Menuntaskan Buta Huruf dan Meningkatkan Niat Belajar di Kalangan
anak- anak dan Remaja Demi Membuka Wawasan dan Jendela Dunia
Untuk Indonesia Yang lebih Maju di Tengah Pandemi Covid-19
Niko Pratama Adhi, Ilmu Politik 2018, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Email : [email protected]
Abstrak
Pendidikan yang ada di Negara Indonesia sudah tergolong maju dan berkembang, akan
tetapi penerapan pendidikan di Indonesia belom merata semuanya. Pendidikan menjadi aspek
penting terutama bagi nasib bangsa dan negara yang dipegang oleh para generasi mudanya.
Apabila generasi muda kekurangan Intelektual dan kurangnya wawasan maka Negara
Indonesia tidak akan maju seperti apa yang dibayangkan. Saya sebagai mahasiswa Universitas
Negeri Semarang mempunyai tujuan untuk membantu para anak – anak dan remaja sekitar
kelurahan Bulustalan untuk dapat Bersama membuka diri agar mempunyai wawasan yang
luas serta menuntaskan Buta Huruf yang masih ada dikalangan anak – anak dan remaja, saya
selama KKN BMC 1 UNNES Tahun 2021 mengabdikan diri kepada warga serta kelurahan
Bulustalan untuk membantu masyarakat serta membantu para anak – anak dan remajanya
untuk saling membuka diri demi menambah wawasan mereka untuk generasi Indonesia yang
lebih Maju.
Kata Kunci : Pendidikan, Bulustalan, anak – anak, remaja, wawasan
Abstract
Education in Indonesia has been classified as advanced and developing, but the implementation of
education in Indonesia has not been evenly distributed. Education is an important aspect, especially for the
fate of the nation and state which is held by the younger generation. If the younger generation lacks
intellectuality and lack of insight, the Indonesian state will not progress as imagined. As a student at the
State University of Semarang, I have a goal to help children and teenagers around the Bulustalan village
to be able to open themselves together so that they have broad insight and solve the illiteracy that still exists
among children and adolescents, I was during KKN BMC 1 UNNES Year 2021 to devote themselves to
the residents and the Bulustalan sub-district to help the community and help their children and youth to
open up to each other in order to broaden their horizons for a more advanced Indonesian generation.
Keywords: Education, Bulustalan, children, youth, insight
Pendahuluan
Kelurahan Bulustalan merupakan kelurahan yang ada di tengah – tengah Kota
Semarang dengan Sebagian besar Masyarakatnya menjadi pedagang di Pasar Bulu.
Dikarenakan lokasi Bulustalan sangatlah berdekatan dengan Pasar Bulu membuat Sebagian
besar warga Bulustalan menjadi pedagang di Pasar Bulustalan dan sekitaran Pasar, seperti
pedagang makanan, sayuran, daging, hingga aneka jajanan tradisional. Warga kelurahan
Bulustalan termasuk dalam kondisi ekonomi yang Menengah dan Sebagian besar menengah
kebawah, meskipun terletak di tengah kota belum menjamin warganya berkondisikan
ekonomi menengah keatas. Seperti halnya warga Bulustalan yang terletak di Gang Lemah
Gempal, banyak warga yang tinggal dirumah – rumah kecil yang saling berhimpitan dan
tergolong dalam kondisi ekonomi yang menengah kebawah. Dengan kondisi lingkungan
yang tidak sehat karena berhimpitan dan dekat dengan saluran air (gorong – gorong)
membuat gang tersebut dinilai kumuh dan kotor. Di sisi lain, Karang Taruna dan kegiatan
Ibu – ibu PKK tergolong cukup aktif. Dari karang taruna kegiatan seperti penggolangan
dana, serta pembentukan anggota masih berjalan, dan Senam sehat tiap minggu serta lomba
– lomba memasak masih ada di kegiatan Ibu – Ibu PKK.
Pandemi Covid-19 yang terus berlangsung membuat Sebagian besar warga Bulustalan
sebagai pedagang merasa mata pencahariannya terhambat, PPKM yang terus berlanjut
sangat membuat perekonomian mereka sangatlah minim. Mulai dari jam buka pasar yang
ditutup lebih awal dan kurangnya konsumen yang datang ke pasar, hal inilah yang semakin
membuat perekonomian warga semakin terdesak ditambah banyaknya anak – anak dan
remaja di Kelurahan Bulustalan yang Sebagian besar nasibnya kurang beruntung dan
akhirnya tidak bersekolah, akan tetapi mereka membantu orang tuanya untuk berdagang di
Pasar Bulu. Inilah yang mengakibatkan banyaknya anak – anak dan remaja yang masih buta
huruf dan kekurangan wawasan sehingga membuat mereka tidak memiliki kemampuan
dalam berpola pikir yang lebih luas serta kurangnya attitude sebagai pegangan untuk hidup
di tengah – tengah masyarakat. Disisi lain, anak – anak dan remaja yang memiliki nasib
lebih beruntung untuk merasakan pendidikan yang cukup justru tidak memanfaatkan
dengan baik.
Di Indonesia menerapkan sistem pendidikan Nasional, yakni salah satu contohnya
adalah program pendidikan yang terkini di dalam negeri adalah “wajib Belajar 12 Tahun”,
penjelasannya sebagai berikut : 6 Tahun Sekolah Dasar (SD), 3 Tahun Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pendidikan di Indonesia dari tahun
ke tahun semakin maju dan berkembang, akan tetapi belum merata ke semua pelosok
negeri. Seperti halnya anak – anak dan remaja yang masih banyak mengalami Buta Huruf
disebabkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap anak – anak dan remaja yang
nasibnya kurang beruntung untuk menempuh pendidikan membuat masih banyaknya angka
Buta Huruf di Indonesia. Ditambah lagi Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai di
Indonesia telah membuat proses belajar mengajarpun harus dilakukan secara daring
(online) yang dilakukan dari rumah lewat suatu aplikasi dan melalui Smartphone untuk
bertatap muka. Hal ini membuat para anak – anak dan remaja memanfaatkan momen
tersebut untuk tidak belajar secara online melainkan menggunakan momen tersebut untuk
bermain game online, dikarenakan tidak ada pengawasan dari orang tua agar anaknya
belajar.
Menurut Sri Daryati, Sebagai Pimpinan Kelurahan Bulustalan menambahkan sangat
mengharapkan turunnya angka penyebaran Covid-19. Hal ini diungkapkan karena
banyaknya warga Bulustalan khususnya yang mata pencahariannya sebagai pedagang
sangatlah terpuruk keadaan ekonominya. Sebagai pimpinan Kelurahan Bulustalan, Ibu Sri
Daryati tidaklah tinggal diam dalam kewajibannya sebagai pimpinan. Kelurahan membuat
berbagai program seperti, pembagian beras kepada warga, membagikan makanan setiap
hari jumat kepada warga yang kurang mampu, serta memberikan makanan dan bantuan
sosial kepada warga Kelurahan Bulustalan yang terdampak Covid-19 dan isolasi mandiri
dirumah.
Tujuan saya sebagai mahasiswa yang menyerahkan diri untuk mengabdi kepada
Kelurahan Bulustalan melalui Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan Covid-19 yang utama
adalah untuk mengentaskan Buta Huruf di kalangan anak – anak dan remaja dengan
mendirikan suatu Taman Baca masyarakat yang nantinya tidak hanya anak – anak dan
remaja saja, melainkan berbagai kalangan pun akan bisa memakai fasilitas baca tersebut.
dan membangkitkan semangat anak – anak dan remaja untuk belajar, meskipun semua
kegiatan belajar dan mengajar di sekolah dilakukan secara daring (Online), bukan suatu
alasan untuk menjadikan niat belajar menjadi turun. Kemudian, dari diri saya sendiri
berkeinginan dalam rangka Bersama melawan Covid-19 saya dan kelurahan bekerja sama
untuk saling melancarkan program sosial membantu warga Bulustalan yang terkena
dampak Covid-19 serta menghimbau warga untuk Vaksinasi dan melakukan penyuluhan
tentang Covid-19. Saya berharap pengabdian yang saya lakukan nantinya untuk 45 hari
kedepan akan menjadikan Kelurahan Bulustalan lebih maju, dengan memperhatikan
protokol Kesehatan yang ketat saya dalam melakukan berbagai kegiatan.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan menggunakan metode deskriptif analitis. Deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang
diteliti. Sehingga metode penelitian satu ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek
penelitiannya. Analitis atau analitik dapat dikatakan sebagai suatu cara bagaimana suatu data
ditampilkan agar informasi yang ditampilkan dapat secara jelas diterima oleh orang lain.
Untuk bentuk dari penelitian ini adalah kualitatif yakni menjelaskan suatu penelitian dengan
mengobservasi objek langsung dari lapangan. Bentuk dari penelitian ini adalah Artikel Kuliah
Kerja Nyata Bersama Melawan Covid-19 UNNES. Lokasi penelitian bertempat di Kelurahan
Bulustalan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Untuk Penelitian artikel ini
dilakukan sejak KKN BMC 1 dimulai yakni sejak tanggal 3 Agustus 2021 sampai dengan
pertengahan September yang akan datang. Subjek pada penelitian ini adalah warga Kelurahan
Bulustalan. Prosedur yang dilakukan dalam KKN kali ini untuk membuat artikel adalah : 1)
Perizinan terlebih dahulu kepada RT/RW setempat, serta Kepada Kelurahan Bulustalan
untuk melakukan KKN di Bulustalan, 2) Perencanaan Program Kerja, 3) Pelaksanaan dari
program kerja yang sudah disahkan dan mendapat izin dari RT/RW setempat dan Pimpinan
Kelurahan Bulustalan, 4) Observasi langsung ke lapangan, 5) Sosialisasi dengan warga
Bulustalan, 6) Merefleksikan pada akhir program kerja.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan RT/RW setempat untuk
meminta izin akan melaukakan KKN, kemudian memperoleh data warga yang sedang
terjangkit atau pun sedang berisolasi dirumah, serta menanyakan tentang kegiatan apa saja
yang rutin dilakukan di lingkungan RT/RW Bulustalan. Kemudian wawancara dengan
Karang Taruna dari Bulustalan untuk menanyakan anak – anak dan remaja yang sedang
melakukan sekolah Online ataupun anak – anak dan remaja yang tidak bersekolah akan tetapi
ikut bekerja Bersama orang tuanya untuk berdagang di Pasar. Kemudian, wawancara dengan
Pimpinan Kelurahan Bulustalan untuk mencari tahu program apa saja yang telah dilakukan
oleh Kelurahan untuk Warga Kelurahan Bulustalan selama pandemi Covid-19. Teknik
pengumpulan terakhir adalah dengan dokumentasi dengan mengabadikan foto, dan video.
Teknik analisis data pada artikel ini adalah dengan analisis naratif serta analisis wawancara
dengan warga kelurahan Bulustalan.
Tingkat keberhasilan Program Kerja yang saya lakukan pada penelitian Kuliah Kerja
Nyata di Kelurahan Bulustalan adalah dengan adanaya Taman Baca Masyarakat untuk
tempat belajar Bersama dan membaca bagi yang kurang beruntung dalam pendidiklan, serta
bagi yang sedang sekolah Online dapat belajar Bersama di Taman Baca Masyarakat tersebut
yang bertempat di posko kelurahan Bulustalan. Program kerja yang saya lakukan ini juga
didukung oleh pihak kelurahan dengan menyuplai buku – buku yang nantinya diberikan
kepada Posko Taman Baca Masyarakat untuk menambah literasi.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini disajikan dengan tabel program kerja yang telah saya buat dan sudah
dilaksanakan dalam pengabdian KKN di Kelurahan Bulustalan, berikuta adalah tabel kerja
yang telah berjalan:
No Program Kerja Sasaran Metode Pelaksanaan
1 Program bantuan sosial berupa
makanan yang dibagikan kepada warga
yang terdampak covid-19 dan isolasi
mandiri dirumah. Program ini bekerja
sama antara kelurahan Bulustalan
dengan dinas sosial.
Warga kelurahan
Bulustalan yang
terkena covid-19
serta isolasi mandiri
di rumah.
Program pembagian bantuan
makanan ini dibagikan setiap
hari jumat, kepada warga
kelurahan Bulustalan yang telah
didata oleh kelurahan yang
terkena covid-19.
2 Program “Penyaluran Bantuan Beras
PPKM 2021” yang bekerja sama dengan
Kelurahan Bulustalan.
Warga kelurahan
Bulustalan yang
kurang mampu dan
terdampak
pandemic covid-19.
Mendata warga Kelurahan
Bulustalan yang kurang mampu
dan terdampak pandemic covid-
19, lalu membagikan bantuan
beras dengan menunjukan KTP
( Kartu Tanda Penduduk ) agar
membuktikan bahwa warga
tersebut asli dari Kelurahan
Bulustalan serta membawa
Kartu Miskin ( Kartu Merah )
dan tetap memperhatikan
protokol kesehatan.
3. Menghimbau dan membagikan masker
serta sarung tangan bagi pedagang yang
ada di sekitaran Pasar Bulu untuk tetap
berdagang dengan memperhatikan
protokol Kesehatan.
Para pedagang yang
ada di sekitaran
Pasar Bulu.
Melakukan sosialisasi dengan
pedagang yang di sekitaran
pasar bulu, lalu memberi
himbauan tentang covid-19 dan
protokol Kesehatan.
4. Pendampingan belajar tentang
“Penerapan dasar – dasar ilmu politik
dan kewarganegaraan untuk
menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme” sejak dini mulai dari SD –
SMA disekitar RT/RW Bulustalan. Dari
pendampingan belajar ini akan ada
hadiah atau doorprize agar anak – anak
merasa semangat serta tidak merasa
jenuh.
Anak – anak dari
warga RT/RW
Bulustalan mulai
dari SD - SMA
Melalui zoom atau media
komunikasi lainnya, dan jika
harus dilakukan secara tatap
muka akan tetap mematuhi
protokol Kesehatan.
5. Membuat program taman baca anak dan
bekerja sama dengan karang taruna
setempat yang memanfaatkan posko
desa yang tidak terpakai untuk mengajak
anak – anak gemar membaca sejak usia
dini yang di programkan tiap seminggu
2 kali.
Anak – anak usia
dini sekitaran
RT/TW Bulustalan
Mengumpulkan anak – anak
usian dini di posko desa untuk
gemar membaca dan tulis.
Tetap memperhatikan protokol
Kesehatan.
Pembahasan Analisis Program Kerja
1. Pada program kerja point pertama ini saya dengan kelurahan membagikan bantuan
sosial dan juga makanan bagi warga keluahan Bulustalan yang terkena Covid-19 dan
isolasi mandiri dirumah. Pelaksanaan program ini dengan cara mendata warga
Bulustalan yang terkena Covid-19 dan isolasi dirumah dengan menemui RT/RW
masing – masing untuk mendata warganya yang sedang isolasi Bersama dengan
petugas dari Kelurahan. Tujuan dibuatnya program ini adalah untuk mengingatkan
saling tolong terhadap sesame yang sifatnya juga menerapkan konsep “Jogo
Tonggo”\. Program ini dilakukan setiap seminggu sekali di Hari Jumat.
2. Pada program kerja point yang kedua ini saya dengan pihak kelurahan saling bekerja
sama unutk mensukseskan program “Penyaluran Bantuan Beras PPKM 2021”.
Pelaksanaan dari program ini dengan Mendata warga Kelurahan Bulustalan yang
kurang mampu dan terdampak pandemic covid-19, lalu membagikan bantuan beras
dengan menunjukan KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) agar membuktikan bahwa warga
tersebut asli dari Kelurahan Bulustalan serta membawa Kartu Miskin ( Kartu Merah )
dan tetap memperhatikan protokol Kesehatan.
3. Pada program kerja point ketiga mengingat masihb berlangsungnya Pandemi Covid-
19, saya bertujuan untuk mengingatkan Kembali pedagang Sekitaran Pasar Bulustalan
untuk selalu mematuhi protokol Kesehatan demi keselamatan Bersama. Proses
pelaksanaannya saya datang kepada beberapa pedagan untuk memberikan penyuluhan
terlebih dahulu tentang Virus Corona, kemudian setelah melakukan penyuluhan
singkat saya memberi masker dan sarung tangan sebagai salah satu protokol Kesehatan
yang sudah dibuat oleh pemerintah.
4. Pada Program kerja point keempat, pada zaman milenial sekarang banyak anak – anak
dan remaja kurangnya ilmu tentang nasionalisme atau ilmu tentang kewarganegaraan.
Dan seringkali pun mereka mengganggap bahwa nasionalisme dan sifat patriotisme
tidaklah begitu penting. Bahkan pengetahuan mereka tentang politik di Indonesia
sendiripun mereka masih kurang memahami ap aitu politik dan hanya menganggap
bahwa politik itu merupakan gambaran dari korupsi saja. Dengan adanya
pendampingan belajar Bersama – sama saya sebagai mahasiswa politik yang juga
memiliki pengetahuan tentang kewarganegaraan pun mengajak anak – anak dan
remaja untuk lebih mengenal Negara Indonesia serta politik yang ada di Indonesia.
Pelajaran seperti ini harus ditanamkan sejak dini agar kelak setelah meraka beranjak
dewasa akan memiliki rasa nasionalisme dan sifat patriotisme yang membekas di Hati
mereka.
5. Pada program kerja point 5 ini demi mengentaskan Buta huruf dan membuka
wawasan yang lebih luas bagi anak – anak dan remaja kelurahan Bulustalan, maka
saya, karang taruna serta kelurahan bekerja sama untuk membuat taman baca
masyarakat yang memakai posko yang tidak terpakai. Hal ini didukung penuh dari
kelurahan yang di support dari buku – buku untuk tambahan literasi.
Simpulan
Pengabdian yang saya berikan kepada kelurahan Bulustalan ini menjadi
perwujudan kepedulian saya sebagai warga asli Bulustalan demi memajukan desa saya
sendiri. Dengan dibantu Kelurahan Bulustalan, RT/RW, serta Warga Bulustalan yang
ikut aktif mensukseskan program kerja yang telah saya buat menandakan bahwa
Kelurahan Bulustalan siap untuk selangkah lebih maju kedepan. Dimulai dari
warganya yang mulai aktif dan peduli terhadap sekitar yang terjangkit Covid-19, lalu
kepedulian warga Bulustalan yang Sebagian besar menjadi pedagang mulai untuk
mematuhi protkol Kesehatan, kemudian anak – anak dan remaja yang aktif untuk ikut
belajar agar menambah wawasan satu sama lain.
Harapan saya kedepannya adalah nantinya program – program yang telah saya
buat dapat terus berlangsung yang artinya tidak hanya berjalan pada saat KKN saja
melainkan terus berjalan karena ini semua demi kemajuan Desa Bulustalan. Untuk
kesan saya terutama kepada pimpinan Kelurahan Bulustalan selaku Ibu Sri Daryani
yang selalu membimbing saya dan mensukseskan segala program kerja saya. Serta
apabila melakukan kesalahan beliau selalu mengingatkan saya, kemudian untuk RT
dan RW Bulustalan yang sudah mau menyediakan berbagai fasilitas untuk membantu
KKN saya, kemudian untuk anak – anak dan remaja serta Karang Taruna Bulustalan
yang sudah mau ikut aktif dalam berbagai program seperti pembimbingan belajar, serta
memperbolehkan saya untuk mempergunakan fasilitas desa. Pesan saya, semoga
Kelurahan Bulustalan semakin maju, dan menjadi Desa yang ada di Tengah Kota yang
terpandang.
Referensi
Munir.2009.Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi.Bandung:Alfabet.
Kementrian pendidikan dan Kebudayaan.2020.Surat Edaran Menteri Pendidikan
dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).
Syaiful, Amin, dkk. 2020. Bimbingan Belajar Online di Desa Ngasem, Kecamatan
Batealit, Kabupaten Jepara. Artikel Ilmiah KKN UNNES Bersama Melawan Covid-19
Tahun 2020.
Lampiran
Sudah submit di Jurnal Bina Desa pada tanggal 28 September 2021.
PEDULI KESEHATAN WARGA KELURAHAN LAMPER
TENGAH, SEMARANG SELATAN DI TENGAH PANDEMI
COVID-19
Yoan Kristianita, Ilmu Politik 2018, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Email : [email protected]
ABSTRAK
Peduli Kesehatan Warga Kelurahan Lamper Tengah menjadi tujuan utama dan
sasaran kami dalam mengabdi selama KKN BMC 1 UNNES Tahun 2021. Kesehatan menjadi
aspek penting terutama disaat pandemi seperti saat ini. Selain kesehatan, tujuan kami adalah
untuk membantu setidaknya sedikit kehidupan warga dalam mempertahankan dan
mengembangkan kembali UMKM yang sempat terhambat akibat pandemi. Metode penelitian
yang kami lakukan adalah deskriptif analitis dengan bentuk penelitian kualitatif. Sedangkan
metode pelaksanaan yang kami gunakan adalah penyusunan program kerja dan implikasi nya
di tengah masyarakat dalam wujud pengabdian kami selama KKN BMC 1 Di Kelurahan
Lamper Tengah. Hasil pengabdian yang kami lakukan berjalan dengan lancar sesuai program
kerja yang telah kami susun dan disetujui bersama. Warga merespon sangat baik dan terbuka
akan pengabdian kami, pihak Kelurahan juga selalu membantu kami untuk melaksanakan
program kerja kami tersebut.
ABSTRACT
Caring for the Health of the Residents of the Central Lamper Village is our main goal and
target in serving during the 2021 BMC 1 UNNES KKN. Health is an important aspect, especially during
a pandemic like today. Apart from health, our goal is to help at least a little bit of people's lives in
maintaining and redeveloping MSMEs that were hampered by the pandemic. Our research method is
descriptive analytical with a qualitative research form. While the implementation method that we use is
the preparation of a work program and its implications in the community in the form of our service during
KKN BMC 1 in Lamper Tengah Village. The results of the service that we do run smoothly according to
the work program that we have compiled and agreed upon together. The residents responded very well and
were open to our service, the Kelurahan also always helped us to carry out our work program.
Keywords : Kesehatan, Lamper Tengah, Program Kerja, Pandemi, Pengabdian, Warga.
PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga tahun 2021 ini membuat warga
harus lebih peduli dan protektif kepada kesehatan diri masing-masing. Hidup sehat seharusnya
menjadi kebiasaan yang diterapkan oleh setiap orang, tidak hanya disebabkan oleh pandemi
saja. Namun begitu, pandemi covid-19 ini menciptakan dampak baik yang negatif maupun
positif bagi setiap masyarakat Indonesia khususnya pada warga Kelurahan Lamper Tengah.
Kelurahan Lamper Tengah menjadi salah satu kelurahan di Kota Semarang yang warganya
banyak terdampak penyakit virus corona sehingga kami sebagai mahasiswa yang terjun dan
berdampak bagi masyarakat harus membawa manfaat itu kepada warga terutama dalam
keadaan pandemi seperti saat ini. Kelurahan Lamper Tengah bukan merupakan kelurahan
atau desa yang warganya tertutup akan pengetahuan dan informasi yang ada, justru sebaliknya
Kelurahan Lamper Tengah merupakan kelurahan yang warganya sangat cepat beradaptasi
dengan pengetahuan dan informasi yang sedang berkembang, karena sebagian besar warga
Kelurahan Lamper Tengah juga merupakan warga yang berpendidikan tinggi. Namun karena
kesibukan mereka bekerja dan seakan acuh dengan pandemi yang terjadi sekarang ini, maka
banyak warga Kelurahan Lamper Tengah yang positif COVID-19.
Menurut Joko Sumarno, Kepala Kelurahan Lamper Tengah atau Pak Lurah
mengatakan bahwa dalam satu RW di Kelurahan Lamper Tengah sejumlah 100 warga
terdampak positif COVID-19. Sedangkan jumlah warga yang meninggal dunia karena
COVID-19 ada dua warga setiap minggu nya. Jika hal ini terus dibiarkan maka kehidupan
warga Lamper Tengah tidak berjalan dengan stabil dan segala aspek kehidupan seperti
ekonomi, sosial, budaya maupun kesehatan yang utama akan mengalami kemerosotan. Kami
sebagai mahasiswa KKN Bersama Melawan Covid dari Universitas Negeri Semarang yang
memilih untuk melayani masyarakat Kelurahan Lamper Tengah berinisiatif menciptakan
program kerja yang menghasilkan suatu luaran yang bermanfaat dan berdampak terutama bagi
kesehatan warga Kelurahan Lamper Tengah.
Kelurahan Lamper Tengah merupakan Kelurahan yang padat penduduk, namun
Kelurahan ini termasuk Kelurahan yang sebagian besar kondisi perekonomian warganya
berada pada posisi menengah dan menengah ke atas. Namun terlepas dari itu, sekitar 30%
warga masih dalam kondisi menengah ke bawah sehingga jika dilihat lebih mendalam, kondisi
perekonomian warga Kelurahan Lamper Tengah mengalami ketimpangan antara warga yang
menengah ke bawah dengan warga yang menengah ke atas. Kelurahan Lamper Tengah sudah
termasuk Kelurahan yang maju di Kota Semarang karena lebih dari 50% pemuda nya
menempuh Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta. Meskipun Lamper Tengah
merupakan salah satu Kelurahan yang maju di Kota Semarang, hubungan sosial yang terjalin
antar warga Lamper Tengah ini tidak berhenti begitu saja. Hubungan sosial yang terjalin antar
warga di Lamper Tengah selalu diaplikasikan melalui kegiatan warga bersama seperti adanya
kerja bakti yang rutin dilaksanakan setiap minggu tepatnya di hari minggu pagi, sedangkan
budaya sosial yang biasa dilakukan adalah acara tirakatan yang rutin dilakukan ketika
menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, Tahun Baru Islam, Idul Fitri dan hari besar
lainnya.
Kelurahan Lamper Tengah termasuk Kelurahan yang multikulturalisme dan beragam,
baik secara agama, etnis, suku, maupun ras. Presentase warga yang beragama Muslim sebesar
75%, warga yang beragama Kristen Protestan sebesar 15%, warga yang beragama Katholik
sebesar 8%, sedangkan 1.5% untuk warga yang beragama Buddha dan 0.5% untuk warga yang
beragama Hindu. Etnis Tionghoa yang berpenduduk di Kelurahan Lamper Tengah juga
mencapai presentase 10% dari penduduk asli yang mayoritas dari etnis atau suku Jawa.
Sedangkan potensi ekonomi maupun sumber daya alam yang berkembang di Lamper Tengah
adalah adanya UMKM yang terus berkembang dibidang produksi seperti usaha produksi
tempe milik Pak Daryono serta usaha produksi kerupuk terung dan kerupuk ikan milik Pak
Dadang. Contoh kedua UMKM ini juga berhasil mengembangkan sumber daya manusia yaitu
dengan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar maupun warga yang merantau di
Kelurahan Lamper Tengah.
Tujuan kami sebagai mahasiswa yang mengabdi di Kelurahan Lamper Tengah melalui
Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan Covid-19 yang utama adalah untuk meningkatkan
kualitas dan peduli kesehatan warga Kelurahan Lamper Tengah terutama dalam keadaan
pandemi seperti sekarang ini dengan mengingatkan dan praktik secara langsung yaitu dengan
membagikan masker kepada warga, Selain itu, tujuan kami mengabdi di Kelurahan ini adalah
untuk membantu setidaknya sedikit dari warga yang terkena dampak pandemi Covid-19 baik
secara individu, keluarga maupun umkm atau usaha yang berkembang dalam Kelurahan ini.
Kami juga peduli dengan pendidikan anak-anak yang terkena dampak covid-19 yang harus
belajar di rumah masing-masing yaitu dengan mengadakan pembelajaran secara online
maupun secara langsung namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan dan
memakai masker. Kami berharap bahwa pengabdian kami selama 45 hari ini dapat membawa
dampak baik bagi masyarakat. Karena kami hidup juga untuk masyarakat.
METODE PENELITIAN
Metode yang peneliti gunakan dalam artikel ini ialah metode deskriptif analitis.
Metode deskriptif merupakan prosedur pemecah masalah yang diselidikan dengan
menggambarkan keadaan subjek serta objek dalam suatu penelitian seperti seseorang,
lembaga, masyarakat, dan lain sebagainya yang berdasarkan fakta-fakta yang terjadi adanya.
Sedangkan bentuk penelitian ini adalah kualitatif yaitu menjelaskan suatu penelitian dengan
bentuk deskriptif dan dengan analisis. Bentuk penelitian ini adalah Artikel Kuliah Kerja Nyata
Bersama Melawan COVID-19 UNNES. Lokasi penelitian artikel KKN ini adalah di
Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Penelitian artikel
KKN ini dilakukan dari tanggal 3 Agustus 2021 sampai dengan pertengahan bulan September
nanti. Subjek pada penelitian artikel ini adalah warga Kelurahan Lamper Tengah. Prosedur
dalam penelitian artikel ini adalah : 1) Perencanaan program kerja, 2) Penyusunan program
kerja, 3) Pelaksanaan program kerja, 4) Observasi dan pengamatan saat pelaksanaan program
kerja berlangsung, 5) Refleksi pada akhir kegiatan program kerja.
Teknik pengumpulan data adalah dengan cara wawancara kepada bagian Aksi Sosial
Kelurahan Lamper Tengah yaitu Ibu Ningsih dan Ibu Bahtiar untuk kami memperoleh data
warga, selain itu kami juga observasi atau berkunjung ke rumah warga yang menjadi sasaran
kami dalam melaksanakan salah satu program kerja. Teknik pengumpulan data yang terakhir
adalah dengan dokumentasi yaitu mengabadikan pelaksanaan setiap program kerja melalui
foto dan video. Sedangkan teknik analisis data pada artikel ini adalah dengan analisis naratif
serta analisis wacana.
Indikator tingkat keberhasilan program kerja pada penelitian Kuliah Kerja Nyata kami
di Kelurahan Lamper Tengah adalah warga bersikap sangat ramah dan menerima kami
dengan senang hati dalam pengabdian masyarakat melalui KKN BMC 1, warga juga antusias
ketika kami melaksanakan program kerja yang bertemakan bersama melawan covid seperti
pembagian masker, sosialisasi secara langsung mengenai protokol kesehatan, pembagian jamu
tradisional sebagai aksi untuk menjaga kesehatan dan imun warga. Program kerja kami juga
didukung oleh pihak Kelurahan. Indikator keberhasilan kami yang lain adalah kami
mengupayakan kembali pemasaran beberapa UMKM warga Lamper Tengah yang kami kira
terdampak COVID-19 sehingga presentase penjualan mengalami penurunan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian ini disajikan dengan tabel program kerja yang kami laksanakan dalam
pengabdian KKN BMC 1 kami di Kelurahan Lamper Tengah sekaligus menganalisis indikator
keberhasilan program kerja kami di Kelurahan tersebut. Berikut daftar table program kerja
kami :
No Program Kerja Sasaran Metode Pelaksanaan
1. Mengadakan edukasi tentang
Protokol Kesehatan untuk
mencegah penularan COVID-19
kepada warga Kelurahan Lamper
Tengah dengan melakukan
sosialiasi atau penyuluhan kepada
warga terkait COVID-19 dan
pembagian masker dan snack
kepada warga yang mengikuti
sosialisasi.
Warga Kelurahan
Lamper Tengah
Menyampaikan materi
secara langsung atau
tatap muka di Balai
Kelurahan atau Balai
PKK Lamper Tengah
dengan selalu
memperhatikan
protokol kesehatan.
2. Memberikan pendampingan
kegiatan belajar untuk siswa tingkat
SD-SMA di sekitar Kelurahan
Lamper Tengah.
Siswa-siswi SD –
SMA di Kelurahan
Lamper Tengah
Online melalui zoom,
google meet, chatting
grup, offline ataupun
tatap muka secara
langsung dengan tetap
memperhatikan
protokol kesehatan.
3. Edukasi pembuatan produk
minuman jamu yang diduga
meningkatkan imunitas tubuh pada
warga Kelurahan Lamper Tengah.
Warga Kelurahan
Lamper Tengah yang
rentan terkena Covid-
19 seperti lansia dan
warga yang bekerja
dengan bertemu
banyak orang seperti
pedagang
Pembuatan Handmade
dan pembagian secara
langsung kepada
warga melalui
pendataan terlebih
dahulu
4. Melakukan pendataan pada warga Warga Kelurahan Pendataan melalui
di Kelurahan Lamper Tengah yang
terdampak pandemi dan
berpengaruh pada perekonomian
warga Kelurahan Lamper Tengah
dengan memberikan bantuan sosial
seperti sembako.
Lamper Tengah yang
terpuruk dan
terdampak pandemi
COVID-19
data kelurahan melalui
PSM (Pekerja Sosial
Masyarakat) kemudian
terjun secara langsung
ditengah masyarakat
dengan tetap
memperhatikan
protokol kesehatan
untuk keamanan
Bersama.
5. Membantu penjualan produk dari
UMKM warga di Kelurahan
Lamper Tengah yang sedang
mengalami kesulitan dalam
penjualan dan menurunnya omzet
karena terdampak pandemi dengan
cara daring maupun luring.
Pedagang UMKM
yang terdampak
pandemi dan omzet
penjualannya yang
turun dari RT… /
RW…
Marketing melalui
media sosial dan
Penjualan secara
langsung di lapangan
dengan tetap
memperhatikan
protokol kesehatan
6. Pembuatan pamflet tentang
penerapan protokol kesehatan
sebagai pencegahan penularan virus
COVID-19.
Warga Kelurahan
Lamper Tengah
Design secara online
dan pengaplikasian
secara langsung
ditempelkan pada
mading balai RW
maupun kelurahan.
7. Penanaman pohon atau tanaman di
area gersang Kelurahan Lamper
Tengah dan berkolaborasi bersama
Area Gersang
Lingkungan
Kelurahan Lamper
Penanaman secara
langsung bersama
anggota PKK Lamper
PKK (Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan
Lamper Tengah.
Tengah seperti
Lapangan Lamper
Tengah atau
Lapangan
Kedondong.
Tengah dengan tetap
memperhatikan
protokol kesehatan
8. Penyemprotan disinfektan pada
rumah warga RT/RW di Kelurahan
Lamper Tengah sebagai aksi
pencegahan penyebaran virus
COVID-19.
Rumah Warga dari
RT/RW
Dilaksanakan secara
langsung
9. Penyuluhan dan sosialisasi kepada
anak-anak dan remaja dari RT/RW
Kelurahan Lamper Tengah
mengenai penggunaan sosial media
yang baik dan benar dalam
menyikapi berita hoax dan
cyberbullying terutama di masa
pandemi yang mana kita semua
dihadapkan pada era online.
Anak-anak dan
Remaja dari RT /RW
Kelurahan Lamper
Tengah
Online melalui zoom
atau google meet
10. Penyampaian materi dan sosialisasi
mengenai pentingnya dasar-dasar
ilmu politik dan ilmu hukum
(tentang apa) untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara pada
masyarakat RT/RW Kelurahan
Lamper Tengah.
Warga RT/RW
Kelurahan Lamper
Tengah
Online melalui zoom
atau google meet
Pembahasan Analisis Program Kerja
1. Point pertama dari program kerja kami yaitu mengadakan sosialisasi kepada warga
Kelurahan Lamper Tengah mengenai protokol kesehatan yang harus selalu kita
lakukan selama pandemi. Progja berjalan dengan lancar diikuti oleh 10 warga
Kelurahan Lamper Tengah. Kami sebagai mahasiswa yang mengabdi selama KKN
memaparkan materi terkait protokol kesehatan saat pandemi kepada warga. Respon
warga juga sangat baik dan mereka mengikuti dengan antusias dan mendengarkan
dengan baik. Di akhir sosialisasi, kami membagikan snack kepada seluruh warga yang
hadir sebagai rasa terimakasih kami karena mereka sudah menyempatkan waktu untuk
mengikuti sosialisasi sebagai program kerja KKN kami dalam bersama melawan covid-
19. Tujuan kami melakukan sosialisasi adalah agar warga selalu mendapatkan edukasi
terkait protokol kesehatan selama pandemi dan melakukannya dalam kegiatan sehari-
hari. Berikut merupakan dokumentasi dari program kerja kami tersebut.
2. Program kerja kami berikutnya adalah pembagian masker kepada warga sekitar
Kelurahan Lamper Tengah. Kami membagikan masker kepada warga yang saat itu
sedang berinteraksi dengan orang banyak. Hal ini sebagai wujud perwujudan peduli
kami terhadap protokol kesehatan warga agar dapat mencapai tujuan utama kami
yaitu bersama melawan covid-19. Respon warga ketika kami membagikan masker
adalah terbuka dan berterima kasih karena kami masih peduli pada mereka untuk
mengingatkan betapa pentingnya protokol kesehatan di era pandemi saat ini. Berikut
merupakan dokumentasi kami ketika membagikan masker kepada warga.
3. Program kerja kami selanjutnya adalah melaksanakan pendampingan belajar kepada
anak-anak SD-SMA. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan, kami melakukan
pendampingan belajar kepada anak-anak SD saja untuk membatasi mobilitas sosial
juga ketika melaksanakan program kerja. Kami mengajar siswa kelas 6 Sekolah Dasar
dengan mata pelajaran yang beragam, yaitu matematika, bahasa jawa, bahasa
Indonesia, keterampilan dan seni. Para siswa ini sangat antusias dengan kehadiran
kami dalam mengajar, mereka juga tidak segan untuk bertanya kepada kami mengenai
materi yang masih membingungkan bagi mereka. Tujuan kami memberikan
pendampingan belajar kepada para siswa adalah agar mereka selalu merasa
dipedulikan terutama dalam pendidikan saat pandemi sekarang ini, karena kita tahu
bahwa para siswa ketika pandemi merasa bingung dan susah untuk memahami materi
yang disampaikan secara online dari guru, apalagi jika kedua orangtua merwka juga
sibuk bekerja dab mungkin tidak ada waktu untuk menemani anak-anak mereka
belajar. Berikut adalah dokumentasi program kerja mengajar kami kepada anak-anak
SD kelas 6.
4. Program kerja kami selanjutnya adalah pembuatan jamu tradisional kemudian
membagikan produk tersebut kepada warga Kelurahan Lamper Tengah yang sudah
berusia 40 tahun ke atas serta warga yang sudah lanjut usia. Jamu yang kita pilih untuk
dibagikan kepada warga adalah jamu beras kencur. Tujuan kami membagikan jamu
tradisional kepada warga adalah sebagai aksi peduli terhadap kesehatan dan aksi
meningkatkan imun warga melalui pembagian jamu dan rempah tradisional khas
Indonesia tersebut. Respon warga mengenai pembagian jamu ini sangat
menyenangkan hati kami karena warga sangat bahagia ketika kami bisa berkunjung ke
rumah mereka dan membagikan jamu tradisional serta mendoakan mereka agar sehat
selalu ditengah pandemi sekarang ini. Dengan keberhasilan progja kami ini, kami
menjadi terus bersemangat untuk mengabdi di tengah masyarakat. Berikut
dokumentasi kami dalam pembuatan jamu serta ketika membagikannya kepada warga
Kelurahan Lamper Tengah.
5. Program kerja kami selanjutnya adalah melakukan pendataan kepada warga
Kelurahan Lamper Tengah yang kami rasa berhak mendapatkan bantuan sosial dari
kami berupa sembako sebagai wujud pengabdian kami kepada masyaralat di tengah
pandemi COVID-19. Kami dibantu oleh Bidang Aksi Sosial dari Kelurahan Lamper
Tengah yaitu Ibu Ningsih dan Ibu Bahtiar. Kami berharap bahwa bantuan sosial
sembako yang kami berikan setidaknya dapat membantu sedikit kehidupan warga yang
berhak mendapatkannya. Respon warga sangat bahagia ketika kami memberikan
bantuan sosial kepada warga yang telah dipilih untuk menerima. Warga juga
mendoakan kami agar dapat selalu melayani masyarakat karena sejatinya mahasiswa
harus berdampak ditengah masyarakat. Berikut dokumentasi kami ketika membagikan
bantuan sosial sembako kepada warga Kelurahan Lamper Tengah.
6. Program kerja kami selanjutnya adalah membantu beberapa UMKM warga Kelurahan
Lamper Tengah dalam pemasaran penjualan produk. UMKM ini kami pilih karena
kami menilai bahwa UMKM ini juga terdampak pandemi dengan penjualan mereka
yang menurun. Maka dari itu kami bernisiatif untuk membantu ketiga UMKM ini
dengan menghasilkan pamflet pemasaran yang kami sebar di media sosial Instagram
agar banyak pengguna media sosial melihat pemasaran kami. UMKM yang kami pilih
untuk kami bantu ada tiga, yang pertama adalah usaha mie ayam milik Pak Seto,
kedua usaha juices dan ice milik mbak Panca, dan yang ketiga adalah usaha produksi
kerupuk terung dan ikan milik Pak Dadang. Respon para pemilik UMKM ini sangat
terbuka dan senang ketika kami memiliki inisitaif untuk menyebarkan UMKM mereka
ke media sosial. Kami harap dengan penyebaran pamflet di media sosial kami tersebut,
UMKM asli warga Kelurahan Lamper Tengah ini dapat lebih berkembang dan bisa
membuka lapangan pekerjaan juga bagi warga sekitar. Berikut adalah dokumentasi
kami ketika berkunjung ke UMKM warga.
7. Program kerja kami berikutnya adalah pembuatan pamflet mengenai identitas kami
sebagai mahasiswa KKN BMC 1 di Kelurahan Lamper Tengah serta pesan kepada
warga untuk mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Pamfet kami
tempelkan di beberapa sudut yang sekiranya dapat dilihat oleh warga. Berikut adalah
dokumentasi kami dalam menempelkan pamflet.
8. Program kerja berikutnya ada penyemprotan disinfektan di sekitar lingkungan
Kelurahan Lamper Tengah sebagai perwujudan pengabdian kami untuk bersama
melawan covid melalui KKN BMC 1. Respon warga dan pihak Kelurahan sangat
mendukung program kami karena bertujuan untuk mencegah penyebaran virus covid-
19. Berikut merupakan dokumentasi kegiatan kami ketika penyemprotan disinfektan.
9. Program kerja kami selanjutnya adalah sosialisasi dan penyampaian materi secara
online melalui zoom mengenai cyber crime dan hoax yang sasarannya adalah kepada
pemuda dan remaja warga Kelurahan Lamper Tengah. Latar belakang kami
memberikan materi mengenai cyber crime dan hoax adalah karena di era digital
khususnya di masa pandemi yang seluruh kegiatan manusia dilakukan secara online
yang mana media digital justru sering disalahgunakan oleh warga internet atau netizen
untuk melakukan hal-hal yang merugikan pihak lain seperti kejahatan dalam internet
yang disebut cyber crime serta penyebaran berita atau informasi yang belum tentu
kebenarannya yang disebut hoax. Tujuan kami melaksanakan program kerja ini adalah
untuk memberikan edukasi kepada pemuda dan remaja untuk pandai menggunakan
media sosial serta pandai menyikapi setiap informasi yang mereka temukan di media
manapun. Berikut merupakan dokumentasi kami ketika melakukan sosialisasi melalui
zoom.
Simpulan
Pengabdian yang kami lakukan di tengah masyarakat Kelurahan Lamper Tengah
menjadi perwujudan kepedulian kami terhadap bangsa Indonesia khususnya dalam keadaan
pandemi seperti sekarang ini. Dimulai dari lingkungan Kelurahan dahulu, yang kami harap
dapat berpengaruh juga sampai ke Kota Semarang bahkan hingga bangsa Indonesia. Harapan
kami terhadap program kerja yang kami laksanakan di Kelurahan Lamper Tengah adalah
dapat membawa manfaat yang baik sesuai tujuan kami di awal untuk masyarakat, serta kami
juga berharap bahwa pengabdian kami ini berkesan di hati masyarakat maupun di hati staff
Kelurahan yang selama ini sudah membimbing kami selama KKN BMC 1 di Lamper Tengah.
Kesan dan pesan kami terhadap warga adalah warga Lamper Tengah sangat hangat dan
ramah menerima kami, apalagi saya sebagai warga asli Lamper Tengah menjadi lebih ingin
mengembangkan potensi daerah saya sendiri. Sedangkan kesan dan pesan kami terhadap staff
Kelurahan selama kami KKN, mereka selalu membimbing dan membantu kami dalam
melaksanakan program kerja kami sehingga kami tidak merasa sendiri menjalani KKN BMC 1
di Kelurahan Lamper Tengah.
Referensi
Sari Dewi, Rossa. (2017). Peningkatan Menulis Teks Diskusi Menggunakan Model Problem Based
Learning di SMP Negeri 2 Pontianak. Pontianak : Jurnal Universitas Tanjungpura
Winda Sari, Dewi Ayu, dkk. (2020). Optimalisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Guna
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Bawu Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara
Jawa
Tengah. Semarang : Artikel Ilmiah KKN UNNES Bersama Melawan COVID-19
Tahun 2020.
Lampiran
Sudah submit di Jurnal Bina Desa pada tanggal 30 September 2021.