Transcript

MINGGU, 5 AGUSTUS 2018

Ikatan Arsitek Indonesia Daerah JawaTengah mengadakan PenataranKeprofesian Kode Etik dan Kaidah Tata

Laku untuk anggota IAI yang berada di dae-rah Purwokerto dan sekitarnya. Penataranini sangat penting bagi sebuah organisasikeprofesian seperti Ikatan Arsitek Indonesiakarena kode etiklah yang membedakan pro-

fesi dengan vokasi. Penataran keprofesiankode etik dan tata laku merupakan rangka-ian proses untuk mendapatkan SKAolehIkatan Arsitek Indonesia dimana SKAmerupakan pengejawantahan bahwaseorang arsitek sudah dapat dikatakan ”sah”dan bersertifikasi untuk menjalankan pro-fesinya sebagai seorang arsitek. Penataranini diselenggarakan di kota Purwokerto

dengan tujuan untuk membuatembrio Ikatan Arsitek Indonesia

Provinsi Jawa Tengah didaerah. Dengan adanya

embrio di daerah-dae-rah maka dapat mem-perkuat jaringan pro-fesional arsitek diProvinsi JawaTengah.

Penataran inidiselenggarakanpada tanggal 29Juli 2018 bertem-pat di Hotel Java

Heritage Kota

Purwokerto. Penataran keprofesian kodeetik dan kaidah tata laku ini mendatangkandua narasumber yakni Agung Dwiyanto,IAI dan Ar Satrio Nugroho,IAI. Kedua nara-sumber tersebut merupakan mantan ketuaIAI Jawa Tengah, sehingga dapat membantupeserta lebih memahami apa itu organisasiIkatan Arsitek Indonesia dan bagaimanapentingnya kode etik dan kaidah tata lakubagi profesi arsitek. Peserta penataranberjumlah 40 orang yang berasal dari kotaPurwokerto dan sekitarnya.

Penataran keprofesian kode etik dankaidah tata laku diawali dengan pembukaanoleh Ketua Ikatan Indonesia Provinsi JawaTengah periode 2017-2020 yakni Bapak Ar.Sugiarto, IAI.

Acara selanjutnya adalah pengisian soalpre test oleh para peserta. Soal pre test inidimaksudkan untuk mengetahui pema-haman awal peserta tentang kode etik dankaidah tata laku. Pemaparan Materi

Setelah pengisian soal pre test, acaradilanjutkan dengan pemaparan materi olehkedua narasumber. Acara kemudian dilan-jutkan dengan studi kasus yang diberikanoleh kedua narasumber kepada pesertapenataran. Studi kasus pada penataran kaliini diambil dari kasus-kasus di sekitar kotaPurwokerto sehingga familiar dengan peser-

ta. Kasus yang diambil adalah Rita MallPurwokerto, Hotel Royal Wonder di BatuRaden, dan kawasan kota lama Banyumas.Peserta membentuk empat kelompok,melakukan diskusi, kemudian setiap kelom-pok diminta untuk memaparkan pemikirandan ide-idenya atas kasus yang diberikanberdasarkan dengan materi yang sudahdisampaikan oleh narasumber. Selanjutnyapeserta dibagikan soal post test sebagai kes-impulan dari pemahaman materi kode etikdan kaidah tata laku maupun diskusi kasusyang diberikan.

Rangkaian acara penataran keprofesiankode etik dan kaidah tata laku diakhiridengan assesment peserta dan dilanjutkandengan pembagian doorprize serta ramahtamah. Acara ramah tamah dipandu olehKetua IAI Jateng; Ar. Sugiarto, IAI, WakilKetua IAI Jateng bidang keprofesian; Ar.Sodik Fatah, IAI; dan Bendahara IAI Jateng;Ar. Rosalia Rachma Rihadiani, IAI. Dalamacara ramah tamah ini peserta dapatbertanya tentang profesi arsitek.(53)

- Augi Sekatia, IAI

Di kala senggang terutama di hari sabtudan minggu saya gunakan untuk men-dokumentasikan kota yang sempathancur saat perang dunia kedua.Beberapa bangunan masih tersisa,

namun setelah perang dunia kedua tersebutDarmstadt dibangun kembali denganbentuk bangunan yang dirancangsemirip mungkin denganbangunan sebelum hancurdibombardir tentara AmerikaSerikat.

Di tengah kotaDarmstadt dapat dikete-mukan satu bangunangereja yang cukup unik,yaitu gereja OrthodoxRusia St. MariaMagdalena yang diban-gun tahun 1897.Bangunan gereja ini diban-gun oleh Kaisar terakhirRusia Tsar Nicholas bagiwarga Rusia di Darmstadt.Uniknya Gereja ini dibangun diatas tanah yang didatangkanlangsung dari Rusia. Dapatdibayangkan tingkat kesulitannya, karena pada tahunitu alat transportasi belum secanggih sekarang.Dengan gerobak, orang-orang mengangkut tanah dariRusia untuk membentuk sebuah bukit kecil di tengahkota Darmstadt. Gereja ini dibangun dengan gayaJaroslawer, dengan kubah yang dilapisi emas.

Gereja lain di Dieburg kota kecil dekat Darmstadtadalah Gnadenkapelle St. Maria, sebuah kapel didalam lingkup Paroki St Peter dan Paul, Dieburg.Dilihat dari luar bangunan, Kapel ini sederhanadengan langgam arsitektur Romanesque dan Altarmenggunakan langgam Baroque yang kaya denganornamen ukir ukiran batu. Arsitektur Baroque sendiri

muncul setelah gerakan reformasi Martin Luther,yang mengilhami Gereja Katolik untuk menampilkankemegahan gereja dengan ornamen gerejawi yangmempertegas eksistensi keberadaan gereja Katoliksaat itu. Arsitektur Baroque sendiri menampilkanbentuk dinamis dengan adanya bentuk cekung di

altar bangunan gerejanya.Semua gereja diJerman pasti dilengkapi dengan alat

musik Orgel yaitu alat musik organkhas gereja yang sering disebut

alat musik surgawi.Menyusuri kawasan kota

tua di Dieburg danDarmstadt memberikangambaran sisi religiuswarga kota dari jamandahulu sampai saat ini.Beberapa sudut kotadiketemukan sebuahbangunan kecil, lebih kecil

dari kapel yang hanya berisialtar dan patung orang

kudus. Masih sering dijumpaiorang-orang tua Jerman yang

berjalan kaki menyusuri kota dansinggah di sudut perempatan jalanuntuk sekedar berdoa sejenak dan

kemudian melanjutkan perjalanan menikmatisuasana kota. Sebuah bangunan kapel kecil yangdipersembahkan bagi St Wendelin, seorang kudusbagi orang desa dan petani yang dihormati diJerman. Kapel ini dibangun tahun 1514, memilikibentuk yang unik, dan dapat dijadikan sebagaitetenger (landmark) kota di perempatan jalan menu-ju kota lama Dieburg. Setiapkali saya berjalan kakiatau naik sepeda di sore hari melewati kapel kecil ini,tak bosan bosannya saya berhenti sejenak untuksekedar menikmati keindahan setiap detail arsitekturbangunan kapel ini. Informasi setiap bangunankapel ataupun gereja selalu dibuat dan ditempatkan

di sisi bangunan, sehingga setiap orang dapat mem-baca dan memahami sejarah bangunan tersebut.

Arsitektur bangunan Gereja di Jerman memilikikeragaman, mulai dari bentuk yang paling banyakdijumpai pada gereja katedral, yaitu arsitekturGothik, Baroque, Romanesque sampai pada bentukarsitektur modern. Pada saat munculnya KristenProtestan yang dipelopori Martin Luther, PemerintahJerman membagi dua kepemilikan gereja secaraadil. Sebagian gereja milik Gereja Katolik diambilpemerintah Jerman untuk diberikan kepada jemaatgereja Protestan, dengan catatan untuk tidak meng-ubah bentuk, interior dan ornamen di dalam gereja.Maka sulit membedakan gereja Katolik maupunProtestan di Jerman, karena pada awalnya gereja diJerman dimiliki oleh gereja Katolik. (53)

- LMF Purwanto, profesor Program StudiArsitektur Universitas Katolik Soegijapranata

Menikmati Arsitektur Gereja di Darmstadt Jerman

Beberapasaat yang lalu, penulis berkesempatan mengunjungi kembali Jerman dan tinggal di

kota Dieburg wilayah Darmstadt Jerman. Kesempatan tinggal selama tiga bulan terkait dengan

penelitian dengan Technische Universitaet Darmstadt, saya manfaatkan tidak hanya

untuk refreshing dan mengembangkan keilmuan semata namun juga saya sempatkan untuk

melihat keindahan arsitektur di Kota Darmstadt ini.

SM/dok

Para peserta penataran keprofesian kode etik dan kaidah tingkah laku berfotobersama dengan Ketua IAI Jawa Tengah (Ar. Sugiarto, IAI) dan narasumber (Ar.

Agung Dwiyanto, IAI dan Ar. Satrio Nugroho, IAI).

Penataran Keprofesian Kode Etik dan Tata Laku di Purwokerto

Penyerahan doorprize kepada

peserta penataran oleh Ketua IAI Jawa Tengah, Bapak Ar. Sugiarto, IAI. SM

/dok

Tampak luar Gnadenkapelle St. Maria Dieburg

SM/d

ok

Altar Gnadenkapelle St. Maria Dieburg dengan langgam Baroque yang menarik

Gereja Orthodox Rusia ST.Maria Magdalena Darmstadt

dengan kubah emas yang cantik

Top Related