.263.963 424.359.188
316.039 3.186.847 327.504 3.323.596
(jumlah penuh/ Equivalent
22 221 22 228
- - 19.080 287.218
9.154 126.184 11.262 139.475
20.250 304.898 199.500 3.003.143
5.934.000 81.800.190 5.934.000 73.492.590
9.176 20.597.054 1.947.292 24.117.217
81.648.000 9.350.329 11.500.000 1.190.940
81.600.000 9.344.832 - -
3.988.775 54.985.257 5.485.785 67.941.448
83.267 1.147.841 79.790 988.197
28 279 31 313
1.012.201.962 1.055.133.258
(57.332.960) (66.594.649)
Hal - 82 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015330
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
39. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 39. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
CommitmentTagihan Komitmen ReceivablesPembelian valuta asing tunai Unsettled purchase of
yang belum diselesaikan
Jumlah tagihan komitmen
Liabilitas KomitmenFasilitas kredit kepada
nasabah yangbelum digunakan Unused loan facilities
Penjualan valuta asing tunai Unsettled sales of spotyang belum diselesaikan foreign currency
L/C yang irrevocable Outstanding irrevocabledan masih berjalan letters of credit
Pihak ketiga Third parties
Pihak berelasi Related parties
Jumlah liabilitas komitmen Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas Total commitment
komitmen-bersih liabilities-net
Kontinjensi ContingenciesTagihan Kontinjensi Contingent
ReceivablesPendapatan bunga dalam Past due interest
penyelesaian receivable
Liabilitas Kontinjensi Contingent LiabilitiesGaransi yang diterbitkan Guarantees issued
dalam bentuk: in the form of:- Garansi penawaran Bid bonds -
Rupiah Rupiah- Garansi pelaksanaan Performance bonds -
Rupiah Rupiah- Garansi uang muka Advance payment bonds -
Rupiah Rupiah
Jumlah liabilitas kontinjensi Total contingent liabilities
Jumlah liabilitas Total contingentkontinjensi-bersih liabilities-net
Lain-lain OthersTitipan kliring Funds for clearing
Jumlah liabilitas komitmen Total contingent anddan kontinjensi commitment liabilities
2015Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Lancar/ Special lancar Diragukan/ Macet/
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, rincian liabilitaskomitmen dan kontinjensi untuk pembelian dan penjualanvaluta asing tunai yang belum diselesaikan, fasilitas kreditkepada nasabah yang belum digunakan, L/C yang irrevocable dan masih berjalan, garansi yang diterbitkan dan titipan kliringberdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:
Based on the prevailing BI regulation, the details ofcommitments and contingencies payables for unsettledpurchase and sales of spot foregin currency, unused loanfacilities, outstanding irrevocable letters of credit, guaranteesissued and funds for clearing based on collectibility andcurrency are as follows:
spot foreign currency
689.559 - - - - 689.559 Total commitment
receivables
689.559 - - - - 689.559
Jumlah/
Pass mentions Substandard Doubtful Loss Total
(11.456.999,92) - - - - (11.457.000)
(689.250) - - - - (689.250)
Commitment Liabilities
(1.687.437.313) (50.786) (10.145.079) (480) (464.529) (1.698.098.186)
(1.725.670.366) (50.786) (10.145.079) (480) (464.529) (1.736.331.240)
(1.726.359.925) (50.786) (10.145.079) (480) (464.529) (1.737.020.799)
(26.776.363) - - - - (26.776.363)
(95.329.771) - -
(46.878.635) - - - - (46.878.635)
(100.000) - - - - (100.000)
- - 46.491.759 - - 46.491.759
(47.078.635) - - - - (47.078.635)
(100.000) - - - - (100.000)
(1.868.078.772) (50.786) 36.346.680 (480) (464.529) (1.832.247.887)
- - (95.329.771)
(47.078.635) - 46.491.759 - - (586.876)
Hal - 83 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 331
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
39. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 39. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Tagihan Komitmen ReceivablesPembelian valuta asing tunai Unsettled purchase of
yang belum diselesaikan
Jumlah tagihan komitmen
Liabilitas KomitmenFasilitas kredit kepada
nasabah yangbelum digunakan Unused loan facilities
Penjualan valuta asing tunai Unsettled sales of spotyang belum diselesaikan foreign currency
L/C yang irrevocable Outstanding irrevocabledan masih berjalan letters of credit
Pihak ketiga Third parties
Pihak berelasi Related parties
Jumlah liabilitas komitmen Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas Total commitment
komitmen-bersih liabilities-net
Kontinjensi ContingenciesTagihan Kontinjensi Contingent
ReceivablesPendapatan bunga dalam Past due interest
penyelesaian receivable
Liabilitas Kontinjensi Contingent LiabilitiesGaransi yang diterbitkan Guarantees issued
dalam bentuk: in the form of:- Garansi penawaran Bid bonds -
Rupiah Rupiah- Garansi pelaksanaan Performance bonds -
Rupiah Rupiah- Garansi uang muka Advance payment bonds -
Rupiah Rupiah- Lain-lain Others -
Rupiah RupiahJumlah liabilitas kontinjensi Total contingent liabilities
Jumlah liabilitas Total contingentkontinjensi-bersih liabilities-net
Lain-lain OthersTitipan kliring Funds for clearing
Jumlah liabilitas komitmen Total contingent anddan kontinjensi commitment liabilities
(1.904.722.944)
Management believes that no allowance for impairment lossesis necessary.
As of December 31, 2015 and 2014, there was no impairmenton commitment and contingencies.
(1.884.577.043) (9.412) (2.405) 20.176.386 (18.667)
Pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014 tidak terdapatkomitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan adanyacadangan kerugian penurunan nilai.
Loss TotalLancar/
2014Dalam
perhatian
khusus/ Kurang
Commitment Liabilities
(1.711.920.671) (18.667) (43.081) (2.405) (9.412) (1.711.994.237)
spot foreign currency
- - - - - - Total commitment
receivables
- - - - - -
Jumlah/
(1.735.424.570) (18.667) (43.081) (2.405) (9.412) (1.735.498.136) (13.609.716) - - - - (13.609.716)
Special lancar Diragukan/ Macet/
(9.894.183) - - - - (9.894.183)
- - - - - -
Pass mentions Substandard Doubtful
(780.850) - - - - (780.850)
- - 20.219.467 - - 20.219.467
(1.735.424.570) (18.667) (43.081) (2.405) (9.412) (1.735.498.136)
(154.408) - - - - (154.408)
(28.075.000) - - - - (28.075.000)
(37.477.554) - - - - (37.477.554)
(102.810.562) - - - - (102.810.562)
(66.487.812) - 20.219.467 - - (46.268.345)
(66.487.812) - - - - (66.487.812)
Hal - 84 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015332
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
39. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 39. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Tagihan Komitmen Commitment ReceivablesPembelian valuta asing tunai Unsettled purchase of spot
yang belum diselesaikan foreign currencyJumlah tagihan komitmen Total commitment receivables
Liabilitas Komitmen Commitment LiabilitiesFasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan Unused loan facilitiesPenjualan valuta asing tunai Unsettled sales of spot
yang belum diselesaikan foreign currencyL/C yang irrevocable Outstanding irrevocable
dan masih berjalan letters of creditPihak ketiga Third partiesPihak berelasi Related parties
Jumlah liabilitas komitmen Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas komitmen-bersih Total commitment liabilities-net
Kontinjensi ContingenciesTagihan Kontinjensi Contingent Receivables
Pendapatan bunga dalam penyelesaian Past due interest receivableLiabilitas Kontinjensi Contingent Liabilities
Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: Guarantees issued in the form of:- Garansi penawaran Bid bonds -
Rupiah Rupiah- Garansi pelaksanaan Performance bonds -
Rupiah RupiahMata uang asing Foreign currency
- Garansi uang muka Advance payment bonds -Rupiah Rupiah
- Lain-lain Others -Rupiah Rupiah
Jumlah liabilitas kontinjensi Total contingent liabilities
Jumlah liabilitas kontinjensi-bersih Total contingent liabilities-netLain-lain Others
Titipan kliring Funds for clearing
Jumlah liabilitas komitmen Total contingent anddan kontinjensi commitment liabilities
- 689.559
20142015
The following is a summary of Bank commitments andcontingencies at the equivalent Rupiah contractual amountsare as follows:
As part of normal banking business, Bank has commitmentsand contingencies that are not presented in the statement offinancial position.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalamnilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagaiberikut:
Dalam bisnis normal perbankan, Bank memiliki komitmen dankontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan.
(1.736.331.240) (1.735.498.136)
46.491.759 20.219.467
(100.000) (780.850)
(11.457.000) (9.894.183) (26.776.363) (13.609.716)
(1.737.020.799) (1.735.498.136)
689.559 -
(1.698.098.186) (1.711.994.237)
(689.250) -
(95.329.771) (102.810.562)
(1.832.247.887) (1.884.577.043)
Liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasidiungkapkan pada catatan 37.
Commitments and contingent liabilities to related parties aredisclosed in note 37.
- (154.408) (47.078.635) (66.487.812)
(586.876) (46.268.345)
(46.878.635) (37.477.554) - -
(100.000) (28.075.000)
Hal - 85 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 333
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
40. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 40. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
jatuh tempo/
Aset Assets
Kas Cash
Giro pada Bank
Indonesia with Bank Indonesia
Demand deposits
Giro pada bank lain with other banks
Penempatan pada Placements with Bank
Bank Indonesia Indonesia and
dan bank lain other banks
Efek-efek Securities
Tagihan spot dan Spot andderivative
derivatif receivables
Kredit yang diberikan Loans
Tagihan akseptasi Acceptance receivables
Aset lain-lain Others assets
Liabilitas Liabilities
Obligations
Liabilitas segera due immediately
Deposits from
Simpanan nasabah customers
Deposits
Simpanan dari bank lain from other banks
Pinjaman subordinasi Subordinated loans
Liabilitas spot dan Spot andderivative
derivatif liabilities
Utang akseptasi Acceptance payables
Liabilitas lain-lain Others liabilities
Total nilai
dan piutang/ dijual/ Fair value liabilities at Total wajar/
yang diberikan hingga untuk laba rugi/ Financial tercatat/
2015Liabilitas
Nilai wajar keuangan
Pinjaman Dimiliki Tersedia melalui laporan diamortisasi/ Total nilai
105.014.980
Demand deposits
561.537.039 - - - - 561.537.039 561.537.039
105.014.980 - - - - 105.014.980
Total fair
receivables maturity for sale profit or loss cost amount value
Loans and Held to Available through amortized carrying
561.620.971
8.500 - - - - 8.500 8.500
11.974.142 556.741.033 - - - 568.715.175
354.873.381
479.982.011 - - - - 479.982.011 479.982.011
354.873.381 - - - - 354.873.381
42.928.802
7.953.434.582 556.741.033 - - - 8.510.175.615 8.503.081.410
42.928.802 - - - - 42.928.802
6.376.518.672
20.597.054 - - - - 20.597.054 20.597.054
6.376.518.672 - - - - 6.376.518.672
69.615.116
81.800.190 81.800.190 81.800.190
- - - - 69.615.116 69.615.116
6.183.051
- - - - 7.183.830.449 7.183.830.449 7.183.830.449
- - - - 6.183.051 6.183.051
25.251.313
- - - - 7.387.285.364 7.387.285.364 7.387.285.364
- - - - 25.251.313 25.251.313
8.191
- - - - 20.597.054 20.597.054 20.597.054
- - - - 8.191 8.191
Hal - 86 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015334
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
40. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 40.
jatuh tempo/
Aset Assets
Kas Cash
Giro pada Bank
Indonesia with Bank Indonesia
Demand deposits
Giro pada bank lain with other banks
Penempatan pada Placements with Bank
Bank Indonesia Indonesia and
dan bank lain other banks
Efek-efek Securities
Kredit yang diberikan Loans
Tagihan akseptasi Acceptance receivables
Aset lain-lain Others assets
Liabilitas LiabilitiesObligations
Liabilitas segera due immediatelyDeposits from
Simpanan nasabah customersDeposits
Simpanan dari bank lain from other banks
Pinjaman subordinasi Subordinated loans
Utangakseptasi Acceptance payables
Liabilitas lain-lain Others liabilities
41. PELAPORAN SEGMEN 41. SEGMENT REPORTING
Pendapatan: Income:Pendapatan bunga, Interest, fees and
provisi dan komisi commision incomeHasil: Income:Laba operasional Operational incomeLaba bersih Net incomeAset: Assets:Jumlah aset Total assetsLiabilitas: Liabilities:Jumlah liabilitas Total liabilities
FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES(continued)
Total nilai
dan piutang/ dijual/ Fair value liabilities at Total wajar/
yang diberikan hingga untuk laba rugi/ Financial tercatat/
2014Liabilitas
Nilai wajar keuangan
Pinjaman Dimiliki Tersedia melalui laporan diamortisasi/ Total nilai
85.103.155
Demand deposits675.310.472 - - - - 675.310.472 675.310.472
85.103.155 - - - - 85.103.155
Total fair
receivables maturity for sale profit or loss cost amount value
Loans and Held to Available through amortized carrying
526.801.673 14.735.158 508.068.380 - - - 522.803.538
263.999.978
1.095.960.962 - - - - 1.095.960.962 1.095.960.962
263.999.978 - - - - 263.999.978
43.587.919
8.834.815.572 508.068.380 - - - 9.342.883.952 9.346.882.088
43.587.919 - - - - 43.587.919
6.631.713.493
24.404.435 - - - - 24.404.435 24.404.435
6.631.713.493 - - - - 6.631.713.493
286.197.447
- - - - 73.492.590 73.492.590 73.492.590
- - - - 286.197.447 286.197.447
16.443.565
- - - - 7.876.659.880 7.876.659.880 7.876.659.880
- - - - 16.443.565 16.443.565
28.056.803
- - - - 8.305.254.721 8.305.254.721 8.305.254.721
- - - - 28.056.803 28.056.803
- - - - 24.404.435 24.404.435 24.404.435
(47.004.387) 48.584.351 65.286.892 66.866.857
5.673.790.924 841.536.598 2.097.786.237 8.613.113.759
586.730.693 112.899.066 306.787.188 1.006.416.947
(24.121.655) 46.246.397 64.884.470 87.009.213
2015Lainnya/ Jumlah/
Bandung Jakarta Others Total
4.905.012.164 1.256.208.271 1.256.400.654 7.417.621.089
Hal - 87 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 335
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
41. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) 41. SEGMENT REPORTING (continued)
Pendapatan: Income:Pendapatan bunga, Interest, fees and
provisi dan komisi commision incomeHasil: Income:Laba operasional Operational incomeLaba bersih Net incomeAset: Assets:Jumlah aset Total assetsLiabilitas: Liabilities:Jumlah liabilitas Total liabilities
42. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 42. CAPITAL RISK MANAGEMENT
Modal Inti (Tier I) Core Capital (Tier I)Modal disetor Share capitalTambahan modal disetor bersih Paid in capital - net
Agio AgioCadangan umum General reservesLaba bersih tahun sebelumnya Net income from previous yearLaba bersih tahun berjalan Net income for the yearSelisih kurang antara penyisihan
penghapusan aset dan cadangan Differences between allowance forkerugian penurunan nilai atas losses and impairment lossesaset keuangan of financial assetsdan aset non-keuangan and non-financial assets
Aset tidak berwujud lainnya Intangible assets
Jumlah Total
(8.925.726) 52.843.157 86.909.876 130.827.307 (43.024.922) 52.423.794 87.133.624 96.532.496
Bandung Jakarta Others Total
629.923.553 120.797.471 329.574.316 1.080.295.340
2014Lainnya/ Jumlah/
338.417 338.417
221.038 221.038
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untukmempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukungpertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan,pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaanpermodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti:pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham,menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggidengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan olehposisi modal yang sehat.
The Bank’s capital management objectives is to maintain astrong capital position to support business growth and tosustain investor, depositor, customer, and market confidence.In managing its capital, the Bank considers factors such as:providing an optimal capital rate of return to shareholdersand maintaining a balance between high return gearing ratioand safety provided by a sound capital position.
Tabel di bawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupanmodal (CAR) untuk pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The following table set forth the CAR as of December 31,2015 and 2014, respectively.
2015 **) 2014 **)
6.192.626.297 907.796.121 2.368.451.070 9.468.873.488
5.461.884.265 1.442.665.478 1.426.222.257 8.330.772.000
(3.658) (3.872)
1.181.376 1.073.410
(10.459) (12.553)
65.084 55.431 504.087 426.683 66.867 48.266
Hal - 88 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015336
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
42. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) 42. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
Modal pelengkap (Tier II) Suplementary Capital (Tier II)Cadangan umum atas aset produktif General reserves on earning assetsPinjaman subordinasi Subordinated loans
Jumlah Total
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Total capital (Tier I and Tier II)
Jumlah ATMR Total Risk Weighted Assets
CAR setelah risiko kredit, CAR after credit, operational andoperasional, dan pasar market risk
Rasio Kewajiban Penyediaan ModalMinimum yang diwajibkan Required Capital Adequacy Ratio
**) dalam jutaan Rupiah **) expressed in million of Rupiah
43. MANAJEMEN RISIKO 43. RISKS MANAGEMENT
7.224.270 7.132.317
1.195.573 1.289.072
The Bank’s business involves taking on risks in a targetedmanner and managing them professionally. The corefunctions of the Bank’s risk management are to identify allkey risks for the Bank, measure these risks, manage the riskpositions and determine capital allocations. The Bankregularly reviews its risk management policies and systems toreflect changes in markets, products and best marketpractices.
The Bank has implemented risk management policy inaccordance with Bank Indonesia’s Regulation No.5/8/PBI/2003 concerning “Application of Risk Managementfor Commercial Bank” that changed in PBI No.11/25/PBI/2009 and Bank Indonesia Circular Letter No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 concerning “RiskManagement for Commercial Bank”. As stipulated in thedecree, processes for application of risk management shall beimplemented for credit risk, market risk, operational risk,liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk andcompliance risk.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitorits capital base, and these capital ratios remain the industrystandards for measuring capital adequacy. BI’s approachtosuch measurement is primarily based on monitoring therelationship of the capital resources requirement (measuredas 8 percent of risk-weighted assets) to available capitalresources.
The Capital Adequacy Ratio(CAR) is the ratio of the Bank'scapital over its Risk-Weighted Aseets (RWA). By BankIndonesia regulations, the total capital for the credit riskconsist of core ("Tier I") capital and supplementary capital("Tier II"), less investments in subsidiary.
The CAR of the Bank is 18.07% and 16.55% as ofDecember 31, 2015 and 2014, respectively.
8,00%8,00%
16,55%18,07%
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untukmemantau kecukupan modal, sesuai dengan standard industri.Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebutterutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yangdiwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aset tertimbangmenurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risikosesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang “PenerapanManajemen Risiko Bagi Bank Umum” No. 5/8/PBI/2003 yangdiubah dalam PBI No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran BankIndonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal“Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”. Menurutsurat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harusdilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional,risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategisdan risiko kepatuhan.
Bisnis Bank mencakup aktivitas pengambilan risiko dengansasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsiutama dari manajemen risiko Bank adalah untukmengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini,mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Banksecara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risikountuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk danpraktek pasar terbaik.
Capital Adequacy Ratio Bank pada tanggal 31Desember 2015dan 2014, masing-masing adalah sebesar 18,07% dan16,55%.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalahrasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).Baerdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untukrisiko kredit terdiri dari dari Modal Inti ("Tier I") dan ModalPelengkap ("Tier II") dikurangi penyertaan pada anakperusahaan.
46.353 65.818 61.343 56.345
107.696 122.163
2015 **) 2014 **)
Hal - 89 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 337
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
In order to implement risk management and written guidancein implementing the Bank operation, the Bank makes policyand procedure and determines limit of risk tolerance whichrelates to the limit of potential loss which can be absorbed bythe equity of the Bank and observation facilities on thedevelopment of the Bank’s risk exposure.
Policy, Procedure, and Determination of Limit
To strengthen active supervision of the Board ofCommissioners and Board of Directors, the Bank has clearlyspecified the authority and responsibility of the Board ofCommissioners and Board of Directors in relation to theapplication of risk management, in accordance with theprevailing law and regulation.
Risk Management Unit that is independent from operationalunit and internal control unit. The organization structure ofrisk management is adjusted depending on the bank size,complexity and bank inherent risk. Risk Management Unit isdirectly responsible to Compliance and Risk ManagementDirector.
Monitoring Risk Committee was established to assist theBoard of Commissioners in implementing their duty relating topolicy and risk management strategy prepared by themanagement. While for the active control, the Board ofDirectors established a Risk Management Committee as perdecree of the Board of Directors No.Kep-035-DIR/10/2009dated October 28, 2009. Risk Management Committeemembers consist of Directors and Executive Officers of theBank who have the responsibility to assist the Board ofDirectors in implementing their duty to prepare policy and riskmanagement strategy, determine risk limit and evaluate riskmanagement implementation. Risk Management Committeeroutinely carries out meeting periodically, the result of suchmeeting is reported to the Board of Commissioners for furtherevaluation of the application of risk management in the Bank.
The Board of Commissioners was established Monitoring RiskCommittee as per decree No.Kep-004/DK/III/2009 datedMarch 13, 2009, among other in the form of implementationactive control of risk management.
Organization of Risk Management
Dalam rangka pelaksanaan penerapan manajemen risiko sertauntuk memberikan arahan tertulis dalam menjalankanoperasional bank, Bank membuat kebijakan dan prosedur sertamenentukan limit dan penetapan toleransi risiko yangmerupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserapoleh kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauanterhadap perkembangan eksposur risiko Bank.
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadapsatuan kerja operasional dan satuan kerja yang melaksanakanfungsi pengendalian intern. Struktur organisasi Satuan KerjaManajemen Risiko disesuaikan dengan ukuran dankompleksitas usaha Bank serta risiko yang melekat pada Bank.Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab langsungkepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
Untuk meningkatkan pengawasan aktif dari Dewan Komisarisdan Direksi, Bank telah menetapkan wewenang dan tanggungjawab yang jelas bagi Dewan Komisaris dan Direksi yangterkait dengan penerapan manajemen risiko sesuai denganperaturan perundangundangan yang berlaku.
Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Organisasi Manajemen Risiko
Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko sesuaiSurat Keputusan Dewan Komisaris No.Kep 004/DK/III/2009tanggal 13 Maret 2009, antara lain dalam bentuk pengawasanaktif penerapan manajemen risiko.
Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untukmembantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas danfungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakandan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen.Sedangkan dalam rangka pengawasan aktif dari Direksi, Direksimembentuk Komite Manajemen Risiko sesuai Surat KeputusanDireksi No.Kep-035-DIR/10/2009 tanggal 28 Oktober 2009.Komite Manajemen Risiko beranggotakan Direksi dan PejabatEksekutif Bank yang memiliki tugas untuk membantu Direksidalam menjalankan tugas menyusun kebijakan dan strategimanajemen risiko, menetapkan limit risiko dan mengevaluasipenerapan manajemen risiko. Komite Manajemen Risikomelakukan rapat rutin secara periodik dimana hasil dari rapattersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk evaluasilebih lanjut mengenai penerapan manajemen risiko pada Bank.
Hal - 90 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015338
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5. 6. 6.
Risk ProfileProfil Risiko
Adds line money market with a few counterparty eitherstate owned bank, private bank or foreign bank.
To improve the ALCO function actively in liquidity riskmanagement.
Specifies policies and guidelines for liquidity riskmanagement.
To manage liquidity risk, PT Bank Nusantara ParahyanganTbk has implemented the following :
On December 31, 2015, inheren risk profile assessed " low tomoderate" with tend to be decrease, along with risk controlassessed " satisfactory", so as composite liquidy risk-profile isassessed " low to moderate".
Bank’s inability to accommodate withdrawals, fund assetgrowth and otherwise meet contractual obligations throughgenerally unconstrained access to funding at reasonablemarket rates. Liquidity risk also arises from situations in whichthe Bank cannot unload its financial assets because nobody inthe market wants to trade that asset.
The Bank’s valuation of risk profile consists of 8 types of risks: credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, lawrisk, reputation risk, strategic risk and compliance risk of thefunctional activities of the Bank which potential losses hadbeen around by the Bank.
Liquidity risk
Valuation of risk profile is a combination of inherent risks andrisk control system.
Quarterly risk profile or monthly risk management reportreported and studied in the Board of Directors meeting andquarterly presented to the Risk Monitoring Committee andreported to Bank Indonesia.
Profil risiko triwulanan atau laporan bulanan manajemen risikodilaporkan dan dibahas dalam rapat dewan direksi dan setiaptriwulan dipresentasikan di hadapan Komite Pemantau Risikodan dilaporkan kepada Bank Indonesia.
Menetapkan kebijakan dan pedoman manajemen risikolikuiditas.Meningkatkan fungsi ALCO secara aktif dalam pengelolaanrisiko likuiditas.Menambah line money market dengan beberapa counterparty baik bank pemerintah, bank swasta ataupun bankasing.
Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dariketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan olehnasabah, mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi liabilitassesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaanpada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya.Risiko likuiditas juga timbul dari situasi dimana Bank tidakdapat mencairkan atau menjual aset karena pasar tidak bisamemperdagangkan aset tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2015, profil risiko yang melekatadalah “low to moderate ” dengan trend cenderung menurun,serta sistem pengendalian risiko adalah “satisfactory ”, sehingga secara komposit profil risiko likuiditas adalah “low tomoderate ”.
Dalam rangka pengelolaan risiko likuiditas PT Bank NusantaraParahyangan Tbk telah menerapkan beberapa langkah sebagaiberikut:
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risikoyang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk ) dan sistem pengendalian risiko.
Risiko Likuiditas
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan)risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risikooperasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik danrisiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bankyang memiliki potensi kerugian bagi bank.
Menetapkan posisi secondary reserves yang dibutuhkanuntuk mengantisipasi risiko likuiditas.
Specifies position of secondary reserves required toanticipate liquidity risk.
Mematuhi ketentuan giro wajib minimum. Comply with provision of minimum statutory reserve.Melakukan analisa atas kebiasaan nasabah deposito yangmerupakan konsentrasi terbesar produk Dana Pihak Ketiga(DPK) di Bank.
Analyzes time deposits customers’ behavior which is thelargest third party fund in the Bank.
Hal - 91 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 339
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
Rupiah: Rupiah:Aset: Assets:
Kas CashGiro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lainPenempatan pada
Bank Indonesiadan bank lain
Efek-efek SecuritiesKredit yang diberikan Loans
- Yang belum jatuhtempo
- Yang sudah jatuhtempo - Due
Lain-lain Others
Jumlah aset Total assetsRupiah (A)
Liabilitas: Liabilities:Liabilitas segera immediatelySimpanan nasabahSimpanan dari
bank lain other banksLain-lain Others
Jumlah liabilitas Total liabilities Rupiah (B) in Rupiah (B)
Selisih (A-B) Gap (A-B)Akumulasi selisih (A-B) Accumulated gap (A-B)
Mata uang asing: Foreign currencies:Kas CashGiro pada Bank
IndonesiaGiro pada bank lainPenempatan pada
Bank Indonesiadan bank lain
Efek-efek SecuritiesKredit yang diberikan Loans
- Yang belum jatuhtempo
- Yang sudah jatuhtempo - Due
Tagihan akseptasi Acceptances receivablesLain-lain Others
Jumlah aset Total assetsmata uang asing (A)
Liabilitas: Liabilities:Liabilitas segera immediatelySimpanan nasabahUtang akseptasiLain-lain Others
Jumlah liabilitas Total liabilities mata uang asing (B)
Selisih (A-B) Gap (A-B)Akumulasi selisih (A-B) Accumulated gap (A-B)
s/d 1 bulan/
Saldo/ up to > 1 to > 3 to > 6 to
Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
Menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yangtersisa terhitung sejak tanggal 31 Desember 2015 dan 2014sampai dengan tanggal jatuh tempo:
The following table shows assets and liabilities of the Bankinto relevant maturity groupings as of December 31, 2015and 2014 based on the remaining period to the contractualmaturity date:
2015> 1 s/d 3
bulan/> 3 s/d 6
bulan/> 6 s/d 12
bulan/
Demand deposits488.476.539 488.476.539 - - - with Bank Indonesia
83.974.813 83.974.813 - - - -
> 12 bulan/Balance 1 month
- Undue
3 months 6 months 12 months > 12 months
Placements withBank Indonesia
479.291.815 479.291.815 - - - - and other banks
Demand deposits6.405.542 6.405.542 - - - - with other banks
85.009.989 - - 77.414.276 7.595.712 -
6.005.110.317 251.874.025 567.799.937 997.971.536 1.602.106.974 2.585.357.845
464.465.954 10.484.661 62.442.838 26.114.380 44.990.441 320.433.634
Rupiah (A)
6.087.193 4.130.335 1.956.858 - - -
7.686.744.522 1.357.563.300 641.089.782 1.106.629.587 1.659.367.027 2.922.094.826
74.009.553 37.055.905 10.847.007 5.129.395 4.673.899 16.303.346
44.975.873 43.086.448 5.222 - 884.203 1.000.000
Deposits from customersDeposits by
69.615.116 68.215.116 400.000 - 1.000.000 -
6.349.381.429 5.539.315.788 672.539.073 42.953.125 61.924.891 32.648.552
- (4.297.184.386) (4.330.995.758) (3.267.319.295) (1.671.761.362) 1.216.684.9121.216.684.912 (4.297.184.386) (33.811.372) 1.063.676.462 1.595.557.933 2.888.446.274
6.470.059.611 5.654.747.686 674.901.153 42.953.125 63.809.094 33.648.552
348.467.839 348.467.839 - - - -
Demand deposits73.060.500 73.060.500 - - - - with other banks
21.040.167 21.040.167 - - - -
20.597.054 8.976.191 1.233.303 10.387.560 - - - - - - - -
387.582.479 6.892.500 33.489.682 101.781.726 141.107.071 104.311.501
foreign currencies (A)
95.857 95.857 - - - -
961.532.390 463.522.538 37.391.276 115.302.364 142.357.232 202.958.979
5.844.933 1.998.555 57.540 545.405 3.959 3.239.475
92.419.547 10.619.357 - - - 81.800.190
Deposits from customers20.597.054 8.976.191 1.233.303 10.387.560 - - Acceptance payable
834.449.020 752.794.263 70.561.341 10.473.101 620.315 -
- (308.963.130) (343.366.497) (248.924.794) (107.187.878) 13.970.912
foreign currencies (B)
13.970.912 (308.963.130) (34.403.368) 94.441.703 141.736.916 121.158.789
947.561.478 772.485.668 71.794.644 20.860.661 620.315 81.800.190
- Undue
104.249.222 3.086.786 2.610.752 2.587.674 556.007 95.408.003
with other banksPlacements with
Bank Indonesia690.196 - - - 690.196 - and other banks
Hal - 92 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015340
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
Rupiah: Rupiah:Aset: Assets:
Kas CashGiro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lainPenempatan pada
Bank Indonesiadan bank lain
Efek-efek SecuritiesKredit yang diberikan Loans
- Yang belum jatuhtempo
- Yang sudah jatuhtempo - Due
Lain-lain Others
Jumlah aset Total assetsRupiah (A)
Liabilitas: Liabilities:Obligation due
Liabilitas segera immediatelySimpanan nasabahSimpanan dari
bank lain other banksLain-lain Others
Jumlah liabilitas Total liabilities Rupiah (B) in Rupiah (B)
Selisih (A-B) Gap (A-B)
Akumulasi selisih (A-B) Accumulated gap (A-B)
Mata uang asing: Foreign currencies:Kas CashGiro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lainPenempatan pada
Bank Indonesiadan bank lain
Efek-efek SecuritiesKredit yang diberikan Loans
- Yang belum jatuhtempo
- Yang sudah jatuhtempo - Due
Tagihan akseptasi Acceptances receivablesLain-lain Others
Jumlah aset Total assetsmata uang asing (A)
Liabilitas: Liabilities:Obligation due
Liabilitas segera immediatelySimpanan nasabahUtang akseptasiLain-lain Others
Jumlah liabilitas Total liabilities mata uang asing (B)
Selisih (A-B) Gap (A-B)Akumulasi selisih (A-B) Accumulated gap (A-B)
foreign currencies (B)73.492.590 276.225 24.114.623 122.817.395 762.296.894 982.997.727
10.556.071 (100.748.668) (233.848.831) (314.490.193) (228.273.460) - 111.304.739 133.100.162 80.641.362 (86.216.733) (228.273.460) 10.556.071
> 12 bulan/Balance 1 month 3 months 6 months 12 months > 12 months
s/d 1 bulan/
Saldo/ up to > 1 to > 3 to > 6 to
> 1 s/d 3 bulan/
> 3 s/d 6 bulan/
> 6 s/d 12 bulan/
Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
2014
Demand deposits7.307.215 7.307.215 - - - - with other banks
Demand deposits576.230.472 576.230.472 - - - - with Bank Indonesia
63.736.879 63.736.879 - - - -
80.671.428 39.253.029 6.846.188 1.352.074 3.565.659 29.654.477 38.503.475 - - 35.968.758 2.534.717 -
6.244.233.872 260.935.669 658.867.016 921.257.904 1.483.769.771 2.919.403.512
Deposits from customersDeposits by
286.197.447 279.197.447 6.000.000 - 1.000.000 -
7.001.642.509 5.948.063.979 917.564.101 51.692.810 22.063.211 62.258.408
Rupiah (A)
7.488.446 6.468.167 1.020.279 - - -
8.470.537.298 1.973.678.913 702.337.746 995.301.252 1.528.191.116 3.271.028.272
1.123.314.073 (4.293.944.222) (222.397.918) 943.608.442 1.504.648.005 3.191.399.767
7.347.223.225 6.267.623.135 924.735.664 51.692.810 23.543.111 79.628.505
51.894.823 33.893.542 151.283,85 - 479.900 17.370.097
Demand deposits99.080.000 99.080.000 - - - - with other banks
21.366.277 21.366.277 - - - -
- (4.293.944.222) (4.516.342.140) (3.572.733.698) (2.068.085.694) 1.123.314.073
59.210.444 6.802.420 1.568.927 2.035.915 - 48.803.182
Placements withBank Indonesia
99.700.100 99.080.000 - - 620.100 - and other banks
Demand deposits256.692.763 256.692.763 - - - - with other banks
24.404.435 8.979.505 7.689.620 7.735.310 - -
- Undue
- - - - - -
428.461.301 40.779.396 27.320.928 94.521.017 132.756.287 133.083.673
foreign currencies (A)
8.955.118 8.955.007 111 - - -
993.553.798 534.023.433 36.600.663 104.755.986 133.376.387 184.797.329
4.638.478 1.243.072 21.187 463.744 - 2.910.475
74.620.803 1.128.213 - - - 73.492.590
Deposits from customers24.404.435 8.088.903 8.580.223 7.735.310 - - Acceptance payable
875.017.371 744.124.772 114.237.061 16.379.314 276.225 -
- Undue
463.593.093 29.954.784 36.624.541 36.722.516 38.320.969 321.970.283
Placements withBank Indonesia
996.260.864 996.260.864 - - - - and other banks
-
Hal - 93 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 341
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
Specifies dual of control for the agenda of four eyesprinciples in each loan application.
Specifies exposure limit to customer and related partieswritten in Legal Lending Limit Policy.
Review the adequacy of the organizational structure toimprove the internal control system, accordance to thecomplexity of the Bank’s business.
Establish Credit Risk Monitoring Policy as early warningsystem and the handling of non-performing loansdebtor.
Specifies vesting criteria of loan written in the Bank’sLoan Policy.
To manage credit risk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbkhas implemented the following policies :
Effect of the macroeconomic impact can still be controlled byeither the credit risk profile position on December 31, 2015due to increased credit monitoring function of the composition of the portfolio of assets, the level of concentration of creditrisk and credit quality through early warning signal on a daily,weekly and monthly. In addition, the Bank activelyidentification and measurement of the external factors thatcause an increase in credit risk.
On December 31, 2015 risk profile assessed “moderate” withtend to decrease trend, along with risk control assessed“satisfactory”, so as composite credit risk profile is assessed“low to moderate”.
Credit risk is a risk caused by failure of counter party infulfilling its obligation to the Bank. Credit risk can arise fromvarious functional activities of the Bank such as credit(finance of fund), treasury and investment.
Credit RiskRisiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi disebabkan olehkegagalan pihak lawan (counterparty ) dalam memenuhikewajibannya terhadap Bank. Risiko kredit dapat timbul dariaktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana)serta treasury dan investasi.
Profil risiko pada tanggal 31 Desember 2015 adalah“moderate ” dengan trend cenderung menurun, serta sistempengendalian risiko “satisfactory ”, sehingga secara kompositprofil risiko kredit adalah “low to moderate ”.
Menetapkan dual control dalam rangka four eyesprinciples pada setiap pengajuan kredit.
Specifies target of non-performing loans settlement toincrease asset recovery.
Secures insurance for debtor to cover the loan in theevent of debtor’s death.
Determines the amount of collateral to mitigate creditrisk.
Specifies limit and authority for every loan granted (Loan Committee).
Menetapkan limit dan kewenangan untuk setiap pemutuskredit (Komite Kredit).Menentukan besaran agunan kredit dalam rangka mitigasirisiko kredit.
Menetapkan Kebijakan Pemantauan Risiko Kredit sebagaiearly warning sistem dan penanganan terhadap debiturbermasalah.Melakukan reviu terhadap kecukupan struktur organisasikredit dengan tujuan meningkatkan sistem pengendalianinternal, yang disesuaikan dengan kompleksitas bisnisbank.Menetapkan limit eksposur kepada nasabah dan pihakberelasi yang tertuang dalam Kebijakan BMPK.
Pengaruh dampak ekonomi makro masih dapat dikendalikandengan baik pada profil risiko kredit posisi tanggal 31Desember 2015 dikarenakan meningkatnya fungsi monitoringkredit terhadap komposisi portofolio aset, tingkat konsentrasirisiko kredit dan kualitas kredit melalui early warning signalsecara harian, mingguan dan bulanan. Selain itu Bank secaraaktif melakukan identifikasi dan pengukuran terhadap faktoreksternal yang menyebabkan peningkatan risiko kredit.
Dalam rangka pengelolaan risiko kredit pada aktivitasperkreditan, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukanbeberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut :
Menetapkan kriteria pemberian kredit yang tertuang dalamKebijakan Perkreditan Bank.
Menggunakan asuransi bagi debitur untuk meng-cover kredit pada saat debitur meninggal.Menetapkan target penyelesaian kredit bermasalah untukmeningkatkan asset recovery .
Hal - 94 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015342
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
1. 1.
2. 2.
3. 3.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Specifies intra-day limit for arbitrage transaction.
Specifies maximum Net Open Position which can bemanaged by Bank.
Specifies commercial paper exposure limit which includes category trading book.
To manage market risk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbkimplemented the following policies :
On December 31, 2015 risk profile assessed “moderate” withstable trend compare to December 31, 2014 the positionprofile, along with risk control assessed “satisfactory”, so ascomposite credit risk profile is assessed “low To moderate”.
Market risk is the potential for losses to the Bank resultingfrom adverse changes in market factors such as interest andforeign exchange rates in the financial markets in which theBank operates. Market risk is inherent in most of the Bank’soperating positions and/or activities, in the banking book andin the trading book.
Market Risk
Level of gross Non-Performing Loan (NPL) as of December31, 2015 and 2014 is equal to 4.74%, 1.86% , respectivelywhich is below the 5% maximum NPL allowed by BankIndonesia.
Specifies limit and authority for every commercial paperpurchases.
Specifies exposure limit to counter party written in LegalLending Limit Policy.
Specifies purchase criteria of commercial paper writtenin Commercial Paper Policy.
In additon to operational credit risk in treasury activities, PTBank Nusantara Parahyangan Tbk has implemented thefollowing :
Credit Risk (continued)
In accordance with Bank Indonesia regulation, the Bank isrequired to maintain Net Open Position for a maximum of20% of capital Tier I and Tier II. The aggregate Net OpenPosition is the total amount of the absolute value of the netdifference between assets, liabilities, and equity denominatedin each foreign currency plus the net difference of receivablesand payables of commitments and contingencies.
Performs monitoring and stress test on market interestrate movement and exchange rate to measure themarket risk of potential losses.
Specifies limit cut loss to avoid significant loss fromcommercial paper and/or arbitrage transaction.
Menetapkan limit dan kewenangan untuk setiap pemutuspembelian surat berharga.
Tingkat Non-Performing Loan (NPL) gross pada 31 Desember2015 dan 2014, adalah sebesar 4,74% dan 1,86% berada dibawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yangdisyaratkan oleh Bank Indonesia.
Risiko Pasar
Selain itu untuk pengelolaan risiko kredit pada aktivitastreasury, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukanbeberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Menetapkan kriteria pembelian surat berharga yangtertuang dalam Kebijakan Surat Berharga.Menetapkan limit eksposur kepada counter party yangtertuang dalam Kebijakan BMPK.
Risiko Kredit (lanjutan)
Menetapkan limit cut loss untuk menghindari kerugianyang lebih besar atas surat berharga yang dimiliki ataupuntransaksi mata uang asing.Melakukan monitoring dan stres test terhadap pergerakansuku bunga pasar dan nilai tukar untuk mengukur potensikerugian risiko pasar.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memeliharaPosisi Devisa Neto (PDN) setinggi-tingginya 20% atas modalTier I dan Tier II. Posisi Devisa Neto secara keseluruhanadalah penjumlahan dari nilai absolute atas selisih aset,liabilitas dan ekuitas di laporan posisi keuangan untuk setiapmata uang asing ditambah dengan selisih tagihan dan liabilitasdalam bentuk komitmen dan kontinjensi.
Menetapkan limit eksposur surat berharga yang termasukkategori trading book .Menetapkan Posisi Devisa Neto maksimum yang dapatdikelola oleh Bank.Menetapkan intra day limit untuk transaksi mata uangasing.
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian bagi Bankkarena adanya perubahan yang tidak menguntungkan dalamtingkat bunga dan nilai tukar valas di pasar uang dimana Bankberoperasi. Risiko pasar adalah melekat pada hampir seluruhkegiatan dan aktivitas Bank baik di banking book maupun ditrading book .
Profil risiko yang melekat pada tanggal 31 Desember 2015adalah “moderate” dengan trend cenderung stabil dibandingkan profil posisi 31 Desember 2014, serta sistempengendalian risiko “satisfactory”, sehingga secara kompositprofil risiko kredit adalah “low to moderate”.
Dalam rangka pengelolaan risiko pasar, PT Bank NusantaraParahyangan Tbk melakukan beberapa langkah yangdiantaranya adalah sebagai berikut :
Hal - 95 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 343
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
Aset dan tagihan
Dolar Amerika United States DollarsDolar Singapura Singapore DollarsYen YenPound Sterling Pound SterlingDolar Hongkong Hongkong DollarsDolar Australia Australian DollarsReal Saudi Arabi Saudi Arabian RealRen Min Bie China China Ren Min BieDolar Taiwan Taiwanese DollarsBath BathKorean Won Korean WonEuro EuroRinggit Malaysia Malaysian RinggitDolar Kanada Canadian Dollar
Jumlah Total
Aset dan tagihan
Dolar Amerika United States DollarsDolar Singapura Singapore DollarsYen YenPound Sterling Pound SterlingDolar Hongkong Hongkong DollarsDolar Australia Australian DollarsReal Saudi Arabi Saudi Arabian RealRen Min Bie China China Ren Min BieDolar Taiwan Taiwanese DollarsBath BathEuro EuroRinggit Malaysia Malaysian RinggitDolar Kanada Canadian Dollar
Jumlah Total
83.814
Posisi
Assets and Liabilities per valuta/ Posisireceivables of and liabilities Net foreign devisa neto/
dan liabilitaskomitmen dan komitmen dan Posisi
kontijensi/ kontinjensi/ devisa neto
Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)
Posisi Devisi Neto Laporan Posisi Keuangan dan RekeningAdministratif masing-masing jenis valuta asing adalah sebagaiberikut:
Net foreign exchange position on Statements of FinancialPosition and administrative acccount by currency, as follows:
2015Liabilitas
3.171.445 3.066.175 105.269 105.269
contingencies contingencies by currency Position
933.251.396 927.136.434 6.114.962 6.114.962
commitments of commitments exchange Net foreignand and liabilities position currency
81.186 - 81.186 81.186 4.453.723 4.370.083 83.640 83.640
11.727.030 10.334.253 1.392.777 1.392.777 132.964 - 132.964 132.964
11.125 - 11.125 11.125 3.373 - 3.373 3.373
844.303 - 844.303 844.303 672.477 - 672.477 672.477
957.821.218 948.250.728 9.570.490 9.570.490
2014
43.309 - 43.309 43.309 248 - 248 248
1.043 - 1.043 1.043 3.427.597 3.343.783 83.814
receivables of and liabilities Net foreign devisa neto/commitments of commitments exchange Net foreign
kontijensi/ kontinjensi/ devisa netoAssets and Liabilities per valuta/
Liabilitasdan liabilitas
komitmen dan komitmen dan Posisi
809.148 1.157.622 (348.474) 348.474 157.129 - 157.129 157.129
971.450.216 967.160.502 4.289.713 4.289.713 7.958.199 7.731.191 227.008 227.008
and and liabilities position currencycontingencies contingencies by currency Position
24.077 - 24.077 24.077 22.033 - 22.033 22.033
627.747 - 627.747 627.747 377.950 - 377.950 377.950
288.918 - 288.918 288.918 4.311.099 4.558.729 (247.629) 247.629
988.538.610 982.997.728 5.540.882 6.733.090
105.353 - 105.353 105.353 267 - 267 267
2.406.474 2.389.684 16.790 16.790
Hal - 96 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015344
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
1. 1.2. 2.3. 3.4. 4.5. 5.
6. 6.
7. 7.8. 8.
Policies and Procedures for Business Continuity Plan
Policies and Procedures for Submission Product and NewActivities
Policies for Legal RiskPolicies for Reputation RiskOperational Incident Reporting ProceduresPolicies for Internal Control System
Policies and procedures which have been evaluated andspecified are as follows :
On December 31, 2015 inherent market risk profile assessed“moderate” with stable trend compared to the profile atDecember 31,2014, along with risk control assessed “fair", soas composite operational risk profile is assessed “moderate”.
In the operational risk management, each business unit isresponsible for the risk relating to daily operational activity byreferring to policy and procedure, control and routinesupervisory. In addition, operational risk management alsocovers matters related to product development, system,human resources and principle of "know your customer" aspreventive aspect to the possibility of unexpected matters.
Operational risk is the potential for loss resulting from eventsinvolving people, processes, systems and external events.
Operational Risk
As of December 31, 2015 and 2014 the Bank’s CapitalAdequacy Ratio with consideration for market risk are18.07% and 16.55%.
Based on PBI No. 5/12/PBI/2003 “Commercial BanksObligation to Provide Minimum Capital Adequacy with thecalculation of the Market Risk”, the Bank is obliged to reportits position on a monthly basis, taking into consideration themarket risk, using the format which has been specified byBank Indonesia on-line and in reference to the regulation onPeriodic Report of Commercial Banks.
The absolute allowed limit amount of Net Open Position as ofDecember 31, 2015 and 2014 is Rp 257,814,400 and Rp239,114,600. The percentage ratio of absolute amount of NetOpen Position to equities is 0.74% and 0.56% as ofDecember 31, 2015 and 2014 , respectively.
Policies and Procedures for Information Security(Information Security Standard Procedures)
Procedures for Outsourcing
Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 profil risiko pasar yangmelekat adalah “low to moderate ” dengan trend stabildibandingkan profil posisi 31 Desember 2014, serta sistempengendalian risiko “satisfactory " sehingga secara kompositprofil risiko pasar adalah “low to moderate ."
Beberapa kebijakan dan prosedur yang telah dievaluasi danditetapkan adalah sebagai berikut:
Prosedur Sistem Pengendalian Internal
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagaiakibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses,sistem dan kejadian-kejadian di luar Bank.
Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unitusaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi padakegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu padakebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin.Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-halyang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumberdaya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspekpencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidakdiinginkan.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankanpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingsebesar Rp 257.814.400 dan Rp 239.114.600. Persentase nilaiabsolut Posisi Devisi Neto terhadap modal sendiri masingmasing sebesar 0,74% dan 0,56% pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014.
Sesuai PBI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban PenyediaanModal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan RisikoPasar (Market Risk), Bank wajib melaporkan posisi yangdiperhitungkan dalam Risiko Pasar secara bulanan denganformat yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia secara on-line dan mengacu kepada ketentuan tentang Laporan BerkalaBank Umum.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 KewajibanPenyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum denganMemperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), masing-masingsebesar 18,07% dan 16,55%.
Kebijakan dan Prosedur Pengamanan Informasi
Kebijakan dan Prosedur Pengajuan Produk atau AktivitasBaruKebijakan dan Prosedur Rencana Kelanjutan Usaha(Business Continuity Plan ) Prosedur Outsourcing
Prosedur Pelaporan Insiden OperasionalKebijakan Risiko ReputasiKebijakan Risiko Hukum
Hal - 97 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 345
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
Compliance risk is the risk when the Bank does not comply orimplement current laws and regulations and other policies. Ifcompliance risk is not managed well, it will potentially lead topenalty charges, punishments, or damage to reputation.
Compliance Risk
Bank manages strategic risks through a comprehensive andcollective consideration and decision-making processesencompassing areas of the supervisory and executivecommittees that influence and impact business decisions onpolicies and directions.
Strategic risk refers to the risk of a bad outcome attributeddue to a decision and/or implementation of a Bank's strategy,a bad or misjudged strategic decision or the Bank's failure torespond to external changes. that the Bank will embark on.
Strategic Risk
Reputation risks arise from negative publicity concerning theoperations of the Bank or negative perceptions of the Bankgiven that reputation risk management is an integral part ofrisk management, especially in a bank with highly complexoperations, the management of each functional aspect of thebank is integrated into a single accurate and comprehensiverisk management system and process as much as possible.
Reputation Risk
Legal risks are managed by ensuring that all activities andbusiness relationships between the Bank and third parties arebased on rules and conditions that are capable of protectingthe Bank's interests from a legal perspective.
Legal risks can be caused by weaknesses in legal aspectssuch as lawsuits, an absence of clear and supportive laws, orweaknesses in contracts, claims or collateral agreements.
Legal Risk Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanyakelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanyatuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undanganyang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidakdipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunanyang tidak sempurna.
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Banktidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan,jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaandenda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Risiko Strategis
Risiko strategis mengacu pada risiko yang disebabkan olehadanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank yangtidak tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat,atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan-perubahaneksternal.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangandan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensifdi lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yangturut mempengaruhi dan berdampak pada langkah-langkahbisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arahyang telah ditetapkan.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agarseluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank denganpihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yangdapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Risiko Reputasi
Risiko reputasi timbul dari adanya pemberitaan negatif terkaitdengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif mengenaiBank. Mengingat risiko reputasi ini bukan merupakan risikoyang dikelola secara terpisah dari risiko-risiko lainnya,khususnya bagi Bank dengan kompleksitas usaha yang tinggi,maka pengelolaan setiap aktivitas fungsional Bank sedapatmungkin terintegrasi ke dalam suatu sistem dan prosespengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif.
Hal - 98 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015346
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
43. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 43. RISKS MANAGEMENT (continued)
44. 44.
Based on LPS Regulation No. 1 dated March 9, 2006,guarantees on deposits covers demand deposits, timedeposits, certificate of deposits, saving deposits and deposits,from other banks.
Since 1998, the Government guarantees the obligations ofprivate banks including demand deposits, saving deposits,time deposits, deposits on call, bonds, securities, interbankborrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances,currency swap and other contingent liabilities such as bankguarantees, standby letters of credit, performance bonds andother kinds of liabilities other than those excluded in thisregulation such as subordinated loans, liabilities to directors,commissioners and related parties of the Bank.
GOVERNMENT QUARANTEE ON PUBLIC BANKPAYMENT OBLIGATION
The Bank implements early detection and management ofcompliance risks by providing assistance to business andoperational units in the process of formulating transactionstructures and new product developments and also evaluatedthe Bank's Guidelines and Procedures to ensure that allexternal regulations have been accommodated andimplemented correctly.
Compliance Risk (continued)
Guarantee premium expense paid as of December 31, 2015and 2014 are Rp 15,831,463 and Rp 17,517,378, respectively(see note 24).
As of December 31, 2015 and 2014 , the Bank was aparticipant of that guarantee program.
On October 13, 2008, the President of the Republic ofIndonesia approved Government Regulation No. 66 year 2008regarding the amount of guarantee on deposits guaranteed byLPS. Based on the such regulation, the guaranteed customer'sdeposit amount in a bank which previously according to LawNo. 24 year 2004 amounted to maximum Rp 100,000,000(full amount), was amended to maximum of Rp 2,000,000000 (full amount).
Risiko Kepatuhan (lanjutan)
Beban premi penjaminan yang dibayar sampai dengan 31Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp15.831.463 dan Rp 17.517.378 (lihat catatan 24).
Peraturan LPS No.1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yangdijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,tabungan dan simpanan dari bank lain.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesiamenetapkan Peraturan Pemerintah No.66 tahun 2008 tentangbesaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkanperaturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiapnasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 (nilai penuh) diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000 (nilai penuh).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalahpeserta dari program penjaminan tersebut.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhansejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnisdan unit operasional dalam hal proses perumusan strukturtransaksi dan pengembangan produk baru dan secara aktifmelakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman danProsedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikanbahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodirsedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalampelaksanaannya.
JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBANPEMBAYARAN BANK UMUM
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bankumum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan depositon call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank,pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap matauang dan liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank garansi,standby letters of credit, performance bonds dan liabilitassejenis lain yang dikecualikan dalam keputusan ini sepertipinjaman subordinasi dan liabilitas kepada direktur, komisarisdan pihak berelasi dengan bank.
Hal - 99 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 347
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
1.
Based on agreement No. 005/PKS.BNP/AJ/000/2004dated as of May 25, 2004, the Bank has entered intocooperation agreement in providing, managing anddeveloping the ATM Debit Card service for Bank’scustomer to pay the purchase transactions. The costthat have to be paid by the Bank depends on the totalof customer transactions. If the customerstransactions is less than 10,000 in 1 month, on thenext following month, the Bank will be charged Rp2,000 per transactions. If total of customertransactions reach 10,001 until 25,000 in 1 month, forthe next following month the Bank will be charged Rp1,250 per transactions. And if the total of customertransactions is more than 25,000 in a month, theBank will be charged Rp 500 per transaction. Thisagreement is valid since the agreement was signed.
b.
The cost incurred include the initial cost that paid atonce for each bank office that subscribe for Rp50,000 for LBU and Rp 75,000 for SID, fixed monthlyfee for any bank office that subscribe for Rp 100,000for LBU and SID, also the transactions fees chargedevery month for each unit of data transmitted everybank offices that subscribe to Bank Indonesiarespectively by Rp 40 for LBU, LBBU and SID. Thisagreement applies from the day of the agreementwas signed and terminated by the request of theBank by submitting a letter of request to unsubscribe.
Based on agreement No : B.058-DIR/2002, Nomor :131/LA/PKS/000/2002, Nomor : 087/PKS.BNP-LA/AJ/000/2002 as of July 1, 2002, The Bank enteredinto a cooperation agreement to provide software orcomputer application that can be used by the bank tosend the banking report to Bank Indonesia, which is“Otomasi Sistem Penyampaian Laporan Bulanan BankUmum” (LBU), “Otomasi Sistem PenyampaianLaporan Berkala Bank Umum” (LBBU) and “OtomasiSistem Informasi Debitur” (SID).
a.
The Bank entered into agreements with PT ArtajasaPembayaran Elektronis, as follows:
SIGNIFICANT AGREEMENTSPERJANJIAN PENTING
1. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PTArtajasa Pembayaran Elektronis, sebagai berikut:
b. Berdasarkan Perjanjian Nomor:005/PKS.BNP/AJ/000/2004 tanggal 25 Mei 2004, Banktelah mengadakan perjanjian kerjasama dalam bidangpenyediaan, pengelolaan dan pengembangan LayananKartu Debit ATM bagi Nasabah Bank yangmenggunakan Kartu Debit ATM untuk transaksipembayaran belanja. Biaya yang harus dikeluarkanBank tergantung dari jumlah transaksi nasabah. Apabilajumlah transaksi yang dilakukan oleh nasabah kurangdari 10.000 dalam 1 bulan, maka untuk setiap transaksipada bulan berikutnya Bank dikenakan biaya sebesarRp 2.000 per transaksi. Apabila jumlah transaksi yangdilakukan nasabah mencapai 10.001 sampai dengan25.000 dalam 1 bulan, maka untuk setiap transaksipada bulan berikutnya Bank dikenakan biaya sebesarRp 1.250 per transaksi. Dan apabila jumlah transaksiyang dilakukan oleh nasabah lebih dari 25.000 dalam 1bulan, maka untuk setiap transaksi pada bulanberikutnya Bank akan dikenakan biaya sebesar Rp 500per transaksi. Perjanjian ini berlaku dari sejak perjanjianditandatangani.
a. Berdasarkan Nomor : B.058-DIR/2002, Nomor :131/LA/PKS/000/2002, Nomor : 087/PKS.BNP-LA/AJ/000/2002 tanggal 1 Juli 2002, Bank telahmelakukan perjanjian untuk menyediakan perangkatlunak atau aplikasi computer yang dapat digunakanBank sebagai sarana pengiriman laporan perbankan keBank Indonesia, yaitu Otomasi Sistem PenyampaianLaporan Bulanan Bank Umum (LBU), Otomasi SistemPenyampaian Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) danOtomasi Sistem Informasi Debitur (SID).
Biaya-biaya yang timbul diantaranya biaya awal yangdibayarkan sekali untuk setiap kantor Bank yangberlangganan sebesar Rp 50.000 untuk LBU dan Rp75.000 untuk SID, biaya tetap bulanan untuk setiapkantor Bank yang berlangganan masing-masing sebesarRp 100.000 untuk LBU dan SID, serta biaya transaksiyang dikenakan secara rutin setiap bulan untuk setiapsatuan data yang dikirim setiap kantor Bank yangberlangganan ke Bank Indonesia masing-masingsebesar Rp 40 untuk LBU, LBBU dan SID. Perjanjian iniberlaku dari sejak perjanjian ditandatangani dan akanberakhir atas permintaan Bank dengan menyerahkansurat permintaan berhenti berlangganan dengantembusan kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya1 (satu) bulan sebelum pemberhentian berlangganan,atau salah satu pihak tidak melakukan kewajibannyadalam perjanjian ini.
Hal - 100 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015348
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
2.
3.
a.
b. Based on agreement No : PKS/RS-BNP/002/05/2009as of May 22, 2009, the Bank entered into acooperation agreement regarding PT Bank NusantaraParahyangan Tbk as Acquirer Bank for the period 24months from the agreement was signed. If there is nonotification of winding up of the subscription period, itwill be automatically extended for the period 24months and thereafter.
Based on agreement No PKS/RS-BNP/001/I/2004 asofJ anuary 15, 2004, the Bank entered into acooperation agreement regarding the subscription ofpayment of ATM-BCA services for the period 24months from the agreement was signed. Securitydeposits amounting to USD 235,000 and membershipfee amounting to USD 45,000 every year and if thereis no notification of winding up of the subscriptionperiod, it will be automatically extended for the period24 months and thereafter.
The Bank entered into agreements with PT RintisSejahtera, as follows :
On June 13, 2003, the Bank entered into a cooperationagreement with PT Daya Network Lestari of use of “ATMBersama- ALTO”. Joining fee amounted US$ 300,000and annual fee for the first 3 year amounted US$48,000+VAT/year and amounted to US$60,000+VAT/year thereafter. The agreement is validsince DNL receipt full amount of joining fee and it will beautomatically renewal except there is a notification fromone of party to end the agreement. Based on agreementNo. 053/DIR/PKS/2008 as of May 16, 2008 there is firstaddendum to change and adding point 1 & 2 mainagreement, such as change of joining fee become Rp2,500,000,000 and changes annual fee to monthly feebased on volume of transaction of the year.
Based on agreement No. 068/PKS.BNP/AJ/000/2008as of December 17, 2008, the Bank entered into acooperation agreement of use of "ATM Bersama" forprinciple member. Term of agreement (subscription)for 3 (three) years from the date of his signedagreement and can be extended automaticallyremedy period of twelve (12) months if not later than3 (three) months before the expiry of the period, theBank does not undertake notification written.
c.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
c. Berdasarkan Perjanjian Nomor:068/PKS.BNP/AJ/000/2008 tanggal 17 Desember 2008,Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama tentangpemanfaatan ATM Bersama untuk principle member.Jangka waktu perjanjian (masa berlangganan) selama 3(tiga ) tahun terhitung sejak ditandatangani nyaperjanjian dan dapat diperpanjang otomatis untukjangka waktu 12 (dua belas) bulan apabila selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangkawaktu, Bank tidak melakukan pemberitahuan secaratertulis.
2. Pada tanggal 13 Juni 2003, Bank telah mengadakanperjanjian kerjasama dengan PT Daya Network Lestaritentang pemakaian ATM-Bersama ALTO. Biaya awalkeanggotaan sebesar US$ 300.000 dan biaya tahunan tigatahun pertama sebesar US$ 48.000 + PPN/tahun danmemasuki tahun ke empat sebesar US$ 60.000 + PPN/tahun. Perjanjian ini mulai berlaku sejak DNL menerimapembayaran biaya awal keanggotaan secara penuh dandiperpanjang secara otomatis kecuali terdapatpemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untukmengakhiri. Berdasarkan perjanjian Nomor:053/DIR/PKS/2008 tanggal 16 Mei 2008 terdapataddendum ke 1 untuk mengadakan perubahan danpenambahan pada poin 1 dan 2 lampiran II perjanjianinduk, diantaranya mengubah biaya awal keanggotaanmenjadi sebesar Rp 2.500.000.000 dan biaya iurantahunan menjadi biaya iuran per bulan menurut volumetransaksi setahun.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
b. Berdasarkan Perjanjian Nomor : PKS/RS-BNP/002/05/2009 tanggal 22 Mei 2009, Bankmengadakan perjanjian kerjasama mengenai PT BankNusantara Parahyangan Tbk sebagai Acquirer Bankuntuk jangka waktu 24 bulan terhitung sejakditandatangani perjanjian, dan apabila tidak terdapatpemberitahuan pengakhiran maka masa berlanggananakan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu24 bulan dan berikutnya.
3. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PTRintis Sejahtera, sebagai berikut:
a. Berdasarkan Perjanjian Nomor PKS/RS-BNP/001/I/2004tanggal 15 Januari 2004,Bank mengadakan perjanjiankerjasama mengenai jasa berlangganan jaringan ATM-BCA untuk jangka waktu 24 bulan terhitung sejakditandatangani perjanjian. Uang jaminan sebesar USD235.000 dan biaya keanggotaan USD 45.000 per tahun,dan apabila tidak terdapat pemberitahuan pengakhiranmaka masa berlangganan akan diperpanjang secaraotomatis untuk jangka waktu 24 bulan dan berikutnya.
Hal - 101 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 349
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
4.
5.
6.
7. As of January 2, 2006, by virtue of the contract No.MA001/BNP-WNI/I-06 the Bank entered intocooperation agreement with PT Wincor NixdrofIndonesia in order to the provision of maintanenceservices for ATM Procash 2000/xe ATM BNP includesspareparts. This agreement is valid until December 31,2008. As of February 15, 2012, this agreement has beenextended and effective as of January 1, 2012 untilDecember 31, 2013. If the parties do not announce thetermination of this contract no later than 2 monts beforethis agreement expires, it is automatically be extendedfor the next 2 years.
Based on agreement No : B050-DIR/PKS/2005 as ofMay 18, 2005, Bank has entered into cooperationagreements with PT Bussan Auto Finance (Bussan) to doa cooperation receiving payment by using the systemHost to Host which include the receipt of instalmentpayments from Bussan customers through a network ofBank services. The Bank provide Rp 5,000 each forsuccessful payment. This agreement valid for 3 yearsfrom May 18, 2005 up to May 18, 2008 andautomatically renewal for the same period.
On May 16, 2005, the Bank entered into a cooperationagreement with PT BPR Eka Bumi Artha on thesubscription of payment of ATM-Bersama ALTO throughCo-Branding agreement. Security deposits amounting toRp 1,000,000,000 (full amount) and annual cost isamounting to USD 20,000 per year. This agreement isvalid from the Bank receipt first year annual membershipfee and collateral Co-Branding agreement fee, and it willbe automatically renewal except there is a notificationfrom one of party to end the agreement.
As of August 20, 2004, the Bank entered into acooperation agreement with PT TelekomunikasiIndonesia Tbk in accordance with the letter ofAgreement No. PKS.168/HK 810/JAS-50/2004 andNomor : 092-DIR3/PKS/2004 on benefit banking facilityto flexi trendy rollover with host to host computer. Thisagreement is valid from August 20, 2004 up to August20, 2007, it will be automatically renewal for 3 (three)years. The last amendment of this agreement is onMarch 4, 2013 until March 5, 2016.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
5. Pada tanggal 16 Mei 2005, Bank telah mengadakanperjanjian kerjasama dengan PT BPR Eka Bumi Arthatentang jasa berlangganan Jaringan ATM-Bersama ALTOmelalui kerjasama Co–Branding. Uang jaminan sebesar Rp1.000.000.000 (nilai penuh) dan biaya iuran sebesar USD20.000 per tahun. Perjanjian ini berlaku sejak Bank telahmenerima pembayaran jaminan dan iuran tahunan Co-Branding tahun pertama secara penuh dan diperpanjangsecara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulisdari salah satu pihak untuk mengakhiri.
6. Berdasarkan Perjanjian Nomor : B050-DIR/PKS/2005tanggal 18 Mei 2005, Bank telah melakukan kerjasamadengan PT Bussan Auto Finance (“Bussan”) untukmelakukan kerjasama penerimaan pembayaran denganmenggunakan sistem Host to Host yang meliputipenerimaan pembayaran angsuran dari konsumen Bussanmelalui jaringan pelayanan Bank. Bank dapat mengenakanbiaya transaksi kepada Bussan sebesar Rp 5.000 pertransaksi pembayaran yang berhasil. Perjanjian ini berlakuselama 3 tahun terhitung sejak tanggal 18 Mei 2005sampai dengan 18 Mei 2008 dan dapat diperpanjangkembali secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
4. Pada tanggal 20 Agustus 2004, Bank telah mengadakanperjanjian dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbksesuai dengan Surat PKS.168/HK 810/JAS-50/2004 danNomor : 092-DIR3/PKS/2004 mengenai pemanfaatanlayanan jasa perbankan untuk pelayanan isi ulang pulsaflexi trendy dengan sistem host to host komputer.Perjanjian ini berlaku sejak 20 Agustus 2004 sampaidengan 20 Agustus 2007, dan diperpanjang secaraotomatis 3 (tiga) tahun. Perpanjangan terakhir padatanggal 4 Maret 2013 sampai dengan 5 Maret 2016.
7. Pada tanggal 2 Januari 2006,berdasarkan Surat KontrakNo. MA001/BNP-WNI/I-06 Bank melakukan perjanjiankerjasama dengan PT Wincor Nixdrof Indonesia dalamrangka penyediaan layanan perawatan mesin ATM Procash2000/Xe ATM BNP beserta suku cadangnya. Perjanjian iniberlaku selama 2 tahun sampai dengan tanggal 31Desember 2008. Pada tanggal 15 Pebruari 2012,perjanjian ini telah dilakukan perpanjangan dan mulaiberlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Desember2013 dan dapat diperpanjang hingga 2 (dua) tahunberikutnya. Apabila kedua belah pihak tidakmemberitahukan secara tertulis pembehentian kontrak iniselambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum berakhirnyaperjanjian ini, maka secara otomatis akan diperpanjanguntuk 2 (dua) tahun berikutnya.
Hal - 102 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015350
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
8.
9.
10. On March 17, 2009, the Bank entered into a cooperationagreement with Visa Worldwide Pte. Limited regardingmanaging payment products and services for clientsparticipating in the Visa Group`s payment network(“Visa Network”). This agreement is valid from April 1,2009 up to April 1, 2014, it will be automatically renewalexcept there is a notification from one of party to endthe agreement.
Based on agreement No : 05/PKS/KjrBdg/III/2009as ofMarch 31, 2009, the Bank entered into a cooperationagreement with PT Kelola Jasa Artha Bandung branchregarding cash service. This agreement is valid fromJanuary 20, 2009 up to January 20, 2010, and it will beautomatically renewal except there is a notification fromone of party to end the agreement.
Based on agreement No : 101/XI/SOFT/2006 as ofNovember 22, 2006, the Bank entered into acooperation agreement with PT Teradata MegahCorporation regarding after sales services bankingcomputer application and interinstitution interconnectionapplication. This agreement is valid up to December 31,2009. The contract is amounted to USD 76,340, in year2007 and increasing 10% every year. As of May 10,2010, extension was made and valid from January 1,2010 until December 31, 2011, with contract amountUSD 101,608.54 exclude VAT at first year, and USD111,769.40 exclude VAT thereafter. And of January2,2012 has been extended and valid from January 2,2012 until December 31, 2014 with the contractamounted to USD 122,947 excluded VAT on the firstyear, USD 135,241 for the second year and USD148,765 for the third year. Based on agreement No :103A/DCL/PKS/2014 as of december 23, 2014 there isfirst addendum to change point 1 & 2 and adding point3 where this agreement valid from January 1, 2015 untilDecember 31, 2017 with the contract amounted to USD163,641 excluded VAT on the first year, USD 180,000for the second year and USD 198,000 for the third year.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
9. Berdasarkan Perjanjian Nomor : 05/PKS/KjrBdg/III/2009tanggal 31 Maret 2009, Bank telah mengadakan perjanjiankerjasama dengan PT Kelola Jasa Artha cabang Bandungmengenai jasa layanan uang tunai. Perjanjian ini berlakusejak 20 Januari 2009 sampai dengan 20 Januari 2010,dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapatpemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untukmengakhiri.
10. Pada tanggal 17 Maret 2009, Bank telah mengadakanperjanjian kerjasama dengan Visa Worldwide Pte. Limitedmengenai penggunaan network visa untuk pembayaranbarang dan jasa. Perjanjian ini berlaku sejak 01 April 2009sampai dengan 01 April 2014 dan diperpanjang secaraotomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salahsatu pihak untuk mengakhiri.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
8. Berdasarkan Perjanjian Nomor : 101/XI/SOFT/2006tanggal 22 November 2006, Bank telah mengadakanperjanjian kerjasama dengan PT Teradata MegahCorporation mengenai dukungan purna jual programkomputer aplikasi perbankan dan aplikasi interkoneksiantar institusi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31Desember 2009. Nilai kontrak sebesar USD 76.340 padatahun 2007 dan meningkat 10% setiap tahunnya. Padatanggal 10 Mei 2010 perjanjian ini telah dilakukanperpanjangan dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010sampai dengan 31 Desember 2011, dengan nilai kontrakUSD 101.608,54 di luar PPN pada tahun pertama, danUSD 111.769,40 di luar PPN pada tahun kedua. Dan padatanggal 2 Januari 2012 telah dilakukan perpanjangan danberlaku sejak tanggal 2 Januari 2012 sampai dengan 31Desember 2014, dengan nilai kontrak sebesar USD122.947 di luar PPN pada tahun pertama, USD 135.241pada tahun kedua, dan USD 148.765 pada tahun ketiga.Berdasarkan Nomor : 103A//DCL/PKS/2014 tanggal 23Desember 2014 terdapat addendum pertama untukmengadakan perubahan pada poin 1 dan 2 danpenambahan pada poin 3 dimana perjanjian ini berlakusejak 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2017dengan nilai kontrak sebesar USD 163.641 di luar PPNpada tahun pertama, USD 180.000 pada tahun kedua, danUSD 198.000 pada tahun ketiga.
Hal - 103 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 351
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
11.
a. a.
b. b.
12.
13. Based on agreement No : B.071-IT/KP/2010 as of July 92010, first addendum No : B-003-IT/KP/2011 & Nomor: 101/ADD/I/2011 as of January 26, 2011, The Bankentered into a cooperation agreement services andfacilities of Disaster Recovery Center with PT TeradataMegah. The initial fee for preparation and setupamounted to Rp 50,000,000+VAT and monthly feeduring the period of agreement amounted to Rp12,000,000+VAT. This agreement is valid since theMinutes of Final Meetings of DRC and automaticallyextended for the period 12 months.
Based on agreement No. L-2100/BNP-WNI/I/11 datedJanuary 3, 2011, the Bank entered into cooperationagreements with PT Wincor Nixdrof Indonesia in orderto the shipment and installation of 20 ATM WincorNixdrof machines type 2000xe in accordance tospecifications set by the Bank amounted to USD 8,735per unit. This agreement is valid from the date theagreement was signed until one of the parties terminatethis agreement by giving 60 days before to announcethe termination date.
Based on agreement No 086-DIR/PKS/2010 datedMay 18, 2010, first addendum No 123-DIR/PKS datedJune 8,2011 and second addendum No035/DCL/PKS/2015 dated July 1,2015 , the Bankentered into a cooperation agreement for thepayment of biller receivable electronically with host tohost system. This agreement is valid for 3 yearsstarted on October 12, 2009 until October 11, 2012,and automatically renewal for the next year .
Based on agreement No : 198/HK.810/COO-C0025000/2009, Nomor : 067/PKS-002/FINNET-01/2009, Nomor : B.022-DIR/PKS/2009 tanggal 28Mei 2009 as of May 28, 2009, the Bank entered into acooperation agreement for the receive servicepayment of Telecommunication in Regional Division(DIVRE) II, III, IV, V and Vii Telkom from Telkomcustomer through cash teller service facility, ATM,Phone Banking, Internet Banking, Mobile Banking andAutodebit. This agreement is valid until March 5,2012, and automatically renewal for the next year.
The Bank entered into agreements with PT FinnetIndonesia (“Finnet”), as follows:
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PTFinnet Indonesia (”Finnet”), sebagai berikut:
Berdasarkan Perjanjian Nomor : 198/HK.810/COO-C0025000/2009, Nomor : 067/PKS-002/FINNET-01/2009, Nomor : B.022-DIR/PKS/2009 tanggal 28 Mei2009 tanggal 28 Mei 2009, Bank telah mengadakanperjanjian kerjasama untuk penerimaan pembayaranJasa Telekomunikasi di Divisi Regional (DIVRE) II, III,IV, V dan VII Telkom dari pelanggan Telkom melaluifasilitas layanan jasa Cash Teller, ATM, Phone Banking,Internet Banking, Mobile Banking dan Autodebit.Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 Maret 2012, dandiperpanjang otomatis untuk tahun berikutnya.
Berdasarkan perjanjian Nomor 086-DIR/PKS/2010 Padatanggal 18 Mei 2010 , adendum pertama Nomor 123-DIR/PKS tanggal 8 Juni 2011 dan adendum keduaNomor 035/DCL/PKS/2015 tanggal 1 Juli 2015, , Banktelah mengadakan perjanjian kerjasama untukpenerimaan pembayaran tagihan biller secara elektronisdengan sistem host to host. Perjanjian ini berlaku untukjangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal 12Oktober 2009 sampai dengan 11 Oktober 2012, dandiperpanjang otomatis untuk tahun berikutnya.
12. Berdasarkan surat perjanjian No. L-2100/BNP-WNI/I/11tanggal 3 Januari 2011, Bank telah melakukan kerjasamadengan PT Wincor Nixdrof Indonesia dalam rangkapengiriman dan instalasi atas 20 (dua puluh) mesin ATMWincor Nixdrof tipe ProCash 2000xe sesuai denganspesifikasi yang telah ditentukan oleh pihak Bank senilaiUSD 8.735 per unit. Perjanjian ini berlaku untuk jangkawaktu sejak tanggal penandatanganan perjanjian inisampai dengan salah satu pihak mengakhiri perjanjian inidengan memberitahukan maksudnya 60 (enam puluh) harisebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan.
13. Berdasarkan Perjanjian Nomor : B.071-IT/KP/2010 tanggal 9 Juli 2010, Addendum Pertama Nomor : B-003-IT/KP/2011 & Nomor : 101/ADD/I/2011 tanggal 26Januari 2011, Bank telah mengadakan perjanjian KontrakPenyediaan Layanan dan Fasilitas Pusat Pemulihan SistemInformasi Aplikasi Komputer atau Disaster RecoveryCenter dengan PT Teradata Megah. Biaya awal untukpersiapan dan setup sebesar Rp 50.000.000+PPN danbiaya kontrak setiap bulan selama jangka waktu kontraksebesar Rp 12.000.000+PPN. Perjanjian ini berlaku sejakditandatanganinya Berita Acara Penggunaan DRC dandiperpanjang secara otomatis selama 12 (dua belas)bulan.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
11.
Hal - 104 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015352
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
14.
15.
16.
17.
Based on agreement No. 005/PI/BNP/X/II as of October5, 2011 and First addendum No. 065/DCL/PKS/2015 asof September 2, 2015, the Bank has entered intocooperation agreements with PT Prismalink Internationalabout implementation Individual Internet Bankingsystem for Bank and submit all work of implementationIndividual Internet Banking services as agreed betweenthe parties. The Bank provide Rp 450,000,000 for InitialFee, Rp 75,000,000 for monthly fee and Rp 2,000,000each day for Man Days Rate. This agreement valid for 5years from October 5, 2011 and automatically renewalfor 1 years period at the end of the period.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
As of May 9, 2012, in accordance with agreement No.150-DIR/PKS/2012, Bank has entered intocooperation about purchase and maintenance tokenand Velis authenticator server for 1,000 units duringthe warranty period. Purchase price for 1,000 unitstoken is USD 42,933 include VAT. This agreementvalid for the period from the date of the agreementwas signed until one of the parties terminate thisagreement by giving 60 days before to announce thetermination date.
a.
Bank has entered into cooperation agreement with PTPhintraco Technology as follows :
Based on agreement Nomor : 025/DCL/PKS/2015 as ofFebruari 11 2015, the Bank has entered into cooperationagreements with PT Terdata Megah about OutsourcingDisaster Recovery Center about the use of DisasterRecovery Center Service to fulfil the requirement of BankIndonesia to perform the entire operation of computernetworks include the central network in which there’s anintegrated operating system. This agreement valid for 4years from Februari 11, 2015.
As of March 9, 2015,in accordance with agreement No.034/DCL/PKS/2015, the Bank entered into cooperateagreement with PT Abacus Cash Solution in order to theprovision of all necessary means to provide LayananUang Tunai (cash services). Any fees over the provisionof facilities and equipments become burdens and fullyresponsibility of ACS. This agreement valid for 1 yearfrom March 11, 2015 until March 11, 2016 andautomatically renewal for 1 years period at the end ofthe period.
16. Berdasarkan Perjanjian Nomor : 025/DCL/PKS/2015tanggal 11 Pebruari 2015, Bank telah mengadakanperjanjian Kerjasama dengan PT Teradata Megah tentangOutsourcing Disaster Recovery Center mengenaipenggunaan jasa Disaster Recovery Center untukmemenuhi persyaratan Bank Indonesia untuk melakukanpengoperasian seluruh jaringan komputer termasukjaringan komputer pusat yang didalamnya terdapat sistemoperasi yang terintegrasi. Perjanjian ini berlaku selama 4tahun terhitung sejak tanggal 11 Pebruari 2015.
17. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PTPhintraco Technology, sebagai berikut:
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
14. Berdasarkan perjanjian No.005/PI/BNP/X/II, tanggal 5Oktober 2011 dan adendum pertamaNo.065/DCL/PKS/2015 tanggal 2 September 2015, Banktelah melakukan kerjasama dengan PT PrismalinkInternational untuk jasa implementasi sistem InternetBanking Individual bagi Bank serta mempersiapkan danmenyerahkan setiap hasil kerja dari jasa implementasiInternet Banking Individual yang disepakati para pihak.Biaya yang harus dikeluarkan Bank diantaranya Initial Feesebesar Rp 450.000.000, monthly fee sebesar Rp75.000.000 dan Man Days Rate sebesar Rp 2.000.000 perhari. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima)tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dandiperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satutahun pada saat jatuh temponya.
15. Pada tanggal 9 Maret 2015, sesuai dengan perjanjian No.034/DCL/PKS/2015, Bank melakukan perjanjiankerjasama dengan PT Abacus Cash Solution dalam rangkapenyediaan segala sarana yang diperlukan dalammemberikan Layanan Uang Tunai. Biaya atas penyediaansarana dan peralatan tersebut menjadi beban dantanggung jawab ACS sepenuhnya. Perjanjian ini berlakuuntuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal11 Maret 2015 sampai dengan 11 Maret 2016 dandiperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satutahun pada saat jatuh temponya.
a. Pada tanggal 9 Mei 2012, sesuai perjanjian No. 150-DIR/PKS/2012, Bank telah melakukan perjanjianpembelian dan perawatan token dan Velis authenticatorserver sejumlah 1.000 unit selama masa garansi. Hargapembelian untuk 1.000 unit token adalah sebesar USD42.933 sudah termasuk PPN. Perjanjian ini berlakuuntuk jangka waktu sejak tanggal penandatangananperjanjian ini sampai dengan salah satu pihakmengakhiri perjanjian ini dengan memberitahukan 60hari sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan.
Hal - 105 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 353
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
18.
19.
20. Based on agreement No : PRJ-34/PB/2013, Nomor :007/DCL/PKS/2013 As of June 13, 2013, the Bank hasentered into cooperation agreements with “DirektoratJenderal Perbendaharaan Kementerian KeuanganRepublik Indonesia” (Dirjen Perbendaharaan) to provideand maintain the information technology systemconnected to “Modul Penerimaan Negara” (MPN) inorder to support the government’s revenues, toreconcile “MPN” end of period and to submit the reportif necessary appropriate with “Dirjen Perbendaharaan/Direktur Pengelolaan Kas Negara”. This agreement hasextended based on No 05-5226/PKS/2015 as of June22, 2015 and valid until December 31, 2015.
Base on agreement No : B.95-KKD/PBK/01/2013 as ofJanuary 23, 2013, the Bank entered into cooperationagreements with PT Bank Rakyat Indonesia in order tothe publication of Co. Branding credit card named“Kartu Kredit Bank BNP” with unique selling point that iscash advance interest rate the same with retail spendinginterest rate. This agreement is valid for 3 years andmay be extended for a certain period of time orterminated before the agreement expires.
Based on agreement No. 102/SOFT/VI/2012 dated June15, 2012, the Bank entered into cooperation agreementswith PT Teradata Megah in order to the provision ofcomputer equipments to be placed in the Bank’s headoffice and in PT Teradata Megah’s data center. Monthyrent expense for this agreement period is amounted toRp 27,800,000 (not includes tax). This agreement isvalid from July 1, 2012 and ends on December 31, 2015or during 42 months and cannot be unilaterally canceledduring the ongoing contract period. After the rentperiod, the Bank can buy the device that is leased in theamount of Rp 50,000,000+VAT.
Based on agreement No: 013/HO2808/2012 as ofAugust 28, 2012, 18. Bank has entered intocooperation agreement with PT Phintraco Technologyabout maintenance Avaya hardware and software.The cost of providing this service is USD 6,500 (notinclude VAT) for 1 (one) year maintenance period.This agreement is valid for 1 year from August 1,2012 until July 31, 2013. As of October 27, 2014, theBank has extended the agreement period for 1 yearvalid from September 4, 2014 until September 3,2015.
b.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
19. Berdasarkan Perjanjian Nomor : B.95-KKD/PBK/01/2013,Nomor : 005/BIS/PKS/2013 tanggal 23 Januari 2013, Banktelah melakukan perjanjian kerjasama dengan PT BankRakyat Indonesia dalam rangka penerbitan kartu kreditCo. Branding dengan nama “Kartu Kredit Bank BNP”dengan unique selling point yaitu suku bunga cashadvance sama dengan suku bunga pembelanjaan ritel.Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga)tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktutertentu atau diakhiri sebelum perjanjian ini berakhir.
20. Berdasarkan Perjanjian Nomor : PRJ-34/PB/2013, Nomor :007/DCL/PKS/2013 tanggal 28 Juni 2013, Bank telahmelakukan kerjasama dengan Direktorat JenderalPerbendaharaan Kementerian Keuangan RepublikIndonesia (“Dirjen Perbendaharaan”) untuk penyediaandan pemeliharaan sistem teknologi informasi yangterhubung dengan Modul Penerimaan Negara (“MPN”)dalam rangka menunjang kelancaran penerimaan Negara,untuk rekonsiliasi MPN setiap akhir hari kerja, dan untukpenyampaian laporan apabila diperlukan sesuaipermintaan Dirjen Perbendaharaan/Direktur PengelolaanKas Negara. Perjanjian ini telah diperpanjang berdasarkanNo 05-5226/PKS/2015 tanggal 22 Juni 2015 dan berlakusampai dengan 31 Desember 2015.
b. Berdasarkan perjanjian Nomor: 013/HO2808/2012tanggal 28 Agustus 2012, Bank telah mengadakanperjanjian dengan PT Phintraco Technology tentangpemeliharaan hardware dan software Avaya. Biayapemberian jasa ini sebesar USD 6.500 (belum termasukPPN) untuk masa pemeliharaan 1 (satu) tahun.Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 1(satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2012sampai dengan tanggal 31 Juli 2013. Pada tanggal 27Oktober 2014, Bank telah memperpanjang masakerjasama hingga jangka waktu 1 (satu) tahunterhitung sejak tanggal 4 September 2014 sampaidengan 3 September 2015.
18. Berdasarkan perjanjian No. 102/SOFT/VI/2012 tanggal15 Juni 2012, Bank telah melakukan kerjasama dengan PTTeradata Megah dalam rangka penyediaan perangkatkomputer untuk ditempatkan di kantor pusat Bank dan didata center PT Teradata Megah. Biaya sewa per bulanuntuk jangka waktu kontrak tersebut adalah sebesar Rp27.800.000 (belum termasuk pajak). Perjanjian ini berlakusejak 1 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 31 Desember2015 atau selama 42 (empat puluh dua) bulan dan tidakdapat dibatalkan atau dihentikan secara sepihak selamamasa kontrak masih berlangsung. Setelah akhir masasewa, Bank dapat memiliki perangkat yang disewatersebut sebesar Rp 50.000.000+PPN.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
Hal - 106 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015354
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
45. 45.
21.
22.
23.
46. 46.
- -
- -
- -
- -
- -
- -
The following are new standards, amendments andinterpretations issued by the Financial Accounting StandardBoard (DSAK-IAI):
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Based on agreement No. 055/DCL/BNP/2015 as of June29, 2015 , the Bank has entered into an agreementswith PT Intelix Global Crossinf about implementation E-Centrix Loan Origination System. The Bank provide Rp570,000,000 for Fee. This agreement valid for 7 yearsfrom June 29, 2015 untill June 29, 2022.
Based on agreement Nomor : 011/DCL/PKS/2014, theBank entered into an agreement with the Office of TaxConsultants Mulya Partners in the field of taxconsultation, agreement is valid for a period of one (1)year valid from April 1, 2014 until April 1, 2015 and hasbeen held by an addendum to the first extension onJune 24, 2015 with the amended agreement No.052/DCL/PKS/2015 for a period of one (1) year validfrom April 1, 2015 until April 1, 2016.
Based on agreement Nomor : 073.PJ/041/DIR/2010,Nomor : 039-DIR/PKS/2010 as of February 22, 2010,the Bank entered into an agreement with PT PerusahaanListrik Negara (Persero) for electricity and other billreceipt payment with online system. This agreement isvalid from February 22, 2010 until October 31, 2014.There is addendum to change agreement as ofNovember 3, 2014 Nomor :087/DCL/PKS/2014 an thisagreement valid from October 31, 2014 until November30, 2017.
SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
SFAS 16 (2015 Improvement) "Property, Plant andEquipment"
SFAS 7 (2015 Improvement) "Related Party Disclosures"
SFAS 5 (2015 Improvement) "Operating Segments"
Amendment to SFAS No. 24 "Employee Benefits "onDefined benefit plans.
Amandment SFAS 16 ”Property, Plant and Equipment” onClarification of the accepted method for depreciation andamortization.
Amandment SFAS 1 “Presentation of financial statements”
PSAK 5 (Penyesuaian 2015) "Segmen Operasi"
PSAK 7 (Penyesuaian 2015) "Pengungkapan Pihak-pihakBerelasi"
PSAK 16 (Penyesuaian 2015) "Aset Tetap"
Amandemen PSAK 1 “Penyajian laporan keuangan”
Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap” tentang KlarifikasiMetode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
Amandemen PSAK No. 24 "Imbalan Kerja" tentang ProgramImbalan Pasti.
STANDAR AKUNTANSI BARU
Berikut ini adalah standar baru, revisi dan interpretasi yangtelah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI):
23. Berdasarkan perjanjian No.055/DCL/PKS/2015, tanggal29 Juni 2015 , Bank telah melakukan kerjasama denganPT Intelix Global Crossing untuk jasa implementasi E-Centrix Loan Origination System . Biaya yang harusdikeluarkan Bank sebesar Rp 570.000.000,- . Perjanjian iniberlaku untuk jangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitungsejak tanggal 29 Juni 2015 sampai dengan 29 Juni 2022.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
21. Berdasarkan Perjanjian Nomor : 073.PJ/041/DIR/2010,Nomor : 039-DIR/PKS/2010 tanggal 22 Februari 2010,Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT PerusahaanListrik Negara (Persero) tentang penerimaan pembayaranlistrik clan tagihan lainnya secara online. Perjanjian iniberlaku sejak 22 Februari 2010 sampai dengan tanggal 31Oktober 2014 addendum Perjanjian pada tanggal 3November 2014 dengan Nomor :087/DCL/PKS/2014untuk jangka waktu addendum perjanjian berlaku sejak 31Oktober 2014 sampai dengan 30 November 2017.
22. Pada tanggal 1 April 2014 sesuai dengan perjanjianNo.011/DCL/PKS/2014. Bank melakukan perjanjiankerjasama dengan Kantor Konsultan Pajak Mulya Mitradalam bidang konsultasi pajak, Perjanjian ini berlaku untukjangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1April 2014 sampai dengan 1 April 2015 dan telah diadakanperpanjangan berdasarkan addendum pertama padatanggal 24 Juni 2015 dengan addendum perjanjian No.052/DCL/PKS/2015 untuk jangka waktu 1(satu) tahunterhitung sejak tanggal 1 April 2015 sampai dengan 1 April 2016.
Hal - 107 - Page
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 355
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014Dan Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir And The Years Then EndedPada Tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousand of Rupiah,kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
46. 46.
- -
- -
- -
47. 47.
Penerimaan kembali pinjamanyang telah dihapusbukukan Recoveries of written-off loans
48. 48.
The management of Bank’s responsible for the preparationand presentation of these financial statements which werecompleted and authorized for issue as approved by themanagement of Bank on February 23, 2016.
MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY ON THEFINANCIAL STATEMENTS
10.906.618
2014
Non-cash operating activities, as follows:
NON-CASH TRANSACTION
Bank is presently evaluating and has not yet determined theeffects of these accounting standards on its financialstatements.
SFAS 68 (2015 Improvement) “Fair value measurement”
SFAS 25 (2015 Improvement) "Accounting Policies,Changes in Accounting Estimates and Errors"
SFAS 19 (2015 Improvement) "Intangible Assets"
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT(continued)
PSAK 25 (Penyesuaian 2015) "Kebijakan Akuntansi,Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan"
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORANKEUANGAN
PSAK 68 (Penyesuaian 2015) “Pengukuran nilai wajar”
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansitersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporankeuangan Bank.
PSAK 19 (Penyesuaian 2015) "Aset Tak Berwujud"
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyajian laporankeuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untukditerbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 23 Pebruari2016.
Aktivitas operasi yang tidak mempengaruhi arus kas adalahsebagai berikut:
2015
20.379.313
TRANSAKSI NON-KAS
STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
Hal - 108 - Page
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 357
Attachment of Other Reports
Lampiran Laporan Tertentu
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015358
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015)Report Date Position in (31/12/2015)
Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Claims per Region
Jawa BaratWest Java
JakartaLainnyaOthers
Total
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks 71.43 - - 71.43
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
199,749.27 17,395.91 39,405.17 256,550.35
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
424,822.01 70,777.78 136,380.78 631,980.57
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
249,797.67 15,888.37 52,880.45 318,566.49
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations 3,615,488.99 590,221.23 744,129.82 4,949,840.04
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims 109,203.03 62,683.53 47,623.23 219,509.79
11 Aset Lainnya / Other Assets - - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - -
Total 4,599,132.40 756,966.82 1,020,419.45 6,376,518.67
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Claims per Region
Jawa BaratWest Java
JakartaLainnyaOthers
Total
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks 1,254.19 - - 1,254.19
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
212,400.18 18,128.02 42,082.14 272,610.35
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
346,410.09 48,073.94 200,833.56 595,317.60
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
314,244.37 20,546.44 62,102.65 396,893.46
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations 3,760,519.25 723,044.29 804,722.48 5,288,286.02
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims 52,963.80 10,973.60 13,414.47 77,351.87
11 Aset Lainnya / Other Assets - - - -
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - -
Total 4,687,791.88 820,766.30 1,123,155.30 6,631,713.49
Table 2.1.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 359
Table 2.2.a(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori PortofolioPortfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015)Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Net Claims by Remaining Contract Time<= 1 tahun
1 year> 1 th sd
3 th 1 - 3 years
> 3 th sd 5 th
3 - 5 years
> 5 th5 years
Non Kontraktual
non-contractual
Total
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks 4.50 66.93 - - - 71.43 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized
Housing Loans 3.60 6,076.74 38,491.65 211,978.36 - 256,550.35
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
173,119.06 31,898.67 137,611.32 289,351.52 - 631,980.57
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
- - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
47,026.92 93,434.68 112,363.73 65,741.16 - 318,566.49
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
3,337,176.14 181,928.48 785,559.10 645,176.32 - 4,949,840.04
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims 88,527.37 8,982.27 100,198.80 21,801.35 - 219,509.79 11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure in Sharia Business Unit (if available) - - - - - -
Total 3,645,857.59 322,387.77 1,174,224.60 1,234,048.71 - 6,376,518.67
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori PortofolioPortfolio Category
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Claims by Remaining Contract Time
<= 1 tahun 1 year
> 1 th sd 3 th
1 - 3 years
> 3 th sd 5 th
3 - 5 years
> 5 th5 years
Non Kontraktual
non-contractual
Total
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks 1,005.95 248.24 - - - 1,254.19 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized
Housing Loans 258.10 7,640.93 43,591.34 221,119.98 - 272,610.35
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
164,641.10 22,517.94 95,420.37 312,738.18 - 595,317.60
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
- - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
50,974.31 110,744.77 154,578.37 80,596.02 - 396,893.46
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
3,301,253.58
263,938.55 942,233.44 780,860.45 - 5,288,286.02
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims 32,075.90 4,827.50 31,188.24 9,260.24 - 77,351.87 11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /
Exposure in Sharia Business Unit (if available) - - - - - -
Total 3,550,208.94 409,917.94 1,267,011.76 1,404,574.86 - 6,631,713.49
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015360
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan Kepada Pemerintah
Claimsagainst
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor
PublikClaims againstPublic Sector
Entity
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga InternasionalClaims against
MultilateralDevelopment
Banksand International
Institutions
Tagihan Kepada Bank
Claimsagainst Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal
CollateralizedHousing Loans
Kredit Beragun Properti
KomersialCollateralizedCommercial
Property Loans
Kredit Pegawai/
PensiunanLoans to
Employees/Pensioners
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio RitelClaims agaistMSMEs and
RetailPortfolio
Tagihan kepada
KorporasiClaimsagainst
Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh
TempoMatureClaims
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha
Syariah (apabila ada)
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) /Report Date Position (31/12/2015)
10 16 12 15 37 42 40 36 35 60
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry
- - - - - - 282.42 19,677.35 147.38 - -
2 Perikanan / Fisheries - - - - - - 161.24 8,001.75 - - -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries
- - - - - - 28.57 28,113.39 49,857.03 - -
4 Industri pengolahan / Processing Industry - - - - - - 23,041.12 1,769,307.19 51,382.69 - -
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water - - - - - - - - - - -
6 Konstruksi / Construction - - - - - 367,383.67 118.91 91,015.16 18,795.64 - -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing
- - - - - - 64,416.51 2,282,427.90 65,045.37 - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality
- - - - - - 11,374.08 242,914.45 3,431.93 - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications
- - - - - - 2,326.63 89,444.98 6,634.71 - -
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries - - - 71.43 - - 759.72 27,335.27 - - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services
- - - - - 264,596.90 9,101.31 191,469.19 9,606.66 - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - - - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education - - - - - - 139.23 8,411.97 - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities
- - - - - - 1,014.11 63,367.07 20.24 - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
- - - - - - 9,040.37 81,242.38 1,778.18 - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services
- - - - - - - - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities
- - - - - - 595.68 3,469.72 - - -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field
- - - - 256,452.40 - 196,166.59 43,642.27 12,809.96 - -
20 Lainnya / Miscellanous - - - - 97.95 - - - - - -
Total - - - 71.43 256,550.35 631,980.57 - 318,566.49 4,949,840.04 219,509.79 - -
Table 2.3.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 361
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan Kepada Pemerintah
Claimsagainst
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor
PublikClaims againstPublic Sector
Entity
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga InternasionalClaims against
MultilateralDevelopment
Banksand International
Institutions
Tagihan Kepada Bank
Claimsagainst Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal
CollateralizedHousing Loans
Kredit Beragun Properti
KomersialCollateralizedCommercial
Property Loans
Kredit Pegawai/
PensiunanLoans to
Employees/Pensioners
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio RitelClaims agaistMSMEs and
RetailPortfolio
Tagihan kepada
KorporasiClaimsagainst
Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh
TempoMatureClaims
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha
Syariah (apabila ada)
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) /Report Date Position (31/12/2015)
10 16 12 15 37 42 40 36 35 60
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry
- - - - - - 282.42 19,677.35 147.38 - -
2 Perikanan / Fisheries - - - - - - 161.24 8,001.75 - - -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries
- - - - - - 28.57 28,113.39 49,857.03 - -
4 Industri pengolahan / Processing Industry - - - - - - 23,041.12 1,769,307.19 51,382.69 - -
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water - - - - - - - - - - -
6 Konstruksi / Construction - - - - - 367,383.67 118.91 91,015.16 18,795.64 - -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing
- - - - - - 64,416.51 2,282,427.90 65,045.37 - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality
- - - - - - 11,374.08 242,914.45 3,431.93 - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications
- - - - - - 2,326.63 89,444.98 6,634.71 - -
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries - - - 71.43 - - 759.72 27,335.27 - - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services
- - - - - 264,596.90 9,101.31 191,469.19 9,606.66 - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - - - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education - - - - - - 139.23 8,411.97 - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities
- - - - - - 1,014.11 63,367.07 20.24 - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
- - - - - - 9,040.37 81,242.38 1,778.18 - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services
- - - - - - - - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities
- - - - - - 595.68 3,469.72 - - -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field
- - - - 256,452.40 - 196,166.59 43,642.27 12,809.96 - -
20 Lainnya / Miscellanous - - - - 97.95 - - - - - -
Total - - - 71.43 256,550.35 631,980.57 - 318,566.49 4,949,840.04 219,509.79 - -
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015362
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan Kepada Pemerintah
Claimsagainst
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor
PublikClaims againstPublic Sector
Entity
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga InternasionalClaims against
MultilateralDevelopment
Banksand International
Institutions
Tagihan Kepada Bank
Claimsagainst Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal
CollateralizedHousing Loans
Kredit Beragun Properti
KomersialCollateralizedCommercial
Property Loans
Kredit Pegawai/
PensiunanLoans to
Employees/Pensioners
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio RitelClaims agaistMSMEs and
RetailPortfolio
Tagihan kepada
KorporasiClaimsagainst
Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh
TempoMatureClaims
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha
Syariah (apabila ada)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry
- - - - - - - 769.66 29,741.21 43.47 - -
2 Perikanan / Fisheries - - - - - - - 260.70 15,280.65 - - -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries
- - - - - - - 63.70 84,593.05 - - -
4 Industri pengolahan / Processing Industry - - - - - - - 31,489.76 1,775,839.89 12,253.18 - -
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water - - - - - - - - 326.77 - - -
6 Konstruksi / Construction - - - - - 379,453.81 - 973.00 67,528.96 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing
- - - - - - - 90,277.84 2,441,592.86 33,629.35 - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality
- - - - - - - 17,617.89 300,634.10 1,441.76 - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications
- - - - - - - 4,430.26 151,614.85 406.16 - -
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries - - - 1,254.19 - - - 2,464.40 80,253.56 - - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services
- - - - - 215,863.79 - 11,373.12 106,872.82 20,697.95 - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - - - - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education - - - - - - - 425.77 16,074.03 233.48 - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities
- - - - - - - 3,141.62 65,915.24 21.22 - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
- - - - - - - 14,817.30 73,990.51 547.04 - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services
- - - - - - - - 50.03 - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - - - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities
- - - - - - - 541.90 4,459.09 - - -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field
- - - - 272,483.98 - - 218,246.55 73,518.39 8,078.27 - -
20 Lainnya / Miscellanous - - - - 126.37 - - - - - - -
Total - - - 1,254.19 272,610.35 595,317.60 - 396,893.46 5,288,286.02 77,351.87 - -
Table 2.3.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 363
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan Kepada Pemerintah
Claimsagainst
Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor
PublikClaims againstPublic Sector
Entity
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga InternasionalClaims against
MultilateralDevelopment
Banksand International
Institutions
Tagihan Kepada Bank
Claimsagainst Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal
CollateralizedHousing Loans
Kredit Beragun Properti
KomersialCollateralizedCommercial
Property Loans
Kredit Pegawai/
PensiunanLoans to
Employees/Pensioners
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio RitelClaims agaistMSMEs and
RetailPortfolio
Tagihan kepada
KorporasiClaimsagainst
Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh
TempoMatureClaims
Aset LainnyaOther Assets
Eksposur di Unit Usaha
Syariah (apabila ada)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry
- - - - - - - 769.66 29,741.21 43.47 - -
2 Perikanan / Fisheries - - - - - - - 260.70 15,280.65 - - -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries
- - - - - - - 63.70 84,593.05 - - -
4 Industri pengolahan / Processing Industry - - - - - - - 31,489.76 1,775,839.89 12,253.18 - -
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water - - - - - - - - 326.77 - - -
6 Konstruksi / Construction - - - - - 379,453.81 - 973.00 67,528.96 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing
- - - - - - - 90,277.84 2,441,592.86 33,629.35 - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality
- - - - - - - 17,617.89 300,634.10 1,441.76 - -
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications
- - - - - - - 4,430.26 151,614.85 406.16 - -
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries - - - 1,254.19 - - - 2,464.40 80,253.56 - - -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services
- - - - - 215,863.79 - 11,373.12 106,872.82 20,697.95 - -
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - - - - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education - - - - - - - 425.77 16,074.03 233.48 - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities
- - - - - - - 3,141.62 65,915.24 21.22 - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
- - - - - - - 14,817.30 73,990.51 547.04 - -
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services
- - - - - - - - 50.03 - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - - - - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities
- - - - - - - 541.90 4,459.09 - - -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field
- - - - 272,483.98 - - 218,246.55 73,518.39 8,078.27 - -
20 Lainnya / Miscellanous - - - - 126.37 - - - - - - -
Total - - - 1,254.19 272,610.35 595,317.60 - 396,893.46 5,288,286.02 77,351.87 - -
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015364
Table 2.4.a
Table 2.5.a
No. KeteranganPortfolio Activities
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015)
Wilayah / Region
Jawa BaratWest Java
Jakarta LainnyaOthers
Total
1 Tagihan / Claims 4,674,079.48 767,742.51 1,035,880.80 6,477,702.79
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Claims
141,343.75 70,766.29 73,971.54 286,081.58
a. Belum jatuh tempo / Outstanding 72,918.79 60,426.17 51,774.62 185,119.58
b. Telah jatuh tempo / Mature 68,424.96 10,340.12 22,196.92 100,962.00
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individua / Reserves for Impairments (CKPN) - Unconsolidated
23,015.45 5,831.58 4,287.67 33,134.70
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Reserves for Impairments (CKPN) - Consolidated
51,931.63 4,944.12 11,173.67 68,049.42
5 Tagihan yang dihapus buku / Written-off Claims 50,729.97 4,519.19 6,823.28 62,072.44
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan / Claims Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Claims
Cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) - Individual Impairments (CKPN) -
Unconsolidated
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
Reserves forReserves for
Impairments (CKPN) -Consolidated
Tagihan yang dihapus buku
Written-off ClaimsBelum Jatuh Tempo Outstanding
Telah jatuh tempo Mature
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position (31/12/2014)
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry 20,333.08 - - - 225.94 -
2 Perikanan / Fisheries 8,188.67 - - - 25.68 -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries 81,548.63 47,323.59 5,999.32 3,465.88 83.75 -
4 Industri pengolahan / Processing Industry 1,875,296.39 67,452.12 38,464.18 19,916.96 11,648.44 3,493.41
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water - - - - -
6 Konstruksi / Construction 481,673.25 24,237.81 15,998.29 2,044.24 2,315.63 -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing 2,445,209.30 28,259.68 31,861.16 5,524.41 27,795.11 9,086.59
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality 260,236.53 2,380.66 - 177.70 2,338.37 494.51
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications 100,148.69 - 6,674.62 574.70 1,167.67 130.26
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries 28,299.25 - - - 132.82 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services 479,438.60 10,288.77 1,964.43 1,032.17 3,632.36 201.90
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education 8,603.70 - - - 52.51 18.78
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities 64,848.44 - - - 447.03 -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
93,574.09 - - - 1,513.17 856.20
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services - - - - 23.11
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities 4,096.74 - - - 31.33 -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field 526,108.64 5,176.95 - 398.64 16,638.77 47,767.68
20 Lainnya / Miscellanous 98.79 - - - 0.84 -
Total 6,477,702.79 185,119.58 100,962.00 33,134.70 68,049.42 62,072.44
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 365
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan / Claims Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Claims
Cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) - Individual Impairments (CKPN) -
Unconsolidated
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
Reserves forReserves for
Impairments (CKPN) -Consolidated
Tagihan yang dihapus buku
Written-off ClaimsBelum Jatuh Tempo Outstanding
Telah jatuh tempo Mature
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position (31/12/2014)
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry 20,333.08 - - - 225.94 -
2 Perikanan / Fisheries 8,188.67 - - - 25.68 -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries 81,548.63 47,323.59 5,999.32 3,465.88 83.75 -
4 Industri pengolahan / Processing Industry 1,875,296.39 67,452.12 38,464.18 19,916.96 11,648.44 3,493.41
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water - - - - -
6 Konstruksi / Construction 481,673.25 24,237.81 15,998.29 2,044.24 2,315.63 -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing 2,445,209.30 28,259.68 31,861.16 5,524.41 27,795.11 9,086.59
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality 260,236.53 2,380.66 - 177.70 2,338.37 494.51
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications 100,148.69 - 6,674.62 574.70 1,167.67 130.26
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries 28,299.25 - - - 132.82 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services 479,438.60 10,288.77 1,964.43 1,032.17 3,632.36 201.90
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education 8,603.70 - - - 52.51 18.78
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities 64,848.44 - - - 447.03 -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
93,574.09 - - - 1,513.17 856.20
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services - - - - 23.11
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities 4,096.74 - - - 31.33 -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field 526,108.64 5,176.95 - 398.64 16,638.77 47,767.68
20 Lainnya / Miscellanous 98.79 - - - 0.84 -
Total 6,477,702.79 185,119.58 100,962.00 33,134.70 68,049.42 62,072.44
Table 2.4.a
No. KeteranganPortfolio Activities
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014) / Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
Wilayah / Region
Jawa BaratWest Java
Jakarta LainnyaOthers
Total
1 Tagihan / Claims 4,750,031.47 827,843.81 1,133,323.37 6,711,198.65
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Claims
139,517.31 9,070.28 61,977.23 210,564.81
a. Belum jatuh tempo / Outstanding 122,536.26 2,183.66 56,242.50 180,962.41
b. Telah jatuh tempo / Mature 16,981.05 6,886.62 5,734.73 29,602.40
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individua / Reserves for Impairments (CKPN) - Unconsolidated
14,434.56 626.07 1,026.70 16,087.33
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Reserves for Impairments (CKPN) - Consolidated
47,805.03 6,451.43 9,141.37 63,397.82
5 Tagihan yang dihapus buku / Written-off Claims 38,365.12 3,709.06 5,606.20 47,680.39
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015366
Table 2.5.a
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan / Claims Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Claims
Cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) - Individual Impairments (CKPN) -
Unconsolidated
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
Reserves forReserves for
Impairments (CKPN) -Consolidated
Tagihan yang dihapus buku
Written-off ClaimsBelum Jatuh Tempo Outstanding
Telah jatuh tempo Mature
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry 30,713.32 - - - 158.98 -
2 Perikanan / Fisheries 15,577.93 - - - 36.57 -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries 84,965.81 - - - 309.06 -
4 Industri pengolahan / Processing Industry 1,842,147.09 92,692.61 5,377.99 12,070.14 10,494.11 2,886.29
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water 329.37 - - - 2.60 -
6 Konstruksi / Construction 449,536.49 48,840.00 - 16.99 1,563.72 -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing 2,593,809.03 31,092.94 7,758.15 2,593.25 25,715.73 5,022.38
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality 322,397.24 2,000.00 - 14.80 2,688.70 352.04
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications 158,096.66 - - - 1,645.40 63.61
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries 84,297.11 - - - 324.96 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services 358,236.62 4,436.48 16,466.26 1,253.93 2,175.01 264.50
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education 17,022.09 - - - 288.81 -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities 69,496.41 - - - 418.33 -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
91,193.65 - - - 1,838.80 136.87
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services 50.43 - - - 0.40 93.84
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities 5,039.20 - - - 38.21 -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field 588,158.43 1,900.38 - 138.22 15,693.02 38,860.87
20 Lainnya / Miscellanous 131.79 - - - 5.42 -
Total 6,711,198.65 180,962.41 29,602.40 16,087.33 63,397.82 47,680.39
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 367
(dalam jutaan rupiah)
No. Sektor EkonomiEconomy Sector
Tagihan / Claims Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Claims
Cadangan kerugian penurunan nilai
(CKPN) - Individual Impairments (CKPN) -
Unconsolidated
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
Reserves forReserves for
Impairments (CKPN) -Consolidated
Tagihan yang dihapus buku
Written-off ClaimsBelum Jatuh Tempo Outstanding
Telah jatuh tempo Mature
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Menial Labor and Forestry 30,713.32 - - - 158.98 -
2 Perikanan / Fisheries 15,577.93 - - - 36.57 -
3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Extractive Industries 84,965.81 - - - 309.06 -
4 Industri pengolahan / Processing Industry 1,842,147.09 92,692.61 5,377.99 12,070.14 10,494.11 2,886.29
5 Listrik, Gas dan Air / Power, Gas and Water 329.37 - - - 2.60 -
6 Konstruksi / Construction 449,536.49 48,840.00 - 16.99 1,563.72 -
7 Perdagangan besar dan eceran / Large Scale Trading and Retailing 2,593,809.03 31,092.94 7,758.15 2,593.25 25,715.73 5,022.38
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hospitality 322,397.24 2,000.00 - 14.80 2,688.70 352.04
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications 158,096.66 - - - 1,645.40 63.61
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries 84,297.11 - - - 324.96 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Corporate Services 358,236.62 4,436.48 16,466.26 1,253.93 2,175.01 264.50
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Government Administration, Defense and Mandatory Social Security
- - - - - -
13 Jasa pendidikan / Education 17,022.09 - - - 288.81 -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Activities 69,496.41 - - - 418.33 -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Social, Cultural, Entertainment, and Other Personal Services
91,193.65 - - - 1,838.80 136.87
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Personal Household Services 50.43 - - - 0.40 93.84
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Organizations and Other Extra International Organizations
- - - - - -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Indeterminate Activities 5,039.20 - - - 38.21 -
19 Bukan Lapangan Usaha (Rumah Tangga) / Non Business Field 588,158.43 1,900.38 - 138.22 15,693.02 38,860.87
20 Lainnya / Miscellanous 131.79 - - - 5.42 -
Total 6,711,198.65 180,962.41 29,602.40 16,087.33 63,397.82 47,680.39
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015368
(dalam jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015) Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015)
No.Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Claims Tagihan Bersih / Net Claims
Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka PendekShort-Term Rating
Tanpa PeringkatUnrated
Total
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-
(idn)
BB+(idn) s.d BB-
(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]
BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]
BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - 565,328.00 - - - - - - - 1,015,829.00 1,581,157.00
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Bank
- 370,387.00
10,259.00 - - - - - - - - 72.00 380,718.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - - - - - 4,999,691.00 4,999,691.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
11 Aset Lainnya / Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
TOTAL - 70,387.00 10,259.00 65,328.00 - - - - - - - 6,015,592.00 6,961,566.00
Table 3.1.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 369
(dalam jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015) Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015)
No.Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Claims Tagihan Bersih / Net Claims
Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka PendekShort-Term Rating
Tanpa PeringkatUnrated
Total
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-
(idn)
BB+(idn) s.d BB-
(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]
BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]
BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - 565,328.00 - - - - - - - 1,015,829.00 1,581,157.00
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Bank
- 370,387.00
10,259.00 - - - - - - - - 72.00 380,718.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - - - - - 4,999,691.00 4,999,691.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
11 Aset Lainnya / Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
TOTAL - 70,387.00 10,259.00 65,328.00 - - - - - - - 6,015,592.00 6,961,566.00
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015370
(dalam jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Position
No.Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Claims Tagihan Bersih / Net Claims
Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka PendekShort-Term Rating
Tanpa PeringkatUnrated
Total
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-
(idn)
BB+(idn) s.d BB-
(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]
BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]
BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - 515,528.00 - - - - - - - 1,546,571.00 2,062,099.00
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Bank
- 454,098.00 1,336.00 - - - - - - - - 26,035.00 481,469.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - - - - - 5,032,120.00 5,032,120.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
11 Aset Lainnya / Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
TOTAL - 454,098.00 1,336.00 515,528.00 - - - - - - - 6,604,726.00 7,575,688.00
Table 3.1.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 371
(dalam jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Position
No.Kategori Portofolio
Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Claims Tagihan Bersih / Net Claims
Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka panjang Long-Term Rating
Peringkat Jangka PendekShort-Term Rating
Tanpa PeringkatUnrated
Total
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-
(idn)
BB+(idn) s.d BB-
(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
PT ICRA Indonesia [Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]
BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]
BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - 515,528.00 - - - - - - - 1,546,571.00 2,062,099.00
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claims against Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Bank
- 454,098.00 1,336.00 - - - - - - - - 26,035.00 481,469.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
6 Kredit Beragun Properti Komersial / Collateralized Commercial Property Loans
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - - - - - 5,032,120.00 5,032,120.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
11 Aset Lainnya / Other Assets
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
TOTAL - 454,098.00 1,336.00 515,528.00 - - - - - - - 6,604,726.00 7,575,688.00
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015372
Table 4.1.a
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) Report Date Position in (31/12/2015)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
Charge
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
ChargeTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26
A Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
1,581,157.00 - - - - - - - - - - 2,062,099.00 - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks
- 380,646.00
- - - 72.00
- - - - 76,165.00 - 480,208.00
- - - 1,261.00 - - - - 96,673.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
- - 228,684.00
30,234.00 - - - - - - 92,133.00 - - 246,372.00
29,034.00 - - - - - - 97,844.00
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
- - - - - - - 639,386.00 - - 639,386.00 - - - - - - - 600,943.00 - - 600,943.00
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - - - 338,619.42
- - - 249,652.00 - - - - - - 412,984.00 - - - 306,143.00
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - 5,034,665.00
- - 4,706,750.00 - - - - - - - 5,383,184.00 - - 5,032,120.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
- - - - - - - 6,825.00 212,685.00
- 325,853.00 - - - - - - - 3,886.00 73,465.00 - 114,084.00
11 Aset Lainnya/ Other Assets
105,015.00 - - - - - - 77,350.00 31,092.00 - 123,988.00 85,103.00 - - - - - - 84,476.00 46,781.00 - 154,648.00
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Neraca / Total Blance SheetExposure
1,686,172.00 380,646.00 228,684.00 30,234.00 - 72.00 338,619.42 5,758,226.00 243,777.00 - 6,213,927.00 2,147,202.00 480,208.00 246,372.00 29,034.00 - 1,261.00 412,984.00 6,072,489.00 120,246.00 - 6,402,455.00
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 373
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) Report Date Position in (31/12/2015)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
Charge
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
ChargeTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26
A Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
1,581,157.00 - - - - - - - - - - 2,062,099.00 - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks
- 380,646.00
- - - 72.00
- - - - 76,165.00 - 480,208.00
- - - 1,261.00 - - - - 96,673.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
- - 228,684.00
30,234.00 - - - - - - 92,133.00 - - 246,372.00
29,034.00 - - - - - - 97,844.00
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
- - - - - - - 639,386.00 - - 639,386.00 - - - - - - - 600,943.00 - - 600,943.00
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - - - 338,619.42
- - - 249,652.00 - - - - - - 412,984.00 - - - 306,143.00
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - 5,034,665.00
- - 4,706,750.00 - - - - - - - 5,383,184.00 - - 5,032,120.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
- - - - - - - 6,825.00 212,685.00
- 325,853.00 - - - - - - - 3,886.00 73,465.00 - 114,084.00
11 Aset Lainnya/ Other Assets
105,015.00 - - - - - - 77,350.00 31,092.00 - 123,988.00 85,103.00 - - - - - - 84,476.00 46,781.00 - 154,648.00
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Neraca / Total Blance SheetExposure
1,686,172.00 380,646.00 228,684.00 30,234.00 - 72.00 338,619.42 5,758,226.00 243,777.00 - 6,213,927.00 2,147,202.00 480,208.00 246,372.00 29,034.00 - 1,261.00 412,984.00 6,072,489.00 120,246.00 - 6,402,455.00
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015374
Table 4.1.a
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) Report Date Position in (31/12/2015)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
Charge
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
ChargeTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Commitment/Contingency Exposure in Administrative Account Transactions
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - - - 6,038.00 - - - 1,873.00 - - - - - - 6,593.00 - - - 3,054.00
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - 25,148.00 - - 16,952.00 - - - - - - - 31,602.00 - - 25,953.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur TRA / Total Exposure of TRA
- - - - - - 6,038.00 25,148.00 - - 18,825.00 - - - - - - 6,593.00 31,602.00 - - 29,007.00
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 375
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) Report Date Position in (31/12/2015)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
Charge
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
ChargeTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Commitment/Contingency Exposure in Administrative Account Transactions
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - - - 6,038.00 - - - 1,873.00 - - - - - - 6,593.00 - - - 3,054.00
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - 25,148.00 - - 16,952.00 - - - - - - - 31,602.00 - - 25,953.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur TRA / Total Exposure of TRA
- - - - - - 6,038.00 25,148.00 - - 18,825.00 - - - - - - 6,593.00 31,602.00 - - 29,007.00
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015376
Table 4.1.a
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) Report Date Position in (31/12/2015)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
Charge
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
ChargeTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks
- 22.00 - - - - - - - - 4.00 - - - - - - - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Exposureof CounterpartyCredit Risk
- 22.00 - - - - - - - - 4.00 - - - - - - - - - - -
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 377
(dalam jutaan rupiah)
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) Report Date Position in (31/12/2015)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
Charge
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014)Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
ATMRRWA
Beban ModalCapital
ChargeTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims after Calculating Effect of Credit Risk Mitigation
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks
- 22.00 - - - - - - - - 4.00 - - - - - - - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Exposureof CounterpartyCredit Risk
- 22.00 - - - - - - - - 4.00 - - - - - - - - - - -
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015378
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) Report Date Position in (31/12/2015)
Tagihan Bersih
Net Claims
Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured by
Bagian Yang Tidak Dijamin
Portion UnsecuredAgunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit
Insurance
Lainnya Others
-2 -3 -4 -5 -6 -7 (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government 1,581,157.00 - - - 1,581,157.00
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks 380,718.00 - - - 380,718.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans 258,918.00 - - - 258,918.00
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
639,386.00 - - - 639,386.00
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
338,619.42 5,750.00 - - 332,869.42
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations 5,034,665.00 327,915.00 - - 4,706,750.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims 219,510.00 - - - 219,510.00
11 Aset Lainnya/ Other Assets 213,457.00 - - - 213,457.00
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - -
Total Eksposur Neraca / Total Blance Sheet Exposure 8,666,430.42 333,665.00 - - - 8,332,765.42
B Eksposur Rekening Adminsitratif (LC & BG)
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
- - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
6,038.00 3,541.00 - - 2,497.00
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations 25,148.00 8,196.00 - - 16,952.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - -
Total Eksposur Rekening Administratif / Total Exposure of Administrative Account
31,186.00 11,737.00 - - - 19,449.00
C Eksposur Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks 22.00 - - - 22.00
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - -
6 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations - - - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - -
Total Eksposure Counterparty Credit Risk 22.00 - - - - 22.00
Total (A+B+C) 8,697,638.42 345,402.00 - - - 8,352,236.42
Table 4.2.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 379
No. Kategori Portofolio
Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014) Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
Tagihan Bersih
Net Claims
Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured by
Bagian Yang Tidak Dijamin
Portion UnsecuredAgunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi Kredit Credit
Insurance
Lainnya Others
-2 -3 -4 -5 -6 -7 (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government 2,062,099.00 - - - 2,062,099.00
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks 481,469.00 - - - 481,469.00
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans 275,406.00 - - - 275,406.00
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
600,943.00 - - - 600,943.00
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
412,984.00 4,793.00 - - 408,191.00
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations 5,383,184.00 351,064.00 - - 5,032,120.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims 77,351.00 - - - 77,351.00
11 Aset Lainnya/ Other Assets 216,360.00 - - - 216,360.00
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - -
Total Eksposur Neraca / Total Blance Sheet Exposure 9,509,796.00 355,857.00 - - - 9,153,939.00
B Eksposur Rekening Adminsitratif (LC & BG)
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks - - - - -
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Collateralized Housing Loans - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial / CollateralizedCommercial Property Loans
- - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Loans to Employees/Pensioners - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
6,593.00 2,521.00 - - 4,072.00
9 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations 31,602.00 5,649.00 - - 25,953.00
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Mature Claims - - - - -
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - -
Total Eksposur Rekening Administratif / Total Exposure of Administrative Account
38,195.00 8,170.00 - - - 30,025.00
C Eksposur Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah / Claims against Government - - - - -
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Claimsagainst Public Sector Entities
- - - - -
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Claims against Multilateral Development Banks and International Institutions
- - - - -
4 Tagihan Kepada Bank / Claims against Banks - - - - -
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Claims agaist MSMEs and Retail Portfolio
- - - - -
6 Tagihan kepada Korporasi / Claims against Corporations - - - - -
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Business Unit (if available)
- - - - - -
Total Eksposure Counterparty Credit Risk - - - - - -
Total (A+B+C) 9,547,991.00 364,027.00 - - - 9,183,964.00
Table 4.2.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015380
Table 6.1.7
Table 9.1.a
(dalam jutaan rupiah)
No. Pos-pos / Posts (IDR)
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015)
SaldoJatuh Tempo / Maturity
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln 1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6 months
> 6 bln s.d.12 bln 6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
I NERACA / BALANCE SHEET
A Aset / Assets
1 Kas / Cash 83,975.00 83,975.00 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 1,021,678.00 952,734.00 44,564.00 24,380.00 - -
3 Penempatan pada bank lain / Placements with Other Banks 31,406.00 31,406.00 - - - -
4 Surat Berharga / Securities 385,557.00 520.00 17,879.00 1,734.00 44,990.00 320,434.00
5 Kredit yang diberikan / Loans 6,090,120.00 251,874.00 567,800.00 1,075,385.00 1,609,703.00 2,585,358.00
6 Tagihan lainnya / Other Receivables 9.00 9.00 - - - -
7 Lain- lain / Others 97,448.00 37,155.00 34,295.00 5,129.00 4,674.00 16,195.00
Total Aset / Total Assets 7,710,193.00 1,357,673.00 664,538.00 1,106,628.00 1,659,367.00 2,921,987.00
B. Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third-Party Funds 6,349,381.00 5,539,316.00 672,539.00 42,953.00 61,924.00 32,649.00
2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Funds from Bank Indonesia - - - - - -
3 Kewajiban pada bank lain / Funds from Other Banks 69,615.00 68,215.00 400.00 - 1,000.00 -
4 Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -
5 Pinjaman yang Diterima / Fund Borrowings - - - - - -
6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 8.00 8.00 - - - -
7 Lain- lain / Miscellanous 51,055.00 47,209.00 1,962.00 - 884.00 1,000.00
Total Kewajiban / Total Liabilities 6,470,059.00 5,654,748.00 674,901.00 42,953.00 63,808.00 33,649.00
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Between Assets and Liabilities on Balance Sheets 1,240,134.00 (4,297,075.00) (10,363.00) 1,063,675.00 1,595,559.00 2,888,338.00
II REKENING ADM INISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A. Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Claims
1 Komitmen / Commitments - - - - - -
2 Kontijensi / Contingencies 37,938.00 - - 37,938.00 - -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Claims 37,938.00 - - 37,938.00 - -
B. Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Liabilities
1 Komitmen / Commitments 1,672,380.00 113,166.00 268,273.00 432,896.00 785,424.00 72,621.00
2 Kontijensi / Contingencies 142,409.00 100,232.00 1,434.00 13,295.00 27,448.00 -
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Liabilities 1,814,789.00 213,398.00 269,707.00 446,191.00 812,872.00 72,621.00
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Between Administrative Account Claims and Liabilities (1,776,851.00) (213,398.00) (269,707.00) (408,253.00) (812,872.00) (72,621.00)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference (IA-IB)+(IIA-IIB) (536,717.00) (4,510,473.00) (280,070.00) 655,422.00 782,687.00 2,815,717.00
Selisih Kumulatif / Cumulative Difference
Posisi Tanggal LaporanReport Date Position
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Previous Year Report Date Position
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 6,232,756.00 6,431,462.00
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL - -
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 381
(dalam jutaan rupiah)
No. Pos-pos / Posts (IDR)
Posisi Tanggal Laporan (31/12/2015) / Report Date Position in (31/12/2015)
SaldoJatuh Tempo / Maturity
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln 1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6 months
> 6 bln s.d.12 bln 6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
I NERACA / BALANCE SHEET
A Aset / Assets
1 Kas / Cash 83,975.00 83,975.00 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 1,021,678.00 952,734.00 44,564.00 24,380.00 - -
3 Penempatan pada bank lain / Placements with Other Banks 31,406.00 31,406.00 - - - -
4 Surat Berharga / Securities 385,557.00 520.00 17,879.00 1,734.00 44,990.00 320,434.00
5 Kredit yang diberikan / Loans 6,090,120.00 251,874.00 567,800.00 1,075,385.00 1,609,703.00 2,585,358.00
6 Tagihan lainnya / Other Receivables 9.00 9.00 - - - -
7 Lain- lain / Others 97,448.00 37,155.00 34,295.00 5,129.00 4,674.00 16,195.00
Total Aset / Total Assets 7,710,193.00 1,357,673.00 664,538.00 1,106,628.00 1,659,367.00 2,921,987.00
B. Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third-Party Funds 6,349,381.00 5,539,316.00 672,539.00 42,953.00 61,924.00 32,649.00
2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Funds from Bank Indonesia - - - - - -
3 Kewajiban pada bank lain / Funds from Other Banks 69,615.00 68,215.00 400.00 - 1,000.00 -
4 Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -
5 Pinjaman yang Diterima / Fund Borrowings - - - - - -
6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 8.00 8.00 - - - -
7 Lain- lain / Miscellanous 51,055.00 47,209.00 1,962.00 - 884.00 1,000.00
Total Kewajiban / Total Liabilities 6,470,059.00 5,654,748.00 674,901.00 42,953.00 63,808.00 33,649.00
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Between Assets and Liabilities on Balance Sheets 1,240,134.00 (4,297,075.00) (10,363.00) 1,063,675.00 1,595,559.00 2,888,338.00
II REKENING ADM INISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A. Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Claims
1 Komitmen / Commitments - - - - - -
2 Kontijensi / Contingencies 37,938.00 - - 37,938.00 - -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Claims 37,938.00 - - 37,938.00 - -
B. Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Liabilities
1 Komitmen / Commitments 1,672,380.00 113,166.00 268,273.00 432,896.00 785,424.00 72,621.00
2 Kontijensi / Contingencies 142,409.00 100,232.00 1,434.00 13,295.00 27,448.00 -
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Liabilities 1,814,789.00 213,398.00 269,707.00 446,191.00 812,872.00 72,621.00
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Between Administrative Account Claims and Liabilities (1,776,851.00) (213,398.00) (269,707.00) (408,253.00) (812,872.00) (72,621.00)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference (IA-IB)+(IIA-IIB) (536,717.00) (4,510,473.00) (280,070.00) 655,422.00 782,687.00 2,815,717.00
Selisih Kumulatif / Cumulative Difference
Posisi Tanggal LaporanReport Date Position
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Previous Year Report Date Position
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 6,232,756.00 6,431,462.00
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL - -
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015382
Table 9.1.a
(dalam jutaan rupiah)
No. Pos-pos / Posts (IDR)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014) / Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
SaldoJatuh Tempo / Maturity
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln 1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6 months
> 6 bln s.d.12 bln 6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
I NERACA / BALANCE SHEET
A Aset / Assets
1 Kas / Cash 63,737.00 63,737.00 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 1,584,786.00 1,477,446.00 34,648.00 34,371.00 38,321.00 -
3 Penempatan pada bank lain / Placements with Other Banks 132,302.00 132,302.00 - - - -
4 Surat Berharga / Securities 326,298.00 - 1,976.00 2,352.00 - 321,970.00
5 Kredit yang diberikan / Loans 6,282,737.00 260,935.00 658,867.00 957,227.00 1,486,304.00 2,919,404.00
6 Tagihan lainnya / Other Receivables - - - - - -
7 Lain- lain / Others 113,958.00 39,314.00 40,063.00 1,352.00 3,566.00 29,663.00
Total Aset / Total Assets 8,503,818.00 1,973,734.00 735,554.00 995,302.00 1,528,191.00 3,271,037.00
B. Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third-Party Funds 7,001,642.00 5,948,064.00 917,564.00 51,692.00 22,064.00 62,258.00
2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Funds from Bank Indonesia - - - - - -
3 Kewajiban pada bank lain / Funds from Other Banks 286,197.00 297,197.00 6,000.00 - 1,000.00 -
4 Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -
5 Pinjaman yang Diterima / Fund Borrowings - - - - - -
6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities - - - - - -
7 Lain-lain / Miscellanous 58,685.00 56,033.00 1,172.00 - 480.00 1,000.00
Total Kewajiban / Total Liabilities 7,346,524.00 6,301,294.00 924,736.00 51,692.00 23,544.00 63,258.00
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Between Assets and Liabilities on Balance Sheets 1,157,294.00 (4,327,560.00) (189,182.00) 943,610.00 1,504,647.00 3,207,779.00
II REKENING ADM INISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A. Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Claims
1 Komitmen / Commitments
2 Kontijensi / Contingencies 20,219.00 - - 20,219.00 - -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Claims 20,219.00 - - 20,219.00 - -
B. Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Liabilities
1 Komitmen / Commitments 1,663,362.00 111,146.00 270,808.00 466,173.00 736,130.00 79,105.00
2 Kontijensi / Contingencies 169,299.00 108,969.00 9,579.00 32,391.00 18,360.00 -
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Liabilities 1,832,661.00 220,115.00 280,387.00 498,564.00 754,490.00 79,105.00
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Between Administrative Account Claims and Liabilities (1,812,442.00) (220,115.00) (280,387.00) (478,345.00) (754,490.00) (79,105.00)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference (IA-IB)+(IIA-IIB) (655,148.00) (4,547,675.00) (469,569.00) 465,265.00 750,157.00 3,128,674.00
Selisih Kumulatif / Cumulative Difference
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 383
(dalam jutaan rupiah)
No. Pos-pos / Posts (IDR)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya (31/12/2014) / Previous Year Report Date Position (31/12/2014)
SaldoJatuh Tempo / Maturity
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln 1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6 months
> 6 bln s.d.12 bln 6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
I NERACA / BALANCE SHEET
A Aset / Assets
1 Kas / Cash 63,737.00 63,737.00 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia 1,584,786.00 1,477,446.00 34,648.00 34,371.00 38,321.00 -
3 Penempatan pada bank lain / Placements with Other Banks 132,302.00 132,302.00 - - - -
4 Surat Berharga / Securities 326,298.00 - 1,976.00 2,352.00 - 321,970.00
5 Kredit yang diberikan / Loans 6,282,737.00 260,935.00 658,867.00 957,227.00 1,486,304.00 2,919,404.00
6 Tagihan lainnya / Other Receivables - - - - - -
7 Lain- lain / Others 113,958.00 39,314.00 40,063.00 1,352.00 3,566.00 29,663.00
Total Aset / Total Assets 8,503,818.00 1,973,734.00 735,554.00 995,302.00 1,528,191.00 3,271,037.00
B. Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third-Party Funds 7,001,642.00 5,948,064.00 917,564.00 51,692.00 22,064.00 62,258.00
2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Funds from Bank Indonesia - - - - - -
3 Kewajiban pada bank lain / Funds from Other Banks 286,197.00 297,197.00 6,000.00 - 1,000.00 -
4 Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -
5 Pinjaman yang Diterima / Fund Borrowings - - - - - -
6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities - - - - - -
7 Lain-lain / Miscellanous 58,685.00 56,033.00 1,172.00 - 480.00 1,000.00
Total Kewajiban / Total Liabilities 7,346,524.00 6,301,294.00 924,736.00 51,692.00 23,544.00 63,258.00
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Between Assets and Liabilities on Balance Sheets 1,157,294.00 (4,327,560.00) (189,182.00) 943,610.00 1,504,647.00 3,207,779.00
II REKENING ADM INISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A. Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Claims
1 Komitmen / Commitments
2 Kontijensi / Contingencies 20,219.00 - - 20,219.00 - -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Claims 20,219.00 - - 20,219.00 - -
B. Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Liabilities
1 Komitmen / Commitments 1,663,362.00 111,146.00 270,808.00 466,173.00 736,130.00 79,105.00
2 Kontijensi / Contingencies 169,299.00 108,969.00 9,579.00 32,391.00 18,360.00 -
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Liabilities 1,832,661.00 220,115.00 280,387.00 498,564.00 754,490.00 79,105.00
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Between Administrative Account Claims and Liabilities (1,812,442.00) (220,115.00) (280,387.00) (478,345.00) (754,490.00) (79,105.00)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference (IA-IB)+(IIA-IIB) (655,148.00) (4,547,675.00) (469,569.00) 465,265.00 750,157.00 3,128,674.00
Selisih Kumulatif / Cumulative Difference
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Laporan Tahunan 2015384
(dalam jutaan rupiah)
No. Pos-pos (VALAS)
Posisi Tanggal Laporan / Report Date Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Position
Saldo
Jatuh Tempo / Maturity
Saldo
Jatuh Tempo / Maturity
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln
1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6
months
> 6 bln s.d.12 bln
6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln 1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6 months
> 6 bln s.d.12 bln 6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14
I NERACA / BALANCE SHEET
A Aset / Assets
1 Kas / Cash 1,526.00 1,526.00 - - - - 1,725.00 1,725.00 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia
5,300.00 5,300.00 - - - - 8,000.00 8,000.00 - - - -
3 Penempatan pada bank lain / Placements with Other Banks
25,329.00 25,279.00 - - 50.00 - 28,056.00 28,006.00 - - 50.00 -
4 Surat Berharga / Securities 7,562.00 224.00 189.00 188.00 40.00 6,921.00 4,781.00 549.00 127.00 164.00 - 3,941.00
5 Kredit yang diberikan / Loans 28,117.00 500.00 2,429.00 7,384.00 10,237.00 7,567.00 34,595.00 3,292.00 2,206.00 7,632.00 10,719.00 10,746.00
6 Tagihan lainnya / Other Receivables 1,494.00 651.00 89.00 754.00 - - 1,970.00 726.00 620.00 624.00 - -
7 Lain- lain / Others 424.00 145.00 4.00 40.00 - 235.00 375.00 100.00 2.00 37.00 - 236.00
Total Aset / Total Assets 69,752.00 33,625.00 2,711.00 8,366.00 10,327.00 14,723.00 79,502.00 42,398.00 2,955.00 8,457.00 10,769.00 14,923.00
B. Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third-Party Funds 60,534.00 54,610.00 5,119.00 760.00 45.00 - 70,651.00 60,082.00 9,224.00 1,322.00 23.00 -
2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Funds from Bank Indonesia
- - - - - - - - - - - -
3 Kewajiban pada bank lain / Funds from Other Banks 1,494.00 651.00 89.00 754.00 - - 1,970.00 726.00 620.00 624.00 - -
4 Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - - -
5 Pinjaman yang Diterima / Fund Borrowings 5,934.00 - - - - 5,934.00 5,934.00 - - - - 5,934.00
6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities - - - - - - - - - - - -
7 Lain-lain / Miscellanous 777.00 777.00 - - - - 101.00 101.00 - - - -
Total Kewajiban / Total Liabilities 68,739.00 56,038.00 5,208.00 1,514.00 45.00 5,934.00 78,656.00 60,909.00 9,844.00 1,946.00 23.00 5,934.00
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Between Assets and Liabilities on Balance Sheets
1,013.00 (22,413.00) (2,497.00) 6,852.00 10,282.00 8,789.00 846.00 (18,511.00) (6,889.00) 6,511.00 10,746.00 8,989.00
II REKENING ADM INISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A. Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Claims
1 Komitmen / Commitments 50.00 50.00 - - - - - - - - - -
2 Kontijensi / Contingencies - - - - - - - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Claims
50.00 50.00 - - - - - - - - - -
B. Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Liabilities
1 Komitmen / Commitments 4,689.00 1,051.00 694.00 1,441.00 1,503.00 - 5,824.00 1,150.00 1,626.00 1,166.00 1,882.00 -
2 Kontijensi / Contingencies - - - - - - - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Liabilities
4,689.00 1,051.00 694.00 1,441.00 1,503.00 - 5,824.00 1,150.00 1,626.00 1,166.00 1,882.00 -
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Between Administrative Account Claims and Liabilities
(4,639.00) (1,001.00) (694.00) (1,441.00) (1,503.00) - (5,824.00) (1,150.00) (1,626.00) (1,166.00) (1,882.00) -
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference (IA-IB)+(IIA-IIB) (3,626.00) (23,414.00) (3,191.00) 5,411.00 8,779.00 8,789.00 (4,978.00) (19,661.00) (8,515.00) 5,345.00 8,864.00 8,989.00
Selisih Kumulatif / Cumulative Difference
Table 9.2.a
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2015 Annual Report 385
(dalam jutaan rupiah)
No. Pos-pos (VALAS)
Posisi Tanggal Laporan / Report Date Position Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Position
Saldo
Jatuh Tempo / Maturity
Saldo
Jatuh Tempo / Maturity
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln
1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6
months
> 6 bln s.d.12 bln
6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
< 1 bulan1 month
> 1 bln s.d. 3 bln 1 - 3 months
> 3 bln s.d. 6 bln 3 - 6 months
> 6 bln s.d.12 bln 6 - 12 months
> 12 bulan 12 months
-2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14
I NERACA / BALANCE SHEET
A Aset / Assets
1 Kas / Cash 1,526.00 1,526.00 - - - - 1,725.00 1,725.00 - - - -
2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placements with Bank Indonesia
5,300.00 5,300.00 - - - - 8,000.00 8,000.00 - - - -
3 Penempatan pada bank lain / Placements with Other Banks
25,329.00 25,279.00 - - 50.00 - 28,056.00 28,006.00 - - 50.00 -
4 Surat Berharga / Securities 7,562.00 224.00 189.00 188.00 40.00 6,921.00 4,781.00 549.00 127.00 164.00 - 3,941.00
5 Kredit yang diberikan / Loans 28,117.00 500.00 2,429.00 7,384.00 10,237.00 7,567.00 34,595.00 3,292.00 2,206.00 7,632.00 10,719.00 10,746.00
6 Tagihan lainnya / Other Receivables 1,494.00 651.00 89.00 754.00 - - 1,970.00 726.00 620.00 624.00 - -
7 Lain- lain / Others 424.00 145.00 4.00 40.00 - 235.00 375.00 100.00 2.00 37.00 - 236.00
Total Aset / Total Assets 69,752.00 33,625.00 2,711.00 8,366.00 10,327.00 14,723.00 79,502.00 42,398.00 2,955.00 8,457.00 10,769.00 14,923.00
B. Kewajiban / Liabilities
1 Dana Pihak Ketiga / Third-Party Funds 60,534.00 54,610.00 5,119.00 760.00 45.00 - 70,651.00 60,082.00 9,224.00 1,322.00 23.00 -
2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Funds from Bank Indonesia
- - - - - - - - - - - -
3 Kewajiban pada bank lain / Funds from Other Banks 1,494.00 651.00 89.00 754.00 - - 1,970.00 726.00 620.00 624.00 - -
4 Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - - -
5 Pinjaman yang Diterima / Fund Borrowings 5,934.00 - - - - 5,934.00 5,934.00 - - - - 5,934.00
6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities - - - - - - - - - - - -
7 Lain-lain / Miscellanous 777.00 777.00 - - - - 101.00 101.00 - - - -
Total Kewajiban / Total Liabilities 68,739.00 56,038.00 5,208.00 1,514.00 45.00 5,934.00 78,656.00 60,909.00 9,844.00 1,946.00 23.00 5,934.00
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Between Assets and Liabilities on Balance Sheets
1,013.00 (22,413.00) (2,497.00) 6,852.00 10,282.00 8,789.00 846.00 (18,511.00) (6,889.00) 6,511.00 10,746.00 8,989.00
II REKENING ADM INISTRATIF / ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A. Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Claims
1 Komitmen / Commitments 50.00 50.00 - - - - - - - - - -
2 Kontijensi / Contingencies - - - - - - - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Claims
50.00 50.00 - - - - - - - - - -
B. Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Liabilities
1 Komitmen / Commitments 4,689.00 1,051.00 694.00 1,441.00 1,503.00 - 5,824.00 1,150.00 1,626.00 1,166.00 1,882.00 -
2 Kontijensi / Contingencies - - - - - - - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Liabilities
4,689.00 1,051.00 694.00 1,441.00 1,503.00 - 5,824.00 1,150.00 1,626.00 1,166.00 1,882.00 -
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Between Administrative Account Claims and Liabilities
(4,639.00) (1,001.00) (694.00) (1,441.00) (1,503.00) - (5,824.00) (1,150.00) (1,626.00) (1,166.00) (1,882.00) -
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference (IA-IB)+(IIA-IIB) (3,626.00) (23,414.00) (3,191.00) 5,411.00 8,779.00 8,789.00 (4,978.00) (19,661.00) (8,515.00) 5,345.00 8,864.00 8,989.00
Selisih Kumulatif / Cumulative Difference
PT Bank Nusantara Parahyangan TbkHead Office:Jl. Ir. H. Juanda No. 95Bandung 40132, Jawa Barat - IndonesiaTelp : (022) 82560100 Fax : (022) 2514580SWIFT : NUPAIDJ6
www.bankbnp.com
Laporan Tahunan
2015 Annual Report